Anda di halaman 1dari 11

KMB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PD KLIEN DGN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

By Dian Nurdiana, S. Kep. Ners

I. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan


GIGI FARING ESOFAGUS Ileum Hati Pancreas Kolon as leum Usus buntu Rektum Lambung Duodenum Kolon dis Jejunum LIDAH
KELENJAR LUDAH

Anus

II. Gambaran Umum Pasien dgn Ggn Pencernaan


Rasa sakit bersifat membakar atau samarsamar, tidak jarang menjalar, intensitasnya sedang, menghebat karena makanan atau langsung setelah makan, tidak ada hubungannya dengan kejadian tertentu. Gejala-gejala lain yang timbul antara lain gangguan menelan, eruktasi (bersendawa), pirosis (merasa terbakar dan rasa asam atau pahit), mual dan muntah, kembung (meteorismus), dan lain-lain.

Gambaran Umum

Penderita penyakit ini akan mengeluhkan rasa sakit pada perut, biasanya di bawah pusat, diare atau obstipasi (sembelit). Bila terjadi obstipasi, feses penderita dapat keluar berbentuk seperti potlot atau tahi kambing (obstipasi spastik). Gejala yang timbul dari gangguan saluran cerna ini adalah berupa rasa sakit perut dan perut dirasakan penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan dengan bersendawa (belching) yang keras bertubi-tubi. Simtom ini terutama ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan mengeluarkan udara. Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung (meteorismus) dan kentut (flatus) yang tidak berbau.

III. Pengkajian
Anamnesa : * Keluhan utama * Riwayat Kesehatan Sekarang : PQRST * Riwayat Kesehatan Dahulu * Riwayat Kesehatan Keluarga * Gaya Hidup * Aktivitas sehari-hari

III. Pengkajian Fisik

Pemeriksaan fisik pada mulut dan faring * Inspeksi warna bibir, kesimetrisan, luka/ulkus * Kemampuan membuka dan menutup mulut * Inspeksi lidah, bagian dalam mulut, warna dan kondisi membrane mukosa * Keadaan gigi geligi dan gusi, dikaji apakah ada carries, inflamasi atau tanda-tanda perdarahan

B. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada abdomen Inspeksi * Perubahan warna di abdomen * Distribusi rambut * Adanya ras, lesi, striae, petechie, scar atau ikterik * Kesimetrisan Auskultasi * Bising usus bunyi klik lembut yang terdengar setiap 5-10 detik di setiap kwdran abdomen, bising usus normal terdengar 5-12 kali/menit * Bising usus tidak ada (-) : dijumpai setelah tindakan pembedahan, peritonitis, ileus paralitik * Bising usus meningkat disebabkan hipermotilitas usus pada diare atau gastro enteritis, obstruksi usus * Bising abdomen (bruit) merupakan bunyi dari pembuluh darah (artery narrowing)

Pemeriksaan fisik pada abdomen

Perkusi Menentukan ukuran dan lokasi organ abdomen Menentukan akumulasi berlebihan dari cairan dan udara dalam abdomen Dilakukan disemua kwadran Bunyi perkusi normal : Timpani pada 4 kwadran , timpani diatas hepar dan limpa Palpasi Karakter dinding abdomen, ukuran, kondisi dan konsistensi organ, lokasi nyeri Palpasi ringan : tekan ujung-ujung jari sedalam 1-2 cm, palpasi dalam dilakukan penekanan sedalam 4 cm Lakukan palpasi secara sistematis pada ke empat kwadran

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium * Pemeriksaan Darah : Kadar glukosa, protein, Bilirubin, SGOT/PT * Pemeriksaan Feces Radiologi : * Foto polos abdomen * Foto dengan kontras * Pemeriksaan Barium * CT Scan Abdomen

Pemeriksaan Diagnostik
Endoscopy Colonoscopy Laparascopy Biopsi USG

TUGAS KELOMPOK: CARI INFORMASI MENGENAI PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK BERIKUT INI, YG MENCAKUP TUJUAN, PERSIAPAN, EFEK SAMPING, DLL 1. BNO IVP 2. ENDOSCOPY 3. CT SCAN ABDOMEN 4. USG ABDOMEN

Anda mungkin juga menyukai