Anda di halaman 1dari 52

1

Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007


Sapa Redaksi

Visi dan misi


PERUM PERHUTANI

VISI
Menjadi Pengelola Hutan Tropis
Terbaik di Dunia

MISI
1. Mengelola hutan tropis dengan
prinsip Pengelolaan Hutan Lestari
bersama Masyarakat.
2. Meningkatkan produktivitas,
kualitas dan nilai sumberdaya
hutan.
3. Mengoptimalkan manfaat hasil
hutan kayu, non kayu, dan jasa
lingkungan serta potensi lainnya,
dalam rangka meningkatkan
pendapatan dan keuntungan
perusahaan serta kesejahteraan
masyarakat (sekitar hutan).
4. Membangun sumberdaya
manusia perusahaan yang bersih,
berwibawa dan profesional.
5. Mendukung dan berperanserta
dalam pembangunan wilayah dan
perekonomian nasional.

PEMIMPIN UMUM: Dr. Ir. Transtoto Handadhari SHA, MSc. WAKIL PEMIMPIN UMUM: Drs. Sondang
MH Gultom, MSc. PEMIMPIN REDAKSI / PENANGGUNG JAWAB: Ir. Audy Arthur Pattiruhu, MeD.
SEKRETARIS REDAKSI: Ir. Wibowo Hadi HS, MM. DEWAN REDAKSI: Ir. Darman E Purba, Ir. Yopita
Sari. REDAKTUR PELAKSANA: Marison Guciano, Henny Elevianty. DESIGN GRAFIS: T3ddy Octavin.
PERWAKILAN: Ir. Dadang Ishardiyanto. (Jawa Tengah dan Yogyakarta), Ir. Murgunadi, MM (Jawa Timur), Ir. Ronald G. Suitela, M.Si, (Jawa
Barat dan Banten), STAF REDAKSI: A. Soenarwoko (Foto), Idayati (Bendahara), Aristus Luhur (Data), Guritno, Nanang (Sirkulasi)
KONTRIBUTOR: Bambang Sulaksano.
adalah majalah bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani. Opini yang dituangkan oleh penulis dalam majalah ini tidak
semuanya mencerminkan pendapat Perum Perhutani. Redaksi menerima tulisan yang sejalan dengan visi dan misi majalah
ini. Artikel ditulis dengan spasi ganda, maksimal 5 halaman kwarto. Dikirim ke alamat: Gedung Manggala Wanabakti Blok VII lantai 9, Jalan
Gatot Subroto Senayan Jakarta Pusat. Telp: 021 - 5721282, Fax: 021 - 5732451, atau e-mail: redaksi.dutarimba@yahoo.com, humas@
perumperhutani.com.

2
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
3
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
4
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
5
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
6
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
7
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
8
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
9
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
Laporan Utama

gen Unit III tampil perkasa di ca-


bang ini. Untuk putra, juara I dan II
berhasil direbut kontingen dari Unit III
sedangkan perunggu diraih Kantor Pu-
sat. Untuk putri, medali emas berhasil
direbut kontingen Unit I. Untuk medali
perak dan perunggu, semuanya disabet
kontingen dari Unit III.
Golf yang mempertandingkan
beregu dan perorangan di dilangsung-
kan di Merapi Golf, Cangkringan,
Yogyakarta. Untuk beregu, medali
emas diperoleh kontingen dari Unit II,
perak diraih Unit I dan Kantor Pusat
memperoleh perunggu. Untuk golf
perorangan, overall best gross diraih
kontingen Unit II. Overall Best Nett
diraih Kantor Pusat. Best Gross A Flight,
emas dan perak diraih Unit I. Perunggu
diraih Unit II. Best Gross B Flight, emas
dan perunggu diraih Kantor Pusat se-
dangkan perak diraih Unit II.
Pertandingan bulutangkis dilang-
sungkan Lembah Hijau, Kompleks
UGM Yogyakarta. Unit III berhasil
memperoleh medali emas. Perak
berhasil diraih kontingen Unit I dan
perunggu diraih Unit II.
Karaoke dan vocal group dilang-
Jalan Sehat dan Lomba
sungkan di Caesar Cafe, Plasa Am-
barukmo Yogyakarta. Untuk karaoke,
Unit I berhasil memperoleh medali
Khas Kehutanan
emas dan perunggu. Perak diraih Hari masih pagi, di sejumlah ho- Tardi, Kepala Biro Agraria Kantor
kontingen Unit III. Untuk vocal group,
tel sudah terlihat karyawan Perhuta- Pusat. “Saya sampai digotong Pak
medali emas, perak dan perunggu,
ni memakai kaos putih siap menuju Cipta, Pak Fachrodji, Pak Arthur
masing-masing diraih Unit II, Unit I
Graha Sabha Pramana UGM. Pukul dan Pak Heru Sis,” kata Pak Tardi
dan Unit III.
06.00 WIB bendera start sudah diki- gembira.
Pada Porseni kali ini, Jawa Barat
barkan oleh Direktur Keuangan Selain perlombaan juga dilak-
sebagai juara bertahan ternyata tidak
dapat mempertahankan gelarnya dan Cipta Purwita didampingi Ketua Pa- sanakan Bhakti Sosial kepada ma-
harus mengakui keunggulan Jawa nitia Miftahudin Affandi. Rute yang syarakat sekitar. Dirut Perhutani
Tengah. Kontingen Jawa Tengah tampil ditempuh adalah keliling kampus sebagai Pembina Snake Hunter
sebagai juara Porseni dan berhak atas UGM dan finish kembali ke Graha membuka acara bakti sosial terse-
Piala Bergilir dengan mengumpulkan Sabha Pramana. but. Banyak masyarakat yang
medali terbanyak dengan memperoleh Setelah acara jalan sehat, diada- berdatangan untuk mendapatkan
6 medali emas, 6 perak dan 2 perunggu. kan lomba khas kehutanan terdiri pengobatan dengan serum ular.
Urutan kedua ditempati Jawa Barat dari tarik tambang, balap karung, Berbagai macam penyakit konon
dengan mengumpulkan 5 medali emas, memotong balok kayu dan mem- dapat disembuhkan dengan serum
4 perak dan 4 perunggu. Kontingen belah kayu. Suasana jadi penuh tersebut. Ada yang dengan digigit
Jawa Timur menempati posisi ketiga dengan gelak tawa dengan tingkah ular langsung untuk tingkatan
dengan memperoleh 3 medali emas, 5 peserta yang lucu-lucu. Lomba lanjutan. Ada juga penonton yang
perak dan 4 perunggu. memotong dan membelah kayu takut ketika melihat berbagai jenis
Dengan materi pemain yang terba- diikuti oleh Administratur atau ular digunakan untuk pengobatan
tas, Kantor Pusat harus puas berada Kepala Biro sehingga buat mereka tersebut.
pada peringkat terakhir dengan perole- yang tidak biasa cukup merepotkan. (Yopita sari)
han 2 medali emas dan 5 perunggu. Menjadi juara I dalam lomba memo-
“Yang penting ikut menyemarakkan tong dan membelah kayu ini adalah
Porseni” kata salah seorang pemain
Kantor Pusat.

10
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
Laporan Utama

Keputusan Direksi Perum Perhutani

Penghargaan Perhutani No.1951/Kpts/Dir/1998. Bagi Pekerja


Pelaksana yang mendapatkan peng-
hargaan, berhak mendapatkan pen-
Yang Berprestasi, Menfasilitasi Perhutani dengan Masyarakat ingkatan status kepegawaian dengan
dan Aktif Mengkritisi Pembangunan Kehutanan Nasional pangkat sesuai latar belakang yang
dimiliki dengan maksimal golongan I/4
terhitung mulai 1 Juni 2007, dan bagi
PKWT berhak mendapatkan peningka-
Pada acara pembukaan Ratna dan (LMDH), Lembaga Swadaya masyara- tan status menjadi Pekerja Pelaksana
Porseni 2007 di Jogyakarta, Perum kat (LSM), dan rimbawan senior. terhitung mulai 1 Juni 2007.
Perhutani memberikan penghargaan Bagi karyawan Perum Perhutani Inilah mereka yang berprestasi,
kepada mereka yang berprestasi. Mer- yang berprestasi berhak mendapatkan yang mendapat penghargaan:
eka yang berprestasi dan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 (satu)
penghargaan terdiri dari karyawan, tingkat terhitung mulai tanggal 1
Lembaga Masyarakat Desa Hutan Juni 2007 sebagaimana diatur dalam

DAFTAR KARYAWAN BERPRESTASI PERUM PERHUTANI


YANG MENDAPATKAN PENGHARGAAN TAHUN 2007
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUTANI
NO NAMA JABATAN PENGHARGAAN BIDANG
1 DEDI, S.Hut Asisten Peneliti Laboratorium Biologi Seluler Peneliti tingkat Asper/KSS
2 SUKAHARJA Kepala Urusan KBS Pinus Sempolan, Jember Peneliti tingkat Kepala Urusan
3 ARIS WIBOWO, S.Hut, MP Pekerja Pelaksana Peneliti tingkat Staf Pelaksana

PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH


NO NAMA JABATAN PENGHARGAAN BIDANG
1 TARWUD Mandor Tanam KPH Balapulang Tanaman Tingkat Mandor
2 SUDARNO KRPH Klanunggal KPH Pemalang Tanaman Tingkat KRPH
3 KARMIDI Asper/KBKPH Linggapada KPH Balapulang Tanaman Tingkat Asper
4 SAMIDJAN Mandor Tebang pada KPH Cepu Produksi Kayu Tingkat Mandor
5 SARDJONO KRPH Selogender KPH Randublatung Produksi Kayu Tingkat KRPH
6 TONI KUSPUJA H, S.Hut Asper/KBKPH Subah KPH Kendal Produksi Kayu Tingkat Asper
7 KARSENO Mandor Sadap KPH Banyumas Timur Produksi Non Kayu Tingkat Mandor
8 DARTAM KRPH Tambak Serang KPH Pekalongan Barat Produksi Non Kayu Tingkat KRPH
9 SULARSO Asper/KBKPH Majenang KPH Banyumas Barat Produksi Non Kayu Tingkat Asper
10 HERMAN HARSONO Mandor PHBM pada KPH Kedu Selatan PHBM Tingkat Staf
11 TOTOK RIYANTO KRPH Bangleyan KPH Randublatung PHBM Tingkat KRPH
12 AMAT KSS PHBM & Binling KPH Kendal PHBM Tingkat KSS
13 SUGIANTO Operator SS Sar KBM Industri Kayu Cepu Industri Kayu Tingkat Operator
14 ACHMAD SUYUTI Kaur KBM Industri Kayu Cepu Industri Kayu Tingkat Kaur
15 ARISNO Asman KBM Industri Kayu Cepu Industri Kayu Tingkat Asman
16 ROMDHONI Operator Scabbing PGT Winduaji KBM Industri Non Kayu Industri Non Kayu Tingkat Operator
17 JUNAEDI Kaur Produksi PGT Cimanggu KBM Industri Non Kayu Industri Non Kayu Tingkat Kaur
18 SOEGITO Asman Penjualan Dalam Negeri KBM Industri Non Kayu Industri Non Kayu Tingkat Asman
19 MUKHAMAD JAENUDIN Mandor TPK Jatirogo KBM Pemasaran Kayu II Pemasaran Tingkat Mandor
20 EKO YULI WIBOWO Kaur Hasil Hutan KBM Pemasaran Kayu I Pemasaran Tingkat Kaur
21 BN. KAHONO Asman Persediaan Kayu Kendal KBM Pemasaran Kayu I Pemasaran Tingkat Asman
22 MOCHAMAD ACHDHORI Mandor Polter KPH Kebonharjo Keamanan Tingkat Mandor
23 SUKARLAN KRPH pada KPH Kendal Keamanan Tingkat KRPH
24 ASEP RUSKANDAR, BScF Asper/KBKPH Ngandang KPH Kebonharjo Keamanan Tingkat Asper
25 RUDI PURNAMA, SE Staf Pelaksana Humas Kantor Unit Hukamas Tingkat Staf
26 A. ROMDHON, SM.HK Kaur pada KPH Pekalongan Barat Hukamas Tingkat Kaur
27 LUCKYARTO, S.Hut Asper/KBKPH Wonosobo KPH Kedu Utara Hukamas Tingkat Asper
28 BUDI SANTOSO Staf Pelaksana Ukur Biro Perencanaan Perencanaan Tingkat Staf
29 IMAM ACHMADI Operator SIGPDE Biro Perencanaan Perencanaan Tingkat Staf
30 SIDIQ SUDJATMIKO Staf Pelaksana Perisalah Biro Perencanaan Perencanaan Tingkat Staf
31 JUMILAH Juru Gambar pada Biro Perencanaan Perencanaan Tingkat Staf
32 NUGROHO Operator SISDH pada Biro Perencanaan Perencanaan Tingkat Staf
33 TULUS SUHADI Kaur Wilayah Kedu Selatan Biro Perencanaan Perencanaan Tingkat Kaur
34 WINARDI KSS Wilayah Surakarta Biro Perencanaan Perencanaan Tingkat KSS
35 E. VERYANTO Staf Pelaksana Umum Kantor Unit Ketatausahaan Tingkat Staf
36 A. ENDANG WARSITI Kaur SDM KPH Semarang Ketatausahaan Tingkat Kaur
37 MOCH. YAF ALI KSS Sarpra & Optimalisasi Aset KPH Kedu Selatan Ketatausahaan Tingkat KSS

PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR


NO NAMA JABATAN PENGHARGAAN BIDANG
1 HERI KINANTO Mandor RPH Glundengan BKPH Wuluhan KPH Jember Tanaman Tingkat Mandor

11
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
Laporan Utama

2 RIFAI KRPH Kayumas BKPH Prajekan KPH Bondowoso Tanaman Tingkat KRPH
3 DJOKO SUDARSO Asper/KBKPH Karangan KPH Kediri Tanaman Tingkat Asper
4 SUNTORO Mandor RPH Sumbar Kepuh BKPH Munung KPH Jombang Produksi Kayu Tingkat Mandor
5 SARJU KRPH Tawun BKPH Bahoro KPH Jatirogo Produksi Kayu Tingkat KRPH
6 BOB EDWARD Asper/KBKPH Dungus KPH Madiun Produksi Kayu Tingkat KRPH
7 SUMARNO Mandor RPH Gombeng BKPH Ketapang KPH Bany.i Utara Produksi Non Kayu Tingkat Mandor
8 SUNOTO HADI KRPH Sumberjati BKPH Sempolang KPH Jember Produksi Non Kayu Tingkat KRPH
9 HERI ARGORO, SP Asper/KBKPH Trenggalek KPH Kediri Produksi Non Kayu Tingkat Asper
10 SUKAMTO Mandor/TPM Pajaran KPH Saradan PHBM Tingkat Mandor
11 SUDIYANTO KRPH Gedangan BKPH Gedangan KPH Jombang PHBM Tingkat KRPH
12 MUHAMAD FITRI, BScF KSS PHBM & Binling KPH Bojonegoro PHBM Tingkat Asper
13 SUPARLAN Operator PGM Jatirogo KBM Industri Kayu Gresik Industri Kayu Tingkat Operator
14 SUJAT Kaur Produksi PGM Gresik KBM Industri Kayu Gresik Industri Kayu Tingkat Kaur
15 MAJAR SISWANTO Asman Eksport KBM Industri Kayu Gresik Industri Kayu Tingkat Asman
16 SARMANTO Operator PGT Sukun KBM Industri Non Kayu Industri Non Kayu Tingkat Operator
17 HARIYANTO Kaur Produksi PMKP Sukun KBM Industri Non Kayu Industri Non Kayu Tingkat Kaur
18 HABIB ISA ANSORI, SE Asman Penjualan KBM Industri Non Kayu Industri Non Kayu Tingkat Asman
19 Drs. BASUKI Staf Pelaksana KBM Pemasaran Kayu II Bojonegoro Pemasaran Tingkat Staf
20 SARIP Kep. TPK (C) Selating Jem. KBM Pem. Kayu III Probolinggo Pemasaran Tingkat Kaur
21 IMAN SISWANTO Asman Hasil Hutan KBM Pemasaran Kayu I Madiun Pemasaran Tingkat Asman
22 ASMIRAN Mandor Keamanan KPH Banyuwangi Selatan Keamanan Tingkat Mandor
23 SUPRIYADI Dandur Keamanan KPH Jombang Keamanan Tingkat KRPH
24 SUPRIYANTO Asper/KBKPH Dongko KPH Kediri Keamanan Tingkat Asper
25 ROMI YULIANTO, SP Staf Pelaksana Humas KPH Blitar Hukamas Tingkat Staf
26 MISADI Kaur Humas KPH Banyuwangi Utara Hukamas Tingkat Kaur
27 DANDIT PUDYANTORO, SH KSS Agraria Biro Hukamas Unit II Jawa Timur Hukamas Tingkat KSS
28 DRS. ANANG KUAT SANTOSO Staf Pel. Perisalah SPH II Madiun Biro Perencanaan SDH Perencanaan Tingkat Staf
29 WARIMAN Staf Pelaksana Juru Ukur Biro Perencanaan SDM Perencanaan Tingkat Staf
30 MARNI Staf Pelaksana Operator SIGPDE Biro Perencanaan SDH Perencanaan Tingkat Staf
31 PUDJIYATNO Staf Pel. Operator SISDH SPH I Bojonegoro Biro Per. SDH Perencanaan Tingkat Staf
32 HARI PURWANTO, SE Staf Pelaksana Juru Gambar Biro Perencanaan SDH Perencanaan Tingkat Staf
33 NGA’AT Kaur Perencanaan SPH III Jombang Biro Perencanaan SDH Perencanaan Tingkat Kaur
34 UTOMO KSS Perencanaan SPH I Bojonegoro Biro Perencanaan SDH Perencanaan Tingkat KSS
35 ANIKE KARTIKA, SE Staf Pelaksana Akuntansi Biro Keuangan Ketatausahaan Tingkat Staf
36 R. PRASETYO EDI WICAKSONO Kaur Keuangan KBM Pemasaran II Bojonegoro Ketatausahaan Tingkat Kaur
37 SUPARDI KSS Kerumahtanggan Biro SDM dan Umum Ketatausahaan Tingkat KSS

PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN


1 WARTONI Asper/KBKPH Ciledug KPH Kuningan Tanaman Tingkat Asper
2 OKIM KRPH Cijangkar BKPH Cipeundeuy KPH Purwakarta Tanaman Tingkat KRPH
3 ENDU Man. Tanam RPH Gadung BKPH Banjar Utara KPH Ciamis Tanaman Tingkat Mandor
4 H. BUNYAMIN Asper/KBKPH Sagaranten KPH Sukabumi Produksi Kayu Tingkat Asper
5 CUCU SUHENDAR KRPH Gadung BKPH Banjar Utara KPH Ciamis Produksi Kayu Tingkat KRPH
6 HARIDIN Man. Tebang RPH Gadung BKPH Banjar Utara KPH Ciamis Produksi Kayu Tingkat Mandor
7 CECEP MAHPUDIN Asper/ KBKPH Ciamis KPH Ciamis Produksi Non Kayu Tingkat Asper
8 SUHLI KRPH Lembang/ BKPH Lembang KPH Bandung Utara Produksi Non Kayu Tingkat KRPH
9 ACA SUJANA Man. Sadap RPH Rc Kalong BKPH Manglayang Tim. KPH Sum. Produksi Non Kayu Tingkat Mandor
10 AHMAD FAUZAN KSS PHBM KPH Kuningan PHBM Tingkat KSS
11 DODOY SUWANDI KRPH Gonggang Selatan KPH Sukabumi PHBM Tingkat KRPH
12 RUKIMAN Man. PHBM RPH Pangalengan BKPH Pangalengan KPH Band. Sel. PHBM Tingkat Mandor
13 Ir. ISNIN MUHAROM Asman PGT dan KOPAL pada KBM Industri Pemasaran Tingkat Asman
14 ADE SUKENDAR Kaur Pelayanan Sukabumi & Bogor KBM Pemasaran Kayu Pemasaran Tingkat Kaur
15 SYARIF HIDAYAT Staf Obyek Wisata Cilember Pemasaran Tingkat Staf
16 RAHMAT, BSCF Asper/ KBKPH Telukjambe KPH Purwakarta Keamanan Tingkat Asper
17 ACENG MAS’UD KRPH Cicapar BKPH Banjar Selatan KPH Ciamis Keamanan Tingkat KRPH
18 ERYANTO Man. Jatimunggul Selatan SKPH Jatimunggul KPH Indramayu Keamanan Tingkat Mandor
19 DADANG SUPARMAN KSS Dokumen dan Informasi Hukamas Tingkat KSS
20 SUMARNA Kaur Humas KPH Cianjur Hukamas Tingkat Kaur
21 BUDHI TRIANA Staf Humas dan Informasi Hukamas Tingkat Staf
22 NANANG HILMAN KSS Wilayah IV Cirebon Perencanaan Tingkat KSS
23 AGUS HERYANTO Kaur SIGPDE SPP dan PPH Perencanaan Tingkat Kaur
24 AHMAD MEMED Staf Tehnik SPH I Bogor Perencanaan Tingkat Staf
25 DARSONO Staf Ukur SPP dan PPH Perencanaan Tingkat Staf
26 MUNGYATNO Staf/ Operator SIGPDE SPP dan PPH Perencanaan Tingkat Staf
27 ITA ROSITA Staf/ Operator SISDH SPH I Bogor Perencanaan Tingkat Staf
28 KUNDANG Staf Gambar dan PPH Perencanaan Tingkat Staf
29 PUJI PRIYONO KTU pada KPH Purwakarta Ketatausahaan Tingkat KSS
30 DAYAT KOSWARA Kaur Instalasi Ketatausahaan Tingkat Kaur
31 NANA CAHRUNA Staf Perlengkapan/ Barang dan Jasa Ketatausahaan Tingkat Staf
32 M. EDWIN H KSS PHBM KPH Bandung Selatan PHBM Tingkat KSS
33 ITA Mandor Sukadanda KPH Sumedang PHBM Tingkat Mandor
34 SUPARYO KSS Pengadaan SDM Ketatausahaan Tingkat KSS

12
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
Laporan Utama

Penghargaan kepada Lembaga


Masyarakat Desa Hutan dalam
mengimplementasikan sistem

PELATIHAN PHBM BAGI LMDH


Pengelolaan Hutan Bersama Ma-
syarakat sebagai berikut :
· Sinardi, LMDH Wana Tani Mak-
mur, Unit I Jawa Tengah.
· Suparno, LMDH Argomulyo,
Unit II Jawa Timar. Pelatihan PHBM bagi LMDH • Biaya per orang Rp 1,7 juta
· Dadung, LMDH Sukamanah, ditujukan untuk Pengelola (Perhutani) / Rp. 1,9 juta
Bandung Selatan, Unit III Jawa Hutan (Mandor Perhutani), (Non Perhutani)
Barat& Banten. • Peserta per kelas 25 - 30
Anggota LMDH maupun
orang dengan durasi 4 hari
Penghargaan kepada Lembaga
Petugas Pengelola Hutan.
efektif (48 jam pelajaran)
/ Organisasi yang telah berperan • Tempat Pusdiklat SDM Perum
aktif membantu Perhutani mem- Perhutani
fasilitasi masyarakat dalam proses Hubungi :
pengelolaan Sumberdaya Hutan
sebagai berikut :
1. Dr. Ir. San Afri Awang, MSc., Pusdiklat SDM Perum Perhutani
Direktur Pusat Kajian Hu-
tan Rakyat Universitas Gajah Jl. Rimba Mulya No. 11 Madiun
Mada.
2. Ir. Indro Tjahjono, Koordinator Contact Person :
LSM SKEPHI.
Seksi Perencanaan &
3. Elfian Efendi, Direktur Ekseku- Telp / Fax : (0351) 453094 /
tif LSM Greennomics. Assessment; ext. 22
(0351) 453093
4. Drs. Wawan Setiawan, Advisor
PHBM, Unit III Jawa Barat &
Banten.
5. Ir. Dudi Kurniadi, LSM Kem-
bara Tani, Unit II Jawa Timur

Rimbawan Senior Perum Per-


hutani yang mendapat penghar-
gaa atas jasa-jasanya:
PEMASANGAN IKLAN DI
· Ir. Djamaludin Suryohadikusu-
mo penghargaan dalam bidang
Pembinaan Kelembagaan Perum Majalah Duta Rimba
Perhutani.
· Prof. Ir. Soekiman Atmosoedarjo
(Alm) penghargaan dalam bidang Iklan memuat jenis produk dan alamat
perintis prosperity approach atau kontak person. Lebih baik lagi bila
(pendekatan kesejahteraan).
disertai harga dan stok barang
· Ir. Hartono Wirjodarmodjo, MA
penghargaan dalam bidang
Pemuliaan Jati di Perum Per- Selain barang dapat ditawarkan
hutani. bermacam-macam bentuk kerja sama
dengan pihak eksternal.
Penghargaan kepada Sdri. Dra.
SOESIJATI jabatan Kepala Seksi Iklan dikirim ke Biro Humas Kantor
Perpajakan pada Kantor Pusat Pusat via email atau faximile.
Perum Perhutani, atas prestasi
kerjanya melakukan restitusi
Fax : 021 - 5733616
uang pajak Perum Perhutani.
Email : redaksi.dutarimba@yahoo.com

*) Berlaku untuk PT. PAK, PT. PALAWI, Seluruh KPH dan KBM Perum Perhutani, Pusdiklat SDM Madiun, Puslitbang
Cepu.

13
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
Laporan Utama

Fieldtrip Perum Perhutani kepada masyarakat pada 2006 sebesar


Rp. 134 miliar yang berasal dari komo-
ditas tanaman palawija, seperti jagung,
Dari Agroforestry, Porang, hingga Jati Plus kacang tanah, dan ketela pohon.
Keberhasilan KPH Kediri dalam
mengelola hutan, diakui Soewarno, tak
terlepas dari dukungan pihak eksternal.
Bagi sebagian peserta, fieldtrip pada 12-13 Mei 2007 terasa Salah satu bentuk dukungan diberikan
Bupati Kediri dengan mengeluarkan
sangat berkesan. Acara yang mengawali Ratna dan Porseni kebijakan pemberian bonus dalam
yang dimulai dari Surabaya dan berakhir di Jogjakarta tersebut bentuk uang sebesar Rp 1 juta kepada
polisi yang berhasil menangkap para
telah membawa mereka melintasi batas-batas ruang dan pencuri kayu. Selain dari Bupati Kediri,
waktu. Ketika masih muda, gagah, dan berani, puluhan tahun dukungan juga datang dari kabupaten
lalu, mereka berada di tempat yang sama, di tempat yang kini tetangga, seperti Kabupaten Nganjuk,
Tulungagung, dan Trenggalek.
mereka singgahi.

Oleh Darman Efendi


Purba dan Marison
Guciano

Raut muka haru nampak jelas


pada mantan orang-orang nomor satu
di Perum Perhutani, seperti Wardono
Saleh, Hendarsun, dan Abas TS, yang
kehadirannya masing-masing didam-
pingi istri. Hadir pula mantan Menteri
Kehutanan Sumohadi beserta istri dan
tokoh-tokoh lembaga swadaya masyara-
kat seperti Indro Tjahyono dan San
Afri Awang.
Sejak keberangkatan di Bandara
Soekarno-Hatta, Jakarta, kehadiran
para sesepuh kehutanan tersebut dis-
ambut hangat oleh Direktur Utama Pe-
rum Perhutani Transtoto Handadhari.
Dirut bahkan memilih untuk duduk kokoh tinggi menjulang, tumbuh subur
bersama-sama mereka dan peserta tanaman nanas. Menurut mantan
fieldtrip lainnya di kelas ekonomi dalam Administratur KPH Kediri yang kini Porang
penerbangan Jakarta-Surabaya. menjabat Kepala Biro Pembinaan dan Usai istirahat dan makan siang di
Di Bandara Juanda Surabaya, Dirut Konservasi Sumberdaya Hutan Unit I Kediri, rombongan menuju pendopo
dalam sambutannya mengatakan san- Soewarno, tanaman nanas yang tum- Kabupaten Nganjuk. Di pendopo, rom-
gat membutuhkan nasehat-nasehat buh dibawah tegakan pohon sengon bongan disambut Bupati Nganjuk Siti
para sesepuh kehutanan untuk terus tersebut telah beberapa kali dipanen Nurhajati dan Administratur KPH
memperbaiki kinerja perusahaan yang masyarakat. Nanas tersebut sebagian di Nganjuk Oscar Salmon Maukar.
dipimpinnya. Maka, kata Dirut, bila jual langsung ke pasaran dan sebagian Di pendopo, diperlihatkan beberapa
dalam fieldtrip nanti terlihat kelema- lagi diolah menjadi jus nanas dan dijual penghargaan yang diterima LMDH
han implementasi dari berbagai pro- dalam bentuk kemasan. Argomulyo dari Nganjuk, diantaranya
gram Perhutani, ia sangat berharap Menurut Soewarno, saat ini KPH penghargaan Pengelolaan Hutan Les-
diberi tahu dan diberi masukan yang Kediri telah menandatangani kerjasa- tari Berbasis Masyarakat CBFM Award
membangun. ma PHBM dengan 189 LMDH dari 214 dari Menteri Kehutanan.
desa sekitar hutan. Sisanya, ia berharap Selain penghargaan, Bupati juga
Agroforestry dapat rampung tahun ini. menjelaskan pengembangan tanaman
Dari Surabaya, bus yang membawa Pada 2006, KPH Kediri telah me- porang yang sekarang sedang diinten-
rombongan meluncur ke Kediri menuju nyerahkan sharing produksi getah sifkan di Nganjuk. Budidaya porang,
petak 130 RPH Pandantoyo, BKPH pinus sebesar Rp. 450 juta dan sharing kata Bupati, tidak membutuhkan biaya
Pare, KPH Kediri. Di sana, rombongan produksi kayu sebesar Rp. 11 juta pada yang besar, hanya kurang lebih Rp. 2
melihat-lihat agroforestry. Di bawah beberapa LMDH. Sedangkan sumban- juta per hektarnya. Pada tahun kedua,
tegakan pohon sengon yang berdiri gan pangan yang diberikan KPH Kediri umbi porang yang ditanam sudah bisa
dipanen tanpa memerlukan perawatan

14
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
Laporan Utama

khusus.
Dikatakan Bupati, permintaan porang saat ini cukup tinggi,
baik dari dalam maupun luar negeri. Didalam negeri, porang dari
Jombang dipasarkan ke PT. Agro Alam Raya di Jombang dan PT.
Ambiko di Pasuruan, Jawa Timur. Sedangkan dari luar negeri,
permintaan datang dari Jepang, Taiwan, Korea, dan beberapa
negara di Eropa.
Porang yang sekarang sedang intensif dikembangkan di
Nganjuk dimanfaatkan untuk bahan lem pesawat, jeli, mie, tahu,
perekat tablet, pembungkus kapsul, penguat kertas, dan lain-
lainnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati Nganjuk berkali-kali me-
nyatakan terima kasih kepada Perhutani atas bantuannya menye-
jahterakan masyarakat sekitar hutan.

Pertukaran siswa
Dari Pendopo Kabupaten Nganjuk, rombongan menuju Pusat
Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perhutani di Madiun dan ber-
malam di sana. Di Pusdiklat, rombongan diterima Kepala Pusdiklat Pegawai Puslitbang Cepu sedang menjelaskan Tahapan
Sadhardjo Siswamartana yang kini menjabat KSPI. Usai makan Mikropropagasi Tanaman dalam kegiatan fieldtrip
malam, Sadhardjo mengungkapkan bahwa Pusdiklat Perhutani
kini tidak lagi menjadi cost center, tetapi profit center. Kemajuan
Pusdiklat tersebut tercapai berkat kemampuan menjual program
dan mengembangkan kerjasama dengan semua pihak.
Dirut mengarahkan, kedepan, kerjasama Pusdiklat diharapkan
tidak hanya dengan lembaga dari dalam negeri, tetapi diperluas
hingga ke luar negeri. Salah satu bentuk kerjasama luar negeri
yang diharapkannya adalah melakukan pertukaran siswa.

JPP
Pagi harinya, pukul 07.00 WIB, dari Madiun rombongan ber-
tolak menuju Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Hutan (Puslitbang SDH) Cepu. Kepala Puslitbang SDH Soedarsono
dalam presentasinya mengatakan, Jati Plus Perhutani (JPP) yang
merupakan temuan terbesar Puslitbang mampu tumbuh tiga kali
lebih cepat dari jati biasa.
Kesimpulan tersebut didapat melalui uji klon unggulan di
Petak 40a, RPH Klapanunggal, BKPH Bantarsari, KPH Pemalang.
Penelitian menunjukkan, pada umur 3 tahun, JPP telah berdia- Mantan Menteri Kehutanan Sumohadi bernyanyi di
mater rata-rata 14 cm dan tinggi rata-rata 15 meter dengan kondisi sela-sela fieldtrip: “Saya yakin dengan kemampuan
pertumbuhannya merata. Sedangkan tegakan jati dari APB sendiri yang dimiliki dan dukungan Pemda Perhutani mampu
tingkat kesuburannya (bonita) pada umur 10 tahun baru mencapai mewujudkan tekad dan program-programnya yang baik”.
5,5 ke atas dengan diameter 16,6 cm dan tinggi 13,6 m. Dengan
demikian, tanaman JPP pada umur 3 tahun telah mampu mencapai
diameter dan tinggi yang setara dengan jati APB umur 10 tahun.
Tanaman JPP yang diuji cobakan tersebut adalah tanaman tahun
2003 yang ditanam pada Februari 2004 lalu.
Selain mempresentasikan keunggulan JPP, rombongan juga
diajak untuk melihat jutaan bibit JPP. Dijelaskan Soedarsono,
produksi bibit Puslitbang Cepu sebesar 3 juta bibit per tahun.
Direncanakan, Puslitbang akan membangun kebun pangkas JPP
di beberapa tempat dari hasil pengembangan kultur jaringan.
Dari Puslitbang, perjalanan dilanjutkan menuju Pasar Sore
dan Monumen Jati Alam di KPH Kediri. Di Pasar Sore, rombon-
gan dibuat tertawa sejenak oleh ulah Petruk dan Gareng dalam
pertunjukan gamelan tradisional Cepu sebelum melihat-lihat
hasil tanaman JPP di petak 61, RPH Sidolaju, BKPH Kd. Galar,
KPH Ngawi.
Ketika acara di KPH Ngawi usai, maka usai pula fieldtrip 12-
13 Mei 2007. Di suatu kesempatan, mantan Menteri Kehutanan
Sumohadi mengatakan, “Saya yakin dengan kemampuan yang Direktur Keuangan Tjipta Purwita (kiri) sedang mengukur
dimiliki dan dukungan Pemda Perhutani mampu mewujudkan diameter pohon JPP

15
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
Wawancara

serta proses produksi lebih cepat


dan mudah maka pabrik-pabrik yang

Dodit Artanto tadinya memproses sendiri gon-


dorukem atau terpentin akan beralih
ke derivative karena lebih murah

Dari Rugi Menjadi Untung dan efisien. Berarti, Perhutani mulai


kehilangan pasar. Perhutani harus
berpikir ke sana. Mau tidak mau,
sedapat mungkin mempersiapkan
Ketika dilantik menjadi Direktur Utama PT Perhutani Anugerah diri dan secara cepat berpacu dengan
Kimia (PT PAK) beberapa waktu lalu, Dodit Artanto, dengan industri-industri tersebut.
Ekspor gondorukem memang
semangat tinggi bertekad mengubah neraca keuangan PT PAK menghasilkan devisa namun impor
dari rugi menjadi untung. Dengan pengetahuan yang luas di produk derivative juga menghabiskan
bidang industri, tekad tersebut dirasakan banyak pihak tidak devisa yang lebih besar. Selain itu
yang muda-muda harus bangga den-
berlebihan. gan rasa berbangsa dan bernegara.
Kebutuhan dalam negeri sedapat

Menurut Dodit, banyak persoalan


PT PAK yang harus diselesaikan
saat ia menerima jabatan Dirut, sep-
erti kondisi perusahaan yang merugi
dan memiliki hutang yang cukup
besar, namun, sebagai karyawan
Perhutani, ia harus siap ditempatkan
dimanapun juga. “Saya harus tetap
melanjutkan hidup perusahaan ini,”
katanya. Berikut petikan wawancara
Yopita Sari dan Aristus Luhur dari
Duta Rimba dengan Dodit beberapa
waktu lalu di kantornya di bilangan
Jakarta Selatan.

Kalau merugi terus, mengapa PT.


PAK perlu diteruskan?
PT. PAK merupakan perusahaan
patungan dengan PT. BAIK dimana
Perhutani memiliki saham 55 persen.
Awal semangat berdirinya PT. PAK
adalah untuk menghasilkan nilai
tambah lebih banyak daripada seke-
dar gondorukem dan terpentin. Ide
itu sangat bagus dan memang harus
ke sana. Seperti dikatakan Dirut
Perhutani, bahwa semua pabrik
gondorukem dan terpentin harus
dikembangkan untuk menghasilkan
derivative.
Gondorukem merupakan step a
head dari getah. Bila sampai disini
saja, sama saja dengan meracik
tembakau untuk rokok. Perusahaan
yang bergerak dalam industri de-
rivative akan terus berkembang dan
saat ini telah banyak perusahaan
yang direlokasi ke Cina, Vietnam dll.
Dapat dibayangkan bila pasar sudah
dibanjiri produk-produk derivative
Dodit Artanto
dalam jumlah banyak dan murah

16
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Wawancara

Produk-produk derivative
yang dihasilkan PT. PAK
antara lain
oGlycerineRosinEsters(GE5085,GE
5095)
oPentaRosinEsters(PE4100,PE5100,
PE 5110)
o Maleic Penta modified rosin esters
(MEP 5130)
o Maleic Glycerin modified rosin es-
ters (MEG 5130)
o Stabilized Gum Rosin (RS 1000)
oDisproportionatedGumRosin(RS
2000)
Selain itu juga akan dikembang-
kan produk dari terpentin :
o Alpha Pinene
o Pine Oil
o Terpineol
o Camphene
o Isolongifolene

mungkin dicukupi dari dalam negeri. agar PT PAK untung? yang dilakukan adalah trading gon-
Karena alasan itulah PT. PAK perlu Untuk mengatasi masalah PT. dorukem karena PT. PAK juga agen.
diteruskan keberadaannya. PAK, saya perlu memastikan dulu Pengalaman memang sedikit karena
apa dan berapa jenis produk yang alokasi sedikit. Bila agen lain mampu
Apa permasalahan yang mem- akan dihasilkan. Produk yang di- mengapa PT. PAK tidak? Saya yakin
buat PT. PAK terus merugi? hasilkan haruslah sesuai dengan ke- dapat memasarkan gondorukem
Saya tidak ingin mencari kesala- butuhan pasar. Selain itu, pabrik juga berapapun jumlah yang dialokasikan
han yang lalu-lalu. Namun yang lalu harus mampu menghasilkan produk oleh Perhutani. Tahun ini, minimal
harus dijadikan pelajaran. Di awal dalam jumlah yang cukup. saya minta dialokasikan 8000 ton
masa jabatan, saya menginventarisir Di pabrik, setelah saya cek, gondorukem.
semua permasalahan dan menemu- ternyata ada masalah di instalasi
kan hampir di semua aspek perlu pabrik yang perlu dilakukan improve Ada kekhawatiran sebagian
pembenahan, baik manajemen mau- serius. Di PT. PAK, dulu baru ada pihak dengan melakukan trading,
pun operasional perusahaan. Tadinya, satu reaktor sebagai wajan pemasak. PT. PAK menjadi tidak fokus dalam
saya pikir masalahnya ada di sumber- Kemudian ditambah satu lagi, men- kegiatan manufacturing?
daya manusia (SDM) dan pasar. Na- jadi dua reaktor. Tetapi kompornya Saya jamin hal tersebut tidak
mun, setelah diinventarisir, ternyata atau boilernya tidak mampu diop- akan terjadi. Bahkan manufacturing
pasar sangat besar dan bagus, SDM erasikan untuk 2 reaktor sehingga akan terus dibesarkan dan tidak akan
muda-muda dengan semangat tinggi. harus bergantian. Dengan kondisi ini dibiarkan. Sampai dengan Maret
Yang kurang manajemen sistemnya pabrik tetap tidak bisa menghasilkan 2007, PT. PAK telah membukukan
yang perlu diimprove. produk dalam jumlah cukup. pendapatan dari trading dan manu-
Ketika pasar oke, SDM cukup, facturing sebesar Rp. 8,867 miliar.
kemudian ternyata perusahaan Tanpa ada suntikan dana dari Terjadi kenaikan 235 persen diband-
merugi, hal ini terjadi karena keg- Perhutani sebagai induk perusa- ing triwulan I tahun 2006 sebesar
iatan operasional di bawah skala eko- haan PT. PAK, apa yang bisa Anda Rp.3,77 milyar.
nomi yang ada. Artinya, perusahaan lakukan?
menghasilkan atau menjual produk Saya harus tetap running. Lang-
di bawah kapasitas minimal/BEP/ kah yang akan saya ambil adalah
impas. Ternyata pula, income tidak memasukkan modal bagi pem-
cukup untuk menutupi semua biaya bayaran hutang dan kewajiban pe-
perusahaan. rusahaan serta perbaikan pabrik
dengan melakukan trading. Trading
Lalu, bagaimana jalan keluarnya

17
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Wawancara

“Di Jerman yang tidak ada masalah

San Afri Awang kependudukan, ngapain kita bicara so-


sial forestry, tetap timber management.
Namun, untuk Pulau Jawa yang persoa-

Implementasikan PHBM Jilid lan kependudukannya kompleks, kita


harus bicara sosial forestry,” kata San
Afri Awang dari Pusat Kajian Hutan
Rakyat Universitas Gadjah Mada.
Dengan menguasai 2,4 juta hektar kawasan hutan di Pulau Sistem Pengelolaan Hutan Bersama
Jawa, Perhutani memiliki tanggung jawab sosial terhadap 23,5 Masyarakat (PHBM) yang diharapkan
juta orang yang menggantungkan hidupnya langsung pada menjadi jalan keluar persoalan ke-
miskinan masyarakat sekitar hutan,
sumberdaya hutan. Hingga kini, tanggung jawab sosial itulah kata San Afri, sudah baik, namun,
yang terus disoroti banyak pihak. “spirit di tingkat lapangan masih harus
terus diperbaiki”.
Berikut perbincangan San Afri de-
ngan Darman Effendi Purba, Yopita
Sari dan Marison Guciano dari Duta
Rimba di sela-sela Pembukaan Rapat
Paripurna dan Pekan Olahraga dan
Seni (Ratna dan Porseni) di Jogjakarta,
Senin (14/5), lalu.

Sampai saat ini, dari pengamatan


Anda, apakah Perum Perhutani sudah
berada dalam trek yang benar dalam
mengelola hutan di Pulau Jawa?
Gagasan dari pihak di luar Perhuta-
ni sebetulnya menginginkan apa yang
disebut access right terhadap sumber-
daya alam dalam rangka menegakkan
pasal 33 UUD 1945 bahwa bumi, air,
dan kekayaan alam sebesar-besarnya
dimanfaatkan untuk kemakmuran
rakyat.
Sejak dulu, Perhutani saya nilai ber-
beda sekali dengan BUMN-BUMN yang
lain, seperti BUMN perkebunan, yang
pemberdayaan masyarakatnya me-
mang kurang. Pada Perhutani, gagasan
pemberdayaan masyarakat sudah ada
sejak tahun 1972 yang bermetamorfosa
menjadi PMDH, kehutanan sosial, dan
sekarang PHBM. Ini adalah rangkaian
pemberdayaan masyarakat yang sejak
lama dicita-citakan.
Saat ini, PHBM oleh PHT adalah
senjata pamungkas Perhutani untuk
memberdayakan masyarakat. Kalau
ini gagal, mungkin Perhutani dilikui-
dasi karena rakyat akan lebih berontak
lagi.
Kelebihan PHBM adalah sudah
benar-benar melakukan access right
terhadap sumberdaya alam. Itu sudah
luar biasa. Nyaris tidak kita temui di
negara yang lain. Dan yang lebih luar
biasa, satu LMDH memangku kawasan
sampai 3000 hektar. Itu spektakuler
bagi saya. Ini yang didorong oleh LSM
sejak tahun 1992. Makanya, tekanan
LSM ke Perhutani sekarang sudah
relatif berkurang. Dan saya sudah

18
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Wawancara

meyakinkan kawan-kawan jaringan laksanakan PHBM jilid 2. Jilid 2 itu dan menyentuh masyarakat. Lalu
saya se-Jawa, kita wait and see. Sudah improve. Kalau Pak Dirut mengatakan katakan, Perhutani setuju landreform,
berhenti dulu nekan karena sekarang itu PHBM Plus. Istilah saya jilid 2. tapi landreform kami ini bentuknya.
sudah ada perubahan. Yang plus itu apa? Plusnya adalah kes- Boleh dong orang punya konsep kita
ejahteraan itu masuk ke tingkat bawah, punya konsep? Mengapa kita harus
Berarti, Perhutani telah lebih luas bukan di elit. Kalau pendekatan ke takut sama konsep orang. Karena lan-
mengakomodasi kepentingan masya- masyarakat, saya lihat, sampai saat ini dreform itu teorinya banyak, mulai dari
rakat? OK. Namun, penguatan kelembagaan Amerika Latin sampai Eropa. Untuk
Sistem PHBM yang dipakai kan di lapangan yang masih kurang. Karena Jawa, kita punya konsep landreform
sistem per wakilan melalui sendiri dan imposible bila kita
LMDH. Itu tidak jelek. Yang melakukan handed over. Di
saya permasalahkan adalah luar Jawa, ya, monggo. Karena
bagaimana mendistribusikan yang dipahami para pengkritik
sharing dari level pengurus ke reclaiming, itu adalah landre-
forest user groupnya. Karena se- form yang handed over, tanah
jak 1972, yang jadi persoalan, ya, negara yang bila rakyat butuh
yang grass rootnya ini. Ini yang diberikan. Dan itu dijamin oleh
harus diperhatikan PHT. UU No. 560. That’s OK kalau
Kritik saya sejak tahun tanahnya mungkin. Kalau tidak
1972 sampai sekarang adalah mungkin, kita punya cara lain
bagaimana Perhutani bisa me- dan kita bisa perdebatkan kon-
nyejahterakan masyarakat sep para pengkritik itu.
miskin. Yang harus diperhatikan
adalah kelembagaan PHBM, ang- Seringkali banyak pihak
gota LMDH adalah harus benar- terjebak pada pemikiran bah-
benar masyarakat miskin. wa sumbangan Perhutani kepa-
da rakyat hanya pada sharing.
Persoalan pokok yang hen- Padahal, ada multiplier efek
dak Anda sampaikan adalah dari berbagai program yang
bagaimana sharing PHBM bisa diimplementasikan Perhutani.
langsung menyentuh kepada Bagaimana menurut Anda?
orang miskin? Persis. Yang salah, ya, Per-
Ya. Kenapa? Hipotetik Perum hutani sendiri. Karena yang
Perhutani selama ini adalah diomong dimana-mana itu cuma
orang miskin yang mencuri sharing, bukan pengelolaan-
kayu. Saya bilang tidak. Orang nya. Itu juga sudah saya kritik
miskin itu tidak mencuri. Mer- dua tahun yang lalu. Jaman
eka mencuri itu karena keadaan PMDH, yang jadi jargon adalah
yang memaksanya dan ada charity, bagi-bagi kambing,
penadahnya. bagi-bagi modal. Jaman perhu-
Tapi, kalau sharing PHBM tanan sosial yang jadi jargon-
yang sudah Rp. 15 miliar per ta- nya buah-buahan, terus PUKK.
hun tidak juga menyentuh mer- Jaman manajemen rezimnya
eka, ya, nyuri lagi. Angka gang- Pak Simon di Madiun, jargon-
guan hutan itu turun, menurut nya plong-plongan tanah. Dan
saya, ada dua sebab, satu orang jaman PHBM sekarang, yang
sadar, dua, tidak ada lagi kayu jadi jargon adalah sharing. Di
yang mau dicuri. setiap jaman, selalu ada ikon.
Itu tidak salah. Ikon itu penting
Kritikan Anda terkait den- agar orang bisa ingat.
gan persoalan kelembagaan Sekarang, Perhutani harus
PHBM. Namun, pada LMDH, secara detil menyampaikan
bukankah sudah ada AD/ART bahwa PHBM itu sistem penge-
dimana seluruh anggota bisa lolaan, bukan sistem bagi hasil.
melakukan monitoring dan evaluasi PHBM jilid 1 mengejar target, maka Ini kesalahan dari kawan-kawan di
untuk membenahi kelemahan terse- jilid 2 adalah mengejar kualitas. Perhutani sendiri, karena pada waktu
but? itu tidak cukup trust pada diri sendiri
AD/ART LMDH se-Jawa ini kan Bila PHBM Jilid 2 telah diimple- untuk melansir program ini. Makanya,
hampir sama semua. Begini, saya mentasikan, berarti wacana landre- saya bilang PHBM jilid 2 ini perbaikilah
mengatakan pelaksanaan PHBM saat form sudah tidak layak lagi? PHBM dengan mengubah citra. Shar-
ini dengan PHBM jilid 1. That’s OK. Kemaslah oleh Perum Perhutani ing itu ngomongnya di belakang saja,
Karena Perhutani dikejar target su- apa yang disebut wengkon atau hutan pada waktu extension. Terus posisi
dah cukup 6000 LMDH. Saya minta, pangkuan desa. Kemas secara cerdik Perum perhutani jangan jadi tenaga

19
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Fokus

Pusdiklat Tidak lagi Menjadi Cost Centre


Dirut ingin ada pertukaran siswa
yang dilakukan berkaitan dengan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perum Perhutani di kegiatan Rapat Paripurna dan Pekan
Madiun kini tidak lagi menjadi cost center, tetapi profit center. Olahraga dan Seni (Ratna dan Porseni)
12-16 Mei lalu.
Kemajuan Pusdiklat tersebut tercapai berkat kemampuan Sebelumnya, di tempat yang sama,
menjual program dan mengembangkan kerjasama dengan Kepala Pusdiklat Perum Perhutani Sad-
semua pihak. hardjo Siswamartana yang saat ini men-
jabat KSPI mengatakan, pihaknya telah
melakukan terobosan untuk mengubah
Pusdiklat dari cost centre menjadi profit
centre, salah satunya dengan membuka
kursus untuk Lembaga Masyarakat
Desa Hutan (LMDH) yang biayanya
diambil tidak dari Perum Perhutani,
tetapi dari pemerintah daerah asal
LMDH.
“Kami juga telah memberanikan
diri membuat modul PHBM yang berisi
bagaimana agar LMDH bisa bekerja
bersama-sama Perum Perhutani dalam
mengelola hutan di Pulau Jawa ini.
Program ini sudah kita tawarkan ke
berbagai pihak, termasuk ke Asosiasi
Pengusaha Hutan Indonesia (APHI),”
terang Sadhardjo.
Program lain yang ditawarkan
Pusdiklat adalah kursus pengukuhan
dan perencanaan hutan. Hal tersebut
dilatar belakangi oleh keinginan para
rimbawan untuk belajar kehutanan
pada Perum Perhutani. “Sampai saat
ini, di luar Jawa, jangankan terbentuk
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)
dengan benar, batas hutan pun nyaris
tidak diketemukan,” jelas Sadhardjo.
Dikatakan Sadhardjo, saat ini Pus-
diklat juga sedang mengkaji untuk
melaksanakan kursus-kursus yang
menyangkut pengujian, baik itu pengu-
jian kayu bulat dan kayu persegi, juga
pengujian kopal dan gondorukem. Kuri-
kulum pendidikan pengujian produk non
hutan lainnya, seperti cengkeh dan rotan,
akan segera menyusul dilaksanakan
Sadhardjo Siswamartana menunggu pengesahan dari Kapusdiklat
Dephut.
Selain materi-materi kursus, materi
lain yang ditawarkan Pusdiklat adalah
Ke depan, kerjasama Pusdiklat kan pertukaran siswa dilontarkan Dirut outbond, yang terdiri dari berbagai ma-
diharapkan tidak hanya dengan lem- Perum Perhutani Transtoto Handadhari tra, seperti air, darat, dll. Biasanya, sebe-
baga dari dalam negeri, tetapi juga kepada Kapusdiklat yang baru Haryoto lum masuk kepada materi utama, para
dari luar negeri. Bentuk kerjasama dalam jamuan makan malam dengan peserta kursus selalu diikutkan dalam
yang diharapkan salah satunya adalah sesepuh kehutanan di Pusdiklat Ma- outbond. Kegiatan outbond dilakukan
melakukan pertukaran siswa. diun, Minggu (13/5). Acara tersebut untuk menggalang persatuan dan kes-
Keinginan agar Pusdiklat melaku- termasuk dalam rangkaian fieldtrip

20
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Fokus

Bencana Alam dan Cabuk lilin


Ancam Potensi Sadapan Pinus Jatim
Bencana alam dan serangan hama cabuk lilin kini menjadi ancaman serius bagi kelangsungan
produksi getah pinus di wilayah Perum Perhutani Unit II Jatim. Demikian dikatakan Kepala Biro
Produksi Unit II Jatim, Ir. Heru Lutfi, dalam sambutannya pada Pelatihan Sadapan Getah Pinus
yang diikuti oleh para pemasok getah di wilayah Unit II Jatim di Pasuruan akhir Maret lalu.

Menurut Heru Lutfi, dengan asumsi


kebutuhan getah pinus akan terus
meningkat dan harga gondorukem di
pasaran dunia yang saat ini cukup baik,
sekitar US $ 700 per ton, ini bisa dija-
dikan peluang untuk memposisikan
gondorukem menjadi primadona non
kayu di masa mendatang. Namun say-
angnya, jelas Heru, dalam rangka me-
menuhi target itu di lapangan banyak
ditemukan penyadap yang melanggar
kaidah-kaidah penyadapan.
Karena itu, Heru berharap target
yang dibebankan Direksi kepada Unit
yang selanjutnya akan dibebankan ke-
pada KPH saat ini perlu ditinjau ulang
agar target yang dibebankan kepada
KPH ini benar-benar tidak melanggar
kaidah-kaidah sadapan, terutama ke-
dalaman quare dan pemakaian cairan
asam stimulansia (CAS) yang dapat
mengakibatkan pohon mati.
“Untuk mengintensifkan dan men-
goptimalkan sadapan getah diperlukan
adanya review ulang pada kawasan-
kawasan yang belum tersentuh sada-
Menurut Heru, trend potensi Sedangkan untuk hama cabuk lilin, pan, contoh kasus seperti di BKPH
tegakan pinus yang menurun menjadi- saat ini bukan saja sudah menyerang Trenggalek KPH Kediri, ada sekitar
kan target produksi getah pinus tahun tegakan-tegakan produktif untuk 80 ha yang semestinya sudah masuk
2007 sebanyak 31.584 ton menjadi lebih sadapan, tetapi sudah merambah pada sadap lanjutan namum belum pernah
kecil dibanding tahun sebelumnya pembibitan, seperti yang terjadi pada disadap,” tutur Heru.
yang mencapai 32.830 ton. KPH Lawu DS beberapa waktu lalu. (Djaelani/Tuti)
Hingga Maret 2007, jelas Heru, Getah pinus adalah
sebab utama turunnya produksi getah bahan baku gondorukem
pinus tahun ini karena bencana alam. dan terpentin yang saat
Pemungutan kayu dari pohon yang ini merupakan andalan
roboh karena bencana alam (tebangan pendapatan terbesar
D) diperkirakan mencapai 111 ribu kedua Perhutani setelah
meter kubik, dengan jumlah pohon produksi kayu bundar
sebanyak kurang lebih 165 ribu batang. jati. Kalau gondorukem
Pohon pinus yang rusak paling banyak dan terpentin produk-
terdapat di KPH Banyuwangi Barat sinya turun karena ad-
sebanyak 106 ribu pohon akibat angin anya suplai bahan baku
puting beliung yang melanda daerah yang tidak lancar, maka
itu beberapa waktu lalu, disusul KPH lambat atau cepat akan
Kediri sebanyak 21 ribu pohon, KPH megncaman perolehan
Bondowoso 14.700 pohon, KPH Jember penghasilan yang pada
14.500 pohon dan KPH Lawu DS seban- gilirannya mengganggu
yak 8.200 pohon. eksistensi Perhutani.

21
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Fokus

Sebelum acara konser musik, dis-


Menteri Kehutanan MS Kaban dan Iwan Fals menanam pohon di Pacitan erahkan bibit secara simbolis kepada 9
Bupati di sekitar Pacitan, yaitu Bupati
Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, Magetan,
Madiun, Gunung kidul, Wonogiri, Ka-
ranganyar oleh Menteri Kehutanan,
MS. Kaban. Secara simbolis diserahkan
25 ribu bibit pohon yang langsung di
drop di Kabupaten masing-masing. Se-
dangkan kepada Bupati Pacitan, secara
simbolis MS. Kaban menyerahkan 100
ribu bibit jati, pinus, dan sengon.
Kedatangan Iwan Fals bersama ke-
luarga disambut tepukan meriah oleh
masyarakat sekitar yang memadati
areal monumen Jenderal Besar Sudir-
man, termasuk hadirin peserta aksi
penanaman pohon dan penggemarnya
yang tergabung dalam kelompok Orang
Indonesia (OI), yang sudah menunggu-
nya sejak pagi. Sebelum konser musik,
Iwan fals mendampingi Menteri Kehu-
tanan MS. Kaban melakukan penana-
man pohon di areal lokasi Monumen
Jenderal Sudirman.
Usai penanaman, Iwan Fals didapuk

Menanam Pohon di Pacitan


segera tampil ke atas panggung. Pe-
nonton yang sudah menunggu sejak
pagi rupanya sudah tak sabar untuk

Bersama Iwan Fals


menyaksikan penampilan sang leg-
endaris. Tepukan dan teriakan terus
bergema saat pertama kali Iwan Fals
menyanyikan lagu yang berjudul Desa,
Terinspirasi oleh kegigihan perjuangan Jenderal Besar sapaan akrab pun terdengar dari Iwan
kepada para penggemarnya, OI, yang
Sudirman, legendaris musikus Iwan Fals dan beberapa seniman mengacung-acungkan bendera, hingga
lokal melakukan konser musik bersama aksi penanaman pohon Iwan fals memintanya untuk menu-
di Monumen Jenderal Sudirman, Sabtu (5/5), di Desa Pakis runkan bendera karena yang belakang
tidak kelihatan.
Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Konser musik selama satu jam
lebih dengan lagu-lagu kritik sosial
yang sudah akrab di telinga membuat
para penonton terhipnotis dan terbawa
Konser yang bertemakan aksi ian sumberdaya alam hutan dan ling- emosi untuk ikut menyanyikan lagu
penanaman pohon tersebut dilakukan kungan. Selain itu, untuk menggugah tersebut. Hingga konser berakhir pun
sebagai upaya kampanye Indonesia serta menggerakkan swadaya masyara- penonton tak beranjak dari tempatnya
Menanam dan Puncak Aksi Rehabili- kat dalam memperbaiki lingkungan seolah ingin konser diteruskan.
tasi Hutan dan Lahan di Propinsi Jawa hidup dengan menanam pohon, serta Malam harinya, Iwan Fals berkolab-
Timur. “Saya terinspirasi oleh Pak memperbanyak ruang terbuka hijau, orasi dengan dalang terkenal Ki Anom
Dirman, yang dalam keadaan sakit khususnya daerah perkotaan. Suroto pada pagelaran wayang kulit
beliau masih gigih berjuang, dan sing- Kampanye Indonesia Menanam yang digelar semalam suntuk di alun-
gah selama tiga hari di Desa ini,” kata dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa alun Kabupaten Pacitan, sebagai pun-
Iwan Fals. kondisi lingkungan hidup yang sema- cak acara aksi penanaman pohon di
Kampanye Indonesia Menanam kin rusak, dengan berbagai akibat ben- Pacitan. (Tuti/Djaelani/Humas Unit
merupakan kegiatan untuk menin- cana alam yang berturut-turut, seperti II Jatim)
gkatkan kesadaran, peran serta, dan banjir, tanah longsor yang sering terjadi
kepedulian masyarakat dalam pelestar- di berbagai daerah di Indonesia.

“Saya terinspirasi oleh Pak Dirman, yang dalam keadaan sakit beliau masih
gigih berjuang, dan singgah selama tiga hari di Desa ini,” kata Iwan Fals.

22
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Fokus

bersama ini merupakan tindak lanjut


dari MOU Menteri BUMN dan Kepala
BPKP nomor MoU-03/MBU/2006 dan
MoU-199/K/05/2006 tentang Kerjasama
Percepatan Pemberantasan Korupsi
dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik di Lingkungan BUMN.
“Perhutani ingin menjadi contoh
untuk sistem pengelolaan hutan yang
baik di Indonesia bahkan`di dunia ses-
uai dengan visi Perum Perhutani yang
baru,” ujar Transtoto. Pelaksanaan GCG
di Perhutani bisa dipercepat dengan
adanya penandatanganan ini. Perhu-
tani akan berusaha memperbaiki diri
untuk membangun sistem kerja yang
maju dan sehat.
“Penerapan GCG di Perhutani
sangat strategis. Selain karena adanya
perputaran uang di dalam perusahaan,
Perhutani mampu mengentaskan ke-
miskinan masyarakat di sekitar hutan,”
kata Didi Widayadi. “Untuk itu harus
ada perubahan paradigma. Akuntan
Direktur Utama Perum Perhutani Transtoto Handadhari dan Kepala BPKP Perwakilan
mempunyai peranan yang penting
Propinsi DKI Jakarta I, Irsan Gunawan menandatangani kesepakatan bersama dalam
rangka GCG disaksikan Kepala BPKP Didi Widayadi

Penerapan Good Corporate


Governance di Perum Perhutani
dalam suatu perusahaan,” lanjutnya.
Perum Perhutani akan menerapkan praktek-praktek Good Penerapan GCG ini secara tidak
Corporate Governance (GCG) untuk mewujudkan Perum langsung akan meningkatkan citra Pe-
rum Perhutani. Jika Perum Perhutani
Perhutani yang bersih, sehat, maju dan berkembang. Penerapan mampu menerapkan GCG dengan baik
GCG akan membuat tata kelola dan perilaku dalam bekerja maka Perum Perhutani dapat menjadi
contoh bagi pengelola-pengelola hutan
menjadi lebih baik. Indonesia yang lain.

Dalam rangka penerapan praktek ingan teknis penera-


GCG tersebut, Perhutani dan Badan pan manajemen resiko
Pengawasan Keuangan dan Pemban- serta pendampingan
gunan atau BPKP, Selasa (22/5), men- internalisasi prinsip-
gadakan kesepakatan bersama tentang prinsip GCG ke dalam
layanan jasa akuntan negara BPKP proses bisnis Perum
pada Perum Perhutani. Kesepakatan Perhutani
bersama ini ditandatangani Direktur Penandatangan ke-
Utama Perum Perhutani, Transtoto sepakatan bersama itu
Handadhari, dan Kepala BPKP Per- dilakukan di Kantor
wakilan Propinsi DKI Jakarta I, Irsan BPKP Perwakilan DKI
Gunawan. Jakarta I. Acara terse-
Kesepakatan bersama tersebut me- but dihadiri seluruh Di-
liputi kegiatan Diagnostic Assessment reksi Perum Perhutani,
penerapan praktik-praktik GCG di Ketua Dewan Penga-
Perum Perhutani. BPKP akan melaku- was Perhutani, Kepala
kan pendampingan sosialisasi untuk BPKP, Didi Widayadi,
teknis penyusunan pedoman tata kelola pejabat Perhutani yang
perusahaan (Code of Corporate Gover- terkait serta pejabat Direktur Utama Perum Perhutani Transtoto Handadhari dan Kepala
nance) dan Pedoman Perilaku (Code of d a r i B P K P. Pe n a n - BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta I, Irsan Gunawan berjabat
Conduct). BPKP akan melakukan bimb- datangan kesepakatan tangan usai menandatangani kesepakatan bersama dalam rangka

23
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Fokus

Perhutani Unit II Rekrut pohon hilang sebanyak 2.322 batang,


kedua pada KPH Parengan sebanyak
1.001 pohon dan ketiga pada KPH Bo-

178 Anggota Polhutmob jonegoro sebanyak 746 pohon.


Dibandingkan dengan data Feb-
ruari 2006, angka kerugian tahun ini
masih 48 persen lebih rendah. “Pada
Untuk menekan angka pencurian pohon yang ditargetkan turun tahun 2006, kami memang telah ber-
50 persen pada tahun ini, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur hasil menurunkan angka gangguan
dipastikan akan menambah kekuatan pengamanan hutan, keamanan hutan khususnya pencurian
pohon hingga 54 persen dari tahun
khususnya di kawasan yang tingkat kerawanannya cukup tinggi. 2005. Kalau pada 2006, nilai kerugian
akibat pencurian pohon masih Rp. 18
Milyar, tahun ini kami upayakan bisa
turun hingga 50 persen dari tahun
2006,” ungkap Arif.
Kepala Seksi (Kasi) Keamanan atuan Pemangkuan Hutan (KPH). “Mer-
(Tuti/Djaelani)
Perum Perhutani Unit II Jatim, Arif eka umumnya adalah pekerja kontrak
Herlambang mengatakan, pihakya waktu terbatas (PKWT) di KPH-KPH
telah menggelar penerimaan Polisi tapi telah mengikuti dan dinyatakan
Hutan (Polhut) khusus Polhut Mobil lulus dalam serangkaian seleksi calon
(Polhutmob). Polhutmob di KPH,” ujarnya.
Dari 209 peserta yang mengikuti test Arif berharap, penambahan personel
psikologi, jasmani maupun kelengka- Polhutmob ini dapat diandalkan untuk
pan administrasi di tingkat Unit, Senin membantu memperkuat pengamanan
(9/4) lalu, 178 orang telah dinyatakan kawasan hutan di tiap-tiap KPH yang
lulus dan kini sedang menjalani pendi- tingkat kerawanannya cukup tinggi.
dikan di Lembaga Pendidikan Brimob Berdasarkan data terakhir (Januari s/d
Simongan, Semarang. Februari 2007), Perhutani telah men-
Dikatakan Arif, sebelum calon galami kerugian sebesar Rp. 2,3 Milyar
Polhutmob itu dinyatakan lulus di akibat sebanyak 9.593 pohon tercuri.
tingkat Unit, mereka telah mengikuti Pencurian pohon tertinggi pertama
serangkaian seleksi di tingkat Kes- terjadi di KPH Saradan dengan jumlah

24
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Fokus

Polhutmob Harus Miliki Komitmen, Disiplin,


Keberanian, dan Moral yang Tinggi
Polisi hutan mobil (Polhutmob) diharapkan tidak hanya mampu tidak mengutamakan tindakan represi,
tetapi kegiatan yang dilakukan bersifat
menangkal kerusakan hutan, tetapi juga dapat diandalkan pendekatan kesejahteraan, pendidikan,
sebagai petugas yang memiliki komitmen, disiplin, keberanian, penyadaran hukum, dan sebagainya.
“Namun, bila di luar pendekatan tadi
dan moral yang tinggi didalam mengemban tugas negara yang masih terjadi juga pencurian kayu,
sangat berat ini. Polhutmob adalah pasukan pemukul
Sebelum 2010, tanah Jawa yang dikua- yang harus siap memutari Pulau Jawa
sai Perum Perhutani harus sudah hijau. ini dalam rangka mengamankan hutan
Demikian pula hutan-hutan yang ada bersama 7700 Polhut yang kita miliki,”
harus sudah aman. Untuk itulah kita tuturnya.
menggelar OHL Tanpa Batas, yaitu Salah satu bentuk pengaman-
operasi yang tidak ada hentinya tetapi an hutan bersifat komprehensif yang
dilakukan dengan program-program dimaksud Transtoto adalah Program
yang sangat komprehensif, terpadu, PHBM, dimana dalam PHBM masyara-
berjangka, dan bersifat arif. Ini harus kat bukan hanya menjadi penonton dan
saudara kawal,” kata Transtoto di depan pemanfaat lahan hutan, tetapi juga ikut
253 Polhutmob yang ikut menjalani mengolah dan mengamankan hutan.
Diklat. Angka kerusakan hutan yang di-
Saat ini, jelas Transtoto, Perum Per- kuasai Perum Perhutani sendiri tiap
hutani memiliki 7700 Polhut, dimana tahun mengalami penurunan tajam.
7000 Polhut bersifat teritorial dan 700 Pada 2004, Perhutani merugi Rp. 130
Polhut bersifat mobile. Ke depan, ke- miliar, 2005 Rp. 73 miliar, 2006 Rp. 23
mampuan Polhut akan terus dilipatgan- miliar, dan 2007, hingga April, keru-
dakan, mengikuti 253 orang yang saat gian berhasil ditekan sampai Rp 1-2
ini sedang mengikuti Diklat. miliar./Marison
Dirut menyematkan tanda peserta Diklat Menurut Transtoto, dalam pen-
gamanan hutan, Perum Perhutani
kepada salah satu Polhutmob

Menurut Direktur Utama Perum


Perhutani Transtoto Handadhari dalam
sambutannya pada acara Pembukaan
Pendidikan dan Pelatihan Pembentu-
kan Polhutmob di Markas Komando
Brimob Simongan Semarang, Senin
(7/5), Polhutmob akan menjadi bagian
kunci di dalam pengamanan hutan
yang dilakukan bersama polisi.
Pada Januari 2006 lalu, Perum Per-
hutani bersama POLRI telah melaku-
kan kegiatan Operasi Hutan Lestari
(OHL). Dari OHL tersebut, berhasil
ditetapkan tersangka pencuri kayu
sebanyak 872 orang. Namun, yang
menjadi keprihatinan, vonis para
pencuri kayu tersebut sangat ringan,
hanya antara 3 bulan sampai 1,5 tahun,
meskipun UU lingkungan mengatakan
vonis bisa sampai 5-10 tahun.
“Ke depan, ini harus kita kawal.
Saya ingin sampaikan bahwa Pe-
rum Perhutani ke depan akan terus
melakukan pengamanan hutan dengan
mencanangkan Perhutani Hijau 2010. Polhutmob siap mengemban tugas

25
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Rekaman Lensa Kalah Menang Tidak Penting

Karo Hugra Tardi digotong beramai-ramai

Dirsar ayunkan stik golf

Suporter kontingen kantor pusat

Pasangan bulutangkis Unit II Jatim, Wakanit Edy Purnomo dan Karo Industri Heru Lutfi Tim Volly Jabar paling diminati

26
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
g, yang Penting Kebersamaan Rekaman Lensa

Santai: Audi Arthur Pattiruhu dengan kawan-kawan

Dirkeu: melompat lebih tinggi

Tarik tambang

Papan skor menunjukkan kemenangan Unit III Jabar Suporter Unit III Jabar

27
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
Fokus

tersebut telah terwujud pada berbagai


produk andalan LMDH, mulai dari
ketela pohon, jagung, kacang tanah,
porang, cim cau, sharing produksi kayu,
dan lain-lain.
Namun, dibalik itu, hasil penelu-
suran penulis menemukan persoalan
yang seringkali munncul adalah:
1. Apakah produk-produk LMDH sudah
di inventory dan dikonsolidasi men-
jadi kekuatan bahan baku industri
yang bisa dikembangkan/mencukupi
untuk sebuah industri.
2. Sudahkah dirancang alur, pengum-
pulan bahan baku industri dan siapa
yang menangani produk-produk
LMDH sebagai bahan baku industri
andalan.
3. Apakah produktivitas produk-produk
LMDH sudah cukup menjadi satu
kekuatan kapasitas bahan baku pada
tingkat kapasitas industri tertentu.
Jagung: sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai industri berbasis produk LMDH
4. Mungkinkah Produk-produk LMDH
dapat diolah menjadi output/ kelu-

Mengembangkan Industri aran yang bisa diproses dan bersaing


dalam masalah harga dan kualitas
produknya.

Berbasis Produk LMDH 5. Bagaimana dampak positif dan


negatif yang timbul sebagai akibat
didirikannya industri yang berbasis
produk LMDH.
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat atau PHBM yang
diperkenalkan melalui S.K. Dewan Pengawas Perum Perhutani Industri Berbasis Produk LMDH
Bahan baku produk LMDH dan
No. 136/Tahun 2001 dan diimplementasikan di seluruh wilayah pelaksanaan PHBM sangatlah beragam,
Perum Perhutani mengandung sepuluh prinsip yang sangat tetapi ada produk-produk yang sudah
memiliki potensi untuk dikembangkan
bagus dan bermuara pada prinsip kebersamaan antara Perum menjadi sebuah industri, antara lain ja-
Perhutani dengan masyarakat dalam upaya melestarikan fungsi gung, ketela pohon, porang, nanas, dan
dan manfaat sumberdaya hutan agar secara terus menerus kacang-kacangan. Tampilan produksi
yang dikelompokkan oleh Direktorat
memberikan manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial. Produksi ditampilkan dalam tabel 1 di
bawah ini:

Dari data di atas dapat di analisa


Oleh Dahono Irianto
Tabel 1 : Produk-produk LMDH (Tahun 2000 – 2006)
Kelembagaan PHBM salah satunya
diwujudkan dalam wadah Lembaga No. Tahun Jenis Produk (Ton)
Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang Padi Jagung Kacang-kacangan Lain-lain
terbentuk di tingkat desa. Selain ikut 1. 2001 94.611,96 152.294,13 65.152,55 75.911,41
mengelola dan memelihara hutan,
2. 2002 71.017,81 171.447,80 27.554,40 30.546,62
LMDH juga melakukan kegiatan
ekonomi produktif guna mendukung 3. 2003 86.076,29 182.027,94 16.787,67 108.762,43
perekonomian mereka. 4. 2004 76.185,61 136.972,32 23.352,50 26.682,20
Tiga faktor yang seringkali dinilai 5. 2005 70.043,83 140.667,67 34.584,48 103.963,90
banyak pihak paling menentukan ke- 6. 2006 99.818,22 197.811,69 33.783,06 390.118,54
berhasilan kegiatan ekonomi produktif Jumlah 497.753,72 981.221,55 201.214,66 735.985,10
LMDH adalah space (lahan garap),
waktu pemanfaatan ruang/space, dan Sumber: Data laporan Direktorat Produksi Direksi Perum Perhutani.
jenis yang dikembangkan. Kegiatan

28
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Fokus

bahwa potensi produk LMDH yang bisa


digunakan sebagai sumber bahan baku
industri alternative Perum Perhutani
adalah Jagung. Kesimpulan tersebut
Sekilas Budidaya
diambil dari kenyataan bahwa jagung,
dalam lima tahun terakhir, menjadi Tanaman Porang
produksi primadona dan paling banyak
dihasilkan oleh berbagai LMDH. Maka,
Tanaman porang (Amorphallius Onohopillus) merupakan
Perhutani harus memprioritaskan satu komoditi hasil hutan non kayu.
pengembangan industri jagung sebagai
upaya mengembangkan industri berba- Di Perhutani KPH Nganjuk, dengan Pro- memang lama, yaitu lebih kurang 3 tahun. Kemu-
sis produk LMDH. gram PHBM, beberapa LMDH sudah menanam dian untuk berikutnya, setiap tahun porang bisa
tanaman porang sejak tahun 2003, dan saat ini dipanen dengan hasil yang bertingkat.
Jagung bisa dikembangkan untuk
luasnya mencapai 750 Ha. Hasil panen yang pertama masih berbentuk
berbagai industri -antara lain- tepung Areal tanaman porang seluas 750 Ha dita- umbi gelondong, kurang lebih 5 ton per hektar
maizena, brondong, marning, dan pak- nam oleh 8 LMDH, antara lain : dengan harga jual Rp. 800 per kg. Apabila diolah
an ikan. Hasil industri tersebut tergan- 1. LMDH Arto Moro di RPH Jeruk BKPH Tritik dalam bentuk kripik, harganya meningkat lagi
tung jenis jagung yang diproduksi, pen- 2. LMDH Tri Mulyo di RPH Bendosewu BKPH menjadi Rp. 8.000 per kg. Ini masih bisa diolah ke
gelolaan bahan baku, dan perhitungan Tritik bentuk lainnya seperti tepung yang siap dimasak
3. LMDH Sumber Rejeki di RPH Kedungrejo dengan harga Rp. 70.000 per kg.
bisnis (L/R) dan rancangan investasi Dari aspek sosial, tanaman porang dapat me-
BKPH Tritik
industri yang direncanakan. 4. LMDH Argo Mulyo di RPH Cabean BKPH nyerap tenaga petani hutan, sehingga nantinya bisa
Kepentingan perwujudan industri Wengkal menambah kesejahteraan masyarakat yang ada di
berbasis produk LMDH memiliki be- 5. LMDH Jati Makmur di RPH Wedegan dan sekitar hutan. Dampaknya, menanam porang akan
berapa kelebihan antara lain: Tamanan BKPH Tamanan menurunkan biaya keamanan hutan. Masyarakat
6. LMDH Jati Mulyo di RPH Nguyu BKPH ikut terlibat langsung dalam pengamanan hutan.
- Menjamin kepastian produksi petani
Wengkal LMDH Argo Mulyo
desa hutan, yang tergabung dalam 7. LMDH Wono Mulyo di RPH merupakan salah satu
wadah LMDH. Senggoar BKPH Wengkal contoh. LMDH ini men-
- Meningkatkan pendapatan/kesejahter- 8. LMDH Jati Lestari di RPH gelola tanaman porang
aan masyarakat desa hutan karena Wengkal BKPH Wengkal paling luas. Sampai den-
terjalinnya hubungan usaha yang gan tahun ini, seluas 269
Keuntungan tanaman po- Ha dan hasilnya sudah
lebih baik dengan Perum Perhutani.
rang bisa mencakup 3 aspek, mencapai 2 ton lebih.
- Memberikan lapangan kerja bagi yaitu aspek ekologi, ekonomi Apabila mau belajar
LMDH dan keluarganya. dan sosial. Dilihat dari aspek dengan tekun dan meneliti
- Menumbuhkan usaha-usaha lain dis- ekologi, tanaman porang dengan baik tanaman porang,
ekitarnya, antara lain packing, trans- membutuhkan naungan serta dapat mempertahankan
porting, kuliner, dan lain-lain. seperti jati, mahoni dan mutu panennya dan produk
sono. Apabila porang yang diolah, pasti ke depan
- Menambah value added bagi Perum akan memperoleh hasil yang
dikelola dengan baik,
Perhutani di sektor Industri Non tanaman hutan akan ter- baik pula. Seperti yang dik-
Kayu. jaga hingga sampai akhir daur erjakan oleh LMDH Argo
karena porang juga tidak tahan Mulyo.
Harapan dengan kebakaran, termasuk Sekarang, saldo kas
penggembalaan liar. Jadi se- LMDH Argo Mulyo sudah
Dari uraian di atas, Perhutani perlu
cara otomatis, masyarakat ratusan juta rupiah. Di
segera melakukan proses bisnis, anali- akan menjaga hutan. samping itu, kerja sama
sis potensi, penyusunan studi kelay- Dari aspek ekonomi, yang baik dengan Perhu-
akan dan rendable untuk mewujudkan penanaman dan pemeliharaan tani KPH Nganjuk, termasuk
pendirian industri berbasis produk tanaman porang sangat mudah ikut dalam bidang pengamanan
LMDH. sehingga tidak memakan biaya tinggi. hutan setempat. Keamanan ini bukan
Dengan sekali tanam, tanaman akan berkembang hanya dikerjakan oleh bapaknya saja, tetapi juga
Kita tentu sangat berharap kepedu-
sampai masa akhir daur tanaman pokok tanpa ibu-ibunya yang keluarganya sudah ikut menjadi
lian seluruh jajaran manajemen untuk memerlukan perawatan khusus. anggota-anggota LMDH.
menciptakan usaha-usaha lain yang Bagi masyarakat yang paham tanaman Inilah sekilas tentang tanaman porang di
terus berkembang sesuai dengan porang pasti akan menggebu-gebu mencari wilayah KPH Nganjuk. Selamat mencoba membu-
perkembangan kebutuhan konsumen. pengembangan tanaman porang, karena harga didayakan tanaman porang dan semoga berhasil.
jual panennya yang sangat menarik. Kalau dilihat (Wied En/Humas Nganjuk)
dari waktu tanam pertama sampai dengan panen
Dahono Irianto;

29
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Fokus

penyerahan dari Perum Perhutani

Tantangan ke Departemen Kehutanan. Seakan


bukan rahasia lagi, bahwa suburnya
lahan yang semestinya menunjang

di Gunung Penanjakan kesuburan tanaman itu, banyak yang


malah menjadi faktor penghambat ke-
berhasilan tanaman hutan. Hambatan
keberhasilan bukan berarti tanaman-
Hamparan tanah di gunung Pananjakan yang luas terbentang nya tidak jadi, tanaman yang seakan
dengan balutan didominasi warna hijau diselingi warna coklat tidak juga membesar adalah salah satu
gejala yang mungkin dijumpai. Dugaan
khas tanah pegunungan. Diantara dua bukit nampak sebuah adanya keinginan tumpangsari abadi
lembah yang kelihatan jelas melalui garis batas yang membelah yang melatar belakangi kejadian terse-
di tengah lembah. but tidaklah berlebihan. Betapa tidak,
pengakuan salah seorang mitra kerja
yang turut melaksanakan penanaman
“Saya merasa tertantang untuk dan larikan hijau tua dari tanaman dengan tumpangsari kentang di lokasi
mengusahakan keberhasilan tanaman pohon jenis cemara yang meski samar, itu, sempat membeberkan bahwa dari
di petak ini,” ujar Lukman, KRPH Pen- memancarkan harapan kekuatan tekad lahan tumpangsarinya seluas 1 hektar,
anjakan sambil menahan hawa dingin sang KRPH. setiap masa panen, tak kurang dari Rp.
yang menusuk di pagi itu. “Lokasi tana- Lokasi yang berada pada bukit yang 18 Juta bersih mengisi kantongnya.
man ini berbatasan dengan kawasan Ta- mengelilingi pasir yang terkenal itu Saat ini, harus dipikirkan alterna-
man Nasional yang tanamannya selalu memang tidak terlalu mudah untuk tive komoditas yang secara proposional
gagal,” lanjutnya. di datangi. Topografi yang berat, hawa dapat menggantikan kentang atau
Tanaman seluas 256 hektar yang dingin yang menyergap setiap saat jenis lain yang menimbulkan problem
dilaksanakan sejak tahun 2004, 2005, menjadi batu ujian tekad Lukman semacam itu. Untuk mengatasi per-
hingga tahun 2006 yang digarap dengan yang baru setahun memangku jabatan soalan klise pada lahan-lahan subur
sistem tumpangsari itu memang mem- KRPH. tapi tanamannya hampir tak pernah
berikan pemandangan yang berbeda berhasil.
dengan kawasan TN Bromo Tengger Buah Simalakama
Semeru, yang ditanami dengan cara
cemplongan. Pandangan hijau yang
Tanah yang subur menjadi buah Peningkatan Status
simalakama bagi tekad ayah dua anak Belum hilang kabut yang menyeli-
dipenuhi tanaman kentang Grand itu untuk menumbuhkan tanaman muti bukit pagi itu, setelah berbincang-
Kembang itu merupakan lokasi tana- yang berbatasan dengan kawasan Ta- bincang dengan Lukman, sang KRPH,
man dengan lahan yang nampak jelas man Nasional BTS yang dalam proses nampak sosok berbalut baju tebal,
terseok mengusung keranjang penuh
anakan acacia decuren menuju lokasi
tanaman tahun 2006. “Bibit ini untuk
mengganti tanaman pengisi yang mati
pak,” demikian jelasnya setelah men-
gucap sapa. Bapak dua anak yang
sudah 16 tahun tercatat sebagai Tenaga
Borong di RPH itu kemudian mengung-
kap kekhawatiran akan nasibnya.
“Bagaimana nasib saya nanti pak,
untuk peningkatan status ada tes
tertulis yang bagi saya cukup berat
menyelesaikannya. Saya pasti kalah
dengan yang muda-muda,” katanya
beruneg-uneg yang diucapkan dalam
dialeg Tengger yang kental.
Nampaknya, lelaki yang sudah
mulai kelihatan tua itu, belum mema-
hami benar bahwa point penilaian tidak
hanya hasil tes. Disamping masa kerja,
juga dipertimbangkan tantangan di ha-
dapannya juga cukup memberikan pel-
uang untuk menaikkan statusnya kalau
dikerjakan dengan sungguh-sungguh,
dan menghasilkan penghargaan atas
prestasinya. Penghargaan atas prestasi
seseorang yang juga mempunyai nilai
yang berarti untuk meraih peningkatan

30
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Fokus

Kapusdiklat Perhutani Haryoto (paling kiri) bersama Jajaran pengurus Sekar


saat beraudiensi dengan Dirut Perum Perhutani Transtoto Handadhari.

yang akan diangkat tersebut.

Audiensi Pengurus Pada saat audiensi tersebut juga di-


hasilkan beberapa keputusan. Manaje-
men Perhutani bersama Sekar akan se-

Sekar dengan BOD segera mungkin melakukan sosialisasi


Perjanjian Kerja Bersama (PKB) serta
melaksanakan implementasinya. BOD
juga menerbitkan surat kepada segenap
Serikat Karyawan (Sekar) menyampaikan terima kasih atas Satuan Unit Kerja untuk memfasili-
dukungan Manajemen Perum Perhutani dalam pelaksanaan tasi dan memberikan ijin pemasangan
plang nama Sekar dan penggunaan
Musyawarah Besar (Mubes) II Sekar Perum Perhutani dan ruang kantor untuk sekretariat Sekar.
berharap dukungan yang sama agar Manajemen Perum Dari hasil audiensi tersebut tercapai
Perhutani hadir dalam Pembukaan Musyawarah Wilayah kesepakatan bahwa Manajemen dan
Sekar akan melakukan sosialisasi ke
yang akan dilaksanakan oleh masing-masing Dewan Pengurus seluruh karyawan Perum Perhutani
Wilayah (DPW). bahwa acara Rapat Paripurna (Ratna)
dan Porseni tidak bersifat hura-hura
tetapi mempunyai sasaran output
Pernyataan ini disampaikan saat mengutamakan musyawarah dalam dalam rangka peningkatan produk-
Audiensi Pengurus Sekar dan BOD mengambil keputusan. Untuk men- tivitas bagi karyawan. Inti kegiatan
(Direktur Utama Perum Perhutani) gambil keputusan atau kebijakan pen- Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni)
pada tanggal 12 April 2007 di Hotel JW gurus dilakukan rapat pleno. Sedang adalah meningkatkan tali silaturahmi
Marriot, Surabaya. Acara ini dihadiri untuk keputusan tertinggi dilakukan agar bisa saling berkomunikasi dan
oleh Direktur Utama Perum Perhu- di Mubes Sekar. menciptakan suasana kondusif untuk
tani, Kepala Unit II, Asisten Direktur Saat audiensi, Direktur Utama Perum mewujudkan kesuksesan tugas Perhu-
Pemasaran, Asisten Direktur SDM, dan Perhutani menginginkan agar Sekar tani tahun ini yaitu mereboisasi lahan
seluruh pengurus Sekar. Panitia Mubes dapat berperan sebagai mitra manaje- seluas 201 ribu hektar.
II melaporkan hasil Mubes, susunan men dan membantu manajemen dalam Manajemen juga menghembuskan
pengurus Sekar periode 2007 – 2009 mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu, berita “angin segar”. Manajemen Pe-
serta struktur organisasinya kepada diharapkan terjalin komunikasi yang rum Perhutani telah memperhitungkan
Manajemen Perum Perhutani. baik antara Sekar dengan Manajemen kemungkinan kenaikan gaji dan premi
Pada saat Mubes II lalu terpilih (BOD). Di satu sisi, Sekar berharap ke- dalam bentuk bantuan pendidikan bagi
Adrian Bestari sebagai Ketua Umum pada manajemen, agar dalam penunjuk- seluruh karyawan. Besarnya kenaikan
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Sekar Pe- kan atau pengangkatan pejabat Perum dan waktu pelaksanaannya akan di-
rum Perhutani Periode 2007 – 2009 dan Perhutani jangan berdasarkan apakah proses lebih lanjut dengan memperha-
Beddi Taviffudin sebagai Sekretaris yang diangkat merupakan pengurus tikan kemampuan perusahaan. Semoga
Jenderal. Ketua Umum merupakan atau anggota Sekar melainkan harus “angin segar” tersebut benar-benar
koordinator dan Sekretaris Jenderal berdasarkan kepada kompetensi pejabat berhembus./Aristus
merupakan “motor” organisasi. Sekar

31
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Fokus

Sertifikat Ekolabel,
Tingkatkan Gairah Pasar Kayu
Bojonegoro, Jatirogo dan Saradan,”
Untuk meningkatkan gairah pembelian kayu, khususnya di ujarnya sembari menambahkan,
pasar internasional, Direktur Pemasaran Perum Perhutani, Perhutani Unit II menargetkan pada
2015 nanti, 23 KPH yang ada di Jatim
Ahmad Fachrodji, memotivasi seluruh unit kerja Perhutani sudah bersertifikat.
yang ada di Jawa dan Madura untuk secepatnya mendapatkan Pada bagian lain, Fahroji juga
sertifikat ekolabel sebagai pengakuan telah melakukan menjelaskan, kondisi pasar Internal
juga menghendaki agar Perum Per-
Pengelolaan Hutan lestari (PHL). hutani meningkatkan produksi kayu
non Jati. Ini terkait dengan tingginya
permintaan kayu non Jati khususnya
“Ini cukup berat, tapi kita harus agar semua produk bersertifikat,” Accacia mangium, Gmelina arborea
memprioritaskan untuk membantu pintanya lagi. untuk faber castell dan Sono.
jajaran sertifikasi agar semua unit Berkaitan dengan itu, di tempat Tantangan Perhutani kedepan
manajemen dapat sertifikat ekola- terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Humas juga semakin berat. Sebab selain
bel,” ungkapnya dalam rapat evaluasi dan Informasi Perum Perhutani sertifikat ekolabel, Perhutani juga
Produksi dan Pemasaran di Graha Unit II, Murgunadi mengatakan, un- diperhadapkan dengan kondisi pasar
Perum Perhutani Unit II, Surabaya, tuk Jawa Timur semua Kesatuan eksternal yang diantaranya, men-
Kamis (3/5) lalu. Pemangkuan Hutan (KPH) telah empatkan Cina sebagai pesaing
Menurut Fachrodji, kondisi pasar mempersiapkan diri untuk mem-
khusus industri kayu banyak yang
menunggu hasil sertifikasi. Begitu
pun untuk permintaan ekspor kayu
bundar Jati. Rata-rata meminta agar
bersertifikat sebagai tanda telah
memenuhi prinsip-prinsip Forest
Stewardship Council (FSC).
“Contoh, untuk pembelian kayu
hasil industri khusus order dari Jer-
man dan Belanda kita dideadline
bulan Juni sudah harus berserti-
fikasi. Makanya, saya mendorong
agar semua pihak membantu jajaran
sertifikasi,” pintanya.
Dikatakan Fachrodji, posisi
pendapatan Perum Perhutani yang
telah mencapai Rp 600 Miliar per
30 April, sebenarnya telah menjadi
bukti sinergi yang sangat baik antara
direktorat produksi, pemasaran dan
keuangan.
“Tapi ini harus kita tingkatkan
lagi karena target pencapaian Per-
hutani tahun ini cukup tinggi, Rp.
2,4 triliun atau dua kali lipat dari peroleh sertifikat ekolabel. dalam pengembangan produk vineer
target tahun 2005. Oleh karena itu, “Tahun ini dua KPH yaitu KPH jati dengan harga lebih murah dan
semua pihak harus meningkatkan Madiun dan KPH Banyuwangi Utara dominasi pasar gondorukem. (Tuti/
kerjasama dan saling membantu sedang dilakukan full assesment Djaelani/Humas Unit II)
mempercepat proses agar semua dan diharapkan tahun 2008 dapat
unit manajemen mendapatkan serti- mengantongi sertifikat ekolabel.
fikasi, karena kondisi pasar internal Menyusul tahun berikutnya, KPH
maupun eksternal menghendaki

32
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
PERNIK
ditambahkan pemanis. Padahal, awal

Rosela, dari Biji hingga pembudidayaan rosela ditujukan untuk


memperoleh serat batang yang digu-
nakan sebagai bahan baku pembuatan

Daunnya Bermanfaat tali. Tapi, karena adanya bahan plastik,


maka serat alami rosela mulai jarang
digunakan.
Tanaman rosela (Hibiscus Sabdariffa) bisa berfungsi sebagai Rosela merupakan tanaman ta-
hunan yang tingginya bisa mencapai
obat tradisional. Seluruh bagian dari tanaman ini mempunyai 0.5 – 3 meter. Batangnya bulat, tegak,
manfaat. berkayu dan berwarna merah. Pada se-
tiap tangkai hanya terdapat satu bunga.
Setiap bunga terdiri ats 8 – 11 helai
kelopak daun. Bunga ini yang sering
dimanfaatkan masyarakat sebagai
bahan makanan dan minuman. Rosela
dapat tumbuh baik di daerah beriklim
tropis dan subtropis.
Rosela dapat ditanam dengan me-
nyemaikan biji secara langsung di
lahan penanaman. Supaya mendapat-
kan kelopak yang besar perlu diberi
pupuk, yang diperlukan adalah pupuk
kandang. Kualitas bunga rosela dipen-
garuhi oleh adanya sinar matahari. Jika
kurang mendapatkan sinar matahari,
maka bunga yang dihasilkan akan
berkualitas rendah.
Pemanenan pertama dapat dilaku-
kan setelah 4–5 bulan waktu penana-
man. Kelopak bunga yang masih segar
dipanen saat bijinya sudah masak.
Setelah dipanen, biji harus segera
dipisahkan dari kelopaknya. Proses
pemanenan sebaiknya dilakukan
secara manual dan kelopak bunga se-
baiknya jangan bersentuhan dengan
tanah atau permukaan kotor supaya
mengurangi kontaminasi.
Jika tidak digunakan dalam bentuk
segar, maka kelopak rosela sebaiknya
Daun atau kelopak bunganya bisa dan rosela lebih tinggi dibanding kumis dikeringkan. Sebelum dikeringkan,
direbus dengan air dan dibuat sirup kucing dan terbukti secara klinis me- kelopak bunga biasanya dipotong-
yang berkhasiat menurunkan tekanan luruhkan batu ginjal. Dengan adanya potong terlebih dahulu agar proses
darah. Bijinya dapat digunakan sebagai antioksidan, sel-sel radikal bebas yang pengeringan bisa berlangsung dengan
obat untuk menyembuhkan gangguan merusak inti sel dapat dihilangkan. cepat. Pemotongan ini sangat baik bila
pencernaan. Minyak biji rosela mempu- Yang lebih berperan adalah antosianin rosela ingin disajikan seperti teh yang
nyai kandungan yang menyerupai biji pigmen tumbuhan yang berperan men- diseduh dengan air panas. Pegeringan
jarak, sehingga dapat dipakai sebagai jaga dari kerusakan sel akibat penyera- yang bisa dilakukan dengan beberapa
pengganti minyak jarak kasar. pan sinar ultraviolet yang berlebih. cara, seperti diangin-anginkan, dijemur
Karena seluruh bagian tanaman Rosela berkhasiat menurunkan langsung bahkan dengan oven listrik.
ini dapat dimanfaatkan, maka banyak tekanan darah tinggi, terutama bagian Rosela dapat disajikan sebagai ba-
investor yang ingin masuk ke bidang kelopak bunganya. Menurut Planta han minuman serta dapat digunakan
ini. Salah satu investor mengatakan Medical Journal, kelopak rosela besifat untuk pengobatan. Sebagai bahan
bahwa prospek rosela bisa melebihi hipotensif, antihipertensi, dan antike- minuman, biasanya rosela disajikan
tanaman jarak. Hasil pendapatan dari jang pernapasan. seperti teh, sirup bahkan sebagai selai.
pengembangan rosela diyakini bisa Rosela mulai masuk ke Indonesia, Tanaman rosela kaya akan vitamin C
lebih tinggi dari jarak. KPH Purwodadi ketika budak dari Afrika masuk dan dan protein. Kandungan gizi rosela
bahkan ingin mengembangkan tana- bekerja di Indonesia serta membawa untuk 100 gram kelopak segar, vitamin
man ini sebagai tanaman tumpang sari bibitnya. Di Jamaika, rosela dimakan C sebesar 14 mg dan protein sebesar 1,6
di salah satu petaknya. mentah sebagai salad. Di Indonesia, gram. Kandungan kalorinya sebesar
Rosela memiliki efek antikanker. rosela disajikan sebagai minuman 44 kal. Tertarik untuk mencobanya?
Menurut hasil penelitian di Institut tradisonal. Direbus, didinginkan se- (Aristus)
Pertanian Bogor, kandungan anti oksi- malaman lalu disajikan dengan es dan

33
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
IPTEK

Perum Perhutani dan


Informasi Teknologi

Maharseto Kukuh S, B.Comp, instan, dan masih banyak lagi contoh-


MIT contoh lainnya.
Teknologi Informasi, bila dili-
hat dari kata penyusunnya adalah
Teknologi Informasi. Kita sering menden- teknologi dan informasi. Mudahnya,
gar istilah tersebut di berbagai media cetak teknologi informasi adalah hasil
maupun media informasi lainnya. Tapi, apakah rekayasa manusia terhadap proses
kita paham arti dan makna dari kata Teknologi penyampaian informasi dari pen-
Informasi tersebut? Dan, apakah kita betul-betul girim ke penerima sehingga infor-
dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara masi menjadi lebih cepat, lebih luas
maksimal? Pertanyaan-pertanyaan mendasar sebarannya, dan lebih lama penyim-
itulah yang ingin saya jawab dalam tulisan ini. panannya.
Karena dalam pergaulan sehari-hari, saya sering
mendengar suara-suara sumbang mengenai su- Sejarah Informasi
litnya penggunaan Teknologi Informasi. Agar lebih mudah memahaminya,
Tidak ada salahnya kita tetap berpandangan kita lihat perkembangan teknologi in-
seperti itu, tetapi, jika kita tidak mau belajar, formasi. Pada awal sejarah, manusia
peradaban kita akan terus jauh tertinggal di- bertukar informasi melalui bahasa.
belakang. Saya ingat betul pada saat masih ku- Maka bahasa adalah teknologi. Ba-
liah S2 di Australia pengajar saya mengatakan, hasa memungkinkan seseorang me-
”If we want to be able to success and compete in a mahami informasi yang disampaikan
cyber world and technology, we have to open our oleh orang lain. Tetapi bahasa yang
mind through changes”. Pada perinsipnya, tidak disampaikan dari mulut ke mulut
ada yang susah and “there is no mission impos- hanya bertahan sebentar saja, yaitu
sible if we want to try”. saat si pengirim menyampaikan in-
Tidak bisa kita tahan dan pungkiri, formasi melalui ucapannya. Setelah
perkembangan teknologi di dunia selalu men- ucapan itu selesai maka informasi
galami kemajuan dari hari ke hari. Kehidupan berada ditangan si penerima. Selain
kita saat ini pun sarat dan sungguh sangat itu, jangkauan suara juga terbatas.
dibantu dengan teknologi informatika, sebagai Sampai jarak tertentu meskipun
contoh TV, Radio, Komputer, Internet, HSPDA, masih terdengar informasi yang dis-
WiMAX, LAN, WAN, Wi-Fi, dan yang baru-baru ini ampaikan lewat bahasa suara akan
sering kita dengar adalah istilah 3G. 3G adalah terdegradasi bahkan hilang sama
singkatan dari generasi ketiga, suatu istilah un- sekali.
tuk standar teknologi internasional yang punya Setelah itu, teknologi penyam-
tujuan meningkatkan efisiensi dan memperbaiki paian informasi berkembang melalui
kinerja Sistem Informasi Teknologi. Jadi, inti- gambar. Dengan gambar, jangkauan
nya, 3G dapat meningkatan aplikasi yang ada informasi bisa lebih jauh. Gambar ini
sekarang sehingga aktivitas browsing di internet bisa dibawa-bawa dan disampaikan
bisa lebih cepat, kualitas pengiriman data lebih kepada orang lain. Melalui gambar,

34
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
informasi yang ada bertahan lebih untuk suatu perusahaan besar seperti banyak lagi tugas-tugas yang meng-
lama. Beberapa gambar peningga- Perum Perhutani yang membutuh- hadang seperti halnya pembenahan
lan jaman purba masih ada sampai kan kecepatan waktu dalam sistim pada sektor Hardware, Software serta
sekarang sehingga manusia seka- pelaporannya. Brainware nya yang sudah pasti akan
rang dapat -mencoba- memahami Saat ini, perbaikan sistem Teknolo- menelan biaya yang cukup besar
informasi yang ingin disampaikan gi Informasi Perum Perhutani tengah serta waktu yang tidak sebentar.
pembuatnya. dilakukan. Perbaikan ini menyentuh Namun, kita semua percaya hal terse-
Adanya alfabet dan angka arabik Sistem Server yang sekarang masih but dapat segera kita atasi bersama
memudahkan penyampaian infor- terpecah di beberapa lantai agar dengan dukungan dan komitment
masi dari yang sebelumnya satu menjadi satu Sistem Server. Komu- penuh dari manajemen. Paling tidak,
gambar mewakili suatu peristiwa nikasi melalui penggunaan sistim ketika kita membuka Web site www.
dibuat dengan kombinasi alfabet, jaringan LAN & WAN (Local Area perumperhutani.com, tidak muncul
atau penulisan angka yang tadinya Network & Wide Area Network) juga tampilan error atau data yang sudah
MCMXLIII diganti dengan 1943. sedang diperbaharui agar dapat lebih tidak up of date. Padahal, alamat web
Teknologi ini memudahkan penu- menghemat waktu, tenaga dan biaya. tersebut telah di launch diberbagai
lisan informasi. Pembenahan lainnya adalah pada profil perusahaan, buku-buku pedo-
Teknologi percetakan memung- man, bahkan di stiker-stiker. Cukup
kinkan pembuatan pintu informasi ironis bila kita membuka website
lebih cepat lagi. Teknologi elektronik ”If we want to be perusahaan sebesar ini dengan visi
seperti radio, tv, komputer bahkan
membuat informasi menjadi lebih
able to success and yang mendunia mempunyai tampilan
data yang sudah kadaluwarsa.
cepat tersebar di area yang lebih luas compete in a cyber Namun, sekarang timbul per-
dan lebih lama tersimpan. tanyaan, apakah Perum Perhutani
world and technology, mampu untuk dapat melakukan se-
Kebutuhan we have to open gala perubahaan di bidang Informasi
Perum Perhutani sebagai perusa- Teknologi nya agar dapat menjadi
haan negara pengelola hutan di Pulau our mind through suatu perusahaan kehutanan dengan
Jawa dan Madura sangat membu- teknologi canggih walaupun ada be-
tuhkan suatu rancangan Teknologi changes”. Pada berapa pendapat yang mengatakan
Informasi yang canggih dan dapat
dihandalkan serta dapat meningkat-
perinsipnya, tidak teknologi bukanlah core business
kita? Jawabannya adalah mampu
kan kinerja dan penghasilan peru- ada yang susah and dan harus segera dilaksanakan “What
sahaan. Dengan luas wilayah kerja ever the consequences are” although
yang tersebar di seluruh Pulau Jawa “there is no mission Technology is not our Core Busi-
dan Madura, sudah jelas Perum Per-
hutani mempunyai pekerjaan rumah
impossible if we want ness. Because if we are not doing the
changes, we will always be left behind
yang sangat berat di dalam bidang to try” and never be the number one Forestry
Teknologi Informatika, mulai dari Company who is ready to competent
sistim pelaporan yang harus tepat with others in the world. Just like our
waktu, hilangnya istilah pekerjaan Vision “Menjadi Pengelola Hutan
kertas (Paper work), sampai kepada System Cyber Security nya serta me- Tropis Terbaik di Dunia”.
komunikasi antar satuan-satuan kan- rencanakan agar seluruh Informasi
tor yang tidak pernah putus. Teknologi di Perum Perhutani dapat Maharseto Kukuh S, B.Com, MIT;
Beberapa waktu lalu, Perum segera ON-Line. bekerja pada Biro SIM/PDS Perum
Perhutani melalui Biro SIM/PDS Saat ini, pengiriman data dari Perhutani.
(Sistem Informasi Management satuan kantor yang berada di daerah
dan Pengelolaan Data Statistik) sudah dapat dilakukan melalui sistim
nya telah melakukan beberapa upa- cyber-net. Sudah jelas, hal tersebut
ya pembenahan Sistem Informasi sangat membanggakan kita karena
Teknologinya. Salah satunya dengan hal tersebut dapat menghemat wak-
memperbaiki OS (Operating Sytem), tu, tenaga dan biaya. Tidak cukup
yang sampai sekarang masih ada be- sampai disitu saja tugas yang harus
berapa OS yang masih menggunakan di laksanakan untuk dapat menjadi
Sistim UNIX bahkan DOS, sistem kan Perum Perhutani sebagai suatu
yang sudah tidak proporsional lagi perusahaan yang mengadopsi Sistem
Informasi yang canggih, masih

35
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Dharma Wanita

seminar “Penanggulangan Bahaya


Narkoba dalam Keluarga”, Senin (14/5),
di Gedung Graha Sabha Universitas
Gadjah Mada. Seminar hasil kerjasama
antara Perum Perhutani, DPC GRANAT
Surabaya, dan Universitas Gadjah
Mada (UGM) tersebut merupakan rang-
kaian acara yang digelar dalam Rapat
Paripurna dan Pekan Olahraga dan
Seni (Ratna dan Porseni) yang berlang-
sung 14-16 Mei 2007 di Jogjakarta.
Dikatakan Arie, saat ini, 3,2 juta
orang terjerumus dalam penyalahgu-
naan narkoba, dengan proporsi laki-laki
79 persen dan perempuan 21 persen.
Pada tahun 2004, biaya ekonomi sosial
penyalahgunaan narkoba di Indonesia
diperkirakan mencapai Rp. 23, 6 triliun.
Sedangkan angka kematian pecandu
narkoba mencapai 15 ribu orang per
tahunnya.
Menurut Endang Ekowarni, staf
pengajar dari Universitas Gadjah Mada,
keluarga, sekolah, masyarakat, maupun
pemerintah tidak akan mampu berbuat
banyak untuk mengatasi penyalahgu-
naan narkoba apabila tidak ada sinergi
diantara lembaga tersebut. “Penyalah-
gunaan narkoba yang merebak saat ini
tidak mungkin diatasi dengan pendeka-
tan satu sistem saja,” katanya.
Dikatakan Endang, ada beberapa
lembaga yang perlu ditingkatkan
Arie Sulistyawatie, Ketua DPC Gerakan Nasional fungsi dan perannya untuk memer-
Anti Narkoba atau GRANAT Jawa Timur angi narkoba, misalnya Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) yang tidak hanya
harus mengurus balita maupun ibu-

Keluarga Harmonis Cegah ibu peserta Keluarga Berencana (KB),


tetapi juga memberikan penyuluhan
tentang bahaya penyalahgunaan nar-

Penyalahgunaan Narkoba koba. Selain Posyandu, Lembaga ketah-


anan Masyarakat Desa (LKMD), karang
taruna, dan PKK dapat merupakan
support group bagi keluarga selain
Ketidakharmonisan hubungan dalam keluarga menjadi LSM yang lebih terkoordinasi secara
faktor dominan penyebab seseorang terjerumus dalam profesional.
Selain tidak harmonisnya hubun-
penyalahgunaan narkoba. Seorang anak yang brokenhome, jauh gan dalam keluarga, faktor lain yang
dari kasih sayang dan pengawasan orang tua, akhirnya lebih menyebabkan seseorang terjerumus
dalam penyalahgunaan narkoba antara
memilih narkoba sebagai alternatif penyelesaian masalah yang lain pengendalian diri yang rendah,
membelitnya dalam kehidupan sehari-hari. suka mencari sensasi, ikut dengan to-
koh idola, keinginan coba-coba, bergaul
dengan penyalahguna narkoba, dan
Menurut Arie Sulistyawatie, ak- secara ekonomi. rendah penghayatan spiritualnya.
tivis yang juga Ketua DPC Gerakan “Berawal dari pelarian, seorang Sedangkan bahaya narkoba bagi kes-
Nasional Anti Narkoba atau GRANAT gadis cantik terjerumus dalam peng- ehatan antara lain gangguan fungsi otak,
Jawa Timur, hasil investigasinya ban- gunaan putaw, salah satu jenis barang gangguan fungsi pernafasan, gangguan
yak sekali menemukan kasus-kasus haram yang mematikan. Itu saya temu- fungsi jantung dan pembuluh darah,
penyalahgunaan narkoba yang para kan dalam kasus penyalahgunaan nar- gangguan fungsi pencernaan, dan yang
pengguna nya berasal dari keluarga koba di Surabaya,” kata Arie yang siang paling mematikan tertular penyakit
yang tidak bahagia meskipun ia cukup itu didaulat menjadi pembicara dalam HIV/AIDS melalui penggunaan jarum

36
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Didaktika
sungguh bangga ternyata kegiatan ini
mendapat sambutan luar biasa dari
semua unsur, termasuk Walikota Madi-
un yang hadir menyaksikan langsung,”
kata Tabana.
Lomba yang digelar di GOR Wilis
yang berkapasitas 3.000 tempat duduk
ini tak mampu menampung penonton
yang ingin menyaksikan laga drum
band Gita Taman Kanak-Kanak.
Tampil di urutan nomor sebelas,
Gita Tunas Rimba Perhutani Madiun
tampil memukau dengan Uniform
warna hijau daun dipadu balutan
aksesoris kuning. Tepukan suporter
yang umumnya dari keluarga para
peserta itu semakin riuh saat lagu
pertama maju tak gentar mulai di
tabuh oleh anak-anak. Tepukan su-
porter seolah mengikuti setiap lang-
kah dan irama lagu tersebut.
Display & showmanship yang di
usung oleh Gita Tunas Rimba dengan
latar belakang hutan mampu menyedot

TK Tunas Rimba Perhutani Madiun


Sabet Lima Trophi
TK Tunas Rimba Perhutani Madiun sabet lima trophi kejuaraan perhatian penonton, tampilan display
pada lomba Drum Band TK se-Eks Karesidenan Madiun (29/4). bernuansa hutan dengan pohon-pohon
yang rindang yang menggambarkan
Tiga Trophi kejuaraan itu dari jenis lomba Uniform, Gitapati visi Perhutani adalah sebagai upaya
dan Analisa Musik. Sedang dua trophi lainnya adalah sebagai untuk mengkampayekan Perhutani
suporter terbaik dan trophi partisipasi. Hijau 2010. (Jaelani/Patuh)

Lomba yang digelar di GOR Wilis program pemerintah


Madiun ini memperebutkan enam ke- dalam pembinaan
juaraan dari jenis lomba, yaitu analisa generasi muda dan
musik, displai & showmanship, general memberikan wadah
efect, mayoret, gitapati, dan uniform. untuk berkreasi dan
Lomba drum band menyambut b e r ko m p e t i s i s e -
hari Bhayangkara ke 61 ini dibuka cara sehat sehingga
oleh Kapolres Madiun AKBP Tabana anak-anak memi-
Bangun. Dalam sambutannya Ta- liki jiwa sportivitas
bana mengatakan, generasi penerus dan tanggung jawab
harus kita siapkan sejak dini agar yang baik.
kelak mereka menjadi generasi yang L omba diikuti
berprestasi, berdedikasi tinggi, dan oleh 14 satuan drum
memiliki kepedulian terhadap bangsa band dengan peserta
dan negara. sebanyak 743 anak
Senada dengan Tabana, ketua pani- dan 149 orang offi-
tia Ali Imron mengatakan, lomba drum- cial ini merupakan
band ini untuk melatih keberanian lomba yang perta-
anak-anak tampil di depan umum. Se- ma kali diadakan di
lain itu juga sebagai upaya membantu Kota Madiun. ”Saya

37
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
KOLOM

Spirit Rimbawan
Ali Rahman mengelola hutan.
Pernah dalam suatu kunjungan
kerja ke Probolinggo, saya mendapat
Mendampingi perjalanan silaturahmi ketua de- pembelajaran yang sangat luar biasa
wan pengawas ke semua unit Perhutani merupakan dan semakin memperkuat keyaki-
perjalanan sarat makna. Dalam tiga kesempatan, nan tentang interaksi kita dengan
presentasi tentang spirit rimabawan, tergambar jelas makhluk hidup lainnya. Seorang
tentang revitalisasi makna rimbawan ditengah karut menuturkan, ketika memprilakukan
marutnya kondisi kehutanan Indonesia pada umum- kutu lak kita dalam kondisi jiwa yang
nya. Karena disadari atau tidak, Jawa (hutan Jawa) tidak baik (misalnya sedang gundah
merupakan holistic of miniature tentang perilaku gulana karena gaji tidak cukup atau
social terhadap hutan itu sendiri. anak belum membayar SPP Sekolah)
Laju kerusakan hutan di Indonesia yang konon maka hasil seedlak tidak akan opti-
kabarnya akan masuk dalam guiness book of record mal. Akan tetapi ketika kondisi batin
memiliki dua dimensi pemaknaan. Pertama, bisa sedang baik dan dikerjakan dengan
sebagai pembunuhan karakter terhadap komunitas riang gembira maka hasil seedlak-
kehutanan Indonesia, dan kedua, sebagai feed back nya akan melebihi dari perkiraan
atau peringatan kuat agar semua pemangku ke- minimal yang diharapkan. Sungguh
pentingan kehutanan di Indonesia bahu membahu luar biasa!
membenahi kondisi hutan.
Sembilan karakter rimbawan
Spirit rimbawan Sungguh menjadi sangat relevan
Pemaknaan kembali terhadap peran dan kon- ketika membedah 9 karakter rim-
tribusi rimbawan dalam mengelola hutan terasa bawan seperti yang disampaikan
sangat penting sebagai upaya refleksi dalam menata dalam makalah dari Ketua Dewan
mindset tentang bagaimana seharusnya seorang Pengawas Muslimin Nasution. Ke-
rimbawan memperlakukan hutan. Dalam sebuah sembilan karakter tersebut adalah
buku yang sangat menarik untuk dikaji kalangan seorang rimbawan harus memiliki
rimbawan, yang berjuduk The secret life of Plant, di- keterikatan dengan tuhan secara
katakan bahwa sesungguhnya tanaman itu mampu hakiki, artinya cinta/mahabah ke-
merespon dan mengerti apa yang dilakukan, bahkan pada sang pencipta. Kedua, tanggung
niat baik atau buruk manusia dan makhluk lainnya jawab dan mandiri, artinya seorang
sekali pun. rimbawan harus bersikap sebagai
Di beberapa negara Eropa dan Jepang, peng- seorang kesatria yang selalu bertang-
gunaan tanaman sebagai lie detector sudah mulai gung jawab atas apa yang dilakukan-
banyak dipergunakan di lembaga peradilan atau nya dan mandiri dalam mentukan
pihak kepolisian. Ini artinya aplikasi biomimikiri pola sikap dan perilakunya. Ketiga,
sudah mulai diaplikasikan dalam membantu ke- kejujuran, merupakan sikap yang
hidupan manusia. sangat relevan didalam budaya yang
Kembali ke spirit rimbawan, kalau semua kompo- serba pragmatis seperti sekarang ini.
nen dalam hutan memiliki respon terhadap apa yang Budaya pragmatis yang selalu beru-
dilakukan manusia sebagai pengelola hutannya, jung pada korupsi dan kolusi.
maka menjadi sangat penting pola sikap rimbawan Keempat, adalah hormat dan
dalam mengelola hutan. Pola sikap dibentuk oleh santun, merupakan etika dasar
pola pikir yang komponennya adalah niat baik, piki- untuk membangun good corporate
ran positif, hati yang jernih merupakan modal awal governance. Sehingga mekanisme
yang harus dimiliki oleh seorang rimbawan dalam

38
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
hubungan antar level management Dengan berlandaskan pada asas ke- seorang rimbawan, maka dampak
dan karyawan melalui mekanisme adilan semua kontribusi, saran, gaga- nyata yang akan muncul berupa
yang santun dan produktif tanpa san dan kreativitas akan mendapat sikap yang adil dan kreatif (gema
menutup kreativitas dan apa adanya. tempat yang proporsional. Ini akan kaizen – perbaikan secara terus
Kelima, adalah kasih sayang dan memiliki implikasi pada etos kerja menerus). Yang menjadi pertanyaan
kepedulian, merupakan ruh dalam semua lapisan karyawan sehingga ti- adalah bagaimana upaya internalisasi
membangun kedekatan secara per- dak akan ada lagi dalam proses carier karakter tersebut? Hal ini berpulang
manen. Bagaimana seorang direktur planing terjadi pola like and dislike, kepada kedewasaan individu dan
berinteraksi dengan karyawan harus tetapi yang akan terjadi akibat etos keteladanan seorang pemimpin.
dilandasi oleh spirit kasih sayang dan dan prestasi kerja yang ditampilkan Seorang pemimpin merupakan tokoh
memiliki empati yang tinggi bahwa oleh karyawan. yang akan selalu diacu oleh karyawan
karyawan merupakan representasi Kedelapan, rendah hati, merupak- dalam setiap gerak langkah dalam
dari sebuah keluarga besar perusa- an spirit rimbawan akibat kedalaman menjalankan roda perusahaan.
haan. ilmu dan pemahaman akan kehidu-
Keenam, adalah percaya diri dan pan yang serba relatif dan temporer Ali Rahman ;
kreatif, merupakan sikap mental sehingga seorang rimbawan yang Tenaga Ahli Dewan Pengawas
yang harus dimiliki oleh seorang memiliki jabatan tertentu akan pa- Perum Perhutani
rimbawan. Dengan memiliki ke- ham bahwa jabatan adalah amanah
percayaan diri yang dibangun oleh dan gantungan harapan karyawan.
kultur perusahaan secara kondusif Kesembilan, seorang rimbawan harus
maka kreativitas pasti akan muncul memiliki sifat toleransi dan cinta
dan berkembang sehingga pada akh- damai. Bahwa dalam kehidupan ada
irnya proses pembelajaran dan pem- kalanya kita harus memberi kesem-
berdayaan karyawan akan terwujud. patan kepda orang lain dalam menun-
Ketujuh, keadilan dan kepemimpi- aikan hak dan kewajibannya.
nan, merupakan kondisi yang harus Ketika kesembilan karakter terse-
diciptakan oleh seorang pemimpin. but mamapu diinternalisasikan oleh

39
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
Dirut Perum Perhutani Trantoto Handadhari berjabat tangan dengan Bupati Bogor Agus Utara Effendi usai penandatanganan MoU

Perum Perhutani dan Kab. Bogor hinterland ibukota negara, kata Bupati,
merupakan kebutuhan yang sangat

Kerjasama Kelola Sampah


mendasar.
Peningkatan kebutuhan pemuki-
man, jelas Agus, telah menyebabkan

Warga Bogor Berterima kasih Kab. Bogor mengalami pengurangan


ketersediaan sarana dan prasarana
pengelolaan sampah akibat kelangkaan
lahan. Pada sisi lain, jumlah penduduk
Dirut Perum Perhutani Transtoto Handadhari dan Bupati Bogor di Kab. Bogor senantiasa meningkat.
Dijelaskan Agus, konsep TPPST
menandatangani Nota Kesepahaman Tempat Pengelolaan dan Nambo yang dikelola secara korporasi
Pemanfaatan Sampah Terpadu (TPST) Nambo yang terletak di akan menjadi solusi yang tempat untuk
kawasan hutan Blok Cibedil, RPH GN. Karang, BKPH Jonggol, mengatasi masalah persampahan di
KPH Bogor, seluas 100 hektar. Kab. Bogor. “Dengan teknologi ramah
lingkungan dan menerapkan beberapa
Kawasan yang merupakan hasil dengan harapan tanahnya menjadi metode secara simultan, diharapkan
ruislag dengan PT. Semen Gresik subur dan sampah yang dikelola dapat dampak dan sisa pembuangan dapat
tersebut diharapkan dapat mengatasi dimanfaatkan sebagai kompos dan ditekan,” katanya.
permasalahan sampah di Kab. Bogor sumber tenaga listrik. “TPST Nambo Menurut Administratur KPH Bogor
dan sekitarnya, termasuk Jakarta. juga akan dimanfaatkan pengumpul ba- Hezlisyah Siregar, berbagai kegiatan
Dikatakan Transtoto, keadaan tanah rang bekas untuk meningkatkan peng- fisik di TPPST Nambo telah dilakukan,
di kawasan TPST Nambo juga sangat hasilan mereka,” tambah Transtoto. terutama tata batas kawasan, seperti
tandus dan telah dicoba ditanami ac- Sedangkan Bupati Bogor Agus pengadaan, pemasangan, pemancangan
cacia mangium namun gagal. Agar Utara Effendi mengatakan, warga dan penomoran pal batas. “Gunanya
termanfaat secara maksimal, kawasan Bogor sangat berterima kasih dan me- untuk memastikan kawasan yang akan
tersebut kemudian didayagunakan nyambut baik kerjasama ini. Penanga- di pakai di Nambo tersebut,” tuturnya.
sebagai tempat pengelolaan sampah nan persampahan di wilayah perkotaan, (Darman/Marison)
terutama Kab. Bogor sebagai daerah

40
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
L I N T A S K

gah Agus Priantono yang ditemui


disela–sela pelaksanaan pelatihan
tersebut mengatakan, pentingnya
pengenalan cacat doreng bagi pelak-
sana lapangan adalah untuk me-
nyamakan persepsi, karena tidak
menutup kemungkinan dari sekian
banyaknya mandor tebang yang ada
di tiga KPH (KPH Randublatung,
KPH Blora dan KPH Cepu) tersebut
tidak mengetahui betul tentang cacat
doreng. Sebab, di lapangan bisa jadi
alur hitam ataupun cacat kebiruan
bisa dikatakan doreng.
Untuk melakukan pembuktian
mengenai cacat doreng dilakukan
di PGM Randublatung dengan per-
timbangan bahwa lokasi tersebut
masih menyatu dengan KPH Ran-
dublatung.
Pembuktian dilakukan setelah
Penjelasan mengenai cacat kayu dilapangan yang dilanjutkan dengan pembuktian cacat kayu mengalami proses penggerga-
kayu di KBM Industri kayu Randublatung ( Foto : Andan. S ) jian dengan menentukan bahwa ada
kemungkinan cacat doreng yang
ada pada potongan kayu (deel) di

Pelatihan Pengenalan lapangan, apabila masih dalam batas


toleransi, bisa dimasukkan dalam

Cacat Doreng
kualitas kayu penghara (H).
Dengan adanya pelatihan ini,
para peserta pelatihan diberikan wa-
wasan dan kesamaan cara pandang
Cacat doreng selama ini menjadi kendala utama pelaksana kepada para mandor tebang tentang
lapangan dalam menaksir kualitas pohon jati karena cacat pemahaman cacat pada kayu, khu-
susnya dalam menentukan cacat
doreng tidak bisa diketahui dengan kasat mata apabila sebuah doreng sehingga mereka tidak akan
pohon masih berdiri tegak. Cacat doreng baru diketahui setelah ragu lagi untuk menilai mana yang
adanya perlakuan cutting pada sebuah pohon jati. doreng, mana yang alur hitam, dan
sebagainya sehingga prakiraan mutu
Dengan adanya cacat doreng kayu dari lapangan bisa ditentukan
dan KPH Blora, yang pelaksanaannya
pada sebuah pohon jati, tentunya lebih akurat lagi. ( Andan. S)
dilakukan di KPH Randublatung
berdampak pada degradasi mutu beberapa waktu lalu.
yang ada karena semula sebuah po- Kepala Seksi Produksi dan Pen-
hon dicalonkan Vineer (Vi) setelah gujian Kayu Perhutani Jawa Ten-
diketahui ada cacat doreng bisa
menjadi Hara Doreng (HDR) atau
bahkan kualitas lokal apabila doreng
tersebut merata.
Namun, bila jati terkena cacat
doreng masih dalam batasan wajar,
bagi kalangan industri kayu, khu-
susnya di Perhutani, hal tidak men-
jadi masalah karena cacat tersebut
bisa siasati pada waktu pengolahan
kayu.
Untuk lebih mengenal cacat
doreng, dilakukan pelatihan bersama
antara para mandor tebang dan pen-
guji kayu gelondong dari tiga KPH,
yaitu KPH Randublatung, KPH Cepu

41
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007
L I N T A S K

Karo Binhut Unit II Jawa Timur sedang mempraktekkan penyilangan agloenema

Dwiono Rahardjo Rejeki.


Kebetulan di depan ruang Adm
Ngawi memang terdapat pot bunga

Kawin Silangkan ‘Sri Rejeki’ yang berisi beberapa jenis bunga


agloenema seperti Donacarmen, Silver
dan Snow Rain. Sambil mengajak ‘tim-
nya’, Pak Dwiono kemudian memetik
Seperti biasanya, menghadapi suatu kunjungan, pasti terjadi salah satu tangkai bunga agloenema
kesibukan yang luar biasa. Terlebih yang berkunjung Direktur silver. “Begini caranya membuat per-
silangan untuk menghasilkan jenis
Utama Perum Perhutani. Kesibukan itu pula yang terjadi di baru,” kata beliau sembari memprak-
KPH Ngawi pada Minggu pertengahan Mei kemarin saat Dirut tekkan ilmunya. Mula-mula bunga
yang sudah masak dikupas kelopaknya
Perhutani Transtoto Handadhari beserta rombongan berencana kemudian serbuk bunga pada pangkal
singgah dalam perjalanannya dari Cepu ke Jogyakarta. biji yang telah terkupas dioles-oleskan
pada putik bunga agloenema jenis
lainnya. “Tapi harus satu varietas dan
Meskipun jadwal kedatangan sam- KPH Ngawi adalah Kepala Biro Binhut, upayakan dari jenis yang berdaun tebal
pai Ngawi di atas pukul 14.00 Wib, Dwiono Rahardjo. Beliau inilah yang dengan yang memiliki warna bagus
namun sejak pukul 09.00 Wib sudah memberi nuansa lain saat menunggu supaya menghasilkan varietas unggul,”
nampak berbagai persiapan penyam- kedatangan Dirut. Karena menurut tambahnya.
butan di Kantor KPH Ngawi. Di petak kabar terakhir Dirut memasuki wilayah Dengan bercanda Adm Ngawi me-
61 A RPH Sidolaju, tempat Dirut Cepu dan diperkirakan masih sekitar nimpali, “Wah…, jangankan mengawin
berkunjung kesibukan bahkan terlihat 2–3 jam lagi masuk wilayah Ngawi, silangkan bunga, Pak. Saya sendiri aja
sudah sejak malam. untuk menghilangkan kejenuhan Pak nggak sempat…”. Hal ini membuat
Selain para pejabat dan karyawan Dwiono berbagi ilmunya dengan ‘Tim semua orang yang ada di sekitar Pak
KPH Ngawi, nampak pula pejabat Kan- Penyambutan’. Dwiono tertawa terpingkal-pingkal.
tor Unit II, Administratur (Adm), serta Yang dibagi, bukan ilmu bidang Ya, meskipun kalimat Pak Adi Pradana
Waka Adm dari beberapa KPH di Jawa kehutanan, meski masih terkait dengan tidak selesai, namun semua sudah tahu
Timur dan Madura. Salah satu pejabat tanaman, yaitu ilmu tentang perkawi- kalau beliau hanya seminggu sekali
di Kantor Unit II Jawa Timur yang nan silang jenis bunga agloenema atau bertemu keluarganya yang sampai saat
ikut bergabung dengan kesibukan di yang lebih dikenal dengan bunga Sri ini tinggal di Boyolali. Artinya…? ya

42
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
P erjalanan

Ke Yogyakarta Aku Kan Kembali...


nya. Berbekal buku panduan yang
“Yogyakarta adalah ‘magic land’, siapa yang diterbitkan panitia, saya kunjungi
pernah ke Yogyakarta pasti terkesan dan pula gudeg Yu Djum Barek, Bakmi
Kadin yang khas dengan ayam
ingin kembali lagi”. kampungnya, Sate Karang Alun-
Transtoto Handadhari alun Kotagede, Spesial Udang Mang
Engking, Jl. Godean, dan yang jelas
saya tidak perlu merogoh kocek
Terkesan dengan kalimat Yog- nyaman juga dengan lalu lintas terlalu dalam untuk memanjakan
yakarta adalah ‘magic land’, saat yang sungguh sangat jauh berbeda lidah di Yogya.
waktu luang di tengah kegiatan dengan Jakarta. Di Yogya, saya Bagi yang gemar belanja juga
acara Rapat Paripurna dan Porseni tidak merasakan ‘kemrungsung’, tidak perlu khawatir, wisata belanja
yang begitu padat pun saya melang- Padahal, di lingkungan tempat saya di kota ini ternyata juga menarik,
kahkan kaki menyusuri sudut- tinggal sekarang, tetangga menjulu- selain sepanjang jalan malioboro
sudut kota Yogya, mencoba mencari ki saya P6 (Pergi Paling Pagi Pulang yang begitu unik, ada pula Plaza
makna ‘magic land’ itu sendiri. Paling Petang) meskipun jarak Ambarukmo, Galeria Mall, dll.
Memang, tidak salah apa yang rumah saya dengan kantor hanya Ada hal unik lain yang saya
diucapkan Pak Dirut, banyak hal sekitar 20 km. Arus lalu lintas yang rasakan. Ketika saya tiba di alun-
di kota budaya ini yang membuat sangat macet, membuat saya harus alun selatan, saat menikmati ronde
saya tercengang, suasana kota yang menempuh perjalanan lebih kurang sambil lesehan, saya melihat orang-
tentram, keramah-tamahan warga 2 jam. orang di sekitar saya banyak yang
Yogya, membuat serasa ada ‘atmos- Soal memanjakan lidah? Wah, berjalan dengan mata tertutup kain
fer’ lain di kota ini. ternyata Yogya memang tempat- hitam mencoba berjalan diantara
Jalan-jalan di Yogya? Ternyata kedua pohon beringin. Namun,
sedikit sekali orang yang
berhasil sampai di pohon
beringin tersebut.
“Wah begitu aja kok
nggak bisa,” kata saya
membatin. Tapi, meskipun
kelihatan mudah, ternyata
setelah saya coba saya juga
tidak berhasil ... he... he...
he...
Ada satu keinginan
saya yang belum terwujud,
yakni belajar membatik
di lingkungan kraton,
tapi tidak perlu khawatir,
karena ke Yogyakarta aku
kan kembali.../(Henny
Elevianty)

43
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
HUKUM

Aanslibbing
Bambang Eko Supriyadi gunaan Tanah Pantai di Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Barat, Surat
Edaran Menteri Negara Agraria/Ke-
PENDAHULUAN pala Badan Pertanahan Nasional
“Aanslibbing” berarti penambahan tanah. (BPN) Nomor : 410-1293 tanggal 9
Suatu bentuk mendapatkan hak milik (karena Mei 1996, yang ditujukan kepada para
alam). Penambahan tanah di tepi sungai dan Kakanwil BPN dan Kepala Kantor
danau, juga di tepi pantai lautan adalah menjadi Pertanahan Kabupaten/Kotamadya
hak milik pemilik tepi tersebut. Demikian menu- di seluruh Indonesia, dan terakhir
rut Kamus Istilah Hukum Belanda - Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 16
Fockema Andreae. Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Dalam kosa kata bahasa Indonesia, aanslib- Tanah.
bing dikenal dengan berbagai istilah, antara lain Dalam Keputusan Gubernur Jawa
”Hukum : tanah timbul; tanah pembawaan lumpur; tanah
lambiran, dan sebagainya, yaitu tanah yang ter-
Barat Nomor : 593/Kep.518/Hak/88
tersebut pada intinya dinyatakan
agraria yang bentuk karena endapan lumpur, baik di pantai
maupun di muara sungai.
bahwa Tanah Timbul dikuasai oleh
negara dan berada di bawah pen-
berlaku atas Tanah timbul, demikian seterusnya akan kita
namakan, merupakan fenomena alam biasa yang
gawasan Gubernur, yang dalam
pelaksanaan sehari-hari dilakukan
bumi, air dapat terjadi di beberapa daerah yang berbatasan
dengan laut, danau, atau sungai, yaitu adanya
dan dipertanggungjawabkan kepada
Bupati/Walikotamadya. Sesuai SK
dan ruang tanah yang perlahan-lahan timbul ke permukaan
air yang berasal dari endapan lumpur dan lama-
Gubernur tersebut, khusus untuk
Tanah Timbul yang berimpit dengan
angkasa kelamaan menjadi suatu pulau atau merupakan
suatu perluasan dari suatu pantai atau tepian
kawasan hutan langsung menjadi
kawasan hutan, dan berada dalam
ialah hukum sungai.
Fenomena alam ini berubah menjadi fenome-
pengelolaan Kehutanan dan atau Per-
hutani. Apabila Tanah Timbul yang
adat, na hukum tatkala kemudian tanah hasil endapan
lumpur tersebut menjadi ajang perebutan atau
berada di kawasan hutan diperlukan
untuk suatu proyek baik Pemerintah
....... dan bertumbuknya berbagai klaim. Secara kebetulan,
tanah timbul ada yang berimpit (lèngkèt) dengan
maupun Swasta, harus mendapatkan
persetujuan dari Menteri Kehutanan
seterusnya” kawasan hutan, biasanya hutan Bakau/Man-
grove. Dapat disebutkan disini beberapa kasus
sesuai peraturan perundang-undan-
gan yang berlaku. Selanjutnya Bu-
Tanah Timbul yang terjadi di beberapa Kesatuan pati/Walikotamadya, sebagai kepala
Pemangkuan Hutan (KPH), yaitu : di wilayah wilayah berkewajiban mengawasi
Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah di KPH dan mengamankan Tanah Timbul
Banyumas Barat, wilayah Unit II Jawa Timur yang ada di dalam kawasan hutan.
di KPH Banyuwangi Selatan; dan juga dapat Dalam Surat Edaran Menteri Neg-
ditemukan di KPH Indramayu, Perum Perhutani ara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Unit III Jawa Barat dan Banten. Pertanyaannya, Nasional Nomor : 410-1293 disebut-
siapa yang paling berwenang menguasai/memi- kan bahwa tanah-tanah timbul secara
liki tanah timbul tersebut ? alami seperti delta, tanah pantai, tepi
danau/situ, endapan tepi sungai, pu-
LANDASAN PENGATURAN lau timbul dan tanah timbul secara
Terhadap permasalahan Tanah Timbul, be- alami lainnya dinyatakan menjadi ta-
lum banyak ditemukan landasan hukumnya. nah yang langsung dikuasai Negara.
Peraturan yang ada saat ini berupa Keputusan Selanjutnya penguasaan/pemilikan
Gubernur Jawa Barat Nomor 593/Kep.518/Hak/88 dan penggunaannya diatur oleh Men-
tentang Penggunaan, Peruntukan dan Peng- teri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional sesuai dengan

44
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
peraturan perundang-undangan yang nyatakan bahwa terjadinya hak milik
berlaku. Sedangkan dalam PP. 16 POSTA BERLAKUNYA UUPA menurut hukum adat diatur dengan
Tahun 2004 pada pasal 12 dinyatakan Dengan berlakunya Undang- Peraturan Pemerintah, namun PP
bahwa tanah yang berasal dari tanah Undang Nomor 5 Tahun 1960 ten- tersebut hingga saat ini belum pernah
timbul atau hasil reklamasi di wilayah tang ”Peraturan Dasar Pokok-pokok terbit. Dalam Rancangan UU tentang
perairan pantai, pasang surut, rawa, Agraria”, atau yang lebih dikenal Hak Milik Atas Tanah yang pernah
danau, dan bekas sungai dikuasai dengan nama Undang-undang Pokok dibuat pada tahun 1997, pada pasal
langsung oleh Negara. Agraria (UUPA), maka pasal-pasal 12 ayat (2) disebutkan bahwa orang
dalam Buku II KUH Perdata yang atau badan hukum yang mempunyai
VERSI KUH PERDATA mengatur mengenai bumi, air dan hak milik atas tanah yang berbatasan
Dalam Buku Kedua Kitab Undang- kekayaan alam yang terkandung di- langsung dengan tanah timbul yang
Undang Hukum Perdata (KUH Perda- dalamnya, termasuk yang mengatur merupakan tanah negara mempunyai
ta) terdapat pasal-pasal yang mengatur masalah aanslibbing dan aanspoeling kesempatan lebih dahulu untuk men-
tentang cara mendapatkan hak milik, ikut dinyatakan dicabut dan tidak gajukan permohonan hak atas tanah
diantaranya berupa penambahan dan berlaku. timbul tersebut.
pendamparan tanah (aanslibbing UUPA sendiri secara tegas men-
dan aanspoeling). Sebagai contoh ganut konsepsi hukum adat seb- PENUTUP
dalam Pasal 589 disebutkan : “Pulau agaimana disebut dalam pasal 5 yang Berdasarkan ketentuan Pasal 2
besar dan pulau kecil, yang terdapat menyatakan : ”Hukum agraria yang UUPA, maka sudah pada ghalibnya
di sungai yang tidak dapat dilayari berlaku atas bumi, air dan ruang Tanah Timbul menjadi tanah yang
atau diseberangi dengan rakit, begitu angkasa ialah hukum adat, ....... dan langsung dikuasai oleh Negara. Apa-
pula beting yang timbul dari endapan seterusnya”. lagi hingga saat ini Peraturan Pemer-
lumpur di sungai seperti itu, menjadi Menurut hukum adat, selain me- intah yang mengatur terjadinya hak
milik si pemilik tanah di tepi sungai lalui cara pembukaan tanah (ontgin- milik menurut hukum adat belum
tempat tanah timbul itu terjadi. Bila ning), hak milik juga dapat diperoleh pernah diterbitkan. Dan karenanya
tidak berada pada salah satu dari atas tanah pembawaan lumpur, yang barangsiapa berkeinginan untuk
kedua belah sungai, maka pulau timbul di tepi sungai. Pada umumnya menguasai atau memilikinya, dapat
itu atau beting itu menjadi milik di Jawa, tanah yang timbul karena mengajukan permohonan kepada
semua pemilik tanah di kedua tepi pembawaan lumpur adalah hak orang BPN sesuai ketentuan peraturan pe-
sungai dengan garis yang menurut yang mempunyai tanah, dimana tam- rundang-undangan yang berlaku.
perkiraan ada di tengah-tengah sun- bahan tanah itu terjadi. Bila tanah Dalam hal Departemen Kehu-
gai sebagai batas”. Selanjutnya di lama di tepi sungai itu adalah hak mi- tanan atau Perhutani memerlukan
pasal 596 alinea kedua dinyatakan : lik, maka pemilik itu akan mendapat sebidang tanah timbul yang berimpit
“Pertambahan menjadi keuntungan hak milik pula atas tanah tambahan dengan kawasan hutan dalam rangka
pemilik tanah di tepi sungai, tanpa itu (Ardiwilaga, 1962 : 71). efektivitas pengelolaan hutan, maka
membedakan, apakah dalam akta B. Ter Haar, seorang Profesor perlu mengajukan permohonan.
tanah disebutkan luas tanah itu atau Hukum Adat Hindia Belanda, dalam Mengacu pasal 5 UUPA, secara hu-
tidak; tetapi hal itu tidak mengurangi bukunya ”Beginselen en Stelsel kum Departemen Kehutanan atau
ketentuan-ketentuan dalam undang- van Het Adatrecht”, menulis bahwa Perhutani memiliki hak prioritas
undang atau peraturan umum men- hukum adat mengakui adanya hak penguasaan atas dasar hak terda-
genai jalan bagi pejalan kaki atau terdahulu atas tanah (voorkeursrecht hulu (voorkeursrecht) yang memang
jalan bagi pemburu”. op grond), yaitu ”een rechtsverhoud- diakui dalam hukum adat - hukum
Terkait dengan dua pasal terse- ing tot den grond, welke de aanspraak asli bangsa Indonesia - hukum yang
but, dalam pasal 597 kemudian din- meebrengt, een bepaald bouwveld menjadi dasar UUPA. Dalam rangka
yatakan : “ketentuan dalam alinea door (verdere) bewerking tot het zijne penyelesaian kasus-kasus tanah tim-
kedua pasal yang lalu berlaku juga te maken (in inlands bezit te bren- bul yang berimpit dengan kawasan
bagi pertambahan yang terjadi pada gen)” - suatu hubungan hukum yang hutan dengan Instansi-instansi
tanah di tepi telaga yang dapat di- memberi hak untuk mengerjakan terkait, SK Gubernur Jawa Barat
layari dengan perahu; dan akhirnya tanah itu (terus-menerus) dan untuk dimaksud dapat dijadikan petunjuk
berlaku juga terhadap pertambahan memilikinya (dengan ”hak milik”). atau rujukan.
tanah akibat damparan dari laut di Hak ini juga berlaku bagi pemilik ta-
pantai dan di tepi sungai yang men- nah pertanian atas tanah pembawaan Bambang Eko Supriyadi;
galami pasang naik dan pasang surut, lumpur (aanslibbing) pada tanah Kasie Hukum Kantor Pusat
baik tanah tepian itu milik negara, pertaniannya; het voorkeursrecht Perum Perhutani
maupun milik perorangan atau van den bouwveldbezitter op aan
persekutuan”. zijn bouwveld aanslibbenden grond,
Jadi dalam KUH Perdata cukup demikian dinyatakan oleh Ter Haar
jelas diatur siapa yang kemudian (1950 : 74-75).
menjadi pemilik dari tanah timbul. UUPA dalam pasal 22 ayat (1) me-

45
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
KOLOM

C I N T A
A R Septiana Lihat. Pada kasus lain bisa terjadi
keberhasilan yang dicapai hanyalah
keberhasilan semu. Karena meng-
Konon ada dua metode untuk membangkitkan hindari sanksi yang menakutkan,
motivasi seseorang sehingga dapat bekerja lebih, maka dilakukan rekayasa sedemiki-
yaitu dengan: ‘menakut-nakuti’ dan ‘mengiming- an rupa sehingga seakan-akan target
imingi’. Bahasa kerennya: Stick and Carrot Sys- benar-benar berhasil diraih. Yang
tem atau Reward and Punishment System, seperti penting selamat pada saat dilakukan
yang mulai digandrungi Perhutani sekarang ini. pemeriksaan. Ketika sang pemeriksa
Menakut-nakuti artinya membuat seseorang pulang, baru kelihatan aslinya yang
takut bila tak dapat melakukan atau mencapai ancur-ancuran.
target sesuai yang ditetapkan si pemberi perin- Kondisi tertekan, pada satu titik,
tah. Contohnya, seorang boss mengancam akan juga bisa menimbulkan sikap antipa-
memecat salesnya bila tak dapat mencapai target ti, lebih jauhnya bisa menimbulkan
pejualan tertentu. Ketakutan akan ancaman itu perasaan dendam, sehingga tidak ba-
membuat si sales mengerahkan segenap daya gus untuk hubungan antar personal.
upaya yang dimilikinya untuk mencapai target Serta kekurangan-kekurangan lain
yang ditetapkan. yang bisa diidentifikasi lebih lanjut.
Menakut-nakuti mungkin adalah metode Karena itu, para ahli kemudian
pembangkit motivasi paling primitif dan efektif menyarankan untuk lebih mengede-
yang dikenal manusia. Pernah dengar anekdot pankan metode kedua -meski-
tentang seseorang yang tiba-tiba bisa melompati pun dengan tidak harus mening-
sungai yang sangat lebar, hanya karena ngeri galkan yang pertama-, yaitu dengan
dikejar anjing? Atau pernah nonton film For- ’mengiming-imingi’. Dia tidak me-
rest Gump, si lumpuh yang tiba-tiba bisa berlari maksa, tetapi berusaha membuat
kencang karena takut dijailin teman-temannya? seseorang menginginkannya. Pada
Itu bukti keampuhan metode ini. Mengapa be- dasarnya, dia mengeksploitasi sifat
gitu ampuh? Karena dia merangsang timbulnya manusia yang tak pernah puas.
potensi paling besar dalam diri manusia yang Agar seseorang tergugah mo-
kerap tersembunyi: daya untuk survive. Tak ada tivasinya, maka ditawarkan atau
yang lebih keras pada manusia selain upayanya dijanjikan bermacam-macam im-
dalam bertahan untuk hidup. Makanya, meski balan, baik berupa materil maupun
kuno, teknik ini masih banyak dianut dalam ilmu yang sifatnya honouristic bila dapat
manajemen modern. mencapai apa yang ditetapkan. Jadi
Tetapi ada kekurangan dalam metode ini. metode ini lebih bersifat positif.
Karena sifatnya yang menekan, maka akan selalu Meski kekuatannya kadang tak
ada perasaan terpaksa mengiringi pelaksanaan- sedahsyat yang pertama -karena tak
nya. Ini berimplikasi pada beberapa kemung- ada konsekuensi yang menakutkan
kinan. Misalnya, hanya efektif bila dilakukan meski tak tercapai- tetapi metode
pengawasan ketat. Bila tidak diawasi, maka dia mengiming-imingi juga efektif un-
akan berlaku seperti semula, atau malah lebih tuk membangkitkan motivasi selain
parah. Persis bunyi iklan: Patuh Karena Ada yang

46
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
relatif lebih ’manusiawi’. Pernah dan konsekuen, ini tentu saja adalah Ya, Cinta. Apapun tak kan berhasil
menonton film mengharukan karya langkah maju, dan karenanya patut tanpa Cinta, ujar Morihei Ueshiba.
sutradara Iran Abbas Kiarostami yang didukung. Hal Ini berarti manajemen Dengan Cinta, kita akan tetap bekerja
mengisahkan perjuangan seorang Perhutani sudah mulai menyadari lebih meski tanpa diawasi. Tetap
anak untuk memenangi sebuah per- akan pentingnya upaya melakukan mencurahkan segenap kemampuan
lombaan lari karena menginginkan ’manajemen motivasi’ dalam menun- meski tanpa imbalan yang tinggi.
hadiah sepasang sepatu buat adiknya jang kinerja perusahaan, yaitu den- Tetap antusias meski di tengah segala
yang ia hilangkan? gan mendorong karyawannya untuk keterbatasan.
Iming-iming ternyata juga me- mau bekerja lebih. Dan dampaknya Dan Cinta itu t’lah lama hilang.
miliki kekuatan tersendiri untuk sudah cukup kelihatan, minimal itu Ketika Bang Mus (Dr. Muslimin Na-
mengerakkan potensi tersembunyi saya lihat di lingkungan kecil kerja sution) berpesan jadilah Rimbawan
seseorang. Tapi, metode ini juga tak saya. Dalam bidang tanaman, mis- Mujtahid, Mujaddid dan Mujahid
lepas dari kekurangan. Selain kurang alnya, semenjak di terapkan sistem dalam acara Mubes Sekar di Ma-
’dahsyat’ -lari seseorang yang menge- reward-punishment, para mandor diun kemarin, sebenarnya beliau
jar hadiah seratus ribu perak tentu nampak lebih serius dalam memper- mengingatkan kita akan hal ini,
kalah cepat dari lari seseorang yang hatikan lokasi tanamannya, meski meski dengan bahasa yang lebih
dikejar anjing, misalnya-, teknik juga sedikit menjadi lebih sensitif. religius. Ikhlaslah, serunya, karena
ini juga menyimpan potensi ma- Mereka juga bersuka cita ketika kita adalah yang terpilih sebagai
salah. Misalnya, persaingan untuk mendapatkan uang reward, meski pemegang amanah menyangga ke-
mendapatkan penghargaan/imbalan hidupan manusia untuk gen-
menjadi rawan konflik dan men- erasi sekarang dan generasi
jadi arena sikut-sikutan. Apalagi mendatang, kita adalah
bila ternyata parameternya tak Khalifatullah Fil’ardh
jelas dan quotanya yang sangat itu.
terbatas. Kita membutuhkan
Orientasi imbalan juga Cinta. Sayang, kita hid-
bisa mendidik orang men- up di sebuah zaman
jadi lebih materialistis dan yang tak ramah untuk
pamrih. Bila tak ada im- spesies yang satu ini.
ing-iming hilanglah motivasi Terjangan angin mate-
kerja. Maka, timbul kasus-ka- rialisme dan kerasnya
sus dimana orang enggan melak- persaingan hidup telah
sanakan tugas hanya karena tak menggebah mereka entah
ada uangnya, dsb.dsb. kemana. Dan kini, di hari-hari
Namun demikian, meski masing- ini, di setiap kertas yang kita tulis,
masing memiliki kekurangan dan setiap bibit yang kita tanam, setiap
menyimpan potensi problem, metode nilain- gram getah yang kita sadap, kita
atau sistem ’menakut-nakuti dan ya tak terlalu besar. pun bertanya-tanya: dimana dia...
mengiming-imingi’ ini banyak diter- Nampak jelas, mereka dimana dia...
apkan dalam manajemen perusahaan kini merasa kerja kerasnya
modern. Ini dikarenakan efektifit- lebih dihargai. Rajamandala, 15 Maret 2007
asnya yang teruji dalam mencapai Namun, cukupkah semua itu
tujuan serta dampak positif lain yang memperbaiki keadaan? Cukupkah
dihasilkannya, seperti terpenuhinya cara itu untuk menggerakkan mo- AR Septiana;
rasa keadilan dimana orang yang tivasi segenap komponen rimbawan Asper/KBKPH Rajamandala
bekerja baik tentu saja penghar- sehingga dapat menghasilkan daya
gaannya tidak boleh disamakan juang yang dibutuhkan untuk mem-
dengan yang bekerja asal-asalan. bangun kembali hutan seperti yang
Untuk mengurangi efek negatifnya dilakukan pendahulu-pendahulu
biasanya dilakukan berbagai variasi kita? Mungkin belum. Ada satu hal
dan kombinasi disesuaikan dengan yang nampaknya tidak kita miliki
kebutuhan. dibanding kakek-nenek kita dulu.
Ketika Perhutani menyatakan Satu hal yang sangat mendasar dan
akan -dan sudah mulai- menerapkan merupakan penggugah motivasi
sistem reward and punishment (teru- paling dahsyat, tanpa pamrih dan
tama Reward-nya) secara konsisten zonder paksaan. Apakah itu? Cinta.

47
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
WisataWisata pre wedding dikenakan biaya. “Nah,
pengambilan gambar di luar ruangan
sebelum upacara ini menjadi sumber
pendapatan yang cukup signifikan bagi
Wana Wisata Curug Cilember,” ungkap-
nya. Idang menyebut, angka nominal
sekitar Rp 100 juta pada tahun 2006.
Awalnya, tarif pengambilan foto pre
wedding di Wana Wisata Curug Celem-
ber Rp 250 ribu, kemudian dinaikkan
menjadi Rp 275 ribu rupiah. Akhirnya,
pada tahun 2005 dinaikkan lagi menjadi
Rp 300 ribu. “Uang sebesar itu hanya
untuk ijin pengambilan foto di lokasi
Wana Wisata Curug Cilember. Kru foto
studio, pasangan pengantin, dan ang-
gota rombongan lainnya tetap harus
membeli karcis tanda masuk yang seka-
rang besarnya Rp 5000 per orang,” jelas
tokoh pemuda dari desa Jogjokan yang
direkrut KPH Bogor menjadi petugas
WW Curug Celember itu.
Hampir tiap minggu, pemotretan
pre wedding terus berlangsung. Begitu
banyak animo yang memanfaatkan

Curug Cilember Curug Celember, lantas apakah tarif


ijin pemotretan tidak dinaikkan oleh
pihak pengelola? “Pertanyaan itu

Ramai Dimanfaatkan pernah dilontarkan oleh GM Wisata


beberapa waktu lalu, tapi saya jawab,
‘tak usah,Pak. Soalnya nanti, mereka

Foto Pre Wedding


pindah ke lokasi lain. Karena di seki-
tar sini banyak saiangannya.’ Itulah
jawaban saya pada GM Wisata, Pak
Wana Wisata (WW) Curug Cilember sering dimanfaatkan foto Teguh Purwanto,” kilahnya. Oh, ya, WW
Curug Celember sekarang sudah lepas
out door pre wedding bagi pasangan calon pengantin yang ingin dari KPH Bogor dan dikelola oleh KBM
naik ke pelaminan. Wisata dan Usaha Lain Unit III Jawa
Barat dan Banten.
Foto–foto calon pengantin itu bi- di Curug Cilember sudah berlangsung Sampai sekarang, ada 16 Foto Stu-
asanya dimanfaatkan untuk memper- sejak tiga–empat tahun terakhir ini. dio dari Jakarta yang sudah menjadi
cantik kartu undangan perkawinan “Trendnya terus meningkat,” jelas langganan. Antara lain AA Foto King
maupun dipajang pada gedung pesta Idang, panggilan akrab Syarif Hi- Foto A, King Foto B, Lesvi Foto, dan
perkawinan sehingga tamu undangan dayatullah. Faiyu Foto. Nah, bagi Anda yang mau
dapat menikmati sepotong perjalanan Awal mula WW Curug Cilember menikah (lagi) atau mantu (lagi), sekali
cinta pengantin yang tengah bahagia dimanfaatkan sebagai pemotretan – kali mencoba untuk mengabadikan
di pelaminan. Nah, kini pemotretan di out door pre wedding itu berasal dari momen sebelum prosesi perkawinan
luar ruangan menjadi trend dan dimi- salah satu Foto Studio, Art Foto, dari di WW Curug Cilember. Siapa bermi-
nati oleh banyak calon pengantin. Jakarta. Mereka datang, ke-
Seperti pada siang waktu mudian mengambil gambar.
lalu (25/4), sepasang kekasih sedang Setelah itu, datang lagi foto
mengambil pemotretan out door pre studio lain. “Begitulah. Infor-
wedding. Berbagai sudut alam curug masinya hanya dari mulut ke
Celember dimanfaatkan sebagai latar, mulut. Akhirnya, WW Curug
seperti air terjun dan teras penginapan. Cilember sering dimanfaatkan
Suasana alamnya sangat mendukung untuk pengambilan foto calon
untuk diabadikan sebagai momen pengantin,” jelasnya.
yang spesial. Mereka bergaya dengan Menurut penuturan Idang,
berbagai pose di depan kamera sesuai pada awalnya mereka itu gra-
arahan stylish dari foto studio. tis. Akan tetapi, karena ma-
Menurut petugas WW Curug Cilem- kin lama banyak, maka kami
ber, trend pemotretan pasangan sebe- lapor ke KPH Bogor. Maka
lum upacara perkawinan (pre wedding) diputuskan, pengambilan foto

48
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Sosok Sosok
DWI WITJAHYONO
Rimbawan yang Concern
di Bidang Seni Tari
Alunan gamelan mengiringi lembut langkah kaki puluhan penari
berparas ayu dalam acara penutupan Pekan Olahraga dan Seni
(Porseni) Perum Perhutani, yang dipusatkan Rabu (16/5) lalu di
lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU) Maguwo, Jogyakarta.

Gerakan-gerakan indah namun nusantara,” ujarnya. Dengan dibantu sang istri yang
penuh arti yang dilakoni para penari itu Menurut rimbawan yang juga “con- juga aktif di bidang seni tari, tarian
membuat ratusan penontonnya, terma- cern” di bidang seni tari ini, memper- BBW dapat dipersiapkan dalam waktu
suk Direktur Utama Perum Perhutani siapkan sendratari BBW bukanlah hal yang sangat singkat. BBW bukanlah
Transtoto Handadhari terpesona. yang sulit. Bahkan awalnya tidak ter- tarian pertama yang diciptakan Yoyok.
Oleh penciptanya, Administratur pikirkan untuk menampilkan tarian ini Sebelumnya, Yoyok sudah sering
Kedu Selatan Dwi Witjahyono, sendra- dalam acara penutupan Porseni. “Terus menciptakan tarian dengan beragam
tari berdurasi sekitar sepuluh menit itu terang ketika pembukaan, saya melihat tema. Diantaranya pernah menciptakan
diberi judul Bangkit Bela Wanantara kegiatan ini kok kurang meriah. Ter- tarian untuk panen raya padi di Ran-
(BBW). Dwi yang mantan Kepala Seksi pikirkanlah untuk menciptakan tarian dublatung. “Bersama istri, saya akan
Perencanaan Hutan (KSPH) Jogya itu ini dengan harapan dapat disajikan terus berkarya dengan menciptakan
mengatakan, tarian ini merupakan dalam acara penutupan,” ceritanya. tari,” pungkasnya. (Tuti/Humas Unit
susunan baru yang menggambarkan
tekad, semangat serta gelora dalam
menata alam semesta.
“Melalui tarian ini, saya mau men-
gatakan bahwa hutan adalah nafas dan
paru kehidupan untuk keabadian sem-
purna. Menyapa mesra tetumbuhan
dan seisi hutan adalah tugas suci selu-
ruh umat bumi. Siapapun yang men-
coba menjarah, merusak dan menodai
hutan adalah musuh-musuh yang harus
dilindas tuntas,” papar Dwi yang akrab
disapa dengan nama Yoyok.
Makanya, kata Dwi, meski gerakan-
gerakan dalam tarian ini cenderung
lembut, namun ada kombinasi gerakan
tegas seakan-akan mau menunjukkan
pembelaan diri. Misalnya ada gerakan
memainkan keris. “Itu artinya, kita
selalu siap untuk melindas siapapun
yang mencoba merusak hutan. Rawe-
rawe rantas malang-malang putung.
Satu tekad bersama. Bangkit, jaga, bela
dan pertahankan kelestarian hutan

“Melalui tarian ini, saya mau mengatakan bahwa hutan adalah nafas dan paru kehidupan
untuk keabadian sempurna. Menyapa mesra tetumbuhan dan seisi hutan adalah tugas
suci seluruh umat bumi. Siapapun yang mencoba menjarah, merusak dan menodai hutan
adalah musuh-musuh yang harus dilindas tuntas,”

49
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
SosokSosok
Maka dari itu, peran mandor tanaman
untuk menanam dan memelihara tanaman
sangat besar. Di antara mandor tanaman yang
punya peran besar itu adalah Pepe Sudiana. Pepe Sudiana
Bagi-bagi Rezeki
Dedikasinya dalam bidang tanaman boleh
diacungi jempol. Karena seluruh waktu yang
dimilikinya diwakafkan untuk mengurusi
tanaman.
“Kalau ditanya kenapa saya berhasil? Jaw-
Mandor tanaman merupakan ujung
abnya, bekerja tanpa pamrih, tidak mengenal tombak Perum Perhutani. Perusahaan
jam dan hari, dan tidak mengenal waktu li- menjadi berkembang, kemudian maju,
bur, otomatis jangan segan–segan tiap hari ke
lapangan,” jawab laki–laki kelahiran Ciamis, 1
dan sehat, salah satunya ditentukan
Februari 1965 itu, ketika ditanya apa kiatnya oleh mandor tanam. Apa pasal, karena
agar tanaman yang menjadi tanggung jawab- core bisnis Perhutani adalah kayu,
nya itu bagus.
Selain jawaban bersifat non teknis kehu-
maka plances (baik jati maupun
tanan, Pepe Sudiana mengemukakan juga, rimba) yang ditanam harus tumbuh
bahwa tanaman dapat tumbuh dan berkem- dan berkembang sampai pada akhir
bang bagus, apabila memenuhi beberapa
persyaratan. Di antaranya, persemaiannya
daur.
harus baik. Jika persemaian pohon itu baik,
maka tanamannya pun biasanya dapat tum-
buh sebagaimana yang diharapkan.
Untuk memperoleh bibit yang baik, menu-
rut Pepe Sudiana, ada beberapa cara yang di-
lakukan. Seperti sebelum bibit ditanam harus
dilakukan penyapihan agar memeliki tinggi
yang sama, seumpama 30 cm. Kemudian,
bibit daun jati itu dibersihkan ketika masih
dipolibag. Setelah itu baru ditanam. “Kalau
daun jati tidak dibersihkan dikawatirkan
apabila turun hujan, daunnya itu mengga-
yut ke tanah dan pada akhirnya batang akan
terpengaruh dalam pertumbuhannya,” jelas
laki–laki kurus, trengginas dan prigel ini.
Pepe Sudiana, bapak 3 anak yang
hidupnya penuh warna. Sebelum bekerja di
Perhutani, ia pernah bekerja di perkebunan
coklat, Pangandaran. Kemudian melanglang
buana ke Jakarta. Di ibukota, Pepe Sudiana
berhasil menyunting gadis pujaannya asal
Yogjakarta. Dari Jakarta, mereka kembali
ke Ciamis, tepatnya Karang Nini, yang baru
dibuka sebagai obyek wisata, tahun 1985.
Pepe, yang sebagai juara III mandor tana-
man tingkat Direksi, mengaku memperoleh
total hadiah sebesar Rp 23 juta, antara lain
dari unit III dan dari Dirut ketika jalan–jalan
di Gedung Manggala Wanabakti.
Hadiah sebanyak itu, ternyata tidak
dinikmati Pepe sendiri. “Selain bagi–bagi
rizki dengan pesanggem, juga saya wujud-
kan dalam bentuk TV yang bertengger di
kantor Asper/KBKPH Pangandaran,” ujarnya
bangga. (MU)

50
Edisi 15/
16 /Th.
Th.22//Mei
Juni2007
2007
Sinardi Terharu
tuk mengsupport dana pendidikan
tingkat sekolah dasar (SD) telah
kami serahkan Rp. 5 juta untuk 5 SD.

Perhutani Telah Berbuat Banyak untuk Taman Kanak-kanak, kami


berikan Rp. 750 ribu per TK untuk

Menyejahterakan Masyarakat 2 TK. Sedangkan untuk Sekolah


Menengah Pertama (SMP), kami
berikan Rp. 1 juta. Sumbangan ini
sudah kami lakukan sejak tahun
Sinardi, Ketua LMDH Wana Tani pendapatannya untuk desa, 2 persen 2004,” tutur Sinardi.
Makmur, Desa Nglebur Kecamatan untuk Forum Komunikasi PHBM Selain itu, dalam bidang sosial,
Jiken, Kabupaten Blora, adalah salah Kecamatan, 3 persen untuk PHBM LMDH Wana Tani Makmur juga
satu orang yang paling berbahagia Desa, 5 persen untuk manajemen bertanggung jawab pada warga desa
dalam acara pembukaan Ratna dan fee, dan 65 persen untuk kegiatan yang fakir dan cacat. “Saat ini ada
Porseni di Graha Sabha Pramana Uni- operasional LMDH. 4 orang warga kami yang fakir dan
versitas Gadjah Mada (UGM), Senin Untuk menjalankan usaha produk- cacat yang menjadi tanggung jawab
(14/5). Sinardi adalah satu dari sekian tifnya, LMDH Wana Tani Makmur kami. Setiap bulan kami santuni 20
orang yang mendapat penghargaan dari telah membentuk Koperasi Sumber kilogram beras dan uang Rp. 250 ribu
Perum Perhutani siang itu. Tani Makmur yang bergerak mulai per orang per bulan,” katanya.
Sinardi, dengan semangat mem- dari pembuatan tahu-tempe hingga Atas itu semua, Sinardi merasa
bara, bercerita tentang kesuksesan usaha furniture. terharu. “Ternyata Perum Perhutani
LMDH yang dipimpinnya, yang Menurut Sinardi, LMDH adalah memperhatikan kinerja kami sebagai
terbentuk melalui sistem pemilihan wadah yang tepat bagi masyarakat mitra dan ada kepedulian terhadap
langsung masyarakat pada 27 Okto- untuk mengaplikasikan program- kami,” katanya.
ber 2002. Dalam kurun waktu lima program PHBM. “Terus terang ada “Dan saya yakin, Perhutani telah
tahun, katanya, dengan menerapkan ketakutan warga desa bila program berbuat banyak menyejahterakan
azas keterbukaan dalam berorgan- PHBM berhenti, karena warga kami masyarakat khususnya yang ting-
isasi, LMDH Wana Tani Makmur sudah banyak merasakan keun- gal di sekitar hutan,” tambahnya.
mampu menyumbang 25 persen tungan dari PHBM ini, misal un- /(Henny)

51
Edisi
Edisi 16
15// Th.
Th. 22 // Juni
Mei 2007
52
Edisi 16 / Th. 2 / Juni 2007

Anda mungkin juga menyukai