Anda di halaman 1dari 72

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Selain itu pula pendidikan sangat penting dalam pembangunan, maka tidak salah jika pemerintah senantiasa mengusahakan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik dari tingkat yang paling rendah maupun sampai ketingkat perguruan tinggi. Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif, dan efisisen akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok dan penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita, sesuai dengan tujuan nasional seperti tercantum dalam alinea IV pembukaan UUD 1945.(Ihsan, Fuad:3) Pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan ketrampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan, dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan bukan

semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sakarang yang sedang mengalami perkembangan menuju tingkat kedewasaan. (Ihsan, Fuad:5) Pendidikan ini bertujuan menyiapkan anak didik agar mampu menyelesaikan dan memecahkan berbagai problem kehidupan. Oleh karena itu untuk menciptakan mutu pendidikan yang baik perlu diadakan perbaikan dan pengembangan program pendidikan. Berbagai usaha kearah peningkatan mutu pendidikan di Indonesia ini telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Usaha yang dilakukan dengan berbagai penyempurnaan untuk memperbaiki sistem pendidikan, diantaranya ialah perbaikan metode proses belajar mengajar dan penyempurnaan kurikulum. Contohnya dengan berbagai macam metode mengajar diuji coba diberbagai bidang studi salah satunya bidang studi ekonomi. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani dengan kata lain Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UU tentang pendidikan yang terakhir adalah UU No. 22 tahun 2003. Demi terlaksananya tujuan pendidikan tersebut diatas maka proses belajar mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar

dikalangan masyarakat harus terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif dan memiliki keinginan untuk maju. Untuk itu setiap tujuan pembelajaran harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan. Hal ini ditujukan agar terjadi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Pendidikan sekolah merupakan salah satu Pendidikan Nasional menempati posisi strategis dalam usaha menunjang berhasilnya pembangunan nasional yang bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya.Dalam konteks pembangunan manusia merupakan subyek sekaligus obyek dalam pembangunan, dalam hal ini kualitas sumber daya manusia akan mempengaruhi sejauh mana keberhasilan pembangunan akan dicapai oleh sebuah lembaga pendidikan. Sekolah merupakan sarana pendidikan yang bersifat formal, berisikan serangkaian kegiatan belajar secara berencana yang disusun untuk dipelajari oleh siswa. Salah satu bentuk pendidikan formal tersebut adalah Sekolah Menengah Atas (SMA). Kurikulum kegiatan belajar mengajar di SMA terdapat mata pelajaran Akuntansi yang merupakan mata pelajaran yang diwajibkan dalam penjurusan bidang yang diminati yaitu jurusan IPS (ilmu Pengetahuan Sosial). Sejalan dengan kegiatan belajar pembelajaran mata pelajaran akuntansi mempunyai manfaat dalam kegiatan perekonomian. Hal yang perlu kita ketahui adalah setiap kegiatan bisnis dapat dipastikan membutuhkan kegiatan akuntansi, dari kegiatan akuntansi akan menghasilkan informasi perekonomian yang

berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Kegiatan ekonomi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan berupaya memanfaatkan sumber daya yang terbatas secara efisien dan efektif serta dapat memenuhi kebutuhan manusia. Ini merupakan peluang besar bagi siapapun yang menguasai ilmu akuntansi termasuk lulusan dari SMA jurusan IPS. Berdasarkan latar belakang masalah ini, maka peneliti berkeinginan untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu bentuk penelitian yang berjudul: Hubungan Prestasi Belajar Siswa Antara Mata Pelajaran Ekonomi dengan Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Jombang.

B. Batasan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah tentang Hubungan Prestasi Belajar Siswa Antara Mata Pelajaran Ekonomi dengan Prestasi Mata Pelajaran Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Jombang. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah serta batasan masalah yang peneliti kemukakan, maka untuk mempermudah pembahasan dan efektifitas pencapaian tujuan peneliti perlu dirumusakan masalah dari penelitian sebagai berikut : 1. bagaimana prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Jombang ?

2. bagaimana prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Jombang ? 3. Adakah hubungan prestasi belajar antara mata pelajaran ekonomi dengan mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 1 semester 2 tahun pelajaran 20102011 ? D. Tujuan Penelitian Penetapan tujuan dalam kegiatan penelitian merupakan hal yang dapat menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penelitian.Selaian itu dapat juaga digunakan sebagai pedoman untuk mengoreksi kegiatan yang sedang dilakukan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. untuk menjelaskan prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Jombang. 2. untuk menjelaskan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Jombang. 3. untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan prestasi belajar antara mata pelajaran ekonomi dengan mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 1 semester 1 tahun pelajaran 2010-2011.

D. Manfaat Penelitian Pentingnya dilakukan penelitian ini sebagai berikut : 1. memberikan sumbangan pemikiran bagi dinas pendidikan untuk dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum untuk mata pelajaran akuntansi yang merupakan mata pelajaran wajib yang harus diberikan kepada siswa SMA jurusan IPS agar dapat mengembangkan pengetahuan lain termasuk ekonomi. 2. hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi guru di SMA Negeri 1 Jombang, khususnya guru mata pelajaran ekonomi dan akuntansi. 3. sebagai sumbangan penambahan daftar referensi perpustakaan dan pusat penelitian STKIP PGRI Jombang. 4. bagi peneliti, sebagi pengalaman berharga untuk meningkatkan kemampuan berpikir dalam menemukan sesuatu dengan cara ilmiah sebagi syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada STKIP PGRI Jombang.

E. Definisi Operasional 1. Prestasi belajar Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan belajar dengan waktu tertentu. Prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian(Baharudin dan Wahyuni, 2008:18)

2. Ekonomi Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi (Winardi, 1998 : 23) 3. Akuntansi Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan suatu badan usaha kepeda pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Sofyan, 2003:27)

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Peneliti Terdahulu Meneliti tentang Hubungan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Islam Malang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pendidik tidak hanya mencakup kecerdasan atau intelektual belaka,

1. Nisa Chadirun Asnif

melainkan juga mencakup ketrampilan dan pengembangan pribadi sebagai makhluk Tuhan dan sebagai warga negara. Mata pelajaran akuntansi tidak hanya berisi muatan teori namun

juga keterampilan bahkan bahkan syarat dengan nilai atau sikap tertentu oleh karena itu penyediaan sarana dan prasarana disekolah harus mendapat perhatian agar dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar guna mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Motivasi berperan dalam menumbuhkan dan mengarahkan kegiatan

siswa yang kurang berminat terhadap pelajaran yang di ajarkan oleh guru, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar dan prestasi belajar bagi siswa, penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh secara parsial motivasi terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA ISLAM Malang.

2. Nurgianto Meneliti tentang Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mata Pelajaran Akuntansi di MAN 3 Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan: Keaktifan beroirganisasi sangat baik ditanamkan pada diri siswa

guna membangun mental dan fisik dalam kehidupan nyata. Sekolah bukan hanya pelajaran teori semata yang didapatkan siswa tetapi sikap dan pelaksanaan diluar pelajaran juga perlu. Keaktifan berorganisasi berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa pada mata pelajaran akuntansi, demikian pula pada minat belajar yang berpengaruh paling dominan atau kuat terhadap prestasi akademik siswa mata pelajaran akuntansi. Dari beberapa tinjauan pustaka di atas peneliti belum menjumpai adanya penelitian yang menguraikan tentang penelitian yang berhubungan antara prestasi pelajaran ekonomi terhadap mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMAN 1 JOMBANG.

B.

Pendidikan Pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan agar usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain untuk

10

menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang tinggi. (Hasbullah, 2006: 1) Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingigi-tingginya. Pendidikan adalah usaha manusia yang dilakukan dengan sengaja yang bersifat bimbingan bagi mereka yang membutuhkan untuk menuju kedewasaan dan sekaligus merupakan usaha penigkatan kesejahteraan lahir dan batin. UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukannya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang menjalin hubungan antara tenaga pendidik dengan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Ini semua dapat dilakukan melalui usaha untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya.

11

C.

Tujuan Pendidikan Umar (2007:37) menyatakan tujuan pendidikan memuat gambaran

tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Tujuan pendidikan menduduki posisi penting diantara komponen pendidikan lainnya. Bahwa segenap komponen diri seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan demikian maka kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, bahkan salah, sehingga harus dicegah terjadinya. Disini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik. Ada 4 tujuan pendidikan menurut Oteng (1977:39) yang pada pokok-pokoknya adalah : 1. Pancasila. 2. tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya. Misalnya tujuan pendidikan tingkat SD berbeda dari tujuan tingkat menengah. Tujuan pendidikan pertanian tidak sama dengan tujuan pendidikan teknik jika semua lembaga dapat mencapai tujuannya berarti tujuan nasional tercapai yaitu terwujudnya manusia Pancasila yang memiliki bekal khusus sesuai dengan misi lembaga pendidikan dimana seseorang menggembleng diri. tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia

12

3.

tujuan kurikuler yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran. Misalnya tujuan IPA, IPS atau Matematika. Setiap lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan institusionalnya menggunakan

kurikulum. Kurikulum mempunyai tujuan yang disebut tujuan kurikuler. 4. tujuan instruksuinal yaitu materi kurikulum yang berupa bidang studi yang terdiri dari pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan.

C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar Sardiman (2007:21) belajar adalah usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan , sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang Slameto (2003:2) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri sebagai interaksi dengan lingkungannya. Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, Ngalim Purwanto (2003:84-85) menyimpulkan definisi belajar dari beberapa ahli diantaranya :

13

A. hilgrad dan bower buku Theories of Learning (1975) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaankeadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya). B. gagne dalam buku The Conditions of Learning (1977) menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke dalam waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. Morgan dalam buku Introduction to Psycology (1978) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. C. morgan dalam buku Introduction to Psycology (1978) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. D. witherington dalam buku Educational Psycology mengemukakan belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian.

14

Dari definisi tentang belajar tersebut diatas dapat di jelaskan secara garis besarnya adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku. belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. untuk dapat disebut belajar maka perubahan itu harus relatif. tingkah laku yang mengalami perubahan karena menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis. Sedangkan pengertian belajar menurut peneliti adalah proses mentransfer pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap dari pendidik atau guru kepada peserta didik dengan adanya interaksi yang terjadi didalam proses belajar mengajar. Sehingga diharapkan siswa atau peserta didik mengalami perubahan tingkah laku dan memperoleh pengetahuan baru yang belum diketahuinya sebelumnya. Dimana pengetahuan tersebut dapat menjadi bekalnya di masa yang akan datang. 2. Ciri-ciri Belajar Hamalik (2007, 31) menyimpulkan uraiannya yang cukup panjang tentang ciri-ciri belajar sebagai berikut. 1. Proses belajar adalah pengalaman. Berbuat, mereaksi dan melampaui. 2. Proses itu melampaui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran-mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu. 3. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.

15

4. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang mendorong tujuan motivasi yang kontinyu. 5. Proses belajar dan hasil usaha di pengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individu dikalangan murid-murid. 6. Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan. 7. Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan. 8. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. 9. Hasil-hasil belajar di terima murid apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya. 10. Hasil-hasil belajar yang telah di capai adalah bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah. 3. Faktor-Faktor Belajar Prinsip-prinsip belajar yang hanya memberikan petunjuk umum tentang belajar. Tetapi prinsip-prinsip itu tidak dapat dijadikan hukum belajar yang bersifat mutlak, kalau tujuan belajar berbeda maka dengan sendirinya cara belajar harus berbeda, contoh: belajar untuk memperoleh sifat berbeda dengan belajar untuk mengembangkan kebiasaan dan sebagainya. Karena itu, belajar

16

yang efektif sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor itu sebagai berikut: 1. Faktor kegiatan. Penggunaan dan ulangan. Siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir motoris. 2. belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling dan receiving agar belajar yang terlupakan dapat dikuasai kembali dan pelajaran yang belum di kuasai akan mudah di pahami. 3. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong belajar lebih baik. Sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustasi 4. Faktor-faktor psikologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar. Badan yang lemah, lelah akan menyebabkan perhatian tidak mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna, karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya murid belajar. 5. Faktor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mudah mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan lebih mudah berpikir kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan siswa yang kurang cerdas, para siswa yang lamban.

17

4. Pengertian Prestasi Belajar Istilah prestasi digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan dari usaha yang dilakukan. Prestasi adalah hasil yangtelah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Jadi dapat disimpulkan prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang dicapai melalui proses belaajr. Untuk memahami tingkat dan penguasaan prestasi belajar lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atu angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dapat berupa perubahan penguasaan ilmu pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku serta perubahan ketrampilan dan kecakapan. Dengan demikian prestasi belajar dapat diketahui apabila subyek belajar telah dipelajari sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar anak, lingkungan keluarga juga menunjang, karena sebagian waktu seorang siswa berada dirumah. Orang tua, dan adik-kakak siswa adalah orang yang paling dekat dengan dirinya. Oleh karena itu, keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif dalam memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Maka orang tua sudah sepatutnya mendorong, memberi semangat, membimbing dan memberi teladan yang baik kepada anaknya. Selain itu, perlu suasana hubungan dan komunikasi yang lancar antara orang tua dengan anak-anak serta keadaan keuangan keluarga yang tidak kekurangan, sehingga dapat memnuhi kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar anak (sarana dan prasarana belajar). Hal-hal tersebut ikut mempengaruhi prestasi belajar

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

18

Baharudin, dkk (2008:19-27) Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut : 1. faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian yaitu: a. faktor intelegensi intelegensi dalam arti sempit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi belajar maka guru harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak membutuhkan berfikir rasiologi untuk mata pelajaran Akuntansi. b. faktor minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidan tertentu. Siswa yang kurang berminat dalam pelajaran tertentu akan menghambar dalam belajar. c. faktor keadaan fisik dan psikis keadaan fisik menunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat-alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjukkan pada keadaan stabilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.

19

2. faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. faktor eksternal dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : a. faktor guru Guru sebagai tenaga berpendidikan memiliki tugas

menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan penalaran teknik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesional, kepribadian dan kemasyarakatan. Guru juga menunjukkan fleksibilitas yang tinggi yaitu gaya memimpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas yang diberi pelajaran, sehingga dapat menunjang tingkat prstasi siswa semaksimal mungkin. Lingkungann turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan dirumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar. b. faktor sumber-sumber belajar Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu

20

dapat berupa media atau alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Alat bantu belaajr merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna. 6. Faktor-faktor Kesulitan Belajar Kesulitan belajar disebabkan oleh banyak faktor, secara garis besar dapat kita kelompokkan menjadi 2 bagian yaitu : 1. faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalma siswa. 2. faktor ekstern yaitu faktor dari luar siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Ciri-ciri kesulitan belajar antara lain : 1. prestasi belajar rendah, yaitu nilai yang dicapai dibawah rata-rata anak sekelas. 2. anak didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. 3. anak didik menunjukkan tingkah laku yang kurang wajar. 4. anak didik sering tidak masuk tanpa keterangan. 5. anak didik sering meninggalkan pelajaran tanpa alasan/bolos. 6. hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Langkah-langkah cara mengatasi kesulitan belajar :

21

1. pengumpulan data yaitu untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terhadap obyek guna menemukan penyebab kesulitan belajar pada siswa. 2. pengolahan data yaitu data yang terkumpul harus diolah secara cermat karena masih mentah, belum dianalisis. 3. diagnosis yaitu keputusan menentukan sumber kesulitan belajar yang di alami siswa dalam pembelajaran akuntansi. 4. prognosis yaitu ramalan mengenal bantuan yang akan diberikan dalam mengatasi kesulitan belajar. 5. perlakuan yaitu pemberian bantuan, seperti bimbingan belajar, dan mengatasi masalah pribadi. 6. evaluasi yaitu untuk mengetahui apakah perlakuan yang gtelah diberikan berhasil atau gagal. D. Tinjauan Mata Pelajaran Ekonomi 1. Pengertian Ekonomi Kata ekonomi sendiri beralasan dari kata Yunani oikos yang berarti keluarga rumah tangga dan nomos peraturan, aturan hukum dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.

22

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Ekonomi merupakan ilmu atau seni yang mengkaji tentang upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui kegiatan produksi, konsumsi, dan atau distribusi (Depdiknas 2001). Suyanto dan Nurhadi (2000:4) menyimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari bagaimana manusia berusaha mencapai kemakmuran atau memenuhi kebutuhannya. 2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi Mata pelajaran ekonomi berfungsi membekali siswa dengan pengetahuan dan ketrampilan dasar agar mampu mengambil keputusan secara rasional tindakan ekonomi dalam menentukan berbagai pilihan (Depdiknas 2001). Menurut Depdiknas (2001) tujuan diberikannya mata pelajaran ekonomi di SMP adalah sebagai berikut : a. mengenalkan siswa pada fakta tentang peristiwa dan permasalahan ekonomi. b. membekali beberapa konsep dasar ilmu ekonomi sebagai pedoman dalam berperilaku ekonomi dan untuk mendalami mata pelajaran ekonomi pada jenjang berikutnya. c. membekali nilai-nilai dan etika bisnis serta menumbuhkan jiwa wirausaha. Keberadaan ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu sangat diperlukan karena manusia selalu dihadapkan untuk membuat pilihan dalam

23

kehidupannya. Oleh karena itu, dalam pendidikan ekonomi harus diajarkan pada siswa tentang bagaimana membuat pilihan-pilihan secara rasional dan membuat siswa dapat menggunakan konsep-konsep dalam ilmu ekonomi untuk menganalisis persoalan-persoalan ekonomi personal dan

kemasyarakatan.

3. Pendekatan dan Pengorganisasian Materi Pelajaran Ekonomi Pembelajaran ekonomi di SMA menggunakan pendekatan pemecahan masalah di mana siswa diharapkan mampu menghadapi masalah ekonomi yang terjadi dalam kehidupannya. Untuk itu organisasi materi dimulai dari pengenalan fakta tentang peristiwa ekonomi, memahami teori/konsep dasar untuk memecahkan masalah ekonomi dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran siswa harus menyentuh inti dari pendidikan ekonomi sekalipun pada tataran yang masih sederhana. Cakupan dan kedalaman materi pelajaran ekonomi di SMA harus mengacu pada kurikulum yang berlaku, kemampuan awal siswa, kondisi lingkungan sekitar sehingga siswa siswa termotivasi untuk mempelajarinya. Di sini guru dituntut untuk bisa mengorganisasi kelas secara efektif, termasuk mengemas materi pelajarannya secara tepat.

24

4. Cara Belajar Ilmu Ekonomi Walaupun pelajaran ekonomi boleh dikatakan tidak sesulit belajar ilmu pasti, tapi kenyataan di lapangan banyak siswa yang merasa kesulitan dalam belajar ekonomi terbukti dengan hasil belajar yang masih rendah. Kesulitan belajar ekonomi dapat diatasi dengan berbagai metode. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam belajar ilmu ekonomi (Tim Penyusun PR Ekonomi 2003) di antaranya : 1. pendalaman konsep konsep dalam ilmu ekonomi itu muncul setelah terjadi peristiwa, sedang terjadi peristiwa ekonomi, dan ramalan peristiwa ekonomi yang akan terjadi. Untuk mendalami konsep, bacalah konsep itu kemudian diskusikan dengan teman, orang tua, guru dan atau para ahli ekonomi yang dikenal. Setelah itu, kaitkan dengan konsep yang lain hingga membentuk jaring laba-laba yang saling berkaitan. Kaitkan pula konsep yang Setiap melangkah, setiap kita melakukan kegiatan, berarti kita telah menerapkan ilmu ekonomi. Jadi setiap kita melakukan kegiatan, bayangkan saja bahwa kita belajar pada bab tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang kita lakukan. Contoh: pada saat kita makan, ingatlah bahwa dipelajari dengan peristiwa yang sedang terjadi di sekitar kita. 2. pembuatan skema keterkaitan konsep dalam ekonomi sangat erat. Keeratan itu dapat dibuat diagram atau peta konsep. Tulislah dalam huruf-huruf besar,

25

tempelkan di dinding kamar tidur. Dengan skema tersebut pasti mudah untuk mengingatnya. 3. kaitkan dengan kehidupan sehari-hari pelajaran ekonomi bukan ilmu di awang-awang yang sulit bayangkan. makan merupakan kebutuhan primer. Pada saat kita membeli sesuatu, ternyata harganya mahal, kaitkan dengan hukum permintaan dan penawaran. 4. lakukan penelitian bagi siswa yang punya hobi nongkrong, amati perilaku orang yang berlalu lalang di depan kalian. Tanyakan apa saja yang mereka lakukan dan mengapa mereka melakukan kegiatan tersebut. Bagi siswa yang suka jalan-jalan, lihat secara cermat apa saja yang dapat ditemukan diperjalanan, tanyalah dengan kata tanya apa, siapa, bagaimana dan mengapa. Dengan sekelumit pertanyaan itu kita sudah dapat membuat analisis cemerlang. Bagi siswa yang suka membaca, catat apa saja yang kalian baca, jika ada hal-hal yang tidak tahu tanyakan kepada orang yang tahu. Lalu, jadikan topik pembicaraan dengan teman-teman. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan itu, berarti kita sudah melakukan penelitian. Lalu buktikan apakah sama hasil analisis kita dengan konsep materi yang sedang dipelajari.

26

D.

Konsep Pelajaran Akuntansi

1. Pengertian dan Definisi Akuntansi Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau

mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis. 2. Fungsi Akuntansi Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

27

3. Laporan Dasar Akuntansi Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja. Akuntansi secara garis besar terbagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tipe akuntansi tersebut memiliki sifat-sifat umum yang sama. Pertama, akuntansi yang bersangkutan dengan informasi keuangan. Kedua, fungsi utama akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan. Akuntansi keuangan berorientasi pada masa lalu untuk menggambarkan pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada manajemen perusahaan. Akuntansi manajemen berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, bukan masa yang telah lewat (Mulyadi, 2000 : 1-2). Akuntansi sendiri memiliki definisi yang beragam,antara lain akuntansi sebagai suatu ideology, bahasa, catatan historis, realitas ekonomi saat ini, sistem informasi, dan pertanggungjawaban.Sedangkan pengertian Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya (Sofyan Syafri, 2003 : 4-5).

28

Sifat-sifat dasar akuntansi, baik sebagai teori maupun applikasinya, yaitu: (1) Conservatism. Karena lingkungan mengandung aspek ketidakpastian (uncertainty), maka pencatatan transaksi dipilih angka yang paling rendah. Misalnya pendapatan belum bisa dicatat sebagai pendapatan apabila belum direalisasikan walaupun sudah ada gambaran yang mengandung kepastian bahwa bakal terjadi pendapatan, sedang biaya dapat dicatat sebagai biaya walaupun belum direlasir. (2) Measurement. Harus dapat diukur, dan alat pengukurnya jelas. (3) Verifiability. Harus dapat ditelusuri dan diuji sampai ke bukti-bukti pendukung dan sah. (4) Timeliness. Laporan keuangan harus bisa menyuguhkan period dan cut off date. (5) Consistency. Sistem dan metode yang digunakan harus konsisten dari waktu ke waktu. (6) Going concern. Memahami laporan akuntansi itu harus dengan asumsi bahwa entity akan terus beroperasi dengan berkesinambungan. (7) Materiality. Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan signifikan. (8) Netral. Akuntansi itu tidak memihak kecuali pada prinsip akuntansi sendiri. (9) Relevance. Relevan yang memiliki nilai prediktif. (10). Reliability. Dapat dipercaya kebenarannya. (11) Comparability. Dapat dibandingkan. (12) Predictivity. Dapat digunakan untuk meramalkan dan mengakomodasi trend yang bakal terjadi berdasarkan pengembangan asumsi-asumsi yang dapat dikembangkan oleh nalar dan analitikal, serta berdasarkan logika yang rationalistis (Sofyan Syafri, 2003 : 11-15)

D. Proses Belajar Mengajar Akuntansi

29

Berbicara tentang belajar, maka tidak terlepas dari mengajar. Belajar dan mengajar sebagai suatu proses harus dapat mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar mengenai : a. kemana proses tersebut akan diarahkan (berhubungan dengan tujuan proses pengajaran). b. Apa yang harus dibahas dalam proses tersebut (berbicara tentang materi atau bahan ajar) c. Bagaimana cara melakukan (metode dan alat yang digunakan dalam proses pengajaran) d. suatu sistem lingkungan belajar. Sistem lingkungan belajar terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi berupa tujuan pengajaran yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, pengajar dan subyek didik yang harus memainkan peranan aktif dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang Bagaimana mengetahui berhasil tidaknya proses tersebut (berkenaan dengan penilaian dalam proses belajar) Keempat persoalan diatas merupakan komponen utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar mengajar. Keempat komponen tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain (TIM Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1989:147). Kegiatan Mengajar dapat diartikan sebagai upaya untukmenciptakan harus dilakukan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia (Suhito, 1987:1)

30

Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik. Karena itu, mengajar yang baik adalah ketika hasil belajar peserta didik juga baik (Herman Hudoyo, 1986:6). Pernyataan tersebut dapat dipenuhi bila pengajar mampu memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga dapat terjadi proses belajar yang baik. Dalam mencapai tujuan pengajaran, guru menggunakan alat bantu dan metode pengajaran. Metode pengajaran adalah suatu cara yang dipergunakan dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu, metode pengajaran yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar. Ada beberapa metode mengajar yaitu metode diskusi, metode ceramah, metode tanya jawab, metode kerja kelompok, metode demonstrasi, metode karya wisata, problem solving, dan sebagainya. Penggunaan metode yang tepat akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Metode-metode tersebut disamping mempunyai keunggulan juga mempunyai kelemahan. Untuk itu guru dituntut kejelian dan ketrampilan dalam menggunakan metode yang tepat dapat menyampaikan mata pelajaran.

E. Prestasi Belajar Akuntansi Dari pengertian prestasi dan belajar diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam bidang studi Akuntansi setelah evaluasi atau tes.

31

Menurut Ngalim Purwanto (1995:15) akuntansi merupakan suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Muhammad (2002:11) akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengiktisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasilnya. Dan pengertian diatas maka akuntansi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang digunakan dalam memilih diantara beberapa alternatif. F. Hubungan Antara Mata Pelajaran Ekonomi dan Akuntansi Mata pelajaran Akuntansi sangat mutlak diperlukan dalam belajar pembelajaran di tingkat SMA khususnya jurusan IPS.Pelajaran akuntansi memgunakan logika dan penalaran dalam pelajrannya dan begitu pula dengan pelajaran ekonomi. Penalaran bisa kita ketahui dengsn jalan melihat langkah-langkah yang digunakan dalam merumuskan teori akuntansi. 1) menentukan tujuan pelaporan keuangan. 2) memilih teori akuntansi dengan kondisi ekonomi. 3) menentukan prinsip ekonomi. 4) mengembangkan teori akuntansi. Teori merupakan fenomena empiris yang terjadi dan digambarkan dalam bentuk jurnal-jurnal

32

yang disimpulkan dari transaksi-transaksi yang disajikan dalam bentuk kalimatkalimat pendek yang berlaku secara umum. Hal ini senada dengan ilmu ekonomi yang menggunakan logika dan penalaran yang digunakan dalam merumuskan teori-teori ekonomi. 1) teori pendapatan. 2) teori konsumsi dan produksi. 3) penawaran dan permintaan. 4) kebutuhan dan pasar. Teori ini biasanya diambil dari riset sehingga sampai pada suatu kesimpulan yang dapat berlaku untuk semua universal, logis,konsisten dan dapat diramalkan. Dari uraian diatas, terdapat beberapa kesamaan dan hubungan antara ekonomi dan akuntansi. (1) sama-sama menggunakan logika dan penalaran. (2) sama-sama menggunakan simbol. (3) sama-sama memiliki rumus-rumus pasti yang tidak bisa diganggu gugat. (4) hasil laporan keuangan dalam kegiatan akuntansi dapat dijadikan pembuatan keputusan dalam perkembangan perekonomian perusahaan. (5) dapat mengetahui beban pajak yang ditanggung perusahaan dari laporan akuntansi.

G. Hipotesis Adapun hipotesis yang kami kemukakan adalah sebagai berikut : ha = Ada hubungan prestasi belajar siswa antara mata pelajaran ekonomi dengan prestasi mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI 1 di SMA Negeri 1 Jombang.

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.

Rancangan Penelitian Pada penelitian ini yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan

statistik kuantitatif dengan Uji korelasi Product Moment yang tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari 2 variabel yaitu variabel X sebagai variabel bebas yang menunjukkan besarnya prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi dan variabel Y sebagai variabel terikat yang menunjukkan tingkat prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi yang diharapkan dan sampai sejauh mana ketergantungan yang ditimbulkan.

B. 1.

Populasi dan Sampel Populasi Penelitian Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2002:108) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila penelitian orang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian populasi studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. ). Sedangkan populasi menurut Fraenkel dan wellen (1990:68) adalah kelompok yang menarik peneliti, dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai obyek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian Populasi dari hasil suatu penelitian harus dideskripsikan dengan jelas dan cermat agar ciri yang dimilikinya dapat diidentifikasikan dengan mudah.

34

35

Kedudukan populasi sangat penting dalam suatu penelitian, karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kebenaran dari sesuatu yang ada untuk dapat melakukan pengujian tersebut diperlukan populasi sebagai subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Jombang yang berjumlah 25. peneliti memiliki klarifikasi populasi kelas XI yang terdiri hanya satu kelas saja.

2.

Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi. Jenis sampel yang diambil

harus mencerminkan populasi. Sampel dapat didefinisikan sebagai sebarang himpunan yang merupakan bagian dari suatu populasi (Rianto.2007:52) Penarikan sampel merupakan salah satu langkah yang penting dalam penelitian, karena simpulan-simpulan yang didapat hakikatnya merupakan suatu generalisasi sampel pada populasi. Sampel penelitian adalah bagian dari populasi atau wakil populasi yang diteliti. Setelah populasi di tetapkan dan memperoleh kepastian tentang lokasi penelitian sebagai objek penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan sampel. Hampir setiap kegiatan peneletian, tidak semua metode pengumpulan data. Maka dalam hal yang demikian peneliti harus mengambil sebagian responden saja hal ini sangat dimungkinkan dengan menetapkan sampel.

36

Prosedur yang digunakan dalam proses pemilihan sampel, yakni menggunakan random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2005:111) Mengemukakan bahwa sampel random (random sampling) adalah pengambilan sampel dengan cara mencampur subjek-subjek didalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama, dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel, tetapi kalau populasi itu sangat besar sebaiknya random samplingnya diberikan anggota-anggota populasi secara kelompok. Peneliti menggunakan kelas XI sebagai sampelnya dengan siswa yang berjumlah 25 siswa dan dibentuk menjadi 5 kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa. Dari 5 kelompok dipilih satu wakil kelompok sebagai sampel yang memilih kriteria yang sama, yaitu siswa yang memiliki nilai terendah berdasarkan nilai produk individu dalam pembelajaran ekonomi dan akun tansi. Jadi sampelnya adalah 5 orang siswa dari 5 kelompok. C. Variabel Penelitian Berdasarkan pada uraian tersebut di atas maka penelitian dalam melakukan penelitian menggunakan 2 variabel yaitu : 1. variabel X adalah variabel bebas (independent

variable) yang menunjukkan besarnya prestasi belajar siswa. 2. variabel Y1 adalah variabel terikat (dependent

variable) yang menunjukkan besarnya prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi.

37

3.

variabel Y2 adalah variabel terikat (dependent

variable) yang menunjukkan tingkat prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi. D. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti, adapun teknik yang digunakan adalah: 1. Observasi Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Rummel dalam Riyanto (2007:85) menjelaskan, observasi adalah proses pengamatan dengan berperan langsung terlibat dengan informan dan pada saat observasi terjalinlah interaksi sosial yang intensif antara peneliti dengan subyek yang berada didalam kancah penelitian. Observasi dijaring melalui angket pembelajaran. Adapun aspek yang diamati adalah faktor fisiologis, faktor pelajaran ekonomi, faktor pelajaran akuntansi, dan faktor sekolah. 2. Teknik Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterangan pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2007:127). Suatu tes akan diberikan peneliti berupa tes

38

presentasi, pada penelitian ini siswa secara bergantian presentasi ke depan menurut kelompoknya masing-masing untuk mengetahui daya serap siswa sejauh mana, yakni dengan cara siswa ditunjuk secara acak, setelah itu siswa secara berkelompok (berpasangan) presentasi didepan kelas, siswa menyampaikan informasi yang diperoleh dari guru yakni berupa informasi pelajaran ekonomi dan akuntansi, siswa dituntut mampu menemukan, menuliskan, mempresentasikan informasi tersebut sekaligus menanggapi presentasi kelompok lain. Tes yang pertama dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan. Pada test pertama ini siswa mendapatkan gambaran tentang informasi yang berupa pembelajaran ilmu ekonomi dan akuntansi serta materi tentang metode pembelajaran guru, kemudian peneliti memberikan sebuah prinsip ilmu ekonomi dan menyuruh siswa untuk membuat skenario pemeranan dan presentasi secara bergantian ke depan kelas, sementara kelompok yang lain mengamati jalannya pemeranan, setelah itu masing-masing kelompok saling menanggapi hasil pemeranan kelompok yang lain dan kegiatan akhir adalah seluruh siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran. Dari daya serap masing-masing siswa maka peneliti dapat mengetahui hasil evaluasi yang berupa kemampuan individu siswa dalam menyampaikan informasi pelajaran ekonomi dan akuntansi. Tes yang kedua diberikan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan setelah peneliti menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada pelajaran ekonomi dalam upaya meningkatkan hasil belajar

39

akuntansi Penskoran yang akan digunakan yakni bentuk tagihan uraian non obyektif. Penskoran bentuk tagihan uraian non objektif merupakan jenis penskoran dimana jawaban yang diberikan oleh siswa boleh bervariasi, namun pada pokok jawaban akan dikelompokkan sesuai dengan karakteristik jawaban yang telah ditetapkan (Haryati, 2007:87). Dalam kegiatan kelompok siswa mampu mengungkapkan informasi topik, opini, kritik dan saran dan dapat mengetahui letak perbedaannya. Secara rinci pedoman penilaian siswa dapat diuaraikan pada tabel di bawah ini. Tabel 2 Pedoman Penilaian Hasil Kelompok : Nama : 1 s.d. 5 Penilaian Hasil No 1 2 3 4 Aspek Informasi tentang ilmu ekonomi Informasi tentang prinsip ekonomi Informasi tentang ilmu akuntansi Informasitentang prinsip akuntansi Jumlah Maksimum Jawaban Skor 0-25 0-25 0-25 0-25 100

Keterangan : Jika Nilai yang dicapai siswa <75, perlu di remidi. E. Validitas dan Reliabilitas Waktu mendapatkan data yang menggambarkan variabel yang diteliti, suatu alat penilaian atau suatu tes harus memenuhi dua persyaratan, yaitu validitas dan reliabilitas.

40

1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument ( Arikunto.2002:144). Valid tidaknya suatu instrument dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan: r X Y n : koefisien korelasi : jumlah skor item : jumlah skor total item : jumlah responden

( Arikunto.2002:146 ) Setelah diperoleh nilai r, kemudian hasilnya dibandingkan dengan tabel r product moment. Jika r tabel < r hitung, maka instrument yang dibuat valid ( Arikunto. 2002:146) Validitas suatu tes dinyatakan dengan angka korelasi koefisien (r). Kriteria korelasi koefisien adalah sebagai berikut: 0,80 1,00 0,60 0,80 0,40 0,60 0,20 0,40 : sangat tinggi : tinggi : cukup : rendah

41

0,00 0,20 2. Reliabilitas

: sangat rendah

( Arikunto.2003:75 )

Reliabilitas adalah dapat dipercaya ( Arikunto.2003:59). Sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan berada dalam urutan ( rangking ) yang sama dalam kelompoknya. Berdasarkan instrumen yang digunakan yaitu tes subyektif, maka peneliti menggunakan rumus alpha, yaitu sebagai berikut:

= Keterangan :

( Arikunto.2002:171)

= reabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir

= carian data, dimana skor tiap soal N = banyak data

42

F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah penelitian studi kuantitatif dengan uji korelasi Product Moment dengan program SPSS windows 16. Untuk mengetahui hubungan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi dengan prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Jombang, peneliti menggunakan Product Moment tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari 2 variabel yaitu variabel X sebagai variabel bebas yang menunjukkan besarannya prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi dan variabel Y sebagai variabel terikat yang menunjukkan tingkat prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi yang diharapkan dan samapai sejauh mana ketergantungan yang ditimbulkan dengan rumus.

Keterangan r N xy x y = Angka indeks korelasi r Product Moment = Number od case = jumlah hasil kali antara skor x dan y = jumlah seluruh skor x = jumlah seluruh skor y Korelasi yang terjadi dinyatakan dengan angka korelasi koefisien (r). Kriteria korelasi koefisien adalah sebagai berikut:

43

0,80 1,00 0,60 0,80 0,40 0,60 0,20 0,40 0,00 0,20

: sangat tinggi : tinggi : cukup : rendah : sangat rendah ( Arikunto.2003:75 )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Untuk memperoleh suatu hasil penelitian yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya, maka perlu diadakan pengelolaan data sebagai hasil penelitian untuk membuktikan hipotesis penelitian yang telah di ajukan pada bab II. Pembahasan penelitian ini merupakan jalan untuk menarik suatu kesimpulan yang nanti ada hubungannya dengan hipotesis. Apakah hipotesis tersebut di terima atau di tolak. Untuk memudahkan pengkajian, maka peneliti menggunakan sistematika sebagai berikut: A. Deskripsi Data B. Analisis Data C. Interpretasi Data

A. Deskripsi Data 1. Data Umum a. Sejarah atau Gambaran SMA Negeri 1 Jombang Awal mula berdirinya SMA Negeri 1 Jombang pada sekitar tahun 1960. Pada kurun waktu itu di Jombang telah ada pendidikan Menengah Atas yaitu SMA Negeri Jombang. Pada tahun 1970-an SMA Negeri Jombang berubah nama menjadi Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) Negeri Jombang yang kurikulumnya di tekankan / di sesuaikan dengan bidang

44

45

pembangunan yang di tekankan/ di sesuaikan dengan bidang pembangunan yang di perlukan saat itu. Pada tahun 1980 Pemerintah Republik Indonesia membuka unit gedung baru (UGB) sebanyak 195 sekolahan diantaranya SMA Negeri Jombang dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor: 0206/0/1980, tertanggal 30 juli 1980. Dengan berdirinya SMA Negeri Jombang, pada tahun 1980 maka di Jombang ada 2 Lembaga Pendidikan Lanjutan Tingkat Atas, yaitu SMPP Negeri Jombang dan SMA Negeri Jombang. Dalam perkembangan berikutnya, sejak tahun 1989 SMA Negeri Jombang berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Jombang berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 005/ 1989 tanggal 24 agustus 1989. Nama tersebut kemudian pada tahun 1997 mengalami perubahan lagi yaitu dengan nama SMU Negeri 1 jombang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor : 035/0/1997. Akan tetapi nama ini kemudian berubah lagi pada tahun 2004 menjadi SMA Negeri 1 Jombang. Selama kurun waktu 30 tahun SMA Negeri 1 mengalami perkembangan yang pesat di pimpin oleh kepala sekolah Bapak Soewandi, BA pada tahun 1980 hingga kini di pimpin oleh Bapak Mulyono, M.Si. pada kurun waktu tersebut telah terjadi 12 kali suksesi kepemimpinan.

46

Lokasi SMA Negeri 1 Jombang terletak di lingkungan yang asri dan strategis di dekat Alun-Alun Kota Jombang, tepatnya di Jalan Diponegoro no 6 Kelurahan Jombatan Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. b. Visi, Misi dan Prasarana Sekolah @ Visi SMA Negeri 1 Jombang Setiap sekolah memiliki Visi yaitu pandangan jauh ke depan kemana sekolah akan di bawa. Sebagai gambaran masa depan yang di inginkan oleh SMA Negeri 1 Jombang adalah Menghasilkan Tamatan yang Beriman, Berprestasi dan Berbudi Pekerti yang Luhur dan Mampu Bersaing serta Menembus Peluang di Era Globalisasi. @ Misi SMA Negeri 1 Jombang Untuk mewujudkan visi tersebut SMA Negeri 1 Jombang menetapkan bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang di tuangkan dalam misi sekolah sebagai berikut: 1. Menumbuhkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan menghayati ajaran agama serta melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menumbuhkan semangat berprestasi yang tinggi baik akademis maupun non akademis secara intensif kepada seluruh warga sekolah 3. Mengembangkan Budi pekerti yang luhur sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, bangsa, Negara serta nilai-nilai agama.

47

4. Membekali kemandirian dan ketrampilan kepada peserta didik untuk menjadi manusia yang bertakwa, di siplin, jujur, bermoral dan inovatif dalam mengikuti perkembangan zaman. 5. Memberikan pelayanan yang prima kepada siswa agar menjadi professional dan berorientasi masa depan. @ Data Fisik Sekolah dan Sarana Prasarana Kondisi obyektik sarana dan prasarana sekolah di SMA Negeri 1 Jombang meliputi : Profil Sekolah 1) Nama Sekolah 2) Jenjang : SMA Negeri 1 Jombang : Sekolah Menengah Atas

3) Program Sekolah : 1. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Ilmu Pengetahuan Sosial 3. Bahasa 4) Sekolah Berdiri : 1980 5) Status Sekolah 6) Kepala Sekolah Nama Alamat : Drs. Mulyono, M.Si : Jalan Nanas no 21 Perumahan Jombang Permai : Negeri

Sarana Prasarana Sekolah 1) Ruang Kelas 2) Ruang Kasek 3) Ruang Guru : 18 ruangan : 1 ruangan : 2 ruangan

48

4) Ruang TU 5) Ruang Komputer 6) Ruang Osis 7) Ruang UKS

: 1 ruangan : 3 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan

8) Ruang Perpustakaan: 1 ruangan 9) Ruang Lab. IPA 10) Mushola 11) Gudang : 1 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan

12) Kamar mandi KS : 1 ruangan 13) Kamar Mandi Guru: 5 ruangan 14) Kamar Mandi Siswa: 1 blok 15) Kantin Sekolah 16) Bangsal sepeda 17) Tempat Parkir : 5 ruangan : 2 ruangan : luas 324 m

18) Lapangan Olah Raga : luas 900 m 19) Taman 20) Bangunan 2. Data Khusus Pada bagian ini akan peneliti sajikan data-data yang berhubungan langsung dengan hal yang diperlukan untuk analisis dan pengolahan data. Adapun data yang telah peneliti peroleh dari hasil penelitian terhadap siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang akan peneliti sajikan dalam bentuk table 4.1 sebagai berikut: : luas 396 m : 2. 366 m

49

Tabel 4.1 Data Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang NO NO INDUK NAMA SISWA JENIS KELAMIN L P P L P P P L L L P P P L L L L L P L P P L P P

1 7596 ABRI WIRATAMA EBP 2 7599 ADIA RELLA DIANA 3 7617 ALIF JIANTARA RIATMOJO 4 7618 ALMANDA DIO H. 5 7626 ANGGI DWI DEMITASARI 6 7630 APRILIA DWI SUSANTI 7 7633 ARFITA AINUN MAGHFIROH 8 7645 BANGKIT SYAIFUDIN 9 7646 BELLY FAJAR BINTORO 10 7650 CANDRA SETIAWAN 11 7658 DEWI RAHMAWATI 12 7679 ESA WAHYU SETYO 13 7694 HALIMATUS SADIYAH 14 7700 HENDRA HARDIANTO 15 7701 HERLINGGA H.D. 16 7708 IRFAN HARDIANSYAH 17 7718 KOKO SANTOSO 18 7727 LAMBANG SETYO P. 19 7737 MILLAH AYU PRANINDYA 20 7742 M. YUSUF BACHTIAR 21 7758 NOVIA LARASATI 22 7778 RINA KURNIAWATI 23 7779 RIZKY ROMADONI 24 7780 RITA NATALIAWATI 25 7781 VARADINA AYU N. Sumber data : Daftar nama Siswa tahun 2010

Siklus I dilaksanakan pada 28 Januari 2011 pada pukul 07.00 08.45 di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang diikuti oleh 25 siswa terdiri 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dan kemudian didapatkan 15 siswa sebagai fokusnya. Tahap identifikasi menemukan masalah dalam pembelajaran pelajaran ekonomi dan akuntansi. Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar oleh guru praktikan, maka kegiatan selanjutnya adalah memberikan angket kepada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang yang bertujuan untuk

50

mengetahui sikap minat, dan seberapa besar pengaruh kemampuan pelajaran ekonomi terhadap kemampuan pelajaran akuntansi bagi prestasi siswa. Karena metode sebelumnya yang guru dalam mengajar sering membuat mereka bosan, sehingga dengan adanya respon terhadap minat belajar siswa mengakibatkan prestasi siswa mengalami peningkatan. Angket ini berisi tiga puluh empat pernyataan dengan empat pilihan jawaban yang berisi faktor psikologis, faktor pelajaran akuntansi, faktor pelajaran akuntansi, dan kaitan antara prestasi pelajaran ekonomi dengan prestasi pelajaran akuntansi. Hasil uji validitas dan reliabilitas angket yang telah dibuat diperoleh hasil berikut : Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Angket Faktor Pembelajaran Ekonomi dan Akuntansi. Sig (two tail) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.005 0.010 0.001 0.003 0.079 0.000 0.000 0.018

Aspek pengamatan Faktor psikologi Fs1 Fs2 Fs3 Fs4 Fs5 Faktor pelajaran ekonomi PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 PE6 PE7 Faktor pelajaran akuntansi

r hitung 0.826 0.491 0.859 0.668 0.540 0.504 0.628 0.562 0.358 0.710 0.730 0.468

Valid/Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid

51

PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 Faktor sekolah Sk1 Sk2 Sk3 Sk4 Sk5 Sk6 Sk7 Sk8 Sk9 Sk10 Faktor sekolah PB1 PB2 PB3 PB4 PB5

0.555 0.316 0.400 0.478 0.618 0.601 0.618 0.601 0.334 0.332 0.459 0.717 0.632 0.748 0.604 0.285 0.567 0.534 0.549 0.663 0.703 0.390 0.643

0.004 0.124 0.048 0.016 0.001 0.001 0.001 0.001 0.092 0.116 0.021 0.000 0.001 0.000 0.001 0.168 0.003 0.006 0.004 0.000 0.000 0.054 0.001

Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2011 Dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for Windows, diperoleh bahwa ada beberapa item faktor yang tidak valid yaitu kode PE4, PA2, SK1, SK2 dan SK8 serta PB4 karena memiliki rhitung lebih besar dari rtabel dan memiliki sig. di atas 0,05, sehingga item-item yang tidak valid ini dikeluarkan dari kuesioner penelitian untuk pengambilan data penelitian. Suatu angket yang dinyatakan valid belum tentu reliable, sehingga perlu dilakukan uji reliabilitas. Suatu variabel dikatakan reliable (handal) jika

52

jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliabilitas suatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha () Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Hasil perhitungan reliabilitas oleh SPSS dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Nilai Cronbachs Alpha 0,699 0,676 0,657 0,776 0,611 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Faktor psikologi Faktor pelajaran ekonomi Faktor pelajaran akuntansi Faktor sekolah Hubungan prestasi belajar ekonomi dengan akuntasi Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Seperti yang terlihat pada tabel 4.3 semua pernyataan pada kuesioner dinilai reliabel karena nilai Nilai Cronbachs Alpha Based on Standardized Item pada setiap variabel >0,6. Selanjutnya perbaikan kuesioner dilakukan dengan cara membuang kuesioner yang tidak valid. Hasil sebaran data angket beberapa faktor dalam penelitian ini ditnjukkan dalam distribusi frekuensi berikut ini.

a.

Faktor psikologis

53

Tanggapan siswa terhadap faktor psikologis siswa dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Tanggapan siswa terhadap faktor psikologis siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang Kriteria Frekuensi Sangat baik 15 Baik 10 Cukup baik 0 Tidak baik 0 JUMLAH 25 Sumber: data primer diolah tahun 2011 Persentase 60,0% 40,0% 0,0% 0.0 % 100,0%

Terlihat dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar (60,0%) siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang memiliki persepsi bahwa faktor psikologis siswa adalah sangat baik, sebagian siswa yaitu 10 siswa (40,0%) kondisi psikologisnya baik. Tabel 4.5. Distribusi frekuensi pernyataan faktor psikologis siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Jombang
Sangat setuju F % 17 13 16 17 14 68,0 52,0 64,0 68,0 56,0 Setuju F 8 12 9 8 11 % 32,0 48,0 36,0 32,0 46,0 Kurang setuju F % 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak setuju F % 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Faktor Psikologis Siswa 1 2 3 4 5 Ketika anda belajar, kondisi tubuh haruslah sehat Proses menerima materi ekonomi dan akuntasi dari guru akan terganggu, bila anda dalam keadaan kurang sehat Anda mengalami kesulitan dalam konsentrasi belajar Kondisi badan tidak sepurna akan menganggu pola belajar Anda tetap belajar ketika kodisi badan anda kurang sehat

Sumber : Data primer diolah tahun 2011. Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa suka kondisi psikologis belajar yang baik. Siswa kurang berminat belajar kalau kondisi kesehatannya menurun.

54

Bila kondisi kesehatannya menurun maka mereka tidak konsentrasi dalam belajar. b. Faktor pelajaran ekonomi Faktor pelajaran ekonomi diidentifikasi oleh usaha sendiri dalam mengerjakan tugas, aktif bertanya, rasa senang dalam mengikuti pelajaran, membaca dan menghafal latihan soal dalam memahami pelajaran ekonomi, belajar terlebih dahulu, selalu mengikuti pelajaran, peningkatan hasil pembelajaran pelajaran ekonomi. Distribusi frekuensi faktor pelajaran ekonomi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6. Tanggapan siswa terhadap faktor pelajaran Ekonomi Kriteria Frekuensi Sangat baik 0 Baik 25 Cukup baik 0 Tidak baik 0 JUMLAH 25 Sumber: data primer diolah tahun 2011 Persentase 0,0% 100,0% 0,0% 0.0 % 100,0%

Terlihat dari tabel di atas, menunjukkan bahwa keseluruhan siswa memberikan tanggapan atas semua faktor pelajaran ekonomi (100,0%).Hal ini menunjukkan bahwa siswa senang dengan pelajaran ekonomi.

Berturut-turut indikator dapat dilihat pada tabel berikut :

55

Tabel 4.7. Distribusi frekuensi pernyataan faktor pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Jombang
Sangat setuju F % 13 13 14 15 11 8 52,0 52,0 56,0 60,0 44,0 32,0 Setuju F 12 12 11 10 14 17 % 48,0 48,0 46,0 40,0 56,0 68,0 Kurang setuju F % 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak setuju F % 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Faktor Pelajaran Ekonomi 1 2 3 4 5 6 Selala berusaha mengerjakan tugas sendiri Aktif bertanya Perasaan senang mengkuti pelajaran ekonomi Belajar lebih awal (malam) Selalu mengikuti pelajaran ekonomi Ada peningkatan hasil belajar

Sumber : Data primer diolah tahun 2011. Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berusaha mengerjakan tugas sendiri, aktif bertanya, senang mengikuti pelajaran ekonomi, dan selalu belajar lebih awal. Sebagian besar peningkatan hasil belajar pelajaran ekonomi juga cukup baik. c. Faktor pelajaran akuntansi Faktor pelajaran akuntansi diidentifikasi oleh usaha sendiri dalam mengerjakan tugas, aktif bertanya, rasa senang dalam mengikuti pelajaran, membaca dan menghafal latihan soal dalam memahami pelajaran akuntansi, belajar terlebih dahulu, selalu mengikuti pelajaran, peningkatan hasil pembelajaran pelajaran akuntansi. Distribusi frekuensi faktor pelajaran akuntansi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8. Tanggapan siswa terhadap faktor pelajaran Akuntasi

56

Kriteria Frekuensi Sangat baik 12 Baik 13 Cukup baik 0 Tidak baik 0 JUMLAH 25 Sumber: data primer diolah tahun 2011

Persentase 48,0% 52,0% 0,0% 0.0 % 100,0%

Terlihat dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (52,0%) memberikan tanggapan positif (baik) atas semua faktor pelajaran akuntansi, sebagian memberikan tanggapan sangat baik (48,0%). Berturut-turut indikator pembelajaran akuntansi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.9. Distribusi frekuensi pernyataan faktor pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Jombang
Sangat setuju F % 10 17 16 11 12 11 40,0 68,0 64,0 44,0 48,0 44,0 Setuju F 15 8 9 14 13 14 % 60,0 32,0 36,0 56,0 52,0 56,0 Kurang setuju F % 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak setuju F % 0 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Faktor Pelajaran Akuntansi 1 2 3 4 5 6 Selala berusaha mengerjakan tugas sendiri Perasaan senang mengkuti pelajaran ekonomi Membaca, menghafal dan latihan soal adalah cara memahami pelajaran akuntansi Belajar lebih awal (malam) Selalu mengikuti pelajaran ekonomi Ada peningkatan hasil belajar

Sumber : Data primer diolah tahun 2011. Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berusaha mengerjakan tugas sendiri, senang mengikuti pelajaran ekonomi, Membaca, menghafal dan latihan soal adalah cara memahami pelajaran akuntansi, dan selalu belajar lebih awal, selalu mengikuti pelajaran. Sebagian besar peningkatan hasil belajar pelajaran ekonomi juga cukup baik.

57

d.

Faktor sekolah Faktor sekolah diidentifikasi dengan suara guru jelas, cara mengajar

menyenangkan, situasi mengajar tenang, kondisi kelas bersih dan rapi, buk u dan literature lengkap, media pembelajaran lengkap, buku wajib dan penunjang lengkap. Distribusi frekuensi faktor sekolah selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10. Tanggapan siswa terhadap faktor sekolah. Kriteria Frekuensi Sangat baik 10 Baik 15 Cukup baik 0 Tidak baik 0 JUMLAH 25 Sumber: data primer diolah tahun 2011 Persentase 40,0% 60,0% 0,0% 0.0 % 100,0%

Terlihat dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (60,0%) memberikan tanggapan positif (baik) atas semua faktor sekolah, sebagian memberikan tanggapan sangat baik (40,0%). Berturut-turut indikator faktor sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11. Distribusi frekuensi pernyataan faktor sekolah SMAN 1 Jombang

58

Faktor Pelajaran Akuntansi 1 2 3 4 5 6 7 Frekuansi suara guru keras Cara mengajar guru menyenangkan Situasi dan kondisi kelas sangat tenang Kelas bersih dan rapi Buku literatur lengkap Media pembelajaran sudah lengkap Buku wajib dan penunang sudah lengkap

Sangat setuju F % 16 64,0 12 48,0 13 52,0 14 56,0 15 60,0 3 12,0 5 20,0

Setuju F 9 13 12 11 10 22 20 % 36,0 52,0 48,0 44,0 40,0 88,0 80,0

Kurang setuju F % 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Tidak setuju F % 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Sumber : Data primer diolah tahun 2011. Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan setuju, sebagaian lagi menyatakan sangat setuju atas masing-masing indicator faktor sekolah yang terdiri dari; frekuansi suara guru keras; cara mengajar guru menyenangkan situasi dan kondisi kelas sangat tenang; kelas bersih dan rapi; buku literatur lengkap; media pembelajaran sudah lengkap; buku wajib dan penunang sudah lengkap. e. Distribusi frekunsi indikator hubungan prestasi belajar ekonomi

dengan prestasi belajar akuntansi Indikator hubungan prestasi belajar ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi diidentifikasi melalui pernyataan, hasil belajar ekonomi dmaupun akuntansi makin meningkat, ada hubungan antara prestasi pelajaran ekonomi dengan pelajaran akuntansi, dan sifat hubungan timbal balik dan hubungan sebab akibat. Distribusi frekuensi indikator hubungan prestasi belajar pelajaran ekonomi dengan pelajaran akuntansi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

59

Tabel 4.12. Tanggapan siswa terhadap hubungan prestasi belajar ekonomi dengan prestasi pelajaran akuntansi. Kriteria Frekuensi Sangat baik 15 Baik 10 Cukup baik 0 Tidak baik 0 JUMLAH 25 Sumber: data primer diolah tahun 2011 Persentase 60,0% 40,0% 0,0% 0.0 % 100,0%

Terlihat dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (60,0%) memberikan tanggapan sangat baik atau positif atas hubungan prestasi pelajaran ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi, sebagian siswa memberikan tanggapan baik (40,0%). Berturut-turut indikator hubungan prestasi pelajaran ekonomi dengan prestasi pelajaran akuntansi dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13. Distribusi frekuens`i pernyataan siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 Jombang terhadap hubungan prestasi pelajaran ekonomi dengan prestasi pelajaran akuntansi
Faktor Pelajaran Akuntansi 1 2 3 4 5 Prestasi pelajaran ekonomi mengalami peningkatan Prestasi pelajaran akuntansi mengalami peningkatan Ada hubungan Prestasi pelajaran ekonomi dengan prestasi pelajaran akuntansi Sifat hubungan timbal balik Sifat hubungan sebab akibat Sangat setuju F % 16 12 13 14 15 64,0 48,0 52,0 56,0 60,0 Setuju F 9 13 12 11 10 % 36,0 52,0 48,0 44,0 40,0 Kurang setuju F % 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Tidak setuju F % 0 0 0 0 0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Sumber : Data primer diolah tahun 2011. Berdasarkan hasil data di atas dapat di ketahui bahwa prestasi pelajaran ekonomi sangat mempengaruhi peningkatan prestasi pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang, hal ini di peroleh setelah peneliti

60

menyebarkan angket dan melihat hasil penilaian siswa sebelum dan sesudah tes, sebagian siswa senang diajar dengan menggunakan metode berbasis masalah oleh guru praktikan, karena mereka di tuntut untuk aktif sehingga dapat menekan rasa bosan dalam proses belajar mengajar jika menggunakan metode ceramah. Mereka juga lebih mendekatkan kebersamaan dan saling belajar menghargai pendapat antar sesame teman. Dilihat dari hasil analisis angket dapat pula diketahui jika motivasi dan semangat siswa dalam belajar ilmu ekonomi dapat mempengaruhi siswa dalam pembelajaran akuntansi. Peningkatan minat dan kemauan siswa ini untuk belajar membuat siswa berinteraksi dengan teman satu kelas, dan lebih bisa menghargai pendapat teman dalam masalah pelajaran ekonomi dan akuntansi, dan juga meningkatkan rasa saling percaya sesame siswa untuk melatih mengemukakan ide dengan lebih baik, dapat menghilangkan sifat egois, dan yang lebih penting dapat menerima atau menghargai pendapat teman kelompok. B. Analisis Data Karena peneliti di beri kesempatan oleh guru mata pelajaran ekonomi dan akuntansi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang untuk memantau jalannya pembelajaran ekonomi dan akuntansi, maka sebelum penyajian data peneliti menguraikan proses persiapan penelitian yang antara lain: Materi

61

Materi di rancang sedemikian rupa untuk pembelajaran kelompok. Sebagai penuntunsiswa mempelajari materi dalam kelompoknya masing-masing di buatkan lembar kerja siswa (LKS). Pembagian Kelompok Kelompok dalam pembelajaran kooperatif berbasis masalah terdiri dari kelompo heterogen. Tiap kelompok beranggotakan empat sampai lima siswa yang terdiri atas siswa pandai, sedang, rendah yang ada di kelas tersebut. Adapun nama-nama kelompoknya sebagai berikut : Tabel 4.14 Daftar Nama Anggota Kelompok Kelompok Nama-Nama Siswa 1. Abri Wiratama 2. Adia Rella Diana 1 3. Alif Jiantara Riatmojo 4. Almanda D.H. 5.Anggi Dwi Demitasari 1. Aprilia Dwi Sutanti 2. Arfita Ainin Maghfiroh 3. Bangkit Syaifudin 2 4. Belly Fajar Santoso 5. Candra Setiawan 3 1. Dewi Rahmawati 2. Esa Ayu Setyo Linggar 3. Halimatus Sadiyah

62

4. Hendra Hardiyanto 5. Herlingga H.D. 1. Irfan Ardiansyah 2. Koko Santoso 4 3. Lambang Setyo Prayogi 4. Millah Ayu Pranindya 5. M. Yusuf Bachtiar 1. Novia Larasati 2. Rina Kurniawati 5 3. Rizky Romadoni 4. Rita Nataliawati 5. Varadina Ayu Noviandari Sumber data : Daftar Nama Siswa Tahun 2010 Kelompok tersebut merupakan kelompok eksperimen dalam memberikan materi tes sebelum dan sesudah menggunakan variasi pembelajaran dengan metode kooperatif berbasis masalah untuk mengetahui hubungan prestasi pelajaran ekonomi terhadap mata pelajaran akuntansi. Setelah di lakukan pembelajaran kelompok maka peneliti sajikan data hasil tes seperti yang terlihat dalam tabel 4.15 sebagai berikut.

Tabel 4.15. Hasil Tes Ekonomi dan Tes Akuntansi NO 1 2 3 4. 5 Tes Nilai Ekonomi(X) Nama Nilai Abri W. 75 Adia R. 60 Alif J. 60 Almanda 75 Anggi 95 Tes Nilai Akuntansi (Y) Nama Nilai Abri W. 85 Adia R. 63 Alif J. 70 Almanda 100 Anggi 95

63

6 Aprilia 80 Aprilia 7 Arfita 73 Arfita 8 Bangkit 75 Bangkit 9 Belly 69 Belly 10 Candra S. 90 Candra S. 11 Dewi R. 70 Dewi R. 12 Esa Wahyu 85 Esa Wahyu 13 Halimatus S. 70 Halimatus S. 14 Hendra H. 80 Hendra H. 15 Herlingga 78 Herlingga 16 Irfan A. 84 Irfan A. 17 Koko S. 88 Koko S. 18 Lambang 75 Lambang 19 Millah Ayu 97 Millah Ayu 20 M.Yusuf 64 M. Yusuf 21 Novia 75 Novia 22 Rina 75 Rina 23 Rizky 80 Rizky 24 Rita 81 Rita 25 Varadina 70 Varadina Jumlah 1924 Jumlah Rata-rata 76,96 Rata-rata Sumber data : Nilai Ulangan Harian, Tahun 2011

100 80 90 80 90 95 100 75 98 85 90 100 88 82 80 85 80 95 80 88 2174 86,96

Rata-rata prestasi pelajaran ekonomi sebesar 76,96, sedangkan rata-rata prestasi pelajaran akuntansi sebesar 86,96. Setelah data hasil penelitian di peroleh dan telah di sajikan dalam bentuk tabel maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. Tujuan analisis ini adalah untuk menguji kebenaran hipotesa yang sudah ada dalam penelitian ini yaituAda pengaruh antara prestasi pelajaran ekonomi terhadap pelajaran akuntansi pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Jombang. Analisa ini menggunakan rumus product moment yang terdapat pada bab III, maka akan di peroleh hasil hitungan yang terlihat pada tabel 4.16 sebagai berikut: Tabel 4.16 Tabel Kerja Analisis Korelasi Product Moment

64

NO

X2

Y2

XY

65

1 75 85 5625 7225 2 60 63 3600 3969 3 60 70 3600 4900 4 75 100 5625 10000 5 95 95 9025 9025 6 80 100 6400 10000 7 73 80 5329 6400 8 75 90 5625 8100 9 69 80 4761 6400 10 90 90 8100 8100 11 70 95 4900 9025 12 85 100 7225 10000 13 70 75 4900 5625 14 80 98 6400 9604 15 78 85 6084 7225 16 84 90 7056 8100 17 88 100 7744 10000 18 75 88 5625 7744 19 97 82 9409 6724 20 64 80 4096 6400 21 75 85 5625 7225 22 75 80 5625 6400 23 80 95 6400 9025 24 81 80 6561 6400 25 70 88 4900 7744 JUMLAH 1924 2174 150240 191360 Sumber Data : Raport Siswa Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Jombang Data di atas kemudian dimasukkan pada rumus product moment :

6375 3780 4200 7500 9025 8000 5840 6750 5520 8100 6650 8500 5250 7840 6630 7560 8800 6600 7954 5120 6375 6000 7600 6480 6160 168609

r=

25 (168609) - (1924) (2174) [25 (150240 ) (1924 ) 2 ][25(191360 ) (2174) 2 4215225 4182776 [3756000 3701776 ][ 4784000 4726276 32449 (54224 )(57724 )

r=

r=

66

r=

32449 (3130026176 ) 32449 55946.64

r=

r = 0,5799 sedangkan hasil analisis menggunakan metode program komputer SPSS 16.0 di peroleh hasil sebagai berikut:
Correlations Prestasi Pelajaran Ekonomi 1 Prestasi Pelajaran Akuntansi .580** .002 25 25 .580** 1 .002 25 25

Prestasi Pelajaran Ekonomi Prestasi Pelajaran Akuntansi

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pada output spss juga diperoleh Mean prestasi pelajaran ekonomi adalah 76, 96 dan nilai prestasi pelarajan akuntansi adalah 86, 96. Hal ini merupakan nilai rata-rata (X1) pelajaran ekonomi sedangkan nilai rata-rata merupakan nilai pelajaran akuntansi. Pada uji korelasi product moment juga diperoleh hasil yang sama dengan hasil manual bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,580 dengan sig 0,002. Hal ini menunjukkan korelasi yang positif korelasi antara prestasi pelajaran ekonomio dan prestasi pelajaran akuntansi baik dilihat dari besarnnya koefisien korelasi maupun nilai sig.0.002 < 0,05. maka dalam hal ini Ha berbunyi Ada hubungan antara prestasi siswa dalam pelajaran ekonomi dengan prestasi siswa dalam post test

67

pelajaran akuntansi di kelas XI IPS 1 SMAN 1 Jombang di terima. Artinya siswa yang mempunyai prestasi pelajaran ekonomi tinggi secara tidak langsung mendapat nilai yang baik dan prestasi belajarnya meningkat dalam pelajaran akuntansi, sebaliknya siswa yang nilai pelajaran ekonominya rendah mengalami hambatan dalam prestasi pelajaran akuntansi. Tetapi hal ini tidak diartikan jika siswa mempunyai nilai ekonomi tinggi pasti mempunyai nilai akuntansi yang tinggi dan sebaliknya siswa yang mendapatkan nilai rendah dalam pelajaran ekonomi pasti mengalami kesulitan dalam pelajaran akuntansi. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,580 menunjukkan korelasi yang sedang antara prestasi pelajaran ekonomi dengan prestasi pelajaran akuntansi karena nilai korelasi berada pada kisaran 0,5 0,6. C. Interpretasi Data Data yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan

mengungkapkan informasi menggunakan hubungan prestasi pelajaran ekonomi dengan prestasi pelajaran akuntansi adalah data dari hasil menggunakan variasi pembelajaran khususnya metode kooperatif berbasis masalah dalam

pembelajaran ekonomi maupun pembelajaran akuntansi. Karena data tersebut berupa angka, maka teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik kuantitatif. Teknik kuantitatif yang peneliti gunakan sebagaimana dilakukan dalam pembelajaran sehari-hari dengan cara sebagai berikut. Pertama, peneliti membandingkan prosentasi ketercapaian setiap tugas dari setiap kelompok pada pelajaran ekonomi dengan prestasi pelajaran akuntansi. Kedua, peneliti

68

membandingkan prosentasi ketercapaian seluruh tugas dari setiap kelompok pada mata pelajaran ekonomi dengan mata pelajaran akuntansi. Setelah data hasil penelitian diperoleh maka langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi dari hasil penelitian. Maka peneliti mengintrepetasikan beberapa hal sebagai berikut : 1.) nilai siswa dalam bidang pelajaran ekonomi yang tertinggi adalah 95 dan terendah adalah 60 dari jumlah sampel penelitian 2.) nilai belajari tertinggi dari prestasi bidang mata pelajaran akuntansi adalah 100 dan nilai terendah adalah 63 3.) nilai rata-rata prestasi siswa mata pelajaran ekonomi adalah 75,96 sedangkan nilai rata-rata pelajaran akuntansi adalah 85,96, sehingga selisih dari ratarata keduanya adalah 10 4.) dari analisa yang telah dilakukan dapat peneliti simpulkan bahwa dalam pelajaran ekonomi mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi pelajaran akuntansi. Maka hendaknya guru-guru tidak ragu-ragu untuk menekankan minat siswa dalam pembelajaran ekonomi supaya prestasi siswa dalam pelajaran akuntansi yang sulit dapat mengalami peningkatan yang signifikan.

69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari hasil uraian yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya tentang hubungan prestasi belajar ekonomi dan prestasi belajar akuntansi, yang didukung oleh hasil penelitian yang telah diuji dengan korelasi product moment maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif prestasi

70

pelajaran ekonomi dengan prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan oleh nilai korelasi sebesar 0,580 yang menunjukkan tingkat korelasi sedang. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pola pembelajaran yang baik, motivasi, dan t belajar yang baik pada pelajaran ekonomi akan mampu meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran akuntansi. B. Saran-saran Atas dasar kesimpulan tersebut, selanjutnya dapat dikemukakan saransaran yang sekiranya bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan pendidikan khususnya pelajaran ekonomi dan pelajaran akuntansi. 1. Guru hendaknya memberikan informasi tentang ilmu

ekonomi secara menyeluruh guna menunjang tercapainya peningkatan prestasi pelajaran ekonomi yang berhubungan dengan mata pelajaran akuntansi. 2. Guru harus mampu menanamkan tentang prinsip ekonomi

sehingga konsep ekonomi siswa matang, dan siswa memahami konsep ekonomi yang implikasinya pada saat siswa mempelajari akuntansi sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari akuntansi. 3. Guru juga harus memberikan informasi tentang ilmu

akuntansi secara tuntas, sehingga siswa tidak malas untuk mempelajari akuntansi dengan perasaan senang. Pembelajaran harus diseting sebaik mungkin dengan rencana pembelajaran yang komprehensip dan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan sesuai. Informasi tentang prinsip akuntansi juga harus benar-benar ditanamkan pada siswa,

71

agar dalam aplikasi kehidupan siswa mampu menerapkannya secara baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

A. M, Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Edisi Revisi V. Jakarta :Rineka Cipta. Baharuddin, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar Ruzz Media. Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

72

Hasbullah, 2006. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada. Mulyadi, 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media. Purwanto, Ngalim. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosda Karya. Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Syafri H, Sofyan. 2003. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada. Tirtarahardja, Umar. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Winardi. 1998. Pengantar Ilmu Ekonomi. Bandung: Grafindo

Anda mungkin juga menyukai