Anda di halaman 1dari 24

Troubleshooting Catu Daya (Power Supply)

Troubleshooting 1; Saat komputer dinyalahkan, power supply kadang bekerja dan kadang tidak. Solusi: Pada kasus ini, ada dua kemungkinan yang terjadi pada power supply anda. Kemungkinan pertama, adanya ketidakstabilan tegangan listrik di rumah anda. Hal ini dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal sehingga berpengaruh pula pada distribusi arus listrik ke komponen komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan memasang stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply. Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi dan filter pada rangkaian power supply yang kurang baik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard sehingga arus yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam motheboard untuk menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan memeriksa semua kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena

kerusakan tertentu atau sudah mulai kering. Troubleshooting 2; Pada saat komputer dihidupkan, PC sering mengalami restart sendiri. Solusi: Ada beberapa kemungkinan yang dapat dijadikan sebagai penyebab utama kasus tersebut. Kemungkinan pertama adalah faktor listrik yang kurang stabil di rumah anda. Hal ini dapat mengakibatkan arus yang masuk ke power supply tidak normal sehingga berpengaruh pula pada distribusi arus listrik ke komponen-komponen lain. Kasus semacam ini dapat diatasi dengan memasang stabilizer yang berfungsi menstabilkan arus yang masuk ke power supply. Adapun kemungkinan kedua adalah kondisi regulasi dan filter pada rangkaian power supply yang kurang baik. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya distribusi arus ke motherboard sehingga arus yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan arus yang diperlukan dalam

motherboard untuk menghidupkan sebuah pc. Solusi permasalahan ini adalah dengan memeriksa semua kondensator yang terdapat dalam rangkaian power supply. Mungkin terdapat kondensator electrolit yang sudah tidak dapat bekerja secara maksimal karena kerusakan tertentu atau sudah mulai kering. Kemudian, kemungkinan ketiga adalah faktor virus. Solusinya, cek komputer anda terbaru. dengan menggunakan antivirus dengan update-an

Trobleshooting Motherboard dan BIOS

Troubleshooting 1; Komputer mengeluarkan bunyi beep panjang berulang-ulang saat pertama kali booting. Solusi: Suara beep panjang dan berlangsung secara terus-menerusmenandakan adanya masalah pada memory atau RAM. Hal ini terjadi karena memory tidak dapat diakses untuk penempatan alamat dari lokasi yang dipilihnya ke jalur alamat. Ada banyak kemungkinan yang menyebabkan memory tidak dapat diakses, yaitu; Kemungkinan pertama, pemasangan memory yang kurang benar. Sehingga yang perlu dilakukan adalah mengecek kembali pemasangan memory pada slotnya. Kemungkinan kedua, memory yang digunakan tidak compatible dengan

motherboardnya. Untuk hal ini, silahkan baca kembali buku manual motherboard yang digunakan. Setiap motherboard memiliki pasangan memory sendiri-sendiri. Tidak semua memory bisa digunakan pada setiap motherboard. Kemungkinan ketiga, memory mengalami kerusakan. Coba ganti memory tersebut dengan yang lain, namun tetap memperhatikan kompatibilitas motherboard dengan memory yang digunakan. Troubleshooting 2; Komputer hidup, tetapi tidak sedang digunakan untuk beraktifitas. Tiba-tiba PC crash. Kondisinya seperti itu sering terjadi dan fenomenanya pun bermacam-macam seperti reset seketika, hang ataupun freeze.

Solusi: Beberapa hal dapat menyebabkan kejadian seperti pada kondisi di atas. Cobalah untuk melacak kesalahan dengan teknik-teknik pengecekan sebagai berikut : Pada kondisi komputer mati, putuskan semua daya dan lepaskan penutup (casing) PC. Cek semua koneksi dan kabel-kabel yang tertancap pada motherboard. Cek juga kedudukan RAM, VGA Card, Sound Card serta processor. Bila belum tepat, tekan secara hati-hati untuk memposisikan dengan tepat pada tempatnya. Tegangan pada casing juga dpat menyebabkan gangguan kontak. Longgarkan sekrupsekrup sandaran semua card di bagian belakang casing. Kadang-kadang sandaran card yang melengkung juga dapat menyebabkan timbulnya tegangan pada casing. Sering juga crach komputer disebabkan karena suhu CPU terlau tinggi sehingga panas yang dihasilkan menjadi berlebihan. Periksa kipas-kipas yang ada. Chek apakah masih berfungsi dengan baik. Lakukan pembersihan kipas tersebut dengan kuas. Jika dengan berbagai pengecekan di atas ternyata tidak membuahkan hasil, maka langkah terakhir adalah melakukan pengecekan dengan melakukan penukaran RAM atau processor yang lain. Troubleshooting 3; Lupa password BIOS Solusi: Cara yang paling mudah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mencabut baterai CMOS yang ada pada motherboard. Toubleshooting 4; Jam BIOS selalu berubah Solusi: Permasalahan tersebut di atas jelas disebabkan karena baterai CMOS pada Motherboard sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Dengan tidak berfungsinya baterai CMOS, maka tidak hanya sistem jam yang akan selalu berubah tetapi juga hari, tanggal dan setting BIOS selalu kemabli ke default. Cabut baterai CMOS pada komputer anda dan gantikan dengan yang baru. Troubleshooting 5; Penambahan card ke dalam komputer dan telah melakukan instalasi update sistem. Tetapi peralatan baru tersebut tidak terdeteksi oleh motherboard sehingga tidak bisa terkoneksi dengan komputer. Solusi: Perhatikan spesifikasi komputer anda. Pada beberapa komputer lama, banyak komponen hardware baru yang tidak terdeteksi oleh BIOS. Akibatnya, software pun tidak dapat berkomunikasi langsung dengan hardware yang dipasang karena sistem operasi tidak dapat memanggil langsung salah satu rutin BIOS yang mengendalikannya. Masalah tersebut biasanya dapat dipecahkan dengan melakukan update BIOS yang terbaru. Harap diingat bahwa untuk melakukan update, bagi yang belum berpengalaman sebaiknya didampingi oleh teknisi atau orang yang lebih berpengalaman. Troubleshooting 6; Komputer sering bermasalah pada saat booting. Terkadang mau dan terkadang tidak. Solusi: Kemungkinan besar dari permasalahan tersebut adalah karena terdapatnya card yang bermasalah. Anda dapat melakukan pengecekan apakah terdapat card yang rusak pada suatu komputer. Caranya adalah cabut semua card kecuali graphic card dan lakukan start ulang. Bila booting berhasil, chek card yang lain satu per satu. Caranya adalah dengan mengembalikan card tersebut satu persatu dan mengeceknya dengan booting. Bila booting berhasil, berarti card tidak bermasalah. Tetapi jika berhasil, berarti card yang bersangkutan bermasalah.

Troubleshooting Memori

Troubleshooting 1; Terdengar bunyi beep pendek sebanyak 5 kali saat komputer booting. Solusi: Bunyi beep pendek sebanyak lima kali, menandakan adanya masalah pada memory yang terpasang. Pastikan memory tersebut berada pada posisi yang benar, kemudian booting ulang komputer anda. Apabila masih belum ada perubahan, ganti memory lama anda dengan yang lain atau mencoba memory lama anda dengan motherboard lain. Jika memory lain pun tetap tidak menunjukkan hasil yang positif pada komputer anda, sementara memory anda bisa berjalan pada motherboard lain, maka kesimpulannya motherboard anda mengalami kerusakan. Untu kasus semacam ini, lebih baik motherboard tersebut anda bawa ke service center untuk mendapatkan penanganan langsung. Namun jika memory lain bisa berjalan pada motherboard anda, dan memory lama anda tetap tidak mau jalan di motherboard lain, maka dapat dipastikan memory andalah yang harus diganti. Troubleshooting 2; Setelah dilakukan penambahan RAM baru, komputer sering crash. Solusi: Periksa kembali pemasangan RAM baru dan lama. Pastikan keduanya berada dalam posisi yang benar, dan slot RAM berjalan dengan baik. Perhatikan pula jenis modul memory masing-masing. Apabila produsen kedua memory tersebut berbeda, ada kemungkinan inilah yang menyebabkan kasus crashnya komputer anda. Maksudnya, RAM lama anda tida kompatibel dengan yang baru. Coba lepaskan RAM baru anda, dan nyalakan kembali komputer. Jika dapat berjalan dengan lancar, dapat dipastikan RAM baru anda tidak kompatibel dengan motherboard anda. Ganti atau tukarkan saja RAM baru tersebut dengan RAM yang memiliki jenis modul dari produsen yang sama dengan RAM lama anda.

Troubleshooting Monitor

Troubleshooting 1; Pada saat proses booting komputer, pada awalnya monitor menyala. Hal itu terlihat dari munculnya laporan BIOS yang dapat terbaca dengan baik. Tetapi setelah proses loading windows, tiba-tiba monitor menjadi gelap dan tidak hidup lagi. Solusi: Jika monitor mendadak gelap selama loading windows, kemungkinan besar disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat. Yang sering terjadi adalah karena dalam on screes display, setting frekuensinya terlalu tinggi. Untuk mencoba mengatasi masalah tersebut, lakukan booting windows dalam keadaan safe mode. Caranya, tekan F8 setelah proses laporan BIOS dan pada Menu Command yang muncul pilih safe mode. Kemudian dalam keadaan safe mode tersebut, lakukan instalasi ulang terhadap driver graphics card. Setelah itu pilih jenis monitor yang cocok yang akan menentukan frekuensi maksimal (refresh rate) yang akan dapat ditampilkan windows. Troubleshooting 3; Saat komputer melakukan aktifitas, tiba-tiba muncul titik-titik atau piksel-piksel berwarna pada monitor yang pada akhirnya menyebabkan komputer hang dan crash. Solusi: Masalah seperti di atas biasanya berkaitan dengan suhu, baik pada komputer secara umum ataupun pada kartu grafis secara khusus, terutama jika komputer anda menggunakan kartu grafis modern yang biasanya lebih cepat panas. Untuk mengatasi masalah tersebut, lakukanlah upaya pendinginan secara maksimal dan periksalah fungsi kipas pada komputer anda, apakah masih dalam keadaan baik. Anda dapat juga memindahkan kartu-kartu yang lain ke slot yang agak berjauhan dengan slot kartu grafis agar dapat memberikan sirkulasi udara yang cukup.

Troubleshooting 4; Monitor berkedip kedip saat digunakan Solusi: Permasalahan tersebut terjadi karena ada masalah dengan pengaturan refresh rate pada komputer anda. Refresh rate merupakan kemampuan maksimal yang dilakukan monitor untuk menampilkan frame dalam satu detik. Monitor yang memiliki refresh rate yang sangat kecil akan membuat monitor seperti bergerak dan tidak stabil, untuk mengatur refresh rate tersebut, kita harus menggunakan display properties. Caranya adalah dengan mengklik kanan pada dekstop anda dan lalu memilih properties. Setelah display properties tersebut muncul, pilih menu setting advance adapter. Pada bagian tersebut akan ditampilkan pilihan refresh rate yang akan digunakan. Tekanlah tanda panah untuk pilihan dan pilih optimal. Troubleshooting 5; Pada saat dijalankan, terlihat di sudut monitor ada bercak-bercak berwarna kebiru-biruan yang menggangu penampilan. Solusi: Masalah ini terjadi karena adanya medan magnet yang dihasilkan beberapa piranti elektronik pada monitor. Untuk menghilangkannya, cobalah memakai fitur degaussing yang ada pada menu kontrol monitor. Jika anda sudah mencobanya dan belum ada perubahan maka jalan terakhir adalah anda harus membongkar monitor anda dan mencoba mengatur magnet yang ada dekat ujung tabung. Troubleshooting 6; Kualitas warna pada tampilan monitor berubah. Solusi: Kasus semacam ini memang sering kali terjadi. Misalnya semula kita menggunakan 32 bit, tetapi tiba-tiba kita mendapati monitor kita hanya mampu mengangkat 16 bit. Kemungkinan besar hal ini dipengaruhi oleh dipengaruhi oleh kualitas VGA yang kita gunakan atau hanya driver-nya saja yang bermasalah. Apabila ternyata driver anda yang bermasalah, yang perlu anda lakukan adalah menginstal ulang driver-nya. Namun, apabila langkah ini masih belum

mampu menyelesaikan masalah, berarti bermasalah ada pada vga card. Untuk masalah ini, sebaiknya anda bawa hardware anda ini ke service center. Troubleshooting 7; Monitor menyala, tapi tidak mengeluarkan tampilan. Solusi: Cek pemasangan kabel video yang menghubungkan monitor dengan cpu. Kencangkan kabel dengan baut yang telah disediakan, jika ternyata masih kendor. Perhatikan pula colokan kabel pada port VGA. Bila ternyata ada pin yang bengkok, luruskan dengan menggunakan tang atau pinset. Jika setelah melakukan perbaikan tersebut tetap tidak ada perubahan, berarti ada masalah pada VGA card anda. Ganti vga card anda dengan yang lain, ini dilakukan untuk memastikan adanya kerusakan pada vga card anda.

Troubleshooting Printer

Troubleshooting 1; Printer tidak dapat melakukan percetakan. Solusi: Lakukan pemeriksaan pada hardware dan software sesuai langkah-langkah berikut ini: Cek pemasangan kabel power pada printer dan kabel yang menghubungkan printer dengan CPU Pastikan lampu LED pada pritner dalam kondisi on. Periksa kembali apakah driver yang terinstal sesuai dengan printer yang digunakan. Apabila tidak sesuai atau belum terinstal, lakukan insatalasi ulang. Dalam kotak dialog print, perhatikan name, typer, dan port printer yang aktif, sesuaikan dengan printer yang akan digunakan untuk mencetak.

Troubleshooting 2; Printer hanya dapat mencetak satu warna. Solusi: Saat mencetak dokumen dengan berbagai macam warna, yang dibutuhkan adalah cartridge warna, bukan hanya cartridge hitam. Pemecahan dari masalah tersebut adalah dengan memastikan bahwa cartridge yang anda gunakan adalah cartridge warna. Selain itu, coba perhatikan pada kotak dialog printer properties, dengan membuka file printproperties. Kemudian klik tab paper/quality. Pada menu color, pilih color agar bisa melakukan pencetakan warna. Troubleshooting 3; Ketika mencetak menggunakan printer jenis inkjet, printer tersebut tiba-tiba mengalami gangguan yaitu tidak bisa menarik kertas sehingga proses pencetakan menjadi gagal. Solusi: Permasalahan tersebut seting terjadi pada printer jenis inkjet. Kebanyakan disebabkan karena roda penarik sudah menjadi licin karena waktu pemakaian yang sudah cukup lama, disamping karena terlalu sering digunakan. Roda penarik yang sudah menjadi licin, sehingga tidak bisa memegang dan menarik kertas. Bila demikian halnya, lakukan pengamplasan sendiri dengan hati-hati pada bagian roda penariknya. Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah karena tinta yang hampir habis. Printer jenis tertentu, tidak bisa menarik kertas jika tintanya habis. Terkadang bila tempat tinta sudah kosong, maka printer tidak akan dapat mencetak dan jika diberikan perintah pencetakan akan terdengar bunyi beep yang berulang-ulang. Troubleshooting 5; Ketika sedang mencetak, kertas yang tersangkut di dalam printer. Hal itu sering terjadi dan meskipun proses cetak berhasil, tetapi kertas hasil cetakan menjadi kotor.

Solusi: Kertas macet pada printer, yang biasa disebut dengan istilah paper jam dapat terjadi karena beberapa sebab: Akibat tumpukan yang mudah menempel satu dengan paper tray printer Jenis kertas yang mudah menempel satu dengan lainnya. Roller pada printer yang sudah aus

Untuk mencegah terjadinya paper jam lakukan beberapa hal sebagai berikut: Ada baiknya anda membatasi tebal tumpukan kertas sesuai dengan kapasitas yang didukung oleh printer anda. Sebelum tumpukan kertas tersebut anda letakkan pada paper tray, ada baiknya untuk mengibas-ngibaskan tumpukan kertas terlebih dahulu agar kertas tidak saling menempel. Jagalah kebersihan printer dari debu, dengan selalu menggunakan plastik penutup (cover) saat printer tidak digunakan, agar komponen-komponen yang ada pada printer tidak mudah aus.

Tetapi jika paper jam sudah terjadi pada printer anda, maka yang anda harus lakukan adalah menekan tuas yang tersedia untuk menetralkan roller yang menjepit kertas, kemudian secara berlahan tarik kertas yang menyakut dari printer. Selanjutnya kembalikan tuas tersebut keposisi semula. Untuk menemukan tuas tersebut lihatlah buku manual printer anda karena setiap jenis printer memiliki cara yang berbeda-beda.

Troubleshooting Processor

Troubleshooting 1; Saat komputer dinyalahkan, langsung terdengar bunyi beep 7 kali. Solusi: Apabila saat booting terdengar bunyi beep sebanyak tujuh kali dari bios, ini menandakan koputer anda berada pada masalah yang sagat besar. Ada dua kemungkinan yang terjadi pada hardware. Pertama, terjadi masalah pada processor anda. Misalnya processor anda tidak berjalan secara normal, disebabkan oleh kaki-kaki processor yang patah. Kemungkinan kedua adalah motherboard anda yang bermasalah. Untuk mengeceknya, pasang processor atau motherboard anda pada pc lain. Apabila motherboard anda pada pc lain, berarti kerusakan terletak pada motherboard anda. Dari permasalahan tersebut, satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah mengganti processor atau motherboard yang telah teridentifikasi tidak normal. Troubleshooting 2; Processor cepat panas sehingga berdampak pada komputer yang sering kali hang dan reboot sendiri. Solusi: Processor yang cepat panas kemungkinan besar disebabkan oleh kurang maksimalnya kinerja HSF (HeatSink Fan) yang menempel pada processor. Misalnya, proses pendinginan yang dilakukan oleh HSF tersebut tidak mampu mengimbangi panas yang dikeluarkan oleh processor. Dengan demikian, panas yang dikeluarkan oleh processor tidak terbendung lagi. Untuk mengatasinya, coba periksa apakah kipas atau fan bekerja dengan baik. Apabila ternyata fan anda tidak berputar secara normal, berarti yang perlu anda lakukan adalah mengganti fan lama dengan yang baru. Namun jika putaran kipas masih bagus, anda dapat mengoleskan thermal paste secukupnya pada punggung processor. Hal ini bertujuan untuk membantu kontak antara processor dengan heatsink. Dengan demikian, suhu ada processor akan lebih terjaga.

Troubleshooting 3; Setelah pemasangan processor, BIOS menampilkan angka kecepatan processor yang tidak semestinya. Solusi: Pemasangan hardware yang kurang baik atau kurang lengkap dapat mempengaruhi kecepatan processor yang terdeteksi dalam bios. Untuk mengatasinya, lakukan instalasi ulang komponen-komponen yang ada dalam cpu. Pastikan semua komponen terpasang dengan baik. Kemudian, coba lakukan pengaturan jumper pada motherboard. Masalah jumper ini dapat dilihat pada buku manual processor masing-masing.

Troubleshooting Hardisk

Troubleshooting 1; Hardisk tidak terdeteksi. Solusi: Coba anda gunakan harddisk anda pada komputer lain. Apabila hardisk anda dapat dikenali, berarti masalah bukan pada harddisk anda tetapi mungkin pada kabel yang anda gunakan. Solusinya, lepas kabel power dan data pada harddisk anda, kemudian pasang ulang. Kasus ini sering terjadi pada mereka yang suka mengutak-atik hardware komputer terutama

pemasangan yang kurang baik pada hardware tersebut. Bisa saja kabel yang anda pasang belum sepenuhnya masuk atau tertancap pada slotnya. Untuk memasang kabel data dan power, prinsipnya adalah Merah ketemu Merah: maksudnya, warna merah yang ada salah satu sisi kabel data diletakkan di sebelah kabel power yang berwarna merah. Selain itu, lakukan pula penggantian kabel power dan data anda. Mungkin saja ujung permasalahan yang anda alami terletak pada kabel-kabel tersebut. Bila masih belum bisa juga, kemungkinan masalah ada pada port IDE yang ada pada motherboard anda. Untuk masalah ini, solusi terakhirnya adalah dengan membawa motherboard anda ke service center.

Troubleshooting 2; Hardisk mengalami kegagalan ketika di format padahal sebelumnya telah berhasil dipartisi ulang. Solusi: Sebelum melakukan partisi ulang, terlebih dahulu lakukan low level format pada harddisk tersebut dengan menggunakan software yang dapat didownload dari situs produsen harddisk masing-masing. Hal ini bertujuan membersihkan silinder dari bibit bed sector, yang apabila dibiarkan akan mengakibatkan bad sector fisik yang bersifat permanen. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah menggantinya dengan yang baru. Apabila suatu saat PC melakukan restart ulang sendiri atau tidak di shutdown saat mematikan, dan kemudian menampilkan proses scandisk saat booting pertama, maka jangan tekan tombol exit untuk membatalkannya. Ini dikarenakan saat itu harddisk sedang melakukan pencekan guna mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah pada hardisk. Apabila dalam proses tersebut tombol exit ditekan maka akan memunculkan bad sector pada hardisk. Akibatnya, hardisk akan berjalan lebih lambat. Troubleshooting 3; Saat komputer digunakan untuk membuka program-program berat, muncul suara aneh pada hardisk (krek-krek). Solusi: Power supply yang aliran listriknya tidak stabil sebenarnya dapat menimbulkan suara-suara semacam itu pada hardisk. Lakukan pengecekan power supply anda dengan memasangnya pada komputer lain. Pastikan power supply anda dapat bekerja dengan baik. Jika power supply menunjukkan tanda-tanda baik alias dalam kondisi sehat, dapat disimpulkan harddisk andalah yang bermasalah.

Troubleshooting Floppy Disk

Troubleshooting 1; Disket tidak terbaca. Solusi: Floppy disk drive yang terlalu lama tidak digunakan atau disket yang telah berjamur, dapat menjadi alasan mengapa disket tidak terbaca. FDD yang telalu lama dibiarkan menganggur, menyebabkan debu-debu yang menutupi permukaan head, terakumulasi hingga menjadi tebal. Kasus seperti ini dapat diatasi dengan melakukan pembersihan head menggunakan disk cleaner yang biasa dijumpai di toko-toko komputer. Adapun disket yang terlalu lama disimpan dan tidak digunakan akan menimbulkan tumpukan debu yang tebal, atau bahkan jamur yang akan menempel pada head saat diske tersebut dimasukkan. Debu atau jamu ini kemudian akan menghalangi proses pembacaan disket oleh head sehingga disket akana menjadi tidak terbaca. Troubleshooting 2; Lampu LED floppy disk drive menyala terus. Solusi: Kasus semacam ini sering kali terjadi terutama bila anda sedang merakit CPU. Biasanya

permasalahan ada pada pemasangan kabel data yang terbalik. Apabila hal ini dibiarkan terusmenerus, IC contoller dimungkinkan dapat menjadi rusak. Untuk itu, segera periksa ulang dan betulkan pemasangan kabel data tersebut. Kemungkinan lain, IC Spindle pada floopy disk drive anda mengalami kerusakan. Sehingga diperlukan penggantian dengan IC Spindle yang lain. Kasus kerusakan IC Sindle inin menyebabkan arus listrik terus mengalir menuju lampu indikator tampa adanya penghalang. Selain itu, kerusakan ini juga menyebabkan floopy disk drive tidak dapat membaca sama sekali.

Troubleshooting CD/DVD-R/RW

Troubleshooting 1; CD ROM tidak terdeteksi oleh bios. Solusi: Pertama, cek cd-rom tersebut pada komputer lain. Apabila dapat terdeteksi, berarti cd rom berada dalam kondisi bagus sehingga kemungkinan ada masalah pada kabel IDE atau kabel power. Kedua, ganti kabel IDE dan power lama dengan yang baru (salah satu atau keduanya). Ini dimaksudkan untuk memastikan apakah terjadi masalah dengan kabel tersebut atau tidak. Ketiga, perhatikan posisi jumper padda optical drive anda. Secara default, jumper pada driver cd rom atau sejenisnya berada pada posisi master. Apabila anda menggunakan lebih dari satu drive, maka anda harus mengatur jumper pada masing-masing drive, maka anda harus mengatur jumper pada masing-masing drive dalam posisi master-slave. Penggunaan posis master-slave akan membuat proses pendeteksian menjadi tidak sempurna sehingga hanya mengenali satu drive. Petunjuk pengaturan master-slave biasanya tertera pada punggung optical drive. Jika masih belum berhasil, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya cd rom beserta kabelkabelnya dalam kondisi yang baik. Kemungkinan besar ada masalah ada port IDE di motherboard anda. Untuk permasalahan ini, lebih baik motherboard tersebut dibawa ke services centr mendapatkan penanganan-penanganan langsung dari ahlinya. Troubleshooting 2; Proses baca cd-rom tersendat-sendat. Solusi: Proses pembacaan data pada cd-rom pada dasarnya dipengaruhi oleh kondisi optic dan media cd yang digunakan. Adanya goresan atau kotoran pada permukaan CD dapat mempengaruhi proses baca cd-rom sehingga sangat mungkin sekali kasus tersebut disebabkan oleh goresan

atau kotoran pada media CD anda. Untuk mengatasinya, coba bersihkan permukaan disc anda dengan menggunakan alkohol (lebih dari 70 %) dan kapas untuk mengoleskannya. Kemungkinan kedua disebabkan oleh adanya kotoran pada lensa optic. Kotoran ini bisa disebabkan oleh debu termasuk asap rokok yang berkeliaran di sekitas komputer sehingga akan menghalang proses pembacaan media disc tersebut oleh optic. Bersihkan bagian optic tersebut dengan menggunakan disc cleaner. Biasanya disc cleaner banyak dijual di toko-toko komputer atau elektronik. Kemungkinan yang lain adalah masalah pada optic. Biasanya optic ini akan melemah seiring dengan usianya yang makin tua. Yang dapat dilakukan untuk memperbaiki permasalahan ini adalah dengan melakukan kalibrasi pada tripot optic yang terletak sekitar optic itu sendiri, yaitu dengan memutar trimpot ke arah kanan secara perlahan-lahan. Ini bertujuan untuk mempercepat putaran disc. Sedangkan putaran kearah kiri akan menjadikan putaran disc menjadi lambat. Troubleshooting 3; CD-ROM tidak dapat membaca keping CD. Solusi: Kasus cd-rom yang tidak membaca keping cd, bisa saja oleh keping cd yang kondisinya kurang baik, yaitu terdapat goresan pada permukaan cd. Coba gunakan cd lain pada cd-rom anda untuk mencaritau biang masalahnya. Apabila cd lain dapat terbaca, berarti kerusakan terletak pada media cd yang anda gunakan, jika tidak, berarti cd-rom andalah yang bermasalah. Bersihkan optic cd-rom dengan menggunakan disk cleaner. Selain itu, anda juga dapat melakukan pembersihan pada laser yang terganggu pada saat melakukan pembacaan, yaitu dengan semprotan udara bertekanan tinggi pada bagian dalam drive. Memang diperlukan kehati-hatian dalam melakukan cara tersebut, karena jika tidak akan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain. Kemungkinan lainnya. Cd-rom anda tidak support fitur multi read. Agar dapat membaca cdrw disk, suatu cd-rom harus multi read compatible. Hal ini dipengaruhi oleh pemantulan yang diberikan oleh cd-rw disk lebih rendah. Fasilitas ini belum terdapat pada beberapa cd-rom keluaran awal.

Troubleshooting 4; DVD Rom tidak dapat membaca semua CD. Solusi: Kemungkinan besar kasus tersebut terjadi karena dvd yang anda gunakan tidak mendukung fitur multi read compliant. Dengan kata lain, dvd anda hanya mendukung fitur non-compliant sehingga hanya dapat membaca media dvd saja. Biasanya kasus ini sering dijumpai pada drive dvd yang pertama kali muncul. Namun, saat ini fitur semacam ini sudah menjadi standard baku untuk sebuah dvd-rom.

Troubleshooting Scanner

Troubleshooting 1; Pada saat kita akan mengkoneksikan komputer ke scaner untuk melakukan proses scan, muncul pesan kesalahan scanner acces failed atau scanner not found sehingga menggagalkan proses scan yang akan dilakukan. Solusi: Ketika anda akan mengoperasikan scanner dan tiba-tiba muncul salah satu pesan tersebut maka kemungkinan besar penyebabnya adalah scanner yang belum terkoneksi secara hardware ke komputer. Scanner yang belum terkoneksi secara hardware ini bisa saja disebabkan karena card SCSI-Interface tidak terpasang dengan benar. Jika kabel SCSI tidak benar-benar terhubung dengan baik, hal itu akan mengganggu hubungan antara scanner dan card. Matikan komputer dan chek koneksi kabelnya. Perlu juga diingat bahwa pada waktu menghidupkan komputer, perangkat scanner harus dihidupkan terlebih dahulu sebelum komputer dinyalahkan. Proses booting akan mendeteksi dan mencari koneksi komputer ke scanner jika perangkat tersebut ada. Tetapi proses pendeteksian tersebut akan diabaikan jika scannernya sendiri belum nyala. Hal sepele yang sering terjadi adalah operator tidak menyalankan scanner terlebih dahulu sebelum menghidupkan PC.

Troubleshooting 2; Komputer dapat terhubung dengan scanner. Tetapi pada saat melakukan proses scan, tiba-tiba proses berhenti dan muncul pesan kesalahan not enough memory. Solusi: Pesan tersebut biasanya terjadi karena sisa ruang hardisk anda sudah sangat kecil. Coba gunakan disk utility untuk menambah sisa ruang tersebut. Atau, anda bisa mencoba untuk men-scan gambar lagi pada tingkat dpi yang lebih rendah, dan pada kedalaman warna yang lebih rendah juga, misalnya, grayscale atau hitam. Troubleshooting 3; Segalanya sudah siap, dan tombol scan pada program pun sudah ditekan mantap. Tapi proses scanning-nya tidak segera dimulai. Setelah berjalanpun prosesnya sangat lambat. Solusi: Jika hal itu terjadi, lakukan langkah pengecekan sebagai berikut: Coba lakukan pengecekan terhadap dokumen sumber yang akan di scan. Apakah dokumen yang anda masukan kepenampangnya sudah terpasang dengan baik. Kalau belum, coba ambil dan pasang kembali ke penampang dokumen tersebut pelan-pelan dan benar. Pastikan apakah penutup otomatis penapang tersebut telah tertutup dengan rapat. Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah sambungan kabel, apakah kondisinya masih baik. Masing-masing ujung dan pangkalnya apakah sudah tertancap dengan baik. Coba pastikan sekali lagi. Troubleshooting 4; Setelah proses scan dijalankan, ternyata gambar hasil scanner tidak memuaskan. Gambar terlihat pecah-pecah dan bercak terdapat disana-sini yang mengotori gambar.

Solusi: Analisa pertama rusaknya gambar, bisa saja disebabkan oleh jamur dalam kaca scanner. Untuk mengatasi hal ini bersihkan kaca bagian dalam dan luarnya secara rutin dengan cairan pembersih, yang banyak dijual di toko kimia. Supaya tetap bersih, anda perlu menjaga kondisi ruangan, karena jamur akan tumbuh di ruang lembab. Kalau gambar pecah-pecah, masalahnya mungkin pada resolusi gambar. Tak ada salahnya bila anda menaikkan resolusi lebih tinggi dari angka sebelumnya. Ini biasanya makan waktu yang lama saat scanning. Biar lebih singkat, sebaiknya anda batasi (crop) saja bidang scanning. Bidang yang tidak diinginkan sebaiknya tidak perlu ikut discan. Setiap scanner pasti memiliki tool untuk melakukan croop tersebut. Troubleshooting 5; Proses scan berjalan lancar, tetapi gambar hasil scan terlihat tidak jelas dan kabur seperti terkena efek blur. Solusi: Jika gambar hasil scan terlihat kabur, coba anda set resolusi displaynya ke hight color (16 bit), dan biarkan scanner melakukan pemanasan (warming up) selama beberapa menit. Yang perlu anda perhatikan juga adalah kebersihan dari permukaan kacanya, karena jika kotor akan bisa berpengaruh juga terhadap bersih tidaknya hasil scan nantinya. Pastikan kaca tersebut selalu bersih. Bersihkan dengan kain yang lembut. Troubleshooting 6; Kualitas foto hasil scan berbeda pada beberapa computer. Solusi: Perbedaan kualitas pada foto tersebut dapat muncul karena adanya perbedaan kualitas VGA pada masing-masing komputer. Foto tersebut akan tampak baik ketika anda menggunakan komputer dengan VGA tinggi (minimal 32 Mb). Namun sebaliknya, foto tersebut akan terlihat pecah ketika anda melihatnya menggunakan komputer dengan VGA pas-pasan (di bawah 32 Mb). Sebenarnya kualitas foto yang dihasilkan dari scanner adalah sama saja atau tidak berubah. Hanya tampilan pada monitor (komputer dengan VGA rendah) yang membuat foto tersebut seolah-olah mengalami kerusakan.

Troubleshooting Mouse

Troubleshooting 1; Pada saat proses booting, komputer memunculkan pesan bahwa windows tidak mendeteksi adanya mouse yang terhubung ke komputer. Solusi: Kemungkinan pertama, kabel tidak terhubung dengan baik. Matikan komputer anda, cek apakah kabel mouse telah tertancap dengan benar ke port di CPU. Jika perlu lepas dan kemudian tancapkan lagi kabel mouse tersebut agar anda yakin bahwa koneksinya sudah tepat. Ingat bahwa pengecekan tidak boleh dilakukan pada saat komputer hidup karena dapat menimbulkan korsleting. Jika anda yakin koneksi sudah tepat tetapi setelah dihidupkan kembali pesan kesalahan masih muncul, maka anda dapat melakukan analisa selanjutnya. Kemungkinan kedua, rusaknya driver yang menghubungkan sistem dengan mouse. Untuk itu anda perlu melakukan pendeteksian ulang drive secara otomatis dengan windows. Lakukan langkah sebagai berikut : klik kanan short cut my komputer pada dekstop kemudian pilih properties. Pada kotak dialog system properties, pilih tab device manager. Pada kotak view device, pilih mouse dan klik nama driver mouse yang terdaftar. Hapus drive mouse yang lama dengan menggunakan tombol remove. Pada saat anda memilih tombol remove, windows memunculkan kotak dialog untuk melakukan restart. Pilih ya sehingga windows melakukan proses restart. Pada saat melakukan restart itulah system plug and play windows akan melakukan pendeteksian ulang kembali terhadap driver mouse. Jika sambungan dan driver mouse sudah benar tetapi ternyata mouse tetap tidak terdeteksi oleh windows, ada kemungkinan mouse anda yang telah rusak. Jangan terburu-buru beli mouse baru karena. Pinjamkan mouse yang dalam kondisinya normal dari teman anda, kemudian pasangkan ke dalam kompter anda. Lakukan booting ulang komputer.

Jika mouse yang normal tetap tidak terdeteksi oleh komputer anda, kemungkinan terakhir adalah port I/O anda yang rusak. Bahwa motherboard anda ke services komputer atau beli conector USB ke PS2.

Troubleshooting 2; Pada saat mouse digerakkan, pointer mouse meloncat-loncat secara acak. Solusi: Pada kondisi ini ,kemungkinan yang paling besar disebabkan karena kotornya komponen bola mouse. Komponen bola tersebut banyak bersentuhan dengan mose pad yang tidak selalu bersih. Lakukan langkah pembersihan seperti berikut. Buka penutup bola mouse dibagian bawah dengan memutarnya 90 derajat. Keluarkan bolanya dan bersihkan dengan air hangat serta sikat lalu keringkan. Di bagian dalam mouse dapat anda amati adanya tiga buah roda. Dua lebar dan satu yang kecil. Kotoran yang menempel pada komponen tersebut perlu dibersihkan. Demikian juga dengan kotoran yang menempel pada gerigi dan bantalan bola. Lakukan pembersihan dengan hati-hati sehingga tidak merusak komponen-komponen di dalamnya. Troubleshooting 3; Gerakan mouse ball kaku. Solusi: Pertama-tama perhatikan bagian bawah mouse anda. Di bagian tersebut terdapat penutup yang didalamnya terdapat bola yang putarannya menentukan arah pointer mouse. Buka penutup dengan memutarnya ke arah kiri. Keluarkan bola dari tempatnya, kemudian bersihkan debu-debu yang menempel pada bola tersebut. Hendaknya hati-hati saat membawa dan meletakan bola tersebut karena apabila bola tersebut terkena benturan maka permukaan bola tidak lagi rata, dan ini sangat berpengaruh pada saat anda mengerak-gerakkan pointer mouse. Kemudian. Bersihkan pula bagian dalam mouse. Kemudian, bersihkan pula bagian dalam mouse, yaitu penggulungnya secara perlahan dan hati-hati. Banyaknya debu yang menempel dan berakumulasi memungkinkan gerakan pointer mouse menjadi kaku.

Setelah semua dibersihkan, langkah berikutnya adalah mengembalikan bola pada tempatnya. Jangan lupa, pasang kembali penutup dengan memutarnya kearah kanan. Hidupkan komputer anda dan ceklah mouse anda, apakah sudah dapat berjalan lancar atau tidak. Apabila belum berhasil maka solusi terakhir adalah menggantinya dengan yang baru.

Troubleshooting Keyboard

Pada saat proses booting, tiba-tiba komputer macet dan muncul pesan kesalahan keyboard error or no keyboard present. Solusi: Pesan tersebut diartikan bahwa pada saat proses booting komputer tidak mendeteksi adanya keyboard. Padahal keyboard merupakan salah satu komponen yang harus dideteksi oleh memory BIOS komputer pada saat proses booting. Artinya bahwa jika BIOS tidak mendeteksi adanya keyboard, proses booting tidak akan dilanjutkan. Jika terjadi seperti itu, lakukan langkah-langkah pertolongan pertama sebagai berikut.

Matikan kembali komputer dan cek apakah kabel keyboard telah tertancap dengan benar ke CPU. Jika perlu lepas dan kemudian tancapkan lagi kabel keyboard tersebut agar anda yakin bahwa koneksinya sudah tepat Jika anda yakin koneksi sudah tepat tetapi pesan kesalahan masih muncul, maka kemungkinan pertama adalah keyboardnya yang rusak. Jangan beli keyboard baru dulu terlebih dulu, tetapi coba gantikan keyboard anda dengan keyboard dari komputer lain yang masih normal. Jika komputer dapat booting dengan baik setelah dipinjamkan keyboard lain, berarti keyboard anda yang rusak.

Tetapi jika dengan penggantian keyboard pesan kesalahan masih muncul, berarti kemungkinan bukan keyboard anda yang rusak. Bisa saja kerusakan terjadi pada port keyboard di Motherboard komputer anda. Bila itu yang terjadi, saatnya anda

mengkonsultasikan kerusakan dengan teknisi komputer langganan anda, apakah port harus diganti atau cukup diperbaiki. Atau beli konektor USB ke PS2.

Deteksi Kerusakan komputer dari suara

1 Kali suara BIP

Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk merefreshnya. 2 Kali

Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard. 3 Kali

Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak. 4 Kali

Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard. 5 Kali

Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak terpasang benar ke dalam socketnya. 6 Kali

Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.

7 Kali

Kesalahan prosesor. 8 Kali

Kesalahan baca/tulis memory display. 9 Kali

Kerusakan BIOS. 10 Kali

Kesalahan CMOS. 11 Kali

Kerusakan cache memori.

Anda mungkin juga menyukai