Anda di halaman 1dari 4

Teknologi-Nano

adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil. Materi atau devais ini berada pada ranah 1 hingga 100 nanometer (nm). Satu nm sama dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Saintis menyebut ukuran pada ranah 1 hingga 100 nm ini sebagai skala nano (nanoscale), dan material yang berada pada ranah ini disebut sebagai kristal-nano (nanocrystals) atau material-nano (nanomaterials). Skala nano terbilang unik karena tidak ada struktur padat yang dapat diperkecil. Hal unik lainnya adalah bahwa mekanisme dunia biologis dan fisis berlangsung pada skala 0.1 hingga 100 nm. Pada dimensi ini material menunjukkan sifat fisis yang berbeda; sehingga saintis berharap akan menemukan efek yang baru pada skala nano dan memberi terobosan bagi teknologi. Beberapa terobosan penting telah muncul di bidang nanoteknologi. Pengembangan ini dapat ditemukan di berbagai produk yang digunakan di seluruh dunia. Sebagai contohnya adalah katalis pengubah pada kendaraan yang mereduksi polutan udara, devais pada komputer yang membaca-dari dan menulis-ke hard disk, beberapa pelindung terik matahari dan kosmetik yang secara transparan dapat menghalangi radiasi berbahaya dari matahari, dan pelapis khusus pakaian dan perlengkapan olahraga yang dapat meningkatkan kinerja dan performa atlit. Hingga saat ini para ilmuwan yakin bahwa mereka baru menguak sedikit dari potensi teknologi nano. Teknologi nano atau nanotechnology sekarang makin pesat perkembangannya. Nanometer sendiri artinya satu per satu miliar meter, sehingga teknologi ini juga berkaitan dengan penciptaan benda-benda kecil. Di dalamnya tergabung ilmu fisika, teknik, biologi molekuler, serta kimia. Aplikasi Teknologi Nano Teknologi Nano adalah teknologi masa depan. Diperkirakan dalam 5 tahun kedepan seluruh aspek kehidupan manusia akan menggunakan produk-produk yg menggunakan teknologi nano yg diaplikasikan dalam bidang : - Medis & Pengobatan - Automotif - Home Appliance - Farmasi - Lingkungan Hidup - Komputer - Kosmetik - Militer - Tekstil - Konservasi Energi

Apa itu Nano Teknologi?

Nanoteknologi telah dianggap sebagai ilmu pengetahuan baru di masa


mendatang, dengan inovasi terbaru menggunakan partikel mikro yang dapat digunakan untuk menghilangkan kerut wajah, memperkokoh botol kemasan, dan membersihkan pakaian tanpa air. Nanoteknologi adalah teknologi yang menggunakan skala nanometer, atau sepersemilyar meter, merupakan teknologi berbasis pengelolaan materi berukuran nano atau satu per miliar meter, dan merupakan lompatan teknologi untuk mengubah dunia materi menjadi jauh lebih berharga dari sebelumnya. Dengan menciptakan zat hingga berukuran satu per miliar meter (nanometer), sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai dengan yang diinginkan. Sehelai rambut manusia, secara kasarnya memiliki diameter 80.000 nanometer. Itu berarti ukurannya bisa mencapai 100.000 kali lebih kecil dari diameter sehelai rambut manusia. Seluruh benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari tersusun dari atom-atom berukuran nano. Para ilmuwan mengatakan bekerja dengan partikel-partikel ini dapat memberi harapan untuk membangun mesin miniatur atom demi atom, sama seperti setiap mahkluk hidup juga tersusun dari atom.

Beberapa ilmuwan sudah menerapkan nanoteknologi untuk menambah partikel-partikel perak mini, yang diketahui sebagai sebuah anti bakteri, pada pisau cukur, wadah penyimpanan makanan, dan kaus kaki anti debu.

Rangkaian Crystal Oscillator untuk uC/uP


Dalam mendesain rangkaian digital dengan mikroprosesor/controler pasti dibutuhkan sumber clock dengan frekuensi tertentu. Sumber clock ini bisa menggunakan chip clock/osilator external (misalnya C3391-12.288: Crystals CMOS Clock Osc 4Pad 12.288MHz +/-25ppm 070C) atau menggunakan crystal yang lebih murah (misalnya ABL-12.228MHZ-B2). Seringkali jika chip clock yang digunakan disebut sebagai mode bypass, karena osilator onchip tidak digunakan.

crystal oscillator circuit Di mikro sendiri, disediakan dua pin: XIN dan XOUT. Pin ini disambungkan dengan kakikaki crystal. Sedangkan untuk mode bypass, keluaran dari chip osilator disambungkan ke XIN, dengan XOUT unconnected. Dengan kebutuhan frekuensi clock di bawah 30MHz, lebih murah jika menggunakan crystal fundamental dengan tipe parallel resonance. Agar crystal ini dapat beroperasi di frekuensinya, maka rangkaian harus menyediakan kapasitansi parallel total yang telah dispesifikasikan oleh pembuat crystal (nilainya biasanya 6pF, 8pF, 12.5pF atau 18pF). Dalam kasus ini, saya mencoba mendesain sumber clock 18,432MHz menggunakan crystal ABM7-18.432MHZ-D2Y-T (fundamental, parallel resonance) untuk memberikan sinyal clock ke prosesor Atmel AT91SAM9G20. Rangkaian dasarnya seperti dalam Gambar. FAQ tentang bagaimana memilih crystal untuk Atmel ini ada di sini. Parameter-parameter apa yang harus dipenuhi dalam memilih crystal dibahas di sana.

Seperti telah disebutkan, crystal telah ditentukan berosilasi pada frekuensi tertentu di kapasitansi load tertentu. Jika nilai kapasitansi ini meleset, secara fungsional tidak berpengaruh jika load ekivalen masih dalam spek kapasitansi load maksimum yang ditentukan. Namun, hal ini akan mengakibatkan frekuensi drift sekitar 10ppm per pF. Tambahan lagi, kapasitansi eksternal yang besar dapat mengatasi drift ini, namun bisa membawa masalah start-up (crystal tidak berosilasi). Nah, sekarang problemnya adalah berapa nilai optimum kapasitansi CLext ini? Nilai optimum ini setidaknya akan mengatasi masalah in-stability (terkait drift) dan start-up. Teknologi nuklir yang sangat bermanfaat untuk pembakitan energi bagi manusia, terbukti juga merupakan senjata yang mampu membinasakan seluruh manusia di bumi ini. Demikian juga dengan Teknologi-Mikro yang sedang memuncak sekarang ini, ataupun Teknologi-Nano yang akan dibicarakan di dalam Bab I.c. Sehingga timbul

Anda mungkin juga menyukai