Anda di halaman 1dari 156

Lampiran 7

SILABUS MATA KULIAH BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KELOMPOK BASIC SCIENCE

Kode Mata Kuliah


MA-2108 FI-1114 FI-1215 MA-1106 MA-1207 KI-1113 MA-3110 MA-2209 MA-1211 FISIKA DASAR I

Mata Kuliah
ALJABAR LINIER FISIKA DASAR II KALKULUS I KALKULUS II KIMIA DASAR MATEMATIKA NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL STATISTIKA

SKS
3 2 3 3 3 3 3 3 3

Klp MK
MKK MKK MKK MKK MKK MKK MKK MKK MKK

Kurikulum Inti / Institusional


Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti

49

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Aljabar Linier : MA-2108 : 3 SKS : III (Tiga) : Kalkulus I dan Kalkulus II

Standar Kompetensi: Menerapkan metoda-metoda yang diberikan dengan tepat dan benar untuk menyelesaikan permasalahan menyangkut Pengoperasian Matriks dan Determinan dengan cara manual maupun dengan piranti modern, Pemecahan Sistem Persamaan Linear (SPL) dan Pengoperasian Vektor dengan benar.
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami teori matrik dan determinan serta vektor Indikator Pencapaian 2 1. Dapat mengerti teori matrik 2. Dapat mengerti dan menghitung aljabar matrik Materi Pokok 3 1.1. Definisi Matrik

2. Menerapkan metode-metode matrik dan 3. Dapat mengerti jenisdeterminan untuk jenis matrik bujur memecahkan suatu sangkar sistem persamaan 4. Dapat mengerti linier, eigen vektor determinan matrik dan eigen value secara manual maupun serta teori vektor dengan komputer untuk memecahkan 5. Dapat memecahkan pengoperasian sistem persamaan linier vektor dalam dengan cara matrik, dimensi ruang 2 dan determinan dan 3 eliminasi Gauss 3. Mampu menggunakan piranti modern untuk menghitung determinan dan invers matrik

2.1. Penjumlahan dan pengurangan matrik 2.2. Perkalian matrik 2.3. Transpose matriks, adjoin, invers 3.1. Jenis-jenis matrik bujur sangkar 3.2. Anak matrik 4.1. Determinan matrik 4.2. Sifat-sifat deteminan 4.3. Kesejalanan suatu sistem persamaan 5.1 Sistem persamaan linier dengan cara matrik 5.2. Sistem persamaan linier dengan cara determinan 5.3. Sistem persamaan linier dengan cara Eliminasi Gauss 6.1. Eigen Value 6.2. Eigen Vector

6. Dapat menghitung Eigen Value dan Eigen Vector 7. Dapat mengerti teorivektor dan jenisjenisnya

8. Dapat mengerti definisi vektor ruang 2 dan 3 9. Dapat menghitung penjumlahan dan perkalian vektor

7.1. Definisi Vektor, besaran vektor, besaran skalar 7.2. Penggambaran vektor 7.3. Kesamaan dua vektor 7.4. Jenis-jenis vektor 8.1. Definisi dan komponen vektor ruang 2 dan 3 9.1. Penjumlahan vektor 9.2. Panjang vektor 9.3. Perkalian skalar antara dua vektor 9.4. Perkalian vektor antara 2 vektor

50

10. Dapat menghitung 10.1. cosinus arah vektor dan 10.2. sudut antara dua vektor

Cosinus arah Vektor Sudut antara dua vektor

51

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Fisika Dasar I : FI-1114 : 2 SKS : I (Satu) :-

Standar Kompetensi: Menguasai konsep-konsep dan dapat menjelaskan prinsip-prinsip gerak dan energi suatu benda
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Dapat menjelaskan 1. Memahami pengertian dimensi, sistem pengertian satuan, dan faktor konversi sistem satuan internasional 2. Memahami 2. Dapat menjelaskan pengertian pengertian gerak suatu benda, kinematika gerak peluru dan gerak putar partikel dan dapat menemukan keterkaitan antar variabel dalam kinematika partikel 3. Memahami 3. Dapat menjelaskan pengertian pengertian dinamika parikel dinamika dan keterkaiatan antar variabel partikel dalam dinamika partikel 4. Memahami pengertian gerak harmonik Materi Pokok 3 1.1. Dimensi 1.2. Sistem satuan dan faktor konversi 2.1. Pengertian gerak 2.2. Gerak lurus 2.3. Gerak peluru dan gerak putar

5. Memahami pengertian usaha dan energi 6. Memahami pengertian impuls dan momentum 7. Memahami pengertian statika fluida

8. Memahami pengertian dinamika fluida

3.1. Hukum I Newton 3.2. Hukum II Newton 3.3. Hukum III Newton 3.4. Gaya gesekan 3.5. Gaya gravitasi 4. Dapat menjelaskan 4.1. Gerak periodik pengertian gerak harmonik dan 4.2. Gerak harmonik 4.3. Gerak harmonik teredam gerak harmonik terpaksa, menemukan persamaan gerak 4.4. Gerak harmonik terpaksa harmonik sederhana dan persamaan superposisi gerak harmonik sederhana, serta menerapkan persamaan gerak harmonik teredam 5.1. Kekekalan energi 5. Dapat menjelaskan 5.2. Usaha pengertian usaha, energi dan hubungan antara usaha dengan 5.3. Energi dan usaha energi 6. Dapat menjelaskan 6.1. Impuls 6.2. Momentum linier pengertian impuls, momentum, momentum sudut 6.3. Momentum sudut dan Hukum Kekekalan Momentum 7. Dapat menjelaskan 7.1. Statika fluida pengertian statika fluida dan 7.2. Tekanan hubungan besaran-besaran 7.3. Tegangan permukaan fisis dalam fluida statis 7.4. Kapilaritas 7.5. Prinsip Pascal dan Archimedes 8. Dapat menjelaskan 8.1. Aliran fluida pengertian dinamika fluida dan 8.2. Persamaan Kontinuitas 8.3. Persamaan Bernoulli hubungan besaran-besaran fisis dalam fluida dinamis

52

partikel

Daftar Referensi:
1. 2. 3. Darmawan Djonoputro, System Satuan, Penerbit ITB, Bandung. Searh Francis Weston, Mekanika Panas dan Bunyi, Yayasan Dana Buku Franklin, Jakarta/New York. Sutrisno, Seri Fisika Dasar: Gelombang dan Optik, Penerbit ITB, Bandung

53

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Fisika Dasar II : FI-1215 : 2 SKS : II (dua) :-

Standar Kompetensi: Menguasai konsep-konsep dan dapat menjelaskan prinsip-prinsip panas maupun gelombang
Kompetensi Dasar 1 1. Indikator Pencapaian Materi Pokok 2 3 1.3. Temperatur: konsep temperatur, 1. Dapat menjelaskan Memahami pengertian temperatur, kalor skala temperatur pengertian dan berbagai sifat zat yang temperatur, kalor, 1.4. Kalor: pengertian kalor, kalor berhubungan dengan panas dan sifat-sifat zat jenis, perpindahan kalor yang berhubungan 1.5. Sifat-sifat zat: expansi termal dengan panas (linier, luas,volume) 2.1. Pengertian gelombang 2. Dapat menjelaskan Memahami 2.2. Gelombang pada tali pengertian gelombang, pengertian gejala 2.3. Deskripsi gelombang gelombang pada tali, dan gelombang 2.4. Gelombang pada permukaan air peristiwa gelombang pada permukaan air dan dapat merumuskan persamaan gelombang 3.1. Prinsip superposisi 3. Dapat menjelaskan prinsip Memahami sifat 3.2. Pelayangan gelombang superposisi gelombang, umum gelombang 3.3. Dispersi pelayangan gelombang, dispersi gelombang, pantulan 3.4. Pantulan dan transmisi gelombang (pada tali, air) dan transmisi gelombang, 3.5. Resonansi peristiwa resonansi 3.6. Daya dan intensitas pada gerak gelombang dan dapat gelombang menentukan daya dan intensitas pada gerak gelombang 4. Dapat menjelaskan 4.1. Interferensi gelombang Memahami pengertian interferensi 4.2. Difraksi gelombang peristiwa gelombang dan difraksi interferensi dan gelombang difraksi gelombang 5. Dapat menjelaskan 5.1. Pengertian polarisasi Memahami pengertian polarisasi dan 5.2. Cara membuat gelombang peristiwa polarisasi cara membuat gelombang terpolarisasi gelombang terpolarisasi

2.

3.

4.

5.

Daftar Referensi:
1. 2. 3. Searh Francis Weston, Mekanika Panas dan Bunyi, Yayasan Dana Buku Franklin, Jakarta/New York. Sutrisno, Seri Fisika Dasar: Gelombang dan Optik, Penerbit ITB, Bandung. Sutrisno dan Tan Ik Gie, Seri Fisika Dasar: Listrik Magnet dan Termofisika, Penerbit ITB, Bandung

54

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Kalkulus I : MA-1106 : 3 SKS : I (Satu) :-

Standar Kompetensi: Mengerti, memahami, menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep kalkulus diferensial dalam aplikasinya di bidang Teknik Sipil
Kompetensi Dasar 1 1. Mengerti dan memahami konsep-konsep kalkulus diferensial Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan Konsep Kalkulus Materi Pokok 3 1.2. Teori Himpunan 1.3. Himpunan Semesta, kuasa, diagram Venn dan komplemen himpunan 1.4. Sistem Bilangan Riil 1.5. Pertaksamaan 1.6. Nilai Mutlak 1.7. Sistem Bilangan Kompleks 1.8. Operasi-operasi hitunganl 1.9. Kesamaan bilangan kompleks 1.10. Pernyataan bilangan kompleks secara grafis, diagram Argand 1.11. Bentuk kutub bilangan kompleks 1.12. Operasi-operasi bilangan kompleks: penjumlahan, pengurangan , perkalian, pembagian, akar, akar utamal 1.13. Bentuk eksponen bilangan kompleksl 2.1. Definisi fungsi 2.2. Fungsi dan Relasi 2.3. Fungsi dan grafiknya 2.4. Macam-macam fungsi 2.5. Fungsi-fungsi Khusus 2.6. Definisi Limit sebuah fungsi 2.7. Teorema-teorema Limit 2.8. Limit Sepihak 2.9. Limit di tak hingga, teoremateorema 2.10. Limit bernilai tak berhingga 2.11. Kekontinuan 3.1. Garis singgung pada sebuah kurva, 3.2. Definisi Kecepatan sesaat, 3.3. Definisi Turunan (Derivative), simbul-simbul 3.4. Koefisien Diferensial Baku 3.5. Fungsi dari suatu fungsi 3.6. Perkalian,pembagian fungsi-

2. Dapat mejelaskan Fungsi, Limit dan Kekontinuan

3. Dapat menjelaskan dan 2. Menguasai dan menerapkan Diferensiasi mampu menerapkan dalam bidang teknik konsep-konsep Sipil kalkulus diferensial dalam aplikasinya di bidang Teknik Sipil Mhs

55

fungsi 3.7. Persamaan-persamaan Parametrik 3.8. Persamaan garis lurus 3.9. Persamaan garis singgung dan garis normal 3.10. Kelengkungan, jari-jari dan pusat kelengkungan 3.11. Harga maksimum dan minimum 3.12. Titik balik, Titik belok 3.13. Koefisien Diferensial parsial pertama dan kedua 3.14. Penerapan Diferensial parsial: pertambahan terkecil

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. Ayres, F. Jr., -------------, Schaums Outline Of Theory. Problems Differential and Integral Calculus 2nd Edition. Besari, I., ---------------, Matematika Untuk Universitas, ITB, Bandung. Purcell, ----------------, Kalkulus Dan Geometri Analitik, Erlangga, Jakarta. Stroud, K.A., 1997, - Terjemahan : Erwin Sucipto, Matematika Untuk Teknik, Erlangga, Jakarta

56

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Kalkulus II : MA-1207 :3 : II (dua) : Kalkulus I

Standar Kompetensi: Mahasiswa mampu menerapkan deret dan integral dalam menyelesaikan masalah ketekniksipilan dengan baik dan benar
Kompetensi Dasar 1
1. Memahami konsep dasar deret

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menentukan bentuk dan hasil dari deret deret sederhana

Materi Pokok 3
1. Deret 1.1 Pengertian deret 1.2 Deret Hitung & Deret Ukur 1.3 Deret pangkat bilangan asli 1.4 Deret tak berhingga 2. Deret Konvergen &Divergen 3. Deret Maclaurin 4. Deret Binomial

2. Memahami fungsi fungsi merupakan suatu deret

3. Menguasai metode penyelesaian integral

2. Dapat menguji kekonvergenan suatu deret 3. Dapat menentukan berbagai bentuk fungsi atau pasangan fungsi dalam bentuk deret 4. Dapat menerapkan dalam menghitung nilai pendekatan 5. Dapat mengetahui berbagai metode dalam penyelesaian bentuk-bentuk integral

4. Menerapkan integral tertentu dalam penyelesaian besaran bidang , benda, atau panjang

5. Penerapan deret Maclaurin & deret Binomial 6. Integral Tak Tentu 6.1 Pengenalan Konsep Integral 6.2 Metode penyelesaian bentukbentuk integral tak tentu 6.3 Mengubah variable integrasi 6.4 Substitusi trigonometri 6.5 Integral parsial 6.6 Integral fungsi rasional 6.7 Substitusi khusus 7 Reduksi 6. Dapat menentukan hasil8. Integral Tertentu hasil pengintegralan tertentu 8.1 Pengertian & penyelesaian integral tertentu 8.2 Penerapan integral tertentu 8.2.1 Luas bidang 8.2.2 Volume benda putar 8.2.3 Panjang busur 8.2.4 Luas permukaan bidang perputaran 8.2.5 Titik berat bidang dan benda 8.2.3 Inersia bidang dan benda 8.3 Integral ganda dan penerapannya

Daftar Refrensi :
1. 2. 3. 4. Ayres, F. Jr., 1984 Theory and Problems of Calculus, 2ed, Schaums Outline Series, Asian Student Edition, McGraw Hill, NY. Stroud, KA., (Alih Bahasa, Erwin Sucipto), 1996, Matematika Untuk Teknik, Edisi ke-4, Erlangga, Jakarta. Wardiman, 1999, Hitung Integral Teori, Soal dan Penyelesaiannya, Edisi ke-5, HGW, Yogyakarta. Soemartojo, 1990, Kalkulus, Edisi ketiga, Erlangga Jakarta.

57

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: KIMIA DASAR : KI-1113 : 3 SKS : I (satu) :-

Standar Kompetensi: Mampu memecahkan persoalan-persoalan dasar kimia untuk memahami perilaku bahan dan zat yang digunakan di Teknik Sipil
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami konsep dasar kimia untuk ilmu bahan dan teknik lingkungan 2. Mampu memecahkan persoalan dasar kimia untuk memahami perilaku bahan dan zat yang berhubungan dengan teknik sipil Indikator Pencapaian 2 1. Mahasiswa dapat menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi dengan benar 2. Mahasiswa mampu menghitung konsentrasi larutan dalam berbagai bentuk pernyataan 3. Mahasiswa mampu menghitung perubahan sifat koligatif larutan 4. Mahasiswa memahami perbedaan asam-basagaram dan mampu menghitung konsentrasinya Materi Pokok 3 1.1. Konsep mol 1.2. Persen komposisi 1.3. Reaksi Kimia 2.1 Konsentrasi larutan 2.2 Contoh Soal 2.3 Latihan soal 3.1 Hukum Raoult 3.2 Sifat koligatif larutan

4.1 Derajat ionisasi&tetapan ionisasi 4.2 PH, pOH 4.3 Asam kuat dan basa kuat 4.4 Asam lemah 4.5 Garam 4.6 Larutan penyangga 5. Mengenal larutan 5.1 Ukuran partikel koloid, sifat dan 5.2 Penggolongan koloid kegunaannya 5.3 Pembuatan koloid 5.4 Sifat koloid 5.5 Jenis koloid 6. Mampu menghitung 6.1 Hukum kesetimbangan tetapan kesetimbangan dan 6.2 Kesetimbangan heterogen memahami manfaatnya 6.3 Tetapan kesetimbangan 6.4 Satuan tetapan kesetimbangan 6.5 Manfaat tetapan kesetimbangan 6.6 Hubungan tetapan kstb dgn derajat disosiasi 6.7 Tetapan kesetimbangan &temperatur

Daftar Referensi: 1. Pudjaatmaka, A.H., Kimia untuk Universitas, Jilid 1 dan 2. Penerbit Erlangga, Jakarta 1984. Terjemahan dari Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., Wood, J.H., General College Chemistry, Harper and Row Publishers Inc., 1980. 2. Hiskia Achmad, dkk., Penuntun Belajar Kimia Dasar, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996. (3 buku)

58

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Matematika Numerik : MA-3110 : 3 SKS : V (Lima) : Kalkulus II

Standar Kompetensi: Menguasai konsep numerik dan mampu memecahkan persoalan matematik yang komplek dengan metode numerik serta mampu mengevaluasi hasil dan kesalahan numeriknya.
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami konsep matematika numerik Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan konsep numerik, metode eksak dan metode numerik dan kesalahan numerik Materi Pokok 3 1.1. Konsep dan manfaat metode numerik 1.2. Perbedaan metode eksak dan metode numerik 1.3. Contoh bentuk-bentuk matematik yang sulit dipecahkan dengan metode eksak 1.4. Manfaat metode numerik dalam keteknikan 2.1. Teori pendekatan dan penyimpangan 2.2. Konsep angka dan figur signifikan 2.3. Akurasi dan presisi 2.4. Definisi, formulasi dan total kesalahan numerik 3.1. Persamaan dan akarnya serta cara pemecahan dengan metode tertutup dan terbuka 3.2. Metode grafis 3.3. Metode potongan tengah 3.4. Metode Posisi Salah 3.5. Metode iterasi sederhana satu titik 3.6. Metode Newton-Raphson 3.7. Metode Irisan 4.1. Konsep interpolasi dalam keteknikan 4.2. Interpolasi linear 4.3. Interpolasi kwadrat 4.4. Interpolasi beda hingga (Newton) 4.5. Interpolasi polinom 4.6. Interpolasi splin 5.1. Konsep dan aplikasi regresi dalam statistik dan aplikasi dalam penelitian keteknikan 5.2. Teori kwadrat terkecil 5.3. Regresi linear 5.4. Pemanfaatan regresi linear untuk hubungan non-linear 5.5. Regresi polinom

2. Dapat menjelaskan teori dan rumusan kesalahan numerik

3. Dapat menjelaskan 2. Mampu konsep dan memecahkan menghitung akar-akar persoalan persamaan matematika yang komplek dengan metode numerik seperti: mencari akar persamaan derajat tinggi, interpolasi dan regresi, solusi 4. Dapat menjelaskan diferensial dan konsep interpolasi dan integral menghitung suatu nilai dengan cara interpolasi

5. Dapat menjelaskan konsep regresi dan memanfaatkan untuk menentukan persamaan yang mewakili data dengan teori regresi

59

5.6. Regresi multi linear dan variannya 6. Dapat menjelaskan 6.1. Konsep dan bentuk SPL sistim persamaan linear 6.2. Metode eleminasi Gauss-Jordan (SPL) dan Mampu 6.3. Metode dekomposisi LU mencari solusi SPL (dekomposisi Gauss dan Crout) 6.4. Metode Jacobi 6.5. Metode Gauss-Siedel 7.1. Konsep deferensial suatu fungsi 7. Mampu menjelaskan 7.2. Review deret Taylor untuk konsep diferensial dan meramal nilai fungsi mampu menghitung nilai 7.3. Mutasi deret Taylor untuk diferensial persamaan menurunkan rumus numerik dalam 2D dan 3D pada diferensial (selisih depan, suati titik belakang dan sentral) 7.4. Rumus diferensial numerik dengan cara beda hingga 8.1. Konsep integral tertentu dalam 8. Dapat menjelaskan persoalan geometrik dan konsep integral dan keteknikan mampu menghitung nilai 8.2. Metode Trapesium (tunggal dan integral suatu fungsi multi segmen) yang komplek 8.3. Metode Simpson 1/3 ((tunggal dan multi segmen) 8.4 Metode Simpson 3/8 8.5 Integral fungsi yang tersaji dalam daftar.

Daftar Referensi:
5. 6. 7. 8. 9. Rinaldi Munir, 2003, Metode Numerik, Informatika, Bandung. Harijono Djojodihardjo, 1983, Metode Numerik, Erlangga, Jakarta. Capra, Steven C. dan Raymond P. Canale, 1985, Numerical Methods for Engineers with Personal Computer Applications, McGraw-Hill, New York. Kreyszig, E., 1988, Advanced Engineering Mathematics, 6th Ed., John Wiley & Sons, Inc., New York. Spigel, M.R, 1971, Advanced Mathematics for Engineers & Scientists, McGraw Hill Book, Co, Singapore

60

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Persamaan Diferensial : MA-2209 : 3 SKS : IV (Empat) : Kalkulus II

Standar Kompetensi: - Mampu merumuskan fenomena alam menjadi model matematik dalam bentuk persamaan deferensial dan dapat mengintepretasikan dalam penyelesaian nyata - Mampu menerapkan Deret Fourier (deret trigonometri yaitu sinus dan cosinus) dalam menentukan solusi fungsi-fungsi yang berhubungan dengan keteknikan
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami dasardasar Persamaan Diferensial dan Deret Fourier. 2. Mampu merumuskan fenomena alam kedalam bahasa matematik ( Persamaan Deferensial dan Fungsi/Deret Fourier) 3. Mampu menyelesaikan Persamaan Defferensial dan Fungsi/Deret Fourier dengan baik dan benar dan dapat menginterpretasikan dalam penyelesaian nyata Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan dasar-dasar Persamaan Diferensial (PD) Materi Pokok 3 1.1. Pengertian PD 1.2. Operator PD 1.3. Orde PD 1.4. PD linier homogen dan tak homogen 2.1. PD sebagai model matematik fenomena real

2. Dapat merumuskan fenomena real kedalam PD 3. Dapat menyelesaikan Persamaan Deferensial

3.1. PD orde 1 3.2. PD orde 2 3.3. PD orde tinggi (n) 4. Dapat 4.1. Penyelesaian Masalah Nilai menginterpretasikan PD Awal (syarat batas) dalam penyelesaian 4.2. Penerapan PD dalam teknik nyata sipil. 5. Dapat menjelaskan Deret 5.1. Fungsi periodik Fourier (deret 5.2. Formula Euler untuk Deret trigonometri) Fourier 6.1. Fungsi Genap 6. Dapat menyelesaikan 6.2. Fungsi Ganjil Deret Fourier dan 6.3. Contoh kasus keteknikan menentukan solusi fungsi-fungsi yang berhubungan dengan keteknikan.

Daftar Referensi:
1. 2. 3. Erwin Kreyszig, 1988, Advanced Mathematics, Sixth edition, John Wiley & Sons, New York. Purcell Edwin J., Varberg Dale. 1989, Kalkulus, Jilid 2, Edisi keempat, Erlangga (terjemahan) Sutarja, I Nyoman., 2003, Persamaan defferensial dan Deret fourier, Materi kuliah Matematika IV

61

Mata Kuliah (MK) Kode Mata Kuliah SKS Semester Prasyarat

: Statistika : MA.2214 : 3 SKS : III (Tiga) :

Standar kompetensi : Memahami, menguasai konsep dan mampu menyajikan, menganalisis dengan piranti modern dan menyimpulkan data berdasarkan sampel dari populasi.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami konsep 1. Dapat menjelaskan aturan-aturan serta dan menghitung menghitung besar peluang probabilitas suatu pristiwa akan percobaan random, terjadi permutasi dan kombinasi Materi Pokok 3 1.1. PROBABALITAS 1.2. Percobaan Random 1.3. Probabilitas 1.4. Aturan-aturan Probabilitas 1.5. Permutasi dan Kombinasi 1.6. Hukum-hukum Probabilitas 1.7. Probabilitas bersyarat 1.8. Probabilitas bivariat 1.9. Teorema Bayes 2.1. Variabel Random 2. Dapat menjelaskan 2. Memahami, konsep-konsep variabel 2.2. Distribusi probabilitas untuk menguasai konsep, variabel random diskrit random diskrit ,serta dan menghitung 2.3. Ekspektasi (Expectation) untuk menghitung variabel random, Variabel Random Diskrit distribusinya distribusi 2.4. Distribusi Gabungan Variabel probabilitas untuk Diskrit (Jointly Distributed variabel random Discrete Random Variables) 2.5. Distribusi Binominal 2.6. Distribusi Hipergeometris 2.7. Distribusi Possion 3.1. Variabel Random Kontinyu 3. Dapat menjelaskan 3. Memahami, konsep-konsep variabel 3.2. Distribusi Probabilitas untuk menguasai konsep, Variabel Random Kontinyu random kontinyu dan dan menghitung 3.3. Ekspetasi untuk Variabel menghitung variabel random Random Kontinyu probabilitasnya kontinyu dan 3.4. Distribusi gabungan Variabel distribusi Random Kontinyu probabilitasnya 4.1. Distribusi normal 4. Dapat menjelaskan 4. Memahami, 4.2. Distribusi Student- t dan menghitung menguasai konsep 4.3. Distribusi Gamma probabilitas interval distribusi 4.4. Distribusi Beta variabel random probabilitas khusus 4.5. Distribusi Eksponensial dan kontinu 4.6. Distribusi Chi kuadrat 4.7. Distribusi F 4.8. Distribusi normal sebagai perkiraan terhadap distribusi binomial dan poisson 4.9. Sampling Dari Suatu Populasi 4.10. Distribusi Sampling Dari Mean Sampel 4.11. Distribusi Sampling Dari Proporsi Sampel

62

5. Memahami, menguasai konsep estimasi parameter populasi menggunakan data sampel 6. Memahami, menguasai konsep, memformulasikan estimasi interval parameter populasi

7. Memahami, menguasai konsep merumuskan, memformulasikan, menganalisis dengan piranti modern uji hipotesis

8. Memahami, menguasai konsep merumuskan, memformulasikan, menganalisis dengan piranti modern hubungan antara dua variabel

9. Memahami, menguasai konsep, merumuskan,

4.12. Distribusi Sampling Dari Varian Sampel 5.1. Estimasi titik 5. Dapat menjelaskan 5.2. Estimator Tak Bias (Unbiased dan melakukan Estimator penaksiran titik, sehingga menghasilkan 5.3. Efisiensi 5.4. Estimator yang Konsisten estimator efisien dan tidak bias 6.1. Estimasi interval 6. Dapat menjelaskan 6.2. Derajat Kepercayaan untuk dan menghitung Mean Distribusi Normal: Varian estimator interval suatu Populasi Diketahui parameter populasi berdasarkan informasi 6.3. Confidence Interval untuk Mean Populasi Normal: Varian sampel Populasi Tidak Diketahui 6.4. Confidence Interval untuk Proporsi Populasi (Sampel Besar) 6.5. Confidence Interval untuk Varian Populasi Normal 6.6. Confidence Interval untuk Beda Mean Dari Dua Populasi Normal 6.7. Confidence Interval Perbedaan Dua Proporsi Populasi (Sampel Besar) 6.8. Estimasi Ukuran Sampel 7.1. Uji hipotesis 7. Dapat menjelaskan, merumuskan hipotesis 7.2. Konsep Uji Hipotesa dan uji hipotesa serta 7.3. Uji hipotesa mean distribusi normal varian populasi diketahui dapat menyimpulkan 7.4. Uji mean distribusi normal: hasil uji tsb varian populasi tidak diketahui dan sampel kecil 7.5. Uji varian distribusi normal 7.6. Uji proporsi populasi (Sampel Besar) 7.7. Uji Beda Dua Mean 7.8. Uji Beda Dua Proporsi Populasi (Sampel Besar) 7.9. Uji Kesamaan Varian Dua Populasi normal 8.1. Korelasi 8. Dapat menjelaskan 8.2. Rank Correlation dan menghitung 8.3. Model Regresi linier sederhana hubungan antara dua 8.4. Estimasi kuadrat terkecil variabel dan kekuatan hubungan tersebut serta 8.5. Asumsi standar untuk model regresi linier menguji hipotesis awal 8.6. Teorema Gauss-Markov 8.7. Explanatory Power Persamaan Regresi linier 8.8. Confident interval dan uji hipotesa 9. Dapat menjelaskan 9.1. Model regresi berganda dan menghitung 9.2. Estimasi kuadrat terkecil kekuatan hubungan 9.3. Asumsi standar untuk model

63

antara variabel bebas memformulasikan, dengan variabel terikat menganalisis dengan piranti modern hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas yang lebih dari satu 10. Dapat menghitung 10. Memahami, dan membandingkan menguasai konsep mean dari K populasi merumuskan, yang memiliki varian memformulasikan, sama bedasarkan menganalisis sampel dengan piranti modern membandingkan mean dari k populasi yang memiliki varian sama

regresi berganda 9.4. Teorema Gauss-Markov 9.5. Confident interval dan uji hipotesa parameter regresi 9.6. Peramalan

10.1. Analisa Varian 10.2. Perbandingan antara beberapa mean populasi 10.3. Analisa Varian satu arah 10.4. Analisa varian dua arah

64

SILABUS MATA KULIAH BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KELOMPOK GEOLOGI TEKNIK

Kode Mata Kuliah


TS-1253 TS-5041 TS-2154 TS-2255 TS-5042 TS-5044 TS-2256 TS-3157 TS-5043

Mata Kuliah
GEOLOGI TEKNIK GEOLOGI TEKNIK LANJUT MEKANIKA TANAH I MEKANIKA TANAH II MEKANIKA TANAH LANJUT METODE PERBAIKAN TANAH TEKNIK PONDASI I TEKNIK PONDASI II TEKNIK PONDASI LANJUT

SKS
2 2 2 2 2 2 2 2 2

Klp MK
MKK MKB MKK MKB MKB MKB MKB MKB MKB

Kurikulum Inti / Institusional


Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional

65

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Geologi Teknik : TS-1253 : 2 SKS : II(dua) :-

Standar Kompetensi : Menentukan fenomena-fenomena geologi yang berhubungan dengan bidang ketekniksipilan
Kompetensi Dasar 1 1. Dapat menentukan fenomena-fenomena geologi yang berhubungan dengan bidang ketekniksipilan Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan pengertian Geologi dan Geologi Teknik serta proses terbentuknya bumi, struktur geologi dan siklus geo-kimia Materi Pokok 3 1.1 Pengertian Geologi dan Geologi Teknik 1.2 Fungsi batuan/tanah dalam bangunan teknik sipil 1.3 Proses terbentuknya bumi 1.4 Struktur Geologi 1.5 Siklus Geo-kimia 2.1 Macam-macam batuan 2.2 Proses dan faktor-faktor pelapukan 2.3 Hasil pelapukan

2.Dapat menjelaskan macammacam batuan, proses, faktorfaktor dan hasil pelapukan

3.Dapat menjelaskan siklus hidrologi

3.1 Siklus hidrologi 3.2 Bentuk-bentuk air permukaan 3.3 Respons teknik terhadap pengaruh air permukaan 4.1 Site Investigation, hasil dan interpretasi hasil

4.Dapat menjelaskan Site Investigation

5.Dapat memahami peta Geologi

5.1 Peta geologi : macam, simbul, membaca peta 5.2.Interpretasi peta geologi 5.3.Pengenalan cara pemilihan site dari hasil interpretasi peta

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. Clayton, C.R.I, M.C Matthews, & N.E. Simons, 1995, Site Investigation, Blackwell Science, London, GB. Munir, Mochamad, 2003, Geologi Lingkungan, Bayu Media Publishing, Malang, Jawa Timur Pitts, John, 1984, A Manual of Geology for Civil Engineers, John Wiley & sons, NY - Toronto Waltham, A.C., 1994, Foundations of Engineering Geology, Blackie Academic & Professional, London, GB..

66

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Geologi Teknik Lanjut : TS-5041 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Geologi Teknik

Standar Kompetensi : Menerapkan/memberikan respon teknis terhadap fenomena-fenomena


geologi yang berhubungan dengan bidang ketekniksipilan Kompetensi Dasar 1 1. Menerapkan respon teknis terhadap fenomenafenomena geologi Indikator Pencapaian 2 1. Dapat memahami proses dinamika bumi Materi Pokok 3 1.1 Proses dinamika bumi Struktur Geologi (Fracture : Faults, Joints, Folds dan Non-tectonics structures) 2.1 Pelapukan Batuan (Pelapukan pada batuan, tingkat pelapukan, pelapukan pada limestone) 3.1 Kekuatan Masa Batuan dan pengukurannya 4.1 Keruntuhan pada batuan 5.1 Peta geologi dan Intepretasinya

2. Dapat memahami proses pelapukan dan tingkat pelapukan 3. Dapat mengukur kekuatan masa batuan 4. Dapat menganalisa keruntuhan pada batuan 5. Dapat menginterpretasikan peta geologi untuk kebutuhan teknik sipil

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. Clayton, C.R.I, M.C Matthews, & N.E. Simons, 1995, Site Investigation, Blackwell Science, London, GB. Munir, Mochamad, 2003, Geologi Lingkungan, Bayu Media Publishing, Malang, Jawa Timur Pitts, John, 1984, A Manual of Geology for Civil Engineers, John Wiley & sons, NY - Toronto Waltham, A.C., 1994, Foundations of Engineering Geology, Blackie Academic & Professional, London, GB..

67

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Mekanika Tanah I : TS-2154 : 2 SKS : III (Tiga) : Geologi Teknik

Standar Kompetensi: Memahami jenis-jenis, sifat fisik dan mekanik tanah yang berhubungan dengan bidang teknik sipil
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Dapat menjelaskan 1. Memahami pengertian tanah dan jenis jenis dan mekanika tanah sifat sifat umum tanah 2. Dapat mengetahui sifat sifat umum tanah 3. Dapat mengetahui jenis jenis tanah 4. Dapat menjelaskan sifat fisik dan mekanik tanah 5. Dapat menjelaskan nama dan klasifikasi tanah 6. Dapat memahami konsep dan metode pemadatan tanah Materi Pokok 3 1.1. Pengertian tanah dan mekanika tanah

2.1. Sifat-sifat umum tanah 3.1. Jenis jenis tanah 4.1. Volumetri dan indeks properti (berat volume, berat jenis, kadar air, kadar pori, batas atterberg) 5.1. Nama tanah dan klasfikasi tanah (USCS, AASTHO, Cassagrande Chart, Segitiga Missisipi) 6.1. Pemadatan tanah 6.2. Teori pemadatan tanah, pemadatan tanah di laboratorium dan di lapangan 6.3. Standard Proctor 6.4. Modified Proctor 6.5. Sandcone 7.1. Tekanan di dalam tanah 7.2. Tekanan efektif, tekanan air pori, tekanan total

7. Dapat memahami konsep tekanan total, tekanan air pori dan tekanan efektif 8. Dapat memahami kuat geser dari suatu masa tanah

8.1. Kuat geser tanah 8.2. Teori kuat geser Mohr-Coulomb 8.3. Menentukan parameter geser, kohesi dan sudut geser dalam 9. Dapat memahami 9.1. Tekanan tanah lateral tekanan tanah lateral 9.2. Teori Rankine dan Coulomb dan koefisiennya 9.3. Koefisein tanah lateal (ko, ka, kp) 10. Dapat memahami 10.1. Daya dukung tanah daya dukung tanah 10.2. Teori Terzaghi tentang daya dukung tanah 10.3. Pola keruntuhan tanah 10.4. Faktor daya dukung tanah 10.5. Teori daya dukung lainnya : Mayerhoff 11. Dapat memahami 11.1. Penyebaran tekanan dalam tanah pola penyebaran 11.2. Penyebaran beban 2 : 1 tekanan dalam tanah 11.3. Teori Boussinesq 11.4. Teori penyebaran beban lainnya : Newmark dll

68

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Craig,R.F, 1989 Mekanika Tanah Erlangga,Jakarta. Duncan,J.M.,1976 An Engineering Manual For Settlement Studies Das,B.M.,1985, Terjemahan Jilid 1 & 2 : Noor Endah & Indrasurya B.Mochtar,1993 Mekanika Tanah (Prinsip- prinsip Rekayasa Geoteknik) Erlangga, Jakarta Hari Chrisady H.,1992 Mekanika Tanah I PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Holtz, R.D. & W.D.Kovacs, 1981 An Introduction to Geotechnical Engineering Prentice Hall, New Jersey Lambe,T.W.,1979 Soil Mechanics,SI Versions John Wiley & Sons, New York Sutton,B.H.C, 1975 Solution of Problems in Soil Mechanics Glasgow college of building Murthy, V.N.S, 1977 Soil Mechanics and Foundation Engineering Dhanpat Rai & Sons, New Delhi Verna,B.P., 1975 Problems In Soil Mechanics Khanna Publishers, Delhi

69

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Mekanika Tanah II : TS-2255 : 2 SKS : IV (Empat) : Mekanika Tanah I

Standar Kompetensi: Mahasiswa dapat menentukan besarnya gaya rembesan dan bahayanya pada bendungan, besarnya dan waktu penurunan pondasi, kemantapan lereng
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Dapat menentukan 1. Memahami konsep besarnya rembesan dan rembesan pada bahaya rembesan pada bendung dan bendung atau bendungan bendungan dan bahaya yang mungkin terjadi Materi Pokok 3 1.1. Rembesan (Aliran air dalam tanah) 1.1.1. Pengertian permeabilitas tanah 1.1.2. Koefisien permeabilitas di lab. 1.1.3. Koef.permeabilitas tanah berlapis 1.1.4. Koef. Permeabilitas di lapangan 1.1.5. Pengenalan flownet 1.1.6. Flownet di bawah tubuh bendung 1.1.7. Stabilitas bendung 1.1.8. Flownet di tubuh bendungan 1.1.9. Bahaya rembesan 2. Memahami konsep 2. Dapat menentukan besar 2.2. Konsolidasi dan Penurunan konsolidasi dan dan waktu penurunan 2.1.1. Pengertian prinsip konsolidasi penurunan yang terjadi suatu bangunan 2.1.2. Indek kompresi Cc pada tanah 2.1.3. Besarnya penurunan 2.1.4. Prosentase penurunan 2.1.5. Koefisien konsolidasi Cv 2.1.6. Waktu penurunan 3. Memahami penyebab 3. Dapat menentukan 3.2. Stabilitas lereng terjadinya keruntuhan kemantapan lereng pada 3.1.1. Pengertian stabilitas lereng lereng kondisi tertentu 3.1.2. Bentuk bentuk keruntuhan lereng 3.1.3. Dasar dasar perhitungan stablitas lereng 3.1.4. Cara cara perhitungan stabilitas lereng 4. Mampu melaksanakan 4. Dapat melakukan 4.2. Praktikum Penyelidikan Tanah pengujian dan pengujian dan penyelidikan sifat fisik penyelidikan sifat fisik dan mekanik tanah dan mekanik tanah

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Craig,R.F, 1989 Mekanika Tanah Erlangga,Jakarta. Duncan,J.M.,1976 An Engineering Manual For Settlement Studies Das,B.M.,1985, Terjemahan Jilid 1 & 2 : Noor Endah & Indrasurya B.Mochtar,1993 Mekanika Tanah (Prinsip- prinsip Rekayasa Geoteknik) Erlangga, Jakarta Hari Chrisady H.,1992 Mekanika Tanah I PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Holtz, R.D. & W.D.Kovacs, 1981 An Introduction to Geotechnical Engineering Prentice Hall, New Jersey Lambe,T.W.,1979 Soil Mechanics,SI Versions John Wiley & Sons, New York Sutton,B.H.C, 1975 Solution of Problems in Soil Mechanics Glasgow college of building Murthy, V.N.S, 1977 Soil Mechanics and Foundation Engineering Dhanpat Rai & Sons, New Delhi Verna,B.P., 1975 Problems In Soil Mechanics Khanna Publishers, Delhi

70

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Mekanika Tanah lanjut : TS-5042 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Mekanika Tanah I dan II

Standar Kompetensi: Mahasiswa dapat mengaplikasikan cara-cara menentukan besarnya kapasitas daya dukung tanah pada kondisi khusus, gaya rembesan dan bahayanya pada bendungan, besarnya dan waktu penurunan pondasi, kemantapan lereng
Kompetensi Dasar 1 1. Mengaplikasikan daya dukung tanah untuk perencanaan pondasi khusus Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menentukan besarnya daya dukung tanah pada kondisi khusus Materi Pokok 3 1.1. Kapasitas daya dukung pada kasus khusus seperti : pondasi bentuk khusus, pondasi berdekatan bangunan yang sudah ada dll 2.1. Seepage and flownet

2. Mengaplikasikan 2. Dapat menentukan konsep rembesan pada besarnya rembesan dan bendung dan bahaya rembesan pada bendungan dan bendung atau bendungan bahaya yang mungkin terjadi 3. Mengaplikasikan 3. Dapat menentukan besar 3.1. Konsolidasi dan penurunan konsep konsolidasi dan waktu penurunan dan penurunan yang suatu bangunan terjadi pada tanah 4. Mengaplikasikan 4. Dapat menentukan 4.1. Stabilitas lereng metode perbaikan kemantapan lereng pada Cara cara menentukan lereng kondisi tertentu garis keruntuhan dan menghitung kemantapannya Penggunaan program dalam perhitungan kemantapan (stable, flaxis) Cara cara menanggulangi keruntuhan lereng

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Craig,R.F, 1989 Mekanika Tanah Erlangga,Jakarta. Duncan,J.M.,1976 An Engineering Manual For Settlement Studies Das,B.M.,1985, Terjemahan Jilid 1 & 2 : Noor Endah & Indrasurya B.Mochtar,1993 Mekanika Tanah (Prinsip- prinsip Rekayasa Geoteknik) Erlangga, Jakarta Hari Chrisady H.,1992 Mekanika Tanah I PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Holtz, R.D. & W.D.Kovacs, 1981 An Introduction to Geotechnical Engineering Prentice Hall, New Jersey Lambe,T.W.,1979 Soil Mechanics,SI Versions John Wiley & Sons, New York Sutton,B.H.C, 1975 Solution of Problems in Soil Mechanics Glasgow college of building Murthy, V.N.S, 1977 Soil Mechanics and Foundation Engineering Dhanpat Rai & Sons, New Delhi Verna,B.P., 1975 Problems In Soil Mechanics Khanna Publishers, Delhi

71

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Metode Perbaikan Tanah : TS-5044 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Geologi Teknik, Mekanika Tanah 1&2, Teknik Pondasi 1&2

Standar Kompetensi: Menganalisa metode perbaikan tanah dengan tepat.


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok 1 2 3 1. Menganalisa 1 Dapat menjelaskan 1.1 Metode perbaikan tanah metode metode perbaikan tanah perbaikan tanah 2 Dapat memahami 2.1.Review Mekanika tanah tentang indeks properti. 2.2.Indeks Properti tanah 3 Dapat menentukan 3.1 Kembang susut tanah kembang susut tanah. 3.2 Potensi pengembangan tanah 3.3 Heave (daya angkat) tanah 4 Dapat memahami 4.1 Pemadatan metode pemadatan 4.2 Review teori pemadatan khusus pada tanah 4.3 Pemadatan khusus: vibrocompaction, Deep compaction, heavy tamping compaction, blasting 5 Dapat memahami 5.1 Stabilisasi tanah metode stabilisasi tanah 5.2 Stabilisasi mekanis, kimia, vaccum, dan bahan sintetik 6 Dapat memahami teori 6.1 Pengenalan Preloading preloading 6.2 Teori preloading 6.3 Preloading 1 tahap 6.4 Preloading bertahap 6.5 Preloading kombinasi dengan vertical drains 7 Dapat memahami jenis- 7.1 Pengenalan Geosintetik jenis dan fungsi 7.2 Jenis-jenis dan fungsi geosintetik geosintetik.

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. Bowles, J.E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of soils, McGraw Hill, NY. Bowles, J.E., 1986, Engineering Properties of Soils and Their Measurement, McGraw Hill, NY. Holtz, R.D., & W.D. Kovacs, 1981, An Introduction to Geotechnical Engineering, Prentice Hall, New Jersey. Ingles, O.G. & J.B. Metcalf, 1972, Soil Stabilization Principles and Practice, Butterworth, Sydney. Koerner, R. M., 1990, Designing with Geosynthetics, Prentice Hall, NJ. Koerner, R.M., 1992, Geosynthetics In Filtration, Darinage & Erosion Control, Elsevier AS, London

72

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Teknik Pondasi I : TS-2256 : 2 SKS : IV(empat) : Mekanika Bahan dan Mekanika Tanah I

Standar Kompetensi: Menganalisa beberapa alternatif pondasi dangkal bangunan gedung dan bangunan teknik sipil lainnya dengan cermat dan benar
Kompetensi Dasar 1 1. Menganalisis hasil penyelidikan tanah dan menentukan tegangan ijin tanah Materi Pokok 3 1.1. Penyelidikan tanah (review) 1.2. Jenis-jenis tanah dan Tegangan ijin tanah (review) 1.3. Pengaruh pondasi pada tanah (pengertian pondasi) 1.4. Macam-macam pondasi 1.5. Macam-macam muatan yang bekerja (ijin dan ultimit) 1.6. Merencanakan pondasi telapak 1.7. Tekanan yang terjadi di bawah pondasi Merencanakan 2. Dapat merencanakan 2.1. Merencanakan pondasi kaki berbagai jenis pondasi kaki gabungan gabungan : Bentuk segi empat, pondasi dangkal trapesium, bentuk T, Strap footing 3. Dapat mendimensi 3.1. Daya dukung pondasi rakit pondasi rakit 3.2. Pembebanan momen arah x dan y 3.3. Mendimensi pondasi rakit 4.1. Review tekanan tanah 4. Dapat menentukan 4.2. Macam-macam dinding penahan dimensi Konstruksi tanah Dinding Penahan Tanah 4.3. Tekanan tanah aktif dan pasif dan pemeriksaan 4.4. Dinding type Gravity Retaining Wall terhadap indikator 4.5. Perhitungan stabilitas dan dimensi stabilitasnya 4.6. Dinding penahan tanah type cantilever Merencanakan dimensi dan kontrol stabilitas Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menganalisis hasil penyelidikan tanah dan menentukan tegangan ijin tanah dan dapat mendimensi pondasi telapak

2.

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. Bowles, J.E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of soils, McGraw Hill, NY. Bowles, J.E., 1996, Foundation Analysis & Design, McGraw Hill, NY. Das, B.M., 1985, Terjemahan Jilid 1 & 2: Noor Endah & Indrasurya B. Mochtar, 1993, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Erlangga, Jakarta. Das, B.M., 1990, Principles of Foundation Engineering, PWS-Kent, Boston. Coduto, Donald, P., 1994, Foundation Design Principles & Practice, Prentice Hall, New Jersey

73

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Teknik Pondasi II : TS-3157 : 2 SKS : V(Lima) : Teknik Pondasi I dan Mekanika Tanah I

Standar Kompetensi: Menganalisa konstruksi pondasi tiang, pondasi sumuran, dan Turap dengan cermat dan benar
Kompetensi Dasar 1 1. Merencanakan pondasi tiang tunggal dan pondasi tiang kelompok Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menentukan kapasitas daya dukung (ultimit dan ijin) pondasi tiang tunggal dan pondasi tiang kelompok Materi Pokok 3 1.1. Kriteria perancangan pondasi tiang 1.2. Kapasitas daya dukung pondasi tiang tunggal berdasarkan hasil tes tanah di laboratorium 1.3. Kapasitas Daya Dukung tiang aksial berdasarkan tes pembebanan di lapangan 1.4. Susunan dan Efisiensi grup tiang 1.5. Kapasitas Daya Dukung tiang dalam grup 2.1. Kapasitas Daya Dukung Pondasi Sumuran 2.2. Merencanakan Pondasi Sumuran 3.1. Jenis, Peruntukan dan Kriteria Perancangan Turap 3.2. Turap kantilever pada tanah berbutir kasar 3.3. Turap kantilever pada tanah berbutir halus 3.4. Turap berjangkar dengan perletakan bebas pada tanah berbutir kasar 3.5. Turap berjangkar dengan perletakan bebas pada tanah berbutir halus 3.6. Penjangkaran 4.1. Tugas Teknik Pondasi (Sekurang-kurangnya 4 kali bimbingan dengan dosen asisten yang ditunjuk dan mendapatkan surat puas sebagai syarat dikeluarkannya nilai Teknik Pondasi II)

2. Merencanakan dimensi pondasi Sumuran 3. Merencanakan konstruksi turap

2. Dapat menentukan dimensi pondasi sumuran 3. Dapat Merencanakan konstruksi Turap dengan benar

4. Merencanakan berbagai konstruksi geoteknik

4. Dapat menentukan pilihan dan merencanakan konstruksi pondasi dangkal, dinding penahan tanah, turap dan pondasi dalam

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. Bowles, J.E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of soils, McGraw Hill, NY. Bowles, J.E., 1996, Foundation Analysis & Design, McGraw Hill, NY. Das, B.M., 1985, Terjemahan Jilid 1 & 2: Noor Endah & Indrasurya B. Mochtar, 1993, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Erlangga, Jakarta. Das, B.M., 1990, Principles of Foundation Engineering, PWS-Kent, Boston. Coduto, Donald, P., 1994, Foundation Design Principles & Practice, Prentice Hall, New Jersey

74

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Teknik Pondasi Lanjut : TS-5043 : 2 SKS : VIII (delapan) : Teknik Pondasi I dan II

Standar Kompetensi: Menentukan pilihan dan merencanakan pondasi tiang, pondasi sumuran, Caisson dan Turap dengan cermat dan benar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Dapat merencanakan 1. Menentukan susunan dan dimensi Kap. Daya pondasi tiang dengan Dukung pondasi berbagai macam tiang tunggal ijin formula dan tiang tunggal dalam grup, dan mampu merencanakan pondasi tiang Materi Pokok 3 1.1. Kriteria perancangan pondasi tiang 1.2. Kapasitas daya dukung pondasi tiang tunggal berdasarkan hasil tes tanah di laboratorium 1.3. Kapasitas Daya Dukung tiang berdasarkan rumus dinamis 1.4. Kapasitas Daya Dukung tiang aksial berdasarkan tes pembebanan di lapangan 1.5. Susunan dan Efisiensi grup tiang 1.6. Kapasitas Daya Dukung tiang dalam grup 1.7. Penurunan pondasi tiang 1.8. Kapasitas tiang horisontal Merencanakan 2. Dapat menentukan 2.1. Kapasitas Daya Dukung Pondasi pondasi dimensi pondasi Sumuran Sumuran sumuran dan kontrol 2.2. Merencanakan Pondasi Sumuran terhadap upliftnya 2.3. Kapasitas Uplift Pondasi Sumuran Merencanakan 3. Dapat menentukan 3.1. Kapasitas Daya Dukung Pondasi pondasi Caisson dimensi pondasi Caisson Caisson dan kontrol 3.2. Merencanakan Pondasi Caisson terhadap stabilitasnya 3.3. Kontrol Stabilitas Merencanakan 4. Dapat Menentukan 4.1. Jenis, Peruntukan dan Kriteria konstruksi turap kedalaman konstruksi Perancangan Turap Turap 4.2. Turap kantilever pada tanah berbutir kasar 4.3. Turap kantilever pada tanah berbutir halus 4.4. Turap berjangkar dengan perletakan bebas pada tanah berbutir kasar 4.5. Turap berjangkar dengan perletakan bebas pada tanah berbutir halus 4.6. Turap berjangka dengan perletakan terjepit pada tanah berbutir kasar 4.7. Turap berjangkar dengan perletakan terjepit pada tanah berbutir halus 4.8. Penjangkaran

2.

3.

4.

Daftar Referensi:
1. 2. Bowles, J.E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of soils, McGraw Hill, NY. Bowles, J.E., 1996, Foundation Analysis & Design, McGraw Hill, NY.

75

3. 4. 5.

Das, B.M., 1985, Terjemahan Jilid 1 & 2: Noor Endah & Indrasurya B. Mochtar, 1993, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Erlangga, Jakarta. Das, B.M., 1990, Principles of Foundation Engineering, PWS-Kent, Boston. Coduto, Donald, P., 1994, Foundation Design Principles & Practice, Prentice Hall, New Jersey

76

SILABUS MATA KULIAH BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KELOMPOK MANAJEMEN KONSTRUKSI


Kode Mata Kuliah
TS-5055 TS-5052 TS-4278 TS-2271 TS-4172 TS-5051 TS-5053 TS-5054 TS-4170

Mata Kuliah
AKUNTANSI BIAYA PROYEK ANALISIS SISTIM ASPEK HUKUM PEMBANGUNAN EKONOMI TEKNIK MANAJEMEN KONSTRUKSI MANAJEMEN KONSTRUKSI LANJUT MANAJEMEN MUTU TERPADU MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA METODE PELAKSANAAN DAN PEMELIHARAAN KONSTRUKSI

SKS
2 2 2 2 2 2 2 2 2

Klp MK
MKB MKB MPB MKB MKB MKB MKB MKB MKB

Kurikulum Inti / Institusional


Kur.Institusional Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional Kur.Institusional Kur.Institusional Kur.Institusional

77

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Akuntansi Biaya Projek : TS-5055 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Ekonomi Teknik

Standar Kompetensi : Dapat membaca dan memahami laporan keuangan sebagai input informasi hasil dari kegiatan proyek
Kompetensi Dasar 1 Mengerti dan memahami pendekatan,metode dan kaidah ilmiah dalam bidang Teknik Sipil. Menguasai dan mampu menerapkan pengetahuan matematika,sains dan teknologi dalam aplikasinya dibidang Teknik Sipil. Menguasai teknologi yang berhubungan dengan teknik sipil dan memanfaatkan dengan efektif dan efisien. Menguasai teknik,keahlian dan piranti modern yang diperlukan untuk mendukung prosesproses penyelesaian bidang teknik sipil. Pengetahuan tentang isu-isu terkin Indikator Pencapaian 2 1. Mahasiswa mampu menganalisa profesi akuntansi, pekerjaan pekerjaan yang dilakukan akuntan, laporan keuangan periodik yang disusun akuntan, dan prinsip-prinsip akuntansi yang harus diikuti dalam menyusun laporan keuangan Materi Pokok 3 1. PENDAHULUAN 1.1. Memperjelas fungsi akuntansi dan sifat serta tujuan informasi yang dihasilkan 1.2. Menyebutkan bidang-bidang akuntansi dan menguraikan pekerjaan yang dilakukan dalam masing-masing bidang 1.3. Menyebutkan perbedaan antara perusahaan perorangan, persekutuan dan perseroan 1.4. Menjelaskan konsep dan prinsip akuntansi yang diperkenalkan dalam bab ini 1.5. Menjelaskan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan dan menyusun laporan keuangan yang sederhana 1.6. Mengenali dan mampu menunjukkan pengaruh transaksi perusahaan terhadap elemen-elemen persamaan akuntansi 2. DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN 2.1. menyebutkan nama rekening yang sering dipergunakan dan hal yang dicatat dalam rekening tersebut 2.2. menerapkan aturan pendebetan dan pengkreditan dan pencatan transaksi 2.3. menyebutkan saldo yang biasa terjadi pada rekening-rekening aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya 2.4. menjelaskan mekanisme metoda pembukuan berpasangan dan menerangkan mengapa transaksi dicatat dengan cara mendebet dan mengkredit dengan jumlah yang

1.

2.

3.

4.

5.

2. Mahasiswa mampu dan dapat menganalisa bagaimana pengaruh transaksi keuangan dicatat dan disimpan dalam catatan akuntansi

78

3. Mahasiswa mampu dan dapat memasukkan data dari transaksi yang terjadi kedalam buku besar 4. Mahasiswa dapat memasukkan salah satu tahapan dalam proses menyusun laporan keuangan 5. Mahasiswa dapat
menentukan pemakaian dan untuk menunjukkan pengaruh penyesuaian yang telah dilakukan dan mengorganisasi data sebagai persiapan untuk menyusun laporan keuangan

sama 2.5. menyebutkan tujuan dan proses pembuatan neraca saldo 3. JURNAL DAN POSTING 3.1. Transaksi 3.2. Bukti bukti transaksi 3.3. Jurnal 3.4. Buku besar
4. PENYESUAIAN PEMBUKUAN

4.1. Melakukan penyesuaian pembukuan dengan cara membuat jurnal penyesuaian 5. NERACA LAJUR 5.1. Menjelaskan mengapa Neraca Lajur diperlukan 5.2. Membuat Neraca Lajur untuk suatu perusahaan jasa 5.3. Menyusun laporan keuangan dari suatu neraca lajur 6.1. Maksud dan tujuan Cost Budget 6.2. Kode biaya 6.3. Kebijakan pelaksanaan 6.4. Unsur-unsur bahan, upah dan alat 6.5. Pos sub kontraktor 6.6. Pos persiapan / penyelesaian 6.7. Pos overhead proyek 6.8. Pos duties dan cadangan 7. CONSTRUCTION COST
CONTROL

6. Mahasiswa dapat menganalisis kegiatan pembelanjaan selama proses pelaksanaan proyek sehingga mencapai salah satu sasaran yaitu efisiensi

7. Mahasiswa dapat
menganalisis dan menghitung pengendalian proyek dengan 3 (tiga) variabel yaitu kualitas proyek, waktu pelaksanaan proyek, dan biaya pelaksanaan proyek 8. Mahasiswa dapat menganalisis studi kasus yang terkait dengan biaya project

7.1. Break Event Point 7.2. Aspek aspek control 7.3. Hedging 7.4. Diskusi dan contoh kasus

DAFTAR REFERENSI: 1. Sugiharto & Suwardjono, 1996, Pengantar Akuntansi I Univ. Terbuka 2. Haryono Jusup, Al, edisi 6, Jilid 1, Dasar Dasar Akuntansi Univ. Gadjah Mada 3. Asiyanto, 2003 Construction Project Cost Management PT. Pradnya Paramita, Jakarta 4. Indriyo Gito Sudarmo, edisi 4 Manajemen Keuangan Fak. Ekonomi UGM

79

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Analisis Sistim : TS-5052 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Pemrograman Komputer

Standar Kompetensi : Mampu menganalisis sistem ketekniksipilan dengan baik dan benar untuk mendukung pengambilan keputusan.
Kompetensi Dasar 1 1. Mampu menjelaskan pengertian sistem dan model. Indikator Pencapaian Materi Pokok 2 3 1. Kemampuan membedakan 1.1. Pengertian sistem dan model. dan menjelaskan peranan 1.2. Perbedaan sistem dan model sistem dan model dalam 1.3. Peranan model dalam teknik teknik sipil sipil 2. Mampu memodel dan 1.4. Elemen-elemen sistem menganalisis sistem 1.5. Jenis-jenis model ketekniksipilan 2. Kemampuan menghitung 2.1. Model program linear (PL) 2.2. Menyelesaikan PL secara grafis model program linear, 3. Mampu menggunakan transportasi, transhipment 2.3. Penyelesaian PL dengan Metode simpleks aplikasi komputer dan assignment 2.4. Analisis sensitifitas (Excel, QSB, dll) 2.5. Model Transportasi untuk menganalisis 2.6. Model Transhipment sistem. 2.7. Model Assignment
3. Kemampuan memodel

sistem ketekniksipilan dengan program linear, transportasi, transhipment dan assignment

4. Kemampuan

menggunakan Excel dan QSB untuk menganalisis pemodelan sistem ketekniksipilan

3.1. Kasus ketekniksipilan dengan model PL 3.2. Kasus ketekniksipilan dengan model transportasi 3.3. Kasus ketekniksipilan dengan model transshipment 3.4. Kasus ketekniksipilan dengan model assignment 4.1. Memodel PL dengan excel 4.2. Menyelesaian PL dengan excel 4.3. Menyelesaikan model dengan QSB

Daftar Referensi:
1. Anwar, Nadjadji, 1996, Analisa Sistim dan Penelitian Operasional, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS, Surabaya. 2. Ossenbrugen, Paul J., 1984, Systems Analysis for Civil Engineers, John Wiley & Sons, New York. 3. Taha, H. A., 1994, Riset Operasi Suatu Pengantar, Binarupa Aksara, Jakarta. 4. Taylor, Bernard W., 1996, Sains Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. 5. -------------------, 2005, Analisis Sistem, Modul Kuliah, Fakultas Teknik Jurusan Sipil, Univ. Udayana, Denpasar

80

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Aspek Hukum Pembangunan TS-4278 2 SKS VIII (Delapan) -

Standar Kompetensi: Mampu berfikir secara logis, analitis dan sistematis, menanggulangi masalah pembangunan secara legal dan profesional, untuk mengantisipasi isu-isu global terkini.
Kompetensi Dasar 1 1. Mahasiswa dapat memahami keseluruhan peraturan yang berkaitan dengan pembangunan. Indikator Pencapaian Materi Pokok 2 3 1. Kemampuan mhs. 1. PENGANTAR KULIAH AHP merencanakan strategi 1.1. Kontrak Rencana Program belajar AHP dalam Pembelajaran waktu satu semester 1.2. Pengertian & istilah dalam AHP 1.3. Maksud, tujuan, & Manfaat 1.4. Ruang lingkup materi AHP 2. KEWIRAUSAHAAN 2. Kemampuan mhs. 2. Mahasiswa mengertikan tentang 2.1. Arti, Fungsi & cirri-ciri mampu Kewirausahaan karakteristik mendirikan, 2.2. Pengusaha Andal kewirausahaan. dan mengelola, dan memanfaatkan sumber 2.3. Perencanaan & Pengendalian mengendalikan Usaha daya secara optimal perusahaan bidang 2.4. Mobilisasi Sumber Daya jasa, manufaktur, Perusahaan dan dagang. 3. PENGEMBANGAN PRESTASI 3. Kemampuan mhs. 3.1. Motivasi berprestasi mengembangkan 3. Mahasiswa dapat prestasi untuk menjadi 3.2. Strategi berprestasi memahami 3.3. Kualifikasi Wirausaha unggul wirausahawan yang prosedur dan unggul. dokumentasi 4. Kemampuan mhs. 4. LINGKUNGAN tender, serta dapat menyusun strategi KEWIRAUSAHAAN membuat kontrak untuk perkembangan 4.1. Pengembangan Pribadi dlm. kerja dalam negeri usaha kedepan Usaha maupun 4.2. Peluang Usaha internasional. 4.3. Strategi antisipasi atas Perubahan 4. Mahasiswa dapat 4.4. Perencanaan Pengembangan mengendalikan Kewirausahaan dan 5. KOMUNIKASI BISNIS 5. Kemampuan mhs. menanggulangi berkomunikasi secara 5.1. Azas Kebersamaan (arbitrase) 5.2. Etika Bisnis etis dalam kemungkinan 5.3. Negosiasi pengelolaan bisnis perselisihan 5.4. Perjanjian (dispute) yang 6. PENGORGANISASIAN 6. Kemampuan mhs. terjadi dalam PENGADAAN BARANG/JASA mengorganisasi kontrak kerja 6.1. Panitia Pengadaan B/J kebutuhan dalam konstruksi. pengadaan barang/jasa 6.2. Harga Perkiraan Sementara (HPS) 6.3. Metoda Pengadaan B/J 6.4. Dokumen Pengadaan B/J 6.5. Sistem Pengadaan B/J 6.6. Jadwal Pengadaan B/J

81

7. PROSEDUR PELELANGAN B/J 7.1. Persyaratan Peserta Lelang 7.2. Penjelasan Lelang (Aanwijzing) 7.3. Evaluasi Penawaran 7.4. Penetapan Pemenang Penyedia B/J 7.5. Pelelangan Ulang 8. PROSEDUR PEMILIHAN, 8. Kemampuan mhs. melakukan prosedur PENUNJUKAN & SWAKELOLA PENYEDIA B/J pemilihan dan penunjukan langsung, 8.1. Pemilihan Langsung 8.2. Penunjukan Langsung serta melakukan 8.3. Swakelola proyek swakelola 8.4. Kontrak Pengadaan B/J 8.5. Uang Muka 9. PROSEDUR PENGADAAN 9. Kemampuan mhs. JASA KONSULTASI mengikuti tender 9.1 Dokumen Pengadaan Jasa pengadaan jasa Konsultasi konsultasi 9.2 Sistem Evaluasi Kualitas 9.3 Sistem Evaluasi Teknis dan Biaya 9.4 Sistem Evaluasi Pagu Anggaran 9.5 Sistem Evaluasi Biaya Terendah 9.5 Penunjukan Langsung 9.6 Pengadaan Jasa Konsultasi Perorangan 10. Kemampuan mhs. 10. PENYUSUNAN KONTRAK menyusun kontrak 10.1 Maksud dan Tujuan yang benar 10.2 Aspek-aspek dalam Kontrak 10.3 Bentuk/Tipe Kontrak 10.4 Kerangka Kontrak Dokumen Kontrak 11. PELAKSANAAN KONTRAK 11. Kemampuan mhs. 11.1 Dasar Ketentuan melaksanakan dan 11.2 Kontrak Jasa Pemborongan melakukan 11.3 Kontrak Jasa Konsultasi pengawasan thd kontrak dengan baik 11.4 Kontrak Pengadaan Barang 11.5 Kontrak Pengadaan Jasa lain 11.6 Pengawasan dan Pemeriksaan 7. Kemampuan mhs. mengikuti prosedur pengadaan / pelelangan barang/jasa 12. PENANGANAN SENGKETA 12. Kemampuan mhs. BIDANG KONSTRUKSI merumuskan masalah Perikatan dan perselisihan/sengketa 12.1 Ragam Perselisihan dalam kontrak kerja 12.2 Litigasi vs Arbitrase konstruksi, dan 12.3 Peran institusi (BANI, FIDIC, mengetahui peranan Himpunan Profesi) pihak ketiga 12.4 Peran Saksi Ahli dan Forensik 12.5 Formulasi Masalah 13. ORGANISASI PROFESI 13. Kemampuan mhs. 13.1 Kegiatan Profesi menjalankan tugas dan tanggung-jawab 13.2 Tugas dan Tanggung-jawab Profesi seorang professional, menhargai hasil karya 13.3 Hasil Karya Intelektual

82

sendiri maupun orang 13.4 Lisensi lain secara legal 14. KEGAGALAN KONSTRUKSI 14. Kemampuan mhs. (Failure) bersikap professional dalam mencegah dan 14.1 Penanggulangan Kegagalan Konstruksi menangani kegagalan 14.2 Profesionalisme konstruksi 14.3 Biaya Kegagalan Konstruksi 14.4 Etika (attitude), Safety, Risk, dan Insurance

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Salim Siagian, dan Asfahani, 1995 Kewirausahaan Indonesia PT.Putra Timur, Jakarta Hamid Shahab, 1996 Aspek Hukum dalam Sengketa Bidang Konstruksi Djambatan, Jakarta Djumialdji, 1996 Hukum Bangunan PT. Rineka Cipta, Jakarta ------------, 1999 UU Republik Indonesia, No. 30 tahun 1999, tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Sinar Grafika Offset, Jakarta ------------, 1999 Undang-Undang Jasa Konstruksi No.18 tahun 1999 ------------, 2000 PP No. 28, 29, & 30 tahun 2000 ------------, 2000 Keppres No. 18 tahun 2000, dan Juknis tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barasng/Jasa Instansi Pemerintah Restu Agung, Jakarta ------------, 2002 Juknis Keppres No. 18 tahun 2002, Perubahan Juknis Keppres No.18 th.2000 CV. Tamitama Utama, Jakarta ------------, 2003 Keppres No. 80 tahun 2003, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ------------, 2005 Keppres RI No. 61 tahun 2004, tentang perubahan (I) atas Keppres No. 80 tahun 2003, Perpres RI No. 32 tahun 2005, tentang perubahan (II) dan Perpres RI No.70 tahun 2005, tentang perubahan (III) CV. Tamita Utama, Jakarta Rai Wijaya, IG, 2002 Hukum Perusahaan Kasaint Blanc, Jakarta Munir Fuady, 2002 Kontrak Pemborongan Mega Proyek PT.Citra Aditya Bakti, Bandung Nazarkhan Yasin, 2003 Mengenal Kontrak Konstruksi di Indonesia PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Masud Machfoedz, 2005 Kewirausahaan; Metode, Manajemen, dan Implementasi BPFE. UGM, Yogyakarta Buchari Alma, 2006 Kewirausahaan Alfabeta, Bandung

11. 12. 13. 14. 15.

Catatan: SILABUS ini perlu dievaluasi tiap tahun melibatkan Stakeholder Perguruan Tinggi.

83

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Ekonomi Teknik : TS-2271 : 2 SKS : IV (Empat) : Menggambar Teknik

Standar Kompetensi : Memahami dan mampu menghitung RAB, menguasai konsep Nilai Waktu Uang, Depresiasi,dan Inflasi serta mampu menerapkannya dalam analisis investasi.
Kompetensi Dasar 1 1. Mengerti dan mampu menghitung berbagai jenis RAB. 2. Mengerti dan mampu menghitung Simple Interest, Compound Interest, membuat aliran kas, 3. Mengerti dan mampu memilih alternatif dari berbagai aliran kas. 4. Mengerti dan mampu menilai dan memilih alternatif suatu investasi. 5. Mengerti dan mampu menghitung depresiasi, inflasi dan pajak serta menerapkannya dalam analisis investasi Indikator Pencapaian 2 1. Mampu menghitung RAB dengan Microsoft Excel 2. Mampu menghitung Simple interest, Compound Interest dan membuat aliran kaS Materi Pokok 3 1.1. Pendahuluan 1.2. Menghitung RAB 2.1. Konsep nilai uang terhadap waktu 2.2. Ekuivalensi 2.3. Simple Interest 2.4. Compound Interest 2.5. Aliran Kas 3.1. Faktor Pembayaran tunggal 3.2. Uniform Series, Present Worth Factor, dan Capital Recovery Factor. 3.3. Sinking Fund Factor dan Uniform Series, Compound Amount Factor 3.4. Notasi Standar dan penggunaan Tabel Bunga 3.5. Gradient Series, 3.6. Harga Sekarang, harga yang akan datang, Harga tahunan yang sama dan merata. 3.7. Present Worth dan Equivalent Uniform Annual Worth dari Uniform Conventional Gradient 3.8. Perhitungan Tingkat suku bunga yang tidak diketahui. 3.9. Perhitungan untuk tahun yang tidak diketahui. 3.10. Evaluasi dengan Present Worth dan Capitalized Cost. 3.11. Membandingkan alternatif yang umurnya sama dengan Present Worth 3.12. Membandingkan alternatif yang umurnya berbeda dengan Present Worth 3.13. Capitalized Cost 3.14. Membandingkan Capitalized Cost dari dua alternatif.

3. Dapat menentukan metoda pembayaran menggunakan rumus rumus suku bunga majemuk. 4. Dapat memilih alternatif investasi dengan metoda PV dan EUAC. 5. Dapat menghitung biaya modal dengan metoda PV

84

6. Mampu menganalisis laju pengembalian modal dengan menghitung IRR 7. Dapat menganalisis efektivitas biaya dengan kriteria BCR 8. Dapat menganalisis BEP untuk tiga alternatif proyek atau lebih 9. Dapat menghitung depresisi proyek investasi dengan metoda Stright Line, Declining Balance, SOYD, dan ShinkingFunD

10. Dapat menghitung laju inflasi dengan mengkonversi aliran kas kedalam daya beli tetap 11. Dapat menghitung pajak secara sederhana dan menerapkannya dalam analisis investasi DAFTAR REFERENSI :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

3.15. Evaluasi dengan Equivalent Uniform Annual Worth 6.1. Perhitungan Rate of Return, dengan 3 alternatif atau lebih 6.2. Keriteria perbandingan CBR untuk dua alternatif 6.3. Cost effective analysis 6.4. Analisis titik pulang pokok 6.5. Analisis titik impas untuk 3 alternatif atau lebih 6.6. Analisis biaya minimum 9.1. Depresiasi 9.2. Stright line depreciation accounting 9.3. Declining- balance depreciation accounting 9.4. Sum of the year digits (SOYD) depreciation accounting 9.5. Shinking-fund depreciation accounting 10.1. Inflasi 10.2. Constant puchasing power 10.3. Consumer price index 11.1 Perpajakan

13.

Zaenal,AZ, 1992 Menghitung Anggaran Biaya Bangunan PT.Grameda, Jakarta. Sudradjat,S, 1994 Analisa (cara modern)Anggaran Biaya Pelaksanaan Nova, Bandung Kodoati,RJ, 1995 Analisis Ekonomi Teknik Andi, Yogyakarta Purba,R, 1997 Analisa Biaya dan Manfaat(cost benefit analysis) Rineka Cipta, Jakarta --------------, 1999 Analisa BOW (Analisa Upah & Bahan) M2S, Bandung Fabozz,FJ, 1999 Manajemen investasi Salemba Empat,Jakarta Sutojo,S, 2000 Pembiayaan Investasi Proyek Damar Mulia Pustaka, Jakarta Sutojo,S, 2000 Studi Kelayaan ProyeK; konsep, teknik & kasus PT.Damar Mulya Pustaka, Jakarta Husnan,S, Muhammad, S, 2000 Studi Kelayakan Proyek UPP.AMP.YKPM,Yogyakarta Renton,NE, 2000 Understanding investment Property information Australia, Melbourne Suratman, 2001 Studi Kelayakan proyek J &J Learnng,Yogyakarta Thuesen, GJ, Fabrycky, WJ, 2002 Ekonomi Teknik; Financial accounting Principles and Cost Systems Pearson Education Asia PT.Prenhallindo, Jakarta Asiyanto, 2003 Construction Project Cost Management PT.Pradnya Paramita, Jakarta

85

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Manajemen Konstruksi : TS-4172 : 2 SKS : VII (Tujuh) : Ekonomi Teknik

Standar Kompetensi : Mahasiswa Jurusan Sipil FT UNUD dapat menerapkan fungsifungsi manajemen dalam keteknikan dan membuat penjadualan proyek konstruksi dengan model Bar Chart/S-curve, ADM dan PDM dengan benar.
Kompetensi Dasar 1
1. Prinsip Dasar Managemen

Indikator Pencapaian 2

Materi Pokok 3
1.1. Pentingnya orgnisasi proyek pada suatu proyek konstruksi 1.2. Pengertian manajemen 1.3. Fungsi Manajemen 2.1. Manajemen Proyek Konstruksi 2.2. Manual PMBOK 2.3. Organisasi Proyek 3.1. 3.2. 3.3. 4.1. 4.2. 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. Studi Kelayakan . Perencanaan dan Perancangan Produksi/Konstruksi Masa operasional dan Pemeliharaan Proses Pengadaan Barang dan Jasa konstruksi Dokumen kontrak Build Contract Design/Build Contract. Construction Management Contract

1. Dapat Mengerti arti, dan Proses Managemen dan hubungannya pada proyek konstruksi 2. Siklus Hidup Konstruksi 2. Dapat Mengerti arti, dan Proses Managemen dan hubungannya pada proyek konstruksi 3. Jenis-Jenis Kontrak 3. Dapat Mengerti siklus dalam proyek Konstruksi Konstruksi 4. Siklus Perencanaan, Penjadualan dan Pengendalian. 5. Proses Penjadualan 4. Dapat Mengerti siklus Konstruksi 5. Dapat mengerti jenis-jenis perjanjian kerja (kontrak) yang umum dipakai dibidang jasa konstruksi dan menjelaskan kelebihan/kekurangan antar jenis kontrak 6. Dapat memahami siklus Perencanaan, Penjadualan, dan Pengendalian 7. Dapat menerapkan modelmodel penjadualan dan menjelaskan elemen dan konsep dalam penjadualan 8. Dapat membuat penjadualan dengan Bar Chart/ S-Curve.

6. Penjadualan dengan Model Bar Char & SCurve 7. Model Penjadualan Arrow Diagram Method (ADM)

6.1. Perencanaan 6.2. Penjadualan 6.3. Pengendalian 7.1. Model-Model Penjadualan 7.2. Durasi (alokasi waktu) 7.3. Logika ketergantungan (Predecessor/Successor) 7.4. WBS (Work Breakdown 8.1. Bar Chart 8.2. S-Curve.

8. Penjadualan proyek dengan Model Precedence Diagram Method (PDM)

9. Dapat membuat penjadualan 9.1. Bar Chart dengan Bar Chart/ S-Curve 9.2. S-Curve. 10. Dapat membuat 10.1. Adminstrasi-administarsi yang Penjadualan dengan Arrow terdapat pada suatu proyek Diagram Method (ADM) konstruksi 10.2. Notasi ADM 10.3. Merge Even 11. Dapat membuat 11.1. Burst Even Penjadualan dengan Arrow 11.2. Dummy Diagram Method (ADM) 11.3. Slack/float time

86

3.

12. Dapat membuat Penjadualan proyek dengan model Precedence Diagram Method (PDM) 13. Dapat membuat Penjadualan proyek dengan model Precedence Diagram Method (PDM)

11.4. 12.1. 12.2. 12.3. 12.4. 13.1. 13.2. 13.3. 13.4.

Critical path Jadwal pelaksanaan suatu proyek. Notasi PDM. Perbandingan PDM/ADM Merge Even Burst Even Constrain (Lag, Lead) Float , Critical path.

87

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Manajemen Konstruksi Lanjut : TS-5051 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Manajemen Konstruksi

Standar Kompetensi : Mahasiswa dapat/mampu merumuskan dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pengelolaan suatu proyek dengan pelaksanaan dilapangan.
Kompetensi Dasar 1
1. Memahami organisasi yang terdapat pada proyek konstruksi Memahami fasilitas yang dibutuhkan pada proyek konstruksi

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menjelaskan macammacam organisasi pada proyek kontruksi 2. Dapat menjelaskan fasilitasfasilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi

Materi Pokok 3
1.1. Pentingnya orgnisasi proyek pada suatu proyek konstruksi 1.2. Macam-macam organisasi yang terdapat pada proyek konstruksi 2.1. Macam-macam fasilitas yang dibutuhkan pada suatu proyek konstruksi 2.2. Perhitungan-perhitungan yang dipergunakan unutk mennetukan jumlah fasilitas yang dibutuhkan 3.1. Menentukan material yang dibutuhkan 3.2. Merencanakan jumlah kebutuhan material 3.3. Merencanakan waktu pengadaan material yang dibutuhkan 4.1. Menentukan areal dimana material tersebut dibutuhan 4.2. Menentukan waktu material tersebut dibutuhkan sesuai denga areal kerja 5.1. Penentuan kode barang/material yang dibutuhkan 5.2. Penyimpanan barang/material kebutuhan proyek konstruksi 6.1. Menentukan jenis-jenis peralatan yang akan digunakan. 6.2. Menentukan jumlah peralatan yang dibutuhkan 6.3. Menentukan waktu yang dibutuhkan peralatan yang digunakan dalam proyek konstruksi 6.4. Pengaturan peralatan yang digunakan dalam proyek konstruksi 6.5. Adminstrasi-administrasi yang terdapat pada suatu proyek konstruksi 7.1. Jadwal pelaksanaan suatu proyek. 7.2. Menganalisis jadwal pelaksanaan proyek antara rencana dengan realisasi 8.1. Biaya pelaksanaan proyek konstruksi 8.2. Menganilisis rencana biaya dengan realisai biaya proyek 9.1. Spesifikasi teknis pada proyek

2.

3.

4.

Menguasai perencanaan 3. Dapat merencanakan pembelian material pembelian sampai kebutuhan proyek konstruksi dengan penyimpanan material yang akan digunakan dalam proyek konstruksi Menguasai perencanaan 4. Dapat menentukan areal dan pengaturan kebutuhan material tersebut peralatan pada proyek konstruksi Memahami administrasi 5. Dapat merencanakan pemberian kode/label serta yang digunakan dalam cara penyimpanan yang proyek konstruksi benar Memahami pelaksanaan 6. Dapat merencanakan peralatan konstruksi yang supervisi/pengawasan dibutuhkan serta pengaturan proyek peralatan tersebut dalam Menguasai metoda pelaksanaannya konstruksi yang digunakan dalam suatu proyek konstruksi

5.

6.

7.

8.

9.

Dapat mengerjakan administarsi Menguasai metoda pada proyek konstruksi perencanaan kebutuhan Sumber Daya manusia Memahami Informasi 7. Dapat merencanakan suatu proyek kontruksi Pengawasan/Supervisi waktu pelaksanaan proyek 8. Dapat merencanakan Pengawasan/supervisi biaya pelaksanaan proyek 9. Dapat merencanakan

88

Pengawasan/supervisi mutu proyek konstruksi 9.2.

10. Dapat menentukan metoda kontruksi yang tepat untuk digunakan pada proyek konstruksi 11. Dapat merencanakan kebutuhan sumber daya manusia pada proyek konstrsuksi 12. Dapat membuat informasi yang dibutuhkan pada suatu proyek konstruksi 13. Dapat menggunakan Komputer untuk memberikan informasi untuk proyek konstruksi

kontruksi Metoda-metoda yang dipergunakan untuk mencapai mutu yang sudah ditetapkan 9.3. Cara melakukan kontrol kualitas/mutu dilapangan 10.1. Metoda konstruksi

11.1. Sumber daya manusia yang dibutuhkan 11.2. Perhitungan kebutuhan sumber daya manusia 12.1. Informasi yang dibutuhkan pada proyek konstruksi 12.2. Macam-macam informasi pada suatu proyek konstruksi 13.1. Penggunaan komputer untuk informasi proyek konstruksi

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. Imam Soeharto, Manajemen Proyek Paulus Nugraha, Manajemen Proyek Konstruksi Wulfran I Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi Asiyanto, Construction Cost Management Anonim, Analisis BOW Zaenal, AZ, Menghitung Anggaran Biaya Bangunan

89

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Manajemen Mutu Terpadu : TS-5053 : 2 SKS : VIII (Delapan) :-

Standar Kompetensi : Mengerti manajemen kualitas, memahami proses, serta kontrol kualitas, perbaikan berkesinambungan, dan seven tools dalam mencapai kepuasan pelanggan.
Kompetensi Dasar 1 1. Mengerti tentang manajemen, dan manajemen kualitas Indikator Pencapaian 2
1. Mengerti manajemen dan fungsinya. 2. Memahami kualitas, latar belakang, sejarah dan dasardasar kualitas 1.1. 1.2. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 4.1. 5.1. 5.2. 5.3. 6.1. 6.2. 6.3. 7.1. 7.2.

Materi Pokok 3
Pengertian Manajemen Fungsi Manajemen Pengertian Kualitas, Latar belakang perlunya TQM Sejarah singkat kualitas, Dasar-dasar kualitas Perencanaan sistim kualitas, Pengertian Services Quality Pengertian tentang proses, Mengidentifikasi proses, Perencanaan proses, Manajemen perencanaan proyek

2. Memahami proses, pelanggan, kepuasan 3. Memahami perencanaan pelanggan, inspeksi, kualitas, Services Quality, dan perbaikan proses, dan perencanaan berkesinambu ngan proses. serta seven tools sebagai proses kontrol. 4. Mengerti manajemen
perencanaan proyek 5. Memahami pelanggan, 3. Mengerti perubahan kepuasan pelanggan. konsep dalam organisasi, team, serta 6. Mengerti cara-cara konflik dan training melakukan inspeksi dan yang berhubungan sampling dengan peningkatan 7. Mengerti tentang cara kualitas. meningkatkan kualitas

8. Mengerti tentang Seven Tools, dan mampu menggunakannya 9. Mengerti tentang perbaikan berkesinam bungan dan melakukan analisa 10. Mengerti tentang biaya kualitas 11. Mengerti perubahan dalam organisasi, tentang team serta koflik

Konsep pelanggan, Kepuasan Pelanggan, Pembentukan fokus pada pelanggan Inspeksi, Sampling, Proses Kontrol Statistik Meningkatkan kualitas, Analisa untuk meningkatkan kualitas 8.1. Seven Tools

12. Memahami training dan proses training

9.1. Perbaikan berkesinambungan, 9.2. Analisa untuk melakukan perbaikan berkesinambungan 10.1. Biaya Kualitas, 10.2. Pelaporan Biaya Kualitas, 10.3. Penggunaan Biaya Kualitas 11.1. Perubahan konsep organisasi, 11.2. Organisasi sebagai sebuah sistim, 11.3. Manajemen Perubahan 11.4. Jenis-jenis team, 11.5. Perkembangan team, 11.6. Konflik, 11.7. Team yang efektif 12.1. Proses Training, 12.2. Analisa Jenis training, 12.3. Evaluasi training

Daftar Referensi:
1. Oakland,JS & Soal, AS, 1996, Total Quality Management, Pacific River Edition Butterworth Heinuewan, Australia.

90

2. 3. 4. 5. 6.

Fandy Tjiptono S, Diana A, 1996, Total Quality Management, Andi Offset Yogyakarta. Soewarso Hardjosudarmo, S, 1999, Total Quality Management, Andi Offset Yogyakarta. Peter Mear, 1995, Quality Improvement Tools and Tecniques, McGraw Hills. Eugene L.Grant Richard S. Leavenworth, 1996, Statistical Quality Control, McGraw Hills. Kenneth L.Arnold Michael Holler, 1994, Quality Assurance Methode and Technologies, McGraw Hills

91

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Manajemen Sumber Daya Manusia : TS-5054 : 2 SKS : VIII (Delapan) :-

Standar Kompetensi : Memahami MSDM, analisis jabatan dalam merencanakan SDM dan mampu melakukan strategi terhadap penilaian kinerja, yang berhubungan dengan pelatihan dan pengembangan.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok 1 2 3 1.1. Definisi MSDM 1. Mengerti tentang 1. Mengerti MSDM, 1.2. Perkembangan historis, perkembangan serta MSDM yang tanggung jawab Departemen 1.3. Gerakan Scientific Manajemen berhubungan 1.4. Tanggung jawab Departemen SDM SDM. dengan strategi 2.1. Keunggulan Kompetitif melalui 2. Mengerti peran MSDM, organisasi. SDM kepemimpinan, organisasi, 2. Memahami 2.2. SDM sebagai elemen kunci membangun komitmen dan tentang analisis 2.3. Peran MSDM rekruitmen serta seleksi, jabatan, pelatihan dan pengembangan 2.4. Kepemimpinan perencanaan 2.5. Organisasi SDM, rekruitmen 2.6. Membangun kompetensi 2.7. Membangun Komitmen dan seleksi serta strategi penilaian 3. Mengerti hubungan strategi 3.1. Hubungan strategi bisnis dan Strategi SDM bisnis dan strategi SDM dan kinerja yang 3.2. Strategi organisasi, pengertian dan strategi organisasi melalui berkaitan dengan formulasi. identifikasi lingkungan dan pelatihan dan 3.3. Arah strategik. analisa SWOT. pengembangan.

4. Memahami analisis jabatan, deskripsi jabatan dan kepemimpinan tim 5. Mengerti tentang perencanaan SDM, perenanaan strategik dan taktikal, serta proses rekruitmen dan seleksi 6. Mengerti akan penilaian kinerja, manajemen kinerja, tujuan serta metode penilaian. 7. Memahami pelatihan dan pengembangan, analisis kebutuhan dan pengembangan kebutuhan dan karir

3.4. Identifikasi lingkungan dan analisa SWOT 3.5. Strategi SDM 4.1. Analisis dan desain jabatan 4.2. Deskripsi jabatan. 4.3. Kepemimpinan tim 5.1. Perencanaan SDM. 5.2. Perencanaan Strategik, perencanaan taktikal dan operasional. 5.3. Perencanaan SDM. 5.4. Rekruitmen dan seleksi 6.1. Strategi penilaian kinerja. 6.2. Manajemen kinerja. 6.3. Tujuan penilaian. 6.4. Metode penilaian 7.1. Pelatihan dan pengembangan, 7.2. Arti penting pelatihan dan pengembangan, 7.3. Tahapan dalam latihan dan pengembangan, 7.4. Analisis kebutuhan, 7.5. Pengembangan kemampuan 7.6. Pengembangan karir

Daftar Referensi:
1. Syafaruddin Alwi,2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif, BPFE Yogyakarta. 2. Susilo Martoyo,., Manajemen Sumber Daya Manusia, 3. Gary Dessler ,2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Indeks Jakarta

92

Mata Kuliah Kode MK. / SKS SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Metode Pelaksanaan dan Pemeliharaan Konstruksi TS-4170 2 SKS VII (Tujuh) Mekanika Tanah, Teknologi Bahan

Standar Kompetensi : Mampu menghitung produktivitas dan biaya produksi alat berat, menganalisis tempat kerja, dan merencanakan metode dan peralatan pelaksanaan proyek konstruksi, serta pemeliharaan Bangunan Sipil.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami karakteristik 1. Dapat memahami karakteristik tanah dan menjelaskan tanah dan analisis keadaan lapangan tempat tempat kerja kerja, perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan. Materi Pokok 3 Karakteristik Tanah (Jenis, Sifat, dan factor kembang susut tanah) Analisis Tempat Kerja (Pemeriksaan keadaan lapangan, perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan) Alat Berat dan Kegunaannya (Gambaran, Bentuk, Jenis, dan Fungsinya) Cara Kerja dan Penggunaan Alat Berat Manajemen Peralatan dan Pelaksanaan (Kelompok kerja dan kombinasi alat). Jadwal kerja alat berat pada pelaksanaan proyek konstruksi Produktivitas Alat Berat Biaya Kepemilikan dan Produksi/ Operasi Alat Metode Pelaksanaan Bangunan Gedung Biasa (pengaturan lokasi kerja, elevasi, plan, dan pemasangan bowplank, bekesting, pembesian, dan pengecoran) Metode Pelaksanaan Bangunan Gedung Precast (Flowchart pelaksanaan di pabrik dan di proyek, Tipetipe sambungan) Metode Pelaksanaan Jembatan Beton (Box Girder prategang sist cantilever dan Pelengkung dg sist cantilever) Metode Pelaksanaan Jembatan Gantung (Cable

1.1

1.2

2. Menguasai alat berat 2. Dapat memahami dan menjelaskan gambaran, dan kegunaannya, dan bentuk, jenis, fungsi, cara mampu merencanakan kerja, dan kelompok kerja alat kombinasi dan jadwal berat. kerja alat, serta menghitung Produktivitas dan 3. Dapat merencanakan kombinasi peralatan dan Biaya Alat. jadwal kerja alat berat pada suatu pekerjaan konstruksi serta menghitung Produktivitas dan Biaya Alat.

2.1

2.2 2.3

2.4

2.5 2.6 3.1

3. Menguasai konsep pelaksanaan dalam merencanakan metode pelaksanaan pekerjaan Bangunan Gedung, Jembatan, Struktur jalan, Pondasi dan Dermaga.

4. Dapat memahami dan menjelaskan konsep pelaksanaan pekerjaan Bangunan Gedung Biasa dan Precast, serta dapat merencanakan metode pelaksanaannya.

3.2

5. Dapat memahami dan menjelaskan konsep pelaksanaan pekerjaan Jembatan Beton dan Jembatan Gantung, serta dapat merencanakan metode pelaksanaannya.

4.1

4.2

93

State)Metode Pelaksanaan Jembatan Baja

6. Dapat memahami dan menjelaskan konsep pelaksanaan pekerjaan Struktur Jalan Hot-mix dan Jalan Beton, serta dapat merencanakan metode pelaksanaannya 7. Dapat memahami dan menjelaskan konsep pelaksanaan pekerjaan Pondasi Tiang (Driven Pile dan Bore Pile), serta dapat merencanakan metode pelaksanaan-nya. 8. Dapat memahami dan menjelaskan konsep pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Dermaga dan fasilitas pelabuhan laut, serta dapat merencanakan metode pelaksanaan-nya. Memahami perencanaan 9. Dapat memahami dan dan pelaksanaan menjelaskan konsep pemeliharaan Bangunan pemeliharaan dan Sipil melaksanakan pemeliharaan Bangunan Sipil.

5.1 Metode Pelaksanaan Struktur Jalan (Hot-Mix) 5.2 Metode Pelaksanaan Struktur Jalan Beton

6.1 Metode Pelaksanaan Pondasi Tiang (Driven Pile) 6.2 Metode pelaksanaan Pondasi Tiang (Bore Pile)

7.1 Metode Pelaksanaan Dermaga (pembangunan dermaga dan Trestle) 7.2 Fasilitas Pelabuhan Laut

8.1 Pemeliharaan Bangunan Sipil

94

SILABUS MATA KULIAH BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KELOMPOK MEKANIKA TEKNIK

Kode Mata Kuliah


TS-2219 TS-3120 TS-5011 TS-2123 TS-5012 TS-2222 TS-1218 TS-3230 TS-2121

Mata Kuliah
ANALISIS STRUKTUR I ANALISIS STRUKTUR II ANALISIS STRUKTUR LANJUT MEKANIKA BAHAN PENGANTAR METODE ELEMEN HINGGA PRAKTEK TEKNOLOGI BAHAN STATIKA TEKNIK GEMPA TEKNOLOGI BAHAN

SKS
3 3 2 3 2 1 3 3 2

Klp MK
MKK MKK MKB MKB MKB MKB MKK MKB MKB

Kurikulum Inti / Institusional


Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti Kur. Inti Kur. Inti

95

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Analisis Struktur I : TS-2219 : 3 SKS : IV (Empat) : Mekanika Bahan

Standar Kompetensi: Memahami konsep struktur statis tak tentu dan mampu menganalisanya dengan menggunakan beberapa metode serta membuat diagram gaya-gaya dalamnya.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami konsep 1. Dapat menjelaskan pengertian struktur statis struktur statis tak tak tentu, membedakan tentu dan mengenal penggolongan struktur penggolongan dan dapat menentukan struktur derajat ketidaktentuannya 2. Dapat menjelaskan konsep struktur statis tertentu serta dapat menghitung dan menggambar gaya-gaya dalamnya 3. Dapat menjelaskan konsep rangka batang statis tertentu dan dapat menghitung gaya normal (axial) 4. Dapat menjelaskan 2. Mampu konsep-konsep dalam menganalisa perhitungan lendutan struktur statis tak dan dapat menghitung tentu dengan lendutan balok dan menggunakan rangka batang beberapa metode dan membuat diagram gaya-gaya dalamnya Materi Pokok 3 1.1. Pengantar struktur statis tertentu dan tak tentu 1.2. Penggolongan struktur statis tak tentu: balok, kerangka dan rangka batang 1.3. Derajat ketidaktentuan struktur statis tak tentu 2.1. Contoh struktur statis tertentu; balok dan kerangka 2.2. Reaksi perletakan 2.3. Gaya-gaya dalam; momen, gaya lintang dan gaya normal 2.4. Gambar bidang M, D dan N 3.1. Metode kesetimbangan titik simpul 3.2. Metode kesetimbangan grafis 3.3. Metode potongan (Ritter)

4.1. Teori dan konsep umum perhitungan lendutan 4.2. Review perhitungan lendutan dengan metode integrasi dan cara luas momen 4.3. Perhitungan lendutan dengan metode unit satuan, balok konyugasi, Theorema Maxwell tentang Reciprocal Displacement; Betti's Law 4.4. Review lendutan balok 4.5. Lendutan rangka batang 5.1. Konsep metode konsisten deformasi 5. Dapat menjelaskan 5.2. Reaksi lebih dan komponen reaksi konsep-konsep dalam lainnya analisa balok statis tak 5.3. Metode konsisten deformasi pada tentu dan mampu beberapa balok statis tak tentu menganalisanya dengan 5.4. Penggambaran bidang Momen (M) menggunakan metode dan Gaya lintang (D) gaya (konsisten deformasi) 6. Dapat menjelaskan 6.1. Konsep metode slope deflection konsep-konsep dalam 6.2. Momen ujungujung batang dan analisa balok statis tak perhitungan komponen-komponen tentu dan mampu reaksi

96

menganalisanya dengan menggunakan metode displacement (slope deflection) 7. Dapat menjelaskan konsep-konsep dalam analisa rangka batang statis tak tentu dan mampu menganalisanya dengan menggunakan metode konsisten deformasi dan Castigliano

6.3. Penggambaran bidang Momen (M) dan Gaya lintang (D)

7.1. Pengertian rangka batang statis tak tentu luar dan statis tak tentu dalam 7.2. Konsep konsisten deformasi pada rangka batang 7.3. Konsep Castigliano pada rangka batang 7.4. Menentukan reaksi lebih pada rangka batang statis tak tentu luar 7.5. Menentukan gaya batang lebih pada rangka batang statis tak tentu dalam 7.6. Menghitung gaya-gaya batang 8.1. Pemakaian konsisten deformasi pada 8. Dapat menjelaskan kerangka statis tak tentu konsep-konsep dalam 8.2. Pemakaian slope deflection pada analisa kerangka statis kerangka statis tak tentu tak tentu dan mampu menganalisanya dengan 8.3. Pemakaian metode slope deflection pada portal tanpa pergoyangan menggunakan metode konsisten deformasi dan 8.4. Pemakaian metode slope deflection pada portal dengan pergoyangan metode slope deflection 8.5. Penggambaran bidang Momen (M), Gaya lintang (D) dan Gaya Normal (N) 9.1. Konsep dan penggambaran garis 9. Dapat menjelaskan pengaruh pada balok konsep dan mampu 9.2. Konsep dan penggambaran garis menggambarkan garis pengaruh pada rangka batang pengaruh reaksi pada balok dan rangka batang statis tak tentu 10.1. Pengertian struktur balok dengan 10. Dapat elemen non prismatis menganalisa struktur 10.2. Analisa struktur dengan elemen dengan elemen non non prismatis prismatis

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. Wang, C.K, 1996, Statically Indeterminate Structures, Terjemahan oleh Soemitro, H.W ; Struktur Statis Tak Tentu , Erlangga, Jakarta. Hulse, R. & Cain, J., 2000 Structural Mechanics 2nd Edition, Palgrave Macmillan, New York. Gere, J.M. & Timoshenko, S.P., 1999 Mechanics of Materials 4th Edition, Stanley Thornes Ltd, United Kingdom Durka, F., Morgan, W. & Williams, D. T., 2000 Structural Mechanics 5th Edition, Addisin Wesley Longman Ltd, England. Majun, T.G., Mekanika Teknik

97

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasayarat

: Analisis Struktur II : TS-3120 : 3 SKS : V (Lima) : Analisis Struktur I, Matematika Numerik

Standar Kompetensi: Menguasai prinsip dasar analisis struktur metode matriks (fleksibilitas & stiffness) dan mampu menganalisis struktur 2-D (rangka batang, balok, portal, balok silang) dengan metode matriks stiffness, mengenal analisis struktur 3-D, serta mengenal software komputer analisis struktur untuk verifikasi.
Kompetensi Dasar 1 1. Menguasai matriks dan memahami deformasi elemen struktur rangka Indikator Pencapaian 2 1. Dapat Menjelaskan matriks, operasi matrik untuk menyelesaikan persamaan linier, Dapat memahami deformasi elemen struktur rangka (frame) 2. Dapat menjelaskan prinsip dasar analisis struktur Materi Pokok 3 1.1. Review: Matriks dan Jenis-jenis matriks 1.2. Operasi matrik: Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Invers matriks 1.3. Jenis Struktur Rangka 1.4. Deformasi elemen struktur rangka: aksial, lentur, geser, torsi 2.1. Hubungan antara Aksi, Deformasi dan Displacement 2.2. Prinsip dasar analisisis struktur: Kesetimbangan statis, Kinematis (compatibility), superposisi, Ketidak-tentuan statis & kinematis, beban join & beban join ekivalen 3.1. Pengertian flexibility & stiffness, dan perumusan persamaan matriks metode flexibility & stiffness. 3.2. Analisis struktur metode Gaya (force-flexibility) vs metode perpindahan (Displacementstiffness). 4.1. Dasar metode matriks fleksibilitas untuk analisis struktur STT: balok kontinu, rangka batang, portal sederhana. 5.1. Dasar metode matriks stiffness untuk analisis struktur: balok kontinu, rangka batang, portal sederhana. 5.2. Matrik stiffness batang prismatis. 5.3. Formalisasi metode Matrik stiffness 6.1. Perumusan metode matriks Direct stiffness untuk analisis struktur. 6.2. Matrik stiffness batang prismatis. 6.3. Analisis Rangka batang 2-D

2. Menguasai prinsip dasar analisis struktur

3. Memahami rumusan persamaan linier matrik fleksibilitas & stiffness 4. Menguasai dasar-dasar analisis struktur metode gaya (flexibility) 5. Menguasai dasar-dasar analisis struktur metode kekakuan (stiffness)

3. Dapat merumuskan analisis struktur dalam persamaan linier matrik fleksibilitas & stiffness

4. Dapat menganalisis struktur statis tak-tentu dengan metode matrik fleksibilitas

5. Dapat menganalisis struktur dengan metode matrik stiffness

6. Menguasai analisis struktur 2-D dengan metode kekakuan

6. Dapat menganalisis struktur dengan metode matrik Direct stiffness

98

langsung (direct stiffness) dan mengenal analisis struktur 3-D 7. Mengenal software komputer analisis struktur untuk verifikasi metode konvensional

6.4. Analisis Balok 6.5. Analisis portal 2-D 6.6. Dasar Analisis struktur 3-D 7. Dapat menganalisis struktur sederhana dengan memakai software komputer untuk verifikasi 7.1. Pengenalan software komputer untuk analisis struktur: cara memodel, pembebanan, analisis, dan keluaran (output) 7.2. Analisis struktur sederhana: balok, rangka batang, portal

99

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasayarat

: Analisis Struktur Lanjut : TS-5011 : 2 SKS : VII (delapan) : Analisis Struktur II

Standar Kompetensi: Menguasai prinsip dasar prilaku struktur kompleks dengan analisis struktur menggunakan program komputer.
Kompetensi Dasar 1 1. Menguasai struktur statis tertentu (ST) dan pengenalan struktur kompleks 2. Mampu menganalisis prilaku Struktur komposit (majemuk) Indikator Pencapaian 2 1. Dapat Membedakan struktur Statis Tertentu vs Statis Tak Tentu,dan mengetahui jenisjenis struktur kompleks. Materi Pokok 3 1.1. Review: Analisis struktur Statis Tertentu vs statis tak-tentu dan Jenis-jenis struktur kompleks

2. Dapat memodel, menganalisis dan menjelaskan prilaku struktur komposit (majemuk)

3. Mampu menganalisis prilaku Struktur rangka dg pengaku (bresing)

3. Dapat memodel, menganalisis dan menjelaskan prilaku struktur rangka dg pengaku (bresing)

4. Mampu menganalisis prilaku Struktur pelengkung Statis Tak Tentu (STT)

4. Dapat memodel, menganalisis dan menjelaskan prilaku struktur pelengkung STT, akibat beban tetap dan beban bergerak

5. Mampu menganalisis prilaku Struktur pelat dan cangkang

5. Dapat memodel, menganalisis dan menjelaskan prilaku struktur pelat dan cangkang

6. Mampu menganalisis prilaku Struktur rangka dg pengaku dinding geser

6. Dapat memodel, menganalisis dan menjelaskan prilaku struktur rangka dg pengaku dinding geser

2.1. Definisi dan tipe struktur komposit 2.2. Metode analisis struktur komposit 2.3. Pemodelan struktur komposit 2.4. Pembahasan hasil analisis & prilaku 3.1. Tipe dan konsep pengaku bresing 3.2. Metode analisis struktur rangka dg bresing 3.3. Pemodelan struktur rangka dg bresing 3.4. Pembahasan hasil analisis & prilaku 4.1. Tipe dan konsep pelengkung STT 4.2. Metode analisis struktur Pelengkung STT 4.3. Pemodelan struktur pelengkung STT 4.4. Pembahasan hasil analisis & prilaku 5.1. Tipe struktur pelat dan cangkang 5.2. Metode analisis struktur pelat dan cangkang 5.3. Pemodelan struktur pelat dan cangkang 5.4. Pembahasan hasil analisis & prilaku 6.1. Tipe dan konsep dinding geser 6.2. Metode analisis struktur rangka dg dinding geser 6.3. Pemodelan struktur rangka dg dinding geser 6.4 Pembahasan hasil analisis & prilaku

100

7. Mampu menganalisis prilaku Struktur grid

7. Dapat memodel, menganalisis dan menjelaskan prilaku struktur grid

7.1. 7.2. 7.3. 7.4.

Tipe dan konsep struktur grid Metode analisis struktur grid Pemodelan struktur grid Pembahasan hasil analisis & prilaku

8. Memahami konsep analisis struktur linier & non-linier

8. Dapat memodel, menganalisis dan menjelaskan prilaku struktur dg konsep analisis linier & non-linier

9. Mampu menyajikan hasil karya tulis tentang masalah prilaku struktur kompleks

9. Dapat memodel, menganalisis dan menjelaskan serta menyajiakan dalam karya tulis tentang masalah prilaku struktur kompleks

8.1. Tipe dan konsep non-linier, serta sumber non-linearity 8.2. Metode analisis struktur nonlinier 8.3. Pemodelan struktur non-linier 8.4. Pembahasan hasil analisis & prilaku 9.1. Membuat karya tulis 9.2. Presentasi karya tulis 9.3. Pembahasan hasil presentasi

Daftar Referensi:
Wang, Chu-Kia, 1962. Statically Indeterminate Structures. Terjemahan oleh Herman Widodo Soemitro: Struktur Statis Tak Tentu, Cetakan keempat 1996, Penerbit Erlangga Jakarta. 2. Hibbeler, R.C., 1998. Structural Analysis. Fourth Ed. Prentice-Hall, Inc. New Jersey 07458. 3. Anonimus, 2002. Tata cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1729-2002. Badan Standardisasi Nasional. 4. Salvadori, M. Aand Levy, M. 1981. Structural design in architecture, Second Ed. Prentice-Hall, Inc. New Jersey 07632. Hibbeler, Russell C. 1999. Structural Analysis. Forth Edition. Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ 07458. 5. Schuller, Wolfgang. 1989. High-Rise Building Structures. Terjemahan oleh Januar Hakim, Struktur Bertingkat Tinggi. PT Eresco, Bandung. 6. Smith, B.S. and Coull, A. 1991. Tall Building Structures: Analysis and Design. John Wiley & Sons, Inc. 7. Taranath, Bungale S. 1998. Steel, Concrete, & Composite Design of Tall Buildings. Second Edition. McGraw-Hill. 8. Computers and Structures, Inc. 2001. Manual and Tutorial of SAP2000, included in the Program. 1995 University Avenue, Berkeley, CA 94704. 1.

101

Mata Kuliah Kode Mata Kuliah SKS Semester Prasyarat Standar Kompetensi

: : : : :

Mekanika Bahan TS-2123 3 III (Tiga) Statika, Kalkulus II

: Memahami konsep dan dapat menghitung beberapa sifat penampang seperti luas, titik berat dan momen inertia; dapat menghitung tegangan dan regangan yang terjadi dalam penampang sebagai akibat bekerjanya beban-beban seperti beban aksial, beban geser, beban puntir, dan beban lentur serta memahami transformasi tegangan-regangan. Juga memberikan pemahaman tentang stabilitas tekuk dan kriteria keruntuhan bahan. Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menghitung luas penampang 2. Dapat menghitung titik berat penampang 3. Dapat menghitung momen inertia

Kompetensi Dasar 1
1. Memahami konsep dan perhitungan sifatsifat penampang

Materi Pokok 3
1.1. Luas penampang 2.1. Titik berat penampang 3.1. Menghitung statis momen 3.2. Maksud dan pengertian momen inersia 3.3. Momen inersia tampang persegi 3.4. Momen inersia tampang segitiga 3.5. Momen inersia tampang jajaran genjang 3.6. Momen inersia tampang trapesium 3.7. Momen inersia tampang T 3.8. Momen inersia tampang lingkaran 3.9. Momen inersia pusat utama 3.10. Inti (Kern) 3.11. Pusat geser 4.1. Keseimbangan benda yang berdeformasi 5.1. Tegangan normal akibat gaya aksial 5.2. Tegangan geser 6.1. Regangan normal 6.2. Regangan geser 7.1. Pengujian tarik dan tekan 7.2. Diagram tegangan-regangan normal 7.3. Hukum Hooke 7.4. Modulus Elastisitas 8.1. Diagram Tegangan-Regangan geser

2. Memahami konsep dan perhitungan tegangan dan regangan

4. Memahami konsep keseimbangan benda yang berdeformasi 5. Dapat menghitung tegangan normal dan tegangan geser 6. Dapat menghitung regangan 7. Memahami konsep diagram teganganregangan normal, hukum Hooke dan modulus elastisitas 8. Memahami diagram tegangan-ragangan geser

102

3. Memahami perhitungan tegangan yang terjadi pada penampang yang menerima beban aksial

9. Dapat menghitung angka Poisson dan modulus geser 10. Memahami konsep deformasi elastis akibat beban aksial dan prinsip Superposisi 11. Dapat menghitung tegangan pada elemen yang menerima beban aksial

9.1. Poissons Ratio (Angka Poisson) 9.2. Modulus Geser 10.1. Deformasi elastis akibat beban aksial 10.2. Prinsip Superposisi

4. Memahami perhitungan tegangan yang terjadi pada penampang yang menerima beban puntir/torsi 5. Memahami perhitungan tegangan yang terjadi pada penampang yang menerima beban geser transversal 6. Memahami perhitungan tegangan yang terjadi pada penampang yang menerima beban lentur 7. Memahami transformasi tegangan bidang

12. Memahami konsep deformasi akibat torsi dan penurunan rumus torsi 13. Dapat menghitung sudut puntir dan konstanta torsi 14. Memahami konsep geser pada balok dan penurunan rumus tegangan geser 15. Dapat menghitung tegangan geser 16. Memahami konsep deformasi lentur balok 17. Dapat menghitung tegangan lentur pada balok

11.1. Elemen menerima beban aksial statis tak tentu 11.2. Analisa Metode Gaya untuk elemen menerima beban aksial 11.3. Tegangan akibat perubahan suhu 12.1. Deformasi akibat beban torsi 12.2. Penurunan rumus torsi

13.1. Sudut puntir 13.2. Konstanta torsi 14.1. Geser pada balok 14.2. Rumus tegangan geser

15.1. Tegangan geser balok 16.1. Diagram bidang momen 16.2. Deformasi lentur balok 17.1. Rumus lentur 17.2. Tegangan akibat lentur 17.3. Lentur pada balok komposit 17.4. Lentur pada balok beton bertulang 18.1. Transformasi tegangan bidang 18.2. Persamaan umum transformasi tegangan bidang 19.1. Tegangan utama dan tegangan geser maksimum 19.2. Lingkaran Mohr Tegangan bidang

8. Memahami transformasi regangan bidang

9. Memahami konsep putaran sudut dan lendutan

18. Memahami transformasi tegangan bidang 19. Dapat menghitung tegangan utama dan tegangan geser maksimum dan memahami lingkaran Mohr tegangan bidang 20. Memahami transformasi regangan bidang 21. Memahami lingkaran Mohr-regangan bidang dan hubungan sifat-sifat bahan 22. Dapat menghitung putaran sudut dan lendutan dengan metode Integrasi

20.1. Regangan bidang 20.2. Persamaan umum transformasi regangan bidang 21.1. Lingkaran Mohr Regangan bidang 21.2. Hubungan sifat-sifat bahan 22.1. Persamaan garis elastis 22.2. Putaran sudut dan lendutan dengan Metode Integrasi

103

10. Memahami stabilitas tekuk kolom

23. Dapat menghitung putaran sudut dan lendutan dengan metode Momen Area dan Superposisi 24. Dapat menghitung putaran sudut dan lendutan balok statis tak tentu dengan metode Integrasi dan Momen Area 25. Dapat menghitung beban kritis kolom

23.1. Putaran sudut dan lendutan dengan Metode Momen Area 23.2. Metode Superposisi

11. Memahami tentang kriteria keruntuhan suatu bahan

26. Dapat memahami tentang kriteria keruntuhan suatu bahan

24.1. Putaran sudut dan lendutan balok statis tak tentu dengan Metode Integrasi 24.2. Putaran sudut dan lendutan balok statis tak tentu dengan Metode Momen Area 25.1. Beban kritis kolom 25.2. Kolom ideal dengan perletakan pin 25.3. Kolom dengan perletakan lainnya 25.4. Kolom dengan beban konsentris dan eksentris 26.1. Bahan daktail (ductile material) 26.2. Bahan getas (brittle material)

DAFTAR PUSTAKA:
1. Benham, P. P., Crawford, R. J., and Amstrong, C. G., 1996, Mechanics of Engineering Materials, 2nd Edition, Longman Publishers Ltd., Singapore. 2. Gere, J. M., dan Timoshenko, S. P., 1996, Mekanika Bahan (terjemahan), Edisi ke-2, Penerbit Erlangga, Jakarta. 3. Gere, J. M., 2001, Mechanics of Materials, 5th Edition, Brooks/Cole-Thomson Learning, California. 4. Hariandja, B., 1997, Mekanika Bahan dan Teori Elastisitas, Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta. 5. Hibbeler, R. C., 1997, Mechanics of Materials, 3rd Edition, Prentice Hall, New Jersey. 6. Popov, E. P., 1996, Mekanika Teknik (Mechanics of Materials, terjemahan), Edisi ke-2, Penerbit Erlangga, Jakarta. 7. Soemono, 1983, Tegangan 1, Penerbit ITB, Bandung.

104

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Pengantar Metode Elemen Hingga : TS-5012 : 2 SKS : VIII ( Delapan ) : Analisis Struktur 2

Standar kompetensi : Memahami dan menguasai konsep dasar Metode Elemen Hingga dan mampu menganalisis struktur untuk mencari gaya gaya dalam dengan metode elemen hingga Kompetensi Dasar 1 Indikator Pencapaian 2
Dapat menjelaskan 1.1. konsep dasar metode elemen hingga dalam 1.2. analisis struktur

Materi Pokok 3
Pengertian metode elemen hingga Konsep dasar metode elemen hingga Elemen satu dimensi Elemen dua dimensi Elemen tiga dimensi Pengertian dan Jenis matrik Operasi Matrik Partitioning Matrik Konsep Dasar Metode Matrik Metode Matrik Kekakuan Langsung General State of Stress Persamaan Kesetimbangan 3 D Persamaan Regangan Displasemen Persamaan Compatibility Persamaan Tegangan - Regangan Prinsip kerja virtual dan energi Energi potensial dalam struktur Prinsip energi potensial Rayleigh

1. Memahami konsep 1. dasar analisis struktur dengan metode elemen hingga dan mengenal jenis jenis elemen yang 2. ada

2. Memahami / 1. mengingat kembali materi Aljabar Matrik dan Metode Kekakuan Langsung dalam analisis 2. struktur dengan metode elemen 3. Memahami prinsip 1. teori Elastisitas

Dapat menentukan jenis jenis elemen yang dipakai dalam analisis struktur Dapat menggunakan operasi operasi aljabar matrik

2.1 2.2 2.3 1.1 1.2 1.3 2.1 2.2 1.1 1.2 1.3

Dapat menggunakan metode matrik kekakuan langsung dalam analisis struktur Dapat menjelaskan respon suatu benda (struktur) akibat beban luar, hubungan antara regangan dan displasemen, serta hubungan antara tegangan dan regangan

1.4 1.5

4. Memahami prinsip kerja virtual, prinsip energi

1. Dapat menjelaskan 1.1 prinsip kerja virtual, 1.2 prinsip energi 1.3

5. Menguasai

analisis

2. Dapat menganalisis 2.1 Metode Ritz struktur dengan metode Rayleigh - Ritz 1. Dapat menganalisis 1.1 Matrik

kekakuan

105

struktur dengan menggunakan metode elemen hingga

batang struktur dengan elemen satu dimensi (elemen 1.2 Matrik transformasi stiffness batang) pada struktur 1.3 Overall matrix rangka batang kekakuan 2. Dapat menganalisis 2.1 Matrik elemen bidang segitiga struktur dengan elemen dua dimensi ( elemen 2.2 Matrik transformasi stiffness bidang segitiga) pada 2.3 Overall matrik struktur balok

kekakuan 3. Dapat menganalisis 3.1 Matrik elemen bidang persegi struktur dengan elemen dua dimensi (elemen 3.2 Matrik transformasi stiffness bidang persegi) pada 3.3 Overall matrik struktur balok 6. Menguasai soft-ware analisis struktur yang berbasis metode elemen hingga dengan 1. Dapat menganalisis 1.1 Struktur elemen satu dimensi struktur satu dan dua dimensi menggunakan 1.2 Struktur dengan elemen dua dimensi software yang berbasis elemen hingga

DAFTAR PUSTAKA :
1. 2. Suhendro B, 1992, Metode Elemen Hingga dan aplikasinya, Program Pasca Sarjana UGM, Jogjakarta Weaver, W., Johnston, P.R., 1984, Finite Element for Structural Analysis, Prentice Hall, New Jersey

106

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Praktek Teknologi Bahan : TS-2222 : 1 SKS : IV (Empat) : Teknologi Bahan

Standar Kompetensi: Mampu mempraktekkan tata cara pengerjaan dan pengujian kualitas beton
Kompetensi Dasar 1 1. Mampu mempraktekkan tata cara pengerjaan beton Indikator Pencapaian Materi Pokok 2 3 1. Mampu melaksanakan 1.1. Lingkup pemeriksaan bahan pembentuk beton pemeriksaan terhadap 1.2. Tata cara pemeriksaan kualitas karakteristik bahan bahan pembentuk beton : Air, pembentuk beton Semen, Agregat Halus dan Agregat Kasar 2. Mampu melaksanakan 2.1. Perhitungan komposisi pencampuran, campuran beton pencetakan dan 2.2. Pencampuran, pencetakan dan perawatan beton perawatan beton 3. Mampu melaksanakan 3.1. Pengukuran berat isi 3.2. Pengukuran slump pengukuran berat isi dan slump beton segar 3.3. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik lentur beton serta pengujian kuat tekan dan kuat tarik lentur beton keras

2. Mampu mempraktekkan tata cara pengujian kualitas beton

107

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Statika : TS-1218 : 3 SKS : II (Dua) : -.

Standar Kompetensi: Mahasiswa dapat menganalisis gaya-gaya dalam konstruksi statis tertentu baik akibat beban statis maupun gaya yang bergerak.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Mahasiswa dapat 1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep menghitung gaya/vektor, resultante gaya dan resultante, uraian uraian gaya. gaya. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan 2. Mahasiswa bisa menghitung resultante benar konsep-konsep gaya dan uraian gaya. kesetimbangan 3. Mahasiswa dapat menjelaskan konsepkonsep kesetimbangan. 4. Mahasiswa dapat 3. Mahasiswa menjelaskan Gayamengetahui elemen gaya dalam, elemen struktur, jenis struktur dan jenis struktur serta struktur statis tertentu. hubungannya dengan gaya-gaya dalam. 5. Mahasiswa dapat 4. Mahasiswa dapat menganalisis menghitung/ Konstruksi Balok menganalisis Konsol/cantilever. Konstruksi Statis Tertentu Balok Konsol/cantilever. Materi Pokok 3 1.1. Review materi fisika dasar satu dan matematika I yang berhubungan dengan mata kuliah ini. 1.2. Konsep Kesetimbangan Hukum Newton.

2.1. Gaya-gaya dalam Bidang Rata. 2.2. Elemen Struktur. 2.3. Jenis struktur statis tertentu dan perletakan.

5. Mahasiswa dapat menghitung/ menganalisis Konstruksi Statis Tertentu Konst. Balok sederhana. 7. Mahasiswa dapat 6. Mahasiswa dapat menganalisis menghitung/ Konstruksi Balok menganalisis gerber. Konstruksi Statis Tertentu Balok gerber. 8. Mahasiswa dapat 7. Mahasiswa dapat menganalisis menghitung/ Konstruksi Balok menganalisis pelengkung tiga sendi. Konstruksi Statis Tertentu Pelengkung

3.1. Gaya Dalam: Gaya Normal, Gaya Geser atau gaya lintang, momen lentur, momen torsi, kombinasi beberapa gaya dalam. 3.2. Balok Konsol/ cantilever 3.3. Reaksi Perletakan. 3.4. Bidang Momen. 3.5. Bidang Gaya Lintang. 3.6. Bidang Gaya Normal. 4.1. Balok sederhana. 6. Mahasiswa dapat 4.2. Reaksi Perletakan. menganalisis Konstruksi Konstruksi 4.3. Bidang Momen. 4.4. Bidang Gaya Lintang. Balok Sederhana. 4.5. Bidang Gaya Normal. 5.1. Balok Gerber. 5.2. Reaksi Perletakan. 5.3. Bidang Momen. 5.4. Bidang Gaya Lintang. 5.5. Bidang Gaya Normal. 6.1. Balok Pelengkung tiga sendi. 6.2. Reaksi Perletakan. 6.3. Bidang Momen. 6.4. Bidang Gaya Lintang. 6.5. Bidang Gaya Normal.

108

tiga sendi. 9. Mahasiswa dapat 8. Mahasiswa dapat menganalisis menghitung/ Konstruksi Balok menganalisis Garis Sederhana yang Pengaruh menerima beban Konstruksi Statis bergerak Tertentu Balok Sederhana. 8. Mahasiswa dapat 9. Mahasiswa dapat menganalisis menghitung/ Konstruksi konsol menganalisis Garis yang menerima beban pengaruh Konstruksi bergerak Statis Tertentu Konsol.

7.1. Garis Pengaruh Balok Sederhana. 7.2. Garis Pengaruh Reaksi Perletakan 7.3. Garis Pengaruh Momen 7.4. Garis Pengaruh Gaya Lintang.

8.1. Garis Pengaruh Konsol. 8.2. Garis Pengaruh Momen. 8.3. Garis Pengaruh Gaya Lintang.

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. Buku Ajar Statika. Diktat Mekanika Teknik I oleh Ir. Tjok Gde Majun, Himpunan Mahasiswa Sipil. Diktat Mekanika Teknik II oleh Ir. Tjok Gde Majun, Himpunan Mahasiswa Sipil. Statika oleh Soemono. Mekanika Teknik I oleh Ir. Suwarno Wiryomartono. Struktur, oleh Daniel L Schodek

109

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Teknik Gempa : TS-3230 : 3 SKS : VI (Enam) : Aljabar Linier, Analisis Struktur I

Standar Kompetensi:- Memahami dan mengetahui konsep seismologi, serta dapat menganalisa respon suatu struktur derajat kebebasan tunggal maupun derajat kebebasan banyak akibat beban dinamis maupun akibat percepatan tanah akibat gempa. - Memahami dan dapat menghitung besarnya gaya gempa pada bangunan berdasarkan analisa dinamis maupun SNI 03-17262002. .
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Dapat menjelaskan 1. Mengerti dan sumber, penyebab memahami gempa dan seismologi yang perambatan gempa berhubungan 2. Mengetahui dan dapat dengan gempa menghitung besaran gempa 3. Mengetahui kerusakan bangunan akibat gempa 1. Memahami dan dapat 2. Memahami , merumuskan persamaan menguasai dinamis dari hubungan konsep dasar suatu bangunan dengan persamaan beban dinamis atau dari dinamis dan suatu percepatan akibat dapat gempa menghitung 2. Dapat menghitung respon respon persamaan persamaan dinamis SDOF maupun dinamis sistem MDOF SDOF maupun MDOF Materi Pokok 3 1.1. Teori terjadinya bumialam semesta 1.2. Lapisan dan kerak bumi 1.3. Penyebab dan menghitung jarak sumber gempa 1.4. Type perambatan, energi, intensitas dan magnitude gempa

3. Memahami dan 1. Memahami dan dapat menghitung besarnya mampu gaya gempa yang menerapkan SNI bekerja pada bangunan 03-1726-2002 berdasarkan SNI 03dalam 1726-2002 menghitung beban gempa

2.1. Sumber-sumber beban dinamis 2.2. Perumusan persamaan dinamis sistem SDOF 2.3. Frekuensi dan periode getaran damped dan undamped 2.4. Respon damped dan undamped untuk getaran bebas dan beban impuls 2.5. Respon spektrum dan desain elastis serta inelastis 2.6. Perumusan persamaan dinamis sistem MDOF 2.7. Frekuensi dan mode shape dengan direct dan Stodola 2.8. Orthogonalitas mode shape, normalisasi mode getaran 2.9. Analisis respon MDOF tanpa dan dengan redaman 2.10. Respon spektrum analisis pada gedung bertingkat 3.1. Gempa rencana dan faktor keutamaan gedung 3.2. Daktilitas struktur gedung, faktor reduksi, sistim struktur SRPMB, SRPMM, SRPMK 3.3. Wilayah gempa, percepatan puncak batuan dasar dan muka tanah

110

3.4. Respons spektrum gempa rencana 3.5. Waktu getar alami dan analisis statik ekivalen 3.6. Beban geser dasar nominal dan beban gempa nominal statik ekivalen 3.7. Titik pusat masa dan kekakuan struktur 3.8. Pengaruh momen puntir terhadap gaya geser tingkat

111

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Teknologi Bahan : TS-2121 : 2 SKS : III (Tiga) : Statistika

Standar Kompetensi: Memahami sifat dan persyaratan dari bahan pembentuk beton dan campuran aspal panas Mampu membuat rancangan campuran beton dan campuran aspal panas
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami sifat dan persyaratan dari bahan pembentuk beton 2. Indikator Pencapaian Materi Pokok 2 3 1.1. Beton sebagai bahan bangunan 1. Dapat menjelaskan sifat dan persyaratan 1.2. Sifat dan persyaratan bahan pembentuk beton : Air, Semen, dari bahan pembentuk Agregat Halus dan Agregat beton Kasar 2. Mampu menjelaskan 2.1. Kuat tekan karakteristik dan Memahami kuat tekan rata-rata beton ketentuan dalam ketentuan dalam 2.2. Deviasi standar membuat rancangan membuat 2.3. Faktor air semen dan campuran rancangan workability campuran beton Mampu membuat 3. Dapat menentukan 3.1. Data untuk membuat rancangan rancangan komposisi bahan campuran beton campuran beton campuran beton 3.2. Langkah-langkah membuat rancangan campuran beton 3.3. Aplikasi dan koreksi rancangan campuran beton 4.1. Klasifikasi agregat 4. Dapat menjelaskan Memahami 4.2. Gradasi agregat karakteristik dan karakteristik dan 4.3. Pencampuran agregat persyaratan agregat persyaratan untuk bahan perkerasan 4.4. Karakteristik agregat agregat untuk 4.5. Spesifikasi agregat jalan serta teknik bahan perkerasan pencampuran agregat jalan serta teknik 5. Dapat menguraikan 5.1. Proses terjadinya aspal Memahami karakteristik dan 5.2. Proses produksi aspal karakteristik dan persyaratan aspal untuk 5.3. Jenis-jenis aspal persyaratan aspal bahan perkerasan jalan 5.4. Sifat-sifat aspal untuk perkerasan 5.5. Spesifikasi aspal jalan Mengerti dan 6. Dapat menjelaskan 6.1. Penentuan gradasi agregat memahami teknik teknik pencampuran 6.2. Teknik memvariasi kadar aspal pencampuran aspal aspal panas 6.3. Pencampuran dan pemadatan lab panas 6.4. Perhitungan Volumetrik dan Test Marshall 6.5. Analisa 6.6. Spesifikasi sifat-sifat campuran aspal

3.

4.

5.

6.

112

SILABUS MATA KULIAH BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KELOMPOK PERANCANGAN STRUKTUR


Kode Mata Kuliah

Mata Kuliah

SKS
2 3 2 1 2 3 3 3 2 2

Klp MK
MKB MKB MKB MKB MKB MKB MKB MKB MKB MKB

Kurikulum Inti / Institusional


Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti Kur. Inti Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur.Institusional

TS-5015 BETON PRATEGANG TS-1117 MENGGAMBAR TEKNIK, T TS-5013 PERANCANGAN STRUKTUR TS-4127 PERANCANGAN STRUKTUR BAJA TS-3225 PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG TS-3226 STRUKTUR BAJA TS-3124 STRUKTUR BETON BERTULANG TS-3128 STRUKTUR KAYU, T TS-5014 STRUKTUR KOMPOSIT TS-4129 TEKNIK JEMBATAN

113

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Beton Prategang : TS-5015 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Struktur Beton Bertulang

Standar Kompetensi: Mampu merencanakan dan menganalisis elemen dan sistim struktur dari beton pratekan sesuai standar yang berlaku secara manual maupun dengan bantuan piranti moderen
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok 1 2 3 1. Dapat menjelaskan 1.1. Pengertian beton prategang 1. Memahami dasarprinsip dasar beton 1.2. Penerapan prategang secara dasar beton prategang secara umum umum prategang untuk 1.3. Ide dan perkembangan beton bidang teknik prategang sipil 1.4. Konsep dasar beton prategang 1.5. Cara pemberian prategang 2. Mampu 1.6. Keuntungan dan kerugian beton merencanakan prategang dan menganalisis 2. Dapat menghitung 2.1. Kehilangan gaya prategang elemen dan sistim kehilangan gaya jangka pendek struktur dari beton prategang 2.2. Kehilangan gaya prategang prategang jangka panjang 3.1. Perencanaan elastis balok beton 3. Dapat merencanakan balok sederhana beton prategang secara umum 3. Mampu prategang dalam 3.2. Perencanaan lentur tidak menggunakan kondisi elastis diijinkan tegangan tarik piranti modern 3.3. Perencanaan lentur diijinkan dalam tegangan tarik tetapi tidak merencanakan dan diperhitungkan kekuatannya menganalisis 3.4. Perencanaan lentur diijinkan elemen dan sistim tegangan tarik dan struktur beton diperhitungkan kekuatannya prategang 3.5. Perencanaan balok beton prategang akibat gaya geser 3.6. Perencanaan block akhir 3.7. Perencanaan pejangkaran 3.8. Perencanaan penampang komposit 3.9. Perencanaan lentur elastis metoda beban imbang 4. Dapat menganalisa daya 4.1. Analisa momen retak lentur layan balok beton 4.2. Analisa momen nominal dan prategang akibat lentur batas 4.3. Analisa lendutan 5. Dapat merencanakan 5.1. Kaji ulang momen nominal balok beton prategang balok beton biasa dan balok sebagian beton prategang 5.2. Beton prategang sebagian secara umum 5.3. Kombinasi beton bertulang biasa dan beton prategang

114

6. Dapat merencanakan balok menerus beton prategang

7. Dapat merencanakan tiang beton prategang 8. Dapat merencanakan balok precast beton prategang

6.1. Balok menerus beton prategang secara umum 6.2. Keuntungan dan kerugian balok menerus 6.3. Konsep disain balok menerus 6.4. Menghitung dan menggambar kedudukan garis tekan ( C-line) 6.5. Transpormasi linier 6.6. Langkah-langkah disain balok menerus beton prategang 7.1. Penggunaan tiang beton prategang secara umum 7.2. Disain tiang beton prategang 8.1. Penggunaan balok precast beton prategang secara umum 8.2. Disain balok precast beton prategang

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Badan Standardisasi Indonesia, 1971, Peraturan Beton Bertulang Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum Badan Standardisasi Indonesia, 2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, (SKNI- 2002) Lin., T. Y. dan Burns, N.H, 2000, Disain Struktur Beton Prategang, Terjemahan Mediana, Binarupa Aksara Jakarta. Raju., N.K., 1993, Beton Prategang, Terjemahan Suryadi, Erlangga Jakarta Walter Podolny JR., Jean M. Muller, Construction and Design of Prestressed Concrete Segmental Bridge, 1982, John Wiley & Sons. Park and Paulay, Reinforced Concrete Structures, , 1975, John Wiley & Sons. Bangash M.Y.H., Structural Details in Concrete, 1992, Blackwell Scientific Publications. Sutarja., IN., 2003, Beton Pratekan, Buku Ajar, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana

115

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Menggambar Teknik : TS-1117 : 3 SKS : I (Satu) : -

Standar Kompetensi: Menguasai konsep dan mampu menggambar sesuai ketentuan standar gambar teknik secara mutlak tentang Gambar Konstruksi Bangunan Teknik Sipil
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Dapat menjelaskan 1. Memahami dan konsep dasar menguasai menggambar teknik pengertian tentang 2. Dapat menjelaskan pentingnya konsep dasar dimana menggambar tujuan akhir gambar teknik teknik sebagai paket informasi dokumen otentik Materi Pokok 3 1.1. Pendahuluan. Pengertian dasar ttg menggambar teknik, bahasa gambar, pengertian gambar artistik dan gambar teknik, sejarah gambar teknik masa awal, gambar teknik modern, proses pembuatan rencana, standar gambar 1.2. Pengertian gambar teknik sebagai informasi data otentik yg sangat penting pada dunia industri ketekniksipilan terkait integrasi antara drawing (gambar teknik), specification (peraturan-peraturan, standar/code) dan Bills of Quantities (Volume Pekerjaan) 2.1. Penggunaan kertas gambar dan berbagai ukuran sesuai ketentuan 2.2. Penggunaan alat gambar seperti meja gambar, alat tulis berupa penggaris, pensil, pen dan lainnya 2.3. Latihan menggunakan semua alat tulis yang ada dengan teknik yang benar

2. Mengenal dan memahami penggunaan alatalat gambar

3. Mengenal dan memahami macam-macam garis, skala dan ukuran gambar serta mengaplikasikan dalam menggambar teknik 4. Mengenal dan memahami tanda gambar serta

3. Dapat menjelaskan penggunaan alat gambar sesuai kebutuhan untuk mencapai sasaran secara efektif dalam menggambar teknik 4. Dapat menjelaskan alat-alat gambar sebagai sarana mencapai sasaran dalam membuat gambar (ketepatan, kecepatan, keterbacaan, kebersihan) 5. Dapat menjelaskan dan menguraikan macammacam abjad garis dan penggunaannya 6. Dapat menjelaskan skala system metric dan skala metric, skala insinyur sipil serta menentukan skala pada kertas gambar 7. Dapat menjelaskan tentang tanda gambar, simbol-simbol

3.1. Pengertian dan maksud penggunaan berbagai jenis garis dan abjad dalam gambar 3.2. Penggunaan skala dalam gambar 3.3. Latihan membut objek dengan menggunakan garis sketsa serta menggunakan skala yang tepat dalam kertas gambar 4.1. Pengertian dan maksud penggunaan tanda gambar, simbol-simbol topografi, standar konstruksi beton,baja, dll dalam gambar

116

mampu menggunakan bentuk huruf dan angka dengan baik 8.

9. 5. Mengenal dan memahami proyeksi sederhana serta memahami 10. penggunaan system irisan penampang (potongan)

6. Mengenal, memahami dan mampu membuat denah objek sederhana serta mampu menggunakan system irisan penampang (potongan) pada denah/plan sederhana

11.

12.

13. 7. Mengenal, dan memahami gambar konstruksi pada bangunan sipil 14. (Sub struktur, Super struktur dan Upper struktur semua jenis bangunan sipil) 15.

16.

17.

topografi, standar konstruksi beton,baja, dll. Bentuk berbagai huruf dan angka dan penggunaanya pada pelbagai kondisi gambar-gambar kerja Dapat menjelaskan dan mengidentifikasi macam-macam proyeksi Dapat mengidentifikasi macammacam jenis potongan dan cara memotong pada obyek gambar. Mengenal konstruksi geometri dalam proyeksi dan potongan Dapat menjelaskan pengertian denah bangunan sipil, jembatan, jalan, gedung, bangunan air, dll, serta potonganpotongan standar pada bangunan terkait Dapat menjelaskan hubungan denah dengan potongan dengan cara memotong pada obyek gambar Menjelaskan pondasi, pengertian pondasi, bahan pondasi, jenis pondasi Menjelaskan pengertian dan kegunaan konstruksi dinding, dinding batu alam, dinding batu buatan, pelapis dinding Kolom, sloof, pasangan-pasangan pada bangunan sipil lainnya Pengertian dan kegunaan balok dan pelat lantai, serta komponen struktur pada berbagai bangunan sipil lainnya Pengertian dan kegunaan tangga,

4.2. Penggunaan berbagai huruf yang mendukung tanda gambar serta symbol yang menyertainya 4.3. Latihan membuat objek dengan menggunakan huruf dan berbagai simbul

5.1. Pengertian proyeksi dan identifikasi macam-mcam proyeksi 5.2. Pengertian potongan dan cara memotong pada obyek gambar 5.3. Mengenal konstruksi geometri dalam proyeksi dan potongan 5.4. Latihan membuat proyeksi dan potongan dari obyek gambar

6.1. Pengertian berbagai denah bangunan sipil, jembatan, jalan, gedung, bangunan air, dll, serta potongan-potongan standar pada bangunan terkait 6.2. Hubungan denah dengan potongan pada berbagai jenis bangunan teknik sipil 6.3. Latihan membuat denah obyek bangunan sederhana

7.1. Pengertian dan penggunaan semua komponen struktur bangunan teknik sipil yang berkaitan dengan tugas menggambar teknik: 7.2. Pondasi 7.3. Pasangan dinding

8.1. Kolom dan sloof bangunan 8.2. Balok dan Pelat lantai

9.1. Tangga 9.2. Atap bangunan

117

18.

19.

20.

21.

22.

23.

8. Mengenal dan memahami penggunaan CAD sebagai alat bantu menggambar teknik

24.

bahan tangga, bentuk tangga Pengertian dan kegunaan atap, jenis dan bentuk atap, bagian-bagian atap, konstruksi rangka atap, sambungan-sambungan pada konstruksi atap kuda-kuda. Menggambar dan mengenali jenis-jenis penutup atap. Mengenali dan mengertikan konstruksi sambungan serta menggambarkan detail sambungan Pengertian pintu dan fungsi pintu, posisi pintu, frame / kosen pintu. Menggambar pintu dan detail sambungan pintu Pengertian denah bangunan, dengan referensi yang sudah ada Merencanakan dan menggambar denah sederhana. Asistensi tugas secara kolektif Asistensi potonganpotongan bangunan tugas serta detail-detail terkait Menjelaskan Computational Added Design (CAD) dan penggunaannya. Menggunakan piranti komputer (praktek menggambar dengan software AUTOCAD)

9.3. Sambungan kuda-kuda 9.4. Latihan menggambar sambungan

10.1. Sambungan yng ada pada komponen kosen dan pintu 10.2. Latihan menggambar sambungan

11.1 Pengertian dasar menggambar grafis dengan alat bantu komputer 11.2 Mencoba berlatih dengan software CAD

DAFTAR REFERENSI:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Chudley R., Greeno R., Building Construction Handbook, Incorporating Current Building & Construction Regulation, 3th Edition, Butterworth-Heinemann, 1998. Emst. Neufert, Architects Data Heinz Frick, Ilmu Konstruksi Bangunan I dan II Heinz Frick, Rumah Sederhanan Howard Simon, Teknik Menggambar Giesecke, Mitcheel, Spencer, Hill, Dygon, Novak, Gambar Teknik, Jilid I, edisi ke-sebelas, Penerbit Erlangga, 2000 Mohd. Taib Sutan Sati, Buku Politeknik, Penerbit Mandar Maju, Bandung, 1999 Robert Koch, Pedoman Gambar Kerja

118

9. 10. 11. 12. 13.

Ronal Hikari, Hongsui and Architecture Sugiharjo, Gambar-gambar Dasar Bangunan Stykes Keith, Working Drawings Handbook, 3th Edition, British Standard, 1998 Sumber buku-AUTOCAD Sumber buku yang mengnalkan berbagai konstruksi Gedung, Jembatan, Bendungan/bangunan Air, jalan Raya, bandar Udara, dan konstruksi bangunan lainnya 14. Sumber kumpulan handout Menggambar Teknik (Bpk. Sukada Wenten)

119

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Perancangan Struktur : TS-5013 : 2 SKS : VIII : Struktur Beton Bertulang, Struktur Baja dan Teknik Gempa

Standar Kompetensi : Mampu merancang struktur gedung dari beton bertulang dan baja yang tahan gempa dan memahami perilaku dinamis struktur bangunan sipil kompleks lainnya. Kompetensi Dasar 1 1. Memahami perilaku dinamis struktur gedung Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan perbedaan perilaku statis dan dinamis Materi Pokok 3 1.1 Pembebanan Statis dan dinamis 1.2 Perilaku dinamis struktur gedung. 1.3 Kinerja struktur menurut SNI 03-1726-2002 2.1 Pengalaman empiris gempa sebelumnya. 3.1 Tipe-tipe komponen struktur pemikul beban lateral 4.1 Tipe-tipe komponen struktur pemikul beban lateral 5.1 Obyektif desain struktur tahan gempa. 5.2 Daktilitas dan tingkat pelelehan 6.1 Obyektif desain struktur tahan gempa. 6.2 Analisa momen kurvatur. 6.3 Daktilitas kurvatur dan regangan. 6.4 Daktilitas Perpindahan 6.5 Hubungan daktilitas perpindahan dengan kurvatur 6.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi daktilitas elemen struktur 7.1 Pembuatan layout struktur 7.2 Pemodelan elemen-elemen struktur (balok, kolom dan pelat) 7.3 Latihan di laboratorium komputer 120

2. Memahami perbedaan berbagai system struktur gedung tinggi

3. Menguasai perhitungan daktilitas elemen struktur

2. Dapat menjelaskan tipe kegagalan struktur gedung akibat gempa. 3. Dapat menjelaskan sistem struktur pemikul beban gravitasi 4. Dapat menjelaskan sistem struktur pemikul beban lateral 5. Dapat mejelaskan konsep daktilitas struktur. 6. Dapat menganalisis daktilitas elemen struktur penampang segiempat beton bertulang.

5. Memahami prinsipprinsip pemodelan elemen struktur dalam program komputer

7. Dapat membuat model struktur dengan salah satu software analysis struktur

6. Menguasai perancangan dan analysis elemenelemen struktur rangka beton bertulang tahan gempa (SRPMK) menurut SNI 032847-2002

8. Dapat merancang elemen balok dari SRPMK beton bertulang.

9. Dapat merancang elemen kolom dari SRPMK beton bertulang 10. Dapat merancang pertemuan balok dan kolom (joint)

7. Menguasai perancangan dinding struktur (DS) beton bertulang kantilever

11. Dapat merancang dinding struktur (DS) beton bertulang

12. Dapat merancang 8. Menguasai struktur rangka baja perancangan tahan gempa elemen-elemen struktur rangka baja daktail (SRPMK) menurut SNI 031729-2002 9. Memahami prinsip- 13. Dapat menjelaskan pembebanan dan prinsip pembebanan perilaku dinamis dan perilaku jembatan bentang dinamis jembatan panjang. bentang panjang

8.1 Persyaratan Material (beton dan baja) 8.2 Persyaratan Geometri elemen balok. 8.3 Persyaratan Tulangan lentur dan geser 8.4 Desain terhadap beban lentur 8.5 Desain terhadap beban geser 9.1 Persyaratan Geometri elemen balok. 9.2 Persyaratan Tulangan lentur dan geser 9.3 Desain terhadap beban lentur 9.4 Desain terhadap beban geser 10.1 Teori dasar joint 10.2 Type-type joint 10.3 Gaya-gaya pada joint 10.4 Desain joint 11.1 Tipe-tipe dinding struktur (DS) 11.2 Lokasi dan Konfigurasi Dinding Struktur(DS) 11.3 Ketentuan DS dalam SNI 03-2847-2002 11.3 Desain tulangan vertical dan horizontal 11.4 Desain Coupling Beam 12.1 Ketentuan Material 12.2 Kinerja struktur baja daktail 12.3 Desain Balok 12.4 Desain Kolom 12.5 Balok Lemah-Kolom Kuat 12.6 Panel Zone 13.1 Review tipe-tipe jembatan bentang panjang (suspension, cable stay, arch bridge) 13.2 Pembebanan Angin dan gempa. 13.3 Perilaku dinamis

DAFTAR REFERENSI: 1. Badan Standardisasi Indonesia, 2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan
Gedung (SNI-03-1726-2002) 2. Badan Standardisasi Indonesia, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung (SNI-03-2847-2002)

3. Badan Standardisasi Indonesia, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk Bangunan Gedung (SNI-03-1729-2002)

121

4. Englekirk, R., 1994, Steel Structures-Controlling Behavior Through Design, John Wiley &Sons Inc., USA, 829 pp. 5. Kusuma, G. dan Andriono, T., Desain struktur rangka beton bertulang di daerah rawan gempa, CUR3, 1993. 6. MacGregor, J.M. and Wight, J.K., 2005, Reinforced Concrete-Mechanics and Design, 4th Edition, Pearson-Prentice Hall, USA, 1152 pp. 7. Naem, F (Editor), 2000, The Seismic Design Handbook, 2nd edition, Chapman & Hall. 8. Park, R. and Paulay, T., 1975, Reinforced Concrete Structures, John Wiley and Sons Inc. USA, 767 pp. 9. Paulay, T. and Priestley, M.J.N., 1992, Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry Buildings, Jhon Wiley and Sons Inc., USA, 744 pp. 10. Rahmat Purwono, Perencanaan Struktur Beton bertulang Tahan Gempa Menurut SNI 03-1726-2002 dan SNI 03-2847-2002, ITS Press, 2005 11. Sudarsana, IK. Dan Salain, IM. A.K. 2002. Perencanaan Tahan Gempa Struktur Beton Bertulang (Sesuai SK SNI T15-1991-03), Buku Ajar, PS Teknik Sipil, UNUD

122

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Perancangan Struktur Baja : TS-4127 : 1 SKS : VII (tujuh) : Struktur Baja

Standar Kompetensi: Menguasai konsep dan mampu merancang struktur baja yang diterapkan pada struktur gedung
Kompetensi Dasar 1 1. Merencanakan struktur atap Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menggambar lay out 2. Dapat merencanakan dimensi gording 3. Dapat merencanakan pembebanan pada rangka batang Materi Pokok 3 1.1. Gambar Lay Out 1.2. Panjang tiap batang 1.3. Kombinasi pembebanan 2.1. Perencanaan gording 2.2. Kontrol tegangan dan lendutan 3.1. Pembebanan dan distribusi beban akibat beban mati 3.2. Pembebanan dan distribusi beban akibat beban hidup 3.3. Pembebanan dan distribusi beban akibat beban hujan 3.4. Pembebanan dan distribusi beban akibat beban angin 4.1. Perhitungan gaya batang 5.1. Perhitungan dan kontrol dimensi batang tarik 6.1. Perhitungan dan kontrol dimensi batang tekan 6.2. Perhitungan pelat kopel 7.1. Perhitungan sambungan pada titik buhul kuda-kuda

2.

Merencanakan portal

3. Membuat gambar rencana

8.1. Perhitungan kombinasi pembebanan pada portal sesuai dengan SNI 9. Dapat merencanakan 9.1. Perencanaan dimensi pelat, dimensi pelat, balok dan balok dan kolom kolom 10. Dapat merencanakan 10.1. Perencanaan sambungan balok sambungan balok dan dan kolom kolom 11. Dapat menggambar 11.1. Gambar denah hasil dari perencanaan 11.2. Gambar potongan struktur baja 11.3. Gambar detail kuda-kuda 11.4. Gambar detail sambungan balok dan kolom

4. Dapat menghitung gaya-gaya batang 5. Dapat merencanakan dimensi batang tarik 6. Dapat merencanakan batang tekan dan pelat kopel 7. Dapat merencanakan sambungan pada titik buhul 8. Dapat merencanakan pembebanan pada portal

Daftar Referensi:
1. Smith, J.C., 1996, Structural Steel Design, LRFD Approach, 2nd Ed., John Wiley & Sons, Inc., New York.

123

2. 3.

Salmon, C. G. and Johnson, J. E., 1996, Steel Structures: Design and Behavior, 3rd Ed., Harper Row, Publisher, Inc., New York. SNI 03-1792-2002, Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung, Badan Standarisasi Nasional

124

Mata Kuliah ( MK ) Kode SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Perancangan Struktur Beton Bertulang TS-3225 2 SKS VI (Enam) Struktur Beton Bertulang

Standar Kompetensi : Mampu merancang kekuatan struktur bangunan beton bertulang 2 lantai dan seluruh hasil rancangan mampu dituangkan dalam bentuk gambar struktur.

Kompetensi Dasar 1
1. Mampu menjelaskan halhal yang diperlukan / harus dipersiapan dalam perancangan struktur

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menjelaskan prinsip dasar dalam penentuan tata letak, bentuk, kelangsingan dan distribusi kekuatan sepanjang tinggi bangunan 2. Dapat menjelaskan datadata yang dibutuhkan dalam perancangan struktur beton bertulang.

Materi Pokok 3
1.1. Tata letak struktur 1.2. Denah Struktur 1.3. Bentuk dan kelangsingan bangunan 1.4. Distribusi kekuatan sepanjang tinggi bangunan (seragam dan menerus) 2.1. Gambar Arsitektur 2.2. Peraturan 2.3. Mutu bahan 2.4. Data Tanah 2.5. Data ME 2.6. Data lain terkait analisis struktur 3.1. Review Analisis Struktur 3.2. Review Struktur Beton Bertulang 3.3. Review Teknik Fondasi 4.1. Konsep Kekuatan dan kemampuan layan Struktur Beton Bertulang 5.1. Pembebanan

3. Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar perancangan struktur 2. Menguasai perancangan dan analisis elemenelemen struktur beton bertulang. 4. Mampu menjelaskan konsep disain elemen beton beton bertulang 5. Mampu menjelaskan beban-beban yang diterima struktur sesuai data arsitektur maupun yang disyaratkan peraturan serta memahami hirarki pembebanan 6. Mampu memperkirakan dimensi elemen struktur beton bertulang baik yang berdiri sendiri atau merupakan satu kesatuan struktur sesuai jenis, pola, taraf dan kombinasi beban yang bekerja.

6.1. Penentuan Dimensi Awal - Dimensi Balok - Dimensi Plat - Dimensi Kolom

125

3. Mampu menuangkan hasil rancangan / analisis dalam bentuk gambar struktur.

7. Mampu menerapkan beban serta kombinasinya baik elemen maupun struktur secara keseluruhan. 8. Mampu merancang kekuatan plat, balok anak, balok induk, kolom, pondasi, sloof 9. Mampu membuat gambar struktur elemen / portal beton bertulang.

7.1. Analisis Struktur 7.2. Bidang M, D, N

8.1. Perencanaan Plat, Balok Anak, Tangga, Portal (Blok, Kolom Pondasi, Sloof) 9.1. Gambar Stuktur 9.2. Detail Penulangan 9.3. Penjangkaran dan penyambungan tulangan 9.4. Panjang Penyaluran 9.5. Pelindung beton untuk tulangan.

Daftar Referensi :
1. 2. 3. 4. 5. Badan Standarisasi Indonesia, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung (SNI-03-2847-2002) Dipohusodo, I.,1996, Struktur Beton Bertulang ; Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03, Departemen Pekerjaan Umum, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 527p. Vis, W.C dan Kusuma, G., 1994, Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03, Penerbit Erlangga, Jakarta. Wahyudi, L. dan Rahim, SA., 199, Struktur Beton Bertulang; Standar Baru SNI T-15-1991-03, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 272p Ferguson, 1988, Dasar-Dasar Beton Bertulang, Penerbit Erlangga, Jakarta.

126

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat Standar Kompetensi

: Struktur Baja : TS-3226 : 3 SKS : VI (Enam) : Analisis Struktur : Menguasai konsep dan mampu merancang elemen-elemen struktur rangka baja beserta sambungannya pada bangunan gedung, jembatan dan bangunan sipil lainnya. Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan material pembentuk baja, proses pembuatan profil baja dan sifat-sifat mekanis nya. 2. Dapat menjelaskan dasar pemakaian struktur baja metodametoda analisanya. 3. Dapat merencanakan elemen batang tarik pada struktur baja. Materi Pokok 3 1.1 Material dan produksi baja. 1.2 Diagram teganganregangan 1.3 Sifat-sifat mekanis lainnya 2.1 Jenis-jenis struktur baja 2.2 Keunggulan dan kekurangan 2.3 Metoda Elastis dan Ultimit 2.4 Metoda LRFD 3.1 Elemen-elemen struktur baja 3.2 Konsep perencanaan batang tarik 3.3 Keruntuhan leleh 3.4 Keruntuhan fracture 3.5 Penampang tersusun 4.1 Elemen-elemen batang tekan 4.2 Konsep perencanaan batang tekan 4.3 Keruntuhan tekuk global 4.4 Keruntuhan tekuk local 4.5 Keruntuhan tekuk torsi 4.6 Penampang tersusun 5.1 Elemen-elemen batang lentur 5.2 Konsep perencanaan batang lentur 5.3 Keruntuhan global 5.4 Keruntuhan lateral 5.5 Keruntuhan tekuk lokal 6.1 Perilaku elemen kolom 6.2 Konsep perencanaan kolom 127

Kompetensi Dasar 1 1. Memahami karakteristik baja sebagai bahan struktur. 2. Memahami konsep perancangan struktur baja dan metoda LRFD. Memahami konsep perancangan elemen batang tarik Memahami konsep perancangan elemen batang tekan

3.

4.

4. Dapat merencanakan elemen batang tekan pada struktur baja.

5.

Memahami konsep perancangan elemen batang lentur Memahami konsep perancangan

5. Dapat merencanakan elemen batang lentur pada struktur baja.

6.

6. Dapat merencanakan elemen kolom pada struktur baja.

elemen kolom 7. Memahami konsep perancangan elemen balokpelat 7. Dapat merencanakan elemen balok-pelat dan pengakunya pada struktur baja.

8.

Memahami konsep metoda keruntuhan plastis pada analisa struktur baja Memahami konsep perencanaan sambungan baut

8. Dapat memahami konsep keruntuhan plastis pada struktur dan menghitung gayagaya dalam pada keruntuhan tersebut 9. Dapat memahami konsep dan mampu merencanakan sambungan baut

9.

10. Memahami konsep perencanaan sambungan baut 11. Pengenalan penampang komposit

10. Dapat memahami konsep dan mampu merencanakan sambungan las 11. Dapat memahami perilaku penampang komposit

6.3 Pengaruh P- 6.4 Pembesaran momen 7.1 Perilaku elemen balokpelat 7.2 Konsep perencanaan 7.3 Keruntuhan lateral 7.4 Keruntuhan local 7.5 Keruntuhan geser 7.6 Geser tumpu 7.7 Pengaku geser 8.1 Moda-moda keruntuhan 8.2 Konsep sendi plastis 8.3 Keruntuhan lateral 8.4 Mekanisma sendi plastis 8.5 Analisa dng metoda keseimbangan 8.6 Analisa metoda energy 9.1 Jenis dan mutu baut 9.2 Kuat nominal baut 9.3 Keruntuhan blok geser 9.4 Perencanaan sambungan geser sentris 9.5 Perencanaan sambungan geser exentris 10.1 Jenis dan mutu las 10.2 Kuat nominal las 10.3 Perencanaan sambungan geser sentris 10.4 Perencanaan sambungan geser exentris 11.1 Aksi komposit 11.2 Lebar efektif 11.3 Kuat lentur 11.4 Konektor geser

128

Mata Kuliah ( MK ) Kode SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Struktur Beton Bertulang TS-3124 3 SKS V (Lima) Mekanika Bahan

Standar Kompetensi : Menguasai konsep dan mampu merancang elemen struktur beton bertulang sesuai dengan peraturan SNI-03-2847-2002. Seluruh hasil rancangan dapat dituangkan dalam bentuk gambar struktur

Kompetensi Dasar 1
1. Memahami konsep serta prilaku secara umum struktur beton bertulang. 2. Menguasai perancangan dan analisis elemenelemen struktur beton bertulang.

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menjelaskan karakteristik material beton dan baja 2. Mampu menganalisis dan menerapkan konsepkonsep perancangan penampang terlentur 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 2.1. 2.2.

Materi Pokok 3
Introduksi Ruang Lingkup Acuan Normatif Bahan dan sifat beton Bahan dan sifat baja Lentur pada balok beton Analisa penampang balok empat persegi : 2.3. Tegangan dan reganan 2.4. Tulangan Tunggal 2.5. Tulangan Rangkap 2.6. Analisa penampang balok T 3.1. Trayektori tegangan 3.2. Tegangan tarik miring dan Lingkaran Mohr 3.3. Teori Geser Konvensional 3.4. Teori Geser Rangka 3.5. Teori Geser dg Compression Field Theory 3.6. Tulangan Geser 4.1. Mekanisme Puntir 4.2. Tulangan Puntir 4.3. Tulangan Geser-Lentur dan Puntir 5.1. Kolom pendek 5.2. Kolom langsing 5.3. Pembesaran momen pada kolom 5.4. Kolom biaksial 6.1. Pelat empat persegi tertumpu dikeempat sisi : 6.1.1. Penulangan satu arah 6.1.2. Penulangan dua arah 6.2. Teori Garis Leleh 6.3. Lantai Cendawan 6.4. Pondasi Telapak 6.5. Konsol Pendek

3. Mampu merancang kekuatan geser balok beton bertulang.

4. Mampu merancang kekuatan puntir balok beton bertulang 5. Mampu menganalisis dan menerapkan konsepkonsep perancangan penampang dengan kombinasi lentur dan aksial 6. Mampu merancang kekuatan elemen struktur Plat, Pondasi Telapak dan Konsol Pendek

129

3. Mampu menuangkan hasil rancangan / analisis dalam bentuk gambar struktur. 4. Memahami prinsipprinsip struktur beton prategang

7. Mampu menganalisis kemampuan layan elemen struktur beton bertulang 8. Mampu membuat gambar struktur elemen / portal beton bertulang.

7.1. Kontrol retak 7.2. Kontrol lendutan 8.1. Introduksi 8.2. Penjangkaran dan penyambungan tulangan 8.3. Pelindung beton untuk tulangan 8.4. Detail penulangan 9.1. Sifat Bahan Beton dan Baja 9.2. Sejarah beton prategang 9.3. Perbandingan beton bertulang dengan beton prategang - Metode Pelaksanaan - Keuntungan dan kerugian - Prilaku lentur,geser - Konsep analisis

9. Dapat menjelaskan prinsipprinsip Beton Prategang

Daftar Referensi :
1. 2. 3. 4. 5. Badan Standarisasi Indonesia, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung (SNI-03-2847-2002) Dipohusodo, I.,1996, Struktur Beton Bertulang ; Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03, Departemen Pekerjaan Umum, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 527p. Vis, W.C dan Kusuma, G., 1994, Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang Berdasarkan SK SNI T-15-1991-03, Penerbit Erlangga, Jakarta. Wahyudi, L. dan Rahim, SA., 199, Struktur Beton Bertulang; Standar Baru SNI T-15-1991-03, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 272p Ferguson, 1988, Dasar-Dasar Beton Bertulang, Penerbit Erlangga, Jakarta.

130

Mata kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Struktur Kayu, T : TS-3128 : 3 SKS : V (Lima) : Analisis Struktur I

Standar Kompetisi : Menguasai konsep dan mampu merancang elemen struktur kayu yang diterapkan pada atap bangunan dan struktur bangunan sipil yang sesuai Kompetensi Dasar 1
1. Memahami bangun kayu dan sifat-sifat kayu

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menjelaskan konsep tentang bangun kayu dan sifat fisik kayu 2. Dapat menjelaskan konsep tentang sifat higroskopik dan sifat mekanik kayu 3. Dapat menjelaskan tentang golongan jenis kayu, dan tegangan izin kayu 4. Dapat menghitung kebutuhan baut pada sambungan kayu 5. Dapat menghitung kebutuhan paku pada sambungan kayu 6. Dapat menghitung kebutuhan pasak kayu pada sambungan kayu 7. Dapat menghitung kebutuhan pasak baja pada sambungan kayu 8. Dapat menghitung kebutuhan pasak kayu pada sambungan kayu 9. Dapat menghitung sambungan gigi

Materi Pokok 3
1.1. Pendahuluan 1.2. Bangun kayu 1.3. Sifat fisik kayu 2.1. Sifat higroskopik kayu 2.2. Sifat mekanik kayu 3.1. Golongan jenis kayu 3.2. Tegangan izin kayu 4.1. Sambungan baut tanpa mur 4.2. sambungan baut dengan mur 4.3. Latihan soal sambungan baut 5.1. Sambungan paku 5.2. Latihan soal sambungan paku 6.1. Sambungan pasak kayu 6.2. Latihan soal sambungan pasak kayu 7.1. Sambungan pasak baja 7.2. Latihan soal sambungan pasak baja 8.1. Alat sambung modern 8.2. Latihan soal alat sambung modern 9.1. Sambungan gigi tunggal 9.2 Sambungan gigi ganda 9.3. Latihan soal sambungan gigi tunggal dan dan sambungan gigi ganda 10.1. Batang tarik 10.2 Latihan soal batang tarik 11.1. Batang tekan 11.2. Latihan soal batang tekan

2. Memahami golongan Jenis kayu dan tegangan izin kayu 3. Menguasai perancangan dan analisis alat penyambung kayu

4. Menguasai perancangan dan analisis elemen struktu dengan sambungan gigi 5. Menguasai perancangan dan analisis elemen struktur kayu

10.Dapat menghitung atau mendemensi batang tarik 11.Dapat menghitung atau mendemensi batang

131

tekan 12.Dapat menghitung atau mendemensi batang lentur 13.Dapat menghitung atau mendemensi batang yang mendukung momen dan gaya normal 14. Dapat menghitung atau mendemensi batang yang mendukung balok susun 15. Dapat menghitung atau mendemensi kolom susun 16. Dapat menghitung atau mendemensi jembatan komposit 6. Memahami tata cara perencanaan konstruksi kayu Indonesia 17. Dapat menjelaskan masalah kuat acuan

12.1. Batang lentur 12.2. Latihan soal batang lentur 13.1. Batang mendukung momen dan gaya normal 13.2. Larihan soal batang mendukung momen dan gaya normal 14.1 Balok susun 14.2 Latihan soal balok susun 15.1. Kolom susun 15.2. Latihan soal kolom susun 16.1. Jembatan komposit 16.2. Latihan soal jembatan komposit 17.1. Kuat acuan berdasarkan pemilihan secara mekanis 17.2. Kuat acuan berdasarkan pemilahan secara visual 18.1 Beban nominal 18.2. Kombinasi beban 18.3. Beban berlawanan dan beban lainnya 19.1. Perencanaan keadaan batas 19.2. Analisis struktur 19.3. Kondisi batas tahanan 19.4. Keadaan batas kemampuan layan 20.1. Luas bruto dan neto 20.2. Stabilitas 20.3. Pengekang lateral 21.4. Kondisi acuan 21.5. Tahanan terkoreksi 22.1. Komponen struktur tarik 22.2. Komponen struktur tekan dan tumpu

18. Dapat menjelaskan kombinasi pembebanan

19. Dapat menjelaskan dasar-dasar perencanaan

20. Dapat menjelaskan syarat-syarat perencanaan 21. Dapat menjelaskan syarat-syarat perencanaan 22. Dapat menjelaskan komponen struktur

Daftar Referensi : 1. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5 PKKI 1961 2. Konstruksi Kayu, Ir. Suwarno 3. Konstruksi Kayu, Ir. Felix Yap 4. Tata cara perencanaan konstruksi kayu Indonesia (SNI)

132

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Struktur Komposit : TS-5014 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Struktur Beton dan Struktur Baja

Standar Kompetensi: Menguasai konsep dan mampu merancang elemen struktur komposit yang diterapkan pada struktur gedung, jembatan dan struktur bangunan sipil yang sesuai.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami konsep 1. Dapat menjelaskan konsep aksi komposit, aksi komposit elemen yang bersifat secara umum dan komposit dan gayamengenal struktur gaya yang berperan komposit baja dalam aksi komposit. beton 2. Dapat menjelaskan konsep komposit antara baja dan beton serta dapat menentukan material yang diperlukan untuk membentuk aksi komposit Materi Pokok 3 1.1. Konsep komposit pada elemen 1.2. Contoh material dan elemen struktur yang bersifat komposit 1.3. Gaya-gaya yang terlibat pada aksi komposit (regangan slip dan panjang slip) 2.1. Teori umum aksi komposit baja beton 2.2. Review sifat material baja struktur, baja tulangan dan beton 2.3. Komponen yang ada dalam struktur komposit 2.4. Shear Connectors 2.5. Jenis elemen struktur komposit yang umum (balok, pelat dan kolom) 3.1. Teori dan Konsep umum 2. Memahami konsep 3. Dapat menjelaskan perhitungan struktur komposit perancangan konsep-konsep dalam (ASD, LRFD/Limit State elemen struktur perancangan struktur Design) komposit komposit (strength, 3.2. Strength limit serviceability and 3.3. Serviceability limit durability limit) 3.4. Durability limit 3.5. Angka keamanan dan tetapantetapan dalam berbagai peraturan yang dirujuk 4.1. Lebar efektif dan tetapan dalam 4. Dapat merancang 3. Menguasai peraturan balok komposit perancangan dan 4.2. Momen kapasitas penampang dengan konsep analisis elemenbalok komposit penuh dalam distribusi tegangan elemen struktur menerima momen positif merata secara lengkap komposit 4.3. Perhitungan dan pemasangan Shear connector pada balok tertumpu sederhana 4.4. Lendutan pada balok komposit penuh dan parsial dengan konsep penampang transformasi 4.5. Momen kapasitas penampang balok komposit penuh dalam menerima momen negatif 4.6. Perhitungan dan pemasangan Shear connector pada balok

133

5. Dapat merancang balok komposit dengan konsep distribusi tegangan linear secara lengkap

6. Dapat merancang pelat komposit 7. Dapat merancang kolom komposit

menerus 4.7. Berbagai perhitungan pada berbagai variasi penampang sehubungan dengan pemakaian baja deck pada pelat beton. 4.8. Balok komposit parsial 4.9. Momen kapasitas Balok komposit parsial dan lendutannya 5.1. Momen kapasitas penampang balok komposit dengan shear connectors 5.2. Perhitungan dan pemasangan shear connectors 5.3. Momen kapasitas penampang balok komposit tanpa shear connectors (baja terbungkus oleh sebagaian atau total) 6.1. Aksi komposit antara baja dek dan beton secara cara-cara meningkatkan aksi lekatan 6.2. Momen kapsitas pelat komposit 7.1. Jenis-jenis kolom komposit 7.2. Persyaratan kolom komposit 7.3. Konsep perhitungan (kolom menerima gaya aksial dan biaksial) 7.4. Desain kolom komposit baja terbungkus beton bertulang 7.5. Desain kolom komposit tabung baja diisi beton

Daftar Referensi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Johnson, R.P., 1994, Composite Structures of Steel and Concrete, Vol. 1, 2nd Ed., Blackwell Scientific Publication, Oxford. Smith, J.C., 1996, Structural Steel Design, LRFD Approach, 2nd Ed., John Wiley & Sons, Inc., New York. Salmon, C. G. and Johnson, J. E., 1996, Steel Structures: Design and Behavior, 3rd Ed., Harper & Row, Publisher, Inc., New York. SNI 03-1792-2002, Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja untuk Gedung, Badan Standarisasi Nasional SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Gedung, Badan Standarisasi Nasional BMS No. 7, 1992, Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan Bridge Management System 7 (Perencanaan Baja Struktural), Departemen Pekerjaan Umum, Dirjen Bina Marga, Direktorat Bina Program Jalan Iswadi Imran, 2000, Elemen Komposit, Materi Kursus Singkat Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD, Lab Mekanika Struktur, PAU, Ilmu Rekayasa, ITB, Bandung Sugupta, DPG, 2000, Composite Construction Features and Methods to Increase Beam Members Capacity, Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Udayana University Saadatmanesh, 1989, Guidelines for Flexural Design of Prestressed Composite Beams, Journal of Structural Engineering, Vo. 115, N0. 11, Nopember 1989, Paper No. 24102.

134

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasayarat

: Teknik Jembatan : TS-4129 : 2 SKS : VII (Tujuh) : Sistem Transportasi, Geometrik Jalan, Analisis Struktur II, Teknik Pondasi

Standar Kompetensi: Menguasai konsep dasar perencanaan struktur jembatan, pelaksanaan serta pemeliharaannya.
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami peran penting jembatan dalam sistim transportasi, spesifikasi dan kegagalan jembatan 2. Menguasai prinsip dasar presedur perencanaan jembatan dan estetika jembatan 3. Menguasai perencanaan pembebanan jembatan Indikator Pencapaian 2 1. Dapat Menjelaskan peran penting jembatan dalam sistim transportasi, spesifikasi dan kegagalan jembatan 2. Dapat menguraikan presedur perencanaan jembatan dan pertimbangan estetika pada perencanaan jembatan 3. Dapat menjelaskan berbagai jenis beban, kombinasi beban dan dapat merencanakan pembebanan jembatan 4. Dapat merencanakan struktur pelat lantai jembatan, menjelaskan diagram alir perencanaan struktur atas jembatan 5. Dapat merencanakan struktur abutmen, pilar jembatan dan pondasinya. Materi Pokok 3 1.1. Fungsi jembatan dalam sistim trasportasi 1.2. Jenis-jenis jembatan 1.3. Spesifikasi jembatan 1.4. Pengaruh kegagalan jembatan 2.1. Presedur perencanaan jembatan 2.2. Estetika dalam perencanaan jembatan 2.3. Pemilihan tipe jembatan 3.1. Pengertian Beban dan jenis-jenis beban pada jembatan. 3.2. Beban grafitasi, beban lalu-lintas, bebab angin, gempa 3.3. Kombinasi beban 3.4. Pelimpahan beban dari/ke unsur struktur jembatan 4.1. Gaya-gaya dalam pada komponen jembatan. 4.2. Perencanaan pelat lantai kendaraan 4.3. Perencanaan Balok/gelegar jembatan 4.4. Langkah-langkah perencanaan jembatan 5.1. Jenis abutmen dan diagram alir perencanaan abutmen 5.2. Beban-beban pada abutmen 5.3. Perencanaan Abutmen 5.4. Langkah-langkah perencanaan pilar 5.5. Perencanaan pondasi abutmen/pilar 6.1. Membuat karya tulis 6.2. Presentasi karya tulis 6.3. Pembahasan hasil presentasi

4. Menguasai langkahlangkah perencanaan struktur atas jembatan

5. Menguasai langkahlangkah perencanaan struktur bawah jembatan

6. Mampu menyajikan hasil karya tulis tentang masalah teknik jembatan

6. Dapat merumuskan permasalahan, membahas, dan menyajikan dalam karya tulis tentang masalah teknik jembatan

135

SILABUS MATA KULIAH BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KELOMPOK SIPIL UMUM

Kode Mata Kuliah


KU-1104 KU-1105 TS-2144 TS-4182 TS-4116 MA-1112 KU-1203 KU-4202

Mata Kuliah
BAHASA INDONESIA BAHASA INGGRIS ILMU UKUR TANAH, L KERJA PRAKTEK METODOLOGI PENELITIAN PEMROGRAMAN KOMPUTER, L PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN PANCASILA

SKS
2 3 3 3 2 2 2 2

Klp MK
MPK MPK MKB MBB MKB MKB MPK MPK

Kurikulum Inti / Institusional


Kur.Institusional Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti

136

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Bahasa Indonesia KU-1103 2 (SKS) I (Satu) -

Standar Kompetensi : Menguasai Ejaan baku (EYD), pilihan kata yang tepat (Diksi), kutipan, catatan kaki, bibliografi, dan mampu menuliskan ide ilmiah kedalam suatu paragraf dengan kalimat efektif.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi Pokok 1 2 3 1. Memahami arti, 1. Dapat menjelaskan arti dan 1.1 Arti dan Fungsi bahasa fungsi bahasa, serta mengaplikasi 1.2 Ragam bahasa (ilmiah, pidato fungsi dan ragam ragam bahasa. dan tulis resmi) bahasa, menguasai 1.3 Contoh-contoh tulisan ragam pemakaian ejaan bahasa baku (EYD) 2. Dapat menulis kata dan kalimat 2.1 Pemakaian huruf (kapital, kecil, dengan menggunakan ejaan baku miring, dan tebal) (EYD). 2.2 Penulisan kata (kata dasar, ulang, gabungan, ganti, serapan, dll) 2.3 Penulisan tanda baca (tanda titik, koma, titik dua, dan tanda hubung) 2. Memahami dan 3. Dapat menjelaskan dan menulis 3.1 Kutipan (disertai dan tanpa kutipan, catatan kaki dan catatan kaki) menguasai penulisan menyusun bibliografi 3.2 Catatan kaki (penulisan dan kutipan, catatan kaki, referensi) dan bibliografi. 3.3 Bibliografi (penulisan dan penyusunan) 3. Memahami dan 4. Dapat menggunakan kata secara 4.1 Ketepatan kata, kesesuaian tepat dan sesuai dalam menulis kata, dan perubahan makna menguasai sebuah kalimat. (Diksi) pemilihan kata 4.2 Peristilahan dan kata baku (diksi), struktur, dan pola kalimat efektif 5. Dapat menjelaskan dan 5.1 Kelas kata dan Frasa (Fungsi mengaplikasi kelas kata, frasa, dan jenis) dan klausa dalam menyusun 5.2 Klausa (kalimat majemuk kalimat setara, bertingkat dan gabungan) 6. Dapat membuat kalimat efektif 6.1 Pengertian dan Unsur-unsur kalimat (subyek, predikat, dengan memperhatikan struktur obyek dan pelengkap) kalimat yang benar dan dapat 6.2 Struktur dan Pola kalimat menganalisis kesalahan kalimat. 6.3 Kalimat efektif (keutuhan, kesejajaran, kefokusan,

137

kehematan, ketepatan diksi dan ejaan) 6.4 Analisis kesalahan kalimat (struktur, diksi dan ejaan)

4.

Mampu menuliskan 7. Dapat membuat paragraf sesuai 7.1 Pengertian, Ciri-ciri dan Fungsi ide ke dalam suatu dengan kaidah bahasa dengan paragraf paragraf dengan memperhatikan syarat-syarat 7.2 Pikiran utama dan kalimat menggunakan paragraf (kesatuan, kepaduan, topik suatu paragraf kalimat efektif dan keruntutan), hubungan dan 7.3 Syarat paragraf yang baik pengembangan paragraf (Kesatuan, kepaduan, ketuntasan, konsistensi, dan keruntutan) 7.4 Jenis, hubungan dan pengembangan paragraf

138

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Bahasa Inggris : KU-1105 : 3 SKS : I (Satu) :-

Standar Kompetensi: Mampu menjelaskan secara verbal dan non-verbal/tulisan, baik kedalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia, isi/makna dari literatur/teks berbahasa Inggris dengan topic-topik di bidang teknik sipil. (Capable to communicate in verbal and non-verbal the content of given civil engineering topics that written in English, both into English and Bahasa)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Capable to explain the 1. Capable to properties and shapes of describe buildings materials than commonly or civil works and used in civil works, its materialbuildings, and structures components in term of its 2. Capable to describe the properties, shapes, location of a building/ a location, structure, room/ a place/ a land site, and unit of etc measurement in 3. Capable to describe the English. structure of a building 4. Capable to determine the type of measurements used for site area and quantity. 5. Capable to use proper phrases to determine proportion, frequency, tendency of any building structures/components/ events. 2. To be familiar with 6. To be able to write the TOEFL test answer to the right section (TOEFL of the answer sheet. preparation) Materi Pokok 3 1.1 Properties and Shapes

2.1 Location

3.1 Structure 4.1. Measurement 1 4.2. Measurement 2: Quantity

5.1. Measurement 3: Proportion 5.2. Measurement 4: Frequency, Tendency, Probability

7. Capable to explain the 3. To be able to function and ability of describe the function and ability buildings of any kind of civil structures in English 8. Capable to describe the 8.1 Process 2: Actions in sequence 4. To be able to sequence of activities in a describe the particular civil work sequence/process of civil work in English 5. To be able to 9. Capable to explain the 9.1 Process 3: Cause and Effect

6.1 Listening 6.2 Structure 6.3 Reading 6.4 Practice test 6.5 The TOEFL Test 7.1 Process 1: Function and Ability

139

cause-effect of force that describe the cause resulted by a building and effect related structure component to to the used other components. materials/compone nts as structure, in English 10. Capable to work in 6. To be able and group and do presentation confident to give a of a particular civil presentation of a engineering topic. civil engineering topic

10.1 Presentation topics: 10.1.1 Soil Mechanics 10.1.2 Foundation 10.1.3 Surveying 10.1.4 Highway 10.1.5 Concrete 10.1.6 Steel beam 10.1.7 Trusses 10.1.8 Dam 11.1 Film: 11.1.1 Engineering the impossible 11.1.2 Etc

7. To be able to gain 11. Capable to reinformation from a explain particular civil engineering information such as film process / activities in sequence from a film (video)

Daftar Referensi: 1. 2. 3. 4. Buku Ajar: English For Civil Engineering Grammar in Use Recommended reading book: Structure Any textbooks/articles in civil engineering field, that written in English

140

Mata Kuliah (MK) Kode Mata Kuliah SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Ilmu Ukur Tanah TS-2144 3 SKS III (Tiga) -

STANDAR KOMPETENSI : Memahami konsep dasar pengukuran, pengolahan dan penyajian data geografis dan aplikasinya di bidang teknik sipil serta mampu melakukan pengukuran ukur tanah di lapangan.
. Kompetensi Dasar 1
1. Memahami konsepkonsep dasar dari Ilmu Ukur Tanah (IUT)

Indikator Pencapaian 2
1.1 Dapat menjelaskan maksud dan tujuan ilmu ukur tanah dan konsep dasar pemetaan muka bumi 2.1 Dapat menjelaskan teknik pengukuran sudut siku-siku dan jarak dengan metode dan peralatan sederhana 3.1 Dapat menjelaskan komponen dan fungsi serta cara kerja theodolit dan sipat datar

Materi Pokok 3
1.1.1. Maksud & Tujuan IUT. 1.1.2. Sistem Koordinat. 1.1.3. Bidang perantara dan referensi. 1.1.4. Sudut dan jarak 1.1.5. Skala dan peta 2.1.1 Membuat garis lurus dan sudut siku-siku di lapangan 2.1.2 Pengukuran jarak di lapangan dengan pita ukur 3.1.1 Bagian-bagian dari alat theodolit dan sipat datar 3.1.2 Sistem sumbu horizontal dan vertikal pada alat ukur tanah 3.1.3 Pengenalan titik kerangka horizontal dan vertikal sebagai titik ikat dan istilahistilah terkait 4.1.1 Penentuan koordinat satu dan lebih dari satu titik 4.1.2 Metode Poligon 4.1.3 Metode Pengikatan Ke Muka dan Belakang 4.1.4 Metode Triangulasi dan Trilaterasi 4.2.1 Metode penentuan beda tinggi dan penentuan tinggi titik 4.2.2 Macam-macam pekerjaan sipat datar 4.2.3 Sipat datar luas dan penggambaran garis kontur 4.3.1 Penetapan titik detail 4.3.2 Pengukuran jarak dan beda tinggi secara optis 4.3.3 Penggambaran titik kerangka, titik detail dan kontur di peta 5.1.1 Metode segitiga 5.1.2 Metode garis ukur 5.1.3 Metode koordinat 5.1.4 Metode Double Meridian Distance 5.1.5 Metode Grafis 5.2.1 Metode Penampang Rata-rata 5.2.2 Metode Prismoida 5.2.3 Metode Borrow-Pit 5.2.4 Metode garis kontur 5.3.1 Penentuan titik potong busur S 5.3.2 Penentuan titik P, T1, T2 dan M 5.3.3 Penentuan titik detail lengkungan 6.1.1 Istilah-istilah di dalam metode GPS dan GIS 6.1.2 Konsep dasar penentuan posisi dengan GPS 6.1.3 Konsep dasar GIS

2. Memahami metode yang sederhana untuk pengukuran jarak dan sudut 3. Memahami cara kerja peralatan ukur tanah theodolit dan sipat datar (waterpas)

4. Memahami konsepkonsep pengukuran horizontal, vertikal dan situasi serta penyajiannya di peta

4.1 Dapat menjelaskan metodemetode dan peralatan ukur tanah yang digunakan untuk penentuan posisi horizontal (x,y) 4.2 Dapat menjelaskan metodemetode dan peralatan ukur tanah yang digunakan untuk penentuan posisi vertikal (h) 4.3 Dapat menjelaskan metodemetode dan peralatan ukur tanah yang digunakan untuk penentuan titik detail dan teknik penggambaran di peta 5.1 Dapat menjelaskan teknik perhitungan luas tanah dari data ukur

5. Memahami aplikasi ilmu ukur tanah untuk teknik sipil

5.2 Dapat menjelaskan teknik perhitungan volume tanah dari data ukur 5.3 Dapat menjelaskan teknik pematokan kembali titik-titik di lapangan berdasarkan data koordinat 6.1 Dapat menjelaskan variabel pengukuran dan parameter penentuan posisi dengan GPS 6.2 Dapat menjelaskan metode pengelolaan data geografis

6. Memahami konsep dasar penentuan posisi atau koordinat (x,y,h) dengan metode GPS dan konsep dasar teknologi

141

informasi berbasis geografis (GIS) 7. Memahami konsep dan metode pengukuran tanah di lapangan serta pengolahan data

dengan teknologi GIS 7.1 Dapat melakukan teknik pengukuran dengan praktek pengukuran langsung di lapangan dengan alat theodolit dan waterpas 7.2 Dapat melakukan metode pengolahan dan penyajian data ukur tanah 7.1.1 Pengukuran titik kerangka dan situasi 7.1.2 Pengukuran beda tinggi

7.2.1 Tabulasi Data 7.2.2 Perhitungan koordinat horizontal dan vertikal 7.2.3 Penggambaran peta situasi

142

Mata Kuliah Kode MK. / SKS SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Kerja Praktek TS-4182 3 SKS VII 90 SKS

Standar Kompetensi : Memahami administrasi proyek dan proses pelaksanaan kegiatan/pekerjaan proyek di lapangan, dan mampu menyajikannya dalam dalam bentuk laporan tertulis.
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami administrasi dan proses pelaksanaan/ pengawasan kegiatan /pekerjaan proyek di lapangan. 2. Menulis laporan proses administrasi dan pelaksanaan kegiatan /pekerjaan proyek di lapangan. Indikator Pencapaian 2 1. Dapat memahami dan menjelaskan proses administrasi dan pelaksanaan kegiatan/pekerjaan di lapangan 2. Dapat menguasai dan menyajikan proses pelaksanaan kegiatan/ pekerjaan proyek di lapangan dalam bentuk laporan tertulis. Materi Pokok 3 1.1 Praktek kerja di proyek konstruksi 1.2 Administrasi proyek dan sistem pelaporan 1.3 Teknik pelaksanaan pekerjaan 1.4 Penjadualan proyek 1.5 Penulisan laporan kerja praktek

143

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Metodologi Penelitian : TS-4116 : 2 SKS : VII (tujuh) : Bahasa Indonesia, Statistika, 90 SKS

Standar Kompetensi: menguasai konsep dasar penelitian dan mampu menyusun proposal dan laporan penelitian
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami 1.Dapat menjelaskan berbagai jenis dan prinsip-prinsip, konsep metode penelitian dan metode penelitian 2. Mampu merancang 2.Mampu menjelaskan penelitian dalam dan memahami desain bidang teknik sipil penelitian, dapat mendeskripsikan dan memahami bagan alir penelitian dan kaitan dengan focus penelitian dan manfaat hasilnya 3. Mampu menjelaskan, memahami dan melakukan kajian teori, kajian empirik dan penyusunan kerangka pikir dalam konteks variable untuk penyusunan hipotesis 4.Mampu membuat judul penelitian 5.Dapat menentukan pendekatan dan penentuan subyek penelitian 6.Dapat menentukan teknik dan prosedur analisis data 3. Mampu menyusun 7.Mampu menyusun proposal dan proposal penelitian laporan penelitian 8.Mampu menyusun laporan penelitian Materi Pokok 3 1.1. Konsep dasar penelitian 1.2. Pendekatan penelitian 2.1. Desain penelitian 2.2. Bagan alir penelitian 2.3. Latar belakang dan identifikasi masalah 2.4. Perumusan masalah 2.5. Perumusan tujuan dan manfaat penelitian 3.1. Kajian teori dalam rangka penyusunan variabel dasar penelitian 3.2. Kajian empirik hasil penelitian yang relevan 3.3. Perumusan kerangka pikir dan perumusan hipotesis 4.1 Pembuatan judul penelitian 5.1. Jenis pendekatan dalam penelitian 5.2. Subyek penelitian: sampel dan populasi 6.1. Teknik analisis data kualitatif 6.2. Teknik analisis data kuantitatif 6.3. Penafsiran hasil penelitian 7.1. Format proposal penelitian dan laporan ilimiah 7.2. Teknik penyusunan paragraph 8.1. Konsistensi isi laporan 8.2. Teknik penyajian dan pengolahan data

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. Moleong, L., 2004, Metodelogi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung Soeratno dan Arsyad, L., 1988, Metodelogi Penelitian, UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta Sugiyono, 2006, Statistika untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung Surakhmad, W., 2004, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung

144

Mata Kuliah (MK) Kode MK SKS Semester Prasyarat Standar Kompetensi

: : : : :

Pemrograman Komputer MA-1112 2 SKS I (Satu) -

: Mengetahui dan menguasai pengetahuan yang cukup mengenai pengenalan, perangkat keras, perangkat lunak komputer, diagram alir dan mampu membuat program sederhana
Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menjelaskan sejarah komputer dan komputer saat ini
1.1 1.2

Kompetensi Dasar 1
1. Memahami apa itu komputer, sejarah komputer, komputer saat ini

Materi Pokok 3
Definisi Perkembangan teknologi komputer : Klasifikasi, sejarah komputer

2. Memahami tentang perangkat komputer (hard ware) 3. Memahami perangkat lunak komputer dan jenis-jenisnya 4. Menguasai paket program microsoft office 5. Memahami tentang diagram alir (flow Cart) 6. Memahami dan mengetahui paket pemrograman komputer 7. Menguasai penggunaan program Fortran 8. Menguasai penggunaan program Visual Basic 9. Menguasai penggunaan paket program Mapinfo

2.

3.

Dapat menjelaskan tentang perangkat keras computer (hard ware ) Dapat menjelaskan perangkat lunak komputer

2.1 Alat masukan 2.2 Proses 2.3 Output (alat keluaran) 3.1 Pengenalan perangkat lunak komputer 3.2 Program system operasi (operating system) 3.3 Program paket umum 3.4 Program paket kusus teknik 4.1 Penggunaan program Microsoft word 4.2 Penggunaan program Microsoft axcel 5.1 5.2 Pengenalan simbul, Input, proses, output Aturan dan cara pembuatan flowchart

4.

Dapat menggunakan paket program microsoft office Dapat menjelaskan tentang diagram alir (flow Cart) Dapat menjelaskan dan mengetahui paket pemrograman komputer Dapat menggunakan program Fortran Dapat menggunakan program Visual Basic

5.

6.

6.1 Pengenalan program Fortran 6.2 Pengenalan program Visual Basic 6.3 Pengenalan Program Mapinfo

7.

8.

9.

Dapat menggunakan paket program Mapinfo

7.1 Aturan aturan dalam bahasa fortran 7.2 mengetahui stateman statemen dalam bahasa Fortran 7.3 contoh-contoh soal dalam bahasa fortran 8.1 Aturan aturan dalam bahasa Program Visual Basic 8.2 Mengetahui stateman statemen dalam bahasa Program Visual Basic 8.3 Contoh-contoh soal dalam bahasa Program Visual Basic 9.1 Pendahuluan Mapinfo Profesional 9.2 Penggunaan awal Mapinfo 9.3 - Membuat Workspace - Legenda dan Manipulasi tampilan peta - Membuat peta-peta tematik - Bekerja dengan tabel-tabel basis data 9.4 Penggunaan alat GPS 9.5 Transfer data GPS ke Mapinfo

Daftar Referensi :
Prahasta Eddy, Belajar dan Memahami Sistem Informasi Geografis Mapinfo, September 2006, Penerbit Informatika 2. ., 2001, Step by Step Microsoft Word, Gramedia Jakarta 1.

145

3.. Kadir, A, 1995, Pemrograman C++ berorientasi Obyek, Andi Yogyakarta 4. Firmansyah I R, Microsoft Ecel 2002, Indah Surabaya 5. Pamungkas, 2003, Program Microsoft Visual Basic 6.0, Gramedia, Jakarta 6. Potts Steve & Walnum Clayton, 1977, Pemrograman Windows dengan Borland C++, Simon & Schuster Pte. Ltd. 7. Suryoatmono, B, 1990 Bahasa Fortran dari Fortran IV hingga Fortran Powerstation, Fakultas Teknik Univ. Parayangan, Bandung 8. Tosin R, Flowchart untuk siswa dan mahasiswa, Dinastindo, Jakarta

146

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Pendidikan Kewarganegaraan : KU-1203 : 2 SKS : II (Dua) :-

Standar Kompetensi: Mengerti dan memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara
Kompetensi Dasar 1 1. Mengerti dan memahami kewarganegaraan Indikator Pencapaian 2 1. Mengerti dan memahami konsep dasar warga negara 2. Mengerti dan memahami kewarganegaraan sistem Materi Pokok 3 1.1. Warga Negara 1.2. Orang asing

2.1. Sistem kewarganegaran berdasarkan kelahiran 2.2. Sistem kewarganegaran berdasarkan perkawinan 2.3. Sistem kewarganegaran berdasarkan naturalisasi 3. Mengerti dan 3.1. Jaman Belanda memahami sejarah 3.2. Sejak Proklamasi kewarganegaraan 3.3. Persetujuan kewarganegaraan dalam KMB 3.4. Masalah Orang asing 4. Mengerti dan 4.1. Istilah Konstitusi memahami konstitusi 4.2. Pengertian Konstitusi Indonesia 4.3. Pembagian dan klasifikasi Konstitusi 4.4. Nilai Konstitusi 4.5. Sifat Konstitusi 4.6. Pengertian perubahan Konstitusi 4.7. Macam-macam perubahan Konstitusi 4.8. Perubahan Konstitusi di Indonesia 5. Mengerti dan 5.1. Konsep dasar demokrasi memahami demokrasi 5.2. Sejarah pekembangan dan di Indonesia pelaksanaan demokrasi di Indonesia 6.1. Konsep Dasar HAM 6. Mengerti dan 6.2. Perkembangan pemikiran HAM memahami hak dan 6.3. Kerangka pemikiran HAM di asasi manusia, hak Indonesia dan kewajiban warga 6.4. Pengertian HAM di Indonesia negara 6.5. Hak dan kewajiban warga negara 7. Mengerti dan 7.1. Tinjauan umum Otonomi daerah memahami Otonomi 7.2. Pemerintah daerah menurut daerah Undang-undang 8. Mengerti dan 8.1. Pengertian Wawasan Nusantara memahami Wawasan 8.2. Faktor-faktor yang Nusantara mempengaruhi Wawasan Nusantara

147

8.3. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara 8.4. Implementasi Wawasan Nusantara 9. Mengerti dan 9.1. Latar belakang dan landasan memahami Ketahanan Ketahanan Nasional Nasional 9.2. Ruang lingkup Ketahanan Nasional 9.3. Pengaruh HAM demokrasi dan lingkungan terhadap 9.4. Pengaruh aspek Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara 10. Mengerti dan 10.1. Pengertian istilah Politik memahami Implikasi dan Strategi Politik Strategi 10.2. Penyusunan Politik Strategi Nasional Nasional 10.3. Politik Strategi Nasional

148

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Pendidikan Pancasila : KU-4202 : 2 SKS : VIII (Delapan) :-

Standar Kompetensi: Mengerti, memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Mengerti dan 1. Dapat mengerti memahami Tujuan dan memahami pendidikan Pancasila Tujuan pendidikan Pancasila 2. Memahami Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Materi Pokok 3 1.1. Landasan Pendidikan Pancasila 1.2. Tujuan Pendidikan Pancasila 1.3. Beberapa pengertian Pancasila 2.1. Zaman Kutai 2.2. Zaman Sriwijaya 2.3. Zaman sebelum Majapahit 2.4. Zaman Majapahit 2.5. Zaman Penjajahan 2.6. Kebangkitan Nasional 2.7. Sidang BPUPKI 2.8. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 2.9. Masa setelah Proklamasi kemerdekaan 3.1. Pengertian filsafat 3.2. Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem 3.3. Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat 3.4. Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara RI 3.5. Inti isi sila-sila Pancasila 4.1. Pengertian nilai, norma dan moral 4.2. Etika Politik 5.1. Pengertian asal mula Pancasila 5.2. Kedudukan dan fungsi Pancasila 5.3. Perbandingan Idiologi Pancasila dengan paham idiologi besar lainnya di dunia 6.1. Pembukaan UUD 1945 6.2. Hubungan antara UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 6.3. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila 6.4. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 7.1. Konstitusi 7.2. Struktur Pemerintah RI berdasarkan UUD 1945

3.

Memahami Pancasila sebagai sistem filsafat

2. Memahami penerapan Pancasila

4. Memahami penerapan Pancasila sebagai etika politik 5. Memahami Pancasila sebagai Idiologi Nasional

6. Memahami Pancasila dalam ketatanegaraan RI

7. Memahami UUD RI

149

7.3. Isi pokok Batang Tubuh UUD 1945 7.4. Hubungan antara lembagalembaga negara berdasarkan UUD 1945 8. Memahami Pancasila 8.1. Pancasila sebagai paradigma pembangunan sebagai paradigma 8.2. Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam Reformasi bermasyarakat 8.3. Kampus sebagai moral Force berbangsa dan pengembangan hukum dan bernegara HAM

150

SILABUS MATA KULIAH BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KELOMPOK SUMBER DAYA AIR


Kode Mata Kuliah
TS-3239 TS-2137 TS-2138 TS-4179 TS-3140 TS-1236 TS-5034 TS-5032 TS-3241 TS-4143 TS-5031 TS-3142 TS-3251 TS-4180 TS-5033 DRAINASE HIDROLIKA HIDROLOGI ILMU LINGKUNGAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR MEKANIKA FLUIDA MODEL HIDRAULIK PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR PERANCANGAN IRIGASI DAN BANGUNAN AIR PERENCANAAN BANGUNAN PANTAI TEKNIK BENDUNGAN TEKNIK PANTAI TEKNIK PELABUHAN TEKNIK PENYEHATAN LINGKUNGAN TRANSPORTASI SEDIMEN

Mata Kuliah

SKS
2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

Klp MK
MKB MKK MKK MKK MKB MKK MKB MKB MKB MKB MKB MKK MKB MKB MKB

Kurikulum Inti / Institusional


Kur. Inti Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional Kur.Institusional Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional Kur.Institusional

151

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Drainase : TS-3239 : 2 SKS : VI (Enam) : Hidrologi, Hidrolika

Standar Kompetensi: Mampu merencanakan drainase perkotaan khususnya dan drainase lainnya pada umumnya
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami konsep 1. Dapat menjelaskan definisi drainase, ruang perencanaan, ruang lingkup dan lingkup drainase permasalahan drainase secara umum dan permasalahan drainase 2. Dapat menjelaskan 2. Mampu pengertian tentang data menjabarkan curah hujan, dapat konsep menganalisis hujan perencanaan kawasan (daerah elemen hidologi tangkapan air), analisis sebagi dasar dalam frekuensi dan merencanakan probabilitas, dapat drainase menghitung intensitas hujan, Tc, ToF, TdF dan kurve IDF Materi Pokok 3 1.1. Konsep dan definisi drainase 1.2. Prasarana dan sarana (infrastruktur) perkotaan 1.3. Infrastruktur air perkotaan 1.4. Permasalahan drainase 1.5. Kajian dan contoh aplikasi Hidrologi Perkotaan 2.1. Siklus hidrologi 2.2. Analisis hujan kawasan, Analisis frekunesi dan probabilitas : Distribusi Normal, Gumbel< log Pearson III 2.3. Curah hujan jangka pendek, Curah hujan jangka panjang 2.4. Menjalankan rumus-rumus intensitas hujan, Tabolt, Sherman, Ishiguro, Mononobe 2.5. Menghitung intesnitas hujan dan kurve IDF 2.6. Menghitung Tc, Tof, Tdf 3.1. Topografi dan kondisi suatu wilayah 3.2. Daerah berpotensi banjir 3.3. Pemanfaatan tata guna lahan 3.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi limpasan 3.5. Mengetahui batas-batas DAS, kemiringan sungai dan mnghitung kemiringan suatu saluran drainase 4.1. Pengertian peta wilayah dan luas wilayah perencanaan 4.2. Pembagian sistem dan sub sistem drainase 4.3. Kondisi existing pola aliran saluran drainase 4.4. Pola aliran terpadu 5.1. Gorong-gorong, talang, got miring, shipon 5.2. Debit banjir: rumus rasional, koefisien pengaliran

3. Mampu merencanakan drainase

3. Dapat menjelaskan dan menghitung: Identifikasi wilayah, kharakteristik wilayah Pemanfaatan lahan DAS Kemiringan saluran drainase 4. Dapat menjelaskan dan mengetahui: Sistem drainase Pembagiaan Sistem drainase Penanganan Sistem drainase 5. Dapat menjelaskan dan mengetahui/menghitung Bangunan fasilitas penunjang drainase

152

5.3. Bentuk-bentuk profil saluran, penampang saluran ekonomis 5.4. Mendimensi dan menghitung saluran drainase (primer, sekunder, tersier) 6. Dapat menjelaskan dan 6.1. Saluran drainase sistem jaringan mengetahui cara 6.2. Sistem rumusan resapan pengolahan air hujan 6.3. Sistem kolam 6.4. Sistem radial 6.5. Sistem drainase khusus 6.5.1 Sistem kanal 6.5.2 Sistem polder Debit banjir Analisis penampamg saluran dainase

153

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Hidrolika : TS-2137 : SKS : III (Tiga) : Mekanika Fluida

Standar Kompetensi: Mampu, Menguasai dan dapat menerapkan teori sifat-sifat aliran Melalui saluran terbuka dan sifat pengaliran pada pipa dalam perhitungan dan mampu mendemontrasikannya pada percobaan di laboratorium
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami konsep 1. Dapat menjelaskan klasifikasi aliran, sifat / prinsip dasar dan kondisi aliran aliran untuk saluran terbuka dan aliran dalampipa 2. Dapat menjelaskan prinsip persamaan 2. Mampu, dasar aliran pada mengusai dan saluran terbuka menerapkan teori 3. Dapat menjelaskan aliran pada saluran prinsip tegangan geser terbuka maupun pada dinding saluran pada sistem 4. Dapat menghitung pemipaan dimensi penampang pada aliran permanen 3. Mampu beraturan menggunakan piranti modern dalam menghitung 5. Dapat menjelaskan aliran pada saluran teori energi spesifik terbuka maupun dan gaya spesifik pada sistem 6. Dapat menghitung tipe pemipaan aliran dengan kedalaman air kritis dan penggunaan diagram energi spesifik 7. Dapat menjelaskan persamaan umum aliran permanen tidak beraturan 8. Dapat menjelaskan hitungan Parameter Aliran Untuk berbagai Bentuk saluran 9. Dapat mehitung profil aliran akibat pembendungan 10. Dapat menjelaskan prinsip dan menerapkan loncat Materi Pokok 3 1.1. Definisi aliran saluran terbuka dan aliran dalam pipa 1.2. Klasifikasi aliran berdasarkan fungsi waktu dan ruang 1.3. Sifat dan keadaan aliran 2.1. Persamaan kontinuitas 2.2. Persamaan energi 2.3. Persamaan Momentum 3.1. Gaya-gaya yang bekerja dan prinsip kesetimbangan 3.2. Tegangan geser 4.1. Distribusi kecepatan pada suatu tampang vertikal 4.2. Persamaan empiris kecepatan rata-rata 4.3. Penampang saluran ekonomis 4.4. Kekasaran komposit 5.1. Energi spesifik 5.2. Gaya spesifik 6.1. Kedalaman air kritis 6.2. Penggunaan diagram energi spesifik

7.1. Bentuk persamaan umum aliran permanen tidak beraturan dan penerapannya 8.1. Tinjauan profil aliran

9.1. Perhitungan profil aliran

10.1. 10.2.

Persamaan Loncat hidrolis Type loncat hidrolis

154

hidrolis dan type loncat hidrolis 11. Dapat menjelaskan teori kehilangan tenaga pada loncat air 12. Dapat menjelaskan tipe aliran dan persamaan dasar pada pengaliran pipa 13. Dapat menjelaskan dan menerapkan teori kehilangan tenaga

11.1. Tinggi tenaga yang hilang pada loncat hidrolis 11.2. Panjang loncat air 12.1. Type aliran 12.2. Persamaan dasar aliran

14. Dapat menghitung permanen melalui sistem pipa

13.1. Tinggi energi yang hilang pada Pengaliran laminar 13.2. Tinggi energi yang hilang pada Pengaliran Turbulen 13.3. Garis tenaga dan garis tekanan 14.1. Pipa dengan Turbin 14.2. Pipa dengan Pompa 14.3. Sistem Pemipaan

Daftar Referensi:: 1. Chow V.T., 1997, Hidrolika Saluran Terbuka, Terjemahan oleh Nensi Rosalina, Erlangga, Jakarta.
2. Ranga Raju, K.G, 1986, Aliran Melalui Saluran Terbuka, Erlangga, Jakarta 3. Streeter, V.L, dkk. 1998. Fluid Mecahnics. WCB-Mc.GrawHill, Singapore. 4. Triatmodjo, B, 1993, Hidrolika I, Beta Offset, Yogyakarta 5. Triatmojo B., 1993 Hidrolika II, Beta Offset, Yogyakarta 6. Lab. Hidrolika, Panduan Pratikum Hidrolika

155

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Hidrologi : TS-2138 : 2 SKS : III (Tiga) : Statistika

Standar Kompetensi: Menguasai perhitungan secara manual maupun dengan piranti modern berbagai elemen hidrologi seperti hujan, evaporasi dan evapotranspirasi, infiltrasi serta perkolasi, hidrograp dan unit hidrograp banjir, serta probabilitas kejadian dari hujan maupun banjir
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami dasar- 1. Dapat menjelaskan definisi hidrologi, dasar hidrologi siklus hidrologi serta untuk bidang elemen-elemennya, teknik sipil. dapat menjelaskan neraca air dan 2. Menguasai menghitung neraca air perhitungan dalam waduk dengan cermat dan benar berbagai 2. Dapat menjelaskan elemen hidrologi proses presipitasi dan seperti hujan, berbagai cara dalam evaporasi dan mengukur besarnya evapotranspirasi, hujan, menghitung infiltrasi serta hujan rata-rata dan perkolas, mengisi data yang hidrograp dan unit hilang hidrograp banjir, 3. Dapat menghitung serta probabilitas dan menggambarkan kejadian dari hujan secara manual maupun banjir maupun dengan menggunakan piranti 3. Mampu modern kurva menggunakan intensitas dan durasi piranti modern hujan kurva masa dalam menghitung hujan berbagai elemen 4. Dapat menjelaskan hidrologi. dan menghitung secara manual maupun menggunakan grafik besar evaporasi dan evapotranspirasi Materi Pokok 3 1.1. Konsep dan definisi hidrologi 1.2. Konsep dan proses siklus hidrologi 1.3. Skema siklus hidrologi dan aliran air tanah 1.4. Rumus neraca air dan menghitung neraca air waduk 2.1. Proses presipitasi dan berbagai jenis presipitasi 2.2. Pengukuran curah hujan 2.3. Menghitung hujan rata-rata 2.4. Mengisi data hujan yang hilang

3.1. Rumus-rumus dan menghitung intensitas-durasi hujan 3.2. Kurva masa hujan

4.1. Konsep evaporasi dan evapotranspirasi 4.2. Pengukuran evaporasi dan evapotranspirasi 4.3. Perhitungan besar evaporasi dan evapotranspirasi dengan 3 alternatif atau lebih 5. Dapat menganalisis 5.1. Konsep infiltrasi dan perkolasi dan menghitung 5.2. Laju infiltrasi dan sifat transmisi infiltrasi dan perkolasi tanah 5.3. Perhitungan infiltrasi 5.4. Pengukuran infiltrasi dan perkolasi 6. Dapat menganalisis 6.1. Konsep hidrometri

156

dan menghitung 6.2. Pengukuran tinggi muka air elemen-elemen sungai 6.3. Pengukuran kecepatan aliran sungai 7. Dapat menghitung 7.1. Menghitung dan dan menggambarkan menggambarkan rating curve secara manual 7.2. Menghitung dan maupun menggunakan menggambarkan hidrograp piranti modern Rating banjir Curve dan Hidrograp banjir 8.1. Prinsip translasi 8. Dapat menganalisis 8.2. Prinsip tampungan dan menghitung hubungan antara hujan 8.3. Unit hidrograp dan banjir serta dapat 8.4. Konversi unit hidrograp menghitung konversi 8.5. Unit hidrograp sintetik unit hidrograp dan unit hidrograp sintetik 9.1. Konsep analisis frekuensi 9. Dapat menganalisis 9.2. Aplikasi statistik untuk hidrologi dan menghitung 9.3. Menghitung, menganalisis serta frekuensi data dan menggambarkan dengan dapat menjelaskan Sebaran Normal dan Gumbel konsep statistik untuk hidrologi serta dapat menghitung dan menggambarkan dengan sebaran Normal dan Gumbel

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. Chow Ven Te, 1988, Applied Hydrology. McGraw-Hill Company, New York Harto, Sri, , Mengenal Dasar-Dasar Hidrologi Terapan Soemarto, C,D, 1995, Hidrologi Teknik, Penerbit Erlangga, Jakarta Sosrodarsono, Suyono, Kensaku Takeda, 1980, Hidrologi Untuk Pengairan, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta Wilson, E, M, 1993, Hidrologi Teknik, Penerbit Erlangga Jakarta

157

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Ilmu Lingkungan : : 2 SKS : III (Tiga) :

Standar Kompetensi: Dapat menginterpretasikan permasalahan lingkungan dan menggunakan pendekatan pengelolaan lingkungan serta dapat menggunakan model-model perencanaan lingkungan.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Memahami konsep 1. Dapat menjelaskan dan ruang lingkup konsep dan ruang ekologi dan lingkup ekologi ekosistem 2. Dapat menjelaskan konsep ekosistem Materi Pokok 3 1.1. Definisi ekologi 1.2. Komponen ekologi

2.1. Definisi ekosistem 2.2. Komponen ekosistem 2.3. Jenis ekosistem 3.1. Permasalahan lingkungan secara 3. Dapat menjelaskan 2. Memahami umum permasalahan permasalahan 3.2. Permasalahan lingkungan lokal lingkungan baik lingkungan 3.3. Permasalahan lingkungan 3. Memahami konsep permasalahan regional lingkungan lokal, dasar dan prinsip3.4. Permasalahan lingkungan global regional dan global prinsip pengelolaan 4. Dapat menggunakan 4.1. Memahami lingkungan secara lingkungan holistik pendekatan pengelolaan 4. Memahami prinsip 4.2. Pengelolaan lingkungan lingkungan untuk pengelolaan menyelesaikan masalah 4.3. Beberapa pendekatan lingkungan di pengelolaan lingkungan lingkungan Indonesia 4.4. Paradigma baru pengelolaan 5. Memahami modellingkungan model 4.5. Aspek-aspek penting dalam perencanaan pengelolaan lingkungan pengelolaan 5.1. Program pengelolaan 5. Dapat menjelaskan lingkungan lingkungan di Indonesia pengertian dan tujuan 5.2. Tantangan pengelolaan dari pengelolaan lingkungan di masa depan lingkungan di Indonesia, dapat menguraikan program lingkungan yang ada di Indonesia beserta hambatan-hambatannya. 6.1. Siklus pengelolaan 6. Dapat menjelaskan 6.2. Model perencanaan lingkungan model-model perencanaan lingkungan untuk menyelesaikan masalah lingkungan. 6. Memahami dasar 7. Dapat menerapkan 7.1. Tata cara pelaksanaan analisis analisis dampak dasar-dasar analisis mengenai dampak lingkungan lingkungan dampak lingkungan
Daftar Referensi: 1. Agenda 21 Rio (1972) dan UNEP, 1996. Agenda 21 Indonesia. 2. Dasar-dasar Ekologi, Edisi Ketiga, Gadjah Mada University Press, 1996.

158

1. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Keputusan Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan no. 09 Tahun 2000, 2006, Pedoman Penyusunan Amdal, Media Pressindo, Yogyakarta. Konsukartha & Diana Harmayani, 2004, Buku Ajar Ilmu Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UNUD Mitchell, B., 1997. Kebijaksanaan Pembangunan Lingkungan Hidup. Yogyakarta, Bahan Kuliah Amdal, Universitas Gadjah Mada. Omara-Ojungu, 1991. Resource Management in Developing Countries. Harlow, Longman. Soemarwoto, O., 1985. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. Totok Gunawan dan Sudarmadji, 2000. Dasar-dasar Ekologi. Bahan Materi Kuliah Matrikulasi S2, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. UU RI No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pemerintah Indonesia. World Bank (1994) Indonesia, Environment, and Development. Washington DC.

159

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Irigasi Dan Bangunan Air : TS-3145 : 2 SKS : V(Lima) : Hidrologi dan Ukur Tanah

Standar Kompetensi: Menguasai Konsep jaringan irigasi dan bangunan-bangunan fasilitas penunjang irigasi lainnya. .

Kompetensi Dasar 1
1. Memahami konsep tentang ilmu irigasi dan bangunan air dalam perencanaan dan perhitungan jaringan irigasi dan bangunan fasilitas irigasi lainnya.

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menjelaskan konsep perencanaan irigasi dan bangunan fasilitas penunjang irigasi 2. Dapat menjelaskan terase salauran sesuai dengan topografi, serta dapat menentukan batasan wilayah DAS(Daerah Aliran Sungai)

Materi Pokok 3
1.1 Bentukpermukaan medan perencanaan irigasi 1.2 Kemiringan permukaan medan 2.1 Perencanan saluran garis tinggi 2.2 Perencanaan Saluran garis punggung 2.3 Bentuk DAS 2.4 Menghitung kemiringan dasar sungai sesuai dengan kondisi countur 2.5 Kendala yang dihadapi dalam perencanaan terase saluran 3.1 Teori Evaporasi dan Evapotranspirasi) serta data klimatologi lainnya. 3.2 Pola tata tanam 3.3 Perhitungan Kebutuhan air tanaman (Net Farm Requirement) 3.4 Perhitungan kapasitas saluran irigasi 4.1 Penetapan dimensi saluran 4.2 Dimensi saluran ekonomis 4.3 Perhitungan vertical drop, incline drop 4.4 Perencanaan dan perhitungan bgi sadap 4.5 Pintu air dan alat ukur Debit 4.6 Syphon, gorong-gorong. 5.1 Jenis-jenis bendung 5.2 Perencanaan mercu Bendung 5.3 Kedalaman air sungai

2. Menguasai konsep perhitungan kebutuhan air untuk tanaman (Net Farm Requirement)

3. Dapat menghitung kebututhan air tanaman / NFR (Net Farm Requirement)

3. Dapat merencanakan dimensi profil saluran irigasi tersier, sekunder, primer, bangunan fasilitas, alat ukur debit serta perencanaan bendung dan bangunan fasilitas penunjangnya.

4 Dapat menghitung profil ekonomis saluran irigasi, bangunan bagi sadap maupun bangunan penunjang lainnya secara lengkap

5. Dapat menghitung Bendung tetap secara definitif

160

6. Dapat menghitung panjang lantai muka Bendung (appron floor)

7. Dapat menghitung retainingwall U/S dan D/S 8. Dapat menghitung kantong pengendap lumpur (Sand trap)

5.4 Lebar efektif Bendung 5.5 Tinggi Bendung 6.1 Perhitungan creep line 6.2 Kriteria hidrolis Bendung 6.3 Perhitungan upplift pressure 6.4 Tekanan hidrostatis air untuk mab dan man 6.5 Tekanan redimen 6.6 Perhitungan pintu pengambilan dan penguras 6.6 Dapat menghitung stabilitas bendung 7.1 Bentuk, dimensi dan stabilitas retainingwall bagian U/S dan D/S 8.1 Perhitungan panjang kantong pengendap lumpur 8.2 Perhitungan kemiringan kantong pengendap lumpur.

161

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Mekanika Fluida : TS-1236 : 2 SKS : II (Dua) :-

Standar Kompetensi: Mampu menghitung dengan cermat dan benar tentang fluida khususnya fluida cair/zat cair yang menyangkut Hidrostatika, Kinematika zat cair dan Hidrodinamika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Dapat menguraikan 1. Memahami teori definisi & ruang dasar hidrostatika, lingkup fluida, kinematika zat cair Hukum Newton II dan serta dimensi dan hidrodinamika. satuan dalam hitungan praktis dengan benar 2. Mampu menghitung 2. Dapat membuktikan dengan cermat dan teori sifat-sifat fluida benar berbagai khususnya zat cair perhitungan untuk digunakan dalam tentang sifat-sifat perhitungan praktis zat cair, tentang zat cair hidrostatika, kinematika zat cair 3. Dapat membuktikan dan prisnsip tekanan dan hidrodinamika. gaya tekanan hidrostatis pada beberapa perilaku 3. Mampu zat cair dalam keadaan menerapkan teori diam ke dalam contoh kasus yang ada kaitannya dengan teori zat cair Materi Pokok 3 1.1. Definisi & Ruang Lingkup Fluida 1.2. Hukum Newton II 1.3. Dimensi dan Satuan

4. Dapat membuktikan persamaan debit, kecepatan aliran, kontinuitas pada perilaku zat cair dalam keadaan mengalir sebagai dasar kinematika zat cair 5. Dapat membuktikan persamaan Bernoulli dan persamaan momentum pada perilaku zat cair dalam

2.1. Rapat massa dan rapat relatif 2.2. Berat jenis 2.3. Kekentalan zat cair 2.4. Kemampatan zat cair 2.5. Tegangan permukaan 2.6. Kapilaritas 2.7. Tekanan uap 3.1. Tekanan pada suatu titik 3.2. Distribusi tekanan pada zat cair diam 3.3. Tekanan atmosfer, relatif dan absolut 3.4. Tekanan dinyatakan dalam tinggi zat cair 3.5. Gaya tekanan pada bidang terendam 3.6. Aplikasi gaya tekanan hidrostatis pada teknik sipil 3.7. Keseimbangan benda terapung 3.8. Zat cair dalam keseimbangan relatif 3.9. Zat cair dalam silinder berotasi 4.1. Macam-macam tipe aliran 4.2. Garis arus dan tabung arus 4.3. Debit dan kecepatan aliran 4.4. Persamaan kontinuitas

5.1 Persamaan momentum 5.2 Persamaan Bernoulli untuk zat cair ideal 5.3. Persamaan Bernoulli untuk zat cair riil

162

keadaan mengalir sebagai dasar teori hidrodinamika 6. Dapat menghitung dengan benar persoalanpersoalan aliran melalui lubang dan peluap

5.4. Aplikasi persamaan Bernoulli pada alat pengukur debit, alat pengukur kecepatan 6.1. Definisi Koefisien aliran 6.2. Aplikasi persamaan Bernoulli pengaliran lewat lubang 6.3. Waktu Pengosongan Tangki dan Aliran antar Tangki 6.4. Aplikasi persamaan Bernoulli pengaliran lewat peluap

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. Anggrahini, 1997, Hidrolika Saluran Terbuka, Dieta Pratama, Surabaya Chow, V.T., 1993, Hidraulika Saluran Terbuka, Erlangga, Surabaya. Roberson, Cassidy, Chaundhry, 1998, Hydraulic Engineering, John Wiley and Son, New York. Triatmodjo, Bambang, 1993, Hidrolika I, Beta Offset, Yogyakarta

163

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Model Hidraulik : TS-5034 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Statistik, Mekanika Fluida, Irigasi dan Bangunan Air, Pengamanan Pantai

Standar Kompetensi: Mampu memecahkan permasalahan dalam pembuatan model dalam perencanaan bangunan air secara baik dan benar Kompetensi Dasar 1
1. Memahami dasardasar pembuatan model hidraulik di Laboratorium untuk bidang teknik sipil. 2. Mampu menghitung dengan cermat dan benar pembuatan model dari berbagai desain bangunan air di Laboratorium 3. Mampu menggunakan piranti modern dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam percobaan yang dilakukan di Laboratorium

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menjelaskan definisi model hidraulik dan penerapannya di Laboraorium. 2. Dapat membentuk kembali masalah atau problem yang ada di prototipe dalam skala yang lebih kecil dalam bentuk model. 1.1 1.2 1.3 1.4 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 3. Dapat menentukan 3.1 kesalahan hasil peneltitian 3.2 berdasarkan statistik 3.3 3.4 3.5 3.6 4. Dapat menjelaskan 4.1 hubungan antar parameter 4.2 yang akan dipergunakan untuk pembuatan model 5. Dapat menentukan 5.1 langkah-langkah yang akan dilakukan dalam 5.2 pembuatan fenomena alam yang dimodelkan di Laboratorium. 6. Dapat membuat 6.1 perencanaan model hidraulik di 6.2 Laboratorium

Materi Pokok 3
Definisi Model Hidraulik Peranan Model Hidraulik Jenis-jenis Model Hidraulik Aplikasi Laboratorium Prinsip Modelisasi Kalibrasi Alat dan Model Prinsip Scaling Sebangun Geometrik Sebangun Kinematik Sebangun Dinamik Bilangan Reynold Bilangan Froude Bilangan Weber Bilangan Cauchy Analisis Dimensi Cara Basic Echelon Matrix Cara Buckhingham (phi theorem) Cara Rayleigh Cara Stepwise Cara Langhaar Hukum Skala Persyaratan Skala

Reproduksi Model pada Aliran Muka Air Bebas Reproduksi Model pada Proses Morfologi

Perencanaan Model Hodraulik Dengan Dasar Tetap perencanaan Model Hidraulik Untuk Gerusan Lokal 6.3 Perencanaan Model Dengan Dasar Berubah

DAFTAR REFERENSI:

164

1. 2. 3. 4.

Langhaar, H. L., 1957, Dimensional Analysis and Theory of Models, 166p, New York. Nur Yuwono, 1994, Perencanaan Model Hidraulik (Hydraulic Modelling), Laboratorium Hidraulik dan Hidrologi PAU-IT UGM, Yogyakarta Sharp, J. J., 1981, Hidraulic Modelling, Butterworths & Co, London Vries, M. de, 1977, Scale Models in Hydraulics Engineering, International Institute for Hydraulic and Environmental Engineering IHE, Delft, The Netherlands.

165

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Pengembangan Sumber Daya Air : TS-5032 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Irigasi dan Bangunan Air

Standar Kompetensi: Mampu menjabarkan sesuai dengan isu-isu terkini tentang konsep perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber daya air
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami konsep pengembangan sumber daya air Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan definisi PSDA, siklus hidrologi serta elemenelemennya, dapat menjelaskan potensi dan distribusi air disuatu 2. Mampu tempat menjabarkan 2. Dapat mengidentifikasi konsep DAS dan wilayah sungai perencanaan, serta dapat pengembangan mengidentifikasi manfaat, dan pengelolaan kebutuhan data dan sumber daya air pengukuran hidrologi sesuai dengan terkait dengan keperluan perkembangan perencanaan pengetahuan 3. Dapat menjelaskan dan terkini mengidentifikasi perencanaan DAS dan Wilayah Sungai Materi Pokok 3 1.1. Konsep dan definisi PSDA 1.2. Konsep dan proses siklus hidrologi 1.3. Aliran air permukaan dan air tanah 1.4. Potensi dan distribusi air

2.1. Daerah Aliran Sungai dan Wilayah Sungai 2.2. Kebutuhan, manfaat data dan pengukuran data hidrologi 2.3. Hubungan data hidrologi dengan keperluan perencanaan

3.1. Konsep perencanaan DAS& Wilayah Sungai 3.2. DAS & Wilayah Sungai sebagai sistem perencanaan 3.3. Kegiatan perencanaan DAS & Wilayah Sungai sebagai sistem perencanaan 4. Dapat menjelaskan dan 4.1. Sasaran perencanaan DAS & menganalisis perencanaan Wilayah Sungai DAS dan Wilayah Sungai 4.2. Perencanaan proyek pada DAS & Wilayah Sungai 5. Mampu mengidentifikasi 5.1. Proyek tunggal guna dan dan menganalisis berbagai serbaguna jenis proyek PSDA 5.2. PLTA 5.3. Irigasi 5.4. Navigasi 5.5. Air bersih & industri 5.6. Pengendalian banjir dll 6. Dapat menganalisis dan 6.1. Pengertian tentang analisis menghitung matematika ekonomi dan anlisis proyek dalam keuangan PSDA 6.2. Matematika keuangan 6.3. Metoda Analisis proyek PSDA 7.1. Menghitung dan mengidentifikasi 7. Dapat menghitung dan cost dan benefit menganalisis proyek 7.2. Menghitung dan menganalisis PSDA (B&C Analisis) alokasi dana dan melakukan alokasi dana

166

8. Dapat menghitung dan melakukan alokasi dana

9. Mampu menganalisis dan menjelaskan aspek manajemen dan pengelolaan SDA secara berkelanjutan 10. Mampu menganalisis dan menjelaskan pengelolaan ketersediaan dan permintaan air 11. Mampu menganalisis dan menjelaskan aspek institusional dalam PSDA 12. Mampu menganalisis dan menjelaskan aspek regulasi dalam PSDA 13. Mampu menganalisis dan mengidentifikasi kasus nyata berkaitan dengan manajemen PSDA

8.1. Mengidentifikasi joint dan spesific cost 8.2. Menghitung dan menganalisis alokasi dana 9.1. Pengertian manajemen dalam PSDA 9.2. Pengelolaan PSDA secara berkelanjutan 9.3. Pengelolaan PSDA secara Terpadu 10.1. Pengertian supply dan demand management 10.2. Supply management 10.3. Demand management 10.4. Pengertian kelembagaan dalam PSDA 10.5. Peran pemerintah dan swasta dalam PSDA 10.6. Pengertian Regulasi dalam PSDA 10.7. Undang-undang dalam PSDA 10.8. PSDA dalam satu DAS & wilayah Sungai 10.9. Mahasiswa melakukan presentasi

DAFTAR REFRENSI:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Chay Asdak, , Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Jakarta Larry W. Mays & Yeou-Koung Tung, 1992, Hydrosystems Engineering and Management, Mc Graw-Hill Inc. New York Linsley, R.K & J.B. Franzini, 1992, Water Resourses Enggineering, Thomson, S.A, 1994, Hydrology for Water Management, A A Balkema, Netherlands. Robert J.K, Roestam, S 199, Pengelolaan Sumber Daya Air Secara Terpadu, Erlannga, Jakarta Global Water Partnership, 2000, Integrated Water Resourses Management, Stockolom, Sweden. UU No. 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air.

167

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Perancangan Irigasi dan Bangunan Air : TS-3241 : 1 SKS : VI (Enam) : Irigasi dan Bangunan Air

Standar Kompetensi : Mampu merencanakan dengan cermat dan benar Bangunan air beserta fasilitas pelengkapnya. Kompetensi Dasar 2
1. Mampu merencanakan elemen-elemen Irigasi dan Bangunan air

Indikator Pencapaian 3
1. Dapat menghitung Irigasi dan Bangunan fasilitas penunjang irigasi

Materi Pokok 4
1.1.Perhitungan Bangunan Syphon 1.2.Perhitungan Talang Air dan Gorong-gorong

2. Mampu merencanakan Bendung beserta Bangunan-bangunan pelengkapnya

1.Dapat menghitung debit rencana dan menggambarkan 2.Dapat menentukan jenis mercu dan menghitung Bendung tetap

1.1.Perhitungan kapasitas sungai dengan hidrograf

2.1.Perhitungan kedalaman air sungai 2.2.Perhitungan lebar efektif Bendung 2.3.Perhitungan Tinggi Bendung 2.4.Perencanaa Mercu Bendung 3.1.Perhitungan creep line 3.2.Perhitungan Uplift pressure 3.3.Perhitungan Tekanan hidrostatis air 3.4.Perhitungan tekanan sedimen 3.5.Perhitungan Pintu Pengambilan dan Penguras 3.6.Perhitungan Stabilitas Bendung 4.1.Perhitungan Stabilitas Retaining wall 5.1. Perhitungan panjang kantong lumpur 5.2. Perhitungan kemiringan kantong lumpur. Menggambar hasil perencanaan Bendung

3.Dapat menghitung Stabilitas Bendung

4.Dapat menghitung Retaining wall u/s dan d/s 5.Dapat menghitung kantong lumpur (Sandtrap)

168

Mata Kuliah (MK) Kode Mata Kuliah SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Perencanaan Bangunan Pantai TS-4143 2 SKS VII (Tujuh) Hidrologi, Hidrolika, Ilmu Ukur Tanah dan Mekanika Tanah Mampu merencanakan bangunan pengamanan pantai dengan baik dan benar.
Materi Pokok 3 Definisi bangunan pengaman pantai Proses Erosi, Abrasi dan Akresi Proses Perubahan Alami Pantai Dampak Lingkungan Wilayah Pantai Peraturan dan Standarisasi Perencanaan Diskusi

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar 1 1. Memahami dasar-dasar perencanaan bangunan pengaman pantai untuk bidang teknik sipil. 2. Mampu menghitung dan merencanakan dengan cermat serta benar berbagai desain bangunan pengaman pantai yang ada. Mampu menggunakan piranti modern dalam menghitung dan menganalisis data maupun desain bangunan pengaman pantai.

3.

Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan definisi bangunan pengaman pantai dan proses yang terjadi di Pantai serta peraturanperaturan yang terkait dengan perencanaan bangunan pengaman pantai secara teknis yang sudah ada. 2. Dapat melakukan dan menganalisis data primer dan sekunder yang diperlukan dalam merencanakan bangunan pengaman pantai secara manual maupun dengan piranti lunak yang tersedia. 3. Dapat menghitung dan menganalisis gelombang desain yang dipakai dalam perencanaan bangunan pengaman pantai serta deformasinya. 4. Dapat menghitung Elevasi Mercu Bangunan Pengaman pantai.

1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6.

2.1. Survei Lokasi dan Pendahuluan 2.2. Survei Data Primer 2.3. Survei Data Sekunder 2.4. Analisis data

3.1. Karakteristik Gelombang Angin 3.2. Pembangkitan Gelombang 3.3. Distribusi probabilitas tinggi gelombang 3.4. Analisa spektrum tinggi gelombang 3.5. Analisis distribusi arah gelombang 3.6. Kala ulang gelombang rencana 3.7. Gelombang di Lokasi Bangunan 3.8. Latihan Soal-soal 4.1. Irribarent Number 4.2. Run-up dan Run-Down Gelombang 4.3. Stormsurge dan wave set-up 4.4. Sea Level Rise 4.5. Muka Air Laut Rencana

169

4.6. 4.7. 5. Dapat menentukan 5.1. 5.2. kriteria-kriteria kerusakan pantai dan usulan 5.3. 5.4. penanganannya. 6. Dapat mengetahui perlindungan alami pantai serta lingkungan yang terkait dengan wilayah pantai. 6.1.

6.2. 6.3. 6.4. 6.5. 6.6. 7. Dapat merencanakan 7.1. bangunan perlindungan pantai 7.2. serta penerapannya 7.3. 7.4. di Lapangan. 7.5. 7.6. 7.7. 7.8. 7.9. 7.10. 7.11. 7.12. 7.13. 7.14. 7.15. 7.16. 7.17. 7.18. 7.19. 7.20. 7.21. 7.22. 7.23. 7.24. 8.1. 8.2. 8.3. 8.4. 8.5. 8.6. 8.7. 8.8. 8.9. 8.10. 8.11.

8. Dapat merencanakan sistem reklamasi dan pengerukan yang dilakukan di suatu wilayah pantai.

Elevasi Bangunan Latihan soal-soal Identifikasi permasalahan Kriteria kerusakan dan penyebabnya Pembobotan dan Skala prioritas Usulan penanganan kerusakan pantai Lingkungan Wilayah pantai dan Sempadan Pantai Karang Pantai Pasir Pantai Lumpur Vegetasi Darat di Pantai Biota Pantai Definisi Bangunan Pengaman Pantai Permeable Revetment Impermeable Revetment Dasar Perencanaan Revetment Parameter Stabilitas Block Revetment Perencanaan blok beton revetment. Studi Kasus Concrete Block Revetment Latihan Soal Revetment Dasar Perencanaan Seawall Model konstruksi Seawall Perhitungan Stabilitas Sea Wal Studi kasus Seawall Latihan Soal Seawall Dasar perencanaan groyne Tinggi Groyne Panjang Groyne Jarak Groyne Tipe Groyne Tata letak groyne Studi Kasus Groyne Rubblemound Breakwaters Monolith Breakwaters Composite Breakwaters Studi Kasus Breakwaters Definisi Reklamasi dan Pengerukan Kriteria Perencanaan Material urugan Analisis Dampak Lingkungan Tata cara Reklamasi Macam pengerukan Skema Pengerukan Kapasitas Pengerukan Awal Datum Pelaksanaan Pengerukan Basic Cost

170

8.12. Penelitian Lapangan 8.13. Kendala Pelaksanaan 8.14. Cara Pengukuran

DAFTAR REFERENSI:
Bambang Triatmodjo, 1996, Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta. CERC, 1984, Shore Protection Manual, Vol. I & II, Departement of the Army Waterways Experiment Station, Corp of Engineers, PO Box 631, Vicksburg, Mississipi 39180 Washington. 3. Dean, R. G. and Dalrymple 1984, Water Wave Mechanics for Engineers and Scientist, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. 4. Nur Yuwono, 1982, Teknik Pantai Volume I, BP. KMTS. UGM, Yogyakarta. 5. Nur Yuwono, 1992, Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Pantai, PAU IT UGM, Yogyakarta. Sorensen, R. M. 1987, Basic Coastal Engineering, John Wiley & Sons 1. 2.

171

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Teknik Bendungan : TS-5031 : 2 SKS : VII (Tujuh) : Irigasi dan Bangunan Air, Mekanika Tanah, Teknik Pondasi

Standar Kompetensi: Mahasiswa dapat menerapkan teori, merencanakan dan menghitung stabilitas bendungan tipe urugan maupun bendungan beton.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Mampu merencana 1. Memahami tipe-tipe bendungan dan menghitung stabilitas bendungan baik tipe urugan maupun beton 2. Mengetahui/mengingat kembali survey hidrologi Materi Pokok 3 1. Tipe-tipe bendungan 1.1 Klasifikasi bendungan urugan. 1.2 Karakteristik bendungan urugan. 1.3 Perancangan untuk bendungan urugan. 2. Review Hidrologi dan Survey 2.1 Survei dan investigasi pendahuluan. 2.2 Pengukuran dan pemetaan topografi dan geologi 2.3 Survei meteorologi dan hidrologi 3. Mengetahui/mengingat 3. Review Mekanika Tanah dan kembali Mekanika Teknik Pondasi Tanah dan Teknik 3.1 Pengujian lapangan Pondasi 3.2 Survei bahan batu. 3.3 Survei bahan kerikil dan pasir. 3.4 Diskusi 3.5 Klasifikasi bahan tanah. 3.6 Pengujian fisik tanah. 3.7 Pengujian bahan tanah 3.8 Pondasi batuan. 3.9 Pondasi pasir dan kerikil. 3.10 Rembesan, Flownet dan Filter 4. Memahami pemilihan 4. Pemilihan tipe bendungan. tipe bendungan 4.1 Bahan untuk penimbunan tubuh bendungan dan metode pemilihannya 5. Menghitung stabilitas 5. Stabilitas Bendungan Urugan dan bendungan urugan dan Bendungan Beton beton 5.1 Analisis dan perhitungan stabilitas tubuh bendungan. 5.2 Rencana teknis tubuh bendungan (tipe urugan dan bendungan beton).

172

6. Merencanakan bangunan pelengkap

6. Bangunan Pelengkap 6.1 Spillway 6.2 Terowongan Pengelak 6.3 Saluran pengarah aliran. 6.4 Saluran pengatur aliran. 6.5 Saluran peluncur. 6.6 Peredam energi. 6.7 Tinggi jagaan. 6.8 Pengujian kapasitas bangunan pelimpah. 6.9 Bangunan penyadap standar dan menara. 6.10 Terowongan penyalur. 6.11 Pintu-pintu air. 6.12 Fasilitas pelengkap pada bangunan penyadap. 7. Tugas Teknik Bendungan 7.1 Rembesan dan Flownet 7.2 Stabilitas bendungan urugan 7.3 Stabilitas bendungan beton

Daftar Referensi:
1. Floyd E Dominy, Design of Small Dam, USBR 2. Kensaku Takeda, Suyono Sosrodarsono, Bendungan Tipe Urugan, Pradnya Paramita 3. Santosh Kumar Garg, Irrigation Engineering and Hidraulics Structure, Khana Publisher Delhi, 1981 4. Soedibyo, Teknik Bendungan, Pradnya Paramita, 1993 5. Varshney, R.S., Theory and Design of Irrigation Structure Vol.II 6. Varshney, R.S., Concrete Dam

173

Mata Kuliah (MK) Kode Mata Kuliah SKS Semester Prasyarat Standar Kompetensi

: : : : : :

Teknik Pantai TS-3142 2 SKS V (Lima) Hidrolika dan Mekanika Fluida Mampu menganalisis proses-proses hidrodinamika yang terjadi di Pantai secara baik dan benar.
Materi Pokok 3 Definisi pantai dan pesisir Ruang lingkup teknik pantai Wilayah pesisir, pantai dan samudera Sempadan dan Lingkungan Pantai Peraturan - peraturan

Kompetensi Dasar 1 1. Memahami dasar-dasar teknik pantai untuk bidang teknik sipil. 2. Mampu menghitung dengan cermat dan benar berbagai proses hidrodinamika yang terjadi di Pantai serta pengaruhnya terhadap lingkungan wilayah Pesisir 3. Mampu menggunakan piranti modern dalam menghitung berbagai proses hidrodinamika pantai.

Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan definisi pantai dan pesisir, lingkungan pesisir pantai dan kawasan yang terkait yang berpengaruh terhadap lingkungan pantai dan konservasi yang dilakukan 2. Dapat menjelaskan terjadinya proses hidrostatis dan hidrodinamis di Pantai serta pengaruhnya terhadap lingkungan pantai. 3. Dapat menghitung dan menggambarkan secara manual maupun dengan menggunakan piranti modern mawar angin dan mawar gelombang dari data angin yang ada. 4. Dapat menjelaskan dan menghitung pengaruh pasang surut terhadap muka air laut.

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5

2.1. Terjadinya gelombang, arus dan pasang surut di Laut, 2.2. Mekanisme angkutan sediment sejajar pantai dan tegak lurus pantai 2.3. Perubahan jangka pendek, menengah dan jangka panjang di pantai. 3.1. Pengertian angin dan gelombang 3.2. Skala Beaufort dan Mawar Angin (Wind Rose) 3.3. Fetch, kecepatan angin dan durasi 3.4. Pengertian gelombang angin 3.5. Mawar Gelombang (wave rose)

4.1. Pengertian Pasang Surut 4.2. Kurva Pasang Surut 4.3. Pembangkitan Pasang Surut 4.4. Tipe Pasang Surut 4.5. Peramalan Pasang Surut 4.6. Definisi Elevasi Muka Air Laut 4.7. Elevasi Muka Air Rencana

5. Dapat menghitung dan 5.1. Definisi dan batasan 5.2. Penurunan persamaan Laplace menyelesaikan dan Bernoulli untuk potensial permasalahan kecepatan gelombang yang terjadi di Laut 5.3. Profil muka air laut

174

dengan Teori 5.4. Cepat rambat dan panjang Gelombang Airy. gelombang 5.5. Kecepatan dan percepatan partikel air 5.6. Perpindahan partikel 5.7. Tekanan Gelombang 5.8. Energi dan tenaga gelombang 5.9. Gelombang di laut dangkal, transisi dan laut dalam 5.10. Latihan soal-soal 6. Dapat menghitung dan 6.1. Refraksi dan Shoaling 6.2. Difraksi Gelombang menganalisis 6.3. Refleksi Gelombang deformasi gelombang di laut 6.4. Transmisi Gelombang dan pengaruhnya 6.5. Bottom Friction terhadap proses 6.6. Gelombang laut dalam ekivalen 6.7. Gelombang Pecah hidrodinamika 6.8. Wave set-up pantai. 6.9. Wave run-up dan run-down 6.10. Latihan soal-soal 7. Dapat menghitung 7.1. Perhitungan tinggi gelombang rencana dengan metode statistika gelombang rencana dalam perencanaan 7.2. Tinggi gelombang signifikan dan gelombang maksimum bangunan pantai 7.3. Pembangkitan gelombang angin dengan benar 7.4. Gelombang Rencana 7.5. Peramalan tinggi gelombang di Laut Dalam 7.6. Pemilihan Gelombang Rencana 7.7. Latihan soal-soal 8. Dapat menghitung 8.1. Angkutan sediment sejajar pantai angkutan sedimen 8.2. Angkutan sediment tegak lurus sepanjang pantai pantai secara manual 8.3. latihan soal-soal maupun dengan bantuan piranti lunak yang tersedia.

DAFTAR REFERENSI:
1. Bambang Triatmodjo, 1996, Pelabuhan, Beta Offset, Yogyakarta. 2. CERC, 1984, Shore Protection Manual, Vol. I & II, Departement of the Army Waterways Experiment Station, Corp of Engineers, PO Box 631, Vicksburg, Mississipi 39180. 3. Dean, R. G. and Dalrymple 1984, Water Wave Mechanics for Engineers and Scientist, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. 4. Nur Yuwono, 1982, Teknik Pantai Volume I, BP. KMTS. UGM, Yogyakarta. 5. Sorensen, R. M. 1987, Basic Coastal Engineering, John Wiley & Sons.

175

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Teknik Pelabuhan : TS-3251 : 2 SKS : VI (Enam) : Teknik Pondasi, Teknik Pantai

Standar Kompetensi: Mengerti dan memahami konsep / faktor yang mempengaruhi perencanaan pelabuhan dan mampu merencanakan sebuah pelabuhan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1 2 1. Dapat menjelaskan 1. Memahami definisi dan jenisdefinisi, jenis-jenis jenis pelabuhan pelabuhan dan jenis-jenis kapal 2. Dapat menjelaskan serta karakteristik jenis-jenis kapal dan kapal karakteristik kapal 2. Memahami dasar- 3. Dapat menjelaskan dasar perencanaan dasar-dasar sebuah pelabuhan perencanaan sebuah pelabuhan 3. Menguasai konsep 4. Dapat menghitung karakteristik / faktor yang gelombang berpengaruh dalam perencanaan pelabuhan 5. Dapat mengerti dan memahami pengaruh angin dalam Materi Pokok 3 1.1. Sejarah 1.2. Definisi pelabuhan 1.3. Jenis-jenis pelabuhan 2.1. Jenis-jenis kapal 2.2. Karakteristik kapal 3.1. Pemilihan lokasi pelabuhan 3.2. Ukuran dan bentuk pelabuhan 3.3. Persyaratan dan perlengkapan pelabuhan 4.1. Teori gelombang Air 4.2. Difraksi Gelombang 4.3. Tinggi glombang dalam kolam pelabuhan 5.1. Angin 5.2. Pengaruh angin dalam perencanaan pelabuhan 5.3. Data Angin 5.4. Wind Rose 6.1. Pasang surut 6.2. Kurva pasang surut 6.3. Definisi elevasi muka air 6.4. Elevasi Muka air rencana 7.1. Layout pelabuhan

4. Mendisain lay out sebuah pelabuhan 5. Mengenal fasilitas internet

6. Menguasai konsep perencanaan fasilitas pelabuhan 7. Menguasai software untuk merencanakan atau mempresentasikan tugas tentang fasilitas pelabuhan 8. Menguasai 11. Dapat memahami dan fasilitas internet/ merencanakan alat

6. Dapat mengerti dan memahami pengaruh pasang surut dalam perencanaan pelabuhan 7. Mampu menggunakan fasilitas internet untuk mencari berbagai bentuk layout pelabuhan dan dapat merencanakan lay out sebuah pelabuhan 8. Dapat mengerti dan merencanakan kolam pelabuhan 9. Dapat mengerti dan merencanakan alur pelayaran 10. Dapat memahami dan merencanakan fender

8.1. Definisi kolam pelabuhan 8.2. Perencanaan kolam pelabuhan 9.1. Definisi alur pelayaran 9.2. Perencanaan alur pelayaran 10.1. 10.2. 10.3. 11.1. 11.2. Definisi fender Jenis-jenis fender Perencanaan fender Definisi alat penambat Jenis-jenis alat penambat

176

penambat multi media untuk mencari isi-isu 12. Dapat memahami dan terbaru tentang mengerti gaya-gaya pelabuhan dan yang bekerja pada fasilitasnya dermaga

11.3. 12.1. 12.2. 12.3.

13. Dapat memahami dan 13.1. mengerti navigasi 13.2. pelayaran pada pelabuhan

Perencanaan alat penambat Jenis-jenis dermaga Faktor yang mempengaruhi perencanaan dermaga Gaya-gaya yang bekerja pada dermaga Alat Pandu Pelayaran Keselamatan Pelayaran

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. 5. Bambang, T, Teknik Pelabuhan Budiartha dan Arnatha, Pelabuhan Per Buun Port Engineering, Gulf Publisher, 1976 Quin, A.D., Design and Construction of Port and Marine, Mc Graw Hill, 1972 Internet

177

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Teknik Penyehatan Lingkungan : TS-4180 : 2 SKS : VII (Tujuh) :-

Standar Kompetensi : Menguasai konsep dasar teknik penyehatan lingkungan, mengetahui tahap-tahap pengolahan air bersih, air limbah, penanganan sampah padat, pencemaran udara, dan penyusunan dokumen lingkungan.
Kompetensi Dasar 2 1. Memahami konsep pencemaran lingkungan Indikator Pencapaian 3 1. Dapat menguraikaan kegiatan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan dan memberi contoh usaha penyehatan lingkungan. Materi Pokok 4 1.1 Pendahuluan : Pengertian umum tentang ekologi dan pencemaran lingkungan hidup 1.2 Jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan hidup 1.3 Peranan ilmu teknik sipil dalam usaha penyehatan lingkungan 1.4 Istilah-istilah khusus dalam lingkungan hidup 2.1 Persyaratan air bersih 2.2 Sumber air untuk konsumsi 2.3 Siklus air dan siklus pemakaian air 2.4 Pengolahan air bersih konvensional 2.5 Saringan pasir cepat 2.6 Saringan pasir lambat 2.7 Saringan karbon aktif. 3.1 Sumber air limbah 3.2 Karakteristik air limbah 3.3 Siklus pemakaian air 3.4 Pengolahan air limbah 3.5 Pengolahan sludge 3.6 Oksigen dalam air 4.1 Karakteristik sampah padat 4.2 Tahap-tahap pengolahan sampah padat 4.3 Teknologi pengolahan akhir 4.4 Composting 4.5 Limbah B 3 4.6 Konsep 4 R 5.1 Komposisi udara dan atmosfir 5.2 Sumber-sumber pencemaran udara 5.3 Jenis-jenis gas toksik 5.4 Pengaruh gas toksik thd kesehatan manusia, lingkungan global

2. Memahami konsep penyediaan air bersih

2. Dapat menguraikan tahap-tahap pengolahan penyediaan air bersih.

3. Memahami tahapan pengolahan air limbah

3. Dapat menguraikan tahap-tahap pengolahan air limbah.

4. Memahami tahapan penanganan sampah padat

4. Dapat menerangkan penanganan sampah padat .

5. Memahami konsep pencemaran udara dan kebisingan

5. Dapat menguraikan pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan global, dan menguraikan usahausaha penangggulangan

178

pencemaran udara dan kebisingan. 5.5

5.6

6. Memahami konsep dokumen lingkungan hidup yang dibutuhkan untuk berbagai usaha kegiatan

6. Dapat memnjelaskan dokumen lingkungan hidup yang dibutuhkan untuk berbagai usaha/kegiatan.

5.7 6.1

6.2 6.3 6.4 6.5

(pemanasan global, hujan asam, smog, lubang ozon) Usaha-usaha penanggulangan pencemaran udara akibat kegiatan transportasi & industri Energi alternatif untuk mengurangi kadar pencemaran udara Kebisingan Tujuan dan manfaat pengelolaan lingkungan hidup Daftar kegiatan wajib amdal Tahapan & diagram alir pembuatan amdal Ukuran dampak penting Penyusunan KA, Andal, RKL/RPL, UKL/UPL

179

Mata Kuliah (MK) Kode Mata Kuliah SKS Semester Prasyarat Standar Kompetensi :

: : : : :

Transportasi Sedimen TS-5033 2 SKS VIII (Delapan) Mekanika Fluida, Hidrolika Mampu menjabarkan konsep-konsep pengendalian angkutan sedimen dan menghitung dengan cermat dan benar berbagai tipe proses angkutan sedimen.

Kompetensi Dasar 1 1. Dapat menerapkan teori sifat-sifat air dan bahan yang terangkut dalam perhitungan angkutan sedimen 2. Dapat menerapkan teori permulaan gerakan butiran dalam perhitungan angkutan sedimen 3. Dapat menerapkan teori pengukuran angkutan sedimen secara langsung 4. Dapat menganalisis persoalan-persoalan dalam angkutan sedimen berdasarkan sifat bahan angkutannya diantaranya sungai dan penggerusannya, proses sedimentasi di waduk dan angkutan sedimen dari bahan letusan gunung

Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menguraikan tujuan dan kegunaan pengangkutan sedimen, terjadinya dan klasifikasinya 2. Mahasiswa dapat menerapkan teori sifatsifat air dalam perhitungan angkutan sedimen

Materi Pokok 3 1.1. Tujuan dan kegunaan pengangkutan sedimen 1.2. Terjadinya pengangkutan 1.3. Klasifikasi angkutan sedimen 2.1. Kerapatan (density) 2.2. Berat jenis (specific weight) 2.3. Berat spesifik (spesific gravity) 2.4. Kekentalan (viscosity) 2.5. Tegangan permukaan (surface tension) 2.6. Aliran seragam pada saluran terbuka 2.7. Lapisan batas 3.1. Ukuran partikel 3.2. Bentuk partikel 3.3. Rapat massa 3.4. Kecepatan jatuh 3.5. Bulk density dan porositas

3.

Dapat menerapkan teori sifat-sifat bahan yang terangkut dalam perhitungan angkutan sedimen

4.

Dapat menerapkan teori 4.1. Analisa sedimen non permulaan gerakan kohesif butiran dalam 4.2. Stabilitas batuan perhitungan angkutan sedimen Dapat menguraikan bentuk-bentuk dasar dan kekasaran alluvial Dapat menganalisis persoalan-persoalan dalam angkutan sedimen berdasarkan sifat bahan angkutannya 5.1. Perkiraan bentuk dasar 5.2. Kekasaran alluvial 6.1. Angkutan material di dasar sungai (Bed material transport) 6.2. Bed load 6.3. Suspended load 6.4. Total bed material load

5.

6.

180

7.

Dapat menerapkan teori 7.1. Pengkuran dengan pengukuran angkutan pengambilan contoh sedimen secara langsung Dapat menganalisis secara hidraulik terjadinya variasi regime sungai dan penggerusan Dapat menganalisis terjadinya proses sedimentasi di waduk 8.1. Regime sungai 8.2. Penggerusan akibat penyempitan 8.3. Penggerusan lokal di hilir bangunan hidraulik 9.1. Bentuk endapan di waduk 9.2. Pola distribusi endapan 10.1. Sifat pengaliran 10.2. Perhitungan pengangkutan

8.

9.

10. Dapat menganalisis terjadinya angkutan sedimen dari bahan letusan gunung

DAFTAR REFRENSI :
1. 2. 3. 4. Graf, Hydraulic of Sediment Transport. Priyantoro, Dwi, 1987, Teknik Pengangkutan Sedimen, HMS-FT Unibraw, Malang. Suyono, S, Tominaga, M, 1987, Perbaikan dan Pengaturan Sungai, Pradnya Paramita, Jakarta Simons, D.B, Senturk, F, 1992, Sediment Transport Technology, W.R.Publications, USA.

181

SILABUS MATA KULIAH BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

KELOMPOK TRANSPORT
Kode Mata Kuliah
TS-2246 TS-5021 TS-3147 TS-5022 TS-3248 TS-2249 TS-5024 TS-2245 TS-3252 TS-3250 TS-5023

Mata Kuliah
GEOMETRIK JALAN MANAJEMEN LALU LINTAS PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN PERENCANAAN TRANSPORTASI KOTA PERKERASAN JALAN PRAKTEK BAHAN PERKERASAN JALAN SISTEM TRANSPORTASI LANJUT SISTIM TRANSPORTASI TEKNIK BANDAR UDARA TEKNIK LALU LINTAS TEKNOLOGI PERKERASAN DAN PEMELIHARAAN JALAN

SKS
2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2

Klp MK
MKK MKB MKB MKB MKB MKB MKB MKK MKB MKB MKB

Kurikulum Inti / Institusional


Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional Kur. Inti Kur.Institusional

182

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Geometrik Jalan : TS-2246 : 2 SKS : IV (Empat) : Ilmu Ukur Tanah

Standar Kompetensi : Mampu, menguasai konsep dasar, merancang sistem, serta mampu berfikir secara logis dan analitis dalam menyelesaikan masalah Geometrik Jalan (baik secara manual maupun menggunakan piranti modern) Kompetensi Dasar 1
1. Mahasiswa dapat memahami dan dapat menggambarkan; Fungs dan klasifikasi jalan raya Karakteristik LalulIntas Kondisi Lingkungan Jalan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan/menguraika n dengan benar: Ruang penguasaan jalan Data-data perencanaan yang diperlukan baik data primer maupun data sekunder. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan: Parameter Perencanaan Geometrik Jalan, sehingga dapat dihasilkan perencanaan yang layak secara teknis 1.

Indikator Pencapaian 2
Dapat menjelaskan fungs dan klasifikasi jalan raya Dapat menjelaskan Karakteristik Lalu-lintas Kondisi Lingkungan Jalan 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.

Materi Pokok 3
Fungsi Jalan : Klasifikasi Jalan Karakteristik Lalu-lintas Kondisi Lingkungan Jalan

2. 3.

4.

5.

6.

4. Mahasiswa dapat : Menganalisis Dasardasar perancangan dan Pedoman umum perancangan Alinemen Dapat Menggambarkan dalam 2 dimensi, rancangan Alinyemen horizontal dan

7.

8.

2.1. Ruang Penguasaan Jalan : Mahasiswa dapat menjelaskan dan Rumaja menggambarkan: Ruang Rumija penguasaan jalan dan Ruwasja data-data Perencanaan 2.2. Data-data Perencanaan yang diperlukan Data Primer : Survei Trase Jalan Data Sekunder : Peta Topografi, Arah angin, 3.1. Parameter Perencanaan Mahasiswa dapat Geometrik Menganalisis Parameter Perencanaan Geometrik Kendaraan Rencana Jalan Raya Macam-macam Dapat Menggambarkan Kecepatan dalam 2 dimensi Kecepatan Rencana Parameter Perencanaan Jalan Geometrik Jalan Raya Volume Lalu-lintas Tingkat Pelayanan Jalan Kelas Jalan Jarak Pandangan Gaya Sentrifugal Pada kuliah ini Lengkung Peralihan mahasiswa dapat Diagram Super elevasi menjelaskan DasarBentuk Lengkung dasar perancangan dan Horisontal pedoman umum Pedoman Umum perancangan Alinemen Perencanaan Alinyemen horizontal Horisontal menggambarkan/model dua dimensi, dasar-dasar

183

Pedoman umum rancangan Alinemen

perancangan dan pedoman umum perancangan Alinemen horizontal 9. Pada akhir kuliah ini mahasiswa dapat: Menggambarkan dan menjelaskan diagram Alir/Flowchart pemilihan Jenis Lengkung Horisontal Menganalisis dan menggambarkan Pelebaran Perkerasan pada Lengkung Horisontal Menganalisis dan menggambarkan Jarak Pandangan pada Lengkung Pada akhir kuliah ini mahasiswa dapat menganalisis dan menggambarkan kelandaian, parameter lengkung cembung dan cekung pada Alinyemen Vertikal Pada akhir kuliah ini mahasiswa dapat menganalisis dan penggambarkan pelebaran perkerasan pada lengkung horisontal (pada tikungan gabungan) Pada kuliah ini mahasiswa dapat menganalisis dan menggambarkan ketentuan untuk perancangan trase yang berhubungan dengan keamanan pengguna jalan dan panduan untuk proses koordinasi alinyemen Pada akhir kuliah ini mahasiswa mampu menganalisis dan merancang bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan raya yang akrab lingkungan 4.1. Diagram Alir/Flowchart pemilihan Jenis Lengkung Horisontal 4.2. Pelebaran Perkerasan pada Lengkung Horisontal 4.3. Jarak Pandangan pada Lengkung Horisontal

5. Mahasiswa dapat: Menjelaskan pemilihan Jenis Lengkung Horisontal Menganalisis dan menggambarkan Pelebaran Perkerasan pada Lengkung Horisontal Menganalisis dan menggambarkan Jarak Pandangan pada Lengkung

10.

11.

6. Mahasiswa dapat : Menganalisis dan menggambarkan perancangan Alinyemen vertikal

12.

5.1 Kelandaian pada Alinyemen Vertikal 5.2 Lengkung Vertikal Cembung 5.3 Lengkung Vertikal Cekung

7. Mahasiswa dapat : Menjelaskan pelebaran perkerasan pada lengkung horisontal

13.

6.1 Pelebaran perkerasan pada lengkung horisontal (pada tikungan gabungan)

8. Mahasiswa dapat : menjelaskan/ menguraikan ketentuan untuk perancangan trase yang berhubungan dengan keamanan pengguna jalan dan panduan untuk proses koordinasi alinyemen 9. Mahasiswa dapat : menganalisis dan merancang bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan raya yang akrab lingkungan

14.

7.1 Ketentuan untuk perancangan trase yang berhubungan dengan keamanan pengguna jalan 7.2 Ketentuan dan Panduan untuk proses koordinasi Alinyemen

15.

8.1 drainase pada jalan raya 8.2 pemotongan bukit/tebing pd lingkungan 8.3 dampak pengurugan lembah pd lingkungan 8.4 dampak lingkungan pembangunan jalan yang

184

10. Mahasiswa mampu menjelaskan Jenis-jenis persimpangan, kelebihan dan kekurangan geometrik persimpangan sebidang, tidak sebidang 11. Mahasiswa dapat menganalisis dan menggambarkan pematokan dan penomoran jalan

melalui hutan 8.5 Rancangan jalan yang akrab lingkungan dan berkelanjutan 9.1 Jenis-jenis Persimpangan 16. Pada akhir kuliah ini 9.2 Geometrik persimpangan mahasiswa mampu Sebidang, kelebihan dan menjelaskan Jenis-jenis kekurangannya persimpangan, 9.3 Geometrik persimpangan kelebihan dan Tidak Sebidang , kelebihan kekurangan geometrik dan kekurangannya persimpangan sebidang, tidak sebidang 10.1 Penomoran panjang jalan 17. Pada akhir kuliah ini (Stationing) mahasiswa mampu 10.2 Pematokan (Stake Out) menganalisis dan 10.3 Cara menggambarkan pengukuran/pematokan pematokan dan jika terjadi halangan di penomoran jalan lapangan

185

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Manajemen Lalu Lintas : TS-5021 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Teknik Lalu Lintas (Traffic Engineering)

Standar Kompetensi : Menguasai teori dan konsep manajemen lalu lintas serta mampu menganalisis dan menerapkan manajemen lalu lintas sesuai dengan permasalahan dan kondisi lingkungan. Kompetensi Dasar 1
1. Memahami konsep manajemen lalu lintas dalam strategi pengembangan sistem transportasi jalan di wilayah perkotaan.

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan berbagai permasalahan dan bentuk/elemen manajemen lalu lintas.

Materi Pokok 3
1.1 Maksud, tujuan dan manfaat manajemen lalu lintas dalam pemecahan masalah transportasi; 1.2 Elemen dan alat manajemen lalu lintas; 1.3 Kriteria identifikasi masalah. 2.1 Konteks manajemen lalu lintas dan strategi pengembangan sistem transportasi; 2.2 Perubahan paradigma dalam pengelolaan transportasi (predict and provide/predict and prevent) 3.1 Metode pengukuran geometrik jalan dan simpang dengan berbagai alat; 3.2 Teori arus lalu lintas pada ruas jalan dan simpang;

2. Dapat menjelaskan manajemen lalu lintas sebagai solusi jangka pendek dan biaya relatif murah dalam pemecahan masalah transportasi.

2. Memahami konsep pengukuran fisik/geometrik jalan dan pengumpulan data lalu lintas (survai lalu lintas).

3. Menguasai teknis perencanaan dan perancangan manajemen lalu lintas berdasarkan analisis lokasi dan alternatif tindakan manajemen lalu lintas (traffic management measurement).

3. Dapat menjelaskan hasil pengukuran fisik/geometrik jalan dan teknis pelaksanaan survai lalu lintas serta mampu menganalisis data lalu lintas berhubungan dengan manajemen lalu lintas yang diusulkan. 4. Dapat merencanakan dan merancang manajemen lalu lintas lokal (LTM) atau kawasan (ATM) dengan dukungan data yang dibutuhkan dan kemampuan analisis yang dimiliki.

4.1 Manajemen lalu lintas dengan pendekatan regulasi (regulatory measures); 4.2 Manajemen lalu lintas dengan pendekatan fisik (physical control); 4.3 Pengendalian lalu lintas pada simpang prioritas dan bundaran; (unsignal control at intersection and roundabout); 4.4 Pengendalian lalu lintas dengan APILL pada simpang (Signal control at intersection); 4.5 Sistem informasi bagi pengemudi dan pengguna

186

jalan; 4.6 Pembatasan lalu lintas langsung dan tidak langsung dengan pendekatan fiskal. 4.7 Inteligent Transport System (ITS).

187

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Perancangan Geometrik Jalan : TS-3147 : 1 SKS : V ( Lima ) : Geometrik Jalan

Standar Kompetensi : Mampu, menguasai, merancang sistem, serta mampu berfikir secara logis dan analitis dalam menyelesaikan masalah Geometrik Jalan (baik secara manual maupun menggunakan piranti modern)
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami dasar perancangan secara logis Materi Pokok 3 1.1. Penentuan medan dari suatu trase jalan 1.2. Kendaraan rencana 1.3. Fungsi/kelas jalan 1.4. Kecepatan rencana 2.1 Perencanaan 2. Dapat merancang geometrik alinj.Horizontal jalan yang layak secara teknis 2.2 Perencanaan alinj. dan lingkungan Vertikal 2.3 Panjang jarak pandangan henti 2.4. Panjang jarak pandangan menyiap Koordinasi inter dan antar alinjemen 3. Dapat menghitung panjang 3.1. Penomoran / yang dirancang Stationing panjang Jalan 3.2. Notasi titik-titik tertentu pada alinj.horizontal dan alinj.vertikal 4. Dapat merancang dg. konsep 4.1 Komponen geometrik jalan : distribusi komponen - Jari2 lengkungan geometrik /tikungan jalan dengan baik dan lengkap - Derajat kelengkungan - Superelevasi - Lengkung peralihan - Bagian tangen dan bagian lengkung - Pelebaran di Tikungan - Kelandaian - Daerah bebas Samping Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan perancangan sbg.bagian dari suatu perencanaan konstruksi jalan

2. Memahami hubungan antar komponen geometrik jalan

188

3. Memahami hubungan 5. Dapat merancang bangunan Pelengkap jalan raya antar komponen geometrik jalan dengan kelengkapan perancangan lainnya 6. Dapat menghitung luas penampang melintang dan menghitung volume galian dan volume timbunan

5.1. Rancangan drainase jalan raya 5.2. Rancangan saluran samping jln.raya 6.1. Membuat potongan melintang dan memanjang jalan 6.2. Menghitung luas penampang dengan metode yang ada 6.3. Menghitung volume galian dan timbunan

Daftar Pustaka :
1. Departemen Pekerjaan Umum, Produk Standar Untuk Jalan Kota, 1987 2. Direktorat Jenderal Bina Marga Dep.P.U., Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, No.13 Th.1970, Jakarta 3. Direktorat Bina Jalan Kota, No. 036/T/BM/1997, MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia), 1977 4. Hamirhan Saodang, Konstruksi Jalan Raya, Buku 1 : Geometrik Jalan, Nova, 2004 5. Shirley L.Hendarsin, Perencanaan Teknik Jalan Raya, Nova - Bandung 6. Silvia Sukirman, Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Nova Bandung, 1994 7. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004, tentang Jalan

189

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat Standar Kompetensi :

: : : : :

Perencanaan Transportasi Kota TS-5022 2 SKS VIII (Delapan) Teknik Lalu Lintas dan Sistem Transportasi Menguasai konsep dan mampu merencanakan sistem transportasi perkotaan dengan pemodelan empat tahap
Materi Pokok 3 1.1. Permasalahan transportasi kota 1.2. Pengertian perencanaan transportasi kota 1.3. Ruang lingkup perenc. transportasi kota 1.4. Peranan perencanaan transportasi kota dlm sistem suatu kota 2.1. Konsep perencanaan transportasi 2.2. Sistem transportasi makro 2.3. Strategi Perencanaan Transportasi 2.4. Aksesibilitas dan mobilitas 3.1. Pengertian pemodelan 3.2. Daerah kajian, zona dan ruas 3.3. Pemodelan empat tahap 3.4. Galat dlm pemodelan 3.5. Kalibrasi dan validasi model 3.6. Kompleksitas pemodelan 4.1. Definisi dan klasifikasi pergerakan 4.2. Faktor-faktor yg mempengaruhi bangkitan pergerakan 4.3. Model faktor pertumbuhan 5.1. Model analisis regresi secara umum 5.2. Model regresi berbasis zona 5.3. Model regresi berbasis rumah tangga 6.1. Pengertian model klasifikasi silang 6.2. Pendekatan kategori 6.3. Pemodelan pergerakan individu 6.4. Pemodelan pergerakan zona 7.1. Pengertian metode analogi 7.2. Metode Seragam 7.3. Metode Rata-rata 7.4. Metode Fratar 7.5. Metode Detroit 7.6. Metode Furness 7.7. Keuntungan dan kerugian 8.1. Pengertian metode sintetis (model

Kompetensi Dasar 1 1. Memahami permasalahan dan peranan perencanaan transportasi perkotaan 2. Memahami konsep perencanaan transportasi perkotaan 3. Memahami konsep pemodelan

Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan permasalahan dan peranan perencanaan transportasi perkotaan

2. Dapat menjelaskan konsep perencanaan transportasi perkotaan 3. Dapat menjelaskan konsep pemodelan transportasi perkotaan

4. Mampu membuat model Trip Generation

4. Dapat membuat model faktor pertumbuhan

5. Dapat membuat model regresi

6. Dapat membuat model kategori

5. Mampu membuat model Trip Distribution

7. Dapat membuat model Analogi

6. Mampu membuat

8. Dapat membuat

190

model pilihan moda

model Sintetis (Gravitasi)

gravity) 8.2. Fungsi hambatan 8.3. Jenis dan penggunaan model gravity 8.4. Kalibrasi model gravity 9.1. Pengertian pemilihan moda 9.2. Faktor-faktor yg mempengaruhi pemilihan moda 9.3. Keterkaitan pemilihan moda dengan model empat tahap lainnya 9.4. Proses pembuatan model 9.5. Metode pengumpulan data 10.1. Pemilihan moda dg model sintetis 10.2. Pemilihan moda dg model kebutuhan langsung 10.3. Pemilihan moda dg model pemilihan diskret 10.4. Model logit (binomial dan multinomial) 11.1. Konsep model pemilihan rute 11.2. Hubungan kecepatan-arus dan biaya-arus 11.3. Proses pemilihan rute 11.4. Faktor-faktor yg mempengaruhi pemilihan rute 11.5. Faktor penentu utama 12.1. Jenis model pemilihan rute 12.2. Cara memilih model yg tepat 12.3. Pengertian metode proporsional 12.4. Model All-or-Nothing 12.5. Model Stokastik 13.1. Model batasan kapasitas 13.2. Model Keseimbangan 13.3. Model Kurva Diversi 13.4. Model JICA 13.5. Model logit (binomial dan multinomial)

7. Mampu membuat model pemilihan moda

9. Dapat menjelaskan konsep pemilihan moda

10. Dapat membuat model pemilihan moda

8. Mampu membuat model pemilihan rute

11. Dapat menjelaskan konsep model pemilihan rute

12. Dapat menjelaskan jenis-jenis model pemilihan rute

13. Dapat membuat model pemilihan rute

191

Mata Kuliah (MK) Kode Mata Kuliah / SKS SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Perkerasan jalan TS-3248 2 SKS VI (Enam) Teknologi Bahan, Mekanika Tanah

Standar Kompetensi: Menguasai konsep dan mampu merencanakan konstruksi perkerasan jalan, yang meliputi konstruksi perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan konstruksi perkerasan kaku (Rigid Pavement) dengan benar. Kompetensi Dasar 1
1. Memahami sejarah perkerasan jalan

Indikator Pencapaian 2
1. Dapat menjelaskan sejarah perkembangan konstruksi perkerasan jalan

Materi Pokok 3
1.1 Sejarah perkembangan perkerasan jalan : Jalan tanah, Jalan kerikil, Jalan batu pecah, Jalan sistem Telford, Jalan sistem Mac Adam, Jalan sistem penetrasi, Jalan aspal beton 2.1 Pengertian Konstruksi Perkerasan Lentur 2.2 Susunan dan konstruksi lapisan perkerasan lentur : - Lapisan permukaan (surface) - Lapisan pondasi atas (base) - lapisan pondasi bawah (sub base) - lapisan tanah dasar (subgrade) 3.1 Beban lalu lintas 3.2 Angka ekivalen beban sumbu kendaraan (FE) 3.3 Koefisien distribusi kendaraan 3.4 Stabilitas tanah dasar 3.5 Kwalitas bahan lapisan perkerasan dan koefisien kekuatan relative (a) 3.6 Faktor lingkungan (FR) 3.7 Indek permukaan (IP) 4.1 Perkerasan langsung (full depth pavement) 4.2 Perkerasan bertahap (stage pavement) 4.3 Perkuatan perkerasan (overlay) 5.1 Perkerasan langsung (full depth pavement) 5.2 Perkerasan bertahap (stage pavement) 5.3 Perkuatan perkerasan (overlay) 6.1 Perkuatan perkerasan (overlay)

2. Memahami konsep konstruksi perkerasan lentur

2. Dapat menjelaskan konsep konstruksi perkerasan lentur

3. Menguasai perencanaan konstruksi perkerasan lentur dengan metode Analisa Komponen

3. Dapat menjelaskan Paramater disain konstruksi perkerasan lentur

4. Dapat merencanakan konstruksi perkerasan lentur dengan metode Analisa Komponen 4. Menguasai perencanaan konstruksi perkerasan lentur dengan metode pendekatan AASHTO 5. Menguasai perencanaan konstruksi perkerasan lentur 5. Dapat merencanakan konstruksi perkerasan lentur dengan metode pendekatan AASHTO 6. Dapat merencanakan konstruksi perkerasan

192

dengan metode Benkelman Beam (BB) 6. Menguasai perencanaan konstruksi perkerasan lentur dengan soft were RDS 7. Menguasai perencanaan perkerasan kaku dengan cara Bina Marga

lentur metode Benkelman Beam (BB) 7. Dapat merencanakan konstruksi perkerasan lentur dengan soft were RDS 8. Dapat menjelaskan paramater disain konstruksi perkerasan kaku

7.1 Aplikasi soft were RDS pada perencanaan perkuatan perkerasan (overlay) 8.1 Fungsi perkerasan 8.2 Struktur dan jenis perkerasan kaku 8.3 Dasar-dasar perencanaan 8.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan 8.5 Persyaratan dan pembatasan 8.6 Besaran rencana (umur rencana, lalu lintas, kekuatan tanah dasar) 8.7 Penulangan dan teknik penyambungan 9.1 Perencanaan konstruksi perkerasan kaku

9. Dapat merencanakan konstruksi perkerasan kaku dengan cara Bina Marga

DAFTAR REFRENSI:
_____________,1987 Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen, Dep. PU. 2. _____________,1983 Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam, No. 01/MN/B/1983, Dep. PU. 3. _____________,1990 Petunjuk Pelaksanaan Perkerasan Kaku Beton Semen, No. 009/T/BNKT/1990, Dep. PU. 4. _____________, Pedoman Perencanaan Perkerasan Kaku, Dep. PU. 5. _____________, 1997 Analisa Struktur Perkerasan Jalan, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, ITB. 6. Aly. MA, 2001Visualisasi Konstruksi Perkerasan Jalan Berbasis Semen ,Asosiasi Semen Indonesia 7. Dalimin, 1983 Pelaksanaan Pembangunan Jalan 8. David. C, Paul. C, 1998 Design And Performance Of Road Pavement, McGraw-Hill. 9. Saodang. H, 2005 Konstruksi Jalan Raya, Perancangan Perkerasan Jalan Raya, Nova Bandung. 10. Soedarsono. DU,1987 Konstruksi Jalan Raya, Badan Penerbit Pekerjaan Umum. 11. Sukirman,S, 1995 Perkerasan Lentur Jalan Raya, Nova, Bandung. 12. Wright. PH, 1996 Highway Engineering, John Wiley & Sons, Inc. 1.

193

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Praktek Bahan Perkerasan Jalan : TS-2249 : 1 SKS : IV (Empat) : Teknologi Bahan

Standar Kompetensi: Mampu melaksanakan dan mengevaluasi hasil pengujian serta menuangkannya dalam bentuk laporan pengujian bahan perkerasan jalan.
Kompetensi Dasar 1 1. Memahami konsep umum perkerasan jalan Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan konsep penyebaran beban kendaraan pada struktur lapis perkerasan jalan. 2. Dapat menjelaskan persyaratan teknis material perkerasan jalan serta spesifikasi teknisnya 3. Dapat menjelaskan spesifikasi teknis bahan perkerasan serta uji materialnya 4. Dapat melaksanakan cara pencampuran dan pengujian agregat Materi Pokok 3 1.1. Perkerasan jalan untuk lalu lintas 1.2. Konsep penyebarab beban pada perkerasan jalan 1.3. Jenis jenis Material perkerasan jalan 2.1. Pekerjaan galian tanah 2.2. Pekerjaan timbunan tanah 2.3. Pekerjaan bahu jalan 2.4. Pekerjaan pondasi jalan

2. Memahami konsep persyaratan teknis perkerasan jalan 3. Menguasai cara pencampuran agregat dengan aspal, dan pembuatan sampel campuran serta pengujian sampel campuran aspal dengan metoda Marshall

3.1. Pekerjaan Lapis pengikat dan resap pengikat 3.2. Pekerjaan aspal panas 3.3. Pekerjaan aspal dingin 2.1. Material pembentuk campuran aspal 2.2. Pencampuran agregat 2.3. Berat Jenis (BJ) filer 2.4. Keausan Agregat 2.5. Berat Jenis (BJ) Penyerapan agregat kasar 2.6. Berat Jenis (BJ) Penyerapan agregat halus 2.7. Analisa saringan agregat kasar 2.8. Analisa saringan agregat halus 2.9. Test Sand Equivalent 2.10. Kadar lumpur dan kadar lempung 2.11. Kelekatan agregat terhadap aspal 5. Dapat melaksanakan 5.1. Pengujian penetrasi aspal pengujian aspal 5.2. Pengujian titik lembek aspal 5.3. Pemgujian titik nyala dan titik bakar aspal 5.4. Pengujian Daktilitas 5.5. Pengujian Berat Jenis (BJ) aspal 5.6. Tes kehilangan berat aspal 6. Dapat Membuat sampel 6.1. Pembuatan sampel campuran aspal campuran aspal dengan dengan metodamarshall metoda Marshall beserta 6.2. Pengujian Kepadatan sampel pengujianya 6.3. Pengujian sampel campuran aspal dengan metoda Marshall

194

Mata Kuliah (MK) Kode Mata Kuliah SKS Semester Prasyarat

: : : : :

Sistem Transportasi Lanjut TS-5024 2 SKS VIII (Delapan) Sistem Transportasi

STANDAR KOMPETENSI Memahami pengaruh jangka panjang perubahan tata guna lahan terhadap transportasi dan sebaliknya serta mampu merencanakan sistem pengoperasian Angkutan Umum secara sederhana.
Kompetensi Dasar 1
1. Menguasai konsep-konsep yg dpt dipergunakan untuk menghitung secara kuantitatif keterkaitan Tata Guna Lahan dan Transportasi

Indikator Pencapaian 2
1.1 Dapat menjelaskan keterkaitan Sistem aktivitas/tata guna lahan dan sistem jaringan/transportasi

Materi Pokok 3
1.1.1 Fungsi dan aktivitas lahan. 1.1.2 Tipe-tipe perjalanan dlm suatu wil.studi. 1.1.3 Teori-teori keterkaitan TGL dan Transportasi. 1.2.1 Model/konsepTGL-Transportasi 1.2.2 Aksesibilitas 1.2.3 Konsep perencanaan transportasi 1.2.4 Contoh-contoh kasus. 1.3.1 Konsep model terintegrasi 1.3.2 Konsep model disagregat 1.3.3 Konsep activity based model 1.3.4 Perbedaan model-model tsb dengan model konvensional 1.3.5 Contoh-contoh kasus. 2.1.1 Proses dan tuj perenc.transp, 2.1.2 Tahap-tahap pelibatan partisipasi masyarakat 2.1.3 Berbagai pendekatan solusi masalahmasalah transp. (sosial, sosial-ekonomi, sosial-teknik, teknis) 2.1.4 Contoh-contoh kasus. 3.1.1 Strategi Pengembangan berdasarkan Pengukuran : Guna Lahan, Prasarana, Manajemen, Jumlah dan Kualitas Penyediaan Informasi, Nilai Pajak dan Tarif transportasi 3.2.1 Perenc pemb. Berkelanjutan 3.2.2 Sumber-sumber Dana 3.2.3 Kebijakan dan Program 3.2.4 Peraturan/ perundangan 3.2.5 Skema pemb. dan Pengawasan. 3.3.1 Penetapan tujuan 3.3.2 Pengukuran indikator pengembangan TGL dan Transp 3.3.3 Kinerja Pengukuran Vs Tujuan Pembangunan 4.1.1 AU dlm konteks kota/wilayah 4.1.2 Peranan, Kondisi objektif dan Permasalahan 4.1.3 Langkah-langkah solusi masalah. 4.2.1 Jenis-jenis AU 4.2.2 Standard operasi dan kualitas pelayanan 4.2.3 Angkutan Umum vs Kendaraan Pribadi 4.2.4 Pengguna dan pangsa pasar AU. 4.3.1 Tata laksana Perencanaan, Administrasi 4.3.2 Operasi dan Pengawasan

1.2 Dapat menjelaskan komponen model konvensional dalam menentukan permintaan transportasi 1.3 Dapat menjelaskan komponen dan perbedaan model terintegrasi, model disagregat dan activity based model dengan model konvensional

2. Menguasai bentuk-bentuk suplai sebagai solusi thd berbagai permasalahan transportasi

2.1 Dapat menjelaskan berbagai alternatif suplai dan peningkatan partisipasi masyarakat

3. Memahami beberapa strategi, aplikasi dan indikator keberhasilan dalam pengembangan TGL & Transportasi

3.1 Dapat menjelaskan strategi pengembangan TGL dan transportasi perkotaan

3.2 Dapat menjelaskan aplikasi strategi dalam pembangunan yang berkelanjutan

3.3. Dapat menjelaskan indikatorindikator keberhasilan dalam pembangunan lahan dan transportasi 4. Memahami dan mampu merancang secara sederhana sistem operasional Angkutan Umum 4.1. Dapat menjelaskan sistem Angkutan Umum (AU) dalam Transportasi 4.2. Dapat menjelaskan karakteristik Pelayanan Sistem Angkutan Umum

4.3. Dapat menjelaskan Struktur Organisasi dan Kelembagaan Penyelenggara Angkutan Umum

195

4.4. Dapat merancang lintasan rute sistem angkutan umum

4.5. Dapat merancang Jaringan Rute Sistem Angkutan Umum

4.6. Dapat merancang Perhentian dan Terminal Angkutan Umum

4.7. Dapat merancang Sistem Operasional Angkutan Umum

4.3.3 Pihak-pihak terlibat dan Model-model Kelembagaan 4.4.1 Definisi rute 4.4.2 Klasifikasi, Kapasitas, daerah pelayanan rute, aksesibilitas masyarakat terhadap rute 4.5.1 Terbentuknya jaringan rute 4.5.2 Jarak antar rute 4.5.3 Konfigurasi rute 4.5.4 Operasi kend. pd jaringan.. 4.6.1 Perhentian dan jarak antar perhentian 4.6.2 Tipe-tipe perhentian dan tata letak shelter 4.6.3 Fungsi dan aktivita pd terminal AU 4.7.1 Merencanakan Headway 4.7.2 Timetables operasi AU.

Daftar Referensi:
1. Blunden, W.R and Black, J.A, (1984), The Land-Use/Transport System, Second Edition, Pergamon Press, Singapore. 2. Cervero, R and Kockelman K, (1997), Travel Demand and The 3Ds: Density, Diversity and Design, Transportation Research Part D Vol.2 No.3, pp.199-219. 3. Handy, S, (1996), Methodologies for Exploring the Link Between Urban Form and Travel Behaviour, Transportation Research Part D, Vol.1. No.2.pp.151-165, Elsevier Science Ltd, Pergamon, Great Britain. 4. Manheim, M.L, (1979), Fundamentals of Transportation System Analysis Volume I: Basic Concepts, The MIT Press, Massachusetss. 5. Meyer, M.D & Miller, E.J, (2001), Urban Transportation Planning 2nd Edition, McGraw-Hill, New York. 6. Ortuzar, J.D & Willumsen, L.G, (2001), Modelling Transport, John Willey & Sons, Ltd, West Sussex, England. 7. The Institution of Highways and Transportation, (1997), Transport in The Urban Environment, The IHT, London. 8. OFlaherty, C.A (Editor), (2005), Transport Planning and Traffic Engineering, ButterworthHeinemann, Oxford

196

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat

: Sistem Transportasi : TS-2245 : 2 SKS : IV (Empat) : ---

Standar Kompetensi: Memahami arti dan peranan penting transportasi dalam menyediakan jasa pemindahan bagi masyarakat untuk menunjang kegiatan ekonomi, pemerataan dan mempercepat pembangunan serta keamanan.
No. Kompetensi Dasar 1 2 1. 1. Memahami Indikator Pencapaian 3 Materi Pokok 4

sejarah, peranan dan kedudukan sistem transportasi dalam sistem transportasi Makro

1. Mahasiswa dapat menunjukkan pentingnya sistem transportasi dalam menunjang pembangunan

2. Dapat mengidentifikasi berbagai bentuk keterkaitan antara tata guna lahan dengan transportasi

1.1. Sejarah pertumbuhan dan tahapan perkembangan transportasi dikaitkan dengan penemuan-penemuan dan kegiatan ekonomi 1.2. Pengaruh faktor geografi, ekonomi, politik dan sosial terhadap transportasi 2.1. Hubungan tataguna lahan transportasi (Teori Black Hole, dll.) 2.2. Sistem kegiatan, sistem jaringan, sistem pergerakan dan sistem kelembagaan

2.

2. Memahami konsep biaya dan mampu memprediksi kebutuhan transportasi dimasa depan

3.

3. Memahami keberadaan berbagai moda transportasi dan mampu mengidentifikasi jenis/bentuk transportasi terefisien dalam

3. Dapat membedakan jenis-jenis biaya serta faktor-faktor berpengaruh yang dikeluarkan dalam transportasi 4. Dapat membuat model permintaan transportasi, dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi, dll. 5. Dapat mengidentifikasi kebutuhan fasilitas dan menjelaskan berbagai bentuk transportasi suatu wilayah

3.1. BOK: Biaya tetap, biaya tidak tetap dan biaya tak terduga 3.2. Biaya perjalanan/transit dan Biaya transportasi 4.1. Analisis rasio dan analisis regresi

5.1. Transportasi darat - Transportasi jalan darat - Transportasi kereta api - Transportasi ASDP 5.2 Transportasi udara 5.3 Transportasi laut 5.4 Transportasi pipa 5.5 Transportasi kabel 5.6 Transportasi Quasi 197

4.

5.

6.1. Permasalahan dalam pemilihan lintasan 6.2 Perhitungan pemilihan lintasan yang efisien. Contoh kasus fungsi dan 4. Memahami teori, 7. Dapat membedakan 7.1 Pengertian, klasifikasi terminal tipe-tipe dan konsep kebutuhan 7.2 Hubungan terminal dengan melakukan penilaian dan persyaratan jaringan trayek terhadap terminal terminal sebagai 7.3 Fasilitas utama dan fasilitas transportasi darat komponen sistem penunjang dalam terminal transportasi 7.4 Kriteria Lokasi terminal angkutan penumpang 7.5 Penilaian lokasi dan kondisi terminal (Contoh perhitungan) 8.1 Peranan teknologi dalam 8. Dapat menjelaskan 5. Memahami pembangunan transportasi pengaruh teknologi gambaran umum 8.2 Indikator kemajuan teknologi dengan berbagai terhadap transportasi indikatornya mengenai perkembangan 8.3 Potensi pengaruh/peranan berbagai bentuk berbagai bentuk teknologi terhadap moda transportasi angkutan di wilayah berbagai bentuk dan Indonesia: kemajuan transportasi 8.4 Angkutan Darat 8.5 Angkutan Laut 8.6 Angkutan udara 8.7 Angkutan pipa 8.8 Angkutan Kabel dan Quasi 8.9 Angkutan kota (masal) kaitan dengan lintasannya 6. Dapat menghitung dan menjelaskan lintasan transportasi yang efisien

Daftar Referensi:
Black, J. 1981. Urban Tranport Planning Theory and Practice, Croom Hall, London. Institution of Highway and Transportation, 1997. Transport In The Urban Environment, Mayhew Mc Crimmon Printers Ltd, Essex. 3. Meyer, M.D. and E.J.Miller, 1984. Urban Transportation Planning, A Decision-Oriented Approach, Mc Graw Hill Book Company, New York. 4. Morlok, E.K. dan Johan K. Hainim, 1985. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga Jakarta. 5. Dimitriou, H.T. 1992. Urban Transport Planning a Development Approach, Chapman and Hall, Inc. New York. 6. Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung. 7. Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan, Penerbit ITB, Bandung. 8. _____________ Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 84 tahun 1999. 1. 2.

198

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat Standar

: Teknik Bandar Udara : TS-3252 : 2 SKS : VI (enam) : Sistim Transportasi

Kompetensi: Memahami faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan suatu bandar udara dan menguasai pengetahuan tentang perencanaan struktur komponen-komponen utama bandar udara.

Kompetensi Dasar 2
1.

Indikator Pencapaian 3

Materi Pokok 4
1.1 Perkembangan dunia penerbangan 1.2 Badan-badan penerbangan dunia 1.3 Bagian dari bandar udara 1.4 Penentuan lokasi bandar udara 2.1 Jenis-jenis pesawat terbang 2.2 Hal-hal penting pada pesawat terbang untuk perencanaan 2.3 Contoh dan data pesawat terbang

1. Mengetahui dan dapat Memahami menjelaskan pengetahuan dasar karakteristik pesawat dan mengenai pesawat terbang dan bandar komponen utama bandar udara serta menentukan udara faktor-faktor lokasi bandar udara

2.

Memahami faktor- 2. Dapat menjelaskan 3.1 faktor-faktor dan data faktor dan konsepyang dibutuhkan dalam 3.2 konsep perencanaan bandar 3.3 Perencanaan udara komponenkomponen utama 3. Dapat merancang 4.1 bandar udara orientasi/arah, panjang, 4.2 kelandaian Runway dari 4.3 suatu bandar udara 5.1

Faktor faktor dalam perenc & peranc bandar udara Contoh data perencanaan Perencanaan Imaginary Surface Bandar udara Bagian landing area Data angin dan arah r/w Contoh perhitungan penentuan arah/orientasi r/w Hubungan antara pemilihan untuk kritik dengan runway konvensional atau non konvensional Klasifikasi runway dan standar geometrik lainnya Analisa panjang dasar runway Contoh perhit, panj.r/w bandara Syarat kelandaian longitudinal r/w Lengkung vertical Contoh perhitungan Definisi Taxiway Jenis Taxiway Geometric Taxiway Lokasi/layout Taxiway

5.2 5.3 5.4 6.1 6.2 6.3 7.1 7.2 7.3 7.4

4. Dapat menjelaskan pengertian dan kebutuhan perencanaan Taxiway dari suatu bandar udara

199

5. Dapat menjelaskan pengertian dan kebutuhan perencanaan apron dan bagianbagiannya 6. Dapat menjelaskan faktor-faktor dan konsep perencanaan terminal/building suatu bandar udara

3.

7. Dapat menjelaskan Memahami kebutuhan fasilitas- syarat fasilitas-fasilitas pengoperasian, marka, fasilitas rambu dan sistem pengoperasian perlampuan suatu pada bandar udara bandar udara yang harus dipenuhi

8.1 Definisi Apron 8.2 Pembagian Apron 8.3 Faktor-faktor utama yang menentukan luas apron 8.4 Passanger corveyence to/from aircraft 9.1 Fasilitas untuk pengelolaan airport & kantor pemerintah 9.2 Konsep penanganan pnp 9.3 Konsep distribusi vertikal 10.1 Penanganan kargo 10.2 Perencanaan terminal kargo 10.3 Faktor-faktor terminal kargo 11.1 Persyaratan administrasi pengoperasian 11.2 Fasilitas air side dan land side 12.1 Pengertian marka 12.2 Marking runway 12.3 Marking taxiway 12.4 Marking area yang dibatasi 12.5 Marking untuk objek tetap 13.1 Persyaratan teknis rambu bandara 13.2 Mandatory Instruction Sign 13.3 Information Sign 14.1 Approach lighting 14.2 Runway lighting 14.3 Taxiway lighting 14.4 Sistem tanda taxiing 14.5 Alat bantu navigasi lainnya

Daftar Referensi:
1. 2. 3. 4. Basuki, H. (1985). Merancang, Merencana Lapangan Terbang, Penerbit Alumni, Bandung. ICAO (1984). Aerodrome Manual. HMS-ITB. Pelengkap Kuliah Lapangan Terbang, Institut Teknologi Bandung, Bandung-Jawa Barat. Horonjeff, R. (1988). Planning and Design of Airports, second edition, Mc-Graw-Hill Book Company, London. 5. Suweda, I W.dkk. Teknik Bandar Udara, Buku pelengkap kuliah, Program Studi Teknik Sipil, Unud, Denpasar.

200

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat Standar Kompetensi

: Teknik Lalu lintas : TS-3250 : 2 SKS : VI (Enam) : : Menguasai karakteristik lalu lintas dan teknik survai yang diterapkan pada analisis persimpangan, perencanaan geometric dan perkerasan jalan dan studi transportasi lainnya.

Kompetensi Dasar 1 1. Memahami konsep dan pengertian teknik lalu lintas

Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan pengertian teknik lalu lintas, transportasi dan lingkup teknik lalu lintas.

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 2.1 2.2 2.3 2.4 3.1 3.2 3.3 4.1 4.2

2.

Memahami komponen sistim lalu lintas

2. Dapat menjelaskan konsep dasar sistim lalu lintas

3.

4.

Memahami Komponen Sistim lalu Lintas Memahami unsur-unsur arus lalu lintas dan hubungannya

3. Dapat menjelaskan pengertian bagian dari sistim lalu lintas 4. Dapat menjelaskan pengertian unsur/komponen arus lalu lintas dan mampu menerapkan dibidang teknik sipil. 5. Mampu , menguasai teknik survai lalu lintas untuk perencanaan dan perancangan fasilitas transportasi

4.3

Materi Pokok 3 Pengertian Teknik Lalu Lintas Pengertian Trasportasi Hubungan Masyarakat dengan transportasi Lingkup Teknik lalu Lintas Issu Lalu Lintas terkini Sistim Fasilitas Sistim Demand Sistim Kinerja fasilitas Cara mempengaruhi demand (manajemen lalu lintas) Sistim Jaringan Jalan Sistim Pemakai Jalan Sistim Kendaraan Pengertian karakteristik lalu lintas Unsur lalu lintas; Kecepatan, Volume, komposisi lalu lintas, Kerapatan, Headway, Gap Hubungan kecepatan, volume, kerapatan, headway, spacing.

5.

Menguasai Teknik Survai Lalu lintas

5.1 Maksud dan tujuan survai Lalu lintas 5.2 Tata laksana dan organisasi survai 5.3 Teknik Survai : Survai inventori Survai Spot speed Survai Travel Speed Survai Pencatatan Volume kendaraan Survai Pergerakan lalu lintas di Persimpangan Survai arus pejalan kaki Survai Asal dan Tujuan Survai Parkir Survai Angkutan umum 5.4 Tugas Survai Kelompok

6.

Menguasai Teori

6. Mampu, menguasai konsep 6.1 Pengertian dan manfaat antrian

201

Antrian

antrian dan menerapkan dibidang transportasi

7.

Memahami konplik arus lalu lintas dan perencanaan persimpangan Menguasai konsep dan analisis Persimpangan Tanpa lampu Menguasai konsep dan analisis Persimpangan Dengan Traffic Light 7. Mampu merencanakan persimpangan prioritas .

8.

6.2 Komponenen antrian 6.3 Kerangka model antrian 6.4 Analisis Model antrian tunggal dan majemuk 6.5 Pengertian dan type persimpangan 6.6 Konplik pada persimpangan 6.7 Type pengendalian persimpangan dan ciri-ciri 6.8 Konsep perencanaan persimpangan. 7.1 Pengertian persimpangan prioritas 7.2 Analisis persimpangan prioritas dengan metode MKJI.

9.

8. Mampu merencanakan persimpangan dengan Traffic light.

8.1 Sejarah Traffic Light 8.2 Konsep Pengendalian persimpangan 8.3 Analisis Traffic light dengan MKJI

Daftar Referensi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. McShane and R.P.Roess (1990), Traffic Engineering Martin Wohl and Brian V.M, Traffic System Analysis for Engineer and Planners Webster (1968) Traffic Signal Setting Box,P.C and J.C.Oppenlender (1976), Manual of Traffic Engineering Study TRL and ODA, Overseas Road Note 11 (1993), Urban Road Traffic Survey Dep. Pekerjaan Umum, Dir.Bina Marga (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (1999), Pedoman Pengumpulan Data Lalu Lintas 8. Morlok ( ) Perencanaan Transportasi 9. Warpani ( ), Teknik Lalu Lintas

202

Mata Kuliah Kode SKS Semester Prasyarat Standar kompetensi

: Teknologi Perkerasan dan Pemeliharaan Jalan : TS-5023 : 2 SKS : VIII (Delapan) : Teknologi Bahan dan Praktek Bahan Perkerasan Jalan : - memahami dan dapat menjelaskan tentang jenis-jenis dan karakteristik umum campuran aspal panas. - mengerti, memahami teknik merencanakan campuran aspal emulsi dingin. - memahami dan dapat menjelaskan pengujian lapangan, dan pengujian lanjutan sample campuran aspal. - memahami dan mengerti teknik pelaksanaan pekerjaan jalan, pemeliharaan jalan, daur ulang perkerasan jalan, pemecahan agregat, instalasi pemcampur aspal (asphalt mixing plant).

Kompetensi Dasar 1 1. Memahami jenisjenis campuran aspal panas.

2. Memahami jenisjenis campuran aspal dingin.

3. Menguasai perencanaan campuran aspal emulsi dingin.

Indikator Pencapaian 2 1. Dapat menjelaskan jenis-jenis dan karakteristik umum campuran aspal panas. 2. Dapat menjelaskan jenis-jenis dan karakteristik campuran aspal dingin. 3. Dapat menjelaskan teknik perencanaan campuran aspal emulsi dingin

Materi Pokok 3 1.1 Konsep campuran gradasi senjang dan menerus. 1.2 Lataston, Laston, Macadam, HRA, Porous Asphalt, Slurry dan SMA. 2.1 Campuran cutback asphalt. 2.2 Campuran aspal emulsi dingin. 2.3 Campuran aspal busa (foamed asphalt). 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 Penentuan gradasi agregat. Estimasi kadar aspal awal. Test penyelimutan. Pemadatan, curing, dan capillary soaking. Variasi dan penentuan kadar aspal resedu optimum. Soaked dan dry stability test. Evaluasi kekuatan ultimit sample. Tes CBR lab dan lapangan. Test sand cone. Test DCP. Test ekstraksi camp. aspal. Pengambilan sample di lapangan (core drill). Indirect Tensile Stiffness Modulus (ITSM) Test. Creep Test. Fatigue Test.

4. 4. Memahami pengujian lapangan pekerjaan jalan.

Dapat menjelaskan pengujian lapangan pekerjaan jalan.

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5

5. Mengetahui jenis pengujian sample lanjutan.

5.

Dapat menjelaskan 5.1 prinsip pengujian 5.2 sample lanjutan. 5.3

203

Kompetensi Dasar 1 6. Memahami dan mengerti teknik pelaksanaan pekerjaan jalan

7. Memahami teknik pemeliharaan jalan

8. Memahami teknik daur ulang perkerasan jalan

9. Memahami perihal Asphalt Mixing Plant (AMP) 10. Memahami teknik pemecahan agregat.

Indikator Pencapaian Materi Pokok 2 3 6.1. Dapat menjelaskan 6.1.1 Pek. persiapan, pengupasan, galian, timbunan, dan teknik pekerjaan pemadatan tanah. tanah, lapis pondasi, 6.1.2 Pek. lapis pondasi atas dan jalan. bawah. 6.1.3 Spesifikasi. 6.2 Dapat menjelaskan 6.2.1 Pek. lapis penetrasi (lapen). teknik pekerjaan 6.2.2 Pek. prime coat dan tack lapisan permukaan coat. (lapisan aspal). 6.2.3 Pekerjaan penghamparan. 6.2.4 Pekerjaan pemadatan/penggilasan. 6.2.5 Spesifikasi. 7.1 Identifikasi jenis kerusakan 7. Dapat menjelaskan jalan: retak, distorsi, cacat teknik pemeliharaan permukaan, pengausan, jalan. kegemukan, penurunan. 7.2 Pemilihan teknik perbaikan jalan. 8. Dapat menjelaskan 8.1 Teknik daur ulang panas: tentang teknik daur penggarukan, perbaikan ulang perkerasan gradasi agregat, penambahan jalan perekat aspal, pemadatan. 8.2 Teknik daur ulang dingin: penggarukan, perbaikan gradasi agregat, penambahan bahan stabilisasi: semen, aspal emulsi, teknik aspal busa, pemadatan. 9.1 AMP tipe menerus/drum mix. 9. Dapat menjelaskan 9.2 AMP tipe batch (batch plant). perihal Asphalt Mixing Plant (AMP) 10.1 Jenis teknik pemecahan. 10. Dapat menjelaskan 10.2 Urutan pemecahan: primary, teknik pemecahan secondary, tertiary, close agregat. and open circuit.

204

Anda mungkin juga menyukai