Anda di halaman 1dari 26

Tugas Artikel PMI

September 2010
Dono P.H.S [12507010] Michelia Alba [12508001] Hardy Kusuma [12508002] Lavalette Erica [12508003] Indrajati Herumurti [12508004]

Taksiran Cadangan Mineral


Ketersedian bahan mentah dalam jumlah yang cukup, kualitas yang memenuhi syarat, dan dengan harga yang masuk akal adalah hal terpenting dalam setiap operasi mineral industri. Tujuan bab ini adalah untuk mendiskusikan cara mengecaluasi cadangan bahan mentah menggunakan komputer. Dasar diskusi ini adalah cadangan kaolin clay yang terdapat di Cornwall yang sekarang ditambang dan telah dievaluasi menggunakan computer. Studi ini berdasarkan pada sekitar 100 lubang bor yang memotong 2 bed kaolin terpisah. Masing-masing titik potong menghasilkan beberapa sampel vertikal clay, masing-masing telah dianalisa secara terpisah di laboratorium untuk 6 kualitas yang penting dalam pemilihan bahan mentah untuk disuplai ke rancangan produksi. Kualitas-kualitas tersebut adalah tingkat kecerahan (2 pengukuran berbeda), viskositas, uji laju alir, grittiness, dan tingkat titanium oksida. Perangkat computer yang digunakan untuk evaluasi cadangan dan rencana penambangan adalah sistem software yang disebut PC/ Cores, yang digunakan secara luas di Amerika Utara, UK, dan banyak negara lain; dan beroperasi pada PC yang kompatibel dengan IBM (atau pada Macintosh bertenaga tinggi dengan sebuah emulator PC).

10.1. Pengumpulan Data Tugas pertama yang harus dilakukan sehubungan dengan evaluasi cadangan terkomputerisasi adalah mengumpulkan semua (atau sebanyak-banyaknya) data yang masuk yang dibutuhkan untuk studi. Data-data tersebut terbagi dalam 4 kategori: 1. Data pengeboran, termasuk koordinat X-Y dan kenaikan permukaan lubang pengeboran untuk masing-masing lubang, beserta data log pengeboran yang menjelaskan kedalaman dan persimpangan masing-masing batas litologi dan geologi yang ditemui. 2. Data analisa lab, dalam bentuk laporan tentang kualitas masing-masing sampel dari tiap lubang bor.
2|P a ge

3. Data topografi permukaan, untuk penghitungan dari sebuah model daerah digital yang akan digunakan di penghitungan yang memberatkan. 4. Peta properti dan perancangan, yang diperlukan untuk membatasi penghitungan cadangan & menjelaskan rencana penambangan. Contoh laporan dari sebuah lubang pengeboran ditunjukkan pada Gambar 10.1.

10.1.1 Data log pengeboran Potongan log lubang pengeboran mengandung data tentang lokasi dan struktur sebuah lubang pengeboran. Elemen-elemen berikut termasuk di dalamnya: 1 koordinat X dan 1 koordinat Y menandai lokasi geografis lubang pengeboran dalam bentuk pemosisian timur & barat berdasarkan beberapa sistem koordinat Kartesian yang telah disetujui. Tingkat kenaikan permukaan/ kerah lubang pengeboran.

3|P a ge

Sebuah pengidentifikasian yang unik untuk lubang pengeboran. Bentuk yang umum untuk identifikasi lubang adalah tahun pengeboran, beserta serangkaian nomor pengeboran, contoh: 93-14. Opsional, catatan/ keterangan tentang lubang pengeboran tersebut, seperti nama ahli geologi yang mengawasi dan orang yang mengebor, dan keterangan lain yang dapat berguna untuk pengguna log berikutnya.

Berdasarkan data-data pengukuran tersebut, data log pengeboran yang aktual harus tersedia dan akan mencakup untuk masing-masing struktur/ susunan yang ditemui selama operasi pengeboran informasi berikut: Kedalaman saat batas ditemukan (atap) Ketebalan susunan (atau kedalaman lantai) 1 kode litologi mengidentifikasi material yang ditemukan, seperti tanah liat, pasir, atau batu kapur, dll. Opsional, segala data deskriptif tambahan yang dapat membantu kegunaan data di masa berikutnya, seperti bersinar atau berlempung.

Membuat sebuah daftar yang berisi semua nama-nama litologi yang mungkin ada pada lubang bor manapun sangat diperlukan, karena software komputer akan memerlukan daftar sejenis untuk memasukkan & validasi data lubang bor.

10.1.2 Data Kualitas Laboratorium Sampel dari lubang bor akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis secara kuantitatif kualitasnya. Suatu laporan yang disusun dengan baik akan memudahkan kita untuk menghubungkan data yang disimpan laboratorium tersebut dengan lubang bor yang benar dan sampel yang benar dari lubang bor tersebut.

Satu sampel bijih batubara dapat terpecah menjadi beberapa sampel, masing-masing merepresentasikan subset vertikal dari batubara tersebut dan masing-masing mempunyai
4|P a ge

kualitasnya sendiri. Penting sekali untuk mengidentifikasi subsampel dengan benar, dengan ketebalan dan kedalaman tertentu pada log pengeboran. Perusahaan-perusahaan tambang yang lebih besar, yang mengoperasikan laboratorium mereka sendiri, banyak menginvestasikan dana untuk sistem komputerisasi untuk identifikasi sampel dan mengamati pergerakan sampel di laboratorium. Perusahaan-perusahaan yang lebih kecil harus ekstra hati-hati demi menjaga kualitas dari data laboratorium.

10.1.3 Data topografi permukaan Jika metode penambangan adalah tambang terbuka, ketebalan dan volume overburden merupakan kunci utama dalam ekonomi tambang tersebut. Untuk menghitung ketebalan dan rasio overburden, software komputer memerlukan akses ke data ketinggian permukaan untuk membuat model daerah digital/ Digital Terrain Model (DTM). Bentuk tradisional di mana data ketinggian permukaan ada adalah sebagai peta kontur dari area tersebut dengan frekuensi yang meningkat. Perusahaan survey udaraakan memberikan peta ketinggian permukaan dalam bentuk CAD (Computer Aid System). Software yang ada kemudian membaca file yang telah dibuat dan kemudian mengubah garis kontur menjadi DTM. Manfaat lain dari DTM adalah sebagai alat untuk validasi lokasi lubang pengeboran dan ketinggian. Software komputer dapat membandingkan ketinggian masing-masing lubang pengeboran yang terekam dengan ketinggian DTM pada koordinat X dan Y dari lokasi lubang pengeboran. Perbedaan yang signifikan dari ketinggian masing-masing lubang pengeboran dan DTM biasanya menunjukkan bahwa lubang pengeboran tersebut mempunyai ketinggian yang salah, ataupun kesalahan pada koordinat X dan Y. Jika data elevasi permukaan diambil dari peta kontur, maka tablet digitalisasi dapat dipakai untuk mengubah garis-garis peta kontur ke dalam bentuk digital untuk memungkinkan perhitungan DTM.

5|P a ge

10.1.4 Peta properti dan perencanaan Software komputer akan menjalankan penghitungannya pada daerah segi empat yang diletakkan di awal pola persegi yang seragam. Sayangnya, sangat sedikit kita menjumpai daerah pertambangan yang daerahnya berbentuk segi empat. Elemen keempat dari penginputan data adalah peta lokasi penambangan, yang mengikutsertakan informasi: batas properti penambangan, di mana suatu tambang tidak boleh berada & di mana cadangan tidak diperhitungkan. Semua batas untuk daerah operasi pertambangan, seperti rel, tol, jalur listrik, rumah ibadah, dan tempat tinggal. Garis kepemilikan properti dalam batas daerah penambangan untuk menghitung kepemilikan; jika terdapat beberapa pemilik. Poligon-poligon yang bersangkutan dan garis-garis dari peta ini selanjutnya didigitalisasi dan disimpan dalam file data untuk kepentingan sistem evaluasi cadangan. Selanjutnya, peta yang sudah didigitalisasi akan merepresentasikan rencana penambangan yang telah kita rencanakan daerah per daerah untuk perencanaan penambangan dan pemodelan yang efektif. Peta yang digunakan dalam contoh kaki ini disertai dengan daerah lubang pengeboran, ditunjukkan dalam gambar 10.2.

10.1.5 Ketersediaan data Sangat memudahkan jika semua data yang diperlukan sampai dalam satu tempat di saat yang bersamaan, tetapi dalam kenyataannya tidak demikian. Biasanya data sampai sedikit demi sedikit dalam waktu yang tak bisa diduga. Ketika data sudah ada, data-data tersebut harus dimasukkan ke dalam sistem komputer dan diperiksa, divalidasi, dan diperiksa kembali sebelum evaluasi dan pemodelan dapat dimulai.

6|P a ge

7|P a ge

10.2 Pengecekan Data dan Validasi Bagian ini memerlukan kedispilinan tinggi untuk memastikan bahwa data-data yang terkumpul akurat dan dapat dipercaya. Ada beberapa perangkat komputer yang sangat membantu untuk hal ini, beberapa dibahas di sini.

10.2.1 Profil lubang bor Sebuah program pembuat profil memapukan tampilan yang bersamaan dari beberapa lubang bor (di monitor/ kertas) yang memungkinkan pengecekan visual dari ketepatan ketinggian lubang bor, lokasi X-Y dan kedalaman stratigrafi untuk kasus di mana beberapa lapisan bijih dievaluasi, profil lubang bor juga menyediakan perangkat ideal untuk korelasi lapisan. Dalam hal ini, harus dipastikan bahwa setiap lubang bor telah digambarkan minimal dalam 1 penampang horizontal dan 1 penampang vertikal. Profil lubang bor ditunjukkan pada Gambar 10.3.

10.2.2 Peta Posting Lubang Bor Sebuah peta dasar yang menunjukkan lokasi semua lubang bor (Gambar 10.4) berguna untuk memastikan bahwa koordinat X dan Y masing-masing lubang bor telah ditangkap dan dimasukkan dengan benar. Peta posting juga berguna untuk memeriksa apakah semua lubang bor telah dimasukkan ke komputer. Dalam peta yang sama, dapat juga ditampilkan 1/ lebih elemen data.

10.2.3 Validasi Via Peta Kontur Metode paling efektif untuk mengecek keberadaan data numerik yang diambil dari lubang bor adalah peta kontur. Software komputer menunjukkan semua isi data untuk semua koordinat, untuk setiap lubang bor, nilai Z yang diberikan mungkin teratur, seperti sebuah elevasi atau ketebalan dari suatu stratigrafi. Atau mungkin bias suatu elemen dari kualitas, seperti viskositas.

8|P a ge

Software tersebut biasanya mengubah data X-Y-Z ke dalam suatu bentuk urutan kotak yang seragam, yang bias di kontur/ gambar pada layar atau kertas. Semua kemungkinan kesalahan pada lokasi lubang bor atau struktur atau data akan diperlihatkan oleh visible discontinuity pada map kontur. Peta kontur dari total ketebalan suatu tanah liat (lihat 10.5) menunjukkan adanya bulls-eye error: besar), dimana lubang bor dengan mudah diidentifikasi dan kesalahan juga dapat diperbaiki. Map kontur menggunakan data yang sudah dibenarkan yang ditunjukkan pada gambar 10.6.

10.3 Mendesain dan Membuat Database Dalam contoh software kami ini, semua data untuk masing-masing borehole dimasukkan ke dalam satu file data computer. Data dapat berupa bentuk data organisasi yang sudah dipakai, dan dapat menyebabkan kerja computer tidak efisien. Ketika dipastikan semua data borehole sudah benar, kemudian data borehole dikumpulkan dan di kompres dalam satu file data yang disebut database borehole. Masing-masing system software mempunyai metode tersendiri dalam menyusun database, tetapi perbedaan tidak begitu penting. Yang penting adalah keberadaan database yang lengkap, dimana semua data bisa di akses, di ekstrak, dan dapat digunakan kapan saja. Ketika sebuah data borehole disimpan dalam single database, satu data borehole bisa di simpan di back-up tape atau disket untuk mengatasi terbatasnya kapasitas file dalam satu komputer. Selalu penting untuk menjaga paling tidak dua magnetic copies dari filefile data borehole karena mahal dan butuh waktu untuk re-enter. Ketika data borehole dibuat, user bisa membuat aktual evaluasi dan mine planning.

10.4 Menggrid Data Kebanyakan program pemodelan geologi menggunakan teknik keseragaman grid persegi sebagai langkah lanjutan dalan analisis data. Langkah pertama dalam proses ini adalah pemilihan interval grid, atau ukuran grid sel. Pertama tentu harus dibuat satu area grid, misalnya persegi panjang yang meliputi semua data dan semua mining property. Kemudian
9|P a ge

perlu menentukan sebuah interval grid sehingga area grid dapat dibagi menjadi grid sel persegi yang seragam.

10.4.1 Pemilihan Ukuran Grid Sel Tidak ada kesulitan dan cara pintas dalam memilih ukuran grid sel yang optimum. Satu pendekatan menyarankan bahwa interval grid harus dalam jarak yang sama karena jarak ratarata masing-masing borehole dari borehole lainnya sangat dekat. Pemikiran lain juga menyatakan bahwa seharusnya terdapat N grid sel untuk masing-masing borehole dimana N bervariasi dari 4 sampai 20. Kemungkinan panduan yang terbaik adalah bahwa ukuran grid sel harus sesuai dengan perhitungan user. Penting untuk selalu diingat bahwa membagi interval grid akan member dampak terhadap grid dan waktu kalkulasi model. Dalam hal dimana ketebalan menjadi faktor ekonomi yang penting, maka mengambil langkah relative menjadi faktor penting dalam pemilihan interval grid.

10.4.2 Pemilihan Metode Gridding Metode gridding yang diaplikasikan dalam contoh kasus adalah metode IDS, kebalikan dari distanced squared. Lebih spesifik, software tersebut mengikuti prosedur berikut: 1. Menghitung sekali satu titik interseksi grid 2. Pada setiap titik grid, akan mencari nilai data borehole terdekat di setiap keempat kuadran 3. Menghitung jarak masing-masing borehole dari titik interseksi grid, lalu kemudian menggunakan fungsi invers kuadrat dari jarak terhadap berat Z value dari borehole. 4. Menjumlahkan keempat nilai berat dengan menngunakan invers dari jarak, dan menggunakan data nilai yang belum dihitung sebagai Z Value untuk data pada titik interseksi grid.

10 | P a g e

11 | P a g e

12 | P a g e

Hasil akhir dari proses gridding adalah sebuah grid file yang mengandung satu Z Value untuk setiap titik interseksi grid yang tersebar di dalam batas property.

13 | P a g e

10. 4. 3 Tujuan dan Keuntungan Gridding

Nilai Z untuk setiap grid point dan grid file untuk setiap struktural atau kualitas elemen data akan digunakan untuk evaluasi reserve. Software akan mulai dengan mengumpulkan semua data untuk setiap grid cell menjadi unit single modelling. Untuk 25 m grid cell yang berada di tengah 11700 koordinat timur dan 8700 koordinat utara, memiliki nilai Z untuk seam thickness (ketebalan sambungan), overburden thickness, dan kualitas masing masing dari 6

14 | P a g e

clay yang dimodelkan : Brightness 1, brightness 2, flow rate, viscosity, grit, titanium dioxide. Kemudian, ketika menentukan mine plan yang ditambang semua atau sebagian dari cell, software komputer akan mengetahui volume clay (25 m x 25 m x tebal), volume overburden, dan 6 kualitas dari clay pada cell. Keuntungan lain gridding adalah kemampuan software membaca grid file dan menghasilkan peta kontur dari konten. Peta kontur panjang dan berkelanjutan, alat utama pada reserve evaluation dan perencanaan pertambangan. Peta kontur mengilustrasikan variasi spatial dari parameter kualitas yang termasuk pada model di gambar 10. 8 10. 13.

15 | P a g e

16 | P a g e

17 | P a g e

18 | P a g e

19 | P a g e

10. 5 Membuat Reserve Model

Data yang dibutuhkan diekstrak dan dilakukan gridding, program lain pada sistem software reserve evaluation membaca pertinent grid, mengumpulkan semua data tentang setiap cell menjadi modelling cell dan mendistribusikan date ke file model. Untuk tambahan pada struktural dan data kualitas, model-builder juga mendistribusikan faktor cell untuk setiap cell yang mempresentasikan presentase dari cell (contoh : volume) yang ada di dalam batas property. Terakhir, reserve model membutuhkan tidak semua clay pada property. Ini dapat dibatasi untuk mendapatkan hanya data pertaining menjadi spesifik named seam atau vertical horizon spesific (atau bench). Kemudian dapat dibuat model dari clay saja yang terdapat di bench horizontal antara elevasi dari 300 dan 310 m di bawah permukaan laut. Bench yang terpisah atau model seam dapat diketahui concurrent selama reserve evaluation dna proses perencanaan pertambangan.

10. 6 Evaluasi model dan Tes

Setelah model dibuat, lalu dijalankan software program modelling untuk menentukan total in-place reserve. Setiap laporan termasuk di sini, menunjukkan tidak hanya volume total dari clay dan overburden dan massa rata-rata dari setiap kualitas, tapi juga semua set lengkap dari histrogram portrait dari distribusi kuntitas dan kualitas data dari deposit. Complete in situ menjalankan modeller yang terdapat di laporan untuk contoh problem (gambar 10. 15). Sebelum menunjukkan perhitungan, seharusnya memiliki estimasi terbaik dari kuantitas dan kualitas untuk memastikan model dibangun dan hasilnya reasonable. Kemudian model dites pada berbagai cara berbeda, contraining evaluasi ke area spesifik dengan properti atau constraing evaluasi ke laporan saja pada material yang memiliki kualitas spesifik dan ketebalan constraint. Intinya, model dapat dievaluasi dengan banyak kombinasi berbeda dari constraint yang dapat dibuat dan dapat selesai dalam waktu yang singkat.

20 | P a g e

21 | P a g e

22 | P a g e

23 | P a g e

24 | P a g e

10. 7 Perencanaan Pertambangan Menggunakan Model

Langkah akhir dari evaluasi model adalah definisi area perencanaan penambangan. Biasanya diokerjakan dengan menandai area penambangan yang logis pada basemap, kemudian digitizing turning point dari area poligon dan menyimpan hasilnya pada komputer. Software kemudian dapat membaca setiap poligon pada koordinat X-Y dan : Menghitung area (dalam hektar/ acre) dari poligon. Menghitung area dari setiap modelling grid cell yang ada secara parsial pada poligon. Melaporkan kuantitas dan kualitas dari clay pada setiap seam (atau setiap bench atau pada total) di bawah poligon. Menyimpan data poligon pada file untuk penggunann selanjutnya pada penentuan urutan perencanaan pertambangan dan pengaturan target produksi tambang periodik.

25 | P a g e

Segmen target dari software perencanaan pertambangan dapat digunakan untuk mengatur area dan bench by bench urutan pertambangan dan untuk menentukan target produksi bulanan atau quarter untuk setiap periode pada total hidup dari tambang.

26 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai