Anda di halaman 1dari 10

SEKELUMIT TENTANG PERSAUDARAAN BELA DIRI

Penampilan sebuah nama Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM sebenarnya bukanlah merupakan Kejutan, karena sebagian kecil masyarakat telah mengetahui adanya. Perkembangan jamanlah yang menghendaki perlu Bukti Adanya, Bukti Seninya serta Kenyataan Kemanfaatannya.
Dengan landasan TRI SAKTI MATARAM yang berazaskan PENGABDIAN, PENGORBANAN dan KESETIAAN, maka demi Kejayaan Tanah Air dan Negara yang berpijak pada amal dalam ikut membina Generasi Muda, pada tahun 1946 didirikan Perguruan Pencak Silat PULANGGENI Dalam ikut menujang pemeliharaan mutu serta kelangsungan hidup seni budaya nasional khususnya Seni Bela Diri dan berusaha untuk meningkatkan PENCAK SILAT ke taraf Internasional, maka Perguruan Pencak Silat PULANGGENI setelah mengalami pasang surut pada tanggal 9 Agustus 1953 diresmikan perubahan namanya menjadi Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM. Pintu Perguruan Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM didirikan oleh Mendiang KI NETRA WIDJIHARTANI, salah seorang tokoh bela diri yang berpengalaman luas yang namanya tidak asing lagi dikalangan Pendekar kota YOGYAKARTA dimana PRISAI SAKTI MATARAM dilahirkan dan didewasakan serta sekaligus menjadi Pusat Pengembangan Perguruan. KI NETRA WIDJIHARTANI, dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 11 Juni 1926 dan meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1994, sebagai anggota ABRI Bataliyon X yang dinamis dan sekaligus sebagai GURU BESAR Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM. Sesuai dengan namanya Perguruan Bela Diri, maka Ilmu Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM digali dan disusun sesuai dengan alam kodrat Bangsa Indonesia yang berkebudayaan tinggi, untuk dipositifkan Sikap Geraknya yang cocok dengan kemajuan jaman serta memungkinkan untuk dipertanggung jawabkan Mutunya. Dengan bermodalkan hasil latihan dan gemblengan para Pendekar dan Ahli Bela Diri, antara lain ; 1. Alm. Bapak Kyai SUPINGI dari Sidikan Yogyakarta 2. Alm. Bapak R. DJOJOPRAWIRO dari Nitikan Yogyakarta 3. Alm. Bapak SUGIMAN, dari Persatuan Hati (PH) di Yogyakarta 4. Mendiang Bapak TAN LIEM HOO dari Kun Tauw aliran Shaolin Kungfu 5. Dan sebagai Anggota Peta Budanco Rengsai Iku Tai KI NETRA WIDJIHARTANI telah mengikuti latihan Judo, Jiu Jit Su, Sumo, Kendo dan Jut Ken Jut di bawah asuhan mendiang Opsir Ken Pei Tai SUSAK KIMURA. Maka tidak belebihan apabila KI NETRA WIDJIHARTANI bercita-cita untuk mewujudkan berdirinya Perguruan Bela Diri Indonesia yang mutunya dapat dipertanggung jawabkan dan disejajarkan dengan bela diri dari Luar Negeri, dengan jalan membuang jauh-jauh sikap gerak yang Negatif dan mengembangkan unsur bela diri Pencak Silat yang Positif. Ilmu Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM bersumber pokok dari ilmu Pencak Silat yang tersusun sedemikian rapihnya sehingga merupakan gerak bela diri yang Praktis serta Dinamis dalam penggunaan dan pengetrapannya serta merupakan perpaduan yang sempurna dan harmonis, sedangkan dalam pelaksanaannya dibutuhkan satu keberanian, kesabaran dan keteguhan. Maka dalam menggali dan menyusun Ilmu PRISAI SAKTI MATARAM Ki Netra Widjihartani adalah orang pertama yang melaksanakan Tehnik LEMPARAN dan BANTINGAN tanpa menggunakan ALAS atau MATRAS dengan hasil yang meyakinkan. Hal ini adalah suatu penemuan yang tinggi dan mahal dimana dalam pelaksanaannya membutuhkan suatu keberanian tersendiri, sehingga mengundang pandangan PRO dan KONTRA para Pendekar masa itu. Begitu pula dalam memilih NAMA, LAMBANG dan BENDERA Perguruan, KI NETRA WIDJIHARTANI sangat hati-hati dan cermat.

NAMA PRISAI SAKTI MATARAM Nama PRISAI SAKTI MATARAM mengandung makna : P R I S A I S A K T I = = = = = = = = = = = Panggahe Roso Ing gampange Sedyo Angedohno Ing iwuh Samekta Anggegulang Kinanthen Teguhing Iman yang berarti yang berarti yang berarti yang berarti yang berarti yang berarti yang berarti yang berarti yang berarti yang berarti yang bearti Tetap/Ketabahan Rasanya/Hati Mempermudah Dalam Tujuan Menjauhlah/Terhindarlah Dari kesulitan Siap siaga Melatih Diri Disertai Nan teguh Iman

Terjemahan Bebas : Ketabahan hati akan mempermudah di dalam suatu tujuan dan akan terhindar dari segala kesulitan, maka kita harus siap siaga untuk melatih diri disertai Iman nan teguh. Kata M A T A R A M berarti menunjukan tempat dimana Ilmu serta Perguruan Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM digali dan didirikan, yaitu di bekas Kota Budaya Kerajaan Mataram pada jaman kekuasaan Raja SULTAN AGUNG HANYOKROKUSUMO, yang sekarang lebih terkenal dengan nama Kota Yogyakarta. LAMBANG UTAMA PRISAI SAKTI MATARAM Lambang Utama PRISAI SAKTI MATARAM adalah merupakan lukisan : 1. Trisula, warna Kuning yang mengandung arti : Tri = Tiga Sula = Cerdas/Kecerdasan Tiga daya upaya yang harus dikembangkan dan disebut TRI SAKTI MATARAM yang berazaskan PENGABDIAN, PENGORBANAN dan KESETIAAN. 2. Lingkaran berwarna Hitam yang terletak di ujung Tri Sula melambangkan kebulatan tekad untuk menggalang Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada umumnya serta khususnya seluruh warga PRISAI SAKTI MATARAM. 3. Bunga Teratai berwarna Biru melambangkan ketaatan dan ketabahan hati. Sifat Bunga Teratai tidak akan pernah kandas biarpun dipukul gelombang yang merupakan sifat yang harus ditanamkan di dalam sanubari para anggota PRISAI SAKTI MATARAM agar tidak pernah menyerah dalam menghadapi masalah dan kesulitan. Kelopak Bunga Teratai berjumlah 9 (sembilan) buah, 5 (lima) buah terletak di atas buku 2 (dua) buah terletak di sisi kanan Tangkai Tri Sula, 2 (dua) buah terletak di sisi kiri Tangkai Tri Sula. Angka 9 (sembilan) merupakan tanggal berdirinya PRISAI SAKTI MATARAM 4. Buku berwarna Putih, melambangkan agar Ilmu Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM dapat diajarkan dan diamalkan secara Ilmiah kepada Umat Manusia yang membutuhkan. Buku apabila dipotong ditengah mempunyai 8 (delapan) sisi, angka 8 (delapan) merupakan bulan berdirinya PRISAI SAKTI MATARAM 5. Sedangkan Bintang Lima dan Segi Tiga berwarna Merah yang terletak ditengah-tengah Buku merupakan angka tahun berdirinya PRISAI SAKTI MATARAM yaitu tahun Masehi 1953 Jadi PRISAI SAKTI MATARAM berdiri pada tanggal sembilan Agustus Seribu sembilan ratus lima puluh tiga atau 9 - 8- 1953

6. TRI TATA MANJING PRIBADI merupakan SURYO SENGKALA dalam angka tahun masehi 1953. Arti kata SURYO SENGKALA dalam pengertian Bahasa Jawa Kuno adalah : - Suryo dapat diartikan Kupasan - Sengkala dapat diartikan Tanda Jadi Suryo Sengkala dapat diartikan suatu uraian yang mempunyai pengertiann terbatas yang biasanya untuk menujukan tahun sesuatu kejadian yang penting. Dengan demikian Suryo Sengkala TRI TATA MANJING PRIBADI dapat diuraikan sebagai berikut : TRI = Tiga, mempunyai nilai 3 TATA = Kewajiban/Daya Upaya, mempunyai nilai 5 MANJING = Masuk/Diresapkan, mempunyai nilai 9 PRIBADI = Sanubari, mempunyai nilai 1 Jadi Suryo Sengkala TRI TATA MANJING PRIBADI mempunyai arti menunjukan angka tahun masehi 1953, yang merupakan mulai berdirinya Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM atau merupakan suatu lambang permohonan : Mudah-mudahan Tiga Daya Upaya atau kewajiban yang disebut dengan TRI SAKTI MATARAM yang berazaskan PENGABDIAN, PENGORBANAN dan KESETIAAN dapat diresapkan dalam sanubari dan diamalkan oleh setiap warga PRISAI SAKTI MATARAM 7. Arti Tata Warna a. Merah, berarti berani dan melambangkan sifat Kesatria atau Pendekar. b. Putih, berarti suci melambangkan Kejujuran yang harus dimiliki setiap warga PRISAI SAKTI MATARAM. c. Kuning, berarti Kebijaksanaan dan Kemahiran yang melambangkan sifat Bijaksana dan mahir di dalam melaksanakan tugas. d. Biru, berarti Kesetiaan melambangkan sifat Setia yang harus dimiliki setiap warga PRISAI SAKTI MATARAM e. Hitam, berarti Ketenangan yang kekal abadi yang melambangkan sifat Pantang Mundur yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh warga PRISAI SAKTI MATARAM. Kesimpulan : Setiap Warga PRISAI SAKTI MATARAM harus selalu memiliki sifat : - Pendekar - Kejujuran - Kebijaksanaan - Kesetiaan - Pantang Mundur LAMBANG HARIAN PRISAI SAKTI MATARAM Lambang harian PRISAI SAKTI MATARAM adalah merupakan lukisan : 1. Orang menendang warna putih melambangkan suatu bukti bahwasannya PRISAI SAKTI MATARAM adalah Perguruan Bela Diri. 2. Telapak kaki warna merah melambangkan ajaran bagi warga PRISAI SAKTI MATARAM agar selalu waspada dalam melangkahkan kakinya atau dalam segala tingkah lakunya. Setiap orang berjalan pasti meninggalkan bekas telapak kaki, begitu pula kehidupan seseorang pasti akan meninggalkan Keharuman atau Kejelekan namanya sesuai dengan tingkah laku kita masingmasing. 3. Perisai warna Kuning melambangkan ajaran bagi warga PRISAI SAKTI MATARAM agar bijaksana dalam menggunakan ilmu bela diri yang dimiliki hanya sebagai perisai untuk melindungi diri dari mara bahaya dan jangan sebagai Alat Penghancur sesamanya. BENDERA PRISAI SAKTI MATARAM

Bendera PRISAI SAKTI MATARAM adalah sebagai berikut : 1. Bendera PRISAI SAKTI MATARAM berbentuk segi empat panjang yang berukuran dengan perbandingan 3 : 4 2. Warna dasar Merah dan Putih yang dibagi menjadi 4 bagian sama besar dengan ketentuan : a. Sudut Kanan atas warna Merah. b. Sudut Kiri atas warna Putih. c. Sudut Kanan bawah warna Putih. d. Sudut Kiri bawah warna Merah. 3. Ditengah-tengah Bendera dilukisan lambang utama Prisai Sakti Mataram TRI SULA. 4. Di atas lukisan lambang utama bertuliskan PRISAI SAKTI MATARAM 5. Dibawah lukisan Lambang Utama bertuliskan TRI TATA MANJING PRIBADI dan Angka 1953. 6. Arti Nama PRISAI SAKTI MATARAM, Lambang Utama dan Tata Warna telah dijelaskan.

JANJI PRISAI SAKTI MATARAM JANJI PRISAI SAKTI MATARAM Kami Anggota Prisai Sakti Mataram berjanji : 1. Memahami dan memegang teguh TRI SAKTI MATARAM yang berazaskan : Pengabdian, Pengorbanan dan Kesetiaan. 2. Berjiwa Pendekar dan menjunjung tinggi kehormatan PRISAI SAKTI MATARAM. 3. Patuh dan taat pada peraturan dan tata tertib yang berlaku. Dalam rangka melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat setaraf dengan bela diri lokal maupun Impor, maka Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM telah menyusun Program Latihan Perguruan sebagai berikut : A. TANDA KETINGKATAN Kemampuan bela diri PRISAI SAKTI MATARAM terbagi menjadi beberapa ketingkatan yang terlihat pada warna Ikat Pinggangnya :
1.

TINGKAT DASAR a. b. c. d. e. Dasar Dasar Dasar Dasar Dasar I II III IV V : : : : : Ikat Pinggang PUTIH Ikat Pinggang KUNING Ikat Pinggang HIJAU Ikat Pinggang BIRU Ikat Pinggang COKLAT

2. TINGKAT KADER PELATIH a. Kader Pelatih I b. Kader Pelatih II c. Kader Pelatih III : Ikat Pinggang MERAH - 1 : Ikat Pinggang MERAH - 2 : Ikat Pinggang MERAH - 3

3. TINGKAT PELATIH UTAMA a. Pelatih Utama I b. Pelatih Utama II : Ikat Pinggang HITAM - 1 : Ikat Pinggang HITAM - 2

c. Pelatih Utama III d. Pelatih Utama IV e. Pelatih Utama V 4. TINGKAT GURU a. b. c. d. Guru I Guru II Guru III Guru IV

: Ikat Pinggang HITAM - 3 : Ikat Pinggang HITAM - 4 : Ikat Pinggang HITAM - 5

: : : :

Ikat Pinggang HITAM, Bola Merah - 1 Ikat Pinggang HITAM, Bola Merah - 2 Ikat Pinggang HITAM, Bola Merah - 3 Ikat Pinggang HITAM, Bola Merah - 4

5. GURU BESAR

: Ikat pinggang HITAM, Bola-bola Besar Merah.

Adalah tingkat tertinggi, yang merupakan Tingkat Jabatan Penggali dan Penyusun Ilmu serta Pendiri Perguruan Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM

B. MATERI BELA DIRI PRISAI SAKTI MATARAM 1. Senam Pemanasan/Pelemasan 2. Tehnik Pukulan a. Hadap b. Atas c. Keluar d. Kedalam e. Kebawah 3. Tehnik Tendangan a. Hadap b. Samping c. Keluar d. Kedalam e. Putar 4. Tehnik Tolakan a. Buangan b. Dalam c. Keluar d. Bawah e. Atas 5. Tehnik Hindaran a. Sisi b. Sisi Hadap c. Hadap d. Sisi Belakang e. Belakang 6. Tehnik Pernapasan a. Berdiri b. Jongkok c. Tidur d. Duduk e. Melangkah 7. Tehnik Jatuh Menjatuh a. Jembatan b. Hadap c. Belakang d. Roll Hadap e. Roll Belakang

8. Tehnik Lemparan a. Pinggang b. Punggung c. Pundak d. Kaki e. Leher 9. Tehnik Bantingan a. Tarikan b. Dorongan c. Kaitan d. Sapuan 10.Tehnik Kuncian a. Berdiri b. Jongkok c. Rebahan 11.Tehnik Kuda-kuda a. Kuda-kuda 1 b. Kuda-kuda 2 c. Kuda-kuda 3 d. Kuda-kuda 4 e. Kuda-kuda 5 f. Kuda-kuda 6 g. Kuda-kuda 7 12.Tehnik Langkah/Patkwa a. Segi Tiga b. Segi Empat c. Segi Enam d. Langkah L e. Fatkwa 13.Tehnik Pemecahan Benda Keras a. Pukulan b. Tendangan c. Sikutan d. Benturan e. Keprukan 14.Senam Pernapasan/Meditasi (terdiri dari 4 tingkat kurikulum) 15.Senam Bela Diri a. Senam Bela Diri Tangan Kosong b. Senam Bela Diri Tongkat 16.Tehnik Senjata a. Senjata Pendek b. Senjata Setengah Panjang c. Senjata Panjang d. Senjata Lemas e. Senjata Rahasia 17.Tehnik Kelincahan 18.Tehnik Tolak Balas a. Tolak Balas Tangan Kosong b. Tolak Balas dengan Senjata 19.Pertarungan Khusus Lemparan, Bantingan dan Kuncian 20.Pertarungan Bebas a. Pertarungan Sepasang

b. Pertarungan Segi Tiga c. Pertarungan Manoren d. Pertarungan Kroyokan 21. Ilmu Mengajar/Melatih 22.Ilmu Pengobatan a. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) b. Ilmu Obat-obatan c. Fisiotherapy (Pengobatan Alamiah) d. Ilmu Penyambungan Tulang Patah e. Akupuntur Tanpa Jarum/Tusuk Jari C. KURIKULUM Untuk setiap tingkat telah ditentukan Kurikulumnya, yang merupakan pengelompokan dari Materi Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM yang telah tersedia dan dikelompokan menjadi : 1. Kurikulum Perguruan 2. Kurikulum Bela Diri Praktis Untuk ABRI, POLRI, Pengusaha dan Eksekutif 3. Kurikulum Senam Pernapasan Untuk ABRI, POLRI, Pengusaha dan Eksekutif D. SISTEM UJIAN KENAIKAN TINGKAT 1. Ujian Kenaikan Tingkat PRISAI SAKTI MATARAM dilaksanakan apabila anggota sudah berlatih minimal 6 (enam) bulan pada setiap tingkatnya, yang merupakan evaluasi latihan pada tingkat masing-masing. 2. Materi Ujian Kenaikan Tingkat adalah seluruh pelajaran yang pernah diajarkan dan mencakup : a. Kemampuan penguasaan Tehnik Perorangan b. Kemampuan penguasaan Tehnik Berpasangan c. Pertarungan Bebas 3. Anggota yang dinyatakan LULUS Ujian Kenaikan Tingkat akan diberikan : a. Ikat Pinggang sebagai bukti telah naik Tingkat b. Surat Keterangan Hasil Evaluasi - Untuk Tingkat Dasar dan Kader Pelatih dikeluarkan Oleh Pengurus Daerah Persaudaraan Bela Diri Prisai Sakti Mataram - Untuk Tingkat Pelatih Utama keatas dikeluarkan oleh Pengurus Pusat Persaudaraan Bela Diri Prisai Sakti Mataram c. Tanda Anggota E. PAKAIAN LATIHAN BELA DIRI Pakaian resmi Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM adalah pakaian yang sudah diatur sesuai ketentuan Perguruan dengan ikat pinggang sesuai dengan ketingkatan masing-masing. Dalam rangka lebih terpeliharanya sendi komunikasi yang lebih baik dengan Perguruan Pencak Silat lainnya dalam menggalang persatuan dan kesatuan yang merupakan pencerminan Persaudaraan dan Kekeluargaan, maka pada tahun 1960 Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM bergabung menjadi anggota Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI). Dan semata-mata hanya menginginkan segera terwujudnya persatuan dan kesatuan dalam melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat, maka dengan tidak mengurangi Penghargaan terhadap pintu-pintu Perguruan Pencak Silat yang masih berpegang teguh pada pengetrapan Metode Pengajaran Tradisional, pada tanggal 20 Juni 1981 PRISAI SAKTI MATARAM resmi menjadi anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dengan menerima sepenuhnya atas kelebihan dan kekurangannya. Sebagai anggota IPSI maka segenap anggota Prisai Sakti Mataram diharapkan mendalami aspekaspek yang terkandung dalam Pencak Silat, yakni :

ASPEK MENTAL SPIRITUAL 1. 2. 3. 4. 5. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur Tenggang rasa, percaya diri dan berdisiplin Cinta Bangsa dan Tanah Air Persaudaraan, Pengendalian Diri dan rasa tanggung jawab sosial Solidaritas sosial, mengejar kemajuan serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan

ASPEK BELA DIRI 1. Terampil dalam gerak efektif untuk menjamin kesamaptaan/kesiap-siagaan fisik dan mental 2. Dilandasi sikap kesatria, tanggap dan mengendalikan diri ASPEK OLAH RAGA 1. Terampil dalam gerak efektif untuk menjamin kesehatan dan kesegaran jasmani dan rohani. 2. Dilandasi hasrat hidup sehat ASPEK SENI 1. Terampil dalam gerak yang serasi dan menarik 2. Dilandasi rasa cinta budaya bangsa

Maka Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM bertekad mengambil peranan aktif dalam membentuk manusia-manusia Indonesia seutuhnya yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Manusia yang Taqwa (melaksanakan ajaran Tuhan yang Maha Esa) Manusia yang Tanggap (Cerdas, peka, cermat) Manusia yang Tangguh (Trampil, ulet, berpotensi) Manusia yang Tanggon (Tahan uji terhadap godaan dan cobaan) Manusia yang Trengginas (Dinamis, aktif, kreatif dan efektif)

Salah satu usaha untuk melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat adalah Pertandingan Olah Raga Pencak Silat yang meliputi : 1. Kategori Tanding 2. Kategori Tunggal 3. Kategori Ganda 4. Kategori Beregu Karena melalui kegiatan ini di samping dapat menggalang Persatuan dan Kesatuan dapat pula malatih manusia-manusia berjiwa Pendekar dan Kesatria yang merupakan penanaman kedisiplinan dan sportivitas pribadi sehingga dapat menghargai pendapat orang lain maupun keunggulan lawan bertanding. Oleh karena itu usaha pembinaan generasi muda khususnya melalui media pertandingan Olah Raga Pencak Silat perlu ditingkatkan, untuk dapat mengenal sesama Pesilat dan menjalin kerja sama yang baik. Dalam rangka terpeliharanya mekanisme kerja organisasi Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM secara rutin telah melaksanakan latihan bersama antar Perguruan, mengadakan penataran

bagi kader-kader dan mengikut sertakan dalam arena pertandingan, dengan maksud untuk dapat mengevaluasi hasil pembinaan dan latihan yang telah diprogramkan dalam usaha meningkatkan mutu para Pesilat PRISAI SAKTI MATARAM. Disamping selalu mengikuti Pertandingan Olah raga Pencak Silat yang diadakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), biarpun dalam kenyataannya masih banyak hal-hal maupun peraturan dalam pertandingan tersebut yang tidak sesuai dengan keinginan dan cita-cita Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM. Maka oleh karena itu Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM menyelenggarakan Kejuaraan sendiri untuk Tingkat Daerah (KEJURDA) maupun Tingkat Nasional (KEJURNAS) dengan menggunakan Peraturan Pertandingan tersendiri yang menggunakan METODE FULL BODY CONTACT. Pengertian Full Body Contact disini lain dengan pengertian Full Body Contact yang pernah kita saksikan, dimana hanya Pukulan dan Tendangan saja yang dapat dipergunakan. Tetapi dalam pertandingan Full Body Contact Metode PRISAI SAKTI MATARAM ini semua unsur bela diri, baik Pukulan, Tendangan, Lemparan, Bantingan serta Kuncian diperbolehkan untuk digunakan. Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM tidak akan membatasi dengan suatu peraturan kepada anggota-anggotanya untuk mengetrapkan dan mengembangkan TEHNIK KEISTIMEWAANNYA dalam pertandingan, asalkan masih dalam batas-batas Sportivitas Olah Raga Dengan demikian dapat diperkecil rasa tidak puas dari tiap-tiap peserta pertandingan karena adanya larangan dalam peraturan pertandingan. Karena kami menginginkan JUARA SEJATI dalam pertandingan disamping terlatih mental yang membaja, serta ketahanan pisik dalam menghadapi pukulan, tendangan, lemparan, bantingan serta kuncian, mereka harus sanggup pula mengetrapkan Ilmunya guna menghadapi lawan yang bermacam-macam Sikap, Gerak maupun Tehniknya. Memang dengan metode ini akan mengundang suatu pandangan Pro dan Kontra, tetapi sesuai dengan Falsafah Perguruan yang mana bahwa pada Hakekatnya manusia adalah Mahluk yang mempunyai kelebihan lahir dan batin, maka dengan pembinaan yang teratur dan sungguh-sungguh, segala resiko akan dapat kita atasi dan perkecil, sehingga kita tidak akan hidup di alam Khayal karena tidak berani mengambil Resiko. Maka guna mendekati dari Falsafah tersebut baik didalam latihan maupun dalam pertandingan para anggota dilatih untuk bertarung secara Full Body Contact dalam pengertian luas yaitu dengan menggunakan tehnik Pukulan, Tendangan, Lemparan dan Kuncian serta tanpa menggunakan Pelindung Dada. Dalam Kejuaraan Nasional (KEJURNAS) Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM yang telah diselenggarakan kedua kalinya dengan memperebutkan Piala-piala bergilir : 1. Untuk Kelompok BEREGU, Piala Bergilir KEPALA SUB.DIT POL. AIR 2. Untuk Kelompok PERORANGAN, Piala Bergilir ADPEL Tg.Priok 3. Untuk Kelompok PERAGAAN BERPASANGAN, Piala Bergilir GURU BESAR 4. Untuk PESILAT TERBAIK, Piala Bergilir KADAPOL METRO JAYA 5. Untuk JUARA UMUM, Piala Bergilir SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX Semoga dengan sekelumit tulisan ini, keberadaan Perguruan Persaudaraan Bela Diri PRISAI SAKTI MATARAM sebagai warisan karya seorang bernama NETRA WIDJIHARTANI dapat dikenal, dipelajari dan dicintai oleh segenap Bangsa Indonesia dan Bangsa lain di dunia sehingga Ilmu Pencak Silat dapat disejajarkan dengan Ilmu bela diri lainnya.

Dikeluarkan di : Jakarta Pada Tanggal : 9 Agustus 2003 ---------------------------------------------PERSAUDARAAN BELA DIRI PRISAI SAKTI MATARAM Penyusun,

SOEKARMAN GURU

Anda mungkin juga menyukai