Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN Letak lintang merupakan suatu keadaan dimana sumbu memanjang tubuh bayi kira-kira tegak lurus dengan

sumbu memanjang tubuh ibu. Bila sumbu memanjang tersebut membentuk sudut lancip, hasilnya adalah letak lintang oblik. Pada letak lintang, biasanya bahu berada diatas pintu atas panggul, sedangkan kepala terletak di salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lain. Keadaan ini disebut presentasi bahu atau presentasi akromion.1,2, !enis-jenis letak lintang, adalah sebagai berikut" menurut letak kepala, yakni letak lintang # $posisi kepala di sebelah kiri%, letak lintang ## $posisi kepala di sebelah kanan%. &enurut posisi punggung, yaitu dorso anterior $posisi punggung janin berada di depan%, dorso posterior $posisi punggung janin berada di belakang%, dorso superior $posisi punggung janin berada di atas%, dorso inferior $posisi punggung janin berada di ba'ah%. 1,( )ngka kejadian letak lintang sebesar 1 dalam ** persalinan. +umah sakit di #ndonesia melaporkan angka kejadian letak lintang antara lain" +,-P .r. Pirngadi, &edan *,/0, +, 1asan sadikin, Bandung 1,20, +,-P .r. 3ipto &angunkusumo selama 4 tahun *,10 dari 12.526 persalinan7 sedangkan 8reenhill menyebut angka *, 0 dan 1olland *,4-*,/0. 1,4 #nsiden letak lintang bertambah dengan bertambahnya paritas. Pada 'anita dengan paritas ( kali atau lebih, insiden letak lintang hampir 1* kali lipat dibanding 'anita nulipara./ Penyebab dari letak lintang antara lain ibu dengan paritas tinggi, adanya tumor pel9is, deformitas pel9is, malformasi uterus, janin yang prematur, hamil ganda, hidramnion, makrosomia, hidrosefalus, anensefalus, atrofi otot uterus dan plasenta pre9ia.1,/ ,etiap kehamilan dan persalinan tentu ada resikonya, tetapi yang dimaksud ialah kehamilan dan persalinan dengan resiko meningkat $1igh +isk Pregnancy%. Kira-kira 2*- * 0 dari kehamilan dan persalinan mengandung resiko yang meningkat.6,5 Kehamilan resiko tinggi $High Risk Pregnacies% adalah kehamilan atau janinnyamempunyai outcome yang buruk apabila dilakukan tata laksana secara umum seperti yang dilakukan pada kasus normal. Kehamilan dengan kelainan letak seperti letak lintang merupakan kehamilan yang beresiko tinggi bagi ibu dan bayi. Letak lintang dapat meningkatkan resiko tali pusat menumbung antara 6-1( 0. )ngka bayi lahir mati lebih tinggi dua sampai tiga kali untuk letak lintang. 6,5

,elain kehamilan dengan kelainan, ri'ayat persalinan buruk atau bad obstetri history $B:1% juga merupakan salah satu faktor risiko dalam kehamilan risiko tinggi. +i'ayat obstetrik dengan luaran perinatal yang buruk merupakan predisposisi berulangnya insiden serupa, disamping itu bayi pada kehamilan ini memiliki nilai sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka tanpa B:1. 6 8a'at janin adalah suatu keadaan dimana janin tidak menerima oksigen yang cukup, sehingga hipoksia. Keadaan ini berbahaya bagi janin sehingga dapat mengancam kesehatan janin. 8a'at janin ditandai dengan berkurangnya gerakan bayi, denyut jantung janin ; 1/* <=m atau > 12* <=m, adanya mekonium , dan ada gambaran deselerasi pada ?,@.
2

Persalinan pada 'anita hamil dengan kehamilan risiko tinggi, seperti letak lintang dan B:1 serta keadaan ga'at janin sudah merupakan indikasi untuk dilakukannya sectio ceasarea.
,1*

.alam laporan kasus ini akan dipaparkan suatu kasus seksio sesarea atas indikasi letak lintang, B:1 dan ga'at janin.

LAPORAN KASUS IDENTITAS ?ama -mur )lamat Bangsa )gama Pendidikan Pekerjaan ?ama ,uami Pendidikan ,uami Pekerjaan ,uami Bangsa )gama " ?y. Aanti @engkueh " 16 @ahun " Perum Paniki " #ndonesia " Kristen Protestan " ,. " #+@ " @n. Ausak @ulit " ,'asta " ,. " #ndonesia " Kristen Protestan

&asuk +umah ,akit " 2 !uni 2*1 !am 1*.** B#@) ANAMNESIS UTAMA Keluhan Utama: Pasien dirujuk dari PK& Paniki ba'ah dengan diagnosis 82P1)*, 16 tahun, hamil aterm C KP. ( jam $ketuban pecah jam */.** 'ita di rumah pasien menyusul tangan bayi%. Riwayat Penyakit Sekarang: ?yeri perut ba'ah ingin melahirkan dirasakan teratur. Pelepasan lendir bercampur darah $C% Pelepasan air dari jalan lahir $C% Pergerakan janin masih dirasakan oleh penderita.

Riwayat Penyakit Dahulu: +i'ayat penyakit jantung, penyakit paru-paru, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit darah tinggi, dan kencing manis disangkal penderita.
3

ANAMNESIS KE IDANAN Riwayat Kehamilan Sekarang: +i'ayat mual=muntah pada kehamilan muda. ?yeri ulu hati dan penglihatan terganggu disangkal, sakit kepala disangkal. Kencing dan buang air besar biasa. Perdarahan dan keputihan disangkal. Penderita tidak mengkonsumsi rokok dan minuman beralkohol. Pemerik!aan Antenatal "PAN#: P)? dilakukan sebanyak ( kali di PK& Paniki. ,untik @@ sebanyak 1 kali. Riwayat Hai$: 1aid pertama dialami pada usia 1 tahun dengan siklus teratur dan lamanya haid tiap siklus ( hari. 1ari pertama haid terakhir 26 )gustus 2*12, tafsiran tanggal partus pada !uni 2*1 .

Riwayat Keluarga: Penderita tidak menikah sah dengan suami sekarang, sudah berlangsung Keluarga eren%ana: Belum pernah ikut program KB. Riwayat Kehamilan Ter$ahulu: 1. 2*12, D, spontan bracht, BBL 2/** gram, meninggal 2. 2*1 , hamil ini PEMERIKSAAN &ISIK Statu! Pre!en! Keadaan -mum Kesadaran @ekanan darah ?adi Pernapasan " 3ukup " 3ompos &entis " 1 *=6* mm1g " 5* <= menit " 22 < =menit
4

tahun.

hari post partum.

,uhu Badan 8iEi &ata Leher .ada !antung Paru-Paru 1ati dan Limpa Kelamin Gkstremitas BB=@B Statu! O'!tetri: Pemeriksaan Luar:

" /,/*3 " 3ukup " Pupil isokor, konjungti9a anemis -=-, sklera ikterik -=" Pembesaran K8B $-% " ,imetris, deformitas $-% " Bunyi jantung #-## normal, bising $-% " ,p. 9esikuler, ronkhi -=-, 'heeEing -=" ,ulit die9aluasi " Ful9a edema $-% " )kral hangat, edema $-%, +H $C% normal " 45 kg= 142 cm

@inggi Hundus -teri " * cm Letak !anin 1is B!) @BB) Pemeriksaan Dalam: Gff 2*0. Pembukan -(. Ketuban $-%, sisa mekonium. PP masih tinggi, teraba tangan. PEMERIKSAAN LA ORATORIUM 2 !uni 2*1 Leukosit Gritrosit 1b 1ematokrit @rombosit " 16.5** =mm " (,4/ < 1*/=mm " 1*, g=dL " 2,2 0 " 21 .*** =mm " Letak lintang " /-6I= 2*-24J " 16* K 15* dpm " 262* gram

KESIMPULAN SEMENTARA 82P1)*, 16 tahun, hamil 2-(* minggu, inpartu kala # C B:1. !anin intrauterin tunggal hidup letak lintangC ga'at janin. RESUME MASUK 82P1)*, 16 tahun, &+, tanggal 2 !uni 2*1 jam 1*.** B#@), dirujuk dari PK& Paniki dengan diagnosis 82P1)*, 16 tahun, hamil aterm C KP. ( jam $ketuban pecah jam */.** menyusul tangan bayi%. @anda inpartu $C%, pelepasan air dari jalan lahir $C%, pergerakan janin $C%. ,tatus presens" @" 1 *=6* mm1g ?" 5* <=menit +" 22=menit ," /,/*3

,tatus obstetri" @H- * cm, letak lintang, B!) 16* K 164 dpm Pemeriksaan dalam" Gff 2*0, Pembukan -(. Ketuban $-%. PP masih tinggi, teraba tangan.

DIA(NOSIS KER)A: 82P1)*, 16 tahun, hamil 2-(* minggu, inpartu kala # C B:1 !anin intrauterin tunggal hidup letak lintang C ga'at janin. Sika*: +esusitasi intrauterine ,ection sesarea Konseling, informed consent Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, crossmatch ,edia donor,setuju operasi :bser9asi @?+,, 1is, B!! Lapor Konsulen" )d9is ,3.
6

O SER+ASI PERSALINAN Tanggal , )uni ,-./ !am 11. * B#@) Keluhan " nyeri perut bagian ba'ah ingin melahirkan dirasakan teratur Kesadaran" compos mentis ?" 5( <=menit +" 2* <=menit ," /,4 L3 @BB)" 262* gram @" 12*=2* mm1g ,tatus obstetri " @H- " * cm Pemeriksaan " Keadaan umum " cukup

B!)"15*-12 dpm

Letak janin" letak lintang 1is" /-6I= 2*-24J Pemeriksaan dalam " Gff 2*0, pembukaan mekonium, PP bahu masih tinggi, teraba tangan bayi. .iagnosis ,ikap " 82P1)*, 16 tahun, hamil 2-(* minggu inpartu kala # C B:1. !anin intrauterin tunggal hidup letak lintang C ga'at janin. " - +encana ,eksio ,esarea - Konseling, #nformed 3onsent - ,edia donor, setuju operasi - 3ek Lab, 3ross match - :bs @?+,, 1is, B!! - Lapor konsulen ad9is ,3 !am 12.** B#@) Pasien didorong ke :K 3ito. !am 12. * B#@) :perasi dimulai, dilakukan MSectio Caesarea Transperitonealis Profunda $,3@P%J !am 12. 4 Lahir bayi laki-laki, BBL" 24** g, PBL" (6 cm, )," 1- -4. !am 1 .(*
7

-( cm, ketuban $-%, sisa

:perasi selesai.

LAPORAN OPERASI Pasien dibaringkan terlentang di atas meja operasi dalam keadaan spinal anastesi, dilakukan asepsis dan antisepsis dengan betadin pada daerah abdomen dan daerah sekitarnya, kemudian ditutup dengan doek steril, kecuali lapangan operasi. .ilakukan insisi pfanensteil, diperdalam secara tajam sampai fascia. Hascia dijepit dengan dua klem Kocher, digunting kecil, diperlebar ke atas dan ke ba'ah, otot disisihkan secara tumpul. Peritoneum dijepit dengan dua pinset. ,etelah yakin tidak ada usus di ba'ahnya, peritoneum digunting kecil dan diperlebar ke atas dan ke ba'ah, tampak uterus gra9idarum. #dentifikasi plika 9esika uterina, insisi, kemudian disisihkan ke ba'ah. #dentifikasi segmen ba'ah rahim $,B+%. Kemudian dilakukan insisi semulunar, ditembus secara tumpul sampai ka9um uteri. Keluar cairan mekonium. #dentifikasi bayi letak lintang, bayi dilahirkan dengan tarikan kaki. !am 12. 4 Lahir bayi laki-laki, BBL" 24** gram, PBL" (6 cm, )P8)+ score 4-6. ,ementara jalan napas dibersihkan, tali pusat diklem dengan 2 klem Kocher lalu digunting diantaranya. Bayi diserahkan ke neonati untuk pera'atan selanjutnya. #dentifikasi plasenta letak di corpus posterior. Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada tali pusat. Luka insisi ,B+ dijahit dua lapis dengan chromic catgut. Lapisan pertama secara simpul dan lapisan kedua secara jelujur. Plika 9esika uterina dijahit secara jelujur dengan chromic. Kontrol perdarahan $-%. .ilakukan eksplorasi rongga abdomen, uterus bentuk normal, tuba dan o9arium kiri dan kanan baik. Ka9um abdomen dibersihkan dari sisa-sisa bekuan darah. .inding perut dijahit lapis demi lapis. Peritoneum dijahit dengan chromic catgut secara jelujur, otot dijahit simpul dengan plain catgut, fascia dijahit jelujur dengan safil, lemak dijahit simpul dengan plain catgut dan kulit dijahit subkutikuler dengan chromic catgut. Luka operasi dibersihkan dan ditutup dengan kasa betadin. !am 1 .(* operasi selesai. .iagnosis Post operasi " P2)*, 16 tahun, post ,3@P ai Letak lintang C ga'at janin Lahir bayi laki-laki, BBL " 24**gr, PBL " (6cm, )," 1- -4 K- Post :perasi" @" 1 *=5* mm1g ?" 5* <=menit +" 2* <=menit ," /,/*3
8

Kontaksi uterus baik Perdarahan .iuresis ,ikap Post ,3@P" #FH. +L " . 40 O 2"1 * gtt=menit 3eftria<one < 1 gr " N 4** cc " N ** cc

&etronidaEole 2 < *,4 gr :ksitosin < 1* unit i.9.

Fit. 3 1 < 1 amp i.9. Kaltrofen supp. 1 < 2 3ek 1b 2 jam dan / jam post op Bila 1b P 1* g=dL pro transfusi.

&OLLO0 UP / )uni ,-./ , : ?yeri luka operasi K-" 3ukup Kes" 3& ?" 5( <=menit +" 22<=menit ,b" /,4*3 @" 12*=5* mm1g

&ammae" laktasi -=-, infeksi -=)bdomen lemas, @H- 2 jari di ba'ah pusat, kontraksi uterus baik Luka operasi tera'at, B- $C%, flatus $-%. ) P #FH. +L " . 40 O 2"1 * gtt=menit
9

P2)*, 16 tahun, post ,3@P a.i. letak lintang C ga'at janin 1. # Lahir bayi laki-laki, BBL" 24** gram, PBL" (6 cm, ), 1- -4.

, :

3eftria<one

< 1 gr

&etronidaEole 2 < *,4 gr :ksitosin < 1* unit i.9.

Fit. 3 1 < 1 amp i.9. $-% K-" 3ukup Kes" 3& ?" 5( <=menit +" 2*<=menit ,b" /,(*3 @" 11*=5* mm1g

1 )uni ,-./

&ammae" laktasi -=-, infeksi -=)bdomen lemas, @H- 2 jari di ba'ah pusat, kontraksi uterus baik Luka operasi tera'at. Lab" Leukosit Gritrosit 1b 1ematokrit @rombosit ) P ),# on demand 3efadro<il ,H 2 < 1 Fit. 3 <1 &etronidaEole 2<1 +a'at luka .iet @K@P < 4** " 1 ./** =mm " (,*4 < 1*/=mm " 1*,/ g=dL " 26,* 0 " 2 1.*** =mm

P2)*, 16 tahun, post ,3@P a.i. letak lintang C ga'at janin 1. ## Lahir bayi laki-laki, BBL" 24** gram, PBL" (6 cm, ), 1- -4.

2 )uni ,-./
10

, :

K-" sedang Kes" 3& ?" 5* <=menit +" 2*<=menit ,b" /,/*3 @" 12*=5* mm1g

&ammae" laktasi C=C, infeksi -=)bdomen lemas, @H- 2 jari di ba'ah pusat, kontraksi uterus baik Luka operasi tera'at, B- $C%. ) P2)*, 16 tahun, post ,3@P a.i. letak lintang C ga'at janin 1. ### Lahir bayi laki-laki, BBL" 24** gram, PBL" (6 cm, ), 1- -4. P 3efadro<il ,H 1 < 1 &etronidaEole 2<1 Fit. 3 2<1 ),# on demand +a'at luka .iet @K@P < 4**mg

3 )uni ,-./ , : $-% K-" 3ukup Kes" 3& ?" 65 <=menit +" 2*<=menit ,b" /,(*3 @" 12*=5* mm1g

&ammae" laktasi C=C, infeksi -=)bdomen lemas, @H- 2 jari di ba'ah pusat, kontraksi uterus baik Luka operasi tera'at, B- $C%. ) P 3efadro<il ,H 1 < 1
11

P1)*, 24 tahun, post ,3@P a.i. letak lintang C ga'at janin 1. #F Lahir bayi laki-laki, BBL" 24** gram, PBL" (6 cm, ), 1- -4. < 4**

&etronidaEole 2< 1 Fit.3 2<1 ),# on demand +a'at luka .iet @K@P += ra'at jalan

DISKUSI Pada diskusi ini akan dibahas tentang" 1. .iagnosis 2. Penanganan . Komplikasi (. Prognosis .4 DIA(NOSIS .iagnosis pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesa didapatkan adanya tanda-tanda inpartu pada pasien ini. Pelepasan air dari jalan lahir dialami sejak pukul */.** B#@) $2 !uni 2*1 %. Keluar air dari jalan lahir, diikuti dengan keluar tangan bayi. ?yeri perut bagian ba'ah rasa ingin melahirkan dirasakan teratur, ada pelepasan lendir campur darah, pergerakan bayi masih dirasakan. Pergerakan bayi lebih banyak dirasakan pada bagian kiri dan kanan perut. Keluarnya air dari jalan lahir dan diikuti dengan keluarnya tangan bayi, menunjukan adanya kemajuan pada persalinan. .imana bahu janin dipaksa masuk ke dalam panggul dan tangan sehingga didapatkan tangan menumbung seperti pada kasus di atas.
1,(

12

Pada pemeriksaan fisik pasien ini status praesens dalam batas normal. ,tatus obstetric pada pasien ini adalah @H- * cm, letak janin letak lintang, B!) $C% 15*-12 , 1is /6I=2*-24J, pergerakan janin $C%, @BB) 262* gram. Letak lintang pada kasus ini, adalah letak lintang ## $posisi kepala sebelah kanan%. Letak janin diketahui berdasarkan pemeriksaan Leopold. Pada Leopold #, pada fundus uteri kosong, tidak ada teraba bagian janin, Leopold ## teraba bagian keras, bulat pada samping kanan, dan samping kiri lunak, Leopold ### teraba bagian kecil. Letak lintang dapat terjadi karena kelainan bentuk uterus ibu. Biasanya uterus berbentuk arkuatus, dimana uterus hanya memiliki cekungan di fundus yang membuat janin sulit untuk dengan beradaptasi dengan ruangan uterus.
(,/

Pada pemeriksaan dalam didapatkan portio tebal lunak, arah a<ial. Pembukaan -(, ketuban $-%, sisa mekonium, PP masih tinggi, teraba tangan. Pemeriksaan ini sesuai dengan literaur, yang menjelaskan pada kehamilan letak lintang apabila ketuban telah pecah akan menyebabkan adanya kontraksi uterus yang terus berlanjut sehingga bahu janin dipaksa masuk ke panggul dan juga ditemukan tangan menumbung. .itemukan sisa mekonium dalam pemeriksaan ini dapat merupakan tanda ga'at janin. 2 Pada obser9asi persalinan, sejak pukul 11.** sampai pukul 11. *, didapatkan denyut jantung janin berkisar diantara 15* K 12 <=mnt. Pukul 11. * sampai dengan pukul 12.** denyut jantung janin berkisar 15* K 124 <=mnt, terdapat peningkatan pada denyut jantung janin yang menunjukkan adanya tanda-tanda ga'at janin. .iagnosis ga'at janin saat persalinan didasarkan pada denyut jantung janin yang abnormal, yaitu lebih dari 1/* <=mnt atau kurang dari 12* <=mnt, disertai adanya pengeluaran mekonium. 8a'at janin atau fetal distress terjadi bila janin tidak menerima oksigen yang cukup. 2 Pemeriksaan laboratorium pada saat pasien masuk rumah sakit, yaitu 1b 1*, gr 0, leukosit 16.5**=mm , eritrosit (,4/ , hematokrit 2,2, trombosit 21 .***=mm . ,4 PENAN(ANAN Pada kasus ini dilakukan seksio sesarea. ,eksio sesarea merupakan penanganan leak linang yang paling aman khususnya pada bayi aterm. 1,(
1

13

,elain itu, menurut protocol kelainan letak dengan 1 faktor penyulit merupakan indikasi untuk dilakukan sekion sesarea. .alam kasus ini ditemukan letak lintang dengan 2 faktor penyulit yaitu B:1 dan ga'at janin.
,6,1*

Berdasarkan literatur, persalinan pada kehamilan letak lintang pada anak hidup aterm tidak dapat dilakukan per9aginam dan selalu memerlukan tindakan operaif. Bahaya persalinan letak lintang adalah " 1, ,(,/ Pada bayi, dapat terjadi " a% Prolapsus tali pusat atau tangan saat ketuban pecah b% +etraksi otot uterus yang semakin pendek dapat menimbulkan gangguan sirkulasi retroplasenta dan menyebabkan asfiksia intrauteri hingga kematian janin. Pada ibu, dapat terjadi rupture uteri dan kematian maternal yang dapat disebakan oleh pendarahan, syok, atau infeksi. /4 KOMPLIKASI Komplikasi utama letak lintang pada ibu adalah bila dipaksakan untuk lahir per9aginan dapat menyebabkan rupture uteri, plasenta pre9ia. Bila terjadi ketuban pecah dini, dapat degan mudah terjadi infeksi. .apat pula terjadi pendarahan post partum. Komplikasi pada bayi adalah prolaps tali pusat atau tangan, distosia bahu, ga'at janin, infeksi dan kematian bayi. Pada kasus ini, komplikasi pada ibu tidak ditemukan. ,edangkan pada bayi didapatkan adanya ga'at janin.1, ,(,/ 14 PRO(NOSIS Prognosis terhadap ibu adalah dubia ad bonam karena keadaan ibu pre operasi, durante dan post operasi baik, tanpa adanya komplikasi yang mempersulit dan membahayakan keadaan ibu. Prognosis pada bayi adalah dubia ad malam karena ketika bayi lahir, didapatkan )P8)+ skore 1- -4.

14

PENUTUP KESIMPULAN o o .iagnosis letak lintang, B:1 dan ga'at janin pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Penyebab letak lintang pada kasus ini belum diketahui dengan pasti, namun faktor-faktor ibu dengan paritas tinggi, adanya tumor pel9is, deformitas pel9is, malformasi uterus, janin yang prematur, hamil ganda, hidramnion, makrosomia, hidrosefalus, anensefalus, atrofi otot uterus dan plasenta pre9ia. o janin. o Prognosis pada kasus ini untuk ibu adalah dubia ad bonam dan untuk anak adalah dubia ad malam. Keputusan untuk melakukan seksio sesaria pada kasus ini sudah tepat sesuai indikasi kelainan letak dengan faktor penyulit yaitu letak lintang, B:1, dan ga'at

15

SARAN o Pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap bulan sampai umur kehamilan 25 minggu, setiap 2 minggu 1< sampai umur kehamilan / minggu dan setiap minggu untuk umur kehamilan lebih dari / minggu. ,ehingga jika terdapat penyulit pada kehamilannya dapat ditangani sedini mungkin. o .ianjurkan agar ibu menggunakan kontrasepsi untuk menunda kehamilan.

DA&TAR PUSTAKA
1. 3unningham H8, et al. .istosia, @rans9erse Lie " Billiams :bstetrics. 22nd edition. ?e'

Aork" &c 8ra' 1ill &edical Publising .i9ision7 2**4. p. 4*2- /. 2. &ochtar, +ustam., Lutan, .elfi $ed%. Letak lintang. ,inopsis :bstetri !ilid 1 Gdisi 2. !akarta" G83. 1225. p. //- 62
3. Biknjosastro

1.

Patologi

Persalinan

dan

Penanganannya

dalam

#lmu

Kebidanan, edisi ke- . !akarta" Aayasan Bina Pustaka7 2**2. h. /*6-/22. (. &anuaba #B8, et al. Persalinan .istosia )kibat Letak Lintang. Pengantar Kuliah :bsteri. !akarta" Penerbit Buku Kedokteran G83. 2**6. h. 645-6/1 4. &artohoesodo, , dan 1ariadi, +. .istosia karena Kelainan Letak serta Bentuk !anin. #lmu Kebidanan. !akarta" Aayasan Bina Pustaka sar'ono Pra'irohardjo. 1222.

16

6. 8abbe ,8, ?iebyl !+, ,impson !L. &alpresentation. #n" :bstetrics normal

and problem pregnancies. (65-2*.

rd

edition. ?e' Aork" 3hurchill Li9ingstone. Ltd7

2***.

p.

6. &anuaba #B8, et al. Kehamilan risiko tinggi. Pengantar Kuliah :bsteri. !akarta" Penerbit Buku Kedokteran G83. 2**6. h. ( -(( 5. &ochtar +, Lutan .. Kasus +esiko @inggi. ,inopsis :bstetri. !ilid 2 Gdisi 2. !akarta" Penerbit Buku Kedokteran G83. 1225. 1. 2*1-/ 2. &ochtar +, Lutan .. )sfiksia ?eunatorum. ,inopsis :bstetri. !ilid 1 Gdisi 2. !akarta" Penerbit Buku Kedokteran G83. 1225. h. (26- ( *
10.B i n k j o s a s t r o

1 . # l m u B e d a h K e b i d a n a n e d i s i p e r t a m a , cetakan kelima.

!akarta" Aayasan Bina Pustaka ,ar'ono Pra'irohardjo7 2***. h. 1* - 2

17

Anda mungkin juga menyukai