Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA DALAM KONTEKS SE1ARAH PER1UANGAN BANGSA

INDONESIA dan Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan Republik


Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu
kenegaraan populer disebut sebagai dasar IilsaIat negara (philosoIische Gronslag). Dalam
kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara Republik Indonesia.
Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarnya senantiasa
berdasarkan nilai nilai yang terkandung dalam sila sila Pancasila.
Dalan konteks inilah maka Pancasila murupakan suatu asas kerohanian negara, sehingga
merupakan suatu sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum dalam negara
RepublikIndonesia. Kedudukan Pancasila yang demikian ini justru mewujudkan Iungsinya yang
pokok sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang maniIestasinya dajibarkan dalam suatu
peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu pancasila merupakan sumber hukum dasar
negara baik yang tertulis yaitu Undang Undang Dasar negara maupun hukum dasar tidak atau
convensi.
Nilai nilai pancasila telah ada pada bangsa indonesia sejak zaman dulu kalasebelum
bangsa indonesia mendirikan negara. Proses terbentuknya negara indonesia melalui proses
sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu hingga munculnya karajaan-kerajaan pada
abad ke-IV


II
PEMSN

I. Pancasila Dlm konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia

. Zaman Kutai
Pada zaman ini masyarakat kutai yang membukai zaman sejarah indonesia pertama kalinya
ini menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan.
. Zaman Sriwijaya
Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam sesuetu negara tlah tercemin pada kerjaan
sriwijaya yang berbunyi yaitu marvuat vanua criwijaya siddhayara subhikasuatu cita-
cita negara yang adil&makmur}
C. Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum Kerajaan Majapahit
Pada zaman ini diterapkan antara lain/ raja aiar langgi sikap tolerensi dalam beragama
nilai-nilai kemanusiaan (hubungan dagang&kerjasama dengan benggala, chola, dan
chompa) serta perhatian kerjahteraan pertanian bagi rakyat dengan dengan membangun
tanggul&waduk.
D. Zaman Kerajaajn Majapahit
Sumpah palapa / gajmada berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara.
E. Zaman Penjajahan
Setelah majapahit runtuhan maka berkambanglah agama islam dengan pesatnya di
idonesia. ersama dengan itu maka berkambang pula kerajaan-karajaan islam seperti
kerajaan denak, disebut. Selain itu, berdatangan juga bangsa-bangsa eropa di nusantara.
angsa asing yang masuk ke indonesia pada awalnya berdangan, namun kamudian berubah
menjadi praktek penjajahan. danya penjajahan membuat perlawanan dari rakyat indonesia
di berbagai wilayah nusantar, namun karena tidak adanya kesatuan& persatuan di antara
mereka maka perlawanan tersebut senantiasa sia-sia.
G. Kebangkitan Nasional
Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional / mewujudkan suatu bangsa yang
memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri.
. Zaman Penjajahan Jepang
Jepang menjanjikan kamardekaan tanpa syarat kapada bangsa indonesia. ahkan /
mendapatkan simpati & dukungan dari bangsa indonesia maka sebagai realisasi janji
tersebut maka di bentuklah suatu badan yang bertugas / menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan indonesia yaitu badan penyelidik usaha-usaha kemerdekaan indonesia
PUPKI}
B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Nilai-nilai Pancasila, yang telah diwariskan kepada angsaIndonesia merupakan nilai sari
dan puncak dari sosoial budaya yang senantiasa melandasi tata kehidupan sehari-hari. Tata nilai
budaya yang telah berkembang dan dianggap baik, serta diyakini ikebenarannya ini dijadikan
sebagai pandangan hidup dan sumber nilai bagi bangsa Indonesia. Sumber nilai tersebut antara
lain adalah:
a) Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa
b) sas kekeluargaan
c) sas musyawarah muIakat
d) sas tenggang rasa dan tepo seliro.
Dari nilai nilai inilah kemudian lahir adanya sikap yang mengutamakan persatuan,
kerukunan, keharmonisan, dan kesejahteraan yang sebenarnya sudah lama dipraktekkan jauh
sebelum Indonesia merdeka.
Pandangan hidup bagi swatu bangsa seperti pancasila sangat penting artinya karena
merupakan pegangan yang mantap, agar tidek terombang ambing oleh keadaan apapun, bahkan
dalam era globalisasi dewasa.

C. Pancasila Sebagai Dasar Nagara
Sebagai dasar negara, Pancasila tercantum di dalam alinea IV pembukaan UUD 1945
yang merupakan landasan yuridis konstitusional dan dapat disebut sebagai ideologi Negara.
Sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum sehingga
semua peraturan hukum / ketatanegaraan yang bertentangan dengan pancasila harus
dicabut.Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk peraturan
perundang undangan bersiIat imperative (mengikat) bagi :
a) Penyelenggaraan negara
b) Lembaga kenegaraan
c) Lembaga kemasyarakatan
d) Warga negara Indonesia dimana pun berada, dan
e) Penduduk di seluruh wilayah negara kesatuan republikIndonesia
Dalam tinjauan yuridis konstituisi, Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai
norma objektiI dan norma tertinggi dalam negara, ketetapan MPRS No.XX/MPRS/ 1966,jo. Tap.
MPR No. V/MPR/ 1973,jo. Tap. MPR No. IX/ MPR / 1978. Penegasan kembali Pancasila
sebagai dasar negara, tercantum dalam Tap. MPR No. XVIII / MPR / 1998.
Sebagai dasar negara, Pancasila memang tidak memiliki parameter dan ukuran yang jelas
sehingga memberi peluang bagi siapa saja untuk menIsirkan sesuai dengan latar belakang
pemikiran dan kepentinganya.
Ketika presiden pertama RI Soekarno yang mempopulerkan PNCSIL sebagai
dasar Negara berkuasa,maka pancasila sejati adalah pendukung Nasokom (nasionalis,agama,
dan komunis). Zaman Soekarno pancasilais sejati mengacu kepada doktrin eka prasetya
pancakarsa (P-4 alias pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila) dan mendapat
justiIikasidengan pola penataran P-4 hingga berpuluh puluh jam lamanya.
beberapa tahun ini Indonesia mengalami perubahan yang sangat mendasar mengenai
sistem ketatanegaraan.

Dalam hal perubahan tersebut, secara umum dapat kita katakan bahwa perubahan mendasar
setelah empat kali amandemen UUD 1945 ialah komposisi dari UUD tersebut yang semula
terdiri atas Pembukaan, atang Tubuh dan Penjelasannya, berubah menjadi hanya terdiri
atas pembukaan dan pasal-pasal.

Pembukaan UUD 1945 yang semula ada dan kedudukannya mengandung kontroversi
karena tidak turut disahkan oleh PPKI tanggal 18 gustus 1945 dihapuskan. Materi yang
dikandungnya sebagia dimasukkan, diubah dan ada pula yang dirumuskan kembali ke
dalam pasal-pasal amandemen Perubahan mendasar UUD 1945. setelah emoat kali
amandemen, juga berkaitan dengan pelaksana kedaulatan rakyat dan penjelmaannya ke
dalam lembaga-lembaga Negara

Sebelum amandemen kedaulatan yang berada di tangan rakyat, dilaksanakan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Majelis yang terdiri atas anggota-anggota DPR
ditambah dengan utusan dan daerah-daerah dan golongan-golongan itu. Demikian besar
dan luas kewenangannya. ntara lain mengangkat dan memberhentikan Presiden,
menetapkan Garis-garis esar aluan Negara, serta mengubah Undang-undang Dasar.

Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggaraan Negara belum cukup didukung
ketentuan konstitusi yang memuat aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis,
supremasi hukum, pemberdayaan rakyat, penghormatan hak asasi manusia dan oronomi
daerah. al ini membuka peluang bagi berkembangnya praktek penyelenggara Negara
yang tidak sesuai dengan Pembukaan UUD 1945, antara lain sebagai berikut:
Tidak adanya check and balances antar lembaga Negara dan kekuasaan terpusat paad
Presiden

InIrastruktur yang dibentuk, antara lain partai politik dan organisasi masyarakat
Pemilihan Umum (Pemilu) diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan demokrasi
Iormal karena seluruh proses tahapan pelaksanaannya dikuasai oleh pemerintah
Kesejahteraan social berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 tidak tercapai justru yang
berkembang adalah sistem monopoli dan oligopoly

Dengan demikian seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia harus bersumber
pada Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung dasar IilsaIat Indonesia.

















III
KESIMPULAN
6. Penutup

Pancasila lahir dari budaya masyarakat Indonesia jauh sebelum kemerdekaan. angsa Indonesia
adalah bangsa yang menghargai budayanya. udaya dihargai karena di dalamnya banyak nilai-
nilai luhur. Nilai luhur itu terus dihidupi sebagai suatu asas hidup bermasyarakat dalam
menjalankan roda pemerintahan dan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang luhur itu
dihidupi dan dijadikan aturan hidup sehari hari sebagai norma (sila) yang kemudian dari sanalah
lahir istilah Pancasila.

Walaupun pada awalnya, belum dipakai istilah Pancasila namun nilai-nilai tersebut telah
terkandung di dalamnya. Dengan demikian jelaslah bahwa Pancasila merupakan kristalisasi
nilai-nilai yang telah lama dihidupi oleh masyarakat Indonesia. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya
dan Kerajaan Majapahit telah banyak nilai-nilai kehidupan yang diterapkan oleh kerajaan kepada
masyarakatnya yang dihidupi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sudah ada
sejak zaman dahulu.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dikukuhkan dalam sidang I PPK pada tanggal 1 Juni
1945, menjelang hari kemerdekaan Indonesia. Dasar itu berupa suatu FilsaIat yang
menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia yang merdeka.
Terbentuknya Pancasila mendahului terbentuknya suatu negara Indonesia yang merdeka. Dengan
demikian Pancasila menjadi dasar berdirinya negara Indonesia.

Sebagai dasar dan Iondasi negara Indonesia, Pancasila menjadi sumber segala hukum dan
peraturan ketatanegaraan Indonesia. Pancasila menjiwai seluruh peraturan yang disusun untuk
mengatasi dan menyalurkan persoalan-persoalan yang timbul sehubungan dengan
penyelenggaraan dan perkembangan bangsa. Karena mendasari segala peraturan maka Pancasila
dalam hukum dan peraturan itu mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, tak
tergantikan dan tak berubah bagi negara Indonesia.


Kedudukan pokok Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sebagai
dasar negara. Pernyataan demikian berdasarkan ketentuan Pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan sebagai berikut : '.maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara menjadikan setiap tingkah laku dan setiap
pengambilan keputusan para penyelenggara negara dan pelaksana pemerintahan harus selalu
berpedoman pada Pancasila, dan tetap memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur serta
memegang teguh cita-cita moral bangsa. Pancasila sebagai sumber nilai menunjukkan identitas
bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. al ini menandakan bahwa
dengan Pancasila bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu
bangsa terhadap bangsa yang lain. angsa Indonesia menolak segala bentuk kekerasan dari
manusia satu terhadap manusia lainnya, dikarenakan Pancasila sebagai sumber nilai merupakan
cita-cita moral luhur yang meliputi suasana kejiwaan dan watak dari bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber acuan dalam menyusun etika kehidupan berbangsa bagi
seluruh rakyat Indonesia, maka Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan, maksudnya
sebagai kerangka pikir, sumber nilai, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu
perkembangan perubahan serta proses dalam suatu bidang tertentu. Pancasila sebagai paradigma
pembangunan mempunyai arti bahwa Pancasila sebagai sumber nilai, sebagai dasar, arah dan
tujuan dari proses pembangunan. Untuk itu segala aspek dalam pembangunan nasional harus
mendasarkan pada hakikat nilai-nilai sila-sila Pancasila dengan mewujudkan peningkatan harkat
dan martabat manusia secara konsisten berdasarkan pada nilai-nilai hakikat kodrat manusia.




Sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai Iungsi sebagai acuan bersama, baik dalam
memecahkan perbedaan serta pertentangan politik di antara golongan dan kekuatan politik yang
ada. Ini berarti bahwa segenap golongan dan kekuatan yang ada di Indonesia ini sepakat untuk
menjaga, memelihara, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
bingkai Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara adalah nilai-nilai Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta
norma untuk mengatur pemerintahan negara. Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara
merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara. Nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber semangat bagi para penyelenggara negara dan
para pelaksana pemerintahan dalam menjalankan tugas dan wewenangnya agar tetap diliputi dan
diarahkan pada asas kerohanian negara seiring dengan perkembangan jaman dan dinamika
masyarakat.

Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, menurut sistem
konstitusi kita mengandung makna yang penting sekali, yakni 1) sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia khusus sebagai dasar IalsaIahnya, 2) sebagai norma pokok atau kaidah Iundamental
hukum kita yang merupakan sumber utama tertib hukum Indonesia. Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum. Pancasila di atas segala-galanya. Dengan demikian dalam
penyusunan segala undang-undang dan hukum yang berlaku di Indonesia ini selalu berdasar pada
Pancasila. Sistem pemerintahan yang berlaku sesuai dengan Pancasila yakni sila ke-4. Jadi segala
bentuk undang-undang yang berhubungan dengan pemerintahan selalu bercermin pada nilai-nilai
Pancasila. entuk pemerintahan yang berbentuk demokrasi adalah suatu nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Sistem ketatanegaraan dengan segala aparatnya adalah suatu bentuk
ketatanegaraan yang berdasar pada Pancasila. Dalam perjalanannya, Pancasila telah menuntun
pemerintah dan penyelenggara negara lainnya untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang
luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat Indonesia yang luhur.

Dasar-dasar pokok kenegaraan bersumber pada norma-norma pokok kenegaraan yang
merupakan Iundamen negara, yang dirumuskan dalam konstitusi. dapun isi konstitusi atau
pokok-pokok kenegaraan yang diatur dalam konstitusi itu pada umumnya merupakan norma atau
prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintah, hak-hak mereka yang diperintah dan hubungan
pemerintah dan yang diperintah. Segala pokok atau asas kenegaraan diatur dan ditetapkan dalam
undang-undang dasar negara untuk diselenggarakan lebih lanjut secara konsekuen dalam
ketatanegaraan.

Dari semua penjelasan di atas, pada akhirnya boleh dikatakan bahwa Pancasila selain menjadi
pandangan hidup bangsa juga menjadi hukum tertinggi yang merangkum semua hukum yang
berlaku di Negara kita ini. Dengan kata lain Pancasila merupakan Iundamen bangsa yang
menjiwai seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

7. ReIleksi

pabila kita masih tetap ingin berpegang kepada apa yang telah digariskan oleh para pendiri
Negara Republik Indonesia dan para penyusun UUD 1945, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai
luhur Pancasila, maka kita tidak dapat melepaskan diri dari wawasan, bahwa pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar dari pada semua kehidupan
rakyat Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam sistem hukum
Indonesia terdapat cita hukum yang tidak lain adalah Pancasila, yang berIungsi konstitutiI
terhadap norma hukum dan ketatanegaraan bangsa Indonesia. Norma Iundamental negara yang
adalah Pancasila membentuk norma-norma hukum bawahannya secara bejenjang-jenjang.
Norma hukum yang di bawah terbentuk berdasar dan bersumber pada norma hukum yang lebih
tinggi. Norma hukum yang lebih tinggi dilengkapi oleh norma hukum yang di bawahnya.
Keduanya saling melengkapi.
Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tidak statis, melainkan dinamis, dengan gerakan-
gerakannya yang positiI dan serasi. Namun tetap berpegang pada konsep dasar dari Pancasila
tersebut. Tetapi ternyata gerakan-gerakan sila-sila tersebut tidak senantiasa bergerak dalam suatu
lingkaran yang selaras dan seimbang. Karena pada peristiwa-peristiwa penting tertentu, seperti
krisis-krisis yang menimpa ketatanegaraan, sebagai gejolak kehidupan bangsa tersebut tampak
menonjol satu atau beberapa sila saja. al ini secara silih berganti bisa terjadi pada setiap sila
dalam peristiwa peristiwa lain, menurut siIat tantangan bahaya yang dihadapi bangsa dan
negara. Tetapi bila mana masyarakatnya pulih kembali menjadi stabil, kembalilah sila-sila
Pancasila atau ke dalam gerak yang lingkarannya yang serasi dan seimbang.
Pancasila, proklamasi 17 gustus 1945, dan UUD 1945 yang merupakan cita-cita bangsa saling
berkaitan dan kaitan itu mengarah pada pembentukan ketatanegaraan Republik Indonesia dan
segala sistem pemerintahannya. al ini perlu dicermati sebagai perjuangan untuk meningkatkan
kesatuan masyarakat Indonesia. Proklamasi kemerdekaan bangsa merupakan perjuangan
penegakan jiwa Pancasila yang telah berabad-abad lamanya dicita-citakan. Selanjutnya tujuan
dan cita-cita proklamasi yang sudah kita lihat dalam UUD 1945 yang terbagi dalam Pembukaan
dan atang Tubuh UUD hendaknya dimengerti dan dihayati. Karena di sanalah termaktub
sumber tata tertib hukum Indonesia.
Pada pembukaan UUD 1945 telah dijelaskan alasan bangsa Indonesia untuk mendirikan suatu
negara. Di dalamnya juga secara resmi dirumuskan kelima sila Pancasila sebagai IalsaIah negara
Republik Indonesia. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan, diungkapkan
secara terperinci dalam atang Tubuh UUD 1945 yang terdiri dari 37 pasal, 4 aturan peralihan
dan 2 aturan tambahan. Secara khusus, pada pembukaan UUD 1945 dalam alinea IV, disebutkan
bahwa pemerintah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah tumpah darah
Indonesia, dan kemudian dipertegas kembali pada pasal 1 yang mengatakan bahwa negara
Indonesia adalah negara kesatuan. al ini hendak menandaskan tuntutan jiwa Pancasila, yaitu
terbentuknya negara kesatuan.
Pada akhirnya penulis menyarankan supaya pewarisan dalam arti penerusan nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Indonesia, dari generasi ke generasi, harus
dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab, demi mempertahankan eksistensi bangsa dan
negara Indonesia. Diusulkan supaya pemerintah tetap melanjutkan penataran P4 secara bertahap,
sehingga segenap lapisan masyarakat Indonesia mendapatkannya. al ini dimaksudkan agar
Pancasila tidak hanya di bibir saja atau diyakini saja tetapi supaya dapat pula dijiwai sampai
kepada tulang sumsum anggota masyarakat. Sehingga semangat Pancasila tidak hanya tampak
dalam segala tingkah laku manusia Indonesia, bahkan akan meresap hingga menjadi suatu
tindakan reaktiI yang bersiIat otomatis dan mekanis dari budi nurani manusia Indonesia, setiap
saat ia menghadapi tantangan atau permasalahan di dalam hidupnya.
Nilai-nilai Pancasila harus kita hayati sungguh-sungguh dan kita amalkan dalam kehidupan kita
sebagai bangsa, jika kita tidak ingin tenggelam dalam arus dunia yang makin menggelora dengan
pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan atau teknologi, jika kita tidak ingin terseret dan
terombang-ambing oleh gelombang dunia modern yang makin melanda setiap bangsa.

hLLp//lndahpermaLasarl2007110430blogspoLcom/2009/09/pancaslladalamkonLeks
keLaLanegaraanhLml
hLLp//d[o[owordpresscom/2008/10/23/pancaslladalamkonLeksse[arahper[uanganbangsa
lndonesla/
hLLp//ahmadfauzanlswwordpresscom/2010/12/07/pancaslladalamkonLekskeLaLanegaraanrl/

Anda mungkin juga menyukai