MADDAREMMENG A.PANENNUNGI
Pokok Bahasan
Neraca Pokok (4) Neraca Turunan (3, hanya sekilas, bukan bahasan untuk kelas ini) Hubungan Antar Neraca
1. PENDAHULUAN
Alasan perlunya penyeragaman konsep dan penghitungan data (System of National Account,UN,1968 dan1993):
Analisis Makroekonomi Perbandingan antar waktu Perbandingan antar negara/ekonomi lainnya
Neraca-neraca makroekonomi: PDB, APBN, NP, NM, ditambah FOF, IO, dan SNSE
System of National Accounts (SNA) tahun 1993 yang dibuat oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) beserta Eurostat, IMF (International Monetary Fund), OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), dan WB (World Bank) menjadi dasar utama penyusunan neracaneraca makroekonomi di seluruh dunia.
Selanjutnya IMF menerbitkan serangkaian publikasi yang relatif lebih mutakhir misalnya Balance of Payment Manual (BOPM) pada tahun 1993, Monetary and Financial Statistics Manual (MFSM) pada tahun 2000, dan Government Financial Statistics Manual (GFSM) pada tahun 2001.
Ringkasan yang baik dan meliputi empat neraca dasar (Produk Domestik Bruto (PDB), Neraca Pembayaran, Neraca Fiskal, dan Neraca Moneter) dapat dilihat pada publikasi The System of Macroeconomic Accounts Statistics: An Overview, yang diterbitkan IMF tahun 2007 beserta Macroeconomic Accounting in Transition Economy, yang diterbitkan IMF tahun 1999.
Penggunaan data dan teori ekonomi untuk menjelaskan transformasi struktural dan kebijakan ekonomi Indonesia Diagram arus melingkar merupakan dasar yang utama dalam memahami seluruh neraca-neraca makroekonomi
2.1 PDB (Poduk Domestik Bruto) (PLUS INFLASI (2.2.) DAN PENGANGGURAN (2.3)
PDB atau Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product atau GDP) merupakan penjumlahan dari nilai tambah keseluruhan sektor dalam perekonomian atau nilai dari produksi barang dan jasa akhir dalam perekonomian dalam kurun waktu tertentu yang biasanya tahunan atau kuartalan
NTB
i 1
NPB - NIA
Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Pengeluaran PDB Menurut Pengeluaran PDB adalah penjumlahan dari elemenelemen pengeluaran, yaitu:
PDB CP CG IP IG X - M
Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Pendapatan [Balas Jasa Faktor Produksi] PDB menurut pendapatan adalah penjumlahan balas jasa dari faktor-faktor produksi, yaitu: PDB= Upah dan Gaji + Surplus Usaha + Pajak-Subsidi
C1 I1 C2 I2 C3 I3
G 1 E 1 X1 G 2 E 2 X2 G 3 E 3 X3 L K G E
Zj + C + I + G + E; Zi + L + K + M; C + I + G + (E M) = L + K = VA; VA = VA1 + VA2 + VA3; VA = (L1+K1)+(L2+K2)+(L3+K3); Hubungan pendapatan dan nilai tambah?
Pertumbuhan ekonomi dalam rentang waktu lama sering memakai rata-rata atau end to end Sementara untuk regresi memerlukan data series dari PDB harga konstan
Y = c + dt, dimana Y= ln PDBt1, c= ln PDBto dan d = (1 + g), g=growth
2.2. Inflasi
Inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dalam jangka waktu tertentu. Secara teoritis penyebab inflasi dapat berasal dari tarikan permintaan atau demand pull inflation, tekanan biaya produksi atau cost push inflation, dan juga gabungan dari keduanya.
IHK
Pengelompokan IHK yang sejak dulu kita kenal adalah berdasarkan pengelompokan barang/jasa menurut tujuan/alasan/jenis pengeluarannya. Untuk pengelompokan ini, sejak Juni 2008, IHK dihitung dari 66 kota yang mencakup sekitar 284 hingga 441 komoditas yang dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil Survei Biaya Hidup di 66 kota tersebut pada tahun 2007. IHK mencakup 7 kelompok meliputi (1) bahan makanan; (2) makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; (3) perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; (4) sandang; (5) kesehatan; (6) pendidikan, rekreasi, dan olah raga; (7) transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
2.3. Pengangguran
Tingkat pengangguran atau unemployment rate diukur dari jumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan dan yang mencari pekerjaan dibandingkan dengan angkatan kerja. Sementara angkatan kerja atau labor force merupakan semua usia kerja baik yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan.
Sakernas
BPS mengukur pengangguran dengan melakukan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Sejak tahun 2002-2004, di samping Sakernas tahunan juga diadakan Sakernas triwulanan dan mengacu kepada rekomendasi ILO (International Labor Organization). Pada tahun 2005, Sakernas dilaksanakan semesteran pada Bulan Februari (Semester 1) dan Agustus (Semester 2). Sakernas Februari 2008 memiliki sampel 70.000 rumah tangga dan Agustus 2008 memiliki sampel 293.088 rumah tangga
Beberapa konsep
Beberapa konsep dan definisi perlu dipahami berikut ini (BPS, 2009): pertama, Angkatan Kerja, adalah penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih) yang bekerja, punya pekerjaan namun tidak bekerja, dan pengangguran. Kedua, bekerja, adalah memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan yang lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi). Ketiga, jumlah jam kerja adalah seluruh jam kerja yang digunakan dikurangi jam istirahat atau untuk kegiatan di luar pekerjaan.
C. Hibah (Grants) G. Pembiayaan (Financing) Luar Negeri (Foreign) Domestik (Domestic) A+B+C+G
D+E+F
Asumsi APBN
Perlu diperhatikan bahwa dalam penyusunan RAPBN diperlukan beberapa perkiraan atau asumsi beberapa asumsi makroekonomi yang mempengaruhi APBN, yaitu pertumbuhan ekonomi (%), tingkat bunga (%), inflasi (%), kurs (Rp/AS $), harga minyak (AS $/Barrel) dan produksi minyak (Barrel/Hari).
Gunanya asumsi
Perkiraan pertumbuhan ekonomi akan mempengaruhi misalnya perkiraan penerimaan pajak, perkiraan kurs akan mempengaruhi semua komponen APBN yang memiliki hubungan dengan aktifitas internasional misalnya utang luar negeri, perkiraan harga minyak dan produksinya sangat mempengaruhi penerimaan khususnya yang berhubungan dengan minyak. Sementara perkiraan inflasi akan kait mengkait dengan berbagai macam komponen APBN, khususnya komponen-komponen pengeluaran. Untuk perkiraan suku bunga misalnya sangat terkait dengan utang dalam negeri.
Komponen APBN
Penerimaaan APBN dibedakan atas Pendapatan Dalam Negeri dan Hibah. Selanjutnya Pendapatan Dalam Negeri terdiri dari Pendapatan pajak dan bukan pajak. Penerimaan dari Pajak terdiri dari pajak berasal dari penerimaan aktifitas dalam negeri dan pajak perdagangan internasional. Pajak penerimaan dari aktifitas dalam negeri meliputi PPH (Pajak Penghasilan) migas dan non migas, PPN (Pajak Pertambahan Nilai), PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), BPHTB (Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), cukai, serta pajak dalam negeri lainnya. Pajak dari aktifitas perdagangan internasional berupa bea masuk dan pajak ekspor. Penerimaan Bukan Pajak terdiri dari penerimaan sumber daya alam, penerimaan laba BUMN, dan penerimaan bukan pajak lainnya. Pengeluaran APBN dibedakan atas Pengeluaran Pemerintah Pusat dan Pengeluaran Daerah. Pengeluaran pemerintah pusat terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi (BBM (Bahan Bakar Minyak) dan bukan BBM), belanja hibah, bantuan sosial, dan belanja lainnya. Pengeluaran untuk daerah terdiri dari dana perimbangan dan dana otonomi khusus & penyeimbangan. Dana perimbangan terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus
Istilah penting
Keseimbangan primer (primary balance) merupakan nilai bersih selisih pengeluaran dengan penerimaan setelah mengeluarkan pengeluaran untuk pembayaran bunga utang. Surplus/Defisit Anggaran (overall balance) adalah nilai keseimbangan secara umum dengan mengurangkan total pengeluaran dengan total pendapatan/penerimaan, Pembiayaan Bersih (financing net) untuk menutup defisit/surplus anggaran terdiri dari Pembiayaan Dalam Negeri dan Pembiayaan Luar Negeri. Pembiayaan Dalam Negeri terdiri dari berasal dari perbankan dan non perbankan dalam negeri. Pembiayaan Luar Negeri terdiri dari berasal dari pinjaman bruto luar negeri dan pembiayaan cicilan pokok utang luar negeri.
4. Neraca Pembayaran
NP dan BOPM
Neraca Pembayaran (Balance of Payment atau BOP) merupakan pencatatan transaksi aktivitas ekonomi penduduk sebuah negara dengan penduduk negara lainnya dalam suatu periode tertentu, misalnya setahun. Acuan untuk prinsip-prinsip mengenai Neraca Pembayaran atau Balance of Payments Manual (BPM) oleh IMF di tahun 1993 (IMF 1999,2007b). Secara konseptual bisa lebih rinci pada Krugman dan Obstfeld (2008). Salah satu referensi yang baik adalah dari Bank Indonesia (2002), adalah Buku 3 Seri Kebanksentralan, Neraca Pembayaran.
1.
Transaksi Berjalan (Current Account) A. Barang dan Jasa (Goods and Services) Barang (Goods) Jasa (Services) Transportasi (Transportation) Turisme (Travel) Jasa Pemerintah (Government Services) Jasa Lainnya (Other Services) B. Pendapatan Faktor Produksi (Income) Upah/Gaji (Compensation of Employees) Pendapatan Investasi/Modal (Investment Income) C. Transfer Berjalan (Current Transfers)
2.
Neraca Modal dan Financial (Capital and Financial Account) A. Neraca Modal (Capital Account) Transfer Modal (Capital Transfers) Akuisisi Aset Non Finansial (Acquisition of Non Financial Asset) B. Neraca Financial (Financial Account) Investasi Asing Langsung Netto ( Foreign Direct Investment, Net) Investasi Portofolio Netto (Portofolio Investment, Net) Investasi Lainnya (Other Investments, Net) Pinjaman/Kredit Dagang (Loans, Trade Credit) Penggunaan Kredit/Pinjaman IMF (Use of IMF credit and loans) Cadangan Devisa (Reserve Assets) Emas (Monetary Gold) Cadangan dari IMF (SDRs) Posisi Cadangan dalam IMF (Reserve Position in the IMF) Valuta Asing (Foreign Exchange) Klaim Lainnya (Other claims)
Neraca pembayaran
Neraca Transaksi Berjalan (Current Account) terdiri dari Perdagangan Barang dan Jasa dengan asumsi free on board (f.o.b), Pendapatan Faktor Produksi (upah/gaji dan pendapatan modal baik FDI, portofolio, maupun lainnya), dan Transfer Berjalan Neraca Modal merupakan neraca yang terdiri dari transfer modal (baik dari pemerintah maupun lainnya) dan akuisisi dari non-finansial/nonproduced asset misalnya hak paten dan lisensi
Neraca pembayaran
Neraca Finansial terdiri dari DI (Direct Investment) atau Investasi Langsung, Investasi Portofolio, Investasi Derivatif, dan Investasi Lainnya. Investasi Lainnya antara lain adalah trade credits, loans, currency and deposits, serta aset lainnya. Selanjutnya adalah Cadangan Devisa yang terdiri dari Emas, Cadangan dari IMF berupa Special Drawing Rights (SDR) atau semacam unit account IMF, Posisi Cadangan dalam IMF, Valuta Asing, dan Klaim Lainnya.
Neraca pembayaran
Perlu diketahui bahwa tabel yang bersifat tabel analisis bisa berbeda denbgan yg standar. Misalnya oleh Bank Indonesia sebagai berikut. Neraca Pembayaran dibedakan ke dalam kelompok Transaksi Berjalan, Transaksi Modal dan Finansial, Selisih Perhitungan, dan Lalu Lintas Moneter (Cadangan Devisa dan yang Terkait).
Transaksi Berjalan terdiri dari Neraca perdagangan bersih, Jasa-Jasa bersih, Pendapatan bersih, dan Transfer berjalan bersih;
Transaksi Finansial terdiri dari Investasi langsung, Investasi Portofolio, dan Investasi lainnya. Lalu Lintas Moneter atau Cadangan Devisa dan yang Terkait adalah jumlah yang mengimbangi ketiga komponen utama tersebut disebabkan Neraca Pembayaran harus seimbang atau jumlah keseluruhan adalah nol (0), yang terdiri dari perubahan cadangan devisa dan pinjaman IMF. Jika nilainya positif berarti defisit, jika negatif berarrti surplus.
Istilah penting
Neraca Perdagangan (Trade Balance) merupakan nilai ekspor kurang impor barang dan jasa, Neraca Transaksi Berjalan (Current Account Balance) merupakan Neraca Perdagangan ditambah dengan pendapatan bersih luar negeri beserta transfer bersih luar negeri, Neraca Dasar (Basic Balance) merupakan penjumlahan Neraca Transaksi Berjalan ditambah Neraca Modal dan Investasi Langsung (yang bersifat jangka panjang)
Komponen
Sistem perbankan terdiri atas Otoritas Moneter (Monetary Authority) dan Bank-Bank Pencipta Uang Giral (Deposit Money Banks). Selanjutnya, dalam memahami sistem Perbankan maka perlu didasarkan pada data Neraca Sistem Moneter atau Neraca Survei Moneter (Monetary Survey) yang merupakan konsolidasi dari Neraca Otoritas Moneter (Balance Sheet of Monetary Authority) dan Neraca Bank-Bank Pencipta Uang Giral/BPUG Consolidated Balance Sheets of the Deposits Money Banks/DMBs) . Lebih luas dari sistem perbankan adalah sistem finansial dalam Neraca Sistem Finansial (Financial Survey) yang merupakan konsolidasi dari Neraca Sistem Perbankan (Monetary Survey) dan Neraca Sistem Lembaga Keuangan Lainnya (Consolidated Balance Sheet of Other Financial Institution). Meskipun Neraca Sistem Finansial dimungkinkan, namun biasanya hanya akan fokus kepada Neraca Sistem Moneter/Perbankan karena selain variabel yang penting dalam analisis ekonomi ada di sana.
Catatan
Beberapa hal penting untuk diperhatikan dalam membaca Neraca Sistem/Survei Moneter. Pertama, dalam neraca tersebut, data yang ada adalah bersifat stock, di mana flow dapat ditunjukkan dengan mengurangkan dengan periode sebelumnya. Kedua, neraca tersebut dalam nilai mata uang lokal dan jika dinyatakan dalam mata uang lainnya, maka yang dipakai sebagai pengganti adalah nilai tukar di akhir periode karena bersifat stock.
6. Neraca Turunan
Neraca Arus Dana Input Output Sistem Neraca Sosial Ekonomi
B. Private Sector
Sp-Ip = GNDIp Cp Ip = Private S-I Gap Fp=? [How to finance the gap?]
FDIp=FDI= Foreign Direct Investment NFBp=Net of Private Foreign Borrowing NDC= Net of Private Domestic Credit M2= Net of M2 NB= Net of Government Bond
C.Government Sector Conventional Deficit= T.Revenue&Grants-T.Expenditure&Lending= Rg-Eg=Fg=? {How to finance the gap?} Eg= Cg (Current)+Ig (Investment) Sg=Rg-Cg = Rg (Eg-Ig)= Rg-Eg+Ig Sg-Ig=Rg-Eg
NFBg= Net Foreign Borrowing=Bonds to Non Resident NDCg= Net Domestic Credit for Govt both from CB and Off CB NB= Net Domestic Bonds
D. Foreign Sector
FI=Net Foreign Asset not in the banking system/non monetary flows RES=Net Foreign Asset in the banking system/monetary flows NFA=Net Foreign Asset OINf=Other Items Net
Hubungan-Hubungan Neraca
GNDI-A X-M+Yf+TRf
CAB
Sp-Ip + Sg-Ig FI+RES