PROYEK AKHIR
Oleh:
TARI RENATA YUNETRI
19077043 / 2019
2022
BIODATA PENULIS
Data Diri
Agama : Islam
Anak ke :1
Jumlah Saudara :2
No Hp : 089506923657
Email : tari.renata21@gmail.com
Data Pendidikan
Judul Proyek Akhir : Modifikasi Baju Kurung Basiba dengan Hiasan Payet
dan Sulaman Benang Emas
ABSTRAK
Baju ini dihiasi dengan hiasan payet dan sulaman benang emas. Pada bagian
tengah muka dihiasi dengan payet sesuai dengan motif songket, dan pada bagian
tokah dan bagian bawah baju dihiasi dengan benang emas dengan motif naturalis dan
diisi dengan uliran payet dan mote-mote. Untuk bagian lengan juga ditambahkan
songket pada batas potongan lengan suai dengan lengan cape. Bahan utama yang
digunakan pada pembuatan baju kurung basiba ini adalah bahan jaguar lame, bahan
ceruty baby doll, dan songket meteran dengan warna merah maroon sebagai warna
utama dan warna gold sebagai warna hiasannya.
i
KATA PENGANTAR
Allah SWT karena atas berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan proyek
akhir yang berjudul “Modifikasi Baju Kurung Basiba dengan Hiasan Payet dan
Sulaman Benang Emas” ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan laporan
proyek akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi pada
Program Studi Diploma III pada Departemen Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas
arahan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Dra. Ernawati, M.Pd, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan
yang telah memberikan dorongan, ilmu, serta petunjuk dan arahan dalam
3. Sri Zulfia Novrita, S.Pd, M.Si dan Puspaneli, S.Pd, M.Pd. T Selaku penguji yang
Akhir.
ii
4. Sri Zulfia Novrita, S.Pd, M.Si., sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesejahteraan
5. Puji Hujria Suci, M.Pd sebagai ketua program studi D3 Tata Busana IKK FPP
6. Rekan-rekan serta semua pihak yang telah membantu memberikan dorongan dan
saudara, dan semua anggota keluarga, berupa rasa hormat dan terimakasi karena
telah memberikan motivasi dan dorongan baik moril maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini dengan baik. Penulis mendoakan
agar semua bantuan yang diberikan mendapat balasan yang setimpal oleh Allah
SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proyek Akhir ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kekhilafan yang tidak disengaja. Untuk itu penulis
penulisan laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga penulisan Proyek
Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendiri.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
A. Busana ........................................................................................... 5
1. Pengertian Busana ................................................................... 6
2. Syarat-Syarat Busana ................................................................ 9
a. Desain................................................................................. 9
b. Warna ................................................................................. 19
c. Bahan ................................................................................ 19
B. Modifikasi Baju Kurung Basiba...................................................... 20
1. Pengertian Modifikasi ............................................................... 20
2. Pengertian Baju Kurung Basiba ................................................ 22
C. Menghias Busana .......................................................................... 25
1. Payet ........................................................................................ 25
2. Sulaman benang emas ............................................................... 29
iv
BAB III. RANCANGAN PRODUK
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 76
B. Saran ............................................................................................. 77
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 25. Desain Hiasan Bagian Depan ..................................................... 40
vii
Gambar 50. Menjahitkan Furing Ke Lingkar Leher ....................................... 68
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
setiap suku dan budaya yang ada di Indonesia mempunyai keunikan tersendiri.
di Sumatera Barat. Kekhasan itu dapat dilihat pada bentuknya yang longgar atau
lapang dan panjangnya sampai dibawah lutut, mempunyai siba, kikik pada ketiak,
lengan panjang sampai pergelangan tangan, leher tanpa krah dan mempunyai
dengan sarung (kodek) songket, batik maupun kain tenun. Baju ini hampir selalu
tradisional Minangkabau.
modernisasi baju kurung basiba menjadi terkena dampak. Sekarang sudah jarang
Kurung Basiba karena mereka lebih memilih pakaian yang lebih modern dan
1
2
Oleh sebab itu untuk melestarikan kembali baju Kurung Basiba terutama
dikalangan remaja dan dewasa maka pada proyek akhir ini penulis membuat
inovasi baru dengan melakukan modifikasi pada baju Kurung Basiba dengan
memadukan unsur tradisional dengan unsur modren yang sedang trend di dunia
fashion saat ini. hal itu dapat dilihat dengan penambahan tokah dan hiasan dari
sulaman benang emas untuk memperkuat ciri khas dari Minangkabau dan juga
penambahan lengan cape dan variasi model rompi pada baju sehingga baju
kurung basiba yang dibuat tampak lebih glamour, elegant dan terlihat berbeda
Hal inilah yang menjadi keunggulan dari penciptaan baju kurung basiba ini.
Dengan adanya modifikasi baju Kurung Basiba menjadi lebih modern orang akan
kembali melirik dan memakai baju Kurung Basiba dan kebudayaan Minangkabau
Pada proyek akhir ini penulis menjadikan payet dan sulaman benang emas
sebagai hiasan baju kurung basiba. Menurut Maya 2007 : 4 payet yang digunakan
dalam menghias busana terdiri dari beberapa nama antara lain payet pasir, dengan
memiliki bentuk yang sangat kecil dan memiliki lobang ditengahnya, dapat
digunakan untuk membentuk kelopak bunga, helai daun, dan bentuk daun
lainnya, payet bambu, payet yang berbentuk pipa dan memiliki lubang serong,
payet padi, payet piring, dan lain-lain. Hiasan payet ini digunakan untuk
3
memperindah dan memperjelas motif pada bahan songket baju yang dibuat seperti
rompi pada bagian depan baju serta juga mengisi bagian dalam dari sulaman
benang emas.
Sulaman benang emas adalah salah satu kerajinan khas dari daerah
tersebut terbuat dari emas. Menurut Wasia (2009:85) “sulaman benang emas
adalah teknik menghias kain yang menggunakan benang emas untuk membuat
hiasan yang berbentuk garis yang tersambung”. Sulaman benang emas ini
dibentuk menjadi sebuah motif naturalis dengan pola hias pinggiran berjalan pada
bagian bawah baju dan pola hias mengisi bidang pada bagian tokah. Teknik
Modifikasi baju kurung basiba ini dibuat untuk kesempatan acara pesta
khususnya adalah acara pesta pada malam hari, yang cocok digunakan oleh
perempuan Minangkabau usia 20-35 tahun. Alasan penulis memilih kisaran umur
ini karena baju kurung basiba ini dirancang dengan menambahkan unsur yang
sedang trend dikalangan perempuan dengan kisaran umur 20-35 tahun, seperti
yang terlihat pada bagian lengan dan lapisan depan baju. Sedangkan untuk kisaran
umur 35 tahun ke atas akan lebih memilih model pakaian yang lebih simple dan
Oleh karena itu dari beberapa uraian diatas, maka penulis mengangkat judul
proyek akhir yaitu “Modifikasi Baju Kurung Basiba Dengan Hiasan Payet
nilai guna pada busana berupa baju kurung basiba dengan hiasan payet dan
3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma 3 Tata
a. Sebagai acuan dalam membuat suatu busana yang bernilai jual tinggi.
a. Menambah aset dan arsip ilmu, serta keterampilan dalam menjahit baju
A. Busana
1. Pengertian Busana
yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Busana ini
pada busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan
bahan tekstil yang disampirkan atau dijahit terlebih dahulu dipakai untuk
penutup tubuh seseorang yang langsung menutup kulit ataupun yang tidak
langsung menutup kulit seperti sarung atau kain dan kebaya, rok, blus, bebe,
yang dipakai dari ujung rambut sampai ujung kaki berfungsi untuk menutupi
dan melindungi bagian-bagian tubuh yang terdiri dari busana pokok milineris
6
7
akan dipakai. Salah satunya adalah untuk kesempatan pesta yang disebut
dengan busana pesta. Busana pesta merupakan busana yang dipakai untuk
adalah busana yang dipakai wanita, pria pada kesempatan pesta dengan
Busana pesta pagi atau siang adalah busana yang dikenakan pada
kesempatan pesta antara pukul 09.00-15.00. Busana pesta ini terbuat dari
bahan yang bersifat halus, lembut, menyerap keringat dan tidak berkilau,
terlalu gelap.
dengan warna bahan yang cerah atau warna yang agak gelap dan tidak
mencolok.
pesta malam hari. Pemilihan bahan yaitu bertekstur lebih halus dan
mewah.
yang diperhatikan dari busana pesta yaitu pemilihan bahan serta pemilihan
warna yang tepat untuk menentukan busana pesta dapat dipakai pada
dijadikan sumber ide. Busana daerah yang diambil adalah baju perempuan
Minangkabau yaitu baju Kurung Basiba. Baju Kurung tradisional yang sering
di pakai perempuan Minang dimodivikasi dari segi bentuk dan model dengan
kesempatan pesta malam, karena rancangan baju yang dibuat sesuai dengan
karakteristik busana pesta malam, mulai dari segi bahan yang mengkilat,
benang emas dan hiasan payet sehingga menambah kesan mewah dan elegant
2. Syarat-Syarat Busana
a. Desain
benda nyata seperti busana. Secara umum desain terbagi menjadi 2 yaitu
1) Desain Struktur
susunan dari garis, bentuk, warna dan terkstur dari suatu benda baik
benda yang mempunyai ruang atau pun gambar dari sebuah benda”.
yang didasarkan pada bentuk, ukuran, warna dan tekstur suatu benda
garis, bentuk, warna dan tekstur dari suatu benda baik benda yang
mempunyai ruang atau pun gambar dari sebuah benda dan memiliki
kecil dan bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai lengan.
atau lebar, bagian badan atau tengah lurus dan bagian bawah atau
rok besar.
bagian atas besar, bagian pinggang kecil dan bagian bawah besar.
kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.
panjang/drapery.
11
2) Desain Hiasan
hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola
a) Bentuk Naturalis
b) Bentuk Geometris
c) Bentuk Dekoratif
sehingga muncul bentuk baru tetapi ciri khas bentuk tersebut masih
terlihat.
13
hiasan pada baju kurung basiba yang terdiri dari motif bunga. Dalam
macam yaitu :
1) Pola Tabur
Ragam hias dapat diatur jarak dan susunannya apakah ke satu arah,
atau sama besar antara atas dan bawah atau kiri dan kanan
(seimbang).
Yaitu ragam hias disusun memenuhi bidang segi tiga atau dihias
4) Pola bebas
Pola bebas yaitu susunan ragam hias yang tidak terikat susunanya
menempatkan pola hias pada pakaian sehingga terlihat indah dan menarik.
19
b. Warna
hijau.
c. Bahan
bahan yang tepat akan menghasilkan produk yang bagus. Menurut Mamdy
yang tepat harus melalui pertimbangan yang matang agar sesuai dengan
1. Pengertian Modifikasi
pengubahan atau perubahan pada suatu benda”. Sepaham dengan hal yang
“Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara
21
adalah proses pengubahan suatu busana dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara
Pada proyek akhir ini penulis memodifikasi baju kurung basiba dari
a. Tokah
Pada bagian leher baju kurung basiba ini ditambah dengan tokah yang
dibuat menyatu pada lingkar leher baju, menurut Agusti Efi Marthala
(2015: 95) “Tokah adalah sejenis selendang panjang yang dililitkan mulai
(punggung).”
bentuk yang lebih sederhana dan juga lebih mudah dalam penggunaannya.
yang berbentuk seperti rompi, variasi rompi ini dibuat untuk menambah
c. Lengan Cape
pada bagian sisi lengan. Lengan cape merupakan jenis lengan setengah
lingkaran yang dipasangkan pada pagian kerung lengan baju. Namun pada
trend dikalangan remaja dan dewasa saat ini, yang dimana penggunaannya
juga akan menambah kesan glamor dan berbeda pada baju kurung basiba
yang dibuat.
yang longgar atau lapang, yang panjangnya sampai ke batas lutut, mempunyai
leher tanpa kerah dan bagian depan sedikit dibelah sebatas dada. Baju ini
23
baju terdapat siba dengan panjang baju sebatas lutut, leher bulat tanpa kerah
dan sedikit diberi belahan sebatas dada. Sedangkan menurut Fadli Lukman
baju kurung basiba adalah Pakaian perempuan terdiri dari kain panjang yang
dipakaikan seperti sarung (kodek) baju yang longgar dan datar dari atas
bagian bawah belahan ketiak hingga ujung bawah, dengan ukuran panjang
hingga lutut.
kuruang basiba baju yang longgar atau lapang yang menutupi aurat sampai ke
batas lutut dengan lengan panjang sampai pergelangan tangan dan leher tanpa
kerah.
d. Siba
e. Leher baju kurung basiba yang memiliki sedikit belahan pada tengah
muka.
sehari-hari dengan model sederhana dan longgar yang menutupi tubuh serta
memiliki ciri-ciri khusus seperti siba, kikik pada ketiak, lengan panjang
sampai pegelangan tangan, leher tanpa kerah dan bagian depan dibelah
sebatas dada.
lebih fleksibel dan bervariasi, inilah yang dijadikan landasan penciptaan baju
cipta dan untuk memperkuat ciri khas minang kabau dalam perwujudan
sebuah karya.
magang PLI di Khardio Fashion House yang membuat baju pengantin minang
modifikasi. Jadi pembuatan proyek akhir ini juga tidak terlepas dari
25
C. Menghias Busana
memberikan nilai keindahan pada suatu benda dengan seni tertentu, sesuai dengan
desain yang ada. Menurut Yusmerita (1992:2) “ Menghias busana adalah suatu
kegiatan yang mempunyai nilai seni dan merupakan hasil karya cipta manusia
mengemukakan menghias kain “Seni untuk membuat suatu bahan kain menjadi
lebih indah, yang dapat dilakukan dengan memberi warna dan dapat pula dengan
merupakan suatu kegiatan khusus hasil cipta manusia yang diwujudkan dalam
suatu bahan kain dengan memberi warna atau motif hias dengan menggunakan
jahitan untuk memberikan nilai seni yang lebih indah. Pada pembuatan proyek
1. Payet
Payet merupakan benda kecil yang bisa memberikan arti besar apabila
diperlakukan dengan sentuhan sulam dari tangan yang terampil. Sejarah telah
dironceh guna menghias bahan atau sebuah benda yang berguna untuk
yang disusun sedemikian rupa agar tercipta suatu hiasan atau motif yang
a. Payet pasir
Payet pasir, bentuknya sangat kecil dan bulat dengan lubang ditengahnya
Payet tebu, bentuknya seperti payet bambu namun lebih pendek biasanya
Payet piring datar, bentuknya pipih dan tipis terbuat dari plastik atau mika
d. Payet swaroski
Payet swaroski ini memiliki keunggulan dari payet lain yaitu lebih
berkilau.
e. Payet cangkang
lainnya, sehingga kreasi yang dihasilkan sangat terbatas payet ini sering
f. Manik
terbentuk bulat yang dilobangi dan dironce guna menghias bahan atau
sebagai berikut :
jenis ini lebih ringan, tahan lama dan tidak mudah pecah.
ini menggunakan pola serak atau tabur yang diatur jaraknya dengan teknik
tikam jejak.
29
ini diatur rapat seperti rantai dengan menggunakan tusuk tikam jejak.
tumpuk ini diatur rapat tanpa jarak dengan menggunakan tusuk tikam
jejak.
tersebut.
yaitu, payet tebu, payet swaroski dan manik-manik mutiara sebagai hiasan.
Hiasan payet ini dijahitkan pada bagian motif songket pada variasi rompi dan
pada bagian tengah motif yang sebelumnya telah diberi hiasan benang emas.
Penggunaan payet pada baju kurung basiba ini berfungsi untuk menambah
seni menjahit sebuah aplikasi desain atau pola gambar pada kain atau media
lainnya dengan berbagai macam teknik dan bahan”. Sulaman merupakan salah
satu kesenian yang telah lama diwarisi secara turun temurun dan memiliki
perkembangan yang sangat bagus. Teknik sulam yang dipakai biasanya adalah
Sulaman benang emas adalah salah satu kerajinan khas dari Sumatera
benang yang bercorak seperti emas seolah-olah benang tersebut terbuat dari
emas. Menurut Wildati (2012) “Sulaman benang emas adalah membuat ragam
hias pada kain tenunan polos dengan cara menempelkan benang emas dengan
tusuk balut, motif yang digunakan adalah motif naturalis dan motif dekoratif
Hasil kerajinan dari sulaman benang emas ini sendiri beraneka ragam,
antara lain pelaminan khas Minang, selendang Koto Gadang, gambar dinding
serta banyak yang lainnya seperti kipas pengantin, bahkan ada bentuk mini
dari rumah gadang rumah khas minang yang dibuat menggunakan sulaman
benang sulam yang kasar yang ditempel secara terus menerus tidak terputus-
putus pada permukaan kain dengan tusuk hias”. Benang dibentuk menjadi
ragam hias pada permukaan kain dan dijahitkan dengan tusuk balut atau tusuk
silang. Syarat-syarat dalam melekatkan benang emas, motif tidak boleh putus-
besar dan dilekatkan pada kain dengan menggunakan benang lebih halus
31
A. Desain Produksi
Desain produksi pada proyek akhir ini berupa baju kurung basiba yang
tradisional dengan unsur modren yang sedang trend dikalangan wanita saat ini.
Modifikasi baju kurung basiba ini dibuat menggunakan siluet A untuk wanita
Alasan penulis memilih desain pada baju kurung basiba ini adalah untuk
salah satu upaya untuk melestarikan kembali baju kurung basiba dikalangan
32
33
B. Desain Struktur
Desain struktur busana pada proyek akhir ini menggunakan siluet A. Busana
Pada bagian leher baju kurung basiba ini ditambah dengan tokah yang
menyatu pada lingkar leher, serta pada bagian tengah depan baju juga
divariasikan dengan bahan songket yang berbentuk seperti rompi, dan juga
pada bagian lengan divariasikan dengan lengan cape yang memanjang pada
2. Rok
Pada bagian rok menggunakan rok span model tumpang / wrap over yaitu
berupa tambahan lapisan muka rok dari batas sisi kanan rok sampai batas
Kikik
Tambahan
Songket
Lengan Cape
Variasi Model
Rompi
Siba
Tokah
Kikik
Tambahan
songket
Lengan Cape
Siba
Ban pinggang
Ban pinggang
kupnat
kupnat
Resleting
Tengah Belakang
Rok span model
tumpang / wrap
over
C. Desain Hiasan
Desain hiasan pada baju kurung basiba ini menggunakan hiasan payet dan
sulaman benang emas. Hiasan sulaman benang emas ini ditambahkan dengan
hiasan payet untuk mengisi bagian dalam sulaman. Untuk menambah nilai dan
kualitas dari desain struktur yang dibuat maka, penulis menempatkan desain
hiasan pada bagian tokah dan bagian bawah baju, hiasan ini dibuat menggunakan
motif naturalis. Pada bagian bawah baju menggunakan pola hias pinggiran
berjalan sedangkan pada bagian tokah menggunakan pola hias mengisi bidang
segitiga. Motif ini dipilih untuk menambah kesan keindahan pada baju kurung
basiba. Serta pada bagian variasi rompi depan baju menggunakan bahan songket
dan diberi hiasan payet yang dibuat dengan mengikuti motif dari songket.
40
Sulaman Benang
Emas
Payet Mutiara
Aplikasi Payet
Aplikasi Payet Tebu dan Payet
Tebu dan Payet Mutiara
Mutiara
Sulaman Benang
Payet Mutiara emas
Sulaman Benang
Emas
Payet Mutiara
Aplikasi Payet
Tebu dan Payet
Mutiara
Sulaman Benang
Payet Mutiara emas
D. Warna
Warna merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam busana.
Pada baju kurung basiba ini penulis menggunakan dua warna, yaitu warna merah
maroon dan warna gold. Warna merah maroon dijadikan sebagai warna utama
untuk bahan baju dan rok yaitu pada bahan jaguar lame, cerutty baby doll, bahan
songket dan juga bahan furring. Sedangkan warna gold digunakan untuk detail
hiasan pada baju, yaitu untuk sulaman benang emas dan juga payet. Untuk detail
hiasan payet penggunaan warna gold juga dipadukan dengan warna merah
maroon untuk memberi kesan menyatu dengan bahan utama. Alasan penulis
memilih warna ini karena apabila warna merah maron dikombinasikan dengan
warna gold akan menghasilkan kesan yang mewah dan elegant. Serta juga
mencolok.
E. Bahan
Bahan utama yang digunakan untuk membuat baju kurung basiba ini ada 3
Bahan ini digunakan sebagai bahan utama baju kurung basiba dan juga tokah.
Bahan ini dipilih karena memiliki karakteristik yang sedikit kaku dan nantinya
Bahan ini digunakan pada bagian lengan cape. Bahan ini dipilih karena
c. Bahan songket,
Bahan songket ini digunakan sebagai bahan rok dan juga untuk lapisan
Furing yang penulis gunakan untuk baju kurung basiba ini yaitu furing
Hvl. Penulis memilih furing hvl agar busana terlihat lebih mewah karna bahan
hvl ini sesuai dengan syarat busana pesta yaitu mewah, sedikit mengkilat dan
pada bagian ban pinggang rok. Trubenais yaitu kain pelapis yang tebal dan kaku,
baik digunakan untuk melapisi krah kemeja dan krah board atau untuk ban
pinggang.
BAB IV
PROSES KERJA DAN PEMBAHASAN
Adapun proses kerja dan proses pembuatan proyek akhir ini adalah
a. Alat
1) Alat tulis terdiri dari: pensil, pensil warna, penghapus, rol biasa, rol
pola, kertas karbon, skala 1:4, gunting kertas, pena warna, spidol.
2) Alat jahit terdiri dari: mesin jahit, jarum jahit, jarum pentul, gunting
b. Bahan
1) Bahan utama untuk baju yaitu jaguar lame, bahan untuk cape yaitu
cerutty baby doll, dan bahan untuk lapisan depan baju dan rok yaitu
songket meteran.
44
45
2. Mengambil Ukuran
Ukuran yang diambil sesuai dengan model desain dari modifikasi baju
kurung basiba yang akan dibuat, ukuran-ukuran yang diperlukan antara lain:
terlalu kencang.
d. Lebar bahu : diukur dari batas bahu kanan, lurus sampai batas bahu kiri.
diinginkan.
h. Panjang baju : diukur dari bahu tertinggi sampai panjang baju yang
diinginkan
i. Panjang rok : diukur dari pinggang sampai panjang rok yang diinginkan
3. Membuat Pola
pembutan pola, pembuatan pola disini tidak menggunakan pola dasar, tetapi
pola dibuat langsung sesuai dengan desain yang diinginkan. ukuran yang
digunakan adalah:
46
a. Lingkar badan : 88 cm
b. Lingkar pinggang : 75 cm
c. Lingkar panggul : 99 cm
d. Lebar bahu : 39 cm
e. Panjang lengan : 55 cm
g. Tinggi panggul : 18 cm
h. Panjang baju : 96 cm
i. Panjang rok : 98 cm
47
A-A1 = 8 cm
A-A2 = 8cm
hubungkan ke titik A3 = 7 cm
E-E1 = 8 cm
E-E2 = 8 cm
B1-B2 = 5 cm
B2-B3 = Naik 2 cm
C3-C4 = 79 cm
Lalu hubungkan semua titik dari A1- C3-C4 dan lalu hubungkan ke
garis siba
50
J-J1 = 8 cm
J-J2 = 2 cm
N-N1 = 8 cm
N-N2 = 8 cm
K1-K2 = 5 cm
K2-K3 = Naik 2 cm
Pola tokah bagian depan dijiplak dari pola baju bagian depan
A3-D1 = 12.5 cm
Pola tokah bagian belakang dijiplak dari pola baju bagian belakang
J2-L2 = 14 cm
L2-L3 = Naik 1 cm
– ½ cm
E-G = 50 cm
55
6) Pola Rok
A2-A3=A2-A4 = 1.5 cm
F-F1 = 3 cm
L-L1 = 3 cm
57
Pola lapisan rok bagian depan di jiplak dari pola rok bagian depan.
4. Rancangan bahan
menggunakan skala 1: 4.
e. Dalam meletakan pola pada kain diatur sedemikian rupa agar dapat
Lebar kain 75 cm
Lipatan kain
panjang kain
205 cm
Lipatan kain
Lebar kain 75 cm
Panjang kain
100 cm
Lipatan kain
Lipatan Kain
Lipatan Kain
Panjang Kain
205 cm
5. Memotong Bahan
Susun pola yang sudah dibuat, dan sematkan pada bahan utama dan
perhatikan arah serat bahan dan pastikan bahan sudah dibentangkan dengan
rata. Potong bahan sesuai pola yang sudah diberi kampuh. Setelah dipotong
pindahkan semua tanda pola dengan menggunakan rader, karbon, dan kapur
kain tambahan kemudian bahan furing. Bahan yang sudah dipotong harus
segera dipisahkan
64
6. Proses Menjahit
Langkah-langkah menjahit :
a. Menjahit Baju
2) Satukan pola bagian sisi lengan dan juga sisi siba bagian depan dan
belakang
depan baju bahan songket pada bagian siba yang telah dijahitkan tadi
6) lalu bagian lengan cape, dan bis songket yang telah djahit, disatukan
10) setelah bahan furing selesai dijahit seperti bahan utama selanjutnya
dimulai dari bagian lengan selanjutnya jahit sesuai tanda pola dari
bawah baju dengan cara yang sama pada penjahitan lengan, untuk
12) Selanjutnya menstik bagian bawah lengan cape, agar terlihat lebih rapi
dirapikan.
69
b. Menjahit Rok
1) Jahit semua kupnat pada bahan utama dan furing, lalu setrika dan
rapikan
pinggang rok, dan juga dijahitkan kancing hak rok pada bagian ban
dirapikan.
Dengan memilih sumber ide hiasan payet dengan sulaman benang emas.
1) Membuat motif pada bahan yang akan diberi hiasan sulaman benang
emas
b. Memasang payet
2) Dan juga memasang payet pada bagian lapisan baju, yang dimana
modifikasi baju kurung basiba dengan hiasan payet dan sulaman benang emas
ini adalah kurang lebih 76 jam 15 menit. Dalam satu hari kerja dihitung 8 jam
2. Biaya Produksi
Rp. 558.500
75
b. Biaya upah
Rp.320.000
3. Harga Jual
Rp. 1.142.050
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kabau yang memiliki bentuk yang longgar atau lapang dan panjangnya sampai
dibawah lutut, mempunyai siba, kikik pada ketiak, lengan panjang sampai
tengah muka. Pada proyek akhir ini penulis mengangkat baju kurung basiba
tradisional minang kabau ini sebagai sumber ide. Baju ini di modifikasikan
unsur modren. Hal itu dapat dilihat pada desain bajunya yaitu dengan
penambahan hiasan lengan cape dan lapisan depan baju dari bahan songket.
Modifikasi Baju kurung basiba ini di hias dengan hiasan payet dan
sulaman benang emas dengan pemilihan warna hiasannya yaitu warna gold
yang dipadukan dengan warna bahan utamanya yaitu merah maron sehingga
akan menambah kesan keindahannya, serta juga sesuai dengan syarat busana
pesta malam
pesta. Busana pesta ini juga dibagi menjadi beberapa bagian salah satunya
adalah busana pesta malam. Busana pesta malam adalah busana yang
dikenakan pada kesempatan pesta malam hari. Dengan pemilihan bahan yaitu
bertekstur lebih halus dan lembut. Mode busana kelihatan mewah atau
76
77
berkesan glamour. Serta warna yang digunakan pun lebih mencolok, baik
Modifikasi baju kurung basiba pada proyek akhir ini terdiri dari 2
bagian yaitu bagian atas menggunakan baju kurung basiba dan bagian bawah
menggunakan rok span dari bahan songket. Oleh karena itu penulis
dengan bagian atas kecil tetapi bagian bawah membesar sesuai dengan desain
Bahan yang digunakan pada proyek akhir ini ada 3 macam, yaitu
bahan jaguar lame sebagai bahan utama, bahan songket sebagai bahan rok dan
lapisan depan baju, serta bahan cerutty baby doll sebagai bahan pelengkap
untuk bagian lengan cape. Bahan-bahan ini dipilih karena memiliki tekstur
dan karakteristik yang baik untuk mewujudkan modifikasi baju kurung basiba
benang emas penulis menggunakan motif naturalis dari alam yaitu motif
memberikan kesan yang indah dan berbeda pada baju kurung basiba ini.
B. Saran
perkembangan busana baik itu model busana, warna, motif, dan lainnya yang
3. Mahasiswa D3 Tata Busana : agar menjadi kan proyek akhir ini sebagai
5. Bagi produsen : tingkat kesulitan dalam membuat busana ini adalah sulaman
benang emas dan payet karena pengerjaan nya yang detail dan membutuhkan
kesabaran.
jahitan harus diperhatikan. Setiap bagian yang dijahit, disetrika agar hasil
jahitan halus.
79
DAFTAR PUSTAKA
Idrus, Yenni.(2012). Desain Ragam Hias Dengan Corel draw.Padang: UNP Press.
Nieza. 2006. Sulaman Payet dan Manik pada Pernik Cantik. PT. Gramedia
Wildati, Zahri. (1994). Seni Kerajinan Sulaman Sumatera Barat Studi Tentang Betuk
Motif Dan Pengrajin Padang. Padang: FT UNP.
80
LAMPIRAN
82
Lampiran 1. Modifikasi Baju Kurung Basiba dengan Hiasan Payet dan Sulaman
Benang Emas Tampak Depan
Lampiran 2. Modifikasi Baju Kurung Basiba dengan Hiasan Payet dan Sulaman
Benang Emas Tampak Belakang