Anda di halaman 1dari 9

TEMA SEBAGAI UNSUR INTRINSIK KARYA FIKSI

Muh. Izhar Mahendra1), Anggraeni Womal2)


Kelompok 2, 1,2)Fakultas Sastra, Universitas Muslim Indonesia
Jalan Urip Sumoharjo KM 5, Makassar
Muhammadizharmahendra2000@gmail.com1) anggraeniwomal@gmail.com2)
,

Abstrak

Karya fiksi merupakan hasil dari imajinasi kreatif. Jadi kecocokannya dengan dunia nyata
biasanya diasumsikan oleh audiensnya. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan
dengan kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya. Seusatu yang
tidak mungkin terjadi di dunia nyata bisa saja terjadi di dunia fiksi. Dengan demikian
fiksi umumnya tidak diharapkan untuk hanya menampilkan tokoh yang merupakan orang
nyata atau deskripsi yang akurat secara faktual. Karya fiksi juga mempunyai salah satu
unsur intrinsik yang sangat berperan yaitu tema. Tema adalah adalah sesuatu yang
menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema
tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita. Tema dalam cerpen dapat terjabar
dalam setiap satuan peristiwa dalam cerita, misalnya melalui tingkah laku atau jalan
hidup pelakunya. Jadi pada umumnya setiap cerita fiksi mengandung suatu pokok
persoalan (objek) yang hendak disampaikan dan membahas mengenai tema cerita
merupakan hal yang sangat mendasar, karena membicarakan masalah prilaku atau tokoh
dari suatu cerita tidaklah berhasil tanpa menyatakan tema. Seperti yang telah
dikemukakan, bahwa cerita dari unsur yang saling berhubungan secara hidup. Masing-
masing unsur juga tersurat unsur-unsur yang lain, dan juga terdapat dalam jalan cerita
yang mengacu pada akhir cerita yang bermakna.

Kata kunci: Tema, Karya Fiksi

PENDAHULUAN dunia nyata biasanya diasumsikan oleh


audiensnya. Kebenaran dalam karya fiksi
Fiksi adalah cerita atau latar yang berasal
tidak harus sejalan dengan kebenaran dari
dari imajinasi dengan kata lain tidak secara
segi hukum, moral, agama, logika, dan
ketat berdasarkan sejarah atau fakta. Fiksi
sebagainya. Sesuatu yang tidak mungkin
bisa di ekspresikan dalam beragam format,
terjadi di dunia nyata bisa saja terjadi di
termasuk tulisan, petunjuk langsung, film,
dunia fiksi. Dengan demikian, fiksi
acara televisi, animasi, permainan video, dan
umumnya tidak diharapkan untuk hanya
permainan peran, walaupun istilah ini
menampilkan tokoh yang merupakan orang
awalnya dan lebih sering digunakan untuk
nyata atau deskripsi yang akurat secara
bentuk sastra naratif, termasuk novel,
faktual.
novella, cerita pendek, dan sandiwara. Fiksi
biasanya digunakan dalam arti paling sempit PEMBAHASAN
untuk segala “narasi sastra”.
Karya fiksi merupakan hasil dari A. Apa itu Tema?
imajinasi kreatif. Jadi kecocokannya dengan Tema merupakan suatu gagasan pokok
atau ide pikiran tentang suatu hal, salah
satunya dalam membuat suatu tulisan. Di Adapun unsur-unsur intrinsik karya fiksi
setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah sebagai berikut:
tema, karena dalam sebuah penulisan
dianjurkan harus memikirkan tema apa yang 1. Tema
akan dibuat. Dalam menulis
Tema adalah sesuatu yang menjiwai
cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai
cerita atau sesuatu yang menjadi pokok
macam jenis tulisan haruslah memiliki
masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat
sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti
amanat atau tujuan pengarang menulis
sebuah rumah, tema adalah fondasinya.
cerita. Tema dalam cerpen dapat terjabar
Tema juga hal yang paling utama dilihat
dalam setiap satuan peristiwa dalam cerita,
oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika
misalnya melalui tingkah laku atau jalan
temanya menarik, maka akan memberikan
hidup pelakunya.
nilai lebih pada tulisan tersebut.
Tema juga dapat berarti ide dasar atau ide
B. Unsur-unsur Intrinsik Karya Fiksi
pokok atau gagasan yang menjiwai seluruh
Fiksi adalah cerita atau latar yang berasal karanggan yang ditujukan. Ada beberapa
dari imajinasi dengaan kata lain, tidak secara contoh tema misalnya tema kemerdekaan,
ketat berdasarkan sejarah atau fakta. Fiksi ramadhan, idul fitri, natal, global warming,
biasa diekspresikan dalam beragam format, penghijauan, sekolah, tempu dulu dan tema
termasuk tulisan, pertunjukan langsung, lainnya.
film, acara televisi, animasi, permainan
2. Penokohan
video, dan permainan peran. Walaupun
istilah ini awalnya dan lebih sering Penokohan berkaitan dengan bagaimana
digunakan untuk bentuk sastra naratif, sifat-sifat tokoh itu digambarkan dalam
termasuk novel, novella cerita pende, dan cerita tersebut oleh pengarang. Ya kayak
sandiwara. Fiksi biasanya digunakan dalam mengetahui sifat-sifat teman kamu. Ada
arti paling sempit untuk segala “narasi yang baik hati, ada yang jahil, dan juga ada
sastra”. yang super rajin, hingga sampai ada yang
baik hati dan tidak sombong.
Karya fiksi merupakan hasil dari
imajinasi kreatif jadi kecocokannya dengan Contoh lagi saat kita berpapasan dengan
dunia nyata biasanya diasumsikan oleh seseorang di suatu tempat, tak hayal lagi kita
audiensnya. Kebenaran dalam karya fiksi tergoda untuk berpikir. Jika yang lewat
tidak harus sejalan dengan kebenaran yang adalah seseorang gadis, mungkin kita
berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran berpkir, “cantik sekali.” “kalem sekali
dari segi hukum, moral, agama, logika, dan pembawaannya.” Atau “kelihatannya judess
sebagainya. Sesuatu yang tidak mungkin banget.”
terjadi di dunia nyata tapi bisa saja terjadi di
dunia fiksi. Dengan demikian, fiksi Persepsi-persepsi di atas timbul akibat
umumnya tidak diharapkan untuk hanya dari gadis tersebut. Bentuk tubuh, cara dia
menampilkan tokoh yang merupakan orang berbicara, penampilan wajahnya, reaksinya
nyata atau deskripsi yang akurat secara terhadap lingkungan dan sebagainya.
faktual. Sayangnya dalam novel, penulis tak dapat
menampilkan segi visual seperti ini. Senjata dalam cerita. Misalnya si A pergi kerumah
novelis hanya kata-kata. temannya yang bernama si B dan di sana
ternyata mewah, lalu si A pulang dan
Penulis fiksi menggunakan banyak cara menceritakan kepada ibunya. “maa, tadi aku
untuk menampilkan karakter sebuah novel. ke rumah B, tamannya itu bagus sekali, pas
Cara paling umum adalah nama. Tak buka pintu gerbang langsungg terlihat kolam
dipungkiri, nama bisa menimbulkan kesan ikan di tengah-tengah tamannya, ada juga
tertentu. Nama Anna, Angel atau Monica patung anak kecil lagi pipis, terus di
akan terkesan berbeda dengan nama pinggirnya ada sederetan bunga mawar yang
semacam Rusmini, Sarimin atau Ninuk. mengitari taman itu maa.
Tidak ada perjanjian tentang kesan sebuah
nama meskipun masing-masing nama b. Aspek waktu
tersebut mungkin mempunyai arti tertentu.
Reader and Woods menyatakkan dalam aspek waktu meliputi waktu cerita dan
tulisannya yang terbit tahun 1987 tentang waktu penceritaan. Misalnya : waktu
karakter sebagai berikut: The character in menunjukkan pukul setengah dua siang, aku
good novel are interesting, intriguing, melangkahkan kakiku berjalan-jalan di
consistent, convincing, complex, and taman ini bersama si B.
realistic. If the author has created a
c. Aspek suasana
particularly vivid or individualistic
character, then we, as readers, will find that Aspek suasana adalah suasana
character interesting regardless of whether sekeliling saat terjadinya peristiwa yang
or not we sympathize wit him/her. menjadi pengiring atau latar belakang
kejadian. Misalnya: terik mataharipun tak
Tokoh-tokoh di novel yang bagus adalah
terasa panasnya ketika berada di taman yang
menarik, menimbulkan perasaan ingin tahu,
dipenuhi pepohonan rindang dan bunga-
konnsisten, meyakinkan, komples dan
bunga mawar yang bermekaran. Begitu
realistis. Apabila pengarang telah membuat
nyaman, tak ingin aku cepat-cepat pergi dari
tokoh yang sangat hidup atau berprikebadian
taman ini.
tertentu maka pembaca akan menganggap
tokoh tersebut menarik, tak masalah apakah 4. Alur Cerita
pembaca menyukainya atau tidak.
Alur cerita adalah jalinan atau rangkaian
3. Latar/setting peristiwa dalam suatu cerita. Ada tiga alur
dalam fiksi: alur maju, alur mundur, serta
Dalam arti luas, latar meliputi aspek
alur kilas-balik (flashback). Yang mesti
ruang, aspek waktu, dan aspek suasana saat
diingat, dalam sebuah karya fiksi selalu satu
kejadian atau peristiwa itu terjadi berikut
jenis alur yang digunakan. Terkadang
penjelasan dari ketiga aspek:
penulis sengaja mencampurkan dua jenis
a. Aspek Ruang alur dalam ceritanya.

Aspek ruang merupakan gambaran Alur dibangun oleh narasi, deskripsi,


tempat atau lokasi terjadinya peristiwa dialog, dan aksi/laku (action) dari tokoh-
tokoh cerita. Alur yang baik akan sangat
membantu pembaca untuk menangkap yang menggunakan setting waktu di masa
gambaran utuh dari cerita yang disuguhkan. lampau. Seorang penulis yang menggunakan
Bagi penulis, penguasaan alur cerita sangat alur ini harus pintar dalam menyusun cerita
menolong agar tidak kehilangan jejak, atau agar cerita tidak membingungkan pembaca.
mentok di tengah jalan. Tips bagi Anda yang ingin menggunakan
alur ini dalam cerita adalah buatlah
Sebaiknya sebelum mulai menulis dibuat penyelesaian yang sederhana tapi bermakna
terlebih dahulu draf alur ceritanya. Hal ini dalam cerita Anda. Lalu, berikan gambaran
untuk memudahkan kita saat menulis nanti. yang jelas pada penyelesaian cerita tentang
Walaupun begitu, kita tidak diharuskan keseluruhan cerita.
terlalu kaku memegang draf awal dari alur
tersebut. Karena biasanya ketika menulis, 5. Sudut Pandang
pergerakan alur cerita akan berkembang
dengan sendirinya. Sudut pandang (point of view) aadalah
cara atau kedudukan seorang pengarang di
Kamu bisa menulis draf awal sebuah alur dalam sebuah cerita. Sudut pandang dalam
cukup dengan beberapa kalimat saja, paling cerita ada dua macam:
banyak lima kalimat. Tentunya tidak terlalu
ribet, kan. A. sudut pandang orang pertama berarti
pengarang berada di dalam sebuah cerita,
Jenis- jenis alur: yang biasanya ditandai dengan penggunaan
kata ganti orang pertama (saya, aku, dan gue
1. Alur Maju “bahasa gaul”). Ada dua tipe sudut pandang
orang pertama, yakni:
Alur maju atau biasa juga disebut alur
lurus. Alur ini mempunyai tahapan yang - Sudut pandang orang pertama pelaku
lurus mulai dari perkenalan, pembeberan utama. Apabila menggunakan sudut pandang
mula, konflik, klimaks, antiklimaks, ini, pengarang akan mendapatkan dirinya
penyelasaian. Biasanya penulis-penulis yang menjadi tokoh utama yang benar-benar
menggunakan alur ini adalah penulis-penulis memahami tokoh utama. Cerita yang
menggunakan sudut pandang ini akan lebih
pemula. Dengan menulis menggunakan alur
banyak mengisahkan tentang si aku/saya.
ini, akan terbangun kebiasaan menulis bagi
mereka karena penggunaan alur ini tidak - Sudut pandang orang pertama pelaku
terlalu sulit. Dan alur ini kebanyakan sampingan. Apabila menggunakan sudut
digunakan terhadap cerita-cerita yang mudah pandang ini, pengarang akan menempatkan
untuk dicerna, seperti cerita-cerita untuk dirinya menjadi tokoh utama yang
menceritakan tokoh lainnya. Dengan kata
anak-anak. Tetapi, bukan berarti alur ini
lain, dalam cerita yang menggunakan sudut
tidak bisa digunakan untuk cerita-cerita pandang ini, si aku sebagai tokoh utama
serius, seperti roman, drama, dll. akan lebih banyak mengisahkan tokoh
lainnya.
2. Alur Mundur
B. sudut pandang orang ketiga. Jika seorang
Alur mundur/sorot balik adalah alur yang pengarang menggunakan sudut pandang
memulai cerita dengan penyelesaian. Alur orang ketiga, berarti si pengarang tidak ikut
ini lebih sering kita temui pada cerita-cerita dalam sebuah cerita dan hanya berdiri di luar
cerita. Ciri-ciri sudut pandang orang ketiga dan memberi jiwa pada karya tulis. Tak
adalah penggunaan kata ganti orang ketiga heran dalam sebuah novel pasti terdapat
dalam sebuah cerita misalnya” dia, ia. Atau macam macam majas gaya bahasa sebagai
nama tokoh disebutkan langsung. Ada dua daya tarik novel tersebut. Menurut isi dan
macam sudut pandang orang ketuga: jenisnya, gaya bahasa dapat dibedakan
menjadi:
- Sudut pandang orang ketiga sebagai
pengamat. Dalam cerita yang menggunakan 1. Gaya bahasa perbandingan
sudut pandang ini maka pengarang hanya
mengetahui permasalahann atau konflik a. Metafora
tokoh-tokoh ceritanya sebatas fisik mereka.
Contohnya gerak-gerik tokoh, mimik wajah Penggunaan perbandingan langsung dalam
tokoh, pakaian tokoh, dan lain sebagainya. mengungkapkan perasaan penulis. Benda
Apabila menggunakan sudut pandang ini, yang dibandingkan biasanya memiliki
tidak wajar apabila si pengarang mengetahui persamaan sifat.
konflik batin tokoh-tokoh ceritanya.
b. Personifikasi
- Sudut pandang orang ketiga serbatahu.
Dalam cerita yang menggunakan sudut Gaya pengorangan,menganggap benda mati
pandang ini, maka pengarang mengetahui atau tak bergerak dilukiskan seperti manusia.
segala hal yang dialami dan dirasa tokoh-
c. Asosiasi
tokoh ceritanya. Tidak hanya mengetahui
fisik, pakaian, maupun gerak-gerik tokoh- Gaya bahasa ini memberikan perbandingan
tokohnya tetapi juga mengetahui konflik terhadap benda yang sudah disebutkan.
batin, masa lalu, penyesalan, dan segala hal Perbandingan ini memberikan gambaran
yang hanya terjadi dalam batin tokoh-tokoh sehingga hal yang disebutkan menjadi lebih
ceritanya. jelas.
6. Majas atau Gaya Bahasa a. Ironi
Majas atau gaya bahasa adalah Ialah salah satu majas sindiran yang
pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian dikatakan sebaliknya dari apa yang
ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek sebenarnya dengan maksud menyindir orang
tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok dan diungkapkan secara halus.
penulis sastra dan cara khas dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan, baik b. Sinisme
secara lisan maupun tertulis.
Gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari
Jenis-jenis Majas: gaya ironi.
Gaya bahasa sering disebut juga dengan c. Sarkasme
istilah majas, yaitu cara memilih bahasa
yang sesuai dengan cita rasa pengarang. Gaya bahasa sindiran yang terkasar dimana
Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang memaki orang dengan kata-kata kasar dan
dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam tak sopan.
hati orang lain. Gaya bahasa pada umumnya
dipakai untuk menarik hati pembaca agar 3. Gaya Bahasa Penegasan
tidak bosan dan selalu memperoleh
kesegaran dalam membaca karya sastra. a. Pleonasme
Gaya bahasa dipakai untuk menghidupkan
Menambahkan keterangan pada pernyataan teladan atau dijadikan contoh. Penyampaian
yang sudah jelas atau menambahkan pesan dalam cerita selalu di dasarkan pada
keterangan yang sebenarnya tidak tema dan tujuan yang sudah ditentukan oleh
diperlukan. pengarang ketika menyusun rancangan
cerita. Amanat atau pesan dalam sebuah
b. Paralelisme tulisan cerita tidak selalu tersurat (jelas),
namun dapat juga tersirat (tersembunyi).
Pengulangan kata-kata untuk menegaskan Umumnya amanat atau pesan bisa ditelusuru
yang terdapat pada puisi. Bila kata yang melalui percakapan para tokoh dalam sebuah
diulang pada awal kalimat dinamakan cerita. Apabila tema berkaitan dengan arti,
anaphora, dan jika terdapat pada akhir maka sebuah amanat berkaitan dengan
kalimat dinamakan evipora. makna. Lalu apabila tema mempunyai sifat
yang sangat lugas, khusus, dan objektif
c. Interupsi maka amanat mempunyai sifat kias, umum,
dan subjektif.
mempergunakan sisipan di tengah-tengah
kalimat pokok, denagn maksud untuk Pengertian Amanat Menurut Para Ahli
menjelaskan sesuatu dalam kalimat tersebut.
Selain pengertian amanat secara umum,
4. Gaya Bahasa Pertentangan terdapat juga pengertian amanat yang di
definisikan oleh para ahli. Berikut ini
a. Paradoks
definisi amanat dari beberapa ahli:
Majas ini terlihat seolah-olah ada
Pengertian Amanat Menurut Rusiana
pertentangan.
[1982:74]. Amanat adalah sebuah ajaran
b. Antitesis moral atau pesan yang mau disampaikan
oleh pengarang kepada pembaca. Jalan
Majas pertentangan yang menggunakan keluar permasalahan atau akhir
paduan kata yang berlawanan arti. permasalahan yang ada dalam cerita dapat
disebut sebagai amanat. Amanat merupakan
c. Kontradiksio Interminis renungan yang disajikan kembali oleh
pembaca.
Yaitu majas yang memperlihatkan sesuatu
yang bertentangan dengan apa yang Pengertian Amanat Menurut Kosasih [2006].
sudahdikatakan semula. Apa yang sudah Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh
dikatakan, disangkal lagi oleh ucapan pengarang kepada pembaca lewat tulisan-
kemudian (www.indiestmerry.blogspot.com, tulisannya, supaya pembaca dapat menarik
2018) sebuah kesimpulan dari apa yang sudah
pembaca nikmati.
7. Amanat
Pengertian Amanat Menurut Siswanti
Amanat adalah pesan pengarang yang [2008:161-162]. Amanat adalah sebuah
disampaikan kepada pembaca melalui gagasan yang menjadi dasar karya sastra,
karyanya. Pesan yang dimaksud seperti yang merupakan pesan yang ingin
pesan orang tua kepada yang lebih muda disampaikan seorang pengarang kepada
atau pesan cinta. pendengar atau pembaca. Dalam sebuah
karya sastra modern biasanya amana tersirat,
pesan moral dalam cerita yang ingin sedangkan di dalam karya sastra lama amant
disampaikan pengarang kepada pembaca umumnya tersurat.
berupa nilai-nilai luhur yang bisa dijadikan
Pengertian Amanat Menurut Sadikin [2010]. Terdapat beberapa ciri-ciri amant yang dapat
Amanat adalah pemecahan yang diberikan kamu perhatikan untuk mengetahui dan
oleh seorang pengarang untuk persoalan menentukan sebuah pesan amanat dalam
dalam sebuah karya sastra. Amanat dapat cerita. Biasanya ciri-ciri amant terdapt di
disebut dengan makna. Makna yang akhir cerita, dimana pengarang akan
diniatkan seorang pengarang disebut dengan menyampaikan pesan moral lewat tingkah
makna niatan, sedangkan makna muatan laku tokoh yang ada dalam cerita. Selain itu
yaitu makna yang termuat dalam sebuah ciri-ciri amant juga dapat diketahui secara
karya sastra. jelas atau eksplisit, yang biasanya dapat
berupa nasehat, seruan, anjuran, saran,
Macam macam Amanat peringatan atau laranganyang berhubungan
dengan ide utama dalam cerita.
Dalam sebuah karya sastra yang dibuat
pengarang, pesan atau amanat yang ingin Contoh Amanat
disampaikan kepada pembaca pada dasarnya
tidak selalu tersurat (jelas), namun ada juga Supaya dapat lebih memahami tentang apa
yang bersifat tersirat (tersembunyi). Untuk yang dimaksud amanat, perhatikanlah
itu, dalam hal ini maka terdapat 2 macam contoh di bawah ini:
amanat yaitu amanat tersurat dan amaant
tersirat. Atau dengan istilah lain pesan atau Suatu ketika walaupun tidak diijinkan
amanat bisa disampaikan secara eksplisit Alimah, Siti Nurbayah membeli kue yang
dan implisit. disajikan oleh pendekar empat, yang
merupakan kaki tangan Datuk Meringgih.
Amanat tersurat adalah amanat yang Kue yang disediakan sengaja khusu untuk
dijelaskan dalam kata-kata sebuah tulisan. siti nurbaya telah ditaburi racun. Sesudah
penjaga kue meninggalkan tempat, siti
Amanat tersurat adalah cara pengarang nurbayah memakan kue yang baru dibelinya
menyampaikan pesan atau amanat yang tadi. Sedudah memakan kue tersebut, Siti
yang secara eksplisit atau jelas dijabarkan Nurbayah kepalanya menjadi pening.
dalam kata-kata sebuah tulisan. Atau secara Sehingga tidak lama kemudian Siti
eksplisit, yaitu pengarang mengemukakan Nurbayah meninggal dunia.
pesannya secara langsung (tertera dalam
cerita). Amanat yang terkandung dalam penggalan
cerita tersebut yaitu “Dalam melakukan
Amanat tersirat adalah cara pengarang suatu tindakan, kita tidak boleh gegabah dan
menyampaikan pesan atau amanat dengan harus berhati-hati”.
sengaja tidak dijabarkan secara tertulis
dalam sebuah cerita, namun pesan ini dapat
diketahui pembaca dari alur cerita yang
terdapat dalam tulisan tersebut. Jadi amanat C. Peran Tema dalam Karya Fiksi
tersirat ini sifatnya adalah implisit atau
tersembunyi tetapi tetap dapat diketahui dari 1. Hakikat Tema
jalannya cerita. Atau dengan kata lain secara
implisit, yaitu pengarang mengemukakan Setelah selesai membaca sebuah karya
pesannya secara tidak langsung sehingga
fiksi, misalnya novel Burung-burung
pembaca sendiri yang harus mencarinya
(tersirat). Mansyar, bagi orang yang membaca tidak
hanya bertujuan semata-mata mencari dan
Ciri ciri Amanat menikmati kehebatan cerita.
Mempertanyakan makna sebuah karya,
sebenarnya juga berarti mempertanyakan 3. Tema dan Unsur cerita Lain
tema. setiap karya fiksi tentulah
mengandung atau menawarkan tema. Tema dalam sebuah karya sastra fiksi
Namun, apa isi tema itu sendiri tidak mudah adalah salah satu dari sejumlah unsur
ditunjukkan. ia haruslah dipahami dan pembangun cerita yang lain, yang secara
ditafsirkan melalui cerita. untuk menentukan bersamaan membentuk sebuah keseluruhan.
makna pokok sebuah novel. Dengan bahkan sebenarnya eksistensi tema itu
demikian tema dapat dipandang dasar cerita, sendiri amat bergantung dari berbagai unsur
gagasan dasar umum, sebuah karya novel. yang lain. Hal itu disebabkan tema, yang
Gagasan dasar umum inilah yang tentunya notabene “hanya” berupa makna atau
telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang gagasan dasar umum suatu cerita, tidak
yang dipergunakan untuk mengembangkan mungkin hadir tanpa unsur bentuk yang
cerita. Dengan kata lain cerita tentunya akan menampungnya. Dengan demikian sebuah
setia mengikuti gagasan dasar umum yang tema baru akan menjadi makna cerita jika
telah ditetapkan sebelumnya sehingga ada dalam keterkaitannya dengan unsur-
berbagai peristiwa konflik dan pemilihan unsur cerita lainnya. Tema sebuah cerita
berbagai unsur intrinsikyang lain seperti tidak mungkin ditampilkan secara langsung
penokohan, pelataran, dan penyudut “hanya” secara implisit melalui cerita.
pandang diusahakan mencerminkan gagasan Unsur-unsur cerita yang lain, khususnya
dasar umum tersebut. Jika dasar cerita telah yang Stanton dikelompokkan sebagai fakta
ditetapkan dilihat dari sudut pengarang, cerita tokoh, plot, latar yang “bertugas”
misalnya ditulis dalam bentuk pernyataan mendukung untuk menyampaikan tema.
kerangka cerita.
PENUTUP
2. Masalah Kehidupan
Jadi pada umumnya setiap cerita fiksi
mengandung suatu pokok persoalan (objek)
Berbagai masalah dan pengalaman
yang hendak disampaikan dan membahas
kehidupan yang banyak diangkat ke dalam
mengenai tema cerita merupakan hal yang
karya fiksi, baik berupa pengalaman yag
sangat mendasar, karena membicarakan
bersifat individual maupun sosial, adalah
masalah prilaku atau tokoh dari suatu cerita
cinta sampai atau tidak sampai, terhadap
tidaklah berhasil tanpa menyatakan tema.
kekasih, orang tua, saudara, tanah air, atau
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa
yang lain. kecemasan, dendam,
cerita dari unsur yang saling berhubungan
kesombongan, takut maut, religious, harga
secara hidup. Masing-masing unsur juga
diri dan juga kesetiakawanan, penghianatan,
tersurat unsur-unsur yang lain, dan juga
kepahlawanan, keadilan, dan kebenaran dan
terdapat dalam jalan cerita yang mengacu
sebaginya. Pemilihan tema ke dalam sebuah
pada akhir cerita yang bermakna.
karya fiksi bersifat subjektif : masalah
Sehubungan dengan masalah tema, “Tema
kehidupan manakah yang paling menarik
adalah pokok pembicaraan di dalam sebuah
perhatian pengarang sehingga merasa
cerita. Cerita bukan hanya berisi rentetan
terdorong untuk mengungkapkannya ke
kejadian yang disusun dalam sebuah bagan,
dalam bentuk karya.
tetapi susunan bagan itu sendiri harus
mempunyai maksud tertentu. Pengalaman yang harus dibeberkan dalam sebuah cerita
harus mempunyai permasalahan”

DAFTAR PUSTAKA

Mansyur, U. (2016). Bahasa Indonesia Mansyur, U. (2016). Pemanfaatan Nilai


dalam Belitan Media Sosial: Dari kejujuran dalam Cerpen sebagai Bahan
Cabe-Cabean Hingga Tafsir Al-Maidah Ajar Berbasis Pendidikan Karakter. In
51. In Prosiding Seminar Nasional & Mengais Karakter dalam Sastra (pp.
Dialog Kebangsaan dalam Rangka 330–339). https://doi.org/10.17605/osf.
Bulan Bahasa 2016 (pp. 145–155). io/z4t3y
Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Hasanuddin. https://doi.org/10.31227/
osf.io/7vpjh

Muliadi, 2017.Telaah Prosa. Makassar www.makalahtema.blogspot.com, (2018)


Anggota IKAPI Sulsel
www.weruh-weruh.blogspot.com, (2018)

www.wikipedia.com, (2018)

www.yuksiadi.id, (2018)

www.notepad.com, (2018)

www.indiestmerry.blogspot.com, (2018)

Anda mungkin juga menyukai