Laporan Tahunan 2011 Annual Report Shaping the Future Through Innovation Accelerating The Capacity Expansion Laporan Tahunan 2011 Annual Report 282 Laporan Tahunan 2011 Accelerating The Capacity Expansion Kondisi bandara di wilayah kelola PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengalami lack of capacity, oleh karena itu manajemen baru PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan percepatan pembangunan bandara dengan konsep Airport City. Hingga saat ini, tiga bandara sedang dalam proses pengembangan yaitu Bandara Ngurah Rai - Bali, Sepinggan Balikpapan, dan Juanda Surabaya. Selanjutnya akan dikembangkan pula bandara di Semarang, Banjarmasin, dan Kupang yang sedang dalam proses penyusunan Rencana Teknik Terinci (RTT), serta Bandara Baru Yogyakarta Baru yang tengah dalam proses Master Planning (MP). Penerapan konsep Airport city dapat dilakukan perusahaan dengan serentak berupa peningkatan kapasitas, aksesibilitas, dan konektivitas pada Bandara Yogyakarta Baru. Di samping itu, PT Angkasa Pura I (Persero) juga sedang melakukan akselerasi pengembangan human capital yang berbasis kompetensi, baik dilakukan sendiri maupun bekerja sama dengan Incheon Airport Aviation Academy. Untuk mendukung percepatan peningkatan pencapaian customer satisfaction, PT Angkasa Pura I (Persero) sedang membangun sistem yang terintegrasi melalui ERP yang berbasis web, juga sebagai langkah konkret perusahaan untuk mencapai Customer Satisfaction Index (CSI) yang berskala internasional dan peningkatan pendapatan non aeronautika. The condition of the airports under PT Angkasa Pura I (Persero) management runs into lack of capacity, therefore, the new management commit to carry out an acceleration of airport development with the concept of Airport City. Until now, three airports in on process of development. Those are Ngurah Rai Bali, Sepinggan Balikpapan, and Juanda Surabaya. Further onwards, Semarang, Banjarmasin, and Kupang airports are on detail technical plan, while New Yogyakarta are on process of master plan. Specially for New Yogyakarta Airport, the application of Airport City concept is actualized in the form of capacity increment, accessibility, and connectivity. Those can be carried out simultaneously. On the other hand, Angkasa Pura Airports is carrying out an acceleration in human capital development based on competency, these are done by both by itself and by cooperation with Incheon Airport Aviation Academy. To support the acceleration in the achievement of customer satisfaction index, Angkasa Pura Aiports is building an integrated system by using a web-based ERP. This is a concrete step of the Company in achieving an International CSI as well as increasing non aeronautics revenue. 1 2011 Annual Report 2 Laporan Tahunan 2011 Kinerja 2011 Performance 2011 Total Pendapatan Total Revenue Total Beban Operasional Total Operating Expenses 2007 2008 2009 2010 2011 1,549 1,861 2,055 2,234 2,666 2007 2008 2009 2010 2011 1,305 1,460 1,778 1,784 2,192 Laba Bersih Setelah Pajak Net Proft 2007 2008 2009 2010 2011 326,9 528,6 377,9 544,2 Total Aset Total Assets Total Liabilities 2007 7,476 8,157 8,662 9,197 10,136 2008 2009 2010 2011 Total Liabilitas Ekuitas Equity 2007 2007 494,05 912,85 1,060 1,225 2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011 6,982 7,532 7,925 8,418 8,910 (dalam jutaan rupiah) 323,3 484,10 (in millions of rupiah) No. URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION 1 Pendapatan Aeronautika 1.989.095 1.650.498 1.579.119 1.415.236 1.178.324 Aeronautical Revenue 2 Pendapatan Non Aeronautika 677.107 583.636 476.134 446.170 371.073 Non Aeronautical Revenue 3 Total Pendapatan 2.666.202 2.234.133 2.055.253 1.861.407 1.549.397 Total Revenue 4 Total Beban Operasional 2.192.538 1.784.787 1.778.631 1.460.558 1.305.756 Total Operating Expenses 5 Laba Operasional 473.663 449.346 276.622 400.849 234.640 Operating Income 6 Pendapatan (Beban) lain-lain 182.689 22.648 171.581 261.483 145.130 Other Income (Expenses) 7 Laba Sebelum Pajak 656.353 471.994 448.203 662.332 388.771 Income Before Tax 8 PPh Badan Tahun Berjalan 112.126 94.062 124.867 133.677 61.808 Total Income Tax 9 Laba Bersih Setelah Pajak 544.227 377.933 323.336 528.655 326.962 Net Income 10 Pendapatan (Beban) Komperhensif / lainnya 1.577 2.861 - - - Other Comprehensive Income 11 Laba (Rugi) Komperhensif 545.804 380.794 - - - Total Comprehensive Income 12 Total Aset 10.136.129 9.197.386 8.622.338 8.157.603 7.476.187 Total Assets 13 Total Liabilitas 1.225.897 1.060.456 912.858 484.100 494.080 Total Liabilities 14 Ekuitas 8.910.231 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.107 Shareholders'Equity RASIO-RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO 15 Laba Sebelum Pajak / Pendapatan 24,62% 21,13% 32,31% 35,58% 25,09% Proft Before Tax / Revenue 16 Beban Operasi / Pendapatan 82,23% 79,84% 76,04% 78,47% 84,28% Operating Expences/Revenue 17 Laba Sebelum Pajak/Total Aset 6,48% 5,13% 7,70% 8,12% 5,20% Proft Before Tax/Total Assets 18 Rasio Lancar 492,31% 498,71% 508,11% 543,10% 519,58% Assets/Liabilities 19 Rasio Kas 415,10% 397,39% 367,95% 401,15% 363,41 % Cash Ratio 20 Hutang Terhadap Aset 12,09% 11,53% 8,08% 5,93% 6,61% Liabilities/Assets 21 Hutang Terhadap Modal 13,76% 13,03% 8,79% 6,43% 7,10% Liabilities/Equity 22 Hutang Terhadap Aset Tetap 20,62% 21,84% 14,37% 13,09% 11,09% Liabilities/Fixed Assets 3 2011 Annual Report Selayang Pandang Angkasa Pura Airports Angkasa Pura Airports at a Glance PT Angkasa Pura I (Persero) untuk selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengusahaan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan. Wilayah pelayanan Angkasa Pura Airports meliputi 13 bandar udara utama di kawasan tengah dan timur Indonesia yang sedang berkembang pesat. Sementara, bandar udara di kawasan barat Indonesia dikelola oleh Angkasa Pura II. Tujuan Angkasa Pura Airports sebagai entitas bisnis milik Negara adalah mendukung kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. Tujuan lainnya adalah menghasilkan keuntungan bagi perseroan melalui usaha jasa kebandarudaraan dalam arti yang seluas- luasnya dan usaha-usaha lainnya yang relevan dengan usaha jasa kebandarudaraan, baik dilaksanakan mandiri maupun bekerja sama dengan badan lain. Untuk merealisasikan tujuan mulia tersebut, Angkasa Pura Airports telah menetapkan visi dan misi korporasi sebagai berikut : Visi : Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan nilai tambah kepada stakeholders. Misi : VryJ|.k.r p|.y.r.r .s. kb.rJ..uJ....r y.r nyaman Vnb.|k.r pr.|.n.r y.r b.ks.r kp.J. pengguna jasa bandar udara Vr|rk.tk.r r||.| |.us.|..r J.r ks.|t...r pegawai VrJukur pr|rk.t.r p.kcrcn|.r urtuk kesejahteraan rakyat Keinginan menjadi korporasi kelas dunia harus didukung oleh fondasi yang kuat berupa strategi korporasi yang efektif dan komprehensif yang didukung oleh keuangan yang mapan, sistem manajemen yang baik serta SDM yang handal yang memiliki komitmen tinggi terhadap Perusahaan. Pada tahun 2010, manajemen Perusahaan telah malansir grand starategy baru korporasi yang dikenal dengan Reposisi PT Angkasa Pura I (Persero) hereinafter referred to as Angkasa Pura Airports, constitutes one of State-Owned Enterprises (SEOs) within transportation sector that carries out its business in the feld of management and operation of airport services and fight navigation. The service coverage of Angkasa Pura Airports comprises 13 main airports in the central and eastern regions of Indonesia which develop rapidly. Meanwhile, the airport in the west region of Indonesia is managed by Angkasa Pura II. An objective of Angkasa Pura Airports as a state-owned business entity is to support the Government policy and program in the feld of economy and development. Another objective is to generate proft for the company through the airport service business in the broadest context and other businesses that are relevant to the airport service business either performed independently or by collaboration with other parties. To realize the great objective, Angkasa Pura Airports has determined corporation vision and mission as follows: Vision : To become the world class airport company which provides a point plus to the stakeholders. Missions : c p.cv|J . ccn|c.t.b| .|.pc.t s.v|c c p.cv|J .r |np.ss|v xp.|rc tc t| airport service users c r|.rc cnp.rys v.|u .rJ np|cys welfare. c suppc.t ccrcn|c r|.rcnrt |c. pcp|s .||.. An intention to become the world class corporation should be supported by a strong foundation in the form of efective and comprehensive corporation strategy supported by stable fnance, good management system and reliable HR having high commitment towards the Company. In 2010, the Company management launched a new grand strategy of the Corporation known as Repositioning 4 Laporan Tahunan 2011 dan Restrukturisasi Bisnis Perusahaan menuju perusahaan jasa kebandarudaraan kelas dunia yang ditandai dengan tren pengembangan bandar udara sebagai Airport City dan Green Airport. Esensi dari Reposisi dan Restrukturisasi Bisnis Perusahaan adalah: a. Mengubah positioning bandar udara dalam pengelolaan Angkasa Pura Airports dari komparasi domestik dengan berbasis kinerja keuangan, menjadi komparasi universal dengan bandar udara luar negeri yang berbasis Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Service Index). b. Mengubah pendapatan non aeronautika dari pendapatan prioritas kedua menjadi pendapatan utama bandar udara. Terobosan strategis lain yang dilakukan oleh manajemen baru Angkasa Pura Airports diantaranya adalah : a. Percepatan pengembangan skala besar Bandara Ngurah Rai dan Sepinggan serta pembangunan Bandar Udara Lombok Baru untuk mengimbangi laju pertumbuhan lalu lintas penerbangan yang per tahunnya mencapai 49.237.437 penumpang, 487.808 pesawat dan 289.678 ton kargo, sekaligus peningkatan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa. b. Membuka kerjasama langsung dengan operator bandar udara yang lebih maju di luar negeri seperti International Incheon Airport Corporation Korea untuk pengembangan dibidang non aero Terminal Bandara Juanda dan GVK di India dalam pengembangan dibidang non aero Bandara Ngurah Rai dan rencana pembangunan bandar udara baru di Yogyakarta. c. Intensifkasi dan ekstensifkasi pelatihan pegawai untuk mendukung visi sebagai perusahaan kelas dunia. Dengan spirit DO IT NOW yang terus menerus digemakan dan dipompakan ke dalam jiwa seluruh jajaran perusahaan, diyakini bahwa keinginan bersama untuk melakukan perubahan menyeluruh melalui program reposisi dan restrukturisasi bisnis perusahaan dalam rangka mewujudkan pengelolaan bandar udara secara modern akan dapat dilakukan dengan efektif. Sehingga, tujuan untuk menjadi perusahaan kelas dunia adalah sebuah keniscayaan. and Restructuring of Corporation Business towards the world class airport service company as indicated by airport development trend as Airport City and Green Airport. The essence of the Repositioning and Restructuring of the Company Business is: a. To change the airport positioning in the management of Angkasa Pura Airports from domestic comparison with fnancial performance basis, turns into a universal comparison with overseas airport on the basis of Customer Service Index. b. To change non-aeronautical revenue from second prioritized revenue turns into main airport revenue. Other strategy innovations performed by the new management of Angkasa Pura Airports among others: a. Acceleration of large-scale development for Ngurah Rai and Sepinggan Airport as well as Lombok Baru Airport development in order to balance flight traffic growth per annum attains to 49,237,437 passengers, 487,808 aircrafts and 289,678 tons of cargoes, and service quality improvement to the service users. b. To open a direct cooperation with the more developed airport operators in overseas such as International Incheon Airport Corporation Korea for development in the fled of non-aero Terminal for Juanda Airport and GVK in India in the development of non-aero feld of Ngurah Rai Airport and new airport development plan in Yogyakarta. c. Intensifcation and extensifcation of the employee training in order to support the vision as the world class company. |rJ. . sp|.|t |O | |O\ .||c| kps c|c|r .rJ pumping into the soul of all company management of which is believed that a collective desire to carry out a change comprehensively through the repositioning and restructuring of company business in the purpose of actualizing a modern airport management will be able to be performed efectively. Hence, to be the world class company is a certainty. SELAYANG PANDANG | AT A GLANCE 5 2011 Annual Report Pencapaian Tahun Ini Achievement of This Year Kebijakan manajemen Angkasa Pura Airports merupakan tindak lanjut atas perubahan orientasi, dari proft oriented menjadi Berdasarkan hasil pengukuran, CSI Angkasa Pura Airports tahun 2011 adalah 3,60 meningkat dari tahun 2010 yang berada pada level 3,57. Dari skala 1-5, nilai CSI tahun ini diinterpretasikan bahwa pelanggan menyatakan puas terhadap pelayanan di sepanjang tahun 2011. The management policy of Angkasa Pura Airports is a following up implementation of changes in orientation, from proft-oriented to customer-satisfaction oriented. b.sJ cr t| .su|ts c| n.su.nrts, /rk.s. |u.. /|.pc.ts S| |r 2011 |rc..s 3.60 from the 2010 fgure which stood at 3.57. From a scale of 1-5, the current year CSI value is interpreted that the customers are satisfed with the service in the year 2011. CSI Membaik Improved CSI 3.57 3.60 Pendapatan Non-Aeronautika naik signifkan Kinerja manajemen didorong untuk meningkatkan pendapatan Non-Aeronautika. Tahun ini pendapatan non aeronautika sebesar 677,11miliar atau 25.39% dari total pendapatan operasional dan 10,57% diatas kenaikan jumlah penumpang. Non-Aeronautical Revenue moves up signifcantly The management performance is encouraged to increase the non-Aeronautical income. The current year revenue is 677.11 billion or increase 25.39% from operating income and 10,57 higher than passangers amount increment. Pendapatan Meningkat Pesat Revenue Increasing Rapidly 25.39% Pendapatan Aeronautika terus naik Pendapatan Aeronautika bergerak naik dari 1.650,50 miliar menjadi 1.989,10 miliar atau naik 20,51% dari tahun 2010 Tahun | Year 2011 1.989,10 miliar Tahun | Year 2010 1.650,50 miliar Aeronautical revenues moving up Aeronautical revenues moved up continuously from 1,650.50 billion in 2010 to 1.989,10 billion in 2011, or increasing equivalently 20,51%. 20,51% 6 Laporan Tahunan 2011 Produksi Meningkat Increase of Production Pergerakan Penumpang Pesawat Naik Perusahaan bertekad untuk menjadi salah satu pengelola bandara yang mampu melayani pergerakan penumpang domestik maupun internasional secara profesional. Pergerakan penumpang pada tahun 2011 sebanyak 56.485.881 bertumbuh 14,72 % dari tahun 2010 sebesar 49.237.437.
Tahun | Year 2011 56.485.881 Tahun | Year 2010 49. 237.437
Increase in Flight Passenger Movement The company has a strong intention to become one of the airport managements which capable of serving either domestic or international passenger professionally. The passenger movement in 2011 was 56,485,881 increased 14.72%, meanwhile, it attained 49,237,437 in 2010. Pergerakan Pesawat Tumbuh Bertambahnya frekuensi penerbangan dan rute penerbangan baru, berpengaruh terhadap peningkatan trafk lalu lintas angkutan udara, sehingga pertumbuhan trafk domestik menjadi 559.029 tahun 2011 naik sebesar 14,60 % dari tahun 2010 sebesar 487.808 Tahun | Year 2011 559.029 Tahun | Year 2010 487.808 Increase in Flight Movement Increase in fight frequency and new fight route infuence towards the increasing air transportation trafc, so that a domestic trafc growth turned into 559,029 in 2011 increased to 14.60% from 2010. Angkutan Kargo Meningkat Pergerakan barang/kargo menjadi 311.598 ton pada tahun 2011 meningkat 7,57 % dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 289.678 ton. Tahun | Year 2011 311.598 ton Tahun | Year 2010 289.678 ton Increase in Cargo Transportation The cargo movement turned into 311,598 tons in 2011 increased to 7.57% compared to 2010 as much as 289.678 tons. 14,72% 14,60% 7,57% PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR 7 2011 Annual Report Aset Terus Tumbuh Assets Keep Growing Up Sejak tahun 2007 sampai tahun 2011 pengelolaan perusahaan mengalami pertumbuhan. Rata-rata pertumbuhan aset perusahaan selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 7,87% per tahun. Pertumbuhan aset tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu tumbuh sebesar 10,21%. Tahun | Year 2011 10.136 Milliar Tahun | Year 2010 9.197 Milliar Since 2007 up to 2011, the company management experienced a growth. Average growth of the company assets during the last fve years experienced an increase of 7.87% per annum. The most peak asset growth occurred in 2011 at 10.21%. Tingkat Kesehatan Perusahaan Company Health Rate Tingkat kesehatan perusahaan, Angkasa Pura Airports memperoleh predikat AA dengan capaian skor 83 untuk kinerja perusahaan dan masuk dalam katagori sehat. The company health rate, Angkasa Pura Airports acquired an AA predicate with a score achievement of 83 for the company performance and categorized as healthy. 10.21% 83 AA Pencapaian Skor KPI KPI Score Achievement Pengukuran kinerja perusahaan berbasis Key Performance Indicators (KPI), tercapai sebesar 93.22 meningkat dibandingkan tahun 2010 yang dicapai sebesar 92.49 The company performance measurement on the basis of Key Performance Indicators (KPI), achieved 93.22 increasingly compared to 2010 which achieved 92.49. 92.49 93.22 PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR 8 Laporan Tahunan 2011 Skor GCG Meningkat Increase in GCG Score 80.53 81.16 Perusahaan senantiasa menjaga nilai-nilai integritas dengan menerapkan prinsip- prinsip Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dalam seluruh aktivitasnya. Hasilnya, skor pencapaian GCG terus meningkat dan pada tahun 2011, skor GCG Angkasa Pura Airpots mencapai 81,16 dibandingkan tahun 2010 dengan skor 80,53. The company keeps maintaining integrity values by applying Good Corporate Governance principles in all of its activities. As a result, the achievement score to the GCG keeps increasing and in 2011, the GCG score of Angkasa Pura Airports achieved 81.16 compared to 2010 with score 80.53. 5 Penghargaan 5 Awards Perusahaan terus meningkatkan pelayanan kebandarudaraan dan Air Trafc Services (ATS). Kinerja Perusahaan telah berjalan pada jalur yang tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih 5 penghargaan bergengsi. The company keeps improving the airport services and Air Trafc Services (/S) | cnp.rys p.|c.n.rc |.s br cr . .||t |.r |t |s p.cvr Ju.|r 2011, Angkasa Pura Airports achieved 5 prestigious awards. 5 AWARDS PENCAPAIAN TAHUN INI ACHIEVEMENT OF THIS YEAR 9 2011 Annual Report Fokus Pada Target Utama Focus on Main Target Pengembangan Bandara Airport Development Penambahan kapasitas terminal Bandar Udara Ngurah Rai Bali akan menjadi 24,7juta penumpang dalam setahun. Kapasitas Bandara Sepinggan Balikpapan juga akan ditingkatkan hingga 15 juta penumpang, begitu pula Bandar Udara Juanda di Surabaya, total kapasitas terminal akan menjadi 14 juta penumpang dalam setahun. Ketiga proyek pengembangan bandara tersebut direncanakan akan siap dioperasionalkan tahun 2013. Addition to terminal capacity of Ngurah Rai Airport Bali will become 24.7 million passengers within a year. The capacity of Sepinggan Balikpapan Airport will be also enhanced to 15 million passengers. Likewise, Juanda Airport in Surabaya, total terminal capacity will turn into 14 million passengers within a year. The third airport development project planned will be ready for operation in 2013. Kerja Sama dengan Incheon, GVK, dan SITA Cooperation with Incheon, GVK, and SITA Perusahaan telah menjalin kerja sama internasional dalam pengembangan pendapatan melalui penandatanganan Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Commercial Service Management. Dan juga penandatanganan Memorandum of Cooperation Advanced Passanger Solution for Intelligent Airport antara Angkasa Pura Airports dengan SITA The company has engaged an international cooperation in terms of revenue enhancement through Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement with Incheon International Airport Cooperation (IIAC) and Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India concerning Commercial Service Agreement. The signing on Memorandum of Cooperation Advanced Passenger Solution for Intelligent Airport between Angkasa Pura Aiports and SITA is also carried out. Pembentukan Anak Perusahaan Subsidiary Establishment Perusahaan telah mendirikan empat anak perusahaan pada tanggal 6 Januari 2012 yang akan membantu perusahaan untuk meningkatkan Customer Satisfaction Index (CSI) dan pendapatan usaha non aeronautika. Keempat perusahaan itu adalah PT Angkasa Pura Hotels, PT Angkasa Pura Logistics, PT Angkasa Pura Property dan PT Angkasa Pura Supports. The company has established four subsidiaries on January 6, 2012 which will support the company in order to enhance Customer Satisfaction Index (CSI) and non-aeronautical revenue. The four subsidiaries are PT Angkasa Pura Hotels, PT Angkasa Pura Logistics, PT Angkasa Pura Property and PT Angkasa Pura Supports. 10 Laporan Tahunan 2011 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Social Responsibility of the Company Aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam tanggung jawab sosial perusahaan yang dikelola secara profesional menjadi penting. Tidak semata-mata mendapatkan keuntungan (proft), tetapi juga memberikan perhatian kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet). The economic, social and environmental aspect in the social responsibility of the company managed professionally is an essential issue. It is not merely to acquire proft however, it also gives an attention to the improvement of community welfare and environmental conservation. Aspek Ekonomi The Economic Aspect Memaksimalkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar bandara yang diwujudkan melalui pembayaran pajak maupun retribusi sebesar Rp. 5.456 miliar, rekrutmen sumber daya manusia untuk pekerja di bandara dari masyarakat setempat, dan pembangunan infrastruktur serta penyaluran dana program kemitraan sebesar Rp. 25.106 miliar dengan daya serap 95,53%. In maximizing the economic empowerment for the community surrounding the airport is actualized through tax or retribution payment in the amount of Rp 5,456 billion, human resources recruitment for workers at the airport from local community and infrastructure development as well as partnership program fund distribution in the amount of Rp 25,106 billion under absorption of 95.53%. Tahun Year Dana Tersedia Available Fund DanaTersalurkan Distributed Fund Persentasi Percentage 2011 26,281,874,753 25,106,733,498 95.53% 2010 30,657,050,927 29.256.850.603 95.43% Aspek Sosial The Social Aspect Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi bandara secara berkesinambungan telah memberi kontribusi sosial berupa: pemberian bantuan kepada korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan masyarakat, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum, serta bantuan sarana ibadah dan pelestarian alam. Eforts to improve the welfare of the community in the vicinity of the airport on an ongoing basis have contributed to the social form: To provide assistance to victims of natural disasters; assistance or education and training, help increase the public health, help the development of public infrastructure and facilities, as well as the assistance of worship and nature conservation. Aspek Lingkungan The Environmental Aspect Pengembangan konsep bandar udara ramah lingkungan atau Green Airports melalui konsep Bandara Berwawasan Lingkungan (Eco Airports) di wilayah kerja Angkasa Pura Airports merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Dalam pengembangan bandara tersebut Angkasa Pura Airports selalu memperhatikan penghematan energi, pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK), pengelolaan limbah cair dan limbah padat, pemulihan ekosistem melalui kegiatan penanaman pohon 118.000 batang pohon dengan alokasi biaya mencapai Rp1,48 miliar selama tahun 2011. The concept development of eco-friendly airport or green airport through the so-called Eco Aiports in all Angkasa Pura Airports is a real care action to build environmental preservation. In developing the airports, Angkasa Pura Airports consistently pays attention to energy saving, greenhouse gas emissions control, liquid and solid wastes management, ecosystem recoveries by 118,000 trees plantation program amounting to Rp1, 48 billion for the year 2011. 95.53% EFEKTIVITAS PENYALURAN DANA KEMITRAAN FOKUS PADA TARGET UTAMA FOCUS ON MIND TARGET 11 2011 Annual Report Tinjauan Menuju Airport City Review Towards Airport City 6.5% Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth Perekonomian Indonesia tumbuh 6,5% mengalami pertumbuhan yang cukup baik di Asia Tenggara, dan salah satu dari tiga negara terbaik di kawasan Asia Pasifk setelah China dan India. Indonesian economy grows 6.5%, which is quite good in Southeast Asia, and is one of the best three countries in Asia Pacifc after China and India. Peningkatan Jumlah Penumpang Increasing in Passangers Quantity ningkatan Jumlah Penumpang creasing in Passangers Quantity 12 Laporan Tahunan 2011 Geograf Geography Posisi geografs Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terluas di dunia (17.508 pulau, luas laut 4 juta km dan panjang pantai 81.000 km), menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan yang jarak tempuhnya beragam. The Indonesian geographic position as one of the largest archipelagic state in the world (17,508 islands, with extent of sea 4 million km and shore length 81,000 km) has made Indonesia as the archipelagic state with various distances. Jumlah Pesawat Komersial Total Commercial Plane Idealnya Indonesia dengan jumlah penduduk yang ada memiliki jumlah pesawat sekitar 2000 armada dengan jumlah penumpang 500 juta per tahun, namun saat ini jumlah pesawat komersial di Indonesia baru 300 armada. Ideally, Indonesia with the existing population has plane about 2,000 feets with total passengers 500 million per annum, however currently total commercial planes in Indonesia are just 300 feets. TINJAUAN MENUJU AIRPORT CITY REVIEW TO THE AIRPORT CITY 13 2011 Annual Report Peningkatan Sumber Pendapatan Non-Aeronautika Increase in Non-Aeronautical Source of Income Pendapatan Non Aeronautika direncanakan dalam RJPP pada tahun 2013 sebesar 25%. Seiring dengan kerja keras yang dilakukan manajemen, realisasi pada tahun 2011 sudah mencapai 26,38%. Hingga akhir tahun 2020 nanti ditargetkan pendapatan non-aeronautika akan mencapai di atas 50% dari total Revenue. The Non-Aeronautical income planned in 2013 RUPP is 29%. In line with the hardworking of the management, the realization in 2011 has reached 26.39%. Up to the end of 2020 the target of non-aeronautical income will reach more than 50% of total income. Bandara Baru di Lokasi Baru New Airport in New Location Pemindahan bandar udara dari Adisutjipto Yogyakarta ke Kulon Progo karena bandar udara itu sudah sangat padat. Bandara ini ditargetkan memiliki kapasitas 5-6 juta penumpang per tahun, dengan landasan pacu sepanjang 3.250 meter dan mampu menampung pesawat berbadan lebar. Pengembangan Bandara Baru Yogyakarta ini rencananya akan bekerja sama dengan investor asing, yaitu GVK India. The relocation of Adisutjipto Airport Yogyakarta is because that airport has already been too dense. It is targeted to possess the capacity of 5-6 million passengers per annum with runway along 3,250 meters and will be able to accommodate the wide- body airplanes. The development of this New Airport of Yogyakarta will be planned to cooperate with the foreign investor namely GVK India. TINJAUAN MENUJU AIRPORT CITY REVIEW TO THE AIRPORT CITY 14 Laporan Tahunan 2011 Sekilas kinerja 2011 | Performance 2011 2 Selayang Pandang Angkasa Pura Airports | Angkasa Pura Airports At a Glance 3 Pencapaian Tahun ini | Achievement of This Year 5 Focus Pada Target Utama | Focus on Main Target 9 Tinjauan Menuju Airports City | Review Towards The Airports City 11 Daftar isi | Table of Content 14 Jejak langkah | Milestone 18 Peristiwa Penting | Event Highlights 20 Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 23 Laporan Dewan Komisaris | | bc..J c| cnn|ss|cr.s |pc.t 30 Laporan Dewan Direksi | | bc..J c| ||.ctc.s |pc.t 40 Pernyataan Tanggungjawab Atas Laporan Tahunan 2011 | Responsibility Annual Report 2011 46 Testimoni Pelanggan Utama | V.|r ustcn.s st|ncry 48 PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE 51 Riwayat Perusahaan | History of Company 52 Bidang Usaha | Line of Business 54 Struktur Organisasi | Organization Structure 56 Visi Misi Baru | New Vision & Mission 58 Strategi | Strategy 59 Profl Dewan Komisaris | | bc..J c| cnn|ss|cr.s |.c|| 63 Profl Dewan Direksi | | bc..J c| ||.ctc.s |.c|| 66 Profl Pejabat 1 Tingkat Dibawah Direksi | Profle of Ofcer One Level Below the Board of Directors 69 Sumber Daya Manusia | Human Resources 70 Pencapaian Key Performance Indicators | The Achievment of Key Performance Indicators (KPI) 85 Komposisi Pemegang saham | Composition of Shareholders 88 Akuntan Perseroan | Corporate Accountant 89 Konsultan Hukum & Notaris | Lawyers & Notaries 90 Anak Perusahaan | Subsidiaries 91 Perusahaan Afliasi & Yayasan | Afliated Companies & Foundation 94 Penghargaan & Sertifkat | Awards & Certifcations 101 Kantor Cabang | Branch Ofces 103
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMAN | MANAGEMANT DISCUSSION & ANALYSIS 105 Tinjauan Industri | Industrial Overview 106 1. Kebijakan Open Sky 2015 | Open Sky Policy is 2015 106 2. Tren Industri Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan | Trends of Airport Service Management Industry 107 3. Perkembangan Lalu Lintas Pesawat, Penumpang & cargo | Development of Aircraft, Passengers & Cargo Trafc 109 4. Dampak Perubahan Undang-Undang | Impact of Changing Laws 110 5. Prospek Usaha Berbasis Konsep Reposisi & Restrukturisasi | Based Business Prospects Reposition & Restructuring Concept 111 6. Sasaran, Starategi & Program | Goals, Strategies & Programs 114 7. Program & Strategi Pemasaran | Marketing Program & Strategy 117 Tinjauan Operasi | Operational Overview 121 1. Tinjauan Operasi per segmen | Operational Overview Per-segments 123 2. Segmen Aeronautika | Aeronautical Segment 124 3. Segmen non-Aeronautika | Non-Aeronautical Segment 127 DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT 15 2011 Annual Report Tinjauan Keuangan | Financial Overview 131 1. Laporan Posisi Keuangan 2011 | Statements of Financial Position 2011 131 2. Laporan Laba / Rugi Komprehensif 2011 | Statement of Comprehensive Income 2011 133 3. Laporan Perubahan Ekuitas | Statement of Changes in Equity 147 4. Laporan Perubahan Arus Kas | Statement of Changes in cash Flows 149 5. Struktur Modal | Capital Structure 150 6. Investasi | Investment 151 7. Tingkat Kolektibilitas Piutang Usaha | Collectibility Level of Accounts Receivable 156 8. Analisis Tentang Kemampuan Membayar Utang | Analysis of The Capacity to Repay Debts 157 9. Kejadian Penting Setelah Laporan Keuangan | Important Events After The Date of Financial Statement 157 10. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Yang Berdampak Pada Kinerja & Risiko Perusahaan | Important Events After The Date of The Acountant Statement which Afect The Companies Performance And Risk 159 11. Transaksi dengan pihak Afliasi | Transaction With Afliation 159 12. Kebijakan Deviden | Dividend Policy 159 13. Perubahan Akuntansi | Accounting Changes 160 14. Penyajian Kembali Laporan Keuangan | Representation of Financial Statements 162 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK | GOOD CORPORATE GOVERNANCE 166 Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura Airports | The Implementation of Good Corporate Governance 167 1. Sejarah dan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports | The History and Implementation of GCG of Angkasa Pura Airports 168 2. Perkembangan Penerapan GCG Angkasa Pura AIrports | The Development of APA GCG Application 169 3. Capaian Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Tahun 2006-2011 | Achievement of Angkasa Pura Airports GCG Implementation in 2006-2011 169 4. Pedoman Penerapan GCG | GCG Application Guidelines 170 5. Asesmen Penerapan GCG | GCG Application Assesment 175 Struktur Tata Kelola | Governance Structure 176 1. Rapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders 176 2. Dewan Komisaris | Board of Commissioners 178 a. Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris | Description of Duties of The Board of Commissioner 179 b. Komposisi BOC | Composition of the BOC 182 c. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Dewan Komisaris | Duties & Responssibilities of Each Member of The Board of Commisioners 183 d. Rapat Dewan Komisaris | The bc..J c| cnn|s|cr.s Vt|r 184 3. Direksi | Board of Directors 187 a. Komposisi Direksi | Composition of The Board of Directors 187 b. Pembagian Tugas Direksi | Distribution of Duties of The Board of Directors 188 a. Direktur Utama | President Directors 188 b. Direktur Keuangan | Finance Director 189 c. Direktur Operasi dan Teknik | Operation and Technical Director 189 d. Direktur Komersial dan pengembangan Usaha | Comercial and Bussines Development Director 189 e. Direktur Personalia dan Umum | Human Resources and General Afair Director 190 c. Rapat Direksi | Vt|r c| | bc..J c| ||.ctc.s 190 4. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi | Remuneration Policy of The Board of Commissioners and The Board of Directors 191 5. Komite Komite Yang Ada Dibawah BOC | Committees Under The BOC 195 a. Profle Anggota Komite Audit | Profle of Member of The Audit Committee 196 1. Tugas Komite Audit | Duties of Audit Committee 196 2. Kewajiban Komite Audit | Obligations of Audit Committee 197 3. Kegiatan Komite Audit | Activities of The Audit Committee 198 DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT 16 Laporan Tahunan 2011 b. Profl Anggota Komite Risiko Usaha & GCG | Profle of The Member of Business Risk & GCG Committee 199 1. Tugas Komite Risiko Usaha & GCG | Duties of Business Risk & GCG Committee 196 2. Kewajiban Komite Risiko Usaha & GCG | Obligations of The Business Risk & GCG Committee 197 3. Kegiatan Komite Risiko Usaha & GCG Tahun 2011 | Activity of The Business Risk & GCG Committee 2011 198 c. Profl Anggota Komite Nominasi & Remunerasi | Profle of the Member of The Nomination & Remurenation Committee 199 1. Fungsi & Tugas Pokok Komite Nominasi & Remunerasi | Functions & Duties of The Nomination & Remuneration Committee 200 2. Kewajiban Komite Nominasi & Remunerasi | Obligations of The Nominations & Remuneration Committee 200 3. Kegiatan Komite Nominasi & Remunerasi | Activities of The Nominations & Remuneration Committee 201 6. Sekretaris Perusahaan | The Corporate Secretary 205 a. Peranan Umum | General Role 205 b. Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan | Functions and Duties of The Corporate Secretary 206 c. Struktur Organisasi Perusahaan | Organization Structure of The Corporate Secretary 207 d. Kegiatan Sekretaris Perusahaan | Activities of The Company Secretary 208 e. Profl Sekretaris Perusahaan | Profle of The Corporate Secretary 210 7. Satuan Pengawas Intern (SPI) | Intern Audit Unit (IAU) 213 a. Tugas & Tanggung Jawab SPI | Duties & Responsbilities of The IAU 214 b. Kualifkasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI | Qualifcation & Competencies of The Internal Auditor 215 c. Rencana Kerja dan Anggaran 2011 | Work Plan & Budget 2011 216 d. Komposisi dan Kondisi SDM SPI | HR & Conditions of IAU 216 e. Realisasi Kegiatan 2011 | Activities Realization in 2011 218 f. Realisasi Anggaran | Realization of The Budget 220 g. Profl Kepala Satuan Pengawas Internal | Profle The Head of Internal Audit Unit 220 8. Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen | | cnp.rys cnn|tnrt tc crsun. |.ctct|cr 222 1. Pelayanan | Services 222 2. Profl & Keluhan Pelanggan | Customer & Profle Complains 223 3. Mekanisme Pengukuran | Measurement Mechanism 224 4. Customer Satisfaction Index | Customer Satisfaction Index 225 5. Operasi Lalu Lintas Penerbangan | Air Trafc Operation 227 9. Tata Kelola Teknologi Informasi | Information Technology Management 229 10. Perkara Penting Yang dihadapi Perusahaan | Important Cases Faced by The Company 233 11. Media Penyebaran Informasi | Media Information Distribution 239 12. Etika Perusahaan | | cnp.rys cJ c| crJuct 239 13. Praktek GCG | GCG Practices 239 14. Pengadaan Barang dan Jasa | Goods & Services Procurement 240 15. Manajemen Risiko | Risk Management 242 1. Sistem Manajemen Risiko | Risk Managemant System 243 2. Pelaksanaan Manajeman Risiko | Implementation of Risk management 244 3. Identifkasi Risiko Perusahaan | | cnp.rys ||sk |Jrt||c.t|cr 244 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibiility 246 1. Aspek Ekonomi | Economic Aspects 253 2. Aspek Sosial | Social Aspects 266 3. Aspek Lingkungan | Environmental Aspects 271 Laporan Keuangan | Financial Statement 279 DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT 17 2011 Annual Report 18 Laporan Tahunan 2011 Peresmian Terminal Baru Bandara Internasional Juanda Surabaya oleh Presiden Republik Indonesia. Inauguration of Juanda New Airport, Surabaya by President of The Republic of Indonesia 15 November 2006 | November 15, 2006 Bandara Ngurah Rai Bali mendapat pengakuan dari TSA (Transportation Security Administration) sebagai bandar udara internasional yang memenuhi standar keamanan Amerika Serikat. Ngurah Rai Airport, Bali has been acknowledged by TSA (Transportation Security Administration) as the international airport fulflling the security standard of United States of America. 28 Maret 2007 | March 28, 2007 Public Consultation Program and Airport Service Improvement are conducted by Angkasa Pura Airport in the frame of improving the service quality for the service user by conducting the monitoring activity of airport condition, organizing the Service User Complaining Month and public dialogue with the service user. This activity was conducted at Juanda Airport, Surabaya (May 15, 2007), Ngurah Rai Airport, Bali (May 22, 2007) and Sam Ratulangi Airport, Manado (May 25, 2007). Program Konsultasi Publik dan Perbaikan Pelayanan Jasa Bandar Udara dilakukan oleh Angkasa Pura Airports dalam rangka meningkatkan kualitas layanan terhadap pengguna jasa dengan melakukan kegiatan pemantauan kondisi bandara, penyelenggaraan Bulan Pengaduan Pengguna Jasa, dan dialog publik dengan pengguna jasa. Kegiatan ini dilaksanakan di Bandara Juanda Surabaya (15 Mei 2007), Bandara Ngurah Rai Bali (22 Mei 2007), dan Bandara Sam Ratulangi Manado (25 Mei 2007). 15 Mei 2007 | May 15, 2007 Open House Air Trafc Management di Bandar Udara Juanda Surabaya dengan tujuan untuk lebih menjalin kedekatan dengan pengguna jasa. Pada kesempatan ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan Safety Road Map penerbangan Indonesia. Air Trafc Management Open House at Juanda Airport, Surabaya is con- ducted with the purpose of making the closer relationship to the service users. In this occasion, Director General of Air Transportation submits the Safety Road Map of Indonesian aviation. 13 November 2007 | November 13, 2007 Pencabutan travel warning dari Transportation Security Administration (TSA), lembaga pengamanan transportasi Amerika Serikat. Travel ban revocation by TSA, transportation security institution of United States America. 23 November 2007 | November 23, 2007 Peresmian underpass Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Inauguration of Adisutjipto Airport underpass, Yogyakarta. 26 Agustus 2008 | August 26, 2008 Peresmian Terminal Baru Bandar Udara Adisumarmo Solo. Inauguration of the New Airport Terminal Adisumarmo Solo. 7 Maret 2009 | March 7, 2009 Peresmian Bandara Baru Internasional Sultan Hasanuddin Makassar oleh Presiden RI. Inauguration of New Sultan Hasanuddin International Airport, Makassar by President of the Republic of Indonesia. 26 September 2008 | September 26, 2008 Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang Pulau Bali turut berpartisipasi mendukung pelaksanaan World Climate Change Conference melalui peningkatan keselamatan penerbangan dan keamanan bandara sesuai dengan standar internasional (TSA). Kegiatan ini berlangsung 3 - 14 Desember 2007 dan dihadiri lebih dari 10.000 peserta dari 144 negara. Ngurah Rai Airport as the gate of Bali Island participates in supporting the implementation of World Climate Conference through the improvement of fight safety and airport security according to the international standard (TSA). This activity took place on December 3-14, 2007 and attended by more than 10,000 participants from 144 countries. 3 Desember 2007 | December 3, 2007 Jejak Langkah Milestone 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 0 7 2 0 0 6 19 2011 Annual Report 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2010- 2012 antara Angkasa Pura Airports (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I. Execution of Cooperation Agreement of 2010-2012 between Angkasa Pura Airport (Persero) and Angkasa Pura I Association and Labor Union of Angkasa Pura I. Pelantikan Komisaris Utama dan Direksi Baru Angkasa Pura Airports di Kementerian BUMN. Inauguration of New President Commissioner and Board of Directors of Angkasa Pura Airports of Ministry of State- Owned Enterprise. 23 Juli 2009 | July 23, 2009 15 Oktober 2009 | October 15, 2009 Peresmian pengoperasian radar di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Inauguration of radar operation at Sultan Hasanuddin Airport, Makassar. 2 Juni 2009 | June 2, 2009 Peresmian Bandar Udara Internasional Lombok di Praya oleh Presiden RI Inauguration of Lombok International Airport in Praya by President of the Republic of Indonesia. Groundbreaking Terminal 2 Bandar Udara Juanda Surabaya. Pencanangan pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa dan underpass Simpang Dewa Ruci oleh Menteri Perhubungan RI. Groundbreaking of Terminal 2 of Juanda Airport, Surabaya. Launching of construction of toll road of Nusa Dua Ngurah Rai Benoa and Simpang Dewa Ruci underpass by Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia. 1 Desember 2011 | December 1, 2011 21 Desember 2011 | December 21, 2011 20 Oktober 2011 | October 20, 2011 Pembangunan pondasi yang kuat 2011 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 Perkuatan pilar-pilar bisnis Percepatan pertumbuhan bisnis Optimalisasi potensi bisnis secara penuh High Performing Organization Road Map 2012 - 2015 Strengthening of business pillars Business growth acceleration Business potential full optimization High Performing Organization 20 Laporan Tahunan 2011 Peristiwa Penting Event Highlights Penandatanganan Kontrak Manajemen Direksi dengan Manajer dan penyerahan RKAP tahun 2011 di Bali Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pengawas Keuangan Execution of Management Contract of Board of Directors and Manager and submission of RKAP of 2011 in Bali. Execution of MoU between Angkasa Pura Airport and Finance Supervisory Board. 13 Januari 2011 | January 13, 2011 16 Februari 2011 | February 16, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi sebagai sarana dalam rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara Execution of MoU between Angkasa Pura Airport and Financial Audit Board regarding Development and Management of Information System as an instrument in the frame of State Finance Management and Responsibility Audit. 21 Januari 2011 | January 21, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura I dengan GVK India tentang Pembangunan Bandara Baru di Yogyakarta Execution of MoU between Angkasa Pura I and GVK India regarding New Airport Construction in Yogyakarta. 25 Januari 2011 | January 25, 2011 Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement antara Angkasa Pura Airports dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement between Angkasa Pura Airport and Incheon International Airport Corporation (IIAC). 25 Februari 2011 | February 25, 2011 Peringatan HUT ke-47 Angkasa Pura Airports Celebration of 47th anniversary of Angkasa Pura Airport. 20 Februari 2011 | February 20, 2011 Sosialisasi Perjanjian Kerjasama (PKB) Angkasa Pura Airports dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I tahun 2010-2012 Awareness raising on Cooperation Agreement of Angkasa Pura Airport and Angkasa Pura Airport Association and Labor Union of Angkasa Pura I of the year 2012-2012 28 Februari 2011 | February 28, 2011 21 2011 Annual Report Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT Merukh Ama Coal tentang Pemanfaatan Bandara Internasional Selaparang Peresmian gate dan garbarata Bandara Pattimura, Ambon Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Pelayanan & Komersial Manajemen Kesepakatan bersama Kerjasama Penyusunan Kajian Perencanaan Pengembangan Bandara Baru di wilayah Provinsi DIY Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan SITA Information Networking Computing Indonesia Execution of Letter of Intent between Angkasa Pura Airport and PT Merukh Ama Coal regarding Utilization of Selaparang International Airport. Inauguration of gate and bridge of Pattimura Airport, Ambon. Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airport and GVK India regarding Management Service and Commercial. Joint Covenant on Cooperation on Preparation of Study on New Airport Planning and Development in territory of Special Province of Yogyakarta. Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airport and SITA Information Networking Computing Indonesia. 27 April 2011 | April 27, 2011 14 April 2011 | April 14, 2011 10 Mei 2011 | May 10, 2011 11 Mei 2011 | May 11, 2011 26 April 2011 | April 26, 2011 Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT Bank Mandiri (Persero) tentang Peningkatan Pelayanan dan Kemudahan Transaksi Perbankan Letter of Intent between Angkasa Pura Airport and PT Bank Mandiri (Persero) regarding Improvement of Service and Banking Transaction Easiness. 22 Juni 2011 | June 22, 2011 22 Laporan Tahunan 2011 PERISTIWA PENTING EVENT HIGHLIGHTS Penganugerahan Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih di Bandar Udara Internasional/Nasional 2011 Sapta Pesona award for clean public lavatory at International/ national Airport 2011 26 September 2011 | September 26, 2011 Penyerahan Penghargaan Bandara Award 2011 Bandara Award 2011 delivery. 7 Desember 2011 | December 7, 2011 Penyerahan Penghargaan CEO BUMN Inovatif Delivery of Innovative State-Owned Enterprise CEO award. 1 Desember 2011 | Desember 1, 2011 MoU for Formule 1 Hotels Development antara Angkasa Pura Airports dengan PT AAPC Indonesia MoU for Formula 1 Hotels Development between Angkasa Pura Airport and PT AAPC Indonesia. 23Juni 2011 | June 23, 2011 Penanganan Gawat Darurat (PGD) di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta Emergency handling at Adisutjipto Airport, Yogyakarta. 21Juli 2011 | July 21, 2011 Penghargaan Indonesian Human Capital Study Award 2011 untuk kategori Best CEO for Commitment. 30 Juni 2011 | June 30, 2011 Indonesian Human Capital Study Award 2011 for Best CEO for Commitment. 23 2011 Annual Report 223 23 23 23 23 23 23 23 23 2333 23 23 23 23 2223 23 23 233 23 23 23 23 223 23 233 23 23 23333 233 2223 23 233 223333333 233 2 201 201 201 201 0 201 201 201 201 201 201 20 201 201 201 201 01 201 2011 201 201 20 201 22001 2201 2220 2001 222011 201 22200001 201 201 2220 20 220 1 A 1 A 1 A 1 A 11 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 AA 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A AAA 11 A AAAA 1 A 1 AAA 1 AA 1 A 1 A 1 AAAA 1 A 1 A 1 AAA 1 A 1 AA 1 AAAA 11 AAAAAAAA 1 Annu nn nnu nn nnu nnu nnu nu nnu nu nnu nu nn nnu nnnu nnu nnu nnnu nnu nn nnnnu nnnu nnu nnu nn nn nn nnu nnu nu nn nnnu nn nn u nnnnnuu nuuuuuu nual aal al al al aalll aal l aalll al al al al all al al al al aal al all all al aa RRRRep Rep Rep Rep Rep Rep Rep ep epp RRRRRRep Rep e Repp Repp Rep Rep RRRRRRep Rep Rep RRe Rep Re Rep Rep Repp RRRep RRepp RRR p e RR p Rep Rep ep Re Reeepp Reppppppppport ort ort ort or ort ort ort ort ort ort ort ort or ort or ort ort rt ort ort oort ort ort ooor ort rr orrrt rtt ooooorrrt rtttt oooort oort o t 24 Laporan Tahunan 2011 IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS Ikhtisar Keuangan Financial Highlights URAIAN TAHUN | YEAR DESCRIPTION 2011 2010 2009 2008 2007 Aset Assets Aset Lancar Current Assets Kas Dan Setara Kas 2.696.266 2.262.232 1.820.551 1.763.041 1.203.576 Cash And Cash Equivalents Deposito Berjangka 2.629.305 2.167.889 1.560.900 1.595.900 1.033.297 Time deposits Investasi Pada Efek 227.087 53.203 25.110 59.210 71.250 Investments on Stock Piutang Usaha 127.327 156.748 250.843 251.243 197.648 Account Receivables Piutang Lain - Lain 7.499 10.427 21.244 18.560 14.859 Other Receivables Persediaan 8.980 8.106 9.431 7.578 6.986 Inventory Uang Muka Dan Biaya Dibayar Dimuka 10.761 43.257 36.743 931 1.459 Advance and Prepaid Expenses Pendapatan Yang Harus Diterima 137.120 119.857 108.169 115.551 103.680 Accrued Income Pajak Dibayar Dimuka 252.124 251.980 276.672 250.899 223.202 Prepaid tax Jumlah Aset Lancar 3.467.165 2.905.811 2.548.762 2.467.055 1.822.659 Total Current Assets Aset Tidak Lancar Non Current Assets Piutang Jangka Panjang 93.368 152.269 91.465 - - Long Term Receivables Investasi Jangka Panjang 393.327 346.322 358.712 395.568 519.371 Long Term Investment Aset Tetap 5.946.385 4.856.408 4.848.831 4.772.322 4.455.419 Fixed Assets Aset Dalam Penyelesaian 183.272 842.913 678.231 353.702 542.248 Assets in Settlement Beban Ditangguhkan 1.674 3.195 5.941 75.892 32.864 Deferred Cost Aset Tidak Produktif 50.938 90.469 90.396 93.065 103.625 Non Productive Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 6.668.964 6.291.575 6.073.576 5.690.548 5.653.528 Total Non Current Assets Jumlah Aset 10.136.129 9.197.386 8.622.338 8.157.603 7.476.187 Total Assets Liabilitas Dan Ekuitas Liabilities And Equity Liabilitas Jangka Pendek Short Term Liabilities Beban Yang Masih Harus Dibayar 244.978 182.500 147.233 129.217 92.901 Outstanding Cost Utang Pembelian Aset Tetap & Persediaan 180.062 187.154 155.472 118.516 99.495 Purchasing Fund for Fixed Assets & Inventory Pendapatan Yang Diterima Dimuka 33.095 26.971 22.219 22.643 23.585 Advance Income Liabilitas Manfaat Pasca Kerja - - - 3.525 7.310 Liability of Post Employment Beneft Utang Pajak 73.753 43.567 35.787 43.558 29.467 Tax Payble Utang Lancar Lain-Lain 172.370 142.469 140.901 136.795 98.037 Other Current Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 704.257 582.661 501.612 454.255 350.795 Total Short Term Liabilities Liabilitas Jangka Panjang Long term Liability Utang Jaminan 14.918 12.861 10.613 8.960 7.213 Collateral Debt Utang Jangka Panjang Lain-Lain 106 252 606 5.241 11.039 Other Long Term Debt Utang Imbalan Pasca Kerja 481.524 387.524 299. 816 - - Post Employment Fee Debt Liabilitas Pajak Tangguhan 25.092 77.158 100.212 156.442 125.033 Deferred Tax Liability Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 521.640 477.795 411.246 170.643 143.285 Total Long Term Liability Ekuitas Equity Modal Saham 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 Share Capital Penyertaan Modal Pemerintah 1.388.244 - - - - Government Capital Placement Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentu- kan Statusnya (Bpybds) 3.393.091 4.538.815 4.308.830 4.308.830 4.202.050 Proft on Stock not realized Proft on Stock not realized Laba Yang Belum Direalisasi Atas Efek 5.019 3.441 580 1.116 942 Proft on Stock not realized Saldo Laba: Proft Balance: Cadangan 1.779.651 1.416.741 1.276.734 894.104 652.152 Reserve Laba Tahun Berjalan 544.227 377.933 323.336 528.655 326.963 Current Yera Proft Jumlah Ekuitas 8.910.232 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.107 Total Equity Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas 10.136.129 9.197.386 8.622.338 8.157.603 7.476.187 Total Liability and Equity Laporan Posisi Keuangan Komparatif Dalam juta rupiah Statements of Comparative Financial Position In million rupiah 25 2011 Annual Report IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS URAIAN 2011 2010* 2009* 2008 2007 DESCRIPTION Pendapatan Aero Air Trafc Services (ATS) PJP Aero Air Trafc Services Revenue (Ats) A. PJP - Domestik 37.364 32.934 28.186 30.511 24.808 - Domestic - Internasional 90.622 79.573 96.718 89.433 69.900 - International - Overfying 310.438 301.504 323.227 341.624 301.204 - Overfying Jumlah Pendapatan Aero Ats 438.425 414.011 448.131 461.568 395.912 Total ATS Income of Aero Pendapatan Aero Non Ats Non ATS Income of Aero PJPU PJPU - Domestik 112.914 87.174 73.847 69.415 66.680 - Domestic - Internasional 160.479 145.722 149.398 135.354 108.809 - International Jumlah 1 273.392 232.896 223.245 204.769 175.489 Number 1 2. PJP2U PJP2U - Domestik 697.268 475.425 386.784 333.151 318.677 - Domestic - Internasional 529.880 481.563 427.479 376.112 256.090 - International Jumlah 2 1.227.148 956.988 814.263 709.263 574.767 Number 2 3. Aviobridge Aviobridge - Domestik 18.465 15.961 15.548 11.026 8.928 - Domestic - Internasional 31.665 30.642 34.096 28.610 23.228 - International 50.131 46.602 49.644 39.636 32.156 4. Counter Counter - Domestik 36.222 30.475 26.204 19.411 16.494 - Domestic - Internasional 18.955 17.400 17.632 14.537 11.608 - International 55.177 47.875 43.836 33.948 28.102 Jumlah Pendapatan Aero Non Ats 1.605.847 1.284.361 1.130.988 987.616 810.514 Total Non ATS Income of Aero Pendapatan Non Aero 621.930 535.761 476.134 412.222 342.972 Non Aero Income - - - - - Jumlah Pendapatan Operasi 2.666.202 2.234.133 2.055.253 1.861.407 1.549.398 Total Operating Income Beban Operasi - - - - - Operating Cost Pegawai 904.411 674.299 714.737 467.738 386.556 Employee Pemeliharaan 159.960 137.919 110.207 98.570 91.367 Maintenance Suplai & Perlengkapan 33.244 30.204 24.962 28.533 24.869 Supply & Equipment Utilitas 209.393 179.345 164.095 143.116 131.871 Utility Umum 423.298 354.910 396.991 363.865 312.093 General Penyusutan Aset Tetap 400.549 373.270 345.924 319.950 315.593 Fixed Assets Depreciation Penyisihan Piutang Ragu-Ragu 60.027 32.992 12.881 27.636 35.017 Doubted Receivable Appropriation Amortisasi 1.657 1.848 8.835 11.150 8.390 Amortization Jumlah Biaya Operasi 2.192.538 1.784.787 1.778.631 1.460.558 1.305.757 Total Operating Costs - - - - - Laba/(Rugi) Operasi 473.664 449.346 276.622 400.849 243.641 Operating Proft/(Loss) - - - - - Pendapatan Lain-Lain 304.660 239.702 405.306 436.762 229.794 Other Income Biaya Lain-Lain 121.971 217.053 233.725 175.279 84.664 Other Costs Laba/(Rugi) Non Operasi 182.689 22.648 171.581 261.483 145.130 Non Operations Proft / (Loss) - - - - - Laba/(Rugi) Sebelum Pajak 656.353 471.994 448.203 662.332 388.771 Proft / (Loss) Before Tax Biaya Pajak 112.126 94.062 124.867 133.677 61.809 Tax Expenses - - - - - Laba Tahun Berjalan 544.227 377.933 323.336 528.655 326.963 Current Year Proft Pendapatan Komprehensif Lain - - - - - Other Comprehensive Income Aset Keuangan Yang Tersedia Untuk Dijual 1.577 2.861 - - - Financial Assets Available For Sale Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 545.804 380.794 323.336 528.655 326.963 Current Year Comprehensive Income Dalam juta rupiah In million rupiah Laporan Laba / (Rugi) Komprehensif Statements of Comprehensive Income 26 Laporan Tahunan 2011 IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION Pendapatan Operasional Operating Income Pendapatan Aeronautika 1.989.095 1.650.498 1.535.284 1.415.236 1.178.324 Aeronautical Revenue Pendapatan Non Aeronautika 677.107 583.636 519.970 446.170 371.074 Non-Aeronautical Revenue Pendapatan Operasional 2.666.202 2.234.134 2.055.254 1.861.406 1.549.398 Number of Operating Income Pendapatan Non Operasional 304.660 239.701 405.305 436.762 229.794 Non operating income Total Pendapatan 2.970.862 2.473.835 2.460.559 2.298.168 1.779.192 Toal Revenue Realisasi pendapatan Operasional 5 tahun terakhir Realisasi pendapatan non Operasional 5 tahun terakhir Realisasi total pendapatan 5 tahun terakhir Realisasi pendapatan 5 tahun terakhir Realization of 5 last years operating income 2007 2008 2009 2010 2011 1.549 1.861 2.055 2.234 2.666 2007 2008 2009 2010 2011 229.7 436.7 1,861 2,055 405.3 239.7 304.6 2007 2008 2009 2010 2011 1.779 2.298 2.460 2.473 2.970 URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION Beban Operasional Operating Cost Pegawai 904.411 674.299 714.737 467.738 386.556 Employee Pemeliharaan 159.960 137.919 110.207 98.570 91.367 Maintenance Alat Tulis dan Keperluan Kantor 33.244 30.204 24.962 28.533 24.869 Stationery and Ofce Purposes Utilitas 209.393 179.345 164.095 143,116 131.871 Utility Umum 423.298 354.910 396.991 363.865 312.093 General Penyusutan Aset Tetap 400.549 373.270 345.924 319.950 315.593 Fixed Assets Depreciation Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 60.027 32.992 12.881 27.636 35.017 Appropriation of Loss of Value Decrease Amortisasi 1.657 1.848 8.835 11.150 8.390 Amortization Jumlah Beban Operasional 2.192.538 1.784.787 1.778.631 1.460.558 1.305.757 Number of Operating Expenses Beban Non Operasional 121.971 217.053 233.725 175.279 84.664 Non Operating Expenses Total Beban 2.314.510 2.001.841 2.012.356 1.635.837 1.390.421 Total Expenses Beban Operasional Perusahaan 5 tahun terakhir Beban Non Operasional Perusahaan 5 tahun terakhir Total Beban Perusahaan 5 tahun terakhir Beban Perusahaan 5 tahun terakhir 5 last year company expenses 2007 2008 2009 2010 2011 1.305 1.460 1.778 1.748 2.192 2007 2007 2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011 84.6 175.2 233.7 217 121.9 1.390 1.635 2.012 2.001 2.314 Dalam juta rupiah In million rupiah Dalam juta rupiah In million rupiah |.||..t|cr c| 5 |.st y..s non operating income Realization of total 5 lasts year operating income |.||..t|cr c| 5 |.st y..s non operating income 5 last years operating cost of Company Total 5 last years operating cost of Company 5 last years non operating cost of Company 27 2011 Annual Report IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi 1,099,416 843,811 616,330 679,297 467,931 Cash fow from (for) Operating Activity Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi (521,328) (216,664) (376,553) (32,420) (175,344) Cash fow from (for) Investment Activity Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (140,549) (185,465) (182,268) (87,411) (83,545) Cash fow from (for) Funding Activity Kenaikan Bersih Kas & Setara Kas 437,540 441,681 57,510 559,466 209,042 Net Increase of Cash & Equivalent Cash Pengaruh Selisih Kurs kas dan Setara kas (3,506) Efect of Foreign Currency Cash and cash equivalents Kas & Setara Kas pada awal periode 2,262,232 1,820,551 1,763,041 1,203,576 994,533 Cash & Equivalent Cash in initial period Kas & Setara Kas pada akhir periode 2,696,266 2.262.232 1,820,551 1,763,041 1,203,576 Cash & Equivalent Cash in end period 0 1 616 1 1 0 0 -377 0 -1 0 0 -182 0 0 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 2007 2008 2009 2010 2011 M i l l i o n s Arus Kas Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Dalam juta rupiah In million rupiah Laporan Arus Kas 5 Tahun Terakhir Statement of 5 Last Years Cash Flows Comparative Equity Change of 5 year Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity KETERANGAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION Saldo per awal periode 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.106 4.535.864 Balance as per initial period Laba bersih tahun berjalan 544.227 377.933 539.204 528.655 326.963 Current year net proft Dividen 155.300 161.761 130.380 81.741 71.435 dividend Tantiem 2.979 Tantiem PUKK/PKBL 17.749 21.568 15.646 3.270 8.572 PUKK / PKBL Cadangan - Reserve Penyertaan Modal Pemerintah 1.388.244 229.985 Government Capital Placement BPYBDS 1.145.724 2.861 106.780 2.203.684 BPYBDS Laba pemilikan efek yg belum 1.577 535 174 1.418 Stock ownership proft not yet Koreksi saldo laba tahun lalu 158.025 215.867 Last year proft balance correction Saldo per akhir periode 8.910.231 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.106 Balance as per end period Perubahan Ekuitas Komparatif 5 Tahun in million rupiah dalam jutaan rupiah | Cash Flow 28 Laporan Tahunan 2011 Rasio Keuangan Selama 5 Tahun Terakhir Financial Ratios Over 5 Years RASIO-RASIO KEUANGAN 2011 2010 2009 2008 2007 FINANCIAL RATIO RENTABILITAS / RENTABILITY Laba Sebelum Pajak / Pendapatan 24.62% 21.13% 32.31% 35.58% 25.09% Proft Before Tax / Revenue Laba Terhadap Aset 6.48% 5.13% 7.70% 8.12% 5.20% Proft Before Tax/Total Assets Rasio Operasi 82.23% 79.84% 76.04% 78.47% 84.28% Operating Expences/Revenue LIKUIDITAS / LIQUIDITY Rasio Lancar 492.31% 498.71% 508.11% 543.10% 519.58% Assets/Liabilities Rasio Kas 415.10% 397.39% 367.95% 401.15% 363.41% Cash Ratio SOLVABILITAS / SOLVABILITY Rasio Hutang Terhadap Aset 12.09% 11.53% 8.08% 5.93% 6.61% Liabilities/Assets Rasio Hutang Terhadap Modal 13.76% 13.06% 8.79% 6.43% 7.10% Liabilities/Equity Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap 20.62% 21.84% 14.37% 13.09% 11.09% Liabilities/Fixed Assets 2007 2008 2009 2010 2011 Rasio Laba Operasi Laba Terhadap Aset Rasio Operasi 2007 2008 2009 2010 2011 Rasio Lancar Rasio Kas 2007 2008 2009 2010 2011 Rasio Hutang Terhadap Aset Rasio Hutang Terhadap Modal Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap Rentabilitas Likuiditas Solvabilitas Dalam juta rupiah In million rupiah IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 600,00% 500,00% 400,00% 300,00% 200,00% 100,00% 0,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% 29 2011 Annual Report Perlunya Sistem Keuangan yang Lebih Efsien dan Terukur di Segala Lini, Sehingga Operasi Bandara akan Mampu Bersaing serta Memberikan Nilai Tambah yang Tinggi Kepada Para Stakeholder Ha n y a y a n g Te r b a i k a k a n Me me n a n g k a n Ko mp e t i s i Simply the Best to Lead the Competitiveness More efcient and measurable fnancial system is required in order to make airport operations capable to compete with others, and give high value added to the stakeholders. 30 Laporan Tahunan 2011 31 2011 Annual Report Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Angkasa Pura Airports telah mengalami peningkatan kinerjanya sebagaimana tercermin dalam laporan ini. Laporan Keuangan Perseroan pada tahun 2011 ini, kinerja keuangan telah membukukan total laba setelah pajak sebesar Rp 545.804 miliar tumbuh Rp 165.010 miliar atau 43,33% dari tahun 2010 sebesar Rp 380.794 miliar. Pendapatan operasional pada tahun 2011 telah tercapai sebesar Rp 2,66 triliun tumbuh 19,34% dari pendapatan operasional tahun 2010 yaitu Rp 2,23 triliun. Sedangkan beban operasional adalah sebesar Rp 2,19 triliun, naik 22,84% dari beban operasional tahun 2010 yaitu sebesar Rp 1,78 triliun. Laba operasional tahun 2011 ini adalah sebesar Rp 473,66 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 24,32 miliar atau 5,41%. Faktor internal yang selama tahun 2011 mempengaruhi kinerja perseroan secara umum antara lain pembangunan Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Sepinggan Balikpapan. Praise be to the One Supreme God that Angkasa Pura Airports has improved its performance as refected in this report. In this 2011, Company Financial Statement, the fnancial performance booked total proft after tax by Rp 545,804 billion, growing Rp 165,010 billion or 43.33% from 2010 by Rp 380,794 billion. The operating income in 2011 has reached Rp 2.66 trillion, growing 19.34% from 2010 operational income namely Rp 2.23 trillion. Whereas the operating cost was Rp 2.19 trillion, increasing 22.84% of 2010 operating cost namely Rp 1.78 trillion. The operating proft in 2011 was Rp 473.66 billion, increasing compared to that of 2010 by Rp 24.32 billion or 5.41%. The internal factor during 2011 afects the company performance in general among others the construction of Ngurah Rai Airport, Bali and Sepinggan Airport, Balikpapan. Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran direksi Angkasa Pura Airports yang telah membentuk kinerja Perusahaan berjalan pada jalur yang tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih lima penghargaan bergengsi. Board of Commissioners gives the highest appreciation to all members of board of directors of Angkasa Pura Airports who have made the Company performance in its right track. It is proven that in 2011, it grabbed fve prestigious awards. PENGHARGAAN Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners Report 32 Laporan Tahunan 2011 Semua capaian yang diperoleh pada tahun 2011 ini merupakan modal yang sangat berharga untuk memacu seluruh karyawan dan manajemen dalam meningkatkan kinerja dan kapasitas serta kapabilitas seluruh sumber daya Angkasa Pura Airports sehingga diharapkan pada tahun-tahun mendatang bisa meraih keberhasilan yang lebih baik lagi. Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi- tingginya kepada manajemen Angkasa Pura Airports yang telah mendukung diterapkannya pengendalian kinerja berbasis Key Performance Indicators (KPI). Sesuai tugas dan fungsi Dewan Komisaris, dalam rangka pengawasan dan pengendalian internal, selama tahun 2011, beberapa hal sudah dilakukan seperti melakukan pertemuan rutin mingguan, memberikan masukan dan tanggapan terhadap Laporan Manajemen Tahun 2010, memberikan pendapat dan saran serta rekomendasi atas usulan Direksi untuk rencana kerjasama pengelolaan aset dengan pihak ketiga, memberikan saran kepada Direksi mengenai permasalahan yang terkait dengan SDM, meminta Direksi membuat feasibility study, misalnya dalam rencana pembangunan beberapa bandara, memberikan arahan kepada Direksi agar terus melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional bandara, meminta Direksi agar meningkatkan daya serap investasi dan melakukan evaluasi/ penyempurnaan atas sistim pengadaan barang dan jasa serta telah memberikan persetujuannya untuk pengembangan teknologi informasi (ERP) guna meningkatkan kinerja perusahaan, dan melakukan kunjungan kerja ke beberapa bandara untuk melihat kesiapan fasilitas, pelaksanaan pelayanan dan operasional bandara. Dewan Komisaris juga telah meminta perhatian Direksi terhadap beberapa hal seperti: Manajemen, Organisasi dan Sumber Daya Manusia Dalam membangun pola manajemen yang berorientasi pada hasil yang dapat diukur sesuai Key Performance Indicators yang telah ditetapkan. Dalam upaya meningkatkan kapabilitas dan kompetensi SDM, perlu segera dibangun, dibenahi dan dipelihara sistem database kepegawaian;, sistem dan prosedur kerja, pola karier yang mendorong motivasi karyawan untuk bekerja; sistem kepangkatan dan All achievements in 2011 were the very valuable capital to trigger all employees and management in improving the performance and capacity as well as capability of all resources of Angkasa Pura Airport so that in the following years it will make the better success. Board of Commissioner gives the highest appreciation to the management of Angkasa Pura Airport who has supported the application of Key Performance Indicator based performance control. In accordance with the tasks and function of the Board of Commissioners, in the frame of internal supervision and control, during 2011, some matters have been conducted such as holding the regular weekly meeting, giving the input and response to the 2010 Management Report, giving opinion and suggestion as well as recommendation on the proposal of the Board of Directors to plan the cooperation on assets management with the third party, giving the suggestion to the Board of Directors on the matters relating to HR, asking the Board of Directors to prepare the feasibility study for example in the plan of construction of some airports, giving the direction to the Board of Directors to continuously evaluate in order to improve the service quality and airport operational, asking the Board of Director to improve the investment absorption power and evaluating/improving the goods and service procurement system as well as giving the approval for the information technology development (ERP) to improve the ccnp.rys p.|c.n.rc, .rJ ccrJuct|r t| .c.k v|s|t tc some airports to know the readiness of the facility, service procurement and airport operational. Board of Commissioners has also asked the attention of the Board of Directors to some matters such as: Management, Organization and Human Resources In constructing the measurable result oriented management patterns according to Key Performance Indicator already stipulated. In an efort to improve HR capability and competence, it is necessary to construct, straighten and maintain the employees afairs database system, work system .rJ p.ccJu., c...|. p.tt.r r|.rc|r t| np|cys motivation to work, rank system, and fair & transparent LAPORAN DEWAN KOMISARIS || bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O| 33 2011 Annual Report remunerasi yang fair dan transparan; sistem dan mekanisme pendidikan dan latihan yang menunjang dan memacu kemampuan teknis dan manajerial SDM sehingga tercipta iklim kerja yang semakin kondusif. Daya Serap Investasi dan Likuiditas Keuangan Perusahaan Likuiditas perusahaan dalam bentuk kas dan setara kas pada akhir periode tahun 2011 berjumlah Rp 2,70 triliun atau meningkat sebesar Rp 434,03 miliar dibandingkan dengan awal periode sebesar Rp 2,26 triliun. Sementara daya serap investasi secara fsik adalah 22,85% terhadap program yang telah dilelangkan, daya serap secara program sebesar 81,92%, dan daya serap secara kontrak sebesar 84,14%. Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memberikan perhatian meningkatkan daya serap investasi melalui langkah-langkah perencanaan yang lebih baik agar pada saatnya tidak berdampak negatif pada tingkat pelayanan, kenyamanan, keselamatan dan keamanan bagi pengguna jasa kebandarudaraan. Kehandalan Instrumen Navigasi dan Infrastruktur Kebandarudaraan serta Pengembangan Sistim Informasi Manajemen Kepada Direksi diminta untuk memastikan kehandalan operasional semua instrumen navigasi dan instrumen kebandarudaraan yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan dan penumpang dengan kualitas yang baik dengan menggunakan instrumen berteknologi mutakhir yang memenuhi standard operasional yang ditetapkan oleh pihak-pihak otoritas. Prospek Usaha Perusahaan yang disusun oleh Direksi Dewan Komisaris menyadari bahwa dengan meningkatnya pelayanan kepada masyarakat diharapkan citra bandara sebagai pintu gerbang negara atau wilayah selain pelabuhan akan meningkat citranya. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kebandarudaraan dan meningkatkan pendapatan di masa remuneration; education, training system and mechanism supporting, and triggering HR technical and managerial abilities in order to create more conducive work climate. Investment Absorption Power and Financial Liquidity of the Company The company liquidity in terms of cash and equivalent cash at the end period of 2011 was Rp 2.70 trillion or increasing Rp 434.03 billion compared to that of initial period Rp 2.26 trillion. Whereas the investment absorption physically was 22.85% to the program already tendered, the programmedly absorption power was 81.92% and contractually 84.14%. The Board of Commissioners has asked the Board of Directors to pay the attention to the improvement of investment absorption power through the better planning measures that at the time it will not result in negative impact to the service level, convenience, safety and security of the airport afairs service users. Reliability of Navigation Instrument and Airport Afairs Infrastructure as well as Management Information System Development The Board of Directors is asked to ensure the operational reliability of all navigational instruments and airport afairs instruments that can guarantee the fight and passengers security and safety with the good quality using the up to dated technology instrument fulflling the operational standard stipulated by the authorities. Companys Business Prospects Prepared By the Board of Directors The Board of Commissioners realizes that by the service improvement to the community it is expected that the image of the airport as the gate of a country or territory besides harbors will be improved. To improve the service to the airport afairs service users and increase the future income, the Board of Commissioners LAPORAN DEWAN KOMISARIS || bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O| 34 Laporan Tahunan 2011 mendatang, Dewan Komisaris mendukung dilakukannya Restrukturisasi Bisnis yang meliputi 4 (empat) sasaran strategis yaitu Service Excellence, Revenue Enhancement, Organisasi Bertaraf Internasional, dan Memberikan kontribusi positif kepada lingkungan. Dewan Komisaris juga mendukung kerjasama internasional yang dilakukan Angkasa Pura Airports dengan Incheon International Airport Corporation dalam bidang kebandarudaraan, serta kerjasama dengan GVK India berupa penjajakan kerjasama dalam bidang pengelolaan area komersial. Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai, Sepinggan Balikpapan, dan Rencana Pengembangan Bandara-Bandara lainnya Selama tahun 2011, perusahaan sedang dalam proses menyelesaikan pembangunan bandara baru di Bali dan Balikpapan, serta rencana pembangunan bandara seperti Juanda - Surabaya, Adisutjipto-Jogjakarta dan Ahmad Yani- Semarang. Pengelolaan Bandara Pasca Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka pengelolaan kebandarudaraan di Indonesia akan terbuka bagi badan hukum Indonesia selain BUMN. Dengan kemungkinan di atas, maka kepada Direksi telah diminta untuk secara seksama membuat business plan baru dengan mengoptimalkan produktivitas dan pemanfaatan dari aset-aset yang dimiliki perseroan saat ini sehingga eksistensi Angkasa Pura Airports sebagai pengelola bandara di tanah air tetap terjaga. Peningkatan Pengendalian Internal dan Good Corporate Governance Penerapan prinsip-prinsip GCG yang telah dimulai sejak beberapa waktu lalu perlu terus dikembangkan implementasinya agar diperoleh manfaat yang kongkrit sedangkan Pengendalian Internal perusahaan bertujuan supports the Business Restructuring comprising 4 (four) strategic targets namely Service Excellence, Revenue Enhancement, International Scale Organization and Providing Positive contribution to the environment. Board of Commissioners also supports the international cooperation made by Angkasa Pura Airports and incheon International Airport Corporation in airport afairs as well as cooperation with GVK India in terms of cooperation taxes in commercial area management. Development of Ngurah Rai International Airport, Sepinggan Balikpapan Airport and Other Airports Development Plan During 2011, the company was processing the new airport construction completion in Bali and Balikpapan, as well as the airport construction plan such as Juanda, Surabaya, Adisutjipto, Yogyakarta and Ahmad Yani, Semarang. Airport Management After Law Number 1 of 2009 regarding Flight After the enforcement of Law Number 1 of 2009 regarding Flight, the airport afairs management in Indonesia will be opened for the Indonesian legal entity other than State- Owned Enterprise. With the above possibility, the Board of Directors has been asked to carefully prepare the new business plan by optimizing the productivity and utilization of assets possessed by the company now so that the existence of Angkasa Pura Airport as the airport management in the country will still be maintained. Improvement of Internal Control and Good Corporate Governance The application of GCG principles already started from some time ago should be continuously developed to obtain the concrete beneft while the company internal control is aimed at obtaining the certainty on the fnancial statement LAPORAN DEWAN KOMISARIS || bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O| 35 2011 Annual Report reliability, operational efectiveness and efciency as well as compliance with the prevailing law and regulation. In implementing this internal control, the Board of Directors has made the periodical evaluation, continuously and sustainably with the focal point on the fve COSO based internal control components Conceptual Framework and referring to the Decree of State Minister of State Owned Enterprise Number KEP-117/M-MBU/2002 regarding GCG practice application to State Owned Enterprise. In 2011, the management of Angkasa Pura Airport produced the company fnancial statement and management report, fnancial statement of Partnership and Environment Development Program (PKBL) already audited by KAP Soejatna, Mulyana and Partner (SMR) and the audit report was issued with Disclaimer opinion of accountant. Board of Commissioners gives the highest appreciation to all members of the Board of Directors of Angkasa Pura Airports who has made the Company performance in the right track. It is proven that in 2011 it grabbed 5 prestigious awards. Role of Internal Audit Unit (SPI) Board of Commissioners expresses its appreciation to the measures already taken by the Board of Directors among others by issuing the letter of decision of Board of Directors regarding ratifcation of Audit Charter, preparing SPI Audit Guidance which is being improved together with BPKP; improving the SPI organization restructuring, Job Description and SPI system improvement and work procedure including HR capacity improvement. Partnership and Environment Development Program / Corporate Social Responsibility It is expected that it is the realization of the participation of Angkasa Pura Airports in running its social responsibility function or CSR for community development. Relating to that, and in connection with the obligation to implement CSR program in accordance with Article 74 of Law Number untuk mendapatkan keyakinan mengenai keandalan laporan keuangan, keefektifan dan efsiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan pengendalian internal ini, Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi secara periodik, terus menerus dan berkesinambungan dengan fokus perhatian kepada lima komponen pengendalian internal berbasis COSO - Conseptual Framework dan mengacu kepada Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-117/M- MBU/2002 tentang penerapan praktek GCG pada BUMN. Dalam tahun 2011, manajemen Angkasa Pura Airports telah menghasilkan laporan keuangan perusahaan dan laporan manajemen, laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), yang telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana dan Rekan (SMR) dan diterbitkan laporan auditnya dengan pendapat akuntan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Direksi Angkasa Pura Airports yang telah membentuk kinerja Perusahaan berjalan pada jalur yang tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih 5 penghargaan bergengsi. Peran Satuan Pemeriksaan Internal (SPI) Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas langkah- langkah yang telah dilakukan oleh Direksi, antara lain dengan menerbitkan surat keputusan Direksi tentang pengesahan Piagam Audit/ Audit Charter; menyusun Pedoman Audit SPI yang juga sedang dilakukan penyempurnaan bersama BPKP; penyempurnaan restrukturisasi organisasi SPI, Job Description dan perbaikan sistem dan prosedur kerja SPI termasuk peningkatan kapasitas SDM. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/Corporate Social Responsibilty Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ini diharapkan merupakan suatu wujud peran serta Angkasa Pura Airports dalam menjalankan fungsi tanggung jawab sosialnya atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan masyarakat (community development). Berkenaan dengan LAPORAN DEWAN KOMISARIS || bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O| 36 Laporan Tahunan 2011 hal tersebut di atas dan sehubungan juga dengan adanya kewajiban untuk menjalankan program CSR sesuai Pasal 74, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan, maka Dewan Komisaris meminta agar di waktu mendatang pelaksanaan program CSR atau PKBL ini dapat lebih meningkatkan program yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports. Akhirnya dalam kesempatan ini Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan atas dukungan dan kerjasama yang telah ditunjukkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua. 40 of 2007 regarding Company, the Board of Commissioners asked that in the future this CSR program implementation can improve more the program which beneft is directly enjoyed by the people, especially those around the work territory managed by Angkasa Pura Airports. Finally in this occasion, the Board of Commissioners expresses its gratitude to the Board of Directors and all employees for the support and cooperation already shown in implementing the tasks and functions. May God bless us all. Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner LAPORAN DEWAN KOMISARIS || bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O| 1 2 3 4 5 Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner D. Sonny Priyarsono Komisaris | Commissioner H. Hakamuddin Djamal Komisaris | Commissioner 1 2 3 Suyitno Afandi Komisaris | Commissioner Isnoor Haryanto Komisaris | Commissioner 4 5 38 Laporan Tahunan 2011 38 Laporan Tahunan 2011 1 2 3 4 5 Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner H. Hakamuddin Djamal Komisaris | Commissioner D. Sonny Priyarsono Komisaris | Commissioner Isnoor Haryanto Komisaris | Commissioner 1 2 3 Tundjung Inderawan Komisaris | Commissioner Robert Pakpahan Komisaris | Commissioner 5 6 4 1 2 3 4 5 6 39 2011 Annual Report 40 Laporan Tahunan 2011 Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director 41 2011 Annual Report Laporan Dewan Direksi | bc..J c| ||.ctc.s |pc.t Dalam hal service excellence, Perusahaan selalu berusaha untuk terus memperbaiki tingkat layanan kepada pengguna jasa utama yaitu penumpang, airlines serta konsesioner. Hal ini tercermin dari peningkatan level CSI sebesar 3,60 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,57. Selama tahun 2011 Perusahaan telah melayani pergerakan pesawat sebanyak 559,029 yang bertumbuh sebesar 14%, dan pergerakan penumpang sebanyak 56 juta orang bertumbuh 15% dan pergerakan kargo sebanyak 311 juta ton bertumbuh 8%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan dibandingakan dengan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut berdampak positif terhadap pencapaian laba perusahaan sebesar Rp 656,35 milyar (Laba sebelum pajak) melampaui target sebesar 5,44% dari yang direncanakan sebesar Rp 622,46 milyar, dan meningkat dari tahun 2010 sebesar 39% yang terealisasi sebesar Rp 471,75 milyar. Hal tersebut juga mempengaruhi tingkat kesehatan Perusahaan dengan memperoleh predikat AA dengan capaian nilai 83 dan masuk dalam katagori Sehat. Key Performance Indicator (KPI) tercapai sebesar 93,22 meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 yang terealisasi sebesar 92,49 Tahun 2011 merupakan tahun kelanjutan proses transformasi perusahaan yang telah dicanangkan di dalam konsep restrukturasasi dan reposisi, dan sejalan dengan konsep tersebut dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran tahun 2011 perusahaan menetapkan 5 strategi utama yang berfokus pada service excellent, revenue enhancement, reasoneble cost, sound organization, environment. Sebagai upaya untuk menuju pencapaian visi dan misi menjadi pengelola bandara kelas dunia. I n service excellence, the Company always tries to continuously improve the service level to the main service users namely passengers, airlines as well as concessionary. I t is reflected from the CSI level improvement by 3.60 compared to the previous year by 3.57. During 2011, the Company has served the airplane movement by 559.029 growing 14% and passenger movement by 56 million person growing 15% and cargo movement by 311 million tons growing 8%. Such realization increases compared to that of the previous year. It gives the positive impact to the company proft achievement by Rp 656.35 billion (before tax) exceeding the target of 5.44% of that already planned Rp 622.46 billion, and increasing from that of 2010 by 39% which was realized by Rp 471.75 billion. |t .|sc .|ctJ t| cnp.rys scurJrss |v| by cbt.|r|r AA predicate with achievement 83 and included in Sound category. The reached KPI was 93.22 increasing compared to that of 2010 which was realized 92.49. 2011 was the continuation year of company transformation process already launched in the restructuring and reposition concept, and in line wit that concept, in the 2011 work and budget plan the company has determined 5 main strategies focusing on the service excellence, revenue enhancement, reasonable cost, sound organization, environment. It is as the efort to achieve the vision and mission to become the world class airport management. 3,6 CSI 42 Laporan Tahunan 2011 Dalam hal service excellence, perusahaan selalu berusaha untuk terus memperbaiki tingkat layanan kepada pengguna jasa utama yaitu penumpang, airlines serta konsesioner di mana hal ini tercermin dari peningkatan level CSI sebesar 3,60 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,57. Sebagai wujud dan komitmen peningkatan pelayanan secara berkesinambungan, Perusahaan telah menyelesaikan pembangunan Bandara Internasional Lombok sekaligus menandai dimulainya pengoperasian secara penuh pada bulan oktober 2011. Sebagai langkah konkret dalam peningkatan CSI dan manajemen secara terus menerus berupaya mempercepat pembangunan dan pengembangan bandara diwilayah kerja PT Angkasa Pura I (Persero) khususnya 7 (tujuh) bandara yang sudah mengalami keterbatasan kapasitas (lack of capacity). Untuk ketujuh bandara tersebut telah dipersiapkan dana sebesar 6 triliun sekaligus mendukung program pemerintah dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pada tahun 2011 Perusahaan sedang melakukan percepatan dalam pengembangan di 3 (tiga) bandara utama yaitu Bandara Ngurah Rai - Bali, Sepinggan - Balikpapan dan Juanda - Surabaya, yang direncanakan akan selesai pada tahun 2013, untuk bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Ahmad Yani Semarang, Eltari Kupang saat ini sedang proses penyusunan Rencana Teknis Terinci, kemudian untuk Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang lokasinya sudah tidak mungkin untuk dikembangkan, direncanakan akan direlokasi di sekitar Yoyakarta dan saat ini sedang dalam proses penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study). Pada sasaran Revenue Enhancement Perusahaan berhasil membukukan pendapatan operasi sebesar Rp. 2,6 Triliun diatas anggaran sebesar 4,77% dari yang direncanakan Rp. 2,54 triliun, bertumbuh sebesar 19 % dari tahun 2010, hal ini tergambar dari komponen pendapatan non aeronautika yang meningkat 20,51% dan non aeronautika meningkat 16,02% dibandingkan tahun 2010 dengan komposisi pendapatan non aeronautika terhadap total pendapatan operasi sebesar 25,39%. Pencapaian tersebut diatas seiring dengan program revenue deepening, revenue safeguarding, appropriate price, yang realisasinya antara lain dilakukannya renegoisasi besaran sharing pengelolaan kargo, renegosiasi besaran sharing pengelolaan parkir, optimalisasi sewa ruangan dan konsesi, revisi terminal blok plan, dan penerapan sistem kasir terpadu, e-pos yang bekerjasama dengan PT In service excellence, the company always tries to continuously improve the service level to the main service users namely passengers, airlines as well as concessionaries which is refected in the CSI level improvement by 3.60 compared to the previous year by 3.57. As the realization and commitment of service improvement sustainably, the Company has completed the construction of Lombok International Airport simultaneously marking the commencement of its full operation in October 2011. As the concrete measure in CSI improvement the management continuously tries to accelerate the construction and development of airport in the work territory of PT Angkasa Pura I (Persero) especially 7 (seven) airports which were lack of capacity. The fund has been provided for those seven airports namely 6 trillion and it is simultaneously for supporting the government program in Indonesian Economic Development Acceleration Master Plan (MP3EI). In 2011, the Company was conducting the acceleration and development of 3 (three) main airports namely Ngurah Rai Bali, Sepinggan Balikpapan and Juanda Surabaya airports, which will plannedly be completed in 2013. For Syamsuddin Noor Banjarmasin, Ahmad Yani Semarang, Eltari Kupang airports, the Detailed Technical Plan is now being prepared, then for the Adisutjipto Yogyakarta airport which location can not likely be developed, it is planned to relocate it to an area around Yogyakarta and its Feasibility Study is not being prepared. In the target of Revenue Enhancement, the Company booked the operational income of Rp 2.6 trillion above the budget of 4.77% of those already planned namely Rp 2.54 trillion, growing 19% from that of 2010. It is indicated in the non aeronautic income component increasing 20.51% and non aeronautic increasing 16.02% compared to that of 2010 with the composition of non aeronautic income to total operational income by 25.39%. Such above achievement is in line with the revenue deepening, revenue safeguarding, appropriation price programs which realization is among others the renegotiation of amount of share of cargo management, parking management, optimization of space lease and concession, terminal block plan revision and integrated cashier system application, e-post in cooperation with PT Telkom. The four subsidiaries have been established LAPORAN DEWAN DIREKSI || bO/|| O| ||||O|S |||O| 43 2011 Annual Report namely Angkasa Pura Hotel, Angkasa Pura Logistic, Angkasa Pura Property and Angkasa Pura Support. Besides, the average collection period quality increased from 36 days in 2010 to 17 days in 2011. In accordance with the aspiration of the shareholders relating to the Reasonable Cost target, the Company is required to be able to reach the higher income delta than the cost delta. Although the operational income has successfully reached 4.7% above the budget, but the operational cost delta realization is still higher namely 8.67%. It is due to the delay of post work fee imposition of the previous year according to PSAK 24 requiring the cost booking in 2011 fscal year by Rp 209 billion and correction of capital reserve of 2010 namely Rp 215.87 billion. To attain the mission and vision the company has made the organization strengthening among others by restructuring and culture transformation. Besides, for sustainably HR quality improvement, the Company has developed the center for excellence training center as well as reactivating the regular training for various levels with total participants 2,452 persons to improve the HR capacity and competence. Besides, to add the knowledge from the international best practice point of view, by cooperation on management training with the world class airport management such as IIAC (South Korea) and GVK (India). Last but not least is that the Company has also stipulated IT Master Plan and Enterprise Resource Planning application as the company backbone in integrating all company systems which will expectedly be able to accelerate the process business, supported by the application of the good information governance. In environment sector, to support the government program relating to the Environment Preservation, in running the airport management business, PT Angkasa Pura I (Persero) still pays the attention to the environment aspect. It is in accordance with the airport construction plan referring to green airport and eco airport concepts in the design process and material selection. Relating to the socio economy aspect, the company has realized the partnership program Telkom. Dan telah terbentuknya empat anak perusahaan yaitu Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura Logistik, Angkasa Pura Properti, dan Angkasa Pura Support. Di samping itu kualitas average collection period meningkat dari 36 hari di tahun 2010 menjadi 17 hari pada tahun 2011. Sesuai aspirasi pemegang saham terkait dengan sasaran Reasonable Cost, Perusahaan diharuskan dapat mencapai delta pendapatan yang lebih tinggi dari delta biaya. Meskipun pendapatan operasi telah berhasil dicapai 4,77% di atas anggaran namun realisasi delta biaya operasi masih lebih tinggi yaitu sebesar 8,67%. Hal ini disebabkan tertundanya pembebanan imbalan pasca kerja pada tahun sebelumnya sesuai PSAK 24 yang mengharuskan pembukuan beban tersebut pada tahun buku 2011 sebesar Rp 209 miliar dan koreksi atas cadangan modal tahun 2010 sebesar Rp 215,87 miliar. Untuk mencapai visi dan misi, perusahaan telah melakukan perkuatan organisasi antara lain dengan melakukan restrukturisasi serta transformasi budaya. Selain itu, untuk peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan Perusahaan telah mengembangkan pusat pelatihan center for excellence serta mengaktifkan kembali training reguler untuk berbagai level dengan total peserta mencapai 2.452 orang untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM. Selain itu untuk menambah knowledge dari segi international best practices dengan melakukan kerjasama management training dengan pengelola bandara kelas dunia seperti IIAC (Korea Selatan) dan GVK (India). Hal yang tidak kalah penting perusahan juga telah menetapkan Master Plan IT dan penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) sebagai backbone perusahaan dalam mengintegrasikan seluruh sistem perusahaan yang nantinya diharapkan dapat mempercepat bisnis proses, yang didukung dengan penerapan Tata Kelola Informasi yang baik. Di bidang environment, untuk mendukung program pemerintah terkait Pelestarian Lingkungan, dalam menjalankan bisnis pengelolaan bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) tetap memperhatikan aspek lingkungan hal ini sesuai dengan rencana pembangunan bandara telah mengacu pada konsep green airport dan eco airport dalam proses desain dan pemilihan materialnya. Terkait aspek sosial ekonomi, perusahaan telah merealisasikan penyaluran LAPORAN DEWAN DIREKSI || bO/|| O| ||||O|S |||O| 44 Laporan Tahunan 2011 dana program kemitraan dan bina lingkungan sebesar Rp. 38,8 miliar yang meliputi pembangunan pendidikan, sarana umum serta pelestarian lingkungan berupa penanaman 118.000 pohon di lokasi bandara-bandara. Kemudian dalam penerapan good corporate governance, perusahaan telah melaksanakan sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini, dan dalam pelaksanaan tersebut perusahaan selalu mengalami perbaikan dan peningkatan dalam penerapannya, hal ini tercermin dalam pencapaian skor GCG pada tahun 2006 memperoleh skor 62,36 yang meningkat secara terus menerus hingga pada tahun 2010 Perusahaan mencapai skor 81,16 dan masuk dalam katagori baik. Di samping itu perusahaan pada tahun 2011 juga mendapat apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak, berkat kerja keras manajemen dan karyawan meskipun kondisi beberapa bandara tersebut sudah lack of capacity. Akhirnya, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, marilah kita melangkah ke depan, dengan penuh semangat dan tekad yang bulat, dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, cita-cita yang mulia, untuk berbuat yang terbaik kepada perusahaan yang kita cintai ini, marilah kita kerja, kerja, dan kerja dengan semangat. This is the new beginnings do it now Semoga tuhan yang maha kuasa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-nya kepada kita sekalian. fund channeling and environment development by Rp 38.8 billion comprising the educational development, general facility as well as environment preservation in terms of planting of 118,000 trees in the airport locations. Then in the good corporate governance application, the company has implemented it since 2006 until now, and in that implementation, the Company always makes improvement and increase which is refected in the GCG score achievement. In 2006 it reached score 62.36 points, increasing continuously that until 2010 the Company reached 81.16 point and included in the good category. Besides in 2010 the Company also got the appreciation and awards from the various parties, due to the hardworking of the management and employees despite the condition of some airports which is lack of capacity. Finally, by the bless of the One Supreme God, let use go ahead enthusiastically and with the strong determination, sincerity and seriously, with the noble goal to make the best for our beloved company, let us work and work and work enthusiastically. This is the new beginning, do it now. May the One Supreme God always give his direction and protection for all of us. Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director LAPORAN DEWAN DIREKSI || bO/|| O| ||||O|S |||O| 1 2 3 4 5 Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director Robert D. Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director 1 2 3 Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum Human Resources and General Afairs Director Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operation & Technical Director 4 5 46 Laporan Tahunan 2011 Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operation & Technical Director Robert D. Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum Human Resources and General Afairs Director Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner Suyitno Afandi Komisaris Commissioner Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masih di bawah ini. Jakarta, Maret 2011 PT Angkasa Pura I (Persero) Dewan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) This Annual Report, together with the fnancial statement and other related information are the responsibility of Management of PT Angkasa Pura I (Persero) and has been approved by all members of Board of Commissioners and Board of Directors by afxing their respective signature below. Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2011 Accountability Statement of Annual Report 2011 47 2011 Annual Report 47 47 47 47 47 4477 47 4 201 201 201 201 201 201 0111 A 1 A 1 A 1 A 111 A 1 A A 111 Annu nnu nnu nu nu nnual l al alll Rep Rep Rep Rep Repppport ort ort ort ort or or or 48 Laporan Tahunan 2011 We have again trusted to cooperate in the operation garbarata. Garbarata or better known as Jetway, means the support for passenger service of aircraft and exit through the hallway toward the airport terminal. Angkasa Pura Airports has supported us to prepare a skilled operator, which can provide comfort for passengers and at the same time maintaining the safety of the operation garbarata. Thank you for the support Angkasa Pura Airports to us to optimally contribute to the safety related airport facilities that support the success of the operation of airport as a whole. Kami telah kembali dipercaya untuk bekerja sama dalam pengoperasian Garbarata. Garbarata atau lebih dikenal dengan jetway, merupakan sarana penunjang bagi pelayanan penumpang dari dan keluar pesawat terbang menuju Terminal Bandara melalui lorong. Angkasa Pura Airports telah mendukung kami menyiapkan operator yang terampil, yang dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang dan sekaligus menjaga keselamatan bagi pengoperasian garbarata. Terimakasih untuk dukungan Angkasa Pura Airports hingga akhirnya kami dapat optimal memberikan sumbangsih berkait dengan safety fasilitas bandara yang mendukung keberhasilan dan suksesnya pengoperasian bandara secara keseluruhan. A. Soebagyo Dirut Gapura Angkasa Presiden Director of Gapura Angkasa Angkasa Pura Airports telah mendukung kami menyiapkan operator yang terampil, yang dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang dan sekaligus menjaga keselamatan bagi pengoperasian garbarata. Testimoni Pelanggan Utama Home Customer Testimonials 49 2011 Annual Report 50 Laporan Tahunan 2011 51 2011 Annual Report PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE Nama | Name Angkasa Pura Airports (Persero) Bidang Usaha | Line of Business 1. Pelayanan lalu Lintas Penerbangan/Flight Trafc Service 2. Pelayanan Jasa Kebandarudaraan/Airport Afairs Service 3. Pelayanan Jasa terkait bandara/ Airport Related Service Status Perusahaan | Status Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/State Owned Enterprise Pemilik | Owner 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia/ 100% is owned by the State of The Republic of Indonesia Tanggal Pendirian | Date of Incorporation 4 Februari 1964/ February 4, 1964 Dasar Hukum Pendirian | Incorporation Legal Basis PP Nomor 5 tahun 1992/Government Regulation Number 5 of 1992 Akte Pendirian | Deed of Incorporation Akte Perubahan Nomor 1992 tanggal 15 Agustus 2008 Deed of Amendment Number 1992 dated August 15, 2008 Produk | Products 1. Aeronautical Air Trafc (ATS) 2. Aeronautical Non Air Trafc (ATS) 3. Non-aeronautical Service Jaringan Kantor | Ofce Network 13 Kantor Cabang, 2 Terminal Kargo, 1 MATSC 13 Branch Ofces, 2 Cargo Terminals, 1 MATSC Kantor Pusat | Head Ofce Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 12 Kav. 2 Jakarta 10610 Phone 62-21 6541961 Fax 62-21 6541513, 6541514 www.angkasapura1.co.id 52 Laporan Tahunan 2011 Riwayat Perusahaan | History of Company Sejarah Angkasa Pura Airports sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di Indonesia bermula dari Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang dibentuk pada tanggal 20 Februari 1962 dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 1962. Tugas pokoknya adalah pengelolaan dan pengusahaan Bandar Udara Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain penerbangan domestik. Dalam perkembangannya, untuk lebih memperluas cakupan kerja mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 PN Angkasa Pura Kemayoran berubah nama menjadi Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura sejak tanggal 17 Mei 1965. Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum). The history of Angkasa Pura Airport as the pioneer of airport afairs business commercially in Indonesia is started from the State Company (PN) Angkasa Pura Kemayoran established on February 20, 1962 by virtue of Government Regulation Number 33 of 1962. Its main task is to manage and arrange the Kemayoran Airport Jakarta which was at that time the only one international airport serving the fight from and to overseas besides the domestic fight. In its development, for easier scope of work in managing other airport in the territory of Indonesia, by virtue of Government Regulation Number 21 of 1965, PN Angkasa Pura Kemayoran changed its name to State Company (PN) Angkasa Pura since May 17, 1965. Furthermore, by virtue of Government Regulation Number 37 of 1974, the status of the company legal entity was changed into Public Company (Perum). 53 2011 Annual Report Dengan ditutupnya Bandar Udara Internasional Kemayoran sejak tanggal 1 Oktober 1985, seluruh kegiatan operasi perusahaan dialihkan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta. Untuk mengatur pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan PP Nomor 25 tahun 1987, sejak tanggal 19 Mei 1987 Perum Angkasa Pura berubah nama menjadi Perum Angkasa Pura Airports bersamaan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura yang khusus bertugas mengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma. Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perusahaan Umum (Perum) diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor: C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 2914/1993. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir adalah berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999. By the closing of Kemayoran International Airport since October 1, 1985, all operational activities of the company were transferred to Soekarno-Hatta Airport. To arrange the airport management territory division, by virtue of Government Regulation Number 25 of 1987, since May 19, 1987, Perum Angkasa Pura changed its name to Perum Angkasa Pura Airports coincided with the establishment of Perum Angkasa Pura specially having the task to manage Soekarno-Hatta and Halim Perdanakusuma Airports. Furthermore, by virtue of Government Regulation Number 5 of 1992, the form of the Public Company was changed into Limited Liability Company (PT) which shares are held fully by the State of The Republic of Indonesia so that its name becomes PT Angkasa Pura I (Persero) by virtue of Deed of Notary Muhani Salim, SH dated January 3, 1993 and already approved by the Minister of Justice by virtue of decree Number: C2-470.HT.01.01 Year 1993 dated April 24, 1993 as well as publicized in the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 2914/1993. The recent amendment to the Articles of Association of the Company is based on the resolution of General Meeting of Shareholders dated January 14, 1998 and already contained in deed of Notary Imas Fatimah, SH Number 30 dated September 18, 1998. Such amendment to Articles of Association is already ratifed by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia Number: C2-25829.HT.01.04 Year 1998 dated November 19, 1998 and publicized in the State Gazette of The Republic of Indonesia Number 3740/1999. PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 54 Laporan Tahunan 2011 Selain mengelola jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura Airports (Persero) juga memberikan pelayanan navigasi penerbangan/pelayanan air trafc services (ATS). Wilayah pengelolaan pelayanan ATS oleh Angkasa Pura Airports adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang meliputi batas wilayah udara Semarang sampai ke arah timur Indonesia batas wilayah udara Papua. Pemanduan ATS pada FIR II dipusatkan di Makassar dengan pengoperasian Pusat Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan Makassar (PPLPM) atau Makassar Air Trafc System Centre (MATSC). Tiga bidang usaha Angkasa Pura Airports yaitu Aeronautika Air Trafc Services (ATS), Aeronautika Non-Air Trafc Services, dan Non-Aeronautika mencakup pelayanan-pelayanan sebagai berikut: 1. Jasa Pelayanan Aeronautika Air Trafc Services (ATS) sebagai pelayanan jasa navigasi penerbangan meliputi produk Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang terdiri atas route charge domestik dan internasional, serta overfying (internasional). 2. Jasa Pelayanan Aeronautika Non-ATS sebagai pelayanan jasa kebandarudaraan meliputi produk Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), serta Pelayanan Jasa Garbarata (aviobridge). 3. Produk Non-Aeronautika meliputi jasa pemakaian counter, sewa-sewa (sewa ruang dan sewa lahan), konsesi terhadap usaha-usaha di bandar udara, parkir kendaraan dan pas, sewa ruang reklame, pengelolaan VIP Lounge, serta pengelolaan terminal kargo. 4. Bidang usaha lainnya yang menunjang pengusahaan bandar udara seperti: penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan, industri, serta gedung-gedung atau bangunan lainnya yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. penyediaan lahan untuk pengembangan properti atau sektor bisnis lainnya yang berkembang di masyarakat. jasa konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan. usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Besides managing the airport afairs service, Angkasa Pura Airports (Persero) also provides the fight navigational service/air trafc service (ATS). The ATS service management territory by Angkasa Pura Airports is Flight Information Region II (FR II) comprising Semarang air territory boundaries through the eastern of Indonesia namely Papua air territory boundaries. ATS piloting at FR II is centralized in Makassar with operation of Makassar Flight Trafc Controlling Center (PPLPM) or Makassar Air Trafc System Center (MATSC). The three lines of business of Angkasa Pura Airports are Aeronautic Air Trafc Services (ATS), Aeronautic Non Air Trafc Service, and Non Aeronautic comprising the following services: 1. Air Trafc Service Aeronautical Service as the fight navigation service comprising the Flight Service product consisting of domestic and international change route as well as overfying (international). 2. Non ATS Aeronautical Service as the airport afairs service comprising the products of Landing Service, Aircraft Placement and Storage, Airplane Passenger Service as well as bridge Service. 3. Non-aeronautical product comprising the counter use service, lease (space and land lease), concession to the businesses in airport, vehicle parking and permit, billboard, VIP lounge management as well as cargo terminal management. 4. Other line of business supporting the airport business such as: land procurement for building, feld, industry as well as other buildings relating to the smooth air transportation land procurement for property development or other business sector developed among the community consultation, education and training service relating to the airport afairs other businesses possible supporting the attainment of the company objective. Bidang Usaha | Line of Business 55 2011 Annual Report 56 Laporan Tahunan 2011 Struktur Organisasi | Organization Structure 172 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010 Biro Hukum Biro Pengadaan SPI Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL Pengawas Intern Bidang Operasi Pengawas Intern Bidang Komersial & Pengembangan Usaha Pengawas Intern Bidang Teknik, Perencanaan & SIM Pengawas Intern Bidang Personalia & Umum Asisten Karo Bidang Peraturan Perusahaan Asisten Karo Bidang Perjanjian & Bantuan Hukum Asisten Karo Bidang Pengadaan Barang & Jasa Konsultasi Asisten Karo Bidang Pengadaan Jasa Pemborongan Deputy Direktur Akuntansi Asisten DD Bidang Akuntansi Keuangan Asisten DD Bidang Akuntansi Manajemen Asisten DD Bidang Akuntansi Persediaan & Aktiva Tetap Deputy Direktur Bisnis Aviasi & Tarif Asisten DD Bidang Pengembangan, Pembinaan & Pemasaran Bisnis Aviasi & Trafc Penerbangan Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah I Asisten DD Bidang Perencanaan & Pembinaan Pendapatan Aero & Non Aero Wilayah II Deputy Direktur Perbendaharaan Deputy Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Wilayah I Asisten DD Bidang Administrasi Keuangan Asisten DD Bidang Administrasi Perpajakan Asisten DD Bidang Pengelolaan Dana Deputy Direktur Anggaran & PKBL Deputy Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Wilayah II Asisten DD Bidang Anggaran Asisten DD Bidang Penyaluran Dana PKBL Asisten DD Bidang Perumusan Tarif Aero, Non Aero & Kerjasama Aero Asisten DD Bidang Pengendalian PKBL Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah I Asisten DD Bidang Kerjasama Non-Aero Wilayah II DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR KOMERSIAL & PENGEMBANGAN USAHA DIREKTUR UTAMA General Manager 57 2011 Annual Report 173 ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT Asisten Sek. Per. Bidang Hubungan Antar Lembaga & Humas Asisten Sek. Per. Bidang Sekretariat Direksi Asisten Karo Bidang Perencanaan Asisten Karo Bidang Sistem Informasi Manajemen Asisten Karo Bidang Riset, Data & Laporan Asisten Karo Bidang Manajemen Risiko Asisten Karo Bidang Kepatuhan Asisten Karo Bidang Keselamatan Sekretaris Perusahaan Biro Perencanaan & SIM Biro Manajemen Risiko & Keselamatan DIREKTUR OPERASI & TEKNIK DIREKTUR PERSONALIA & UMUM Deputy Direktur Operasi Lalu Lintas Penerbangan Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan Asisten DD Bidang Bantuan Operasi Penerbangan Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas Pelayanan Operasi Lalu Lintas Penerbangan & Bantuan Operasi Penerbangan Deputy Direktur Administrasi Personalia Asisten DD Bidang Administrasi Personalia Asisten DD Bidang Kesejahteraan Personil Asisten DD Bidang Administrasi Penilaian Karya Pegawai Deputy Direktur Perencanaan SDM & Organisasi Asisten DD Bidang Perencanaan & Pengembangan SDM Asisten DD Bidang Pendidikan & Pelatihan Pegawai Deputy Direktur Operasi Bandar Udara Asisten DD Bidang Operasi Pelayanan Bandar Udara Asisten DD Bidang Keselamatan & Keamanan Bandar Udara Asisten DD Bidang Jaminan Kualitas Pelayanan Operasi Bandar Udara & Keselamatan & Keamanan Bandar Udara Asisten DD Bidang Organisasi & Tata Kerja Deputy Direktur Umum Asisten DD Bidang Tata Usaha Perkantoran Asisten DD Bidang Pelayanan Umum Deputy Direktur Teknik Perencanaan & Spesikasi Teknis Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesikasi Teknik Umum Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesikasi Teknik Fasilitas Kespen Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesikasi Teknik Fas. Bandar Udara & A2B Asisten DD Bidang Perencanaan & Spesikasi Teknik Fas. Elektrikal, Mekanikal & Air Asisten DD Bidang Penyiapan Asset Bersifat Umum Deputy Direktur Teknik Pengawasan & Jaminan Kualits Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Umum Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Elektronika Asisten DD Bidang Pengawasan & Jaminan Kualitas Teknik Listrik & Peralatan PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 58 Laporan Tahunan 2011 Visi Vision Menjadi perusahaan pengelola Bandar Udara Kelas Dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholders. To become the World Class Airport management company giving the beneft and added-value for the stakeholders Misi Mission Menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui kenyamanan Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai Mendukung peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat. To provide the management of airport service through the convenience To give experience of impressive airport atmosphere for the service users c |np.cv t| ccnp.ry v.|u .rJ np|cys .||.. To support the economic improvement for people welfare. Visi Misi Baru | New Vision and Mission 59 2011 Annual Report Strategi Utama Main Strategy Dalam upaya untuk mengarahkan perjalanan Perusahaan untuk mencapai visi dan misi, Angkasa Pura Airports fokus pada peningkatan pendapatan melalui peningkatan kualitas pelayanan. Peningkatan Pendapatan Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada besaran kuantitatif pendapatan saja, tetapi lebih difokuskan pada komposisi pendapatan, yaitu pendapatan yang berasal dari sumber-sumber yang dapat diandalkan untuk menjamin keberlangsungan Perusahaan dalam jangka panjang. Dalam meningkatkan pendapatan, ada 3 (tiga) strategi yang akan dijalankan oleh Perusahaan, yaitu: 1. Optimalisasi pendapatan dari usaha yang selama ini telah dilaksanakan. 2. Pengembangan bisnis baru. 3. Peningkatan kapasitas bandara. Peningkatkan Kualitas Pelayanan Sebagai sebuah perusahaan jasa bandara, peningkatan kualitas pelayanan menjadi hal yang akan terus diupayakan oleh Perusahaan dengan mengacu kepada tolok ukur kinerja pelayanan yang digunakan oleh seluruh pemain pada industri bandara, yaitu Customer Satisfaction Index (CSI). Melalui berbagai upaya perbaikan pelayanan, sasaran yang ingin dicapai oleh Perusahaan pada tahun 2013 adalah level 4,0 (skala Likert 1-6). Peningkatan kualitas pelayanan diharapkan dapat dicapai melalui 4 (empat) strategi, yaitu: 1. Transformasi seluruh komponen manajemen dan pekerja menjadi service-focussed people. 2. Peningkatan kapasitas bandara. 3. Peningkatan fasilitas bandara. 4. Pengembangan dan implementasi standar layanan dan sistem monitoring kualitas layanan. In the effort to direct the trip of the Company to attain its vision and mission, Angkasa Pura Airports focuses on the income increase through the service quality improvement. . Income Increase The income increase is undertaken not only to the income quantity but also on the income composition namely the income derived from the reliable sources to secure the long term Company sustainability. In increasing the income, there are 3 (three) strategies to be executed by the Company namely: 1. Income optimization from the business already managed all this time 2. New business development 3. Airport capacity improvement. Service Quality Improvement As an airport service company, the improvement of service quality becomes the matters that will continuously conducted by the Company by referring to the service performance benchmark used by all players of airport industry namely Customer Satisfaction Index (CSI). Through the various service improvement eforts the target to achieve by the Company in 2013 is level 4.0 (Likert 1-6 scale). It can expectedly be attained through 4 (four) strategies namely: 1. Transformation of all management and workers components into service-focused people 2. Airport capacity improvement 3. Airport facility improvement 4. Development and implementation of service standard and service quality monitoring system. Strategi | Strategy 60 Laporan Tahunan 2011 5 Strategic Directions Strategi Jangka Pendek | Short Term Strategy Revenue Enhancement Environment Service Excellence Sound Organization Reasonable Cost 4 3 2 1 5 WORLDCLASS AIRPORTS Perkuatan Pilar-Pilar Bisnis Business Pillars Strengthening Percepatan Pertumbuhan Bisnis Business Growth Acceleration Optimalisasi Potensi Bisnis secara Penuh Full Optimization of Business Potency Organisasi High Performance Orgainzation Pembangunan Pondasi yang Kuat Strong Foundation Construction 2011 2012 2013 2014 2015 Strategi Jangka Panjang | Long Term Strategy ROADMAP RJPP 61 2011 Annual Report Adalah komitmen manajemen Angkasa Pura Airports untuk mewujudkan visinya menjadi operator bandara kelas dunia, melalui berbagai kegiatan perluasan bandara dengan konsep Airport City, dimana bandara bukan hanya sebagai terminal transportasi udara tapi sekaligus dijadikan pintu masuk untuk meningkatkan ekonomi daerah. It is the commitment of Angkasa Pura Airports management to realize its vision to become the world class airport operator through the various airport expansion activities based on the concept of Airport City, meaning that the airport is not only a transit terminal but simultaneously a gate to improve the regional economy. Realizing Vision Through Expansion Me wu j u d k a n Vi s i Me l a l u i E k s p a n s i 63 2011 Annual Report Lahir di Solo, 2 juli 1946. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 21 Juli 2010. Sebelumnya menduduki posisi Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) dan pernah menjabat sebagai Komisaris Bank BUKOPIN. Lulus dari Akademi TNI Angkatan Udara di Yogyakarta pada tahun 1969. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta pada tahun 1992. Born in Solo, July 2, 1946. Now holding the position as the President Commissioner of PT Angkasa Pura Airports since July 21, 2010. Previously he held the position as Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) and has ever held the position as the Commissioner of Bank BUKOPIN. He graduated from Indonesian Air Force Academy in Yogyakarta in 1969. Then he continued his education at Jakarta State University (UNJ) in 1992. Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama President Commissioner Profl Dewan Komisaris | | bc..J c| cnn|ss|cr.s |.c|| Isnoor Haryanto Komisaris Commissioner Lahir di Yogyakarta, tanggal 2 April 1950. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 2 Februari 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT PELNI (1999 2009). Lulus dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan Jurusan Bahasa Inggris IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 1978. Born in Yogyakarta on April 2, 1950. Now he holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura Airports since February 2, 2009. Previously he held the position as President Director of PT PELNI (1999-2009). Graduated from University of Gajah Mada, Faculty of Economy, Department of Accounting and IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, Faculty of English, in 1978. 64 Laporan Tahunan 2011 Lahir di Makassar, tanggal 10 November 1944. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Provinsi Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri, dan Gubernur Provinsi Banten. Lulus Sarjana Ilmu Administrasi Niaga tahun 1970 dari Fakultas Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta dan lulus Pasca Sarjana Magister Ilmu Pemerintahan tahun 2002. Born in Makassar on November 10, 1944. Now he holds the position as Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. He has held the position as Regional Secretary of Province of South Sulawesi, Expert Staf of Minister of Home Afairs, and Governor of Province of Banten. Graduated from Commercial Administration Science in 1970 of Faculty of Governance Science (IIP) Jakarta and Post Graduate Program of Governance Science in 2002. Lahir di Ambarawa, tanggal 1 Mei 1961. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Menempuh pendidikan S-1 dan S-2 di IPB, dan tahun 1992 memperoleh gelar Ph.D dari The University of Tsukuba, Jepang. Menempuh program post-doctoral di Cornell University, New York. Pernah menjadi Pemimpin Umum Surat Kabar Jurnal Nasional (2006 - 2007). Born in Ambarawa on May 1, 1961. Now he holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. Previously he held the position as Chairman of Post Graduate Program of Bogor Agricultural Institute. He took his education of Graduate and Post Graduate Program at IPB and in 1992 got the title of Ph.D from The University of Tsukuba, Japan. He went to post doctoral program at Cornell University, New York. He has ever been the General Chairman of Jurnal Nasional Daily (2006-2007). H. Hakamuddin Djamal Komisaris Commissioner D. Sonny Priyarsono Komisaris Commissioner PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 65 2011 Annual Report Lahir di Jombang, tanggal 2 Mei 1954. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9 November 2007. Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) (Persero). Menyelesaikan pendidikan dari Universitas Indonesia Jurusan Administrasi dan Kebijakan Publik, lulus tahun 1999. Lahir di Madiun, tanggal 31 Juli 1953. Menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 24 Nopember 2011. Saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan. Menyelesaikan pendidikan S-1 Teknik Sipil di ITB tahun 1978 dan pendidikan S-2 di IPB pada tahun 2002. Born in Jombang on May 2, 1954. Now he holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 9, 2007. He has held the position as President Commissioner of PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) (Persero). He fnished his study from the University of Indonesia, Administration and Public Policy Department, and passed in 1999. Born in Madiun on July 31, 1953. He holds the position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since November 24, 2011. Now he holds the position as Director General of Railway of Ministry of Transportation. He fnished his education of Graduate Program of Civil Engineer at ITB in 1978 and Post Graduate Program at IPB in 2002. Suyitno Afandi Komisaris Commissioner Tundjung Inderawan Komisaris Commissioner PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 66 Laporan Tahunan 2011 Lahir di Cimahi, Jawa barat, 17 Januari 1960, mengawali karir di Bank Bukopin pada tahun 1987 setelah menyelesaikan studi sebagai Sarjana Akuntansi di Universitas Padjadjaran, Bandung sampai mencapai posisi Assistant Vice President Treasury tahun 1993. Mendapat penghargaan Superior Performance pada saat mengikuti program Advance Bank Management di Asian Institut of Management, Manila tahun 1989. Pernah menjadi Direktur Keuangan dan kemudian Wakil Direktur Utama di Induk KUD tahun 1994-1995, Direktur Treasury & Luar Negeri Bank Muamalat Indonesia tahun 1996, Direktur Kredit Bank Intan tahun 1996, Direktur Keuangan dan kemudian Wakil Direktur Utama PT Abdi Bangsa, Tbk tahun 1999-2002, serta Staf Khusus Menteri Negara BUMN tahun 2006. Pada tahun 2006 beliau menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum diangkat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak tanggal 27 Juli 2010 sampai saat ini. Born in Cimahi, West Java on January 17, 1960, and starting his career in Bank Bukopin in 1987 after fnishing his study as the Accounting Bachelor in University of Padjadjaran, Bandung until he reached the position of Assistant Vice President Treasury in 1993. He got the Superior Performance award when participating in Advance Bank Management program at Asian Institute of Management, Manila in 1989. He has became the Managing Director of Finance and then Vice President Director of Induk KUD in 1994-1995, Managing Director of Treasury and Overseas of Bank Muamalat Indonesia in 1996, Managing Director of Credit of Bank Intan in 1996, Managing Director of Finance and then Vice President Director of PT Abdi Bangsa, Tbk in 1999-2002 as well as Special Staf of State Minister of State Owned Enterprise in 2006. In 2006 he became the Managing Director of Finance PT Angkasa Pura II (Persero) before being appointed as President Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now. Profl Dewan Direksi | | bc..J c| ||.ctc.s |.c|| Tommy Soetomo Direktur Utama President Director 67 2011 Annual Report Lahir di Yogyakarta, 25 Agustus 1955, Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1982. Bergabung di PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 1983 sebagai staf Dinas Keuangan Kantor Pusat, karirnya terus meningkat hingga menempati posisi Kepala Sub Direktorat Keuangan sampai dengan tahun 1996. Pada tahun 1996 menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) sampai dengan tahun 2004, setelah itu menjadi Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa sampai dengan tahun 2008. Pada tahun yang sama menjadi Direktur Utama Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA), dan kembali menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) pada tanggal 27 Juli 2010 sampai saat ini. Lahir di Blitar, Jawa Timur, 19 Desember 1952, menyelesaikan studi di Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 2001 dan Program Magister Manajemen Peminatan Manajemen Transportasi Udara di Universitas Sahid, Jakarta pada tahun 2008. Sejak awal karirnya, tahun 1975 berkecimpung di dunia penerbangan khususnya pemanduan lalu lintas penerbangan (Air Trafc Control/ATC) sampai menjadi Kepala Unit Tower, sambil menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug selesai pada tahun 1983. Selanjutnya ditugaskan di Bandara Ahmad Yani Semarang tahun 1984 - 2000, terakhir sebagai Kepala Dinas ADC/APP. Pada tahun 2001 menjadi Kepala Seksi Standarisasi dan Jaminan Kualitas Operasi Lalulintas Penerbangan di Kantor Pusat. Tahun 2004 menjadi Manajer Operasi di Bandara Ahmad Yani, Semarang, selanjutnya tahun 2006 menjadi Deputi Direktur Operasi dan Lalulintas Penerbangan. Tahun 2009 sebagai Staf Khusus Direksi sebelum menjabat Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai dengan saat ini. Born in Blitar, East Java, December 19, 1952. He fnished his study from Faculty of Literature, English Department, University of Diponegoro, Semarang in 2001 and Management Magister Program of Air Transportation Management Interest of University of Sahid, Jakarta in 2008. Since his career in 1975, he engaged in fight sector especially air trafc control/ATC until he became the Tower Unit Head while taking his education at Indonesian Flight Collect of Curug which was completed in 1983. Furthermore he was assigned at Ahmad Yani Airport, Semarang in 1984-2000, recently as the Head of ADC/APP Service. In 2001 he became the Head of Standardization and Air Trafc Operation Quality Guarantee Section at Ahmad Yani Airport, Semarang. Then in 2006 he became the Deputy Director of Operational and Air Trafc. In 2009 he became the Special Staf of Board of Directors before holding the position as the Operational and Engineering Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now. Born in Yogyakarta, August 25, 1955. He graduated from Faculty of Economy, Accounting Department of University of Gajah Mada, Yogyakarta in 1982. He joined PT Angkasa Pura I (Persero) in 1983 as the Head Ofce Finance Service staf, and his career continuously improved until he held the position as the Head of Sub Directorate of Finance until 1996. In 1996, he became Managing Director of Finance PT Angkasa Pura Airports through 2004, then as Finance Director of PT Gapura Angkasa through 2008. In the same year he became President Director of Pension Fund of Angkasa Pura I (DAPENRA) and then Managing Director of Finance PT Angkasa Pura I (Persero) on July 27, 210 until now. Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan Finance Director Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik Operational & Engineering Director PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 68 Laporan Tahunan 2011 Lahir di Pariaman, Sumatera Barat, 19 Maret 1952, Lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Udara tahun 1976 dan Sekolah Penerbang TNI-AU tahun 1980 (Angkatan 25). Komandan Skuadron Udara 4 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang tahun 1992, Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh tahun 2005, dan Panglima Komando Operasi TNI-AU II tahun 2007. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka tahun 1995. Memasuki masa pensiun dari dinas di TNI-AU pada 1 April 2010 dengan pangkat terakhir Marsekal Muda sebelum ditunjuk menjadi Direktur Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai saat ini. Born in Pariaman, West Sumatra, March 19, 1952. He graduated from Air Forces Academy of The Republic of Indonesia in 1976 and Aviation College in 1980 (25th generation). He was the Air Squadron 4 Commander at Abdulrachman Saleh Air Force Base in 2005 and Commander in Chief of Indonesian Air Force Operation Command II in 2007. He got Bachelor of Economic title from Universitas Terbuka in 1995. Entering the retirement from Indonesian Air Force Service on April 1, 2010 with last rank as Junior Admiral before being appointed as HR and General Afairs Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now. Lahir di Manado, Sulawesi Utara, 16 September 1954, memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Manado pada tahun 1980. Memulai karir di dunia penerbangan dengan menjadi pegawai PT Garuda Indonesia pada tahun 1975 sampai mencapai posisi penting seperti General Manager di Spanyol, Jepang, Inggris, dan Irlandia, Regional Director untuk Jepang, Korea, dan China, serta Vice President untuk kawasan Amerika dan Australia. Jabatan terakhir di PT Garuda Indonesia adalah sebagai Vice President Production sebelum dipromosikan sebagai Direktur Niaga di PT Gapura Angkasa pada tahun 1998. Pada tahun 2000 sebagai Direktur Produksi dan Niaga PT Gapura Angkasa, tahun 2004 sebagai Direktur Utama di PT Gapura Angkasa. Pada tahun 2008 menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum menjabat posisi yang sama di PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai saat ini. Born in Manado, North Sulawesi, September 16, 1954. He obtained his title of Bachelor of Science from Faculty of Economy, Management Department, University of Sam Ratulangi, Manado in 1980. He started his career in fight sector by becoming the employee of PT Garuda Indonesia in 1975 until he reached the important position such as General Manager in Spain, Japan, England and Ireland, Regional Director for Japan, Korea and China as well as Vice President for America and Australia regions. His last position at PT Garuda Indonesia is as the Vice President Production before being promoted to Commercial Director of PT Gapura Angkasa in 1998. In 2000, he became Production & Commercial Director of PT Gapura Angkasa, in 2004 as President Director of PT Gapura Angkasa. In 2008 he became Commercial and Business Development Director of PT Angkasa Pura II (Persero) before holding the same position in PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now. Robert Daniel Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commercial & Business Development Director Yushan Sayuti Direktur Personalia dan Umum HR and General Afairs Director PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 69 2011 Annual Report NO NAMA / NAME JABATAN / TITLE UNIT KERJA / UNIT LOKASI / LOCATION 1 Miduk Situmorang, Drs. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan Kantor Pusat - Jakarta 2 Dwi Tedjowati, Ir. Kepala SPI Satuan Pengawasan Intern Kantor Pusat - Jakarta 3 Farid Indra Nugraha, S.H. Kepala Biro Hukum Biro Hukum Kantor Pusat - Jakarta 4 Yudhaprana Sugarda, Ir., MMA Kepala Biro Perencanaan & SIM Biro Perencanaan & SIM Kantor Pusat - Jakarta 5 Rusli Amrin, S.E. D.D. Akuntansi DD Akuntansi Kantor Pusat - Jakarta 6 M. Syarif Luturlean, S.E, MM D.D. Perbendaharaan DD Perbendaharaan Kantor Pusat - Jakarta 7 Ridwan Moeis, S.E, MMA D.D. Anggaran & PKBL DD Anggaran & PKBL Kantor Pusat - Jakarta 8 Irwan Garniwa, S.E. D.D. Komersial & P.U. Wil. I DD Komersial & P.U. Wil. I Kantor Pusat - Jakarta 9 I G K Mangku, S.E. D.D. Komersial & P.U. Wil. II DD Komersial & P.U. Wil. II Kantor Pusat - Jakarta 10 Setyo Suprijadi, S.E D.D. Bisnis Aviasi & Tarif DD Bisnis Aviasi & Tarif Kantor Pusat - Jakarta 11 Edi Prasetyo D A, S.Sos D.D. Operasi L.L.P. DD Operasi L.L.P. Kantor Pusat - Jakarta 12 Chadik Wibowo, S.Si.T. D.D. Operasi Bandar Udara DD Operasi Bandar Udara Kantor Pusat - Jakarta 13 Yudi Maisa Ir., MM. D.D. Teknik Perencanaan DD Tek. Ren. & Spes. Teknis Kantor Pusat - Jakarta 14 Andiko Surya Widjaya, Ir. D.D. Teknik Pengawasan DD Tek. Was. & Jam. Kualitas Kantor Pusat - Jakarta 15 I B G Winaya, SH D.D. Adm. Personalia DD Adm. Personalia Kantor Pusat - Jakarta 16 Purwanto, Drs., M.M. D.D. Perenc. SDM & Org. DD Perenc. SDM & Organisasi Kantor Pusat - Jakarta 17 Putu Puja Supradnyana, SH D.D. Umum DD Umum Kantor Pusat - Jakarta 18 I Gst Ngurah Ardita, S.H. Kepala Biro Pengadaan Biro Pengadaan Kantor Pusat - Jakarta 19 Eko Permadi Boedi S, Ir Kepala Biro Manj. Resiko & Kes Biro Manaj. Resiko & Kes Kantor Pusat - Jakarta 20 Singgih Prapto, S.T. Pimpro Enterprise Resource Planning (ERP) Pimpro ERP Kantor Pusat - Jakarta NO NAMA / NAME JABATAN / TITLE UNIT KERJA / UNIT LOKASI / LOCATION 1 Purwanto, S.E.MM General Manager General Manager Ngurah Rai - Denpasar 2 Trikora Harjo General Manager General Manager Juanda - Surabaya 3 Rachman Syafrie H, Ir., MM General Manager General Manager Sultan Hasanuddin - Makassar 4 Herry A.Y. Sikado, S.H., M.Si. General Manager General Manager Sepinggan - Balikpapan 5 Eduard Mirino General Manager General Manager Frans Kaisiepo - Biak 6 Maslin Panggabean, Drs., M.M. General Manager General Manager Sam Ratulangi - Manado 7 Agus Adriyanto General Manager General Manager Adisutjipto - Jogyakarta 8 Andri Iskandri General Manager General Manager Adisumarmo - Surakarta 9 Gerrit N. Mailenzun.Drs General Manager General Manager Syamsudin Noor - Banjarmasin 10 Priyo Jatmiko, Kol. Cpn General Manager General Manager Achmad Yani - Semarang 11 Reggynald Krones General Manager General Manager Pattimura - Ambon 12 I Ketut Erdi Nuka, S.H, MM General Manager General Manager Lombok - Lombok Tengah 13 Imam Pramono, S.Kom., M.M. General Manager General Manager El Tari - Kupang 14 Nur Sapto Winoto,Drs.MM. General Manager General Manager SBU Terminal Kargo UPG 15 Huybert Olaf de Bont, Drs General Manager General Manager SBU Terminal Kargo Balikpapan 16 Wahyudi Tugiyono, Drs. General Manager General Manager MAATS MATSC - Makassar 17 Sri Unon Setiyasih, Ir Bali Project Leader Pimpro Pemb. Bandara Int'l Bali BIB - Denpasar 18 Wendo Asrul Rose, S.T. Balikpapan Project Leader Pimpinan Proyek BIS - Balikpapan Kantor Pusat Kantor Cabang Branch Ofces Head Ofces Profl Pejabat Satu Tingkat di Bawah Direksi Profle of Ofcer One Level Below Director 70 Laporan Tahunan 2011 Tinjauan Sumber Daya Manusia Bagi Angkasa Pura Airports, sumber Daya Manusia (SDM) adalah aspek terpenting yang memegang peranan dalam mencapai visi menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM baik secara individu maupun tim untuk mencapai kinerja dan produktivitas yang optimal sehingga mampu mendorong percepatan proses transformasi Perusahaan menuju world-class airport. Capaian KPI (Key Performance Indicator) aspek kepuasan pegawai pada tahun 2011 yang meliputi penilaian kinerja, pola karir, pola rotasi/mutasi/promosi/demosi, pola Sumber Daya Manusia | Human Resources Human Resources Overview For Angkasa Pura Airports, the human resources are the most important aspect playing a role in achieving the vision to become a profound company to manage a world class airport. The Company always tries to improve the capability and skill of the HR both individually and on team basis for the optimum performance and productivity so that it can enhance the acceleration of Company transformation process to the world class airport. The achievement of KPI of employee satisfactory aspect in 2011 comprising the performance assessment, career pattern, rotation/transfer/promotion/demotion, education 71 2011 Annual Report pendidikan dan pelatihan serta pola rekrutmen mencapai skor 3,60 dari target 4 skala Likert (90%). Hasil survei kepuasan pegawai yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja Angkasa Pura Airports bekerjasama dengan Universitas Indonesia sebagai lembaga independen secara umum menyatakan bahwa pegawai merasa puas walaupun masih terdapat beberapa faktor yang masih harus disempurnakan seperti pola karir dan kualitas komunikasi. Profl SDM Sampai dengan 31 Desember 2011, jumlah karyawan Angkasa Pura Airports adalah 3.681 orang, sedikit menurun dibandingkan dengan jumlah karyawan pada tahun 2010 sebanyak 3.771 orang. Distribusi karyawan tersebar di 20 wilayah kerja yaitu Kantor Pusat, 13 bandara, 2 terminal kargo, 1 Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan dan 3 proyek pembangunan bandara internasional. Perusahaan melakukan proses rekrutmen secara terbuka dan fair dengan memperhatikan ketersediaan tenaga kerja lokal/nasional. Proses seleksi dilakukan berdasarkan kompetensi kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki kandidat. Pada Tahun 2011 Perusahaan telah merekrut 104 orang (kualifkasi SLTA) dengan perincian 53 orang dilakukan rekrutment di Bandara Frans Kaisiepo Biak dan 61 orang dilakukan rekrutment di Bandara Selaparang Mataram dengan pertimbangan memberikan kesempatan kepada putra-putri daerah untuk bergabung dengan Perusahaan (Untuk rekrut kualifkasi S1 dan D3 Umum, D3 Operasional serta rekrutment untuk Junior ATC sudah dilaksanakan dan direncanakan akan selesai pada Tahun 2012). and training pattern as well as recruitment reach the score 3.60 of the target 4 Likert scale (90%). The survey on the employee satisfactory conducted throughout the work territory of Angkasa Pura Airports in cooperation with University of Indonesia as the independent institution generally states that the employees are satisfed although there are still some factors that must be enhanced such as career pattern and communication quality. HR Profle Up to December 31, 2011, total employees of Angkasa Pura Airports are 3.681, it decreased less compared to that of 2010 which was 3,771. The employees distribution spread out in 20 work territories, as mentioned in the following: Head Ofce, 13 airports, 2 cargo terminals, 1 Air Trafc Control Center and 3 international airport development projects. The Company conducts the recruitment process openly and fairly by taking into account the availability of local/ national workers. The selection process is made based on the competence, need and competence of the candidate. In 2011 the Company has recruited 104 persons (High School qualifcation) as the following details; 53 person were recruited by Frans Kaiseipo Airport, Biak and 61 by Selaparang Airport, Mataram with the consideration to give the opportunity to the local youths to join the Company. (For recruitment of qualifcation Graduate and Under Graduate: General, Under Graduate: Operational as well as for Junior ATC were already implemented and will be plannedly completed in 2012). PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 72 Laporan Tahunan 2011 No. Status 2011 2010 2009 Status 1 Pegawai Perusahaan 3,191 3,225 3,280 Company Employees 2 PNS Diperbantukan 404 441 481 Gov. Employees Assigned 3 PNS Ditugaskan 2 2 2 Gov. Employees Assigned 4 TNI Ditugaskan 63 81 87 Army assigned 5 Honorer 21 22 18 Honorary JUMLAH 3,681 3,771 3,868 TOTAL Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Composition of Employee by Employment Status No. Lokasi Unit Kerja 2009 2010 2011 Location of Unit 1 Kantor Pusat Jakarta 360 358 376 Head Ofce Jakarta 2 Ngurah Rai Denpasar 738 694 670 Ngurah Rai Denpasar 3 Juanda Surabaya 545 522 476 Juanda Surabaya 4 Sultan Hasanuddin Makassar 281 267 245 Sultan Hasanuddin Makassar 5 Sepinggan Balikpapan 275 271 253 Sepinggan Balikpapan 6 Frans Kaisiepo Biak 126 124 122 Frans Kaisiepo Biak 7 Sam Ratulangi Manado 176 178 166 Sam Ratulangi Manado 8 Adisutjipto Yogyakarta 204 199 191 Adisutjipto Yogyakarta 9 Adisumarmo Surakarta 151 145 139 Adisumarmo Surakarta 10 Syamsudin Noor Banjarmasin 157 154 141 Syamsudin Noor Banjarmasin 11 Achmad Yani Semarang 181 178 174 Achmad Yani Semarang 12 Pattimura Ambon 123 127 118 Pattimura Ambon 13 Lombok - Praya 146 147 180 Lombok - Praya 14 El Tari Kupang 125 130 125 El Tari Kupang 15 SBU Terminal Kargo UPG 11 12 11 SBU Terminal Kargo UPG 16 SBU Terminal Kargo BPN 12 14 16 SBU Terminal Kargo BPN 17 MATSC Makassar 224 219 232 MATSC Makassar 18 Proyek BIL Mataram 18 18 11 Proyek BIL Mataram 19 Proyek BIB Denpasar 15 14 14 Proyek BIB Denpasar 20 Proyek BIS - Balikpapan 1 Proyek BIS - Balikpapan JUMLAH 3,868 3,771 3,681 Jumlah Karyawan per 31 Desember 2011 dan perbandingannya dengan tahun 2009 & 2010 Profl Sumber Daya Manusia di Angkasa Pura Airports disajikan pada tabel-tabel berikut: Total Employees as Per December 31, 2011 and its coparation ratio to that of 2009 & 2010 Profle of Human Resource of Angkasa Pura Airports is presented in the following table: PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 73 2011 Annual Report Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan Composition of Employee By Title Class No. Kelas Jabatan 2011 2010 2009 Class Title 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 32 27 23 3 4 4 7 8 5 4 5 5 53 46 46 5 6 6 96 93 79 6 7 7 80 60 55 7 8 8 349 310 304 8 9 9 289 310 286 9 10 10 303 312 230 10 11 11 438 514 612 11 12 12 969 998 787 12 13 13 569 642 465 13 14 14 195 190 606 14 15 15 276 235 347 15 16 16 - - 1 16 17 Honorer 21 22 18 Honorer JUMLAH 3,681 3,771 3,868 TOTAL No. Jenjang Pendidikan 2011 2010 2009 Study of Education 1 S3 1 1 1 S3 2 S2 73 47 52 S2 3 S1 722 682 700 S1 4 D.I D.IV 1,065 1,139 1,099 D.I D.IV 5 SD - SLTA 1,820 1,902 2,016 SD - SLTA TOTAL 3,681 3,771 3,868 TOTAL Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Composition of Employee By Education Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Usia Composition of Employee By Age Group No. Kelompok Usia 2011 2010 2009 Age Group 1 >56 217 225 218 >56 2 51 55 790 845 865 51 55 3 46 50 537 588 653 46 50 4 41 45 388 394 420 41 45 5 36 40 513 472 448 36 40 6 31 35 482 523 554 31 35 7 26 30 412 369 354 26 30 8 21 25 332 347 322 21 25 9 < 20 10 8 34 < 20 JUMLAH 3,681 3,771 3,868 TOTAL PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 74 Laporan Tahunan 2011 No. Masa Kerja (dalam tahun) 2011 Period of Employment (in years) 1 > 31 457 > 31 2 26 30 517 26 30 3 21 25 470 21 25 4 16 20 498 16 20 5 11 15 684 11 15 6 6 10 455 6 10 7 0 5 600 0 5 JUMLAH 3,681 TOTAL Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Pegawai pada Desember 2011 Composition of Employee By Term of Ofce in December 2011 Kompetensi SDM Angkasa Pura Airports menjunjung tinggi prinsip kewajaran dalam manajemen sumber daya manusia. Setiap karyawan mendapatkan kesempatan yang setara dalam meningkatkan kompetensi, pengembangan karir dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fsik sesuai dengan potensi, kemampuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan. Sesuai ketentuan Regulator, personil di bidang operasional dan teknis harus mempunyai Serifkat Kecakapan Personil (SKP)/Lisensi dan Rating. Untuk memastikan bahwa setiap SDM yang wajib memegang SKP mempunyai SKP yang valid, Perusahaan secara berkala memprogramkan re-current (uji performance check) bagi yang telah memiliki SKP dan Diklat Teknis dalam rangka penerbitan SKP/lisensi dan rating baru bagi yang belum memiliki lisensi. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa seluruh SDM yang bertugas dalam pelayanan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan di lingkungan Angkasa Pura Airports telah mempunyai kompetensi di bidangnya. Pada tahun 2011, pelaksanaan Re-current SKP dilakukan untuk petugas PKP-PK dilaksanakan di 13 Kantor Cabang Bandara. Sedangkan Re-current SKP Petugas Security Bandara (Aviation Security) dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai, Sultan Hasanuddin, Juanda, Sepinggan, Sam Ratulangi, Ahmad Yani, EL Tari, dan Frans Kaisiepo. Pelaksanaan Recurrent SKP AMC dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin, dan Solo. Human Resources Competence Angkasa Pura Airports upholds the fairness principle in the human resources management. Each employee gets the equal opportunity in improving the competence, career development and perform the tasks professionally without difering the tribe, religion, race, group, gender and physical condition in accordance with the potency, ability and skill required. In accordance with the Regulation terms, the personnel in operational and technical department must hold the Personnel Capability Certifcate (SKP)/License and Rating. To ensure that each Human Resource possesses the valid SKP, the Company will periodically program the recurrent (performance check test) for those already possessing SKP and Technical Education and Training in the frame of issuing new SKP/license and rating for those not holding the license. Therefore it can be ensured that all human resources being assigned to the airport afairs and air navigation service within the environment of Angkasa Pura Airports already have the competence in their felds. In 2011, the SKP recurrent will be conducted for the KPK-PK ofcer made in 13 Airport Branch Ofces. Whereas Aviation Security SKP is conducted in Ngurah Rai, Sultan Hasanuddin, Juanda, Sepinggan, Sam Ratulangi, Ahmad Yani, El Tari and Frans Kaiseipo Airports. SKP MMC recurrent program is conducted in Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin and Solo Airports. PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 75 2011 Annual Report BANDARA AVSEC PKP-PK AMC TEKNIK ATS AIRPORTS Basic Junior Senior Basic Junior Senior Kantor Pusat - - - - - - - 16 - Head Ofce Ngurah Rai-Bali - 141 113 11 19 47 39 67 73 Ngurah Rai-Bali Juanda-Surabaya 131 32 12 14 11 38 38 62 79 Juanda-Surabaya Sultan Hasanuddin-Makassar - 40 23 17 6 32 23 55 - Sultan Hasanuddin-Makassar MATSC-Makassar - - - - - - - 25 162 MATSC-Makassar Sepinggan-Balikpapan - 21 13 7 - 36 6 50 40 Sepinggan-Balikpapan Frans Kaisiepo-Biak - 8 11 - 1 8 2 9 24 Frans Kaisiepo-Biak Sam Ratulangi-Manado 2 26 10 5 1 13 5 34 29 Sam Ratulangi-Manado Ahmad Yani-Semarang - 8 5 5 11 9 7 35 32 Ahmad Yani-Semarang Syamsuddin Noor-Banjarmasin 5 1 12 8 2 9 7 22 33 Syamsuddin Noor-Banjarmasin Adisumarmo-Solo - 13 6 7 11 7 7 28 31 Adisumarmo-Solo Adisutjipto-Yogyakarta - 10 5 6 7 17 12 37 57 Adisutjipto-Yogyakarta Selaparang-Mataram - 2 4 7 2 9 4 29 21 Selaparang-Mataram Pattimura-Ambon - - 2 7 2 6 3 22 19 Pattimura-Ambon Eltari-Kupang 1 13 8 6 - 10 7 24 17 Eltari-Kupang Sub Total 139 315 224 100 73 241 160 515 617 Sub Total Total 678 414 160 515 617 TOTAL Jumlah Personil Pemegang Lisensi tahun 2011 Total Personnel Holding License 2011 Pengembangan Karir Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat jabatan tertinggi berdasarkan kemampuannya. Perusahaan mengatur persamaan hak karyawan, antara lain dalam hal sistem remunerasi, hak pelatihan dan pengembangan karir. Pengembangan karir berbasis kompetensi diterapkan dengan melaksanakan asesmen kompetensi pegawai. Sampai akhir tahun 2011 telah dilakukan asesmen psikologi terhadap 125 karyawan untuk mendapatkan profl kompetensi dan potensi karyawan secara komprehensif.
Untuk pengembangan karir dan kebutuhan operasional perusahaan, pada tahun 2011 Perusahaan telah merealisasikan Program Penataan dan Optimalisasi SDM berdasarkan Perhitungan Analisa Beban Kerja untuk menentukan formasi SDM Sampai dengan Triwulan IV tahun 2011 telah direalisasikan 467 kenaikan kelas pekerjaan dengan berbagai tingkatan. Proses ini telah berjalan dengan baik, wajar, terbuka dan dapat diterima oleh semua karyawan. Career Development Each employee has the equal opportunity to achieve the highest position level based on his/her ability. The Company arranges the right equality of the employees among others in remuneration system, training and career development rights. The competence based career development is applied by carrying out the employee competence assessment. Until the end of 2011, the psychology assessment has been conducted to 125 employees to obtain the comprehensive employee competence and potency profle. For the career development and company operational requirements, in 2011 the Company has realized HR Arrangement and Optimization Program based on Work Load Analysis Calculation to determine the HR formation. Until Quarter IV of 2011 there have been realized 467 work class increases with various degrees. This process has been taken place well, fairly, transparently and acceptable to all employees. PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 76 Laporan Tahunan 2011 Uraian Description Program Pendidikan Magister Manajemen Resiko (S2) Magister Education Program: Risk Management Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen (Strategic Infastruktur) Post Graduate Program: Management Science (Strategic Infrastructure) Program Pendidikan Magister Ketahanan Nasional Magister Program: National Resilience Program Pendidikan Magister Manajemen Magister Program: Management Diklat D IV ALLU Education and Training D IV ALU Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.IV Teknik Telekomunikasi & Nav. Udara Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D IV Program/Telecom- munication & Air Navigation Engineering Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.IV Teknik Listrik Bandara Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D IV Program/Airport Electrical Engineering Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.III Teknik Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D III Engineering D III AIS D III AS Orientation Education: Pelatihan dan Pengembangan SDM Angkasa Pura Airports mempunyai komitmen yang tinggi untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan secara in-house training maupun public training, bertempat di dalam maupun di luar negeri. Jenis pendidikan dan pelatihan bervariasi, mulai dari mandatory training, pendidikan keahlian, pendidikan managerial serta berbagai sharing session untuk mempertajam kualitas SDM. Program pendidikan dan pelatihan SDM yang dilaksanakan pada tahun 2011 diantaranya adalah: Diklat Orientasi : Education and training program for HR conducted in 2011 is among others Human Resources Training and Development Angkasa Pura Airports has the high commitment to improve t| np|cys krc.|J .rJ ccnptrt t|.cu| |r house training and public training in the home country and overseas. The type of education and training is carried, from the mandatory training, expertise education, managerial education as well as various sharing sessions to sharpen the quality of human resources. PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE Uraian Description Orientasi Type A Orientation Type A Orientasi Type B Orientation Type B 77 2011 Annual Report Uraian Description Perpanjangan SKP Avsec. Extension of SKP Avsec Perpanjangan Lisensi Teknik Elektronika Penerbangan. Extension of Aviation Electronic Engineering License Perpanjangan SKP AMC Extension of SKP MMC Perpanjangan SKP FSO. Extension of SKP FSO Perpanjangan SKP AIS. Extension of SKP AS Perpanjangan SKP ATC. Extension of SKP ATC Perpanjangan SKP PKP-PK. Extension of SKP PKP-PK Penerbitan Rating X-Ray Security Issuance of X-Ray Security Rating Penerbitan rating TCC secondary surveillance radar Issuance of TCC rating of secondary surveillance radar Uraian Description Diklat Basic Avsec Basic Education and Training of Avsec Diklat Basic PKP-PK Basic Education and Training of PKP-PK Pelatihan MOB Tingkat Lanjut th 2011 Training of Ofce Administration Grade III Pelatihan Administrasi Perkantoran Tingkat III Education and Training of Internal Audit Basic I Diklat Audit Internal Tk. Dasar I Technical Training of Airport Afairs Engineering of Elementary Degree (For Mechanical, Electrical Personnel and A2B) Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK Mula (Bagi Personil Mekanikal, elektrikal & A2B) Technical Training of Airport Afairs Engineering of Intermediate Degree (For Construction, Runway and Environment Arrangement Technician) Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK Lanjut (Bagi Teknisi Bangunan, Landasan & Tata Lingkungan) Technical Training of Airport Afairs Engineering of Intermediate Degree (For Mechanical, Electrical and A2B) Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK .Lanjut (Bagi Personil Mekanikal, elektrikal & A2B) Training of Technical Bid. TK airport engineering. Up (For Personnel of Mechanical, Electrical & A2b) SKP Extension and Issuance Substantive and Functional Engineering Education and Training Perpanjangan dan penerbitan SKP Diklat Teknis Substantif dan Fungsional PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 777 77 77 777 201 201 201 201 201 20 220 20 20 201 2201 220011 2 1 01 2011 01 0111111 01111 22 11 00111 0111 2 1 A 1 A 11 AA 1 A 1 A 11 A 11 AA 111 A 1 A 111 A 1 AAA 11111 1 A 1 A 1 A 111 A 11 AA 1 1 11 A 111 1 1 1 AA 1 111 1 1 11111111 A 1111 1 AAA 111111 AA 111 AA 1111 A 11111 11111 A 11111111 Annu nn nnu nnu nn al al al l al al Rep Rep RRep Rep e ort ort ort oort r Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK .Lanjut (Bagi Personil Mekanikal, elektrikal & A2B) Training of Technical Bid. TK airport engineering. Up (For Personnel of Mechanical, Electrical & A2b) 78 Laporan Tahunan 2011 Uraian Description Pelatihan Manajerial Tingkat Muda untuk 3 (tiga) Angkatan Managerial Training for Junior Degree for 3 (three) generations Pelatihan Manajerial Refreshing Program (setara manajerial tingkat madya) Managerial Training for Refreshing Program (equal to medium degree managerial) Pelatihan Manajerial Tingkat Madya untuk 1 (satu) Angkatan Managerial Training for Medium Degree for 1 (one) generation NO DIKLAT PENYELENGGARA PELAKSANAAN TEMPAT 1 Aviation Security Manager Course Dirkampen 7 s.d 15 Februari 2011 Inggris 2 Workshop Aviation Security Risk and Vulnerability Pemerintah Australia 20 s.d 25 Januari 2011 Australia 3 World Cargo Alliance in Vietnam ATT 23 s.d 28Februari 2011 Vietnam 4 Comparative Study on Airport Cargo Management at Incheon International Airport PT. Angkasa Pura I 23 Februari s.d 1 Maret 2011 Korea 5 Asia World Expo 08 s.d 10 Maret 2011 Cina 6 Comparative Study to Chatapati Shivaji International Airport, Mumbai 20 s.d 25 Maret 2011 Mumbai 7 Managing Service Quality at Airpor ACI 30 Mei s.d 1 Juni 2011 Incheon 8 Human Factor Course: The Operation Personnel 20 Juni s.d 1 Juli 2011 Thailand 9 KCAO/Asia Pacifc Simless ATM Symposium and Adhock Group Meeting ICAO-Ditjen.Perhubungan Udara 05 s.d 08 Juli 2011 Thailand 10 Airport Management For Executive PT. Angkasa Pura I (Persero)/IIAC 10 s.d 26 Juli 2011 Incheon 11 Vision Sharing Program Visiting World Class Data Center Equinix Sharing Vision 28 s.d 29 Juli 2011 Singapura 12 Maximizing Non-aeronautical Revenue Through Airport Service, 2011 IQPC 05 s.d 07 Oktober 2011 Kuala Lumpur 13 Comparative Study of SMS and ATC System ASA 14 s.d 19 November 2011 Australia 14 Workshop First Canso Asia Pacifc fset Dir.Navpen Hubud 01 s.d 2 Desember 2011 Singapura 15 Staf Exchange program ITSAP ITSAP 04 s.d 10 Desember 2011 Australia NO DIKLAT PENYELENGGARA PELAKSANAAN TEMPAT 1 Dangerous Goods Regulation Dirjen Perhubungan Udara 06 s.d 08 Januari 2011 Makassar 2 Training/Job Visit Ground Control MATSC 10 s.d 14 Januari 2011 Jakarta 3 Socialization & Implementation of e SPT VAT Application PT. Angkasa Pura I 10 s.d 14 Januari 2011 Jakarta 4 Strategic Workshop of Organization Alignment Phase 1 PT. Angkasa Pura I/Dunamis 12 s.d 13 Januari 2011 Denpasar 5 Socialization of Regulation of President No. 54 of 2010 LPKN 15 s.d 16 Januari 2011 Manado 6 Training/Job Visit Ground Control MATSC 17 s.d 21 Januari 2011 Surabaya 7 Workshop on Distinct Job Profle Dunamis 18 s.d 19 Januari 2011 Jakarta 8 Workshop New Flight Plan Format Aisindo Chapter Bandara Soekarno Hatta 19 s.d 21 Januari 2011 Jakarta 9 Training/Job Visit Ground Control MATSC 24 s.d 28 Januari 2011 Denpasar 10 Strategic Workshop of Organization Alignment Phase 2 PT. Angkasa Pura I/Dunamis 27 s.d 28 Januari 2011 Jakarta Pelatihan Manajerial Managerial training Workshop Pegawai Luar Negeri Workshop Pegawai Dalam Negeri Overseas Employee Workshop Domestic Employee Workshop PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 79 2011 Annual Report 11 Stress Management Training MATSC 31 Januari 2011 Makassar 12 Workshop Measuring Customer Satisfaction Diklat Centre 3 s.d 5 Februari 2011 Yogyakarta 13 Workshop on Performance Based Navigation ICAO-Ditjen.Perhubungan Udara 7 s.d 11 Februari 2011 Jakarta 14 Workshop Nas. Ketenagakerjaan Depnakertrans 8 s.d 9 Februari 2011 Jakarta 15 Workshop on National OHS&E SMK3 Audit Technique and Risk Assessment Terms Depnakertrans 10 s.d 11 Februari 2011 Batam 16 Seminar on Enterprise Risk Management Using ISO 31000 PRIMA-CRMS 16 Februari 2011 Jakarta 17 Workshop Aviation Security Risk and Vulnerability Dir. Kempen Ditjen.Hubud 21 s.d 24 Februari 2011 Jakarta 18 Basic Mikrotik Training-Essentials (MTCNA) CV. CNI 22 s.d 25 Februari 2011 Jakarta 19 Familiarization Flight & Study Visit 2011 MATSC 22 s.d 26 Februari 2011 MDC,NGR,SUB 20 Accounting Training Formasi 23 s.d 24 Februari 2011 Surabaya 21 Workshop on Land Afairs Legal Aspect PSPIN 23 s.d 24 Februari 2011 Jakarta 22 Familiarization Flight & Study Visit 2011 PT. Angkasa Pura I 23 s.d 26 Februari 2011 Jakarta 23 Familiarization Flight & Study Visit 2011 MATSC 28 Februari s.d 4 Maret 2011 SUB, MDC, AMQ,Jakarta 24 Workshop IT Project Management PT. LAPI Ganeshatama 03 s.d 04 Maret 2011 Bandung 25 Investigative Audit Training Lembangtek 07 s.d 08 Maret 2011 Bandung 26 Workshop ARFFS dan AEP Ditjen. Perhubungan Udara 08 s.d 11 Maret 2011 Jakarta 27 Workshop on Managing the Clean and Free Of Corruption State Owned Enterprise Indes 14 s.d 15 Maret 2011 Denpasar 28 Education and Training ATC Supervisor I Dirvavpen. Ditjenud 14 s.d 24 Maret 2011 Jakarta 29 BUMN (State Owned Enterprise) Executive Breakfast Meeting Role of BUMN In Welcoming Economic Corridor Development Plan 2011-2025 BUMN Executive Club 16 Maret 2011 Jakarta 30 Education and Training of Approach Control Surveillance Generation 94 STPI Curug 18 Maret 2011 - 17 Juni 2011 Jakarta 31 Strategic Planning Training LPPM 22 s.d 24 Maret 2011 Jakarta 32 General Practitioner Scientifc Meeting Ikatan Dokter Indonesia 24 s.d 26 Maret 2011 Jakarta 33 Training on Mastering ITJL Foundation V3 Preparation % Exam Andalan Teknologi Informasi 28 s.d 30 Maret 2011 Jakarta 34 Training on procedure for evaluation tender & its cases on goods/service procurement Beprof 30 Maret s.d 1 April 2011 Badung 35 Education and Training ATC Supervisor II Dirvavpen. Ditjenud 28 Maret s.d 7 April 2011 Jakarta 36 CSA Review Course Pusilkom UI 19 Maret s.d 28 Mei 2011 Jakarta 37 Integrated A & B Grade Taxes Patria Artha 01 April 2011 Makassar 38 Training and Certifcation of Project (Construction) Management Junior Expert PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAMPI 04 April s.d 08 April 2011 Bogor 39 Intensive Training on ISO 31000 International Standard of Risk Management: ERM Fundamental and certifcation examination CRMS Indonesia 04 April s.d 08 April 2011 Bandung 40 Site Training Radar MSSR Mode PT. Aerotek Indonesia 06 s.d 19 April 2011 Denpasar 41 Outsourcing Workshop 11 April s.d 13 April 2011 Manado 42 Project Supervision Mentoring & Sispro Program PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAMPI 11 April s.d 14 April 2011 Bogor 43 Workshop on Making Relationship To Media & Community PT. Angkasa Pura I (Persero) 13 s.d 14 April 2011 44 Health Service Nurturing & Counseling PT. Angkasa Pura I (Persero) 13 s.d 15 April 2011 Yogyakarta 45 Workshop Appron Safety Operational Safety in Appron Area DJU Minggu ke IV Makassar 46 National Seminar of Internal Audit 2011 & QIA Inauguration YPIA 18 s.d 21 April 2011 Batam 47 Technical Counseling Kementrian Perhub.Sek. Data & Informasi 19 s.d 21 April 2011 Semarang 48 Indonesian Slot Time System Training Direktorat Angkutan Udara 21 April 2011 Jakarta PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 80 Laporan Tahunan 2011 49 Knowledge Sharing Forum Developing, Implementing & Using KPI LPPM 26 April s.d 27 April 2011 Jakarta 50 Professional Secretary Training PT Perfexindo Prima 27 April s.d 28 April 2011 Batam 51 API Cargo System Bandara Sepinggan 28 April s.d 05 Mei 2011 Balikpapan 52 English Training Wall Streeat 1 Mei 2011 s.d 31 Juli 2014 Jakarta 53 Workshop on Performance management & Business Intelligence LAPI ITB 5 Mei s.d 6 Mei 2011 Bandung 54 Comparative Study on Trolley, CSC, Bridge & Security Management PT. Angkasa Pura I (Persero) 17 Mei s.d 20 Mei 2011 Denpasar 55 Personal Branding Seminar John Robert Power 19 Mei 2011 Makassar 56 Efectiveness Evaluation Training PQM 19 s.d 20 Mei 2011 Jakarta 57 Aerodrome Safety Plan/Case Workshop DJU 23 s.d 24 Mei 2011 Jakarta 58 Workshop in Human Capital Management System (HCMS) PT. Angkasa Pura I/Dunamis 24 Mei s.d 25 Mei 2011 Jakarta 59 Internal Auditor Association Seminar AAI 25 Mei 2011 Jakarta 60 ATEL/ANAV Certifcation Assistance Confnement PT. Angkasa Pura I (Persero) 04 s.d 08Juni 2011 Surabaya 61 ITSAP Human Factor Training The Trainer Ditjen. Perhubungan Udara 13 s.d 17 Juni 2011 Jakarta 62 ITSAP Human Factor Training Seminar Ditjen. Perhubungan Udara 20 s.d 21 Juni 2011 Jakarta 63 Pre After Service Education & Training PT. Kepurun Pawana Indonesia 20 s.d 25 Juni 2011 Klaten 64 Kespen Seminar & Operational Technical Discussion 20 s.d 24 Juni 2011 Bandung 65 Training on Special Education on Advocate Profession Generation XV PERADI 20 Juni s.d 22 Juli 2011 Jakarta 66 Workshop on HPS preparation of Company Goods/Service 23 Juni s.d 25 Juni 2011 Yogyakarta 67 Aerodrome Safety Plan/Case Workshop Ditjen. Perhubungan Udara 26 Juni s.d 27 Juni 2011 Denpasar 68 Subsidiary Training PT. Angkasa Pura I (Persero)/ Vitarka Gita 27 Juni s.d 30 Juni 2011 Jakarta 69 IHSC Award 2011 Business Review 30 Juni 2011 Jakarta 70 Discussion on aviation service database system optimization and Flight Plan ATS Message Dirnavpen. Ditjenhubud 04 s.d 06 Juli 2011 Jakarta 71 Tapor Training PT. Angkasa Pura I (Persero) 10 s.d 16 Juli 2011 Bogor 72 Workshop on Efective Method of Inter Company Debt Collection INDES 11 s.d 13 Juli 2011 Yogyakarta 73 Training on Aerospace Weather Impact Dissemination 2012 LAPAN 13 Juli 2011 Bandung 74 CMS & Collection Training of PT API PT. Angkasa Pura I/BRI/Mandiri/ BNI 17 s.d 21 Juli 2011 Jakarta 75 ATC Supervisor Generation III Education and Training Dirnavpen. Ditjenhubud 18 s.d 30 Juli 2011 Jakarta 76 Safety Meeting PT. Angkasa Pura I (Persero) 19 s.d 22 Juli 2011 Jakarta 77 National Seminar on Airport Electrical System STPI Curug 20 Juli 2011 Tangerang 78 Capacity Building Workshop: Role of government & community in public service organizing policy and government private cooperation of transportation sector Kapuskakem & pelayanan jasa transportasi kemenhub 20 s.d 22 Juli 2011 Batam 79 Improvement of Airport Regulator & Operator Personal Competence DJU 25 s.d 26 Juli 2011 Jakarta 80 Hyperless & KK Training of Company Practitioners Balai Besar Keselamatan & Kesehatan Kerja MKS 25 s.d 29 Juli 2011 Makassar 81 BPPT Workshop PT. Angkasa Pura I (Persero) 26 s.d 28 Juli 2011 Jakarta 82 Workshop on information and communication technology to support the fight safety BPPT 27 Juli 2011 Jakarta 83 Spiritual Great Customer Services Training Batch I PT. Angkasa Pura I (Persero)/ QLM 28 s.d 30 Juli 2011 Jakarta 84 Socialization of Information System Construction of National Vital Object Security of 2011 04 Agustus 2011 Jakarta PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 81 2011 Annual Report 85 Workshop on National Legal Enforcement of Cyber Crime and Electronic Transaction Crime by virtue of Law No. 11/2008 regarding ITE (Inf & Electronic Transaction) LIPP 10 s.d 11 Agustus 2011 Jakarta 86 Current PSAK Provisioning of IFRS and IAS Convergence As Well As GAP ANALYSIS PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAI 8 s.d 13 Agustus 2011 Jakarta 87 Fraud Audit Education and Training 8 s.d 13 Agustus 2011 Sukabumi 88 Spiritual Great Customer Services Training Batch II PT. Angkasa Pura I (Persero)/ QLM 10 s.d 12 Agustus 2011 Jakarta 89 National Training: Implementation of Audit Management Application through e-BPK Technology Information (e-Auditee) LADARI 11 s.d 12 Agustus 2011 Jakarta 90 Socialization of Lebaran Transportation Application DJU 15 Agustus 2011 Jakarta 91 Workshop on Organization Model Formulation Dunamis 23 s.d 25 Agustus 2011 Jakarta 92 Workshop on Establishment of Organization Chart Phase II Dunamis 15 September 2011 Jakarta 93 Workshop on Establishment of Organization Chart Phase III Dunamis 22 s.d 23 September 2011 Jakarta 94 Training of Trainer Safety Oversight 26 s.d 29 September 2011 Jakarta 95 Training on HRM Professional Certifcation MKI Maximizing 27 s.d 30 September 2011 Bandung 96 Training on Risk Legal Management 28 s.d 29 September 2011 Jakarta 97 Socialization of Regulation of Minister of Transportation Number 77 of 2011 regarding Responsibility of Air Transportation Dirjen Perhubungan Udara 29 September 2011 Jakarta 98 Maximizing Non-aeronautical Revenue Through Airport Services 2011 IQPC 05 s.d 07 Oktober 2011 Kuala Lumpur 99 Workshop on Finalization of Establishment of Organizational Chart I Dunamis 06 s.d 07 Oktober 2011 Jakarta 100 Workshop of National Secretary Essential Skill for Secretary and Administration Professional PSPIN 12 s.d 14 Oktober 2011 Bandung 101 Workshop on Finalization of Establishment of Organizational Chart II Dunamis 01 s.d 02 November 2011 Jakarta 102 After Service Training PT. Angkasa Pura I/ LP2MM 01 s.d 04 November 2011 Bandung 103 Seminar on Aviation Navigation Facility Service Concept in Indonesia STPI Curug 8 November 2011 Tangerang 104 Workshop on Airspace Planning PBN Dirnavpen-ICAO 14 s.d 18 November 2011 Denpasar 105 Seminar on Flight Security Dirjen Perhubungan Udara 17 s.d 18 November 2011 Bandung 106 Training on Verifcation of Medical Service and Cost Control 24 s.d 25 November 2011 Jakarta 107 ATC Checker Education and Training 27 November s.d 5 Desember 2011 Yogyakarta 108 Competition of National Quality and Productivity Forum TKMPN WKM 29 November s.d 2 Desember 2011 Makassar 109 Intensive Training ISO 31000: International Risk Management Standard ERM Fundamental and Certifcation 05 s.d 09 Desember 2011 Denpasar 110 ATS Checker STPI Curug 06 s.d 16 Desember 2011 Depok 111 Workshop on Public Relation & Protocol Afairs PT. Angkasa Pura I/ Veloxxe 07 s.d 9 Desember 2011 Jakarta 112 Conference on Risk Management of Asia Pacifc 2011 CRMS Indonesia 08 s.d 9 Desember 2011 Denpasar 113 ERMCP Title Certifcation CRMS Indonesia 10 s.d 11 Desember 2011 Denpasar 114 HCIS Training Dunamis 15 s.d 16 Desember 2011 Jakarta 115 Training on Governance, Risk and Compliance (GRC) Program GBI 15 s.d 16 Desember 2011 Denpasar 116 Training on Legal Contract & Paperwork Audit Strategy Beprof 21 s.d 23 Desember 2011 Yogyakarta PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 82 Laporan Tahunan 2011 Workshop Komisaris & Direksi Uraian Description BUMN Executive Breakfast Meeting Refexi BUMN 2010 untuk menyon- song masa depan gemilang BUMN Executive Breakfast Meeting Refection of 2010 BUMN to wel- come the bright future Penyegaran Komisaris & Direksi BUMN Etika Bisnis & Good Corporate Gov- ernance BUMN Refreshment of Board of Commissioners and Board of Directors of State Owned Enterprise (BUMN) Business Ethic and Good Corporate Gover- nance of BUMN Workshop on Development of Aerotropolis Workshop on Development of Aerotropolis Uraian Jumlah / Numbers Description Kenaikan Pangkat 791 Promotion Kenaikan Kelas Jabatan 467 Position Class Increase Bantuan Biaya Haji 47 Haj Pilgrimage Expenses Aid Bantuan Biaya Ziarah ke Yerusalem 14 Jerusalem Pilgrimage Expenses Aid Bantuan Tirthayatra ke India 12 Tirtayatra Aid to India JUMLAH 1331 TOTAL For 2011, the realization of HR Development budget by Rp 21,116,488,00 is lower than 15.06% of the 2010 realization namely Rp 24,859,127,000. Whereas total employee obtaining the training in 2011 is 2,452 persons, decreasing 33.39% compared to that of 2010 by 3,681 persons. For the hour of education and training as per employee per annum, in 2011 is: 97.24 hours/employee/annum (of 2,452 person with total study hour: 238,437 hours), increasing compared to that of 2010: 72.54 hours/employee/annum (from 3,681 employees with total study hours: 267,003 hours). Untuk tahun 2011 realisasi anggaran pengembangan SDM sebesar Rp 21.116.488.000 lebih rendah 15,06% dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp 24.859.127.000. Sedangkan jumlah karyawan yang mendapatkan pelatihan pada tahun 2011 sebanyak 2.452 karyawan, turun 33,39% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 3.681 orang. Untuk jam diklat per pegawai per tahun, tahun 2011 adalah : 97,24 jam/karyawan/tahun ( dari 2.452 karyawan dengan jumlah jam pelajaran : 238.437 jam), meningkat dibanding tahun 2010 : 72,54 jam /karyawan/tahun (dari 3.681 karyawan dengan jumlah jam pelajaran : 267.003 jam) Reward dan Punishment Perusahaan menerapkan kebijakan Reward dan Punishment bagi karyawan berdasarkan penilaian kinerja karyawan dan kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan. Manajemen telah menetapkan komponen/faktor dasar penetapan Reward dan Punishment berdasarkan measurement dictionary KPI individu. Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut, pada tahun 2011 Perusahaan telah menetapkan penerima reward dalam bentuk promosi kenaikan pangkat, kenaikan kelas jabatan, penerima penghargaan dan penerima bantuan ibadah keagamaan bagi 1.331 karyawan dengan perincian sebagai berikut: Workshop of Board of Commissioner and Board of Directors Reward dan Punishment The Company applies the Reward and Punishment policy for the employee based on the employee performance assessment and compliance with the Company Regulation. The management has stipulated the basic component/ factor of stipulation of Reward and Punishment based on the measurement dictionary of individual KPI. As the implementation of such policy, in 2011 the Company has stipulated the reward recipient in terms of promotion, position class increase, award and religious worship aid recipient for 1,331 employees with breakdown as follows: Table of Reward Recipient of 2011 Tabel: Penerima Reward tahun 2011 PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 83 2011 Annual Report Meanwhile it was recorded that the employee discipline violation through December 31, 2011 were 14. Such violation and performance decrease were subject to punishment or sanction. Of 14 disciplinary violations within such company environment, 11 sanctions have been stipulated and other 13 disciplinary sanctions were not imposed but they were nurtured by the company with breakdown as follows: Table of Disciplinary Violation Sanction Recipient 2011 Penerima Sanksi Pelanggaran Kedisiplinan tahun 2011 Sementara itu, pelanggaran disiplin karyawan sampai periode 31 Desember 2011 tercatat sebanyak 14 pelanggaran. Terhadap pelanggaran dan penurunan kinerja telah diberikan hukuman atau sanksi. Dari 14 pelanggaran kedisiplinan di lingkungan perusahaan tersebut, telah ditetapkan 11 sanksi dan 3 orang disiplin lainnya tidak diberikan sanksi tetapi dilakukan pembinaan oleh perusahaan, dengan rincian sebagai berikut: 8883 83 83 83 8883 2220 20 20 20 20 2000 2001 01 01 01 011111 220 201 22200111 222011 0 22220 2 1 011 20 2 111 011 2 111 A 1111111111111111111111 nnu nnual al Rep Report ort rt rt rttt rtt rttttttttttttttt PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN Uraian Jumlah / Numbers Description Penurunan Kelas Jabatan 6 Demotion of Position Class Penurunan Pangkat 2 Demotion of Rank Penurunan Gaji Berkala 3 Periodical Salary Decrease JUMLAH 11 TOTAL 84 Laporan Tahunan 2011 Peran Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja sebagai mitra Perusahaan telah menunjukkan peran positif dalam penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan. Para pihak senantiasa saling berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai ketenagakerjaan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan pekerja. Untuk meningkatkan harmonisasi hubungan industrial Angkasa Pura Airports, pada tanggal 20 Agustus 2010 telah ditandatangani Pakta Normalisasi antara manajemen Angkasa Pura Airports dengan Asosiasi Karyawan PT. Angkasa Pura I (Persero) dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura I (Persero) . Para pihak menyepakati dan menyetujui bahwa persiapan perundingan pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) akan dilaksanakan paling lambat tanggal 6 September 2010 setelah dilakukan verifkasi keanggotaan paling lambat tanggal 30 Agustus 2010. Perundingan PKB dilakukan pada tanggal 25 September sampai 3 Oktober 2010 dan penandatanganan PKB dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2010. PKB antara PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan PT. Angkasa Pura I (Persero) dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura I (Persero) telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja RI dan telah terdaftar sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010. Role of Employee Association and Labor Union Employee Association and Labor Union as the partner of the Company has shown the positive role in settling the manpower afairs issues. The parties always communicate and consult each other on the manpower afairs for work p.cJuct|v|ty .rJ .c.k.s .||.. |np.cvnrt To improve the harmonious industrial relationship of Angkasa Pura Airports, on August 20, 2010 there has been executed the Normalization Pact between the management of Angkasa Pura Airports and Association of Employee of PT Angkasa Pura Airports I (Persero) and Labor Union of PT Angkasa Pura I (Persero). The parties are covenanted and agreed that the preparation of negotiation on renewal of Collective Labor Agreement (CLA) will be conducted on at the latest September 6, 2010 after the verifcation of membership at the latest on August 30, 2010. The negotiation of CLA was conducted on September 25 through October 3, 2010 and its execution was on October 15, 2010. CLA between PT Angkasa Pura Airports I (Persero) and Labor Union of PT Angkasa Pura Airports I (Persero) has been registered with the Ministry of Manpower of The Republic of Indonesia and has been registered legitimately in accordance with the Letter of Decision of Director General of Industrial Relationship Nurturing and Manpower Social Security No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010. Pencapaian Key Performance Indicators (KPI) The Achievement of Key Performance Indicator 86 Laporan Tahunan 2011 Key Performance Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Kunci merupakan alat ukur keberhasilan kinerja Direksi Angkasa Pura Airports yang merupakan Kontrak Manajemen antara Kuasa Pemegang Saham dengan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura Airports. KPI dapat dikatakan memadai apabila memenuhi syarat-syarat relevan (relevant), tepat (appropriate), wajar (fairy represent) dan lengkap (comprehensive). Kerangka KPI tersebut menunjukkan secara langsung pencapaian sasaran strategis yang hendak dicapai sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Manajemen telah menandatangani Kontrak Manajemen pada tanggal 26 April 2011 antara Kuasa Pemegang Saham Angkasa Pura Airports diwakili oleh Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata dengan Direksi dan Komisaris Angkasa Pura Airports. Pada tanggal 11 Januari 2011 telah dilaksanakan penandatanganan kontrak manajemen antara Direksi dengan para GM. KPI tahun 2010 dipersiapkan dengan mempertimbangkan adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama proses KPI 2009 dan dikembangkan dengan mempertimbangkan kesenjangan antara kebutuhan pelanggan dan pemangku kepentingan dan pencapaian perusahaan hingga sekarang. Untuk mencapai tujuan perusahaan, Angakasa Pura Airports telah memetakan kesenjangan tersebut dalam rencana jangka panjang, dan pelaksanaannya diwujudkan dalam program kerja perusahaan (RKAP) dan dimasukkan dalam program kerja manajemen pada setiap bagian. Key Performance Indicators (KPI) is the benchmark of performance of the Board of Directors of Angkasa Pura Airports being the Management Contract between the Shareholders Proxy and Board of Commissioners and Board of Directors of Angkasa Pura Airports. It can be said that KPI is adequate if fulflling the conditions of relevant, appropriate, fairly represent and comprehensive. KPI framework indicates directly the achievement of strategic target to be attained in accordance with the company vision and mission. Management has signed Management Contract on April 26, 2011 between the Proxy of Shareholders of Angkasa Pura Airports represented by Deputy State Minister of State- Owned Enterprise of Logistic and Tourism Afairs and Board of Directors and Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports. On January 11, 2011 the management contract was signed between the Board of Directors and General Managers. The KPI 2010 were prepared by considering the matters that needed improvements during the KPI of 2009 and were made for developments by considering the gap between t| rJs c| custcn.s .rJ st.k|c|J.s .rJ t| cnp.rys .c||vnrts up tc p.srt c .c||v t| cnp.rys goals, Angkasa Pura I already mapped such gaps in the cnp.rys |cr t.n p|.r (|'||), .rJ t| |np|nrt.t|cr c| .||c| |s n.r||stJ |r t| ccnp.rys .c.k p.c..ns (RKAP) and adopted in Management Work Program (RKM) in each Directorate. KEY PERFORMANCE INDICATOR 87 2011 Annual Report KEY PERFORMANCE INDICATOR KPI tahun 2011 disusun dengan memperhatikan hal-hal yang perlu mendapat perbaikan dalam KPI tahun 2010, untuk dilakukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan gap antara kebutuhan pelanggan dan pemangku kepentingan dengan kinerja Perusahaan yang telah dicapai selama ini. Untuk mencapai tujuan Perusahaan, Angkasa Pura Airports telah memetakan gap-gap tersebut di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), kemudian pelaksanaannya dijabarkan dalam program-program kerja perusahaan (RKAP) serta diimplementasikan dalam Rencana Kerja Manajemen (RKM) di tiap Direktorat. Pencapaian target KPI kontrak manajemen tahun 2011 sesuai bobot setiap KPI pada enam perspektif mencapai skor 93,24 dengan perincian masing-masing persepektif sebagai berikut: In 2011, KPI was prepared by considering the issues to be improved in 2010 KPI, for improvement by considering the gap between the need of customer and stakeholders with the Company performance already achieved all this time. To attain the objective of the Company, Angkasa Pura Airports has mapped those gaps in Company Long term Plan (RUPP), then the implementation was elaborated in the company work programs as well as implemented in the Management Work Plan of each Directorate. The KPI target achievement of management contract in 2011 in accordance with the weight of each KPI in six perspectives reached the score 93.24 with breakdown of each perspective as follows: PERSPEKTIF BOBOT WEIGHT CAPAIAN BOBOT WEIGHT ACHIEVED PERSPECTIVE Pelanggan 10 9,46 Customer Produk & Layanan 30 9,83 Product & Service Proses Internal 10 27,30 Internal Process Sumber Daya Manusia 20 9,23 Human Resource Keuangan 20 18,23 Finance Kepemimpinan 10 19,19 Leadership Total 10 93,24 TOTAL 88 Laporan Tahunan 2011 PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan belum mencatatkan sahamnya di pasar modal. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Nomor 02 tanggal 9 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH., pada Pasal 4 menyebutkan sebagai berikut: 1. Modal dasar perseroan berjumlah sebesar Rp 7.000.000.000.000,- (tujuh triliun rupiah) yang terbagi atas 7.000.000 (tujuh juta) saham, masing-masing bernilai nominal Rp 1.000.000,- 2. Dari modal tersebut telah ditempatkan/diambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 1.800.000.000.000,- 3. 100% dari nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah Rp 1.800.000.000.000,- telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia ke dalam kas perseroan, dengan cara sebagai berikut: Sebesar Rp 925.000.000.000,- telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran modal lama Penambahan penyertaan modal negara sebesar Rp 264.109.538.326,- Modal donasi sebesar Rp 2.796.336.642,- Laba yang belum dibagi sebesar Rp.98.295.982.326,- Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142.306,-. PT Angkasa Pura I (Persero) is the company which shares are fully held by the Government of the Republic of Indonesia and does not yet list its shares at the capital market. The amendment to the Articles of Association of the Company by virtue of Deed Number 2 dated August 9, 2007 drawn up before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, Article 4 states as follows: 1. Company authorized capital shall amount to Rp 7,000,000,000,000 (seven trillion rupiah) consisting of 7,000,000 (seven million) shares, each at nominal value Rp 1,000,000. 2. Of that capital there has been subscribed/taken up and fully paid up by the State of the Republic of Indonesia 1,800,000 shares or entirely Rp 1,800,000,000,000. 3. 100% of the nominal value of each share already subscribed as mentioned above or entirely amounting to Rp 1,800,000,000,000 has been fully paid up by the State of the Republic of Indonesia to the cash of the company in the manner as follows: |p 925,000,000,000 |.v br p.|J up |r c.s| .s the old capital payment; /JJ|t|cr c| st.t c.p|t.| p|.cnrt by |p 264,109,538,326; |cr.t|cr c.p|t.| |p 2,796,336,642, |.c|t rct J|st.|butJ yt |p 98,295,982,326, |s.v up tc |sc.| y.. 2005 |p 509,798,142,306 Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders 89 2011 Annual Report Akuntan Perseroan | Corporate Accountant 89 89 2220 201 000001 01 01 01 201 201 01 011 201 20001 201 201111 201 2001 20011 011111 A 1 AAA 1 AAAA 1 A 1 AAA 1 AAAA 1 AA 1 A 111 AAA 11111 AAAAA 11 A 1 AA 1 A 1 AAAAAAAAAA 1 1 AAA 11 AAAAAAA 1111 AAAA 1 11 AAAAA AAAAAAAnn nnnnnnnnnnnu nu nnnnu nnu nnnnnu nu nuuuu nnu nn nnnnn nnu nu nnnuuuu nu n nnu nnu nnnu nuuuuuu nnnu nnuuu nnu n nnnn al al l al aaaal al al aaaaaaal aa Rep Rep Report ort NAMA AKUNTAN ACCOUNTANT PEKERJAAN WORK TAHUN YEAR NILAI KONTRAK (Rp) CONTRACT VALUE (Rp) KAP Grant Thornton Hendrawinata General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, dan Laporan Keuangan PKBL 2007 466.600.000 General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit and PKBL Financial Statement KAP Soejatna, Mulyana & Rekan General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, dan Laporan Keuangan PKBL 2008 470.360.000 General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit and PKBL Financial Statement KAP Soejatna, Mulyana & Rekan General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Operasional, dan Laporan Keuangan PKBL Audit Capaian KPI 2009 925.000.000 General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, Operational Audit and PKBL Financial Statement KPI Achievement Audit KAP Soejatna, Mulyana & Rekan General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Operasional, dan Laporan Keuangan PKBL Audit Capaian KPI 2010 888.000.000 General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, Operational Audit and PKBL Financial Statement KPI Achievement Audit KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Capaian KPI, dan Laporan Keuangan PKBL 2011 740.000.000 General audit of Financial Statement, Performance Evaluation Statement, Compliance Audit, KPL Achievement Audit and PKBL Financial Statement 90 Laporan Tahunan 2011 NO REKANAN PARTNER PEKERJAAN WORK TEMPAT VENUE 1 Mustofa & Rekan Konsultan hukum dalam penanganan perkara di Pengadilan Pajak masa Pajak Januari s/d November 2006 dan masa pajak Januari s/d Desember 2007 Legal consultant in handling the case in Tax Court of Tax Period January through November 2006 through tax period January through December 2007 Jakarta 2 Benny Joesoef, SH & Ass Jasa Konsultan Hukum dalam penanganan pengajuan gugatan pembatalan putusan BANI No. 326/X/ARB-BANI/2009 terkait perkara antara Angkasa Pura Airports dengan PT Hutama Karya Legal consultant service in handling the fling of suit against the BANI award cancellation No. 326/X/ARB-BANI/2009 relating to the case between Angkasa Pura Airports and PT Hutama Karya Jakarta Pekerjaan penunjukan konsultan hukum dalam pendampingan pemeriksaan di Kejati Jatim atas dugaan TPK dalam penjualan space iklan di Bandara Juanda Surabaya kepada PT SIE Work on appointment of legal consultant in accompanying the examination in High General Attorney Ofce of East Java on the allegation of TPK in the sale of advertisement space at Juanda Airport, Surabaya to PT SIE Jakarta Jasa konsultan hukum dalam penanganan pelaporan pidana 19 orang terkait masalah rumah dinas Legal consultant service in handling the reporting of crime by 19 persons relating to the ofcial house issue Jakarta Jasa konsultan hukum dalam penanganan perkara pada tingkat penyidikan di Polda Metrojaya Legal consultant service in handling the case in investigation instance in Regional Police of Metrojaya Jakarta Penanganan perkara gugatan PT Aneka Glass Abadi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Handling the case of suit of PT Aneka Glass Abadi in District Court of Central Jakarta Jakarta 3 JBW Law Ofce Jasa konsultan hukum dalam penanganan perkara penyelesaian permasalahan hukum pembangunan terminal & fasilitas penunjang di BIL Legal consultant service in handling the case of settlement of legal issue on construction of terminal and supporting facilities at BII Jakarta 4 Kudri Djamaris Sitohang Attorney & Counsellors At Law Pembuatan Legal Opinion Mengenai Rencana Penyertaan YAKKAP I pada Anak Perusahaan Angkasa Pura Airports (Persero) Preparation of Legal Opinion on YAKKAP I Placement Plan at Subsidiary Angkasa Pura Airports (Persero) Jakarta NO REKANAN PARTNER PEKERJAAN WORK TEMPAT VENUE 1 Penunjukan Notaris (Grace Margareth Goenawan, SH, MM) Appointment of Notary Grace Margareth Goenawan, SH MM Pelaksanaan pembayaran ganti rugi tanah milik di lingkungan Bandara Pattimura Ambon seluas 45.350M2 Implementation of payment of compensation for the land within the environment of Pattimura Airport, Ambon to the extent of 45,350 M2
Ambon 2 Nanda Fauz Iwan, SH,MKn. Surat perjanjian pekerjaan Jasa notaris dan Konsultan Hukum terkait dengan likuidasi Yayasan Kesejahteraan Pegawai Angkasa Pura I (Persero) Letter of Agreement of work of Notary service and related Legal Consultant with Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura I (Persero) in liquidation Jakarta Konsultan Hukum & Notaris | Legal Consultant Konsultan Hukum Lawyers Notary Notaris 91 2011 Annual Report Angkasa Pura Property Gd. Angkasa Pura Center for Excellence lt. Dasar Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat [T] (62-21) 658 66495 [F] (62-21) 654 1513/14 Angkasa Pura Logistic Gd. Angkasa Pura Center for Excellence lt. Dasar Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat [T] (62-21) 658 66406 [F] (62-21) 654 1513/14 Anak Perusahaan | Subsidiaries Angkasa Pura Support Gd. Angkasa Pura Center for Excellence lt. Dasar Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat [T] (62-21) 658 66496 [F] (62-21) 654 1513/14 Angkasa Pura Hotel Gd. Angkasa Pura Center for Excellence lt. Dasar Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat [T] (62-21) 658 66490 [F] (62-21) 654 1513/14 92 Laporan Tahunan 2011 Anak Perusahaan Sejalan dengan konsep Reposisi dan Restrukturisasi Angkasa Pura Airports, serta dengan memperhatikan posisi perusahaan dan struktur bisnis saat ini, Angkasa Pura Airports melakukan transformasi di bidang bisnis. Hal ini sekaligus juga untuk mempercepat sasaran perusahaan, yaitu meningkatkan CSI dan meningkatkan pendapatan non aeronautika. Untuk itu, pada tahun 2011 Angkasa Pura Airports mengusulkan pembentukan empat anak perusahaan kepada pemegang saham. Pada 15 Desember 2011, telah disetujui pendirian tiga anak perusahaan, yaitu: 1. PT Angkasa Pura Hotels; didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero) Nomor 192/DK.API/2011 dan Akte Pendirian Perusahaan Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah penyediaan akomodasi pariwisata dengan modal dasar sebesar Rp 120 miliar. Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports (Persero) pada perusahaan ini adalah 99,88%. 2. PT Angkasa Pura Logistics; didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero) Nomor 194/DK.API/2011 dan Akte Pendirian Perusahaan Nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) dengan modal dasar sebesar Rp 80 miliar. Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports (Persero) pada perusahaan ini adalah 98%. 3. PT Angkasa Pura Property; didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero) Nomor 193/DK.API/2011 dan Akte Pendirian Perusahaan Nomor 02 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah pembangunan, perdagangan, dan jasa dengan modal dasar sebesar Rp 42 miliar. Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports (Persero) pada perusahaan ini adalah 99,43%. 4. Selanjutnya, atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero) Nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari 2012 dan dan Akte Pendirian Perusahaan Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn tanggal 9 Februari 2012, didirikan satu anak perusahaan Subsidiaries In line with the concept of Reposition and Restructuring of Angkasa Pura Airports as well as by taking into account the company position and current business structure, Angkasa Pura Airports conducts the transformation in business. It is simultaneously for acceleration of company target namely improving CSI and non-aeronautical income. To that end, in 2011 Angkasa Pura Airports suggested the shareholders on the establishment of four subsidiaries. On December 15, 2011, the establishment of three subsidiaries had been approved namely: 1. PT Angkasa Pura Hotels; established upon the approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports (Persero) Number 192/DKAP/2011 and Deed of Incorporation of Company Number 03 by Notary Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of business is tourism accommodation procurement with authorized capital Rp 120 billion. The shareholding of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is 99.88%. 2. PT Angkasa Pura Logistics; established upon the approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports (Persero) Number 194/DKAP/2011 and Deed of Incorporation of Company Number 01 by Notary Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of business is freight forwarding service with authorized capital Rp 80 billion. The shareholding of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is 98%. 3. PT Angkasa Pura Property; established upon the approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports (Persero) Number 193/DKAP/2011 and Deed of Incorporation of Company Number 02 by Notary Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of business is construction, trading and service with authorized capital Rp 42 billion. The shareholding of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is 99.43%. 4. Furthermore, upon the approval of the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports (Persero) Number 17/DKAP/2012 dated January 31, 2012 and Deed of Incorporation of Company Number 03 drawn up before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 93 2011 Annual Report February 9, 2012, one more subsidiary was established namely PT Angkasa Pura Supports. Its line of business is service, construction, land transportation, service station, printing and trading with authorized capital Rp 125 billion. The shareholding of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company is 98.5%. lagi, yaitu PT Angkasa Pura Supports. Bidang usaha perusahaan ini adalah bidang jasa, pembangunan, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, dan perdagangan dengan modal dasar Rp 125 miliar. Kepemilikan saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini adalah 98,5%. NO REKANAN | PARTNER BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD KEPEMILIKAN | OWNERSHIP KETERANGAN | NOTE 1 PT Angkasa Pura Hotels Perhotelan | Hotel 99.88% belum beroperasi | Not Operated Yet 2 PT Angkasa Pura Logistics Jasa Transportasi | Transportation Service 98% belum beroperasi | Not Operated Yet 3 PT Angkasa Pura Property Perumahan | Property 99.44% belum beroperasi | Not Operated Yet 4 PT Angkasa Pura Supports Jasa dan Trading | Service and Trading 98.50% belum beroperasi | Not Operated Yet PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 93 93 201 22011 A 1 A 1 Annu nnu n al al Rep Rep Report ort oort 94 Laporan Tahunan 2011 Perusahaan Afliasi dan Yayasan Afliated Companies and Foundation PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang didirikan oleh tiga BUMN, yaitu PT Garuda Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan Angkasa Pura II (Persero), yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa ground handling independen yang meliputi kargo dan pergudangan, penumpang dan penanganan bagasi, operasi penerbangan dan servis pesawat udara, serta kegiatan usaha lainnya yang dapat menunjang usaha penerbangan di wilayah kerja Angkasa Pura Airports dan Angkasa Pura II.
Berkantor pusat di Jalan Angkasa Blok B12 Kav.6, Kemayoran, Jakarta, Gapura Angkasa memiliki willayah operasi tersebar di 25 bandara di Indonesia yang seluruhnya di kelola oleh 21 kantor cabang , 1 kantor perwakilan, 2 kantor proyek smart handling, dan 2 proyek yang pengelolaan operasionalnya di bawah kendali kantor cabang lainnya. PT Gapura Angkasa didirikan berdasarkan Akta No. 32 tanggal 26 Januari 1998 oleh Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta dan di sahkan oleh Menteri Kehakiman sesuai keputusan Nomor: C-21003 HT.01.01-TH-99 tanggal 31 Desember 1999.
Pendirian perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan RI Nomor: SR-546/MK.016/97 tanggal 5 Nopember 1997 tentang Pendirian Perusahaan Patungan Ground Handling antara tiga BUMN tersebut. Dari masing-masing pendiri diatur hak dan kewajibannya dalam penyertaan modal sebagai berikut: PT Garuda Indonesia (Persero) dengan penyertaan modal sebesar 37,50%, berkewajiban menyerahkan PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa is the joint venture established by three BUMN (State-Owned Enterprises) namely PT Garuda Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) and Angkasa Pura II (Persero), running the business in independent ground handling service comprising cargo and warehousing, passenger and baggage handling, aviation operation and airplane service as well as other business activities which can support the aviation business in the work territory of Angkasa Pura Airports and Angkasa Pura II. Occupying its head ofce at Jalan Angkasa Block B 12 Kav. 6 Kemayoran, Jakarta, Gapura Angkasa has the operational territories spread out at 25 airports in Indonesia which are entirely managed by 21 branch ofces, 1 representative ofce, 2 smart handling project ofces and 2 projects which operational management is under the control of other branch ofce. PT Gapura Angkasa is established by virtue of Deed No. 32 dated January 26, 1998 by Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta and ratifed by Minister of Justice in accordance with the Decree Number: C-21003.HT.01.01-TH-99 dated December 31, 1999. The incorporation of company is already approved by Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number: SR-546/MKJ.016/97 dated November 5, 1997 regarding Incorporation of Joint Venture of Ground Handling among those three State-Owned Enterprises. Of each founders, the rights and obligations in the capital placement is already provided namely: PT Garuda Indonesia (Persero) with capital placement 37.50%, is obliged to submit all assets of ground NO REKANAN | PARTNER BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD KEPEMILIKAN | OWNERSHIP KETERANGAN | NOTE 1 PT Angkasa Pura Hotels Perhotelan | Hotel 99.88% belum beroperasi | Not Operated Yet 2 PT Angkasa Pura Logistics Jasa Transportasi | Transportation Service 98% belum beroperasi | Not Operated Yet 3 PT Angkasa Pura Property Perumahan | Property 99.44% belum beroperasi | Not Operated Yet 4 PT Angkasa Pura Supports Jasa dan Trading | Service and Trading 98.50% belum beroperasi | Not Operated Yet 95 2011 Annual Report seluruh aset ground support equipment (GSE) sesuai hasil penilaian oleh PT Sucofndo yang ditetapkan nilainya sebesar Rp 122.521.957.000,- dan berhak menerima goodwill sebesar Rp 23.040.000.000,- PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyertaan modal sebesar 31,25%, berkewajiban menyetor aset senilai Rp 1.415.600.000,- dan uang tunai sebesar Rp 65.784.400,- PT Angkasa Pura II (Persero) dengan penyertaan modal sebesar 31,25% , berkewajiban menyetor aset senilai Rp 600.239.000,- dan uang tunai sebesar Rp 66.599.761.000,-
Anggaran pendirian perusahaan mengalami perubahan berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 21 Desember 1999 oleh Imas Fatimah SH. Notaris yang mengubah salah satu kegiatan usaha perusahaan dari sebelumnya adalah cargo and mail menjadi cargo , warehousing and mail, dan diubah lagi berdasarkan Akta Nomor 2 Tanggal 1 September 2010 oleh R. Suryawan Budi Prasetiyono SH, MKn, notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan perubahan anggaran dasar sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-45974AH.01.02 tahun 2010 tanggal 28 September 2010. Bidang usaha utama perusahaan setelah perubahan akta adalah sebagai berikut: 1. Akomodasi dan representasi 2. Kontrol muatan, komunikasi, dan kontrol keberangkatan 3. Unit perangkat kontrol muatan 4. Penumpang dan bagasi 5. Kargo, pergudangan, dan surat-menyurat 6. Layanan perjalanan 7. Pelayanan pesawat 8. Minyak dan bahan bakar 9. Pemeliharaan pesawat 10. Operasi penerbangan dan administrasi kru 11. Transportasi landasan 12. Katering dan pelayanan 13. Administrasi dan pengawasan 14. Keamanan bandara 15. Pergudangan dan logistik 16. Konsultan penanganan landasan 17. Pendidikan dan pelatihan serta penyediaan tenaga ahli penanganan landasan support equipment (GSE) according to the assessment result of PT Sucofndo which value is stipulated Rp 122,521,957,000 and is entitled to receive goodwill Rp 23,040,000,000; PT Angkasa Pura I (Persero) with capital placement 31.25% is obliged to pay the assets to the value Rp 1,415,000,000 and cash Rp 65,784,400; PT Angkasa Pura II (Persero) with capital placement 31.25% is obliged to pay the assets to the value Rp 600,239,000 and cash Rp 66,599,761,000.
The budget of the company establishment changed by
virtue of Deed Number 33 dated December 21, 1999 drawn up b|c. |n.s |.t|n.|, S| c|.r|r cr c| t| ccnp.rys lines of business from originally cargo and main to currently cargo, warehousing and mail, and changed again by virtue of Deed Number 2 dated September 1, 2010 legalized by R. Suryawan Budi Prasetiyono, SH, MKn, notary in Jakarta and the amendment to the articles of association was already approved by virtue of the Decree of Minister of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia Number AHU- 4597/4AH/01/02 Year 2010 dated September 28, 2010. The main lines of business of the company after the amendment to the deed are as follows: 1. Accommodation and transportation 2. Cargo control, communication and departure control 3. Cargo control device unit 4. Passenger and baggage 5. Cargo, warehousing and correspondence 6. Traveling service 7. Airplane service 8. Oil and fuel 9. Airplane maintenance 10. Flight and crew administration operation 11. Runway transportation 12. Catering and service 13. Administration and supervision 14. Airport security 15. Warehousing and logistic 16. Runway handling consultant 17. Education and training as well as procurement of runway handling expert PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 96 Laporan Tahunan 2011 Entering the 14th year, PT Gapura Angkasa has booked the important role in the local airport industry. As the joint venture between the national airline PT Garuda Indonesia and two state owned main airport authorities, Angkasa Pura Airports and PT Angkasa Pura II (Persero), the performance in service, personnel and equipment has always developed up to December 31, 2011 and the company equity position has reached Rp 359 billion. Memasuki tahun ke-14, PT Gapura Angkasa telah mengukir peran penting dalam industri bandara setempat. Sebagai perusahaan patungan antara maskapai nasional PT Garuda Indonesia dan dua otoritas bandara utama milik negara, Angkasa Pura Airports dan PT Angkasa Pura II (Persero), kinerja di bidang layanan, personil, dan peralatan senantiasa mengalami perkembangan hingga per 31 Desember 2011 posisi ekuitas perusahaan telah mencapai Rp 359 miliar.
KETERANGAN 2011 2010 DESCRIPTION Jumlah Aset Lancar 291.508.294 258.613.137 Total Current Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 232.046.640 196.671.499 Total Non Current Assets Jumlah Aset 523.554.934 454.284.636 Total Assets Jumlah Kewajiban Lancar 141.909.079 90.995.582 Total Current Liabilities Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 21.737.021 26.101.769 Total Non Current Liabilities Jumlah Ekuitas 359.908.833 337.187.283 Total Equity Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas 523.554.934 454.284.636 Total Liabilities and Equity KETERANGAN 2011 2010 DESCRIPTION Pendapatan Usaha 702.810.705 610.568.767 Operating Income Beban Pokok (552.437.470) (492.856.113) Principle Cost Laba Kotor 150.373.235 117.712.654 Gross Proft Beban Pemasaran, Administrasi, dan Imbalan Kerja (105.819.258) (86.360.618) Ordering, Administration and Work Fee Expenses Laba Usaha 44.553.997 31.352.036 Operating Proft Pendapatan (Beban) Lain-Lain 16.399.531 38.147.500 Other Income (Expenses) Laba Sebelum Pajak 60.953.528 69.499.535 Proft Before Tax Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (21.623.836) (21.896.733) Income Tax Beneft (Expenses) Laba Bersih 39.329.692 47.459.053 Net Proft (dalam ribuan Rupiah) Summary of Financial Position of PT Gapura Angkasa Summary of Income Statement of PT Gapura Angkasa Ikhtisar Posisi Keuangan PT Gapura Angkasa (in thousands of rupiah) Ikhtisar Laporan Laba Rugi PT Gapura Angkasa (dalam ribuan Rupiah) (in thousands of rupiah) PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 97 2011 Annual Report PT Garuda Indonesia Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perseroan Angkasa Pura Airports Nomor RIS-01/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 yang menyatakan persetujuan meratifkasi atau mengesahkan konversi obligasi wajib konversi menjadi penyertaan saham sejumlah 124.248 lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp 1.000.000,- atau sebesar Rp 124.248.000.000,- (seratus dua puluh empat miliar dua ratus empat puluh delapan juta rupiah). RUPS tersebut juga menyetujui Direksi Angkasa Pura Airports melakukan negosiasi dengan Direksi PT Garuda Indonesia (Persero) mengenai kompensasi penyelesaian konversi terhitung sejak tanggal 2 November 2006 sampai dengan tanggal 13 April 2007 berdasarkan kesepakatan para pihak sebesar Rp 4.050.484.800,- sebelum dipotong pajak yang telah dicatat pada pos pendapatan luar biasa. Berdasarkan akta perubahan Anggaran Dasar PT Garuda Indonesia (Persero) Nomor 24 tanggal 16 November 2010 dari Notaris Fatimah Helmi, SH perihal penerbitan saham seri A dan B dan perubahan nominal saham dari Rp 1.000.000,- per lembar saham menjadi Rp 500,- per lembar saham. Dengan perubahan tersebut, jumlah lembar saham kepemilikan Angkasa Pura Airports menjadi 248.496.000 lembar saham. Harga pasar saham PT Garuda Indonesia (Persero) pada tanggal 31 Desember 2011 Rp 475/lembar, dengan demikian total harga pasar kepemilikan Angkasa Pura Airports pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 118.035.600.000,- Investasi saham pada PT Garuda Indonesia tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost method. PT Jasa Marga Bali Tol Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua Ngurah Rai Benoa di Bali oleh beberapa perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN dengan surat Nomor S-549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober 2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp 18 miliar atau kepemilikan saham sebesar 10%. PT Garuda Indonesia In accordance with the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders of Company Angkasa Pura Airports Number RS-01/MBJ/2008 dated June 27, 2008 stating the approval for ratifcation or to ratify the conversion of the to-be-converted bonds into share placement by 124,248 shares with nominal value per share Rp 1,000,000 or Rp 124,248,000,000 (one hundred twenty four billion two hundred forty eight million rupiah). Such GMS also approved the Board of Directors of Angkasa Pura Airports to negotiate with that of PT Garuda Indonesia (Persero) on the compensation of conversion settlement as of November 2, 2006 t|.cu| /p.|| 13, 2007 b.sJ cr t| p..t|s ..nrt by Rp 4,050,484,800 before deducted by tax already recorded in the extraordinary income account. By virtue of the deed of amendment to Articles of Association of PT Garuda Indonesia (Persero) Number 24 dated November 16, 2010 drawn up by notary Fatimah Helmi, SH regarding issue of shares serial A and B and change of share nominal value from Rp 1,000,000 per share to Rp 500 per share. By such change, total shareholding of Angkasa Pura Airports became 248,496,000 shares. The market price of shares of PT Garuda Indonesia (Persero) on December 31, 2011 was Rp 475/share, then total market price of shareholding of Angkasa Pura Airports as per December 31, 2011 was Rp 118,035,600,000. Share investment of PT Garuda Indonesia is recorded in the company accounting using cost method. PT Jasa Marga Bali Tol The investment in share at PT Jasa Marga Bali Tol is the consortium of investment in the construction of Nusa Dua Ngurah Rai Benoa toll road in Bali by some State-Owned Enterprises. It is approved by the Minister of State-Owned Enterprises by virtue of the letter Number S-549/MBU/2011 dated October 25, 2011. The investment at PT Jasa Marga Bali Tol Rp 18 billion or shareholding 10%. PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 98 Laporan Tahunan 2011 Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan metode cost method. It is recorded in the company accounting using cost method. Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan shareholder PT Jasa Marga (Persero) Tbk 108.000 60,00% PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 36.000 20,00% PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Angkasa Pura Airports (Persero) 18.000 10,00% Angkasa Pura Airports (Persero) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 9.000 5,00% PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk 3.600 2,00% PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Hutama Karya (Persero) Tbk 3.600 2,00% PT Hutama Karya (Persero) Tbk PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) 1.800 1,00% PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) Susunan Pemegang Saham per 31 Desember 2011: Composition of Shareholders as per December 31, 2011: Dana Pensiun Angkasa Pura Airports (DAPENRA) DAPENRA didirikan untuk mengelola Program Dana Pensiun Manfaat Pasti, yaitu penyediaan manfaat pensiun untuk karyawan Angkasa Pura Airports dan keluarganya pada saat mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran berkala.
Didirikan berdasarkan Keputusan Direksi Angkasa Pura Airports No. KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura Airports yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan berdasarkan keputusan Nomor: KEP.393/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. Peraturan Dana Pensiun tersebut kemudian disempurnakan melalui Surat Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura I. Peraturan Retiree Fund of Angkasa Pura Airports (DAPENRA) DAPENRA was established to manage the Certain Beneft Retiree Fund Program namely the provision of pension beneft for the employees of Angkasa Pura Airports and their families when reaching the pension age in terms of periodical payment. It is established by virtue of the Decision of Board of Directors of Angkasa Pura Airports No. KEP.1156/K160/1998 dated October 6, 1998 regarding Regulation of Retiree Fund from the Retiree Fund of Angkasa Pura Airports already ratifed by the Minister of Finance by virtue of his Decree Number KEP.393/KM.17/1999 dated November 15, 1999. It was then improved through the Letter of Decision of Board of Directors of PT Angkasa Pura (Persero) Number: KEP.19/ KI.60/2000 dated May 11, 2000 regarding Pension Fund of PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN Dana Pensiun dan Yayasan NO REKANAN / PARTNER BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD KEPEMILIKAN | OWNERSHIP KETERANGAN / NOTE 1 Dana Pensiun Angkasa Pura Pengelola Dana Pensiun AP I Dana yang dikelola 693,45 miliar Jumlah peserta 4991 orang 2 Yayasan Kesejahteraan Karyawan AP I (YAKKAPI) Pengelola Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan PT AP I Aset Rp 213,55 miliar - Pension Fund of Angkasa Pura Airports (DAPENRA) 99 2011 Annual Report Dana Pensiun tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Nomor: KEP.274/KM.17/2000 tanggal 12 Juni 2000 dan dicatat dalam Berita Negara Nomor 64 tahun 2000 dan Tambahan Berita Negara RI Nomor 59/DAPEN tahun 2000 serta sesuai dengan Undang-undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Tujuan didirikannya DAPENRA adalah untuk membantu Angkasa Pura Airports dalam mewujudkan pemberian kesejahteraan kepada pensiunan yang semakin meningkat dengan sumber dana berasal dari iuran pendiri, iuran pegawai, dan hasil pengembangan kekayaannya. Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 Description Jumlah Peserta Total participan Peserta Aktif 3.526 3.639 3.444 3.262 3.503 Active participant Peserta Pasif 933 1.068 1.211 1.342 1.488 Passive participant Aktiva Bersih Net assets Investasi (nilai Wajar) 438.741.842 464.034.753 583.582.473 712.406.347 693.450.604 Investments (fair value) Total Aktiva Bersih 460.541.185 463.499.186 595.307.649 719.954.652 696.138.021 Total Net Assets Kekayaan Untuk Pendanaan 453.643.621 462.881.527 594.950.154 719.537.272 696.162.244 Asset for Funding Perubahan Aktiva Bersih Changes of Net Assets Penerimaan Iuran 17.639.683 19.427.647 23.802.227 23.975.265 28.888.949 Dues revenue Pembayaran Manfaat Pensiun 16.999.068 23.820.806 28.612.657 30.956.666 37.275.838 Pension Beneft Payment Neraca **) Balance Sheet Jumlah Aktiva 463.071.601 476.276.611 601.103.436 729.781.987 705.277.787 Total Assets Kewajiban Aktuaria 444.877.388 460.108.782 504.963.232 615.135.850 664.444.578 Actuary liability Selisih Kewajiban Aktuaria 15.663.796 3.390.404 90.344.417 104.818.801 31.693.443 Actuary Liability Diference Hasil Usaha Operating Yield Hasil Usaha Investasi (HUI) 53.513.609 48.897.085 99.787.454 111.922.930 111.628.498 Investment Operating Yields(HUI) Hasil Usaha Setelah Pajak 46.781.952 40.569.469 88.828.283 98.721.644 98.765.830 perating Yields After Tax Rasio-Rasio Ratios Rasio Kecukupan Dana (RKD) 101,97% 100,60% 117,82% 116,97% 104,77% Fund Sufciency Ratio (RKD) Rasio HUI / TIR (ROI) 12,78% 10,45% 28,03% 22,35% -0,36% Ratio of HUI / TRI(ROI) Ikhtisar Kinerja Keuangan DAPENRA 5 tahun terakhir Summary of Financial Performance of DAPENRA in the last 5 years Retiree Fund of Angkasa Pura Airports. The Retiree Fund regulation was ratifed by the Minister of Finance by virtue of his Decree Number KEP.274/KM.17/2000 dated June 12, 2000 and recorded in the State Gazette Number 64 year 2000 and Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia Number 59/DAPEN year 2000 as well as in accordance with Law No. 11 of 1992 regarding Pension Fund. The objective of the establishment of DAPENRA is to assist Angkasa Pura Airports in realizing the providing of welfare to the retiree which increased more by the source of fund from the dues of the founders and employees, and its assets development. PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 100 Laporan Tahunan 2011 The progress of the fund managed since the establishment of DAPENRA has grew signifcantly. In 1999 the fund managed was Rp 122.62 billion and as per December 31, 2010 it reached Rp 712.40 billion. Total participants of DAPENRA consists of the active ones (active employees) and passive ones (retiree). Up to the end of 2011 total participants were 4,991 persons consisting of 3,503 active participants and 1,488 passive participants. Perkembangan dana yang dikelola sejak DAPENRA didirikan telah mengalami pertumbuhan yang signifkan. Pada tahun 1999 dana yang dikelola sebesar Rp 122,62 miliar dan per 31 Desember 2010 telah mencapai Rp 712,40 miliar. Jumlah peserta DAPENRA terdiri dari peserta aktif (pegawai aktif ) dan peserta pasif (pensiunan). Sampai dengan akhir tahun 2011 jumlah peserta sebanyak 4.991 peserta terdiri dari 3.503 peserta aktif dan 1.488 peserta pasif. Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports (YAKKAP I) Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports (YAKKAP) didirikan dengan Akta Notaris Mily Karmila Sareal, SH., Nomor 2 tanggal 2 September 2003 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam keputusan Nomor C-116 HT01.02 Tahun 2003 tanggal 19 September 2003. Tujuan pendirian YAKKAP I adalah untuk mengelola Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan Angkasa Pura Airports dan melaksanakan program-program pelayanan bagi karyawan seperti program pemberian Tunjangan Hari Tua, program bantuan pemeliharaan kesehatan, dan program- program bantuan lainnya. Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura Airports (YAKKAP I) Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura Airports (YAKKAP) was established by virtue of the deed of notary Mully Kamila Sareal SH Number 2 dated September 2, 2003 already ratifed by the Minister of Justice and Human Rights in his Decree Number C-116.HT.01.02 Year 2003 dated September 19, 2003. The objective of YAKKAP I establishment is to manage the Old Age Security of the employees of Angkasa Pura Airports and implement the service programs for the employees such as Old Age Security providing program, health care aid program and other assistance programs. URAIAN 2011 2010 DESCRIPTION ASET ASSET Aset Lancar 113.226.133 74.361.267 Current Assets Investasi Jangka Panjang 63.553.352 57.721.613 Long-term Investment Aset Tetap 89.895 123.205 Fixed Assets Aset Lain-lain 36.682.342 35.258.929 Other Assets Total Aset 213.551.724 167.465.015 Total Assets KEWAJIBAN Liabilities Kewajiban Lancar 19.021.163 10.451.616 Current liabilities Aset Bersih : Net Assets Aset Bersih Terikat Temporer 100.528.827 90.625.714 Temporary bound net assets Aset Bersih Terikat Permanen 633.435 623.435 Permanently bound net assets Aset Bersih Tidak Terikat 93.368.298 65.764.248 Non bound net assets Total Kewajiban dan Aset Bersih 213.551.724 167.465.015 Total Liabilities and Net assets Neraca YAKKAP I per 31 Desember 2011 dan 2010 Balance sheet of YAKKAP I as per December 31, 2011 and 2010 PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 101 2011 Annual Report 1. Terbaik Kedua CEO BUMN Inovatif dalam Penghargaan Anugerah BUMN 2011 2. Penghargaan CEO Human Capital Study 30 Juni 2011 untuk katagori Best CEO for Commitment 3. Mendapatkan penghargaan untuk 7 Bandar Udara yang dikelola Angkasa Pura Airports (Persero) mendapatkan penghargaan Bandara Award 2011. yaitu: a. Bandar Udara Juanda, Surabaya (The Best Airport of Year) b. Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo (Excellent Service kategori kelas bandara dengan pergerakan kurang dari 1 juta penumpang) c. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar (Most Improved Airport) d. Favorite Airport: - Bandara Ngurah Rai, Bali untuk koridor Nusa Tenggara - Bandara Sepinggan, Balikpapan untuk koridor Kalimantan - Bandara Pattimura, Ambon untuk koridor Maluku - Papua - Bandara Sam Ratulangi, Manado untuk koridor Sulawesi 4. Penghargaan Toilet Bersih dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dalam rangka Hari Pariwisata Dunia: - Peringkat I : Bandara Juanda, Surabaya - Peringkat III : Bandara Ngurah Rai, Bali 5. Peringkat ke-3 Kategori Early Improvement dalam Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 6. Peringkat ke-4 Annual Report Award (ARA) 2010 kategori BUMN Non Keuangan Non Listed yang dilaksanakan tanggal 14 Desember 2011. 1. The second best of CEO of Innovative State Owned Enterprise (BUMN) in BUMN Award 2011. 2. CEO Human Capital Study CEO award June 30, 2011 for Best CEO for Commitment category. 3. Obtaining award for 7 Airports managed by Angkasa Pura Airports (Persero) obtaining Airport Award 2011 namely: a. Juanda Airport, Surabaya (The Best Airport of Year) b. Adi Sumarmo Airport, Solo (Excellence Service of airport class category with movement less than 1 million of passengers) c. Sultan Hasanuddin Airport, Makassar (Most Improved Airport) d. Favorite Airports: - Ngurah Rai Airport, Bali for Nusa Tenggara corridor - Sepinggan Airport, Balikpapan for Kalimantan corridor - Pattimura Airport, Ambon for Maluku-Papua corridor - Sam Ratulangi Airport, Manado for Sulawesi corridor 4. Clean Lavatory Award from Ministry of Culture and Tourism in the frame of World Tourism Day: - Rank I : Juanda Airport, Surabaya - Rank II : Ngurah Rai Airport, Bali 5. Third rank for Early Improvement category in Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence 6. 4th rank in Annual Report Award (ARA) 2010 for non listed non fnancial SEO category implemented on December 14, 2011. Penghargaan & Sertifkat | Award & Certifcations 102 Laporan Tahunan 2011 PROFIL PERUSAHAAN PROFILE PERUSAHAAN 103 2011 Annual Report Ngurah Rai International Airport Jl. Raya I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali 80362 Telephone : (0361) 751011, 751020 Facsimile : (0361) 751032 E-mail : dps@angkasapura1.co.id Juanda International Airport Surabaya 61253 A Telephone : (031) 8667513, 8667514 Facsimile : (031) 8667506 E-mail : sub@angkasapura1.co.id Sultan Hasanuddin International Airport Makassar 90552 Telephone : (0411) 510123, 550082-3 Facsimile : (0411) 553183 E-mail : upg@angkasapura1.co.id Sepinggan International Airport Jl. Marsma R. Iswahyudi Balikpapan 76115 Telephone : (0542) 766886 Facsimile : (0542) 766882 www.sepingganairport.com Frans Kaisiepo International Airport Jl. M. Yamin 99 Biak 98111 Telephone : (0981) 22555, 21855 Facsimile : (0981) 22106 E-mail : bik@angkasapura1.co.id Sam Ratulangi International Airport Manado 95374 Telephone : (0431) 811449, 814320 Adisutjipto International Airport Jl. Solo km. 9 Yogyakarta 55282 Telephone : (0274) 484261, 484266 Facsimile : (0274) 488155 E-mail : jog@angkasapura1.co.id Adi Sumarmo International Airport Bandar Udara Adi Sumarmo Telephone : (0271) 780715-4, 705274 Facsimile : (0271) 705251 E-mail : soc@angkasapura1.co.id Syamsudin Noor Airport Banjarmasin 70724 Telephone : (0511) 705277, 705274 Facsimile : (0511) 705251 E-mail : bdj@angkasapura1.co.id Ahmad Yani International Airport Jl. Puad A.Yani Semarang 50145 Telephone : (024) 7608735 Facsimile : (024) 7603506 E-mail : srg@angkasapura1.co.id Selaparang Internasional Airport Jl. Adisutjipto No. 1, Mataram 83124 Telephone : (0370) 622987 Facsimile : (0370) 632030 E-mail : ami@angkasapura1.co.id Pattimura International Airport Jl. Dr. Leimena Laha Ambon 97236 Telephone : (0911) 311768 Facsimile : (0911) 345686 E-mail : amq@angkasapura1.co.id El Tari International Airport Jl. Adisutjipto Terminal B Kupang 85361 Telephone : (0380) 882031 Facsimile : (0380) 881263 E-mail : koe@angkasapura1.co.id SBU Cargo Warehousing Terminal Kargo Sultan Hasanuddin - Makassar Makassar 90552 Telephone : (0411) - 552811 Facsimile : (0411) - 554239 Terminal Kargo Sepinggan - Balikpapan Telephone : 0542 - 766866 Facsimile : 0542 - 766839 E-mail : ap1_dakbuwhpn@sepingganairport.com MATSC (Makassar Air Trafc Service Center) Jl. Bandara Baru Gedung MATSC - Makassar 90552 Telephone : 0411 - 4813210 Facsimile : 0411 - 4813717 E-mail : maats@angkasapura1.co.id Kantor Cabang | Branch Ofces 104 Laporan Tahunan 2011 Quick Response and Quality Assurance R e s p o n y a n g C e p a t d a n J a mi n a n Ku a l i t a s Managements commitment to provide quick response to any problem in professional way in accordance with each of their competence to give reliable results that can be justifed as Woldwide qualifed... Komitmen manajemen untuk selalu cepat memberikan respon kepada seluruh permasalahan yang akan ditangani secara profesional, sesuai dengan masing-masing kompetensinya sehingga memberikan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan dengan kualitas dunia... ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 106 Laporan Tahunan 2011 Setelah krisis keuangan global yang melanda dunia menjelang akhir tahun 2008, tren pertumbuhan ekonomi dunia mulai merambat naik sepanjang tahun 2009. Meskipun beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Eropa belum menunjukkan pemulihan ekonomi yang bermakna, beberapa negara seperti China dan India serta negara-negara kawasan ASEAN telah memperlihatkan pertumbuhan yang mulai membaik. Di tengah ketidakseimbangan pemulihan ekonomi global, kinerja perekonomian domestik selama tahun 2011 terus mengalami perbaikan. Keberhasilan Indonesia lepas dari jeratan krisis fnansial global, hingga mampu menjadi satu dari dua negara Asia yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2009, membangkitkan optimisme di tahun-tahun selanjutnya. Kondisi ekonomi, keamanan, sosial politik dalam negeri yang kondusif mengakibatkan indikator makro ekonomi Indonesia selama tahun 2011 membaik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil melaju pada tingkat 6,5% dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung menguat. Pertumbuhan ekonomi yang membaik berdampak pada pertumbuhan industri penerbangan termasuk industri pengelolaan jasa kebandarudaraan. Tingginya frekuensi kedatangan dan keberangkatan orang-orang termasuk pengantar dan penjemput di bandar udara (bandara) memungkinkan terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi. Bertambahnya frekuensi penerbangan dan rute penerbangan baru berpengaruh terhadap peningkatan trafk lalu lintas angkutan udara, sehingga pertumbuhan trafk domestik tumbuh sebesar 15,09% dan trafik internasional 10,49%. 1. Adanya Kebijakan Open Sky 2015 Pemisahaan Air Trafc Services (Perusahaan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) Membaiknya pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada pertumbuhan industri penerbangan. IATA (International Air Transport Association) pada 2011 melaporkan bahwa industri pesawat komersial menunjukkan tren pertumbuhan Following the global fnancial crisis by the end of 2008, the trend of the world economic growth began to go up gradually in 2009. Although several countries, such as the United States and some European countries have not indicated signifcant recovery, countries like China, India and those in ASEAN have indicated better growth.
Amid the imbalanced global economic recovery, the domestic economic performance in 2011 improved. |rJcrs|.s succss tc .|.s |ts|| |.cn t| t..p c| t| |cb.| fnancial crisis that enabled it to join other Asian countries that recorded the positive economic growth in 2009 raised our optimism in the following years. The conducive domestic economic, security, social and political condition contributed to the improvement of |rJcrs|.s n.c.cccrcn|c |rJ|c.tc.s |r 2011 |ts ccrcn|c growth went up at the level of 6.5% and the rupiah exchange rate against the United States dollar was strengthening. The improved economic growth imacts the growth of the aviation industry, including the airport service management industry. The high frequencies of arrivals and departures of people, including those who escort and pick up the passengers at the airports, have enabled the economic activities to increase. The higher frequency of the fights and new fight routes afects the air trafc movements, and thus causing the growth of the domestic air trafc to grow by 15.09% and international trafc by 10.49%. 1. The Policy of Open Sky 2015 Separation Of Air Trafc Services (Indonesian Flight Navigation Service Company) The improved economic growth also afects the fight industrial growth. The IATA (International Air Transport Association) in 2011 reported that the commercial aircraft industry indicated the trend of demands of new aircraft by Tinjauan Industri | Industrial Overview 107 2011 Annual Report permintaan pesawat baru sebesar 4.5 % sampai 5 % di tahun 2011 yang didorong oleh peningkatan jumlah penumpang pesawat udara. Ditinjau dari revenue passanger kilometer (RPK), pertumbuhan RPK global di tahun 2011 telah meningkat sebesar 5,8 % year-to-date (YTD). Wilayah Timur Tengah mencatat pertumbuhan RPK tertinggi yaitu sebesar 21,7 % YTD. Selain itu, efsiensi penggunaan pesawat telah meningkatkan persentase kursi terisi (passanger load factor/ PLF) hingga 76,7%, walaupun angka ini bervariasi menurut wilayah geografs. 2. Tren Industri Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan Peningkatan jumlah penumpang pesawat udara memberi dampak bagi industri pengelolaan jasa kebandarudaraan. Tingginya frekuensi kedatangan dan keberangkatan orang- orang termasuk pengantar dan penjemput di bandar udara (bandara) memungkinkan terjadinya kegiatan ekonomi. Pada periode tahun 1950-1970, fungsi bandara hanya sebagai fasilitator penerbangan yang melayani jasa Air Trafc Operations dengan menyediakan infrastruktur dan fasilitas untuk penerbangan. Pada perkembangannya, periode tahun 1970-1990 bandara telah mengembangkan operasinya menjadi penyedia layanan penuh bagi masyarakat pengguna jasa penerbangan dengan menyediakan berbagai layanan publik termasuk restoran dan tempat belanja. Mulai tahun 1990 model bisnis bandara telah bertransformasi dengan menerapkan konsep airport city, yang memberikan berbagai macam pelayanan yang tidak hanya terbatas untuk penerbangan namun juga memberikan pelayanan non- aeronautika. Bandara sudah berkembang menjadi pusat kegiatan bisnis. Beberapa bandara terkemuka di dunia seperti Changi, Incheon, KLIA, Hongkong dan Beijing sedang mengembangkan bandaranya dengan konsep airport city, yang menyediakan berbagai fasilitas dan layanan seperti sebuah Central Business District. Bandara sudah menjadi national competitive tool di samping perannya sebagai 4.5% to 5% in 2011 that were encouraged the increased number of aircraft passengers. From the viewpoint of revenue passenger kilometer (RPK), the global RPK growth in 2011 increased by 5.8% year-to-date (YTD). The Middle East recorded the highest RPK growth, namely 21.7% YTD. In addition, the efciency of aircraft use has increased the percentage of the passanger load factor (PLF) up to 76.7%, although this fgure varies by the geographical regions. 2. Trend of Airport Service Management Industry The increase in total airplane passengers gave impact to the airport afairs service management industry. The high frequency of arrival and departure of the people including the one escorting and picking up the passengers at the airport enabled the economic activity. In 1950-1970, the airport was functioned only as the fight facilitator serving the Air Trafc Operation by providing the infrastructure and facility for the fight. In its progress, during the period of 1970-1990 the airports have developed their operation to become the full service provider for the aviation service users by providing the various public services including restaurants and shopping site. Starting from 1990 the airport business model has been transformed by applying the airport city concept giving the various services not only limited to the fight but also non- aeronautical services. The airport has developed into the business center. Some reputable world airports such as Changi, Incheon, KLIA, Hongkong and Beijing are developing their airports with airport city concept providing various facilities and services such as Central Business District. The airport has become the national competitive tool besides its role as the ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 108 Laporan Tahunan 2011 nexus of intermodal transportation and economic engine. Laporan tahunan dan brosur perusahaan dari bandara- bandara terkemuka sudah menampilkan kontribusi ekonomi bagi komunitasnya berupa retribusi, pajak, dan lapangan kerja yang tercipta akibat keberadaan bandara tersebut. Di Indonesia, pemberlakuan Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 tahun 2009 (UU No. 1/2009) membawa perubahan yang signifkan dengan adanya pemisahan pelayanan navigasi penerbangan dari pengelola bandara dan pemisahan yang tegas antara operator dan regulator. Angkasa Pura Airports yang sementara ini masih memberi layanan navigasi penerbangan (ATS), dan beberapa General Manager Angkasa Pura Airports yang masih merangkap fungsi administrator bandara, akan segera berkonsentrasi pada tugas pokok dan fungsi sesuai dengan UU No.1/2009 sebagai Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Namun demikian penerapan dari UU No.1 tahun 2009 khususnya pemberian pelayanan ATS masih dalam proses Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP). UU No.1 tahun 2009 mulai diterapkan pada tahun 2012 setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP). Dengan diterapkan Peraturan Pemerintah ini maka Kegiatan Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan (ATS) akan dikelola oleh entitas sendiri. Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 (UU No.1/2009) mencerminkan perubahan paradigma dalam pengaturan industri penerbangan di Indonesia dengan sasaran untuk meningkatkan pemenuhan aspek 3S+1C (Safety, Security, Service and Compliance). Filosof yang dianut dalam perubahan undang-undang ini adalah fokus atau spesialisasi dan swastanisasi. Pemisahan yang tegas antara peran regulator dan operator, serta peluang bagi orang perorangan untuk mengelola bandara merupakan cerminan dari penerapan flosof ini. Pengaturan mengenai kegiatan usaha di bandar udara diatur di UU No.1/2009 BAB XI Pasal 232 tentang Kegiatan Pengusahaan di Bandar udara. Angkasa Pura Airports sebagai pemegang otoritas 13 bandar udara di wilayah Indonesia Tengah dan Timur mempunyai kewenangan untuk mengusahakan, menguasai dan mengatur kawasan bandar udara tersebut untuk dikelola dan memberikan pelayanan terhadap semua pengguna jasa nexus of intermodal transportation and economic engine. The annual statement and company brochures of the reputable airports have indicated the economic contribution for their communities in terms of retribution, tax and work opportunity created due to the existence of such airport. In Indonesia, the enforcement of Law on Flight No. 1 of 2009 caused the signifcant change by the existence of separation of fight navigational service from the airport management and frm separation between the operator and regulator. Angkasa Pura Airports which still temporarily provided the fight navigational service and some of its General Managers who still hold the double positions of airport administrators will immediately concentrate on the main tasks and function according to Law No. 1/2009 as the Airport Enterprise. However the application of Law No. 1/2009 especially ATS service providing is still in the process of Government Regulation Draft. Law No. 1 of 2009 was started to be applied in 2012 after the issue of Government Regulation. By the application of such Government Regulation, the Air Trafc Service will be managed by the entity itself. Law on Flight No. 1 of 2009 refects the change of paradigm in the aviation industry arrangement in Indonesia with the target to improve the fulfllment of 3S+1C aspect (Safety, Security, Service and Compliance). The philosophy embraced in such law amendment is the focus or specialization and privatization. The frm separation between the regulator and operator roles, as well as the chance for the individual to manage the airport is the refection of this philosophy application. The arrangement of the business activities at the airports is regulated in Law Number 1/2009 CHAPTER XI Article 232 on Business Activities at Airports. Angkasa Pura Airports as holder of authority 13 of airports in Central and Eastern Indonesia has the authority to undertake, dominate and regulate the airport areas to be managed and provide services for all the service users at the airports and ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 109 2011 Annual Report di bandar udara tersebut sekaligus menghasilkan pendapatan non-aeronautika dalam upaya memberikan kontribusi keuntungan sebesar mungkin bagi pemegang saham. Di lain pihak, mengacu pada Pasal 233 bahwa kegiatan pengusahaan Bandara dilaksanakan oleh Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) yang dapat berupa perusahaan swasta atau perorangan yang memenuhi persyaratan, maka Angkasa Pura Airports harus bersaing di dalam lingkungan bisnis yang sudah berubah. Angkasa Pura Airports sebagai pengusaha harus menyesuaikan pola usaha dan menghindari praktek business as usual dan fokus pada airport customers. UU No.1/2009 ini sejalan dengan tren yang sedang berlangsung pada industri bandara di dunia. Pasal 194 menyebutkan peran bandara di Indonesia yang antara lain sebagai simpul dalam jaringan transportasi (huruf a) dan tempat kegiatan alih moda transportasi (huruf c). Hal ini mencerminkan perubahan paradigma dan memberikan peluang pengembangan bandara dengan konsep airport city seperti yang sedang berlangsung di dunia saat ini. Pengembangan airport dengan konsep airport city menjadi pilihan model bisnis yang dapat diadopsi dan diterapkan sesuai dengan visi perusahaan menjadi perusahaan pengelola bandara udara kelas dunia yang memberikan nilai tambah kepada stakeholder. 3. Perkembangan Lalu Lintas Pesawat, Penumpang, dan Kargo Perkembangan lalu lintas pesawat dan penumpang penerbangan di Indonesia, khususnya di bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports, sangat dipengaruhi oleh strategi harga tiket murah. Strategi menawarkan tarif yang murah ini umumnya ditawarkan oleh perusahaan pendatang baru di bisnis jasa penerbangan. Persaingan harga memberikan banyak pilihan bagi para penumpang yang mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah penumpang terutama penumpang domestik. Sementara itu, beberapa maskapai penerbangan dalam periode tahun 2003-2008 menambah armada penerbangan dengan membeli/sewa pesawat-pesawat jenis baru (A319, A320, B737-400,B737-900ER) dengan alasan keselamatan atau alasan komersial. Pergerakan pesawat internasional dari tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar simultaneously generate non-aeronautic revenues in the efort to provide contributions of profts as much as possible for the shareholders. On the other hand, with reference to Article 233 that the airport undertaking activities are conducted by the Airport Business Entities (BUBU), which may be in the form of private and individual companies that meet the requirements, Angkasa Pura Airports should compete in the changing business circle. Angkasa Pura Airports as a business entity should adjust to the business pattern and avoid the business as usual practice and focus on the airport customers. Law Number 1/2009 is in line with the current trend in the world airport industries. Article 194 stipulates that the role of the airports in Indonesia, which among others is the knot of the transportation network (letter a) and the place of activities of transportation transferring mode (letter c). This refects the paradigme of changes amd provides the opportunities for airport development by the airport city concept as what is presently taking shape in the world. Airport development by the airport city concept has become a choice of the business model adopted and applied in accordance with the vision of the company to become a world-class airport management company that provides added values for the stakeholders. 3. Development of Aircraft, Passengers and Cargo Trafc The development of the airplane trafc and passenger in Indonesia especially in the airports managed by Angkasa Pura Airports is highly afected by the low ticket price strategy. The strategy to ofer the low tarif is generally made by the new comer in aviation service business. The price competition gives many choices for the passengers causing the increase in the passengers especially the domestic one. Meanwhile, several aviation companies in the period from 2003 to 2008 added their fights feets by purchasing/renting new types of aircraft (A319, A320, B737-400,B737-900ER) for the commercial and safety reasons. The international aircraft movements from 2004 to 2008 on average grew by 3%. The domestic aircraft movements on average grew by ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 110 Laporan Tahunan 2011 3%, whereas the regional aircraft movemenhts on average grew by 3% as well. The international passenger movements from 2004 to 2008 on average grew by 7%. The domestic passenger movements on average grew by 6%, whereas the transit passengers on average grew by 7%. Meanwhile, the international cargo movements from 2004 to 2008 on average increased by 1%, whereas the domestic cargo movements on average grew by 4%. Grafk: Tren Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Kargo di Bandara-Bandara Angkasa Pura I 1995 - 2009. Sumber: Data Statistik LLAU, updated by: Dhn on Oct. 20, 2010 JAN 1.000 0 5.000 3.000 7.000 9.000 2.000 6.000 4.000 8.000 10.000 MAR MEI JUL SEP NOV FEB APR JUN AGT OKT DES PERGERAKAN PESAWAT (AIRCRAFT MOVEMENT) INT. DOM LOKAL TOTAL 0 DES JAN MAR MEI JUL SEP NOV FEB APR JUN AGT OKT 200.000 600.000 1.000.000 400.000 800.000 1.200.000 1.200.000 PERGERAKAN PENUMPANG (PASSENGER MOVEMENT) DOM INT. TRANS TOTAL 1.000.000 3.000.000 5.000.000 2.000.000 4.000.000 6.000.000 7.000.000 PERGERAKAN KARGO (KG) (CARGO MOVEMENT) DES JAN MAR MEI JUL SEP NOV FEB APR JUN AGT OKT Graph: Trends in Aircraft Movements, Passenger and Cargo at the Airport-Airport Angkasa Pura I from 1995 to 2009. Sources : Airport Data Statistic, updated by: Dhn on Oct. 20, 2010 3%. Untuk pergerakan pesawat domestik rata-rata tumbuh sebesar 3%. Sedangkan untuk pergerakan pesawat regional rata-rata tumbuh sebesar 3%. Pergerakan penumpang internasional dari tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar 7%. Untuk pergerakan penumpang domestik rata-rata tumbuh sebesar 6%. Sedangkan untuk penumpang transit rata-rata tumbuh sebesar 7%. Sementara pergerakan kargo internasional dari tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata mengalami kenaikan sebesar 1%. Sedangkan untuk pergerakan kargo domestik rata-rata tumbuh sebesar 4%. 4. Dampak Perubahan Undang-Undang Bagi Angkasa Pura Airports, penerapan UU No.1/2009 berdampak langsung pada berkurangnya pendapatan dari Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang pada tahun 2009 4. Impact of Changing Laws For Angkasa Pura Airports, the application of Law Number 1/2009 impacts directly the reduced revenues of the Flight Service (PJP), which in 2009 was in the amount of Rp 448 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 111 2011 Annual Report bernilai Rp 448 miliar atau 22,28% dari total pendapatan usaha perusahaan. Jumlah ini lebih besar dari pendapatan yang diperoleh dari seluruh kegiatan bisnis non-aeronautika yang bernilai bersih Rp 420 miliar. Sekalipun pengurangan pendapatan ini disertai dengan menurunnya biaya yang terkait, hilangnya pendapatan ini merupakan tantangan berat bagi perusahaan mengingat sifat dari bisnis PJP selama ini yang captive & monopolistic. Meskipun demikian, perubahan lingkungan usaha ini sudah dialami oleh bandara-bandara hampir di seluruh dunia. Tren bandara di dunia dalam tiga dekade terakhir ini adalah meningkatkan pendapatan non-aeronautika (non- aeronautical revenues) melalui pengembangan kapasitas dan perbaikan tingkat pelayanan. Banyak bandara sekawasan yang telah berhasil menghilangkan atau mengurangi dominasi pendapatan aeronautika melalui pengembangan usaha non-aeronautika bahkan non-aviasi dengan menggunakan konsep airport city. Peningkatan pendapatan non-aeronautika dilakukan sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan kepada para pengguna jasanya. Itu sebabnya bandara yang menduduki ranking atau posisi tinggi dalam CSI (Customer Satisfaction Index) memiliki struktur bisnis yang kokoh dimana proporsi pendapatan non-aeronautika lebih besar dari pendapatan aeronautika, misalnya IAAC dengan CSI >5 (beyond expectation) dengan pendapatan non-aeronautika 57% dari total pendapatan operasi. 5. Prospek Usaha Berbasis Konsep Reposisi dan Restrukturisasi Memperhatikan posisi perusahaan dan struktur bisnis saat ini, diperlukan upaya perbaikan yang tidak hanya sekedar optimalisasi tetapi memerlukan transformasi mulai dari cara pandang sampai model bisnis yang diterapkan secara menyeluruh melalui suatu pentahapan yang terencana baik dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu manajemen Angkasa Pura Airports telah menetapkan arah pengembangan bisnis perusahaan dengan konsep reposisi dan restrukturisasi untuk bertransformasi menuju world-class airport sejalan dengan visi menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder. b||||cr c. 2228 c| t| tct.| ccnp.rys bus|rss ..r|rs The amount is bigger than the earnings obtained from all the non-aeronautical business activities in the net amount of Rp 420 billion. Even if the reduced earnings are accompanied by the declining relevant costs, the lost revenue is a heavy challenge for the company because the nature of the PJP business thus far of being captive & monopolistic. However, the change of the business environment is already felt by almost all airports in the world. The world airport trend in the last three decades is to increase the non-aeronautical income through the capacity development and service level improvement. Many regional airports have successfully eliminated or reduced the aeronautical income domination through the non-aeronautical even non aviation business development using the airport city concept. Such increase in income is made in line with the service quality improvement for all service users. It is why the airport occupying the high rank in Customer Satisfaction Index has the strong business structure where the non-aeronautical income proportion is higher than the aeronautical one, for example IAAC with CSI > 5 (beyond expectation) with non- aeronautical income 57% of total operating income. 5. Reposition and Restructuring Concept Based Business Prospect Taking into account the current company position and business structure, it needs the improvement efort not only the optimization but also the transformation from the point of view through the business model applicable comprehensively through the well planned phasing both in long term period. Therefore the management of Angkasa Pura Airports has stipulated the direction of the company business development with the reposition and restructuring concept to transform to the world class airport in line with the vision to become the world class airport managing company giving the beneft and added value to the stakeholder. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 112 Laporan Tahunan 2011 Implementasi konsep reposisi dan restrukturisasi harus diarahkan pada peningkatan kemampuan untuk memberikan jaminan layanan pada 8 (delapan) pemangku kepentingan yang paling bersinggungan dalam kegiatan usaha Angkasa Pura Airports, yaitu (1) airlines,(2) penumpang dan pengunjung, (3) konsesioner, (4) pemegang saham, (5) vendor dan pemasok, (6) regulator, (7) pemerintah daerah, serta (8) karyawan. Perusahaan harus berubah menjadi service organization dan model bisnis ditransformasi dengan konsep airport city. Konsep ini selain terbukti berhasil diterapkan oleh bandara-bandara di seluruh kawasan Indonesia, juga sejalan dengan amanat UU No.1/2009 pasal 194 dan pasal 232 yang memberi peluang penerapan konsep airport city seperti aturan di negara maju. Gambar berikut merupakan rencana pentahapan atas konsep reposisi dan restrukturisasi untuk bertransformasi menuju world-class airport. The implementation of repositioning and restructuring concept must be directed to the capability improvement to give the service assurances on 8 (eight) stakeholders which have most interest within the business activity of Angkasa Pura Airports, namely (1) airlines, (2) passenger and visitor, (3) concessionaire, (4) shareholder, (5) vendor and supplier, (6) regulator, (7) local government, and (employee). The company has to change to become service organization and business model transformed by airport city concept. Such concept is proven successful applicable by airports in Indonesia, which it is in line with mandate of the Law No.1 of 1999 of article 194 and article 232 which gives an application chance for airport city concept as a rule in a developed country. The following fgures constitute a staging plan for the repositioning and restructuring concept to get transformed towards world-class airport. Gambar: Fase menuju bandara kelas dunia TRANSFORMATION OPTIMAZION CONSOLIDATION NORMALIZATION 2020 2014-2019 2012-2013 2011 2010 HIGHLY SUSTAINABLE GROWTH HIGH GROWTH ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 113 2011 Annual Report Mencapai tingkatan bandara kelas dunia tidak mengacu pada tingkat pencapaian laba, tetapi berdasarkan tingkat layanan (Level of Service/LoS) yang diberikan kepada pengguna jasa bandara. Sementara perolehan laba merupakan hasil dari pelayanan yang diberikan. Data menunjukkan bahwa bandara-bandara yang menduduki ranking tinggi dari segi pelayanan atau The Worlds Best Airport memiliki struktur pendapatan yang sehat dimana proporsi pendapatan non-aeronautika berada di atas atau sama dengan 50% dari total pendapatan. Bandara terkemuka di dunia senantiasa meningkatkan pendapatan non-aeronautika untuk mengganti dominasi pendapatan aeronautika dalam rangka menyehatkan struktur pendapatan atau struktur bisnis. Gambar (a) menunjukkan posisi Angkasa Pura Airports saat ini menurut paradigma world-class dengan indeks kepuasan pelanggan (CSI) mencapai angka 3,60 dari maksimum 5 pada skala Linkert dan pendapatan Non-Aero (net) pada tahun 2011 sebesar 25.39%. Sedangkan gambar (b) menunjukkan proyeksi posisi Angkasa Pura I di antara bandara-bandara kelas dunia (Incheon, Changi, KLIA, HKIA, dan Schipol) pada tahun 2020 dengan pendapatan Non-Aero 60% dan CSI di atas 5. Reaching level of world-class airport does not refer to the proft achievement level but it is based on level of service (LoS) provided to the airport service users. Meanwhile, such proft acquisition constitutes an outcome of the services provided. The data indicates that the airports on a high rank seen |.cn s.v|c c| \c.|Js bst /|.pc.t |.s . scurJ .vru structure where proportion of non-aeronautical revenue is above or equal to 50% of total revenue. The leading airports in the world always enhance the non-aeronautical revenue to replace the aeronautical revenue domination in the frame of making healthy the revenue business structure. Picture (a) indicates the current position of Angkasa Pura I according to the world-class paradigm with the customer satisfaction index (CSI) reaching 3.60 of the maximum 5 on the Linkert scale and the Non-Aero revenue (net) 25.39%, whereas picture (b) indicates the projected position of Angkasa Pura I among the world-class airports (Incheon, Changi, KLIA, HKIA, and Schipol) in 2020 with the Non-Aero revenue 60% and the CSI above 5. (a) Posisi AP1 saat ini pada tahun 2011 (b) Proyeksi Posisi AP1 pada tahun 2020 The Position of AP1 in the Current Year 2011 Projection of AP1 Position in 2020 Proportion of Non Aero Revenue (in 22.79%) To Total Revenue 6 5 3 2 5 4 3 2 CSI on Liker Scale 2009 Proportion of Non Aero Revenue (in 22.79%) To Total Revenue 6 5 3 2 5 4 3 2 CSI on Liker Scale 25.21% (2013 ref RJPP) 2009 6 Beyond Expection Experience 25.21%(2013 ref RJPP) (CSI 3.60 NON-AERO 25.39%) (CSI 3.6 NON-AERO 25.39%) 2011 2011 CSI on Likert Scale CSI on Likert Scale ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 25.39% 25.39% 114 Laporan Tahunan 2011 6. Goals, Strategies, And Programs Target | ccnp.rys t..ts |r t| s|c.t, nJ|un .rJ |cr term are established by taking into the account various opportunities and developments of the fights and airport management globally, regionally and domestically. The changing orientation of the airports to become the airport c|ty ccrcpt rJs systn.t|c |c.ts c| .|| t| ccnp.rys elements, beginning from the mindset until the changing operating pattern in the feld. The Management of Angkasa Pura Airports established two main targets of the company that will be achieved by deploying all of its resources, namely: a. Increase in Revenue The increase in revenue will become a key target of the company under a thought that towards the world-class airport is still required a huge efort and investment for the c.p.c|ty .rJ |.c|||ty r|.rcnrt, tc |np.cv ccnp.rys infrastructure and bring HR at a higher level. The increase in revenue is strived not only on quantitative but also main attention to focus on composition, i.e. quantity of the revenue coming from reliable sources to assure a sustainability of strengthening the company in a long term. 6. Sasaran, Strategi, dan Program
Sasaran Sasaran perusahaan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai peluang maupun perkembangan dunia penerbangan dan pengelolaan bandara secara global, regional, dan dalam negeri. Perubahan orientasi bandara menjadi konsep airport city membutuhkan upaya yang sistematis dari seluruh elemen perusahaan, mulai dari perubahan pola pikir sampai dengan berubahnya pola operasi di lapangan. Manajemen Angkasa Pura Airports menetapkan dua sasaran utama perusahaan yang akan dicapai dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki, yaitu: a. Peningkatan Pendapatan Peningkatan pendapatan akan menjadi sasaran utama perusahaan dengan pemikiran bahwa untuk menuju operator bandara kelas dunia masih dibutuhkan upaya dan investasi yang besar untuk peningkatan kapasitas dan fasilitas, memperbaiki infrastruktur perusahaan, dan membawa SDM pada tataran lebih tinggi. Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada besaran kuantitatif saja, tetapi perhatian utama akan lebih difokuskan pada komposisi, yaitu besaran-besaran pendapatan yang berasal dari sumber-sumber yang dapat diandalkan menjamin keberlangsungan penguatan perusahaan dalam jangka panjang. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ANA NA ANALLI LI LLIS LIISS LIS SSSS LLIS LIS S IS SS LIS SSSS L SSS IS L SS L SS L SSSA &&&& A & PE EMMMBAAAAAAAAAAAAAHHHHHAS HAS HAS AS AS AS AS AAS HAS AS ASSSSSS AS AAAS AS AS AS AS HAS AS AS ASS HAAS AAASS ASS ASSS AASSSSS HAS AS AASSS AASSSSSS AAASS ASSSSSS AASS AAS AA AN AAN AN AN AN AANNN ANN AN AN AN AN ANN AN AN AAN ANNNNN ANNNNNNNN NNNNN N MMMMMMMMMMMMMMMAAAAAAAAA MAAAN AN MMMAAAAAAAA MA MMMMMMAAAAA MA MA MAA MMA MMAAAA MA MA MMMAAAA MA MMMMAAAA MAA MA MMMMMMMMA MMMMA MMMMMMMMMMMMMMMA MM AJEEMEN MENN EE MAN MAN MAN MA AAA MA MA MA AA MA AA MA AAA MMMMMMA AAAAAGG AGGGGG AGGGE G AGGGE AAAAAG AAGGGGGGGGG MMMEN ENNNNT D DDDDD T D DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDISC IS ISC ISC SC SSC SC C SC CC SC SC ISC SC IS ISC C ISC ISC SC ISC SC CC ISC CC SC CC ISC ISC CCC I CCC SC SC CCC SC ISC CC IS IS I CC SC CCCCUSS USS UUUUUUSS USS USS USS USS SS SS US US USSS USS USSSSS UUUUUUUS USS UU S UUUUUUUUUS USSSS S USSS UUUUUSS U SSS UUU SSS UUU S UUSSSS U SSS UUU S U IOO IOOOON OON OOOON ONNNNN ON ONNNNNN IOOOON ONNN ONNNN IIO IONNN ONNNNNN ONN ONN OONNNNN OOONNNN OONNN OONN ON OOOOON OO AN AN AAAA D D ANAL ALLYSI YSISS 115 2011 Annual Report Sebagaimana praktek global saat ini yang fokus pada penguatan komposisi pendapatan yang berasal dari non-aeronautika, Angkasa Pura Airports akan berupaya untuk mengubah komposisi pendapatan yang semula terkonsentrasi pada aeronautika (sekitar 74% pada tahun 2011), selanjutnya didorong untuk mengikuti norma komposisi pendapatan bandara-bandara terbaik yakni pendapatan non-aeronautika mencapai sekitar 60%. Secara kuantitatif, sasaran jangka menengah perusahaan adalah mencapai pendapatan sebesar Rp 3,4 trilliun dengan komposisi pendapatan non-aeronautika mencapai 25% pada tahun 2013, dan pada tahun 2020 ditargetkan akan mencapai Rp 8 trilliun dengan porsi pendapatan non- aeronautika sudah mencapai 60%. b. Peningkatan Kualitas Layanan Peningkatan kualitas layanan disandingkan dengan peningkatan pendapatan sebagai sasaran utama perusahaan karena layanan adalah bisnis utama perusahaan. Dalam beberapa tahun ke depan, fokus utama perusahaan adalah menjadikan Angkasa Pura Airports sebagai perusahaan yang memberikan layanan sangat memuaskan. Bentuk-bentuk layanan memuaskan perusahaan ditujukan kepada perusahaan penerbangan, penumpang, konsesioner, vendor dan pemasok, komunitas bandara, dan pekerja sebagai pemangku kepentingan. Kepuasan mereka menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan dan merupakan kunci dalam menjaga keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Sebagaimana yang digunakan oleh industri bandara lainnya, tolok ukur kinerja layanan yang digunakan untuk pencapaian sasaran adalah besaran (CSI) dimana rata-rata CSI Angkasa Pura Airports pada tahun 2011 adalah 3,60. Melalui berbagai upaya di bidang layanan, sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan pada tahun 2020 adalah mencapai level 5 (dari 1-6 skala Likert), dan target antara pada tahun 2013 adalah mencapai 4,0. As a global practice which is currently focusing on strengthening composition of non-aeronautical revenue, Angkasa Pura Airports will strive to change such revenue composition which is previously concentrated on the aeronautical revenue (around 74% in 2011), thereafter it is supported to follow a norm of the revenue composition of the best airports namely the non-aeronautical revenue attains around 60%. Quantitatively, a medium-term target of the company is to attain the revenue Rp 3.4 trillion with composition of the non-aeronautical revenue attains 25% in 2012, and in 2020 is targeted to attain Rp 8 trillion with a portion of the non- aeronautical revenue would have reached 60%. b. Service Quality Improvement The service quality improvement is in line with increase in revenue as a main target of the company since the service is a core business of the company. In several years ahead, the main focus of the company is to become the company providing a very satisfed service. Such satisfed services of the company are addressed to the airline company, passenger, concessioner, vendor and supplier, airport community, and worker as the stakeholder. Their satisfaction becomes a benchmark of success of the company and it constitutes a key in maintaining sustainability of the company in a long- term. As applied by other industrial airports, such benchmark of the service performance used to achieve the target is the benchmark for Customer Satisfaction Index (CSI) where CSI of Angkasa Pura Airports in 2011 was 3.60. Through various eforts in the feld of service, the desired target to be achieved by the company in 2020 is to reach level 5 (from 1-6 Likert scale), and achievement target between 2013 was 4.0. Tahun Year Aero dalam milyar Rupiah Aero in billion Rupiah Non Aero Total revenue (Rp milyar) Proporsi Non-Aero 2011 1.989 677 2.666 25.39% 2013 2.543 857 3.400 25,21% 2020 3.464 5.196 8.660 60% Proyeksi Peningkatan Pendapatan dan Proporsi Non-Aeronautika Increased Revenue Projections and the proportion of Non-Aeronautical ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 116 Laporan Tahunan 2011 Strategi Perusahaan telah menyusun strategi yang akan menjadi acuan bagi setiap elemen perusahaan, yang kemudian secara akurat diterjemahkan ke dalam program-program aksi yang mengarah pada pencapaian sasaran. Selanjutnya, program tersebut dilaksanakan secara cermat dan disiplin dalam operasi sehari-hari oleh seluruh jajaran perusahaan. a. Strategi Peningkatan Pendapatan 1) Optimalisasi pendapatan non-aeronautika Sampai saat ini sudah cukup banyak usaha-usaha yang dijalankan untuk mendapatkan pendapatan non-aeronautika seperti parkir, penyewaan retail outlet, reklame, pembangunan hotel, dan lain-lain. Sumber pendapatan ini akan ditingkatkan lagi dengan optimalisasi sumber-sumber pendapatan non- aeronautika. 2) Pengembangan bisnis baru Pengembangan bisnis baru dilakukan baik yang secara langsung oleh Angkasa Pura Airports sendiri maupun bekerjasama dengan mitra bisnis seperti Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Swasta yang memiliki kompetensi dan sumber daya yang cukup untuk bersinergi. 3) Peningkatan kapasitas Peningkatan kapasitas bandara juga akan dilakukan karena dengan penambahan kapasitas akan berpengaruh pada bertambahnya luasan area retail dan area penempatan iklan serta meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh konsumen (penumpang, perusahaan penerbangan, dan lain- lain). Penambahan kapasitas secara langsung akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar. b. Strategi Peningkatan Layanan 1) Peningkatan Kapasitas Peningkatan kapasitas selain meningkatkan pendapatan juga meningkatkan layanan. Dari sisi layanan, peningkatan kapasitas akan berdampak pada kenyamanan semua pihak yang memanfaatkan bandara sehingga diharapkan tingkat kepuasan, baik mitra usaha yang menggunakan bandara sebagai Strategy The company has composed a strategy which becomes a hint for each element of the company of which is accurately interpreted into action plans that lead to the target achievement. Afterward, such program is executed accurately and in a discipline manner in a daily operation by all levels of the company. a. Strategy to Increase Revenue 1) Optimization on non-aeronautical revenue Up to now, there have been many businesses run to acquire the non-aeronautical revenue such as parking, outlet retail lease, advertisement, hotel development, and so forth. Such sources of income will be enhanced more by optimizing the sources of non-aeronautical revenue. 2) New business development A new business development is directly carried out by Angkasa Pura Airports itself or cooperating with business partners such as State-Owned Enterprises or Private Company having competency and resources to synergize each other. 3) Capacity improvement A capacity improvement for the airport is also carried out due to addition to the capacity which will infuence on the increase in retail area and advertisement placement as well as to improve service quality to all customers (passenger, airline company, and so forth). The addition to the capacity .||| J|.ct|y |np.cv t| ccnp.rys c.p.b|||ty tc acquire more revenue. b. Strategy to Improve Services 1) Capacity Improvement The capacity improvement is to increase the revenue and services. Of the service sides, the capacity improvement will impact on comfort to all parties which utilize the airport so that it is expected a satisfaction level, either intended for the business partner using the airport as a business place or the ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 117 2011 Annual Report tempat usaha maupun penumpang akan mengalami peningkatan. 2) Mentransformasi seluruh komponen manajemen dan pekerja menjadi service people Manajemen telah menetapkan bahwa layanan adalah orientasi utama perusahaan dan salah satu strategi yang akan diterapkan adalah membentuk karakter seluruh komponen perusahaan, mulai dari direksi sampai ke jajaran terendah perusahaan menjadi service people. 3) Peningkatan fasilitas Manajemen menyadari bahwa pada saat ini banyak fasilitas bandara yang tidak memenuhi kualitas seperti yang diharapkan. Oleh karena itu strategi peningkatan fasilitas akan diterapkan dengan perhitungan yang cermat di bidang keuangan. 4) Standar layanan dan sistem monitoring kualitas layanan Ketiga strategi di atas tidak akan berjalan dengan baik tanpa didukung oleh strategi keempat, yakni pengembangan dan pengimplementasian standar kualitas layanan dan adanya sebuah sistem monitoring kinerja layanan bandara. Strategi ini membantu jajaran pelaksana memahami hal-hal yang harus dilakukan dalam pencapaian kualitas layanan dan memungkinkan jajaran di atasnya untuk memantau pencapaian kinerja yang ditetapkan dan menentukan langkah perbaikan. Program Pokok Dalam upaya mengarahkan perjalanan perusahaan untuk mencapai sasaran dan menjalankan strategi yang sudah ditetapkan, manajemen akan fokus pada program-program pokok yang akan dilaksanakan, baik untuk peningkatan pendapatan maupun peningkatan kualitas layanan. a. Program Peningkatan Pendapatan Dalam menjalankan strategi optimalisasi pendapatan dari usaha-usaha yang selama ini telah dijalankan dan pengembangan bisnis baru, program pokok yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: passenger who will undergo such improvement.
2) Transforming all components of the management and workers to become service people. The management has defned that the service is a main orientation of the company and one of strategies which will be applied to form a character to all components of the company commencing from board of directors up to the lower level of the company to become the service people. 3) Facility Improvement The management realizes that currently there have been numerous airport facilities that are far from quality fulfllment as expected. Hence, such facility improvement strategy will be applied by an accurate computation in the feld of fnance. 4) Service standard and monitoring system of service quality The three strategies above will not run well without any support from the fourth strategy, namely development and implementation of service quality standard and a monitoring system of airport service performance. Such strategy assists the executing levels to comprehend anything to be carried out to achieve the service quality and to enable the upper levels to monitor the performance achievement defned and to determine an improved step. Principal Program In the efort to direct the course of the company to achieve its targets and run the strategies established, the management will focus on the main programs that will be carried out for increasung not only the revenue but also the service quality. a. Revenue Increase Program In undertaking the strategy on the revenue optimization of the businesses which have been insofar carried out and new business development, then the principal program which will be implemented are as follows: ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 118 Laporan Tahunan 2011 1) Penataan retail/tenant mix yang sesuai dengan positioning bandara dan karakter penumpang, sehingga tercipta sebuah pengalaman berbelanja yang baik sehingga mengoptimalkan nilai belanja yang dikeluarkan konsumen yang menguntungkan bagi pengelola konsesi maupun perusahaan. 2) Mengimplementasikan kaidah-kaidah profesional dalam mengelola sumber pendapatan sehingga dapat mengoptimalkan pendapatan yang diperoleh perusahaan. 3) Pada bisnis-bisnis yang membutuhkan technical know- how yang tinggi dan belum dikuasai oleh sumber daya perusahaan, maka perusahaan akan membentuk anak perusahaan dengan cara kemitraan. Mitra usaha dapat berasal dari Badan Usaha Milik Negara ataupun Badan Usaha Swasta yang memiliki kompetensi yang cukup. Pengembangan usaha melalui pembentukan anak perusahaan dengan bandara sebagai core dipandang efektif dalam meningkatkan pendapatan secara bermakna. 4) Pada bisnis yang dinilai tidak membutuhkan technical know-how ataupun akumulasi keterampilan dan pengetahuan yang tinggi, atau sumber daya perusahaan dinilai mampu menanganinya sendiri, perusahaan akan membentuk anak perusahaan dengan investasi sepenuhnya dari perusahaan. Melalui pengembangan bisnis baru akan mengubah/ menambah model pendapatan yang selama ini telah dikembangkan oleh Perusahaan, karena akan muncul sumber-sumber pendapatan baru. Dengan demikian keberlangsungan pertumbuhan pendapatan dalam jangka panjang diharapkan dapat terjaga. b. Program Peningkatan Layanan Dalam menjalankan strategi peningkatan pelayanan, program pokok yang akan dijalankan oleh perusahaan adalah mempersiapkan seluruh jajaran Angkasa Pura Airports untuk menjadi service people, serta mengembangkan dan menerapkan standar kualitas layanan Angkasa Pura Airports. Rincian program tersebut adalah sebagai berikut: 1) Memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan mengenai layanan prima (excellent service), tidak hanya sebagai pengetahuan tetapi didorong untuk menjadi karakter dan budaya Perusahaan. 1) Tenant mix in accordance with positioning of the airport and characteristic of the passenger, so that it will optimize expenditure value spent by the customer which is beneft to the concession management or company. 2) Implementing professional principals in the management of source of income so that it can optimize the revenue acquired by the company. 3) In the businesses requiring a high technical know-how and not mastered by the company resources, then the company will establish subsidiary by partnering. Business partner can be from State-Owned Enterprises or Private Company having sufcient competency. Business development through establishing the subsidiary with the airport as a core is deemed efective in increasing the revenue signifcantly. 4) In the business deemed the technical know-how is not required or accumulation of skill and high knowledge, or the company resources is deemed capable of handling itself, the company will then establish subsidiary with a full investment of the company. Through the new business development will change/ increase the revenue model which has been insofar developed by the company since it will emerge the new income sources. Thus, a sustainability of the revenue growth in a long-term is expected maintainable. b. Improvement of Services Program In running the service improvement strategy, the principal program which will be undertaken by the company is to prepare all levels of Angkasa Pura Airports to become the service people, and to develop and apply the service quality standard of Angkasa Pura Airports. The detailed programs are as follows: 1) Providing training to all employees regarding excellent service which is not only as knowledge but also to become character and culture of the Company. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 119 2011 Annual Report 2) Mengembangkan standar kualitas layanan yang kemudian diterjemahkan ke dalam prosedur operasi standar di bidang layanan. 3) Melaksanakan diseminasi standar kualitas layanan kepada seluruh jajaran perusahaan. 4) Menyiapkan staf front-line yang mampu menerapkan standar kualitas layanan yang akan ditetapkan. 5) Mengimplementasikan sistem pemantauan kualitas layanan setiap bandara. 6) Melakukan perbaikan pelayanan berdasarkan evaluasi hasil pemantauan pencapaian kinerja layanan. c. Program Peningkatan Kapasitas Peningkatan kapasitas bandara merupakan program pokok yang akan dilaksanakan oleh perusahaan untuk peningkatan revenue maupun peningkatan pelayanan. Setiap rencana peningkatan kapasitas akan disusun berdasarkan kajian yang mendalam, baik dari sisi pemanfaatan dalam jangka panjang maupun kelayakan di bidang keuangan. d. Program Efsiensi Efsiensi merupakan program pokok yang akan dijalankan di seluruh perusahaan dengan jalan mengembangkan prosedur operasi standar. Dengan demikian setiap unit memiliki acuan yang jelas tentang tindakan-tindakan yang harus diambil dan kinerja yang harus dihasilkan. Hal ini akan menghindari terjadinya pemakaian sumber daya berlebihan dan memungkinkan dilakukannya realokasi sumber daya perusahaan. 7. Program dan Strategi Pemasaran Angkasa Pura Airports telah menyusun strategi yang menjadi acuan bagi tim pemasaran dan selanjutnya di terjemahkan dalam program-program untuk mencapai sasaran. Perusahaan aktif dalam melakukan penetrasi pasar dengan menarik pelanggan/ mitra usaha yang potensial dan memiliki image terbaik di tahun 2011. Angkasa Pura Airports telah menjalin kerjasama dalam pengembangan pendapatan khususnya dari bidang usaha non aeronautika dengan penandatanganan Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement dengan Incheon International Airport Cooperation (IAAC) per tanggal 25 Februari 2011 dan Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports 2) Developing the service quality standard that is interpreted into standard operating procedure in the feld of services. 3) Implementing dissemination on the service quality standard to all levels in the company. 4) Preparing front-line staf that is capable of applying the service quality standard to be defned. 5) Implementing monitoring system of the service quality for each airport. 6) Improving the services based upon evaluation of monitoring result for the service performance. c. Capacity Improvement Program The airport capacity improvement constitutes a principal program to be implemented by the company to increase the revenue and services. Each plan to increase such capacity will be composed based upon a deep study seen from utilization in the long term or feasibility in the feld of fnance. d. Efciency Program The efciency constitutes a principal program to be undertaken by all companies by developing standard operating procedure. Thus, each unit has a clear hint with regard to the acts to be taken and performance to be generated. It will avoid any excessive resources utilization and enable to relocate resources of the company. 7. Marketing Program and Strategy Angkasa Pura Airports has composed a strategy which becomes a hint for the marketing team which is then interpreted into the program to reach the target. The company is active in performing a market penetration by enticing potential customer / business partner and has the best image in 2011. Angkasa Pura Airports has engaged cooperation in the revenue development particularly in the feld of non-aeronautical business by signing Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement with Incheon International Airport Cooperation (IAAC) on February 25, 2011 and Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India with regard to the Management ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 120 Laporan Tahunan 2011 dengan GVK India tentang Komersial Servis Manajemen (Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta) pertanggal 10 Mei 2011. Sementara itu, sebagai upaya pengembangan usaha perusahaan telah membentuk beberapa anak perusahaan dan telah mendapatkan persetujuan RUPS tentang ijin prinsip pembentukan anak perusahaan terdapat dalam Risalah RUPS Nomer: RIS-32/D3.MBU/2011 tanggal 24 Juni 2011. Empat anak perusahaan dimaksud adalah: 1. Angkasa Pura Property 2. Angkasa Pura Logistics 3. Angkasa Pura Hotels 4. Angkasa Pura Supports Service (Ngurah Rai Airport Bali and Adi Sutjiipto Airport Yogyakarta) on May 10, 2011.
V.r.|||, .s .r |c.t tc Jv|cp t| ccnp.rys bus|rss, the company has incorporated several subsidiaries and obtained the approval of the General Meeting of Shareholders (RUPS) on the principle license for incorporating the subsidiaries as stated in the Minutes of the RUPS Number: RIS- 32/D3.MBU/2011, dated 24 June 2011. The four subsidiaries are: 1. Angkasa Pura Property 2. Angkasa Pura Logistics 3. Angkasa Pura Hotel 4. Angkasa Pura Support ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Rencana Pembentukan Anak Perusahaan Angkasa Pura Airports | Subsidiary Establishment Plan of Angkasa Pura Airports 121 2011 Annual Report NO URAIAN 2011 2010 PERTUMBUHAN GROWTH (%) DESCRIPTION 5 = (3-4) : 4 1 2 3 4 5 2 1 Pesawat (a/c) Aircraft (a / c) - Domestik 501.392 435.645 15,09% - Domestic - Internasional 57.637 52.163 10,49% - International J u m la h 559.029 487.808 14,60% Total 2 Penumpang (pax) Passengers (pax) - Domestik 48.157.656 41.609.909 15,74% - Domestic - Internasional 8.328.225 7.627.528 9,19% - International Jumlah 56.485.881 49.237.437 14,72% Total 3 Kargo (Ton) Cargo (tons) - Domestik 251.576 222.530 13,05% - Domestic - Internasional 60.022 67.148 -10,61% - International Jumlah 289.678 311.598 7,57% Total Lalu lintas angkutan udara tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 Realization of Aircraft Trafc Realization of Passangers Trafc Realization of Cargo Trafc 200000 0 400000 600000 Real 2010 Real 2011 a/c Dom a/c Intl 100000 0 200000 300000 Real 2010 Real 2011 Kargo Dom Kargo Intl Real 2010 Real 2011 Pax Dom Pax Intl 40000000 30000000 20000000 10000000 50000000 0 Selama tahun 2011 Angkasa Pura Airports melayani 559.029 pergerakan pesawat, 56.485.881 penumpang dan 311.598 ton barang. Pergerakan pesawat meningkat sebesar 14,60%, penumpang meningkat 14,72% dan pergerakan barang/ kargo meningkat 7,57% dibandingkan dengan tahun 2010 During 2011, Angkasa Pura Airports served 559,029 fight movement, 56,485, 881 passengers and 311,598 tons of cargoes. The fight movement increased 14.60%, passenger increased 14.72% and cargo movement increased 7.57% compared to 2010. Tinjauan Operasi | Operational Overview Air transportation trafc in 2011 compared to 2010 122 Laporan Tahunan 2011 Pergerakan Jumlah Penumpang per Bandara NO BANDARA SATUAN UNIT REALISASI / REALIZATION 2011 2010 + / (-) AIRPORT 1 Bandara Ngurah Rai Orang 12.780.563 11.123.224 14,90% Ngurah Rai airport 2 Bandara Juanda Orang 13.778.287 12.078.872 14,07% Juanda Airport 3 Bandara Sultan Hasanudin Orang 7.456.381 6.546.831 13,89% Sultan Hasanudin 4 Bandara Sepinggan Orang 5.680.961 5.106.944 11,24% Sepinggan airport 5 Bandara Adisutjjipto Orang 4.291.646 3.690.592 16,29% Adisutjjipto airport 6 Bandara Samsudin Noor Orang 3.013.191 2.619.867 15,01% Noor Samsudin airport 7 Bandara Ahmmad Yani Orang 2.432.511 2.018.818 20,49% Yani airport Ahmmad 8 Bandara Selaparang Orang 1.676.921 1.418.538 18,21% Selaparang airport 9 Bandara Sam Ratulangi Orang 1.820.629 1.665.673 9,30% Sam Ratulangi airport 10 Bandara Adi sumarmo Orang 1.195.812 968.271 23,50% Airport Adisumarmo 11 Bandara Pattimura Orang 817.666 737.970 10,80% Pattimura airport 12 Bandara Eltari Orang 1.174.928 932.825 25,95% Eltari airport 13 Bandara Frans Kaisiepo Orang 366.385 329.012 11,36% Frans Kaisiepo airport Jumlah 56.485.881 49.237.437 14,72% NO BANDARA SATUAN UNIT REALISASI / REALIZATION 2011 2010 + / (-) AIRPORT 1 Bandara Ngurah Rai Pesawat 103.846 84.959 22,23% Ngurah Rai airport 2 Bandara Juanda Pesawat 115.772 99.928 15,86% Juanda Airport 3 Bandara Sultan Hasanudin Pesawat 73.099 64.908 12,62% Sultan Hasanudin 4 Bandara Sepinggan Pesawat 63.389 57.109 11,00% Sepinggan airport 5 Bandara Adisutjjipto Pesawat 51.216 46.457 10,24% Adisutjjipto airport 6 Bandara Samsudin Noor Pesawat 25.154 22.346 12,57% Noor Samsudin airport 7 Bandara Ahmmad Yani Pesawat 25.858 22.287 16,02% Yani airport Ahmmad 8 Bandara Selaparang Pesawat 24.091 19.226 25,30% Selaparang airport 9 Bandara Sam Ratulangi Pesawat 16.450 16.955 -2,98% Sam Ratulangi airport 10 Bandara Adi sumarmo Pesawat 16.872 17.291 -2,42% Airport Adisumarmo 11 Bandara Pattimura Pesawat 11.315 10.390 8,90% Pattimura airport 12 Bandara Eltari Pesawat 18.824 14.814 27,07% Eltari airport 13 Bandara Frans Kaisiepo Pesawat 13.143 11.138 18,00% Frans Kaisiepo airport Jumlah 559.029 487.808 14,60% Pergerakan Jumlah Pesawat per Bandara The number of aircraft movement per airport The number of passenger movement per airport ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 123 2011 Annual Report NO BANDARA SATUAN UNIT REALISASI / REALIZATION 2011 2010 + / (-) AIRPORT 1 Bandara Ngurah Rai Ton 62.150 67.714 -8,22% Ngurah Rai airport 2 Bandara Juanda Ton 95.146 76.774 23,93% Juanda Airport 3 Bandara Sultan Hasanudin Ton 43.339 40.141 7,97% Sultan Hasanudin 4 Bandara Sepinggan Ton 45.125 37.973 18,83% Sepinggan airport 5 Bandara Adisutjipto Ton 12.850 12.307 4,41% Adisutjjipto airport 6 Bandara Samsudin Noor Ton 13.732 17.050 -19,46% Noor Samsudin airport 7 Bandara Ahmad Yani Ton 9.380 9.711 -3,41% Yani airport Ahmmad 8 Bandara Selaparang Ton 6.557 6.619 -0,94% Selaparang airport 9 Bandara Sam Ratulangi Ton 11.614 11.520 0,82% Sam Ratulangi airport 10 Bandara Adi sumarm o Ton 3.154 2.600 21,31% Airport Adisumarmo 11 Bandara Pattimura Ton 3.104 3.061 1,40% Pattimura airport 12 Bandara Eltari Ton 4.148 2.904 42,84% Eltari airport 13 Bandara Frans Kaisiepo Ton 1.299 1.304 -0,38% Frans Kaisiepo airport Jumlah 311.598 289.678 7,57% Pergerakan Barang/Kargo per Bandara Movement of Goods / Cargo by Airport Tinjauan Operasi Per Segmen Produksi Produksi Angkasa Pura Airports meliputi segmen usaha Aeronautika dan Non Aeronautika. Realisasi produksi segmen Aeronautika tahun 2011 rata-rata diatas target anggaran 2011 kecuali realisasi produksi Aviobridge, namun apabila dibandingkan dengan realisasi produksi tahun 2010 secara keseluruhan rata-rata meningkat. Demikian juga dengan realisasi produksi Non Aeronautika tahun 2011 rata- rata diatas target anggaran 2011 dan realisasi tahun 2010 kecuali realisasi produksi sewa ruang, pemakaian reklame, listrik, air, dan telepon. Operational Overview Per Segment Production The production of Angkasa Pura Airports comprises segments on Aeronautical and Non-Aeronautical business. The production realization of the Aeronautical segment of 2011 is over the targeted budget of 2011 except for the production realization of 2010 increased in its entirety. Also, the realization for the Non-Aeronautical production of 2011 was over the space lease production realization, advertisement, electricity, water and telephone usage. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 124 Laporan Tahunan 2011 A. Segmen Aeronautika A. Aeronautical Segment URAIAN SATUAN UNIT 2011 2010 REALISASI REALIZATION DEVIASI (%) DEVIATION (%) DESCRIPTION REALISASI REALIZATION RKAP TARGET 6 = (3-5) : 5 7 = (3-4) : 4 1 2 3 4 5 6 7 8 1. PJP4U 1. PJP4U a) Dalam Negeri Ton 13.191.703 11.875.889 11.525.051 14,46 11,08 a) Domestic b) Luar Negeri Ton 3.502.471 3.407.510 2.736.719 27,98 2,79 b) International JUMLAH 1 Ton 16.694.174 15.283.399 14.261.770 17,06 9,23 TOTAL 1 2. PJP2U 2. PJP2U a) Dalam Negeri Pax 21.150.308 18.341.697 17.603.294 20,15 15,31 a) Domestic b) Luar Negeri Pax 4.069.412 3.740.072 3.441.785 18,24 8,81 b) International JUMLAH 2 Pax 25.219.720 22.081.769 21.045.079 19,84 14,21 TOTAL 2 3. PJP 2. PJP a) Dalam Negeri Route 45.581.162 42.289.895 39.978.906 14,01 7,78 a) Domestic b) Luar Negeri Route 30.210.479 29.859.515 27.936.767 8,14 1,18 b) International c) Lintas Udara Route 72.893.832 68.205.260 66.082.634 10,31 6,87 c) Airway JUMLAH 3 Route 148.685.473 140.354.670 133.998.307 10,96 5,94 TOTAL 3 4. AVIOBRIDGE 4. AVIOBRIDGE a) Dalam Negeri Ton 8.187.791 9.249.031 7.078.891 15,66 (11,47) a) Domestic b) Luar Negeri Ton 6.098.385 6.334.525 4.192.389 45,46 (3,73) b) International JUMLAH 4 Ton 14.286.176 15.583.556 11.271.280 26,75 (8,33) TOTAL 4 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 1. Pelayanan Jasa Pendaratan Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) a. PJP4U Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 13.191.703 ton atau 11,08% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 11.875.889 ton, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 14,46%. Hal ini disebabkan adanya penambahan frekuensi penerbangan di beberapa bandara, antara lain : 1) Bandara Ngurah Rai: Wings Air 86x per minggu Garuda Indonesia 15x per minggu Air Asia Indonesia 5x per minggu Riau Air 10x per minggu Travira Air 1x per minggu 1. Placement Landing and Storage Services of Aircraft (PJP4U) a. Domestic PJP4U in 2011 was realized in the amount of 13,191,703 tons or 11.08% over the targeted budget in the amount of 11,875,889 tons. If compared to the realization of 2010 increased 14.46%. it was caused by additional fight frequency in several airports, among others: 1) Ngurah Rai Aiport : \|rs /|., 86x p. .k C..uJ. |rJcrs|., 15x p. .k /|. /s|. |rJcrs|., 5x p. .k ||.u /|., 10x p. .k ..v|. /|., 1x p. .k 125 2011 Annual Report 2) Bandara Hasanuddin Makassar : Batavia Air ke Surabaya 4x per minggu, Jakarta 3x per minggu, Merauke 3x per minggu. Garuda Indonesia ke Jayapura, Gorontalo, Ambon, Palu, Jakarta, Denpasar, Surabaya rata-rata 1x per hari. Lion Air ke Jayapura, Jakarta, Yogyakarta, Denpasar rata-rata 1x per hari. Xpress Air ke Sorong, Yogyakarta, Poso rata-rata 1x per hari. b. PJP4U Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 3.502.471 ton atau 2,79% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 3.407.510 ton, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 27,98%. Hal ini disebabkan adanya penambahan frekuensi penerbangan ke Australia di Bandara Ngurah Rai.. 2. Pelayaanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) a. PJP2U Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 21.150.308 pax atau 15,31% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 18.341.697 pax, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 20,15%. Hal ini disebabkan adanya : 1) Penambahan frekuensi penerbangan. 2) Situasi Keamanan yang kondusif dan meningkatnya daya beli masyarakat. b. PJP2U Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 4.069.412 pax atau 8,81% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 3.740.072 pax, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 18,24%. Hal ini disebabkan oleh : 1) Kenaikan jumlah penumpang musim libur sekolah pada bulan Juni Juli di Bandara Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin, Sepinggan, Adi Sumarmo. 2) Adanya hari libur nasional/agama yang jatuh pada akhir minggu (long weekend). 2) Hasanuddin Airport Makasar: Bataiva Air to Surabaya, 4x per week, Jakarta 3 x per week, Merauke 3x per week. Garuda Indonesia to Jayapura, Gorontalo, Ambon, Palu, Jakarta, Denpasar, Surabaya, average 1x per day. Lion Air to Sorong, Yogyakarta, Poso, average 1x per day. Xpress Air to Sorong, Yogyakarta, Poso average 1x per day b. International PJP4U of 2011 was realized in the amount of 3.502,471 tons or 2.79% over the targeted budget of 3,407,510 tons. If compared to the realization of 2010 increased 27.98%. It was caused by additional fight frequency to Australia at Ngurah Rai Airport. 2. Aircraft Passenger Services (PJP2U) a. Domestic PJP2U of 2011 was realized in the amount of 21,150,308 pax or 15.31% over the targeted budget of 18,341,697 pax. If compared to the realization of 2010 increased 20.15%. It was caused by : 1) Additional fight frequency. 2) Conducive Security condition and the increasing pcp|s buy b. International PJP2U of 2011 was realized in the amount of 4,069,412 pax or 8.81% over the targeted budget of 3,740,072 pax. If compared to the realization of 2010 increased 18.24%. it was caused by: 1) The increasing number of passengers on school vacation season between June July at Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin, Sepinggan, Adi Sumarno Airports 2) National/religious public holidays fall on the weekend (long weekend). ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 126 Laporan Tahunan 2011 3. Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) a PJP Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 45.581.162 route unit atau 7,78% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 42.289.895 route unit, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 14,01%. b PJP Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 30.210.479 route unit atau 1,18 % di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 29.859.515 route unit, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 8,14%. Hal ini disebabkan adanya perubahan rute dari rute panjang menjadi rute pendek, diantaranya di Bandara Ngurah Rai seperti rute ke Jepang berkurang dan rute Australia bertambah. c Lintas Udara tahun 2011 terealisasi sebesar 72.893.832 route unit atau 6,87% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 68.205.260 route unit, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,31%. Hal ini disebabkan adanya tambahan airlines antara lain Strategic Airlines, Jet Star Asia Ltd, China Hainan Airlines serta tambahan frekuensi pada beberapa airlines. 4. Aviobridge (Garbarata) a Aviobridge Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 8.187.791 ton atau 11,47% di bawah anggaran yang ditargetkan sebesar 9.249.031 ton. Hal ini disebabkan berhentinya penerbangan Mandala Air yang mengakibatkan berkurangnya pemakaian Avio di Bandara Juanda (frekuensi 49 kali per minggu), selain itu pada saat peak hours aviobridge yang ada tidak dapat melayani secara optimal. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 15,66%. b Aviobridge Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 6.098.385 ton atau 3,73% di bawah anggaran yang ditargetkan sebesar 6.334.525 ton. Hal ini disebabkan Aviobridge di Bandara Ngurah Rai tidak dapat melayani secara optimal karena kedatangan pesawat di Denpasar bersamaan sehingga ada yang 3. Aviation Services (PJP) a. The realized Domestic Aviation Services in 2011 were 45,581,162 route units or 7.78% above the targeted 42,289,895 route units. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 14.01%. b. The realized International Aviation Services in 2011 were 30,210,479 route units or 1.18% above the targeted 29,859,515 unit routes. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 8.14% due to the changes of long routes to be short routes, among other things at Ngurah Rai Aiport such as the decrease of routes to Japan and increase of routes to Australia. c. The realized Air Trafcs in 2011 were 72,893,832 route units or 6.87% above the targeted 68,205,260 unit routes. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 10.31% due to the increase of number of airlines such as Strategic Airlines, Jet Star Asia Ltd, China Hainan Airlines and increase of frequency of several airlines. 4. Aviobridge a. The realization of Domestic Aviobridge in 2011 was 8,187,791 tons or 11.47% above the targeted 9,249,031 tons due to the termination of operation of Mandala Air leading to the decreasing use of Aviobridge at Juanda Airport (with the frequency of use 49 times per week). In addition, during peak hours, the aviobridge available cannot provide optimum service. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 15.66%. b. The realization of International Aviobridge in 2011 was 6,098,385 tons or 3.73% above the targeted 6,334,525 tons due to the incapability of aviobridge at Ngurah Rai Airport to provide optimum service due to the landing of aircrafts at the same times in Denpasar leading to the failure of Aviobridge to provide optimum services ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 127 2011 Annual Report tidak terlayani dengan Aviobridge pada jam padat pendaratan (peak hours). Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 45,46%. B. Segmen Non Aeronautika during peak hours. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 45.46%. B. Non-Aeronautical Segment URAIAN SATUAN UNIT 2011 2010 REALISASI REALIZATION DEVIASI (%) DEVIATION (%) DESCRIPTION REALISASI REALIZATION RKAP TARGET 6 = (3-5) : 5 7 = (3-4) : 4 1 2 3 4 5 6 7 8 PEMAKAIAN COUNTER USAGE COUNTER Dalam Negeri Pax 21,132,927 18,341,697 17,380,809 21.59 15.22 Domestic Luar Negeri Pax 3,972,121 3,735,345 2,724,952 45.77 6.34 International TOTAL Pax 25,105,048 22,077,042 20,105,761 24.86 13.72 TOTAL Sewa Ruang M2xBln 1,173,817 1,215,574 1,173,558 0.02 (3.44) ROOM FOR RENT SEWA TANAH M2xBln 6,761,874 5,059,131 5,432,725 24.47 33.66 ground rent K O N S E S I Omzet/Rp 2,288,042,965 1,900,403,136 1,870,343,037 22.33 20.40 K O N S E S I (000) Parkir MobilL Lbr 14,583,495 12,606,094 12,412,429 17.49 15.69 CAR PARKING Parkir Motor Lbr 3,842,702 3,728,472 3,467,029 10.84 3.06 PARKING MOTOR Peron Lbr 375,871 365,899 382,473 (1.73) 2.73 P E R O N Pemakaian Listrik Kwh 33,115,706 33,910,771 33,772,066 (1.94) (2.34) ELECTRICITY USAGE Pemak. Tempat Reklame M2xBln 162,064 221,767 200,628 (19.22) (26.92) PEMAK. PLACE bill- board Pemakaian Air M3 292,725 330,147 333,016 (12.10) (11.33) WATER USE Pemakaian Telpon PesxBln 25,830 26,056 25,209 2.46 (0.87) PHONE USE WAREHOUSING WAREHOUSING OUTGOING : Outgoing: 1). Dalam negeri Kg 72,184,287 65,121,376 63,360,582 13.93 10.85 1). domestic 2). Luar negeri Kg 46,889,256 52,795,868 50,949,964 (7.97) (11.19) 2). foreign JUMLAH OUTGOING 119,073,543 117,917,244 114,310,546 4.17 0.98 TOTAL outgoing INCOMING : Incoming: 1). Dalam negeri Kg 110,071,645 93,111,877 97,763,957 12.59 18.21 1). domestic 2). Luar negeri Kg 26,702,272 26,166,940 27,183,276 (1.77) 2.05 2). foreign JUMLAH INCOMING 136,773,917 119,278,817 124,947,233 9.47 14.67 Total incoming JUMLAH TOTAL WAREHOUSING 255,847,460 237,196,061 239,257,779 6.93 7.86 TOTAL NUMBER OF WAREHOUSING PREMIUM LOUNGE Pax 880,537 766,306 795,630 10.67 14.91 PREMIUM LOUNGE ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 128 Laporan Tahunan 2011 Realisasi Produksi Non Aeronautika yang melebihi target, antara lain: 1. Counter Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar 21.132.927 pax atau 15,22% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 18.341.697 pax, dan Counter Luar Negeri sebesar 3.972.121 pax atau 6,34% di atas anggaran sebesar 3.735.345 pax, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 21,59% dan 45,77%. Hal ini berkorelasi dengan realisasi produksi PJP2U Dalam Negeri dan Luar Negeri. 2. Konsesi tahun 2011 terealisasi sebesar Rp. 2.28 triliun atau 20,40% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar Rp. 1.90 triliun, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 22,33%. Hal ini disebabkan adanya kenaikan omzet di beberapa bandara yang seiring dengan kenaikan jumlah penumpang. 3. Sewa Tanah tahun 2011 terealisasi sebesar 6.761.874 m2 atau 33,66% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 5.059.131 m2, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 24,47%. Hal ini disebabkan antara lain adanya kerjasama pengelolaan tanah Demak seluas 174.203 m2 dengan UD. Wahyu Jaya tmt Nopember 2010. 4. Parkir Mobil tahun 2011 terealisasi sebesar 14.583.495 lbr atau 15,69% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 12.606.094 lbr, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 17,49%. Hal ini berkorelasi dengan peningkatan jumlah penumpang. 5. Parkir Motor tahun 2011 terealisasi sebesar 3.842.702 lbr atau 3,06% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 3.728.472 lbr, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,84%. Hal ini disebabkan peningkatan pengguna sepeda motor. 6. Peron tahun 2011 terealisasi sebesar 375.871 lbr atau 2,73% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 365.899 lbr. Hal ini disebabkan meningkatnya pengunjung pada waving gallery, seiring kenaikan jumlah penumpang. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,73%. The realization of Non-Aeronautical Production which exceeds the targets includes: 1. The realized Domestic Counter in 2011 was 21,132,927 pax or 15.22% above the targeted 18,341,697 pax and International Counter was 3,972,121 pax or 6.34% above the targeted 3,735,345 pax. Compared to the realization in 2010, there has been an increase respectively by 21.59% and 45.77% due to the realization of Domestic and International PJP2U. 2. The realized concession in 2011 was Rp 2.28 trillion or 20.40% above the targeted Rp 1.90 trillion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 22.33% due to the increase of revenue in several airports in line with the increased number of passengers. 3. The realized land rent in 2011 was 6,761,874 m2 or 33.66% above the targeted 5,059,131 m2. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 24.47% due to, among other things, cooperation of management of 174,203 m2 land in Demak with UD Wahyu Jaya as from November 2010. 4. The realized car parking tickets in 2011 was 14,583,495 tickets or 15.69% above the targeted 12,606,094 tickets. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 17.49% due to the increased number of passengers. 5. The realized motorcycle parking tickets in 2011 was 3,842,702 tickets or 3.06% above the targeted 3,728,742 tickets. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 10.84% due to the increased number visitors with motorcycle. 6. The realized waving gallery tickets in 2011 was 375,871 tickets or 2,73% above the targeted 365,899 tickets due to the increased number of waving gallery visitors in line with the increased number of passengers. Compared to the realization in 2010, there has been a decrease by 1.73%. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 129 2011 Annual Report 7. Warehousing tahun 2011 terealisasi sebesar 255.847.460 kg atau 7,86% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 237.196.061 kg, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 6,93%. Hal ini disebabkan : a. Perubahan perilaku pengiriman Cargo lewat darat/ laut (Outgoing Luar Negeri Bandara Ngurah Rai) beralih dengan menggunakan pengiriman jalur udara. b. Peningkatan volume kargo. 8. Pelayanan Premium Lounge tahun 2011 terealisasi sebesar 880.537 pax atau 14,91% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar 766.306 pax, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,67%. Hal ini disebabkan penambahan pengguna jasa pelayanan premiumm lounge di bandara juanda surabaya dari penumpang China Airlines berkisar 50 pax per bulan. Di samping itu terdapat beberapa realisasi produksi non aeronautika yang berada di bawah anggaran, antara lain: 1. Sewa Ruang tahun 2011 terealisasi sebesar 1.173.817 m2 atau 3,44% di bawah anggaran yang ditargetkan sebesar 1.215.574 m2. Hal ini disebabkan oleh belum terealisasinya beberapa ruang yang sudah dianggarkan di Bandara Sultan Hasanuddin, belum terealisasinya pengoperasian area komersial pada connecting building Bandara Sepinggan, dan adanya pengembalian beberapa ruang usaha di Bandara Ngurah Rai, antara lain : a. PT. Gapura Angkasa luas : 485 m2 (dikembalikan/ Januari 2011). b. Kresna Duta Boga luas : 801,88 m2 (dikembalikan/ Maret 2011) 2. Pemakaian Listrik tahun 2011 terealisasi sebesar 33.115.706 kwh atau 2,34% di bawah anggaran yang ditargetkan sebesar 33.910.771 kwh. Hal ini disebabkan penurunan pemakaian listrik oleh Mitra Usaha. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,94%. 7. The realized warehousing in 2011 was 255,847,460 kg or 7.86% above the targeted 237,196,061 kg. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 6.93% due to: a. Change in the trend of cargo delivery via land / sea transportation (international outgoing of Ngurah Rai airport) to be via air transportation. b. Increased cargo volume. 8. The realized premium longue service in 2011 was 880,537 pax or 14.91% above the targeted 766,306 pax. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 10.67% due to the increased premium longue service users at Juanda Airport Surabaya by China Airlines passengers around 50 pax per month. In addition, there have been also several non-nautical production realizations which were below the budget, including: 1. The realized total room rent area in 2011 was 1,173,817 m2 or 3.44% below the targeted 1,215,574 m2 due to non-realization of several rooms which have been budgeted at Sultan Hasanuddin airport, non-realization of commercial area in the connecting building of Sepinggan Airport and returning of several commercial rooms at Ngurah Rai Airport, among other things: a. PT. Gapura Angkasa in a total area of 485 m2 (returned in January 2011). b. Kresna Duta Boga in a total area of 801,88 m2 (returned in March 2011). 2. The realized electricity use in 2011 was 33,115,706 kwh or 2.34% below the targeted 33,910,771 kwh due to the decrease in the use of electricity by business partners. Compared to the realization in 2010, there has been a decrease by 1.94%. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 130 Laporan Tahunan 2011 3. Tempat Reklame tahun 2011 terealisasi sebesar 162.064 m2 atau 26,92% di bawah anggaran yang ditargetkan sebesar 221.767 m2. Hal ini disebabkan adanya rencana tambahan produksi reklame yang belum terealisasi, diantaranya di Bandara Ngurah Rai, Bandara Juanda dan Bandara Sultan Hasanuddin sebagai berikut : BANDARA NGURAH RAI : a. Visual Mandiri : 128 m2 b. Karin Disni Jaya : 50 m2 c. Indo Bali Mitra : 300 m2 d. Point Media : 26 m2 e. Udara Mulia Indah : 15 m2 BANDARA JUANDA : a. Duta Printa : 734 m2 b. Reklame Toll Gate : 1.414 m2 c. Reklame Boarding Lounge : 245 m2 BANDARA SULTAN HASANUDDIN : Jet Media : 1.410 m2. Selain itu ada pengurangan titik reklame akibat pembangunan (Bandara Ngurah Rai) serta tidak terealisasinya pemasangan reklame di Trolley (Bandara Sam Ratulangi Manado). Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 19,22%. 4. Pemakaian Air tahun 2011 terealisasi sebesar 292.725 m3 atau 11,34% di bawah anggaran yang ditargetkan sebesar 330.148 m3. Hal ini disebabkan penurunan penggunaan air oleh Mitra Usaha di hampir semua Bandara kecuali Bandara Juanda Surabaya, Adi Sumarmo Solo, Ahmad Yani Semarang. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 12,10%. 5. Pemakaian Pesawat Telepon tahun 2011 sebesar 25.830 pswt atau 0,87% di bawah anggaran yang ditargetkan sebesar 26.056 pswt. Hal ini disebabkan adanya peralihan penggunaan pesawat telepon dengan menggunakan Handphone. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan 2,47%. 3. The total area of advertisement spaces realized in 2011 is 162,064 M2 or 26.92% below the target namely 221,767 square meters. This condition is caused by the failure to realize the addition of advertisement spaces, among other things at Ngurah Rai, Juanda and Sultan Hasanuddin Airports as follows: NGURAI RAI INTERNATIONAL AIRPORT: a. Visual Mandiri : 128 m2 b. Karin Disni Jaya : 50 m2 c. Indo Bali Partners : 300 m2 d. Point Media : 26 m2 e. Beautiful Honor Air : 15 m2 AIRPORT JUANDA: a. Ambassadors Printa : 734 m2 b. Advertising Toll Gate : 1414 m2 c. Advertising Boarding Lounge: 245 m2 SULTAN HASANUDDIN AIRPORT: Jet Media : 1410 m2. In addition, there has also been reduction of advertisement spaces due to construction (at Ngurah Rai Airport) and failure to realize the provision of advertisement spaces at trolleys (at Sam Ratulangi Airport Manado). Compared to the 2010 realization, there has been a reduction at 19.22%. 4. The realization of water usage in 2011 is 292,725 m3 or 11.34% below the target namely 330.148 m3. This condition is caused by the decrease of the use of water by Business Partners at almost all airports except Juanda Airport Surabaya, Adi Sumarno Airport Solo and Ahmad Yani Airport Semarang. Compared to the 2010 realization, there has been a decrease at 12.10%.
5. The total units of telephone used in 2011 is 25,830 units or 0.87% below the target namely 26,056 units. This condition is caused by the preference to use cellular phone compared to portable phone. Compared to the 2010 realization, there has been an increase of 2.47%. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 131 2011 Annual Report 1. Laporan Posisi Keuangan tahun 2011 Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011 menunjukkan total aset serta total liabilitas & ekuitas sebesar Rp 10,14 triliun, berada di atas anggaran sebesar 6,60% dari yang direncanakan sebesar Rp. 9,51 triliun. Bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,21%. 1. 2011 Financial Position Report The Financial Position Report as of December 31, 2011 indicates that the total assets and total liabilities and equity is Rp 10.14 trillion, or 6.60% above the budget namely Rp 9.51 trillion. Compared to the position as of 31 December 2010, there has been an increase at 10.21%. URAIAN REAL 2011 RKAP 2011 REAL 2010 PERBANDINGAN % DESCRIPTION 5 = (2-4) : 4 6 = (2-3) : 3 1 2 3 4 5 6 7 Aset : Assets : Aset Lancar : Current Assets Kas dan Setara Kas 2.696.266 941.671 2.262.323 19,19 186,33 Cash and cash equivalents Investasi Efek 227.087 19.905 53.203 326,83 1040,88 Investment in securities Piutang Usaha 127.327 354.182 156.748 (18,77) (64,05) Trade receivables Piutang lain - lain 7.499 9.223 10.427 (28,08) (18,7) Other receivables Persediaan 8.980 6.657 8.106 10,78 34,88 Inventories Uang Muka & Biaya dibayar di muka 10.761 8.584 43.257 (75,12) 25,37 Prepaid expensence Pendapatan yang masih harus diterima 137.120 69.910 119.857 14,40 96,14 Accured income Pajak dibayar dimuka 252.124 425.609 251.980 0,06 (40,76) Prepaid Taxes Total Aset Lancar 3.467.165 1.835.742 2.905.811 19,32 88,87 Total Current Assets Aset Tidak Lancar : Non Current Assets Piutang Jangka Panjang 93.368 80.375 152.269 7,51 16,17 Long-term Receivables Investasi Jangka Panjang 393.327 452.980 346.321 13,57 13,17 Long Term Investments Aset Tetap 5.946.385 6.053.829 4.856.408 22,44 1,77 Fixed Assets Aset dalam penyelesaian 183.272 969.160 842.913 78,26) 81,09 Assets under construction Aset Lain-2 52.612 116.827 93.664 43,83) 54,97 Other assets Total Aset Tidak Lancar 6.668.964 7.673.171 6.291.576 Total Non Current Assets Total Aset 10.136.129 9.508.913 9.197.386 10,21 6,60 Total Assets Liabilitas & Ekuitas : ||.b|||t|s Stcck|c|J.s |ou|ty Liabilitas : liabilities: Liabilitas Jangka Pendek 704.258 356.729 582.661 20,87 97,42 Short-Term Liabilities Liabilitas Jangka Panjang : Long-Term Liabilities Liabilitas Pajak Tangguhan 25.092 162.879 77.158 (67,48) (84,59) Deferred Tax Liability Liabilitas Manfaat Pasca Kerja 481.524 - 387.524 24,26 - Post-retirement beneft liabilities Utang Jangka Panjang Lain2 & Jaminan 15.024 365.708 13.113 14,57 95,89 Jk debt lain2 Long & Security Total Liabilitas 1.225.898 885.316 1.060.456 15,60 38,47 Ekuitas: equity: Modal dasar, modal blm ditempatkan, cadangan modal dll 8.360.985 8.156.341 7.755.555 7,81 2,51 Authorized capital, issued blm, capital reserves, etc. Saldo Laba Retained Earnings - Laba s/d tahun lalu - - - - - - Proft s / d last year - Laba thn berjalan 544.227 466.848 377.934 44 16,57 - Income year running - Laba inv. Jk pdk yg blm terealisir 5.018 408 3.441 45,83 1.129,90 - Proft-inv. Jk MDD who realized blm Total Ekuitas 8.910.231 8.623.597 8.136.930 9,50 3,32 Total Ekuitas Total Liabilitas & Ekuitas 10.136.129 9.508.913 9.197.386 10,21 6,60 Total Liabilities & Stockholders' Equity Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011 & 2010 Financial Position as of December 31, 2011 & 2010 dalam jutaan rupiah in million rupiah Tinjauan Keuangan | Financial Overview 132 Laporan Tahunan 2011 Laporan posisi keuangan per 31 Desember 2011 bila dibandingkan 31 Desember 2010 terjadi kenaikan sebesar Rp.938,74 miliar atau 10,21% apabila dibandingkan dengan anggaran meningkat sebesar Rp. 627,21 miliar atau 6,60% yang antara lain disebabkan oleh : a. Kelompok Aset : 1) Saldo kas dan setara kas terealisasi di atas RKA sebesar Rp 1,75 triliun yang disebabkan penerimaan kas dari penjualan tunai dan kredit terealisasi di atas rencana, serta adanya investasi yang tidak terealisasi serta rendahnya realisasi fsik program investasi. 2) Aset tetap terealisasi di bawah RKA sebesar Rp 107,44 miliar, yang disebabkan antara lain penyerahan aset DPPU Bandara Juanda kepada PT. Pertamina. 3) Aset tetap dalam penyelesaian terealisasi di bawah RKA sebesar Rp. 785,89 miliar yang disebabkan rendahnya daya serap investasi yaitu 22,85% sedangkan dalam RKA 2011 diasumsikan tercapai 95%. b. Kelompok Liabilitas & Ekuitas, antara lain: 1) Liabilitas jangka pendek terealisasi di atas RKA sebesar Rp. 347,53 miliar yang disebabkan meningkatnya beban yang masih harus dibayar. 2) Liabilitas Jangka Panjang terealisasi di bawah RKA sebesar Rp. 6,95 miliar, disebabkan meningkatnya liabilitis manfaat pasca kerja 3) Modal dan Cadangan terealisasi di atas RKA sebesar Rp. 286,63 miliar, yang disebabkan adanya BPYBDS yang telah ditetapkan menjadi PMN dan penambahan Cadangan Modal dari pembagian laba perusahaan tahun 2010 melalui RUPS. Regarding the balance sheet position as of 31 December Compared to the fnancial position as of December 31, 2011, there has been a total increase of Rp 938.74 billion or 10.21% compared to the position as of December 31, 2010 or there has been an increase in the amount of Rp 938.74 billion or 10.21% compared to the budget in the amount of Rp 627.21 billion or 6.60% which is caused by, among other things: a. Asset Group: 1) The realization of cash and cash equivalent balance is Rp 1.75 trillion above the Work Plan and Budget because of the realization of cash income from cash and credit sale which is over the plan and the failure to realize several investments and low physical realization of investment programs. 2) The realization of fxed asset is Rp 107.44 billion below the Work Plan and Budget which is caused by, among other things, delivery of assets of Juanda Airport DPPU to PT Pertamina. 3) The realization of fxed assets in settlement is Rp 785.89 billion below the Work Plan and Budget which is caused by the low investment rate namely 22.85% while in the 2011 Work Plan and Budget the achievement assumption is 95%. b. Liability and Equity Group, among other things: 1) The realization of short term liability is Rp 347.53 billion above the Work Plan and Budget due to the increased payable expenses. 2) The realization of long term liability is Rp 6.95 billion due to the increase of post service liability. 3) The realization of capital and reserve is Rp 286.63 billion above the Work Plan and Budget due to the existence of BPYBDS which has been determined to be PMN and addition of Capital Reserves from distribution of the 2010 company proft through GMS. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 133 2011 Annual Report URAIAN 2011 2010 REALISASI REALIZA- TION DEVIASI (%) DEVIATION (%) DESCRIPTION REALISASI REALIZATION RKAP TARGET 5 = (2-4) : 4 6 = (2-3) : 3 1 2 3 4 5 6 7 1 Aeronautika 1. Aeronautica a. PJP4U a. PJP4U Dalam Negeri 112.914 88.203 87.174 29,53 28,02 Domestic - Luar Negeri 160.479 163.487 145.722 10,13 (1,84) International Jumlah PJP4U 273.392 251.690 232.896 17,39 8,62 Total PJP4U b. PJP2U b. PJP2U - Dalam Negeri 697.268 610.484 475.425 46,66 14,22 Domestic - Luar Negeri 529.880 497.240 481.563 10,03 6,56 International Jumlah PJP2U 1.227.148 1.107.724 956.988 28,23 10,78 PJP2U Total c. PJP c. PJP - Dalam Negeri 37.364 35.541 32.934 13,45 5,13 Domestic - Luar Negeri 90.622 130.643 79.573 13,89 (30,63) International - Penerbangan Lintas 310.438 298.415 301.504 2,96 4,03 Airways Jumlah PJP 438.425 464.599 414.011 5,90 (5,63) Total PJP d. Pemakaian Aviobridge Aviobridge Usage - Dalam Negeri 18.465 17.296 15.961 15,69 6,76 Domestic - Luar Negeri 31.665 35.985 30.649 3,34 (12,00) International Jumlah Aviobridge 50.131 53.280 46.602 7,57 (5,91) Total Aviobridge Jumlah Pendapatan Aeronautika 1.989.095 1.877.293 1.650.498 20,51 5,96 Total Revenue Jumlah Pendapatan Total Revenue Non Aeronautika 667.456.139 677.106.862 16,02 1,45 Non Aeronautika JUMLAH PENDAPATAN OPERASI 2.544.749.486 2.666.202.342 19,34 4,77 Total Operating Income B PENDAPATAN LAIN- LAIN 117.325.669 304.660.331 27,10 159,67 B OTHER INCOME JUMLAH TOTAL PENDAPATAN 2.662.075.155 2.970.862.673 20,09 11,60 GRAND TOTAL INCOME 2. Laporan Laba/Rugi Komprehensif 2011 a. Realisasi Pendapatan tahun 2011 Realisasi Pendapatan tahun 2011 sebesar Rp. 2,97 triliun, berada di atas anggaran11,60% atau Rp. 308,79 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 2,66 triliun. Bila di bandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 20,09% atau Rp. 497,03 milliar. Realisasi pendapatan tahun 2011 dibandingkan dengan anggaran tahun 2011 dan realisasi tahun 2010 2. Comprehensive Statement of Income 2011 a. 2011 Income Realization The 2011 income realization is Rp 2.97 trillion 11.60% above the budget or Rp 308.79 billion above the planned Rp 2.66 trillion. Compared to the 2010 realization, there has been an increase at 20.09% or Rp 497.03 billion. The realization of the 2011 income compared to the 2011 budget and 2010 realization dalam jutaan rupiah in million rupiah ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 134 Laporan Tahunan 2011 URAIAN DESKRIPSI 2011 2010 REALISASI REALIZATION DEVIASI (%) DEVIATION (%) DESCRIPTION RKAP TARGET REALISASI REALIZATION (2-4):4 (2-3):3 1 2 3 4 5 6 7 2. Non Aeronautika 2. Non Aeronautika a. Pemakaian Counter a. Counter Usage - Dalam Negeri 30.475.165 36.222 18.86 31.366 15,48 - Domestic - Luar Negeri 16.808 18.955 17.310 8,94 12,77 - International Jumlah Counter 48.174 55.177 47.875 15,25 14,54 Total Counter b. Pemakaian Telepon 11.652 10.942 11.547 (5,25) (6,10) b. Telephone c. Pemakaian Listrik 36.335 39.220 37.645 4,18 7,94 c. Electricity d. Pemakaian Air 4.129 3.895 4.119 (5,43) (5,66) d. Water e. Pemakaian Parkir/Peron/ Pas 49.167 56.577 43.141 31,15 15,07 e. Parking f. Pemakaian Ruang Tunggu (Premium Lounge) 15.217 17.114 15.953 7,28 12,47 f. Waiting room g.Sewa- Sewa 182.155 168.985 153.168 10,33 (7,23) g.Rental h. Sewa Tempat Reklame 47.552 32.287 36.847 (12,38) (32,10) h. Billboard i. Konsesi 202.186 205.489 168.186 22,18 1,63 i. Consession j. Warehousing 70.889 87.420 65.155 34,17 23,32 j. Warehousing Jumlah Pendapatan Total Revenue Non Aeronautika 667.456 677.107 583.636 16,02 1,45 Non Aeronautika JUMLAH PENDAPATAN OPERASI 2.544.749 2.666.202 2.234.133 19,34 4,77 Total Operating Income PENDAPATAN LAIN- LAIN 117.326 304.660 239.702 27,10 159,67 OTHER INCOME JUMLAH TOTAL PENDAPATAN 2.662.075 2.970.863 2.473.835 20,09 11,60 GRAND TOTAL INCOME 1) Pendapatan Operasional Realisasi Pendapatan Operasional tahun 2011 sebesar Rp. 2,67 triliun, berada di atas anggaran 4,77% atau Rp. 121,45 milliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 2,54 trilliun, dengan penjelasan sebagai berikut :
a) Pendapatan Aeronautika Realisasi Pendapatan Aeronautika tahun 2011 sebesar Rp. 1,99 triliun, berada di atas anggaran 5,96% atau Rp. 111,80 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 1,88 triliun, dengan penjelasan sebagai berikut: (1) Pelayanan Jasa Pendaratan Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) (a) Dalam Negeri sebesar Rp. 112,91 miliar, berada di atas anggaran 28,02% atau Rp. 24,71 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 88,20 miliar, Apabila dibandingkan terhadap 1) Operational Income The 2011 realization of operational income is in the amount of Rp 2.67 trillion 4.77% above the budget or Rp 121.45 billion above the planned Rp 2.54 trillion with the detail as follows: a) Aeronautical Income The 2011 realization of aeronautical income is Rp 1.99 trillion 5.96% or Rp 111.80 above the planned Rp 1.88 trillion with the details as follows: (1) Aircraft Landing, Placement and Hangar Services (PJP4U) (a) Domestic in the amount in the amount of Rp 112.91 billion, 28,02% above the budget or Rp 24.71 billion above the planned Rp 88.20 billion. Compared to the 2010 realization, there has been an increase of 29.53% or Rp 25.74 billion due to the increased production domestic ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS in million rupiah dalam jutaan rupiah 135 2011 Annual Report realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 29,53% atau Rp. 25,74 miliar. Hal ini disebabkan karena meningkatnya realisasi produksi PJP4U Dalam Negeri dan adanya penyesuaian tarif PJP4U Domestik per 1 Oktober 2011 sebesar 30%. (b) Luar Negeri sebesar Rp. 160,48 miliar, berada di bawah anggaran 1,84% atau Rp. 3,01 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 163,49 miliar. Hal ini disebabkan oleh menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, dimana kurs pada RKAP tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp. 9.250/USD, sedangkan kurs rata-rata Tahun 2011 adalah Rp. 8.774/USD dan tidak tercapainya pendapatan dari parkir fee (progresif ). Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,13% atau Rp. 14,76 miliar. (2) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) (a) Dalam Negeri sebesar Rp. 697,27 miliar, berada di atas anggaran 14,22% atau Rp. 86,78 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 610,48 miliar. Hal ini berkorelasi dengan realisasi produksi PJP2U Dalam Negeri. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 46,66% atau Rp. 221,84 miliar. (b) Luar Negeri sebesar Rp. 529,88 miliar, berada di atas anggaran 6,56% atau Rp. 32,64 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 497,24 miliar. Hal ini berkorelasi dengan pencapaian realisasi produksi PJP2U Luar Negeri. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,03% atau Rp. 48,32 miliar. PJP4U and adjustment of domestic PJP4U tarif efective from October 1, 2011 at 30%. (b) International in the amount of Rp 160.48 billion 1.84% or Rp 3.01 billion below the planned Rp 163.49 billion due to the strengthening of the exchange rate of Rupiah against US Dollar, in which the exchange rate of the 2011 Work Plan and Budget is determined at Rp 9,250 / USD while the average 2011 exchange rate is Rp 8,774/USD and the failure to reach the targeted income from parking fee (progressive fee). Compared to the 2010 realization, there has been an increase by 10.13% or Rp 14.76 billion. (2) Aircraft Passenger Services (PJP2U) (a) Domestic in the amount of Rp 697.27 billion 14.22% above the budget or Rp 86.78 billion above the planned Rp 610.48 billion due to the realization of domestic PJP2U production. Compared to the 2010 realization, there has been an increase by 46.66% or Rp 221.84 billion. (b) International in the amount of Rp 529.88 billion 6.56% above the budget or Rp 32.64 billion above the planned Rp 497.24 billion due to the achievement of International PJP2U production realization. Compared to the 2010 realization, there has been an increase by 10.03% or Rp 48.32 billion. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 136 Laporan Tahunan 2011 (3) Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) (a) Dalam Negeri sebesar Rp. 37,36 miliar, berada di atas anggaran 5,13% atau Rp. 1,82 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 35,54 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 13,45% atau Rp. 4,43 miliar. Hal ini disebabkan meningkatnya realisasi produksi PJP Dalam Negeri diatas target. (b) Luar Negeri sebesar Rp. 90,62 miliar, berada di bawah anggaran 30,63% atau Rp. 40,02 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 130,64 miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya sharing pendapatan kepada PT. AP II serta menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, dimana kurs pada RKAP tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp. 9.250/USD, sedangkan kurs rata- rata Tahun 2011 adalah Rp. 8.774/ USD. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 13,89% atau Rp. 11,05 miliar. (c) Lintas Udara sebesar Rp. 310,44 miliar, berada di atas anggaran 4,03% atau Rp. 12,02 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 298,42 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 2,96% atau Rp. 8,94 miliar. Hal ini disebabkan meningkatnya realisasi produksi PJP Lintas Udara di atas target. (4) Aviobridge (Garbarata) (a) Dalam Negeri realisasi sebesar Rp. 18,47 miliar, berada di atas anggaran 6,76% atau Rp. 1,17 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 17,30 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami (3). Aviation Services (PJP) (a) Domestic in the amount of Rp 37.36 billion 5.13% above the budget or Rp 1.82 billion above the planned Rp 35.54 billion. Compared to the 2010 realization, there has been an increase by 13.45% or Rp 4.43 billion due to the increased realization of domestic PJP production above the target. (b) International Rp. 90.62 billion, were under budget 30.63% or Rp. 40.02 billion from the planned Rp. 130.64 billion. This is caused by the presence of revenue sharing to PT. AP II and the strengthening of the rupiah against the U.S. dollar, with the exchange rate at RKAP in 2011 is set at Rp. 9.250/USD, while the average rate year 2011 is Rp. 8.774/USD. In comparison to the realization in 2010 increased by 13.89% or Rp. 11.05 billion. (c) Cross-fight in the amount of Rp. 310.44 billion, 4.03% above the budget or Rp. 12.02 billion above the planned Rp. 298.42 billion; compared to the 2010 realization, there has been an increase by 2.96% or Rp. 8.94 billion. This was due to the increased realization of cross-fight PJP production above the target (4) Aviobridge (a) Domestic in the amount of Rp. 18.47 billion, which was above the budget by 6.76% or Rp. 1.17 billion of the plan in the amount of Rp. 17.30 billion; compared to the realization in 2010, this increased by 15.69% or Rp. 2.51 billion. This was due ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 137 2011 Annual Report kenaikan sebesar 15,69% atau Rp. 2,51 miliar. Hal ini disebabkan pengenaan tarif Aviobridge berdasarkan pemakaian sehingga tarif untuk tipe pesawat besar dan pesawat kecil sama.
(b) Luar Negeri realisasi sebesar Rp. 31,66 miliar, berada di bawah anggaran 12,00% atau Rp. 4,32 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 35,98 miliar. Hal ini berkorelasi dengan realisasi produksi Aviobridge Luar Negeri dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar. Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 3,34% atau Rp. 1,02 miliar. b) Pendapatan Non Aeronautika Realisasi Pendapatan Non Aeronautika tahun 2011 sebesar Rp. 677,11 miliar, berada di atas anggaran 1,45% atau Rp. 9,65 miliar dari yang ditargetkan sebesar Rp. 667,46 miliar, dengan penjelasan sebagai berikut: (1) Pemakaian Counter sebesar Rp. 55,18 miliar, berada di atas anggaran 14,54% atau Rp. 7,00 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 48,17 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 15,25% atau Rp 7,30 miliar. Hal ini berkorelasi dengan realisasi produksi Counter dan adanya perbedaan tarif antara bandara besar dan bandara kecil. (2) Pemakaian Telepon sebesar Rp. 10,94 miliar, berada di bawah anggaran 6,10% atau Rp. 710,24 juta dari yang direncanakan sebesar Rp. 11,65 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 5,25% atau Rp. 605,66 juta. Hal ini dsebabkan menurunnya realisasi produksi telepon dibawah target. to the imposition of the Aviobridge tarif based on the use, and thus the tarif was the same for big and small aircraft. (b) International, in the amount of Rp. 31.66 billion, 12.00% below the budget or Rp. 4.32 billion of the planned Rp. 35.98 billion. This is related to the international Aviobridge production realization and the strengthening Rupiah exchange rate against the US Dollar. Compared to the realization in 2010, there has been increase by 3.34% or Rp. 1.02 billion. b) Non-Aeronautical Revenues The 2011 realization of the Non-Aeronautical Revenue of Rp. 677.11 billion is 1.45% above the budget or Rp.9.65 billion of the targetted Rp. 667.46 billion, with the explanation as follows: (1) Counter Usage in the amount of Rp. 55.17 billion is 14.54% above the budget or Rp. 7.00 billion of the planned Rp. 48.17 billion. Compared to the realization in 2010, there has been increase by 15.25% or Rp 7.30 billion. This is related to the counter production realization and rate diferences between big airports and small the ones. (2) Telephone usage in the amount of Rp. 10.94 billion is 6.10% below the budget or Rp. 710.24 million of the planned Rp. 11.65 billion. Compared to the realization in 2010, ther has been decrease by 5.25% or Rp. 605.66 million. This is due to the declined realization of the telephone production to below the target. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 138 Laporan Tahunan 2011 (3) Pemakaian Listrik sebesar Rp. 39,22 miliar, berada di atas anggaran 7,94% atau Rp. 2,89 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 36,34 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 4,18% atau Rp. 1,58 miliar. Hal ini disebabkan adanya kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). (4) Pemakaian Air sebesar Rp. 3,90 miliar, berada di bawah anggaran 5,66% atau Rp. 233,76 juta dari yang direncanakan sebesar Rp. 4,13 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 5,43% atau Rp. 223,44 juta. Hal ini disebabkan menurunnya realisasi produksi air dibawah target. (5) Parkir/Peron/Pas sebesar Rp. 56,58 miliar, berada di atas anggaran 15,07% atau Rp. 7,41 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 49,17 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 31,15% atau Rp. 13,44 miliar. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah penumpang dan penerapan parkir progresif, serta penyesuaian tarif parkir motor dan renegosiasi prosentase revenue sharing di Bandara Selaparang serta penyesuaian prosentase minimal omzet di Bandara Juanda. (6) Pemakaian Ruang Tunggu (Premium Lounge) sebesar Rp. 17,11 miliar, berada di atas anggaran 12,47% atau Rp. 1,89 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 15,22 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 7,28% atau Rp. 1,16 miliar. Hal ini didapatkan dari pendapatan pemakaian ruang tunggu (premium lounge) di Bandara Juanda Surabaya yang terealisasi sebesar 11,91% diatas RKA sebesar Rp. 15,21 miliar. (3) Electricity use was in the amount of Rp 39.22 billion which was 7.94% above the budget or Rp 2.89 billion compared to the planned Rp 36.34 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase at 4.18% or Rp 1.58 billion due to the increase in the electricity basic tarif (TDL). (4) Water use was in the amount of Rp 3.90 billion which was 5.66% below the budget or Rp 233.76 million compared to the planned Rp 4.13 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an deccrease at 5.43% or Rp 223.44 million due to the decrease of realization of water production below the target. (5) Parking/Waving Gallery/Pass was in the amount of Rp 56.58 billion, which was 15.07% above the budget or Rp 7.41 billion above the planned Rp 49.17 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 31.15% or Rp 13.44 billion due to the increased number of passengers and application of progressive parking tarif and adjustment of motorcycle parking tarif and renegotiation of percentage of revenue sharing at Selaparang Airport and adjustment of minimum revenue percentage at Juanda Airport. (6) Premium Lounge was in the amount of Rp 17.11 billion which was 12.47% or Rp 1.89 billion above the planned Rp 15.22 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 7.28% or Rp 1.16 from the revenue from the 11.91% increased realization of premium lounge use at Juanda Airport Surabaya above the Work Plan and Budget in the amount of Rp 15.21 billion. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 139 2011 Annual Report (7) Sewa-sewa sebesar Rp. 168,99 miliar, berada di bawah anggaran 7,23% atau Rp. 13,16 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 182,15 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh : (a) Sewa Ruang 3,82% dibawah anggaran atau Rp. 5,43 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 142,37 miliar. (b) Sewa Tanah 39,43% dibawah anggaran atau Rp. 15,68 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 39,78 miliar Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,33% atau Rp. 15,82 miliar. (8) Sewa Tempat Reklame sebesar Rp. 32,29 miliar, berada di bawah anggaran 32,10% atau Rp. 15,26 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 47,55 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 12,38% atau Rp. 4,56 miliar. Hal ini disebabkan menurunnya realisasi produksi tempat reklame dibawah target. (9) Realisasi Konsesi sebesar Rp 205.49 miliar, berada di atas anggaran sebesar 1,63 % atau sebesar Rp 3.30 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp 202.19 miliar. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan penetapan minimum omset di beberapa Bandara. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 22,18 % atau sebesar Rp 37.30 miliar. (10) Warehousing sebesar Rp. 87,42 miliar, berada di atas anggaran 23,32% atau Rp. 16,53 miliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 70,89 miliar, Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 34,17% atau Rp. 22,27 miliar. Hal ini disebabkan adanya penyesuaian tarif PJKP2U di Bandara Sultan Hasanuddin TMT 1 Januari 2011, (7) Rents were in the amount of Rp 168,99 billion which was 7.23% below the budget or Rp 13.16 billion compared to the planned Rp 182.15 billion due to: (a) Room Rent was 3.82% below the target or Rp 5.43 billion compared to the planned Rp 142.37 billion. (b) Land Rent was 39.43% below the target or Rp 15.68 billion compared to the planned Rp 39.78 billion. Compared to the 2010 realization, there has been an increase by 10.33% or Rp 15.82 billion. (8) Advertising Spots Rent was in the amount of Rp 32.29 billion which was 32.10% below the target or Rp 15.26 billion compared to the planned Rp 47.55 billion. Compared to the 2010 realization, there has been a decrease by 12.38% or Rp 4.56 billion due to the decreased realization of advertising spots production below the target. (9) Concession realization was in the amount of Rp 205.49 billion which was 1.63% above the target or Rp 3.30 billion compared to the planned Rp 202.19 billion due to the increased minimum revenue target at several airports Compared to the 2010 realization, there has been an increase by 22.18% or Rp 37.30 billion. (10) The Warehousing in the amount of Rp. 87.42 billion was above the budget by 23.32% or Rp. 16.53 billion of the planned Rp. 70.89 billion. Compared to the realization in 2010, this increased by 34.17% or Rp. 22.27 billion. This was due to the PJKP2U tarif adjustment at Sultan Hasanuddin Airport as of 1 January 2011, Sepinggan Airport as of ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 140 Laporan Tahunan 2011 Bandara Sepinggan TMT 1 Januari 2011, Bandara Ngurah Rai TMT 16 Pebruari 2011 dan renegosiasi revenue sharing kargo di Bandara Juanda. 2) Pendapatan Non Operasional Pendapatan non operasional tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.304,66 miliar, sebesar 159,67% atau sebesar Rp.187,33 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.117,33 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 27,10%. Realisasi pendapatan non operasional tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi antara lain oleh : a) Pendapatan selisih kurs terrealisasi sebesar Rp.86,16 miliar yang tidak dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011 yang disebabkan oleh pengaruh fuktuasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar dimana nilai tukar ditetapkan sebesar Rp.9.250,-/USD sedangkan nilai tukar secara rata-rata di tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.8.774,-/USD. b) Pendapatan jasa giro dan bunga deposito tahun 2011 terrealisasi sebesar Rp.144,21 miliar, sebesar 76,03% atau sebesar Rp.62,28 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.81,92 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 37,64%. Peningkatan realisasi pendapatan jasa giro dan bunga deposito terhadap anggaran yang direncanakan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah dana yang diinvestasikan pada giro dan deposito. c) Pendapatan laba investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp.12,30 miliar yang tidak dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011, yang diperoleh atas penyertaan 672.000 lembar saham atau 31,25% ke PT. Gapura Angkasa. 1 January 2011, Ngurah Rai Airport as of 16 February 2011, and the renegotiated cargo revenue sharing at Juanda Airport. 2) Non Operational Income. The total realized non operational income in 2011 was in the amount of Rp 304.66 billion which was 159.67% or Rp 187.33 billion above the planed Rp 117.33 billion. Compared to the 2010 realization, there has been an increase by 27.10%. The non-operational income realization is caused by or largely infuenced by : a) Income from realized exchange rate diference in the amount of Rp 86.16 billion which was not budgeted in the 2011 plan due to the infuence of the fuctuating exchange rate of rupiah against US Dollar in which the exchange rate was set at Rp 9,250.- / USD while the realized average exchange rate in 2011 was Rp 8,774- / USD. b) The realized giro and deposit interest in 2011 was in the amount of Rp 144.21 billion which was 76.03% or Rp 62.28 billion above the planned budget in the amount of Rp 81.92 billion. Compared to the 2010 realization, there has been an increase by 37.64%. The increase in the realization of giro and deposit interest against the planned budget was caused by the increased funds invested in giro and deposits. c) Investment proft revenue in associated companies was in the amount of Rp 12.30 billion which was not budgeted in the 2011 planning from the ownership of 672,000 shares of 31.25% in PT Gapura Angkasa. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 141 2011 Annual Report d) Pendapatan lain-lain tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.38,38 miliar, terdapat diantaranya adalah pendapatan atas investasi reksadana yang dimiliki perusahaan sebesar Rp.18,31 miliar, klaim asuransi dari PT. Jasindo sebesar Rp.4,84 miliar, pendapatan proft sharing asuransi KDPPU PT. Angkasa Pura I dengan Jasa Raharja sebesar Rp.1,03 miliar, koreksi penyusutan aset tetap sebesar Rp.1,93 miliar dan keuntungan penjualan aset tetap sebesar Rp 711 juta. b. Realisasi Beban Tahun 2011 Beban tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.2,31 triliun, sebesar 13,48% atau sebesar Rp.274,90 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.2,04 triliun. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 15,62%. Realisasi beban tersebut dipengaruhi oleh realisasi beban yang terdiri atas dua komponen beban berikut ini : 1) Beban Operasional Realisasi beban operasional tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.2,19 triliun, sebesar 8,67% atau sebesar Rp.174,84 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.2,02 triliun. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 22,85%, dimana realisasi beban operasional terdiri atas: a) Beban Pegawai Beban pegawai tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.904,41 miliar, sebesar 20,86% atau sebesar Rp.156,10 miliar berada diatas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.748,31 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 34,13%. Peningkatan realisasi beban pegawai tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh adanya pembebanan tambahan Iuran Tunjangan Hari Tua (THT) pegawai sebesar Rp.209,10 miliar yang merupakan kewajiban perusahaan terhadap pegawai (imbalan kerja) sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24. d) The realized miscellaneous revenues in 2011 was in the amount of Rp 38.38 billion including income from mutual funds investment of the company in the amount of Rp 18.31 billion, insurance claim from PT Jasindo in the amount of Rp 4.84 billion, KDPPU of PT Angkasa Pura I and Jasa Raharja Insurance proft sharing revenue in the amount of Rp 1.03 billion, correction of fxed assets depreciation in the amount of Rp 1.93 billion and profts from the sale of fxed in the amount of Rp 711 million. b. Realization of Expenses in 2011 The realized expenses in 2011 were in the amount of Rp 2.31 trillion which was 13.48% or Rp 274.90 billion above the planned budget in the amount of Rp 2.04 trillion. Compared to the 2010 expenses, there has been an increase by 15,62%. The realization of expenses was infuenced by expenses realization consisting of two expenses components as follows: 1) Operational Expenses The realized operational expenses in 2011 were in the amount of Rp 2.19 trillion which was 8.67% or Rp 174.84 billion above the planned budget in the amount of Rp 2.02 trillion. Compared to the 2010 expenses, there has been an increase by 22.85%. Operational expenses realization consisted of: a) Employee Expenses The realized employee expenses in 2011 were in the amount of Rp 904.41 billion which was 20.86% or Rp 156.10 billion above the planned budget in the amount of Rp 748.31. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 34.13%. The increase of realization of employee expenses is largely infuenced by the employee Old Age Beneft (THT) in the amount of Rp 209.10 billion which constituted t| ccnp.rys cb||.t|cr tc t| np|cys (work remuneration) in accordance with Financial Accounting Standard Statement (PSAK) 24. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 142 Laporan Tahunan 2011 b) Beban Pemeliharaan Beban pemeliharaan tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.159,96 miliar, sebesar 12,62% atau sebesar Rp.23,11 miliar berada di bawah anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.183,07 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 15,98%. Kurang terserapnya realisasi beban pemeliharaan terhadap anggaran yang direncanakan tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh mundurnya realisasi penggunaan atau peresmian Bandara Internasional Lombok yang seharusnya terealisasi pada triwulan II menjadi terealisasi pada triwulan IV atau lebih tepatnya terealisasi pada bulan Oktober tahun 2011. c) Beban Alat Tulis dan Keperluan Kantor Beban alat tulis dan keperluan kantor tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.33,24 miliar, sebesar 18,58% atau sebesar Rp.7,58 miliar berada di bawah anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.40,83 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 10,06%. Kurang terserapnya realisasi beban alat tulis dan persediaan kantor terhadap anggaran yang direncanakan tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh tidak terealisasinya secara keseluruhan penambahan sewa komputer dan kurang terserapnya realisasi beban BBM/Pelumas akibat berkurangnya frekuensi pemadaman listrik yang berkorelasi terhadap penggunaan peralatan genset di beberapa Kantor Cabang. d) Beban Utilitas Beban utilitas tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.209,39 miliar, sebesar 15,24% atau sebesar Rp.27,69 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.181,70 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 16,75%. Peningkatan realisasi beban utilitas b) Maintenance Expenses The realized maintenance expenses in 2011 were in the amount of Rp 159.96 billion which was 12.62% or Rp 23.11 billion above the planned budget in the amount of Rp 183.07 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 15.98%. The non-absorption of realization of maintenance expenses from the planned budget was caused by or largely infuenced by the delay in the use or inauguration of Lombok International Airport which should have been realized in the second quarter but in fact was only realized in the fourth quarter or October 2011. c) Stationery and Ofce Supplies Expenses The realized stationery and ofce supplies expenses in 2011 were in the amount of Rp 33.24 billion which was 18.58% or Rp 7.58 billion above the planned budget in the amount of Rp 40.83 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 10.06%. The non-absorption of realization of stationery and ofce supplies expenses from the planned budget was caused by or largely infuenced by the failure to fully add computer rent and non realization of fuel/ lubricant expenses due to the decreasing frequency of blackout which is correlated with the use of generators at several branch ofces. d) Utility Expenses The realized utility expenses in 2011 were in the amount of Rp 209.39 billion which was 15.24% or Rp 27.69 billion above the planned budget in the amount of Rp 181.70 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 16.75%. The increase of utility expenses realization was caused by or ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 143 2011 Annual Report tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh adanya peningkatan beban rekening listrik karena pelaksanaan proyek pengembangan di Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Sepinggan Balikpapan serta tindak lanjut atas temuan Costumer Satisfaction Index (CSI) yang dilakukan oleh Indonesia National Air Carrier Assosiation (INACA) atas penerangan cahaya ruangan terminal bandara dan meningkatnya beban operasional Multy User Check in System (MUCS) yang berkorelasi dengan meningkatnya realisasi produksi PJP2U domestik maupun internasional. e) Beban Umum Beban umum tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.423,30 miliar, sebesar 0,12% atau sebesar Rp.519 juta berada di bawah anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.423,82 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 19,27%. Kurang terserapnya realisasi beban umum terhadap anggaran yang direncanakan tersebut disebabkan oleh kurang terserapnya realisasi beban olah raga akibat berkurangnya aktivitas atau partisipasi acara olah raga bersama yang diselenggarakan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan dan kurang terserapnya realisasi beban permakanan dan minuman akibat tidak terealisasinya penambahan tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) organik perusahaan yang berpengaruh terhadap realisasi pemberian uang makan harian kepada karyawan. f ) Beban Penyusutan Aset Tetap Beban penyusutan aset tetap tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.400.55 miliar, sebesar 8,08% atau sebesar Rp.35,19 miliar berada di bawah anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.435,74 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 7,31%. Kurang largely infuenced by the increasing electricity bills due to the development of Ngurah Rai Bali and Sepinggan Balikpapan Airports development projects and follow up of the fndings of the Indonesia National Air Carrier Association (INACA) on the lightings of airport terminal rooms and increasing operational expenses of Multi-User Check in System which is connected with the increasing of realization of domestic and international PJP2U production. e) General Afairs Expenses The realized general afairs expenses in 2011 were in the amount of Rp 423.30 billion which was 0.12% or Rp 519 million below the planned budget in the amount of Rp 423.82 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 19.27%. The non-absorption of realization of general afairs expenses from the planned budget was caused by the non-absorption of sport expenses due to the decreasing frequency of mass sport activity organized by the internal and external parties of the company and non- absorption of realization food and beverages expenses due to failure to realize addition c| t| ccnp.rys c..r|c |un.r .scu.cs afecting the realization of provision of daily food allowances for employees. f ) Fixed Assets Depreciation Expenses The realized fxed assets depreciation expenses in 2011 were in the amount of Rp 400.55 billion which was 8.08% or Rp 35.19 billion below the planned budget in the amount of Rp 435.74 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 7.31%. The non-absorption of realization ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 144 Laporan Tahunan 2011 terserapnya realisasi beban penyusutan aset tetap terhadap anggaran yang direncanakan tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh kurangnya daya serap investasi tahun 2011 terkait realisasi phisik pekerjaan investasi serta adanya koreksi penyusutan aset tetap sebesar Rp.86,22 miliar atas aset DPPU Bandara Juanda Surabaya yang diserahkan kepada PT. Pertamina. g) Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Beban penyisihan kerugian penurunan nilai tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.60,03 miliar, sebesar 2.128,83% atau sebesar Rp.57,33 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.2,69 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 81,94%. Peningkatan realisasi beban utilitas tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh penerapan PSAK 55 tentang instrumen keuangan terkait perlakuan penyisihan piutang, dimana belum diperhitungkan dalam anggaran yang direncanakan. h) Beban Amortisasi Beban amortisasi tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.1,66 miliar, sebesar 8,37% atau sebesar Rp.127,98 juta berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.1,53 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami penurunan sebesar 10,31%. Peningkatan realisasi beban utilitas terhadap anggaran yang direncanakan tersebut disebabkan oleh nilai amortisasi atas beban studi dan program beasiswa pendidikan pasca sarjana kepada pegawai. 2) Beban Non Operasional Realisasi beban non operasional tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.121,97 miliar, sebesar 456,59% atau sebesar Rp.100,06 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.21,91 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun of fxed assets depreciation from the planned budget was caused by the poor absorption of investment of 2011 with regard to the physical realization of investment works and correction in fxed assets depreciation in the amount of Rp 86.22 billion in the assets of Juanda Airport Surabaya DPPU which have been delivered to PT Pertamina. g) Value Depreciation Loss Provision Expenses The realized value depreciation loss provision expenses in 2011 were in the amount of Rp 60.03 billion which was 2,128.83% or Rp 57.33 billion above the planned budget in the amount of Rp 2.69 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 81.94%. The increase of utility expenses realization was caused by or largely infuenced by the application of PSAK 55 concerning fnancial instruments related to the treatment of receivable provision which has not been calculated in the planned budget. h) Amortization Expenses The realized amortization expenses in 2011 were in the amount of Rp 1.66 billion which was 8.37% or Rp 127.98 million above the planned budget in the amount of Rp 1.53 billion. Compared to the realization in 2010, there has been a decrease by 10.31%. The increase of utility expenses realization against the planned budget was caused by the amortization value of study and post graduate scholarship expenses for employees. 2) Non Operational Expenses The realized non operational expenses in 2011 were in the amount of Rp 121.97 billion which was 456.59% or Rp 100.06 billion above the planned budget in the amount of Rp 21.91 billion. Compared to the 2010 expenses, there ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 145 2011 Annual Report 2010, maka mengalami penurunan sebesar 43,81%. Peningkatan realisasi beban non operasional terhadap anggaran yang direncanakan tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh realisasi beban selisih kurs sebesar Rp.86,22 miliar yang tidak dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011 akibat pengaruh fuktuasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar dimana nilai tukar ditetapkan sebesar Rp.9.250,-/USD sedangkan nilai tukar secara rata- rata di tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.8.774,-/ USD. c. Realisasi Laba (Rugi) Tahun 2011 Pada tahun 2011 perusahaan membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp.656,35 miliar, sebesar 5,44% atau sebesar Rp.33,89 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.622,46 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 39,06%. Realisasi laba perusahaan tersebut dicapai atas realisasi yang terdiri dari : 1) Laba (Rugi) Operasional Laba (rugi) operasional tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.473,66 miliar, sebesar 10,13% atau sebesar Rp.53,39 miliar berada di bawah anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.527,05 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 5,41%. 2) Laba (Rugi) Non Operasional Laba (rugi) non operasional tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.182,69 miliar, sebesar 91,47% atau sebesar Rp.87,28 miliar berada di atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.95,41 miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami peningkatan sebesar 706,64%. 3) Laba Rugi Komprehensif Tahun 2011 Laba (Rugi) komprehensif tahun 2011 sebesar Rp 545,80 milliar. Bila di bandingkan dengan tahun 2010 naik sebesar Rp 165,01 milliar atau 43,33% has been a decrease by 43.81%. The increase of non operational expenses realization against the planned budget was caused or largely infuenced by the exchange rate diference expenses in the amount of Rp 86.22 billion which was not budgeted in the 2011 plan due to the infuence of the fuctuating exchange rate of rupiah against US Dollar in which the exchange rate was set at Rp 9,250.- / USD while the realized average exchange rate in 2011 was Rp 8,774- / USD. c. Proft (Loss) Realization in 2011 In 2011, the company recorded a proft before tax in the amount of Rp 656.35 billion which was 5.44% or Rp 33.89 billion above the planned budget in the amount of Rp 622.46 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 39.06%. The realization of t| ccnp.rys p.c|t ..s .c||vJ |.cn t| ..||..t|crs as follows : 1) Operational Proft (Loss) The realized operational proft (loss) in 2011 was in the amount of Rp 473.66 billion which was 10.13% or Rp 53.39 billion below the planned target in the amount of Rp 527.05 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 5.41%. 2) Non-operational proft (loss) The realized operational proft (loss) in 2011 was in the amount of Rp 182.69 billion which was 91.47% or Rp 87.28 billion below the planned target in the amount of Rp 95.41 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase by 706.64%. 3) Comprehensive Proft (Loss) in 2011 The realized comprehensive proft (loss) in 2011 was in the amount of Rp 545.80 billion. Compared to the realization in 2010, there has been an increase in the amount of Rp 165.01 billion or 43.33%. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 146 Laporan Tahunan 2011 URAIAN REAL 2011 RKAP 2011 2010 PERBANDINGAN % DESCRIPTION 5 = (2-4) : 4 6 = (2-3) : 3 1 2 3 4 5 6 7 PENDAPATAN OPERASI OPERATIONAL REVENUE Aeronautika 1.989.095 1.877.293 1.650.498 20,51 5,96 aeronautics Non Aeronautika 677.107 667.456 583.635 16,02 1,45 Non Aeronatics JUMLAH PENDAPATAN OPERASI 2.666.202. 2.544.749 2.234.133 19,34 4,77 TOTAL OPERATING REVENUE BEBAN OPERASI OPERATIEXPENSES Pegawai 904.411 748.313 674.299 34,13 20,86 employee Pemeliharaan 159.960 183.067 137.919 15,98 12,62 maintenance Suplai dan Perlengkapan 33.244 40.828 30.204 10,06 18,58 Supply and Equipment Utilitas 209.393 181.704 179.345 16,75 15,24 Utility Umum 423.298 423.818 354.910 19,27 (0,12) General Afairs Penyusutan 400.549 435.745 373.270 7,31 8,08 Depreciation Penyisihan Piutang Ragu-ragu 60.027 2.693 32.992 81,94 2.128,83 Provision for Doubtful Amortisasi 1.657 1.529 1.848 10,31 8,37 Amortization JUMLAH BEBAN OPERASI 2.192.538 2.017.697 1.784.787 22,85 8,67 TOTAL OPERATIONAL JUMLAH LABA OPERASI 473.664 527.052 449.346 5,41 10,13 PROFITS PENDAPATAN LAIN-LAIN 304.660 117.326 239.701.561 27,10 159,67 MISCELLANEOUS REVENUE BEBAN LAIN-LAIN (121.971) (21.914) (217.053) 43,81 456,59 MISCELLANEOUS EXPENSES JUMLAH LABA NON OPERASI 182.689 95.411 22.648 706,64 91,47 TOTAL NON-OPERATIONAL TOTAL PENDAPATAN 2.970.863 2.662.075 2.473.835 20,09 11,60 TOTAL REVENUE TOTAL BEBAN 2.314.510 2.039.612 2.001.841 15,62 13,48 TOTAL EXPENSES LABA SEBELUM PAJAK 656.353 622.464 471.994 39,06 5,44 PROFIT BEFORE TAX Pajak Penghasilan 112.126 - 94.062 19.20% - Income Tax Laba Tahun Berjalan 544.227 - 377.933 44% - Current Year Proft Pendapatan Konfrensif 1.577 - 2.861 - - Comprehensive Income Laba Konfrensif tahun Berjalan 545.804 - 386.794 - - Current Year Comprehensive Incomet Realisasi Laba (Rugi) Komperhensif Tahun 2011 dan 2010 Realization of Comprehensive Income 2011 and 2010 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS in million rupiah dalam jutaan rupiah 147 2011 Annual Report Comparative Changes in Equity 5 Year ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 3. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Statement of Changes in Equity KETERANGAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION Saldo per awal periode 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.106 4.535.864 Initial balance at the period beginning Laba bersih tahun berjalan 544.227 377.933 539.204 528.655 326.963 Current year Net proft Dividen 155.300 161.761 130.380 81.741 71.435 dividends Ta nti em 2.979 Bonus PUKK/PKBL 17.749 21.568 15.646 3.270 8.572 PUKK / PKBL Cadangan - Reserve Penyertaan Modal Pemerintah 1.388.244 229.985 Government Equity BPYBDS 1.145.724 2.861 106.780 2.203.684 BPYBDS Laba pemilikan efek yg belum direalisasi 1.577 535 174 1.418 Non Realized Fund for Security Holding Koreksi saldo laba tahun lalu 158.025 215.867 |.v|cus y..s p.c|t b.|.rc correction Saldo per akhir periode 8.910.231 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.106 Balance at end of period Perubahan Ekuitas Komparatif 5 Tahun in million rupiah dalam jutaan rupiah 148 Laporan Tahunan 2011 Keterangan Modal Saham Penyertaan Modal Pemerintah Dan Bpybds Laba Belum Direalisasi Atas Emilikan Efek Saldo Laba Jumlah Ekuitas DESCRIPTION Laba Tahun Cadangan Berjalan Saldo per 31 Desember 2009 1,800,000 4,308,830 580 1,276,734 539,204,103 7,925,3 Balance at December 31, 2009 koreksi saldo laba 215,867 216 correction of retained earnings Saldo per 31 Desember 2009 (disaji 1,800,000 4,308,830 580 1,276,734 323,337 7,709,4 Balance at December 31, 2009 laba bersih thn berjalan 2010 (Disajikan kembali) 377,933 378 Net earnings year running 2010 (restated) Dividen 161,761 161,7 dividend PUKK/PKBL 21,568 21,5 PUKK / PKBL Cadangan 355,875 355,875 Cadagan B PYB D S 229,985 229,9 PYB B D S Laba pemilikan efek yg belum direalisasi 2,861 3 Proft unrealized securities which Koreksi saldo laba tahun lalu 215,867 215,867 Correction last year retained earnings Saldo per 31 Desember 2010 1,800,000 4,538,815 3,441 1,416,741 377,933 8,136,9 Balance at December 31, 2010 Laba bersih tahun berjalan 544,227 544,2 Net income current year Dividen 155,300 155,2 dividend PUKK/PKBL 17,749 17,7 PUKK / PKBL Cadangan 270,666 270,666 Cadagan Penyertaan Modal Pemerintah 1,388,244 1,388,2 Government Equity B PYB D S 1,145,724 1,145,7 PYB B D S Laba pemilikan efek yg belum direalisasi 1,577 1 Non Realized Fund for Security Koreksi saldo laba tahun lalu 92,244 65,782 158 Correction last year retained earnings Saldo per 31 Desember 2011 1,800,000 4,781,335 5,019 1,779,650,6741 544,227,182 8,910,2 Balance at December 31, 2011 in million rupiah dalam jutaan rupiah ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 149 2011 Annual Report 4. Laporan Perubahan Arus Kas Realisasi Arus Kas Perusahaan Posisi kas dan setara kas pada akhir Desember 2011 sebesar Rp. 2,69 triliun, atau berada di atas anggaran sebesar 186,33% atau Rp. 1,75 triliun, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp. 1,09 triliun, berada di atas RKA 403,08% yang disebabkan meningkatnya penerimaan dari penjualan tunai dan pelunasan piutang atas aktivitas operasional terutama pada pendapatan aeronautika dan non aeronautika. b. Arus kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp. 521,33 miliar, berada di bawah RKA 65,97% yang disebabkan rendahnya daya serap investasi, serta belum terealisasinya penyertaan modal ke anak perusahaan. c. Arus kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp. 140,55 miliar, berada di bawah RKA 173,59%. 4. Statements of Changes in Cash Flow The Companys Cash Flow Realization The position of cash and cash equivalent at the end of December 2011 was Rp 2.69 trillion which was 186.33% or Rp 1.75 trillion above the budget with the detail as follows: a. The cash fow from operational activities was in the amount of Rp 1.09 trillion which was 403.08% above the Work Plan and Budget due to the increase of revenue from the cash sale and full repayment of receivables of operational activities particularly aeronautical and non aeronautical revenues. b. The cash fow for investment activities was in the amount of 521,33 billion which was 65.97% below the Work Plan and Budget due to the low investment absorption and non realization of investment in subsidiaries. c. The cash fow for funding activities was in the amount of Rp 140.55 billion which was 173.59% below the Work Plan and Budget. NO URAIAN REAL 2011 RKAP 2011 2010 PERBANDINGAN % DESCRIPTION 6 = (3-5) : 5 7 = (3-4) : 4 1 2 3 4 5 6 7 8 Arus Kas dari (untuk): Cash fows from (to): 1 Aktivitas Operasi 1.099.416 218.538 843.810 30,29 403,08 Operating Activities 2 Aktivitas Investasi 521.328 1.531.808 216.664 140,62 65,97 Investment activities 3 Aktivitas Pendanaan 144.054 190.977 185.465 22,33 175,43 Financing Activities 4 Kenaikan bersih kas dan setara kas 434.034 1.122.293 441.681 1,73 138,67 Net increase in cash and cash equivalents 5 Kas dan setara kas pada awal periode 2.262.232 2.063.964 1.820.551 24,26 9,61 Cash and cash equivalents at beginning of period 6 Kas dan setara kas pada akhir periode 2.696.266 941.671 2.262.323 19,19 186,33 Cash and cash equivalents at end of period Realisasi Arus Kas Perusahaan Tahun 2011 & 2010 Realization of the Companys Cash Flow in 2011 & 2010 in million rupiah dalam jutaan rupiah ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 150 Laporan Tahunan 2011 5. Struktur Modal Rasio Keuangan Periode 2007-2011 Kondisi rentabilitas dan likuiditas perusahaan selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 memiliki kinerja yang cukup baik. Hal ini diperlihatkan oleh rata-rata pertumbuhan rentabilitas sebesar 5,14% per tahun. Pertumbuhan rata-rata solvabilitas sebesar 17,23% per tahun. Namun likuiditas mengalami penurunan rata-rata sebesar 1,26% per tahun, seiring dengan pendanaan proyek pengembangan bandara yang sedang berjalan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafk laporan rasio keuangan komparatif di bawah ini: 5. Capital structure 2007-2011 Financial Ratio | cnp.rys .rt.b|||ty .rJ ||ou|J|ty ccrJ|t|cr during the 2007 up to 2011 shows a relatively pretty good performance as indicated by the average revenue rentability of 5.14% per year and the average solvability growth of 17.23% per year. However, on average, the liquidity has decreased by 1.26% per year in connection with the ongoing airport development projects as stated in the comparative fnancial statement table and chart below: Rasio Keuangan Selama 5 Tahun Terakhir Financial Ratio in the last 5 years URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION RENTABILITAS RENTABILITY Rasio Laba Operasi 17.77% 20.11% 23.96% 21.53% 15.72% Ratio of Operating Income Laba Terhadap Aset 6.48% 5.13% 7.70% 8.12% 5.20% Against Earnings Assets Rasio Operasi 82.23% 79.89% 76.04% 78.47% 84.28% Operating Ratio LIKUIDITAS LIQUIDITY Rasio Lancar 492.31% 498.71% 508.11% 543.10% 519.58% Current ratio Rasio Kas 415.10% 397.39% 367.95% 401.15% 363.41% Cash ratio SOLVABILITAS SOLVABILITY Rasio Hutang Terhadap Aset 12.09% 11.53% 8.08% 7.66% 6.61% Against Debt Assets Rasio Hutang Terhadap Modal 13.76% 13.06% 8.79% 8.30% 7.08% Against Debt Capital Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap 20.62% 21.84% 14.37% 13.09% 11.09% Against Debt Fixed Assets ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 151 2011 Annual Report 6. Investasi 6. Investment No. PROGRAM REALISASI RKAP 2011 PROGRAM NILAI KONTRAK JUMLAH PROGRAM % FISIK % PROGRAM NILAI JUMLAH PROGRAM 1 Rutin ATS 59,371 44 0.49 89.80 69,779 49 Routine Ats 2 Rutin Non ATS 434,171 307 13.40 81.87 927,298 375 Non Routine Ats 3 Non Rutin / Proyek 1,009,966 16 8.96 66.67 1,518,629 24 Non Routine / Project Jumlah 1,503,507 367 22.85 81.92 2,515,706 448 Total Realisasi Program Investasi sampai dengan 31 Desember 2011 No. URAIAN REALISASI NILAI KONTRAK TAHUN 2011 RKAP 2011 (revisi) % 7=(5-6) : 6 DESCRIPTION TAHUN SEBELUMNYA TAHUN 2011 TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Rutin ATS 5.849 53.929 59.777 69.779 -14,33% ROUTINE ATS 2 Rutin Non ATS 74.470 359.898 434.368 927.298 -53,16% NON ROUTINE ATS 3 Non Rutin 27.907 1.182.346 1.210.253 1.518.629 -20,31% NON-ROUTINE Total 108.226 1.596.172 1.704.398 2.515.706 -32,25% TOTAL Realisasi Investasi sampai dengan 31 Desember 2011 Investment up to December 31, 2011 Investment up to December 31, 2011 a. Realisasi Investasi Sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani sampai dengan 31 Desember 2011, realisasi nilai kontrak investasi mencapai Rp. 1,70 triliun atau 32,25% di bawah RKAP tahun 2011 (ATS, Non ATS dan Non Rutin). a. Investment Realization In accordance with the contracts that have been signed up to December 31, 2011, the realized investment contract value reaches Rp 1.70 trillion or 32.25% below the 2011 Work Plan and Budget (ATS, Non ATS and Non Routine). ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS in million rupiah dalam jutaan rupiah in million rupiah dalam jutaan rupiah 152 Laporan Tahunan 2011 URAIAN | DESCRIPTION TARGET KPI 2011 | 2011 TARGET KPI REAL 2011 | 2011 REALIZATION Realisasi Program | Program Realization 85% 81,92% Prestasi Fisik terhadap Bobot Investasi | Physical Progress against Investment Signifcance 75% 22,85,% Program Investasi Strategis Realisasi program investasi strategis antara lain sebagai berikut : 1) Program Investasi pendukung Keselamatan Penerbangan / Keamanan a) Pekerjaan Overlay Permukaan berikut Shoulder Taxiway di N-4, N-5, dan N-6 seluas 31.927 m2 dan Rekonstruksi Apron Taxiway di Barat N-3 seluas 1.125 m2 di Bandara Ngurah Rai dengan nilai Rp. 7,88 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010- 2011) b) Pekerjaan Overlay landasan 13-31 peningkatan keseragaman menjadi PCN 50 F/C/X/T dan Pembuatan Paved Shoulder ke arah Runway 13 sepanjang 480m' di Bandara Ahmad Yani dengan nilai Rp. 38,29 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) c) Overlay Runway 18-36 di Bandara Sam Ratulangi dengan nilai Rp. 25,88 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) d) Satu paket Overlay (R/W & T/W) seluas 120.022,1 m2 di Bandara El-Tari dengan nilai Rp. 22 miliar prestasi fsik 50,69% (multiyears 2010-2011) e) Pengadaan dan pemasangan Radio Komunikasi HF Rdara 1 set dual di MATSC dengan nilai Rp. 5,85 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2009-2011) f ) Pengadaan dan Pemasangan CCTV Lengkap dengan Recording untuk Air Side di Bandara Juanda dengan nilai Rp. 7,5 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) g) Pengadaan 5 unit Kendaraan PKP-PK Crash Car Foam Tender Type I Combined Agent untuk 5 Bandara (UPG, MDC, JOG, SOC dan SRG) dengan nilai Rp. 63 miliar, sampai saat ini masih dalam proses pabrikasi untuk selanjutnya proses pengiriman (multiyears 2010-2011) The strategic investment program realization includes, among other things: 1) Aviation Safety / Security Supporting Investment Program a) Surface overlay and construction of taxiway shoulder works at N-4, N-5, and N-6 in an area of 31,927 meter square and reconstruction of taxiway apron in the west N-3 in an area of 1,125 meter square at Ngurah Rai Airport with the value of Rp 7.88 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011). b) Runway 13-31 overlay work to increase the uniformity to be PCN 50 F/C/X/T and construction of 480 meters paved shoulder of Runway 13 at Ahmad Yani Airport with the value of Rp 38.29 billion with the physical progress of 100% (multi- years 2010-2011). c) Overlay of runway 18-36 work at Sam Ratulangi Airport with the value of Rp 25.88 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011). d) One overlay package (R/W & T/W) in an area of 120,022.1 meter square at El-Tari Airport with the value of Rp 22 billion with the physical progress of 50.69% (multi-years 2010-2011). e) Procurement and installation of 1 set of HF Rdara dual Communication Radio at MATSC with the value of Rp 5.85 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2009-2011). f ) Procurement and installation of a full set of CCTV and recording for air side at Juanda Airport with the value of Rp 7,5 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011). g) Procurement of 5 units of PKP-PK Crash Car Foam Tender Type I Combined Agent for 5 airports (UPG, MDC, JOG, SOC and SRG) with the value of Rp 63 billion which, to date, is still in fabrication process and will be delivered later (multi-years 2010-2011). Strategic Investment Program ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 153 2011 Annual Report h) Pengadaan X-Ray untuk 5 Bandara (DPS, BPN, JOG, SOC, SRG) dan 1 SBU. Terminal Kargo UPG dengan nilai Rp. 37 miliar, telah dilakukan Factory Acceptance Test dan selanjutnya proses pengiriman (multiyears 2010-2011) i) Pengadaan ATC System di Bandara Sepinggan dengan nilai Rp. 19,35 miliar, akan dilakukan Factory Acceptance Test (multiyears 2009-2011) j) Pengadaan Radar MSSR Mode S di Bandara Pattimura dengan nilai Rp. 21,96 miliar, akan melakukan Factory Acceptance Test (multiyears 2009-2011) 2) Program Investasi pendukung Pelayanan a) Perluasan Ruang Tunggu Keberangkatan Domestik di Bandara Sepinggan dengan nilai Rp. 1,50 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) b) Pengadaan dan pemasangan hardware dan infrastruktur FIDS 1 (satu) set di Bandara Sepinggan dengan nilai Rp. 1,69 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) c) Pengadaan dan Pemasangan Chiller AC Central 1 unit 300 TR di Bandara Sam Ratulangi dengan nilai Rp. 2,40 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010- 2011) d) Pengadaan & pemasangan 1 unit Trafo Daya 1250 KVA beserta kelengkapannya di Bandara Sam Ratulangi dengan nilai Rp. 1,42 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) e) Pengadaan dan Pemasangan 3 (tiga) unit Escalator Terminal dan Renovasi Terminal lantai 1 untuk Konsesioner & Foodcourt Area seluas 1.244 m2 di Bandara Sam Ratulangi dengan nilai Rp. 4,12 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) 3) Program Peningkatan Pendapatan/Efsiensi Beban Pembuatan Gedung Airline Maintenance beserta Fasilitas Penunjang dengan luas 1.080 m2 di Bandara Juanda dengan nilai Rp. 1,72 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) h) Procurement of X-Rays for 5 airports (DPS, BPN, JOG, SOC, SRG) and 1 SBU and UPG cargo terminal with the value of Rp 37 billion. They have undergone factory acceptance test and will be delivered later (multi-years 2010-2011) i) Procurement of ATC System at Sepinggan Airport with the value of Rp 19.35 billion which will undergo factory acceptance test (multi-years 2009-2011). j) Procurement of MSSR Mode S Radar at Pattimura Airport with the value of Rp 21.96 billion which will undergo factory acceptance test (multi-years 2009-2011). 2) Service Supporting Investment Program a) Expansion of Domestic Departure Waiting Rooms at Sepinggan Airport with the value of Rp 1.50 billion with the physical progress of 100% (multi- years 2010-2011). b) Procurement and installation of 1(one) set of FIDS hardware and infrastructure at Sepinggan Airport with the value of Rp 1.69 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011). c) Procurement and installation of 1 unit of Central AC Chiller 300 TR at Sam Ratulangi Airport with the value of Rp 2.40 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011). d) Procurement and installation of 1 unit of Power Transformer 1250 KVA and its equipment at Sam Ratulangi Airport with the value of Rp 1.42 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010- 2011). e) Procurement and installation of 3 (three) units of Terminal Escalators and renovation of the 1st foor of the terminal for concessionaires and food court area in an area of 1,244 meter square at Sam Ratulangi Airport with the value of Rp 4.12 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011). 3) Revenue Increase/Expense Efciency Program Construction of airline maintenance building and its supporting facilities in an area of 1,080 meter square at Juanda Airport with the value of Rp 1.72 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011). ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 154 Laporan Tahunan 2011 4) Program Produktivitas Kerja a) Pekerjaan Renovasi Gedung Perwara Tahap II termasuk Furniture dan Sarana Penunjangnya di Kantor Pusat dengan nilai Rp. 4,04 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) b) Pembuatan Gedung Kantor Cabang Bandara Adisutjipto termasuk Furniture dengan nilai Rp. 6,39 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010- 2011) 5) Program Citra Perusahaan a) Pembangunan Masjid dan Sarana Penunjangnya termasuk Jasa Konsultan di Bandara Adisumarmo dengan nilai Rp. 2,43 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011) b) Pembuatan Icon Bandara Hasanuddin (Patung Sultan Hasanuddin) dengan nilai Rp. 6,3 miliar prestasi fsik 100%. 6) Proyek Pengembangan Bandara a) Proyek Pengembangan Bandara Internasional Lombok (PP-BIL) dalam tahap proses penyelesaian: Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi dengan nilai kontrak Rp. 1,43 miliar oleh PT. Isoplan. Pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas penunjangnya dengan nilai kontrak Rp. 39,59 miliar oleh PT. Slipi Raya Utama, prestasi fsik 93%. Pekerjaan fasilitas penunjang proyek pembangunan (pek. Sipil, mekanikal, elektrikal) dengan nilai kontrak Rp. 12,44 miliar oleh PT. PP. Dirganeka, prestasi fsik 30%. b) Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai (PP-BIB) sebagai berikut : Paket I nilai kontrak : Rp. Rp. 214,91 miliar oleh PT. Duta Graha dan PT. Nindya Karya (Persero) KSO dengan prestasi fsik 29,71%. Paket II nilai kontrak : Rp. 341,30 miliar oleh PT. Pembangunan Perumahan dengan prestasi fsik 10,21%. 4) Work Productivity Program a) Second Phase Renovation Work of Perwara Building, including the furniture and supporting facilities of the Head Ofce, with the value of Rp 4.04 billion with the physical progress of 100% (multi-years 2010-2011). b) Construction of Adisutjipto Airport Branch Ofce, including the furniture, with the value of Rp 6.39 billion with the physical progress of 100% (multi- years 2010-2011). 5) Corporate Image Program a) Construction of mosque and its supporting facilities, including consultant services at Adisumarmo Airport with the value of Rp 2.43 billion with the physical progress of 100% (multi- years 2010-2011). b) Construction of Sultan Hasanuddin Airport icon (Sultan Hasanuddin Statue) with the value of Rp 6.3 billion with the physical progress of 100%. 6) Airport Development Project a) Lombok International Airport Development (PP- BIL) which is now at the completion phase: Construction management consultation service with the contract value in the amount of Rp 1.43 billion by PT. Isoplan. Passenger terminal and its supporting facilities work with the contract value in the amount of Rp 39.59 billion by PT. Slipi Raya Utama with the physical progress of 93%. Development project supporting facilities work (civil, mechanical and electrical work) with the contract value in the amount of Rp 12.44 billion by PT. PP. Dirganeka with the physical progress of 30%. b) Ngurah Rai International Airport Development Project (PP-BIB) as follows: Package I with the contract value of Rp 214.91 billion by PT. Duta Graha and PT. Nindya Karya (Persero) under Operational Cooperation Pattern with the physical progress of 29.71%. Package II with the contract value of Rp 341.30 billion by PT. Pembangunan Perumahan with the physical progress of 10.21%. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 155 2011 Annual Report Paket III nilai kontrak : Rp. 1,17 triliun oleh PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya dengan prestasi fsik 3,68%. c) Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan dengan realisasi sebagai berikut : Pekerjaan Jasa Konsultan Manajemen Konstruksi dengan nilai kontrak sebesar Rp. 14,24 miliar oleh PT. Ciriajasa CM and PT. Artefak Arkindo (KSO) Paket I : Design & Build Pembangunan Gedung dengan nilai kontrak sebesar Rp. 108,08 miliar oleh PT. Waskita Karya dengan prestasi fsik 6,14%. Paket II : Pekerjaan Gedung Terminal & Fasilitas Penunjangnya dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1,12 triliun dengan pelaksana PT. Wijaya Karya, PT. Adhi Karya dan PT. Pembangunan Perumahan (KSO) dengan prestasi fsik 2,45%. Paket III : Pekerjaan Infrastruktur & Fasilitas Penunjangnya terealisasi nilai kontrak sebesar Rp. 252,94 miliar pelaksana PT. Jaya Konstruksi & PT. Istaka Karya (KSO) dengan prestasi fsik 3,09%. d) Penyempurnaan Terminal & Fasilitas Penunjangnya di Bandara Sultan Hasanuddin dengan nilai kontrak Rp. 27,9 miliar dengan prestasi fsik 95,67% dengan pelaksana PT. Adhi Karya (Persero) e) Proyek Pengembangan Terminal Selatan Bandara Juanda: Design & Build Pekerjaan Terminal Selatan dan Fasilitas Penunjangnya masih dalam tahap persiapan dan pengembangan design. Jasa Konstruksi Manajemen Konstruksi (CM) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 3,8 miliar pelaksana PT. Cakra Manggilingan Jaya, PT. Emekon Prakasita dan PT. Bita Enerco Engineering (KSO) Package III with the contract value of Rp 1.17 trillion by PT. Adhi Karya and PT. Wijaya Karya with the physical of progress 3.68%. c) Development of Sepinggan International Airport Project with the realization as follows: Construction Management Consultant Service Work with the contract value of Rp 14.24 billion by PT. Ciriajasa CM and PT. Artefak Arkindo (under an Operation Cooperation Scheme). Package I: Designing and Construction of building with the contract value of Rp 108.08 billion by PT. Waskita Karya with the physical progress of 6.14%. Package II: Terminal building and its supporting facilities work with the contract value of Rp 1.12 trillion with the contractors PT. Wijaya Karya, PT. Adhi Karya and PT. Pembangunan Perumahan (under an Operation Cooperation Scheme) with the physical progress of 2.45%. Package III: Realization of infrastructure and its supporting facilities work with the contract value of Rp 252.94 billion with the contractors PT. Jaya Konstruksi and PT. Istaka Karya (under an Operation Cooperation Scheme) with the physical progress of 3.09%. d) Refurbishment of terminal and supporting facilities at Sultan Hasanuddin Airport with the contract value of Rp 27.9 billion with the physical progress of 95.67% by contractor PT. Adhi Karya (Persero). e) South terminal development project of Juanda Airport: The designing and building of the South Terminal and its supporting facilities is still in the design preparation and development phase. Construction management service (CM) with the contract value of Rp 3.8 billion with by PT. Cakra Manggilingan Jaya, PT. Emekon Prakasita and PT. Bita Enerco Engineering (under an Operation Cooperation Scheme). ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 156 Laporan Tahunan 2011 b. Ikatan yang material untuk investasi belanja modal Pada Tahun 2011 tidak terdapat ikatan yang material untuk investasi belanja modal (capital expensitures) Realisasi investasi yang dicapai oleh perusahaan, sepenuhnya didanai dengan menggunakan dana internal perusahaan. Anggaran investasi Tahun 2011 meningkat yang sangat signifkan, yakni dari Rp. 610,23 milyar pada Tahun 2010 menjadi Rp. 2,52 triliun pada Tahun 2011. Anggaran investasi non rutin (proyek pengembangan bandara) mengalami peningkatan tertinggi, yakni dari Rp. 119,42 milyar pada Tahun 2010 menjadi Rp. 1,52 triliun pada Tahun 2010. Peningkatan anggaran investasi pada proyek pengembangan bandara merupakan keputusan strategis manajemen agar kapasitas bandara dapat mengimbangi trend industri transportasi udara nasional yang terus mengalami pertumbuhan signifkan selama beberapa tahun terakhir. Pelaksanaan proyek pengembangan bandara merupakan salah satu bentuk implementasi strategi perusahaan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan, antara lain service excellence dan revenue enhancement. 7. Tingkat kolektibilitas piutang usaha Tingkat kolektibilitas piutang usaha menunjukkan kemampuan merealisasikan penerimaan pembayaran dari debitur perusahaan (Average Collection Period / ACP) Pada Tahun 2011, realisasi ACP = 17 hari, yang berarti bahwa secara rata-rata piutang usaha perusahaan dapat dikonversi menjadi penerimaan kas dalam waktu 17 hari. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2010, realisasi ACP Tahun 2011 mengalami penurunan 9 hari penagihan. Penurunan ACP yang cukup signifkan secara bersama-sama disebabkan oleh penurunan saldo piutang usaha (18,77%) dan peningkatan pendapatan usaha (19,34%) pada Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010. Peningkatan kolektibilitas piutang usaha perusahaan berhubungan erat dengan realisasi arus kas masuk b. Material commitment for capital expenditures investment In 2011 there was no material commitment for capital expenditures investment. The realized investments of the Company were fully fnanced by t| ccnp.rys |rt.r.| |urJs The investment budget in 2011 increased very signifcantly from Rp 610.23 billion in 2010 to be Rp 2.52 trillion in 2011. The budget with the highest increase was non-routine investment budget (airport development projects budget) namely from Rp 119.42 billion in 2010 to be Rp 1.52 trillion in 2011. The increase of investment budget in airport development projects is a strategic decision of the management to allow airports capacities to meet the national air transportation industry trend that has continually grown signifcantly during the last few years. The implementation of airport development projects |s cr c| t| ccnp.rys st..t|s tc .c||v |ts strategic objectives, among other things service excellence and revenue enhancement. 7. Collectability Level of Account Receivables Business receivables collectability level indicates the c.p.b|||ty tc .c|v .p.ynrt |.cn t| ccnp.rys Jbtc.s (also known as the Average Collection Period / ACP). In 2011 the ACP realization was 17 days, which means that on average, t| ccnp.rys bus|rss .c|v.b|s c.r b ccrv.tJ |rtc cash in 17 days. Compared to the realization in 2010, the ACP realization in 2011 decreased by 9 days of collection. The relatively signifcant ACP decrease is partially contributed by the decreasing business receivables balance (18.77%) and increasing business revenue (19.34%) in 2011 compared to t|.t c| 2010 | ccnp.rys |rc..s|r bus|rss .c|v.b|s cc||ct.b|||ty |s c|cs|y .|.tJ tc t| ccnp.rys c.s| |r|c. and the total funds that can be optimized through fund management. Therefore, the increasing business receivables collectability also gives indirect contribution to the ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 157 2011 Annual Report (cash infow) perusahaan dan jumlah dana yang dapat dioptimalkan melalui pengelolaan dana. Dengan demikian, peningkatan kolektibilitas piutang usaha secara tidak langsung juga berperan dalam pencapaian salah satu tujuan strategis perusahaan, yakni revenue enhancement. 8. Analisis Tentang Kemampuan Membayar Utang Sebagai salah satu ukuran likuiditas, perusahaan mempunyai rasio lancar (current ratio) sebesar 492,31% pada Tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang sangat baik untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek. Perusahaan juga mempunyai kemampuan yang sangat baik untuk membayar kewajiban jangka pendek kewajiban jangka panjang dimana rasio hutang terhadap aset (debt to asset ratio) sebesar 12,09%. Rasio hutang terhadap aset relatif stabil pada kisaran 12% pada Tahun 2010 dan Tahun 2011.
Rasio ini menunjukkan bahwa sampai dengan akhir Tahun 2011, sebagian besar aset-aset perusahaan didanai dengan menggunakan dana internal perusahaan. Sampai dengan akhir Tahun 2011, perusahaan belum mempunyai hutang dalam jumlah yang material. Komposisi kewajiban perusahaan saat ini lebih didominasi oleh kewajiban yang bersifat jangka pendek, yakni 57,45% dari seluruh kewajiban, namun dengan jumlah yang relatif tidak besar.
9. Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Keuangan Pada tanggal 6 Januari 2012, perusahaan telah mendirikan 4 anak perusahaan yang akan membantu perusahaan dalam perluasan usahanya, yakni: a. PT Angkasa Pura Logistics PT Angkasa Pura Logistics didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 194/DK.API/2011 tangal 15 Desember 2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura Logistics adalah jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) dengan modal dasar Rp. 80 miliar dan telah disetor .c||vnrt c| cr c| t| ccnp.rys st..t|c cbct|vs namely revenue enhancement. 8. Analysis of Capacity to Repay Debts /s cr c| t| |rJ|c.tc.s c| ||ou|J|ty, t| ccnp.rys current ratio in 2011 was 492.31% which indicates that the company has a very good capability to repay its short-term obligations. The Company also has a very good capability to repay its short-term liabilities and long term liabilities as indicated by the debt to asset ratio of 12.09%. Its debt to asset ratio was relatively stable at around 12% in 2010 and 2011. This ratio indicates that until the end of 2011, most c| t| ccnp.rys .ssts .. |r.rcJ by |ts |rt.r.| funds. Until the end of 2011, the company does not have any material debts. The composition of the ccnp.rys cu..rt cb||.t|crs |s Jcn|r.tJ by s|c.t term obligations, namely 57.45% of all obligations, but not in a signifcant amount. 9. Important Events after the Date Of Financial Statement On 6 January 2012, the company established 4 subsidiaries to assist in expanding its business, namely: a. PT. Angkasa Pura Logistics PT. Angkasa Pura Logistics was established pursuant to Approval of the Board of Commissioners of PT. Angkasa Pura I (Persero) Number 194/DK.API/2011, dated December 15, 2011. It engages in freight forwarding services with the authorized capital of Rp 80 billion; of that amount Rp 21 billion has been ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 158 Laporan Tahunan 2011 penuh Rp. 21 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura Logistics telah disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-03158.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 18 Januari 2012. b. PT Angkasa Pura Property PT Angkasa Pura Property didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura Property adalah pembangunan, perdagangan dan jasa dengan modal dasar Rp. 42 miliar dan telah disetor penuh Rp. 10,5 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura Property telah disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-03704.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. c. PT Angkasa Pura Supports PT Angkasa Pura Supports didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari 2012. Bidang usaha PT Angkasa Pura Supports adalah pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan dan perdagangan dengan modal dasar Rp 125 miliar dan telah disetor penuh Rp 32 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura Supports telah disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-08735. AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. d. PT Angkasa Pura Hotels PT Angkasa Pura Hotels didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura Hotels adalah penyewaan akomodasi pariwisata dengan modal dasar Rp 120 miliar dan telah disetor penuh Rp 35,5 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura Hotels telah disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-03688.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. fully paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura Logistik has been ratifed pursuant to decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-03158.AH.01.01 Tahun 2012, dated January18, 2012. b. PT Angkasa Pura Property PT Angkasa Pura Property was established pursuant to Approval of the Board of Commissioners of PT. Angkasa Pura I (Persero) Number 193/DK.API/2011, dated December 15, 2011. It engages in the felds of development, trade and services with the authorized capital in the amount of Rp 42 billion; of that amount Rp 10.5 billion has been fully paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura Logistik has been ratifed pursuant to Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-03704.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20, 2012. c. PT Angkasa Pura Supports PT Angkasa Pura Supports was established pursuant to Approval of the Board of Commissioners of PT. Angkasa Pura I (Persero) Number 17/DK.API/2012, dated January 31 2012. It engages in land transportation, workshop, printing and trade with the authorized capital in the amount of Rp 125 billion, of that amount Rp 32 billion has been fully paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura Support has been ratifed pursuant to decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-08735.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20, 2012. d. PT Angkasa Pura Hotels PT Angkasa Pura Hotels was established pursuant to Decree of the Board of Commissioners of PT. Angkasa Pura I (Persero) Number 192/DK.API/2011, dated December 15, 2011. It engages in tourism accommodation rent with the authorized capital in the amount of Rp 120 billion, of that amount Rp 35.5 billion has been fully paid up fully. The establishment of PT. Angkasa Pura Hotel has been approved pursuant to decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU- 03688.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20 2012. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 159 2011 Annual Report Pada tanggal 15 Januari 2012 telah disepakati perjanjian penyelesaian kewajiban antara PT Mandala Airlines dengan PT Angkasa Pura I (Persero) Dijelaskan bahwa PT Mandala Airlines akan beroperasi kembali dan akan menyelesaikan kewajibannya kepada PT Angkasa Pura I (Persero) sebesar Rp 3,33 miliar (kewajiban pokok) Penyelesaian hutang akan dilaksanakan dengan pembayaran angsuran bulanan yang dimulai sejak bulan April 2012 selama 30 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun dan denda sebesar 0,33% per hari jika ada keterlambatan pembayaran angsuran bulanan. 10. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Yang Berdampak Pada Kinerja Dan Resiko Perusahaan. Perusahaan tidak memiliki peristiwa penting setelah tanggal laporan akuntan yang berdampak pada kinerja dan risiko perusahaan. 11. Transaksi dengan pihak afliasi Selama tahun 2011 perusahaan tidak memiliki transaksi material dengan pihak afliasi yang mengandung benturan kepentingan. 12. Kebijakan Dividen Kebijakan pembayaran dividen ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham setiap tahunnya, dalam hal ini oleh Kementerian BUMN. Besaran deviden yang telah disetor ke Kas Negara pada tahun 2012 adalah Rp. 182.316.105.970 atau sebesar 33,50% dari laba bersih tahun 2011, yang mengalami peningkatan besaran nilai deviden tahun 2010 yang disetor tahun 2011 sebesar 17,40%. Pembayaran dividen selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut : 2007 Rp. 81.741.000.000 2008 Rp. 130.380.000.000 2009 Rp. 161.761.231.000 2010 Rp. 155.299.940.000 2011 Rp. 182.316.105.970 On January 15, 2012, PT. Mandala Airlines and PT. Angkasa Pura I (Persero) have agreed the Agreement for the Settlement of Obligations. It rules that PT. Mandala Airlines will resume its operation and will settle its obligations to PT. Angkasa Pura I (Persero) in the amount of Rp 3.33 billion (the principal amount). The debt will be settled by monthly installment payment that will be started in April 2012 for 30 months with the interest rate of 12% per year and fne at 0.33% per day in the event of delays in the monthly installment payment. 10. Important Events after the Date of Accountant Statement which Afect the Companys Performance and Risk. There is no important event after the date of accountant st.tnrt .||c| .|cts t| cnp.rys p.|c.n.rc and risk. 11. Transactions with Afliates During 2011, the company had no material transactions with the afliates that contain the element of confict of interest. 12. Dividend Policy The dividend payment policy was made at the annual General Meeting of Shareholders, in this case by the Ministry for State-Owned Enterprises (BUMN). The total dividends paid to the state treasury in 2012 is Rp 182,316,105,970 or 33.50% of the net proft in 2011, which increased from the total dividends in 2010 which was paid in 2011 namely 17.40% of the total net proft. The dividends paid in the last five years are as follows: 2007 Rp 81,741,000,000 2008 Rp 130,380,000,000 2009 Rp 161,761,231,000 2010 Rp 155,299,940,000 2011 Rp 182,316,105,970 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 160 Laporan Tahunan 2011 13. Perubahan Akutansi Laporan keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) untuk tahun buku 2011 telah dilakukan penyesuaian pedoman akuntansi sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku sesuai dengan Konvergensi International Financial Reporting Standard (IFRS) Langkah awal tersebut sudah dilakukan dengan membentuk Tim Internal pada Bulan juli 2011 untuk melakukan penyempurnaan Pedoman akuntansi yang berlaku yaitu KEP.97/KU.02/2009 tanggal 02 Nopember 2009 dengan pendampingan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Pekerjaan penyempurnaan pedoman akuntansi tersebut diharapkan selesai pada bulan Juli 2012. Selain itu pada laporan Keuangan tahun buku 2011 telah dilakukan penyesuaian kebijakan akuntansi mengantisipasi perubahan PSAK terkini sesuai dengan konvergensi IFRS dengan diterbitkannya surat Direktur Keuangan nomor AP.I.5470/KU.70.3/2011/DK-B tanggal 08 Desember 2011 perihal Perubahan Pedoman Akuntansi Keuangan dan Penyelesaian Laporan Keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun buku 2011. Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan mempunyai pengaruh terhadap perusahaan : PSAK No.1 (revisi 2009) , Penyajian laporan Keuangan PSAK No.2 (revisi 2009) , Laporan Arus Kas PSAK No.5 (revisi 2010) , Segmen Operasi PSAK No.7 (revisi 2010) , Pengungkapan pihak- pihak berelasi PSAK No.8 (revisi 2010) , Peristiwa setelah Periode Pelaporan PSAK No.19 (revisi 2010) , Aset Tak Berwujud PSAK No.22 (revisi 2010) , Kombinasi bisnis PSAK No.23 (revisi 2010) , Pendapatan PSAK No.25 (revisi 2009) , Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan PSAK No.48 (revisi 2009) , Penurunan Nilai Aset 13. Accounting Changes The fnancial statement of PT. Angkasa Pura I for 2011 accounting was adjusted to comply with the accounting guidelines in accordance with the Standard Financial Accounting Statement (PSAK) applicable under the International Financial Statement Reporting Convergence (IFRS). The initial step was taken by forming an internal team in July 2011 to improve the applicable accounting guidelines, namely KEP.97/ KU.02/2009, dated November 2, 2009 with the assistance of the Indonesian Accounting Association (IAI). The accounting guidelines improvement work is expected to be completed in July 2012. In addition, in the fnancial statement for 2011 accounting year, adjustments were made to the accounting policies in anticipation of the most recent PSAK in accordance with the IFRS convergence pursuant to Letter of the Finance Director Number AP.I.5470/ KU.70.3/2011/DK- B, dated December 8, 2011 concerning Amendments to Financial Accounting Guidelines and Completion of Financial statement of PT Angkasa Pura I (Persero) for Accounting Year 2011. Below are the standards, amendments and interpretation that are efective as of January 1, 2011 and have impacts on the Company: PSAK No. 1 (Revised in 2009), Financial Statements Presentation PSAK No. 2 (Revised in 2009), Cash Flow Statements PSAK No. 5 (Revised in 2010), Operation Segments PSAK No. 7 (Revised in 2010), Disclosure of Related Parties PSAK No. 8 (Revised in 2010), Events after the Reporting Period PSAK No. 19 (Revised in 2010), Non-Tangible Assets PSAK No. 22 (Revised in 2010), Business Combination PSAK No. 23 (Revised in 2010), Income PSAK No. 25 (Revised in 2009) Accounting Policies on Accounting Estimation Change and Errors PSAK No. 48 (Revised in 2009), Asset Value Depreciation ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 161 2011 Annual Report PSAK No.57 (revisi 2009) , Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi PSAK No.58 (revisi 2009) , Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK No.9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK No.10, Program Loyalitas Pelanggan Berikut ini adalah hal-hal yang terpengaruh atas perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan dengan penerapan standar akuntansi baru diatas : a) Perusahaan menerapkan revisi PSAK No.1 (Revisi 2009), Penyajian laporan Keuangan yang berlaku efektif pada tanggal 01 Januari 2011. Perubahan signifkan ini atas standar akuntansi ini terhadap perusahaan adalah sebagai berikut : 1) Laporan keuangan terdiri dari laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, laporan Perubahan Ekuitas, laporan Arus kas dan Catatan atas Laporan keuangan serta tambahan Laporan Posisi Keuangan yang menunjukan saldo awal (karena adanya reklasifkasi) Sebelum 01 Januari 2011, laporan keuangan terdiri dari atas laporan Posisi keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
2) Tambahan Pengungkapan diwajibkan, antara lain manajemen risiko. Sesuai dengan yang disyaratkan dalam revisi standar akuntansi, informasi pembanding telah disajikan kembali. Oleh karena dampak perubahan kebijakan akuntansi hanya berdampak terhadap aspek penyajian, maka perubahan tersebut tidak berpengaruh terhadap laba per saham. PSAK No. 57 (Revised in 2009), Provision, Contingency Liability and Contingency Assets PSAK No. 58 (Revised in 2009), Non-Current Assets Owned to be Sold and Halted Operations. ISAK No. 9, Change to Activity Liability Post- Operation, Restoration and Similar Liability ISAK No. 10, Customer Loyalty Program b|c. .. t| n.t.s .|ctJ by t| cnp.rys accounting policy changes in relation to the application of the new accounting standard above: a) The Company applied the revised PSAK No. 1 (Revised in 2009), Financial Statement which was efective from January 1, 2011. The impact of this signifcant change of accounting standard towards the company is as follows: 1) The fnancial statement now consists of Financial Position Statement, Comprehensive Proft and Loss Statement, Equity Change Statement, Cash Flow Statement and Notes to Financial Statement and Supplement to Financial Position Statement indicating the initial balance (due to reclassifcation). Before January 1, 2011, the fnancial statement consisted of Financial Position Statement, Comprehensive Proft and Loss Statement, Equity Change Statement, Cash Flow Statement and Notes to Financial Statement. 2) Supplement to Disclosure is now mandatory, among other things risk management. In accordance with the requirements in the revised accounting standards, the comparative information is now presented again. Since the accounting policy changes only afect the presentation aspects, the changes do not afect the proft per shares. ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 162 Laporan Tahunan 2011 b) Penentuan dan Penyajian Segmen Operasi Mulai tanggal 01 Januari 2011, perusahaan menetukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal disajikan untuk Direksi, yang merupakan pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perubahan kebijakan akuntansi ini sejalan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi. Sebelum 01 januari 2011 segmen operasi ditentukan dan disajikan sesuai dengan PSAK No.5 (Revisi 2000), Segmen Operasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang baru, segmen operasi disajikan sebagai berikut:
Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Standar akuntansi yang akan dicabut efektif pada tanggal 01 januari 2012 : PSAK No.27, Akuntansi Koperasi PSAK No. 39, Akuntansi Kerjasama Operasi PSAK No. 44, Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate PSAK No. 51, Akuntansi Kuasi Reorganisasi Perusahaan sedang dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar ini 14. Penyajian Kembali Laporan Keuangan Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan posisi 31 Desember 2010 sehubungan dengan penyesuaian terhadap pernyataan standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterapkan secara retrospektif yang dijelaskan sebagai berikut : b) Operation Segment Determination and Presentation Efective as of January 1, 2011, the company determined and presented the operation segments based on the information internally presented to the Board of Directors - the decision maker in t| ccnp.rys cp..t|crs ||s .cccurt|r pc||cy change is in line with the application of PSAK Number 5 (Revised in 2009), Operational Segments. Before January 1, 2011, the operation segments were determined and presented according to PSAK Number 5 (Revised in 2000), Operations Segments. Based on the new accounting policy, the operations segments are presented as follows: Operations segments are the components of the entities involved in the business activities that generate revenues and incur expenses, including revenues and expenses in connection with transactions with other components of the entity, in which the operation outcomes are reviewed regularly by the operational decision maker to make a decision concerning the resources that will be allocated to the segments. In addition, the performance and availability of the fnancial information that can be separated will also be assessed. The accounting standards which have been revoked as of January 01 2012 are as follows: PSAK Number 27, Cooperative Accounting PSAK Number 39, Operation Cooperation Accounting PSAK Number 44, Real Estate Development Activity Accounting PSAK Number 51, Quasi Reorganization Accounting The company is now in the process of analyzing the impacts of the application of these standards. 14. Re-Representation Of Financial Statements The company re-represented its fnancial statement as of December 31, 2010 in connection with the adjustment to the statement of the Financial Accounting Standard (SAK) which applies retroactively with the detail as follows: ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 163 2011 Annual Report a) Sesuai Undang-undang (UU) No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan atau Perjanjian Kerja Bersama(PKB) antara Perusahaan dan Serikat Pekerja dan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I yang disusun berdasarkan UU tersebut, Perusahaan memutuskan merevisi perhitungan saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja sejak tahun 2009, yang berakibat penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih imbalan Kerja dan Beban Imbalan kerja di tahun 2010, sehingga penerapan perhitungan imbalan kerja sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK) No.24 b) Penyesuaian terhadap saldo Liabilitas pajak tangguhan dan Pendapatan (Beban) Pajak tangguhan sebagai akibat dari koreksi penyajian kembali terhadap penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan kerja di tahun 2010, sehingga sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK) No. 46. c) Koreksi atas kesalahan mendasar dalam menghitung dan mengestimasi liabilitas pasca kerja yang berakibat penyajian kembali saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut di tahun 2010, sehingga saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya tersebut menjadi akurat dihitung dan diestimasi dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) No. 25 Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan standar akuntansi keuangan tersebut diatas. Implikasi dari penyesuaian tersebut dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: a) Pursuant to Law Number 13/2003 concerning Manpower or Joint Employment Agreement (||b) bt.r t| ccnp.ry .rJ t| \c.k.s Union and Employees Association of Angkasa Pura I which was formulated based on the Law, the company has decided to revise the Net Work Remuneration Liability and Work Remuneration Expenses balance from 2009 resulting in the re- representation of Net Work Remuneration Liability and Work Remuneration Expenses balance in 2010 so that the work remuneration calculation is in compliance with the Financial Accounting Standard Statement (PSAK) Number 24. b) Adjustment to Deferred Tax Liabilities and Deferred Tax Revenue (expenses) balance as the result of correction of re-representation against the re-representation of balance of Net Work Remuneration Liability and Work Remuneration Expenses in 2010, so that it is in accordance with Financial Accounting Standard Statement (PSAK) Number 46. c) Correction on fundamental errors in calculating and estimating the post-service liabilities that resulted in the re-representation of the proft balance -the allocation of which in 2010 has not been determined, so that the calculation and estimation of the proft balance which has not been allocated can be accurate in accordance with the Financial Accounting Standard Statement (PSAK) Number 25. For comparison purposes, certain accounts in the fnancial statements for years ending on December 31, 2010 have been restated in accordance with the application of the aforementioned accounting standards. The implications of these adjustments in the fnancial statements are as follows: ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS 164 Laporan Tahunan 2011 URAIAN 2007 2008 2009 2010 2011 DESCRIPTION PPh Pasal 21 48,148 59,988 53,030 53,935 55,367 Income Tax Article 21 PPh Pasal 23 Sewa Ruang/ Tanah 10,782 11,621 14,431 16,467 16,882 Income Tax Article 23 Room/Land Lease PPh Pasal 23 Bunga Deposito/Giro 25,740 32,169 35,719 24,281 28,972 Income Tax Article 23 Deposit/Giro Interest PPh Pasal 25 29,998 36,407 95,078 117,115 164,191 Income Tax Article 25 Pajak Pertambahan Nilai 37,093 131,107 69,297 103,553 117,290 Value Added Tax Pajak Bumi dan Bangunan 20,440 21,458 28,772 30,487 33,868 Land and Building Tax Pajak Kendaraan 193 4,978 10,701 15,245 20,699 Vehicle Tax Jumlah 172,394 297,728 307,028 361,083 437,269 Total Realisasi pemenuhan kewajiban pajak oleh perusahaan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 28,63% per tahun selama 5 tahun terakhir, yakni dari Rp. 172,39 milyar pada Tahun 2007 menjadi Rp. 437,27 milyar pada Tahun 2011. Dibandingkan dengan Tahun 2010, kewajiban pajak Tahun 2011 meningkat sebesar 21,10%. Sebagian besar kewajiban pajak Tahun 2011 merupakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPh Pasal 25, yakni 64,37% dari jumlah keseluruhan kewajiban pajak Tahun 2011. Hal ini sesuai dengan peningkatan volume bisnis dan realisasi laba operasi perusahaan Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010. The realization of tax payment obligation of the company has increased in the average of 28.63% per year during the last 5 years namely from Rp 172.39 billion in 2007 to be Rp 437.27 billion in 2011. Compared to in 2010, the tax obligation in 2011 increased by 21.10%. Most of the tax obligations in 2011 are Value Added tax and Income Tax Article 25 namely 64.37% of the total tax liability in 2011 in line with the increase of the business volume and realization c| t| ccnp.rys cp..t|cr.| p.c|t |r 2011 ccnp..J tc |r 2010. 15. Pemenuhan kewajiban pajak 15. Tax Obligation Fulfllment ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS in million rupiah dalam jutaan rupiah Uraian Seperti dilaporkan sebelumnya Penyajian Kembali Setelah disajikan kembali Description As Reported Previously Representated After re-representation Akun-akun posisi laporan keuangan: Financial statement position accounts: Liabilitas Imbalan Pasca kerja - 387,524 387,524 Post Service Remuneration Liability Liabilitas Pajak Tangguhan 183,034 (105,876) 77,158 Deferred Tax Liabilities Saldo laba awal tahun (telah ditentukan penggunaannya) 1,632,608 (299,816) 1,332,792 Proft balance in beginning of year (its use has been determined) Saldo laba awal tahun (belum ditentukan penggunaannya) 443,714 (65,781) 377,933 Proft balance in year beginning (the allocation of which has not been determined) Jumlah ekuitas 8,418,579 (281,649) 8,136,930 Total equity Akun-akun posisi laporan keuangan: Financial statement position accounts: Beban Pegawai 486,426 187,873 674,299 Employee Expenses Beban Umum 455,075 (100,165) 354,910 General Afairs Expenses Beban Pajak Tangguhan (1,127) (21,927) (23,054) Deferred Tax Expense Jumlah Pendapatan Komprehensif 443,714 (65,781) 377,933 Total Comprehensive Revenue in million rupiah dalam jutaan rupiah Menjaga komitmen untuk mengoperasikan Bandara melalui sistem manajemen yang transparan serta berstandar internasional dalam industri bandara, sehingga akan mendapatkan kepercayaan dari dunia penerbangan internasional untuk singgah di seluruh bandara Angkasa Pura Airports Progress Through Commitment B e r b a g i I n o v a s i Un t u k Ke s e j a h t e r a a n Keeping the commitment to operate airports through a transparent management according to international standard in the airport industry to gain confdence from international aviation business in all airports of Angkasa Pura Airports. COMMI TMENT COMMI TMENT COMMI TMENT COMMI TMENT TMENT COMMI TMENT COMMI TMENT COMMI TMENT 166 Laporan Tahunan 2011 16 16 16 16 16 16 16 6666 16 666666666 16 6666666 16 6 16 16 16 16 6666666666 16666666666666666666666666666666666666666 Lap Lap Lap LLaa ora or oraan T n T n nn T TTTah ah ah ahu ahu ah nan nan aaaan 2220 20 20 000000 20 0011 11 111 11 11 1 11 111 11 11 11 11 11 111 11 11 11 1 1111 11 111111 Angkasa Pura Airports berupaya memenuhi prinsip GCG dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi. Perusahaan juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai korporasi yang baik, serta melakukan keterbukaan informasi material secara tepat waktu dan akurat. Angkasa Pura Airports is striving to fulfll the GCG principles in its work culture and the entire organizational operation. The company is also committed to provide service as a good corporate and provide transparent material information timely and accurate manner. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE 167 2011 Annual Report The journey of Angkasa Pura Airports to build its reputation in providing airport public services for nearly six decades has urged the Company to comply with the values of integrity at all times by applying the principles of Good Corporate Governance (GCG) in all its activities. Good corporate governance policy covers a clear separation of duties and responsibilities between the Board Directors and the Board of Commissioners, check and balances, clear company strategies, business ethics, harmonious relationships among all stakeholders, and supervision of operation by the Board of Commissioners. The Company is also committed to be a good corporate and be transparent on material information in a timely and accurate manner. Angkasa Pura Airports has strived to meet the good corporate governance principles in its work culture and all organizational operations. The company has strived to consistently comply with the applicable laws and regulations, |r ||r .|t| t| v|s|cr, n|ss|cr .rJ t| ccnp.rys cbct|vs for business growth, proftability, added value for all stakeholders as well as improved ability to achieve long-term business continuity. Given the importance of continuous GCG implementation, the shareholders, Board of Commissioners, and Board of Directors as the Company organs are always committed to keep applying good corporate governance. The commitment is manifested in the implementation of each activity that always refers to the prevailing regulations, and application of policies of ethical values stated explicitly as . n.rJ.tc.y st.rJ..J c| b|.v|c. |c. .|| t| cnp.rys organs by the formulation of code of conduct. The code of conduct is in line with the Company values that guide all the employees to realize the vision to be a world-class airport management company that provides benefts and added values for the stakeholders. Perjalanan Angkasa Pura Airports membangun reputasi dalam memberikan pelayanan publik di bidang kebandarudaraan selama hampir enam dekade membuat perusahaan senantiasa menjaga nilai-nilai integritas dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dalam seluruh aktivitasnya. Kebijakan tata kelola perusahaan yang baik meliputi pemisahan tugas dan tanggungjawab yang jelas diantara Direksi dan Dewan Komisaris, check and balances, strategi Perusahaan yang jelas, etika bisnis, hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, dan pengawasan operasional oleh Dewan Komisaris. Perusahaan juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai korporasi yang baik, serta melakukan keterbukaan informasi material secara tepat waktu dan akurat. Angkasa Pura Airports berupaya memenuhi prinsip GCG dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi. Perusahaan berusaha secara konsisten mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, sejalan dengan visi, misi dan tujuan perusahaan untuk pertumbuhan usaha, proftabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan kemampuan agar keberlangsungan usaha jangka panjang dapat dicapai. Mengingat pentingnya penerapan GCG yang berkesinambungan, pemegang saham, Dewan Komisaris, dan Direksi sebagai organ perusahaan selalu berkomitmen untuk terus melaksanakan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Komitmen tersebut diwujudkan dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang selalu mengacu kepada aturan yang berlaku, dan menerapkan kebijakan nilai-nilai etika yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standard perilaku yang diwajibkan bagi seluruh organ perusahaan melalui perumusan pedoman perilaku (code of conduct). Pedoman perilaku sejalan dengan nilai-nilai perusahaan yang menjadi panduan bagi seluruh karyawan dalam mewujudkan visi menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder. Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura Airports Implementation of Good Corporate Governance in Angkasa Pura I 168 Laporan Tahunan 2011 1. Sejarah GCG dan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Pelaksanaan penerapan GCG Angkasa Pura Airports dilaksanakan sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini, pelaksanaan Assesment GCG Angkasa Pura Airports Mengacu kepada : a. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 5 ayat 3 yang mewajibkan pengelolaan BUMN berdasarkan prinsip-prinsip profesionalisme, efsiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. b. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M- MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara. c. Nota Kesepahaman antara Menteri Negara BUMN dengan Kepala BPKP Nomor : MoU-03/MBU/2006 dan nomor : MoU-199/K/D5/2006 tanggal 14 Februari 2006 tentang kerjasama Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Penerapan tata Kelola Perusahaan yang Baik di Lingkungan BUMN. d. Tindak lanjut sosialisasi Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 (tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN), Maksud dan tujuan dari penerapan GCG di Angkasa Pura Airports yaitu untuk melihat dan mereview hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Resposibility, Indepedensi, dan Fairness, (TARIF) dari Corporate Governance yang digunakan oleh BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan, guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya berlandaskan peraturan perundang undangan dan nilai nilai etika. Kemudian manfaat mendasar bagi perusahaan yang menerapkan GCG yaitu akan terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan, dengan kata lain manfaat dari penerapan GCG ini sebenarnya akan tampak dalam jangka panjang, yaitu trend kinerja perusahaan yang tinggi serta citra perusahaan yang baik. 1. History and Implementation of GCG of Angkasa Pura Airports Angkasa Pura Airports GCG has been implemented from 2006 until now by referring to: a. Article 5 paragraph 3 of Law Number 19 Year 2003 concerning State-Owned Enterprises that mandates the management of state-owned enterprises to based on the principles of professionalism, efciency, transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness. b. Decree of the Minister for State-Owned Enterprises No. Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 concerning Implementation of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises. c. Memorandum of Understanding between the State Minister for State-Owned Enterprises and Head of BPKP Number MoU-03/ MBU/2006 and Number MoU-199/K/ D5/2006 dated February 14, 2006 concerning Cooperation for Accelerating the Eradication of Corruption and Implementation of Good Corporate Governance within the purview of State-Owned Enterprises. d. Follow-up of dissemination of Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises No. PER- 01/MBU/2011 (concerning the Application of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises), The purposes and objectives of Angkasa Pura Airports GCG are to study and review whether the output of activities of the Company has been in accordance with the GCG principles namely Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness, (TARIF) of the Corporate Governance applied by the state owned enterprises to improve business success and corporate accountability in order to create long-term shareholder value by taking into account the interests of other stakeholders, based on laws and ethical values. The fundamental beneft for companies that implement GCG is the guarantee the ability of the company to survive. In other words, the benefts of applying GCG can only be seen after a long run, namely in the form c| xc||rt ccnp.rys p.|c.n.rc .rJ ccJ cc.pc..t image. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 169 2011 Annual Report 2. Perkembangan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Secara umum Angkasa Pura Airports telah mengikuti semua ketentuan yang dipersyaratkan oleh peraturan maupun pedoman GCG. Pedoman kebijakan perusahaan yang diatur dalam Board Manual merupakan mekanisme corporate governance yang digunakan sebagai pedoman kegiatan perusahaan, pembuatan Board Manual yang telah dibuat oleh Perusahaan bekerjasama dengan konsultan independent telah menjadi pedoman yang disepakati bersama. Perusahaan juga telah membentuk piagam Komisaris dan Direksi yang mengatur hubungan kerja antara Komisaris dan Direksi Angkasa Pura Airports telah menerapkan GCG dengan prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility, Independensi dan Fairnes. Serta penandatanganan tidak memeiliki benturan kepentingan antara Komisaris dan Direksi serta mengagendakan rapat rutin minimal setu bulan sekali untuk mengkoordinasikan segala kegiatan operasional Perusahaan. 3. Capaian Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Tahun 2006-2011 Sejalan dengan perkembangannya, Perusahaan sejak tahun 2006 sampai dengan 2011 melakukan penilaian penerapan GCG yang dilakukan oleh Tim Independent dan selalu mengalami peningkatan dan perbaikan dalam tata kelolanya. Hal ini dapat dilihat dalam hasil assessment GCG yang dilakukan oleh penilai independent dengan hasil sebagai berikut: 2. Development of Angkasa Pura Airports GCG Implementation In general, Angkasa Pura Airports has complied with all regulations required by GCG regulations and guidelines. The company policy guidelines regulated in the Board Manual constitute the mechanism of corporate governance used as the company activities guidelines. The Board Manual prepared by the Company in cooperation with independent consultants has been guidelines based on a mutual agreement. | cnp.ry |.s .|sc p.cJucJ bc..J c| cnn|ss|cr.s .rJ bc..J c| ||.ctc.s |..t. .||c| .u|.ts t| p.c|ss|cr.| relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors of Angkasa Pura Airports which has applied GCG with the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The signing has no confict of interest between the Board of Commissioners and the Board of Directors and sets the agenda of regular meeting at least once a month to coordinate all operational activities of the Company. 3. Achievement of Angkasa Pura Airport GCG Implementation in 2006 2011 In line with its development, from 2006 until 2010 the Company has evaluated the implementation of good corporate governance which is carried out by an Independent team and which always shows perfection and improvement in its governance as indicated by the GCG assessment conducted by the independent evaluator as follows: NO Aspek Penerapan JML IND JML PRM BOBOT CAPAIAN ACHIEVEMENT CAPAIAN ACHIEVEMENT CAPAIAN ACHIEVEMENT CAPAIAN ACHIEVEMENT CAPAIAN ACHIEVEMENT Implementation Aspects TOTAL TOTAL SCORE 2011 2010 2009 2008 2007 1 Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham 10 30 9.00 6.86 6.37 5,96 6,19 5.64 S|..|c|J.s |||ts .rJ Responsibility 2 Kebijakan GCG 2 13 8.00 7.07 7.07 6,95 6,85 4.23 GCG Policies 3 Penerapan GCG GCG Implementation a. Dewan Komisaris 10 31 27.00 21.57 20.43 21,18 18.5 17.81 Board of Commissioners b. Komite Komisaris 7 11 6,00 5.11 4.98 5,14 4,78 4.71 Commissioner Committee c. Direksi 8 35 27.00 22.05 21.05 20.64 18,2 15.83 Board of Directors d. Satuan Pengawas Intern 3 9 3.00 2.33 2.70 2.26 2.21 1.58 Internal Supervisory Unit e. Sekretaris Perusahaan 2 6 3.00 2.52 2.63 2.34 2.10 1.98 Corporate Secretary Sub Jumlah Penerapan GCG 30 92 66.00 53.58 51.78 52.07 45.79 41.91 GCG Implementation Sub total 4 Pengungkapan Informasi 3 5 7.00 5.53 6.86 5.87 4.38 4.90 Information Disclosure 5 Komitmen 3 9 10.00 8.12 8.43 7.00 6.3 5.67 Commitment JUMLAH 48 149 100.00 81.16 80.51 77.86 69.51 62.36 TOTAL TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE CAPAIAN SKOR GCG HASIL ASESMEN 2011 | 2011 GCG Assessment Score 170 Laporan Tahunan 2011 4. Pedoman Penerapan GCG Sebagai pedoman penerapan GCG, perusahaan telah memiliki pedoman-pedoman dan kebijakan untuk melaksanakan GCG, antara lain: a. Pernyataaan Tata Kelola Perusahaan b. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) c. Pedoman Kebijakan Perusahaan (Code of Corporate Governance) d. Board Manual e. Piagam Komite Audit f. Piagam Satuan Pengawasan Intern g. Kebijakan Pengelolaan Risiko h. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan Serikat Pekerja yang menyepakati aturan-aturan terkait dengan hubungan industrial ketenagakerjaan dan aspek kedisiplinan i. Kebijakan lainnya yang berhubungan dengan pemangku kepentingan yang mengatur hak dan kewajiban karyawan, pelanggan, dan pemasok Sejak tahun 2009, seluruh anggotaDewan Komisaris dan Direksi telah menandatangani Pedoman Kebijakan Perusahaan dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang dilanjutkan dengan sosialisasi dan internalisasi pedoman perilaku di seluruh bandara bersama dengan Tim BPKP. Sosialisasi dilanjutkan dengan penandatanganan lembar komitmen oleh seluruh karyawan Angkasa Pura I sebagai pernyataan memahami dan siap melaksanaan pedoman perilaku. Di samping itu, semua kebijakan dan manual yang terkait dengan implementasi tata kelola perusahaan dimutakhirkan sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan dan perkembangan usaha Angkasa Pura Airports, yang semuanya bertujuan membantu seluruh karyawan melaksanakan GCG dalam aktivitas operasional sehari-hari. Implementasi GCG diharapkan akan mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan perusahaan. Sebagai langkah nyata dari komitmen pelaksanaan GCG, Dewan Komisaris dan Direksi membuat pernyataan mengenai tidak adanya benturan kepentingan baik berupa kepemilikan saham maupun menjadi pengurus pada peerusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan bisnis dengan Angkasa Pura Airports. 4. GCG Application Guidelines As GCG application guidelines, the company has formulated guidelines and policies to implement GCG, among other things: a. Company Management Statement b. Code of Conduct c. Code of Corporate Governance d. Board Manual e. Audit Committee Certifcate f. Internal Supervision Unit Certifcate g. Risk Management Policies h. Cooperation Agreement (PKB) between the management .rJ \c.k.s |r|cr ..|r upcr t| .u|s .|.tJ tc manpower industrial relationship and disciplinary aspects i. Other policies related to the stakeholders regulating the rights and obligations of the employees, customers and suppliers. In 2009, all members of the Board of Commissioners and Board of Directors signed the Company Policy Guidelines and Code of Conduct which was continued by the dissemination and internalization of the code of conduct in all airports together with the BPKP team. The dissemination was continued by the signing of the commitment statement by all employees of Angkasa Pura I as the statement that they have understood and are ready to implement the code of conduct. In addition, all policies and manuals related to the implementation of corporate governance have been updated in line with the laws and regulations and business development of Angkasa Pura Airports which aim at assisting all employees to implement GCG in daily operational activities. GCG implementation is expected to prevent the practices of corruption, collusion and nepotism and improve the supervisory function in the company management. Statement of the Board of Commissioners on Non- Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive Ofcers / Directors / Commissioners in Companies Having Professional Relationship with Angkasa Pura I TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 171 2011 Annual Report Surat Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Tidak Memiliki Saham, Tidak Menjadi Pengurus / Direksi / Dewan Komisaris Pada Perusahaan Yang Mempunyai Hubungan Kerja Dengan Angkasa Pura I Kami yang bertanda tangan dibawah ini : Nama | Name : Drs. Suratto Siswodihardjo Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Komisaris Utama | President Commissioner Nama | Name : Suyitno Afandi, SE. M.Si Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner Nama | Name : Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner Nama | Name : D.Sonny Priyarsono, Ph.D Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner Nama | Name : Drs. Isnoor Haryanto, Ak. Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner Nama | Name : Ir. Tundjung Inderawan, M.Si Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner Menyatakan bahwa : 1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports 2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports 3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports States that: 1. We do not have shares in companies / legal entities having professional relationship with Angkasa Pura Airports. 2. We are not serving the positions of President Directors or members of the Board of Directors of companies / legal entities having professional relationship with Angkasa Pura Airports. 3. We are not serving the positions of President Commissioners or members of the Board of Commissioners of companies / legal entities having professional relationship with Angkasa Pura Airports. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Statement of the Board of Commissioners on Non- Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive Ofcers / Directors / Commissioners in Companies Having Professional Relationship with Angkasa Pura I We the undersigned: 172 Laporan Tahunan 2011 4. Kami tidak mempunyai hubungan kekeluargaan/ hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/ Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarbenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jakarta, 31 Desember 2011 Drs Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner Drs. Hakamuddin Djamal. M.Si Komisaris | Commissioner Drs. Hakamuddin Djamal. M.S D.Sonny Priyarsono, Ph.D Komisaris | Commissioner Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA Komisaris | Commissioner Suyitno Afandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner Ir. Tundjung Inderawan, M.Si Komisaris | Commissioner TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 4. We do not have family relationship / special relationship with the executive ofcers / management / Board of Directors / Board of Commissioners of companies / legal entities having professional relationship with Angkasa Pura Airports. Hence, this statement is issued responsibly to be used accordingly. Jakarta, December 31, 2011 173 2011 Annual Report Surat Pernyataan Direksi Tentang Tidak Memiliki Saham, Tidak Menjadi Pengurus / Direksi / Dewan Komisaris Pada Perusahaan Yang Mempunyai Hubungan Kerja Dengan Angkasa Pura I Kami yang bertanda tangan dibawah ini : Statement of the Board of Directors on Non-Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive Ofcers / Directors / Directors in Companies Having Professional Relationship with Angkasa Pura I We the undersigned: Nama | Name : Tommy Soetomo Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Direktur Utama | President Director Nama | Name : Gunawan Agus Subrata Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Direktur Keuangan | Finance Director Nama | Name : Harjoso Tjatur Prijanto Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Direktur Operasi & Teknik | Operations & Technical Director Nama | Name : Robert Daniel Waloni Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director Nama | Name : Yushan Sayuti Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610 Jabatan | Position : Direktur Personalia & Umum Personnel & General Afairs Director Menyatakan bahwa: 1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports 2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports 3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports 4. Kami tidak mempunyai hubungan kekeluargaan/ hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/ Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports 5. Kami membuat pakta integritas dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta pekerjaan pemborongan terutama yang strategis. States that: 1. We do not have shares in companies / legal entities having professional relationship with Angkasa Pura Airports. 2. We are not serving the positions of President Directors or members of the Board of Directors of companies / legal entities having professional relationship with Angkasa Pura Airports. 3. We are not serving the positions of President Commissioners or members of the Board of Commissioners of companies / legal entities having professional relationship with Angkasa Pura Airports. 4. We do not have family relationship / special relationship with the executive ofcers / management / Board of Directors / Board of Commissioners of companies / legal entities having professional relationship with Angkasa Pura Airports. 5. We have made an integrity pact in goods and services procurement and particularly strategic contract work. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 174 Laporan Tahunan 2011 Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jakarta, 31 Desember 2011 Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan | Finance Director Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi dan Teknik Operations & Technical Director Robert Daniel Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director Yushan Sayuti Direktur Personalia & Umum Personnel & General Afairs Director TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Hence this statement is issued responsibly to be used accordingly. Jakarta, December 31, 2011 175 2011 Annual Report 5. Asesmen Penerapan GCG Penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan Angkasa Pura Airports terhadap keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN, sekaligus merupakan cara terbaik untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam mengembangkan tata kelola perusahaan, Angkasa Pura Airports juga memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance serta memperhatikan praktik-praktik bisnis terbaik, parameter hasil audit dari kantor akuntan publik, dan asesmen penerapan GCG yang dilakukan oleh BPKP yang dilaksanakan pada tahun 2011 atas pelaksanaan GCG tahun 2010. Untuk memperoleh gambaran yang faktual mengenai kondisi penerapan GCG di Angkasa Pura Airports sekaligus mengupayakan perbaikan implementasi GCG yang berkelanjutan, pada tahun 2011 dilaksanakan asesmen GCG oleh Tim BPKP Perwakilan Provinsi DKI Jakarta I dengan hasil secara keseluruhan mencapai skor 81,16 atau dalam kategori Baik. Pencapaian ini akan terus ditingkatkan dengan melakukan perbaikan-perbaikan hingga mencapai praktik terbaik (best practice) sejalan dengan komitmen Angkasa Pura Airports untuk menerapkan standar tata kelola yang terbaik. 5.GCG Application Assessment The application of Good Corporate Governance is the manifestation of Angkasa Pura Airports compliance with Decree of the State-Owned Enterprise Minister Number Kep- 117/M-MBU/2002 concerning Application of GCG Practice in State-Owned Enterprises which is also the best way to .ctu.||. t| ccnp.rys cbct|vs In developing corporate governance, Angkasa Pura Airports has also observed the provisions of the Indonesian Good Corporate Governance General Guidelines issued by the Governance Policies National Committee, best business practices, audit result parameter of public accountant ofces and GCG application assessment carried out by BPKP in 2011 for the implementation of GCG in 2010. In order to obtain a factual overview on GCG application condition in Angkasa Pura Airports while seeking sustainable improvement of GCG implementation, in 2011, Special Capital City Region of Jakarta I Representative of BPKP has assessed the GCG of Angkasa Pura with the overall score of 81.6 which belongs to Good category. This achievement will be continually improved by making improvements until the best practices have been achieved in line with the commitment of Angkasa Pura Airports to apply best standards of corporate governance. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 176 Laporan Tahunan 2011 Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ utama perusahaan terdiri dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, serta Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang- undangan.
Setiap organ mempunyai peran kunci dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Hal terpenting dalam kebijakan tata kelola perusahaan di Angkasa Pura Airports adalah adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara organ perusahaan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah membentuk komite-komite khusus yang bertugas membantu Dewan Komisaris dan memberi saran sesuai ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan. Komite- komite di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit, Komite Risiko Usaha dan GCG, serta Komite Nominasi dan Remunerasi. Selain itu, Angkasa Pura Airports telah membentuk organ- organ pendukung yaitu Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang atau Anggaran Dasar. Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan perusahaan dari Dewan Komisaris dan/atau Direksi sepanjang berhubungan dengan agenda rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan. Termasuk dalam wewenang RUPS adalah mengubah Anggaran Dasar perusahaan, mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang di antara anggota Direksi, menyetujui resolusi penting perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan Perusahaan. Melalui RUPS, pemegang Under Law of the Republic of Indonesia No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Companies, the main organs of a limited liability company shall consist of shareholders through the General meeting of Shareholders (RUPS), Board of Commissioners and Board of Directors having clear respective authorities and responsibilities as regulated in the Articles of Associations and Laws and Regulations. Each of the organs plays a signifcant role in the efective GCG application. The most important feature in Angkasa |u.. /|.pc.ts cc.pc..t cv.r.rc |s c|.. sp...t|cr c| Jut|s .rJ .spcrs|b|||t|s .ncr t| ccnp.rys c..rs In performing supervisory functions, the Board of Commissioners has formed special committees to assist the Board of Commissioners and provide recommendations in accordance with the scope of duties of the aforementioned ccnn|tts | ccnn|tts urJ. t| bc..J c| ||.ctc.s authority are Audit Committee, Business Risk and GCG Committee and Nomination and Remuneration Committee. In addition, Angkasa Pura Airports has also formed supporting organs, namely the Internal Supervisory Unit and Corporate Secretary that are directly responsible to the President Director. 1. General meeting of Shareholders | r..| nt|r c| s|..|c|J.s |s t| ccnp.rys c..r having the authorities not granted to the Board of Directors or Board of Commissioners under the limitation set in laws or articles of association. In the general meeting of shareholders, the shareholders are entitled to obtain information related to the company from the Board of Commissioners and / or Board of Directors so long as relevant to the meeting agenda .rJ rct ccr||ct|r .|t| t| ccnp.rys |rt.sts The authorities of the General Meeting of Shareholders include t| .ut|c.|ty tc .nrJ t| ccnp.rys /.t|c|s c| /sscc|.t|cr, appoint members of the Boards of Commissioners and Directors, distribute duties and authorities among members c| t| bc..J c| ||.ctc.s, .pp.cv t| ccnp.rys |npc.t.rt resolution, merge, amalgamate and acquire or separate the Struktur Tata Kelola | Governance Structure 177 2011 Annual Report saham mengambil keputusan untuk menerima atau menolak laporan Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui penunjukan auditor eksternal serta menyetujui besaran remunerasi dan dividen. RUPS Tahunan diselenggarakan paling lambat 6 bulan setelah tahun buku perusahaan ditutup. Dalam RUPS Tahunan, Direksi mengajukan laporan keuangan dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut untuk mendapat pengesahan rapat. Direksi juga memberikan laporan tahunan mengenai keadaan dan jalannya perusahaan selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan perusahaan untuk mendapatkan persetujuan rapat. RUPS Tahunan juga memutuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran. Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2011 diadakan sebanyak 4 kali yang terdiri dari: a. Menyetujui Laporan Tahunan dan Mengesahkan Perhitungan Tahunan Angkasa Pura Airports Tahun Buku 2010 No. RIS-32/D3.MBU/2011 tanggal 24 Juni 2011 yang telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan. 1. Memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Komisaris Angkasa Pura Airports atas pengurusan dan pengawasan Perusahaan sesuai dengan tanggung jawab dan tindakan dalam bidang tugas masing-masing pada tahun buku 2010. 2. Pembagian laba bersih perusahaan tahun 2010 dengan perincian sebagai berikut: company. Through the General Meeting of Shareholders, the shareholders shall adopt resolution whether to accept or reject the reports of the Boards of Commissioners and Directors, approve the appointment of external auditors and approve the amount of remuneration and dividends. The annual General Meeting of Shareholders is held no |.t. t|.r 6 ncrt|s .|t. t| ccnp.rys bcck |.s br closed. In the annual General Meeting of Shareholders, the Board of Directors shall submit the fnancial report of the relevant accounting year and elucidation to that document to be approved by the meeting. The board of directors also provides annual reports on the condition and business of the company during that accounting year and details of problems during the accounting year which afect the activities of the company to be approved by the meeting. The annual General Meeting of Shareholders will also resolved other matters proposed without prejudice to the provisions of the Articles of association. Four GMSs were held in 2011, namely: a. The meeting to Approve the Annual Report and Ratify the Annual Calculation of Angkasa Pura Airports for Accounting Year 2010 No. RIS-32/D3.MBU/2011 dated 24 June 2011 which has been audited by Soejatna, Mulyana & Partners Public Accountant Ofce. 1. To grant full release and discharge to the Board of Directors and Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports for the management and supervision of the Company in accordance with their responsibilities and actions in their respective duties in accounting year 2010. 2 c J|st.|but t| ccnp.rys rt p.c|t .|t| t| Jt.|| as follows: No. KETERANGAN % JUMLAH TOTAL DESCRIPTION 1 Laba Bersih 100.00 443,714,120,000 Net Proft 2 Laba Dibagi Proft distribution a. Dividen 35.00 155,299,940,000 a. Dividends b. Program Kemitraan 1.00 4,437,140,000 b. Partnership Program c. Program Bina Lingkungan 3.00 13,311,420,000 c. Environemental Supervision d. Cadangan 61.00 270,665,620,000 d. Reserve JUMLAH 100.00 443,714,120,000 TOTAL TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 178 Laporan Tahunan 2011 b. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2012 No.208/DK.API/2011 tanggal 28 Desember 2011. c. Menyetujui dan Mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan atas Pelaksanaan PKBL Angkasa Pura Airports Tahun Buku 2010 No. RIS-62/D5.MBU/ PKBL/A/2011 tanggal 20 Mei 2011 yang telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan. d. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran PKBL tahun 2012 No. RIS-31/D5.MBU/RKA/2011 tanggal 23 November 2011 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan yang dilakukan Direksi. Dewan Komisaris berwenang mengawasi serta memastikan bahwa Direksi selalu mengedepankan kepentingan pemegang saham dan kebutuhan perusahaan, serta memastikan terlaksananya prinsip- prinsip tata kelola perusahaan yang baik, efektif dan efsien. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efsiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dewan Komisaris juga harus bekerja dengan itikad baik, penuh kehati- hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris mengacu pada Tata Kerja (Board Manual) yang telah disepakati oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Tata kerja tersebut merupakan kodifkasi peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar serta Formalisasi Mekanisme Kerja yang telah disepakati sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan. Dewan Komisaris bertanggungjawab memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan dan pencapaian visi, misi, rencana jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran Perusahaan. Di samping itu Dewan Komisaris juga bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan. b c .pp.cv t| cnp.rys \c.k|r ||.r .rJ buJt |c. year 2012 No. 208/DKAPI/2011 dated 28 December 2011. c. To approve ratify the Annual Report and Financial Report for the Implementation of PKBL of Angkasa Pura Airports for 2010 Accounting Year No. RIS-62/D5.MBU/ PKBL/A/2011 dated 20 May 2011 which has been audited by Soejatna, Mulyana & Partners Public Accountant Ofce. d. To approve the Work Plan and PKBL Budget for Year 2012 No. RIS-31/D5.MBU/RKA/2011 dated 23 November 2011. 2. Board Of Commissioners /s cr c| t| ccnp.rys c..rs, t| bc..J c| cnn|ss|cr.s has the duty and be responsible to supervise and give recommendations to the company management policies made by the Board of Directors. The Board of Commissioners is authorized to supervise and make sure that the Board of Directors always prioritizes the interests of the shareholders .rJ t| ccnp.rys rJ .rJ rsu. t| |np|nrt.t|cr c| good, efective, and efcient corporate governance principles. In implementing their duties, every member of the Board of Commissioners must comply with the Articles of Association, laws and legislations, and the principles of professionalism, efciency, transparency, independence, accountability, responsibility, and reasonability. The Board of Commissioners must also work with good faith, be careful and be responsible in carrying out the duties of supervision and providing recommendations for the Board of Directors for the interest of the Company in accordance with the purposes and objectives of the Company. The implementation of the duties of the Board of Commissioners refers to the Board Manual which has been agreed by the Board of Commissioners and the Board of Directors. The board manual constitutes the codifcation of laws and regulations, Articles of Association, and formalization of work mechanism which has been agreed in accordance with the principles of corporate governance. The Board of Commissioners is responsible to give recommendations to the Board of Directors in the formulation and achievement of the vision, mission, long-term work plan and budget of the Company. In addition, the Board of Commissioners is also responsible for the implementation of the supervisory function for the Company management. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 179 2011 Annual Report Untuk menjamin independensi Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsinya dan memenuhi ketentuan komposisi minimal 20%, Rapat Umum Pemegang Saham telah menetapkan satu orang anggota Dewan Komisaris sebagai Komisaris Independen. Hal ini sesuai dengan ketentuan Komite Nasional Kebijakan Governance dan Keputusan Menteri Negara BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN. a. Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Sesuai Dengan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura I Nomor KEP-102/S.MBU/2008 KEP-24/D3.MBU/2008 yang terakhir dirubah dengan Akta Nomor 02 tanggal 16 Agustus 2010: Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang- undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini, maka : 1. Dewan Komisaris berwenang untuk : a) Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen- dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifkasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; b) Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; c) Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan; d) Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; In order to guarantee the independence of the Board of Commissioners in performing its functions and fulflling the 20% minimum composition provision, the General Meeting of Shareholders has appointed an Independent Commissioner to be a member of the Board of Commissioners pursuant to the stipulation of the Governance Policy National Committee and Decree of State Minister of State-Owned Enterprises Number Kep-117/M-MBU/2002 concerning Application of Good Corporate Governance practices in State-Owned Enterprises. a. Description Of Duties Of The Board Of Commissioners In accordance with Articles of Association of Limited Liability Company PT Angkasa Pura I Number KEP 102/S.MBU/2008 KEP-24/D3.MBU/2008 which are lastly amended by Deed Number 02 dated August 16, 2010, the Board of Commissioners has he duties to supervise the management policies, performance in general with regard to both the Company and its business carried out by the Board of Directors including giving recommendations for the Board of Directors and supervising the implementation c| t| cnp.rys |crt.n ||.rs, |ts \c.k ||.r .rJ buJt as well as the provisions of the Articles of Association and resolutions of the General Meeting of Shareholders and the prevailing laws and regulations for the interest of the Company in accordance with its purposes and objectives: In performing the duties as referred in paragraph 1 of this Article, 1. The Board of Commissioners is authorized: a) To verify the books, letters and other documents, to inspect cash for the purpose of verifcation and other commercial papers and to inspect the cnp.rys .ssts, b) To enter the yards, buildings and ofces used by the Company; c) To request clarifcation of the Board of Directors and / or other ofcials with regard to all issues related to Company management; d) To be informed of all policies and actions which have been and will be carried out by the Board of Directors; TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 180 Laporan Tahunan 2011 e) Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan komisaris; f ) Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu; g) Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini; h) Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan; i) Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu; j) Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; k) Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; l) Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; 2. Dewan Komisaris berkewajiban untuk : a) Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan; b) Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; c) Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJP dan RKAP; d) Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan; e) Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan; e) To ask members of the Board of Directors or other ofcials under the Board of Directors upon the knowledge of the Board of Directors to attend meetings of the Board of Commissioners; f ) To appoint and dismiss secretary of the Board of Commissioners, when necessary; g) To temporarily suspend members of the Board of Directors under the provisions of these Articles of Association; h) To form other committees in addition to the Audit Committee, when necessary, by taking into account the capability of the Company; i) To hire experts for certain matters in a certain period of time at the expenses of the Company, when necessary; j) To manage the Company under certain circumstances for a certain period of time in accordance with the provisions of these Articles of Association; k) To attend meetings of the Board of Directors and give opinions on the matters discussed; l) To perform other supervisory authorities insofar as they do not confict with laws and regulations, the Articles of Association, and/or resolutions of the General Meeting of Shareholders. 2. The Board of Commissioners is obligated: a) To provide advice for the Board of Directors for managing the Company ; b) To examine, study and sign the Long-term Plan and Work Plan and Budget of the Company prepared by the Board of Directors in accordance with the provisions of these Articles of Association; c) To give opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders with regard to the Long-term Plan and Work Plan and Budget of the Company with regard to the reasons for the Board of Commissioners to sign the Long-term Plan and Work Plan and Budget of the Company; J) c .r.|y. t| p.c.ss c| t| cnp.rys .ct|v|t|s, provide opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders with regard to any issues considered necessary for the management of the Company; e) To report immediately to the General Meeting of Shareholders in the event of symptom of declining performance of the Company; TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 181 2011 Annual Report f ) Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan; g) Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta; h) Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP; i) Membentuk Komite Audit; j) Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham; k) Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; l) Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; m) Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham; n) Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota Dewan Komisaris harus : Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang- undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efsiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran; Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2(dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat) berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris. f ) To examine and study the periodic reports and annual reports prepared by the Board of Directors and to sign annual reports; g) To give explanations, opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders with regard to the Annual Report, when requested; h) To formulate the annual work program to be included into the RKAP; i) To form Audit Committee; j) To nominate Public Accountant Ofces to the General Meeting of Shareholders; k) To Prepare minutes of meetings of the Board of Commissioners and retain the copies thereof; l) To report to the Company the ownership of shares of them and/or their families in the Company and in other companies; m) To give reports on the supervisory duties performed during the previous accounting year to the General Meeting of Shareholders; n) To perform other obligations in the framework of supervision and provision of recommendation insofar as not conficting with the laws and regulations, the Articles of Association, and/or resolution of the General Meeting of Shareholders. In performing their duties, any members of the Board of Commissioners: Must comply with the Articles of Association, laws and regulations and the principles of professionalism, efciency, transparency, accountability, responsibility, and reasonability; Must have good faith, be careful and responsible in performing its supervisory duties and providing recommendations to the Board of Directors for the interest of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company. Every member of the Board of Commissioners is personally responsible for the losses of the Company if the relevant member makes errors or be negligent in performing his duties as referred to in paragraph 1 of this article. In the event that the Board of Commissioners consists of 2 (two) or more members, the responsibilities as referred to in paragraph 4 (four) will apply mutatis mutandis to the members of the Board of Commissioners. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 182 Laporan Tahunan 2011 Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggung- jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal ini apabila dapat membuktikan: Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. b. Komposisi BOC Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor 255/ MBU/2007 tanggal 09 Nopember 2007 dan Nomor Kep-24/M- MBU/2009 tanggal 2 Februari 2009 tentang pemberhentian dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan Angkasa Pura Airports, maka susunan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports untuk periode tahun 2007 2012 adalah sebagai berikut: Nama | Name JABATAN | POSITION Drs. Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA Komisaris | Commissioner D. Sonny Priyarsono, Ph.D Komisaris | Commissioner Suyitno Afandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si Komisaris | Commissioner Members of the Board of Commissioners cannot be held accountable for the losses as referred to in paragraph 4 of this article if they can prove that: They have performed supervision with good faith and carefulness for the interest of the Company and in .ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys pu.pcss .rJ cbct|vs, They have no direct or indirect personal interest in the managerial actions taken by the Board of Directors that result in such losses; and They have given advice for the Board of Directors to prevent the occurrence and continuity of such losses. b. Composition of the BOC In accordance with Decree of the State Minister for State Enterprises Number 255/ MBU/2007, dated 09 November 2007, and Number Kep-24/MMBU/2009, dated 2 February 2009, on removal from ofce and appointment of the Members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports, the composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports for the period from 2007 to 2012 is as follows: Nama | Name JABATAN | POSITION Ir. Efendi Batubara, M.Si Komisaris Utama | President Commissioner Drs. Isnoor Haryanto, Ak Komisaris | Commissioner D. Sonny Priyarsono, Ph.D Komisaris | Commissioner Suyitno Afandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si Komisaris | Commissioner Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010, memberhentikan dengan hormat Efendi Batubara sebagai Komisaris Utama Angkasa Pura Airports dan mengangkat Suratto Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama Angkasa Pura Airports. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports sebagai berikut: Pursuant to Decree of the Minister for State-Owned Enterprises No. KEP-133/MBU/2010 dated July 21, 2010, Efendi Batubara was honorably dismissed as a Commissioner of Angkasa Pura Airports and Suratto Siswodihardjo was then appointed as a Commissioner of Angkasa Pura Airports. Therefore, the then composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports would be as follows: TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 183 2011 Annual Report Nama | Name JABATAN | POSITION Drs. Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA Komisaris | Commissioner D. Sonny Priyarsono, Ph.D Komisaris | Commissioner Suyitno Afandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si Komisaris | Commissioner Ir. Tundjung Inderawan M.Si Komisaris | Commissioner Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-240/MBU/2011 tanggal 24 November 2011, mengangkat Sdr. Ir. Tundjung Inderawan M.Si sebagai anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports adalah sebagai berikut : c. Tugas Dan Tanggung Jawab Masing-Masing Anggota Dewan Komisaris 1. Pembagian Bidang Tugas Dewan Komisaris dan Pembagian Komite a) Suratto Siswodihardjo, sebagai Komisaris Utama yang bertugas melakukan fungsi koordinasi atas semua bidang yang ada di Dewan Komisaris. b) Hakamuddin Djamal membidangi SDM, Hukum, Organisasi, Remunerasi Dan Nominasi. c) Isnoor Haryanto membidangi Pengembangan Usaha dan Komersial, merangkap Ketua Komite Risiko Usaha Dan GCG. d) Suyitno Afandi membidangi Operasi, Teknik dan Teknologi Informasi. e) D. S. Priyarsono membidangi Program Kerja, Keuangan & Akuntansi serta Pengadaan Barang & Jasa, merangkap Ketua Komite Audit. f ) Tundjung Inderawan membidangi perencanaan dan pengembangan. Pursuant to Decree of the Minister for State-Owned Enterprises No. KEP-240/MBU/2011 dated November 24, 2011, Ir. Tundjung Inderawan, M.Si. was appointed as a Commissioner of Angkasa Pura Airports. Therefore, the composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports is as follows: c. Duties and Responsibilities of Each Members of the Board of Commissioners 1. Distribution of Duties of Members of the Board of Commissioners and Distribution of Committees a) Suratto Siswodihardjo, as the President Commissioner, has the duty to perform the function of coordination of all divisions in the Board of Commissioners. b) Hakamuddin Djamal has the duty to manage Human Resources, Legal Afairs, Organization, Remuneration and Nomination matters. c) Isnoor Haryanto has the duty to manage Business and Commercial Development concurrently serving as the Chairperson of the Business Risk and GCG Committee. d) Suyitno Afandi has the duty to deal with Operational, Technical Afairs and Information Technology afairs. e) D. S. Priyarsono has the duty to deal with Work Program, Financial and Accounting Afairs and Procurement of Goods and Services concurrently serving as the Chairperson of the Audit Committee. f ) Tundjung Inderawan has the duty to deal with planning and development. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 184 Laporan Tahunan 2011 2. Uraian Tugas Setiap Bidang a) Bidang SDM, Hukum, Organisasi, Remunerasi dan Nominasi. b.t.rur...b t.|.J.p s.|. .spk y.r berkaitan dengan sistem dan prosedur penyiapan SDM, dari mulai sistem rekrutment, penegakan disiplin, sistem penggajian dan pemberian insentif, diklat pegawai, organisasi perusahaan dan aspek hukum serta legalitas lainnya. b) Bidang Pengembangan Usaha dan Komersial & GCG. b.t.rur...b t.|.J.p .spk y.r b.k.|t.r dengan sistem dan prosedur pengembangan usaha dan komersial, perencanaan strategis perseroan, pemasaran dan kerjasama usaha serta pemantauan maupun evaluasi atas penerapan GCG. c) Bidang Program Kerja, Keuangan & Akuntansi, dan Pengadaan Barang & Jasa. b.t.rur...b t.|.J.p s.|. .spk y.r berkaitan dengan sistem prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran termasuk anggaran eksploitasi, investasi, pengadaan barang dan jasa, pertanggung-jawaban serta pelaporan keuangan. d) Bidang Operasi, Teknik dan Teknologi Informasi. b.t.rur...b t.|.J.p s.|. .spk teknis operasi termasuk master plan dan sistem operasional kebandarudaraan, monitoring dan evaluasi mutu pelayanan dan keselamatan penerbangan, penerapan teknologi informasi dan penyiapan fasilitas sistem pemeliharaan serta aspek teknik lainnya. e) Bidang Perencanaan dan Pengembangan b.t.rur...b t.|.J.p s.|. .spk perencanaan pembangunan dan pengembangan bandara. 2. Description of Duties of Each Division a) Human Resources, Legal, Organization, Remuneration and Nomination Division ||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .|| .spcts |r connection with the system and procedures of Human Resources preparation, from the recruitment, disciplinary actions, remuneration and incentive system, employee education and training, company organization and other legal aspects. b) Business and Commercial Development and GCG. ||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .spcts .|.tJ tc business and commercial development system and procedures, company strategic planning, marketing, business cooperation and monitoring and evaluation of GCG application. c) Work Program, Financial and Accounting, and Procurement of Goods and Services Division ||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .|| .spcts .|.tJ to work plan and budget preparation procedure system, including exploitation, investment, procurement of goods and services budgets, their accountability and fnancial reporting. d) Operational, Technical and Information Technology Division. ||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .|| cp..t|cr.| technical aspects, including the master plan and airport operation system, monitoring and evaluation of aviation service and safety, application of information technology and preparation of facilities of maintenance system and other technical aspects. e) Planning and Development ||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .|| .spcts c| t| airport construction and development planning. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 185 2011 Annual Report d. Board of Commissioners Meeting The Board of Commissioners will at least meet periodically least every month or any time when considered necessary by the President Commissioner or one or more members of the Board of Commissioners and upon written request of the Shareholders. In 2011, the Board of Commissioners held 23 internal meetings and 25 meetings with Board of Directors of other companies. d. Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris mengadakan rapat secara berkala sekurang-kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris serta permintaan tertulis Pemegang Saham. Sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris telah melakukan rapat internal sebanyak 23 kali dan rapat bersama Direksi pihak luar sebanyak 25 kali. FREKUENSI PERTEMUAN/RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERTEMUAN MEETINGS AND PRESENCE DETAIL OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS NO BULAN JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING KEHADIRAN | PRESENCE MONTH SURATTO SISWODIHARDJO HAKAMUDDIN DJAMAL ISNOOR HARYANTO SUYITNO AFFANDI SONNY PRIYARSONO TUNDJUNG INDERAWAN 1 Januari Per 24 November 2011 January 2 Februari February 3 Maret 2 2 1 2 2 2 March 4 April 1 1 1 1 1 - April 5 Mei 3 3 3 3 3 3 May 6 Juni 2 2 2 2 - - June 7 Juli 6 6 3 6 6 6 July 8 Agustus 3 3 3 3 3 3 August 9 September 1 - - - 1 1 September 10 Oktober 2 1 1 2 2 2 October 11 November 1 1 1 1 - 1 November 12 Desember 2 1 2 2 2 2 - December TOTAL 23 20 20 22 20 20 0 TOTAL RAPAT DENGAN DIREKSI DAN PIHAK LUAR | MEETINGS WITH THE BOARD OF DIRECTORS AND OTHER COMPANIES NO BULAN JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING KEHADIRAN | PRESENCE MONTH SURATTO SISWODIHARDJO HAKAMUDDIN DJAMAL ISNOOR HARYANTO SUYITNO AFFANDI SONNY PRIYARSONO TUNDJUNG INDERAWAN 1 Januari Per 24 November 2011 January 2 Februari 3 3 3 2 2 1 February 3 Maret 1 1 1 1 1 1 March 4 April 3 3 2 3 3 1 April 5 Mei 4 2 4 4 4 4 May 6 Juni 2 2 0 2 2 1 June 7 Juli 1 1 - 1 1 - July 8 Agustus August 9 September 3 3 2 3 3 3 September 10 Oktober 1 1 1 1 1 0 October 11 November November 12 Desember 7 6 7 5 7 6 - December TOTAL 25 22 20 21 24 18 0 TOTAL TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 186 Laporan Tahunan 2011 TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 187 2011 Annual Report 3. Direksi Direksi memegang tanggung jawab utama dalam mengelola perusahaan secara hati-hati, sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Direksi, baik secara perorangan maupun kolektif, harus bertindak secara efektif, tepat dan cepat serta mempertimbangkan seluruh aspek dalam menjalankan tugas mereka serta menghindari keadaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Direksi wajib beritikad baik dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang terkait dengan aktivitas perusahaan. Peran dan tanggung jawab Direksi Angkasa Pura Airports dijabarkan dalam Anggaran Dasar dan dirinci lebih lanjut dalam Board Manual. Direksi wajib tunduk kepada ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS. Secara umum, Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas operasional perusahaan telah dilakukan secara efsien dan efektif serta sesuai prinsip- prinsip GCG. Direksi melaksanakan pengelolaan usaha sekaligus mengelola dan melindungi kekayaan perusahaan, menetapkan tujuan perusahaan, strategi dan rencana anggaran secara teratur serta merupakan representasi dari perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Secara khusus, Direksi melaksanakan strategi yang telah ditetapkan dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan serta memastikan agar seluruh komponen perusahaan senantiasa bekerja dalam koridor nilai-nilai perusahaan secara konsisten. a. Komposisi Direksi Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis perusahaan, yang kemudian dinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia selaku Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero). Komposisi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/ MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi PT Angkasa Pura I (Persero), maka Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) efektif sejak tanggal 27 Juli 2010 adalah sebagai berikut: 3. Board of Directors The Board of Directors holds the main responsibility to manage the Company carefully in accordance with the prevailing regulations and in line with the objectives of the Company. The Board of Directors, individually and collectively, must act efectively, correctly and quickly by taking into account all aspects in performing their duties and avoiding any circumstances that can create conficts of interest. The Board of Directors must have good faith when performing their company management duties by taking into account the balance of interest of all parties relevant to the activities of the Company. The roles and responsibilities of the Board of Directors of Angkasa Pura Airports are set out in the Articles of Association, and detailed further in the Board Manual. The Board of Directors must comply with the prevailing legislations, the Articles of Association, and resolutions of the General Meeting of Shareholders (RUPS). In general, the Board of Directors is responsible for making sure that all operational activities of the Company are carried out efciently and efectively and have complied with GCG principles. The Board of Directors is obliged to perform the business management and at the same time manage and p.ctct t| cnp.rys .ssts, st t| cnp.rys cbct|vs, strategy and budget plan regularly and represent the Company internally and externally. In particular, the Board of Directors must carry out strategies which have been st.b||s|J tc .c||v t| cnp.rys v|s|cr .rJ n|ss|cr .rJ ensure that all components of the Company always comply .|t| t| cnp.rys v.|us cc..|Jc.s ccrs|strt|y a. Composition of Board of Directors The composition and number of members of the Board of Directors are determined by the General Meeting of Shareholders by taking into consideration the vision, mission, and strategic plan of the Company which are later stated in the Decree of the State Minister for State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia as the Shareholders of PT Angkasa Pura I (Persero). Under Decree of the State Minister for State-Owned Enterprises Number: KEP-134/ MBU/2010 dated July 21, 2010 concerning Dismissal and Appointment of Members of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero), as of July 27, 2010 the composition of members of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) will be as follows: TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 188 Laporan Tahunan 2011 Nama | Name JABATAN | POSITION Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan | Finance Director Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi & Teknik | Operations & Technical Director Robert Daniel Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha | Commercial & Business De- velopment Director Yushan Sayuti Direktur Personalian & Umum | Human Resources and General Afairs Director b. Pembagian Tugas Direksi Masing-masing anggota Direksi mempunyai tugas dan wewenang sesuai dengan bidang dan kompetensinya. Setiap Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Pembagian tugas Direksi Angkasa Pura Airports adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama Direktur Utama bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas seluruh Direktur dalam merencanakan, mengembangkan dan menetapkan kebijakan umum perusahaan berdasarkan prinsip efsiensi, efektivitas dan sejalan dengan visi, misi dan tujuan perusahaan. Direktur Utama mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan perusahaan secara menyeluruh, mengendalikan dan mengevaluasi seluruh kegiatan perusahaan, menyiapkan dan menyampaikan rencana jangka panjang yang telah ditanda tangani bersama dengan dewan komisaris kepada RUPS untuk mendapat pengesahan, menyiapkan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana jangka panjang perusahaan serta menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan dalam waktu 6 bulan setelah tahun buku perusahaan ditutup. Direktur Utama berkewajiban menyiapkan kebijakan umum satuan pengendalian internal, memperhatikan b. Distribution of Duties of the Board of Directors Every member of the Board of Directors has the duties and responsibilities according to his expertise and competence. Every member of the Board of Directors can carry out his duties and make decisions but the decisions of the Board of Directors are their joint responsibility. Members of the Board of Directors, including the President Director, have equal position. The duty of the President Director as the primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of Directors. The distribution of the duties of the Board of Directors of Angkasa Pura I is as follows: 1. President Director The President Director is responsible to coordinate the activities and implementation of the duties of all Directors in planning, developing and setting the general policies of the Company based on the principles of efciency, efectiveness in line with the vision, mission and objective of the Company. The President Director directs, develops, and sets the Company management strategy in a comprehensive manner, controls and evaluates all activities of the Company, prepares and conveys the long-term plans to be signed jointly with the Board of Commissioners to the General Meeting of Shareholders for approval, prepares the work plan and budget of the Company which will be the annual realization of the long-term plan of the Company and conveys the annual report to the General Meeting of Shareholders for approval within 6 months .|t. t| c|cs|r c| t| cnp.rys bccks The President Director must formulate the general policy of the internal control unit, consider and take the TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 189 2011 Annual Report dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern, memimpin kegiatan yang bersifat strategis dalam pengembangan perusahaan serta melaksanakan tugas- tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS. 2. Direktur Keuangan Direktur Keuangan bertanggung jawab merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan dibidang akuntansi, perbendaharaan, anggaran dan program kemitraan dan bina lingkungan, perpajakan, pengelolaan dana sesuai dengan ketentuan dan kebijakan Perusahaan. Direktur Keuangan juga bertugas merencanakan, mencari dan memastikan penyediaan dana pengembangan perusahaan sesuai dengan rencana strategis perusahaan, menyusun rencana jangka panjang perusahaan dan memastikan ketersediaan informasi yang terkait dengan keuangan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris. 3. Direktur Operasi dan Teknik Direktur Operasi dan Teknik bertanggung jawab merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan di bidang operasi pelayanan lalu lintas penerbangan, pelayanan operasi kebandarudaraan, teknik perencanaan sarana dan prasarana, teknik pengawasan dan jaminan kualitas serta sarana dan prasarana lainnya pada perusahaan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek yang berkaitan dengan ketersediaan dan kehandalan fasilitas dan peningkatan pelayanan 4. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha bertanggung jawab merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan di bidang bisnis aviasi dan tarif, pemasaran, kegiatan komersial dan pengembangan usaha sesuai dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun perencanaan jangka panjang dan jangka pendek yang berkaitan dengan pengembangan bisnis perusahaan.
necessary steps with regard to all matters set out in any inspection report carried out by the Internal Control Unit, lead strategic activities in developing the Company and perform other duties assigned by the General Meeting of Shareholders. 2. Finance Director The Finance Director is responsible for the formulation of policies, guidance, implementation and control of the cnp.rys .ct|v|t|s |r t| ||Js c| .cccurt|r, t..su.y, budgeting and partnership program and environmental development, tax and fund management in accordance .|t| t| cnp.rys .u|.t|crs .rJ pc||c|s The Finance Director is also responsible for planning, seeking and guaranteeing the provision of funds for the Company development in accordance with the cnp.rys st..t|c p|.rs, |c.nu|.t|r t| cnp.rys long-term plan, and ascertaining the availability of |r|c.n.t|cr .|.tJ tc t| cnp.rys |r.rc tc b informed to the Board of Commissioners. 3. Operational and Technical Director The Operational and Technical Director is responsible for formulating policies, guidance, implementation and ccrt.c| c| t| cnp.rys .ct|v|t|s |r t| ||Js c| .v|.t|cr trafc services, airport operational services, facilities and infrastructure planning techniques, supervision and quality assurance techniques, and other facilities and infrastructure |r t| cnp.ry |r .ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys regulations and policies. The Operational and Technical ||.ctc. |s .|sc .spcrs|b| |c. |c.nu|.t|r t| cnp.rys long and short-term plans in connection with the availability and reliability of facilities and improvement of services. 4. Commercial and Business Development Director The Commercial and Business Development Director is responsible for formulating policies, guidance, implementation .rJ ccrt.c| c| t| cnp.rys .ct|v|t|s |r t| ||Js c| .v|.t|cr business and tarifs, marketing, commercial and business Jv|cpnrt .ct|v|t|s |r .ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys regulations and policies. The Commercial and Business Development Director is also responsible for formulating the long and short-term plans of the Company in connection .|t| t| cnp.rys bus|rss Jv|cpnrt TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 190 Laporan Tahunan 2011 5. Direktur Personalia dan Umum Direktur Personalia dan Umum bertanggung jawab merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan dibidang administrasi personalia, perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia dan organisasi, tata kerja dan umum sesuai dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek yang berkaitan dengan SDM dan Umum. c. Rapat Direksi Direksi mengadakan rapat secara berkala sekurang- kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila dipandang perlu oleh Direktur Utama, seorang atau lebih anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris serta permintaan tertulis Pemegang Saham. Selama tahun 2011 Direksi telah mengadakan rapat Direksi sebanyak 23 kali dan rapat bersama Dewan Komisaris dan/atau pihak lainnya sebanyak 25 kali dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut: 5. Human Resources and General Afairs Director The Human Resources and General Afairs Director is responsible for formulating policies, guidance, |np|nrt.t|cr .rJ ccrt.c| c| t| cnp.rys .ct|v|t|s in the felds of human resources administration, human resources and organizational planning and development, work procedures and general afairs in accordance with t| cnp.rys .u|.t|crs .rJ pc||c|s | |un.r Resources and General Afairs Director is also responsible |c. |c.nu|.t|r t| cnp.rys |cr .rJ s|c.tt.n p|.rs in connection with the human resources and general afairs. c. Meeting of Board of Directors The Board of Directors shall meet periodically at least every month or any time when considered necessary by the President Director, one or more members of the Board of Directors, or upon written request from one or more members of the Board of Commissioners and upon written request of the Shareholders. In 2011, the Board of Directors held 23 meetings of the Board of Directors and 25 meetings with the Board of Commissioners and/or other companies with the presence detail as follows: with the Board of Commissioners and/or other companies with the presence detail as follows: FREKUENSI PERTEMUAN/RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERTEMUAN RAPAT INTERNAL FREQUENCY OF MEETINGS AND PRESENCE DETAIL OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS IN INTERNAL MEETINGS NO BULAN MONTH JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING KEHADIRAN | PRESENCE TOMMY SOETOMO GUNAWAN AGUS S. HARJOSO TJATUR P. ROBERT D. WALONI YUSHAN SAYUTI 1 Januari 2 Februari 3 Maret 2 2 1 2 2 2 4 April 1 1 1 1 1 - 5 Mei 3 3 3 3 3 3 6 Juni 2 2 2 2 - - 7 Juli 6 6 3 6 6 6 8 Agustus 3 1 3 3 3 3 9 September 1 - - - 1 1 10 Oktober 2 1 - 2 2 2 11 Nopember 1 - - 1 - 1 12 Desember 2 1 2 2 2 2 TOTAL 23 17 15 22 20 20 TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 191 2011 Annual Report 4. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara Nomor 07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.Sedangkan mekanisme penetapan besarnya remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan Keputusan RUPS. Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi merujuk pada ketentuan yang berlaku, antara lain: a. Gaji/Honorarium 1) Gaji/Honorarium Komisaris Utama = 40% dari Direktur Utama 2) Gaji/Honorarium Anggota Komisaris = 36% dari Direktur Utama. b. Tunjangan 1) Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1 (satu) kali gaji/honorarium Dalam hal terdapat alasan yang khusus dan mendapat persetujuan RUPS dapat diberikan sebesar-besarnya 2 (dua) kali gaji/honorarium .4. Remuneration Policy of the Board of Commissioners and the Board of Directors The procedures for determining the remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors refer to the provisions of Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises Number 07/MBU/2010, dated December 27, 2010 while the mechanism for establishing the amounts of the remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors is based on the Resolution of the General Meeting of Shareholders (RUPS). The procedures for determining the remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors refer to the prevailing regulations, among other things : a. Salary / Honorarium 1) Salary/Honorarium -Salary/Honorarium of the President Commissioner = 40% of the President Director r 2) Salary/Honorarium of the members of the Board of Commissioners = 36% of the President Director. b. Allowances 1) Religious Holiday Allowance 1 (cr) ncrt| s.|..y / |crc...|un |r t| vrt t|.t t|. .. spc|.| ..scrs .rJ t| approval of the General Meeting of Shareholders (RUPS) has been obtained, a maximum of 2 (two) month salary / honorarium may be given. RAPAT DENGAN DIREKSI DAN PIHAK LUAR | MEETING WITH THE BOARD OF DIRECTORS AND OTHER PARTIES NO BULAN MONTH JUMLAH RAPAT | TOTAL MEETING KEHADIRAN | PRESENCE TOMMY SOETOMO GUNAWAN AGUS S. HARJOSO TJATUR P. ROBERT D. WALONI YUSHAN SAYUTI 1 Januari - - - - - - 2 Februari 3 3 3 2 2 1 3 Maret 1 1 1 1 1 1 4 April 3 3 2 3 3 1 5 Mei 4 2 4 4 4 4 6 Juni 2 2 0 2 2 1 7 Juli 1 1 1 1 1 1 8 Agustus - - - - - - 9 September 3 3 1 2 3 3 10 Oktober 1 1 1 1 1 0 11 November - - - - - - 12 Desember 7 6 7 5 7 6 TOTAL 25 22 20 21 24 18 TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 192 Laporan Tahunan 2011 2) Tunjangan Komunikasi Paling banyak 5% (lima persen) dari gaji/ honorarium 3) Santunan Purna Jabatan Premi asuransi paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari gaji/honorarium 4) Tunjangan Pakaian Kebijakan internal perusahaan, ditetapkan oleh Direksi setelah anggaran tercantum dalam RKAP. 5) Tunjangan transportasi Paling banyak 20% (dua puluh persen) dari gaji/ honorarium. Tunjangan transportasi diberikan apabila tidak diberikan kendaraan dinas oleh perusahaan c. Fasilitas 1) Kendaraan Dinas 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional 2) Kesehatan Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan kepada anggota Dewan Komisaris beserta seorang istri/suami dan maksimal 3 (tiga ) orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun yang belum pernah menikah dan belum pernah bekerja. Medical check up diberikan 1 (satu) kali setiap tahun. 3) Perkumpulan Profesi Paling banyak 2 (dua) perkumpulan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan 4) Bantuan hukum Dalam bentuk pembiayaan jasa kantor pengacara/konsultan hukum. Sesuai dengan kebutuhan. d. Tantiem/Insentif Kerja Sesuai dengan Keputusan RUPS. 2) Communication Allowance V.x|nun 5 (|v p.crt) c| t| s.|..y/ honorarium 3) Post Service Compensation |rsu..rc p.n|un .|t| t| n.x|nun .ncurt c| 25% (twenty-fve percent) of the salary/honorarium. 4) Clothing Allowances | c|ct||r .||c..rcs .||| b |vr |r .ccc.J.rc .|t| t| ccnp.rys |rt.r.| pc||cy st by t| bc..J of Directors after the publishing of the budget in t| cnp.rys \c.k ||.r .rJ buJt 5) Transportation allowances V.x|nun 20 (t.rty p.crt) c| t| s.|..y / honorarium. Transportation allowances will only be given if the company does not provide vehicles. c. Facilities 1) Ofcial vehicle 1 (one) unit of ofcial vehicle and its maintenance and operational costs 2) Health Health facilities will be given in the form of health insurance or medical expenses reimbursement to members of the Board of Commissioners and their spouse and maximum 3 (three) children who have not been 25 years old, single and have not worked. Medical check-up will be given 1 (one) time each year. 3) Professional associations Maximum 2 (two) associations, only registration fee and annual fee will be covered. 4) Legal aid Legal aid will be given in the form of payment of services of attorney / legal consultant. And it will be given in accordance with the need. d. Tantiem / Work Incentives Incentives will be given in accordance with the resolution of the General Meeting of Shareholders. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 193 2011 Annual Report Berita Acara Tentang remunerasi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Berdasarkan Per-07/MBU/2010 Tanggal 27 Desember 2010 Perihal Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara Dengan ini kami menyatakan bahwa Penghasilan yang diterima Direksi telah sesuai dengan PER-07/MBU/2010 Tanggal 27 Desember 2010, dengan besaran sebagai berikut : Ofcial Report of Renumeration of the Board of Directors of PT Angkasa Pura 1 (Persero) Pursuant to RegulationNo. Per-07/MBU/2010 Dated December 27, 2010 Concerning Guidelines for the Determination of Renumeration of the Board of Directors and Board of Commissioners of State owned Enterprises We hereby declare that the incomes received by the Board of Directors have been in compliance with Regulation No. PER- 07/MBU/2010 dated December 27, 2010 as follows: 1) Honorarium Honorarium ||.ut | President Director (1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,- ||.ks| | Directors (4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,- Tunjangan Allowances Tunjangan Hari Raya Keagamaan Religious Allowances ||.ut | President Director (1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,- ||.ks| | Directors (4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,- Tunjangan Komunikasi Communication Allowances Sebesar pemakaian (at cost). | At cost Santunan Purna Jabatan Post Service Allowances Premi asuransi 25% (dua puluh lima persen) dari gaji /honorarium. | Insurance premium at 25% (twenty fve percent) of the salary / honorarium Tunjangan Pakaian Clothing Allowances Kebijakan internal perusahaan | |r .ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys |rt.r.| pc||c|s Tunjangan Cuti Tahunan Annual Leave Allowances ||.ut | President Director (1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,- ||.ks| | Directors (4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,- Tunjangan Perumahan Housing Allowance ||.ut | President Director : Rp. 16.000.000,- ||.ktu. |cn.s|.| || | Commercial & Business Dev. Director : Rp. 16.000.000,- ||.ktu. |u.r.r | Financial Director : Rp. 18.954.000,- ||.ktu. Op..s| kr|k | Operational & Technical Operation : Rp. 18.954.000,- ||.ktu. |.scr.||. |nun | Human Resources & GA Director : Rp. 18.954.000,- Tunjangan Cuti Besar Special Leave Allowances a. Paling banyak 2 (dua) kali gaji /honorarium dan tidak diberikan Tunjangan Cuti Tahunan pada tahun yang bersangkutan | Maximum 2 (two) month salary / honorarium and Annual Leave Allowances of the relevant year will not be given b. Cuti besar dapat diambil setelah bekerja 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam satu periode jabatan | Special Leave Allowances may be taken upon servicing continuously for 3 (three) years in one period in that position. Tunjangan Biaya Utilitas Utility Cost Allowances Sebesar pemakaian, paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari Tunjangan Perumahan | according to the actual expenses, maximum 30% (thirty percent) of the Housing Allowances. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 194 Laporan Tahunan 2011 Jakarta, 06 Juli 2012 Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan | Finance Director Harjoso Tjatur Prijanto Direktur Operasi dan Teknik Operations & Technical Director Robert Daniel Waloni Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Commerce & Business Development Director Yushan Sayuti Direktur Personalia & Umum Personnel & General Afairs Director TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 2) Fasilitas | Facility Fasilitas Kendaraan Dinas Ofcial Vehicle Facility 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional. | 1 (one) unit along with the maintenance and operational expenses. Fasilitas Kesehatan | Health Facilities Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan | in the form of health insurance or medical expenses reimbursement. Fasilitas Perkumpulan Profesi Professional associations Paling banyak 2 (dua) perkumpulan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan. | Maximum 2 (two) associations, only the registration fee and annual fee will be covered. Fasilitas Bantuan Hukum Legal Aid Facility Sebesar kebutuhan | will be given in accordance with the need. Fasilitas Rumah Jabatan Ofcial House Facility 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan utilitas | 1 (one) unit including the maintenance and utility fee. Fasiltas Club Membership Membership Club Fee Paling banyak 2 (dua) keanggotaan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan. | Maximum 2 (two) memberships, only the registration fee and annual fee will be covered. Fasilitas Biaya Representasi Representation Expenses Sebesar pemakaian (at cost).| At cost 3) Tantiem/Insentif Kinerja | Incentives Sesuai Keputusan RUPS | according to the Resolution of General Meeting of Shareholders 195 2011 Annual Report 5. Komite-Komite Yang Ada Dibawah Komisaris Komite Audit Ketua dijabat oleh Ir. D. Sonny Priyarsono, PhD, sedangkan Anggota Drs. Ilham Budiono, Ak., MM dan Ir. Basuki Rahardjo, CES Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP - 09/DK.API/2011 tanggal 1 Nopember 2011 telah diangkat kembali Drs Ilham Budiono Ak., MM sebagai Komite Audit dan KEP- 10/DK.API/2011 tanggal 1 November 2011telah diangkat kembali Ir. Basuki Rahardjo, CES sebagai Komite Audit, masing-masing untuk periode 1 November 2011 sampai 31 Oktober 2012. Komite Risiko Usaha dan GCG Ketua dijabat oleh Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA, sedangkan Anggota dijabat oleh Drs. Muhammad Hadijono, MM, Drs. Sigit Setiawan, MBA, dan Drs. H. Srijono, Ak., MM Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP- 01/DK.API/2011 tanggal 31 Januari 2011 telah diangkat kembali Drs. Muhammad Hadijono, MM sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports. Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP- 03.I/DK.API/2011 tanggal 6 Mei 2011 telah diberhentikan dengan hormat Drs. Sigit Setiawan, MBA sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports. Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP- 07/DK.API/2011 tanggal 26 Agustus 2011 telah diangkat kembali Drs. H. Srijono, Ak., MM sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports. Komite Remunerasi & Nominasi Ketua dijabat oleh Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si, Anggota dijabat oleh Drs. Ubaedi, Ak. Sesuai surat Keputusan Dewan Komisari Nomor : KEP 02/ DK.API/2011 tanggal 1 Februari 2011 telah diberhentikan dengan hormat Jenri MP. Panjaitan sebagai Komite Remunerasi dan Nominasi Angkasa Pura Airports dan pengangkatan Drs. Ubaedi, Ak sebagai anggota komite Remunerasi dan Nominasi Angkasa Pura Airports. 5. Committees under the Board of Commissioners /uJ|t cnn|tt This committee is chaired by Ir. D. Sonny Priyarsono, PhD. Its members are Drs. Ilham Budiono, Ak., MM, and Ir. Basuki Rahardjo, CES. Pursuant to Decision of the Board of Commissioners Number: KEP -09/DK.API/2011 dated November 1, 2011, Drs Ilham Budiono Ak., MM has been appointed again as a member of the Audit Committee and pursuant to Decision Number 10/DK.API/2011 dated November 1, 2011, Ir. Basuki Rahardjo, CES has been appointed again as a member of the Audit Committee, respectively for the period of November 1, 2011 to October 31, 2012. bus|rss ||sk .rJ c.pc..t Ccv.r.rc cnn|tt ||s ccnn|tts c|.|.p.scr |s |.s |srcc. |..y.rtc, /k, V/, and its members comprise of Drs. Muhammad Hadijono, MM, Drs. Sigit Setiawan, MBA, and Drs. H. Srijono, Ak., MM Pursuant to Decision of Board of Commissioners No. KEP- 01/DK.API/2011 dated January 31, 2011 Drs. Muhammad Hadijono, MM is once again appointed as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports. Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-03.I/DK.API/2011 dated May 6, 2011 Drs. Sigit Setiawan, MBA has been honorably discharged as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports. Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-07/DK.API/2011 dated August 26, 2011, Drs. H. Srijono, Ak., MM as a member of the Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports. Remuneration & Nomination Committee The chairperson of this Committee is Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si, with the member Drs. Ubaedi, Ak. Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No. KEP-02/DK.API/2011 dated February 1, 2011, Jenri MP. Panjaitan has been honorably discharged from the position of member of the Remuneration and Nomination Committee of Angkasa Pura Airports while Drs. Ubaedi, Ak was appointed as the member of the Remuneration and Nomination Committee of Angkasa Pura Airports TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 196 Laporan Tahunan 2011 a. Profle Anggota Komite Audit Drs. Ilham Budiono, Ak., MM. Lahir di Kendal Jawa Tengah, 6 Maret 1952.Diangkat sebagai Komite Audit sejak tanggal 9 November 2010, dan diangkat kembali sebagai Komite Audit sejak tanggal 1 Nopember 2011. Pendidikan Sarjana Ilmu Keuangan Jurusan Akuntansi pada Universitas Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1980, Magister Manajemen pada STIE IPWI Jakarta tahun 2001. Mengawali karir di BPKP pada tahun 1980 sebagai Auditor dengan jabatan terakhir sebagai Pengendali Mutu Audit. Ir. Basuki Rahardjo, CES. Lahir di Klaten, 22 Maret 1949. Diangkat sebagai Komite Audit sejak tanggal 9 Nopember 2010 dan diangkat kembali sebagai Komite Audit sejak tanggal 1 November 2011. Pendidikan Sarjana Teknik Sipil pada Universitas Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1975, Specialist Airport Engineer (Perancis) tahun 1985. Mengawali karir di Departemen Perhubungan pada th. 1980 sebagai Pimpinan Proyek Pengembangan Bandar Udara Ngurah Rai, Bali dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Dirktorat Teknik Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. 1) Tugas Komite Audit a) Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa ; (i) Laporan Keuangan Perseroan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, (ii) struktur dan mekanisme pengendalian internal perusahaan telah dilaksanakan dengan baik, (iii) pelaksanaan audit internal oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) maupun Audit Eksternal telah dilaksanakan sesuai standar yang berlaku dan (iv) tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen; a. Profles of Members of the Audit Committee Drs. Ilham Budiono, Ak, MM. He was born in Klaten on March 22 1949. He was appointed as a member of the Audit Committee on November 9, 2010, and was re-appointed as a member of the Audit Committee on November 1, 2011. He earned a degree in Civil Engineering from Gajah Mada University Yogyakarta in 1980 .rJ . V.st.s |. |r V.r.nrt |.cn STIE IPWI Jakarta in 2001. He started his career in BPKP in 1980 as an Auditor with the latest position as a Quality Control Audit Ofcer. Ir. Basuki Rahardjo, CES He was born in Kendal in Central Java on March 6 1952. He was appointed as a member of the Audit Committee on November 9, 2010, and was re-appointed as a member of the Audit Committee on November 1, 2011. He earned a degree in Financial Studies from Accounting Department of Gajah Mada University Yogyakarta in 1975. He also holds Airport Engineer Certifcate from France in 1985. He started his career in the Ministry of Transportation in 1980 as the Head of the Project of Development of Ngurah Rai Airport Bali. His latest position was the Head of Airport Engineering Directorate of the Directorate General of Air Transportation. 1) Duties of Audit Committee a) To assist the Board of Commissioners to make sure t|.t (|) t| cnp.rys ||r.rc|.| St.tnrts .. presented reasonably in accordance with the generally .ccptJ .cccurt|r p.|rc|p|s, (||) t| cnp.rys structure and internal control mechanisms have been implemented well, (iii) internal audit by the Internal Supervisory Unit (SPI) and External Audit has been conducted according to the applicable standards and (iv) the follow-up of fndings from the audit has been conducted by management; TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 197 2011 Annual Report b) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan memberikan rekomendasi tentang kebijakan remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai Angkasa Pura Airports secara keseluruhan menyangkut sistem penggajian dan pemberian tunjangan, sistem pensiun, sistem konpensasi serta manfaat lainnya dan pembagian jasa produksi atau bonus untuk disampaikan kepada Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris; c) Membantu Dewan Komisaris memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya; d) Membantu Dewan Komisaris memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada Pemegang Saham; e) Membantu Dewan Komisaris dalam mengidentifkasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris; f ) Melaksanakan tugas lain dari Ketua Komite Audit maupun dari Komisaris, sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) Kewajiban Komite Audit a) Setiap Anggota Komite wajib memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya. b) Komite Audit wajib melaporkan kepada Dewan Komisaris, berupa : (1) Hasil evaluasi yang telah dilakukan Komite Audit, segera disampaikan kepada Komisaris. (2) Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Audit, disampaikan sekurang- kurangnya 1 (satu) bulan sekali. (3) Laporan khusus, yang berisi temuan yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x 24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah instruksi pembuatan laporan, atau setelah diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara khusus. b) To assist the Board of Commissioners to evaluate and give recommendations on the remuneration policy of all executive ofcers and employees of Angkasa Pura Airports with regard to remuneration and allowance system, pension system, compensation system and other benefts and distribution of production services or bonuses to be submitted to the Shareholders by the Board of Commissioners; c) To assist the Board of Commissioners to give recommendations on the improvements of the ccnp.rys n.r.nrt ccrt.c| systn .rJ |ts implementation; d) To assist the Board of Commissioners to ensure that there has been proper review procedure with regard to all information issued by the company, including brochures, regular fnancial statements, projections and other fnancial information submitted to the Shareholders; e) To assist the Board of Commissioners to identify matters that need the attention of the Board of Commissioners; f ) Another task of the Audit Committee and Chairman of the Board of Commissioners, all still within the scope of duties and obligations of the Commissioner, pursuant to the provisions of legislation in force; 2) Obligations Of Audit Committee a) Each Committee member shall have committed in performing their duties. b) The Audit Committee shall report to the Board of Commissioners, in the form: (1) The results of the evaluation was done of the Audit Committee, be submitted to the Commissioner. (2) Newsletter, which contains the key points of the work of the Audit Committee, delivered at least 1 (one) month. (3) Special report, which contains fndings that .||J|y .||| J|s.upt t| ccnp.rys .ct|v|t|s must be reported no later than 2 x 24 hours (two times twenty-four hours), after the issuance of instruction to submit a report, or after it has been known that a matter that need to be reported specifcally has occurred. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 198 Laporan Tahunan 2011 (4) Anggota Komite Audit minimal tiga hari dalam satu minggu wajib hadir di Kantor Angkasa Pura Airports. (5) Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan segala informasi, baik yang diperoleh dari dalam maupun dari luar Angkasa Pura Airports. 3) Kegiatan Komite Audit Kegiatan Komite Audit merupakan bagian integral dari upaya Perseroan menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam meningkatkan GCG melalui fungsi pengawasan (supervisory) dan pemberian nasehat (advisory) atas jalannya Perseroan kepada Dewan Direksi. Fungsi Komite Audit diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi BUMN. Kegiatan Komite Audit Tahun 2011 meliputi : Penelaahan (review) informasi yang dikeluarkan oleh Perseroan Penelaahan (review) Sistem Pengendalian Intern dan Pelaksanaannya Penelaahan kegiatan Satuan Pengawasan Intern (SPI) Penelaahan kegiatan Auditor Eksternal Evaluasi teknis operasional bandar udara. Evaluasi terhadap Upaya ManajemenMeningkatkan Pendapatan Non Aeronautika Evaluasi terhadap pelaksanaan proyek pengembangan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali. Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Frekuensi Pertemuan Komite Audit Tahun 2011 Pertemuan internal Komite Audit dilaksanakan sebulan sekali Pertemuan dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI) dilaksanakan sebulan sekali. Pertemuan dengan Auditor Eksternal dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan kerja Audit ( minimal 3 kali). (4) Audit Committee members must at least three days a week be present at the ofce of Angkasa Pura Airports. (5) The Audit Committee shall maintain the confdentiality of all information derived from inside or outside of Angkasa Pura Airports. 3) Activities of the Audit Committee Activities of the Audit Committee constitute integral parts c| t| |c.ts tc .pp|y t| cnp.rys CccJ c.pc..t Governance (GCG). The Audit Committee assists the Board of Commissioners to improve the GCG through supervisory and advisory functions for the management of the Company to the Board of Directors. Functions of the Audit Committee are provided for in Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2006 dated December 20, 2006 concerning Audit Committee for SOEs. The activities of the Audit Committee in 2011 include: |v|. c| |r|c.n.t|cr |ssuJ by t| cnp.ry |v|. c| t| |rt.r.| crt.c| Systn .rJ |ts Implementation |v|. c| .ct|v|t|s c| t| |rt.r.| Sup.v|sc.y |r|t (SPI) |v|. c| .ct|v|t|s c| t| |xt.r.| /uJ|tc. /|.pc.t cp..t|cr.| tc|r|c.| v.|u.t|cr |v.|u.t|cr c| |cr/.cr.ut|c.| |vru |rc..s Efort |v.|u.t|cr c| t| |np|nrt.t|cr c| |u..| |.| International Airport Bali development projects. Ot|. Jut|s .s .ss|rJ by t| bc..J c| Commissioners. Frequency of Audit Committee Meetings in 2011 | |rt.r.| /uJ|t cnn|tt nt|r |s ||J crc a month. Vt|r .|t| t| |rt.r.| Sup.v|sc.y |r|t (|S|) |s held once a month. Vt|r .|t| |xt.r.| /uJ|tc.s |s c...|J cut |r accordance with Audit terms of reference (at least 3 times). TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 199 2011 Annual Report Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit Tahun 2011 Kehadiran Komite Audit minimal 3 kali seminggu Independensi Komite Audit Komite Audit berasal dari luar Perusahaan yang tidak mempunyai benturan kepentingan (confict of interest) dengan PT Angkasa Pura I (Persero). b. Profle Anggota Komite Risiko Usaha Dan GCG Drs. Muhammad Hadijono Lahir di Solo tanggal 19 Februari 1941.Diangkat menjadi Anggota Komite Risiko Usaha dan GCG sejak tanggal 30 Januari 2009, dan diangkat kembali pada tanggal 31 Januari 2011. Pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas Gajahmada tahun 1966, Magister Manajemen Universitas Pajajaran tahun 2002. Mengawali karir di BPKP sebagai Penata Muda tahun 1970, dan terakhir mnjabat sebagai Direktur Pengawasan Bea Cukai BPKP Pusat. Drs. Sigit Setiawan, MBA Lahir di Semarang tanggal 5 Juli 1956. Diangkat menjadi Anggota Komite Risiko Usaha dan GCG sejak tanggal 1 Mei 2009 dan diberhentikan dengan hormat per tanggal 6 Mei 2011. Pendidikan Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro Semarang, Corporate Finance dari University of Miami. Mengawali karir di Departemen Keuangan RI sebagai Pegatur Muda pada tahun 1980, dan terakhir menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat BMN II B Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan RI. Drs. H. Srijono, Ak, MM. Lahir di Klaten pada tanggal 15 Juli 1946. Diangkat sebagai Komite Risiko Usaha dan GCG sejak 1 September 2010 dan diangkat kembali menjadi anggota Komite Risiko Usaha dan GCG sejak tanggal 26 Agustus 2011. Pendidikan Sarjana Ilmu Keuangan Jurusan Akuntasi pada Institut Ilmu Keuangan Audit Committee Member Attendance Rate in 2011 Vnb.s c| t| /uJ|t cnn|tt .. .ou|.J tc b present at the ofce at least 3 times a week. Independence of the Audit Committee | /uJ|t cnn|tt |s |.cn cuts|J t| ccnp.ry that has no confict of interest with PT.Angkasa Pura I (Persero). b. Profles of Member of the Business Risk and Good Corporate Governance Committee Drs. Muhammad Hadijono He was born in Solo on February 19, 1941. He was appointed as a Member of the Business Risk and Good Corporate Governance on January 30, 2009, and reappointed on 31 January 2011. He earned a degree in Economics from Gadjah Mada University |r 1966 .rJ . V.st.s |. |r V.r.nrt |.cn Padjadjaran University in 2002. He started his career in BPKP as a Junior Staf in 1970, and lastly serving as the Customs Supervision Director of BPKP of the Republic of Indonesia. Drs. Sigit Setiawan, MBA He was born in Semarang on July 5, 1956 and appointed as a Member of the Business Risk and Good Corporate Governance Committee on May 1, 2009 and was honorably discharged on May 6, 2011. He earned a degree in Managerial Economics from Diponegoro University Semarang and Corporate Finance from the University of Miami. He started his career at the Ministry of Finance as a Junior Staf in 1980, and he is now serving as the Head of State Assets II B Sub Directorate State Assets Directorate of the Ministry of Finance. Drs. H. Srijono, Ak, MM. Born in Klaten on July 15, 1946 and was appointed as a member of the Business Risk and Good Corporate Governance Committee on September 1, 2010 and was reappointed as a member of the Business Risk and Good Corporate Governance Committee since August 26, 2011. He earned a degree in Financial Studies from Accounting Department of the TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 200 Laporan Tahunan 2011 (IIK) Jakarta tahun 1975, Magister Manajemen pada Universitas Persada Indonesia tahun 1995. Mengawali karir di BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian pada Badan Akuntasi Keuangan Negara. 1) Tugas Komite Risiko Usaha Dan GCG (Good Corporate Governance) a) Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa : (i) struktur pengendalian internal yang terkait dengan risiko usaha perusahaan dan penerapan Good Corporate Governance telah dilaksanakan dengan baik dan wajar, (ii) pelaksanaan audit internal maupun eksternal yang terkait dengan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) telah dilaksanakan sesuai standar yang berlaku dan (iii) membantu Komite Audit dalam melakukan tindak lanjut atas temuan hasil audit yang dilaksanakan terhadap manajemen; b) Membantu Dewan Komisaris dalam pemberian rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen risiko perusahaan serta pelaksanaannya sehingga sesuai dengan ketentuan mengenai kebijakan risiko dan penerapan Good Corporate Governance (GCG); c) Membantu Dewan Komisaris bersama Komite Audit ikut memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi dan lain-lain informasi keuangan sesuai ketentuan mengenai kebijakan risiko dan pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk disampaikan pada Pemegang Saham; d) Membantu Dewan Komisaris untuk ikut mengidentifkasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dalam masalah pelaksanaan kebijakan risiko dan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG); e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Komisaris, sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris, berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Institute of Financial Studies (IIK) Jakarta in 1975 and a V.st.s J. |r V.r.nrt |.cn |.s.J. |rJcrs|. University in 1995. He started his career as an auditor in BPKP and lastly serving as a Division Head in the State Financial Accounting Agency. 1) Duties of the Business Risk and GCG Committee a) To assist the Board of Commissioners to make sure that: (i) the internal control structure related tc t| ccnp.rys bus|rss .|sks .rJ .pp||c.t|cr of Good Corporate Governance have been implemented in a good and reasonable manner, (ii) the implementation of internal and external audits relating to risk management and application of Good Corporate Governance (GCG ) has been implemented according to the applicable standards and (iii) to assist the audit Committee to follow up the fndings in the audit conducted against the management; b) To assist the Board of Commissioners to give .ccnnrJ.t|crs cr |np.cv|r t| ccnp.rys risk management control system and its implementation so that it will comply with the provisions on risk policies and the implementation of Good Corporate Governance (GCG); c) To assist the Board of Commissioners together with the Audit Committee to ensure that there has been proper review procedure with regard to all information issued by the company, including brochures, regular fnancial statements, projections and other fnancial information in accordance with the risk policies and implementation of Good Corporate Governance (GCG) to be submitted to the Shareholders; d) To assist the Board of Commissioners to take part in identifying matters that require the attention of the Commissioner on the issues of implementation of risk policies and application of Good Corporate Governance (GCG) principles; e) To perform other duties given by the Commissioner, as long as still within the scope of duties and obligations of the Commissioner, based on the provisions of applicable law and regulations. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 201 2011 Annual Report 2) Kewajiban Komite Risiko Usaha dan GCG a) Setiap Anggota Komite wajib memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya. b) Komite Resiko Usaha dan GCG wajib melaporkan kepada Dewan Komisaris, berupa: (1) Hasil evaluasi yang telah dilakukan kepada Komisaris melalui Ketua Komite Risiko Usaha dan Good Corporate Governance (GCG); (2) Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Risiko Usaha dan Good Corporate Governance (GCG), yang disampaikan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali; (3) Laporan khusus, yang berisi temuan yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x 24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah instruksi pembuatan laporan, atau setelah diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara khusus; (4) Anggota Komite Risiko Usaha dan Good Corporate Governance (GCG) wajib hadir minimal 3 (tiga) hari dalam satu minggu di Kantor Angkasa Pura Airports. (5) Menjaga kerahasiaan segala informasi, baik yang diperoleh dari dalam maupun dari luar Angkasa Pura Airports.
3) Kegiatan Komite Risiko Usaha Dan GCG Tahun 2011 Pelaksanaan kegiatan Komite Risiko usaha dan Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2011. Lingkup kerjanya selaku perangkat Dewan Komisaris selain membantu melakukan evaluasi atas risiko usaha dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada Angkasa Pura Airports juga membantu tugas Komite Audit melaksanakan tindak lanjut atas temuan-temuannya. Kegiatan penting dalam tahun 2011 meliputi: Memberi masukan dalam penyusunan Pedoman Umum Manajemen Risiko. Evaluasi kesiapan alat operasional atas fasilitas kendaraan operasional PKP-PK Usulan dilakukan tuntutan secara perdata atas penyalahgunaan pelunasan tagihan pada PT Gapura Angkasa dan Primkopad. Tindak lanjut penyelesaian proyek Bandara Internasional Lombok. Perbaikan runway di Bandara Juanda Surabaya. 2) Obligations of Business Risks and GCG Committee a) Each Committee member shall have commitment to perform his/her duties. b) Business Risk and GCG Committee shall make report to the Board of Commissioners, in the form of: (1) Results of the evaluations having been carried out by the Commissioner through the Chairman of Business Risk and Good Corporate Governance (GCG) Committee; (2) Periodic report, containing the essential of the work results of Business Risk and Good Corporate Governance (GCG) Committee, which delivered at least once a month; (3) Special Report, containing fndings that are estimated may disturb the company activities, reported no later than 2 x 24 hours (two times twenty-four hours), after the instruction to prepare report, or after it is identifed that there are something that need to be reported in particular; (4) Members of the Business Risk and Good Corporate Governance (GCG) Committee shall present at least 3 (three) days a week at the ofce of Angkasa Pura Airports. (5) Maintaining the confdentiality of all information, whether it is obtained from inside or from outside of Angkasa Pura Airports. 3) Activity of the Business Risk and GCG Committee 2011 Implementation the activity of the Business Risk and Good Corporate Governance (GCG) Committee as specifed in the Work and Budget Plan 2011. The Scope of work as the Board of Commissioners set is in addition to help evaluating business risks and to apply the principles of GCG in Angkasa Pura Airports also to help the Audit Committee to follow-up on the fndings. Important activities in 2011 include: Giving input to the preparation of the Risk Management General Guidelines. Evaluating the readiness of the operational equipment on PKP-PK operational vehicles facility Proposing in order to conduct a civil suit on the misuse of bill repayment at PT Gapura Angkasa and Primkopad. Following up the completion of Lombok International Airport project. Improving runway at the Juanda Airport, Surabaya. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 202 Laporan Tahunan 2011 Rapat koordinasi secara berkala dengan Biro Manajemen Risiko dan Keselamatan (ROM) sebanyak 5 (lima) kali. Pokok bahasan yang utama adalah laporan kegiatan Biro Manajemen Risiko & Keselamatan selama tahun 2011. Hal penting yang telah dilakukan ROM adalah menyempurnakan manual Safety Management System (SMS) dan panduan kepatuhan. Ketua Komite Risiko Usaha dan GCG mengingatkan terjadinya incident ataupun accident yang terjadi antara lain di Bandara Hasanuddin Makassar terjadi masuknya orang yang tidak berkepentingan di runway menyebabkan meninggal karena terkena baling-baling pesawat atau tidak dapat beroperasinya RADAR di MATSC sehingga pelaksanaan pelayanan pesawat dilakukan secara manual. Pedoman umum Manajemen Risiko baru ditetapkan Direksi dengan Keputusan Direksi Nomor KEP-114/ PG.01/2011 tanggal 7 November 2011. Hal demikian berarti turunannya belum dapat dilaksanakan, antara lain inventarisasi profl risiko dan mitigasi. c. Profle Anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi Drs. Ubaedi, AK. Lahir di Brebes pada tanggal 17 Juli 1945. Diangkat sebagai Komite Nominasi dan Remunerasi sejak tanggal 1 Pebruari 2011. Pendidikan Sarjana Institut Ilmu Keuangan/Akuntasi Departemen Keuangan tahun 1974. Mengawali karir di BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Utama. Pengalaman: 1) Pensiun sebagai PNS dari BPKP per 1 Agustus 2005 dengan jabatan dan pangkat terakhir sebagai Deputi Administrasi/Sekretaris Utama/Eselon I dengan pangkat IV E. 2) Agustus 2005 Desember 2008 : konsultan keuangan/ akuntansi pada PT Mitra Pandu Utama Bogor dan pengajar pada berbagai Diklat keuangan, audit, dan akuntansi. 3) Januari 2009 s.d sekarang : Ketua Lembaga Sertifkasi Profesi Auditor Forensik yaitu Lembaga yang didirikan oleh BPKP, Kejaksaan Agung serta Kepolisian RI dan Ketua Yayasan Keluarga BPKP. Regular coordination meetings with the Bureau of Risk and Safety Management (ROM) of 5 (fve) times. The main subjects are reports of the Bureau of Risk Management & Safety during the year which has made important 2011. Hal ROM is the perfect manual Safety Management System (SMS) and compliance guidelines. Business Risk Committee Chairman and the GCG remind the frequent occurrence of incident or accident that occurs among others in Hasanuddin Airport - Makassar occurred infux of people who are not interested in runway causing death due to hit the propeller plane or not the operation so that the implementation of RADAR in MATSC aircraft services performed manual. General guidelines set out a new Risk Management Board of Directors by the Decree No. KEP-114/PG.01/2011 November 7, 2011. It thus means that derivatives can not be implemented, including an inventory of risk profle and mitigation. c. Profle of Nomination and Remuneration Committee Member Drs. Ubaedi, AK. Born in Brebes on July 17, 1945. Appointed as a member of Nomination and Remuneration Committee since February 1, 2011. Graduated as a Bachelor at Finance Department of Institut Ilmu Keuangan/ Akuntansi in 1974. Starting his career at BPKP as an auditor with his last position as Principal Secretary. Experience: 1) Retired as a civil servant of BPKP per August 1, 2005 with last position and rank as a Administrative Deputy/ Principal Secretary/Echelon I with IV E rank. 2) August 2005 - December 2008: fnancial/accounting consultant at PT Mitra Pandu Utama Bogor and trainer on various fnancial, audit, and accounting training. 3) January 2009 up to recent: Chairman of the Professional Certifcation Institute of Forensic Auditors established by BPKP, the Attorney General and the |c||c .rJ |.|.n.r c| b|||s |.n|||s |curJ.t|cr TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 203 2011 Annual Report 4) Januari 2008 Januari 2011 : Anggota Komite Audit PT Angkasa Pura I (Persero) Februari 2011 Januari 2012 : Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi PT Angkasa Pura I (Persero) Pebruari 2012 sekarang : Anggota Komite Risiko Usaha dan GCG PT Angkasa Pura I (Persero) 1) Fungsi Dan Tugas Pokok Komite Nominasi Dan Remunerasi a) Komite Nominasi dan Remunerasi berfungsi membantu Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dalam bidang yang terkait kepada Nominasi dan Remunerasi yang bekerja secara kolektif dan bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pelaporan, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. b) Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas: (1) Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan pengkajian dan pemberian rekomendasi mengenai kebijakan nominasi pengangkatan pejabat eksekutif dan rekrutmen pegawai dengan menyusun kriteria, jumlah, susunan dan calon pejabat eksekutif di lingkungan Angkasa Pura Airports. (2) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan memberikan rekomendasi tentang kebijakan remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai Angkasa Pura Airports secara keseluruhan menyangkut sistem penggajian dan pemberian tunjangan, sistem pensiun, sistem konpensasi serta manfaat lainnya dan pembagian jasa produksi atau bonus untuk disampaiakan kepada Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. (3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Komisaris, sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris, berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 2) Kewajiban Komite Nominasi Dan Remunerasi a) Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya. 4) January 2008 - January 2011: Member of Audit Committee of PT Angkasa Pura I (Persero), February 2011 - January 2012: Member of Nomination and Remuneration Committee of PT Angkasa Pura I (Persero), February 2012 - present: Member of Business Risk and GCG Committee of PT Angkasa Pura I (Persero) 1) Functions and Duties of Nomination and Remuneration Committee a) Nomination and Remuneration Committee has functions to help the Board of Commissioner in performing their duties in the areas related to Nomination and Remuneration that works collectively and independently both in performing its duties and reporting, as well as responsible directly to the Board of Commissioners. b) Member of Nomination and Remuneration Committee has duties to: (1) Help the Board of Commissioners to review and to give recommendations on appointment nomination of executive ofcers and staf recruitment policy by making the criteria, number, arrangement and prospective of the executive ofcers in Angkasa Pura Airports. (2) Help the Board of Commissioner to evaluate and to give recommendations on remuneration policy of executive ofcers and employees of Angkasa Pura Airports in general in respect of payroll and allowance system, pension system, compensation system and other benefts as well as distribution of production services or bonuses to be given to Shareholders through the Board of Commissioners. (3) Another task given the Commissioner, all still within the scope of duties and obligations of the Commissioner, under the provisions of existing regulations. 2) Obligations of Nomination and Remuneration Committee a) Member of the Nomination and Remuneration Committee shall commitment in performing his/her duties. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 204 Laporan Tahunan 2011 b) Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memberikan laporan kepada Komisaris, berupa: a Hasil evaluasi yang telah dilakukan Komite Nominasi dan Remunerasi, segera disampaikan kepada Komisaris b. Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil kerja Komite Nominasi dan Remunerasi, disampaikan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali. c. Laporan khusus, yang berisi temuan yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x 24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah instruksi pembuatan laporan, atau setelah diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara khusus. d. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi minimal tiga hari dalam satu minggu wajib hadir di Kantor Angkasa Pura Airports. e. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib menjaga kerahasiaan segala informasi, baik yang diperoleh dari dalam maupun dari luar Angkasa Pura Airports. 3) Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi a) Melakukan evaluasi dan menyiapkan bahan rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai Kontrak Manajemen tahun 2011 bidang Sumber Daya Manusia (SDM). b) Melakukan evaluasi dan menyiapkan bahan rekomendasi dari Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai organisasi dan tata kerja pengembangan Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Lombok. c) Mengikuti rapat-rapat dengan Direktorat Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero). d) Membuat dan menyampaikan laporan berkala/ bulanan kepada Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengenai hasil kerja komite. e) Sebagai anggota Komite telah hadir di Kantor PT Angkasa Pura I (Persero) selama 3 hari dalam 1 minggu, kecuali jika dinas keluar kota. b) Nomination and Remuneration Committee shall report to the Board of Commissioners, in the form of: a. Results of the evaluation that was done by Nomination and Remuneration Committee, to be submitted immediately to the Board of Commissioners b. Periodic report, which contains the essential of the work results of Nomination and Remuneration Committee, which delivered at least once a month. c. Special Report, which contains fndings that are estimated can disturb the activities of the company, reported no later than 2 x 24 hours (two times twenty-four hours), after the instruction of the making of a report, or after it is known there are something that need to be reported in particular happened. d. Member of the Nomination and Remuneration Committee shall present at least 3 (three) days a week at the ofce of Angkasa Pura Airports. e. Nomination and Remuneration Committee shall maintain the confdentiality of all information, whether it is obtained from inside or from outside of Angkasa Pura Airports. 3) Activities of Nomination and Remuneration Committee a) To evaluate and prepare recommendation materials of the Board of Commissioners to the Board of Directors concerning Management Contract in 2011 in Human Resources (HR) feld b) To evaluate and prepare recommendation materials of the Board of Commissioners to the Board of Directors concerning organization and administration of 'u.rJ. Su..b.y. .rJ |cnbcks |rt.r.t|cr.| /|.pc.t development. c) Attend the meetings with Personnel and General Directorate of PT Angkasa Pura I (Persero). d) Create and submit periodic/monthly reports to the Chairman of Nomination and Remuneration Committee concerning the work results of the committee. e) As a member of the Committee shall present at the Ofce of PT Angkasa Pura I (Persero) 3 days a week, unless was out of town. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 205 2011 Annual Report 6. Sekretaris Perusahaan a. Peranan Umum Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perseroan dengan mempertimbangkan kemampuan profesional serta integritasnya di masyarakat dan dunia usaha.Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab pada Direktur Utama. Karena mewakili Perseroan dalam hal-hal tertentu, Sekretaris Perusahaan wajib menjaga integritas dan perilaku, dan menyadari peranannya yang strategis. Sekretaris Perusahaan mempunyai 4 (empat) fungsi utama dalam membantu Direksi yaitu sebagai pelaksana fungsi kehumasan (Liaison Ofcer), Compliance Ofcer, Performance Management serta Administrasi Dokumen dan Notulensi Rapat untuk memenuhi ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Sektretaris Perusahaan wajib membangun jejaring komunikasi yang seluas-luasnya serta membina hubungan yang baik dan terbuka dengan semua pihak. Sebagai Liaison Ofcer yang menjalankan fungsi kehumasan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk membina komunikasi dua arah dengan pihak internal dan eksternal, memfasilitasi pertukaran informasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan (Stakeholders), menginformasikan strategi dan kebijakan manajemen yang terkait dengan kepentingan karyawan, serta menjaga citra Perusahaan di mata para pemangku kepentingan dan pengguna jasa bandar udara, termasuk juga membangun hubungan industrial yang harmonis. b. Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan Penyelenggaraan fungsi Sekretaris Perusahaan awalnya diatur di dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara yang kemudian diperbaharui dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN, yang menguraikan fungsi Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: a. Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta 6. Corporate Secretary a. General Role Corporate Secretary is appointed by the Company by considering the professional capacity and integrity in public and business world. Corporate Secretary is responsible to President Director. Because he/she represents the Company in certain matters, Corporate Secretary shall maintain his/her integrity and behavior, and recognize his/her strategic role. Corporate Secretary has 4 (four) main functions in assisting the Board of Directors namely as the implementing ofcer of public relations function (Liaison Ofcer), Compliance Ofcer, Performance Management as well as Administration of Documents and Minutes of Meetings to comply with Good Corporate Governance. In performing its functions and duties, Corporate Secretary must develop builds communications networks as wide as possible as well as maintain good and open relationships with all parties. As a Liaison Ofcer that carry out the functions of public relations, Corporate Secretary is responsible for developing two-way communication with internal and external parties, facilitating the exchange of information between companies and stakeholders, informing management strategies and policies related to the interests of np|cys, .s .|| .s kp|r t| ccnp.rys |n. |r the eyes of the stakeholders and users of airport services, including developing a harmonious industrial relations b. Functions and Duties of Company Secretary Implementation of the Corporate Secretary function is initially set in the Decree of the Minister of SOEs No. Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 on the Implementation of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises are then updated by Regulation No Minister of State Enterprises. PER- 01/MBU/2011 on the Application of Good Corporate Governance in SOEs, which outlines the functions of the Secretary of the Company as follows: a. Ensure that the state comply with the rules on disclosure requirements in line with the application of the principles of Good Corporate Governance b. Provide information needed by the Board of Directors and the Board of Commissioners / Board of Trustees on a regular basis and / or at any time if requested TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 206 Laporan Tahunan 2011 c. Sebagai penghubung (liaison ofcer) d. Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS Secara internal fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) diatur dalam Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor Kep.56/OM.00/2004 tanggal 2 Juli 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT Angkasa Pura I (Persero). Dalam menjalankan perannya, Sekretaris Perusahaan selain melaksanakan amanah utamanya dalam bidang Kehumasan dan Hubungan Antar Lembaga, Kesekretariatan Direksi. Sekretaris Perusahaan turut mengawal korporasi dalam mencapai kontribusi dan prestasi penting khususnya dalam beberapa tahun terakhir antara lain beberapa penghargaan prestisius dalam kompetisi Annual Report, Business Review (Best Corporate Communication), BUMN Award, Malcolm Baldridge, Bandara Award serta yang tidak kalah penting di lingkungan internal yaitu keberhasilan dalam mewujudkan proses Harmonisasi Hubungan Industrial. Fungsi Sekretaris Perusahaan yang lain dan salah satu yang utama adalah memastikan penggunaan wewenang dan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) berjalan dengan baik untuk kepentingan perusahaan atau secara singkat yang lebih dikenal dengan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance selanjutnya disingkat GCG). Dalam menjaga proses GCG untuk tetap berjalan baik sesuai koridornya, Sekretaris Perusahaan memainkan peranan strategis sebagai fasilitator pengambilan keputusan secara proper dan saluran komunikasi yang terpercaya dengan menjalankan fungsi memastikan kepatuhan (compliance) dan administrasi pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Terkait dengan compliance, Sekretaris Perusahaan harus selalu memutakhirkan informasi tentang peraturan-peraturan atau regulasi yang terkait dengan perusahaan atau industrinya sebagai dasar acuan menjalankan fungsi kepatuhan serta bertanggung jawab menyampaikan informasi tindakan perusahaan secara transparan kepada stakeholders yang berkepentingan. c. As a liaison (liaison ofcer) d. Administer and store company documents, including but not limited to the Shareholders Register, Special Register and minutes of meetings of Directors, Board Meeting and AGM Internally, the functions and duties of Corporate Secretary of PT Angkasa Pura I (Persero) are set forth in the Decision of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) Number Kep.56/OM.00/2004 dated July 2, 2004 concerning the Organization and Administration of PT Angkasa Pura I (Persero). In carrying out his role, the Corporate Secretary in addition to carry out his main mandate in the feld of Public Relations and Inter- Agency Relations, Secretariat of the Board of Directors. The Corporate Secretary also oversee the corporation in achieving important contributions and achievements, especially in recent years include several prestigious awards in Annual Report competitions, Business Review (Best Corporate Communication), SOE Award, Malcolm Baldridge, Airport Award and there is not less important in the internal environment namely the success in realizing the Harmonization process of Industrial Relations. The other function of Corporate Secretary and one of the principal is to ensure the use of authority and relationships with stakeholders run well for corporate interests or in short which is better known as Good Corporate Governance (hereinafter abbreviating as GCG). In keeping the GCG process run well in accordance to its corridor, the Corporate Secretary plays a strategic role as a facilitator of proper decision-making and as a trusted communication channels by performing the function of ensuring compliance and decision-making administrative in the company. Related to compliance, corporate secretary must always update the information about the rules or regulations relating to the company or the industry as a basic reference in performing compliance function as well as responsible for conveying information of the corporate action transparently to the concerned stakeholders. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 207 2011 Annual Report Peran Sekretaris Perusahaan yang tidak kalah penting adalah menjalankan strategi komunikasi perusahaan khususnya hal-hal yang terkait dengan interaksi dengan stakeholders dalam hal menjaga konsistensi pesan dan citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat dalam rangka membangun pencitraan (corporate image) perusahaan. c. Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan d. Kegiatan Sekretaris Perusahaan Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Sekretaris Perusahaan dibantu oleh dua orang asisten yang masing- masing membidangi: 1) Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Masyarakat b|J.r |ubur.r /rt.. |nb.. Fungsi hubungan antar lembaga, Sekretaris Perusahaan membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan instansi Pemerintah terkait, legislatif, mitra kerja, mitra usaha, anak perusahaan, media maupun segenap organisasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Angkasa Pura Airports dan pembinaan hubungan industrial serta memfasilitasi terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Saham, memfasilitasi dan mengatur protokol komunikasi eksternal maupun internal, dengan tujuan agar dapat memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan Perusahaan. The Role of Corporate Secretary that not less important is tc .ur t| ccnp.rys ccnnur|c.t|crs st..ty, spc|.||y the matters related to the interaction with stakeholders in terms of maintaining consistency of the message and image that are wanted to be conveyed to the public in order to build the corporate image. c. Organizational Structure of Corporate Secretary d. Activities of the Corporate Secretary In carrying out the functions and roles, Corporate Secretary is assisted by two assistants who are in charge of: 1) Inter-Agency Relations and Public Afairs Field Inter-Agency Relations Field In inter-agency relations function, Corporate Secretary maintains good relationship and communication with relevant government agencies, legislators, business partners, subsidiaries, media and all the organizations related to the business environment of Angkasa Pura Airports and maintains industrial relations as well as facilitate the implementation of General Meeting of Shareholder, facilitate and manage internal and external communication protocols, in order to monitor public opinion on all things related to the image, activities, reputation or interests of the Company. SEKRETARIS PERUSAHAAN | CORPORATE SECRETARY ASISTEN SEKPER BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA & HUMAS | ASSISTANT SECRETARY OF THE COMPANYS FIELD OF INTER-AGENCY RELATIONS & PUBLIC RELATIONS ASISTEN SEKPER BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA & HUMAS | ASSISTANT SECRETARY OF THE SECRETARIAT OF THE COMPANYS BOARD OF DIRECTORS FIELDS TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 208 Laporan Tahunan 2011 |urs| |ubur.r V.sy...k.t Fungsi Hubungan Masyarakat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan dan instrumen, seperti public expose, penyebaran berita pers dan konferensi pers. Dalam penyebarluasan informasi, Sekretaris Perusahaan juga memanfaatkan situs resmi Perusahaan www.angkasapura1.co.id, penerbitan majalah perusahaan Suara Angkasa, media cetak dan elektronik, mengikuti pameran pembangunan maupun pameran transportasi serta pembuatan laporan secara periodik. Sekretaris Perusahaan membuka akses komunikasi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan dan masyarakat melalui surat elektronik (e-mail) dengan alamat: humas@ angkasapura1.co.id 2) Bidang Sekertariat Direksi : GCG, KPI, Malcolm, Radir & Jadwal Direksi Dalam melaksanakan fungsi Compliance Ofcer, Sekretaris Perusahaan memastikan telah dilaksanakannya Anggaran Dasar Perusahaan, membuat interpretasi yang jelas tentang aplikasi dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, memfasilitasi penilaian GCG termasuk sosialisasi dan implementasinya, serta memperhatikan, mengikuti, dan memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi ketentuan peraturan perundang- undangan. Secara khusus, penjabaran fungsi dari Sekretariat Direksi adalah: a) Kesekretariatan Direksi Dalam menjalankan fungsi kesekretariatan Direksi, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap ketersediaan informasi yang memadai mengenai agenda rapat, melakukan penataan kesekretariatan Direksi yang meliputi pengaturan kegiatan, penyiapan rapat-rapat, meeting analysis, pendokumentasian risalah rapat Direksi. b) Implementasi dan Monitoring Good Corporate Governance Dalam implementasi dan monitoring GCG, Sekretaris Perusahaan melaksanakan beberapa kegiatan antara lain: (1) Memastikan aktivitas perusahaan telah berjalan sesuai prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility, Independensi, dan Fairness. |ub||c ||.t|crs |urct|cr Public Relations Function is carried out through various activities and instruments, such as public expose, spreading news releases and press conferences. In spreading information, Corporate Sc.t..y .|sc ut|||. t| cnp.rys c|c|.| .bs|t ....rk.s.pu..1cc|J, pub||s| ccnp.rys Suara Angkasa magazine, print and electronic media, participate in the development exhibition and in the transportation exhibition as well as make periodic reports. Corporate Secretary opens communication access as wide as possible for stakeholders and public via electronic mail (e-mail) with the address: humas@angkasapura1.co.id 2) Secretariat of the Board of Directors Field: GCG, KPI, Malcolm, Board of Directors Meeting & Schedules Board of Directors In carrying out the Compliance Ofcer functions, Corporate Secretary has to ensure the implementation of Articles of Association of the Company, to make a clear interpretation on the application and rules relating to corporate activities, to facilitate GCG assessment including its socialization and implementation, as well as to pay attention to, to follow, and to ensure that the company has complied with the provisions of law and legislation. In particular, the outlines of Secretariat of Board of Directors function are: a) Secretariat of Board of Directors In running the secretarial functions of Board of Directors, Corporate Secretary is responsible for the availability of adequate information on meeting agenda, conducting secretarial arrangement of Board of Directors which includes activities arrangement, meetings preparation, meeting analysis, documentation of minutes of meetings of Board of Directors. b) Implementation and Monitoring of Good Corporate Governance In the implementation and monitoring of GCG, Corporate Secretary carries out several activities, among others: (1) |rsu.|r t| ccnp.rys .ct|v|t|s |.v .ur in accordance with GCG principles namely, Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 209 2011 Annual Report (2) Melakukan fungsi pendampingan (counterpart) Tim Penilai Independen dalam pelaksanaan assesment GCG (3) Memperbaharui kembali dokumen GCG, antara lain : Board Manual, Manajemen Resiko Manual, Sistem Pengendalian Intern, Sistem Pengawasan Intern, Mekanisme Pelaporan atas dugaan penyimpangan pada BUMN yang bersangkutan, tata kelola informasi dan pedoman perilaku (Code of Conduct) (4) Melaksanakan Sosialisasi Internal terkait penerapan GCG berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN kepada seluruh Insan Perusahaan c) Corporate Performance Monitoring Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk manjalankan fungsi Performance Management yaitu mengkoordinir penyusunan Kontrak Manajemen yang di dalamnya mencantumkan indikator kinerja kunci utama sebagai alat ukur, baik di level korporat maupun cabang-cabang bandara, serta mengkoordinasikan terwujudnya sistem penilaian manajemen Perusahaan melalui Balance Scorecard dan Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE). (2) Performing the counterpart function to Independent Assessment Team in the GCG assessment implementation (3) Updating GCG documents, among others: Board Manual, Risk Management Manual, Internal Control Systems, Internal Monitoring Systems, Reporting Mechanism on alleged irregularities in the related SOE, information administration and Code of Conduct) (4) Implementing internal socialization related to the implementation of GCG under the Regulation of the State Owned Enterprises Minister No. PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs to all Company Personnel c) Corporate Performance Monitoring Corporate Secretary is also responsible to carry out Performance Management function that is to coordinate the preparation of Management Contract in which listed the main key performance indicators as measurement tool, both at the corporate level and the branches of the airport, as well as to coordinate the establishment of the cnp.rys n.r.nrt .ssssnrt systn through the Balance Scorecard and Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE). TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 210 Laporan Tahunan 2011 No. Tanggal | Date Kegiatan | Activity 1 21 Januari 2011 January 21, 2011 Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi sebagai sarana dalam rangka Pemeriksaan dan tanggung jawab Keuangan Negara | Signing of MoU between Angkasa Pura Airports and the Audit Board concerning the Development and Management of Information Systems as a mean in order to Audit and to Account for the State Finance 2 25 Januari 2011 January 25, 2011 Penandatanganan MOU antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Pembangunan bandara baru | Signing of MOU between Angkasa Pura Airports and GVK - India concerning the Development of new airport 3 31 Januari 2011 January 31, 2011 MoU Angkasa Pura Airports dengan Direktorat Jendral Transportasi Udara, TNI AU dan PT. Angkasa Pura II (Persero) | MoU between Angkasa Pura Airports and the Directorate General of Air Transportation, Air Force and PT. Angkasa Pura II (Persero) 4 14 Februari 2011 February 14, 2011 Angkasa Pura Airports dan Lion Air garap Bersama hangar Di bandara Sam Ratulangi Manado | Angkasa Pura Airports and Lion Air working together on a hangar at Sam Ratulangi airport Manado 5 16 Februari 2011 February 16, 2011 Penandatanganan MOU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pengawas Keuangan | Signing of MOU between Angkasa Pura Airports and the Finance Supervisory Agency 6 20 Februari 2011 February 20, 2011 HUT ke-47 Angkasa Pura Airports | 47th Anniversary of Angkasa Pura Airports 7 25 Februari 2011 February 25, 2011 Memorandum of Understanding and Airport Agreement antara Angkasa Pura Airports dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) | Memorandum of Understanding and Airport Agreement between Angkasa Pura Airports and Incheon International Airport Corporation (IIAC) 8 26 April 2011 April 26, 2011 Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura I and SITA Information Networking Computing Indonesia | Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura I and SITA Information Networking Computing Indonesia 9 27 April 2011 April 27, 2011 Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT. Merukh Ama Coal tentang pemanfaatan bandara International Selaparang | Signing of Memorandum of Understanding between Angkasa Pura Airports and PT. Merukh Ama International Coal concerning utilization of Selaparang International airport TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE e. Profl Sekretaris Perusahaan Sampai dengan akhir tahun 2011 Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Miduk Situmorang. Lahir di Porsea, 8 Oktober 1959, mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pelabuhan Udara Polonia pada tahun 1981 dan sepanjang perjalanan karirnya telah menjalani berbagai penugasan diantaranya sebagai anggota Kespen Pelabuhan Udara Polonia (1982), Pengawas Tugas Operasi Apron Movement Control (PTO AMC) Bandara Polonia (1990), Kepala Dinas Akuntansi Bandara Sam Ratulangi - Manado (1993), Kepala Seksi Akuntansi Kantor Pusat (1996), Kepala Divisi Keuangan dan Perlengkapan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali (2003), Deputi Direktur Akuntansi Kantor Pusat (2004). Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2009. e. Profle of Corporate Secretary Until the end of 2011 Company Secretary this position is held by Miduk Situmorang. Born in Porsea, October 8, 1959, began his career as a civil servant at Polonia Airport in 1981 and throughout his career has had various assignments including as a Kespen member of Polonia Airport (1982), Operation Duty Supervisor of Apron Movement Control (PTO AMC) Polonia Airport (1990), Head of Accounting Service of Sam Ratulangi Airport - Manado (1993), Head of Accounting Section of Head Ofce (1996), Head of Finance and Supplies Division of International Airport Ngurah Rai - Bali (2003), Accounting Director Deputy of Head Ofce (2004). Appointed as Corporate Secretary in 2009. 211 2011 Annual Report TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 10 10 Mei 2011 May 10, 2011 Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Komersial Service manajemen | Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India concerning Commercial Service Management 11 11 Mei 2011 May 11, 2011 Kesepakatan Bersama Kerjasama Penyusunan Kajian Perencanaan Pengembangan bandara baru di Wilayah Prov. DIY | Joint Agreement on the Study Arrangement of Development Planning of new airport in the Territory of DIY Province 12 16 Mei 2011 May 16, 2011 Angkasa Pura Airports menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofsika, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tentang Penyediaan Rumah Dinas Pengganti sehubungan Dengan Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. | Angkasa Pura Airports signed Memorandum of Understanding with the Ministry of Health, Ministry of Finance, Ministry of Agriculture, Meteorological, Climatology and Geophysics Agency, and Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia concerning the |.cv|s|cr c| Subst|tut O|c|.| |cuss |r crrct|cr .|t| t| |v|cpnrt c| b.||s |u..| |.| |rt.r.t|cr.| /|.pc.t 13 27 Mei 2011 May 27, 2011 Ground Breaking Project Bali | Ground Breaking Project Bali 14 21 Juni 2011 June 21, 2011 Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan groundbreaking pengembangan Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan | President of the Republic of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono |r.uu..tJ t| .curJb..k|r c| t| Jv|cpnrt c| b.||kp.p.rs Sp|r.r |rt.r.t|cr.| /|.pc.t 15 22 Juni 2011 June 22, 2011 Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT. Bank Mandiri (Persero) tbk tentang Peningkatan Pelayanan dan Kemudahan Transaksi Perbankan | Memorandum of Understanding between Angkasa Pura Airports and PT. Bank Mandiri (Persero) tbk concerning the Service and Ease Improvement of Banking Transaction 16 23 Juni 2011 June 23, 2011 MOU for Formule 1 Hotels Development antara Angkasa Pura Airports dengan PT. AAPC Indonesia | MOU for Formula 1 Hotels Development between Angkasa Pura Airports and PT. AAPC Indonesia 17 28 Juni 2011 June 28, 2011 Upacara Pengerukan Karang Tanda Dimulainya Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali | Reef |.J|r .ncry .s . S|r tc St..t t| |v|cpnrt |.cct c| b.||s |u..| |.| |rt.r.t|cr.| /|.pc.t 18 4 Juli 2011 July 4, 2011 Direktur Utama Angkasa Pura Airports Tommy Soetomo raih Penghargaan The Best CEO For Commitment pada Indonesian Human Capital Study 2011 | President Director of Angkasa Pura Airports, Tommy Soetomo won The Best CEO For Commitment award on the Indonesian Human Capital Study 2011 19 11 Juli 2011 July 11, 2011 Direktur Utama PT. Angkasa Pura I ( Persero ) Bapak Tommy Soetomo melepas keberangkatan 25 Orang peserta Airport Management Course Batch I, ke World-Class HR Academy di Incheon, Korea. | President Director of PT. Angkasa Pura I (Persero) Mr. Tommy Soetomo deployed 25 Airport Management Course Batch I participants, to World-Class HR Academy in Incheon, Korea. 20 23 Juli 2011 July 23, 2011 Acara Transformasi Direksi dan Sekolah Alam di Cikeas Bogor | Directors Transformation Event and School of Nature in Cikeas Bogor 21 16 September 2011 September 16, 2011 MoU Angkasa Pura Airports dengan PB PTMSI | MoU between Angkasa Pura Airports and PB PTMSI 22 28 September 2011 September 28, 2011 Angkasa Pura Airports Beri bantuan kepada Korban Kebakaran Benhil, di Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. | Angkasa Pura Airports Give aid to the Fire Victims in Benhil, at Bendungan Hilir Sub District, Tanah Abang District, Central Jakarta. 23 24 Agustus 2011 August 24, 2011 Angkasa Pura Airports berikan Pelayanan Optimal bagi Pengguna jasa bandara untuk Angkutan Lebaran | Angkasa Pura Airports provide Optimal Service to the airport service User for Lebaran Transportation 24 26 September 2011 September 26, 2011 Penyelenggaraan penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Bandara tahun 2011 | Organization of Sapta |scr. ....J |c. /|.pc.ts |ub||c c||ts |.r||rss 2011 25 28 September 2011 September 28, 2011 Dirut Angkasa Pura Airport Bapak Tommy Soetomo meresmikan Pusat Pelatihan Kebandarudaraan yang diberi nama Excellent Centre. | President Director of Angkasa Pura Airport Mr. Tommy Soetomo inaugurated Airport Training Center that is named Excellent Centre. 212 Laporan Tahunan 2011 TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 26 1 Oktober 2011 October 1, 2011 Bandara Internasional Lombok (BIL) akan beroperasi secara penuh menggantikan Bandara Selaparang Mataram mulai tanggal 1 Oktober 2011. | |cnbcks |rt.r.t|cr.| /|.pc.t (b||) .cu|J b |u||y cp..tJ tc .p|.c V.t...ns Selaparang Airport starting from October 1, 2011. 27 20 Oktober 2011 October 20, 2011 Peresmian Bandar Udara Internasional Lombok oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono | |r.uu..t|cr c| t| |cnbcks |rt.r.t|cr.| /|.pc.t by t| |.s|Jrt c| t| |pub||c c| |rJcrs|., V. Susilo Bambang Yudhoyono 28 27 Oktober 2011 October 27, 2011 Angkasa Pura Airports menggelar Seminar Sehari tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta di dalam Pengelola Jasa Kebandarudaraan. | Angkasa Pura Airports held A Day Seminar on Public-Private Partnership in the Airport Services Management. 29 23 November 2011 November 23, 2011 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Angkasa Pura Airports dengan Incheon Internatioanal Airport Corperation (IIAC) di Hotel Borobudur Jakarta | Signing of Cooperation Agreement between Angkasa Pura Airports and Incheon International Airport Corporation (IIAC) at Hotel Borobudur Jakarta 30 1 Desember 2011 December 1, 2011 Groundbreaking Terminal 2 bandar Udara Juanda Surabaya | C.curJb..k|r c| 'u.rJ. /|.pc.ts .n|r.| 2 Surabaya 31 16 Desember 2011 December 16, 2011 Penyerahan Sertifkat Bandar Udara Di Lingkungan Angkasa Pura Airports | Assignment of the Airport Certifcate in the Circles of Angkasa Pura Airports 32 21 Desember 2011 December 21, 2011 Pencanangan pembangunan jalan Tol Nusa Dua Ngurah Rai Benoa dan Underpass Simpang Dewa Ruci oleh Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan | Launching of the construction of Nusa Dua Ngurah Rai Benoa Toll road and Simpang Dewa Ruci Underpass by the Minister of Transportation, E.E. Mangindaan 213 2011 Annual Report 7. Satuan Pengawasan Intern (SPI) Struktur organisasi Angkasa Pura Airports telah memiliki Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai pelaksana fungsi internal audit untuk mendukung efektivitas pengendalian intern, dan merupakan bagian dari implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). SPI melakukan evaluasi atas pelaksanaan pengendalian intern guna memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian dan tata kelola dengan menggunakan pendekatan sistematis, teratur dan menyeluruh. SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Kepala SPI bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Kepala SPI dibantu oleh 5 (lima) orang Pengawas Intern yaitu: |r...s |rt.r b|J.r |u.r.r J.r |.c..n Kemitraan dan Bina Lingkungan. |r...s |rt.r b|J.r Op..s| |r...s |rt.r b|J.r |cn.s|.| J.r |rnb.r.r |s.|. |r...s |rt.r b|J.r kr|k, |.rc.r..r J.r S|stn Informasi Manajemen. |r...s |rt.r b|J.r |.scr.||. J.r |nun Dalam menjalankan tugasnya, SPI memiliki Piagam Satuan Pengawasan Intern sebagai acuan atau pedoman bagi Pengawas Intern (Auditor Internal) SPI untuk melaksanakan kegiatan pengawasan internal secara independen dan obyektif sehingga SPI dapat berperan optimal dengan hasil yang bermutu, konsisten, bermanfaat bagi perbaikan efsiensi dan efektivitas operasional serta peningkatan kinerja Angkasa Pura Airports. Piagam SPI juga merupakan komitmen dan dukungan dari Direktur Utama agar keberadaan SPI diterima oleh seluruh unit di Angkasa Pura Airports. Sebagai pedoman kerja dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian assurance dan consulting, pelaporan dan pelaksanaan tindak lanjut agar efektif, efsien dan berkualitas, maka Manajemen menyusun Pedoman Umum Satuan Pengawasan Intern Angkasa Pura Airports. Pedoman Umum SPI ini selanjutnya menjadi acuan bagi unit kerja SPI dalam menyusun pedoman audit, pedoman evaluasi, pedoman consulting, dan pedoman SPI lainnya yang lebih rinci untuk digunakan sebagai pedoman teknis kerja SPI. 7. Internal Audit Unit (SPI) The organizational structure of Angkasa Pura Airports has had Internal Audit Unit (SPI) as the implementation of internal audit function to support the efectiveness of internal control, and constitute a part of Good Corporate Governance implementation. SPI evaluate the implementation of internal control to contribute to improve the management processes of risk, control and governance, by using a systematic, regular and comprehensive approach. SPI is led by a Head of Internal Audit Unit who is appointed and dismissed by the President Director upon approval of the Board of Commissioner. Head of SPI is directly responsible to the President Director. Head of SPI is assisted by 5 (fve) Internal Supervisor namely: |rt.r.| /uJ|tc. |c. ||r.rc, |..tr.s||p .rJ |rv|.crnrt.| Development Program. |rt.r.| /uJ|tc. |c. Op..t|cr |||J |rt.r.| /uJ|tc. |c. cnn.c|.| .rJ bus|rss |v|cpnrt |rt.r.| /uJ|tc. |c. |r|r.|r, ||.rr|r .rJ V.r.nrt of Information Systems. |rt.r.| /uJ|tc. |c. |.scrr| .rJ Cr..| |||J In performing its duties, SPI has an Internal Audit Unit Charter as a reference or guideline for the Internal Auditor of SPI to implement internal control activities independently and objectively so that the SPI can play optimum with quality, consistent, useful results for the improvement of operations efciency and efectiveness as well as the improvement of Angkasa Pura Airports performance. SPI charter is also a commitment and support from the President Director so that the existence of SPI is accepted by all units of Angkasa Pura Airports. As a working guide in planning, implementation, assurance control, consulting, reporting and follow-up in order to be efective, efcient and qualifed, then Management developed General Guidelines of Internal Audit Unit of Angkasa Pura Airports. Then, this SPI General Guidelines became a reference to SPI working unit in preparing audit guidelines, evaluation guidelines, consulting guidelines, and other SPI guidelines that are more detail to be use as technical guidance of SPI work. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 214 Laporan Tahunan 2011 Sebagai acuan standar profesi dan kode etik, SPI mengacu pada Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dari Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dan Code of Ethics dari The Institut of Internal Auditors. a. Tugas dan Tanggung Jawab SPI Tugas dan tanggung jawab SPI adalah: Vnb.rtu ||.ktu. |t.n. J.|.n n|.ks.r.k.r pengawasan terhadap seluruh unit kerja dan memberikan saran-saran perbaikan sesuai dengan rencana, program dan kebijakan perusahaan serta ketentuan lainnya. Vry|.pk.r .rc.r. k.. J.r |.c..n |.. |n.|ks..r Tahunan (PKPT), melaksanakan pengawasan dan evaluasi program kerja bidang pengawasan intern meliputi bidang keuangan, komersial dan pengembangan usaha, operasi dan teknik, personalia dan umum, Sekretaris Perusahaan, Perencanaan dan Sistem Informasi Manajemen, manajemen risiko, dan keselamatan, hukum serta pengadaan untuk mewujudkan penerapan praktik- praktik tata kelola yang baik. V|.ks.r.k.r pr...s.r J.r pr||.|.r |.pc..r kegiatan kepatuhan. V|.kuk.r kcc.J|r.s| J.r k..s.n. Jr.r |cn|t Audit dan komite lainnya. b.t|rJ.k sb..| counterpart dengan pihak auditor eksternal dan Komite Audit dalam kegiatan pemeriksaan di Perusahaan. Auditor eksternal dalam hal ini adalah auditor yang berada di luar perusahaan seperti BPK, BPKP, KPK dan Kantor Akuntan Publik. V|.kuk.r pn.|ks..r k|usus J| |u.. ||| t.|.J.p temuan yang dipandang ada dugaan yang dapat merugikan dan menghambat operasional Perusahaan. Vnbu.t |.pc..r |.s|| .uJ|t J.r |.pc..r b.k.|. kegiatan unit SPI serta menyampaikannya ke Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. Vn.rt.u, nr.r.||s|s J.r n|.pc.k.r p|.ks.r..r tindak lanjut oleh unit kerja atas saran-saran perbaikan yang telah diberikan. Vryusur p.c..n urtuk nr.n|r nutu k|.t.r SPI serta meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalisme auditor internal dalam SPI. As a professional standards and code of conduct reference, IAU refers to the Professional Standards of Internal Audit (Standar Profesi Audit Internal/SPAI) of the Consortium of Professional Organizations of Internal Audit and Code of Ethics of The Institute of Internal Auditors. a. Duties and Responsibilities of SPI Duties and responsibilities of SPI are: Assist Director in carrying out supervision of all work units and provide suggestions for improvement according to plan, program and company policies and other provisions. |.p.. .ct|cr p|.rs .rJ /rru.| \c.k |.c..nn Examination (PKPT), carry out monitoring and evaluation work program covering the feld of internal controls in fnance, commercial and business development, operations and engineering, personnel and the public, Company Secretary, Planning and Management Information Systems, risk management and safety, legal and procurement to realize the application of the practices of good governance. |np|nrt ncr|tc.|r .rJ v.|u.t|cr .pc.t c| compliance activities. cc.J|r.t|cr .rJ cccp..t|cr .|t| t| /uJ|t cnn|tt and other committees. c .ct .s . ccurt.p..t tc t| xt.r.| .uJ|tc. .rJ t| /uJ|t cnn|tt |r t| x.n|r.t|cr .t t| cnp.rys activities. The external auditor is the auditor in this matter that is outside companies such as CPC, BPKP, the Commission and the Ofce of Public Accountants. ...y cut . spc|.| x.n|r.t|cr c| t| |rJ|rs sr PKPT there are allegations that can harm and hinder the cnp.rys cp..t|crs ..t .uJ|t .pc.ts .rJ p.|cJ|c .pc.ts S|| ur|t .ct|v|t|s and submit it to the Director with a copy to the Board of Commissioners. Vcr|tc., .r.|y. .rJ .pc.t cr t| |np|nrt.t|cr of follow-up by the unit of work on suggestions for improvement that have been granted. |v|cp p.c..ns tc rsu. t| ou.||ty c| S|| activities and to improve the knowledge, expertise and professionalism of internal auditors in the SPI. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 215 2011 Annual Report b. Kualifkasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI Auditor Internal SPI mendapat pembinaan profesi dan karir untuk mencapai kualifkasi Auditor Internal SPI sebagaimana dipersyaratkan dalam Standar Profesi Auditor Internal Perusahaan. Kompetensi yang dipersyaratkan untuk Auditor Internal SPI diantaranya adalah: |cnptrs| .k.Jn|k, y.|tu prJ|J|k.r |c.n.| n|r|n.| sarjana (S1). |cnptrs| .uJ|t (.uJ|t sk|||) n||put| prJ|J|k.r J.r pelatihan audit seperti Audit Operasional, Psikologi Audit, Fraud Audit dan Sertifkasi Auditor (QIA, CIA, CISA, CFE dan lain-lain) serta pengetahuan mengenai proses bisnis perusahaan. |cnptrs| unun y.r n||put| ncr|tc.|r J.r evaluasi, kepemimpinan, negosiasi, komunikasi dan sebagainya. |rtuk nr.J| |r...s |rt.r b|J.r, |..us p.r.| menjadi Auditor Internal SPI atau jabatan struktural di luar SPI. |rtuk nr.J| |p.|. S||, |..us p.r.| nr.J| Pengawas Intern dan/atau jabatan struktural di luar SPI. (Qualifkasi SDM SPI, lengkap dengan sertifkasi ) Visi dan Misi Satuan Pengawasan Intern sebagaimana tersebut dalam Piagam Satuan Pengawas Intern yang telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor. KEP.14/ PG.01/2010, yaitu: Visi SPI Menjadikan Satuan Pengawasan Intern sebagai unit yang independen dan objektif yang secara profesional membantu Direksi dan Manajemen dalam mencapai tujuan Angkasa Pura Airports. Misi SPI Memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang independen dan objektif kepada manajemen dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki efsiensi dan efektiftas operasional Angkasa Pura Airports, melalui pelaksanaan evaluasi, audit dan penilaian yang sistematis atas pengendalian intern, manajemen risiko dan proses Good Corporate Governance. b. Qualifcations and Competencies of SPIs Internal Auditor S||s |rt.r.| /uJ|tc. ct p.c|ss|cr.| .rJ c... u|J.rc tc .c||v |/|s |rt.r.| /uJ|tc. ou.|||c.t|cr .s .ou|.J in the Professional Standards for Internal Auditor of the cnp.ry cnptrc|s .ou|.J |c. |/|s |rt.r.| /uJ|tc. among other things are: /c.Jn|c ccnptrc, .||c| |s |c.n.| Juc.t|cr c| .t least bachelor (S1). /uJ|t ccnptrcy (.uJ|t sk|||s) |rc|uJs .uJ|t Juc.t|cr and training, such as Operational Auditing, Psychology of Auditing, Auditing Fraud and Auditor Certifcation (QIA, |/, |S/, ||, tc) .s .|| .s krc.|J c| ccnp.rys business processes. Cr..| ccnptrcy .||c| |rc|uJs ncr|tc.|r .rJ evaluation, leadership, negotiation, communication and so on. c bccn . |||J |rt.r.| /uJ|tc., s|cu|J v. |.v position as SPIs |rt.r.| /uJ|tc. c. st.uctu..| pcs|t|cr outside the SPI. c bccn t| |.J c| S|| s|cu|J v. pcs|t|cr .s SPIs Internal Auditor and/or structural position outside the SPI. (S||s || ou.|||c.t|cr, ccnp|t .|t| |ts c.t||c.t|cr) Vision and Mission of the Internal Audit Unit as stated in the Charter of the Internal Audit Unit as set out in the Decision of the Board of Directors Number. KEP.14/PG.01/2010, namely: SPIs Vision To make the Internal Audit Unit as an independent and objective unit in a professional way helping the Board of Directors and Management in achieving the goal of Angkasa Pura Airports. SPIs Mission To give independent and objective assurance and consultation to the management in an efort to enhance and improve efciency and efectiveness of Angkasa Pura Airports operation, through systematic evaluation, audit and assessment on internal control, risk management and Good Corporate Governance process. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 216 Laporan Tahunan 2011 Maka dalam tahun 2011, SPI telah menyusun rencana kerja dan melaksanakannya, dengan hasil sebagaimana dijabarkan dalam Laporan Kegiatan SPI tahun 2011, berikut ini. c. Rencana Kerja & Anggaran 2011 1) Rencana Kerja SPI tahun 2011 meliputi: a) Pelaksanaan PKPT di 13 Kantor Cabang, 2 SBU Warehousing, MATSC dan Kantor Pusat b) Pelaksanaan Non PKPT sesuai penugasan c) Monitoring Tindak Lanjut Temuan Intern d) Pendampingan KAP untuk penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, yang terdiri atas : Laporan Keuangan Tahun 2010 Laporan PKBL Tahun 2010 Laporan Kinerja Perusahaan Laporan Kepatuhan e) Konsultasi masalah teknis dan masukan bagi penyempurnaan sistem dan prosedur f ) Penyusunan Pedoman Risk Based Audit 2) Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan tersebut bersumber dari Biaya Operasional SPI sebesar Rp. 2.500.000.000,- d. Komposisi Dan Kondisi SDM SPI Dalam tahun 2011, terjadi beberapa pengantian dan promosi dilingkungan SPI, yaitu : 1) Penggantian Kepala SPI dari Heny Dewanto kepada Dwi Tedjowati 2) Promosi : a) Imam Pramono menjadi General Manager Bandara El Tari. b) Hari Budi Waluyo menjadi Asman Humas Proyek Pengembangan Bandara Intenasional Bali (PPBIB). c) Eny Ernizah menjadi Manager Keuangan & PUM SBU Terminal Kargo Sepinggan. d) Widodo menjadi Manajer Teknik Umum & Peralatan Bandara Juanda. e) R. Sujiastono menjadi Asdep Tekwas. & Jamkual. Bidang Teknik Umum Kantor Pusat f ) Delyuzar menjadi Manajer Keuangan & PUM Bandara Frans Kaisiepo. Then in 2011, SPI has developed a work plan and implements it, with results as described in the SPI Activity Report of SPI 2011, as follows. c. Work Plan & Budget in 2011 1) SPI Work Plan in 2011 includes: a) Implementation of PKPT in 13 branch ofces, 3 SBU Warehousing, MATSC and Head Ofce b) Implementation of Non PKPT in accordance with assignment c) Monitoring Follow-up on the Internal Findings d) KAP assistance for the preparation of Company Financial Statements in 2010, which is consisting of: ||r.rc|.| |pc.t 2010 ||b| |pc.t 2010 c.pc..t |.|c.n.rc |pc.t cnp||.rc |pc.t e) Technical issues consultation and inputs to improve systems and procedures f ) Preparation of Risk Based Auditing Guidelines 2) Budget available to carry out these activities comes from the Operating Costs of IAU in the amount of Rp. 2,500,000,000,- d. HR Composition and Conditions of SPI In 2011, there were some substitution and promotion in SPI, namely: 1) Head of SPI replacement of Heny Dewanto to Dwi Tedjowati 2) Promotion: a) Imam Pramono became General Manager of El Tari Airport. b) Hari Budi Waluyo became Assistant Manager of Public ||.t|cr cr |v|cpnrt |.cct c| b.||s |rt.r.t|cr.| /|.pc.t (Proyek Pengembangan Bandara Intenasional Bali/PPBIB). c) Eny Ernizah became Finance & PUM Manager Sp|r.rs ..c .n|r.| Sb| d) Widodo became General Engineering & Equipment Manager of Juanda Bandara. e) R. Sujiastono became Deputy Asistant of Engineering Supervision and Quality Assurance of General Engineering of Head Ofce f ) Delyuzar became Finance & PUM Manager of Frans Kaisiepo airport. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 217 2011 Annual Report 3) Posisi Pengawas Bidang : a) Joko Subagyo, Bidang PUM b) Erni Mardianti S, Bidang Teknik & Rensim c) Siti Chadijah O, Bidang Komersial & Pengembangan Usaha d) Ukemri, Bidang Keuangan & PKBL e) Tavip Wibowo, Bidang Operasi 4) Asisten Pengawas Intern, Pemeriksa dan staf : a) Isvandiar, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL b) Osim, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL c) Dharma Nuraida, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM d) Maman Triharman, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM e) Fernandez Darius, Ass. Pengawas Intern Bidang Operasi f ) Harry Cahyono, Ass. Pengawas Intern Bidang Operasi g) Nila Darmawati, Ass. Pengawas Intern Bidang Teknik & Rensim h) Padma Pramudya, Ass. Pengawas Intern Bidang Komersial & PU i) Iwan Sanusi, Ass. Pengawas Intern Bidang Komersial & PU j) Haryono Hendro K, Pemeriksa Bidang PKBL ,serta monitoring tindaklanjut temuan. k) Heru Setiawan, Staf Utama, membantu kegiatan pemeriksaan bidang PUM, dan selanjutnya diperbantukan pada bidang Operasi, serta monitoring tindaklanjut temuan. l) Wiewit Juwariah, Pemeriksa Pratama, melaksanakan pemeriksaan bidang PUM, serta dokumentasi LHP PKPT. m) Novita Milanda, Staf Utama, melaksanakan kegiatan pemeriksaan bidang PUM, serta monitoring tindaklanjut temuan. 5) Administrasi dan Agendaris dilaksanakan oleh Sdri. Indriasari Novanti, Staf DD Umum yang ditempatkan untuk melaksanakan kegiatan ketatausahaan. 6) Pada tahun 2012/2013, 4 (empat) orang SDM SPI akan memasuki Masa Pensiun, yaitu : a) Joko Subagyo, Bidang PUM, TMT 1 Januari 2013. b) Erni Mardianti S, Bidang Teknik & Rensim, TMT 1 Desember 2012. c) Isvandiar, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL, TMT 1 Agustus 2012. d) Dharma Nuraida, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM, TMT 1 April 2012. 3) In position of Field Supervisor: a) Joko Subagyo, PUM Field b) Erni Mardianti S, Engineering & Rensim Field c) Siti Chadijah O, Commercial & Business Development Field d) Ukemri, Finance & PKBL Field e) Tavip Wibowo, Operation Field 4) Asistant to Intern Supervisor, Auditor and staf: a) Isvandiar, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL b) Osim, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL c) Dharma Nuraida, Internal Auditor Assistant for PUM Field d) Maman Triharman, Internal Auditor Assistant for PUM Field e) Fernandez Darius, Internal Auditor Assistant for Operation Field f ) Harry Cahyono, Internal Auditor Assistant for Operation Field g) Nila Darmawati, Internal Auditor Assistant for Engineering & Rensim Field h) Padma Pramudya, Internal Auditor Assistant for Commercial & Public Works i) Iwan Sanusi, Internal Auditor Assistant for Commercial & Public Works j) Haryono Hendro K, Auditor for PKBL, and monitoring follow-up on fndings. k) Heru Setiawan, Main Staf, help auditing activities of PUM feld, and then conjunct to operation feld, as well as monitoring follow-up on fndings. l) Wiewit Juwariah, Primary Auditor, conduct auditing of PUM feld, as well as documentation of LHP - PKPT. m) Novita Milanda, Main Staff, conduct auditing activities of PUM field, and monitoring follow-up on findings. 5) Administration and Agendaris conducted by Ms. Indriasari Novanti, DD General Staf placed to carry out administrative activities. 6) In 2012/2013, 4 (four) SPIs || .||| b |t|., r.n|y a) Joko Subagyo, PUM Field, TMT January 1, 2013. b) Erni Mardianti S, Engineering & Rensim Field, TMT December 1, 2012. c) Isvandiar, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL Field, TMT August 1, 2012. d) Dharma Nuraida, Internal Auditor Assistant for PUM feld, TMT 1 April 2012. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 218 Laporan Tahunan 2011 e. Realisasi Kegiatan 2011 1) Melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) sebagaimana diatur dalam internal audit charter, dengan perubahan dan penyesuaian jadwal pelaksanaan dikarenakan berbagai kesibukan unit. 2) Dalam tahun 2011, jumlah temuan mencapai 336 temuan, dengan perincian : a. Temuan Bidang Operasi 41 b. Temuan Bidang Teknik & Rensim 65 c. Temuan Bidang Komersial & PU 71 d. Temuan Bidang PUM & Pengadaan 82 e. Temuan Bidang Keuangan & PKBL 77 3) Pelaksanaan monitoring tindak lanjut temuan SPI dilaksanakan dengan meminta laporan kemajuan tindak lanjut dari tiap bandara setiap tanggal 5 bulan berikutnya, dan pada 31 Desember 2011 dinyatakan dalam Berita Acara Rekonsiliasi tindak lanjut temuan. Posisi tindak lanjut temuan SPI tahun 2010 dan 2011, sebagaimana tersebut dalam tabel berikut ini: e. Activities Realization in 2011 1) Carry out the Annual Inspection Program (Program Kerja Pemeriksaan Tahunan/PKPT) as set forth in the internal audit charter, with the implementation schedule changes and adjustments due to various unit activities. 2) In 2011, the number of fndings reached 336 fndings, with the details: a. Operations Field Findings 41 b. Engineering & Rensim Field Findings 65 c. Commercial & Public Works Field Findings 71 d. PUM & Procurement Field Findings 82 e. Finance & PKBL Field Findings 77 3) Implementation of monitoring follow-up on SPI fndings conducted by asking follow-up progress reports from each airport every the 5th of the following month, and on December 31, 2011, it is stated in the Minutes of Reconciliation of follow-up on fndings. The position of follow-up on SPI fndings in 2010 and 2011 is stated in the following table: TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE No. Bandara Temuan 2011 | fndings 2011 Temuan 2010 | fndings 2010 Airports Jumlah | Total Pantau | Monitor Tuntas | Complete Jumlah | Total Pantau | Monitor Tuntas | Complete 1 Adi Sutjipto Jogjakarta 21 1 20 22 0 22 Adi Sutjipto Jogjakarta 2 Pattimura Ambon 22 0 22 21 0 21 Pattimura Ambon 3 El Tari Kupang 18 3 14 21 0 21 El Tari Kupang 4 Syamsuddin Noor Banjarmasin 31 5 26 39 0 39 Syamsuddin Noor Banjarmasin 5 Frans Kaiseipo Biak 34 15 19 25 1 24 Frans Kaiseipo Biak 6 Proyek BIL 39 0 39 BIL Project 7 A. Yani Semarang 24 0 24 21 0 21 A. Yani Semarang 8 Hasanuddin Makassar 25 12 13 48 7 41 Hasanuddin Makassar 9 Sam Ratulangi Manado 22 5 17 36 0 36 Sam Ratulangi Manado 10 Selaparang Mataram 23 3 20 23 3 20 Selaparang Mataram 11 Adisumarmo Solo 19 3 16 19 1 18 Adisumarmo Solo 12 Sepinggan Balikpapan 23 14 9 34 0 34 Sepinggan Balikpapan 13 SBU Balikpapan 3 3 0 12 0 12 SBU Balikpapan 14 Juanda Surabaya 25 3 22 30 0 30 Juanda Surabaya 15 MATSC 12 1 11 11 0 11 MATSC 16 SBU Makassar 7 0 7 8 0 8 SBU Makassar 17 Ngurah Rai Bali 22 1 21 27 Surat Arahan Dirut per 31 Desember 2011 Ngurah Rai Bali 18 Kantor Pusat 27 27 0 Dalam Pelaksanaan Kantor Pusat 219 2011 Annual Report TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 4) Temuan audit ekternal pada tahun 2011 telah ditindaklanjuti dengan mengingatkan kepada manajemen Kantor Cabang Bandara dan Kantor Pusat akan temuan-temuan terkait. 5) Dalam pelaksanaan PKPT, SPI sekaligus melihat kesesuaian prosedur dengan kondisi dalam pelaksanaannya. Untuk itu telah disampaikan masukan tentang: a. Penyempurnaan prosedur Pengadaan Barang dan atau Jasa, terutama tentang keberadaan peraturan Jasa Konstruksi yang mengacu kepada Undang-undang Jasa Konstruksi, Pengawasan Pekerjaan Kategori II, Pengawasan Pekerjaan Unit Rensim, ERP, Biro Hukum, Biro Manajemen Risiko dan pekerjaan lainnya direncanakan oleh berbagai Unit Spesifkasi Teknis (UST) diluar Deputy Direktur Teknik Perencanaan yang sudah ditetapkan untuk diawasi oleh Deputy Direktur Teknik Pengawasan dan Jaminan Kualitas. b. Penyempurnaan sistem dan prosedur Pengembangan Usaha bersama Mitra Usaha. c. Petunjuk teknis tentang kriteria evaluasi keuangan mitra binaan yang dapat diberikan pinjaman. d. Ketentuan tentang tugas dan tanggung jawab pengelola asset perusahaan. 6) Pembahasan rutin dengan Komite Audit secara periodik dan beberapa kali Komisaris memberikan arahan melalui Komite Audit tentang Pengawasan Perusahaan. Selama tahun 2011 rapat atau pertemuan yang dilakukan dengan komite audit sebanyak 4 kali. 7) Dibidang pengembangan profesi auditor, setelah para Asisten Pengawas Intern yang baru ditempatkan di SPI mendapatkan pelatihan Dasar Auditor pada akhir 2010, maka dalam tahun 2011 beberapa personil juga mengikuti pelatihan teknis. 8) Mengevaluasi pelaksanaan dan temuan-temuan yang dihasilkan dalam PKPT 2011, serta memperhatikan proses bisnis pada setiap unit teknis 9) Khusus untuk penyusunan Pedoman Risk Based Audit, pelaksanaannya ditunda ke tahun 2012, menyesuaikan kesiapan tersedianya Profl Risiko Perusahaan. 4) External auditing fndings in 2011 have been followed up by reminding the related fndings to the management of Airport Branch Ofces and Head Ofce. 5) In the implementation of PKPT, SPI also sees procedures compliance with the conditions in the implementation. For it has been submitted input on: a. Improvement of Goods and Services Procurement Procedure, mainly on the existence of Construction Services regulations which refer to the Construction Services Law, Category II Works Supervisory, Supervisory Work of Rensim Unit, ERP, Legal Bureau, Risk Management Bureau and other work planned by various Technical Specifcation Unit (Unit Spesifkasi Teknis/UST) outside the Deputy Director of Planning Engineering that have been defned to be supervised by Deputy Director of Supervision Engineering and Quality Assurance. b. Improvement of Business Development with Business Partners systems and procedures. c. Technical guidance on the fnancial evaluation criteria of development partners that loan can be given to. d. Provisions on the duties and responsibilities of ccnp.rys .sst n.r.nrt 6) Regular discussions with Audit Committee periodically and several times the Commissioner give direction through the Audit Committee on the Supervision of the Company. During 2011 meeting were conducted by the audit committee 4 times. 7) In the feld of auditor professional development, after the new Internal Auditor Assistant are placed in SPI, they got Auditor Basic training in late 2010, then in 2011 some personnel also got technical training. 8) Evaluating the implementation and fndings generated in PKPT 2011, with regard to business processes on each technical unit 9) Especially for the preparation of the Risk Based Audit Guidelines, the implementation was postponed to 2012, adjusting the readiness of the availability of Corporate Risk Profle. 220 Laporan Tahunan 2011 f. Realisasi Anggaran Sesuai dengan catatan yang ada pada SPI, jumlah anggaran yang dipergunakan untuk kegiatan operasional SPI sampai dengan bulan Desember 2011 adalah sebesar Rp. 1.653.229.599,- utamanya untuk biaya perjalanan dinas dan biaya akomodasi hotel selama di lokasi dalam mendukung pelaksanaan PKPT dan pendampingan KAP tahun buku 2010. g. Profl Kepala Satuan Pengawas Intern Sampai dengan akhir tahun 2011 Kepala Satuan Pengawasan Intern dijabat oleh Dwi Tedjowati. Lahir di Yogyakarta, Dwi mengawali karir sebagai staf Bagian Perencanaan dan Kerjasama Luar negeri Kantor Pusat pada tahun 1990. Pernah ditugaskan sebagai Kepala Seksi Perencanaan dan Kerjasama Luar Negri di Kantor Pusat Jakarta (1993), Sekretaris Panitia Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa (2002), Asisten Kepala Biro Bidang Riset dan Tapor Biro Perencanaan dan SIM ((2004), Pengawas Intern wilayah IV (2008), Pengawas Intern Bidang Manajemen Resiko (2008), Ketua Pengurus Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP) tahun (2009), dan mulai menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern sejak 2011. f. Realization Of The Budget In accordance with existing records in the SPI, the amount used for IAU operational activities up to December 2011 is in the amount of Rp. 1,653,229,599,- primarily for ofcial travel expenses and hotel accommodation expenses during in the location in supporting the implementation of PKPT and facilitation of KAP in the accounting year of 2010. g. Profle of the Head of Internal Audit Unit Until the end of 2011 the Head of Internal Audit Unit was headed by Dwi Tedjowati. Born in Yogyakarta began her career as a staf of Planning and Foreign Cooperation Division at the Head Ofce in 1990. Ever been assigned as Head of Planning and Foreign Cooperation Section at the Head Ofce in Jakarta (1993), Secretary of the Good and Service Procurement Tender Committee (2002), Chief Assistant of Research Bureau and Data reporting of Planning and SIM Bureau ((2004), Internal Auditor Region IV (2008), Internal Auditor of Risk Management (2008), Chairman of Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP) in (2009), and began to occupy as the Head of Internal Audit Unit since 2011. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 221 2011 Annual Report TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 222 Laporan Tahunan 2011 1. Pelayanan Angkasa Pura Airports saat ini mengelola 13 Bandara secara terus menerus meningkatkan pelayanan kebandarudaraan dan Air Trafc Services ( ATS.). Kebijakan manajemen Angkasa Pura Airports dalam meningkatkan pelayanan merupakan tindak lanjut dari perubahan orientasi proft oriented menjadi customer satisfaction oriented. Dengan demikian Angkasa Pura Airports menyadari pentingnya pengukuran kualitas pelayanan dengan selalu memonitor perkembangan kepuasan pelanggan melalui pengukuran Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index, disingkat CSI) secara regular sejak tahun 2008 bekerjasama dengan institusi independen Indonesia National Air Carriers Association (INACA) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang obyektif. Selain sebagai salah satu indikator kunci keberhasilan pengelola, CSI memberikan gambaran perseptif pelanggan tentang kualitas pelayanan sehingga dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pengelola dalam mengambil keputusan dan tindakan rasional untuk meningkatkan pelayanan jasa bandar udara, mencapai kepuasan pelanggan, dan meningkatkan nilai bisnis perusahaan. 1. Services Angkasa Pura Airports that currently manages 13 Airports is continually improving airport services and Air Trafc Services (ATS.). Management policy of Angkasa Pura Airports in improving the service is a follow-up of orientation changes from proft-oriented to customer satisfaction oriented. Thus the Angkasa Pura Airports recognizes the importance of measuring service quality by always monitoring customer satisfaction progress through measuring Customer Satisfaction Index (Customer Satisfaction Index, abbreviated CSI) on a regular basis since 2008 in cooperation with independent institutions of Indonesia National Air Carriers Association (INACA) to get objective measurement results. In addition to be one of the key indicators of the success in managing, CSI provides a perceptive description of the customers on the quality of service so that can be used as the basic consideration for management in making rational decisions and actions to improve airport services, to achieve customer satisfaction, and to increase the business value of the company. Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen | cnp.rys cnn|tnrt tc crsun. |.ctct|cr 1. Pelayanan Angkasa Pura Airports saat ini mengelola 13 Bandara secara k k l k b d d 1. Services Angkasa Pura Airports that currently manages 13 Airports is ll d A T f S 223 2011 Annual Report Kualitas pelayanan yang menciptakan kepuasan pelanggan diyakini pada gilirannya akan memicu peningkatan pendapatan perusahaan terutama dari jenis pendapatan Non Aeronautika yang semakin mendapatkan perhatian dalam pengelolaan bandar udara modern. Beberapa bandar udara kelas dunia mengandalkan lebih dari 50% nilai bisnisnya dari pendapatan Non Aeronautika. Oleh karena itu, kualitas pelayanan (service quality) menjadi fokus setiap pengelola sebagai indikator keberhasilan dalam penyelenggaraan jasa kebandarudaraan . 2. Profl dan Keluhan Pelanggan Pelanggan bandara terdiri dari 5 kelompok yaitu penumpang pesawat udara, air crew, station manager, operator kargo, dan Quality of service that creates customer satisfaction is b||vJ |r tu.r .||| |.J tc .r |rc..s |r ccnp.rys revenue primarily from Non-Aeronautical type of revenues that are increasingly gaining attention in the management of a modern airport. Several world-class airports rely on more than 50% of its business value from Non-Aeronautical revenue. Therefore, the quality of service become the focus of each management as a success indicator of the airport services operation. 2. Customer Profle and Complaints Airport customers consist of fve groups, namely: aircraft passenger, air crew, station manager, cargo operators, and concessionary. Total respondents of 2011 measurement consisted of 6,729 passengers, 93 station manager, 157 aircrews, 139 cargo operator, and 318 concessionary from 13 NO. PELANGGAN | COSTUMER BANDAR UDARA | AIRPORTS JUMLAH | TOTAL RATA-RATA | AVERAGE DPS SUB UPG BPN BIK MDC JOG SOC BDJ SRG AMI AMQ KOE 1 Passenger 763 501 499 454 474 419 528 611 497 466 499 525 493 6,729 518 2 Station Manager 11 11 6 6 2 9 5 7 6 9 5 9 7 93 7 3 Air Crew 17 16 8 5 15 9 14 15 7 15 17 5 14 157 12 4 Cargo 26 23 28 6 8 4 2 10 8 6 3 8 7 139 11 5 Concessionaire 20 20 38 19 6 11 49 29 49 25 19 15 18 318 24 Total 837 571 579 490 505 452 598 672 567 521 543 562 539 7,436 572 konsesioner. Total responden pengukuran tahun 2011 terdiri dari 6.729 penumpang, 93 station manager, 157 air crew, 139 operator kargo, dan 318 konsesioner dari 13 bandar udara. Sedangkan variabale pengukuran kepuasan pelayanan kepada pengguna jasa meliputi : fasilitas, pelayanan, dan petugas. CSI merupakan gabungan CSI setiap jenis pelanggan bandar udara dengan bobot penumpang pesawat udara 40%, Station Manager 10%, Air Crew 25%, Operator Kargo/ekspedisi 10%, dan konsesioner 15%. CSI setiap jenis pelanggan berdasarkan persepsi atau penilaian pelanggan dari yang tertinggi adalah konsesioner, penumpang, air crew, kargo, dan terendah adalah Station Manager. Analisis perbedaan CSI dari setiap pelanggan diperlukan untuk memudahkan manajemen dalam menentukan prioritas segmen atau jenis pelanggan yang harus ditingkatkan pelayanannya. Tabel Responden 2011 Informasi profl penumpang pesawat udara sebagai pengguna utama jasa 13 bandar udara di lingkungan Angkasa Pura Airports meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan/profesi, tingkat penghasilan, airports. While measurement variable on services satisfaction to service users includes: facilities, services, and personnel. CSI is a joint CSI of any type of airport customer with weight of aircraft passenger 40%, Station Manager 10%, Air Crew 25%, Cargo/expedition Operator 10%, and concessionary 15%. CSI of every type of customer based on the perception or judgment of the highest customer is concessionary, passengers, air crew, cargo, and the lowest is the Station Manager. CSI analysis of the diferences of each customer is required to facilitate the management in determining the priority segments or types of customers that service have to be improved. Table of Respondents 2011 Aircraft passenger profle information as the primary services user of 13 airports of Angkasa Pura Airports include gender, age, education level, occupation/ profession, income level, destinations and fight TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 224 Laporan Tahunan 2011 tujuan penerbangan, dan frekwensi penerbangan. Profl penumpang pesawat cenderung konsisten dalam kurun waktu survey 2008-2011. Sekitar 6.500 responden dari 13 bandara terlibat dalam survey tahun 2011. Sekitar 95% responden pernah mengunjungi atau menggunakan 2 (dua) bandara berbeda yang menunjukkan vailiditas preferensi pelanggan dalam menilai. Responden terdiri dari 55% penumpang pesawat Lion dan Garuda, dan sisanya adalah Merpati, Sriwijaya, Batavia, AirAsia, Citylink, Wings, dan lainnya. Survey menunjukkan profl penumpang pesawat adalah 60% laki-laki, 70% berusia 20-40 tahun, 5% berpendidikan dibawah SMA, pegawai swasta (40%) dan PNS (25%), 15% berpenghasilan di bawah 2,5 juta, dan tujuan penerbangan paling banyak adalah dalam rangka dinas. Program Kerja Tindak Lanjut Hasil Pengukuran CSI 2011 1. Pengembangan bandara : Bali, Balikpapan, Surabaya Terminal Selatan (T2). 2. Penambahan dan Pembaruan fasilitas keselamatan dan keamanan Penerbangan dan kenyamanan pengguna jasa. 3. Reqruitment SDM ( tenaga Operasioanl : ATC, OBU, Security, PKPPK, Teknisi ) sebanyak 96 orang, dan tenaga ahli S.1 sebanyak 143 orang 4. Peningkatan competency Diklat managerial, seminar. 3. Mekanisme Pengukuran Kualitas pelayanan harus dimonitor dan dievaluasi melalui mekanisme pengukuran yang baik dan sesuai dengan standar atau best practice. Sebagaimana pepatah bahwa sesuatu tidak dapat dikelola jika tidak dapat diukur, maka frequencies. profle tend to be consistent in the 2008- 2011 survey. Approximately 6,500 respondents from 13 airports involved in the 2011 survey. Approximately 95% of respondents had visited or use 2 (two) diferent airport that shows validity of customer preference in judgment. Respondents consisted of 55% of aircraft passengers of Lion and Garuda, and the rest is Merpati, Sriwijaya, Batavia, AirAsia, Citylink, Wings, and many more. Survey shows passenger profle is 60% male, 70% aged 20-40 years, 5% below high school education, private sector employees (40%) and civil servants (25%), 15% have income below 2.5 million, and most fight destinations are on business trip. Work Program to follow up the Results of CSI 2011 1. Airport development: Bali, Balikpapan, Surabaya South Terminal (T2). 2. Addition and update of Flight safety and security of facilities and service users comfort. 3. HR recruitment (operational personnel: ATC, Obu, Security, PKPPK, Technician) as many as 96 people, and S.1 experts as many as 143 people 4. Increasing competency with managerial training, seminars. 3. Measurement Mechanism Service quality should be monitored and evaluated through the good measurement mechanism and in accordance with the standards or best practice. As the saying goes something cannot be managed if it cannot be measured, then the JENIS KELAMIN (PRIA) 61% (WANITA) 38% PENDIDIKAN (S1) 41% (S2 - S3) 10% (SD) 1% (SMP) 3% (SMA) 27% (DIPLOMA) 17% KUNJUNGAN (15 - 20) 4% (>20) 4% (1) 5% (2 - 5) 48% (10 - 15) 13% (5 - 10) 26% USIA (40-50) 19% (>50) 6% (<20) 7% (20-30) 32% (30-40) 36% AIRLINE (BATAVIA) 8% (MERPATI) 10% (AIR ASIA) 5% (CITYLINK) 1% (WINGS) 4% (LAINNYA) 7% (LION) 29% (GARUDA) 26% (SRIWIJAYA) 9% PEKERJAAN (SWASTA) 39% (BUMN) 11% (TNI/POLRI) 4% (PNS) 24% (MAHASISWA) 9% (LAINNYA) 12% PENGHASILAN (JUTA) (2,5-5) 33% (<2,5) 22% (>20) 5% (10-20) 12% (5-10) 28% TUJUAN (WISATA) 12% (KELUARGA) 26% (DINAS) 29% (LAINNYA) 15% (BISNIS) 16% (DIKLAT/SEMINAR) 12% TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 225 2011 Annual Report pengukuran kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan jasa bandar udara merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengelola bandar udara untuk dapat mengevaluasi keberhasilan dari tingkat pelayanan jasa bandar udara yang dijalankan. Kualitas pelayanan pada akhirnya akan diketahui dari derajat kepuasan pelanggan jasa bandar udara. Kualitas pelayanan merupakan pemenuhan tingkat pelayanan terhadap standar-standar yang ideal sedangkan kepuasan pelanggan lebih menunjukkan pemenuhan tingkat pelayanan terhadap perkiraan atau harapan pelanggan. Secara sederhana, pelanggan akan menyatakan puas jika kualitas pelayanan yang diterima (Perceived Value) telah memenuhi harapannya (Expectation), dan jika sebaliknya pelanggan akan menyatakan tidak puas. Selain untuk pencapaian indikator keberhasilan kepada stakeholder, Manajemen Angkasa Pura Airports menyadari pentingnya orientasi yang lebih strategis lagi untuk menyelenggarakan pelayanan jasa kebandarudaraan berkelas dunia dengan mengacu kepada standar atau best practice internasional. Beberapa organisasi internasional seperti Skytrax dan Airport Council International (ACI) telah dianggap sebagai u.| pr||.|.r ku.||t.s p|.y.r.r .s. pr.b.r.r |u. program utama penilaian bandar udara yang diselenggarakan oleh organisasi tersebut adalah program penghargaan (Award) yang didasarkan atas hasil survey kepuasan pelanggan dan program kategorisasi bintang (Star Rating) bandar udara dunia yang didasarkan atas hasil audit terpadu kualitas produk dan layanan lini depan bandar udara. Kedua program ini hanya berfokus berbagai produk dan layanan yang digunakan oleh penumpang di bandar udara. 4. Customer Satisfaction Index Keberhasilan manajemen dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan di sepanjang tahun diukur oleh CSI Tahun 2011. Berdasarkan hasil pengukuran, CSI Angkasa Pura Airports Tahun 2011 adalah 3.60 (tiga koma enam puluh) dari sekala 1-5 dengan interpretasi bahwa pelanggan menyatakan Puas terhadap pelayanan di sepanjang Tahun 2010. CSI Angkasa Pura Airports merupakan rata-rata dari 13 CSI Bandar Udara yang dikelolanya. CSI Tahun 2010 mengalami peningkatan +0.03 dari tahun sebelumnya (CSI Tahun 2010 = 3.57). Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan dari berbagai usaha peningkatan pelayanan kepada pelanggan yang dilakukan oleh pengelola sepanjang Tahun 2011. measurement of service quality and airport service customer satisfaction is a frst step that should be carried out by the airport management to evaluate success of the airport service level that operated. Quality of service will eventually be known from the degree of customer satisfaction on the airports service. Quality of service is the fulfllment of the service level to the ideal standards whereas customer satisfaction shows the accomplishment of service level to the customer estimation or expectations. Simply, customers will be satisfed if the quality of service that received the (Perceived Value) has met his/her Expectation, and if not otherwise customers will not be satisfed. In addition to achieving success indicators to stakeholders, management of Angkasa Pura Airports recognize the importance of a more strategic orientation again to organize a world-class airport services with reference to international standards or best practice. Several international organizations such as Skytrax and Airport Council International (ACI) have br ...JJ .s uJs .ssssnrt c| t| ou.||ty c| aviation services. Two major program assessment airports organized by the organization is an award program which is based on the results of customer satisfaction survey and c.tc.|..t|cr St.. |.t|r p.c..n |s t| .c.|Js .|.pc.ts .. based on an integrated audit of the quality of products and services front-line airport. Both of these programs just focus range of products and services are used by passengers at airports. 4. Customer Satisfaction Index Success of management in providing services to customers throughout the year is measured by the CSI in 2011. Based cr t| n.su.nrts .su|ts, /rk.s. |u.. /|.pc.ts S| in 2011 is 3.60 (three point sixty) from 1-5 scale with the interpretation that the customer was Satisfed with the s.v|c t|.cu|cut 2010 /rk.s. |u.. /|.pc.ts S| |s t| .v.. c| 13 /|.pc.tss S| n.r.J by /rk.s. |u.. 2010s S| |rc..sJ +003 |.cn t| p.v|cus y.. (2010s S| 357) This increase demonstrates the success of various eforts to improve service to the customer that were conducted by the management throughout 2011. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 226 Laporan Tahunan 2011 Dari hasil pengukuran penilaian Customer satisfaction Indeks (CSI) tahun 2011 seperti tertuang dalam grafk: Dalam paradigma penerbangan modern, aspek pelayanan (Services) semakin mendapatkan prioritas dalam penyelanggaraan jasa kebandarudaraan dalam mewujudkan visi penerbangan 3S+1C. Angkasa Pura Airports menyadari pentingnya kualitas pelayanan dengan selalu memonitor perkembangan kepuasan pelanggan melalui pengukuran CSI secara regular. Di tahun 2011, tidak hanya CSI saja yang diukur tetapi telah dikembangkan menjadi pengukuran kualitas pelayanan (Service Quality) yang meliputi pengukuran Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI), Tingkat Pelayanan (LoS), dan Indeks Kualitas Pelayanan (SQI) dengan tujuan untuk mendorong peningkatan pelayanan Angkasa Pura Airports. Formula umum yang digunakan dalam penghitungan CSI adalah sebagai berikut: 1. CSI Angkasa Pura Airports adalah nilai rata-rata dari CSI 13 bandar udara yang dikelolanya. 2. CSI suatu bandar udara adalah gabungan dari CSI 5 kelompok pelanggan dengan bobot CSI Passenger 40%, CSI Station Manager 10%, CSI Air Crew 25%, CSI Cargo 10%, dan CSI Concessionaire 15%. 3. CSI suatu pelanggan adalah nilai rata-rata dari semua CSI setiap variabel pengukuran. 4. CSI suatu variabel adalah nilai rata-rata tingkat kepuasan dari variabel tersebut. 5. CSI mempunyai rentang nilai 1 sampai 5 dengan interpretasi sebagai berikut: Pengukuran LoS dilakukan melalui analisis data dan pengukuran uji petik di lapangan terhadap pelayanan 5 jasa penerbangan, yaitu PJP4U, PJP, PJP2U, pemakaian konter, dan pemakaian garbarata. Pengukuran LoS dilapangan meliputi The measurement results of Customer satisfaction index (CSI) Assessment 2011 is as stated in the graphic below: In the paradigm of modern aviation, the aspect of servicing gets even higher priority in the performance of airport services in actualizing the 3S+1C (Safety, Security, Service and Compliance) aviation visions. Angkasa Pura Airports realizes the importance of servicing quality by always monitoring t| Jv|cpnrt c| custcn.s s.t|s|.ct|cr t|.cu| .u|.. CSI measurement. In 2011, measurement has not only been conducted on the CSI, but has been developed to measure Quality Service which includes measurement of Customer Satisfaction Index (CSI), Level of Service (LoS), and Service Quality Index (SQI) with the purpose of enhancing the |np.cvnrt c| .rk.s. |u.. /|.pc.ts s.v|cs The general formulas used in calculating CSI are as follows: 1 /rk.s. |u.. /|.pc.ts S| |s t| .v.. v.|u c| t| S| of the 13 airports managed by angkasa Pura Airports. 2. CSI of an airport is a consolidation of the CSI of 5 customer groups with the values of CSI for Passenger 40%, CSI for Station Manager 10%, CSI for Air Crew 25%, CSI for Cargo 10!, and CSI for Concessionaire 15%. 3. CSI of a customer is the average value of all CSI for any variables of measurement. 4. CSI of a variable is the average value of satisfaction levels of the said variables. 5. CSI has the value range of 1 to 5 with interpretation as follows: LoS measurement was conducted through data analysis and sampling measurement in the feld on 3 aviation services, namely PJP4U, PJP, PJP2U, counter use, and aerobridge use. LoS measurement in the feld comprised direct measurement TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DPS SUB 3.90 CSI 4.00 3.00 2.00 1.00 3.62 CSI 2009 = 3.44 CSI 2010 = 3.57 CSI 2011 = 3.60 3.37 3.55 3.58 3.87 3.70 3.33 3.58 3.67 3.68 3.39 3.50 UPG BPN BIK MDC JOG SOC BDJ SRGA MI AMQK OE 227 2011 Annual Report CSI Interpretasi | Interpretation 4,20 5,00 Sangat Puas | Very Satisfed 3,40 4,19 Puas | Satisfed 2,60 3,39 Cukup | Enough 1,80 2,59 Tidak Puas | Not Satisfed 1,00 1,79 Sangat Tidak Puas | Very dissatisfed LoS Interpretasi | Interpretation 0,94 1,00 Baik | Good 0,87 0,93 Cukup | Enough 0,80 0,86 Kurang | Defcient pengukuran langsung berbagai indikator 5 pelayanan jasa penerbangan sesuai SKEP/284/X/1999. Beberapa indikator yang tidak bisa diukur langsung pada saat survey ditentukan berdasarkan hasil analisis data histori LoS berupa laporan triwulan LoS yang secara rutin disediakan pengelola sebagai pemenuhan kewajiban kepada regulator (mandatori). Kelengkapan pengukuran meliputi berbagai form dan kertas kerja pengukuran dan pengumpulan data yang harus diisi oleh Tim selama survey. LoS mempunyai rentang nilai 0.80 sampai 1.00 dengan interpretasi kurang, cukup, dan baik. Selain melakukan pengukuran CSI dengan kuesioner dan pengukuran LoS dengan observasi di lapangan, forum atau wawancara terhadap pelanggan juga dilakukan untuk menjaring berbagai permasalahan aktual dan masukan langsung terkait berbagai variabel produk dan layanan yang ditanyakan dalam kuesioner dan kertas kerja. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan- kekurangan nyata yang digambarkan oleh nilai CSI dan LoS sehingga mempermudah dalam menindaklanjuti berbagai kekurangan dan tepat sasaran. 5. Operasi Lalu Lintas Penerbangan Pelayanan lalu lintas penerbangan Bandara dan Pelayanan Lalu lintas Pendekatan yang terdiri dari 26 Sector kerja (ADC/ APP), tersebar di 13 Bandara melayani 1.289.817 pergerakan pesawat udara dan Pelayanan Lalu lintas Jelajah yang of various indicators in respect of the 5 aviation services in accordance with SKEP/284/X/1999. Indicators that could not be directly measured during survey was determined based on the result of analysis on LoS historical data in the form of LoS quarterly reports that were routinely submitted by the operator as the fulfllment of obligation to the regulator (mandatory). The measurement documents comprised various measurement and data collection forms and working papers that must be flled out by the Team during survey. LoS has the value range of 0.80 to 1.00 with the interpretations of insufcient, sufcient, and good. Besides conducting CSI measurement by using questioners and LoS measurement through feld observation, forums or interviews with customers were also conducted to encompass various actual problems and direct inputs related to various variables of product and service questioned in the questioners and working papers. This was intended to fnd out the actual weaknesses illustrated by the CSI and LoS values so as to facilitate efective follow-up to various weaknesses. 5. Air Trafc Operations /|.pc.ts .|. t..|c s.v|cs .rJ Orccn|r ..|c S.v|cs comprising 26 Working Sectors (ADC/APP) were spread over 13 Airports servicing 1,289,817 airplane movements and Roaming Trafc Services comprising 5 working sectors TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 228 Laporan Tahunan 2011 terdiri dari 5 sector kerja (ACC) terpusat di MATSC melayani 548.274 pergerakan pesawat udara dari total 31 Sector ATC Unit melayani 1.838.091 pergerakan pesawat udara. Salah satu Tugas utama ATC adalah menghindari tabrakan antara pesawat udara, dengan cara memberi separasi antara pesawat udara. Dalam pemberian separasi tersebut beberapa kali terjadi pemberian separasi kurang dari minim yang dipersyaratkan hal ini disebut BoS (Breakdown of Separation). Ketentuan yang mengatur adalah SKEP/284/1999. Dalam SKEP tersebut dikenal BoC (Breakdown of Communication) dengan Indikator Kualitas Pelayanan 7 kejadian BoS dari 100.000 pergerakan pesawat dan BoS (Breakdown of Separation) dengan Indikator kualitas Pelayanan 4 kejadian dalam 100.000 pergerakan pesawat, dan SKEP 284 tersebut mempunyai skala nilai 98 100 % adalah baik, 95% -97% adalah Cukup, dan kurang dari 95% adalah kurang. Total Kejadian BoC di AP I adalah = 71 kejadian dan total Kejadian BoS adalah 17 kejadian dengan jumlah total pergerakan pesawat di Angkasa Pura Airports adalah 1.838.091 pergerakan pesawat udara, maka capaian 2011 adalah Layanan PJP BoC = 98.49% & BoS = 99.45% Sedangkan Layanan PJP4U BoC = 99.94 % &BoS = 99.90% Secara keseluruhan pelayanan PJP dan PJP4U di Angkasa Pura Airports baik. Dalam rangka meningkatkan pelayanan lalu lintas penerbangan pada tahun 2011 dilakukan pengadaan dan penggantian fasilitas Komunikasi, Navigasi dan Radar dan penambahan tenaga Air Trafc Controller. (ACC) were centralized at MATSC servicing 548,274 airplane movements out of a total of 31 ATC Unit Sectors servicing 1,838,091 .|.p|.r ncvnrts Or c| /s n.|r Jut|s |s to avoid airplane crash by way of giving separation between airplanes. For several times giving such separation, the separation given was less than the required minimum. This is known as Breakdown of Separation. The governing rule is SKEP/284/1999. The SKEP introduces BoC (Breakdown of Communication) with the Service Quality Indicators of 1 BoS incidents out of 100,000 airplane movements and BoS (Breakdown of Separation) with the Service Quality Indicators of 4 incidents out of 100,000 airplane movements, and the 284 SKEP has the value scales of 98-100% which is Good, 95-97% which is Sufcient, and less than 95% which is Insufcient. The total BoC Incidents in AP I were = 71 incidents and the total BoS Incidents were 17 incidents with the total airplane movements at Angkasa Pura Airports of 1,838,091 airplane movements. Hence, the 2011 attainment was bc |'| S.v|cs 9849 bcS |'| S.v|cs 994 \|..s bc |'|4| S.v|cs 9994 bcS |'|4| Services = 99.90% Overall, PJP and PJP4U services at Angkasa Pura Airports are good. In the context of improving air trafc services in 2011, the procurement and replacement of Communication, Navigation and Radar facilities as well as the addition of Air Trafc Controller personnel have been made. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 229 2011 Annual Report 1. Maksud dan Tujuan a. Maksud ditetapkannya Tata Kelola TI ini adalah: 1) untuk memberikan kerangka pengaturan kepada seluruh unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI Perusahaan agar dapat melaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pedoman dan kebijakan umum pengelolaan TI Perusahaan; 2) untuk memberikan kerangka acuan kepada setiap unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI Perusahaan dalam penyusunan dan penetapan petunjuk pelaksanaan dan prosedur agar terjadi sinergi antara pengembangan dan operasional di lingkungan organisasi unit terkait. b. Tujuan ditetapkannya Tata Kelola TI ini adalah: 1) tersedianya pedoman untuk terwujudnya pola standardisasi kerangka pelaksanaan pengembangan, penerapan dan operasi TI; 2) tersedianya alat bantu bagi Perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efsiensi proses bisnis, produktivitas dan tersedianya Informasi yang lengkap, komprehensif, akurat dan tepat waktu untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, dalam rangka memenuhi kebutuhan Pelanggan, meningkatkan kinerja dan pertumbuhan Perusahaan serta memenangkan persaingan bisnis. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup Tata Kelola TI ini mencakup: a. prinsip dan arahan bagi pengelolaan TI dalam rangka peningkatan efektiftas, efsiensi dan penggunaan TI yang dapat diterima lingkungan Perusahaan; b. proses-proses pengelolaan TI yang mencakup proses pengorganisasian aset TI, proses perencanaan TI, proses pengembangan atau Akuisisi TI, proses operasi TI, keamanan Informasi dan proses evaluasi TI; c. pengelolaan Sumber Daya TI yang terdiri dari Informasi, aplikasi, Infrastruktur dan sumber daya manusia; d. pihak-pihak yang terkait langsung dengan penyelenggaraan TI di Perusahaan, diantaranya: 1. Purpose and Objectives a. The purposes of establishing this IT Management shall be: 1) to provide regulatory framework to all units related tc t| cnp.rys | p.|c.n.rc sc .s tc b .b| tc |np|nrt t| cnp.rys | n.r.nrt guidelines and general policies consistently and continuously; 2) to provide terms of reference to all units related to t| cnp.rys | p.|c.n.rc |r t| p.p...t|cr and stipulation of implementing guidelines and procedures so as to create synergy between development and operation in the related unit organization. b. The objectives of establishing this IT Management are: 1) the availability of guidelines for the establishment of standardized pattern of implementing framework for IT development, application and operation; 2) the availability of aid for the Company to increase business process efectiveness and efciency, productivity, and availability of complete, comprehensive, accurate and timely information tc suppc.t t| n.r.nrts Jc|s|cr n.k|r p.ccss, |r t| ccrtxt c| |u|||||r ustcn.s rJs, |rc..s|r t| cnp.rys p.|c.n.rc .rJ growth as well as winning business competitions. 2. Scope The scope of this IT Management shall comprise: a. principles and directions for IT management in the context of increasing efectiveness and efciency as well as IT use that is acceptable to the Company; b. IT management processes that include IT asset organizing process, IT planning process, IT development or acquisition process, IT operation process, Information security and IT evaluation process; c. The management of IT Resources comprising Information, Application, Infrastructures, and human resources; d. The parties directly related to IT performance in the Company, such as among others: Tata Kelola Teknologi Informasi Information Technology Management 230 Laporan Tahunan 2011 1) jajaran manajemen (Direksi dan Dewan Komisaris); 2) Pengelola TI baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang; 3) Business Process Owner di Perusahaan; 4) Auditor internal Perusahaan; 5) Pihak ketiga yang menyediakan layanan TI kepada Perusahaan. 3. Tata kelola teknologi informasi mencakup akan tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut: a. Struktur Organisasi Tata Kelola TI 1) Struktur organisasi Tata Kelola TI mencakup pengelolaan aspek strategis, operasional, proyek dan pengendalian risiko. 2) Tanggung jawab pengelolaan aspek-aspek strategis diperankan oleh Direksi dan Komite TI, dengan ketentuan: a) Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Tata Kelola TI sebagai bagian dari Good Corporate Governance, dilaksanakan secara memadai, memberikan arahan strategis, memonitor pelaksanaan Tata Kelola TI dan mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola TI di Perusahaan. b) Komite TI setidaknya dipimpin oleh salah satu Direksi dan beranggotakan perwakilan dari Business Process Owner dan TI, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: c) Keanggotaan dan manual kerja detail Komite TI ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri. 3) Tanggung jawab pengelolaan aspek operasional diperankan oleh Pengelola TI Kantor Pusat dan Pengelola TI Kantor Cabang, dan dalam pengelolaan TI Perusahaan, seluruh fungsi organisasi terkait dengan pengembangan serta pengelolaan operasi TI harus menetapkan proses dan prosedur yang mengakomodasikan pengendalian, quality assurance, risk management, security Informasi, kepemilikan data dan sistem serta segregation of duties,dengan ketentuan sebagai berikut: 1) the management circle (Board of Directors and Board of Commissioners); 2) IT management both at the Head Ofce and Branch Ofces; 3) Business Process Owner in the Company; 4) t| cnp.rys |rt.r.| .uJ|tc.s, 5) Third parties providing IT services to the Company. 3. Information technology management shall include but shall not be limited to the following: a. IT Management Organizational Structure 1) IT Management Organizational Structure shall include strategic, operational, project and risk control aspects. 2) Responsibility for strategic aspect management shall be held by the Board of Directors and the IT Committee, under the following terms: a) The Board of Directors shall be responsible for ensuring that IT Management as part of Good Corporate Governance has been implemented properly, giving strategic directions, monitoring the implementation of IT Management and evaluating the implementation of IT Management in the Company. b) The IT Committee shall be chaired at least by one of the Directors and shall have members from the representatives of Business Process Owner and IT, with duties and responsibilities as follows:?? c) Membership and detailed work manual of the IT Committee shall be provided for in a separate Decision of the Board of Directors. 3) Responsibility for operational aspect management shall be held by the Head Ofce IT Management and b..rc| O|c | V.r.nrt, .rJ |r t| cnp.rys IT management, all the organization functions related to IT operation development and management must determine processes and procedures that accommodate control, quality assurance, risk management, information security, data ownership and system as well as segregation of duties, under the following terms: TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 231 2011 Annual Report a) Cakupan aspek operasional TI yang menjadi tanggung jawab Pengelola TI meliputi: (1) kegiatan perencanaan TI; (2) kegiatan pengembangan TI; (3) kegiatan operasi TI; (4) kegiatan terkait dengan quality assurance dan pengelolaan risiko, keamanan dan governance. b) Pengelola TI Kantor Pusat mengkoordinir seluruh kegiatan operasional TI di Perusahaan, pengelolaan aspek operasional TI di Kantor Cabang dilakukan oleh Pengelola TI di Kantor Cabang dengan arahan yang ditetapkan oleh Pengelola TI di Kantor Pusat. c) Posisi Pengelola TI di Kantor Pusat dan Kantor Cabang dalam struktur organisasi Perusahaan dan konfgurasi jabatan didalamnya ditetapkan dalam Keputusan Direksi tersendiri. 4) Pengelolaan proyek mencakup seluruh kegiatan proyek yang terkait dengan TI. 5) Pengelolaan pengendalian risiko, terkait dengan pengendalian dilakukan oleh unit yang bertanggung jawab atas audit TI dan menjadi tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern Perusahaan, dan untuk pengelolaan risiko menjadi tanggung jawab unit yang membidangi Manajemen Risiko dan Keselamatan. b. Prinsip Manajemen Sumber Daya TI yang menjadi lingkup pengelolaan dalam Keputusan ini mencakup Informasi, aplikasi, Infrastruktur dan teknologi serta sumber daya manusia TI yang merujuk kepada praktik terbaik (best practices) dan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.
c. Manajemen Layanan TI mencakup dukungan layanan bisnis pada bidang 1) Operasional Bandar Udara yaitu layanan TI terkait dengan kegiatan Operasi Bandar Udara. 2) Kegiatan manajemen (peningkatan kinerja dan daya saing Perusahaan). 3) Peningkatan citra dan produk layanan. d. Manajemen risiko TI merupakan bagian tak terpisahkan dari pengelolaan risiko Perusahaan, merujuk kepada framework manajemen risiko Perusahaan sesuai dengan pedoman umum manajemen risiko Perusahaan. a) The scope of IT operational aspect under IT V.r.nrts .spcrs|b|||ty s|.|| ccnp.|s (1) IT planning activity; (2) IT development activity; (3) IT operation activity; (4) Activities related to quality assurance and risk management, security and governance. b) The Head Ofce IT Management shall coordinate all IT operational activities in the Company, IT operational aspect management in Branch Ofce conducted by IT Management in Branch Ofce with the directions provided by the IT Management in the Head Ofce. c) The positions of IT Management at the Head Ofce and b..rc| O|c |r t| cnp.rys c..r|..t|cr.| st.uctu. and the ofce confguration therein shall be provided for in a separate Decision of the Board of Directors. 4) Project management shall include all IT-related project activities. 5) Risk control management shall be conducted by the unit responsible for IT audit and shall become the .spcrs|b|||ty c| t| cnp.rys |rt.r.| /uJ|t |r|t, and risk management shall become the responsibility of the unit in charge of Risk Management and Safety. b. IT Resources Management Principles as the scope of management in this Decision shall include information, applications, Infrastructures and technologies as well as IT human resources referring to the best practices and terms applicable in the Company. c. IT Services Management shall include business service supports in the felds of: 1) Airport Operations namely IT services related to Airport Operation Activities. 2) V.r..|.| .ct|v|t|s (|np.cvnrt c| t| cnp.rys performance and competitive power). 3) The improvement of image and service products. d. IT risk management shall become an inseparable part c| t| cnp.rys .|sk n.r.nrt, by .|..|r tc t| cnp.rys .|sk n.r.nrt |..n.c.k |r .ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys r..| u|J||rs |c. .|sk management. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 232 Laporan Tahunan 2011 e. Manajemen kualitas TI merupakan bagian tak terpisahkan dari manajemen kualitas Perusahaan, merujuk kepada framework manajemen kualitas Perusahaan yang berdasarkan sistem manajemen kualitas TI (IT Quality Management System) yang memberikan pendekatan standar, dan formal berkelanjutan, sehingga memungkinkan keselarasan teknologi dan proses bisnis dengan kebutuhan bisnis dan manajemen kualitas perusahaan secara keseluruhan. f. Manajemen Perencanaan Dan Belanja/Investasi TI yang mencakup Strategi TI, Master Plan TI, Manajemen Anggaran dan Biaya TI, Manajemen Pengembangan, Akuisisi dan Implementasi TI g . Manajemen Pengembangan, Akuisisi Dan Implementasi TI yang mencakup Manajemen Program dan Proyek TI, Pendefnisian Kebutuhan Bisnis Akan Solusi TI, Pengembangan dan Akuisisi Software Aplikasi, Implementasi Infrastruktur TI, Manajemen Perubahan TI, Manajemen Perubahan Organisasional h. Manajemen Operasi Dan Dukungan TI yang mencakup Tanggung Jawab Operasi dan Dukungan Teknis, Manajemen Aset, Manajemen Konfgurasi TI, Manajemen Permintaan dan Insiden TI, Manajemen Permasalahan TI, Manajemen Ketersediaan dan Kontinuitas TI, Manajemen Keamanan TI, Manajemen Hubungan dengan Pihak Ketiga i. Implementasi Kebijakan TI yang mencakup Perubahan Atas Kebijakan TI dan Tindak lanjut Kebijakan TI dalam Standar dan Prosedur TI e. IT quality management shall become an inseparable p..t c| t| cnp.rys ou.||ty n.r.nrt, by .|..|r tc t| cnp.rys ou.||ty n.r.nrt |..n.c.k t|.t is based upon IT Quality Management System giving standard approach, formal and continuous, so as to result in the conformity of technologies and business processes .|t| t| ccnp.rys bus|rss .ou|.nrts .rJ ou.||ty management as a whole. f. IT Planning and Expenditures/Investment Management which includes IT Strategies, IT Master Plan, IT Budget and Cost Management, IT Development, Acquisition and Implementation Management. g. IT Development, Acquisition and Implementation Management which includes IT Program and Project Management, Defnition of Business Requirement for IT Solutions, Application Software Development and Acquisition, IT Infrastructure Implementation, IT Change Management, and Organizational Change Management. h. IT Operation and Support Management which includes Technical Operation and Support Responsibilities, Asset Management, IT Confguration Management, IT Request and Incident Management, IT Problem Management, IT Availability and Continuity Management, IT Security Management, Management of Relations with Third Parties. i. Implementation of IT Policies which includes Changes in IT Policies and Follow-Up to IT Policies in IT Standards and Procedures. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 233 2011 Annual Report
1. Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Bandara Juanda Salah satu masalah hukum yang masih dihadapi oleh Angkasa Pura Airports adalah masalah dugaan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas pemberian Hak Pengelolaan Reklame di lokasi outdoor (gerbang tol) Bandara Juanda Surabaya. Karena pembangunan gerbang tol tidak dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Angkasa Pura Airports tahun 2006, Perusahaan mengupayakan pembangunan gerbang tol dengan pola kompensasi. Untuk itu Perusahaan menunjuk PT Sidomaju Industri Estat untuk melaksanakan pembangunan gerbang tol dengan kompensasi sewa reklame terpasang selama 3 (tiga) tahun. Terhadap masalah ini, KPPU telah mengeluarkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, Putusan Perkara Nomor 02/ KPPU-L/2008 yang memutuskan: Vry.t.k.r /rk.s. |u.. /|.pc.ts sc... s.| J.r meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf (d) UU No. 5 Tahun 1999 (Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama-sama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau perasingan usaha tidak sehat berupa melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu). Vn.|rt.|k.r kp.J. /rk.s. |u.. /|.pc.ts urtuk melakukan negosiasi ulang harga sewa tempat reklame di lokasi gerbang tol dan sekitarnya seluas 1.414,23 meter persegi dengan PT Sidomaju Industri Estat untuk sisa jangka waktu hak pengelolaan reklame di lokasi gerbang tol dan sekitarnya seluas 1.414,23 meter persegi terhitung sejak Putusan KPPU dibacakan. Terhadap Putusan tersebut, Angkasa Pura Airports telah mengajukan keberatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang telah diputuskan tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim. Oleh karena itu Perusahaan telah mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung. 1. Problems with the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) of the Juanda Airport One of the legal problems that are still faced by Angkasa Pura Airports is the monopoly practice and unfair business competition allegation by the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) on the granting of Right to Manage Advertisements in outdoor locations (toll gates) of the Juanda Airport Surabaya. Since toll gate construction was not budgeted in the 2006 cnp.rys \c.k .rJ buJt ||.r c| /rk.s. |u.. Airports, the Company made an attempt to carry out toll gate construction using compensation pattern. Therefore, the Company appointed PT Sidomaju Industri Estat to carry out toll gate construction with the compensation of 3 (three)-year installed advertisement rent. In respect of this problem, KPPU has issued a Decision of the Business Competition Supervisory Commission of the Republic of Indonesia, under Case Decision Number 02/KPPU-L/2008 deciding as follows: \.||J|y .rJ ccrv|rc|r|y Jc|..|r t|.t /rk.s. |u.. Airports has violated Article 19 point (d) of Law No. 5 Year 1999 (Business actor shall be prohibited from carrying out a single or a number of activities, solely or jointly with other business actors, that is/are potential of causing monopoly practice and/or unfair business competition in the form of practice of discrimination towards certain business actor(s)). O.J.|r /rk.s. |u.. /|.pc.ts tc ccrJuct . negotiation on advertisement rent in toll gate locations and their surroundings covering an area of 1,414.23 square meters with PT Sidomaju Industri Estat for the remaining period of right to manage advertisements in toll gate locations and their surrounding covering an area of 1,414.23 square meters incepted as from the ..J|r c| t| ||||s |c|s|cr With regard to such Decision, Angkasa Pura Airports has fled an objection to the Central Jakarta District Court that has been decided as unacceptable by the Panel of Judges. Therefore, the Company has fled an appeal to the Supreme Court. Masalah Hukum Yang Dihadapi Perusahaan Legal Problems Faced by the Company 234 Laporan Tahunan 2011 Pada tahun 2010 telah dikeluarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 157 K/Pdt.Sus/2009 tanggal 17 Juni 2010, yang pada pokoknya memutuskan menolak permohonan kasasi dari Pemohon Angkasa Pura Airports. Menanggapi Relaas Pemberitahuan Putusan tersebut, Direksi telah mengeluarkan Surat Direksi Nomor: AP.I.2639/ HK.02/2010/DU-B tanggal 2 Agustus 2010 perihal Pelaksanaan Putusan KPPU Nomor: 02/KPPU-L/2008. Selanjutnya Perusahaan telah melakukan negoriasi harga dengan PT Sidomaju Industri Estate berdasarkan surat General Manager Bandara Juanda Surabaya Nomor: AP.I 1621/KU.07.0210-GM-B. 2. Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Terdapat laporan kepada KPPU terkait dugaan adanya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dalam pengelolaan Kargo Warehousing di Bandara Hasanuddin Makassar, dan terhadap laporan tersebut Angkasa Pura Airports telah mengajukan Nota Pembelaan kepada KPPUyang kemudian ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Putusan KPPU Perkara No.22/ KPPU-L/2007, yang pada intinya memutuskan PT AP I secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) UU No.5 Th. 1999. Terhadap putusan KPPU tersebut, telah dilakukan upaya hukum keberatan yang dilanjutkan dengan Kasasi ke Mahkamah Agung RI dan kemudian telah dikeluarkan Putusan Mahkamah Agung RI pada tanggal 9 September 2010 dengan Putusan No.537 K/Pdt.Sus/2009, yang pada pokoknya memutuskan permohonan Kasasi Angkasa Pura Airports diterima, dan Angkasa Pura Airports dinyatakan tidak melanggar Pasal 17 ayat (1) UU No.5 Tahun 1999. Berdasarkan Surat Mahkamah Agung RI No.69/Pts/KPPU/ IV/537K/Pdt.Sus/2009 tanggal 20 April 2011, Salinan Putusan tersebut telah diserahkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. In 2010, a Notifcation Report on the Content of the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number: 157 K/Pdt/Sus/2009 dated June 17, 2010 was issued. It principally decided to refuse the appeal to the Supreme Court fled by the Appellant Angkasa Pura Airports. In response to the aforementioned Decision Notifcation Report, the Board of Directors has issued a Letter of the Board of Directors Number: API.2639/ HK.02/2010/DU-8 dated August 2, 2010 concerning the Implementation of KPPU Decision Number: 02/ KPPU-L/2008. Subsequently, the Company has conducted price negotiation with PT Sidomaju Industri Estate by virtue of the letter of the General Manager of the Juanda Airport Surabaya Number: API.1621/KU.07.0210-GM-B. 2. Problems with the Business Competition Supervisory Committee (KPPU) of the Sultan Hasanuddin Airport Makassar There has been a report to the KPPU related to the alleged monopoly practice and unfair business competition in Warehousing Cargo management in the Hasanuddin Airport Makassar, and with regard to the aforementioned report, Angkasa Pura Airports has fled a Plea to the KPPU .||c| ..s t|r |c||c.J up by t| |ssu.rc c| t| ||||s Decision for Case No. 22/KPPU-L/2007, in the principle validly and convincingly deciding that Angkasa Pura Airports has violated Article 17 paragraph (1) of Law No. 5 Year 1999. With regard to the aforementioned KPPU decision, an objection has been fled followed by Appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia and a Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia was then issued on September 9, 2010 under No. 537 K/Pdt.Sus/2009, principally deciding the Appeal of Angkasa Pura Airports as granted, and Angkasa Pura Airports was declared not violating Article 17 paragraph (1) of Law No. 5 Year 1999. By virtue of the letter of the Supreme Court of the Republic of Indonesia No. 69/Pts/KPPU/IV/537/K/Pdt.Sus/2009 dated April 20, 2011, the Copy of the aforementioned Decision has been submitted to the Central Jakarta District Court. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 235 2011 Annual Report 3. Gugatan Arbitrase PT Hutama Karya (Persero) PT Hutama Karya (Persero) selaku Pemohon mengajukan gugatan arbitrase kepada Angkasa Pura I sebagai Termohon, atas pelaksanaan pekerjaan pembuatan runway dan fasilitas penunjangnya di Bandara Internasional Lombok. Pada tahun 2010 proses penyelesaian perkara ini sudah mencapai tahap-tahap berikut: | /rk.s. |u.. | (|.s.c) t|.| nr.uk.r Cu.t.r Pembatalan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dengan Register Perkara No. 490/ Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL tanggal 22 Juli 2010. | /rk.s. |u.. | (|.s.c) s|.ku |ru.t t|.| mengajukan replik terhadap jawaban Tergugat dengan surat Nomor: 167/PH-AP1/XI/2010 tanggal 1 November 2010. | /rk.s. |u.. | (|.s.c) s|.ku |ru.t t|.| menyampaikan Kesimpulan dari Penggugat dengan surat Nomor: 179/PH-AP1/XI/2010 tanggal 18 November 2010. |r.J||.r |.| '.k..t. S|.t.r t|.| nnb.c.k.r putusannya terhadap perkara a quo pada tanggal 22 November 2010, yang pada pokoknya memutuskan menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya dan menolak gugatan Penggugat (Angkasa Pura I) untuk seluruhnya. ||.ktu. |t.n. | /rk.s. |u.. | (|.s.c) memberikan disposisi tanggal 3 Desember 2010 untuk mengajukan upaya hukum banding terhadap putusan perkara a quo ke Mahkamah Agung. Sampai akhir tahun 2010 perkara ini belum mendapat putusan dari Mahkamah Agung. |.| J|.uk.r p.nc|cr.r |.s.s| c|| | /rk.s. Pura I (Persero) serta telah diikuti dengan pengajuan kontra memori kasasi dari pihak BANI ke Mahkamah Agung berdasarkan relaas pemberitahuan/ penyerahan kontra memori kasasi tanggal 14 Februari 2011. Saat ini masih menunggu putusan dari Mahkamah Agung RI
3. Arbitration Lawsuit of PT Hutama Karya (Persero) PT Hutama Karya (Persero) as the Appellant has fled an arbitration lawsuit to Angkasa Pura I as the Appellee, for the implementation of construction work of runway and its supporting facilities in the Lombok International Airport. In 2010, this case settlement process has reached the following stages: | /rk.s. |u.. /|.pc.ts |.s ||J . |..su|t |c. the Cancellation of the Decision of the Indonesian National Arbitration Board (BANI) to the South Jakarta District Court registered under Case Registry No. 490/ Pdt.G/2010/PNJKT.SEL dated July 22, 2010. | /rk.s. |u.. | (|.s.c) |.s ||J . ccurt. p|. tc t| ||rJ.rts .spcrs .|t| |tt. |unb. 167/|| API/XI/2010 dated November 1, 2010. | /rk.s. |u.. | (|.s.c) .s t| ||.|rt|| |.s submitted Conclusion from the Plaintif with letter Number: 179/PH-API/XI/2010 dated November 18, 2010. | Scut| '.k..t. ||st.|ct cu.t |.s ..J |ts Jc|s|cr on the a quo case on November 22, 2010, principally Jc|J|r tc .ct t| ||rJ.rts Jnu... |r |ts rt|.ty .rJ tc .ct t| ||.|rt|| (/rk.s. |u.. |)s lawsuit in its entirety. | |.s|Jrt ||.ctc. c| | /rk.s. |u.. | (|.s.c) has given disposition on December 3, 2010 to fle an appeal to the a quo case decision to the Supreme Court. Until the end of 2010, this case had not received any decision from the Supreme Court. /r .pp.| tc t| Sup.n cu.t |.s br ||J by | Angkasa Pura I (Persero) and has been followed by fling of a counter memory of appeal by BANI to the Supreme Court by virtue of the counter memory of appeal to the Supreme Court notifcation/submission report dated February 14, 2011. At present, they are still awaiting for a decision from the Supreme Court of the Republic of Indonesia. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 236 Laporan Tahunan 2011 4. Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) dengan Serikat Pekerja Angkasa Pura Airports. Saat ini Angkasa Pura Airports dalam proses mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui surat nomoer 46/PH-API/III/2009 tanggal 2 Maret 2009 dan masih menunggu Salinan Putusan Resmi dari Mahkamah Agung RI. 5. Gugatan Pensiunan Angkasa Pura Airports Gugatan Pensiunan Angkasa Pura Airports (Drs. Darmadji, MM dkk) kepada Angkasa Pura Airports ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), saat ini telah mencapai tahap sebagai berikut: ||| t|.| nry.np.|k.r Su..t |nb.|t.|u.r Putusan Banding No. 83/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal 19 Agustus 2010 yang pada pokoknya memutuskan menolak gugatan Penggugat/Pembanding/para pensiunan. |rur.t/|nb.rJ|r/|nc|cr |.s.s| t|.| mengajukan upaya hukum Kasasi terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang disampaikan melalui Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Kasasi No. 132/G/2009/PTTUN- JKT tanggal 8 September 2010 oleh PTUN Jakarta. /rk.s. |u.. /|.pc.ts t|.| nr.uk.r |crt.. memori Kasasi terhadap memori Kasasi tersebut yang telah didaftarkan di Kepaniteraan PTUN Jakarta pada tanggal 4 Oktober 2010. S..t |r| n.s|| nruru J|k|u..k.rry. |utus.r Mahkamah Agung RI. 6. Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dkk Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dkk (9 orang) selaku Penggugat kepada Angkasa Pura Airports selaku Tergugat terkait Surat Keputusan Direksi No. SKEP-1477/KP.07/2009 tanggal 1 Oktober 2009 perihal Mutasi Pegawai. a. Telah diterbitkan putusan PTTUN Jakarta terhadap proses Banding yang diajukan oleh Sri Rejeki,dkk yaitu dengan Putusan No. 118/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal 10 Maret 2011 yang pada pokoknya menyatakan gugatan Pembanding (Sri Rejeki, dkk) tidak dapat diterima; 4. Industrial Dispute with Angkasa Pura Airports Labor Union At present, Angkasa Pura Airports is in the process of fling an Appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia through letter number 46/PH-API/III/2009 dated March 2, 2009 and is still awaiting for the Ofcial Copy of Decision from the Supreme Court of the Republic of Indonesia. 5. Lawsuit of Angkasa Pura Airports Pensioners Lawsuit of Angkasa Pura Airports Pensioners (Drs. Darmadji, MM. and friends) against Angkasa Pura Airports to the State Administrative Court (PTUN), has currently reached the following stages: t| ||| |.s subn|ttJ .r /pp.| |c|s|cr Notifcation Letter No. 83/B/2010/PT.TUNJKT dated August 19, 2010, principally deciding to reject the ||.|rt||//pp||.rt/prs|cr.s |..su|t | ||.|rt||//pp||.rt//pp.| |t|t|cr. |.s ||J .r Appeal to the Decision of the State Administrative High Court (PTTUN) to the Supreme Court through a Memory of Appeal to the Supreme Court Notifcation and Submission Letter No. 132/G/2009/PTTUN-JKT dated September 8, 2010 by the PTUN Jakarta. /rk.s. |u.. /|.pc.ts |.s ||J . curt. Vnc.y of Appeal to the Supreme Court against the aforementioned memory of Appeal to the Supreme cu.t t|.t |.s br .|st.J .t t| ||st...s O|c of the PTUN Jakarta on October 4, 2010. /t p.srt, t|y .. st||| ...|t|r |c. t| |ssu.rc c| . Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia. 6. PTUN Lawsuit by Sri Rejeki and friends PTUN Lawsuit by Sri Rejeki and friends (9 persons) as the Plaintif against Angkasa Pura Airports as the Defendant in relation to the Decision Letter of the Board of Directors No. SKEP-1477/KP.07/2009 dated October 1, 2009 concerning Employee Transfer. a. A decision of the PTTUN Jakarta on the Appeal process fled by Sri Rejeki and friends has been issued under Decision No. 118/B/2010/PT.TUN.JKT dated March 10, 2011, principally declaring the Appellant (Sri Rejeki .rJ |.|rJs)s |..su|t .s ur.ccpt.b|, TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 237 2011 Annual Report b. Terhadap Putusan PTTUN tersebut, Sri Rejeki,dkk mengajukan upaya hukum Kasasi yaitu dengan menyampaikan Memori Kasasi pada tanggal 1 April 2011; c. Terhadap Memori Kasasi tersebut telah ditindaklanjuti PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyampaian Kontra Memori kasasi pada tanggal 19 April 2011. d. Saat ini masih menunggu putusan dari Mahkamah Agung RI. 7. Gugatan PTUN oleh I Gede Wayan Sudarma Gugatan PTUN oleh I Gede Wayan Sudarma selaku Penggugat kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selaku Tergugat terkait Surat Keputusan No. SKEP.1477/ KP.07/2009 tanggal 1 Oktober 2009 tentang Mutasi Pegawai dengan nomoer perkara 189/G/2009/PTUN JKT. a. Telah diterbitkan Putusan PTTUN Jakarta terhadap permohonan Banding yang diajukan oleh I Gede Wayan Sudarma yaitu dengan Putusan No.146/B/2010/ PT.TUN.JKT tanggal 6 September 2010, yang pada pokoknya memutuskan Menguatkan Putusan PTUN Jakarta No.189/G/2009/PTUN-JKT tanggal 3 Mei 2010; b. Terhadap Putusan PTTUN Jakarta tersebut, I Gede Wayan Sudarma telah mengajukan upaya hukum Kasasi dengan menyampaikan Memori Kasasi No.189/G/2009/PTUN-JKT tanggal 17 Desember 2010; c. Terhadap Memori Kasasi tersebut, telah ditindaklanjuti PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyampaian Kontra Memori Kasasi pada tanggal 28 Desember 2010. d. Saat ini masih menunggu putusan dari Mahkamah Agung. 8. Perkara Hukum Pajak Perkara hukum lain yang tengah berlangsung adalah proses pengadilan pajak atas pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Penerbangan Internasional sebagai berikut: a. Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d. Desember 2003 Nomor 00010/207/03/051/06 tanggal 25 Agustus 2006. b. With regard to the aforementioned PTTUN Decision, Sri Rejeki and friends has fled an Appeal to the Supreme Court by submitting a Memory of Appeal to the Supreme Court on April 1, 2011; c. The aforementioned Memory of Appeal to the Supreme Court has been followed up by PT Angkasa Pura I (Persero) by submitting a Counter Memory of Appeal to the Supreme Court on April 19, 2011. d. At present, they are still awaiting for a decision from the Supreme Court of the Republic of Indonesia. 7. PTUN Lawsuit by I Gede Wayan Sudarma PTUN Lawsuit by I Gede Wayan Sudarma as the Plaintif against PT Angkasa Pura I (Persero) as the Defendant in relation to the Decision Letter No. SKEP.1477/KP.07/2009 dated October 1, 2009 concerning Employee Transfer with case number 189/G/2009/PTUN JKT. a. A Decision of the PTTUN Jakarta on the Appeal petition fled by I Gede Wayan Sudarma has been issued under No. 146/B/2010/PT.TUN.JKT dated September 6, 2010, principally deciding to Reinforce the Decision of the PTUN Jakarta No. 189/G/2009/PTUN-JKT dated May 3, 2010; b. With regard to the aforementioned PTTUN Jakarta Decision, I Gede Wayan Sudarma has fled an Appeal to the Supreme Court by submitting a Memory of Appeal to the Supreme Court No. 189/G/2009/PTUN- JKT dated December 17, 2010; c. The aforementioned Memory of Appeal to the Supreme Court has been followed up by PT Angkasa Pura I (Persero) by submitting a Counter Memory of Appeal to the Supreme Court on December 28, 2010. d. At present, they are still awaiting for a decision from the Supreme Court. 8. Tax Legal Case Another legal case that is currently taking place is the tax court process on the imposition of Value Added Tax (VAT) on International Aviation Services as follows: a. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment Assessment Letter for the Tax Period of January up to December 2003 Number 00010/207/03/051/06 dated August 25, 2006. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 238 Laporan Tahunan 2011 - Telah disampaikan tanggapan dari PT Angkasa Pura I (Persero) terhadap permohonan Peninjauan Kembali, dan saat ini masih menunggu Putusan atas upaya hukum Peninjauan Kembali. b. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d. Desember 2005 Nomor 00044/207/05/051/07. - Telah disampaikan tanggapan dari PT Angkasa Pura I (Persero) terhadap permohonan Peninjauan Kembali, dan saat ini masih menunggu Putusan atas upaya hukum Peninjauan Kembali. c. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Desember 2006 Nomor 00006/207/06/051/07. - Telah dikeluarkan Putusan Pengadilan Pajak No.Put.22459/PP/M.VIII/16/2010 tanggal 30 Juli 2010 atas permohonan banding yang diajukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) terhadap Keputusan Dirjen Pajak tersebut, yang pada pokoknya memutuskan : Mengabulkan sebagian permohonan banding PT Angkasa Pura I (Persero), sehingga PPN yang harus d. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d November 2006 dan Masa Pajak Januari s.d Desember 2007 Nomor 00090/107/06/051/08. - Telah diajukan Gugatan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) terhadap Keputusan Dirjen pajak tersebut dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Pajak - Proses persidangan banding pajak telah selesai dan saat ini masih menunggu putusan Hakim Pengadilan Pajak - Response from PT Angkasa Pura I (Persero) to the Judicial Review petition has been submitted, and at present, they are still awaiting for a Decision on the Judicial Review petition. b. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment Assessment Letter for the Tax Period of January up to December 2005 Number 00044/207/05/051/07. - Response from PT Angkasa Pura I (Persero) to the Judicial Review petition has been submitted, and at present, they are still awaiting for a Decision on the Judicial Review petition. c. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment Assessment Letter for the Tax Period of December 2006 Number 00006/207/06/051/07. - Tax Court Decision No. Put.22459/PP/M. VIII/16/2010 dated July 30, 2010 has been issued on the petition for appeal fled by PT Angkasa Pura I (Persero) against the aforementioned Decision of the Director General of Taxation, principally deciding as follows: Granting partially the appeal petition fled by PT Angkasa Pura I (Persero), so that the VAT payable shall be as follows: d. Value Added Tax on Goods and Services Tax Assessment Letter for the Tax Period of January up to December 2007 Number 00090/107/06/051/08. - Lawsuit has been fled by PT Angkasa Pura I (Persero) against the aforementioned Decision of the Directorate General of Taxation, and at present, it is still the process of investigation at the Tax Court. - The tax appeal hearing process has been completed, and at present, they are still awaiting for the decision of the Tax Court Judge. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Perhitungan menurut Pemohon Banding (AP1) (Rp) Menurut SKPKB PPN (Rp) Putusan Pengadilan Pajak (Rp) (3.042.079.266,00) 4.639.707.029 (2.868.084.803,60) Calculation according to the Appeal Petitioner (AP1) (Rp) According to VAT Underpayment Assessment Letter (Rp) Tax Court Decision (IDR) (3.042.079.266,00) 4.639.707.029 (2.868.084.803,60) 239 2011 Annual Report Fungsi Sekretaris Perusahaan sebagai media penyebaran informasi dilakukan melalui penyediaan akses informasi berupa majalah (Majalah UPDATES), website korporat (www. angkasapura1.co.id), dan website pada portal BUMN (www. bumn.go.id/angkasapura1), mailing list, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. Media-media ini memberikan informasi tentang perkembangan kinerja perusahaan, progress pembangunan fasilitas bandara, pengumuman pelelangan, capaian perusahaan, dan peristiwa-peristiwa penting perusahaan. Selama 6 tahun belakangan Angkasa Pura Airports telah melaksanakan assessment terkait penerapan GCG, hasil dari pelaksanaan assesment tersebut memuat tentang pembuatan Code of Conduct yang kemudian disosialisasikan kepada seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan perusahaan. Isi dari kode etik CoC memuat hal-hal diantaranya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, proses mutasi dan promosi. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi. Upaya dalam penerapan dan penegakannyadengan dibuatnya pakta integritas bagi pejabat yang baru dilantik serta pembuatan pakta integritas pada setiap proses pengadaan barang dan jasa, serta pemilihan calon mitra usaha. 1. Rencana pengembangan penerapan GCG tahun 2012 s/d 2013 antara lain : a) Sosialisasi GCG terkait Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 (tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN), kepada seluruh Komisaris Direksi dan karyawan. b) Memperbaharui kembali dokumen GCG yg sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011 antara lain : Board Manual, Manajemen Resiko Manual, Sistem Pengendalian Intern, Sistem Pengawasan Intern, Mekanisme Pelapotran | |urct|cr c| t| cnp.rys Sc.t..y .s t| information dissemination media has been performed through the provision of information access in the form of magazine (UPDATES Magazine), corporate website (www.angkasapura1.co.id) and website in a State-Owned Enterprise portal (www.bumn.go.id/angkasapura1), mailing list, meeting with an analyst, and others. These media provide |r|c.n.t|cr cr t| ccnp.rys p.|c.n.rc Jv|cpnrt, airport facility construction progress, tender announcement, t| ccnp.rys .c||vnrts, .rJ t| ccnp.rys ky vrts During the past 6 years, Angkasa Pura Airports has conducted assessment in relation to the application of GCG. The result of the said assessment contains the preparation of the Code of Conduct which shall then be disseminated to all ofcials and np|cys |r t| ccnp.ry | cnp.rys cJ c| crJuct contains, among others, the implementation of goods and services procurement, transfer process and promotion. The cnp.rys cJ c| crJuct |.s br Jc|..J .pp||c.b| to all organization levels. Eforts have been made to apply and enforce the same by preparing an integrity pact for any newly-appointed ofcial and preparing integrity pact in any goods and services procurement process as well as selection of business partner candidates. 1. The GCG application development plan for the years 2012-2013 shall comprise, among others: a) Disseminating GCG in relation to the Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 (regarding the Application of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises) to all Commissioners, Directors and employees. b) Renewing GCC documents that are in accordance with the Regulation of the State Minister for State- Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 such as, among others: Board Manual, Risk Management Media Penyebaran Informasi Information Dissemination media Etika Perusahaan (Code Of Conduct) | cnp.rys cJ c| crJuct Praktek GCG | CGC Practice 240 Laporan Tahunan 2011 atas dugaan penyimpangan pada BUMN yang bersangkutan tata kelola informasi dan pedoman perilaku (Code of Conduct). c) Menyusun parameter GCG yang akan dinilai. d) Mendidik personel untuk menjadi asesor yang nantinya sebagai personel self assessment. e) Melakukan Self Assesment f ) Mengikuti kegiatan awarding yang berkaitan dengan GCG baik yang bertaraf Nasional maupun Internasional. 2. Peningkatan nilai strategis penerapan GCG a) Perusahaan dalam melakukan setiap kontrak pekerjaan barang dan jasa serta pemilihan mitra usaha komersial selalu dibuatkan Pakta Integritas antara panitia Pelelangan dan calon Mitra Kerja, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya konspirasi dan kolusi dalam setiap perikatan pekerjaan, b) Dalam setiap pengangkatan pejabat satu tingkat dibawah direksi, pejabat yang dilantik harus menandatangani pakta integritas beserta istri/suami c) Pembuatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara bagi seluruh Komisaris, Direksi dan Pejabat satu tingkat dibawah Direksi serta Para Kepala Proyek dan hal tersebut wajib dilaporkan setiap 2 tahun sekali dan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) d) Menginformasikan secara transparan setiap kegiatan perusahaan di website Angkasa Pura Airports dan media cetak maupun elektronik.
Dasar Hukum Dasar proses pengadaan barang dan jasa Angkasa Pura Airports antara lain: |..tu..r Vrt.| |... b.J.r |s.|. V|||k |... Nomor PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. |putus.r ||.ks| | /rk.s. |u.. | (|.s.c) |cnc. KEP.110/PL.10/2008 tentang Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Barang dan atau Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero); Manual, Internal Control System, Internal Supervision System, Reporting Mechanism on alleged deviation in a State-Owned Enterprise related to information management and guidelines on the code of conduct. c) Preparing the GCG parameters to be assessed. d) Educating personnel to become an assessor that shall later become a self-assessment personnel. e) Conducting Self-Assessment. f ) Participating in both National and International GCG- related awarding activities. 2. Increased strategic value of GCG application a) The Company when entering into any goods and services work contract as well as in selecting commercial business partners shall always prepare an Integrity Pact between the Tender committee and the Working Partner candidate, in order to avoid conspiracy and collusion in any work contract. b) In any appointment of ofcial one level below the directors, the appointed ofcial must sign an integrity pact together with his/her spouse. c) |.p...t|cr c| t| St.t /Jn|r|st..tc.s /sst |pc.t for all Commissioners, Directors and Ofcials one level below the Directors as well as Project Leaders and the same must be reported once in every 2 years to the Corruption Eradication Commission (KPK). d) Transparent information on every activity of the company on Angkasa Pura Airports website and both on electronic as well as printed media. Legal Bases The bases of Angkasa Pura Airports goods and services procurement process are as follows: |u|.t|cr c| t| St.t V|r|st. |c. St.tO.rJ Enterprises Number PER-05/MBU/2008 dated September 3, 2008 regarding General Guidelines for the Implementation of Goods and or Services Procurement by State-Owned Enterprises; |c|s|cr c| t| bc..J c| ||.ctc.s c| | /rk.s. |u.. I (Persero) Number KEP.110/PL.10/2008 regarding Implementing Procedures for Goods and Services Procurement in PT Angkasa Pura I (Persero); TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Pengadaan Barang dan Jasa Goods and Services Procurement 241 2011 Annual Report |putus.r ||.ks| | /rk.s. |u.. | (|.s.c) |cnc. KEP.88/PL.02/2009 tentang Perubahan atas Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.110/ PL.10/2008 tentang Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Barang dan atau Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero); Angkasa Pura Airport dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa mempunyai Prinsip Dasar antara lain: ||s|r, ||kt||, |cnpt|t||, ..rsp...r, /J|| J.r \..., /kurt.b|, Konsistensi Pelaksanaan Proses pelaksanaan pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Angkasa Pura Airports secara konsisten menerapkan prinsip dasar yang telah ditetapkan dalam ketentuan Keputusan Direksi, dan dilaksanakan oleh SDM yang memiliki kualifkasi. Risiko dalam berbagai bentuk dan sumbernya merupakan komponen yang inherent dari setiap aktivitas perusahaan. Hal ini berarti bahwa setiap aktivitas dari yang terkecil sampai yang terbesar tidak telepas dari risiko, dan penyebabnya tidak lain karena adanya ketidakpastian, tidak satupun orang yang tahu dengan pasti apa yang akan terjadi dimasa depan. Dengan kata lain selama ada elemen ketidakpastian dapat menimbulkan risiko. |c|s|cr c| t| bc..J c| ||.ctc.s c| | /rk.s. Pura I (Persero) Number KEP.88/PL02/2009 regarding Amendment to the Decision of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) Number KEP.110/PL.10/2008 regarding Implementing Procedures for Goods and or Services Procurement in PT Angkasa Pura I (Persero); Basic Principles of Angkasa Pura Airports in implementing goods and services procurement process are, among others: ||c|rt, ||ct|v, cnpt|t|v, ..rsp..rt, |.|. .rJ |.scr.b|, /cccurt.b|, Consistency Of Implementation Goods and Services procurement process in Angkasa Pura Airports shall consistently applies the basic principles set forth in the provisions of the Decision of the Board of Directors, and shall be implemented by qualifed Human Resources. Risks in various forms and sources are the components inherent to any activity of the company. This means, any activity from the smallest to the biggest cannot be separated from risks, and the reason thereof is simply uncertainty, where no one knows for sure what will happen in the future. In other words, as long as there is an element of uncertainty, there are risks. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 242 Laporan Tahunan 2011 Angkasa Pura Airports sebagai salah satu BUMN pengelola jasa kebandarudaraan, tentunya tidak terlepas dari risiko dalam pengelolaan perusahaan. Baik risiko yang timbul dari kegiatan operasional kebandarudaraan, navigasi penerbangan maupun risiko yang timbul dari kegiatan usaha. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengusahaan kebandarudaraan serta pelayanan jasa navigasi penerbangan, perusahaan harus mengelola Bandar Udara sesuai dengan prinsip Safety, Security, Services dan Compliance atau yang sering disebut 3S dan 1C. Disamping juga tetap memperhatikan pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perseroan terbatas. Untuk menjaga kelangsungan usahanya disamping memperhatikan hal-hal tersebut di atas, perusahaan harus memperhatikan pertumbuhan usaha, peningkatan efsiensi dan efektivitas operasional, serta pelaksanaan manajemen risiko sesuai dengan praktik-praktik terbaik yang ada. Oleh karena pelaksanaan manajemen risiko merupakan suatu kegiatan yang penting, maka perusahaan dituntut untuk mampu mengelola risiko secara efektif. Penerapan manajemen risiko di perusahaan pada dasarnya sudah dilakukan sejak perusahaan berdiri, meskipun dengan cara yang konvensional dan berkembang sesuai dengan perkembangan kondisi internal dan eksternal. Pentingnya Manajemen Risiko bagi BUMN semakin dipertegas dengan adanya Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor: PER-01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) pada BUMN yang melengkapi Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor: Kep-117/M.BU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN. Pasal 25 pada PER-01/MBU/2011 menyebutkan bahwa Direksi dalam setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan risiko usaha, Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. Angkasa Pura Airports as one of the State-Owned Enterprises managing airport services, certainly, cannot be separated from risks in company management, both arising from airport operational and fight navigation activities and from business activities. As one of the State- Owned Enterprises in the transportation sector engaging in the feld of airport operation and business as well as fight navigation services, the company must manage the Airport pursuant to the Safety, Security, Services, and Compliance, often referred to as 3S and 1C, principles. Moreover, the company must continue giving attention cr t| ccnp.rys n.r.nrt b.sJ cr t| ||n|tJ liability company management principles. In order to maintain its business continuity, besides giving attention on the abovementioned matters, the company must also give attention on business growth, the improvement of operational efciency and efectiveness, as well as the implementation of risk management in accordance with the existing best practices. Since the implementation of risk management is an important activity, the company is required to be able to manage risks efectively. The application of risk management in the company, basically, has been performed since its establishment, even though in a conventional manner, and has been developing in line with the internal and external condition development. The importance of Risk Management for State-Owned Enterprises is even confrmed by the issuance of the Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises number: PER-01/MBU/2011 regarding the Application of Good Corporate Governance (GCG) in State-Owned Enterprises that complements the Decree of the State Minister for State-Owned Enterprises number: Kep-117/M.BU/2002 regarding the Application of Good Corporate Governance (GCG) Practice in State-Owned Enterprises. Article 25 in PER- 01/MBU/2011 mentions that the Board of Directors in any decision-making must take business risks into consideration, the Board of Directors must develop and implement an integrated corporate risk management program which is an integral part of the GCG program implementation. Manajemen Risiko | Risk Management 243 2011 Annual Report Disisi lain sebagai pengelola Bandar Udara, PT. Angkasa Pura I harus mengikuti pula pengelolaan risiko yang mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia antara lain Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM-20 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen Keselamatan, KM-24 Tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139, KM-8 Tahun 2010 tentang Program Keselamatan Penerbangan Nasional, Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara nomor SKEP.223/X/2009 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Operasi Bandar Udara, serta peraturan dari lembaga internasional terkait antara lain dokumen International Civil Aviation Organization (ICAO) nomor 9859. 1. Sistem Manajemen Risiko Tindak lanjut pelaksanaan pengembangan manajemen risiko Angkasa Pura Airports diluar Safety Management System (SMS) ditunjukkan dengan disahkannya Pedoman Umum Manajemen Risiko Angkasa Pura Airports oleh Direksi sesuai Keputusan Direksi nomor KEP.114/PG.01/2011 pada tanggal 7 November 2011. Secara garis besar Pedoman Umum Manajemen Risiko memuat Kebijakan Umum, Pedoman Umum, Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir yang akan selalu menjadi dasar dalam melaksanakan kegiatan manajemen risiko di Angkasa Pura Airports. Untuk meningkatkan komitmen manajemen terhadap pelaksanaan manajemen risiko, maka telah dilakukan sosialisasi Pedoman Umum Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan para pejabat satu tingkat dibawah Direksi dilingkungan Kantor Pusat. Implementasi Safety Management System berpedoman kepada Safety Management System Manual Angkasa Pura Airports yang telah disahkan oleh Direktur Operasi dan Teknik Angkasa Pura Airports dan Direktur Niaga Penerbangan, Ditjen Perhubungan Udara. On the other hand, as an Airport operator, PT Angkasa Pura I must also implement risk management by referring to the regulations stipulated by the Government of the Republic of Indonesia such as, among others, Law No. 1 Year 2009 regarding Aviation, Regulation of the Minister of Transportation Number KM-20 Year 2009 regarding Safety Management System, KM-24 Year 2009 regarding Civil Aviation Safety Regulation Part 139, KM-8 Year 2010 regarding National Aviation Safety Program, Decision Letter of the Directorate General of Air Transportation number SKEP.223/X/2009 regarding Airport Operation Safety Management System, as well as regulations the related international institutions such as, among others, document of the International Civil Aviation Organization (ICAO) number 9859. 1. Risk Management System |c||c.up tc t| |np|nrt.t|cr c| /rk.s. |u.. /|.pc.ts risk management development outside the Safety Management System (SMS) has been indicated by the ..t||c.t|cr c| /rk.s. |u.. /|.pc.ts Cr..| Cu|J||rs |c. Risk Management by the Board of Directors in accordance with the Decision of the Board of Directors number KEP.114/ PG.01/2011 on November 7, 2011. In broad outline, the General Guidelines for Risk Management contains General Policies, General Guidelines, Procedures, Work Instructions and Forms that shall always become bases in implementing risk management activities in Angkasa Pura Airports. |r c.J. tc |rc..s t| n.r.nrts ccnn|tnrt cr t| implementation of risk management, the General Guidelines for Risk Management have been disseminated to the Board of Commissioners, the Board of Directors and the ofcials one level below the Directors in the Head Ofce. implementation of the Safety Management System shall use as guidelines Angkasa Pura Airports Safety Management System Manual that has been ratifed by the Director of /rk.s. |u.. /|.pc.ts Op..t|cr .rJ c|r|ous .rJ t| Director of Aviation Commerce of the Directorate General of Air Transportation. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 244 Laporan Tahunan 2011 2. Pelaksanaan Manajemen Risiko Pelaksanaan manajemen risiko Angkasa Pura Airports yang selalu berpedoman pada seluruh peraturan-peraturan internal maupun eksternal yang ada tersebut, mencakup keseluruhan lingkup aktivitas usaha di Perusahaan berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya. Dengan kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi unit bisnis dalam mendapatkan hasil optimal untuk mencapai tujuan/sasaran dari operasi perusahaan. 3. Identifkasi Risiko Perusahaan Identifkasi dan Langkah Pengelolaan risiko yang telah dilakukan oleh Manajemen Angkasa Pura Airports tahun 2011, adalah sebagai berikut : a. Risiko Keuangan Risiko keuangan meliputi risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko permodalan. Hasil identifkasi terhadap risiko di Angkasa Pura Airports, yaitu fuktuasi nilai tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah, infasi, investasi pada saham, investasi pada obligasi, investasi pada perbankan, serta kolektibilitas piutang usaha, dimana masing-masing mempunyai risiko dan dampak yang berbeda-beda, sehingga perlu pengelolaan secara profesional agar tidak mengakibatkan penurunan kinerja keuangan. Dalam kaitan ini, Manajemen senantiasa memperhitungkan secara cermat risiko dan mitigasi guna menghindari atau meminimalkan timbulnya kerugian bagi Angkasa Pura Airports. Upaya yang dilakukan adalah dengan menjaga secara ketat pencapaian tingkat risiko keuangan tahunan Angkasa Pura Airports, melalui evaluasi laporan secara bulanan sebagai early warning system. b. Risiko Operasional Risiko Operasional diantaranya adalah risiko SDM, risiko produktivitas, risiko teknologi, risiko sistem, serta risiko proses, dimana tingkat pelayanan yang diberikan perusahaan akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa serta produksi dan pendapatan Angkasa Pura Airports, mengingat bahwa salah satu 2. Implementation of Risk Management The implementation of risk management by Angkasa Pura Airports that always uses all the abovementioned existing internal and external regulations as guidelines shall include the entire scope of business activities in the Company based on the need for balance between business operational function and its risk management. With the well-functioning risk policies and management, risk management shall become strategic partner for the business unit in obtaining optimal result in order to achieve objectives/targets of the ccnp.rys cp..t|cr 3. The Companys Risk Identifcation The Risk Identifcation and Management Measures carried cut by /rk.s. |u.. /|.pc.ts V.r.nrt |r 2011 .. .s follows: a. Financial Risk Financial risks comprise market risk, liquidity risk, credit risk, and capital risk. The results of risk identifcation in Angkasa Pura Airports, namely the fuctuation of the |r|tJ St.ts |c||..s xc|.r ..t ..|rst |up|.|, infation, investment in shares, investment in bonds, |rvstnrt |r b.rks, .s .|| .s .cccurt .c|v.b|s collectability, have diverse risks and impacts. Therefore, professional management is required in order to prevent fnancial performance degradation. In relation thereto, the management has always taken risks and mitigations into careful account in order to avoid or minimize losses to Angkasa Pura Airports. The efort made is strictly overseeing the achievement of Angkasa |u.. /|.pc.ts .rru.| |r.rc|.| .|sk |v|, t|.cu| ncrt||y report evaluation as an early warning system. b. Operational Risk Operational Risks comprise, among others, HR risk, productivity risk, technology risk, system risk, as well as process risk, where the level of services given by the ccnp.ry s|.|| .|ct s.v|c us.s s.t|s|.ct|cr .s .|| as production and revenues of Angkasa Pura Airports, ccrs|J.|r t|.t cr c| t| ccnp.rys t..ts |s t| TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 245 2011 Annual Report sasaran perusahaan adalah peningkatan kepuasan para pelanggan jasa Bandar Udara. Upaya yang telah dilakukan oleh Manajemen adalah meningkatkan keandalan dan ketersediaan fasilitas dengan melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas yang ada di terminal Bandar Udara seperti perluasan dan pembangunan terminal bandara baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa seperti konsesioner dan penumpang, sehingga nantinya akan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan Angkasa Pura Airports. Resiko kemungkinan terjadinya incident atau accident penerbangan baik di udara maupun di darat terlihat melalui tolok ukur jumlah kejadian Breakdown of Separation (BOS) dan atau Breakdown of Coordination (BOC). Upaya pencegahan dan memperkecil risiko terjadinya incident dan accident dilakukan dengan mematuhi ketentuan-ketentuan nasional dan internasional, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi SDM dengan mengadakan berbagai diklat dan pelatihan, serta perbaikan prosedur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan pemberian license dan rating bagi personil operasional bandara. Setiap terjadi incident atau accident penerbangan segera dilaporkan melalui sistem pelaporan yang ada untuk kemudian dilakukan analisis agar diketahui penyebab dan cara pencegahan kejadian serupa di waktu mendatang. Untuk itu telah diidentifkasi perlu sistem pelaporan yang cepat dan akurat sehingga dapat memberikan hasil analisa yang lebih tepat.Upaya pencegahan yang diterapkan pada satu lokasi dan terbukti berhasil diinformasikan pada cabang lain melalui mekanisme safety information sharing. Dengan Demikian setiap best practice dapat diterapkan oleh lokasi lain sehingga dapat meningkatkan keselamatan penerbangan. Safety, Security, Services serta Compliance merupakan salah satu sasaran penting perusahaan, oleh sebab itu untuk mendalami risiko operasional yang mungkin terjadi dan tata cara penyelesaian terbaik, maka dilaksanakan safety review sebagai sarana berbagi pengalaman yang dihadiri oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Angkasa Pura Airports, dan PT Angkasa Pura II (Persero), |rc..s c| t| /|.pc.t s.v|c us.s s.t|s|.ct|cr | |c.t n.J by t| V.r.nrt |s |rc..s|r |.c|||t|s reliability and availability through renovation and addition to the facilities existing in Airport terminals such as the expansion and construction of a new airport terminal to increase the quality of services to service users such as concessioners and passengers, so that later may increase /rk.s. |u.. /|.pc.ts p.cJuct|cr .rJ .vrus The potential risk of aviation incidents or accidents in the air and on the ground can be seen through the number of Breakdown of Separation (BOS) and or Breakdown of Coordination (BOC) incidents. The eforts for preventing and minimizing the risk of incidents and accidents have been made by complying with the national and international rules, maintaining and increasing Human |scu.cs ccnpt|t|cr by c..r|.|r v..|cus Juc.t|crs and trainings, as well as improving procedures and |rc..s|r |un.r .scu.cs ou.||ty by |v|r ||crs .rJ rating for airport operational personnel. Any aviation incident or accident has been immediately reported through the existing reporting system for further analysis to fnd out the cause and the method of preventing similar incident in the future. Therefore, the need for an prompt and accurate reporting system has been identifed so as to provide more accurate analysis result. Any prevention efort applied in one location and proven to be successful has been informed to other branches through the safety information sharing mechanism. Thereby, any best practice can be applied in other locations to increase aviation safety. Safety, Security, Services as well as Compliance is one c| t| ccnp.rys |npc.t.rt t..ts |.|c., |r c.J. to have in-depth knowledge of potential operational risks and the best solution procedures, safety review as means for sharing experiences has been conducted, attended by the Directorate General of Air Transportation, Angkasa Pura Airports, and PT Angkasa Pura II (Persero). TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 246 Laporan Tahunan 2011 selain itu juga dilaksanakan safety meeting sebagai sarana internal untuk berbagi pengalaman diantara seluruh unit bisnis yang ada di Angkasa Pura Airports. Untuk dapat terus mengikuti perkembangan yang ada, kedua aktivitas tersebut direncanakan akan dilaksanakan secara berkala minimal satu tahun sekali. Selanjutnya sebagai pedoman, telah disusun Manual Sistem Manajemen Keselamatan tingkat perusahaan yang sudah disetujui oleh Direksi dan sedang dilakukan proses konsultasi dan penandatanganan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Di lingkungan usaha yang sangat dinamis, kelemahan koordinasi dan kecepatan dalam pengambilan keputusan merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh adanya teknologi informasi, oleh sebab itu Angkasa Pura Airports berupaya untuk terus memperbarui sistem- sistem teknologi yang telah digunakan perusahaan seperti Sistem Keuangan, Sistem Komersial, Sistem Personalia dan lain-lain, salah satu upaya lain yang telah dilakukan oleh perusahaan adalah merencanakan untuk pelaksanaan implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) yang akan menjembatani beberapa sistem yang sudah ada untuk memberikan output yang lebih cepat dan lebih akurat. c. Risiko Strategis Risiko dalam kerjasama pengelolaan SBU Warehousing, pengelolaan parkir, konsesioner serta dengan adanya wacana pemisahan Air Trafc Services (ATS) dari pengelolaan manajemen Angkasa Pura Airports sesuai UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, akan berpotensi menurunkan kinerja keuangan Angkasa Pura Airports. Manajemen berupaya untuk meminimalisir risiko-risiko tersebut dengan melakukan analisa mendalam baik analisa bisnis maupun analisa terhadap calon mitra usaha untuk memberikan pelayanan dan pendapatan yang maksimal, serta melakukan pengembangan usaha di bidang jasa kebandarudaraan dan jasa penunjang lainnya, disamping itu perusahaan merencanakan membentuk beberapa anak perusahaan untuk membantu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dengan melakukan studi banding dengan pengelola bisnis yang dianggap telah menuai keberhasilan. Moreover, safety meeting as internal means for sharing experiences among all the business units existing in Angkasa Pura Airports has been conducted. In order to be able to continuously follow the existing development, both the aforementioned activities have been planned periodically at least once a year. Furthermore, as guidelines, a company-level Safety Management System Manual, approved by the Board of Directors and the consultation and signing process of which has been done by the Directorate General of Air Transportation, has been prepared. In a very dynamic business environment, weak coordination and speed in decision-making is one of the consequences of the existence of information technology. Therefore, Angkasa Pura Airports has made eforts to continuously renew the technology systems used by the company such as Financial System, Commercial System, Personnel System and others. One of the other eforts made by the company was to plan the implementation of Enterprise Resource Planning (ERP) that is to bridge a number of existing systems to give more precise and more accurate output. c. Strategic Risks Risks in cooperation in Warehousing SBU management, parking management, concessioner as well as with the existing discussion to separate Air Trafc Services (ATS) |.cn /rk.s. |u.. /|.pc.ts n.r.nrt |r .ccc.J.rc with Law No. 1 Year 2009 regarding Aviation, shall have t| pctrt|.| tc J..J /rk.s. |u.. /|.pc.ts |r.rc|.| performance. The management has made eforts to minimize the aforementioned risks by conducting in- depth analysis, both business analysis and analysis on business partner candidates, to provide maximum services and revenues, as well as by carrying out business development in the feld of airport services and other supporting services. In addition thereto, the company has planned to establish a number of subsidiaries to ||p |rc..s|r t| ccnp.rys |r.rc|.| p.|c.n.rc and by carrying out comparative study with the business managers considered having enjoying success. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 247 2011 Annual Report d. Risiko Eksternalitas Risiko lingkungan yang teridentifkasi di Angkasa Pura Airports adalah adanya gangguan keamanan serta perilaku masyarakat di sekitar lokasi kerja Angkasa Pura Airports yang kurang menyadari bahaya menerobos batas-batas daerah tertutup di sekitar Bandar Udara. Upaya yang dilakukan oleh manajemen adalah meningkatkan kualitas sistem pengamanan bandar udara, melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat dan aparat keamanan serta sosialisasi terhadap masyarakat yang berada di lingkungan kerja Bandar Udara mengenai pentingnya ditaati ketentuan tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). Selain itu pemaksimalan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan untuk turut serta membantu sosialisasi kepada masyarakat yang ada disekitar Bandar Udara. Isu wabah penyakit dan bencana alam dapat menurunkan jumlah penumpang transportasi udara, yang memberikan pengaruh terhadap produksi dan pendapatan Angkasa Pura Airports. Upaya yang telah dilakukan oleh Manajemen adalah mengoptimalkan public relation Angkasa Pura Airports, memaksimalkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan serta berkoodinasi dengan Pemerintah Daerah. e. Risiko Hukum Risiko Hukum berupa kemungkinan adanya tuntutan hukum dari pihak lain terhadap asset maupun aktiftas Angkasa Pura Airports. Manajemen telah melakukan upaya mitigasi terhadap proses bisnis dan kebijakan yang diambil untuk meminimalkan risiko-risiko tersebut yaitu dengan memastikan semua aktiftas Angkasa Pura Airports telah didasarkan pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik internal maupun eksternal. Disamping itu juga dilakukan penyusunan draft kebijakan anti fraud yang diharapkan dapat segera disetujui dan disahkan oleh Direksi. d. Risk Externalities The environmental risks identifed at Angkasa Pura Airports are security interference as well as behavior of the local communities within the work location of Angkasa Pura Airports who are not quite aware of the danger of breaking through closed areas around the Airport. The eforts made by the management have been increasing the airport security system quality, making coordination with the local Government and the security apparatus, J|ssn|r.t|r tc t| pcp| .|t||r t| /|.pc.ts .c.k|r environment how important it is to comply with the provisions on Aviation Operation Safety Zone (KKOP), as .|| .s n.x|n|.|r t| |np|nrt.t|cr c| t| ccnp.rys Corporate Social Responsibility (CSR) program in order to participate in performing dissemination to the local communities around the Airport. The epidemic and natural disaster issues are potential of decreasing the number of air transportation passengers, sc .s tc .|ct /rk.s. |u.. /|.pc.ts p.cJuct|cr and revenues. The eforts made by the Management |.v br cpt|n|.|r /rk.s. |u.. /|.pc.ts pub||c .|.t|crs, n.x|n|.|r t| ccnp.rys c.pc..t Scc|.| Responsibility (CSR) program as well as coordinating with the Local Government. e. Legal Risks Legal Risks have been potential legal claims from third p..t|s cr /rk.s. |u.. /|.pc.ts .ssts .rJ .ct|v|t|s The Management has taken mitigation eforts on the adopted business process and policies to minimize the aforementioned risks, namely by ensuring that all /rk.s. |u.. /|.pc.ts .ct|v|t|s |.v br b.sJ upcr the applicable rules and regulations, both internal and external. Moreover, draft anti fraud policies have been prepared and expected to be immediately approved and ratifed by the Board of Directors. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 248 Laporan Tahunan 2011 249 2011 Annual Report Kemakmuran masyarakat sekitar dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Dengan meningkatkan kualitas serta kesehatan Sumber Daya Manusianya kemakmuran bisa diwujudkan. Sharing Innovation to Prospere B E R B AGI I NOVA S I UNT UK K E S E J A HT E R A A N Bringing prosperity to local communities through various social and educational activities that will improve health and quality of Human Resources 250 Laporan Tahunan 2011 CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 251 2011 Annual Report Managing the Business Process to Produce an Overall Positive Impact on Society Mangrove Untuk Anak Cucu 252 Laporan Tahunan 2011 Angkasa Pura Airports adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pelayanan publik. Bidang usaha Perusahaan adalah pengelolaan kebandarudaraan dan jasa navigasi penerbangan. Sebagai entitas bisnis yang dikelola profesional, Perusahaan dituntut untuk mampu menjalankan seluruh kegiatan bisnis dan operasionalnya secara berkelanjutan. Karenanya menjadi penting bagi Perusahaan untuk tidak semata-mata mendapatkan keuntungan (proft), tetapi juga memberikan perhatian kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet). Semua itu dilaksanakan melalui pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility, disingkat CSR), yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Melalui pelaksanaan CSR, Perusahaan berusaha menjalin hubungan harmonis dengan segenap pemangku kepentingan. Hal ini sejalan dengan strategic directions yang dituangkan di dalam Buku Reposisi dan Restrukturisasi yang diterbitkan Perusahaan, bahwa salah satu sasaran keberadaan Angkasa Pura Airports adalah kontribusi terhadap lingkungan. Angkasa Pura Airports is a State-Owned Enterprise engaging |r t| pub||c s.v|cs sctc. | cnp.rys bus|rss ||J |s airport and fight navigation service management. As a professionally-managed business entity, the Company is expected able to run all its business and operational activities continuously. Therefore, it is important for the Company not only to gain proft, but also to give attention cr t| |np.cvnrt c| pcp|s .||.. .rJ rv|.crnrt (planet) conservation. All of the foregoing have been carried out through the fulfllment of the corporate social responsibility (abbreviated as CSR), which includes the economic, social and environmental aspects. Through the CSR implementation, the Company has tried to build harmonious relationship with all the stakeholders. This is in line with the strategic directions set forth in the Book on Reposition and Restructuring issued by the Company, where one of the targets of Angkasa Pura /|.pc.ts x|strc |s ccrt.|but|cr tc t| rv|.crnrt Latar Belakang TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Background 253 2011 Annual Report dikelola Perusahaan, maka nilai kontribusi yang dibayarkan ke pemerintah daerah juga terus bertambah. Melalui pembayaran pajak daerah dan retribusi, maka secara tidak langsung Perusahaan juga telah berpartisipasi dalam pembiayaan kegiatan pembangunan di setiap daerah. Rekapitulasi Pembayaran Pajak Daerah, Tahun 2011 dan Tahun 2010 Recapitulation of Local Tax Payments, Year 2011 and Year 2010 (dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah) Aspek Ekonomi | Economic Aspects Keberadaan 13 (tiga belas) bandar udara yang dikelola Angkasa Pura Airports, secara langsung maupun tidak langsung memberikan manfaat terhadap perekonomian daerah dan masyarakat setempat. Manfaat secara langsung, antara lain diwujudkan melalui: Pembayaran pajak maupun retribusi yang menjadi bagian dari pendapatan asli daerah (PAD). Rekrutmen masyarakat setempat sebagai pekerja, sehingga mengurangi tingkat pengangguran di daerah masing-masing. Pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk perbaikan kualitas hidup dan kesejahteraan. 1. Pajak Daerah dan Retribusi Setiap tahun masing-masing bandar udara membayarkan pajak-pajak daerah seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan retribusi di antaranya retribusi parkir. Sejalan dengan peningkatan kegiatan operasional setiap bandara yang The existence of 13 (thirteen) airports managed by Angkasa Pura Airports, both directly and indirectly, has given benefts to the local economy and local community. The direct benefts can be actualized, among others, through: The payment of taxes and levies that are part of the original regional revenues. The recruitment of the local people as workers, so as to lower the unemployment level in their respective regions. The construction of infrastructures aimed at improving the quality of life and welfare. 1. Local Taxes and Retribution Each year, every airport shall pay local taxes such as Land and Building Tax and levies such as, among others, parking retribution. In line with the increasing operational activities of every airport managed by the Company, the contribution value paid to the local government also continues to increase. Through the payment of local taxes and levies, the Company has indirectly participated in fnancing development activities in every region. Cabang Tahun 2011 / Year 2011 Tahun 2010 / Year 2010 Branch PBB / Land & Building Tax Retribusi / Levy Jumlah / Total PBB / Land & Building Tax Retribusi / Levy Jumlah / Total Kantor Pusat - DKI Jakarta 3.661 261 3.922 1.298 107 1.406 Head Ofce DKI Jakarta Ngurah Rai - Denpasar 7.755 7.248 15.003 7.077 7.614 14.692 Ngurah Rai - Denpasar Juanda - Surabaya 6.919 5.584 12.504 6.592 3.381 9.973 Juanda - Surabaya Sultan Hasanuddin - Makassar 2.934 3.858 6.792 3.121 1.700 4.822 Sultan Hasanuddin - Makassar Sepinggan - Balikpapan 3.641 2.195 5.836 3.633 1.718 5.351 Sepinggan - Balikpapan Frans Kaisiepo - Biak 714 23 736 714 36 750 Frans Kaisiepo - Biak Sam Ratulangi - Manado 1.432 661 2.094 1.431 59 1.491 Sam Ratulangi - Manado Adisutjipto - Jogjakarta 1.050 78 1.128 1.048 45 1.093 Adisutjipto - Jogjakarta Adisumarmo - Solo 644 22 667 642 22 664 Adisumarmo - Solo Syamsuddin Noor - Banjarmasin 1.841 507 2.348 1.672 419 2.091 Syamsuddin Noor - Banjarmasin Ahmad Yani - Semarang 1.148 26 1.174 1.153 24 1.178 Ahmad Yani - Semarang Selaparang - Lombok 617 32 649 615 61 675 Selaparang - Lombok Pattimura - Ambon 816 108 925 816 43 859 Pattimura - Ambon El Tari - Kupang 694 95 789 674 16 690 El Tari - Kupang JUMLAH 33.868 20.699 54.567 30.487 15.246 45.733 TOTAL 254 Laporan Tahunan 2011 2. Keutamaan Pemasok Lokal Kontribusi terhadap perekonomian di masing-masing daerah yang menjadi lokasi keberadaan bandar udara, juga diwujudkan Perusahaan melalui penyertaan perusahaan- perusahaan lokal sebagai pemasok. Baik untuk pengadaan barang maupun pelayanan jasa. Angkasa Pura Airports telah memiliki kebijakan yang dituangkan dalam Keputusan Direksi Nomor : 110/ PL.02/2008, untuk mengutamakan pemasok lokal dengan tetap memperhatikan kualitas dan material produk tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh SIGMA Research mengungkapkan hasil temuan awal Indeks Kepuasan Supplier di 9 (sembilan) lokasi operasi perusahaan yang mengukur tingkat kepuasan supplier/vendor atas pelaksanaan proses pengadaan dan pemborongan barang / jasa dengan satuan skala likert diperoleh hasil sebagai berikut : 3. Keutamaan Pekerja Lokal Dalam proses penerimaan tenaga kerja, Angkasa Pura Airports tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat di sekitar lokasi bandar udara untuk dapat bekerja di bandar udara yang dikelola Perusahaan sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor : 163/KP.00.8/1991 tanggal 25 April 1991. NO Lokasi Kantor Indeks Survey Kepuasan Supplier (Supplier Satisfaction Survey Index) Ofce Location 2011 2010 1. Manado 4.46 4.08 Manado 2. Makassar 4.40 4.14 Makassar 3. Balikpapan 4.29 4.02 Balikpapan 4. Semarang 4.28 TA Semarang 5. Denpasar 4.26 4.01 Denpasar 6. Yogyakarta 4.21 3.91 Yogyakarta 7. Surabaya 4.20 4.00 Surabaya 8. Jakarta 4.10 4.07 Jakarta 9. Banjarmasin 4.03 TA Banjarmasin TOTAL 4.06 4.25 TOTAL Indeks Survey Kepuasan Supplier Tahun 2011 dan 2010 Supplier Satisfaction Survey Index in 2011 and 2010 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 2. Local Supplier Priority Contribution towards the economy in each region where an airport is located has also been actualized by the Company through the participation of local companies as suppliers, both in goods procurement and services provision. Angkasa Pura Airports has had a policy set forth in the Decision of the Board of Directors Number: 110/PL.02/2008, to prioritize local suppliers by consistently giving attention to the quality and material of the relevant product. The research conducted by SIGMA Research revealed an early fnding of Supplier Satisfaction Index in 9 (nine) operation locations of the company, measuring suppliers/ vrJc.s s.t|s|.ct|cr |v| cr t| |np|nrt.t|cr c| ccJs/ services procurement and contracting processes with the likert scaling unit. The result obtained is as follows: 3. Local Worker Superiority In the work force recruitment process, Angkasa Pura Airports continues to give opportunity to the local communities ..curJ .r .|.pc.ts |cc.t|cr tc b .b| tc .c.k |r t| .|.pc.t managed by the Company in accordance with the Decision of the Board of Directors Number: 163/KP.00.8/1991 dated 255 2011 Annual Report TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Namun demikian menimbang sifat pekerjaan yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan, Perusahaan melakukan seleksi ketat terhadap calon tenaga kerja Bandar Udara. Secara terbatas Perusahaan memberikan kewenangan kepada manajemen masing-masing bandar udara, untuk melakukan rekrutmen tenaga kerja terutama yang bersifat untuk dukungan operasional lapangan. Di antaranya adalah tenaga pengamanan (aviation security), seperti yang dilaksanakan di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tentu saja dalam pelaksanaan rekrutmen, tetap harus memperhatikan kebijakan penerimaan pegawai secara umum, proses seleksi dan monitoring tetap dijalankan oleh Kantor Pusat. Adapun untuk proses rekrutmen terhadap tenaga kerja berkeahlian, dengan latar belakang pendidikan Sarjana (S1) dan Diploma (D III), dilakukan sepenuhnya oleh Kantor Pusat di Jakarta. Sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, proses penerimaan pegawai dilaksanakan secara terbuka dan sejak pendaftaran penerimaan telah dipublikasikan secara nasional. 25 25 25 25 22555 25 2555555 22555 25 222555 2555 22255 25 25 25 255 25555 255555555 255 25555 2555 255 255555555555555555555 201 20 20 201 201 20 201 201 201 00001 01 2220 2201 2000000 1 A 1 A 1 A 1 A 1 AA 1 A 1 A 1 A 11 AAAAAAA 1 AAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAnnnnn nnnu nnu nnu nnu nu nnuuuuu nnnnn nnuuu nnnnu nnuuuuu nnn uu nnnu nnuuuu nnn uuu nnnuuu n uu nn uuuu nnnuuuuuuu nuuu n uuuuuuual al aaal aall Rep Rep Rep Rep Rep Rep Rep Rep Re Ree Rep Rep Rep Rep Rep Rep RRe Rep R p ep ep RRe Reep Re Rep e RRRRe R por ort oort ort ort ortt ort ortt ort ortt oortt rt rtt ortt o t ortttt orrrtttt rt rtttt o t or o t (S1) dan Diploma (D III), dilakukan sepenuhnya oleh Kantor Pusat di Jakarta. Sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, proses penerimaan pegawai dilaksanakan secara terbuka dan sejak pendaftaran penerimaan telah dipublikasikan secara nasional. April 25, 1991. However, considering the nature of work that is related to aviation safety, the Company has conducted strict selection on the Airport work force candidates. The Company has given limited authority to the management of each airport to carry out work force recruitment especially for supporting feld operations. Among others are aviation security personnel as carried out in the Lombok International Airport, West Nusa Tenggara. Without fail, in carrying out the recruitment, the Company must consistently observe the employee recruitment policies in general. Selection process and monitoring have been consistently carried out by the Head Ofce. The process of recruitment of skilled work force, with Bachelor Degree (S1) and Diploma Degree (D3) educational backgrounds, conducted entirely by the Head Ofce in Jakarta. In accordance with the principles of good corporate governance, hiring processes carried out in an open and since registration acceptance has been published nationally. 256 Laporan Tahunan 2011 Kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar lokasi masing- masing bandar udara, juga dilaksanakan melalui kebijakan Perusahaan yang mengharuskan mitra kerja maupun perusahaan pemasok lokal untuk menggunakan tenaga kerja lokal. Melalui kebijakan ini maka jumlah masyarakat lokal di sekitar bandar udara yang bisa merasakan manfaat langsung dengan menjadi tenaga kerja di masing-masing bandar udara, juga bertambah banyak. Dengan menjadi tenaga kerja baik di bandar udara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports maupun pada perusahaan mitra kerja dan pemasok, maka warga setempat memperoleh imbal jasa pekerjaan atau upah. Selanjutnya upah yang didapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga kesejahteraan mereka menjadi lebih baik. Khusus untuk tenaga kerja di Angkasa Pura Airports, pemberian imbal jasa pekerjaan didasarkan pada sistem remunerasi yang berlaku sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor:100/KP.10.01/2010 tanggal 25 Nopember 2010 dan akan diperbaharui pada tahun 2012, dengan tetap mempertimbangkan besaran upah minimum provinsi (UMP) yang ditetapkan Dewan Pengupahan setempat. Adapun besaran upah yang diterima karyawan Perusahaan pada golongan terendah, baik di kantor pusat maupun yang bertugas di bandar udara, masih lebih besar dibanding dengan UMP 2011 yang ditetapkan Dewan Pengupahan setempat. Angkasa Pura Airports juga mewajibkan perusahaan penyedia tenaga kerja alihdaya (outsourcing) di lingkungan Perusahaan, untuk memberlakukan hal yang sama kepada para karyawannya. Dengan demikian dapat dipastikan, besaran upah yang diterima oleh mereka selama tahun 2011, minimal telah sama dengan UMP yang ditetapkan Dewan Pengupahan setempat. Besaran upah yang diterima oleh tenaga alihdaya yang bekerja di Angkasa Pura Airports besarnya bervariasi tergantung dari tingkat pendidikan dan keahlian masing-masing pekerja dan rata-rata diatas UMP sebesar Rp1.481.667,-. Work opportunities for the local communities around .r .|.pc.ts |cc.t|cr |.v .|sc br c..tJ t|.cu| t| cnp.rys pc||cy .ou|.|r .c.k|r p..tr.s .rJ |cc.| supplier companies to use local work force. Through this pc||cy, t| runb. c| |cc.| ccnnur|t|s ..curJ .r .|.pc.ts location that may enjoy direct benefts by becoming a work force in an airport has also been increasing. By becoming a work force in an airport managed by Angkasa Pura Airports and a working partner company and supplier, the local communities have received work compensations or salaries. Furthermore, the salaries received have been utilized to fulfll their daily needs, so that their welfare has been improving. Specifcally for work force at Angkasa Pura Airports, the granting of work compensations has been based upon the applicable remuneration system in accordance with the Decision of the Board of Directors Number 100/KP.10.01/2010 dated November 25, 2010 and shall be renewed in 2012, by consistently considering the amount of provincial minimum wage stipulated by the local Remuneration Board. The .ncurts c| s.|..|s .c|vJ by t| cnp.rys np|cys at the lowest class, both at the head ofce and assigned at an airport, are still higher if compared to the provincial minimum wage of 2011 stipulated by the Local Remuneration Board. Angkasa Pura Airports also requires the outsourcing companies within the Company to apply the same to their employees. Thereby, it can be assured that the amount of salaries received by them during 2011, have been at least the same as the provincial minimum wage stipulated by the local Remuneration Board. The amount of salaries received by outsource workers working at Angkasa Pura Airports vary depending on the education levels and skills of the respective workers and are averagely above the provincial minimum wage of Rp. 1,481,667.- TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 257 2011 Annual Report TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 4. Pembangunan Sarana/Prasarana Umum Manfaat lainnya yang bisa dirasakan masyarakat dari keberadaan bandar udara yang dikelola Perusahaan, adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur maupun sarana dan prasarana umum yang diperuntukkan bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dijalankan melalui Program Bina Lingkungan. Pada tahun 2011 kegiatan pengembangan prasarana dan sarana umum telah menggunakan dana sebesar Rp3,34 miliar. Dana tersebut antara lain digunakan untuk: a. Pembangunan dan pembuatan saluran irigasi sepanjang 500m 2 , di Dusun Pallisi, Desa Tellumpoccoe, Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan; b. Pengerasan jalan dengan aspal sepanjang 2.200m2 di Desa Betro, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur; 4. The Construction of Public Facilities/ Infrastructures Another beneft that can be enjoyed by the communities from the existence of an airport managed by the Company has been the construction of public facilities and infrastructures allocated for the communities. In the implementation, this activity has been carried out through the Environment Development Program. In 2011, public infrastructure and facility development activity has consumed funds as much as Rp. 3.34 billion. Such funds have been used, among others, for: a. The building and construction of irrigation channel as long as 500 m2 in Pallisi Hamlet, Tellumpoccoe Village, Maros Regency, South Sulawesi Province; b. Road paving using asphalt as long as 2,200m2 in Betro Village, Sedati District, Sidoarjo Regency, East Java Province; 258 Laporan Tahunan 2011 c. Pavingisasi jalan desa sepanjang 1.067m x 4m di Desa Bontomatene, Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan; d. Pembuatan fasilitas mandi, cuci dan kakus, dan sarana prasarana umum lainnya. Selain pembangunan sarana dan prasarana umum, Perusahaan juga memberikan bantuan untuk pembangunan dan perbaikan sarana ibadah. Total biaya yang disediakan untuk kegiatan ini mencapai Rp2,62 miliar dan digunakan untuk berbagai bentuk perbaikan maupun pembangunan sarana ibadah di seluruh wilayah kerja bandar udara yang dikelola Perusahaan. c. Village road paving as long as 1,067m x 4 m in Bontomatene Village, Maros Regency, South Sulawesi Province; d. The construction of bath, washing and closet facilities, as well as other public facilities and infrastructures. Besides constructing public facilities and infrastructures, the Company has also given aid for the construction and renovation of worship facilities. The total funds provided for this activity reached Rp. 2.62 billion and have been used for various forms of renovation and construction of worship facilities throughout the working areas of the airports managed by the Company. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 259 2011 Annual Report TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 5. Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung Selain manfaat langsung, keberadaan bandar udara yang dikelola Angkasa Pura I juga membawa manfaat tidak langsung bagi masyarakat sekitar. Manfaat tersebut diwujudkan Perusahaan melalui pelaksanaan Program Kemitraan yang dilaksanakan oleh masing-masing bandar udara. Program Kemitraan Program Kemitraan adalah program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, melalui pemberian pinjaman kemitraan untuk modal kerja dan investasi. Selain itu melalui Program Kemitraan, Perusahaan juga memberikan bantuan pembinaan berupa bantuan pelatihan manajemen usaha, bantuan pemasaran (promosi/pameran) dan lain-lain. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi usaha kecil yang dijalankan masyarakat, sehingga menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Melalui program ini maka setiap usaha kecil yang telah berkembang diharapkan juga bisa menyerap tenaga kerja dari masyarkaat lokal, sehingga mereka mendapatkan penghasilan. Dengan demikian masyarakat sekitar yang tidak bisa bekerja di lingkungan bandar udara, tetap bisa merasakan manfaat dari kehadiran bandara-bandara yang dikelola Perusahaan. Pinjaman kemitraan kepada usaha kecil yang diberikan Perusahaan sifatnya non-komersial. Mekanisme penyalurannya dilakukan berdasarkan evaluasi atas persyaratan serta angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan usaha. Besaran Dana Program Kemitraan yang disalurkan untuk kegiatan Program Kemitraan selama 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut : 5. Indirect Economic Impact Besides direct benefts, the existence of an airport managed by Angkasa Pura I has also given indirect benefts to the local communities. Such benefts have been actualized by the Company through the Partnership Program implementation by each airport. Partnership Program Partnership Program is a public economy empowerment and improvement program, through the granting of partnership loan for work capital and investment. In addition thereto, through the Partnership Program, the Company has also given development assistance in the form of assistance in business management training, marketing (advertisement/ exhibition) assistance and others. This Program is also aimed at increasing the competency of small-scale enterprises run by the communities, so as to become strong and independent enterprises. Through this program, any small-scale enterprise that has been developing is also expected to absorb work force from the local communities, so as to give them income. Thereby, the local communities that cannot work in an airport can still enjoy the benefts of the existence of the airports managed by the Company. Partnership loan to small-scale enterprises given by the Company is non-commercial. Its channeling mechanism is based upon evaluation on the requirements as well as the |rst.||nrts .JustJ tc t| .|v.rt rt.p.|s c.p.c|ty The amounts of Partnership Program Funds channeled for the Partnership Program activity for the past 3 (three) years are as follows: No Tahun Dana Tersedia funds Available Dana Tersalurkan funds channeled Persentase Percentage Year 1. 2009 25.010 23.839 95,32% 2009 2. 2010 30.657 29.257 95,43% 2010 3. 2011 26.282 25.107 95,53% 2011 Besaran Dana Program Kemitraan Tahun 2009 - 2011 Amounts of Partnership Program Funds Years 2009-2011 (dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah) 260 Laporan Tahunan 2011 222222222226666666666666666 222222222226 2666 26 26 6 26 26 26 26 666666 2222222226 222266666 26 66666 222222266 26 6666666 2222226 26 6 26 66 26 66666 26 2222226 6666 26 666666 26 2222222266 26 26 26 6666666 2226 66666 26 6 26 2226 26 6666666 26 6 26 2226 26 26 26 26 6666666 26 66 22666666 26 666 26 26 26 26 2226 26 6666 26 66666 222226 6666 26 66 26 222226 26 6666666 26 26 2222222266 26 6 222222666666666 26 226 26 222226 66666 26 666 26 6 226 26 26 22266666666 22226 26 2226 26666666 226 22222266666666666 26 222666666666666666 22226666666666 266666666666 22222666666666666 22266666666666666660000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 Lap Lap Lap LLLLLLLLap ap ap ap ap ap ap Lap Lap Lap LLap LLLLLap app Lap LLap LLap app Lapp Lapp LLLLLLLL p Lap Lap ap ap Lap LLapp Lap Laaa Lapp aaaaaaaaaaap aaaaaaap appp LLaaap aaaaap appp LLLaaaaa Lap Lap L ppp aap Lapp Lap Laaap app LLLaaap Lapp LLLaa Lapp L pppp L pppppp aap ap Lappppp L pppp Lap Lapppppppppora ora oooooooor oora rr ora oooora or ora ooraa r oooooora oooor oooor ooora oor oooraa o a oo n n n TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT n TTTTT n nn TTTTTTT n TTTTTTTTTTTTTTTTTT nn TT nn TTTT n TTTT nnnn TTTTTTTTT n TTTTTTTT n TTTT n TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT nn TTTTTTT nn TTTTTTTTTTTTTTaahu hu hhhhhhhu hu hu hh ah aah ahh ahhhh aaah ah aah ah ah a nan nan nan na nannnnnnn nna na 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 2220 2220 20 0000 20 2000011 11 11 111 11 1 11 11 11 11 11 111111 11111 11 No Tahun Mitra Binaan Developed Partners Akumulasi Accumulation Year 1. 2009 639 8.091 2009 2. 2010 749 8.840 2010 3. 2011 1.239 10.079 2011 Jumlah Mitra Binaan Penerima Dana Program Kemitraan Tahun 2009-2011 The Number of Developed Partners Receiving Partnership Program Funds Years 2009-2011 Pada tahun 2011 jumlah usaha kecil yang menerima pinjaman kemitraan adalah sebanyak 1.239 mitra binaan, meningkat 165,44% dibandingkan dengan mitra binaan pada tahun 2010. Mereka tersebar dalam berbagai sektor usaha. Peningkatan ini terjadi karena strategi penyaluran pinjaman yang dilaksanakan bekerja sama dengan BUMN lain, guna memperbanyak kesempatan kepada UMK untuk mendapatkan pinjaman kemitraan. In 2011, the number of small-scale enterprises receiving partnership loan is 1,239 developed partners, increasing 165.44% if compared to the number of developed partners in 2010. They are spread in various business sectors. This increase occurs due to the loan channeling strategies implemented in cooperation with other State-Owned Enterprises for the purpose of increasing opportunities for Small and Medium-Scale Enterprises to receive partnership loan. (dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 261 2011 Annual Report TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Penyaluran Pinjaman Tahun 2011 Berdasarkan Sektor Usaha 37.83 % / Perdagangan | Trade 22.86 % / Pertanian | Agriculture 20.44 % / Industri | Industry 0.13 % / Lainnya | Miscellaneous 16.78 % / Jasa | Services 0.20 % / Perikanan | Fishery 0.22 % / Perkebunan | Plantation 1.53 % / Peternakan | Animal Husbandry Partnership Loan Channeling Years 2009-2011 by Sector Penyaluran Pinjaman Kemitraan Tahun 2009 sampai dengan 2011 Berdasarkan Sektor Usaha (dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah) Loan Channeling Year 2011 by Business Sector No Sektor Usaha Mitra Binaan 2011 2010 2009 Developed Partners Business Sector Jumlah Mitra Number of Partner (Unit) Nilai Pinjaman Amount of Loan Jumlah Mitra Number of Partner (Unit) Nilai Pinjaman Amount of Loan Jumlah Mitra Number of Partner (Unit) Nilai Pinjaman Amount of Loan 1. Industri 145 4.550 214 7.440 154 5.009 Industry 2. Perdagangan 292 8.423 389 12.863 319 9.595 Trade 3. Pertanian 671 5.090 4 85 13 205 Agriculture 4. Peternakan 12 340 13 425 8 385 Animal husbandry 5. Perkebunan 2 50 5 220 3 130 Plantation 6. Perikanan 2 45 5 220 7 165 Fishery 7. Jasa 114 3.735 117 3.785 132 4.225 Services 8. Lainnya 1 30 2 200 3 165 Miscellaneous Jumlah 1.239 22.263 749 25.238 639 19.879 TOTAL 262 Laporan Tahunan 2011 Partnership Loan Channeling Years 2009-2011 by Area Penyaluran Pinjaman Kemitraan Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Wilayah Kegiatan penyaluran pinjaman kemitraan sudah dijalankan Angkasa Pura Airports sejak tahun 1992, baik oleh Kantor Pusat dan kantor cabang di seluruh Indonesia. Total total pinjaman kemitraan yang telah disalurkan sebesar Rp 213,1 miliar yang diberikan kepada 10.079 mitra binaan. Adapun penyaluran pinjaman Kemitraan per wilayah dapat disajikan sebagai berikut: Pembinaan terhadap mitra binaan dilakukan dalam bentuk hibah pendampingan (knowledge capital). Program pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada mitra binaan dilaksanakan bekerjasama dengan perguruan tinggi, maupun lembaga lain yang memiliki kompetensi dalam mengembangkan ilmu kewirausahaan dan motivasi berwirausaha. Partnership loan channeling activity has been carried out by Angkasa Pura Airports as of 1992, both by the Head Ofce and branch ofces throughout Indonesia. The total partnership loan that has been channeled is Rp. 213.1 billion given to 10,079 developed partners. Partnership loan channeling per area can be presented as follows: The development of the developed partners has been conducted in the form of knowledge capital. The education and training program given to developed partners has been conducted in cooperation with universities and other institutions with competency to develop entrepreneurship knowledge and motivation. in million rupiah dalam jutaan rupiah TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY No Provinsi/Wilayah Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Province / Territory Jumlah Mitra Number of Partner (Unit) Nilai Pinjaman Amount of Loan Jumlah Mitra Number of Partner (Unit) Nilai Pinjaman Amount of Loan Jumlah Mitra Number of Partner (Unit) Nilai Pinjaman Amount of Loan 1 DKI Jakarta 669 5.000 12 660 8 410 DKI Jakarta 2 Bali 48 2.090 66 2.710 72 2.538 Bali 3 Jawa Timur 93 2.765 104 3.500 81 2.508 Jawa Timur 4 Sulawesi Selatan 63 1.940 88 2.740 67 2.580 Sulawesi Selatan 5 Kalimantan Timur 44 1.510 52 2.050 55 1.810 Kalimantan Timur 6 Papua 13 430 30 613 24 499 Papua 7 Sulawesi Utara 23 953 24 1.010 40 1.100 Sulawesi Utara 8 Yogyakarta 73 2.145 71 2.415 45 1.840 Yogyakarta 9 Jawa Tengah (Solo) 34 920 48 1.525 35 915 Jawa Tengah (Solo) 10 Kalimantan Selatan 41 1.200 69 2.100 68 1.685 Kalimantan Selatan 11 Jawa Tengah (Semarang) 29 950 61 1.850 38 1.057 Jawa Tengah (Sema- rang) 12 Nusa Tenggara Barat 45 1.175 60 2.350 48 1.557 Nusa Tenggara Barat 13 Maluku - - 7 180 8 125 Maluku 14 Nusa Tenggara Timur 64 1.185 57 1.535 50 1.255 Nusa Tenggara Timur Total 1.239 22.263 749 25.238 639 19.879 263 2011 Annual Report TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY The Company has also given development assistance in the form of advertisement and marketing, by engaging the developed partners in various national and international exhibition activities. The national-scale exhibition activities participated by the developed partner during 2011 were, among others, Inacraft and Mutumanikam Nusantara. The exhibitions abroad participated by the developed partners were Indonesian Product Exhibition in Jordan, Indonesian Fair in Den Haag and Moslem World Biz in Kuala Lumpur. The participation of the developed partners in those exhibition activities gives them opportunity to advertise their prime products, so as to be widely known among the Indonesian and International communities. Besides participating in exhibition activities, Angkasa Pura Airports has also given assistance in advertising the Jv|cpJ p..tr.s p.cJucts by opening display spaces in the airports managed by the Company. Those display spaces can be used for the developed p..tr.s .Jv.t|snrt .rJ exhibition activities..partners. Perusahaan juga memberikan bantuan pembinaan berupa promosi dan pemasaran, dengan mengikutsertakan mitra binaan dalam berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar negeri. Kegiatan pameran berskala nasional yang diikuti mitra binaan selama tahun 2011 antara lain Inacraft dan Mutumanikam Nusantara. Sedangkan pameran di luar negeri yang diikuti mitra binaan adalah Indonesia Product Exhibition di Yordania, Pasar Malam Indonesia di Den Haag serta Moslem World Biz di Kuala Lumpur. Keikutsertaan mitra binaan pada kegiatan pameran pameran tersebut memberikan kesempatan mereka untuk mempromosikan produk-produk unggulannya, sehingga lebih dikenal luas masyarakat Indonesia dan internasional. Selain mengikuti kegiatan pameran-pameran, Angkasa Pura Airports juga membantu promosi produk mitra binaan dengan membuka ruang pamer di bandara-bandara yang dikelola Perusahaan. Ruang pamer tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan promosi maupun eksebisi mitra binaan. 264 Laporan Tahunan 2011 Apprentice and comparative study activities for the developed partners have also been carried out by the Company. Through these activities, the developed partners can exchange experiences in running their businesses, bring out new ideas to be developed as well as increase knowledge, which at the end shall enhance their businesses. The knowledge capital funds channeled by Angkasa Pura /|.pc.ts |c. t| Jv|cpJ p..tr.s Jv|cpnrt .ct|v|t|s up to the year 2011 have reached Rp. 38.07 billion. Whereas for the year 2011, the amount of funds channeled reached Rp. 2.84 billion, and for the year 2010, the amount reached Rp. 4.01 billion. Kegiatan pemagangan dan studi banding untuk para mitra binaan, juga dilakukan Perusahaan. Melalui kegiatan ini mitra binaan dapat saling menukar pengalaman dalam menjalankan usahanya, menumbuhkan ide-ide baru untuk dikembangkan serta menambah pengetahuan, yang pada akhirnya akan meningkatkan usaha mereka. Dana hibah pendampingan yang disalurkan oleh Angkasa Pura Airports untuk kegiatan pembinaan mitra binaan sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp. 38,07miliar. Sedangkan untuk tahun 2011 jumlah dana yang disalurkan sebesar Rp. 2,84 miliar, dan tahun 2010 sebesar Rp. 4,01 miliar. Penyaluran Hibah Pembinaan Mitra Binaan Tahun 2009 sampai dengan 2011 | |v|cpJ |..tr.s |rc.|J .p|t.| |.rr||r Years 2009-2011 No Jenis Pembinaan Hibah Pembinaan | Knowledge Capital Type of Development 2011 2010 2009 1 Pendidikan/Pelatihan 967 751 568 Education / Training 2 Pemagangan 32 59 36 apprenticeship 3 Promosi, Pameran & Pemasaran Lainnya 1.845 3.209 3.357 Advertisement, Exhibition & Other Kinds of Marketing Total 2.844 4.019 3.961 TOTAL Kegiatan pemberian pinjaman kemitraan dan pendampingan melalui Program Kemitraan dilakukan sebagai bentuk komitmen Perusahaan, untuk mengantarkan usaha kecil ke tahap selanjutnya. Diharapkan nantinya usaha kecil yang dibantu dan dibina bisa menjadi pelaku usaha yang tangguh, mandiri dan berkualifkasi untuk memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan (bankable). Angkasa Pura Airports terus melakukan berbagai evaluasi dan penyempurnaan strategi, atas pelaksanaan Program Kemitraan. Melalui langkah ini, diharapkan menciptakan kondisi yang saling menguntungkan bagi Perusahaan dan mitra binaannya. Salah satunya adalah memperbaiki tingkat pengembalian pinjaman, serta meningkatkan skala usaha secara terprogram dan terukur. Partnership loan granting and assistance activities through the Partnership Program have been carried out as a form of t| cnp.rys ccnn|tnrt tc b.|r sn.||sc.| rt.p.|ss to the next stage. Later, the assisted and developed small-scale enterprises are expected to become strong, independent and bankable business actors. Angkasa Pura Airports continues to carry out various evaluations on and improvements of strategies for the Partnership Program implementation. This measure is expected to create mutually benefcial condition for the Company and its developed partners. One of them is to increase the rate of loan return, as well as to increase business scale in a programmed and measured manner. (dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 265 2011 Annual Report TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Realisasi Dana Kemitraan tahun 2011 Partnership Fund Realization year 2011 Uraian Realisasi 2011 | 2011 Realization Realisasi 2010 | 2010 Realization Deviasi (%) | Deviation (%) Description 1 2 3 4 1 A. DANA TERSEDIA A. FUNDS AVAILABLE Saldo Awal 1.417 1.037 36,66 Initial Balance Alokasi Penyisihan Laba 4.437 10.784 (58,85) Proft Allocation Pengembalian Pokok Pinjaman 19.979 17.719 12,75 Loan Principal Repayment Subtotal 25.833 29.541 (12,55) Subtotal Pendapatan 3.380 3.220 4,98 revenues Biaya Operasional (2.932) (2.104) 39,37 Operating Costs Jumlah A 26.282 30.657 (14,27) TOTAL A B. PENGGUNAAN DANA B. FUND APPROPRIATION Pinjaman dan Pembinaan Loan and Development a. Pinjaman 22.263 25.238 (11,79) a. loan b. Pembinaan 2.844 4.019 (29,24) b. development Jumlah B 25.107 29.257 (14,19) TOTAL B C. BEBAN HUTANG LAIN-LAIN (303) (17) 1.656,48 C. MISCELLANEOUS DEBT EXPENSES SALDO AKHIR (A-B-C) 1.478 1.417 4,27 FINAL BALANCE (A-B-C) % EFEKTIVITAS PENYALURAN 95,53% 95,43% 100% CHANNELLING EFFECTIVENESS % (dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah) 26 22226 26 266666666 226 26 26 26666 222266666 266666 2266 226 222666 2266 266 2226 222 5555555555555555555555555555555555555555555555555 220 20 201 201 201 01 201 201 001 0111 22201 22011111 AAAAAA 1111 AAAAA 11 AA 11 AAA 111111 AAAAA 11111 AAA 11111 A 1111 A AA 1111 AA 111 A 11 AAnnnnnn nnnu nuu nnnnnnu nnnnnnu nn u nnnn aaaall aaalll al al al RRe RRRRRe Re Re Reppp ep ep RRe RRRRRR p RRRRRRRee Reeee RRRRRe Reeeep Re RReeeee Reeee Ree Re RRReeee RReeeepooorrttttt ooorrt ooort rt oort oooorr 266 Laporan Tahunan 2011 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Angkasa Pura Airports berkomitmen terhadap pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Pemenuhan pelaksanaan K3 ditujukan untuk: Menciptakan perlindungan atas keselamatan karyawan dan pekerja lainnya serta setiap orang yang berada pada tempat kerja Perusahaan; Menunjang terpeliharanya derajat kesehatan, ketahanan fsik, daya kerja, kenyamanan kerja, keselamatan kerja, produktivitas kerja dan efsiensi; Tercapainya keseimbangan antara program pencegahan dan penyembuhan serta memberikan motivasi karyawan agasr melaksanakan upaya K3 secara mandiri dengan menekankan upaya-upaya preventif. a. Program Bina Lingkungan Komitmen Perusahaan dalam pemenuhan aspek sosial terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial adalah keterlibatan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar lokasi bandara Angkasa Pura Airports. Hal tersebut diwujudkan Perusahaan dalam bentuk pelaksanaan Program Bina Lingkungan, yakni program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat dan peningkatan kualitas hidup. Pelaksanaan program ini meliputi pemberian bantuan yang terdiri atas: 1. Bantuan kepada korban bencana alam; 2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan; 3. Bantuan peningkatan kesehatan masyarakat; 4. Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum; 5. Bantuan sarana ibadah; 6. Pelestarian alam. Pelaksanaan Program Bina Lingkungan sudah dijalankan Perusahaan sejak tahun 2000. Kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan dalam program strategis dan program responsif dalam bentuk pemberian bantuan yang sifatnya insidental, memenuhi kebutuhan sesaat, ataupun tanggap darurat. Khusus untuk tahun 2011, dari semua objek bantuan Program Bina Lingkungan, Perusahaan memprioritaskan pemberian bantuan di bidang pendidikan dan kesehatan. Namun demikian Perusahan tidak mengesampingkan program bina lingkungan di bidang lainnya. Occupational Safety and Health Angkasa Pura Airports is committed to implement Occupational Safety and Health. The implementation of Occupational Safety and Health is aimed at: Creating protection on the safety of employees and ct|. .c.k.s .s .|| .s .rycr b|r |r t| cnp.rys work location; Supporting the maintenance of health condition, physical endurance, working power, work convenience, occupational safety, work productivity and efciency; Balancing precaution program with recovery program as well as motivating employees to implement Occupational Safety and Health eforts independently by giving emphasis on the preventive ones. a. Environment Development Program | cnp.rys ccnn|tnrt |r t| |u||||nrt c| t| social aspects in relation to the implementation of social responsibility is being involved in the efort of increasing ccnnur|t|s .||.., spc|.||y |c. t| |cc.| ccnnur|t|s ..curJ .r .|.pc.ts |cc.t|cr c| /rk.s. |u.. /|.pc.ts This has been actualized by the Company in the form of implementation of the Environment Development Program, namely . p.c..n |c. t| npc..nrt c| ccnnur|tys scc|.| ccrJ|t|cr and improvement of the quality of life. The implementation of this program includes the granting of aids comprising: 1. Aid for natural disaster victims; 2. Aid for education and/or training; 3 /|J |c. ccnnur|tys |.|t| |np.cvnrt, 4. Aid for public infrastructure and facility development; 5. Aid for worship facilities; 6. Nature conservation. The Company has been implementing the Environment Development Program as from the year 2000. The activities carried out during such period comprise activities that can be categorized in strategic program and responsive program in the form of incidental granting of aid, momentary fulfllment of needs, or emergency response. Particularly for the year 2011, out of all the Environment Development Program aid objects, the Company prioritized the granting of aid in the education and health sectors. However, the Company have never disregarded the environment development program in other felds. Aspek Sosial | Sosial Aspects 267 2011 Annual Report b. Aid in the Education Sector | |np.cvnrt c| ccnnur|tys Juc.t|cr ou.||ty |.s become the main attention of the Company in carrying out the Environment Development Program activity. This is based upon consideration that education is one of the |curJ.t|crs |c. |rc..s|r ccnnur|tys .||.. |.cu|cut the year 2011, the Company had been channeling funds for education and training as much as Rp. 4.2 billion. This amount was the largest portion (33%) of the total funds channeled in the relevant year. /rk.s. |u.. /|.pc.ts .ttrt|cr cr t| |c.ts c| |rc..s|r ccnnur|tys Juc.t|cr ou.||ty |.s br |vr |r t| |c.n of scholarships to underprivileged students with high achievements. Moreover, there have been aids that are continuous in nature and that have long-term benefts, such as among others, the construction of education facilities for the uninterrupted performance of education, as well as mechanic training aid for drop-out teens and youth, that is expected able to support the establishment of new businesses and reduce the unemployment rate. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY b. Bantuan Bidang Pendidikan Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat menjadi perhatian utama Perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan Program Bina Lingkungan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan pendidikan merupakan salah satu pondasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang tahun 2011, Perusahaan telah menyalurkan dana untuk bidang pendidikan dan pelatihan sebesar Rp 4,2 miliar. Jumlah ini merupakan bagian terbesar (33%) dari keseluruhan dana yang disalurkan pada tahun berjalan. Perhatian Angkasa Pura Airports dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan masyarakat, diberikan dalam bentuk beasiswa kepada siswa berprestasi yang kurang mampu. Selain itu juga ada bantuan yang sifatnya berkesinambungan dan memiliki manfaat jangka panjang, di antaranya pembangunan sarana dan fasilitas pendidikan untuk kelancaran pendidikan, serta bantuan pelatihan mekanik kepada remaja dan pemuda putus sekolah yang diharapkan dapat turut membantu membentuk wirausaha baru dan menurunkan angka pengangguran. 268 Laporan Tahunan 2011 No. Jenis Bantuan 2011 2010 2009 Type of Aid 1 Bencana Alam 132 1.121 288 Natural Disasters 2 Pendidikan & Pelatihan 4.198 2.310 1.476 Education & Training 3 Peningkatan Kesehatan 1.069 760 602 Health improvement 4 Sarana Umum 3.345 3.314 2.084 Public Facilities 5 Sarana Ibadah 2.620 767 - Worship Facilities 6 Pelestarian Alam 1.486 581 2.226 Nature Conservation 7 BUMN Peduli 848 418 - Nature Conservation Jumlah 13.698 9.271 6.676 Total Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2009 sampai dengan 2011 Berdasarkan Jenis Bantuan The Channeling of the Environment Development Funds Years 2009-2011 by the Type of Aid (dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 33 % / Pendidikan & Pelatihan | Education & Training 8 % / Peningkatan Kesehatan | Health Improvement 26 % / Sarana Umum | Public Facilities 26 % / Sarana Ibadah | Worship Facilities 26 % / Pelestarian Alam | Nature Conservation 26 % / Bencana Alam | Natural Disaster Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2011 The Channeling of the Environment Development Funds Year 2011 269 2011 Annual Report c. Bidang Kesehatan Bantuan bidang kesehatan selama tahun 2011 diproritaskan pada kegiatan yang bisa mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sekitar lokasi bandara. Bantuan yang diberikan diwujudkan dalam bentuk pengobatan gratis, khitanan massal, bantuan sarana kesehatan, perbaikan bangunan fsik lembaga kesehatan, perbaikan sarana umum untuk kesehatan, dan sebagainya. Pada tahun 2011, realisasi bantuan program bidang kesehatan sebesar Rp 1,07 miliar. 1. Bantuan Korban Bencana Alam Bantuan kepada korban bencana alam ditujukan untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban. Pada tahun 2011, Perusahaan memberikan bantuan antara lain untuk korban bencana alam angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan bencana tanah longsor di Maluku, sebesar Rp 131juta. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY c. Health Sector Aid in the health sector throughout the year 2011 had been prioritized on the activities that are potential of supporting the improvement of health quality of the local communities ..curJ .r .|.pc.ts |cc.t|cr | .|J |vr .. .ctu.||.J |r the form of free medication, mass circumcision, health facility .|J, |.|t| |rst|tut|crs p|ys|c.| ccrst.uct|cr .rcv.t|cr, health public facility renovation, and others. In 2011, the realization of program aid in the health sector reached Rp. 1.07 billion. 1. Aid for Natural Disaster Victims Aid for natural disaster victims is aimed at relieving the burden of communities that become victims. In 2011, the Company had given aid, among others, for the victims of whirlwind disaster taking place in Maros Regency, South Sulawesi and landslide disaster in Maluku, as much as Rp. 131 million. 270 Laporan Tahunan 2011 Realisasi Dana Bina Lingkungan 2011 The Environment Development Fund Realization in 2011 URAIAN Realisasi 2011 2011 Realization Realisasi 2010 2011Realization Deviasi (%) Deviation (%) DESCRIPTION 1 2 3 2 - 3 : 3 1 A. DANA TERSEDIA A. FUNDS AVAILABLE Saldo Dana Awal 5.702 4.305 32,46 Initial Fund Balance Bagian Laba Bersih 13.311 10.784 23,44 Net Proft Portion Jasa Giro dan Bunga Deposito 383 278 37,57 Clearing Account Service and Deposit Interest Jumlah A 19.396 15.367 26,22 TOTAL A B. PENGGUNAAN DANA B. FUND APPROPRIATION a . Penyaluran Bina Lingkungan a. Environment Development Channeling > BUMN Peduli 848 418 103,00 > BUMN Peduli > BUMN Pembina 12.850 8.854 45,14 > BUMN Pembina Subtotal 13.698 9.271 47,75 Subtotal b. Beban Operasional 308 426 (27,83) b. Operating Expenses c. Biaya Dibayar di Muka, Biaya YMH Dibayar (2.034) (32) 6.196,74 c. Prepaid Expenses, Accrued Expenses Jumlah B 11.972 9.665 23,87 TOTAL B SALDO AKHIR 7.424 5.702 FINAL BALANCE (dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah) TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 27 27 27 27 7 22222 0000 LLLLLLLLLLa Laap LLLL p LLLLaaap LLLLaap LLLLLa LLaaaa LLa LLap LLLLa Lap LLLLLap aap LLapp Lap Lap Laaapp aap ap app LLa Laaaap appp LLLaaaaapppppp ap LLaaaap app aaappppppppoooooooooor ooorrra rra raaaaaaaaaa oooora aaaa ooooraaa ooooo aaa ooooraaaa oooooorra a ooora aaa oorra a oora oooraa ooooooraaaa oooooooora aaa ooooooooorrra ra aaaa ooooooo a o aaaaannn T TT n T nnnnnnnnnnnnn T nnnnnnnnnnnnnnnnnn T nnnnnnnn T nnn TT nnn TT nnnnnnnn ahu ahu ahhu ahu ahu ahu ahuu huu hu huuuu hu hu hu hu huu ahhuuuuunan nan nan na na na naaannn nan aaan annnn nnnnnnnnnnnnn n nnn 20 2220 20 0000 20 222 11 11 111111 11 111 111 11111 1111 271 2011 Annual Report Aspek Lingkungan | Environmental Aspects Bentuk komitmen Angkasa Pura Airports terhadap kepedulian untuk melestarikan lingkungan adalah pengembangan konsep bandar udara ramah lingkungan atau green airports. Pengembangan bandar udara ramah lingkungan merupakan salah satu pengungkit nilai (value level) dalam pencapaian visi misi Perusahaan. Secara bertahap dan berkelanjutan, Perusahaan terus berusaha agar bandar udara yang dikelola memenuhi standar bangunan dan pengelolaan ramah lingkungan. Adapun upaya yang dilakukan saat ini adalah menyusun Dokumen Konsep Bandara Berwawasan Lingkungan (Eco Airports) Angkasa Pura I, dengan target penerapan konsep green airports dapat merata di seluruh bandara yang dikelola, disesuaikan dengan spesifkasi (tipologi) masing- masing. Selain itu dalam pembuatan Rencana Induk (Master Plan) Bandar Udara juga telah memperhatikan aspek- aspek lingkungan. Demikian pula halnya dengan Kebijakan dan strategi Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional bandar udara, selalu didasarkan pada visi global lingkungan hidup yang meliputi : a. Kelestarian (sustainable) lingkungan fsik, biologis dan sosial budaya yang mengakomodasikan berbagai kepentingan (multi fungsi); b. Efsien dalam menggunakan sumber daya dan energi; c. Mengurangi dampak lingkungan sekecil mungkin dengan melakukan pengukuran yang terukur terhadap beberapa komponen yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan ; d. Meningkatkan kepuasan pelanggan pengguna jasa Bandara. Khusus untuk pembangunan bandar udara baru, sejak tahap perencanaan desain diharuskan sudah memenuhi kriteria ramah lingkungan. Di antaranya dengan pemilihan material ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya dengan prinsip reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang) dan reduce (mengurangi) atau dikenal sebagai prinsip 3R. Selain itu bandar udara yang baru juga akan dilengkapi fasilitas pengolahan limbah terpadu. | |c.n c| /rk.s. |u.. /|.pc.ts ccnn|tnrt tc c.. about conserving the environment is the development of a green airport concept. The green airport development is cr c| t| v.|u |v.s |r .c||v|r t| cnp.rys v|s|crs and missions. Gradually and continuously, the Company continuous to make eforts for the airports managed to fulfll the environment-friendly construction and management standards. The current efort made is to prepare Eco Airports Concept Document of Angkasa Pura I, with target that the green airports concept can be evenly applied in all the managed airports, adjusted to their respective specifcations (typology). In preparing a Master Plan, the Airport has also given attention on the environmental Aspects. Similarly, t| cnp.rys pc||c|s .rJ st..t|s in carrying out airport operational activities, have always been based upon the environment global visions which include: a. Sustainable physical, biological and socio-cultural environments, which accommodate various interests (multi-functions); b. Efcient in using resources and energies; c. Minimizing environmental impacts by measuring a number of components that are potential of giving impacts to the environment; J |rc..s|r t| /|.pc.t s.v|c us.s (custcn.s) satisfaction. Particularly for the construction of a new airport, as from the planning stage, the design must have fulflled the environment-friendly criteria, among others by selecting environment-friendly materials, managing resources using the reuse, recycle and reduce principles or known as the 3R principles. Moreover, a new airport shall also be equipped with an integrated waste management facility. 272 Laporan Tahunan 2011 Sebagai bentuk kesungguhan Perusahaan menerapkan dan mewujudkan konsep bandar udara ramah lingkungan, adalah pengajuan sertifkasi Bangunan Hijau (Greenship) ke Green Building Certifcation Institute (GBCI). Sertifkasi diajukan untuk pembangunan Bandar Udara Ahmad Yani, di Semarang, Jawa Tengah. Selain itu juga ada beberapa hal yang bisa menjadi bukti bahwa keberadaan bandar udara yang dikelola Perusahaan telah ramah terhadap lingkungan, di antaranya yaitu : 1. Angkasa Pura Airports berkomitment untuk memenuhi kewajiban pembuatan dokumen lingkungan: Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal); Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL); Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH); sesuai dengan Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, seperti disebutkan dibawah ini : a. Dokumen Lingkungan Yang Dimiliki : b. Dokumen Lingkungan Pengembangan Bandar Udara /s . |c.n c| t| cnp.rys s.|cusrss |r .pp|y|r .rJ actualizing a green airport concept is the application for Green Building certifcation (Greenship) to the Green Building Certifcation Institute (GBCI). Certifcation had been applied for the construction of Ahmad Yani Airport in Semarang, East Java. In addition thereto, there are several things that can be used as evidences that the airports managed by the Company have been environment-friendly, namely as follows: 1. Angkasa Pura Airports is committed to fulfll the obligation to prepare environmental documents: Environmental Impact Analysis (Amdal); Software Design Description (DPPL); Environment Evaluation Document (DELH); in accordance with Law No. 32 year 2009 regarding Environment Protection and Management as mentioned below: a. The environmental documents Owned b. Airport Development Environmental Documents Bandara Dokumen Lingkungan Environmental Document Airports Sultan Hasanuddin - Makassar KM No. 15/1995, dan Sultan Hasanuddin - Makassar KM No. 16/LT.504/1998 Frans Kaisiepo Biak KM No. 94/1994, dan Frans Kaisiepo Biak KM No. SK.17/LT.504/PHB-98 Sam Ratulangi - Manado KM No. 92/1994, dan Sam Ratulangi - Manado KM No. 42/1995 Adisumarmo Solo Dok DPPL : KepMen LH No.241 Tahun 2009 Adisumarmo Solo Bandara Internasional Lombok - Lombok KA-ANDAL : KepMen LH No.288 Tahun 2008, dan Bandara Internasional Lombok - Lombok AMDAL, RKL, RPL : KepMen LH No.196 Tahun 2009 El Tari Kupang Dok DPPL : KepMen LH No.115 Tahun 2010 El Tari Kupang Pattimura Ambon KM No. SK.1/LT.504/PHB-95, dan Pattimura Ambon KM No. SK.32/LT.504/PHB-97 Dokumen Lingkungan yang dimiliki Environmental documents held TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 273 2011 Annual Report Bandara Dokumen Lingkungan Environmental Document Airports Ngurah Rai Denpasar Pengembangan Bandara KA-ANDAL : SK Gub Bali No.634/04-B/HK/2010 Kelayakan Lingkungan : SK GubBali No. 499/04-B/HK/2011 Ngurah Rai Denpasar Juanda Surabaya Termina Utara KM No. SK.2/LT.504 PHB-93 KM No. SK.2/LT.504 PHB-99 Terminal Selatan Juanda Surabaya Sepinggan Balikpapan Terminal Eksisting KM No.A.378/UM/501/SKJ/1990 KM No. 95 / 1994 AMDAL Pengembangan (Tahap KA ANDAL) Sepinggan Balikpapan Adisutjipto -Yogyakarta Dok DPPL : No.239 tahun 2009 AMDAL Rencana Pengembangan Bandara Adi Sutjipto- Yogyakarta Adisutjipto -Yogyakarta Ahmad Yani - Semarang AMDAL Perpanjangan Landas Pacu dan Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang SK Gub Jateng No. 660.1/3/2004 SK Gub Jateng No. 660.1/19/2005 Rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani Ahmad Yani - Semarang Syamsuddin Noor - Banjarmasin AMDAL Pembangunan APRON dan Perpanjangan Runway SK Pemda Kalsel No. 0232/2003 AMDAL Rencana Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor Syamsuddin Noor - Banjarmasin Dokumen Lingkungan Pengembangan Bandar Udara The Environmental Documents owned TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 274 Laporan Tahunan 2011 2. Seluruh bandar udara yang dikelola Perusahaan telah membuat Laporan Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Laporan Pemantauan Lingkungan (RPL), dimana secara periodik setiap enam bulan sekali dilaporkan kepada instansi terkait, seperti: Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dan Kementerian Perhubungan. Adapun komponen lingkungan yang dikelola dan dipantau meliputi: a. Kualitas udara dan tingkat kebisingan b. Hidrologi c. Kualitas air bersih dan air permukaan d. Limbah padat/sampah e. Pengelolaan Perubahan Tata Ruang & Tata Guna Lahan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) f. Pengelolaan Kesehatan Masyarakat g. Pengelolaan Sosial Ekonomi Masyarakat h. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) 3. Berbagai aktiftas penghijauan dan penanaman pohon di lingkungan bandar udara. 4. Membuat Environmental Airports Council (Dewan Pengelola Lingkungan Hidup) di Bandara Ngurah Rai, Denpasar dan Bandara Juanda, Surabaya, sesuai SKEP 124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandar Udara Ramah Lingkungan (Eco Airports). a. Penghematan Energi Kian terbatasnya sumber energi yang tersedia di alam, disikapi Perusahaan dengan melakukan program penghematan energi. Dengan demikian Perusahaan secara aktif juga mendukung program yang telah dicanangkan Pemerintah, tanpa mengganggu operasional bandar udara. Dalam pelaksanaannya, beberapa bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports, telah menerapkan konsep penghematan energi dan sumber daya alam dengan menerapkan prinsip 3R. Adapun upaya yang sudah dilaksanakan selama kurun waktu periode pelaporan adalah: 1. Pengelolaan air limbah untuk dapat digunakan kembali sebagai air penyiram tanaman dan fushing toilet, di Bandara Juanda; 2. All the airports managed by the Company have prepared Environment Management Plan and Environment Monitoring Plan, which shall be reported periodically once in every six month to the related institution, such as: the Ministry for the Environment, the Regional Environment Agency and the Ministry of Transportation. The environmental components managed and monitored comprise: a. Air quality and noise level b. Hydrology c. Clean water and surface water quality d. Solid waste e. Management of Change in the Spatial Layout & Use of the Aviation Operation Safety Area | cnnur|tys |.|t| V.r.nrt cnnur|tys Scc|.| |ccrcny V.r.nrt h. The implementation of Corporate Social Responsibility. 3. Various reforestation and tree planting activities in airport environments. 4. Establishing the Environmental Airports Council in Ngurah Rai Airport, Denpasar, and Juanda Airport, Surabaya, in accordance with the Decision No. 124/ \|/2009 ccrc.r|r |cc /|.pc.ts |np|nrt|r Guidelines. a. Energy Savings Due to the increasingly limited energy sources available in nature, the Company has implemented an energy saving program. Thereby, the Company has been actively supporting the program announced by the Government, without disrupting airport operations. In the implementation, a number of airports managed by Angkasa Pura Airports have applied energy and natural resources saving concept by applying the 3R principles. The eforts that have been made during the reporting period were as follows: 1. The management of liquid waste so that it can be used for watering plantation and fushing toilet, in the Juanda Airport; TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 275 2011 Annual Report 2. Penggunaan peralatan hemat energi dengan teknologi sendor seperti travelator, ekskalator dan peralatan WC (urinoir) dan keran air; 3. Pembangunan bandar udara menggunakan konsep kaca penuh sehingga dapat menghemat lampu di siang hari, seperti yang diterapkan di Bandara Adisumarmo, Solo, dan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. 4. Pada tahun 2012 akan dilakukan pemasangan kaca flm di Bandara Sultan Hasanuddin, sehingga diharapkan kebutuhan AC menurun dan berdampak signifkan terhadap penghematan listik. b. Emisi Gas Rumah Kaca dan Pengurangan Emisi Karbon Salah satu hal penting dalam upaya melestarikan lingkungan, terkait dengan pengelolaan bandar udara adalah pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK). Perusahaan memahami benar hal ini dan secara periodik dilakukan pengukuran emisi GRK di seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports. Pengukuran dilakukan oleh laboratorium independen yang telah terakreditasi. Pengukuran dilakukan di sejumlah lokasi contoh di daerah sekitar bandar udara yang telah ditentukan, dengan mengacu pada nilai batas ambang baku mutu sesuai dengan peraturan yang berlaku di masing-masing daerah. Dari pengukuran diketahui emisi GRK yang dihasilkan dari kegiatan di bandar udara secara umum masih memenuhi batas ambang baku mutu yang ditetapkan. 2. The use of energy-saving equipment with sensor technologies such as travelator, escalator and urinary equipment and water tap; 3. Airport construction using full-glass concept so as able to save the use of lamps in daylight, as applied in the Adisumarmo Airport, Solo, and the Sultan Hasanuddin Airport, Makassar. 4. In 2012, window flm shall be used in the Sultan Hasannudin Airport, therefore the need for AC is likely to decrease and this shall have signifcant impact on electricity saving. b. Green House Gas Emission and Carbon Emission Reduction One of the important things in the eforts of conserving the environment, in relation to airport management, is green house gas (GHG) emission control. The Company understands this well and has conducted GHG emission measurement periodically in all the airports managed by Angkasa Pura Airports. Measurement has been conducted by an independent accredited laboratory. Measurement has been conducted in a number of sample locations determined around an airport, by referring to the quality standards in accordance with the regulations applicable in each region. From such measurement, it is known that the GHG emission produced from activities in the airports in general still meets the determined quality standards. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 276 Laporan Tahunan 2011 Hasil pengukuran emisi GRK juga dijadikan dasar untuk mengintensifkan pengurangan kegiatan yang berpotensi meminimalkan emisi gas karbon, penyebab timbulnya efek rumah kaca. Dengan demikian diharapkan, kualitas udara ambien dan kualitas lingkungan di sekitar bandar udara juga menjadi lebih baik. Untuk mengurangi emisi gas karbon sebagai bentuk dukungan pada upaya Pemerintah untuk menurunkan emisi gas karbon sebesar 26 (dua puluh enam) persen pada tahun 2020, Perusahaan telah melakukan berbagai upaya, yakni: 1. Perawatan secara berkala mesin-mesin yang dioperasikan di bandara, seperti mesin generator, insinerator atau mesin pompa sehingga emisi gas buang maupun debu/ partikulat dapat diminimasi; 2. Mengatur lalu lintas dari dan menuju bandara agar tidak terjadi penumpukan polusi kendaraan; 3. Membuat barier penahan dan penyerap bahan pencemar (debu/ partikulat dan emisi gas buang) melalui penghijauan dengan tetap mempertimbangkan kawasan keselamatan operasi penerbangan. Tanaman untuk penghijauan dipilih jenis tertentu yang tidak mengganggu operasional bandar udara. c. P e n g e l o l a a n Limbah Meski kegiatan utama Angkasa Pura Airports (Persero) adalah jasa pengelolaan bandar udara dan operasional penerbangan, namun tetap ada limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan Perusahaan, meliputi: 1. Limbah domestik, terdiri dari: a. Limbah cair berupa air buangan dari berbagai kegiatan di bandar udara. b. Limbah padat berupa sampah kantor organik maupun anorganik. The GHG emission measurement result has also been used as basis to intensify activity reduction, which is potential of minimizing carbon gas emission, the cause of green house efect. Thereby, the ambient air quality and the quality of the environments around the airports are also expected to become better. In order to reduce carbon gas emission as a form of support tc t| Ccv.rnrts |c.ts |c. .Juc|r c..bcr .s n|ss|cr as much as 26 (twenty-six) percent by the year 2020, the Company has undertaken various eforts, namely: 1. Periodic maintenance of the machines operated in the airports, such as generator machine, incinerator or pump machine in order to minimize exhaust gas emission and dust/particles; 2. Controlling trafc from and towards the airports so as to prevent accumulated pollution from vehicles; 3. Preparing barrier and absorbent to pollutants (dust/particles and exhaust gas emission) through reforestation by consistently considering aviation operation safety area. Certain types of plants for reforestation that shall not disrupt airport operations have been selected. c. Waste Management Even though Angkasa Pura /|.pc.ts n.|r .ct|v|t|s .. airport management services and aviation operations, still there are wastes produced by the Company, which include: 1. Domestic wastes, comprising: a. Liquid waste in the form of disposed water from various activities in the airports. b. Solid wastes in the form or organic and non- TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 277 2011 Annual Report 2. Limbah yang mengandung barang berbahaya dan beracun (B3). Pengelolaan limbah cair yang dilakukan dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk kegiatan : a. Untuk bandar udara yang telah memiliki fasilitas pengolahan air limbah berupa Sewage, Treatment, Plan (STP), maka limbah diolah dalam kolam STP hingga memenuhi ambang batas baku mutu yang ditetapkan ketentuan Pemerintah sebelum digunakan kembali untuk kegiatna penyiraman tanaman atau dibuang ke badan air. b. Untuk bandar udara dan kantor pusat yang belum memiliki fasilitas STP, air limbah disimpan di septic tank setelah melalui proses penghancuran secara alami dialirkan ke kolam peresapan. Namun sejalan dengan hal itu, secara bertahap diusulkan pembuatan STP guna pengelolaan limbah terpadu. Sedangkan untuk pengelolaan limbah padat, dilakukan kegiatan sebagai berikut : a. Limbah padatan bukan B3 Untuk sampah dikumpulkan di tempat pembuangan sementara (TPS) di sekitar bandar udara, dan selanjutnya diambil pihak ketiga yang terlah ditunjuk yakni petugas Dinas Kebersihan pemerintah daerah setempat. b. Limbah B3 Limbah B3 dikumpulkan di TPS yang didisain khusus sesuai standar penampungan limbah B3. Selanjutnya limbah tersebut diambil dan dikelola oleh perusahaan yang telah memiliki sertifkat dari Kementerian Lingkungan Hidup. organic ofce trash. 2. Wastes containing hazardous and toxic substances. The liquid waste management done can be categorized into two forms of activities: a. For an airport already having a liquid waste processing facility in the form of Sewage Treatment Plant (STP), waste shall be processed in an SPT pool so as to meet the quality standards determined by the Government before being used for plant watering activity or disposed into water body. b. For the airports and head ofces not yet having STP facilities, liquid waste shall be stored in septic tank. Following its natural decomposing process, it shall be channeled to the infltration basin. However, in line with the foregoing, the construction of STP for an integrated waste management has been gradually proposed. For solid waste management, the following activities have been carried out: a. Non-hazardous and toxic solid wastes Trashes shall be collected in a temporary disposal area around an airport and shall be subsequently taken by a third party appointed, that is the local government Sanitation Service Ofce ofcer. b. Hazardous and toxic wastes Hazardous and toxic wastes shall be collected in a temporary disposal area specially designed pursuant to the hazardous and toxic waste collection standards. They shall be subsequently taken and managed by the company already having TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 278 Laporan Tahunan 2011 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY LLLLLLLa La La Lap Lap Lap LLa Lap ap Lap Lap Lap Lap ap Lap La Lap Lap Lap Lap Lap ap ap ap app LLa LLLap Lap LLa Lap Lap Lap ap Lap ap ap Lap ap LLLap Lap aap Lappp ap La La La La Laap ap Lap ap ap La LLaap La LLa LLap Lap LLap LLLLLLLaa Laap Lap LLLa LLLaa LLLL p LLLLLLa Lapp LLLa LLLLLa LLLLLLLa La LLaap LLLLLLa LLaa LLLLLLLLLa Lap LLLLLa LLLLa La LLLLLa LLa LLa La LLLLLLLLaaaaaapppppppora ora ora ora ora ora ora ora ora ooooora ora ora ora ora ora ora ora ora oraa ora ora ora ora ora ora ora ora ora ooora ora ora oora ora or ora ora oraa oraa oooora ora ora oraa oora ra oora oraaa oora ora ora oo aa ooor o a ora oora ora aaa oor orra ooraa o aa o n T n T n T n T n T n T n T n T n T n T n T n T n T nn T n T n T n T n T n T n T TT nn T nn T n T n T nn T TT n T n T n T nn TTT n T n T nn T T nn T TTTT n T n T nnnn TTT n TT nnn T n T n TT n T n TT nn TT n T n TTTTT nn ahu ahu ah ahu ahu ahu ahu ah ahu ah ahu aahu ahu ahu ah ahu ahu ahu ahu ahu ahu h ahu ahu ahu ahu hu ahu hu ahu ahu ahu ahu ahu ah ahu ah ahu ah ahu ahh ahu h ahu ahu ahu ahu ahu ahu ahu hhu ahu ahuu ahu ahu ahu ahu ahu h ahu ahu hhhh ahhu ahu ahu ahu ahhhhhhh aahhuuu ahuuuu a uuu ah ahuu h aaah a u aah nnnnnnan nnan nan nan nnnan nan aan nan an aaan nan nan nan an an nan nan an annnn an nnnnnnnan nnnnnan an naan an a naan annn nann nann nan nan an nnnnnan an an a nan nan nannn nannn nann nnnnnan an aan a nannnn nannnnn an nan nnnnna nan nan nan na nan nan a naaan ann ann annn nann nnnan an naan an aaan naann nnnan nan nan nan aan an an an nnnan naaan an nnnnnna na nnnnna nna nnan aan nnnnnnnnnna na naaan nnnnnnna nnnnna nnan nnnnnnnnnnnnaaaaan an nan nnnnnnnnnnnnnann nnnnnnnnnnnnaaaaaann nnnnnnan na nnnnnnnaaaaaan an an aaaaa 20 20 20 220 20 20 20 20 20 20 220 20 20 20 2220 20 2222200000 20 0 20 20 20 20 20 20 20 20 20 220 20 20 220 20 20 20 2222220 220 00000 20 20 0 20 20 20 20 20 22222222222220 2000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 2222222220000 20 0 20 20 20 0 20 222222222222200 20 0 20 0000 20 00 222222222222220 0000000 22222222222220 20 0000 20 000 20 22222220 20 000 20 000 2222222220 20 0000 20 0 20 222222222222000000000 220 22220000000000 20 20 2222220 000 20 0000000 2222000000 20 220 00000 20 2222000000 2222220 000 2220 0000 222200000000 20 20 222200000000000 20 2220000 20 20 00000 20 20 000000000000 220 0000000000011111111111 11 1111 1 11 11 111 1111111111 11 11111 1111111111 1 11 11111 11111111111 111 11111 11 11111111 11 11 11111111111 1111 11 111 11 11 111111 11 11 11 11 11111 11 11 111111 11 1 111 11111 1111 11 1111 11 11 1111 11 1111 11 11 11 11 1 111 11111 111111 d. Pemulihan dan Perlindungan Habitat Dalam upaya mewujudkan bandar udara yang ramah lingkungan, Angkasa Pura Airports juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon, terutama pada lahan-lahan kritis dan tandus. Baik yang ada di dalam kawasan bandar udara maupun di sekitarnya. Kegiatan penanaman pohon juga dilakukan dalam rangka mendukung Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon yang dicanangkan Pemerintah. Selama tahun 2011 Perusahaan telah melakukan penanaman 118.000 batang pohon, dengan alokasi biaya mencapai Rp 1,48 miliar. Lokasi penanaman pohon meliputi wilayah Praya Lombok Tengah, Karanganyar, Boyolali, Gunung Merapi, Taman Hutan Raya Sultan Adam, Banjarmasin, Sumbawa, dan di Desa Tawiri, Kota Ambon. Dengan demikian kontribusi Perusahaan dalam program penanaman pohon di wilayah-wilayah kerja kantor cabang bandar udara yang dilakukan sejak tahun 2008, sudah mencapai 328.500 batang pohon dengan nilai keseluruhan mencapai Rp 4 miliar. Kegiatan penanaman pohon diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan setempat sebagai pembina teknis dengan mengkaryakan kelompok-kelompok tani di lokasi penanaman pohon yang melaksanakan kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon tersebut. Kegiatan penanaman pohon tak hanya menjadikan lingkungan di sekitar bandar udara menjadi lebih hijau. Keberadaan pepohonan yang ditanam juga bisa memberikan daya dukung lahan yang ada di sekitar bandar udara sebagai ruang terbuka hijau, dan meningkatkan kemampuan lahan sebagai daerah resapan air. certifcate from the Ministry for the Environment. d. Habitat Recovery and Protection In the eforts of actualizing green airports, Angkasa Pura Airports have also been carrying out tree planting activities, particularly on critical and dry lands, both existing inside the .|.pc.ts ...s .rJ t||. su..curJ|rs Tree planting activities have also been carried out in the context of supporting the 1 Billion Tree Planting Movement announced by the Government. During 2011, the Company had planted 119,000 tree stands, with cost allocation reaching Rp. 1.48 billion. The tree planting locations includes Praya Lombok Tengah, Karanganyar, Boyolali, Merapi Mountain, Sultan Adam Botanical Forest Park, Banjarmasin, Sumbawa, and Tawiri Village, Ambon City. |rc, t| cnp.rys ccrt.|but|cr |r t| t. p|.rt|r p.c..n |r t| .|.pc.ts b..rc| c|c .c.k ...s |.v reached 328,500 tree stands with a total value of Rp. 4 billion. The tree planting activities have been carried out in cooperation with the local Forestry Service Ofce as the technical advisor by empowering farmer groups in the tree planting locations carrying out the relevant tree planting and cultivation activities. Planting trees not only make the environment around Airportss to be more green. The presence of planted trees can also provide the carrying capacity of land around the Airports as a green open space, and improve the ability of the land as water reservoir areas. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) UNTUK TAHUN-TAHUN BUKU YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2011 |||||||||| /|||O|S |||O| O| THE FINANCIAL STATEMENTS OF PT ANGKASA PURA I (PERSERO) FOR THE ACCOUNTING YEARS ENDED ON DECEMBER 31, 2010 and 2011 PT ANGKASA PURA I (PERSERO) Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Independent Audi tors Report and The Fi nanci al Statements For The Years Ended December 31, 2011 and 2010
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
DAFTAR ISI LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 TABLE OF CONTENTS FINANCIAL STATEMENT DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Halaman/ P a g e
I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI I. DIRECTORS STATEMENT LETTER
II. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN II. INDEPENDENT AUDITORS REPORT
III. LAPORAN KEUANGAN III. FINANCIAL STATEMENTS
- Laporan Posisi Keuangan i - Statements of Financial Position
- Laporan Laba Rugi Komprehensif ii - Statements of Comprehensive Income
- Laporan Perubahan Ekuitas iii - Statements of Changes In Equity
- Laporan Arus Kas iv - Statements of Cash Flows
- Catatan Atas Laporan Keuangan 1 103 - Notes to Financial Statements
285 2011 Annual Report 286 Laporan Tahunan 2011 287 2011 Annual Report 288 Laporan Tahunan 2011 289 2011 Annual Report 290 Laporan Tahunan 2011 291 2011 Annual Report For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 1 1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Lingkup Usaha a. The Establ i shment and Li ne of Busi ness PT Angkasa Pura I (Persero), selanjutnya disebut Perusahaan, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I menjadi Perusahaan (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H., tanggal 3 Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 2914/1993. PT Angkasa Pura I (Persero), herein after referred to as the Company, was incorporated under the Government Regulation Number 5 of the year 1992 concerning the change in legal status of Perusahaan Umum (PERUM) into Perusahaan (Persero). The incorporation was documented in the notary deed on January 3, 1993 by the notary Muhani Salim, SH, and was authorized by the Minister of Justice with his letter No. C2-2470.HT.01.01 of 1993 dated April 24, 1993. Publication there of was made in the state gazette No. 52 dated June 29, 1993 and the supplement thereto No.2914/1993. Pada tahun 1998, anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999. In the year 1988, an amendment to the Company's articles of association was made on January 14, 1998 on the basis of the decision made in a general meeting of the shareholders. The amendment was documented in the notary deed No. 30 dated September 18, 1998 of the notary Imas Fatimah, SH. Authorization was granted by the Minister of Justice with his letter No.C2-25829.HT.01.04 of 1998 dated and was published in the state gazette No. 50 dated June 22, 1999 and the supplement there to No. 3740/1999. Anggaran Dasar PT Angkasa Pura I (Persero) yang terakhir diubah berdasarkan akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor W7-08937 HT.01.04-TH-2007 tanggal 14 Agustus 2007. Pada pasal 4 (empat) dari akta tersebut menyebutkan sebagai berikut: The latest amendment to the Company's articles of association was made on August 9, 2007 with the notary deed Number 02 of the Notary Nanda Fauz Iwan, SH, authorized by the Minister of Justice and Human Rights with his letter No. W7-08937 HT.01.04-TH-2007 dated August 14, 2007. Article 4 of the notary deed said: (1) Modal Dasar Perusahaan berjumlah sebesar Rp 7.000.000.000 yang terbagi atas 7.000 saham, masing-masing bernilai nominal Rp 1.000. (1) The Company's authorized capital is Rp 7,000,000,000 divided into 7,000 shares, of par value of Rp 1,000 each. (2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan / diambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.800 saham atau seluruhnya berjumlah Rp 1.800.000.000 ke dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut: (2) Of the authorized capital, 1,800 shares equivalent par value of Rp 1,800,000,000 were subscribed and paid in by the Government of the Republic of Indonesia by way of: p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 2 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan) a. The Est abl i shment and Li ne of Busi ness (Continued) (i) Sebesar Rp 925.000.000 telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran Modal lama; (i) Initial paid-in capital of Rp 925,000,000; (ii) Penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 264.109.539; (ii) Additional state investment of Rp 264,109,539; (iii) Modal Donasi sebesar Rp 2.796.336; (iii) Donated capital of Rp 2,796,336; (iv) Laba yang belum dibagi sebesar Rp 98.295.982; dan (iv) Conversion of retained earnings of Rp 98,295,982; and (v) Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142. (v) Conversion of accumulated reserve until the year 2005 of Rp 509,798,142. Tujuan dan lapangan usaha dari Perusahaan adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta untuk memupuk keuntungan bagi perusahaan dengan menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dalam arti seluas-luasnya dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut. The objective and line of business of the Company is to implement the Government's economic and development programs and to earn profit for the benefit of the Company by carrying out business in airport services and other airport related business activities. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perusahaan menjalankan usaha-usaha: Toward those aims the Company undertakes the following business activities: a. Jasa Pelayanan Penerbangan (Air Traffic Services), penyediaan, pengusahaan fasilitas navigasi. a. Flight Services (Air Traffic Services), the provision of facilities and concession facilities navigation. b. Jasa Pelayanan Kebandarudaraan b. Airport Services 1) Aeronautika Non ATS 1) Non aeronautics ATS a) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara. a) Providing, maintaining, and developing facilities for aircraft landing, takeoff, parking, and stationing. b) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal unt uk pel ayanan angkut an penumpang, kargo dan pos. b) Provi ding, mai ntai ni ng, and developing terminal facilities for passengers, cargoes, and postal services. 2) Non Aeronautika 2) Non aeronautics a) Peny e di aan l aha n unt uk pembangunan, lapangan dan kawasan industri serta gedung- g e d u n g / b a n g un a n y a n g berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. a) Provision of land for development, field and industrial areas as well as buildings associated with the smooth air freight. DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 3 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan) a. The Est abl i shment and Li ne of Busi ness (Continued) b) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan. b) Provision, utilization and development of electronic facilities, navigation, electricity, water and waste disposal installations. c) Penyediaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan. c) Providing of consulting services, education and training related to airport. d) Usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. d) Other efforts that can support the achievement of companys goals. Perusahaan dapat pula mendirikan/ menjalankan perusahaan lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut di atas baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan badan lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar. The Company may also establish other entities or undertake other ventures related to those business activities either individually or in partnership with other parties provided that those are permissible under the prevailing laws and regulations and the Company's articles of association. Sampai dengan akhir tahun 2011, Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 13 bandara yang terletak di kota-kota besar wilayah timur, yaitu: Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adisumarmo Surakarta, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Achmad Yani Semarang, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Pattimura Maluku dan Bandara El Tari Kupang. Perusahaan juga mengelola Terminal Kargo sebagai Strategic Business Unit (SBU) di Bandara Hasanuddin Makassar dan Sepinggan Balikpapan. Until end of the year 2011, there are 13 airports through out the country which are managed by the Company: Ngurah Rai-Denpasar, Juanda-Surabaya, Hasanuddin-Makassar, Sepinggan -Balikpapan, Frans Kaisiepo-Biak, Sam Ratulangi-Manado, Adisutjipto-Yogyakarta, Adi s uma r mo- Sur ak a r t a , Sy ams udi n Noor-Banjarmasin, Achmad Yani-Semarang, Selaparang-Lombok, Pattimura-Maluku and El Tari-Kupang. The Company also runs cargo warehousing as a Strategic Business Unit (SBU) at the Hasanuddin Airport, Makassar and Sepinggan Balikpapan. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Makassar Advanced Air Traffic Services (MAATS) PT Angkasa Pura I (Persero) tanggal 1 Juli 2008 telah dipisahkan aset dan pengelolaan operasi Lalu Lintas Penerbangan (ATS) dari Kantor Cabang Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi Kantor Cabang Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan Makassar. Based on the delivery and acceptance note, one of the Company segment - the Makassar Advanced Air Traffic Services (MAATS) effective July 1, 2008 was separated from the management of Sultan Hasanuddin Makassar airport to become a branch office of Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan Makassar - Makassar Air Traffic Control Center. DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 4 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan) a. The Est abl i shment and Li ne of Busi ness (Continued) Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor : KEP.79/OM.01/2008 tanggal 1 Agustus 2008 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Proyek pembangunan Bandar Udara Internasional Lombok dan Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.21/OM.01/2009 tanggal 26 Februari 2009 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali. Selain itu telah dilaksanakan program investasi pengembangan beberapa bandara antara lain Bandara Sepinggan Balikpapan, Banadara Sultan Hasanudin Makassar, dan Bandara Juanda Surabaya. In accordance with the decision of the Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) Number: KEP.79/OM.01/2008 dated August 1, 2008 have formed the Organization and Administration of Construction Lombok International Airport and In accordance with the Decision of Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) number KEP.21/OM.01/2009 dated February 26, 2009 has been established Organization and Administration of Project Development International Airport Ngurah Rai Bali. In addition the company already have the investment development program for International Airport Sepinggan Balikpapan, Sultan Hasanudin Makassar and Juanda Surabaya. b. Visi, Misi, dan Strategi Usaha b. Vi si on, Mi ssi on, and Busi ness Strategy Visi: Vi si on: Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder. To become a world class airport administrator providing benefits and added value to the stakeholders. Misi: Mi ssi on: Melalui penerapan prinsip-prinsip perusahaan: By implementing the Company's principles: 1) Menyedi akan pengusahaan j asa kebandarudaraan melalui pelayanan yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kenyamanan; 1) To provide secure, safe and comfortable airport services; 2) Member i kan pengal aman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa; 2) To give impressive experience to the airport services users; 3) Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai; 3) To increase the Company's values and the employees welfare; 4) Mendukung peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat. 4) To support the economic growth in the interest of public welfare. c. Manajemen Perusahaan c. The Company' s Management Komisaris dan Direksi Commi ssi oners and Di rectors Susunan Komisaris dan Direksi perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: The Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 are as follows: DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 5 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) c. Manajemen Perusahaan (Lanjutan) c. The Company s management (Continued) 31 Desember 2011/ December 31, 2011 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Dewan Komisaris B o a r d o f Co m m i s s i o n er s Komisaris Utama Drs Suratto Siswodihardjo Drs Suratto Siswodihardjo President Commissioner Komisaris Drs. Isnoor Haryanto, Ak. Drs. Isnoor Haryanto, Ak. Commissioner Komisaris Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si. Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si. Commissioner Komisaris Ir. D. Sonny Priyarsono, Ph.D. Ir. D. Sonny Priyarsono, Ph.D. Commissioner Komisaris Suyitno Affandi, S.E. M.Si. Suyitno Affandi, S.E. M.Si. Commissioner Komisaris Ir. Tunjung Inderawan M.si. -- Commissioner Dewan Direksi B o a r d o f Di r ec t o r s Direktur Utama Tommy Soetomo Tommy Soetomo President Director Direktur Keuangan Gunawan Agus Subrata Gunawan Agus Subrata Finance Director Direktur Operasi dan Teknik Harjoso Tjatur Prijanto Harjoso Tjatur Prijanto Technic and Operation Director Direktur Komersial dan Pengembangan Robert Daniel Waloni Robert Daniel Waloni Commercial and Development Director Direktur Personalian dan Umum Yushan Sayuti Yushan Sayuti Personnel and General Director Susunan Komisaris Persero berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor: KEP-255/MBU/2007 tanggal 8 Nopember 2007 dan KEP-24/MBU/2009 tanggal 02 Februari 2009, telah dilakukan pemberhentian anggota Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura I atas nama Arie Soelendro dan pengangkatan anggota Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) atas nama Isnoor Haryanto. The members of the Company's Commissioners, as specified in the letter No. KEP-255/MBU/2007 dated November 8, 2007 KEP-24/MBU/2009 dated February 2, 2009 on appointment and discharge of the Company's commissioners, Mr. Arie Soelendro was discharged from his office and is succeeded by Mr. Isnoor Haryanto. Selanjutnya sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Republ i k I ndo nes i a No mo r : KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) memberhentikan Effendi Batubara dan mengangkat Drs. Suratto Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama. Fur ther mor e, by t he l et ter No. KEP-133/MBU/2010 dated July 21, 2010 on appointment and discharge of the Company's president commissioner, Mr. Effendi Batubara was discharged from his office and was succeeded by Drs. Suratto Siswodihardjo as the president commissioner. Sesuai KEP-240/MBU/2011 tanggal 24 Nopember 2011 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) mengangkat saudara Ir. Tunjung Inderawan M.si. sebagai Komisaris. In accordance KEP-240/MBU/2011 dated November 24, 2011 on the Appointment of Members of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) raised Ir. Tunjung Inderawan M.si. as Commissioner. Susunan Direksi per 31 Desember 2011 dan 2010 diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No: KEP-134/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Angkasa Pura I (Persero). Board of Directors as of December 31, 2011 and 2010 decided upon based on the decree of the Minister of SOE No: KEP-134/MBU/2010 dated July 21, 2010 on discharge and appointment of members of Board of Directors. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 6 1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued) Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 dan 2010 diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No: KEP-06/DK.AP.I/2010, KEP- 07/DK.AP.I/2010, KEP-09/DK.AP.I/2011 dan KEP- 09/DK.AP.I/2011, tentang Pengangkatan anggota komite audit PT Angkasa Pura I (Persero) dengan susunan sebagai berikut: 31 Desember 2011 December 31,2011 The composition of Audit Committe of December 31, 2011 and 2010 based on the Decision of the B o a r d o f C o mmi s i s o n e r s N o : KEP-06/DK.AP.I/2010, KEP-07/DK.AP.I/2010, KEP-09/DK.AP.I/2011 dan KEP-09/DK.AP.I/2011, of the appoitment of members audit committee of PT Angkasa Pura I (Persero):
31 Desember 2010 December 31, 2010 Ketua D. Sonny Priyarsono D. Sonny Priyarsono Chairman Anggota Ubaedi Ubaedi Member Anggota Ilham Budiono Ilham Budiono Member Anggota Basuki Rahardjo Basuki Rahardjo Member Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha dan GCG adalah sebagai berikut: The composition of Business Risk and GCG Policy Committee members is as follows: 31 Desember 2011 December 31,2011
31 Desember 2010 December 31, 2010 Ketua Isnoor Haryanto Isnoor Haryanto Chairman Anggota Muhammad Hadijono Muhammad Hadijono Member Anggota Sigit Setiawan Sigit Setiawan Member Anggota Srijono Srijono Member Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut: The composition of Nomination and Remuneration Committee members is as follows: 31 Desember 2011 December 31,2011
31 Desember 2010 December 31, 2010 Ketua Hakamuddin Djamal Hakamuddin Djamal Chairman Anggota Jenri MP. Panjaitan Jenri MP. Panjaitan Member d. Sumber Daya Manusia d. Human Resource Sumber daya manusia PT Angkasa Pura I (Persero) per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sejumlah 3.681 dan 3.771 orang (tidak diaudit), di luar Direksi dan Komisaris dengan perincian sebagai berikut: The number of the Company's employees as at December 31, 2011 and 2010 are 3,681 and 3,771 respectively (unaudited), exclusive of the directors and commissioners, in the following positions: 2011 2010 Pegawai Perusahaan 3.191 3.225 Permanent employees PNS Diperbantukan 404 441 Seconded civil servants PNS Ditugaskan 2 2 Assigned civil servants ABRI Ditugaskan 63 81 Assigned military personnel Honorer 21 22 Part timers Jumlah 3.681 3.771 Total For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 7 2. KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN 2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS Pengusahaan bandara di Indonesia pada umumnya dan yang dikelola oleh Perusahaan pada khususnya tunduk pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan. Beberapa ketentuan penting yang berkaitan dengan Perusahaan adalah ketentuan mengenai tarif jasa kebandarudaraan khususnya jasa aeronautika dan non-aeronautika tertentu adalah sebagai berikut: The airports throughout the country in general and the airports managed by the Company in particular are subject to regulations promulgated by the Minister of Transportation. The following are significant regulations specifying airport service tariffs, particularly those related to certain aeronautical and non-aeronautical services: a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan. a. Law No.15 year 1992 on Aviation; as was amended by the Law No.1 of 2009 on Aviation. b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2009 tentang jenis dan tarif jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada departemen perhubungan. b. Government Regulation No. 6 year 2009 about type and tariff of type of state income outside the tax that applies to transportation department. c. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan. c. Government Regulation No. 70 of 2001 on Airports. d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.29 Tahun 1997 tentang Struktur Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara Umum. d. The Minister of Transportation's Decree No.KM.29 year 1997 on Airport Service Tariffs Arrangement for public airports. e. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.28 Tahun 1999 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formulasi Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara yang Di sel enggar akan ol eh Badan Usaha Kebandarudaraan. e. The Minister of Transportation's Decree No.28 year 1999 on Tariff Setting Mechanism and Airport Service Tariff Formulation for Airports managed by Airport Companies. f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum. f. The Minister of Transportation's Decree No. KM.48 of 2002 on Administration of Public Airports. g. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/47/III/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Usaha Kegiatan Penunjang Bandar Udara. g. The Director General of Air Transport's Decree No.Skep/138/VI/1999 on Guidelines for Airport-Supporting Business Operations. h. SK Dirjen Hubud Nomor SKEP.284/X/1999, tentang Standart Kinerja Operasional Bandara terkait dengan Tingkat Pelayanan (Level of Service). h. The Decree of the Director General of Civil Aviation No. SKEP.284/X/1999, on operational standard of airports with respect of their level of service. Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah serta Surat Keputusan Menteri Perhubungan di atas, Direksi Perusahaan menjabarkan dan menetapkan tarif jasa kebandarudaraan yang berlaku untuk bandara yang diusahakan. Tarif dimaksud diantaranya tertuang dalam Keputusan Direksi dengan nomor: Under those law, regulation, decrees, and guidelines the Company's Management elaborate and set up airport tariffs applicable to all airports under its jurisdiction. The tariffs are set up in the following directives of the Company's Management: a. KEP.101/KU.10.1.1/2006 tanggal 31 Oktober 2006 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Dalam Negeri. a. KEP.101/KU.10.1.1/2006 dated October 31, 2006 on Landing, Positioning and Storing of Aircraft Services Tariff (PJP4U) for Domestic Flights. p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 8 2. KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan) 2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS (Continued) b. KEP.32KU.60.01./1999 tanggal 1 April 2009 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri pada Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa Pura I ( P e r s e r o ) . Di s e mp u r n a k a n d e n g a n KEP.72/KU.06.01./2009 tanggal 12 Agustus 2009 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri Pada Bandar Udara Yang Diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). b. KEP.32KU.60.01./1999 dated April 1, 2009 on Landing, Positioning and Storing of Aircraft Services Tariff (PJP4U) for International Flights at the Company's airports. Amended with the decree No.KEP.72/KU.06.01./2009 dated Augusts 12, 2009 on tariff of landing, positioning, and storing of aircrafts services (PJP4U) for international flights provided by the Company. c. KEP.49/KU.10.3.1/2007 tanggal 24 Juli 2007 tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). c. KEP.49/KU.10.3.1/2007 dated July 24, 2007 on tariff of airport services for domestic flights provided by the Company. d. KEP.50/KU.10.2.1/2005 tanggal 29 Juli 2005 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) untuk Angkutan Udara Dalam Negeri untuk Angkutan Udara Dalam Negeri telah diubah dan diganti dengan KEP.90/KU.06.02/2010 tanggal 9 Nopember 2010. d. KEP.50/KU.10.2.1/2005 dated July 29, 2005 on tariff of flight passengers services (PJP2U) for domestic flights as amended with the decree No. KEP.90/KU.06.02/2010 dated November 9, 2010. e. KEP.97/KU.10.2.2/2006 tanggal 17 Oktober 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) untuk Angkutan Udara Luar Negeri, t el ah di ubah dan di gant i dengan KEP.83/KU.10.2.2/2007 tanggal 26 Oktober 2007. e. KEP.97/KU.10.2.2/2006 dated October 17, 2006 on tariff of flight passengers services (PJP2U) for international flights as amended with the decree No. KEP.83/KU.10.2.2/2007 dated October 26, 2007. f. KEP.144/KB.09/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) khusus untuk Penerbangan Haji di Bandar Udara di usahakan PT Angkasa Pura I (Persero). f. KEP.144/KB.09/2008 dated December 30, 2008 about tariff of flight passengers services (PJP2U) for hajj flight in effort of PT Angkas Pura I (Persero) airports. g. KEP.913/KU.20.1.8/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) pada Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). g. KEP.913/KU.20.1.8/1998 dated August 14, 1998 on tariff of avio bridge service at the Company's airports. h. KEP.65/KU.20.1.8/1998 tanggal 31 Juli 2003 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) dan Tarif Pelayanan Jasa Tambahan Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) untuk Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara Ngurah Rai Bali. h. KEP.65/KU.20.1.8/1998 dated July 31, 2003 on tariff of avio-bridge service and tariff of additional avio-bridge service for domestic flights at the Ngurah Rai airport, Bali. DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 9 2. KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan) 2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS (Continued) i. KEP.111/KU.20/2006 tanggal 21 Desember 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos P e s a w a t B a n d a r U d a r a S u l t a n Hasanuddin-Makassar. i. KEP.111/KU.20/2006 dated December 21, 2006 on tariff of flight cargo and postal services at the Sultan Hasanuddin airport, Makassar. j. KEP.73/KU.30/2006 tanggal 7 Agustus 2006 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar Udara Sepinggan-Balikpapan. j. KEP.73/KU.30/2006 dated August 7, 2006 on tariff of flight cargo and postal services at the Sepinggan airport, Balikpapan. k. KEP.50/KU.20.1.1/2007 tanggal 24 Juli 2007 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Counter untuk Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). k. KEP.50/KU.20.1.1/2007 dated July 24, 2007 on tariff of airport counter service for domestic flights provided by the Company. l. KEP.31/KU.07/2010 tanggal 25 Mei 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar Udara (PJKP2U) untuk Bandar Udara Ngurah Rai-Bali. l. KEP.31/KU.07/2010 dated May 25, 2010 on tariff of flight cargo and postal services (PJKP2U) at the Ngurah Rai airport, Bali. m. KEP.33/KU.07/2010 tanggal 1 Juni 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) untuk Bandar Udara Sam Ratulangi-Manado. m. KEP.33/KU.07/2010 dated June 1, 2010 on tariff of flight cargo and postal services (PJKP2U) at the Sam Ratulangi airport, Manado. n. KEP.16/KU.06.03/2010 tanggal 03 Maret 2010 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) untuk Bandar Udara Adisumarno-Solo. n. KEP.16/KU.06.03/2010 dated March 3, 2010 on tariff of avio-bridge service at the Adisumarno airport, Solo. o. KEP.45/KU.07.06/2010 tanggal 21 Juni 2010 tentang Tarif Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Makassar. o. KEP.45/KU.07.06/2010 dated June 21, 2010 on vehicles parking service at the Sultan Hasanuddin airport, Makassar. p. KEP 14/KU.07/2011 tanggal 16 Pebruari 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Ngurah Rai Bali. p. KEP 14/KU.07/2011 dated February 16, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at Domestic Airport Ngurah Rai Bali. q. KEP 20/KU.06.02/2011 tanggal 1 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) SBU Terminal Kargo Sepinggan Balikpapan. q. KEP 20/KU.06.02/2011 dated March 1, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at SBU Terminal Kargo Sepinggan Balikpapan. r. KEP.29/KU.07.02/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) SBU Terminal Kargo Sultan Hasanudin Makassar. r. KEP.29/KU.07.02/2011 dated March 21, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at SBU Terminal Kargo Sultan Hasanudin Makassar. DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 10 2. KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (Lanjutan) 2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS (Continued) s. KEP.30/KU.07.02/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Frans Kasiepo Biak. s. KEP.30/KU.07.02/2011 dated March 21, 2011 on Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at Domestic Airport Frans Kasiepo Biak. t. KEP.66/KU.06.01/2011 tanggal 8 Juli 2011 tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero). t. KEP.66/KU.06.01/2011 dated July 8, 2011 on the tariffs of the Landing Services, Placement and Storage Aircraft (PJP4U) for the domestic flight at the airport that managed by PT Angkasa Pura I (Persero). u. KEP.23/KU.07.06/2011 tanggal 7 Maret 2011 tentang Tarif/ Biaya Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Frans Kasiepo Biak. u. KEP.23/KU.07.06/2011 dated March 7, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Frans Kasiepo Airport Biak. v. KEP.28/KU.07.06/2011 tanggal 21 Maret 2011 tentang Tarif/ Biaya Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Selaparang Lombok. v. KEP.28/KU.07.06/2011 dated March 21, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Selaparang Airport Lombok. w. KEP.48/KU.07.06/2011 tanggal 24 Mei 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Parkir Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Juanda Surabaya. w. KEP.48/KU.07.06/2011 dated May 24, 2011 on Tariff of parking terminal for vehicles on Juanda Airport Surabaya. x. KEP.70/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Sultan Hasanudin Makassar. x. KEP.70/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles on Sultan Hasanuddin Airport Makassar. y. KEP.71/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Adisumarmo Solo. y. KEP.71/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles on Adisumarmo Airport Solo. z. KEP.72/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 tentang Tarif Pemakaian Commercial Important Person (CIP) dan Executive Lounge di Bandar Udara Juanda Surabaya. z. KEP.72/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on tariff of Commercial Important Person (CIP) and the Executive Lounge at Juanda Airport Surabaya. aa. Surat AP.I.4356/KU.05/2011/DU-B tanggal 7 Oktober 2011 tentang Penetapan Tarif Sewa Ruang di Bandar Udara Internasional Lombok (BIL). aa. Letter no AP.I.4356/KU.05/2011/DU-B dated October 7, 2011 on Tariff Rent Space in Lombok International Airport (BIL). bb. KEP.108/KU.07.06/2011 tanggal 25 Oktober 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Pattimura Ambon. bb. KEP.108/KU.07.06/2011 dated October 25, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles in Pattimura Airport Ambon. cc. KEP.123/KU.07.06/2011 tanggal 30 Nopember 2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang. cc. KEP.123/KU.07.06/2011 tanggal November 30, 2011 on Tariff of the terminal or parking of vehicles in Ahmad Yani Airport Semarang. DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 11 3. KEGIATAN PERUSAHAAN 3. COMPANY ACTIVITIES Kegiatan utama perusahaan dalam pengelolaan jasa kebandarudaraan selama tahun 2011 dan 2010 (sebagai perbandingan) dapat diuraikan sebagai berikut: The company's priority activities in airport management during 2011 and 2010 (for comparison) can be described as follows: a. Pergerakan Pesawat a. Ai rcraft movements Pergerakan trafik pesawat udara pada tahun 2011 sebanyak 559.029 pesawat yang menunjukkan kenaikan 15% bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 487.808 pesawat. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut: Movement of aircraft traffic in 2011 as many as 559,029 aircraft showed increasing 15% compared to the year 2010 amounted to 487,808 aircraft. It can be seen comparisons for each of the following airports: Bandara / Ai rport Satuan / Uni t 2011 2010 Kenaikan (Penurunan) / Increase (Decrease) % Perbandingan Terhadap 2010 / Compare to 2010 Ngurah Rai Pesawat / Plane 103.846 84.959 18.887 22 Juanda Pesawat / Plane 115.772 99.928 15.844 16 Sultan Hasanuddin Pesawat / Plane 73.099 64.908 8.191 13 Sepinggan Pesawat / Plane 63.389 57.109 6.280 11 Frans Kasiepo Pesawat / Plane 13.143 11.138 2.005 18 Sam Ratulangi Pesawat / Plane 16.450 16.955 (505) (3) Adisutjipto Pesawat / Plane 51.216 46.457 4.759 10 Adisumarmo Pesawat / Plane 16.872 17.291 (419) (2) Syamsudin Noor Pesawat / Plane 25.154 22.346 2.808 13 Ahmad Yani Pesawat / Plane 25.858 22.287 3.571 16 Selaparang Pesawat / Plane 24.091 19.226 4.865 25 Pattimura Pesawat / Plane 11.315 10.390 925 9 El Tari Pesawat / Plane 18.824 14.814 4.010 27 Total 559.029 487.808 71.221 15 b. Pergerakan Penumpang b. Passenger Movements Pergerakan penumpang pada tahun 2011 terealisasi sebanyak 56.485.881 penumpang, yang menunjukkan terjadi kenaikan sebesar 15% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 49.237.437 penumpang. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut: Passenger movements in 2011, realized as much as 56,485,881 passengers, which showed an increase of 15% compared to the year 2010 amounted to 49,237,437 passengers. It can be seen comparisons for each of the following airports: DRAFT II For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 12 3. KEGIATAN PERUSAHAAN (Lanjutan) 3. COMPANY ACTIVITIES (Continued) b. Pergerakan Penumpang (Lanjutan) b. Passenger Movements (Continued) Bandara / Ai rport Satuan / Uni t 2011 2010 Kenaikan (Penurunan) / Increase (Decrease) % Perbandingan Terhadap 2010 / Compare to 2010 Ngurah Rai Orang / Person 12.780.563 11.123.224 1.657.339 15 Juanda Orang / Person 13.778.287 12.078.872 1.699.415 14 Sultan Hasanuddin Orang / Person 7.456.381 6.546.831 909.550 14 Sepinggan Orang / Person 5.680.961 5.106.944 574.017 11 Frans Kasiepo Orang / Person 366.385 329.012 37.373 11 Sam Ratulangi Orang / Person 1.820.629 1.665.673 154.956 9 Adisutjipto Orang / Person 4.291.646 3.690.592 601.054 16 Adisumarmo Orang / Person 1.195.812 968.271 227.541 23 Syamsudin Noor Orang / Person 3.013.191 2.619.867 393.324 15 Ahmad Yani Orang / Person 2.432.511 2.018.818 413.693 20 Selaparang Orang / Person 1.676.921 1.418.538 258.383 18 Pattimura Orang / Person 817.666 737.970 79.696 11 El Tari Orang / Person 1.174.928 932.825 242.103 26 56.485.881 49.237.437 7.248.444 15 c. Pergerakan Angkutan Cargo c. Movement of Cargo Transport Angkutan cargo selama tahun 2011 terealisasi sebanyak 311.598 ton, yang menunjukkan terjadi peningkatan sebanyak 8% dibandingkan dengan tahun 2010 sebanyak 289.678 ton. Hal ini dapat terlihat perbandingan untuk masing-masing bandara sebagai berikut: Cargo freight realized during the year 2011 as many as 311,598 tonnes, showing increase of 8% compared to 2010 as many as 289,678 tonnes. It can be seen comparisons for each of the following airports: Bandara / Ai rport Satuan / Uni t 2011 2010 Kenaikan (Penurunan) / Increase (Decrease) % Perbandingan Terhadap 2010 / Compare to 2010 Ngurah Rai Ton 62.150 67.714 (5.564) (8) Juanda Ton 95.146 76.774 18.372 24 Sultan Hasanuddin Ton 43.339 40.141 3.198 8 Sepinggan Ton 45.125 37.973 7.152 19 Frans Kasiepo Ton 1.299 1.304 (5) 0 Sam Ratulangi Ton 11.614 11.520 94 1 Adisutjipto Ton 12.850 12.307 543 4 Adisumarmo Ton 3.154 2.600 554 21 Syamsudin Noor Ton 13.732 17.050 (3.318) (19) Ahmad Yani Ton 9.380 9.711 (331) (3) Selaparang Ton 6.557 6.619 (62) (1) Pattimura Ton 3.104 3.061 43 1 El Tari Ton 4.148 2.904 1.244 43 311.598 289.678 21.920 8 For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 13 4. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO 4. RISK MANAGEMENT POLI CY PT Angkasa Pura I (Persero) telah mempunyai kebijakan dan pedoman manajemen risiko yang telah diputuskan melalui Keputusan Direksi nomor KEP.114/PG.01/2011 tanggal 7 Nopember 2011 yang mengatur kebijakan manajemen risiko sebagai berikut: PT Angkasa Pura I (Persero) has risk management policy and guidelines that have been decided by the Board of Directors decision No. KEP.114/PG.01/2011 dated November 7, 2011 which set the following risk management policies as follows: a. Prinsip Manajemen Risiko a. Pri nci pl e of Ri sk Management Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen perusahaan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko adalah sebagai berikut: The principles used by management companies in developing, implementing, managing and evaluating risk management are as follows: 1. Adanya komitmen pimpinan 2. Keterlibatan seluruh pegawai perusahaan 3. Transparansi 4. Integrasi 5. Perbaikan kesinambungan 6. Menciptakan nilai 7. Memberikan nilai tambah 8. Bagian terpadu dari proses organisasi 9. Bagian dari proses pengambilan keputusan 10. Secara khusus menangani aspek ketidakpastian 11. Khas untuk penggunaannya 12. Harus transparan dan inklusif 13. Harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut. 1. Leadership commitment 2. The involvement of all employees of the company 3. Transparancy 4. Integration 5. Sustainability improvements 6. Create the value 7. Provide value added 8. Integral part of the organization process 9. Part of the decision making process 10. Specifically handle the issue of uncertainty 11. Typical for use its 12. Should be transparent and inclusive 13. Should faci li tate the improvement and enhancement of the organization as a continuing. b. Komitmen Manajemen Risiko Perusahaan b. Corporate Ri sk Management Commi tment Direksi dan seluruh pegawai berkomitmen untuk: Directors and all of employees are committed to: 1. Menerapkan manajemen risiko secara komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Mempertimbangkan risiko pada setiap perencanaan bisnis dan pada setiap pengambilan keputusan manajemen dengan menentukan tingkat toleransi. 3. Menyediakan dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan manajemen risiko, termasuk untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. 1. Applying risk management in a comprehensive and integrated to achieve corporate objectives. 2. Consider the risks involved in every business planning and decision-making at every level of management to determine the tolerance. 3. Provide and allocate sufficient human resources to achieve risk management objectives, including to increase the competence of human resources. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 14 4. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 4. RISK MANAGEMENT POLICY (Continued) c. Strategi Manajemen Risiko c. Ri sk Management Strategy 1. Membentuk unit kerja yang bertanggungjawab secara profesional untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh unit kerja. 2. Mengi nt egrasi kan wewenang dan tanggungjawab setiap pihak yang terlibat kedalam job description perusahaan. 3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang manajemen risiko. 4. Mengintegrasikan manajemen risiko kedalam proses bisnis perusahaan. 5. Menjadikan manajemen risiko sebagai budaya perusahaan yang melekat pada setiap pegawai. 6. Membangun kesadaran dan kepedulian risiko dari seluruh pegawai sebagai pondasi penerapan manajemen risiko. 7. Menumbuhkan pemahaman konsep manajemen risiko dan pentingnya pengelolaan risiko dalam meningkatkan kinerja perusahaan. 1. Provide working unit is professionally responsi bl e for coordi nati ng the implementation of i ntegrated risk management for the entire unit of work. 2. Integrating the authority and responsibilities of each party involved into the company's job description. 3. Improve the competence of human resources in risk management 4. Integrate risk management into corporate business processes. 5. Making risk management as a corporate culture to each employee. 6. Build awareness and concern of all employees at risk as applied of risk management. 7. Increase understanding of the concept of risk management and importance of managing risk in improving company performance. d. Identi fi kasi dan l angkah-l angkah pengelolaan risiko d. I dent i f i cat i on and st ep of r i sk management 1. Risiko Operasional Risiko kemungkinan terjadinya incident atau accident penerbangan baik di udara maupun di darat terlihat melalui tolak ukur jumlah kejadian Breakdown of Separation (BOS) dan/atau Breakdown of Coordination (BOC). 1. Operating Risk The risk of possible incidents or accidents on the air or on land may be perceived through the parameter of the number of incidents in Breakdown of Separation (BOS) and/or the Breakdown of Coordination). Upaya pencegahan dan memperkecil risiko terjadinya incident dan accident dilakukan d e n g a n me mpe r ba i k i pr o s e d u r , mempertahankan dan meningkatkan kompetensi SDM, ketersediaan dan kehandalan fasilitas operasional navigasi dan komunikasi, fasilitas pendaratan dan penunjang lainnya, serta mematuhi ketentuan-ketentuan nasional dan internasional. Selain itu juga dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat serta sosialisasi terhadap masyarakat yang berada di lingkungan kerja Bandara mengenai pentingnya mematuhi ketentuan tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). The effort of prevent or mitigate the risk of incidents and accidents is made by maintaining and improving the competence of the human resources, availability and reliability of the navigation operating facilities, the landing facilities and other supporting facilities, and by complying with the national and international regulations. The Company also cooperates with the local governments and socializes to the surrounding communities the importance of complying with the regulations concerning the Flight Operations Safety Area (KKOP). For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 15 4. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 4. RISK MANAGEMENT POLICY (Continued) d. Identi fi kasi dan l angkah-l angkah pengelolaan risiko (Lanjutan) d. I dent i f i cat i on and st ep of r i sk management (Continued) 2. Risiko Keuangan 2. Financial Risk Risiko keuangan meliputi risiko pasar, likuiditas, pajak, kredit, dan lain-lain. Risiko keuangan yang teridentifikasi adalah risiko fluktuasi nilai tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah, inflasi, piutang usaha, kel ebihan/kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat perbedaan hasil perhitungan pemeriksaan fiskal dengan hasil audit, investasi pada obligasi, investasi pada perbankan, serta penetapan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS). Masing-masing mempunyai risiko dan dampak yang berbeda-beda, sehingga perlu pengelolaan secara profesional agar tidak mengakibatkan penurunan kinerja keuangan. The financial risk include the risk of the market, liquidity, tax, credit and others. The identified financial risks are fluctuating risk of exchange value of US Dollar against Rupiah, inflation, accounts receivables, tax over/underpayment due to the differences in the fiscal calculation and audit results, investment in bonds, investment in banks, and the decision regarding the undetermined status of the government assistance (BPYBDS). Each has different risks and impacts, such financial risks should be professionally managed so as not to undermine the companys financial performance. Manajemen tetap senantiasa menjaga agar kondisi tingkat kesehatan perusahaan selalu dalam kategori SEHAT dengan menjaga secara ketat pencapaian tingkat risiko keuangan tahunan melalui evaluasi laporan secara bulanan sebagai early warning system. Selain itu menjaga rasio-rasio keuangan dengan memfokuskan kepada aspek-aspek penilaian kinerja yang ditetapkan oleh Kementerian Negara BUMN melalui keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN. Management has always carefully calculated the risk and its mitigating action in order to prevent losses incurred by Angkasa Pura I. The efforts included closely maintaining the companys realization of the annual financial risks by evaluating the reports on a monthly basic as an early warning system. In additional included maintaining financial ratios complains with by the minister of BUMN letter No: KEP-100/MBU/2002 about company evaluation. 3. Risiko Usaha Dalam Bidang Produksi dan Pendapatan 3. Business Risks in Productions and Revenue - Aeronautika - Aeronautic Wacana pemisahan Air Traffic Services (ATS) dari pengelolaan manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai Undang- undang Penerbangan berpotensi menurunkan kinerja keuangan Perusahaan. Manajemen berupaya mel akukan pengembangan usaha di bidang jasa kebandarudaraan dan penunjangnya. The separation of the Air Traffic Services (ATS) from the management of PT Angkasa Pura I (Persero) in accordance with the Aviation Law is potentially reducing the company s fi nanci al performance. Management has made attempts to develop businesses in the airport services and supporting businesses. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 16 4. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 4. RISK MANAGEMENT POLICY (Continued) d. Identi fi kasi dan l angkah-l angkah pengelolaan risiko (Lanjutan) d. I dent i f i cat i on and st ep of r i sk management (Continued) - Non Aeronautika - Non Aeronautic Isu gangguan keamanan, wabah penyakit dan bencana alam seperti meletusya Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gempa Bumi dan lainnya dapat menurunkan jumlah penumpang transportasi udara sehingga berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan Perusahaan. Upaya yang telah dilakukan oleh Manajemen adalah meningkatkan kualitas sistem pengamanan bandar udara, mengoptimalkan fungsi public relation, dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah serta aparat keamanan. The issues of security disruption, epidemics and natural disasters such as the eruption of Merapi volcano in Central Java could reduce the number of air transportation passengers which resulted in the companys production and income. Management has endeavored to improve the quality of the airport security system, optimize the functions of public relations, and coordinate with the regional governments and security officers. 4. Risiko Hukum dan Kepatuhan 4. Legal and Compliance Risk Perusahaan dapat menghadapi risiko hukum berupa kemungkinan adanya tuntutan hukum dari pihak lain terhadap aset maupun aktivitas PT Angkasa Pura I (Persero). Manajemen telah melakukan upaya mitigasi terhadap proses bisnis dan kebijakan yang diambil untuk meminimalkan risiko-risiko (mitigasi) tersebut dengan memastikan semua aktivitas Perusahaan telah didasarkan pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik internal maupun eksternal. Regarding the risks of possible legal claims by other parties against the assets and activities of PT Angkasa Pura I (Persero), management has attempted to take mitigating actions towards the business process and policies made to minimize such risks by ensuring that all companys activities are based on prevailing rules and regulations, both internally and externally. Disamping itu, Perusahaan juga telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama dengan Serikat Pekerja sebagai pedoman hak dan kewajiban karyawan serta komitmen bersama dalam menyelesaikan masalah-masalah ketenagakerjaan. In addition, the company already signed Collective Labor Agreement with Labor Union as a guideline for employees rights and liabilities and as a joint commitment in settling the labor disputes. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 17 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Pernyataan Ketaatan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan a. Statement of Compl i ance Wi th Fi nanci al Accounti ng Standards Laporan keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia (SAK). Financial statement of PT Angkasa Pura I (Persero) for the years ended December 31, 2011 and 2010 has present accordance with Indonesian Accounting Standard. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basi s for Fi nanci al Statements Preparati on 1) Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia. Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan harga perolehan. 1) The financial statements are prepared on the basis of generally accepted accounting principles in Indonesia. The valuations are on the basis of historical cost. 2) Laporan arus kas Perusahaan disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dengan mengklasifikasikan dana dari kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. 2) The statements of cash flows are prepared on the basis of direct method which classifies the cash flows into operating, investing, and funding activities. 3) Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang. 3) For the purposes of statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand, in banks, and deposits of maturities of three months or less. 4) Periode akuntansi meliputi 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun yang bersangkutan. 4) The accounting period is from January 1 through December 31 of the related year. 5) Angka pada laporan keuangan dibulatkan dan dinyatakan dalam ribuan Rupiah. 5) The financial statements are stated in rupiah and rounded to thousand of rupiah. c. Perubahan Kebijakan Akuntansi c. Changes i n Accounti ng Poli cies Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan mempunyai pengaruh terhadap Perusahaan: The following standards, amandments and interpretations, which became effective starting January 1, 2011, are relevant to the Company: - PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan" - SFAS No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements" - PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas" - SFAS No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows" - PSAK No. 5 (Revisi 2010), "Segmen Operasi" - SFAS No. 5 (Revised 2010), "Operating Segments" - PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi" - SFAS No. 7 (Revised 2010), "Related Parties Disclosure" - PSAK No. 8 (Revisi 2010), "Peristiwa Setelah Periode Pelaporan" - SFAS No. 8 (Revised 2010), "Events After the Reporting Period" - PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud" - SFAS No. 19 (Revised 2010), "Intangible Assets" For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 18 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. C h a n g e s i n A c c o u n t i n g P o l i c i e s (Conti nued) - PSAK No. 22 (Revisi 2010), "Kombinasi Bisnis" - SFAS No. 22 (Revised 2010), "Related Parties Disclosure" - PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan" - SFAS No. 23 (Revised 2010), "Revenue" - PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan" - SFAS No. 25 (Revised 2009), "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates dan Errors" - PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset" - SFAS No. 48 (Revised 2009), "Impairment of Assets" - PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi" - SFAS No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets" - PSAK No. 58 (Revisi 2009), "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan" - SFAS No. 58 (Revised 2009), "Non-Current Assets Held for Sale and Discontinue Operation" - ISAK No. 9, "Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa" - IFAS No. 9, "Changes in Existing Decommisioning , Restorating and Similiar Liabilities" - ISAK No. 10, "Program Loyalitas Pelanggan" - I F AS No. 10, " Cu s t o me r L oy a l t y Programmes" Berikut ini adalah hal-hal yang terpengaruh atas perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan dengan penerapan standar akuntansi baru di atas: The following are the areas impacted from the changes in th Company's accounting policies in response to the above new accounting standards implementation: i). Penyajian Laporan Keuangan i). Presentation of Financial Statements Perusahaan menerapkan revisi PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan" yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011. Perubahan signifikan ini atas standar akuntansi ini terhadap perusahaan adalah sebagai berikut: The Company applies revised SFAS No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statments", which became effective as of January 1, 2011. The significant changes of this accounting standard to the Company are as follows: 1) Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas , Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan serta tambahan Laporan Posisi Keuanganan yang menunjukan saldo awal (karena adanya reklasifikasi). Sebelum 1 Januari 2011, laporan keuangan terdiri dari atas Laporan posisi keuangan, Laporan Laba Rugi komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan . 1) The financial statements comprise Statement of Financial Position, statement of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statement of Cash Flows, notes to Financial Statements and additional Statement of Financial Position showing beginning balance (because of reclassification). Before January 1, 2011, the Company's financial statements comprise Balance Sheet, Statement of Income, Statement of Changes in Stockholder's Equity, Statement of Cash Flows and Notes to Financial Statements. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 19 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. C h a n g e s i n A c c o u n t i n g P o l i c i e s (Conti nued) 2) Tambahan pengungkapan diwajibkan, antara lain manajemen risiko. 2) Additional disclosures required among others, risk management. Sesuai dengan yang disyaratkan dalam revisi standar akuntansi, informasi pembanding telah disajikan kembali. Oleh karena dampak perubahan kebijakan akuntansi hanya berdampak terhadap aspek penyajian , maka perubahan tersebut tidak berpengaruh terhadal laba per saham. Comparative information has been re-presented so that is also in conformity with the revise standard. Since the change in accounting policy only impacts presentation aspects, there is no impact on earning per share. ii. Penentuan dan Penyajian Segmen Operasi ii. Determi nati on and presentati on of operating segments Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal disajikan untuk Direksi, yang merupakan pengambi l keputusan operasi onal Perusahaan. Perubahan kebijakan akuntansi ini sejalan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". Sebelum 1 Januari 2011 segmen operasi ditentukan dan disajikan sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Segmen Operasi". Berdasarkan kebijakan akuntansi yang baru, segmen operasi disajikan sebagai berikut: Starting January 1, 2011, the Company determines and present operating segments based on the information that internally is provided to the Company's Board of Directors, which is the Company's chief operating decision maker. This change in accounting policy is due to the adoption of SFAS No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments". Previously, operating segments were determined and presented in accordance with SFAS No. 5 (Revised 2000), "Segments Reporting". The new accounting policies in respect of operating segment disclosures is presented as follows: Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. An operating segment is a component that engages in business activites from which it may earn revenues and incure expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of other components, whose operating results are reviewed regularly by the management to make decisions about resources allocated to the segment and evaluated its performance, and for which discrete financial information is available. Standar akuntansi yang akan dicabut efektif pada tanggal 1 Januari 2012: The accounting standards which will be revoked effective on January 1, 2012 as follows: For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 20 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. C h a n g e s i n A c c o u n t i n g P o l i c i e s (Conti nued) - PSAK No. 27 " Akuntansi Koperasi" - SFAS No. 27 Accounting For Cooperatives - PSAK No. 39 "Akuntansi Kerjasama Operasi" - SFAS No. 39 "Accounting for Operational Cooperation" - PSAK No. 44 "Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate" - SFAS No. 44 "Accounting for Real Estate Development Activities" - PSAK No. 51, "Akuntansi Kuasi - Reorganisasi" - SFAS No. 51, "Accounting for Quasi Reorganization" Perusahaan sedang dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar ini. The Company are in the process of analyzing the impact from adopting these standards. d . Transaksi dengan Pihak Berelasi d. Transactions wi th Rel ated Parti es Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. In these financial statements, the term related parties is used in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) regarding "Related Party Disclosures". Seluruh transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. All transactions with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with not-related parties, are disclosed in the notes to financial statements. e. Penggunaan Estimasi e. Use of Esti mate Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah instrumen keuangan dan pengungkapan instrumen keuangan kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. In preparing the financial statements in compliance with the generally accepted accounting principles in Indonesia, the management is required to use estimates and assumptions affecting assets and liabilities amounts and to disclose contingent assets and liabilities on the date of the financial statements as well as the income and expenses for the current period. The actual results may differ from the estimated amounts. f. Penjabaran Mata Uang Asing f. F o r e i g n C u r r e n c y Tr a n s a c t i o n s a n d Bal ances 1) Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tetap yang ditetapkan pada awal tahun. 1). The accounting of the Company is maintained in rupiah denomination. Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rate prevailing at the transactions date. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 21 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. C h a n g e s i n A c c o u n t i n g P o l i c i e s (Conti nued) 2) Pada tanggal laporan posisi keuangan, instrumen keuangan moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, yang didasarkan pada kurs tengah mata uang kertas asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba (rugi) periode berjalan. 2). At the balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into rupiah at the rates prevailing at that date, on the basis of middle rate of exchange issued by Bank Indonesia. Gains or losses resulting from the translation is charged to income of the related period. 3) Kurs mata uang asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 3). The following exchange rate are used on December 31, 2011 and 2010: (dalam Rupiah penuh/i n ful l Rupiah) 2011 2010 US$ 1,00 9.068,00 8.991,00 USD 1,00 g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equi val ent Kas adalah kas dan atau rekening bank yang dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek bukan untuk investasi atau tujuan lain. Setara kas yang dimaksud adalah deposito dan investasi jangka pendek yang dapat segera diubah dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan yang signifikan. Cash on hand or in banks are those funds kept for fulfillment of short term commitments and not intended for investments. Cash equivalent includes cash on hand, in banks and deposits which due within three months or less effective of their inceptions and which may be converted into cash at defined amount without any significant risk of fluctuation. h. Instrumen Keuangan h. Fi nanci al Instruments Efektif per tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan sepenuhnya PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai". PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut berlaku secara prospektif. Effective January 1, 2010, the Company has fully adopted the accounting standard PSAK No.50 (Revised 2006) on Financial Instruments: Presentation and Disclosure, and PSAK No.55 (Revised 2006) on Financial Instruments: Recognition and Measurement, in replacement of PSAK No.50 on Accounting for Investment in Specific Securities and PSAK No.55 (Revised 1999) Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities. The PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) are effective prospectively. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 22 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan h. Fi nanci al Instruments PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan harus saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. The PSAK 50 (Revised 2006) include requirements for presentation of financial instruments and identifies information to be disclosed. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The PSAK requires disclosure of information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entitys future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. The PSAK 50 (Revised 2006) specifies basic principles for recognition and measurement of financial instruments, financial liabilities, and some buy or sell contract of non-financial instrument. The SFAS provides some definition and characteristic of derivatives, financial instrument categories, recognition and measurement. Aset Keuangan Fi nanci al Assets Pengakuan Awal Ini ti al Recogni ti on Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. Within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) financial assets are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, investments held for maturity, or financial assets available for sale, whichever is appropriate. An entity determines the classification of the financial assets at initial recognition, and when permitted and necessary, re-evaluate the classification at end of periods. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi jangka panjang. Financial assets of the Company include cash and cash equivalent, trade receivables, other receivables, and long term investments. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 23 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Pengukuran setelah Pengakuan Awal M e a s u r e me n t s u b s e q u e n t t o i n i t i a l recogni ti on Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Measurement of financial assets subsequent to initial recognition depending on their classification: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Fi nanci al assets measured through profi t and loss Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif t er masuk aset keuangan unt uk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. The financial assets measured at fair value through profit and loss include financial assets held for trading and financial assets designated at initial recognition to be measured at fair value through statements of comprehensive income. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga di kl asi f i kasi kan sebagai kel ompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Financial assets are classified as held for trading when they are acquired for sale and buy back in near future. Derivative assets are also classified as held for trading except for derivatives which are designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit and loss are presented in the balance sheet at fair value and gain or loss arising from changes in fair value are recognized through. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak. Derivatives embedded in a main contract are recognized as stand-alone derivatives when thei r economic risks and characteristics of the embedded derivative are not closely related to those of the host contract. The embedded derivatives are measured at fair value with the profit or loss resulting from changes in the fair value are recognized in the income statement. Revaluation can only happen when there is a change in the contract which significantly change the cash flow as required in the contract. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. As at December 31, 2011 and 2010, the Company does not have any financial asset which are measured at fair value through statements of comprehensive income. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 24 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and recei vabl es Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi. Loans and receivables are non-derivative financial assets, their settlements are at fixed amounts or designated at fixed amounts, and not quoted in active market. The financial assets are recognized at cost and amortized using effective interest rates. Profit or loss is recognized in statements of comprehensive income at the loan or receivable is derecognized or at the time of their impairment or through amortization. Piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang jangka panjang termasuk dalam kategori ini. Trade receivables, other receivables and long term loans are within this category. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Investment hel d to maturi ty Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan j atuh temponya tel ah di tetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that the Company intends and is able to hold to maturity. Subsequent to their initial recognition, they are measured at amortised cost using effective interest rates. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi. The method uses effective interest rates to discount the future estimated cash receivable over the lives of the financial assets to their net carrying amount. Profit or loss in statements of comprehensive income is recognized in the income statement at the time they are derecognized or at their impairment or through amortization. Pada tahun 2011 dan 2010 perusahaan memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo. In 2011 and 2010 the company has held to maturity investments. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 25 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Aset keuangan tersedia untuk dijual Fi nanci al assets avail abl e for sale Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasikan ke laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi. Available-for-sale financial assets are any non-derivative financial assets designated on initial recognition as available for sale or any other instruments that are not classified in the three previous categories. Subsequent to initial recognition, they are recognized at fair value and the resulting unrealized profit or loss recognized through equity until they are derecognized. The cumulative gain or loss that was recognised in equity have to reclassified to statement of comprehensive income as reclassification adjustment. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: The investments that are classified as available for sale of financial assets are as follows: - Investasi pada instrumen ekuitas yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya. - Investments in equity instrument for which no fair values are available with ownership of less than 20% and other long term investments recognized at cost. - Investasi dalam instrumen ekuitas yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar. - Investments in equity instrument for which fair values are available with ownership of less than 20% and classified as available for sale are recognized at fair value. Perusahaan mempunyai reksadana tersedia untuk dijual yang termasuk dalam kategori ini. The Company does not have any investment in mutual fund of this category. Liabilitas Keuangan Fi nanci al Li abi l iti es Pengakuan Awal Ini ti al Recogni ti on Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) items which may fall into financial measured at fair value through statements of comprehensive income, loans and payables or derivatives designated as effective hedging instruments, whoever is more appropriate. The Company determines the classification of financial liabilities at initial recognition. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 26 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. At initial recognition, financial liabilities are recognized at fair value; with respect of loans and payables, cost of transactions directly attributable are included. Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi beban yang masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap atas persediaan, utang lancar lain-lain, utang jaminan dan utang jangka panjang lainnya. The Company's financial liabilities include accrued expenses, assets procurement payables, other current liabilities, warranties payable, and other long term loans. Pengukuran setelah Pengakuan Awal M e a s u r e me n t s u b s e q u e n t t o i n i t i a l recogni ti on Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Depending on their classifications financial liabilities are measured at: Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Fai r value through profi t and loss Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Trading financial instruments and financial liabilities designated at initial recognition to be measured at fair value through profit and loss. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. A financial instruments are classified as held for trading when they are acquired for sale or buy back in near future. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Profit or loss of these financial instruments is recognized in income statement. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. As at December 31, 2011 and 2010, the Company does not have any of these type of financial liability. Pinjaman dan utang Loans and payabl es Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Subsequent to initial recognition, interest bearing loans and payables are measured at amortized cost using effective interest rates. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 27 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Profit or loss is recognized in income statement at derecognition and through amortization. Beban yang masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap dan persediaan, utang lancar lain-lain, dan utang jangka panjang lainnya termasuk dalam kategori ini. Accrued expenses, fixed assets and inventory procurement payables, and other long term liabilities are within this category. Saling hapus dari instrumen keuangan Offsetti ng fi nanci al i nstruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih (netto), atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. Financial assets and financial liabilities shall be offset only to the extent that they legally qualify for offset and that there is an intention for net settlement or to settle the assets and liabilities at the same time. Nilai wajar instrumen keuangan Fai r value of fi nanci al i nstruments Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Fair value of financial instruments traded in organized active market are measured at price quotation at closing of business at end of reporting period. If a market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique that makes maximum use of market inputs and includes recent arm's length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing models. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 28 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Amor t i z ed c os t of f i nan c i al i nstruments Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortization is estimated using effective interest rate less allowance for impairment and repayment or deduction to principal. Premium or discount at acquisition is taken into account in the estimate and included therein transaction expenses which are integral part of the effective interest rate. Penurunan nilai dari aset keuangan Impai rment of fi nanci al assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. An entity is required to assess at each balance sheet date whether there is any objective evidence of impairment. Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Fi nanci al i nstrument recogni zed at amorti zed cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa terjadi penurunan nilai secara individual aset keuangan yang signifikan secara individu. Penurunan nilai ditentukan berdasarkan bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual. For loans and receivables recognized at amortized cost, the Company initially assesses whether there is objective evidence of significant impairment in individual financial asset. Impairment is based on available individual objective evidence. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows. The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset's original effective interest rate. For variable interest bearing loans and receivables, the discount used for measuring loss of impairment is the most current effective interest rate. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 29 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka The carrying amount of the asset is decreased by providing allowance and the resulting loss is recognized in income statement. Subsequently, interest is calculated on the basis of decreased amount, at the financial asset's original effective interest rate. Loans and payable together with the related allowance, are derecognized when there is no realistic probability of future recovery and all benefits and risks have been transferred to the Company. When in subsequent period the estimate loss of impairment increase or decrease due to an event occurring after the an impairment has been recognized, the previously recognised impairment loss is added or deducted by adjusting the allowance. When in future the write off is recovered, the recovered amount is recognized in the income statement. jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Fi nanci al Asset Avail abl e for Sal e Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. For financial assets classified as available for sale the objective evidence for impairment include significant decrease in value or long term decrease in fair value below their costs. Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam l aporan laba rugi komprehensi f - direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan labarugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. If there is evidence in impairment, the accumulated loss, measured at the difference between cost and current fair value, less previously recognised loss of impairment in the income statement, is reclassified from equity to income statement. Loss of impairment of equity investment may not be recovered through income statement, increase in fair value is recognised in equity. p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 30 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Penghasilan Bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. When liability instruments are classified as financial assets available for sale, their decrease in value are assessed by the same criteria applicable to financial assets recognised at amortised cost. The future interest income is based on the decreased value and recognised at interest rate used to discount future cash flows for measuring loss of impairment. The accrual is recognised in interest income account in the income statement. When in subsequent period the fair value of the instrument increase and the increase is objectively attributable to an event occurring subsequent to recognition of impairment loss in the income statement, the impairment loss is to be recovered through income statement. Penghentian pengakuan instrumen keuangan keuangan Derecogni ti on of Fi nanci al Assets and Li abi l iti es Aset keuangan Fi nanci al Assets Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Financial assets (whichever is more appropriate, a part of a financial asset or a part of group of similar financial assets) are derecognised when: (1) the contractual rights of cash flow arising from the contract has expired; or (2) the Company has transferred its contractual rights to receive cash flow arising from the financial asset or is liable to wholly pay, without any significant postponement, the cash flow received to a third party in a pass through agreement; and either (a) the Company has substantially transferred all risks and benefits of the assets, or (b) the Company substantially does not transfer or does not own all risks and benefits of an asset, but has transferred control over the asset. 322 Laporan Tahunan 2011 For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 31 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued) Liabilitas keuangan Fi nanci al Li abi l iti es Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluwarsa. Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or cancelled or expired. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. When an existing financial liability is replaced by another financial liability of the same lender but with substantially different provision, or when a substantially modification has been made to the existing agreement, the change or modification is recognised as termination to the initial liability and recognition of new liability, and the difference in carrying amount between the two is recognised in the income statement. Instrumen keuangan derivatif Deri vati ve Fi nanci al Instruments Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif. Derivatives are recognised as financial assets when they have positive fair value and as financial liabilities when they have negative fair value. Profit or loss arising from changes in derivative fair value during the current period which do not meet the criteria of hedging derivative is recognised directly in the income statement. Instrumen keuangan derivatif disajikan masing-masing sebagai instrumen keuangan lancar. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Derivative assets and liabilities are presented as current assets and current liabilities. Embedded derivatives arte presented together with their main contracts to reflect a proper presentation of all future cash flows arising from the instruments as a whole. i. Efek-Efek Untuk Tujuan Investasi i . Investment Securi ti es Efek-efek terdiri dari Obligasi pemerintah dan Reksadana BUMN dan perusahaan. Investment securities consist of Goverment bonds and BUMN/corporate Mutual funds. Efek-efek untuk tujuan investasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, efek-efek untuk tujuan investasi dicatat sesuai dengan klasifikasinya masing-masing sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Investment securities initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for depending on their classification as either held-to-maturity or available-for-sale. 323 2011 Annual Report PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 32 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Efek-Efek Untuk Tujuan Investasi (Lanjutan) i . Investment Securi ti es (Conti nued) 1) Dimiliki hingga jatuh tempo 1) Hel d to maturi ty Investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek- efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank ti dak di perkenankan untuk mengklasifikasikan investasi pada efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk Held-to-maturity investment securities is carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held to maturity investment securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to- maturity investment securities as available- for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to- maturity for the current and the following two financial years. tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang. 2) Tersedia untuk dijual 2) Avail abl e for sale Investasi pada efek-efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Available-for-sale investment securities is carried at their fair value. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek hutang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Interest income is recognized in the comprehensive statements of income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available for sale debt securities investments are recognized in the consolidated statements of income. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to the consoli dated statements of incomebased on a weighted average method. p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 33 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Piutang Usaha j. Trade Recei vabl es 1) Pencatatan Piutang Usaha 1) Recognition of Trade Receivables a. Penyajian piutang usaha sebesar Jumlah Bruto Tagihan dikurangi dengan Penurunan Nilai Wajar Piutang. Jumlah Bruto Piutang tetap disajikan pada laporan posisi keuangan diikuti dengan Penurunan Nilai Wajar Piutang. a. Trade receivables are presented at gross less impairment in fair value. The trade receivables are presented at gross in the balance sheet followed by their impairment in fair value. b. Pengakuan Piutang Usaha pada saat faktur tagihan diterbitkan. b. Trade receivable is recognised when invoice is issued. c. Pengel ompokan Pi utang Usaha berdasarkan jenis debitur: c. Trade receivables are classified on the basis of their debtors: Pihak-pihak berelasi Related Parties Pihak-pihak yang dianggap berelasi bi l a satu pi hak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Antara lain: PT Gapura Angkasa, Koperasi Angkasa Pura I, Periskapura I, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero), BUMN lain dan lain-lain. Parties are related when one of the parties has the ability to control or has significant influence over the other in making financial or operational decision. The related parties are PT. Gapura Angkasa, Koperasi Angkasa Pura I, Periskapura I, PT. Garuda Indonesia (Persero), other SOEs, and others. Piutang pihak ketiga Third Parties Debitur yang ti dak dapat dikelompokkan sebagai pihak berelasi, dikategorikan pada piutang pihak ketiga. Antara lain: Airline Dalam Negeri, Ai rli ne Luar Negeri, Perusahaan Swasta dan lain-lain. Debtors which do not qualify as related parties are classified as third parties. They are domestic airlines, international airlines, private entities and such others. 2) Pencatatan Penurunan Nilai Wajar Piutang 2) Recognition of Fair Value of Receivables a. Kolektif Bila jumlah saldo piutang debitur yang bersangkutan pada akhir periode pembukuan (31 Desember) tidak material, maka piutang masuk dalam kategori kolektif. Dibentuk kerugian penurunan nilai sebesar nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang. Kerugian penurunan nilai piutang didasarkan pada umur piutang , yaitu: a. Collective: If the amount of debtors receivable at the end of accounting period (December 31) are not material, then the category of receivables into the collective. The allowance of impairment is formed as big as amount of receivables that it is estimated be uncollectable according the age of receivables. The allowance of impairment based on age of receivable, are: For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 34 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Piutang Usaha (Lanjutan) j. Trade Recei vabl es (Continued) Umur Piutang/ Aging of Receivables Penurunan Nilai Wajar Piutang/ Impairment in Fair Value Akumulasi Penurunan Nilai Wajar Piutang/ Accumulated Impairment in Fair Value > 1 s.d 2 Tahun/years 50% 50% > 2 Tahun/years 100% 100% b. Individual Piutang dikategorikan sebagai piutang individual jika: i. Jumlah saldo piutang debitur yang bersangkutan pada akhir periode pembukuan (31 Desember)material. ii. Piutang yang dinyatakan atau dalam kondisi: - Mengal ami kebangkrutan (dinyatakan oleh pihak yang berwenang) - Pailit; atau - Kondisi lainnya yang dinyatakan secara legalitas oleh pihak-pihak yang berwenang sehingga tidak tertagihnya piutang tersebut. Dalam kondisi ini, kerugian penurunan ni l ai pi utang di hi t ung dengan memperkirakan diskonto dari arus kas masa depan. b. Individual The receivables are categorized as individual if: i. The amounts of Debitors receivable on the end of accounting period (December 31) are material. ii. The receivables are recognized or in condition: - In bankruptcy (declared by the authorized institute) - Bankruptcy; or - the other conditions that are legally declared by the authorized institute so that be uncollectible. In this condition, the allowance of impairment are calculated by estimating discounted future cash flow.
k. Persediaan k. Inventori es 1) Persediaan merupakan barang-barang yang mempunyai masa manfaat paling lama 1 (satu) tahun yang antara lain berupa suku cadang (peralatan, telekomunikasi, navigasi dan listrik), alat-alat kantor dan lain-lain. 1) Inventories comprised of goods having useful lives of more than one year, which include: spare parts of telecommunication, navigational equipment, and electrical apparatus, and office supplies. p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 35 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Persediaan (Lanjutan) k. Inventori es (Continued) 2) Persediaan dicatat sebesar harga perolehannya. Pada tanggal laporan posisi keuangan persediaan disajikan sebesar harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi mana yang lebih rendah. Pembebanan biaya pemakaiannya dilakukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP/FIFO) pada saat penggunaannya. 2) Inventories are recognized at cost. At the balance sheet date, inventories are presented at cost or realizable value, whichever is lower. The inventory costing met hod i s wei ght ed aver age first-in-first-out. l. Penyertaan l . Investments Pencatatan dan penyajian penyertaan pada tanggal laporan posisi keuangan dilakukan sebagai berikut: Recording and presentation of investment at the balance sheet date are made as follows: 1) Penyertaan kurang dari 20% dengan metode biaya (cost method). 1) Investment of less than 20% is presented in cost method. 2) Penyertaan 20% sampai dengan 50% disajikan dengan metode ekuitas (equity method). 2) Investment of 20% or more but less than 50% is presented on equity method. 3) Penyertaan lebih dari 50% dilakukan konsolidasi laporan keuangan. 3) Investment of more than 50% is consolidated in the financial statements. m. Aset Tetap m. Fi xed Assets 1) Aset tetap Perusahaan dinyatakan berdasarkan harga perolehan. 1) Fixed assets are recognized at costs. 2) Aset tetap yang berasal dari bantuan Pemerintah, kompensasi dari penyewa atau pihak lain dinyatakan sebesar nilai bantuan atau kompensasi di tambah semua pengeluaran yang dapat diidentifikasikan langsung dengan Aset tetap tersebut sehingga siap untuk digunakan. 2) Fixed assets originating from the Government aid or compensation from tenant are recognized at their value added with all identifiable expenses required to get those assets ready for their intended use. 3) Pada tanggal laporan posisi keuangan aset tetap disajikan sebesar nilai bukunya yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. 3) At the balance sheet date the fixed assets are presented at their net book value, that is cost less accumulated depreciation. 4) Kecuali tanah, aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis sejak tanggal aset tersebut siap digunakan sebagai berikut: 4) Excepting for lands, which are not depreciated, fixed assets are depreciated on straight-line method on their respective useful lives with no residual value, effective of their readiness for intended use: PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 36 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Aset Tetap (Lanjutan) m. Fi xed Assets (Conti nued) Golongan Umur Ekonomis/ Useful Li fe Group of Assets Bangunan lapangan: Field structures: Bangunan landasan, dam landasan, Tetrapode landasan, taxiway, entrance-way dan apron 40 tahun/years Runways, runway dams, runway tetrapode, taxiways, entrance ways, and aprons Overlay 5 s/d 7 tahun/years Overlay Khusus untuk selokan air, taman, pagar, dan lain-lain bangunan lapangan 20 tahun/years Specifically for ditches, gardens, fences, and other field structures Bangunan gedung 40 tahun/years Buildings Khusus gedung-gedung lain 20 tahun/years Others buildings Alat perhubungan udara 10 tahun/years Navigation equipment Khusus rambu-rambu udara 15 tahun/years Specifically for flight navigational signs Alat pengangkutan 5 dan/and 10 tahun/years Vehicles Peralatan kantor 5 tahun/years Equipments Instalasi listrik 10, 15, & 20 tahun/years Electrical system Instalasi air 5 dan/and 10 tahun/years Water system Instalasi AC 5 dan/and 15 tahun/years Air-conditioning system Instalasi telepon 5 dan/and 20 tahun/years Telephone system Sistem informasi publik 10 dan/and 15 tahun/years Public information system Peralatan perbengkelan 5 tahun/years Repair shop equipment Peralatan mekanik 10 dan/and 15 tahun/years Mechanical equipment Detektor 5 dan/and 15 tahun/years Detectors Lain-lain aset tetap 5 tahun/years Other fixed assets 5) Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada perhitungan laba (rugi) pada saat terjadinya. Pemugaran yang menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas atau mutu produksi, serta menghemat biaya operasi, suatu aset tetap dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan. 5) Routine maintenance and repair are charge to income as incurred. Repair which adds to useful life, increases capacity or production quality, and increase operating economy of the related asset is capitalized and depreciated on the rate of depreciation of the related asset. 6) Untuk tahun 2011 Perusahaan menetapkan batas minimal pengeluaran untuk pengadaan aset tetap yang dapat dikapitalisasi masing-masing Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) untuk semua bandara. Untuk tahun 2010 dan tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) hanya untuk unit kantor pusat, bandara Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin, Sepinggan, Adisutjipto dan Pusat Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan(PPLLP) Makassar,serta Rp 5.000.000 (Rupiah penuh)untuk bandara- bandara lainnya (termasuk SBU terminal kargo). 6) In year 2011 The Company has determined the minimum value of procurement to be capitalized is Rp 10,000,000 (full amount). For the year 2010 and previously the minimum value of procurement to be capitalized is Rp 10,000,000 (full amount) for only the head office , Ngurah Rai, Juanda , Sultan Hasanuddin, Adisutjipto and (PPLLP) Makassar , and Rp 5,000,000 for those at other airports including the SSC warehousing. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 37 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Aset Tetap (Lanjutan) m. Fi xed Assets (Conti nued) 7) Penyusutan aset tetap dibebankan setiap bulan sampai berakhirnya umur ekonomis dengan pengakuan awal perolehan aset tetap sebelum atau sama dengan tanggal 15 bulan bersangkutan maka beban penyusutannya dihitung dan diakui sebulan penuh, apabila tanggal perolehannya setelah tanggal 15 bul an bersangkutan maka beban penyusutannya mulai dihitung dan diakui pada bulan berikutnya. 7) The depreciation of fixed assets is calculated each month over their useful lives effective of the date of their recognition; when the asset is recognized before or on the fifteenth of a month the depreciation is calculated effective of the next month. 8) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepas atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam periode laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengaduannya. 8) An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economics benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the assets (calculated as the defference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the assets) is included in the statement of comprehensive income in the period the asset is derecognized. 9) Pada saat akhir periode buku, nilai residu, umur manfaat dan periode penyusutan aset tetapdi review dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan penyesuaian sesuai keadaan. 9) The residual value, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted propectively, if appropriate, at each financial period end. 10) Akumulasi biaya konstruksi bangunan/gedung di kapi tal i sasi sebagai aset dal am penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. 10) The accumulated costs of the construction of buildings are capitalized as construction in the progress. These costs are reclassified to fixed assets account when the construction is completed. n. Aset Tidak Produktif n. Non-Producti ve Fi xed Assets 1) Aset tidak produktif merupakan nilai buku aset tetap dan persediaan peralatan (suku cadang) yang tidak dimanfaatkan dalam menunjang operasional Perusahaan. 1) Non-productive fixed assets are those assets and inventories of tools and spare parts not used in the Company's operations; they are presented at their net book value. 2) Untuk aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan sedang diusulkan kepada Dewan Komisaris atau pemegang saham untuk dihapuskan dibentuk cadangan penurunan nilai dan dibebankan sebagai beban non operasional tahun berjalan. 2) For un-useable assets, pending the shareholders' or Commissioners' approval for write off, allowance for impairment is made and is charged to current non-operating income. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 38 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Aset Tetap Dalam Proses Penyelesaian Pengembalian Kepada Pemerintah o. Fi xed Assets i n Settl ement Process to be Transferred Back to the Government Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada pemerintah adalah aset tetap yang telah diserahterimakan sementara oleh PT Angkasa Pura I (Persero) ke instansi pemerintah sampai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah atas status aset tetap tersebut. Fixed asset in settlement process to be transferred back to the Government are fixed assets which had been temporarily handed-over by PT Angkasa Pura I (Persero) to the government institutions until a government regulation is issued for their final status. p. Beban Ditangguhkan p. Deferred Charges Beban yang ditangguhkan adalah beban yang telah dikeluarkan pada tahun buku/ periode yang bersangkutan, akan tetapi tidak dilaporkan seluruhnya sebagai beban pada periode tahun berjalan karena memberi manfaat bagi periode-periode selanjutnya. Nilai akun adalah netto, setelah dikurangi amortisasi. Deferred charges are charges incurred during the current year which are made to increase an asset's capacity or to bring them back to initial capacity. The value in the account is net of amortization. q. Beban penelitian dan studi pengembangan q. Research and Devel opment Cost Beban penelitian dan studi pengembangan yang mempunyai manfaat untuk kegiatan penelitian dan pengembangan periode berikutnya dicatat dengan harga perolehan dan dikurangi dengan amortisasi yang dihitung berdasarkan persentase tetap (metode garis lurus) selama 5 tahun dan disajikan dalam kelompok beban amortisasi studi pengembangan. Cost of research and development having benefit for subsequent research and development activities is recognized at cost less amortization on straight line method over 5 years, and classified as amortization of research and development cost. r. Liabilitas Manfaat Pasca Kerja r. Post Empl oyment Benefits Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan diwajibkan memberikan manfaat pasca kerja kepada seluruh karyawan tetapnya. Manfaat yang meliputi uang pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja, serta kompensasi tersebut diberikan apabila karyawan mengakhiri masa kerjanya baik karena pensiun maupun meninggal dunia. In accordance with the Labor Law No.13/2003 dated March 25, 2003, the Company is required to provide post retirement benefits for the entire permanent employees. The benefits include compensation for job termination and past service pay benefits; those benefits are given on an employee job termination, either because of retirement or death. Perusahaan mempunyai dua program untuk memenuhi liabilitas di atas, yaitu: (1) Progam Dana Pensiun Manfaat Pasti, dan (2) Program Tunjangan Hari Tua (THT). Selain itu juga perusahaan memberikan Tunjangan kepada pegawai perusahaan yang telah memenuhi persyaratan ketentuan perusahaan yaitu TunjanganPerumahan, Penghargaan Pengabdian dan Tunjangan Kesehatan kepada pensiunan perusahaan. The Company provides two programs to meet the provisions of the Law: (1) defined benefit pension plan; and (2) old age lumpsum benefit (THT program). In addition company provides program other long term benefits, service pay benefits, housing benefits and helth benefits for pension. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 39 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan) r. Post Empl oyment Benefits (Continued) Perusahaan wajib menanggung dan membukukan kekurangan biaya apabila manfaat yang diberikan kedua program tersebut tidak mencukupi melalui pembentukan penyisihan. Penyisihan tersebut telah dibebankan pada periode berjalan. The Company is responsible for any shortage in the event the benefits provided by the two programs are not met. In such case the Company is to make an allowance and to be charged to current income. Program Dana Pensiun Manfaat Pasti Defi ned Benefi ts Pension Pl an Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah 5,00% dari penghasilan dasar pensiun dan yang ditanggung Perusahaan 21,20%. Iuran untuk program pensiun dibebankan dan dibayar selama masa kerja. Jumlah iuran Perusahaan kepada program pensiun diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut dibayar atau terutang. The contribution to the plan payable by employee participants is 5.00% of their basic pension income, whereas that payable by the Company is 21.20%. The contribution to the plan is accrued and paid during the employee service period. The contribution payable by the Company is recognized as expense when it is paid or becomes payable. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan yang masih aktif diakui sebagai beban atau pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan tersebut sesuai dengan saran dari aktuaris independen. Current service cost is recognized as current expense. Past service cost, actuarial adjustment, and the effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized over their remaining average service lives on the basis of recommendations of an independent actuary. Program pensiun menyediakan manfaat pensiun untuk karyawan dan keluarganya pada saat mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran berkala yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober 1998 yang telah diubah melalui Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000. The pension plan provides pension benefits to employees and their dependants upon their ages of retirement in form of periodic payments as specified in the Management's directive No. KEP.1156/KU.60/1998 dated October 6, 1998 as amended by the directive No. KEP.19/KU.60/2000 dated 11 May 2000. Progam pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Angkasa Pura (DAPENRA) terhitung tanggal 1 Januari 2000 sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP.39/KM.17/1999 tanggal 15 November 1999. The pension plan is managed by Dana Pensiun Angkasa Pura (DAPENRA) effective January 1, 2000 in accordance with the decision of the Minister of Finance in his letter No. KEP.39/KM.17/1999 dated November 15, 1999. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 40 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan) r. Post Empl oyment Benefits (Continued) Program THT Ol d Age Lumpsum Benefi t s Program (Program THT) Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah 5,00% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga dan perusahaan, dan yang ditanggung Perusahaan 37,74%. Iuran untuk program THT dibebankan dan dibayar selama masa kerja. Jumlah iuran Perusahaan kepada program THT diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut dibayar atau terutang. The contribution to the program payable by the employees is 5.00% of their basic salary plus family allowance; whereas that payable by the Company is 37.74%. The Company's contribution to the program is recognized as expense when it is paid or becomes payable. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan yang masih aktif diakui sekaligus. Current service cost is recognized as current expense. Past service cost, actuarial adjustment, and effect of changes in actuarial assumptions for active employees are recognized wholly in the current year. Program THT menyediakan manfaat pembayaran sekaligus yang diatur dalam Keputusan Bersama Direksi Perum Angkasa Pura I dan Perum Angkasa Pura II Nomor KEP.305/KP.30.7.1/1998 dan KEP.165A/PAP.I/X/1998 tanggal 1 Oktober 1998 jo Perjanjian Kerja Bersama antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I priode 2010 - 2012 dengan pernjajian No.SP.91/ HK.06/2010-DU, No. 099/DPP-AKA/X/2010, No SP.AP.I.01/PKB/X/2010 tanggal 15 Oktober 2010. The old age lumpsum benefits program provides a one-time-whole payment as specified in the common decisions of the Managements of the Company (Perum Angkasa Pura I) and Perum Angkasa Pura II in their respective letters No. K E P . 3 0 5 / K P . 3 0 . 7 . 1 / 1 9 9 8 a n d KEP.165A/PAP.I/X/1998 dated October 1, 1998 and in reference to the Mutual Agreement for the period 2010 - 2012 between the Company and the Labor Union No.SP.91/HK.06/2010 - DU; N o . 0 9 9 / D P P / A K A / X / 2 0 1 0 a n d SP.AP.I.01/PKB/2003 dated October 15, 2010. Progam THT tersebut dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I) terhitung tanggal 6 Mei 2003 sesuai dengan Akta Pendirian nomor 2 tahun 2003 dan Akta Perubahan nomor 2 tahun 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Milly Karmila Sereal, S.H., sebagaimana telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM d a l a m k e p u t u s a n n y a N o . C - 116.HT.01.02.TH.2003 tanggal 19 September 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 89, tanggal 14 Oktober 2003, Tambahan Berita Negara Nomor 112 kemudian diubah dengan akta Notaris H. Yunardi, S.H., Nomor 17 tanggal 14 Februari 2006 sebagaimana telah diperbaiki dengan akta notaris yang sama nomor 7 tanggal 9 Maret 2006, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2006. The old age lumpsum benefit program is managed by Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I) effective May 6, 2003, in accordance with the article of association No.2 of 2003 and amendment No. 2 of 2003 made in the presence of the notary Milly Karmila Sereal, SH as was authorized by the Minister of Justice and Human Rights in his letter No.C - 116.HT.01.02.TH.2003 dated September 19, 2003 and published in the state gazette 89, dated October 14, 2003, supplement thereto No. 112/AD. It was subsequently amended by the notary deed No. 17 dated February 14, 2006 of the notary H. Yunardi, SH. Subsequent amendment was made by the same notary with his deed No. 7 dated March 9, 2006, published in the state gazette No 68 dated August 25, 2006. p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 41 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan) r. Post Empl oyment Benefits (Continued) Untuk tahun-tahun sebelum 2011 Perusahaan tidak menyajikan kewajiban THT,. Mulai tahun buku 2011 Perusahaan menyajikan liabilitas pasca kerja THT, Tunjangan Perumahan dan Tunjangan Masa Pengabdian (lihat Catatan 24). Before at the year 2011, company have not present in financial position post employment benefit the old age lumpsum benefit (THT). Starting in the year 2011, the company have present in financial position old age lumpsum benefits, Housing Benefits, and other service pay benefits (see notes 24). s. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) s. Government Ai d Pending Determi nati on i n Status BPYDBS merupakan eks proyek bantuan pemerintah yang telah diserahterimakan kepada Perusahaan tetapi belum ditentukan statusnya oleh pemerintah. Apabila bantuan tersebut telah ditetapkan serta ditentukan statusnya melalui Peraturan Pemerintah, maka bantuan pemerintah tersebut dipindahkan pengelompokannya sesuai dengan keputusan tersebut. The BPYDBS originated from Government assisted projects which were handed over to the Company but the status of which were not yet defined by the Government. Once the status the projects are clarified through a government regulation, the BPYDBS will be reclassified accordingly. t. Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) t. The Government Capi tal Investment Penyertaan Modal Pemerintah merupakan tambahan modal dari pemerintah yang berasal dari proyek-proyek pemerintah yang statusnya telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. The PMP constitutes an additional capital investment from the Government originating from the Government's projects, the status of which has been determined through a government regulation. u. Pendapatan dan Beban u. Income and Expenses 1) Pendapatan dari penjualan jasa kebandarudaraan diakui sesuai dengan penyelesaian penyerahan jasa dan dibuatkan nota tagihannya. 1) Income from sales of airport services is recognized upon completion of the services and their billings. 2) Pendapatan sewa, bunga dan lainnya diakui dengan akrual. 2) Income from rents, interest and other sources is recognized on accrual method. 3) Beban diakui dengan menggunakan akrual. 3) Expenses are recognized on accrual method. 4) Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 23 (revisi 2010) tentang Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakukan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan 4) Effective Januari 1, 2011, the company adopted PSAK 23 (revised 2010) Revenue. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 42 5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMAR Y OF S I GNI FI CANT ACCOUNTI NG POLICIES (Continued) u. Pendapatan dan Beban u. Income and Expenses keuangan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima. impact on the financial statement. Revenue is recognized to the extend that it is probable that the economic benefits will flow the company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received. v. Perpajakan v. Taxati on 1) Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat instrumen keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya telah diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. 1) All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities and their basis for tax are recognized as deferred tax on liability method. The deferred tax is calculated on the basis of current tax rates. 2) Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba kena pajak yaitu laba komersial yang disesuaikan dengan perbedaan temporer dan permanen. 2) Income tax calculated on the basis of taxable profit, that is profit for financial accounting purposes adjusted with temporary and permanent differences. 3) Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. 3) Fiscal loss allowable for compensation is recognized as deferred tax asset provided future fiscal profit is sufficient for compensation. 4) Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. 4) Tax adjustments are recognized when the amount of tax payable has been determined by the tax authority; or in the event of submission of a tax appeal, at the time the appeal is resolved. PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 43 6. KAS DAN SETARA KAS 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2011 2010 Kas Cash Rupiah 140.346 146.463 Rupiah Dolar Amerik Serikat 77.438 22.670 US Dollar Sub jumlah 217.784 169.133 Sub total Bank Bank Dalam Rupiah In Rupi ah Pihak berelasi: Rel ated Parti es: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 24.810.320 13.632.484 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 17.490.445 23.965.178 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3.547.136 4.271.453 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) 508.924 48.379 PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 90.446 1.401.138 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten 741 63.297 PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 450.732 14.859 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub Jumlah pihak berelasi 46.898.744 43.396.788 Sub total rel ated parti es Pihak ketiga : Third Parties: PT Bank Internasional Indonesia Tbk 441.973 126.758 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat 2.548 -- PT Bank Muamalat PT Bank Permata Tbk 561.895 9.358 PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk 4.885.153 1.441.966 PT Bank Mega Tbk Citibank N.A. 34.041 33.884 Citibank N.A. PT Bank Bukopin Tbk 287.961 2.338.398 PT Bank Bukopin Tbk Sub Jumlah pihak ketiga 6.213.571 3.950.364 Sub total Thi rd parti es Jumlah dalam Rupiah 53.112.315 47.347.152 Total In Rupi ah Dalam mata uang asing In forei gn Currencies Pihak berelasi : Rel ated Parti es: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 370.723,23 2010: USD 618.587,12) 3.361.718 5.561.717 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 370,723.23 2010: USD 618,587.12) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011: USD 681.150,64 2010: USD 376.209,48) 6.176.674 3.382.499 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011: USD 681,150.64 2010: USD 376,209.48) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 305.305,36 2010: USD 1.095.492,20) 2.768.509 9.849.570 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011: USD 305,305.36 2010: USD 1,095,492.20) Sub Jumlah pihak berelasi 12.306.901 18.793.786 Sub total rel ated parti es For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 44 6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) 2011 2010 Pihak ketiga : Thi rd Parti es: PT Bank Permata Tbk (2011: USD 30.478,83 2010: USD 30.614,91) 276.382 275.259 PT Bank Permata Tbk (2011: USD 30,478.83 2010: USD 30,614.91) PT Bank Mega Tbk (2011: USD 16.496,47 (2010: USD 16.532,29 ) 149.590 148.642 PT Bank Mega Tbk (2011: USD 16,496.47 2010: USD 16,532.29) Citibank N.A. (2011: USD 35.678,65 2010: USD 3.069.575,13) 323.534 27.598.550 Citibank N.A. (2011: USD 35,678.65 2010: USD 3,069,575.13) PT Bank Bukopin Tbk (2011: USD 47.224,52 2010: USD 190,78 ) 428.232 1.715 PT Bank Bukopin Tbk (2011: USD 47,224.52 2010: USD 190.78) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011: USD 16.174,90 2010: USD 1.000,00 ) 146.674 8.991 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011: USD 16,174.90 2010: USD 1,000.00 ) Sub jumlah pihak ketiga 1.324.412 28.033.157 Sub total Thi rd parti es Jumlah dalam mata uang asing 13.631.313 46.826.943 Total In Forei gn Currencies Jumlah bank 66.743.628 94.174.097 Total bank Deposito Deposi to Dalam Rupiah In Rupi ah Pihak berelasi : Rel ated Parti es: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 442.000.000 178.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 399.740.000 184.500.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 997.850.000 651.500.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) 10.000.000 460.000 PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara 50.850.000 50.630.000 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten 56.640.000 55.500.000 PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah 51.310.000 56.800.000 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Sub Jumlah pihak berelasi 2.008.390.000 1.177.390.000 Sub total rel ated parti es Pihak ketiga : Thi rd Parti es: PT Bank Internasional Indonesia Tbk 10.000.000 10.000.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk 38.500.000 53.500.000 PT Bank Mega Tbk PT Bank Bukopin Tbk 187.010.000 126.800.000 PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat 191.415.000 -- PT Bank Muamalat PT Bank Permata 35.300.000 -- PT Bank Permata Sub jumlah pihak ketiga 462.225.000 190.300.000 Sub total Thi rd parti es Jumlah dalam Rupiah 2.470.615.000 1.367.690.000 Total i n Rupi ah p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 45 6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) 2011 2010 Dalam mata uang asing Dal am mata uang asi ng Pihak berelasi: Rel ated Parti es: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 22.000.000) 18.136.000 197.802.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 22,000,000) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011 : USD 4.500.000 2010: USD 9.000.000) 40.806.000 80.919.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011 : USD 4,500,000 2010: USD 9,000,000) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 6.000.000 2010: USD 42.000.000) 54.408.000 377.622.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2011 : USD 6,000,000 2010: USD 42.000.000) Sub Jumlah pihak berelasi 113.350.000 656.343.000 Sub total rel ated parti es Pihak ketiga : Thi rd Parti es: PT Bank Permata Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 10.000.000) 18.136.000 89.910.000 PT Bank Permata Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 10,000,000) PT Bank Bukopin. (2011 : USD 1.000.000) 9.068.000 -- PT Bank Bukopin (2011 : USD 1,000,000) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011 : USD 2.000.000 2010: USD 6.000.000) 18.136.000 53.946.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (2011 : USD 2,000,000 2010: USD 6,000,000) Sub jumlah pihak ketiga 45.340.000 143.856.000 Sub total Thi rd parti es Jumlah dalam mata uang asing 158.690.000 800.199.000 Total In Forei gn Currencies Jumlah deposito 2.629.305.000 2.167.889.000 Total deposi to Jumlah 2.696.266.413 2.262.232.228 Total Rata-rata suku bunga deposito di atas adalah : The average interest rate of deposits is: 2011 2010 Deposito Berjangka Rupiah 6,5% - 9,25% 7% - 10% Rupiah time deposits Deposito Berjangka Dollar 2% - 3,25% 1,75% - 4,00% US Dollar time deposits For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 46 7. INVESTASI DALAM EFEK-EFEK JANGKA PENDEK 7. SHORT TERM INVESTMENTS 2011 2010 Pihak berelasi: Rel ated parti es: Obligasi - dimiliki hingga jatuh tempo 18.225.201 19.981.964 Bonds held to maturity Unit Penyertaan Reksadana 208.862.139 33.220.810 Unit of investment in mutual fund Jumlah 227.087.340 53.202.774 Total 31 Desember 2011/ December 31, 2011 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Nilai Nominal/ Nominal Value Nilai Tercatat / Carrying Value Nilai Nominal / Nominal Value Nilai Tercatat / Carrying Value Pihak berelasi: R e l a t e d p a r t i e s : Dimimiliki Hingga Jatuh Tempo (setelah dikurangi dengan premi/diskonto yang belum diamortisir) Held to Maturity (net of unamortized premium/discount) : Obligasi : B o n d s SUN Seri FR 0023 Tahun 2003 18.225.201 18.225.201 19.575.000 19.981.964 SUN Seri FR0023 Tahun 2003 Reksadana (Rupiah): Tersedia Untuk Dijual M u t u a l Fu n d s ( I DR ) : A v a i l a b l e F or S a l es Pihak berelasi: R e l a t e d p a r t y : RDPT Danareksa 50.000.000 50.022.219 -- -- RDPT Danareksa Pihak ketiga: Th i r d p a r t i e s : Trim Kapital Plus 20.000.000 21.631.002 10.025.000 11.850.669 Trim Kapital Plus Panin Dana Prima 10.000.000 11.752.617 10.025.000 10.985.725 Panin Dana Prima Panin Dana Maksima 19.975.062 20.554.549 10.000.000 10.384.416 Panin Dana Maksima Panin Dana Unggulan 10.000.000 9.687.806 -- -- Panin Dana Unggulan Syailendra Equity 10.000.000 9.386.052 -- -- Syailendra Equity Danamas Stabil 16.000.000 16.538.072 -- -- Danamas Stabil 135.975.062 139.572.317 30.050.000 33.220.810 Reksadana (Dolar Amerika): M u t u a l Fu n d s ( U S D) : Pihak berelasi: R e l a t e d p a r t i e s : RD Melati Premium 31.738.000 32.313.967 -- -- RD Melati Premium Pihak ketiga : Panin Dana US Dollar 36.217.701 36.975.855 -- -- Panin Dana US Dollar 67.955.701 69.289.822 -- -- Jumlah 227.087.340 53.202.774 To t a l Obligasi SUN FR 0023 Tahun 2003 diperoleh oleh perusahaan pada tahun 2004 dan akan jatuh tempo pada Desember 2012 dengan nilai kupon sebesar 11% yang dibayar setiap 6 bulan sekali. Bonds SUN FR 0023 year 2003 acquired by the company in 2004 and will mature in December 2012 with a coupon rate of 11% is paid every six months. Penempatan pada reksadana pada tahun 2011 perusahaan mendapat yield return berkisar 7,72 % hingga 8,00 % setahun untuk reksadana rupiah dan berkisar 1,44% hingga 3,11% untuk reksadana US Dollar. Penempatan reksadana seluruhnya jatuh tempo pada tahun 2012. Placement in mutual funds in 2011 the company had yield return range between 7.72% up to 8.00% per annum for mutual funds in IDR and range between 1.44% up to 3.11% for mutual funds in US. Dollar. All Placement in mutual funds maturing in 2012. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 47 7. INVESTASI DALAM EFEK-EFEK JANGKA PENDEK (Lanjutan) 7. SHORT TERM INVESTMENTS IN MARKETABLE SECURITIES (Continued) Manajemen berdasarkan penelaahan berkeyakinan bahwa investasi dalam efek-efek tidak terdapat adanya indikasi penurunan nilai, sehingga tidak dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Based on the review of the status of the short term investment in Marketable Securities Management belived not indication for impairment is sufficient in marketable securities. 8. PIUTANG USAHA 8. TRADE RECEIVABLES Piutang usaha merupakan piutang dari jasa pelayanan yang telah diberikan perusahaan yang pelunasannya diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan rincian sebagai berikut: Accounts receivable is a receivable from services that have given by company that is received in a specified period as follows: a. Penyajian menurut debitur: a. As per debtors: 2011 2010 Pihak Berelasi: Rel ated parti es : PT Gapura Angkasa 1.026.293 695.344 PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) 16.753.887 28.297.450 PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines 7.122.469 -- PT Merpati Nusantara Airlines Kokapura 2.117.329 2.098.468 Kopkapura Periskapura I 104.992 146.557 Periskapura Jasa Angkasa Semesta 565.094 753.003 Jasa Angkasa Semesta BUMN Lain 5.059.070 4.073.529 Others BUMN Instansi Pemerintah 2.716.161 3.807.562 Instansi Pemerintah Koperasi Angkatan Bersenjata 45.538 39.924 Koperasi Angkatan Bersenjata 35.510.833 39.911.837 Dikurangi : Penyisihan kerugian penurunan nilai (174.692) (236.157) Less : Allowance for impairment losses Jumlah Pihak Berelasi 35.336.141 39.675.680 Total rel ated parti es Pihak Ketiga: Thi rd parti es: Airlines Dalam Negeri 22.663.132 36.025.967 Domestic Airlines Airlines Luar Negeri 23.047.722 14.581.098 Foreign Airlines Airlines Luar Negeri - Overflying 53.224.204 56.019.842 Airlines Luar Negeri - Overflying Perusahaan Swasta 39.607.509 52.460.146 Perusahaan Swasta 138.542.565 159.087.053 Dikurangi : Penyisihan kerugian penurunan nilai (46.551.951) (42.014.343) Less : Allowance for impairment losses Jumlah Pihak Ketiga 91.990.614 117.072.710 Total thi rd parti es Bersih 127.326.757 156.748.390 Net PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 48 8. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 8. TRADE RECEIVABLES (Continued) b. Penyajian menurut jenis pendapatan: b. As per cl assi fi cati on of i ncome: 2011 2010 Piutang Usaha Bruto Trade recei vabl es - gross Piutang Aeronautika 122.811.414 93.486.886 Aeronautical Piutang Non Aeronautika 51.241.986 105.512.004 Non Aeronautical Jumlah 174.053.400 198.998.890 Total Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Al l owance for i mpai rment l osses Piutang Aeronautika (18.496.434) (16.821.807) Aeronautical Piutang Non Aeronautika (28.230.209) (25.428.693) Non Aeronautical Jumlah (46.726.643) (42.250.500) Total Piutang Bersih Trade recei vabl es - net Piutang Aeronautika 104.314.980 76.665.079 Aeronautical Piutang Non Aeronautika 23.011.777 80.083.311 Non Aeronautical Jumlah Bersih 127.326.757 156.748.390 Net Total c. Penyajian berdasarkan umur: c. As per agi ng: 2011 2010 Piutang Usaha Trade recei vabl es 0 s.d. 1 tahun 119.793.623 136.232.814 0 to 1 year lebih dari 1 tahun s.d. 2 tahun 33.120.624 41.165.726 more than 1 year to 2 years lebih dari 2 tahun 21.139.154 21.600.350 more than 2 years 174.053.401 198.998.890 Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Al l owance for i mpai rment l osses 0 s.d. 1 tahun -- -- 0 to 1 year lebih dari 1 tahun s.d. 2 tahun (8.140.500) (20.582.863) more than 1 year to 2 years lebih dari 2 tahun (38.586.144) (21.667.637) more than 2 years (46.726.644) (42.250.500) Jumlah 127.326.757 156.748.390 Total Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing masing pelanggan pada akhir periode/ tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period/ year, management believes that the allowance for impairment is sufficient to cover losses from the non collection of the accounts. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 49 9. PIUTANG LAIN-LAIN 9. OTHER RECEIVABLES 2011 2010 Pihak Berelasi : Rel ated Party : Piutang Pegawai 607.148 299.163 Receivable from Employee Uang Muka Pembayaran THT 4.898.269 4.662.936 THT prepayment Pihak Ketiga : Thi rd Parti es : Tagihan Listrik 607.159 785.558 Electricity bill Tagihan Air 45.438 59.605 Water bill Tagihan Telepon 524.475 572.827 Telephone bill Lain-lain Rupiah 189.460 3.881.898 Rupiah - others Lain-lain Dolar Amerika Serikat 627.100 165.003 US Dollar - others Jumlah 7.499.049 10.426.991 Total Piutang pegawai per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp 607.148 dan Rp 299.163 merupakan pinjaman karyawan kepada perusahaan yang akan dilunasi oleh pegawai melalui pemotongan gaji. Receivables from employees per December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 604,794 and Rp 299,163 is the loan to the company to be paid by employees through payroll deduction. Uang muka pembayaran THT untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 4.898.269 dan Rp 4.662.936. Untuk tahun 2011 uang muka THT merupakan kelebihan pembayaran THT karyawan oleh perusahaan kepada YAKKAP I yang akan diperhitungkan pada tahun berikutnya, sedangkan uang muka THT pada tahun 2010 merupakan dana talangan berupa pembayaran THT dan Pensiun dari Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan menjadi pegawai PT Angkasa Pura I (Persero) yang masuk terhitung mulai tanggal 20 April 1992. Jumlah tersebut telah dilunasi pada tahun 2011. The old age benefits (THT) prepayment amounted to Rp 4,898,269 and Rp 4,662,936 for the years 2011 and 2010. For the year 2011 advances employees THT is overpaid by the company to YAKKAP I will be taken into account in the next year, while in 2010 is in the form of bailout funds and pension payments to employees PT Angkasa Pura I (Persero) entered into as of starting on April 20, 1992. the amount was paid in the year 2011. 10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES 2011 2010 Suku Cadang untuk Pemeliharaan 3.938.475 3.310.790 Maintenance spare part Supplies dan Perlengkapan 5.041.215 4.794.921 Supplies and equipment Jumlah 8.979.690 8.105.711 Total For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 50 11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA 11. PREPAID EXPENSES 2011 2010 Uang Muka Dividen -- 32.500.000 Prepaid dividend Uang Muka Kontrak 3.433.818 9.667.636 Contract advances Asuransi 136.243 147.924 Insurance Lain-lain 7.191.185 941.601 Miscellaneous Jumlah 10.761.246 43.257.161 Total Uang Muka dividen tahun 2010 berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor S-779/MBU/2010 Tanggal 17 Desember 2010 akan diperhitungkan sebagai dividen interim tahun buku 2010. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tanggal 24 Juni 2011 uang muka dividen ini telah diperhitungkan dengan pembagian dividen tahun buku 2010. The prepaid dividend in 2010 was paid on the basis of the Minister of SOE's letter of order No: S-779/MBU/2010 dated December 17, 2010 which will be treated as interim dividend for the fiscal years 2010. Based on the results of the Shareholders meeting at June 24, 2011 prepayment of this dividend has been calculated by dividend year 2010. Uang muka kontrak merupakan sisa uang muka untuk Proyek Pembangunan Bandara Internasional Lombok per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 3.433.818 dan Rp 9.667.636. advance payment contract is represent in advance to PT Slipi Raya Utama and PT Hutama work for Lombok International Airport Development Project amounting to Rp 3,433,818 and Rp 9,667,636. Asuransi dibayar di muka merupakan penutupan polis-polis asuransi kendaraan dan kerugian (gedung, gempa bumi-Tsunami dan teroris) yang jatuh tempo polisnya melewati tahun 2011. The insurance is prepayment of insurance premium for vehicle and natural disaster insurance which due sometime after the balance sheet date (2011). 12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 12. ACCRUED INCOME 2011 2010 Pendapatan Aeronautika 85.152.689 73.128.507 Aeronautical Pendapatan Non Aeronautika 37.179.630 40.340.823 Non Aeronautical Bunga Deposito 16.173 3.501.146 Deposit interest Bunga Obligasi 14.085.537 2.170.669 Bond interest Lainnya 685.640 715.936 Others Jumlah 137.119.669 119.857.081 Total Pendapatan yang masih harus diterima untuk Aeronautika mencakup pendapatan-pendapatan atas Jasa Pelayanan Penerbangan, Jasa Layanan Penumpang, JP4U, Jasa Avio Bridge dan Jasa Extended fee. Income accrued consists of Aeronautical revenues on Air Services, Passenger Services, JP4U, Avio Bridge Services and Extended fee Services. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 51 12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 12. ACCRUED INCOME Pendapatan yang masih harus diterima untuk Non Aeronautika mencakup pendapatan-pendapatan atas Jasa Sewa ruang, Pemakaian jasa gudang, sewa tanah, konsesi, parkir, pemakaian listrik/telepon/air, pemakaian counter, pemakaian premium lounge dan jasa lainnya. Income accrued for Non-Aeronautical revenues include revenues for room rental services, use of warehouse, ground rent, concessions, parking, electricity/ telephone/ water, the use of counters, the use of premium lounges and other services.
13. PERPAJAKAN 13. TAXATION a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepai d tax 2011 2010 Uang Muka Pajak 245.423.842 245.423.842 Miscellaneous prepaid tax PPN yang dapat Dikreditkan 6.700.578 6.556.390 Creditable VAT Jumlah 252.124.420 251.980.232 Total Uang Muka Pajak terdiri dari : Miscellaneous tax prepaid consist of: 2011 2010 Pembayaran Uang Muka PPN Tahun Pajak 2005 50.000.000 50.000.000 Prepaid VAT for the fiscal year 2005 PLB Banding PPN Desember 2003 55.979.365 55.979.365 Compensation for corporate income tax overpayment year 2003 Pembayaran Uang Muka PPN Tahun Pajak 2006 2.325.000 2.325.000 Prepaid VAT for the fiscal year 2006 Imbalan Bunga PPN 2003 8.786.678 8.786.678 Compensation for interest on VAT 2003 tax appeal Imbalan Bunga PPN 2005 25.590.072 25.590.072 Compensation for interest on VAT 2005 tax appeal SKPLB PPh Badan 2006 62.863.592 62.863.592 Compensation for 2006 Corporate income tax overpayment SKPLB PPh Badan 2007 37.526.209 37.526.209 Compensation for 2007 Corporate income tax overpayment PLB Banding PPN Des 2006 2.330.227 2.330.227 VAT overpayment note for December 2006 Kelebihan pembayaran PPh 21 - PPBIL 2010 22.699 22.699 Income tax Article 21 overpayment - for PPBIL Pajak Lainnya -- Others Tax Jumlah 245.423.842 245.423.842 Total Pembayaran uang muka PPN 2005 dan 2006 dan PLB banding PPN 2003 dan 2006 merupakan pembayaran yang dilakukan perusahaan dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan banding ke majelis pengadilan pajak (Lihat catatan 47). Prepaid VAT for the fiscal year 2005 and 2006 and compensation for corporate income tax overpayment year 2003 and 2006 that are the payment to complies the requirement to filed with appeal tax court (See notes 47). p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 52 13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued) b. Utang Pajak b. Tax payabl e 2011 2010 Pajak Penghasilan Pasal 25 5.755.539 5.054.836 Income tax Article 25 Pajak Penghasilan Pasal 23 1.385.086 1.316.053 Income tax Article 23 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 406.445 132.788 Income tax Article 4 paragraph 2 Pajak Penghasilan Pasal 21 2.825.384 3.184.214 Income tax Article 21 Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran 13.748.144 14.076.178 VAT - Out Pajak Penghasilan Pasal 29 49.631.947 19.802.671 Income tax Article 29 Jumlah 73.752.545 43.566.740 Total c. Beban (Penghasilan) Pajak Penghasilan c. Income Tax Expense (Benefit) 2011 2010 Kini (164.191.145) (117.115.315) Current Tangguhan 52.065.590 23.053.799 Deferred Jumlah (112.125.555) (94.061.516) Total d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak: d. Reconci l i ati on of before tax and taxabl e i ncome: Pajak Kini Current tax 2011 2010 Laba sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi komprehensif 656.352.737 471.994.442 Profit before tax as per Comprehensive Income Statements Koreksi Positif Posi ti ve Adjustments Beda Tetap: Permanent difference: Kenikmatan Karyawan 3.785.934 3.445.948 Employees welfare Olah Raga dan Rekreasi 1.903.446 1.391.631 Sports and recreation PPh Final 100.420.989 86.480.968 Conclusive income tax Beban Reklame 7.373.631 3.151.649 Advertising Beban Sumbangan 339.503 281.876 Donation Beban Majalah 450.382 456.976 Magazine Beban Keamanan 2.283.967 1.895.675 Security Penghapusan Persediaan 70.247 -- Inventory write off Beban Lain-lain 15.969.613 105.338.705 Others 132.597.712 202.443.428 Beda waktu: Temporary difference: Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 60.026.824 32.992.421 Allowance for impairment losses Rugi (Laba) Penghapusan Aset Tetap 8.336.461 4.429.384 Gains/(Losses) on sale of fixed assets For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 53 13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued) d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak: (Lanjutan) d. Reconci l i ati on of before tax and taxabl e i ncome: (Conti nued) 2011 2010 Penyisihan Persediaan Usang 60.392 789 Depreciation of obsolete inventories Imbalan pasca kerja 209.104.387 87.708.257 Post retirement benefits Penyusutan aset tetap 45.839.279 -- Depreciation of non-productive assets 323.367.343 125.130.864 Total positive adjustments Jumlah Koreksi Positif 455.965.055 327.574.292 Beban (Penghasilan) Yang Tidak Dapat dikurangkan: Non-Deductible Expenses: Koreksi Negatif: Negati ve adjustments: Beda Tetap: Permanent difference: Penghasilan Bunga Deposito 144.207.119 104.764.752 Deposits interest income Pendapatan Sewa Ruang dan Tanah 168.985.438 153.168.173 Spaces and lands rent income Pendapatan Bunga Obligasi 14.957.129 16.346.776 Bond interest income Laba Perusahaan Asosiasi 12.298.540 12.980.038 Profit of associated companies Penghapusan Persediaan -- -- Pendapatan atas banding pajak -- 10.932.069 Tax refund 340.448.226 298.191.808 Beda Waktu: Temporary Difference: Penyusutan (Selisih Fiskal dan Komersial) -- 32.915.653 Depreciation (differences between fiscal and commercial) Imbalan pasca kerja 115.104.984 -- Post retirement benefits 115.104.984 32.915.653 Jumlah Koreksi Negatif 455.553.210 331.107.461 Total negative adjustments Laba (rugi) kena pajak (laba rugi fiskal) 656.764.582 468.461.273 Taxabl e i ncome (for fi scal purposes) 25% x Laba (rugi) kena pajak 164.191.145 117.115.318 25% x Taxable income Jumlah Beban Pajak Kini 164.191.145 117.115.318 Total Current Tax Dikurangi dengan Pajak Dibayar di Muka: Deducted with prepaid taxes: PPh Pasal 23 45.492.726 36.654.609 Income tax article 23 PPh Pasal 25 69.066.473 60.658.035 Income tax article 25 Jumlah Pajak Dibayar di Muka 114.559.199 97.312.644 Total prepaid taxes Utang Pajak (Pajak Dibayar di Muka) 49.631.947 19.802.674 Tax Payabl e (Prepai d Tax) For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 54 13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued) Pajak Tangguhan Deferred Tax 1 Januari/ January 1, 2011 Dikreditkan/ (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Credited/ (Charged ) to Profi t and Loss 31 Desember/ December 31, 2011 Aset Pajak Tangguhan: Deferred Tax Assets: Penyisihan Piutang 64.124.083 15.006.707 79.130.790 Allowance for impairment losses Liabilitas Pasca Kerja 105.875.503 23.499.851 129.375.354 Post retirement benefits Penyusutan Aset Tetap Tidak Produktif 7.526.964 15.098 7.542.062 Accumulated depretioation of non productive assets Jumlah Aset Pajak Tangguhan 177.526.550 38.521.656 216.048.206 Total Deferred Tax Assets Liabilitas Pajak Tangguhan: Deferred Tax Liability: Penurunan Aset Tidak Produktif 790.516 -- 790.516 Decrease in non productive assets Laba Penjualan Aset Tetap (1.800.897) 2.084.114 283.217 Gains on sale of fixed assets Pemulihan Piutang (40.199.899) -- (40.199.899) Receivables recovery Penyusutan Aset Tetap (213.116.991) 11.459.820 (201.657.171) Depreciation of fixed assets Penyesuaian Pajak Tangguhan (357.320) -- (357.320) Adjustment in deferred tax Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan (254.684.591) 13.543.934 (241.140.657) Total Deferred Tax Li abil i ty Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (77.158.041) 52.065.590 (25.092.451) Deferred Tax Asset / (Li abil i ty) 1 Januari/ January 1, 2010 Dikreditkan/ (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif/ Credited/ (Charged) to Profi t and Loss 31 Desember/ December 31, 2010 (Disajikan Kembali/ Restated) Aset Pajak Tangguhan: Deferred Tax Assets: Penyisihan Piutang 55.875.977 8.248.105 64.124.082 Allowance for impairment losses Liabilitas Pasca Kerja 83.948.439 21.927.064 105.875.503 Post retirement benefits Penyusutan Aset Tetap Tidak Produktif 7.526.767 197 7.526.964 Accumulated depreciation of non productive assets Jumlah Aset Pajak Tangguhan 147.351.183 30.175.366 177.526.549 Total Deferred Tax Assets Liabilitas Pajak Tangguhan: Deferred Tax Liability: Penurunan Aset Tidak Produktif 790.516 -- 790.516 Decrease in non productive assets Laba Penjualan Aset Tetap (2.908.243) 1.107.346 (1.800.897) Gains on sale of fixed assets Pemulihan Piutang (40.199.899) -- (40.199.899) Receivables recovery Penyusutan Aset Tetap (204.888.078) (8.228.913) (213.116.991) Depreciation of fixed assets Penyesuaian Pajak Tangguhan (357.320) -- (357.320) Adjustment in deferred tax Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan (247.563.024) (7.121.567) (254.684.591) Total Deferred Tax Li abil i ty Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (100.211.841) 23.053.799 (77.158.041) Deferred Tax Asset / (Li abil i ty) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 55 13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued) d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak: (Lanjutan) d. Reconci l i ati on of before tax and taxabl e i ncome: (Conti nued) Rekonsiliasi antara Beban (Penghasilan) Pajak dengan Perkalian Laba Akuntansi: Reconciliation of tax expense / (income) and financial accounting profit: 2011 2010 Laba Sebelum Pajak 656.352.737 471.994.442 Profit before tax Tarif Pajak Progresif 164.088.184 117.998.610 Progressive tax rate Beban Yang Tidak Dapat Dikurangkan 33.149.428 50.610.857 Non-deductible expenses Penghasilan Yang Tidak Kena Pajak (85.112.057) (74.547.952) Non-taxable income Beban Pajak Penghasilan 112.125.555 94.061.515 Income Tax Expense 14. PIUTANG JANGKA PANJANG 14. LONG TERM RECEIVABLE 2011 2010 Pihak berelasi: Related parties: PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) 79.916.474 86.845.648 PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Airlines 28.058.285 31.905.763 PT Merpati Nusantara Airlines 107.974.759 118.751.411 Pihak ketiga: Related Parties: Airlines luar negeri (Piutang PPN) 53.309.712 53.309.712 Foreign Airlines (VAT Receivable) Airlines dalam negeri 9.816.593 9.816.593 Domestic Airlines Perusahaan swasta 2.297.516 2.297.516 private company Jumlah 65.423.821 65.423.821 Total Dikurangi: Less: Penyisihan kerugian penurunan nilai (80.030.382) (31.905.763) Allowance for impairment losses Jumlah bersih 93.368.198 152.269.469 Net total p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 56 14. PIUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) 14. LONG TERM RECEIVABLE (Continued) PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Garuda Indonesi a Ai rl i nes (Persero) Piutang Pihak-pihak berelasi - PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) adalah merupakan konversi piutang macet PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) pada awalnya sebesar USD 8.872.465,91 dan dikonversikan menjadi Rp 92.388.988 dengan kurs USD 1 = Rp 10.413 yang didapatkan dari rata-rata kurs tengah transaksi Bank Indonesia dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum tanggal perjanjian, menjadi pinjaman dari PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pemegang saham kepada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero). The long term receivable of PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) originated from conversion of long outstanding receivable from PT Garuda Indonesia (Persero) at the first of USD 8,872,465.91; the amount was converted into Rp 92.388.988 - at the rate of USD 1 = Rp 10,413. The exchange rate was derived from averaging exchange rates of Bank Indonesia for the last 12 month prior to signing of the loan agreement between the Company, as the shareholder, and PT Garuda Indonesia (Persero). Konversi tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian konversi piutang menjadi pinjaman pemegang saham dengan nomor SP. 51/KU. 19/2009/DU dan DS/PERJ/DZ-3119/2009 antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) tanggal 27 Mei 2009. The conversion based on the conversion of receivable i nt o s h a r e h o l d e r s l o ans agr eement No.SP.51/KU.19/2009/DU and DS/PERJ/DZ-3119/2009 dated May 27, 2009 between the Company and PT Garuda Indonesia (Persero). Piutang tersebut akan diangsur selama selama 7 tahun, dengan perincian sebagai berikut: The loan is to be paid back in 7 years in the following percentage: a. Tahun 2009 sebesar 1% a. In 2009: 1% b. Tahun 2010 sebesar 5% b. In 2010: 5% c. Tahun 2011 sebesar 7,5% c. In 2011: 7.5% d. Tahun 2012 sebesar 10% d. In 2012: 10% e. Tahun 2013 sebesar 12,5% e. In 2013: 12.5% f. Tahun 2014 sebesar 15% f. In 2014: 15% g. Tahun 2015 sebesar 49% g. In 2015: 49% Piutang tersebut juga dikenakan bunga dengan tarif Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka 3 bulan ditambah 0,9%. Pada tahun 2011 dan 2010, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) telah melunasi pinjaman pokok masing-masing sebesar Rp 6.929.174 dan Rp 4.619.449, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) juga telah melakukan pembayaran bunga ke-1 sampai dengan ke-6. On the receivables interest is levied at the rate equals with Bank Indonesia Certificate of three months added with 0.9%. In the year 2011 and 2010, PT Garuda Indonesia (Persero) has repaid the loan principal at the amounts of USD 6,929,174 and Rp 4,619,449, PT Garuda Indonesia (Persero) has also paid interest for the terms 1 to 6. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Ai rl i nes (Persero) Berdasarkan surat PT Angkasa Pura I (Persero) nomor AP.I.5285/KU.10/2011/DU-B tanggal 29 Nopember 2011 kepada Menteri Negara BUMN tentang Restrukturisasi piutang PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) dijelaskan usulan skema restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) yang pola restrukturisasi sebagai berikut: Based on the letters PT Angkasa Pura I (Persero) number AP.I.5285/KU.10/2011/DU-B dated November 29, 2011 to the Minister of BUMN about receivable restructuring of PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) explained the proposed restructuring scheme PT Merpati Nusantara Airlines (Corporation) with following the pattern of restructuring is: Jangka Waktu : 7 Tahun (Maret 2012 s/d Des 2018) Tingkat Bunga : 7,4 % p.a (dibayar setiap 3 bulan) Period : 7 Years (March 2012 until Dec 2018) Interest Rate : 7.4% p.a (paid every 3 month) For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 57 14. PIUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) 14. LONG TERM RECEIVABLE (Continued) Dalam surat tersebut jumlah tagihan yang direstruktur mencakup tagihan pokok sebesar Rp 28.058.284. Surat keputusan tersebut belum disetujui oleh menteri negara BUMN. In the letter number of restructured include principles as amount Rp 28,058,284. The letter have not been approved by the minister of BUMN. Piutang PPN Airlines Luar Negeri VAT Recei vabl es From Forei gn Ai rl i nes Dalam jumlah piutang jangka panjang termasuk PPN jasa penerbangan internasional yang tidak dibayar oleh maskapai penerbangan internasional karena prinsip perlakuan yang sama di negara yang bersangkutan. Jumlah PPN yang tidak dibayar tersebut adalah sebesar USD 5.875.460,64 atau setara dengan Rp 53.278.677. Pada tahun 2009 Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan PP No. 28 tahun 2009 tentang perlakuan PPN atas penyerahan jasa kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat udara yang melakukan penerbangan luar negeri, yang menetapkan bahwa mulai tahun 2009 PPN jasa penerbangan internasional tidak dikenakan kepada PT Angkasa Pura I (Persero). Dengan dikeluarkannya PP No. 28 tersebut diatas perusahaan berupaya untuk menyelesaian PPN Internasional tersebut, yang sebelumnya dimintakan terlebih dahulu pendapat hukum dari Biro Hukum perusahaan dan dari Manajemen Risiko. Dari nota dinas masing-masing unit kerja tersebut No. ROH.662/KU.10/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan No. No. ROM.272/PG.01/2011-B bulan November 2011 telah memberikan pendapat bahwa tagihan PPN Maskapai Penerbangan Internasional tersebut sudah tidak mungkin tertagih lagi. PT Angkasa Pura I (Persero) telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 100% atau sebesar USD 5.875.460,84 atau setara dengan Rp 53.278.677. Atas dasar saran dari biro hukum dan manajemen resiko tersebut perusahaan akan mengusulkan ke Dewan Komisaris untuk menghapuskan piutang PPN internasional tahun 2008 dari masa Januari 2009 sampai dengan 31 Maret 2009 tersebut. In a number of long term receivables including the international air services VAT is not paid by the airline fot not recognizing the existence of VAT for international airline with the principle of equal treatment in the country concerned. the amount of unpaid VAT amounted to USD 5,875,460.64 or equivalent with Rp 53,278,677. In 2009 the government of the republic of Indonesia has issued government regulation No. 28 of 2009 on the treatment of VAT on the transfer of certain airport services to companies for the operation of the commercial air transport aircraft to fly overseas, starting in 2009 the international air services VAT does not apply to PT angkasa Pura I (Persero). International VAT settlement efforts by the company has requested a legal opinion from the bureau of legal and risk management firm that has provided the opinion that the VAT bills international airlines is no longger possible uncollectible each based on t he of f i c e memor andum No. ROH.622/KU.10/2011 dated October 14,2011 a n d o f f i c e me mo r a n d u m N o . ROM.272/PG.01/2011-B month of November 2011 submitted to the management company. Issued by PP No. 28 in 2009 and did not pay VAT on international airline, PT Angkasa Pura I (Persero) has established a reserve impairment (CKPN) of 100% or USD 5,875,460.84 or equivalent with Rp 53,278,677. on the basis of advice from the legal department and risk management of the company will propose to the AGM/ board of commissioners to abolish the 2008 international VAT receivable from the January 2009 through March 31, 2009. Piutang airlines dalam negeri dan perusahaan swasta. Sampai dengan tahun 2011 piutang macet yang pengurusannya telah diserahkan ke KPK NL/PUPN di beberapa bandara sebesar Rp 12.145.143 terdiri dari Rp 9.847.627 piutang debitur airlines dan Rp 2.297.516 piutang konsesioner. Domestic airlines and private company receivables. Until the end of 2011 that the management is bad receivables have been submitted to the commission NL/PUPN at some airports amuonting to Rp 12,145,143 consist of Rp 9,847,627 debtor accounts receivable airlines and Rp 2,297,516 concessionary. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 58 15. INVESTASI JANGKA PANJANG 15. LONG TERM INVESTMENT
2011 2010 Nilai Nominal/ N o mi n a l V a l u e Nilai Tercatat / Ca r r y i n g V a l u e Nilai Nominal / N o mi n a l V a l u e Nilai Tercatat / C a r r y i n g Va l u e Efek-efek Jangka Panjang: L o n g Ter m I n v es t m en t S e c ur i t i e s : Pihak berelasi: R e l a t e d P a r t i s : Dimiliki Hingga Jatuh Tempo H el d To M a t u r i t y Obligasi setelah dikurangi dengan premi/diskonto yang belum diamortisir: Bonds net of unamortized premium/discount: SUN seri FR0027 Tahun 2005 86.625.618 88.770.961 116.702.554 116.702.554 SUN seri FR0027 2005 SUN seri FR00233 Tahun 2006 9.826.030 9.972.043 -- -- SUN seri FR00233 2006 96.451.648 98.743.004 116.702.554 116.702.554 Tersedia Untuk Dijual: A v a i l a b l e f o r S a l e: PLN (USD) 8.982.217 9.256.723 -- -- PLN (USD) RDPT Danareksa BUMN Fund 30.600.000 30.600.000 -- -- RDPT Danareksa BUMN Fund 39.582.217 39.856.723 -- -- Penyertaan: I n v es t m en t :
PT Gapura Angkasa 282.660.650 112.479.528 282.660.650 105.371.026 PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia 124.248.000 124.248.000 124.248.000 124.248.000 PT Garuda Indonesia PT Jasa Marga Bali Tol 18.000.000 18.000.000 -- -- PT Jasa Marga Bali Tol 424.908.650 254.727.528 406.908.650 229.619.026 Jumlah 393.327.255 346.321.580 To t a l 31 Desember 2011/ December 31, 2011 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Persentase Pemilikan Saham : Percentage of Ownershi p : PT Gapura Angkasa 31,25% 31,25% PT Gapura Angkasa PT Garuda Indonesia 1,10% 1,36% PT Garuda Indonesia PT Jasa Marga Bali Tol 10% PT Jasa Marga Bali Tol Penyertaan pada PT Gapura Angkasa (Perusahaan Asosiasi) Investment in Associated Company (PT Gapura Angkasa): Penyertaan pada PT Gapura Angkasa yang bergerak dalam bidang jasa Ground Handling dilakukan sesuai dengan persetujuan Surat Menteri Keuangan Nomor S-546/MK.016/1997 tanggal 5 November 1997 dengan nilai perolehan Rp 67.200.000. Modal dasar PT Gapura Angkasa adalah Rp 860.160.000.000 terbagi atas 8.601.600 lembar saham nominal Rp 100.000 per lembar. Dari modal dasar tersebut, sebanyak 2.150.400 lembar atau senilai Rp 215.040.000.000 merupakan modal ditempatkan dan disetor. Dari jumlah Modal The investment in PT Gapura Angkasa was made on the authorization of the Minister of Finance with his letter No. S-546/MK.016/1997 dated November 5, 1997 in the amount of Rp 67,200,000. The authorized capital of PT Gapura Angkasa is Rp 860,160,000,000 divided into 8,601,600 shares of par value of Rp 100,000 each. Of the authorized capital 2,150,400 shares equal Rp 215,040,000,000 were subscribed and paid in. The other shareholders are PT Angkasa Pura II (Persero) which subscribed 672,000 shares For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 59 15. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) 15. LONG TERM INVESTMENT (Continued) Ditempatkan dan Disetor oleh 3 (tiga) Pemegang saham yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 672.000 lembar (31,25%), PT Angkasa Pura II (Persero) sebanyak 672.000 lembar (31,25%) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) sebanyak 806.400 lembar (37,50%). (31.25%) and PT Garuda Indonesia 806,400 shares (37.50%). PT Gapura Angkasa line of business is ground handling services. Perhitungan penyertaan pada perusahaan asosiasi: The following is the calculation of the investment in PT Gapura Angkasa: 2011 2010 Saldo Ekuitas PT Gapura Angkasa 2005 282.660.650 282.660.650 Balance of equity in PT Gapura Angkasa in 2005 Pembagian dividen tahun 2005 (16.000.000) (16.000.000) Distribution of dividends in 2005 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2005 (4.887.635) (4.887.635) Bonus and reward payment in 2005 Laba Tahun 2006 9.777.728 9.777.728 Profit for the year 2006 Koreksi Laba Tahun 2006 1.357.428 1.357.428 Adjustment in profit for the year 2006 Pembagian dividen tahun 2006 (3.000.000) (3.000.000) Distribution of dividends in 2006 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2006 (400.000) (400.000) Bonus and reward payment in 2006 Laba Tahun 2007 8.056.255 8.056.255 Profit for the year 2007 Koreksi Laba Tahun 2007 (495.312) (495.312) Adjustment in profit for the year 2007 Pembagian dividen tahun 2007 (2.050.000) (2.050.000) Distribution of dividends in 2007 Pembagian bonus dan tantiem tahun 2007 (378.000) (378.000) Bonus and reward payment in 2007 Laba Tahun 2008 23.176.777 23.176.777 Profit for the year 2008 Kekurangan bayar PPh Badan tahun fiskal 2002 (4.448.230) (4.448.230) Underpaid: corporate income tax for the year 2002 Pembagian Dividen tahun 2008 (10.718.500) (10.718.500) Distribution of dividends in 2008 Laba Tahun 2009 31.342.580 31.342.580 Profit for the year 2009 Pembagian Dividen tahun 2009 (18.342.580) (18.342.580) Distribution of dividends in 2009 Cadangan kerugian tahun 2010 (5.922.932) (5.922.932) Reverse of loss in 2010 Laba Tahun 2010 47.459.054 47.459.054 Profit for the year 2010 Pembagian Dividen tahun 2010 (16.582.464) -- Distribution of dividends in 2010 Laba Tahun 2011 39.329.671 -- Profit for the year 2011 359.934.490 337.187.283 Bagian PT AP I dari Total Ekuitas tersebut adalah 31,25% 112.479.528 105.371.026 The Company' s share of the total equi ty i s 31.25% For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 60 15. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) 15. LONG TERM INVESTMENT (Continued) Penyertaan pada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Share i nvestment i n PT Garuda Indonesia Ai rl i nes (Persero) Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor RIS-01/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 yang menyatakan persetujuan meratifikasi atau mengesahkan konversi obligasi wajib konversi menjadi penyertaan saham sejumlah 124.248 lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp 1.000.000 (rupiah penuh) atau sebesar Rp 124.248.000.000 (rupiah penuh). RUPS tersebut juga menyetujui Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan negosiasi dengan Direksi PT Garuda Indonesia Airlines. (Persero) mengenai kompensasi penyelesaian konversi terhitung sejak tanggal 2 November 2006 sampai dengan tanggal 13 April 2007 berdasarkan kesepakatan para pihak sebesar Rp 4.050.484.800 (empat miliar lima puluh juta empat ratus delapan puluh empat ribu delapan ratus rupiah) sebelum dipotong pajak yang telah dicatat pada pos pendapatan luar biasa. Berdasarkan Akta perubahan Anggaran Dasar PT Garuda Indonesia (Persero) No.24 tanggal 16 November 2010 dari Notaris Fatimah Helmi, SH., notaris di Jakarta perihal penerbitan saham serie A dan B dan perubahan nominal saham dari Rp 1000.000 (rupiah penuh) per lembar saham menjadi Rp 500 (rupiah penuh) per lembar saham. Dengan perubahan tersebut, jumlah lembar saham kepemilikan PT Angkasa Pura I (Persero) menjadi 248.496.000 lembar saham. Harga pasar saham PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 475/ lembar, dengan demikian total harga pasar kepemilikan PT Angkasa Pura I (Persero) pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 118.035.600.000 (Rupiah penuh). Based on the minute of shareholders extraordinary meeting No.RIS-01/MBU/2008 dated June 27, 2008, it is agreed to ratify the conversion of MCB in shareholding of 124,248 shares of par value of Rp 1,000,000 each, totally equal to Rp 124,248,000,000. The shareholders extraordinary meeting also agreed to appoint the Board of Directors of the Company to hold a negotiation with the Management of PT Garuda Indonesia (Persero) on compensation of conversion settlement effective November 2, 2006 to April 13, 2007, which according to the parties mutual agreement to be Rp 4,050,484,800 before tax. The amount is recorded as extraordinary income. Based on the companys article of PT Garuda Indonesia (Persero) No. 24 dated November 16, 2010 from Notary Fatimah Helmi SH in Jakarta about publishing share Series A and B and the changing of nominal share from Rp 1,000,000 (fully Rupiah amount) per share become Rp 500 (fully Rupiah amount) per share. the changing of amounting of share of PT Angkasa Pura I (Persero) become 248,496,000 share. The market value of share of PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) at December 31, 2011 amounted to Rp 475/share, thus the total market value of the ownership PT Angkasa Pura I (Persero) at December 31, 2011 amounted to Rp 118,035,600,000 (full amount). Investasi saham pada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost method. The share investment is recognized by the Company under cost method. Penyertaan saham pada PT Jasa Marga Bali Tol Investment i n PT Jasa Marga Bal i Tol Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa di daerah Bali oleh beberapa perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dalam surat nomor S - 549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober 2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp 18 Milyar atau kepemilikan saham sebesar 10%. Investments in shares in PT Jasa Marga is a consortium of investment Bali toll highway construction Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa in Bali area by several state-owned companies. This investment has been approved by the Minister of BUMN in letter number S - 549/MBU/2011 dated October 25, 2011. Investment on PT Jasa Marga for Bali toll highway amounting to Rp 18 billion or 10% ownership. Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost method. The share investment is recognized by the Company under cost method. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 61 16. ASET TETAP 16. FIXED ASSETS 2011 Saldo/Bal ance Mutasi/Movement Saldo/Bal ance 1 Januari 2011 / January 1, 2011 Penambahan/ Addi ti on Pengurangan/ Deducti on 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Harga Perolehan Cost acquisition: Tanah 246.684.084 36.476.123 25.236.918 257.923.289 Lands Bangunan/Lapangan 2.064.310.192 1.071.687.349 51.496.943 3.084.500.598 Structure/fields Gedung-gedung 1.602.864.774 262.831.113 47.905.814 1.817.790.073 Buildings Alat Perhubungan Udara 956.481.234 88.370.793 33.910.413 1.010.941.614 Aviation equipment Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll 219.800.643 41.604.366 8.502.446 252.902.563 Vehicles Instalasi Listrik 885.842.395 195.449.058 36.197.364 1.045.094.089 Electrical system Instalasi Air 98.695.232 27.776.497 1.020.334 125.451.395 Water system Instalasi AC 291.990.128 30.777.433 4.952.892 317.814.669 Air conditioning Instalasi Telepon 51.254.960 1.423.058 539.915 52.138.103 Telephone system Peralatan Mekanik 442.465.534 46.241.456 2.573.254 486.133.736 Mechanical system Public Information System 231.686.982 25.934.414 21.814.376 235.807.020 Public information system Detector 136.108.097 4.290.762 6.024.469 134.374.390 Detectors Fuel Supply System 260.478.407 -- 260.478.407 -- Fuel supply system Peralatan Kantor 73.997.573 8.776.429 651.520 82.122.482 Office equipment Peralatan Perbengkelan 1.758.818 971.083 -- 2.729.901 Workshop equipment Komputer 38.287.376 908.672 6.975 39.189.073 Computers Lainnya 33.307.194 6.029.563 147.733 39.189.024 Others 7.636.013.623 1.849.548.169 501.459.773 8.984.102.017 Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation: Bangunan/Lapangan 478.162.805 27.310.883 110.681.280 561.533.202 Structure/fields Gedung-gedung 295.524.120 19.616.600 91.652.423 367.559.943 Buildings Alat Perhubungan Udara 539.475.239 32.614.847 96.555.274 603.415.666 Aviation equipment Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll 157.115.304 10.110.580 22.806.357 169.811.081 Vehicles Instalasi Listrik 457.194.769 23.712.844 69.919.637 503.401.562 Electrical system Instalasi Air 62.340.269 3.811.916 11.897.875 70.426.228 Water system Instalasi AC 144.582.561 7.692.362 23.569.124 160.459.323 Air conditioning Instalasi Telepon 25.206.268 549.478 3.684.494 28.341.284 Telephone system Peralatan Mekanik 184.919.389 9.070.381 38.815.767 214.664.775 Mechanical system Public Information System 146.316.572 23.543.417 14.034.135 136.807.290 Public information system Detector 74.239.148 8.728.453 14.392.477 79.903.172 Detectors Fuel Supply System 85.845.583 99.580.876 13.735.293 -- Fuel supply system Peralatan Kantor 65.998.747 11.042.701 17.911.855 72.867.901 Office equipment Peralatan Perbengkelan 796.361 16.329 173.595 953.627 Workshop equipment Komputer 35.394.271 108.398 1.797.828 37.083.701 Computers Lain Aset tetap 26.494.421 939.331 4.933.349 30.488.439 Others 2.779.605.827 278.449.396 536.560.763 3.037.717.194 Nilai Buku 4.856.407.796 5.946.384.823 Book Val ue For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 62 16. ASET TETAP (Lanjutan) 16. FIXED ASSETS (Continued) 2010 Saldo/Bal ance Mutasi/Movement Saldo/Bal ance 1 Januari 2010/ January 1, 2010 Penambahan/ Addi ti on Pengurangan/ Deducti on 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Harga Perolehan Cost acquisition: Tanah 246.723.729 30.604 70.249 246.684.084 Lands Bangunan/Lapangan 1.875.139.025 190.338.109 1.166.942 2.064.310.192 Structure/fields Gedung-gedung 1.546.357.646 71.991.332 15.484.204 1.602.864.774 Buildings Alat Perhubungan Udara 936.260.737 20.912.183 691.685 956.481.235 Aviation equipment Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll 189.420.064 33.483.846 3.103.266 219.800.644 Vehicles Instalasi Listrik 827.427.096 58.503.913 88.614 885.842.395 Electrical system Instalasi Air 92.192.444 6.966.872 464.083 98.695.233 Water system Instalasi AC 273.140.618 20.272.919 1.423.409 291.990.128 Air conditioning Instalasi Telepon 47.614.723 4.927.373 1.287.136 51.254.960 Telephone system Peralatan Mekanik 429.865.236 12.836.600 236.301 442.465.535 Mechanical system Public Information System 215.576.502 16.110.570 90 231.686.982 Public information system Detector 140.153.497 3.514.390 7.559.790 136.108.097 Detectors Fuel Supply System 260.478.407 -- -- 260.478.407 Fuel supply system Peralatan Kantor 72.066.572 2.066.652 135.651 73.997.573 Office equipment Peralatan Perbengkelan 1.561.518 197.300 -- 1.758.818 Workshop equipment Komputer 38.038.670 335.801 87.096 38.287.375 Computers Lain Aset tetap 31.756.674 3.586.788 2.036.269 33.307.193 Others 7.223.773.158 446.075.252 33.834.785 7.636.013.625 Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation: Bangunan/Lapangan 395.616.075 83.231.529 684.798 478.162.806 Structure/fields Gedung-gedung 246.718.981 53.472.339 4.667.200 295.524.120 Buildings Alat Perhubungan Udara 466.371.904 73.920.909 817.574 539.475.239 Aviation equipment Alat Pengangkutan Kendaraan PKPPK, dll 145.391.702 15.654.755 3.931.153 157.115.304 Vehicles Instalasi Listrik 393.766.892 63.615.861 187.985 457.194.768 Electrical system Instalasi Air 52.596.000 9.836.676 92.406 62.340.270 Water system Instalasi AC 121.708.200 25.687.837 2.813.476 144.582.561 Air conditioning Instalasi Telepon 21.804.994 4.755.696 1.354.421 25.206.269 Telephone system Peralatan Mekanik 152.390.283 32.787.755 258.648 184.919.390 Mechanical system Public Information System 124.175.486 22.155.766 14.681 146.316.571 Public information system Detector 69.587.193 12.810.187 8.158.232 74.239.148 Detectors Fuel Supply System 65.242.643 20.602.940 -- 85.845.583 Fuel supply system Peralatan Kantor 60.898.158 5.243.042 142.453 65.998.747 Office equipment Peralatan Perbengkelan 661.181 149.136 13.956 796.361 Workshop equipment Komputer 33.768.273 1.725.017 99.018 35.394.272 Computers Lain Aset tetap 24.244.394 3.652.888 1.402.860 26.494.422 Others 2.374.942.359 429.302.333 24.638.861 2.779.605.831 Nilai Buku 4.848.830.799 4.856.407.796 Book Val ue For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 63 16. ASET TETAP (Lanjutan) 16. FIXED ASSETS (Continued) Penambahan aset tetap selama tahun 2011 diantaranya berasal dari penambahan BPYBDS (Bantuan Pemerintah yang belum distatuskan) di Bandara Sultan Hasanuddin Makasar sebesar Rp 535.428.739, Bandara Sepinggan Balikpapan sebesar Rp 659.590 sedangkan pengurangan karena adanya serah terima Fuel Supply System di Bandara Juanda Surabaya senilai Rp 260.478.407 (harga perolehan) kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk diserahkan ke PT Pertamina (Persero) dan penyerahan beberapa unit kendaraan ambulance di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar senilai Rp 2.251.845. Addition of fixed assets during 2011 of which comes from the addition of BPYBDS at Sultan Hasanuddin Makasar as amount Rp 535,428,739 Makasar, Airport Sepinggan Balikpapan as amount Rp 659,590 while the reduction due to the handover of Fuel Supply System at Juanda Airport Surabaya valued at Rp 260,478,407 (cost) to the Director General of Civil Aviation to be submitted to PT Pertamina and hand over ambulance cars in Bandara Intertional Hasanuddin Makassr valued at Rp 2.251.845,- Mutasi aset tetap selama tahun 2010 diantaranya berasal dari penambahan BPYBDS di Semarang sebesar Rp 47.285.234.430, Bandara Sam Ratulangi Manado sebesar Rp 43.298.067.918 dan Bandara Patimura Ambon sebesar Rp 722.185.420,30 sedangkan pengurangan karena adanya reklasifikasi ke dalam aset tidak produktif berdasarkan Surat Direksi AP.I.1661/PL.60.1/2009-DU-B tanggal 19 Mei 2009 perihal reklasifikasi aset tidak produktif. Movement in fix assets in 2010 includes addition originating from the Government investment - BPYBDS at the Semarang airport of Rp 47,285,234,430, Sam Ratulangi airport, Manado of Rp 43,298,067,918 and Patimura airport, Ambon of Rp 722,185,420.30 and deduction resulting from reclassification to non-productive assets on the basis of the m a n a g e m e n t d e c i s i o n N o . AP.I.1661/PL.60.1/2009-DU-B dated19 Mei 2009. 17. ASET DALAM PENYELESAIAN 17. ASSETS UNDER CONSTRUCTION 2011 2010 Landasan, apron 28.648.458 365.523.101 Runways, aprons Lapangan, jalan, pagar 57.438.557 13.998.180 Fields, roads, fences Gedung-gedung 40.397.849 258.819.517 Buildings Alat perhubungan udara 2.019.552 24.581.372 Aviation equipment Alat pengangkutan, kendaraan, PKP-PK 2.826.930 1.238.606 Vehicles Public Information System 30.070.124 30.812.412 Public information system Instalasi listrik & Telpon 4.666.219 61.512.964 Electrical & telephone system Peralatan Mekanik 1.618.155 554.371 Mechanical equipment Komputer & Flight Data Processing System 633.901 768.476 Computers & flight data processing system Peralatan Kantor 37.368 5.551.917 Office equipment Lain-lain aset tetap 14.914.993 79.552.005 Others fixed assets Jumlah 183.272.106 842.912.922 Total Pengeluaran biaya yang berkaitan dengan perolehan aset tetap yang masih dalam proses penyelesaian dikapitalisasi dan dicatat sebagai Aset Tetap Dalam Penyelesaian. All costs of construction of the assets are capitalized and presented as "assets under construction". For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 64 17. ASET DALAM PENYELESAIAN (Lanjutan) 17. ASSETS UNDER CONSTRUCTION (Continued) Dalam lain-lain aset tetap per 31 Desember 2011 dan 2010 senilai Rp 11.940.581 dan Rp 66.433.137 diantaranya untuk Proyek Pengembangan Bandara Internasional Lombok (PPBIL) dan Proyek Pembangunan Bandara Intenasional Ngurah Rai Bali. Nilai kontrak proyek pembangunan Bandara Internasional Lombok (PP-BIL) adalah sebesar Rp 53,46 Milyar yang terdiri atas pekerjaan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi, pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas penunjangnya serta pekerjaan fasilitas penunjang proyek pembangunan. Sedangkan untuk proyek pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai (PP- BIB) nilai kontraknya sebesar Rp 1.729,21 Milyar yang mencakup pekerjaan Paket I, Paket II dan Paket III (lihat catatan 47). In other fixed assets per December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 11,940,581 and Rp 66,433,137 including to Lombok International Airport Development Project (PPBIL) and Project Development Intenasional Airport Ngurah Rai Bali. Contract value of Lombok International Airport development project (PP-BIL) is Rp 53.46 billion consisting of Construction Management Consultancy Services , passenger terminal and supporting facilities and supporting facilities development project. For the construction project Ngurah Rai International Airport (PP-BIB) contract value of USD 1,729.21 billion package that includes the work Package I, Package II and Package III (see note 47). 18. BEBAN YANG DITANGGUHKAN 18. DEFERRED CHARGES 2011 2010 Nilai Perolehan 3.216.299 7.909.509 Accuisition cost Akumulasi Amortisasi (1.541.991) (4.714.297) Accumulated amortization Nilai Buku 1.674.308 3.195.212 Book val ue Beban ditangguhkan meliputi biaya studi pengembangan, yang mempunyai manfaat ekonomi untuk periode yang akan datang. The deferred charges include development study cost which has future economic benefit. 19. ASET TIDAK PRODUKTIF 19. NON PRODUCTIVE ASSETS 2011 2010 Nilai perolehan aset tidak produktif 20.269.840 40.565.629 Non productive cost Penurunan nilai aset tidak produktif (20.175.625) (40.493.253) Adjustment for decline in value 94.215 72.376 Persediaan yang tidak digunakan lagi 5 5 Obsolete inventory Sub Jumlah 94.220 72.381 sub total Aset tetap dalam proses penyelesaian - pengembalian kepada pemerintah: Fi xed assets i n process of transfer back to the Government: Nilai Perolehan 86.743.963 126.296.720 Cost Akumulasi Penyusutan (35.900.498) (35.900.498) Accumulated depreciation Nilai Buku 50.843.465 90.396.222 Book value Jumlah Aset Tidak Produktif 50.937.686 90.468.603 Total non producti ve assets For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 65 19. ASET TIDAK PRODUKTIF 19. NON PRODUCTIVE ASSETS Aset tidak produktif dengan nilai buku per 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 94.220 dan Rp 72.381 merupakan aset tetap yang telah dihapusbukukan sesuai dengan SKEP.63/PL.07/2010 tanggal 22 Juli 2010 dan akan dijual melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Non-productive assets as of December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 94,220 and Rp 72,381 are assets written off on the basis of the letter No. SKEP.63/PL.07/2010 dated July 22, 2010 and are for sale through the office of state assets services and auction (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang - KPKNL). Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada Pemerintah ini merupakan aset tetap yang berada di sebelah selatan landasan pacu Bandar Udara Juanda Surabaya yang sudah dipakai oleh pihak TNI Angkatan Laut, sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerjasama antara Dirjen Perhubungan Udara dengan TNI Angkatan Laut. Berita Acara Serah Terima Sementara dari PT Angkasa Pura I (Persero) kepada TNI Angkatan Laut dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2008. Serah terima aset ini sesuai dengan hasil inventarisasi tim terpadu (PT Angkasa Pura I, TNI Angkatan Laut, Departemen Perhubungan, Departemen Keuangan dan Kementerian Negara BUMN) yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Udara No.SKEP.204/X/2007 tanggal 2 Oktober 2007 yang ditindak lanjuti dengan surat keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) No. SKEP.29/PL.50/2008 tanggal 14 April 2008. The fixed asset in settlement process to be handed back to the Government is located at the south of Juanda Airport Surabaya runway which has been used by the Navy (TNI AL) as the follow up of the Cooperation Agreement between the Directorate General of Air Transport with the Navy (TNI AL). The Provisional Official Certificate of Transfer and Acceptance from the Company to the Navy (TNI AL) is signed on January 16,2008. The transferred fixed asset is in accordance with the result of physical checking made by a joint team (representing the Company, TNI AL, Ministry of Transportation, Ministry of Finance and State Ministry of SOE) which is presented in the Official Report dated December 5, 2007. The joint team is established on the basis of the letter of decision of the Director General of Air Transport No.SKEP.204/X/2007 dated October 2, 2007 and followed up by the Company with the letter of decision No. SKEP.29/PL.50/2008 dated April 14, 2008. Pada tahun 2010 aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada pemerintah senilai Rp 126.296.720 telah diusulkan kepada pemegang saham untuk diserahkan kembali kepada Pemerintah sebagai pengurang modal perusahaan dengan surat nomor API.323/PL.60.I/2009/DU-B tanggal 29 Januari 2009, perihal permohonan persetujuan pengurangan modal untuk PT Angkasa Pura I (Persero) atas pengalihan aset disebelah selatan landasan pacu Bandara Juanda kepada TNI Angkatan Laut. Aset tetap tersebut termasuk bagian dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada saat penyerahan pengelolaan Bandara Juanda - Surabaya dari Pemerintah kepada PT Angkasa Pura I (Persero) yang pada waktu itu masih berbentuk Perusahaan Umum (Perum) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30 tanggal 19 September 1984 dan Berita Acara No. DKU/2955/KAP.199/1987. Sampai 31 Desember 2011 belum ada keputusannya dari pemegang saham. At 2010 the fixed asset in process transfer to government, at the value of Rp 126,296,720, have been proposing to the shareholders to be transferred back to the Government by letter No.API.323/ PL.60.I/2009/DU-B dated January 29, 2009 .The value of the fixed asset is included as part of the State Capital Investment when the Government handed the operations of the Juanda - Surabaya Airport to the Company. At that time the Company was still in form of Perusahaan Umum (Perum). Refer to the certificate o f t r a n s f e r a n d a c c e p t a n c e N o . DKU/2955/KAP.199/1987. There is not yet approval from shareholders until the end of year 2011. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 66 20. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 20. ACCRUED EXPENSES 2011 2010 Beban Pegawai 11.477.986 11.643.496 Employee expenses Beban Pemeliharaan 30.784.894 33.080.564 Maintenance expenses Beban Sediaan 1.846.791 1.390.795 Inventory expenses Beban Utility 20.721.971 17.414.770 Utilities expenses Beban Operasional MUCS 16.769.609 6.236.737 MUSC operational expenses Beban Umum 137.632.431 42.455.923 General expenses Beban Pendidikan 1.704.013 2.106.334 Training expenses Beban Umum Lain-lain 16.582.490 1.907.482 Other general expenses Beban Lain-Lain di Luar Usaha 7.458.039 66.264.047 Other non-operating expenses Jumlah 244.978.224 182.500.148 Total Beban umum yang masih harus dibayar per 31 Desember 2011 dan 2010 diantaranya merupakan beban bonus dan outsourcing yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp 104.185.668 dan Rp 21.938.880. Some of the accrued general expenses as at Desember 31, 2010 is for bonus and outsourcing of Rp 104,185,668 and Rp 21,938,880 respectively. Beban lain-lain diluar usaha yang masih harus dibayar per 31 Desember 2010 diantaranya sebesar Rp 57.852.705 merupakan beban lain-lain umum yang masih harus dibayar atas kekurangan pembayaran kontribusi perusahaan kepada YAKKAP I untuk program THT pegawai yang pensiun sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2011 dan 2010 yang akan dibayarkan selambat-lambatnya sebelum pertanggung jawaban RKAP Tahun Buku 2011 dan 2010. Pada tahun 2011 telah dilakukan pembayaran. An amount of Rp 57,852,705 of the accrued non operating expenses as at December 31, 2010 is payable to YAKKAP I for the Company's contribution to the employees pension program for those retired between January 1, 2006 to December 31, 2011 and 2010, payable not later than the reporting date of the Company's work plan and budget for the year 2011 and 2010. In the year 2011 the payable was paid by company. Beban pemeliharaan yang masih harus dibayar mencakup biaya pemeliharaan landasan, entranceway, apron, saluran air, taman, parkir kendaaraan, gedung terminal, kantor dan gedung lainnya, alat-alat telekomunikasi, rambu-rambu udara, kendaraan operasional, alat-alat angkut, alat pembangkit dan instalasi listrik dan air, Alat pendingin udara dan lain sebagainya. The maintenance accrued expenses include maintenance of the taxiway, entranceway, apron, drainage, parks,car parking , terminal buildings, offices and other buildings, telecommunications equipment, air signs, vehicle operation, transportation equipment, tools power and electricity and water installations, air conditioning equipment and others. Beban utilitas yang masih harus dibayar mencakup beban sewa listrik, air, telepon, saluran telekomunikasi, sewa peralatan operasional dan trolleyman. Utulity accrued expenses include rent expense electric utility, water, telephone, telecommunications lines, equipment rental operations and trolleyman. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 67 21. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP DAN PERSEDIAAN 21. DEBT OF PURCHASE OF FIXED ASSET AND INVENTORY Merupakan utang kepada pihak ketiga untuk pekerjaan pembuatan atau pengadaan aset tetap dan pengadaan persediaan, meliputi: Constitute payables to third parties arising from contracts for construction or procurement of fixed assets or inventories, consist of: 2011 2010 Aset tetap 172.476.366 180.508.183 Fixed assets Persediaan 7.585.314 6.646.128 Inventories Jumlah 180.061.680 187.154.311 Total 22. PENDAPATAN YANG DITERIMA DI MUKA 22. UNEARNED REVENUE 2011 2010 Pendapatan Sewa - sewa (ruang dan tanah) 17.668.715 13.162.642 Rental Pendapatan Konsesi 1.997.877 4.351.025 Concession Parkir kendaraan, peron, pas Bandara 544.677 1.316.658 Parking, waving gallery, entry pass Pemakaian Listrik, air, telepon 51.886 21.248 Electricity, telephone, and water Pendapatan Pemakaian Reklame 12.568.540 7.870.671 Advertising spaces Lain-lain 263.427 248.357 Other Jumlah 33.095.122 26.970.601 Total 23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN 23. OTHER CURRENT LIABILITIES 2011 2010 Pihak-pihak berelasi: Rel ated parti es: BMKG dan Dephub: BMKG and Ministry of Transportation PJP Domestik 11.250.572 10.834.040 PJP Domestic PJP International 39.941.652 43.527.853 PJP International PT Angkasa Pura II (Persero) 31.661.011 14.113.592 PT Angkasa Pura II (Persero) 82.853.235 68.475.485 Pihak ketiga: Thi rd parti es: Jaminan sewa 9.381.373 5.708.928 Rent warranty Jaminan listrik & Air 138.510 112.453 Electrical warranty Jaminan pemasangan reklame 959.246 232.932 Advertising warranty Jaminan pelelangan 12.546.092 6.737.322 Auction warranty Uang muka debitur 19.969.724 18.120.440 Debtor advances Potongan-potongan 9.474.824 15.024.239 Discounts Utang Tantiem 8.098.182 5.992.785 Bonus/ rewards payable Titipan/utang lain-lain 28.948.732 22.064.495 Others 89.516.683 73.993.594 Jumlah 172.369.918 142.469.079 Total For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 68 23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN 23. OTHER CURRENT LIABILITIES Saldo utang kepada BMKG setelah dikompensasi dengan pembayaran honorarium bulanan yang dibayarkan di setiap Kantor Cabang per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 51.192.224 dan Rp 54.361.892 dengan perincian sebagai berikut: The payable to the BMKG - national agency of meteorology and geophysics is net of remuneration paid to the agency by branch offices of the Company of Rp 51,192,224 and Rp 54,361,892 as at 31 December 2011 and 2010, in the following breakdown: 2011 2010 Utang Kepada BMKG dan Dephub Payable to BMKG and Ministry of Transportation Utang kepada BMKG (PJP Domestik) 7.410.902 6.366.034 BMKG: PJP Domestic Utang kepada Dephub (PJP Domestik) 3.839.670 4.468.006 Ministry of Transportation: PJP Domestic 11.250.572 10.834.040 Utang kepada BMKG (PJP Internasional) 15.783.339 12.896.282 Payable to BMKG (PJP Internasional) Utang kepada Dephub (PJP Internasional) 24.158.313 30.631.571 Payable to Min. of Transportation (PJP Internasional) 39.941.652 43.527.853 Piutang Kepada BMKG - - Receivable from BMKG Jumlah Utang (Piutang) sebelum dikurangi dengan piutang tidak tertagih dari selisih tarif 51.192.224 54.361.893 Bal ance pri or to deducti on for un-col l ecti bl es due to di fference i n tari ff Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Departemen Perhubungan, maka pencatatan atas sharing pendapatan Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) dengan Departemen Perhubungan dan BMKG dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: Based on the Government Regulation No. 6 of 2006 on tariff of non-tax revenue (PNBP) applicable within the jurisdiction of Ministry of Transportation, the treatment of sharing of aviation services revenue (PJP) between the Ministry and BMKG is done on the following methods: a. Pelayanan Jasa Penerbangan Dalam Negeri, tarif yang dikenakan sebesar 15% dari tarif PJP Dalam Negeri untuk Departemen Perhubungan dan sebesar 4% untuk jasa BMKG. a. For domestic PJP: 15% of domestic PJP tariff is for the Ministry of Transportation and another 4% is for BMKG. b. Pelayanan Jasa Penerbangan Luar Negeri, tarif yang dikenakan sebesar 10% dari tarif PJP Luar Negeri untuk Departemen Perhubungan dan sebesar 4% untuk jasa BMKG. b. For international PJP: 10% of international PJP is for the Ministry of Transportation and another 4% is for BMKG. Pencatatan PNBP sesuai PP No. 6 atas jasa PJP tersebut mulai dilakukan pada masa jasa tanggal 16 Pebruari 2009. The recognition of PNBP in compliance with the Government Regulation PP No. 6 in relation to the PJP is effective February 16, 2009. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 69 23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN (Lanjutan) 23. OTHER CURRENT LIABI LITIES (Continued) Tarif PJP untuk penerbangan Dalam Negeri sesuai Surat Keputusan Direksi adalah masing-masing Rp 1.000 TMT 1 Agustus 2007 dan Penerbangan Luar Negeri (termasuk Penerbangan Lintas) sebesar USD 0,65 per RU (Route Unit) belum ada perubahan. Kedua tarif tersebut sudah termasuk tarif jasa informasi cuaca untuk penerbangan sebesar 4% yang dilaksanakan oleh BMKG. Namun karena tidak semua operator penerbangan bersedia membayar, Surat Edaran Direksi No.ED 05 KU.10.3.2.2007 DU-B tanggal 4 Juli 2007 telah memberikan potongan tarif sebesar USD 0,10 dari tarif sebesar USD 0,65 per RU yang berlaku mulai tanggal 15 September 2003 dan diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2008. Surat Edaran Direksi tersebut diperpanjang l a g i d e n g a n S u r a t E d a r a n No.ED.42/KU.10.3.2/2009/DU-B TMT 1 Januari 2010 s.d 30 Juni 2010. The PJP tariff effective August 1, 2007 is Rp 1,000 for domestic flights and for international flights remains unchanged, i.e. USD 0.65, per RU (Route Unit). Both tariffs include 4% for light weather information provided by BMKG. Since not all flight operators are willing to pay, the Company through circular No.ED 05 KU.10.3.2.2007 DU-B dated 4 July 2007 has offered a discount of USD 0.10 of the USD 0.65 per RU tariff, effective 15 September 2003 and extended until 30 June 2008. It is further extended through the C o m p a n y ' s m a n a g e m e n t c i r c u l a r No.ED.42/KU.10.3.2/2009/DU-B effective January 1, 2010 up until June 30, 2010. Saldo Utang kepada PT Angkasa Pura II (Persero) per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 31.661.011 (USD 3.523.915,62) dan Rp 14.113.592 (USD 1.569.746,68) berasal dari rekonsiliasi utang- piutang atas tagihan PJP dan Overflying, terinci sebagai berikut (dalam USD): The payable to PT Angkasa Pura II (Persero) of Rp 31,661,011 (USD 3,523,915.62) and Rp 14,113,592 (USD 1,569,746.68) as at December 31, 2011 and 2010 originated from the reconciliation of PJP and Over Flying in the following details (in USD): 2011 2010 Utang Kepada PT AP II (2011: USD 4.591.700,01) (2010: USD 2.850.367,71) 41.637.536 25.627.656 Payable to PT AP II (2011: USD 4,591,700.01) (2010: USD 2,850,367.71) Piutang Kepada PT AP II (2011: USD 1.067.784,39) (2010: USD 1.280.621,03) (9.976.525) (11.514.064) Receivable from PT AP II (2011: USD 1,067,784.39) (2010: USD 1,975,532.19) Jumlah Utang (Piutang) Kepada PT AP II 31.661.011 14.113.592 Bal ance of payabl e to PT AP I I 24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN 24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010, dengan mencatat liabilitas manfaat pasca kerja karyawan, berdasarkan SAK 24 (revisi 2004) untuk tahun tahun sebelum tahun 2010 sebesar Rp 299.815.852 dan tahun 2010 sebesar Rp 87.708.257 yang sebelumnya tidak tercatat untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (lihat juga catatan 45 mengenai penyajian kembali laporan keuangan tahun 2010). The Company has restated the financial statements for the year ended December 31, 2010, management has recorded post-employment benefit obligation, according to SAK 24 (revised 2004) for the years before 2010 amounting to Rp 299,815,852 and for year 2010 amounting to Rp 87,708,257 which had not previously recorded at the end of the year (see also note 45 on the restated of financial statement at the year 2010). For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 70 24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION (Continued) 2011 2010 Disajikan Kembali/ Restated Tunjangan hari tua (Yakkap) 409.472.448 387.524.110 The old age lumpsum benefits Payable (Yakkap) Tunjangan Perumahan 28.046.210 -- Housing Allowance Penghargaan Pengabdian 9.163.204 -- Employee Appreciation Kesehatan Pensiun 34.841.651 -- Retiree Health
Total 481.523.513 387.524.110 Total A. Utang THT (Yakkap I) A. The ol d age benefi ts payabl e (Yakkap I) Liabilitas manfaat pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) nomor 2110/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 ebruari 2012 untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2010 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis berdasarkan laporan nomor 0111- 006/PAS/2011 tanggal 24 Januari 2011. Post employment obligation calculated by independent actuaries PT Katsir Imam Sapto (KIS) no 2110/KIS/LA/02/2012 dated February 1,2012 for the year ended December 31, 2011 and for the year ended December 31, 2010 was calculated by PT Pointera Aktuarial Strategis based on their respective reports no 0111- 006/PAS/2011 dated on January 24, 2011. Asumsi utama yang ditgunakan oleh aktuaris untuk menghitung dana pensiun dan program manfaat jangka panjang lainnya adalah sebagai berikut : The assumptions used by actuaries to calculate the pension fund and other long term benefits are as follows: 2011 2010 Tingkat diskonto 7% 9,5% Discount rate Kenaikan PhDP 3% 8% PhDP increase Pengambilan pensiun normal 99,9% 99,9% Normal retirement benefit Kenaikan manfaat pensiun 0% 5% Retirement age Usia pensiun normal 56 tahun 56 tahun Increase in pension benefits Tingkat mortalita 1% TMI99 1% TMI99 Mortality rate (Aset) liabilitas diakui pada awat periode: (Asset) l i abi li ty are recogni zed at begi nni ng peri od: 2011 2010 (Di saji kan kembal i / Restated) (Aset) liabilitas yang diakui awal periode 387.524.109 299.815.853 (Asset) liability that recognized at beginning period (Beban) pendapatan pada periode berjalan 137.053.323 87.708.257 (Expense) income at current period Iuran yang dibayarkan ke aset program/ pembayaran manfaat (115.104.984) -- Contributions paid into program assets/ benefits payment 409.472.448 387.524.110 For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 71 24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION (Continued) A. Utang THT (Yakkap I) (Lanjutan) A. The ol d age benefi ts payabl e (Yakkap I ) (Continued) Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut : The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows : 2011 2010 (Di saji kan kembal i / Restated) Nilai kini liabilitas yang didanai 518.355.140 433.501.531 Present value of funded obligation Nilai wajar aset program 175.185.079 153.383.549 Fair value of plan assets 343.170.061 280.117.982 Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode -- 88.184.527 unrecognized present value at beginning of the year Keuntungan aktuaria yang belum diakui 66.302.387 195.590.654 Unrecognized actuarial gain Nilai liabilitas Bersih 409.472.448 387.524.109 Funded Obl i gati on - Net Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif ditentukan sebagai berikut : The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows: 2011 2010 (Disajikan kembali) /Restated Biaya jasa kini 32.685.019 32.542.952 Current service cost Beban bunga 41.182.645 39.196.848 Interest cost Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested 88.184.527 12.131.841 Amortization of unrecognized past - service - cost non vested (Laba) rugi aktuaria diakui (10.427.432) 10.462.625 (Gain) loss recognized from actuarial assumption Dampak perubahan manfaat -- 39.993.957 The impact of benefit changes Iuran yang dibayar ke aktiva program -- (16.160.362) Dues paid to the plan assets Ekspektasi hasil aset program (14.571.437) (30.459.604) Expected return on plan assets Beban Periode Berjalan 137.053.322 87.708.257 Current year cost B. Tunjangan Perumahan B. Housi ng Al l owance Sesuai ketentuan perusahaan pasal 48 PKB (perjanjian kerja bersama), bagi pegawai yang telah bekerja secara terus menerus di perusahaan selama 20 tahun diberikan tunjangan perumahan. Company pursuant to section 48 PKB (collective bargaining), for employees who have worked continuously for 20 years at the company are given a housing allowance. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 72 24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION (Continued) B. Tunjangan Perumahan (Lanjutan) B. Housi ng Al l owance (Conti nued) Liabilitas manfaat pasca kerja untuk tunjangan perumahan dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2108/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan tahun 2010 perusahaan tidak melakukan perhitungan. Post employment obligation calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2108/KIS/LA/02/2012 dated February 1, 2012., and for 2011 company do not calculated this obligation. Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut : The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows : 2011 Beban Periode berjalan 30.417.243 Current cost Iuran yang dibayar ke aktiva program (2.371.033) Dues paid to the plan assets Nilai liabilitas Bersih 28.046.210 Funded Obl i gati on - Net Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif ditentukan sebagai berikut : The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows: 2011 Biaya jasa kini 2.082.446 Current service cost Beban bunga 1.802.997 Interest cost Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested 25.757.104 Amortization of unrecognized past - service - cost non vested (Laba) rugi aktuaria diakui 774.696 (Gain) loss recognized from actuarial assumption Dampak perubahan manfaat -- The impact of benefit changes Iuran yang dibayar ke aktiva program -- Dues paid to the plan assets Ekspektasi hasil aset program -- Expected return on plan assets Beban Periode Berjalan 30.417.243 Current year cost C. Penghargaan Pengabdian C. Servi ce pay benefi ts Liabilitas manfaat pasca kerja untuk penghargaan pengabdian dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2109/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan untuk tahun 2010 dan tahun tahun sebelumnya perusahaan tidak melakukan perhitungan. Program ini dikelola sendiri oleh perusahaan berdasarkan keputusan direksi dan perjanjian kerja bersama dengan asosiasi dan serikat pekerja perusahaan. Service pay benefits obligation are calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2109/KIS/LA/02/2012 dated Februari 1, 2012 anf for the last year the company do not calculated this obligation. The program is self managed by the company based on the directors decision and agreement company with associated employee. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 73 24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION (Continued) C. Penghargaan Pengabdian (Lanjutan) C. Servi ce pay benefi ts (Continued) Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut : The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows : 2011 Beban Periode berjalan 10.272.956 Current cost Iuran yang dibayar ke aktiva program (1.109.752) Dues paid to the plan assets Nilai liabilitas Bersih 9.163.204 Funded Obl i gati on - Net Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif ditentukan sebagai berikut: The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows: 2011 Biaya jasa kini 670.065 Current service cost Beban bunga 648.067 Interest cost Pengakuan beban masa kerja lalu - non vested -- Amortization of unrecognized past - service - cost non vested (Laba) rugi aktuaria diakui 2.133.068 (Gain) loss recognized from actuarial assumption Liabilitas tidak diakui pada awal periode 6.821.755 Liabilities are not recognized at the beginning of the period Iuran yang dibayar ke aktiva program -- Dues paid to the plan assets Ekspektasi hasil aset program -- Expected return on plan assets Beban Periode Berjalan 10.272.955 Current year cost D. Kesehatan Pensiun D. Reti ree Heal th Liabilitas manfaat pasca kerja untuk kesehatan pensiun dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan nomor 2111/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012. Post employment obligation for retiree health are calculated by independent actuaries PT Sapto Imam Kathir (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on reports number 2111/KIS/LA/02/2012 dated Februari 1,2012. Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut: The amounts recognized in statement of financial position were determined as follows: 2011 Nilai kini liabilitas yang didanai 106.818.973 Present value of funded obligation Nilai wajar aktiva program 19.345.481 Fair value of plan assets 87.473.492 Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode 52.289.415 unrecognized present value at beginning of the year Keuntungan aktuaria yang belum - diakui (342.427) Unrecognized actuarial gain Nilai liabilitas Bersih 34.841.650 Funded Obl i gati on - Net For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 74 24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION (Continued) D. Kesehatan Pensiun (Lanjutan) D. Reti ree Heal th (Continued) Jumlah yang diakui di laporan laba rugi komprehensif ditentukan sebagai berikut: The amounts recognized in statement of comprehensive income were determined as follows: 2011 Biaya jasa kini 3.573.055 Current service cost Beban bunga 6.934.910 Interest cost Amortisasi Nilai kini liabilitas - non vested 3.643.862 Amortization of current liabilities - non vested Nilai kini liabilitas awal periode -diakui sekaligus 23.092.901 Beginning Current liabilities Dampak perubahan manfaat -- The impact of benefit changes Iuran yang dibayar ke aktiva program -- Dues paid to the plan assets Ekspektasi hasil aset program (1.403.078) Expected return on plan assets Beban Periode Berjalan 35.841.650 Current year cost E. Program Dana pensiun E. Pensi on fund Program Informasi berikut ini adalah program dana pensiun karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) dimana sampai dengan 31 Desember 2011 pengelolaan dana program masih dalam kondisi funded (kelebihan pendanaan) sehingga perusahaan tidak mempunyai liabilitas kepada Dana Pensiun. The following information is a pension program for PT Angkasa Pura I (Persero) which up to December 31, 2011 management of funds is in funded program (excess funding) that the company did not record the excess as an liability company to pension program. Manfaat pasca kerja untuk program pensiun dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan 2107/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012 sedangkan untuk tahun 2010 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial Strategis dalam laporannya tanggal 24 Januari 2011. Post-employment benefits to the pension plan is calculated by independent actuaries PT Katsir Imam Sapto (KIS) for the year ended December 31, 2011 based on report number 2107/KIS/LA/02/2012 dated February 1, 2012 while for 2010 was calculated by the PT Pointera Actuarial Strategis in its report dated January 24, 2011. (aset) liabilitas di laporan posisi keuangan: (assets) liabilities in balance sheet: 2011 2010 Nilai kini liabilitas imbalan pasti 790.025.033 233.128.132 Present value of funded obligation Nilai wajar aset program pendanaan (696.138.021) (720.434.084) Fair value of plan assets Status pendanaan 93.887.012 (497.305.952) Funding status Nilai kini liabilitas belum diakui awal periode -- (45.873.556) Present value of funded obligation- beginning of the period Akumulasi laba (rugi) aktuaria dalam periode berjalan (155.277.508) 104.101.501 Accumulated gain (loss) actuarial in this year (Aset) liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan (61.390.496) (347.330.895) (Aset) Liabl i ti es recognotion i n fi nanci al posi ti on. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 75 24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (Lanjutan) 24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION (Continued) E. Program Dana pensiun (Lanjutan) E. Pensi on fund Program (Conti nued) Pengakuan beban pada laporan laba (rugi): Expense Recognition in profit and loss: 2011 2010 Biaya jasa kini perusahaan 13.186.141 16.920.909 Current service cost Beban bunga 55.243.315 20.390.184 Interest cost Pengakuan beban masa kerja lalu 45.873.556 6.310.978 Amortization of unrecognized past - service cost Pengakuan (laba) rugi aktuaris (2.195.760) 5.459.200 Gain (loss) actuarial Dampak perubahan manfaat -- -- Iuran bersih yang dibayar ke aset program -- 20.189.859 Dues paid to the asset program liabilitas (aset) tidak diakui pada laporan posisi keuangan (80.697.555) -- Liabilities (assets) are not recognized in statement of financial position Ekspektasi hasil aset program 68.441.237 115.440.827 Expected results of plan assets Beban (pendapatan) periode berjalan (37.013.540) (97.467.814) Expenses (income) for the period Liabilitas (aset) pada awal periode -- (341.610.192) Liability (asset) at beginning of period Beban (pendapatan) periode berjalan (37.031.540) (97.467.814) Expenses (income) for the period Iuran perusahaan yang dibayarkan ke aset program (24.358.957) -- Dues paid to the company asset program Liabilitas (aset) diakui pada akhir periode (61.390.497) (439.078.006) Li abi l ity (asset) recogni zed end of peri od 25. UTANG JAMINAN 25. RENT DEPOSITS RECEIVED Utang jaminan merupakan jaminan yang diterima Perusahaan dari para penyewa/ tenant atas fasilitas pendukung bandara. Utang jaminan tersebut akan dibayar kembali kepada penyewa/ tenant apabila hubungan sewa menyewa dan pemakaian fasilitas berakhir. Saldo jaminan tersebut terdiri dari: Rent deposit paid by tenants for airport facilities rented from the Company. The deposit is reimbursable upon termination of the respective rental agreement. Rent deposits are consist of: 2011 2010 Jaminan sewa 14.055.658 10.279.767 Rent warranty deposit Jaminan pemakaian listrik 745.498 1.085.574 Electricity warranty deposit Jaminan pemakaian air 18.137 26.560 Water supply warranty deposit Jaminan pemakaian reklame 99.104 1.469.561 Advertising space warranty deposit Jumlah 14.918.397 12.861.462 Total For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 76 26. UTANG JANGKA PANJANG LAIN-LAIN 26. OTHER LONG TERM PAYABLE Utang jangka panjang lain-lain merupakan utang kepada mitra kerjasama Build Transfer Operate (BTO) yang pelunasannya akan dikompensasikan dengan pendapatan sewa. Utang jangka panjang lain-lain untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 105.906 dan Rp 251.701. Other long term payable constitute payable to the parties engaged in the Build Transfer Operate (BTO) scheme, the settlement of which is to be made through compensation with the related rent income. The balance of which as at December 31, 2011 and 2010 is Rp 105,906 and Rp 251,701, respectively. 27. MODAL SAHAM 27. SHARE CAPITAL 2011 2010 Modal dasar 7.000.000.000 7.000.000.000 Capital stock Modal belum ditempatkan (5.200.000.000) (5.200.000.000) Sub-scribed Modal ditempatkan dan disetor 1.800.000.000 1.800.000.000 Subscri bed and pai d i n capi tal Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir diubah berdasarkan Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 Pasal 4, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor 107- 08937 HT.01.04-TH.2007 tanggal 14 Agustus 2007 sebagai berikut: The latest amendment to the Companys articles of association was made on Augustus 9, 2007 with the Notary deed Number 02 of the Notary Nanda Fauz Iwan, SH, authorized by by Minister of Justice and Human Rights with his letter Number: 107 - 08937 HT.01.04-TH2007 dated August 14, 2007 as follow: (1) Modal Dasar Perusahaan berjumlah sebesar Rp 7.000.000.000.000 yang terbagi atas 7.000.000 (tujuh juta) saham, masing-masing bernilai nominal Rp 1.000.000. (1) The Company authorized capital is Rp 7,000,000,000, divided into 7 million shares of Rp 1,000 each par value. (2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan/ diambil bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 1.800.000.000.000 (100%) dari nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah Rp 1.800.000.000.000 telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia ke dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut: (2) Of the authorized capital, 1,800,000 shares equal Rp 1,800,000,000 are subscribed and paid in by the Government Republic of Indonesia by way of: (a) Sebesar Rp 925.000.000.000 telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran Modal Lama. (a) Initi al pai d-i n capi tal of Rp 925,000,000,000. (b) Penambahan Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 264.109.538.326. (b) Additional state investment of Rp 264,109,538,726. (c) Modal Donasi sebesar Rp 2.796.336.642. (c) Donated capital of Rp 2,796,336,642. (d) Laba yang belum dibagi sebesar Rp 98.295.982.326. (d) Conversion of retained earnings of Rp 98,295,982,326. (e) Cadangan sampai dengan tahun buku 2005 sebesar Rp 509.798.142.306. (e) Conversion of accumulated reserve until the year 2005 of Rp 509,798,142,306. PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 77 28. PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH 28. GOVERNMENT CAPITAL INVESTMENT Merupakan penambahan penyertaan modal dari pemerintah Republik Indonesia pada PT Angkasa Pura I (Persero) yang berasal dari pengalihan barang milik negara pada kementerian perhubungan yang pengadaannya berasal dari dana anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 1997/ 1998 dan 1999/ 2000 yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Rebublik Indonesia nomor 76 Tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 sebesar Rp 1.388.244.029. Lihat juga Catatan 29 atas laporan keuangan ini. Government capital investment is the capital of the Government of the Republic of Indonesia at PT Angkasa Pura I (Persero) that the procurement from the state budget revenue and expenditure 1997 / 1998 and 1999/ 2000 that listed in the Government Regulation (PP) of the Republik of Indonesia No. 76 in 2011 dated December 29, 2011 amounting to Rp 1,388,244,029. See Note 29 to the financial statements. 29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA 29. GOVERNMENT AID DETERMINATION IN STATUS 2011 2010 Saldo awal tahun 4.538.814.878 4.308.829.763 Balance at beginning of year Penerimaan selama tahun berjalan 536.095.978 229.985.115 Addition during the year Pengurangan dalam tahun berjalan (1.681.820.049) -- Deduction during the year Jumlah 3.393.090.807 4.538.814.878 Total Saldo akhir tahun terdiri dari proyek: Balance at end of year, constitute projects at: 2011 2010 Bandara Ngurah Rai Bali 6.464.340 686.353.931 Ngurah Rai Airport, Bali Bandara Juanda Surabaya 1.951.030.153 2.241.283.655 Juanda Airport, Surabaya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar 644.219.845 108.791.106 Sultan Hasanuddin Airport, Makassar Bandara Sepinggan Balikpapan 3.408.261 2.748.671 Sepinggan Airport, Balikpapan Bandara Adisutjipto Yogyakarta 8.450.370 8.450.370 Adisutjipto Airport, Yogyakarta Bandara Frans Kaisiepo Biak -- 483.489 Frans Kaisiepo Airport, Biak Bandara Sam Ratulangi Manado 46.766.728 410.168.001 Sam Ratulangi Airport, Manado Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin -- 4.276.283 Syamsudin Noor Airport, Banjarmasin Bandara Achmad Yani Semarang 96.803.305 96.803.305 Achmad Yani Airport, Semarang Bandara Selaparang Lombok -- 587.144 Selaparang Airport, Lombok Bandara Pattimura Ambon -- 339.643.440 Pattimura Airport, Ambon Bandara El Tari - Kupang -- 1.025.832 El Tari Airport, Kupang Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan - Makasar 635.947.805 638.199.650 Air Traffic Control Centre, Makasar Jumlah 3.393.090.807 4.538.814.877 Total PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 78 29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (Lanjutan) 29. GOVERNMENT AID DETERMINATION IN STATUS (Conti nued) Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan Nomor PER-10/PB/2007 tentang Tata Cara Pelaporan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat pada pasal 3 butir 2: Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN berdasarkan dari pengelola barang dan prinsip substance over form sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan BUMN sebagai ekuitas pemerintah pada BUMN. The regulation No.PER-10/PB/2007 on reporting of the government aid determination in status inpreparation of governments financial statements article 3 point 2 requires that government assets used by assets management, based on the substance over form principle, be reported as equity on the SOE's balance sheet. Saldo Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) untuk tahun 2011 dan 2010 sebesar Rp 3.393.090.807 dan Rp 4.538.814.878 merupakan aset Proyek Fasilitas Telnavudlis & Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan yang diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT Angkasa Pura I (Persero). The balance of BPYBDS of Rp 3,393,090,807 and Rp 4,538,814,878 as at December 31, 2011 and 2010 originated from the asset of Telnavudlis Facilites & Airport facilities and Aviation Safety Project handed over by the Directorate General of Air Transport to the Company. Selama tahun 2011 terdapat mutasi penambahan terhadap BPYBDS untuk Bandara Sultan Hasanudin Makasar sebesar Rp 535.428.739 berdasarkan berita acara serah terima operasional hasil kegiatan satker pengembangan bandar udara Sultan Hasanuddin Makasar tahap 2 nomor 04/BA/MKS-HND/IX/2011, A U / 9 5 0 6 / K E U / 8 1 5 / I X / 2 0 1 1 d a n BA.345/TK.09.07/2011/DU tanggal 7 September 2011 dari Kementerian Perhubungan Rebublik Indonesia ke PT Angkasa Pura I (Persero). During the year 2011 there were addition to BPYBDS to Sultan Hasanudin Airport Makasar as amount Rp 535,428,739 based on minutes of the operational handover of satker pengembangan bandar udara Sul t an Hasanuddi n Makasar Phase 2 04/BA/MKS-HND/IX/2011 stage 2 numbers, AU / 9 5 0 6 / K E U / 8 1 5 / I X / 2 0 1 1 a n d BA.345/TK.09.07/2011/DU on September 7, 2011 from the Ministry of Transportation Rebublik Indonesia to PT Angkasa Pura I (Persero). Selain itu selama tahun 2011 terdapat pengurangan BPYBDS untuk beberapa bandar udara karena adanya pemindahan pencatatan menjadi Penyertaan Modal Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 76 tahun 2011 tanggal 29 Desember 2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham perusahaan. Besarnya jumlah BPYBDS yang dicatat sebagai Penyertaan Modal Pemerintan melalui Peraturan Pemerintah tersebut adalah sebesar Rp 1.388.244.029. (Lihat catatan 28). Penyerahan aset bandara Juanda Surabaya kepada PT Pertamina (Persero) pada tanggal 23 Desember 2008 dengan nomor AU/6907/KU818/081 dan BA.006/F00000/2008-S.7 sebesar Rp 260.478.406. In year 2011 there were reductions BPYBDS for some airports due to the transfer of records to government capital in Government Regulation of the Republic of Indonesia number 76 year 2011 dated December 29, 2011 on the addition of Capital Investment of the Republic of Indonesia to a company's capital. The amount recorded as the number BPYBDS government capital through its regulation amounted to Rp 1,388,244,029. (See Note 28). Take over of Juanda airports assets to PT Pertamina (Persero) at dated December 23, 2008 No.AU/6907/KU818/081 and BA.006/F00000/2008-S.7 amounting to RP 260,478,406. PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 79 29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM DITENTUKAN STATUSNYA (Lanjutan) 29. GOVERNMENT AID DETERMINATION IN STATUS (Conti nued) Selama tahun 2010 terdapat mutasi penambahan pada s a l d o B P Y B D S a n t a r a l a i n k a r e n a U M . 0 0 1 / 6 7 / S A T K E R / S R / I X / 1 0 , AU/6957.A/KU.835/IX/2010,API.3249/RT.01.05/2010/ DU-B tanggal 23 September 2010 sebesar Rp 43.298.067.918 dan pembukuan hasil pengembangan bandara Achmad Yani Semarang sesuai BASTO No.BA.50/hb.05/2010/DU, AU/0541A/KU.080/II/2010, 0818/SKAY/2010 sebesar Rp 47.285.234.430. In 2010 there was an addition to the government investment on the basis of the letters number: U M . 0 0 1 / 6 7 / S A T K E R / S R / I X / 1 0 , AU/6957.A/KU.835/IX/2010,API.3249/RT.01.05/201 0/DU-B dated September 23, 2010 of Rp 43,298,067,918 and the recognition of expansion of Achmad Yani Semarang project valued on the basis of certificate of transfer and acceptance (BASTO) No.BA.50/hb.05/2010/DU, AU/0541A/KU.080/II/2010, 0818/SKAY/2010 at Rp 47,285,234,430. 30. LABA (RUGI) YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK 30. UNREALIZED GAIN OR LOSS IN SECURITIES 2011 2010 Laba yang belum direalisasi atas obligasi yang tersedia untuk dijual 1.536.193 270.528 Unrealized gain of available for sale bonds Laba yang belum direalisasi atas reksadana 3.482.317 3.170.810 Unrealized gain of mutual fund Jumlah 5.018.510 3.441.338 Total 31. PENGUNAAN SALDO LABA 31. USE OF RETAINED EARNINGS Cadangan : Reserve: 2011 2010 Disajikan Kembali /Restated Saldo awal per 1 Januari 1.416.780.813 1.276.773.519 Balance as at January 1 Penambahan cadangan 362.909.862 140.007.293 Addition Jumlah 1.779.690.675 1.416.780.813 Total p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 80 31. PENGUNAAN SALDO LABA (Lanjutan) 31. USE OF RETAINED EARNINGS (Continued) Laba tahun berjalan: Current income: 2011 2010 Disajikan Kembali / Restated Saldo laba bersih tahun lalu 377.932.924 323.336.688 Prior year income Laba Besih Tahun Berjalan 544.227.182 377.932.924 Current year income Pembagian Dividen (155.299.940) (161.761.231) Dividend payment Penyaluran Dana PKBL (17.748.560) (21.568.164) PKBL Cadangan (270.665.620) (355.874.708) Reserve Koreksi laba tahun lalu 65.781.195 215.867.415 Correction of prior income Jumlah 544.227.182 377.932.924 Total Penjelasan terhadap koreksi cadangan tahun 2010 (laba yang telah ditentukan penggunaannya) adalah sebagai berikut: Explanations of reserve correction 2010 (appropriated) are consist of : Saldo awal 1 Januari 2010 1.276.733.519 Begi nni ng bal ance of January 1, 2010 Koreksi: Corrections: Penyesuaian imbalan pasca kerja (PSAK 24) (299.815.853) Adjustment of post retirement benefits (SFAS 24)
Penyesuaian pajak tangguhan (PSAK 46) 83.948.439 Adjustment of deferred tax (SFAS 46) (215.867.414) Pencadangan dari laba tahun 2009 355.874.708 reserve of income year 2009 Jumlah 140.007.293 Total Saldo akhir 31 Desember 2010 (Setelah disajikan kembali) 1.416.740.813 Endi ng bal ance of December 31, 2010 (After restatement) Koreksi pada tahun buku 2011: Correcti ons i n year 2011: Koreksi aset BPYBDS Makassar 2.251.845 Correction of Makassar BPYBDS assets Koreksi aset BPYBDS Surabaya 85.845.584 Correction of Surabaya BPYBDS assets Koreksi aset BPYBDS Biak & Mataram 1.070.673 Correction of Biak & Mataram BPYBDS assets Koreksi nilai BPYBDS Surabaya 11.057.335 Correction of Surabaya BPYBDS value Koreksi atas pembayaran THT ke YAKKAP 57.800.000 Correction of THT Payment to YAKKAP Koreksi atas penurunan laba tahun lalu (65.781.195) Correction of decreased income in prior income Jumlah 92.244.242 Sub total Pencadangan dari laba tahun tahun lalu 270.665.620 Reserve of income of prior income Jumlah 362.909.862 Total Saldo akhir 31 Desember 2011 1.779.650.675 Endi ng bal ance of December 31, 2011 p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 81 31. PENGUNAAN SALDO LABA (Lanjutan) 31. USE OF RETAINED EARNINGS (Continued) Penjelasan terhadap koreksi laba tahun berjalan 2010 (laba yang belum ditentukan penggunaannya) adalah sebagai berikut: Explanations of current profit year correction 2010 (unappropriated) are consist of : Laba tahun berjalan 2010 (Sebelum disajikan kembali) 443.714.120 Current income i n 2010 (Before restatement) Koreksi: Corrections: Penyesuaian imbalan pasca kerja (PSAK 24) (87.708.258) Adjustment of post retirement benefits (SFAS 24)
Penyesuaian pajak tangguhan (PSAK 46) 21.927.063 Adjustment of deferred tax (SFAS 46) Jumlah (65.781.195) Sub total Laba tahun berjalan 2010 (Setelah disajikan kembali) 377.932.924 Current income i n 2010 (After restatement) Pada tanggal 24 Juni 2011 telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero) melalui keputusan Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor RIS-32/D3.MBU/2011 tentang Persetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 diputuskan hal-hal diantaranya sebagai berikut: On June 24, 2011 has made Shareholders meeting of PT Angkasa Pura I (Persero) by decision of the Ministry of BUMN RIS-32/D3.MBU/2011 numbers of Approval and Certification of Financial Statements for the year 2010 it was decided the following terms: 1. Pembagian Dividen sebesar Rp 155.299.940 atau 35% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010. 1. Dividend payment of Rp 155,299,940 or 35% of net income 2010. 2. Pembagian dana Program Kemitraan untuk tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 4.437.140 atau 1% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010. 2. Allocation payment for Partnership Program funds for year 2010 is set at Rp 4,437,140 or 1% of net income 2010. 3. Pembagian dana Program Bina Lingkungan untuk tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 13.311.420 atau 3% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010. 3. Allocation payment for Community Development Program funds for year 2010 is set at Rp 13,311,420 or 3% of net income 2010. 4. Cadangan perusahaan tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 270.665.620 aatu 61% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010. 4. The company reserves year 2010 is set at Rp 270,665,620 or 61% of net income 2010. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 82 32. INSTRUMEN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING 32. FINANCIAL INSTRUMENTS DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY Instrumen keuangan dalam mata uang asing Perusahaan adalah sebagai berikut: Financial instruments denominated in foreign currency are as follows: 2011 Mata uang asing/ i n forei gn currency Setara dlm Ribuan Rupiah/ i n Rupi ah (000) ASET ASSETS Kas dan Bank AS$/USD 21.135.663 190.537.998 Cash and cash equivalent Deposito AS$/USD 7.219.737 65.085.933 Time deposits Piutang usaha AS$/USD 6.819.454 61.477.378 Trade receivables Piutang lain-lain AS$/USD 1.143.624 10.309.770 Other receivables Uang muka dan beban dibayar di muka AS$/USD 23 207 Prepayment and prepaid expenses Pendapatan yang masih harus diterima AS$/USD 7.461.813 67.268.242 Accrued income Beban study pengembangan AS$/USD -- -- Development study Jumlah Aset 43.780.314 394.679.528 Total Assets LIABILITAS LIABILITIES Beban yang masih harus dibayar AS$/USD 149.736 1.349.871 Accrued expenses Utang lancar lain-lain AS$/USD 10.968.133 98.877.718 Payable - procurement of assets and inventories Utang pajak AS$/USD 7.962 71.779 Taxes payable Utang jaminan AS$/USD Warranty payable Jumlah Liabilitas 11.125.831 100.299.368 Total Li abil iti es 2010 Mata uang asing/ i n foreign currency Setara dlm Ribuan Rupiah/ i n Rupi ah (000) ASET ASSETS Kas dan Bank AS$/USD 521.072 46.849.613 Cash and cash equivalent Deposito AS$/USD 890.000 800.199.000 Time deposits Piutang usaha AS$/USD 1.487.470 133.738.473 Trade receivables Piutang lain-lain AS$/USD 129.424 11.636.514 Other receivables Uang muka dan beban dibayar di muka AS$/USD 220 19.815 Prepayment and prepaid expenses Pendapatan yang masih harus diterima AS$/USD 683.601 61.462.599 Accrued income Beban study pengembangan AS$/USD 5.065 455.354 Development study Jumlah Aset 3.716.852 1.054.361.368 Total Assets LIABILITAS LIABILITIES Beban yang masih harus dibayar AS$/USD 19.750 1.775.756 Accrued expenses Utang lancar lain-lain AS$/USD 974.663 87.631.980 Payable - procurement of assets and inventories Utang pajak AS$/USD 764 68.683 Taxes payable Utang jaminan AS$/USD 13.592 1.222.018 Warranty payable Jumlah Liabilitas 1.008.769 90.698.437 Total Li abil iti es PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 83 33. PENDAPATAN AERONAUTIKA 33. AERONAUTICAL INCOME 2011 2010 PJP4U (Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara): (Aircraft landing, placing and storing services) PJP4U Domestik 112.913.630 87.174.440 Domestic Internasional 160.478.635 145.721.576 International 273.392.265 232.896.016 PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara): (Aircraft passengers handling services) PJP2U Domestik 697.267.950 475.425.455 Domestic Internasional 529.879.809 481.562.861 International 1.227.147.759 956.988.316 PJP (Pelayanan Jasa Penerbangan Pesawat Udara): (Air Navigational Services) PJP Domestik 37.364.170 32.934.337 Domestic Internasional 90.622.093 79.572.774 International Penerbangan lintas 310.438.484 301.503.960 Overflying 438.424.747 414.011.071 Pendapatan Aviobridge: Aviobridge: Domestik 18.465.210 15.960.532 Domestic Internasional 31.665.498 30.641.855 International 50.130.708 46.602.387 Jumlah 1.989.095.480 1.650.497.790 Total 34. PENDAPATAN NON-AERONAUTIKA 34. NON-AERONAUTICAL INCOME 2011 2010 Pemakaian counter dan conveyor: Counter and conveyor services: Rupiah 36.222.191 30.475.165 in Rupiah Dolar Amerika Serikat 18.954.524 17.399.592 in US Dollar Sub Jumlah 55.176.715 47.874.757 Sub Total Pemakaian telepon, listrik, air, parkir, anjungan serta pas pelabuhan: Telephone, electricity, water, parking, gallery and airport pass: Listrik 39.220.351 37.645.073 Electricity Telepon 10.941.717 11.547.381 Telephone Air 3.895.224 4.118.671 Water Pemakaian ruang tunggu 17.114.268 15.952.640 Waiting room Parkir kendaraan 49.676.708 36.610.027 Parking lots Anjungan 1.003.757 1.032.458 Galleries Pas pelabuhan 5.896.985 5.498.308 Airport pass Sub Jumlah 127.749.010 112.404.558 Sub Total p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 84 34. PENDAPATAN NON-AERONAUTIKA (Lanjutan) 34. NON-AERONAUTICAL INCOME (Continued) 2011 2010 Sewa-sewa: Rentals: Sewa ruang: Room rents: Rupiah 136.826.258 127.827.134 in Rupiah Dolar Amerika Serikat 105.450 89.270 in US Dollar 136.931.708 127.916.404 Sewa tanah: Land areas: Rupiah 24.097.538 15.044.848 in Rupiah Dolar Amerika Serikat -- -- in US Dollar 24.097.538 15.044.848 Sewa tempat: Spaces: Rupiah 7.956.192 10.206.921 in Rupiah Dolar Amerika Serikat -- -- in US Dollar 7.956.192 10.206.921 Sub jumlah sewa-sewa 168.985.438 153.168.173 Sub Ttotal Rents Sewa reklame 32.286.722 36.846.851 Advertising space Konsesi: Concessions: Rupiah 155.364.589 130.716.573 in Rupiah Dolar Amerika Serikat 50.124.189 37.469.667 in US Dollar Sub jumlah 205.488.778 168.186.240 Sub Total Warehousing: Warehousing: Rupiah 74.366.249 56.701.845 in Rupiah Dolar Amerika Serikat 13.053.950 8.453.180 in US Dollar Sub jumlah 87.420.199 65.155.025 Sub Total Jumlah 677.106.862 583.635.604 Total 35. BEBAN PEGAWAI 35. EMPLOYEE EXPENSES 2011 2010 Gaji/upah 103.097.730 104.842.771 Wages/salary Tunjangan operasional 135.064.671 113.218.017 Operational allowance Tunjangan pangan & beras 6.359.870 5.858.077 Food allowance Tunjangan PPh 55.367.169 53.934.611 Income tax allowance Pakaian dinas 12.240.620 9.676.419 Uniform clothing Pendidikan 21.116.488 24.859.127 Education Bonus 125.237.346 70.169.578 Bonus Mutasi pegawai 6.388.933 5.136.416 Employees movements Obat-obatan dan dokter 42.271.605 41.337.089 Medical and doctor Tunjangan transport 73.298.171 69.857.408 Transport allowance Tunjangan hari raya 26.151.334 9.704.532 Holiday allowance Tunjangan cuti 27.257.437 22.470.250 Leave allowance Tunjangan khusus 27.001.900 22.518.158 Special allowance Beban imbalan pasca kerja 213.585.172 87.708.257 Post retirement benefits Lain-lain 29.972.210 33.008.463 Others Jumlah 904.410.656 674.299.173 Total For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 85 36. BEBAN PEMELIHARAAN 36. MAINTENANCE EXPENSES 2011 2010 Landasan, Taxiway, Entranceway 10.861.647 10.201.127 Runways, Taxiways, Entrance Ways Lapangan, jalan, pagar 13.286.754 10.691.132 Fields, roads, fences Gedung-gedung 20.749.898 13.717.331 Buildings Alat perhubungan udara 15.206.936 16.928.568 Aviation equipment Peralatan lain-lain 48.431.438 41.373.339 Other equipment Komputer dan administrasi 1.223.338 2.682.570 Computers and administrative Kebersihan 49.735.455 41.465.786 Hygiene Lain-lain aset tetap 464.255 859.107 Others Jumlah 159.959.721 137.918.960 Total 37. ALAT TULIS DAN KEPERLUAN KANTOR 37. STATIONERY AND OFFICE SUPPLIES Alat tulis dan keperluan kantor pada laporan keuangan tahun 2010 dan sebelumnya disajikan dengan nama suplai dan perlengkapan, rinciannya adalah sebagai berikut: Stationery and office supplies in financial statements in 2010 and previously are presented as supplies and equipment, the details are as follows: 2011 2010 Operasional 17.362.378 16.000.843 Operation Kantor 6.998.093 6.408.036 Office Obat-obatan 374.044 171.502 Medical Kebersihan 99.204 99.548 Cleaning BBM/pelumas 8.409.920 7.523.865 Fuel/oil Jumlah 33.243.639 30.203.794 Total 38. BEBAN UTILITAS 38. UTILITIES EXPENSES 2011 2010 Rekening listrik 128.162.750 110.630.433 Electricity Rekening air 4.867.208 5.058.476 Water Rekening telepon 14.842.623 15.338.817 Telephone Rekening saluran telekomunikasi 11.570.697 12.194.873 Telecommunication channel Peralatan dan sewa e-auction 23.781.291 17.328.868 E-auction equipment and rent Beban sewa tanah 157.100 77.131 Land rentals Beban operasional kasir terpadu 2.119.304 2.082.797 Common cashier operational Beban Operasional MUCS dan Collection Fee PJP2U 19.792.278 13.540.455 MUCS operational expenses & PJP2U collection fee Beban Trollyman 1.738.458 935.062 Trolley man expenses Beban sewa gedung 2.361.647 2.157.947 Building rents Jumlah 209.393.356 179.344.860 Total p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 86 39. BEBAN UMUM 39. GENERAL EXPENSES 2011 2010 Administrasi bank 530.436 419.200 Banking expenses Jasa kustodian 56.985 62.073 Custodian expenses Reklame 9.681.273 4.118.071 Advertising Pajak-pajak 66.553.345 55.993.616 Taxes Pajak bumi dan bangunan 33.867.644 30.487.351 Property tax Asuransi 15.699.638 12.886.370 Insurance Perjalanan dinas 34.562.198 30.398.032 Olahraga 2.537.928 2.783.262 Beban direksi dan komisaris 31.843.754 20.830.043 Sewa peralatan 2.178.123 1.692.896 Equipment rents Kelebihan jam kerja 21.284.285 19.744.930 Overtime Outsourcing tenaga kerja 79.265.758 61.136.497 Staff outsourcing Makanan dan minuman 27.094.703 27.386.547 Food & beverage Tunjangan lisensi dan rating 10.568.266 10.963.497 Licensing & rating allowance Lain-lain beban umum 87.574.097 76.007.268 Others Jumlah 423.298.431 354.909.653 Total 40.BEBAN PENYUSUTAN ASSET TETAP 40.DEPRECIATION EXPENSE 2011 2010 Landasan, Taxiway, Entranceway, Apron 58.703.395 51.341.460 Runways, Taxiways, Entrances, Aprons Lapangan, Jalan, Pagar 31.494.735 23.329.666 Fields, roads, fences Gedung-Gedung 76.221.687 44.036.653 Buildings Alat Perhubungan Udara 68.322.652 68.490.123 Aviation equipment Peralatan Lain-lain 148.873.161 149.020.853 Other equipment Komputer dan Administrasi 1.690.617 1.686.477 Computers and administrative Sistem Suplai Bahan Bakar -- 20.602.940 Fuel supply system Lain-lain aset tetap 15.242.255 14.762.235 Other fixed assets Jumlah 400.548.502 373.270.407 Total 41. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI 41. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES 2011 2010 Piutang aeronautika: Aeronautical services receivables: PJP4U Domestik 16.808.457 3.214.954 PJP4U - domestic flights PJP4U Internasional 2.960.079 1.659.095 PJP4U - international flights PJP Domestik 11.924.613 1.644.690 PJP - domestic flights PJP Internasional 2.821.994 867.179 PJP - international flights PJP Lintas Udara 13.096.229 16.419.226 PJP - over-flights Aviobridge Domestik 2.075.315 863.154 Aviobridge - domestic flights Aviobridge Internasional 456.672 178.089 Aviobridge - international flights Jasa Pelayanan Ground Handling -- 825 Ground handling services 50.143.359 24.847.212 For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 87 41. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (Lanjutan) 41. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES (Continued) 2011 2010 Piutang non aeronautika: Non-Aeronautical services receivables: Sewa Ruang Rupiah 3.125.036 2.778.089 Room rents - in Rupiah Sewa Ruang USD -- 639 Room rents - USD Sewa Tanah Rupiah 623.310 332.179 Land rents - in Rupiah Sewa Tempat Rupiah 68.267 176.840 Space rents - Rupiah Konsesi Rupiah 1.739.088 3.214.633 Concessions - in Rupiah Konsesi USD 1.047.784 584.515 Concessions - in USD Pemakaian Listrik 559.594 72.911 Electricity Pemakaian Tempat Reklame 892.805 109.051 Advertising spaces Pemakaian Air 16.000 10.670 Water supply Pemakaian PAS Pelabuhan 132 132 Airport pass Pemakaian Telepon 47.325 57.132 Telephone Pemakaian Counter & Conveyor Rupiah/ USD 1.284.749 646.665 Counter & conveyor services - in Rupiah/ USD Pendapatan Ruang Tunggu & Premium Lounge 435.567 38.342 Waiting room & premium lounge Pendapatan Insidentil 43.808 123.411 Incidental income 9.883.465 8.145.209 Total penyisihan kerugian penurunan nilai 60.026.824 32.992.421 Total al lowance for i mpai rment l osses 42. BEBAN AMORTISASI 42. AMORTIZATION 2011 2010 Amortisasi Beban Studi Pengembangan 1.657.364 1.847.876 Amortization of deferred study expenses Amortisasi Overlay -- -- Amortization of deferred overlay expenses Jumlah 1.657.364 1.847.876 Total PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 88 43. PENDAPATAN NON OPERASIONAL 43. NON OPERATING INCOME 2011 2010 Jasa giro 2.381.083 2.907.170 Banking fee Bunga deposito 141.826.036 101.857.582 Deposit interest Denda 3.326.522 1.348.134 Penalty Selisih kurs penjualan 23.928.682 4.414.297 Exchange rate - Sales Selisih penyesuaian kurs 62.234.781 41.938.216 Exchange rate adjustments Insidentil 2.687.637 2.808.531 Incidental income Lelang 2.570.480 324.800 Auction Rumah peristirahatan 68.680 71.509 Resort houses revenue Laba investasi pada perusahaan asosiasi 12.298.540 12.980.038 Profit in net income of associated company Bunga obligasi 14.957.129 16.346.776 Bond interest Pendapatan atas banding pajak -- 10.932.069 Tax refund Pendapatan lain-lain 38.380.761 43.772.439 Others Jumlah 304.660.331 239.701.561 Total Laba investasi pada perusahaan asosiasi merupakan laba terhadap penyertaan 672.000 lembar saham atau 31,25% ke PT Gapura Angkasa. The associate company's investment profit comes from the investment in 672,000 shares or equals 31.25% in PT Gapura Angkasa. Pendapatan atas banding pajak tahun 2010 sebesar Rp 10.932.069 berasal dari: Income which comes from tax appeal in 2010 amounting to Rp 10,932,069 with the following breakdown: - Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) No. 051-90023-2010 SKPIB KEP-00023/ IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 tgl 27 September 2010 sebesar Rp 6.579.278. - I nt erest payment or der ( SPMI B) No.051-90023-2010 SKPIB KEP-00023/I B-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 dated September 27, 2010 of Rp 6,579,278. - Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB) No.051-90018- 2010 SKPIB KEP-00018/ IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 tgl 02 September 2010 sebesar Rp 1.484.706. - I nt erest payment or der ( SPMI B) No.051-90018-2010 SKPIB KEP-00018/ IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 dated September 2,2010 of Rp 1,484,706. - Pernyataan Lebi h Bayar (PLB) No. 00091/WPJ.19/KP.0308/2010 tanggal 27 Agustus 2010 sebesar Rp 7.507.792 setelah diperhitungkan (dikurangi) dengan uang muka pajak PPN-DN Desember 2006 Ketetapan 00006/207/06/05/07 sebesar Rp 4.639.707. sama dengan Rp 2.868.085. - Note of tax excess payment (PLB) No. 00091/WPJ.19/KP.0308/2010 dated August 27, 2010 of Rp 7,507,792 net of compensation for prepaid VAT for December 2006, note No. 00006/207/06/05/07 of Rp 4,639,707 equivalent Rp 2,868,085. Dalam pendapatan lain-lain 2011 terdapat diantaranya adalah pendapatan atas investasi dalam reksadana yang dimiliki perusahaan sebesar Rp 18.308.712, klaim asuransi dari Jasindo Rp 2.346.300, pendapatan bunga pinjaman dari PT Garuda Indonesia (GIA) sebesar Rp 4.837.634 dan pendapatan profit sharing asuransi KDPPU PT Angkasa Pura 1 dengan Jasa Raharja sebesar Rp 1.034.998. In other income 2011 which is revenue from investments in mutual funds owned by the company amounted to Rp 18,308,712, insurance claims from Jasindo USD 2,346,300, interest income on loans from PT Garuda Indonesia (GIA ) amounting to Rp 4,837,634 and profit sharing income insurance KDPPU PT Angkasa Pura 1 with Service Raharja Rp 1,034,998. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 89 43. PENDAPATAN NON OPERASIONAL (Lanjutan) 43. NON OPERATING INCOME (Continued) Pada tahun 2010 PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) telah melakukan pembayaran bunga atas konversi piutang jangka panjang sebesar Rp 7.426.372. PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) has paid interest in 2010 for convertion of long term receivables amounted to Rp 7,426,372. 44. BEBAN NON OPERASIONAL 44. NON OPERATING EXPENSES 2011 2010 Sumbangan badan sosial 339.503 281.876 Donation Ongkos angkut/bongkar 573.702 194.825 Loading / unloading Beban wisma 283.159 321.064 Resort houses expense Keamanan & dokter jaga 2.283.966 1.895.675 Security & doctors Majalah & koran 450.382 456.976 Newspaper & magazines Selisih kurs 86.223.070 89.917.592 Exchange rate Beban lelang 1.582.462 891.292 Auction expense Kerugian Penurunan Aset Tidak Produktif -- 789 Impairment of non-productive assets Penghargaan Pengabdian Akhir Tugas & Masa Kerja 1.123.851 782.659 Past service awards Bantuan Transport Pegawai Yang Pensiun 117.080 93.300 Transport allowance for retired employees Bantuan Pensiun Pegawai Ditugaskan -- 6.900 Pension aid for assigned employees Incentive Kahadiran pada Hari Raya 354.525 129.382 Incentive for on-holiday duties Tunjangan Kematian, Bencana Alam, dsb 544.367 562.306 Allowance for death, disaster, etc. Beban Operasional PKBL 1.407 10.344 PKBL operational expenses Lain-lain 28.093.967 121.508.390 Others Jumlah 121.971.442 217.053.370 Total Dalam beban lain-lain tahun 2010 senilai Rp 121.508.390 diantaranya pembayaran kekurangan kontribusi perusahaan kepada YAKKAP I untuk program THT pegawai yang pensiun sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 senilai Rp 57.852.705, beban penyusutan tambahan aset tetap yang merupakan BPYBDS sebesar Rp 46.686.526 untuk bandara udara Samratulangi Manado dan sebesar Rp 346.924 untuk bandara udara Patimura Ambon. The miscellaneous items of Rp 121,508,390 include the Company's contribution to YAKKAP I the old age for retirement benefits of those retired within the period between January 1, 2006 to December 31, 2010 of Rp 57,852,705, depreciation expense of assets originating from the Government investment for the years prior to 2010 of Rp 46,686,526 located at Samratulangi airport of Manado and Rp 346,924 for those located at Patimura airport of Ambon. Dalam beban lain-lain tahun 2011 senilai Rp 28.093.967 diantaranya adalah kerugian penghapusan aset tetap sebesar Rp 8.034.371. In other expenses 2011 amounting to Rp 28,093,967 of which are loss from write off of fixed assets amounting to Rp 8,034,371. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 90 45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN 45. SUBSEQUENT EVENTS BALANCE SHEET DATE 1. Pada tanggal 6 Januari 2012 PT Angkasa Pura I (Persero) telah mendirikan 4 anak perusahaan yang akan membantu perusahaan dalam perluasan usahanya. Ke empat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. On January 6, 2012 PT Angkasa Pura I (Persero) have established 4 (four) subsidiaries which will assist companies in expanding their business. All four companies are as follows: a) PT. Angkasa Pura Logistik, didirikan dengan akte nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 194/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwarding) dengan Modal dasar Rp 80 Milyar (80.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 21 Milyar (21.000 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 20.580 lembar senilai Rp 20,580 Milyar atau 25,75%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 18 Januari 2012. a) PT. Angkasa Pura Logistik, established by deed number 01 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 194/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Transportation Services (freight forwarding) with authorized capital of Rp 80 billion (80,000 shares) and have been fully paid Rp 21 billion (21,000 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 20 580 shares with valued at USD 20,580 billion or 25.75%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 18, 2012. b) PT. Angkasa Pura Properti, didirikan dengan akte nomor 02 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Pembangunan, Perdagangan dan Jasa dengan Modal dasar Rp 42 Milyar (42.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp10,5 Milyar (10.500 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 10.440 lembar senilai Rp 10,440 Milyar atau 99%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU- 03704.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. b) PT. Angkasa Pura Properti, established by deed number 02 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 193/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Development, Trading and Services with authorized capital of Rp 42 billion (42,000 shares) and have been fully paid Rp 10.5 billion (10,500 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 10,440 shares with valued at Rp 10,440 billion or 99%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia number AHU- 03704.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012. p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 91 45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 45. SUBSEQUENT EVENTS BALANCE SHEET DATE (Continued) c) PT. Angkasa Pura Support, didirikan dengan akte nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 9 Pebruari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Bidang Jasa, Pembangunan, Pengangkutan Darat, Perbengkel an, Percetakan dan Perdagangan dengan Modal dasar Rp 125 Milyar (125.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 32 Milyar (32.000 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 31.520 lembar senilai Rp 31,52 Milyar atau 98,5%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-08735.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. c) PT. Angkasa Pura Support, established by deed number 03 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 9, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 17/DK.API/2012 dated January 13, 2012. Line of business its subsidiary is General S e r v i c es , Co ns t r uc t i o n , L a n d Transportation, workshop, Printing and Trading with authorized capital of Rp 125 billion (125,000 shares) and have been fully paid Rp 32 billion (32,000 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 31,520 shares with valued at Rp 31.52 billion or 98.5%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of I n d o n e s i a n u m b e r A H U - 08735.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012. d) PT. Angkasa Pura Hotel, didirikan dengan akte nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak perusahaan ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Bidang usaha anak perusahaan ini adalah Penyediaan Akomodasi Pariwisata dengan Modal dasar Rp 120 Milyar (120.000 lembar saham) dan telah disetor penuh Rp 35,5 Milyar (35.500 lembar saham). Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini sebanyak 35.460 lembar senilai Rp 35,460 Milyar atau 99%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU- 03688.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012. d) PT. Angkasa Pura Hotel, established by deed number 03 of Notary Iwan SH Fauz Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012. This subsidiary was established with the approval of Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero) number 192/DK.API/2011 dated December 15, 2011. Line of business its subsidiary is Accommodation Tourism with authorized capital of Rp 120 billion (120,000 shares) and have been fully paid Rp 35.5 billion (35,500 shares). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 35,460 shares with valued at Rp 35.46 billion or 99%. This incorporation was approved by decision of the Minister of Justice and Human Rights Republic of I n d o n e s i a n u m b e r A H U - 03688.AH.01.01.Tahun 2012 dated January 20, 2012. PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 92 45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 45. SUBSEQUENT EVENTS BALANCE SHEET DATE (Continued) 2. Pada tanggal 15 Pebruari 2012 telah disepakati Perjanjian penyelesaian kewajiban antara PT Mandala Airlines dan PT Angkasa Pura I (Persero) dijelaskan bahwa pihak PT Mandala Airlines akan beroperasi kembali dan akan menyelesaikan kewajibannya kepada PT Angkasa Pura I (Persero) sebesar Rp 3.333.724 (kewajiban pokok). Penyelesaian utang akan dilaksanakan dengan pembayaran angsuran bulanan yang dimulai bulan April 2012 selama 30 bulan dengan tingkat bunga 12% per tahun dan denda sebesar 0,033% per hari jika ada keterlambatan pembayaran pokok dan bunga. 2. On February 15, 2012 agreed to the debt settlement agreement between PT Mandala Airlines and PT Angkasa Pura I (Persero) explained that the PT Mandala Airlines will operate again and will complete its obligations to the PT Angkasa Pura I (Persero) amounting to Rp 3,333,724 (principal). Debt settlement will be pay of monthly installments starting in April 2012 for 30 months with interest rate of 12% per year and penalty of 0.033% per day if there is delay in payment of principal and interest. 46. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 46. RESTATEMENTS OF THE FINANCIAL STATEMENTS Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan posisi 31 Desember 2010 sehubungan dengan penyesuaian terhadap pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterapkan secara retrospektif yang dijelaskan sebagai berikut: On December 31, 2010, Company restated the financial reports, where the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) requires that adjustment must be implemented retrospectively. The adjustments are as follows: a. Sesuai Undang-Undang (UU) No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dan Serikat Pekerja dan Asosiasi karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) yang disusun berdasarkan UU tersebut, Perusahaan memutuskan merevisi perhitungan saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja sejak tahun 2009, yang berakibat penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja di tahun 2010, sehingga penerapan perhitungan imbalan kerja sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24. a. According to Law (UU) No. 13 of 2003 regarding "Employment" or the Joint Working Agreement (PKB) between the company and employees association of PT Angkasa Pura I (Persero) that are prepared based on the law, the company shall decided to revise the calculation of Net Employee Benefit Liabilities and Expense year of 2009, which have caused the restatement of Net Employee Benefit Liabilities and Expense in 2010, therefore the calculation implication of employee benefit has appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.24. b. Penyesuaian terhadap saldo Liabilitas pajak tangguhan dan Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan sebagai akibat dari koreksi penyajian kembali terhadap penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja di tahun 2010, sehingga sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46. b. Corrections for Deferred Tax Liabilities (Assets) and Deferred Tax Income (Expense) related to the restatement of Net Employee Benefit Liabilities and Expense in the year of 2010, therefore the Deferred Tax Liabilities (Assets) and Deferred Tax Income (Expense) balance and calculation related to point, has been appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.46. p y PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 93 46. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 46. RESTATEMENTS OF THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) c. Koreksi atas kesalahan mendasar dalam menghitung dan mengestimasi liabilitas pasca kerja yang berakibat penyajian kembali saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut di tahun 2010, sehingga saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya tersebut menjadi akurat dihitung dan diestimasi dan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 25 . c. Corrections for the fundamental accounting errors in calculating and estimating the Post retirement benefits which caused the restatement of those outstanding balance starting from the year of 2010, therefore the outstanding balance has been accurately calculated and estimated and appropriate with the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No.25. Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan Standar Akuntansi Keuangan tersebut diatas. Implikasi dari penyesuaian tersebut dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: For comparison purposes, several accounts from financial report for the year ended on December 31, 2010 have been restated to conform with the implementation of the Financial Accounting Standard above. Implication from that adjustment in the financial report as follows: 31 Desember 2010 December 31, 2010 Seperti Dilaporkan sebelumnya / As Previ ousl y Reported Penyajian Kembali / Restatements Setelah Disajikan Kembali / As restated Akun-akun posisi laporan keuangan: Financial posi tions: Liabilitas Imbalan Pasca Kerja -- 387.524.110 387.524.110 Post Employee Obligation Liabilitas Pajak Tangguhan 183.033.544 (105.875.503) 77.158.041 Deffered tax liabilities Saldo laba awal tahun (telah ditentukan penggunaannya) 1.632.608.227 (299.815.853) 1.332.792.374 Retained Earnings (Appropriate) Saldo laba awal tahun (belum ditentukan penggunaannya) 443.714.120 (65.781.194) 377.932.926 Retained Earnings (Unappropriate) Jumlah Ekuitas 8.418.578.563 (281.648.607) 8.136.929.956 Total Stockholders Equity Akun-akun Laporan laba rugi komprehensif: Statement of profi t and loss: Beban pegawai 486.425.795 187.873.378 674.299.173 Employee Expenses Beban umum 455.074.773 (100.165.120) 354.909.653 General Expenses Beban Pajak Tangguhan (1.126.735) (21.927.064) (23.053.799) Deffered Income Tax Expense Jumlah Pendapatan Komprehensif 443.714.120 (65.781.194) 377.932.926 Total comprehensi ve income For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 94 47. INFORMASI PENTING LAINNYA 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION 1. Perjanjian-perjanjian dan Perikatan lainnya dalam Pengembangan Bandara 1. Agreements and other engagement i n Ai rport Devel opment a). Proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok (PP-BIL) dalam tahap penyelesaian yang mencakup pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut : a). Lombok International Airport development project (PP-BIL) in the stage of completion that includes the following tasks : Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi dengan PT Isopan nilai kontrak Rp 1,43 Milyar Construction Management Consultancy Services with PT Isopan a contract value of Rp 1.43 Billion. Pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas penunjangnya dengan PT Slipi Raya Utama nilai kontrak Rp 39,59 Milyar dengan prestasi penyelesaian fisik 93%. Work of the passenger terminal and supporting facilities with PT Slipi Raya Utama a contract value of Rp 39.59 billion with physical completion of 93%. Pekerjaan fasilitas penunjang proyek pembanguan (pekerjaan sipil, mekanikal dan elektrikal) dengan PT Pembangunan Perumahan Dirganeka nilai kontrak Rp 12,44 Milyar dengan prestasi penyelesaian fisik 30%. Work of Development of the project work of supporting facilities (civil works, mechanical and electrical) with PT Pembangunan Perumahan Dirganeka contract value of Rp 12.44 billion to the achievement of physical completion of 30%. b) Proyek pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai (PP-BIB) saat ini telah terealisasi nilai kontrak sebagai berikut : b) Project development of Ngurah Rai International Airport (PP-BIB) has now realized the value of the contract as follows: Paket I nilai kontrak Rp 214,91 Milyar dengan kerja sama operasi (KSO) antara PT Duta Graha dan PT Nindya Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 32,34%. Paket II nilai kontrak Rp 341,30 dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) dengan prestasi penyelesaian fisik 11,40%. Paket III nilai kontrak Rp 1,17 Trilyun dengan PT Adi Karya dan Wijaya Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 3,29%. Package I contract value of Rp 214.91 billion in joint operation (KSO) between PT Duta Graha and PT Nindya Karya with physical completion of 32.34%. Package II with a contract value of Rp 341.30 PT Pembangunan Perumahan (PP) with physical completion of 11.40%. Package III contract value of Rp 1.17 trillion by PT Adi Karya and PT Wijaya Karya with physical completion of 3.29%. c) Proyek pengembangan Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan dengan nilai kontrak dan pekerjaan sebagai berikut : c) Balikpapan Sepinggan International Airport development project with a contract value and work as follows: Pekerjaan jasa konsultan manajemen konstruksi nilai kontrak sebesar Rp 14,24 Milyar dengan PT Ciriajasa CM dan PT Artefak Arkindo (KSO). Construction management consulting services contract value of Rp 14.24 billion with PT Ciriajasa CM and PT Artifacts Arkindo (KSO). Design dan Build pembangunan gedung nilai kontrak Rp 108,08 Milyar dengan PT Waskita Karya dengan prestasi penyelesaian fisik 6,14%. Design and Build construction contract value of Rp 108.08 billion with PT Waskita Karya with physical completion of 6.14%. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 95 47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION (Continued) 1. Perjanjian-perjanjian dan Perikatan lainnya dalam Pengembangan Bandara (Lanjutan) 1. Agreements and other engagement i n Ai rport Development (Continued) Pekerjaan gedung terminal dan fasilitas penunjang lainnya nilai kontrak Rp 1,12 trilyun dengan PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya dan PT Pembangunan Perumahan (KSO) dengan prestasi penyelesaian fisik 2,45%. Work of terminal building and other supporting facilities contract value of Rp 1.12 trillion by PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya and PT Pembangunan Perumahan (KSO) with phisical completion of 2.45%. Pekerjaan infrastruktur dan fasilitas penunjang nilai kontrak Rp 252,94 Milyar dengan PT Jaya Konstruksi dan PT Istaka Karya (KSO) dengan prestasi penyelesaian fisik 3,09%. Work of infrastructure and support facilities contract value of Rp 252.94 billion with PT Jaya and PT Istaka Works Construction (KSO) with physical completion of 3.09%. 2. Perkara Hukum Pajak 2. Taxati on Law Cases Perkara hukum lain yang tengah berlangsung adalah proses pengadilan pajak atas pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Penerbangan Internasional sebagai berikut: Another legal case in process is the tax court process pertaining to the Value Added Tax (VAT) on International Flight Service as follows: a) PPN Internasional 2003 a) 2003 International VAT Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00010/207/03/051/06 tanggal 25 Agustus 2006 sebesar Rp 70.446.533,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan melaui Surat No.AP.I.3054/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 12 September 2006 dan Surat Banding Ke Majelis P e n g a d i l a n P a j a k N o . AP.I.3293/KU.50.7/2007/DU-B tanggal 25 September 2007. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-15578/PP/M.VIII/16/2008 tanggal 25 September 2008 yang mengabulkan seluruh Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00010/207/03/051/06 tanggal 25 Agustus 2006 tersebut,-. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-385/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No. AP.I-294/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 26 Februari 2009. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI. Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00010/207/03/051/06 dated August 25, 2006 amounting to Rp 70,446,533, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection through No.AP.I.3054/KU.50.7/2007/DK-B letter dated 12 September 2006 and the Letter of Appeal to the Tax Court No. Assembly. AP.I.3293/KU.50.7/2007/DU-B dated 25 September 2007. Of the trial court has issued its Decision No Tax. Put-15578/PP/M.VIII/16/2008 on 25 September 2008 which granted the whole of Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00010/207/03/051/06 dated August 25, 2006, the -. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-385/PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP. I-294/KU. 50.7/2009/DU-B dated February 26, 2009. To date judicial review is still in process at the Supreme Court. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 96 47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION (Continued) 2. Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) 2. Taxati on Law Cases (Continued) b) PPN Internasional 2005 b) 2005 International VAT Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 sebesar Rp 98.687.947,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 11 April 2007 dan keberatan II melaui Surat No.AP.I.2176/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 21 Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00044/207/03/051/07 dated March 22, 2007 amounting to Rp 98,687,947, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B via letter dated 11 April 2007 and through the second objection letter Juni 2007 yang telah ditolak oleh Direktorat Jendral Pajak dengan Surat No. KEP-013/WPJ.19/BD.05/2008 tanggal 18 Januari 2008. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan Banding dengan Surat Banding Ke Ma j e l i s P e n ga d i l a n P a j a k No . AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 27 Januari 2008. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-18464/PP/M.VIII/16/2009 tanggal 10 Juni 2009 yang mengabulkan seluruh Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 tersebut. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-8434/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agu n g RI me l a l ui S u r a t No . AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 13 November 2009. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI. No.AP.I.2176/KU.50.7 / 2007/DK-B dated June 21, 2007 which was rejected by the Directorate General of Tax in Letter No. KEP-013/WPJ.19/BD.05/2008 dated January 18, 2008. PT Angkasa Pura I (Limited) filed with the Appeal Letter To Appeal Tax Court No. Assembly. AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B dated January 27, 2008. Of the trial court has issued its Decision No Tax. Put-18464/PP/M.VIII/16/2009 dated June 10, 2009 which granted the whole of Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00044/207/03/051/07 date is March 22, 2007. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-8434/PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B dated 13 November 2009. To date judicial review is still in process at the Supreme Court. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 97 47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION (Continued) 2. Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) 2. Taxati on Law Cases (Continued) c) PPN Internasional Masa Bulan Desember 2006 c) nternati onal VAT Month Peri od December 2006 Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00006/207/03/051/07 tanggal 17 April 2007 sebesar Rp 4.369.707,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan k e b e r a t a n I me l a u i S u r a t No.AP.I.2223KU.50.7/2007/DK-B tanggal 25 Juni 2007 dan Surat Banding Ke Majelis P e n g a d i l a n P a j a k N o . AP.I.3013/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 26 Agustus 2008. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No. Put-22459/PP/M.VIII/16/2010 tanggal 13 Maret 2010 yang mengabulkan seluruh Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00006/207/03/051/07 on 17 April 2007 amounted to Rp 4,369,707, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.2223KU.50.7/2007/DK-B via letter dated June 25, 2007 and Letter of Appeal to t he Tax Court No. Assembl y. AP.I.3013/KU.50.7/2008/DU-B dated August 26, 2008. Of the trial court has issued its D e c i s i o n N o T a x . Put-22459/PP/M.VIII/16/2010 dated March 13, 2010 which granted the whole of Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007 tersebut. Pihak Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No.S-9014/PJ.07/2010 dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah Agung RI melalui Surat No. AP.I-4324/KU.50.7/2010/DK-B tanggal 3 Desember 2010. Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung RI. Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over SKPKB No objection. 00044/207/03/051/07 date is March 22, 2007. General Tax Directorat parties then apply for judicial review to the Supreme Court through a letter No.S-9014/PJ.07/2010 and PT Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial review is also counter-memory to the Supreme Court through a letter No.. AP.I-4324/KU.50.7/2010/DK-B dated December 3, 2010. To date judicial review is still in process at the Supreme Court. d) PPN Internasional Masa Januari 2006 s/d November 2006 d) The Internati onal VAT i n January 2006 s / d November 2006 Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00115/207/06/051/08 tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp 100.667.387,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I melaui Surat No.AP.I.372/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 2 Februaril 2009 dan Banding dengan Surat Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak. Dari Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00115/207/06/051/08 dated December 1, 2008 amounting to Rp 100 667 387, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.372/KU.50.7/2009/DK-B via letter dated 2 Februaril 2009 and the Letter of Appeal to Appeal Panel of the Tax Court. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 98 47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION (Continued) 2. Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) 2. Taxati on Law Cases (Continued) d) PPN Internasional Masa Januari 2006 s/d November 2006 (Lanjutan) d) The Internati onal VAT i n January 2006 s / d November 2006 (Continued) Si dang Pengadi l an Paj ak t el ah dibacakanPutusannya namun sampai saat ini Hasil Putusannya belum dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak. Tax Court of Session has read this decision, but to date results have not been issued by the decision, the Tax Court. e) PPN Internasional Masa tahun 2007 e) Internati onal VAT peri od i n 2007 Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN Internasional melalui SKPKB No. 00072/207/06/051/09 tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 131.533.450,-. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan k e b e r a t a n I me l a u i S u r a t No.AP.I.2139/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 29 Juni 2009 dan Banding dengan Surat Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak. Dari Sidang Pengadilan Pajak telah dibacakanPutusannya namun sampai saat ini Hasil Putusannya belum dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak. Based on the results of examination by the Tax Directorate General of state Taxation KPP determined that PT Angkasa Pura I (Limited) there is lack of taxes paid through the International VAT No. SKPKB. 00072/207/06/051/09 dated June 1, 2009 amounting to Rp 131 533 450, -. PT Angkasa Pura I (Limited) filed an objection I No.AP.I.2139/KU.50.7/2009/DK-B via letter dated June 29, 2009 and Letter of Appeal with the Tax Court of Appeals to the Assembly. Tax Court of Session has read this decision, but to date results have not been issued by the decision, the Tax Court. Pada tahun 2009, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 28 Tahun 2009 tentang perlakuan PPN atas Penyerahan Jasa Kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat udara yang melakukan penerbangan luar negeri mulai tahun 2009 PT Angkasa Pura I (Persero) tidak lagi dikenakan PPN Jasa Penerbangan Internasional. In 2009, government issued Government Regulation No. 28/2009 of VAT Treatment on Delivery of Certain Airport Services to Commercial Air Transportation Company for the Operation of Aircraft Providing Foreign Flight Services, commencing in 2009 Angkasa Pura I was no longer subject to VAT of International Flight Service. 3. Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 3. Probl ems wi th the Busi ness Competi ti on Supervi sory Commi ssi on (KPPU) i) Salah satu masalah hukum yang masih dihadapi oleh PT Angkasa Pura I (Persero) adalah masalah dugaan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat oleh Komisi Pengawan Persaingan Usaha (KPPU) atas pemberian hak pengelolaan reklame di lokasi outdoor (gerbang tol) bandara Juanda Surabaya. i) one of legal issues faced by PT Angkasa Pura I (Persero) is the case of alleged practice of monopoly and unhealthy business competition by Business Competition Supervisory Commission (KPPU) regarding the provision of advertisement management right in outdoor locations (toll gate) of Juanda Airport, Surabaya. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 99 47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION (Continued) 3. Permasalahan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (Lanjutan) 3. Probl ems wi th the Busi ness Competi ti on S u p e r v i s o r y C o mmi s s i o n ( K P P U) (Continued) ii) Telah dikeluarkan Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung RI No. 157K/Pdt.Sus/2009 tanggal 17 juni 2010, yang pada pokoknya memutuskan menolak permohonan kasasi dari Permohonan Kasasi (PT AP I). ii) Notices have been issued Relaas Fill Supreme Court of Republ i c of. 157K/Pdt.Sus/2009 dated 17 June 2010, which essentially decided to reject the appeal of the Application of Cassation (PT AP I). iii) Menindaklanjuti Relaas Pemberitahuan Putusan tersebut telah dikeluakan Surat Direksi No. AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B tanggal 9 Agustus 2010 perihal Pelaksanaan Putusan KPPU No.02/KPPU-L/2008 iii) Following up Relaas Decision Notice has been secreted Letter No. Directors. AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B dated August 9, 2010 concerning the implementation of t h e C o mmi s s i o n ' s D e c i s i o n No.02/KPPU-L/2008 iv) Telah dilakukan negosiasi harga dengan PT Sidomaju Industri Estate berdasarkan surat General Manager Bandara Juanda Surabaya Nomor AP.I.1621/KU.07.02/2010-GM-B iv) Price negotiations have been carried out by PT Sidomaju Industrial Estate pursuant to Juanda Surabaya Airport General Manager Number AP.I.1621/KU.07.02/2010-GM-B v) Telah disampaikan surat AP I kepada KPPU No. AP.I.1804/HK.06.03/2011/DU-B tanggal 29 April 2011 perihal Laporan Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung Terkait Toll Gate di Bandara Juanda Surabaya. v) AP I have delivered a letter to the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) No. AP.I.1804/HK.06.03/2011/DU-B dated 29 Apri l 2011 concerni ng the Implementation Report Related Supreme Court Toll Gate at Juanda Airport Surabaya. 4. Gugatan Arbitrase PT Hutama Karya (Persero) 4. Cl ass Action Arbi trati on PT Hutama Karya i) PT Hutama Karya (Persero) selaku pemohon mengajukan gugatan arbitrase kepada PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai termohon, atas pelaksanaan pekerjaan pembuatan runway dan fasilitas penunjangnya di Bandara Internasional Lombok. i) PT Hutama Karya (Persero) as appelant filed an arbitration claim to PT Angkasa Pura I (Persero) as (appellee) in connection with the construction of runway and its supporting facilities at Lombok International Airport. ii) AP I telah mengajukan Gugatan Pembatalan Putusan BANI No.326/X/ARB.BANI/2009 terkait perkara antara AP I dengan PT Hutama Karya, ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang terdaftar dengan Register Perkara No. 490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL tanggal 22 Juli 2010. ii) AP I have filed a lawsuit Revocation Decision No.326/X/ARB.BANI/2009 BANI-related matters between the PT AP I and Hutama Karya, to the South Jakarta District Court Case No. is registered with the Register. 490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL dated July 22, 2010. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 100 47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION (Continued) 4. Gugatan Arbitrase PT Hutama Karya (Persero) (Lanjutan) 4. Cl ass Action Arbi trati on PT Hutama Karya (Continued) iii) Terhadap pengajuan pembatalan putusan BANI tersebut, telah dibacakan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 22 November 2010, yang pada pokoknya memutuskan menolak Gugatan Penggugat (AP I) untuk seluruhnya. iii) To the filing of the cancellation decision of BANI, have read the South Jakarta District Court decision on 22 November 2010, which essentially decided to reject the Plaintiffs' lawsuit (AP I) in its entirety. iv) Sesuai persetujuan Direksi melalui disposisi Direktur Utama tanggal 3 Desember 2010, AP I akan mengajukan upaya hukum Banding terhadap Putusan oerkara a quo ke Mahkamah Agung. iv) As approved by the Board of Directors through the Director of disposition dated December 3, 2010, AP I will file a legal appeal against the verdict oerkara to the Supreme Court a quo. v) Telah dikeluarkan Putusan MA No. 231K/Pdt.Sus/2011 tanggal 11 April 2012 atas Banding yang dimohonkan oleh AP I, yang pada pokoknya memutuskan Menolak permohonan banding dari pemohon banding. v) No Supreme Court ruling has been issued. 231K/Pdt.Sus/2011 dated 11 April 2012 on the Appeal filed by AP I, which in principle decided to reject an appeal of the appellant. 5. Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan kawan- kawan. 5. PTUN l awsui t by Sri Rejeki and others i) Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan 9 orang lainnya selaku penggugat kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selaku tergugat terkait surat keputusan direksi No. SKEP-1477/KP.07/2009 tanggal 1 Oktober 2009 perihal mutasi pegawai. i) PTUN claim was asserted by Sri Rejeki and other (9 personnel) as plaintiff against PT Angkasa Pura I (Persero) as defendant pertaining to decision letter of directors No. SKEP-1477/KP.07/2009 dated October 1, 2009 regarding the transfer of employees. ii) Saat ini PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai tergugat/ terbanding telah menyampaikan kontra memori banding pada tanggal 10 Mei 2010 dan masih dalam proses beracara di PTUN. ii) PT Angkasa Pura I (Persero) as defendant already submitted contra memory appeal on May 10, 2010 and is still in the legal process of PTUN. For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 101 48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 48. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES i. Sifat Hubungan Berelasi i . Nature of Rel ati onshi p Pemerintah Republik Indonesia adalah pemegang saham utama Perusahaan. The Government of the Republic of Indonesia is the majority stockholder of the Company. Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan. All entities that are owned and controlled by the Government of the Republic of Indonesia and also entities where the Republic of Indonesia have significant influence. Komisaris dan direksi merupakan manajemen kunci. Commi s si oner s and di r ec t or s ar e key management personnel. ii. Transaksi dengan Pihak Berelasi i i . Transaction wi th Rel ated Parti es Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties. Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi (pemerintah, entitas pemerintah atau dinyatakan lain) adalah sebagai berikut : Details of significant accounts with related parties (government - owned entities unless otherwise indicated) are as follows: 2011 2010 ASET ASSETS Kas dan setara kas (catatan 6) 2.180.945.645 1.895.923.574 Cash and cash equivalents (notes 6) Investasi dalam efek-efek jangka pendek (catatan 7) 100.561.387 19.981.964 Short term investments (notes 7) Piutang usaha (catatan 8) 35.336.141 39.675.680 Trade receivables (notes 8) Piutang lain-lain (catatan 9) 5.505.417 4.962.099 Other recivables (notes 9) Piutang jangka panjang (catatan 14) 107.974.759 118.751.411 Long term receivable (notes 14) Investasi jangka panjang (catatan 15) 393.327.255 346.321.580 Long term invesment (notes 15) LIABILITAS LIABILITIES Utang lancar lain-lain 82.853.235 68.475.485 Other current liabilities EKUITAS EQUITY Bantuan pemerintah yang belum ditentukan statusnya (catatan 29) 3.393.090.807 4.538.814.878 Goverment aid pending determination in status (notes 29) For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 102 49. INFORMASI SEGMEN OPERASI 49. OPERATING SEGMENT INFORMATION Informasi menurut segmen untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Information concerning the segment for the year ended at December 31, 2011 and 2010 is as follows: 2011 Kebandarudaraan / Airport Kargo / Cargo Jumlah / Total Aset Assets Aset lancar 3.241.896.421 225.268.162 3.467.164.584 Current assets Aset tidak lancar 6.616.533.099 52.431.277 6.668.964.377 Non current assets Jumlah aset 9.858.429.520 277.699.439 10.136.128.960 Total assets Liabilitas dan equitas Liabilities and equity Liabilitas jangka pendek 697.565.329 6.692.162 704.257.491 Short term liabilities Liabilitas jangka pendek 521.546.169 94.099 521.640.267 Long term liabilities Ekuitas 8.888.033.626 22.197.576 8.910.231.202 Equity Jumlah liabilitas dan ekuitas 10.107.145.124 28.983.837 10.136.128.960 Total li abil i ti es and equi ty Pendapatan operasional Operating income Aeronautika 1.989.095.480 -- 1.989.095.480 Aeronautical Non aeronautika 630.873.992 46.232.870 677.106.862 Non aeronautical Jumlah Pendapatan operasional 2.619.969.472 46.232.870 2.666.202.342 Operati ng income Beban operasional 2.167.133.559 25.404.936 2.192.538.494 Operating expenses Laba operasional 452.835.913 20.827.934 473.663.848 Operating income (loss) Pendapatan dan (beban) operasional 180.992.263 1.696.626 182.688.889 Non operating income / (expenses) Laba sebelum taksiran pajak penghasilan 633.828.176 22.524.560 656.352.737 Income before tax Taksiran pajak pengasilan 112.125.555 -- 112.125.555 Income tax Laba tahun berjalan 521.702.621 22.524.560 544.227.182 Income for year ended 2010 Kebandarudaraan / Airport Kargo / Cargo Jumlah / Total Aset Assets Aset lancar 2.969.172.751 2.061.636 2.971.234.387 Current assets Aset tidak lancar 6.205.266.000 20.885.760 6.226.151.760 Non current assets Jumlah aset 9.174.438.751 22.947.396 9.197.386.148 Total assets Liabilitas dan equitas Liabilities and equity Liabilitas jangka pendek 578.431.821 4.229.058 582.660.879 Short term liabilities Liabilitas jangka pendek 477.708.842 86.472 477.795.314 Long term liabilities Ekuitas 8.118.298.088 18.631.865 8.136.929.953 Equity Jumlah liabilitas dan ekuitas 9.174.438.751 22.947.395 9.197.386.148 Total l i abil i ti es and equi ty Pendapatan operasional Operating income Aeronautika 1.650.497.790 -- 1.650.497.790 Aeronautical Non aeronautika 554.504.563 29.131.041 583.635.604 Non aeronautical Jumlah Pendapatan operasional 2.205.002.353 29.131.041 2.234.133.394 Operati ng income Beban operasional 1.767.661.196 17.125.949 1.784.787.145 Operating expenses Laba operasional 437.341.157 12.005.092 449.346.249 Operating income (loss) Pendapatan dan (beban) operasional 22.398.524 249.667 22.648.191 Non operating income / (expenses) Laba sebelum taksiran pajak penghasilan 459.739.681 12.254.759 471.994.440 Income before tax Taksiran pajak pengasilan 94.061.516 -- 94.061.516 Income tax Laba tahun berjalan 365.678.165 12.254.759 377.932.924 Income for year ended For Discussion Purposes Only PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ANGKASA PURA I (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For The Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousand Indonesian Rupiah, unless otherwise stated) 103 50. REKLASIFIKASI AKUN 50. REKLASIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 untuk tujuan perbandingan. Several accounts in financial statements for the year ended December 31, 2010 have been reclassified in order to conform with the presentation of financial statements for the year ended December 31, 2011 for comparability purpose. Akun-akun per 31 Desember 2010 yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut: Accounts as of December 31, 2010 that have been reclassified are as follows: Seperti Dilaporkan sebelumnya / As Previousl y Reported Setelah Direklasifikasi / As reclassified Piutang Usaha - Bersih: Pihak Berelasi (catatan 8.a) 3.497.141 39.675.680 Account Receivables - net: Related Party (note 8.a) Pihak Ketiga (catatan 8.a) 218.675.069 117.072.710 Third Party (note 8.a) Piutang Jangka Panjang: Long Term Receivables: Pihak Berelasi (catatan 14) 86.845.648 118.751.411 Related Party (note 14) Pihak Ketiga (catatan 14) -- 65.423.821 Third Party (note 14) Beban Umum (catatan 39): General Expenses (note 39): Pendidikan 24.859.127 -- Education Bonus 70.169.578 -- Bonus Mutasi Pegawai 5.136.416 -- Employees Movements Iuran Dana Pensiun 20.225.609 -- Post Retirement Benefits Contribution Lain-lain 39.619.346 76.007.268 Others Beban Pegawai (catatan 35) Employees Expenses (note 35) Pendidikan -- 24.859.127 Education Bonus -- 70.169.578 Bonus Mutasi Pegawai -- 5.136.416 Employees Movements Beban Imbalan Pasca Kerja -- 87.708.257 Post Retirement Benefits Laba Bersih Komprehensif 443.714.120 377.932.924 Comprehensive net income 51. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 51. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyajian dan penyusunan laporan keuangan Perusahaan sebagaimana diuraikan di muka yang telah diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2012. The management is responsible for presentation and disclosure of the financial statements for the year 2011 which were completed on March 28, 2012. 395 2011 Annual Report 396 Laporan Tahunan 2011 PT Angkasa Pura I (Persero) Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B12 Kav. No 2, Jakarta 10610 T (62-21) 654 1961 F (62-21) 654 1513/14 www. angkasapura1.co.id