Anda di halaman 1dari 5

A.

Profil PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) didirikan dengan nama PT Selapan Jaya pada tanggal 7 Juni 1993.
Kemudian nama Perseroan diubah menjadi PT Sampoerna Agro Tbk pada tahun 2007. PT Sampoerna
Agro Tbk dan entitas anaknya adalah perusahaan perseroan perkebunan yang terdiversifikasi dan
terintegrasi yang bergerak di bidang produksi produk sawit, kecambah sawit unggulan, karet, dan sagu.
Perseroan juga memiliki sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), International Sustainability
& Carbon Certification (ISCC), dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Selain itu, Perkebunan karet
Perseroan telah mendapatkan sertifikasi dari Forest Stewardship Council (FSC), mencerminkan

dedikasi Perseroan terhadap praktik-praktik pengelolaan perkebunan terbaik bertaraf internasional.

Para pendiri Grup Sampoerna Strategic telah meletakkan dasar yang sangat kokoh bagi keberlanjutan
bisnis dengan mengadopsi filosofi “Tiga Tangan”, yang menekankan pentingnya hubungan saling
menguntungkan antara Perseroan, Mitra Kerja, dan Pelanggan.

Dalam konteks manajemen keberlanjutan,

filosofi “Tiga Tangan” tersebut diterjemahkan

dengan menitikberatkan empat landasan,

yakni: People, Planet, Product, dan Profit.

Seluruh komponen tersebut diharapkan dapat mewujudkan visi Perseroan menjadi perusahaan
agribisnis terdepan di Indonesia.

In terms of sus Perseroan berpegang teguh pada nilai-nilai Grup Sampoerna Strategic yang telah teruji,
dengan tetap menjaga integritas filosofinya.

PT Sampoerna Agro Tbk memiliki visi “Menjadi salah satu perusahaan terdepan yang bertanggung jawab
di sektor agribisnis di Indonesia.” dan misi “Mengembangkan tim manajemen profesional yang
berintegritas tinggi dan didukung oleh sumber daya

manusia yang terampil dan termotivasi. Ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas

hidup masyarakat sekitar perkebunan. Mencari dan mengembangkan peluang pertumbuhan yang
menguntungkan pada bisnis inti kami, dengan tetap menjaga pengeluaran biaya secara terkontrol.
Menjaga dan mempromosikan standar lingkungan hidup yang baku dalam segala aspek

pengembangan, produksi dan pengolahan.

Serta terus berusaha mencapai kesempurnaan melalui inovasi, penelitian dan pengembangan.”

B. Analisis Laporan Manajemen PT Sampoerna Agro Tbk

Dalam laporan manajemen tahunan PT Sampoerna Agro Tbk khususnya tahun 2022 terdapat beberapa
sub poin yang disampaikan, yaitu berupa Laporan Dewan Komisaris, Laporan Direksi, dan Surat
Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan
Tahunan 2022. Dimana ketiga poin tersebut menjelaskan atau memaparkan kondisi manajemen PT
Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk yang dirinci lagi menjadi beberapa informasi manajemen perusahaan.
Dengan ini dapat direview atau dirangkum yang dapat disesuaikan dengan tujuan dan fungsi akuntansi
manajemen.

Dalam Laporan Dewan Komisaris terdapat pernyataan dalam penjelasan kondisi perseroan bahwa,
Direksi telah memberikan kinerja yang terbaik, dengan menunjukkan kedisiplinan dan keunggulan dalam
memimpin Perseroan dalam menghadapi tantangan sekaligus persaingan. Kinerja luar biasa Sampoerna
Agro tercermin dalam nilai bagi

pemegang saham. Dalam hal ini perseroan telah menerima kepercayaan dari para investor melalui
penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan yang sukses dan selesai pada tahun 2022. Perseroan
juga menandai perolehan laba tertingginya dengan membagikan dividen dari laba bersih untuk tahun
2021 sebesar Rp 135/lembar

dan dividen interim untuk tahun 2022 sebesar Rp90/lembar, dengan jumlah keseluruhan Rp409 miliar.
Dilihat dari laporan posisi keuangan konsolidadian bahwa total aset Perseroan per 31 Desember 2022
mencapai Rp10.243 miliar, 5,0% lebih tinggi dari satu tahun sebelumnya, yaitu Rp9.751 miliar.

Kenaikan aset didorong oleh pertumbuhan yang signifikan sebesar 28,8% pada aset lancar dan 1,1%
pada aset tidak lancar.

Komposisi aset per akhir tahun 2022 adalah 17,6% aset lancar dan 82,4% aset tidak lancar.

Dari pernyataan tersebut dapat diartinya bahwa dalam pengungkapan tersebut telah adanya tujuan
akuntansi manajemen, yaitu sebagai pengumpulan data keuangan, pengolahan data keuangan, dan
penyajian informasi keuangan.

Sedangkan Laporan Dewan Komisaris dalam penjelasan penilaian atas kinerja direksi dan implementasi
strategi perseroan mengungkapkan bahwa, Dewan Komisaris telah meninjau keseluruhan kualitas dan
kecukupan struktur dan proses tata kelola, mulai dari kepatuhan terhadap semua peraturan, termasuk
UU Pasar Modal, manajemen risiko, hingga kinerja audit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perseroan
siap untuk menghadapi

tantangan masa depan dan beradaptasi terhadap perkembangan di industri dengan optimis dan tetap
waspada. Direksi dalam memperkuat kinerja tata kelola perusahaan seperti kode etik dan fakta
integritas dan juha melaporkan setiap rencana dan kemajuan Perseroan sepanjang waktu kepada Dewan
Komisaris melalui rapat-rapat daring dan luring, seiring dilonggarkannya pembatasan publik oleh
pemerintah secara bertahap. Dalam rapat-rapat tersebut, Dewan Komisaris melaksanakan mandat dari
pemegang saham untuk mengawasi dan memberikan saran

kepada Direksi dalam mewujudkan strategi strategi usaha, operasional dan keuangan Perseroan dengan
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi
akuntansi manajemen sudah diterapkan yakni sebagai pengendalian pemakaian sumber daya
perusahaan.
Sampoerna Agro melaksanakan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh lingkungan
usahanya, dilandaskan pada lima prinsip GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab,
Independensi, dan Kewajaran. TRANSPARANSI

Implementasi: Informasi yang material dari Perseroan dapat diakses oleh para pemangku kepentingan
melalui situs web, buletin, laporan keuangan, dan laporan tahunan Perseroan.

AKUNTABILITAS

Implementasi:

Perseroan memiliki struktur organisasi pada setiap unit kerja, sebagai landasan kedudukan, tanggung
jawab, kejelasan hubungan kerja, dan sistem pengawasan dalam organisasi Perseroan.

TANGGUNG JAWAB

Implementasi:

Perseroan senantiasa menjalankan nilai-nilai dan komitmennya untuk melaksanakan bisnisnya secara
bertanggung jawab dengan

mematuhi peraturan yang berlaku serta melaksanakan program Corporate Social Responsibility sebagai
bentuk kepedulian dan

tanggung jawab Perseroan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

INDEPENDENSI

Implementasi:

Perseroan menerapkan praktik manajemen yang profesional dan independen, misalnya dalam
pengambilan keputusan material,
Perseroan berpegang pada kode etik perusahaan, dan selalu melibatkan pihak-pihak independen
(Komisaris Independen dan KomiteKomite).

KEWAJARAN

Implementasi:

Perseroan mengutamakan kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan berdasarkan
prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan, sejalan dengan Filosofi Tiga Tangan yang merupakan bagian dari
nilai inti Perseroan.
Dari penerapan 5 prinsip tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi akuntansi manajemen sebagai
sarana identifikasi dan pengukuran kinerja.

Yang terakhir terkait pernyataan dalam Laporan Direksi bahwa, dilakukan evaluasi terhadap efektifitas
sistem pengendalian keuanagan dan evaluasi terhadap efektifitas sistem operasional. Pengendalian
internal di lingkungan Perseroan senantiasa

dievaluasi dengan tujuan agar mampu mengikuti perkembangan bisnis Perseroan.


Evaluasi manajemen terhadap efeksifitas sistem pengendalian internal dapat meningkatkan
pertumbuhan perusahaan, serta untuk menentukan perbaikan dan

penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan manajemen dapat secara lebih efektif
menjalankan kegiatan

operasional Perseroan. Dimana dapat disimpulkan bahwa adanya pemberlakuan fungsi dan tujuan dari
adanya akuntansi manajemen, yaitu sebagai fasilitas evaluasi kinerja dan sebagai sarana identifikasi
serta sebagai pengukuran kinerja.

Anda mungkin juga menyukai