Anda di halaman 1dari 4

MENGUBAH CERPEN MENJADI NASKAH DRAMA

Www.HantuCantik.Com

Pukul 12.00 malam, kedua orangtua Banu datang ke rumah Tahta. Tahta yang tertidur di atas sofa, terpaksa dibangunkan oleh ibunya. Ibu Tahta : Tahta, bangun nak! Ibu dan ayahnya Banu datang mencarimu! Tahta : Ibu dan ayahnya Banu? Ada apa? (kaget) Di ruang tamu Tahta : Ada apa yah? Kok, tengah malam begini ke sini? Ibu Banu : Begini, Tahta. Kami ingin bertanya, apakah Banu menginap di sini? Tahta : Tidak! (menggeleng) Ayah Banu : Kami kira, Banu menginap di sini. Tahta : Tadi pagi, dia kemari meminjam CD game. Sampai sore, Banu ada di sini main komputer. Memangnya, kenapa yah? Ibu Banu : Banu belum pulang sejak pagi, (tatapan cemas) Tahta : Jangan-jangan, Banu masih asyik bermain di warnet. Banu memakai komputer di sana untuk meng-copy program-program itu. Ayah Banu : Di mana? Tahta : Bapak dan ibu silahkan menunggu di sini! Aku akan mencari Banu. Ibu Tahta : Tengah malam begini? (cemas) Tahta : Iya, bu! Ibu Tahta :Kamu berani ke warnet sendirian?

Tahta : Takut apa? Ibu Tahta : Tapi, apakah kamu tidak takut melewati kuburan itu? Tahta : Kuburan orang mati ditakuti. Emangnya orang mati bisa apa? (tertawa) Kurang dari sepuluh menit kemudian, sampailah Tahta di warnet. Tahta menghampiri Mas Iwan, operator yang sudah sangat dikenalnya. Tahta : Banu ada di sini? Mas Iwan : Banu? Banu siapa? Tahta : Cowok berambut cepak, temanku yang sering ke sini bareng aku itu. Mas Iwan : Sepertinya tadi sore emang kemari, tapi bilik semua terpakai. Kukira, dia sudah pulang. Atau mungkin dia pergi ke warnet lain. Tahta : Jangan-jangan Banu sedang online sekarang, berarti aku bisa mengirim e-mail padanya. Mas Iwan : Mungkin! (ragu) Tahta : Ada komputer yang bisa aku pakai, Mas? Mas Iwan : Penuh. Semua terpakai, kecuali kamu mau menunggu. Tahta : Tapi, bukankah bilik 13 kosong? (menunjuk bilik 13) Tahta melewati bilik 13, memandang komputer yang tidak menyala itu. Tahu-tahu, tangannya sudah bergerak menyentuh tombol powder untuk menghidupkan komputer itu. Tahta : Mas, apanya yang rusak? Sepertinya normal-normal saja! Mas Iwan : Siapa bilang?

Tiba-tiba, lampu di ruangan padam dan tubuh Tahta tertarik ke depan oleh kekuatan yang tak terlihat. Ia berdiri dan memandang di sekelilingnya. Banu : Tahta! Bagaimana mungkin kamu sampai di sini? Tahta : Orangtuamu mencari. Pulanglah! Banu : Pulang? Tentu saja aku ingin pulang. Tapi, bagaimana kita bisa pulang? Di sini tidak ada pintu keluar. Tahta : Maksudmu? Banu : Kita terjebak di sini, Tahta! (putus asa) Tahta : Tolong! Tolong! Tolong kami! (berteriak sambil mengedor-ngedor dinding kaca) Banu : Percuma, Tahta. Aku sudah mencobanya sejak sore. Mereka tak mendengar suara kita. Tahta : Di mana kita? Banu : Kita terjebak di dalam komputer. Tahta : Apa? Di dalam komputer? Bagaimana mungkin? (terkejut) Banu : Ini semua karena si Hantu Cantik. Dia yang memenjarakan dan menjebak kita. Makhluk itu hendak membawa kita dan mengajak kita ke dunianya. Tahta membenturkan kepalanya ke dinding dengan putus asa.

TAMAT

MENGUBAH CERPEN menjadi NASKAH DRAMA


D I S U S U N OLEH :

NAMA : ANDI SUFI TRI SAPUTRI KELAS : RSBI IX C NO.URUT : 23

Anda mungkin juga menyukai