Anda di halaman 1dari 3

BAB I tinggi, untuk dipositifkan Sikap Geraknya yang cocok dengan Begitu pula dalam memilih NAMA, LAMBANG

Begitu pula dalam memilih NAMA, LAMBANG dan


kemajuan jaman serta memungkinkan untuk dipertanggung BENDERA Perguruan, KI NETRA WIDJIHARTANI sangat hati-
SEJARAH
jawabkan Mutunya. hati dan cermat.
Dengan bermodalkan hasil latihan dan gemblengan para BAB II
Penampilan sebuah nama Persaudaraan Bela Diri Pendekar dan Ahli Bela Diri, antara lain ;
Nama, Bendera dan Lambang
“PRISAI SAKTI MATARAM” sebenarnya bukanlah merupakan 1. Alm. Bapak Kyai SUPINGI dari Sidikan Yogyakarta
Kejutan, karena sebagian kecil masyarakat telah mengetahui 2. Alm. Bapak R. DJOJOPRAWIRO dari Nitikan Yogyakarta
adanya. Perkembangan jamanlah yang menghendaki perlu Bukti 3. Alm. Bapak SUGIMAN, dari Persatuan Hati (PH) di Yogyakarta Nama “PRISAI SAKTI MATARAM” mengandung makna :
Adanya, Bukti Seninya serta Kenyataan Kemanfaatannya. 4. Mendiang Bapak TAN LIEM HOO dari Kun Tauw aliran Shaolin
Kungfu P : Panggahe yang berarti Tetap/Ketabahan
Dengan landasan TRI SAKTI MATARAM yang berazaskan
Dan sebagai Anggota Peta “Budanco Rengsai Iku Tai” KI NETRA R : Roso yang berarti Rasanya/Hati
PENGABDIAN, PENGORBANAN dan KESETIAAN, maka demi
WIDJIHARTANI telah mengikuti latihan Judo, Jiu Jit Su, Sumo, I : Ing gampange yang berarti Mempermudah
Kejayaan Tanah Air dan Negara yang berpijak pada amal dalam S : Sedyo yang berarti Dalam Tujuan
ikut membina Generasi Muda, pada tahun 1946 didirikan Kendo dan Jut Ken Jut di bawah asuhan mendiang Opsir
Ken Pei Tai “SUSAK KIMURA”. A : Angedohno yang berarti Menjauhlah/Terhindarlah
Perguruan Pencak Silat “PULANGGENI” Dalam ikut menujang I : Ing iwuh yang berarti Dari kesulitan
pemeliharaan mutu serta kelangsungan hidup seni budaya Maka tidak belebihan apabila KI NETRA WIDJIHARTANI S : Samekta yang berarti Siap siaga
nasional khususnya Seni Bela Diri serta berusaha untuk bercita-cita untuk mewujudkan berdirinya Perguruan Bela Diri A : Anggegulang yang berarti Melatih Diri
meningkatkan PENCAK SILAT ke taraf Internasional, maka Indonesia yang mutunya dapat dipertanggung jawabkan dan K : Kinanthen yang berarti Disertai
Perguruan Pencak Silat “PULANGGENI” setelah mengalami disejajarkan dengan bela diri dari Luar Negeri, dengan jalan T : Teguhing yang berarti Nan teguh
pasang surut pada tanggal 9 Agustus 1953 diresmikan perubahan I : Iman yang bearti Iman (Kepercayaan)
membuang jauh-jauh sikap gerak yang Negatif dan
namanya menjadi Persaudaraan Bela Diri “PRISAI SAKTI mengembangkan unsur bela diri Pencak Silat yang Positif. Ilmu
MATARAM”. Terjemahan Bebas : Ketabahan hati akan mempermudah di
Bela Diri “PRISAI SAKTI MATARAM” bersumber pokok dari ilmu
dalam suatu tujuan dan akan terhindar darisegala kesulitan, maka
Perguruan Persaudaraan Bela Diri “PRISAI SAKTI Pencak Silat yang tersusun sedemikian rapihnya sehingga
kita harus siap siaga untuk melatih diri disertai Iman nan teguh.
MATARAM” didirikan oleh Mendiang KI NETRA WIDJIHARTANI, merupakan gerak bela diri yang Praktis serta Dinamis dalam
salah seorang tokoh bela diri yang berpengalaman luas yang penggunaan dan pengetrapannya serta merupakan perpaduan Kata “M A T A R A M” berarti menunjukan tempat dimana Ilmu
namanya tidak asing lagi dikalangan Pendekar kota yang sempurna dan harmonis, sedangkan dalam pelaksanaannya serta Perguruan Persaudaraan Bela Diri “PRISAI SAKTI
YOGYAKARTA dimana “PRISAI SAKTI MATARAM” dilahirkan dibutuhkan satu keberanian, kesabaran dan keteguhan. Maka MATARAM “ digali dan didirikan, yaitu di bekas Kota Budaya
dan didewasakan serta sekaligus menjadi Pusat Pengembangan dalam menggali dan menyusun Ilmu “PRISAI SAKTI MATARAM” Kerajaan Mataram pada jaman kekuasaan Raja SULTAN
Perguruan. KI NETRA WIDJIHARTANI, dilahirkan di Yogyakarta Ki Netra Widjihartani adalah orang pertama yang melaksanakan AGUNG HANYOKROKUSUMO, yang sekarang lebih terkenal
pada tanggal 11 Juni 1926 dan meninggal dunia pada tanggal 16 Tehnik LEMPARAN dan BANTINGAN tanpa menggunakan ALAS dengan nama Kota Yogyakarta.
Juli 1994, sebagai anggota ABRI Bataliyon X yang dinamis dan atau MATRAS dengan hasil yang meyakinkan. Hal ini adalah
suatu penemuan yang tinggi dan mahal dimana dalam Maka Persaudaraan Bela Diri “PRISAI SAKTI MATARAM”
sekaligus sebagai “GURU BESAR” Persaudaraan Bela Diri bertekad mengambil peranan aktif dalam membentuk manusia-
“PRISAI SAKTI MATARAM”. pelaksanaannya membutuhkan suatu keberanian tersendiri,
sehingga mengundang pandangan PRO dan KONTRA para manusia Indonesia seutuhnya yaitu :
Sesuai dengan namanya Perguruan Bela Diri, maka Ilmu Pendekar masa itu. 1. Manusia yang Taqwa (melaksanakan ajaran Tuhan yang
Bela Diri “PRISAI SAKTI MATARAM” digali dan disusun sesuai Maha Esa)
dengan alam kodrat Bangsa Indonesia yang berkebudayaan 2. Manusia yang Tanggap (Cerdas, peka, cermat)
3. Manusia yang Tangguh (Trampil, ulet, berpotensi) merupakan angka tahun berdirinya “PRISAI SAKTI MATARAM” b. Putih, berarti suci melambangkan Kejujuran yang harus dimiliki
4. Manusia yang Tanggon (Tahan uji terhadap godaan dan yaitu tahun Masehi 1953 setiap warga
cobaan) Jadi “PRISAI SAKTI MATARAM” berdiri pada tanggal sembilan “PRISAI SAKTI MATARAM”.
5. Manusia yang Trengginas (Dinamis, aktif, kreatif dan efektif) Agustus Seribu sembilan ratus c. Kuning, berarti Kebijaksanaan dan Kemahiran yang
Lambang Utama “Prisai Sakti Mataram” lima puluh tiga atau 9 - 8- 19535/9/2018 SejarahPSM- melambangkan sifat
slidepdf.com Bijaksana dan mahir di dalam melaksanakan tugas.
1. Trisula, warna Kuning yang mengandung arti : http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-psm 3/10 d. Biru, berarti Kesetiaan melambangkan sifat Setia yang harus
Tri = Tiga 6. TRI TATA MANJING PRIBADI merupakan “SURYO dimiliki setiap
Sula = Cerdas/Kecerdasan SENGKALA” dalam angka tahun masehi warga “PRISAI SAKTI MATARAM”
Tiga daya upaya yang harus dikembangkan dan disebut TRI 1953. e. Hitam, berarti Ketenangan yang kekal abadi yang
SAKTI MATARAM yang berazaskan PENGABDIAN, Arti kata SURYO SENGKALA dalam pengertian Bahasa Jawa melambangkan sifat Pantang
PENGORBANAN dan KESETIAAN. Kuno adalah : Mundur yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh warga
2. Lingkaran berwarna Hitam yang terletak di ujung Tri Sula - Suryo dapat diartikan Kupasan “PRISAI SAKTI
melambangkan kebulatan tekad untuk menggalang Persatuan - Sengkala dapat diartikan Tanda MATARAM”.
dan Kesatuan Bangsa pada umumnya serta khususnya seluruh Jadi Suryo Sengkala dapat diartikan suatu uraian yang Kesimpulan : Setiap Warga “PRISAI SAKTI MATARAM” harus
warga “PRISAI SAKTI MATARAM”. mempunyai pengertiann terbatas yang selalu memiliki sifat :
3. Bunga Teratai berwarna Biru melambangkan ketaatan dan biasanya untuk menujukan tahun sesuatu kejadian yang penting. - Pendekar
ketabahan hati. Sifat Bunga Teratai tidaka dkaa Dengan demikian Suryo Sengkala TRI TATA MANJING PRIBADI - Kejujuran
lanmpesrannauhbakrai dapat diuraikan sebagai berikut : - Kebijaksanaan
npdaarsabainargpguontad“ipPuRkIuSlAgIeSloAmKbTanIgMyAan TRI = Tiga, mempunyai nilai 3 - Kesetiaan
TgAmRAerMup”akaagnarsitfiadtakyapnegrnhaahrums TATA = Kewajiban/Daya Upaya, mempunyai nilai 5 - Pantang Mundur
ednityaenraamh kdaanladmi MANJING = Masuk/Diresapkan, mempunyai nilai 9 PRISAI SAKTI MATARAM
menghadapi masalah dan kesulitan. Kelopak Bunga Teratai PRIBADI = Sanubari, mempunyai nilai 1
berjumlah 9 (sembilan) buah, 5 (lima) Jadi Suryo Sengkala “TRI TATA MANJING PRIBADI” mempunyai
buah terletak di atas buku 2 (dua) buah terletak di sisi kanan arti menunjukan angka
Tangkai Tri Sula, 2 (dua) buah terletak tahun masehi 1953, yang merupakan mulai berdirinya
di sisi kiri Tangkai Tri Sula. Angka 9 (sembilan) merupakan Persaudaraan Bela Diri “PRISAI SAKTI
tanggal berdirinya “PRISAI SAKTI MATARAM” atau merupakan suatu lambang permohonan :
MATARAM “Mudah-mudahan Tiga Daya Upaya atau kewajiban yang disebut
4. Buku berwarna Putih, melambangkan agar Ilmu Bela Diri dengan TRI SAKTI
“PRISAI SAKTI MATARAM” dapat MATARAM yang berazaskan PENGABDIAN, PENGORBANAN
diajarkan dan diamalkan secara Ilmiah kepada Umat Manusia dan KESETIAAN dapat
yang membutuhkan. Buku apabila diresapkan dalam sanubari dan diamalkan oleh setiap warga
dipotong ditengah mempunyai 8 (delapan) sisi, angka 8 (delapan) “PRISAI SAKTI MATARAM”
merupakan bulan berdirinya 7. Arti Tata Warna
“PRISAI SAKTI MATARAM” a. Merah, berarti berani dan melambangkan sifat Kesatria atau
5. Sedangkan Bintang Lima dan Segi Tiga berwarna Merah yang Pendekar.
terletak ditengah-tengah Buku
2. Warna dasar “Merah dan Putih” yang dibagi menjadi 4 bagian
sama besar dengan ketentuan :
a) Sudut Kanan atas warna Merah.
b) Sudut Kiri atas warna Putih.
c) Sudut Kanan bawah warna Putih.
d) Sudut Kiri bawah warna Merah.
3. Ditengah-tengah Bendera dilukisan lambang utama Prisai
Sakti Mataram “TRI SULA”.
4. Di atas lukisan lambang utama bertuliskan “PRISAI SAKTI
MATARAM”
5. Dibawah lukisan Lambang Utama bertuliskan TRI TATA
MANJING PRIBADI dan Angka 1953.
6. Arti Nama “PRISAI SAKTI MATARAM”, Lambang Utama dan
Tata Warna telah dijelaskan.

Bendera “PRISAI SAKTI MATARAM”

Bendera “PRISAI SAKTI MATARAM” adalah sebagai berikut :


1. Bendera “PRISAI SAKTI MATARAM” berbentuk segi empat
panjang yang berukuran dengan perbandingan 3 : 4

Anda mungkin juga menyukai