Anda di halaman 1dari 14

Hubungan politik antara Indonesia dan Afrika Selatan terjalin lama sejak sebelum pembukaan hubungan diplomatik.

Indonesia mendukung the African National Congress (ANC) pada masa perjuangan melawan Apartheid, dan menjaga posisi ini terus menerus serta memberikan sanksi terhadap rejim Apartheid. Hubungan bilateral antara the ANC dan Indonesia memberikan sebuah platform bagi negara negara di Asia untuk berjuang melawan Apartheid.

Republik Afrika Selatan dan Republik Indonesia membuka hubungan diplomatik pada bulan Agustus 1994. Kedutaan Republik Afrika Selatan didirikan pada bulan Januari 1995 di Jakarta. Afrika Selatan dan Indonesia adalah anggota Gerakan Non-Blok yang aktif, dan telah bekerja sama dengan erat dalam meningkatakan prinsip prinsip kerjasama Selatan Selatan. Kedua negara telah memainkan peranan penting dalam meningkatkan peranan Selatan dan meningkatkan dialog Utara Selatan. Suatu hal yang patut digarisbawahi adalah pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Konperensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955, Indonesia mengundang the ANC sebagai wakil dari Afrika Selatan untuk konperensi ini. Perjanjian Komisi Bersama ditandatangani pada bulan Maret 2004 untuk memastikan pendekatan yang lebih terkoordinasi dalam mencapai kepentingan bilateral yang sama antara Afrika Selatan dan Indonesia. Pertemuan Komisi Bersama yang pertama dilakukan di Pulau Batam, Indonesia dari tanggal 24 25 Pebruari 2008. Afrika Selatan dan Indonesia bekerjasama dalam menkoordinasikan kegiatan kegiatan New AsiaAfrica Strategic Partnership (NAASP) / Kemitraan Strategis Asia Afrika Baru. Kedua negara juga memiliki mandat untuk menjadi co-chair Pertemuan Asia Afrika mendatang yang dijadualkan akan diselenggarakan di Afrika Selatan pada tahun 2010. Tanggungjawab sebagai tuan rumah bersama memberikan platform yang lain untuk hubungan dan pemahamam yang lebih dekat antara kedua negara. Pada tahun 2008, Presiden melakukan kunjungan kenegaraan ke Afrika Selatan mulai tanggal 17 18 Maret 2008 dengan menandatangani Strategic Partnership Joint Declaration (Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis) yang memiliki arti penting untuk meningkatkan hubungan kedua negara yang telah lama terjalin menuju ke tingkat yang baru.

Duta Besar Republik Afrika Selatan untuk Republik Indonesia saat ini adalah Dr Noa Noel Lehoko.

AFRIKA SELATAN No. Jenis Kerjasama Bentuk dan Nama Perjanjian Tempat dan tanggal Penandatanganan Ratifikasi 1 Penghindaran Pajak Berganda Agreement Jakarta Diratifikasi melalui Keppres No.148 tanggal 18 September 1998 LN No.41. Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of the South Africa For the Avoidance of Double Taxation and the Prevention of Fiscal Evasion with Respect to Taxes on Income. (Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan Mengenai Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan Pengelakan Pajak Atas Pendapatan dan Atas Kekayaan). 15 Juli 1997 2 Di Bidang Perdagangan Agreement Capetown Diratifikasi melalui Keppres No.88 tanggal 23 Juni 1998 LN No.101. Trade Ageement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa. (Persetujuan Dagang Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan). 20-Nov-97 3 Di Bidang Transportasi Udara Agreement Capetown Diratifikasi melalui Keppres No.44 tanggal 10 Maret 1998 LN No.62. Air Transport Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa. (Persetujuan Hubungan Udara Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Afrika Selatan). 20-Nov-97 4 Joint Commission MoU Durban Ratifikasi tidak diperlukan Memorandum of Understanding Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa on the Establishment of a Joint Commission for Bilateral Cooperation. (Memorandum Saling Pengertian Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan Tentang Pembentukan Komisi Bersama Untuk Kerjasama Bilateral). 23 Maret 2004 5 Di Bidang Finansial MoU Pretoria Ratifikasi tidak diperlukan Memorandum of Understanding Between the Competent Authorities of the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre of the Republic of Indonesia and the Financial Intelligence Centre of the Republic of South Africa Concerning Cooperation in the Exchange of Financial Intelligence Related to Money Laundering and Financing of Terrorist. (Memorandum Saling Pengertian Antara Otoritas-Otoritas yang Kompeten dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Indonesia, Republik Indonesia dan Pusat Intelejensi Keuangan Republik Afrika Selatan Mengenai Kerjasama Dalam Pertukaran Intelejen Keuangan yang Berhubungan Dengan Pencucian Uang dan Keuangan Teroris). 29-Nov-06 6 Joint Commission Agreed Minutes Batam Ratifikasi tidak diperlukan Agreed Minutes of the First Meeting of Joint Commission between the Republic of Indonesia and the Republic of South Africa, Batam, 25-26 February 2008 (Butir-butir Kesepakatan pada Pertemuan Pertama Komisi Bersama antara Republik Indonesia dan Republik afrika Selatan, Batam, 25-26 February 2008). 26 Februari 2008

7 Di Bidang Politik Joint Declaration Tswane Ratifikasi tidak diperlukan Joint Declaration on Strategic Partnership for a Peaceful and Prosperous Future between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa 17 Maret 2008 8 Di Bidang Politik Joint Statement Tshwane Ratifikasi tidak diperlukan Co-Chairs' Statement on the New Asian -African Strategic Partnership, Tshwane, 17 March 2008 17 Maret 2008 9 Di Bidang Kebudayaan MoU Tshwane Ratifikasi tidak diperlukan, cukup penandatanganan Memorandum of Understanding between the Government of the republic of Indonesia and the Government of the South Africa on Cultural Co-operation (Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Kerjasama Kebudayaan) 17 Maret 2008 10 Di Bidang Militer MoU Tshwane Ratifikasi tidak diperlukan Memorandum of Understanding between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of South Africa on Cooperatives Activities in the Field of Defence (Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Afrika Selatan tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan). 17 Maret 2008 Updated May 2008

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Nama Resmi Negara Nama Ibukota Negara Bentuk Negara Nama Kepala Negara Nama Wakil Kepala Negara Nama Kepala Pemerintahan Nama Wakil Kepala Pemerintahan Hari Nasional Letak Geografis

: : : : : : : : :

Republik Afrika Selatan Pretoria Republik Presiden Jacob Zuma Kgalema Motlanthe Presiden Jacob Zuma Kgalema Motlanthe 27 April (Freedom Day) Bagian Paling selatan Benua Afrika dengan batasbatas Negara: Utara: Botswana; Selatan: Lautan India, Timur Laut: Zimbabwe, Mozambique dan Swaziland; dan Barat laut:: Namibia

10. 11. 12.

Luas Wilayah Iklim Jumlah Penduduk

: : :

1.219.912 Km Subtropis 49.004.031 jiwa terdiri dari 79% orang kulit hitam, 9.6 % kulit putih, 2.6% Asia (India), dan 8,9 etnik lainnya

13.

Bahasa Nasional

Afrikaans, Inggris (juga Ndebele, Pedi Sotho, Swazi, Tsonga, Tswana, Venda, Xhosa, dan Zulu)

14.

Agama

Kristen Zion (11,1%), Pantecosta (8,2%), Katolik (7,1%), Kristen Methodist (6,8%), Dutch Reformed (6,7%), Anglikan (3,8%), Kristen lainnya

(36%), Islam (1,5%), lainnya/tidak beragama (18,8%) 15. Ekonomi Mata Uang GDP Pertumbuhan GDP GDP perkapita Komposisi GDP Persektor Produk Industri : : : : : : Rand US$ 524 Milyar 2,8% (2010) US$ 10.700 (2010) Pertanian: 3% Industri 31,2% Jasa/Service 65,8% pertambangan (produsen platina, emas, krom terbesar di dunia), perakitan otomobil, logam, mesin, tekstil, besi dan baja, bahan kimia, pupuk, bahan makanan, perbaikan kapal komersial Produk Pertanian : jagung, gandum, tebu, buahbuahan, sayuran, daging sapi, unggas, daging kambing,wol, produk susu Komoditi Ekspor Emas, batu permata, platinum, besi dan mineral, Komoditi Impor : mesin dan alat-alat mesin dan alat-alatnya produk minyak bumi, mesin Inflasi Sumber daya alam : listrik, bahan kimia 4.5 % (2010) Batubara, emas, perak, uranium, asbestos, seng, : : 16. Pertahanan dan Keamanan : biji besi, Nikel, platinum, timah, tembaga, chrome Personil tersedia (2010) 14.093.000, South African National Defense Force (SANDF): South African Army, South African Navy (SAN), South African Air Force (SAAF), Joint Operations Command, Military Intelligence, South African Military Health Services (2009) - Persetujuan Perdagangan tahun 1997 Persetujuan kerja sama Perhubungan Udara tahun 1997. Hingga saat ini belum ditindaklanjuti dengan pembukaan penerbangan reguler timbal balik Persetujuan mengenai Penghindaran Pajak Berganda, bulan Juli 1997. Persetujuan tersebut telah diratifikasi oleh kedua

17.

Persetujuan-persetujuan Bilateral

pemerintah dan mulai berlaku tanggal 23 Nopember 1998. Letter of Intent mengenai kerjasama di bidang Kehutanan, bulan Juni 1997 MoU kerja sama Perbankan antara BI dan SARB MoU pembentukan Komisi Bersama RI-Afsel, Maret 2004 MoU kerja sama Pertanian, April 2005 Joint Statement Pembentukan Joint Trade Committee, April 2005 Letter of Intent antara Kebun Binatang Surabaya dan Kebun Binatang Pretoria untuk kerja sama pertukaran satwa langka komodo dengan cheetah Letter of Intent Kerja sama antara Provinsi Sulawesi Selatan dengan Provinsi Western Cape MoU kerja sama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Agustus 2005 MoU kerja sama Perbankan antara Standard bank dengan PT. Bank Mandiri Tbk, Mei 2006 Heads of Agreement kerja sama Perdagangan antara KADIN Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Eastern Cape, Mei 2006 MoU kerja sama Information Sharing antara Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dengan Financial Intelligence Center Afsel, Nopember 2006 Joint Declaration on a Strategic Partnership for a Peaceful and Prosperous Future, Maret 2008 Co-Chairs Statement on the New Asian-African Strategic Partnership, Maret 2008 MoU kerja sama Pertahanan, Maret 2008 MoU kerja sama Budaya Maret 2008 Declaration of Intent on Cooperation antara BATAM Industrial Development Authority dengan COEHA Development Cooperation, Maret 2008.

18.

Profil Hubungan Dagang/ Ekonomi dan Sosial Budaya

Hubungan dan kerjasama bilateral Indonesia Afrika terus Selatan di bidang ekonomi Hal dan ini pembangunan juga terjalin dengan baik dan menunjukkan peningkatan. tercermin dari kunjungan misi ekonomi dan bisnis dari Propinsi Limpopo dan Free State Afrika Selatan pada bulan Maret dan April 2011.

Prospek hubungan ekonomi / perdagangan Indonesia Afrika Selatan juga cukup cerah. Hal ini mengingat telah cukup kuatnya

landasan atau instrumen hukum kerjasama yang ada. Beberapa Persetujuan dan Perjanjian di bidang ekonomi dan perdagangan yang telah ditandatangani oleh kedua negara hingga saat ini adalah: Persetujuan Perdagangan (1997), Persetujuan mengenai Penghindaran Pajak Berganda (1997), Joint Statement pembentukan Joint Trade Committee (2005), Heads of Agreement kerjasama Perdagangan antara KADIN Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Eastern Cape (2006). Nilai total perdagangan Indonesia Afrika Selatan (2008) adalah sebesar US$ 978.760.600, dan ekspor Indonesia ke Namibia adalah sebesar US$ 624.204.500, serta impor Indonesia dari Namibia US$ 354.556.100.

Dengan jumlah penduduk sekitar 48.782.756 (2008) dan kekayaan alam, khususnya bahan tambang yang dimiliki Afrika Selatan, terdapat potensi untuk lebih meningkatkan kerjasama bilateral dalam bidang ekonomi.

Neraca Perdagangan RI Afrika Selatan (dalam ribu USD) Tahun 2008 2009 2010 Sosial budaya: Di bidang sosial budaya, Indonesia dan Afrika Selatan memiliki pertalian yang erat baik dalam konteks sejarah, budaya, kehidupan sosial dan politik. Dalam catatan sejarah, budaya dan kehidupan sosial, hubungan kedua bangsa sudah terjalin sejak tiga abad lampau ketika Ekspor RI ke Afsel 624.201,5 484.569,2 680.723,1 Impor RI dari Afsel 354.556,1 350.239,2 516.587,9 Keterangan Surplus RI Surplus RI Surplus RI

seorang ulama dan pejuang anti kolonialisme Belanda asal Makassar bernama Syeikh Yusuf diasingkan ke Cape Town. Syeikh Yusuf yang oleh pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan diakui sebagai pahlawan nasional, peran penting dalam penyebaran agama Islam dan pembentukan komunitas Melayu atau Cape Malay serta di Afrika Selatan langsung yang saat ini diperkirakan berjumlah lebih dari 1 juta orang secara menginsipirasi perjuangan Afrika Selatan dalam menentang penindasan Apartheid. Pemerintah Indonesia tengah membangun perpustakaan Indonesia di Kampung Macassar, Provinsi Western Cape, dengan bentuk bangunan rumah adat Balla Lompoa dari Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai sumbangan bagi Komunitas Malay keturunan Indonesia di Afrika Selatan. Perpustakaan ini akan berfungsi sebagai pusat informasi tentang Syekh Jusuf dan perkembangan sejarah Islam di Indonesia serta informasi lainnya seperti pariwisata dan perdagangan. Pada kesempatan yang sama, akan diterbitkan perangko seri bersama, sebagai salah satu wujud pertalian hubungan kedua bangsa yang erat, baik dalam konteks sejarah, budaya kehidupan sosial dan politik.

Body (English) Tag RegionCountry HitCount

Bilatera l Afrika Selatan 315

Afrika Selatan
Hubungan Bilateral Indonesia dan Afrika Selatan

Indonesia dan Afrika Selatan memiliki sejarah yang sama dalam merasakan pahitnya di bawah kungkungan penjajah. Indonesia selama hampir 350 tahun berada di bawah kekuasan Belanda sehingga akhirnya dapat merdeka pada tahun 1945. Maka, ketika para pejuang anti-apartheid berjuang untuk membebaskan negerinya dari cengkeraman rejim apartheid kulit putih, Indonesia senantiasa memberikan dukungan di fora internasional. Dan mungkin masih ingat, ketika pada era apartheid (sebelum tahun 1994) paspor para pejabat Republik Indonesia di-stempel dengan kata-kata: not allow to enter South Africa.

Pembukaan hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Afrika Selatan diawali dengan penandatanganan Komunike Bersama Indonesia Afrika Selatan oleh masingmasing Wakil Tetap nya di PBB pada tanggal 12 Agustus 1994.

Sebelumnya, Indonesia dan Afrika Selatan telah menyetujui pembukaan hubungan konsuler semenjak tanggal 10 Februari 1994 dengan dibukanya kantor kepentingan RI di Pretoria (LORI Liaison Officel of the Republic of Indonesia).

Dengan ditandatanganinya Komunike Bersama pada tanggal 12 Agustus 2004 tersebut, maka status LORI berubah menjadi Kedutaan Besar Republik Indonesia. Dan pada tanggal 23 Mei 1995, Duta Besar RI pertama, Bpk. Drs. Rahadi Iskandar, menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Nelson Mandela.

Kepala Perwakilan RI di Pretoria yang pernah bertugas semenjak pembukaan LORI hingga sekarang adalah sebagai berikut:

1. 2. 3. 4. 5.

Anwar Yassin (Februari 1994 Mei 1995) Drs. Rahadi Iskandar (Mei 1995 September 1998) Harsoyo Sudirman, SH (Nopember 1998 September 2001) Abdul Nasier, SH, LLM (September 2002 September 2005) Drs. Sugeng Rahardjo (Desember 2005 Sekarang)

Kabinet Pemerintahan Baru Afrika Selatan (2009 - 2014)

Presiden: Jacob Zuma Wakil Presiden: Kgalema Petros Motlanthe

Menteri dan Wakil Menteri:

Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan: Tina Joemat-Pettersson Wakil Menteri: Dr Pieter Mulder

Menteri Kesenian dan Kebudayaan: Lulu Xingwana Wakil Menteri: Paul Mashatile

Menteri Pendidikan Dasar: Angie Motshekga Wakil Menteri: Enver Surty

Menteri Komunikasi: Siphiwe Nyanda Wakil Menteri Komunikasi: Dina Pule

Menteri Kerjasama Pemerintahan dan Urusan Adat Istiadat: Sicelo Shiceka Wakil Menteri: Yunus Carrim

Menteri Lembaga Pemasyarakatan: Nosiviwe Mapisa-Nqakula Wakil Menteri: Hlengiwe Mkhize

Menteri Pertahanan dan Veteran: Lindiwe Sisulu Wakil Menteri: Thabang Makwetla

Menteri Pembangunan Ekonomi: Ebrahim Patel Wakil Menteri: Gwen Mahlangu-Nkabinde

Menteri Energi: Dipuo Peters

Menteri Keuangan: Pravin Gordhan Wakil Menteri: Nhlanhla Nene

Menteri Kesehatan: Dr Aaron Motsoaledi Wakil Menteri: Dr Molefi Sefularo

Menteri Pendidikan Tinggi dan Pelatihan: Dr Blade Nzimande

Menteri Dalam Negeri: Dr Nkosazana Dlamini-Zuma Wakil Menteri: Malusi Gigaba

Menteri Pemukiman Penduduk: Tokyo Sexwale Wakil Menteri: Zou Kota

Menteri Hubungan dan Kerjasama Internasional: Maite Nkoana-Mashabane Wakil Menteri - 1: Ebrahim Ismail Ebrahim Wakil Menteri - 2: Sue van der Merwe

Menteri Kehakiman dan Pengembangan Perundang-Undangan: Jeff Radebe Wakil Menteri: Andries Nel

Menteri Tenaga Kerja: Membathisi Mdladlana

Menteri Pertambangan: Susan Shabangu

Menteri Keplosian: Nathi Mthethwa Wakil Menteri: Fikile Mbalula

Menteri Perusahaan Umum: Barbara Hogan Wakil Menteri: Enoch Godongwana

Menteri Pelayanan dan Administrasi Pemerintahan: Richard Baloyi Wakil Menteri: Roy Padayachie

Menteri Pekerjaan Umum: Geoff Doidge Wakil Menteri: Hendrietta Bogopane-Zulu

Menteri Pembangunan Daerah Pedesaan dan Pemulihan Tanah: Gugile Nkwinti Wakil Menteri: Dr Joe Phaahla

Menteri Pengetahuan dan Teknologi: Naledi Pandor Wakil Menteri: Derek Hanekom

Menteri Pembangunan Sosial: Edna Molewa Wakil Menteriu: Bathabile Dlamini

Menteri Olah Raga dan Hiburan: Makhenkesi Stofile Wakil Menteri: Gert Oosthuizen

Menteri Keamanan Negara: Siyabonga Cwele

Menteri di Kepresidenan Bidang Komisi Perencanana Nasional: Trevor Manuel

Menteri Kepresidenan Bidang Pengawasan dan Evaluasi Prestasi termasuk Administrasi Kepresidenan: Collins Chabane

Menteri Pariwisata: Marthinus van Schalkwyk Wakil Menteri: Thozile Xasa

Menteri Perdagangan dan Industri: Rob Davies Wakil Menteri - 1: Thandi Tobias Wakil Menteri - 2: Maria Ntuli

Menteri Transportasi: Sbusiso Joel Ndebele Wakil Menteri: Jeremy Cronin

Menteri Pengairan dan Urusan Lingkungan: Buyelwa Sonjica Wakil Menteri: Rejoice Mabhudafhasi

Menteri Wanita, Pemuda, Anak-Anak dan Penyandang Cacat: Noluthando Mayende-Sibiya

PROFIL SINGKAT AFRIKA SELATAN

Politik Dalam Negeri

Situasi politik dalam negeri Afrika Selatan relatif stabil dan terkendali. Dinamika internal di dalam tubuh partai berkuasa (Partai ANC) dan mitra koalisinya (COSATU dan Partai Komunis) yang bersumber pada perbedaan kecondongan kebijakan antara pro-ekonomi pasar ataukah pro-kesejahteraan sosial, berpotensi memicu maraknya gelombang keresahan di dalam negeri. Empat variabel lainnya yang dapat

memperkeruh stabilitas nasional adalah tingginya tingkat kriminalitas, angka pengganguran dan kemiskinan serta maraknya xenophobia di tengah masyarakat.

Di era paska rejim-apartheid, pemerintah berkuasa dinilai masih belum mampu memenuhi harapan mayoritas masyarakat Afrika Selatan bagi satu kemakmuran yang berkeadilan sosial. Pengurus Partai ANC paska Kongres Partai ANC di Polokwane (16 - 20 Desember 2007) menyadari adanya rasa ketidakpuasan ini dan berupaya dengan segala cara untuk mencitrakan rasa empathy melalui penerapan kebijakan yang pro-masyarakat miskin Afrika Selatan (second economy). Namun Partai ANC di bawah Jacob Zuma, Presiden ANC yang baru, tampak bersikap hati-hati dalam mendorong penuh kebijakan ekonomi yang anti-ekonomi pasar karena dikhawatirkan akan menyebabkan pelarian modal.

Tarik menarik antara kecondongan kebijakan ini akan mewarnai perpolitikan dalam negeri Afrika Selatan dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun kedepan.

Terlepas dari adanya persaingan politik di dalam tubuh partai berkuasa, kecenderungan yang akan tetap menonjol (constant) di Afrika Selatan adalah komitmen berbagai komponen masyarakat Afrika Selatan bagi terjaminnya kehidupan berdemokrasi, Hak Azasi Manusia (HAM), terpeliharanya mekanisme check and balance dalam konteks trias politica dan peran kritis media massa, akademisi maupun LSM.

Politik Luar Negeri

Politik Luar Negeri (PLN) Afrika Selatan bersumber pada pengalaman kesejarahan, khususnya dalam melawan ketidak-adilan dan kesewenang-wenangan rejim apartheid. Terciptanya satu tatanan internasional yang berkeadilan merupakan cita-cita PLN Afrika Selatan yang merefleksikan pengalaman sejarah ini. Selain itu, PLN Afrika Selatan ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup seluruh masyarakat melalui kemakmuran dan terciptanya keamanan internasional.

Adapun garis besar landasan politik luar negeri Afrika Selatan adalah sebagai berikut: 1. Memajukan demokratisasi dan penghormatan HAM. 2. Berusaha untuk mencegah konflik dan memajukan penyelesaian konflik dengan cara-cara damai. Perdamaian adalah satu tujuan bersama yang harus diperjuangkan oleh seluruh bangsa di dunia. 3. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penghapusan kemiskinan.

4. Benua Afrika merupakan kawasan yang penting bagi Afrika Selatan. 5. Mendorong kerjasama ekonomi regional dan internasional yang saling isi mengisi.

Sejatinya, Afrika Selatan menjadikan Afrika dan kawasan selatan Afrika sebagai lingkaran terpenting kebijakan luar negerinya. Afrika Selatan menyadari baik langsung ataupun tidak langsung dirinya akan terimbas oleh instabilitas yang terjadi di negara tetangganya dan di negara kawasan Afrika lainnya. Melalui NEPAD, Afrika Selatan mencoba mendorong tumbuhnya sistem pemerintahan yang demokratis dan good governance di negara-negara Afrika.

Keanggotaan pada Organisasi Internasional

ACP, AfDB, AU, BIS, C, FAO, G-24, G-77, IAEA, IBRD, ICAO, ICC, ICCt, ICFTU, ICRM, IDA, IFAD, IFC, IFRCS, IHO, ILO, IMF, IMO, Interpol, IOC, IOM, ISO, ITU, MONUC, NAM, NSG, OPCW, PCA, SACU, SADC, UN, UNCTAD, UNESCO, UNHCR, UNIDO, UNITAR, UNMEE, UNMIL, UPU, WCL, WCO, WFTU, WHO, WIPO, WMO, WToO, WTrO, ZC

Sengketa dengan Negara Lain

Sengketa Namibia-Afrika Selatan Penetapan tapal batas kedua negara di sepanjang Sungai Orange hingga saat ini masih bermasalah. Permasalah ini bersumber pada cara pandang yang berbeda: Namibia menginginkan Sungai Orange tersebut dibagi dua dengan garis perbatasan tepat di tengah sungai tsb, sedangkan Afsel menginginkan batas negara sesuai dengan perjanjian antara pemerintah kolonial Jerman (menguasai Namibia) dan Inggris (menguasai Afsel) yang menetapkan batas tepi paling utara Sungan Orange sebagai batas wilayah kedua negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa sengketa ini juga bernuasa kepentingan ekonomi dan bisnis mengingat di Sungai Orange - mulai hulu lembah Kimberly hingga muara di

Anda mungkin juga menyukai