Anda di halaman 1dari 54

PONDASI

6
o

t
e
o

u

t
h

I
o
|
|
x

P
D
f

6
d
|
t
c
r

-

|
r
e
e

|
o
r

o
o
o
-
c
o
m
m
e
r
c

o
l

o
s
e
.
J
o

r
e
m
o
v
e

t
h

s

o
o
t

c
e
,

v

t
:

u
u
u
.

c
e
o

.
c
o
m
/
o
o
l
o
c
k
.
h
t
m
Pengertian
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu
bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagaipenahan seluruh beban
(hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya gaya dari luar.
Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan
beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur
apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri
ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan
pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur
tersebut.
pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur
tersebut.
Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun
penurunan pondasi merata melebihi dari batas batas tertentu, yaitu:
Jenis bangunan Penurunan maksimum
1) Bangunan umum 2.54 Cm
2) Bangunan pabrik 3.81 Cm
3) Gudang 5.08 Cm
4) Pondasi mesin 0.05 Cm
Sumber : Foundation Design W.C Teng
Banyak faktor dalam pemilihan jenis pondasi, antara lain beban yang
direncanakan bekerja, jenis lapisan tanah dan faktor non teknis seperti
biaya konstruksi, dan waktu konstruksi.
Jenis pondasi yang dipilih harus mampu menjamin kedudukan struktur
terhadap semua gaya yang bekerja. Selain itu, tanah pendukungnya harus
mempunyai kapasitas daya dukung yang cukup untuk memikul beban
yang bekerja sehingga tidak terjadi keruntuhan.
Dalam kasus tertentu, apabila sudah tidak memungkinkan untuk
menggunakan pondasi dangkal, maka digunakan pondasi dalam.
Pondasi dalam yang sering dipakai adalah pondasi tiang pancang. Pondasi dalam yang sering dipakai adalah pondasi tiang pancang.
Menurut Bowles (1984), pondasi tiang pancang banyak digunakan pada
struktur gedung tinggi yang mendapat beban lateral dan aksial. Pondasi
jenis ini juga banyak digunakan pada struktur yang dibangun pada tanah
mengembang (expansive soil).
Daya dukung tiang pancang yang diperoleh dari skin friction dapat
diaplikasikan untuk menahan gaya uplift yang terjadi. Faktor erosi pada
sungai juga menjadi pertimbangan penggunaan tiang pancang pada
jembatan.
Jenis jenis pondasi
Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar
bangunan, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah
padat yang mendukung pondasi. Jika terletak pada tanah miring lebih dari
10%, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk
tangga dengan bagian bawah dan atas rata.
Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu : Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu :
- Pondasi dangkal
- Pondasi dalam
Pondasi dangkal adalah pondasi yang digunakan pada kedalaman 0.8 1
meter, karena daya dukung tanah telah mencukupi.
Pondasi dangkal juga sering disebut pondasi langsung/ stahl
Pondasi langsung dipakai pada kondisi tanah baik , yaitu dengan
kekerasan tanah atau sigma tanah = 2 Kg / Cm2 , dengan kedalaman tanah
keras lebih kurang = 1,50 Cm, kondisi air tanah cukup dalam.
Bahan material yang dipergunakan untuk pondasi jenis ini biasanya
dipakai : batu kali, batu gunung, atau beton tumbuk, sedangkan bahan
pengikatnya digunakan semen dan pasir sebagai bahan pengisi.
Pada umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar
bagian atas paling sedikit 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar
dinding dikhawatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi tidak
tepat dan akan sangat mempengaruhi kedudukan dinding pada pondasi
sehingga dapat dikatakan pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya.
Sedangkan untuk lebar bagian bawah trapesium tergantung perhitungan
dari beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 80
cm.
Pondasi batu kali
Pondasi batu kali sering kita temukan pada bangunan bangunan rumah
tinggal. Pondasi ini digunakan, karena selain kuat juga masih termasuk
murah. Bentuknya yang trapesiumdengan ukuran tinggi 60 80 Cm, lebar
pondasi bawah 60 80 Cmdan lebar pondasi atas 25 30 Cm.
Alternatif bahan lain sebagai pengganti pondasi batu kali adalah
bongkaran bekas pondasi tiang pancang atau beton bongkaran jalan.
Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab
bongkaran bekas pondasi tiang pancang atau beton bongkaran jalan.
Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab
mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300. Permukaannya yang
tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan pasir. Bila
dibandingkan dengan pondasi batu bata, misalnya, tentu bongkaran
bekas beton jauh lebih kuat. Ukurannya rata rata 30 x 30 Cm.
Batu kali yang dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya kurang
lebih 25 cm, ini dengan tujuan agar tukang batu mudah mengatur dalam
pemasangannya, di samping kalau mengangkat batu tukangnya tidak
merasa berat, sehingga bentuk pasangan menjadi rapi dan kokoh.
Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir
setebal 5-10 cm guna meratakan tanah dasar, kemudiandipasang batu
dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong) dan rongga-rongganya dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong) dan rongga-rongganya
diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan
sanggup mendukung beban pondasi di atasnya.
Susunan batu kosong yang sering disebut aanstamping dapat berfungsi
sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air tanah yang
terdapat disekitar pondasi.
Pondasi batu bata
Pada awalnya pondasi batu bata merupakan pondasi yang diaplikasikan
untuk menopang berat beban pada bangunan.Namun, pada saat ini
pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal, pemasangannya
pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang
bisa diandalkan. Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakan untuk menahan
beban ringan, misalnya pada teras. beban ringan, misalnya pada teras.
Pondasi sumuran/ Pier foundation/
Caisson
Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton berdiameter 60 80
Cm dengan kedalaman 1 2 meter.Di dalamnya dicor beton yang
kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian
atasnya.Pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya, di
antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah besar.Hal
tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.
Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih kecil
dari 1,50 kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah
yang berlumpur.
Pondasi Telapak
Adalah pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom.
Pondasi footplat dipergunakan pada kondisis tanah dengan sigma antara :
1,5-2,00 kg/cm2. Pondasi foot plat ini biasanya dipakai untuk bangunan
gedung 2 4 lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari
pondasi ini dari beton bertulang. Untuk menetukan dimensi dari pondasi
ini dengan perhitungan konstruksi beton bertulang.
Pondasi Rakit/ Raft Foundation
Adalah plat beton besar yang digunakan untuk mengantar permukaan
dari satu atau lebih kolom di dalam beberapa garis/ beberapa jalur
dengan tanah.
Digunakan di tanah lunak atau susunan jarak kolomnya sangat dekat di
semua arahnya, bila memakai telapak, sisinya berhimpit satu sama lain.
Pondasi Umpak
Pondasi ini diletakan diatas tanah yang telah
padat atau keras. Sistim dan jenis pondasi ini
sampai sekarang terkadang masih digunakan,
tetapi ditopang oleh pondasi batu kali yang
berada di dalam tanah dan sloof sebagai
pengikat struktur, serta angkur yang masuk pengikat struktur, serta angkur yang masuk
kedalam as umpak kayu atau umpak batu dari
bagian bawah umpaknya atau tiangnya.
Pondasi ini membentuk rigitifitas struktur yang
dilunakkan, sehingga sistim membuat
bangunan dapat menyelaraskan goyangan-
goyangan yang terjadi pada permukaan tanah,
sehingga bangunan tidak akan patah pada
tiang-tiangnya jika terjadi gempa
Pondasi plat beton lajur
Adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung sederetan kolom
berjarak dekat dengan telapak, sisinya berhimpit satu sama lain.
Pondasi plat beton lajur sangat kuat, sebab seluruhnya terdiri dari beton
bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu
kali. Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi
batu kali, yaitu 70 Cm. Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah
pengganti pondasi batu kali.
batu kali, yaitu 70 Cm. Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah
pengganti pondasi batu kali.
Pondasi Merata (Slab Foundation)
Pondasi merata dipergunakan pada kondisi tanah sangat lembek (lunak). Juga
dipergunakan untuk pondasi lantai bawah tanah/bassment suatu bangunan
gedung.
Pondasi bor mini / Strauss pile
Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada kondisi tanah yang
buruk, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya
berada jauh dari permukaan tanah.
Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah tinggal sederhana atau bangunan
dua lantai.Kedalamannya 2 5 meter.
Ukuran diameter pondasi mulai dari 20, 30 dan 40 Cm.
Pengerjaannya dengan mesin bor atau secara manual.
Diatas pondasi bor mini ada blok beton (pilecap).Pile cap ini merupakan
media untuk mengikat kolom dengan sloof.
Pondasi Sarang Laba-Laba
Memiliki teknologi pembangunan yang dirancang
terdiri dari plat tipis yang diperkaku dengan rib-rib
tipis dan tinggi yang saling berhubungan
membentuk segitiga-segitiga yang diisi dengan
perbaikan tanah sehingga menjadi satu kesatuan
komposit konstruksi beton bertulang dan tanah komposit konstruksi beton bertulang dan tanah
PONDASI DALAM
Pondasi dalam adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter dan
biasa digunakan pada bangunan bangunan bertingkat.
Jenis pondasi dalam, yaitu :
Bore pile
adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter.Digunakan untuk adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter.Digunakan untuk
pondasi bangunan bangunan tinggi. Sebelum memasang bore pile,
permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor.
Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk
menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam
permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan
beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya pondasi ini
terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.
Pondasi bore pile dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise
building). Bore Pile, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :
Melakukan test boring untuk menentukan kedalaman tanah keras dan
klasifikasi panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah
diperhitungkan.
Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.
Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.
Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang
pancang beton cor di tempat dan tiang pancang beton system fabrikasi.
1. Pekerjaan pemetaan
pada lokasi sebelum
alat-alat proyek
didirikan
2. Excavator mempersiapkan areal
proyek agar alat-alat berat yang lain
bisa masuk
3. Bahkan bila perlu, dipasang
juga pelat-pelat baja. juga pelat-pelat baja.
4. Pekerjaan penulangan
pondasi tiang bor.
5. Mesin bor yang
berwarna kuning belum
dipasangkan dengan
mata bornya yang
dibawah itu. Saat
difoto, alat bor sedang
mempersiapkan diri
untuk memulai. untuk memulai.
6. mesin bor dan auger
dengan berbagai ukuran
siap mengebor
7. pemasangan casing, yaitu pipa
yang mempunyai ukuran diameter
dalam kurang lebih sama dengan
diameter lubang bor
8. mata auger sudah
diganti dng Cleaning
Bucket yaitu untuk
membuang tanah
atau lumpur di dasar
lubang
9. Cek kedalaman lubang
secara manual secara manual
10. Penyambungan
penulangan
11. Jika ada air pada lubang bor,
maka diperlukan pipa remie. lumpur
tidak masuk kedalam tetapi beton di
dalam pipa bisa mendorong keluar
12. Mulai tahap
pengecoran. Namun
karena ada Pipa
Tremie, diperlukan
feeling dan feeling dan
pengalaman untuk
menentukan kapan
pipa harus dicabut.
13. Adanya pipa tremi menyebabkan beton dapat
disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa
mengalami pencampuran dengan air atau lumpur.
Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur maka
beton makin lama-makin kuat untuk mendesak
lumpur naik ke atas. Gambar foto di atas
menunjukkan air / lumpur mulai terdorong ke atas,
lubang mulai digantikan dengan beton segar tadi.
14. Jika pengerjaan pengecoran dapat
berlangsung dengan baik, maka pada akhirnya
beton dapat muncul dari kedalaman lobang. Jadi
pemasangan tremi mensyaratkan bahwa selama
pengecoran dan penarikan maka pipa tremi
tersebut harus selalu tertanam pada beton segar.
Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai
penyumbat atau penahan agar tidak terjadi
segresi atau kecampuran dengan lumpur.
Tiang pancang / Paku bumi / Pile Cap
pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya saja yang membedakan bahan
dasarnya. Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung
ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.
Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang
pancang tidak memerlukan proses pengeboran.
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah
berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air
tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk
pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayu besi/ kayu ulin, baja, dan
beton bertulang.
pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayu besi/ kayu ulin, baja, dan
beton bertulang.
Pondasi Tiang Pancang Kayu
Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah
panggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada
rumah-rumah nelayan di tepi pantai.
Proses pelaksanaan pondasi tiang pancang sebagai berikut :
Melakukan pemboran tanah sesuai kedalaman yang ditentukan dengan
memasukkan besi tulangan beton.
Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.
Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem
dipompakan dan desakan/tekanan.
Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan
tanah.
Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang
telah ditentukan.
Kemajuan teknologi khususnya pada bidang rancang bangun beton bertulang
telah menemukan pondasi tiang pancang sistem fabrikasi. Cetakan-
cetakan pondasi dengan beberapa variasi diameter tiang pancang dan
panjang tiang pancang dibuat dalam pabrik dengan sistem Beton Pra-
Tekan. Ukuran tiang pancang produksi pabrik dapat seperti pada tabel
berikut:
pondasi bor beton poros lurus
pondasi bor tanam langsung untuk tiang tunggal
Pondasi Cakar Ayam
Pondasi cakar ayam terdiri dan plat beton
bertulang dengan ketebalan 10-15 cm, tergantung
dari jenis konstruksi dan keadaan tanah di
bawahnya.
Di bawah plat beton dibuat sumuran pipa-pipa
dengan jarak sumbu antara 2-3 m. Diameter pipa dengan jarak sumbu antara 2-3 m. Diameter pipa
1,20 m, tebal 8 cm, dan panjangnya tergantung dari
beban di atas plat serta kondisi tanahnya. Untuk
pipa dipakai tulangan tunggal, sedangkan untuk
plat dipakai tulangan ganda.
Sistem pondasi ini bisa diterapkan pada tanah
lunak maupun tanah keras. Tapi menurut
pengalaman, lebih ekonomis bila diterapkan atas
tanah yang berdaya dukung 1,5 sampai 4 ton per
meter persegi.
Dasar pemikiran Iahirnya pondasi cakar ayam ialah
memanfaatkan tekanan tanah pasif, yang pada
sistem pondasi lain tak pernah dihiraukan. Plat
beton yang tipis itu akan mengambang di
permukaan tanah, sedangkan kekakuan plat ini
dipertahankan oleh pipa-pipa yang tetap berdiri
akibat tekanan tanah pasif. Dengan demikian maka
plat dan konstruksi di atasnya tidak mudah bengkok.
Pada sistem pondasi lain, yang menggunakan plat
beton dengan balok pengaku, maka kekakuan itu
berasal dan konstruksinya sendiri. Sedangkan pada
sistem pondasi cakar ayam, kekakuan didapat dari
tekanan tanah pasif. ini berarti dengan daya dukung tekanan tanah pasif. ini berarti dengan daya dukung
yang sama, volume beton pada cakar ayam akan
berkurang, dan konstruksinya bisa lebih ekonomis.
Telapak beton, pada pondasi cakar ayam sangat baik
untuk beban yang merata. Sistem pondasi ini
mampu mendukung beban 500-600 ton per kolom.
Dalam hal ini, di bagian bawah kolom dibuatkan
suatu telapak beton, untuk mengurangi tegangan
geser pada plat beton.
Jika beban itu terpusat, maka tebal plat beton di
bawah pusat beban ditentukan oleh besarnya daya
geser, bukan oleh besarnya momen, untuk ini
dilakukan penambahan pertebalan plat beton
dibawah kolom bersangkutan.
Sistem pondasi dengan pembesaran
dimensi di ujung bawah tiang-bulb pile
Sistem Pondasi dengan pembesaran dimensi di ujung bawah tiang atau
bulb dikembangkan pertama kali oleh Mac Arthur Pile Corp. pada tahun
1950. Pada umumnya pondasi tiang jenis ini menggunakan pukulan yang
diberikan di dasar suatu pipa (inner hammering) seperti Franky Pile dan
Bump Pile, atau pukulan di atas kepala tiang seperti Delta Pile dan Alpha
Pile. Pile.
Franki Pile (Chellis R.D., 1961) berasal dari Belgia, sistem pembuatannya
dengan menggunakan sebuah pipa yang ujung bawahnya disumbat
dengan campuran mortar. Kemudian campuran mortar di dalam pipa
ditumbuk dengan inner hammer agar pipa masuk ke dalam tanah sampai
pada kedalaman lapisan pendukung. Setelah itu, pipa ditahan dengan
sling dan akibat pukulan hammer keluarlah mortar ke sekeliling tanah di
ujung bawah tiang dan terbentuklah bulb.
Bump pile adalah sistem pembuatan pondasi tiang bulb yang
menggunakan dua jenis hammer, yaitu pile head hammering dan inner
hammering, dikembangkan oleh Sutoyo dari Surabaya-Indonesia pada
tahun 1985. Proses pembuatannya dengan menggunakan pipa beton
(concrete piling tube) sebagai model tiang pondasi yang dilengkapi sepatu
tiang pada ujung bawah pipanya. Kepala tiang dipukul hingga kedalaman tiang pada ujung bawah pipanya. Kepala tiang dipukul hingga kedalaman
rencana, kemudian pipa diisi dengan beton cair dan ditumbuk dengan
inner hammering sehingga terbentuklah bulb.
Franki Pile
Bump Pile
Sistem Delta Pile (Tomlinson, 1995)
dengan menggunakan pipa sebagai
model tiang dan mandrel di dalamnya,
ujung pipa ditutup dengan sepatu dan
bagian bawah pipa diisi beton cair
dengan mandrel di atasnya. Dengan dengan mandrel di atasnya. Dengan
memukul bagian atas pipa maka
seluruh bagian pipa dan mandrel akan
masuk bersamaan ke dalam tanah.
Setelah kedalaman rencana tercapai,
mandrel dipukul dengan hammer
sehingga menyodok beton dan sepatu
hingga terlepas dan terbentuklah bulb.
Mandrel diangkat keluar dan pipa diisi
dengan beton seluruhnya sambil pipa
tersebut juga diangkat keluar
Tegangan Tanah sebagai Dasar
pertimbangan memilih jenis pondasi
=P/T;
tanah
>
struktur
Tanah Berlumpur (
tanah
<0,5kg/cm
2
) tiang pancang
Tanah Lembek (
tanah
=0,5-1kg/cm
2
)sumuran/ panggung/ merata
Tanah Berpasir (
tanah
=1-1,5kg/cm
2
) pondasi batu kali
Tanah Keras/ Cadas (
tanah
>1,5kg/cm
2
) pondasi umpak
Kesimpulan
Jenis
Pondasi
Kelebihan Kekurangan
Pondasi
batu kali
Pondasi yang umumnya digunakan
karena teknologinya sudah familiar,
bahan mudah didapatkan, dan
penyelesaian atas masalah bisa
cepat, murah dan kuat
Masalah utama dari pondasi ini adalah bisa
turun, karena lapisan tanah di bawah pondasi
kurang padat, ukuran pondasi kurang besar,
tidak sesuai dengan beban bangunan di
atasnya, letak pondasi berada dalam sudut
longsor tanah, tanah mengalami perubahan
karakteristik akibat kejadian alam (banjir, karakteristik akibat kejadian alam (banjir,
gempa bumi).
Pondasi
batu bata
Cocok untuk bangunannya berlantai
satu
Mahal, lama pengerjaannya dan kurang kuat
Pondasi
sumuran
Peralihan antara pondasi dangkal-
dalam, jadi cocok untuk kedua jenis
tanah
Pengukuran harus presisi, karena sumuran
bisa berada di luar daerah kepala jembatan
atau pilar.
Pondasi
umpak
dapat menyelaraskan goyangan-
goyangan yang terjadi pada
permukaan tanah, sehingga
bangunan tidak akan patah pada
tiang-tiangnya jika terjadi gempa
Namun kekuatan lentingnya kurang.
Jenis Pondasi Kelebihan Kekurangan
Bore pile Bahan mudah didapat,
teknologi murah
Bising
Tiang Pancang Kayu Ringan, Harga murah, Cocok
untuk beban yang ringan,
Cocok untuk daerah dengan
sumber daya hutan
Ukuran terbatas, (Panjang dan
luas penampang), Mudah
lapuk kalau tidak terendam air
Kekuatan lemah Sulit didapat
Tiang Pancang cor di tempat Bahan mudah didapat,
teknologi murah
Memerlukan teknik dan
pengalaman
Tiang Pancang Pabrikasi Kuat menahan beban Ukuran
tidak terbatas (Panjang, luas
Harga mahal, berat
tidak terbatas (Panjang, luas
penampang) Bentuk tiang
bermacam-macam
Jenis
Pondasi
Kelebihan Kekurangan
Pondasi
plat beton
lajur
Dapat membagi beban secara merata Hanya bagi bangunan dengan beban yang
merata
Pondasi
merata
Mampu memperkecil penurunan
bangunan
Mahal
Pondasi
Sarang
Laba-Laba
memiliki kekuatan lebih baik dengan
penggunaan bahan bangunan yang
hemat dibandingkan dengan pondasi
rakit (full plate) lainnya
Karena sudah menjadi hak milik, maka untuk
memanfaatkan teknologi ini, diperlukan
kerja sama dengan pemegang hak cipta
rakit (full plate) lainnya
Pondasi
bor mini
Menimbulkan getaran kecil karena
tidak ada tanah yang dimobilisir.
Karena itu sangat cocok untuk
pembangunan diperkotaan yang
padat bangunan.
Kekuatannya tidak sebesar tiang pancang
konvensional
Pondasi
cakar ayam
Banyak menghemat bahan bangunan,
dan terutama waktu pengerjaannya
menjadi sangat cepat
Teknik ini biasanya diterapkan pada
bangunan yang tidak terlalu tinggi dan berat,
juga hanya boleh diterapkan pada tanah
yang matang
Ada banyak pembangian jenis pondasi.
1. Berdasarkan kedalamannya
Pondasi dangkal dan dalam
2. Berdasarkan bentuknya (prinsip penyaluran beban)
Pondasi titik dan pondasi menerus Pondasi titik dan pondasi menerus
3. Berdasarkan bahan utamanya
Pondasi yang dibuat dari batu kali, beton bertulang, atau baja.

Anda mungkin juga menyukai