Anda di halaman 1dari 50

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII

Semester Ganjil

Penulis
Yatmini, S.Pd.
Lutfia Aziz, S.Pd.
Rosita Erin Hadi, S. Pd.
Ilham Adi Setiawan, S.Pd.

Layout Isi
Ilham Adi Setiawan, S. Pd.

Editor
Yatmini, S.Pd.

Desain sampul
Ilham Adi Setiawan, S.Pd.
Adhyaka Maulana Putra S.S

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan i


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat-NYA kami dapat menyusun modul
pembelajaran PPKN untuk mendukung pelaksanaan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka Belajar
untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Besar harapan kami bahwa ketersediaan modul ini
dapat dimanfaatkan bagi pihak yang membutuhkan, sehingga mampu memfasilitasi kegiatan
pembelajaran mandiri bagi peserta didik dan menjadi salah satu media pembelajaran yang menarik
sehingga mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik selama pembelajaran.
Kami menyadari dalam penyusunan modul ini masih terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dan
penyempurnaan penyusunan modul ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang
sudah membantu dalam proses penyusunan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat dan dapat
digunakan dengan baik.

Jember, 22 Mei 2023

Penyusun

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan ii


Daftar Isi
Type chapter title (level 1)...........................................................................................................................1
Type chapter title (level 2)...........................................................................................................................................2
Type chapter title (level 3)..................................................................................................................................3

Type chapter title (level 1)...........................................................................................................................4


Type chapter title (level 2)...........................................................................................................................................5
Type chapter title (level 3)..................................................................................................................................6

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan iii


BAB
Jelajah Nusantara
1
PERTANYAAN PEMANTIK

• Bagaimana proses terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara?


• Kapan Pancasila lahir dan mengapa demikian jelaskan?
• Kapan Pancasila disahkan sebagai dasar negara?
• Siapa pencetus Pancasila sebagai dasar negara?

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu menghayati dan menjelaskan pentingnya norma dan hubungannya
dengan Undang-Undang Dasar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan perumusan, pengesahan, dan perubahan
UUD NRI Tahun 1945.
3. Peserta didik berdisiplin menjalankan hak dan kewajibannya sehari-hari.

PETA KONSEP
Latar Sejarah Kelahiran Pancasila

Kelahiran Pancasila
Sejarah
Kelahiran Perumusan Pancasila
Pancasila
Penetapan Pancasila

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 1


A. LATAR SEJARAH KELAHIRAN PANCASILA

AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Pernahkah kalian melihat burung Garuda yang
sesungguhnya?

Di alam nyata, garuda adalah burung rajawali


atau elang besar, seperti rajawali Papua
(Harpyopsis novaeguineae) atau elang Jawa
(Nisaetus bartelsi)
Dalam pembelajaran pertama PPKn kali ini
kalian diajak lebih dahulu mengenal burung
Garuda, burung yang dijadikan lambang negara
Republik Indonesia. Lambang inilah yang
dijadikan sarana untuk mengenalkan Pancasila melalui perisai di dadanya. Kalian tahu, perisai
tersebut berisi gambar bintang lambang ketuhanan, rantai lambang kemanusiaan, pohon beringin
lambang persatuan, banteng lambang kerakyatan, dan padi-kapas lambang keadilan sosial.
Kelima gambar tersebut melambangkan Pancasila yang proses kelahiran- nya melalui waktu
yang panjang dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Setidaknya terdapat empat periode atau
tahapan dalam proses kelahiran Pancasila tersebut. Keempatnya adalah tahapan latar sejarahnya,
proses kelahiran, perumusan, serta penetapan akhir Pancasila sehingga menjadi dasar negara
Republik Indonesia.
Inilah latar sejarah kelahiran Pancasila :

Masa Masa kerajaan Masa Masa kebang-


sejarah awal Nusantara penjajahan kitan nasional

1. Masa Sejarah Awal


Beberapa peninggalan purba menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila sudah ada sejak
dahulu. Di masa pra-aksara sebelum abad ke-3 Masehi, nilai ketuhanan saat itu antara lain terlihat
pada sarana upacara keagamaan, seperti nekara atau gong perunggu yang ditemukan di banyak
tempat, mulai dari Sumatra hingga Alor, Nusa Tenggara Timur. Nilai kemanusiaan dan persatuan
juga berkembang yang terlihat pada jejak-jejak peradaban lama. Jejak peradaban di zaman pra-
aksara itu, antara lain adalah lukisan di dinding gua. Banyak tempat di Indonesia terdapat lukisan
gua, seperti di Wamena Papua, di Leang-leang Sulawesi Selatan, hingga di pedalaman Kalimantan.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 2


2. Masa Kerajaan Nusantara

Sumber : id.foursquare.com Kemakmuran bangsa Indonesia makin meningkat di


akhir abad ke-7. Di Sumatra muncul kerajaan besar
Sriwijaya, disusul oleh Wangsa Sanjaya dan Syailendra di
Jawa. Kerajaan kembar itu membangun Candi Borobudur
sebagai candi umat Buddha terbesar di dunia, serta Candi
Prambanan sebagai candi umat Hindu.
Candi-candi itu menunjukkan adanya nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, hingga keadilan sosial yang kuat. Kemakmuran
bangsa dilanjutkan oleh Majapahit yang berdiri setelah mengalahkan pasukan Tiongkok. Wilayah
Majapahit sampai meliputi Singapura, Malaysia, Brunei, Filipina, Kamboja, dan selatan Vietnam.
3. Masa Penjajahan
Di Sumatra terjadi perlawanan oleh Sultan Iskandar Muda, Sultan Badaruddin, Si Singamaraja,
Imam Bonjol dalam Perang Paderi (1803-1837) dan Cut Nya’ Dhien dalam Perang Aceh (1873-
1904). Di Jawa terjadi Perang Diponegoro (1825-1830). Pattimura di Maluku, Jelantik di Bali, juga
Pangeran Antasari di Kalimantan juga mengangkat senjata.
Sedangkan perang laut besar-besaran dilakukan Sultan Babullah di perairan Maluku dan
Papua, Hang Tuah di Selat Malaka, juga Sultan Hasanuddin di Laut Sulawesi dan Laut Jawa.
Dengan nilai ketuhanan yang kuat, para pahlawan pun berjuang untuk menegakkan nilai
kemanusiaan dan nilai persatuan.
4. Masa Kebangkitan Nasional
Upaya melawan penjajah tidak lagi dengan perang melainkan lewat gerakan politik. Budi
Utomo yang diprakarsai Wahidin Sudirohusodo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Disusul oleh
Sarekat Islam pimpinan Cokroaminoto, lalu Muhammadiyah pimpinan K.H. Ahmad Dahlan dan
Nahdlatul Ulama pimpinan K.H. Hasyim Asy’ari.
Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara muda yang mendirikan
Indische Partij diasingkan ke Belanda. Pulang ke Tanah Air, Dewantara mendirikan Taman Siswa.
Abdul Muis, Marah Rusli dan para penulis Balai Pustaka berjuang melalui karya sastra,
menyadarkan masyarakat agar terus berjuang untuk merdeka.
Puncaknya adalah adanya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, saat para pemuda
bersumpah untuk “bertumpah darah, berbangsa, dan berbahasa yang satu, yakni Indonesia.”

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 3


Sumber : id.foursquare.com
AKTIVITAS belajar 1.1

“Ke sungai memancing ikan gabus, yang didapat malah ikan sepat”
Kalau belajar PPKn dengan bagus, pastilah kalian jadi siswa hebat
Sebelum aktivitas belajar dimulai terlebih dahulu marilah kita berdoa semoga kegiatan ini menjadi
sesuatu yang bernilai manfaat.
Simaklah petunjuk aktivitas belajar berikut ini :
 Mencari Kata
Carilah kata-kata yang berhubungan dengan materi sejarah kelahiran Pancasila dengan memberi
garis pada kata-kata tersebut!

PARA
NILAI F

AKTIVITAS BELAJAR 1.2

Setelah kalian memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan ,
pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yang berjuang untuk menegakkan nilai
kemanusiaan dan persatuan dengan mengisi tabel di bawah ini !

No Aspek Informasi Uraian

Nama Pahlawan :
Perjuangan :
1.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 4


Nama Pahlawan :
Perjuangan :
2.

Nama Pahlawan :
3.
Perjuangan :
1.

Nama Pahlawan :
Perjuangan :
4.

5. ...........

6. ...........

7. ...........

PARA
NILAI F

B. Kelahiran Pancasila
1. Merancang Dasar Negara
BPUPK didirikan pada tanggal 29 April 1945, dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat,
seorang dokter yang sempat sekolah di Belanda, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Jumlah
anggotanya 69 orang terdiri dari berbagai suku bangsa di Indonesia, wakil suku keturunan asing,
serta wakil Jepang.
Pada tanggal 28 Mei 1945, BPUPK diresmikan. Kantornya di gedung Chuo Sangi-in yang sekarang
menjadi Gedung Pancasila di Kementerian Luar Negeri, di Jakarta. Sidang pertama BPUPK ini
berlangsung dari 29 Mei sampai 1 Juni 1945.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 5


2. Hari Lahir Pancasila
Pada tanggal 1 Juni 1945 itu, semua peserta sidang BPUPKI sepakat dengan nama Pancasila.
Maka tanggal itu kemudian dijadikan sebagai Hari Lahir Pancasila. Mengenai butir-butir isi
Pancasila, BPUPK memutuskan untuk dirumuskan kembali.
Sebelum melanjutkan pembahasan, coba terlebih dahulu menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini. Apa yang kalian ketahui tentang lambang negara Garuda Pancasila? Semoga kalian
masih ingat karena sudah dipelajari saat di Sekolah Dasar. Lakukanlah tanya jawab tentang hal ini
dengan teman sebangku kalian. Bagaimana dengan Gedung Pancasila? Gedung tersebut merupakan
salah satu gedung bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Alamatnya di Jalan
Pejambon Nomor 6 Jakarta Pusat. Di gedung inilah berlangsung proses perumusan dasar negara
Pancasila. Oleh karena itu, sudah sepantasnya gedung ini bernama Gedung Pancasila. Coba kalian
cari informasi lebih lanjut tentang gedung tersebut ini dari berbagai sumber belajar yang tersedia.

AKTIVITAS BELAJAR 1.3

Coba kalian tuliskan syair Garuda Pancasila di nawah ini kemudian nyanyikan dengan
khidmat!

Lagu Garuda Pancasila

Karya : ......................

...................................................

...................................................

...................................................

...................................................

...................................................

NILAI PARAF

C. Perumusan Pancasila
Janji Jepang membentuk BPUPKI direalisasikan, pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan
hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Secara resmi BPUPKI dilantik oleh Jepang, dengan anggota
berjumlah enam puluh dua (62) orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa Indonesia dan tujuh
(7) orang anggota perwakilan dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat, dengan dua wakil ketua, yaitu Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P Soeroso.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 6


BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi.
Sidang resmi pertama dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945, membahas tentang
dasar negara. Sidang kedua berlangsung tanggal 10 sampai dengan 17 Juli 1945 dengan membahas
rancangan Undang- Undang Dasar.
Usulan mengenai dasar Indonesia merdeka dalam sidang pertama BPUPKI secara
berurutan dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno. Pada sidang BPUPKI
tanggal 29 Mei 1945. Asas dan dasar Indonesia merdeka secara tertulis menurut Muhammad Yamin
adalah sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijak- sanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan pidatonya tentang dasar
negara. Menurut Soepomo, dasar negara Indonsia merdeka adalah sebagai berikut.
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Rumusan dasar negara yang diusulkan oleh Ir. Soekarno adalah sebagai berikut.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Pada akhir masa persidangan pertama, Ketua BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang bertugas
untuk mengumpulkan usulan para anggota yang akan dibahas pada masa sidang berikutnya.
Panitia Kecil beranggotakan delapan orang di bawah pimpinan Ir. Soekarno, dengan anggota terdiri
atas Ki Bagoes Hadikoesoemo, Kyai Haji Wachid Hasjim, Mr. Muhammad Yamin, Sutardjo
Kartohadikoesoemo, A.A Maramis, Otto Iskandardinata, dan Drs. Mohammad Hatta.
Dalam rapat disepakati rumusan konsep dasar negara yang tercantum dalam rancangan
mukadimah hukum dasar. Naskah ini memiliki banyak persamaan dengan Pembukaan UUD 1945.
Naskah ”Mukadimah” yang ditandangani oleh sembilan orang anggota Panitia Sembilan, dikenal
dengan nama ”Piagam Jakarta” atau ”Jakarta Charter”.PanitiaKecilpenyelidikusul-
usulberkeyakinanbahwa ”Mukadimah” dapat menghubungkan, mempersatukan paham-paham
SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 7
yang ada di kalangan anggota-aggota BPUPKI. Selanjutnya, naskah ”Mukadimah” tersebut dibawa
ke sidang kedua BPUPKI tanggal 10 – 17 Juli 1945. Pada tanggal 14 Juli 1945, mukadimah
disepakati oleh BPUPKI. Dalam alinea keempat naskah Piagam Jakarta tersebut, terdapat rumusan
dasar negara sebagai berikut.

Rumusan dasar negara yang tercantum dalam naskah ”Piagam Jakarta” tersebut, dalam sidang
PPKI tanggal 18 Agustus 1945 mengalami perubahan. Rumusan dasar negara yang diubah adalah
sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluk- pemeluknya”, diubah menjadi ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Gambar : Piagam Jakarta


Sumber : www.insists.id/insists(2012)
Latar belakang perubahan sila pertama, menurut Mohammad Hatta bermula dari datangnya
utusan opsir Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Mereka memberitahukan bahwa wakil-wakil
Protestan dan Katolik dari wilayah yang dikuasai oleh Angkatan Laut Jepang merasa keberatan
dengan bagian kalimat rumusan dasar negara dalam naskah Piagam Jakarta. Kalimat yang
dimaksud adalah ”Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”.

Terhadap keberatan tersebut, sebelum sidang PPKI dimulai, Mohammad Hatta mengajak Ki
Bagus Hadikusumo, K.H Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad
Hasan mengadakan suatu rapat pendahuluan. Supaya tidak terpecah sebagai bangsa, tokoh pendiri

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 8


bangsa yang bermusyawarah telah bermufakat untuk menghilangkan bagian kalimat tersebut dan
menggantikannya dengan rumusan ”Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Dengan demikian, rumusan dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya- waratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

AKTIVITAS belajar 1.4

Tugas Kelompok : 4 orang


Tabel 1.2 Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

No. Aspek Informasi Uraian

1. Pendiri Negara pengusul


rumusan dasar negara

2. Anggota Panitia Kecil

3. Anggota Panitia Sembilan

4. Panitia Sembilan

Latar Belakang Perubahan


Rumusan Dasar Negara Sila
5.
Pertama Naskah Piagam
Jakarta

Diskusikan dengan kelompok kalian. PARA


NILAI F

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 9


D. PENETAPAN PANCASlLA

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan atas dasar prakarsa sendiri. Lalu bagaimana dampaknya terhadap
keberadaan BPUPKI? Setelah menyelesaikan tugas BPUPKI dibubarkan, dan sebagai gantinya pada
tanggal 7 Agustus 1945 Jepang mengumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai.
Untuk keperluan membentuk PPKI tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945 tiga orang tokoh
pendiri negara, yaitu Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
berangkat menemui Jenderal Besar Terauchi, Saiko Sikikan di Saigon. Dalam pertemuan tersebut,
Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI dan Mohammad Hatta sebagai wakilnya. PPKI
beranggotakan 21 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua.
Setelah kembali ke tanah air, pada tanggal 14 Agustus 1945 Ir. Soekarno mengumumkan
bahwa Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan bukan merupakan pemberian dari Jepang
melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai buktinya, atas kehendak bangsa
Indonesia sendiri, anggota PPKI ditambah menjadi enam orang sehingga anggota seluruhnya
menjadi 27 (dua puluh tujuh) orang. Semua anggota PPKI berasal dari bangsa Indonesia.
Setelah Jepang menyerah kepada pihak sekutu tanggal 14 Agustus 1945,
kesempatan tersebut digunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang untuk segera
menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945, Ir.
Soekarno didampingi oleh Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa
Indonesia ke seluruh dunia.

Sumber : Arsip Nasional RI


Gambar 1.8 Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 10


Indonesia sudah merdeka, maka dasar negara yang sudah ada berupa Pancasila perlu
ditetapkan. Rumusan Pancasila sudah disepakati semua pihak. Tetapi beberapa pihak masih
belum merasa nyaman dengan rumusan tersebut, yakni menyangkut rumusan sila ketuhanan
sebagai sila pertama.
Sebelumnya, semua sudah sepakat dengan rumusan, “Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” untuk sila pertama. Beberapa kalangan
merasa rumusan sila ketuhanan itu terlalu bernuansa Islam. Melalui para tokoh yang
mewakilinya, mereka menghubungi Hatta minta agar rumusan tersebut diubah.
Menurut Hatta, pada hari yang sama setelah proklamasi kemerdekaan banyak tokoh
mendatanginya. Mereka minta agar rumusan sila ketuhanan itu diubah. Hatta lalu
menghubungi Ki Bagus Hadikusumo dan beberapa tokoh Islam. Setelah berdiskusi, mereka
sepakat sila pertama diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Persetujuan para tokoh Islam itu dipandang sebagai hadiah pada seluruh bangsa
Indonesia. Rumusan Pancasila pun menjadi: “Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang
adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Inilah
yang menjadi rumusan resmi Pancasila.
Keesokan harinya, pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang dan
menghasilkan keputusan sebagai berikut.
1. Menetapkan UUD 1945.
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Salah satu keputusan sidang PPKI adalah me- ngesahkan Undang-Undang Dasar
1945. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan sila-sila Pancasila
sebagai dasar negara.
Bersama Presiden, KNIP bertugas membentuk pemerintahan secara lengkap hingga
Indonesa menjadi negara yang utuh. Dengan berdasarkan pada Pancasila, Indonesia tidak
menjadi negara agama maupun negara sekuler yang mengabaikan agama, melainkan menjadi
negara kebangsaan yang berketuhanan. Negara berdasar Pancasila inilah rumah bersama
seluruh bangsa Indonesia dari semua suku yang berbeda-beda.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 11


AKTIVITAS BELAJAR 1.5

Kalian akan lebih paham tentang proses perumusan dan penetapan Pancasila dengan
mengisi tabel berikut !

Tabel 1.4 Rumusan Sila-Sila Pancasila dalam Piagam Jakarta dan Pembukaan UUD 1945
Rumusan Piagam Jakarta (22 Rumusan dalam Pembukaan UUD NRI (18
Juni 45) Agustus 45)
1

AKTIVITAS BEALAJAR 1.6

Untuk lebih memahami materi ini maka Kerjakan TTS berikut !

Pertanyaan Mendatar
3. Janji kemerdekaan kepada Indonesia diwujudkan Jepang
5. tanggal 17 Agustus
7. proklamator
8. Wakil Jepang dalam Perjanjian Kalijati
9. sila kedua PARA
Pertanyaan Menurun NILAI F
1. Tempat penyerahan Belanda kepada Jepang
2. jumlah sila pancasila
4. jakarta charter
6. Dasar negara Indonesia
7. perumus dasar negara

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 12


PAR
NILAI
AF

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 13


REFLEKSI

Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan perasaan kalian
saat mengerjakan bahan materi ini !
Bubuhkan tanda centang (v) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

Apa yang sudah kalian pelajari ?


................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................... .

Bagaian mana yang belum dipahami ?


................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................... .

Apa manfaat dari pemebelajaran ini ?


................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

Sebutkan hal yang menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian
lakukan ! Berikan alasannya !
................................................................................................................................................................

................................................................................................................................................................

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 14


RINGKASAN MATERI

Sidang pertama BPUPKI berlangsung mulai tanggal 29 Mei sampai 1 Juni


1945 membahas rancangan dasar negara. Ada tiga tokoh yang
mengusulkan dasar negara, yaitu Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan usulan dasar
negara Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila.
Setelah selesai sidang pertama BPUPKI, dibentuk Panitia Kecil yang
dikenal dengan Panitia Sembilan. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia
Sembilan
Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final.
Bersifat final karena telah menjadi kesepakatan nasional (konsensus)
yang diterima secara luas oleh seluruh rakyat Indonesia.

EVALUASI
A. Soal Pilihan Ganda
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
jawaban yang paling benar !
1. Belanda menyerah kepada Jepang di Indonesia pada tanggal...

A. Maret 1942

B. 14 Agustus 1942

C. 8 Maret 1942

D. 1 November 1945

2. Tempat penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang atas Indonesia terjadi di....
A. Lembang

B. Bandung

C. Subang

D. Jakarta

3. BPUPKI dibentuk oleh Jepang pada tanggal ....


A. 1 Maret 1945

B. 29 April 1945

C. 1 Juni 1945

D. 22 Juni 1945

4. BPUPKI merupakan badan yang dibentuk oleh Jepang yang bertugas untuk….

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 15


A. mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
B. menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
C. merumuskan dasar negara
D. merumuskan UUD
5. Sidang Pertama BPUPKI membahas tentang ....
A. Rancangan Undang-Undang Dasar
B. Dasar Pembentukan BPUPKI
C. Rancangan Pembukaan UUD
D. Dasar Negara
6. Sidang kedua BPUPKI diadakan pada tanggal ....
A. 29 Mei -1 Juni 1945
B. 10 – 17 Juli 1945
C. 22 Juni 1945
D. 18 Agustus 1945
7. Perhatikan pernyataan berikut !
1) Persatuan
2) Kekeluargan
3) Keseimbangaan lahir dan batin Musyawarah
4) Keadilan Rakyat
Pernyataan diatas adalah rumusan dasar negara yang diusulkan oleh ....
A. Soepomo
B. Muhammad Yamin
C. Soekarno
D. Achmad Soebarjo
8. Ir.Soekarno mengusulkan lima dasar negara. Dasar yang kelima adalah adalah...
A. Nasionalisme dan demokrasi
B. Nasionalisme dan kesejahteraan rakyat
C. Demokrasi dan kesejahteraan rakyat
D. Ketuhanan Yang Berkebudayaan
9. Tokoh pendiri negara yang menyampaikan nama Pancasila sebagai nama dasar negara dalam
rapat BPUPKI adalah ….
A. Muhammad Yamin
B. Moh. Hatta
C. Soepomo
D. Soekarno

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 16


10. Hasil rancangan dasar negara yang telah dirumuskan Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni
1945 sering disebut dengan ….
A. Piagam Jakarta
B. Jakarta Massage
C. Piagam Madinah
D. Pancasila
B. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Siapa saja tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara?
2. Apa isi usulan dasar negara dari Ir. Soekarno?
3. Apa persamaan dan perbedaan dasar negara yang diusulkan oleh para pendiri negara?
4. Apa saja tugas dan siapa saja anggota panitia sembilan?
5. Bagaimana rumusan dasar negara dalam naskah Piagam Jakarta?

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 17


BAB
Norma dan UUD NRI 1945
2
PERTANYAAN PEMANTIK

• Bagaimana proses terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara?


• Kapan Pancasila lahir dan mengapa demikian jelaskan?
• Kapan Pancasila disahkan sebagai dasar negara?
• Siapa pencetus Pancasila sebagai dasar negara?

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu menghayati dan menjelaskan pentingnya norma dan hubungannya
dengan Undang-Undang Dasar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan perumusan, pengesahan, dan perubahan UUD NRI
Tahun 1945.
3. Peserta didik berdisiplin menjalankan hak dan kewajibannya sehari-hari.

PETA KONSEP

Norma Masyarakat

Hak dan Kewajiban Pada Norma

Norma dan
UUD NRI 1945 UUD sebagai Dasar Hukum Tertulis

Perumusan Dan Pengesahan UUD NRI


1945

Amandemen UUD NRI 1945

SMPN 2 Jember – Pendidikan Paancasila dan Kewarganegaraan 18


AKTIVITAS PEMBELAJARAN
A. NORMA MASYARAKAT
Perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar di atas adalah contoh sikap dan perilaku
tidak sesuai dengan norma yang berlaku dan
merupakan salah satu penyebab terjadinya
kecelakaan lalu lintas.
Dalam kehidupan bermasyarakat, perbedaan
kepentingan dapat me- nimbulkan adanya
perselisihan, perpecahan, bahkan menjurus ke arah
terjadinya kekacauan. Oleh karena itu, untuk

Gambar 2.1 contoh pelanggaran lalu lintas menghindari adanya benturan akibat perbedaan
kepentingan tersebut, diperlukan suatu tatanan hidup berupa aturan-aturan dalam pergaulan
hidup di masyarakat. Tatanan hidup tersebut biasanya disebut norma. Norma dibentuk untuk
melindungi kepentingan-kepentingan manusia sehingga dapat terwujud ketertiban dan kedamaian
dalam kehidupan masyarakat.
Norma merupakan aturan untuk menata kehidupan manusia di dalam masyarakat. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah “Aturan atau ketentuan yang mengikat warga
kelompok dalam masyarakat.” Karena bersifat mengikat, maka norma harus dipatuhi oleh semua
orang di dalam masyarakat tersebut. Bagi yang tidak mematuhi norma dapat dikenakan sanksi atau
hukuman. Sanksinya dapat bermacam-macam bentuknya, baik ringan maupun berat, sesuai dengan
kesepakatan masyarakat setempat
Di kehidupan masyarakat, norma bisa berupa aturan yang tertulis maupun tidak tertulis.
Norma tertulis biasanya dirumuskan khusus secara bersama-sama oleh beberapa orang yang
mewakili masyarakat dalam suatu waktu tertentu. Sedangkan norma tidak tertulis tidak selalu
dirumuskan secara khusus, melainkan juga dapat berkembang dari kebiasaan bersama.
Terdapat beberapa nilai penting norma yang perlu diperhatikan. Di antara nilai penting norma
tersebut adalah:
 Menciptakan ketertiban dan keamanan bersama
 Mencegah benturan kepentingan antarwarga
 Membentuk akhlak atau karakter manusia.
 Menjadi petunjuk bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan di masyarakat.
Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Secara umum norma dikelompokkan menjadi empat jenis. Keempat norma tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 19


a. Norma agama
Norma agama adalah kaidah atau aturan yang bersumber pada hukum agama
atau kitab suci yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini berisi perintah
dan larangan, yang bertujuan mengatur manusia agar mendapatkan kebahagiaan
dunia akhirat.
b. Norma susila
Norma ini berasal dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan mengajarkan kita
untuk selalu berbuat baik sesuai dengan kata hati. Setiap manusia dikaruniai hati
nurani agar dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk.
c. Norma Kesopanan
Norma sosial atau kesopanan bersumber dari tatakrama atau kebiasaan
masyarakat. Norma ini bersifat lokal. Norma kesopanan berawal dari hubungan
yang terjadi antar manusia yang kemudian membentuk aturan- aturan yang
disepakati bersama.
d. Norma hukum
Norma hukum merupakan aturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan bernegara. Norma ini dibuat oleh pemerintah dan bersifat tegas
serta memaksa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi
berupa hukuman penjara atau denda.

Norma Agama Norma Susila Norma Kesopanan Norma hukum


Bersumber pada Bersumber pada Bersumber pada Bersumber pada
Kitab Suci Kitab Suci tatakrama masyarakat aturan bernegara

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 20


AKTIVITAS Belajar 2.1
Setelah kalian mempelajari tentang norma dari berbagai sumber, tuliskan informasi yang kalian peroleh
seperti pengertian, sanksi, contoh norma untuk melengkapai tabel berikut. Kalian dapat menambahkan
dengan informasi yang lebih banyak selain yang tertulis di tabel.
Lengkapi tabel berikut !
Tabel 2.1

No. Informasi Uraian

1. Norma

2. Tujuan Norma

3. Macam Norma

4. Norma Kesusilaan

5. Norma Kesopanan

6. Norma Agama

7. Norma Hukum

AKTIVITAS Belajar 2.2


Browsing contoh perwujudan dan pelanggaran tiap-tiap norma (masing – masing contoh 2
gambar ) tempelkan seperti format contoh di bawah ini!
Dan menyebutkan sumber dari setiap gambar yang anda pilih!

Norma Agama
Perwujudan Pelanggaran

http:\\www.google http:\\www.google

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 21


B. Hak dan Kewajiban dalam Norma
Setiap norma selalu mengandung hak dan kewajiban. Norma selalu mengandung hal-hal yang
harus didapatkan oleh semua orang yang terikat norma itu. Juga selalu mengandung hal-hal yang
harus dilakukan setiap orang tersebut, sesuai dengan ketentuan masing-masing norma.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak artinya ‘milik’ atau ‘punya’. Misalnya, “Buku ini
adalah hak saya karena saya sudah membelinya.” Berarti buku itu menjadi milik orang yang telah
membelinya dan bukan dimiliki orang lain.
Selain itu, hak juga berarti ‘wewenang’ atau kekuasaan yang diakui kelompok atau masyarakat.
Dengan demikian, ‘milik’ atau ‘punya’ atau ‘berwenang’ itulah hak. Hak tersebut harus diperoleh
semua orang yang diatur oleh norma yang ada.
Kewajiban berasal dari kata ‘wajib’ yang berarti harus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa kewajiban adalah “Sesuatu yang harus dilaksanakan.” Bila dikaitkan dengan
norma, maka kewajiban adalah hal yang harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam norma itu.
Kewajiban dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Pertama, kewajiban pada Tuhan Yang Maha
Esa. Kedua, kewajiban kepada sesama manusia. Ketiga, kewajiban pada alam.

AKTIVITAS Belajar 2.3


Coba kalian secara kelompok ber_4 melakukan kajian terhadap peraturan yang berlaku di lingkungan
sekolah, pergaulan, masyarakat, serta bangsa dan negara dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Amati dan pelajari perbuatan mentaati dan melanggar norma yang terjadi dalam lingkungan
sekolah, pergaulan, masyarakat, bangsa dan negara. Pilih beberapa perbuatan yang memiliki
tema sama, seperti membuang sampah pada tempatnya, berpakaian seragam sekolah rapi,
dan memakai helm saat mengendarai sepeda motor, dan sebagainya.
2. Lakukan wawancara dan carilah dari berbagai sumber (koran, majalah, internet) untuk
memperoleh informasi lengkap sesuai tema tentang perbuatan yang mentaati dan melanggar
peraturan, mengapa perbuatan tersebut dilakukan, apa akibat dari perbuatan tersebut, dan
bagaimana agar peraturan ditaati dan tidak terjadi pelanggaran kembali. Buatlah kesimpulan dari
informasi yang kalian peroleh.
3. Susun laporan hasil telaah secara tertulis, dan sajikan di depan kelas. Lengkapi dengan gambar
atau rekaman video agar lebih menarik. Kembangkan kreativitas kalian. Untuk membantu kalian
mengolah data, kalian dapat mengisi tabel berikut.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 22


Tabel 2.4 Hasil Telaah Ketaatan terhadap Norma yang Berlaku
Tema Pokok : …………………………

No. Perbuatan Alasan Akibat Upaya

1.

10

11

AKTIVITAS
12 Belajar 2.4

Isilah macam norma sesuai gambar nya!


Kesimpulan : ...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 23


Norma ........ Norma ........ Norma ........ Norma ........

AKTIVITAS Belajar 2.5

Coba kenali apa saja kewajiban dan hakmu! Di rumah, di sekolah, serta di lingkungan sekitar.
Tuliskan kewajiban dan hak tersebut dalam tabel, dengan tulisan berwarna-warni !

Lingkungan Kewajiban Hak

Di rumah 1. .............................. 1. ..............................


2. .............................. 2. ..............................
3. .............................. 3. ..............................
Di sekolah 1. .............................. 1. ..............................
2. .............................. 2. ..............................
3. .............................. 3. ..............................

Di 1. .............................. 1. ..............................
masyarakat 2. .............................. 2. ..............................
3. .............................. 3. ..............................

C. Undang-Undang NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis Negara


Agar hukum tidak bertentangan, maka perlu adanya dasar hukum tertulis. Semua undang
undang atau aturan di dalam negara perlu bersumber pada dasar hukum tertulis. Dasar hukum
tertulis itu perlu dibangun di atas dasar negara yang telah ditetapkan. Di Indonesia, dasar
negaranya adalah Pancasila.
Dasar hukum tertulis yang disusun adalah berupa Undang-Undang Dasar yang kemudian
SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 24
dinamai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945).
D. Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945
Sidang pertama BPUPK itu berhasil melahirkan Pancasila sebagai dasar negara pada tanggal 1
Juni 1945. Dalam sidang kedua BPUPK tanggal 10-17 Juli 1945, semua setuju Pembukaan Undang-
Undang Dasar itu. Maka BPUPK pun membentuk Panitia Dasar hukum tertulis untuk menyusun isi
Undang-Undang Dasar. Pada masa itu, bagian isi Undang-Undang Dasar itu disebut batang tubuh
Undang-Undang Dasar.
`Panitia Dasar hukum tertulis tersebut beranggotakan 19 orang diketuai oleh Soekarno. Panitia
Dasar hukum tertulis bermusyawarah pada tanggal 11 Juli 1945. Hasilnya ada tiga hal. Pertama,
membentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar (UUD). Kedua, bentuk negara kesatuan atau
unitaris. Ketiga, kepala negara berada di tangan satu orang, yaitu presiden.
Panitia Perancang UUD yang berangggotakan Ahmad Subarjo, Sukiman dan Parada Harahap.
Mereka menyepakati soal: (1) lambang negara; (2) negara kesatuan; serta (3) sebutan lembaga
Majlis Permusyawaratan Rakyat.
BPUPK lalu bersidang menetapkan tiga hal. Pertama, pernyataan tentang Indonesia merdeka.
Kedua, Pembukaan dasar hukum tertulis. Ketiga, batang tubuh dasar hukum tertulis yang kemudian
dinamakan sebagai UndangUndang Dasar (UUD).
Rancangan UUD tersebut berisi antara lain:
 Wilayah negara Indonesia yang mencakup seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda, dan
pulau-pulau di sekitarnya.
 Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan.
 Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik.
 Bendera nasional adalah sang saka Merah Putih
 Bahasa nasional Indonesia adalah bahasa Indonesia.
Tanggal 13 Juli 1945, sidang panitia Perancang Undang-Undang Dasar, yang diketuai oleh
Ir. Soekarno, membahas hasil kerja panitia kecil di bawahnya, yang tugasnya adalah khusus
merancang isi dari Undang-Undang Dasar. Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar
berhasil membahas beberapa hal dan menyepakati antara lain ketentuan tentang Lambang
Negara, Negara Kesatuan, sebutan Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan membentuk Panitia
Penghalus Bahasa yang terdiri atas Djajadiningrat, Salim, dan Supomo. Rancangan Undang-
Undang Dasar diserahkan kepada Panitia Penghalus Bahasa.
Tanggal 14 Juli 1945, sidang dengan agenda “Pembicaraan tentang pernyataan
kemerdekaan”. Sidang pleno BPUPKI menerima laporan panitia Perancang Undang-Undang
Dasar, yang dibacakan oleh ketua panitianya sendiri, Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut
membahas mengenai rancangan Undang-Undang Dasar yang di dalamnya tercantum tiga
masalah pokok yaitu : Pernyataan tentang Indonesia Merdeka, Pembukaan Undang- Undang
SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 25
Dasar, Batang tubuh Undang-Undang Dasar yang kemudian dinamakan sebagai “Undang-Undang
Dasar 1945”.
Konsep proklamasi kemerdekaan negara Indonesia baru ren- cananya akan disusun dengan
mengambil tiga alenia pertama “Piagam Jakarta”, sedangkan konsep Undang-Undang Dasar
hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat “Piagam Jakarta”.Tanggal 15 Juli 1945
melanjutkan acara “Pemba-hasan Rancangan Undang- Undang Dasar”. Setelah Ketua Perancang
Undang-Undang Dasar, Soekarno memberikan penjelasan naskah yang dihasilkan dan
mendapatkan tanggapan dari Moh. Hatta, lebih lanjut Soepomo, sebagai Panitia Kecil Perancang
Undang-Undang Dasar, diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan terhadap naskah
Undang-Undang Dasar.
Soepomo antara lain menjelaskan betapa pentingnya me- mahami proses penyusunan Undang-
Undang Dasar (Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1995:264).
Naskah Undang-Undang Dasar akhirnya diterima dengan suara bulat pada tanggal 16 Juli
1945. (Sumber: Lukman Suya Saputra, Aa Nurdiaman, dan Salikun, 2016. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Kelas VIII, Jakarta : Puskurbuk, Balitbang, Kemendikbud, hal 66-67)

AKTIVITAS BELAJAR 2.6

Setelah membaca uraian materi perumusan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, coba tulis kembali alur perumusan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dengan melengkapi bagan alur dalam bagan berikut.
Tabel 2.3
Alur perumusan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1 0 J u li 1 9 4 5 1 1 J u li 1 9 4 5 1 2 J u li 1 9 4 5 1 3 J u li 1 9 4 5

A g e n d a / H a s il A g e n d a / H a s il
Sidang: Sidang:
A g e n d a / H a s il A g e n d a / H a s il
Sidang: Sidang:

1 6 J u li 1 9 4 5 1 5 J u li 1 9 4 5 1 4 J u li 1 9 4 5

A g e n d a / H a s il A g e n d a / H a s il
Sidang: Sidang:
A g e n d a / H a s il
Sidang:

E. Amendemen UUD NRI Tahun 1945

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 26


Perubahan Undang-Undang juga disebut sebagai amendemen. Di Indonesia perubahan atau
amendemen Undang-Undang juga telah dilakukan, termasuk perubahan UUD NRI Tahun 1945.
Perubahan tersebut dilakukan dari tahun 1999 hingga tahun 2002.
Amendemen UUD NRI Tahun 1945 dilakukan empat kali.
Perubahan pertama dilakukan melalui Sidang MPR pada tanggal 14-19 Oktober 1999.
Terdapat 9 pasal yang diubah dalam amendemen ini.
Perubahan kedua adalah melalui sidang pada tanggal 1-18 Agustus 2000 untuk mengubah 25
pasal pada lima bab.
Perubahan ketiga yang mengubah 22 pasal. Hal ini dilakukan melalui Sidang MPR pada
tanggal 1-9 November 2001.
Perubahan keempat adalah melalui Sidang MPR pada tanggal 1-10 Agustus 2002 dengan
mengubah 13 pasal. Semua perubahan itu dilakukan dengan tetap menggunakan Pancasila
sebagai dasarnya.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 27


RINGKASAN MATERI

Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia per- tama kali


dipersiapkan oleh BPUPKI dalam sidang yang kedua pada tanggal 10 – 16 Juli
1945. Rangkaian .sidang kedua BPUPKI menghasilkan beberapa kesepakatan
penting. BPUPKI membentuk 3 (tiga) Panitia Kecil untuk membahas dan
mempersiapkan perumusan Undang-Undang Dasar, yaitu : Panitia
Perangcang Undang-Undang Dasar, Panitia Pembelaan Tanah Air, serta
Panitia Keuangan dan Perekonomian. Naskah Undang-Undang Dasar
akhirnya diterima secara bulat pada tanggal 16 Juli 1945
Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 :
Mengesahkan UUD 1945
Memilih Ir Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta
sebagai Wakil Presiden;
Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat.
Sistematika UUD 1945 sebelum perubahan adalah :
Pembukaan, terdiri dari 4 alinea;
Batang Tubuh, terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan per-
alihan, 2 ayat aturan tambahan;
Penjelasan, terdiri dari penjelasan umum dan pasal demi pasal Sedangkan
sistematika setelah perubahan UUD NRI 1945 adalah :
Pembukaan, terdiri dari 4 alinea.
Pasal-pasal, terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan
per- alihan, 2 ayat aturan tambahan.
Semangat dan komitmen pendiri negara pada perumusan dan pe- ngesahan
UUD 1945 antara lain mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,
persatuan dan kesatuan, rela berkorban, cinta tanah air, dan musyawarah
mufakat

Proyek kewarganegaraan

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 – 6 orang. Buatlah penelitian sederhana


mengenai sikap tanggung jawab ywang dapat dilakukan pelajar yang mendukung nilai
kesejarahan perumusan dan pengeashan UUD NRI 1945 di lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
REFLEKSI
Presentasikan hasilnya didepan kelas !
Isilah penilaian diri ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan perasaan kalian
saat mengerjakan bahan materi ini !
Bubuhkan tanda centang (v) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan kalian setelah mempelajari materi ini!

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 28


Apa yang sudah kalian pelajari ?
...............................................................................................................................................................

Bagaian mana yang belum dipahami ?


................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
....

Apa manfaat dari pemebelajaran ini ?


...............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
.....

Sebutkan hal yang menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian
lakukan ! Berikan alasannya !
................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
........

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29


EVALUASI

1. Keberadaan norma agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sangat
penting karena....
A. Mendorong para pemeluknya untuk hidup merdeka
B. Mendorong pemeluknya untuk meningkatkan iman dan takwa
C. Dapat menyadarkan manusia untuk hidup sederhana
D. Memberikan semangat kepada para umat beragama agar lebih
2.
Gambar tersebut merupakan pelanggaran norma
A. norma agama
B. norma hukum
C. norma kesopanan
D. norma kesusilaan
3.
Perilaku tersebut merupakan penerapan norma
A. norma hukum
B. norma kesopanan
C. norma agama
D. norma kesusilaan
E.
4.
Perilaku tersebut merupakan penerapan norma
A. norma agama
B. norma kesopanan
C. norma kesusilaan
D. norma hukum
5. Sidang kedua BPUPKI yang berlangsung tanggal 10 – 16 Juli 1945 membahas tentang
rancangan ....
A. undang-undang dasar
B. dasar negara
C. Indonesia merdeka
D. kedaulatan negara
6. Dalam masa persidangan kedua BPUPKI dibentuk Panitia Hukum Dasar dengan
anggota 19 orang yang diketuai ....
A. Radjiman Wedyodiningrat
B. Ir. Soekarno
C. Drs. Moh. Hatta
D. Mr. Soepomo
7. Penjelasan Soepomo tersebut menunjukkan bahwa ….
A. suatu negara merdeka harus memiliki undang-undang dasar
B. dasar-dasar kehidupan bernegara harus dimuat dalam un- dang-undang dasar
C. betapa pentingnya memahami proses penyusunan undang- undang dasar
D. setiap warga negara harus terlibat dalam penyuaunan un- dang-undang dasar
8. Naskah Undang-Undang Dasar akhirnya diterima denga suara bulat pada Sidang BPUPKI
tanggal ….
A. 13 Juli 1945
B. 14 Juli 1945
C. 15 Juli 1945

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 30


D. 16 Juli 1945
9. Nilai yang bisa kita ambil dari sejarah perumusan Undang- undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut, kecuali ….
A. cinta tanah air dan bangsa
B. rela berkorban demi bangsa dan negara
C. menghargai dan menghormati perbedaan
D. berani membela kebenaran dan keadilan
10. Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia
(PPKI) melaksanakan sidang yang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945, yang diketuai oleh....
A. Ir. Soekarno
B. Mohammad Hatta
C. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
D. Otto Iskandardinata

Petunjuk: Jawablah dengan jelas.

1. Apa pengertian undang-undang dasar itu?


2. Apa alasan suatu negara menyusun undang-undang dasar?
3. Jelaskan tiga panitia kecil yang dibentuk BPUPKI pada masa sidang kedua!
4. Sidang pleno BPUPKI menerima laporan panitia Perancang Undang-Undang Dasar,
yang dibacakan oleh ketua panitianya sendiri, Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut
membahas me- ngenai rancangan Undang-Undang Dasar yang di dalamnya
tercantum tiga masalah pokok. Apa saja tiga masalah pokok tersebut?

5. Mengapa Indonesia sebagai negara sangat perlu menetapkan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
6. Bagaimana hubungan antara Piagam Jakarta dengan Pembu- kaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
7. Apa hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945?

8. Apa perbedaan antara norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan dan nprma
hukum?
9. Mengapa norma hukum disebut sebagai norma yang bersifat tehas dan memaksa?
10. Ada 4 Macam Norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, yaitu Norma Agama, norma
Kesopanan, norma Kesusilaan dan norma hukum.
Coba beri contoh perilaku dari keempat norma atau masing-masing norma contohnya (1
perilaku) di lingkungan sekolah!

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 31


BAB KESATUAN INDONESIA dan
3 KARATERIKSTIK DAERAH

PERTANYAAN PEMANTIK

 Mengapa kita harus menjaga karakteristik daerah dalam kerangka NKRI?


 Apa peran daerah dalam mempertahankan kesatuan negara Republik Indonesia?
 Peran daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini kekayaan apa
saja yang dapat diberikan dalam kerangka NKRI ini?
 Bagaimana karakteristik wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia?

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu memahami dan menghargai wilayah negara Republik Indonesia dan
karakteristik daerahnya.
2. Peserta didik mampu menjelaskan pembentukan Indonesia sebagai negara kesatuan.
3. Peserta didik berkontribusi menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa sesuai tingkatnya.

PETA KONSEP

Wilayah Indonesia

Kesatuan Indonesia Sebagai Negara Kesatuan


Indonesia dan
Karateristik Persatuan dan Kesatuan
Daerah
Karateristik Daerah Kesatuan

Mempertahankan Persatuan dan


Kesatuan

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 32


AKTIVITAS BELAJAR
A. Wilayah Indonesia

Gambar 3.1 : Ilustrasi : Google


Sumber : https://www.zawiyahnews.com/2017/08/aqu-cinta-indonesia.html
Setiap negara punya wilayah atau tempat di mana negara tersebut berada. Mencakup daerah
mana saja yang menjadi tempat atau wilayah Indonesia? Di zaman Majapahit, wilayah
kekuasaannya mencakup seluruh daerah di Nusantara ini. Panglima Majapahit bernama Gajah
Mada bersumpah untuk menyatukan seluruh daerah Nusantara menjadi satu kesatuan wilayah.
Sumpahnya disebut Sumpah Palapa.
Muhammad Yamin, salah satu pelopor Gerakan Sumpah Pemuda, mengusulkan agar wilayah
Indonesia mencakup seluruh wilayah kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda yang mencakup
Papua ditambah beberapa daerah lain seperti Timor Portugis (sekarang Timor Leste) serta Borneo
Utara dan Malaya.
Soekarno sependapat dengan Yamin. Mengutip Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu
Prapanca sekitar tahun 1365, Soekarno menyebut wilayah kekuasaan Majapahit juga sampai ke
daerah Papua. Karena itu, menurut Soekarno, wilayah Indonesia mencakup daerah-daerah dari
Sumatra hingga Papua. Wilayah selatan Indonesia berupa Laut Indonesia dan Laut Arafuru.
Di laut tersebut, Indonesia berbatasan dengan negara Australia. Di wilayah timur, Indonesia
memiliki perbatasan di Pulau Papua dengan negara Papua Nugini. Di wilayah utara, Indonesia
berbatasan dengan Filipina, Malaysia, dan Singapura. Sedangkan di barat, Indonesia punya wilayah
laut yang berbatasan dengan India.
Karena dibelah garis khatulistiwa, maka sebagian wilayah Indonesia terletak di belahan utara
dan sebagian lagi di belahan selatan bumi. Para ahli geograi menyebut letak itu berada di antara 6

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 33


derajat Lintang Utara sampai 11 derajat Lintang Selatan. Sedangkan dalam pembagian belahan
barat atau timur, wilayah Indonesia berada di belahan timur bumi, atau disebut berada di antara 95
sampai 141 derajat Bujur Timur.
B. Indonesia sebagai Negara Kesatuan
Ciri-ciri negara kesatuan adalah bahwa negara memiliki:
 Satu Pemerintahan Pusat yang memegang seluruh kekuasaan.
 Satu Undang-Undang Dasar yang berlaku di seluruh wilayah negara.
 Satu Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan untuk seluruh rakyat.
 Satu Badan Perwakilan yang mewakili seluruh rakyat.

Gambar : teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


Sumber : Daihatsu.co.id
Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan dan membentuk
negara Republik Indonesia. Sehari setelah kemerdekaan Indonesia, PPKI mengadakan sidang yang
menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Di dalam Pasal 1 ayat (1)
UUD NRI 1945 ditegaskan bahwa bentuk negara adalah “negara kesatuan.” Maka Indonesia sejak
itu menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bentuk negara itu sempat berubah. Untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara, pada
tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949, pemerintah Indonesia berunding dengan Belanda
dalam Konferensi Meja Bundar. Negara Indonesia harus berubah bentuk menjadi Republik
Indonesia Serikat (RIS). Daerah-daerah di Indonesia menjadi negara-negara bagian, kemudian pada
17 Agustus 1950, pemerintah menyatakan Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan. Dalam
Amandemen Keempat pada tahun 2002 di pasal 37 UUD NRI 1945 ditegaskan bahwa khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan
C. Persatuan dan Kesatuan Indonesia

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 34


Persatuan merupakan gabungan atau terikatnya beberapa bagian menjadi satu. Sedangkan
kesatuan berarti keadaan berupa suatu keutuhan. Persatuan akan melahirkan kesatuan, sedangkan
kesatuan akan menjaga persatuan. Keduanya berasal dari kata ‘satu’.
Upaya mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dapat melalui perjuangan fisik dan juga
perjuangan non fisik. Perjuangan non fisik itu bisa melalui gerakan politik, pendidikan dan
Kebudayaan. Para pejuang zaman dahulu menggunakan perjuangan non fisik tersebut terutama di
masa kebangkitan nasional pada awal abad ke-20 :
Melalui gerakan politik seperti munculnya organisasi Budi Utomo yang lahir pada tahun 1908
yang kini setiap tanggal 20 Mei itu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, selain itu,
ada juga Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1980,
Melalui pendidikan di antaranya :
- Ki Hajar Dewantara yang mendirikan jaringan sekolah Taman Siswa
- Tengku Muhammad Syafei yang mendirikan sekolah INS Kayutanam
- Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama juga turut serta dalam pendidikan
Melalui kebudayaan ada beberapa tokoh seperti Abdul Muis, Marah Rusli, Sutan Takdir
Alisyahbana dan Chairil Anwar.

AKTIVITAS BELAJAR 3.1

Coba cermati gambar Pahlawan Nasional berikut!

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 35


Anda pasti mengenal gambar pahlawan nasional di atas. Pahlawan Nasional adalah gelar
penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia. Gelar ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas
tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan
diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya" – atau "berjasa sangat luar biasa bagi
kepentingan bangsa dan negara". Gelar Pahlawan Nasional merupakan bentuk penghargaan yang
diberikan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di
wilayah yang sekarang menjadi wilayah Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela
bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau
menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan
negara Indonesia. Para pahlawan bangsa telah berjuang mempertaruhkan jiwa raganya, bahkan
nyawanya dan segenap kemampuan yang dimiliki untuk kemerdekaan bangsa. Para pahlawan
bangsa berjuang dari berbagai wilayah tanah air demi mewujudkan Indonesia merdeka. Kita semua
termasuk Ananda memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan yang telah dicapai
dengan mengisinya melalui kegiatan- kegiatan yang positif demi bangsa dan negara.

Dari seluruh Pahlawan dalam gambar di atas Ananda tahu mereka dari daerah mana saja?
Anda cari informasi dari berbagai sumber tentang Nama, Asal Daerah dan masa perjuangan para
Pahlawan tersebut. Ananda tuangkan hasil mencari informasi tentang Pahlawan tersebut dalam
tabel berikut!
Tabel 3.1

No Nama Pahlawan Asal Daerah Masa perjuangan

AKTIVITAS 3.3

Isilah TTS di bawah ini :


MENDATAR

1. Pulau-pulau besar di Indonesia adalah.


SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 36
4. Kata lain dari negara serikat.

5. Satu pelopor Gerakan Sumpah Pemuda

8. Bentuk pemeritahan NKRI adalah.

9. Soepomo mengusulkan Indonesia adalah negara.

11. Daerah yang jauh dari pusat perkotaan adalah

12. Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MENURUN

1. persatuan dan kesatuan itu dimulai dari lingkungan.

2. lingkungan fisik yang baik dilakukan dengan menjaga.

3. Di Indonesia kepala negara dan kepala pemerintahan disebut.

6. 17 Agustus 1950 Indonesia kembali menjadi negara.

7. Republik Indonesia Serikat.

10. Persatuan Guru Republik Indonesia.

2 3

5 6 7

10

11

12

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 37


D. Karakteristik Daerah dalam NKRI
Secara umum, karakteristik atau ciri khas daerah dapat dibagi berdasar wilayah maupun
budayanya :
1. Karakteristik Wilayah
Ciri khas atau karakteristik daerah dapat dibagi berdasar beberapa ukuran, seperti posisi
geograisnya, karakter lingkungan isik, karakter pemukiman, hingga posisinya terhadap wilayah
negara-negara lain. Hal itu dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Timur dan Barat
Perbedaan ini didasarkan pada temuan oleh ilmuwan asal Inggris Alfred Russel Wallace
(1823-1913) yang menyebut daratan Indonesia terbagi dua, yakni wilayah timur dan barat.
Wilayah Timur seperti Papua, Kepulauan Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara, serta Sulawesi
zaman dulu menyatu dengan daratan Australia. Sedangkan Wilayah Barat terdiri atas
Kalimantan, Jawa dan Bali, serta Sumatra zaman dulu menyatu dengan daratan Asia.
b. Darat dan kepulauan
Wilayah Indonesia terdiri pulau-pulau, baik besar maupun kecil. Di pulau-pulau besar
terdapat hamparan yang luas, hingga sebagian penduduknya bermukim jauh dari pantai.
Sebaliknya, di pulau-pulau kecil sebagian besar penduduknya bermukim dekat pantai.
Pulau-pulau besar di Indonesia adalah Papua, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, dan Sumatra. Dari 34
daerah yang menjadi provinsi di Indonesia. 27 provinsi di antaranya berada di empat pulau
tersebut. Pulau-pulau di sekitarnya tetap menjadi bagian dari daerah-daerah tersebut seperti
Pulau Sebatik di Kalimantan Utara.
c. Perkotaan dan perdesaan
Berdasarkan kepadatan penduduk serta jenis aktivitas kegiatannya, karakteristik daerah
di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi perkotaan dan perdesaan. Wilayah yang padat
penduduk dan banyak kegiatan industri biasa dikelompokkan sebagai wilayah perkotaan.
Sementara itu wilayah dengan penduduk yang kurang padat, serta banyak kegiatan
pertaniannya sering disebut daerah perdesaan.
d. Daerah terpencil dan terluar
Banyak daerah yang terpencil di Indonesia seperti di kepulauan Mentawai, Sumatra
Barat; di hulu Sungai Kapuas, Kalimantan Barat; hingga di pedalaman Pulau Halmahera, Maluku
Utara. Daerah-daerah terpencil tersebut ditandai dengan transportasi yang sulit untuk menuju
ke sana.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 38


Gambar 3.3 Salah satu batas yang memisahkan Indonesia dengan Malaysia
Sumber : https://images.app.goo.gl/WtmJcTcuvYip6aa
Di daerah terluar ditandai dengan kedekatan lokasinya dengan perbatasan terhadap negara
lain, seperti:
 Provinsi Papua perbatasan Indonesia itu melintang dari Jayapura hingga Merauke
 Di hadapan negara Timor Leste perbatasannya berada di Pulau Timor Nusa Tenggara Timur
dan sekitar Pulau Wetar Maluku
 Di Kalimantan, daerah perbatasannya disepanjang garis Utara Kalimantan Barat dan
Kalimantan Utara yang menghadap Malaysia
2. Karakteristik Kebudayaan
Karakteristik daerah juga terkait dengan suku dan kebudayaan di masing-masing daerah.
Sebagai contoh :
 Pulau Sumatera itu ada budaya Melayu di Timur, budaya minang di Barat, budaya Aceh di
Utara, hingga budaya Tapanuli di Tengah.
 Pulau Kalimantan, wilayah Tengah umumnya berbudaya Dayak, wilayah pesisirnya
berbudaya Melayu dan Banjar.
 Nusa Tenggara, bagian baratnya berbudaya Lombok atau Sasak bagian timurnya berbudaya
Sembawa
 Sulawesi, budayanya bugis-makassar dan budaya Minahasa.
 Maluku dan daerah pantai Papua memiliki kesamaan lewat makanan yaitu makanan dari sagu
dan ikan laut.
 Pegunungan Papua terdiri atas lebih dari 100 suku yang berbeda yang memiliki karakteristik
budaya tersendiri seperti budaya bakar batu dan sebagainya.
 Nusa Tenggara Timur memiliki karakteristik serupa dengan daerah-daerah dengan negara
Timor Leste.
SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 39
E. Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan
Upaya mempertahankan persatuan dan kesatuan itu dimulai dari lingkungan keluarga.
Selanjutnya adalah di lingkungan sekolah, di lingkungan masyarakat, hingga di lingkungan bangsa
dan negara. Cara yang paling utama melakukannya adalah menjalankan atau mematuhi norma-
norma yang berlaku, baik norma agama, norma hukum, hingga norma sosial.
Cara mempertahankan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita berada,
seperti di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, sampai lingkungan
bangsa dan negara.
Cara yang paling utama untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan adalah menjalankan atau
mematuhi norma-norma yang berlaku, baik norma agama, norma hukum hingga norma sosial.
Sebagai contoh di lingkungan keluarga itu bisa kita lakukan selalu berusaha untuk beribadah
bersama-sama, tidak pernah marah atau mengucapkan kata kasar satu sama lain, serta saling bantu
untuk menjalankan tugas keluarga sehari-hari.
Untuk di lingkungan sekolah seperti mengikuti semua peraturan yang telah ditetapkan, tertib,
disiplin serta bersikap aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, serta aktif bergaul dengan
semua kalangan siswa tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Untuk di lingkungan masyarakat kita bisa melakukan mematuhi norma-norma yang berlaku di
masyarakat, bergaul dan terlibat dalam aktivitas lingkungan tetangga, serta ikut serta di komunitas
keagamaan.
Sedangkan di lingkungan berbangsa dan bernegara kita bisa melakukan taat pada hukum dan
peraturan, tidak membeda-bedakan latar belakang semua masyarakat, serta tidak menyebarkan
berita hoaks.
Upaya bela negara dan pertahanan keamanan negara ditujukan untuk mempertahankan ke-
daulatan negara, keutuhan wilayah, dan ke- selamatan bangsa Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan,
baik dari dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa. Setiap warga negara, tanpa kecuali sesuai dengan kedudukannya
masing-masing memiliki hak dan kewajiban untuk turut serta dalam upaya bela negara,
pertahanan,
dan keamanan negara. Kalian sebagai pelajar dan generasi muda berkewajiban mewujudkan nilai-
nilai perjuangan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam berbagai
lingkungan kehidupan secara nyata. Amati dan lengkapi pernyataan berikut sebagai wujud nilai-
nilai tersebut.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 40


AKTIVITAS BELAJAR 3.6

1. Perwujudan dalam lingkungan sekolah.


a. Memilih ketua kelas tidak berdasarkan asal daerah.
b. …................................................................................
c. …................................................................................
d. …................................................................................
e. …................................................................................
2. Perwujudan dalam lingkungan pergaulan.
b. Bergaul tanpa memilih asal daerah.
b. …................................................................................
c. …................................................................................
AKTIVITAS Belajar 3.7
d. …................................................................................
Carilah peristiwa di sekitar kalian, baik dari media massa maupun peristiwa yang
e. …................................................................................
terjadi di lingkungan kalian yang diakibatkan oleh sikap etnosentrisme yang
3. Perwujudan dalam lingkungan masyarakat.
berlebihan. Diskusikan secara kelompok hal-hal berikut ini.
c. Menghadiri perkawinan ada dari daerah lain.
Apa b.
penyebab utama peristiwa tersebut?
…................................................................................
Apa hubungan sikap etnosentrisme dengan peristiwa tersebut?
c. …................................................................................
Bagaimana upaya mengatasi masalah tersebut!
Bagaimana sikap yang akan pilih, apabila kalian terlibat/ada dalam peristiwa tersebut!

Susun hasil diskusi dalam laporan dan sajikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas. Mintalah tanggapan pada teman-teman kalian untuk melengkapi hasil diskusi
kalian.

Ringkasan Materi
Perjuangan melawan penjajah untuk mencapai kemerdekaan harus dihargai dan dihormati.
SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 41
Penghormatan terhadap perjuangan para pendahulu bangsa tidak cukup dengan
memberikan gelar pahlawan nasional. Yang terpenting dan lebih utama lagi adalah dengan
melanjutkan perjuangan yang telah dicapai dengan mengisinya melalui kegiatan-kegiatan
yang positif demi bangsa dan negaraKemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan tanggal
17 Agustus 1945 merupakan hasil perjuangan para pahlawan bangsa. Bagi bangsa dan
negara proklamasi memiliki makna yang sangat penting.
Persatuan dan kesatuan saling terkait. Masyarakat bersatu membentuk organisasi maupun
negara. Organisasi maupun negara yang utuh dan kuat menjadi kesatuan
Daerah-daerah di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Namun semuanya berhimpun dalam kesatuan negara Indonesia.
Seluruh daerah di Indonesia memiliki peranan penting dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian juga dalam
mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita nasional dan tujuan negara saat ini
Sikap etnosentrisme, yaitu sikap yang menganggap budaya daerah lebih tinggi dan
menganggap budaya daerah lain lebih rendah, harus dihindari dalam masyarakat Indonesia.

Refleksi
Setelah mempelajari materi ini maka menjadi paham tentang perlunya persatuan. Untuk
dapat menjadi negara kesatuan yang kuat, perlu upaya keras sungguh- sungguh membangun
persatuannya, sebagai pelajar apa perilaku tindak lanjut yang akan dilakukan Hingga terbangun
persatuan dan kesatuan yang kuat ? Nah sudahkah kalian menjaga persatuan dan kesatuan dari
tingkat terkecil di lingkungan keluarga atau sekolah ? tanyakan pada diri sendiri sudahkah saya
selalu membantu kawan – kawan yang perlu bantuan ? Ungkapkan dan tuliskan pendapat kalian
dalam selembar kertas dan kumpulkan pada guru.

Proyek Kewarganegaraan

Bentuklah kelompok berlima. Lakukan sebuah penelitian mengenai berbagai hal


yang dilakukanpemerintah daerahmu untuk mendukung persatuan dan kesatuan dalam
wadah NKRI. Lampirkan foto atau video sebagai dokumen untuk melengkapi laporan
kalian. Buatlah laporan singkat dan kumpulkan pada Guru.

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 42


EVALUASI

A. Soal Pilihan Ganda


Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.

1. Perhatikan gambar pahlawan berikut!


Pahlawan yang dimaksud dalam gambar tersebut adalah …
A. Kyai Haji Ahmad Dahlan
B. Pangeran Doponegoro
C. Tuanku Imam Bonjol
D. Kyai Mojo
2. Gelar Pahlawan Nasional merupakan bentuk penghargaan yang diberikan
kepada warga negara atas jiwa, semangat, sikapnya dan tindakan nyata
membela bangsa dan negara serta melakukan sesuatu untuk kebaikan serta
kemajuan bangsa dan negara. Berdasarkan pengertian ini maka yang
dimaksud dengan pahlawan adalah ….
A. orang yang berjuang mengangkat senjata dan gugur dalam
pertempuran saat melawan penjajah
B. pejabat negara, tentara dan polri yang gugur dalam tugasnya
mempertahankan wilayah negara
C. setiap orang yang berjuang dengan semangat, jiwa dan kemampuannya
demi bangsa dan negara
D. penyelenggara pemerintahan negara yang telah melaksanakan
pembangunan untuk kesejahteraan seluruh rakyat
3. Naskah proklamasi kemerdekaan sebagaimana dibacakan oleh Ir. Soekarno
didampingi Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia terdiri atas dua alinea,
di mana alinea kedua menegaskan ….
A. pernyataan kemerdekaan
B. sikap bangsa Indonesia terhadap penjajah
C. tindakan yang akan diambil setelah merdeka
D. berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Ir. Sukarno didampingi Drs. Moh. Haatta
memiliki makna yang sangat penting bagi berdirinya negara Indoensia. Selain menandai
berdirinya negara Indonesia, proklamasi kemerdekaan juga menandai berakhirnya hukum
kolonila dan berlakunya ….

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 43


A. hukum nasional
B. tata kehidupan baru
C. pemerintahan baru
D. UUD NRI Tahun 1945
5. Berdasarkan isi Vyang tertuang dalam Pasal 18 Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 bisa disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia adalah …
A. republik
B. presidensial
C. serikat
D. kesatuan
6. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan ….
A. Undang-undang dasar
B. Undang-undang
C. peraturan pemerintah
D. peraturan daerah
7. Pemerintah daerah provisi, daerah kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang dipilih melalui …
A. pemilu
B. pilkada
C. musyawarah mufakat
D. proses demokrasi
8. Berikut ang merupakan potensi sumber daya manusia yang dimiliki bangsa Indonesia yang
potensial untuk mewujudkan tujuan negara yang telah ditetapkan adalah …
A. jumlah penduduk yang besar
B. kekuatan tentara yang hebat
C. tokoh-tokoh muda yang cerdas
D. tingkat pendidikan yang tinggi
9. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan kekayaan alam yang
harus dioptimalkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat.
Salah satu hasil budaya bangsa yang telah ditetapkan UNECO sebagai salah
satu warisan dunia adalah ….
A. Keraton Yogyakarta
B. Museum Nasional
C. Kesenian Reog
D. Candi Borobudur
SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 44
10. Menjaga dan melestarikan budaya daerah dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah tanggung jawab ….
A. pemerintah daerah
B. pemerintah pusat
C. seluruh warga negara
D. kementrian pendidikan dan kebudayaan

B. Soal Uraian
Petunjuk: Jawablah dengan jelas.
1. Bagi bangsa dan negara Indonesia, Proklamasi kemerdekaan memiliki arti yang
sangat penting. Apa konsekuensi bangsa yang sudah menjadi sebuah negara
yang merdeka?
2. Indonesia adalah negara kesatuan, artinya bentuk negara Indonesia adalah
kesatuan. Apa makna dari negara kesatuan?
3. Indonesia dibagi ke dalam beberapa daerah provinsi, kabupaten, kota yang
merupakan daerah otonom. Apa yang dimaksud dengan daerah otonom?
4. Candi Borobudur ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya
dunia. Apa dasar pertimbangan yang dipakai UNESCO menetapkannya?
5. Bagaimana mengembangkan potensi budaya daerah dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia?

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 45


Glosarium
amendemen : usul perubahan undang-undang
apresiasi : penilaian (penghargaan) pada sesuatu
bineka : beragam; beraneka ragam
fasilitas : sarana untuk melancarkan kemudahan
gender : jenis kelamin
hidroponik : cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah
holistik (holistis)
: berhubungan dengan sistem keseluruhan sebagai satu
kesatuan lebih dari sekadar kumpulan bagian
inspirasi : ilham
intelektual : cerdas; berakal; berpikiran jernih berdasarkan ilmu
pengetahuan
karakter : sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak
karakteristik : mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu
konstitusi : segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan
(Undang-Undang Dasar dan sebagainya)
kuliner : berhubungan dengan masak-memasak
nekara : gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskan orang
menari (perahu, topeng, dan sebagainya), peninggalan
dari Zaman Perunggu
norma : aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok
dalam masyarakat
renaisans : masa peralihan dari abad Pertengahan ke abad modern
di Eropa (abad ke-14 – ke-17) yang ditandai oleh
perhatian kembali kepada kesusastraan klasik,
berkembangnya kesenian dan kesusastraan baru, dan
tumbuhnya ilmu pengetahuan
republik : bentuk pemerintahan yang berkedaulatan rakyat dan
dikepalai oleh seorang presiden
romusa : orang-orang yang dipaksa bekerja berat pada zaman
pendudukan Jepang; pekerja paksa
sekuler : bersifat duniawi atau kebendaan (bukan bersifat ke-
agamaan atau kerohanian)
simbolik (simbolis) : sebagai lambang: menjadi lambang; mengenai
lambang sistematika : pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan)
sosial : berkenaan dengan masyarakat

susila : baik budi bahasanya: beradab; sopan

talenta : pembawaan seseorang sejak lahir; bakat

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 46


Daftar Pustaka

Asshidiqie, Jimly. 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
Dewantara, Ki Hadjar. 2013. Ki Hadjar Dewantara. Bagian Pertama: Pendidikan.Yogyakarta:
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa
Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna. Historitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Latif, Yudi. 2018. Wawasan Pancasila. Bintang Penuntun Untuk Pembudayaan. Jakarta: Mizan
Pragiwaksono, Pandji. 2011. Nasionalisme. Kenali Indonesia-mu, Temukan Passion-mu,
Berkaryalah untuk Masa Depan Bangsamu. Yogyakarta: Penerbit Bentang
Soedjono, R.P., dkk. 2008. Sejarah Nasional Indonesia. Zaman Jepang dan Zaman Republik
Indonesia. Edisi Pemutakhiran. Jakarta: Balai Pustaka
Soesatyo, Bambang. 2020. Jurus 4 Pilar. Merangkul Milenial, Menjaga Suhu Politik. Jakarta: Balai
Pustaka
Sukarno. 2019. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Jakarta: Media Pressindo
Suyadi. 2018. Stratregi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Uchrowi, Zaim. 2013. Karakter Pancasila. Membangun Pribadi dan Bangsa Bermartabat.
Jakarta:Balai Pustaka
Yenny, Maghfiroh. 2012. Holistic Character. Edusmart for Parenting and Teaching. Jakarta: Matahati
Edukasi Indonesia
Sekretariat Negara RI. 1995. Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha- usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) – Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
28 Mei 1945-22 Agustus 1945. Jakarta: Sekretariat Negara
UUD 1945. Amandemen dengan Kabinet Kerja Periode 2014-2019. Jakarta: Penerbit Huta Publisher

SMPN 2 Jember – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 47

Anda mungkin juga menyukai