Anda di halaman 1dari 41

Adnan R. Maliki 030.07.

009 Coass THT Universitas Trisakti

I.
a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Anatomi Hidung dan Sinus paranasal Hidung Luar Tulang Hidung Rongga Hidung (Cavum Nasi) Batas Rongga Hidung Kompeks Osteomeatal (KOM) Perdarahan Hidung Persarafan Hidung Mukosa Hidung Sistem Transpor Mukosilier

a. Fungsi Respirasi

b. Pengatur Kondisi Udara


c. Penyaring dan Proteksi d. Fungsi Penghidu e. Fungsi Resonansi dan Fonetik f. Refleks Nasal

1. Pangkal Hidung

2. Batang Hidung (Dorsum nasi)


3. Puncak Hidung (Tip) 4. Ala nasi 5. Kolumela 6. Lubang Hidung (Nares Anterior)

MENU

PICTURE

PICTURE

Kerangka tulang terdiri dari Os. Nasal Prosesus frontalis os. Maksila Prosesus nasalis os. Frontal Tulang rawan hidung berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung terdiri dari : Sepasang kartilago nasalis lateralis superior Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior (ala mayor) Tepi anterior kartilago septum
MENU PICTURE PICTURE

Berbentuk terowongan dari depan ke belakang

dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi cavum nasi kanan dan kiri. Terdapat pintu pada kedua cavum nasi yang disebut nares anterior dan nares posterior (koana) yang menghubungkan cavum nasi dan nasofaring.

MENU

PICTURE

Tiap cavum nasi mempunyai 4 buah dinding yaitu : Medial : Septum nasi Dibentuk oleh tulang dan tulang rawan : 1. Lamina perpendikularis os. Etmoid 2. Os. vomer 3. Krista nasalis os. Maksila 4. Krista nasalis os. Palatina 5. Kartilago septum 6. Kolumela
BACK PICTURE NEXT

Lateral : 4 buah concha 1. Conchae inferior 2. Conchae media 3. Conchae superior 4. Conchae suprema 3 buah meatus : 1. Meatus inferior 2. Meatus media 3. Meatus superior Inferior : os. Maksila dan os. Palatum Superior : lamina kribriformis os. ethmoid
BACK MENU PICTURE

Celah pada dinding lateral hidung di meatus medius yang merupakan muara tempat ventilasi dan drainase dari sinus sinus yang letaknya anterior yaitu sinus maksila,etmoid anterior dan frontal yang dibentuk oleh : 1. Prossesus unsinatus 2. Infundibulum etmoid 3. Hiatus semilunaris 4. Bulae etmoid 5. Agger nasi 6. Ressesus frontal
MENU PICTURE

Bagian atas rongga hidung :

a. Karotis interna

a. oftalmika

a. Etmoid anterior

a. Etmoid posterior

MENU

PICTURE

NEXT

Bagian bawah rongga hidung :

a. Maksilaris interna

a. Palatina mayor
BACK PICTURE

a. sfenopalatina
NEXT

Bagian depan septum nasi :


a. sfenopalatina

a. Etmoid anterior

Pleksus kiesselbach

a. Labialis superior

a. Palatina mayor
MENU

Persarafan sensoris :

1. Bagian atas dan depan hidung : n. Oftalmikus n. Nasosiliaris n. Etmoidalis anterior 2. Rongga hidung lainnya : n. Maksila melalui ganglion Sfenopalatina Persarafan vasomotor / otonom : ganglion sfenopalatina Fungsi Penghidu : n. olfaktorius

MENU

PICTURE

Secara fungsional dan histologik terbagi menjadi : Mukosa pernafasan : Terdapat pada sebagian besar rongga hidung yang Permukaannya dilapisi oleh epitel thorak berlapis semu dan terdapat sel goblet. Berwarna merah muda yang Diliputi oleh palut lendir. Mukosa penghidu : Terdapat pada atap rongga hidung, conchae superior dan 1/3 atas septum yang dilapisi oleh epitel thorak berlapis semu tidak bersilia dan mempunyai sel penunjang, sel Basal serta sel reseptor penghidu. Berwarna coklat Kekuningan.
MENU

Sitem pertahanan aktif ringga hidung terhadap virus,

bakteri, jamur atau partikel berbahaya yang terhirup bersama udara. Efektifitasnya dipengaruhi oleh kualitas silia danpalut lendir yang dihasilkan oleh sel goblet dan kelenjar seromusinosa submukosa. Palut lendir terdiri dari cairan serosa : laktoferin, lisozim, inhibitor lekoprotease sekretorik dan IgA sekretorik. mukus : mengandung protein plasma, IgG, IgM dan menghasilkan glikoprotein yang berfungsi untuk pertahanan lokal antimikrobial.
MENU

Pada inspirasi, udara masuk melalui nares anterior,

lalu naik ke atas setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring, sehingga aliran udara ini berbentuk lengkungan atau arkus. Pada ekspirasi, udara masuk melalui koana dan kemudian mengikuti jalan yang sama seperti udara inspirasi.

MENU

PICTURE

untuk mempersiapkan udara yang akan masuk ke dalam alveolus. Fungsi ini dilakukan dengan cara : a. Mengatur kelembaban udara : Fungsi ini dilakukan oleh palut lendir. b. Mengatur suhu : Fungsi ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh darah di bawah epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas, sehingga radiasi dapat berlangsung secara optimal. Dengan demikian suhu udara setelah melalui hidung kurang lebih 37 C.
MENU

Fungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan bakteri yang dilakukan oleh : a. Rambut (vibrissae) pada vestibulum nasi b. Silia c. Palut lendir (mucous blanket). Debu dan bakteri akan melekat pada palut lendir dan partikel partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks bersin. Palut lendir ini akan dialirkan ke nasofaring oleh gerakan silia. d. Enzim yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri, disebut lysozime.
MENU

dengan adanya mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum. Partikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi bersamaan dengan palut lendir atau bila menarik nafas dengan kuat. Pengecap untuk membedakan rasa manis dan asam Pertahanan terhadap bau yang berbahaya Fungsi seksual

MENU

PICTURE

Penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan

menyanyi. Membantu proses pembentukan kata. Kata dibentuk oleh lidah, bibir, palatum mole dengan konsonan nasal (m,n,ng) dimana rongga mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatum molle turun untuk aliran udara.

MENU

Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang

berhubungan dengan saluran cerna, kardiovaskuler, pernafasan dan untuk meningkatkan tekanan udara didalam cavum nasi. Contoh : iritasi mukosa hidung menyebabkan refleks bersin dan nafas terhenti. Rangsang bau tertentu menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas.

MENU

END

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

BACK

zzzzzzzz

Aje exited

BACK

Anda mungkin juga menyukai