Anda di halaman 1dari 97

Profil Perusahaan Company Profile

Perusahaan dengan sejarah kesuksesan selama 35 tahun dalam membantu para klien mencapai tujuan mereka di Indonesia dan di kawasan regional. Perusahaan Indonesia yang mempunyai kantor-kantor regional, berpusat di Jakarta, Indonesia dengan komitmen jangka panjang. Salah satu dari sedikit perusahaan Indonesia yang transparan, terdaftar, yang bergerak dalam bidang industri konstruksi dan sumber daya. Perusahaan dengan keahlian dalam bidang pertambangan, minyak dan gas bumi dan infrastruktur, yang didukung oleh jaringan yang berkompetensi tinggi yang terdiri keahlian teknis baik lokal maupun internasional dalam berbagai disiplin ilmu. Perusahaan dengan sertifikasi jaminan kualitas internasional, tata kelola perusahaan yang kuat dan berkomitmen dalam bidang manajemen, kesehatan, kerja dan lingkungan. Perusahaan fleksibel yang siap menerapkan berbagai model komersil yang inovatif untuk menghantarkan proyek kepada klien.

A company with a 35-year track record of success in assisting clients to meet their goals in Indonesia and regionally. A regionally centered, Jakarta-based Indonesian company committed for the long term. One of the very few transparent, publicly listed Indonesian resources and construction companies. A company with strengths in mining, oil and gas, and infrastructure, backed by a highly capable network of locally-based and international engineering capabilities in a wide range of disciplines. A company with strong international links and origins, strong corporate governance, and a commitment to the best international management, health, safety and environmental standards. A company with international quality assurance certification. A flexible company ready to apply a range of innovative commercial models for project delivery for clients.

PETROSEA

01

Annual Report 2006

Daftar Isi Table of Content

COMPANY PROFILE Profil Perusahaan 01 PRESIDENT COMMISSIONERS MESSAGE Pesan Presiden Komisaris 04-05 HISTORICAL FINANCIAL SUMMARY Rangkuman Sejarah Keuangan 06 PRESIDENT DIRECTORS REPORT Laporan Presiden Direktur 07 - 12 GOOD CORPORATE GOVERNANCE Tata Kelola Perusahaan 13-14 REVIEW OF OPERATIONS Tinjauan Operasi 15 - 21 PEOPLE AND COMMUNITY Pekerja dan Masyarakat 22 - 25 COMMISSIONERS AND MANAGEMENT Dewan Komisaris dan Manajemen 26 - 29 MAN AGEMENTS DISCUSSION AND ANALYSIS Diskusi dan Analisa Manajemen 30 - 37 SUMMARY OF FINANCIAL DATA Ikhtisar Data Keuangan 38 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Laporan Keuangan Konsolidasian COMPANY INFORMATION Informasi Perseroan MAP OF OPERATIONS Peta Operasi

PETROSEA

03

Annual Report 2006

Pesan dari Presiden Komisaris President Commisioners Message


PRESIDEN KOMISARIS / PRESIDENT COMMISSIONER Haji Udaya Sastrodimedjo Drs. SPj.
Kinerja Petrosea selama satu tahun terakhir memperlihatkan hasil yang positif, yang merupakan sesuatu yang menggembirakan dalam kondisi perekonomian yang senantiasa terbatasi di dalam pasar dimana kami beroperasi karena kurangnya investasi dalam negeri dan asing di Indonesia. Meskipun selama satu tahun terakhir ini Pemerintah telah mengambil langkah-langkah khususnya untuk membangun kembali pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara kita, masih banyak hal yang perlu dilakukan. Investasi luar negeri dalam pasar minyak & gas, pertambangan dan infrastruktur di Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk memajukan pertumbuhan ekonomi, tetapi kerangka kebijakan Pemerintah yang ada terus membatasi tingkat investasi di pasar-pasar inti dimana Petrosea beroperasi. Upaya yang tengah dilakukan oleh Pemerintah untuk merevisi UndangUndang Minyak dan Gas tahun 2001 dengan tujuan untuk me-ngamankan pasokan gas dalam negeri merupakan upaya yang membesarkan hati. Selain itu, Pemerintah telah mengajukan amandemen terhadap Undang-Undang Pertambangan tahun 1967. Lagi-lagi, perlu dipastikan bahwa perubahan-perubahan tersebut akan mendorong persaingan dan pertumbuhan pasar sehingga bermanfaat bagi perekonomian. Di sisi infrastruktur, kami mendorong Pemerintah untuk mewujudkan komitmen-komitmennya di tahun 2004, untuk berinvestasi lebih lanjut di pasar ini, ketika hal tersebut dilakukan, Petrosea akan bersedia untuk berpartisipasi secara aktif untuk mendukung upaya tersebut dalam perkembangan-perkembangan yang penting ini. Diharapkan agar kami melihat peningkatan kondisi ekonomi di tahun 2007 sebagai hasil dari berkurangnya inflasi dan mengendornya kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dampak yang positif dalam pengurangan tingkat suku bunga BI di kwartal pertama tahun 2007 sudah memiliki dampak yang positif terhadap tingkat kepercayaan konsumen. Dalam iklim persaingan pada saat ini, Dewan sangat senang bahwa perusahaan telah mampu meningkatkan marjin keuntungan dalam waktu satu tahun terakhir dan meningkatkan stet dibandingkan dengan tahun 2005.
PETROSEA

The performance of Petrosea over the past year has been positive, which is very pleasing in light of the continued restrained economic conditions within the markets we operate caused by a lack of domestic and foreign investment in Indonesia. Although the Government has taken steps over the past year in particular to restore sustainable economic growth in our country, there is still more to be done. Foreign investment in the Indonesian oil & gas, mining and infrastructure markets is essential to promoting economic growth, however current Government policy platforms continue to limit the level of investment in these core markets in which Petrosea operates. It is encouraging that the Government is currently revising the 2001 Oil & Gas Law with the intention of securing domestic gas supplies. In addition, the Government has proposed amendments to the 1967 Mining Law. Again it needs to ensure that the changes encourage competition and market growth so that the economy benefits. On the infrastructure front, we encourage the Government to deliver on its 2004 commitments to invest further in this market, and when it does so Petrosea will be willing to participate actively to support the effort in these essential developments. It is hoped that we see improved economic conditions in 2007 as a result of reduced inflation and easing of monetary policy by Bank Indonesia. The positive effects of the cuts in the BI rate in the first quarter of 2007 are already having positive effects on consumer confidence. In this current competitive climate, the Board is pleased that the company has improved margins over the past year and improved earnings against 2005 levels.

04

Annual Report 2006

Kami mengamankan kegiatan lebih lanjut di kebanyakan pasar inti kami, termasuk perpanjangan dua kontrak pertambangan kunci, dan merampungkan proyek-proyek minyak & gas lepas pantai. Dewan juga senang dengan strategi manajemen untuk menjajaki kesempatan-kesempatan untuk berkembang diluar dari pasar-pasar inti dimana kami terlibat sekarang ini sehingga pendapatan serta marjin keuntungan dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Strategi ini, dibarengi dengan perbaikan lebih lanjut dalam perekonomian dan reformasi Pemerintahan di Indonesia, akan memungkinkan Petrosea untuk terus berekspansi secara beralasan dan dengan mempertimbangkan resiko dan memastikan tingkat pengembalian bagi para pemegang saham kami. Seiring dengan diterapkannya strategi pertumbuhan perusahaan, reputasi Petrosea semakin penting untuk membuka pintu terhadap hubungan dan pasar-pasar baru. Kami dikenal memiliki sistem tata kelola yang solid dan transparansi di semua sektor. Sepanjang tahun, Dewan menerapkan sejumlah langkah untuk menguatkan peran Dewan Komisaris untuk memonitor dan menjaga sistem kepengurusan yang kami miliki, termasuk dengan mengadopsi Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)yang telah direvisi. Saya juga hendak menggunakan kesempatan ini untuk menyambut John Karamoy sebagai komisaris independen. John diangkat sebagai komisaris pada tanggal 15 Desember 2006. Sepanjang karirnya, Bapak Karamoy telah berperan dalam banyak perusahaan minyak dan gas. Pada periode 2001 sampai 2006, Bapak Karamoy adalah Presiden Komisaris di PT Medco Energy International Tbk dan beliau juga menjadi Ketua Komite Audit dan Komite Manajemen Resiko. Memandang kedepan, kondisi pasar dan perekonomian yang ketat akan terus menjadi tantangan bagi Petrosea. Saya yakin bahwa fokus strategis yang berkelanjutan pada diversifikasi dan pertumbuhan marjin keuntungan akan memastikan bahwa perusahaan akan terus dapat mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham kami.

We secured further activity in most of our core markets, including extensions to two key mining contracts, and completed two offshore oil & gas projects. The Board is also pleased with managements strategy to investigate opportunities for growth outside the core markets we are currently involved in so as to grow earnings as well as margins over the coming years. This strategy, accompanied by further improvement in Indonesias economy and Government reforms, will enable Petrosea to continue to expand in a sensible and risk measured manner and secure returns for our shareholders. As the company implements its growth strategy, Petroseas reputation is increasingly paramount to opening doors to new relationships and markets. We are recognised for having solid corporate governance systems in place and providing transparency in every sector. Over the year, the Board implemented a number of steps to strengthen the role of the Board of Commissioners to monitor and guard our established systems of governance including adopting a revised Audit Committee Charter. I would also like to take the opportunity to welcome John Karamoy as an independent Commissioner. John was appointed a commissioner on 15 December 2006 Throughout his career Mr. Karamoy has undertaken roles for many oil and gas companies. In the period 2001 to 2006 Mr. Karamoy was President Commissioner at PT Medco Energy International Tbk and was Chairman of the Audit Committee and Chairman of the Risk Management Committee. Looking forward, the tight market and economic conditions will continue to pose challenges for Petrosea. I am confident that a sustained strategic focus on diversification and margin growth will ensure the company continues to deliver for our shareholders.

Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner


PETROSEA

05

Annual Report 2006

Drs. Haji. UDAYA SASTRODIMEDJO

Rangkuman Sejarah Keuangan Historical Financial Summary

Statistik lima tahun terakhir (dalam ribuan dollar AS) Five year historical statistics (in thousand US dollars)

132,942

105,724

10,424

90,916

98,662

6,438

85,122

77,194

83,249

91,423

109,622

119,993

72,420

70,396

3,574

2,514

2,650

1,954

02

03

04

05

06

02

03

04

05

06

760

02

03

573

04

4,574

05

06

02

03

04

05

06

02

03

68,408

04

70,117 05

06

Pendapatan usaha Operating revenue

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax

Laba bersih Net income

Jumlah aktiva Total assets

Ekuitas Equity

Pendapatan Usaha - Sektor Pasar Operating Revenue - Market Sector


2002
US $000

2003
US $000

2004
US $000

2005
US $000

2006
US $000

2006

5 year average

%
70.6 15.9 13.3 0.2 100

%
56.9 39.5 3.5 0.1 100 MINING ENGINEERING & CONSTRUCTION SERVICES OTHER TOTAL
Mining 70.6% Other 0.2%

57,109 33,799 _ 8 90,916

34,407 42766 _ 21 77,194

33,896 64,669 _ 97 98,662

87,429 41,571 3,804 138 132,942

74,624 16,809 14,061 230 105,724

Engineering & Construction 15.9% Services 13.3%

2006

Annual Report 2006

PETROSEA

06

74,874

7,762

Laporan Presiden Direktur President Directors Report


John F.B. Sheridan, BE(Hons), MBA
Tinjauan Singkat
Saya senang sekali dapat melaporkan bahwa Petrosea kembali memiliki kinerja yang baik tahun ini, dengan peningkatan laba kotor dan laba usaha sebesar 12 persen, yang mencerminkan peningkatan fokus kami pada pelaksanaan dan penyelesaian proyek-proyek. Pendapatan usaha lebih rendah dari tahun sebelumnya, tetapi marjin keuntungan meningkat karena kami berhasil mendiversifikasi bisnis dari proyek-proyek EPIC (Engineering Procurement Installation and Construction) yang bergaya lebih luas menjadi portofolio proyek yang lebih dapat diandalkan dan beresiko lebih rendah. Kemajuan dalam strategi diversifikasi kami ini merupakan hal yang fundamental bagi kelanjutan kesuksesan Petrosea, terutama ketika pertumbuhan pasar minyak & gas, pertambangan dan infrastruktur di Indonesia masih tetap terbatas karena kurangnya investasi dalam negeri dan asing jika dibandingkan dengan tingkat investasi mineral dan minyak & gas dunia saat ini. Dalam iklim persaingan seperti sekarang ini, diversifikasi pengoperasian kami memberikan sumber pendapatan yang lebih besar dan hal tersebut pastinya akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar seiring dengan berjalannya waktu. Karyawan kami terus menjadi prioritas utama sepanjang tahun dengan sejumlah prakarsa keamanan dan sumber daya manusia yang diterapkan di dalam seluruh operasional kami. Pada khususnya, rekrutmen, pelatihan dan pengembangan para karyawan lokal, baik yang terampil maupun yang tidak terampil mendapatkan perhatian dari Petrosea, dengan memperkenalkan program-program manajemen bakat yang dirancang untuk mengembangkan karir, bukan hanya pekerjaan, bagi karyawan perusahaan. Fokus pada manusia dan diversifikasi adalah unsurunsur utama dari strategi bisnis Perusahaan, dan hal itu akan terus menjadi sesuatu yang penting bagi pertumbuhan kami di masa depan.

Overview
I am pleased to report that Petrosea performed well again this year, with a 12 per cent increase in gross profit and operating income, reflecting our increased focus on project execution and delivery. Operating revenues were lower than the previous year, but importantly margins have improved as we successfully began diversifying the business away from larger one off style Engineering Procurement Installation and Construction (EPIC) projects to a more reliable, lower risk project portfolio. This progress in our diversification strategy is fundamental to Petroseas continued success, particularly while the growth of the Indonesian oil & gas, mining and infrastructure markets remains restrained by a lack of domestic and foreign investment when compared to the current global mineral and oil and gas investment levels. In this current competitive climate, diversifying our operations is providing more sources of income and will generate more earnings certainty over time. Our people continued to be a major priority during the year with a number of safety and human resources initiatives implemented throughout our operations. In particular, the recruitment, training and development of local skilled and unskilled workers received attention with Petrosea introducing talent management programs designed to develop careers, not just jobs, for company employees. The focus on people and diversification are major elements of the Companys business strategy and will continue to be crucial to our future growth.

Financial Results
Petroseas financial performance in 2006 was very pleasing with gross profit increasing 12% to US$17.5m. Gross profit increased due to better performances within our Services business line as a result of securing additional opportunities and improved project execution within the Engineering & Construction business line.

Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan Petrosea di tahun 2006 sangat menggembirakan, dengan laba kotor yang meningkat sebesar 12% hingga menjadi US$ 17.5 juta . Laba kotor meningkat karena kinerja kami yang makin membaik dalam pelayanan jasa bidang usaha kami, sebagai hasil

PETROSEA

07

Annual Report 2006

Laporan Presiden Direktur President Directors Report


dari mengamankan peluang-peluang baru dan meningkatkan pelaksanaan proyek dalam bidang usaha rekayasa dan konstruksi. Laba yang meningkat juga dicapai dalam bisnis kontrak tambang sebagian di kompensasikan dengan berkuranganya aktivitas jasa pertambangan. Laba sebelum pajak meningkat sebesar 34% hingga menjadi US$ 10,4 juta. Pendapatan untuk tahun 2006 adalah sebesar US$ 105 juta , turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena selesainya sejumlah proyek di tahun 2005, termasuk APN dan Kerisi. Kontrak jangka panjang KPC (Kaltim Prima Coal) dan Timika juga berakhir pada tahun 2006, sebagian diimbangi dengan peningkatan kegiatan dalam rekayasa dan Offshore Supply Base Petrosea. Pekerjaan di tangan pada akhir tahun bernilai sebesar US$ 192 juta dibandingkan dengan US$ 239 pada akhir tahun 2005. Belum termasuk pekerjaan yang ada di tangan per tanggal 31 Desember sebesar US$ 34 juta yang sudah ada Letter of Intent atau pekerjaan telah dimulai tapi menunggu penandatanganan kontrak. Selanjutnya diakhir tahun Dewan Direktur mengusulkan US 1.48 sen per lembar saham dengan total 1.5 juta US$. Pembayaran deviden adalah cerminan dari keadaan terkini Perusahaan yang positif, dengan harapan Perusahaan akan terus memiliki kinerja yang baik dan menghasilkan dana yang cukup untuk mendanai semua target pertumbuhan. Improved returns were also achieved within the contract mining business partly offset by reduced activity within mine services. Profit before tax increased 34% to US$10.4m as a result of the improved gross profit result, together with foreign exchange gains and profits on sale of fixed assets. Revenue for 2006 was US$105m, down on the prior year reflecting the completion of a number of projects in 2005 including APN and Kerisi. The Timika and Kaltim Prima Coal (KPC) long term contracts also came to an end in 2006, partially offset by increased activity within engineering and Petrosea Offshore Supply Base. Work in hand at the end of the year was US$192m compared to US$239m at the end of 2005. Not included in work in hand at 31 December was approximately $34m of work secured by letters of intent or instances where work had commenced subject to contract signing. Subsequent to year end the Board of Directors proposed a dividend of US1.48 cents per share, totalling US$1.5m. The dividend payment is a confirmation of the current positive outlook for the Company, with expectations it will continue to perform well and generate sufficient cash to fund its growth expectations.

Competitive Environment
Growth in the Indonesian oil & gas, mining and infrastructure markets continues to be restrained by low levels of domestic and foreign investment. This is contributing to a flat outlook for quality oil and gas projects, and while market projections for the growth of gas are positive, the Governments policies on domestic use requirements may not be attractive to the operators who base investment decisions on the international competitiveness of the Indonesian market.

Lingkungan yang Kompetitif


Pertumbuhan dalam pasar minyak & gas, pertambangan dan infrastruktur di Indonesia terus dibatasi oleh rendahnya tingkat investasi dalam negeri dan asing. Hal ini berkontribusi pada datarnya kualitas proyek-proyek minyak dan gas ke depan, dan walaupun proyeksi pasar untuk pertumbuhan gas bersifat positif, kebijakan Pemerintah mengenai persyaratan-persyaratan penggunaan dalam negeri mungkin tidak menarik bagi para operator yang mendasarkan keputusan-keputusan investasinya pada daya saing internasional yang dimiliki oleh pasar Indonesia.

Annual Report 2006

PETROSEA

08

Di pasar yang terbatas ini, Petrosea telah mempertahankan posisi kami di pasar minyak & gas lepas pantai melalui joint venture kami dengan Clough Limited. Sepanjang tahun, Petrosea Clough Joint Operation merampungkan sebuah instalasi pelampung CALM untuk SBM (South Belanak Mooring) IMODCO dan ConocoPhillips Indonesia, dan konstruksi jaringan pipa dan pekerjaan instalasi untuk Maleo Gas Field Development milik Santos. Kontrak Maleo adalah pertama kalinya Petrosea Clough JV melaksanakan pekerjaan instalasi subsea hot-tap, dan hal itu menempatkan kami dalam posisi yang baik untuk pekerjaan yang sejenis di masa depan. Pasar batubara di Indonesia terus berkembang, didorong oleh permintaan yang meningkat baik di pasar ekspor dan dalam negeri, dan sebagai hasilnya Petrosea telah memperpanjang kontrak pertambangan dengan PT Gunungbayan Pratamacoal yang sudah lama berjalan. Pasar ini diharapkan tetap kuat karena adanya permintaan internasional dan lebih rendahnya tingkat modal yang diperlukan oleh operator tambang batubara untuk meningkatkan operasi mereka. Diluar dari batubara, investasi yang signifikan diperlukan untuk mengembangkan pasar sektor pertambangan, mineral dan infrastruktur. Kami mencari kesempatan untuk rekayasa dan kemampuan EPC (Engineering Procurement and Construction) kami agar dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pertambangan batubara dalam pengurangan biaya operasional melalui peningkatan conveyor dan penanganan material serta peningkatan pelabuhan. Dalam lingkungan persaingan yang menantang seperti ini, reputasi Petrosea terus menjadi kunci bagi kelanjutan kesuksesan kami. Perusahaan dikenal dengan komitmennya terhadap pencapaian proyek yang menyeluruh, dari jadwal sampai pada kesempurnaan kualitas, keamanan dan aspek lingkungan. Sekarang ini di Indonesia, banyak yang dilakukan demi pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan kami telah memiliki catatan sejarah yang terbukti dalam menyampaikan nilai yang mencakup komitmen terhadap keunggulan CSR. Kami adalah perusahaan yang berkualitas dan lebih dari sebelumnya, kami berkeinginan kuat untuk mencari klien-klien yang berkualitas yang memiliki keyakinan yang sama dalam penyelesaian proyek-proyek dengan kualitas kelas dunia, penciptaan nilai-nilai dan perilaku yang selaras.

In this restrained market, Petrosea has maintained its position in the offshore oil & gas market through its joint venture with Clough Limited. During the year, the Petrosea Clough Joint Operation completed a CALM buoy installation for South Belanak Mooring (SBM) IMODCO and ConocoPhillips Indonesia, and pipeline construction and installation works for Santos Maleo Gas Field Development. The Maleo contract was the first time the Petrosea Clough JV has performed subsea hot-tap installation work, and positions us well for future work of this nature. The thermal coal market in Indonesia continues to grow, driven by increasing demand in both the export and domestic markets, and as a result Petrosea has secured an extension to its long running major mine contract for PT Gunungbayan Pratamacoal. This market is expected to remain strong due to international demand and the lower levels of capital required by coal-mine operators to grow their operations. Outside of thermal coal, significant investment is required to develop and grow the mining, minerals & infrastructure markets. We are seeking opportunities for our engineering and EPC capabilities working with coal mining companies in operations expenditure reduction through conveyor and material handling and port upgrades. In a challenging competitive environment such as this, Petroseas reputation continues to be key to our ongoing success. The Company is well known for its commitment to total project delivery from schedule to quality, safety and environmental excellence. Today in Indonesia a lot is made of the importance of Corporate Social Responsibility (CSR). Our Company has a proven track record in value delivery which includes a commitment to CSR excellence. We are a quality Company and more then ever we are determined to seek quality clients who share our belief in world class delivery, value creation and aligned behaviour on how projects should be delivered.

PETROSEA

09

Annual Report 2006

Laporan Presiden Direktur President Directors Report


Strategi yang Terkini
Dalam lingkungan pasar pada saat ini, diversifikasi industri Petrosea tetap menjadi batu pijak bagi strategi kami. Strategi diversifikasi kami membuat kami terlibat di sektor minyak dan gas, pertambangan dan mineral dan infrastruktur. Dalam waktu beberapa tahun terakhir, kami sudah membangun kapasitas di sektor-sektor ini melalui lini bisnis kunci kami sebagai bagian dari rencana kami untuk menghapuskan ketergantungan yang tidak sehat hanya pada satu atau dua segmen pasar. Program ini berlanjut pada tahun 2006 dengan, misalnya, peningkatan investasi di Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang sudah memperoleh keuntungan melalui kontrak-kontrak tambahan dengan klien-klien baru seperti ENI dan Total Indonesie dan Chevron. Sepanjang tahun, kami terus menerapkan strategi pertumbuhan kami, tetapi kami dibatasi oleh kondisi pasar yang datar. Sementara kesempatan untuk meningkatkan penghasilan telah menurun selama dua belas bulan terakhir, kami telah memfokuskan pertumbuhan marjin keuntungan kami dan sukses dalam mencapai target internal kami. Tantangan yang ada di masa depan adalah untuk meningkatkan pendapatan serta laba. Dalam kondisi pasar pada saat ini dan dengan keinginan untuk berkembang, Petrosea tengah menjajaki kesempatan-kesempatan diluar fokus kontrak kami yang biasa untuk memperoleh manfaat dari kesempatankesempatan perkembangan melalui akuisisi kontrak dan penyedia jasa yang beroperasi dalam sektor-sektor industri kami. Kami menginginkan akuisisi yang akan memperluas kemampuan kami dan membuat kami semakin berdaya saing di pasaran. Pada khususnya, kami mencari kesempatan-kesempatan di sektor energi yang sangat berkembang di Indonesia, termasuk pabrik biodiesel, bioethane, methane batu bara dan pos-pos yang dijalankan dengan batu bara. Bagian kunci lainnya dalam strategi pertumbuhan kami mencakup apa yang kami sebut bermitra (partnering). Partnering membuat Petrosea berinvestasi secara langsung pada proyek-proyek, sebagai mitra bagi investor utama, dan juga memberikan layanan penyelesaian proyek dan kemampuan untuk memaksimalkan potensi dan laba proyek. Kami sudah melakukan hal ini dalam bisnis penyulingan air dan proyek pertambangan Australia kami, dan kami hendak menambah baik proyek-proyek pertambangan maupun proyek-proyek air tambahan untuk portofolio partnering kami.
PETROSEA

Strategy Update
In the current market environment, Petroseas industry diversification remains a cornerstone of our strategy. Our diversified strategy sees us involved in oil and gas, mining and minerals and infrastructure. Over recent years we have built capacity in these sectors through our key lines of business as part of our plan to remove an unhealthy reliance on only one or two market segments. This program continued in 2006 with, for example, an increased investment in the Petrosea Offshore Supply Base (POSB) that has already achieved benefits through additional contracts with new clients such as ENI, Total Indonesie and Chevron. During the year, we continued to implement our growth strategy, but have been constrained by the flat market conditions. While the opportunities to grow earnings have decreased over the past twelve months, we have focused on margin growth and successfully achieved our internal targets. The challenge going forward will be to grow revenue along with earnings. In light of the current market conditions and with a view to growth, Petrosea is currently examining opportunities outside our usual contracting focus to take advantage of growth opportunities through acquisition of contract and service providers operating within our industry sectors. We are seeking acquisitions that will extend our capabilities and make us increasingly competitive in the marketplace. In particular, we are looking at opportunities in energy sectors that are growing strongly in Indonesia including plantation biodiesel, bioethane, coal methane and coal-powered stations. Another key part of our growth strategy includes, what we call partnering. Partnering involves Petrosea investing directly in projects, as a partner with the lead investor, and also providing our project delivery services and capabilities to maximise the projects potential and returns. We are already doing this at our water treatment business and our Australian mining project, and we are seeking to add both mining and additional water projects to our partnering portfolio.

10

Annual Report 2006

HSE
Catatan keselamatan Petrosea terus menempatkan Perusahaan di urutan teratas bisnis-bisnis lokal dan internasional di sektor-sektor kami. Dengan menggunakan standar Australia kami mencapai Tingkat Frekuensi Hilangnya Waktu karena Kecelakaan - Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) sebesar 0,7. Standar OSHA untuk LTIFR adalah 0,14 lebih baik dari rata-rata industri sejenis. Hubungan kami dengan pemilik saham terbesar Clough Limited telah mengantarkan sejumlah prakarsa peningkatan bisnis Clough ke dalam Petrosea untuk mendukung penerapan strategi bisnis kami. Salah satu Prakarsa kami adalah Target Zero yang adalah sebuah peningkatan program Kesehatan, Keamanan dan Lingkungan (HSE). Prakarsa ini menghadirkan Petrosea dengan peralatan dan proses yang jauh lebih baik guna peningkatan yang berkelanjutan dalam program HSE. Sepanjang tahun, kami telah sukses melaksanakan program-program keselamatan dibawah spanduk Target Zero di seluruh proyek-proyek Petrosea, dan prakarsa baru ini adalah peningkatan penting yang terkini terhadap budaya dan kinerja HSE kami.

HSE
Petroseas safety record continues to position the Company in the upper rankings of local and international businesses in our sectors. Using Australia standard we achieved a Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) of 0.7. The OSHA Standard Lost Time Injury Frequency Rate is 0.14, better than the industry average. Our relationship with major shareholder Clough Limited has led to the introduction of a number of Cloughs business improvement initiatives into Petrosea to support the implementation of our business strategy. One of those initiatives is Target Zero an enhancement to our already successful HSE (Health, Safety and Environment) program. This initiative provides Petrosea with improved tools and processes required to ensure continuous improvement within HSE. Over the year we have successfully implemented safety programs under the Target Zero banner across Petrosea projects and this new intiative is the latest incremental improvement to our HSE performance and culture.

Karyawan
Pada akhir tahun 2006, Petrosea mempekerjakan 1.215 karyawan di Indonesia, termasuk 35 expatriat. Kelebihan yang mendasar dari sebuah organisasi adalah kualitas karyawan dan mengingat hal ini, Petrosea telah terus menerapkan budaya berbasis kinerja dengan staf kami. Tahun ini kami telah melaksanakan sebuah skema bonus resmi yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada staf kami berdasarkan kinerja Perusahaan dan individu dan kami juga terus menggulirkan strategi manajemen bakat kami, yang dikembangkan seiring dengan program-program serupa yang dijalankan oleh Clough. Kami meninjau daftar karyawan berbakat kami dan memastikan bahwa kami memiliki orang-orang yang terampil dan berpengalaman yang tepat untuk bekerja dalam beragam proyek kami merupakan hal yang penting bagi kesuksesan pelaksanaan proyek. Untuk memenuhi persyaratan keterampilan masa depan Perusahaan, kami telah memperkenalkan beberapa prakarsa pelatihan dan pengembangan staf yang melengkapi program-program beasiswa pendidikan tingkat lanjut, penempatan di luar negeri dan pelatihan terstruktur.

People
At the end of 2006, Petrosea employed 1,215 people in Indonesia, including 35 expatriates. The underlying strength of an organisation is the quality of its employees and with this in mind, Petrosea has continued to implement a performance based culture for our staff. This year we have implemented a formal bonus scheme which seeks to reward our staff based on Company and individual performance and have continued with the roll out of our talent management strategy, which was developed in line with similar programs run by Clough. Continously reviewing our talent pool and ensuring we have the appropriately skilled and experienced people working on our diverse projects is essential to successful project execution. To meet the future skills requirements of the Company, we have introduced several new staff training and development initiatives which complement our existing programs of tertiary scholarships, overseas placements and structured training.

PETROSEA

11

Annual Report 2006

Laporan Presiden Direktur President Directors Report


Selain itu, rekrutmen juga lagi-lagi menjadi prioritas utama karena kami hendak menarik pekerja-pekerja terampil untuk mengembangkan karir di Petrosea. Contohnya bulan Agustus tahun lalu, Petrosea adalah satu-satunya perusahaan Indonesia yang ada di International Careers Expo di Sydney dan Melbourne, Australia. Petrosea bekerja dengan Konsulat Jenderal Indonesia di Melbourne untuk memfasilitasi presentasi untuk mahasiswa-mahasiswi Indonesia sehingga para calon pemimpin masa depan ini menyadari kesempatan besar yang ada bagi mereka di Petrosea, di kampung halaman mereka. In addition, recruitment once again received high priority as we seek to attract skilled workers to develop a career at Petrosea. For example in August last year, Petrosea was the only Indonesian company at the International Careers Expo in Sydney and Melbourne, Australia. Petrosea worked with the Indonesian Consulate General in Melbourne to facilitate presentations to Indonesian students so that these up and coming leaders of tomorrow are aware of the enormous opportunities for them at Petrosea back in their home country.

Outlook
Restrictive market conditions will continue to challenge the Company over the coming year. We will remain focused on extracting maximum value out of our existing contracts as we also look to grow revenues. To grow the business, it is evident that in addition to organic growth we need to look outside the traditional areas of our business and add further capabilities to our offering. We will seek partnering and acquisition opportunities to drive our growth, but will do this in a measured manner. Partnering in mining and water projects will provide annuity style incomes into the future, along with a demand for our project delivery capabilities, whilst acquisitions will allow us to build on our existing skill base and strengths as well as expand our capabilities to other segments of our current markets. The development of our people will continue to be a top priority for the Company as we seek to develop the right team to deliver our strategy and growth goals. In closing I would like to recognise the efforts of the Petrosea team, our staff, my fellow directors and the guidance and counsel of our Commissioners in achieving our 2006 results. Finally I would like to thank you, our shareholders for your continued support throughout 2006.

Pandangan ke depan
Kondisi pasar yang terbatas akan terus menantang Perusahaan selama satu tahun kedepan. Kami akan tetap fokus untuk memperoleh nilai maksimum dari kontrak-kontrak kami yang ada karena kami juga hendak menambah pendapatan. Untuk mengembangkan bisnis, jelas bahwa selain dari pertumbuhan organik, kami juga perlu melihat keluar bidang-bidang tradisional bisnis kami dan semakin menambah kemampuan dalam penawaran kami. Kami akan mencari kesempatan-kesempatan untuk bermitra dan akuisisi untuk mendorong pertumbuhan kami, tetapi kami akan melakukan hal ini secara terukur. kemitraan dalam proyek-proyek pertambangan dan air akan memberikan pendapatan secara meningkat di masa depan, bersama dengan permintaan akan kemampuan penyelesaian proyek kami, sementara akuisisi akan memungkinkan kami untuk membangun basis keterampilan dan kekuatan yang ada serta memperluas kemampuan kami ke segmen-segmen lain dari pasar kami pada saat ini. Kemajuan para karyawan kami akan terus menjadi prioritas utama bagi Perusahaan karena kami hendak mengembangkan tim yang tepat untuk mencapai strategi serta tujuan-tujuan pertumbuhan kami. Akhir kata, saya hendak memberikan penghargaan atas upaya tim Petrosea, staf kami, rekan-rekan direktur dan panduan serta saran dari Komisaris kami dalam mencapai hasil di tahun 2006. Akhirnya, saya juga ingin berterima kasih kepada Anda sekalian, pemegang saham kami, atas dukungan Anda selama tahun 2006.
Annual Report 2006

JOHN F.B. SHERIDAN, BE(Hons),MBA


Presiden Direktur/President Director
PETROSEA

12

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance


Sebagai perusahaan publik Petrosea sangat peduli untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. As a publicly listed company Petrosea is fully aware of the importance of good corporate governance.

Komite Audit
Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam; bahwa Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit: Melakukan penelaahan atas informasi tahunan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti Laporan tahunan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan Bursa dan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; Melakukan penelaahan hasil pemeriksaan oleh auditor internal dan auditor eksternal; dan Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai resiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Dewan Direksi.

Audit Committee
In compliance with Decree of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency the Audit Committee has the following responsibilities: Review financial information to be published by the Company i.e. financial statements, projections and other financial information; Review compliance with stock exchange regulations and other regulations applicable to the Companys activities; Review work performed by internal auditors and external auditors; and Report to the Board of Commissioners on risks faced by the Company and risk management performed by the Board of Directors.

Dewan Pimpinan telah mendelegasikan tanggung jawab kepada management. Selama tahun 2006 Komite Audit telah mengadakan 3 kali pertemuan. Ketua Komite Audit Perseroan adalah John Karamoy yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen.

The Board has delegated the responsibility for the management. During 2006 the Audit Committee met 3 times. Chairman of Audit Committee is John Karamoy who is an Independent Commissioner.

Anggota Komite Audit adalah :


Mabel Parengkuan, warganegara Indonesia, partner dari Moores Rowland Indonesia.

The members of the Audit Committee are :


Mabel Parengkuan, Indonesian citizen, partner of Moores Rowland Indonesia. Iman Setiadi, Indonesian citizen, partner of Moores Rowland Indonesia.

Iman Setiadi, warganegara Indonesia, partner dari Moores Rowland Indonesia.

PETROSEA

13

Annual Report 2006

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance


SURAT PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS TENTANG LAPORAN TAHUNAN 2006 PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Kami yang bertanda tangan di bawah ini Direksi dan Dewan Komisaris PT Petrosea Tbk menyatakan bahwa : 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan; 2. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONERS STATEMENTS 2006 ANNUAL REPORT PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY The undersigned, in accordance with a resolution of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Petrosea Tbk declare that : 1. We are responsible for the preparation and presentation of PT Petrosea Tbk and subsidiary consolidated financial statements; 2. PT Petrosea Tbk consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia; 3. a. All information in the PT Petrosea Tbk and subsidiary consolidated financial statements has been disclosed in a complete and truthful manner; b. PT Petrosea Tbk and subsidiary consolidated financial statements do not contain any incorrect information or material fact, nor do they omit information or material fact; 4. We are responsible for PT Petrosea Tbk and subsidiary internal control system; This statement is made in the truth.

Jakarta, 28 Maret/ March 2007

JOHN F.B. SHERIDAN


Presiden Direktur/President Director

MICHAEL J. GODDARD
Direktur/ Director

HENDRICK U. IBRAHIM
Direktur/Director

Drs. Haji. UDAYA SASTRODIMEDJO


President Komisaris/ President Commissioner

FIRDAUS SIDDIK
Komisaris Independen/ Independent Commissioner

JOHN S. KARAMOY
Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Annual Report 2006

ANDREW J. WALSH
Komisaris/Commissioner
PETROSEA

14

Tinjauan Operasi Review of Operations

Pertambangan Mining
Di Indonesia, Petrosea diakui sebagai salah satu penambang kontrak kelas dunia dengan keahlian dalam bidang operasi penambangan terbuka dan operasi penambangan bawah tanah. Perusahaan terus melakukan penawaran menyangkut beberapa peluang di pasar penambangan yang sangat kompetitif, terutama dalam industri batu bara. Tambang Emas Bawah Tanah Toms Gully, yang merupakan proyek penambangan pertama Petrosea bersama dengan rekanan Renison Consolidated Mines, menghasilkan emas pertama kali di bulan Juli dan pengembangang bawah tanah diteruskan walaupun kondisi tanah yang menantang. Sesudah akhir tahun Renison mengumumkan rencana untuk menjual kepemilikannya dalam proyek tersebut. Beberapa prakarsa baru menyangkut keselamatan serta fokus terhadap klien pada perencanaan pertambangan yang semakin meningkat menjadi saksi naiknya jumlah produksi dari target awal Petrosea atas 4 (empat) tahun kontrak pertambangan Sanga-sanga untuk PT Pinang Coal di Kalimantan Timur. PT Pinang Coal membeli pertambangan batubara ini dari klien sebelumnnya, PT Mitra Internusa Persada. Petrosea mulai memutakhirkan armada alat-alat beratnya yang berjumlah sangat besar dan membeli peralatan tambahan baru untuk membantu pembuangan tanah penutup berkenaan dengan perpanjangan kontraknya untuk operasi PT Gunungbayan Pratamacoal di Kalimantan Timur. Setelah merampungkan studi kelayakan untuk perusahaan BHP Biliton (BHPB), saat ini Petrosea telah memiliki satu tim terpadu yang terdiri dari sembilan pekerja yang bekerja dari kantor BHPB di Balikpapan untuk selanjutnya menentukan opsi-opsi pengembangan di ladang batu bara Kalimantan Tengah. Tambang skala kecil juga telah dibangun untuk kegiatan konstruksi. Petrosea is recognised in Indonesia as a world class contract miner with expertise in both open cut and underground has mining operations. The company has continued tendering for new opportunities in the very competitive mining market, particularly in the thermal coal industry. Toms Gully Underground Gold Mine, Petroseas first Australian mining project with alliance partner Renison Consolidated Mines, saw its first gold pour in July and underground development too block two despite challenging ground conditions. Subsequent to the end of the year Renison announced plans to sell its interest in the project. New safety initiatives and a heightened client focus on mine planning saw production levels increase from original expectations for Petroseas four year Sanga Sanga mining contract for PT Pinang Coal in East Kalimantan. PT Pinang purchased the coal concession from the original client, PT Mitra Internusa Persada. Petrosea began to upgrade an extensive fleet of heavy equipment and purchased additional new equipment to facilitate overburden removal for its contract extension for PT Gunungbayan Pratamacoal operations in East Kalimantan. After completing a coal feasibility study for a BHP Billiton (BHPB) company, Petrosea now has an integrated team of nine people working from BHPBs office in Balikpapan to further define development options in the Central Kalimantan coal field. A small mine presence has also been established for construction activities. In September, Petroseas arrangement with KPC to provide mine services came to an end due to significantly increased low cost competition.

Gunungbayan Coal Project


Production continued at the accelerated rate of approximately three million bank cubic metres per month as Petrosea headed into the third year of a four-year contract extension for PT Gunungbayan Pratamacoals mining operations in East Kalimantan.

Proyek Batu bara Gunungbayan


Produksi terus meningkat, kira-kira tiga juta meter kubik tumpukan per bulan karena Petrosea memasuki tahun ketiga dari perpanjangan kontrak 4 tahunnya untuk operasi penambangan PT Gunungbayan Pratamacoal di Kalimantan Timur.

PETROSEA

15

Annual Report 2006

Pertambangan Mining

Petrosea mulai memutakhirkan armada alat-alat beratnya yang berjumlah sangat besar dan membeli peralatan tambahan baru untuk membantu pembuangan tanah penutup yang mencakup pemindahan tanah pucuk, tanah penutup, dan interburden dari sumur-sumur ganda. Perusahaan telah memindahkan lebih dari 193 juta meter kubik tumpukan bahan dan menghasilkan pendapatan lebih dari US$ 235 juta sejak kontrak pertama dimulai pada tahun 1999.

Petrosea began to upgrade an extensive fleet of heavy equipment and purchased additional new equipment to facilitate the overburden removal activities, which include the relocation of topsoil, overburden and interburden from multiple pits. The company has removed more than 193 million bank cubic metres of material and generated in excess of US$235 million in revenue since the initial contract began in 1999.

Proyek Pertambangan Batu bara Sanga-sanga


Sebelum bulan Desember, kira-kira 1,4 juta ton batu bara dan 13 juta kubik meter tumpukan tanah penutup telah digali dan diangkut oleh Petrosea dari tambang Sanga-sanga di Kalimantan Timur. Petrosea telah berhasil mencapai masa 18 bulan dari kontrak kontrak 4 tahunnya yang mencakup kegiatan pengupasan tanah penutup dan kegiatan penambangan batu bara di ladang hijau di konsesi batu bara Sangasanga. Semua pembangunan di lokasi telah diselesaikan pada awal tahun 2006 dan fokus perhatian bergeser ke usaha untuk memaksimalkan produksi dengan cara yang aman dan efisien. Pelaksanaan prakarsa-prakarsa seperti Skema Insentif Pertambangan, digabungkan dengan fokus terhadap klien yang semakin tinggi menyangkut perencanaan tambang menjadi saksi meningkatnya jumlah produksi dari tahun anggaran lalu. Dalam semester pertama tahun itu, klien awal menjual konsesi kepada PT Pinang Coal, anak perusahaan dari Noble Group.
PETROSEA

Sanga Sanga Coal Mining Project


By December approximately 1.4 million tonnes of coal and 13 million bank cubic metres of overburden had been excavated and hauled by Petrosea from the Sanga Sanga mine in East Kalimantan. Petrosea reached the 18 month mark of a four year contract involving overburden stripping and coal mining activities at the greenfields Sanga Sanga coal concession. All site establishment was completed early in 2006 and the focus shifted to maximising production in a safe and efficient manner. The implementation of initiatives such as the Mining Incentive Scheme, combined with a heightened client focus on mine planning, saw production levels increase from last financial year. During the first half of the year the original client sold the concession to PT Pinang Coal, a subsidiary of the Noble Group.

16

Annual Report 2006

Tambang Emas Bawah Tanah Toms Gully


Tambang Emas Bawah Tanah Toms Gully, yang merupakan usaha penambangan pertama Petrosea di Australia beraliansi dengan Renison Consolidated Mines NL, terus membuat kemajuan dalam hal produksi emas bawah tanah sejak awal tahun anggaran tersebut dengan curahan emas pertama yang terjadi selama bulan Juli. Setelah akhir tahun Renison mengumumkan rencananya untuk menjual kepemilikannya dalam proyek tersebut.

Toms Gully Underground Gold Mine


Toms Gully Underground Gold Mine, Petroseas first Australian mining venture with alliance partner Renison Consolidated Mines NL, progressed with underground gold production starting early in the financial year with the first gold pour taking place during July. Subsequent to the end of the year Renison announced plans to sell its interest in the project.

KPC Plant Hire


Over the last two years Petroseas work scope in this area has been impacted by a significant increase in low cost competition.

Persewaan Peralatan KPC


Selama lebih dari dua tahun, lingkup pekerjaan Petrosea menjadi semakin padat oleh adanya kenaikan yang signifikan dalam hal persaingan biaya rendah.

PETROSEA

17

Annual Report 2006

Tinjauan Operasi Review of Operations

Jasa Services
Petrosea Offshore Supply Base (POSB), Petrosea Engineering Center (PEC) dan konsorsium pengolahan air, Tirta Bangun Nusantara (TBN) semuanya telah memberikan sumbangan yang sangat berarti kepada bidang usaha ini dalam tahun 2006. Proyek-proyek besar yang dikerjakan pada tahun 2006 termasuk studi kelayakan batu bara Maruwai untuk BHP Biliton, pembaruan terminal batu bara Bontang untuk Banpu Plc dan pabrik emas Cibaliung untuk Austindo Resources. Pengembangan Petrosea Offshore Supply Base di Tanjung Batu, Balikpapan terus berlangsung sepanjang tahun 2006. Saat ini, POSB merupakan salah satu fasilitas kelas dunia dan telah berhasil menarik perhatian beberapa perusahaan minyak bumi dan gas alam dan pertambangan internasional. Investasi Petrosea di Instalasi Pengolahan Air Cikokol, Tangerang, terus memperlihatkan peningkatan mutu dan produksi air minum untuk lebih dari 350.000 penduduk di wilayah Tangerang. TBN melanjutkan penelitiannya menyangkut peluang investasi yang serupa pada tahun 2006. PEC menyediakan, jasa rekayasa dan konsultasi dan memungkinkan Perusahaan untuk menyediakan jasa manajemen rekayasa, pembelian dan konstruksi yang kompleks, juga telah memberikan posisi yang unik kepada Petrosea di pasar Indonesia, yang menjadikan Petrosea salah satu dari sedikit perusahaan yang mampu melaksanakan proyek penambangan mulai dari studi konseptual sampai ke pembangunan, commissioning, penambangan dan operasional. The Petrosea Offshore Supply Base (POSB), Petrosea Engineering Centre (PEC) and water treatment consortium, Tirta Bangun Nusantara (TBN) all made significant contributions to this line of business during 2006. Major projects worked on in 2006 included the Maruwai coal feasibility study for BHP Billiton, the Bontang coal terminal upgrade for Banpu Plc and the Cibaliung gold plant for Austindo Resources. The development of the Petrosea Offshore Supply Base at Tanjung Batu, Balikpapan continued during 2006. POSB is now a world-class facility and has attracted strong interest from several international oil and mining companies. Petroseas investment in the Cikokol Water Treatment Plant in Tangerang has continued to provide improved quality and delivery of drinking water to over 350,000 people in the Tangerang region. TBN continued its search for similar investment opportunities during 2006. PEC provides engineering and consulting services and enables the Company to deliver complex engineering, procurement and construction management contracts. PECs services also give Petrosea a unique position in the Indonesian market, making it one of the few companies capable of taking a minerals project all the way from a conceptual study through to construction, commissioning, mining and operations.

Maruwai Coal Feasibility Study Contract


In May Petrosea was awarded a contract enabling it to participate in a strategic Indonesian mining development. The Petrosea Calibre Roberts & Schaeffer Joint Operation (PCRNS) secured the Maruwai Coal Feasibility Study Contract involving preparation of an extensive report for PT Maruwai Coal, a BHP Billiton company, on the green field development of a proposed 5mtpa coal mine facility.

Kontrak Studi Kelayakan Batu Bara Maruwai


Pada bulan Mei, Petrosea memperoleh kontrak yang memungkinkannya untuk berperan serta dalam suatu pengembangan pertambangan Indonesia yang strategis. Operasi kerjasama Petrosea Calibre Roberts and Schaeffer (PCRNS) memastikan bahwa Kontrak Studi Kelayakan Batu bara Maruwai mencakup persiapan laporan yang yang lengkap dan mendalam tentang PT Maruwai Coal, sebuah perusahaan milik BHP Biliton, berkenaan dengan pengembangan sarana tambang batu bara yang diperkirakan berkapasitas 5 juta kubik per tahun.
PETROSEA

18

Annual Report 2006

Proyek Maruwai Coal terdiri dari tujuh Kontrak Karya Batu Bara (CCoWs), yang seluruhnya terletak di propinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Kandungan batu bara lunak rendah debu telah dikaji di CCoWs yang terletak di kawasan terpencil dan belum memiliki infrastruktur. Satu pendekatan tim yang terpadu mencakup klien memungkinkan studi kelayakan Maruwai diselesaikan pada bulan Desember. Selanjutnya, tim ahli teknik Petrosea telah melakukan mobilisasi ke Balikpapan untuk bekerja dengan klien menyangkut pengembangan-pengembangan lain di daerah proyek Maruwai.

The Maruwai project consists of seven Coal Contracts of Works (CCoWs), all located in Central and East Kalimantan provinces. Significant deposits of low ash coking coal have been delineated in the CCoWs, which are located in a region that is remote and which has no current infrastruc-ture.

An integrated team approach involving the client allowed the Maruwai Feasibility study to be largely completed in December. Subsequently, a Petrosea engi-neering team has mobilized to Balikpapan to work with the client on other developments in the Maruwai project area.

Petrosea Offshore Supply Base


Petroseas Offshore Supply Base is being developed into a world-class facility to support the oil and gas industry. In 2006 a major infrastructure project was completed consisting of new warehouse and office buildings, bulk oil and water storage tanks, improved roadways, new drainage and new drill pipe storage and maintenance areas. The upgrade and establishment of new infrastructure is due for completion in mid 2007 and is already paying dividends with two contracts secured from major oil companies, ENI and Total Indonesie. Large oil and gas companies have been using the base at Tanjung Batu, for the storage and management of exploration and drilling materials. A key advantage of the facility is that the water depth at wharf is 8.5 metres at low tide, allowing a wide range of vessels to dock. Petrosea looks forward to ongoing improvements to the quality and range of services it provides to its clients and to attracting further business to the facility.

Petrosea Offshore Supply Base (POSB)/Basis Pasokan Lepas Pantai Petrosea


Petrosea Offshore Supply Base sedang dikembangkan menjadi sarana kelas dunia untuk mendukung industri minyak bumi dan gas alam. Pada tahun 2006, satu proyek infrastruktur besar telah diselesaikan yang terdiri dari sebuah gudang baru dan gedung kantor, tanki penyimpan minyak curah dan air, jalan yang sudah ditingkatkan, drainase baru dan serta tempat penyimpanan dan pemeliharaan pipa pengebor baru. Peningkatan dan pembangunan infrastruktur baru ini harus diselesaikan di pertengahan 2007 dan telah menghasilkan dua buah kontrak dari perusahaanperusahaan minyak skala besar, ENI dan Total Indonesie. Perusahaan - perusahaan minyak dan gas skala besar telah menggunakan pangkalan di Tanjung Batu, Indonesia untuk penyimpanan dan pengelolaan bahan untuk eksplorasi dan pengeboran. Keunggulan utama dari sarana ini adalah bahwa kedalaman air di dermaga 8,5 meter pada saat air surut, sehingga memungkinkan kapal-kapal ukuran besar untuk bersandar. Petrosea senantiasa mengupayakan untuk meningkatkan mutu dan memperluas cakupan jasa kepada para kliennya, serta menarik lebih banyak pemakai sarana ini.

PETROSEA

19

Annual Report 2006

Tinjauan Operasi Review of Operations

Rekayasa dan Konstruksi Engineering & Construction


Dalam bidang usaha rekayasa dan konstruksi, Petrosea berhasil menyelesaikan dua proyek Minyak dan Gas dan mendapat satu proyek infrastruktur dan konstruksi pada tahun 2006. Kedua proyek minyak dan gas diperoleh dari Jakarta melalui kerjasama 50:50 dengan Clough yang dikenal sebagai Petrosea Clough Joint Operation (PCJO). Sebanyak lima proyek telah diserahkan kepada PCJO sejak tahun 2004. Pada bulan Juli PCJO telah berhasil melaksanakan EPIC Maleo Spur Pipeline lebih awal dari rencana, yang merupakan komponen penting dari Pengembangan Maleo Gas Field milik Santos (lepas pantai Madura). Pada bulan Oktober dermaga CALM untuk SBM IMODCO dan Conoco Phillips Indonesia berhasil diselesaikan. Dalam tahun tersebut, Petrosea memenangkan proyek infrastruktur dan konstruksi untuk dua tahun. Proyek pendirian pabrik emas Cibaliung untuk PT Cibaliung Sumberdaya telah berhasil dinegosiasikan sebagai kontrak cost plus sebagai tambahan untuk kontrak atas rekayasa disain secara detil. In the engineering and construction line of business, Petrosea successfully completed two oil and gas projects and was awarded one infrastructure & construction project in 2006. The two oil & gas projects were delivered from Jakarta through the 50:50 joint operation with Clough known as the Petrosea Clough Joint Operation (PCJO). Five projects have now been delivered by the PCJO since 2004. In July the PCJO successfully executed an EPIC contract for the Maleo Spur Pipeline ahead of schedule, which is a key component of Santos (Madura Offshores) major Maleo Gas Field Development. October saw the completion of a CALM buoy and mooring installation for SBM IMODCO and ConocoPhillips Indonesia. During the year, Petrosea secured its first infrastructure & construction project in two years. The Cibaliung gold plant re-erection project for PT Cibaliung Sumberdaya was successfully negotiated as a cost plus contract on the back of a contract for the detailed design engineering.

Proyek Ladang Gas Maleo


Pada bulan Juli, Petrosea Clough Joint Operation telah berhasil melaksanakan EPIC (Engineering, Procurement, Installation, and Commissioning) untuk Maleo Spur Pipeline lebih awal dari rencana. Ini adalah pertama kalinya Petrosea Clough Joint Operation melaksanakan operasi instalasi hot-tap bawah laut. Manajemen proyek, pekerjaan teknik, pengadaan, koordinasi fabrikasi, pekerjaan instalasi lepas pantai telah dikerjakan dari Kantor Petrosea Jakarta. Jalur pipa berukuran 14 sepanjang delapan kilo meter telah dipasang di 40 kilometer kearah tenggara Pulau Madura dan menghubungkan anjungan produksi Maleo dengan East Java Gas Pipeline 28 yang sudah ada. Sarana ini merupakan komponen penting dari milik Santos (lepas pantai Madura) Maleo Gas Field Development dan letaknya jauh dari infrastruktur Minyak dan gas yang ada. Ladang tersebut telah berhasil berproduksi sejak selesainya proyek ini pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2006.

Maleo Gas Field Project


In July the Petrosea Clough Joint Operation successfully executed EPIC (Engineering, Procurement, Installation, and Commissioning) contract for Maleo Spur Pipeline ahead of schedule. This is the first time the Petrosea Clough JO has performed a subsea hot-tap installation operation. The project management, engineering work, procurement, coordination of fabrication and offshore installation work was done from Petroseas Jakarta office. The eight kilometre 14 pipeline lies around 40 kilometres south east of Madura Island in Indonesia and connects the Maleo production platform to the existing 28 East Java Gas Pipeline. The facility is a key component of Santos (Madura Offshores) major Maleo Gas Field Development and is remote from any existing oil and gas infrastructure. The field has been successfully producing since project completion from July to August 2006.

Annual Report 2006

PETROSEA

20

SBM Proyek Instalasi Belanak FSO CALM Buoy


Pada bulan Oktober Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) berhasil menyelesaikan instalasi sistem berlabuh enam titik, CALM Buoy, dan umbilical serta raiser untuk SBM IMODCO dan ConocoPhillips Indonesia. Manajemen proyek, teknik, koordinasi fabrikasi dan pekerjaan intalasi lepas pantai lainnya dikelola dan dilaksanakan Kantor Petrosea Jakarta. Lingkup pekerjaan lepas pantai dilaksanakan dengan menggunakan kapal Java Konstruktor dari Clough. CALM Buoy terletak di dalam air dengan kedalaman sekitar 90-95 meter dari Ladang Belanak di Laut Natuna, 550 kilometer timur laut Singapura.

SBM - Belanak FSO CALM Buoy Installation Project


October saw the Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) successfully complete the installation of a six point mooring system, CALM Buoy and associated umbilicals and risers for SBM IMODCO and ConocoPhillips Indonesia. The project management, engineering, coordination of fabrication and offshore installation work was managed and executed from Petroseas Jakarta office. The offshore work scope was carried out using Cloughs Java Constructor Vessel. The CALM buoy resides in a water depth of around 9095 metres in the Belanak Field in the Natuna Sea, 550 kilometres north east of Singapore.

Proyek Emas Cibaliung


Pekerjaan di Lokasi Instalasi Emas Cibaliung berjalan lebih awal dari yang direncanakan dengan semua kegiatan pembangunan sudah lebih dari setengah rampung pada 31 Desember 2006. Lingkup kerja Petrosea berkenaan dengan Cibaliung Sumberdaya mencakup pengelolaan dan pembangunan kembali instalasi pengolahan emas di Indonesia yang pernah dibongkar. Sebuah instalasi yang terletak di Gunung Olympus di Australia Barat telah dibeli dan dipindahkan ke lokasi pembangunan dimana instalasi pabrik tersebut sedang diperbaiki kembali sesuai kebutuhan serta dilengkapi dengan beberapa peralatan baru. Keselamatan dilokasi terus dijaga agar tetap berada di standar tinggi, yaitu dengan 180.000 jam kerja dengan tidak ada jam kerja hilang (LTI) sampai akhir tahun. Proyek ini berlokasi di Propinsi Banten, di dekat ujung barat Pulau Jawa, Indonesia. Penyelesaiaannya dijadwalkan akan tepat waktu pada bulan Maret 2007.

Cibaliung Gold Project


Work on the Cibaliung Gold Plant site progressed ahead of schedule with all construction activities more than half completed at 31 December 2006. Petroseas work scope for Ciabaliung Sumber Daya involves management and reconstruction of its dismantled gold processing plant in Indonesia. An existing plant located at Mt Olympus in Western Australia has been purchased and relocated to the construction site where it is being refurbished where required and supplemented with some new equipment. Safety on-site has been maintained at a high standard with 180,000 man-hours worked with no LTIs up to year end. The project is located in the Banten Province, near the western tip of Java, Indonesia. Completion is on target to be achieved in March 2007.
Annual Report 2006

PETROSEA

21

Pekerja dan Masyarakat


Sepanjang tahun 2006, Kelompok Integritas Usaha Petrosea, yang membawahi Departemen-departemen Sumber Daya Manusia & Urusan Umum, Mutu dan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan senantiasa memberikan layanan dan dukungan kepada stafnya untuk meningkatkan efisiensi usaha inti di seluruh perusahaan.

People and Community


During 2006 Petroseas Business Integrity Group, which brings together the Human Resources & General Affairs, Quality, and Health Safety & Environment Departments, continued to provide services and support to staff to improve core business efficiency across the Company.

Sumber daya Manusia


Tenaga kerja berbakat sangat menentukan keberhasilan operasi Petrosea. Perusahaan mengakui pentingnya mempekerjakan tenaga kerja stet baik yang terampil ataupun yang tidak terampil dan sekali lagi, pada tahun ini, merekrut, sejauh memungkinkan, tenaga kerja dari kalangan penduduk setempat di lokasi proyek-proyek beroperasi. Di penghujung tahun 2006, jumlah karyawan Petrosea di seluruh Indonesia berjumlah 1.215 orang, termasuk 35 tenaga kerja asing. Strategi pengelolaan bakat yang diterapkan oleh Petrosea terus memainkan peran penting dalam mempertahankan dan sekaligus mengembangkan kemampuan karyawannya. Petrosea telah mengidentifikasi sejumlah staf yang memiliki potensi untuk menumbuhkembangkan karir mereka di Perusahaan dan akan berusaha untuk membekali sejumlah karyawan ini dengan pengalaman dan pengetahuan berharga untuk memastikan mereka mencapai potensi maksimal mereka. Strategi ini memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan Perusahaan akan berbagai keterampilan di masa yang akan datang.

Human Resources
Talented manpower is critical to the success of Petroseas operations. The Company recognises the importance of employing locally skilled and unskilled workers and once again this year recruited wherever possible from the local communities where projects are operating. At the end of 2006, the number of Petrosea employees around Indonesia totaled 1,215 personnel, including 35 expatriates. Petroseas talent management strategy continues to play a key role in retaining and developing staff. Petrosea has identified a pool of staff with the potential to grow and develop their careers within the Company and will endeavour to provide these employees in particular with valuable experience and knowledge to ensure they reach their full potential. This strategy will play an important role in meeting the Companys future skills requirements.

Training and Development


Petrosea recognises its responsibility to maintain and develop the skills of employees and during the year the Company continued to provide a wide range of competency-based training and professional development programs designed to build solid career opportunities. In 2006, 9,214 man-hours of training were conducted in areas such as mobile equipment operation, safety, human resources, quality assurance, finance, accounting, construction, and information technology. Bahasa Indonesia language classes were also provided for expatriate staff.

Pelatihan dan Pengembangan


Petrosea mengakui tanggung jawabnya untuk memelihara dan mengembangkan keterampilan karyawannya dan sepanjang tahun Perusahaan terus memberikan pelatihan berbasis kemampuan dan program-program pengembangan profesional juga dirancang untuk membangun peluang karir yang mantap. Di tahun 2006, sebanyak 9.214 jam kerja pelatihan telah diberikan di berbagai bidang seperti pengoperasian peralatan bergerak, keselamatan, sumber daya manusia, jaminan mutu, akutansi, konstruksi, dan teknologi informasi. Kursus-kursus Bahasa Indonesia juga diberikan kepada tenaga kerja asing.

Overseas Advancement Program


Through its international affiliations, Petrosea offers regular opportunities for employees to work and learn overseas in occupations such as engineering, safety, and information technology. During the year, Petrosea

Program Peningkatan di Luar Negeri


Melalui afiliasi-afiliasi internasionalnya, Petrosea menawarkan kesempatan secara teratur kepada karyawannya untuk bekerja dan belajar di luar negeri di berbagai bidang pekerjaan seperti teknik, keselamatan, dan teknologi informasi. Dalam tahun tersebut, karyawan Petrosea telah menghabiskan seluruhnya 1.807 jam kerja
PETROSEA

22

Annual Report 2006

untuk mencari pengalaman kerja di luar negeri di Clough, yang berkantor di berbagai lokasi, seperti di Arab Saudi, India dan Pakistan.

employees spent a total of 1,807 man days in overseas work experience with Clough, based in locations such as Saudi Arabia, India and Pakistan.

Program Beasiswa dan program perekrutan lulusan baru


Sejak tahun 1987, Petrosea telah mendukung pengembangan generasi pemimpin industri berikutnya dengan memberikan beasiswa untuk pendidikan S1. Pada tahun 2006, 5 (lima) mahasiswa teknik S1 dari beberapa universitas di DKI Jakarta telah lulus dalam program beasiswa yang diselenggarakan oleh Petrosea dan dua di antaranya telah ditawari untuk bekerja di Perusahaan.

Scholarship Scheme and fresh graduate intake program


Since 1987, Petrosea has supported the development of the next generation of industry leaders by providing undergraduate university scholarships. In 2006, five undergraduate engineering students from universities in the greater Jakarta area graduated under the Petrosea scholarship and two have been offered employment with the Company.

Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (HSE)


Petrosea secara aktif senantiasa mencari cara-cara terbaik berkenaan dengan kesehatan, keselamatan dan pengelolaan lingkungan untuk memastikan adanya perlindungan dan kesejahteraan bagi stafnya, masyarakat dan lingkungan di tempat mana Perusahaan beroperasi. Petrosea mengukur kinerja keselamatannya dengan menggunakan standar Australia berkenaan dengan Tingkat Frekuensi Cidera yang menyebabkan Hilangnya Hari Kerja = LTIFR). Pada tahun 2006, Perusahaan mencapai 0,7 dalam LTIFR di daerah operasinya di Indonesia yang, lagi-lagi, lebih baik dari standar rata-rata industri sejenis. Hasil LTIFR operasi-operasi di luar negeri sedikit di bawah nilai ini dan Departemen HSE pun telah mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan pembenahan dan perbaikan serta membuat suatu rencana tindakan yang saat ini sedang dilaksanakan. Tindakan-tindakan tersebut mencakup penugasan personil HSE berkebangsaan Indonesia untuk bekerja di luar negeri untuk membekali karyawan setempat dengan berbagai keterampilan dan alih teknologi. Kinerja keselamatan yang mengagumkan yang telah berhasil dicapai oleh Perusahaan sebagian besarnya disebabkan karena dilaksanakannya program HSE baru dari Clough yang disebut Target Zero serta beberapa prakarsa Petrosea sendiri yang diperkenalkan pada tahun sebelumnya, yaitu Positive Operational Safety Target (POST) dan Hazard Observation Reports (HAZOB). Program Target Zero ini dimaksudkan untuk mengembangkan budaya nihil bahaya (zero harm) di lingkungan Perusahaan dan mencakup lima fungsi utama HSE, yaitu Kepemimpinan, Tanggung Jawab dan Akuntabilitas, Manajemen Kecelakaan/Cidera, Manajemen Risiko, dan Audit serta Tindak Lanjutnya.

Health, Safety and Environment


Petrosea actively pursues best practice in health, safety and environmental management to ensure the protection and wellbeing of its staff, the communities and environment in which it operates. Petrosea measures its safety performance using the Australian standard of Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR). In 2006 the Company achieved an LTIFR of 0.7 for its Indonesian operations which once again is better than the industry standard. The result for overseas operations was slightly lower and the HSE department has identified areas for improvement and an action plan which is currently being implemented. Actions include assigning Indonesian HSE personnel to work overseas to provide training and skills transfer to local staff. The excellent domestic safety performance was largely due to the implementation of a new HSE program from Clough called Target Zero and Petroseas own initiatives that were first introduced in the previous year - Positive Operational Safety Target (POST) and Hazard Observation Reports (HAZOB). The Target Zero program aims to develop a culture of zero harm within the organisation and covers five key HSE functions of Leadership, Responsibility & Accountability, Incident Management, Risk Management and Audit & Follow Up.

PETROSEA

23

Annual Report 2006

Pekerja dan Masyarakat

People and Community


Petroseas own safety programs have been rolled into Target Zero and have now been implemented on every project site and within the Jakarta office. The HSE department has also enhanced its software support systems for safety analysis, recording and training. Many of Petroseas projects reached notable safety milestones last year, and highlights include: A prestigious national LTI Free Award to operations at Balikpapan and Tanjung Batu after more than four million man-hours without Lost Time Injuries (LTIs) in 2005. The award was presented by the Vice President of the Republic Indonesia HE Yusuf Kalla after a rigorous assessment by the Department of Manpower; Four million man-hours Lost Time Injury free at Kaltim Prima Coals Sangatta operations in East Kalimantan; More than three million man-hours Lost Time Injury free at PT Gunung Bayan Pratamacoal in East Kalimantan at the end of 2006; Petrosea Mine Services & Asset Management is a nominee in the 2006 National No Lost Time Injury Award Program.

Program keselamatan Petrosea sendiri juga telah digabungkan dengan Target Zero dan telah dilaksanakan selama ini di setiap lokasi proyek dan di kantor Jakarta. Departemen HSE juga telah meningkatkan sistem perangkat lunak penunjang yang digunakan untuk analisa, pencatatan dan pelatihan keselamatan kerja. Tahun lalu, cukup banyak proyek Petrosea yang berhasil menggoreskan tinta emas dalam hal keselamatan kerja, seperti yang terlihat pada kilasan-kilasan peristiwa berikut ini: Penghargaan bergengsi tingkat Nasional, yaitu Nihil LTI untuk operasi-operasi di Balikpapan dan Tanjung Batu setelah empat juta jam kerja tanpa kehilangan Hari Kerja (LTI). Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Yusuf Kalla, setelah melalui proses penilaian yang teliti oleh Departemen Tenaga Kerja; Empat juta jam kerja Nihil LTI di Sangatta, di wilayah Kaltim Prima Coal, Kalimantan Timur; Pada akhir tahun 2006, Petrosea berhasil mencapai tiga juta jam kerja tanpa kehilangan Hari Kerja di daerah operasi PT Gunung Bayan Pratamacoal di Kalimantan Timur; Pada tahun 2006, Departemen Mine Services & Asset Management Petrosea dinominasikan untuk mendapatkan penghargaan Program Nihil Cidera LTI Tingkat Nasional.

Quality Assurance
Petrosea successfully entered its third triennial certification audit to ISO 9001:2000 this year and the scope of certification has been expanded to include the Companys mining operations. The new scope resulted from assessments by PT SGS Indonesia of two major mining projects being Gunung Bayan Pratama Coal and SangaSanga Coal. 2006 has been another challenging year for Petroseas Quality Control team with several substantial oil and gas and mining contracts proceeding in parallel. The Company has again focused on maintaining an up to date Quality Management System and training and developing its Quality and project staff. These efforts have been recognised by clients; for example an external audit performed by prominent client SBM IMODCO for ConocoPhilips Indonesia offered an outstanding endorsement of Petroseas quality assurance and project management systems. In addition, client survey on the Sanga-Sanga Coal project revealed high levels of satisfaction regarding Petroseas work.

Jaminan Mutu
Tahun ini, Petrosea berhasil memasuki audit sertifikasi tahun ketiganya menuju ISO:9001:2000 dan lingkup sertifikasi juga telah diperluas sehingga mencakup kegiatankegiatan pertambangan Perusahaan. Lingkup baru ini berasal dari penilaian yang dilakukan oleh PT SGS Indonesia terhadap dua (2) proyek pertambangan utama, yaitu Gunung Bayan Pratama Coal dan Sanga-sanga Coal. Tahun 2006 adalah tahun penuh tantangan bagi Tim Kendali Mutu Petrosea dengan adanya beberapa kontrakkontrak minyak dan gas bumi maupun pertambangan besar yang berlangsung pada saat yang bersamaan. Sekali lagi, Perusahaan akan memfokuskan perhatiannya pada upaya untuk mempertahankan Sistem Manajemen Mutu yang terkini dan melatih serta mengembangkan Mutu dan staf proyeknya. Usaha-usaha ini telah diakui oleh para klien; sebagai contoh audit eksternal yang dilakukan oleh klien penting kami, SBM IMODCO untuk ConocoPhillips Indonesia telah memberikan pengesahan yang luar biasa terhadap jaminan mutu dan sistem manajemen proyek Petrosea. Di samping itu, hasil jajak pendapat tentang klien kami berkenaan dengan proyek Sanga-sanga Coal juga telah memperlihatkan tingkat kepuasan yang tinggi menyangkut pekerjaan Petrosea.
PETROSEA

24

Annual Report 2006

Hubungan Masyarakat
Petrosea bertekad untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang harmonis dengan penduduk di tempat mana ia beroperasi. Perusahaan menyediakan lapangan kerja bagi banyak tenaga kerja setempat dan juga mendukung organisasi-organisasi masyarakat melalui pemberian sponsor dan sumbangan. Pada tahun 2006, dukungan masyarakat tersebut mencakup sumbangan (sapi) untuk hari raya korban kepada lembaga amal dan lembaga kebudayaan pada waktu perayaan Idul Adha di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat. Di samping itu, kantor Petrosea di Balikpapan juga menyumbangkan komputer dan generator listrik portabel kepada desa Kampung Ulu dan menyelenggarakan kegiatan pengasapan (fogging) di desa-desa yang berada di dekat lokasi operasi Gunung Bayan.

Community Relations
Petrosea is committed to developing and maintaining harmonious relationships with the communities in which it operates. The Company provides employment for many local workers, and also supports community organisations through a wide range of sponsorships and donations. In 2006, community support included Islamic qurban (cattle) donations to charities and cultural foundations during the annual Idul Adha celebrations in Jakarta area and Bandung, West Java. In addition, Petroseas Balikpapan office donated computer and portable electricity generatorsets to the nearby village of Kampung Ulu and arranged fogging activities for villages near the area of the Gunung Bayan operation.

PETROSEA

25

Annual Report 2006

Dewan Komisaris dan Manajemen Commissioners and Management


PRESIDEN KOMISARIS / PRESIDENT COMMISSIONER Haji Udaya Sastrodimedjo Drs. SPj.
Warga Negara Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Petrosea pada tanggal 18 Juni 1999 setelah 27 tahun menjabat sebagai Direktur Perusahaan. Spesialisasi keahliannya di bidang perpajakan. Tuan Sastrodimedjo menempuh pendidikan tinggi bidang Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia dan memperdalam bidang perpajakan di Belanda pada Akademi Rijksbelasting. Beliau adalah mantan Ketua Asosiasi Konsultan Pajak Indonesia dan Asosiasi Fiskal International. Tuan Sastrodimedjo masih aktif di KADIN Indonesia sebagai Wakil Ketua Departemen Ekonomi dan Keuangan dan juga sebagai Ketua BP4 KADIN. Beliau pernah menjadi Dosen selama 20 tahun di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah menjadi penasihat di industri minyak dan gas selama lebih dari 30 tahun. Beliau juga dalam 7 tahun terakhir ditunjuk sebagai Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Emiten Indonesia. Indonesian Citizen, was appointed President Commissioner of Petrosea on 18 June 1999 after 27 years as a Director of the Company. He specializes in Taxation. Mr. Sastrodimedjo was educated at the Economic Faculty of the University of Indonesia and studied taxation in Holland at the Rijksbelasting Academy. He was Chairman of both the Indonesian Tax Consultant Association and International Fiscal Association. Mr. Sastrodimedjo is still active at the Indonesian Chamber of Commerce and Industry as Vice Chairman of the Economic and Finance Department and also Chairman of the Board of Tax Studies Development and Counseling (BP4 KADIN). He was also a Lecturer for 20 years at the Parahyangan Catholic University and an Advisor in the oil and gas industry for over 30 years. He has also been, for the last 7 years, a member of the Council of Advisor of the Public Listed Companies Association.

KOMISARIS INDEPENDEN / INDEPENDENT COMMISSIONER Firdaus A. Siddik B Econ., MBA


Warga negara Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Independen Petrosea pada bulan November tahun 2001. Tuan Siddik adalah profesional terkemuka dalam bidang manajemen keuangan dengan pengalaman lebih dari 38 tahun dalam berbagai bidang usaha mulai dari minyak dan gas sampai ke pertambangan, distribusi, logistik dan jasa keuangan dan manajemen. Tuan Siddik adalah salah satu pendiri PT Price Waterhouse Siddik dan memimpin perusahaan itu sampai beliau pensiun pada tahun 1990 untuk berkonsentrasi pada minat awalnya dalam bidang manajemen investasi dengan MeesPierson dan belakangan, dalam usaha investasi bidang perbankan sebagai Presiden Komisaris pada PT Rothschild Indonesia, jabatan yang masih beliau pegang. Beliau juga aktif dalam Dewan Komisaris di beberapa perusahaan Indonesia. Indonesian Citizen, was appointed as Independent Commissioner of Petrosea in November 2001. Mr. Siddik is a prominent financial management professional with over 38 years experience in various fields of business ranging from oil and gas to mining, distribution, logistics and financial and management services. Mr. Siddik cofounded and headed PT Price Waterhouse Siddik until his retirement in 1990 to concentrate firstly on his investment management business with MeesPierson and later in investment banking as President Commissioner of PT Rothschild Indonesia, a position he still holds. He is also active on the Board of Commissioners of a number of Indonesian companies.

Annual Report 2006

PETROSEA

26

Dewan Komisaris dan Manajemen Commissioners and Management


KOMISARIS INDEPENDEN/INDEPENDENT COMMISSIONER John S. Karamoy
Warga Negara Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Petrosea pada bulan Desember 2006. Sepanjang kariernya Tuan Karamoy memegang banyak peranan pada perusahaan - perusahaan minyak dan gas seperti Stanvac, Huffco, dan Medco Energy. Pada tahun 2001 hingga 2006 menjabat sebagai Komisaris Utama PT Medco Energy International Tbk. Tuan Karamoy adalah Ketua Komite Audit dan Ketua Manajemen Risiko. Beliau memulai karirnya pada industri minyak dan gas sejak tahun 1955 di PT Stanvac Indonesia sebagai toolpusher drilling yang kemudian menjadi salah satu tenaga nasional Indonesia saat itu yang memimpin Exxon yang beroperasi di Indonesia dan juga Huffco Indonesia. Indonesian Citizen, was appointed as an Independent Commissioner in December 2006. Throughout his career Mr. Karamoy has undertaken roles for many oil and gas companies such as Stanvac, Huffco, and Medco Energy. In the period 2001 to 2006 Mr. Karamoy was President Commissioner at PT Medco Energy International Tbk and was Chairman of the Audit Committee and Chairman of the Risk Management Committee. He started his carreer in the oil and gas industry in 1955 in PT Stanvac Indonesia as a drilling toolpusher and became one of their leading Indonesian nationals to lead the Exxon based operations in Indonesia and in Huffco Indonesia.

KOMISARIS/COMMISSIONER
David P.A Singleton BSc(Hons), FIEAust
David P.A. Singleton adalah seorang warga Negara Inggris, menetap di Perth, Western Australia. Pada bulan September 2003 beliau ditunjuk sebagai CEO dan Pimpinan Clough Limited. Tuan Singleton adalah seorang Insinyur di bidang mekanikal dan berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang bisnis internasional dengan peran sebagai Pejabat Eksekutif Senior, terutama di Eropa dan USA. Beliau sukses dalam tugasnya di bisnis berskala besar dan ahli dalam managemen asset, merger, dan akuisisi. David P.A Singleton is a British citizen, resident in Perth, Australia. In september 2003 he was appointed Chief Executive Officer and Managing Director of Clough Limited. Mr Singleton is a Mechanical Engineer with more than 20 years international business experience in senior executive roles, primarily in Europe and the USA. He has been successful in large-scale business improvement assignments and has significant expertise in asset management, mergers, and acquisitions.

PETROSEA

27

Annual Report 2006

Dewan Komisaris dan Manajemen Commissioners and Management


KOMISARIS/COMMISSIONER Andrew J. Walsh ACMA
Andrew J Walsh adalah seorang warga Negara Inggris yang menetap di Perth, Australia bagian Barat. Beliau ditunjuk sebagai Kepala Keuangan Clough Limited pada bulan Oktober 2003 dan menjadi anggota Dewan Direksi Clough Limited pada bulan November 2003. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang keuangan internasional, terutama dalam bidang kontraktor pertahanan. Tuan Walsh sudah dipercaya memegang banyak jabatan senior dibidang keuangan pada perusahaan GEC, yang sekarang bernama BAE Systems. Sebelum bergabung dengan Clough, beliau menjabat sebagai Deputy CEO AMS dan Direktur Utama pada cabang perusahaan tersebut di Inggris (UK). AMS adalah salah satu kontraktor terkemuka di Eropa dalam bidang pertahanan dan elektro sipil yang dimiliki bersama oleh BAE System, UK dan Finmeccanica, Italia. Spesialisasi Tuam Walsh adalah di bidang keuangan korporat, akuntansi untuk proyek besar, merger dan akuisisi. Beliau adalah anggota dari Chartered Institute of Management Accountants dan lulusan Diploma Pasca Sarjana di bidang Managemen. Andrew J. Walsh is a British citizen residing in Perth, Western Australia. He was appointed Chief Financial Officer for Clough Limited in October 2003 and became a Director of the Clough Limited Board in November 2003. He has more than 20 years experience in the international finance arena, predominantly in defense contracting. Mr Walsh has held a number of senior financial posts with GEC, now BAE Systems. Prior to joining Clough, he was Deputy Chief Executive Officer of AMS and Managing Director of the companys UK business. AMS was one of Europes leading defence and civil electronics contractors owned jointly by BAE Systems, of the UK, and Finmeccanica, of Italy. Mr Walsh specializes in corporate finance, major project accounting, mergers and acquisitions. He is an Associate Member of the Chartered Institute of Management Accountants and holds a Post Graduate Diploma in Management.

PRESIDEN DIREKTUR / PRESIDENT DIRECTOR John F.B. Sheridan, BE(Hons), MBA


Warga Negara Australia, ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Petrosea pada bulan Maret 2005. Sepanjang kariernya Tuan Sheridan memegang peranan sebagai pelopor untuk memulai proyek-proyek baru dan proyek dalam bentuk joint operations termasuk Stena UK, Saipem Italia dan Unocal Thailand, dimana pada tahun 2001 ia memegang posisi Manajer UCU Alliance. Selanjutnya memegang jabatan sebagai General Manager Clough Unithai pada tahun 2002 dan pada tahun 2003 ia diangkat menjadi General Manager Clough Thailand, dimana tanggungjawab nya meliputi kawasan Asia Tenggara. John telah membawa Perusahaan dengan kualitas kepemimpinan yang kuat, dengan ketrampilan dibidang analisa keuangan dan komersial dengan fokus strategis pengembangan dan implementasi untuk pertumbuhan kinerja dan bisnis. Australian Citizen, was appointed as President Director of Petrosea in March 2005. Throughout his career John has undertaken groundbreaking roles for company start-ups and joint venture projects with entities including Stena of the UK, Saipem of Italy and Unocal in Thailand, where in 2001 he held the position of UCU Alliance Manager. Following on from this role, John became General Manager of the Clough Unithai partnership in 2002, and in 2003 he was appointed General Manager Clough Thailand, where his responsibilities spanned the South East Asian region. John brings to the Company strong leadership qualities, both commercial and financial analysis skills with a focus on strategic development and implementation to deliver business growth and performance.

Annual Report 2006

PETROSEA

28

Dewan

Commissioners and Management

Direktur/Director Michael J. Goddard B.Com, MBA, MPhil, CPA


Warga Negara Australia. Beliau telah menjabat sebagai Direktur Petrosea sejak 1999. Tuan Goddard pernah menjabat sebagai Direktur dan Kepala Keuangan pada Clough Limited sejak 1996 sampai dengan 2003 dan memiliki pengalaman 29 tahun dalam bidang keuangan dan bisnis, memiliki keahlian khusus dalam perencanaan perusahaan dan corporate affairs. Australian Citizen. He has been a Director of Petrosea since 1999. Mr. Goddard was a Director and Chief Financial Officer of Clough Limited from 1996 to 2003 and has 29 years experience in financing and business, specializing in corporate planning and corporate affairs.

Direktur/Director Hendrick U. Ibrahim Adv.Acc.


Warga Negara Indonesia, ditunjuk sebagai Direktur Petrosea pada tahun 1999 dan telah bekerja pada Perusahaan sejak didirikan pada tahun 1972. Tuan Ibrahim pernah menjabat sebagai Manajer di kantor strategis Balikpapan selama 7 tahun dan sebagai Manajer Akuntansi Perusahaan di kantor pusat Jakarta selama lebih dari 18 tahun. Tuan Ibrahim mempunyai keahlian khusus dalam bidang perpajakan dan menangani Hubungan Pemerintahan sejak 1997. Indonesian Citizen, was appointed a Director of Petrosea in 1999 and has worked continuously with the Company since its inception in 1972. Mr. Ibrahim was Manager of the strategic Balikpapan office for 7 years and Accounting Manager for the Company at the Jakarta head office for over 18 years. Mr. Ibrahim specializes in taxation and has also managed the Companys Government Relations portfolio since 1997.

SEKRETARIS PERUSAHAAN / CORPORATE SECRETARY Christopher J. Bath CA, MAICD


Warganegara Australia, Tuan Bath bergabung dengan Petrosea sebagai Manajer Keuangan dan Sekretaris Perusahaan pada bulan Maret 2006 dari Clough Limited, setelah bergabung dengan Clough pada bulan Oktober 2005. Tuan Bath adalah seorang akuntan dan anggota Institute Direktur Perusahaan Australia dan mempunyai pengalaman lebih dari 16 tahun dalam jabatan senior dibidang keuangan terutama dalam industri pertambangan dan eksplorasi di Australia termasuk pengalaman pelaporan Corporate Finance, peningkatan modal, go public di Pasar Modal, Corporate Finance, perpajakan Perseroan dan hubungan investor. Ia pernah menjadi sekretaris perusahaan untuk bekerja pada sejumlah perusahaan publik ASX dan juga sekretaris perusahaan untuk perusahaan publik di Inggris. An Australian citizen, Mr Bath joined Petrosea as Chief Financial Officer and Corporate Secretary in March 2006 from Clough Limited, having joined Clough in October 2005. Mr Bath is a chartered accountant and member of the Australian Institute of Company Directors and has over 16 years experience in a range of senior financial roles primarily in the mining and exploration industries in Australia including experience in financial reporting, capital raisings, stock exchange listings, corporate finance, corporate taxation and investor relations. He has been company secretary for a number of ASX listed companies and was also company secretary for an AIM listed company in the United Kingdom.
Annual Report 2006

PETROSEA

29

Managements Discussion & Analysis Diskusi dan Analisa Manajemen


PENDAPATAN DAN LABA USAHA
Pendapatan usaha lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu, tetapi yang penting laba kotor meningkat karena kita telah dengan sukses memulai diversifikasi usaha, dari proyek-proyek Engineering, Procurement, Installation dan Commisioning (EPIC) yang besar ke portofolio proyek yang lebih dapat diandalkan dan berisiko rendah. Pendapatan usaha dari kontrak pertambangan telah mengalami peningkatan, mencerminkan pengaruh keseluruhan dari proyek Sanga Sanga dan produksi yang lebih tinggi di Gunung Bayan. Peningkatan tersebut dikompensasikan oleh jasa pertambangan dengan selesainya kontrak proyek Timika di Desember 2005 dan penurunan pekerjaan di proyek Kaltim Prima Coal (KPC). Pendapatan dari rekayasa dan konstruksi telah pula mengalami penurunan, mencerminkan tingkat aktivitas yang menurun di industri minyak dan gas. Kontribusi pendapatan jasa meningkat setelah perolehan sejumlah proyek rekayasa dan ekspansi fasilitas Offshore Suplly Base Petrosea. Baik laba kotor dan laba usaha memberikan imbal hasil yang jauh lebih memuaskan di tahun 2006 dan laba usaha per saham bertambah menjadi US$8.04 sen, meningkat secara signifikan dari US$6.98 sen di tahun 2005. Ini adalah hasil terbaik semenjak tahun 2002 dan laba usaha sebesar 7.67% juga merupakan suatu peningkatan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Laba bersih tumbuh lebih dari 40% menjadi US$6,44jt atau sebesar US$6,38 sen per saham dan tingkat pengembalian ekuitas mengalami kenaikan dari 6,52% menjadi 8,60%. Pendapatan dari kontrak pertambangan (tidak termasuk jasa pertambangan) mengalami kenaikan lebih dari 30%, dengan setahun penuh hasil dari kontrak Sanga Sanga serta pembaharuan kontrak Gunung Bayan Pratama (GBP) yang telah menghasilkan tambahan penjualan karena adanya peningkatan produksi. Rekayasa dan konstruksi telah menyelesaikan dua proyek minyak dan gas, Maleo dan South Belanak Mooring Installation (SBMI), melalui Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) dan 50% penyelesaian pekerjaan atas proyek konstruksi pengolahan emas Cibaliung.

SALES & OPERATING INCOME


Operating revenues were lower than the previous year, but importantly margins have improved as we successfully began diversifying the business away from larger oneoff style Engineering, Procurement, Installation and Commissioning (EPIC) projects to a more reliable, lower risk project portfolio. Operating revenues were up in contract mining, reflecting the full impact of the Sanga Sanga project and higher production at Gunung Bayan. These improvements were offset in mine services by the completion of the contract at the Timika project in December 2005 and reduced work at the Kaltim Prima Coal project. Engineering and construction revenues were also down, reflecting a reduced level of activity in oil and gas opportunities. Services revenue contribution increased after securing a number of engineering projects and expansion of facilities at the Petrosea Offshore Supply Base. Both gross profit and operating margins returned to much more satisfactory levels in 2006 and operating income per share increased to US$8.04 cents, up significantly from US$6.98 cents in 2005. This is the best result since 2002 and the operating margin of 7.67% is also a significant improvement on prior years. Net profit grew by over 40% to US$6.44m or US$.38 cents per share and return on equity increased from 6.52% to 8.60%. Contract mining revenue (excluding Mine Services) increased by over 30%, with the full year effect of the Sanga Sanga contract and the Gunung Bayan Pratama (GBP) contract renewal delivering increased sales as production increased. Engineering and construction completed two oil and gas projects, Maleo and South Belanak Mooring Installation (SBMI), via the Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) and completed 50% of works on the Cibaliung Gold Plant construction project.

Annual Report 2006

PETROSEA

30

Marjin yang bagus diperoleh baik dari proyek Maleo maupun Cibaliung. Proyek SBMI telah berhasil diselesaikan oleh PCJO pada bulan Oktober. Dengan diselesaikannya pekerjaan lepas pantai, klaim tambahan telah diajukan oleh PCJO yang mana masih belum disetujui oleh pelanggan, oleh karenanya belum ada marjin yang diakui untuk proyek ini. Pangkalan logistik kami, jasa rekayasa dan investasi pada proyek pengolahan penjernihan air telah ditempatkan sebagai fokus lini bisnis jasa di tahun 2006 dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laba usaha. Biaya alat berat dan peralatan mengalami penurunan, mencerminkan penurunan netto dari keseluruhan pendapatan dari sektor pertambangan. Beban penyusutan mengalami kenaikan dibanding tahun 2005 dikarenakan penggunaan armada penambangan yang baru sebagian besar dilakukan pada paruh kedua tahun 2005. Jumlah biaya upah dan gaji, langsung maupun tidak langsung, di tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 0,59% dibanding tahun 2005 meskipun jumlah karyawan menurun sebesar 30% menjadi 1.215 pada akhir tahun (2005 1.754). Pengurangan karyawan terutama disebabkan selesainya kontrak Timika dengan PT Freeport Indonesia pada akhir tahun 2005. Beban penjualan dan administrasi umum meningkat sebesar 11,19% terutama dikarenakan adanya peningkatan biaya karyawan.

Good margins were achieved on both the Maleo and Cibaliung projects. The SBM project was successfully completed by PCJO in October. In completing the offshore works additional claims have been lodged by PCJO which are disputed by the client, as a result no margin has been recognised for this project. Our supply base, engineering services and water treatment plant investment have been placed in a focused Services business line in 2006 and contributed significantly to operating income. Plant and equipment costs decreased reflecting the net decrease in total mining revenues. Depreciation charges increased compared to 2005 as new mining fleet was put into service mainly in the second half of 2005. Total wage and salary costs, both direct and indirect, in 2006 increased by 0.59% over 2005 despite personnel numbers decreasing by 30% to 1,215 at year end (2005 1,754). The employee reduction was primarily due to Timika contract completion with PT Freeport Indonesia at the end of 2005. Selling and general administration expenses increased by 11.19% mainly due to an increase in personnel costs.

WORK IN HAND
The Groups work in hand at 31 December 2006 is US$192m (2005 - US$239m). Not included in work in hand at 31 December was approximately US$34m of work secured by letters of intent or instances where work had commenced subject to contract signing.

PEKERJAAN YANG MASIH DITANGANI


Pekerjaan yang masih harus ditangani pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar US$192jt (2005 US$239jt). Belum termasuk pekerjaan yang sedang ditangani per tanggal 31 Desember kira-kira US$ 34 jt yang berada dalam surat kesepahaman dimana pekerjaan telah dilakukan menunggu penandatanganan kontrak.

OTHER INCOME AND EXPENSE


The increase in interest income reflects the increase in cash balances. The interest expense of US$1.40m (2005 US$0.49m) was incurred on equipment finance. Gains on sales of fixed assets were up compared to 2005 at US$1.18m (2005 US$0.43m) as a result of disposal of assets from the Timika and Sangatta projects and the gain reflects the Groups prudent depreciation policy.

PENGHASILAN DAN BEBAN LAIN-LAIN


Peningkatan penghasilan bunga mencerminkan adanya peningkatan saldo kas. Beban bunga sebesar US$1,40jt (2005 US$0,49jt) terjadi karena pembiayaan peralatan. Keuntungan atas penjualan aktiva tetap mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2005 menjadi US$1,18jt (2005 US$0,43jt) sebagai akibat penjualan aktiva dari proyek Timika dan Sangatta dan keuntungan tersebut mencerminkan kebijakan penyusutan Grup yang hati-hati.

PETROSEA

31

Annual Report 2006

Managements Discussion & Analysis Diskusi dan Analisa Manajemen


Terdapat penyisihan piutang tidak tertagih sebesar US$515rb per 31 Desember 2006 (2005 US$95rb). Manajemen telah bekerja keras untuk meningkatkan penagihan piutangnya dan siklus hari penagihan, untuk lini bisnis Pertambangan maupun Rekayasa dan Konstruksi, secara keseluruhan mengalami penurunan pada akhir tahun 2006 dibanding dengan tahun 2005. namun di lini bisnis Jasa, penundaan finalisasi kontrak untuk memulai pekerjaan telah menyebabkan tertundanya pembayaran di atas jangka waktu pembayaran normal. Ada beberapa piutang yang masih belum dibayar untuk jangka waktu yang cukup lama dan oleh karenanya suatu pencadangan telah dilakukan. Penilaian yang seksama dari klien yang baru dan pengawasan yang terus menerus terhadap klien yang sudah ada tetap diperlukan guna memastikan agar Grup dibayar penuh untuk jasa yang telah diberikan. Adanya ketidakpastian hukum di Indonesia membuat tugas pengawasan ini semakin penting. A provision for doubtful debts of US$515k stands at 31 December 2006 (2005 - US$95k). Management have worked hard to improve the collection of receivables and across Mining and Engineering and Construction business lines with days debtors lower at the end of 2006 compared to 2005. However in the Services business line delays in finalising contracts on work commenced has delayed payments beyond standard payment terms. There are a number of long outstanding debts and a provision has been raised accordingly. Careful assessment of new clients and the constant monitoring of existing clients is necessary to ensure the Group is paid in full for the services provided. The lack of legal certainty in Indonesia makes this task doubly important.

CASH FLOW
Net cash generated from operating activities was strong and much improved on the prior year. However the average age of receivables at year end increased to 153 days from 112 days in 2005. The factors in this increase include: outstanding contract retentions due upon contract final completion, claims pending settlement and mining receivables payable upon coal sales.

ARUS KAS
Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi sangat kuat dan meningkat dibanding tahun lalu. Akan tetapi umur piutang naik menjadi 153 hari dari 112 hari di tahun 2005. Faktor peningkatan ini termasuk: retensi kontrak yang masih belum dibayar sampai berakhirnya penyelesaian kontrak, klaim yang menunggu penyelesaian, serta piutang tambang yang baru akan dibayar pada saat adanya penjualan batubara.

Annual Report 2006

PETROSEA

32

Perubahan bersih kas juga dipengaruhi oleh peningkatan program investasi peralatan sebesar US$12,53jt (2005 US$10,07jt) untuk mendukung proyek-proyek pertambangan dan investasi lebih lanjut dalam efek yang tidak terdaftar untuk menunjang proyek kerjasama pertambangan di Australia. Kenaikan harga minyak tidak mempengaruhi perusahaan karena kenaikan ini ditanggung oleh klien pertambangan kami namun bagaimanapun juga modal kerja dipengaruhi oleh kenaikan nilai persediaan minyak dan uang muka pembayaran minyak yang dikehendaki oleh penjual. Jumlah pembelanjaan modal untuk peremajaan kembali alat berat yang sudah ada, alat berat yang baru, termasuk akstiva sewa guna usaha, serta pengembangan pangkalan logistik Tanjung Batu, turun menjadi US$16,58jt (2005 US$24,35jt). Jumlah yang disajikan dalam laporan arus kas konsolidasian sebesar US$12,53jt merupakan pembelanjaan modal kerja bersih diluar yang dibiayai melalui sewa guna usaha pembiayaan.

Net cash movements were also impacted by the increase in equipment investment program of US$12.53m (2005 - US$10.07m) to support the mining projects and further investment in unlisted securities in support of the mine partnering project in Australia. Fuel cost increases do not impact the Companys margins as these increases are borne by our mining clients, however working capital is impacted by the increase in fuel inventory values and the advance fuel payments required by the supplier. Total capital expenditure on existing plant rebuilds, new plant, including leased assets, and development of the Tanjung Batu Supply Base decreased to US$16.58m (2005 US$24.35m). The amount included in the consolidated cash flow statement of US$12.53m reflects the net capital expenditure after debt funding.

DIVIDEND
The Board of Directors has recommended a final dividend of approximately Rp135 per share. Excluding one off dividend payments in prior years this represents underlying growth in dividend payout reflecting strong performance from the business. The dividend is to be paid in June 2007 after approval by shareholders at the Annual General Meeting. The consolidated financial statements do not reflect this dividend payable.

DIVIDEN
Direksi telah merekomendasikan dividen final sebesar kurang lebih Rp135 per saham. Tidak seperti dividen yang telah dibayarkan tahun-tahun sebelumnya, dividen ini mewakili pertumbuhan dalam pembayaran dividen yang mencerminkan kinerja yang kuat dari bisnis. Dividen tersebut akan dibayarkan pada bulan Juni 2007 setelah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunannya. Laporan keuangan konsolidasian tidak mencerminkan hutang dividen ini. Berikut adalah daftar pembayaran dividen selama lima tahun terakhir:

The following is a table of dividend payments forthe last five years: *

Daftar pembayaran dividen untuk 5 tahun terakhir/Listing of dividend payments for last 5 years Tahun buku/Financial year
2006 2005 2004 2004 2003 2002

Tanggal dibayarkan/Date paid


1 Desember/ December 2005 22 Juli/ July 2005 29 Oktober / October 2004 20 Juli/ July 2004 23 Juli/ July 2003

Dividen tunai per lembar saham*/ Cash dividend per share


US1.48 cent (Rp 135) (proposed) Rp 300 Rp 100 (final) Rp 360 (interim) Rp 50 Rp 50 . Dividend per share based on 102.6 million common shares. *
Annual Report 2006

* Dividen per saham berdasarkan atas 102,6 juta lembar saham biasa.

PETROSEA

33

Managements Discussion & Analysis Diskusi dan Analisa Manajemen


MODAL KERJA
Modal kerja bersih Grup pada 31 Desember 2006 adalah US$42,10jt sedikit menurun dibandingkan tahun 2005 sebesar US$43,26jt. Diluar saldo kas, modal kerja bersih yang digunakan menurun dari US$34,72jt di tahun 2005 menjadi US$27,78jt di tahun 2006 terutama dikarenakan adanya peningkatan pendapatan yang ditangguhkan.

WORKING CAPITAL
The Groups net working capital employed at 31 December 2006 was US$42.10m, slightly decreased from 2005 of US$43.26m. Excluding cash balances, working capital employed decreased from US$34.72m in 2005 to US$27.78m in 2006 mainly due to an increase in deferred income.

PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH


Penyisihan piutang tidak tertagih pada tanggal 31 Desember sebesar US$515k (2005 US$95k). Dengan tidak mengesampingkan peningkatan secara umum dalam siklus hari penagihan, ada beberapa piutang yang cukup lama belum terbayar dan oleh karenanya suatu cadangan telah dibukukan. Grup tidak menghapusbukukan piutang selama tahun ini.

ALLOWANCE FOR DOUBTFUL DEBTS.


A provision for doubtful debts of US$515k stands at 31 December 2006 (2005 - US$95k). Notwithstanding the general improvement in days debtors, there are a number of long outstanding debts and a provision has been raised accordingly. The Group did not write off any bad debts during the year.

PEMBELANJAAN MODAL
Pembelanjaan modal meliputi peremajaan kembali peralatan yang ada, pengadaan peralatan baru, serta pengembangan Pangkalan Logistik Tanjung Batu. Total pembelanjaan modal turun menjadi US$16.58jt dari US$24.35 jt di tahun 2005.

CAPITAL EXPENDITURE
Capital expenditure includes existing equipment rebuilds, purchases of new equipment and development of the Tanjung Batu Supply Base. Total capital expenditure decreased to US$16.58m from US$24.35m in 2005.

MAIN TANGIBLE PROPERTY


The Group had no properties worth more than 5% of the total tangible assets of the Group.

HARTA BERWUJUD
Grup tidak memiliki harta yang bernilai lebih dari 5 % dari jumlah aktiva berwujud yang dipunyai Grup.

CAPITALIZATION
There were no changes to the authorized and issued capital in 2006.

KAPITALISASI
Tidak terjadi perubahan modal dasar dan modal ditempatkan di tahun 2006.

SHARE BUYBACK
The shareholders, at an Extraordinary General Meeting held on 25 January 2006, approved a share buy-back plan. The approved plan is for the Company to purchase up to 10% of issued shares at maximum purchase value of Rp 6,500 per share. The share buy-back will be conducted over a maximum period of 18 months from the date of the approval. As at 31 December 2006, 1,739,500 shares have been acquired at a total cost of US$1.265m.

SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI


Para pemegang saham, pada Rapat Umum Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 25 Januari 2006, menyetujui rencana pembelian kembali saham Perusahaan. Rencana yang telah disetujui adalah pembelian kembali saham Perusahaan sampai sejumlah 10% dengan harga beli maksimum adalah Rp 6.500 per lembar saham. Pembelian kembali saham akan dilakukan selama-lamanya sampai dengan 18 bulan dari tanggal disetujui. Pada tanggal 31 Desember 2006 jumlah saham yang diperoleh kembali adalah sebanyak 1,739,500 lembar dengan jumlah harga perolehan US$1,265jt.
Annual Report 2006

SHARE TRADING INFORMATION


All 102.6 million shares are listed on the Jakarta Stock Exchange and of these 68.4 million are also listed on the Surabaya Stock Exchange.

INFORMASI PERDAGANGAN SAHAM


Seluruh saham, sebanyak 102,6 juta saham, terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan dari jumlah ini sebanyak 68,4 juta saham juga terdaftar di bursa Efek Surabaya.

PETROSEA

34

Dibawah ini adalah ringkasan informasi perdagangan saham:

A summary of share trading information is listed below:

2005
Jumlah lembar saham diperdagangkan/ Total no. of shares traded
Qtr. 1 (Jan-Mar) Qtr. 2 (Apr-Jun) Qtr. 3 (Jul-Sep) Qtr. 4 (Oct-Dec) 3,921,500 1,217,500 845,500 3,121,500

2006
Jumlah lembar saham diperdagangkan Total no. of shares traded
5,621,000 8,470,200 3,849,800 876,500

Harga saham/Share price (Rp)

Harga saham/Share price (Rp)

High
5,750 5,300 5,350 7,200

Low
4,000 4,300 4,500 4,600

Close
4,350 4,900 4,600 7,000

High
7,750 7,750 6,850 6,350

Low
6,200 6,200 6,150 5,950

Close
6,650 6,600 6,250 6,000

PEMBIAYAAN
Grup memiliki fasilitas kredit untuk hutang cerukan, pinjaman jangka pendek, bank garansi dan lindung nilai mata uang asing sebesar US$40,5jt. Pada tanggal neraca tidak ada fasilitas hutang secara tunai yang diambil. Sebagai bagian dari program pembaharuan armada seperti disebutkan dalam pembelanjaan modal seperti tersebut di atas, Grup telah menggunakan sewa guna usaha pembiayaan peralatan sejumlah US$4,05jt pada tahun 2006 (2005 - US$14,29jt). Grup bermaksud mempergunakan lebih lanjut fasilitas sewa guna usaha pembiayaan untuk mendanai pembelian peralatan di masa yang akan datang. Pada tanggal neraca rasio hutang terhadap ekuitas pada tingkat sedang yaitu sebesar 19.17%.

FINANCING The Group maintains a line of credit for overdraft, short term loans, bonding facilities and foreign exchange hedging totalling US$40.5m. None of the cash portion of the facility was drawn at balance date. As part of the fleet renewal program noted above in capital expenditure, the Group has drawn down equipment financing totalling US$4.05m during 2006 (2005 US$14.29m). The Group intends to draw upon further leasing finance facilities to fund future equipment purchases. At balance date the financial gearing was a modest 19.17% of equity.

IMPACT OF FOREIGN EXCHANGE


Over ninety nine (99) percent of the Groups operating revenue is earned in US dollars. The split of cost by currency varies according to the type of project. In 2006 Rupiah based costs accounted for approximately 13% of costs (2005 20%). The balance of costs incurred is predominantly in US dollars which are therefore naturally hedged. When the Rupiah to US dollar exchange rate moves, there is an impact to the Groups trading account, but only on those costs which are not covered by this natural hedge.

DAMPAK NILAI TUKAR MATA UANG ASING


Lebih dari sembilan puluh sembilan (99) persen pendapatan usaha Grup diperoleh dalam Dolar Amerika Serikat. Pemisahan biaya berdasarkan mata uang bervariasi menurut jenis proyeknya. Di tahun 2006 pembiayaan yang menggunakan mata uang rupiah berkisar antara 13% dari total biaya (2005 20%). Selebihnya sebagian besar biaya terjadi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang secara alami terlindung nilai. Ketika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS bergerak, akan membawa dampak bagi akun usaha Grup, namun hanya untuk biaya-biaya yang secara alami tidak terlindung nilai.

PETROSEA

35

Annual Report 2006

Managements Discussion & Analysis Diskusi dan Analisa Manajemen


Mulai 1 Januari 2006, Perusahaan mengubah mata uang pelaporannya dari Rupiah Indonesia ke dalam Dollar AS untuk merefleksikan fakta bahwa arus kas Perusahaan terutama terjadi dalam Dollar AS, dan oleh karenanya mata uang fungsional Perusahaan adalah Dollar AS. Grup pada dasarnya mempertahankan kelebihan aktiva moneter terhadap kewajiban moneter dalam denominasi Dolar AS. Perubahan nilai tukar Rupiah akan memberikan keuntungan atau kerugian selisih kurs yang belum terealisasi apabila Rupiah menguat atau melemah hanya untuk aktiva moneter bersih dalam denominasi Rupiah. Di tahun 2006, keuntungan selisih kurs sebesar US$1,79jt (2005 - kerugian selisih kurs sebesar US$1,01m) telah dibukukan dalam laporan laba rugi. Commencing 1 January 2006, the Company changed its reporting currency from Indonesian Rupiah to US Dollars to reflect the fact that the Companys cash flows are predominantly US Dollar based, and therefore the Companys functional currency is the US Dollar. The Group typically maintains an excess of monetary assets over monetary liabilities denominated in US dollars. The movement of Rupiah will give rise to unrealised gains or losses on exchange if the Rupiah strengthens or weakens, respectively, only for those net monetary assets in Rupiah denomination. In 2006, exchange gains of US$1.79m (2005 exchange losses of US$1.01m) are recorded in the statement of income.

RISIKO USAHA
Grup menghadapi risiko komersial yang wajar pada kegiatan usahanya yang pada umumnya telah diperhitungkan dalam pendapatan dari klien. Namun, karena ketidakpastian kontrak, kadang-kadang kerugian pada sebuah proyek bisa terjadi. Pada kegiatan yang banyak menggunakan alat berat, kompetitor bisa menurunkan harga untuk meningkatkan penggunaan alatnya. Hal ini bisa mengakibatkan kerugian pada Grup karena peralatan tidak dipergunakan dan adanya kerugian. Jika hal ini terjadi maka Grup akan meminimalkan segala bentuk kerugian dengan menggunakannya, menjual atau menyewakan alat tersebut. Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industri pertambangan dan perminyakan di Indonesia dan jika ada dampak eksternal pada industri ini akan berdampak pula pada bisnis Grup. Grup secara aktif membuat diversifikasi kegiatan usaha untuk menjamin penghasilan yang lebih stabil. Grup juga menanggung risiko atas kemampuan klien untuk membayar sesuai dengan syarat-syarat di dalam kontrak. Iklim usaha dan hukum di Indonesia menunjukkan jika klien kesulitan untuk membayar tagihan yang telah jatuh tempo kemungkinan akan sulit untuk ditagih dan dengan demikian perlu untuk dibuatkan cadangan atau dihapuskan.
Annual Report 2006

BUSINESS RISK
The Group takes normal commercial risk for its business activities which are covered by income from clients. However, because of the uncertainties of contracting, individual project losses are sometimes incurred. In equipment intensive activities, competitors can reduce rates to increase utilisation. This may result in the Group having idle equipment and attendant losses. Should this occur the Group will act to minimise any such losses by re-deployment, sale or off-hiring of equipment. The Groups customer base is concentrated in the mining and petroleum industries in Indonesia and any external impacts on these industries is likely to impact the Groups business. The Group is actively working to further diversify its business lines to secure less earnings volatility. The Group also takes risk on the ability of its clients to pay in accordance with contract terms. The business and legal environment in Indonesia means that where clients experience payment difficulties the amounts due may be difficult to recover and may need to be provided for or written off. As described above a provision for doubtful debts of US$515k (2005 US$95k) has been made to allow for this risk.

Seperti telah diuraikan di atas bahwa telah dilakukan penyisihan piutang tidak tertagih sebesar US$515rb (2005 US$95rb) untuk mengatasi risiko ini.

PETROSEA

36

KOMITE AUDIT
Pada tahun 2001, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Jakarta, Perusahaan membentuk Komite Audit yang beroperasi berdasarkan anggaran dasar yang disahkan oleh Dewan Komisaris. Selama tahun 2006 komite ini telah bertemu tiga kali dengan personil manajemen keuangan dan internal auditor Grup. Sesuai dengan anggaran dasar Komite Audit, pada tahun 2006 Komite Audit Petrosea telah menelaah dan merasa puas dengan hal-hal berikut; informasi keuangan triwulanan Grup, laporan pengendalian internal, kepatuhan manajemen Grup terhadap rekomendasi yang diberikan oleh auditor Perusahaan, dan cakupan serta perencanaan dari auditor eksternal Perusahaan yang ditunjuk, yaitu Haryanto Sahari & Rekan PricewaterhouseCoopers, untuk memeriksa laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.

AUDIT COMMITTEE
In 2001, in accordance with regulations of the Jakarta Stock Exchange, the Company formed an Audit Committee which operates under a charter approved by the Board of Commissioners. During 2006, the Committee met three times with the Groups financial management personnel and its internal auditors. In compliance with the Audit Committees charter, the Petrosea Audit Committee in 2006 has reviewed and is satisfied with the following: The Groups quarterly financial information, internal control reports, compliance by the Groups management with recommendations by the Companys auditors, and the scope and planning of the engagement of the Companys external auditors, Haryanto Sahari & Rekan PricewaterhouseCoopers, to audit the Groups consolidated financial statements for the year ended 31 December 2006.

PERSETUJUAN LAPORAN TAHUNAN


Presiden Komisaris dan Presiden Direktur telah diberi kuasa oleh Dewan Komisaris dan Direksi untuk menandatangani persetujuan atas laporan tahunan ini atas nama mereka sesuai dengan resolusi masingmasing dewan.

APPROVAL OF ANNUAL REPORT


The President Commissioner and President Director have been authorised by all the Commissioners and Directors to signify the approval of this Annual Report on their behalf as per resolutions of the respective boards.

Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo Presiden Komisaris / President Commissioner Jakarta 28 Maret 2007

John F.B. Sheridan Presiden Direktur/ President Director Jakarta 28 March 2007

PETROSEA

37

Annual Report 2006

Ikhtisar Data Keuangan Summary of Financial Data


Keterangan
Pendapatan usaha Laba kotor Laba usaha Laba sebelum pajak penghasilan Laba bersih Rasio laba bersih atas pendapatan usaha Pembayaran dividen Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh Jumlah saham yang diperoleh kembali Laba bersih per saham Modal kerja bersih Jumlah aktiva Pembelanjaan modal Penyusutan Jumlah kewajiban Jumlah ekuitas Rasio laba bersih atas jumlah aktiva Rasio laba bersih atas ekuitas Rasio lancar Rasio jumlah kewajiban atas ekuitas Rasio jumlah kewajiban atas jumlah aktiva % 17.30 13.01 25.17 36.04 37.60 % % 20.92 14.95 33.64 56.34 60.26 % % Rs. 1.08 3.54 3.66 5.84 0.84 3.22 6.52 2.57 8.60 2.27 % Rt. % 0.89 3.18 0.63 4.17 5.37 % Jt USD Rb USD Rb USD Rb USD Rb USD Rb USD Rb USD 0.0074 34,376 85,122 4,455 14,059 14,726 70,396 0.0258 46,405 83,249 3,285 11,802 10,829 72,420 0.0056 47,804 91,423 4,622 7,974 23,015 68,408 0.0446 43,255 109,622 24,351 7,323 39,505 70,117 1.74 0.0638 42,105 119,993 16,581 8,404 45,119 74,874 Mn USD Th USD Th USD Th USD Th USD Th USD Th USD Number of treasury stock Net income per share Net working capital Total assets Capital expenditure Depreciation Total liabilities Total equity Ratio of net income to total assets Ratio of net income to equity Current ratio Ratio of total liabilities to equity Ratio of total liabilities to total assets Jt 102.60 102.60 102.60 102.60 102.60 Mn Number of shares issued & paid up % Rb USD 0.84 2,323 3.43 626 0.58 4,585 3.44 4,109 6.09 % Th USD Rb USD Rb USD 1,954 760 3,574 2,650 2,514 573 7,762 4,574 10,424 6,438 Th USD Th USD Profit before income tax Net income Ratio of net income to operating revenue Dividend paid

Satuan
Rb USD Rb USD Rb USD

2002
90,916 8,353 1,926

2003
77,194 7,488 1,278

2004
98,662 7,387 1,406

2005
132,942 15,598 7,165

2006
105,724 17,483 8,106

Unit
Th USD Th USD Th USD

Description
Operating revenue Gross profit Operating income

Angka-angka untuk tahun 2002 sampai dengan 2005 dalam tabel di atas diambil dari laporan keuangan yang disajikan dalam rupiah dan telah dikonversikan ke dalam Dollar AS.

The figures for the years 2002 to 2005 in the table above have been extracted from financial statements expressed in Rupiah and have been converted into US Dollars.

Singkatan
Rb : Jt : USD : Rp : % : Rs. :
Annual Report 2006

Abbreviations
Th Mn USD Rp % Rt. : Thousand : Million : United States Dollars : Rupiah : Percentage : Ratio

Ribuan Juta Dollar Amerika Serikat Rupiah Persentase Rasio

PETROSEA

38

Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements


Daftar Isi /Index 1
Surat Pernyataan Direksi Directors Statement Neraca Konsolidasian Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasian Consolidated Income Statements 2

3-4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Notes to the Consolidated Financial Statements 7

8-54

PETROSEA

39

Annual Report 2006

Jl. Taman Kemang No. 32B Jakarta 12730, Indonesia Telephone Fax General Engineering and Construction Mining SURAT PERNYATAAN DEWAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN : 62 21 7183255 : 6221 7183266 : 6221 718 9252 : 6221 718 9136

BOARD OF DIRECTORS STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS AT AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY

Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Alamat kantor : Alamat : Nomor telepon : Jabatan : Nama : Alamat kantor : Alamat : Nomor telepon : Jabatan : John F.B. Sheridan Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta 12730 Jakarta - Indonesia (021) 718 3255 Presiden Direktur/President Director Hendrick U. Ibrahim Jl. Taman Kemang No. 32B, Jakarta 12730 Jakarta - Indonesia (021) 718 3255 Direktur/Director

We, the undersigned: : Name 1. : Office address : Address : Telephone : Position : Name 2. : Office address : Address : Telephone : Position declare that: 1. We are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements of PT Petrosea Tbk (the Company) and subsidiary (together the Group); The Groups consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia;

2.

menyatakan bahwa: 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk (Perusahaan) dan anak perusahaan (bersamasama disebut Grup); Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;

2.

2.

3a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup telah dimuat secara lengkap dan benar; 3b. Laporan keuangan konsolidasian Grup tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen dalam Grup.

3a. All information has been fully and correctly disclosed in the Groups consolidated financial statements;

3b. The Groups consolidated financial statements do not contain false material information or facts, nor do they omit material information or facts;

4.

We are responsible for the Groups internal control system.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

This statement is confirmed to the best of our knowledge and belief.

Atas nama dan mewakili Dewan Direksi/For and on behalf of the Board of Directors Jakarta, 28 Maret/March 2007

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2006 US $'000 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha kepada pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih sebesar 515 pada tahun 2006 dan 95 pada tahun 2005) Piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (setelah dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih sebesar 1.210 pada tahun 2006 dan 1.210 pada tahun 2005) Persediaan Efek tersedia untuk dijual Nilai kotor piutang dari klien untuk kontrak pekerjaan Pajak dibayar di muka Beban dibayar di muka Uang muka dan jaminan kepada pihak ketiga 14,327

Catatan/ Notes

2005 **) US $'000 8,534

2005 *) Rp '000'000 84,015 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties (net of allowance for doubtful accounts of 515 in 2006 and 95 in 2005) Trade receivables - related parties Other receivables Third parties -

2r,4

37,297 2,040 67

2d,6 2d,6 7

35,723 160 4,083

351,659 1,578 40,191

3,566 2,790 3,666 159 9,076 515 1,658 75,161

16e 2e, 8 2j,5 2l,25 2n,27a 9

2,664 3,850 2,694 1,337 9,751 643 1,406 70,845

26,214 37,903 26,516 13,158 97,868 6,324 13,837 699,263

Related parties (net of allowance for doubtful accounts of 1,210 in 2006 and 1,210 in 2005) Inventories Available for sale investments Gross amounts due from clients for contract work Prepaid taxes Prepayments Advances and deposits to third parties

AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 62.820 pada tahun 2006 dan 66.564 pada tahun 2005) Investasi pada perusahaan asosiasi Aktiva pajak tangguhan

NON CURRENT ASSETS Fixed assets (net of accumulated depreciation of 62,820 in 2006 and 66,564 in 2005) Investments in associates Deferred tax assets

43,674 162 996 44,832

2f,2g,2h,12 2i,10 2n,27d

36,522 234 2,021 38,777 109,622

322,164 2,095 19,898 344,157 1,043,420

JUMLAH AKTIVA

119,993

TOTAL ASSETS

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3)

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman 3 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2006 US $'000 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Nilai kotor hutang kepada klien untuk kontrak pekerjaan Pendapatan yang ditangguhkan Kewajiban penghentian kerja Kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - sewa guna usaha pembiayaan Hutang lain-lain

Catatan/ Notes

2005 **) US $'000

2005 *) Rp '000'000 CURRENT LIABILITIES Trade payable to third parties Trade payable to related parties Taxes payable Accrued expenses Gross amounts due to clients for contract work Deferred income Termination benefit obligation Current maturities of long term liabilities finance leases Other payables

17,286 2,189 427 626 1,811 6,157 -

13 16e 2n,27b

19,818 657 248 513 1,279 810 456

195,088 6,467 2,436 5,059 12,594 7,974 4,488

2l,25 26 18

3,857 703 33,056

2h,17 14

2,892 916 27,589

28,473 9,016 271,595

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - sewa guna usaha pembiayaan Kewajiban imbalan kerja

NON-CURRENT LIABILITIES

10,497 1,566 12,063

2h,17 2r,18

10,629 1,287 11,916

104,627 12,674 117,301

Long term liabilities net of current maturities finance leases Employee benefit obligations

EKUITAS Modal saham - Modal dasar 410.400.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per saham - Modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh 102.600.000 lembar saham biasa Agio saham Cadangan wajib Laba ditahan Saham yang diperoleh kembali (2006: 1.739.500 lembar) Cadangan nilai wajar

19a

34,015 250 1,475 39,571 (1,265) 828 74,874

19b 19c 19d

34,015 250 1,475 33,133 1,244 70,117 109,622

51,300 450 10,260 580,272 12,242 654,524 1,043,420

19e 2j, 5

EQUITY Share capital Authorised capital of 410,400,000 common shares with par value of Rp 500 (full amount) per share Issued and paid up capital of 102,600,000 common shares Share premium Statutory reserve Retained earnings Treasury stock (2006: 1,739,500 shares) Fair value reserve

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

119,993

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. **) Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3)

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman 4 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED INCOME STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2006 US $'000 PENDAPATAN USAHA BEBAN USAHA LANGSUNG LABA KOTOR 105,724 (88,241) 17,483

Catatan/ Notes

2005 **) US $'000 132,942 (117,344) 15,598

2005 *) Rp '000'000 1,284,934 (1,125,271) 159,663 OPERATING REVENUE DIRECT COSTS GROSS PROFIT SELLING AND GENERAL ADMINISTRATION EXPENSES OPERATING INCOME OTHER INCOME/ (EXPENSES) Interest income Interest expense Foreign exchange gain/(loss) Gain on disposal of fixed assets (Allowance for)/reversal of provision for doubtful accounts Others TOTAL OTHER INCOME SHARE OF ASSOCIATES' NET INCOME PROFIT BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE NET INCOME

2l 2l,23

BEBAN PENJUALAN DAN ADMINISTRASI UMUM LABA USAHA PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban bunga Keuntungan/(kerugian) selisih kurs Keuntungan atas pelepasan aktiva tetap (Penyisihan)/pemulihan piutang ragu ragu Lain - lain JUMLAH PENGHASILAN LAIN-LAIN BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH RATA-RATA TERTIMBANG JUMLAH LEMBAR SAHAM BIASA YANG BEREDAR (NILAI PENUH) LABA USAHA PER SAHAM (NILAI PENUH) LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (NILAI PENUH)

(9,377) 8,106

2l,24

(8,433) 7,165

(80,548) 79,115

759 (1,396) 1,790 1,180 (420) 399 2,312 6

2m 2c 12 2d,6

423 (487) (1,007) 431 750 379 489

4,043 (4,335) 16,925 6,003 7,050 3,731 33,417 967

2i,10

108

10,424 (3,986) 6,438

2n,27c

7,762 (3,188) 4,574

113,499 (29,882) 83,617

100,860,500

19b,19e

102,600,000

102,600,000

WEIGHTED AVERAGE COMMON SHARES OUTSTANDING (FULL AMOUNT) OPERATING INCOME PER SHARE (FULL AMOUNT) BASIC EARNINGS PER SHARE (FULL AMOUNT)

0.0804 0.0638

2o 2o

0.0698 0.0446

771 815

*)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. **) Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3)

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman 5 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2005 Laba bersih tahun berjalan Dividen final 2004 Dividen interim 2005 Keuntungan yang belum direalisasi - efek tersedia untuk dijual Saldo 31 Desember 2005 Laba bersih tahun berjalan Kerugian yang belum direalisasi - efek tersedia untuk dijual Saham yang diperoleh kembali

Modal saham / Share Capital


US $'000 **) Rp '000'000 *)

Agio saham / Share Premium US $'000 **) Rp '000'000 *)


250 450 -

Cadangan Wajib / Statutory Reserve US $'000 **) Rp '000'000 *)


1,475 10,260 -

Laba ditahan / Retained Earnings US $'000 **) Rp '000'000 *)


32,668 4,574 (1,091) (3,018) 537,695 83,617 (10,260) (30,780)

Lain-lain/ Others US $'000 **) Rp '000'000 *)


-

US $'000 **) 68,408 4,574 (1,091) (3,018)

Jumlah/ Total Rp '000'000 *) 599,705 83,617 (10,260) (30,780) Balance at 1 January 2005 Net income for the year Final dividend 2004 Interim dividend 2005 Unrealised holding gain available for sale investments Balance at 31 December 2005 Net income for the year Unrealised holding loss available for sale investments Treasury stock Balance at 31 December 2006

34,015 -

51,300 -

2q,15 2q,15

2j

34,015 -

51,300

250 -

450

1,475 -

10,260

33,133 6,438

580,272

1,244 1,244 -

12,242 12,242

1,244 70,117 6,438

12,242 654,524

2j 19e

(416) (1,265)

(416) (1,265) 74,874

Saldo 31 Desember 2006

34,015

250

1,475

39,571

(437)

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3)

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman 6 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2006 US $'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Penerimaan bunga Pembayaran pajak penghasilan (setelah dikurangi restitusi pajak) Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi

2005 **) US $'000

2005 *) Rp '000'000
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees Cash flows provided from operating activities Interest received Income taxes paid (net of refunds received) Net cash flows provided from/ (used in) operating activities

109,417 (84,761)

122,927 (121,162)

1,214,168 (1,183,330)

24,656 759 (1,798)

1,765 423 (4,458)

30,838 4,043 (45,353)

23,617

(2,270)

(10,472)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian dan perbaikan aktiva tetap Investasi pada efek yang dapat diperdagangkan Hasil dari penjualan aktiva tetap Pinjaman kepada perusahaan asosiasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi

(12,531) (1,145) 2,205 (504)

(10,066) (725) 909 -

(94,598) (8,023) 9,209 -

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase and rebuild of fixed assets Payment for investment in marketable securities Proceeds from sale of fixed assets Loan to associate Net cash flows used in investing activities

(11,975)

(9,882)

(93,412)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran bunga Pembayaran dividen Biaya perolehan kembali saham Pembayaran pinjaman - sewa guna usaha pembiayaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun

(1,396) (1,265) (3,188)

(487) (4,109) (722)

(4,335) (41,040) (7,679)

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Interest paid Dividends paid Cost of treasury stock Repayment of borrowings finance leases Net cash flows used in financing activities Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the beginning of the year Cash and cash equivalents at the end of the year

(5,849)

(5,318)

(53,054)

5,793

(17,470)

(156,938)

8,534

26,004

240,953

14,327

8,534

84,015

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3)

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Transaksi non-kas Transaksi non-kas yang utama meliputi konversi pinjaman tanpa jaminan kepada Renison Consolidated Mines NL serta piutang kepada Toms Gully Mining Pty. Ltd. menjadi efek yang dapat dikonversi (lihat Catatan 5) dan perolehan aktiva tetap melalui sewa guna usaha pembiayaan (lihat Catatan 12). Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

Non-cash transactions The principal non-cash transactions during 2005 and 2006 were the conversion of an unsecured loan to Renison Consolidated Mines NL and receivables from Toms Gully Mining Pty. Ltd. into convertible notes (see Note 5) and the acquisition of fixed assets using finance leases (see Note 12). The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman 7 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

1.

UMUM PT Petrosea Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Djojo Muljadi LLM No. 75, di Jakarta tertanggal 21 Februari 1972, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Anggaran Dasar Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 58 tertanggal 9 November 2001 yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adiwarsito, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00622 HT.01.04.TH 2002 tertanggal 14 Januari 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 658 tanggal 14 Januari 2002. Perubahan terjadi dalam pasal 11 ayat 3 dan pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar Perusahaan, mengenai perubahan jangka waktu pengangkatan anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Taman Kemang No 32B, Jakarta dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu. Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 4,5 juta lembar saham dari 13,5 juta saham yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham (nilai penuh). Selanjutnya, pengeluaran saham bonus dengan perbandingan 1:1 yang dilakukan pada bulan November 1994, pembagian saham bonus dengan perbandingan 9:10 yang dilakukan pada bulan Maret 1998 dan pemecahan saham pada tahun 1998 telah mengakibatkan kenaikan saham yang ditempatkan menjadi 102,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham (nilai penuh). Seluruh saham, sebanyak 102,6 juta saham, terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan dari jumlah ini sebanyak 68,4 juta saham juga terdaftar di Bursa Efek Surabaya. Perusahaan memiliki 100% saham yang ditempatkan dari PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI), sebuah perseroan terbatas yang didirikan di Singapura pada tanggal 3 Juni 2005. Pada tanggal 31 Desember 2006, PTPI memiliki jumlah aktiva sebesar 3.666 (2005 - 2.694). Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan anak perusahaannya secara bersama-sama disebut sebagai Grup.

1.

GENERAL PT Petrosea Tbk (the Company) was established under Notarial Deed No. 75, dated 21 February 1972, of Notary Public Djojo Muljadi LLM in Jakarta, under the framework of the foreign capital investment law of 1967. The Companys Articles of Association were approved by the Minister of Justice in decision letter No. Y.A.5/51/17, dated 30 November 1972, and the letter was published in State Gazette No. 96, dated 7 December 1972. The Articles of Association of the Company have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 58, dated 9 November 2001, by Mrs. Poerbaningsih Adiwarsito, SH, Notary in Jakarta. The amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under decision letter No.C-00622 HT.01.04.TH2002 dated 14 January 2002 and was published in State Gazette No. 658 dated 14 January 2002. The amendment was in relation to the Companys Articles of Association article 11 paragraph 3 and article 14 paragraph 3, pertaining to the year of appointment of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners. The Companys head office is situated at Jl. Taman Kemang No 32B, Jakarta and there is a support office in Tanjung Batu, East Kalimantan. On 21 May 1990, the Company obtained an effective statement to offer 4.5 million of the 13.5 million issued shares to the public in an Initial Public Offering with a par value of Rp 1,000 per share (full amount). Since then a 1:1 share bonus in November 1994, a 9:10 share bonus in March 1998 and a stock split in 1998 have resulted in an increase of issued shares to 102.6 million with par value of Rp 500 per share (full amount).

All 102.6 million shares are listed on the Jakarta Stock Exchange and of these 68.4 million are also listed on the Surabaya Stock Exchange.

The Company owns 100% of the issued capital of PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI), a limited liability company incorporated in Singapore on 3 June 2005. As at 31 December 2006, PTPI has total assets of 3,666 (2005 - 2,694). In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiary are collectively referred to as the Group.

Halaman 8 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

1.

UMUM (lanjutan) Perusahaan bergerak dalam tiga segmen utama yaitu Rekayasa dan Konstruksi, Pertambangan serta Jasa. Kegiatan utama Perusahaan adalah kontraktor umum dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Anak perusahaannya bergerak di bidang investasi efek. Perusahaan induk Grup adalah Clough Limited, sebuah perusahaan yang berdiri di Australia. Susunan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut: - Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo - Firdaus A. Siddik, MBA - John S. Karamoy - David P.A. Singleton - Andrew J. Walsh Susunan Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut: - Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo - Firdaus A. Siddik, MBA - David P.A. Singleton - Andrew J. Walsh - Micheil E. Anderson Susunan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: - John F.B. Sheridan - Hendrick U. Ibrahim - Michael J. Goddard Pada tanggal 31 Desember 2006, karyawan Grup berjumlah 1.215 (2005 1.754) tidak diaudit. Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dan diselesaikan oleh Dewan Direksi pada tanggal 28 Maret 2007. Kebijakan akuntansi penting berikut ini diterapkan oleh Grup dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian ini juga disesuaikan dengan peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ), kecuali untuk pengungkapan yang berhubungan dengan kontrak individual dimana menurut Direksi akan merugikan Grup dan informasi arus kas berdasarkan segmen dimana menurut pendapat Direksi penghitungannya dianggap tidak praktis.

1.

GENERAL (continued) The Company is engaged in three principal business segments, being Engineering and Construction, Mining, and Services. The Companys principal activity is general contracting. It commenced commercial operations in 1972. Its subsidiary is engaged in investing in marketable securities. The ultimate parent company of the Group is Clough Limited, a company incorporated in Australia. The Board of Commissioners of the Company as at 31 December 2006 are: - Presiden Komisaris/ President Commissioner - Komisaris Independen/ Independent Commissioner - Komisaris Independen/ Independent Commissioner - Komisaris/Commissioner - Komisaris/Commissioner The Board of Commissioners of the Company as at 31 December 2005 were: - Presiden Komisaris Independen/ Independent President Commissioner - Komisaris Independen/ Independent Commissioner - Komisaris/Commissioner - Komisaris/Commissioner - Komisaris/Commissioner The Board of Directors of the Company as at 31 December 2006 and 2005 are: - Presiden Direktur/President Director - Direktur/Director - Direktur/Director As at 31 December 2006, the Groups employees totaled 1,215 (2005 - 1,754) - unaudited. The Groups consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors on 28 March 2007. The following principal accounting policies adopted by the Group in preparing the consolidated financial statements are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated financial statements are also in conformity with requirements of the Capital Markets Supervisory Board (Bapepam) and the Jakarta Stock Exchange (JSX), except for disclosures relating to individual contracts which the Directors believe would unfairly prejudice the Group, and cash flow information by segment which the Directors believe is impractical to calculate.

Halaman 9 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) Dasar penyusunan konsolidasian

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

a.

laporan

keuangan

a.

Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements have been prepared based on historical cost except where otherwise disclosed. The consolidated financial statements have also been prepared on an accrual basis except for the statements of cash flows. Figures in the consolidated financial statements are rounded and stated in thousand United Stated Dollars (US$ or US Dollars) unless otherwise stated.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar harga perolehan kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun atas dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas.

Semua angka dalam laporan keuangan konsolidasian dibulatkan dan disajikan dalam ribuan Dollar Amerika Serikat (US$ atau Dollar AS) kecuali dinyatakan lain. b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang berada di dalam dan di luar negeri di mana Perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal pengendalian telah beralih kepada Perusahaan secara efektif dan tidak dikonsolidasikan sejak tanggal pelepasan. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. Akun-akun anak perusahaan di luar negeri yang merupakan bagian integral dari Perusahaan dijabarkan seolah-olah seluruh operasi diluar negeri tersebut dilaksanakan sendiri oleh Perusahaan. b.

Principles of consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Companys domestic and foreign controlled subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal to or less than 50%, the Group has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated from the date of disposal.

The effect of all transactions and balances between companies in the Group has been eliminated in preparing the consolidated financial statements.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiary unless otherwise stated. The accounts of foreign subsidiaries that are integral to the Company are translated as if such foreign operations are the Companys own transactions.

Halaman 10 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Penjabaran transaksi dan akun dalam mata uang asing Catatan akuntansi Perusahaan dilakukan dalam US$, yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal Pajak tanggal 4 Juli 1994. Anak perusahaan menggunakan mata uang US$ dalam mencatat transaksinya. Transaksi dalam mata uang selain US$ dijabarkan ke dalam US$ dengan kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang selain US$ dijabarkan dengan kurs pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember (nilai penuh): 2006 (US$) Rupiah (Rp) 1.000 Dollar Australia (AU$) 1 Dollar Singapura (SIN$) 1 0.1111 0.7893 0.6516

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Foreign currency translation

c.

c.

The Companys accounting records are maintained in US$, which was approved by the Director General of Taxes on 4 July 1994. The subsidiary maintains its records in US$. Transactions in currencies other than US$ are converted to US$ at rates ruling on the transaction date. At year end, monetary assets and liabilities in currencies other than US$ are converted at rates prevailing at that date. Exchange gains and losses arising are recognised in the consolidated income statements.

The rate of exchange used at 31 December were (full amount): 2005 (US$) 0.1016 0.7517 0.6014 d. Trade receivables Trade receivables are recorded net of any allowance for doubtful accounts. An allowance for doubtful accounts is raised based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Receivables are written off in the year they are determined to be not collectible. e. Inventories Inventories are stated at cost, after appropriate provision for obsolescence. Costs have been assigned to inventory quantities on hand at balance sheet date using the average cost method, which comprises the invoiced cost plus associated freight and duties. Rupiah (Rp) 1,000 Australian Dollars (AU$) 1 Singapore Dollars (SIN$) 1

d.

Piutang usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih. Penyisihan piutang tidak tertagih dihitung berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapusbukukan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.

e.

Persediaan Persediaan disajikan berdasarkan harga perolehan, setelah memperhitungkan penyisihan persediaan usang. Harga perolehan atas jumlah persediaan yang ada pada tanggal neraca ditetapkan dengan menggunakan metode rata-rata, dan terdiri dari harga sesuai nota tagihan ditambah ongkos angkut dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan perolehan persediaan. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.

Halaman 11 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Aktiva tetap Aktiva tetap disajikan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kecuali tanah, semua aktiva tetap disusutkan setelah memperhitungkan estimasi nilai sisa aktiva tetap yang bersangkutan. Penghitungan penyusutan dimulai dari bulan dimana aktiva tetap mulai dipergunakan atau diperoleh, dengan metode sebagai berikut: Gedung dan perbaikan gedung disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran umur manfaat aktiva tersebut yaitu 8 - 20 tahun. Alat berat, peralatan dan kendaraan disusutkan atas dasar penggunaan jam kerja selama taksiran umur operasi aktiva tersebut.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Fixed assets Fixed assets are stated at acquisition cost less accumulated depreciation. Fixed assets, except land, are depreciated to their estimated residual values. Depreciation is calculated from the month in which the asset was put into service or acquired as follows:

f.

f.

Buildings and improvements are depreciated on a straight line basis over the estimated useful life of the asset of 8 - 20 years. Plant, equipment and vehicles are depreciated on an hourly utilisation basis over the estimated total machine operating life.

Perabotan dan perlengkapan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran umur manfaat aktiva tersebut yaitu 4 - 5 tahun.

Furniture and fittings are depreciated on a straight line basis over the estimated useful life of the asset of 4 - 5 years.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aktiva dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

The costs of maintenance and repairs are charged as an expense as incurred. Expenditure which extends the useful life of assets is capitalised and depreciated in accordance with the applicable policy.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the consolidated income statement. The accumulated costs of equipment rebuilds are capitalised as rebuilds in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the rebuild is complete. Depreciation is charged from the date when assets are available for use.

Akumulasi biaya pembangunan kembali alat-alat berat dikapitalisasi sebagai aktiva dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aktiva tetap pada saat proses pembangunan kembali selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut siap digunakan. g. Penurunan nilai dari aktiva tetap Setiap tanggal neraca Grup melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aktiva. g.

Impairment of long lived assets At balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.

Halaman 12 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Penurunan nilai dari aktiva tetap (lanjutan) Aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai pada saat suatu kejadian atau terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tersebut tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat dipulihkan dari aktiva tersebut. Nilai yang dapat dipulihkan adalah yang lebih tinggi diantara harga jual neto dan nilai pakai aktiva. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aktiva dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai penghasilan pada tahun terjadinya pemulihan.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

g.

g.

Impairment of long lived assets (continued) Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an assets net selling price or value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of impairment is recorded as income in the year when the reversal occurs.

h.

Aktiva sewa guna usaha Aktiva tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiayaan disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan hutang dan pembayaran beban bunga. Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama seperti aktiva yang dimiliki.

h.

Fixed assets under finance lease Fixed assets acquired by means of finance leases are presented at the present value of all lease payments plus purchase option at the end of the lease term. A corresponding liability is also established and each lease payment is allocated between the liability and finance charges. The assets are depreciated similarly to owned assets.

i.

Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi pada perusahaan asosiasi dimana Grup memiliki antara 20% sampai 50% hak suara dan/atau mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mempunyai pengendalian, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, investasi dicatat sebesar nilai perolehan dan jumlah ini akan ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba, rugi dan penerimaan dividen setelah tanggal perolehan.

i.

Investments in associates Investments in associated companies, where the Group holds between 20% and 50% of the voting power and/or exercises significant influence, but which it does not control, are accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment is recorded at cost and the carrying amount is increased or decreased by the Groups share of profits, losses and dividends received after the date of acquisition.

j.

Investasi pada efek Grup mengklasifikasikan investasi pada efek hutang dan ekuitas yang dimilikinya sebagai berikut: efek yang diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual Klasifikasi ini tergantung pada tujuan dilakukannya investasi tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi tiap-tiap investasi yang dimilikinya pada saat pembelian dan melakukan evaluasi ulang terhadap pengklasifikasian tersebut secara berkala.

j.

Investments in marketable securities The Group classifies its investments in debt and equity securities into the following categories: trading, held-to-maturity and available-for-sale. The classification is dependent on the purpose for which the investments were acquired. Management determines the classification of its investments at the time of the purchase and re-evaluates such designation on a regular basis.

Halaman 13 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

j.

Investasi pada efek (lanjutan) Investasi yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga dalam jangka pendek diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan digolongkan sebagai aktiva lancar; dalam laporan keuangan konsolidasian ini, yang dimaksud jangka pendek adalah 3 bulan. Investasi yang memiliki waktu jatuh tempo yang pasti, dimana manajemen memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki efek tersebut hingga jatuh tempo diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo dan digolongkan sebagai aktiva tidak lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal neraca akan diklasifikasikan sebagai aktiva lancar; selama tahun pelaporan ini, Grup tidak memiliki investasi dalam kategori ini. Investasi yang tidak digolongkan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau efek yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual; dan dicatat sebagai aktiva tidak lancar kecuali apabila pihak manajemen memiliki maksud untuk memiliki investasi tersebut dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan sejak tanggal neraca atau apabila investasi tersebut harus dijual untuk meningkatkan modal operasi, dalam hal ini investasi tersebut akan digolongkan sebagai aktiva lancar. Harga perolehan efek yang dibeli mencakup juga biaya-biaya transaksi. Efek yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual diakui sebesar nilai wajarnya. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo diakui sebesar harga perolehan dikurangi amortisasi dengan menggunakan metode hasil efektif (effective yield). Keuntungan dan kerugian dari perubahan nilai wajar efek yang diperdagangkan, baik yang telah direalisasi maupun yang belum direalisasi, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun terjadinya keuntungan dan kerugian tersebut. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui sebagai bagian dari ekuitas. Nilai wajar efek ditentukan berdasarkan harga pasar penawaran penjualan (bid price) efek tersebut. Ketika efek dengan klasifikasi tersedia untuk dijual dijual atau mengalami penurunan nilai, akumulasi penyesuaian nilai wajar akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian sebagai keuntungan dan kerugian dari investasi efek. Harga pokok efek yang dijual ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

j.

Investments in marketable securities (continued) Investments that are acquired principally for the purpose of generating a gain from short-term fluctuations in price are classified as trading investments and included in current assets; for the purpose of these consolidated financial statements, short term is defined as 3 months. Investments with a fixed maturity that management has the intent and ability to hold to maturity are classified as held-tomaturity and are included in non-current assets, except for maturities within 12 months from the balance sheet date which are classified as current assets; during the year the Group did not hold any investments in this category. Investments not classified as either held-to-maturity or trading securities are classified as available-for-sale; and are included in non-current assets unless management has the express intention of holding the investment for less than 12 months from the balance sheet date or unless they will need to be sold to raise operating capital, in which case they are included in current assets.

Cost of investments purchased includes transaction costs. Trading and available-for-sale investments are subsequently carried at fair value. Held-to-maturity investments are carried at amortised cost using the effective yield method. Realised and unrealised gains and losses arising from changes in the fair value of trading investments are included in the consolidated income statement in the year in which they arise. Unrealised gains and losses arising from changes in the fair value of securities classified as available-forsale are recognised in equity.

The fair values of investments are based on quoted bid prices. When securities classified as available-forsale are sold or impaired, the accumulated fair value adjustments are included in the consolidated income statement as gains and losses from investment securities.

Costs of securities sold are determined on the basis of the weighted average method.

Halaman 14 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) Kerjasama operasi

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Joint operations

ACCOUNTING

k.

k.

Perusahaan mempunyai kontrak dalam bentuk usaha kerja sama operasi. Proporsi Perusahaan atas laba kotor, biaya yang timbul, aktiva dan kewajiban telah diperhitungkan di dalam laporan keuangan konsolidasian di bawah kategori yang sesuai.

The Company engages in some contracts through participation in unincorporated joint operations. The Companys proportionate share of gross income, costs incurred, assets and liabilities are included in the consolidated financial statements under the appropriate headings. l. Revenue and expense recognition Operating revenue includes fees for construction and mining services, construction activities, rental received on equipment, houses, warehouse and other facilities, and fees for other services to clients, net of value added tax and after eliminating sales within the Group.

l.

Pengakuan pendapatan usaha dan beban Pendapatan usaha mencakup penerimaan dari pemberian jasa konstruksi dan penambangan, kegiatan jasa konstruksi, penerimaan sewa atas peralatan, rumah, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan, neto sebelum pajak pertambahan nilai dan setelah eliminasi penjualan antar perusahaan dalam Grup. Pendapatan diukur pada nilai wajar atas dasar pertimbangan penerimaan atau piutang usaha. Pendapatan belum diakui jika terdapat ketidakpastian yang signifikan dalam hal jangka waktu pengembalian, biaya yang terjadi atau yang akan terjadi tidak dapat diukur dengan andal atau jika pendapatan masih berisiko. Penjualan jasa diakui pada saat pemberian jasa kepada pelanggan. Kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dirundingkan secara khusus untuk konstruksi sebuah aktiva atau kombinasi dari beberapa aktiva yang berhubungan atau saling bergantung secara erat dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi ataupun tujuan atau kegunaan akhirnya. Apabila hasil atau outcome suatu kontrak konstruksi tidak bisa diestimasi secara andal, penerimaan kontrak diakui hanya sebatas biaya-biaya kontrak yang terjadi sepanjang terdapat kemungkinan besar bahwa biaya-biaya tersebut dapat dipulihkan. Biayabiaya kontrak diakui pada saat terjadinya. Apabila hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, penerimaan dan biaya-biaya kontrak diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Persentase penyelesaian diukur dengan mempertimbangkan hubungan antara biayabiaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilakukan hingga tanggal neraca dengan estimasi jumlah biaya kontrak secara keseluruhan. Apabila terdapat kemungkinan besar bahwa biaya kontrak keseluruhan akan melebihi pendapatan kontrak keseluruhan, kerugian yang diperkirakan akan terjadi segera diakui sebagai beban.

Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. No revenue is recognized if there are significant uncertainties regarding recovery of the consideration due, the costs incurred or to be incurred cannot be measured reliably or if the revenue is at risk.

Sales of services are recognised when services are rendered to the customer. A construction contract is a contract specifically negotiated for the construction of an asset or a combination of assets that are closely interrelated or interdependent in terms of their design, technology and functions or their ultimate purpose or use.

When the outcome of a construction contract cannot be estimated reliably, contract revenue is recognised to the extent of contract costs incurred where it is probable those costs will be recoverable. Contract costs are recognised when incurred.

When the outcome of a construction contract can be estimated reliably, contract revenue and contract costs are recognised by using the percentage of completion method. The percentage of completion is measured by reference to the relationship that contract costs incurred for work performed to date bear to the estimated total costs for the contract. When it is probable that total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognised as an expense immediately.

Halaman 15 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Revenue and expense recognition (continued)

ACCOUNTING

l.

Pengakuan pendapatan usaha dan beban (lanjutan) Biaya-biaya yang terjadi sepanjang tahun yang terkait dengan aktivitas kontrak di masa depan tidak diakui sebagai biaya dan dinyatakan sebagai kontrak dalam pernyelesaian. Keseluruhan biaya yang terjadi dan keuntungan/kerugian yang diakui pada setiap kontrak dibandingkan dengan termin (progress billings) sampai dengan akhir tahun. Apabila biaya yang terjadi ditambah keuntungan yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui) melebihi termin (progress billings), maka kelebihan tersebut akan dicatat sebagai nilai kotor piutang dari klien untuk kontrak pekerjaan. Apabila termin (progress billings) melebihi biaya-biaya yang terjadi ditambah keuntungan yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui), maka kelebihan tersebut akan dicatat sebagai nilai kotor hutang kepada klien untuk kontrak pekerjaan. Beban diakui berdasarkan metode akrual.

l.

Costs incurred during the year in connection with future activity on a contract are excluded and shown as contract work in progress. The aggregate of the costs incurred and the profit/loss recognised on each contract is compared against the progress billings up to the year end. Where costs incurred and recognised profits (less recognised losses) exceed progress billings, the balance is shown as gross amounts due from clients for contract work. Where progress billings exceed costs incurred plus recognised profits (less recognised losses), the balance is shown as gross amounts due to clients for contract work.

Expenses are recognised on an accrual basis. m. Interest income Interest income from Indonesian banks has been presented net of withholding tax of 20% which is a final tax deducted by the institutions paying the interest. Interest income from overseas banks and interest income on late payments by clients are presented on a gross value basis.

m. Penghasilan bunga Penghasilan bunga dari bank-bank di Indonesia disajikan dalam jumlah bersih setelah dipotong pajak sebesar 20% yang merupakan pajak final yang dipotong oleh lembaga yang membayar bunga tersebut. Penghasilan bunga dari bank di luar negeri dan penghasilan bunga atas keterlambatan pembayaran tagihan oleh pelanggan disajikan secara bruto. n. Perpajakan Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban untuk semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Akun yang menyebabkan timbulnya perbedaan temporer adalah penyusutan, sewa guna usaha pembiayaan, kewajiban imbalan kerja, penyisihan persediaan usang serta penyisihan piutang tidak tertagih. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Aktiva pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aktiva pajak tangguhan. Pajak ditetapkan dengan dasar penghasilan kena pajak selama tahun berjalan dan dihitung dalam mata uang Dollar Amerika Serikat.

n.

Taxation Deferred income tax is provided using the liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. Accounts giving rise to temporary differences include depreciation, finance leases, employee benefit obligations, provision for stock obsolescence and provision for doubtful accounts. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.

Deferred tax assets are recognised to the extent that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.

Taxation is determined on the basis of taxable income for the year and calculated in US Dollars.

Halaman 16 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) Perpajakan (lanjutan)

AKUNTANSI

YANG

2. n.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Taxation (continued)

ACCOUNTING

n.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. o. Laba per saham Laba usaha dan laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham biasa yang beredar pada tahun berjalan. Grup tidak mempunyai surat berharga yang mempunyai efek dilutif terhadap laba usaha dan laba bersih per saham. p. Saham beredar (saham tresuri) yang diperoleh kembali p. o.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined. Earnings per share Operating income and basic earnings per share have been computed by dividing operating and net income by the weighted average number of shares of common stock outstanding during the year. The Group does not have any securities which may have a dilutive effect on the operating and net income per common shares. Treasury stock Where any Group company purchases the Companys equity share capital (treasury shares), the consideration paid, including any directly attributable incremental costs (net of income taxes), is deducted from equity attributable to the Groups equity holders until the shares are cancelled, reissued or disposed of. Where such shares are subsequently sold or reissued, any consideration received, net of any directly attributable incremental transaction costs and the related income tax effects, is included in equity attributable to the Groups equity holders. q. Dividends Dividend distribution to the Companys shareholders is recognised as a liability in the Groups consolidated financial statements in the year in which the dividends are approved by the Companys shareholders. r. Consolidated statements of cash flows The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purposes of reporting consolidated cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts.

Ketika perusahaan dalam Grup membeli kembali sahamnya (saham tresuri), jumlah yang dibayarkan, termasuk tambahan biaya yang terkait secara langsung (neto terhadap pajak penghasilan), dikurangi dari ekuitas pemegang saham Grup sampai saham itu dibatalkan, diterbitkan kembali atau dijual. Ketika saham tersebut dijual atau diterbitkan kembali, pembayaran yang diterima, neto setelah dikurangi setiap tambahan biaya dan pajak penghasilan yang terkait secara langsung, dicatat sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham Grup. q. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada tahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. r. Laporan arus kas konsolidasian Laporan arus kas konsolidasian disajikan berdasarkan metode langsung dengan cara mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan pelaporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.

Halaman 17 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) Imbalan kerja (i)

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Employee benefits (i)

ACCOUNTING

s.

s.

Kewajiban imbalan pasca-kerja Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Grup harus menyediakan program pensiun dalam jumlah minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Kesepakatan Kerja Bersama (KKB), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti. Grup memberikan pensiun imbalan pasti sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan atau KKB. Besarnya provisi ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di necara konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aktiva program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun, apabila melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca, akan dibebankan sebagai biaya atau dikreditkan sebagai pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.

Post-retirement benefit obligations A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 or the Companys Collective Labor Agreement (the CLA), whichever is higher. Since the Labor Law or the CLA set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labor Law or the CLA represent defined benefit plans. The Group provides for a defined benefit pension in accordance with prevailing labor-related laws and regulations or the CLA. The provision is determined by annual actuarial calculations.

The liability recognised in the consolidated balance sheet in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality corporate bonds that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of the fair value of the programs assets at balance sheet date, are charged or credited to income over the average remaining service lives of the related employees.

Halaman 18 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) Imbalan kerja (lanjutan) (i)

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Employee benefits (continued) (i)

ACCOUNTING

s.

s.

Kewajiban imbalan pasca-kerja (lanjutan) Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.

Post-retirement benefit obligations (continued) Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting periode). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.

(ii)

Pesangon pemutusan kontrak kerja Pesangon pemutusan kontrak terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan.

(ii) Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employees employment is terminated before the normal retirement date. The Group recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.

t.

Manajemen risiko keuangan Aktivitas Grup menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk pengaruh perubahan nilai tukar mata uang asing dan tingkat bunga. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan ditujukan untuk mengurangi dampak yang tidak menguntungkan bagi kinerja keuangan Grup. (i) Risiko nilai tukar mata uang asing Sebagian besar pendapatan dan beban Grup terjadi dalam Dollar Amerika Serikat dan kelebihan dana umumnya dipertahankan dalam Dollar Amerika Serikat. Dengan demikian, kebutuhan untuk melakukan lindung nilai atas nilai wajar dari risiko nilai tukar mata uang asing dianggap tidak diperlukan. (ii) Risiko tingkat bunga Grup memiliki kewajiban sewa guna usaha pembiayaan dengan tingkat bunga variabel dan menggunakan swap tingkat suku bunga sebagai lindung nilai arus kas terhadap pembayaran bunga masa depan.

t.

Financial risk management The Groups activities expose it to a variety of financial risks, including the effects of changes in foreign currencies and interest rates. The Groups overall risk management programme seeks to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Group. (i) Foreign exchange risk Most of the Groups revenue is earned, and costs are incurred in US Dollars and surplus funds are generally held in US Dollars. As such, the establishment of a fair value hedge for foreign exchange risk is not considered necessary.

(ii) Interest rate risk The Group has finance lease obligations at variable interest rates and uses interest rate swaps as cash flow hedges of future interest payments.

Halaman 19 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

u.

Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui di neraca konsolidasian berdasarkan harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari obyek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif sebagai (1) instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aktiva atau kewajiban yang diakui atau terhadap komitmen teguh yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar), atau (2) instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas), atau (3) lindung nilai terhadap investasi bersih pada entitas asing, pada tanggal kontrak derivatif dilakukan. Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dan lindung nilai tersebut efektif, dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aktiva atau kewajiban yang dilindungi nilainya. Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari ekuitas, pada akun cadangan nilai wajar. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan ke laporan laba rugi konsolidasian dan diklasifikasikan sebagai pendapatan atau beban pada tahun yang sama dengan tahun ketika transaksi yang dilindungi nilainya mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasian. Lindung nilai investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri diperlakukan sama seperti pada lindung nilai arus kas. Keuntungan maupun kerugian instrumen lindung nilai yang terkait dengan porsi efektif lindung nilai tersebut diakui dalam ekuitas; keuntungan maupun kerugian yang berhubungan dengan porsi yang tidak efektif diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan maupun kerugian yang terakumulasi sebagai bagian dari ekuitas diakui pada laporan laba rugi konsolidasian ketika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepas. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian.

u.

Accounting for derivative financial instruments and hedging activities Derivative financial instruments are initially recognised in the consolidated balance sheet at cost and subsequently are remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss is dependent on the nature of the item being hedged.

The Group designates certain derivatives as either (1) a hedge of the fair value of a recognised asset or liability or of an unrecognised firm commitment (fair value hedge), or (2) a hedge of a forecasted transaction (cash flow hedge), or (3) a hedge of a net investment in a foreign entity, on the date a derivative contract is entered into.

Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges and that are highly effective, are recorded in the consolidated income statement, along with any changes in the fair value of the hedged asset or liability that is attributable to the hedged risk. Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges and that are highly effective, are recognised in equity, in the fair value reserve account. Amounts deferred in equity are subsequently released to the consolidated income statement and classified as revenue or expense in the same years during which the hedged forecasted transaction affects the consolidated income statement.

Hedges of net investments in foreign operations are accounted for similarly to cash flow hedges. Any gain or loss on the hedging instrument relating to the effective portion of the hedge is recognised in equity; the gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the consolidated income statement. Gains and losses accumulated in equity are included in the consolidated income statement when the foreign operation is disposed of.

Changes in the fair value of any derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognised immediately in the consolidated income statement.

Halaman 20 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

u.

Akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan) Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat transaksi yang dijanjikan atau yang diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Apabila transaksi yang dijanjikan atau yang diperkirakan terjadi tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang telah dicatat di bagian ekuitas langsung dialihkan ke laporan laba rugi konsolidasian. Pada awal terjadinya transaksi, Grup melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aktiva dan kewajiban tertentu atau dengan komitmen teguh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Grup juga melakukan dokumentasi atas penilaian mereka apakah derivatif yang digunakan pada transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas unsur yang dilindungi nilainya. Penilaian ini dilakukan baik pada permulaan lindung nilai maupun pada saat-saat berikutnya secara berkelanjutan.

u.

Accounting for derivative financial instruments and hedging activities (continued) When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the committed or forecasted transaction is ultimately recognised in the consolidated income statement. When a committed or forecasted transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the consolidated income statement.

At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Group also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.

v.

Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Nilai sebenarnya mungkin berbeda dengan nilai yang diestimasi.

v.

Use of estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting years. Actual values could differ from those estimates.

w. Informasi segmen Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aktiva dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Grup menggolongkan segmen usahanya ke dalam tiga segmen utama yaitu Rekayasa dan Konstruksi, Pertambangan serta Penyediaan Jasa (2005: dua segmen yaitu Rekayasa dan Konstruksi serta Pertambangan).

w. Segment information A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. The Group is organised into three principal business segments of Engineering and Construction, Mining and Services (2005: two segments of Engineering and Construction and Mining).

Halaman 21 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)

AKUNTANSI

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

w. Informasi segmen (lanjutan) Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan layanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyak dan gas (daratan dan lepas pantai), infrastruktur, industri dan manufaktur serta utilitas. Segmen ini juga termasuk penyediaan jasa tenaga kerja terlatih serta penyewaan alat berat dan peralatan. Segmen Pertambangan meliputi kontrak pertambangan secara menyeluruh mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran, peledakan, pengangkutan, penggalian, jasa penambangan dan kerja sama pertambangan. Segmen Jasa meliputi penyediaan fasilitas pangkalan logistik, jasa tenaga kerja ahli di bidang perancangan teknik rekayasa serta jasa pengolahan air bersih. 3. PERUBAHAN MATA UANG PELAPORAN Mulai 1 Januari 2006, Perusahaan mengubah mata uang pelaporannya dari Rupiah Indonesia menjadi Dollar AS untuk merefleksikan fakta bahwa arus kas Perusahaan terutama terjadi dalam Dollar AS, dan oleh karenanya mata uang fungsional Perusahaan adalah Dollar AS. Sebagai akibat dari perubahan ini, angka perbandingan untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 yang disajikan dalam Rupiah telah disajikan kembali dalam Dollar AS dengan dasar : Aktiva dan kewajiban moneter disajikan kembali dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca (US$1 = Rp 9.844). Ekuitas pemegang saham dan aktiva serta kewajiban non-moneter disajikan kembali ke dalam Dollar AS dengan menggunakan kurs historis. Pendapatan usaha dan beban telah disajikan kembali ke dalam Dollar AS dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi, dengan pengecualian beban penyusutan yang dijabarkan dengan kurs historis pada saat perolehan aktiva yang bersangkutan.

w. Segment information (continued) The Engineering and Construction segment provides a comprehensive range of multi-disciplinary engineering, procurement and construction services to the oil and gas (onshore and offshore), infrastructure, industrial and manufacturing and utilities sectors. The segment also includes supply of skilled trade personnel and equipment hire services. The Mining segment covers comprehensive contrac mining including overburden stripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mine service and mine partnering.

The Services segment covers supply base facilities, engineering design services and water treatment plant services.

3.

CHANGE IN REPORTING CURRENCY Commencing 1 January 2006, the Company changed its reporting currency from Indonesian Rupiah to US Dollars to reflect the fact that the Companys cash flows are predominantly US Dollar based, and therefore the Companys functional currency is the US Dollar. As a result of this change, comparative figures as presented in the Indonesian Rupiah financial statements for the year ended 31 December 2005 have been restated in US Dollars on the following basis: Monetary assets and liabilities were restated using the exchange rate prevailing at the balance sheet date (US$1 = Rp 9,844). Shareholders equity and non monetary assets and liabilities were restated into US Dollars at historical rates. Revenue and expenses were restated into US Dollars at the rates prevailing at the date of the transactions, with the exception of the depreciation of fixed assets which was translated at the historical rates at the date of acquisition of the related assets calculated based on the value of the fixed assets.

Halaman 22 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

4.

KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas yang dipegang sendiri dan yang ditempatkan pada pihak ketiga memiliki denominasi dalam mata uang berikut ini:
2006 US $'000 Kas US$ Rp Bank US$ - HSBC - ABN Amro AU$ - HSBC Rp - HSBC - Mandiri - ABN Amro - Lain-lain

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents on hand and held with third parties are denominated in the following currencies:
2005 *) Rp '000'000 Cash on hand US$ Rp Cash in Bank US$ HSBC ABN Amro AU$ HSBC Rp HSBC Mandiri ABN Amro Others -

2005 **) US $'000

16 30 46

16 32 48

153 317 470

1,732 50 55 622 1,589 38 95 4,181

1,934 25 78 67 527 6 49 2,686

19,038 247 772 654 5,192 63 484 26,450

Deposito Berjangka US$ - HSBC Rp - HSBC

10,100
-

5,500 300 5,800

54,142 2,953 57,095

Time deposits US$ HSBC Rp HSBC -

10,100

Jumlah

14,327

8,534

84,015

Total

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Deposito berjangka tersebut di atas memperoleh tingkat suku bunga rata-rata tahunan sebagai berikut (dalam %): 2006 - US$ - Rupiah 4.00 - 4.50 4.00 - 10.10

The above time deposits earned interest at average annual rates as follows (in %):

2005 1.20 - 3.50 1.50 - 7.85 US$ Rupiah -

Semua deposito berjangka tersebut di atas mempunyai masa jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tanggal neraca.

All of the above time deposits had a maturity date of three months or less at the balance sheet dates.

Halaman 23 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

5.

EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL

5.

AVAILABLE FOR SALE INVESTMENTS

2006 US $'000 Efek yang dapat dikonversi: Renison Consolidated Mines NL - 460.572 lembar - Maret 2007 - 8.000.000 lembar - October 2007 Saham biasa yang disetor penuh: Renison Consolidated Mines NL (8.000.000 lembar)

2005 **) US $'000

2005 *) Rp '000'000 Convertible notes: Renison Consolidated Mines NL 460,572 March 2007 notes 8,000,000 October 2007 notes Fully paid ordinary shares: Renison Consolidated Mines NL (8,000,000 shares)

725 1,388

725 -

7,137 -

725 2,838

725 1,450 1,244 2,694

7,137 14,274 12,242 26,516

keuntungan yang belum direalisasi - efek tersedia untuk dijual

828 3,666

unrealised holding gain available for sale investments -

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Pada tanggal 20 September 2005, Grup telah mengkonversi pinjaman tanpa jaminan sebesar AU$1 juta yang diberikan kepada Renison Consolidated Mines NL menjadi 400 ribu lembar efek yang dapat dikonversi dengan harga AU$2,50 per lembar. Pada saat yang sama, Grup juga membeli 8 juta lembar saham biasa Renison dengan harga AU$0,125 per lembar. Pada tanggal 29 September 2006, Grup membeli 8 juta lembar efek yang dapat dikonversi dan memiliki tanggal jatuh tempo penebusannya pada 1 Oktober 2007 dari Renison Consolidated Mines NL dengan total biaya perolehan AU$1.760.000. Efek tersebut dapat dikonversikan dengan harga AU$0,22 pada tingkat suku bunga tahunan sebesar 10%. Pembayaran dilakukan secara tunai sebesar AU$ 1.500.000, sedangkan sebesar AU$ 260.000 dilakukan dengan mengkonversi sejumlah hutang dari Toms Gully Mining Pty. Ltd. Bunga yang diperoleh dari efek yang dapat dikonversi diinvestasikan kembali kedalam efek tersebut. Investasi tersebut perusahaan, PTPI. diatas dilakukan oleh anak

On 20 September 2005, the Group converted an unsecured loan to Renison Consolidated Mines NL of AU$1 million into 400,000 convertible notes at an issue price of AU$2.50 per note. At the same time, the Group also subscribed for eight million of Renisons ordinary shares at AU$0.125 per share.

On 29 September 2006 the Group subscribed to 8 million Convertible Notes with a redemption date of 1 October 2007 issued by Renison Consolidated Mines NL at a cost of AU$1,760,000. The notes are convertible at AU$0.22 with an annual interest rate of 10%. The transaction was settled by payment of cash amounting to AU$1,500,000, and AU$ 260,000 was settled by conversion of an amount payable by Toms Gully Mining Pty. Ltd.

Interest earned from convertible notes has been reinvested into the securities. The above investments were made through the Companys subsidiary, PTPI.

Halaman 24 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

6.

PIUTANG USAHA Piutang usaha termasuk pendapatan yang belum ditagih terdiri dari piutang sebagai berikut:
2006 US $'000 Pihak ketiga: - US$ - Rupiah Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih 36,413 1,399 37,812 (515) 37,297 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: - AU$ - US$

6.

TRADE RECEIVABLES Trade receivables, which include income earned not yet billed, comprise the following:
2005 *) Rp '000'000 335,070 17,523 352,593 (934) 351,659 Third parties: US$ Rupiah Less: Allowance for doubtful accounts

2005 **) US $'000 34,038 1,780 35,818 (95) 35,723

1,005 1,035 2,040 39,337

160 160 35,883

1,578 1,578 353,237

Related parties: AU$ US$ -

Penyisihan piutang tidak tertagihpada awal tahun Penambahan/(pembatalan) penyisihan piutang tidak tertagih Perubahan selisih kurs

95 420 515

845 (750) 95

7,829 (7,050) 155 934

Allowance for doubtful accountsat the beginning of the year Allowance for/(reversal of) provision for doubtful accounts Foreign exchange translation

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Analisis piutang berdasarkan adalah sebagai berikut:

pelanggan

utama

Analysis of receivables based on major customers is as follows:

Halaman 25 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

6.

PIUTANG USAHA (lanjutan)


2006 US $'000 Pihak Ketiga : PT Gunungbayan Pratamacoal Total E&P Indonesie BP West Java Ltd Halliburton Indonesia PT Indoturbine PT Sanga Coal PT Cibaliung Sumber Daya Eni Bukat Limited Chevron Indonesia Company (sebelumnya Unocal Indonesia Company) Chevron Makassar Ltd (sebelumnya Unocal Makassar Ltd) PT Bukit Baiduri Energy PT M.I. Indonesia PT Dharma Henwa PT Mitra Internusa Persada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd PT Kaltim Prima Coal PT Freeport Indonesia Lain-lain (kurang dari 400) 15,464 3,609 3,288 2,732 2,621 2,418 1,795 1,415

6.
2005 **) US $'000

TRADE RECEIVABLES (continued)


2005 *) Rp '000'000 133,459 12,010 5,792 Third Parties : PT Gunungbayan Pratamacoal Total E&P Indonesie BP West Java Ltd Halliburton Indonesia PT Indoturbine PT Sanga Coal PT Cibaliung Sumber Daya Eni Bukat Limited Chevron Indonesia Company (formerly Unocal Indonesia Company) Chevron Makassar Ltd (formerly Unocal Makassar Ltd) PT Bukit Baiduri Energy PT M.I. Indonesia PT Dharma Henwa PT Mitra Internusa Persada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd PT Kaltim Prima Coal PT Freeport Indonesia Others (below 400)

13,557 1,220 588 -

912 674 581 519 514 481 789 37,812

451 1,718 4,745 1,754 3,159 1,565 1,425 4,024 1,612 35,818 (95) 35,723

4,437 16,914 46,710 17,268 31,102 15,401 14,024 39,608 15,868 352,593 (934) 351,659

Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih

(515) 37,297

Less: Allowance for doubtful accounts

Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa : Tom's Gully Mining Pty Ltd PT Petrosea Barclay Mowlem Indonesia JO PT Petrosea Calibre - Roberts & Schaefer JO

Related Parties : 1,005 525 510 2,040 39,337 160 160 35,883 1,578 1,578 353,237 Tom's Gully Mining Pty Ltd PT Petrosea - Barclay Mowlem Indonesia JO PT Petrosea Calibre Roberts & Schaefer JO

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2006 US $'000 Lancar dan lewat jatuh tempo < 30 hari Lewat jatuh tempo 30-60 hari Lewat jatuh tempo 60-90 hari Lewat jatuh tempo > 90 hari 27,400 5,661 1,786 5,005 39,852 Dikurangi : Penyisihan piutang tidak tertagih (515) 39,337

Aging analysis of trade receivables is as follows: 2005 **) US $'000 28,610 5,067 1,363 938 35,978 (95) 35,883 2005 *) Rp '000'000 281,638 49,888 13,414 9,231 354,171 (934) 353,237 Less : Allowance for doubtful accounts Current and overdue < 30 days Overdue 30-60 days Overdue 60-90 days Overdue > 90 days

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 26 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

6.

PIUTANG USAHA (lanjutan) Selama tahun berjalan terdapat penambahan penyisihan piutang tidak tertagih sebesar 420 (2005 pemulihan sebesar 750). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut di atas memadai untuk menutup kemungkinan rugi yang timbul atas tidak tertagihnya piutang usaha.

6.

TRADE RECEIVABLES (continued) There was a movement in the allowance for doubtful accounts during the year of 420 (2005 - reversal of 750). Management is of the opinion that the allowance for doubtful accounts is sufficient to cover potential losses arising from the non-collection of trade receivables.

7.

PIUTANG LAIN-LAIN
2006 US $'000 Pihak ketiga: Uang retensi dari : - BP West Java Ltd - Chevron Makassar Limited (sebelumnya Unocal Makassar Ltd) Beban yang dapat ditagih Klaim asuransi karyawan

7.
2005 **)

OTHER RECEIVABLES
2005 *) Rp '000'000 Third parties: Retention money due from : BP West Java Ltd Chevron Makassar Limited (formerly Unocal Makassar Ltd) Recoverable expenses Staff insurance claims

US $'000

2,561

25,214

49 18 67

1,176 338 8 4,083

11,575 3,328 74 40,191

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang tidak tertagih.

Management is of the opinion that other receivables are collectible in full, and therefore an allowance for doubtful receivables is not required.

8.

PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari suku cadang dan bahan pembantu yang ada di gudang dan dalam perjalanan setelah dikurangi dengan penyisihan persediaan usang sebesar 1.872 (2005 1.802). Manajemen yakin bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang. Persediaan telah diasuransikan secara all risk sejumlah 2.410 pada akhir tahun. Menurut pendapat manajemen, jumlah pertanggungan ini telah memadai.

8.

INVENTORIES Inventories represent spare parts and supplies on hand and in transit net of a provision for obsolescence of 1,872 (2005 1,802).

Management believes that the provision for obsolescence is adequate to cover possible losses for obsolete stock. An all risks insurance policy is held in respect of inventories for an amount equivalent to 2,410 at year end. In the opinion of the management, this provides adequate insurance cover.

Halaman 27 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

9.

BEBAN DIBAYAR DI MUKA


2006 US $'000 Sewa dibayar di muka Asuransi dibayar di muka Biaya sekolah anak karyawan Lain-lain 405 28 63 19 515

9.
2005 **) US $'000

PREPAYMENTS
2005 *) Rp '000'000 4,318 227 1,101 678 6,324 Prepaid rental Prepaid insurance Schooling fees for employee's dependents Other

439 23 112 69 643

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI


2006 US $'000 PT Santan Batubara persentase kepemilikan 50% Harga perolehan - awal Penyisihan (lihat catatan di bawah) Nilai tercatat - akhir tahun PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri - persentase kepemilikan 47% Nilai tercatat - awal tahun Penyesuaian nilai perolehan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi - tahun berjalan Nilai tercatat - akhir tahun Toms Gully Mining Pty. Ltd. persentase kepemilikan 50% Nilai tercatat - awal tahun Harga perolehan Nilai tercatat - akhir tahun

10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES


2005 **) US $'000 2005 *) Rp '000'000 PT Santan Batubara percentage of ownership 50% Costs - beginning Provision (see note below) Carrying amount - end of year PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri - percentage of ownership 47 % Carrying amount - beginning Adjustment of cost Share of associates net income - current year Carrying amount - end of year Toms Gully Mining Pty. Ltd. percentage of ownership 50% Carrying amount - beginning Acquisition costs Carrying amount - end of year

100 (100) -

100 (100) -

1,000 (1,000) -

234 (78) 6 162

151 (25) 108 234

1,358 (230) 967 2,095

162

234

2,095

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Pada tahun 1998, Grup telah membeli 50% kepemilikan atas PT Santan Batubara, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pengolahan dan penjualan batubara, dengan harga perolehan sebesar 100. PT Santan Batubara berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2006, PT Santan Batubara berada dalam tahap konstruksi. Sebagai akibat kerugian yang terjadi pada PT Santan Batubara, nilai tercatat investasi tersebut adalah nihil (2005 - nihil).

In 1998, the Group purchased a 50% interest in PT Santan Batubara, a company engaged in exploring, mining, treating and selling coal at a cost of 100. PT Santan Batubara is domiciled in Jakarta. As at 31 December 2006, PT Santan Batubara is engaged in the construction phase of its activities. As a result of losses incurred by PT Santan Batubara, the carrying value of this investment is nil (2005 - nil).

Halaman 28 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) Sejak tahun 2004 Grup mempunyai 47% kepemilikan atas PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air bersih. PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri berkedudukan di Tangerang. Pada tahun 2005, Grup memperoleh 50% kepemilikan atas Toms Gully Mining Pty. Ltd., sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan dengan harga perolehan AU$1. Toms Gully Mining Pty. Ltd. berkedudukan di Australia.

10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued) Since 2004 the Group has held a 47% interest in PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, a company engaged in the water treatment industry. PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri is domiciled in Tangerang.

In 2005, the Group acquired a 50% interest in Toms Gully Mining Pty. Ltd., a company engaged in mining services in Australia, at an acquisition cost of AU$1. Toms Gully Mining Pty. Ltd. is domiciled in Australia.

11. KERJA SAMA OPERASI

11. JOINT OPERATIONS


Pendapatan bagian Perusahaan/ Companys profit sharing Bagian Perusahaan dari hasil kerja sama operasi/ Company's share in results of joint operations 2006 2005 **) 2005 *) US $'000 US $'000 Rp '000'000 3,255 188 80 53 1,328

Proyek kerja sama / Joint Operation

Pola bagi hasil/ Method of sharing result

Masa kerja sama/ Duration

Petrosea Clough PT Petrosea - Calibre - Roberts & Schaefer JO PT Petrosea Barclay Mowlem Indonesia JO

Bagi hasil/ Profit sharing Bagi hasil/ Profit sharing Bagi hasil/ Profit sharing

50% 33.3% 50%

Masih berjalan/ Ongoing Masih berjalan/ Ongoing Masih berjalan/ Ongoing

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Pada tahun 2006, Grup membentuk dua perjanjian kerjasama operasi yang baru dengan PT Robert Schaefer Soros Indonesia dan Calibre Projects Pty. Ltd (PCRS JO) dengan persentase kepemilikan Grup sebesar 33,3% dan dengan PT Barclay Mowlem Indonesia (PBMI JO) dengan persentase kepemilikan Grup sebesar 50%.

In 2006, the Group entered into two new joint operation agreements with PT Robert Schaefer Soros Indonesia and Calibre Projects Pty. Ltd (PCRS JO) with the Groups percentage of ownership being 33.3% and with PT Barclay Mowlem Indonesia (PBMI JO) with the Groups percentage of ownership being 50%.

Masing-masing partisipan akan membagi hak, keuntungan, hutang, kewajiban, risiko, beban, laba atau rugi bersih sesuai dengan proporsi bagi pendapatan masing-masing partisipan, tergantung perubahan proporsi bagi pendapatan yang dibuat dalam perjanjian kerjasama operasi.

Each participant shall share the rights, benefits, liabilities, obligations, risk, expenses, net profit or net loss in proportion to their respective participating interest, subject to any subsequent change of the share of profit made pursuant to the joint operation agreement.

Halaman 29 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

12. AKTIVA TETAP


Saldo 1 Januari 2006/ Balance at 1 January 2006 US $'000 Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan 840 83,354 1,168 875 49 2,410 Penambahan/ Additions US $'000

12. FIXED ASSETS


Saldo 31 Desember 2006/ Pemindahan/ Transfers US $'000 Penghapusan/ Disposals US $'000 Balance at 31 December 2006 US $'000 Cost Direct ownership 2,410 Land -

Buildings and 924 improvements

Plant, equipment 4,313 (13,173) 75,662 and vehicles Furniture and 840 fittings

87,479 Aktiva dalam penyelesaian 1,322

1,217

4,313

(13,173)

79,836

11,314

(4,313)

8,323

Rebuilds in progress

88,801 Aktiva sewa guna usaha Alat berat, peralatan dan kendaraan 14,285

12,531

(13,173)

88,159 Fixed assets under finance leases

Plant, equipment 4,050 18,335 and vehicles

103,086 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan 725 64,053 728

16,581

(13,173)

106,494 Accumulated depreciation Direct ownership

Buildings and 46 774 improvements

Plant, equipment 5,243 (12,148) 57,148 and vehicles Furniture and 30 755 fittings

65,506 Aktiva sewa guna usaha Alat berat, peralatan dan kendaraan 1,058

5,319

(12,148)

58,677 Fixed assets under finance leases

Plant, equipment 3,085 4,143 and vehicles

66,564 Nilai buku bersih 36,522

8,404

(12,148)

62,820 43,674 Net book value

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 30 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

12. AKTIVA TETAP (lanjutan)


Saldo 1 Januari 2005 / Balance at 1 January 2005 US $'000 Rp '000'000
Harga perolehan Pemilikan Langsung - Tanah - Gedung dan perbaikan gedung - Alat berat, peralatan dan kendaraan - Perabotan dan perlengkapan

12. FIXED ASSETS (continued)


Saldo 31 Desember 2005 / Balance at 31 December 2005 US $'000 Rp '000'000
Cost Direct Ownership Land Buildings and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fittings

Penambahan/ Addition US $'000 Rp '000'000

Pemindahan / Transfers US $'000 Rp '000'000

Penghapusan / Disposals US $'000 Rp '000'000

2,410

10,900

2,410

10,900

875

4,064

875

4,064

79,632 708 83,625

537,921 3,663 556,548 10,352 566,900

304 132 436 9,630 10,066

2,689 1,243 3,932 90,666 94,598

9,485 9,485 (9,485) -

91,672 91,672 (91,672) -

(6,067) (6,067) (6,067)

(30,409) (30,409) (30,409)

83,354 840 87,479 1,322 88,801

601,873 4,906 621,743 9,346 631,089

- Aktiva dalam penyelesaian

1,177 84,802

Rebuilds in progress -

Aktiva sewa guna usaha - Alat berat, peralatan dan kendaraan

Fixed assets under finance leases Plant, equipment and vehicles

84,802

566,900

14,285 24,351

138,658 233,256

(6,067)

(30,409)

14,285 103,086

138,658 769,747

Akumulasi penyusutan Pemilikan Langsung - Gedung dan perbaikan gedung - Alat berat, peralatan dan kendaraan - Perabotan dan perlengkapan

Accumulated depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fittings

683

2,432

45

381

728

2,813

63,439 708 64,830

406,844 3,663 412,939

6,203 17 6,265

51,228 156 51,765

(5,589) (5,589)

(27,203) (27,203)

64,053 725 65,506

430,869 3,819 437,501

Aktiva sewa guna usaha - Alat berat, peralatan dan kendaraan

64,830

412,939
153,961

1,058 7,323

10,082 61,847 (5,589) (27,203) -

1,058 66,564
36,522

10,082 447,583
322,164

Fixed assets under finance leases Plant, equipment and vehicles

Nilai buku bersih

19,972

Net book value

*)
**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in MillionRupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 31 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

12. AKTIVA TETAP ( lanjutan )

12. FIXED ASSETS ( continued )

Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan dan penghapusan aktiva dengan rincian sebagai berikut:
2006 Penghapusan/ Write-off US $'000 -

Disposal of fixed assets comprises sales and assets written-off as follows:


2005 *) Penghapusan/ Write-off Rp '000'000 -

Penjualan/ Sales US $'000 Harga jual Nilai buku


Keuntungan

Jumlah/ Total US $'000 2,205 (1,025)


1,180

Penjualan/ Sales US $'000 909 (478)


431

2005 **) Penghapusan/ Write-off US $'000 -

Jumlah/ Total US $'000 909 (478)


431

Penjualan/ Sales Rp '000'000 9,209 (3,206)


6,003

Jumlah/ Total Rp '000'000 9,209 (3,206)


6,003

2,205 (1,025)
1,180

Sale price Net book value


Gain

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Grup memiliki beberapa bidang tanah dengan nilai tercatat sebesar 2.312 yang dibeli untuk memenuhi kebutuhan pengembangan di masa yang akan datang. Grup memiliki beberapa bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang mempunyai sisa masa manfaat antara 15 dan 22 tahun. Manajemen yakin bahwa hak tersebut akan diperbaharui sebelum habis masa berlakunya. Aktiva tetap tersebut di atas termasuk aktiva yang telah habis disusutkan tetapi masih tetap digunakan dengan harga perolehan sebesar 5.696 (2005 12.078). Grup mengambil kebijaksanaan asuransi all risk untuk aktiva tetapnya, termasuk alat yang disewa, yang berupa gedung dan alat-alat berat, marine hull dan kendaraan dengan nilai pertanggungan setara dengan 72.401. Menurut pendapat manajemen, jumlah pertanggungan ini telah memadai.

The Group owns various parcels of land carried in the books at 2,312 which have been acquired to cater for future expansion. The Group has various parcels of land with Hak Guna Bangunan titles which have remaining useful lives of between 15 and 22 years. Management believes that these will be renewed prior to their expiration dates. The above fixed assets include assets costing 5,696 (2005 12,078) which are fully depreciated but are still in use.

The Groups fixed assets, including hired equipment, in the form of property and equipment, marine hull and motor vehicles are covered by all risks insurance under an insured value equivalent to 72,401. In the opinion of the management, this provides adequate insurance cover.

Halaman 32 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

13. HUTANG USAHA


2006 US $'000 Pihak ketiga: - US$ - Rupiah 16,453 833 17,286

13. TRADE PAYABLES


2005 **) US $'000 19,616 202 19,818 2005 *) Rp '000'000 193,097 1,991 195,088 Third parties: US$ Rupiah -

Hutang usaha timbul akibat dari pembelian barangbarang dan jasa. Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
2006 US $'000 Lancar dan lewat jatuh tempo < 30 hari Lewat jatuh tempo 30-60 hari Lewat jatuh tempo 60-90 hari Lewat jatuh tempo > 90 hari 10,744 5,715 774 53 17,286

The trade payables arose from the purchase of goods and services. Aging analysis of trade payables is as follows:
2005 **) US $'000 15,032 3,778 506 502 19,818 2005 *) Rp '000'000 147,977 37,191 4,983 4,937 195,088 Current and overdue < 30 days Overdue 30-60 days Overdue 60-90 days Overdue > 90 days

Tidak ada pemasok individual yang saldonya lebih besar dari 10% dari jumlah saldo hutang usaha.

There are no individual vendor balances which constitute more than 10% of the total payables balance. 14. OTHER PAYABLES

14. HUTANG LAIN-LAIN


2006

2005 **) US $'000 441 371 52 52 916

2005 *) Rp '000'000 4,345 3,657 514 500 9,016 Value added tax collector Retention payable Advances and deposits from third parties Others

US $'000
Pajak pertambahan nilai wajib pungut Hutang retensi Uang muka dan jaminan dari pihak ketiga Lain-lain 626 3 2 72 703
*) Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

**)

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

15. DIVIDEN Dividen final untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 100 (nilai penuh) per saham yang beredar dengan total nilai 1,091 telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di tahun 2005. Dividen ini adalah sebagai tambahan dividen interim yang telah dibayarkan pada bulan Oktober 2004 sebesar Rp 360 (nilai penuh) per saham. Dividen final tersebut telah dibayarkan pada tanggal 22 Juli 2005.

15. DIVIDENDS The final dividend for the year ended 31 December 2004 was Rp 100 (full amount) per outstanding share, with a total value of 1,091 which was approved at the Annual General Meeting of Shareholders in 2005. This dividend was in addition to the special interim dividend paid in October 2004 of Rp 360 (full amount) per share. The final dividend was paid on 22 July 2005.

Halaman 33 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

15. DIVIDEN (lanjutan) Rapat Dewan Direksi Perusahaan tanggal 10 Oktober 2005 telah menyetujui untuk membagikan dividen interim untuk hasil tengah tahunan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp 300 (nilai penuh) per saham yang beredar dengan total nilai 3.018. Dividen interim ini telah dibayarkan pada bulan Desember 2005.

15. DIVIDENDS (continued) The Board of Directors of the Company in their meeting held on 10 October 2005, declared an interim dividend in respect of the operating result for the half year ended 30 June 2005 amounting to Rp 300 (full amount) per outstanding share totalling 3,018. The interim dividend was paid in December 2005.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 7 Juni 2006, dividen interim yang dibayarkan pada Desember 2005 telah disetujui sebagai dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2005.

At the Annual General meeting held on 7 June 2006, the interim dividend which had been paid in December 2005 was approved as the final dividend for the year ended 31 December 2005.

16. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada dasarnya dilakukan sesuai dengan syarat-syarat komersial yang lazim. Grup mempunyai transaksi dengan pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: a. Clough Group Grup memperoleh jasa teknik, keagenan, dan pengadaan dari perusahaan yang tergabung dalam Clough Group. Jumlah jasa ini lebih kurang sebesar 9,53% (2005 5,57%) dari jumlah biaya. Transaksi utama dengan afiliasi Clough Group terdiri dari: 1. Imbalan jasa bantuan teknik sebesar 2.681 (2005 2.476) dibayarkan oleh Grup kepada Clough Engineering Limited, Perth, Australia Barat sesuai dengan Perjanjian Pemberian Jasa Teknik yang telah disepakati. Premi asuransi sebesar 1.481 (2005 1.319) dibayarkan oleh Grup kepada Clough Engineering Limited, Perth, Australia Barat. Biaya yang terkait dengan pemakaian bahan, jasa pengadaan dan penggantian atas beban yang dibayar untuk Grup oleh perusahaan afiliasi lain yang tergabung dalam Clough Group sejumlah 5.142 (2005 3.133).

16. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Transactions with related parties are conducted on normal commercial terms.

typically

The Group has transactions with certain parties which are related to the Group as follows:

a.

Clough Group The Group received technical support, agency and procurement services from other members of the Clough Group. These services amounted to approximately 9.53% (2005 5.57%) of total costs. The major transactions with Clough Group affiliates consist of: 1. Technical service support fees of 2,681 (2005 2,476) were paid by the Group to Clough Engineering Limited, Perth, Western Australia in accordance with the Technical Service Agreement. Insurance premiums of 1,481 (2005 1,319) were paid by the Group to Clough Engineering Limited, Perth, Western Australia. Charges relating to material usage, procurement services and other reimbursement of costs paid on behalf of the Group by Clough Group entities of 5,142 (2005 3,133).

2.

2.

3.

3.

Halaman 34 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

16. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Clough Group (lanjutan) Grup membebankan Kerja Sama Operasi Petrosea Clough biaya-biaya yang berhubungan dengan jasa teknik, pemakaian bahan, jasa pengadaan dan penggantian atas beban lain-lain sejumlah 1.598 (2005: 2.766) atau 1,64% (2005: 2,19%) dari jumlah biaya. b. Karyawan Karyawan Grup secara rutin menerima uang muka dan pinjaman dari Grup. Piutang karyawan ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji dan upah. c. Perusahaan asosiasi Grup mempunyai uang muka kepada perusahaan asosiasi PT Santan Batubara dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri sebesar 1.714 (2005 1.210). Uang muka kepada PT Santan Batubara sebesar 1.210 (2005 1.210) digunakan untuk membiayai eksplorasi sumber daya mineral. Uang muka ini akan diperoleh kembali dengan persyaratan suksesnya identifikasi, pengembangan, dan eksploitasi tambang batubara. Seluruh jumlah tersebut telah diprovisikan sampai identifikasi dan pengembangan tambang batubara berjalan secara komersial (lihat Catatan 16e). d. Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi Para Komisaris dan Direksi dibayar untuk jasanya kepada Grup sebagai berikut:
2006 US $'000 Komisaris Direksi 375 300 675 Sebagai persentase terhadap total biaya karyawan 3.41%

16. TRANSACTIONS (continued) a.

WITH

RELATED

PARTIES

Clough Group (continued) The Group charged the Petrosea Clough Joint Operation costs relating to technical support, material usage, procurement services and other reimburseable costs amounting to 1,598 (2005: 2,766) or 1.64% (2005: 2.19%) of total costs.

b.

Employees Employees of the Group routinely receive advances and loans from the Group. These employee receivables are repaid out of the employees salaries and wages.

c.

Associated companies The Group has made advances to associated companies, PT Santan Batubara and PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri totalling 1,714 (2005 1,210). The advance to PT Santan Batubara of 1,210 (2005 1,210) is used to fund exploration for mineral resources. Recoverability of this advance is contingent upon the successful identification, development, and exploitation of coal deposits. Full provision is made against the advance until the identification and development of commercially viable coal deposits occurs (refer to Note 16e).

d.

Commissioners and Directors remuneration Commissioners and Directors are remunerated for services to the Group as follows:

2005 **) US $'000 416 290 706 3.59%

2005 *) Rp '000'000 4,004 2,774 6,778 3.59% As a percentage of total employee costs Commissioners Directors

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkan tambahan kenikmatan lainnya, seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.

Some Commissioners and Directors are entitled to other benefits, such as housing and the use of the Groups vehicles which are not included in the above remuneration.

Halaman 35 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

16. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) e. Ringkasan saldo hubungan istimewa pihak yang mempunyai

16. TRANSACTIONS (continued) e.

WITH

RELATED

PARTIES

Summary of intercompany balances Presented below are receivables from and payables to related parties.

Berikut ini adalah piutang dan hutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
2006 US $'000 Piutang Karyawan PT Clough Clough Engineering and Integrated Solutions Pty. Ltd. Clough Java Offshore Pte. Ltd. Clough Thailand Clough Engineering Limited Clough Projects International Pty Ltd Lain-lain Uang muka pada perusahaan asosiasi: PT Santan Batubara PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri Dikurangi: Penyisihan (lihat Catatan 16c) 164 1,526 164 5 1,020 54 129

2005 **) US $'000 195 1,940 30 479 20 -

2005 *) Rp '000'000 1,916 19,090 300 4,716 192 Receivables Employees PT Clough Clough Engineering and Integrated Solutions Pty. Ltd. Clough Java Offshore Pte. Ltd. Clough Thailand Clough Engineering Limited Clough Projects International Pty Ltd Others

1,210 504 (1,210) 3,566

1,210 (1,210) 2,664 2.43%

11,912 (11,912) 26,214 2.51%

Advances to associates: PT Santan Batubara PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri Less: Provision (see Note 16c)

Sebagai persentase terhadap total aktiva Hutang Hutang usaha: Asia Offshore Services Pte. Ltd., Singapura Clough Petrosea Pte. Ltd., Singapura Clough Projects Pty. Ltd., Lain-lain

2.97%

As a percentage of total assets Payables Trade payable: Asia Offshore Services Pte. Ltd., Singapore Clough Petrosea Pte. Ltd., Singapore Clough Projects Pty. Ltd., Others

408 1,632 149 2,189

154 136 358 9 657

1,520 1,335 3,527 85 6,467

Hutang sewa guna usaha pembiayaan: Clough Projects Pty. Ltd.,

703 2,892

731 1,388 3.51%

7,197 13,664 3.51%

Finance lease payables: Clough Projects Pty. Ltd.,

Sebagai persentase terhadap total kewajiban

6.41%

As a percentage of total liabilities

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 36 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

17. SEWA GUNA USAHA PEMBIAYAAN Kewajiban yang berasal dari transaksi sewa guna usaha pembiayaan terhutang kepada PT Caterpillar Finance Indonesia, PT Orix Indonesia Finance dan Clough Projects Pty. Ltd. sebagai berikut :

17. FINANCE LEASES Obligations under finance leases are due to PT Caterpillar Finance Indonesia, PT Orix Indonesia Finance and Clough Projects Pty. Ltd. as follows :

2006 US $'000 PT Caterpillar Finance Indonesia PT Orix Indonesia Finance Clough Projects Pty. Ltd. 9,236 4,415 703 14,354

2005 **) US $'000 10,828 1,962 731 13,521

2005 *) Rp '000'000 106,588 19,315 7,197 133,100 PT Caterpillar Finance Indonesia PT Orix Indonesia Finance Clough Projects Pty. Ltd.

Analisis umur kewajiban sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

guna

usaha

Aging analysis of finance leases is as follows:

2006 US $'000 Kurang dari 1 tahun Antara 1- 2 tahun Antara 3 - 5 tahun 5,060 4,716 7,291 17,067 Dikurangi: Beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai tunai sewa guna usaha yang belum jatuh tempo Dikurangi: Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang

2005 **) US $'000 3,926 3,709 8,663 16,298

2005 *) Rp '000'000 38,645 36,516 85,279 160,440 Less: Payable within 1 year Payable within 1 - 2 years Payable within 3 - 5 years

(2,713) 14,354 (3,857) 10,497

(2,777) 13,521 (2,892) 10,629

(27,340) 133,100 (28,473) 104,627

Future finance charges Present value of finance leases Less: Current portion Non-current portion

Tidak ada jaminan yang diberikan sehubungan dengan sewa guna usaha ini. (Mengacu ke Catatan 28d)

There is no collateral given in respect of the leases. (Refer to Note 28d)

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 37 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

18. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Kewajiban imbalan pasca kerja diakui di neraca konsolidasian berdasarkan perhitungan terakhir PT Rileos Pratama, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 16 Januari 2007, dan disesuaikan dengan transaksi tahun berjalan sebagai berikut:
2006 US $'000 Imbalan pasca-kerja dan penghentian kontrak kerja Cuti berimbalan jangka panjang 1,056 510 1,566 Dikurangi: Imbalan penghentian kontrak kerja - jangka pendek Bagian jangka panjang

18. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS The employee benefit obligations are recognised in the consolidated balance sheet based on the latest calculation performed by PT Rileos Pratama, an independent actuary in its report dated 16 January 2007, reflecting transactions in the current year, as follows:
2005 *) Rp '000'000 12,984 4,178 17,162 Less: Termination benefits current portion Long-term portion Post-retirement and termination benefits Long service leave

2005 **) US $'000 1,319 424 1,743

1,566

(456) 1,287

(4,488) 12,674

Imbalan pasca-kerja dan penghentian kontrak kerja

Post-retirement and termination benefits

Jumlah yang diakui di ditentukan sebagai berikut:

neraca

konsolidasian

The amounts recognized in the consolidated balance sheet are determined as follows:
2005 *) Rp '000'000 19,319 (6,531) 196 12,984 Present value of unfunded defined benefit obligation Unrecognized past service cost Unrecognised actuarial (losses)/gains

2006 US $'000 Nilai kini dari kewajiban yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui (Kerugian)/keuntungan aktuarial yang belum diakui 2,188 (668) (464) 1,056

2005 **) US $'000 1,963 (663) 19 1,319

Mutasi saldo kewajiban yang diakui di dalam neraca konsolidasian adalah:


2006 US $'000 Saldo pada awal tahun Tambahan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Saldo pada akhir tahun 1,319 1,159 (1,422) 1,056

Movement in the liability consolidated balance sheet:


2005 *) Rp '000'000 9,906 12,714 (9,636) 12,984

recognized

in

the

2005 **) US $'000 1,069 1,243 (993) 1,319

Balance at the beginning of the year Additions during the year Payments during the year Balance at the end of the year

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 38 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

18. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)

18. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS (continued)

Jumlah yang diakui di laporan konsolidasian adalah sebagai berikut:

laba

rugi

The amounts recognized in the consolidated income statement are as follows:


2005 *) Rp '000'000 3,738 1,044 2,508 616 4,808 12,714 Current service cost Interest cost Recognition of past service costs immediately Amortization of unrecognized past service costs Termination benefits Total expenses included in staff costs

2006 US $'000 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu yang langsung diakui Amortisasi biaya jasa lalu yang tidak diakui Imbalan penghentian kontrak kerja Jumlah biaya yang disajikan sebagai bagian biaya karyawan 372 139 159 70 419 1,159

2005 **) US $'000 331 106 255 63 488 1,243

Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen yang berkompeten, adalah sebagai berikut:
2006 Tingkat diskonto Proyeksi tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri sukarela sampai dengan usia 40 Tingkat cacat dari tabel mortalitas Usia pensiun dini Usia pensiun 11% 8% 7% 10% 45 55

The principal actuarial assumptions used by the independent qualified actuary were as follows:

2005 12% 8% 7% 10% 45 55 Discount rate Salary increment projection rate Voluntary resignation rate up to age 40 Disability rate from mortality table Early retirement age Retirement age

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

19. MODAL SAHAM, AGIO SAHAM DAN CADANGAN WAJIB a. Modal dasar saham 410.400.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham (nilai penuh).

19. SHARE CAPITAL, SHARE PREMIUM AND STATUTORY RESERVE a. Authorised share capital 410,400,000 shares with par value of Rp 500 per share (full amount).

Halaman 39 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM, AGIO SAHAM DAN CADANGAN WAJIB (lanjutan) b. Modal yang ditempatkan dan disetor penuh 102.600.000 lembar saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh terdiri dari:
2006 Jumlah saham/ Number of Shares

19. SHARE CAPITAL, SHARE PREMIUM AND STATUTORY RESERVE (continued) b. Issued and paid up capital 102,600,000 consisting of:
2005 **)

fully

paid
2005 *)

up

common

shares

Nilai/ Par Value US $'000

Jumlah saham/ Number of Shares

Nilai/ Par Value US $'000

Jumlah saham/ Number of Shares

Nilai/ Par Value Rp '000'000 Listed shares on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock

Saham-saham yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) Saham yang terdaftar pada BEJ tetapi tidak terdaftar pada BES (saham yang dimiliki oleh Clough International Singapore Pte. Ltd.) Modal yang ditempatkan dan disetor penuh 34,200,000 11,338 34,200,000 11,338 34,200,000 17,100 68,400,000 22,677 68,400,000 22,677 68,400,000 34,200

Exchange (SSX)

Listed on JSX but unlisted on SSX (shares owned by Clough International Singapore Pte. Ltd.) Issued and paid up capital

102,600,000

34,015

102,600,000

34,015

102,600,000

51,300

Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 Jumlah saham/ Number of Shares Clough International Singapore Pte. Ltd. Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo (Presiden Komisaris) Hendrick U. Ibrahim (Direktur) Publik (kepemilikan di bawah 5%) Saham yang diperoleh kembali 1,739,500 102,600,000 1.70 100.00 37,600 20,743,680 0.04 20.21 153,520 0.15 79,925,700 77.90

The composition of the Companys shareholders as at 31 December 2006 and 2005 is as follows:
2005 Jumlah saham/ Number of shares

% Clough International

81,425,700

79.36

Singapore Pte. Ltd. Drs. Haji Udaya Sastrodimedjo (President

153,520 37,600 20,983,180 102,600,000

0.15 0.04 20.45 100.00

Commissioner) Hendrick U. Ibrahim (Director) Public (less than 5% interests) Treasury stock

c.

Agio saham
2006 US $'000 Saldo pada 31 Desember 250

c.

Share premium
2005 *) Rp '000'000 450 Balance at 31 December

2005 **) US $'000 250

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 40 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM, AGIO SAHAM DAN CADANGAN WAJIB (lanjutan) d. Cadangan wajib Perusahaan membuat penyisihan untuk cadangan umum sejumlah 1.475 sesuai dengan UndangUndang Republik Indonesia No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas yang dikeluarkan pada bulan Maret 1995, yang mengharuskan dibentuknya suatu penyisihan cadangan umum sebesar sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. e. Saham yang diperoleh kembali Para pemegang saham, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Januari 2006, menyetujui rencana pembelian kembali saham Perusahaan. Rencana yang telah disetujui adalah pembelian kembali saham Perusahaan sampai sejumlah 10% dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga beli maksimum sebesar Rp 6.500 (nilai penuh) per lembar saham . Pembelian kembali saham akan dilakukan selama 18 bulan sejak tanggal disetujui. Transaksi saham diperoleh kembali selama tahun 2006 adalah sebagai berikut:
Keterangan/ Description Periode/ Period Jumlah saham/ Number of shares Realisasi/ Realisation (%)

19. SHARE CAPITAL, SHARE PREMIUM AND STATUTORY RESERVE (continued) d. Statutory reserve The Company maintains a general reserve amounting to 1,475 in accordance with the Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995 which requires the establishment of a general reserve amounting to at least 20% of the Companys issued and paid up share capital. e. Treasury stock The shareholders, at an Extraordinary General Meeting (EGM) held on 25 January 2006, approved a treasury stock plan. The approved plan is for the Company to purchase up to 10% of issued shares at a maximum purchase value of Rp 6,500 (full amount) per share. The treasury stock will be conducted over a maximum period of 18 months from the date of the approval.

Treasury stock transactions during 2006 were as follows:


Harga realisasi rata-rata/saham/ Average realisation price/share Nilai perdagangan/ Trade value (Rp) Biaya transaksi/ Transaction costs (Rp) Kurs pembukuan/ Booking rate Jumlah/ Total USD '000

Disetujui dalam RUPSLB/ Approved at EGM Realisasi/realisation: Biaya awal/initial costs Perolehan kembali/buy back Perolehan kembali/buy back Perolehan kembali/buy back Perolehan kembali/buy back Perolehan kembali/buy back Perolehan kembali/buy back Perolehan kembali/buy back Saldo per/Balance at 31 Desember/December 2006

Jan-06

10,260,000

Mar-06 Apr-06 May-06 Jun-06 Jul-06 Aug-06 Sep-06

268,500 125,000 135,000 505,000 355,500 200,500 150,000

3% 1% 1% 5% 3% 2% 1%

6,415 6,425 6,474 6,435 6,492 6,500 6,480

1,722,400,000 803,100,000 873,975,000 3,249,475,000 2,307,750,000 1,303,250,000 972,000,000

297,415,945 5,167,200 2,409,300 2,621,925 9,748,425 6,923,250 3,909,750 2,916,000

9,350 9,250 8,750 8,750 9,200 9,300 9,100 9,100

32 187 92 100 354 249 144 107

1,739,500

17%

11,231,950,000

331,111,795

1,265

Halaman 41 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

20.

PELAPORAN SEGMEN Grup bergerak di bidang Rekayasa dan Konstruksi, Pertambangan dan Penyediaan Jasa.
Rekayasa dan konstruksi/ Engineering and construction 2006
US $'000

20.

SEGMENT REPORTING The Group operates in the Engineering and Construction, Mining and Services segments.

Pertambangan/ Mining 2005 *)


Rp '000'000

Jasa/ Services 2005 *)


Rp '000'000

Tidak dialokasikan/ Unallocated 2005 *)


Rp '000'000

Konsolidasi/ Consolidated 2005 *)


Rp '000'000

2005 **)
US $'000

2006
US $'000

2005 **)
US $'000

2006
US $'000

2005 **)
US $'000

2006
US $'000

2005 **)
US $'000

2006
US $'000

2005 **)
US $'000

2005 *)
Rp '000'000

Pendapatan usaha Hasil segmen Laba usaha Penghasilan bunga Beban bunga Keuntungan/(kerugian) selisih kurs Keuntungan penghapusan aktiva tetap (Penyisihan)/pemulihan piutang ragu-ragu Lain-lain Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Beban pajak penghasilan Laba bersih Informasi lainnya Aktiva tetap Aktiva lainnya Jumlah aktiva Jumlah kewajiban Pembelanjaan modal Pendapatan/(beban) non kas Penyusutan Pendapatan/(beban) non-kas lainnya Penyisihan/(pemulihan) piutang tidak tertagih

16,809

41,571

401,802

74,624

87,429

845,043

14,061

3,804

36,762

230

138

1,327

105,724

132,942

1,284,934

Operating revenue Segment result

2,451 278 2,729

1,912 2 (42) 1,872

20,971 18 705 21,694

194 177 (1,250) 1,180 (420) (119)

3,498 (487) 431 750 4,192

38,909 (4,335) 6,003 7,050 47,627

5,283 55 (15) 395 6 5,724

488 366 108 962

5,351 3,608 967 9,926

178 527 (131) 1,512 4 (3,986) (1,896)

1,267 421 (965) 13 (3,188) (2,452)

13,884 4,025 16,220 123 (29,882) 4,370

8,106 759 (1,396) 1,790 1,180 (420) 399 6 (3,986) 6,438

7,165 423 (487) (1,007) 431 750 379 108 (3,188) 4,574

79,115 4,043 (4,335) 16,925 6,003 7,050 3,731 967 (29,882) 83,617

Operating income Interest income Interest expense Foreign exchange gain/(loss) Gain on disposal of fixed assets (Allowance for)/reversal of provision for doubtful accounts Others Share of associates net income Income tax expense Net income Other information

387 10,653 11,040 8,615 96 `

387 25,109 25,496 15,406 1,801 (46) 277 `

45,200 247,807 293,007 151,734 17,252 (14,463) (1,312) -

34,200 29,712 63,912 25,867 10,896 (8,047) 956 (420)

32,681 25,089 57,770 22,251 22,288 (7,071) 1,218 750 `

261,294 247,617 508,911 219,152 213,497 (45,417) 4,191 7,050

6,834 14,017 20,851 9,467 5,622 (295) 366 -

1,201 1,201 (181) 137 `

6,041 6,041 (1,730) 1,345 -

2,253 21,937 24,190 1,170 63 (62) 1,038 -

2,253 22,902 25,155 1,848 262 (25) 724 `

9,629 225,832 235,461 18,010 2,507 (237) (1,928) -

43,674 76,319 119,993 45,119 16,581 (8,404) 2,456 (420)

36,522 73,100 109,622 39,505 24,351 (7,323) 2,356 750 `

322,164 721,256 1,043,420 388,896 233,256 (61,847) 2,296 7,050

Fixed assets Other assets Total assets Total liabilities Capital expenditure Non cash income/(expenses) Depreciation Other non cash income/ (expenses) Allowance for/(reversal of) doubtful accounts

*)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. **) Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 42 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

21. PEMUSATAN RISIKO Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industri pertambangan dan perminyakan di Indonesia. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2006, tiga pelanggan memiliki kontribusi kurang lebih 69% (2005 lima pelanggan : 76%) dari jumlah pendapatan. Pada umumnya Grup tidak memerlukan jaminan, oleh karena itu sebagian besar piutang dagang tidak dijamin. Meskipun Grup secara langsung dipengaruhi oleh kinerja pelanggan, manajemen tidak melihat adanya risiko kredit yang signifikan pada 31 Desember 2006. 22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Mata uang asing (dalam ribuan) /Foreign currencies (in thousand) Aktiva Kas dan setara kas - Rupiah - AU$ Piutang usaha (bersih) - Rupiah - AU$ Piutang lain-lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Rupiah Efek tersedia untuk dijual - AU$ - AU$ Uang muka dan jaminan kepada pihak ketiga - Rupiah Pajak dibayar dimuka - Rupiah - AU$ Beban dibayar dimuka - Rupiah Jumlah aktiva Kewajiban Hutang usaha - Pihak ketiga - Rupiah - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - AU$ - SIN$ Hutang pajak kini - Rupiah Beban yang masih harus dibayar - Rupiah Sewa guna usaha pembiayaan AU$ Hutang lain-lain - Rupiah Jumlah kewajiban Aktiva bersih

21. CONCENTRATION OF RISK The Groups customer base is concentrated in the mining and oil and gas industries in Indonesia. For the year ended 31 December 2006, three customers accounted for approximately 69% (2005 - five customers: 76%) of total revenue. The Group generally does not require collateral, therefore the majority of trade receivables are unsecured. Although the Group is directly affected by the performance of its customers, management does not believe a significant credit risk exists as at 31 December 2006. 22. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
2006
Setara dengan US$ (dalam ribuan)/ Equivalent in US$ (in thousand) Assets Cash and cash equivalents Rupiah AU$ Trade receivables (net) Rupiah AU$ Other receivables Related parties Rupiah Available for sale investments - AU$ AU$ Advances and deposits to third parties Rupiah Prepaid tax Rupiah AU$ Prepayments Rupiah Total assets Liabilities Trade payables Third parties Rupiah Related parties AU$ SIN$ Current tax liabilities - Rupiah Accrued expenses Rupiah Finance leases AU$ Other payables Rupiah Total liabilities Net assets

21,366,000 70 12,591,000 1,273

2,374 55 1,399 1,005

846,000 4,645

94 3,666

9,756,000 79,128,000 360 27,000

1,084 8,792 284 3 18,756

7,497,000

833

2,151 626 3,843,000 4,482,000 891 6,282,000

1,698 408 427 498 703 698 5,265 13,491

Halaman 43 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

22. MONETARY ASSETS AND DENOMINATED IN FOREIGN (continued)


2005

LIABILITIES CURRENCIES

Mata uang asing (dalam ribuan)/ Foreign currencies (in thousand) Aktiva Kas dan setara kas - Rupiah - AU$ Piutang usaha (bersih) - Rupiah - AU$ Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Rupiah - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Rupiah Efek tersedia untuk dijual - AU$ Uang muka dan jaminan kepada pihak ketiga Rupiah Investasi pada perusahaan asosiasi - Rupiah Pajak dibayar dimuka - Rupiah - AU$ Jumlah aktiva Kewajiban Hutang usaha - Pihak ketiga - Rupiah - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - SIN$ - AU$ Hutang pajak kini Sewa guna usaha pembiayaan - AU$ Kewajiban penghentian kerja - Rupiah Kewajiban imbalan kerja - Rupiah Beban yang masih harus dibayar - Rupiah Hutang lain-lain - Rupiah Jumlah kewajiban Aktiva bersih

Setara dengan US$ (dalam ribuan)/ Equivalent in US$ (in thousand) Assets Cash and cash equivalents Rupiah AU$ Trade receivables (net) Rupiah AU$ Other receivables Third parties - Rupiah Related parties Rupiah Available for sale investments AU$ Advances and deposits to third parties Rupiah Investments in associates Rupiah Prepaid tax Rupiah AU$ Total assets Liabilities Trade payables Third parties Rupiah Related parties AU$ SIN$ Current tax liabilities Finance Leases AU$ Termination benefit obligation Rupiah Employee benefit obligations Rupiah Accrued expenses Rupiah Other payables Rupiah Total liabilities Net assets

9,656,964 106 17,522,320 217 9,844 1,141,904 3,640

981 78 1,780 160 1 116 2,694

13,840,664 2,095,000 95,851,028 19

1,406 234 9,737 14 17,201

1,991,488

202

236 661 2,441,312 988 4,488,864 8,495,372 4,922,000 4,853,092

154 489 248 731 456 863 500 493 4,136 13,065

Halaman 44 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

23. BEBAN USAHA LANGSUNG

23. DIRECT COSTS

2006 US $'000 Biaya operasi alat berat dan peralatan Gaji, upah dan biaya pegawai Subkontraktor dan beban usaha langsung lain-lain Penyusutan Bahan konstruksi
41,845 16,211 18,773 8,404 3,008 88,241

2005 **) US $'000


50,201 17,174 28,952 7,323 13,694 117,344

2005 *) Rp '000'000
500,054 164,970 269,603 61,847 128,797 1,125,271 Operation of plant and equipment Salaries, wages and related costs Subcontractors and other direct costs Depreciation Construction materials

Grup tidak mempunyai transaksi yang lebih dari 10% dari total pembelian dengan satu pemasok.

The Group did not have any transactions of more than 10% of total purchases with any one supplier.

24. BEBAN PENJUALAN DAN ADMINISTRASI UMUM

24. SELLING AND EXPENSES


2005 **) US $'000 2005 *) Rp '000'000

GENERAL

ADMINISTRATION

2006

US $'000
Imbalan jasa bantuan tehnik oleh Clough Group Upah dan gaji Perbaikan dan pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Jasa hukum dan profesional Komunikasi Perjalanan Penempatan dan pemindahan Air, listrik dan bahan bakar Transportasi, impor dan sewa gudang Beban lain-lain

2,681 3,568 806 364 227 261 402 199 54 23 792 9,377

2,476 2,489 604 311 669 228 328 145 67 19 1,097 8,433

24,014 23,815 5,659 2,899 6,376 2,175 3,099 1,359 645 192 10,315 80,548

Clough Group technical services support fee Salaries and wages Repairs and maintenance Management Information System Legal and professional fees Communication Travelling Placing and relocation Water, electricity and fuel Freight, importation and storage Other expenses

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 45 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

25. PENGAKUAN LABA ATAS KONTRAK


2006 US $'000
Biaya konstruksi kumulatif Laba/(rugi) konstruksi kumulatif yang diakui 61,348 2,766 64,114 (65,766) (1,652)

25. CONTRACT PROFIT RECOGNITION


2005 **) US $'000
47,863 (336) 47,527 (47,469) 58

2005 *) Rp '000'000
458,335 (3,222) 455,113 (454,836) 287 564 Cumulative contract costs incurred Cumulative recognised construction gain/(loss)

Penagihan sampai saat ini Perubahan selisih kurs Piutang dari/(hutang kepada) klien untuk kontrak pekerjaan-bersih Nilai kotor piutang dari klien untuk kontrak pekerjaan Nilai kotor hutang kepada klien untuk kontrak pekerjaan

Progress billings to date Foreign exchange translation Amounts due from/(to) clients for contract work-net Gross amounts due from clients for contract work Gross amounts due to clients for contract work

159

1,337

13,158

(1,811)

(1,279)

(12,594)

Pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan usaha selama tahun berjalan

16,385

45,355

434,582

Contract revenue recognised as operating revenue during the year

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

26. PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN Pendapatan yang ditangguhkan sejumlah 6.157 (2005 - 810) berkaitan dengan imbalan yang telah ditagih ke klien sesuai dengan ketentuan kontrak, namun belum diakui sebagai pendapatan karena jasanya belum dilakukan.

26. DEFERRED INCOME Deferred income amounting to 6,157 as at 31 December 2006 (2005 - 810) relates to fees already invoiced to customers, in accordance with the relevant contract terms, but not yet recognized as revenue as services have not yet been provided.

Halaman 46 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

27. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka 2006 US $'000 Pajak penghasilan badan Saldo pada awal tahun berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Hutang pajak penghasilan badan tahun berjalan Penyesuaian hutang pajak tahun sebelumnya Rugi selisih kurs yang telah terealisasi (Rugi)/laba selisih kurs yang belum terealisasi

27. TAXATION
a. Prepaid taxes 2005 **) US $'000 2005 *) Rp '000'000 Corporate income tax Balance at beginning of year as per annual tax return Current income tax payable for the year Prior year tax payable adjustments Realized foreign exchange loss Unrealized foreign exchange gain/(loss)

7,642 (2,987) 26 (52) 411 5,040 5,725 (3,901) 6,864

6,523 (3,339) 88 (92) (796) 2,384 7,054 (2,592) 6,846

55,553 (32,862) 1,224 23,915 67,714 (22,361) 69,268

Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan restitusi pajak Saldo pada akhir tahun Saldo terdiri dari: Restitusi pajak 2004 Restitusi pajak 2005 Restitusi pajak 2006 Selisih kurs

Income taxes paid Tax refunds received Balance at year end The balance represents:

3,715 2,738 411 6,864 2,212 9,076

3,927 3,715 (796) 6,846 2,905 9,751 b.

34,416 34,852 69,268 28,600 97,868

Tax refund 2004 Tax refund 2005 Tax refund 2006 Foreign exchange diffrerence

Jumlah restitusi pajak penghasilan Pajak pertambahan nilai

Total income tax refunds Value added tax

b.

Hutang pajak 2006 US $'000 Pajak penghasilan: - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 26 201 213 13 427

Taxes payable 2005 *) Rp '000'000 1,367 856 213 2,436 Income tax: Article 21 Article 23 Article 26 -

2005 **) US $'000 139 87 22 248 c.

c.

Beban pajak penghasilan 2006 US $'000 Kini Tangguhan Penyesuaian pajak tahun sebelumnya 2,987 1,025 (26) 3,986

Income tax expense 2005 *) Rp '000'000 32,862 (1,756) (1,224) 29,882 Current Deferred Prior year tax adjustments

2005 **) US $'000 3,339 (63) (88) 3,188

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 47 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

27. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :
2006 US $'000 Laba sebelum pajak penghasilan dengan kurs pajak Selisih kurs antara kurs pajak dengan kurs pembukuan Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan temporer: - Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal aktiva tetap-pemilikan langsung - Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal aktiva tetap-sewa guna usaha pembiayaan - Perbedaan antara laba/(rugi) penjualan aktiva tetap komersial dan fiskal - Kewajiban imbalan kerja - Penyisihan piutang tidak tertagih dan persediaan usang

27. TAXATION (continued) c. Income tax expense (continued) A reconciliation between the profit before income tax as shown in these consolidated financial statements and the estimated taxable income for the years ended 31 December 2006 and 2005 is as follows :
2005 **) US $'000 2005 *) Rp '000'000 Profit before income tax at tax rate Foreign exchange tax rate against booking rate Profit before income tax Temporary differences: Difference between commercial and tax fixed assets net book value-direct ownership Difference between commercial and tax fixed assets net book value-finance lease Difference between commercial and tax on gain/(loss) on sale of fixed assets Employee benefit obligations Provisions for doubtful accounts and stock obsolescence

10,424 10,424

7,762 7,762

76,407 37,092 113,499

(2,954)

413

4,065

(210)

337

3,313

(622) (121) 490 (3,417)

(199) 343 (682) 212 (149) (121) 3,369 3,099 11,073 3,320 19 3,339

(1,961) 3,372 (6,709) 2,080 (37,092) (1,467) (1,187) 33,161 (6,585) 108,994 32,681 181 32,862

Perbedaan permanen: - Selisih kurs - Penghasilan kena pajak final - Bagian laba bersih perusahaan asosiasi - Beban yang tidak dapat dikurangkan - Lain-lain

(493) (6) 3,237 (4) 2,734

Permanent differences: foreign exchange difference Income subject to final tax Share of associates' net income Non-deductible expenses Others -

Penghasilan kena pajak - non-final Pajak penghasilan - non-final Pajak final Pajak penghasilan kini

9,741 2,920 67 2,987

Non-final taxable income Income tax - non-final Final tax Current income tax

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 48 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

27. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak. Koreksi atas perhitungan ini akan dilakukan pada saat Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2006 US $'000 Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung atas dasar tarif progresif Selisih kurs yang tidak mempengaruhi perhitungan pajak Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Penyesuaian pajak tahun sebelumnya Beban pajak penghasilan 10,424 3,125

27. TAXATION (continued) c. Income tax expense (continued) Current income tax computations are based on estimated taxable income. This computation is adjusted when annual fiscal returns are lodged with the tax office. The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Groups profit before income tax is as follows:
2005 **) US $'000 7,762 2,327 2005 *) Rp '000'000 113,499 34,032 Profit before income tax Tax calculated at progressive rate Foreign exchange rate movement not deductible for tax calculation Income subject to final tax Non deductible expenses Share of associates' net income

(81) 971 (3)

(25) 1,010 (36)

(12,259) (259) 9,948 (356)

(26) 3,986

(88) 3,188

(1,224) 29,882

Prior year tax adjustments Income tax expense

d.

Aktiva pajak tangguhan


Saldo per 1 Januari 2006/ Balance at 1 January 2006 US $'000 Penyisihan piutang tidak tertagih dan persediaan usang Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal pemilikan langsung Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal aktiva sewa guna usaha Kewajiban imbalan kerja yang dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal pada saat dibayar

d.

Deferred tax assets


Saldo per 31 Desember 2006/ Balance at 31 December 2006 US $'000 Provisions for doubtful accounts and stock obsolescence Difference between commercial and tax net book value direct ownership Difference between commercial and tax net book value finance lease Employee benefit obligations deductible for fiscal purposes when paid

Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/(charged) to statement of income US $'000

569

147

716

712

(1,073)

(361)

101

(63)

38

639 2,021

(36) (1,025)

603 996

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December 2005 were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Halaman 49 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

27. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aktiva pajak tangguhan (lanjutan)


Saldo per 1 Januari 2005 / Balance at 1 January2005 US $'000 **) Rp '000'000 *) Penyisihan piutang tidak tertagih dan persediaan usang

27. TAXATION (continued) d. Deferred tax assets (continued)


Saldo per 31 Desember 2005 / Balance at 31 December 2005 US $'000 **) Rp '000'000 *) Provisions for doubtful accounts and stock obsolescence
Difference between commercial and ta x net book value direct ownership Difference between commercial and tax net book value finance lease Employee benefit obligations deductible for fiscal purposes when paid

Dikreditkan/(dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/(charged) to statement of income US $'000 **) Rp '000'000 *)

774

7,167

(205)

(1,565)

569

5,602

Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal pemilikan langsung Perbedaan antara nilai buku komersial dan fiskal aktiva sewa guna usaha Kewajiban imbalan kerja yang dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal pada saat dibayar

648

6,007

64

1,006

712

7,013

101

994

101

994

536 1,958

4,968 18,142

103 63

1,321 1,756

639 2,021

6,289 19,898

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

*) The financial statements for the year ended 31 December were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for Change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

Menurut pendapat manajemen, aktiva pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer tersebut akan dapat digunakan pada tahun yang akan datang. e. Surat ketetapan pajak Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar No. SKPLB 00051/406/04/054/06 tertanggal 21 Maret 2006 yang menyatakan adanya kelebihan pembayaran pajak Perusahaan tahun 2004 sebesar 3.901. Restitusi kelebihan pajak tersebut telah diterima pada bulan April 2006. f. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Kantor Pelayanan Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 tahun dari tanggal terhutangnya pajak. Restitusi pajak diharapkan diterima oleh Grup sesuai dengan peraturan pajak dan pada saat diselesaikannya pemeriksaan pajak tahunan. f. e.

Management believes that deferred tax assets arising from temporary differences will be realised in future years.

Tax assessment letters The Company received tax over-payment assessment letter No. SKPLB 00051/406/04/054/06 dated 21 March 2006 confirming an over payment for 2004 corporate income tax, amounting to 3,901. Refund of this over-payment was received in April 2006. Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Group submits tax returns on a self assessment basis. The tax authorities may assess or amend taxes within 10 years from the date the tax becomes due. Refunds are expected to be paid to the Group in accordance with tax legislation and on completion of annual tax audits.

Halaman 50 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

28. KOMITMEN DAN KEWAJIBAN BERSYARAT a. Grup mempunyai beberapa fasilitas kredit dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited yang menyediakan fasilitas impor, bank garansi, pendanaan jangka pendek, dan lindung nilai mata uang asing untuk maksimum sejumlah US$ 40,5 juta - nilai penuh. Komitmen peremajaan alat-alat berat dan peralatan yang belum direalisasi sampai dengan 31 Desember 2006 adalah sebesar 1.359 (2005 4.394). Pada tanggal 31 Desember 2006, Grup juga telah mempunyai komitmen untuk membeli alat berat dan peralatan baru serta pengembangan pangkalan logistik Tanjung Batu sebesar 6.397 (2005 6.230).

28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a. The Group maintains various lines of credit with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited which provide import facility, guarantees short term funding, and foreign exchange hedging up to a maximum amount of US$ 40.5 million - full amount. Capital commitments representing unrealised rebuild costs of plant and equipment at 31 December 2006 were 1,359 (2005 4,394). As at 31 December 2006, the Group has also committed to make expenditures for the purchase of new plant and equipment, and development of the Tanjung Batu supply base totalling 6,397 (2005 6,230). The Group has commitments under noncancellable operating leases for land and buildings as follows:
2005 *) Rp '000'000 4,472 5,842 4,430 8,983 23,727
*) The financial statements for the year ended 31 December were originally stated in Million Rupiah. Refer to Note 3 for change in reporting currency. **) Restated (refer to Note 3)

b.

b.

c.

Grup mempunyai komitmen sewa guna usaha operasi yang tidak dapat dibatalkan atas tanah dan bangunan sebagai berikut:
2006 US $'000 Kurang dari 1 tahun Antara 1 - 2 tahun Antara 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 268 150 450 763 1,631

c.

2005 **) US $'000 454 593 450 913 2,410

Payable within 1 year Payable within 1 - 2 years Payable within 2 - 5 years Payable after 5 years

*)

**)

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember disajikan dalam Jutaan Rupiah. Mengacu pada Catatan 3 tentang perubahan mata uang pelaporan. Disajikan kembali (mengacu pada Catatan 3).

Tidak ada jaminan yang diberikan sehubungan dengan sewa guna usaha ini. Selain itu, tidak ada pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa guna usaha tersebut. Manajemen berpendapat bahwa komitmen sewa tersebut di atas dapat disewakan kembali kepada pihak lain jika dikehendaki.

There is no collateral given in respect of the leases. In addition, there are no covenants stipulated in the lease agreements.

In the opinion of management, the above commitments could be relieved by suitable sub-lease arrangements if required.

Halaman 51 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

28. KOMITMEN DAN KEWAJIBAN BERSYARAT (lanjutan) d. Pada tanggal 31 Desember 2006, Grup mempunyai berbagai bank garansi yang diperlukan dalam rangka operasi Perusahaan sebesar 2,876 (2005 4.746). Kurang lebih 85% dari garansi dikeluarkan untuk PT Caterpillar Finance Indonesia, Eni Bukat Limited dan PT Orix Indonesia Finance. e. Grup memiliki sebidang tanah sejak tahun 1994 dengan status kepemilikan Hak Guna Bangunan dengan nilai buku 2.023 yang sebelumnya dalam perkara perdata. Grup melanjutkan perkara ini ke Mahkamah Agung berdasarkan Surat Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. W7.Dd.Ht.04.10.124.4024/Kasasi, pada bulan Desember 2003. Pada 30 Juni 2005, Mahkamah Agung telah memenangkan Grup dan menyatakan keabsahan kepemilikan tanah tersebut sebagai milik Grup. f. Pada tanggal 26 April 2005, Perusahaan telah melakukan perjanjian aliansi dengan Renison Consolidated Mines NL (RCM), Toms Gully Mining Pty. Ltd. (TGM), and Toms Gully Holdings Pty. Ltd. untuk mengembangkan dan mengoperasikan tambang emas bawah tanah dan pemrosesannya di tambang emas Toms Gully (Proyek) yang terletak 90 km sebelah tenggara Darwin, Australia. TGM telah memulai produksi dengan rencana awal umur tambang lima tahun namun masih dapat diperpanjang. Jangka waktu perjanjian aliansi adalah setara dengan umur tambang selama lima tahun, namun telah diperpanjang dua tahun melalui perjanjian bersama yang disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam perjanjian aliansi. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Perusahaan menyediakan tenaga kerja dan peralatan tambang, serta perbaikan dan pemeliharaan fasilitas dan berpartisipasi dalam pembagian hasil Proyek. Perusahaan telah berkomitmen untuk menyediakan peralatan tambang kepada Proyek sampai dengan AU$7,5 juta selama rencana awal umur tambang, dan mempunyai hak untuk membebankan penyusutan dan biaya lainnya ke Proyek.

28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d. As at 31 December 2006, the Group had various outstanding bank guarantees as required for operations amounting to 2,876 (2005 4,746). Approximately 85% of guarantees were outstanding to PT Caterpillar Finance Indonesia, Eni Bukat Limited and PT Orix Indonesia Finance. e. The validity of the title for land owned by the Group since 1994 with a book value of 2,023 was under legal challenge by an individual.

The Group took the land case to the Supreme Court in accordance with the South Jakarta District Court Letter No. W7.Dd.Ht.04.10.124.4024/Kasasi, on December 2003. On 30 June 2005, the Supreme court found in the Groups favour and has confirmed the validity of the Groups land title.

f.

On 26 April 2005, the Company entered into an Alliance Agreement with Renison Consolidated Mines NL (RCM), Toms Gully Mining Pty. Ltd. (TGM), and Toms Gully Holdings Pty. Ltd. to develop and operate an underground gold mining and processing operation at Toms Gully gold mine (the Project) located 90 km to the southeast of Darwin, Australia. TGM has commenced production with an initial mine life of five years, however the mine life is likely to be extended. The term of the Alliance Agreement was also equal to the initial mine life of five years, but has been extended by a further two years by mutual agreement of the parties to the Alliance Agreement. As part of the agreement, the Company supplies mining personnel and equipment and the repairs and maintenance facilities and will participate in a share of profits from the Project. The Company has committed to provide plant and equipment to the Project up to a value of AU$7.5 million for the period of the initial mine life, and has the right to charge the Project for depreciation and other costs.

Halaman 52 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

28. KOMITMEN DAN KEWAJIBAN BERSYARAT (lanjutan) g. Pada bulan Juli 2006, Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) telah melakukan sebuah kontrak pekerjaan lepas pantai dengan PT Indoturbine (PTI). Dalam penyelesaian pekerjaannya, PCJO telah mengajukan klaim tambahan namun tidak diakui oleh PTI. Selain itu, PTI juga menahan pembayaran milestone. Total nilai yang masih belum dibayarkan kepada PCJO adalah sebesar US$ 5 juta - nilai penuh, dimana 50% merupakan bagian milik Petrosea. Perusahaan telah menerima pendapat hukum dalam hal ini guna mendukung posisinya didalam kontrak dengan PTI. Oleh karena itu, Direktur percaya bahwa perselisihan tersebut akan dapat diselesaikan tanpa ada pengaruh yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2006. 29. INFORMASI KOMPARATIF Informasi komparatif telah diubah agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun berjalan. Terdapat reklasifikasi sejumlah 640 (Rp 6.149.463 nilai penuh) dari biaya langsung ke beban penjualan dan administrasi umum dalam angka komparasi tahun 2005. 30. KONDISI EKONOMI Indonesia terus mengalami kesulitan ekonomi. Pemulihan stabilitas ekonomi di Indonesia tergantung pada efektifitas kebijakan yang diambil pemerintah, keputusan lembaga pemberi pinjaman internasional, perubahan dalam kondisi ekonomi global dan faktor faktor lain, termasuk perkembangan peraturan dan politik, yang berada di luar kendali Grup.

28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) g. The Petrosea Clough Joint Operation (PCJO) entered into a contract with PT Indoturbine (PTI) in July 2006. PCJO completed offshore works in September 2006. In completing the offshore works additional claims have been lodged by PCJO which are disputed by PTI. PTI is also withholding a milestone payment. The total amount outstanding to PCJO is US$ 5 million - full amount, of which Petroseas share is 50%

The Company has received legal advice which strongly supports its position under the contract with PTI. The Directors therefore believe that the dispute will be resolved without a material impact on the consolidated financial statements as at 31 December 2006. 29. COMPARATIVE INFORMATION Comparative figures have been amended to conform with the basis on which the financial statements have been presented in the current year. A total of 640 (Rp 6,149,463 - full amount) has been reclassed from direct cost as selling and general administration expenses in the 2005 comparative figures. 30. ECONOMIC CONDITIONS Indonesia continues to experience economic difficulties. Indonesias return to economic stability depends on the effectiveness of measures taken by the government, decisions of international lending organizations, changes in global economic conditions and other factors including regulatory and political developments, which are beyond the Groups control.

31. STANDAR AKUNTANSI BARU

31. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS The Indonesian Institute of Accountants has issued Exposure Draft PSAK 16 (revised) regarding Fixed Assets on September 18, 2004 and Exposure Draft PSAK 13 (revised 2006) regarding Investment Property on November 29, 2005. The Company is still in the process of considering the impact of these exposure drafts on the consolidated financial statements.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan Exposure Draft PSAK 16 (revisi) tentang Aktiva Tetap pada 18 September 2004 dan Exposure Draft PSAK 13 (revisi 2006) tentang Properti Investasi pada 29 Nopember 2005. Perusahaan masih dalam proses menelaah dampak dari penerapan Exposure Draft ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Halaman 53 Page

PT PETROSEA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2006 DAN 2005 (Dalam Ribuan Dollar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT PETROSEA TBK AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2006 AND 2005 (In Thousand US Dollars, unless otherwise stated)

32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tangal 28 Maret 2007, Direksi Perusahaan mengusulkan dividen final untuk hasil operasi tahun 2006 sebesar US$ 0.0148 (nilai penuh) per saham. Laporan keuangan konsolidasian ini tidak mencerminkan adanya hutang dividen tersebut.

32. POST BALANCE SHEET EVENT On 28 March 2007, the Board of Directors of the Company proposed a final dividend in respect of the operatin result for the year ended 2006 amounting to US$ 0.0148 (full amount) per share. These consolidated financial statements do not reflect this dividend payable.

Halaman 54 Page

OPERATION MAP
KANTOR office PROYEK YANG LALU past projects PROYEK BERJALAN current projects Kantor
offices :
8

Peta Operasi
Kantor Afiliasi di Asia
asian affiliated company offices :

THAILAND BUNDI GAS FIELD DEVELOPMENT MARUWAI COAL LAMPUNUD PHILIPPINES INDO MURO KENCANA MT MURO ELF AQUITAINE DATAH BILANG GUNUNGBAYAN PRATAMA COAL MUARA PAHU INDO MURO KENCANA PURUK CAHUH

1. Jakarta 2. Tanjung Batu 3. Sangata 4. Timika

5. Singapore 6. Kuala Lumpur 7. Bangkok 8. Manila

PREMIER OIL ANOA - AGX FACILITIES

PREMIER OIL GAJAH BARU FIELD

AMOSEAS SOUTH CHINA SEA

CONOCOPHILLIPS INDONESIA BELANAK FIELD

MOBIL OIL ARUN GULF RESOURCES (STAR ENERGY) KAKAP FIELD KALTIM PRIMA COAL SANGATA MEARES SOPUTAN MINING SANGIHE ISLAND LASMO RUNTU RUNTU

MALAYSIA

CONOCO MATAK ISLAND

KELIAN EQUATORIAL MINING KELIAN / NAMUK DAM BUKIT BAIDURI ENT LOA BUAH

PETROSEA COAL EXPL MEULABOH MITRA INTERNUSA PERSADA SANGA - SANGA UNOCAL MUARA TEWEH PETROSEA OFFSHORE SUPPLY BASE TANJUNG BATU INDOMINCO MANDIRI MARINE WORKS - BONTANG 3 UNOCAL ATTAKA FIELD
TLPA BULHEAD INJECTION

KARIMUN GRANITE KARIMUN ISLAND

AKER KVAERNER AUSTRALIA WEDA BAY NEWCREST MINING GOSOWONG GOLD MINE CONOCO KEPALA BURUNG BP BERU AIRSTRIP UPGRADE BABO NEWMONT MINAHASA RAYA MESEL TRAKINDO UTAMA MESEL FREEPORT INDONESIA TEMBAGAPURA

AMPALIT MAS PERDANA and KASONGAN BUMI KENCANA AMPALIT RIVER JAMBI SHELL JAMBI

ESSO DUMAI CALTEX PACIFIC IND. DURI

KOBATIN BANGKA ISLAND

HUDBAY OIL PADANG ISLAND KALIMANTAN 2 ADARO INDONESIA TANJUNG


SANTAN COAL CONCESSION UNOCAL S U L A W E S I WEST SENO FIELD

SUMATERA

BP MINERALS KUALA KURUN

TOTAL OIL CO. MUARA KAMPAR

BARISAN TROPICAL MINING LUBUK LINGGAU DASA EKA JASATAMA BANJAR BARU ARUTMIN SATUI ARUTMIN AIR TAWAR JAVA TOTAL INDONESIE TUNU PLATFORMS & PIPELINES

UNION TEXAS/ARCO DRILL SITE LUWUK CSR PETROLEUM BULA INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA - SOROAKO CUFPEC BULA

PALMABIM DIAMOND BANJAR BARU BP WEST JAVA APN FIELD BUKIT SENTUL SENTUL - BOGOR

PAPUA

4 FREEPORT INDONESIA TIMIKA

LUSANG MINING LEBONG TANDAI WIDJAJA GROUP LAIS DANAU MAS HITAM AIR MANGGUS

PAPUA NEW GUINEA

BUKIT SUNUR ARAN TIGA

BARISAN TROPICAL MINING MUSI RAWAS BP INDONESIA PORONG / GRESIK TRAKINDO UTAMA TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA KODECO KE 40 FIELD DEVELOPMENT

BP WEST JAVA MUARA KARANG

BHPSI CILEGON

TRAKINDO UTAMA TIMIKA WAREHOUSE NEWMONT / FLUOR DANIEL BATU HIJAU BP KANGEAN PAGERUNGAN ISLAND SANTOS (MADURA OFFSHORE) MADURA STRAIT AUSTRALIA PRIMA LIRANG MINING WETARISLAND

TIRTA KENCANA MANDIRI WTP CIKOKOL

TRAKINDO UTAMA PLAZA INDONESIA JKT

Anda mungkin juga menyukai