Anda di halaman 1dari 3

Dosen

: Prof. Dr. Sukron Kamil, MA. : Rizqi Handayani, MA.

Hari/ Tanggal : Selasa/24 April 2012 Nama NIM : Bagus Septian :1110021000029

Mata Kuliah : Nadzariyatul Adab Sem/ Kelas : IV/ B`

1. 2.

3. 4. 5.

Bagaimana anda melihat pengaruh budaya lokal dalam penciptaan karya sastra ? jelaskan ! Dalam kajian sastra arab, kita mengenal al-adab wasfi dan al-adab al-insyai. Jelaskan beserta pembagian dari masing-masing jenis sastra ini ! Apa perbedaan yang mendasar antara al-adab alwasfi dan al-adab insyai ? Qissah dan qissah qasirah merupakan jenis prosa Arab. Jelaskan perbedaan antara keduanya ! Dalam karya sastra, khususnya natsr terdapat unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Apa yang anda ketahui tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik pada natsr, dan sebutkan ! Jelaskan fungsi sastra dalam kehidupan sosial ! terkadang seorang penulis mengedepankan aspek hiburan dibanding dengan aspek edukasi maupun kritik sosial, bagaimana anda melihat hal tersebut ? Jawaban :

1.

Pendapat saya sastra hadir sebagai wujud pendokumentasian sejarah perjalanan panjang manusia dengan segala unsur yang melingkupinya, karena sejak dulu sastra menunaikan tugas dalam memotret perjalanan manusia dan segenap budaya yang meliputinya, karya sastra tidak lahir dari kekosongan budaya, dengan demikian, hampir dapat dipastikan, jika karya sastra menyajikan segenap hal yang berkaitan dengan kebudayaan. tak dapat dibantah, manusia adalah makhluk berbudaya, budaya lahir dan dikembangkan oleh manusia (secara invidual maupun berkelompok) melalui akal dan pikiran, kebiasaan dan tradisi, secara wujud sastra terdiri dari deretan kata-kata, dalam konteks ini adalah bahasa, kekayaan bahasa dengan segala kekhasannya dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan pristiwa budaya, terlebih lagi dalam bentuk karya sastra yang semacam ruangan besar untuk menginformasikan segala sesuatu yang bersinggungan dengan budaya, dengan bahasa yang unik pengarang sastra sebagai manusia yang pada dasarnya tergabung dalam aktivitas kebudayaan menciptakan karya berdasarkan pengalaman dalam masyarakat, bentuk penyajian yang berbeda dari narasi non-sastra bertujuan agar pristiwa budaya yang beragam dapat dimaknai lebih mendalam. Al-adab al-wasfi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data-data yang otentik saja, tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis. Pembagian al-adab al-wasfi : Sejarah sastra (tarikh adab), kritik sastra (naqd al-adab) dan teori sastra (nadzariyah al-adab).

2.

Al-adab al-insyai adalah ekspresi bahasa yang indah dalam bentuk puisi, prosa, ataupun drama yang menggunakan gaya bahasa yang berbeda dari gaya bahsa biasa, karena mengandung aspek estetikabentuk dan makna (memuat rasa, imjinasi, dan fikiran) Pembagian al-adab al-insyai : puisi (as-syiir), prosa (nasr), dan drama (al-masrahiyyah). Perbedaan yang mendasar dari keduanya adalah dari segi unsur rasa dan imajinasi, al-adab alinsyai menjelaskan realitas secara langsung dan bersifat subjektif, sedangkan al-adab al-wasfi menjelaskan realitas secara tidak langsung. 3. perbedaan di antara keduanya adalah : Dalam qissah terjadi konflik batin, sedangkan dalam qissah qosirah tidak. Dalam qissah perwatakan digambarkan secara mendetail, sedangkan dalam qissah qosirah hanya secara singkat. Alur qissah lebih rumit, sedangkan dalam qissah qosirah sederhana. Dalam qissah latarmya lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam qissah qosirah latar terbatas dan singkat. Qissah lebih panjang karangannya sedangkan qissah qosirah lebih sedikit dari qissah.. Unsur-unsur cerita dalam qissah lebih kompleks dan beragam, sedangkan dalam qissah qosirah lebih sederhan dan pastinya tunggal. qissah biasanya ditulis minimal 100 halaman, sedangkan qissah qosirah minimal 30 halaman. Jumlah kata dalam qissah minimal 35.000 kata, sedangkan qissah qosirah 10.000 kata. 4. Yang dimaksud unsur intrinsik pada natsr adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat di temukan didalam teks karya sastra itu sendiri, yaitu tokoh dengan karakternya (assyakhsiyyat), plot/alur (al-habakah), setting/latar (al-biah), tema (al-fikrah, at-tausiyah, almaudu), gaya bahasa (uslub), dan amanat serta sudut pandang. Yang dimaksud unsur ekstrinsik pada natsr adalah segala faktor luar yang melatar belakangi penciptaan karya sastra seprti nilai sosiologi, nilai kesejarahan, nilai moral dan nilai psikologi serta daftar riwayat hidup si pengarang.

5.

Fungsi karya sastra dalam kehidupan sosial adalah sebagai hiburan bagi para pembaca dan penikmatnya, sebagai sarana yang mendidik karena nilai-nilai kebenarannya, mampu memberikan keindahan bagi penikmat karena sifat keindahannya, mengandung nilai moral yang baik, mengandung nilai ajaran agama yang dapat di pelajari para pembaca dan penikmatnya.

Mengapa seorang penulis lebih mengedepankan aspek hiburan dibanding aspek edukasi dan kritik sosial, karena sastra itu memiliki keindahan sehingga seorang penulis lebih mengedepankan aspek hiburan, dengan keindahan itu, pembaca atau penikmat sastra lebih dahulu melihatnya, sehingga hati para penikmat sastra lebih terhibur dengan sastra tersebut, nah, baru setelah itu yang dapat dilihat dari sastra adalah pesan edukasinya dan kritik sosial, dengan kata lain sastra lebih dahulu mencuri perhatian pembaca dengan keindahan dan hiburannya, baru stelah itu isi dari sastra tersebut dapat dijadikan edukasi ataupun kritik sosial, itulah sebab mengapa penulis lebih mengedepankan aspek hiburan di bandingkan dengan aspek yang lain.

Anda mungkin juga menyukai