Anda di halaman 1dari 395

281

2011 Annual Report


Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Shaping the Future
Through Innovation
Accelerating
The Capacity Expansion
Laporan Tahunan 2011 Annual Report
282
Laporan Tahunan 2011
Accelerating
The Capacity Expansion
Kondisi bandara di wilayah kelola PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengalami lack of capacity,
oleh karena itu manajemen baru PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan
percepatan pembangunan bandara dengan konsep Airport City. Hingga saat ini, tiga bandara
sedang dalam proses pengembangan yaitu Bandara Ngurah Rai - Bali, Sepinggan Balikpapan,
dan Juanda Surabaya. Selanjutnya akan dikembangkan pula bandara di Semarang, Banjarmasin,
dan Kupang yang sedang dalam proses penyusunan Rencana Teknik Terinci (RTT), serta Bandara
Baru Yogyakarta Baru yang tengah dalam proses Master Planning (MP). Penerapan konsep Airport
city dapat dilakukan perusahaan dengan serentak berupa peningkatan kapasitas, aksesibilitas, dan
konektivitas pada Bandara Yogyakarta Baru.
Di samping itu, PT Angkasa Pura I (Persero) juga sedang melakukan akselerasi pengembangan
human capital yang berbasis kompetensi, baik dilakukan sendiri maupun bekerja sama dengan
Incheon Airport Aviation Academy. Untuk mendukung percepatan peningkatan pencapaian
customer satisfaction, PT Angkasa Pura I (Persero) sedang membangun sistem yang terintegrasi
melalui ERP yang berbasis web, juga sebagai langkah konkret perusahaan untuk mencapai Customer
Satisfaction Index (CSI) yang berskala internasional dan peningkatan pendapatan non aeronautika.
The condition of the airports under PT Angkasa Pura I (Persero) management runs into lack of capacity,
therefore, the new management commit to carry out an acceleration of airport development with the
concept of Airport City. Until now, three airports in on process of development. Those are Ngurah Rai
Bali, Sepinggan Balikpapan, and Juanda Surabaya. Further onwards, Semarang, Banjarmasin,
and Kupang airports are on detail technical plan, while New Yogyakarta are on process of master plan.
Specially for New Yogyakarta Airport, the application of Airport City concept is actualized in the form of
capacity increment, accessibility, and connectivity. Those can be carried out simultaneously.
On the other hand, Angkasa Pura Airports is carrying out an acceleration in human capital development
based on competency, these are done by both by itself and by cooperation with Incheon Airport Aviation
Academy. To support the acceleration in the achievement of customer satisfaction index, Angkasa
Pura Aiports is building an integrated system by using a web-based ERP. This is a concrete step of the
Company in achieving an International CSI as well as increasing non aeronautics revenue.
1
2011 Annual Report
2
Laporan Tahunan 2011
Kinerja 2011
Performance 2011
Total Pendapatan
Total Revenue
Total Beban Operasional
Total Operating Expenses
2007 2008 2009 2010 2011
1,549
1,861
2,055
2,234
2,666
2007 2008 2009 2010 2011
1,305
1,460
1,778
1,784
2,192
Laba Bersih Setelah Pajak
Net Proft
2007 2008 2009 2010 2011
326,9
528,6
377,9
544,2
Total Aset
Total Assets Total Liabilities
2007
7,476
8,157
8,662
9,197
10,136
2008 2009 2010 2011
Total Liabilitas Ekuitas
Equity
2007 2007
494,05
912,85
1,060
1,225
2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011
6,982 7,532
7,925
8,418
8,910
(dalam jutaan rupiah)
323,3
484,10
(in millions of rupiah)
No. URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION
1 Pendapatan Aeronautika 1.989.095 1.650.498 1.579.119 1.415.236 1.178.324 Aeronautical Revenue
2 Pendapatan Non Aeronautika 677.107 583.636 476.134 446.170 371.073 Non Aeronautical Revenue
3 Total Pendapatan 2.666.202 2.234.133 2.055.253 1.861.407 1.549.397 Total Revenue
4 Total Beban Operasional 2.192.538 1.784.787 1.778.631 1.460.558 1.305.756 Total Operating Expenses
5 Laba Operasional 473.663 449.346 276.622 400.849 234.640 Operating Income
6 Pendapatan (Beban) lain-lain 182.689 22.648 171.581 261.483 145.130 Other Income (Expenses)
7 Laba Sebelum Pajak 656.353 471.994 448.203 662.332 388.771 Income Before Tax
8 PPh Badan Tahun Berjalan 112.126 94.062 124.867 133.677 61.808 Total Income Tax
9 Laba Bersih Setelah Pajak 544.227 377.933 323.336 528.655 326.962 Net Income
10 Pendapatan (Beban) Komperhensif / lainnya 1.577 2.861 - - - Other Comprehensive Income
11 Laba (Rugi) Komperhensif 545.804 380.794 - - - Total Comprehensive Income
12 Total Aset 10.136.129 9.197.386 8.622.338 8.157.603 7.476.187 Total Assets
13 Total Liabilitas 1.225.897 1.060.456 912.858 484.100 494.080 Total Liabilities
14 Ekuitas 8.910.231 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.107 Shareholders'Equity
RASIO-RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO
15 Laba Sebelum Pajak / Pendapatan 24,62% 21,13% 32,31% 35,58% 25,09% Proft Before Tax / Revenue
16 Beban Operasi / Pendapatan 82,23% 79,84% 76,04% 78,47% 84,28% Operating Expences/Revenue
17 Laba Sebelum Pajak/Total Aset 6,48% 5,13% 7,70% 8,12% 5,20% Proft Before Tax/Total Assets
18 Rasio Lancar 492,31% 498,71% 508,11% 543,10% 519,58% Assets/Liabilities
19 Rasio Kas 415,10% 397,39% 367,95% 401,15% 363,41 % Cash Ratio
20 Hutang Terhadap Aset 12,09% 11,53% 8,08% 5,93% 6,61% Liabilities/Assets
21 Hutang Terhadap Modal 13,76% 13,03% 8,79% 6,43% 7,10% Liabilities/Equity
22 Hutang Terhadap Aset Tetap 20,62% 21,84% 14,37% 13,09% 11,09% Liabilities/Fixed Assets
3
2011 Annual Report
Selayang Pandang Angkasa Pura Airports
Angkasa Pura Airports at a Glance
PT Angkasa Pura I (Persero) untuk selanjutnya disebut
Angkasa Pura Airports, merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perhubungan yang
bergerak dalam bidang pengelolaan dan pengusahaan jasa
kebandarudaraan dan navigasi penerbangan.
Wilayah pelayanan Angkasa Pura Airports meliputi 13 bandar
udara utama di kawasan tengah dan timur Indonesia yang
sedang berkembang pesat. Sementara, bandar udara di
kawasan barat Indonesia dikelola oleh Angkasa Pura II.
Tujuan Angkasa Pura Airports sebagai entitas bisnis milik
Negara adalah mendukung kebijakan dan program
Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. Tujuan
lainnya adalah menghasilkan keuntungan bagi perseroan
melalui usaha jasa kebandarudaraan dalam arti yang seluas-
luasnya dan usaha-usaha lainnya yang relevan dengan usaha
jasa kebandarudaraan, baik dilaksanakan mandiri maupun
bekerja sama dengan badan lain.
Untuk merealisasikan tujuan mulia tersebut, Angkasa Pura
Airports telah menetapkan visi dan misi korporasi sebagai
berikut :
Visi : Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas
dunia yang memberikan nilai tambah kepada
stakeholders.
Misi :
VryJ|.k.r p|.y.r.r .s. kb.rJ..uJ....r y.r
nyaman
Vnb.|k.r pr.|.n.r y.r b.ks.r kp.J.
pengguna jasa bandar udara
Vr|rk.tk.r r||.| |.us.|..r J.r ks.|t...r
pegawai
VrJukur pr|rk.t.r p.kcrcn|.r urtuk
kesejahteraan rakyat
Keinginan menjadi korporasi kelas dunia harus didukung
oleh fondasi yang kuat berupa strategi korporasi yang efektif
dan komprehensif yang didukung oleh keuangan yang
mapan, sistem manajemen yang baik serta SDM yang handal
yang memiliki komitmen tinggi terhadap Perusahaan.
Pada tahun 2010, manajemen Perusahaan telah malansir
grand starategy baru korporasi yang dikenal dengan Reposisi
PT Angkasa Pura I (Persero) hereinafter referred to as Angkasa
Pura Airports, constitutes one of State-Owned Enterprises
(SEOs) within transportation sector that carries out its
business in the feld of management and operation of airport
services and fight navigation.
The service coverage of Angkasa Pura Airports comprises 13
main airports in the central and eastern regions of Indonesia
which develop rapidly. Meanwhile, the airport in the west
region of Indonesia is managed by Angkasa Pura II.
An objective of Angkasa Pura Airports as a state-owned
business entity is to support the Government policy and
program in the feld of economy and development. Another
objective is to generate proft for the company through the
airport service business in the broadest context and other
businesses that are relevant to the airport service business
either performed independently or by collaboration with
other parties.
To realize the great objective, Angkasa Pura Airports has
determined corporation vision and mission as follows:
Vision : To become the world class airport company
which provides a point plus to the stakeholders.
Missions :
c p.cv|J . ccn|c.t.b| .|.pc.t s.v|c
c p.cv|J .r |np.ss|v xp.|rc tc t|
airport service users
c r|.rc cnp.rys v.|u .rJ np|cys
welfare.
c suppc.t ccrcn|c r|.rcnrt |c.
pcp|s .||..
An intention to become the world class corporation should
be supported by a strong foundation in the form of efective
and comprehensive corporation strategy supported by
stable fnance, good management system and reliable HR
having high commitment towards the Company.
In 2010, the Company management launched a new
grand strategy of the Corporation known as Repositioning
4
Laporan Tahunan 2011
dan Restrukturisasi Bisnis Perusahaan menuju perusahaan
jasa kebandarudaraan kelas dunia yang ditandai dengan
tren pengembangan bandar udara sebagai Airport City dan
Green Airport.
Esensi dari Reposisi dan Restrukturisasi Bisnis Perusahaan
adalah:
a. Mengubah positioning bandar udara dalam pengelolaan
Angkasa Pura Airports dari komparasi domestik dengan
berbasis kinerja keuangan, menjadi komparasi universal
dengan bandar udara luar negeri yang berbasis Indeks
Kepuasan Pelanggan (Customer Service Index).
b. Mengubah pendapatan non aeronautika dari
pendapatan prioritas kedua menjadi pendapatan
utama bandar udara.
Terobosan strategis lain yang dilakukan oleh manajemen
baru Angkasa Pura Airports diantaranya adalah :
a. Percepatan pengembangan skala besar Bandara
Ngurah Rai dan Sepinggan serta pembangunan
Bandar Udara Lombok Baru untuk mengimbangi
laju pertumbuhan lalu lintas penerbangan yang per
tahunnya mencapai 49.237.437 penumpang, 487.808
pesawat dan 289.678 ton kargo, sekaligus peningkatan
kualitas pelayanan kepada pengguna jasa.
b. Membuka kerjasama langsung dengan operator
bandar udara yang lebih maju di luar negeri seperti
International Incheon Airport Corporation Korea untuk
pengembangan dibidang non aero Terminal Bandara
Juanda dan GVK di India dalam pengembangan
dibidang non aero Bandara Ngurah Rai dan rencana
pembangunan bandar udara baru di Yogyakarta.
c. Intensifkasi dan ekstensifkasi pelatihan pegawai untuk
mendukung visi sebagai perusahaan kelas dunia.
Dengan spirit DO IT NOW yang terus menerus digemakan
dan dipompakan ke dalam jiwa seluruh jajaran perusahaan,
diyakini bahwa keinginan bersama untuk melakukan
perubahan menyeluruh melalui program reposisi dan
restrukturisasi bisnis perusahaan dalam rangka mewujudkan
pengelolaan bandar udara secara modern akan dapat
dilakukan dengan efektif. Sehingga, tujuan untuk menjadi
perusahaan kelas dunia adalah sebuah keniscayaan.
and Restructuring of Corporation Business towards the
world class airport service company as indicated by airport
development trend as Airport City and Green Airport.
The essence of the Repositioning and Restructuring of the
Company Business is:
a. To change the airport positioning in the management
of Angkasa Pura Airports from domestic comparison
with fnancial performance basis, turns into a universal
comparison with overseas airport on the basis of
Customer Service Index.
b. To change non-aeronautical revenue from second
prioritized revenue turns into main airport revenue.
Other strategy innovations performed by the new
management of Angkasa Pura Airports among others:
a. Acceleration of large-scale development for Ngurah
Rai and Sepinggan Airport as well as Lombok Baru
Airport development in order to balance flight
traffic growth per annum attains to 49,237,437
passengers, 487,808 aircrafts and 289,678 tons of
cargoes, and service quality improvement to the
service users.
b. To open a direct cooperation with the more developed
airport operators in overseas such as International
Incheon Airport Corporation Korea for development in
the fled of non-aero Terminal for Juanda Airport and
GVK in India in the development of non-aero feld of
Ngurah Rai Airport and new airport development plan
in Yogyakarta.
c. Intensifcation and extensifcation of the employee
training in order to support the vision as the world class
company.
|rJ. . sp|.|t |O | |O\ .||c| kps c|c|r .rJ
pumping into the soul of all company management of
which is believed that a collective desire to carry out a
change comprehensively through the repositioning and
restructuring of company business in the purpose of
actualizing a modern airport management will be able to be
performed efectively. Hence, to be the world class company
is a certainty.
SELAYANG PANDANG | AT A GLANCE
5
2011 Annual Report
Pencapaian Tahun Ini
Achievement of This Year
Kebijakan manajemen Angkasa Pura Airports merupakan tindak lanjut atas
perubahan orientasi, dari proft oriented menjadi
Berdasarkan hasil pengukuran, CSI Angkasa Pura Airports tahun 2011 adalah
3,60 meningkat dari tahun 2010 yang berada pada level 3,57. Dari skala 1-5, nilai
CSI tahun ini diinterpretasikan bahwa pelanggan menyatakan puas terhadap
pelayanan di sepanjang tahun 2011.
The management policy of Angkasa Pura Airports is a following up implementation
of changes in orientation, from proft-oriented to customer-satisfaction oriented.
b.sJ cr t| .su|ts c| n.su.nrts, /rk.s. |u.. /|.pc.ts S| |r 2011 |rc..s
3.60 from the 2010 fgure which stood at 3.57. From a scale of 1-5, the current year
CSI value is interpreted that the customers are satisfed with the service in the year
2011.
CSI Membaik
Improved CSI
3.57
3.60
Pendapatan Non-Aeronautika naik signifkan
Kinerja manajemen didorong untuk meningkatkan pendapatan Non-Aeronautika.
Tahun ini pendapatan non aeronautika sebesar 677,11miliar atau 25.39% dari total
pendapatan operasional dan 10,57% diatas kenaikan jumlah penumpang.
Non-Aeronautical Revenue moves up signifcantly
The management performance is encouraged to increase the non-Aeronautical
income. The current year revenue is 677.11 billion or increase 25.39% from operating
income and 10,57 higher than passangers amount increment.
Pendapatan Meningkat Pesat
Revenue Increasing Rapidly
25.39%
Pendapatan Aeronautika terus naik
Pendapatan Aeronautika bergerak naik dari 1.650,50 miliar menjadi 1.989,10 miliar
atau naik 20,51% dari tahun 2010
Tahun | Year 2011 1.989,10 miliar
Tahun | Year 2010 1.650,50 miliar
Aeronautical revenues moving up
Aeronautical revenues moved up continuously from 1,650.50 billion in 2010 to
1.989,10 billion in 2011, or increasing equivalently 20,51%.
20,51%
6
Laporan Tahunan 2011
Produksi Meningkat
Increase of Production
Pergerakan Penumpang Pesawat Naik
Perusahaan bertekad untuk menjadi salah satu pengelola bandara yang mampu
melayani pergerakan penumpang domestik maupun internasional secara
profesional. Pergerakan penumpang pada tahun 2011 sebanyak 56.485.881
bertumbuh 14,72 % dari tahun 2010 sebesar 49.237.437.

Tahun | Year 2011 56.485.881
Tahun | Year 2010 49. 237.437

Increase in Flight Passenger Movement
The company has a strong intention to become one of the airport managements
which capable of serving either domestic or international passenger professionally.
The passenger movement in 2011 was 56,485,881 increased 14.72%, meanwhile,
it attained 49,237,437 in 2010.
Pergerakan Pesawat Tumbuh
Bertambahnya frekuensi penerbangan dan rute penerbangan baru, berpengaruh
terhadap peningkatan trafk lalu lintas angkutan udara, sehingga pertumbuhan
trafk domestik menjadi 559.029 tahun 2011 naik sebesar 14,60 % dari tahun 2010
sebesar 487.808
Tahun | Year 2011 559.029
Tahun | Year 2010 487.808
Increase in Flight Movement
Increase in fight frequency and new fight route infuence towards the increasing
air transportation trafc, so that a domestic trafc growth turned into 559,029 in
2011 increased to 14.60% from 2010.
Angkutan Kargo Meningkat
Pergerakan barang/kargo menjadi 311.598 ton pada tahun 2011 meningkat
7,57 % dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 289.678 ton.
Tahun | Year 2011 311.598 ton
Tahun | Year 2010 289.678 ton
Increase in Cargo Transportation
The cargo movement turned into 311,598 tons in 2011 increased to 7.57%
compared to 2010 as much as 289.678 tons.
14,72%
14,60%
7,57%
PENCAPAIAN TAHUN INI
ACHIEVEMENT OF THIS YEAR
7
2011 Annual Report
Aset Terus Tumbuh
Assets Keep Growing Up
Sejak tahun 2007 sampai tahun 2011 pengelolaan perusahaan mengalami
pertumbuhan. Rata-rata pertumbuhan aset perusahaan selama lima tahun terakhir
mengalami peningkatan sebesar 7,87% per tahun. Pertumbuhan aset tertinggi
terjadi pada tahun 2011 yaitu tumbuh sebesar 10,21%.
Tahun | Year 2011 10.136 Milliar
Tahun | Year 2010 9.197 Milliar
Since 2007 up to 2011, the company management experienced a growth. Average
growth of the company assets during the last fve years experienced an increase of
7.87% per annum. The most peak asset growth occurred in 2011 at 10.21%.
Tingkat Kesehatan Perusahaan
Company Health Rate
Tingkat kesehatan perusahaan, Angkasa Pura Airports memperoleh predikat AA
dengan capaian skor 83 untuk kinerja perusahaan dan masuk dalam katagori sehat.
The company health rate, Angkasa Pura Airports acquired an AA predicate with a
score achievement of 83 for the company performance and categorized as healthy.
10.21%
83
AA
Pencapaian Skor KPI
KPI Score Achievement
Pengukuran kinerja perusahaan berbasis Key Performance Indicators (KPI), tercapai
sebesar 93.22 meningkat dibandingkan tahun 2010 yang dicapai sebesar 92.49
The company performance measurement on the basis of Key Performance Indicators
(KPI), achieved 93.22 increasingly compared to 2010 which achieved 92.49.
92.49
93.22
PENCAPAIAN TAHUN INI
ACHIEVEMENT OF THIS YEAR
8
Laporan Tahunan 2011
Skor GCG Meningkat
Increase in GCG Score
80.53
81.16 Perusahaan senantiasa menjaga nilai-nilai integritas dengan menerapkan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dalam
seluruh aktivitasnya. Hasilnya, skor pencapaian GCG terus meningkat dan pada
tahun 2011, skor GCG Angkasa Pura Airpots mencapai 81,16 dibandingkan tahun
2010 dengan skor 80,53.
The company keeps maintaining integrity values by applying Good Corporate
Governance principles in all of its activities. As a result, the achievement score to the
GCG keeps increasing and in 2011, the GCG score of Angkasa Pura Airports achieved
81.16 compared to 2010 with score 80.53.
5 Penghargaan
5 Awards
Perusahaan terus meningkatkan pelayanan kebandarudaraan dan Air Trafc
Services (ATS). Kinerja Perusahaan telah berjalan pada jalur yang tepat. Terbukti
selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih 5 penghargaan bergengsi.
The company keeps improving the airport services and Air Trafc Services
(/S) | cnp.rys p.|c.n.rc |.s br cr . .||t |.r |t |s p.cvr Ju.|r
2011, Angkasa Pura Airports achieved 5 prestigious awards.
5
AWARDS
PENCAPAIAN TAHUN INI
ACHIEVEMENT OF THIS YEAR
9
2011 Annual Report
Fokus Pada Target Utama
Focus on Main Target
Pengembangan Bandara
Airport Development
Penambahan kapasitas terminal Bandar Udara Ngurah Rai Bali akan menjadi
24,7juta penumpang dalam setahun. Kapasitas Bandara Sepinggan Balikpapan juga
akan ditingkatkan hingga 15 juta penumpang, begitu pula Bandar Udara Juanda
di Surabaya, total kapasitas terminal akan menjadi 14 juta penumpang dalam
setahun. Ketiga proyek pengembangan bandara tersebut direncanakan akan siap
dioperasionalkan tahun 2013.
Addition to terminal capacity of Ngurah Rai Airport Bali will become 24.7 million
passengers within a year. The capacity of Sepinggan Balikpapan Airport will be
also enhanced to 15 million passengers. Likewise, Juanda Airport in Surabaya, total
terminal capacity will turn into 14 million passengers within a year. The third airport
development project planned will be ready for operation in 2013.
Kerja Sama dengan Incheon, GVK, dan SITA
Cooperation with Incheon, GVK, and SITA
Perusahaan telah menjalin kerja sama internasional dalam pengembangan
pendapatan melalui penandatanganan Memorandum of Cooperation and Sister
Airport Agreement dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan
Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang
Commercial Service Management. Dan juga penandatanganan Memorandum of
Cooperation Advanced Passanger Solution for Intelligent Airport antara Angkasa Pura
Airports dengan SITA
The company has engaged an international cooperation in terms of revenue
enhancement through Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement
with Incheon International Airport Cooperation (IIAC) and Memorandum of
Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India concerning Commercial
Service Agreement. The signing on Memorandum of Cooperation Advanced
Passenger Solution for Intelligent Airport between Angkasa Pura Aiports and SITA
is also carried out.
Pembentukan Anak Perusahaan
Subsidiary Establishment
Perusahaan telah mendirikan empat anak perusahaan pada tanggal 6 Januari 2012
yang akan membantu perusahaan untuk meningkatkan Customer Satisfaction Index
(CSI) dan pendapatan usaha non aeronautika. Keempat perusahaan itu adalah PT
Angkasa Pura Hotels, PT Angkasa Pura Logistics, PT Angkasa Pura Property dan PT
Angkasa Pura Supports.
The company has established four subsidiaries on January 6, 2012 which will
support the company in order to enhance Customer Satisfaction Index (CSI) and
non-aeronautical revenue. The four subsidiaries are PT Angkasa Pura Hotels, PT
Angkasa Pura Logistics, PT Angkasa Pura Property and PT Angkasa Pura Supports.
10
Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Social Responsibility of the Company
Aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dalam tanggung jawab sosial perusahaan yang dikelola secara
profesional menjadi penting. Tidak semata-mata mendapatkan keuntungan (proft), tetapi juga memberikan
perhatian kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat (people) dan kelestarian lingkungan (planet).
The economic, social and environmental aspect in the social responsibility of the company managed
professionally is an essential issue. It is not merely to acquire proft however, it also gives an attention to the
improvement of community welfare and environmental conservation.
Aspek Ekonomi
The Economic Aspect
Memaksimalkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar bandara yang diwujudkan melalui pembayaran
pajak maupun retribusi sebesar Rp. 5.456 miliar, rekrutmen sumber daya manusia untuk pekerja di bandara
dari masyarakat setempat, dan pembangunan infrastruktur serta penyaluran dana program kemitraan
sebesar Rp. 25.106 miliar dengan daya serap 95,53%.
In maximizing the economic empowerment for the community surrounding the airport is actualized
through tax or retribution payment in the amount of Rp 5,456 billion, human resources recruitment
for workers at the airport from local community and infrastructure development as well as partnership
program fund distribution in the amount of Rp 25,106 billion under absorption of 95.53%.
Tahun
Year
Dana Tersedia
Available Fund
DanaTersalurkan
Distributed Fund
Persentasi
Percentage
2011 26,281,874,753 25,106,733,498 95.53%
2010 30,657,050,927 29.256.850.603 95.43%
Aspek Sosial
The Social Aspect
Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi bandara secara berkesinambungan telah
memberi kontribusi sosial berupa: pemberian bantuan kepada korban bencana alam, bantuan pendidikan
dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan masyarakat, bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum, serta bantuan sarana ibadah dan pelestarian alam.
Eforts to improve the welfare of the community in the vicinity of the airport on an ongoing basis have
contributed to the social form: To provide assistance to victims of natural disasters; assistance or education
and training, help increase the public health, help the development of public infrastructure and facilities, as
well as the assistance of worship and nature conservation.
Aspek Lingkungan
The Environmental Aspect
Pengembangan konsep bandar udara ramah lingkungan atau Green Airports melalui konsep Bandara
Berwawasan Lingkungan (Eco Airports) di wilayah kerja Angkasa Pura Airports merupakan bentuk kepedulian
terhadap pelestarian lingkungan. Dalam pengembangan bandara tersebut Angkasa Pura Airports selalu
memperhatikan penghematan energi, pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK), pengelolaan limbah
cair dan limbah padat, pemulihan ekosistem melalui kegiatan penanaman pohon 118.000 batang pohon
dengan alokasi biaya mencapai Rp1,48 miliar selama tahun 2011.
The concept development of eco-friendly airport or green airport through the so-called Eco Aiports in
all Angkasa Pura Airports is a real care action to build environmental preservation. In developing the
airports, Angkasa Pura Airports consistently pays attention to energy saving, greenhouse gas emissions
control, liquid and solid wastes management, ecosystem recoveries by 118,000 trees plantation program
amounting to Rp1, 48 billion for the year 2011.
95.53%
EFEKTIVITAS
PENYALURAN
DANA
KEMITRAAN
FOKUS PADA TARGET UTAMA
FOCUS ON MIND TARGET
11
2011 Annual Report
Tinjauan Menuju Airport City
Review Towards Airport City
6.5%
Pertumbuhan Ekonomi
Economic Growth
Perekonomian Indonesia tumbuh 6,5% mengalami pertumbuhan yang cukup baik
di Asia Tenggara, dan salah satu dari tiga negara terbaik di kawasan Asia Pasifk
setelah China dan India.
Indonesian economy grows 6.5%, which is quite good in Southeast Asia, and is one
of the best three countries in Asia Pacifc after China and India.
Peningkatan Jumlah Penumpang
Increasing in Passangers Quantity
ningkatan Jumlah Penumpang
creasing in Passangers Quantity
12
Laporan Tahunan 2011
Geograf
Geography
Posisi geografs Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terluas di dunia
(17.508 pulau, luas laut 4 juta km dan panjang pantai 81.000 km), menjadikan
Indonesia sebagai negara kepulauan yang jarak tempuhnya beragam.
The Indonesian geographic position as one of the largest archipelagic state in the world
(17,508 islands, with extent of sea 4 million km and shore length 81,000 km)
has made Indonesia as the archipelagic state with various distances.
Jumlah Pesawat Komersial
Total Commercial Plane
Idealnya Indonesia dengan jumlah penduduk yang ada memiliki jumlah pesawat
sekitar 2000 armada dengan jumlah penumpang 500 juta per tahun, namun saat ini
jumlah pesawat komersial di Indonesia baru 300 armada.
Ideally, Indonesia with the existing population has plane about 2,000 feets with
total passengers 500 million per annum, however currently total commercial planes
in Indonesia are just 300 feets.
TINJAUAN MENUJU AIRPORT CITY
REVIEW TO THE AIRPORT CITY
13
2011 Annual Report
Peningkatan Sumber Pendapatan Non-Aeronautika
Increase in Non-Aeronautical Source of Income
Pendapatan Non Aeronautika direncanakan dalam RJPP pada tahun 2013 sebesar
25%. Seiring dengan kerja keras yang dilakukan manajemen, realisasi pada
tahun 2011 sudah mencapai 26,38%. Hingga akhir tahun 2020 nanti ditargetkan
pendapatan non-aeronautika akan mencapai di atas 50% dari total Revenue.
The Non-Aeronautical income planned in 2013 RUPP is 29%. In line with the
hardworking of the management, the realization in 2011 has reached 26.39%. Up
to the end of 2020 the target of non-aeronautical income will reach more than 50%
of total income.
Bandara Baru di Lokasi Baru
New Airport in New Location
Pemindahan bandar udara dari Adisutjipto Yogyakarta ke Kulon Progo karena bandar
udara itu sudah sangat padat. Bandara ini ditargetkan memiliki kapasitas 5-6 juta
penumpang per tahun, dengan landasan pacu sepanjang 3.250 meter dan mampu
menampung pesawat berbadan lebar. Pengembangan Bandara Baru Yogyakarta ini
rencananya akan bekerja sama dengan investor asing, yaitu GVK India.
The relocation of Adisutjipto Airport Yogyakarta is because that airport has already
been too dense. It is targeted to possess the capacity of 5-6 million passengers per
annum with runway along 3,250 meters and will be able to accommodate the wide-
body airplanes. The development of this New Airport of Yogyakarta will be planned
to cooperate with the foreign investor namely GVK India.
TINJAUAN MENUJU AIRPORT CITY
REVIEW TO THE AIRPORT CITY
14
Laporan Tahunan 2011
Sekilas kinerja 2011 | Performance 2011 2
Selayang Pandang Angkasa Pura Airports | Angkasa Pura Airports At a Glance 3
Pencapaian Tahun ini | Achievement of This Year 5
Focus Pada Target Utama | Focus on Main Target 9
Tinjauan Menuju Airports City | Review Towards The Airports City 11
Daftar isi | Table of Content 14
Jejak langkah | Milestone 18
Peristiwa Penting | Event Highlights 20
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 23
Laporan Dewan Komisaris | | bc..J c| cnn|ss|cr.s |pc.t 30
Laporan Dewan Direksi | | bc..J c| ||.ctc.s |pc.t 40
Pernyataan Tanggungjawab Atas Laporan Tahunan 2011 | Responsibility Annual Report 2011 46
Testimoni Pelanggan Utama | V.|r ustcn.s st|ncry 48
PROFIL PERUSAHAAN | COMPANY PROFILE 51
Riwayat Perusahaan | History of Company 52
Bidang Usaha | Line of Business 54
Struktur Organisasi | Organization Structure 56
Visi Misi Baru | New Vision & Mission 58
Strategi | Strategy 59
Profl Dewan Komisaris | | bc..J c| cnn|ss|cr.s |.c|| 63
Profl Dewan Direksi | | bc..J c| ||.ctc.s |.c|| 66
Profl Pejabat 1 Tingkat Dibawah Direksi | Profle of Ofcer One Level Below the Board of Directors 69
Sumber Daya Manusia | Human Resources 70
Pencapaian Key Performance Indicators | The Achievment of Key Performance Indicators (KPI) 85
Komposisi Pemegang saham | Composition of Shareholders 88
Akuntan Perseroan | Corporate Accountant 89
Konsultan Hukum & Notaris | Lawyers & Notaries 90
Anak Perusahaan | Subsidiaries 91
Perusahaan Afliasi & Yayasan | Afliated Companies & Foundation 94
Penghargaan & Sertifkat | Awards & Certifcations 101
Kantor Cabang | Branch Ofces 103

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMAN | MANAGEMANT DISCUSSION & ANALYSIS 105
Tinjauan Industri | Industrial Overview 106
1. Kebijakan Open Sky 2015 | Open Sky Policy is 2015 106
2. Tren Industri Pengelolaan Jasa Kebandarudaraan | Trends of Airport Service Management Industry 107
3. Perkembangan Lalu Lintas Pesawat, Penumpang & cargo | Development of Aircraft, Passengers & Cargo Trafc 109
4. Dampak Perubahan Undang-Undang | Impact of Changing Laws 110
5. Prospek Usaha Berbasis Konsep Reposisi & Restrukturisasi | Based Business Prospects Reposition & Restructuring
Concept 111
6. Sasaran, Starategi & Program | Goals, Strategies & Programs 114
7. Program & Strategi Pemasaran | Marketing Program & Strategy 117
Tinjauan Operasi | Operational Overview 121
1. Tinjauan Operasi per segmen | Operational Overview Per-segments 123
2. Segmen Aeronautika | Aeronautical Segment 124
3. Segmen non-Aeronautika | Non-Aeronautical Segment 127
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENT
15
2011 Annual Report
Tinjauan Keuangan | Financial Overview 131
1. Laporan Posisi Keuangan 2011 | Statements of Financial Position 2011 131
2. Laporan Laba / Rugi Komprehensif 2011 | Statement of Comprehensive Income 2011 133
3. Laporan Perubahan Ekuitas | Statement of Changes in Equity 147
4. Laporan Perubahan Arus Kas | Statement of Changes in cash Flows 149
5. Struktur Modal | Capital Structure 150
6. Investasi | Investment 151
7. Tingkat Kolektibilitas Piutang Usaha | Collectibility Level of Accounts Receivable 156
8. Analisis Tentang Kemampuan Membayar Utang | Analysis of The Capacity to Repay Debts 157
9. Kejadian Penting Setelah Laporan Keuangan | Important Events After The Date of Financial Statement 157
10. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Laporan Akuntan Yang Berdampak Pada Kinerja & Risiko Perusahaan | Important
Events After The Date of The Acountant Statement which Afect The Companies Performance And Risk 159
11. Transaksi dengan pihak Afliasi | Transaction With Afliation 159
12. Kebijakan Deviden | Dividend Policy 159
13. Perubahan Akuntansi | Accounting Changes 160
14. Penyajian Kembali Laporan Keuangan | Representation of Financial Statements 162
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK | GOOD CORPORATE GOVERNANCE 166
Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura Airports | The Implementation of Good Corporate Governance 167
1. Sejarah dan Penerapan GCG Angkasa Pura Airports | The History and Implementation of GCG of Angkasa Pura Airports 168
2. Perkembangan Penerapan GCG Angkasa Pura AIrports | The Development of APA GCG Application 169
3. Capaian Penerapan GCG Angkasa Pura Airports Tahun 2006-2011 | Achievement of Angkasa Pura Airports GCG
Implementation in 2006-2011 169
4. Pedoman Penerapan GCG | GCG Application Guidelines 170
5. Asesmen Penerapan GCG | GCG Application Assesment 175
Struktur Tata Kelola | Governance Structure 176
1. Rapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders 176
2. Dewan Komisaris | Board of Commissioners 178
a. Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris | Description of Duties of The Board of Commissioner 179
b. Komposisi BOC | Composition of the BOC 182
c. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Dewan Komisaris | Duties & Responssibilities of Each Member
of The Board of Commisioners 183
d. Rapat Dewan Komisaris | The bc..J c| cnn|s|cr.s Vt|r 184
3. Direksi | Board of Directors 187
a. Komposisi Direksi | Composition of The Board of Directors 187
b. Pembagian Tugas Direksi | Distribution of Duties of The Board of Directors 188
a. Direktur Utama | President Directors 188
b. Direktur Keuangan | Finance Director 189
c. Direktur Operasi dan Teknik | Operation and Technical Director 189
d. Direktur Komersial dan pengembangan Usaha | Comercial and Bussines Development Director 189
e. Direktur Personalia dan Umum | Human Resources and General Afair Director 190
c. Rapat Direksi | Vt|r c| | bc..J c| ||.ctc.s 190
4. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi | Remuneration Policy of The Board of Commissioners
and The Board of Directors 191
5. Komite Komite Yang Ada Dibawah BOC | Committees Under The BOC 195
a. Profle Anggota Komite Audit | Profle of Member of The Audit Committee 196
1. Tugas Komite Audit | Duties of Audit Committee 196
2. Kewajiban Komite Audit | Obligations of Audit Committee 197
3. Kegiatan Komite Audit | Activities of The Audit Committee 198
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENT
16
Laporan Tahunan 2011
b. Profl Anggota Komite Risiko Usaha & GCG | Profle of The Member of Business Risk & GCG Committee 199
1. Tugas Komite Risiko Usaha & GCG | Duties of Business Risk & GCG Committee 196
2. Kewajiban Komite Risiko Usaha & GCG | Obligations of The Business Risk & GCG Committee 197
3. Kegiatan Komite Risiko Usaha & GCG Tahun 2011 | Activity of The Business Risk & GCG Committee 2011 198
c. Profl Anggota Komite Nominasi & Remunerasi | Profle of the Member of The Nomination &
Remurenation Committee 199
1. Fungsi & Tugas Pokok Komite Nominasi & Remunerasi | Functions & Duties of The Nomination &
Remuneration Committee 200
2. Kewajiban Komite Nominasi & Remunerasi | Obligations of The Nominations & Remuneration Committee 200
3. Kegiatan Komite Nominasi & Remunerasi | Activities of The Nominations & Remuneration Committee 201
6. Sekretaris Perusahaan | The Corporate Secretary 205
a. Peranan Umum | General Role 205
b. Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan | Functions and Duties of The Corporate Secretary 206
c. Struktur Organisasi Perusahaan | Organization Structure of The Corporate Secretary 207
d. Kegiatan Sekretaris Perusahaan | Activities of The Company Secretary 208
e. Profl Sekretaris Perusahaan | Profle of The Corporate Secretary 210
7. Satuan Pengawas Intern (SPI) | Intern Audit Unit (IAU) 213
a. Tugas & Tanggung Jawab SPI | Duties & Responsbilities of The IAU 214
b. Kualifkasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI | Qualifcation & Competencies of The Internal Auditor 215
c. Rencana Kerja dan Anggaran 2011 | Work Plan & Budget 2011 216
d. Komposisi dan Kondisi SDM SPI | HR & Conditions of IAU 216
e. Realisasi Kegiatan 2011 | Activities Realization in 2011 218
f. Realisasi Anggaran | Realization of The Budget 220
g. Profl Kepala Satuan Pengawas Internal | Profle The Head of Internal Audit Unit 220
8. Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen | | cnp.rys cnn|tnrt tc crsun. |.ctct|cr 222
1. Pelayanan | Services 222
2. Profl & Keluhan Pelanggan | Customer & Profle Complains 223
3. Mekanisme Pengukuran | Measurement Mechanism 224
4. Customer Satisfaction Index | Customer Satisfaction Index 225
5. Operasi Lalu Lintas Penerbangan | Air Trafc Operation 227
9. Tata Kelola Teknologi Informasi | Information Technology Management 229
10. Perkara Penting Yang dihadapi Perusahaan | Important Cases Faced by The Company 233
11. Media Penyebaran Informasi | Media Information Distribution 239
12. Etika Perusahaan | | cnp.rys cJ c| crJuct 239
13. Praktek GCG | GCG Practices 239
14. Pengadaan Barang dan Jasa | Goods & Services Procurement 240
15. Manajemen Risiko | Risk Management 242
1. Sistem Manajemen Risiko | Risk Managemant System 243
2. Pelaksanaan Manajeman Risiko | Implementation of Risk management 244
3. Identifkasi Risiko Perusahaan | | cnp.rys ||sk |Jrt||c.t|cr 244
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibiility 246
1. Aspek Ekonomi | Economic Aspects 253
2. Aspek Sosial | Social Aspects 266
3. Aspek Lingkungan | Environmental Aspects 271
Laporan Keuangan | Financial Statement
279
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENT
17
2011 Annual Report
18
Laporan Tahunan 2011
Peresmian Terminal Baru Bandara Internasional
Juanda Surabaya oleh Presiden Republik
Indonesia.
Inauguration of Juanda New Airport, Surabaya
by President of The Republic of Indonesia
15 November 2006 | November 15, 2006
Bandara Ngurah Rai Bali mendapat pengakuan dari TSA
(Transportation Security Administration) sebagai bandar
udara internasional yang memenuhi standar keamanan
Amerika Serikat.
Ngurah Rai Airport, Bali has been acknowledged by TSA
(Transportation Security Administration) as the international
airport fulflling the security standard of United States of
America.
28 Maret 2007 | March 28, 2007
Public Consultation Program and Airport Service Improvement are
conducted by Angkasa Pura Airport in the frame of improving the service
quality for the service user by conducting the monitoring activity of
airport condition, organizing the Service User Complaining Month and
public dialogue with the service user. This activity was conducted at
Juanda Airport, Surabaya (May 15, 2007), Ngurah Rai Airport, Bali (May 22,
2007) and Sam Ratulangi Airport, Manado (May 25, 2007).
Program Konsultasi Publik dan Perbaikan Pelayanan Jasa Bandar Udara
dilakukan oleh Angkasa Pura Airports dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan terhadap pengguna jasa dengan melakukan kegiatan
pemantauan kondisi bandara, penyelenggaraan Bulan Pengaduan
Pengguna Jasa, dan dialog publik dengan pengguna jasa. Kegiatan ini
dilaksanakan di Bandara Juanda Surabaya (15 Mei 2007), Bandara Ngurah
Rai Bali (22 Mei 2007), dan Bandara Sam Ratulangi Manado (25 Mei 2007).
15 Mei 2007 | May 15, 2007
Open House Air Trafc Management di Bandar Udara Juanda Surabaya
dengan tujuan untuk lebih menjalin kedekatan dengan pengguna
jasa. Pada kesempatan ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
menyampaikan Safety Road Map penerbangan Indonesia.
Air Trafc Management Open House at Juanda Airport, Surabaya is con-
ducted with the purpose of making the closer relationship to the service
users. In this occasion, Director General of Air Transportation submits the
Safety Road Map of Indonesian aviation.
13 November 2007 | November 13, 2007
Pencabutan travel warning dari Transportation Security Administration
(TSA), lembaga pengamanan transportasi Amerika Serikat.
Travel ban revocation by TSA, transportation security institution of
United States America.
23 November 2007 | November 23, 2007
Peresmian underpass Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Inauguration of Adisutjipto Airport underpass, Yogyakarta.
26 Agustus 2008 | August 26, 2008
Peresmian Terminal Baru Bandar Udara Adisumarmo Solo.
Inauguration of the New Airport Terminal Adisumarmo Solo.
7 Maret 2009 | March 7, 2009
Peresmian Bandara Baru Internasional Sultan Hasanuddin
Makassar oleh Presiden RI.
Inauguration of New Sultan Hasanuddin International
Airport, Makassar by President of the Republic of Indonesia.
26 September 2008 | September 26, 2008
Bandara Ngurah Rai sebagai pintu gerbang Pulau Bali turut berpartisipasi
mendukung pelaksanaan World Climate Change Conference melalui
peningkatan keselamatan penerbangan dan keamanan bandara sesuai
dengan standar internasional (TSA). Kegiatan ini berlangsung 3 - 14
Desember 2007 dan dihadiri lebih dari 10.000 peserta dari 144 negara.
Ngurah Rai Airport as the gate of Bali Island participates in supporting
the implementation of World Climate Conference through the
improvement of fight safety and airport security according to the
international standard (TSA). This activity took place on December 3-14,
2007 and attended by more than 10,000 participants from 144 countries.
3 Desember 2007 | December 3, 2007
Jejak Langkah
Milestone
2
0
0
8
2
0
0
9
2
0
1
0
2
0
0
7
2
0
0
6
19
2011 Annual Report
2
0
1
1
2
0
1
2
2
0
1
3
2
0
1
4
2
0
1
5
Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2010-
2012 antara Angkasa Pura Airports (Persero) dengan Asosiasi
Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I.
Execution of Cooperation Agreement of 2010-2012
between Angkasa Pura Airport (Persero) and Angkasa Pura I
Association and Labor Union of Angkasa Pura I.
Pelantikan Komisaris Utama dan Direksi Baru Angkasa Pura
Airports di Kementerian BUMN.
Inauguration of New President Commissioner and Board
of Directors of Angkasa Pura Airports of Ministry of State-
Owned Enterprise.
23 Juli 2009 | July 23, 2009
15 Oktober 2009 | October 15, 2009
Peresmian pengoperasian radar di Bandara Sultan
Hasanuddin Makassar.
Inauguration of radar operation at Sultan Hasanuddin
Airport, Makassar.
2 Juni 2009 | June 2, 2009
Peresmian Bandar Udara Internasional Lombok di Praya oleh
Presiden RI
Inauguration of Lombok International Airport in Praya by
President of the Republic of Indonesia.
Groundbreaking Terminal 2 Bandar Udara Juanda Surabaya.
Pencanangan pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah
Rai - Benoa dan underpass Simpang Dewa Ruci oleh Menteri
Perhubungan RI.
Groundbreaking of Terminal 2 of Juanda Airport, Surabaya.
Launching of construction of toll road of Nusa Dua Ngurah
Rai Benoa and Simpang Dewa Ruci underpass by Ministry of
Transportation of the Republic of Indonesia.
1 Desember 2011 | December 1, 2011
21 Desember 2011 | December 21, 2011
20 Oktober 2011 | October 20, 2011
Pembangunan
pondasi yang
kuat
2011
2012
2013
2014
2015
2012
2013
2014
2015
Perkuatan
pilar-pilar
bisnis
Percepatan
pertumbuhan
bisnis
Optimalisasi
potensi bisnis
secara penuh
High Performing
Organization
Road Map
2012 - 2015
Strengthening
of business
pillars
Business
growth
acceleration
Business
potential full
optimization
High
Performing
Organization
20
Laporan Tahunan 2011
Peristiwa Penting
Event Highlights
Penandatanganan Kontrak Manajemen Direksi dengan Manajer
dan penyerahan RKAP tahun 2011 di Bali
Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan
Badan Pengawas Keuangan
Execution of Management Contract of Board of Directors and
Manager and submission of RKAP of 2011 in Bali.
Execution of MoU between Angkasa Pura Airport and Finance
Supervisory Board.
13 Januari 2011 | January 13, 2011
16 Februari 2011 | February 16, 2011
Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan
Pemeriksa Keuangan tentang Pengembangan dan Pengelolaan
Sistem Informasi sebagai sarana dalam rangka Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara
Execution of MoU between Angkasa Pura Airport and Financial Audit
Board regarding Development and Management of Information
System as an instrument in the frame of State Finance Management
and Responsibility Audit.
21 Januari 2011 | January 21, 2011
Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura I dengan GVK India
tentang Pembangunan Bandara Baru di Yogyakarta
Execution of MoU between Angkasa Pura I and GVK India regarding
New Airport Construction in Yogyakarta.
25 Januari 2011 | January 25, 2011
Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement
antara Angkasa Pura Airports dengan Incheon International
Airport Corporation (IIAC)
Memorandum of Cooperation and Sister Airport Agreement
between Angkasa Pura Airport and Incheon International Airport
Corporation (IIAC).
25 Februari 2011 | February 25, 2011
Peringatan HUT ke-47 Angkasa Pura Airports
Celebration of 47th anniversary of Angkasa Pura Airport.
20 Februari 2011 | February 20, 2011
Sosialisasi Perjanjian Kerjasama (PKB) Angkasa Pura Airports
dengan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja
Angkasa Pura I tahun 2010-2012
Awareness raising on Cooperation Agreement of Angkasa Pura
Airport and Angkasa Pura Airport Association and Labor Union of
Angkasa Pura I of the year 2012-2012
28 Februari 2011 | February 28, 2011
21
2011 Annual Report
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports
dengan PT Merukh Ama Coal tentang Pemanfaatan Bandara
Internasional Selaparang
Peresmian gate dan garbarata Bandara Pattimura, Ambon Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan
GVK India tentang Pelayanan & Komersial Manajemen
Kesepakatan bersama Kerjasama Penyusunan Kajian Perencanaan
Pengembangan Bandara Baru di wilayah Provinsi DIY
Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan
SITA Information Networking Computing Indonesia
Execution of Letter of Intent between Angkasa Pura Airport and
PT Merukh Ama Coal regarding Utilization of Selaparang
International Airport.
Inauguration of gate and bridge of Pattimura Airport, Ambon.
Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airport and
GVK India regarding Management Service and Commercial.
Joint Covenant on Cooperation on Preparation of Study on New
Airport Planning and Development in territory of Special Province
of Yogyakarta.
Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airport
and SITA Information Networking Computing Indonesia.
27 April 2011 | April 27, 2011
14 April 2011 | April 14, 2011 10 Mei 2011 | May 10, 2011
11 Mei 2011 | May 11, 2011
26 April 2011 | April 26, 2011
Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT Bank
Mandiri (Persero) tentang Peningkatan Pelayanan dan Kemudahan
Transaksi Perbankan
Letter of Intent between Angkasa Pura Airport and PT Bank Mandiri
(Persero) regarding Improvement of Service and Banking Transaction
Easiness.
22 Juni 2011 | June 22, 2011
22
Laporan Tahunan 2011
PERISTIWA PENTING
EVENT HIGHLIGHTS
Penganugerahan Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih
di Bandar Udara Internasional/Nasional 2011
Sapta Pesona award for clean public lavatory at International/
national Airport 2011
26 September 2011 | September 26, 2011
Penyerahan Penghargaan Bandara Award 2011
Bandara Award 2011 delivery.
7 Desember 2011 | December 7, 2011
Penyerahan Penghargaan CEO BUMN Inovatif
Delivery of Innovative State-Owned Enterprise CEO award.
1 Desember 2011 | Desember 1, 2011
MoU for Formule 1 Hotels Development antara Angkasa Pura
Airports dengan PT AAPC Indonesia
MoU for Formula 1 Hotels Development between Angkasa Pura
Airport and PT AAPC Indonesia.
23Juni 2011 | June 23, 2011
Penanganan Gawat Darurat (PGD) di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta
Emergency handling at Adisutjipto Airport, Yogyakarta.
21Juli 2011 | July 21, 2011
Penghargaan Indonesian Human Capital Study Award 2011 untuk
kategori Best CEO for Commitment.
30 Juni 2011 | June 30, 2011
Indonesian Human Capital Study Award 2011 for Best CEO for
Commitment.
23
2011 Annual Report
223 23 23 23 23 23 23 23 23 2333 23 23 23 23 2223 23 23 233 23 23 23 23 223 23 233 23 23 23333 233 2223 23 233 223333333 233 2
201 201 201 201 0 201 201 201 201 201 201 20 201 201 201 201 01 201 2011 201 201 20 201 22001 2201 2220 2001 222011 201 22200001 201 201 2220 20 220 1 A 1 A 1 A 1 A 11 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 AA 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A 1 A AAA 11 A AAAA 1 A 1 AAA 1 AA 1 A 1 A 1 AAAA 1 A 1 A 1 AAA 1 A 1 AA 1 AAAA 11 AAAAAAAA 1 Annu nn nnu nn nnu nnu nnu nu nnu nu nnu nu nn nnu nnnu nnu nnu nnnu nnu nn nnnnu nnnu nnu nnu nn nn nn nnu nnu nu nn nnnu nn nn u nnnnnuu nuuuuuu nual aal al al al aalll aal l aalll al al al al all al al al al aal al all all al aa RRRRep Rep Rep Rep Rep Rep Rep ep epp RRRRRRep Rep e Repp Repp Rep Rep RRRRRRep Rep Rep RRe Rep Re Rep Rep Repp RRRep RRepp RRR p e RR p Rep Rep ep Re Reeepp Reppppppppport ort ort ort or ort ort ort ort ort ort ort ort or ort or ort ort rt ort ort oort ort ort ooor ort rr orrrt rtt ooooorrrt rtttt oooort oort o t
24
Laporan Tahunan 2011
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
URAIAN
TAHUN | YEAR
DESCRIPTION
2011 2010 2009 2008 2007
Aset Assets
Aset Lancar Current Assets
Kas Dan Setara Kas 2.696.266 2.262.232 1.820.551 1.763.041 1.203.576 Cash And Cash Equivalents
Deposito Berjangka 2.629.305 2.167.889 1.560.900 1.595.900 1.033.297 Time deposits
Investasi Pada Efek 227.087 53.203 25.110 59.210 71.250 Investments on Stock
Piutang Usaha 127.327 156.748 250.843 251.243 197.648 Account Receivables
Piutang Lain - Lain 7.499 10.427 21.244 18.560 14.859 Other Receivables
Persediaan 8.980 8.106 9.431 7.578 6.986 Inventory
Uang Muka Dan Biaya Dibayar Dimuka 10.761 43.257 36.743 931 1.459 Advance and Prepaid Expenses
Pendapatan Yang Harus Diterima 137.120 119.857 108.169 115.551 103.680 Accrued Income
Pajak Dibayar Dimuka 252.124 251.980 276.672 250.899 223.202 Prepaid tax
Jumlah Aset Lancar 3.467.165 2.905.811 2.548.762 2.467.055 1.822.659 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar Non Current Assets
Piutang Jangka Panjang 93.368 152.269 91.465 - - Long Term Receivables
Investasi Jangka Panjang 393.327 346.322 358.712 395.568 519.371 Long Term Investment
Aset Tetap 5.946.385 4.856.408 4.848.831 4.772.322 4.455.419 Fixed Assets
Aset Dalam Penyelesaian 183.272 842.913 678.231 353.702 542.248 Assets in Settlement
Beban Ditangguhkan 1.674 3.195 5.941 75.892 32.864 Deferred Cost
Aset Tidak Produktif 50.938 90.469 90.396 93.065 103.625 Non Productive Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 6.668.964 6.291.575 6.073.576 5.690.548 5.653.528 Total Non Current Assets
Jumlah Aset 10.136.129 9.197.386 8.622.338 8.157.603 7.476.187 Total Assets
Liabilitas Dan Ekuitas Liabilities And Equity
Liabilitas Jangka Pendek Short Term Liabilities
Beban Yang Masih Harus Dibayar 244.978 182.500 147.233 129.217 92.901 Outstanding Cost
Utang Pembelian Aset Tetap & Persediaan 180.062 187.154 155.472 118.516 99.495 Purchasing Fund for Fixed Assets & Inventory
Pendapatan Yang Diterima Dimuka 33.095 26.971 22.219 22.643 23.585 Advance Income
Liabilitas Manfaat Pasca Kerja - - - 3.525 7.310 Liability of Post Employment Beneft
Utang Pajak 73.753 43.567 35.787 43.558 29.467 Tax Payble
Utang Lancar Lain-Lain 172.370 142.469 140.901 136.795 98.037 Other Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 704.257 582.661 501.612 454.255 350.795 Total Short Term Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Long term Liability
Utang Jaminan 14.918 12.861 10.613 8.960 7.213 Collateral Debt
Utang Jangka Panjang Lain-Lain 106 252 606 5.241 11.039 Other Long Term Debt
Utang Imbalan Pasca Kerja 481.524 387.524 299. 816 - - Post Employment Fee Debt
Liabilitas Pajak Tangguhan 25.092 77.158 100.212 156.442 125.033 Deferred Tax Liability
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 521.640 477.795 411.246 170.643 143.285 Total Long Term Liability
Ekuitas Equity
Modal Saham 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 Share Capital
Penyertaan Modal Pemerintah 1.388.244 - - - - Government Capital Placement
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentu-
kan Statusnya (Bpybds)
3.393.091 4.538.815 4.308.830 4.308.830 4.202.050
Proft on Stock not realized Proft on
Stock not realized
Laba Yang Belum Direalisasi Atas Efek 5.019 3.441 580 1.116 942 Proft on Stock not realized
Saldo Laba: Proft Balance:
Cadangan 1.779.651 1.416.741 1.276.734 894.104 652.152 Reserve
Laba Tahun Berjalan 544.227 377.933 323.336 528.655 326.963 Current Yera Proft
Jumlah Ekuitas 8.910.232 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.107 Total Equity
Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas 10.136.129 9.197.386 8.622.338 8.157.603 7.476.187 Total Liability and Equity
Laporan Posisi Keuangan Komparatif
Dalam juta rupiah
Statements of Comparative Financial Position
In million rupiah
25
2011 Annual Report
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
URAIAN 2011 2010* 2009* 2008 2007 DESCRIPTION
Pendapatan Aero Air Trafc Services (ATS)
PJP
Aero Air Trafc Services Revenue (Ats)
A. PJP
- Domestik 37.364 32.934 28.186 30.511 24.808 - Domestic
- Internasional 90.622 79.573 96.718 89.433 69.900 - International
- Overfying 310.438 301.504 323.227 341.624 301.204 - Overfying
Jumlah Pendapatan Aero Ats 438.425 414.011 448.131 461.568 395.912 Total ATS Income of Aero
Pendapatan Aero Non Ats Non ATS Income of Aero
PJPU PJPU
- Domestik 112.914 87.174 73.847 69.415 66.680 - Domestic
- Internasional 160.479 145.722 149.398 135.354 108.809 - International
Jumlah 1 273.392 232.896 223.245 204.769 175.489 Number 1
2. PJP2U PJP2U
- Domestik 697.268 475.425 386.784 333.151 318.677 - Domestic
- Internasional 529.880 481.563 427.479 376.112 256.090 - International
Jumlah 2 1.227.148 956.988 814.263 709.263 574.767 Number 2
3. Aviobridge Aviobridge
- Domestik 18.465 15.961 15.548 11.026 8.928 - Domestic
- Internasional 31.665 30.642 34.096 28.610 23.228 - International
50.131 46.602 49.644 39.636 32.156
4. Counter Counter
- Domestik 36.222 30.475 26.204 19.411 16.494 - Domestic
- Internasional 18.955 17.400 17.632 14.537 11.608 - International
55.177 47.875 43.836 33.948 28.102
Jumlah Pendapatan Aero Non Ats 1.605.847 1.284.361 1.130.988 987.616 810.514 Total Non ATS Income of Aero
Pendapatan Non Aero 621.930 535.761 476.134 412.222 342.972 Non Aero Income
- - - - -
Jumlah Pendapatan Operasi 2.666.202 2.234.133 2.055.253 1.861.407 1.549.398 Total Operating Income
Beban Operasi - - - - - Operating Cost
Pegawai 904.411 674.299 714.737 467.738 386.556 Employee
Pemeliharaan 159.960 137.919 110.207 98.570 91.367 Maintenance
Suplai & Perlengkapan 33.244 30.204 24.962 28.533 24.869 Supply & Equipment
Utilitas 209.393 179.345 164.095 143.116 131.871 Utility
Umum 423.298 354.910 396.991 363.865 312.093 General
Penyusutan Aset Tetap 400.549 373.270 345.924 319.950 315.593 Fixed Assets Depreciation
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu 60.027 32.992 12.881 27.636 35.017 Doubted Receivable Appropriation
Amortisasi 1.657 1.848 8.835 11.150 8.390 Amortization
Jumlah Biaya Operasi 2.192.538 1.784.787 1.778.631 1.460.558 1.305.757 Total Operating Costs
- - - - -
Laba/(Rugi) Operasi 473.664 449.346 276.622 400.849 243.641 Operating Proft/(Loss)
- - - - -
Pendapatan Lain-Lain 304.660 239.702 405.306 436.762 229.794 Other Income
Biaya Lain-Lain 121.971 217.053 233.725 175.279 84.664 Other Costs
Laba/(Rugi) Non Operasi 182.689 22.648 171.581 261.483 145.130 Non Operations Proft / (Loss)
- - - - -
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak 656.353 471.994 448.203 662.332 388.771 Proft / (Loss) Before Tax
Biaya Pajak 112.126 94.062 124.867 133.677 61.809 Tax Expenses
- - - - -
Laba Tahun Berjalan 544.227 377.933 323.336 528.655 326.963 Current Year Proft
Pendapatan Komprehensif Lain - - - - - Other Comprehensive Income
Aset Keuangan Yang Tersedia Untuk Dijual 1.577 2.861 - - - Financial Assets Available For Sale
Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 545.804 380.794 323.336 528.655 326.963
Current Year Comprehensive Income
Dalam juta rupiah In million rupiah
Laporan Laba / (Rugi) Komprehensif Statements of Comprehensive Income
26
Laporan Tahunan 2011
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION
Pendapatan Operasional Operating Income
Pendapatan Aeronautika 1.989.095 1.650.498 1.535.284 1.415.236 1.178.324 Aeronautical Revenue
Pendapatan Non Aeronautika 677.107 583.636 519.970 446.170 371.074 Non-Aeronautical Revenue
Pendapatan Operasional 2.666.202 2.234.134 2.055.254 1.861.406 1.549.398 Number of Operating Income
Pendapatan Non Operasional 304.660 239.701 405.305 436.762 229.794 Non operating income
Total Pendapatan 2.970.862 2.473.835 2.460.559 2.298.168 1.779.192 Toal Revenue
Realisasi pendapatan Operasional
5 tahun terakhir
Realisasi pendapatan non
Operasional 5 tahun terakhir
Realisasi total pendapatan 5
tahun terakhir
Realisasi pendapatan 5 tahun terakhir
Realization of 5 last years operating income
2007 2008 2009 2010 2011
1.549
1.861
2.055
2.234
2.666
2007 2008 2009 2010 2011
229.7
436.7
1,861
2,055
405.3
239.7
304.6
2007 2008 2009 2010 2011
1.779
2.298
2.460
2.473
2.970
URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION
Beban Operasional Operating Cost
Pegawai 904.411 674.299 714.737 467.738 386.556 Employee
Pemeliharaan 159.960 137.919 110.207 98.570 91.367 Maintenance
Alat Tulis dan Keperluan Kantor 33.244 30.204 24.962 28.533 24.869 Stationery and Ofce Purposes
Utilitas 209.393 179.345 164.095 143,116 131.871 Utility
Umum 423.298 354.910 396.991 363.865 312.093 General
Penyusutan Aset Tetap 400.549 373.270 345.924 319.950 315.593 Fixed Assets Depreciation
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 60.027 32.992 12.881 27.636 35.017
Appropriation of Loss of Value
Decrease
Amortisasi 1.657 1.848 8.835 11.150 8.390 Amortization
Jumlah Beban Operasional 2.192.538 1.784.787 1.778.631 1.460.558 1.305.757 Number of Operating Expenses
Beban Non Operasional 121.971 217.053 233.725 175.279 84.664 Non Operating Expenses
Total Beban 2.314.510 2.001.841 2.012.356 1.635.837 1.390.421 Total Expenses
Beban Operasional Perusahaan
5 tahun terakhir
Beban Non Operasional
Perusahaan 5 tahun terakhir
Total Beban Perusahaan 5
tahun terakhir
Beban Perusahaan 5 tahun terakhir
5 last year company expenses
2007 2008 2009 2010 2011
1.305
1.460
1.778
1.748
2.192
2007 2007 2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011
84.6
175.2
233.7
217
121.9
1.390
1.635
2.012
2.001
2.314
Dalam juta rupiah In million rupiah
Dalam juta rupiah In million rupiah
|.||..t|cr c| 5 |.st y..s
non operating income
Realization of total 5 lasts year
operating income
|.||..t|cr c| 5 |.st y..s
non operating income
5 last years operating cost of Company Total 5 last years operating
cost of Company
5 last years non operating cost
of Company
27
2011 Annual Report
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi 1,099,416 843,811 616,330 679,297 467,931 Cash fow from (for) Operating Activity
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi (521,328) (216,664) (376,553) (32,420) (175,344) Cash fow from (for) Investment Activity
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (140,549) (185,465) (182,268) (87,411) (83,545) Cash fow from (for) Funding Activity
Kenaikan Bersih Kas & Setara Kas 437,540 441,681 57,510 559,466 209,042 Net Increase of Cash & Equivalent Cash
Pengaruh Selisih Kurs kas dan Setara kas (3,506) Efect of Foreign Currency Cash and cash equivalents
Kas & Setara Kas pada awal periode 2,262,232 1,820,551 1,763,041 1,203,576 994,533 Cash & Equivalent Cash in initial period
Kas & Setara Kas pada akhir periode 2,696,266 2.262.232 1,820,551 1,763,041 1,203,576 Cash & Equivalent Cash in end period
0 1
616
1 1 0 0
-377
0 -1 0 0
-182
0 0
-600
-400
-200
0
200
400
600
800
2007 2008 2009 2010 2011
M
i
l
l
i
o
n
s
Arus Kas
Aktivitas Operasi
Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan
Dalam juta rupiah In million rupiah
Laporan Arus Kas 5 Tahun Terakhir Statement of 5 Last Years Cash Flows
Comparative Equity Change of 5 year
Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity
KETERANGAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION
Saldo per awal periode 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.106 4.535.864 Balance as per initial period
Laba bersih tahun berjalan 544.227 377.933 539.204 528.655 326.963 Current year net proft
Dividen 155.300 161.761 130.380 81.741 71.435 dividend
Tantiem 2.979 Tantiem
PUKK/PKBL 17.749 21.568 15.646 3.270 8.572 PUKK / PKBL
Cadangan - Reserve
Penyertaan Modal Pemerintah 1.388.244 229.985 Government Capital Placement
BPYBDS 1.145.724 2.861 106.780 2.203.684 BPYBDS
Laba pemilikan efek yg belum 1.577 535 174 1.418 Stock ownership proft not yet
Koreksi saldo laba tahun lalu 158.025 215.867 Last year proft balance correction
Saldo per akhir periode 8.910.231 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.106 Balance as per end period
Perubahan Ekuitas Komparatif 5 Tahun
in million rupiah dalam jutaan rupiah
| Cash Flow
28
Laporan Tahunan 2011
Rasio Keuangan Selama 5 Tahun Terakhir Financial Ratios Over 5 Years
RASIO-RASIO KEUANGAN 2011 2010 2009 2008 2007 FINANCIAL RATIO
RENTABILITAS / RENTABILITY
Laba Sebelum Pajak / Pendapatan 24.62% 21.13% 32.31% 35.58% 25.09% Proft Before Tax / Revenue
Laba Terhadap Aset 6.48% 5.13% 7.70% 8.12% 5.20% Proft Before Tax/Total Assets
Rasio Operasi 82.23% 79.84% 76.04% 78.47% 84.28% Operating Expences/Revenue
LIKUIDITAS / LIQUIDITY
Rasio Lancar 492.31% 498.71% 508.11% 543.10% 519.58% Assets/Liabilities
Rasio Kas 415.10% 397.39% 367.95% 401.15% 363.41% Cash Ratio
SOLVABILITAS / SOLVABILITY
Rasio Hutang Terhadap Aset 12.09% 11.53% 8.08% 5.93% 6.61% Liabilities/Assets
Rasio Hutang Terhadap Modal 13.76% 13.06% 8.79% 6.43% 7.10% Liabilities/Equity
Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap 20.62% 21.84% 14.37% 13.09% 11.09% Liabilities/Fixed Assets
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio Laba Operasi
Laba Terhadap Aset
Rasio Operasi
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio Lancar
Rasio Kas
2007 2008 2009 2010 2011
Rasio Hutang
Terhadap Aset
Rasio Hutang
Terhadap Modal
Rasio Hutang
Terhadap Aset Tetap
Rentabilitas Likuiditas
Solvabilitas
Dalam juta rupiah In million rupiah
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
600,00%
500,00%
400,00%
300,00%
200,00%
100,00%
0,00%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
29
2011 Annual Report
Perlunya Sistem Keuangan yang Lebih Efsien dan Terukur di Segala Lini, Sehingga Operasi
Bandara akan Mampu Bersaing serta Memberikan Nilai Tambah yang Tinggi Kepada Para
Stakeholder
Ha n y a y a n g Te r b a i k a k a n Me me n a n g k a n Ko mp e t i s i
Simply the Best to Lead
the Competitiveness
More efcient and measurable fnancial system is required in order
to make airport operations capable to compete with others, and give
high value added to the stakeholders.
30
Laporan Tahunan 2011
31
2011 Annual Report
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
bahwa Angkasa Pura Airports telah mengalami peningkatan
kinerjanya sebagaimana tercermin dalam laporan ini.
Laporan Keuangan Perseroan pada tahun 2011 ini, kinerja
keuangan telah membukukan total laba setelah pajak sebesar
Rp 545.804 miliar tumbuh Rp 165.010 miliar atau 43,33%
dari tahun 2010 sebesar Rp 380.794 miliar. Pendapatan
operasional pada tahun 2011 telah tercapai sebesar Rp 2,66
triliun tumbuh 19,34% dari pendapatan operasional tahun
2010 yaitu Rp 2,23 triliun. Sedangkan beban operasional
adalah sebesar Rp 2,19 triliun, naik 22,84% dari beban
operasional tahun 2010 yaitu sebesar Rp 1,78 triliun.
Laba operasional tahun 2011 ini adalah sebesar Rp 473,66
miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan
realisasi tahun 2010 sebesar Rp. 24,32 miliar atau 5,41%.
Faktor internal yang selama tahun 2011 mempengaruhi
kinerja perseroan secara umum antara lain pembangunan
Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Sepinggan Balikpapan.
Praise be to the One Supreme God that Angkasa Pura
Airports has improved its performance as refected in this
report.
In this 2011, Company Financial Statement, the fnancial
performance booked total proft after tax by Rp 545,804
billion, growing Rp 165,010 billion or 43.33% from 2010 by Rp
380,794 billion. The operating income in 2011 has reached
Rp 2.66 trillion, growing 19.34% from 2010 operational
income namely Rp 2.23 trillion. Whereas the operating cost
was Rp 2.19 trillion, increasing 22.84% of 2010 operating cost
namely Rp 1.78 trillion.
The operating proft in 2011 was Rp 473.66 billion, increasing
compared to that of 2010 by Rp 24.32 billion or 5.41%.
The internal factor during 2011 afects the company
performance in general among others the construction of
Ngurah Rai Airport, Bali and Sepinggan Airport, Balikpapan.
Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran direksi
Angkasa Pura Airports yang telah membentuk kinerja Perusahaan berjalan pada jalur yang
tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura Airports meraih lima penghargaan bergengsi.
Board of Commissioners gives the highest appreciation to all members of board of
directors of Angkasa Pura Airports who have made the Company performance in its right
track. It is proven that in 2011, it grabbed fve prestigious awards.
PENGHARGAAN
Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners Report
32
Laporan Tahunan 2011
Semua capaian yang diperoleh pada tahun 2011 ini merupakan
modal yang sangat berharga untuk memacu seluruh karyawan
dan manajemen dalam meningkatkan kinerja dan kapasitas
serta kapabilitas seluruh sumber daya Angkasa Pura Airports
sehingga diharapkan pada tahun-tahun mendatang bisa
meraih keberhasilan yang lebih baik lagi.
Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-
tingginya kepada manajemen Angkasa Pura Airports yang
telah mendukung diterapkannya pengendalian kinerja
berbasis Key Performance Indicators (KPI). Sesuai tugas
dan fungsi Dewan Komisaris, dalam rangka pengawasan
dan pengendalian internal, selama tahun 2011, beberapa
hal sudah dilakukan seperti melakukan pertemuan rutin
mingguan, memberikan masukan dan tanggapan terhadap
Laporan Manajemen Tahun 2010, memberikan pendapat
dan saran serta rekomendasi atas usulan Direksi untuk
rencana kerjasama pengelolaan aset dengan pihak ketiga,
memberikan saran kepada Direksi mengenai permasalahan
yang terkait dengan SDM, meminta Direksi membuat
feasibility study, misalnya dalam rencana pembangunan
beberapa bandara, memberikan arahan kepada Direksi
agar terus melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dan operasional bandara, meminta Direksi agar
meningkatkan daya serap investasi dan melakukan evaluasi/
penyempurnaan atas sistim pengadaan barang dan jasa serta
telah memberikan persetujuannya untuk pengembangan
teknologi informasi (ERP) guna meningkatkan kinerja
perusahaan, dan melakukan kunjungan kerja ke beberapa
bandara untuk melihat kesiapan fasilitas, pelaksanaan
pelayanan dan operasional bandara.
Dewan Komisaris juga telah meminta perhatian Direksi
terhadap beberapa hal seperti:
Manajemen, Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Dalam membangun pola manajemen yang berorientasi
pada hasil yang dapat diukur sesuai Key Performance
Indicators yang telah ditetapkan. Dalam upaya meningkatkan
kapabilitas dan kompetensi SDM, perlu segera dibangun,
dibenahi dan dipelihara sistem database kepegawaian;,
sistem dan prosedur kerja, pola karier yang mendorong
motivasi karyawan untuk bekerja; sistem kepangkatan dan
All achievements in 2011 were the very valuable capital
to trigger all employees and management in improving
the performance and capacity as well as capability of all
resources of Angkasa Pura Airport so that in the following
years it will make the better success.
Board of Commissioner gives the highest appreciation
to the management of Angkasa Pura Airport who has
supported the application of Key Performance Indicator
based performance control. In accordance with the tasks
and function of the Board of Commissioners, in the frame
of internal supervision and control, during 2011, some
matters have been conducted such as holding the regular
weekly meeting, giving the input and response to the 2010
Management Report, giving opinion and suggestion as
well as recommendation on the proposal of the Board of
Directors to plan the cooperation on assets management
with the third party, giving the suggestion to the Board of
Directors on the matters relating to HR, asking the Board of
Directors to prepare the feasibility study for example in the
plan of construction of some airports, giving the direction to
the Board of Directors to continuously evaluate in order to
improve the service quality and airport operational, asking
the Board of Director to improve the investment absorption
power and evaluating/improving the goods and service
procurement system as well as giving the approval for the
information technology development (ERP) to improve the
ccnp.rys p.|c.n.rc, .rJ ccrJuct|r t| .c.k v|s|t tc
some airports to know the readiness of the facility, service
procurement and airport operational.
Board of Commissioners has also asked the attention of
the Board of Directors to some matters such as:
Management, Organization and Human Resources
In constructing the measurable result oriented management
patterns according to Key Performance Indicator already
stipulated. In an efort to improve HR capability and
competence, it is necessary to construct, straighten and
maintain the employees afairs database system, work system
.rJ p.ccJu., c...|. p.tt.r r|.rc|r t| np|cys
motivation to work, rank system, and fair & transparent
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
|| bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O|
33
2011 Annual Report
remunerasi yang fair dan transparan; sistem dan mekanisme
pendidikan dan latihan yang menunjang dan memacu
kemampuan teknis dan manajerial SDM sehingga tercipta
iklim kerja yang semakin kondusif.
Daya Serap Investasi dan Likuiditas Keuangan Perusahaan
Likuiditas perusahaan dalam bentuk kas dan setara kas pada
akhir periode tahun 2011 berjumlah Rp 2,70 triliun atau
meningkat sebesar Rp 434,03 miliar dibandingkan dengan
awal periode sebesar Rp 2,26 triliun. Sementara daya serap
investasi secara fsik adalah 22,85% terhadap program
yang telah dilelangkan, daya serap secara program sebesar
81,92%, dan daya serap secara kontrak sebesar 84,14%.
Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memberikan
perhatian meningkatkan daya serap investasi melalui
langkah-langkah perencanaan yang lebih baik agar pada
saatnya tidak berdampak negatif pada tingkat pelayanan,
kenyamanan, keselamatan dan keamanan bagi pengguna
jasa kebandarudaraan.
Kehandalan Instrumen Navigasi dan Infrastruktur
Kebandarudaraan serta Pengembangan Sistim Informasi
Manajemen
Kepada Direksi diminta untuk memastikan kehandalan
operasional semua instrumen navigasi dan instrumen
kebandarudaraan yang dapat menjamin keamanan dan
keselamatan penerbangan dan penumpang dengan kualitas
yang baik dengan menggunakan instrumen berteknologi
mutakhir yang memenuhi standard operasional yang
ditetapkan oleh pihak-pihak otoritas.
Prospek Usaha Perusahaan yang disusun oleh Direksi
Dewan Komisaris menyadari bahwa dengan meningkatnya
pelayanan kepada masyarakat diharapkan citra bandara
sebagai pintu gerbang negara atau wilayah selain pelabuhan
akan meningkat citranya.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa
kebandarudaraan dan meningkatkan pendapatan di masa
remuneration; education, training system and mechanism
supporting, and triggering HR technical and managerial
abilities in order to create more conducive work climate.
Investment Absorption Power and Financial Liquidity of
the Company
The company liquidity in terms of cash and equivalent
cash at the end period of 2011 was Rp 2.70 trillion or
increasing Rp 434.03 billion compared to that of initial
period Rp 2.26 trillion. Whereas the investment absorption
physically was 22.85% to the program already tendered,
the programmedly absorption power was 81.92% and
contractually 84.14%.
The Board of Commissioners has asked the Board of Directors
to pay the attention to the improvement of investment
absorption power through the better planning measures
that at the time it will not result in negative impact to the
service level, convenience, safety and security of the airport
afairs service users.
Reliability of Navigation Instrument and Airport Afairs
Infrastructure as well as Management Information System
Development
The Board of Directors is asked to ensure the operational
reliability of all navigational instruments and airport afairs
instruments that can guarantee the fight and passengers
security and safety with the good quality using the up
to dated technology instrument fulflling the operational
standard stipulated by the authorities.
Companys Business Prospects Prepared By the Board of
Directors
The Board of Commissioners realizes that by the service
improvement to the community it is expected that the
image of the airport as the gate of a country or territory
besides harbors will be improved.
To improve the service to the airport afairs service users
and increase the future income, the Board of Commissioners
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
|| bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O|
34
Laporan Tahunan 2011
mendatang, Dewan Komisaris mendukung dilakukannya
Restrukturisasi Bisnis yang meliputi 4 (empat) sasaran
strategis yaitu Service Excellence, Revenue Enhancement,
Organisasi Bertaraf Internasional, dan Memberikan kontribusi
positif kepada lingkungan.
Dewan Komisaris juga mendukung kerjasama internasional
yang dilakukan Angkasa Pura Airports dengan Incheon
International Airport Corporation dalam bidang
kebandarudaraan, serta kerjasama dengan GVK India berupa
penjajakan kerjasama dalam bidang pengelolaan area
komersial.
Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai,
Sepinggan Balikpapan, dan Rencana Pengembangan
Bandara-Bandara lainnya
Selama tahun 2011, perusahaan sedang dalam proses
menyelesaikan pembangunan bandara baru di Bali dan
Balikpapan, serta rencana pembangunan bandara seperti
Juanda - Surabaya, Adisutjipto-Jogjakarta dan Ahmad Yani-
Semarang.
Pengelolaan Bandara Pasca Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2009 tentang Penerbangan
Setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka pengelolaan
kebandarudaraan di Indonesia akan terbuka bagi badan
hukum Indonesia selain BUMN.
Dengan kemungkinan di atas, maka kepada Direksi telah
diminta untuk secara seksama membuat business plan baru
dengan mengoptimalkan produktivitas dan pemanfaatan
dari aset-aset yang dimiliki perseroan saat ini sehingga
eksistensi Angkasa Pura Airports sebagai pengelola bandara
di tanah air tetap terjaga.
Peningkatan Pengendalian Internal dan Good Corporate
Governance
Penerapan prinsip-prinsip GCG yang telah dimulai
sejak beberapa waktu lalu perlu terus dikembangkan
implementasinya agar diperoleh manfaat yang kongkrit
sedangkan Pengendalian Internal perusahaan bertujuan
supports the Business Restructuring comprising 4 (four)
strategic targets namely Service Excellence, Revenue
Enhancement, International Scale Organization and
Providing Positive contribution to the environment.
Board of Commissioners also supports the international
cooperation made by Angkasa Pura Airports and incheon
International Airport Corporation in airport afairs as well as
cooperation with GVK India in terms of cooperation taxes in
commercial area management.
Development of Ngurah Rai International Airport,
Sepinggan Balikpapan Airport and Other Airports
Development Plan
During 2011, the company was processing the new airport
construction completion in Bali and Balikpapan, as well as
the airport construction plan such as Juanda, Surabaya,
Adisutjipto, Yogyakarta and Ahmad Yani, Semarang.
Airport Management After Law Number 1 of 2009
regarding Flight
After the enforcement of Law Number 1 of 2009 regarding
Flight, the airport afairs management in Indonesia will be
opened for the Indonesian legal entity other than State-
Owned Enterprise.
With the above possibility, the Board of Directors has
been asked to carefully prepare the new business plan
by optimizing the productivity and utilization of assets
possessed by the company now so that the existence of
Angkasa Pura Airport as the airport management in the
country will still be maintained.
Improvement of Internal Control and Good Corporate
Governance
The application of GCG principles already started from some
time ago should be continuously developed to obtain the
concrete beneft while the company internal control is
aimed at obtaining the certainty on the fnancial statement
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
|| bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O|
35
2011 Annual Report
reliability, operational efectiveness and efciency as well as
compliance with the prevailing law and regulation.
In implementing this internal control, the Board of Directors
has made the periodical evaluation, continuously and
sustainably with the focal point on the fve COSO based
internal control components Conceptual Framework and
referring to the Decree of State Minister of State Owned
Enterprise Number KEP-117/M-MBU/2002 regarding GCG
practice application to State Owned Enterprise.
In 2011, the management of Angkasa Pura Airport produced
the company fnancial statement and management
report, fnancial statement of Partnership and Environment
Development Program (PKBL) already audited by KAP
Soejatna, Mulyana and Partner (SMR) and the audit report
was issued with Disclaimer opinion of accountant.
Board of Commissioners gives the highest appreciation to all
members of the Board of Directors of Angkasa Pura Airports
who has made the Company performance in the right track.
It is proven that in 2011 it grabbed 5 prestigious awards.
Role of Internal Audit Unit (SPI)
Board of Commissioners expresses its appreciation to the
measures already taken by the Board of Directors among
others by issuing the letter of decision of Board of Directors
regarding ratifcation of Audit Charter, preparing SPI Audit
Guidance which is being improved together with BPKP;
improving the SPI organization restructuring, Job Description
and SPI system improvement and work procedure including
HR capacity improvement.
Partnership and Environment Development Program /
Corporate Social Responsibility
It is expected that it is the realization of the participation
of Angkasa Pura Airports in running its social responsibility
function or CSR for community development. Relating to
that, and in connection with the obligation to implement
CSR program in accordance with Article 74 of Law Number
untuk mendapatkan keyakinan mengenai keandalan laporan
keuangan, keefektifan dan efsiensi operasi serta kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan pengendalian internal ini, Dewan
Komisaris telah melakukan evaluasi secara periodik, terus
menerus dan berkesinambungan dengan fokus perhatian
kepada lima komponen pengendalian internal berbasis
COSO - Conseptual Framework dan mengacu kepada
Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-117/M-
MBU/2002 tentang penerapan praktek GCG pada BUMN.
Dalam tahun 2011, manajemen Angkasa Pura Airports telah
menghasilkan laporan keuangan perusahaan dan laporan
manajemen, laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL), yang telah diaudit oleh KAP Soejatna,
Mulyana dan Rekan (SMR) dan diterbitkan laporan auditnya
dengan pendapat akuntan Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP).
Dewan Komisaris memberi apresiasi yang setinggi-tingginya
kepada seluruh jajaran Direksi Angkasa Pura Airports yang
telah membentuk kinerja Perusahaan berjalan pada jalur
yang tepat. Terbukti selama tahun 2011, Angkasa Pura
Airports meraih 5 penghargaan bergengsi.
Peran Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas langkah-
langkah yang telah dilakukan oleh Direksi, antara lain dengan
menerbitkan surat keputusan Direksi tentang pengesahan
Piagam Audit/ Audit Charter; menyusun Pedoman Audit
SPI yang juga sedang dilakukan penyempurnaan bersama
BPKP; penyempurnaan restrukturisasi organisasi SPI, Job
Description dan perbaikan sistem dan prosedur kerja SPI
termasuk peningkatan kapasitas SDM.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/Corporate
Social Responsibilty
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ini diharapkan
merupakan suatu wujud peran serta Angkasa Pura Airports
dalam menjalankan fungsi tanggung jawab sosialnya atau
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan
masyarakat (community development). Berkenaan dengan
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
|| bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O|
36
Laporan Tahunan 2011
hal tersebut di atas dan sehubungan juga dengan adanya
kewajiban untuk menjalankan program CSR sesuai Pasal
74, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan, maka Dewan Komisaris meminta agar di waktu
mendatang pelaksanaan program CSR atau PKBL ini dapat
lebih meningkatkan program yang manfaatnya langsung
dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat yang
berada di sekitar wilayah kerja yang dikelola oleh Angkasa
Pura Airports.
Akhirnya dalam kesempatan ini Dewan Komisaris
menyampaikan terima kasih kepada Direksi dan segenap
karyawan atas dukungan dan kerjasama yang telah
ditunjukkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua.
40 of 2007 regarding Company, the Board of Commissioners
asked that in the future this CSR program implementation
can improve more the program which beneft is directly
enjoyed by the people, especially those around the work
territory managed by Angkasa Pura Airports.
Finally in this occasion, the Board of Commissioners
expresses its gratitude to the Board of Directors and all
employees for the support and cooperation already shown
in implementing the tasks and functions.
May God bless us all.
Suratto Siswodihardjo
Komisaris Utama | President Commissioner
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
|| bO/|| O| OVV|SS|O|||S |||O|
1
2
3
4
5
Suratto Siswodihardjo
Komisaris Utama | President Commissioner
D. Sonny Priyarsono
Komisaris | Commissioner
H. Hakamuddin Djamal
Komisaris | Commissioner
1
2
3
Suyitno Afandi
Komisaris | Commissioner
Isnoor Haryanto
Komisaris | Commissioner
4
5
38
Laporan Tahunan 2011
38
Laporan Tahunan 2011
1
2
3
4
5
Suratto Siswodihardjo
Komisaris Utama | President Commissioner
H. Hakamuddin Djamal
Komisaris | Commissioner
D. Sonny Priyarsono
Komisaris | Commissioner
Isnoor Haryanto
Komisaris | Commissioner
1
2
3
Tundjung Inderawan
Komisaris | Commissioner
Robert Pakpahan
Komisaris | Commissioner
5
6
4
1
2
3
4 5
6
39
2011 Annual Report
40
Laporan Tahunan 2011
Tommy Soetomo
Direktur Utama | President Director
41
2011 Annual Report
Laporan Dewan Direksi
| bc..J c| ||.ctc.s |pc.t
Dalam hal service excellence, Perusahaan selalu berusaha untuk terus
memperbaiki tingkat layanan kepada pengguna jasa utama yaitu
penumpang, airlines serta konsesioner. Hal ini tercermin dari peningkatan
level CSI sebesar 3,60 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,57.
Selama tahun 2011 Perusahaan telah melayani pergerakan
pesawat sebanyak 559,029 yang bertumbuh sebesar
14%, dan pergerakan penumpang sebanyak 56 juta orang
bertumbuh 15% dan pergerakan kargo sebanyak 311 juta ton
bertumbuh 8%. Realisasi tersebut mengalami peningkatan
dibandingakan dengan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut
berdampak positif terhadap pencapaian laba perusahaan
sebesar Rp 656,35 milyar (Laba sebelum pajak) melampaui
target sebesar 5,44% dari yang direncanakan sebesar Rp
622,46 milyar, dan meningkat dari tahun 2010 sebesar 39%
yang terealisasi sebesar Rp 471,75 milyar. Hal tersebut juga
mempengaruhi tingkat kesehatan Perusahaan dengan
memperoleh predikat AA dengan capaian nilai 83 dan
masuk dalam katagori Sehat. Key Performance Indicator (KPI)
tercapai sebesar 93,22 meningkat dibandingkan dengan
tahun 2010 yang terealisasi sebesar 92,49
Tahun 2011 merupakan tahun kelanjutan proses transformasi
perusahaan yang telah dicanangkan di dalam konsep
restrukturasasi dan reposisi, dan sejalan dengan konsep
tersebut dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran
tahun 2011 perusahaan menetapkan 5 strategi utama
yang berfokus pada service excellent, revenue enhancement,
reasoneble cost, sound organization, environment. Sebagai
upaya untuk menuju pencapaian visi dan misi menjadi
pengelola bandara kelas dunia.
I n service excellence, the Company always tries to continuously improve the service
level to the main service users namely passengers, airlines as well as concessionary. I t
is reflected from the CSI level improvement by 3.60 compared to the previous year by
3.57.
During 2011, the Company has served the airplane
movement by 559.029 growing 14% and passenger
movement by 56 million person growing 15% and cargo
movement by 311 million tons growing 8%. Such realization
increases compared to that of the previous year. It gives the
positive impact to the company proft achievement by Rp
656.35 billion (before tax) exceeding the target of 5.44% of
that already planned Rp 622.46 billion, and increasing from
that of 2010 by 39% which was realized by Rp 471.75 billion.
|t .|sc .|ctJ t| cnp.rys scurJrss |v| by cbt.|r|r
AA predicate with achievement 83 and included in Sound
category. The reached KPI was 93.22 increasing compared to
that of 2010 which was realized 92.49.
2011 was the continuation year of company transformation
process already launched in the restructuring and reposition
concept, and in line wit that concept, in the 2011 work and
budget plan the company has determined 5 main strategies
focusing on the service excellence, revenue enhancement,
reasonable cost, sound organization, environment. It is as the
efort to achieve the vision and mission to become the world
class airport management.
3,6
CSI
42
Laporan Tahunan 2011
Dalam hal service excellence, perusahaan selalu berusaha
untuk terus memperbaiki tingkat layanan kepada
pengguna jasa utama yaitu penumpang, airlines serta
konsesioner di mana hal ini tercermin dari peningkatan
level CSI sebesar 3,60 dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar 3,57. Sebagai wujud dan komitmen peningkatan
pelayanan secara berkesinambungan, Perusahaan telah
menyelesaikan pembangunan Bandara Internasional
Lombok sekaligus menandai dimulainya pengoperasian
secara penuh pada bulan oktober 2011. Sebagai langkah
konkret dalam peningkatan CSI dan manajemen secara
terus menerus berupaya mempercepat pembangunan
dan pengembangan bandara diwilayah kerja PT Angkasa
Pura I (Persero) khususnya 7 (tujuh) bandara yang sudah
mengalami keterbatasan kapasitas (lack of capacity). Untuk
ketujuh bandara tersebut telah dipersiapkan dana sebesar
6 triliun sekaligus mendukung program pemerintah dalam
Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI). Pada tahun 2011 Perusahaan sedang melakukan
percepatan dalam pengembangan di 3 (tiga) bandara utama
yaitu Bandara Ngurah Rai - Bali, Sepinggan - Balikpapan dan
Juanda - Surabaya, yang direncanakan akan selesai pada
tahun 2013, untuk bandara Syamsudin Noor Banjarmasin,
Ahmad Yani Semarang, Eltari Kupang saat ini sedang
proses penyusunan Rencana Teknis Terinci, kemudian untuk
Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang lokasinya sudah
tidak mungkin untuk dikembangkan, direncanakan akan
direlokasi di sekitar Yoyakarta dan saat ini sedang dalam
proses penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study).
Pada sasaran Revenue Enhancement Perusahaan berhasil
membukukan pendapatan operasi sebesar Rp. 2,6 Triliun
diatas anggaran sebesar 4,77% dari yang direncanakan Rp.
2,54 triliun, bertumbuh sebesar 19 % dari tahun 2010, hal
ini tergambar dari komponen pendapatan non aeronautika
yang meningkat 20,51% dan non aeronautika meningkat
16,02% dibandingkan tahun 2010 dengan komposisi
pendapatan non aeronautika terhadap total pendapatan
operasi sebesar 25,39%. Pencapaian tersebut diatas seiring
dengan program revenue deepening, revenue safeguarding,
appropriate price, yang realisasinya antara lain dilakukannya
renegoisasi besaran sharing pengelolaan kargo, renegosiasi
besaran sharing pengelolaan parkir, optimalisasi sewa
ruangan dan konsesi, revisi terminal blok plan, dan penerapan
sistem kasir terpadu, e-pos yang bekerjasama dengan PT
In service excellence, the company always tries to
continuously improve the service level to the main service
users namely passengers, airlines as well as concessionaries
which is refected in the CSI level improvement by 3.60
compared to the previous year by 3.57. As the realization
and commitment of service improvement sustainably,
the Company has completed the construction of
Lombok International Airport simultaneously marking the
commencement of its full operation in October 2011. As the
concrete measure in CSI improvement the management
continuously tries to accelerate the construction and
development of airport in the work territory of PT Angkasa
Pura I (Persero) especially 7 (seven) airports which were
lack of capacity. The fund has been provided for those
seven airports namely 6 trillion and it is simultaneously
for supporting the government program in Indonesian
Economic Development Acceleration Master Plan (MP3EI).
In 2011, the Company was conducting the acceleration and
development of 3 (three) main airports namely Ngurah Rai
Bali, Sepinggan Balikpapan and Juanda Surabaya airports,
which will plannedly be completed in 2013. For Syamsuddin
Noor Banjarmasin, Ahmad Yani Semarang, Eltari Kupang
airports, the Detailed Technical Plan is now being prepared,
then for the Adisutjipto Yogyakarta airport which location
can not likely be developed, it is planned to relocate it to an
area around Yogyakarta and its Feasibility Study is not being
prepared.
In the target of Revenue Enhancement, the Company
booked the operational income of Rp 2.6 trillion above the
budget of 4.77% of those already planned namely Rp 2.54
trillion, growing 19% from that of 2010. It is indicated in the
non aeronautic income component increasing 20.51% and
non aeronautic increasing 16.02% compared to that of 2010
with the composition of non aeronautic income to total
operational income by 25.39%. Such above achievement is
in line with the revenue deepening, revenue safeguarding,
appropriation price programs which realization is among
others the renegotiation of amount of share of cargo
management, parking management, optimization of space
lease and concession, terminal block plan revision and
integrated cashier system application, e-post in cooperation
with PT Telkom. The four subsidiaries have been established
LAPORAN DEWAN DIREKSI
|| bO/|| O| ||||O|S |||O|
43
2011 Annual Report
namely Angkasa Pura Hotel, Angkasa Pura Logistic, Angkasa
Pura Property and Angkasa Pura Support. Besides, the
average collection period quality increased from 36 days in
2010 to 17 days in 2011.
In accordance with the aspiration of the shareholders relating
to the Reasonable Cost target, the Company is required to be
able to reach the higher income delta than the cost delta.
Although the operational income has successfully reached
4.7% above the budget, but the operational cost delta
realization is still higher namely 8.67%. It is due to the delay
of post work fee imposition of the previous year according to
PSAK 24 requiring the cost booking in 2011 fscal year by Rp
209 billion and correction of capital reserve of 2010 namely
Rp 215.87 billion.
To attain the mission and vision the company has made the
organization strengthening among others by restructuring
and culture transformation. Besides, for sustainably HR
quality improvement, the Company has developed the
center for excellence training center as well as reactivating
the regular training for various levels with total participants
2,452 persons to improve the HR capacity and competence.
Besides, to add the knowledge from the international best
practice point of view, by cooperation on management
training with the world class airport management such as
IIAC (South Korea) and GVK (India). Last but not least is that
the Company has also stipulated IT Master Plan and Enterprise
Resource Planning application as the company backbone in
integrating all company systems which will expectedly be
able to accelerate the process business, supported by the
application of the good information governance.
In environment sector, to support the government program
relating to the Environment Preservation, in running the
airport management business, PT Angkasa Pura I (Persero)
still pays the attention to the environment aspect. It is in
accordance with the airport construction plan referring to
green airport and eco airport concepts in the design process
and material selection. Relating to the socio economy
aspect, the company has realized the partnership program
Telkom. Dan telah terbentuknya empat anak perusahaan
yaitu Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura Logistik, Angkasa
Pura Properti, dan Angkasa Pura Support. Di samping itu
kualitas average collection period meningkat dari 36 hari di
tahun 2010 menjadi 17 hari pada tahun 2011.
Sesuai aspirasi pemegang saham terkait dengan sasaran
Reasonable Cost, Perusahaan diharuskan dapat mencapai
delta pendapatan yang lebih tinggi dari delta biaya. Meskipun
pendapatan operasi telah berhasil dicapai 4,77% di atas
anggaran namun realisasi delta biaya operasi masih lebih
tinggi yaitu sebesar 8,67%. Hal ini disebabkan tertundanya
pembebanan imbalan pasca kerja pada tahun sebelumnya
sesuai PSAK 24 yang mengharuskan pembukuan beban
tersebut pada tahun buku 2011 sebesar Rp 209 miliar dan
koreksi atas cadangan modal tahun 2010 sebesar Rp 215,87
miliar.
Untuk mencapai visi dan misi, perusahaan telah melakukan
perkuatan organisasi antara lain dengan melakukan
restrukturisasi serta transformasi budaya. Selain itu, untuk
peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan Perusahaan
telah mengembangkan pusat pelatihan center for excellence
serta mengaktifkan kembali training reguler untuk berbagai
level dengan total peserta mencapai 2.452 orang untuk
meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM. Selain itu
untuk menambah knowledge dari segi international best
practices dengan melakukan kerjasama management
training dengan pengelola bandara kelas dunia seperti
IIAC (Korea Selatan) dan GVK (India). Hal yang tidak kalah
penting perusahan juga telah menetapkan Master Plan
IT dan penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)
sebagai backbone perusahaan dalam mengintegrasikan
seluruh sistem perusahaan yang nantinya diharapkan
dapat mempercepat bisnis proses, yang didukung dengan
penerapan Tata Kelola Informasi yang baik.
Di bidang environment, untuk mendukung program
pemerintah terkait Pelestarian Lingkungan, dalam
menjalankan bisnis pengelolaan bandara, PT Angkasa Pura
I (Persero) tetap memperhatikan aspek lingkungan hal
ini sesuai dengan rencana pembangunan bandara telah
mengacu pada konsep green airport dan eco airport dalam
proses desain dan pemilihan materialnya. Terkait aspek
sosial ekonomi, perusahaan telah merealisasikan penyaluran
LAPORAN DEWAN DIREKSI
|| bO/|| O| ||||O|S |||O|
44
Laporan Tahunan 2011
dana program kemitraan dan bina lingkungan sebesar Rp.
38,8 miliar yang meliputi pembangunan pendidikan, sarana
umum serta pelestarian lingkungan berupa penanaman
118.000 pohon di lokasi bandara-bandara.
Kemudian dalam penerapan good corporate governance,
perusahaan telah melaksanakan sejak tahun 2006 sampai
dengan saat ini, dan dalam pelaksanaan tersebut perusahaan
selalu mengalami perbaikan dan peningkatan dalam
penerapannya, hal ini tercermin dalam pencapaian skor GCG
pada tahun 2006 memperoleh skor 62,36 yang meningkat
secara terus menerus hingga pada tahun 2010 Perusahaan
mencapai skor 81,16 dan masuk dalam katagori baik. Di
samping itu perusahaan pada tahun 2011 juga mendapat
apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak, berkat kerja
keras manajemen dan karyawan meskipun kondisi beberapa
bandara tersebut sudah lack of capacity.
Akhirnya, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, marilah
kita melangkah ke depan, dengan penuh semangat dan
tekad yang bulat, dengan penuh keikhlasan dan ketulusan,
cita-cita yang mulia, untuk berbuat yang terbaik kepada
perusahaan yang kita cintai ini, marilah kita kerja, kerja, dan
kerja dengan semangat. This is the new beginnings do it now
Semoga tuhan yang maha kuasa senantiasa memberikan
bimbingan, petunjuk, dan lindungan-nya kepada kita
sekalian.
fund channeling and environment development by Rp 38.8
billion comprising the educational development, general
facility as well as environment preservation in terms of
planting of 118,000 trees in the airport locations.
Then in the good corporate governance application,
the company has implemented it since 2006 until now,
and in that implementation, the Company always makes
improvement and increase which is refected in the GCG
score achievement. In 2006 it reached score 62.36 points,
increasing continuously that until 2010 the Company
reached 81.16 point and included in the good category.
Besides in 2010 the Company also got the appreciation and
awards from the various parties, due to the hardworking of
the management and employees despite the condition of
some airports which is lack of capacity.
Finally, by the bless of the One Supreme God, let use go
ahead enthusiastically and with the strong determination,
sincerity and seriously, with the noble goal to make the
best for our beloved company, let us work and work and
work enthusiastically. This is the new beginning, do it now.
May the One Supreme God always give his direction and
protection for all of us.
Tommy Soetomo
Direktur Utama | President Director
LAPORAN DEWAN DIREKSI
|| bO/|| O| ||||O|S |||O|
1
2
3
4
5
Tommy Soetomo
Direktur Utama | President Director
Gunawan Agus Subrata
Direktur Keuangan
Finance Director
Robert D. Waloni
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
Commerce & Business Development Director
1
2
3
Yushan Sayuti
Direktur Personalia dan Umum
Human Resources and General Afairs Director
Harjoso Tjatur Prijanto
Direktur Operasi & Teknik
Operation & Technical Director
4
5
46
Laporan Tahunan 2011
Gunawan Agus Subrata
Direktur Keuangan
Finance Director
Harjoso Tjatur Prijanto
Direktur Operasi & Teknik
Operation & Technical Director
Robert D. Waloni
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
Commerce & Business Development Director
Yushan Sayuti
Direktur Personalia dan Umum
Human Resources and General Afairs Director
Suratto Siswodihardjo
Komisaris Utama | President Commissioner
Isnoor Haryanto
Komisaris Commissioner
H. Hakamuddin Djamal
Komisaris Commissioner
D. Sonny Priyarsono
Komisaris Commissioner
Suyitno Afandi
Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan
informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab
Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) dan telah disetujui
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
membubuhkan tanda tangannya masing-masih di bawah
ini.
Jakarta, Maret 2011
PT Angkasa Pura I (Persero)
Dewan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
This Annual Report, together with the fnancial statement
and other related information are the responsibility of
Management of PT Angkasa Pura I (Persero) and has been
approved by all members of Board of Commissioners and
Board of Directors by afxing their respective signature
below.
Tommy Soetomo
Direktur Utama | President Director
Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan
Tahunan 2011
Accountability Statement of Annual Report
2011
47
2011 Annual Report
47 47 47 47 47 4477 47 4
201 201 201 201 201 201 0111 A 1 A 1 A 1 A 111 A 1 A A 111 Annu nnu nnu nu nu nnual l al alll Rep Rep Rep Rep Repppport ort ort ort ort or or or
48
Laporan Tahunan 2011
We have again trusted to cooperate in the operation
garbarata. Garbarata or better known as Jetway, means the
support for passenger service of aircraft and exit through the
hallway toward the airport terminal.
Angkasa Pura Airports has supported us to prepare a skilled
operator, which can provide comfort for passengers and
at the same time maintaining the safety of the operation
garbarata.
Thank you for the support Angkasa Pura Airports to us to
optimally contribute to the safety related airport facilities
that support the success of the operation of airport as a
whole.
Kami telah kembali dipercaya untuk bekerja sama dalam
pengoperasian Garbarata. Garbarata atau lebih dikenal
dengan jetway, merupakan sarana penunjang bagi
pelayanan penumpang dari dan keluar pesawat terbang
menuju Terminal Bandara melalui lorong.
Angkasa Pura Airports telah mendukung kami menyiapkan
operator yang terampil, yang dapat memberikan
kenyamanan bagi para penumpang dan sekaligus menjaga
keselamatan bagi pengoperasian garbarata.
Terimakasih untuk dukungan Angkasa Pura Airports hingga
akhirnya kami dapat optimal memberikan sumbangsih
berkait dengan safety fasilitas bandara yang mendukung
keberhasilan dan suksesnya pengoperasian bandara secara
keseluruhan.
A. Soebagyo
Dirut Gapura Angkasa
Presiden Director of Gapura Angkasa
Angkasa Pura Airports telah mendukung
kami menyiapkan operator yang terampil,
yang dapat memberikan kenyamanan
bagi para penumpang dan sekaligus
menjaga keselamatan bagi pengoperasian
garbarata.
Testimoni Pelanggan Utama
Home Customer Testimonials
49
2011 Annual Report
50
Laporan Tahunan 2011
51
2011 Annual Report
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
Nama | Name
Angkasa Pura Airports (Persero)
Bidang Usaha | Line of Business
1. Pelayanan lalu Lintas Penerbangan/Flight Trafc Service
2. Pelayanan Jasa Kebandarudaraan/Airport Afairs Service
3. Pelayanan Jasa terkait bandara/ Airport Related Service
Status Perusahaan | Status
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/State Owned Enterprise
Pemilik | Owner
100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia/
100% is owned by the State of The Republic of Indonesia
Tanggal Pendirian | Date of Incorporation
4 Februari 1964/ February 4, 1964
Dasar Hukum Pendirian | Incorporation Legal Basis
PP Nomor 5 tahun 1992/Government Regulation Number 5 of 1992
Akte Pendirian | Deed of Incorporation
Akte Perubahan Nomor 1992 tanggal 15 Agustus 2008
Deed of Amendment Number 1992 dated August 15, 2008
Produk | Products
1. Aeronautical Air Trafc (ATS)
2. Aeronautical Non Air Trafc (ATS)
3. Non-aeronautical Service
Jaringan Kantor | Ofce Network
13 Kantor Cabang, 2 Terminal Kargo, 1 MATSC
13 Branch Ofces, 2 Cargo Terminals, 1 MATSC
Kantor Pusat | Head Ofce
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 12 Kav. 2
Jakarta 10610
Phone 62-21 6541961
Fax 62-21 6541513, 6541514
www.angkasapura1.co.id
52
Laporan Tahunan 2011
Riwayat Perusahaan | History of Company
Sejarah Angkasa Pura Airports sebagai pelopor pengusahaan
kebandarudaraan secara komersial di Indonesia bermula
dari Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang
dibentuk pada tanggal 20 Februari 1962 dengan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 1962. Tugas pokoknya
adalah pengelolaan dan pengusahaan Bandar Udara
Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya
bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari
dan ke luar negeri selain penerbangan domestik.
Dalam perkembangannya, untuk lebih memperluas cakupan
kerja mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia,
berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 PN Angkasa Pura
Kemayoran berubah nama menjadi Perusahaan Negara
(PN) Angkasa Pura sejak tanggal 17 Mei 1965. Selanjutnya,
berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum
perusahaan diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum).
The history of Angkasa Pura Airport as the pioneer of airport
afairs business commercially in Indonesia is started from the
State Company (PN) Angkasa Pura Kemayoran established
on February 20, 1962 by virtue of Government Regulation
Number 33 of 1962. Its main task is to manage and arrange
the Kemayoran Airport Jakarta which was at that time the
only one international airport serving the fight from and to
overseas besides the domestic fight.
In its development, for easier scope of work in managing
other airport in the territory of Indonesia, by virtue of
Government Regulation Number 21 of 1965, PN Angkasa
Pura Kemayoran changed its name to State Company (PN)
Angkasa Pura since May 17, 1965. Furthermore, by virtue of
Government Regulation Number 37 of 1974, the status of
the company legal entity was changed into Public Company
(Perum).
53
2011 Annual Report
Dengan ditutupnya Bandar Udara Internasional Kemayoran
sejak tanggal 1 Oktober 1985, seluruh kegiatan operasi
perusahaan dialihkan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Untuk mengatur pembagian wilayah pengelolaan bandar
udara, berdasarkan PP Nomor 25 tahun 1987, sejak
tanggal 19 Mei 1987 Perum Angkasa Pura berubah nama
menjadi Perum Angkasa Pura Airports bersamaan dengan
dibentuknya Perum Angkasa Pura yang khusus bertugas
mengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Halim
Perdanakusuma.
Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk
Perusahaan Umum (Perum) diubah menjadi Perseroan
Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh
Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta Notaris Muhani
Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh
persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor:
C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor
52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor: 2914/1993.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir adalah
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris
Imas Fatimah, SH Nomor 30 tanggal 18 September 1998.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor: C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November
1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.
By the closing of Kemayoran International Airport since
October 1, 1985, all operational activities of the company
were transferred to Soekarno-Hatta Airport.
To arrange the airport management territory division, by
virtue of Government Regulation Number 25 of 1987,
since May 19, 1987, Perum Angkasa Pura changed its
name to Perum Angkasa Pura Airports coincided with the
establishment of Perum Angkasa Pura specially having the
task to manage Soekarno-Hatta and Halim Perdanakusuma
Airports.
Furthermore, by virtue of Government Regulation Number 5
of 1992, the form of the Public Company was changed into
Limited Liability Company (PT) which shares are held fully
by the State of The Republic of Indonesia so that its name
becomes PT Angkasa Pura I (Persero) by virtue of Deed of
Notary Muhani Salim, SH dated January 3, 1993 and already
approved by the Minister of Justice by virtue of decree
Number: C2-470.HT.01.01 Year 1993 dated April 24, 1993 as
well as publicized in the State Gazette of the Republic of
Indonesia Number 2914/1993.
The recent amendment to the Articles of Association of the
Company is based on the resolution of General Meeting
of Shareholders dated January 14, 1998 and already
contained in deed of Notary Imas Fatimah, SH Number 30
dated September 18, 1998. Such amendment to Articles of
Association is already ratifed by the Minister of Justice of
the Republic of Indonesia Number: C2-25829.HT.01.04 Year
1998 dated November 19, 1998 and publicized in the State
Gazette of The Republic of Indonesia Number 3740/1999.
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
54
Laporan Tahunan 2011
Selain mengelola jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura
Airports (Persero) juga memberikan pelayanan navigasi
penerbangan/pelayanan air trafc services (ATS). Wilayah
pengelolaan pelayanan ATS oleh Angkasa Pura Airports
adalah pada Flight Information Region II (FIR II) yang
meliputi batas wilayah udara Semarang sampai ke arah timur
Indonesia batas wilayah udara Papua. Pemanduan ATS pada
FIR II dipusatkan di Makassar dengan pengoperasian Pusat
Pengendalian Lalu Lintas Penerbangan Makassar (PPLPM)
atau Makassar Air Trafc System Centre (MATSC).
Tiga bidang usaha Angkasa Pura Airports yaitu Aeronautika
Air Trafc Services (ATS), Aeronautika Non-Air Trafc Services,
dan Non-Aeronautika mencakup pelayanan-pelayanan
sebagai berikut:
1. Jasa Pelayanan Aeronautika Air Trafc Services (ATS)
sebagai pelayanan jasa navigasi penerbangan meliputi
produk Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang terdiri
atas route charge domestik dan internasional, serta
overfying (internasional).
2. Jasa Pelayanan Aeronautika Non-ATS sebagai pelayanan
jasa kebandarudaraan meliputi produk Pelayanan
Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan
Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang
Pesawat Udara (PJP2U), serta Pelayanan Jasa Garbarata
(aviobridge).
3. Produk Non-Aeronautika meliputi jasa pemakaian
counter, sewa-sewa (sewa ruang dan sewa lahan),
konsesi terhadap usaha-usaha di bandar udara, parkir
kendaraan dan pas, sewa ruang reklame, pengelolaan
VIP Lounge, serta pengelolaan terminal kargo.
4. Bidang usaha lainnya yang menunjang pengusahaan
bandar udara seperti:
penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan,
industri, serta gedung-gedung atau bangunan
lainnya yang berhubungan dengan kelancaran
angkutan udara.
penyediaan lahan untuk pengembangan
properti atau sektor bisnis lainnya yang
berkembang di masyarakat.
jasa konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang
berkaitan dengan kebandarudaraan.
usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang
tercapainya tujuan perusahaan.
Besides managing the airport afairs service, Angkasa Pura
Airports (Persero) also provides the fight navigational
service/air trafc service (ATS). The ATS service management
territory by Angkasa Pura Airports is Flight Information
Region II (FR II) comprising Semarang air territory boundaries
through the eastern of Indonesia namely Papua air territory
boundaries. ATS piloting at FR II is centralized in Makassar
with operation of Makassar Flight Trafc Controlling Center
(PPLPM) or Makassar Air Trafc System Center (MATSC).
The three lines of business of Angkasa Pura Airports are
Aeronautic Air Trafc Services (ATS), Aeronautic Non Air
Trafc Service, and Non Aeronautic comprising the following
services:
1. Air Trafc Service Aeronautical Service as the fight
navigation service comprising the Flight Service
product consisting of domestic and international
change route as well as overfying (international).
2. Non ATS Aeronautical Service as the airport afairs
service comprising the products of Landing Service,
Aircraft Placement and Storage, Airplane Passenger
Service as well as bridge Service.
3. Non-aeronautical product comprising the counter use
service, lease (space and land lease), concession to
the businesses in airport, vehicle parking and permit,
billboard, VIP lounge management as well as cargo
terminal management.
4. Other line of business supporting the airport business
such as:
land procurement for building, feld, industry as
well as other buildings relating to the smooth air
transportation
land procurement for property development
or other business sector developed among the
community
consultation, education and training service
relating to the airport afairs
other businesses possible supporting the
attainment of the company objective.
Bidang Usaha | Line of Business
55
2011 Annual Report
56
Laporan Tahunan 2011
Struktur Organisasi | Organization Structure
172 ANGKASAPURA AIRPORTS LAPORAN TAHUNAN 2010
Biro
Hukum
Biro
Pengadaan
SPI
Pengawas Intern
Bidang Keuangan & PKBL
Pengawas Intern
Bidang Operasi
Pengawas Intern
Bidang Komersial &
Pengembangan Usaha
Pengawas Intern
Bidang Teknik, Perencanaan
& SIM
Pengawas Intern
Bidang Personalia & Umum
Asisten Karo Bidang
Peraturan Perusahaan
Asisten Karo Bidang
Perjanjian & Bantuan Hukum
Asisten Karo Bidang
Pengadaan Barang &
Jasa Konsultasi
Asisten Karo Bidang
Pengadaan
Jasa Pemborongan
Deputy Direktur
Akuntansi
Asisten DD Bidang
Akuntansi
Keuangan
Asisten DD Bidang
Akuntansi
Manajemen
Asisten DD Bidang
Akuntansi
Persediaan &
Aktiva Tetap
Deputy Direktur
Bisnis Aviasi & Tarif
Asisten DD Bidang
Pengembangan,
Pembinaan &
Pemasaran Bisnis
Aviasi & Trafc
Penerbangan
Asisten DD Bidang
Perencanaan
& Pembinaan
Pendapatan Aero &
Non Aero Wilayah I
Asisten DD Bidang
Perencanaan
& Pembinaan
Pendapatan Aero &
Non Aero Wilayah II
Deputy Direktur
Perbendaharaan
Deputy Direktur
Komersial &
Pengembangan
Usaha Wilayah I
Asisten DD Bidang
Administrasi
Keuangan
Asisten DD Bidang
Administrasi
Perpajakan
Asisten DD Bidang
Pengelolaan
Dana
Deputy Direktur
Anggaran & PKBL
Deputy Direktur
Komersial &
Pengembangan
Usaha Wilayah II
Asisten DD Bidang
Anggaran
Asisten DD Bidang
Penyaluran Dana
PKBL
Asisten DD Bidang
Perumusan Tarif
Aero, Non Aero &
Kerjasama Aero
Asisten DD Bidang
Pengendalian
PKBL
Asisten DD Bidang
Kerjasama
Non-Aero
Wilayah I
Asisten DD Bidang
Kerjasama
Non-Aero
Wilayah II
DIREKTUR
KEUANGAN
DIREKTUR
KOMERSIAL &
PENGEMBANGAN
USAHA
DIREKTUR UTAMA
General Manager
57
2011 Annual Report
173 ANGKASAPURA AIRPORTS 2010 ANNUAL REPORT
Asisten Sek. Per. Bidang
Hubungan Antar
Lembaga & Humas
Asisten Sek. Per. Bidang
Sekretariat Direksi
Asisten Karo Bidang
Perencanaan
Asisten Karo Bidang
Sistem Informasi Manajemen
Asisten Karo Bidang
Riset, Data & Laporan
Asisten Karo Bidang
Manajemen Risiko
Asisten Karo Bidang
Kepatuhan
Asisten Karo Bidang
Keselamatan
Sekretaris
Perusahaan
Biro
Perencanaan &
SIM
Biro
Manajemen
Risiko &
Keselamatan
DIREKTUR
OPERASI &
TEKNIK
DIREKTUR
PERSONALIA &
UMUM
Deputy Direktur
Operasi
Lalu Lintas
Penerbangan
Asisten DD Bidang
Operasi Pelayanan
Lalu Lintas
Penerbangan
Asisten DD Bidang
Bantuan
Operasi
Penerbangan
Asisten DD Bidang
Jaminan Kualitas
Pelayanan Operasi
Lalu Lintas
Penerbangan &
Bantuan Operasi
Penerbangan
Deputy Direktur
Administrasi
Personalia
Asisten DD Bidang
Administrasi
Personalia
Asisten DD Bidang
Kesejahteraan
Personil
Asisten DD Bidang
Administrasi
Penilaian Karya
Pegawai
Deputy Direktur
Perencanaan
SDM & Organisasi
Asisten DD Bidang
Perencanaan &
Pengembangan
SDM
Asisten DD Bidang
Pendidikan &
Pelatihan
Pegawai
Deputy Direktur
Operasi
Bandar Udara
Asisten DD Bidang
Operasi Pelayanan
Bandar Udara
Asisten DD Bidang
Keselamatan &
Keamanan
Bandar Udara
Asisten DD Bidang
Jaminan Kualitas
Pelayanan Operasi
Bandar Udara &
Keselamatan &
Keamanan
Bandar Udara
Asisten DD Bidang
Organisasi &
Tata Kerja
Deputy Direktur
Umum
Asisten DD Bidang
Tata Usaha
Perkantoran
Asisten DD Bidang
Pelayanan
Umum
Deputy Direktur
Teknik
Perencanaan &
Spesikasi Teknis
Asisten DD Bidang
Perencanaan &
Spesikasi Teknik
Umum
Asisten DD Bidang
Perencanaan &
Spesikasi Teknik
Fasilitas Kespen
Asisten DD Bidang
Perencanaan &
Spesikasi Teknik
Fas. Bandar Udara
& A2B
Asisten DD Bidang
Perencanaan &
Spesikasi Teknik
Fas. Elektrikal,
Mekanikal & Air
Asisten DD Bidang
Penyiapan Asset
Bersifat Umum
Deputy Direktur
Teknik
Pengawasan &
Jaminan Kualits
Asisten DD Bidang
Pengawasan &
Jaminan Kualitas
Teknik Umum
Asisten DD Bidang
Pengawasan &
Jaminan Kualitas
Teknik Elektronika
Asisten DD Bidang
Pengawasan &
Jaminan Kualitas
Teknik Listrik &
Peralatan
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
58
Laporan Tahunan 2011
Visi Vision
Menjadi perusahaan pengelola Bandar Udara Kelas
Dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah
kepada stakeholders.
To become the World Class Airport management
company giving the beneft and added-value for the
stakeholders
Misi Mission
Menyediakan pengusahaan jasa kebandarudaraan
melalui kenyamanan
Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan
yang berkesan bagi pengguna jasa
Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan
pegawai
Mendukung peningkatan perekonomian untuk
kesejahteraan masyarakat.
To provide the management of airport service through
the convenience
To give experience of impressive airport atmosphere for
the service users
c |np.cv t| ccnp.ry v.|u .rJ np|cys .||..
To support the economic improvement for people
welfare.
Visi Misi Baru | New Vision and Mission
59
2011 Annual Report
Strategi Utama Main Strategy
Dalam upaya untuk mengarahkan perjalanan Perusahaan
untuk mencapai visi dan misi, Angkasa Pura Airports fokus
pada peningkatan pendapatan melalui peningkatan kualitas
pelayanan.
Peningkatan Pendapatan
Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada
besaran kuantitatif pendapatan saja, tetapi lebih difokuskan
pada komposisi pendapatan, yaitu pendapatan yang berasal
dari sumber-sumber yang dapat diandalkan untuk menjamin
keberlangsungan Perusahaan dalam jangka panjang. Dalam
meningkatkan pendapatan, ada 3 (tiga) strategi yang akan
dijalankan oleh Perusahaan, yaitu:
1. Optimalisasi pendapatan dari usaha yang selama ini
telah dilaksanakan.
2. Pengembangan bisnis baru.
3. Peningkatan kapasitas bandara.
Peningkatkan Kualitas Pelayanan
Sebagai sebuah perusahaan jasa bandara, peningkatan
kualitas pelayanan menjadi hal yang akan terus diupayakan
oleh Perusahaan dengan mengacu kepada tolok ukur
kinerja pelayanan yang digunakan oleh seluruh pemain
pada industri bandara, yaitu Customer Satisfaction Index
(CSI). Melalui berbagai upaya perbaikan pelayanan, sasaran
yang ingin dicapai oleh Perusahaan pada tahun 2013 adalah
level 4,0 (skala Likert 1-6). Peningkatan kualitas pelayanan
diharapkan dapat dicapai melalui 4 (empat) strategi, yaitu:
1. Transformasi seluruh komponen manajemen dan
pekerja menjadi service-focussed people.
2. Peningkatan kapasitas bandara.
3. Peningkatan fasilitas bandara.
4. Pengembangan dan implementasi standar layanan dan
sistem monitoring kualitas layanan.
In the effort to direct the trip of the Company to attain
its vision and mission, Angkasa Pura Airports focuses
on the income increase through the service quality
improvement.
.
Income Increase
The income increase is undertaken not only to the income
quantity but also on the income composition namely the
income derived from the reliable sources to secure the long
term Company sustainability. In increasing the income, there
are 3 (three) strategies to be executed by the Company
namely:
1. Income optimization from the business already
managed all this time
2. New business development
3. Airport capacity improvement.
Service Quality Improvement
As an airport service company, the improvement of
service quality becomes the matters that will continuously
conducted by the Company by referring to the service
performance benchmark used by all players of airport
industry namely Customer Satisfaction Index (CSI). Through
the various service improvement eforts the target to
achieve by the Company in 2013 is level 4.0 (Likert 1-6
scale). It can expectedly be attained through 4 (four)
strategies namely:
1. Transformation of all management and workers
components into service-focused people
2. Airport capacity improvement
3. Airport facility improvement
4. Development and implementation of service standard
and service quality monitoring system.
Strategi | Strategy
60
Laporan Tahunan 2011
5 Strategic Directions
Strategi Jangka Pendek | Short Term Strategy
Revenue Enhancement
Environment
Service Excellence
Sound Organization
Reasonable Cost
4
3
2
1
5
WORLDCLASS
AIRPORTS
Perkuatan
Pilar-Pilar Bisnis
Business Pillars Strengthening
Percepatan
Pertumbuhan Bisnis
Business Growth Acceleration
Optimalisasi Potensi
Bisnis secara Penuh
Full Optimization of Business
Potency
Organisasi
High Performance
Orgainzation
Pembangunan
Pondasi yang Kuat
Strong Foundation Construction
2011
2012
2013
2014
2015
Strategi Jangka Panjang | Long Term Strategy
ROADMAP RJPP
61
2011 Annual Report
Adalah komitmen manajemen Angkasa Pura Airports untuk mewujudkan visinya menjadi
operator bandara kelas dunia, melalui berbagai kegiatan perluasan bandara dengan konsep
Airport City, dimana bandara bukan hanya sebagai terminal transportasi udara tapi sekaligus
dijadikan pintu masuk untuk meningkatkan ekonomi daerah.
It is the commitment of Angkasa Pura Airports management to
realize its vision to become the world class airport operator through
the various airport expansion activities based on the concept of
Airport City, meaning that the airport is not only a transit terminal
but simultaneously a gate to improve the regional economy.
Realizing Vision
Through Expansion
Me wu j u d k a n Vi s i Me l a l u i E k s p a n s i
63
2011 Annual Report
Lahir di Solo, 2 juli 1946. Saat ini menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 21 Juli 2010.
Sebelumnya menduduki posisi Komisaris PT Angkasa
Pura II (Persero) dan pernah menjabat sebagai Komisaris
Bank BUKOPIN. Lulus dari Akademi TNI Angkatan Udara
di Yogyakarta pada tahun 1969. Kemudian melanjutkan
pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta pada
tahun 1992.
Born in Solo, July 2, 1946. Now holding the position as
the President Commissioner of PT Angkasa Pura Airports
since July 21, 2010. Previously he held the position as
Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) and has ever
held the position as the Commissioner of Bank BUKOPIN. He
graduated from Indonesian Air Force Academy in Yogyakarta
in 1969. Then he continued his education at Jakarta State
University (UNJ) in 1992.
Suratto Siswodihardjo
Komisaris Utama
President Commissioner
Profl Dewan Komisaris | | bc..J c| cnn|ss|cr.s |.c||
Isnoor Haryanto
Komisaris
Commissioner
Lahir di Yogyakarta, tanggal 2 April 1950. Saat ini menjabat
sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 2 Februari
2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama
PT PELNI (1999 2009). Lulus dari Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan Jurusan
Bahasa Inggris IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun
1978.
Born in Yogyakarta on April 2, 1950. Now he holds the
position as the Commissioner of PT Angkasa Pura Airports
since February 2, 2009. Previously he held the position as
President Director of PT PELNI (1999-2009). Graduated from
University of Gajah Mada, Faculty of Economy, Department
of Accounting and IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, Faculty
of English, in 1978.
64
Laporan Tahunan 2011
Lahir di Makassar, tanggal 10 November 1944. Saat ini
menjabat sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
sejak 9 November 2007. Pernah menjabat sebagai Sekretaris
Wilayah Daerah (Sekwilda) Provinsi Sulawesi Selatan, Staf Ahli
Menteri Dalam Negeri, dan Gubernur Provinsi Banten. Lulus
Sarjana Ilmu Administrasi Niaga tahun 1970 dari Fakultas
Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta dan lulus Pasca Sarjana
Magister Ilmu Pemerintahan tahun 2002.
Born in Makassar on November 10, 1944. Now he holds the
position as Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero)
since November 9, 2007. He has held the position as
Regional Secretary of Province of South Sulawesi, Expert
Staf of Minister of Home Afairs, and Governor of Province of
Banten. Graduated from Commercial Administration Science
in 1970 of Faculty of Governance Science (IIP) Jakarta and
Post Graduate Program of Governance Science in 2002.
Lahir di Ambarawa, tanggal 1 Mei 1961. Saat ini menjabat
sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9
November 2007. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program
Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Menempuh
pendidikan S-1 dan S-2 di IPB, dan tahun 1992 memperoleh
gelar Ph.D dari The University of Tsukuba, Jepang.
Menempuh program post-doctoral di Cornell University,
New York. Pernah menjadi Pemimpin Umum Surat Kabar
Jurnal Nasional (2006 - 2007).
Born in Ambarawa on May 1, 1961. Now he holds the
position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero)
since November 9, 2007. Previously he held the position as
Chairman of Post Graduate Program of Bogor Agricultural
Institute. He took his education of Graduate and Post
Graduate Program at IPB and in 1992 got the title of Ph.D
from The University of Tsukuba, Japan. He went to post
doctoral program at Cornell University, New York. He has
ever been the General Chairman of Jurnal Nasional Daily
(2006-2007).
H. Hakamuddin Djamal
Komisaris
Commissioner
D. Sonny Priyarsono
Komisaris
Commissioner
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
65
2011 Annual Report
Lahir di Jombang, tanggal 2 Mei 1954. Saat ini menjabat
sebagai Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 9
November 2007. Pernah menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
(ASDP) (Persero). Menyelesaikan pendidikan dari Universitas
Indonesia Jurusan Administrasi dan Kebijakan Publik, lulus
tahun 1999.
Lahir di Madiun, tanggal 31 Juli 1953. Menjabat sebagai
Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 24 Nopember
2011. Saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kereta Api
Kementerian Perhubungan. Menyelesaikan pendidikan S-1
Teknik Sipil di ITB tahun 1978 dan pendidikan S-2 di IPB pada
tahun 2002.
Born in Jombang on May 2, 1954. Now he holds the
position as the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero)
since November 9, 2007. He has held the position as
President Commissioner of PT Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan (ASDP) (Persero). He fnished his study from
the University of Indonesia, Administration and Public Policy
Department, and passed in 1999.
Born in Madiun on July 31, 1953. He holds the position as
the Commissioner of PT Angkasa Pura I (Persero) since
November 24, 2011. Now he holds the position as Director
General of Railway of Ministry of Transportation. He fnished
his education of Graduate Program of Civil Engineer at ITB in
1978 and Post Graduate Program at IPB in 2002.
Suyitno Afandi
Komisaris
Commissioner
Tundjung Inderawan
Komisaris
Commissioner
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
66
Laporan Tahunan 2011
Lahir di Cimahi, Jawa barat, 17 Januari 1960, mengawali karir di Bank Bukopin pada tahun 1987 setelah menyelesaikan
studi sebagai Sarjana Akuntansi di Universitas Padjadjaran, Bandung sampai mencapai posisi Assistant Vice President
Treasury tahun 1993. Mendapat penghargaan Superior Performance pada saat mengikuti program Advance Bank
Management di Asian Institut of Management, Manila tahun 1989. Pernah menjadi Direktur Keuangan dan kemudian
Wakil Direktur Utama di Induk KUD tahun 1994-1995, Direktur Treasury & Luar Negeri Bank Muamalat Indonesia tahun
1996, Direktur Kredit Bank Intan tahun 1996, Direktur Keuangan dan kemudian Wakil Direktur Utama PT Abdi Bangsa,
Tbk tahun 1999-2002, serta Staf Khusus Menteri Negara BUMN tahun 2006. Pada tahun 2006 beliau menjadi Direktur
Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) sebelum diangkat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) sejak
tanggal 27 Juli 2010 sampai saat ini.
Born in Cimahi, West Java on January 17, 1960, and starting his career in Bank Bukopin in 1987 after fnishing his
study as the Accounting Bachelor in University of Padjadjaran, Bandung until he reached the position of Assistant Vice
President Treasury in 1993. He got the Superior Performance award when participating in Advance Bank Management
program at Asian Institute of Management, Manila in 1989. He has became the Managing Director of Finance and then
Vice President Director of Induk KUD in 1994-1995, Managing Director of Treasury and Overseas of Bank Muamalat
Indonesia in 1996, Managing Director of Credit of Bank Intan in 1996, Managing Director of Finance and then Vice
President Director of PT Abdi Bangsa, Tbk in 1999-2002 as well as Special Staf of State Minister of State Owned
Enterprise in 2006. In 2006 he became the Managing Director of Finance PT Angkasa Pura II (Persero) before being
appointed as President Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.
Profl Dewan Direksi | | bc..J c| ||.ctc.s |.c||
Tommy Soetomo
Direktur Utama
President Director
67
2011 Annual Report
Lahir di Yogyakarta, 25 Agustus 1955, Lulus dari Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta tahun 1982. Bergabung di PT Angkasa Pura I
(Persero) pada tahun 1983 sebagai staf Dinas Keuangan
Kantor Pusat, karirnya terus meningkat hingga menempati
posisi Kepala Sub Direktorat Keuangan sampai dengan
tahun 1996. Pada tahun 1996 menjadi Direktur Keuangan PT
Angkasa Pura I (Persero) sampai dengan tahun 2004, setelah
itu menjadi Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa sampai
dengan tahun 2008. Pada tahun yang sama menjadi Direktur
Utama Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA), dan kembali
menjadi Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) pada
tanggal 27 Juli 2010 sampai saat ini.
Lahir di Blitar, Jawa Timur, 19 Desember 1952, menyelesaikan
studi di Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Inggris, Universitas
Diponegoro, Semarang pada tahun 2001 dan Program
Magister Manajemen Peminatan Manajemen Transportasi
Udara di Universitas Sahid, Jakarta pada tahun 2008. Sejak awal
karirnya, tahun 1975 berkecimpung di dunia penerbangan
khususnya pemanduan lalu lintas penerbangan (Air Trafc
Control/ATC) sampai menjadi Kepala Unit Tower, sambil
menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia (STPI) Curug selesai pada tahun 1983. Selanjutnya
ditugaskan di Bandara Ahmad Yani Semarang tahun 1984 -
2000, terakhir sebagai Kepala Dinas ADC/APP. Pada tahun
2001 menjadi Kepala Seksi Standarisasi dan Jaminan Kualitas
Operasi Lalulintas Penerbangan di Kantor Pusat. Tahun 2004
menjadi Manajer Operasi di Bandara Ahmad Yani, Semarang,
selanjutnya tahun 2006 menjadi Deputi Direktur Operasi dan
Lalulintas Penerbangan. Tahun 2009 sebagai Staf Khusus
Direksi sebelum menjabat Direktur Operasi dan Teknik PT
Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai dengan
saat ini.
Born in Blitar, East Java, December 19, 1952. He fnished
his study from Faculty of Literature, English Department,
University of Diponegoro, Semarang in 2001 and
Management Magister Program of Air Transportation
Management Interest of University of Sahid, Jakarta in 2008.
Since his career in 1975, he engaged in fight sector especially
air trafc control/ATC until he became the Tower Unit Head
while taking his education at Indonesian Flight Collect of
Curug which was completed in 1983. Furthermore he was
assigned at Ahmad Yani Airport, Semarang in 1984-2000,
recently as the Head of ADC/APP Service. In 2001 he became
the Head of Standardization and Air Trafc Operation Quality
Guarantee Section at Ahmad Yani Airport, Semarang. Then
in 2006 he became the Deputy Director of Operational and
Air Trafc. In 2009 he became the Special Staf of Board of
Directors before holding the position as the Operational and
Engineering Director of PT Angkasa Pura I (Persero) since July
27, 2010 until now.
Born in Yogyakarta, August 25, 1955. He graduated from
Faculty of Economy, Accounting Department of University
of Gajah Mada, Yogyakarta in 1982. He joined PT Angkasa
Pura I (Persero) in 1983 as the Head Ofce Finance Service
staf, and his career continuously improved until he held
the position as the Head of Sub Directorate of Finance until
1996. In 1996, he became Managing Director of Finance
PT Angkasa Pura Airports through 2004, then as Finance
Director of PT Gapura Angkasa through 2008. In the same
year he became President Director of Pension Fund of
Angkasa Pura I (DAPENRA) and then Managing Director of
Finance PT Angkasa Pura I (Persero) on July 27, 210 until now.
Gunawan Agus Subrata
Direktur Keuangan
Finance Director
Harjoso Tjatur Prijanto
Direktur Operasi & Teknik
Operational & Engineering Director
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
68
Laporan Tahunan 2011
Lahir di Pariaman, Sumatera Barat, 19 Maret 1952, Lulus
dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
(Akabri) Udara tahun 1976 dan Sekolah Penerbang TNI-AU
tahun 1980 (Angkatan 25). Komandan Skuadron Udara 4 di
Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang tahun 1992,
Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh tahun
2005, dan Panglima Komando Operasi TNI-AU II tahun 2007.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka
tahun 1995. Memasuki masa pensiun dari dinas di TNI-AU
pada 1 April 2010 dengan pangkat terakhir Marsekal Muda
sebelum ditunjuk menjadi Direktur Personalia dan Umum PT
Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai saat ini.
Born in Pariaman, West Sumatra, March 19, 1952. He graduated
from Air Forces Academy of The Republic of Indonesia in
1976 and Aviation College in 1980 (25th generation). He was
the Air Squadron 4 Commander at Abdulrachman Saleh Air
Force Base in 2005 and Commander in Chief of Indonesian
Air Force Operation Command II in 2007. He got Bachelor of
Economic title from Universitas Terbuka in 1995. Entering the
retirement from Indonesian Air Force Service on April 1, 2010
with last rank as Junior Admiral before being appointed as
HR and General Afairs Director of PT Angkasa Pura I (Persero)
since July 27, 2010 until now.
Lahir di Manado, Sulawesi Utara, 16 September 1954,
memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi
jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Manado
pada tahun 1980. Memulai karir di dunia penerbangan
dengan menjadi pegawai PT Garuda Indonesia pada tahun
1975 sampai mencapai posisi penting seperti General
Manager di Spanyol, Jepang, Inggris, dan Irlandia, Regional
Director untuk Jepang, Korea, dan China, serta Vice President
untuk kawasan Amerika dan Australia. Jabatan terakhir di PT
Garuda Indonesia adalah sebagai Vice President Production
sebelum dipromosikan sebagai Direktur Niaga di PT Gapura
Angkasa pada tahun 1998. Pada tahun 2000 sebagai Direktur
Produksi dan Niaga PT Gapura Angkasa, tahun 2004 sebagai
Direktur Utama di PT Gapura Angkasa. Pada tahun 2008
menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT
Angkasa Pura II (Persero) sebelum menjabat posisi yang
sama di PT Angkasa Pura I (Persero) sejak 27 Juli 2010 sampai
saat ini.
Born in Manado, North Sulawesi, September 16, 1954. He
obtained his title of Bachelor of Science from Faculty of
Economy, Management Department, University of Sam
Ratulangi, Manado in 1980. He started his career in fight
sector by becoming the employee of PT Garuda Indonesia
in 1975 until he reached the important position such as
General Manager in Spain, Japan, England and Ireland,
Regional Director for Japan, Korea and China as well as Vice
President for America and Australia regions. His last position
at PT Garuda Indonesia is as the Vice President Production
before being promoted to Commercial Director of PT
Gapura Angkasa in 1998. In 2000, he became Production
& Commercial Director of PT Gapura Angkasa, in 2004 as
President Director of PT Gapura Angkasa. In 2008 he became
Commercial and Business Development Director of PT
Angkasa Pura II (Persero) before holding the same position
in PT Angkasa Pura I (Persero) since July 27, 2010 until now.
Robert Daniel Waloni
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
Commercial & Business Development Director
Yushan Sayuti
Direktur Personalia dan Umum
HR and General Afairs Director
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
69
2011 Annual Report
NO NAMA / NAME JABATAN / TITLE UNIT KERJA / UNIT LOKASI / LOCATION
1 Miduk Situmorang, Drs. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan Kantor Pusat - Jakarta
2 Dwi Tedjowati, Ir. Kepala SPI Satuan Pengawasan Intern Kantor Pusat - Jakarta
3 Farid Indra Nugraha, S.H. Kepala Biro Hukum Biro Hukum Kantor Pusat - Jakarta
4 Yudhaprana Sugarda, Ir., MMA Kepala Biro Perencanaan & SIM Biro Perencanaan & SIM Kantor Pusat - Jakarta
5 Rusli Amrin, S.E. D.D. Akuntansi DD Akuntansi Kantor Pusat - Jakarta
6 M. Syarif Luturlean, S.E, MM D.D. Perbendaharaan DD Perbendaharaan Kantor Pusat - Jakarta
7 Ridwan Moeis, S.E, MMA D.D. Anggaran & PKBL DD Anggaran & PKBL Kantor Pusat - Jakarta
8 Irwan Garniwa, S.E. D.D. Komersial & P.U. Wil. I DD Komersial & P.U. Wil. I Kantor Pusat - Jakarta
9 I G K Mangku, S.E. D.D. Komersial & P.U. Wil. II DD Komersial & P.U. Wil. II Kantor Pusat - Jakarta
10 Setyo Suprijadi, S.E D.D. Bisnis Aviasi & Tarif DD Bisnis Aviasi & Tarif Kantor Pusat - Jakarta
11 Edi Prasetyo D A, S.Sos D.D. Operasi L.L.P. DD Operasi L.L.P. Kantor Pusat - Jakarta
12 Chadik Wibowo, S.Si.T. D.D. Operasi Bandar Udara DD Operasi Bandar Udara Kantor Pusat - Jakarta
13 Yudi Maisa Ir., MM. D.D. Teknik Perencanaan DD Tek. Ren. & Spes. Teknis Kantor Pusat - Jakarta
14 Andiko Surya Widjaya, Ir. D.D. Teknik Pengawasan DD Tek. Was. & Jam. Kualitas Kantor Pusat - Jakarta
15 I B G Winaya, SH D.D. Adm. Personalia DD Adm. Personalia Kantor Pusat - Jakarta
16 Purwanto, Drs., M.M. D.D. Perenc. SDM & Org. DD Perenc. SDM & Organisasi Kantor Pusat - Jakarta
17 Putu Puja Supradnyana, SH D.D. Umum DD Umum Kantor Pusat - Jakarta
18 I Gst Ngurah Ardita, S.H. Kepala Biro Pengadaan Biro Pengadaan Kantor Pusat - Jakarta
19 Eko Permadi Boedi S, Ir Kepala Biro Manj. Resiko & Kes Biro Manaj. Resiko & Kes Kantor Pusat - Jakarta
20 Singgih Prapto, S.T. Pimpro Enterprise Resource Planning (ERP) Pimpro ERP Kantor Pusat - Jakarta
NO NAMA / NAME JABATAN / TITLE UNIT KERJA / UNIT LOKASI / LOCATION
1 Purwanto, S.E.MM General Manager General Manager Ngurah Rai - Denpasar
2 Trikora Harjo General Manager General Manager Juanda - Surabaya
3 Rachman Syafrie H, Ir., MM General Manager General Manager Sultan Hasanuddin - Makassar
4 Herry A.Y. Sikado, S.H., M.Si. General Manager General Manager Sepinggan - Balikpapan
5 Eduard Mirino General Manager General Manager Frans Kaisiepo - Biak
6 Maslin Panggabean, Drs., M.M. General Manager General Manager Sam Ratulangi - Manado
7 Agus Adriyanto General Manager General Manager Adisutjipto - Jogyakarta
8 Andri Iskandri General Manager General Manager Adisumarmo - Surakarta
9 Gerrit N. Mailenzun.Drs General Manager General Manager Syamsudin Noor - Banjarmasin
10 Priyo Jatmiko, Kol. Cpn General Manager General Manager Achmad Yani - Semarang
11 Reggynald Krones General Manager General Manager Pattimura - Ambon
12 I Ketut Erdi Nuka, S.H, MM General Manager General Manager Lombok - Lombok Tengah
13 Imam Pramono, S.Kom., M.M. General Manager General Manager El Tari - Kupang
14 Nur Sapto Winoto,Drs.MM. General Manager General Manager SBU Terminal Kargo UPG
15 Huybert Olaf de Bont, Drs General Manager General Manager SBU Terminal Kargo Balikpapan
16 Wahyudi Tugiyono, Drs. General Manager General Manager MAATS MATSC - Makassar
17 Sri Unon Setiyasih, Ir Bali Project Leader Pimpro Pemb. Bandara Int'l Bali BIB - Denpasar
18 Wendo Asrul Rose, S.T. Balikpapan Project Leader Pimpinan Proyek BIS - Balikpapan
Kantor Pusat
Kantor Cabang Branch Ofces
Head Ofces
Profl Pejabat Satu Tingkat di Bawah Direksi
Profle of Ofcer One Level Below Director
70
Laporan Tahunan 2011
Tinjauan Sumber Daya Manusia
Bagi Angkasa Pura Airports, sumber Daya Manusia (SDM)
adalah aspek terpenting yang memegang peranan dalam
mencapai visi menjadi perusahaan pengelola bandar udara
kelas dunia. Perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan
kemampuan dan keterampilan SDM baik secara individu
maupun tim untuk mencapai kinerja dan produktivitas yang
optimal sehingga mampu mendorong percepatan proses
transformasi Perusahaan menuju world-class airport.
Capaian KPI (Key Performance Indicator) aspek kepuasan
pegawai pada tahun 2011 yang meliputi penilaian kinerja,
pola karir, pola rotasi/mutasi/promosi/demosi, pola
Sumber Daya Manusia | Human Resources
Human Resources Overview
For Angkasa Pura Airports, the human resources are the
most important aspect playing a role in achieving the vision
to become a profound company to manage a world class
airport. The Company always tries to improve the capability
and skill of the HR both individually and on team basis for
the optimum performance and productivity so that it can
enhance the acceleration of Company transformation
process to the world class airport.
The achievement of KPI of employee satisfactory aspect
in 2011 comprising the performance assessment, career
pattern, rotation/transfer/promotion/demotion, education
71
2011 Annual Report
pendidikan dan pelatihan serta pola rekrutmen mencapai
skor 3,60 dari target 4 skala Likert (90%). Hasil survei kepuasan
pegawai yang dilaksanakan di seluruh wilayah kerja Angkasa
Pura Airports bekerjasama dengan Universitas Indonesia
sebagai lembaga independen secara umum menyatakan
bahwa pegawai merasa puas walaupun masih terdapat
beberapa faktor yang masih harus disempurnakan seperti
pola karir dan kualitas komunikasi.
Profl SDM
Sampai dengan 31 Desember 2011, jumlah karyawan
Angkasa Pura Airports adalah 3.681 orang, sedikit menurun
dibandingkan dengan jumlah karyawan pada tahun 2010
sebanyak 3.771 orang. Distribusi karyawan tersebar di 20
wilayah kerja yaitu Kantor Pusat, 13 bandara, 2 terminal
kargo, 1 Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan dan 3
proyek pembangunan bandara internasional.
Perusahaan melakukan proses rekrutmen secara terbuka
dan fair dengan memperhatikan ketersediaan tenaga
kerja lokal/nasional. Proses seleksi dilakukan berdasarkan
kompetensi kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki
kandidat. Pada Tahun 2011 Perusahaan telah merekrut 104
orang (kualifkasi SLTA) dengan perincian 53 orang dilakukan
rekrutment di Bandara Frans Kaisiepo Biak dan 61 orang
dilakukan rekrutment di Bandara Selaparang Mataram
dengan pertimbangan memberikan kesempatan kepada
putra-putri daerah untuk bergabung dengan Perusahaan
(Untuk rekrut kualifkasi S1 dan D3 Umum, D3 Operasional
serta rekrutment untuk Junior ATC sudah dilaksanakan dan
direncanakan akan selesai pada Tahun 2012).
and training pattern as well as recruitment reach the score
3.60 of the target 4 Likert scale (90%). The survey on the
employee satisfactory conducted throughout the work
territory of Angkasa Pura Airports in cooperation with
University of Indonesia as the independent institution
generally states that the employees are satisfed although
there are still some factors that must be enhanced such as
career pattern and communication quality.
HR Profle
Up to December 31, 2011, total employees of Angkasa Pura
Airports are 3.681, it decreased less compared to that of 2010
which was 3,771. The employees distribution spread out
in 20 work territories, as mentioned in the following: Head
Ofce, 13 airports, 2 cargo terminals, 1 Air Trafc Control
Center and 3 international airport development projects.
The Company conducts the recruitment process openly
and fairly by taking into account the availability of local/
national workers. The selection process is made based on
the competence, need and competence of the candidate.
In 2011 the Company has recruited 104 persons (High
School qualifcation) as the following details; 53 person
were recruited by Frans Kaiseipo Airport, Biak and 61 by
Selaparang Airport, Mataram with the consideration to give
the opportunity to the local youths to join the Company. (For
recruitment of qualifcation Graduate and Under Graduate:
General, Under Graduate: Operational as well as for Junior
ATC were already implemented and will be plannedly
completed in 2012).
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
72
Laporan Tahunan 2011
No. Status 2011 2010 2009 Status
1 Pegawai Perusahaan 3,191 3,225 3,280 Company Employees
2 PNS Diperbantukan 404 441 481 Gov. Employees Assigned
3 PNS Ditugaskan 2 2 2 Gov. Employees Assigned
4 TNI Ditugaskan 63 81 87 Army assigned
5 Honorer 21 22 18 Honorary
JUMLAH 3,681 3,771 3,868 TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Composition of Employee by Employment Status
No. Lokasi Unit Kerja 2009 2010 2011 Location of Unit
1 Kantor Pusat Jakarta 360 358 376 Head Ofce Jakarta
2 Ngurah Rai Denpasar 738 694 670 Ngurah Rai Denpasar
3 Juanda Surabaya 545 522 476 Juanda Surabaya
4 Sultan Hasanuddin Makassar 281 267 245 Sultan Hasanuddin Makassar
5 Sepinggan Balikpapan 275 271 253 Sepinggan Balikpapan
6 Frans Kaisiepo Biak 126 124 122 Frans Kaisiepo Biak
7 Sam Ratulangi Manado 176 178 166 Sam Ratulangi Manado
8 Adisutjipto Yogyakarta 204 199 191 Adisutjipto Yogyakarta
9 Adisumarmo Surakarta 151 145 139 Adisumarmo Surakarta
10 Syamsudin Noor Banjarmasin 157 154 141 Syamsudin Noor Banjarmasin
11 Achmad Yani Semarang 181 178 174 Achmad Yani Semarang
12 Pattimura Ambon 123 127 118 Pattimura Ambon
13 Lombok - Praya 146 147 180 Lombok - Praya
14 El Tari Kupang 125 130 125 El Tari Kupang
15 SBU Terminal Kargo UPG 11 12 11 SBU Terminal Kargo UPG
16 SBU Terminal Kargo BPN 12 14 16 SBU Terminal Kargo BPN
17 MATSC Makassar 224 219 232 MATSC Makassar
18 Proyek BIL Mataram 18 18 11 Proyek BIL Mataram
19 Proyek BIB Denpasar 15 14 14 Proyek BIB Denpasar
20 Proyek BIS - Balikpapan 1 Proyek BIS - Balikpapan
JUMLAH 3,868 3,771 3,681
Jumlah Karyawan per 31 Desember 2011 dan
perbandingannya dengan tahun 2009 & 2010
Profl Sumber Daya Manusia di Angkasa Pura Airports
disajikan pada tabel-tabel berikut:
Total Employees as Per December 31, 2011 and its
coparation ratio to that of 2009 & 2010
Profle of Human Resource of Angkasa Pura Airports is
presented in the following table:
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
73
2011 Annual Report
Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan Composition of Employee By Title Class
No. Kelas Jabatan 2011 2010 2009 Class Title
1 1 1 1 1 1
2 2 3 3 3 2
3 3 32 27 23 3
4 4 7 8 5 4
5 5 53 46 46 5
6 6 96 93 79 6
7 7 80 60 55 7
8 8 349 310 304 8
9 9 289 310 286 9
10 10 303 312 230 10
11 11 438 514 612 11
12 12 969 998 787 12
13 13 569 642 465 13
14 14 195 190 606 14
15 15 276 235 347 15
16 16 - - 1 16
17 Honorer 21 22 18 Honorer
JUMLAH 3,681 3,771 3,868 TOTAL
No. Jenjang Pendidikan 2011 2010 2009 Study of Education
1 S3 1 1 1 S3
2 S2 73 47 52 S2
3 S1 722 682 700 S1
4 D.I D.IV 1,065 1,139 1,099 D.I D.IV
5 SD - SLTA 1,820 1,902 2,016 SD - SLTA
TOTAL 3,681 3,771 3,868 TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Composition of Employee By Education
Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Usia Composition of Employee By Age Group
No. Kelompok Usia 2011 2010 2009 Age Group
1 >56 217 225 218 >56
2 51 55 790 845 865 51 55
3 46 50 537 588 653 46 50
4 41 45 388 394 420 41 45
5 36 40 513 472 448 36 40
6 31 35 482 523 554 31 35
7 26 30 412 369 354 26 30
8 21 25 332 347 322 21 25
9 < 20 10 8 34 < 20
JUMLAH 3,681 3,771 3,868 TOTAL
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
74
Laporan Tahunan 2011
No.
Masa Kerja
(dalam tahun)
2011
Period of Employment
(in years)
1 > 31 457 > 31
2 26 30 517 26 30
3 21 25 470 21 25
4 16 20 498 16 20
5 11 15 684 11 15
6 6 10 455 6 10
7 0 5 600 0 5
JUMLAH 3,681 TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Pegawai pada
Desember 2011
Composition of Employee By Term of Ofce
in December 2011
Kompetensi SDM
Angkasa Pura Airports menjunjung tinggi prinsip kewajaran
dalam manajemen sumber daya manusia. Setiap karyawan
mendapatkan kesempatan yang setara dalam meningkatkan
kompetensi, pengembangan karir dan melaksanakan tugas
secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, gender dan kondisi fsik sesuai dengan potensi,
kemampuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan.
Sesuai ketentuan Regulator, personil di bidang operasional
dan teknis harus mempunyai Serifkat Kecakapan Personil
(SKP)/Lisensi dan Rating. Untuk memastikan bahwa setiap
SDM yang wajib memegang SKP mempunyai SKP yang valid,
Perusahaan secara berkala memprogramkan re-current (uji
performance check) bagi yang telah memiliki SKP dan Diklat
Teknis dalam rangka penerbitan SKP/lisensi dan rating
baru bagi yang belum memiliki lisensi. Dengan demikian
dapat dipastikan bahwa seluruh SDM yang bertugas dalam
pelayanan jasa kebandarudaraan dan navigasi penerbangan
di lingkungan Angkasa Pura Airports telah mempunyai
kompetensi di bidangnya.
Pada tahun 2011, pelaksanaan Re-current SKP dilakukan
untuk petugas PKP-PK dilaksanakan di 13 Kantor Cabang
Bandara. Sedangkan Re-current SKP Petugas Security
Bandara (Aviation Security) dilaksanakan di Bandara Ngurah
Rai, Sultan Hasanuddin, Juanda, Sepinggan, Sam Ratulangi,
Ahmad Yani, EL Tari, dan Frans Kaisiepo. Pelaksanaan Recurrent
SKP AMC dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai, Juanda, Sultan
Hasanuddin, dan Solo.
Human Resources Competence
Angkasa Pura Airports upholds the fairness principle in the
human resources management. Each employee gets the
equal opportunity in improving the competence, career
development and perform the tasks professionally without
difering the tribe, religion, race, group, gender and physical
condition in accordance with the potency, ability and skill
required.
In accordance with the Regulation terms, the personnel
in operational and technical department must hold the
Personnel Capability Certifcate (SKP)/License and Rating.
To ensure that each Human Resource possesses the valid
SKP, the Company will periodically program the recurrent
(performance check test) for those already possessing SKP
and Technical Education and Training in the frame of issuing
new SKP/license and rating for those not holding the license.
Therefore it can be ensured that all human resources being
assigned to the airport afairs and air navigation service
within the environment of Angkasa Pura Airports already
have the competence in their felds.
In 2011, the SKP recurrent will be conducted for the KPK-PK
ofcer made in 13 Airport Branch Ofces. Whereas Aviation
Security SKP is conducted in Ngurah Rai, Sultan Hasanuddin,
Juanda, Sepinggan, Sam Ratulangi, Ahmad Yani, El Tari and
Frans Kaiseipo Airports. SKP MMC recurrent program is
conducted in Ngurah Rai, Juanda, Sultan Hasanuddin and
Solo Airports.
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
75
2011 Annual Report
BANDARA AVSEC PKP-PK AMC TEKNIK ATS AIRPORTS
Basic Junior Senior Basic Junior Senior
Kantor Pusat - - - - - - - 16 - Head Ofce
Ngurah Rai-Bali - 141 113 11 19 47 39 67 73 Ngurah Rai-Bali
Juanda-Surabaya 131 32 12 14 11 38 38 62 79 Juanda-Surabaya
Sultan Hasanuddin-Makassar - 40 23 17 6 32 23 55 - Sultan Hasanuddin-Makassar
MATSC-Makassar - - - - - - - 25 162 MATSC-Makassar
Sepinggan-Balikpapan - 21 13 7 - 36 6 50 40 Sepinggan-Balikpapan
Frans Kaisiepo-Biak - 8 11 - 1 8 2 9 24 Frans Kaisiepo-Biak
Sam Ratulangi-Manado 2 26 10 5 1 13 5 34 29 Sam Ratulangi-Manado
Ahmad Yani-Semarang - 8 5 5 11 9 7 35 32 Ahmad Yani-Semarang
Syamsuddin Noor-Banjarmasin 5 1 12 8 2 9 7 22 33 Syamsuddin Noor-Banjarmasin
Adisumarmo-Solo - 13 6 7 11 7 7 28 31 Adisumarmo-Solo
Adisutjipto-Yogyakarta - 10 5 6 7 17 12 37 57 Adisutjipto-Yogyakarta
Selaparang-Mataram - 2 4 7 2 9 4 29 21 Selaparang-Mataram
Pattimura-Ambon - - 2 7 2 6 3 22 19 Pattimura-Ambon
Eltari-Kupang 1 13 8 6 - 10 7 24 17 Eltari-Kupang
Sub Total 139 315 224 100 73 241 160 515 617 Sub Total
Total 678 414 160 515 617 TOTAL
Jumlah Personil Pemegang Lisensi tahun 2011 Total Personnel Holding License 2011
Pengembangan Karir
Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama
untuk mencapai tingkat jabatan tertinggi berdasarkan
kemampuannya. Perusahaan mengatur persamaan hak
karyawan, antara lain dalam hal sistem remunerasi, hak
pelatihan dan pengembangan karir.
Pengembangan karir berbasis kompetensi diterapkan
dengan melaksanakan asesmen kompetensi pegawai.
Sampai akhir tahun 2011 telah dilakukan asesmen psikologi
terhadap 125 karyawan untuk mendapatkan profl
kompetensi dan potensi karyawan secara komprehensif.

Untuk pengembangan karir dan kebutuhan operasional
perusahaan, pada tahun 2011 Perusahaan telah
merealisasikan Program Penataan dan Optimalisasi SDM
berdasarkan Perhitungan Analisa Beban Kerja untuk
menentukan formasi SDM Sampai dengan Triwulan IV
tahun 2011 telah direalisasikan 467 kenaikan kelas pekerjaan
dengan berbagai tingkatan. Proses ini telah berjalan dengan
baik, wajar, terbuka dan dapat diterima oleh semua karyawan.
Career Development
Each employee has the equal opportunity to achieve the
highest position level based on his/her ability. The Company
arranges the right equality of the employees among others
in remuneration system, training and career development
rights.
The competence based career development is applied by
carrying out the employee competence assessment. Until
the end of 2011, the psychology assessment has been
conducted to 125 employees to obtain the comprehensive
employee competence and potency profle.
For the career development and company operational
requirements, in 2011 the Company has realized HR
Arrangement and Optimization Program based on Work
Load Analysis Calculation to determine the HR formation.
Until Quarter IV of 2011 there have been realized 467 work
class increases with various degrees. This process has been
taken place well, fairly, transparently and acceptable to all
employees.
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
76
Laporan Tahunan 2011
Uraian Description
Program Pendidikan Magister Manajemen Resiko (S2) Magister Education Program: Risk Management
Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen (Strategic Infastruktur) Post Graduate Program: Management Science (Strategic Infrastructure)
Program Pendidikan Magister Ketahanan Nasional Magister Program: National Resilience
Program Pendidikan Magister Manajemen Magister Program: Management
Diklat D IV ALLU Education and Training D IV ALU
Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.IV Teknik Telekomunikasi &
Nav. Udara
Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D IV Program/Telecom-
munication & Air Navigation Engineering
Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.IV Teknik Listrik Bandara Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D IV Program/Airport
Electrical Engineering
Diklat Penjenjangan (Aparatur) Program D.III Teknik Education and Training for Hierarchy (Apparatus), D III Engineering
D III AIS D III AS
Orientation Education:
Pelatihan dan Pengembangan SDM
Angkasa Pura Airports mempunyai komitmen yang tinggi
untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang
dilaksanakan secara in-house training maupun public
training, bertempat di dalam maupun di luar negeri. Jenis
pendidikan dan pelatihan bervariasi, mulai dari mandatory
training, pendidikan keahlian, pendidikan managerial serta
berbagai sharing session untuk mempertajam kualitas SDM.
Program pendidikan dan pelatihan SDM yang dilaksanakan
pada tahun 2011 diantaranya adalah:
Diklat Orientasi :
Education and training program for HR conducted
in 2011 is among others
Human Resources Training and Development
Angkasa Pura Airports has the high commitment to improve
t| np|cys krc.|J .rJ ccnptrt t|.cu| |r
house training and public training in the home country and
overseas. The type of education and training is carried, from
the mandatory training, expertise education, managerial
education as well as various sharing sessions to sharpen the
quality of human resources.
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
Uraian Description
Orientasi Type A Orientation Type A
Orientasi Type B Orientation Type B
77
2011 Annual Report
Uraian Description
Perpanjangan SKP Avsec. Extension of SKP Avsec
Perpanjangan Lisensi Teknik Elektronika Penerbangan. Extension of Aviation Electronic Engineering License
Perpanjangan SKP AMC Extension of SKP MMC
Perpanjangan SKP FSO. Extension of SKP FSO
Perpanjangan SKP AIS. Extension of SKP AS
Perpanjangan SKP ATC. Extension of SKP ATC
Perpanjangan SKP PKP-PK. Extension of SKP PKP-PK
Penerbitan Rating X-Ray Security Issuance of X-Ray Security Rating
Penerbitan rating TCC secondary surveillance radar Issuance of TCC rating of secondary surveillance radar
Uraian Description
Diklat Basic Avsec Basic Education and Training of Avsec
Diklat Basic PKP-PK Basic Education and Training of PKP-PK
Pelatihan MOB Tingkat Lanjut th 2011 Training of Ofce Administration Grade III
Pelatihan Administrasi Perkantoran Tingkat III Education and Training of Internal Audit Basic I
Diklat Audit Internal Tk. Dasar I Technical Training of Airport Afairs Engineering of Elementary Degree
(For Mechanical, Electrical Personnel and A2B)
Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK Mula (Bagi Personil
Mekanikal, elektrikal & A2B)
Technical Training of Airport Afairs Engineering of Intermediate Degree
(For Construction, Runway and Environment Arrangement Technician)
Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK Lanjut (Bagi Teknisi
Bangunan, Landasan & Tata Lingkungan)
Technical Training of Airport Afairs Engineering of Intermediate Degree
(For Mechanical, Electrical and A2B)
Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK .Lanjut (Bagi Personil
Mekanikal, elektrikal & A2B)
Training of Technical Bid. TK airport engineering. Up (For Personnel of
Mechanical, Electrical & A2b)
SKP Extension and Issuance
Substantive and Functional Engineering Education and Training
Perpanjangan dan penerbitan SKP
Diklat Teknis Substantif dan Fungsional
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
777 77 77 777
201 201 201 201 201 20 220 20 20 201 2201 220011 2 1 01 2011 01 0111111 01111 22 11 00111 0111 2 1 A 1 A 11 AA 1 A 1 A 11 A 11 AA 111 A 1 A 111 A 1 AAA 11111 1 A 1 A 1 A 111 A 11 AA 1 1 11 A 111 1 1 1 AA 1 111 1 1 11111111 A 1111 1 AAA 111111 AA 111 AA 1111 A 11111 11111 A 11111111 Annu nn nnu nnu nn al al al l al al Rep Rep RRep Rep e ort ort ort oort r
Pelatihan Teknis Bid. Teknik Kebandarudaraan TK .Lanjut (Bagi Personil
Mekanikal, elektrikal & A2B)
Training of Technical Bid. TK airport engineering. Up (For Personnel of
Mechanical, Electrical & A2b)
78
Laporan Tahunan 2011
Uraian Description
Pelatihan Manajerial Tingkat Muda untuk 3 (tiga) Angkatan Managerial Training for Junior Degree for 3 (three) generations
Pelatihan Manajerial Refreshing Program (setara manajerial tingkat madya) Managerial Training for Refreshing Program (equal to medium degree
managerial)
Pelatihan Manajerial Tingkat Madya untuk 1 (satu) Angkatan Managerial Training for Medium Degree for 1 (one) generation
NO DIKLAT PENYELENGGARA PELAKSANAAN TEMPAT
1 Aviation Security Manager Course Dirkampen 7 s.d 15 Februari 2011 Inggris
2 Workshop Aviation Security Risk and Vulnerability Pemerintah Australia 20 s.d 25 Januari 2011 Australia
3 World Cargo Alliance in Vietnam ATT 23 s.d 28Februari 2011 Vietnam
4 Comparative Study on Airport Cargo Management at
Incheon International Airport
PT. Angkasa Pura I 23 Februari s.d 1 Maret 2011 Korea
5 Asia World Expo 08 s.d 10 Maret 2011 Cina
6 Comparative Study to Chatapati Shivaji International
Airport, Mumbai
20 s.d 25 Maret 2011 Mumbai
7 Managing Service Quality at Airpor ACI 30 Mei s.d 1 Juni 2011 Incheon
8 Human Factor Course: The Operation Personnel 20 Juni s.d 1 Juli 2011 Thailand
9 KCAO/Asia Pacifc Simless ATM Symposium and Adhock
Group Meeting
ICAO-Ditjen.Perhubungan Udara 05 s.d 08 Juli 2011 Thailand
10 Airport Management For Executive PT. Angkasa Pura I (Persero)/IIAC 10 s.d 26 Juli 2011 Incheon
11 Vision Sharing Program Visiting World Class Data Center
Equinix
Sharing Vision 28 s.d 29 Juli 2011 Singapura
12 Maximizing Non-aeronautical Revenue Through Airport
Service, 2011
IQPC 05 s.d 07 Oktober 2011 Kuala Lumpur
13 Comparative Study of SMS and ATC System ASA 14 s.d 19 November 2011 Australia
14 Workshop First Canso Asia Pacifc fset Dir.Navpen Hubud 01 s.d 2 Desember 2011 Singapura
15 Staf Exchange program ITSAP ITSAP 04 s.d 10 Desember 2011 Australia
NO DIKLAT PENYELENGGARA PELAKSANAAN TEMPAT
1 Dangerous Goods Regulation Dirjen Perhubungan Udara 06 s.d 08 Januari 2011 Makassar
2 Training/Job Visit Ground Control MATSC 10 s.d 14 Januari 2011 Jakarta
3 Socialization & Implementation of e SPT VAT Application PT. Angkasa Pura I 10 s.d 14 Januari 2011 Jakarta
4 Strategic Workshop of Organization Alignment Phase 1 PT. Angkasa Pura I/Dunamis 12 s.d 13 Januari 2011 Denpasar
5 Socialization of Regulation of President No. 54 of 2010 LPKN 15 s.d 16 Januari 2011 Manado
6 Training/Job Visit Ground Control MATSC 17 s.d 21 Januari 2011 Surabaya
7 Workshop on Distinct Job Profle Dunamis 18 s.d 19 Januari 2011 Jakarta
8 Workshop New Flight Plan Format Aisindo Chapter Bandara
Soekarno Hatta
19 s.d 21 Januari 2011 Jakarta
9 Training/Job Visit Ground Control MATSC 24 s.d 28 Januari 2011 Denpasar
10 Strategic Workshop of Organization Alignment Phase 2 PT. Angkasa Pura I/Dunamis 27 s.d 28 Januari 2011 Jakarta
Pelatihan Manajerial Managerial training
Workshop Pegawai Luar Negeri
Workshop Pegawai Dalam Negeri
Overseas Employee Workshop
Domestic Employee Workshop
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
79
2011 Annual Report
11 Stress Management Training MATSC 31 Januari 2011 Makassar
12 Workshop Measuring Customer Satisfaction Diklat Centre 3 s.d 5 Februari 2011 Yogyakarta
13 Workshop on Performance Based Navigation ICAO-Ditjen.Perhubungan Udara 7 s.d 11 Februari 2011 Jakarta
14 Workshop Nas. Ketenagakerjaan Depnakertrans 8 s.d 9 Februari 2011 Jakarta
15 Workshop on National OHS&E SMK3 Audit Technique and
Risk Assessment Terms
Depnakertrans 10 s.d 11 Februari 2011 Batam
16 Seminar on Enterprise Risk Management Using ISO 31000 PRIMA-CRMS 16 Februari 2011 Jakarta
17 Workshop Aviation Security Risk and Vulnerability Dir. Kempen Ditjen.Hubud 21 s.d 24 Februari 2011 Jakarta
18 Basic Mikrotik Training-Essentials (MTCNA) CV. CNI 22 s.d 25 Februari 2011 Jakarta
19 Familiarization Flight & Study Visit 2011 MATSC 22 s.d 26 Februari 2011 MDC,NGR,SUB
20 Accounting Training Formasi 23 s.d 24 Februari 2011 Surabaya
21 Workshop on Land Afairs Legal Aspect PSPIN 23 s.d 24 Februari 2011 Jakarta
22 Familiarization Flight & Study Visit 2011 PT. Angkasa Pura I 23 s.d 26 Februari 2011 Jakarta
23 Familiarization Flight & Study Visit 2011 MATSC 28 Februari s.d 4 Maret 2011 SUB, MDC,
AMQ,Jakarta
24 Workshop IT Project Management PT. LAPI Ganeshatama 03 s.d 04 Maret 2011 Bandung
25 Investigative Audit Training Lembangtek 07 s.d 08 Maret 2011 Bandung
26 Workshop ARFFS dan AEP Ditjen. Perhubungan Udara 08 s.d 11 Maret 2011 Jakarta
27 Workshop on Managing the Clean and Free Of Corruption
State Owned Enterprise
Indes 14 s.d 15 Maret 2011 Denpasar
28 Education and Training ATC Supervisor I Dirvavpen. Ditjenud 14 s.d 24 Maret 2011 Jakarta
29 BUMN (State Owned Enterprise) Executive Breakfast
Meeting Role of BUMN In Welcoming Economic Corridor
Development Plan 2011-2025
BUMN Executive Club 16 Maret 2011 Jakarta
30 Education and Training of Approach Control Surveillance
Generation 94
STPI Curug 18 Maret 2011 - 17 Juni
2011
Jakarta
31 Strategic Planning Training LPPM 22 s.d 24 Maret 2011 Jakarta
32 General Practitioner Scientifc Meeting Ikatan Dokter Indonesia 24 s.d 26 Maret 2011 Jakarta
33 Training on Mastering ITJL Foundation V3 Preparation % Exam Andalan Teknologi Informasi 28 s.d 30 Maret 2011 Jakarta
34 Training on procedure for evaluation tender & its cases on
goods/service procurement
Beprof 30 Maret s.d 1 April 2011 Badung
35 Education and Training ATC Supervisor II Dirvavpen. Ditjenud 28 Maret s.d 7 April 2011 Jakarta
36 CSA Review Course Pusilkom UI 19 Maret s.d 28 Mei 2011 Jakarta
37 Integrated A & B Grade Taxes Patria Artha 01 April 2011 Makassar
38 Training and Certifcation of Project (Construction)
Management Junior Expert
PT. Angkasa Pura I (Persero)/
IAMPI
04 April s.d 08 April 2011 Bogor
39 Intensive Training on ISO 31000 International Standard of Risk
Management: ERM Fundamental and certifcation examination
CRMS Indonesia 04 April s.d 08 April 2011 Bandung
40 Site Training Radar MSSR Mode PT. Aerotek Indonesia 06 s.d 19 April 2011 Denpasar
41 Outsourcing Workshop 11 April s.d 13 April 2011 Manado
42 Project Supervision Mentoring & Sispro Program PT. Angkasa Pura I (Persero)/
IAMPI
11 April s.d 14 April 2011 Bogor
43 Workshop on Making Relationship To Media & Community PT. Angkasa Pura I (Persero) 13 s.d 14 April 2011
44 Health Service Nurturing & Counseling PT. Angkasa Pura I (Persero) 13 s.d 15 April 2011 Yogyakarta
45 Workshop Appron Safety Operational Safety in Appron
Area
DJU Minggu ke IV Makassar
46 National Seminar of Internal Audit 2011 & QIA Inauguration YPIA 18 s.d 21 April 2011 Batam
47 Technical Counseling Kementrian Perhub.Sek. Data &
Informasi
19 s.d 21 April 2011 Semarang
48 Indonesian Slot Time System Training Direktorat Angkutan Udara 21 April 2011 Jakarta
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
80
Laporan Tahunan 2011
49 Knowledge Sharing Forum Developing, Implementing &
Using KPI
LPPM 26 April s.d 27 April 2011 Jakarta
50 Professional Secretary Training PT Perfexindo Prima 27 April s.d 28 April 2011 Batam
51 API Cargo System Bandara Sepinggan 28 April s.d 05 Mei 2011 Balikpapan
52 English Training Wall Streeat 1 Mei 2011 s.d 31 Juli 2014 Jakarta
53 Workshop on Performance management & Business
Intelligence
LAPI ITB 5 Mei s.d 6 Mei 2011 Bandung
54 Comparative Study on Trolley, CSC, Bridge & Security
Management
PT. Angkasa Pura I (Persero) 17 Mei s.d 20 Mei 2011 Denpasar
55 Personal Branding Seminar John Robert Power 19 Mei 2011 Makassar
56 Efectiveness Evaluation Training PQM 19 s.d 20 Mei 2011 Jakarta
57 Aerodrome Safety Plan/Case Workshop DJU 23 s.d 24 Mei 2011 Jakarta
58 Workshop in Human Capital Management System (HCMS) PT. Angkasa Pura I/Dunamis 24 Mei s.d 25 Mei 2011 Jakarta
59 Internal Auditor Association Seminar AAI 25 Mei 2011 Jakarta
60 ATEL/ANAV Certifcation Assistance Confnement PT. Angkasa Pura I (Persero) 04 s.d 08Juni 2011 Surabaya
61 ITSAP Human Factor Training The Trainer Ditjen. Perhubungan Udara 13 s.d 17 Juni 2011 Jakarta
62 ITSAP Human Factor Training Seminar Ditjen. Perhubungan Udara 20 s.d 21 Juni 2011 Jakarta
63 Pre After Service Education & Training PT. Kepurun Pawana Indonesia 20 s.d 25 Juni 2011 Klaten
64 Kespen Seminar & Operational Technical Discussion 20 s.d 24 Juni 2011 Bandung
65 Training on Special Education on Advocate Profession
Generation XV
PERADI 20 Juni s.d 22 Juli 2011 Jakarta
66 Workshop on HPS preparation of Company Goods/Service 23 Juni s.d 25 Juni 2011 Yogyakarta
67 Aerodrome Safety Plan/Case Workshop Ditjen. Perhubungan Udara 26 Juni s.d 27 Juni 2011 Denpasar
68 Subsidiary Training PT. Angkasa Pura I (Persero)/
Vitarka Gita
27 Juni s.d 30 Juni 2011 Jakarta
69 IHSC Award 2011 Business Review 30 Juni 2011 Jakarta
70 Discussion on aviation service database system optimization
and Flight Plan ATS Message
Dirnavpen. Ditjenhubud 04 s.d 06 Juli 2011 Jakarta
71 Tapor Training PT. Angkasa Pura I (Persero) 10 s.d 16 Juli 2011 Bogor
72 Workshop on Efective Method of Inter Company Debt
Collection
INDES 11 s.d 13 Juli 2011 Yogyakarta
73 Training on Aerospace Weather Impact Dissemination 2012 LAPAN 13 Juli 2011 Bandung
74 CMS & Collection Training of PT API PT. Angkasa Pura I/BRI/Mandiri/
BNI
17 s.d 21 Juli 2011 Jakarta
75 ATC Supervisor Generation III Education and Training Dirnavpen. Ditjenhubud 18 s.d 30 Juli 2011 Jakarta
76 Safety Meeting PT. Angkasa Pura I (Persero) 19 s.d 22 Juli 2011 Jakarta
77 National Seminar on Airport Electrical System STPI Curug 20 Juli 2011 Tangerang
78 Capacity Building Workshop: Role of government &
community in public service organizing policy and
government private cooperation of transportation sector
Kapuskakem & pelayanan jasa
transportasi kemenhub
20 s.d 22 Juli 2011 Batam
79 Improvement of Airport Regulator & Operator Personal
Competence
DJU 25 s.d 26 Juli 2011 Jakarta
80 Hyperless & KK Training of Company Practitioners Balai Besar Keselamatan &
Kesehatan Kerja MKS
25 s.d 29 Juli 2011 Makassar
81 BPPT Workshop PT. Angkasa Pura I (Persero) 26 s.d 28 Juli 2011 Jakarta
82 Workshop on information and communication technology
to support the fight safety
BPPT 27 Juli 2011 Jakarta
83 Spiritual Great Customer Services Training Batch I PT. Angkasa Pura I (Persero)/ QLM 28 s.d 30 Juli 2011 Jakarta
84 Socialization of Information System Construction of
National Vital Object Security of 2011
04 Agustus 2011 Jakarta
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
81
2011 Annual Report
85 Workshop on National Legal Enforcement of Cyber Crime
and Electronic Transaction Crime by virtue of Law No.
11/2008 regarding ITE (Inf & Electronic Transaction)
LIPP 10 s.d 11 Agustus 2011 Jakarta
86 Current PSAK Provisioning of IFRS and IAS Convergence As
Well As GAP ANALYSIS
PT. Angkasa Pura I (Persero)/ IAI 8 s.d 13 Agustus 2011 Jakarta
87 Fraud Audit Education and Training 8 s.d 13 Agustus 2011 Sukabumi
88 Spiritual Great Customer Services Training Batch II PT. Angkasa Pura I (Persero)/ QLM 10 s.d 12 Agustus 2011 Jakarta
89 National Training: Implementation of Audit Management Application
through e-BPK Technology Information (e-Auditee)
LADARI 11 s.d 12 Agustus 2011 Jakarta
90 Socialization of Lebaran Transportation Application DJU 15 Agustus 2011 Jakarta
91 Workshop on Organization Model Formulation Dunamis 23 s.d 25 Agustus 2011 Jakarta
92 Workshop on Establishment of Organization Chart Phase II Dunamis 15 September 2011 Jakarta
93 Workshop on Establishment of Organization Chart Phase III Dunamis 22 s.d 23 September 2011 Jakarta
94 Training of Trainer Safety Oversight 26 s.d 29 September 2011 Jakarta
95 Training on HRM Professional Certifcation MKI Maximizing 27 s.d 30 September 2011 Bandung
96 Training on Risk Legal Management 28 s.d 29 September 2011 Jakarta
97 Socialization of Regulation of Minister of Transportation Number
77 of 2011 regarding Responsibility of Air Transportation
Dirjen Perhubungan Udara 29 September 2011 Jakarta
98 Maximizing Non-aeronautical Revenue Through Airport
Services 2011
IQPC 05 s.d 07 Oktober 2011 Kuala Lumpur
99 Workshop on Finalization of Establishment of Organizational Chart I Dunamis 06 s.d 07 Oktober 2011 Jakarta
100 Workshop of National Secretary Essential Skill for Secretary
and Administration Professional
PSPIN 12 s.d 14 Oktober 2011 Bandung
101 Workshop on Finalization of Establishment of Organizational Chart II Dunamis 01 s.d 02 November 2011 Jakarta
102 After Service Training PT. Angkasa Pura I/ LP2MM 01 s.d 04 November 2011 Bandung
103 Seminar on Aviation Navigation Facility Service Concept in
Indonesia
STPI Curug 8 November 2011 Tangerang
104 Workshop on Airspace Planning PBN Dirnavpen-ICAO 14 s.d 18 November 2011 Denpasar
105 Seminar on Flight Security Dirjen Perhubungan Udara 17 s.d 18 November 2011 Bandung
106 Training on Verifcation of Medical Service and Cost Control 24 s.d 25 November 2011 Jakarta
107 ATC Checker Education and Training 27 November s.d 5
Desember 2011
Yogyakarta
108 Competition of National Quality and Productivity Forum TKMPN WKM 29 November s.d 2
Desember 2011
Makassar
109 Intensive Training ISO 31000: International Risk Management
Standard ERM Fundamental and Certifcation
05 s.d 09 Desember 2011 Denpasar
110 ATS Checker STPI Curug 06 s.d 16 Desember 2011 Depok
111 Workshop on Public Relation & Protocol Afairs PT. Angkasa Pura I/ Veloxxe 07 s.d 9 Desember 2011 Jakarta
112 Conference on Risk Management of Asia Pacifc 2011 CRMS Indonesia 08 s.d 9 Desember 2011 Denpasar
113 ERMCP Title Certifcation CRMS Indonesia 10 s.d 11 Desember 2011 Denpasar
114 HCIS Training Dunamis 15 s.d 16 Desember 2011 Jakarta
115 Training on Governance, Risk and Compliance (GRC) Program GBI 15 s.d 16 Desember 2011 Denpasar
116 Training on Legal Contract & Paperwork Audit Strategy Beprof 21 s.d 23 Desember 2011 Yogyakarta
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
82
Laporan Tahunan 2011
Workshop Komisaris & Direksi
Uraian Description
BUMN Executive Breakfast Meeting Refexi BUMN 2010 untuk menyon-
song masa depan gemilang
BUMN Executive Breakfast Meeting Refection of 2010 BUMN to wel-
come the bright future
Penyegaran Komisaris & Direksi BUMN Etika Bisnis & Good Corporate Gov-
ernance BUMN
Refreshment of Board of Commissioners and Board of Directors of State
Owned Enterprise (BUMN) Business Ethic and Good Corporate Gover-
nance of BUMN
Workshop on Development of Aerotropolis Workshop on Development of Aerotropolis
Uraian Jumlah / Numbers Description
Kenaikan Pangkat 791 Promotion
Kenaikan Kelas Jabatan 467 Position Class Increase
Bantuan Biaya Haji 47 Haj Pilgrimage Expenses Aid
Bantuan Biaya Ziarah ke Yerusalem 14 Jerusalem Pilgrimage Expenses Aid
Bantuan Tirthayatra ke India 12 Tirtayatra Aid to India
JUMLAH 1331 TOTAL
For 2011, the realization of HR Development budget by Rp
21,116,488,00 is lower than 15.06% of the 2010 realization
namely Rp 24,859,127,000. Whereas total employee
obtaining the training in 2011 is 2,452 persons, decreasing
33.39% compared to that of 2010 by 3,681 persons.
For the hour of education and training as per employee per
annum, in 2011 is: 97.24 hours/employee/annum (of 2,452
person with total study hour: 238,437 hours), increasing
compared to that of 2010: 72.54 hours/employee/annum
(from 3,681 employees with total study hours: 267,003 hours).
Untuk tahun 2011 realisasi anggaran pengembangan SDM
sebesar Rp 21.116.488.000 lebih rendah 15,06% dari realisasi
tahun 2010 sebesar Rp 24.859.127.000. Sedangkan jumlah
karyawan yang mendapatkan pelatihan pada tahun 2011
sebanyak 2.452 karyawan, turun 33,39% dibandingkan tahun
2010 sebanyak 3.681 orang.
Untuk jam diklat per pegawai per tahun, tahun 2011 adalah :
97,24 jam/karyawan/tahun ( dari 2.452 karyawan dengan
jumlah jam pelajaran : 238.437 jam), meningkat dibanding
tahun 2010 : 72,54 jam /karyawan/tahun (dari 3.681 karyawan
dengan jumlah jam pelajaran : 267.003 jam)
Reward dan Punishment
Perusahaan menerapkan kebijakan Reward dan Punishment
bagi karyawan berdasarkan penilaian kinerja karyawan dan
kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan. Manajemen telah
menetapkan komponen/faktor dasar penetapan Reward
dan Punishment berdasarkan measurement dictionary KPI
individu. Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut, pada
tahun 2011 Perusahaan telah menetapkan penerima reward
dalam bentuk promosi kenaikan pangkat, kenaikan kelas
jabatan, penerima penghargaan dan penerima bantuan
ibadah keagamaan bagi 1.331 karyawan dengan perincian
sebagai berikut:
Workshop of Board of Commissioner and Board of Directors
Reward dan Punishment
The Company applies the Reward and Punishment policy
for the employee based on the employee performance
assessment and compliance with the Company Regulation.
The management has stipulated the basic component/
factor of stipulation of Reward and Punishment based
on the measurement dictionary of individual KPI. As the
implementation of such policy, in 2011 the Company has
stipulated the reward recipient in terms of promotion,
position class increase, award and religious worship aid
recipient for 1,331 employees with breakdown as follows:
Table of Reward Recipient of 2011 Tabel: Penerima Reward tahun 2011
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
83
2011 Annual Report
Meanwhile it was recorded that the employee discipline
violation through December 31, 2011 were 14. Such violation
and performance decrease were subject to punishment or
sanction. Of 14 disciplinary violations within such company
environment, 11 sanctions have been stipulated and other
13 disciplinary sanctions were not imposed but they were
nurtured by the company with breakdown as follows:
Table of Disciplinary Violation Sanction Recipient 2011
Penerima Sanksi Pelanggaran Kedisiplinan tahun 2011
Sementara itu, pelanggaran disiplin karyawan sampai periode
31 Desember 2011 tercatat sebanyak 14 pelanggaran.
Terhadap pelanggaran dan penurunan kinerja telah diberikan
hukuman atau sanksi. Dari 14 pelanggaran kedisiplinan di
lingkungan perusahaan tersebut, telah ditetapkan 11 sanksi
dan 3 orang disiplin lainnya tidak diberikan sanksi tetapi
dilakukan pembinaan oleh perusahaan, dengan rincian
sebagai berikut:
8883 83 83 83 8883
2220 20 20 20 20 2000 2001 01 01 01 011111 220 201 22200111 222011 0 22220 2 1 011 20 2 111 011 2 111 A 1111111111111111111111 nnu nnual al Rep Report ort rt rt rttt rtt rttttttttttttttt
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
Uraian Jumlah / Numbers Description
Penurunan Kelas Jabatan 6 Demotion of Position Class
Penurunan Pangkat 2 Demotion of Rank
Penurunan Gaji Berkala 3 Periodical Salary Decrease
JUMLAH 11 TOTAL
84
Laporan Tahunan 2011
Peran Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja
Asosiasi Karyawan dan Serikat Pekerja sebagai mitra
Perusahaan telah menunjukkan peran positif dalam
penyelesaian masalah-masalah ketenagakerjaan. Para pihak
senantiasa saling berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai
ketenagakerjaan untuk meningkatkan produktivitas kerja
dan kesejahteraan pekerja.
Untuk meningkatkan harmonisasi hubungan industrial
Angkasa Pura Airports, pada tanggal 20 Agustus 2010
telah ditandatangani Pakta Normalisasi antara manajemen
Angkasa Pura Airports dengan Asosiasi Karyawan PT.
Angkasa Pura I (Persero) dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura
I (Persero) . Para pihak menyepakati dan menyetujui bahwa
persiapan perundingan pembaharuan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) akan dilaksanakan paling lambat tanggal 6
September 2010 setelah dilakukan verifkasi keanggotaan
paling lambat tanggal 30 Agustus 2010.
Perundingan PKB dilakukan pada tanggal 25 September
sampai 3 Oktober 2010 dan penandatanganan PKB
dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2010. PKB antara
PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan PT.
Angkasa Pura I (Persero) dan Serikat Pekerja PT. Angkasa Pura
I (Persero) telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja RI
dan telah terdaftar sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010.
Role of Employee Association and Labor Union
Employee Association and Labor Union as the partner of
the Company has shown the positive role in settling the
manpower afairs issues. The parties always communicate
and consult each other on the manpower afairs for work
p.cJuct|v|ty .rJ .c.k.s .||.. |np.cvnrt
To improve the harmonious industrial relationship of
Angkasa Pura Airports, on August 20, 2010 there has been
executed the Normalization Pact between the management
of Angkasa Pura Airports and Association of Employee of
PT Angkasa Pura Airports I (Persero) and Labor Union of PT
Angkasa Pura I (Persero). The parties are covenanted and
agreed that the preparation of negotiation on renewal
of Collective Labor Agreement (CLA) will be conducted
on at the latest September 6, 2010 after the verifcation of
membership at the latest on August 30, 2010.
The negotiation of CLA was conducted on September 25
through October 3, 2010 and its execution was on October
15, 2010. CLA between PT Angkasa Pura Airports I (Persero)
and Labor Union of PT Angkasa Pura Airports I (Persero)
has been registered with the Ministry of Manpower of The
Republic of Indonesia and has been registered legitimately
in accordance with the Letter of Decision of Director General
of Industrial Relationship Nurturing and Manpower Social
Security No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010.
Pencapaian Key Performance Indicators (KPI)
The Achievement of Key Performance Indicator
86
Laporan Tahunan 2011
Key Performance Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja Kunci
merupakan alat ukur keberhasilan kinerja Direksi Angkasa
Pura Airports yang merupakan Kontrak Manajemen antara
Kuasa Pemegang Saham dengan Komisaris dan Direksi
Angkasa Pura Airports. KPI dapat dikatakan memadai
apabila memenuhi syarat-syarat relevan (relevant),
tepat (appropriate), wajar (fairy represent) dan lengkap
(comprehensive). Kerangka KPI tersebut menunjukkan
secara langsung pencapaian sasaran strategis yang hendak
dicapai sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
Manajemen telah menandatangani Kontrak Manajemen
pada tanggal 26 April 2011 antara Kuasa Pemegang Saham
Angkasa Pura Airports diwakili oleh Deputi Menteri Negara
BUMN Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata dengan Direksi
dan Komisaris Angkasa Pura Airports. Pada tanggal 11
Januari 2011 telah dilaksanakan penandatanganan kontrak
manajemen antara Direksi dengan para GM.
KPI tahun 2010 dipersiapkan dengan mempertimbangkan
adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama proses
KPI 2009 dan dikembangkan dengan mempertimbangkan
kesenjangan antara kebutuhan pelanggan dan pemangku
kepentingan dan pencapaian perusahaan hingga sekarang.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, Angakasa Pura Airports
telah memetakan kesenjangan tersebut dalam rencana
jangka panjang, dan pelaksanaannya diwujudkan dalam
program kerja perusahaan (RKAP) dan dimasukkan dalam
program kerja manajemen pada setiap bagian.
Key Performance Indicators (KPI) is the benchmark of
performance of the Board of Directors of Angkasa Pura
Airports being the Management Contract between the
Shareholders Proxy and Board of Commissioners and Board
of Directors of Angkasa Pura Airports. It can be said that KPI is
adequate if fulflling the conditions of relevant, appropriate,
fairly represent and comprehensive. KPI framework indicates
directly the achievement of strategic target to be attained in
accordance with the company vision and mission.
Management has signed Management Contract on April
26, 2011 between the Proxy of Shareholders of Angkasa
Pura Airports represented by Deputy State Minister of State-
Owned Enterprise of Logistic and Tourism Afairs and Board
of Directors and Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports. On January 11, 2011 the management contract
was signed between the Board of Directors and General
Managers.
The KPI 2010 were prepared by considering the matters that
needed improvements during the KPI of 2009 and were
made for developments by considering the gap between
t| rJs c| custcn.s .rJ st.k|c|J.s .rJ t| cnp.rys
.c||vnrts up tc p.srt c .c||v t| cnp.rys
goals, Angkasa Pura I already mapped such gaps in the
cnp.rys |cr t.n p|.r (|'||), .rJ t| |np|nrt.t|cr
c| .||c| |s n.r||stJ |r t| ccnp.rys .c.k p.c..ns
(RKAP) and adopted in Management Work Program (RKM) in
each Directorate.
KEY PERFORMANCE INDICATOR
87
2011 Annual Report
KEY PERFORMANCE INDICATOR
KPI tahun 2011 disusun dengan memperhatikan hal-hal yang
perlu mendapat perbaikan dalam KPI tahun 2010, untuk
dilakukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan
gap antara kebutuhan pelanggan dan pemangku
kepentingan dengan kinerja Perusahaan yang telah dicapai
selama ini. Untuk mencapai tujuan Perusahaan, Angkasa
Pura Airports telah memetakan gap-gap tersebut di dalam
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), kemudian
pelaksanaannya dijabarkan dalam program-program kerja
perusahaan (RKAP) serta diimplementasikan dalam Rencana
Kerja Manajemen (RKM) di tiap Direktorat.
Pencapaian target KPI kontrak manajemen tahun 2011
sesuai bobot setiap KPI pada enam perspektif mencapai skor
93,24 dengan perincian masing-masing persepektif sebagai
berikut:
In 2011, KPI was prepared by considering the issues to be
improved in 2010 KPI, for improvement by considering the
gap between the need of customer and stakeholders with
the Company performance already achieved all this time. To
attain the objective of the Company, Angkasa Pura Airports
has mapped those gaps in Company Long term Plan (RUPP),
then the implementation was elaborated in the company
work programs as well as implemented in the Management
Work Plan of each Directorate.
The KPI target achievement of management contract in 2011
in accordance with the weight of each KPI in six perspectives
reached the score 93.24 with breakdown of each perspective
as follows:
PERSPEKTIF
BOBOT
WEIGHT
CAPAIAN BOBOT
WEIGHT ACHIEVED
PERSPECTIVE
Pelanggan 10 9,46 Customer
Produk & Layanan 30 9,83 Product & Service
Proses Internal 10 27,30 Internal Process
Sumber Daya Manusia 20 9,23 Human Resource
Keuangan 20 18,23 Finance
Kepemimpinan 10 19,19 Leadership
Total 10 93,24 TOTAL
88
Laporan Tahunan 2011
PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah perseroan yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan
belum mencatatkan sahamnya di pasar modal.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Nomor
02 tanggal 9 Agustus 2007 yang dibuat di hadapan Notaris
Nanda Fauz Iwan, SH., pada Pasal 4 menyebutkan sebagai
berikut:
1. Modal dasar perseroan berjumlah sebesar Rp
7.000.000.000.000,- (tujuh triliun rupiah) yang terbagi
atas 7.000.000 (tujuh juta) saham, masing-masing
bernilai nominal Rp 1.000.000,-
2. Dari modal tersebut telah ditempatkan/diambil
bagian dan telah disetor penuh oleh Negara Republik
Indonesia sebanyak 1.800.000 saham atau seluruhnya
sebesar Rp 1.800.000.000.000,-
3. 100% dari nominal setiap saham yang telah
ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya berjumlah
Rp 1.800.000.000.000,- telah disetor penuh oleh Negara
Republik Indonesia ke dalam kas perseroan, dengan
cara sebagai berikut:
Sebesar Rp 925.000.000.000,- telah disetor
dengan uang tunai sebagai setoran modal lama
Penambahan penyertaan modal negara sebesar
Rp 264.109.538.326,-
Modal donasi sebesar Rp 2.796.336.642,-
Laba yang belum dibagi sebesar
Rp.98.295.982.326,-
Cadangan sampai dengan tahun buku 2005
sebesar Rp 509.798.142.306,-.
PT Angkasa Pura I (Persero) is the company which shares are
fully held by the Government of the Republic of Indonesia
and does not yet list its shares at the capital market.
The amendment to the Articles of Association of the
Company by virtue of Deed Number 2 dated August 9, 2007
drawn up before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, Article 4 states
as follows:
1. Company authorized capital shall amount to
Rp 7,000,000,000,000 (seven trillion rupiah) consisting
of 7,000,000 (seven million) shares, each at nominal
value Rp 1,000,000.
2. Of that capital there has been subscribed/taken up and
fully paid up by the State of the Republic of Indonesia
1,800,000 shares or entirely Rp 1,800,000,000,000.
3. 100% of the nominal value of each share already
subscribed as mentioned above or entirely amounting
to Rp 1,800,000,000,000 has been fully paid up by
the State of the Republic of Indonesia to the cash of
the company in the manner as follows:
|p 925,000,000,000 |.v br p.|J up |r c.s| .s
the old capital payment;
/JJ|t|cr c| st.t c.p|t.| p|.cnrt by |p
264,109,538,326;
|cr.t|cr c.p|t.| |p 2,796,336,642,
|.c|t rct J|st.|butJ yt |p 98,295,982,326,
|s.v up tc |sc.| y.. 2005 |p 509,798,142,306
Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders
89
2011 Annual Report
Akuntan Perseroan | Corporate Accountant
89 89
2220 201 000001 01 01 01 201 201 01 011 201 20001 201 201111 201 2001 20011 011111 A 1 AAA 1 AAAA 1 A 1 AAA 1 AAAA 1 AA 1 A 111 AAA 11111 AAAAA 11 A 1 AA 1 A 1 AAAAAAAAAA 1 1 AAA 11 AAAAAAA 1111 AAAA 1 11 AAAAA AAAAAAAnn nnnnnnnnnnnu nu nnnnu nnu nnnnnu nu nuuuu nnu nn nnnnn nnu nu nnnuuuu nu n nnu nnu nnnu nuuuuuu nnnu nnuuu nnu n nnnn al al l al aaaal al al aaaaaaal aa Rep Rep Report ort
NAMA AKUNTAN
ACCOUNTANT
PEKERJAAN
WORK
TAHUN
YEAR
NILAI KONTRAK (Rp)
CONTRACT VALUE (Rp)
KAP Grant Thornton Hendrawinata
General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi
Kinerja, Audit Kepatuhan, dan Laporan Keuangan PKBL
2007 466.600.000
General audit of Financial Statement, Performance Evaluation
Statement, Compliance Audit and PKBL Financial Statement
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan
General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi
Kinerja, Audit Kepatuhan, dan Laporan Keuangan PKBL
2008 470.360.000
General audit of Financial Statement, Performance Evaluation
Statement, Compliance Audit and PKBL Financial Statement
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan
General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi
Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Operasional, dan
Laporan Keuangan PKBL
Audit Capaian KPI
2009 925.000.000
General audit of Financial Statement, Performance Evaluation
Statement, Compliance Audit, Operational Audit and PKBL
Financial Statement
KPI Achievement Audit
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan
General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi
Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Operasional,
dan Laporan Keuangan PKBL
Audit Capaian KPI
2010 888.000.000
General audit of Financial Statement, Performance Evaluation
Statement, Compliance Audit, Operational Audit and PKBL
Financial Statement
KPI Achievement Audit
KAP Doli, Bambang, Sudarmadji &
Dadang
General Audit atas Laporan Keuangan, Lap. Evaluasi
Kinerja, Audit Kepatuhan, Audit Capaian KPI, dan
Laporan Keuangan PKBL
2011 740.000.000
General audit of Financial Statement, Performance Evaluation
Statement, Compliance Audit, KPL Achievement Audit and
PKBL Financial Statement
90
Laporan Tahunan 2011
NO
REKANAN
PARTNER
PEKERJAAN
WORK
TEMPAT
VENUE
1
Mustofa & Rekan
Konsultan hukum dalam penanganan perkara di Pengadilan Pajak masa Pajak
Januari s/d November 2006 dan masa pajak Januari s/d Desember 2007
Legal consultant in handling the case in Tax Court of Tax Period January
through November 2006 through tax period January through December 2007
Jakarta
2 Benny Joesoef, SH & Ass
Jasa Konsultan Hukum dalam penanganan pengajuan gugatan pembatalan
putusan BANI No. 326/X/ARB-BANI/2009 terkait perkara antara Angkasa Pura
Airports dengan PT Hutama Karya
Legal consultant service in handling the fling of suit against the BANI award
cancellation No. 326/X/ARB-BANI/2009 relating to the case between Angkasa
Pura Airports and PT Hutama Karya
Jakarta
Pekerjaan penunjukan konsultan hukum dalam pendampingan pemeriksaan
di Kejati Jatim atas dugaan TPK dalam penjualan space iklan di Bandara Juanda
Surabaya kepada PT SIE
Work on appointment of legal consultant in accompanying the examination
in High General Attorney Ofce of East Java on the allegation of TPK in the sale
of advertisement space at Juanda Airport, Surabaya to PT SIE
Jakarta
Jasa konsultan hukum dalam penanganan pelaporan pidana 19 orang terkait
masalah rumah dinas
Legal consultant service in handling the reporting of crime by 19 persons
relating to the ofcial house issue
Jakarta
Jasa konsultan hukum dalam penanganan perkara pada tingkat penyidikan
di Polda Metrojaya
Legal consultant service in handling the case in investigation instance in
Regional Police of Metrojaya
Jakarta
Penanganan perkara gugatan PT Aneka Glass Abadi di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat
Handling the case of suit of PT Aneka Glass Abadi in District Court of Central
Jakarta
Jakarta
3 JBW Law Ofce Jasa konsultan hukum dalam penanganan perkara penyelesaian permasalahan
hukum pembangunan terminal & fasilitas penunjang di BIL
Legal consultant service in handling the case of settlement of legal issue on
construction of terminal and supporting facilities at BII
Jakarta
4 Kudri Djamaris Sitohang
Attorney & Counsellors
At Law
Pembuatan Legal Opinion Mengenai Rencana Penyertaan YAKKAP I pada
Anak Perusahaan Angkasa Pura Airports (Persero)
Preparation of Legal Opinion on YAKKAP I Placement Plan at Subsidiary
Angkasa Pura Airports (Persero)
Jakarta
NO
REKANAN
PARTNER
PEKERJAAN
WORK
TEMPAT
VENUE
1
Penunjukan Notaris (Grace
Margareth Goenawan, SH,
MM)
Appointment of Notary
Grace Margareth
Goenawan, SH MM
Pelaksanaan pembayaran ganti rugi tanah milik di lingkungan Bandara
Pattimura Ambon seluas 45.350M2
Implementation of payment of compensation for the land within the
environment of Pattimura Airport, Ambon to the extent of 45,350 M2


Ambon
2 Nanda Fauz Iwan, SH,MKn.
Surat perjanjian pekerjaan Jasa notaris dan Konsultan Hukum terkait
dengan likuidasi Yayasan Kesejahteraan Pegawai Angkasa Pura I (Persero)
Letter of Agreement of work of Notary service and related Legal Consultant
with Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura I (Persero) in
liquidation
Jakarta
Konsultan Hukum & Notaris | Legal Consultant
Konsultan Hukum Lawyers
Notary Notaris
91
2011 Annual Report
Angkasa Pura Property
Gd. Angkasa Pura Center for Excellence
lt. Dasar
Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat
[T] (62-21) 658 66495
[F] (62-21) 654 1513/14
Angkasa Pura Logistic
Gd. Angkasa Pura Center for Excellence
lt. Dasar
Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat
[T] (62-21) 658 66406
[F] (62-21) 654 1513/14
Anak Perusahaan | Subsidiaries
Angkasa Pura Support
Gd. Angkasa Pura Center for Excellence
lt. Dasar
Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat
[T] (62-21) 658 66496
[F] (62-21) 654 1513/14
Angkasa Pura Hotel
Gd. Angkasa Pura Center for Excellence
lt. Dasar
Jl. Tabing No. 16 , Kemayoran Jakarta Pusat
[T] (62-21) 658 66490
[F] (62-21) 654 1513/14
92
Laporan Tahunan 2011
Anak Perusahaan
Sejalan dengan konsep Reposisi dan Restrukturisasi
Angkasa Pura Airports, serta dengan memperhatikan
posisi perusahaan dan struktur bisnis saat ini, Angkasa Pura
Airports melakukan transformasi di bidang bisnis. Hal ini
sekaligus juga untuk mempercepat sasaran perusahaan,
yaitu meningkatkan CSI dan meningkatkan pendapatan
non aeronautika. Untuk itu, pada tahun 2011 Angkasa
Pura Airports mengusulkan pembentukan empat anak
perusahaan kepada pemegang saham. Pada 15 Desember
2011, telah disetujui pendirian tiga anak perusahaan, yaitu:
1. PT Angkasa Pura Hotels; didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)
Nomor 192/DK.API/2011 dan Akte Pendirian Perusahaan
Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn
tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak perusahaan
ini adalah penyediaan akomodasi pariwisata dengan
modal dasar sebesar Rp 120 miliar. Kepemilikan saham
Angkasa Pura Airports (Persero) pada perusahaan ini
adalah 99,88%.
2. PT Angkasa Pura Logistics; didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)
Nomor 194/DK.API/2011 dan Akte Pendirian
Perusahaan Nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan,
SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak
perusahaan ini adalah jasa pengurusan transportasi
(freight forwarding) dengan modal dasar sebesar Rp
80 miliar. Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports
(Persero) pada perusahaan ini adalah 98%.
3. PT Angkasa Pura Property; didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports (Persero)
Nomor 193/DK.API/2011 dan Akte Pendirian
Perusahaan Nomor 02 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan,
SH,M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Bidang usaha anak
perusahaan ini adalah pembangunan, perdagangan,
dan jasa dengan modal dasar sebesar Rp 42 miliar.
Kepemilikan saham Angkasa Pura Airports (Persero)
pada perusahaan ini adalah 99,43%.
4. Selanjutnya, atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa
Pura Airports (Persero) Nomor 17/DK.API/2012 tanggal
31 Januari 2012 dan dan Akte Pendirian Perusahaan
Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,M.Kn
tanggal 9 Februari 2012, didirikan satu anak perusahaan
Subsidiaries
In line with the concept of Reposition and Restructuring of
Angkasa Pura Airports as well as by taking into account the
company position and current business structure, Angkasa
Pura Airports conducts the transformation in business. It is
simultaneously for acceleration of company target namely
improving CSI and non-aeronautical income. To that end,
in 2011 Angkasa Pura Airports suggested the shareholders
on the establishment of four subsidiaries. On December
15, 2011, the establishment of three subsidiaries had been
approved namely:
1. PT Angkasa Pura Hotels; established upon the approval
of Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports
(Persero) Number 192/DKAP/2011 and Deed of
Incorporation of Company Number 03 by Notary Nanda
Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of
business is tourism accommodation procurement with
authorized capital Rp 120 billion. The shareholding
of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is
99.88%.
2. PT Angkasa Pura Logistics; established upon the
approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports (Persero) Number 194/DKAP/2011 and Deed of
Incorporation of Company Number 01 by Notary Nanda
Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its line of
business is freight forwarding service with authorized
capital Rp 80 billion. The shareholding of Angkasa Pura
Airports (Persero) in this company is 98%.
3. PT Angkasa Pura Property; established upon the
approval of Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports (Persero) Number 193/DKAP/2011 and Deed
of Incorporation of Company Number 02 by Notary
Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated January 6, 2012. Its
line of business is construction, trading and service
with authorized capital Rp 42 billion. The shareholding
of Angkasa Pura Airports (Persero) in this company is
99.43%.
4. Furthermore, upon the approval of the Board of
Commissioners of Angkasa Pura Airports (Persero)
Number 17/DKAP/2012 dated January 31, 2012 and
Deed of Incorporation of Company Number 03 drawn
up before Notary Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn dated
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
93
2011 Annual Report
February 9, 2012, one more subsidiary was established
namely PT Angkasa Pura Supports. Its line of business
is service, construction, land transportation, service
station, printing and trading with authorized capital
Rp 125 billion. The shareholding of PT Angkasa Pura I
(Persero) in this company is 98.5%.
lagi, yaitu PT Angkasa Pura Supports. Bidang usaha
perusahaan ini adalah bidang jasa, pembangunan,
pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, dan
perdagangan dengan modal dasar Rp 125 miliar.
Kepemilikan saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada
perusahaan ini adalah 98,5%.
NO REKANAN | PARTNER BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD
KEPEMILIKAN |
OWNERSHIP
KETERANGAN | NOTE
1 PT Angkasa Pura Hotels
Perhotelan | Hotel 99.88% belum beroperasi | Not Operated Yet
2 PT Angkasa Pura Logistics Jasa Transportasi | Transportation Service 98% belum beroperasi | Not Operated Yet
3 PT Angkasa Pura Property Perumahan | Property 99.44% belum beroperasi | Not Operated Yet
4 PT Angkasa Pura Supports Jasa dan Trading | Service and Trading 98.50% belum beroperasi | Not Operated Yet
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
93 93
201 22011 A 1 A 1 Annu nnu n al al Rep Rep Report ort oort
94
Laporan Tahunan 2011
Perusahaan Afliasi dan Yayasan
Afliated Companies and Foundation
PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa adalah perusahaan patungan yang
didirikan oleh tiga BUMN, yaitu PT Garuda Indonesia
(Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), dan Angkasa Pura II
(Persero), yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa
ground handling independen yang meliputi kargo dan
pergudangan, penumpang dan penanganan bagasi, operasi
penerbangan dan servis pesawat udara, serta kegiatan
usaha lainnya yang dapat menunjang usaha penerbangan
di wilayah kerja Angkasa Pura Airports dan Angkasa Pura II.

Berkantor pusat di Jalan Angkasa Blok B12 Kav.6, Kemayoran,
Jakarta, Gapura Angkasa memiliki willayah operasi tersebar
di 25 bandara di Indonesia yang seluruhnya di kelola oleh 21
kantor cabang , 1 kantor perwakilan, 2 kantor proyek smart
handling, dan 2 proyek yang pengelolaan operasionalnya di
bawah kendali kantor cabang lainnya.
PT Gapura Angkasa didirikan berdasarkan Akta No. 32 tanggal
26 Januari 1998 oleh Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta
dan di sahkan oleh Menteri Kehakiman sesuai keputusan
Nomor: C-21003 HT.01.01-TH-99 tanggal 31 Desember 1999.

Pendirian perusahaan telah mendapat persetujuan Menteri
Keuangan RI Nomor: SR-546/MK.016/97 tanggal 5 Nopember
1997 tentang Pendirian Perusahaan Patungan Ground
Handling antara tiga BUMN tersebut. Dari masing-masing
pendiri diatur hak dan kewajibannya dalam penyertaan
modal sebagai berikut:
PT Garuda Indonesia (Persero) dengan penyertaan
modal sebesar 37,50%, berkewajiban menyerahkan
PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa is the joint venture established by
three BUMN (State-Owned Enterprises) namely PT Garuda
Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero) and Angkasa
Pura II (Persero), running the business in independent
ground handling service comprising cargo and warehousing,
passenger and baggage handling, aviation operation and
airplane service as well as other business activities which
can support the aviation business in the work territory of
Angkasa Pura Airports and Angkasa Pura II.
Occupying its head ofce at Jalan Angkasa Block B 12 Kav.
6 Kemayoran, Jakarta, Gapura Angkasa has the operational
territories spread out at 25 airports in Indonesia which are
entirely managed by 21 branch ofces, 1 representative ofce, 2
smart handling project ofces and 2 projects which operational
management is under the control of other branch ofce.
PT Gapura Angkasa is established by virtue of Deed No.
32 dated January 26, 1998 by Imas Fatimah, SH, Notary in
Jakarta and ratifed by Minister of Justice in accordance
with the Decree Number: C-21003.HT.01.01-TH-99 dated
December 31, 1999.
The incorporation of company is already approved by
Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number:
SR-546/MKJ.016/97 dated November 5, 1997 regarding
Incorporation of Joint Venture of Ground Handling among
those three State-Owned Enterprises. Of each founders, the
rights and obligations in the capital placement is already
provided namely:
PT Garuda Indonesia (Persero) with capital placement
37.50%, is obliged to submit all assets of ground
NO REKANAN | PARTNER BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD
KEPEMILIKAN |
OWNERSHIP
KETERANGAN | NOTE
1 PT Angkasa Pura Hotels
Perhotelan | Hotel 99.88% belum beroperasi | Not Operated Yet
2 PT Angkasa Pura Logistics Jasa Transportasi | Transportation Service 98% belum beroperasi | Not Operated Yet
3 PT Angkasa Pura Property Perumahan | Property 99.44% belum beroperasi | Not Operated Yet
4 PT Angkasa Pura Supports Jasa dan Trading | Service and Trading 98.50% belum beroperasi | Not Operated Yet
95
2011 Annual Report
seluruh aset ground support equipment (GSE) sesuai
hasil penilaian oleh PT Sucofndo yang ditetapkan
nilainya sebesar Rp 122.521.957.000,- dan berhak
menerima goodwill sebesar Rp 23.040.000.000,-
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyertaan modal
sebesar 31,25%, berkewajiban menyetor aset senilai Rp
1.415.600.000,- dan uang tunai sebesar Rp 65.784.400,-
PT Angkasa Pura II (Persero) dengan penyertaan
modal sebesar 31,25% , berkewajiban menyetor aset
senilai Rp 600.239.000,- dan uang tunai sebesar Rp
66.599.761.000,-

Anggaran pendirian perusahaan mengalami perubahan
berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 21 Desember 1999
oleh Imas Fatimah SH. Notaris yang mengubah salah satu
kegiatan usaha perusahaan dari sebelumnya adalah cargo
and mail menjadi cargo , warehousing and mail, dan diubah
lagi berdasarkan Akta Nomor 2 Tanggal 1 September 2010
oleh R. Suryawan Budi Prasetiyono SH, MKn, notaris di Jakarta
dan telah memperoleh persetujuan perubahan anggaran
dasar sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor:
AHU-45974AH.01.02 tahun 2010 tanggal 28 September
2010.
Bidang usaha utama perusahaan setelah perubahan akta
adalah sebagai berikut:
1. Akomodasi dan representasi
2. Kontrol muatan, komunikasi, dan kontrol keberangkatan
3. Unit perangkat kontrol muatan
4. Penumpang dan bagasi
5. Kargo, pergudangan, dan surat-menyurat
6. Layanan perjalanan
7. Pelayanan pesawat
8. Minyak dan bahan bakar
9. Pemeliharaan pesawat
10. Operasi penerbangan dan administrasi kru
11. Transportasi landasan
12. Katering dan pelayanan
13. Administrasi dan pengawasan
14. Keamanan bandara
15. Pergudangan dan logistik
16. Konsultan penanganan landasan
17. Pendidikan dan pelatihan serta penyediaan tenaga ahli
penanganan landasan
support equipment (GSE) according to the assessment
result of PT Sucofndo which value is stipulated Rp
122,521,957,000 and is entitled to receive goodwill Rp
23,040,000,000;
PT Angkasa Pura I (Persero) with capital placement
31.25% is obliged to pay the assets to the value Rp
1,415,000,000 and cash Rp 65,784,400;
PT Angkasa Pura II (Persero) with capital placement
31.25% is obliged to pay the assets to the value Rp
600,239,000 and cash Rp 66,599,761,000.

The budget of the company establishment changed by


virtue of Deed Number 33 dated December 21, 1999 drawn
up b|c. |n.s |.t|n.|, S| c|.r|r cr c| t| ccnp.rys
lines of business from originally cargo and main to currently
cargo, warehousing and mail, and changed again by virtue
of Deed Number 2 dated September 1, 2010 legalized by R.
Suryawan Budi Prasetiyono, SH, MKn, notary in Jakarta and
the amendment to the articles of association was already
approved by virtue of the Decree of Minister of Law and
Human Rights of The Republic of Indonesia Number AHU-
4597/4AH/01/02 Year 2010 dated September 28, 2010.
The main lines of business of the company after the
amendment to the deed are as follows:
1. Accommodation and transportation
2. Cargo control, communication and departure control
3. Cargo control device unit
4. Passenger and baggage
5. Cargo, warehousing and correspondence
6. Traveling service
7. Airplane service
8. Oil and fuel
9. Airplane maintenance
10. Flight and crew administration operation
11. Runway transportation
12. Catering and service
13. Administration and supervision
14. Airport security
15. Warehousing and logistic
16. Runway handling consultant
17. Education and training as well as procurement of
runway handling expert
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
96
Laporan Tahunan 2011
Entering the 14th year, PT Gapura Angkasa has booked
the important role in the local airport industry. As the joint
venture between the national airline PT Garuda Indonesia
and two state owned main airport authorities, Angkasa Pura
Airports and PT Angkasa Pura II (Persero), the performance in
service, personnel and equipment has always developed up
to December 31, 2011 and the company equity position has
reached Rp 359 billion.
Memasuki tahun ke-14, PT Gapura Angkasa telah mengukir
peran penting dalam industri bandara setempat. Sebagai
perusahaan patungan antara maskapai nasional PT Garuda
Indonesia dan dua otoritas bandara utama milik negara,
Angkasa Pura Airports dan PT Angkasa Pura II (Persero),
kinerja di bidang layanan, personil, dan peralatan senantiasa
mengalami perkembangan hingga per 31 Desember 2011
posisi ekuitas perusahaan telah mencapai Rp 359 miliar.

KETERANGAN 2011 2010 DESCRIPTION
Jumlah Aset Lancar 291.508.294 258.613.137 Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 232.046.640 196.671.499 Total Non Current Assets
Jumlah Aset 523.554.934 454.284.636 Total Assets
Jumlah Kewajiban Lancar 141.909.079 90.995.582 Total Current Liabilities
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 21.737.021 26.101.769 Total Non Current Liabilities
Jumlah Ekuitas 359.908.833 337.187.283 Total Equity
Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas 523.554.934 454.284.636 Total Liabilities and Equity
KETERANGAN 2011 2010 DESCRIPTION
Pendapatan Usaha 702.810.705 610.568.767 Operating Income
Beban Pokok (552.437.470) (492.856.113) Principle Cost
Laba Kotor 150.373.235 117.712.654 Gross Proft
Beban Pemasaran, Administrasi, dan
Imbalan Kerja
(105.819.258) (86.360.618) Ordering, Administration and Work Fee
Expenses
Laba Usaha 44.553.997 31.352.036 Operating Proft
Pendapatan (Beban) Lain-Lain 16.399.531 38.147.500 Other Income (Expenses)
Laba Sebelum Pajak 60.953.528 69.499.535 Proft Before Tax
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (21.623.836) (21.896.733) Income Tax Beneft (Expenses)
Laba Bersih 39.329.692 47.459.053 Net Proft
(dalam ribuan Rupiah)
Summary of Financial Position of PT Gapura Angkasa
Summary of Income Statement of PT Gapura Angkasa
Ikhtisar Posisi Keuangan PT Gapura Angkasa
(in thousands of rupiah)
Ikhtisar Laporan Laba Rugi PT Gapura Angkasa
(dalam ribuan Rupiah) (in thousands of rupiah)
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
97
2011 Annual Report
PT Garuda Indonesia
Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perusahaan Perseroan Angkasa Pura Airports Nomor
RIS-01/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 yang menyatakan
persetujuan meratifkasi atau mengesahkan konversi
obligasi wajib konversi menjadi penyertaan saham sejumlah
124.248 lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp
1.000.000,- atau sebesar Rp 124.248.000.000,- (seratus dua
puluh empat miliar dua ratus empat puluh delapan juta
rupiah). RUPS tersebut juga menyetujui Direksi Angkasa Pura
Airports melakukan negosiasi dengan Direksi PT Garuda
Indonesia (Persero) mengenai kompensasi penyelesaian
konversi terhitung sejak tanggal 2 November 2006 sampai
dengan tanggal 13 April 2007 berdasarkan kesepakatan para
pihak sebesar Rp 4.050.484.800,- sebelum dipotong pajak
yang telah dicatat pada pos pendapatan luar biasa.
Berdasarkan akta perubahan Anggaran Dasar PT Garuda
Indonesia (Persero) Nomor 24 tanggal 16 November
2010 dari Notaris Fatimah Helmi, SH perihal penerbitan
saham seri A dan B dan perubahan nominal saham dari Rp
1.000.000,- per lembar saham menjadi Rp 500,- per lembar
saham. Dengan perubahan tersebut, jumlah lembar saham
kepemilikan Angkasa Pura Airports menjadi 248.496.000
lembar saham. Harga pasar saham PT Garuda Indonesia
(Persero) pada tanggal 31 Desember 2011 Rp 475/lembar,
dengan demikian total harga pasar kepemilikan Angkasa
Pura Airports pada 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp
118.035.600.000,-
Investasi saham pada PT Garuda Indonesia tersebut dicatat
pada pembukuan perusahaan dengan menggunakan cost
method.
PT Jasa Marga Bali Tol
Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan
konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua
Ngurah Rai Benoa di Bali oleh beberapa perusahaan BUMN.
Investasi ini telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN
dengan surat Nomor S-549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober
2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp 18
miliar atau kepemilikan saham sebesar 10%.
PT Garuda Indonesia
In accordance with the Minutes of Extraordinary General
Meeting of Shareholders of Company Angkasa Pura Airports
Number RS-01/MBJ/2008 dated June 27, 2008 stating
the approval for ratifcation or to ratify the conversion
of the to-be-converted bonds into share placement by
124,248 shares with nominal value per share Rp 1,000,000
or Rp 124,248,000,000 (one hundred twenty four billion
two hundred forty eight million rupiah). Such GMS also
approved the Board of Directors of Angkasa Pura Airports to
negotiate with that of PT Garuda Indonesia (Persero) on the
compensation of conversion settlement as of November 2,
2006 t|.cu| /p.|| 13, 2007 b.sJ cr t| p..t|s ..nrt
by Rp 4,050,484,800 before deducted by tax already recorded
in the extraordinary income account.
By virtue of the deed of amendment to Articles of Association
of PT Garuda Indonesia (Persero) Number 24 dated November
16, 2010 drawn up by notary Fatimah Helmi, SH regarding
issue of shares serial A and B and change of share nominal
value from Rp 1,000,000 per share to Rp 500 per share. By
such change, total shareholding of Angkasa Pura Airports
became 248,496,000 shares. The market price of shares of
PT Garuda Indonesia (Persero) on December 31, 2011 was
Rp 475/share, then total market price of shareholding of
Angkasa Pura Airports as per December 31, 2011 was Rp
118,035,600,000.
Share investment of PT Garuda Indonesia is recorded in the
company accounting using cost method.
PT Jasa Marga Bali Tol
The investment in share at PT Jasa Marga Bali Tol is the
consortium of investment in the construction of Nusa Dua
Ngurah Rai Benoa toll road in Bali by some State-Owned
Enterprises. It is approved by the Minister of State-Owned
Enterprises by virtue of the letter Number S-549/MBU/2011
dated October 25, 2011. The investment at PT Jasa Marga Bali
Tol Rp 18 billion or shareholding 10%.
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
98
Laporan Tahunan 2011
Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat
pada pembukuan perusahaan dengan metode cost method.
It is recorded in the company accounting using cost method.
Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan shareholder
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
108.000 60,00%
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) 36.000 20,00% PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Angkasa Pura Airports (Persero) 18.000 10,00% Angkasa Pura Airports (Persero)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 9.000 5,00% PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk 3.600 2,00% PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Hutama Karya (Persero) Tbk 3.600 2,00% PT Hutama Karya (Persero) Tbk
PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) 1.800 1,00% PT Pengembangan Pariwisata Bali
(Persero)
Susunan Pemegang Saham per 31 Desember 2011: Composition of Shareholders as per December 31, 2011:
Dana Pensiun Angkasa Pura Airports
(DAPENRA)
DAPENRA didirikan untuk mengelola Program Dana Pensiun
Manfaat Pasti, yaitu penyediaan manfaat pensiun untuk
karyawan Angkasa Pura Airports dan keluarganya pada saat
mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran berkala.

Didirikan berdasarkan Keputusan Direksi Angkasa Pura
Airports No. KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober
1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun
Angkasa Pura Airports yang telah mendapat pengesahan
dari Menteri Keuangan berdasarkan keputusan Nomor:
KEP.393/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. Peraturan
Dana Pensiun tersebut kemudian disempurnakan melalui
Surat Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei 2000 tentang Peraturan
Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa Pura I. Peraturan
Retiree Fund of Angkasa Pura Airports
(DAPENRA)
DAPENRA was established to manage the Certain Beneft
Retiree Fund Program namely the provision of pension
beneft for the employees of Angkasa Pura Airports and
their families when reaching the pension age in terms of
periodical payment.
It is established by virtue of the Decision of Board of
Directors of Angkasa Pura Airports No. KEP.1156/K160/1998
dated October 6, 1998 regarding Regulation of Retiree Fund
from the Retiree Fund of Angkasa Pura Airports already
ratifed by the Minister of Finance by virtue of his Decree
Number KEP.393/KM.17/1999 dated November 15, 1999. It
was then improved through the Letter of Decision of Board
of Directors of PT Angkasa Pura (Persero) Number: KEP.19/
KI.60/2000 dated May 11, 2000 regarding Pension Fund of
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
Dana Pensiun dan Yayasan
NO REKANAN / PARTNER BIDANG USAHA | BUSINESS FIELD
KEPEMILIKAN |
OWNERSHIP
KETERANGAN / NOTE
1
Dana Pensiun Angkasa Pura Pengelola Dana Pensiun AP I Dana yang dikelola
693,45 miliar
Jumlah peserta 4991 orang
2 Yayasan Kesejahteraan Karyawan
AP I (YAKKAPI)
Pengelola Tunjangan Hari Tua (THT)
karyawan PT AP I
Aset Rp 213,55 miliar -
Pension Fund of Angkasa Pura Airports (DAPENRA)
99
2011 Annual Report
Dana Pensiun tersebut telah mendapat pengesahan dari
Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Nomor:
KEP.274/KM.17/2000 tanggal 12 Juni 2000 dan dicatat dalam
Berita Negara Nomor 64 tahun 2000 dan Tambahan Berita
Negara RI Nomor 59/DAPEN tahun 2000 serta sesuai dengan
Undang-undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
Tujuan didirikannya DAPENRA adalah untuk membantu
Angkasa Pura Airports dalam mewujudkan pemberian
kesejahteraan kepada pensiunan yang semakin meningkat
dengan sumber dana berasal dari iuran pendiri, iuran
pegawai, dan hasil pengembangan kekayaannya.
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 Description
Jumlah Peserta Total participan
Peserta Aktif 3.526 3.639 3.444 3.262 3.503 Active participant
Peserta Pasif 933 1.068 1.211 1.342 1.488 Passive participant
Aktiva Bersih Net assets
Investasi (nilai Wajar) 438.741.842 464.034.753 583.582.473 712.406.347 693.450.604 Investments (fair value)
Total Aktiva Bersih 460.541.185 463.499.186 595.307.649 719.954.652 696.138.021 Total Net Assets
Kekayaan Untuk Pendanaan 453.643.621 462.881.527 594.950.154 719.537.272 696.162.244 Asset for Funding
Perubahan Aktiva Bersih Changes of Net Assets
Penerimaan Iuran 17.639.683 19.427.647 23.802.227 23.975.265 28.888.949 Dues revenue
Pembayaran Manfaat Pensiun 16.999.068 23.820.806 28.612.657 30.956.666 37.275.838 Pension Beneft Payment
Neraca **) Balance Sheet
Jumlah Aktiva 463.071.601 476.276.611 601.103.436 729.781.987 705.277.787 Total Assets
Kewajiban Aktuaria 444.877.388 460.108.782 504.963.232 615.135.850 664.444.578 Actuary liability
Selisih Kewajiban Aktuaria 15.663.796 3.390.404 90.344.417 104.818.801 31.693.443 Actuary Liability Diference
Hasil Usaha Operating Yield
Hasil Usaha Investasi (HUI) 53.513.609 48.897.085 99.787.454 111.922.930 111.628.498 Investment Operating Yields(HUI)
Hasil Usaha Setelah Pajak 46.781.952 40.569.469 88.828.283 98.721.644 98.765.830 perating Yields After Tax
Rasio-Rasio Ratios
Rasio Kecukupan Dana (RKD) 101,97% 100,60% 117,82% 116,97% 104,77% Fund Sufciency Ratio (RKD)
Rasio HUI / TIR (ROI) 12,78% 10,45% 28,03% 22,35% -0,36% Ratio of HUI / TRI(ROI)
Ikhtisar Kinerja Keuangan DAPENRA 5 tahun terakhir Summary of Financial Performance of DAPENRA
in the last 5 years
Retiree Fund of Angkasa Pura Airports. The Retiree Fund
regulation was ratifed by the Minister of Finance by virtue of
his Decree Number KEP.274/KM.17/2000 dated June 12, 2000
and recorded in the State Gazette Number 64 year 2000 and
Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia
Number 59/DAPEN year 2000 as well as in accordance with
Law No. 11 of 1992 regarding Pension Fund.
The objective of the establishment of DAPENRA is to assist
Angkasa Pura Airports in realizing the providing of welfare
to the retiree which increased more by the source of fund
from the dues of the founders and employees, and its assets
development.
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
100
Laporan Tahunan 2011
The progress of the fund managed since the establishment
of DAPENRA has grew signifcantly. In 1999 the fund
managed was Rp 122.62 billion and as per December 31,
2010 it reached Rp 712.40 billion.
Total participants of DAPENRA consists of the active ones
(active employees) and passive ones (retiree). Up to the end
of 2011 total participants were 4,991 persons consisting of
3,503 active participants and 1,488 passive participants.
Perkembangan dana yang dikelola sejak DAPENRA didirikan
telah mengalami pertumbuhan yang signifkan. Pada tahun
1999 dana yang dikelola sebesar Rp 122,62 miliar dan per 31
Desember 2010 telah mencapai Rp 712,40 miliar.
Jumlah peserta DAPENRA terdiri dari peserta aktif (pegawai
aktif ) dan peserta pasif (pensiunan). Sampai dengan akhir
tahun 2011 jumlah peserta sebanyak 4.991 peserta terdiri
dari 3.503 peserta aktif dan 1.488 peserta pasif.
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa
Pura Airports (YAKKAP I)
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura Airports
(YAKKAP) didirikan dengan Akta Notaris Mily Karmila Sareal,
SH., Nomor 2 tanggal 2 September 2003 yang telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam
keputusan Nomor C-116 HT01.02 Tahun 2003 tanggal 19
September 2003.
Tujuan pendirian YAKKAP I adalah untuk mengelola
Tunjangan Hari Tua (THT) karyawan Angkasa Pura Airports
dan melaksanakan program-program pelayanan bagi
karyawan seperti program pemberian Tunjangan Hari Tua,
program bantuan pemeliharaan kesehatan, dan program-
program bantuan lainnya.
Employee Welfare Foundation of Angkasa
Pura Airports (YAKKAP I)
Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura Airports
(YAKKAP) was established by virtue of the deed of notary
Mully Kamila Sareal SH Number 2 dated September 2,
2003 already ratifed by the Minister of Justice and Human
Rights in his Decree Number C-116.HT.01.02 Year 2003 dated
September 19, 2003.
The objective of YAKKAP I establishment is to manage the
Old Age Security of the employees of Angkasa Pura Airports
and implement the service programs for the employees
such as Old Age Security providing program, health care aid
program and other assistance programs.
URAIAN 2011 2010 DESCRIPTION
ASET ASSET
Aset Lancar 113.226.133 74.361.267 Current Assets
Investasi Jangka Panjang 63.553.352 57.721.613 Long-term Investment
Aset Tetap 89.895 123.205 Fixed Assets
Aset Lain-lain 36.682.342 35.258.929 Other Assets
Total Aset 213.551.724 167.465.015 Total Assets
KEWAJIBAN Liabilities
Kewajiban Lancar 19.021.163 10.451.616 Current liabilities
Aset Bersih : Net Assets
Aset Bersih Terikat Temporer 100.528.827 90.625.714 Temporary bound net assets
Aset Bersih Terikat Permanen 633.435 623.435 Permanently bound net assets
Aset Bersih Tidak Terikat 93.368.298 65.764.248 Non bound net assets
Total Kewajiban dan Aset Bersih 213.551.724 167.465.015 Total Liabilities and Net assets
Neraca YAKKAP I per 31 Desember 2011 dan 2010 Balance sheet of YAKKAP I as per December 31, 2011 and 2010
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
101
2011 Annual Report
1. Terbaik Kedua CEO BUMN Inovatif dalam Penghargaan
Anugerah BUMN 2011
2. Penghargaan CEO Human Capital Study 30 Juni 2011
untuk katagori Best CEO for Commitment
3. Mendapatkan penghargaan untuk 7 Bandar Udara yang
dikelola Angkasa Pura Airports (Persero) mendapatkan
penghargaan Bandara Award 2011. yaitu:
a. Bandar Udara Juanda, Surabaya (The Best Airport of Year)
b. Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo (Excellent Service
kategori kelas bandara dengan pergerakan kurang
dari 1 juta penumpang)
c. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar (Most Improved
Airport)
d. Favorite Airport:
- Bandara Ngurah Rai, Bali untuk koridor Nusa
Tenggara
- Bandara Sepinggan, Balikpapan untuk koridor
Kalimantan
- Bandara Pattimura, Ambon untuk koridor Maluku -
Papua
- Bandara Sam Ratulangi, Manado untuk koridor
Sulawesi
4. Penghargaan Toilet Bersih dari Kementerian Kebudayaan
dan Pariwisata dalam rangka Hari Pariwisata Dunia:
- Peringkat I : Bandara Juanda, Surabaya
- Peringkat III : Bandara Ngurah Rai, Bali
5. Peringkat ke-3 Kategori Early Improvement dalam
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence
6. Peringkat ke-4 Annual Report Award (ARA) 2010 kategori
BUMN Non Keuangan Non Listed yang dilaksanakan
tanggal 14 Desember 2011.
1. The second best of CEO of Innovative State Owned
Enterprise (BUMN) in BUMN Award 2011.
2. CEO Human Capital Study CEO award June 30, 2011 for
Best CEO for Commitment category.
3. Obtaining award for 7 Airports managed by Angkasa
Pura Airports (Persero) obtaining Airport Award 2011
namely:
a. Juanda Airport, Surabaya (The Best Airport of Year)
b. Adi Sumarmo Airport, Solo (Excellence Service of
airport class category with movement less than 1
million of passengers)
c. Sultan Hasanuddin Airport, Makassar (Most Improved
Airport)
d. Favorite Airports:
- Ngurah Rai Airport, Bali for Nusa Tenggara corridor
- Sepinggan Airport, Balikpapan for Kalimantan
corridor
- Pattimura Airport, Ambon for Maluku-Papua
corridor
- Sam Ratulangi Airport, Manado for Sulawesi
corridor
4. Clean Lavatory Award from Ministry of Culture and
Tourism in the frame of World Tourism Day:
- Rank I : Juanda Airport, Surabaya
- Rank II : Ngurah Rai Airport, Bali
5. Third rank for Early Improvement category in Malcolm
Baldridge Criteria for Performance Excellence
6. 4th rank in Annual Report Award (ARA) 2010 for non listed
non fnancial SEO category implemented on December
14, 2011.
Penghargaan & Sertifkat | Award & Certifcations
102
Laporan Tahunan 2011
PROFIL PERUSAHAAN
PROFILE PERUSAHAAN
103
2011 Annual Report
Ngurah Rai International Airport
Jl. Raya I Gusti Ngurah Rai
Denpasar Bali 80362
Telephone : (0361) 751011, 751020
Facsimile : (0361) 751032
E-mail : dps@angkasapura1.co.id
Juanda International Airport
Surabaya 61253 A
Telephone : (031) 8667513, 8667514
Facsimile : (031) 8667506
E-mail : sub@angkasapura1.co.id
Sultan Hasanuddin International Airport
Makassar 90552
Telephone : (0411) 510123, 550082-3
Facsimile : (0411) 553183
E-mail : upg@angkasapura1.co.id
Sepinggan International Airport
Jl. Marsma R. Iswahyudi Balikpapan 76115
Telephone : (0542) 766886
Facsimile : (0542) 766882
www.sepingganairport.com
Frans Kaisiepo International Airport
Jl. M. Yamin 99 Biak 98111
Telephone : (0981) 22555, 21855
Facsimile : (0981) 22106
E-mail : bik@angkasapura1.co.id
Sam Ratulangi International Airport
Manado 95374
Telephone : (0431) 811449, 814320
Adisutjipto International Airport
Jl. Solo km. 9 Yogyakarta 55282
Telephone : (0274) 484261, 484266
Facsimile : (0274) 488155
E-mail : jog@angkasapura1.co.id
Adi Sumarmo International Airport
Bandar Udara Adi Sumarmo
Telephone : (0271) 780715-4, 705274
Facsimile : (0271) 705251
E-mail : soc@angkasapura1.co.id
Syamsudin Noor Airport
Banjarmasin 70724
Telephone : (0511) 705277, 705274
Facsimile : (0511) 705251
E-mail : bdj@angkasapura1.co.id
Ahmad Yani International Airport
Jl. Puad A.Yani Semarang 50145
Telephone : (024) 7608735
Facsimile : (024) 7603506
E-mail : srg@angkasapura1.co.id
Selaparang Internasional Airport
Jl. Adisutjipto No. 1, Mataram 83124
Telephone : (0370) 622987
Facsimile : (0370) 632030
E-mail : ami@angkasapura1.co.id
Pattimura International Airport
Jl. Dr. Leimena Laha Ambon 97236
Telephone : (0911) 311768
Facsimile : (0911) 345686
E-mail : amq@angkasapura1.co.id
El Tari International Airport
Jl. Adisutjipto Terminal B Kupang 85361
Telephone : (0380) 882031
Facsimile : (0380) 881263
E-mail : koe@angkasapura1.co.id
SBU Cargo Warehousing
Terminal Kargo Sultan Hasanuddin - Makassar
Makassar 90552
Telephone : (0411) - 552811
Facsimile : (0411) - 554239
Terminal Kargo Sepinggan - Balikpapan
Telephone : 0542 - 766866
Facsimile : 0542 - 766839
E-mail : ap1_dakbuwhpn@sepingganairport.com
MATSC (Makassar Air Trafc Service Center)
Jl. Bandara Baru Gedung MATSC - Makassar 90552
Telephone : 0411 - 4813210
Facsimile : 0411 - 4813717
E-mail : maats@angkasapura1.co.id
Kantor Cabang | Branch Ofces
104
Laporan Tahunan 2011
Quick Response
and Quality Assurance
R e s p o n y a n g C e p a t d a n J a mi n a n Ku a l i t a s
Managements commitment to provide quick response to
any problem in professional way in accordance with each of
their competence to give reliable results that can be justifed as
Woldwide qualifed...
Komitmen manajemen untuk selalu cepat memberikan respon kepada seluruh permasalahan yang akan
ditangani secara profesional, sesuai dengan masing-masing kompetensinya sehingga memberikan hasil yang
dapat dipertanggungjawabkan dengan kualitas dunia...
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
106
Laporan Tahunan 2011
Setelah krisis keuangan global yang melanda dunia
menjelang akhir tahun 2008, tren pertumbuhan ekonomi
dunia mulai merambat naik sepanjang tahun 2009.
Meskipun beberapa negara seperti Amerika Serikat dan
Eropa belum menunjukkan pemulihan ekonomi yang
bermakna, beberapa negara seperti China dan India serta
negara-negara kawasan ASEAN telah memperlihatkan
pertumbuhan yang mulai membaik.
Di tengah ketidakseimbangan pemulihan ekonomi global,
kinerja perekonomian domestik selama tahun 2011 terus
mengalami perbaikan. Keberhasilan Indonesia lepas dari
jeratan krisis fnansial global, hingga mampu menjadi satu
dari dua negara Asia yang mencatatkan pertumbuhan
ekonomi positif di tahun 2009, membangkitkan optimisme
di tahun-tahun selanjutnya.
Kondisi ekonomi, keamanan, sosial politik dalam negeri
yang kondusif mengakibatkan indikator makro ekonomi
Indonesia selama tahun 2011 membaik. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia berhasil melaju pada tingkat 6,5% dan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung
menguat.
Pertumbuhan ekonomi yang membaik berdampak pada
pertumbuhan industri penerbangan termasuk industri
pengelolaan jasa kebandarudaraan. Tingginya frekuensi
kedatangan dan keberangkatan orang-orang termasuk
pengantar dan penjemput di bandar udara (bandara)
memungkinkan terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi.
Bertambahnya frekuensi penerbangan dan rute penerbangan
baru berpengaruh terhadap peningkatan trafk lalu lintas angkutan
udara, sehingga pertumbuhan trafk domestik tumbuh sebesar
15,09% dan trafik internasional 10,49%.
1. Adanya Kebijakan Open Sky 2015
Pemisahaan Air Trafc Services
(Perusahaan Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia)
Membaiknya pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada
pertumbuhan industri penerbangan. IATA (International
Air Transport Association) pada 2011 melaporkan bahwa
industri pesawat komersial menunjukkan tren pertumbuhan
Following the global fnancial crisis by the end of 2008,
the trend of the world economic growth began to go
up gradually in 2009. Although several countries, such as
the United States and some European countries have not
indicated signifcant recovery, countries like China, India and
those in ASEAN have indicated better growth.

Amid the imbalanced global economic recovery, the
domestic economic performance in 2011 improved.
|rJcrs|.s succss tc .|.s |ts|| |.cn t| t..p c| t| |cb.|
fnancial crisis that enabled it to join other Asian countries
that recorded the positive economic growth in 2009 raised
our optimism in the following years.
The conducive domestic economic, security, social and
political condition contributed to the improvement of
|rJcrs|.s n.c.cccrcn|c |rJ|c.tc.s |r 2011 |ts ccrcn|c
growth went up at the level of 6.5% and the rupiah exchange
rate against the United States dollar was strengthening.
The improved economic growth imacts the growth of the
aviation industry, including the airport service management
industry. The high frequencies of arrivals and departures
of people, including those who escort and pick up the
passengers at the airports, have enabled the economic
activities to increase.
The higher frequency of the fights and new fight routes
afects the air trafc movements, and thus causing the
growth of the domestic air trafc to grow by 15.09% and
international trafc by 10.49%.
1. The Policy of Open Sky 2015 Separation
Of Air Trafc Services
(Indonesian Flight Navigation Service Company)
The improved economic growth also afects the fight
industrial growth. The IATA (International Air Transport
Association) in 2011 reported that the commercial aircraft
industry indicated the trend of demands of new aircraft by
Tinjauan Industri | Industrial Overview
107
2011 Annual Report
permintaan pesawat baru sebesar 4.5 % sampai 5 % di
tahun 2011 yang didorong oleh peningkatan jumlah
penumpang pesawat udara. Ditinjau dari revenue passanger
kilometer (RPK), pertumbuhan RPK global di tahun 2011 telah
meningkat sebesar 5,8 % year-to-date (YTD). Wilayah Timur
Tengah mencatat pertumbuhan RPK tertinggi yaitu sebesar
21,7 % YTD. Selain itu, efsiensi penggunaan pesawat telah
meningkatkan persentase kursi terisi (passanger load factor/
PLF) hingga 76,7%, walaupun angka ini bervariasi menurut
wilayah geografs.
2. Tren Industri Pengelolaan Jasa
Kebandarudaraan
Peningkatan jumlah penumpang pesawat udara memberi
dampak bagi industri pengelolaan jasa kebandarudaraan.
Tingginya frekuensi kedatangan dan keberangkatan orang-
orang termasuk pengantar dan penjemput di bandar udara
(bandara) memungkinkan terjadinya kegiatan ekonomi.
Pada periode tahun 1950-1970, fungsi bandara hanya
sebagai fasilitator penerbangan yang melayani jasa Air Trafc
Operations dengan menyediakan infrastruktur dan fasilitas
untuk penerbangan. Pada perkembangannya, periode tahun
1970-1990 bandara telah mengembangkan operasinya
menjadi penyedia layanan penuh bagi masyarakat pengguna
jasa penerbangan dengan menyediakan berbagai layanan
publik termasuk restoran dan tempat belanja.
Mulai tahun 1990 model bisnis bandara telah bertransformasi
dengan menerapkan konsep airport city, yang memberikan
berbagai macam pelayanan yang tidak hanya terbatas untuk
penerbangan namun juga memberikan pelayanan non-
aeronautika. Bandara sudah berkembang menjadi pusat
kegiatan bisnis.
Beberapa bandara terkemuka di dunia seperti
Changi, Incheon, KLIA, Hongkong dan Beijing sedang
mengembangkan bandaranya dengan konsep airport city,
yang menyediakan berbagai fasilitas dan layanan seperti
sebuah Central Business District. Bandara sudah menjadi
national competitive tool di samping perannya sebagai
4.5% to 5% in 2011 that were encouraged the increased
number of aircraft passengers. From the viewpoint of
revenue passenger kilometer (RPK), the global RPK growth
in 2011 increased by 5.8% year-to-date (YTD). The Middle
East recorded the highest RPK growth, namely 21.7% YTD.
In addition, the efciency of aircraft use has increased the
percentage of the passanger load factor (PLF) up to 76.7%,
although this fgure varies by the geographical regions.
2. Trend of Airport Service Management
Industry
The increase in total airplane passengers gave impact to
the airport afairs service management industry. The high
frequency of arrival and departure of the people including
the one escorting and picking up the passengers at the
airport enabled the economic activity.
In 1950-1970, the airport was functioned only as the fight
facilitator serving the Air Trafc Operation by providing the
infrastructure and facility for the fight. In its progress, during
the period of 1970-1990 the airports have developed their
operation to become the full service provider for the aviation
service users by providing the various public services
including restaurants and shopping site.
Starting from 1990 the airport business model has been
transformed by applying the airport city concept giving the
various services not only limited to the fight but also non-
aeronautical services. The airport has developed into the
business center.
Some reputable world airports such as Changi, Incheon,
KLIA, Hongkong and Beijing are developing their airports
with airport city concept providing various facilities and
services such as Central Business District. The airport has
become the national competitive tool besides its role as the
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
108
Laporan Tahunan 2011
nexus of intermodal transportation and economic engine.
Laporan tahunan dan brosur perusahaan dari bandara-
bandara terkemuka sudah menampilkan kontribusi ekonomi
bagi komunitasnya berupa retribusi, pajak, dan lapangan
kerja yang tercipta akibat keberadaan bandara tersebut.
Di Indonesia, pemberlakuan Undang-Undang Penerbangan
Nomor 1 tahun 2009 (UU No. 1/2009) membawa
perubahan yang signifkan dengan adanya pemisahan
pelayanan navigasi penerbangan dari pengelola bandara
dan pemisahan yang tegas antara operator dan regulator.
Angkasa Pura Airports yang sementara ini masih memberi
layanan navigasi penerbangan (ATS), dan beberapa General
Manager Angkasa Pura Airports yang masih merangkap
fungsi administrator bandara, akan segera berkonsentrasi
pada tugas pokok dan fungsi sesuai dengan UU No.1/2009
sebagai Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Namun demikian
penerapan dari UU No.1 tahun 2009 khususnya pemberian
pelayanan ATS masih dalam proses Rancangan Peraturan
Pemerintah (RPP).
UU No.1 tahun 2009 mulai diterapkan pada tahun 2012
setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP). Dengan
diterapkan Peraturan Pemerintah ini maka Kegiatan
Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan (ATS) akan dikelola
oleh entitas sendiri.
Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 (UU
No.1/2009) mencerminkan perubahan paradigma dalam
pengaturan industri penerbangan di Indonesia dengan
sasaran untuk meningkatkan pemenuhan aspek 3S+1C
(Safety, Security, Service and Compliance). Filosof yang dianut
dalam perubahan undang-undang ini adalah fokus atau
spesialisasi dan swastanisasi. Pemisahan yang tegas antara
peran regulator dan operator, serta peluang bagi orang
perorangan untuk mengelola bandara merupakan cerminan
dari penerapan flosof ini.
Pengaturan mengenai kegiatan usaha di bandar udara diatur di
UU No.1/2009 BAB XI Pasal 232 tentang Kegiatan Pengusahaan
di Bandar udara. Angkasa Pura Airports sebagai pemegang
otoritas 13 bandar udara di wilayah Indonesia Tengah dan Timur
mempunyai kewenangan untuk mengusahakan, menguasai
dan mengatur kawasan bandar udara tersebut untuk dikelola
dan memberikan pelayanan terhadap semua pengguna jasa
nexus of intermodal transportation and economic engine.
The annual statement and company brochures of the
reputable airports have indicated the economic contribution
for their communities in terms of retribution, tax and work
opportunity created due to the existence of such airport.
In Indonesia, the enforcement of Law on Flight No. 1 of 2009
caused the signifcant change by the existence of separation
of fight navigational service from the airport management
and frm separation between the operator and regulator.
Angkasa Pura Airports which still temporarily provided the
fight navigational service and some of its General Managers
who still hold the double positions of airport administrators
will immediately concentrate on the main tasks and function
according to Law No. 1/2009 as the Airport Enterprise.
However the application of Law No. 1/2009 especially
ATS service providing is still in the process of Government
Regulation Draft.
Law No. 1 of 2009 was started to be applied in 2012 after
the issue of Government Regulation. By the application of
such Government Regulation, the Air Trafc Service will be
managed by the entity itself.
Law on Flight No. 1 of 2009 refects the change of paradigm
in the aviation industry arrangement in Indonesia with the
target to improve the fulfllment of 3S+1C aspect (Safety,
Security, Service and Compliance). The philosophy embraced
in such law amendment is the focus or specialization and
privatization. The frm separation between the regulator
and operator roles, as well as the chance for the individual
to manage the airport is the refection of this philosophy
application.
The arrangement of the business activities at the airports is
regulated in Law Number 1/2009 CHAPTER XI Article 232
on Business Activities at Airports. Angkasa Pura Airports
as holder of authority 13 of airports in Central and Eastern
Indonesia has the authority to undertake, dominate and
regulate the airport areas to be managed and provide
services for all the service users at the airports and
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
109
2011 Annual Report
di bandar udara tersebut sekaligus menghasilkan pendapatan
non-aeronautika dalam upaya memberikan kontribusi
keuntungan sebesar mungkin bagi pemegang saham.
Di lain pihak, mengacu pada Pasal 233 bahwa kegiatan
pengusahaan Bandara dilaksanakan oleh Badan Usaha
Bandar Udara (BUBU) yang dapat berupa perusahaan swasta
atau perorangan yang memenuhi persyaratan, maka Angkasa
Pura Airports harus bersaing di dalam lingkungan bisnis yang
sudah berubah. Angkasa Pura Airports sebagai pengusaha
harus menyesuaikan pola usaha dan menghindari praktek
business as usual dan fokus pada airport customers.
UU No.1/2009 ini sejalan dengan tren yang sedang
berlangsung pada industri bandara di dunia. Pasal 194
menyebutkan peran bandara di Indonesia yang antara lain
sebagai simpul dalam jaringan transportasi (huruf a) dan
tempat kegiatan alih moda transportasi (huruf c). Hal ini
mencerminkan perubahan paradigma dan memberikan
peluang pengembangan bandara dengan konsep airport
city seperti yang sedang berlangsung di dunia saat ini.
Pengembangan airport dengan konsep airport city menjadi
pilihan model bisnis yang dapat diadopsi dan diterapkan
sesuai dengan visi perusahaan menjadi perusahaan
pengelola bandara udara kelas dunia yang memberikan nilai
tambah kepada stakeholder.
3. Perkembangan Lalu Lintas Pesawat,
Penumpang, dan Kargo
Perkembangan lalu lintas pesawat dan penumpang
penerbangan di Indonesia, khususnya di bandara yang
dikelola oleh Angkasa Pura Airports, sangat dipengaruhi
oleh strategi harga tiket murah. Strategi menawarkan tarif
yang murah ini umumnya ditawarkan oleh perusahaan
pendatang baru di bisnis jasa penerbangan. Persaingan
harga memberikan banyak pilihan bagi para penumpang
yang mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah
penumpang terutama penumpang domestik.
Sementara itu, beberapa maskapai penerbangan dalam
periode tahun 2003-2008 menambah armada penerbangan
dengan membeli/sewa pesawat-pesawat jenis baru (A319,
A320, B737-400,B737-900ER) dengan alasan keselamatan
atau alasan komersial. Pergerakan pesawat internasional dari
tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar
simultaneously generate non-aeronautic revenues in the
efort to provide contributions of profts as much as possible
for the shareholders.
On the other hand, with reference to Article 233 that the
airport undertaking activities are conducted by the Airport
Business Entities (BUBU), which may be in the form of private
and individual companies that meet the requirements,
Angkasa Pura Airports should compete in the changing
business circle. Angkasa Pura Airports as a business entity
should adjust to the business pattern and avoid the business
as usual practice and focus on the airport customers.
Law Number 1/2009 is in line with the current trend in the
world airport industries. Article 194 stipulates that the role
of the airports in Indonesia, which among others is the
knot of the transportation network (letter a) and the place
of activities of transportation transferring mode (letter c).
This refects the paradigme of changes amd provides the
opportunities for airport development by the airport city
concept as what is presently taking shape in the world.
Airport development by the airport city concept has become
a choice of the business model adopted and applied in
accordance with the vision of the company to become a
world-class airport management company that provides
added values for the stakeholders.
3. Development of Aircraft, Passengers and
Cargo Trafc
The development of the airplane trafc and passenger in
Indonesia especially in the airports managed by Angkasa
Pura Airports is highly afected by the low ticket price
strategy. The strategy to ofer the low tarif is generally
made by the new comer in aviation service business. The
price competition gives many choices for the passengers
causing the increase in the passengers especially the
domestic one.
Meanwhile, several aviation companies in the period from
2003 to 2008 added their fights feets by purchasing/renting
new types of aircraft (A319, A320, B737-400,B737-900ER)
for the commercial and safety reasons. The international
aircraft movements from 2004 to 2008 on average grew by
3%. The domestic aircraft movements on average grew by
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
110
Laporan Tahunan 2011
3%, whereas the regional aircraft movemenhts on average
grew by 3% as well.
The international passenger movements from 2004 to 2008
on average grew by 7%. The domestic passenger movements
on average grew by 6%, whereas the transit passengers on
average grew by 7%. Meanwhile, the international cargo
movements from 2004 to 2008 on average increased by 1%,
whereas the domestic cargo movements on average grew
by 4%.
Grafk: Tren Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Kargo di Bandara-Bandara Angkasa Pura I 1995 - 2009.
Sumber: Data Statistik LLAU, updated by: Dhn on Oct. 20, 2010
JAN
1.000
0
5.000
3.000
7.000
9.000
2.000
6.000
4.000
8.000
10.000
MAR MEI JUL SEP NOV FEB APR JUN AGT OKT DES
PERGERAKAN PESAWAT
(AIRCRAFT MOVEMENT)
INT.
DOM
LOKAL
TOTAL
0
DES JAN MAR MEI JUL SEP NOV FEB APR JUN AGT OKT
200.000
600.000
1.000.000
400.000
800.000
1.200.000
1.200.000
PERGERAKAN PENUMPANG
(PASSENGER MOVEMENT)
DOM
INT.
TRANS
TOTAL
1.000.000
3.000.000
5.000.000
2.000.000
4.000.000
6.000.000
7.000.000
PERGERAKAN KARGO (KG)
(CARGO MOVEMENT)
DES JAN MAR MEI JUL SEP NOV FEB APR JUN AGT OKT
Graph: Trends in Aircraft Movements, Passenger and Cargo at the Airport-Airport Angkasa Pura I from 1995 to 2009.
Sources : Airport Data Statistic, updated by: Dhn on Oct. 20, 2010
3%. Untuk pergerakan pesawat domestik rata-rata tumbuh
sebesar 3%. Sedangkan untuk pergerakan pesawat regional
rata-rata tumbuh sebesar 3%.
Pergerakan penumpang internasional dari tahun 2004
sampai dengan 2008 rata-rata tumbuh sebesar 7%. Untuk
pergerakan penumpang domestik rata-rata tumbuh sebesar
6%. Sedangkan untuk penumpang transit rata-rata tumbuh
sebesar 7%. Sementara pergerakan kargo internasional
dari tahun 2004 sampai dengan 2008 rata-rata mengalami
kenaikan sebesar 1%. Sedangkan untuk pergerakan kargo
domestik rata-rata tumbuh sebesar 4%.
4. Dampak Perubahan Undang-Undang
Bagi Angkasa Pura Airports, penerapan UU No.1/2009
berdampak langsung pada berkurangnya pendapatan dari
Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) yang pada tahun 2009
4. Impact of Changing Laws
For Angkasa Pura Airports, the application of Law Number
1/2009 impacts directly the reduced revenues of the Flight
Service (PJP), which in 2009 was in the amount of Rp 448
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
111
2011 Annual Report
bernilai Rp 448 miliar atau 22,28% dari total pendapatan
usaha perusahaan. Jumlah ini lebih besar dari pendapatan
yang diperoleh dari seluruh kegiatan bisnis non-aeronautika
yang bernilai bersih Rp 420 miliar. Sekalipun pengurangan
pendapatan ini disertai dengan menurunnya biaya yang
terkait, hilangnya pendapatan ini merupakan tantangan
berat bagi perusahaan mengingat sifat dari bisnis PJP selama
ini yang captive & monopolistic.
Meskipun demikian, perubahan lingkungan usaha ini
sudah dialami oleh bandara-bandara hampir di seluruh
dunia. Tren bandara di dunia dalam tiga dekade terakhir ini
adalah meningkatkan pendapatan non-aeronautika (non-
aeronautical revenues) melalui pengembangan kapasitas dan
perbaikan tingkat pelayanan. Banyak bandara sekawasan
yang telah berhasil menghilangkan atau mengurangi
dominasi pendapatan aeronautika melalui pengembangan
usaha non-aeronautika bahkan non-aviasi dengan
menggunakan konsep airport city.
Peningkatan pendapatan non-aeronautika dilakukan
sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan kepada para
pengguna jasanya. Itu sebabnya bandara yang menduduki
ranking atau posisi tinggi dalam CSI (Customer Satisfaction
Index) memiliki struktur bisnis yang kokoh dimana proporsi
pendapatan non-aeronautika lebih besar dari pendapatan
aeronautika, misalnya IAAC dengan CSI >5 (beyond
expectation) dengan pendapatan non-aeronautika 57% dari
total pendapatan operasi.
5. Prospek Usaha Berbasis Konsep Reposisi
dan Restrukturisasi
Memperhatikan posisi perusahaan dan struktur bisnis saat
ini, diperlukan upaya perbaikan yang tidak hanya sekedar
optimalisasi tetapi memerlukan transformasi mulai dari
cara pandang sampai model bisnis yang diterapkan secara
menyeluruh melalui suatu pentahapan yang terencana
baik dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu
manajemen Angkasa Pura Airports telah menetapkan arah
pengembangan bisnis perusahaan dengan konsep reposisi
dan restrukturisasi untuk bertransformasi menuju world-class
airport sejalan dengan visi menjadi perusahaan pengelola
bandar udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan
nilai tambah kepada stakeholder.
b||||cr c. 2228 c| t| tct.| ccnp.rys bus|rss ..r|rs
The amount is bigger than the earnings obtained from all
the non-aeronautical business activities in the net amount of
Rp 420 billion. Even if the reduced earnings are accompanied
by the declining relevant costs, the lost revenue is a heavy
challenge for the company because the nature of the PJP
business thus far of being captive & monopolistic.
However, the change of the business environment is already
felt by almost all airports in the world. The world airport trend
in the last three decades is to increase the non-aeronautical
income through the capacity development and service
level improvement. Many regional airports have successfully
eliminated or reduced the aeronautical income domination
through the non-aeronautical even non aviation business
development using the airport city concept.
Such increase in income is made in line with the service
quality improvement for all service users. It is why the airport
occupying the high rank in Customer Satisfaction Index has
the strong business structure where the non-aeronautical
income proportion is higher than the aeronautical one, for
example IAAC with CSI > 5 (beyond expectation) with non-
aeronautical income 57% of total operating income.
5. Reposition and Restructuring Concept
Based Business Prospect
Taking into account the current company position and
business structure, it needs the improvement efort not
only the optimization but also the transformation from
the point of view through the business model applicable
comprehensively through the well planned phasing both
in long term period. Therefore the management of Angkasa
Pura Airports has stipulated the direction of the company
business development with the reposition and restructuring
concept to transform to the world class airport in line with the
vision to become the world class airport managing company
giving the beneft and added value to the stakeholder.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
112
Laporan Tahunan 2011
Implementasi konsep reposisi dan restrukturisasi harus
diarahkan pada peningkatan kemampuan untuk
memberikan jaminan layanan pada 8 (delapan) pemangku
kepentingan yang paling bersinggungan dalam kegiatan
usaha Angkasa Pura Airports, yaitu (1) airlines,(2) penumpang
dan pengunjung, (3) konsesioner, (4) pemegang saham, (5)
vendor dan pemasok, (6) regulator, (7) pemerintah daerah,
serta (8) karyawan.
Perusahaan harus berubah menjadi service organization
dan model bisnis ditransformasi dengan konsep airport
city. Konsep ini selain terbukti berhasil diterapkan oleh
bandara-bandara di seluruh kawasan Indonesia, juga sejalan
dengan amanat UU No.1/2009 pasal 194 dan pasal 232 yang
memberi peluang penerapan konsep airport city seperti
aturan di negara maju.
Gambar berikut merupakan rencana pentahapan atas
konsep reposisi dan restrukturisasi untuk bertransformasi
menuju world-class airport.
The implementation of repositioning and restructuring
concept must be directed to the capability improvement to
give the service assurances on 8 (eight) stakeholders which
have most interest within the business activity of Angkasa
Pura Airports, namely (1) airlines, (2) passenger and visitor, (3)
concessionaire, (4) shareholder, (5) vendor and supplier, (6)
regulator, (7) local government, and (employee).
The company has to change to become service organization
and business model transformed by airport city concept.
Such concept is proven successful applicable by airports in
Indonesia, which it is in line with mandate of the Law No.1 of
1999 of article 194 and article 232 which gives an application
chance for airport city concept as a rule in a developed
country.
The following fgures constitute a staging plan for the
repositioning and restructuring concept to get transformed
towards world-class airport.
Gambar: Fase menuju bandara kelas dunia
TRANSFORMATION
OPTIMAZION
CONSOLIDATION
NORMALIZATION
2020
2014-2019
2012-2013
2011
2010
HIGHLY
SUSTAINABLE
GROWTH
HIGH
GROWTH
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
113
2011 Annual Report
Mencapai tingkatan bandara kelas dunia tidak mengacu pada
tingkat pencapaian laba, tetapi berdasarkan tingkat layanan
(Level of Service/LoS) yang diberikan kepada pengguna jasa
bandara. Sementara perolehan laba merupakan hasil dari
pelayanan yang diberikan.
Data menunjukkan bahwa bandara-bandara yang
menduduki ranking tinggi dari segi pelayanan atau The
Worlds Best Airport memiliki struktur pendapatan yang sehat
dimana proporsi pendapatan non-aeronautika berada di
atas atau sama dengan 50% dari total pendapatan. Bandara
terkemuka di dunia senantiasa meningkatkan pendapatan
non-aeronautika untuk mengganti dominasi pendapatan
aeronautika dalam rangka menyehatkan struktur
pendapatan atau struktur bisnis.
Gambar (a) menunjukkan posisi Angkasa Pura Airports saat
ini menurut paradigma world-class dengan indeks kepuasan
pelanggan (CSI) mencapai angka 3,60 dari maksimum 5 pada
skala Linkert dan pendapatan Non-Aero (net) pada tahun
2011 sebesar 25.39%. Sedangkan gambar (b) menunjukkan
proyeksi posisi Angkasa Pura I di antara bandara-bandara kelas
dunia (Incheon, Changi, KLIA, HKIA, dan Schipol) pada tahun
2020 dengan pendapatan Non-Aero 60% dan CSI di atas 5.
Reaching level of world-class airport does not refer to the
proft achievement level but it is based on level of service
(LoS) provided to the airport service users. Meanwhile, such
proft acquisition constitutes an outcome of the services
provided.
The data indicates that the airports on a high rank seen
|.cn s.v|c c| \c.|Js bst /|.pc.t |.s . scurJ .vru
structure where proportion of non-aeronautical revenue
is above or equal to 50% of total revenue. The leading
airports in the world always enhance the non-aeronautical
revenue to replace the aeronautical revenue domination
in the frame of making healthy the revenue business
structure.
Picture (a) indicates the current position of Angkasa Pura I
according to the world-class paradigm with the customer
satisfaction index (CSI) reaching 3.60 of the maximum 5 on
the Linkert scale and the Non-Aero revenue (net) 25.39%,
whereas picture (b) indicates the projected position of
Angkasa Pura I among the world-class airports (Incheon,
Changi, KLIA, HKIA, and Schipol) in 2020 with the Non-Aero
revenue 60% and the CSI above 5.
(a) Posisi AP1 saat ini pada tahun 2011 (b) Proyeksi Posisi AP1 pada tahun 2020
The Position of AP1 in the Current Year 2011 Projection of AP1 Position in 2020
Proportion of
Non Aero Revenue (in 22.79%) To Total Revenue
6
5
3 2 5
4
3
2
CSI on Liker Scale
2009
Proportion of
Non Aero Revenue (in 22.79%) To Total Revenue
6
5
3 2 5
4
3
2
CSI on Liker Scale
25.21% (2013 ref RJPP)
2009
6
Beyond Expection
Experience
25.21%(2013 ref RJPP)
(CSI 3.60 NON-AERO 25.39%)
(CSI 3.6 NON-AERO 25.39%)
2011
2011
CSI on Likert Scale
CSI on Likert Scale
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
25.39% 25.39%
114
Laporan Tahunan 2011
6. Goals, Strategies, And Programs
Target
| ccnp.rys t..ts |r t| s|c.t, nJ|un .rJ |cr
term are established by taking into the account various
opportunities and developments of the fights and airport
management globally, regionally and domestically. The
changing orientation of the airports to become the airport
c|ty ccrcpt rJs systn.t|c |c.ts c| .|| t| ccnp.rys
elements, beginning from the mindset until the changing
operating pattern in the feld. The Management of Angkasa
Pura Airports established two main targets of the company
that will be achieved by deploying all of its resources, namely:
a. Increase in Revenue
The increase in revenue will become a key target of the
company under a thought that towards the world-class
airport is still required a huge efort and investment for the
c.p.c|ty .rJ |.c|||ty r|.rcnrt, tc |np.cv ccnp.rys
infrastructure and bring HR at a higher level.
The increase in revenue is strived not only on quantitative
but also main attention to focus on composition, i.e. quantity
of the revenue coming from reliable sources to assure a
sustainability of strengthening the company in a long term.
6. Sasaran, Strategi, dan Program

Sasaran
Sasaran perusahaan dalam jangka pendek, menengah, dan
panjang ditetapkan dengan mempertimbangkan berbagai
peluang maupun perkembangan dunia penerbangan dan
pengelolaan bandara secara global, regional, dan dalam
negeri. Perubahan orientasi bandara menjadi konsep airport
city membutuhkan upaya yang sistematis dari seluruh
elemen perusahaan, mulai dari perubahan pola pikir sampai
dengan berubahnya pola operasi di lapangan. Manajemen
Angkasa Pura Airports menetapkan dua sasaran utama
perusahaan yang akan dicapai dengan mengerahkan
seluruh sumber daya yang dimiliki, yaitu:
a. Peningkatan Pendapatan
Peningkatan pendapatan akan menjadi sasaran utama
perusahaan dengan pemikiran bahwa untuk menuju
operator bandara kelas dunia masih dibutuhkan upaya
dan investasi yang besar untuk peningkatan kapasitas
dan fasilitas, memperbaiki infrastruktur perusahaan, dan
membawa SDM pada tataran lebih tinggi.
Peningkatan pendapatan diupayakan tidak hanya pada
besaran kuantitatif saja, tetapi perhatian utama akan
lebih difokuskan pada komposisi, yaitu besaran-besaran
pendapatan yang berasal dari sumber-sumber yang
dapat diandalkan menjamin keberlangsungan penguatan
perusahaan dalam jangka panjang.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
ANA NA ANALLI LI LLIS LIISS LIS SSSS LLIS LIS S IS SS LIS SSSS L SSS IS L SS L SS L SSSA &&&& A & PE EMMMBAAAAAAAAAAAAAHHHHHAS HAS HAS AS AS AS AS AAS HAS AS ASSSSSS AS AAAS AS AS AS AS HAS AS AS ASS HAAS AAASS ASS ASSS AASSSSS HAS AS AASSS AASSSSSS AAASS ASSSSSS AASS AAS AA AN AAN AN AN AN AANNN ANN AN AN AN AN ANN AN AN AAN ANNNNN ANNNNNNNN NNNNN N MMMMMMMMMMMMMMMAAAAAAAAA MAAAN AN MMMAAAAAAAA MA MMMMMMAAAAA MA MA MAA MMA MMAAAA MA MA MMMAAAA MA MMMMAAAA MAA MA MMMMMMMMA MMMMA MMMMMMMMMMMMMMMA MM AJEEMEN MENN EE
MAN MAN MAN MA AAA MA MA MA AA MA AA MA AAA MMMMMMA AAAAAGG AGGGGG AGGGE G AGGGE AAAAAG AAGGGGGGGGG MMMEN ENNNNT D DDDDD T D DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDISC IS ISC ISC SC SSC SC C SC CC SC SC ISC SC IS ISC C ISC ISC SC ISC SC CC ISC CC SC CC ISC ISC CCC I CCC SC SC CCC SC ISC CC IS IS I CC SC CCCCUSS USS UUUUUUSS USS USS USS USS SS SS US US USSS USS USSSSS UUUUUUUS USS UU S UUUUUUUUUS USSSS S USSS UUUUUSS U SSS UUU SSS UUU S UUSSSS U SSS UUU S U IOO IOOOON OON OOOON ONNNNN ON ONNNNNN IOOOON ONNN ONNNN IIO IONNN ONNNNNN ONN ONN OONNNNN OOONNNN OONNN OONN ON OOOOON OO AN AN AAAA D D ANAL ALLYSI YSISS
115
2011 Annual Report
Sebagaimana praktek global saat ini yang fokus pada
penguatan komposisi pendapatan yang berasal dari
non-aeronautika, Angkasa Pura Airports akan berupaya
untuk mengubah komposisi pendapatan yang semula
terkonsentrasi pada aeronautika (sekitar 74% pada tahun
2011), selanjutnya didorong untuk mengikuti norma
komposisi pendapatan bandara-bandara terbaik yakni
pendapatan non-aeronautika mencapai sekitar 60%.
Secara kuantitatif, sasaran jangka menengah perusahaan
adalah mencapai pendapatan sebesar Rp 3,4 trilliun dengan
komposisi pendapatan non-aeronautika mencapai 25%
pada tahun 2013, dan pada tahun 2020 ditargetkan akan
mencapai Rp 8 trilliun dengan porsi pendapatan non-
aeronautika sudah mencapai 60%.
b. Peningkatan Kualitas Layanan
Peningkatan kualitas layanan disandingkan dengan peningkatan
pendapatan sebagai sasaran utama perusahaan karena layanan
adalah bisnis utama perusahaan. Dalam beberapa tahun ke
depan, fokus utama perusahaan adalah menjadikan Angkasa
Pura Airports sebagai perusahaan yang memberikan layanan
sangat memuaskan. Bentuk-bentuk layanan memuaskan
perusahaan ditujukan kepada perusahaan penerbangan,
penumpang, konsesioner, vendor dan pemasok, komunitas
bandara, dan pekerja sebagai pemangku kepentingan.
Kepuasan mereka menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan
dan merupakan kunci dalam menjaga keberlangsungan
perusahaan dalam jangka panjang.
Sebagaimana yang digunakan oleh industri bandara lainnya,
tolok ukur kinerja layanan yang digunakan untuk pencapaian
sasaran adalah besaran (CSI)
dimana rata-rata CSI Angkasa Pura Airports pada tahun
2011 adalah 3,60. Melalui berbagai upaya di bidang layanan,
sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan pada tahun 2020
adalah mencapai level 5 (dari 1-6 skala Likert), dan target
antara pada tahun 2013 adalah mencapai 4,0.
As a global practice which is currently focusing on
strengthening composition of non-aeronautical revenue,
Angkasa Pura Airports will strive to change such revenue
composition which is previously concentrated on the
aeronautical revenue (around 74% in 2011), thereafter it is
supported to follow a norm of the revenue composition
of the best airports namely the non-aeronautical revenue
attains around 60%.
Quantitatively, a medium-term target of the company is to
attain the revenue Rp 3.4 trillion with composition of the
non-aeronautical revenue attains 25% in 2012, and in 2020
is targeted to attain Rp 8 trillion with a portion of the non-
aeronautical revenue would have reached 60%.
b. Service Quality Improvement
The service quality improvement is in line with increase in
revenue as a main target of the company since the service
is a core business of the company. In several years ahead,
the main focus of the company is to become the company
providing a very satisfed service. Such satisfed services of the
company are addressed to the airline company, passenger,
concessioner, vendor and supplier, airport community, and
worker as the stakeholder. Their satisfaction becomes a
benchmark of success of the company and it constitutes a
key in maintaining sustainability of the company in a long-
term.
As applied by other industrial airports, such benchmark of
the service performance used to achieve the target is the
benchmark for Customer Satisfaction Index (CSI) where
CSI of Angkasa Pura Airports in 2011 was 3.60. Through
various eforts in the feld of service, the desired target to be
achieved by the company in 2020 is to reach level 5 (from 1-6
Likert scale), and achievement target between 2013 was 4.0.
Tahun
Year
Aero dalam milyar Rupiah
Aero in billion Rupiah
Non Aero
Total revenue
(Rp milyar)
Proporsi
Non-Aero
2011 1.989 677 2.666 25.39%
2013 2.543 857 3.400 25,21%
2020 3.464 5.196 8.660 60%
Proyeksi Peningkatan Pendapatan dan Proporsi Non-Aeronautika Increased Revenue Projections and the proportion of Non-Aeronautical
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
116
Laporan Tahunan 2011
Strategi
Perusahaan telah menyusun strategi yang akan menjadi
acuan bagi setiap elemen perusahaan, yang kemudian
secara akurat diterjemahkan ke dalam program-program
aksi yang mengarah pada pencapaian sasaran. Selanjutnya,
program tersebut dilaksanakan secara cermat dan disiplin
dalam operasi sehari-hari oleh seluruh jajaran perusahaan.
a. Strategi Peningkatan Pendapatan
1) Optimalisasi pendapatan non-aeronautika
Sampai saat ini sudah cukup banyak usaha-usaha
yang dijalankan untuk mendapatkan pendapatan
non-aeronautika seperti parkir, penyewaan retail
outlet, reklame, pembangunan hotel, dan lain-lain.
Sumber pendapatan ini akan ditingkatkan lagi dengan
optimalisasi sumber-sumber pendapatan non-
aeronautika.
2) Pengembangan bisnis baru
Pengembangan bisnis baru dilakukan baik yang
secara langsung oleh Angkasa Pura Airports sendiri
maupun bekerjasama dengan mitra bisnis seperti
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Swasta
yang memiliki kompetensi dan sumber daya yang
cukup untuk bersinergi.
3) Peningkatan kapasitas
Peningkatan kapasitas bandara juga akan dilakukan
karena dengan penambahan kapasitas akan
berpengaruh pada bertambahnya luasan area retail
dan area penempatan iklan serta meningkatkan
kualitas layanan kepada seluruh konsumen
(penumpang, perusahaan penerbangan, dan lain-
lain). Penambahan kapasitas secara langsung akan
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan pendapatan yang lebih besar.
b. Strategi Peningkatan Layanan
1) Peningkatan Kapasitas
Peningkatan kapasitas selain meningkatkan
pendapatan juga meningkatkan layanan. Dari sisi
layanan, peningkatan kapasitas akan berdampak
pada kenyamanan semua pihak yang memanfaatkan
bandara sehingga diharapkan tingkat kepuasan, baik
mitra usaha yang menggunakan bandara sebagai
Strategy
The company has composed a strategy which becomes a
hint for each element of the company of which is accurately
interpreted into action plans that lead to the target
achievement. Afterward, such program is executed accurately
and in a discipline manner in a daily operation by all levels of
the company.
a. Strategy to Increase Revenue
1) Optimization on non-aeronautical revenue
Up to now, there have been many businesses run
to acquire the non-aeronautical revenue such as
parking, outlet retail lease, advertisement, hotel
development, and so forth.
Such sources of income will be enhanced more by
optimizing the sources of non-aeronautical revenue.
2) New business development
A new business development is directly carried out
by Angkasa Pura Airports itself or cooperating with
business partners such as State-Owned Enterprises
or Private Company having competency and
resources to synergize each other.
3) Capacity improvement
A capacity improvement for the airport is also
carried out due to addition to the capacity which
will infuence on the increase in retail area and
advertisement placement as well as to improve
service quality to all customers (passenger, airline
company, and so forth). The addition to the capacity
.||| J|.ct|y |np.cv t| ccnp.rys c.p.b|||ty tc
acquire more revenue.
b. Strategy to Improve Services
1) Capacity Improvement
The capacity improvement is to increase the revenue
and services. Of the service sides, the capacity
improvement will impact on comfort to all parties
which utilize the airport so that it is expected a
satisfaction level, either intended for the business
partner using the airport as a business place or the
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
117
2011 Annual Report
tempat usaha maupun penumpang akan mengalami
peningkatan.
2) Mentransformasi seluruh komponen manajemen dan
pekerja menjadi service people
Manajemen telah menetapkan bahwa layanan adalah
orientasi utama perusahaan dan salah satu strategi
yang akan diterapkan adalah membentuk karakter
seluruh komponen perusahaan, mulai dari direksi
sampai ke jajaran terendah perusahaan menjadi
service people.
3) Peningkatan fasilitas
Manajemen menyadari bahwa pada saat ini banyak
fasilitas bandara yang tidak memenuhi kualitas seperti
yang diharapkan. Oleh karena itu strategi peningkatan
fasilitas akan diterapkan dengan perhitungan yang
cermat di bidang keuangan.
4) Standar layanan dan sistem monitoring kualitas
layanan
Ketiga strategi di atas tidak akan berjalan dengan
baik tanpa didukung oleh strategi keempat,
yakni pengembangan dan pengimplementasian
standar kualitas layanan dan adanya sebuah sistem
monitoring kinerja layanan bandara. Strategi ini
membantu jajaran pelaksana memahami hal-hal
yang harus dilakukan dalam pencapaian kualitas
layanan dan memungkinkan jajaran di atasnya untuk
memantau pencapaian kinerja yang ditetapkan dan
menentukan langkah perbaikan.
Program Pokok
Dalam upaya mengarahkan perjalanan perusahaan untuk
mencapai sasaran dan menjalankan strategi yang sudah
ditetapkan, manajemen akan fokus pada program-program
pokok yang akan dilaksanakan, baik untuk peningkatan
pendapatan maupun peningkatan kualitas layanan.
a. Program Peningkatan Pendapatan
Dalam menjalankan strategi optimalisasi pendapatan
dari usaha-usaha yang selama ini telah dijalankan dan
pengembangan bisnis baru, program pokok yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
passenger who will undergo such improvement.

2) Transforming all components of the management and
workers to become service people.
The management has defned that the service is a main
orientation of the company and one of strategies which
will be applied to form a character to all components
of the company commencing from board of directors
up to the lower level of the company to become the
service people.
3) Facility Improvement
The management realizes that currently there have
been numerous airport facilities that are far from
quality fulfllment as expected. Hence, such facility
improvement strategy will be applied by an accurate
computation in the feld of fnance.
4) Service standard and monitoring system of service
quality
The three strategies above will not run well without
any support from the fourth strategy, namely
development and implementation of service quality
standard and a monitoring system of airport service
performance. Such strategy assists the executing levels
to comprehend anything to be carried out to achieve
the service quality and to enable the upper levels to
monitor the performance achievement defned and to
determine an improved step.
Principal Program
In the efort to direct the course of the company to
achieve its targets and run the strategies established, the
management will focus on the main programs that will be
carried out for increasung not only the revenue but also the
service quality.
a. Revenue Increase Program
In undertaking the strategy on the revenue optimization of
the businesses which have been insofar carried out and
new business development, then the principal program
which will be implemented are as follows:
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
118
Laporan Tahunan 2011
1) Penataan retail/tenant mix yang sesuai dengan
positioning bandara dan karakter penumpang,
sehingga tercipta sebuah pengalaman berbelanja
yang baik sehingga mengoptimalkan nilai belanja
yang dikeluarkan konsumen yang menguntungkan
bagi pengelola konsesi maupun perusahaan.
2) Mengimplementasikan kaidah-kaidah profesional
dalam mengelola sumber pendapatan sehingga
dapat mengoptimalkan pendapatan yang diperoleh
perusahaan.
3) Pada bisnis-bisnis yang membutuhkan technical know-
how yang tinggi dan belum dikuasai oleh sumber daya
perusahaan, maka perusahaan akan membentuk anak
perusahaan dengan cara kemitraan. Mitra usaha dapat
berasal dari Badan Usaha Milik Negara ataupun Badan
Usaha Swasta yang memiliki kompetensi yang cukup.
Pengembangan usaha melalui pembentukan anak
perusahaan dengan bandara sebagai core dipandang
efektif dalam meningkatkan pendapatan secara bermakna.
4) Pada bisnis yang dinilai tidak membutuhkan technical
know-how ataupun akumulasi keterampilan dan
pengetahuan yang tinggi, atau sumber daya
perusahaan dinilai mampu menanganinya sendiri,
perusahaan akan membentuk anak perusahaan
dengan investasi sepenuhnya dari perusahaan.
Melalui pengembangan bisnis baru akan mengubah/
menambah model pendapatan yang selama ini telah
dikembangkan oleh Perusahaan, karena akan muncul
sumber-sumber pendapatan baru. Dengan demikian
keberlangsungan pertumbuhan pendapatan dalam
jangka panjang diharapkan dapat terjaga.
b. Program Peningkatan Layanan
Dalam menjalankan strategi peningkatan pelayanan,
program pokok yang akan dijalankan oleh perusahaan
adalah mempersiapkan seluruh jajaran Angkasa
Pura Airports untuk menjadi service people, serta
mengembangkan dan menerapkan standar kualitas
layanan Angkasa Pura Airports. Rincian program tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan
mengenai layanan prima (excellent service), tidak
hanya sebagai pengetahuan tetapi didorong untuk
menjadi karakter dan budaya Perusahaan.
1) Tenant mix in accordance with positioning of the
airport and characteristic of the passenger, so that it
will optimize expenditure value spent by the customer
which is beneft to the concession management or
company.
2) Implementing professional principals in the
management of source of income so that it can
optimize the revenue acquired by the company.
3) In the businesses requiring a high technical know-how
and not mastered by the company resources, then
the company will establish subsidiary by partnering.
Business partner can be from State-Owned Enterprises
or Private Company having sufcient competency.
Business development through establishing the
subsidiary with the airport as a core is deemed efective
in increasing the revenue signifcantly.
4) In the business deemed the technical know-how is not
required or accumulation of skill and high knowledge,
or the company resources is deemed capable of
handling itself, the company will then establish
subsidiary with a full investment of the company.
Through the new business development will change/
increase the revenue model which has been insofar
developed by the company since it will emerge the new
income sources. Thus, a sustainability of the revenue
growth in a long-term is expected maintainable.
b. Improvement of Services Program
In running the service improvement strategy, the principal
program which will be undertaken by the company is
to prepare all levels of Angkasa Pura Airports to become
the service people, and to develop and apply the service
quality standard of Angkasa Pura Airports. The detailed
programs are as follows:
1) Providing training to all employees regarding excellent
service which is not only as knowledge but also to
become character and culture of the Company.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
119
2011 Annual Report
2) Mengembangkan standar kualitas layanan yang
kemudian diterjemahkan ke dalam prosedur operasi
standar di bidang layanan.
3) Melaksanakan diseminasi standar kualitas layanan
kepada seluruh jajaran perusahaan.
4) Menyiapkan staf front-line yang mampu menerapkan
standar kualitas layanan yang akan ditetapkan.
5) Mengimplementasikan sistem pemantauan kualitas
layanan setiap bandara.
6) Melakukan perbaikan pelayanan berdasarkan evaluasi
hasil pemantauan pencapaian kinerja layanan.
c. Program Peningkatan Kapasitas
Peningkatan kapasitas bandara merupakan program
pokok yang akan dilaksanakan oleh perusahaan untuk
peningkatan revenue maupun peningkatan pelayanan.
Setiap rencana peningkatan kapasitas akan disusun
berdasarkan kajian yang mendalam, baik dari sisi
pemanfaatan dalam jangka panjang maupun kelayakan
di bidang keuangan.
d. Program Efsiensi
Efsiensi merupakan program pokok yang akan dijalankan
di seluruh perusahaan dengan jalan mengembangkan
prosedur operasi standar. Dengan demikian setiap unit
memiliki acuan yang jelas tentang tindakan-tindakan
yang harus diambil dan kinerja yang harus dihasilkan. Hal
ini akan menghindari terjadinya pemakaian sumber daya
berlebihan dan memungkinkan dilakukannya realokasi
sumber daya perusahaan.
7. Program dan Strategi Pemasaran
Angkasa Pura Airports telah menyusun strategi yang
menjadi acuan bagi tim pemasaran dan selanjutnya di
terjemahkan dalam program-program untuk mencapai
sasaran. Perusahaan aktif dalam melakukan penetrasi pasar
dengan menarik pelanggan/ mitra usaha yang potensial
dan memiliki image terbaik di tahun 2011. Angkasa Pura
Airports telah menjalin kerjasama dalam pengembangan
pendapatan khususnya dari bidang usaha non aeronautika
dengan penandatanganan Memorandum of Cooperation
and Sister Airport Agreement dengan Incheon International
Airport Cooperation (IAAC) per tanggal 25 Februari 2011 dan
Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports
2) Developing the service quality standard that is
interpreted into standard operating procedure in the
feld of services.
3) Implementing dissemination on the service quality
standard to all levels in the company.
4) Preparing front-line staf that is capable of applying
the service quality standard to be defned.
5) Implementing monitoring system of the service
quality for each airport.
6) Improving the services based upon evaluation of
monitoring result for the service performance.
c. Capacity Improvement Program
The airport capacity improvement constitutes a principal
program to be implemented by the company to increase
the revenue and services. Each plan to increase such
capacity will be composed based upon a deep study seen
from utilization in the long term or feasibility in the feld
of fnance.
d. Efciency Program
The efciency constitutes a principal program to be
undertaken by all companies by developing standard
operating procedure. Thus, each unit has a clear hint with
regard to the acts to be taken and performance to be
generated. It will avoid any excessive resources utilization
and enable to relocate resources of the company.
7. Marketing Program and Strategy
Angkasa Pura Airports has composed a strategy which
becomes a hint for the marketing team which is then
interpreted into the program to reach the target.
The company is active in performing a market penetration
by enticing potential customer / business partner and has
the best image in 2011. Angkasa Pura Airports has engaged
cooperation in the revenue development particularly in the
feld of non-aeronautical business by signing Memorandum
of Cooperation and Sister Airport Agreement with Incheon
International Airport Cooperation (IAAC) on February 25,
2011 and Memorandum of Cooperation between Angkasa
Pura Airports and GVK India with regard to the Management
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
120
Laporan Tahunan 2011
dengan GVK India tentang Komersial Servis Manajemen
(Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Adi Sutjipto
Yogyakarta) pertanggal 10 Mei 2011.
Sementara itu, sebagai upaya pengembangan usaha
perusahaan telah membentuk beberapa anak perusahaan
dan telah mendapatkan persetujuan RUPS tentang ijin
prinsip pembentukan anak perusahaan terdapat dalam
Risalah RUPS Nomer: RIS-32/D3.MBU/2011 tanggal 24 Juni
2011. Empat anak perusahaan dimaksud adalah:
1. Angkasa Pura Property
2. Angkasa Pura Logistics
3. Angkasa Pura Hotels
4. Angkasa Pura Supports
Service (Ngurah Rai Airport Bali and Adi Sutjiipto Airport
Yogyakarta) on May 10, 2011.

V.r.|||, .s .r |c.t tc Jv|cp t| ccnp.rys bus|rss,
the company has incorporated several subsidiaries and
obtained the approval of the General Meeting of Shareholders
(RUPS) on the principle license for incorporating the
subsidiaries as stated in the Minutes of the RUPS Number: RIS-
32/D3.MBU/2011, dated 24 June 2011. The four subsidiaries
are:
1. Angkasa Pura Property
2. Angkasa Pura Logistics
3. Angkasa Pura Hotel
4. Angkasa Pura Support
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Rencana Pembentukan Anak Perusahaan Angkasa Pura Airports
| Subsidiary Establishment Plan of Angkasa Pura Airports
121
2011 Annual Report
NO URAIAN 2011 2010
PERTUMBUHAN
GROWTH (%)
DESCRIPTION
5 = (3-4) : 4
1 2 3 4 5 2
1 Pesawat (a/c) Aircraft (a / c)
- Domestik 501.392 435.645 15,09% - Domestic
- Internasional 57.637 52.163 10,49% - International
J u m la h 559.029 487.808 14,60% Total
2 Penumpang (pax)
Passengers (pax)
- Domestik 48.157.656 41.609.909 15,74% - Domestic
- Internasional 8.328.225 7.627.528 9,19% - International
Jumlah 56.485.881 49.237.437 14,72% Total
3 Kargo (Ton)
Cargo (tons)
- Domestik 251.576 222.530 13,05% - Domestic
- Internasional 60.022 67.148 -10,61% - International
Jumlah 289.678 311.598 7,57% Total
Lalu lintas angkutan udara tahun 2011 dibandingkan
dengan tahun 2010
Realization of Aircraft Trafc
Realization of Passangers Trafc
Realization of Cargo Trafc
200000
0
400000
600000
Real 2010 Real 2011
a/c Dom
a/c Intl
100000
0
200000
300000
Real 2010 Real 2011
Kargo Dom
Kargo Intl
Real 2010 Real 2011
Pax Dom
Pax Intl
40000000
30000000
20000000
10000000
50000000
0
Selama tahun 2011 Angkasa Pura Airports melayani 559.029
pergerakan pesawat, 56.485.881 penumpang dan 311.598
ton barang. Pergerakan pesawat meningkat sebesar 14,60%,
penumpang meningkat 14,72% dan pergerakan barang/
kargo meningkat 7,57% dibandingkan dengan tahun 2010
During 2011, Angkasa Pura Airports served 559,029 fight
movement, 56,485, 881 passengers and 311,598 tons of
cargoes. The fight movement increased 14.60%, passenger
increased 14.72% and cargo movement increased 7.57%
compared to 2010.
Tinjauan Operasi | Operational Overview
Air transportation trafc in 2011
compared to 2010
122
Laporan Tahunan 2011
Pergerakan Jumlah Penumpang per Bandara
NO BANDARA SATUAN
UNIT
REALISASI / REALIZATION
2011 2010
+ / (-) AIRPORT
1 Bandara Ngurah Rai Orang 12.780.563 11.123.224 14,90% Ngurah Rai airport
2 Bandara Juanda Orang 13.778.287 12.078.872 14,07% Juanda Airport
3 Bandara Sultan Hasanudin Orang 7.456.381 6.546.831 13,89% Sultan Hasanudin
4 Bandara Sepinggan Orang 5.680.961 5.106.944 11,24% Sepinggan airport
5 Bandara Adisutjjipto Orang 4.291.646 3.690.592 16,29% Adisutjjipto airport
6 Bandara Samsudin Noor Orang 3.013.191 2.619.867 15,01% Noor Samsudin
airport
7 Bandara Ahmmad Yani Orang 2.432.511 2.018.818 20,49% Yani airport Ahmmad
8 Bandara Selaparang Orang 1.676.921 1.418.538 18,21% Selaparang airport
9 Bandara Sam Ratulangi Orang 1.820.629 1.665.673 9,30% Sam Ratulangi airport
10 Bandara Adi sumarmo Orang 1.195.812 968.271 23,50% Airport Adisumarmo
11 Bandara Pattimura Orang 817.666 737.970 10,80% Pattimura airport
12 Bandara Eltari Orang 1.174.928 932.825 25,95% Eltari airport
13 Bandara Frans Kaisiepo Orang 366.385 329.012 11,36% Frans Kaisiepo airport
Jumlah 56.485.881 49.237.437 14,72%
NO BANDARA SATUAN
UNIT
REALISASI / REALIZATION
2011 2010
+ / (-) AIRPORT
1 Bandara Ngurah Rai Pesawat 103.846 84.959 22,23% Ngurah Rai airport
2 Bandara Juanda Pesawat 115.772 99.928 15,86% Juanda Airport
3 Bandara Sultan Hasanudin Pesawat 73.099 64.908 12,62% Sultan Hasanudin
4 Bandara Sepinggan Pesawat 63.389 57.109 11,00% Sepinggan airport
5 Bandara Adisutjjipto Pesawat 51.216 46.457 10,24% Adisutjjipto airport
6 Bandara Samsudin Noor Pesawat 25.154 22.346 12,57% Noor Samsudin airport
7 Bandara Ahmmad Yani Pesawat 25.858 22.287 16,02% Yani airport Ahmmad
8 Bandara Selaparang Pesawat 24.091 19.226 25,30% Selaparang airport
9 Bandara Sam Ratulangi Pesawat 16.450 16.955 -2,98% Sam Ratulangi airport
10 Bandara Adi sumarmo Pesawat 16.872 17.291 -2,42% Airport Adisumarmo
11 Bandara Pattimura Pesawat 11.315 10.390 8,90% Pattimura airport
12 Bandara Eltari Pesawat 18.824 14.814 27,07% Eltari airport
13 Bandara Frans Kaisiepo Pesawat 13.143 11.138 18,00% Frans Kaisiepo airport
Jumlah 559.029 487.808 14,60%
Pergerakan Jumlah Pesawat per Bandara The number of aircraft movement per airport
The number of passenger movement per airport
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
123
2011 Annual Report
NO BANDARA SATUAN
UNIT
REALISASI / REALIZATION
2011 2010
+ / (-) AIRPORT
1 Bandara Ngurah Rai Ton 62.150 67.714 -8,22% Ngurah Rai airport
2 Bandara Juanda Ton 95.146 76.774 23,93% Juanda Airport
3 Bandara Sultan Hasanudin Ton 43.339 40.141 7,97% Sultan Hasanudin
4 Bandara Sepinggan Ton 45.125 37.973 18,83% Sepinggan airport
5 Bandara Adisutjipto Ton 12.850 12.307 4,41% Adisutjjipto airport
6 Bandara Samsudin Noor Ton 13.732 17.050 -19,46% Noor Samsudin airport
7 Bandara Ahmad Yani Ton 9.380 9.711 -3,41% Yani airport Ahmmad
8 Bandara Selaparang Ton 6.557 6.619 -0,94% Selaparang airport
9 Bandara Sam Ratulangi Ton 11.614 11.520 0,82% Sam Ratulangi airport
10 Bandara Adi sumarm o Ton 3.154 2.600 21,31% Airport Adisumarmo
11 Bandara Pattimura Ton 3.104 3.061 1,40% Pattimura airport
12 Bandara Eltari Ton 4.148 2.904 42,84% Eltari airport
13 Bandara Frans Kaisiepo Ton 1.299 1.304 -0,38% Frans Kaisiepo airport
Jumlah 311.598 289.678 7,57%
Pergerakan Barang/Kargo per Bandara Movement of Goods / Cargo by Airport
Tinjauan Operasi Per Segmen
Produksi
Produksi Angkasa Pura Airports meliputi segmen usaha
Aeronautika dan Non Aeronautika. Realisasi produksi
segmen Aeronautika tahun 2011 rata-rata diatas target
anggaran 2011 kecuali realisasi produksi Aviobridge, namun
apabila dibandingkan dengan realisasi produksi tahun 2010
secara keseluruhan rata-rata meningkat. Demikian juga
dengan realisasi produksi Non Aeronautika tahun 2011 rata-
rata diatas target anggaran 2011 dan realisasi tahun 2010
kecuali realisasi produksi sewa ruang, pemakaian reklame,
listrik, air, dan telepon.
Operational Overview Per Segment
Production
The production of Angkasa Pura Airports comprises segments
on Aeronautical and Non-Aeronautical business. The
production realization of the Aeronautical segment of 2011 is
over the targeted budget of 2011 except for the production
realization of 2010 increased in its entirety. Also, the realization
for the Non-Aeronautical production of 2011 was over the
space lease production realization, advertisement, electricity,
water and telephone usage.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
124
Laporan Tahunan 2011
A. Segmen Aeronautika
A. Aeronautical Segment
URAIAN
SATUAN
UNIT
2011
2010
REALISASI
REALIZATION
DEVIASI (%)
DEVIATION (%)
DESCRIPTION
REALISASI
REALIZATION
RKAP
TARGET 6 = (3-5) : 5 7 = (3-4) : 4
1 2 3 4 5 6 7 8
1. PJP4U 1. PJP4U
a) Dalam Negeri Ton 13.191.703 11.875.889 11.525.051 14,46 11,08 a) Domestic
b) Luar Negeri Ton 3.502.471 3.407.510 2.736.719 27,98 2,79 b) International
JUMLAH 1 Ton 16.694.174 15.283.399 14.261.770 17,06 9,23 TOTAL 1
2. PJP2U 2. PJP2U
a) Dalam Negeri Pax 21.150.308 18.341.697 17.603.294 20,15 15,31 a) Domestic
b) Luar Negeri Pax 4.069.412 3.740.072 3.441.785 18,24 8,81 b) International
JUMLAH 2 Pax 25.219.720 22.081.769 21.045.079 19,84 14,21 TOTAL 2
3. PJP 2. PJP
a) Dalam Negeri Route 45.581.162 42.289.895 39.978.906 14,01 7,78 a) Domestic
b) Luar Negeri Route 30.210.479 29.859.515 27.936.767 8,14 1,18 b) International
c) Lintas Udara Route 72.893.832 68.205.260 66.082.634 10,31 6,87 c) Airway
JUMLAH 3 Route 148.685.473 140.354.670 133.998.307 10,96 5,94 TOTAL 3
4. AVIOBRIDGE 4. AVIOBRIDGE
a) Dalam Negeri Ton 8.187.791 9.249.031 7.078.891 15,66 (11,47) a) Domestic
b) Luar Negeri Ton 6.098.385 6.334.525 4.192.389 45,46 (3,73) b) International
JUMLAH 4 Ton 14.286.176 15.583.556 11.271.280 26,75 (8,33) TOTAL 4
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
1. Pelayanan Jasa Pendaratan Penempatan dan
Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)
a. PJP4U Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
13.191.703 ton atau 11,08% di atas anggaran
yang ditargetkan sebesar 11.875.889 ton, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 14,46%. Hal ini
disebabkan adanya penambahan frekuensi
penerbangan di beberapa bandara, antara lain :
1) Bandara Ngurah Rai:
Wings Air 86x per minggu
Garuda Indonesia 15x per minggu
Air Asia Indonesia 5x per minggu
Riau Air 10x per minggu
Travira Air 1x per minggu
1. Placement Landing and Storage Services of Aircraft
(PJP4U)
a. Domestic PJP4U in 2011 was realized in the amount of
13,191,703 tons or 11.08% over the targeted budget
in the amount of 11,875,889 tons. If compared to the
realization of 2010 increased 14.46%. it was caused by
additional fight frequency in several airports, among
others:
1) Ngurah Rai Aiport :
\|rs /|., 86x p. .k
C..uJ. |rJcrs|., 15x p. .k
/|. /s|. |rJcrs|., 5x p. .k
||.u /|., 10x p. .k
..v|. /|., 1x p. .k
125
2011 Annual Report
2) Bandara Hasanuddin Makassar :
Batavia Air ke Surabaya 4x per minggu,
Jakarta 3x per minggu, Merauke 3x per
minggu.
Garuda Indonesia ke Jayapura, Gorontalo,
Ambon, Palu, Jakarta, Denpasar, Surabaya
rata-rata 1x per hari.
Lion Air ke Jayapura, Jakarta, Yogyakarta,
Denpasar rata-rata 1x per hari.
Xpress Air ke Sorong, Yogyakarta, Poso
rata-rata 1x per hari.
b. PJP4U Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
3.502.471 ton atau 2,79% di atas anggaran yang
ditargetkan sebesar 3.407.510 ton, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 27,98%.
Hal ini disebabkan adanya penambahan frekuensi
penerbangan ke Australia di Bandara Ngurah Rai..
2. Pelayaanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)
a. PJP2U Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
21.150.308 pax atau 15,31% di atas anggaran
yang ditargetkan sebesar 18.341.697 pax, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 20,15%. Hal ini
disebabkan adanya :
1) Penambahan frekuensi penerbangan.
2) Situasi Keamanan yang kondusif dan
meningkatnya daya beli masyarakat.
b. PJP2U Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
4.069.412 pax atau 8,81% di atas anggaran yang
ditargetkan sebesar 3.740.072 pax, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 18,24%. Hal ini
disebabkan oleh :
1) Kenaikan jumlah penumpang musim libur
sekolah pada bulan Juni Juli di Bandara
Ngurah Rai, Juanda, Hasanuddin, Sepinggan, Adi
Sumarmo.
2) Adanya hari libur nasional/agama yang jatuh
pada akhir minggu (long weekend).
2) Hasanuddin Airport Makasar:
Bataiva Air to Surabaya, 4x per week, Jakarta
3 x per week, Merauke 3x per week.
Garuda Indonesia to Jayapura, Gorontalo,
Ambon, Palu, Jakarta, Denpasar, Surabaya,
average 1x per day.
Lion Air to Sorong, Yogyakarta, Poso, average
1x per day.
Xpress Air to Sorong, Yogyakarta, Poso
average 1x per day
b. International PJP4U of 2011 was realized in the
amount of 3.502,471 tons or 2.79% over the targeted
budget of 3,407,510 tons. If compared to the
realization of 2010 increased 27.98%. It was caused
by additional fight frequency to Australia at Ngurah
Rai Airport.
2. Aircraft Passenger Services (PJP2U)
a. Domestic PJP2U of 2011 was realized in the amount
of 21,150,308 pax or 15.31% over the targeted budget
of 18,341,697 pax. If compared to the realization of
2010 increased 20.15%. It was caused by :
1) Additional fight frequency.
2) Conducive Security condition and the increasing
pcp|s buy
b. International PJP2U of 2011 was realized in the amount
of 4,069,412 pax or 8.81% over the targeted budget of
3,740,072 pax. If compared to the realization of 2010
increased 18.24%. it was caused by:
1) The increasing number of passengers on school
vacation season between June July at Ngurah
Rai, Juanda, Hasanuddin, Sepinggan, Adi
Sumarno Airports
2) National/religious public holidays fall on the
weekend (long weekend).
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
126
Laporan Tahunan 2011
3. Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)
a PJP Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
45.581.162 route unit atau 7,78% di atas anggaran
yang ditargetkan sebesar 42.289.895 route unit,
Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 14,01%.
b PJP Luar Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
30.210.479 route unit atau 1,18 % di atas anggaran
yang ditargetkan sebesar 29.859.515 route unit,
Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 8,14%. Hal ini
disebabkan adanya perubahan rute dari rute panjang
menjadi rute pendek, diantaranya di Bandara Ngurah
Rai seperti rute ke Jepang berkurang dan rute
Australia bertambah.
c Lintas Udara tahun 2011 terealisasi sebesar
72.893.832 route unit atau 6,87% di atas anggaran
yang ditargetkan sebesar 68.205.260 route unit,
Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 10,31%. Hal ini
disebabkan adanya tambahan airlines antara lain
Strategic Airlines, Jet Star Asia Ltd, China Hainan
Airlines serta tambahan frekuensi pada beberapa
airlines.
4. Aviobridge (Garbarata)
a Aviobridge Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi
sebesar 8.187.791 ton atau 11,47% di bawah
anggaran yang ditargetkan sebesar 9.249.031
ton. Hal ini disebabkan berhentinya penerbangan
Mandala Air yang mengakibatkan berkurangnya
pemakaian Avio di Bandara Juanda (frekuensi 49
kali per minggu), selain itu pada saat peak hours
aviobridge yang ada tidak dapat melayani secara
optimal. Apabila dibandingkan terhadap realisasi
tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 15,66%.
b Aviobridge Luar Negeri tahun 2011 terealisasi
sebesar 6.098.385 ton atau 3,73% di bawah anggaran
yang ditargetkan sebesar 6.334.525 ton. Hal ini
disebabkan Aviobridge di Bandara Ngurah Rai tidak
dapat melayani secara optimal karena kedatangan
pesawat di Denpasar bersamaan sehingga ada yang
3. Aviation Services (PJP)
a. The realized Domestic Aviation Services in 2011 were
45,581,162 route units or 7.78% above the targeted
42,289,895 route units. Compared to the realization in
2010, there has been an increase by 14.01%.
b. The realized International Aviation Services in 2011
were 30,210,479 route units or 1.18% above the
targeted 29,859,515 unit routes. Compared to the
realization in 2010, there has been an increase by
8.14% due to the changes of long routes to be short
routes, among other things at Ngurah Rai Aiport such
as the decrease of routes to Japan and increase of
routes to Australia.
c. The realized Air Trafcs in 2011 were 72,893,832 route
units or 6.87% above the targeted 68,205,260 unit
routes. Compared to the realization in 2010, there
has been an increase by 10.31% due to the increase
of number of airlines such as Strategic Airlines, Jet
Star Asia Ltd, China Hainan Airlines and increase of
frequency of several airlines.
4. Aviobridge
a. The realization of Domestic Aviobridge in 2011 was
8,187,791 tons or 11.47% above the targeted 9,249,031
tons due to the termination of operation of Mandala
Air leading to the decreasing use of Aviobridge at
Juanda Airport (with the frequency of use 49 times per
week). In addition, during peak hours, the aviobridge
available cannot provide optimum service. Compared
to the realization in 2010, there has been an increase
by 15.66%.
b. The realization of International Aviobridge in 2011 was
6,098,385 tons or 3.73% above the targeted 6,334,525
tons due to the incapability of aviobridge at Ngurah Rai
Airport to provide optimum service due to the landing
of aircrafts at the same times in Denpasar leading to
the failure of Aviobridge to provide optimum services
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
127
2011 Annual Report
tidak terlayani dengan Aviobridge pada jam padat
pendaratan (peak hours). Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 45,46%.
B. Segmen Non Aeronautika
during peak hours. Compared to the realization in
2010, there has been an increase by 45.46%.
B. Non-Aeronautical Segment
URAIAN
SATUAN
UNIT
2011
2010
REALISASI
REALIZATION
DEVIASI (%)
DEVIATION (%)
DESCRIPTION
REALISASI
REALIZATION
RKAP
TARGET 6 = (3-5) : 5 7 = (3-4) : 4
1 2 3 4 5 6 7 8
PEMAKAIAN COUNTER USAGE COUNTER
Dalam Negeri Pax 21,132,927 18,341,697 17,380,809 21.59 15.22 Domestic
Luar Negeri Pax 3,972,121 3,735,345 2,724,952 45.77 6.34 International
TOTAL Pax 25,105,048 22,077,042 20,105,761 24.86 13.72 TOTAL
Sewa Ruang M2xBln 1,173,817 1,215,574 1,173,558 0.02 (3.44) ROOM FOR RENT
SEWA TANAH M2xBln 6,761,874 5,059,131 5,432,725 24.47 33.66 ground rent
K O N S E S I Omzet/Rp 2,288,042,965 1,900,403,136 1,870,343,037 22.33 20.40 K O N S E S I
(000)
Parkir MobilL Lbr 14,583,495 12,606,094 12,412,429 17.49 15.69 CAR PARKING
Parkir Motor Lbr 3,842,702 3,728,472 3,467,029 10.84 3.06 PARKING MOTOR
Peron Lbr 375,871 365,899 382,473 (1.73) 2.73 P E R O N
Pemakaian Listrik Kwh 33,115,706 33,910,771 33,772,066 (1.94) (2.34) ELECTRICITY USAGE
Pemak. Tempat Reklame M2xBln 162,064 221,767 200,628 (19.22) (26.92) PEMAK. PLACE bill-
board
Pemakaian Air M3 292,725 330,147 333,016 (12.10) (11.33) WATER USE
Pemakaian Telpon PesxBln 25,830 26,056 25,209 2.46 (0.87) PHONE USE
WAREHOUSING WAREHOUSING
OUTGOING : Outgoing:
1). Dalam negeri Kg 72,184,287 65,121,376 63,360,582 13.93 10.85 1). domestic
2). Luar negeri Kg 46,889,256 52,795,868 50,949,964 (7.97) (11.19) 2). foreign
JUMLAH OUTGOING 119,073,543 117,917,244 114,310,546 4.17 0.98 TOTAL outgoing
INCOMING : Incoming:
1). Dalam negeri Kg 110,071,645 93,111,877 97,763,957 12.59 18.21 1). domestic
2). Luar negeri Kg 26,702,272 26,166,940 27,183,276 (1.77) 2.05 2). foreign
JUMLAH INCOMING 136,773,917 119,278,817 124,947,233 9.47 14.67 Total incoming
JUMLAH TOTAL
WAREHOUSING
255,847,460 237,196,061 239,257,779 6.93 7.86 TOTAL NUMBER OF
WAREHOUSING
PREMIUM LOUNGE Pax 880,537 766,306 795,630 10.67 14.91 PREMIUM LOUNGE
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
128
Laporan Tahunan 2011
Realisasi Produksi Non Aeronautika yang melebihi
target, antara lain:
1. Counter Dalam Negeri tahun 2011 terealisasi sebesar
21.132.927 pax atau 15,22% di atas anggaran yang
ditargetkan sebesar 18.341.697 pax, dan Counter
Luar Negeri sebesar 3.972.121 pax atau 6,34%
di atas anggaran sebesar 3.735.345 pax, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan masing-masing sebesar 21,59%
dan 45,77%. Hal ini berkorelasi dengan realisasi
produksi PJP2U Dalam Negeri dan Luar Negeri.
2. Konsesi tahun 2011 terealisasi sebesar Rp. 2.28 triliun
atau 20,40% di atas anggaran yang ditargetkan
sebesar Rp. 1.90 triliun, Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 22,33%. Hal ini disebabkan adanya
kenaikan omzet di beberapa bandara yang seiring
dengan kenaikan jumlah penumpang.
3. Sewa Tanah tahun 2011 terealisasi sebesar
6.761.874 m2 atau 33,66% di atas anggaran
yang ditargetkan sebesar 5.059.131 m2, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 24,47%. Hal
ini disebabkan antara lain adanya kerjasama
pengelolaan tanah Demak seluas 174.203 m2
dengan UD. Wahyu Jaya tmt Nopember 2010.
4. Parkir Mobil tahun 2011 terealisasi sebesar 14.583.495
lbr atau 15,69% di atas anggaran yang ditargetkan
sebesar 12.606.094 lbr, Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 17,49%. Hal ini berkorelasi dengan
peningkatan jumlah penumpang.
5. Parkir Motor tahun 2011 terealisasi sebesar 3.842.702
lbr atau 3,06% di atas anggaran yang ditargetkan
sebesar 3.728.472 lbr, Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 10,84%. Hal ini disebabkan peningkatan
pengguna sepeda motor.
6. Peron tahun 2011 terealisasi sebesar 375.871 lbr
atau 2,73% di atas anggaran yang ditargetkan
sebesar 365.899 lbr. Hal ini disebabkan
meningkatnya pengunjung pada waving gallery,
seiring kenaikan jumlah penumpang. Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami penurunan sebesar 1,73%.
The realization of Non-Aeronautical Production which
exceeds the targets includes:
1. The realized Domestic Counter in 2011 was
21,132,927 pax or 15.22% above the targeted
18,341,697 pax and International Counter was
3,972,121 pax or 6.34% above the targeted
3,735,345 pax. Compared to the realization in 2010,
there has been an increase respectively by 21.59%
and 45.77% due to the realization of Domestic and
International PJP2U.
2. The realized concession in 2011 was Rp 2.28 trillion
or 20.40% above the targeted Rp 1.90 trillion.
Compared to the realization in 2010, there has
been an increase by 22.33% due to the increase of
revenue in several airports in line with the increased
number of passengers.
3. The realized land rent in 2011 was 6,761,874 m2
or 33.66% above the targeted 5,059,131 m2.
Compared to the realization in 2010, there has been
an increase by 24.47% due to, among other things,
cooperation of management of 174,203 m2 land
in Demak with UD Wahyu Jaya as from November
2010.
4. The realized car parking tickets in 2011 was
14,583,495 tickets or 15.69% above the targeted
12,606,094 tickets. Compared to the realization in
2010, there has been an increase by 17.49% due to
the increased number of passengers.
5. The realized motorcycle parking tickets in 2011
was 3,842,702 tickets or 3.06% above the targeted
3,728,742 tickets. Compared to the realization in
2010, there has been an increase by 10.84% due to
the increased number visitors with motorcycle.
6. The realized waving gallery tickets in 2011 was
375,871 tickets or 2,73% above the targeted 365,899
tickets due to the increased number of waving
gallery visitors in line with the increased number of
passengers. Compared to the realization in 2010,
there has been a decrease by 1.73%.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
129
2011 Annual Report
7. Warehousing tahun 2011 terealisasi sebesar 255.847.460
kg atau 7,86% di atas anggaran yang ditargetkan sebesar
237.196.061 kg, Apabila dibandingkan terhadap realisasi
tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 6,93%. Hal
ini disebabkan :
a. Perubahan perilaku pengiriman Cargo lewat
darat/ laut (Outgoing Luar Negeri Bandara
Ngurah Rai) beralih dengan menggunakan
pengiriman jalur udara.
b. Peningkatan volume kargo.
8. Pelayanan Premium Lounge tahun 2011 terealisasi
sebesar 880.537 pax atau 14,91% di atas anggaran
yang ditargetkan sebesar 766.306 pax, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 10,67%. Hal ini
disebabkan penambahan pengguna jasa pelayanan
premiumm lounge di bandara juanda surabaya dari
penumpang China Airlines berkisar 50 pax per bulan.
Di samping itu terdapat beberapa realisasi produksi non
aeronautika yang berada di bawah anggaran, antara
lain:
1. Sewa Ruang tahun 2011 terealisasi sebesar
1.173.817 m2 atau 3,44% di bawah anggaran
yang ditargetkan sebesar 1.215.574 m2. Hal ini
disebabkan oleh belum terealisasinya beberapa
ruang yang sudah dianggarkan di Bandara Sultan
Hasanuddin, belum terealisasinya pengoperasian
area komersial pada connecting building Bandara
Sepinggan, dan adanya pengembalian beberapa
ruang usaha di Bandara Ngurah Rai, antara lain :
a. PT. Gapura Angkasa luas : 485 m2
(dikembalikan/ Januari 2011).
b. Kresna Duta Boga luas : 801,88 m2
(dikembalikan/ Maret 2011)
2. Pemakaian Listrik tahun 2011 terealisasi sebesar
33.115.706 kwh atau 2,34% di bawah anggaran
yang ditargetkan sebesar 33.910.771 kwh. Hal ini
disebabkan penurunan pemakaian listrik oleh
Mitra Usaha. Apabila dibandingkan terhadap
realisasi tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar 1,94%.
7. The realized warehousing in 2011 was 255,847,460
kg or 7.86% above the targeted 237,196,061 kg.
Compared to the realization in 2010, there has been
an increase by 6.93% due to:
a. Change in the trend of cargo delivery via
land / sea transportation (international
outgoing of Ngurah Rai airport) to be via air
transportation.
b. Increased cargo volume.
8. The realized premium longue service in 2011 was
880,537 pax or 14.91% above the targeted 766,306
pax. Compared to the realization in 2010, there has
been an increase by 10.67% due to the increased
premium longue service users at Juanda Airport
Surabaya by China Airlines passengers around 50
pax per month.
In addition, there have been also several non-nautical
production realizations which were below the budget,
including:
1. The realized total room rent area in 2011 was
1,173,817 m2 or 3.44% below the targeted 1,215,574
m2 due to non-realization of several rooms which
have been budgeted at Sultan Hasanuddin
airport, non-realization of commercial area in the
connecting building of Sepinggan Airport and
returning of several commercial rooms at Ngurah
Rai Airport, among other things:
a. PT. Gapura Angkasa in a total area of 485 m2
(returned in January 2011).
b. Kresna Duta Boga in a total area of 801,88 m2
(returned in March 2011).
2. The realized electricity use in 2011 was 33,115,706
kwh or 2.34% below the targeted 33,910,771 kwh
due to the decrease in the use of electricity by
business partners. Compared to the realization in
2010, there has been a decrease by 1.94%.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
130
Laporan Tahunan 2011
3. Tempat Reklame tahun 2011 terealisasi sebesar
162.064 m2 atau 26,92% di bawah anggaran
yang ditargetkan sebesar 221.767 m2. Hal ini
disebabkan adanya rencana tambahan produksi
reklame yang belum terealisasi, diantaranya di
Bandara Ngurah Rai, Bandara Juanda dan Bandara
Sultan Hasanuddin sebagai berikut :
BANDARA NGURAH RAI :
a. Visual Mandiri : 128 m2
b. Karin Disni Jaya : 50 m2
c. Indo Bali Mitra : 300 m2
d. Point Media : 26 m2
e. Udara Mulia Indah : 15 m2
BANDARA JUANDA :
a. Duta Printa : 734 m2
b. Reklame Toll Gate : 1.414 m2
c. Reklame Boarding Lounge : 245 m2
BANDARA SULTAN HASANUDDIN :
Jet Media : 1.410 m2.
Selain itu ada pengurangan titik reklame akibat
pembangunan (Bandara Ngurah Rai) serta tidak
terealisasinya pemasangan reklame di Trolley
(Bandara Sam Ratulangi Manado).
Apabila dibandingkan terhadap realisasi tahun
2010 mengalami penurunan sebesar 19,22%.
4. Pemakaian Air tahun 2011 terealisasi sebesar
292.725 m3 atau 11,34% di bawah anggaran
yang ditargetkan sebesar 330.148 m3. Hal ini
disebabkan penurunan penggunaan air oleh Mitra
Usaha di hampir semua Bandara kecuali Bandara
Juanda Surabaya, Adi Sumarmo Solo, Ahmad
Yani Semarang. Apabila dibandingkan terhadap
realisasi tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar 12,10%.
5. Pemakaian Pesawat Telepon tahun 2011 sebesar
25.830 pswt atau 0,87% di bawah anggaran yang
ditargetkan sebesar 26.056 pswt. Hal ini disebabkan
adanya peralihan penggunaan pesawat telepon
dengan menggunakan Handphone. Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan 2,47%.
3. The total area of advertisement spaces realized
in 2011 is 162,064 M2 or 26.92% below the target
namely 221,767 square meters. This condition
is caused by the failure to realize the addition of
advertisement spaces, among other things at
Ngurah Rai, Juanda and Sultan Hasanuddin Airports
as follows:
NGURAI RAI INTERNATIONAL AIRPORT:
a. Visual Mandiri : 128 m2
b. Karin Disni Jaya : 50 m2
c. Indo Bali Partners : 300 m2
d. Point Media : 26 m2
e. Beautiful Honor Air : 15 m2
AIRPORT JUANDA:
a. Ambassadors Printa : 734 m2
b. Advertising Toll Gate : 1414 m2
c. Advertising Boarding Lounge: 245 m2
SULTAN HASANUDDIN AIRPORT:
Jet Media : 1410 m2.
In addition, there has also been reduction of
advertisement spaces due to construction (at
Ngurah Rai Airport) and failure to realize the provision
of advertisement spaces at trolleys (at Sam Ratulangi
Airport Manado). Compared to the 2010 realization,
there has been a reduction at 19.22%.
4. The realization of water usage in 2011 is 292,725
m3 or 11.34% below the target namely 330.148 m3.
This condition is caused by the decrease of the use
of water by Business Partners at almost all airports
except Juanda Airport Surabaya, Adi Sumarno
Airport Solo and Ahmad Yani Airport Semarang.
Compared to the 2010 realization, there has been a
decrease at 12.10%.

5. The total units of telephone used in 2011 is 25,830
units or 0.87% below the target namely 26,056
units. This condition is caused by the preference to
use cellular phone compared to portable phone.
Compared to the 2010 realization, there has been
an increase of 2.47%.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
131
2011 Annual Report
1. Laporan Posisi Keuangan tahun 2011
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011
menunjukkan total aset serta total liabilitas & ekuitas
sebesar Rp 10,14 triliun, berada di atas anggaran sebesar
6,60% dari yang direncanakan sebesar Rp. 9,51 triliun.
Bila dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2010
mengalami kenaikan sebesar 10,21%.
1. 2011 Financial Position Report
The Financial Position Report as of December 31, 2011
indicates that the total assets and total liabilities and
equity is Rp 10.14 trillion, or 6.60% above the budget
namely Rp 9.51 trillion. Compared to the position as
of 31 December 2010, there has been an increase at
10.21%.
URAIAN
REAL
2011
RKAP
2011
REAL
2010
PERBANDINGAN %
DESCRIPTION
5 = (2-4) : 4 6 = (2-3) : 3
1 2 3 4 5 6 7
Aset : Assets :
Aset Lancar : Current Assets
Kas dan Setara Kas 2.696.266 941.671 2.262.323 19,19 186,33 Cash and cash equivalents
Investasi Efek 227.087 19.905 53.203 326,83 1040,88 Investment in securities
Piutang Usaha 127.327 354.182 156.748 (18,77) (64,05) Trade receivables
Piutang lain - lain 7.499 9.223 10.427 (28,08) (18,7) Other receivables
Persediaan 8.980 6.657 8.106 10,78 34,88 Inventories
Uang Muka & Biaya dibayar di muka 10.761 8.584 43.257 (75,12) 25,37 Prepaid expensence
Pendapatan yang masih harus diterima 137.120 69.910 119.857 14,40 96,14 Accured income
Pajak dibayar dimuka 252.124 425.609 251.980 0,06 (40,76) Prepaid Taxes
Total Aset Lancar 3.467.165 1.835.742 2.905.811 19,32 88,87 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar : Non Current Assets
Piutang Jangka Panjang 93.368 80.375 152.269 7,51 16,17 Long-term Receivables
Investasi Jangka Panjang 393.327 452.980 346.321 13,57 13,17 Long Term Investments
Aset Tetap 5.946.385 6.053.829 4.856.408 22,44 1,77 Fixed Assets
Aset dalam penyelesaian 183.272 969.160 842.913 78,26) 81,09 Assets under construction
Aset Lain-2 52.612 116.827 93.664 43,83) 54,97 Other assets
Total Aset Tidak Lancar 6.668.964 7.673.171 6.291.576 Total Non Current Assets
Total Aset 10.136.129 9.508.913 9.197.386 10,21 6,60 Total Assets
Liabilitas & Ekuitas : ||.b|||t|s Stcck|c|J.s |ou|ty
Liabilitas : liabilities:
Liabilitas Jangka Pendek 704.258 356.729 582.661 20,87 97,42 Short-Term Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang : Long-Term Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan 25.092 162.879 77.158 (67,48) (84,59) Deferred Tax Liability
Liabilitas Manfaat Pasca Kerja 481.524 - 387.524 24,26 - Post-retirement beneft liabilities
Utang Jangka Panjang Lain2 & Jaminan 15.024 365.708 13.113 14,57 95,89 Jk debt lain2 Long & Security
Total Liabilitas 1.225.898 885.316 1.060.456 15,60 38,47
Ekuitas: equity:
Modal dasar, modal blm ditempatkan,
cadangan modal dll
8.360.985 8.156.341 7.755.555 7,81 2,51
Authorized capital, issued blm, capital
reserves, etc.
Saldo Laba Retained Earnings
- Laba s/d tahun lalu - - - - - - Proft s / d last year
- Laba thn berjalan 544.227 466.848 377.934 44 16,57 - Income year running
- Laba inv. Jk pdk yg blm terealisir 5.018 408 3.441 45,83 1.129,90 - Proft-inv. Jk MDD who realized blm
Total Ekuitas 8.910.231 8.623.597 8.136.930 9,50 3,32 Total Ekuitas
Total Liabilitas & Ekuitas 10.136.129 9.508.913 9.197.386 10,21 6,60 Total Liabilities & Stockholders' Equity
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011 & 2010 Financial Position as of December 31, 2011 & 2010
dalam jutaan rupiah in million rupiah
Tinjauan Keuangan | Financial Overview
132
Laporan Tahunan 2011
Laporan posisi keuangan per 31 Desember 2011 bila
dibandingkan 31 Desember 2010 terjadi kenaikan
sebesar Rp.938,74 miliar atau 10,21% apabila
dibandingkan dengan anggaran meningkat sebesar Rp.
627,21 miliar atau 6,60% yang antara lain disebabkan
oleh :
a. Kelompok Aset :
1) Saldo kas dan setara kas terealisasi di atas
RKA sebesar Rp 1,75 triliun yang disebabkan
penerimaan kas dari penjualan tunai dan
kredit terealisasi di atas rencana, serta adanya
investasi yang tidak terealisasi serta rendahnya
realisasi fsik program investasi.
2) Aset tetap terealisasi di bawah RKA sebesar
Rp 107,44 miliar, yang disebabkan antara
lain penyerahan aset DPPU Bandara Juanda
kepada PT. Pertamina.
3) Aset tetap dalam penyelesaian terealisasi di
bawah RKA sebesar Rp. 785,89 miliar yang
disebabkan rendahnya daya serap investasi
yaitu 22,85% sedangkan dalam RKA 2011
diasumsikan tercapai 95%.
b. Kelompok Liabilitas & Ekuitas, antara lain:
1) Liabilitas jangka pendek terealisasi di atas RKA
sebesar Rp. 347,53 miliar yang disebabkan
meningkatnya beban yang masih harus
dibayar.
2) Liabilitas Jangka Panjang terealisasi di bawah
RKA sebesar Rp. 6,95 miliar, disebabkan
meningkatnya liabilitis manfaat pasca kerja
3) Modal dan Cadangan terealisasi di atas RKA
sebesar Rp. 286,63 miliar, yang disebabkan
adanya BPYBDS yang telah ditetapkan
menjadi PMN dan penambahan Cadangan
Modal dari pembagian laba perusahaan
tahun 2010 melalui RUPS.
Regarding the balance sheet position as of 31 December
Compared to the fnancial position as of December 31, 2011,
there has been a total increase of Rp 938.74 billion or 10.21%
compared to the position as of December 31, 2010 or there
has been an increase in the amount of Rp 938.74 billion or
10.21% compared to the budget in the amount of Rp 627.21
billion or 6.60% which is caused by, among other things:
a. Asset Group:
1) The realization of cash and cash equivalent balance
is Rp 1.75 trillion above the Work Plan and Budget
because of the realization of cash income from cash
and credit sale which is over the plan and the failure
to realize several investments and low physical
realization of investment programs.
2) The realization of fxed asset is Rp 107.44 billion
below the Work Plan and Budget which is caused
by, among other things, delivery of assets of Juanda
Airport DPPU to PT Pertamina.
3) The realization of fxed assets in settlement is Rp
785.89 billion below the Work Plan and Budget
which is caused by the low investment rate namely
22.85% while in the 2011 Work Plan and Budget the
achievement assumption is 95%.
b. Liability and Equity Group, among other things:
1) The realization of short term liability is Rp 347.53
billion above the Work Plan and Budget due to the
increased payable expenses.
2) The realization of long term liability is Rp 6.95 billion
due to the increase of post service liability.
3) The realization of capital and reserve is Rp 286.63
billion above the Work Plan and Budget due to the
existence of BPYBDS which has been determined
to be PMN and addition of Capital Reserves from
distribution of the 2010 company proft through
GMS.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
133
2011 Annual Report
URAIAN
2011 2010
REALISASI
REALIZA-
TION
DEVIASI (%)
DEVIATION (%)
DESCRIPTION
REALISASI
REALIZATION
RKAP
TARGET 5 = (2-4) : 4 6 = (2-3) : 3
1 2 3 4 5 6 7
1 Aeronautika 1. Aeronautica
a. PJP4U a. PJP4U
Dalam Negeri 112.914 88.203 87.174 29,53 28,02 Domestic
- Luar Negeri 160.479 163.487 145.722 10,13 (1,84) International
Jumlah PJP4U 273.392 251.690 232.896 17,39 8,62 Total PJP4U
b. PJP2U b. PJP2U
- Dalam Negeri 697.268 610.484 475.425 46,66 14,22 Domestic
- Luar Negeri 529.880 497.240 481.563 10,03 6,56 International
Jumlah PJP2U 1.227.148 1.107.724 956.988 28,23 10,78 PJP2U Total
c. PJP c. PJP
- Dalam Negeri 37.364 35.541 32.934 13,45 5,13 Domestic
- Luar Negeri 90.622 130.643 79.573 13,89 (30,63) International
- Penerbangan Lintas 310.438 298.415 301.504 2,96 4,03 Airways
Jumlah PJP 438.425 464.599 414.011 5,90 (5,63) Total PJP
d. Pemakaian Aviobridge Aviobridge Usage
- Dalam Negeri 18.465 17.296 15.961 15,69 6,76 Domestic
- Luar Negeri 31.665 35.985 30.649 3,34 (12,00) International
Jumlah Aviobridge 50.131 53.280 46.602 7,57 (5,91) Total Aviobridge
Jumlah Pendapatan Aeronautika 1.989.095 1.877.293 1.650.498 20,51 5,96 Total Revenue
Jumlah Pendapatan Total Revenue
Non Aeronautika 667.456.139 677.106.862 16,02 1,45 Non Aeronautika
JUMLAH PENDAPATAN OPERASI 2.544.749.486 2.666.202.342 19,34 4,77 Total Operating Income
B PENDAPATAN LAIN- LAIN 117.325.669 304.660.331 27,10 159,67 B OTHER INCOME
JUMLAH TOTAL PENDAPATAN 2.662.075.155 2.970.862.673 20,09 11,60 GRAND TOTAL INCOME
2. Laporan Laba/Rugi Komprehensif 2011
a. Realisasi Pendapatan tahun 2011
Realisasi Pendapatan tahun 2011 sebesar Rp. 2,97 triliun,
berada di atas anggaran11,60% atau Rp. 308,79 miliar
dari yang direncanakan sebesar Rp. 2,66 triliun. Bila di
bandingkan terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 20,09% atau Rp. 497,03 milliar.
Realisasi pendapatan tahun 2011 dibandingkan
dengan anggaran tahun 2011 dan realisasi tahun 2010
2. Comprehensive Statement of Income 2011
a. 2011 Income Realization
The 2011 income realization is Rp 2.97 trillion 11.60%
above the budget or Rp 308.79 billion above the planned
Rp 2.66 trillion. Compared to the 2010 realization, there
has been an increase at 20.09% or Rp 497.03 billion.
The realization of the 2011 income compared to the
2011 budget and 2010 realization
dalam jutaan rupiah
in million rupiah
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
134
Laporan Tahunan 2011
URAIAN DESKRIPSI
2011
2010
REALISASI
REALIZATION
DEVIASI (%)
DEVIATION (%)
DESCRIPTION
RKAP
TARGET
REALISASI
REALIZATION (2-4):4 (2-3):3
1 2 3 4 5 6 7
2. Non Aeronautika 2. Non Aeronautika
a. Pemakaian Counter a. Counter Usage
- Dalam Negeri 30.475.165 36.222 18.86 31.366 15,48 - Domestic
- Luar Negeri 16.808 18.955 17.310 8,94 12,77 - International
Jumlah Counter 48.174 55.177 47.875 15,25 14,54 Total Counter
b. Pemakaian Telepon 11.652 10.942 11.547 (5,25) (6,10) b. Telephone
c. Pemakaian Listrik 36.335 39.220 37.645 4,18 7,94 c. Electricity
d. Pemakaian Air 4.129 3.895 4.119 (5,43) (5,66) d. Water
e. Pemakaian Parkir/Peron/
Pas
49.167 56.577 43.141 31,15 15,07 e. Parking
f. Pemakaian Ruang Tunggu
(Premium Lounge)
15.217 17.114 15.953 7,28 12,47 f. Waiting room
g.Sewa- Sewa 182.155 168.985 153.168 10,33 (7,23) g.Rental
h. Sewa Tempat Reklame 47.552 32.287 36.847 (12,38) (32,10) h. Billboard
i. Konsesi 202.186 205.489 168.186 22,18 1,63 i. Consession
j. Warehousing 70.889 87.420 65.155 34,17 23,32 j. Warehousing
Jumlah Pendapatan Total Revenue
Non Aeronautika 667.456 677.107 583.636 16,02 1,45 Non Aeronautika
JUMLAH PENDAPATAN OPERASI 2.544.749 2.666.202 2.234.133 19,34 4,77 Total Operating Income
PENDAPATAN LAIN- LAIN 117.326 304.660 239.702 27,10 159,67 OTHER INCOME
JUMLAH TOTAL PENDAPATAN 2.662.075 2.970.863 2.473.835 20,09 11,60 GRAND TOTAL INCOME
1) Pendapatan Operasional
Realisasi Pendapatan Operasional tahun 2011 sebesar
Rp. 2,67 triliun, berada di atas anggaran 4,77% atau Rp.
121,45 milliar dari yang direncanakan sebesar Rp. 2,54
trilliun, dengan penjelasan sebagai berikut :

a) Pendapatan Aeronautika
Realisasi Pendapatan Aeronautika tahun 2011
sebesar Rp. 1,99 triliun, berada di atas anggaran
5,96% atau Rp. 111,80 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 1,88 triliun, dengan
penjelasan sebagai berikut:
(1) Pelayanan Jasa Pendaratan Penempatan
dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U)
(a) Dalam Negeri sebesar Rp. 112,91
miliar, berada di atas anggaran
28,02% atau Rp. 24,71 miliar dari
yang direncanakan sebesar Rp. 88,20
miliar, Apabila dibandingkan terhadap
1) Operational Income
The 2011 realization of operational income is in the
amount of Rp 2.67 trillion 4.77% above the budget or
Rp 121.45 billion above the planned Rp 2.54 trillion with
the detail as follows:
a) Aeronautical Income
The 2011 realization of aeronautical income is
Rp 1.99 trillion 5.96% or Rp 111.80 above the
planned Rp 1.88 trillion with the details as follows:
(1) Aircraft Landing, Placement and Hangar
Services (PJP4U)
(a) Domestic in the amount in the amount
of Rp 112.91 billion, 28,02% above the
budget or Rp 24.71 billion above the
planned Rp 88.20 billion. Compared to
the 2010 realization, there has been an
increase of 29.53% or Rp 25.74 billion due
to the increased production domestic
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
in million rupiah
dalam jutaan rupiah
135
2011 Annual Report
realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 29,53% atau Rp. 25,74 miliar. Hal
ini disebabkan karena meningkatnya
realisasi produksi PJP4U Dalam Negeri dan
adanya penyesuaian tarif PJP4U Domestik
per 1 Oktober 2011 sebesar 30%.
(b) Luar Negeri sebesar Rp. 160,48
miliar, berada di bawah anggaran
1,84% atau Rp. 3,01 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 163,49 miliar.
Hal ini disebabkan oleh menguatnya
nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar,
dimana kurs pada RKAP tahun 2011
ditetapkan sebesar Rp. 9.250/USD,
sedangkan kurs rata-rata Tahun 2011
adalah Rp. 8.774/USD dan tidak
tercapainya pendapatan dari parkir
fee (progresif ). Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010
mengalami kenaikan sebesar 10,13%
atau Rp. 14,76 miliar.
(2) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara
(PJP2U)
(a) Dalam Negeri sebesar Rp. 697,27
miliar, berada di atas anggaran
14,22% atau Rp. 86,78 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 610,48 miliar.
Hal ini berkorelasi dengan realisasi
produksi PJP2U Dalam Negeri. Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar
46,66% atau Rp. 221,84 miliar.
(b) Luar Negeri sebesar Rp. 529,88
miliar, berada di atas anggaran
6,56% atau Rp. 32,64 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 497,24 miliar.
Hal ini berkorelasi dengan pencapaian
realisasi produksi PJP2U Luar Negeri.
Apabila dibandingkan terhadap
realisasi tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 10,03% atau Rp.
48,32 miliar.
PJP4U and adjustment of domestic
PJP4U tarif efective from October 1,
2011 at 30%.
(b) International in the amount of Rp 160.48
billion 1.84% or Rp 3.01 billion below
the planned Rp 163.49 billion due to the
strengthening of the exchange rate of
Rupiah against US Dollar, in which the
exchange rate of the 2011 Work Plan and
Budget is determined at Rp 9,250 / USD
while the average 2011 exchange rate
is Rp 8,774/USD and the failure to reach
the targeted income from parking fee
(progressive fee). Compared to the 2010
realization, there has been an increase
by 10.13% or Rp 14.76 billion.
(2) Aircraft Passenger Services (PJP2U)
(a) Domestic in the amount of Rp 697.27
billion 14.22% above the budget or
Rp 86.78 billion above the planned Rp
610.48 billion due to the realization of
domestic PJP2U production. Compared
to the 2010 realization, there has been
an increase by 46.66% or Rp 221.84
billion.
(b) International in the amount of Rp
529.88 billion 6.56% above the budget
or Rp 32.64 billion above the planned Rp
497.24 billion due to the achievement
of International PJP2U production
realization. Compared to the 2010
realization, there has been an increase
by 10.03% or Rp 48.32 billion.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
136
Laporan Tahunan 2011
(3) Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP)
(a) Dalam Negeri sebesar Rp. 37,36 miliar,
berada di atas anggaran 5,13% atau
Rp. 1,82 miliar dari yang direncanakan
sebesar Rp. 35,54 miliar, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar
13,45% atau Rp. 4,43 miliar. Hal ini
disebabkan meningkatnya realisasi
produksi PJP Dalam Negeri diatas
target.
(b) Luar Negeri sebesar Rp. 90,62 miliar,
berada di bawah anggaran 30,63%
atau Rp. 40,02 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 130,64
miliar. Hal ini disebabkan oleh adanya
sharing pendapatan kepada PT. AP II
serta menguatnya nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar, dimana kurs pada
RKAP tahun 2011 ditetapkan sebesar
Rp. 9.250/USD, sedangkan kurs rata-
rata Tahun 2011 adalah Rp. 8.774/
USD. Apabila dibandingkan terhadap
realisasi tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 13,89% atau Rp.
11,05 miliar.
(c) Lintas Udara sebesar Rp. 310,44 miliar,
berada di atas anggaran 4,03% atau
Rp. 12,02 miliar dari yang direncanakan
sebesar Rp. 298,42 miliar, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar
2,96% atau Rp. 8,94 miliar. Hal ini
disebabkan meningkatnya realisasi
produksi PJP Lintas Udara di atas target.
(4) Aviobridge (Garbarata)
(a) Dalam Negeri realisasi sebesar Rp.
18,47 miliar, berada di atas anggaran
6,76% atau Rp. 1,17 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 17,30 miliar,
Apabila dibandingkan terhadap
realisasi tahun 2010 mengalami
(3). Aviation Services (PJP)
(a) Domestic in the amount of Rp 37.36
billion 5.13% above the budget or
Rp 1.82 billion above the planned Rp
35.54 billion. Compared to the 2010
realization, there has been an increase
by 13.45% or Rp 4.43 billion due to the
increased realization of domestic PJP
production above the target.
(b) International Rp. 90.62 billion, were
under budget 30.63% or Rp. 40.02 billion
from the planned Rp. 130.64 billion. This
is caused by the presence of revenue
sharing to PT. AP II and the strengthening
of the rupiah against the U.S. dollar, with
the exchange rate at RKAP in 2011 is
set at Rp. 9.250/USD, while the average
rate year 2011 is Rp. 8.774/USD. In
comparison to the realization in 2010
increased by 13.89% or Rp. 11.05 billion.
(c) Cross-fight in the amount of Rp. 310.44
billion, 4.03% above the budget or Rp.
12.02 billion above the planned Rp.
298.42 billion; compared to the 2010
realization, there has been an increase
by 2.96% or Rp. 8.94 billion. This was
due to the increased realization of
cross-fight PJP production above the
target
(4) Aviobridge
(a) Domestic in the amount of Rp. 18.47
billion, which was above the budget by
6.76% or Rp. 1.17 billion of the plan in the
amount of Rp. 17.30 billion; compared to
the realization in 2010, this increased by
15.69% or Rp. 2.51 billion. This was due
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
137
2011 Annual Report
kenaikan sebesar 15,69% atau Rp. 2,51
miliar. Hal ini disebabkan pengenaan
tarif Aviobridge berdasarkan
pemakaian sehingga tarif untuk tipe
pesawat besar dan pesawat kecil sama.

(b) Luar Negeri realisasi sebesar Rp. 31,66
miliar, berada di bawah anggaran
12,00% atau Rp. 4,32 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 35,98
miliar. Hal ini berkorelasi dengan
realisasi produksi Aviobridge Luar
Negeri dan menguatnya nilai tukar
Rupiah terhadap US Dollar. Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar
3,34% atau Rp. 1,02 miliar.
b) Pendapatan Non Aeronautika
Realisasi Pendapatan Non Aeronautika tahun
2011 sebesar Rp. 677,11 miliar, berada di atas
anggaran 1,45% atau Rp. 9,65 miliar dari yang
ditargetkan sebesar Rp. 667,46 miliar, dengan
penjelasan sebagai berikut:
(1) Pemakaian Counter sebesar Rp. 55,18 miliar,
berada di atas anggaran 14,54% atau Rp.
7,00 miliar dari yang direncanakan sebesar
Rp. 48,17 miliar, Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 15,25% atau Rp 7,30 miliar.
Hal ini berkorelasi dengan realisasi produksi
Counter dan adanya perbedaan tarif antara
bandara besar dan bandara kecil.
(2) Pemakaian Telepon sebesar Rp. 10,94 miliar,
berada di bawah anggaran 6,10% atau Rp.
710,24 juta dari yang direncanakan sebesar
Rp. 11,65 miliar, Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
penurunan sebesar 5,25% atau Rp. 605,66
juta. Hal ini dsebabkan menurunnya
realisasi produksi telepon dibawah target.
to the imposition of the Aviobridge tarif
based on the use, and thus the tarif was
the same for big and small aircraft.
(b) International, in the amount of Rp. 31.66
billion, 12.00% below the budget or
Rp. 4.32 billion of the planned Rp. 35.98
billion. This is related to the international
Aviobridge production realization and
the strengthening Rupiah exchange
rate against the US Dollar. Compared to
the realization in 2010, there has been
increase by 3.34% or Rp. 1.02 billion.
b) Non-Aeronautical Revenues
The 2011 realization of the Non-Aeronautical
Revenue of Rp. 677.11 billion is 1.45% above the
budget or Rp.9.65 billion of the targetted Rp.
667.46 billion, with the explanation as follows:
(1) Counter Usage in the amount of Rp. 55.17
billion is 14.54% above the budget or Rp.
7.00 billion of the planned Rp. 48.17 billion.
Compared to the realization in 2010,
there has been increase by 15.25% or Rp
7.30 billion. This is related to the counter
production realization and rate diferences
between big airports and small the ones.
(2) Telephone usage in the amount of Rp.
10.94 billion is 6.10% below the budget
or Rp. 710.24 million of the planned Rp.
11.65 billion. Compared to the realization
in 2010, ther has been decrease by 5.25%
or Rp. 605.66 million. This is due to the
declined realization of the telephone
production to below the target.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
138
Laporan Tahunan 2011
(3) Pemakaian Listrik sebesar Rp. 39,22 miliar,
berada di atas anggaran 7,94% atau Rp.
2,89 miliar dari yang direncanakan sebesar
Rp. 36,34 miliar, Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 4,18% atau Rp. 1,58 miliar.
Hal ini disebabkan adanya kenaikan Tarif
Dasar Listrik (TDL).
(4) Pemakaian Air sebesar Rp. 3,90 miliar,
berada di bawah anggaran 5,66% atau Rp.
233,76 juta dari yang direncanakan sebesar
Rp. 4,13 miliar, Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
penurunan sebesar 5,43% atau Rp. 223,44
juta. Hal ini disebabkan menurunnya
realisasi produksi air dibawah target.
(5) Parkir/Peron/Pas sebesar Rp. 56,58 miliar,
berada di atas anggaran 15,07% atau
Rp. 7,41 miliar dari yang direncanakan
sebesar Rp. 49,17 miliar, Apabila
dibandingkan terhadap realisasi tahun
2010 mengalami kenaikan sebesar 31,15%
atau Rp. 13,44 miliar. Hal ini disebabkan
adanya peningkatan jumlah penumpang
dan penerapan parkir progresif, serta
penyesuaian tarif parkir motor dan
renegosiasi prosentase revenue sharing
di Bandara Selaparang serta penyesuaian
prosentase minimal omzet di Bandara
Juanda.
(6) Pemakaian Ruang Tunggu (Premium
Lounge) sebesar Rp. 17,11 miliar, berada di
atas anggaran 12,47% atau Rp. 1,89 miliar
dari yang direncanakan sebesar Rp. 15,22
miliar, Apabila dibandingkan terhadap
realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 7,28% atau Rp. 1,16 miliar. Hal ini
didapatkan dari pendapatan pemakaian
ruang tunggu (premium lounge) di Bandara
Juanda Surabaya yang terealisasi sebesar
11,91% diatas RKA sebesar Rp. 15,21 miliar.
(3) Electricity use was in the amount of Rp
39.22 billion which was 7.94% above the
budget or Rp 2.89 billion compared to
the planned Rp 36.34 billion. Compared
to the realization in 2010, there has been
an increase at 4.18% or Rp 1.58 billion due
to the increase in the electricity basic tarif
(TDL).
(4) Water use was in the amount of Rp 3.90
billion which was 5.66% below the budget
or Rp 233.76 million compared to the
planned Rp 4.13 billion. Compared to
the realization in 2010, there has been an
deccrease at 5.43% or Rp 223.44 million
due to the decrease of realization of water
production below the target.
(5) Parking/Waving Gallery/Pass was in
the amount of Rp 56.58 billion, which
was 15.07% above the budget or Rp
7.41 billion above the planned Rp 49.17
billion. Compared to the realization in
2010, there has been an increase by
31.15% or Rp 13.44 billion due to the
increased number of passengers and
application of progressive parking tarif
and adjustment of motorcycle parking
tarif and renegotiation of percentage of
revenue sharing at Selaparang Airport
and adjustment of minimum revenue
percentage at Juanda Airport.
(6) Premium Lounge was in the amount of Rp
17.11 billion which was 12.47% or Rp 1.89
billion above the planned Rp 15.22 billion.
Compared to the realization in 2010, there
has been an increase by 7.28% or Rp
1.16 from the revenue from the 11.91%
increased realization of premium lounge
use at Juanda Airport Surabaya above the
Work Plan and Budget in the amount of Rp
15.21 billion.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
139
2011 Annual Report
(7) Sewa-sewa sebesar Rp. 168,99 miliar,
berada di bawah anggaran 7,23% atau Rp.
13,16 miliar dari yang direncanakan sebesar
Rp. 182,15 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh :
(a) Sewa Ruang 3,82% dibawah anggaran
atau Rp. 5,43 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 142,37 miliar.
(b) Sewa Tanah 39,43% dibawah
anggaran atau Rp. 15,68 miliar dari
yang direncanakan sebesar Rp. 39,78
miliar
Apabila dibandingkan terhadap realisasi
tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar
10,33% atau Rp. 15,82 miliar.
(8) Sewa Tempat Reklame sebesar Rp.
32,29 miliar, berada di bawah anggaran
32,10% atau Rp. 15,26 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp. 47,55 miliar,
Apabila dibandingkan terhadap realisasi
tahun 2010 mengalami penurunan
sebesar 12,38% atau Rp. 4,56 miliar. Hal ini
disebabkan menurunnya realisasi produksi
tempat reklame dibawah target.
(9) Realisasi Konsesi sebesar Rp 205.49 miliar,
berada di atas anggaran sebesar 1,63
% atau sebesar Rp 3.30 miliar dari yang
direncanakan sebesar Rp 202.19 miliar. Hal
tersebut disebabkan oleh peningkatan
penetapan minimum omset di beberapa
Bandara. Apabila dibandingkan dengan
realisasi tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 22,18 % atau sebesar
Rp 37.30 miliar.
(10) Warehousing sebesar Rp. 87,42 miliar,
berada di atas anggaran 23,32% atau Rp.
16,53 miliar dari yang direncanakan sebesar
Rp. 70,89 miliar, Apabila dibandingkan
terhadap realisasi tahun 2010 mengalami
peningkatan sebesar 34,17% atau Rp.
22,27 miliar. Hal ini disebabkan adanya
penyesuaian tarif PJKP2U di Bandara
Sultan Hasanuddin TMT 1 Januari 2011,
(7) Rents were in the amount of Rp 168,99
billion which was 7.23% below the budget
or Rp 13.16 billion compared to the
planned Rp 182.15 billion due to:
(a) Room Rent was 3.82% below the
target or Rp 5.43 billion compared to
the planned Rp 142.37 billion.
(b) Land Rent was 39.43% below the
target or Rp 15.68 billion compared
to the planned Rp 39.78 billion.
Compared to the 2010 realization, there
has been an increase by 10.33% or Rp
15.82 billion.
(8) Advertising Spots Rent was in the
amount of Rp 32.29 billion which was
32.10% below the target or Rp 15.26
billion compared to the planned Rp
47.55 billion. Compared to the 2010
realization, there has been a decrease
by 12.38% or Rp 4.56 billion due to the
decreased realization of advertising
spots production below the target.
(9) Concession realization was in the
amount of Rp 205.49 billion which was
1.63% above the target or Rp 3.30 billion
compared to the planned Rp 202.19
billion due to the increased minimum
revenue target at several airports
Compared to the 2010 realization, there
has been an increase by 22.18% or Rp
37.30 billion.
(10) The Warehousing in the amount of
Rp. 87.42 billion was above the budget
by 23.32% or Rp. 16.53 billion of the
planned Rp. 70.89 billion. Compared to
the realization in 2010, this increased
by 34.17% or Rp. 22.27 billion. This was
due to the PJKP2U tarif adjustment
at Sultan Hasanuddin Airport as of 1
January 2011, Sepinggan Airport as of
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
140
Laporan Tahunan 2011
Bandara Sepinggan TMT 1 Januari 2011,
Bandara Ngurah Rai TMT 16 Pebruari 2011
dan renegosiasi revenue sharing kargo di
Bandara Juanda.
2) Pendapatan Non Operasional
Pendapatan non operasional tahun 2011 terealisasi
sebesar Rp.304,66 miliar, sebesar 159,67% atau
sebesar Rp.187,33 miliar berada di atas anggaran
dari yang direncanakan sebesar Rp.117,33 miliar.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,
maka mengalami peningkatan sebesar 27,10%.
Realisasi pendapatan non operasional tersebut
disebabkan atau sangat dipengaruhi antara lain
oleh :
a) Pendapatan selisih kurs terrealisasi sebesar
Rp.86,16 miliar yang tidak dianggarkan dalam
perencanaan tahun 2011 yang disebabkan
oleh pengaruh fuktuasi nilai tukar rupiah
terhadap US Dollar dimana nilai tukar
ditetapkan sebesar Rp.9.250,-/USD sedangkan
nilai tukar secara rata-rata di tahun 2011
terealisasi sebesar Rp.8.774,-/USD.
b) Pendapatan jasa giro dan bunga deposito
tahun 2011 terrealisasi sebesar Rp.144,21
miliar, sebesar 76,03% atau sebesar Rp.62,28
miliar berada di atas anggaran dari yang
direncanakan sebesar Rp.81,92 miliar. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,
maka mengalami peningkatan sebesar
37,64%. Peningkatan realisasi pendapatan jasa
giro dan bunga deposito terhadap anggaran
yang direncanakan tersebut disebabkan
oleh meningkatnya jumlah dana yang
diinvestasikan pada giro dan deposito.
c) Pendapatan laba investasi pada perusahaan
asosiasi sebesar Rp.12,30 miliar yang tidak
dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011,
yang diperoleh atas penyertaan 672.000
lembar saham atau 31,25% ke PT. Gapura
Angkasa.
1 January 2011, Ngurah Rai Airport as of
16 February 2011, and the renegotiated
cargo revenue sharing at Juanda Airport.
2) Non Operational Income.
The total realized non operational income in 2011 was
in the amount of Rp 304.66 billion which was 159.67%
or Rp 187.33 billion above the planed Rp 117.33 billion.
Compared to the 2010 realization, there has been
an increase by 27.10%. The non-operational income
realization is caused by or largely infuenced by :
a) Income from realized exchange rate diference
in the amount of Rp 86.16 billion which was not
budgeted in the 2011 plan due to the infuence
of the fuctuating exchange rate of rupiah against
US Dollar in which the exchange rate was set at Rp
9,250.- / USD while the realized average exchange
rate in 2011 was Rp 8,774- / USD.
b) The realized giro and deposit interest in 2011 was in
the amount of Rp 144.21 billion which was 76.03%
or Rp 62.28 billion above the planned budget in
the amount of Rp 81.92 billion. Compared to the
2010 realization, there has been an increase by
37.64%. The increase in the realization of giro and
deposit interest against the planned budget was
caused by the increased funds invested in giro and
deposits.
c) Investment proft revenue in associated
companies was in the amount of Rp 12.30 billion
which was not budgeted in the 2011 planning
from the ownership of 672,000 shares of 31.25% in
PT Gapura Angkasa.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
141
2011 Annual Report
d) Pendapatan lain-lain tahun 2011 terealisasi
sebesar Rp.38,38 miliar, terdapat diantaranya
adalah pendapatan atas investasi reksadana
yang dimiliki perusahaan sebesar Rp.18,31
miliar, klaim asuransi dari PT. Jasindo sebesar
Rp.4,84 miliar, pendapatan proft sharing
asuransi KDPPU PT. Angkasa Pura I dengan
Jasa Raharja sebesar Rp.1,03 miliar, koreksi
penyusutan aset tetap sebesar Rp.1,93 miliar
dan keuntungan penjualan aset tetap sebesar
Rp 711 juta.
b. Realisasi Beban Tahun 2011
Beban tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.2,31 triliun,
sebesar 13,48% atau sebesar Rp.274,90 miliar berada di
atas anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.2,04
triliun. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
2010, maka mengalami peningkatan sebesar 15,62%.
Realisasi beban tersebut dipengaruhi oleh realisasi beban
yang terdiri atas dua komponen beban berikut ini :
1) Beban Operasional
Realisasi beban operasional tahun 2011 terealisasi
sebesar Rp.2,19 triliun, sebesar 8,67% atau sebesar
Rp.174,84 miliar berada di atas anggaran dari
yang direncanakan sebesar Rp.2,02 triliun. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka
mengalami peningkatan sebesar 22,85%, dimana
realisasi beban operasional terdiri atas:
a) Beban Pegawai
Beban pegawai tahun 2011 terealisasi sebesar
Rp.904,41 miliar, sebesar 20,86% atau sebesar
Rp.156,10 miliar berada diatas anggaran dari
yang direncanakan sebesar Rp.748,31 miliar.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
2010, maka mengalami peningkatan sebesar
34,13%. Peningkatan realisasi beban pegawai
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
oleh adanya pembebanan tambahan Iuran
Tunjangan Hari Tua (THT) pegawai sebesar
Rp.209,10 miliar yang merupakan kewajiban
perusahaan terhadap pegawai (imbalan
kerja) sesuai Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) 24.
d) The realized miscellaneous revenues in 2011 was
in the amount of Rp 38.38 billion including income
from mutual funds investment of the company in
the amount of Rp 18.31 billion, insurance claim
from PT Jasindo in the amount of Rp 4.84 billion,
KDPPU of PT Angkasa Pura I and Jasa Raharja
Insurance proft sharing revenue in the amount
of Rp 1.03 billion, correction of fxed assets
depreciation in the amount of Rp 1.93 billion and
profts from the sale of fxed in the amount of Rp
711 million.
b. Realization of Expenses in 2011
The realized expenses in 2011 were in the amount of
Rp 2.31 trillion which was 13.48% or Rp 274.90 billion
above the planned budget in the amount of Rp 2.04
trillion. Compared to the 2010 expenses, there has been
an increase by 15,62%. The realization of expenses was
infuenced by expenses realization consisting of two
expenses components as follows:
1) Operational Expenses
The realized operational expenses in 2011 were in
the amount of Rp 2.19 trillion which was 8.67% or
Rp 174.84 billion above the planned budget in the
amount of Rp 2.02 trillion. Compared to the 2010
expenses, there has been an increase by 22.85%.
Operational expenses realization consisted of:
a) Employee Expenses
The realized employee expenses in 2011 were
in the amount of Rp 904.41 billion which was
20.86% or Rp 156.10 billion above the planned
budget in the amount of Rp 748.31. Compared
to the realization in 2010, there has been an
increase by 34.13%. The increase of realization
of employee expenses is largely infuenced by
the employee Old Age Beneft (THT) in the
amount of Rp 209.10 billion which constituted
t| ccnp.rys cb||.t|cr tc t| np|cys
(work remuneration) in accordance with
Financial Accounting Standard Statement
(PSAK) 24.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
142
Laporan Tahunan 2011
b) Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan tahun 2011 terealisasi
sebesar Rp.159,96 miliar, sebesar 12,62%
atau sebesar Rp.23,11 miliar berada di bawah
anggaran dari yang direncanakan sebesar
Rp.183,07 miliar. Apabila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami
peningkatan sebesar 15,98%. Kurang
terserapnya realisasi beban pemeliharaan
terhadap anggaran yang direncanakan
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
oleh mundurnya realisasi penggunaan atau
peresmian Bandara Internasional Lombok yang
seharusnya terealisasi pada triwulan II menjadi
terealisasi pada triwulan IV atau lebih tepatnya
terealisasi pada bulan Oktober tahun 2011.
c) Beban Alat Tulis dan Keperluan Kantor
Beban alat tulis dan keperluan kantor tahun
2011 terealisasi sebesar Rp.33,24 miliar, sebesar
18,58% atau sebesar Rp.7,58 miliar berada
di bawah anggaran dari yang direncanakan
sebesar Rp.40,83 miliar. Apabila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami
peningkatan sebesar 10,06%. Kurang
terserapnya realisasi beban alat tulis dan
persediaan kantor terhadap anggaran yang
direncanakan tersebut disebabkan atau
sangat dipengaruhi oleh tidak terealisasinya
secara keseluruhan penambahan sewa
komputer dan kurang terserapnya realisasi
beban BBM/Pelumas akibat berkurangnya
frekuensi pemadaman listrik yang berkorelasi
terhadap penggunaan peralatan genset di
beberapa Kantor Cabang.
d) Beban Utilitas
Beban utilitas tahun 2011 terealisasi sebesar
Rp.209,39 miliar, sebesar 15,24% atau sebesar
Rp.27,69 miliar berada di atas anggaran dari
yang direncanakan sebesar Rp.181,70 miliar.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
2010, maka mengalami peningkatan sebesar
16,75%. Peningkatan realisasi beban utilitas
b) Maintenance Expenses
The realized maintenance expenses in 2011
were in the amount of Rp 159.96 billion which
was 12.62% or Rp 23.11 billion above the
planned budget in the amount of Rp 183.07
billion. Compared to the realization in 2010,
there has been an increase by 15.98%. The
non-absorption of realization of maintenance
expenses from the planned budget was
caused by or largely infuenced by the
delay in the use or inauguration of Lombok
International Airport which should have been
realized in the second quarter but in fact was
only realized in the fourth quarter or October
2011.
c) Stationery and Ofce Supplies Expenses
The realized stationery and ofce supplies
expenses in 2011 were in the amount of Rp
33.24 billion which was 18.58% or Rp 7.58
billion above the planned budget in the
amount of Rp 40.83 billion. Compared to the
realization in 2010, there has been an increase
by 10.06%. The non-absorption of realization
of stationery and ofce supplies expenses
from the planned budget was caused by or
largely infuenced by the failure to fully add
computer rent and non realization of fuel/
lubricant expenses due to the decreasing
frequency of blackout which is correlated with
the use of generators at several branch ofces.
d) Utility Expenses
The realized utility expenses in 2011 were in
the amount of Rp 209.39 billion which was
15.24% or Rp 27.69 billion above the planned
budget in the amount of Rp 181.70 billion.
Compared to the realization in 2010, there has
been an increase by 16.75%. The increase of
utility expenses realization was caused by or
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
143
2011 Annual Report
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
oleh adanya peningkatan beban rekening listrik
karena pelaksanaan proyek pengembangan
di Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara
Sepinggan Balikpapan serta tindak lanjut
atas temuan Costumer Satisfaction Index (CSI)
yang dilakukan oleh Indonesia National Air
Carrier Assosiation (INACA) atas penerangan
cahaya ruangan terminal bandara dan
meningkatnya beban operasional Multy User
Check in System (MUCS) yang berkorelasi
dengan meningkatnya realisasi produksi
PJP2U domestik maupun internasional.
e) Beban Umum
Beban umum tahun 2011 terealisasi sebesar
Rp.423,30 miliar, sebesar 0,12% atau sebesar
Rp.519 juta berada di bawah anggaran dari
yang direncanakan sebesar Rp.423,82 miliar.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
2010, maka mengalami peningkatan sebesar
19,27%. Kurang terserapnya realisasi beban
umum terhadap anggaran yang direncanakan
tersebut disebabkan oleh kurang terserapnya
realisasi beban olah raga akibat berkurangnya
aktivitas atau partisipasi acara olah raga
bersama yang diselenggarakan oleh pihak
internal maupun eksternal perusahaan
dan kurang terserapnya realisasi beban
permakanan dan minuman akibat tidak
terealisasinya penambahan tenaga Sumber
Daya Manusia (SDM) organik perusahaan yang
berpengaruh terhadap realisasi pemberian
uang makan harian kepada karyawan.
f ) Beban Penyusutan Aset Tetap
Beban penyusutan aset tetap tahun 2011
terealisasi sebesar Rp.400.55 miliar, sebesar
8,08% atau sebesar Rp.35,19 miliar berada
di bawah anggaran dari yang direncanakan
sebesar Rp.435,74 miliar. Apabila dibandingkan
dengan realisasi tahun 2010, maka mengalami
peningkatan sebesar 7,31%. Kurang
largely infuenced by the increasing electricity
bills due to the development of Ngurah
Rai Bali and Sepinggan Balikpapan Airports
development projects and follow up of the
fndings of the Indonesia National Air Carrier
Association (INACA) on the lightings of airport
terminal rooms and increasing operational
expenses of Multi-User Check in System
which is connected with the increasing of
realization of domestic and international
PJP2U production.
e) General Afairs Expenses
The realized general afairs expenses in 2011
were in the amount of Rp 423.30 billion
which was 0.12% or Rp 519 million below
the planned budget in the amount of Rp
423.82 billion. Compared to the realization in
2010, there has been an increase by 19.27%.
The non-absorption of realization of general
afairs expenses from the planned budget
was caused by the non-absorption of sport
expenses due to the decreasing frequency of
mass sport activity organized by the internal
and external parties of the company and non-
absorption of realization food and beverages
expenses due to failure to realize addition
c| t| ccnp.rys c..r|c |un.r .scu.cs
afecting the realization of provision of daily
food allowances for employees.
f ) Fixed Assets Depreciation Expenses
The realized fxed assets depreciation
expenses in 2011 were in the amount of Rp
400.55 billion which was 8.08% or Rp 35.19
billion below the planned budget in the
amount of Rp 435.74 billion. Compared to the
realization in 2010, there has been an increase
by 7.31%. The non-absorption of realization
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
144
Laporan Tahunan 2011
terserapnya realisasi beban penyusutan aset
tetap terhadap anggaran yang direncanakan
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
oleh kurangnya daya serap investasi tahun
2011 terkait realisasi phisik pekerjaan investasi
serta adanya koreksi penyusutan aset tetap
sebesar Rp.86,22 miliar atas aset DPPU
Bandara Juanda Surabaya yang diserahkan
kepada PT. Pertamina.
g) Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
Beban penyisihan kerugian penurunan nilai
tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.60,03 miliar,
sebesar 2.128,83% atau sebesar Rp.57,33
miliar berada di atas anggaran dari yang
direncanakan sebesar Rp.2,69 miliar. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,
maka mengalami peningkatan sebesar
81,94%. Peningkatan realisasi beban utilitas
tersebut disebabkan atau sangat dipengaruhi
oleh penerapan PSAK 55 tentang instrumen
keuangan terkait perlakuan penyisihan
piutang, dimana belum diperhitungkan dalam
anggaran yang direncanakan.
h) Beban Amortisasi
Beban amortisasi tahun 2011 terealisasi
sebesar Rp.1,66 miliar, sebesar 8,37% atau
sebesar Rp.127,98 juta berada di atas anggaran
dari yang direncanakan sebesar Rp.1,53 miliar.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
2010, maka mengalami penurunan sebesar
10,31%. Peningkatan realisasi beban utilitas
terhadap anggaran yang direncanakan
tersebut disebabkan oleh nilai amortisasi
atas beban studi dan program beasiswa
pendidikan pasca sarjana kepada pegawai.
2) Beban Non Operasional
Realisasi beban non operasional tahun 2011
terealisasi sebesar Rp.121,97 miliar, sebesar 456,59%
atau sebesar Rp.100,06 miliar berada di atas
anggaran dari yang direncanakan sebesar Rp.21,91
miliar. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun
of fxed assets depreciation from the planned
budget was caused by the poor absorption of
investment of 2011 with regard to the physical
realization of investment works and correction
in fxed assets depreciation in the amount of
Rp 86.22 billion in the assets of Juanda Airport
Surabaya DPPU which have been delivered to
PT Pertamina.
g) Value Depreciation Loss Provision Expenses
The realized value depreciation loss provision
expenses in 2011 were in the amount of Rp
60.03 billion which was 2,128.83% or Rp 57.33
billion above the planned budget in the
amount of Rp 2.69 billion. Compared to the
realization in 2010, there has been an increase
by 81.94%. The increase of utility expenses
realization was caused by or largely infuenced
by the application of PSAK 55 concerning
fnancial instruments related to the treatment
of receivable provision which has not been
calculated in the planned budget.
h) Amortization Expenses
The realized amortization expenses in 2011
were in the amount of Rp 1.66 billion which
was 8.37% or Rp 127.98 million above the
planned budget in the amount of Rp 1.53
billion. Compared to the realization in 2010,
there has been a decrease by 10.31%. The
increase of utility expenses realization against
the planned budget was caused by the
amortization value of study and post graduate
scholarship expenses for employees.
2) Non Operational Expenses
The realized non operational expenses in 2011
were in the amount of Rp 121.97 billion which
was 456.59% or Rp 100.06 billion above the
planned budget in the amount of Rp 21.91
billion. Compared to the 2010 expenses, there
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
145
2011 Annual Report
2010, maka mengalami penurunan sebesar 43,81%.
Peningkatan realisasi beban non operasional
terhadap anggaran yang direncanakan tersebut
disebabkan atau sangat dipengaruhi oleh realisasi
beban selisih kurs sebesar Rp.86,22 miliar yang tidak
dianggarkan dalam perencanaan tahun 2011 akibat
pengaruh fuktuasi nilai tukar rupiah terhadap
US Dollar dimana nilai tukar ditetapkan sebesar
Rp.9.250,-/USD sedangkan nilai tukar secara rata-
rata di tahun 2011 terealisasi sebesar Rp.8.774,-/
USD.
c. Realisasi Laba (Rugi) Tahun 2011
Pada tahun 2011 perusahaan membukukan laba
sebelum pajak sebesar Rp.656,35 miliar, sebesar 5,44%
atau sebesar Rp.33,89 miliar berada di atas anggaran
dari yang direncanakan sebesar Rp.622,46 miliar. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka
mengalami peningkatan sebesar 39,06%. Realisasi laba
perusahaan tersebut dicapai atas realisasi yang terdiri dari :
1) Laba (Rugi) Operasional
Laba (rugi) operasional tahun 2011 terealisasi
sebesar Rp.473,66 miliar, sebesar 10,13% atau
sebesar Rp.53,39 miliar berada di bawah anggaran
dari yang direncanakan sebesar Rp.527,05 miliar.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2010,
maka mengalami peningkatan sebesar 5,41%.
2) Laba (Rugi) Non Operasional
Laba (rugi) non operasional tahun 2011 terealisasi
sebesar Rp.182,69 miliar, sebesar 91,47% atau
sebesar Rp.87,28 miliar berada di atas anggaran dari
yang direncanakan sebesar Rp.95,41 miliar. Apabila
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010, maka
mengalami peningkatan sebesar 706,64%.
3) Laba Rugi Komprehensif Tahun 2011
Laba (Rugi) komprehensif tahun 2011 sebesar Rp
545,80 milliar. Bila di bandingkan dengan tahun
2010 naik sebesar Rp 165,01 milliar atau 43,33%
has been a decrease by 43.81%. The increase of
non operational expenses realization against
the planned budget was caused or largely
infuenced by the exchange rate diference
expenses in the amount of Rp 86.22 billion
which was not budgeted in the 2011 plan due
to the infuence of the fuctuating exchange
rate of rupiah against US Dollar in which the
exchange rate was set at Rp 9,250.- / USD
while the realized average exchange rate in
2011 was Rp 8,774- / USD.
c. Proft (Loss) Realization in 2011
In 2011, the company recorded a proft before tax in
the amount of Rp 656.35 billion which was 5.44% or Rp
33.89 billion above the planned budget in the amount
of Rp 622.46 billion. Compared to the realization in 2010,
there has been an increase by 39.06%. The realization of
t| ccnp.rys p.c|t ..s .c||vJ |.cn t| ..||..t|crs
as follows :
1) Operational Proft (Loss)
The realized operational proft (loss) in 2011 was in
the amount of Rp 473.66 billion which was 10.13%
or Rp 53.39 billion below the planned target in
the amount of Rp 527.05 billion. Compared to the
realization in 2010, there has been an increase by
5.41%.
2) Non-operational proft (loss)
The realized operational proft (loss) in 2011 was in
the amount of Rp 182.69 billion which was 91.47%
or Rp 87.28 billion below the planned target in
the amount of Rp 95.41 billion. Compared to the
realization in 2010, there has been an increase by
706.64%.
3) Comprehensive Proft (Loss) in 2011
The realized comprehensive proft (loss) in 2011 was
in the amount of Rp 545.80 billion. Compared to
the realization in 2010, there has been an increase
in the amount of Rp 165.01 billion or 43.33%.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
146
Laporan Tahunan 2011
URAIAN
REAL
2011
RKAP
2011
2010
PERBANDINGAN %
DESCRIPTION
5 = (2-4) : 4 6 = (2-3) : 3
1 2 3 4 5 6 7
PENDAPATAN OPERASI OPERATIONAL REVENUE
Aeronautika 1.989.095 1.877.293 1.650.498 20,51 5,96 aeronautics
Non Aeronautika 677.107 667.456 583.635 16,02 1,45 Non Aeronatics
JUMLAH PENDAPATAN OPERASI 2.666.202. 2.544.749 2.234.133 19,34 4,77 TOTAL OPERATING REVENUE
BEBAN OPERASI OPERATIEXPENSES
Pegawai 904.411 748.313 674.299 34,13 20,86 employee
Pemeliharaan 159.960 183.067 137.919 15,98 12,62 maintenance
Suplai dan Perlengkapan 33.244 40.828 30.204 10,06 18,58 Supply and Equipment
Utilitas 209.393 181.704 179.345 16,75 15,24 Utility
Umum 423.298 423.818 354.910 19,27 (0,12) General Afairs
Penyusutan 400.549 435.745 373.270 7,31 8,08 Depreciation
Penyisihan Piutang Ragu-ragu 60.027 2.693 32.992 81,94 2.128,83 Provision for Doubtful
Amortisasi 1.657 1.529 1.848 10,31 8,37 Amortization
JUMLAH BEBAN OPERASI 2.192.538 2.017.697 1.784.787 22,85 8,67 TOTAL OPERATIONAL
JUMLAH LABA OPERASI 473.664 527.052 449.346 5,41 10,13 PROFITS
PENDAPATAN LAIN-LAIN 304.660 117.326 239.701.561 27,10 159,67 MISCELLANEOUS REVENUE
BEBAN LAIN-LAIN (121.971) (21.914) (217.053) 43,81 456,59 MISCELLANEOUS EXPENSES
JUMLAH LABA NON OPERASI 182.689 95.411 22.648 706,64 91,47 TOTAL NON-OPERATIONAL
TOTAL PENDAPATAN 2.970.863 2.662.075 2.473.835 20,09 11,60 TOTAL REVENUE
TOTAL BEBAN 2.314.510 2.039.612 2.001.841 15,62 13,48 TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK 656.353 622.464 471.994 39,06 5,44 PROFIT BEFORE TAX
Pajak Penghasilan 112.126 - 94.062 19.20% - Income Tax
Laba Tahun Berjalan 544.227 - 377.933 44% - Current Year Proft
Pendapatan Konfrensif 1.577 - 2.861 - - Comprehensive Income
Laba Konfrensif tahun Berjalan 545.804 - 386.794 - - Current Year Comprehensive Incomet
Realisasi Laba (Rugi) Komperhensif Tahun 2011 dan 2010 Realization of Comprehensive Income 2011 and 2010
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
in million rupiah dalam jutaan rupiah
147
2011 Annual Report
Comparative Changes in Equity 5 Year
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
3. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Statement of Changes in Equity
KETERANGAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION
Saldo per awal periode 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.106 4.535.864
Initial balance at the period
beginning
Laba bersih tahun berjalan 544.227 377.933 539.204 528.655 326.963 Current year Net proft
Dividen 155.300 161.761 130.380 81.741 71.435 dividends
Ta nti em 2.979 Bonus
PUKK/PKBL 17.749 21.568 15.646 3.270 8.572 PUKK / PKBL
Cadangan - Reserve
Penyertaan Modal Pemerintah 1.388.244 229.985 Government Equity
BPYBDS 1.145.724 2.861 106.780 2.203.684 BPYBDS
Laba pemilikan efek
yg belum direalisasi
1.577 535 174 1.418
Non Realized Fund for Security
Holding
Koreksi saldo laba tahun lalu 158.025 215.867
|.v|cus y..s p.c|t b.|.rc
correction
Saldo per akhir periode 8.910.231 8.136.930 7.709.480 7.532.705 6.982.106 Balance at end of period
Perubahan Ekuitas Komparatif 5 Tahun
in million rupiah dalam jutaan rupiah
148
Laporan Tahunan 2011
Keterangan
Modal
Saham
Penyertaan
Modal
Pemerintah
Dan Bpybds
Laba Belum
Direalisasi
Atas
Emilikan Efek
Saldo Laba
Jumlah
Ekuitas
DESCRIPTION
Laba Tahun Cadangan
Berjalan
Saldo per 31 Desember 2009 1,800,000 4,308,830 580 1,276,734 539,204,103 7,925,3 Balance at December 31, 2009
koreksi saldo laba 215,867 216 correction of retained earnings
Saldo per 31 Desember 2009
(disaji
1,800,000 4,308,830 580 1,276,734 323,337 7,709,4 Balance at December 31, 2009
laba bersih thn berjalan 2010
(Disajikan kembali)
377,933 378
Net earnings year running 2010
(restated)
Dividen 161,761 161,7 dividend
PUKK/PKBL 21,568 21,5 PUKK / PKBL
Cadangan 355,875 355,875 Cadagan
B PYB D S 229,985 229,9 PYB B D S
Laba pemilikan efek yg
belum direalisasi
2,861 3 Proft unrealized securities which
Koreksi saldo laba tahun lalu 215,867 215,867 Correction last year retained earnings
Saldo per 31 Desember
2010
1,800,000 4,538,815 3,441 1,416,741 377,933 8,136,9 Balance at December 31, 2010
Laba bersih tahun berjalan 544,227 544,2 Net income current year
Dividen 155,300 155,2 dividend
PUKK/PKBL 17,749 17,7 PUKK / PKBL
Cadangan 270,666 270,666 Cadagan
Penyertaan Modal
Pemerintah
1,388,244 1,388,2 Government Equity
B PYB D S 1,145,724 1,145,7 PYB B D S
Laba pemilikan efek yg
belum direalisasi
1,577 1 Non Realized Fund for Security
Koreksi saldo laba tahun lalu 92,244 65,782 158 Correction last year retained earnings
Saldo per 31 Desember
2011
1,800,000 4,781,335 5,019 1,779,650,6741 544,227,182 8,910,2 Balance at December 31, 2011
in million rupiah dalam jutaan rupiah
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
149
2011 Annual Report
4. Laporan Perubahan Arus Kas
Realisasi Arus Kas Perusahaan
Posisi kas dan setara kas pada akhir Desember 2011
sebesar Rp. 2,69 triliun, atau berada di atas anggaran
sebesar 186,33% atau Rp. 1,75 triliun, dengan penjelasan
sebagai berikut:
a. Arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp. 1,09
triliun, berada di atas RKA 403,08% yang disebabkan
meningkatnya penerimaan dari penjualan tunai
dan pelunasan piutang atas aktivitas operasional
terutama pada pendapatan aeronautika dan non
aeronautika.
b. Arus kas untuk aktivitas investasi sebesar Rp.
521,33 miliar, berada di bawah RKA 65,97% yang
disebabkan rendahnya daya serap investasi, serta
belum terealisasinya penyertaan modal ke anak
perusahaan.
c. Arus kas untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp.
140,55 miliar, berada di bawah RKA 173,59%.
4. Statements of Changes in Cash Flow
The Companys Cash Flow Realization
The position of cash and cash equivalent at the end of
December 2011 was Rp 2.69 trillion which was 186.33%
or Rp 1.75 trillion above the budget with the detail as
follows:
a. The cash fow from operational activities was in the
amount of Rp 1.09 trillion which was 403.08% above
the Work Plan and Budget due to the increase of
revenue from the cash sale and full repayment of
receivables of operational activities particularly
aeronautical and non aeronautical revenues.
b. The cash fow for investment activities was in
the amount of 521,33 billion which was 65.97%
below the Work Plan and Budget due to the low
investment absorption and non realization of
investment in subsidiaries.
c. The cash fow for funding activities was in the
amount of Rp 140.55 billion which was 173.59%
below the Work Plan and Budget.
NO URAIAN
REAL
2011
RKAP
2011
2010
PERBANDINGAN %
DESCRIPTION
6 = (3-5) : 5 7 = (3-4) : 4
1 2 3 4 5 6 7 8
Arus Kas dari (untuk): Cash fows from (to):
1 Aktivitas Operasi 1.099.416 218.538 843.810 30,29 403,08 Operating Activities
2 Aktivitas Investasi 521.328 1.531.808 216.664 140,62 65,97 Investment activities
3 Aktivitas Pendanaan 144.054 190.977 185.465 22,33 175,43 Financing Activities
4
Kenaikan bersih kas dan
setara kas
434.034 1.122.293 441.681 1,73 138,67
Net increase in cash and cash
equivalents
5
Kas dan setara kas pada
awal periode
2.262.232 2.063.964 1.820.551 24,26 9,61
Cash and cash equivalents at
beginning of period
6
Kas dan setara kas pada
akhir periode
2.696.266 941.671 2.262.323 19,19 186,33
Cash and cash equivalents
at end of period
Realisasi Arus Kas Perusahaan Tahun 2011 & 2010 Realization of the Companys Cash Flow in 2011 & 2010
in million rupiah dalam jutaan rupiah
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
150
Laporan Tahunan 2011
5. Struktur Modal
Rasio Keuangan Periode 2007-2011
Kondisi rentabilitas dan likuiditas perusahaan selama
tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 memiliki kinerja
yang cukup baik. Hal ini diperlihatkan oleh rata-rata
pertumbuhan rentabilitas sebesar 5,14% per tahun.
Pertumbuhan rata-rata solvabilitas sebesar 17,23% per
tahun. Namun likuiditas mengalami penurunan rata-rata
sebesar 1,26% per tahun, seiring dengan pendanaan
proyek pengembangan bandara yang sedang berjalan.
Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafk laporan rasio
keuangan komparatif di bawah ini:
5. Capital structure
2007-2011 Financial Ratio
| cnp.rys .rt.b|||ty .rJ ||ou|J|ty ccrJ|t|cr
during the 2007 up to 2011 shows a relatively pretty
good performance as indicated by the average revenue
rentability of 5.14% per year and the average solvability
growth of 17.23% per year. However, on average, the
liquidity has decreased by 1.26% per year in connection
with the ongoing airport development projects as
stated in the comparative fnancial statement table and
chart below:
Rasio Keuangan Selama 5 Tahun Terakhir
Financial Ratio in the last 5 years
URAIAN 2011 2010 2009 2008 2007 DESCRIPTION
RENTABILITAS RENTABILITY
Rasio Laba Operasi 17.77% 20.11% 23.96% 21.53% 15.72% Ratio of Operating Income
Laba Terhadap Aset 6.48% 5.13% 7.70% 8.12% 5.20% Against Earnings Assets
Rasio Operasi 82.23% 79.89% 76.04% 78.47% 84.28% Operating Ratio
LIKUIDITAS LIQUIDITY
Rasio Lancar 492.31% 498.71% 508.11% 543.10% 519.58% Current ratio
Rasio Kas 415.10% 397.39% 367.95% 401.15% 363.41% Cash ratio
SOLVABILITAS SOLVABILITY
Rasio Hutang Terhadap Aset 12.09% 11.53% 8.08% 7.66% 6.61% Against Debt Assets
Rasio Hutang Terhadap Modal 13.76% 13.06% 8.79% 8.30% 7.08% Against Debt Capital
Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap 20.62% 21.84% 14.37% 13.09% 11.09% Against Debt Fixed Assets
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
151
2011 Annual Report
6. Investasi 6. Investment
No. PROGRAM
REALISASI RKAP 2011
PROGRAM
NILAI
KONTRAK
JUMLAH
PROGRAM
% FISIK % PROGRAM NILAI
JUMLAH
PROGRAM
1 Rutin ATS 59,371 44 0.49 89.80 69,779 49 Routine Ats
2 Rutin Non ATS 434,171 307 13.40 81.87 927,298 375 Non Routine Ats
3 Non Rutin / Proyek 1,009,966 16 8.96 66.67 1,518,629 24
Non Routine /
Project
Jumlah 1,503,507 367 22.85 81.92 2,515,706 448 Total
Realisasi Program Investasi sampai dengan 31 Desember 2011
No. URAIAN
REALISASI NILAI KONTRAK
TAHUN 2011
RKAP 2011
(revisi)
%
7=(5-6) : 6
DESCRIPTION
TAHUN
SEBELUMNYA
TAHUN 2011 TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Rutin ATS 5.849 53.929 59.777 69.779 -14,33% ROUTINE ATS
2 Rutin Non ATS 74.470 359.898 434.368 927.298 -53,16% NON ROUTINE ATS
3 Non Rutin 27.907 1.182.346 1.210.253 1.518.629 -20,31% NON-ROUTINE
Total 108.226 1.596.172 1.704.398 2.515.706 -32,25% TOTAL
Realisasi Investasi sampai dengan 31 Desember 2011 Investment up to December 31, 2011
Investment up to December 31, 2011
a. Realisasi Investasi
Sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani
sampai dengan 31 Desember 2011, realisasi nilai
kontrak investasi mencapai Rp. 1,70 triliun atau
32,25% di bawah RKAP tahun 2011 (ATS, Non ATS
dan Non Rutin).
a. Investment Realization
In accordance with the contracts that have been
signed up to December 31, 2011, the realized
investment contract value reaches Rp 1.70 trillion
or 32.25% below the 2011 Work Plan and Budget
(ATS, Non ATS and Non Routine).
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
in million rupiah dalam jutaan rupiah
in million rupiah dalam jutaan rupiah
152
Laporan Tahunan 2011
URAIAN | DESCRIPTION
TARGET KPI 2011 |
2011 TARGET KPI
REAL 2011 | 2011 REALIZATION
Realisasi Program | Program Realization
85% 81,92%
Prestasi Fisik terhadap Bobot Investasi |
Physical Progress against Investment
Signifcance
75% 22,85,%
Program Investasi Strategis
Realisasi program investasi strategis antara lain sebagai
berikut :
1) Program Investasi pendukung Keselamatan
Penerbangan / Keamanan
a) Pekerjaan Overlay Permukaan berikut Shoulder
Taxiway di N-4, N-5, dan N-6 seluas 31.927 m2 dan
Rekonstruksi Apron Taxiway di Barat N-3 seluas
1.125 m2 di Bandara Ngurah Rai dengan nilai Rp.
7,88 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-
2011)
b) Pekerjaan Overlay landasan 13-31 peningkatan
keseragaman menjadi PCN 50 F/C/X/T dan
Pembuatan Paved Shoulder ke arah Runway 13
sepanjang 480m' di Bandara Ahmad Yani dengan
nilai Rp. 38,29 miliar prestasi fsik 100% (multiyears
2010-2011)
c) Overlay Runway 18-36 di Bandara Sam Ratulangi
dengan nilai Rp. 25,88 miliar prestasi fsik 100%
(multiyears 2010-2011)
d) Satu paket Overlay (R/W & T/W) seluas 120.022,1
m2 di Bandara El-Tari dengan nilai Rp. 22 miliar
prestasi fsik 50,69% (multiyears 2010-2011)
e) Pengadaan dan pemasangan Radio Komunikasi
HF Rdara 1 set dual di MATSC dengan nilai Rp. 5,85
miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2009-2011)
f ) Pengadaan dan Pemasangan CCTV Lengkap
dengan Recording untuk Air Side di Bandara
Juanda dengan nilai Rp. 7,5 miliar prestasi fsik
100% (multiyears 2010-2011)
g) Pengadaan 5 unit Kendaraan PKP-PK Crash Car
Foam Tender Type I Combined Agent untuk 5
Bandara (UPG, MDC, JOG, SOC dan SRG) dengan
nilai Rp. 63 miliar, sampai saat ini masih dalam
proses pabrikasi untuk selanjutnya proses
pengiriman (multiyears 2010-2011)
The strategic investment program realization includes,
among other things:
1) Aviation Safety / Security Supporting Investment
Program
a) Surface overlay and construction of taxiway
shoulder works at N-4, N-5, and N-6 in an area of
31,927 meter square and reconstruction of taxiway
apron in the west N-3 in an area of 1,125 meter
square at Ngurah Rai Airport with the value of Rp
7.88 billion with the physical progress of 100%
(multi-years 2010-2011).
b) Runway 13-31 overlay work to increase the
uniformity to be PCN 50 F/C/X/T and construction
of 480 meters paved shoulder of Runway 13 at
Ahmad Yani Airport with the value of Rp 38.29
billion with the physical progress of 100% (multi-
years 2010-2011).
c) Overlay of runway 18-36 work at Sam Ratulangi
Airport with the value of Rp 25.88 billion with the
physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
d) One overlay package (R/W & T/W) in an area of
120,022.1 meter square at El-Tari Airport with the
value of Rp 22 billion with the physical progress of
50.69% (multi-years 2010-2011).
e) Procurement and installation of 1 set of HF Rdara
dual Communication Radio at MATSC with the
value of Rp 5.85 billion with the physical progress
of 100% (multi-years 2009-2011).
f ) Procurement and installation of a full set of CCTV
and recording for air side at Juanda Airport with the
value of Rp 7,5 billion with the physical progress of
100% (multi-years 2010-2011).
g) Procurement of 5 units of PKP-PK Crash Car Foam
Tender Type I Combined Agent for 5 airports (UPG,
MDC, JOG, SOC and SRG) with the value of Rp 63
billion which, to date, is still in fabrication process
and will be delivered later (multi-years 2010-2011).
Strategic Investment Program
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
153
2011 Annual Report
h) Pengadaan X-Ray untuk 5 Bandara (DPS, BPN,
JOG, SOC, SRG) dan 1 SBU. Terminal Kargo
UPG dengan nilai Rp. 37 miliar, telah dilakukan
Factory Acceptance Test dan selanjutnya proses
pengiriman (multiyears 2010-2011)
i) Pengadaan ATC System di Bandara Sepinggan
dengan nilai Rp. 19,35 miliar, akan dilakukan
Factory Acceptance Test (multiyears 2009-2011)
j) Pengadaan Radar MSSR Mode S di Bandara
Pattimura dengan nilai Rp. 21,96 miliar, akan
melakukan Factory Acceptance Test (multiyears
2009-2011)
2) Program Investasi pendukung Pelayanan
a) Perluasan Ruang Tunggu Keberangkatan Domestik
di Bandara Sepinggan dengan nilai Rp. 1,50 miliar
prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011)
b) Pengadaan dan pemasangan hardware dan
infrastruktur FIDS 1 (satu) set di Bandara Sepinggan
dengan nilai Rp. 1,69 miliar prestasi fsik 100%
(multiyears 2010-2011)
c) Pengadaan dan Pemasangan Chiller AC Central 1
unit 300 TR di Bandara Sam Ratulangi dengan nilai
Rp. 2,40 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-
2011)
d) Pengadaan & pemasangan 1 unit Trafo Daya 1250
KVA beserta kelengkapannya di Bandara Sam
Ratulangi dengan nilai Rp. 1,42 miliar prestasi fsik
100% (multiyears 2010-2011)
e) Pengadaan dan Pemasangan 3 (tiga) unit Escalator
Terminal dan Renovasi Terminal lantai 1 untuk
Konsesioner & Foodcourt Area seluas 1.244 m2 di
Bandara Sam Ratulangi dengan nilai Rp. 4,12 miliar
prestasi fsik 100% (multiyears 2010-2011)
3) Program Peningkatan Pendapatan/Efsiensi Beban
Pembuatan Gedung Airline Maintenance beserta
Fasilitas Penunjang dengan luas 1.080 m2 di Bandara
Juanda dengan nilai Rp. 1,72 miliar prestasi fsik 100%
(multiyears 2010-2011)
h) Procurement of X-Rays for 5 airports (DPS, BPN, JOG,
SOC, SRG) and 1 SBU and UPG cargo terminal with
the value of Rp 37 billion. They have undergone
factory acceptance test and will be delivered later
(multi-years 2010-2011)
i) Procurement of ATC System at Sepinggan Airport
with the value of Rp 19.35 billion which will
undergo factory acceptance test (multi-years
2009-2011).
j) Procurement of MSSR Mode S Radar at Pattimura
Airport with the value of Rp 21.96 billion which
will undergo factory acceptance test (multi-years
2009-2011).
2) Service Supporting Investment Program
a) Expansion of Domestic Departure Waiting Rooms
at Sepinggan Airport with the value of Rp 1.50
billion with the physical progress of 100% (multi-
years 2010-2011).
b) Procurement and installation of 1(one) set of FIDS
hardware and infrastructure at Sepinggan Airport
with the value of Rp 1.69 billion with the physical
progress of 100% (multi-years 2010-2011).
c) Procurement and installation of 1 unit of Central
AC Chiller 300 TR at Sam Ratulangi Airport with the
value of Rp 2.40 billion with the physical progress
of 100% (multi-years 2010-2011).
d) Procurement and installation of 1 unit of Power
Transformer 1250 KVA and its equipment at Sam
Ratulangi Airport with the value of Rp 1.42 billion
with the physical progress of 100% (multi-years
2010- 2011).
e) Procurement and installation of 3 (three) units of
Terminal Escalators and renovation of the 1st foor of
the terminal for concessionaires and food court area
in an area of 1,244 meter square at Sam Ratulangi
Airport with the value of Rp 4.12 billion with the
physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
3) Revenue Increase/Expense Efciency Program
Construction of airline maintenance building and its
supporting facilities in an area of 1,080 meter square at
Juanda Airport with the value of Rp 1.72 billion with the
physical progress of 100% (multi-years 2010-2011).
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
154
Laporan Tahunan 2011
4) Program Produktivitas Kerja
a) Pekerjaan Renovasi Gedung Perwara Tahap II
termasuk Furniture dan Sarana Penunjangnya di
Kantor Pusat dengan nilai Rp. 4,04 miliar prestasi
fsik 100% (multiyears 2010-2011)
b) Pembuatan Gedung Kantor Cabang Bandara
Adisutjipto termasuk Furniture dengan nilai Rp.
6,39 miliar prestasi fsik 100% (multiyears 2010-
2011)
5) Program Citra Perusahaan
a) Pembangunan Masjid dan Sarana Penunjangnya
termasuk Jasa Konsultan di Bandara Adisumarmo
dengan nilai Rp. 2,43 miliar prestasi fsik 100%
(multiyears 2010-2011)
b) Pembuatan Icon Bandara Hasanuddin (Patung
Sultan Hasanuddin) dengan nilai Rp. 6,3 miliar
prestasi fsik 100%.
6) Proyek Pengembangan Bandara
a) Proyek Pengembangan Bandara Internasional
Lombok (PP-BIL) dalam tahap proses penyelesaian:
Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi
dengan nilai kontrak Rp. 1,43 miliar oleh PT.
Isoplan.
Pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas
penunjangnya dengan nilai kontrak Rp. 39,59
miliar oleh PT. Slipi Raya Utama, prestasi fsik
93%.
Pekerjaan fasilitas penunjang proyek
pembangunan (pek. Sipil, mekanikal,
elektrikal) dengan nilai kontrak Rp. 12,44
miliar oleh PT. PP. Dirganeka, prestasi fsik 30%.
b) Proyek Pengembangan Bandara Internasional
Ngurah Rai (PP-BIB) sebagai berikut :
Paket I nilai kontrak : Rp. Rp. 214,91 miliar oleh
PT. Duta Graha dan PT. Nindya Karya (Persero)
KSO dengan prestasi fsik 29,71%.
Paket II nilai kontrak : Rp. 341,30 miliar oleh PT.
Pembangunan Perumahan dengan prestasi
fsik 10,21%.
4) Work Productivity Program
a) Second Phase Renovation Work of Perwara
Building, including the furniture and supporting
facilities of the Head Ofce, with the value of Rp
4.04 billion with the physical progress of 100%
(multi-years 2010-2011).
b) Construction of Adisutjipto Airport Branch Ofce,
including the furniture, with the value of Rp 6.39
billion with the physical progress of 100% (multi-
years 2010-2011).
5) Corporate Image Program
a) Construction of mosque and its supporting
facilities, including consultant services at
Adisumarmo Airport with the value of Rp 2.43
billion with the physical progress of 100% (multi-
years 2010-2011).
b) Construction of Sultan Hasanuddin Airport icon
(Sultan Hasanuddin Statue) with the value of Rp
6.3 billion with the physical progress of 100%.
6) Airport Development Project
a) Lombok International Airport Development (PP-
BIL) which is now at the completion phase:
Construction management consultation
service with the contract value in the amount
of Rp 1.43 billion by PT. Isoplan.
Passenger terminal and its supporting
facilities work with the contract value in the
amount of Rp 39.59 billion by PT. Slipi Raya
Utama with the physical progress of 93%.
Development project supporting facilities
work (civil, mechanical and electrical work)
with the contract value in the amount of Rp
12.44 billion by PT. PP. Dirganeka with the
physical progress of 30%.
b) Ngurah Rai International Airport Development
Project (PP-BIB) as follows:
Package I with the contract value of Rp 214.91
billion by PT. Duta Graha and PT. Nindya Karya
(Persero) under Operational Cooperation
Pattern with the physical progress of 29.71%.
Package II with the contract value of Rp 341.30
billion by PT. Pembangunan Perumahan with
the physical progress of 10.21%.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
155
2011 Annual Report
Paket III nilai kontrak : Rp. 1,17 triliun oleh
PT. Adhi Karya dan PT. Wijaya Karya dengan
prestasi fsik 3,68%.
c) Proyek Pengembangan Bandara Internasional
Sepinggan dengan realisasi sebagai berikut :
Pekerjaan Jasa Konsultan Manajemen
Konstruksi dengan nilai kontrak sebesar Rp.
14,24 miliar oleh PT. Ciriajasa CM and PT.
Artefak Arkindo (KSO)
Paket I : Design & Build Pembangunan
Gedung dengan nilai kontrak sebesar Rp.
108,08 miliar oleh PT. Waskita Karya dengan
prestasi fsik 6,14%.
Paket II : Pekerjaan Gedung Terminal & Fasilitas
Penunjangnya dengan nilai kontrak sebesar
Rp. 1,12 triliun dengan pelaksana PT. Wijaya
Karya, PT. Adhi Karya dan PT. Pembangunan
Perumahan (KSO) dengan prestasi fsik 2,45%.
Paket III : Pekerjaan Infrastruktur & Fasilitas
Penunjangnya terealisasi nilai kontrak sebesar
Rp. 252,94 miliar pelaksana PT. Jaya Konstruksi
& PT. Istaka Karya (KSO) dengan prestasi fsik
3,09%.
d) Penyempurnaan Terminal & Fasilitas Penunjangnya
di Bandara Sultan Hasanuddin dengan nilai kontrak
Rp. 27,9 miliar dengan prestasi fsik 95,67% dengan
pelaksana PT. Adhi Karya (Persero)
e) Proyek Pengembangan Terminal Selatan Bandara
Juanda:
Design & Build Pekerjaan Terminal Selatan
dan Fasilitas Penunjangnya masih dalam
tahap persiapan dan pengembangan design.
Jasa Konstruksi Manajemen Konstruksi (CM)
dengan nilai kontrak sebesar Rp. 3,8 miliar
pelaksana PT. Cakra Manggilingan Jaya,
PT. Emekon Prakasita dan PT. Bita Enerco
Engineering (KSO)
Package III with the contract value of Rp 1.17
trillion by PT. Adhi Karya and PT. Wijaya Karya
with the physical of progress 3.68%.
c) Development of Sepinggan International Airport
Project with the realization as follows:
Construction Management Consultant Service
Work with the contract value of Rp 14.24 billion
by PT. Ciriajasa CM and PT. Artefak Arkindo
(under an Operation Cooperation Scheme).
Package I: Designing and Construction of
building with the contract value of Rp 108.08
billion by PT. Waskita Karya with the physical
progress of 6.14%.
Package II: Terminal building and its
supporting facilities work with the contract
value of Rp 1.12 trillion with the contractors
PT. Wijaya Karya, PT. Adhi Karya and PT.
Pembangunan Perumahan (under an
Operation Cooperation Scheme) with the
physical progress of 2.45%.
Package III: Realization of infrastructure and
its supporting facilities work with the contract
value of Rp 252.94 billion with the contractors
PT. Jaya Konstruksi and PT. Istaka Karya (under
an Operation Cooperation Scheme) with the
physical progress of 3.09%.
d) Refurbishment of terminal and supporting facilities
at Sultan Hasanuddin Airport with the contract
value of Rp 27.9 billion with the physical progress
of 95.67% by contractor PT. Adhi Karya (Persero).
e) South terminal development project of Juanda
Airport:
The designing and building of the South
Terminal and its supporting facilities is still
in the design preparation and development
phase.
Construction management service (CM)
with the contract value of Rp 3.8 billion with
by PT. Cakra Manggilingan Jaya, PT. Emekon
Prakasita and PT. Bita Enerco Engineering
(under an Operation Cooperation Scheme).
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
156
Laporan Tahunan 2011
b. Ikatan yang material untuk investasi belanja
modal
Pada Tahun 2011 tidak terdapat ikatan yang
material untuk investasi belanja modal (capital
expensitures) Realisasi investasi yang dicapai
oleh perusahaan, sepenuhnya didanai dengan
menggunakan dana internal perusahaan.
Anggaran investasi Tahun 2011 meningkat
yang sangat signifkan, yakni dari Rp. 610,23
milyar pada Tahun 2010 menjadi Rp. 2,52 triliun
pada Tahun 2011. Anggaran investasi non rutin
(proyek pengembangan bandara) mengalami
peningkatan tertinggi, yakni dari Rp. 119,42
milyar pada Tahun 2010 menjadi Rp. 1,52
triliun pada Tahun 2010. Peningkatan anggaran
investasi pada proyek pengembangan bandara
merupakan keputusan strategis manajemen agar
kapasitas bandara dapat mengimbangi trend
industri transportasi udara nasional yang terus
mengalami pertumbuhan signifkan selama
beberapa tahun terakhir. Pelaksanaan proyek
pengembangan bandara merupakan salah satu
bentuk implementasi strategi perusahaan untuk
mencapai tujuan strategis perusahaan, antara lain
service excellence dan revenue enhancement.
7. Tingkat kolektibilitas piutang usaha
Tingkat kolektibilitas piutang usaha menunjukkan
kemampuan merealisasikan penerimaan pembayaran
dari debitur perusahaan (Average Collection Period
/ ACP) Pada Tahun 2011, realisasi ACP = 17 hari,
yang berarti bahwa secara rata-rata piutang usaha
perusahaan dapat dikonversi menjadi penerimaan kas
dalam waktu 17 hari. Apabila dibandingkan dengan
Tahun 2010, realisasi ACP Tahun 2011 mengalami
penurunan 9 hari penagihan. Penurunan ACP yang
cukup signifkan secara bersama-sama disebabkan
oleh penurunan saldo piutang usaha (18,77%) dan
peningkatan pendapatan usaha (19,34%) pada
Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010.
Peningkatan kolektibilitas piutang usaha perusahaan
berhubungan erat dengan realisasi arus kas masuk
b. Material commitment for capital expenditures
investment
In 2011 there was no material commitment for
capital expenditures investment. The realized
investments of the Company were fully fnanced
by t| ccnp.rys |rt.r.| |urJs
The investment budget in 2011 increased very
signifcantly from Rp 610.23 billion in 2010 to
be Rp 2.52 trillion in 2011. The budget with the
highest increase was non-routine investment
budget (airport development projects budget)
namely from Rp 119.42 billion in 2010 to be Rp
1.52 trillion in 2011. The increase of investment
budget in airport development projects is a
strategic decision of the management to allow
airports capacities to meet the national air
transportation industry trend that has continually
grown signifcantly during the last few years. The
implementation of airport development projects
|s cr c| t| ccnp.rys st..t|s tc .c||v |ts
strategic objectives, among other things service
excellence and revenue enhancement.
7. Collectability Level of Account Receivables
Business receivables collectability level indicates the
c.p.b|||ty tc .c|v .p.ynrt |.cn t| ccnp.rys Jbtc.s
(also known as the Average Collection Period / ACP). In 2011
the ACP realization was 17 days, which means that on average,
t| ccnp.rys bus|rss .c|v.b|s c.r b ccrv.tJ |rtc
cash in 17 days. Compared to the realization in 2010, the ACP
realization in 2011 decreased by 9 days of collection. The
relatively signifcant ACP decrease is partially contributed by
the decreasing business receivables balance (18.77%) and
increasing business revenue (19.34%) in 2011 compared to
t|.t c| 2010 | ccnp.rys |rc..s|r bus|rss .c|v.b|s
cc||ct.b|||ty |s c|cs|y .|.tJ tc t| ccnp.rys c.s| |r|c.
and the total funds that can be optimized through fund
management. Therefore, the increasing business receivables
collectability also gives indirect contribution to the
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
157
2011 Annual Report
(cash infow) perusahaan dan jumlah dana yang dapat
dioptimalkan melalui pengelolaan dana. Dengan
demikian, peningkatan kolektibilitas piutang usaha
secara tidak langsung juga berperan dalam pencapaian
salah satu tujuan strategis perusahaan, yakni revenue
enhancement.
8. Analisis Tentang Kemampuan
Membayar Utang
Sebagai salah satu ukuran likuiditas, perusahaan
mempunyai rasio lancar (current ratio) sebesar 492,31%
pada Tahun 2011. Hal ini mengindikasikan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan yang sangat baik
untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Perusahaan juga mempunyai kemampuan yang
sangat baik untuk membayar kewajiban jangka pendek
kewajiban jangka panjang dimana rasio hutang
terhadap aset (debt to asset ratio) sebesar 12,09%. Rasio
hutang terhadap aset relatif stabil pada kisaran 12%
pada Tahun 2010 dan Tahun 2011.

Rasio ini menunjukkan bahwa sampai dengan akhir
Tahun 2011, sebagian besar aset-aset perusahaan
didanai dengan menggunakan dana internal
perusahaan. Sampai dengan akhir Tahun 2011,
perusahaan belum mempunyai hutang dalam jumlah
yang material. Komposisi kewajiban perusahaan saat ini
lebih didominasi oleh kewajiban yang bersifat jangka
pendek, yakni 57,45% dari seluruh kewajiban, namun
dengan jumlah yang relatif tidak besar.

9. Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan
Keuangan
Pada tanggal 6 Januari 2012, perusahaan telah
mendirikan 4 anak perusahaan yang akan membantu
perusahaan dalam perluasan usahanya, yakni:
a. PT Angkasa Pura Logistics
PT Angkasa Pura Logistics didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
nomor 194/DK.API/2011 tangal 15 Desember 2011.
Bidang usaha PT Angkasa Pura Logistics adalah
jasa pengurusan transportasi (freight forwarding)
dengan modal dasar Rp. 80 miliar dan telah disetor
.c||vnrt c| cr c| t| ccnp.rys st..t|c cbct|vs
namely revenue enhancement.
8. Analysis of Capacity to Repay Debts
/s cr c| t| |rJ|c.tc.s c| ||ou|J|ty, t| ccnp.rys
current ratio in 2011 was 492.31% which indicates that
the company has a very good capability to repay its
short-term obligations. The Company also has a very
good capability to repay its short-term liabilities and
long term liabilities as indicated by the debt to asset
ratio of 12.09%. Its debt to asset ratio was relatively
stable at around 12% in 2010 and 2011.
This ratio indicates that until the end of 2011, most
c| t| ccnp.rys .ssts .. |r.rcJ by |ts |rt.r.|
funds. Until the end of 2011, the company does not
have any material debts. The composition of the
ccnp.rys cu..rt cb||.t|crs |s Jcn|r.tJ by s|c.t
term obligations, namely 57.45% of all obligations, but
not in a signifcant amount.
9. Important Events after the Date Of
Financial Statement
On 6 January 2012, the company established 4
subsidiaries to assist in expanding its business, namely:
a. PT. Angkasa Pura Logistics
PT. Angkasa Pura Logistics was established pursuant
to Approval of the Board of Commissioners of PT.
Angkasa Pura I (Persero) Number 194/DK.API/2011,
dated December 15, 2011. It engages in freight
forwarding services with the authorized capital of
Rp 80 billion; of that amount Rp 21 billion has been
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
158
Laporan Tahunan 2011
penuh Rp. 21 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura
Logistics telah disahkan melalui keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
nomor AHU-03158.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal
18 Januari 2012.
b. PT Angkasa Pura Property
PT Angkasa Pura Property didirikan atas
persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura
I (Persero) nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15
Desember 2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura
Property adalah pembangunan, perdagangan dan
jasa dengan modal dasar Rp. 42 miliar dan telah
disetor penuh Rp. 10,5 miliar. Pendirian PT Angkasa
Pura Property telah disahkan melalui keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia nomor AHU-03704.AH.01.01 Tahun 2012
tanggal 20 Januari 2012.
c. PT Angkasa Pura Supports
PT Angkasa Pura Supports didirikan atas
persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I
(Persero) nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari
2012. Bidang usaha PT Angkasa Pura Supports
adalah pengangkutan darat, perbengkelan,
percetakan dan perdagangan dengan modal dasar
Rp 125 miliar dan telah disetor penuh Rp 32 miliar.
Pendirian PT Angkasa Pura Supports telah disahkan
melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia nomor AHU-08735.
AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.
d. PT Angkasa Pura Hotels
PT Angkasa Pura Hotels didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember
2011. Bidang usaha PT Angkasa Pura Hotels adalah
penyewaan akomodasi pariwisata dengan modal
dasar Rp 120 miliar dan telah disetor penuh Rp
35,5 miliar. Pendirian PT Angkasa Pura Hotels telah
disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
AHU-03688.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 20
Januari 2012.
fully paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura
Logistik has been ratifed pursuant to decree of the
Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia Number AHU-03158.AH.01.01 Tahun
2012, dated January18, 2012.
b. PT Angkasa Pura Property
PT Angkasa Pura Property was established pursuant
to Approval of the Board of Commissioners of PT.
Angkasa Pura I (Persero) Number 193/DK.API/2011,
dated December 15, 2011. It engages in the felds
of development, trade and services with the
authorized capital in the amount of Rp 42 billion;
of that amount Rp 10.5 billion has been fully paid
up. The establishment of PT. Angkasa Pura Logistik
has been ratifed pursuant to Decree of the
Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia Number AHU-03704.AH.01.01 Tahun
2012, dated January 20, 2012.
c. PT Angkasa Pura Supports
PT Angkasa Pura Supports was established pursuant
to Approval of the Board of Commissioners of PT.
Angkasa Pura I (Persero) Number 17/DK.API/2012,
dated January 31 2012. It engages in land
transportation, workshop, printing and trade with
the authorized capital in the amount of Rp 125
billion, of that amount Rp 32 billion has been fully
paid up. The establishment of PT. Angkasa Pura
Support has been ratifed pursuant to decree of the
Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia Number AHU-08735.AH.01.01 Tahun
2012, dated January 20, 2012.
d. PT Angkasa Pura Hotels
PT Angkasa Pura Hotels was established pursuant
to Decree of the Board of Commissioners of PT.
Angkasa Pura I (Persero) Number 192/DK.API/2011,
dated December 15, 2011. It engages in tourism
accommodation rent with the authorized capital in
the amount of Rp 120 billion, of that amount Rp 35.5
billion has been fully paid up fully. The establishment
of PT. Angkasa Pura Hotel has been approved
pursuant to decree of the Minister of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-
03688.AH.01.01 Tahun 2012, dated January 20 2012.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
159
2011 Annual Report
Pada tanggal 15 Januari 2012 telah disepakati perjanjian
penyelesaian kewajiban antara PT Mandala Airlines
dengan PT Angkasa Pura I (Persero) Dijelaskan bahwa
PT Mandala Airlines akan beroperasi kembali dan akan
menyelesaikan kewajibannya kepada PT Angkasa Pura
I (Persero) sebesar Rp 3,33 miliar (kewajiban pokok)
Penyelesaian hutang akan dilaksanakan dengan
pembayaran angsuran bulanan yang dimulai sejak
bulan April 2012 selama 30 bulan dengan tingkat
bunga 12% per tahun dan denda sebesar 0,33% per hari
jika ada keterlambatan pembayaran angsuran bulanan.
10. Peristiwa Penting Setelah Tanggal
Laporan Akuntan Yang Berdampak Pada
Kinerja Dan Resiko Perusahaan.
Perusahaan tidak memiliki peristiwa penting setelah
tanggal laporan akuntan yang berdampak pada kinerja
dan risiko perusahaan.
11. Transaksi dengan pihak afliasi
Selama tahun 2011 perusahaan tidak memiliki transaksi
material dengan pihak afliasi yang mengandung
benturan kepentingan.
12. Kebijakan Dividen
Kebijakan pembayaran dividen ditetapkan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham setiap tahunnya, dalam hal
ini oleh Kementerian BUMN. Besaran deviden yang
telah disetor ke Kas Negara pada tahun 2012 adalah Rp.
182.316.105.970 atau sebesar 33,50% dari laba bersih tahun
2011, yang mengalami peningkatan besaran nilai deviden
tahun 2010 yang disetor tahun 2011 sebesar 17,40%.
Pembayaran dividen selama 5 tahun terakhir adalah
sebagai berikut :
2007 Rp. 81.741.000.000
2008 Rp. 130.380.000.000
2009 Rp. 161.761.231.000
2010 Rp. 155.299.940.000
2011 Rp. 182.316.105.970
On January 15, 2012, PT. Mandala Airlines and PT.
Angkasa Pura I (Persero) have agreed the Agreement for
the Settlement of Obligations. It rules that PT. Mandala
Airlines will resume its operation and will settle its
obligations to PT. Angkasa Pura I (Persero) in the amount
of Rp 3.33 billion (the principal amount). The debt will
be settled by monthly installment payment that will be
started in April 2012 for 30 months with the interest rate
of 12% per year and fne at 0.33% per day in the event of
delays in the monthly installment payment.
10. Important Events after the Date of
Accountant Statement which Afect the
Companys Performance and Risk.
There is no important event after the date of accountant
st.tnrt .||c| .|cts t| cnp.rys p.|c.n.rc
and risk.
11. Transactions with Afliates
During 2011, the company had no material transactions
with the afliates that contain the element of confict
of interest.
12. Dividend Policy
The dividend payment policy was made at the annual
General Meeting of Shareholders, in this case by the
Ministry for State-Owned Enterprises (BUMN). The
total dividends paid to the state treasury in 2012 is Rp
182,316,105,970 or 33.50% of the net proft in 2011,
which increased from the total dividends in 2010 which
was paid in 2011 namely 17.40% of the total net proft.
The dividends paid in the last five years are as
follows:
2007 Rp 81,741,000,000
2008 Rp 130,380,000,000
2009 Rp 161,761,231,000
2010 Rp 155,299,940,000
2011 Rp 182,316,105,970
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
160
Laporan Tahunan 2011
13. Perubahan Akutansi
Laporan keuangan PT Angkasa Pura I (Persero)
untuk tahun buku 2011 telah dilakukan penyesuaian
pedoman akuntansi sesuai Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku sesuai
dengan Konvergensi International Financial Reporting
Standard (IFRS) Langkah awal tersebut sudah dilakukan
dengan membentuk Tim Internal pada Bulan juli 2011
untuk melakukan penyempurnaan Pedoman akuntansi
yang berlaku yaitu KEP.97/KU.02/2009 tanggal 02
Nopember 2009 dengan pendampingan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) Pekerjaan penyempurnaan
pedoman akuntansi tersebut diharapkan selesai pada
bulan Juli 2012.
Selain itu pada laporan Keuangan tahun buku 2011
telah dilakukan penyesuaian kebijakan akuntansi
mengantisipasi perubahan PSAK terkini sesuai dengan
konvergensi IFRS dengan diterbitkannya surat Direktur
Keuangan nomor AP.I.5470/KU.70.3/2011/DK-B tanggal
08 Desember 2011 perihal Perubahan Pedoman
Akuntansi Keuangan dan Penyelesaian Laporan
Keuangan PT. Angkasa Pura I (Persero) tahun buku 2011.
Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi
yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan
mempunyai pengaruh terhadap perusahaan :
PSAK No.1 (revisi 2009) , Penyajian laporan
Keuangan
PSAK No.2 (revisi 2009) , Laporan Arus Kas
PSAK No.5 (revisi 2010) , Segmen Operasi
PSAK No.7 (revisi 2010) , Pengungkapan pihak-
pihak berelasi
PSAK No.8 (revisi 2010) , Peristiwa setelah Periode
Pelaporan
PSAK No.19 (revisi 2010) , Aset Tak Berwujud
PSAK No.22 (revisi 2010) , Kombinasi bisnis
PSAK No.23 (revisi 2010) , Pendapatan
PSAK No.25 (revisi 2009) , Kebijakan Akuntansi
Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan
PSAK No.48 (revisi 2009) , Penurunan Nilai Aset
13. Accounting Changes
The fnancial statement of PT. Angkasa Pura I for
2011 accounting was adjusted to comply with the
accounting guidelines in accordance with the Standard
Financial Accounting Statement (PSAK) applicable
under the International Financial Statement Reporting
Convergence (IFRS). The initial step was taken by
forming an internal team in July 2011 to improve the
applicable accounting guidelines, namely KEP.97/
KU.02/2009, dated November 2, 2009 with the
assistance of the Indonesian Accounting Association
(IAI). The accounting guidelines improvement work is
expected to be completed in July 2012.
In addition, in the fnancial statement for 2011 accounting
year, adjustments were made to the accounting policies
in anticipation of the most recent PSAK in accordance
with the IFRS convergence pursuant to Letter of the
Finance Director Number AP.I.5470/ KU.70.3/2011/DK-
B, dated December 8, 2011 concerning Amendments
to Financial Accounting Guidelines and Completion of
Financial statement of PT Angkasa Pura I (Persero) for
Accounting Year 2011.
Below are the standards, amendments and
interpretation that are efective as of January 1, 2011
and have impacts on the Company:
PSAK No. 1 (Revised in 2009), Financial Statements
Presentation
PSAK No. 2 (Revised in 2009), Cash Flow
Statements
PSAK No. 5 (Revised in 2010), Operation Segments
PSAK No. 7 (Revised in 2010), Disclosure of Related
Parties
PSAK No. 8 (Revised in 2010), Events after the
Reporting Period
PSAK No. 19 (Revised in 2010), Non-Tangible Assets
PSAK No. 22 (Revised in 2010), Business
Combination
PSAK No. 23 (Revised in 2010), Income
PSAK No. 25 (Revised in 2009) Accounting Policies
on Accounting Estimation Change and Errors
PSAK No. 48 (Revised in 2009), Asset Value
Depreciation
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
161
2011 Annual Report
PSAK No.57 (revisi 2009) , Provisi, Liabilitas
Kontijensi dan Aset Kontijensi
PSAK No.58 (revisi 2009) , Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
ISAK No.9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas
Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa
ISAK No.10, Program Loyalitas Pelanggan
Berikut ini adalah hal-hal yang terpengaruh atas
perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan
dengan penerapan standar akuntansi baru diatas :
a) Perusahaan menerapkan revisi PSAK No.1 (Revisi
2009), Penyajian laporan Keuangan yang
berlaku efektif pada tanggal 01 Januari 2011.
Perubahan signifkan ini atas standar akuntansi
ini terhadap perusahaan adalah sebagai berikut :
1) Laporan keuangan terdiri dari laporan
Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi
Komprehensif, laporan Perubahan Ekuitas,
laporan Arus kas dan Catatan atas Laporan
keuangan serta tambahan Laporan Posisi
Keuangan yang menunjukan saldo awal
(karena adanya reklasifkasi) Sebelum 01
Januari 2011, laporan keuangan terdiri dari
atas laporan Posisi keuangan, Laporan Laba
Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas
Laporan Keuangan.

2) Tambahan Pengungkapan diwajibkan,
antara lain manajemen risiko. Sesuai
dengan yang disyaratkan dalam revisi
standar akuntansi, informasi pembanding
telah disajikan kembali. Oleh karena
dampak perubahan kebijakan akuntansi
hanya berdampak terhadap aspek
penyajian, maka perubahan tersebut tidak
berpengaruh terhadap laba per saham.
PSAK No. 57 (Revised in 2009), Provision,
Contingency Liability and Contingency Assets
PSAK No. 58 (Revised in 2009), Non-Current Assets
Owned to be Sold and Halted Operations.
ISAK No. 9, Change to Activity Liability Post-
Operation, Restoration and Similar Liability
ISAK No. 10, Customer Loyalty Program
b|c. .. t| n.t.s .|ctJ by t| cnp.rys
accounting policy changes in relation to the application
of the new accounting standard above:
a) The Company applied the revised PSAK No. 1
(Revised in 2009), Financial Statement which was
efective from January 1, 2011. The impact of this
signifcant change of accounting standard towards
the company is as follows:
1) The fnancial statement now consists of
Financial Position Statement, Comprehensive
Proft and Loss Statement, Equity Change
Statement, Cash Flow Statement and Notes
to Financial Statement and Supplement to
Financial Position Statement indicating the
initial balance (due to reclassifcation). Before
January 1, 2011, the fnancial statement
consisted of Financial Position Statement,
Comprehensive Proft and Loss Statement,
Equity Change Statement, Cash Flow
Statement and Notes to Financial Statement.
2) Supplement to Disclosure is now mandatory,
among other things risk management. In
accordance with the requirements in the
revised accounting standards, the comparative
information is now presented again. Since
the accounting policy changes only afect
the presentation aspects, the changes do not
afect the proft per shares.
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
162
Laporan Tahunan 2011
b) Penentuan dan Penyajian Segmen Operasi
Mulai tanggal 01 Januari 2011, perusahaan
menetukan dan menyajikan segmen operasi
berdasarkan informasi yang secara internal
disajikan untuk Direksi, yang merupakan
pengambil keputusan operasional Perusahaan.
Perubahan kebijakan akuntansi ini sejalan dengan
penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen
Operasi. Sebelum 01 januari 2011 segmen operasi
ditentukan dan disajikan sesuai dengan PSAK
No.5 (Revisi 2000), Segmen Operasi. Berdasarkan
kebijakan akuntansi yang baru, segmen operasi
disajikan sebagai berikut:

Segmen operasi adalah komponen dari entitas
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
menghasilkan pendapatan dan menimbulkan
beban, termasuk pendapatan dan beban yang
terkait dengan transaksi dengan komponen lain
entitas, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara
berkala oleh pengambil keputusan operasional
untuk membuat keputusan mengenai sumber
daya yang akan dialokasikan pada segmen
tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia
informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Standar akuntansi yang akan dicabut efektif pada
tanggal 01 januari 2012 :
PSAK No.27, Akuntansi Koperasi
PSAK No. 39, Akuntansi Kerjasama Operasi
PSAK No. 44, Akuntansi Aktivitas Pengembangan
Real Estate
PSAK No. 51, Akuntansi Kuasi Reorganisasi
Perusahaan sedang dalam proses menganalisis
dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan
standar-standar ini
14. Penyajian Kembali Laporan Keuangan
Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan
posisi 31 Desember 2010 sehubungan dengan
penyesuaian terhadap pernyataan standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diterapkan secara retrospektif
yang dijelaskan sebagai berikut :
b) Operation Segment Determination and Presentation
Efective as of January 1, 2011, the company
determined and presented the operation segments
based on the information internally presented
to the Board of Directors - the decision maker in
t| ccnp.rys cp..t|crs ||s .cccurt|r pc||cy
change is in line with the application of PSAK
Number 5 (Revised in 2009), Operational Segments.
Before January 1, 2011, the operation segments
were determined and presented according to PSAK
Number 5 (Revised in 2000), Operations Segments.
Based on the new accounting policy, the operations
segments are presented as follows:
Operations segments are the components of the
entities involved in the business activities that
generate revenues and incur expenses, including
revenues and expenses in connection with
transactions with other components of the entity, in
which the operation outcomes are reviewed regularly
by the operational decision maker to make a decision
concerning the resources that will be allocated to
the segments. In addition, the performance and
availability of the fnancial information that can be
separated will also be assessed.
The accounting standards which have been
revoked as of January 01 2012 are as follows:
PSAK Number 27, Cooperative Accounting
PSAK Number 39, Operation Cooperation Accounting
PSAK Number 44, Real Estate Development
Activity Accounting
PSAK Number 51, Quasi Reorganization Accounting
The company is now in the process of analyzing the
impacts of the application of these standards.
14. Re-Representation Of Financial
Statements
The company re-represented its fnancial statement
as of December 31, 2010 in connection with the
adjustment to the statement of the Financial
Accounting Standard (SAK) which applies retroactively
with the detail as follows:
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
163
2011 Annual Report
a) Sesuai Undang-undang (UU) No.13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan atau Perjanjian Kerja
Bersama(PKB) antara Perusahaan dan Serikat
Pekerja dan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I yang
disusun berdasarkan UU tersebut, Perusahaan
memutuskan merevisi perhitungan saldo Liabilitas
Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja
sejak tahun 2009, yang berakibat penyajian
kembali saldo Liabilitas Bersih imbalan Kerja dan
Beban Imbalan kerja di tahun 2010, sehingga
penerapan perhitungan imbalan kerja sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi keuangan
(PSAK) No.24
b) Penyesuaian terhadap saldo Liabilitas pajak
tangguhan dan Pendapatan (Beban) Pajak
tangguhan sebagai akibat dari koreksi penyajian
kembali terhadap penyajian kembali saldo
Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan
kerja di tahun 2010, sehingga sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK)
No. 46.
c) Koreksi atas kesalahan mendasar dalam
menghitung dan mengestimasi liabilitas pasca
kerja yang berakibat penyajian kembali saldo laba
yang belum ditentukan penggunaannya tersebut
di tahun 2010, sehingga saldo laba yang belum
ditentukan penggunaanya tersebut menjadi
akurat dihitung dan diestimasi dan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK)
No. 25
Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010 telah disajikan kembali sesuai dengan
penerapan standar akuntansi keuangan tersebut diatas.
Implikasi dari penyesuaian tersebut dalam laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
a) Pursuant to Law Number 13/2003 concerning
Manpower or Joint Employment Agreement
(||b) bt.r t| ccnp.ry .rJ t| \c.k.s
Union and Employees Association of Angkasa
Pura I which was formulated based on the Law,
the company has decided to revise the Net Work
Remuneration Liability and Work Remuneration
Expenses balance from 2009 resulting in the re-
representation of Net Work Remuneration Liability
and Work Remuneration Expenses balance in
2010 so that the work remuneration calculation
is in compliance with the Financial Accounting
Standard Statement (PSAK) Number 24.
b) Adjustment to Deferred Tax Liabilities and
Deferred Tax Revenue (expenses) balance as the
result of correction of re-representation against
the re-representation of balance of Net Work
Remuneration Liability and Work Remuneration
Expenses in 2010, so that it is in accordance with
Financial Accounting Standard Statement (PSAK)
Number 46.
c) Correction on fundamental errors in calculating
and estimating the post-service liabilities that
resulted in the re-representation of the proft
balance -the allocation of which in 2010 has not
been determined, so that the calculation and
estimation of the proft balance which has not
been allocated can be accurate in accordance
with the Financial Accounting Standard Statement
(PSAK) Number 25.
For comparison purposes, certain accounts in the fnancial
statements for years ending on December 31, 2010 have
been restated in accordance with the application of the
aforementioned accounting standards. The implications of
these adjustments in the fnancial statements are as follows:
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
164
Laporan Tahunan 2011
URAIAN 2007 2008 2009 2010 2011 DESCRIPTION
PPh Pasal 21 48,148 59,988 53,030 53,935 55,367 Income Tax Article 21
PPh Pasal 23 Sewa Ruang/
Tanah
10,782 11,621 14,431 16,467 16,882
Income Tax Article 23
Room/Land Lease
PPh Pasal 23 Bunga
Deposito/Giro
25,740 32,169 35,719 24,281 28,972
Income Tax Article 23
Deposit/Giro Interest
PPh Pasal 25 29,998 36,407 95,078 117,115 164,191 Income Tax Article 25
Pajak Pertambahan Nilai 37,093 131,107 69,297 103,553 117,290 Value Added Tax
Pajak Bumi dan Bangunan 20,440 21,458 28,772 30,487 33,868 Land and Building Tax
Pajak Kendaraan 193 4,978 10,701 15,245 20,699 Vehicle Tax
Jumlah 172,394 297,728 307,028 361,083 437,269 Total
Realisasi pemenuhan kewajiban pajak oleh perusahaan
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 28,63% per
tahun selama 5 tahun terakhir, yakni dari Rp. 172,39 milyar
pada Tahun 2007 menjadi Rp. 437,27 milyar pada Tahun
2011. Dibandingkan dengan Tahun 2010, kewajiban pajak
Tahun 2011 meningkat sebesar 21,10%. Sebagian besar
kewajiban pajak Tahun 2011 merupakan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) dan PPh Pasal 25, yakni 64,37% dari jumlah
keseluruhan kewajiban pajak Tahun 2011. Hal ini sesuai
dengan peningkatan volume bisnis dan realisasi laba operasi
perusahaan Tahun 2011 dibandingkan dengan Tahun 2010.
The realization of tax payment obligation of the company
has increased in the average of 28.63% per year during
the last 5 years namely from Rp 172.39 billion in 2007 to
be Rp 437.27 billion in 2011. Compared to in 2010, the tax
obligation in 2011 increased by 21.10%. Most of the tax
obligations in 2011 are Value Added tax and Income Tax
Article 25 namely 64.37% of the total tax liability in 2011 in
line with the increase of the business volume and realization
c| t| ccnp.rys cp..t|cr.| p.c|t |r 2011 ccnp..J tc |r
2010.
15. Pemenuhan kewajiban pajak 15. Tax Obligation Fulfllment
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
in million rupiah dalam jutaan rupiah
Uraian
Seperti
dilaporkan
sebelumnya
Penyajian
Kembali
Setelah
disajikan
kembali
Description
As Reported Previously Representated After re-representation
Akun-akun posisi laporan keuangan:
Financial statement position
accounts:
Liabilitas Imbalan Pasca kerja - 387,524 387,524 Post Service Remuneration Liability
Liabilitas Pajak Tangguhan 183,034 (105,876) 77,158 Deferred Tax Liabilities
Saldo laba awal tahun (telah
ditentukan penggunaannya)
1,632,608 (299,816) 1,332,792
Proft balance in beginning of year
(its use has been determined)
Saldo laba awal tahun (belum
ditentukan penggunaannya)
443,714 (65,781) 377,933
Proft balance in year beginning (the
allocation of which has not been determined)
Jumlah ekuitas 8,418,579 (281,649) 8,136,930 Total equity
Akun-akun posisi laporan keuangan:
Financial statement position
accounts:
Beban Pegawai 486,426 187,873 674,299 Employee Expenses
Beban Umum 455,075 (100,165) 354,910 General Afairs Expenses
Beban Pajak Tangguhan (1,127) (21,927) (23,054) Deferred Tax Expense
Jumlah Pendapatan Komprehensif 443,714 (65,781) 377,933 Total Comprehensive Revenue
in million rupiah dalam jutaan rupiah
Menjaga komitmen untuk mengoperasikan Bandara melalui
sistem manajemen yang transparan serta berstandar internasional dalam industri bandara,
sehingga akan mendapatkan kepercayaan dari dunia penerbangan internasional untuk singgah
di seluruh bandara Angkasa Pura Airports
Progress
Through Commitment
B e r b a g i I n o v a s i Un t u k Ke s e j a h t e r a a n
Keeping the commitment to operate airports through
a transparent management according to international standard
in the airport industry to gain confdence from international
aviation business in all airports of Angkasa Pura Airports.
COMMI TMENT
COMMI TMENT
COMMI TMENT
COMMI TMENT TMENT
COMMI TMENT
COMMI TMENT
COMMI TMENT
166
Laporan Tahunan 2011
16 16 16 16 16 16 16 6666 16 666666666 16 6666666 16 6 16 16 16 16 6666666666 16666666666666666666666666666666666666666
Lap Lap Lap LLaa ora or oraan T n T n nn T TTTah ah ah ahu ahu ah nan nan aaaan 2220 20 20 000000 20 0011 11 111 11 11 1 11 111 11 11 11 11 11 111 11 11 11 1 1111 11 111111
Angkasa Pura Airports berupaya memenuhi prinsip GCG
dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi.
Perusahaan juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai
korporasi yang baik, serta melakukan keterbukaan informasi
material secara tepat waktu dan akurat.
Angkasa Pura Airports is striving to fulfll the GCG principles
in its work culture and the entire organizational operation.
The company is also committed to provide service as a good
corporate and provide transparent material information
timely and accurate manner.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
167
2011 Annual Report
The journey of Angkasa Pura Airports to build its reputation
in providing airport public services for nearly six decades has
urged the Company to comply with the values of integrity
at all times by applying the principles of Good Corporate
Governance (GCG) in all its activities. Good corporate
governance policy covers a clear separation of duties and
responsibilities between the Board Directors and the Board
of Commissioners, check and balances, clear company
strategies, business ethics, harmonious relationships among
all stakeholders, and supervision of operation by the Board
of Commissioners. The Company is also committed to be a
good corporate and be transparent on material information
in a timely and accurate manner.
Angkasa Pura Airports has strived to meet the good
corporate governance principles in its work culture and
all organizational operations. The company has strived to
consistently comply with the applicable laws and regulations,
|r ||r .|t| t| v|s|cr, n|ss|cr .rJ t| ccnp.rys cbct|vs
for business growth, proftability, added value for all
stakeholders as well as improved ability to achieve long-term
business continuity.
Given the importance of continuous GCG implementation,
the shareholders, Board of Commissioners, and Board of
Directors as the Company organs are always committed
to keep applying good corporate governance. The
commitment is manifested in the implementation of each
activity that always refers to the prevailing regulations, and
application of policies of ethical values stated explicitly as
. n.rJ.tc.y st.rJ..J c| b|.v|c. |c. .|| t| cnp.rys
organs by the formulation of code of conduct. The code of
conduct is in line with the Company values that guide all the
employees to realize the vision to be a world-class airport
management company that provides benefts and added
values for the stakeholders.
Perjalanan Angkasa Pura Airports membangun reputasi
dalam memberikan pelayanan publik di bidang
kebandarudaraan selama hampir enam dekade membuat
perusahaan senantiasa menjaga nilai-nilai integritas
dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
atau Good Corporate Governance (GCG) dalam seluruh
aktivitasnya. Kebijakan tata kelola perusahaan yang baik
meliputi pemisahan tugas dan tanggungjawab yang jelas
diantara Direksi dan Dewan Komisaris, check and balances,
strategi Perusahaan yang jelas, etika bisnis, hubungan yang
harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, dan
pengawasan operasional oleh Dewan Komisaris. Perusahaan
juga berkomitmen untuk berperilaku sebagai korporasi yang
baik, serta melakukan keterbukaan informasi material secara
tepat waktu dan akurat.
Angkasa Pura Airports berupaya memenuhi prinsip GCG
dalam budaya kerja dan keseluruhan operasional organisasi.
Perusahaan berusaha secara konsisten mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sejalan dengan visi,
misi dan tujuan perusahaan untuk pertumbuhan usaha,
proftabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku
kepentingan, serta meningkatkan kemampuan agar
keberlangsungan usaha jangka panjang dapat dicapai.
Mengingat pentingnya penerapan GCG yang
berkesinambungan, pemegang saham, Dewan Komisaris,
dan Direksi sebagai organ perusahaan selalu berkomitmen
untuk terus melaksanakan penerapan tata kelola perusahaan
yang baik. Komitmen tersebut diwujudkan dalam setiap
pelaksanaan kegiatan yang selalu mengacu kepada aturan
yang berlaku, dan menerapkan kebijakan nilai-nilai etika
yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standard
perilaku yang diwajibkan bagi seluruh organ perusahaan
melalui perumusan pedoman perilaku (code of conduct).
Pedoman perilaku sejalan dengan nilai-nilai perusahaan
yang menjadi panduan bagi seluruh karyawan dalam
mewujudkan visi menjadi perusahaan pengelola bandar
udara kelas dunia yang memberikan manfaat dan nilai
tambah kepada stakeholder.
Pelaksanaan Tata Kelola Angkasa Pura Airports
Implementation of Good Corporate Governance in Angkasa Pura I
168
Laporan Tahunan 2011
1. Sejarah GCG dan Penerapan GCG Angkasa
Pura Airports
Pelaksanaan penerapan GCG Angkasa Pura Airports
dilaksanakan sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini,
pelaksanaan Assesment GCG Angkasa Pura Airports
Mengacu kepada :
a. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
BUMN Pasal 5 ayat 3 yang mewajibkan pengelolaan
BUMN berdasarkan prinsip-prinsip profesionalisme,
efsiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, dan kewajaran.
b. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-
MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan
Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha
Milik Negara.
c. Nota Kesepahaman antara Menteri Negara BUMN
dengan Kepala BPKP Nomor : MoU-03/MBU/2006 dan
nomor : MoU-199/K/D5/2006 tanggal 14 Februari 2006
tentang kerjasama Percepatan Pemberantasan Korupsi
dan Penerapan tata Kelola Perusahaan yang Baik di
Lingkungan BUMN.
d. Tindak lanjut sosialisasi Peraturan Menteri Negara BUMN
No. PER-01/MBU/2011 (tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik Pada BUMN),
Maksud dan tujuan dari penerapan GCG di Angkasa Pura
Airports yaitu untuk melihat dan mereview hasil kegiatan
yang telah dilakukan oleh perusahaan apakah sudah sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas,
Resposibility, Indepedensi, dan Fairness, (TARIF) dari
Corporate Governance yang digunakan oleh BUMN untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas
perusahaan, guna mewujudkan nilai pemegang saham
dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholders lainnya berlandaskan peraturan
perundang undangan dan nilai nilai etika. Kemudian manfaat
mendasar bagi perusahaan yang menerapkan GCG yaitu
akan terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan, dengan
kata lain manfaat dari penerapan GCG ini sebenarnya
akan tampak dalam jangka panjang, yaitu trend kinerja
perusahaan yang tinggi serta citra perusahaan yang baik.
1. History and Implementation of GCG of
Angkasa Pura Airports
Angkasa Pura Airports GCG has been implemented from
2006 until now by referring to:
a. Article 5 paragraph 3 of Law Number 19 Year 2003
concerning State-Owned Enterprises that mandates the
management of state-owned enterprises to based on
the principles of professionalism, efciency, transparency,
independence, accountability, responsibility, and fairness.
b. Decree of the Minister for State-Owned Enterprises No.
Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 concerning
Implementation of Good Corporate Governance Practices
in State-Owned Enterprises.
c. Memorandum of Understanding between the State
Minister for State-Owned Enterprises and Head of BPKP
Number MoU-03/ MBU/2006 and Number MoU-199/K/
D5/2006 dated February 14, 2006 concerning Cooperation
for Accelerating the Eradication of Corruption and
Implementation of Good Corporate Governance within
the purview of State-Owned Enterprises.
d. Follow-up of dissemination of Regulation of the
State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-
01/MBU/2011 (concerning the Application of Good
Corporate Governance in State-Owned Enterprises),
The purposes and objectives of Angkasa Pura Airports GCG
are to study and review whether the output of activities of the
Company has been in accordance with the GCG principles
namely Transparency, Accountability, Responsibility,
Independence, and Fairness, (TARIF) of the Corporate
Governance applied by the state owned enterprises to
improve business success and corporate accountability in
order to create long-term shareholder value by taking into
account the interests of other stakeholders, based on laws
and ethical values. The fundamental beneft for companies
that implement GCG is the guarantee the ability of the
company to survive. In other words, the benefts of applying
GCG can only be seen after a long run, namely in the form
c| xc||rt ccnp.rys p.|c.n.rc .rJ ccJ cc.pc..t
image.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
169
2011 Annual Report
2. Perkembangan Penerapan GCG Angkasa
Pura Airports
Secara umum Angkasa Pura Airports telah mengikuti semua
ketentuan yang dipersyaratkan oleh peraturan maupun
pedoman GCG. Pedoman kebijakan perusahaan yang diatur
dalam Board Manual merupakan mekanisme corporate
governance yang digunakan sebagai pedoman kegiatan
perusahaan, pembuatan Board Manual yang telah dibuat oleh
Perusahaan bekerjasama dengan konsultan independent
telah menjadi pedoman yang disepakati bersama.
Perusahaan juga telah membentuk piagam Komisaris dan
Direksi yang mengatur hubungan kerja antara Komisaris
dan Direksi Angkasa Pura Airports telah menerapkan GCG
dengan prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility,
Independensi dan Fairnes. Serta penandatanganan tidak
memeiliki benturan kepentingan antara Komisaris dan
Direksi serta mengagendakan rapat rutin minimal setu bulan
sekali untuk mengkoordinasikan segala kegiatan operasional
Perusahaan.
3. Capaian Penerapan GCG Angkasa Pura
Airports Tahun 2006-2011
Sejalan dengan perkembangannya, Perusahaan sejak
tahun 2006 sampai dengan 2011 melakukan penilaian
penerapan GCG yang dilakukan oleh Tim Independent
dan selalu mengalami peningkatan dan perbaikan dalam
tata kelolanya. Hal ini dapat dilihat dalam hasil assessment
GCG yang dilakukan oleh penilai independent dengan hasil
sebagai berikut:
2. Development of Angkasa Pura Airports
GCG Implementation
In general, Angkasa Pura Airports has complied with all
regulations required by GCG regulations and guidelines. The
company policy guidelines regulated in the Board Manual
constitute the mechanism of corporate governance used
as the company activities guidelines. The Board Manual
prepared by the Company in cooperation with independent
consultants has been guidelines based on a mutual
agreement.
| cnp.ry |.s .|sc p.cJucJ bc..J c| cnn|ss|cr.s .rJ
bc..J c| ||.ctc.s |..t. .||c| .u|.ts t| p.c|ss|cr.|
relationship between the Board of Commissioners and the Board
of Directors of Angkasa Pura Airports which has applied GCG
with the principles of transparency, accountability, responsibility,
independence and fairness. The signing has no confict of interest
between the Board of Commissioners and the Board of Directors
and sets the agenda of regular meeting at least once a month to
coordinate all operational activities of the Company.
3. Achievement of Angkasa Pura Airport GCG
Implementation in 2006 2011
In line with its development, from 2006 until 2010 the
Company has evaluated the implementation of good
corporate governance which is carried out by an Independent
team and which always shows perfection and improvement
in its governance as indicated by the GCG assessment
conducted by the independent evaluator as follows:
NO Aspek Penerapan
JML IND JML
PRM
BOBOT CAPAIAN
ACHIEVEMENT
CAPAIAN
ACHIEVEMENT
CAPAIAN
ACHIEVEMENT
CAPAIAN
ACHIEVEMENT
CAPAIAN
ACHIEVEMENT Implementation
Aspects
TOTAL TOTAL SCORE 2011 2010 2009 2008 2007
1 Hak dan Tanggung Jawab
Pemegang Saham
10 30 9.00 6.86 6.37 5,96 6,19 5.64 S|..|c|J.s |||ts .rJ
Responsibility
2 Kebijakan GCG 2 13 8.00 7.07 7.07 6,95 6,85 4.23 GCG Policies
3 Penerapan GCG GCG Implementation
a. Dewan Komisaris 10 31 27.00 21.57 20.43 21,18 18.5 17.81 Board of Commissioners
b. Komite Komisaris 7 11 6,00 5.11 4.98 5,14 4,78 4.71 Commissioner
Committee
c. Direksi 8 35 27.00 22.05 21.05 20.64 18,2 15.83 Board of Directors
d. Satuan Pengawas
Intern
3 9 3.00 2.33 2.70 2.26 2.21 1.58 Internal Supervisory Unit
e. Sekretaris Perusahaan 2 6 3.00 2.52 2.63 2.34 2.10 1.98 Corporate Secretary
Sub Jumlah Penerapan
GCG
30 92 66.00 53.58 51.78 52.07 45.79 41.91 GCG Implementation
Sub total
4 Pengungkapan Informasi 3 5 7.00 5.53 6.86 5.87 4.38 4.90 Information Disclosure
5 Komitmen 3 9 10.00 8.12 8.43 7.00 6.3 5.67 Commitment
JUMLAH 48 149 100.00 81.16 80.51 77.86 69.51 62.36 TOTAL
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
CAPAIAN SKOR GCG HASIL ASESMEN 2011 | 2011 GCG Assessment Score
170
Laporan Tahunan 2011
4. Pedoman Penerapan GCG
Sebagai pedoman penerapan GCG, perusahaan telah
memiliki pedoman-pedoman dan kebijakan untuk
melaksanakan GCG, antara lain:
a. Pernyataaan Tata Kelola Perusahaan
b. Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
c. Pedoman Kebijakan Perusahaan (Code of Corporate
Governance)
d. Board Manual
e. Piagam Komite Audit
f. Piagam Satuan Pengawasan Intern
g. Kebijakan Pengelolaan Risiko
h. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan
Serikat Pekerja yang menyepakati aturan-aturan terkait
dengan hubungan industrial ketenagakerjaan dan aspek
kedisiplinan
i. Kebijakan lainnya yang berhubungan dengan pemangku
kepentingan yang mengatur hak dan kewajiban
karyawan, pelanggan, dan pemasok
Sejak tahun 2009, seluruh anggotaDewan Komisaris
dan Direksi telah menandatangani Pedoman Kebijakan
Perusahaan dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang
dilanjutkan dengan sosialisasi dan internalisasi pedoman
perilaku di seluruh bandara bersama dengan Tim BPKP.
Sosialisasi dilanjutkan dengan penandatanganan lembar
komitmen oleh seluruh karyawan Angkasa Pura I sebagai
pernyataan memahami dan siap melaksanaan pedoman
perilaku.
Di samping itu, semua kebijakan dan manual yang terkait
dengan implementasi tata kelola perusahaan dimutakhirkan
sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan
dan perkembangan usaha Angkasa Pura Airports, yang
semuanya bertujuan membantu seluruh karyawan
melaksanakan GCG dalam aktivitas operasional sehari-hari.
Implementasi GCG diharapkan akan mencegah praktik-praktik
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan
fungsi pengawasan dalam pengelolaan perusahaan.
Sebagai langkah nyata dari komitmen pelaksanaan GCG,
Dewan Komisaris dan Direksi membuat pernyataan
mengenai tidak adanya benturan kepentingan baik berupa
kepemilikan saham maupun menjadi pengurus pada
peerusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan
bisnis dengan Angkasa Pura Airports.
4. GCG Application Guidelines
As GCG application guidelines, the company has formulated
guidelines and policies to implement GCG, among other
things:
a. Company Management Statement
b. Code of Conduct
c. Code of Corporate Governance
d. Board Manual
e. Audit Committee Certifcate
f. Internal Supervision Unit Certifcate
g. Risk Management Policies
h. Cooperation Agreement (PKB) between the management
.rJ \c.k.s |r|cr ..|r upcr t| .u|s .|.tJ tc
manpower industrial relationship and disciplinary aspects
i. Other policies related to the stakeholders regulating the
rights and obligations of the employees, customers and
suppliers.
In 2009, all members of the Board of Commissioners and
Board of Directors signed the Company Policy Guidelines
and Code of Conduct which was continued by the
dissemination and internalization of the code of conduct in
all airports together with the BPKP team. The dissemination
was continued by the signing of the commitment statement
by all employees of Angkasa Pura I as the statement that
they have understood and are ready to implement the code
of conduct.
In addition, all policies and manuals related to the
implementation of corporate governance have been
updated in line with the laws and regulations and business
development of Angkasa Pura Airports which aim at
assisting all employees to implement GCG in daily operational
activities. GCG implementation is expected to prevent the
practices of corruption, collusion and nepotism and improve
the supervisory function in the company management.
Statement of the Board of Commissioners on Non-
Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive
Ofcers / Directors / Commissioners in Companies Having
Professional Relationship with Angkasa Pura I
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
171
2011 Annual Report
Surat Pernyataan Dewan Komisaris Tentang
Tidak Memiliki Saham, Tidak Menjadi Pengurus / Direksi /
Dewan Komisaris
Pada Perusahaan Yang Mempunyai Hubungan Kerja
Dengan Angkasa Pura I
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama | Name : Drs. Suratto Siswodihardjo
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Komisaris Utama | President Commissioner
Nama | Name : Suyitno Afandi, SE. M.Si
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner
Nama | Name : Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner
Nama | Name : D.Sonny Priyarsono, Ph.D
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner
Nama | Name : Drs. Isnoor Haryanto, Ak.
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner
Nama | Name : Ir. Tundjung Inderawan, M.Si
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Komisaris | Commissioner
Menyatakan bahwa :
1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan
hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan
Angkasa Pura Airports
2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi
dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai
hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports
3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris
dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai
hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports
States that:
1. We do not have shares in companies / legal entities
having professional relationship with Angkasa Pura
Airports.
2. We are not serving the positions of President Directors or
members of the Board of Directors of companies / legal entities
having professional relationship with Angkasa Pura Airports.
3. We are not serving the positions of President
Commissioners or members of the Board of
Commissioners of companies / legal entities having
professional relationship with Angkasa Pura Airports.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Statement of the Board of Commissioners on Non-
Ownership of Shares, Non-Serving of Positions of Executive
Ofcers / Directors / Commissioners in Companies Having
Professional Relationship with Angkasa Pura I
We the undersigned:
172
Laporan Tahunan 2011
4. Kami tidak mempunyai hubungan kekeluargaan/
hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/
Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang
mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura
Airports.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarbenarnya
dan penuh rasa tanggung jawab.
Jakarta, 31 Desember 2011
Drs Suratto Siswodihardjo
Komisaris Utama | President Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal. M.Si
Komisaris | Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal. M.S D.Sonny Priyarsono, Ph.D
Komisaris | Commissioner
Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA
Komisaris | Commissioner
Suyitno Afandi, SE., M.Si
Komisaris | Commissioner
Ir. Tundjung Inderawan, M.Si
Komisaris | Commissioner
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4. We do not have family relationship / special relationship
with the executive ofcers / management / Board of
Directors / Board of Commissioners of companies / legal
entities having professional relationship with Angkasa
Pura Airports.
Hence, this statement is issued responsibly to be used
accordingly.
Jakarta, December 31, 2011
173
2011 Annual Report
Surat Pernyataan Direksi Tentang
Tidak Memiliki Saham, Tidak Menjadi Pengurus / Direksi /
Dewan Komisaris
Pada Perusahaan Yang Mempunyai Hubungan Kerja
Dengan Angkasa Pura I
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Statement of the Board of Directors on Non-Ownership
of Shares, Non-Serving of Positions of Executive Ofcers
/ Directors / Directors in Companies Having Professional
Relationship with Angkasa Pura I
We the undersigned:
Nama | Name : Tommy Soetomo
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Direktur Utama | President Director
Nama | Name : Gunawan Agus Subrata
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Direktur Keuangan | Finance Director
Nama | Name : Harjoso Tjatur Prijanto
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Direktur Operasi & Teknik | Operations & Technical Director
Nama | Name : Robert Daniel Waloni
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
Commerce & Business Development Director
Nama | Name : Yushan Sayuti
Alamat Kantor | Ofce address : Kota Baru Bandar Kemayoran Blok. B-12 Kav. No. 2 Jakarta Pusat 10610
Jabatan | Position : Direktur Personalia & Umum
Personnel & General Afairs Director
Menyatakan bahwa:
1. Kami tidak memiliki saham pada perusahaan/badan
hukum yang mempunyai hubungan kerja dengan
Angkasa Pura Airports
2. Kami tidak sebagai Direktur Utama atau anggota Direksi
dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai
hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports
3. Kami tidak sebagai Komisaris Utama/anggota Komisaris
dari perusahaan/badan hukum yang mempunyai
hubungan kerja dengan Angkasa Pura Airports
4. Kami tidak mempunyai hubungan kekeluargaan/
hubungan khusus dengan pengurus/pimpinan/Direksi/
Dewan Komisaris dari perusahaan/badan hukum yang
mempunyai hubungan kerja dengan Angkasa Pura
Airports
5. Kami membuat pakta integritas dalam pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa serta pekerjaan pemborongan
terutama yang strategis.
States that:
1. We do not have shares in companies / legal entities
having professional relationship with Angkasa Pura
Airports.
2. We are not serving the positions of President Directors or
members of the Board of Directors of companies / legal entities
having professional relationship with Angkasa Pura Airports.
3. We are not serving the positions of President
Commissioners or members of the Board of
Commissioners of companies / legal entities having
professional relationship with Angkasa Pura Airports.
4. We do not have family relationship / special relationship with
the executive ofcers / management / Board of Directors /
Board of Commissioners of companies / legal entities having
professional relationship with Angkasa Pura Airports.
5. We have made an integrity pact in goods and services
procurement and particularly strategic contract work.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
174
Laporan Tahunan 2011
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya
dan penuh rasa tanggung jawab.
Jakarta, 31 Desember 2011
Tommy Soetomo
Direktur Utama | President Director
Gunawan Agus Subrata
Direktur Keuangan | Finance Director
Harjoso Tjatur Prijanto
Direktur Operasi dan Teknik
Operations & Technical Director
Robert Daniel Waloni
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
Commerce & Business Development Director
Yushan Sayuti
Direktur Personalia & Umum
Personnel & General Afairs Director
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Hence this statement is issued responsibly to be used
accordingly.
Jakarta, December 31, 2011
175
2011 Annual Report
5. Asesmen Penerapan GCG
Penerapan GCG merupakan wujud kepatuhan Angkasa
Pura Airports terhadap keputusan Menteri BUMN Nomor:
Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG
pada BUMN, sekaligus merupakan cara terbaik untuk
mewujudkan tujuan perusahaan.
Dalam mengembangkan tata kelola perusahaan, Angkasa
Pura Airports juga memperhatikan ketentuan dalam
Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia
yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance serta memperhatikan praktik-praktik bisnis
terbaik, parameter hasil audit dari kantor akuntan publik,
dan asesmen penerapan GCG yang dilakukan oleh BPKP
yang dilaksanakan pada tahun 2011 atas pelaksanaan GCG
tahun 2010.
Untuk memperoleh gambaran yang faktual mengenai
kondisi penerapan GCG di Angkasa Pura Airports sekaligus
mengupayakan perbaikan implementasi GCG yang
berkelanjutan, pada tahun 2011 dilaksanakan asesmen GCG
oleh Tim BPKP Perwakilan Provinsi DKI Jakarta I dengan hasil
secara keseluruhan mencapai skor 81,16 atau dalam kategori
Baik. Pencapaian ini akan terus ditingkatkan dengan
melakukan perbaikan-perbaikan hingga mencapai praktik
terbaik (best practice) sejalan dengan komitmen Angkasa
Pura Airports untuk menerapkan standar tata kelola yang
terbaik.
5.GCG Application Assessment
The application of Good Corporate Governance is the
manifestation of Angkasa Pura Airports compliance with
Decree of the State-Owned Enterprise Minister Number Kep-
117/M-MBU/2002 concerning Application of GCG Practice
in State-Owned Enterprises which is also the best way to
.ctu.||. t| ccnp.rys cbct|vs
In developing corporate governance, Angkasa Pura Airports
has also observed the provisions of the Indonesian Good
Corporate Governance General Guidelines issued by the
Governance Policies National Committee, best business
practices, audit result parameter of public accountant ofces
and GCG application assessment carried out by BPKP in 2011
for the implementation of GCG in 2010.
In order to obtain a factual overview on GCG application
condition in Angkasa Pura Airports while seeking sustainable
improvement of GCG implementation, in 2011, Special
Capital City Region of Jakarta I Representative of BPKP has
assessed the GCG of Angkasa Pura with the overall score of
81.6 which belongs to Good category. This achievement
will be continually improved by making improvements
until the best practices have been achieved in line with
the commitment of Angkasa Pura Airports to apply best
standards of corporate governance.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
176
Laporan Tahunan 2011
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ utama
perusahaan terdiri dari pemegang saham melalui Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, serta
Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab
yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan.

Setiap organ mempunyai peran kunci dalam pelaksanaan
GCG secara efektif. Hal terpenting dalam kebijakan tata
kelola perusahaan di Angkasa Pura Airports adalah adanya
pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas di antara
organ perusahaan.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris
telah membentuk komite-komite khusus yang bertugas
membantu Dewan Komisaris dan memberi saran sesuai
ruang lingkup tugas komite yang bersangkutan. Komite-
komite di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit,
Komite Risiko Usaha dan GCG, serta Komite Nominasi dan
Remunerasi.
Selain itu, Angkasa Pura Airports telah membentuk organ-
organ pendukung yaitu Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan
Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama.
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ
perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam
batas yang ditentukan dalam Undang-Undang atau
Anggaran Dasar. Dalam forum RUPS, pemegang saham
berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan
perusahaan dari Dewan Komisaris dan/atau Direksi
sepanjang berhubungan dengan agenda rapat dan tidak
bertentangan dengan kepentingan perusahaan.
Termasuk dalam wewenang RUPS adalah mengubah
Anggaran Dasar perusahaan, mengangkat Dewan Komisaris
dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang
di antara anggota Direksi, menyetujui resolusi penting
perusahaan, penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
atau pemisahan Perusahaan. Melalui RUPS, pemegang
Under Law of the Republic of Indonesia No. 40 Year 2007
concerning Limited Liability Companies, the main organs
of a limited liability company shall consist of shareholders
through the General meeting of Shareholders (RUPS), Board
of Commissioners and Board of Directors having clear
respective authorities and responsibilities as regulated in the
Articles of Associations and Laws and Regulations.
Each of the organs plays a signifcant role in the efective
GCG application. The most important feature in Angkasa
|u.. /|.pc.ts cc.pc..t cv.r.rc |s c|.. sp...t|cr c|
Jut|s .rJ .spcrs|b|||t|s .ncr t| ccnp.rys c..rs
In performing supervisory functions, the Board of
Commissioners has formed special committees to assist the
Board of Commissioners and provide recommendations in
accordance with the scope of duties of the aforementioned
ccnn|tts | ccnn|tts urJ. t| bc..J c| ||.ctc.s
authority are Audit Committee, Business Risk and GCG
Committee and Nomination and Remuneration Committee.
In addition, Angkasa Pura Airports has also formed
supporting organs, namely the Internal Supervisory Unit
and Corporate Secretary that are directly responsible to the
President Director.
1. General meeting of Shareholders
| r..| nt|r c| s|..|c|J.s |s t| ccnp.rys c..r
having the authorities not granted to the Board of Directors
or Board of Commissioners under the limitation set in laws or
articles of association. In the general meeting of shareholders,
the shareholders are entitled to obtain information related
to the company from the Board of Commissioners and / or
Board of Directors so long as relevant to the meeting agenda
.rJ rct ccr||ct|r .|t| t| ccnp.rys |rt.sts
The authorities of the General Meeting of Shareholders include
t| .ut|c.|ty tc .nrJ t| ccnp.rys /.t|c|s c| /sscc|.t|cr,
appoint members of the Boards of Commissioners and
Directors, distribute duties and authorities among members
c| t| bc..J c| ||.ctc.s, .pp.cv t| ccnp.rys |npc.t.rt
resolution, merge, amalgamate and acquire or separate the
Struktur Tata Kelola | Governance Structure
177
2011 Annual Report
saham mengambil keputusan untuk menerima atau
menolak laporan Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui
penunjukan auditor eksternal serta menyetujui besaran
remunerasi dan dividen.
RUPS Tahunan diselenggarakan paling lambat 6 bulan
setelah tahun buku perusahaan ditutup. Dalam RUPS
Tahunan, Direksi mengajukan laporan keuangan dari
tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas
dokumen tersebut untuk mendapat pengesahan rapat.
Direksi juga memberikan laporan tahunan mengenai
keadaan dan jalannya perusahaan selama tahun buku
serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku
yang mempengaruhi kegiatan perusahaan untuk
mendapatkan persetujuan rapat. RUPS Tahunan juga
memutuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan
tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran.
Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2011 diadakan
sebanyak 4 kali yang terdiri dari:
a. Menyetujui Laporan Tahunan dan Mengesahkan
Perhitungan Tahunan Angkasa Pura Airports Tahun Buku
2010 No. RIS-32/D3.MBU/2011 tanggal 24 Juni 2011 yang
telah diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan.
1. Memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et
decharge) kepada Direksi dan Komisaris Angkasa
Pura Airports atas pengurusan dan pengawasan
Perusahaan sesuai dengan tanggung jawab dan
tindakan dalam bidang tugas masing-masing pada
tahun buku 2010.
2. Pembagian laba bersih perusahaan tahun 2010
dengan perincian sebagai berikut:
company. Through the General Meeting of Shareholders,
the shareholders shall adopt resolution whether to accept
or reject the reports of the Boards of Commissioners and
Directors, approve the appointment of external auditors and
approve the amount of remuneration and dividends.
The annual General Meeting of Shareholders is held no
|.t. t|.r 6 ncrt|s .|t. t| ccnp.rys bcck |.s br
closed. In the annual General Meeting of Shareholders, the
Board of Directors shall submit the fnancial report of the
relevant accounting year and elucidation to that document
to be approved by the meeting. The board of directors also
provides annual reports on the condition and business
of the company during that accounting year and details
of problems during the accounting year which afect the
activities of the company to be approved by the meeting.
The annual General Meeting of Shareholders will also
resolved other matters proposed without prejudice to the
provisions of the Articles of association.
Four GMSs were held in 2011, namely:
a. The meeting to Approve the Annual Report and Ratify
the Annual Calculation of Angkasa Pura Airports for
Accounting Year 2010 No. RIS-32/D3.MBU/2011 dated 24
June 2011 which has been audited by Soejatna, Mulyana
& Partners Public Accountant Ofce.
1. To grant full release and discharge to the Board of
Directors and Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports for the management and supervision of the
Company in accordance with their responsibilities and
actions in their respective duties in accounting year 2010.
2 c J|st.|but t| ccnp.rys rt p.c|t .|t| t| Jt.||
as follows:
No. KETERANGAN %
JUMLAH
TOTAL
DESCRIPTION
1 Laba Bersih 100.00 443,714,120,000 Net Proft
2 Laba Dibagi Proft distribution
a. Dividen 35.00 155,299,940,000 a. Dividends
b. Program Kemitraan 1.00 4,437,140,000 b. Partnership Program
c. Program Bina Lingkungan 3.00 13,311,420,000 c. Environemental Supervision
d. Cadangan 61.00 270,665,620,000 d. Reserve
JUMLAH 100.00 443,714,120,000 TOTAL
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
178
Laporan Tahunan 2011
b. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) tahun 2012 No.208/DK.API/2011 tanggal 28
Desember 2011.
c. Menyetujui dan Mengesahkan Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan atas Pelaksanaan PKBL Angkasa
Pura Airports Tahun Buku 2010 No. RIS-62/D5.MBU/
PKBL/A/2011 tanggal 20 Mei 2011 yang telah diaudit oleh
KAP Soejatna, Mulyana & Rekan.
d. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran PKBL tahun 2012
No. RIS-31/D5.MBU/RKA/2011 tanggal 23 November 2011
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas
dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan
dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengurusan
Perusahaan yang dilakukan Direksi. Dewan Komisaris
berwenang mengawasi serta memastikan bahwa Direksi
selalu mengedepankan kepentingan pemegang saham dan
kebutuhan perusahaan, serta memastikan terlaksananya prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik, efektif dan efsien.
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan
Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme,
efsiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dewan Komisaris
juga harus bekerja dengan itikad baik, penuh kehati-
hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris mengacu pada Tata
Kerja (Board Manual) yang telah disepakati oleh Dewan
Komisaris dan Direksi. Tata kerja tersebut merupakan
kodifkasi peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar
serta Formalisasi Mekanisme Kerja yang telah disepakati
sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.
Dewan Komisaris bertanggungjawab memberikan masukan
kepada Direksi dalam penyusunan dan pencapaian visi,
misi, rencana jangka panjang serta rencana kerja dan
anggaran Perusahaan. Di samping itu Dewan Komisaris
juga bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan
terhadap pengelolaan Perusahaan.
b c .pp.cv t| cnp.rys \c.k|r ||.r .rJ buJt |c.
year 2012 No. 208/DKAPI/2011 dated 28 December 2011.
c. To approve ratify the Annual Report and Financial
Report for the Implementation of PKBL of Angkasa Pura
Airports for 2010 Accounting Year No. RIS-62/D5.MBU/
PKBL/A/2011 dated 20 May 2011 which has been audited
by Soejatna, Mulyana & Partners Public Accountant Ofce.
d. To approve the Work Plan and PKBL Budget for Year 2012
No. RIS-31/D5.MBU/RKA/2011 dated 23 November 2011.
2. Board Of Commissioners
/s cr c| t| ccnp.rys c..rs, t| bc..J c| cnn|ss|cr.s
has the duty and be responsible to supervise and give
recommendations to the company management policies
made by the Board of Directors. The Board of Commissioners
is authorized to supervise and make sure that the Board of
Directors always prioritizes the interests of the shareholders
.rJ t| ccnp.rys rJ .rJ rsu. t| |np|nrt.t|cr c|
good, efective, and efcient corporate governance principles.
In implementing their duties, every member of the Board
of Commissioners must comply with the Articles of
Association, laws and legislations, and the principles of
professionalism, efciency, transparency, independence,
accountability, responsibility, and reasonability. The Board of
Commissioners must also work with good faith, be careful
and be responsible in carrying out the duties of supervision
and providing recommendations for the Board of Directors
for the interest of the Company in accordance with the
purposes and objectives of the Company.
The implementation of the duties of the Board of
Commissioners refers to the Board Manual which has been
agreed by the Board of Commissioners and the Board of
Directors. The board manual constitutes the codifcation of
laws and regulations, Articles of Association, and formalization
of work mechanism which has been agreed in accordance
with the principles of corporate governance. The Board of
Commissioners is responsible to give recommendations to
the Board of Directors in the formulation and achievement
of the vision, mission, long-term work plan and budget of
the Company. In addition, the Board of Commissioners is
also responsible for the implementation of the supervisory
function for the Company management.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
179
2011 Annual Report
Untuk menjamin independensi Dewan Komisaris dalam
melaksanakan fungsinya dan memenuhi ketentuan
komposisi minimal 20%, Rapat Umum Pemegang Saham
telah menetapkan satu orang anggota Dewan Komisaris
sebagai Komisaris Independen. Hal ini sesuai dengan
ketentuan Komite Nasional Kebijakan Governance dan
Keputusan Menteri Negara BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002
tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada
BUMN.
a. Uraian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Sesuai Dengan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Angkasa Pura I Nomor KEP-102/S.MBU/2008
KEP-24/D3.MBU/2008 yang terakhir dirubah dengan Akta
Nomor 02 tanggal 16 Agustus 2010:
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya
baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang
dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada
Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana
Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan :
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 Pasal ini, maka :
1. Dewan Komisaris berwenang untuk :
a) Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-
dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan
verifkasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa
kekayaan Perseroan;
b) Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang
dipergunakan oleh Perseroan;
c) Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau
pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan Perseroan;
d) Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang
telah dan akan dijalankan oleh Direksi;
In order to guarantee the independence of the Board of
Commissioners in performing its functions and fulflling the
20% minimum composition provision, the General Meeting of
Shareholders has appointed an Independent Commissioner to
be a member of the Board of Commissioners pursuant to the
stipulation of the Governance Policy National Committee and
Decree of State Minister of State-Owned Enterprises Number
Kep-117/M-MBU/2002 concerning Application of Good
Corporate Governance practices in State-Owned Enterprises.
a. Description Of Duties Of The Board Of Commissioners
In accordance with Articles of Association of Limited Liability
Company PT Angkasa Pura I Number KEP 102/S.MBU/2008
KEP-24/D3.MBU/2008 which are lastly amended by Deed
Number 02 dated August 16, 2010,
the Board of Commissioners has he duties to supervise the
management policies, performance in general with regard
to both the Company and its business carried out by the
Board of Directors including giving recommendations for
the Board of Directors and supervising the implementation
c| t| cnp.rys |crt.n ||.rs, |ts \c.k ||.r .rJ buJt
as well as the provisions of the Articles of Association and
resolutions of the General Meeting of Shareholders and
the prevailing laws and regulations for the interest of the
Company in accordance with its purposes and objectives:
In performing the duties as referred in paragraph 1 of this
Article,
1. The Board of Commissioners is authorized:
a) To verify the books, letters and other documents,
to inspect cash for the purpose of verifcation
and other commercial papers and to inspect the
cnp.rys .ssts,
b) To enter the yards, buildings and ofces used by the
Company;
c) To request clarifcation of the Board of Directors and
/ or other ofcials with regard to all issues related to
Company management;
d) To be informed of all policies and actions which
have been and will be carried out by the Board of
Directors;
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
180
Laporan Tahunan 2011
e) Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk
menghadiri rapat Dewan komisaris;
f ) Mengangkat dan memberhentikan sekretaris
Dewan Komisaris, jika dianggap perlu;
g) Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar ini;
h) Membentuk Komite-komite lain selain Komite
Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan
kemampuan perusahaan;
i) Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan,
jika dianggap perlu;
j) Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
k) Menghadiri rapat Direksi dan memberikan
pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang
dibicarakan;
l) Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
2. Dewan Komisaris berkewajiban untuk :
a) Memberikan nasihat kepada Direksi dalam
melaksanakan pengurusan Perseroan;
b) Meneliti dan menelaah serta menandatangani
Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan
Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
c) Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat
Umum Pemegang Saham mengenai Rencana
Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan
Komisaris menandatangani RJP dan RKAP;
d) Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,
memberikan pendapat dan saran kepada Rapat
Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah
yang dianggap penting bagi kepengurusan
Perseroan;
e) Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum
Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya
kinerja Perseroan;
e) To ask members of the Board of Directors or other
ofcials under the Board of Directors upon the
knowledge of the Board of Directors to attend
meetings of the Board of Commissioners;
f ) To appoint and dismiss secretary of the Board of
Commissioners, when necessary;
g) To temporarily suspend members of the Board of
Directors under the provisions of these Articles of
Association;
h) To form other committees in addition to the Audit
Committee, when necessary, by taking into account
the capability of the Company;
i) To hire experts for certain matters in a certain period of
time at the expenses of the Company, when necessary;
j) To manage the Company under certain circumstances
for a certain period of time in accordance with the
provisions of these Articles of Association;
k) To attend meetings of the Board of Directors and
give opinions on the matters discussed;
l) To perform other supervisory authorities insofar as
they do not confict with laws and regulations, the
Articles of Association, and/or resolutions of the
General Meeting of Shareholders.
2. The Board of Commissioners is obligated:
a) To provide advice for the Board of Directors for
managing the Company ;
b) To examine, study and sign the Long-term Plan and
Work Plan and Budget of the Company prepared
by the Board of Directors in accordance with the
provisions of these Articles of Association;
c) To give opinions and suggestions to the General
Meeting of Shareholders with regard to the
Long-term Plan and Work Plan and Budget of the
Company with regard to the reasons for the Board
of Commissioners to sign the Long-term Plan and
Work Plan and Budget of the Company;
J) c .r.|y. t| p.c.ss c| t| cnp.rys .ct|v|t|s,
provide opinions and suggestions to the General
Meeting of Shareholders with regard to any issues
considered necessary for the management of the
Company;
e) To report immediately to the General Meeting of
Shareholders in the event of symptom of declining
performance of the Company;
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
181
2011 Annual Report
f ) Meneliti dan menelaah laporan berkala dan
laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta
menandatangani laporan tahunan;
g) Memberikan penjelasan, pendapat dan saran
kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai
Laporan Tahunan, apabila diminta;
h) Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan
dalam RKAP;
i) Membentuk Komite Audit;
j) Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
k) Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan
menyimpan salinannya;
l) Melaporkan kepada Perseroan mengenai
kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada
Perseroan tersebut dan Perseroan lain;
m) Memberikan laporan tentang tugas pengawasan
yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru
lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
n) Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka
tugas pengawasan dan pemberian nasihat,
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan-undangan, anggaran dasar, dan/atau
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut setiap anggota
Dewan Komisaris harus :
Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme,
efsiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran;
Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan.
Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab
secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini.
Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2(dua) anggota
Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab sebagaimana
dimaksud pada ayat 4 (empat) berlaku secara tanggung
renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris.
f ) To examine and study the periodic reports and
annual reports prepared by the Board of Directors
and to sign annual reports;
g) To give explanations, opinions and suggestions to
the General Meeting of Shareholders with regard to
the Annual Report, when requested;
h) To formulate the annual work program to be
included into the RKAP;
i) To form Audit Committee;
j) To nominate Public Accountant Ofces to the
General Meeting of Shareholders;
k) To Prepare minutes of meetings of the Board of
Commissioners and retain the copies thereof;
l) To report to the Company the ownership of shares
of them and/or their families in the Company and in
other companies;
m) To give reports on the supervisory duties performed
during the previous accounting year to the General
Meeting of Shareholders;
n) To perform other obligations in the framework
of supervision and provision of recommendation
insofar as not conficting with the laws and
regulations, the Articles of Association, and/or
resolution of the General Meeting of Shareholders.
In performing their duties, any members of the Board of
Commissioners:
Must comply with the Articles of Association, laws
and regulations and the principles of professionalism,
efciency, transparency, accountability, responsibility,
and reasonability;
Must have good faith, be careful and responsible
in performing its supervisory duties and providing
recommendations to the Board of Directors for the
interest of the Company and in accordance with the
purposes and objectives of the Company.
Every member of the Board of Commissioners is personally
responsible for the losses of the Company if the relevant
member makes errors or be negligent in performing his
duties as referred to in paragraph 1 of this article.
In the event that the Board of Commissioners consists of
2 (two) or more members, the responsibilities as referred
to in paragraph 4 (four) will apply mutatis mutandis to the
members of the Board of Commissioners.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
182
Laporan Tahunan 2011
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggung-
jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat 4
Pasal ini apabila dapat membuktikan:
Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan
kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan;
Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan
Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan
Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk
mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
b. Komposisi BOC
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor 255/
MBU/2007 tanggal 09 Nopember 2007 dan Nomor Kep-24/M-
MBU/2009 tanggal 2 Februari 2009 tentang pemberhentian
dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan
Perseroan Angkasa Pura Airports, maka susunan Dewan
Komisaris Angkasa Pura Airports untuk periode tahun 2007
2012 adalah sebagai berikut:
Nama | Name JABATAN | POSITION
Drs. Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner
Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA Komisaris | Commissioner
D. Sonny Priyarsono, Ph.D Komisaris | Commissioner
Suyitno Afandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si Komisaris | Commissioner
Members of the Board of Commissioners cannot be held
accountable for the losses as referred to in paragraph 4 of
this article if they can prove that:
They have performed supervision with good faith and
carefulness for the interest of the Company and in
.ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys pu.pcss .rJ cbct|vs,
They have no direct or indirect personal interest in the
managerial actions taken by the Board of Directors that
result in such losses; and
They have given advice for the Board of Directors to
prevent the occurrence and continuity of such losses.
b. Composition of the BOC
In accordance with Decree of the State Minister for State
Enterprises Number 255/ MBU/2007, dated 09 November 2007,
and Number Kep-24/MMBU/2009, dated 2 February 2009,
on removal from ofce and appointment of the Members of
the Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports, the
composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports for the period from 2007 to 2012 is as follows:
Nama | Name JABATAN | POSITION
Ir. Efendi Batubara, M.Si Komisaris Utama | President Commissioner
Drs. Isnoor Haryanto, Ak Komisaris | Commissioner
D. Sonny Priyarsono, Ph.D Komisaris | Commissioner
Suyitno Afandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si Komisaris | Commissioner
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:
KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010, memberhentikan
dengan hormat Efendi Batubara sebagai Komisaris
Utama Angkasa Pura Airports dan mengangkat Suratto
Siswodihardjo sebagai Komisaris Utama Angkasa Pura
Airports. Dengan demikian susunan Dewan Komisaris
Angkasa Pura Airports sebagai berikut:
Pursuant to Decree of the Minister for State-Owned Enterprises
No. KEP-133/MBU/2010 dated July 21, 2010, Efendi Batubara
was honorably dismissed as a Commissioner of Angkasa
Pura Airports and Suratto Siswodihardjo was then appointed
as a Commissioner of Angkasa Pura Airports. Therefore, the
then composition of the Board of Commissioners of Angkasa
Pura Airports would be as follows:
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
183
2011 Annual Report
Nama | Name JABATAN | POSITION
Drs. Suratto Siswodihardjo Komisaris Utama | President Commissioner
Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA Komisaris | Commissioner
D. Sonny Priyarsono, Ph.D Komisaris | Commissioner
Suyitno Afandi, SE., M.Si Komisaris | Commissioner
Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si Komisaris | Commissioner
Ir. Tundjung Inderawan M.Si Komisaris | Commissioner
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:
KEP-240/MBU/2011 tanggal 24 November 2011, mengangkat
Sdr. Ir. Tundjung Inderawan M.Si sebagai anggota Dewan
Komisaris Angkasa Pura Airports. Dengan demikian susunan
Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports adalah sebagai
berikut :
c. Tugas Dan Tanggung Jawab Masing-Masing Anggota
Dewan Komisaris
1. Pembagian Bidang Tugas Dewan Komisaris dan
Pembagian Komite
a) Suratto Siswodihardjo, sebagai Komisaris Utama
yang bertugas melakukan fungsi koordinasi atas
semua bidang yang ada di Dewan Komisaris.
b) Hakamuddin Djamal membidangi SDM, Hukum,
Organisasi, Remunerasi Dan Nominasi.
c) Isnoor Haryanto membidangi Pengembangan
Usaha dan Komersial, merangkap Ketua Komite
Risiko Usaha Dan GCG.
d) Suyitno Afandi membidangi Operasi, Teknik dan
Teknologi Informasi.
e) D. S. Priyarsono membidangi Program Kerja,
Keuangan & Akuntansi serta Pengadaan Barang &
Jasa, merangkap Ketua Komite Audit.
f ) Tundjung Inderawan membidangi perencanaan
dan pengembangan.
Pursuant to Decree of the Minister for State-Owned
Enterprises No. KEP-240/MBU/2011 dated November 24,
2011, Ir. Tundjung Inderawan, M.Si. was appointed as a
Commissioner of Angkasa Pura Airports. Therefore, the
composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports is as follows:
c. Duties and Responsibilities of Each Members of
the Board of Commissioners
1. Distribution of Duties of Members of the Board of
Commissioners and Distribution of Committees
a) Suratto Siswodihardjo, as the President Commissioner,
has the duty to perform the function of coordination
of all divisions in the Board of Commissioners.
b) Hakamuddin Djamal has the duty to manage
Human Resources, Legal Afairs, Organization,
Remuneration and Nomination matters.
c) Isnoor Haryanto has the duty to manage Business
and Commercial Development concurrently
serving as the Chairperson of the Business Risk and
GCG Committee.
d) Suyitno Afandi has the duty to deal with
Operational, Technical Afairs and Information
Technology afairs.
e) D. S. Priyarsono has the duty to deal with Work
Program, Financial and Accounting Afairs and
Procurement of Goods and Services concurrently
serving as the Chairperson of the Audit Committee.
f ) Tundjung Inderawan has the duty to deal with
planning and development.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
184
Laporan Tahunan 2011
2. Uraian Tugas Setiap Bidang
a) Bidang SDM, Hukum, Organisasi, Remunerasi dan
Nominasi.
b.t.rur...b t.|.J.p s.|. .spk y.r
berkaitan dengan sistem dan prosedur penyiapan
SDM, dari mulai sistem rekrutment, penegakan
disiplin, sistem penggajian dan pemberian insentif,
diklat pegawai, organisasi perusahaan dan aspek
hukum serta legalitas lainnya.
b) Bidang Pengembangan Usaha dan Komersial & GCG.
b.t.rur...b t.|.J.p .spk y.r b.k.|t.r
dengan sistem dan prosedur pengembangan
usaha dan komersial, perencanaan strategis
perseroan, pemasaran dan kerjasama usaha serta
pemantauan maupun evaluasi atas penerapan
GCG.
c) Bidang Program Kerja, Keuangan & Akuntansi, dan
Pengadaan Barang & Jasa.
b.t.rur...b t.|.J.p s.|. .spk y.r
berkaitan dengan sistem prosedur pembuatan
rencana kerja dan anggaran termasuk anggaran
eksploitasi, investasi, pengadaan barang dan jasa,
pertanggung-jawaban serta pelaporan keuangan.
d) Bidang Operasi, Teknik dan Teknologi Informasi.
b.t.rur...b t.|.J.p s.|. .spk
teknis operasi termasuk master plan dan sistem
operasional kebandarudaraan, monitoring dan
evaluasi mutu pelayanan dan keselamatan
penerbangan, penerapan teknologi informasi
dan penyiapan fasilitas sistem pemeliharaan serta
aspek teknik lainnya.
e) Bidang Perencanaan dan Pengembangan
b.t.rur...b t.|.J.p s.|. .spk
perencanaan pembangunan dan pengembangan
bandara.
2. Description of Duties of Each Division
a) Human Resources, Legal, Organization, Remuneration
and Nomination Division
||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .|| .spcts |r
connection with the system and procedures
of Human Resources preparation, from the
recruitment, disciplinary actions, remuneration and
incentive system, employee education and training,
company organization and other legal aspects.
b) Business and Commercial Development and GCG.
||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .spcts .|.tJ tc
business and commercial development system
and procedures, company strategic planning,
marketing, business cooperation and monitoring
and evaluation of GCG application.
c) Work Program, Financial and Accounting, and
Procurement of Goods and Services Division
||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .|| .spcts .|.tJ
to work plan and budget preparation procedure
system, including exploitation, investment,
procurement of goods and services budgets, their
accountability and fnancial reporting.
d) Operational, Technical and Information Technology
Division.
||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .|| cp..t|cr.|
technical aspects, including the master plan
and airport operation system, monitoring
and evaluation of aviation service and safety,
application of information technology and
preparation of facilities of maintenance system
and other technical aspects.
e) Planning and Development
||s J|v|s|cr |s .spcrs|b| |c. .|| .spcts c| t|
airport construction and development planning.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
185
2011 Annual Report
d. Board of Commissioners Meeting
The Board of Commissioners will at least meet periodically
least every month or any time when considered necessary
by the President Commissioner or one or more members of
the Board of Commissioners and upon written request of the
Shareholders. In 2011, the Board of Commissioners held 23
internal meetings and 25 meetings with Board of Directors
of other companies.
d. Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mengadakan rapat secara berkala
sekurang-kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu
bila dipandang perlu oleh Komisaris Utama atau seorang
atau lebih anggota Dewan Komisaris serta permintaan
tertulis Pemegang Saham. Sepanjang tahun 2011, Dewan
Komisaris telah melakukan rapat internal sebanyak 23 kali
dan rapat bersama Direksi pihak luar sebanyak 25 kali.
FREKUENSI PERTEMUAN/RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERTEMUAN
MEETINGS AND PRESENCE DETAIL OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
NO BULAN
JUMLAH
RAPAT |
TOTAL
MEETING
KEHADIRAN | PRESENCE
MONTH
SURATTO
SISWODIHARDJO
HAKAMUDDIN
DJAMAL
ISNOOR
HARYANTO
SUYITNO
AFFANDI
SONNY
PRIYARSONO
TUNDJUNG
INDERAWAN
1 Januari
Per 24
November
2011
January
2 Februari February
3 Maret 2 2 1 2 2 2 March
4 April 1 1 1 1 1 - April
5 Mei 3 3 3 3 3 3 May
6 Juni 2 2 2 2 - - June
7 Juli 6 6 3 6 6 6 July
8 Agustus 3 3 3 3 3 3 August
9 September 1 - - - 1 1 September
10 Oktober 2 1 1 2 2 2 October
11 November 1 1 1 1 - 1 November
12 Desember 2 1 2 2 2 2 - December
TOTAL 23 20 20 22 20 20 0 TOTAL
RAPAT DENGAN DIREKSI DAN PIHAK LUAR | MEETINGS WITH THE BOARD OF DIRECTORS AND OTHER COMPANIES
NO
BULAN
JUMLAH
RAPAT |
TOTAL
MEETING
KEHADIRAN | PRESENCE
MONTH
SURATTO
SISWODIHARDJO
HAKAMUDDIN
DJAMAL
ISNOOR
HARYANTO
SUYITNO
AFFANDI
SONNY
PRIYARSONO
TUNDJUNG
INDERAWAN
1 Januari
Per 24
November
2011
January
2 Februari 3 3 3 2 2 1 February
3 Maret 1 1 1 1 1 1 March
4 April 3 3 2 3 3 1 April
5 Mei 4 2 4 4 4 4 May
6 Juni 2 2 0 2 2 1 June
7 Juli 1 1 - 1 1 - July
8 Agustus August
9 September 3 3 2 3 3 3 September
10 Oktober 1 1 1 1 1 0 October
11 November November
12 Desember 7 6 7 5 7 6 - December
TOTAL 25 22 20 21 24 18 0 TOTAL
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
186
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
187
2011 Annual Report
3. Direksi
Direksi memegang tanggung jawab utama dalam mengelola
perusahaan secara hati-hati, sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Direksi, baik
secara perorangan maupun kolektif, harus bertindak secara
efektif, tepat dan cepat serta mempertimbangkan seluruh
aspek dalam menjalankan tugas mereka serta menghindari
keadaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Direksi wajib beritikad baik dalam menjalankan tugas
pengurusan perusahaan dengan tetap memperhatikan
keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang terkait
dengan aktivitas perusahaan. Peran dan tanggung jawab
Direksi Angkasa Pura Airports dijabarkan dalam Anggaran
Dasar dan dirinci lebih lanjut dalam Board Manual. Direksi
wajib tunduk kepada ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan keputusan
RUPS.
Secara umum, Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa seluruh aktivitas operasional perusahaan telah
dilakukan secara efsien dan efektif serta sesuai prinsip-
prinsip GCG. Direksi melaksanakan pengelolaan usaha
sekaligus mengelola dan melindungi kekayaan perusahaan,
menetapkan tujuan perusahaan, strategi dan rencana
anggaran secara teratur serta merupakan representasi dari
perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Secara
khusus, Direksi melaksanakan strategi yang telah ditetapkan
dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan serta
memastikan agar seluruh komponen perusahaan senantiasa
bekerja dalam koridor nilai-nilai perusahaan secara konsisten.
a. Komposisi Direksi
Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan
memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis perusahaan,
yang kemudian dinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia
selaku Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero).
Komposisi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/
MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota-anggota Direksi PT Angkasa Pura
I (Persero), maka Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) efektif
sejak tanggal 27 Juli 2010 adalah sebagai berikut:
3. Board of Directors
The Board of Directors holds the main responsibility to
manage the Company carefully in accordance with the
prevailing regulations and in line with the objectives of the
Company. The Board of Directors, individually and collectively,
must act efectively, correctly and quickly by taking into
account all aspects in performing their duties and avoiding
any circumstances that can create conficts of interest.
The Board of Directors must have good faith when performing
their company management duties by taking into account
the balance of interest of all parties relevant to the activities
of the Company. The roles and responsibilities of the Board of
Directors of Angkasa Pura Airports are set out in the Articles
of Association, and detailed further in the Board Manual.
The Board of Directors must comply with the prevailing
legislations, the Articles of Association, and resolutions of the
General Meeting of Shareholders (RUPS).
In general, the Board of Directors is responsible for making
sure that all operational activities of the Company are carried
out efciently and efectively and have complied with GCG
principles. The Board of Directors is obliged to perform the
business management and at the same time manage and
p.ctct t| cnp.rys .ssts, st t| cnp.rys cbct|vs,
strategy and budget plan regularly and represent the
Company internally and externally. In particular, the Board
of Directors must carry out strategies which have been
st.b||s|J tc .c||v t| cnp.rys v|s|cr .rJ n|ss|cr .rJ
ensure that all components of the Company always comply
.|t| t| cnp.rys v.|us cc..|Jc.s ccrs|strt|y
a. Composition of Board of Directors
The composition and number of members of the Board
of Directors are determined by the General Meeting of
Shareholders by taking into consideration the vision,
mission, and strategic plan of the Company which are later
stated in the Decree of the State Minister for State-Owned
Enterprises of the Republic of Indonesia as the Shareholders
of PT Angkasa Pura I (Persero).
Under Decree of the State Minister for State-Owned
Enterprises Number: KEP-134/ MBU/2010 dated July 21, 2010
concerning Dismissal and Appointment of Members of the
Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero), as of July 27,
2010 the composition of members of the Board of Directors
of PT Angkasa Pura I (Persero) will be as follows:
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
188
Laporan Tahunan 2011
Nama | Name JABATAN | POSITION
Tommy Soetomo Direktur Utama | President Director
Gunawan Agus Subrata Direktur Keuangan | Finance Director
Harjoso Tjatur Prijanto
Direktur Operasi & Teknik |
Operations & Technical Director
Robert Daniel Waloni
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha | Commercial & Business De-
velopment Director
Yushan Sayuti
Direktur Personalian & Umum |
Human Resources and General Afairs Director
b. Pembagian Tugas Direksi
Masing-masing anggota Direksi mempunyai tugas dan
wewenang sesuai dengan bidang dan kompetensinya.
Setiap Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil
keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung
jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk
Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai
primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan
Direksi. Pembagian tugas Direksi Angkasa Pura Airports
adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Direktur Utama bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan kegiatan dan pelaksanaan tugas
seluruh Direktur dalam merencanakan, mengembangkan
dan menetapkan kebijakan umum perusahaan
berdasarkan prinsip efsiensi, efektivitas dan sejalan
dengan visi, misi dan tujuan perusahaan.
Direktur Utama mengarahkan, mengembangkan dan
menetapkan strategi pengelolaan perusahaan secara
menyeluruh, mengendalikan dan mengevaluasi seluruh
kegiatan perusahaan, menyiapkan dan menyampaikan
rencana jangka panjang yang telah ditanda tangani
bersama dengan dewan komisaris kepada RUPS untuk
mendapat pengesahan, menyiapkan rencana kerja dan
anggaran perusahaan yang merupakan penjabaran
tahunan dari rencana jangka panjang perusahaan serta
menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS untuk
memperoleh pengesahan dalam waktu 6 bulan setelah
tahun buku perusahaan ditutup.
Direktur Utama berkewajiban menyiapkan kebijakan
umum satuan pengendalian internal, memperhatikan
b. Distribution of Duties of the Board of Directors
Every member of the Board of Directors has the duties and
responsibilities according to his expertise and competence.
Every member of the Board of Directors can carry out his
duties and make decisions but the decisions of the Board
of Directors are their joint responsibility. Members of the
Board of Directors, including the President Director, have
equal position. The duty of the President Director as the
primus inter pares is to coordinate the activities of the Board
of Directors. The distribution of the duties of the Board of
Directors of Angkasa Pura I is as follows:
1. President Director
The President Director is responsible to coordinate the
activities and implementation of the duties of all Directors
in planning, developing and setting the general policies
of the Company based on the principles of efciency,
efectiveness in line with the vision, mission and objective
of the Company.
The President Director directs, develops, and sets the
Company management strategy in a comprehensive
manner, controls and evaluates all activities of the
Company, prepares and conveys the long-term plans to
be signed jointly with the Board of Commissioners to the
General Meeting of Shareholders for approval, prepares
the work plan and budget of the Company which will
be the annual realization of the long-term plan of the
Company and conveys the annual report to the General
Meeting of Shareholders for approval within 6 months
.|t. t| c|cs|r c| t| cnp.rys bccks
The President Director must formulate the general
policy of the internal control unit, consider and take the
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
189
2011 Annual Report
dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas
segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan
hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan
Intern, memimpin kegiatan yang bersifat strategis dalam
pengembangan perusahaan serta melaksanakan tugas-
tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS.
2. Direktur Keuangan
Direktur Keuangan bertanggung jawab merumuskan
kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian
kegiatan perusahaan dibidang akuntansi,
perbendaharaan, anggaran dan program kemitraan dan
bina lingkungan, perpajakan, pengelolaan dana sesuai
dengan ketentuan dan kebijakan Perusahaan.
Direktur Keuangan juga bertugas merencanakan, mencari
dan memastikan penyediaan dana pengembangan
perusahaan sesuai dengan rencana strategis perusahaan,
menyusun rencana jangka panjang perusahaan dan
memastikan ketersediaan informasi yang terkait dengan
keuangan untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris.
3. Direktur Operasi dan Teknik
Direktur Operasi dan Teknik bertanggung jawab
merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan perusahaan di bidang operasi
pelayanan lalu lintas penerbangan, pelayanan operasi
kebandarudaraan, teknik perencanaan sarana dan
prasarana, teknik pengawasan dan jaminan kualitas serta
sarana dan prasarana lainnya pada perusahaan sesuai
dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun
rencana jangka panjang dan jangka pendek yang
berkaitan dengan ketersediaan dan kehandalan fasilitas
dan peningkatan pelayanan
4. Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
bertanggung jawab merumuskan kebijakan, pembinaan,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan
di bidang bisnis aviasi dan tarif, pemasaran, kegiatan
komersial dan pengembangan usaha sesuai dengan
ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun
perencanaan jangka panjang dan jangka pendek yang
berkaitan dengan pengembangan bisnis perusahaan.

necessary steps with regard to all matters set out in any
inspection report carried out by the Internal Control Unit,
lead strategic activities in developing the Company and
perform other duties assigned by the General Meeting of
Shareholders.
2. Finance Director
The Finance Director is responsible for the formulation
of policies, guidance, implementation and control of the
cnp.rys .ct|v|t|s |r t| ||Js c| .cccurt|r, t..su.y,
budgeting and partnership program and environmental
development, tax and fund management in accordance
.|t| t| cnp.rys .u|.t|crs .rJ pc||c|s
The Finance Director is also responsible for planning,
seeking and guaranteeing the provision of funds for
the Company development in accordance with the
cnp.rys st..t|c p|.rs, |c.nu|.t|r t| cnp.rys
long-term plan, and ascertaining the availability of
|r|c.n.t|cr .|.tJ tc t| cnp.rys |r.rc tc b
informed to the Board of Commissioners.
3. Operational and Technical Director
The Operational and Technical Director is responsible
for formulating policies, guidance, implementation and
ccrt.c| c| t| cnp.rys .ct|v|t|s |r t| ||Js c| .v|.t|cr
trafc services, airport operational services, facilities and
infrastructure planning techniques, supervision and quality
assurance techniques, and other facilities and infrastructure
|r t| cnp.ry |r .ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys
regulations and policies. The Operational and Technical
||.ctc. |s .|sc .spcrs|b| |c. |c.nu|.t|r t| cnp.rys
long and short-term plans in connection with the availability
and reliability of facilities and improvement of services.
4. Commercial and Business Development Director
The Commercial and Business Development Director is
responsible for formulating policies, guidance, implementation
.rJ ccrt.c| c| t| cnp.rys .ct|v|t|s |r t| ||Js c| .v|.t|cr
business and tarifs, marketing, commercial and business
Jv|cpnrt .ct|v|t|s |r .ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys
regulations and policies. The Commercial and Business
Development Director is also responsible for formulating the
long and short-term plans of the Company in connection
.|t| t| cnp.rys bus|rss Jv|cpnrt
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
190
Laporan Tahunan 2011
5. Direktur Personalia dan Umum
Direktur Personalia dan Umum bertanggung jawab
merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan perusahaan dibidang administrasi
personalia, perencanaan dan pengembangan sumber
daya manusia dan organisasi, tata kerja dan umum sesuai
dengan ketentuan dan kebijakan perusahaan. Menyusun
rencana jangka panjang dan jangka pendek yang
berkaitan dengan SDM dan Umum.
c. Rapat Direksi
Direksi mengadakan rapat secara berkala sekurang-
kurangnya sekali setiap bulan atau sewaktu-waktu bila
dipandang perlu oleh Direktur Utama, seorang atau
lebih anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis dari
seorang atau lebih anggota Komisaris serta permintaan
tertulis Pemegang Saham. Selama tahun 2011 Direksi
telah mengadakan rapat Direksi sebanyak 23 kali dan rapat
bersama Dewan Komisaris dan/atau pihak lainnya sebanyak
25 kali dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut:
5. Human Resources and General Afairs Director
The Human Resources and General Afairs Director
is responsible for formulating policies, guidance,
|np|nrt.t|cr .rJ ccrt.c| c| t| cnp.rys .ct|v|t|s
in the felds of human resources administration, human
resources and organizational planning and development,
work procedures and general afairs in accordance with
t| cnp.rys .u|.t|crs .rJ pc||c|s | |un.r
Resources and General Afairs Director is also responsible
|c. |c.nu|.t|r t| cnp.rys |cr .rJ s|c.tt.n p|.rs
in connection with the human resources and general afairs.
c. Meeting of Board of Directors
The Board of Directors shall meet periodically at least every
month or any time when considered necessary by the
President Director, one or more members of the Board of
Directors, or upon written request from one or more members
of the Board of Commissioners and upon written request
of the Shareholders. In 2011, the Board of Directors held 23
meetings of the Board of Directors and 25 meetings with the
Board of Commissioners and/or other companies with the
presence detail as follows: with the Board of Commissioners
and/or other companies with the presence detail as follows:
FREKUENSI PERTEMUAN/RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DALAM PERTEMUAN RAPAT
INTERNAL
FREQUENCY OF MEETINGS AND PRESENCE DETAIL OF MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS IN
INTERNAL MEETINGS
NO
BULAN
MONTH
JUMLAH
RAPAT |
TOTAL
MEETING
KEHADIRAN | PRESENCE
TOMMY
SOETOMO
GUNAWAN
AGUS S.
HARJOSO
TJATUR P.
ROBERT D.
WALONI
YUSHAN
SAYUTI
1 Januari
2 Februari
3 Maret 2 2 1 2 2 2
4 April 1 1 1 1 1 -
5 Mei 3 3 3 3 3 3
6 Juni 2 2 2 2 - -
7 Juli 6 6 3 6 6 6
8 Agustus 3 1 3 3 3 3
9 September 1 - - - 1 1
10 Oktober 2 1 - 2 2 2
11 Nopember 1 - - 1 - 1
12 Desember 2 1 2 2 2 2
TOTAL
23 17 15 22 20 20
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
191
2011 Annual Report
4. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi
Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi mengacu pada ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara Nomor
07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.Sedangkan
mekanisme penetapan besarnya remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi berdasarkan Keputusan RUPS. Prosedur
penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi merujuk
pada ketentuan yang berlaku, antara lain:
a. Gaji/Honorarium
1) Gaji/Honorarium Komisaris Utama = 40% dari Direktur
Utama
2) Gaji/Honorarium Anggota Komisaris = 36% dari
Direktur Utama.
b. Tunjangan
1) Tunjangan Hari Raya Keagamaan
1 (satu) kali gaji/honorarium
Dalam hal terdapat alasan yang khusus dan
mendapat persetujuan RUPS dapat diberikan
sebesar-besarnya 2 (dua) kali gaji/honorarium
.4. Remuneration Policy of the Board of
Commissioners and the Board of Directors
The procedures for determining the remuneration of the Board of
Commissioners and the Board of Directors refer to the provisions
of Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises
Number 07/MBU/2010, dated December 27, 2010 while the
mechanism for establishing the amounts of the remuneration of
the Board of Commissioners and the Board of Directors is based
on the Resolution of the General Meeting of Shareholders (RUPS).
The procedures for determining the remuneration of the Board of
Commissioners and the Board of Directors refer to the prevailing
regulations, among other things :
a. Salary / Honorarium
1) Salary/Honorarium -Salary/Honorarium of the President
Commissioner = 40% of the President Director r
2) Salary/Honorarium of the members of the Board of
Commissioners = 36% of the President Director.
b. Allowances
1) Religious Holiday Allowance
1 (cr) ncrt| s.|..y / |crc...|un
|r t| vrt t|.t t|. .. spc|.| ..scrs .rJ t|
approval of the General Meeting of Shareholders
(RUPS) has been obtained, a maximum of 2 (two)
month salary / honorarium may be given.
RAPAT DENGAN DIREKSI DAN PIHAK LUAR | MEETING WITH THE BOARD OF DIRECTORS AND OTHER PARTIES
NO
BULAN
MONTH
JUMLAH RAPAT
|
TOTAL MEETING
KEHADIRAN | PRESENCE
TOMMY
SOETOMO
GUNAWAN
AGUS S.
HARJOSO
TJATUR P.
ROBERT D.
WALONI
YUSHAN
SAYUTI
1 Januari - - - - - -
2 Februari 3 3 3 2 2 1
3 Maret 1 1 1 1 1 1
4 April 3 3 2 3 3 1
5 Mei 4 2 4 4 4 4
6 Juni 2 2 0 2 2 1
7 Juli 1 1 1 1 1 1
8 Agustus - - - - - -
9 September 3 3 1 2 3 3
10 Oktober 1 1 1 1 1 0
11 November - - - - - -
12 Desember 7 6 7 5 7 6
TOTAL 25 22 20 21 24 18
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
192
Laporan Tahunan 2011
2) Tunjangan Komunikasi
Paling banyak 5% (lima persen) dari gaji/
honorarium
3) Santunan Purna Jabatan
Premi asuransi paling banyak 25% (dua puluh
lima persen) dari gaji/honorarium
4) Tunjangan Pakaian
Kebijakan internal perusahaan, ditetapkan oleh
Direksi setelah anggaran tercantum dalam RKAP.
5) Tunjangan transportasi
Paling banyak 20% (dua puluh persen) dari gaji/
honorarium. Tunjangan transportasi diberikan apabila
tidak diberikan kendaraan dinas oleh perusahaan
c. Fasilitas
1) Kendaraan Dinas
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan
operasional
2) Kesehatan
Dalam bentuk asuransi kesehatan atau
penggantian biaya pengobatan kepada anggota
Dewan Komisaris beserta seorang istri/suami
dan maksimal 3 (tiga ) orang anak yang belum
mencapai usia 25 tahun yang belum pernah
menikah dan belum pernah bekerja.
Medical check up diberikan 1 (satu) kali setiap
tahun.
3) Perkumpulan Profesi
Paling banyak 2 (dua) perkumpulan, hanya berupa
uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan
4) Bantuan hukum
Dalam bentuk pembiayaan jasa kantor
pengacara/konsultan hukum.
Sesuai dengan kebutuhan.
d. Tantiem/Insentif Kerja
Sesuai dengan Keputusan RUPS.
2) Communication Allowance
V.x|nun 5 (|v p.crt) c| t| s.|..y/
honorarium
3) Post Service Compensation
|rsu..rc p.n|un .|t| t| n.x|nun .ncurt c|
25% (twenty-fve percent) of the salary/honorarium.
4) Clothing Allowances
| c|ct||r .||c..rcs .||| b |vr |r .ccc.J.rc
.|t| t| ccnp.rys |rt.r.| pc||cy st by t| bc..J
of Directors after the publishing of the budget in
t| cnp.rys \c.k ||.r .rJ buJt
5) Transportation allowances
V.x|nun 20 (t.rty p.crt) c| t| s.|..y /
honorarium. Transportation allowances will only
be given if the company does not provide vehicles.
c. Facilities
1) Ofcial vehicle
1 (one) unit of ofcial vehicle and its maintenance
and operational costs
2) Health
Health facilities will be given in the form of health
insurance or medical expenses reimbursement
to members of the Board of Commissioners and
their spouse and maximum 3 (three) children
who have not been 25 years old, single and have
not worked.
Medical check-up will be given 1 (one) time each
year.
3) Professional associations
Maximum 2 (two) associations, only registration
fee and annual fee will be covered.
4) Legal aid
Legal aid will be given in the form of payment of
services of attorney / legal consultant.
And it will be given in accordance with the need.
d. Tantiem / Work Incentives
Incentives will be given in accordance with the resolution
of the General Meeting of Shareholders.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
193
2011 Annual Report
Berita Acara
Tentang remunerasi Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
Berdasarkan Per-07/MBU/2010
Tanggal 27 Desember 2010
Perihal Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas
Badan Usaha Milik Negara
Dengan ini kami menyatakan bahwa Penghasilan yang
diterima Direksi telah sesuai dengan PER-07/MBU/2010
Tanggal 27 Desember 2010, dengan besaran sebagai berikut :
Ofcial Report of Renumeration of
the Board of Directors of PT Angkasa Pura 1 (Persero)
Pursuant to RegulationNo. Per-07/MBU/2010
Dated December 27, 2010
Concerning Guidelines for the Determination of
Renumeration of the Board of Directors and Board
of Commissioners of State owned Enterprises
We hereby declare that the incomes received by the Board of
Directors have been in compliance with Regulation No. PER-
07/MBU/2010 dated December 27, 2010 as follows:
1) Honorarium
Honorarium
||.ut | President Director (1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,-
||.ks| | Directors (4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,-
Tunjangan
Allowances
Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Religious Allowances
||.ut | President Director (1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,-
||.ks| | Directors (4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,-
Tunjangan Komunikasi
Communication Allowances
Sebesar pemakaian (at cost). | At cost
Santunan Purna Jabatan
Post Service Allowances
Premi asuransi 25% (dua puluh lima persen) dari gaji /honorarium. | Insurance premium at
25% (twenty fve percent) of the salary / honorarium
Tunjangan Pakaian
Clothing Allowances
Kebijakan internal perusahaan | |r .ccc.J.rc .|t| t| cnp.rys |rt.r.| pc||c|s
Tunjangan Cuti Tahunan
Annual Leave Allowances
||.ut | President Director (1 org) : 100% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 70.200.000,-
||.ks| | Directors (4 org) : 90% x Rp. 70.200.000,- = Rp. 63.180.000,-
Tunjangan Perumahan
Housing Allowance
||.ut | President Director : Rp. 16.000.000,-
||.ktu. |cn.s|.| || | Commercial & Business Dev. Director : Rp. 16.000.000,-
||.ktu. |u.r.r | Financial Director : Rp. 18.954.000,-
||.ktu. Op..s| kr|k | Operational & Technical Operation : Rp. 18.954.000,-
||.ktu. |.scr.||. |nun | Human Resources & GA Director : Rp. 18.954.000,-
Tunjangan Cuti Besar
Special Leave Allowances
a. Paling banyak 2 (dua) kali gaji /honorarium dan tidak diberikan Tunjangan Cuti Tahunan
pada tahun yang bersangkutan | Maximum 2 (two) month salary / honorarium and
Annual Leave Allowances of the relevant year will not be given
b. Cuti besar dapat diambil setelah bekerja 3 (tiga) tahun berturut-turut dalam satu periode
jabatan | Special Leave Allowances may be taken upon servicing continuously for 3
(three) years in one period in that position.
Tunjangan Biaya Utilitas
Utility Cost Allowances
Sebesar pemakaian, paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari Tunjangan Perumahan |
according to the actual expenses, maximum 30% (thirty percent) of the Housing Allowances.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
194
Laporan Tahunan 2011
Jakarta, 06 Juli 2012
Tommy Soetomo
Direktur Utama | President Director
Gunawan Agus Subrata
Direktur Keuangan | Finance Director
Harjoso Tjatur Prijanto
Direktur Operasi dan Teknik
Operations & Technical Director
Robert Daniel Waloni
Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
Commerce & Business Development Director
Yushan Sayuti
Direktur Personalia & Umum
Personnel & General Afairs Director
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
2) Fasilitas | Facility
Fasilitas Kendaraan Dinas
Ofcial Vehicle Facility
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan operasional. |
1 (one) unit along with the maintenance and operational expenses.
Fasilitas Kesehatan | Health Facilities
Dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan |
in the form of health insurance or medical expenses reimbursement.
Fasilitas Perkumpulan Profesi
Professional associations
Paling banyak 2 (dua) perkumpulan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan
iuran tahunan. | Maximum 2 (two) associations, only the registration fee and annual fee will
be covered.
Fasilitas Bantuan Hukum
Legal Aid Facility
Sebesar kebutuhan | will be given in accordance with the need.
Fasilitas Rumah Jabatan
Ofcial House Facility
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan utilitas | 1 (one) unit including the maintenance
and utility fee.
Fasiltas Club Membership
Membership Club Fee
Paling banyak 2 (dua) keanggotaan, hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran
tahunan. | Maximum 2 (two) memberships, only the registration fee and annual fee will be covered.
Fasilitas Biaya Representasi
Representation Expenses
Sebesar pemakaian (at cost).| At cost
3) Tantiem/Insentif Kinerja | Incentives Sesuai Keputusan RUPS | according to the Resolution of General Meeting of Shareholders
195
2011 Annual Report
5. Komite-Komite Yang Ada Dibawah
Komisaris
Komite Audit
Ketua dijabat oleh Ir. D. Sonny Priyarsono, PhD, sedangkan
Anggota Drs. Ilham Budiono, Ak., MM dan Ir. Basuki
Rahardjo, CES
Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor
: KEP - 09/DK.API/2011 tanggal 1 Nopember 2011 telah
diangkat kembali Drs Ilham Budiono Ak., MM sebagai
Komite Audit dan KEP- 10/DK.API/2011 tanggal 1
November 2011telah diangkat kembali Ir. Basuki Rahardjo,
CES sebagai Komite Audit, masing-masing untuk periode
1 November 2011 sampai 31 Oktober 2012.
Komite Risiko Usaha dan GCG
Ketua dijabat oleh Drs. Isnoor Haryanto, Ak., MA, sedangkan
Anggota dijabat oleh Drs. Muhammad Hadijono, MM, Drs.
Sigit Setiawan, MBA, dan Drs. H. Srijono, Ak., MM
Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP-
01/DK.API/2011 tanggal 31 Januari 2011 telah diangkat
kembali Drs. Muhammad Hadijono, MM sebagai anggota
Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports.
Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP-
03.I/DK.API/2011 tanggal 6 Mei 2011 telah diberhentikan
dengan hormat Drs. Sigit Setiawan, MBA sebagai anggota
Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports.
Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP-
07/DK.API/2011 tanggal 26 Agustus 2011 telah diangkat
kembali Drs. H. Srijono, Ak., MM sebagai anggota Komite
Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports.
Komite Remunerasi & Nominasi
Ketua dijabat oleh Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si,
Anggota dijabat oleh Drs. Ubaedi, Ak.
Sesuai surat Keputusan Dewan Komisari Nomor : KEP 02/
DK.API/2011 tanggal 1 Februari 2011 telah diberhentikan
dengan hormat Jenri MP. Panjaitan sebagai Komite
Remunerasi dan Nominasi Angkasa Pura Airports dan
pengangkatan Drs. Ubaedi, Ak sebagai anggota komite
Remunerasi dan Nominasi Angkasa Pura Airports.
5. Committees under the Board of
Commissioners
/uJ|t cnn|tt
This committee is chaired by Ir. D. Sonny Priyarsono,
PhD. Its members are Drs. Ilham Budiono, Ak., MM, and Ir.
Basuki Rahardjo, CES.
Pursuant to Decision of the Board of Commissioners
Number: KEP -09/DK.API/2011 dated November 1, 2011,
Drs Ilham Budiono Ak., MM has been appointed again
as a member of the Audit Committee and pursuant to
Decision Number 10/DK.API/2011 dated November 1,
2011, Ir. Basuki Rahardjo, CES has been appointed again
as a member of the Audit Committee, respectively for the
period of November 1, 2011 to October 31, 2012.
bus|rss ||sk .rJ c.pc..t Ccv.r.rc cnn|tt
||s ccnn|tts c|.|.p.scr |s |.s |srcc. |..y.rtc, /k, V/,
and its members comprise of Drs. Muhammad Hadijono,
MM, Drs. Sigit Setiawan, MBA, and Drs. H. Srijono, Ak., MM
Pursuant to Decision of Board of Commissioners No. KEP-
01/DK.API/2011 dated January 31, 2011 Drs. Muhammad
Hadijono, MM is once again appointed as a member of the
Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports.
Pursuant to Decision of the Board of Commissioners No.
KEP-03.I/DK.API/2011 dated May 6, 2011 Drs. Sigit Setiawan,
MBA has been honorably discharged as a member of the
Business Risk Committee and GCG of Angkasa Pura Airports.
Pursuant to Decision of the Board of Commissioners
No. KEP-07/DK.API/2011 dated August 26, 2011, Drs.
H. Srijono, Ak., MM as a member of the Business Risk
Committee and GCG of Angkasa Pura Airports.
Remuneration & Nomination Committee
The chairperson of this Committee is Drs. Hakamuddin
Djamal, M.Si, with the member Drs. Ubaedi, Ak.
Pursuant to Decision of the Board of Commissioners
No. KEP-02/DK.API/2011 dated February 1, 2011, Jenri
MP. Panjaitan has been honorably discharged from the
position of member of the Remuneration and Nomination
Committee of Angkasa Pura Airports while Drs. Ubaedi,
Ak was appointed as the member of the Remuneration
and Nomination Committee of Angkasa Pura Airports
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
196
Laporan Tahunan 2011
a. Profle Anggota Komite Audit
Drs. Ilham Budiono, Ak., MM.
Lahir di Kendal Jawa Tengah, 6 Maret
1952.Diangkat sebagai Komite Audit
sejak tanggal 9 November 2010, dan
diangkat kembali sebagai Komite Audit
sejak tanggal 1 Nopember 2011.
Pendidikan Sarjana Ilmu Keuangan
Jurusan Akuntansi pada Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta tahun 1980,
Magister Manajemen pada STIE IPWI
Jakarta tahun 2001. Mengawali karir di BPKP pada tahun
1980 sebagai Auditor dengan jabatan terakhir sebagai
Pengendali Mutu Audit.
Ir. Basuki Rahardjo, CES.
Lahir di Klaten, 22 Maret 1949. Diangkat sebagai Komite
Audit sejak tanggal 9 Nopember 2010
dan diangkat kembali sebagai Komite
Audit sejak tanggal 1 November 2011.
Pendidikan Sarjana Teknik Sipil pada
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
tahun 1975, Specialist Airport Engineer
(Perancis) tahun 1985. Mengawali karir
di Departemen Perhubungan pada
th. 1980 sebagai Pimpinan Proyek
Pengembangan Bandar Udara Ngurah
Rai, Bali dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Dirktorat
Teknik Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
1) Tugas Komite Audit
a) Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
bahwa ; (i) Laporan Keuangan Perseroan disajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum, (ii) struktur dan mekanisme
pengendalian internal perusahaan telah dilaksanakan
dengan baik, (iii) pelaksanaan audit internal oleh
Satuan Pengawasan Internal (SPI) maupun Audit
Eksternal telah dilaksanakan sesuai standar yang
berlaku dan (iv) tindak lanjut temuan hasil audit
dilaksanakan oleh manajemen;
a. Profles of Members of the Audit Committee
Drs. Ilham Budiono, Ak, MM.
He was born in Klaten on March 22 1949. He
was appointed as a member of the Audit
Committee on November 9, 2010, and was
re-appointed as a member of the Audit
Committee on November 1, 2011.
He earned a degree in Civil Engineering from
Gajah Mada University Yogyakarta in 1980
.rJ . V.st.s |. |r V.r.nrt |.cn
STIE IPWI Jakarta in 2001. He started his career
in BPKP in 1980 as an Auditor with the latest position as a
Quality Control Audit Ofcer.
Ir. Basuki Rahardjo, CES
He was born in Kendal in Central Java on March 6 1952.
He was appointed as a member of the Audit
Committee on November 9, 2010, and was
re-appointed as a member of the Audit
Committee on November 1, 2011.
He earned a degree in Financial Studies from
Accounting Department of Gajah Mada
University Yogyakarta in 1975. He also holds
Airport Engineer Certifcate from France in
1985. He started his career in the Ministry
of Transportation in 1980 as the Head of
the Project of Development of Ngurah Rai
Airport Bali. His latest position was the Head of Airport
Engineering Directorate of the Directorate General of Air
Transportation.
1) Duties of Audit Committee
a) To assist the Board of Commissioners to make sure
t|.t (|) t| cnp.rys ||r.rc|.| St.tnrts ..
presented reasonably in accordance with the generally
.ccptJ .cccurt|r p.|rc|p|s, (||) t| cnp.rys
structure and internal control mechanisms have been
implemented well, (iii) internal audit by the Internal
Supervisory Unit (SPI) and External Audit has been
conducted according to the applicable standards and
(iv) the follow-up of fndings from the audit has been
conducted by management;
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
197
2011 Annual Report
b) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan
memberikan rekomendasi tentang kebijakan
remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai Angkasa
Pura Airports secara keseluruhan menyangkut sistem
penggajian dan pemberian tunjangan, sistem pensiun,
sistem konpensasi serta manfaat lainnya dan pembagian
jasa produksi atau bonus untuk disampaikan kepada
Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris;
c) Membantu Dewan Komisaris memberikan
rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen perusahaan serta
pelaksanaannya;
d) Membantu Dewan Komisaris memastikan bahwa
telah terdapat prosedur review yang memuaskan
terhadap segala informasi yang dikeluarkan
perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan
berkala, proyeksi dan lain-lain informasi keuangan
yang disampaikan kepada Pemegang Saham;
e) Membantu Dewan Komisaris dalam
mengidentifkasikan hal-hal yang memerlukan
perhatian Komisaris;
f ) Melaksanakan tugas lain dari Ketua Komite Audit
maupun dari Komisaris, sepanjang masih dalam
lingkup tugas dan kewajiban Komisaris, berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
2) Kewajiban Komite Audit
a) Setiap Anggota Komite wajib memiliki komitmen
dalam melaksanakan tugasnya.
b) Komite Audit wajib melaporkan kepada Dewan
Komisaris, berupa :
(1) Hasil evaluasi yang telah dilakukan Komite Audit,
segera disampaikan kepada Komisaris.
(2) Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil
kerja Komite Audit, disampaikan sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan sekali.
(3) Laporan khusus, yang berisi temuan yang
diperkirakan dapat mengganggu kegiatan
perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x
24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah
instruksi pembuatan laporan, atau setelah
diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara
khusus.
b) To assist the Board of Commissioners to evaluate and
give recommendations on the remuneration policy of
all executive ofcers and employees of Angkasa Pura
Airports with regard to remuneration and allowance
system, pension system, compensation system and
other benefts and distribution of production services
or bonuses to be submitted to the Shareholders by
the Board of Commissioners;
c) To assist the Board of Commissioners to give
recommendations on the improvements of the
ccnp.rys n.r.nrt ccrt.c| systn .rJ |ts
implementation;
d) To assist the Board of Commissioners to ensure that
there has been proper review procedure with regard
to all information issued by the company, including
brochures, regular fnancial statements, projections
and other fnancial information submitted to the
Shareholders;
e) To assist the Board of Commissioners to identify
matters that need the attention of the Board of
Commissioners;
f ) Another task of the Audit Committee and Chairman
of the Board of Commissioners, all still within the
scope of duties and obligations of the Commissioner,
pursuant to the provisions of legislation in force;
2) Obligations Of Audit Committee
a) Each Committee member shall have committed in
performing their duties.
b) The Audit Committee shall report to the Board of
Commissioners, in the form:
(1) The results of the evaluation was done of
the Audit Committee, be submitted to the
Commissioner.
(2) Newsletter, which contains the key points of the
work of the Audit Committee, delivered at least 1
(one) month.
(3) Special report, which contains fndings that
.||J|y .||| J|s.upt t| ccnp.rys .ct|v|t|s
must be reported no later than 2 x 24 hours (two
times twenty-four hours), after the issuance of
instruction to submit a report, or after it has been
known that a matter that need to be reported
specifcally has occurred.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
198
Laporan Tahunan 2011
(4) Anggota Komite Audit minimal tiga hari dalam
satu minggu wajib hadir di Kantor Angkasa Pura
Airports.
(5) Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan segala
informasi, baik yang diperoleh dari dalam
maupun dari luar Angkasa Pura Airports.
3) Kegiatan Komite Audit
Kegiatan Komite Audit merupakan bagian integral dari
upaya Perseroan menerapkan Good Corporate Governance
(GCG). Komite Audit membantu Dewan Komisaris
dalam meningkatkan GCG melalui fungsi pengawasan
(supervisory) dan pemberian nasehat (advisory) atas
jalannya Perseroan kepada Dewan Direksi.
Fungsi Komite Audit diatur dalam Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2006 tanggal 20
Desember 2006 tentang Komite Audit bagi BUMN.
Kegiatan Komite Audit Tahun 2011 meliputi :
Penelaahan (review) informasi yang dikeluarkan
oleh Perseroan
Penelaahan (review) Sistem Pengendalian Intern
dan Pelaksanaannya
Penelaahan kegiatan Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Penelaahan kegiatan Auditor Eksternal
Evaluasi teknis operasional bandar udara.
Evaluasi terhadap Upaya ManajemenMeningkatkan
Pendapatan Non Aeronautika
Evaluasi terhadap pelaksanaan proyek pengembangan
Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali.
Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.

Frekuensi Pertemuan Komite Audit Tahun 2011
Pertemuan internal Komite Audit dilaksanakan
sebulan sekali
Pertemuan dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI)
dilaksanakan sebulan sekali.
Pertemuan dengan Auditor Eksternal dilaksanakan
sesuai dengan kerangka acuan kerja Audit ( minimal
3 kali).
(4) Audit Committee members must at least three
days a week be present at the ofce of Angkasa
Pura Airports.
(5) The Audit Committee shall maintain the
confdentiality of all information derived from
inside or outside of Angkasa Pura Airports.
3) Activities of the Audit Committee
Activities of the Audit Committee constitute integral parts
c| t| |c.ts tc .pp|y t| cnp.rys CccJ c.pc..t
Governance (GCG). The Audit Committee assists the
Board of Commissioners to improve the GCG through
supervisory and advisory functions for the management
of the Company to the Board of Directors.
Functions of the Audit Committee are provided for in
Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No.
PER-05/MBU/2006 dated December 20, 2006 concerning
Audit Committee for SOEs.
The activities of the Audit Committee in 2011 include:
|v|. c| |r|c.n.t|cr |ssuJ by t| cnp.ry
|v|. c| t| |rt.r.| crt.c| Systn .rJ |ts
Implementation
|v|. c| .ct|v|t|s c| t| |rt.r.| Sup.v|sc.y |r|t
(SPI)
|v|. c| .ct|v|t|s c| t| |xt.r.| /uJ|tc.
/|.pc.t cp..t|cr.| tc|r|c.| v.|u.t|cr
|v.|u.t|cr c| |cr/.cr.ut|c.| |vru |rc..s
Efort
|v.|u.t|cr c| t| |np|nrt.t|cr c| |u..| |.|
International Airport Bali development projects.
Ot|. Jut|s .s .ss|rJ by t| bc..J c|
Commissioners.
Frequency of Audit Committee Meetings in 2011
| |rt.r.| /uJ|t cnn|tt nt|r |s ||J crc
a month.
Vt|r .|t| t| |rt.r.| Sup.v|sc.y |r|t (|S|) |s
held once a month.
Vt|r .|t| |xt.r.| /uJ|tc.s |s c...|J cut |r
accordance with Audit terms of reference (at least 3
times).
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
199
2011 Annual Report
Tingkat Kehadiran Anggota Komite Audit Tahun 2011
Kehadiran Komite Audit minimal 3 kali seminggu
Independensi Komite Audit
Komite Audit berasal dari luar Perusahaan yang
tidak mempunyai benturan kepentingan (confict of
interest) dengan PT Angkasa Pura I (Persero).
b. Profle Anggota Komite Risiko Usaha Dan GCG
Drs. Muhammad Hadijono
Lahir di Solo tanggal 19 Februari 1941.Diangkat
menjadi Anggota Komite Risiko Usaha dan
GCG sejak tanggal 30 Januari 2009, dan
diangkat kembali pada tanggal 31 Januari
2011. Pendidikan Sarjana Ekonomi Universitas
Gajahmada tahun 1966, Magister Manajemen
Universitas Pajajaran tahun 2002. Mengawali
karir di BPKP sebagai Penata Muda tahun 1970, dan terakhir
mnjabat sebagai Direktur Pengawasan Bea Cukai BPKP Pusat.
Drs. Sigit Setiawan, MBA
Lahir di Semarang tanggal 5 Juli 1956.
Diangkat menjadi Anggota Komite Risiko
Usaha dan GCG sejak tanggal 1 Mei 2009
dan diberhentikan dengan hormat per
tanggal 6 Mei 2011. Pendidikan Sarjana
Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro
Semarang, Corporate Finance dari University
of Miami. Mengawali karir di Departemen
Keuangan RI sebagai Pegatur Muda pada tahun 1980, dan
terakhir menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat BMN
II B Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Departemen
Keuangan RI.
Drs. H. Srijono, Ak, MM.
Lahir di Klaten pada tanggal 15 Juli 1946.
Diangkat sebagai Komite Risiko Usaha dan
GCG sejak 1 September 2010 dan diangkat
kembali menjadi anggota Komite Risiko
Usaha dan GCG sejak tanggal 26 Agustus
2011. Pendidikan Sarjana Ilmu Keuangan
Jurusan Akuntasi pada Institut Ilmu Keuangan
Audit Committee Member Attendance Rate in 2011
Vnb.s c| t| /uJ|t cnn|tt .. .ou|.J tc b
present at the ofce at least 3 times a week.
Independence of the Audit Committee
| /uJ|t cnn|tt |s |.cn cuts|J t| ccnp.ry
that has no confict of interest with PT.Angkasa Pura
I (Persero).
b. Profles of Member of the Business Risk and Good
Corporate Governance Committee
Drs. Muhammad Hadijono
He was born in Solo on February 19, 1941. He was
appointed as a Member of the Business Risk and
Good Corporate Governance on January 30, 2009,
and reappointed on 31 January 2011. He earned a
degree in Economics from Gadjah Mada University
|r 1966 .rJ . V.st.s |. |r V.r.nrt |.cn
Padjadjaran University in 2002. He started his career in
BPKP as a Junior Staf in 1970, and lastly serving as the Customs
Supervision Director of BPKP of the Republic of Indonesia.
Drs. Sigit Setiawan, MBA
He was born in Semarang on July 5, 1956 and
appointed as a Member of the Business Risk and
Good Corporate Governance Committee on May
1, 2009 and was honorably discharged on May 6,
2011.
He earned a degree in Managerial Economics
from Diponegoro University Semarang and
Corporate Finance from the University of Miami.
He started his career at the Ministry of Finance as a Junior
Staf in 1980, and he is now serving as the Head of State
Assets II B Sub Directorate State Assets Directorate of the
Ministry of Finance.
Drs. H. Srijono, Ak, MM.
Born in Klaten on July 15, 1946 and was appointed as
a member of the Business Risk and Good Corporate
Governance Committee on September 1, 2010 and
was reappointed as a member of the Business Risk
and Good Corporate Governance Committee since
August 26, 2011. He earned a degree in Financial
Studies from Accounting Department of the
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
200
Laporan Tahunan 2011
(IIK) Jakarta tahun 1975, Magister Manajemen pada
Universitas Persada Indonesia tahun 1995. Mengawali
karir di BPKP sebagai auditor dengan jabatan terakhir
sebagai Kepala Bagian pada Badan Akuntasi Keuangan
Negara.
1) Tugas Komite Risiko Usaha Dan GCG (Good Corporate
Governance)
a) Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
bahwa : (i) struktur pengendalian internal
yang terkait dengan risiko usaha perusahaan
dan penerapan Good Corporate Governance
telah dilaksanakan dengan baik dan wajar, (ii)
pelaksanaan audit internal maupun eksternal
yang terkait dengan manajemen risiko dan
penerapan Good Corporate Governance (GCG) telah
dilaksanakan sesuai standar yang berlaku dan (iii)
membantu Komite Audit dalam melakukan tindak
lanjut atas temuan hasil audit yang dilaksanakan
terhadap manajemen;
b) Membantu Dewan Komisaris dalam pemberian
rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen risiko perusahaan serta
pelaksanaannya sehingga sesuai dengan ketentuan
mengenai kebijakan risiko dan penerapan Good
Corporate Governance (GCG);
c) Membantu Dewan Komisaris bersama Komite
Audit ikut memastikan bahwa telah terdapat
prosedur review yang memuaskan terhadap segala
informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk
brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi dan
lain-lain informasi keuangan sesuai ketentuan
mengenai kebijakan risiko dan pelaksanaan
prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk
disampaikan pada Pemegang Saham;
d) Membantu Dewan Komisaris untuk ikut
mengidentifkasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Komisaris dalam masalah pelaksanaan
kebijakan risiko dan penerapan prinsip Good
Corporate Governance (GCG);
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Komisaris,
sepanjang masih dalam lingkup tugas dan
kewajiban Komisaris, berdasarkan ketentuan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Institute of Financial Studies (IIK) Jakarta in 1975 and a
V.st.s J. |r V.r.nrt |.cn |.s.J. |rJcrs|.
University in 1995. He started his career as an auditor in
BPKP and lastly serving as a Division Head in the State
Financial Accounting Agency.
1) Duties of the Business Risk and GCG Committee
a) To assist the Board of Commissioners to make
sure that: (i) the internal control structure related
tc t| ccnp.rys bus|rss .|sks .rJ .pp||c.t|cr
of Good Corporate Governance have been
implemented in a good and reasonable manner,
(ii) the implementation of internal and external
audits relating to risk management and application
of Good Corporate Governance (GCG ) has been
implemented according to the applicable standards
and (iii) to assist the audit Committee to follow up
the fndings in the audit conducted against the
management;
b) To assist the Board of Commissioners to give
.ccnnrJ.t|crs cr |np.cv|r t| ccnp.rys
risk management control system and its
implementation so that it will comply with the
provisions on risk policies and the implementation
of Good Corporate Governance (GCG);
c) To assist the Board of Commissioners together
with the Audit Committee to ensure that there
has been proper review procedure with regard to
all information issued by the company, including
brochures, regular fnancial statements, projections
and other fnancial information in accordance
with the risk policies and implementation of Good
Corporate Governance (GCG) to be submitted to
the Shareholders;
d) To assist the Board of Commissioners to take part
in identifying matters that require the attention of
the Commissioner on the issues of implementation
of risk policies and application of Good Corporate
Governance (GCG) principles;
e) To perform other duties given by the Commissioner,
as long as still within the scope of duties and
obligations of the Commissioner, based on the
provisions of applicable law and regulations.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
201
2011 Annual Report
2) Kewajiban Komite Risiko Usaha dan GCG
a) Setiap Anggota Komite wajib memiliki komitmen
dalam melaksanakan tugasnya.
b) Komite Resiko Usaha dan GCG wajib melaporkan
kepada Dewan Komisaris, berupa:
(1) Hasil evaluasi yang telah dilakukan kepada
Komisaris melalui Ketua Komite Risiko Usaha
dan Good Corporate Governance (GCG);
(2) Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok hasil
kerja Komite Risiko Usaha dan Good Corporate
Governance (GCG), yang disampaikan
sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali;
(3) Laporan khusus, yang berisi temuan yang
diperkirakan dapat mengganggu kegiatan
perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya
2 x 24 jam (dua kali dua puluh empat jam),
setelah instruksi pembuatan laporan, atau
setelah diketahui terjadi hal yang perlu
dilaporkan secara khusus;
(4) Anggota Komite Risiko Usaha dan Good
Corporate Governance (GCG) wajib hadir
minimal 3 (tiga) hari dalam satu minggu di
Kantor Angkasa Pura Airports.
(5) Menjaga kerahasiaan segala informasi, baik
yang diperoleh dari dalam maupun dari luar
Angkasa Pura Airports.

3) Kegiatan Komite Risiko Usaha Dan GCG Tahun 2011
Pelaksanaan kegiatan Komite Risiko usaha dan Good
Corporate Governance (GCG) sebagaimana tercantum
dalam Rencana Kerja dan Anggaran tahun 2011.
Lingkup kerjanya selaku perangkat Dewan Komisaris
selain membantu melakukan evaluasi atas risiko usaha
dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada Angkasa
Pura Airports juga membantu tugas Komite Audit
melaksanakan tindak lanjut atas temuan-temuannya.
Kegiatan penting dalam tahun 2011 meliputi:
Memberi masukan dalam penyusunan Pedoman
Umum Manajemen Risiko.
Evaluasi kesiapan alat operasional atas fasilitas
kendaraan operasional PKP-PK
Usulan dilakukan tuntutan secara perdata atas
penyalahgunaan pelunasan tagihan pada PT
Gapura Angkasa dan Primkopad.
Tindak lanjut penyelesaian proyek Bandara
Internasional Lombok.
Perbaikan runway di Bandara Juanda Surabaya.
2) Obligations of Business Risks and GCG Committee
a) Each Committee member shall have commitment
to perform his/her duties.
b) Business Risk and GCG Committee shall make report
to the Board of Commissioners, in the form of:
(1) Results of the evaluations having been
carried out by the Commissioner through the
Chairman of Business Risk and Good Corporate
Governance (GCG) Committee;
(2) Periodic report, containing the essential of
the work results of Business Risk and Good
Corporate Governance (GCG) Committee,
which delivered at least once a month;
(3) Special Report, containing fndings that are
estimated may disturb the company activities,
reported no later than 2 x 24 hours (two times
twenty-four hours), after the instruction to
prepare report, or after it is identifed that there are
something that need to be reported in particular;
(4) Members of the Business Risk and Good
Corporate Governance (GCG) Committee shall
present at least 3 (three) days a week at the
ofce of Angkasa Pura Airports.
(5) Maintaining the confdentiality of all
information, whether it is obtained from inside
or from outside of Angkasa Pura Airports.
3) Activity of the Business Risk and GCG Committee 2011
Implementation the activity of the Business Risk
and Good Corporate Governance (GCG) Committee
as specifed in the Work and Budget Plan 2011. The
Scope of work as the Board of Commissioners set is
in addition to help evaluating business risks and to
apply the principles of GCG in Angkasa Pura Airports
also to help the Audit Committee to follow-up on the
fndings. Important activities in 2011 include:
Giving input to the preparation of the Risk
Management General Guidelines.
Evaluating the readiness of the operational
equipment on PKP-PK operational vehicles facility
Proposing in order to conduct a civil suit on the
misuse of bill repayment at PT Gapura Angkasa
and Primkopad.
Following up the completion of Lombok
International Airport project.
Improving runway at the Juanda Airport, Surabaya.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
202
Laporan Tahunan 2011
Rapat koordinasi secara berkala dengan Biro Manajemen
Risiko dan Keselamatan (ROM) sebanyak 5 (lima) kali.
Pokok bahasan yang utama adalah laporan kegiatan
Biro Manajemen Risiko & Keselamatan selama tahun
2011. Hal penting yang telah dilakukan ROM adalah
menyempurnakan manual Safety Management System
(SMS) dan panduan kepatuhan. Ketua Komite Risiko
Usaha dan GCG mengingatkan terjadinya incident
ataupun accident yang terjadi antara lain di Bandara
Hasanuddin Makassar terjadi masuknya orang yang tidak
berkepentingan di runway menyebabkan meninggal
karena terkena baling-baling pesawat atau tidak dapat
beroperasinya RADAR di MATSC sehingga pelaksanaan
pelayanan pesawat dilakukan secara manual.
Pedoman umum Manajemen Risiko baru ditetapkan
Direksi dengan Keputusan Direksi Nomor KEP-114/
PG.01/2011 tanggal 7 November 2011. Hal demikian
berarti turunannya belum dapat dilaksanakan, antara lain
inventarisasi profl risiko dan mitigasi.
c. Profle Anggota Komite Nominasi Dan Remunerasi
Drs. Ubaedi, AK.
Lahir di Brebes pada tanggal 17 Juli 1945.
Diangkat sebagai Komite Nominasi dan
Remunerasi sejak tanggal 1 Pebruari
2011. Pendidikan Sarjana Institut Ilmu
Keuangan/Akuntasi Departemen
Keuangan tahun 1974. Mengawali karir
di BPKP sebagai auditor dengan jabatan
terakhir sebagai Sekretaris Utama.
Pengalaman:
1) Pensiun sebagai PNS dari BPKP per 1 Agustus 2005
dengan jabatan dan pangkat terakhir sebagai Deputi
Administrasi/Sekretaris Utama/Eselon I dengan
pangkat IV E.
2) Agustus 2005 Desember 2008 : konsultan keuangan/
akuntansi pada PT Mitra Pandu Utama Bogor dan
pengajar pada berbagai Diklat keuangan, audit, dan
akuntansi.
3) Januari 2009 s.d sekarang : Ketua Lembaga Sertifkasi
Profesi Auditor Forensik yaitu Lembaga yang didirikan
oleh BPKP, Kejaksaan Agung serta Kepolisian RI dan
Ketua Yayasan Keluarga BPKP.
Regular coordination meetings with the Bureau of Risk
and Safety Management (ROM) of 5 (fve) times. The main
subjects are reports of the Bureau of Risk Management &
Safety during the year which has made important 2011.
Hal ROM is the perfect manual Safety Management
System (SMS) and compliance guidelines. Business Risk
Committee Chairman and the GCG remind the frequent
occurrence of incident or accident that occurs among
others in Hasanuddin Airport - Makassar occurred infux
of people who are not interested in runway causing death
due to hit the propeller plane or not the operation so that
the implementation of RADAR in MATSC aircraft services
performed manual.
General guidelines set out a new Risk Management
Board of Directors by the Decree No. KEP-114/PG.01/2011
November 7, 2011. It thus means that derivatives can not
be implemented, including an inventory of risk profle and
mitigation.
c. Profle of Nomination and Remuneration Committee
Member
Drs. Ubaedi, AK.
Born in Brebes on July 17, 1945. Appointed
as a member of Nomination and
Remuneration Committee since February
1, 2011. Graduated as a Bachelor at Finance
Department of Institut Ilmu Keuangan/
Akuntansi in 1974. Starting his career at
BPKP as an auditor with his last position as
Principal Secretary.
Experience:
1) Retired as a civil servant of BPKP per August 1, 2005
with last position and rank as a Administrative Deputy/
Principal Secretary/Echelon I with IV E rank.
2) August 2005 - December 2008: fnancial/accounting
consultant at PT Mitra Pandu Utama Bogor and trainer
on various fnancial, audit, and accounting training.
3) January 2009 up to recent: Chairman of the
Professional Certifcation Institute of Forensic Auditors
established by BPKP, the Attorney General and the
|c||c .rJ |.|.n.r c| b|||s |.n|||s |curJ.t|cr
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
203
2011 Annual Report
4) Januari 2008 Januari 2011 : Anggota Komite Audit
PT Angkasa Pura I (Persero) Februari 2011 Januari
2012 : Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
PT Angkasa Pura I (Persero) Pebruari 2012 sekarang
: Anggota Komite Risiko Usaha dan GCG PT Angkasa
Pura I (Persero)
1) Fungsi Dan Tugas Pokok Komite Nominasi Dan
Remunerasi
a) Komite Nominasi dan Remunerasi berfungsi
membantu Komisaris dalam melaksanakan tugasnya
dalam bidang yang terkait kepada Nominasi dan
Remunerasi yang bekerja secara kolektif dan bersifat
mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun
pelaporan, serta bertanggung jawab langsung
kepada Dewan Komisaris.
b) Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas:
(1) Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan
pengkajian dan pemberian rekomendasi
mengenai kebijakan nominasi pengangkatan
pejabat eksekutif dan rekrutmen pegawai dengan
menyusun kriteria, jumlah, susunan dan calon
pejabat eksekutif di lingkungan Angkasa Pura
Airports.
(2) Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan
memberikan rekomendasi tentang kebijakan
remunerasi pejabat eksekutif dan pegawai
Angkasa Pura Airports secara keseluruhan
menyangkut sistem penggajian dan pemberian
tunjangan, sistem pensiun, sistem konpensasi
serta manfaat lainnya dan pembagian jasa
produksi atau bonus untuk disampaiakan kepada
Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.
(3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan
Komisaris, sepanjang masih dalam lingkup tugas
dan kewajiban Komisaris, berdasarkan ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
2) Kewajiban Komite Nominasi Dan Remunerasi
a) Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi wajib
memiliki komitmen dalam melaksanakan tugasnya.
4) January 2008 - January 2011: Member of Audit
Committee of PT Angkasa Pura I (Persero), February
2011 - January 2012: Member of Nomination and
Remuneration Committee of PT Angkasa Pura I
(Persero), February 2012 - present: Member of Business
Risk and GCG Committee of PT Angkasa Pura I (Persero)
1) Functions and Duties of Nomination and Remuneration
Committee
a) Nomination and Remuneration Committee has
functions to help the Board of Commissioner in
performing their duties in the areas related to
Nomination and Remuneration that works collectively
and independently both in performing its duties and
reporting, as well as responsible directly to the Board
of Commissioners.
b) Member of Nomination and Remuneration
Committee has duties to:
(1) Help the Board of Commissioners to review and
to give recommendations on appointment
nomination of executive ofcers and staf
recruitment policy by making the criteria, number,
arrangement and prospective of the executive
ofcers in Angkasa Pura Airports.
(2) Help the Board of Commissioner to evaluate
and to give recommendations on remuneration
policy of executive ofcers and employees of
Angkasa Pura Airports in general in respect of
payroll and allowance system, pension system,
compensation system and other benefts as well
as distribution of production services or bonuses
to be given to Shareholders through the Board of
Commissioners.
(3) Another task given the Commissioner, all still
within the scope of duties and obligations of the
Commissioner, under the provisions of existing
regulations.
2) Obligations of Nomination and Remuneration Committee
a) Member of the Nomination and Remuneration
Committee shall commitment in performing his/her
duties.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
204
Laporan Tahunan 2011
b) Komite Nominasi dan Remunerasi wajib memberikan
laporan kepada Komisaris, berupa:
a Hasil evaluasi yang telah dilakukan Komite
Nominasi dan Remunerasi, segera disampaikan
kepada Komisaris
b. Laporan berkala, yang berisi pokok-pokok
hasil kerja Komite Nominasi dan Remunerasi,
disampaikan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan
sekali.
c. Laporan khusus, yang berisi temuan yang
diperkirakan dapat mengganggu kegiatan
perusahaan, dilaporkan selambat-lambatnya 2 x
24 jam (dua kali dua puluh empat jam), setelah
instruksi pembuatan laporan, atau setelah
diketahui terjadi hal yang perlu dilaporkan secara
khusus.
d. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
minimal tiga hari dalam satu minggu wajib hadir
di Kantor Angkasa Pura Airports.
e. Komite Nominasi dan Remunerasi wajib menjaga
kerahasiaan segala informasi, baik yang diperoleh
dari dalam maupun dari luar Angkasa Pura
Airports.
3) Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi
a) Melakukan evaluasi dan menyiapkan bahan
rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi
mengenai Kontrak Manajemen tahun 2011 bidang
Sumber Daya Manusia (SDM).
b) Melakukan evaluasi dan menyiapkan bahan
rekomendasi dari Dewan Komisaris kepada Direksi
mengenai organisasi dan tata kerja pengembangan
Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Lombok.
c) Mengikuti rapat-rapat dengan Direktorat Personalia
dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero).
d) Membuat dan menyampaikan laporan berkala/
bulanan kepada Ketua Komite Nominasi dan
Remunerasi mengenai hasil kerja komite.
e) Sebagai anggota Komite telah hadir di Kantor PT
Angkasa Pura I (Persero) selama 3 hari dalam 1
minggu, kecuali jika dinas keluar kota.
b) Nomination and Remuneration Committee shall
report to the Board of Commissioners, in the form of:
a. Results of the evaluation that was done by
Nomination and Remuneration Committee,
to be submitted immediately to the Board of
Commissioners
b. Periodic report, which contains the essential
of the work results of Nomination and
Remuneration Committee, which delivered at
least once a month.
c. Special Report, which contains fndings that
are estimated can disturb the activities of
the company, reported no later than 2 x 24
hours (two times twenty-four hours), after the
instruction of the making of a report, or after it
is known there are something that need to be
reported in particular happened.
d. Member of the Nomination and Remuneration
Committee shall present at least 3 (three) days a
week at the ofce of Angkasa Pura Airports.
e. Nomination and Remuneration Committee shall
maintain the confdentiality of all information,
whether it is obtained from inside or from outside
of Angkasa Pura Airports.
3) Activities of Nomination and Remuneration Committee
a) To evaluate and prepare recommendation materials
of the Board of Commissioners to the Board of
Directors concerning Management Contract in 2011
in Human Resources (HR) feld
b) To evaluate and prepare recommendation materials of
the Board of Commissioners to the Board of Directors
concerning organization and administration of
'u.rJ. Su..b.y. .rJ |cnbcks |rt.r.t|cr.| /|.pc.t
development.
c) Attend the meetings with Personnel and General
Directorate of PT Angkasa Pura I (Persero).
d) Create and submit periodic/monthly reports to the
Chairman of Nomination and Remuneration Committee
concerning the work results of the committee.
e) As a member of the Committee shall present at the
Ofce of PT Angkasa Pura I (Persero) 3 days a week,
unless was out of town.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
205
2011 Annual Report
6. Sekretaris Perusahaan
a. Peranan Umum
Sekretaris Perusahaan diangkat oleh Perseroan dengan
mempertimbangkan kemampuan profesional serta
integritasnya di masyarakat dan dunia usaha.Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab pada Direktur Utama.
Karena mewakili Perseroan dalam hal-hal tertentu,
Sekretaris Perusahaan wajib menjaga integritas dan
perilaku, dan menyadari peranannya yang strategis.
Sekretaris Perusahaan mempunyai 4 (empat) fungsi
utama dalam membantu Direksi yaitu sebagai pelaksana
fungsi kehumasan (Liaison Ofcer), Compliance Ofcer,
Performance Management serta Administrasi Dokumen
dan Notulensi Rapat untuk memenuhi ketentuan Tata
Kelola Perusahaan yang baik. Dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya, Sektretaris Perusahaan wajib membangun
jejaring komunikasi yang seluas-luasnya serta membina
hubungan yang baik dan terbuka dengan semua pihak.
Sebagai Liaison Ofcer yang menjalankan fungsi
kehumasan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
untuk membina komunikasi dua arah dengan pihak
internal dan eksternal, memfasilitasi pertukaran informasi
antara perusahaan dengan pemangku kepentingan
(Stakeholders), menginformasikan strategi dan kebijakan
manajemen yang terkait dengan kepentingan karyawan,
serta menjaga citra Perusahaan di mata para pemangku
kepentingan dan pengguna jasa bandar udara, termasuk
juga membangun hubungan industrial yang harmonis.
b. Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan
Penyelenggaraan fungsi Sekretaris Perusahaan awalnya
diatur di dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor
Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang
Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada
Badan Usaha Milik Negara yang kemudian diperbaharui
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/
MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik Pada BUMN, yang menguraikan fungsi
Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:
a. Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan
penerapan prinsip-prinsip GCG
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi
dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara
berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta
6. Corporate Secretary
a. General Role
Corporate Secretary is appointed by the Company by
considering the professional capacity and integrity
in public and business world. Corporate Secretary
is responsible to President Director. Because he/she
represents the Company in certain matters, Corporate
Secretary shall maintain his/her integrity and behavior,
and recognize his/her strategic role.
Corporate Secretary has 4 (four) main functions
in assisting the Board of Directors namely as the
implementing ofcer of public relations function (Liaison
Ofcer), Compliance Ofcer, Performance Management
as well as Administration of Documents and Minutes of
Meetings to comply with Good Corporate Governance. In
performing its functions and duties, Corporate Secretary
must develop builds communications networks as
wide as possible as well as maintain good and open
relationships with all parties.
As a Liaison Ofcer that carry out the functions of public
relations, Corporate Secretary is responsible for developing
two-way communication with internal and external
parties, facilitating the exchange of information between
companies and stakeholders, informing management
strategies and policies related to the interests of
np|cys, .s .|| .s kp|r t| ccnp.rys |n. |r
the eyes of the stakeholders and users of airport services,
including developing a harmonious industrial relations
b. Functions and Duties of Company Secretary
Implementation of the Corporate Secretary function
is initially set in the Decree of the Minister of SOEs
No. Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 on
the Implementation of Good Corporate Governance
Practices in State-Owned Enterprises are then updated
by Regulation No Minister of State Enterprises. PER-
01/MBU/2011 on the Application of Good Corporate
Governance in SOEs, which outlines the functions of the
Secretary of the Company as follows:
a. Ensure that the state comply with the rules on
disclosure requirements in line with the application of
the principles of Good Corporate Governance
b. Provide information needed by the Board of Directors
and the Board of Commissioners / Board of Trustees
on a regular basis and / or at any time if requested
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
206
Laporan Tahunan 2011
c. Sebagai penghubung (liaison ofcer)
d. Menatausahakan serta menyimpan dokumen
perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah
Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan RUPS
Secara internal fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan PT
Angkasa Pura I (Persero) diatur dalam Keputusan Direksi
PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor Kep.56/OM.00/2004
tanggal 2 Juli 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja
PT Angkasa Pura I (Persero). Dalam menjalankan
perannya, Sekretaris Perusahaan selain melaksanakan
amanah utamanya dalam bidang Kehumasan dan
Hubungan Antar Lembaga, Kesekretariatan Direksi.
Sekretaris Perusahaan turut mengawal korporasi dalam
mencapai kontribusi dan prestasi penting khususnya
dalam beberapa tahun terakhir antara lain beberapa
penghargaan prestisius dalam kompetisi Annual
Report, Business Review (Best Corporate Communication),
BUMN Award, Malcolm Baldridge, Bandara Award serta
yang tidak kalah penting di lingkungan internal yaitu
keberhasilan dalam mewujudkan proses Harmonisasi
Hubungan Industrial. Fungsi Sekretaris Perusahaan yang
lain dan salah satu yang utama adalah memastikan
penggunaan wewenang dan hubungan dengan
pemangku kepentingan (stakeholders) berjalan dengan
baik untuk kepentingan perusahaan atau secara singkat
yang lebih dikenal dengan tata kelola yang baik (Good
Corporate Governance selanjutnya disingkat GCG). Dalam
menjaga proses GCG untuk tetap berjalan baik sesuai
koridornya, Sekretaris Perusahaan memainkan peranan
strategis sebagai fasilitator pengambilan keputusan
secara proper dan saluran komunikasi yang terpercaya
dengan menjalankan fungsi memastikan kepatuhan
(compliance) dan administrasi pengambilan keputusan di
dalam perusahaan. Terkait dengan compliance, Sekretaris
Perusahaan harus selalu memutakhirkan informasi
tentang peraturan-peraturan atau regulasi yang terkait
dengan perusahaan atau industrinya sebagai dasar acuan
menjalankan fungsi kepatuhan serta bertanggung jawab
menyampaikan informasi tindakan perusahaan secara
transparan kepada stakeholders yang berkepentingan.
c. As a liaison (liaison ofcer)
d. Administer and store company documents, including
but not limited to the Shareholders Register, Special
Register and minutes of meetings of Directors, Board
Meeting and AGM
Internally, the functions and duties of Corporate
Secretary of PT Angkasa Pura I (Persero) are set forth in
the Decision of the Board of Directors of PT Angkasa
Pura I (Persero) Number Kep.56/OM.00/2004 dated July
2, 2004 concerning the Organization and Administration
of PT Angkasa Pura I (Persero). In carrying out his role,
the Corporate Secretary in addition to carry out his
main mandate in the feld of Public Relations and Inter-
Agency Relations, Secretariat of the Board of Directors.
The Corporate Secretary also oversee the corporation in
achieving important contributions and achievements,
especially in recent years include several prestigious
awards in Annual Report competitions, Business Review
(Best Corporate Communication), SOE Award, Malcolm
Baldridge, Airport Award and there is not less important
in the internal environment namely the success in
realizing the Harmonization process of Industrial
Relations. The other function of Corporate Secretary and
one of the principal is to ensure the use of authority and
relationships with stakeholders run well for corporate
interests or in short which is better known as Good
Corporate Governance (hereinafter abbreviating as GCG).
In keeping the GCG process run well in accordance to its
corridor, the Corporate Secretary plays a strategic role as
a facilitator of proper decision-making and as a trusted
communication channels by performing the function of
ensuring compliance and decision-making administrative
in the company. Related to compliance, corporate
secretary must always update the information about
the rules or regulations relating to the company or the
industry as a basic reference in performing compliance
function as well as responsible for conveying information
of the corporate action transparently to the concerned
stakeholders.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
207
2011 Annual Report
Peran Sekretaris Perusahaan yang tidak kalah penting
adalah menjalankan strategi komunikasi perusahaan
khususnya hal-hal yang terkait dengan interaksi dengan
stakeholders dalam hal menjaga konsistensi pesan dan
citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat dalam
rangka membangun pencitraan (corporate image)
perusahaan.
c. Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
d. Kegiatan Sekretaris Perusahaan
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Sekretaris
Perusahaan dibantu oleh dua orang asisten yang masing-
masing membidangi:
1) Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan
Masyarakat
b|J.r |ubur.r /rt.. |nb..
Fungsi hubungan antar lembaga, Sekretaris
Perusahaan membina hubungan dan komunikasi
yang baik dengan instansi Pemerintah terkait,
legislatif, mitra kerja, mitra usaha, anak perusahaan,
media maupun segenap organisasi yang berkaitan
dengan lingkungan bisnis Angkasa Pura Airports
dan pembinaan hubungan industrial serta
memfasilitasi terselenggaranya Rapat Umum
Pemegang Saham, memfasilitasi dan mengatur
protokol komunikasi eksternal maupun internal,
dengan tujuan agar dapat memantau pendapat
umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan citra, kegiatan, reputasi maupun
kepentingan-kepentingan Perusahaan.
The Role of Corporate Secretary that not less important is
tc .ur t| ccnp.rys ccnnur|c.t|crs st..ty, spc|.||y
the matters related to the interaction with stakeholders
in terms of maintaining consistency of the message and
image that are wanted to be conveyed to the public in
order to build the corporate image.
c. Organizational Structure of Corporate Secretary
d. Activities of the Corporate Secretary
In carrying out the functions and roles, Corporate Secretary
is assisted by two assistants who are in charge of:
1) Inter-Agency Relations and Public Afairs Field
Inter-Agency Relations Field
In inter-agency relations function, Corporate
Secretary maintains good relationship and
communication with relevant government
agencies, legislators, business partners, subsidiaries,
media and all the organizations related to the
business environment of Angkasa Pura Airports
and maintains industrial relations as well as
facilitate the implementation of General Meeting
of Shareholder, facilitate and manage internal
and external communication protocols, in order
to monitor public opinion on all things related to
the image, activities, reputation or interests of the
Company.
SEKRETARIS PERUSAHAAN |
CORPORATE SECRETARY
ASISTEN SEKPER BIDANG
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA & HUMAS |
ASSISTANT SECRETARY OF THE COMPANYS FIELD OF
INTER-AGENCY RELATIONS & PUBLIC RELATIONS
ASISTEN SEKPER BIDANG
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA & HUMAS |
ASSISTANT SECRETARY OF THE SECRETARIAT OF
THE COMPANYS BOARD OF DIRECTORS FIELDS
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
208
Laporan Tahunan 2011
|urs| |ubur.r V.sy...k.t
Fungsi Hubungan Masyarakat dilaksanakan melalui
berbagai kegiatan dan instrumen, seperti public expose,
penyebaran berita pers dan konferensi pers. Dalam
penyebarluasan informasi, Sekretaris Perusahaan
juga memanfaatkan situs resmi Perusahaan
www.angkasapura1.co.id, penerbitan majalah
perusahaan Suara Angkasa, media cetak dan
elektronik, mengikuti pameran pembangunan
maupun pameran transportasi serta pembuatan
laporan secara periodik. Sekretaris Perusahaan
membuka akses komunikasi seluas-luasnya bagi
pemangku kepentingan dan masyarakat melalui
surat elektronik (e-mail) dengan alamat: humas@
angkasapura1.co.id
2) Bidang Sekertariat Direksi : GCG, KPI, Malcolm, Radir &
Jadwal Direksi
Dalam melaksanakan fungsi Compliance
Ofcer, Sekretaris Perusahaan memastikan telah
dilaksanakannya Anggaran Dasar Perusahaan,
membuat interpretasi yang jelas tentang aplikasi
dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan
perusahaan, memfasilitasi penilaian GCG termasuk
sosialisasi dan implementasinya, serta memperhatikan,
mengikuti, dan memastikan bahwa perusahaan
telah mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan. Secara khusus, penjabaran fungsi dari
Sekretariat Direksi adalah:
a) Kesekretariatan Direksi
Dalam menjalankan fungsi kesekretariatan
Direksi, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab
terhadap ketersediaan informasi yang memadai
mengenai agenda rapat, melakukan penataan
kesekretariatan Direksi yang meliputi pengaturan
kegiatan, penyiapan rapat-rapat, meeting analysis,
pendokumentasian risalah rapat Direksi.
b) Implementasi dan Monitoring Good Corporate
Governance
Dalam implementasi dan monitoring GCG,
Sekretaris Perusahaan melaksanakan beberapa
kegiatan antara lain:
(1) Memastikan aktivitas perusahaan telah berjalan
sesuai prinsip GCG yaitu Transparansi, Akuntabilitas,
Responsibility, Independensi, dan Fairness.
|ub||c ||.t|crs |urct|cr
Public Relations Function is carried out through
various activities and instruments, such as public
expose, spreading news releases and press
conferences. In spreading information, Corporate
Sc.t..y .|sc ut|||. t| cnp.rys c|c|.| .bs|t
....rk.s.pu..1cc|J, pub||s| ccnp.rys
Suara Angkasa magazine, print and electronic
media, participate in the development exhibition
and in the transportation exhibition as well as
make periodic reports. Corporate Secretary opens
communication access as wide as possible for
stakeholders and public via electronic mail (e-mail)
with the address: humas@angkasapura1.co.id
2) Secretariat of the Board of Directors Field: GCG, KPI,
Malcolm, Board of Directors Meeting & Schedules
Board of Directors
In carrying out the Compliance Ofcer functions,
Corporate Secretary has to ensure the implementation
of Articles of Association of the Company, to make a
clear interpretation on the application and rules relating
to corporate activities, to facilitate GCG assessment
including its socialization and implementation, as well
as to pay attention to, to follow, and to ensure that the
company has complied with the provisions of law and
legislation. In particular, the outlines of Secretariat of
Board of Directors function are:
a) Secretariat of Board of Directors
In running the secretarial functions of Board of Directors,
Corporate Secretary is responsible for the availability of
adequate information on meeting agenda, conducting
secretarial arrangement of Board of Directors which
includes activities arrangement, meetings preparation,
meeting analysis, documentation of minutes of
meetings of Board of Directors.
b) Implementation and Monitoring of Good
Corporate Governance
In the implementation and monitoring of GCG,
Corporate Secretary carries out several activities,
among others:
(1) |rsu.|r t| ccnp.rys .ct|v|t|s |.v .ur
in accordance with GCG principles namely,
Transparency, Accountability, Responsibility,
Independence, and Fairness.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
209
2011 Annual Report
(2) Melakukan fungsi pendampingan (counterpart)
Tim Penilai Independen dalam pelaksanaan
assesment GCG
(3) Memperbaharui kembali dokumen GCG,
antara lain : Board Manual, Manajemen Resiko
Manual, Sistem Pengendalian Intern, Sistem
Pengawasan Intern, Mekanisme Pelaporan
atas dugaan penyimpangan pada BUMN
yang bersangkutan, tata kelola informasi dan
pedoman perilaku (Code of Conduct)
(4) Melaksanakan Sosialisasi Internal terkait
penerapan GCG berdasarkan Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Pada BUMN kepada seluruh Insan Perusahaan
c) Corporate Performance Monitoring
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung
jawab untuk manjalankan fungsi Performance
Management yaitu mengkoordinir penyusunan
Kontrak Manajemen yang di dalamnya
mencantumkan indikator kinerja kunci utama
sebagai alat ukur, baik di level korporat maupun
cabang-cabang bandara, serta mengkoordinasikan
terwujudnya sistem penilaian manajemen
Perusahaan melalui Balance Scorecard dan Malcolm
Baldridge Criteria for Performance Excellence
(MBCfPE).
(2) Performing the counterpart function to
Independent Assessment Team in the GCG
assessment implementation
(3) Updating GCG documents, among others:
Board Manual, Risk Management Manual,
Internal Control Systems, Internal Monitoring
Systems, Reporting Mechanism on alleged
irregularities in the related SOE, information
administration and Code of Conduct)
(4) Implementing internal socialization related
to the implementation of GCG under the
Regulation of the State Owned Enterprises
Minister No. PER-01/MBU/2011 concerning
the Implementation of Good Corporate
Governance in SOEs to all Company Personnel
c) Corporate Performance Monitoring
Corporate Secretary is also responsible to carry
out Performance Management function that is
to coordinate the preparation of Management
Contract in which listed the main key performance
indicators as measurement tool, both at the
corporate level and the branches of the airport,
as well as to coordinate the establishment of the
cnp.rys n.r.nrt .ssssnrt systn
through the Balance Scorecard and Malcolm
Baldridge Criteria for Performance Excellence
(MBCfPE).
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
210
Laporan Tahunan 2011
No. Tanggal | Date Kegiatan | Activity
1 21 Januari 2011
January 21, 2011
Penandatanganan MoU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pengembangan
dan Pengelolaan Sistem Informasi sebagai sarana dalam rangka Pemeriksaan dan tanggung jawab Keuangan
Negara | Signing of MoU between Angkasa Pura Airports and the Audit Board concerning the Development and
Management of Information Systems as a mean in order to Audit and to Account for the State Finance
2 25 Januari 2011
January 25, 2011
Penandatanganan MOU antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Pembangunan bandara baru |
Signing of MOU between Angkasa Pura Airports and GVK - India concerning the Development of new airport
3 31 Januari 2011
January 31, 2011
MoU Angkasa Pura Airports dengan Direktorat Jendral Transportasi Udara, TNI AU dan PT. Angkasa Pura II (Persero) |
MoU between Angkasa Pura Airports and the Directorate General of Air Transportation, Air Force and PT. Angkasa
Pura II (Persero)
4 14 Februari 2011
February 14, 2011
Angkasa Pura Airports dan Lion Air garap Bersama hangar Di bandara Sam Ratulangi Manado |
Angkasa Pura Airports and Lion Air working together on a hangar at Sam Ratulangi airport Manado
5 16 Februari 2011
February 16, 2011
Penandatanganan MOU antara Angkasa Pura Airports dengan Badan Pengawas Keuangan |
Signing of MOU between Angkasa Pura Airports and the Finance Supervisory Agency
6 20 Februari 2011
February 20, 2011
HUT ke-47 Angkasa Pura Airports | 47th Anniversary of Angkasa Pura Airports
7 25 Februari 2011
February 25, 2011
Memorandum of Understanding and Airport Agreement antara Angkasa Pura Airports dengan Incheon
International Airport Corporation (IIAC) | Memorandum of Understanding and Airport Agreement between
Angkasa Pura Airports and Incheon International Airport Corporation (IIAC)
8 26 April 2011
April 26, 2011
Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura I and SITA Information Networking Computing Indonesia |
Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura I and SITA Information Networking Computing Indonesia
9 27 April 2011
April 27, 2011
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT. Merukh Ama Coal tentang
pemanfaatan bandara International Selaparang | Signing of Memorandum of Understanding between Angkasa
Pura Airports and PT. Merukh Ama International Coal concerning utilization of Selaparang International airport
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
e. Profl Sekretaris Perusahaan
Sampai dengan akhir tahun 2011 Sekretaris Perusahaan
dijabat oleh Miduk Situmorang. Lahir di
Porsea, 8 Oktober 1959, mengawali karir
sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pelabuhan
Udara Polonia pada tahun 1981 dan
sepanjang perjalanan karirnya telah menjalani
berbagai penugasan diantaranya sebagai
anggota Kespen Pelabuhan Udara Polonia
(1982), Pengawas Tugas Operasi Apron
Movement Control (PTO AMC) Bandara
Polonia (1990), Kepala Dinas Akuntansi
Bandara Sam Ratulangi - Manado (1993),
Kepala Seksi Akuntansi Kantor Pusat (1996),
Kepala Divisi Keuangan dan Perlengkapan
Bandara Internasional Ngurah Rai Bali (2003),
Deputi Direktur Akuntansi Kantor Pusat (2004).
Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak
tahun 2009.
e. Profle of Corporate Secretary
Until the end of 2011 Company Secretary this position is held
by Miduk Situmorang. Born in Porsea,
October 8, 1959, began his career as
a civil servant at Polonia Airport in
1981 and throughout his career has
had various assignments including as
a Kespen member of Polonia Airport
(1982), Operation Duty Supervisor
of Apron Movement Control (PTO
AMC) Polonia Airport (1990), Head of
Accounting Service of Sam Ratulangi
Airport - Manado (1993), Head of
Accounting Section of Head Ofce
(1996), Head of Finance and Supplies
Division of International Airport
Ngurah Rai - Bali (2003), Accounting
Director Deputy of Head Ofce (2004).
Appointed as Corporate Secretary in 2009.
211
2011 Annual Report
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
10 10 Mei 2011
May 10, 2011
Memorandum of Cooperation antara Angkasa Pura Airports dengan GVK India tentang Komersial Service
manajemen | Memorandum of Cooperation between Angkasa Pura Airports and GVK India concerning Commercial
Service Management
11 11 Mei 2011
May 11, 2011
Kesepakatan Bersama Kerjasama Penyusunan Kajian Perencanaan Pengembangan bandara baru di Wilayah Prov.
DIY | Joint Agreement on the Study Arrangement of Development Planning of new airport in the Territory of DIY Province
12 16 Mei 2011
May 16, 2011
Angkasa Pura Airports menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian
Keuangan, Kementerian Pertanian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofsika, serta Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tentang Penyediaan Rumah Dinas Pengganti sehubungan Dengan
Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. | Angkasa Pura Airports signed Memorandum of
Understanding with the Ministry of Health, Ministry of Finance, Ministry of Agriculture, Meteorological, Climatology
and Geophysics Agency, and Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia concerning the
|.cv|s|cr c| Subst|tut O|c|.| |cuss |r crrct|cr .|t| t| |v|cpnrt c| b.||s |u..| |.| |rt.r.t|cr.| /|.pc.t
13 27 Mei 2011
May 27, 2011
Ground Breaking Project Bali | Ground Breaking Project Bali
14 21 Juni 2011
June 21, 2011
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan groundbreaking pengembangan Bandara
Internasional Sepinggan Balikpapan | President of the Republic of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono
|r.uu..tJ t| .curJb..k|r c| t| Jv|cpnrt c| b.||kp.p.rs Sp|r.r |rt.r.t|cr.| /|.pc.t
15 22 Juni 2011
June 22, 2011
Nota Kesepahaman antara Angkasa Pura Airports dengan PT. Bank Mandiri (Persero) tbk tentang Peningkatan
Pelayanan dan Kemudahan Transaksi Perbankan | Memorandum of Understanding between Angkasa Pura Airports
and PT. Bank Mandiri (Persero) tbk concerning the Service and Ease Improvement of Banking Transaction
16 23 Juni 2011
June 23, 2011
MOU for Formule 1 Hotels Development antara Angkasa Pura Airports dengan PT. AAPC Indonesia | MOU for
Formula 1 Hotels Development between Angkasa Pura Airports and PT. AAPC Indonesia
17 28 Juni 2011
June 28, 2011
Upacara Pengerukan Karang Tanda Dimulainya Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali | Reef
|.J|r .ncry .s . S|r tc St..t t| |v|cpnrt |.cct c| b.||s |u..| |.| |rt.r.t|cr.| /|.pc.t
18 4 Juli 2011
July 4, 2011
Direktur Utama Angkasa Pura Airports Tommy Soetomo raih Penghargaan The Best CEO For Commitment pada
Indonesian Human Capital Study 2011 | President Director of Angkasa Pura Airports, Tommy Soetomo won The
Best CEO For Commitment award on the Indonesian Human Capital Study 2011
19 11 Juli 2011
July 11, 2011
Direktur Utama PT. Angkasa Pura I ( Persero ) Bapak Tommy Soetomo melepas keberangkatan 25 Orang peserta
Airport Management Course Batch I, ke World-Class HR Academy di Incheon, Korea. | President Director of PT.
Angkasa Pura I (Persero) Mr. Tommy Soetomo deployed 25 Airport Management Course Batch I participants, to
World-Class HR Academy in Incheon, Korea.
20 23 Juli 2011
July 23, 2011
Acara Transformasi Direksi dan Sekolah Alam di Cikeas Bogor | Directors Transformation Event and School of Nature
in Cikeas Bogor
21 16 September 2011
September 16, 2011
MoU Angkasa Pura Airports dengan PB PTMSI | MoU between Angkasa Pura Airports and PB PTMSI
22 28 September 2011
September 28, 2011
Angkasa Pura Airports Beri bantuan kepada Korban Kebakaran Benhil, di Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan
Tanah Abang, Jakarta Pusat. | Angkasa Pura Airports Give aid to the Fire Victims in Benhil, at Bendungan Hilir Sub
District, Tanah Abang District, Central Jakarta.
23 24 Agustus 2011
August 24, 2011
Angkasa Pura Airports berikan Pelayanan Optimal bagi Pengguna jasa bandara untuk Angkutan Lebaran |
Angkasa Pura Airports provide Optimal Service to the airport service User for Lebaran Transportation
24 26 September 2011
September 26, 2011
Penyelenggaraan penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Bandara tahun 2011 | Organization of Sapta
|scr. ....J |c. /|.pc.ts |ub||c c||ts |.r||rss 2011
25 28 September 2011
September 28, 2011
Dirut Angkasa Pura Airport Bapak Tommy Soetomo meresmikan Pusat Pelatihan Kebandarudaraan yang diberi
nama Excellent Centre. | President Director of Angkasa Pura Airport Mr. Tommy Soetomo inaugurated Airport
Training Center that is named Excellent Centre.
212
Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
26 1 Oktober 2011
October 1, 2011
Bandara Internasional Lombok (BIL) akan beroperasi secara penuh menggantikan Bandara Selaparang Mataram
mulai tanggal 1 Oktober 2011. | |cnbcks |rt.r.t|cr.| /|.pc.t (b||) .cu|J b |u||y cp..tJ tc .p|.c V.t...ns
Selaparang Airport starting from October 1, 2011.
27 20 Oktober 2011
October 20, 2011
Peresmian Bandar Udara Internasional Lombok oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang
Yudhoyono | |r.uu..t|cr c| t| |cnbcks |rt.r.t|cr.| /|.pc.t by t| |.s|Jrt c| t| |pub||c c| |rJcrs|., V.
Susilo Bambang Yudhoyono
28 27 Oktober 2011
October 27, 2011
Angkasa Pura Airports menggelar Seminar Sehari tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta di dalam Pengelola
Jasa Kebandarudaraan. | Angkasa Pura Airports held A Day Seminar on Public-Private Partnership in the Airport
Services Management.
29 23 November 2011
November 23, 2011
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Angkasa Pura Airports dengan Incheon Internatioanal Airport Corperation
(IIAC) di Hotel Borobudur Jakarta | Signing of Cooperation Agreement between Angkasa Pura Airports and Incheon
International Airport Corporation (IIAC) at Hotel Borobudur Jakarta
30 1 Desember 2011
December 1, 2011
Groundbreaking Terminal 2 bandar Udara Juanda Surabaya | C.curJb..k|r c| 'u.rJ. /|.pc.ts .n|r.| 2
Surabaya
31 16 Desember 2011
December 16, 2011
Penyerahan Sertifkat Bandar Udara Di Lingkungan Angkasa Pura Airports | Assignment of the Airport Certifcate
in the Circles of Angkasa Pura Airports
32 21 Desember 2011
December 21, 2011
Pencanangan pembangunan jalan Tol Nusa Dua Ngurah Rai Benoa dan Underpass Simpang Dewa Ruci oleh
Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan | Launching of the construction of Nusa Dua Ngurah Rai Benoa Toll road
and Simpang Dewa Ruci Underpass by the Minister of Transportation, E.E. Mangindaan
213
2011 Annual Report
7. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Struktur organisasi Angkasa Pura Airports telah memiliki Satuan
Pengawasan Intern (SPI) sebagai pelaksana fungsi internal
audit untuk mendukung efektivitas pengendalian intern, dan
merupakan bagian dari implementasi tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance). SPI melakukan evaluasi
atas pelaksanaan pengendalian intern guna memberikan
kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan
risiko, pengendalian dan tata kelola dengan menggunakan
pendekatan sistematis, teratur dan menyeluruh.
SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan
Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Kepala SPI
bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Kepala
SPI dibantu oleh 5 (lima) orang Pengawas Intern yaitu:
|r...s |rt.r b|J.r |u.r.r J.r |.c..n
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
|r...s |rt.r b|J.r Op..s|
|r...s |rt.r b|J.r |cn.s|.| J.r |rnb.r.r |s.|.
|r...s |rt.r b|J.r kr|k, |.rc.r..r J.r S|stn
Informasi Manajemen.
|r...s |rt.r b|J.r |.scr.||. J.r |nun
Dalam menjalankan tugasnya, SPI memiliki Piagam Satuan
Pengawasan Intern sebagai acuan atau pedoman bagi
Pengawas Intern (Auditor Internal) SPI untuk melaksanakan
kegiatan pengawasan internal secara independen dan
obyektif sehingga SPI dapat berperan optimal dengan
hasil yang bermutu, konsisten, bermanfaat bagi perbaikan
efsiensi dan efektivitas operasional serta peningkatan
kinerja Angkasa Pura Airports. Piagam SPI juga merupakan
komitmen dan dukungan dari Direktur Utama agar
keberadaan SPI diterima oleh seluruh unit di Angkasa Pura
Airports.
Sebagai pedoman kerja dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian assurance dan consulting, pelaporan dan
pelaksanaan tindak lanjut agar efektif, efsien dan berkualitas,
maka Manajemen menyusun Pedoman Umum Satuan
Pengawasan Intern Angkasa Pura Airports. Pedoman Umum
SPI ini selanjutnya menjadi acuan bagi unit kerja SPI dalam
menyusun pedoman audit, pedoman evaluasi, pedoman
consulting, dan pedoman SPI lainnya yang lebih rinci untuk
digunakan sebagai pedoman teknis kerja SPI.
7. Internal Audit Unit (SPI)
The organizational structure of Angkasa Pura Airports
has had Internal Audit Unit (SPI) as the implementation
of internal audit function to support the efectiveness
of internal control, and constitute a part of Good
Corporate Governance implementation. SPI evaluate
the implementation of internal control to contribute
to improve the management processes of risk, control
and governance, by using a systematic, regular and
comprehensive approach.
SPI is led by a Head of Internal Audit Unit who is appointed
and dismissed by the President Director upon approval of the
Board of Commissioner. Head of SPI is directly responsible
to the President Director. Head of SPI is assisted by 5 (fve)
Internal Supervisor namely:
|rt.r.| /uJ|tc. |c. ||r.rc, |..tr.s||p .rJ |rv|.crnrt.|
Development Program.
|rt.r.| /uJ|tc. |c. Op..t|cr |||J
|rt.r.| /uJ|tc. |c. cnn.c|.| .rJ bus|rss |v|cpnrt
|rt.r.| /uJ|tc. |c. |r|r.|r, ||.rr|r .rJ V.r.nrt
of Information Systems.
|rt.r.| /uJ|tc. |c. |.scrr| .rJ Cr..| |||J
In performing its duties, SPI has an Internal Audit Unit Charter
as a reference or guideline for the Internal Auditor of SPI to
implement internal control activities independently and
objectively so that the SPI can play optimum with quality,
consistent, useful results for the improvement of operations
efciency and efectiveness as well as the improvement
of Angkasa Pura Airports performance. SPI charter is also a
commitment and support from the President Director so
that the existence of SPI is accepted by all units of Angkasa
Pura Airports.
As a working guide in planning, implementation, assurance
control, consulting, reporting and follow-up in order to
be efective, efcient and qualifed, then Management
developed General Guidelines of Internal Audit Unit of
Angkasa Pura Airports. Then, this SPI General Guidelines
became a reference to SPI working unit in preparing audit
guidelines, evaluation guidelines, consulting guidelines,
and other SPI guidelines that are more detail to be use as
technical guidance of SPI work.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
214
Laporan Tahunan 2011
Sebagai acuan standar profesi dan kode etik, SPI mengacu
pada Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dari Konsorsium
Organisasi Profesi Audit Internal dan Code of Ethics dari The
Institut of Internal Auditors.
a. Tugas dan Tanggung Jawab SPI
Tugas dan tanggung jawab SPI adalah:
Vnb.rtu ||.ktu. |t.n. J.|.n n|.ks.r.k.r
pengawasan terhadap seluruh unit kerja dan memberikan
saran-saran perbaikan sesuai dengan rencana, program
dan kebijakan perusahaan serta ketentuan lainnya.
Vry|.pk.r .rc.r. k.. J.r |.c..n |.. |n.|ks..r
Tahunan (PKPT), melaksanakan pengawasan dan evaluasi
program kerja bidang pengawasan intern meliputi
bidang keuangan, komersial dan pengembangan
usaha, operasi dan teknik, personalia dan umum,
Sekretaris Perusahaan, Perencanaan dan Sistem Informasi
Manajemen, manajemen risiko, dan keselamatan, hukum
serta pengadaan untuk mewujudkan penerapan praktik-
praktik tata kelola yang baik.
V|.ks.r.k.r pr...s.r J.r pr||.|.r |.pc..r
kegiatan kepatuhan.
V|.kuk.r kcc.J|r.s| J.r k..s.n. Jr.r |cn|t
Audit dan komite lainnya.
b.t|rJ.k sb..| counterpart dengan pihak auditor
eksternal dan Komite Audit dalam kegiatan pemeriksaan
di Perusahaan. Auditor eksternal dalam hal ini adalah
auditor yang berada di luar perusahaan seperti BPK, BPKP,
KPK dan Kantor Akuntan Publik.
V|.kuk.r pn.|ks..r k|usus J| |u.. ||| t.|.J.p
temuan yang dipandang ada dugaan yang dapat
merugikan dan menghambat operasional Perusahaan.
Vnbu.t |.pc..r |.s|| .uJ|t J.r |.pc..r b.k.|.
kegiatan unit SPI serta menyampaikannya ke Direktur
Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
Vn.rt.u, nr.r.||s|s J.r n|.pc.k.r p|.ks.r..r
tindak lanjut oleh unit kerja atas saran-saran perbaikan
yang telah diberikan.
Vryusur p.c..n urtuk nr.n|r nutu k|.t.r
SPI serta meningkatkan pengetahuan, keahlian dan
kemampuan profesionalisme auditor internal dalam SPI.
As a professional standards and code of conduct reference,
IAU refers to the Professional Standards of Internal Audit
(Standar Profesi Audit Internal/SPAI) of the Consortium of
Professional Organizations of Internal Audit and Code of
Ethics of The Institute of Internal Auditors.
a. Duties and Responsibilities of SPI
Duties and responsibilities of SPI are:
Assist Director in carrying out supervision of all work
units and provide suggestions for improvement
according to plan, program and company policies and
other provisions.
|.p.. .ct|cr p|.rs .rJ /rru.| \c.k |.c..nn
Examination (PKPT), carry out monitoring and evaluation
work program covering the feld of internal controls
in fnance, commercial and business development,
operations and engineering, personnel and the public,
Company Secretary, Planning and Management
Information Systems, risk management and safety,
legal and procurement to realize the application of the
practices of good governance.
|np|nrt ncr|tc.|r .rJ v.|u.t|cr .pc.t c|
compliance activities.
cc.J|r.t|cr .rJ cccp..t|cr .|t| t| /uJ|t cnn|tt
and other committees.
c .ct .s . ccurt.p..t tc t| xt.r.| .uJ|tc. .rJ t|
/uJ|t cnn|tt |r t| x.n|r.t|cr .t t| cnp.rys
activities. The external auditor is the auditor in this
matter that is outside companies such as CPC, BPKP, the
Commission and the Ofce of Public Accountants.
...y cut . spc|.| x.n|r.t|cr c| t| |rJ|rs sr
PKPT there are allegations that can harm and hinder the
cnp.rys cp..t|crs
..t .uJ|t .pc.ts .rJ p.|cJ|c .pc.ts S|| ur|t .ct|v|t|s
and submit it to the Director with a copy to the Board of
Commissioners.
Vcr|tc., .r.|y. .rJ .pc.t cr t| |np|nrt.t|cr
of follow-up by the unit of work on suggestions for
improvement that have been granted.
|v|cp p.c..ns tc rsu. t| ou.||ty c| S||
activities and to improve the knowledge, expertise and
professionalism of internal auditors in the SPI.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
215
2011 Annual Report
b. Kualifkasi dan Kompetensi Auditor Internal SPI
Auditor Internal SPI mendapat pembinaan profesi dan karir
untuk mencapai kualifkasi Auditor Internal SPI sebagaimana
dipersyaratkan dalam Standar Profesi Auditor Internal
Perusahaan. Kompetensi yang dipersyaratkan untuk Auditor
Internal SPI diantaranya adalah:
|cnptrs| .k.Jn|k, y.|tu prJ|J|k.r |c.n.| n|r|n.|
sarjana (S1).
|cnptrs| .uJ|t (.uJ|t sk|||) n||put| prJ|J|k.r J.r
pelatihan audit seperti Audit Operasional, Psikologi Audit,
Fraud Audit dan Sertifkasi Auditor (QIA, CIA, CISA, CFE
dan lain-lain) serta pengetahuan mengenai proses bisnis
perusahaan.
|cnptrs| unun y.r n||put| ncr|tc.|r J.r
evaluasi, kepemimpinan, negosiasi, komunikasi dan
sebagainya.
|rtuk nr.J| |r...s |rt.r b|J.r, |..us p.r.|
menjadi Auditor Internal SPI atau jabatan struktural di luar
SPI.
|rtuk nr.J| |p.|. S||, |..us p.r.| nr.J|
Pengawas Intern dan/atau jabatan struktural di luar SPI.
(Qualifkasi SDM SPI, lengkap dengan sertifkasi )
Visi dan Misi Satuan Pengawasan Intern sebagaimana
tersebut dalam Piagam Satuan Pengawas Intern yang
telah ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor. KEP.14/
PG.01/2010, yaitu:
Visi SPI
Menjadikan Satuan Pengawasan Intern sebagai unit yang
independen dan objektif yang secara profesional membantu
Direksi dan Manajemen dalam mencapai tujuan Angkasa
Pura Airports.
Misi SPI
Memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang
independen dan objektif kepada manajemen dalam upaya
meningkatkan dan memperbaiki efsiensi dan efektiftas
operasional Angkasa Pura Airports, melalui pelaksanaan
evaluasi, audit dan penilaian yang sistematis atas
pengendalian intern, manajemen risiko dan proses Good
Corporate Governance.
b. Qualifcations and Competencies of SPIs Internal Auditor
S||s |rt.r.| /uJ|tc. ct p.c|ss|cr.| .rJ c... u|J.rc
tc .c||v |/|s |rt.r.| /uJ|tc. ou.|||c.t|cr .s .ou|.J
in the Professional Standards for Internal Auditor of the
cnp.ry cnptrc|s .ou|.J |c. |/|s |rt.r.| /uJ|tc.
among other things are:
/c.Jn|c ccnptrc, .||c| |s |c.n.| Juc.t|cr c| .t
least bachelor (S1).
/uJ|t ccnptrcy (.uJ|t sk|||s) |rc|uJs .uJ|t Juc.t|cr
and training, such as Operational Auditing, Psychology of
Auditing, Auditing Fraud and Auditor Certifcation (QIA,
|/, |S/, ||, tc) .s .|| .s krc.|J c| ccnp.rys
business processes.
Cr..| ccnptrcy .||c| |rc|uJs ncr|tc.|r .rJ
evaluation, leadership, negotiation, communication and
so on.
c bccn . |||J |rt.r.| /uJ|tc., s|cu|J v. |.v
position as SPIs |rt.r.| /uJ|tc. c. st.uctu..| pcs|t|cr
outside the SPI.
c bccn t| |.J c| S|| s|cu|J v. pcs|t|cr .s SPIs
Internal Auditor and/or structural position outside the SPI.
(S||s || ou.|||c.t|cr, ccnp|t .|t| |ts c.t||c.t|cr)
Vision and Mission of the Internal Audit Unit as stated in the
Charter of the Internal Audit Unit as set out in the Decision of
the Board of Directors Number. KEP.14/PG.01/2010, namely:
SPIs Vision
To make the Internal Audit Unit as an independent and
objective unit in a professional way helping the Board of
Directors and Management in achieving the goal of Angkasa
Pura Airports.
SPIs Mission
To give independent and objective assurance and
consultation to the management in an efort to enhance
and improve efciency and efectiveness of Angkasa Pura
Airports operation, through systematic evaluation, audit and
assessment on internal control, risk management and Good
Corporate Governance process.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
216
Laporan Tahunan 2011
Maka dalam tahun 2011, SPI telah menyusun rencana kerja
dan melaksanakannya, dengan hasil sebagaimana dijabarkan
dalam Laporan Kegiatan SPI tahun 2011, berikut ini.
c. Rencana Kerja & Anggaran 2011
1) Rencana Kerja SPI tahun 2011 meliputi:
a) Pelaksanaan PKPT di 13 Kantor Cabang, 2 SBU
Warehousing, MATSC dan Kantor Pusat
b) Pelaksanaan Non PKPT sesuai penugasan
c) Monitoring Tindak Lanjut Temuan Intern
d) Pendampingan KAP untuk penyusunan Laporan
Keuangan Perusahaan Tahun 2010, yang terdiri atas :
Laporan Keuangan Tahun 2010
Laporan PKBL Tahun 2010
Laporan Kinerja Perusahaan
Laporan Kepatuhan
e) Konsultasi masalah teknis dan masukan bagi
penyempurnaan sistem dan prosedur
f ) Penyusunan Pedoman Risk Based Audit
2) Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan
tersebut bersumber dari Biaya Operasional SPI sebesar
Rp. 2.500.000.000,-
d. Komposisi Dan Kondisi SDM SPI
Dalam tahun 2011, terjadi beberapa pengantian dan promosi
dilingkungan SPI, yaitu :
1) Penggantian Kepala SPI dari Heny Dewanto kepada Dwi
Tedjowati
2) Promosi :
a) Imam Pramono menjadi General Manager Bandara El
Tari.
b) Hari Budi Waluyo menjadi Asman Humas Proyek
Pengembangan Bandara Intenasional Bali (PPBIB).
c) Eny Ernizah menjadi Manager Keuangan & PUM SBU
Terminal Kargo Sepinggan.
d) Widodo menjadi Manajer Teknik Umum & Peralatan
Bandara Juanda.
e) R. Sujiastono menjadi Asdep Tekwas. & Jamkual.
Bidang Teknik Umum Kantor Pusat
f ) Delyuzar menjadi Manajer Keuangan & PUM Bandara
Frans Kaisiepo.
Then in 2011, SPI has developed a work plan and implements
it, with results as described in the SPI Activity Report of SPI
2011, as follows.
c. Work Plan & Budget in 2011
1) SPI Work Plan in 2011 includes:
a) Implementation of PKPT in 13 branch ofces, 3 SBU
Warehousing, MATSC and Head Ofce
b) Implementation of Non PKPT in accordance with
assignment
c) Monitoring Follow-up on the Internal Findings
d) KAP assistance for the preparation of Company
Financial Statements in 2010, which is consisting of:
||r.rc|.| |pc.t 2010
||b| |pc.t 2010
c.pc..t |.|c.n.rc |pc.t
cnp||.rc |pc.t
e) Technical issues consultation and inputs to improve
systems and procedures
f ) Preparation of Risk Based Auditing Guidelines
2) Budget available to carry out these activities comes
from the Operating Costs of IAU in the amount of Rp.
2,500,000,000,-
d. HR Composition and Conditions of SPI
In 2011, there were some substitution and promotion in SPI,
namely:
1) Head of SPI replacement of Heny Dewanto to Dwi
Tedjowati
2) Promotion:
a) Imam Pramono became General Manager of El Tari
Airport.
b) Hari Budi Waluyo became Assistant Manager of Public
||.t|cr cr |v|cpnrt |.cct c| b.||s |rt.r.t|cr.| /|.pc.t
(Proyek Pengembangan Bandara Intenasional Bali/PPBIB).
c) Eny Ernizah became Finance & PUM Manager
Sp|r.rs ..c .n|r.| Sb|
d) Widodo became General Engineering & Equipment
Manager of Juanda Bandara.
e) R. Sujiastono became Deputy Asistant of Engineering
Supervision and Quality Assurance of General
Engineering of Head Ofce
f ) Delyuzar became Finance & PUM Manager of Frans
Kaisiepo airport.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
217
2011 Annual Report
3) Posisi Pengawas Bidang :
a) Joko Subagyo, Bidang PUM
b) Erni Mardianti S, Bidang Teknik & Rensim
c) Siti Chadijah O, Bidang Komersial & Pengembangan
Usaha
d) Ukemri, Bidang Keuangan & PKBL
e) Tavip Wibowo, Bidang Operasi
4) Asisten Pengawas Intern, Pemeriksa dan staf :
a) Isvandiar, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL
b) Osim, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan & PKBL
c) Dharma Nuraida, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM
d) Maman Triharman, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM
e) Fernandez Darius, Ass. Pengawas Intern Bidang
Operasi
f ) Harry Cahyono, Ass. Pengawas Intern Bidang Operasi
g) Nila Darmawati, Ass. Pengawas Intern Bidang Teknik &
Rensim
h) Padma Pramudya, Ass. Pengawas Intern Bidang
Komersial & PU
i) Iwan Sanusi, Ass. Pengawas Intern Bidang Komersial & PU
j) Haryono Hendro K, Pemeriksa Bidang PKBL ,serta
monitoring tindaklanjut temuan.
k) Heru Setiawan, Staf Utama, membantu kegiatan
pemeriksaan bidang PUM, dan selanjutnya
diperbantukan pada bidang Operasi, serta monitoring
tindaklanjut temuan.
l) Wiewit Juwariah, Pemeriksa Pratama, melaksanakan
pemeriksaan bidang PUM, serta dokumentasi LHP PKPT.
m) Novita Milanda, Staf Utama, melaksanakan kegiatan
pemeriksaan bidang PUM, serta monitoring
tindaklanjut temuan.
5) Administrasi dan Agendaris dilaksanakan oleh Sdri.
Indriasari Novanti, Staf DD Umum yang ditempatkan
untuk melaksanakan kegiatan ketatausahaan.
6) Pada tahun 2012/2013, 4 (empat) orang SDM SPI akan
memasuki Masa Pensiun, yaitu :
a) Joko Subagyo, Bidang PUM, TMT 1 Januari 2013.
b) Erni Mardianti S, Bidang Teknik & Rensim, TMT 1
Desember 2012.
c) Isvandiar, Ass. Pengawas Intern Bidang Keuangan &
PKBL, TMT 1 Agustus 2012.
d) Dharma Nuraida, Ass. Pengawas Intern Bidang PUM,
TMT 1 April 2012.
3) In position of Field Supervisor:
a) Joko Subagyo, PUM Field
b) Erni Mardianti S, Engineering & Rensim Field
c) Siti Chadijah O, Commercial & Business Development
Field
d) Ukemri, Finance & PKBL Field
e) Tavip Wibowo, Operation Field
4) Asistant to Intern Supervisor, Auditor and staf:
a) Isvandiar, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL
b) Osim, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL
c) Dharma Nuraida, Internal Auditor Assistant for PUM Field
d) Maman Triharman, Internal Auditor Assistant for PUM Field
e) Fernandez Darius, Internal Auditor Assistant for
Operation Field
f ) Harry Cahyono, Internal Auditor Assistant for Operation Field
g) Nila Darmawati, Internal Auditor Assistant for
Engineering & Rensim Field
h) Padma Pramudya, Internal Auditor Assistant for
Commercial & Public Works
i) Iwan Sanusi, Internal Auditor Assistant for Commercial
& Public Works
j) Haryono Hendro K, Auditor for PKBL, and monitoring
follow-up on fndings.
k) Heru Setiawan, Main Staf, help auditing activities of
PUM feld, and then conjunct to operation feld, as well
as monitoring follow-up on fndings.
l) Wiewit Juwariah, Primary Auditor, conduct auditing of
PUM feld, as well as documentation of LHP - PKPT.
m) Novita Milanda, Main Staff, conduct auditing
activities of PUM field, and monitoring follow-up on
findings.
5) Administration and Agendaris conducted by Ms.
Indriasari Novanti, DD General Staf placed to carry out
administrative activities.
6) In 2012/2013, 4 (four) SPIs || .||| b |t|., r.n|y
a) Joko Subagyo, PUM Field, TMT January 1, 2013.
b) Erni Mardianti S, Engineering & Rensim Field, TMT
December 1, 2012.
c) Isvandiar, Internal Auditor Assistant for Finance & PKBL
Field, TMT August 1, 2012.
d) Dharma Nuraida, Internal Auditor Assistant for PUM
feld, TMT 1 April 2012.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
218
Laporan Tahunan 2011
e. Realisasi Kegiatan 2011
1) Melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan
(PKPT) sebagaimana diatur dalam internal audit charter,
dengan perubahan dan penyesuaian jadwal pelaksanaan
dikarenakan berbagai kesibukan unit.
2) Dalam tahun 2011, jumlah temuan mencapai 336
temuan, dengan perincian :
a. Temuan Bidang Operasi 41
b. Temuan Bidang Teknik & Rensim 65
c. Temuan Bidang Komersial & PU 71
d. Temuan Bidang PUM & Pengadaan 82
e. Temuan Bidang Keuangan & PKBL 77
3) Pelaksanaan monitoring tindak lanjut temuan SPI
dilaksanakan dengan meminta laporan kemajuan tindak
lanjut dari tiap bandara setiap tanggal 5 bulan berikutnya,
dan pada 31 Desember 2011 dinyatakan dalam Berita
Acara Rekonsiliasi tindak lanjut temuan. Posisi tindak
lanjut temuan SPI tahun 2010 dan 2011, sebagaimana
tersebut dalam tabel berikut ini:
e. Activities Realization in 2011
1) Carry out the Annual Inspection Program (Program Kerja
Pemeriksaan Tahunan/PKPT) as set forth in the internal
audit charter, with the implementation schedule changes
and adjustments due to various unit activities.
2) In 2011, the number of fndings reached 336 fndings, with
the details:
a. Operations Field Findings 41
b. Engineering & Rensim Field Findings 65
c. Commercial & Public Works Field Findings 71
d. PUM & Procurement Field Findings 82
e. Finance & PKBL Field Findings 77
3) Implementation of monitoring follow-up on SPI fndings
conducted by asking follow-up progress reports from
each airport every the 5th of the following month, and
on December 31, 2011, it is stated in the Minutes of
Reconciliation of follow-up on fndings. The position of
follow-up on SPI fndings in 2010 and 2011 is stated in the
following table:
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
No. Bandara
Temuan 2011 | fndings 2011 Temuan 2010 | fndings 2010
Airports
Jumlah |
Total
Pantau |
Monitor
Tuntas |
Complete
Jumlah |
Total
Pantau |
Monitor
Tuntas |
Complete
1 Adi Sutjipto Jogjakarta 21 1 20 22 0 22 Adi Sutjipto Jogjakarta
2 Pattimura Ambon 22 0 22 21 0 21 Pattimura Ambon
3 El Tari Kupang 18 3 14 21 0 21 El Tari Kupang
4 Syamsuddin Noor Banjarmasin 31 5 26 39 0 39
Syamsuddin Noor
Banjarmasin
5 Frans Kaiseipo Biak 34 15 19 25 1 24 Frans Kaiseipo Biak
6 Proyek BIL 39 0 39 BIL Project
7 A. Yani Semarang 24 0 24 21 0 21 A. Yani Semarang
8 Hasanuddin Makassar 25 12 13 48 7 41 Hasanuddin Makassar
9 Sam Ratulangi Manado 22 5 17 36 0 36 Sam Ratulangi Manado
10 Selaparang Mataram 23 3 20 23 3 20 Selaparang Mataram
11 Adisumarmo Solo 19 3 16 19 1 18 Adisumarmo Solo
12 Sepinggan Balikpapan 23 14 9 34 0 34 Sepinggan Balikpapan
13 SBU Balikpapan 3 3 0 12 0 12 SBU Balikpapan
14 Juanda Surabaya 25 3 22 30 0 30 Juanda Surabaya
15 MATSC 12 1 11 11 0 11 MATSC
16 SBU Makassar 7 0 7 8 0 8 SBU Makassar
17 Ngurah Rai Bali 22 1 21 27
Surat Arahan Dirut per 31
Desember 2011
Ngurah Rai Bali
18 Kantor Pusat 27 27 0 Dalam Pelaksanaan Kantor Pusat
219
2011 Annual Report
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
4) Temuan audit ekternal pada tahun 2011 telah
ditindaklanjuti dengan mengingatkan kepada
manajemen Kantor Cabang Bandara dan Kantor Pusat
akan temuan-temuan terkait.
5) Dalam pelaksanaan PKPT, SPI sekaligus melihat kesesuaian
prosedur dengan kondisi dalam pelaksanaannya. Untuk
itu telah disampaikan masukan tentang:
a. Penyempurnaan prosedur Pengadaan Barang dan atau
Jasa, terutama tentang keberadaan peraturan Jasa
Konstruksi yang mengacu kepada Undang-undang
Jasa Konstruksi, Pengawasan Pekerjaan Kategori
II, Pengawasan Pekerjaan Unit Rensim, ERP, Biro
Hukum, Biro Manajemen Risiko dan pekerjaan lainnya
direncanakan oleh berbagai Unit Spesifkasi Teknis
(UST) diluar Deputy Direktur Teknik Perencanaan yang
sudah ditetapkan untuk diawasi oleh Deputy Direktur
Teknik Pengawasan dan Jaminan Kualitas.
b. Penyempurnaan sistem dan prosedur Pengembangan
Usaha bersama Mitra Usaha.
c. Petunjuk teknis tentang kriteria evaluasi keuangan
mitra binaan yang dapat diberikan pinjaman.
d. Ketentuan tentang tugas dan tanggung jawab
pengelola asset perusahaan.
6) Pembahasan rutin dengan Komite Audit secara periodik
dan beberapa kali Komisaris memberikan arahan melalui
Komite Audit tentang Pengawasan Perusahaan. Selama
tahun 2011 rapat atau pertemuan yang dilakukan dengan
komite audit sebanyak 4 kali.
7) Dibidang pengembangan profesi auditor, setelah para
Asisten Pengawas Intern yang baru ditempatkan di
SPI mendapatkan pelatihan Dasar Auditor pada akhir
2010, maka dalam tahun 2011 beberapa personil juga
mengikuti pelatihan teknis.
8) Mengevaluasi pelaksanaan dan temuan-temuan yang
dihasilkan dalam PKPT 2011, serta memperhatikan proses
bisnis pada setiap unit teknis
9) Khusus untuk penyusunan Pedoman Risk Based Audit,
pelaksanaannya ditunda ke tahun 2012, menyesuaikan
kesiapan tersedianya Profl Risiko Perusahaan.
4) External auditing fndings in 2011 have been followed up
by reminding the related fndings to the management of
Airport Branch Ofces and Head Ofce.
5) In the implementation of PKPT, SPI also sees procedures
compliance with the conditions in the implementation.
For it has been submitted input on:
a. Improvement of Goods and Services Procurement
Procedure, mainly on the existence of Construction
Services regulations which refer to the Construction
Services Law, Category II Works Supervisory, Supervisory
Work of Rensim Unit, ERP, Legal Bureau, Risk Management
Bureau and other work planned by various Technical
Specifcation Unit (Unit Spesifkasi Teknis/UST) outside
the Deputy Director of Planning Engineering that have
been defned to be supervised by Deputy Director of
Supervision Engineering and Quality Assurance.
b. Improvement of Business Development with Business
Partners systems and procedures.
c. Technical guidance on the fnancial evaluation criteria
of development partners that loan can be given to.
d. Provisions on the duties and responsibilities of
ccnp.rys .sst n.r.nrt
6) Regular discussions with Audit Committee periodically
and several times the Commissioner give direction
through the Audit Committee on the Supervision of the
Company. During 2011 meeting were conducted by the
audit committee 4 times.
7) In the feld of auditor professional development, after
the new Internal Auditor Assistant are placed in SPI, they
got Auditor Basic training in late 2010, then in 2011 some
personnel also got technical training.
8) Evaluating the implementation and fndings generated
in PKPT 2011, with regard to business processes on each
technical unit
9) Especially for the preparation of the Risk Based Audit
Guidelines, the implementation was postponed to 2012,
adjusting the readiness of the availability of Corporate
Risk Profle.
220
Laporan Tahunan 2011
f. Realisasi Anggaran
Sesuai dengan catatan yang ada pada SPI, jumlah anggaran
yang dipergunakan untuk kegiatan operasional SPI
sampai dengan bulan Desember 2011 adalah sebesar Rp.
1.653.229.599,- utamanya untuk biaya perjalanan dinas dan
biaya akomodasi hotel selama di lokasi dalam mendukung
pelaksanaan PKPT dan pendampingan KAP tahun buku 2010.
g. Profl Kepala Satuan Pengawas Intern
Sampai dengan akhir tahun 2011 Kepala
Satuan Pengawasan Intern dijabat oleh
Dwi Tedjowati. Lahir di Yogyakarta, Dwi
mengawali karir sebagai staf Bagian
Perencanaan dan Kerjasama Luar
negeri Kantor Pusat pada tahun 1990.
Pernah ditugaskan sebagai Kepala Seksi
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negri
di Kantor Pusat Jakarta (1993), Sekretaris
Panitia Pelelangan Pengadaan Barang dan
Jasa (2002), Asisten Kepala Biro Bidang
Riset dan Tapor Biro Perencanaan dan SIM
((2004), Pengawas Intern wilayah IV (2008),
Pengawas Intern Bidang Manajemen Resiko (2008), Ketua
Pengurus Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I
(YAKKAP) tahun (2009), dan mulai menjabat sebagai Kepala
Satuan Pengawas Intern sejak 2011.
f. Realization Of The Budget
In accordance with existing records in the SPI, the amount
used for IAU operational activities up to December 2011 is in
the amount of Rp. 1,653,229,599,- primarily for ofcial travel
expenses and hotel accommodation expenses during in
the location in supporting the implementation of PKPT and
facilitation of KAP in the accounting year of 2010.
g. Profle of the Head of Internal Audit Unit
Until the end of 2011 the Head of Internal
Audit Unit was headed by Dwi Tedjowati. Born
in Yogyakarta began her career as a staf of
Planning and Foreign Cooperation Division at
the Head Ofce in 1990. Ever been assigned
as Head of Planning and Foreign Cooperation
Section at the Head Ofce in Jakarta (1993),
Secretary of the Good and Service Procurement
Tender Committee (2002), Chief Assistant of
Research Bureau and Data reporting of Planning
and SIM Bureau ((2004), Internal Auditor Region
IV (2008), Internal Auditor of Risk Management
(2008), Chairman of Yayasan Kesejahteraan
Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP) in (2009), and began to
occupy as the Head of Internal Audit Unit since 2011.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
221
2011 Annual Report
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
222
Laporan Tahunan 2011
1. Pelayanan
Angkasa Pura Airports saat ini mengelola 13 Bandara secara
terus menerus meningkatkan pelayanan kebandarudaraan
dan Air Trafc Services ( ATS.). Kebijakan manajemen Angkasa
Pura Airports dalam meningkatkan pelayanan merupakan
tindak lanjut dari perubahan orientasi proft oriented
menjadi customer satisfaction oriented. Dengan demikian
Angkasa Pura Airports menyadari pentingnya pengukuran
kualitas pelayanan dengan selalu memonitor perkembangan
kepuasan pelanggan melalui pengukuran Indeks Kepuasan
Pelanggan (Customer Satisfaction Index, disingkat CSI)
secara regular sejak tahun 2008 bekerjasama dengan institusi
independen Indonesia National Air Carriers Association
(INACA) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang obyektif.
Selain sebagai salah satu indikator kunci keberhasilan
pengelola, CSI memberikan gambaran perseptif pelanggan
tentang kualitas pelayanan sehingga dapat dijadikan dasar
pertimbangan bagi pengelola dalam mengambil keputusan
dan tindakan rasional untuk meningkatkan pelayanan
jasa bandar udara, mencapai kepuasan pelanggan, dan
meningkatkan nilai bisnis perusahaan.
1. Services
Angkasa Pura Airports that currently manages 13 Airports is
continually improving airport services and Air Trafc Services
(ATS.). Management policy of Angkasa Pura Airports in
improving the service is a follow-up of orientation changes
from proft-oriented to customer satisfaction oriented. Thus
the Angkasa Pura Airports recognizes the importance of
measuring service quality by always monitoring customer
satisfaction progress through measuring Customer
Satisfaction Index (Customer Satisfaction Index, abbreviated
CSI) on a regular basis since 2008 in cooperation with
independent institutions of Indonesia National Air Carriers
Association (INACA) to get objective measurement results.
In addition to be one of the key indicators of the success
in managing, CSI provides a perceptive description of the
customers on the quality of service so that can be used as
the basic consideration for management in making rational
decisions and actions to improve airport services, to achieve
customer satisfaction, and to increase the business value of
the company.
Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen
| cnp.rys cnn|tnrt tc crsun. |.ctct|cr
1. Pelayanan
Angkasa Pura Airports saat ini mengelola 13 Bandara secara
k k l k b d d
1. Services
Angkasa Pura Airports that currently manages 13 Airports is
ll d A T f S
223
2011 Annual Report
Kualitas pelayanan yang menciptakan kepuasan pelanggan
diyakini pada gilirannya akan memicu peningkatan
pendapatan perusahaan terutama dari jenis pendapatan Non
Aeronautika yang semakin mendapatkan perhatian dalam
pengelolaan bandar udara modern. Beberapa bandar udara
kelas dunia mengandalkan lebih dari 50% nilai bisnisnya
dari pendapatan Non Aeronautika. Oleh karena itu, kualitas
pelayanan (service quality) menjadi fokus setiap pengelola
sebagai indikator keberhasilan dalam penyelenggaraan jasa
kebandarudaraan .
2. Profl dan Keluhan Pelanggan
Pelanggan bandara terdiri dari 5 kelompok yaitu penumpang
pesawat udara, air crew, station manager, operator kargo, dan
Quality of service that creates customer satisfaction is
b||vJ |r tu.r .||| |.J tc .r |rc..s |r ccnp.rys
revenue primarily from Non-Aeronautical type of revenues
that are increasingly gaining attention in the management
of a modern airport. Several world-class airports rely on
more than 50% of its business value from Non-Aeronautical
revenue. Therefore, the quality of service become the focus
of each management as a success indicator of the airport
services operation.
2. Customer Profle and Complaints
Airport customers consist of fve groups, namely: aircraft
passenger, air crew, station manager, cargo operators, and
concessionary. Total respondents of 2011 measurement
consisted of 6,729 passengers, 93 station manager, 157
aircrews, 139 cargo operator, and 318 concessionary from 13
NO.
PELANGGAN |
COSTUMER
BANDAR UDARA | AIRPORTS JUMLAH |
TOTAL
RATA-RATA
| AVERAGE DPS SUB UPG BPN BIK MDC JOG SOC BDJ SRG AMI AMQ KOE
1 Passenger 763 501 499 454 474 419 528 611 497 466 499 525 493 6,729 518
2 Station Manager 11 11 6 6 2 9 5 7 6 9 5 9 7 93 7
3 Air Crew 17 16 8 5 15 9 14 15 7 15 17 5 14 157 12
4 Cargo 26 23 28 6 8 4 2 10 8 6 3 8 7 139 11
5 Concessionaire 20 20 38 19 6 11 49 29 49 25 19 15 18 318 24
Total 837 571 579 490 505 452 598 672 567 521 543 562 539 7,436 572
konsesioner. Total responden pengukuran tahun 2011 terdiri
dari 6.729 penumpang, 93 station manager, 157 air crew, 139
operator kargo, dan 318 konsesioner dari 13 bandar udara.
Sedangkan variabale pengukuran kepuasan pelayanan kepada
pengguna jasa meliputi : fasilitas, pelayanan, dan petugas.
CSI merupakan gabungan CSI setiap jenis pelanggan bandar
udara dengan bobot penumpang pesawat udara 40%, Station
Manager 10%, Air Crew 25%, Operator Kargo/ekspedisi 10%,
dan konsesioner 15%. CSI setiap jenis pelanggan berdasarkan
persepsi atau penilaian pelanggan dari yang tertinggi adalah
konsesioner, penumpang, air crew, kargo, dan terendah
adalah Station Manager. Analisis perbedaan CSI dari setiap
pelanggan diperlukan untuk memudahkan manajemen
dalam menentukan prioritas segmen atau jenis pelanggan
yang harus ditingkatkan pelayanannya.
Tabel Responden 2011
Informasi profl penumpang pesawat udara sebagai
pengguna utama jasa 13 bandar udara di lingkungan
Angkasa Pura Airports meliputi jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan/profesi, tingkat penghasilan,
airports. While measurement variable on services satisfaction
to service users includes: facilities, services, and personnel.
CSI is a joint CSI of any type of airport customer with weight
of aircraft passenger 40%, Station Manager 10%, Air Crew
25%, Cargo/expedition Operator 10%, and concessionary
15%. CSI of every type of customer based on the perception
or judgment of the highest customer is concessionary,
passengers, air crew, cargo, and the lowest is the Station
Manager. CSI analysis of the diferences of each customer is
required to facilitate the management in determining the
priority segments or types of customers that service have to
be improved.
Table of Respondents 2011
Aircraft passenger profle information as the primary
services user of 13 airports of Angkasa Pura Airports
include gender, age, education level, occupation/
profession, income level, destinations and fight
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
224
Laporan Tahunan 2011
tujuan penerbangan, dan frekwensi penerbangan. Profl
penumpang pesawat cenderung konsisten dalam kurun
waktu survey 2008-2011. Sekitar 6.500 responden dari 13
bandara terlibat dalam survey tahun 2011. Sekitar 95%
responden pernah mengunjungi atau menggunakan
2 (dua) bandara berbeda yang menunjukkan vailiditas
preferensi pelanggan dalam menilai. Responden terdiri
dari 55% penumpang pesawat Lion dan Garuda, dan
sisanya adalah Merpati, Sriwijaya, Batavia, AirAsia,
Citylink, Wings, dan lainnya. Survey menunjukkan profl
penumpang pesawat adalah 60% laki-laki, 70% berusia
20-40 tahun, 5% berpendidikan dibawah SMA, pegawai
swasta (40%) dan PNS (25%), 15% berpenghasilan di
bawah 2,5 juta, dan tujuan penerbangan paling banyak
adalah dalam rangka dinas.
Program Kerja Tindak Lanjut Hasil Pengukuran CSI 2011
1. Pengembangan bandara : Bali, Balikpapan, Surabaya
Terminal Selatan (T2).
2. Penambahan dan Pembaruan fasilitas keselamatan
dan keamanan Penerbangan dan kenyamanan
pengguna jasa.
3. Reqruitment SDM ( tenaga Operasioanl : ATC, OBU,
Security, PKPPK, Teknisi ) sebanyak 96 orang, dan
tenaga ahli S.1 sebanyak 143 orang
4. Peningkatan competency Diklat managerial, seminar.
3. Mekanisme Pengukuran
Kualitas pelayanan harus dimonitor dan dievaluasi melalui
mekanisme pengukuran yang baik dan sesuai dengan
standar atau best practice. Sebagaimana pepatah bahwa
sesuatu tidak dapat dikelola jika tidak dapat diukur, maka
frequencies. profle tend to be consistent in the 2008-
2011 survey. Approximately 6,500 respondents from 13
airports involved in the 2011 survey. Approximately 95%
of respondents had visited or use 2 (two) diferent airport
that shows validity of customer preference in judgment.
Respondents consisted of 55% of aircraft passengers of
Lion and Garuda, and the rest is Merpati, Sriwijaya, Batavia,
AirAsia, Citylink, Wings, and many more. Survey shows
passenger profle is 60% male, 70% aged 20-40 years, 5%
below high school education, private sector employees
(40%) and civil servants (25%), 15% have income below
2.5 million, and most fight destinations are on business
trip.
Work Program to follow up the Results of CSI 2011
1. Airport development: Bali, Balikpapan, Surabaya South
Terminal (T2).
2. Addition and update of Flight safety and security of
facilities and service users comfort.
3. HR recruitment (operational personnel: ATC, Obu,
Security, PKPPK, Technician) as many as 96 people, and
S.1 experts as many as 143 people
4. Increasing competency with managerial training,
seminars.
3. Measurement Mechanism
Service quality should be monitored and evaluated through
the good measurement mechanism and in accordance with
the standards or best practice. As the saying goes something
cannot be managed if it cannot be measured, then the
JENIS
KELAMIN
(PRIA) 61%
(WANITA) 38%
PENDIDIKAN
(S1) 41%
(S2 - S3) 10%
(SD) 1%
(SMP) 3%
(SMA) 27%
(DIPLOMA) 17%
KUNJUNGAN
(15 - 20) 4%
(>20) 4%
(1) 5%
(2 - 5) 48%
(10 - 15) 13%
(5 - 10) 26%
USIA
(40-50) 19%
(>50) 6%
(<20) 7%
(20-30) 32%
(30-40) 36%
AIRLINE
(BATAVIA) 8%
(MERPATI) 10%
(AIR ASIA) 5%
(CITYLINK) 1%
(WINGS) 4%
(LAINNYA) 7%
(LION) 29%
(GARUDA) 26%
(SRIWIJAYA) 9%
PEKERJAAN
(SWASTA) 39%
(BUMN) 11%
(TNI/POLRI) 4%
(PNS) 24%
(MAHASISWA) 9%
(LAINNYA) 12%
PENGHASILAN
(JUTA)
(2,5-5) 33%
(<2,5) 22%
(>20) 5%
(10-20) 12%
(5-10) 28%
TUJUAN
(WISATA) 12%
(KELUARGA) 26%
(DINAS) 29%
(LAINNYA) 15%
(BISNIS) 16%
(DIKLAT/SEMINAR) 12%
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
225
2011 Annual Report
pengukuran kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan
jasa bandar udara merupakan langkah pertama yang
harus dilakukan oleh pengelola bandar udara untuk dapat
mengevaluasi keberhasilan dari tingkat pelayanan jasa bandar
udara yang dijalankan. Kualitas pelayanan pada akhirnya
akan diketahui dari derajat kepuasan pelanggan jasa bandar
udara. Kualitas pelayanan merupakan pemenuhan tingkat
pelayanan terhadap standar-standar yang ideal sedangkan
kepuasan pelanggan lebih menunjukkan pemenuhan tingkat
pelayanan terhadap perkiraan atau harapan pelanggan. Secara
sederhana, pelanggan akan menyatakan puas jika kualitas
pelayanan yang diterima (Perceived Value) telah memenuhi
harapannya (Expectation), dan jika sebaliknya pelanggan akan
menyatakan tidak puas.
Selain untuk pencapaian indikator keberhasilan kepada
stakeholder, Manajemen Angkasa Pura Airports menyadari
pentingnya orientasi yang lebih strategis lagi untuk
menyelenggarakan pelayanan jasa kebandarudaraan berkelas
dunia dengan mengacu kepada standar atau best practice
internasional. Beberapa organisasi internasional seperti Skytrax
dan Airport Council International (ACI) telah dianggap sebagai
u.| pr||.|.r ku.||t.s p|.y.r.r .s. pr.b.r.r |u.
program utama penilaian bandar udara yang diselenggarakan
oleh organisasi tersebut adalah program penghargaan (Award)
yang didasarkan atas hasil survey kepuasan pelanggan dan
program kategorisasi bintang (Star Rating) bandar udara dunia
yang didasarkan atas hasil audit terpadu kualitas produk dan
layanan lini depan bandar udara. Kedua program ini hanya
berfokus berbagai produk dan layanan yang digunakan oleh
penumpang di bandar udara.
4. Customer Satisfaction Index
Keberhasilan manajemen dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan di sepanjang tahun diukur oleh CSI
Tahun 2011. Berdasarkan hasil pengukuran, CSI Angkasa
Pura Airports Tahun 2011 adalah 3.60 (tiga koma enam
puluh) dari sekala 1-5 dengan interpretasi bahwa pelanggan
menyatakan Puas terhadap pelayanan di sepanjang Tahun
2010. CSI Angkasa Pura Airports merupakan rata-rata dari
13 CSI Bandar Udara yang dikelolanya. CSI Tahun 2010
mengalami peningkatan +0.03 dari tahun sebelumnya
(CSI Tahun 2010 = 3.57). Peningkatan ini menunjukkan
keberhasilan dari berbagai usaha peningkatan pelayanan
kepada pelanggan yang dilakukan oleh pengelola sepanjang
Tahun 2011.
measurement of service quality and airport service customer
satisfaction is a frst step that should be carried out by the
airport management to evaluate success of the airport
service level that operated. Quality of service will eventually
be known from the degree of customer satisfaction on
the airports service. Quality of service is the fulfllment of
the service level to the ideal standards whereas customer
satisfaction shows the accomplishment of service level to
the customer estimation or expectations. Simply, customers
will be satisfed if the quality of service that received the
(Perceived Value) has met his/her Expectation, and if not
otherwise customers will not be satisfed.
In addition to achieving success indicators to stakeholders,
management of Angkasa Pura Airports recognize the
importance of a more strategic orientation again to organize
a world-class airport services with reference to international
standards or best practice. Several international organizations
such as Skytrax and Airport Council International (ACI) have
br ...JJ .s uJs .ssssnrt c| t| ou.||ty c|
aviation services. Two major program assessment airports
organized by the organization is an award program which
is based on the results of customer satisfaction survey and
c.tc.|..t|cr St.. |.t|r p.c..n |s t| .c.|Js .|.pc.ts ..
based on an integrated audit of the quality of products and
services front-line airport. Both of these programs just focus
range of products and services are used by passengers at
airports.
4. Customer Satisfaction Index
Success of management in providing services to customers
throughout the year is measured by the CSI in 2011. Based
cr t| n.su.nrts .su|ts, /rk.s. |u.. /|.pc.ts S|
in 2011 is 3.60 (three point sixty) from 1-5 scale with the
interpretation that the customer was Satisfed with the
s.v|c t|.cu|cut 2010 /rk.s. |u.. /|.pc.ts S| |s t|
.v.. c| 13 /|.pc.tss S| n.r.J by /rk.s. |u.. 2010s
S| |rc..sJ +003 |.cn t| p.v|cus y.. (2010s S| 357)
This increase demonstrates the success of various eforts to
improve service to the customer that were conducted by the
management throughout 2011.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
226
Laporan Tahunan 2011
Dari hasil pengukuran penilaian Customer satisfaction Indeks
(CSI) tahun 2011 seperti tertuang dalam grafk:
Dalam paradigma penerbangan modern, aspek pelayanan
(Services) semakin mendapatkan prioritas dalam
penyelanggaraan jasa kebandarudaraan dalam mewujudkan
visi penerbangan 3S+1C. Angkasa Pura Airports menyadari
pentingnya kualitas pelayanan dengan selalu memonitor
perkembangan kepuasan pelanggan melalui pengukuran
CSI secara regular. Di tahun 2011, tidak hanya CSI saja yang
diukur tetapi telah dikembangkan menjadi pengukuran
kualitas pelayanan (Service Quality) yang meliputi pengukuran
Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI), Tingkat Pelayanan (LoS),
dan Indeks Kualitas Pelayanan (SQI) dengan tujuan untuk
mendorong peningkatan pelayanan Angkasa Pura Airports.
Formula umum yang digunakan dalam penghitungan CSI
adalah sebagai berikut:
1. CSI Angkasa Pura Airports adalah nilai rata-rata dari CSI
13 bandar udara yang dikelolanya.
2. CSI suatu bandar udara adalah gabungan dari CSI 5
kelompok pelanggan dengan bobot CSI Passenger
40%, CSI Station Manager 10%, CSI Air Crew 25%, CSI
Cargo 10%, dan CSI Concessionaire 15%.
3. CSI suatu pelanggan adalah nilai rata-rata dari semua
CSI setiap variabel pengukuran.
4. CSI suatu variabel adalah nilai rata-rata tingkat kepuasan
dari variabel tersebut.
5. CSI mempunyai rentang nilai 1 sampai 5 dengan
interpretasi sebagai berikut:
Pengukuran LoS dilakukan melalui analisis data dan
pengukuran uji petik di lapangan terhadap pelayanan 5 jasa
penerbangan, yaitu PJP4U, PJP, PJP2U, pemakaian konter, dan
pemakaian garbarata. Pengukuran LoS dilapangan meliputi
The measurement results of Customer satisfaction index
(CSI) Assessment 2011 is as stated in the graphic below:
In the paradigm of modern aviation, the aspect of servicing
gets even higher priority in the performance of airport
services in actualizing the 3S+1C (Safety, Security, Service and
Compliance) aviation visions. Angkasa Pura Airports realizes
the importance of servicing quality by always monitoring
t| Jv|cpnrt c| custcn.s s.t|s|.ct|cr t|.cu| .u|..
CSI measurement. In 2011, measurement has not only been
conducted on the CSI, but has been developed to measure
Quality Service which includes measurement of Customer
Satisfaction Index (CSI), Level of Service (LoS), and Service
Quality Index (SQI) with the purpose of enhancing the
|np.cvnrt c| .rk.s. |u.. /|.pc.ts s.v|cs
The general formulas used in calculating CSI are as follows:
1 /rk.s. |u.. /|.pc.ts S| |s t| .v.. v.|u c| t| S|
of the 13 airports managed by angkasa Pura Airports.
2. CSI of an airport is a consolidation of the CSI of 5
customer groups with the values of CSI for Passenger
40%, CSI for Station Manager 10%, CSI for Air Crew 25%,
CSI for Cargo 10!, and CSI for Concessionaire 15%.
3. CSI of a customer is the average value of all CSI for any
variables of measurement.
4. CSI of a variable is the average value of satisfaction
levels of the said variables.
5. CSI has the value range of 1 to 5 with interpretation as
follows:
LoS measurement was conducted through data analysis and
sampling measurement in the feld on 3 aviation services,
namely PJP4U, PJP, PJP2U, counter use, and aerobridge use.
LoS measurement in the feld comprised direct measurement
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DPS SUB
3.90
CSI
4.00
3.00
2.00
1.00
3.62
CSI 2009 = 3.44 CSI 2010 = 3.57 CSI 2011 = 3.60
3.37
3.55
3.58
3.87
3.70
3.33
3.58
3.67 3.68
3.39
3.50
UPG BPN BIK MDC JOG SOC BDJ SRGA MI AMQK OE
227
2011 Annual Report
CSI Interpretasi | Interpretation
4,20 5,00 Sangat Puas | Very Satisfed
3,40 4,19 Puas | Satisfed
2,60 3,39 Cukup | Enough
1,80 2,59 Tidak Puas | Not Satisfed
1,00 1,79 Sangat Tidak Puas | Very dissatisfed
LoS Interpretasi | Interpretation
0,94 1,00 Baik | Good
0,87 0,93 Cukup | Enough
0,80 0,86 Kurang | Defcient
pengukuran langsung berbagai indikator 5 pelayanan jasa
penerbangan sesuai SKEP/284/X/1999. Beberapa indikator
yang tidak bisa diukur langsung pada saat survey ditentukan
berdasarkan hasil analisis data histori LoS berupa laporan
triwulan LoS yang secara rutin disediakan pengelola sebagai
pemenuhan kewajiban kepada regulator (mandatori).
Kelengkapan pengukuran meliputi berbagai form dan kertas
kerja pengukuran dan pengumpulan data yang harus diisi
oleh Tim selama survey. LoS mempunyai rentang nilai 0.80
sampai 1.00 dengan interpretasi kurang, cukup, dan baik.
Selain melakukan pengukuran CSI dengan kuesioner dan
pengukuran LoS dengan observasi di lapangan, forum
atau wawancara terhadap pelanggan juga dilakukan
untuk menjaring berbagai permasalahan aktual dan
masukan langsung terkait berbagai variabel produk dan
layanan yang ditanyakan dalam kuesioner dan kertas
kerja. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan nyata yang digambarkan oleh nilai CSI dan LoS
sehingga mempermudah dalam menindaklanjuti berbagai
kekurangan dan tepat sasaran.
5. Operasi Lalu Lintas Penerbangan
Pelayanan lalu lintas penerbangan Bandara dan Pelayanan
Lalu lintas Pendekatan yang terdiri dari 26 Sector kerja (ADC/
APP), tersebar di 13 Bandara melayani 1.289.817 pergerakan
pesawat udara dan Pelayanan Lalu lintas Jelajah yang
of various indicators in respect of the 5 aviation services in
accordance with SKEP/284/X/1999. Indicators that could not
be directly measured during survey was determined based
on the result of analysis on LoS historical data in the form
of LoS quarterly reports that were routinely submitted by
the operator as the fulfllment of obligation to the regulator
(mandatory). The measurement documents comprised
various measurement and data collection forms and working
papers that must be flled out by the Team during survey. LoS
has the value range of 0.80 to 1.00 with the interpretations of
insufcient, sufcient, and good.
Besides conducting CSI measurement by using questioners
and LoS measurement through feld observation, forums
or interviews with customers were also conducted to
encompass various actual problems and direct inputs related
to various variables of product and service questioned in
the questioners and working papers. This was intended to
fnd out the actual weaknesses illustrated by the CSI and
LoS values so as to facilitate efective follow-up to various
weaknesses.
5. Air Trafc Operations
/|.pc.ts .|. t..|c s.v|cs .rJ Orccn|r ..|c S.v|cs
comprising 26 Working Sectors (ADC/APP) were spread
over 13 Airports servicing 1,289,817 airplane movements
and Roaming Trafc Services comprising 5 working sectors
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
228
Laporan Tahunan 2011
terdiri dari 5 sector kerja (ACC) terpusat di MATSC melayani
548.274 pergerakan pesawat udara dari total 31 Sector ATC
Unit melayani 1.838.091 pergerakan pesawat udara. Salah
satu Tugas utama ATC adalah menghindari tabrakan antara
pesawat udara, dengan cara memberi separasi antara pesawat
udara. Dalam pemberian separasi tersebut beberapa kali terjadi
pemberian separasi kurang dari minim yang dipersyaratkan
hal ini disebut BoS (Breakdown of Separation). Ketentuan
yang mengatur adalah SKEP/284/1999. Dalam SKEP tersebut
dikenal BoC (Breakdown of Communication) dengan Indikator
Kualitas Pelayanan 7 kejadian BoS dari 100.000 pergerakan
pesawat dan BoS (Breakdown of Separation) dengan Indikator
kualitas Pelayanan 4 kejadian dalam 100.000 pergerakan
pesawat, dan SKEP 284 tersebut mempunyai skala nilai 98
100 % adalah baik, 95% -97% adalah Cukup, dan kurang
dari 95% adalah kurang. Total Kejadian BoC di AP I adalah =
71 kejadian dan total Kejadian BoS adalah 17 kejadian dengan
jumlah total pergerakan pesawat di Angkasa Pura Airports
adalah 1.838.091 pergerakan pesawat udara, maka capaian
2011 adalah
Layanan PJP BoC = 98.49% & BoS = 99.45%
Sedangkan Layanan PJP4U BoC = 99.94 % &BoS =
99.90%
Secara keseluruhan pelayanan PJP dan PJP4U di Angkasa
Pura Airports baik.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan lalu lintas
penerbangan pada tahun 2011 dilakukan pengadaan dan
penggantian fasilitas Komunikasi, Navigasi dan Radar dan
penambahan tenaga Air Trafc Controller.
(ACC) were centralized at MATSC servicing 548,274 airplane
movements out of a total of 31 ATC Unit Sectors servicing
1,838,091 .|.p|.r ncvnrts Or c| /s n.|r Jut|s |s
to avoid airplane crash by way of giving separation between
airplanes. For several times giving such separation, the
separation given was less than the required minimum. This
is known as Breakdown of Separation. The governing rule
is SKEP/284/1999. The SKEP introduces BoC (Breakdown
of Communication) with the Service Quality Indicators of
1 BoS incidents out of 100,000 airplane movements and
BoS (Breakdown of Separation) with the Service Quality
Indicators of 4 incidents out of 100,000 airplane movements,
and the 284 SKEP has the value scales of 98-100% which is
Good, 95-97% which is Sufcient, and less than 95% which
is Insufcient. The total BoC Incidents in AP I were = 71
incidents and the total BoS Incidents were 17 incidents with
the total airplane movements at Angkasa Pura Airports of
1,838,091 airplane movements. Hence, the 2011 attainment
was
bc |'| S.v|cs 9849 bcS |'| S.v|cs 994
\|..s bc |'|4| S.v|cs 9994 bcS |'|4|
Services = 99.90%
Overall, PJP and PJP4U services at Angkasa Pura Airports are
good.
In the context of improving air trafc services in 2011,
the procurement and replacement of Communication,
Navigation and Radar facilities as well as the addition of Air
Trafc Controller personnel have been made.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
229
2011 Annual Report
1. Maksud dan Tujuan
a. Maksud ditetapkannya Tata Kelola TI ini adalah:
1) untuk memberikan kerangka pengaturan kepada
seluruh unit yang terkait dengan penyelenggaraan
TI Perusahaan agar dapat melaksanakan secara
konsisten dan berkesinambungan terhadap
pedoman dan kebijakan umum pengelolaan TI
Perusahaan;
2) untuk memberikan kerangka acuan kepada setiap
unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI
Perusahaan dalam penyusunan dan penetapan
petunjuk pelaksanaan dan prosedur agar terjadi
sinergi antara pengembangan dan operasional di
lingkungan organisasi unit terkait.
b. Tujuan ditetapkannya Tata Kelola TI ini adalah:
1) tersedianya pedoman untuk terwujudnya
pola standardisasi kerangka pelaksanaan
pengembangan, penerapan dan operasi TI;
2) tersedianya alat bantu bagi Perusahaan untuk
meningkatkan efektivitas dan efsiensi proses
bisnis, produktivitas dan tersedianya Informasi
yang lengkap, komprehensif, akurat dan tepat
waktu untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen, dalam rangka memenuhi
kebutuhan Pelanggan, meningkatkan kinerja dan
pertumbuhan Perusahaan serta memenangkan
persaingan bisnis.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Tata Kelola TI ini mencakup:
a. prinsip dan arahan bagi pengelolaan TI dalam rangka
peningkatan efektiftas, efsiensi dan penggunaan TI
yang dapat diterima lingkungan Perusahaan;
b. proses-proses pengelolaan TI yang mencakup proses
pengorganisasian aset TI, proses perencanaan TI,
proses pengembangan atau Akuisisi TI, proses operasi
TI, keamanan Informasi dan proses evaluasi TI;
c. pengelolaan Sumber Daya TI yang terdiri dari
Informasi, aplikasi, Infrastruktur dan sumber daya
manusia;
d. pihak-pihak yang terkait langsung dengan
penyelenggaraan TI di Perusahaan, diantaranya:
1. Purpose and Objectives
a. The purposes of establishing this IT Management shall
be:
1) to provide regulatory framework to all units related
tc t| cnp.rys | p.|c.n.rc sc .s tc b .b|
tc |np|nrt t| cnp.rys | n.r.nrt
guidelines and general policies consistently and
continuously;
2) to provide terms of reference to all units related to
t| cnp.rys | p.|c.n.rc |r t| p.p...t|cr
and stipulation of implementing guidelines and
procedures so as to create synergy between
development and operation in the related unit
organization.
b. The objectives of establishing this IT Management are:
1) the availability of guidelines for the establishment
of standardized pattern of implementing
framework for IT development, application and
operation;
2) the availability of aid for the Company to increase
business process efectiveness and efciency,
productivity, and availability of complete,
comprehensive, accurate and timely information
tc suppc.t t| n.r.nrts Jc|s|cr n.k|r
p.ccss, |r t| ccrtxt c| |u|||||r ustcn.s
rJs, |rc..s|r t| cnp.rys p.|c.n.rc .rJ
growth as well as winning business competitions.
2. Scope
The scope of this IT Management shall comprise:
a. principles and directions for IT management in the
context of increasing efectiveness and efciency as
well as IT use that is acceptable to the Company;
b. IT management processes that include IT asset
organizing process, IT planning process, IT
development or acquisition process, IT operation
process, Information security and IT evaluation
process;
c. The management of IT Resources comprising
Information, Application, Infrastructures, and human
resources;
d. The parties directly related to IT performance in the
Company, such as among others:
Tata Kelola Teknologi Informasi
Information Technology Management
230
Laporan Tahunan 2011
1) jajaran manajemen (Direksi dan Dewan Komisaris);
2) Pengelola TI baik di Kantor Pusat maupun Kantor
Cabang;
3) Business Process Owner di Perusahaan;
4) Auditor internal Perusahaan;
5) Pihak ketiga yang menyediakan layanan TI kepada
Perusahaan.
3. Tata kelola teknologi informasi mencakup
akan tetapi tidak terbatas pada hal-hal
berikut:
a. Struktur Organisasi Tata Kelola TI
1) Struktur organisasi Tata Kelola TI mencakup
pengelolaan aspek strategis, operasional, proyek dan
pengendalian risiko.
2) Tanggung jawab pengelolaan aspek-aspek strategis
diperankan oleh Direksi dan Komite TI, dengan
ketentuan:
a) Direksi bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa Tata Kelola TI sebagai bagian dari Good
Corporate Governance, dilaksanakan secara
memadai, memberikan arahan strategis,
memonitor pelaksanaan Tata Kelola TI dan
mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola TI di
Perusahaan.
b) Komite TI setidaknya dipimpin oleh salah satu
Direksi dan beranggotakan perwakilan dari
Business Process Owner dan TI, dengan tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
c) Keanggotaan dan manual kerja detail Komite
TI ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi
tersendiri.
3) Tanggung jawab pengelolaan aspek operasional
diperankan oleh Pengelola TI Kantor Pusat dan
Pengelola TI Kantor Cabang, dan dalam pengelolaan
TI Perusahaan, seluruh fungsi organisasi terkait
dengan pengembangan serta pengelolaan operasi
TI harus menetapkan proses dan prosedur yang
mengakomodasikan pengendalian, quality assurance,
risk management, security Informasi, kepemilikan
data dan sistem serta segregation of duties,dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) the management circle (Board of Directors and
Board of Commissioners);
2) IT management both at the Head Ofce and
Branch Ofces;
3) Business Process Owner in the Company;
4) t| cnp.rys |rt.r.| .uJ|tc.s,
5) Third parties providing IT services to the Company.
3. Information technology management
shall include but shall not be limited to the
following:
a. IT Management Organizational Structure
1) IT Management Organizational Structure shall include
strategic, operational, project and risk control aspects.
2) Responsibility for strategic aspect management
shall be held by the Board of Directors and the IT
Committee, under the following terms:
a) The Board of Directors shall be responsible for
ensuring that IT Management as part of Good
Corporate Governance has been implemented
properly, giving strategic directions, monitoring
the implementation of IT Management and
evaluating the implementation of IT Management
in the Company.
b) The IT Committee shall be chaired at least by one
of the Directors and shall have members from the
representatives of Business Process Owner and IT,
with duties and responsibilities as follows:??
c) Membership and detailed work manual of the
IT Committee shall be provided for in a separate
Decision of the Board of Directors.
3) Responsibility for operational aspect management
shall be held by the Head Ofce IT Management and
b..rc| O|c | V.r.nrt, .rJ |r t| cnp.rys
IT management, all the organization functions related
to IT operation development and management
must determine processes and procedures that
accommodate control, quality assurance, risk
management, information security, data ownership
and system as well as segregation of duties, under the
following terms:
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
231
2011 Annual Report
a) Cakupan aspek operasional TI yang menjadi
tanggung jawab Pengelola TI meliputi:
(1) kegiatan perencanaan TI;
(2) kegiatan pengembangan TI;
(3) kegiatan operasi TI;
(4) kegiatan terkait dengan quality assurance dan
pengelolaan risiko, keamanan dan governance.
b) Pengelola TI Kantor Pusat mengkoordinir seluruh
kegiatan operasional TI di Perusahaan, pengelolaan
aspek operasional TI di Kantor Cabang dilakukan
oleh Pengelola TI di Kantor Cabang dengan arahan
yang ditetapkan oleh Pengelola TI di Kantor Pusat.
c) Posisi Pengelola TI di Kantor Pusat dan Kantor
Cabang dalam struktur organisasi Perusahaan dan
konfgurasi jabatan didalamnya ditetapkan dalam
Keputusan Direksi tersendiri.
4) Pengelolaan proyek mencakup seluruh kegiatan
proyek yang terkait dengan TI.
5) Pengelolaan pengendalian risiko, terkait dengan
pengendalian dilakukan oleh unit yang bertanggung
jawab atas audit TI dan menjadi tanggung jawab
Satuan Pengawasan Intern Perusahaan, dan untuk
pengelolaan risiko menjadi tanggung jawab unit yang
membidangi Manajemen Risiko dan Keselamatan.
b. Prinsip Manajemen Sumber Daya TI yang menjadi
lingkup pengelolaan dalam Keputusan ini mencakup
Informasi, aplikasi, Infrastruktur dan teknologi serta
sumber daya manusia TI yang merujuk kepada praktik
terbaik (best practices) dan ketentuan yang berlaku di
Perusahaan.

c. Manajemen Layanan TI mencakup dukungan layanan
bisnis pada bidang
1) Operasional Bandar Udara yaitu layanan TI terkait
dengan kegiatan Operasi Bandar Udara.
2) Kegiatan manajemen (peningkatan kinerja dan daya
saing Perusahaan).
3) Peningkatan citra dan produk layanan.
d. Manajemen risiko TI merupakan bagian tak terpisahkan
dari pengelolaan risiko Perusahaan, merujuk kepada
framework manajemen risiko Perusahaan sesuai dengan
pedoman umum manajemen risiko Perusahaan.
a) The scope of IT operational aspect under IT
V.r.nrts .spcrs|b|||ty s|.|| ccnp.|s
(1) IT planning activity;
(2) IT development activity;
(3) IT operation activity;
(4) Activities related to quality assurance and risk
management, security and governance.
b) The Head Ofce IT Management shall coordinate all IT
operational activities in the Company, IT operational
aspect management in Branch Ofce conducted by
IT Management in Branch Ofce with the directions
provided by the IT Management in the Head Ofce.
c) The positions of IT Management at the Head Ofce and
b..rc| O|c |r t| cnp.rys c..r|..t|cr.| st.uctu.
and the ofce confguration therein shall be provided
for in a separate Decision of the Board of Directors.
4) Project management shall include all IT-related project
activities.
5) Risk control management shall be conducted by the
unit responsible for IT audit and shall become the
.spcrs|b|||ty c| t| cnp.rys |rt.r.| /uJ|t |r|t,
and risk management shall become the responsibility
of the unit in charge of Risk Management and Safety.
b. IT Resources Management Principles
as the scope of management in this Decision shall
include information, applications, Infrastructures and
technologies as well as IT human resources referring to
the best practices and terms applicable in the Company.
c. IT Services Management shall include business service
supports in the felds of:
1) Airport Operations namely IT services related to
Airport Operation Activities.
2) V.r..|.| .ct|v|t|s (|np.cvnrt c| t| cnp.rys
performance and competitive power).
3) The improvement of image and service products.
d. IT risk management shall become an inseparable part
c| t| cnp.rys .|sk n.r.nrt, by .|..|r tc t|
cnp.rys .|sk n.r.nrt |..n.c.k |r .ccc.J.rc
.|t| t| cnp.rys r..| u|J||rs |c. .|sk
management.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
232
Laporan Tahunan 2011
e. Manajemen kualitas TI merupakan bagian tak
terpisahkan dari manajemen kualitas Perusahaan,
merujuk kepada framework manajemen kualitas
Perusahaan yang berdasarkan sistem manajemen kualitas
TI (IT Quality Management System) yang memberikan
pendekatan standar, dan formal berkelanjutan, sehingga
memungkinkan keselarasan teknologi dan proses bisnis
dengan kebutuhan bisnis dan manajemen kualitas
perusahaan secara keseluruhan.
f. Manajemen Perencanaan Dan Belanja/Investasi TI
yang mencakup Strategi TI, Master Plan TI, Manajemen
Anggaran dan Biaya TI, Manajemen Pengembangan,
Akuisisi dan Implementasi TI
g . Manajemen Pengembangan, Akuisisi Dan
Implementasi TI yang mencakup Manajemen Program
dan Proyek TI, Pendefnisian Kebutuhan Bisnis Akan
Solusi TI, Pengembangan dan Akuisisi Software Aplikasi,
Implementasi Infrastruktur TI, Manajemen Perubahan TI,
Manajemen Perubahan Organisasional
h. Manajemen Operasi Dan Dukungan TI yang mencakup
Tanggung Jawab Operasi dan Dukungan Teknis,
Manajemen Aset, Manajemen Konfgurasi TI, Manajemen
Permintaan dan Insiden TI, Manajemen Permasalahan TI,
Manajemen Ketersediaan dan Kontinuitas TI, Manajemen
Keamanan TI, Manajemen Hubungan dengan Pihak
Ketiga
i. Implementasi Kebijakan TI yang mencakup Perubahan
Atas Kebijakan TI dan Tindak lanjut Kebijakan TI dalam
Standar dan Prosedur TI
e. IT quality management shall become an inseparable
p..t c| t| cnp.rys ou.||ty n.r.nrt, by .|..|r
tc t| cnp.rys ou.||ty n.r.nrt |..n.c.k t|.t
is based upon IT Quality Management System giving
standard approach, formal and continuous, so as to result
in the conformity of technologies and business processes
.|t| t| ccnp.rys bus|rss .ou|.nrts .rJ ou.||ty
management as a whole.
f. IT Planning and Expenditures/Investment Management
which includes IT Strategies, IT Master Plan, IT Budget and
Cost Management, IT Development, Acquisition and
Implementation Management.
g. IT Development, Acquisition and Implementation
Management which includes IT Program and Project
Management, Defnition of Business Requirement for
IT Solutions, Application Software Development and
Acquisition, IT Infrastructure Implementation, IT Change
Management, and Organizational Change Management.
h. IT Operation and Support Management which includes
Technical Operation and Support Responsibilities, Asset
Management, IT Confguration Management, IT Request
and Incident Management, IT Problem Management,
IT Availability and Continuity Management, IT Security
Management, Management of Relations with Third
Parties.
i. Implementation of IT Policies which includes Changes in
IT Policies and Follow-Up to IT Policies in IT Standards and
Procedures.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
233
2011 Annual Report

1. Permasalahan dengan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) Bandara Juanda
Salah satu masalah hukum yang masih dihadapi oleh
Angkasa Pura Airports adalah masalah dugaan praktek
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat oleh Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas pemberian Hak
Pengelolaan Reklame di lokasi outdoor (gerbang tol)
Bandara Juanda Surabaya.
Karena pembangunan gerbang tol tidak dianggarkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) Angkasa Pura Airports tahun 2006, Perusahaan
mengupayakan pembangunan gerbang tol dengan pola
kompensasi. Untuk itu Perusahaan menunjuk PT Sidomaju
Industri Estat untuk melaksanakan pembangunan
gerbang tol dengan kompensasi sewa reklame terpasang
selama 3 (tiga) tahun. Terhadap masalah ini, KPPU telah
mengeluarkan Putusan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Republik Indonesia, Putusan Perkara Nomor 02/
KPPU-L/2008 yang memutuskan:
Vry.t.k.r /rk.s. |u.. /|.pc.ts sc... s.| J.r
meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf (d) UU No.
5 Tahun 1999 (Pelaku usaha dilarang melakukan
satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun
bersama-sama pelaku usaha lain, yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
atau perasingan usaha tidak sehat berupa melakukan
praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu).
Vn.|rt.|k.r kp.J. /rk.s. |u.. /|.pc.ts urtuk
melakukan negosiasi ulang harga sewa tempat
reklame di lokasi gerbang tol dan sekitarnya seluas
1.414,23 meter persegi dengan PT Sidomaju Industri
Estat untuk sisa jangka waktu hak pengelolaan
reklame di lokasi gerbang tol dan sekitarnya seluas
1.414,23 meter persegi terhitung sejak Putusan KPPU
dibacakan.
Terhadap Putusan tersebut, Angkasa Pura Airports telah
mengajukan keberatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
yang telah diputuskan tidak dapat diterima oleh Majelis
Hakim. Oleh karena itu Perusahaan telah mengajukan
permohonan kasasi ke Mahkamah Agung.
1. Problems with the Business Competition
Supervisory Commission (KPPU) of the
Juanda Airport
One of the legal problems that are still faced by Angkasa
Pura Airports is the monopoly practice and unfair business
competition allegation by the Business Competition
Supervisory Commission (KPPU) on the granting of Right
to Manage Advertisements in outdoor locations (toll
gates) of the Juanda Airport Surabaya.
Since toll gate construction was not budgeted in the
2006 cnp.rys \c.k .rJ buJt ||.r c| /rk.s. |u..
Airports, the Company made an attempt to carry out toll
gate construction using compensation pattern. Therefore,
the Company appointed PT Sidomaju Industri Estat to
carry out toll gate construction with the compensation of
3 (three)-year installed advertisement rent. In respect of
this problem, KPPU has issued a Decision of the Business
Competition Supervisory Commission of the Republic of
Indonesia, under Case Decision Number 02/KPPU-L/2008
deciding as follows:
\.||J|y .rJ ccrv|rc|r|y Jc|..|r t|.t /rk.s. |u..
Airports has violated Article 19 point (d) of Law No.
5 Year 1999 (Business actor shall be prohibited from
carrying out a single or a number of activities, solely or
jointly with other business actors, that is/are potential
of causing monopoly practice and/or unfair business
competition in the form of practice of discrimination
towards certain business actor(s)).
O.J.|r /rk.s. |u.. /|.pc.ts tc ccrJuct .
negotiation on advertisement rent in toll gate locations
and their surroundings covering an area of 1,414.23
square meters with PT Sidomaju Industri Estat for the
remaining period of right to manage advertisements
in toll gate locations and their surrounding covering
an area of 1,414.23 square meters incepted as from the
..J|r c| t| ||||s |c|s|cr
With regard to such Decision, Angkasa Pura Airports has
fled an objection to the Central Jakarta District Court
that has been decided as unacceptable by the Panel of
Judges. Therefore, the Company has fled an appeal to the
Supreme Court.
Masalah Hukum Yang Dihadapi Perusahaan
Legal Problems Faced by the Company
234
Laporan Tahunan 2011
Pada tahun 2010 telah dikeluarkan Relaas Pemberitahuan
Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor: 157 K/Pdt.Sus/2009 tanggal 17 Juni 2010, yang
pada pokoknya memutuskan menolak permohonan
kasasi dari Pemohon Angkasa Pura Airports. Menanggapi
Relaas Pemberitahuan Putusan tersebut, Direksi
telah mengeluarkan Surat Direksi Nomor: AP.I.2639/
HK.02/2010/DU-B tanggal 2 Agustus 2010 perihal
Pelaksanaan Putusan KPPU Nomor: 02/KPPU-L/2008.
Selanjutnya Perusahaan telah melakukan negoriasi harga
dengan PT Sidomaju Industri Estate berdasarkan surat
General Manager Bandara Juanda Surabaya Nomor: AP.I
1621/KU.07.0210-GM-B.
2. Permasalahan dengan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) Bandara Sultan
Hasanuddin Makassar
Terdapat laporan kepada KPPU terkait dugaan adanya
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
dalam pengelolaan Kargo Warehousing di Bandara
Hasanuddin Makassar, dan terhadap laporan tersebut
Angkasa Pura Airports telah mengajukan Nota
Pembelaan kepada KPPUyang kemudian ditindaklanjuti
dengan dikeluarkannya Putusan KPPU Perkara No.22/
KPPU-L/2007, yang pada intinya memutuskan PT AP I
secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1)
UU No.5 Th. 1999.
Terhadap putusan KPPU tersebut, telah dilakukan upaya
hukum keberatan yang dilanjutkan dengan Kasasi ke
Mahkamah Agung RI dan kemudian telah dikeluarkan
Putusan Mahkamah Agung RI pada tanggal 9 September
2010 dengan Putusan No.537 K/Pdt.Sus/2009, yang pada
pokoknya memutuskan permohonan Kasasi Angkasa
Pura Airports diterima, dan Angkasa Pura Airports
dinyatakan tidak melanggar Pasal 17 ayat (1) UU No.5
Tahun 1999.
Berdasarkan Surat Mahkamah Agung RI No.69/Pts/KPPU/
IV/537K/Pdt.Sus/2009 tanggal 20 April 2011, Salinan
Putusan tersebut telah diserahkan di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.
In 2010, a Notifcation Report on the Content of the
Decision of the Supreme Court of the Republic of
Indonesia Number: 157 K/Pdt/Sus/2009 dated June 17,
2010 was issued. It principally decided to refuse the appeal
to the Supreme Court fled by the Appellant Angkasa Pura
Airports. In response to the aforementioned Decision
Notifcation Report, the Board of Directors has issued
a Letter of the Board of Directors Number: API.2639/
HK.02/2010/DU-8 dated August 2, 2010 concerning
the Implementation of KPPU Decision Number: 02/
KPPU-L/2008. Subsequently, the Company has conducted
price negotiation with PT Sidomaju Industri Estate by
virtue of the letter of the General Manager of the Juanda
Airport Surabaya Number: API.1621/KU.07.0210-GM-B.
2. Problems with the Business Competition
Supervisory Committee (KPPU) of the Sultan
Hasanuddin Airport Makassar
There has been a report to the KPPU related to the alleged
monopoly practice and unfair business competition in
Warehousing Cargo management in the Hasanuddin
Airport Makassar, and with regard to the aforementioned
report, Angkasa Pura Airports has fled a Plea to the KPPU
.||c| ..s t|r |c||c.J up by t| |ssu.rc c| t| ||||s
Decision for Case No. 22/KPPU-L/2007, in the principle validly
and convincingly deciding that Angkasa Pura Airports has
violated Article 17 paragraph (1) of Law No. 5 Year 1999.
With regard to the aforementioned KPPU decision,
an objection has been fled followed by Appeal to
the Supreme Court of the Republic of Indonesia and
a Decision of the Supreme Court of the Republic of
Indonesia was then issued on September 9, 2010 under
No. 537 K/Pdt.Sus/2009, principally deciding the Appeal
of Angkasa Pura Airports as granted, and Angkasa Pura
Airports was declared not violating Article 17 paragraph
(1) of Law No. 5 Year 1999.
By virtue of the letter of the Supreme Court of the Republic
of Indonesia No. 69/Pts/KPPU/IV/537/K/Pdt.Sus/2009
dated April 20, 2011, the Copy of the aforementioned
Decision has been submitted to the Central Jakarta
District Court.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
235
2011 Annual Report
3. Gugatan Arbitrase PT Hutama Karya
(Persero)
PT Hutama Karya (Persero) selaku Pemohon mengajukan
gugatan arbitrase kepada Angkasa Pura I sebagai
Termohon, atas pelaksanaan pekerjaan pembuatan
runway dan fasilitas penunjangnya di Bandara
Internasional Lombok.
Pada tahun 2010 proses penyelesaian perkara ini sudah
mencapai tahap-tahap berikut:
| /rk.s. |u.. | (|.s.c) t|.| nr.uk.r Cu.t.r
Pembatalan Putusan Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
yang terdaftar dengan Register Perkara No. 490/
Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL tanggal 22 Juli 2010.
| /rk.s. |u.. | (|.s.c) s|.ku |ru.t t|.|
mengajukan replik terhadap jawaban Tergugat
dengan surat Nomor: 167/PH-AP1/XI/2010 tanggal 1
November 2010.
| /rk.s. |u.. | (|.s.c) s|.ku |ru.t t|.|
menyampaikan Kesimpulan dari Penggugat dengan
surat Nomor: 179/PH-AP1/XI/2010 tanggal 18
November 2010.
|r.J||.r |.| '.k..t. S|.t.r t|.| nnb.c.k.r
putusannya terhadap perkara a quo pada tanggal 22
November 2010, yang pada pokoknya memutuskan
menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya dan
menolak gugatan Penggugat (Angkasa Pura I) untuk
seluruhnya.
||.ktu. |t.n. | /rk.s. |u.. | (|.s.c)
memberikan disposisi tanggal 3 Desember 2010
untuk mengajukan upaya hukum banding terhadap
putusan perkara a quo ke Mahkamah Agung. Sampai
akhir tahun 2010 perkara ini belum mendapat putusan
dari Mahkamah Agung.
|.| J|.uk.r p.nc|cr.r |.s.s| c|| | /rk.s.
Pura I (Persero) serta telah diikuti dengan pengajuan
kontra memori kasasi dari pihak BANI ke Mahkamah
Agung berdasarkan relaas pemberitahuan/
penyerahan kontra memori kasasi tanggal 14
Februari 2011. Saat ini masih menunggu putusan dari
Mahkamah Agung RI

3. Arbitration Lawsuit of PT Hutama Karya
(Persero)
PT Hutama Karya (Persero) as the Appellant has fled an
arbitration lawsuit to Angkasa Pura I as the Appellee,
for the implementation of construction work of runway
and its supporting facilities in the Lombok International
Airport.
In 2010, this case settlement process has reached the
following stages:
| /rk.s. |u.. /|.pc.ts |.s ||J . |..su|t |c.
the Cancellation of the Decision of the Indonesian
National Arbitration Board (BANI) to the South Jakarta
District Court registered under Case Registry No. 490/
Pdt.G/2010/PNJKT.SEL dated July 22, 2010.
| /rk.s. |u.. | (|.s.c) |.s ||J . ccurt. p|. tc
t| ||rJ.rts .spcrs .|t| |tt. |unb. 167/||
API/XI/2010 dated November 1, 2010.
| /rk.s. |u.. | (|.s.c) .s t| ||.|rt|| |.s
submitted Conclusion from the Plaintif with letter
Number: 179/PH-API/XI/2010 dated November 18,
2010.
| Scut| '.k..t. ||st.|ct cu.t |.s ..J |ts Jc|s|cr
on the a quo case on November 22, 2010, principally
Jc|J|r tc .ct t| ||rJ.rts Jnu... |r |ts
rt|.ty .rJ tc .ct t| ||.|rt|| (/rk.s. |u.. |)s
lawsuit in its entirety.
| |.s|Jrt ||.ctc. c| | /rk.s. |u.. | (|.s.c)
has given disposition on December 3, 2010 to fle an
appeal to the a quo case decision to the Supreme
Court. Until the end of 2010, this case had not received
any decision from the Supreme Court.
/r .pp.| tc t| Sup.n cu.t |.s br ||J by |
Angkasa Pura I (Persero) and has been followed by
fling of a counter memory of appeal by BANI to the
Supreme Court by virtue of the counter memory of
appeal to the Supreme Court notifcation/submission
report dated February 14, 2011. At present, they are
still awaiting for a decision from the Supreme Court of
the Republic of Indonesia.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
236
Laporan Tahunan 2011
4. Perselisihan Hubungan Industrial (PHI)
dengan Serikat Pekerja Angkasa Pura
Airports.
Saat ini Angkasa Pura Airports dalam proses mengajukan
Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui
surat nomoer 46/PH-API/III/2009 tanggal 2 Maret 2009
dan masih menunggu Salinan Putusan Resmi dari
Mahkamah Agung RI.
5. Gugatan Pensiunan Angkasa Pura Airports
Gugatan Pensiunan Angkasa Pura Airports (Drs. Darmadji,
MM dkk) kepada Angkasa Pura Airports ke Pengadilan
Tata Usaha Negara (PTUN), saat ini telah mencapai tahap
sebagai berikut:
||| t|.| nry.np.|k.r Su..t |nb.|t.|u.r
Putusan Banding No. 83/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal
19 Agustus 2010 yang pada pokoknya memutuskan
menolak gugatan Penggugat/Pembanding/para
pensiunan.
|rur.t/|nb.rJ|r/|nc|cr |.s.s| t|.|
mengajukan upaya hukum Kasasi terhadap Putusan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang
disampaikan melalui Surat Pemberitahuan dan
Penyerahan Memori Kasasi No. 132/G/2009/PTTUN-
JKT tanggal 8 September 2010 oleh PTUN Jakarta.
/rk.s. |u.. /|.pc.ts t|.| nr.uk.r |crt..
memori Kasasi terhadap memori Kasasi tersebut yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan PTUN Jakarta pada
tanggal 4 Oktober 2010.
S..t |r| n.s|| nruru J|k|u..k.rry. |utus.r
Mahkamah Agung RI.
6. Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dkk
Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dkk (9 orang) selaku
Penggugat kepada Angkasa Pura Airports selaku Tergugat
terkait Surat Keputusan Direksi No. SKEP-1477/KP.07/2009
tanggal 1 Oktober 2009 perihal Mutasi Pegawai.
a. Telah diterbitkan putusan PTTUN Jakarta terhadap
proses Banding yang diajukan oleh Sri Rejeki,dkk yaitu
dengan Putusan No. 118/B/2010/PT.TUN.JKT tanggal
10 Maret 2011 yang pada pokoknya menyatakan
gugatan Pembanding (Sri Rejeki, dkk) tidak dapat
diterima;
4. Industrial Dispute with Angkasa Pura
Airports Labor Union
At present, Angkasa Pura Airports is in the process of fling an
Appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia
through letter number 46/PH-API/III/2009 dated March 2,
2009 and is still awaiting for the Ofcial Copy of Decision
from the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
5. Lawsuit of Angkasa Pura Airports Pensioners
Lawsuit of Angkasa Pura Airports Pensioners (Drs.
Darmadji, MM. and friends) against Angkasa Pura Airports
to the State Administrative Court (PTUN), has currently
reached the following stages:
t| ||| |.s subn|ttJ .r /pp.| |c|s|cr
Notifcation Letter No. 83/B/2010/PT.TUNJKT dated
August 19, 2010, principally deciding to reject the
||.|rt||//pp||.rt/prs|cr.s |..su|t
| ||.|rt||//pp||.rt//pp.| |t|t|cr. |.s ||J .r
Appeal to the Decision of the State Administrative
High Court (PTTUN) to the Supreme Court through a
Memory of Appeal to the Supreme Court Notifcation
and Submission Letter No. 132/G/2009/PTTUN-JKT
dated September 8, 2010 by the PTUN Jakarta.
/rk.s. |u.. /|.pc.ts |.s ||J . curt. Vnc.y
of Appeal to the Supreme Court against the
aforementioned memory of Appeal to the Supreme
cu.t t|.t |.s br .|st.J .t t| ||st...s O|c
of the PTUN Jakarta on October 4, 2010.
/t p.srt, t|y .. st||| ...|t|r |c. t| |ssu.rc c| .
Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
6. PTUN Lawsuit by Sri Rejeki and friends
PTUN Lawsuit by Sri Rejeki and friends (9 persons) as the
Plaintif against Angkasa Pura Airports as the Defendant
in relation to the Decision Letter of the Board of Directors
No. SKEP-1477/KP.07/2009 dated October 1, 2009
concerning Employee Transfer.
a. A decision of the PTTUN Jakarta on the Appeal process
fled by Sri Rejeki and friends has been issued under
Decision No. 118/B/2010/PT.TUN.JKT dated March 10,
2011, principally declaring the Appellant (Sri Rejeki
.rJ |.|rJs)s |..su|t .s ur.ccpt.b|,
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
237
2011 Annual Report
b. Terhadap Putusan PTTUN tersebut, Sri Rejeki,dkk
mengajukan upaya hukum Kasasi yaitu dengan
menyampaikan Memori Kasasi pada tanggal 1 April
2011;
c. Terhadap Memori Kasasi tersebut telah ditindaklanjuti
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyampaian
Kontra Memori kasasi pada tanggal 19 April 2011.
d. Saat ini masih menunggu putusan dari Mahkamah
Agung RI.
7. Gugatan PTUN oleh I Gede Wayan Sudarma
Gugatan PTUN oleh I Gede Wayan Sudarma selaku
Penggugat kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selaku
Tergugat terkait Surat Keputusan No. SKEP.1477/
KP.07/2009 tanggal 1 Oktober 2009 tentang Mutasi
Pegawai dengan nomoer perkara 189/G/2009/PTUN JKT.
a. Telah diterbitkan Putusan PTTUN Jakarta terhadap
permohonan Banding yang diajukan oleh I Gede
Wayan Sudarma yaitu dengan Putusan No.146/B/2010/
PT.TUN.JKT tanggal 6 September 2010, yang pada
pokoknya memutuskan Menguatkan Putusan PTUN
Jakarta No.189/G/2009/PTUN-JKT tanggal 3 Mei 2010;
b. Terhadap Putusan PTTUN Jakarta tersebut, I Gede
Wayan Sudarma telah mengajukan upaya hukum
Kasasi dengan menyampaikan Memori Kasasi
No.189/G/2009/PTUN-JKT tanggal 17 Desember 2010;
c. Terhadap Memori Kasasi tersebut, telah ditindaklanjuti
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan penyampaian
Kontra Memori Kasasi pada tanggal 28 Desember
2010.
d. Saat ini masih menunggu putusan dari Mahkamah
Agung.
8. Perkara Hukum Pajak
Perkara hukum lain yang tengah berlangsung adalah
proses pengadilan pajak atas pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Penerbangan
Internasional sebagai berikut:
a. Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d. Desember
2003 Nomor 00010/207/03/051/06 tanggal 25
Agustus 2006.
b. With regard to the aforementioned PTTUN Decision,
Sri Rejeki and friends has fled an Appeal to the
Supreme Court by submitting a Memory of Appeal to
the Supreme Court on April 1, 2011;
c. The aforementioned Memory of Appeal to the
Supreme Court has been followed up by PT Angkasa
Pura I (Persero) by submitting a Counter Memory of
Appeal to the Supreme Court on April 19, 2011.
d. At present, they are still awaiting for a decision from
the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
7. PTUN Lawsuit by I Gede Wayan Sudarma
PTUN Lawsuit by I Gede Wayan Sudarma as the Plaintif
against PT Angkasa Pura I (Persero) as the Defendant in
relation to the Decision Letter No. SKEP.1477/KP.07/2009
dated October 1, 2009 concerning Employee Transfer
with case number 189/G/2009/PTUN JKT.
a. A Decision of the PTTUN Jakarta on the Appeal petition
fled by I Gede Wayan Sudarma has been issued under
No. 146/B/2010/PT.TUN.JKT dated September 6, 2010,
principally deciding to Reinforce the Decision of the
PTUN Jakarta No. 189/G/2009/PTUN-JKT dated May 3,
2010;
b. With regard to the aforementioned PTTUN Jakarta
Decision, I Gede Wayan Sudarma has fled an Appeal
to the Supreme Court by submitting a Memory of
Appeal to the Supreme Court No. 189/G/2009/PTUN-
JKT dated December 17, 2010;
c. The aforementioned Memory of Appeal to the
Supreme Court has been followed up by PT Angkasa
Pura I (Persero) by submitting a Counter Memory of
Appeal to the Supreme Court on December 28, 2010.
d. At present, they are still awaiting for a decision from
the Supreme Court.
8. Tax Legal Case
Another legal case that is currently taking place is the tax
court process on the imposition of Value Added Tax (VAT)
on International Aviation Services as follows:
a. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment
Assessment Letter for the Tax Period of January up to
December 2003 Number 00010/207/03/051/06 dated
August 25, 2006.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
238
Laporan Tahunan 2011
- Telah disampaikan tanggapan dari PT Angkasa
Pura I (Persero) terhadap permohonan Peninjauan
Kembali, dan saat ini masih menunggu Putusan
atas upaya hukum Peninjauan Kembali.
b. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d. Desember
2005 Nomor 00044/207/05/051/07.
- Telah disampaikan tanggapan dari PT Angkasa
Pura I (Persero) terhadap permohonan Peninjauan
Kembali, dan saat ini masih menunggu Putusan
atas upaya hukum Peninjauan Kembali.
c. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa Masa Pajak Desember 2006 Nomor
00006/207/06/051/07.
- Telah dikeluarkan Putusan Pengadilan Pajak
No.Put.22459/PP/M.VIII/16/2010 tanggal 30 Juli
2010 atas permohonan banding yang diajukan
oleh PT Angkasa Pura I (Persero) terhadap
Keputusan Dirjen Pajak tersebut, yang pada
pokoknya memutuskan :
Mengabulkan sebagian permohonan banding PT
Angkasa Pura I (Persero), sehingga PPN yang harus
d. Ketetapan Pajak Kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d November
2006 dan Masa Pajak Januari s.d Desember 2007
Nomor 00090/107/06/051/08.
- Telah diajukan Gugatan oleh PT Angkasa Pura I
(Persero) terhadap Keputusan Dirjen pajak tersebut
dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di
Pengadilan Pajak
- Proses persidangan banding pajak telah selesai
dan saat ini masih menunggu putusan Hakim
Pengadilan Pajak
- Response from PT Angkasa Pura I (Persero) to the
Judicial Review petition has been submitted, and
at present, they are still awaiting for a Decision on
the Judicial Review petition.
b. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment
Assessment Letter for the Tax Period of January up to
December 2005 Number 00044/207/05/051/07.
- Response from PT Angkasa Pura I (Persero) to the
Judicial Review petition has been submitted, and
at present, they are still awaiting for a Decision on
the Judicial Review petition.
c. Value Added Tax on Goods and Services Underpayment
Assessment Letter for the Tax Period of December
2006 Number 00006/207/06/051/07.
- Tax Court Decision No. Put.22459/PP/M.
VIII/16/2010 dated July 30, 2010 has been issued
on the petition for appeal fled by PT Angkasa Pura
I (Persero) against the aforementioned Decision
of the Director General of Taxation, principally
deciding as follows:
Granting partially the appeal petition fled by PT
Angkasa Pura I (Persero), so that the VAT payable
shall be as follows:
d. Value Added Tax on Goods and Services Tax
Assessment Letter for the Tax Period of January up to
December 2007 Number 00090/107/06/051/08.
- Lawsuit has been fled by PT Angkasa Pura I
(Persero) against the aforementioned Decision of
the Directorate General of Taxation, and at present,
it is still the process of investigation at the Tax
Court.
- The tax appeal hearing process has been
completed, and at present, they are still awaiting
for the decision of the Tax Court Judge.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Perhitungan
menurut Pemohon
Banding (AP1) (Rp)
Menurut SKPKB
PPN (Rp)
Putusan
Pengadilan Pajak
(Rp)
(3.042.079.266,00) 4.639.707.029 (2.868.084.803,60)
Calculation according
to the Appeal
Petitioner (AP1) (Rp)
According to VAT
Underpayment
Assessment
Letter (Rp)
Tax Court
Decision (IDR)
(3.042.079.266,00) 4.639.707.029 (2.868.084.803,60)
239
2011 Annual Report
Fungsi Sekretaris Perusahaan sebagai media penyebaran
informasi dilakukan melalui penyediaan akses informasi
berupa majalah (Majalah UPDATES), website korporat (www.
angkasapura1.co.id), dan website pada portal BUMN (www.
bumn.go.id/angkasapura1), mailing list, pertemuan dengan
analis, dan sebagainya. Media-media ini memberikan
informasi tentang perkembangan kinerja perusahaan,
progress pembangunan fasilitas bandara, pengumuman
pelelangan, capaian perusahaan, dan peristiwa-peristiwa
penting perusahaan.
Selama 6 tahun belakangan Angkasa Pura Airports telah
melaksanakan assessment terkait penerapan GCG, hasil
dari pelaksanaan assesment tersebut memuat tentang
pembuatan Code of Conduct yang kemudian disosialisasikan
kepada seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan
perusahaan. Isi dari kode etik CoC memuat hal-hal
diantaranya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa,
proses mutasi dan promosi. Pengungkapan bahwa kode
etik berlaku bagi seluruh level organisasi. Upaya dalam
penerapan dan penegakannyadengan dibuatnya pakta
integritas bagi pejabat yang baru dilantik serta pembuatan
pakta integritas pada setiap proses pengadaan barang dan
jasa, serta pemilihan calon mitra usaha.
1. Rencana pengembangan penerapan GCG tahun 2012
s/d 2013 antara lain :
a) Sosialisasi GCG terkait Peraturan Menteri Negara
BUMN No. PER-01/MBU/2011 (tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN), kepada
seluruh Komisaris Direksi dan karyawan.
b) Memperbaharui kembali dokumen GCG yg sesuai
dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/
MBU/2011 antara lain : Board Manual, Manajemen
Resiko Manual, Sistem Pengendalian Intern,
Sistem Pengawasan Intern, Mekanisme Pelapotran
| |urct|cr c| t| cnp.rys Sc.t..y .s t|
information dissemination media has been performed
through the provision of information access in the form
of magazine (UPDATES Magazine), corporate website
(www.angkasapura1.co.id) and website in a State-Owned
Enterprise portal (www.bumn.go.id/angkasapura1), mailing
list, meeting with an analyst, and others. These media provide
|r|c.n.t|cr cr t| ccnp.rys p.|c.n.rc Jv|cpnrt,
airport facility construction progress, tender announcement,
t| ccnp.rys .c||vnrts, .rJ t| ccnp.rys ky vrts
During the past 6 years, Angkasa Pura Airports has conducted
assessment in relation to the application of GCG. The result of
the said assessment contains the preparation of the Code of
Conduct which shall then be disseminated to all ofcials and
np|cys |r t| ccnp.ry | cnp.rys cJ c| crJuct
contains, among others, the implementation of goods and
services procurement, transfer process and promotion. The
cnp.rys cJ c| crJuct |.s br Jc|..J .pp||c.b|
to all organization levels. Eforts have been made to apply
and enforce the same by preparing an integrity pact for any
newly-appointed ofcial and preparing integrity pact in any
goods and services procurement process as well as selection
of business partner candidates.
1. The GCG application development plan for the years
2012-2013 shall comprise, among others:
a) Disseminating GCG in relation to the Regulation of
the State Minister for State-Owned Enterprises No.
PER-01/MBU/2011 (regarding the Application of Good
Corporate Governance in State-Owned Enterprises) to
all Commissioners, Directors and employees.
b) Renewing GCC documents that are in accordance
with the Regulation of the State Minister for State-
Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 such as,
among others: Board Manual, Risk Management
Media Penyebaran Informasi
Information Dissemination media
Etika Perusahaan (Code Of Conduct)
| cnp.rys cJ c| crJuct
Praktek GCG | CGC Practice
240
Laporan Tahunan 2011
atas dugaan penyimpangan pada BUMN yang
bersangkutan tata kelola informasi dan pedoman
perilaku (Code of Conduct).
c) Menyusun parameter GCG yang akan dinilai.
d) Mendidik personel untuk menjadi asesor yang
nantinya sebagai personel self assessment.
e) Melakukan Self Assesment
f ) Mengikuti kegiatan awarding yang berkaitan
dengan GCG baik yang bertaraf Nasional maupun
Internasional.
2. Peningkatan nilai strategis penerapan GCG
a) Perusahaan dalam melakukan setiap kontrak
pekerjaan barang dan jasa serta pemilihan mitra
usaha komersial selalu dibuatkan Pakta Integritas
antara panitia Pelelangan dan calon Mitra Kerja, hal ini
dilakukan untuk menghindari adanya konspirasi dan
kolusi dalam setiap perikatan pekerjaan,
b) Dalam setiap pengangkatan pejabat satu tingkat
dibawah direksi, pejabat yang dilantik harus
menandatangani pakta integritas beserta istri/suami
c) Pembuatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara bagi seluruh Komisaris, Direksi dan Pejabat satu
tingkat dibawah Direksi serta Para Kepala Proyek dan
hal tersebut wajib dilaporkan setiap 2 tahun sekali dan
dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
d) Menginformasikan secara transparan setiap kegiatan
perusahaan di website Angkasa Pura Airports dan
media cetak maupun elektronik.

Dasar Hukum
Dasar proses pengadaan barang dan jasa Angkasa Pura
Airports antara lain:
|..tu..r Vrt.| |... b.J.r |s.|. V|||k |...
Nomor PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara.
|putus.r ||.ks| | /rk.s. |u.. | (|.s.c) |cnc.
KEP.110/PL.10/2008 tentang Prosedur Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan atau Jasa di Lingkungan PT
Angkasa Pura I (Persero);
Manual, Internal Control System, Internal Supervision
System, Reporting Mechanism on alleged deviation
in a State-Owned Enterprise related to information
management and guidelines on the code of conduct.
c) Preparing the GCG parameters to be assessed.
d) Educating personnel to become an assessor that shall
later become a self-assessment personnel.
e) Conducting Self-Assessment.
f ) Participating in both National and International GCG-
related awarding activities.
2. Increased strategic value of GCG application
a) The Company when entering into any goods
and services work contract as well as in selecting
commercial business partners shall always prepare
an Integrity Pact between the Tender committee
and the Working Partner candidate, in order to avoid
conspiracy and collusion in any work contract.
b) In any appointment of ofcial one level below the
directors, the appointed ofcial must sign an integrity
pact together with his/her spouse.
c) |.p...t|cr c| t| St.t /Jn|r|st..tc.s /sst |pc.t
for all Commissioners, Directors and Ofcials one level
below the Directors as well as Project Leaders and the
same must be reported once in every 2 years to the
Corruption Eradication Commission (KPK).
d) Transparent information on every activity of the
company on Angkasa Pura Airports website and both
on electronic as well as printed media.
Legal Bases
The bases of Angkasa Pura Airports goods and services
procurement process are as follows:
|u|.t|cr c| t| St.t V|r|st. |c. St.tO.rJ
Enterprises Number PER-05/MBU/2008 dated
September 3, 2008 regarding General Guidelines for the
Implementation of Goods and or Services Procurement
by State-Owned Enterprises;
|c|s|cr c| t| bc..J c| ||.ctc.s c| | /rk.s. |u..
I (Persero) Number KEP.110/PL.10/2008 regarding
Implementing Procedures for Goods and Services
Procurement in PT Angkasa Pura I (Persero);
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pengadaan Barang dan Jasa
Goods and Services Procurement
241
2011 Annual Report
|putus.r ||.ks| | /rk.s. |u.. | (|.s.c) |cnc.
KEP.88/PL.02/2009 tentang Perubahan atas Keputusan
Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.110/
PL.10/2008 tentang Prosedur Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan atau Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura I
(Persero);
Angkasa Pura Airport dalam melaksanakan proses pengadaan
barang dan jasa mempunyai Prinsip Dasar antara lain:
||s|r,
||kt||,
|cnpt|t||,
..rsp...r,
/J|| J.r \...,
/kurt.b|,
Konsistensi Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pengadaan Barang dan Jasa di
lingkungan Angkasa Pura Airports secara konsisten
menerapkan prinsip dasar yang telah ditetapkan dalam
ketentuan Keputusan Direksi, dan dilaksanakan oleh SDM
yang memiliki kualifkasi.
Risiko dalam berbagai bentuk dan sumbernya merupakan
komponen yang inherent dari setiap aktivitas perusahaan.
Hal ini berarti bahwa setiap aktivitas dari yang terkecil sampai
yang terbesar tidak telepas dari risiko, dan penyebabnya
tidak lain karena adanya ketidakpastian, tidak satupun orang
yang tahu dengan pasti apa yang akan terjadi dimasa depan.
Dengan kata lain selama ada elemen ketidakpastian dapat
menimbulkan risiko.
|c|s|cr c| t| bc..J c| ||.ctc.s c| | /rk.s.
Pura I (Persero) Number KEP.88/PL02/2009 regarding
Amendment to the Decision of the Board of Directors of
PT Angkasa Pura I (Persero) Number KEP.110/PL.10/2008
regarding Implementing Procedures for Goods and or
Services Procurement in PT Angkasa Pura I (Persero);
Basic Principles of Angkasa Pura Airports in implementing
goods and services procurement process are, among others:
||c|rt,
||ct|v,
cnpt|t|v,
..rsp..rt,
|.|. .rJ |.scr.b|,
/cccurt.b|,
Consistency Of Implementation
Goods and Services procurement process in Angkasa
Pura Airports shall consistently applies the basic principles
set forth in the provisions of the Decision of the Board of
Directors, and shall be implemented by qualifed Human
Resources.
Risks in various forms and sources are the components
inherent to any activity of the company. This means, any
activity from the smallest to the biggest cannot be separated
from risks, and the reason thereof is simply uncertainty,
where no one knows for sure what will happen in the future.
In other words, as long as there is an element of uncertainty,
there are risks.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
242
Laporan Tahunan 2011
Angkasa Pura Airports sebagai salah satu BUMN pengelola
jasa kebandarudaraan, tentunya tidak terlepas dari risiko
dalam pengelolaan perusahaan. Baik risiko yang timbul
dari kegiatan operasional kebandarudaraan, navigasi
penerbangan maupun risiko yang timbul dari kegiatan
usaha. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
di sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang
pengelolaan dan pengusahaan kebandarudaraan serta
pelayanan jasa navigasi penerbangan, perusahaan harus
mengelola Bandar Udara sesuai dengan prinsip Safety,
Security, Services dan Compliance atau yang sering disebut 3S
dan 1C. Disamping juga tetap memperhatikan pengelolaan
perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan
perseroan terbatas. Untuk menjaga kelangsungan usahanya
disamping memperhatikan hal-hal tersebut di atas,
perusahaan harus memperhatikan pertumbuhan usaha,
peningkatan efsiensi dan efektivitas operasional, serta
pelaksanaan manajemen risiko sesuai dengan praktik-praktik
terbaik yang ada. Oleh karena pelaksanaan manajemen risiko
merupakan suatu kegiatan yang penting, maka perusahaan
dituntut untuk mampu mengelola risiko secara efektif.
Penerapan manajemen risiko di perusahaan pada dasarnya
sudah dilakukan sejak perusahaan berdiri, meskipun dengan
cara yang konvensional dan berkembang sesuai dengan
perkembangan kondisi internal dan eksternal.
Pentingnya Manajemen Risiko bagi BUMN semakin
dipertegas dengan adanya Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara nomor: PER-01/MBU/2011
tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance/GCG) pada BUMN yang
melengkapi Keputusan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara nomor: Kep-117/M.BU/2002 tentang
Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada
BUMN. Pasal 25 pada PER-01/MBU/2011 menyebutkan
bahwa Direksi dalam setiap pengambilan keputusan
harus mempertimbangkan risiko usaha, Direksi wajib
membangun dan melaksanakan program manajemen
risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian
dari pelaksanaan program GCG.
Angkasa Pura Airports as one of the State-Owned
Enterprises managing airport services, certainly, cannot
be separated from risks in company management, both
arising from airport operational and fight navigation
activities and from business activities. As one of the State-
Owned Enterprises in the transportation sector engaging
in the feld of airport operation and business as well as
fight navigation services, the company must manage
the Airport pursuant to the Safety, Security, Services, and
Compliance, often referred to as 3S and 1C, principles.
Moreover, the company must continue giving attention
cr t| ccnp.rys n.r.nrt b.sJ cr t| ||n|tJ
liability company management principles. In order to
maintain its business continuity, besides giving attention
on the abovementioned matters, the company must also
give attention on business growth, the improvement of
operational efciency and efectiveness, as well as the
implementation of risk management in accordance with
the existing best practices. Since the implementation of
risk management is an important activity, the company
is required to be able to manage risks efectively. The
application of risk management in the company, basically,
has been performed since its establishment, even though
in a conventional manner, and has been developing in line
with the internal and external condition development.
The importance of Risk Management for State-Owned
Enterprises is even confrmed by the issuance of the
Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises
number: PER-01/MBU/2011 regarding the Application
of Good Corporate Governance (GCG) in State-Owned
Enterprises that complements the Decree of the State Minister
for State-Owned Enterprises number: Kep-117/M.BU/2002
regarding the Application of Good Corporate Governance
(GCG) Practice in State-Owned Enterprises. Article 25 in PER-
01/MBU/2011 mentions that the Board of Directors in any
decision-making must take business risks into consideration,
the Board of Directors must develop and implement an
integrated corporate risk management program which is an
integral part of the GCG program implementation.
Manajemen Risiko | Risk Management
243
2011 Annual Report
Disisi lain sebagai pengelola Bandar Udara, PT. Angkasa Pura
I harus mengikuti pula pengelolaan risiko yang mengacu
pada peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia antara lain Undang-undang No. 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan, Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor KM-20 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan, KM-24 Tahun 2009 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139, KM-8 Tahun 2010
tentang Program Keselamatan Penerbangan Nasional, Surat
Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara nomor
SKEP.223/X/2009 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Operasi Bandar Udara, serta peraturan dari lembaga
internasional terkait antara lain dokumen International Civil
Aviation Organization (ICAO) nomor 9859.
1. Sistem Manajemen Risiko
Tindak lanjut pelaksanaan pengembangan manajemen
risiko Angkasa Pura Airports diluar Safety Management
System (SMS) ditunjukkan dengan disahkannya Pedoman
Umum Manajemen Risiko Angkasa Pura Airports oleh Direksi
sesuai Keputusan Direksi nomor KEP.114/PG.01/2011 pada
tanggal 7 November 2011. Secara garis besar Pedoman
Umum Manajemen Risiko memuat Kebijakan Umum,
Pedoman Umum, Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir yang
akan selalu menjadi dasar dalam melaksanakan kegiatan
manajemen risiko di Angkasa Pura Airports.
Untuk meningkatkan komitmen manajemen terhadap
pelaksanaan manajemen risiko, maka telah dilakukan
sosialisasi Pedoman Umum Manajemen Risiko kepada
Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan para pejabat satu
tingkat dibawah Direksi dilingkungan Kantor Pusat.
Implementasi Safety Management System berpedoman
kepada Safety Management System Manual Angkasa Pura
Airports yang telah disahkan oleh Direktur Operasi dan Teknik
Angkasa Pura Airports dan Direktur Niaga Penerbangan,
Ditjen Perhubungan Udara.
On the other hand, as an Airport operator, PT Angkasa Pura
I must also implement risk management by referring to the
regulations stipulated by the Government of the Republic of
Indonesia such as, among others, Law No. 1 Year 2009 regarding
Aviation, Regulation of the Minister of Transportation Number
KM-20 Year 2009 regarding Safety Management System,
KM-24 Year 2009 regarding Civil Aviation Safety Regulation
Part 139, KM-8 Year 2010 regarding National Aviation Safety
Program, Decision Letter of the Directorate General of Air
Transportation number SKEP.223/X/2009 regarding Airport
Operation Safety Management System, as well as regulations
the related international institutions such as, among others,
document of the International Civil Aviation Organization
(ICAO) number 9859.
1. Risk Management System
|c||c.up tc t| |np|nrt.t|cr c| /rk.s. |u.. /|.pc.ts
risk management development outside the Safety
Management System (SMS) has been indicated by the
..t||c.t|cr c| /rk.s. |u.. /|.pc.ts Cr..| Cu|J||rs |c.
Risk Management by the Board of Directors in accordance
with the Decision of the Board of Directors number KEP.114/
PG.01/2011 on November 7, 2011. In broad outline, the
General Guidelines for Risk Management contains General
Policies, General Guidelines, Procedures, Work Instructions
and Forms that shall always become bases in implementing
risk management activities in Angkasa Pura Airports.
|r c.J. tc |rc..s t| n.r.nrts ccnn|tnrt cr t|
implementation of risk management, the General Guidelines
for Risk Management have been disseminated to the Board
of Commissioners, the Board of Directors and the ofcials
one level below the Directors in the Head Ofce.
implementation of the Safety Management System shall use
as guidelines Angkasa Pura Airports Safety Management
System Manual that has been ratifed by the Director of
/rk.s. |u.. /|.pc.ts Op..t|cr .rJ c|r|ous .rJ t|
Director of Aviation Commerce of the Directorate General of
Air Transportation.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
244
Laporan Tahunan 2011
2. Pelaksanaan Manajemen Risiko
Pelaksanaan manajemen risiko Angkasa Pura Airports yang
selalu berpedoman pada seluruh peraturan-peraturan
internal maupun eksternal yang ada tersebut, mencakup
keseluruhan lingkup aktivitas usaha di Perusahaan
berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan antara fungsi
operasional bisnis dengan pengelolaan risikonya. Dengan
kebijakan dan manajemen risiko yang berfungsi baik, maka
manajemen risiko akan menjadi strategic partner bagi unit
bisnis dalam mendapatkan hasil optimal untuk mencapai
tujuan/sasaran dari operasi perusahaan.
3. Identifkasi Risiko Perusahaan
Identifkasi dan Langkah Pengelolaan risiko yang telah
dilakukan oleh Manajemen Angkasa Pura Airports tahun
2011, adalah sebagai berikut :
a. Risiko Keuangan
Risiko keuangan meliputi risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
kredit, dan risiko permodalan. Hasil identifkasi terhadap
risiko di Angkasa Pura Airports, yaitu fuktuasi nilai tukar
Dollar Amerika terhadap Rupiah, infasi, investasi pada
saham, investasi pada obligasi, investasi pada perbankan,
serta kolektibilitas piutang usaha, dimana masing-masing
mempunyai risiko dan dampak yang berbeda-beda,
sehingga perlu pengelolaan secara profesional agar tidak
mengakibatkan penurunan kinerja keuangan.
Dalam kaitan ini, Manajemen senantiasa
memperhitungkan secara cermat risiko dan mitigasi guna
menghindari atau meminimalkan timbulnya kerugian
bagi Angkasa Pura Airports. Upaya yang dilakukan
adalah dengan menjaga secara ketat pencapaian tingkat
risiko keuangan tahunan Angkasa Pura Airports, melalui
evaluasi laporan secara bulanan sebagai early warning
system.
b. Risiko Operasional
Risiko Operasional diantaranya adalah risiko SDM,
risiko produktivitas, risiko teknologi, risiko sistem, serta
risiko proses, dimana tingkat pelayanan yang diberikan
perusahaan akan memberikan pengaruh terhadap
kepuasan pengguna jasa serta produksi dan pendapatan
Angkasa Pura Airports, mengingat bahwa salah satu
2. Implementation of Risk Management
The implementation of risk management by Angkasa Pura
Airports that always uses all the abovementioned existing
internal and external regulations as guidelines shall include
the entire scope of business activities in the Company based
on the need for balance between business operational
function and its risk management. With the well-functioning
risk policies and management, risk management shall
become strategic partner for the business unit in obtaining
optimal result in order to achieve objectives/targets of the
ccnp.rys cp..t|cr
3. The Companys Risk Identifcation
The Risk Identifcation and Management Measures carried
cut by /rk.s. |u.. /|.pc.ts V.r.nrt |r 2011 .. .s
follows:
a. Financial Risk
Financial risks comprise market risk, liquidity risk, credit
risk, and capital risk. The results of risk identifcation in
Angkasa Pura Airports, namely the fuctuation of the
|r|tJ St.ts |c||..s xc|.r ..t ..|rst |up|.|,
infation, investment in shares, investment in bonds,
|rvstnrt |r b.rks, .s .|| .s .cccurt .c|v.b|s
collectability, have diverse risks and impacts. Therefore,
professional management is required in order to prevent
fnancial performance degradation.
In relation thereto, the management has always taken
risks and mitigations into careful account in order to avoid
or minimize losses to Angkasa Pura Airports. The efort
made is strictly overseeing the achievement of Angkasa
|u.. /|.pc.ts .rru.| |r.rc|.| .|sk |v|, t|.cu| ncrt||y
report evaluation as an early warning system.
b. Operational Risk
Operational Risks comprise, among others, HR risk,
productivity risk, technology risk, system risk, as well
as process risk, where the level of services given by the
ccnp.ry s|.|| .|ct s.v|c us.s s.t|s|.ct|cr .s .||
as production and revenues of Angkasa Pura Airports,
ccrs|J.|r t|.t cr c| t| ccnp.rys t..ts |s t|
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
245
2011 Annual Report
sasaran perusahaan adalah peningkatan kepuasan para
pelanggan jasa Bandar Udara. Upaya yang telah dilakukan
oleh Manajemen adalah meningkatkan keandalan dan
ketersediaan fasilitas dengan melakukan perbaikan dan
penambahan fasilitas yang ada di terminal Bandar Udara
seperti perluasan dan pembangunan terminal bandara
baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
para pengguna jasa seperti konsesioner dan penumpang,
sehingga nantinya akan dapat meningkatkan produksi
dan pendapatan Angkasa Pura Airports.
Resiko kemungkinan terjadinya incident atau accident
penerbangan baik di udara maupun di darat terlihat
melalui tolok ukur jumlah kejadian Breakdown of
Separation (BOS) dan atau Breakdown of Coordination
(BOC). Upaya pencegahan dan memperkecil risiko
terjadinya incident dan accident dilakukan dengan
mematuhi ketentuan-ketentuan nasional dan
internasional, mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi SDM dengan mengadakan berbagai diklat
dan pelatihan, serta perbaikan prosedur dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia dengan pemberian license
dan rating bagi personil operasional bandara.
Setiap terjadi incident atau accident penerbangan segera
dilaporkan melalui sistem pelaporan yang ada untuk
kemudian dilakukan analisis agar diketahui penyebab dan
cara pencegahan kejadian serupa di waktu mendatang.
Untuk itu telah diidentifkasi perlu sistem pelaporan
yang cepat dan akurat sehingga dapat memberikan
hasil analisa yang lebih tepat.Upaya pencegahan
yang diterapkan pada satu lokasi dan terbukti berhasil
diinformasikan pada cabang lain melalui mekanisme
safety information sharing. Dengan Demikian setiap best
practice dapat diterapkan oleh lokasi lain sehingga dapat
meningkatkan keselamatan penerbangan.
Safety, Security, Services serta Compliance merupakan
salah satu sasaran penting perusahaan, oleh sebab itu
untuk mendalami risiko operasional yang mungkin terjadi
dan tata cara penyelesaian terbaik, maka dilaksanakan
safety review sebagai sarana berbagi pengalaman yang
dihadiri oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,
Angkasa Pura Airports, dan PT Angkasa Pura II (Persero),
|rc..s c| t| /|.pc.t s.v|c us.s s.t|s|.ct|cr |
|c.t n.J by t| V.r.nrt |s |rc..s|r |.c|||t|s
reliability and availability through renovation and addition
to the facilities existing in Airport terminals such as the
expansion and construction of a new airport terminal to
increase the quality of services to service users such as
concessioners and passengers, so that later may increase
/rk.s. |u.. /|.pc.ts p.cJuct|cr .rJ .vrus
The potential risk of aviation incidents or accidents in the
air and on the ground can be seen through the number
of Breakdown of Separation (BOS) and or Breakdown of
Coordination (BOC) incidents. The eforts for preventing
and minimizing the risk of incidents and accidents
have been made by complying with the national and
international rules, maintaining and increasing Human
|scu.cs ccnpt|t|cr by c..r|.|r v..|cus Juc.t|crs
and trainings, as well as improving procedures and
|rc..s|r |un.r .scu.cs ou.||ty by |v|r ||crs .rJ
rating for airport operational personnel.
Any aviation incident or accident has been immediately
reported through the existing reporting system for
further analysis to fnd out the cause and the method of
preventing similar incident in the future. Therefore, the
need for an prompt and accurate reporting system has
been identifed so as to provide more accurate analysis
result. Any prevention efort applied in one location
and proven to be successful has been informed to
other branches through the safety information sharing
mechanism. Thereby, any best practice can be applied in
other locations to increase aviation safety.
Safety, Security, Services as well as Compliance is one
c| t| ccnp.rys |npc.t.rt t..ts |.|c., |r c.J.
to have in-depth knowledge of potential operational
risks and the best solution procedures, safety review as
means for sharing experiences has been conducted,
attended by the Directorate General of Air Transportation,
Angkasa Pura Airports, and PT Angkasa Pura II (Persero).
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
246
Laporan Tahunan 2011
selain itu juga dilaksanakan safety meeting sebagai sarana
internal untuk berbagi pengalaman diantara seluruh
unit bisnis yang ada di Angkasa Pura Airports. Untuk
dapat terus mengikuti perkembangan yang ada, kedua
aktivitas tersebut direncanakan akan dilaksanakan secara
berkala minimal satu tahun sekali. Selanjutnya sebagai
pedoman, telah disusun Manual Sistem Manajemen
Keselamatan tingkat perusahaan yang sudah disetujui
oleh Direksi dan sedang dilakukan proses konsultasi dan
penandatanganan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara.
Di lingkungan usaha yang sangat dinamis, kelemahan
koordinasi dan kecepatan dalam pengambilan keputusan
merupakan salah satu akibat yang ditimbulkan oleh
adanya teknologi informasi, oleh sebab itu Angkasa Pura
Airports berupaya untuk terus memperbarui sistem-
sistem teknologi yang telah digunakan perusahaan
seperti Sistem Keuangan, Sistem Komersial, Sistem
Personalia dan lain-lain, salah satu upaya lain yang telah
dilakukan oleh perusahaan adalah merencanakan untuk
pelaksanaan implementasi Enterprise Resource Planning
(ERP) yang akan menjembatani beberapa sistem yang
sudah ada untuk memberikan output yang lebih cepat
dan lebih akurat.
c. Risiko Strategis
Risiko dalam kerjasama pengelolaan SBU Warehousing,
pengelolaan parkir, konsesioner serta dengan adanya
wacana pemisahan Air Trafc Services (ATS) dari
pengelolaan manajemen Angkasa Pura Airports sesuai UU
No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, akan berpotensi
menurunkan kinerja keuangan Angkasa Pura Airports.
Manajemen berupaya untuk meminimalisir risiko-risiko
tersebut dengan melakukan analisa mendalam baik analisa
bisnis maupun analisa terhadap calon mitra usaha untuk
memberikan pelayanan dan pendapatan yang maksimal,
serta melakukan pengembangan usaha di bidang jasa
kebandarudaraan dan jasa penunjang lainnya, disamping
itu perusahaan merencanakan membentuk beberapa
anak perusahaan untuk membantu meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan dengan melakukan studi banding
dengan pengelola bisnis yang dianggap telah menuai
keberhasilan.
Moreover, safety meeting as internal means for sharing
experiences among all the business units existing in
Angkasa Pura Airports has been conducted. In order to
be able to continuously follow the existing development,
both the aforementioned activities have been planned
periodically at least once a year. Furthermore, as
guidelines, a company-level Safety Management System
Manual, approved by the Board of Directors and the
consultation and signing process of which has been done
by the Directorate General of Air Transportation, has been
prepared.
In a very dynamic business environment, weak
coordination and speed in decision-making is one of the
consequences of the existence of information technology.
Therefore, Angkasa Pura Airports has made eforts to
continuously renew the technology systems used by the
company such as Financial System, Commercial System,
Personnel System and others. One of the other eforts
made by the company was to plan the implementation
of Enterprise Resource Planning (ERP) that is to bridge
a number of existing systems to give more precise and
more accurate output.
c. Strategic Risks
Risks in cooperation in Warehousing SBU management,
parking management, concessioner as well as with the
existing discussion to separate Air Trafc Services (ATS)
|.cn /rk.s. |u.. /|.pc.ts n.r.nrt |r .ccc.J.rc
with Law No. 1 Year 2009 regarding Aviation, shall have
t| pctrt|.| tc J..J /rk.s. |u.. /|.pc.ts |r.rc|.|
performance. The management has made eforts to
minimize the aforementioned risks by conducting in-
depth analysis, both business analysis and analysis on
business partner candidates, to provide maximum
services and revenues, as well as by carrying out business
development in the feld of airport services and other
supporting services. In addition thereto, the company
has planned to establish a number of subsidiaries to
||p |rc..s|r t| ccnp.rys |r.rc|.| p.|c.n.rc
and by carrying out comparative study with the business
managers considered having enjoying success.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
247
2011 Annual Report
d. Risiko Eksternalitas
Risiko lingkungan yang teridentifkasi di Angkasa Pura
Airports adalah adanya gangguan keamanan serta
perilaku masyarakat di sekitar lokasi kerja Angkasa Pura
Airports yang kurang menyadari bahaya menerobos
batas-batas daerah tertutup di sekitar Bandar Udara.
Upaya yang dilakukan oleh manajemen adalah
meningkatkan kualitas sistem pengamanan bandar
udara, melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah
setempat dan aparat keamanan serta sosialisasi terhadap
masyarakat yang berada di lingkungan kerja Bandar
Udara mengenai pentingnya ditaati ketentuan tentang
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
Selain itu pemaksimalan pelaksanaan program Corporate
Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan untuk
turut serta membantu sosialisasi kepada masyarakat yang
ada disekitar Bandar Udara.
Isu wabah penyakit dan bencana alam dapat
menurunkan jumlah penumpang transportasi udara,
yang memberikan pengaruh terhadap produksi dan
pendapatan Angkasa Pura Airports. Upaya yang telah
dilakukan oleh Manajemen adalah mengoptimalkan
public relation Angkasa Pura Airports, memaksimalkan
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki
perusahaan serta berkoodinasi dengan Pemerintah
Daerah.
e. Risiko Hukum
Risiko Hukum berupa kemungkinan adanya tuntutan
hukum dari pihak lain terhadap asset maupun aktiftas
Angkasa Pura Airports. Manajemen telah melakukan
upaya mitigasi terhadap proses bisnis dan kebijakan
yang diambil untuk meminimalkan risiko-risiko tersebut
yaitu dengan memastikan semua aktiftas Angkasa Pura
Airports telah didasarkan pada ketentuan dan peraturan
yang berlaku, baik internal maupun eksternal. Disamping
itu juga dilakukan penyusunan draft kebijakan anti fraud
yang diharapkan dapat segera disetujui dan disahkan
oleh Direksi.
d. Risk Externalities
The environmental risks identifed at Angkasa Pura
Airports are security interference as well as behavior of the
local communities within the work location of Angkasa
Pura Airports who are not quite aware of the danger of
breaking through closed areas around the Airport. The
eforts made by the management have been increasing
the airport security system quality, making coordination
with the local Government and the security apparatus,
J|ssn|r.t|r tc t| pcp| .|t||r t| /|.pc.ts .c.k|r
environment how important it is to comply with the
provisions on Aviation Operation Safety Zone (KKOP), as
.|| .s n.x|n|.|r t| |np|nrt.t|cr c| t| ccnp.rys
Corporate Social Responsibility (CSR) program in order
to participate in performing dissemination to the local
communities around the Airport.
The epidemic and natural disaster issues are potential of
decreasing the number of air transportation passengers,
sc .s tc .|ct /rk.s. |u.. /|.pc.ts p.cJuct|cr
and revenues. The eforts made by the Management
|.v br cpt|n|.|r /rk.s. |u.. /|.pc.ts pub||c
.|.t|crs, n.x|n|.|r t| ccnp.rys c.pc..t Scc|.|
Responsibility (CSR) program as well as coordinating with
the Local Government.
e. Legal Risks
Legal Risks have been potential legal claims from third
p..t|s cr /rk.s. |u.. /|.pc.ts .ssts .rJ .ct|v|t|s
The Management has taken mitigation eforts on the
adopted business process and policies to minimize
the aforementioned risks, namely by ensuring that all
/rk.s. |u.. /|.pc.ts .ct|v|t|s |.v br b.sJ upcr
the applicable rules and regulations, both internal and
external. Moreover, draft anti fraud policies have been
prepared and expected to be immediately approved and
ratifed by the Board of Directors.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
248
Laporan Tahunan 2011
249
2011 Annual Report
Kemakmuran masyarakat sekitar dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial
dan pendidikan. Dengan meningkatkan kualitas serta kesehatan Sumber Daya
Manusianya kemakmuran bisa diwujudkan.
Sharing
Innovation to Prospere
B E R B AGI I NOVA S I UNT UK K E S E J A HT E R A A N
Bringing prosperity to local communities through
various social and educational activities that will
improve health and quality of Human Resources
250
Laporan Tahunan 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
251
2011 Annual Report
Managing the Business
Process to Produce
an Overall Positive Impact
on Society
Mangrove Untuk Anak Cucu
252
Laporan Tahunan 2011
Angkasa Pura Airports adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di sektor pelayanan publik. Bidang
usaha Perusahaan adalah pengelolaan kebandarudaraan
dan jasa navigasi penerbangan.
Sebagai entitas bisnis yang dikelola profesional, Perusahaan
dituntut untuk mampu menjalankan seluruh kegiatan
bisnis dan operasionalnya secara berkelanjutan. Karenanya
menjadi penting bagi Perusahaan untuk tidak semata-mata
mendapatkan keuntungan (proft), tetapi juga memberikan
perhatian kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat
(people) dan kelestarian lingkungan (planet).
Semua itu dilaksanakan melalui pemenuhan tanggung
jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility,
disingkat CSR), yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan. Melalui pelaksanaan CSR, Perusahaan berusaha
menjalin hubungan harmonis dengan segenap pemangku
kepentingan. Hal ini sejalan dengan strategic directions yang
dituangkan di dalam Buku Reposisi dan Restrukturisasi
yang diterbitkan Perusahaan, bahwa salah satu sasaran
keberadaan Angkasa Pura Airports adalah kontribusi
terhadap lingkungan.
Angkasa Pura Airports is a State-Owned Enterprise engaging
|r t| pub||c s.v|cs sctc. | cnp.rys bus|rss ||J |s
airport and fight navigation service management.
As a professionally-managed business entity, the Company
is expected able to run all its business and operational
activities continuously. Therefore, it is important for the
Company not only to gain proft, but also to give attention
cr t| |np.cvnrt c| pcp|s .||.. .rJ rv|.crnrt
(planet) conservation.
All of the foregoing have been carried out through the
fulfllment of the corporate social responsibility (abbreviated
as CSR), which includes the economic, social and
environmental aspects. Through the CSR implementation,
the Company has tried to build harmonious relationship with
all the stakeholders. This is in line with the strategic directions
set forth in the Book on Reposition and Restructuring issued
by the Company, where one of the targets of Angkasa Pura
/|.pc.ts x|strc |s ccrt.|but|cr tc t| rv|.crnrt
Latar Belakang
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Background
253
2011 Annual Report
dikelola Perusahaan, maka nilai kontribusi yang dibayarkan
ke pemerintah daerah juga terus bertambah.
Melalui pembayaran pajak daerah dan retribusi, maka secara
tidak langsung Perusahaan juga telah berpartisipasi dalam
pembiayaan kegiatan pembangunan di setiap daerah.
Rekapitulasi Pembayaran Pajak Daerah,
Tahun 2011 dan Tahun 2010
Recapitulation of Local Tax Payments,
Year 2011 and Year 2010
(dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah)
Aspek Ekonomi | Economic Aspects
Keberadaan 13 (tiga belas) bandar udara yang dikelola
Angkasa Pura Airports, secara langsung maupun tidak
langsung memberikan manfaat terhadap perekonomian
daerah dan masyarakat setempat. Manfaat secara langsung,
antara lain diwujudkan melalui:
Pembayaran pajak maupun retribusi yang menjadi
bagian dari pendapatan asli daerah (PAD).
Rekrutmen masyarakat setempat sebagai pekerja,
sehingga mengurangi tingkat pengangguran di
daerah masing-masing.
Pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk
perbaikan kualitas hidup dan kesejahteraan.
1. Pajak Daerah dan Retribusi
Setiap tahun masing-masing bandar udara membayarkan
pajak-pajak daerah seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
dan retribusi di antaranya retribusi parkir. Sejalan dengan
peningkatan kegiatan operasional setiap bandara yang
The existence of 13 (thirteen) airports managed by Angkasa
Pura Airports, both directly and indirectly, has given benefts
to the local economy and local community. The direct
benefts can be actualized, among others, through:
The payment of taxes and levies that are part of the
original regional revenues.
The recruitment of the local people as workers, so as
to lower the unemployment level in their respective
regions.
The construction of infrastructures aimed at improving
the quality of life and welfare.
1. Local Taxes and Retribution
Each year, every airport shall pay local taxes such as Land
and Building Tax and levies such as, among others, parking
retribution. In line with the increasing operational activities
of every airport managed by the Company, the contribution
value paid to the local government also continues to
increase.
Through the payment of local taxes and levies, the Company
has indirectly participated in fnancing development
activities in every region.
Cabang
Tahun 2011 / Year 2011 Tahun 2010 / Year 2010
Branch
PBB / Land &
Building Tax
Retribusi / Levy Jumlah / Total
PBB / Land &
Building Tax
Retribusi / Levy Jumlah / Total
Kantor Pusat - DKI Jakarta 3.661 261 3.922 1.298 107 1.406 Head Ofce DKI Jakarta
Ngurah Rai - Denpasar 7.755 7.248 15.003 7.077 7.614 14.692 Ngurah Rai - Denpasar
Juanda - Surabaya 6.919 5.584 12.504 6.592 3.381 9.973 Juanda - Surabaya
Sultan Hasanuddin - Makassar 2.934 3.858 6.792 3.121 1.700 4.822 Sultan Hasanuddin - Makassar
Sepinggan - Balikpapan 3.641 2.195 5.836 3.633 1.718 5.351 Sepinggan - Balikpapan
Frans Kaisiepo - Biak 714 23 736 714 36 750 Frans Kaisiepo - Biak
Sam Ratulangi - Manado 1.432 661 2.094 1.431 59 1.491 Sam Ratulangi - Manado
Adisutjipto - Jogjakarta 1.050 78 1.128 1.048 45 1.093 Adisutjipto - Jogjakarta
Adisumarmo - Solo 644 22 667 642 22 664 Adisumarmo - Solo
Syamsuddin Noor - Banjarmasin 1.841 507 2.348 1.672 419 2.091 Syamsuddin Noor - Banjarmasin
Ahmad Yani - Semarang 1.148 26 1.174 1.153 24 1.178 Ahmad Yani - Semarang
Selaparang - Lombok 617 32 649 615 61 675 Selaparang - Lombok
Pattimura - Ambon 816 108 925 816 43 859 Pattimura - Ambon
El Tari - Kupang 694 95 789 674 16 690 El Tari - Kupang
JUMLAH 33.868 20.699 54.567 30.487 15.246 45.733 TOTAL
254
Laporan Tahunan 2011
2. Keutamaan Pemasok Lokal
Kontribusi terhadap perekonomian di masing-masing
daerah yang menjadi lokasi keberadaan bandar udara, juga
diwujudkan Perusahaan melalui penyertaan perusahaan-
perusahaan lokal sebagai pemasok. Baik untuk pengadaan
barang maupun pelayanan jasa.
Angkasa Pura Airports telah memiliki kebijakan yang
dituangkan dalam Keputusan Direksi Nomor : 110/
PL.02/2008, untuk mengutamakan pemasok lokal dengan
tetap memperhatikan kualitas dan material produk tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh SIGMA
Research mengungkapkan hasil temuan awal Indeks
Kepuasan Supplier di 9 (sembilan) lokasi operasi perusahaan
yang mengukur tingkat kepuasan supplier/vendor atas
pelaksanaan proses pengadaan dan pemborongan barang
/ jasa dengan satuan skala likert diperoleh hasil sebagai
berikut :
3. Keutamaan Pekerja Lokal
Dalam proses penerimaan tenaga kerja, Angkasa Pura
Airports tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat
di sekitar lokasi bandar udara untuk dapat bekerja di bandar
udara yang dikelola Perusahaan sesuai dengan Keputusan
Direksi Nomor : 163/KP.00.8/1991 tanggal 25 April 1991.
NO Lokasi Kantor
Indeks Survey Kepuasan Supplier
(Supplier Satisfaction Survey Index)
Ofce Location
2011 2010
1. Manado 4.46 4.08 Manado
2. Makassar 4.40 4.14 Makassar
3. Balikpapan 4.29 4.02 Balikpapan
4. Semarang 4.28 TA Semarang
5. Denpasar 4.26 4.01 Denpasar
6. Yogyakarta 4.21 3.91 Yogyakarta
7. Surabaya 4.20 4.00 Surabaya
8. Jakarta 4.10 4.07 Jakarta
9. Banjarmasin 4.03 TA Banjarmasin
TOTAL 4.06 4.25 TOTAL
Indeks Survey Kepuasan Supplier Tahun 2011 dan 2010 Supplier Satisfaction Survey Index in 2011 and 2010
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
2. Local Supplier Priority
Contribution towards the economy in each region where an
airport is located has also been actualized by the Company
through the participation of local companies as suppliers,
both in goods procurement and services provision.
Angkasa Pura Airports has had a policy set forth in the
Decision of the Board of Directors Number: 110/PL.02/2008,
to prioritize local suppliers by consistently giving attention to
the quality and material of the relevant product.
The research conducted by SIGMA Research revealed
an early fnding of Supplier Satisfaction Index in 9 (nine)
operation locations of the company, measuring suppliers/
vrJc.s s.t|s|.ct|cr |v| cr t| |np|nrt.t|cr c| ccJs/
services procurement and contracting processes with the
likert scaling unit. The result obtained is as follows:
3. Local Worker Superiority
In the work force recruitment process, Angkasa Pura Airports
continues to give opportunity to the local communities
..curJ .r .|.pc.ts |cc.t|cr tc b .b| tc .c.k |r t| .|.pc.t
managed by the Company in accordance with the Decision
of the Board of Directors Number: 163/KP.00.8/1991 dated
255
2011 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Namun demikian menimbang sifat pekerjaan yang berkaitan
dengan keselamatan penerbangan, Perusahaan melakukan
seleksi ketat terhadap calon tenaga kerja Bandar Udara.
Secara terbatas Perusahaan memberikan kewenangan
kepada manajemen masing-masing bandar udara, untuk
melakukan rekrutmen tenaga kerja terutama yang bersifat
untuk dukungan operasional lapangan. Di antaranya
adalah tenaga pengamanan (aviation security), seperti
yang dilaksanakan di Bandara Internasional Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Tentu saja dalam pelaksanaan rekrutmen,
tetap harus memperhatikan kebijakan penerimaan pegawai
secara umum, proses seleksi dan monitoring tetap dijalankan
oleh Kantor Pusat.
Adapun untuk proses rekrutmen terhadap tenaga kerja
berkeahlian, dengan latar belakang pendidikan Sarjana
(S1) dan Diploma (D III), dilakukan sepenuhnya oleh
Kantor Pusat di Jakarta. Sesuai dengan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik, proses penerimaan
pegawai dilaksanakan secara terbuka dan sejak pendaftaran
penerimaan telah dipublikasikan secara nasional.
25 25 25 25 22555 25 2555555 22555 25 222555 2555 22255 25 25 25 255 25555 255555555 255 25555 2555 255 255555555555555555555
201 20 20 201 201 20 201 201 201 00001 01 2220 2201 2000000 1 A 1 A 1 A 1 A 1 AA 1 A 1 A 1 A 11 AAAAAAA 1 AAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAnnnnn nnnu nnu nnu nnu nu nnuuuuu nnnnn nnuuu nnnnu nnuuuuu nnn uu nnnu nnuuuu nnn uuu nnnuuu n uu nn uuuu nnnuuuuuuu nuuu n uuuuuuual al aaal aall Rep Rep Rep Rep Rep Rep Rep Rep Re Ree Rep Rep Rep Rep Rep Rep RRe Rep R p ep ep RRe Reep Re Rep e RRRRe R por ort oort ort ort ortt ort ortt ort ortt oortt rt rtt ortt o t ortttt orrrtttt rt rtttt o t or o t
(S1) dan Diploma (D III), dilakukan sepenuhnya oleh
Kantor Pusat di Jakarta. Sesuai dengan prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik, proses penerimaan
pegawai dilaksanakan secara terbuka dan sejak pendaftaran
penerimaan telah dipublikasikan secara nasional.
April 25, 1991. However, considering the nature of work that
is related to aviation safety, the Company has conducted
strict selection on the Airport work force candidates.
The Company has given limited authority to the management
of each airport to carry out work force recruitment especially
for supporting feld operations. Among others are aviation
security personnel as carried out in the Lombok International
Airport, West Nusa Tenggara. Without fail, in carrying out the
recruitment, the Company must consistently observe the
employee recruitment policies in general. Selection process
and monitoring have been consistently carried out by the
Head Ofce.
The process of recruitment of skilled work force, with
Bachelor Degree (S1) and Diploma Degree (D3) educational
backgrounds, conducted entirely by the Head Ofce in
Jakarta. In accordance with the principles of good corporate
governance, hiring processes carried out in an open and
since registration acceptance has been published nationally.
256
Laporan Tahunan 2011
Kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar lokasi masing-
masing bandar udara, juga dilaksanakan melalui kebijakan
Perusahaan yang mengharuskan mitra kerja maupun
perusahaan pemasok lokal untuk menggunakan tenaga
kerja lokal. Melalui kebijakan ini maka jumlah masyarakat
lokal di sekitar bandar udara yang bisa merasakan manfaat
langsung dengan menjadi tenaga kerja di masing-masing
bandar udara, juga bertambah banyak.
Dengan menjadi tenaga kerja baik di bandar udara
yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports maupun pada
perusahaan mitra kerja dan pemasok, maka warga setempat
memperoleh imbal jasa pekerjaan atau upah. Selanjutnya
upah yang didapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga kesejahteraan
mereka menjadi lebih baik.
Khusus untuk tenaga kerja di Angkasa Pura Airports,
pemberian imbal jasa pekerjaan didasarkan pada sistem
remunerasi yang berlaku sesuai dengan Keputusan Direksi
Nomor:100/KP.10.01/2010 tanggal 25 Nopember 2010
dan akan diperbaharui pada tahun 2012, dengan tetap
mempertimbangkan besaran upah minimum provinsi
(UMP) yang ditetapkan Dewan Pengupahan setempat.
Adapun besaran upah yang diterima karyawan Perusahaan
pada golongan terendah, baik di kantor pusat maupun
yang bertugas di bandar udara, masih lebih besar dibanding
dengan UMP 2011 yang ditetapkan Dewan Pengupahan
setempat.
Angkasa Pura Airports juga mewajibkan perusahaan
penyedia tenaga kerja alihdaya (outsourcing) di lingkungan
Perusahaan, untuk memberlakukan hal yang sama kepada
para karyawannya. Dengan demikian dapat dipastikan,
besaran upah yang diterima oleh mereka selama tahun
2011, minimal telah sama dengan UMP yang ditetapkan
Dewan Pengupahan setempat.
Besaran upah yang diterima oleh tenaga alihdaya yang bekerja
di Angkasa Pura Airports besarnya bervariasi tergantung dari
tingkat pendidikan dan keahlian masing-masing pekerja dan
rata-rata diatas UMP sebesar Rp1.481.667,-.
Work opportunities for the local communities around
.r .|.pc.ts |cc.t|cr |.v .|sc br c..tJ t|.cu| t|
cnp.rys pc||cy .ou|.|r .c.k|r p..tr.s .rJ |cc.|
supplier companies to use local work force. Through this
pc||cy, t| runb. c| |cc.| ccnnur|t|s ..curJ .r .|.pc.ts
location that may enjoy direct benefts by becoming a work
force in an airport has also been increasing.
By becoming a work force in an airport managed by Angkasa
Pura Airports and a working partner company and supplier,
the local communities have received work compensations
or salaries. Furthermore, the salaries received have been
utilized to fulfll their daily needs, so that their welfare has
been improving.
Specifcally for work force at Angkasa Pura Airports, the
granting of work compensations has been based upon the
applicable remuneration system in accordance with the
Decision of the Board of Directors Number 100/KP.10.01/2010
dated November 25, 2010 and shall be renewed in 2012, by
consistently considering the amount of provincial minimum
wage stipulated by the local Remuneration Board. The
.ncurts c| s.|..|s .c|vJ by t| cnp.rys np|cys
at the lowest class, both at the head ofce and assigned at an
airport, are still higher if compared to the provincial minimum
wage of 2011 stipulated by the Local Remuneration Board.
Angkasa Pura Airports also requires the outsourcing
companies within the Company to apply the same to their
employees. Thereby, it can be assured that the amount of
salaries received by them during 2011, have been at least
the same as the provincial minimum wage stipulated by the
local Remuneration Board.
The amount of salaries received by outsource workers
working at Angkasa Pura Airports vary depending on the
education levels and skills of the respective workers and
are averagely above the provincial minimum wage of Rp.
1,481,667.-
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
257
2011 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
4. Pembangunan Sarana/Prasarana Umum
Manfaat lainnya yang bisa dirasakan masyarakat dari
keberadaan bandar udara yang dikelola Perusahaan, adalah
pelaksanaan pembangunan infrastruktur maupun sarana
dan prasarana umum yang diperuntukkan bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dijalankan melalui
Program Bina Lingkungan.
Pada tahun 2011 kegiatan pengembangan prasarana dan
sarana umum telah menggunakan dana sebesar Rp3,34
miliar. Dana tersebut antara lain digunakan untuk:
a. Pembangunan dan pembuatan saluran irigasi
sepanjang 500m
2
, di Dusun Pallisi, Desa Tellumpoccoe,
Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan;
b. Pengerasan jalan dengan aspal sepanjang 2.200m2
di Desa Betro, Kec. Sedati, Kab. Sidoarjo, Propinsi Jawa
Timur;
4. The Construction of Public Facilities/
Infrastructures
Another beneft that can be enjoyed by the communities from
the existence of an airport managed by the Company has
been the construction of public facilities and infrastructures
allocated for the communities. In the implementation, this
activity has been carried out through the Environment
Development Program.
In 2011, public infrastructure and facility development
activity has consumed funds as much as Rp. 3.34 billion.
Such funds have been used, among others, for:
a. The building and construction of irrigation channel as
long as 500 m2 in Pallisi Hamlet, Tellumpoccoe Village,
Maros Regency, South Sulawesi Province;
b. Road paving using asphalt as long as 2,200m2 in Betro
Village, Sedati District, Sidoarjo Regency, East Java
Province;
258
Laporan Tahunan 2011
c. Pavingisasi jalan desa sepanjang 1.067m x 4m di Desa
Bontomatene, Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi
Selatan;
d. Pembuatan fasilitas mandi, cuci dan kakus, dan sarana
prasarana umum lainnya.
Selain pembangunan sarana dan prasarana umum,
Perusahaan juga memberikan bantuan untuk pembangunan
dan perbaikan sarana ibadah. Total biaya yang disediakan
untuk kegiatan ini mencapai Rp2,62 miliar dan digunakan
untuk berbagai bentuk perbaikan maupun pembangunan
sarana ibadah di seluruh wilayah kerja bandar udara yang
dikelola Perusahaan.
c. Village road paving as long as 1,067m x 4 m in
Bontomatene Village, Maros Regency, South Sulawesi
Province;
d. The construction of bath, washing and closet facilities,
as well as other public facilities and infrastructures.
Besides constructing public facilities and infrastructures,
the Company has also given aid for the construction and
renovation of worship facilities. The total funds provided
for this activity reached Rp. 2.62 billion and have been
used for various forms of renovation and construction
of worship facilities throughout the working areas of
the airports managed by the Company.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
259
2011 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
5. Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung
Selain manfaat langsung, keberadaan bandar udara yang
dikelola Angkasa Pura I juga membawa manfaat tidak langsung
bagi masyarakat sekitar. Manfaat tersebut diwujudkan
Perusahaan melalui pelaksanaan Program Kemitraan yang
dilaksanakan oleh masing-masing bandar udara.
Program Kemitraan
Program Kemitraan adalah program pemberdayaan dan
peningkatan ekonomi masyarakat, melalui pemberian
pinjaman kemitraan untuk modal kerja dan investasi. Selain
itu melalui Program Kemitraan, Perusahaan juga memberikan
bantuan pembinaan berupa bantuan pelatihan manajemen
usaha, bantuan pemasaran (promosi/pameran) dan lain-lain.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
usaha kecil yang dijalankan masyarakat, sehingga menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri. Melalui program ini maka
setiap usaha kecil yang telah berkembang diharapkan juga
bisa menyerap tenaga kerja dari masyarkaat lokal, sehingga
mereka mendapatkan penghasilan. Dengan demikian
masyarakat sekitar yang tidak bisa bekerja di lingkungan
bandar udara, tetap bisa merasakan manfaat dari kehadiran
bandara-bandara yang dikelola Perusahaan.
Pinjaman kemitraan kepada usaha kecil yang diberikan
Perusahaan sifatnya non-komersial. Mekanisme
penyalurannya dilakukan berdasarkan evaluasi atas
persyaratan serta angsuran yang disesuaikan dengan
kemampuan usaha. Besaran Dana Program Kemitraan yang
disalurkan untuk kegiatan Program Kemitraan selama 3 (tiga)
tahun terakhir adalah sebagai berikut :
5. Indirect Economic Impact
Besides direct benefts, the existence of an airport managed
by Angkasa Pura I has also given indirect benefts to the local
communities. Such benefts have been actualized by the
Company through the Partnership Program implementation
by each airport.
Partnership Program
Partnership Program is a public economy empowerment and
improvement program, through the granting of partnership
loan for work capital and investment. In addition thereto,
through the Partnership Program, the Company has also
given development assistance in the form of assistance in
business management training, marketing (advertisement/
exhibition) assistance and others.
This Program is also aimed at increasing the competency
of small-scale enterprises run by the communities, so as
to become strong and independent enterprises. Through
this program, any small-scale enterprise that has been
developing is also expected to absorb work force from the
local communities, so as to give them income. Thereby, the
local communities that cannot work in an airport can still
enjoy the benefts of the existence of the airports managed
by the Company.
Partnership loan to small-scale enterprises given by the
Company is non-commercial. Its channeling mechanism is
based upon evaluation on the requirements as well as the
|rst.||nrts .JustJ tc t| .|v.rt rt.p.|s c.p.c|ty
The amounts of Partnership Program Funds channeled for
the Partnership Program activity for the past 3 (three) years
are as follows:
No Tahun
Dana Tersedia
funds Available
Dana Tersalurkan
funds channeled
Persentase
Percentage
Year
1. 2009 25.010 23.839 95,32% 2009
2. 2010 30.657 29.257 95,43% 2010
3. 2011 26.282 25.107 95,53% 2011
Besaran Dana Program Kemitraan
Tahun 2009 - 2011
Amounts of Partnership Program Funds
Years 2009-2011
(dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah)
260
Laporan Tahunan 2011
222222222226666666666666666 222222222226 2666 26 26 6 26 26 26 26 666666 2222222226 222266666 26 66666 222222266 26 6666666 2222226 26 6 26 66 26 66666 26 2222226 6666 26 666666 26 2222222266 26 26 26 6666666 2226 66666 26 6 26 2226 26 6666666 26 6 26 2226 26 26 26 26 6666666 26 66 22666666 26 666 26 26 26 26 2226 26 6666 26 66666 222226 6666 26 66 26 222226 26 6666666 26 26 2222222266 26 6 222222666666666 26 226 26 222226 66666 26 666 26 6 226 26 26 22266666666 22226 26 2226 26666666 226 22222266666666666 26 222666666666666666 22226666666666 266666666666 22222666666666666 22266666666666666660000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Lap Lap Lap LLLLLLLLap ap ap ap ap ap ap Lap Lap Lap LLap LLLLLap app Lap LLap LLap app Lapp Lapp LLLLLLLL p Lap Lap ap ap Lap LLapp Lap Laaa Lapp aaaaaaaaaaap aaaaaaap appp LLaaap aaaaap appp LLLaaaaa Lap Lap L ppp aap Lapp Lap Laaap app LLLaaap Lapp LLLaa Lapp L pppp L pppppp aap ap Lappppp L pppp Lap Lapppppppppora ora oooooooor oora rr ora oooora or ora ooraa r oooooora oooor oooor ooora oor oooraa o a oo n n n TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT n TTTTT n nn TTTTTTT n TTTTTTTTTTTTTTTTTT nn TT nn TTTT n TTTT nnnn TTTTTTTTT n TTTTTTTT n TTTT n TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT nn TTTTTTT nn TTTTTTTTTTTTTTaahu hu hhhhhhhu hu hu hh ah aah ahh ahhhh aaah ah aah ah ah a nan nan nan na nannnnnnn nna na 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 2220 2220 20 0000 20 2000011 11 11 111 11 1 11 11 11 11 11 111111 11111 11
No Tahun
Mitra Binaan
Developed Partners
Akumulasi
Accumulation
Year
1. 2009 639 8.091 2009
2. 2010 749 8.840 2010
3. 2011 1.239 10.079 2011
Jumlah Mitra Binaan Penerima Dana Program
Kemitraan Tahun 2009-2011
The Number of Developed Partners Receiving
Partnership Program Funds Years 2009-2011
Pada tahun 2011 jumlah
usaha kecil yang menerima
pinjaman kemitraan adalah
sebanyak 1.239 mitra
binaan, meningkat 165,44%
dibandingkan dengan mitra
binaan pada tahun 2010.
Mereka tersebar dalam
berbagai sektor usaha.
Peningkatan ini terjadi karena
strategi penyaluran pinjaman
yang dilaksanakan bekerja
sama dengan BUMN lain, guna memperbanyak kesempatan
kepada UMK untuk mendapatkan pinjaman kemitraan.
In 2011, the number of
small-scale enterprises
receiving partnership loan
is 1,239 developed partners,
increasing 165.44% if
compared to the number
of developed partners in
2010. They are spread in
various business sectors. This
increase occurs due to the
loan channeling strategies
implemented in cooperation
with other State-Owned Enterprises for the purpose of
increasing opportunities for Small and Medium-Scale
Enterprises to receive partnership loan.
(dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
261
2011 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Penyaluran Pinjaman Tahun 2011 Berdasarkan Sektor Usaha
37.83 % / Perdagangan | Trade
22.86 % / Pertanian | Agriculture
20.44 % / Industri | Industry
0.13 % / Lainnya | Miscellaneous
16.78 % / Jasa | Services
0.20 % / Perikanan | Fishery
0.22 % / Perkebunan | Plantation
1.53 % / Peternakan | Animal Husbandry
Partnership Loan Channeling Years 2009-2011
by Sector
Penyaluran Pinjaman Kemitraan Tahun 2009 sampai
dengan 2011 Berdasarkan Sektor Usaha
(dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah)
Loan Channeling Year 2011 by Business Sector
No
Sektor Usaha
Mitra Binaan
2011 2010 2009
Developed
Partners
Business Sector
Jumlah Mitra
Number of
Partner (Unit)
Nilai Pinjaman
Amount of
Loan
Jumlah Mitra
Number of
Partner (Unit)
Nilai Pinjaman
Amount of
Loan
Jumlah Mitra
Number of
Partner (Unit)
Nilai Pinjaman
Amount of
Loan
1. Industri 145 4.550 214 7.440 154 5.009 Industry
2. Perdagangan 292 8.423 389 12.863 319 9.595 Trade
3. Pertanian 671 5.090 4 85 13 205 Agriculture
4. Peternakan 12 340 13 425 8 385 Animal husbandry
5. Perkebunan 2 50 5 220 3 130 Plantation
6. Perikanan 2 45 5 220 7 165 Fishery
7. Jasa 114 3.735 117 3.785 132 4.225 Services
8. Lainnya 1 30 2 200 3 165 Miscellaneous
Jumlah 1.239 22.263 749 25.238 639 19.879 TOTAL
262
Laporan Tahunan 2011
Partnership Loan Channeling Years 2009-2011
by Area
Penyaluran Pinjaman Kemitraan Tahun 2009 - 2011
Berdasarkan Wilayah
Kegiatan penyaluran pinjaman kemitraan sudah dijalankan
Angkasa Pura Airports sejak tahun 1992, baik oleh Kantor
Pusat dan kantor cabang di seluruh Indonesia. Total total
pinjaman kemitraan yang telah disalurkan sebesar Rp 213,1
miliar yang diberikan kepada 10.079 mitra binaan. Adapun
penyaluran pinjaman Kemitraan per wilayah dapat disajikan
sebagai berikut:
Pembinaan terhadap mitra binaan dilakukan dalam bentuk
hibah pendampingan (knowledge capital). Program pendidikan
dan pelatihan yang diberikan kepada mitra binaan dilaksanakan
bekerjasama dengan perguruan tinggi, maupun lembaga lain
yang memiliki kompetensi dalam mengembangkan ilmu
kewirausahaan dan motivasi berwirausaha.
Partnership loan channeling activity has been carried out by
Angkasa Pura Airports as of 1992, both by the Head Ofce and
branch ofces throughout Indonesia. The total partnership
loan that has been channeled is Rp. 213.1 billion given to
10,079 developed partners. Partnership loan channeling per
area can be presented as follows:
The development of the developed partners has been
conducted in the form of knowledge capital. The education
and training program given to developed partners has
been conducted in cooperation with universities and other
institutions with competency to develop entrepreneurship
knowledge and motivation.
in million rupiah dalam jutaan rupiah
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
No Provinsi/Wilayah
Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009
Province / Territory Jumlah Mitra
Number of
Partner (Unit)
Nilai Pinjaman
Amount of
Loan
Jumlah Mitra
Number of
Partner (Unit)
Nilai Pinjaman
Amount of
Loan
Jumlah Mitra
Number of
Partner (Unit)
Nilai Pinjaman
Amount of Loan
1 DKI Jakarta 669 5.000 12 660 8 410 DKI Jakarta
2 Bali 48 2.090 66 2.710 72 2.538 Bali
3 Jawa Timur 93 2.765 104 3.500 81 2.508 Jawa Timur
4 Sulawesi Selatan 63 1.940 88 2.740 67 2.580 Sulawesi Selatan
5 Kalimantan Timur 44 1.510 52 2.050 55 1.810 Kalimantan Timur
6 Papua 13 430 30 613 24 499 Papua
7 Sulawesi Utara 23 953 24 1.010 40 1.100 Sulawesi Utara
8 Yogyakarta 73 2.145 71 2.415 45 1.840 Yogyakarta
9 Jawa Tengah (Solo) 34 920 48 1.525 35 915 Jawa Tengah (Solo)
10 Kalimantan Selatan 41 1.200 69 2.100 68 1.685 Kalimantan Selatan
11 Jawa Tengah
(Semarang)
29 950 61 1.850 38 1.057 Jawa Tengah (Sema-
rang)
12 Nusa Tenggara
Barat
45 1.175 60 2.350 48 1.557 Nusa Tenggara Barat
13 Maluku - - 7 180 8 125 Maluku
14 Nusa Tenggara
Timur
64 1.185 57 1.535 50 1.255 Nusa Tenggara Timur
Total 1.239 22.263 749 25.238 639 19.879
263
2011 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
The Company has also given development assistance in
the form of advertisement and marketing, by engaging the
developed partners in various national and international
exhibition activities. The national-scale exhibition activities
participated by the developed partner during 2011 were,
among others, Inacraft and Mutumanikam Nusantara.
The exhibitions abroad participated by the developed
partners were Indonesian Product Exhibition in Jordan,
Indonesian Fair in Den Haag and Moslem World Biz in Kuala
Lumpur. The participation of the developed partners in those
exhibition activities gives them opportunity to advertise
their prime products, so as to be widely known among the
Indonesian and International communities.
Besides participating in
exhibition activities, Angkasa
Pura Airports has also given
assistance in advertising the
Jv|cpJ p..tr.s p.cJucts
by opening display spaces in
the airports managed by the
Company. Those display spaces
can be used for the developed
p..tr.s .Jv.t|snrt .rJ
exhibition activities..partners.
Perusahaan juga memberikan bantuan pembinaan berupa
promosi dan pemasaran, dengan mengikutsertakan mitra
binaan dalam berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar
negeri. Kegiatan pameran berskala nasional yang diikuti
mitra binaan selama tahun 2011 antara lain Inacraft dan
Mutumanikam Nusantara.
Sedangkan pameran di luar negeri yang diikuti mitra binaan
adalah Indonesia Product Exhibition di Yordania, Pasar Malam
Indonesia di Den Haag serta Moslem World Biz di Kuala
Lumpur. Keikutsertaan mitra binaan pada kegiatan pameran
pameran tersebut memberikan kesempatan mereka untuk
mempromosikan produk-produk unggulannya, sehingga
lebih dikenal luas masyarakat Indonesia dan internasional.
Selain mengikuti kegiatan
pameran-pameran, Angkasa
Pura Airports juga membantu
promosi produk mitra binaan
dengan membuka ruang
pamer di bandara-bandara
yang dikelola Perusahaan.
Ruang pamer tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan
promosi maupun eksebisi
mitra binaan.
264
Laporan Tahunan 2011
Apprentice and comparative study activities for the
developed partners have also been carried out by the
Company. Through these activities, the developed partners
can exchange experiences in running their businesses,
bring out new ideas to be developed as well as increase
knowledge, which at the end shall enhance their businesses.
The knowledge capital funds channeled by Angkasa Pura
/|.pc.ts |c. t| Jv|cpJ p..tr.s Jv|cpnrt .ct|v|t|s up
to the year 2011 have reached Rp. 38.07 billion. Whereas for the
year 2011, the amount of funds channeled reached Rp. 2.84
billion, and for the year 2010, the amount reached Rp. 4.01 billion.
Kegiatan pemagangan dan studi banding untuk para mitra
binaan, juga dilakukan Perusahaan. Melalui kegiatan ini
mitra binaan dapat saling menukar pengalaman dalam
menjalankan usahanya, menumbuhkan ide-ide baru untuk
dikembangkan serta menambah pengetahuan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan usaha mereka.
Dana hibah pendampingan yang disalurkan oleh Angkasa
Pura Airports untuk kegiatan pembinaan mitra binaan sampai
dengan tahun 2011 sebesar Rp. 38,07miliar. Sedangkan
untuk tahun 2011 jumlah dana yang disalurkan sebesar Rp.
2,84 miliar, dan tahun 2010 sebesar Rp. 4,01 miliar.
Penyaluran Hibah Pembinaan Mitra Binaan
Tahun 2009 sampai dengan 2011
| |v|cpJ |..tr.s |rc.|J .p|t.| |.rr||r
Years 2009-2011
No Jenis Pembinaan
Hibah Pembinaan | Knowledge Capital
Type of Development
2011 2010 2009
1 Pendidikan/Pelatihan 967 751 568 Education / Training
2 Pemagangan 32 59 36 apprenticeship
3
Promosi, Pameran & Pemasaran
Lainnya
1.845 3.209 3.357
Advertisement, Exhibition & Other
Kinds of Marketing
Total 2.844 4.019 3.961 TOTAL
Kegiatan pemberian pinjaman kemitraan dan pendampingan
melalui Program Kemitraan dilakukan sebagai bentuk
komitmen Perusahaan, untuk mengantarkan usaha kecil ke
tahap selanjutnya. Diharapkan nantinya usaha kecil yang
dibantu dan dibina bisa menjadi pelaku usaha yang tangguh,
mandiri dan berkualifkasi untuk memperoleh pinjaman dari
lembaga keuangan (bankable).
Angkasa Pura Airports terus melakukan berbagai evaluasi
dan penyempurnaan strategi, atas pelaksanaan Program
Kemitraan. Melalui langkah ini, diharapkan menciptakan
kondisi yang saling menguntungkan bagi Perusahaan dan
mitra binaannya. Salah satunya adalah memperbaiki tingkat
pengembalian pinjaman, serta meningkatkan skala usaha
secara terprogram dan terukur.
Partnership loan granting and assistance activities through
the Partnership Program have been carried out as a form of
t| cnp.rys ccnn|tnrt tc b.|r sn.||sc.| rt.p.|ss
to the next stage. Later, the assisted and developed
small-scale enterprises are expected to become strong,
independent and bankable business actors.
Angkasa Pura Airports continues to carry out various
evaluations on and improvements of strategies for the
Partnership Program implementation. This measure is
expected to create mutually benefcial condition for the
Company and its developed partners. One of them is to
increase the rate of loan return, as well as to increase business
scale in a programmed and measured manner.
(dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
265
2011 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Realisasi Dana Kemitraan tahun 2011 Partnership Fund Realization year 2011
Uraian
Realisasi 2011 |
2011 Realization
Realisasi 2010 |
2010 Realization
Deviasi (%) |
Deviation (%)
Description
1
2 3 4 1
A. DANA TERSEDIA A. FUNDS AVAILABLE
Saldo Awal 1.417 1.037 36,66 Initial Balance
Alokasi Penyisihan Laba 4.437 10.784 (58,85) Proft Allocation
Pengembalian Pokok Pinjaman 19.979 17.719 12,75 Loan Principal Repayment
Subtotal 25.833 29.541 (12,55) Subtotal
Pendapatan 3.380 3.220 4,98 revenues
Biaya Operasional (2.932) (2.104) 39,37 Operating Costs
Jumlah A 26.282 30.657 (14,27) TOTAL A
B. PENGGUNAAN DANA B. FUND APPROPRIATION
Pinjaman dan Pembinaan Loan and Development
a. Pinjaman 22.263 25.238 (11,79) a. loan
b. Pembinaan 2.844 4.019 (29,24) b. development
Jumlah B 25.107 29.257 (14,19)
TOTAL B
C. BEBAN HUTANG LAIN-LAIN (303) (17) 1.656,48 C. MISCELLANEOUS DEBT EXPENSES
SALDO AKHIR (A-B-C)
1.478 1.417 4,27
FINAL BALANCE (A-B-C)
% EFEKTIVITAS PENYALURAN 95,53% 95,43% 100% CHANNELLING EFFECTIVENESS %
(dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah)
26 22226 26 266666666 226 26 26 26666 222266666 266666 2266 226 222666 2266 266 2226 222 5555555555555555555555555555555555555555555555555
220 20 201 201 201 01 201 201 001 0111 22201 22011111 AAAAAA 1111 AAAAA 11 AA 11 AAA 111111 AAAAA 11111 AAA 11111 A 1111 A AA 1111 AA 111 A 11 AAnnnnnn nnnu nuu nnnnnnu nnnnnnu nn u nnnn aaaall aaalll al al al RRe RRRRRe Re Re Reppp ep ep RRe RRRRRR p RRRRRRRee Reeee RRRRRe Reeeep Re RReeeee Reeee Ree Re RRReeee RReeeepooorrttttt ooorrt ooort rt oort oooorr
266
Laporan Tahunan 2011
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Angkasa Pura Airports berkomitmen terhadap pelaksanaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Pemenuhan
pelaksanaan K3 ditujukan untuk:
Menciptakan perlindungan atas keselamatan karyawan
dan pekerja lainnya serta setiap orang yang berada
pada tempat kerja Perusahaan;
Menunjang terpeliharanya derajat kesehatan, ketahanan
fsik, daya kerja, kenyamanan kerja, keselamatan kerja,
produktivitas kerja dan efsiensi;
Tercapainya keseimbangan antara program
pencegahan dan penyembuhan serta memberikan
motivasi karyawan agasr melaksanakan upaya K3 secara
mandiri dengan menekankan upaya-upaya preventif.
a. Program Bina Lingkungan
Komitmen Perusahaan dalam pemenuhan aspek sosial
terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial adalah
keterlibatan dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat, terutama masyarakat di sekitar lokasi bandara
Angkasa Pura Airports.
Hal tersebut diwujudkan Perusahaan dalam bentuk
pelaksanaan Program Bina Lingkungan, yakni program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat dan peningkatan
kualitas hidup. Pelaksanaan program ini meliputi pemberian
bantuan yang terdiri atas:
1. Bantuan kepada korban bencana alam;
2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan;
3. Bantuan peningkatan kesehatan masyarakat;
4. Bantuan pengembangan prasarana dan sarana
umum;
5. Bantuan sarana ibadah;
6. Pelestarian alam.
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan sudah dijalankan
Perusahaan sejak tahun 2000. Kegiatan yang dilaksanakan dalam
kurun waktu tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat
dikategorikan dalam program strategis dan program responsif
dalam bentuk pemberian bantuan yang sifatnya insidental,
memenuhi kebutuhan sesaat, ataupun tanggap darurat.
Khusus untuk tahun 2011, dari semua objek bantuan
Program Bina Lingkungan, Perusahaan memprioritaskan
pemberian bantuan di bidang pendidikan dan kesehatan.
Namun demikian Perusahan tidak mengesampingkan
program bina lingkungan di bidang lainnya.
Occupational Safety and Health
Angkasa Pura Airports is committed to implement
Occupational Safety and Health. The implementation of
Occupational Safety and Health is aimed at:
Creating protection on the safety of employees and
ct|. .c.k.s .s .|| .s .rycr b|r |r t| cnp.rys
work location;
Supporting the maintenance of health condition,
physical endurance, working power, work convenience,
occupational safety, work productivity and efciency;
Balancing precaution program with recovery program
as well as motivating employees to implement
Occupational Safety and Health eforts independently
by giving emphasis on the preventive ones.
a. Environment Development Program
| cnp.rys ccnn|tnrt |r t| |u||||nrt c| t|
social aspects in relation to the implementation of social
responsibility is being involved in the efort of increasing
ccnnur|t|s .||.., spc|.||y |c. t| |cc.| ccnnur|t|s
..curJ .r .|.pc.ts |cc.t|cr c| /rk.s. |u.. /|.pc.ts
This has been actualized by the Company in the form of
implementation of the Environment Development Program, namely
. p.c..n |c. t| npc..nrt c| ccnnur|tys scc|.| ccrJ|t|cr
and improvement of the quality of life. The implementation
of this program includes the granting of aids comprising:
1. Aid for natural disaster victims;
2. Aid for education and/or training;
3 /|J |c. ccnnur|tys |.|t| |np.cvnrt,
4. Aid for public infrastructure and facility
development;
5. Aid for worship facilities;
6. Nature conservation.
The Company has been implementing the Environment
Development Program as from the year 2000. The activities
carried out during such period comprise activities that can be
categorized in strategic program and responsive program in
the form of incidental granting of aid, momentary fulfllment
of needs, or emergency response.
Particularly for the year 2011, out of all the Environment
Development Program aid objects, the Company prioritized
the granting of aid in the education and health sectors.
However, the Company have never disregarded the
environment development program in other felds.
Aspek Sosial | Sosial Aspects
267
2011 Annual Report
b. Aid in the Education Sector
| |np.cvnrt c| ccnnur|tys Juc.t|cr ou.||ty |.s
become the main attention of the Company in carrying
out the Environment Development Program activity. This
is based upon consideration that education is one of the
|curJ.t|crs |c. |rc..s|r ccnnur|tys .||.. |.cu|cut
the year 2011, the Company had been channeling funds
for education and training as much as Rp. 4.2 billion. This
amount was the largest portion (33%) of the total funds
channeled in the relevant year.
/rk.s. |u.. /|.pc.ts .ttrt|cr cr t| |c.ts c| |rc..s|r
ccnnur|tys Juc.t|cr ou.||ty |.s br |vr |r t| |c.n
of scholarships to underprivileged students with high
achievements.
Moreover, there have been aids that are continuous in nature
and that have long-term benefts, such as among others, the
construction of education facilities for the uninterrupted
performance of education, as well as mechanic training
aid for drop-out teens and youth, that is expected able to
support the establishment of new businesses and reduce
the unemployment rate.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
b. Bantuan Bidang Pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat menjadi
perhatian utama Perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan
Program Bina Lingkungan. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan pendidikan merupakan salah satu pondasi
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang
tahun 2011, Perusahaan telah menyalurkan dana untuk
bidang pendidikan dan pelatihan sebesar Rp 4,2 miliar.
Jumlah ini merupakan bagian terbesar (33%) dari keseluruhan
dana yang disalurkan pada tahun berjalan.
Perhatian Angkasa Pura Airports dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan masyarakat, diberikan dalam bentuk
beasiswa kepada siswa berprestasi yang kurang mampu.
Selain itu juga ada bantuan yang sifatnya berkesinambungan
dan memiliki manfaat jangka panjang, di antaranya
pembangunan sarana dan fasilitas pendidikan untuk
kelancaran pendidikan, serta bantuan pelatihan mekanik
kepada remaja dan pemuda putus sekolah yang diharapkan
dapat turut membantu membentuk wirausaha baru dan
menurunkan angka pengangguran.
268
Laporan Tahunan 2011
No. Jenis Bantuan 2011 2010 2009 Type of Aid
1 Bencana Alam 132 1.121 288 Natural Disasters
2 Pendidikan & Pelatihan 4.198 2.310 1.476 Education & Training
3 Peningkatan Kesehatan 1.069 760 602 Health improvement
4 Sarana Umum 3.345 3.314 2.084 Public Facilities
5 Sarana Ibadah 2.620 767 - Worship Facilities
6 Pelestarian Alam 1.486 581 2.226 Nature Conservation
7 BUMN Peduli 848 418 - Nature Conservation
Jumlah 13.698 9.271 6.676 Total
Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2009 sampai
dengan 2011 Berdasarkan Jenis Bantuan
The Channeling of the Environment Development Funds
Years 2009-2011 by the Type of Aid
(dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
33 % / Pendidikan & Pelatihan |
Education & Training
8 % / Peningkatan Kesehatan |
Health Improvement
26 % / Sarana Umum |
Public Facilities
26 % / Sarana Ibadah |
Worship Facilities
26 % / Pelestarian Alam |
Nature Conservation
26 % / Bencana Alam |
Natural Disaster
Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2011
The Channeling of the Environment Development Funds Year 2011
269
2011 Annual Report
c. Bidang Kesehatan
Bantuan bidang kesehatan selama tahun 2011 diproritaskan
pada kegiatan yang bisa mendukung peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat sekitar lokasi bandara. Bantuan yang
diberikan diwujudkan dalam bentuk pengobatan gratis,
khitanan massal, bantuan sarana kesehatan, perbaikan
bangunan fsik lembaga kesehatan, perbaikan sarana umum
untuk kesehatan, dan sebagainya. Pada tahun 2011, realisasi
bantuan program bidang kesehatan sebesar Rp 1,07 miliar.
1. Bantuan Korban Bencana Alam
Bantuan kepada korban bencana alam ditujukan untuk
meringankan beban masyarakat yang menjadi korban.
Pada tahun 2011, Perusahaan memberikan bantuan antara
lain untuk korban bencana alam angin puting beliung yang
terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan bencana
tanah longsor di Maluku, sebesar Rp 131juta.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
c. Health Sector
Aid in the health sector throughout the year 2011 had been
prioritized on the activities that are potential of supporting
the improvement of health quality of the local communities
..curJ .r .|.pc.ts |cc.t|cr | .|J |vr .. .ctu.||.J |r
the form of free medication, mass circumcision, health facility
.|J, |.|t| |rst|tut|crs p|ys|c.| ccrst.uct|cr .rcv.t|cr,
health public facility renovation, and others. In 2011, the
realization of program aid in the health sector reached Rp.
1.07 billion.
1. Aid for Natural Disaster Victims
Aid for natural disaster victims is aimed at relieving the
burden of communities that become victims. In 2011, the
Company had given aid, among others, for the victims of
whirlwind disaster taking place in Maros Regency, South
Sulawesi and landslide disaster in Maluku, as much as Rp.
131 million.
270
Laporan Tahunan 2011
Realisasi Dana Bina Lingkungan 2011 The Environment Development Fund Realization in 2011
URAIAN
Realisasi 2011
2011 Realization
Realisasi 2010
2011Realization
Deviasi (%)
Deviation (%)
DESCRIPTION
1
2 3 2 - 3 : 3 1
A. DANA TERSEDIA A. FUNDS AVAILABLE
Saldo Dana Awal 5.702 4.305 32,46 Initial Fund Balance
Bagian Laba Bersih 13.311 10.784 23,44 Net Proft Portion
Jasa Giro dan Bunga Deposito 383 278 37,57 Clearing Account Service and Deposit
Interest
Jumlah A 19.396 15.367 26,22 TOTAL A
B. PENGGUNAAN DANA B. FUND APPROPRIATION
a . Penyaluran Bina Lingkungan a. Environment Development Channeling
> BUMN Peduli 848 418 103,00 > BUMN Peduli
> BUMN Pembina 12.850 8.854 45,14 > BUMN Pembina
Subtotal 13.698 9.271 47,75 Subtotal
b. Beban Operasional 308 426 (27,83) b. Operating Expenses
c. Biaya Dibayar di Muka, Biaya YMH
Dibayar
(2.034) (32) 6.196,74
c. Prepaid Expenses, Accrued Expenses
Jumlah B 11.972 9.665 23,87 TOTAL B
SALDO AKHIR 7.424 5.702 FINAL BALANCE
(dalam jutaan rupiah) (in million of rupiah)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
27 27 27 27 7 22222 0000
LLLLLLLLLLa Laap LLLL p LLLLaaap LLLLaap LLLLLa LLaaaa LLa LLap LLLLa Lap LLLLLap aap LLapp Lap Lap Laaapp aap ap app LLa Laaaap appp LLLaaaaapppppp ap LLaaaap app aaappppppppoooooooooor ooorrra rra raaaaaaaaaa oooora aaaa ooooraaa ooooo aaa ooooraaaa oooooorra a ooora aaa oorra a oora oooraa ooooooraaaa oooooooora aaa ooooooooorrra ra aaaa ooooooo a o aaaaannn T TT n T nnnnnnnnnnnnn T nnnnnnnnnnnnnnnnnn T nnnnnnnn T nnn TT nnn TT nnnnnnnn ahu ahu ahhu ahu ahu ahu ahuu huu hu huuuu hu hu hu hu huu ahhuuuuunan nan nan na na na naaannn nan aaan annnn nnnnnnnnnnnnn n nnn 20 2220 20 0000 20 222 11 11 111111 11 111 111 11111 1111
271
2011 Annual Report
Aspek Lingkungan | Environmental Aspects
Bentuk komitmen Angkasa Pura Airports terhadap
kepedulian untuk melestarikan lingkungan adalah
pengembangan konsep bandar udara ramah lingkungan
atau green airports. Pengembangan bandar udara ramah
lingkungan merupakan salah satu pengungkit nilai (value
level) dalam pencapaian visi misi Perusahaan.
Secara bertahap dan berkelanjutan, Perusahaan terus
berusaha agar bandar udara yang dikelola memenuhi
standar bangunan dan pengelolaan ramah lingkungan.
Adapun upaya yang dilakukan saat ini adalah menyusun
Dokumen Konsep Bandara Berwawasan Lingkungan (Eco
Airports) Angkasa Pura I, dengan target penerapan konsep
green airports dapat merata di seluruh bandara yang
dikelola, disesuaikan dengan spesifkasi (tipologi) masing-
masing.
Selain itu dalam pembuatan Rencana
Induk (Master Plan) Bandar Udara
juga telah memperhatikan aspek-
aspek lingkungan. Demikian pula
halnya dengan Kebijakan dan strategi
Perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional bandar udara,
selalu didasarkan pada visi global
lingkungan hidup yang meliputi :
a. Kelestarian (sustainable) lingkungan fsik, biologis
dan sosial budaya yang mengakomodasikan
berbagai kepentingan (multi fungsi);
b. Efsien dalam menggunakan sumber daya dan energi;
c. Mengurangi dampak lingkungan sekecil mungkin
dengan melakukan pengukuran yang terukur
terhadap beberapa komponen yang berpotensi
menimbulkan dampak terhadap lingkungan ;
d. Meningkatkan kepuasan pelanggan pengguna jasa
Bandara.
Khusus untuk pembangunan bandar udara baru, sejak tahap
perencanaan desain diharuskan sudah memenuhi kriteria
ramah lingkungan. Di antaranya dengan pemilihan material
ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya dengan prinsip
reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang) dan
reduce (mengurangi) atau dikenal sebagai prinsip 3R. Selain
itu bandar udara yang baru juga akan dilengkapi fasilitas
pengolahan limbah terpadu.
| |c.n c| /rk.s. |u.. /|.pc.ts ccnn|tnrt tc c..
about conserving the environment is the development of
a green airport concept. The green airport development is
cr c| t| v.|u |v.s |r .c||v|r t| cnp.rys v|s|crs
and missions.
Gradually and continuously, the Company continuous
to make eforts for the airports managed to fulfll the
environment-friendly construction and management
standards. The current efort made is to prepare Eco Airports
Concept Document of Angkasa Pura I, with target that the
green airports concept can be evenly applied in all the
managed airports, adjusted to their respective specifcations
(typology).
In preparing a Master Plan, the
Airport has also given attention on
the environmental Aspects. Similarly,
t| cnp.rys pc||c|s .rJ st..t|s
in carrying out airport operational
activities, have always been based
upon the environment global visions
which include:
a. Sustainable physical, biological and socio-cultural
environments, which accommodate various
interests (multi-functions);
b. Efcient in using resources and energies;
c. Minimizing environmental impacts by measuring a
number of components that are potential of giving
impacts to the environment;
J |rc..s|r t| /|.pc.t s.v|c us.s (custcn.s)
satisfaction.
Particularly for the construction of a new airport, as from
the planning stage, the design must have fulflled the
environment-friendly criteria, among others by selecting
environment-friendly materials, managing resources using
the reuse, recycle and reduce principles or known as the 3R
principles. Moreover, a new airport shall also be equipped
with an integrated waste management facility.
272
Laporan Tahunan 2011
Sebagai bentuk kesungguhan Perusahaan menerapkan
dan mewujudkan konsep bandar udara ramah lingkungan,
adalah pengajuan sertifkasi Bangunan Hijau (Greenship)
ke Green Building Certifcation Institute (GBCI). Sertifkasi
diajukan untuk pembangunan Bandar Udara Ahmad Yani, di
Semarang, Jawa Tengah.
Selain itu juga ada beberapa hal yang bisa menjadi bukti
bahwa keberadaan bandar udara yang dikelola Perusahaan
telah ramah terhadap lingkungan, di antaranya yaitu :
1. Angkasa Pura Airports berkomitment untuk memenuhi
kewajiban pembuatan dokumen lingkungan:
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal);
Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL);
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH); sesuai
dengan Undang-Undang No.32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
seperti disebutkan dibawah ini :
a. Dokumen Lingkungan Yang Dimiliki :
b. Dokumen Lingkungan Pengembangan
Bandar Udara
/s . |c.n c| t| cnp.rys s.|cusrss |r .pp|y|r .rJ
actualizing a green airport concept is the application
for Green Building certifcation (Greenship) to the Green
Building Certifcation Institute (GBCI). Certifcation had
been applied for the construction of Ahmad Yani Airport in
Semarang, East Java.
In addition thereto, there are several things that can be used
as evidences that the airports managed by the Company
have been environment-friendly, namely as follows:
1. Angkasa Pura Airports is committed to fulfll the
obligation to prepare environmental documents:
Environmental Impact Analysis (Amdal); Software
Design Description (DPPL); Environment Evaluation
Document (DELH); in accordance with Law No. 32
year 2009 regarding Environment Protection and
Management as mentioned below:
a. The environmental documents Owned
b. Airport Development Environmental Documents
Bandara
Dokumen Lingkungan
Environmental Document
Airports
Sultan Hasanuddin - Makassar
KM No. 15/1995, dan
Sultan Hasanuddin - Makassar
KM No. 16/LT.504/1998
Frans Kaisiepo Biak
KM No. 94/1994, dan
Frans Kaisiepo Biak
KM No. SK.17/LT.504/PHB-98
Sam Ratulangi - Manado
KM No. 92/1994, dan
Sam Ratulangi - Manado
KM No. 42/1995
Adisumarmo Solo Dok DPPL : KepMen LH No.241 Tahun 2009 Adisumarmo Solo
Bandara Internasional Lombok - Lombok
KA-ANDAL : KepMen LH No.288 Tahun 2008, dan
Bandara Internasional Lombok - Lombok
AMDAL, RKL, RPL : KepMen LH No.196 Tahun 2009
El Tari Kupang Dok DPPL : KepMen LH No.115 Tahun 2010 El Tari Kupang
Pattimura Ambon
KM No. SK.1/LT.504/PHB-95, dan
Pattimura Ambon
KM No. SK.32/LT.504/PHB-97
Dokumen Lingkungan yang dimiliki Environmental documents held
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
273
2011 Annual Report
Bandara
Dokumen Lingkungan
Environmental Document
Airports
Ngurah Rai Denpasar
Pengembangan Bandara
KA-ANDAL :
SK Gub Bali No.634/04-B/HK/2010
Kelayakan Lingkungan :
SK GubBali No. 499/04-B/HK/2011
Ngurah Rai Denpasar
Juanda Surabaya
Termina Utara
KM No. SK.2/LT.504 PHB-93
KM No. SK.2/LT.504 PHB-99
Terminal Selatan
Juanda Surabaya
Sepinggan Balikpapan
Terminal Eksisting
KM No.A.378/UM/501/SKJ/1990
KM No. 95 / 1994
AMDAL Pengembangan (Tahap KA ANDAL)
Sepinggan Balikpapan
Adisutjipto -Yogyakarta
Dok DPPL :
No.239 tahun 2009
AMDAL Rencana Pengembangan Bandara Adi Sutjipto-
Yogyakarta
Adisutjipto -Yogyakarta
Ahmad Yani - Semarang
AMDAL Perpanjangan Landas Pacu dan Pengembangan
Bandara Ahmad Yani Semarang
SK Gub Jateng No. 660.1/3/2004
SK Gub Jateng No. 660.1/19/2005
Rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani
Ahmad Yani - Semarang
Syamsuddin Noor - Banjarmasin
AMDAL Pembangunan APRON dan Perpanjangan Runway
SK Pemda Kalsel No. 0232/2003
AMDAL Rencana Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor
Syamsuddin Noor - Banjarmasin
Dokumen Lingkungan Pengembangan Bandar Udara The Environmental Documents owned
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
274
Laporan Tahunan 2011
2. Seluruh bandar udara yang dikelola Perusahaan telah
membuat Laporan Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan
Laporan Pemantauan Lingkungan (RPL), dimana secara
periodik setiap enam bulan sekali dilaporkan kepada
instansi terkait, seperti: Kementerian Lingkungan Hidup
(KLH), Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) dan
Kementerian Perhubungan.
Adapun komponen lingkungan yang dikelola dan
dipantau meliputi:
a. Kualitas udara dan tingkat kebisingan
b. Hidrologi
c. Kualitas air bersih dan air permukaan
d. Limbah padat/sampah
e. Pengelolaan Perubahan Tata Ruang & Tata
Guna Lahan Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP)
f. Pengelolaan Kesehatan Masyarakat
g. Pengelolaan Sosial Ekonomi Masyarakat
h. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
(CSR)
3. Berbagai aktiftas penghijauan dan penanaman pohon
di lingkungan bandar udara.
4. Membuat Environmental Airports Council (Dewan
Pengelola Lingkungan Hidup) di Bandara Ngurah Rai,
Denpasar dan Bandara Juanda, Surabaya, sesuai SKEP
124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandar
Udara Ramah Lingkungan (Eco Airports).
a. Penghematan Energi
Kian terbatasnya sumber energi yang tersedia di alam, disikapi
Perusahaan dengan melakukan program penghematan
energi. Dengan demikian Perusahaan secara aktif juga
mendukung program yang telah dicanangkan Pemerintah,
tanpa mengganggu operasional bandar udara.
Dalam pelaksanaannya, beberapa bandara yang dikelola
Angkasa Pura Airports, telah menerapkan konsep
penghematan energi dan sumber daya alam dengan
menerapkan prinsip 3R. Adapun upaya yang sudah
dilaksanakan selama kurun waktu periode pelaporan adalah:
1. Pengelolaan air limbah untuk dapat digunakan kembali
sebagai air penyiram tanaman dan fushing toilet, di
Bandara Juanda;
2. All the airports managed by the Company have
prepared Environment Management Plan and
Environment Monitoring Plan, which shall be reported
periodically once in every six month to the related
institution, such as: the Ministry for the Environment,
the Regional Environment Agency and the Ministry of
Transportation.
The environmental components managed and
monitored comprise:
a. Air quality and noise level
b. Hydrology
c. Clean water and surface water quality
d. Solid waste
e. Management of Change in the Spatial Layout & Use
of the Aviation Operation Safety Area
| cnnur|tys |.|t| V.r.nrt
cnnur|tys Scc|.| |ccrcny V.r.nrt
h. The implementation of Corporate Social
Responsibility.
3. Various reforestation and tree planting activities in
airport environments.
4. Establishing the Environmental Airports Council in
Ngurah Rai Airport, Denpasar, and Juanda Airport,
Surabaya, in accordance with the Decision No. 124/
\|/2009 ccrc.r|r |cc /|.pc.ts |np|nrt|r
Guidelines.
a. Energy Savings
Due to the increasingly limited energy sources available
in nature, the Company has implemented an energy
saving program. Thereby, the Company has been actively
supporting the program announced by the Government,
without disrupting airport operations.
In the implementation, a number of airports managed by
Angkasa Pura Airports have applied energy and natural
resources saving concept by applying the 3R principles. The
eforts that have been made during the reporting period
were as follows:
1. The management of liquid waste so that it can be
used for watering plantation and fushing toilet, in the
Juanda Airport;
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
275
2011 Annual Report
2. Penggunaan peralatan hemat energi dengan teknologi
sendor seperti travelator, ekskalator dan peralatan WC
(urinoir) dan keran air;
3. Pembangunan bandar udara menggunakan konsep
kaca penuh sehingga dapat menghemat lampu di siang
hari, seperti yang diterapkan di Bandara Adisumarmo,
Solo, dan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
4. Pada tahun 2012 akan dilakukan pemasangan kaca flm
di Bandara Sultan Hasanuddin, sehingga diharapkan
kebutuhan AC menurun dan berdampak signifkan
terhadap penghematan listik.
b. Emisi Gas Rumah Kaca dan Pengurangan
Emisi Karbon
Salah satu hal penting dalam upaya melestarikan lingkungan,
terkait dengan pengelolaan bandar udara adalah
pengendalian emisi gas rumah kaca (GRK). Perusahaan
memahami benar hal ini dan secara periodik dilakukan
pengukuran emisi GRK di seluruh bandara yang dikelola
Angkasa Pura Airports.
Pengukuran dilakukan oleh laboratorium independen yang
telah terakreditasi. Pengukuran dilakukan di sejumlah lokasi
contoh di daerah sekitar bandar udara yang telah ditentukan,
dengan mengacu pada nilai batas ambang baku mutu sesuai
dengan peraturan yang berlaku di masing-masing daerah.
Dari pengukuran diketahui emisi GRK yang dihasilkan dari
kegiatan di bandar udara secara umum masih memenuhi
batas ambang baku mutu yang ditetapkan.
2. The use of energy-saving equipment with sensor
technologies such as travelator, escalator and urinary
equipment and water tap;
3. Airport construction using full-glass concept so as able
to save the use of lamps in daylight, as applied in the
Adisumarmo Airport, Solo, and the Sultan Hasanuddin
Airport, Makassar.
4. In 2012, window flm shall be used in the Sultan
Hasannudin Airport, therefore the need for AC is likely
to decrease and this shall have signifcant impact on
electricity saving.
b. Green House Gas Emission and Carbon
Emission Reduction
One of the important things in the eforts of conserving
the environment, in relation to airport management, is
green house gas (GHG) emission control. The Company
understands this well and has conducted GHG emission
measurement periodically in all the airports managed by
Angkasa Pura Airports.
Measurement has been conducted by an independent
accredited laboratory. Measurement has been conducted
in a number of sample locations determined around an
airport, by referring to the quality standards in accordance
with the regulations applicable in each region. From such
measurement, it is known that the GHG emission produced
from activities in the airports in general still meets the
determined quality standards.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
276
Laporan Tahunan 2011
Hasil pengukuran emisi GRK juga dijadikan dasar untuk
mengintensifkan pengurangan kegiatan yang berpotensi
meminimalkan emisi gas karbon, penyebab timbulnya efek
rumah kaca. Dengan demikian diharapkan, kualitas udara
ambien dan kualitas lingkungan di sekitar bandar udara juga
menjadi lebih baik.
Untuk mengurangi emisi gas karbon sebagai bentuk
dukungan pada upaya Pemerintah untuk menurunkan emisi
gas karbon sebesar 26 (dua puluh enam) persen pada tahun
2020, Perusahaan telah melakukan
berbagai upaya, yakni:
1. Perawatan secara berkala
mesin-mesin yang dioperasikan
di bandara, seperti mesin
generator, insinerator atau
mesin pompa sehingga emisi
gas buang maupun debu/
partikulat dapat diminimasi;
2. Mengatur lalu lintas dari dan
menuju bandara agar tidak terjadi penumpukan polusi
kendaraan;
3. Membuat barier penahan dan penyerap bahan
pencemar (debu/ partikulat dan emisi gas buang)
melalui penghijauan dengan tetap mempertimbangkan
kawasan keselamatan operasi penerbangan. Tanaman
untuk penghijauan dipilih jenis tertentu yang tidak
mengganggu operasional bandar udara.
c. P e n g e l o l a a n
Limbah
Meski kegiatan utama Angkasa
Pura Airports (Persero) adalah
jasa pengelolaan bandar udara
dan operasional penerbangan,
namun tetap ada limbah
yang dihasilkan. Limbah yang
dihasilkan Perusahaan, meliputi:
1. Limbah domestik, terdiri
dari:
a. Limbah cair berupa air buangan dari berbagai
kegiatan di bandar udara.
b. Limbah padat berupa sampah kantor organik
maupun anorganik.
The GHG emission measurement result has also been used
as basis to intensify activity reduction, which is potential of
minimizing carbon gas emission, the cause of green house
efect. Thereby, the ambient air quality and the quality of
the environments around the airports are also expected to
become better.
In order to reduce carbon gas emission as a form of support
tc t| Ccv.rnrts |c.ts |c. .Juc|r c..bcr .s n|ss|cr
as much as 26 (twenty-six) percent by the year 2020, the
Company has undertaken various
eforts, namely:
1. Periodic maintenance of the
machines operated in the
airports, such as generator
machine, incinerator or pump
machine in order to minimize
exhaust gas emission and
dust/particles;
2. Controlling trafc from and
towards the airports so as to prevent accumulated
pollution from vehicles;
3. Preparing barrier and absorbent to pollutants
(dust/particles and exhaust gas emission) through
reforestation by consistently considering aviation
operation safety area. Certain types of plants for
reforestation that shall not disrupt airport operations
have been selected.
c. Waste Management
Even though Angkasa Pura
/|.pc.ts n.|r .ct|v|t|s ..
airport management services
and aviation operations, still
there are wastes produced by
the Company, which include:
1. Domestic wastes,
comprising:
a. Liquid waste in the form of
disposed water from various activities in the
airports.
b. Solid wastes in the form or organic and non-
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
277
2011 Annual Report
2. Limbah yang mengandung barang berbahaya dan
beracun (B3).
Pengelolaan limbah cair yang dilakukan dapat
dikelompokkan menjadi dua bentuk kegiatan :
a. Untuk bandar udara yang telah memiliki fasilitas
pengolahan air limbah berupa Sewage, Treatment,
Plan (STP), maka limbah diolah dalam kolam STP
hingga memenuhi ambang batas baku mutu
yang ditetapkan ketentuan Pemerintah sebelum
digunakan kembali untuk kegiatna penyiraman
tanaman atau dibuang ke badan air.
b. Untuk bandar udara dan kantor pusat yang belum
memiliki fasilitas STP, air limbah disimpan di
septic tank setelah melalui proses penghancuran
secara alami dialirkan ke kolam peresapan. Namun
sejalan dengan hal itu, secara bertahap diusulkan
pembuatan STP guna pengelolaan limbah terpadu.
Sedangkan untuk pengelolaan limbah padat, dilakukan
kegiatan sebagai berikut :
a. Limbah padatan bukan B3
Untuk sampah dikumpulkan di tempat
pembuangan sementara (TPS) di sekitar bandar
udara, dan selanjutnya diambil pihak ketiga yang
terlah ditunjuk yakni petugas Dinas Kebersihan
pemerintah daerah setempat.
b. Limbah B3
Limbah B3 dikumpulkan di TPS yang didisain
khusus sesuai standar penampungan limbah B3.
Selanjutnya limbah tersebut diambil dan dikelola
oleh perusahaan yang telah memiliki sertifkat dari
Kementerian Lingkungan Hidup.
organic ofce trash.
2. Wastes containing hazardous and toxic substances.
The liquid waste management done can be categorized
into two forms of activities:
a. For an airport already having a liquid waste
processing facility in the form of Sewage Treatment
Plant (STP), waste shall be processed in an SPT pool
so as to meet the quality standards determined
by the Government before being used for plant
watering activity or disposed into water body.
b. For the airports and head ofces not yet having STP
facilities, liquid waste shall be stored in septic tank.
Following its natural decomposing process, it shall
be channeled to the infltration basin. However,
in line with the foregoing, the construction of STP
for an integrated waste management has been
gradually proposed.
For solid waste management, the following activities have
been carried out:
a. Non-hazardous and toxic solid wastes
Trashes shall be collected in a temporary disposal
area around an airport and shall be subsequently
taken by a third party appointed, that is the local
government Sanitation Service Ofce ofcer.
b. Hazardous and toxic wastes
Hazardous and toxic wastes shall be collected
in a temporary disposal area specially designed
pursuant to the hazardous and toxic waste
collection standards. They shall be subsequently
taken and managed by the company already having
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
278
Laporan Tahunan 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LLLLLLLa La La Lap Lap Lap LLa Lap ap Lap Lap Lap Lap ap Lap La Lap Lap Lap Lap Lap ap ap ap app LLa LLLap Lap LLa Lap Lap Lap ap Lap ap ap Lap ap LLLap Lap aap Lappp ap La La La La Laap ap Lap ap ap La LLaap La LLa LLap Lap LLap LLLLLLLaa Laap Lap LLLa LLLaa LLLL p LLLLLLa Lapp LLLa LLLLLa LLLLLLLa La LLaap LLLLLLa LLaa LLLLLLLLLa Lap LLLLLa LLLLa La LLLLLa LLa LLa La LLLLLLLLaaaaaapppppppora ora ora ora ora ora ora ora ora ooooora ora ora ora ora ora ora ora ora oraa ora ora ora ora ora ora ora ora ora ooora ora ora oora ora or ora ora oraa oraa oooora ora ora oraa oora ra oora oraaa oora ora ora oo aa ooor o a ora oora ora aaa oor orra ooraa o aa o n T n T n T n T n T n T n T n T n T n T n T n T n T nn T n T n T n T n T n T n T TT nn T nn T n T n T nn T TT n T n T n T nn TTT n T n T nn T T nn T TTTT n T n T nnnn TTT n TT nnn T n T n TT n T n TT nn TT n T n TTTTT nn ahu ahu ah ahu ahu ahu ahu ah ahu ah ahu aahu ahu ahu ah ahu ahu ahu ahu ahu ahu h ahu ahu ahu ahu hu ahu hu ahu ahu ahu ahu ahu ah ahu ah ahu ah ahu ahh ahu h ahu ahu ahu ahu ahu ahu ahu hhu ahu ahuu ahu ahu ahu ahu ahu h ahu ahu hhhh ahhu ahu ahu ahu ahhhhhhh aahhuuu ahuuuu a uuu ah ahuu h aaah a u aah nnnnnnan nnan nan nan nnnan nan aan nan an aaan nan nan nan an an nan nan an annnn an nnnnnnnan nnnnnan an naan an a naan annn nann nann nan nan an nnnnnan an an a nan nan nannn nannn nann nnnnnan an aan a nannnn nannnnn an nan nnnnna nan nan nan na nan nan a naaan ann ann annn nann nnnan an naan an aaan naann nnnan nan nan nan aan an an an nnnan naaan an nnnnnna na nnnnna nna nnan aan nnnnnnnnnna na naaan nnnnnnna nnnnna nnan nnnnnnnnnnnnaaaaan an nan nnnnnnnnnnnnnann nnnnnnnnnnnnaaaaaann nnnnnnan na nnnnnnnaaaaaan an an aaaaa 20 20 20 220 20 20 20 20 20 20 220 20 20 20 2220 20 2222200000 20 0 20 20 20 20 20 20 20 20 20 220 20 20 220 20 20 20 2222220 220 00000 20 20 0 20 20 20 20 20 22222222222220 2000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 2222222220000 20 0 20 20 20 0 20 222222222222200 20 0 20 0000 20 00 222222222222220 0000000 22222222222220 20 0000 20 000 20 22222220 20 000 20 000 2222222220 20 0000 20 0 20 222222222222000000000 220 22220000000000 20 20 2222220 000 20 0000000 2222000000 20 220 00000 20 2222000000 2222220 000 2220 0000 222200000000 20 20 222200000000000 20 2220000 20 20 00000 20 20 000000000000 220 0000000000011111111111 11 1111 1 11 11 111 1111111111 11 11111 1111111111 1 11 11111 11111111111 111 11111 11 11111111 11 11 11111111111 1111 11 111 11 11 111111 11 11 11 11 11111 11 11 111111 11 1 111 11111 1111 11 1111 11 11 1111 11 1111 11 11 11 11 1 111 11111 111111
d. Pemulihan dan Perlindungan Habitat
Dalam upaya mewujudkan bandar udara yang ramah
lingkungan, Angkasa Pura Airports juga melaksanakan
kegiatan penanaman pohon, terutama pada lahan-lahan
kritis dan tandus. Baik yang ada di dalam kawasan bandar
udara maupun di sekitarnya.
Kegiatan penanaman pohon juga dilakukan dalam rangka
mendukung Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon yang
dicanangkan Pemerintah. Selama tahun 2011 Perusahaan
telah melakukan penanaman 118.000 batang pohon, dengan
alokasi biaya mencapai Rp 1,48 miliar. Lokasi penanaman
pohon meliputi wilayah Praya Lombok Tengah, Karanganyar,
Boyolali, Gunung Merapi, Taman Hutan Raya Sultan Adam,
Banjarmasin, Sumbawa, dan di Desa Tawiri, Kota Ambon.
Dengan demikian kontribusi Perusahaan dalam program
penanaman pohon di wilayah-wilayah kerja kantor cabang
bandar udara yang dilakukan sejak tahun 2008, sudah
mencapai 328.500 batang pohon dengan nilai keseluruhan
mencapai Rp 4 miliar. Kegiatan penanaman pohon
diselenggarakan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan
setempat sebagai pembina teknis dengan mengkaryakan
kelompok-kelompok tani di lokasi penanaman pohon yang
melaksanakan kegiatan penanaman dan pemeliharaan
pohon tersebut.
Kegiatan penanaman pohon tak hanya menjadikan
lingkungan di sekitar bandar udara menjadi lebih hijau.
Keberadaan pepohonan yang ditanam juga bisa memberikan
daya dukung lahan yang ada di sekitar bandar udara sebagai
ruang terbuka hijau, dan meningkatkan kemampuan lahan
sebagai daerah resapan air.
certifcate from the Ministry for the Environment.
d. Habitat Recovery and Protection
In the eforts of actualizing green airports, Angkasa Pura
Airports have also been carrying out tree planting activities,
particularly on critical and dry lands, both existing inside the
.|.pc.ts ...s .rJ t||. su..curJ|rs
Tree planting activities have also been carried out in the
context of supporting the 1 Billion Tree Planting Movement
announced by the Government. During 2011, the Company
had planted 119,000 tree stands, with cost allocation reaching
Rp. 1.48 billion. The tree planting locations includes Praya
Lombok Tengah, Karanganyar, Boyolali, Merapi Mountain,
Sultan Adam Botanical Forest Park, Banjarmasin, Sumbawa,
and Tawiri Village, Ambon City.
|rc, t| cnp.rys ccrt.|but|cr |r t| t. p|.rt|r
p.c..n |r t| .|.pc.ts b..rc| c|c .c.k ...s |.v
reached 328,500 tree stands with a total value of Rp. 4
billion. The tree planting activities have been carried out
in cooperation with the local Forestry Service Ofce as the
technical advisor by empowering farmer groups in the tree
planting locations carrying out the relevant tree planting
and cultivation activities.
Planting trees not only make the environment around
Airportss to be more green. The presence of planted trees
can also provide the carrying capacity of land around the
Airports as a green open space, and improve the ability of
the land as water reservoir areas.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS
LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
UNTUK TAHUN-TAHUN BUKU YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2011
|||||||||| /|||O|S |||O| O|
THE FINANCIAL STATEMENTS OF PT ANGKASA PURA I
(PERSERO)
FOR THE ACCOUNTING YEARS ENDED ON
DECEMBER 31, 2010 and 2011
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
Laporan Auditor Independen
dan
Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011
dan 2010
Independent Audi tors Report
and
The Fi nanci al Statements
For The Years Ended
December 31, 2011
and 2010


PT ANGKASA PURA I (PERSERO)


DAFTAR ISI
LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
TABLE OF CONTENTS
FINANCIAL STATEMENT
DECEMBER 31, 2011 AND 2010

Halaman/
P a g e


I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI I. DIRECTORS STATEMENT LETTER

II. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN II. INDEPENDENT AUDITORS REPORT

III. LAPORAN KEUANGAN III. FINANCIAL STATEMENTS

- Laporan Posisi Keuangan i - Statements of Financial Position

- Laporan Laba Rugi Komprehensif ii - Statements of Comprehensive Income

- Laporan Perubahan Ekuitas iii - Statements of Changes In Equity

- Laporan Arus Kas iv - Statements of Cash Flows


- Catatan Atas Laporan Keuangan 1 103 - Notes to Financial Statements

285
2011 Annual Report
286
Laporan Tahunan 2011
287
2011 Annual Report
288
Laporan Tahunan 2011
289
2011 Annual Report
290
Laporan Tahunan 2011
291
2011 Annual Report
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
1
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Lingkup Usaha a. The Establ i shment and Li ne of Busi ness
PT Angkasa Pura I (Persero), selanjutnya disebut
Perusahaan, didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang
Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM)
Angkasa Pura I menjadi Perusahaan (Persero)
dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H., tanggal 3
Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh
persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan
Nomor C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24
April 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993
dengan Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 2914/1993.
PT Angkasa Pura I (Persero), herein after
referred to as the Company, was incorporated
under the Government Regulation Number 5 of
the year 1992 concerning the change in legal
status of Perusahaan Umum (PERUM) into
Perusahaan (Persero). The incorporation was
documented in the notary deed on January 3,
1993 by the notary Muhani Salim, SH, and was
authorized by the Minister of Justice with his
letter No. C2-2470.HT.01.01 of 1993 dated April
24, 1993. Publication there of was made in the
state gazette No. 52 dated June 29, 1993 and
the supplement thereto No.2914/1993.
Pada tahun 1998, anggaran Dasar Perusahaan
mengalami perubahan berdasarkan keputusan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14
Januari 1998 dan telah diaktakan dengan akta
Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor 30 tanggal 18
September 1998. Perubahan Anggaran Dasar telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04
Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan
dicantumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
3740/1999.
In the year 1988, an amendment to the
Company's articles of association was made on
January 14, 1998 on the basis of the decision
made in a general meeting of the shareholders.
The amendment was documented in the notary
deed No. 30 dated September 18, 1998 of the
notary Imas Fatimah, SH. Authorization was
granted by the Minister of Justice with his letter
No.C2-25829.HT.01.04 of 1998 dated and was
published in the state gazette No. 50 dated June
22, 1999 and the supplement there to No.
3740/1999.
Anggaran Dasar PT Angkasa Pura I (Persero) yang
terakhir diubah berdasarkan akta Notaris Nanda
Fauz Iwan, S.H., Nomor 02 tanggal 09 Agustus
2007 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Nomor W7-08937 HT.01.04-TH-2007
tanggal 14 Agustus 2007. Pada pasal 4 (empat) dari
akta tersebut menyebutkan sebagai berikut:
The latest amendment to the Company's articles
of association was made on August 9, 2007 with
the notary deed Number 02 of the Notary Nanda
Fauz Iwan, SH, authorized by the Minister of
Justice and Human Rights with his letter No.
W7-08937 HT.01.04-TH-2007 dated August 14,
2007. Article 4 of the notary deed said:
(1) Modal Dasar Perusahaan berjumlah sebesar Rp
7.000.000.000 yang terbagi atas 7.000 saham,
masing-masing bernilai nominal Rp 1.000.
(1) The Company's authorized capital is Rp
7,000,000,000 divided into 7,000 shares, of
par value of Rp 1,000 each.
(2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan / diambil
bagian dan telah disetor penuh oleh Negara
Republik Indonesia sebanyak 1.800 saham atau
seluruhnya berjumlah Rp 1.800.000.000 ke
dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai
berikut:
(2) Of the authorized capital, 1,800 shares
equivalent par value of Rp 1,800,000,000
were subscribed and paid in by the
Government of the Republic of Indonesia by
way of:
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
2
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan) a. The Est abl i shment and Li ne of Busi ness
(Continued)
(i) Sebesar Rp 925.000.000 telah disetor
dengan uang tunai sebagai setoran Modal
lama;
(i) Initial paid-in capital of Rp
925,000,000;
(ii) Penambahan Penyertaan Modal Negara
sebesar Rp 264.109.539;
(ii) Additional state investment of Rp
264,109,539;
(iii) Modal Donasi sebesar Rp 2.796.336; (iii) Donated capital of Rp 2,796,336;
(iv) Laba yang belum dibagi sebesar Rp
98.295.982; dan
(iv) Conversion of retained earnings of Rp
98,295,982; and
(v) Cadangan sampai dengan tahun buku
2005 sebesar Rp 509.798.142.
(v) Conversion of accumulated reserve until
the year 2005 of Rp 509,798,142.
Tujuan dan lapangan usaha dari Perusahaan adalah
untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan serta untuk memupuk keuntungan
bagi perusahaan dengan menyelenggarakan usaha
jasa kebandarudaraan dalam arti seluas-luasnya
dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai
hubungan dengan usaha tersebut.
The objective and line of business of the
Company is to implement the Government's
economic and development programs and to earn
profit for the benefit of the Company by carrying
out business in airport services and other airport
related business activities.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perusahaan
menjalankan usaha-usaha:
Toward those aims the Company undertakes the
following business activities:
a. Jasa Pelayanan Penerbangan (Air Traffic
Services), penyediaan, pengusahaan fasilitas
navigasi.
a. Flight Services (Air Traffic Services), the
provision of facilities and concession facilities
navigation.
b. Jasa Pelayanan Kebandarudaraan b. Airport Services
1) Aeronautika Non ATS 1) Non aeronautics ATS
a) Penyediaan, pengusahaan dan
pengembangan fasilitas untuk
kegiatan pelayanan pendaratan, lepas
landas, parkir dan penyimpanan
pesawat udara.
a) Providing, maintaining, and
developing facilities for aircraft
landing, takeoff, parking, and
stationing.
b) Penyediaan, pengusahaan dan
pengembangan fasilitas terminal
unt uk pel ayanan angkut an
penumpang, kargo dan pos.
b) Provi ding, mai ntai ni ng, and
developing terminal facilities for
passengers, cargoes, and postal
services.
2) Non Aeronautika 2) Non aeronautics
a) Peny e di aan l aha n unt uk
pembangunan, lapangan dan
kawasan industri serta gedung-
g e d u n g / b a n g un a n y a n g
berhubungan dengan kelancaran
angkutan udara.
a) Provision of land for development,
field and industrial areas as well as
buildings associated with the
smooth air freight.
DRAFT II
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
3
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan) a. The Est abl i shment and Li ne of Busi ness
(Continued)
b) Penyediaan, pengusahaan dan
pengembangan fasilitas elektronika,
navigasi, listrik, air dan instalasi
limbah buangan.
b) Provision, utilization and development
of electronic facilities, navigation,
electricity, water and waste disposal
installations.
c) Penyediaan jasa konsultasi,
pendidikan dan pelatihan yang
berkaitan dengan kebandarudaraan.
c) Providing of consulting services,
education and training related to
airport.
d) Usaha-usaha lain yang dapat
menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.
d) Other efforts that can support the
achievement of companys goals.
Perusahaan dapat pula mendirikan/ menjalankan
perusahaan lainnya yang mempunyai hubungan
dengan usaha tersebut di atas baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama dengan badan lain
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sesuai
dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
The Company may also establish other entities or
undertake other ventures related to those
business activities either individually or in
partnership with other parties provided that those
are permissible under the prevailing laws and
regulations and the Company's articles of
association.
Sampai dengan akhir tahun 2011, Bandara yang
dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak
13 bandara yang terletak di kota-kota besar wilayah
timur, yaitu: Bandara Ngurah Rai Denpasar,
Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan
Hasanuddin Makassar, Bandara Sepinggan
Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara
Sam Ratulangi Manado, Bandara Adisutjipto
Yogyakarta, Bandara Adisumarmo Surakarta,
Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara
Achmad Yani Semarang, Bandara Selaparang
Lombok, Bandara Pattimura Maluku dan Bandara El
Tari Kupang. Perusahaan juga mengelola Terminal
Kargo sebagai Strategic Business Unit (SBU) di
Bandara Hasanuddin Makassar dan Sepinggan
Balikpapan.
Until end of the year 2011, there are 13 airports
through out the country which are managed by
the Company: Ngurah Rai-Denpasar,
Juanda-Surabaya, Hasanuddin-Makassar,
Sepinggan -Balikpapan, Frans Kaisiepo-Biak, Sam
Ratulangi-Manado, Adisutjipto-Yogyakarta,
Adi s uma r mo- Sur ak a r t a , Sy ams udi n
Noor-Banjarmasin, Achmad Yani-Semarang,
Selaparang-Lombok, Pattimura-Maluku and El
Tari-Kupang. The Company also runs cargo
warehousing as a Strategic Business Unit (SBU)
at the Hasanuddin Airport, Makassar and
Sepinggan Balikpapan.
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Makassar
Advanced Air Traffic Services (MAATS) PT Angkasa
Pura I (Persero) tanggal 1 Juli 2008 telah
dipisahkan aset dan pengelolaan operasi Lalu Lintas
Penerbangan (ATS) dari Kantor Cabang Bandar
Udara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi Kantor
Cabang Pusat Pengendali Lalu Lintas Penerbangan
Makassar.
Based on the delivery and acceptance note, one
of the Company segment - the Makassar
Advanced Air Traffic Services (MAATS) effective
July 1, 2008 was separated from the
management of Sultan Hasanuddin Makassar
airport to become a branch office of Pusat
Pengendali Lalu Lintas Penerbangan Makassar -
Makassar Air Traffic Control Center.
DRAFT II
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
4
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan Lingkup Usaha (Lanjutan) a. The Est abl i shment and Li ne of Busi ness
(Continued)
Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura
I (Persero) Nomor : KEP.79/OM.01/2008 tanggal 1
Agustus 2008 telah dibentuk Organisasi dan Tata
Kerja Proyek pembangunan Bandar Udara
Internasional Lombok dan Sesuai dengan
Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
Nomor KEP.21/OM.01/2009 tanggal 26 Februari
2009 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja
Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional
Ngurah Rai Bali. Selain itu telah dilaksanakan
program investasi pengembangan beberapa
bandara antara lain Bandara Sepinggan Balikpapan,
Banadara Sultan Hasanudin Makassar, dan Bandara
Juanda Surabaya.
In accordance with the decision of the Directors
of PT Angkasa Pura I (Persero) Number:
KEP.79/OM.01/2008 dated August 1, 2008 have
formed the Organization and Administration of
Construction Lombok International Airport and In
accordance with the Decision of Board of
Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) number
KEP.21/OM.01/2009 dated February 26, 2009 has
been established Organization and Administration
of Project Development International Airport
Ngurah Rai Bali. In addition the company already
have the investment development program for
International Airport Sepinggan Balikpapan,
Sultan Hasanudin Makassar and Juanda
Surabaya.
b. Visi, Misi, dan Strategi Usaha b. Vi si on, Mi ssi on, and Busi ness Strategy
Visi: Vi si on:
Menjadi perusahaan pengelola bandar udara kelas
dunia yang memberikan manfaat dan nilai tambah
kepada stakeholder.
To become a world class airport administrator
providing benefits and added value to the
stakeholders.
Misi: Mi ssi on:
Melalui penerapan prinsip-prinsip perusahaan: By implementing the Company's principles:
1) Menyedi akan pengusahaan j asa
kebandarudaraan melalui pelayanan yang
memenuhi keamanan, keselamatan dan
kenyamanan;
1) To provide secure, safe and comfortable
airport services;
2) Member i kan pengal aman suasana
kebandarudaraan yang berkesan bagi
pengguna jasa;
2) To give impressive experience to the airport
services users;
3) Meningkatkan nilai perusahaan dan
kesejahteraan pegawai;
3) To increase the Company's values and the
employees welfare;
4) Mendukung peningkatan perekonomian untuk
kesejahteraan masyarakat.
4) To support the economic growth in the
interest of public welfare.
c. Manajemen Perusahaan c. The Company' s Management
Komisaris dan Direksi Commi ssi oners and Di rectors
Susunan Komisaris dan Direksi perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
The Composition of the Board of Commissioners
and Board of Directors as of December 31, 2011
and 2010 are as follows:
DRAFT II
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
5
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. Manajemen Perusahaan (Lanjutan) c. The Company s management (Continued)
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Dewan Komisaris
B o a r d o f Co m m i s s i o n er s
Komisaris Utama Drs Suratto Siswodihardjo Drs Suratto Siswodihardjo President Commissioner
Komisaris
Drs. Isnoor Haryanto, Ak. Drs. Isnoor Haryanto, Ak.
Commissioner
Komisaris Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si. Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si. Commissioner
Komisaris Ir. D. Sonny Priyarsono, Ph.D. Ir. D. Sonny Priyarsono, Ph.D. Commissioner
Komisaris Suyitno Affandi, S.E. M.Si. Suyitno Affandi, S.E. M.Si. Commissioner
Komisaris Ir. Tunjung Inderawan M.si. -- Commissioner
Dewan Direksi B o a r d o f Di r ec t o r s
Direktur Utama Tommy Soetomo Tommy Soetomo President Director
Direktur Keuangan Gunawan Agus Subrata Gunawan Agus Subrata Finance Director
Direktur Operasi dan Teknik Harjoso Tjatur Prijanto Harjoso Tjatur Prijanto Technic and Operation Director
Direktur Komersial dan
Pengembangan Robert Daniel Waloni Robert Daniel Waloni
Commercial and Development
Director
Direktur Personalian dan Umum Yushan Sayuti Yushan Sayuti Personnel and General Director
Susunan Komisaris Persero berdasarkan Keputusan
Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor:
KEP-255/MBU/2007 tanggal 8 Nopember 2007 dan
KEP-24/MBU/2009 tanggal 02 Februari 2009, telah
dilakukan pemberhentian anggota Komisaris PT
(Persero) Angkasa Pura I atas nama Arie Soelendro
dan pengangkatan anggota Komisaris PT Angkasa
Pura I (Persero) atas nama Isnoor Haryanto.
The members of the Company's Commissioners,
as specified in the letter No. KEP-255/MBU/2007
dated November 8, 2007 KEP-24/MBU/2009 dated
February 2, 2009 on appointment and discharge
of the Company's commissioners, Mr. Arie
Soelendro was discharged from his office and is
succeeded by Mr. Isnoor Haryanto.
Selanjutnya sesuai Keputusan Menteri Negara
BUMN Republ i k I ndo nes i a No mo r :
KEP-133/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota
Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero)
memberhentikan Effendi Batubara dan mengangkat
Drs. Suratto Siswodihardjo sebagai Komisaris
Utama.
Fur ther mor e, by t he l et ter No.
KEP-133/MBU/2010 dated July 21, 2010 on
appointment and discharge of the Company's
president commissioner, Mr. Effendi Batubara
was discharged from his office and was
succeeded by Drs. Suratto Siswodihardjo as the
president commissioner.
Sesuai KEP-240/MBU/2011 tanggal 24 Nopember
2011 tentang Pengangkatan Anggota Dewan
Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) mengangkat
saudara Ir. Tunjung Inderawan M.si. sebagai
Komisaris.
In accordance KEP-240/MBU/2011 dated
November 24, 2011 on the Appointment of
Members of the Board of Commissioners of PT
Angkasa Pura I (Persero) raised Ir. Tunjung
Inderawan M.si. as Commissioner.
Susunan Direksi per 31 Desember 2011 dan 2010
diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara No: KEP-134/MBU/2010
tanggal 21 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT
Angkasa Pura I (Persero).
Board of Directors as of December 31, 2011 and
2010 decided upon based on the decree of the
Minister of SOE No: KEP-134/MBU/2010 dated
July 21, 2010 on discharge and appointment of
members of Board of Directors.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
6
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2011 dan
2010 diangkat berdasarkan Keputusan Dewan
Komisaris No: KEP-06/DK.AP.I/2010, KEP-
07/DK.AP.I/2010, KEP-09/DK.AP.I/2011 dan KEP-
09/DK.AP.I/2011, tentang Pengangkatan anggota
komite audit PT Angkasa Pura I (Persero) dengan
susunan sebagai berikut:
31 Desember 2011
December 31,2011
The composition of Audit Committe of December
31, 2011 and 2010 based on the Decision of the
B o a r d o f C o mmi s i s o n e r s N o :
KEP-06/DK.AP.I/2010, KEP-07/DK.AP.I/2010,
KEP-09/DK.AP.I/2011 dan KEP-09/DK.AP.I/2011,
of the appoitment of members audit committee
of PT Angkasa Pura I (Persero):

31 Desember 2010
December 31, 2010
Ketua D. Sonny Priyarsono D. Sonny Priyarsono Chairman
Anggota Ubaedi Ubaedi Member
Anggota Ilham Budiono Ilham Budiono Member
Anggota Basuki Rahardjo Basuki Rahardjo Member
Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha dan
GCG adalah sebagai berikut:
The composition of Business Risk and GCG Policy
Committee members is as follows:
31 Desember 2011
December 31,2011

31 Desember 2010
December 31, 2010
Ketua Isnoor Haryanto Isnoor Haryanto Chairman
Anggota Muhammad Hadijono Muhammad Hadijono Member
Anggota Sigit Setiawan Sigit Setiawan Member
Anggota Srijono Srijono Member
Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan
Remunerasi adalah sebagai berikut:
The composition of Nomination and
Remuneration Committee members is as follows:
31 Desember 2011
December 31,2011

31 Desember 2010
December 31, 2010
Ketua Hakamuddin Djamal Hakamuddin Djamal Chairman
Anggota Jenri MP. Panjaitan Jenri MP. Panjaitan Member
d. Sumber Daya Manusia d. Human Resource
Sumber daya manusia PT Angkasa Pura I (Persero)
per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing
sejumlah 3.681 dan 3.771 orang (tidak diaudit), di
luar Direksi dan Komisaris dengan perincian
sebagai berikut:
The number of the Company's employees as at
December 31, 2011 and 2010 are 3,681 and
3,771 respectively (unaudited), exclusive of the
directors and commissioners, in the following
positions:
2011 2010
Pegawai Perusahaan 3.191 3.225 Permanent employees
PNS Diperbantukan 404 441 Seconded civil servants
PNS Ditugaskan 2 2 Assigned civil servants
ABRI Ditugaskan 63 81 Assigned military personnel
Honorer 21 22 Part timers
Jumlah 3.681 3.771 Total
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
7
2. KETENTUAN DAN TARIF JASA
KEBANDARUDARAAN
2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE
TARIFFS
Pengusahaan bandara di Indonesia pada umumnya dan
yang dikelola oleh Perusahaan pada khususnya tunduk
pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri
Perhubungan. Beberapa ketentuan penting yang
berkaitan dengan Perusahaan adalah ketentuan
mengenai tarif jasa kebandarudaraan khususnya jasa
aeronautika dan non-aeronautika tertentu adalah
sebagai berikut:
The airports throughout the country in general and
the airports managed by the Company in particular
are subject to regulations promulgated by the
Minister of Transportation. The following are
significant regulations specifying airport service
tariffs, particularly those related to certain
aeronautical and non-aeronautical services:
a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang
Penerbangan, sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan.
a. Law No.15 year 1992 on Aviation; as was
amended by the Law No.1 of 2009 on Aviation.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2009 tentang
jenis dan tarif jenis penerimaan negara bukan pajak
yang berlaku pada departemen perhubungan.
b. Government Regulation No. 6 year 2009 about
type and tariff of type of state income outside
the tax that applies to transportation department.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001
tentang Kebandarudaraan.
c. Government Regulation No. 70 of 2001 on
Airports.
d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.29
Tahun 1997 tentang Struktur Tarif Pelayanan Jasa
Kebandarudaraan pada Bandar Udara Umum.
d. The Minister of Transportation's Decree
No.KM.29 year 1997 on Airport Service Tariffs
Arrangement for public airports.
e. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.28
Tahun 1999 tentang Mekanisme Penetapan Tarif
dan Formulasi Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa
Kebandarudaraan pada Bandar Udara yang
Di sel enggar akan ol eh Badan Usaha
Kebandarudaraan.
e. The Minister of Transportation's Decree No.28
year 1999 on Tariff Setting Mechanism and
Airport Service Tariff Formulation for Airports
managed by Airport Companies.
f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.48
Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar
Udara Umum.
f. The Minister of Transportation's Decree No.
KM.48 of 2002 on Administration of Public
Airports.
g. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor SKEP/47/III/2007 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Usaha Kegiatan Penunjang Bandar
Udara.
g. The Director General of Air Transport's Decree
No.Skep/138/VI/1999 on Guidelines for
Airport-Supporting Business Operations.
h. SK Dirjen Hubud Nomor SKEP.284/X/1999, tentang
Standart Kinerja Operasional Bandara terkait
dengan Tingkat Pelayanan (Level of Service).
h. The Decree of the Director General of Civil
Aviation No. SKEP.284/X/1999, on operational
standard of airports with respect of their level of
service.
Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
serta Surat Keputusan Menteri Perhubungan di atas,
Direksi Perusahaan menjabarkan dan menetapkan tarif
jasa kebandarudaraan yang berlaku untuk bandara yang
diusahakan. Tarif dimaksud diantaranya tertuang dalam
Keputusan Direksi dengan nomor:
Under those law, regulation, decrees, and guidelines
the Company's Management elaborate and set up
airport tariffs applicable to all airports under its
jurisdiction. The tariffs are set up in the following
directives of the Company's Management:
a. KEP.101/KU.10.1.1/2006 tanggal 31 Oktober 2006
tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan,
Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat Udara
(PJP4U) untuk Penerbangan Dalam Negeri.
a. KEP.101/KU.10.1.1/2006 dated October 31,
2006 on Landing, Positioning and Storing of
Aircraft Services Tariff (PJP4U) for Domestic
Flights.
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
8
2. KETENTUAN DAN TARIF JASA
KEBANDARUDARAAN (Lanjutan)
2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE
TARIFFS (Continued)
b. KEP.32KU.60.01./1999 tanggal 1 April 2009 tentang
tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan,
Penempatan Dan Penyimpanan Pesawat Udara
(PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri pada
Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa Pura I
( P e r s e r o ) . Di s e mp u r n a k a n d e n g a n
KEP.72/KU.06.01./2009 tanggal 12 Agustus 2009
tentang Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan,
Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara
(PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri Pada
Bandar Udara Yang Diusahakan PT Angkasa Pura I
(Persero).
b. KEP.32KU.60.01./1999 dated April 1, 2009 on
Landing, Positioning and Storing of Aircraft
Services Tariff (PJP4U) for International Flights at
the Company's airports. Amended with the
decree No.KEP.72/KU.06.01./2009 dated
Augusts 12, 2009 on tariff of landing, positioning,
and storing of aircrafts services (PJP4U) for
international flights provided by the Company.
c. KEP.49/KU.10.3.1/2007 tanggal 24 Juli 2007
tentang tentang Tarif Pelayanan Jasa Penerbangan
Dalam Negeri pada Bandar Udara yang diusahakan
PT Angkasa Pura I (Persero).
c. KEP.49/KU.10.3.1/2007 dated July 24, 2007 on
tariff of airport services for domestic flights
provided by the Company.
d. KEP.50/KU.10.2.1/2005 tanggal 29 Juli 2005
tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) untuk Angkutan Udara Dalam Negeri
untuk Angkutan Udara Dalam Negeri telah diubah
dan diganti dengan KEP.90/KU.06.02/2010 tanggal
9 Nopember 2010.
d. KEP.50/KU.10.2.1/2005 dated July 29, 2005 on
tariff of flight passengers services (PJP2U) for
domestic flights as amended with the decree No.
KEP.90/KU.06.02/2010 dated November 9, 2010.
e. KEP.97/KU.10.2.2/2006 tanggal 17 Oktober 2006
tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) untuk Angkutan Udara Luar Negeri,
t el ah di ubah dan di gant i dengan
KEP.83/KU.10.2.2/2007 tanggal 26 Oktober 2007.
e. KEP.97/KU.10.2.2/2006 dated October 17, 2006
on tariff of flight passengers services (PJP2U) for
international flights as amended with the decree
No. KEP.83/KU.10.2.2/2007 dated October 26,
2007.
f. KEP.144/KB.09/2008 tanggal 30 Desember 2008
tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) khusus untuk Penerbangan Haji di
Bandar Udara di usahakan PT Angkasa Pura I
(Persero).
f. KEP.144/KB.09/2008 dated December 30, 2008
about tariff of flight passengers services (PJP2U)
for hajj flight in effort of PT Angkas Pura I
(Persero) airports.
g. KEP.913/KU.20.1.8/1998 tanggal 14 Agustus 1998
tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata
(Avio Bridge) pada Bandar Udara yang Diusahakan
PT Angkasa Pura I (Persero).
g. KEP.913/KU.20.1.8/1998 dated August 14, 1998
on tariff of avio bridge service at the Company's
airports.
h. KEP.65/KU.20.1.8/1998 tanggal 31 Juli 2003
tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata
(Avio Bridge) dan Tarif Pelayanan Jasa Tambahan
Pemakaian Garbarata (Avio Bridge) untuk
Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara
Ngurah Rai Bali.
h. KEP.65/KU.20.1.8/1998 dated July 31, 2003 on
tariff of avio-bridge service and tariff of additional
avio-bridge service for domestic flights at the
Ngurah Rai airport, Bali.
DRAFT II
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
9
2. KETENTUAN DAN TARIF JASA
KEBANDARUDARAAN (Lanjutan)
2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE
TARIFFS (Continued)
i. KEP.111/KU.20/2006 tanggal 21 Desember 2006
tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos
P e s a w a t B a n d a r U d a r a S u l t a n
Hasanuddin-Makassar.
i. KEP.111/KU.20/2006 dated December 21, 2006
on tariff of flight cargo and postal services at the
Sultan Hasanuddin airport, Makassar.
j. KEP.73/KU.30/2006 tanggal 7 Agustus 2006
tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos
Pesawat Bandar Udara Sepinggan-Balikpapan.
j. KEP.73/KU.30/2006 dated August 7, 2006 on
tariff of flight cargo and postal services at the
Sepinggan airport, Balikpapan.
k. KEP.50/KU.20.1.1/2007 tanggal 24 Juli 2007
tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Counter
untuk Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar
Udara yang diusahakan PT Angkasa Pura I
(Persero).
k. KEP.50/KU.20.1.1/2007 dated July 24, 2007 on
tariff of airport counter service for domestic
flights provided by the Company.
l. KEP.31/KU.07/2010 tanggal 25 Mei 2010 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Bandar
Udara (PJKP2U) untuk Bandar Udara Ngurah
Rai-Bali.
l. KEP.31/KU.07/2010 dated May 25, 2010 on tariff
of flight cargo and postal services (PJKP2U) at
the Ngurah Rai airport, Bali.
m. KEP.33/KU.07/2010 tanggal 1 Juni 2010 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara
(PJKP2U) untuk Bandar Udara Sam
Ratulangi-Manado.
m. KEP.33/KU.07/2010 dated June 1, 2010 on tariff
of flight cargo and postal services (PJKP2U) at
the Sam Ratulangi airport, Manado.
n. KEP.16/KU.06.03/2010 tanggal 03 Maret 2010
tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata
(Avio Bridge) untuk Bandar Udara Adisumarno-Solo.
n. KEP.16/KU.06.03/2010 dated March 3, 2010 on
tariff of avio-bridge service at the Adisumarno
airport, Solo.
o. KEP.45/KU.07.06/2010 tanggal 21 Juni 2010
tentang Tarif Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di
Bandar Udara Sultan Hasanuddin-Makassar.
o. KEP.45/KU.07.06/2010 dated June 21, 2010 on
vehicles parking service at the Sultan Hasanuddin
airport, Makassar.
p. KEP 14/KU.07/2011 tanggal 16 Pebruari 2011
tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos
Pesawat Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara
Ngurah Rai Bali.
p. KEP 14/KU.07/2011 dated February 16, 2011 on
Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U)
at Domestic Airport Ngurah Rai Bali.
q. KEP 20/KU.06.02/2011 tanggal 1 Maret 2011
tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos
Pesawat Udara (PJKP2U) SBU Terminal Kargo
Sepinggan Balikpapan.
q. KEP 20/KU.06.02/2011 dated March 1, 2011 on
Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U)
at SBU Terminal Kargo Sepinggan Balikpapan.
r. KEP.29/KU.07.02/2011 tanggal 21 Maret 2011
tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos
Pesawat Udara (PJKP2U) SBU Terminal Kargo
Sultan Hasanudin Makassar.
r. KEP.29/KU.07.02/2011 dated March 21, 2011 on
Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U)
at SBU Terminal Kargo Sultan Hasanudin
Makassar.
DRAFT II
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
10
2. KETENTUAN DAN TARIF JASA
KEBANDARUDARAAN (Lanjutan)
2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE
TARIFFS (Continued)
s. KEP.30/KU.07.02/2011 tanggal 21 Maret 2011
tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos
Pesawat Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara
Frans Kasiepo Biak.
s. KEP.30/KU.07.02/2011 dated March 21, 2011 on
Tariffs and Post Services Cargo Aircraft (PJKP2U)
at Domestic Airport Frans Kasiepo Biak.
t. KEP.66/KU.06.01/2011 tanggal 8 Juli 2011 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan
Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk
penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara
yang diusahakan PT Angkasa Pura I (Persero).
t. KEP.66/KU.06.01/2011 dated July 8, 2011 on the
tariffs of the Landing Services, Placement and
Storage Aircraft (PJP4U) for the domestic flight
at the airport that managed by PT Angkasa Pura
I (Persero).
u. KEP.23/KU.07.06/2011 tanggal 7 Maret 2011
tentang Tarif/ Biaya Masuk Pelataran Terminal atau
Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara
Frans Kasiepo Biak.
u. KEP.23/KU.07.06/2011 dated March 7, 2011 on
Tariff of parking terminal for vehicles on Frans
Kasiepo Airport Biak.
v. KEP.28/KU.07.06/2011 tanggal 21 Maret 2011
tentang Tarif/ Biaya Masuk Pelataran Terminal atau
Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara
Selaparang Lombok.
v. KEP.28/KU.07.06/2011 dated March 21, 2011 on
Tariff of parking terminal for vehicles on
Selaparang Airport Lombok.
w. KEP.48/KU.07.06/2011 tanggal 24 Mei 2011
tentang Tarif Masuk Pelataran Parkir Terminal atau
Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara
Juanda Surabaya.
w. KEP.48/KU.07.06/2011 dated May 24, 2011 on
Tariff of parking terminal for vehicles on Juanda
Airport Surabaya.
x. KEP.70/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011
tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir
Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara Sultan
Hasanudin Makassar.
x. KEP.70/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on
Tariff of the terminal or parking of vehicles on
Sultan Hasanuddin Airport Makassar.
y. KEP.71/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011
tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir
Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara
Adisumarmo Solo.
y. KEP.71/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on
Tariff of the terminal or parking of vehicles on
Adisumarmo Airport Solo.
z. KEP.72/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011
tentang Tarif Pemakaian Commercial Important
Person (CIP) dan Executive Lounge di Bandar Udara
Juanda Surabaya.
z. KEP.72/KU.07.06/2011 dated July 11, 2011 on
tariff of Commercial Important Person (CIP) and
the Executive Lounge at Juanda Airport
Surabaya.
aa. Surat AP.I.4356/KU.05/2011/DU-B tanggal 7
Oktober 2011 tentang Penetapan Tarif Sewa Ruang
di Bandar Udara Internasional Lombok (BIL).
aa. Letter no AP.I.4356/KU.05/2011/DU-B dated
October 7, 2011 on Tariff Rent Space in Lombok
International Airport (BIL).
bb. KEP.108/KU.07.06/2011 tanggal 25 Oktober 2011
tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau Parkir
Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara
Pattimura Ambon.
bb. KEP.108/KU.07.06/2011 dated October 25, 2011
on Tariff of the terminal or parking of vehicles in
Pattimura Airport Ambon.
cc. KEP.123/KU.07.06/2011 tanggal 30 Nopember
2011 tentang Tarif Masuk Pelataran Terminal atau
Parkir Untuk Kendaraan Bermotor di Bandar Udara
Ahmad Yani Semarang.
cc. KEP.123/KU.07.06/2011 tanggal November 30,
2011 on Tariff of the terminal or parking of
vehicles in Ahmad Yani Airport Semarang.
DRAFT II
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
11
3. KEGIATAN PERUSAHAAN 3. COMPANY ACTIVITIES
Kegiatan utama perusahaan dalam pengelolaan jasa
kebandarudaraan selama tahun 2011 dan 2010 (sebagai
perbandingan) dapat diuraikan sebagai berikut:
The company's priority activities in airport
management during 2011 and 2010 (for comparison)
can be described as follows:
a. Pergerakan Pesawat a. Ai rcraft movements
Pergerakan trafik pesawat udara pada tahun 2011
sebanyak 559.029 pesawat yang menunjukkan
kenaikan 15% bila dibandingkan dengan tahun
2010 sebesar 487.808 pesawat. Hal ini dapat
terlihat perbandingan untuk masing-masing
bandara sebagai berikut:
Movement of aircraft traffic in 2011 as many as
559,029 aircraft showed increasing 15%
compared to the year 2010 amounted to 487,808
aircraft. It can be seen comparisons for each of
the following airports:
Bandara / Ai rport Satuan / Uni t 2011 2010
Kenaikan
(Penurunan) /
Increase
(Decrease)
%
Perbandingan
Terhadap
2010 /
Compare to
2010
Ngurah Rai Pesawat / Plane 103.846 84.959 18.887 22
Juanda Pesawat / Plane 115.772 99.928 15.844 16
Sultan Hasanuddin Pesawat / Plane 73.099 64.908 8.191 13
Sepinggan Pesawat / Plane 63.389 57.109 6.280 11
Frans Kasiepo Pesawat / Plane 13.143 11.138 2.005 18
Sam Ratulangi Pesawat / Plane 16.450 16.955 (505) (3)
Adisutjipto Pesawat / Plane 51.216 46.457 4.759 10
Adisumarmo Pesawat / Plane 16.872 17.291 (419) (2)
Syamsudin Noor Pesawat / Plane 25.154 22.346 2.808 13
Ahmad Yani Pesawat / Plane 25.858 22.287 3.571 16
Selaparang Pesawat / Plane 24.091 19.226 4.865 25
Pattimura Pesawat / Plane 11.315 10.390 925 9
El Tari Pesawat / Plane 18.824 14.814 4.010 27
Total 559.029 487.808 71.221 15
b. Pergerakan Penumpang b. Passenger Movements
Pergerakan penumpang pada tahun 2011 terealisasi
sebanyak 56.485.881 penumpang, yang
menunjukkan terjadi kenaikan sebesar 15%
dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar
49.237.437 penumpang. Hal ini dapat terlihat
perbandingan untuk masing-masing bandara
sebagai berikut:
Passenger movements in 2011, realized as much
as 56,485,881 passengers, which showed an
increase of 15% compared to the year 2010
amounted to 49,237,437 passengers. It can be
seen comparisons for each of the following
airports:
DRAFT II
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
12
3. KEGIATAN PERUSAHAAN (Lanjutan) 3. COMPANY ACTIVITIES (Continued)
b. Pergerakan Penumpang (Lanjutan) b. Passenger Movements (Continued)
Bandara / Ai rport Satuan / Uni t 2011 2010
Kenaikan
(Penurunan) /
Increase
(Decrease)
%
Perbandingan
Terhadap
2010 /
Compare to
2010
Ngurah Rai Orang / Person 12.780.563 11.123.224 1.657.339 15
Juanda Orang / Person 13.778.287 12.078.872 1.699.415 14
Sultan Hasanuddin Orang / Person 7.456.381 6.546.831 909.550 14
Sepinggan Orang / Person 5.680.961 5.106.944 574.017 11
Frans Kasiepo Orang / Person 366.385 329.012 37.373 11
Sam Ratulangi Orang / Person 1.820.629 1.665.673 154.956 9
Adisutjipto Orang / Person 4.291.646 3.690.592 601.054 16
Adisumarmo Orang / Person 1.195.812 968.271 227.541 23
Syamsudin Noor Orang / Person 3.013.191 2.619.867 393.324 15
Ahmad Yani Orang / Person 2.432.511 2.018.818 413.693 20
Selaparang Orang / Person 1.676.921 1.418.538 258.383 18
Pattimura Orang / Person 817.666 737.970 79.696 11
El Tari Orang / Person 1.174.928 932.825 242.103 26
56.485.881 49.237.437 7.248.444 15
c. Pergerakan Angkutan Cargo c. Movement of Cargo Transport
Angkutan cargo selama tahun 2011 terealisasi
sebanyak 311.598 ton, yang menunjukkan terjadi
peningkatan sebanyak 8% dibandingkan dengan
tahun 2010 sebanyak 289.678 ton. Hal ini dapat
terlihat perbandingan untuk masing-masing
bandara sebagai berikut:
Cargo freight realized during the year 2011 as
many as 311,598 tonnes, showing increase of
8% compared to 2010 as many as 289,678
tonnes. It can be seen comparisons for each of
the following airports:
Bandara / Ai rport
Satuan /
Uni t 2011 2010
Kenaikan
(Penurunan) /
Increase
(Decrease)
%
Perbandingan
Terhadap 2010 /
Compare to 2010
Ngurah Rai Ton 62.150 67.714 (5.564) (8)
Juanda Ton 95.146 76.774 18.372 24
Sultan Hasanuddin Ton 43.339 40.141 3.198 8
Sepinggan Ton 45.125 37.973 7.152 19
Frans Kasiepo Ton 1.299 1.304 (5) 0
Sam Ratulangi Ton 11.614 11.520 94 1
Adisutjipto Ton 12.850 12.307 543 4
Adisumarmo Ton 3.154 2.600 554 21
Syamsudin Noor Ton 13.732 17.050 (3.318) (19)
Ahmad Yani Ton 9.380 9.711 (331) (3)
Selaparang Ton 6.557 6.619 (62) (1)
Pattimura Ton 3.104 3.061 43 1
El Tari Ton 4.148 2.904 1.244 43
311.598 289.678 21.920 8
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
13
4. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO 4. RISK MANAGEMENT POLI CY
PT Angkasa Pura I (Persero) telah mempunyai kebijakan
dan pedoman manajemen risiko yang telah diputuskan
melalui Keputusan Direksi nomor KEP.114/PG.01/2011
tanggal 7 Nopember 2011 yang mengatur kebijakan
manajemen risiko sebagai berikut:
PT Angkasa Pura I (Persero) has risk management
policy and guidelines that have been decided by the
Board of Directors decision No. KEP.114/PG.01/2011
dated November 7, 2011 which set the following risk
management policies as follows:
a. Prinsip Manajemen Risiko a. Pri nci pl e of Ri sk Management
Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen
perusahaan dalam mengembangkan, menerapkan,
mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko
adalah sebagai berikut:
The principles used by management companies
in developing, implementing, managing and
evaluating risk management are as follows:
1. Adanya komitmen pimpinan
2. Keterlibatan seluruh pegawai perusahaan
3. Transparansi
4. Integrasi
5. Perbaikan kesinambungan
6. Menciptakan nilai
7. Memberikan nilai tambah
8. Bagian terpadu dari proses organisasi
9. Bagian dari proses pengambilan keputusan
10. Secara khusus menangani aspek ketidakpastian
11. Khas untuk penggunaannya
12. Harus transparan dan inklusif
13. Harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan
peningkatan organisasi secara berlanjut.
1. Leadership commitment
2. The involvement of all employees of the
company
3. Transparancy
4. Integration
5. Sustainability improvements
6. Create the value
7. Provide value added
8. Integral part of the organization process
9. Part of the decision making process
10. Specifically handle the issue of uncertainty
11. Typical for use its
12. Should be transparent and inclusive
13. Should faci li tate the improvement and
enhancement of the organization as a
continuing.
b. Komitmen Manajemen Risiko Perusahaan b. Corporate Ri sk Management Commi tment
Direksi dan seluruh pegawai berkomitmen untuk: Directors and all of employees are committed to:
1. Menerapkan manajemen risiko secara
komprehensif dan terintegrasi untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2. Mempertimbangkan risiko pada setiap
perencanaan bisnis dan pada setiap
pengambilan keputusan manajemen dengan
menentukan tingkat toleransi.
3. Menyediakan dan mengalokasikan sumber daya
yang cukup untuk mencapai tujuan manajemen
risiko, termasuk untuk meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia.
1. Applying risk management in a
comprehensive and integrated to achieve
corporate objectives.
2. Consider the risks involved in every business
planning and decision-making at every level
of management to determine the tolerance.
3. Provide and allocate sufficient human
resources to achieve risk management
objectives, including to increase the
competence of human resources.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
14
4. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 4. RISK MANAGEMENT POLICY (Continued)
c. Strategi Manajemen Risiko c. Ri sk Management Strategy
1. Membentuk unit kerja yang bertanggungjawab
secara profesional untuk mengkoordinasikan
penerapan manajemen risiko secara
terintegrasi untuk seluruh unit kerja.
2. Mengi nt egrasi kan wewenang dan
tanggungjawab setiap pihak yang terlibat
kedalam job description perusahaan.
3. Meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia dalam bidang manajemen risiko.
4. Mengintegrasikan manajemen risiko kedalam
proses bisnis perusahaan.
5. Menjadikan manajemen risiko sebagai budaya
perusahaan yang melekat pada setiap pegawai.
6. Membangun kesadaran dan kepedulian risiko
dari seluruh pegawai sebagai pondasi
penerapan manajemen risiko.
7. Menumbuhkan pemahaman konsep
manajemen risiko dan pentingnya pengelolaan
risiko dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
1. Provide working unit is professionally
responsi bl e for coordi nati ng the
implementation of i ntegrated risk
management for the entire unit of work.
2. Integrating the authority and responsibilities
of each party involved into the company's
job description.
3. Improve the competence of human
resources in risk management
4. Integrate risk management into corporate
business processes.
5. Making risk management as a corporate
culture to each employee.
6. Build awareness and concern of all
employees at risk as applied of risk
management.
7. Increase understanding of the concept of
risk management and importance of
managing risk in improving company
performance.
d. Identi fi kasi dan l angkah-l angkah
pengelolaan risiko
d. I dent i f i cat i on and st ep of r i sk
management
1. Risiko Operasional
Risiko kemungkinan terjadinya incident atau
accident penerbangan baik di udara maupun di
darat terlihat melalui tolak ukur jumlah
kejadian Breakdown of Separation (BOS)
dan/atau Breakdown of Coordination (BOC).
1. Operating Risk
The risk of possible incidents or accidents on
the air or on land may be perceived through
the parameter of the number of incidents in
Breakdown of Separation (BOS) and/or the
Breakdown of Coordination).
Upaya pencegahan dan memperkecil risiko
terjadinya incident dan accident dilakukan
d e n g a n me mpe r ba i k i pr o s e d u r ,
mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi SDM, ketersediaan dan kehandalan
fasilitas operasional navigasi dan komunikasi,
fasilitas pendaratan dan penunjang lainnya,
serta mematuhi ketentuan-ketentuan nasional
dan internasional. Selain itu juga dilakukan
koordinasi dengan Pemerintah Daerah
setempat serta sosialisasi terhadap masyarakat
yang berada di lingkungan kerja Bandara
mengenai pentingnya mematuhi ketentuan
tentang Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP).
The effort of prevent or mitigate the risk of
incidents and accidents is made by
maintaining and improving the competence
of the human resources, availability and
reliability of the navigation operating
facilities, the landing facilities and other
supporting facilities, and by complying with
the national and international regulations.
The Company also cooperates with the local
governments and socializes to the
surrounding communities the importance of
complying with the regulations concerning
the Flight Operations Safety Area (KKOP).
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
15
4. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 4. RISK MANAGEMENT POLICY (Continued)
d. Identi fi kasi dan l angkah-l angkah
pengelolaan risiko (Lanjutan)
d. I dent i f i cat i on and st ep of r i sk
management (Continued)
2. Risiko Keuangan 2. Financial Risk
Risiko keuangan meliputi risiko pasar, likuiditas,
pajak, kredit, dan lain-lain. Risiko keuangan
yang teridentifikasi adalah risiko fluktuasi nilai
tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah, inflasi,
piutang usaha, kel ebihan/kekurangan
pembayaran pajak sebagai akibat perbedaan
hasil perhitungan pemeriksaan fiskal dengan
hasil audit, investasi pada obligasi, investasi
pada perbankan, serta penetapan Bantuan
Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya
(BPYBDS). Masing-masing mempunyai risiko
dan dampak yang berbeda-beda, sehingga
perlu pengelolaan secara profesional agar tidak
mengakibatkan penurunan kinerja keuangan.
The financial risk include the risk of the
market, liquidity, tax, credit and others. The
identified financial risks are fluctuating risk
of exchange value of US Dollar against
Rupiah, inflation, accounts receivables, tax
over/underpayment due to the differences in
the fiscal calculation and audit results,
investment in bonds, investment in banks,
and the decision regarding the undetermined
status of the government assistance
(BPYBDS). Each has different risks and
impacts, such financial risks should be
professionally managed so as not to
undermine the companys financial
performance.
Manajemen tetap senantiasa menjaga agar
kondisi tingkat kesehatan perusahaan selalu
dalam kategori SEHAT dengan menjaga secara
ketat pencapaian tingkat risiko keuangan
tahunan melalui evaluasi laporan secara
bulanan sebagai early warning system. Selain
itu menjaga rasio-rasio keuangan dengan
memfokuskan kepada aspek-aspek penilaian
kinerja yang ditetapkan oleh Kementerian
Negara BUMN melalui keputusan Menteri
Negara BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002
tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN.
Management has always carefully calculated
the risk and its mitigating action in order to
prevent losses incurred by Angkasa Pura I.
The efforts included closely maintaining the
companys realization of the annual financial
risks by evaluating the reports on a monthly
basic as an early warning system. In
additional included maintaining financial
ratios complains with by the minister of
BUMN letter No: KEP-100/MBU/2002 about
company evaluation.
3. Risiko Usaha Dalam Bidang Produksi dan
Pendapatan
3. Business Risks in Productions and Revenue
- Aeronautika - Aeronautic
Wacana pemisahan Air Traffic Services
(ATS) dari pengelolaan manajemen PT
Angkasa Pura I (Persero) sesuai Undang-
undang Penerbangan berpotensi
menurunkan kinerja keuangan Perusahaan.
Manajemen berupaya mel akukan
pengembangan usaha di bidang jasa
kebandarudaraan dan penunjangnya.
The separation of the Air Traffic Services
(ATS) from the management of PT Angkasa
Pura I (Persero) in accordance with the
Aviation Law is potentially reducing the
company s fi nanci al performance.
Management has made attempts to develop
businesses in the airport services and
supporting businesses.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
16
4. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 4. RISK MANAGEMENT POLICY (Continued)
d. Identi fi kasi dan l angkah-l angkah
pengelolaan risiko (Lanjutan)
d. I dent i f i cat i on and st ep of r i sk
management (Continued)
- Non Aeronautika - Non Aeronautic
Isu gangguan keamanan, wabah penyakit
dan bencana alam seperti meletusya
Gunung Merapi di Jawa Tengah, Gempa
Bumi dan lainnya dapat menurunkan
jumlah penumpang transportasi udara
sehingga berpengaruh terhadap produksi
dan pendapatan Perusahaan. Upaya yang
telah dilakukan oleh Manajemen adalah
meningkatkan kualitas sistem pengamanan
bandar udara, mengoptimalkan fungsi
public relation, dan berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah serta aparat keamanan.
The issues of security disruption, epidemics
and natural disasters such as the eruption of
Merapi volcano in Central Java could reduce
the number of air transportation passengers
which resulted in the companys production
and income. Management has endeavored to
improve the quality of the airport security
system, optimize the functions of public
relations, and coordinate with the regional
governments and security officers.
4. Risiko Hukum dan Kepatuhan 4. Legal and Compliance Risk
Perusahaan dapat menghadapi risiko hukum
berupa kemungkinan adanya tuntutan hukum
dari pihak lain terhadap aset maupun aktivitas
PT Angkasa Pura I (Persero). Manajemen telah
melakukan upaya mitigasi terhadap proses
bisnis dan kebijakan yang diambil untuk
meminimalkan risiko-risiko (mitigasi) tersebut
dengan memastikan semua aktivitas
Perusahaan telah didasarkan pada ketentuan
dan peraturan yang berlaku, baik internal
maupun eksternal.
Regarding the risks of possible legal claims by
other parties against the assets and activities of
PT Angkasa Pura I (Persero), management has
attempted to take mitigating actions towards the
business process and policies made to minimize
such risks by ensuring that all companys
activities are based on prevailing rules and
regulations, both internally and externally.
Disamping itu, Perusahaan juga telah
melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja
Bersama dengan Serikat Pekerja sebagai
pedoman hak dan kewajiban karyawan serta
komitmen bersama dalam menyelesaikan
masalah-masalah ketenagakerjaan.
In addition, the company already signed
Collective Labor Agreement with Labor Union as
a guideline for employees rights and liabilities
and as a joint commitment in settling the labor
disputes.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
17
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Pernyataan Ketaatan Terhadap Standar
Akuntansi Keuangan
a. Statement of Compl i ance Wi th Fi nanci al
Accounti ng Standards
Laporan keuangan PT Angkasa Pura I (Persero)
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 telah disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Indonesia (SAK).
Financial statement of PT Angkasa Pura I
(Persero) for the years ended December 31,
2011 and 2010 has present accordance with
Indonesian Accounting Standard.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basi s for Fi nanci al Statements Preparati on
1) Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai
dengan Prinsip Akuntansi Indonesia. Laporan
keuangan Perusahaan disusun berdasarkan
harga perolehan.
1) The financial statements are prepared on the
basis of generally accepted accounting
principles in Indonesia. The valuations are
on the basis of historical cost.
2) Laporan arus kas Perusahaan disusun
berdasarkan metode langsung (direct method)
dengan mengklasifikasikan dana dari kegiatan
operasi, investasi, dan pembiayaan.
2) The statements of cash flows are prepared
on the basis of direct method which
classifies the cash flows into operating,
investing, and funding activities.
3) Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara
kas mencakup kas, bank, dan deposito yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau
kurang.
3) For the purposes of statements of cash
flows, cash and cash equivalent include cash
on hand, in banks, and deposits of maturities
of three months or less.
4) Periode akuntansi meliputi 1 Januari sampai
dengan 31 Desember tahun yang
bersangkutan.
4) The accounting period is from January 1
through December 31 of the related year.
5) Angka pada laporan keuangan dibulatkan dan
dinyatakan dalam ribuan Rupiah.
5) The financial statements are stated in rupiah
and rounded to thousand of rupiah.
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi c. Changes i n Accounti ng Poli cies
Berikut ini adalah standar, perubahan dan
interpretasi yang berlaku efektif mulai 1 Januari
2011 dan mempunyai pengaruh terhadap
Perusahaan:
The following standards, amandments and
interpretations, which became effective starting
January 1, 2011, are relevant to the Company:
- PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan
Keuangan"
- SFAS No. 1 (Revised 2009), "Presentation
of Financial Statements"
- PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas" - SFAS No. 2 (Revised 2009), "Statement of
Cash Flows"
- PSAK No. 5 (Revisi 2010), "Segmen Operasi" - SFAS No. 5 (Revised 2010), "Operating
Segments"
- PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi"
- SFAS No. 7 (Revised 2010), "Related
Parties Disclosure"
- PSAK No. 8 (Revisi 2010), "Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan"
- SFAS No. 8 (Revised 2010), "Events After
the Reporting Period"
- PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Tak
Berwujud"
- SFAS No. 19 (Revised 2010), "Intangible
Assets"
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
18
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. C h a n g e s i n A c c o u n t i n g P o l i c i e s
(Conti nued)
- PSAK No. 22 (Revisi 2010), "Kombinasi Bisnis" - SFAS No. 22 (Revised 2010), "Related
Parties Disclosure"
- PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan" - SFAS No. 23 (Revised 2010), "Revenue"
- PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan
Akuntansi Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan"
- SFAS No. 25 (Revised 2009), "Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
dan Errors"
- PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai
Aset"
- SFAS No. 48 (Revised 2009), "Impairment
of Assets"
- PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas
Kontijensi dan Aset Kontijensi"
- SFAS No. 57 (Revised 2009), "Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent
Assets"
- PSAK No. 58 (Revisi 2009), "Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan"
- SFAS No. 58 (Revised 2009), "Non-Current
Assets Held for Sale and Discontinue
Operation"
- ISAK No. 9, "Perubahan atas Liabilitas
Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas
Serupa"
- IFAS No. 9, "Changes in Existing
Decommisioning , Restorating and Similiar
Liabilities"
- ISAK No. 10, "Program Loyalitas Pelanggan" - I F AS No. 10, " Cu s t o me r L oy a l t y
Programmes"
Berikut ini adalah hal-hal yang terpengaruh atas
perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan
sehubungan dengan penerapan standar akuntansi
baru di atas:
The following are the areas impacted from the
changes in th Company's accounting policies in
response to the above new accounting
standards implementation:
i). Penyajian Laporan Keuangan i). Presentation of Financial Statements
Perusahaan menerapkan revisi PSAK No. 1
(Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan"
yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2011. Perubahan signifikan ini atas standar
akuntansi ini terhadap perusahaan adalah
sebagai berikut:
The Company applies revised SFAS No. 1
(Revised 2009), "Presentation of Financial
Statments", which became effective as of
January 1, 2011. The significant changes of this
accounting standard to the Company are as
follows:
1) Laporan keuangan terdiri dari Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi
Komprehensif, Laporan Perubahan
Ekuitas , Laporan Arus Kas dan Catatan
atas Laporan Keuangan serta tambahan
Laporan Posisi Keuanganan yang
menunjukan saldo awal (karena adanya
reklasifikasi). Sebelum 1 Januari 2011,
laporan keuangan terdiri dari atas
Laporan posisi keuangan, Laporan Laba
Rugi komprehensif, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas
dan Catatan atas Laporan Keuangan .
1) The financial statements comprise
Statement of Financial Position, statement
of Comprehensive Income, Statements of
Changes in Equity, Statement of Cash
Flows, notes to Financial Statements and
additional Statement of Financial Position
showing beginning balance (because of
reclassification). Before January 1, 2011,
the Company's financial statements
comprise Balance Sheet, Statement
of Income, Statement of Changes in
Stockholder's Equity, Statement of Cash
Flows and Notes to Financial Statements.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
19
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. C h a n g e s i n A c c o u n t i n g P o l i c i e s
(Conti nued)
2) Tambahan pengungkapan diwajibkan,
antara lain manajemen risiko.
2) Additional disclosures required among
others, risk management.
Sesuai dengan yang disyaratkan dalam revisi
standar akuntansi, informasi pembanding
telah disajikan kembali. Oleh karena dampak
perubahan kebijakan akuntansi hanya
berdampak terhadap aspek penyajian , maka
perubahan tersebut tidak berpengaruh
terhadal laba per saham.
Comparative information has been re-presented
so that is also in conformity with the revise
standard. Since the change in accounting policy
only impacts presentation aspects, there is no
impact on earning per share.
ii. Penentuan dan Penyajian Segmen Operasi ii. Determi nati on and presentati on of
operating segments
Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
menentukan dan menyajikan segmen operasi
berdasarkan informasi yang secara internal
disajikan untuk Direksi, yang merupakan
pengambi l keputusan operasi onal
Perusahaan. Perubahan kebijakan akuntansi
ini sejalan dengan penerapan PSAK No. 5
(Revisi 2009), "Segmen Operasi". Sebelum 1
Januari 2011 segmen operasi ditentukan dan
disajikan sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi
2000), "Segmen Operasi". Berdasarkan
kebijakan akuntansi yang baru, segmen
operasi disajikan sebagai berikut:
Starting January 1, 2011, the Company
determines and present operating
segments based on the information that
internally is provided to the Company's
Board of Directors, which is the Company's
chief operating decision maker. This
change in accounting policy is due to the
adoption of SFAS No. 5 (Revised 2009),
"Operating Segments". Previously,
operating segments were determined and
presented in accordance with SFAS No. 5
(Revised 2000), "Segments Reporting". The
new accounting policies in respect of
operating segment disclosures is presented
as follows:
Segmen operasi adalah komponen dari
entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis
yang menghasilkan pendapatan dan
menimbulkan beban, termasuk pendapatan
dan beban yang terkait dengan transaksi
dengan komponen lain entitas, dimana hasil
operasinya dikaji ulang secara berkala oleh
pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan mengenai sumber daya
yang akan dialokasikan pada segmen tersebut
dan menilai kinerjanya, serta tersedia
informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component that
engages in business activites from which it may
earn revenues and incure expenses, including
revenues and expenses that relate to
transactions with any of other components,
whose operating results are reviewed regularly
by the management to make decisions about
resources allocated to the segment and
evaluated its performance, and for which
discrete financial information is available.
Standar akuntansi yang akan dicabut efektif pada
tanggal 1 Januari 2012:
The accounting standards which will be revoked
effective on January 1, 2012 as follows:
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
20
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. C h a n g e s i n A c c o u n t i n g P o l i c i e s
(Conti nued)
- PSAK No. 27 " Akuntansi Koperasi" - SFAS No. 27 Accounting For
Cooperatives
- PSAK No. 39 "Akuntansi Kerjasama Operasi" - SFAS No. 39 "Accounting for Operational
Cooperation"
- PSAK No. 44 "Akuntansi Aktivitas
Pengembangan Real Estate"
- SFAS No. 44 "Accounting for Real Estate
Development Activities"
- PSAK No. 51, "Akuntansi Kuasi -
Reorganisasi"
- SFAS No. 51, "Accounting for Quasi
Reorganization"
Perusahaan sedang dalam proses menganalisis
dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan
standar-standar ini.
The Company are in the process of analyzing
the impact from adopting these standards.
d . Transaksi dengan Pihak Berelasi d. Transactions wi th Rel ated Parti es
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi
digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010)
mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.
In these financial statements, the term related
parties is used in accordance with SFAS No. 7
(Revised 2010) regarding "Related Party
Disclosures".
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan
dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All transactions with related parties, which were
made under the same as well as different terms
and conditions with not-related parties, are
disclosed in the notes to financial statements.
e. Penggunaan Estimasi e. Use of Esti mate
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi
dan asumsi yang mempengaruhi jumlah instrumen
keuangan dan pengungkapan instrumen keuangan
kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta
jumlah pendapatan dan beban selama periode
pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda
dari jumlah yang diestimasi.
In preparing the financial statements in
compliance with the generally accepted
accounting principles in Indonesia, the
management is required to use estimates and
assumptions affecting assets and liabilities
amounts and to disclose contingent assets and
liabilities on the date of the financial statements
as well as the income and expenses for the
current period. The actual results may differ from
the estimated amounts.
f. Penjabaran Mata Uang Asing f. F o r e i g n C u r r e n c y Tr a n s a c t i o n s a n d
Bal ances
1) Pembukuan Perusahaan diselenggarakan
dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata
uang asing dicatat berdasarkan kurs tetap
yang ditetapkan pada awal tahun.
1). The accounting of the Company is
maintained in rupiah denomination.
Transactions in foreign currencies are
recorded at the exchange rate prevailing at
the transactions date.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
21
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. C h a n g e s i n A c c o u n t i n g P o l i c i e s
(Conti nued)
2) Pada tanggal laporan posisi keuangan,
instrumen keuangan moneter dalam mata
uang asing dijabarkan sesuai dengan kurs
yang berlaku pada tanggal tersebut, yang
didasarkan pada kurs tengah mata uang kertas
asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia.
Keuntungan atau kerugian yang timbul,
dikreditkan atau dibebankan dalam laporan
laba (rugi) periode berjalan.
2). At the balance sheet date, assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are translated into rupiah at the rates
prevailing at that date, on the basis of
middle rate of exchange issued by Bank
Indonesia. Gains or losses resulting from
the translation is charged to income of the
related period.
3) Kurs mata uang asing utama yang digunakan
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:
3). The following exchange rate are used on
December 31, 2011 and 2010:
(dalam Rupiah penuh/i n ful l
Rupiah)
2011 2010
US$ 1,00 9.068,00 8.991,00 USD 1,00
g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equi val ent
Kas adalah kas dan atau rekening bank yang dimiliki
untuk memenuhi komitmen jangka pendek bukan
untuk investasi atau tujuan lain. Setara kas yang
dimaksud adalah deposito dan investasi jangka
pendek yang dapat segera diubah dan jatuh tempo
dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehan dan menjadi kas dalam jumlah yang telah
diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan yang
signifikan.
Cash on hand or in banks are those funds kept
for fulfillment of short term commitments and not
intended for investments. Cash equivalent
includes cash on hand, in banks and deposits
which due within three months or less effective
of their inceptions and which may be converted
into cash at defined amount without any
significant risk of fluctuation.
h. Instrumen Keuangan h. Fi nanci al Instruments
Efektif per tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan
telah menerapkan sepenuhnya PSAK No. 50 (Revisi
2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006),
"Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50,
"Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No.
55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif
dan Aktivitas Lindung Nilai". PSAK No. 50 (Revisi
2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut
berlaku secara prospektif.
Effective January 1, 2010, the Company has fully
adopted the accounting standard PSAK No.50
(Revised 2006) on Financial Instruments:
Presentation and Disclosure, and PSAK No.55
(Revised 2006) on Financial Instruments:
Recognition and Measurement, in replacement of
PSAK No.50 on Accounting for Investment in
Specific Securities and PSAK No.55 (Revised
1999) Accounting for Derivative Instruments and
Hedging Activities. The PSAK 50 (Revised 2006)
and PSAK 55 (Revised 2006) are effective
prospectively.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
22
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan h. Fi nanci al Instruments
PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi persyaratan
penyajian dari instrumen keuangan dan
mengidentifikasikan informasi yang harus
diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut
berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan,
dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan,
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas;
pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga,
dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan
dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan harus
saling hapus. PSAK ini mensyaratkan
pengungkapan, antara lain, informasi mengenai
faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan
tingkat kepastian arus kas masa datang suatu
entitas yang terkait dengan instrumen keuangan
dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk
instrumen tersebut.
The PSAK 50 (Revised 2006) include
requirements for presentation of financial
instruments and identifies information to be
disclosed. It applies to the classification of
financial instruments, from the perspective of the
issuer, into financial assets, financial liabilities
and equity instruments; the classification of
related interest, dividends, losses and gains; and
the circumstances in which financial assets and
financial liabilities should be offset. The PSAK
requires disclosure of information about factors
that affect the amount, timing and certainty of an
entitys future cash flows relating to financial
instruments and the accounting policies applied
to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip
dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian
atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara
lain, menyediakan definisi dan karakteristik
derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan
dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan hubungan lindung nilai.
The PSAK 50 (Revised 2006) specifies basic
principles for recognition and measurement of
financial instruments, financial liabilities, and
some buy or sell contract of non-financial
instrument. The SFAS provides some definition
and characteristic of derivatives, financial
instrument categories, recognition and
measurement.
Aset Keuangan Fi nanci al Assets
Pengakuan Awal Ini ti al Recogni ti on
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi
2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif, pinjaman yang diberikan dan
piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau
aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang
sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi
kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap
akhir periode keuangan.
Within the scope of PSAK 55 (Revised 2006)
financial assets are classified as financial assets
measured at fair value through profit or loss,
loans and receivables, investments held for
maturity, or financial assets available for sale,
whichever is appropriate. An entity determines
the classification of the financial assets at initial
recognition, and when permitted and necessary,
re-evaluate the classification at end of periods.
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara
kas, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi
jangka panjang.
Financial assets of the Company include cash and
cash equivalent, trade receivables, other
receivables, and long term investments.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
23
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Pengukuran setelah Pengakuan Awal M e a s u r e me n t s u b s e q u e n t t o i n i t i a l
recogni ti on
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Measurement of financial assets subsequent to
initial recognition depending on their
classification:
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif
Fi nanci al assets measured through
profi t and loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif
t er masuk aset keuangan unt uk
diperdagangkan dan aset keuangan yang
ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi komprehensif.
The financial assets measured at fair value
through profit and loss include financial
assets held for trading and financial assets
designated at initial recognition to be
measured at fair value through statements
of comprehensive income.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika mereka
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga
di kl asi f i kasi kan sebagai kel ompok
diperdagangkan kecuali derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
disajikan dalam laporan posisi keuangan pada
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian
dari perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif.
Financial assets are classified as held for
trading when they are acquired for sale and
buy back in near future. Derivative assets
are also classified as held for trading except
for derivatives which are designated as
effective hedging instruments. Financial
assets measured at fair value through profit
and loss are presented in the balance sheet
at fair value and gain or loss arising from
changes in fair value are recognized
through.
Derivatif yang melekat pada kontrak utama
dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila
karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat
dengan kontrak utama, dan kontrak utama
tersebut tidak dicatat pada nilai wajar.
Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar
dengan laba atau rugi yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba
rugi komprehensif. Penilaian kembali hanya
terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang
secara signifikan mengubah arus kas yang
dipersyaratkan dalam kontrak.
Derivatives embedded in a main contract
are recognized as stand-alone derivatives
when thei r economic risks and
characteristics of the embedded derivative
are not closely related to those of the host
contract. The embedded derivatives are
measured at fair value with the profit or loss
resulting from changes in the fair value are
recognized in the income statement.
Revaluation can only happen when there is
a change in the contract which significantly
change the cash flow as required in the
contract.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi komprehensif pada tanggal 31 Desember
2011 dan 2010.
As at December 31, 2011 and 2010, the
Company does not have any financial asset
which are measured at fair value through
statements of comprehensive income.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
24
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and recei vabl es
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut dicatat sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Keuntungan dan
kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif pada saat pinjaman dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, maupun pada saat proses
amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets, their settlements are at
fixed amounts or designated at fixed
amounts, and not quoted in active market.
The financial assets are recognized at cost
and amortized using effective interest rates.
Profit or loss is recognized in statements of
comprehensive income at the loan or
receivable is derecognized or at the time of
their impairment or through amortization.
Piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang
jangka panjang termasuk dalam kategori ini.
Trade receivables, other receivables and
long term loans are within this category.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Investment hel d to maturi ty
Aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
j atuh temponya tel ah di tetapkan
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki
maksud dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Held-to-maturity investments are
non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments that the Company
intends and is able to hold to maturity.
Subsequent to their initial recognition, they
are measured at amortised cost using
effective interest rates.
Metode ini menggunakan suku bunga efektif
untuk mendiskontokan estimasi penerimaan
kas di masa datang selama perkiraan umur
dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari
aset keuangan. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
pada saat investasi tersebut dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, maupun melalui proses amortisasi.
The method uses effective interest rates to
discount the future estimated cash
receivable over the lives of the financial
assets to their net carrying amount. Profit
or loss in statements of comprehensive
income is recognized in the income
statement at the time they are derecognized
or at their impairment or through
amortization.
Pada tahun 2011 dan 2010 perusahaan
memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
In 2011 and 2010 the company has held to
maturity investments.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
25
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual Fi nanci al assets avail abl e for sale
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah
aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan dalam tiga kategori
sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset
keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian
yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas
sampai investasi tersebut dihentikan
pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam ekuitas harus direklasifikasikan
ke laporan laba rugi komprehensif sebagai
penyesuaian reklasifikasi.
Available-for-sale financial assets are any
non-derivative financial assets designated
on initial recognition as available for sale or
any other instruments that are not classified
in the three previous categories.
Subsequent to initial recognition, they are
recognized at fair value and the resulting
unrealized profit or loss recognized through
equity until they are derecognized. The
cumulative gain or loss that was recognised
in equity have to reclassified to statement
of comprehensive income as reclassification
adjustment.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset
keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai
berikut:
The investments that are classified as
available for sale of financial assets are as
follows:
- Investasi pada instrumen ekuitas yang
tidak tersedia nilai wajarnya dengan
kepemilikan kurang dari 20% dan investasi
jangka panjang lainnya dicatat pada biaya
perolehannya.
- Investments in equity instrument for
which no fair values are available with
ownership of less than 20% and other
long term investments recognized at
cost.
- Investasi dalam instrumen ekuitas yang
tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan
kurang dari 20% dan diklasifikasikan
sebagai aset keuangan tersedia untuk
dijual, dicatat pada nilai wajar.
- Investments in equity instrument for
which fair values are available with
ownership of less than 20% and
classified as available for sale are
recognized at fair value.
Perusahaan mempunyai reksadana tersedia
untuk dijual yang termasuk dalam kategori ini.
The Company does not have any
investment in mutual fund of this category.
Liabilitas Keuangan Fi nanci al Li abi l iti es
Pengakuan Awal Ini ti al Recogni ti on
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55
(Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan
utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang
efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan
klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat
pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK 55
(Revised 2006) items which may fall into financial
measured at fair value through statements of
comprehensive income, loans and payables or
derivatives designated as effective hedging
instruments, whoever is more appropriate. The
Company determines the classification of
financial liabilities at initial recognition.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
26
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar
nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.
At initial recognition, financial liabilities are
recognized at fair value; with respect of loans
and payables, cost of transactions directly
attributable are included.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi beban yang
masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap
atas persediaan, utang lancar lain-lain, utang
jaminan dan utang jangka panjang lainnya.
The Company's financial liabilities include accrued
expenses, assets procurement payables, other
current liabilities, warranties payable, and other
long term loans.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal M e a s u r e me n t s u b s e q u e n t t o i n i t i a l
recogni ti on
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada
klasifikasinya sebagai berikut:
Depending on their classifications financial
liabilities are measured at:
Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif
Fai r value through profi t and loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
termasuk liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang
ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi komprehensif.
Trading financial instruments and financial
liabilities designated at initial recognition to
be measured at fair value through profit
and loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika mereka
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat.
A financial instruments are classified as held
for trading when they are acquired for sale
or buy back in near future.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang
dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif.
Profit or loss of these financial instruments
is recognized in income statement.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi komprehensif pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010.
As at December 31, 2011 and 2010, the
Company does not have any of these type
of financial liability.
Pinjaman dan utang Loans and payabl es
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang
yang dikenakan bunga selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, interest
bearing loans and payables are measured at
amortized cost using effective interest rates.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
27
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Keuntungan dan kerugian diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif pada saat
liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya
serta melalui proses amortisasi.
Profit or loss is recognized in income
statement at derecognition and through
amortization.
Beban yang masih harus dibayar, utang
pembelian aset tetap dan persediaan, utang
lancar lain-lain, dan utang jangka panjang
lainnya termasuk dalam kategori ini.
Accrued expenses, fixed assets and
inventory procurement payables, and other
long term liabilities are within this category.
Saling hapus dari instrumen keuangan Offsetti ng fi nanci al i nstruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,
memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara bersih (netto), atau
untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities shall
be offset only to the extent that they legally
qualify for offset and that there is an
intention for net settlement or to settle the
assets and liabilities at the same time.
Nilai wajar instrumen keuangan Fai r value of fi nanci al i nstruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan secara aktif di pasar
keuangan yang terorganisasi ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar
aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang
tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar
ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup
penggunaan transaksi-transaksi pasar yang
wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan
berkeinginan; referensi atas nilai wajar terkini
dari instrumen lain yang secara substansial
sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau
model penilaian lain.
Fair value of financial instruments traded in
organized active market are measured at
price quotation at closing of business at end
of reporting period. If a market for a
financial instrument is not active, an entity
establishes fair value by using a valuation
technique that makes maximum use of
market inputs and includes recent arm's
length market transactions, reference to the
current fair value of another instrument that
is substantially the same, discounted cash
flow analysis, and option pricing models.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
28
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Biaya perolehan diamortisasi dari
instrumen keuangan
Amor t i z ed c os t of f i nan c i al
i nstruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai
dan pembayaran atau pengurangan pokok.
Perhitungan tersebut memperhitungkan
premium atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi dan biaya yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
suku bunga efektif.
Amortization is estimated using effective
interest rate less allowance for impairment
and repayment or deduction to principal.
Premium or discount at acquisition is taken
into account in the estimate and included
therein transaction expenses which are
integral part of the effective interest rate.
Penurunan nilai dari aset keuangan Impai rment of fi nanci al assets
Pada setiap akhir periode pelaporan,
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai.
An entity is required to assess at each
balance sheet date whether there is any
objective evidence of impairment.
Aset keuangan dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi
Fi nanci al i nstrument recogni zed at
amorti zed cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang
yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perusahaan menentukan terlebih
dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa
terjadi penurunan nilai secara individual aset
keuangan yang signifikan secara individu.
Penurunan nilai ditentukan berdasarkan bukti
obyektif adanya penurunan nilai secara
individual.
For loans and receivables recognized at
amortized cost, the Company initially
assesses whether there is objective
evidence of significant impairment in
individual financial asset. Impairment is
based on available individual objective
evidence.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi
kerugian kredit masa datang yang belum
terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa
datang didiskonto menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan dan piutang yang
memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto
untuk mengukur kerugian penurunan nilai
adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an
impairment loss has occurred, the amount
of the loss is measured as the difference
between the asset's carrying amount and
the present value of estimated future cash
flows. The present value of the estimated
future cash flows is discounted at the
financial asset's original effective interest
rate. For variable interest bearing loans and
receivables, the discount used for
measuring loss of impairment is the most
current effective interest rate.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
29
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui
penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya
diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan
nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga
efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang
diberikan dan piutang, beserta dengan
penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak
terdapat kemungkinan pemulihan di masa
depan yang realistik dan semua jaminan telah
terealisasi atau telah dialihkan kepada
Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya,
nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang karena
suatu peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui ditambah atau dikurangi dengan
menyesuaikan akun penyisihan Jika di masa
mendatang penghapusan tersebut dapat
dipulihkan, maka
The carrying amount of the asset is
decreased by providing allowance and the
resulting loss is recognized in income
statement. Subsequently, interest is
calculated on the basis of decreased
amount, at the financial asset's original
effective interest rate. Loans and payable
together with the related allowance, are
derecognized when there is no realistic
probability of future recovery and all
benefits and risks have been transferred to
the Company. When in subsequent period
the estimate loss of impairment increase or
decrease due to an event occurring after
the an impairment has been recognized, the
previously recognised impairment loss is
added or deducted by adjusting the
allowance. When in future the write off is
recovered, the recovered amount is
recognized in the income statement.
jumlah pemulihan tersebut diakui pada
laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan yang tersedia untuk
dijual
Fi nanci al Asset Avail abl e for Sal e
Dalam hal instrumen ekuitas yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai, termasuk penurunan yang
signifikan atau penurunan jangka panjang
pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya
perolehannya.
For financial assets classified as available for
sale the objective evidence for impairment
include significant decrease in value or long
term decrease in fair value below their
costs.
Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian
kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara
biaya perolehan dengan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai pada
investasi yang sebelumnya telah diakui dalam
l aporan laba rugi komprehensi f -
direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan
labarugi. Kerugian penurunan nilai atas
investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui
laporan laba rugi komprehensif; kenaikan nilai
wajar setelah penurunan nilai diakui dalam
ekuitas.
If there is evidence in impairment, the
accumulated loss, measured at the
difference between cost and current fair
value, less previously recognised loss of
impairment in the income statement, is
reclassified from equity to income
statement. Loss of impairment of equity
investment may not be recovered through
income statement, increase in fair value is
recognised in equity.
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
30
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang tersedia untuk
dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan
kriteria yang sama dengan aset keuangan
yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Penghasilan bunga di masa
datang didasarkan pada nilai tercatat yang
diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan
suku bunga yang digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa datang untuk
tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai.
Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari
akun "Penghasilan Bunga dalam laporan laba
rugi komprehensif. Jika pada periode
berikutnya, nilai wajar instrumen utang
meningkat dan peningkatan tersebut secara
obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan
nilai pada laporan laba rugi komprehensif,
maka kerugian penurunan nilai tersebut harus
dipulihkan melalui laporan laba rugi
komprehensif.
When liability instruments are classified as
financial assets available for sale, their
decrease in value are assessed by the same
criteria applicable to financial assets
recognised at amortised cost. The future
interest income is based on the decreased
value and recognised at interest rate used
to discount future cash flows for measuring
loss of impairment. The accrual is
recognised in interest income account in the
income statement. When in subsequent
period the fair value of the instrument
increase and the increase is objectively
attributable to an event occurring
subsequent to recognition of impairment
loss in the income statement, the
impairment loss is to be recovered through
income statement.
Penghentian pengakuan instrumen
keuangan keuangan
Derecogni ti on of Fi nanci al Assets and
Li abi l iti es
Aset keuangan Fi nanci al Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan
telah mentransfer hak kontraktual mereka
untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset keuangan atau berliabilitas untuk
membayar arus kas yang diterima secara
penuh tanpa penundaan yang signifikan
kepada pihak ketiga dalam perjanjian
pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah
secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan
secara substansial tidak mentransfer atau
tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
suatu aset, namun telah mentransfer kendali
atas aset tersebut.
Financial assets (whichever is more
appropriate, a part of a financial asset or a
part of group of similar financial assets) are
derecognised when: (1) the contractual
rights of cash flow arising from the contract
has expired; or (2) the Company has
transferred its contractual rights to receive
cash flow arising from the financial asset
or is liable to wholly pay, without any
significant postponement, the cash flow
received to a third party in a pass through
agreement; and either (a) the Company
has substantially transferred all risks and
benefits of the assets, or (b) the Company
substantially does not transfer or does not
own all risks and benefits of an asset, but
has transferred control over the asset.
322
Laporan Tahunan 2011
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
31
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Instrumen Keuangan (Lanjutan) h. Fi nanci al Instruments (Continued)
Liabilitas keuangan Fi nanci al Li abi l iti es
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya
pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau telah kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when
the liability is terminated or cancelled or
expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada
digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial,
atau ketika telah dilakukannya modifikasi
secara substansial atas persyaratan dari suatu
liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau
modifikasi tersebut diperlakukan sebagai
penghentian pengakuan liabilitas awal dan
pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara
nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is
replaced by another financial liability of the
same lender but with substantially different
provision, or when a substantially
modification has been made to the existing
agreement, the change or modification is
recognised as termination to the initial
liability and recognition of new liability, and
the difference in carrying amount between
the two is recognised in the income
statement.
Instrumen keuangan derivatif Deri vati ve Fi nanci al Instruments
Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat
memiliki nilai wajar positif dan sebagai
liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar
negatif. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari perubahan nilai wajar derivatif
selama periode berjalan yang tidak memenuhi
persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai
diakui langsung pada laporan laba rugi
komprehensif.
Derivatives are recognised as financial
assets when they have positive fair value
and as financial liabilities when they have
negative fair value. Profit or loss arising
from changes in derivative fair value during
the current period which do not meet the
criteria of hedging derivative is recognised
directly in the income statement.
Instrumen keuangan derivatif disajikan
masing-masing sebagai instrumen keuangan
lancar. Derivatif melekat disajikan bersama
dengan kontrak utamanya pada laporan posisi
keuangan yang mencerminkan penyajian yang
tepat atas seluruh arus kas pada masa datang
dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative assets and liabilities are
presented as current assets and current
liabilities. Embedded derivatives arte
presented together with their main
contracts to reflect a proper presentation of
all future cash flows arising from the
instruments as a whole.
i. Efek-Efek Untuk Tujuan Investasi i . Investment Securi ti es
Efek-efek terdiri dari Obligasi pemerintah dan
Reksadana BUMN dan perusahaan.
Investment securities consist of Goverment
bonds and BUMN/corporate Mutual funds.
Efek-efek untuk tujuan investasi pada awalnya
diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.
Setelah pengakuan awal, efek-efek untuk tujuan
investasi dicatat sesuai dengan klasifikasinya
masing-masing sebagai dimiliki hingga jatuh tempo
atau tersedia untuk dijual.
Investment securities initially measured at fair
value plus transaction costs and subsequently
accounted for depending on their classification
as either held-to-maturity or available-for-sale.
323
2011 Annual Report
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
32
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
i. Efek-Efek Untuk Tujuan Investasi (Lanjutan) i . Investment Securi ti es (Conti nued)
1) Dimiliki hingga jatuh tempo 1) Hel d to maturi ty
Investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau
reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan dari investasi
pada efek-efek dalam kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo yang belum mendekati
tanggal jatuh tempo akan menyebabkan
reklasifikasi atas semua investasi pada efek-
efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke
dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan
Bank ti dak di perkenankan untuk
mengklasifikasikan investasi pada efek-efek
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk
Held-to-maturity investment securities is
carried at amortized cost using the
effective interest method. Any sale or
reclassification of a more than insignificant
amount of held to maturity investment
securities not close to their maturity would
result in the reclassification of all held-to-
maturity investment securities as available-
for-sale, and prevent the Bank from
classifying investment securities as held-to-
maturity for the current and the following
two financial years.
tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua
tahun mendatang.
2) Tersedia untuk dijual 2) Avail abl e for sale
Investasi pada efek-efek yang tersedia untuk
dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
Available-for-sale investment securities is
carried at their fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif menggunakan metode
suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih
kurs atas efek-efek hutang yang tersedia
untuk dijual diakui pada laporan laba rugi
komprehensif.
Interest income is recognized in the
comprehensive statements of income using
the effective interest method. Foreign
exchange gains or losses on available for
sale debt securities investments are
recognized in the consolidated statements
of income.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara
langsung dalam pendapatan komprehensif
lain sampai investasi tersebut dijual atau
mengalami penurunan nilai, dimana
keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan
komprehensif lain harus diakui pada laporan
laba rugi komprehensif berdasarkan metode
rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized
directly in other comprehensive income
until the investment is sold or impaired,
where upon the cumulative gains and
losses previously recognized in other
comprehensive income are reclassified to
the consoli dated statements of
incomebased on a weighted average
method.
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
33
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
j. Piutang Usaha j. Trade Recei vabl es
1) Pencatatan Piutang Usaha 1) Recognition of Trade Receivables
a. Penyajian piutang usaha sebesar Jumlah
Bruto Tagihan dikurangi dengan
Penurunan Nilai Wajar Piutang. Jumlah
Bruto Piutang tetap disajikan pada laporan
posisi keuangan diikuti dengan Penurunan
Nilai Wajar Piutang.
a. Trade receivables are presented at
gross less impairment in fair value. The
trade receivables are presented at gross
in the balance sheet followed by their
impairment in fair value.
b. Pengakuan Piutang Usaha pada saat faktur
tagihan diterbitkan.
b. Trade receivable is recognised when
invoice is issued.
c. Pengel ompokan Pi utang Usaha
berdasarkan jenis debitur:
c. Trade receivables are classified on the
basis of their debtors:
Pihak-pihak berelasi Related Parties
Pihak-pihak yang dianggap berelasi
bi l a satu pi hak mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan
pihak lain atau mempunyai pengaruh
signifikan atas pihak lain dalam
mengambil keputusan keuangan dan
operasional. Antara lain: PT Gapura
Angkasa, Koperasi Angkasa Pura I,
Periskapura I, PT Garuda Indonesia
Airlines (Persero), BUMN lain dan
lain-lain.
Parties are related when one of the
parties has the ability to control or
has significant influence over the
other in making financial or
operational decision. The related
parties are PT. Gapura Angkasa,
Koperasi Angkasa Pura I,
Periskapura I, PT. Garuda
Indonesia (Persero), other SOEs,
and others.
Piutang pihak ketiga Third Parties
Debitur yang ti dak dapat
dikelompokkan sebagai pihak berelasi,
dikategorikan pada piutang pihak
ketiga. Antara lain: Airline Dalam
Negeri, Ai rli ne Luar Negeri,
Perusahaan Swasta dan lain-lain.
Debtors which do not qualify as
related parties are classified as third
parties. They are domestic airlines,
international airlines, private
entities and such others.
2) Pencatatan Penurunan Nilai Wajar Piutang 2) Recognition of Fair Value of Receivables
a. Kolektif
Bila jumlah saldo piutang debitur yang
bersangkutan pada akhir periode
pembukuan (31 Desember) tidak material,
maka piutang masuk dalam kategori
kolektif.
Dibentuk kerugian penurunan nilai sebesar
nilai piutang yang diperkirakan tidak dapat
ditagih berdasarkan daftar umur piutang.
Kerugian penurunan nilai piutang
didasarkan pada umur piutang , yaitu:
a. Collective:
If the amount of debtors receivable at
the end of accounting period
(December 31) are not material, then
the category of receivables into the
collective.
The allowance of impairment is formed
as big as amount of receivables that it is
estimated be uncollectable according
the age of receivables.
The allowance of impairment based on
age of receivable, are:
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
34
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
j. Piutang Usaha (Lanjutan) j. Trade Recei vabl es (Continued)
Umur Piutang/
Aging of Receivables
Penurunan
Nilai Wajar Piutang/
Impairment in Fair Value
Akumulasi Penurunan
Nilai Wajar Piutang/
Accumulated Impairment in
Fair Value
> 1 s.d 2 Tahun/years 50% 50%
> 2 Tahun/years 100% 100%
b. Individual
Piutang dikategorikan sebagai piutang
individual jika:
i. Jumlah saldo piutang debitur yang
bersangkutan pada akhir periode
pembukuan (31 Desember)material.
ii. Piutang yang dinyatakan atau dalam
kondisi:
- Mengal ami kebangkrutan
(dinyatakan oleh pihak yang
berwenang)
- Pailit; atau
- Kondisi lainnya yang dinyatakan
secara legalitas oleh pihak-pihak yang
berwenang sehingga tidak tertagihnya
piutang tersebut.
Dalam kondisi ini, kerugian penurunan
ni l ai pi utang di hi t ung dengan
memperkirakan diskonto dari arus kas
masa depan.
b. Individual
The receivables are categorized as
individual if:
i. The amounts of Debitors receivable
on the end of accounting period
(December 31) are material.
ii. The receivables are recognized or in
condition:
- In bankruptcy (declared by the
authorized institute)
- Bankruptcy; or
- the other conditions that are legally
declared by the authorized institute so
that be uncollectible.
In this condition, the allowance of
impairment are calculated by estimating
discounted future cash flow.

k. Persediaan k. Inventori es
1) Persediaan merupakan barang-barang yang
mempunyai masa manfaat paling lama 1
(satu) tahun yang antara lain berupa suku
cadang (peralatan, telekomunikasi, navigasi
dan listrik), alat-alat kantor dan lain-lain.
1) Inventories comprised of goods having
useful lives of more than one year, which
include: spare parts of telecommunication,
navigational equipment, and electrical
apparatus, and office supplies.
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
35
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k. Persediaan (Lanjutan) k. Inventori es (Continued)
2) Persediaan dicatat sebesar harga
perolehannya. Pada tanggal laporan posisi
keuangan persediaan disajikan sebesar harga
perolehan atau nilai bersih yang dapat
direalisasi mana yang lebih rendah.
Pembebanan biaya pemakaiannya dilakukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang dan
Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP/FIFO)
pada saat penggunaannya.
2) Inventories are recognized at cost. At the
balance sheet date, inventories are
presented at cost or realizable value,
whichever is lower. The inventory costing
met hod i s wei ght ed aver age
first-in-first-out.
l. Penyertaan l . Investments
Pencatatan dan penyajian penyertaan pada tanggal
laporan posisi keuangan dilakukan sebagai berikut:
Recording and presentation of investment at the
balance sheet date are made as follows:
1) Penyertaan kurang dari 20% dengan metode
biaya (cost method).
1) Investment of less than 20% is presented in
cost method.
2) Penyertaan 20% sampai dengan 50%
disajikan dengan metode ekuitas (equity
method).
2) Investment of 20% or more but less than
50% is presented on equity method.
3) Penyertaan lebih dari 50% dilakukan
konsolidasi laporan keuangan.
3) Investment of more than 50% is
consolidated in the financial statements.
m. Aset Tetap m. Fi xed Assets
1) Aset tetap Perusahaan dinyatakan
berdasarkan harga perolehan.
1) Fixed assets are recognized at costs.
2) Aset tetap yang berasal dari bantuan
Pemerintah, kompensasi dari penyewa atau
pihak lain dinyatakan sebesar nilai bantuan
atau kompensasi di tambah semua
pengeluaran yang dapat diidentifikasikan
langsung dengan Aset tetap tersebut sehingga
siap untuk digunakan.
2) Fixed assets originating from the
Government aid or compensation from
tenant are recognized at their value added
with all identifiable expenses required to get
those assets ready for their intended use.
3) Pada tanggal laporan posisi keuangan aset
tetap disajikan sebesar nilai bukunya yaitu
harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan.
3) At the balance sheet date the fixed assets
are presented at their net book value, that
is cost less accumulated depreciation.
4) Kecuali tanah, aset tetap disusutkan
berdasarkan metode garis lurus dengan tarif
penyusutan yang sesuai dengan taksiran masa
manfaat ekonomis sejak tanggal aset tersebut
siap digunakan sebagai berikut:
4) Excepting for lands, which are not
depreciated, fixed assets are depreciated on
straight-line method on their respective
useful lives with no residual value, effective
of their readiness for intended use:
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
36
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
m. Aset Tetap (Lanjutan) m. Fi xed Assets (Conti nued)
Golongan
Umur Ekonomis/
Useful Li fe Group of Assets
Bangunan lapangan: Field structures:
Bangunan landasan, dam landasan,
Tetrapode landasan, taxiway,
entrance-way dan apron 40 tahun/years
Runways, runway dams, runway
tetrapode, taxiways, entrance ways,
and aprons
Overlay 5 s/d 7 tahun/years Overlay
Khusus untuk selokan air, taman,
pagar, dan lain-lain bangunan
lapangan 20 tahun/years
Specifically for ditches, gardens,
fences, and other field structures
Bangunan gedung 40 tahun/years Buildings
Khusus gedung-gedung lain 20 tahun/years Others buildings
Alat perhubungan udara 10 tahun/years Navigation equipment
Khusus rambu-rambu udara 15 tahun/years Specifically for flight navigational signs
Alat pengangkutan 5 dan/and 10 tahun/years Vehicles
Peralatan kantor 5 tahun/years Equipments
Instalasi listrik 10, 15, & 20 tahun/years Electrical system
Instalasi air 5 dan/and 10 tahun/years Water system
Instalasi AC 5 dan/and 15 tahun/years Air-conditioning system
Instalasi telepon 5 dan/and 20 tahun/years Telephone system
Sistem informasi publik 10 dan/and 15 tahun/years Public information system
Peralatan perbengkelan 5 tahun/years Repair shop equipment
Peralatan mekanik 10 dan/and 15 tahun/years Mechanical equipment
Detektor 5 dan/and 15 tahun/years Detectors
Lain-lain aset tetap 5 tahun/years Other fixed assets
5) Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin
dibebankan pada perhitungan laba (rugi)
pada saat terjadinya. Pemugaran yang
menambah masa manfaat, meningkatkan
kapasitas atau mutu produksi, serta
menghemat biaya operasi, suatu aset tetap
dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan
tingkat penyusutan aset yang bersangkutan.
5) Routine maintenance and repair are charge
to income as incurred. Repair which adds to
useful life, increases capacity or production
quality, and increase operating economy of
the related asset is capitalized and
depreciated on the rate of depreciation of
the related asset.
6) Untuk tahun 2011 Perusahaan menetapkan
batas minimal pengeluaran untuk pengadaan
aset tetap yang dapat dikapitalisasi
masing-masing Rp 10.000.000 (Rupiah
penuh) untuk semua bandara. Untuk tahun
2010 dan tahun-tahun sebelumnya sebesar
Rp 10.000.000 (Rupiah penuh) hanya untuk
unit kantor pusat, bandara Ngurah Rai,
Juanda, Sultan Hasanuddin, Sepinggan,
Adisutjipto dan Pusat Pengendalian Lalu
Lintas Penerbangan(PPLLP) Makassar,serta Rp
5.000.000 (Rupiah penuh)untuk bandara-
bandara lainnya (termasuk SBU terminal
kargo).
6) In year 2011 The Company has determined
the minimum value of procurement to be
capitalized is Rp 10,000,000 (full amount).
For the year 2010 and previously the
minimum value of procurement to be
capitalized is Rp 10,000,000 (full amount)
for only the head office , Ngurah Rai, Juanda
, Sultan Hasanuddin, Adisutjipto and (PPLLP)
Makassar , and Rp 5,000,000 for those at
other airports including the SSC
warehousing.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
37
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
m. Aset Tetap (Lanjutan) m. Fi xed Assets (Conti nued)
7) Penyusutan aset tetap dibebankan setiap
bulan sampai berakhirnya umur ekonomis
dengan pengakuan awal perolehan aset tetap
sebelum atau sama dengan tanggal 15 bulan
bersangkutan maka beban penyusutannya
dihitung dan diakui sebulan penuh, apabila
tanggal perolehannya setelah tanggal 15
bul an bersangkutan maka beban
penyusutannya mulai dihitung dan diakui
pada bulan berikutnya.
7) The depreciation of fixed assets is calculated
each month over their useful lives effective
of the date of their recognition; when the
asset is recognized before or on the fifteenth
of a month the depreciation is calculated
effective of the next month.
8) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepas atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)
dimasukkan dalam periode laporan laba rugi
komprehensif pada tahun aset tersebut
dihentikan pengaduannya.
8) An item of property, plant and equipment is
derecognized upon disposal or when no
future economics benefits are expected from
its use or disposal. Any gain or loss arising
on derecognition of the assets (calculated as
the defference between the net disposal
proceeds and the carrying amount of the
assets) is included in the statement of
comprehensive income in the period the
asset is derecognized.
9) Pada saat akhir periode buku, nilai residu,
umur manfaat dan periode penyusutan aset
tetapdi review dan disesuaikan secara
prospektif jika diperlukan penyesuaian sesuai
keadaan.
9) The residual value, useful lives and methods
of depreciation of fixed assets are reviewed
and adjusted propectively, if appropriate, at
each financial period end.
10) Akumulasi biaya konstruksi bangunan/gedung
di kapi tal i sasi sebagai aset dal am
penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke
akun aset tetap pada saat proses konstruksi
selesai.
10) The accumulated costs of the construction of
buildings are capitalized as construction in
the progress. These costs are reclassified to
fixed assets account when the construction
is completed.
n. Aset Tidak Produktif n. Non-Producti ve Fi xed Assets
1) Aset tidak produktif merupakan nilai buku
aset tetap dan persediaan peralatan (suku
cadang) yang tidak dimanfaatkan dalam
menunjang operasional Perusahaan.
1) Non-productive fixed assets are those assets
and inventories of tools and spare parts not
used in the Company's operations; they are
presented at their net book value.
2) Untuk aset yang sudah tidak dapat
dimanfaatkan dan sedang diusulkan kepada
Dewan Komisaris atau pemegang saham
untuk dihapuskan dibentuk cadangan
penurunan nilai dan dibebankan sebagai
beban non operasional tahun berjalan.
2) For un-useable assets, pending the
shareholders' or Commissioners' approval for
write off, allowance for impairment is made
and is charged to current non-operating
income.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
38
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
o. Aset Tetap Dalam Proses Penyelesaian
Pengembalian Kepada Pemerintah
o. Fi xed Assets i n Settl ement Process to be
Transferred Back to the Government
Aset tetap dalam proses penyelesaian
pengembalian kepada pemerintah adalah aset tetap
yang telah diserahterimakan sementara oleh PT
Angkasa Pura I (Persero) ke instansi pemerintah
sampai dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah atas status aset tetap tersebut.
Fixed asset in settlement process to be transferred
back to the Government are fixed assets which
had been temporarily handed-over by PT Angkasa
Pura I (Persero) to the government institutions
until a government regulation is issued for their
final status.
p. Beban Ditangguhkan p. Deferred Charges
Beban yang ditangguhkan adalah beban yang telah
dikeluarkan pada tahun buku/ periode yang
bersangkutan, akan tetapi tidak dilaporkan
seluruhnya sebagai beban pada periode tahun
berjalan karena memberi manfaat bagi
periode-periode selanjutnya. Nilai akun adalah
netto, setelah dikurangi amortisasi.
Deferred charges are charges incurred during the
current year which are made to increase an
asset's capacity or to bring them back to initial
capacity. The value in the account is net of
amortization.
q. Beban penelitian dan studi pengembangan q. Research and Devel opment Cost
Beban penelitian dan studi pengembangan yang
mempunyai manfaat untuk kegiatan penelitian dan
pengembangan periode berikutnya dicatat dengan
harga perolehan dan dikurangi dengan amortisasi
yang dihitung berdasarkan persentase tetap
(metode garis lurus) selama 5 tahun dan disajikan
dalam kelompok beban amortisasi studi
pengembangan.
Cost of research and development having benefit
for subsequent research and development
activities is recognized at cost less amortization on
straight line method over 5 years, and classified
as amortization of research and development cost.
r. Liabilitas Manfaat Pasca Kerja r. Post Empl oyment Benefits
Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
Nomor 13/2003 tanggal 25 Maret 2003,
Perusahaan diwajibkan memberikan manfaat pasca
kerja kepada seluruh karyawan tetapnya. Manfaat
yang meliputi uang pemutusan hubungan kerja,
penghargaan masa kerja, serta kompensasi
tersebut diberikan apabila karyawan mengakhiri
masa kerjanya baik karena pensiun maupun
meninggal dunia.
In accordance with the Labor Law No.13/2003
dated March 25, 2003, the Company is required to
provide post retirement benefits for the entire
permanent employees. The benefits include
compensation for job termination and past service
pay benefits; those benefits are given on an
employee job termination, either because of
retirement or death.
Perusahaan mempunyai dua program untuk
memenuhi liabilitas di atas, yaitu: (1) Progam Dana
Pensiun Manfaat Pasti, dan (2) Program Tunjangan
Hari Tua (THT). Selain itu juga perusahaan
memberikan Tunjangan kepada pegawai
perusahaan yang telah memenuhi persyaratan
ketentuan perusahaan yaitu TunjanganPerumahan,
Penghargaan Pengabdian dan Tunjangan
Kesehatan kepada pensiunan perusahaan.
The Company provides two programs to meet the
provisions of the Law: (1) defined benefit pension
plan; and (2) old age lumpsum benefit (THT
program). In addition company provides program
other long term benefits, service pay benefits,
housing benefits and helth benefits for pension.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
39
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
r. Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan) r. Post Empl oyment Benefits (Continued)
Perusahaan wajib menanggung dan membukukan
kekurangan biaya apabila manfaat yang diberikan
kedua program tersebut tidak mencukupi melalui
pembentukan penyisihan. Penyisihan tersebut telah
dibebankan pada periode berjalan.
The Company is responsible for any shortage in
the event the benefits provided by the two
programs are not met. In such case the Company
is to make an allowance and to be charged to
current income.
Program Dana Pensiun Manfaat Pasti Defi ned Benefi ts Pension Pl an
Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah
5,00% dari penghasilan dasar pensiun dan yang
ditanggung Perusahaan 21,20%. Iuran untuk
program pensiun dibebankan dan dibayar selama
masa kerja. Jumlah iuran Perusahaan kepada
program pensiun diakui sebagai beban pada saat
iuran tersebut dibayar atau terutang.
The contribution to the plan payable by employee
participants is 5.00% of their basic pension
income, whereas that payable by the Company is
21.20%. The contribution to the plan is accrued
and paid during the employee service period. The
contribution payable by the Company is
recognized as expense when it is paid or becomes
payable.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode
berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan
dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan
yang masih aktif diakui sebagai beban atau
pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para
karyawan tersebut sesuai dengan saran dari
aktuaris independen.
Current service cost is recognized as current
expense. Past service cost, actuarial adjustment,
and the effect of changes in actuarial assumptions
for active employees are recognized over their
remaining average service lives on the basis of
recommendations of an independent actuary.
Program pensiun menyediakan manfaat pensiun
untuk karyawan dan keluarganya pada saat
mencapai usia pensiun dalam bentuk pembayaran
berkala yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi
Nomor KEP.1156/KU.60/1998 tanggal 6 Oktober
1998 yang telah diubah melalui Surat Keputusan
Direksi Nomor KEP.19/KU.60/2000 tanggal 11 Mei
2000.
The pension plan provides pension benefits to
employees and their dependants upon their ages
of retirement in form of periodic payments as
specified in the Management's directive No.
KEP.1156/KU.60/1998 dated October 6, 1998 as
amended by the directive No. KEP.19/KU.60/2000
dated 11 May 2000.
Progam pensiun tersebut dikelola oleh Dana
Pensiun Angkasa Pura (DAPENRA) terhitung
tanggal 1 Januari 2000 sesuai Surat Keputusan
Menteri Keuangan RI No. KEP.39/KM.17/1999
tanggal 15 November 1999.
The pension plan is managed by Dana Pensiun
Angkasa Pura (DAPENRA) effective January 1,
2000 in accordance with the decision of the
Minister of Finance in his letter No.
KEP.39/KM.17/1999 dated November 15, 1999.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
40
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
r. Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan) r. Post Empl oyment Benefits (Continued)
Program THT Ol d Age Lumpsum Benefi t s Program
(Program THT)
Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah
5,00% dari gaji pokok ditambah tunjangan
keluarga dan perusahaan, dan yang ditanggung
Perusahaan 37,74%. Iuran untuk program THT
dibebankan dan dibayar selama masa kerja. Jumlah
iuran Perusahaan kepada program THT diakui
sebagai beban pada saat iuran tersebut dibayar
atau terutang.
The contribution to the program payable by the
employees is 5.00% of their basic salary plus
family allowance; whereas that payable by the
Company is 37.74%. The Company's contribution
to the program is recognized as expense when it
is paid or becomes payable.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode
berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan
dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan
yang masih aktif diakui sekaligus.
Current service cost is recognized as current
expense. Past service cost, actuarial adjustment,
and effect of changes in actuarial assumptions for
active employees are recognized wholly in the
current year.
Program THT menyediakan manfaat pembayaran
sekaligus yang diatur dalam Keputusan Bersama
Direksi Perum Angkasa Pura I dan Perum Angkasa
Pura II Nomor KEP.305/KP.30.7.1/1998 dan
KEP.165A/PAP.I/X/1998 tanggal 1 Oktober 1998 jo
Perjanjian Kerja Bersama antara PT Angkasa Pura
I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan Angkasa
Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I priode
2010 - 2012 dengan pernjajian No.SP.91/
HK.06/2010-DU, No. 099/DPP-AKA/X/2010, No
SP.AP.I.01/PKB/X/2010 tanggal 15 Oktober 2010.
The old age lumpsum benefits program provides
a one-time-whole payment as specified in the
common decisions of the Managements of the
Company (Perum Angkasa Pura I) and Perum
Angkasa Pura II in their respective letters No.
K E P . 3 0 5 / K P . 3 0 . 7 . 1 / 1 9 9 8 a n d
KEP.165A/PAP.I/X/1998 dated October 1, 1998
and in reference to the Mutual Agreement for the
period 2010 - 2012 between the Company and
the Labor Union No.SP.91/HK.06/2010 - DU;
N o . 0 9 9 / D P P / A K A / X / 2 0 1 0 a n d
SP.AP.I.01/PKB/2003 dated October 15, 2010.
Progam THT tersebut dikelola oleh Yayasan
Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP
I) terhitung tanggal 6 Mei 2003 sesuai dengan Akta
Pendirian nomor 2 tahun 2003 dan Akta Perubahan
nomor 2 tahun 2003 yang dibuat di hadapan
Notaris Milly Karmila Sereal, S.H., sebagaimana
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM
d a l a m k e p u t u s a n n y a N o . C -
116.HT.01.02.TH.2003 tanggal 19 September 2003
dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 89,
tanggal 14 Oktober 2003, Tambahan Berita Negara
Nomor 112 kemudian diubah dengan akta Notaris
H. Yunardi, S.H., Nomor 17 tanggal 14 Februari
2006 sebagaimana telah diperbaiki dengan akta
notaris yang sama nomor 7 tanggal 9 Maret 2006,
serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus
2006.
The old age lumpsum benefit program is managed
by Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa
Pura I (YAKKAP I) effective May 6, 2003, in
accordance with the article of association No.2 of
2003 and amendment No. 2 of 2003 made in the
presence of the notary Milly Karmila Sereal, SH as
was authorized by the Minister of Justice and
Human Rights in his letter No.C -
116.HT.01.02.TH.2003 dated September 19, 2003
and published in the state gazette 89, dated
October 14, 2003, supplement thereto No.
112/AD. It was subsequently amended by the
notary deed No. 17 dated February 14, 2006 of
the notary H. Yunardi, SH. Subsequent
amendment was made by the same notary with
his deed No. 7 dated March 9, 2006, published in
the state gazette No 68 dated August 25, 2006.
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
41
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
r. Liabilitas Manfaat Pasca Kerja (Lanjutan) r. Post Empl oyment Benefits (Continued)
Untuk tahun-tahun sebelum 2011 Perusahaan tidak
menyajikan kewajiban THT,. Mulai tahun buku
2011 Perusahaan menyajikan liabilitas pasca kerja
THT, Tunjangan Perumahan dan Tunjangan Masa
Pengabdian (lihat Catatan 24).
Before at the year 2011, company have not
present in financial position post employment
benefit the old age lumpsum benefit (THT).
Starting in the year 2011, the company have
present in financial position old age lumpsum
benefits, Housing Benefits, and other service pay
benefits (see notes 24).
s. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan
Statusnya (BPYBDS)
s. Government Ai d Pending Determi nati on i n
Status
BPYDBS merupakan eks proyek bantuan
pemerintah yang telah diserahterimakan kepada
Perusahaan tetapi belum ditentukan statusnya oleh
pemerintah. Apabila bantuan tersebut telah
ditetapkan serta ditentukan statusnya melalui
Peraturan Pemerintah, maka bantuan pemerintah
tersebut dipindahkan pengelompokannya sesuai
dengan keputusan tersebut.
The BPYDBS originated from Government assisted
projects which were handed over to the Company
but the status of which were not yet defined by
the Government. Once the status the projects are
clarified through a government regulation, the
BPYDBS will be reclassified accordingly.
t. Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) t. The Government Capi tal Investment
Penyertaan Modal Pemerintah merupakan
tambahan modal dari pemerintah yang berasal dari
proyek-proyek pemerintah yang statusnya telah
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
The PMP constitutes an additional capital
investment from the Government originating from
the Government's projects, the status of which
has been determined through a government
regulation.
u. Pendapatan dan Beban u. Income and Expenses
1) Pendapatan dari penjualan jasa
kebandarudaraan diakui sesuai dengan
penyelesaian penyerahan jasa dan dibuatkan
nota tagihannya.
1) Income from sales of airport services is
recognized upon completion of the services
and their billings.
2) Pendapatan sewa, bunga dan lainnya diakui
dengan akrual.
2) Income from rents, interest and other
sources is recognized on accrual method.
3) Beban diakui dengan menggunakan akrual. 3) Expenses are recognized on accrual method.
4) Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan
menerapkan PSAK 23 (revisi 2010) tentang
Pendapatan. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan
sehingga pendapatan dapat diakui, dan
mengatur perlakukan akuntansi atas
pendapatan yang timbul dari transaksi dan
kejadian tertentu serta memberikan panduan
praktis dalam penerapan kriteria mengenai
pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK
yang direvisi tersebut tidak memberikan
pengaruh yang berarti terhadap laporan
4) Effective Januari 1, 2011, the company
adopted PSAK 23 (revised 2010) Revenue.
This revised PSAK identifies the
circumstances in which the criteria on
revenue recognition will be met and,
therefore, revenue may be recognized, and
prescribes the accounting treatment of
revenue arising from certain types of
transactions and events, and also provides
practical guidance on the application of the
criteria on revenue recognition. The adoption
of this revised PSAK has no significant
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
42
5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 5. SUMMAR Y OF S I GNI FI CANT ACCOUNTI NG
POLICIES (Continued)
u. Pendapatan dan Beban u. Income and Expenses
keuangan. Pendapatan diakui bila besar
kemungkinan manfaat ekonomi akan
diperoleh Perusahaan dan jumlahnya dapat
diukur pada nilai wajar pembayaran yang
diterima.
impact on the financial statement. Revenue
is recognized to the extend that it is probable
that the economic benefits will flow the
company and the revenue can be reliably
measured. Revenue is measured at the fair
value of the consideration received.
v. Perpajakan v. Taxati on
1) Semua perbedaan temporer antara jumlah
tercatat instrumen keuangan dengan dasar
pengenaan pajaknya telah diakui sebagai
pajak tangguhan dengan metode liabilitas
(liability). Pajak tangguhan diukur dengan
tarif pajak yang berlaku saat ini.
1) All temporary differences between the
carrying amounts of assets and liabilities and
their basis for tax are recognized as deferred
tax on liability method. The deferred tax is
calculated on the basis of current tax rates.
2) Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba
kena pajak yaitu laba komersial yang
disesuaikan dengan perbedaan temporer dan
permanen.
2) Income tax calculated on the basis of taxable
profit, that is profit for financial accounting
purposes adjusted with temporary and
permanent differences.
3) Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi
diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila
besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal
pada masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi.
3) Fiscal loss allowable for compensation is
recognized as deferred tax asset provided
future fiscal profit is sufficient for
compensation.
4) Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui
saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan
atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
4) Tax adjustments are recognized when the
amount of tax payable has been determined
by the tax authority; or in the event of
submission of a tax appeal, at the time the
appeal is resolved.
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
43
6. KAS DAN SETARA KAS 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011 2010
Kas Cash
Rupiah 140.346 146.463 Rupiah
Dolar Amerik Serikat 77.438 22.670 US Dollar
Sub jumlah 217.784 169.133 Sub total
Bank Bank
Dalam Rupiah In Rupi ah
Pihak berelasi: Rel ated Parti es:
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 24.810.320 13.632.484
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk 17.490.445 23.965.178
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 3.547.136 4.271.453
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) 508.924 48.379
PT Bank Tabungan Negara
(Persero)
PT Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Utara 90.446 1.401.138
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan
Daerah Jabar dan Banten 741 63.297
PT Bank Pembangunan Daerah
Jabar dan Banten
PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Tengah 450.732 14.859
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
Sub Jumlah pihak berelasi 46.898.744 43.396.788 Sub total rel ated parti es
Pihak ketiga : Third Parties:
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk 441.973 126.758
PT Bank Internasional Indonesia
Tbk
PT Bank Muamalat 2.548 -- PT Bank Muamalat
PT Bank Permata Tbk 561.895 9.358 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mega Tbk 4.885.153 1.441.966 PT Bank Mega Tbk
Citibank N.A. 34.041 33.884 Citibank N.A.
PT Bank Bukopin Tbk 287.961 2.338.398 PT Bank Bukopin Tbk
Sub Jumlah pihak ketiga 6.213.571 3.950.364 Sub total Thi rd parti es
Jumlah dalam Rupiah 53.112.315 47.347.152 Total In Rupi ah
Dalam mata uang asing In forei gn Currencies
Pihak berelasi : Rel ated Parti es:
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(2011: USD 370.723,23
2010: USD 618.587,12)
3.361.718 5.561.717
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(2011: USD 370,723.23
2010: USD 618,587.12)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2011: USD 681.150,64
2010: USD 376.209,48) 6.176.674 3.382.499
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2011: USD 681,150.64 2010:
USD 376,209.48)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
(2011: USD 305.305,36
2010: USD 1.095.492,20) 2.768.509 9.849.570
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
(2011: USD 305,305.36
2010: USD 1,095,492.20)
Sub Jumlah pihak berelasi 12.306.901 18.793.786 Sub total rel ated parti es
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
44
6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2011 2010
Pihak ketiga : Thi rd Parti es:
PT Bank Permata Tbk
(2011: USD 30.478,83
2010: USD 30.614,91) 276.382 275.259
PT Bank Permata Tbk
(2011: USD 30,478.83
2010: USD 30,614.91)
PT Bank Mega Tbk
(2011: USD 16.496,47
(2010: USD 16.532,29 ) 149.590 148.642
PT Bank Mega Tbk
(2011: USD 16,496.47
2010: USD 16,532.29)
Citibank N.A.
(2011: USD 35.678,65
2010: USD 3.069.575,13) 323.534 27.598.550
Citibank N.A.
(2011: USD 35,678.65
2010: USD 3,069,575.13)
PT Bank Bukopin Tbk
(2011: USD 47.224,52
2010: USD 190,78 ) 428.232 1.715
PT Bank Bukopin Tbk
(2011: USD 47,224.52
2010: USD 190.78)
PT Bank Muamalat Indonesia
Tbk
(2011: USD 16.174,90
2010: USD 1.000,00 ) 146.674 8.991
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
(2011: USD 16,174.90
2010: USD 1,000.00 )
Sub jumlah pihak ketiga 1.324.412 28.033.157 Sub total Thi rd parti es
Jumlah dalam mata uang asing 13.631.313 46.826.943 Total In Forei gn Currencies
Jumlah bank 66.743.628 94.174.097 Total bank
Deposito Deposi to
Dalam Rupiah In Rupi ah
Pihak berelasi : Rel ated Parti es:
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
442.000.000 178.000.000
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk 399.740.000 184.500.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 997.850.000 651.500.000
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) 10.000.000 460.000
PT Bank Tabungan Negara
(Persero)
PT Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Utara 50.850.000 50.630.000
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan
Daerah Jabar dan Banten 56.640.000 55.500.000
PT Bank Pembangunan Daerah
Jabar dan Banten
PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Tengah 51.310.000 56.800.000
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
Sub Jumlah pihak berelasi 2.008.390.000 1.177.390.000 Sub total rel ated parti es
Pihak ketiga : Thi rd Parti es:
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk 10.000.000 10.000.000
PT Bank Internasional Indonesia
Tbk
PT Bank Mega Tbk 38.500.000 53.500.000 PT Bank Mega Tbk
PT Bank Bukopin Tbk 187.010.000 126.800.000 PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Muamalat 191.415.000 -- PT Bank Muamalat
PT Bank Permata 35.300.000 -- PT Bank Permata
Sub jumlah pihak ketiga 462.225.000 190.300.000 Sub total Thi rd parti es
Jumlah dalam Rupiah 2.470.615.000 1.367.690.000 Total i n Rupi ah
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
45
6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2011 2010
Dalam mata uang asing Dal am mata uang asi ng
Pihak berelasi: Rel ated Parti es:
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (2011 : USD
2.000.000 2010: USD
22.000.000) 18.136.000 197.802.000
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
(2011 : USD 2,000,000 2010: USD
22,000,000)
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (2011 : USD
4.500.000 2010: USD
9.000.000) 40.806.000 80.919.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2011 : USD 4,500,000 2010: USD
9,000,000)
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk (2011 : USD
6.000.000 2010: USD
42.000.000) 54.408.000 377.622.000
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
(2011 : USD 6,000,000 2010: USD
42.000.000)
Sub Jumlah pihak berelasi 113.350.000 656.343.000 Sub total rel ated parti es
Pihak ketiga : Thi rd Parti es:
PT Bank Permata Tbk
(2011 : USD 2.000.000
2010: USD 10.000.000) 18.136.000 89.910.000
PT Bank Permata Tbk
(2011 : USD 2,000,000 2010: USD
10,000,000)
PT Bank Bukopin.
(2011 : USD 1.000.000) 9.068.000 --
PT Bank Bukopin
(2011 : USD 1,000,000)
PT Bank Muamalat Indonesia
Tbk (2011 : USD
2.000.000 2010: USD
6.000.000) 18.136.000 53.946.000
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
(2011 : USD 2,000,000 2010: USD
6,000,000)
Sub jumlah pihak ketiga 45.340.000 143.856.000 Sub total Thi rd parti es
Jumlah dalam mata uang asing 158.690.000 800.199.000 Total In Forei gn Currencies
Jumlah deposito 2.629.305.000 2.167.889.000 Total deposi to
Jumlah 2.696.266.413 2.262.232.228 Total
Rata-rata suku bunga deposito di atas adalah : The average interest rate of deposits is:
2011 2010
Deposito Berjangka Rupiah 6,5% - 9,25% 7% - 10% Rupiah time deposits
Deposito Berjangka Dollar 2% - 3,25% 1,75% - 4,00% US Dollar time deposits
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
46
7. INVESTASI DALAM EFEK-EFEK JANGKA
PENDEK
7. SHORT TERM INVESTMENTS
2011 2010
Pihak berelasi: Rel ated parti es:
Obligasi - dimiliki hingga jatuh
tempo 18.225.201 19.981.964 Bonds held to maturity
Unit Penyertaan Reksadana 208.862.139 33.220.810 Unit of investment in mutual fund
Jumlah 227.087.340 53.202.774 Total
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Nilai Nominal/
Nominal Value
Nilai Tercatat /
Carrying Value
Nilai Nominal /
Nominal Value
Nilai Tercatat /
Carrying Value
Pihak berelasi: R e l a t e d p a r t i e s :
Dimimiliki Hingga Jatuh
Tempo (setelah dikurangi
dengan premi/diskonto
yang belum diamortisir)
Held to Maturity (net of
unamortized
premium/discount) :
Obligasi :
B o n d s
SUN Seri FR 0023 Tahun 2003 18.225.201 18.225.201 19.575.000 19.981.964 SUN Seri FR0023 Tahun 2003
Reksadana (Rupiah):
Tersedia Untuk Dijual
M u t u a l Fu n d s ( I DR ) :
A v a i l a b l e F or S a l es
Pihak berelasi: R e l a t e d p a r t y :
RDPT Danareksa 50.000.000 50.022.219 -- -- RDPT Danareksa
Pihak ketiga: Th i r d p a r t i e s :
Trim Kapital Plus 20.000.000 21.631.002 10.025.000 11.850.669 Trim Kapital Plus
Panin Dana Prima 10.000.000 11.752.617 10.025.000 10.985.725 Panin Dana Prima
Panin Dana Maksima 19.975.062 20.554.549 10.000.000 10.384.416 Panin Dana Maksima
Panin Dana Unggulan 10.000.000 9.687.806 -- -- Panin Dana Unggulan
Syailendra Equity 10.000.000 9.386.052 -- -- Syailendra Equity
Danamas Stabil 16.000.000 16.538.072 -- -- Danamas Stabil
135.975.062 139.572.317 30.050.000 33.220.810
Reksadana (Dolar Amerika): M u t u a l Fu n d s ( U S D) :
Pihak berelasi: R e l a t e d p a r t i e s :
RD Melati Premium 31.738.000 32.313.967 -- -- RD Melati Premium
Pihak ketiga :
Panin Dana US Dollar 36.217.701 36.975.855 -- -- Panin Dana US Dollar
67.955.701 69.289.822 -- --
Jumlah 227.087.340 53.202.774 To t a l
Obligasi SUN FR 0023 Tahun 2003 diperoleh oleh
perusahaan pada tahun 2004 dan akan jatuh tempo
pada Desember 2012 dengan nilai kupon sebesar 11%
yang dibayar setiap 6 bulan sekali.
Bonds SUN FR 0023 year 2003 acquired by the
company in 2004 and will mature in December 2012
with a coupon rate of 11% is paid every six months.
Penempatan pada reksadana pada tahun 2011
perusahaan mendapat yield return berkisar 7,72 %
hingga 8,00 % setahun untuk reksadana rupiah dan
berkisar 1,44% hingga 3,11% untuk reksadana US
Dollar. Penempatan reksadana seluruhnya jatuh tempo
pada tahun 2012.
Placement in mutual funds in 2011 the company had
yield return range between 7.72% up to 8.00% per
annum for mutual funds in IDR and range between
1.44% up to 3.11% for mutual funds in US. Dollar. All
Placement in mutual funds maturing in 2012.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
47
7. INVESTASI DALAM EFEK-EFEK JANGKA
PENDEK (Lanjutan)
7. SHORT TERM INVESTMENTS IN MARKETABLE
SECURITIES (Continued)
Manajemen berdasarkan penelaahan berkeyakinan
bahwa investasi dalam efek-efek tidak terdapat adanya
indikasi penurunan nilai, sehingga tidak dibentuk
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Based on the review of the status of the short term
investment in Marketable Securities Management
belived not indication for impairment is sufficient in
marketable securities.
8. PIUTANG USAHA 8. TRADE RECEIVABLES
Piutang usaha merupakan piutang dari jasa pelayanan
yang telah diberikan perusahaan yang pelunasannya
diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu
dengan rincian sebagai berikut:
Accounts receivable is a receivable from services that
have given by company that is received in a specified
period as follows:
a. Penyajian menurut debitur: a. As per debtors:
2011 2010
Pihak Berelasi: Rel ated parti es :
PT Gapura Angkasa 1.026.293 695.344 PT Gapura Angkasa
PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero) 16.753.887 28.297.450
PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero)
PT Merpati Nusantara
Airlines 7.122.469 -- PT Merpati Nusantara Airlines
Kokapura 2.117.329 2.098.468 Kopkapura
Periskapura I 104.992 146.557 Periskapura
Jasa Angkasa Semesta 565.094 753.003 Jasa Angkasa Semesta
BUMN Lain 5.059.070 4.073.529 Others BUMN
Instansi Pemerintah 2.716.161 3.807.562 Instansi Pemerintah
Koperasi Angkatan
Bersenjata 45.538 39.924 Koperasi Angkatan Bersenjata
35.510.833 39.911.837
Dikurangi : Penyisihan
kerugian penurunan nilai (174.692) (236.157)
Less : Allowance for impairment
losses
Jumlah Pihak Berelasi 35.336.141 39.675.680 Total rel ated parti es
Pihak Ketiga: Thi rd parti es:
Airlines Dalam Negeri 22.663.132 36.025.967 Domestic Airlines
Airlines Luar Negeri 23.047.722 14.581.098 Foreign Airlines
Airlines Luar Negeri -
Overflying 53.224.204 56.019.842 Airlines Luar Negeri - Overflying
Perusahaan Swasta
39.607.509 52.460.146 Perusahaan Swasta
138.542.565 159.087.053
Dikurangi :
Penyisihan kerugian
penurunan nilai (46.551.951) (42.014.343)
Less : Allowance for impairment
losses
Jumlah Pihak Ketiga 91.990.614 117.072.710 Total thi rd parti es
Bersih 127.326.757 156.748.390 Net
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
48
8. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 8. TRADE RECEIVABLES (Continued)
b. Penyajian menurut jenis pendapatan: b. As per cl assi fi cati on of i ncome:
2011 2010
Piutang Usaha Bruto Trade recei vabl es - gross
Piutang Aeronautika 122.811.414 93.486.886 Aeronautical
Piutang Non Aeronautika 51.241.986 105.512.004 Non Aeronautical
Jumlah 174.053.400 198.998.890 Total
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai Al l owance for i mpai rment l osses
Piutang Aeronautika (18.496.434) (16.821.807) Aeronautical
Piutang Non Aeronautika (28.230.209) (25.428.693) Non Aeronautical
Jumlah (46.726.643) (42.250.500) Total
Piutang Bersih Trade recei vabl es - net
Piutang Aeronautika 104.314.980 76.665.079 Aeronautical
Piutang Non Aeronautika 23.011.777 80.083.311 Non Aeronautical
Jumlah Bersih 127.326.757 156.748.390 Net Total
c. Penyajian berdasarkan umur: c. As per agi ng:
2011 2010
Piutang Usaha Trade recei vabl es
0 s.d. 1 tahun 119.793.623 136.232.814 0 to 1 year
lebih dari 1 tahun s.d.
2 tahun 33.120.624 41.165.726 more than 1 year to 2 years
lebih dari 2 tahun 21.139.154 21.600.350 more than 2 years
174.053.401 198.998.890
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai Al l owance for i mpai rment l osses
0 s.d. 1 tahun -- -- 0 to 1 year
lebih dari 1 tahun s.d.
2 tahun (8.140.500) (20.582.863) more than 1 year to 2 years
lebih dari 2 tahun (38.586.144) (21.667.637) more than 2 years
(46.726.644) (42.250.500)
Jumlah 127.326.757 156.748.390 Total
Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang
usaha masing masing pelanggan pada akhir
periode/ tahun, manajemen berkeyakinan bahwa
nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai
untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the
individual receivable accounts at the end of the
period/ year, management believes that the
allowance for impairment is sufficient to cover
losses from the non collection of the accounts.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
49
9. PIUTANG LAIN-LAIN 9. OTHER RECEIVABLES
2011 2010
Pihak Berelasi : Rel ated Party :
Piutang Pegawai 607.148 299.163 Receivable from Employee
Uang Muka Pembayaran THT 4.898.269 4.662.936 THT prepayment
Pihak Ketiga : Thi rd Parti es :
Tagihan Listrik 607.159 785.558 Electricity bill
Tagihan Air 45.438 59.605 Water bill
Tagihan Telepon 524.475 572.827 Telephone bill
Lain-lain Rupiah 189.460 3.881.898 Rupiah - others
Lain-lain Dolar Amerika Serikat 627.100 165.003 US Dollar - others
Jumlah 7.499.049 10.426.991 Total
Piutang pegawai per 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebesar Rp 607.148 dan Rp 299.163 merupakan
pinjaman karyawan kepada perusahaan yang akan
dilunasi oleh pegawai melalui pemotongan gaji.
Receivables from employees per December 31, 2011
and 2010 amounted to Rp 604,794 and Rp 299,163
is the loan to the company to be paid by employees
through payroll deduction.
Uang muka pembayaran THT untuk tahun 2011 dan
2010 masing-masing sebesar Rp 4.898.269 dan Rp
4.662.936. Untuk tahun 2011 uang muka THT
merupakan kelebihan pembayaran THT karyawan oleh
perusahaan kepada YAKKAP I yang akan diperhitungkan
pada tahun berikutnya, sedangkan uang muka THT pada
tahun 2010 merupakan dana talangan berupa
pembayaran THT dan Pensiun dari Pegawai Negeri Sipil
yang diperbantukan menjadi pegawai PT Angkasa Pura
I (Persero) yang masuk terhitung mulai tanggal 20 April
1992. Jumlah tersebut telah dilunasi pada tahun 2011.
The old age benefits (THT) prepayment amounted to
Rp 4,898,269 and Rp 4,662,936 for the years 2011
and 2010. For the year 2011 advances employees
THT is overpaid by the company to YAKKAP I will be
taken into account in the next year, while in 2010 is
in the form of bailout funds and pension payments to
employees PT Angkasa Pura I (Persero) entered into
as of starting on April 20, 1992. the amount was paid
in the year 2011.
10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES
2011 2010
Suku Cadang untuk
Pemeliharaan 3.938.475 3.310.790 Maintenance spare part
Supplies dan Perlengkapan 5.041.215 4.794.921 Supplies and equipment
Jumlah 8.979.690 8.105.711 Total
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
50
11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA 11. PREPAID EXPENSES
2011 2010
Uang Muka Dividen -- 32.500.000 Prepaid dividend
Uang Muka Kontrak 3.433.818 9.667.636 Contract advances
Asuransi 136.243 147.924 Insurance
Lain-lain 7.191.185 941.601 Miscellaneous
Jumlah 10.761.246 43.257.161 Total
Uang Muka dividen tahun 2010 berdasarkan Surat
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor
S-779/MBU/2010 Tanggal 17 Desember 2010 akan
diperhitungkan sebagai dividen interim tahun buku
2010. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham
Tanggal 24 Juni 2011 uang muka dividen ini telah
diperhitungkan dengan pembagian dividen tahun buku
2010.
The prepaid dividend in 2010 was paid on the basis of
the Minister of SOE's letter of order No:
S-779/MBU/2010 dated December 17, 2010 which will
be treated as interim dividend for the fiscal years
2010. Based on the results of the Shareholders
meeting at June 24, 2011 prepayment of this dividend
has been calculated by dividend year 2010.
Uang muka kontrak merupakan sisa uang muka untuk
Proyek Pembangunan Bandara Internasional Lombok
per 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing
sebesar Rp 3.433.818 dan Rp 9.667.636.
advance payment contract is represent in advance to
PT Slipi Raya Utama and PT Hutama work for Lombok
International Airport Development Project amounting
to Rp 3,433,818 and Rp 9,667,636.
Asuransi dibayar di muka merupakan penutupan
polis-polis asuransi kendaraan dan kerugian (gedung,
gempa bumi-Tsunami dan teroris) yang jatuh tempo
polisnya melewati tahun 2011.
The insurance is prepayment of insurance premium for
vehicle and natural disaster insurance which due
sometime after the balance sheet date (2011).
12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 12. ACCRUED INCOME
2011 2010
Pendapatan Aeronautika 85.152.689 73.128.507 Aeronautical
Pendapatan Non Aeronautika 37.179.630 40.340.823 Non Aeronautical
Bunga Deposito 16.173 3.501.146 Deposit interest
Bunga Obligasi 14.085.537 2.170.669 Bond interest
Lainnya 685.640 715.936 Others
Jumlah 137.119.669 119.857.081 Total
Pendapatan yang masih harus diterima untuk
Aeronautika mencakup pendapatan-pendapatan atas
Jasa Pelayanan Penerbangan, Jasa Layanan
Penumpang, JP4U, Jasa Avio Bridge dan Jasa Extended
fee.
Income accrued consists of Aeronautical revenues on
Air Services, Passenger Services, JP4U, Avio Bridge
Services and Extended fee Services.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
51
12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA 12. ACCRUED INCOME
Pendapatan yang masih harus diterima untuk Non
Aeronautika mencakup pendapatan-pendapatan atas
Jasa Sewa ruang, Pemakaian jasa gudang, sewa tanah,
konsesi, parkir, pemakaian listrik/telepon/air, pemakaian
counter, pemakaian premium lounge dan jasa lainnya.
Income accrued for Non-Aeronautical revenues include
revenues for room rental services, use of warehouse,
ground rent, concessions, parking, electricity/
telephone/ water, the use of counters, the use of
premium lounges and other services.

13. PERPAJAKAN 13. TAXATION
a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepai d tax
2011 2010
Uang Muka Pajak 245.423.842 245.423.842 Miscellaneous prepaid tax
PPN yang dapat Dikreditkan 6.700.578 6.556.390 Creditable VAT
Jumlah 252.124.420 251.980.232 Total
Uang Muka Pajak terdiri dari : Miscellaneous tax prepaid consist of:
2011 2010
Pembayaran Uang Muka PPN
Tahun Pajak 2005 50.000.000 50.000.000 Prepaid VAT for the fiscal year 2005
PLB Banding PPN Desember
2003 55.979.365 55.979.365
Compensation for corporate income tax
overpayment year 2003
Pembayaran Uang Muka PPN
Tahun Pajak 2006 2.325.000 2.325.000 Prepaid VAT for the fiscal year 2006
Imbalan Bunga PPN 2003 8.786.678 8.786.678
Compensation for interest on VAT 2003
tax appeal
Imbalan Bunga PPN 2005 25.590.072 25.590.072
Compensation for interest on VAT 2005
tax appeal
SKPLB PPh Badan 2006 62.863.592 62.863.592
Compensation for 2006 Corporate
income tax overpayment
SKPLB PPh Badan 2007 37.526.209 37.526.209
Compensation for 2007 Corporate
income tax overpayment
PLB Banding PPN Des 2006 2.330.227 2.330.227
VAT overpayment note for December
2006
Kelebihan pembayaran PPh 21 -
PPBIL 2010 22.699 22.699
Income tax Article 21 overpayment - for
PPBIL
Pajak Lainnya -- Others Tax
Jumlah 245.423.842 245.423.842 Total
Pembayaran uang muka PPN 2005 dan 2006 dan
PLB banding PPN 2003 dan 2006 merupakan
pembayaran yang dilakukan perusahaan dalam
rangka memenuhi persyaratan pengajuan banding
ke majelis pengadilan pajak (Lihat catatan 47).
Prepaid VAT for the fiscal year 2005 and 2006
and compensation for corporate income tax
overpayment year 2003 and 2006 that are the
payment to complies the requirement to filed
with appeal tax court (See notes 47).
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
52
13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)
b. Utang Pajak b. Tax payabl e
2011 2010
Pajak Penghasilan Pasal 25 5.755.539 5.054.836 Income tax Article 25
Pajak Penghasilan Pasal 23 1.385.086 1.316.053 Income tax Article 23
Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 406.445 132.788 Income tax Article 4 paragraph 2
Pajak Penghasilan Pasal 21 2.825.384 3.184.214 Income tax Article 21
Pajak Pertambahan Nilai -
Keluaran 13.748.144 14.076.178 VAT - Out
Pajak Penghasilan Pasal 29 49.631.947 19.802.671 Income tax Article 29
Jumlah 73.752.545 43.566.740 Total
c. Beban (Penghasilan) Pajak Penghasilan c. Income Tax Expense (Benefit)
2011 2010
Kini (164.191.145) (117.115.315) Current
Tangguhan 52.065.590 23.053.799 Deferred
Jumlah (112.125.555) (94.061.516) Total
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan dalam laporan laba rugi
komprehensif dengan taksiran penghasilan
kena pajak:
d. Reconci l i ati on of before tax and taxabl e
i ncome:
Pajak Kini Current tax
2011 2010
Laba sebelum Pajak Menurut
Laporan Laba Rugi komprehensif 656.352.737 471.994.442
Profit before tax as per
Comprehensive Income Statements
Koreksi Positif Posi ti ve Adjustments
Beda Tetap: Permanent difference:
Kenikmatan Karyawan 3.785.934 3.445.948 Employees welfare
Olah Raga dan Rekreasi 1.903.446 1.391.631 Sports and recreation
PPh Final 100.420.989 86.480.968 Conclusive income tax
Beban Reklame 7.373.631 3.151.649 Advertising
Beban Sumbangan 339.503 281.876 Donation
Beban Majalah 450.382 456.976 Magazine
Beban Keamanan 2.283.967 1.895.675 Security
Penghapusan
Persediaan 70.247 -- Inventory write off
Beban Lain-lain 15.969.613 105.338.705 Others
132.597.712 202.443.428
Beda waktu: Temporary difference:
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 60.026.824 32.992.421 Allowance for impairment losses
Rugi (Laba) Penghapusan
Aset Tetap 8.336.461 4.429.384 Gains/(Losses) on sale of fixed assets
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
53
13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan dalam laporan laba rugi
komprehensif dengan taksiran penghasilan
kena pajak: (Lanjutan)
d. Reconci l i ati on of before tax and taxabl e
i ncome: (Conti nued)
2011 2010
Penyisihan Persediaan
Usang 60.392 789 Depreciation of obsolete inventories
Imbalan pasca kerja 209.104.387 87.708.257 Post retirement benefits
Penyusutan aset tetap 45.839.279 -- Depreciation of non-productive assets
323.367.343 125.130.864 Total positive adjustments
Jumlah Koreksi Positif 455.965.055 327.574.292
Beban (Penghasilan) Yang Tidak
Dapat dikurangkan: Non-Deductible Expenses:
Koreksi Negatif: Negati ve adjustments:
Beda Tetap: Permanent difference:
Penghasilan Bunga
Deposito 144.207.119 104.764.752 Deposits interest income
Pendapatan Sewa Ruang
dan Tanah 168.985.438 153.168.173 Spaces and lands rent income
Pendapatan Bunga Obligasi 14.957.129 16.346.776 Bond interest income
Laba Perusahaan Asosiasi 12.298.540 12.980.038 Profit of associated companies
Penghapusan Persediaan -- --
Pendapatan atas banding
pajak -- 10.932.069 Tax refund
340.448.226 298.191.808
Beda Waktu: Temporary Difference:
Penyusutan (Selisih Fiskal
dan Komersial) -- 32.915.653
Depreciation (differences between
fiscal and commercial)
Imbalan pasca kerja 115.104.984 -- Post retirement benefits
115.104.984 32.915.653
Jumlah Koreksi Negatif 455.553.210 331.107.461 Total negative adjustments
Laba (rugi) kena pajak
(laba rugi fiskal) 656.764.582 468.461.273
Taxabl e i ncome (for fi scal
purposes)
25% x Laba (rugi) kena pajak 164.191.145 117.115.318 25% x Taxable income
Jumlah Beban Pajak Kini 164.191.145 117.115.318 Total Current Tax
Dikurangi dengan Pajak
Dibayar di Muka: Deducted with prepaid taxes:
PPh Pasal 23 45.492.726 36.654.609 Income tax article 23
PPh Pasal 25 69.066.473 60.658.035 Income tax article 25
Jumlah Pajak Dibayar di Muka 114.559.199 97.312.644 Total prepaid taxes
Utang Pajak (Pajak Dibayar
di Muka)
49.631.947 19.802.674 Tax Payabl e (Prepai d Tax)
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
54
13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)
Pajak Tangguhan Deferred Tax
1 Januari/
January 1,
2011
Dikreditkan/
(Dibebankan) ke
Laporan Laba Rugi
Komprehensif/
Credited/ (Charged
) to Profi t and Loss
31 Desember/
December 31,
2011
Aset Pajak Tangguhan: Deferred Tax Assets:
Penyisihan Piutang 64.124.083 15.006.707 79.130.790 Allowance for impairment losses
Liabilitas Pasca Kerja 105.875.503 23.499.851 129.375.354 Post retirement benefits
Penyusutan Aset Tetap
Tidak Produktif 7.526.964 15.098 7.542.062
Accumulated depretioation of non
productive assets
Jumlah Aset Pajak
Tangguhan 177.526.550 38.521.656 216.048.206 Total Deferred Tax Assets
Liabilitas Pajak Tangguhan: Deferred Tax Liability:
Penurunan Aset Tidak
Produktif 790.516 -- 790.516 Decrease in non productive assets
Laba Penjualan Aset Tetap (1.800.897) 2.084.114 283.217 Gains on sale of fixed assets
Pemulihan Piutang (40.199.899) -- (40.199.899) Receivables recovery
Penyusutan Aset Tetap (213.116.991) 11.459.820 (201.657.171) Depreciation of fixed assets
Penyesuaian Pajak
Tangguhan (357.320) -- (357.320) Adjustment in deferred tax
Jumlah Liabilitas Pajak
Tangguhan (254.684.591) 13.543.934 (241.140.657) Total Deferred Tax Li abil i ty
Aset (Liabilitas) Pajak
Tangguhan
(77.158.041) 52.065.590 (25.092.451)
Deferred Tax Asset /
(Li abil i ty)
1 Januari/
January 1,
2010
Dikreditkan/
(Dibebankan) ke
Laporan Laba Rugi
Komprehensif/
Credited/ (Charged)
to Profi t and Loss
31 Desember/
December 31,
2010
(Disajikan
Kembali/
Restated)
Aset Pajak Tangguhan: Deferred Tax Assets:
Penyisihan Piutang 55.875.977 8.248.105 64.124.082 Allowance for impairment losses
Liabilitas Pasca Kerja 83.948.439 21.927.064 105.875.503 Post retirement benefits
Penyusutan Aset Tetap
Tidak Produktif 7.526.767 197 7.526.964
Accumulated depreciation of non
productive assets
Jumlah Aset Pajak
Tangguhan 147.351.183 30.175.366 177.526.549 Total Deferred Tax Assets
Liabilitas Pajak Tangguhan: Deferred Tax Liability:
Penurunan Aset Tidak
Produktif 790.516 -- 790.516 Decrease in non productive assets
Laba Penjualan Aset
Tetap (2.908.243) 1.107.346 (1.800.897) Gains on sale of fixed assets
Pemulihan Piutang (40.199.899) -- (40.199.899) Receivables recovery
Penyusutan Aset Tetap (204.888.078) (8.228.913) (213.116.991) Depreciation of fixed assets
Penyesuaian Pajak
Tangguhan (357.320) -- (357.320) Adjustment in deferred tax
Jumlah Liabilitas Pajak
Tangguhan (247.563.024) (7.121.567) (254.684.591) Total Deferred Tax Li abil i ty
Aset (Liabilitas) Pajak
Tangguhan
(100.211.841) 23.053.799 (77.158.041)
Deferred Tax Asset /
(Li abil i ty)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
55
13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak
penghasilan dalam laporan laba rugi
komprehensif dengan taksiran penghasilan
kena pajak: (Lanjutan)
d. Reconci l i ati on of before tax and taxabl e
i ncome: (Conti nued)
Rekonsiliasi antara Beban (Penghasilan) Pajak
dengan Perkalian Laba Akuntansi:
Reconciliation of tax expense / (income) and financial
accounting profit:
2011 2010
Laba Sebelum Pajak 656.352.737 471.994.442 Profit before tax
Tarif Pajak Progresif 164.088.184 117.998.610 Progressive tax rate
Beban Yang Tidak Dapat
Dikurangkan 33.149.428 50.610.857 Non-deductible expenses
Penghasilan Yang Tidak
Kena Pajak (85.112.057) (74.547.952) Non-taxable income
Beban Pajak Penghasilan 112.125.555 94.061.515 Income Tax Expense
14. PIUTANG JANGKA PANJANG 14. LONG TERM RECEIVABLE
2011 2010
Pihak berelasi: Related parties:
PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero) 79.916.474 86.845.648
PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero)
PT Merpati Nusantara Airlines 28.058.285 31.905.763 PT Merpati Nusantara Airlines
107.974.759 118.751.411
Pihak ketiga: Related Parties:
Airlines luar negeri (Piutang PPN) 53.309.712 53.309.712 Foreign Airlines (VAT Receivable)
Airlines dalam negeri 9.816.593 9.816.593 Domestic Airlines
Perusahaan swasta 2.297.516 2.297.516 private company
Jumlah 65.423.821 65.423.821 Total
Dikurangi: Less:
Penyisihan kerugian penurunan
nilai (80.030.382) (31.905.763) Allowance for impairment losses
Jumlah bersih 93.368.198 152.269.469 Net total
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
56
14. PIUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) 14. LONG TERM RECEIVABLE (Continued)
PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) PT Garuda Indonesi a Ai rl i nes (Persero)
Piutang Pihak-pihak berelasi - PT Garuda Indonesia
Airlines (Persero) adalah merupakan konversi piutang
macet PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) pada
awalnya sebesar USD 8.872.465,91 dan dikonversikan
menjadi Rp 92.388.988 dengan kurs USD 1 = Rp
10.413 yang didapatkan dari rata-rata kurs tengah
transaksi Bank Indonesia dalam 12 (dua belas) bulan
terakhir sebelum tanggal perjanjian, menjadi pinjaman
dari PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pemegang
saham kepada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero).
The long term receivable of PT Garuda Indonesia
Airlines (Persero) originated from conversion of long
outstanding receivable from PT Garuda Indonesia
(Persero) at the first of USD 8,872,465.91; the
amount was converted into Rp 92.388.988 - at the
rate of USD 1 = Rp 10,413. The exchange rate was
derived from averaging exchange rates of Bank
Indonesia for the last 12 month prior to signing of the
loan agreement between the Company, as the
shareholder, and PT Garuda Indonesia (Persero).
Konversi tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian
konversi piutang menjadi pinjaman pemegang saham
dengan nomor SP. 51/KU. 19/2009/DU dan
DS/PERJ/DZ-3119/2009 antara PT Angkasa Pura I
(Persero) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)
tanggal 27 Mei 2009.
The conversion based on the conversion of receivable
i nt o s h a r e h o l d e r s l o ans agr eement
No.SP.51/KU.19/2009/DU and DS/PERJ/DZ-3119/2009
dated May 27, 2009 between the Company and PT
Garuda Indonesia (Persero).
Piutang tersebut akan diangsur selama selama 7 tahun,
dengan perincian sebagai berikut:
The loan is to be paid back in 7 years in the following
percentage:
a. Tahun 2009 sebesar 1% a. In 2009: 1%
b. Tahun 2010 sebesar 5% b. In 2010: 5%
c. Tahun 2011 sebesar 7,5% c. In 2011: 7.5%
d. Tahun 2012 sebesar 10% d. In 2012: 10%
e. Tahun 2013 sebesar 12,5% e. In 2013: 12.5%
f. Tahun 2014 sebesar 15% f. In 2014: 15%
g. Tahun 2015 sebesar 49% g. In 2015: 49%
Piutang tersebut juga dikenakan bunga dengan tarif
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka 3 bulan
ditambah 0,9%. Pada tahun 2011 dan 2010, PT Garuda
Indonesia Airlines (Persero) telah melunasi pinjaman
pokok masing-masing sebesar Rp 6.929.174 dan Rp
4.619.449, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) juga
telah melakukan pembayaran bunga ke-1 sampai
dengan ke-6.
On the receivables interest is levied at the rate equals
with Bank Indonesia Certificate of three months added
with 0.9%. In the year 2011 and 2010, PT Garuda
Indonesia (Persero) has repaid the loan principal at
the amounts of USD 6,929,174 and Rp 4,619,449, PT
Garuda Indonesia (Persero) has also paid interest for
the terms 1 to 6.
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) PT Merpati Nusantara Ai rl i nes (Persero)
Berdasarkan surat PT Angkasa Pura I (Persero) nomor
AP.I.5285/KU.10/2011/DU-B tanggal 29 Nopember 2011
kepada Menteri Negara BUMN tentang Restrukturisasi
piutang PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
dijelaskan usulan skema restrukturisasi PT Merpati
Nusantara Airlines (Persero) yang pola restrukturisasi
sebagai berikut:
Based on the letters PT Angkasa Pura I (Persero)
number AP.I.5285/KU.10/2011/DU-B dated November
29, 2011 to the Minister of BUMN about receivable
restructuring of PT Merpati Nusantara Airlines
(Persero) explained the proposed restructuring scheme
PT Merpati Nusantara Airlines (Corporation) with
following the pattern of restructuring is:
Jangka Waktu : 7 Tahun (Maret 2012 s/d Des
2018)
Tingkat Bunga : 7,4 % p.a (dibayar setiap 3
bulan)
Period : 7 Years (March 2012 until Dec
2018)
Interest Rate : 7.4% p.a (paid every 3 month)
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
57
14. PIUTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) 14. LONG TERM RECEIVABLE (Continued)
Dalam surat tersebut jumlah tagihan yang direstruktur
mencakup tagihan pokok sebesar Rp 28.058.284. Surat
keputusan tersebut belum disetujui oleh menteri negara
BUMN.
In the letter number of restructured include principles
as amount Rp 28,058,284. The letter have not been
approved by the minister of BUMN.
Piutang PPN Airlines Luar Negeri VAT Recei vabl es From Forei gn Ai rl i nes
Dalam jumlah piutang jangka panjang termasuk PPN
jasa penerbangan internasional yang tidak dibayar oleh
maskapai penerbangan internasional karena prinsip
perlakuan yang sama di negara yang bersangkutan.
Jumlah PPN yang tidak dibayar tersebut adalah sebesar
USD 5.875.460,64 atau setara dengan Rp 53.278.677.
Pada tahun 2009 Pemerintah Republik Indonesia telah
mengeluarkan PP No. 28 tahun 2009 tentang perlakuan
PPN atas penyerahan jasa kebandarudaraan tertentu
kepada perusahaan angkutan udara niaga untuk
pengoperasian pesawat udara yang melakukan
penerbangan luar negeri, yang menetapkan bahwa mulai
tahun 2009 PPN jasa penerbangan internasional tidak
dikenakan kepada PT Angkasa Pura I (Persero). Dengan
dikeluarkannya PP No. 28 tersebut diatas perusahaan
berupaya untuk menyelesaian PPN Internasional
tersebut, yang sebelumnya dimintakan terlebih dahulu
pendapat hukum dari Biro Hukum perusahaan dan dari
Manajemen Risiko. Dari nota dinas masing-masing unit
kerja tersebut No. ROH.662/KU.10/2011 tanggal 14
Oktober 2011 dan No. No. ROM.272/PG.01/2011-B bulan
November 2011 telah memberikan pendapat bahwa
tagihan PPN Maskapai Penerbangan Internasional
tersebut sudah tidak mungkin tertagih lagi. PT Angkasa
Pura I (Persero) telah membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai (CKPN) sebesar 100% atau sebesar USD
5.875.460,84 atau setara dengan Rp 53.278.677. Atas
dasar saran dari biro hukum dan manajemen resiko
tersebut perusahaan akan mengusulkan ke Dewan
Komisaris untuk menghapuskan piutang PPN
internasional tahun 2008 dari masa Januari 2009 sampai
dengan 31 Maret 2009 tersebut.
In a number of long term receivables including
the international air services VAT is not paid by
the airline fot not recognizing the existence of
VAT for international airline with the principle of
equal treatment in the country concerned. the
amount of unpaid VAT amounted to USD
5,875,460.64 or equivalent with Rp 53,278,677.
In 2009 the government of the republic of
Indonesia has issued government regulation No.
28 of 2009 on the treatment of VAT on the
transfer of certain airport services to companies
for the operation of the commercial air transport
aircraft to fly overseas, starting in 2009 the
international air services VAT does not apply to
PT angkasa Pura I (Persero). International VAT
settlement efforts by the company has requested
a legal opinion from the bureau of legal and risk
management firm that has provided the opinion
that the VAT bills international airlines is no
longger possible uncollectible each based on
t he of f i c e memor andum No.
ROH.622/KU.10/2011 dated October 14,2011
a n d o f f i c e me mo r a n d u m N o .
ROM.272/PG.01/2011-B month of November
2011 submitted to the management company.
Issued by PP No. 28 in 2009 and did not pay VAT
on international airline, PT Angkasa Pura I
(Persero) has established a reserve impairment
(CKPN) of 100% or USD 5,875,460.84 or
equivalent with Rp 53,278,677. on the basis of
advice from the legal department and risk
management of the company will propose to the
AGM/ board of commissioners to abolish the
2008 international VAT receivable from the
January 2009 through March 31, 2009.
Piutang airlines dalam negeri dan perusahaan swasta.
Sampai dengan tahun 2011 piutang macet yang
pengurusannya telah diserahkan ke KPK NL/PUPN di
beberapa bandara sebesar Rp 12.145.143 terdiri dari Rp
9.847.627 piutang debitur airlines dan Rp 2.297.516
piutang konsesioner.
Domestic airlines and private company
receivables. Until the end of 2011 that the
management is bad receivables have been
submitted to the commission NL/PUPN at some
airports amuonting to Rp 12,145,143 consist of
Rp 9,847,627 debtor accounts receivable airlines
and Rp 2,297,516 concessionary.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
58
15. INVESTASI JANGKA PANJANG 15. LONG TERM INVESTMENT

2011 2010
Nilai Nominal/
N o mi n a l V a l u e
Nilai Tercatat /
Ca r r y i n g V a l u e
Nilai Nominal /
N o mi n a l V a l u e
Nilai Tercatat /
C a r r y i n g Va l u e
Efek-efek Jangka Panjang: L o n g Ter m I n v es t m en t
S e c ur i t i e s :
Pihak berelasi: R e l a t e d P a r t i s :
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo H el d To M a t u r i t y
Obligasi setelah dikurangi dengan
premi/diskonto yang belum
diamortisir:
Bonds net of unamortized
premium/discount:
SUN seri FR0027 Tahun 2005 86.625.618 88.770.961 116.702.554 116.702.554 SUN seri FR0027 2005
SUN seri FR00233 Tahun 2006 9.826.030 9.972.043 -- -- SUN seri FR00233 2006
96.451.648 98.743.004 116.702.554 116.702.554
Tersedia Untuk Dijual: A v a i l a b l e f o r S a l e:
PLN (USD)
8.982.217 9.256.723 -- --
PLN (USD)
RDPT Danareksa BUMN Fund 30.600.000 30.600.000 -- -- RDPT Danareksa BUMN Fund
39.582.217 39.856.723 -- --
Penyertaan: I n v es t m en t :

PT Gapura Angkasa 282.660.650 112.479.528 282.660.650 105.371.026 PT Gapura Angkasa
PT Garuda Indonesia 124.248.000 124.248.000 124.248.000 124.248.000 PT Garuda Indonesia
PT Jasa Marga Bali Tol 18.000.000 18.000.000 -- -- PT Jasa Marga Bali Tol
424.908.650 254.727.528 406.908.650 229.619.026
Jumlah
393.327.255 346.321.580 To t a l
31 Desember 2011/
December 31, 2011
31 Desember 2010/
December 31, 2010
Persentase Pemilikan
Saham :
Percentage of
Ownershi p :
PT Gapura Angkasa 31,25% 31,25% PT Gapura Angkasa
PT Garuda Indonesia 1,10% 1,36% PT Garuda Indonesia
PT Jasa Marga Bali Tol 10% PT Jasa Marga Bali Tol
Penyertaan pada PT Gapura Angkasa
(Perusahaan Asosiasi)
Investment in Associated Company (PT Gapura
Angkasa):
Penyertaan pada PT Gapura Angkasa yang bergerak
dalam bidang jasa Ground Handling dilakukan sesuai
dengan persetujuan Surat Menteri Keuangan Nomor
S-546/MK.016/1997 tanggal 5 November 1997 dengan
nilai perolehan Rp 67.200.000. Modal dasar PT Gapura
Angkasa adalah Rp 860.160.000.000 terbagi atas
8.601.600 lembar saham nominal Rp 100.000 per
lembar. Dari modal dasar tersebut, sebanyak 2.150.400
lembar atau senilai Rp 215.040.000.000 merupakan
modal ditempatkan dan disetor. Dari jumlah Modal
The investment in PT Gapura Angkasa was made on
the authorization of the Minister of Finance with his
letter No. S-546/MK.016/1997 dated November 5,
1997 in the amount of Rp 67,200,000. The authorized
capital of PT Gapura Angkasa is Rp 860,160,000,000
divided into 8,601,600 shares of par value of Rp
100,000 each. Of the authorized capital 2,150,400
shares equal Rp 215,040,000,000 were subscribed and
paid in. The other shareholders are PT Angkasa Pura
II (Persero) which subscribed 672,000 shares
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
59
15. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) 15. LONG TERM INVESTMENT (Continued)
Ditempatkan dan Disetor oleh 3 (tiga) Pemegang saham
yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 672.000
lembar (31,25%), PT Angkasa Pura II (Persero)
sebanyak 672.000 lembar (31,25%) dan PT Garuda
Indonesia Airlines (Persero) sebanyak 806.400 lembar
(37,50%).
(31.25%) and PT Garuda Indonesia 806,400 shares
(37.50%). PT Gapura Angkasa line of business is
ground handling services.
Perhitungan penyertaan pada perusahaan asosiasi: The following is the calculation of the investment in PT
Gapura Angkasa:
2011 2010
Saldo Ekuitas PT Gapura
Angkasa 2005 282.660.650 282.660.650
Balance of equity in PT Gapura
Angkasa in 2005
Pembagian dividen tahun 2005 (16.000.000) (16.000.000) Distribution of dividends in 2005
Pembagian bonus dan tantiem
tahun 2005 (4.887.635) (4.887.635) Bonus and reward payment in 2005
Laba Tahun 2006 9.777.728 9.777.728 Profit for the year 2006
Koreksi Laba Tahun 2006 1.357.428 1.357.428
Adjustment in profit for the year 2006
Pembagian dividen tahun 2006 (3.000.000) (3.000.000) Distribution of dividends in 2006
Pembagian bonus dan tantiem
tahun 2006 (400.000) (400.000) Bonus and reward payment in 2006
Laba Tahun 2007 8.056.255 8.056.255 Profit for the year 2007
Koreksi Laba Tahun 2007 (495.312) (495.312)
Adjustment in profit for the year 2007
Pembagian dividen tahun 2007 (2.050.000) (2.050.000) Distribution of dividends in 2007
Pembagian bonus dan tantiem
tahun 2007 (378.000) (378.000) Bonus and reward payment in 2007
Laba Tahun 2008 23.176.777 23.176.777 Profit for the year 2008
Kekurangan bayar PPh Badan
tahun fiskal 2002 (4.448.230) (4.448.230)
Underpaid: corporate income tax for
the year 2002
Pembagian Dividen tahun 2008 (10.718.500) (10.718.500) Distribution of dividends in 2008
Laba Tahun 2009 31.342.580 31.342.580 Profit for the year 2009
Pembagian Dividen tahun 2009 (18.342.580) (18.342.580) Distribution of dividends in 2009
Cadangan kerugian tahun 2010 (5.922.932) (5.922.932) Reverse of loss in 2010
Laba Tahun 2010 47.459.054 47.459.054 Profit for the year 2010
Pembagian Dividen tahun 2010 (16.582.464) -- Distribution of dividends in 2010
Laba Tahun 2011 39.329.671 -- Profit for the year 2011
359.934.490 337.187.283
Bagian PT AP I dari Total
Ekuitas tersebut adalah
31,25%
112.479.528 105.371.026
The Company' s share of the total
equi ty i s 31.25%
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
60
15. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) 15. LONG TERM INVESTMENT (Continued)
Penyertaan pada PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero)
Share i nvestment i n PT Garuda Indonesia
Ai rl i nes (Persero)
Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perusahaan Perusahaan PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor RIS-01/MBU/2008 tanggal 27 Juni
2008 yang menyatakan persetujuan meratifikasi atau
mengesahkan konversi obligasi wajib konversi menjadi
penyertaan saham sejumlah 124.248 lembar saham
dengan nilai nominal per saham Rp 1.000.000 (rupiah
penuh) atau sebesar Rp 124.248.000.000 (rupiah
penuh). RUPS tersebut juga menyetujui Direksi PT
Angkasa Pura I (Persero) melakukan negosiasi dengan
Direksi PT Garuda Indonesia Airlines. (Persero)
mengenai kompensasi penyelesaian konversi terhitung
sejak tanggal 2 November 2006 sampai dengan tanggal
13 April 2007 berdasarkan kesepakatan para pihak
sebesar Rp 4.050.484.800 (empat miliar lima puluh juta
empat ratus delapan puluh empat ribu delapan ratus
rupiah) sebelum dipotong pajak yang telah dicatat pada
pos pendapatan luar biasa. Berdasarkan Akta perubahan
Anggaran Dasar PT Garuda Indonesia (Persero) No.24
tanggal 16 November 2010 dari Notaris Fatimah Helmi,
SH., notaris di Jakarta perihal penerbitan saham serie A
dan B dan perubahan nominal saham dari Rp 1000.000
(rupiah penuh) per lembar saham menjadi Rp 500
(rupiah penuh) per lembar saham. Dengan perubahan
tersebut, jumlah lembar saham kepemilikan PT Angkasa
Pura I (Persero) menjadi 248.496.000 lembar saham.
Harga pasar saham PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero) pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 475/
lembar, dengan demikian total harga pasar kepemilikan
PT Angkasa Pura I (Persero) pada 31 Desember 2011
sebesar Rp 118.035.600.000 (Rupiah penuh).
Based on the minute of shareholders extraordinary
meeting No.RIS-01/MBU/2008 dated June 27, 2008,
it is agreed to ratify the conversion of MCB in
shareholding of 124,248 shares of par value of Rp
1,000,000 each, totally equal to Rp 124,248,000,000.
The shareholders extraordinary meeting also agreed to
appoint the Board of Directors of the Company to hold
a negotiation with the Management of PT Garuda
Indonesia (Persero) on compensation of conversion
settlement effective November 2, 2006 to April 13,
2007, which according to the parties mutual
agreement to be Rp 4,050,484,800 before tax. The
amount is recorded as extraordinary income. Based on
the companys article of PT Garuda Indonesia
(Persero) No. 24 dated November 16, 2010 from
Notary Fatimah Helmi SH in Jakarta about publishing
share Series A and B and the changing of nominal
share from Rp 1,000,000 (fully Rupiah amount) per
share become Rp 500 (fully Rupiah amount) per
share. the changing of amounting of share of PT
Angkasa Pura I (Persero) become 248,496,000 share.
The market value of share of PT Garuda Indonesia
Airlines (Persero) at December 31, 2011 amounted to
Rp 475/share, thus the total market value of the
ownership PT Angkasa Pura I (Persero) at December
31, 2011 amounted to Rp 118,035,600,000 (full
amount).
Investasi saham pada PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero) tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan
dengan menggunakan cost method.
The share investment is recognized by the Company
under cost method.
Penyertaan saham pada PT Jasa Marga Bali Tol Investment i n PT Jasa Marga Bal i Tol
Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol
merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol
Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa di daerah Bali oleh
beberapa perusahaan BUMN. Investasi ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dalam
surat nomor S - 549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober
2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp
18 Milyar atau kepemilikan saham sebesar 10%.
Investments in shares in PT Jasa Marga is a consortium
of investment Bali toll highway construction Nusa Dua
- Ngurah Rai - Benoa in Bali area by several
state-owned companies. This investment has been
approved by the Minister of BUMN in letter number S
- 549/MBU/2011 dated October 25, 2011. Investment
on PT Jasa Marga for Bali toll highway amounting to
Rp 18 billion or 10% ownership.
Investasi saham pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut
dicatat pada pembukuan perusahaan dengan
menggunakan cost method.
The share investment is recognized by the Company
under cost method.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
61
16. ASET TETAP 16. FIXED ASSETS
2011
Saldo/Bal ance Mutasi/Movement Saldo/Bal ance
1 Januari 2011
/ January 1,
2011
Penambahan/
Addi ti on
Pengurangan/
Deducti on
31 Desember
2011/
December 31,
2011
Harga Perolehan Cost acquisition:
Tanah 246.684.084 36.476.123 25.236.918 257.923.289 Lands
Bangunan/Lapangan 2.064.310.192 1.071.687.349 51.496.943 3.084.500.598 Structure/fields
Gedung-gedung 1.602.864.774 262.831.113 47.905.814 1.817.790.073 Buildings
Alat Perhubungan Udara 956.481.234 88.370.793 33.910.413 1.010.941.614 Aviation equipment
Alat Pengangkutan
Kendaraan PKPPK, dll 219.800.643 41.604.366 8.502.446 252.902.563 Vehicles
Instalasi Listrik 885.842.395 195.449.058 36.197.364 1.045.094.089 Electrical system
Instalasi Air 98.695.232 27.776.497 1.020.334 125.451.395 Water system
Instalasi AC 291.990.128 30.777.433 4.952.892 317.814.669 Air conditioning
Instalasi Telepon 51.254.960 1.423.058 539.915 52.138.103 Telephone system
Peralatan Mekanik 442.465.534 46.241.456 2.573.254 486.133.736 Mechanical system
Public Information System 231.686.982 25.934.414 21.814.376 235.807.020 Public information system
Detector 136.108.097 4.290.762 6.024.469 134.374.390 Detectors
Fuel Supply System 260.478.407 -- 260.478.407 -- Fuel supply system
Peralatan Kantor 73.997.573 8.776.429 651.520 82.122.482 Office equipment
Peralatan Perbengkelan 1.758.818 971.083 -- 2.729.901 Workshop equipment
Komputer 38.287.376 908.672 6.975 39.189.073 Computers
Lainnya 33.307.194 6.029.563 147.733 39.189.024 Others
7.636.013.623 1.849.548.169 501.459.773 8.984.102.017
Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation:
Bangunan/Lapangan 478.162.805 27.310.883 110.681.280 561.533.202 Structure/fields
Gedung-gedung 295.524.120 19.616.600 91.652.423 367.559.943 Buildings
Alat Perhubungan Udara 539.475.239 32.614.847 96.555.274 603.415.666 Aviation equipment
Alat Pengangkutan
Kendaraan PKPPK, dll 157.115.304 10.110.580 22.806.357 169.811.081 Vehicles
Instalasi Listrik 457.194.769 23.712.844 69.919.637 503.401.562 Electrical system
Instalasi Air 62.340.269 3.811.916 11.897.875 70.426.228 Water system
Instalasi AC 144.582.561 7.692.362 23.569.124 160.459.323 Air conditioning
Instalasi Telepon 25.206.268 549.478 3.684.494 28.341.284 Telephone system
Peralatan Mekanik 184.919.389 9.070.381 38.815.767 214.664.775 Mechanical system
Public Information System 146.316.572 23.543.417 14.034.135 136.807.290 Public information system
Detector 74.239.148 8.728.453 14.392.477 79.903.172 Detectors
Fuel Supply System 85.845.583 99.580.876 13.735.293 -- Fuel supply system
Peralatan Kantor 65.998.747 11.042.701 17.911.855 72.867.901 Office equipment
Peralatan Perbengkelan 796.361 16.329 173.595 953.627 Workshop equipment
Komputer 35.394.271 108.398 1.797.828 37.083.701 Computers
Lain Aset tetap 26.494.421 939.331 4.933.349 30.488.439 Others
2.779.605.827 278.449.396 536.560.763 3.037.717.194
Nilai Buku 4.856.407.796 5.946.384.823 Book Val ue
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
62
16. ASET TETAP (Lanjutan) 16. FIXED ASSETS (Continued)
2010
Saldo/Bal ance Mutasi/Movement Saldo/Bal ance
1 Januari 2010/
January 1, 2010
Penambahan/
Addi ti on
Pengurangan/
Deducti on
31 Desember
2010/
December 31,
2010
Harga Perolehan Cost acquisition:
Tanah 246.723.729 30.604 70.249 246.684.084 Lands
Bangunan/Lapangan 1.875.139.025 190.338.109 1.166.942 2.064.310.192 Structure/fields
Gedung-gedung 1.546.357.646 71.991.332 15.484.204 1.602.864.774 Buildings
Alat Perhubungan Udara 936.260.737 20.912.183 691.685 956.481.235 Aviation equipment
Alat Pengangkutan
Kendaraan PKPPK, dll 189.420.064 33.483.846 3.103.266 219.800.644 Vehicles
Instalasi Listrik 827.427.096 58.503.913 88.614 885.842.395 Electrical system
Instalasi Air 92.192.444 6.966.872 464.083 98.695.233 Water system
Instalasi AC 273.140.618 20.272.919 1.423.409 291.990.128 Air conditioning
Instalasi Telepon 47.614.723 4.927.373 1.287.136 51.254.960 Telephone system
Peralatan Mekanik 429.865.236 12.836.600 236.301 442.465.535 Mechanical system
Public Information System 215.576.502 16.110.570 90 231.686.982 Public information system
Detector 140.153.497 3.514.390 7.559.790 136.108.097 Detectors
Fuel Supply System 260.478.407 -- -- 260.478.407 Fuel supply system
Peralatan Kantor 72.066.572 2.066.652 135.651 73.997.573 Office equipment
Peralatan Perbengkelan 1.561.518 197.300 -- 1.758.818 Workshop equipment
Komputer 38.038.670 335.801 87.096 38.287.375 Computers
Lain Aset tetap 31.756.674 3.586.788 2.036.269 33.307.193 Others
7.223.773.158 446.075.252 33.834.785 7.636.013.625
Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation:
Bangunan/Lapangan 395.616.075 83.231.529 684.798 478.162.806 Structure/fields
Gedung-gedung 246.718.981 53.472.339 4.667.200 295.524.120 Buildings
Alat Perhubungan Udara 466.371.904 73.920.909 817.574 539.475.239 Aviation equipment
Alat Pengangkutan
Kendaraan PKPPK, dll 145.391.702 15.654.755 3.931.153 157.115.304 Vehicles
Instalasi Listrik 393.766.892 63.615.861 187.985 457.194.768 Electrical system
Instalasi Air 52.596.000 9.836.676 92.406 62.340.270 Water system
Instalasi AC 121.708.200 25.687.837 2.813.476 144.582.561 Air conditioning
Instalasi Telepon 21.804.994 4.755.696 1.354.421 25.206.269 Telephone system
Peralatan Mekanik 152.390.283 32.787.755 258.648 184.919.390 Mechanical system
Public Information System 124.175.486 22.155.766 14.681 146.316.571 Public information system
Detector 69.587.193 12.810.187 8.158.232 74.239.148 Detectors
Fuel Supply System 65.242.643 20.602.940 -- 85.845.583 Fuel supply system
Peralatan Kantor 60.898.158 5.243.042 142.453 65.998.747 Office equipment
Peralatan Perbengkelan 661.181 149.136 13.956 796.361 Workshop equipment
Komputer 33.768.273 1.725.017 99.018 35.394.272 Computers
Lain Aset tetap 24.244.394 3.652.888 1.402.860 26.494.422 Others
2.374.942.359 429.302.333 24.638.861 2.779.605.831
Nilai Buku 4.848.830.799 4.856.407.796 Book Val ue
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
63
16. ASET TETAP (Lanjutan) 16. FIXED ASSETS (Continued)
Penambahan aset tetap selama tahun 2011 diantaranya
berasal dari penambahan BPYBDS (Bantuan Pemerintah
yang belum distatuskan) di Bandara Sultan Hasanuddin
Makasar sebesar Rp 535.428.739, Bandara Sepinggan
Balikpapan sebesar Rp 659.590 sedangkan pengurangan
karena adanya serah terima Fuel Supply System di
Bandara Juanda Surabaya senilai Rp 260.478.407 (harga
perolehan) kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk
diserahkan ke PT Pertamina (Persero) dan penyerahan
beberapa unit kendaraan ambulance di Bandara
Internasional Hasanuddin Makassar senilai Rp
2.251.845.
Addition of fixed assets during 2011 of which comes
from the addition of BPYBDS at Sultan Hasanuddin
Makasar as amount Rp 535,428,739 Makasar, Airport
Sepinggan Balikpapan as amount Rp 659,590 while
the reduction due to the handover of Fuel Supply
System at Juanda Airport Surabaya valued at Rp
260,478,407 (cost) to the Director General of Civil
Aviation to be submitted to PT Pertamina and hand
over ambulance cars in Bandara Intertional
Hasanuddin Makassr valued at Rp 2.251.845,-
Mutasi aset tetap selama tahun 2010 diantaranya
berasal dari penambahan BPYBDS di Semarang sebesar
Rp 47.285.234.430, Bandara Sam Ratulangi Manado
sebesar Rp 43.298.067.918 dan Bandara Patimura
Ambon sebesar Rp 722.185.420,30 sedangkan
pengurangan karena adanya reklasifikasi ke dalam aset
tidak produktif berdasarkan Surat Direksi
AP.I.1661/PL.60.1/2009-DU-B tanggal 19 Mei 2009
perihal reklasifikasi aset tidak produktif.
Movement in fix assets in 2010 includes addition
originating from the Government investment - BPYBDS
at the Semarang airport of Rp 47,285,234,430, Sam
Ratulangi airport, Manado of Rp 43,298,067,918 and
Patimura airport, Ambon of Rp 722,185,420.30 and
deduction resulting from reclassification to
non-productive assets on the basis of the
m a n a g e m e n t d e c i s i o n N o .
AP.I.1661/PL.60.1/2009-DU-B dated19 Mei 2009.
17. ASET DALAM PENYELESAIAN 17. ASSETS UNDER CONSTRUCTION
2011 2010
Landasan, apron 28.648.458 365.523.101 Runways, aprons
Lapangan, jalan, pagar 57.438.557 13.998.180 Fields, roads, fences
Gedung-gedung 40.397.849 258.819.517 Buildings
Alat perhubungan udara 2.019.552 24.581.372 Aviation equipment
Alat pengangkutan, kendaraan,
PKP-PK 2.826.930 1.238.606 Vehicles
Public Information System 30.070.124 30.812.412 Public information system
Instalasi listrik & Telpon 4.666.219 61.512.964 Electrical & telephone system
Peralatan Mekanik 1.618.155 554.371 Mechanical equipment
Komputer & Flight Data
Processing System 633.901 768.476
Computers & flight data processing
system
Peralatan Kantor 37.368 5.551.917 Office equipment
Lain-lain aset tetap 14.914.993 79.552.005 Others fixed assets
Jumlah 183.272.106 842.912.922 Total
Pengeluaran biaya yang berkaitan dengan perolehan
aset tetap yang masih dalam proses penyelesaian
dikapitalisasi dan dicatat sebagai Aset Tetap Dalam
Penyelesaian.
All costs of construction of the assets are capitalized
and presented as "assets under construction".
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
64
17. ASET DALAM PENYELESAIAN (Lanjutan) 17. ASSETS UNDER CONSTRUCTION (Continued)
Dalam lain-lain aset tetap per 31 Desember 2011 dan
2010 senilai Rp 11.940.581 dan Rp 66.433.137
diantaranya untuk Proyek Pengembangan Bandara
Internasional Lombok (PPBIL) dan Proyek Pembangunan
Bandara Intenasional Ngurah Rai Bali. Nilai kontrak
proyek pembangunan Bandara Internasional Lombok
(PP-BIL) adalah sebesar Rp 53,46 Milyar yang terdiri
atas pekerjaan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi,
pekerjaan terminal penumpang dan fasilitas
penunjangnya serta pekerjaan fasilitas penunjang
proyek pembangunan. Sedangkan untuk proyek
pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai (PP-
BIB) nilai kontraknya sebesar Rp 1.729,21 Milyar yang
mencakup pekerjaan Paket I, Paket II dan Paket III
(lihat catatan 47).
In other fixed assets per December 31, 2011 and 2010
amounting to Rp 11,940,581 and Rp 66,433,137
including to Lombok International Airport
Development Project (PPBIL) and Project Development
Intenasional Airport Ngurah Rai Bali. Contract value of
Lombok International Airport development project
(PP-BIL) is Rp 53.46 billion consisting of Construction
Management Consultancy Services , passenger
terminal and supporting facilities and supporting
facilities development project. For the construction
project Ngurah Rai International Airport (PP-BIB)
contract value of USD 1,729.21 billion package that
includes the work Package I, Package II and Package
III (see note 47).
18. BEBAN YANG DITANGGUHKAN 18. DEFERRED CHARGES
2011 2010
Nilai Perolehan 3.216.299 7.909.509 Accuisition cost
Akumulasi Amortisasi (1.541.991) (4.714.297) Accumulated amortization
Nilai Buku 1.674.308 3.195.212 Book val ue
Beban ditangguhkan meliputi biaya studi
pengembangan, yang mempunyai manfaat ekonomi
untuk periode yang akan datang.
The deferred charges include development study
cost which has future economic benefit.
19. ASET TIDAK PRODUKTIF 19. NON PRODUCTIVE ASSETS
2011 2010
Nilai perolehan aset tidak
produktif 20.269.840 40.565.629 Non productive cost
Penurunan nilai aset tidak
produktif (20.175.625) (40.493.253) Adjustment for decline in value
94.215 72.376
Persediaan yang tidak digunakan
lagi 5 5 Obsolete inventory
Sub Jumlah 94.220 72.381 sub total
Aset tetap dalam proses
penyelesaian - pengembalian
kepada pemerintah:
Fi xed assets i n process of
transfer back to the
Government:
Nilai Perolehan 86.743.963 126.296.720 Cost
Akumulasi Penyusutan (35.900.498) (35.900.498) Accumulated depreciation
Nilai Buku 50.843.465 90.396.222 Book value
Jumlah Aset Tidak Produktif 50.937.686 90.468.603 Total non producti ve assets
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
65
19. ASET TIDAK PRODUKTIF 19. NON PRODUCTIVE ASSETS
Aset tidak produktif dengan nilai buku per 31 Desember
2011 masing-masing sebesar Rp 94.220 dan Rp 72.381
merupakan aset tetap yang telah dihapusbukukan sesuai
dengan SKEP.63/PL.07/2010 tanggal 22 Juli 2010 dan
akan dijual melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL).
Non-productive assets as of December 31, 2011 and
2010 amounting to Rp 94,220 and Rp 72,381 are
assets written off on the basis of the letter No.
SKEP.63/PL.07/2010 dated July 22, 2010 and are for
sale through the office of state assets services and
auction (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang - KPKNL).
Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian
kepada Pemerintah ini merupakan aset tetap yang
berada di sebelah selatan landasan pacu Bandar Udara
Juanda Surabaya yang sudah dipakai oleh pihak TNI
Angkatan Laut, sebagai tindak lanjut Perjanjian
Kerjasama antara Dirjen Perhubungan Udara dengan
TNI Angkatan Laut. Berita Acara Serah Terima
Sementara dari PT Angkasa Pura I (Persero) kepada TNI
Angkatan Laut dilaksanakan pada tanggal 16 Januari
2008. Serah terima aset ini sesuai dengan hasil
inventarisasi tim terpadu (PT Angkasa Pura I, TNI
Angkatan Laut, Departemen Perhubungan, Departemen
Keuangan dan Kementerian Negara BUMN) yang
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dirjen
Perhubungan Udara No.SKEP.204/X/2007 tanggal 2
Oktober 2007 yang ditindak lanjuti dengan surat
keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) No.
SKEP.29/PL.50/2008 tanggal 14 April 2008.
The fixed asset in settlement process to be handed
back to the Government is located at the south of
Juanda Airport Surabaya runway which has been
used by the Navy (TNI AL) as the follow up of the
Cooperation Agreement between the Directorate
General of Air Transport with the Navy (TNI AL). The
Provisional Official Certificate of Transfer and
Acceptance from the Company to the Navy (TNI AL)
is signed on January 16,2008. The transferred fixed
asset is in accordance with the result of physical
checking made by a joint team (representing the
Company, TNI AL, Ministry of Transportation, Ministry
of Finance and State Ministry of SOE) which is
presented in the Official Report dated December 5,
2007. The joint team is established on the basis of the
letter of decision of the Director General of Air
Transport No.SKEP.204/X/2007 dated October 2, 2007
and followed up by the Company with the letter of
decision No. SKEP.29/PL.50/2008 dated April 14,
2008.
Pada tahun 2010 aset tetap dalam proses penyelesaian
pengembalian kepada pemerintah senilai Rp
126.296.720 telah diusulkan kepada pemegang saham
untuk diserahkan kembali kepada Pemerintah sebagai
pengurang modal perusahaan dengan surat nomor
API.323/PL.60.I/2009/DU-B tanggal 29 Januari 2009,
perihal permohonan persetujuan pengurangan modal
untuk PT Angkasa Pura I (Persero) atas pengalihan aset
disebelah selatan landasan pacu Bandara Juanda kepada
TNI Angkatan Laut. Aset tetap tersebut termasuk bagian
dari Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) pada saat
penyerahan pengelolaan Bandara Juanda - Surabaya
dari Pemerintah kepada PT Angkasa Pura I (Persero)
yang pada waktu itu masih berbentuk Perusahaan
Umum (Perum) sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 30 tanggal 19 September 1984
dan Berita Acara No. DKU/2955/KAP.199/1987. Sampai
31 Desember 2011 belum ada keputusannya dari
pemegang saham.
At 2010 the fixed asset in process transfer to
government, at the value of Rp 126,296,720, have
been proposing to the shareholders to be transferred
back to the Government by letter No.API.323/
PL.60.I/2009/DU-B dated January 29, 2009 .The value
of the fixed asset is included as part of the State
Capital Investment when the Government handed the
operations of the Juanda - Surabaya Airport to the
Company. At that time the Company was still in form
of Perusahaan Umum (Perum). Refer to the certificate
o f t r a n s f e r a n d a c c e p t a n c e N o .
DKU/2955/KAP.199/1987. There is not yet approval
from shareholders until the end of year 2011.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
66
20. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 20. ACCRUED EXPENSES
2011 2010
Beban Pegawai 11.477.986 11.643.496 Employee expenses
Beban Pemeliharaan 30.784.894 33.080.564 Maintenance expenses
Beban Sediaan 1.846.791 1.390.795 Inventory expenses
Beban Utility 20.721.971 17.414.770 Utilities expenses
Beban Operasional MUCS 16.769.609 6.236.737 MUSC operational expenses
Beban Umum 137.632.431 42.455.923 General expenses
Beban Pendidikan 1.704.013 2.106.334 Training expenses
Beban Umum Lain-lain 16.582.490 1.907.482 Other general expenses
Beban Lain-Lain di Luar Usaha 7.458.039 66.264.047 Other non-operating expenses
Jumlah 244.978.224 182.500.148 Total
Beban umum yang masih harus dibayar per 31
Desember 2011 dan 2010 diantaranya merupakan beban
bonus dan outsourcing yang masih harus dibayar
masing-masing sebesar Rp 104.185.668 dan Rp
21.938.880.
Some of the accrued general expenses as at
Desember 31, 2010 is for bonus and outsourcing of Rp
104,185,668 and Rp 21,938,880 respectively.
Beban lain-lain diluar usaha yang masih harus dibayar
per 31 Desember 2010 diantaranya sebesar Rp
57.852.705 merupakan beban lain-lain umum yang
masih harus dibayar atas kekurangan pembayaran
kontribusi perusahaan kepada YAKKAP I untuk program
THT pegawai yang pensiun sejak tanggal 1 Januari 2006
sampai dengan 31 Desember 2011 dan 2010 yang akan
dibayarkan selambat-lambatnya sebelum pertanggung
jawaban RKAP Tahun Buku 2011 dan 2010. Pada tahun
2011 telah dilakukan pembayaran.
An amount of Rp 57,852,705 of the accrued non
operating expenses as at December 31, 2010 is
payable to YAKKAP I for the Company's contribution to
the employees pension program for those retired
between January 1, 2006 to December 31, 2011 and
2010, payable not later than the reporting date of the
Company's work plan and budget for the year 2011
and 2010. In the year 2011 the payable was paid by
company.
Beban pemeliharaan yang masih harus dibayar
mencakup biaya pemeliharaan landasan, entranceway,
apron, saluran air, taman, parkir kendaaraan, gedung
terminal, kantor dan gedung lainnya, alat-alat
telekomunikasi, rambu-rambu udara, kendaraan
operasional, alat-alat angkut, alat pembangkit dan
instalasi listrik dan air, Alat pendingin udara dan lain
sebagainya.
The maintenance accrued expenses include
maintenance of the taxiway, entranceway, apron,
drainage, parks,car parking , terminal buildings,
offices and other buildings, telecommunications
equipment, air signs, vehicle operation, transportation
equipment, tools power and electricity and water
installations, air conditioning equipment and others.
Beban utilitas yang masih harus dibayar mencakup
beban sewa listrik, air, telepon, saluran telekomunikasi,
sewa peralatan operasional dan trolleyman.
Utulity accrued expenses include rent expense electric
utility, water, telephone, telecommunications lines,
equipment rental operations and trolleyman.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
67
21. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP DAN
PERSEDIAAN
21. DEBT OF PURCHASE OF FIXED ASSET AND
INVENTORY
Merupakan utang kepada pihak ketiga untuk pekerjaan
pembuatan atau pengadaan aset tetap dan pengadaan
persediaan, meliputi:
Constitute payables to third parties arising from
contracts for construction or procurement of fixed
assets or inventories, consist of:
2011 2010
Aset tetap 172.476.366 180.508.183 Fixed assets
Persediaan 7.585.314 6.646.128 Inventories
Jumlah 180.061.680 187.154.311 Total
22. PENDAPATAN YANG DITERIMA DI MUKA 22. UNEARNED REVENUE
2011 2010
Pendapatan Sewa - sewa
(ruang dan tanah) 17.668.715 13.162.642 Rental
Pendapatan Konsesi 1.997.877 4.351.025 Concession
Parkir kendaraan, peron,
pas Bandara 544.677 1.316.658 Parking, waving gallery, entry pass
Pemakaian Listrik, air, telepon 51.886 21.248 Electricity, telephone, and water
Pendapatan Pemakaian Reklame 12.568.540 7.870.671 Advertising spaces
Lain-lain 263.427 248.357 Other
Jumlah 33.095.122 26.970.601 Total
23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN 23. OTHER CURRENT LIABILITIES
2011 2010
Pihak-pihak berelasi: Rel ated parti es:
BMKG dan Dephub: BMKG and Ministry of Transportation
PJP Domestik 11.250.572 10.834.040 PJP Domestic
PJP International 39.941.652 43.527.853 PJP International
PT Angkasa Pura II (Persero) 31.661.011 14.113.592 PT Angkasa Pura II (Persero)
82.853.235 68.475.485
Pihak ketiga: Thi rd parti es:
Jaminan sewa 9.381.373 5.708.928 Rent warranty
Jaminan listrik & Air 138.510 112.453 Electrical warranty
Jaminan pemasangan reklame 959.246 232.932 Advertising warranty
Jaminan pelelangan 12.546.092 6.737.322 Auction warranty
Uang muka debitur 19.969.724 18.120.440 Debtor advances
Potongan-potongan 9.474.824 15.024.239 Discounts
Utang Tantiem 8.098.182 5.992.785 Bonus/ rewards payable
Titipan/utang lain-lain 28.948.732 22.064.495 Others
89.516.683 73.993.594
Jumlah 172.369.918 142.469.079 Total
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
68
23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN 23. OTHER CURRENT LIABILITIES
Saldo utang kepada BMKG setelah dikompensasi dengan
pembayaran honorarium bulanan yang dibayarkan di
setiap Kantor Cabang per 31 Desember 2011 dan 2010
masing-masing sebesar Rp 51.192.224 dan Rp
54.361.892 dengan perincian sebagai berikut:
The payable to the BMKG - national agency of
meteorology and geophysics is net of remuneration
paid to the agency by branch offices of the Company
of Rp 51,192,224 and Rp 54,361,892 as at 31
December 2011 and 2010, in the following
breakdown:
2011 2010
Utang Kepada BMKG dan Dephub
Payable to BMKG and Ministry of
Transportation
Utang kepada BMKG
(PJP Domestik) 7.410.902 6.366.034 BMKG: PJP Domestic
Utang kepada Dephub
(PJP Domestik) 3.839.670 4.468.006
Ministry of Transportation: PJP
Domestic
11.250.572 10.834.040
Utang kepada BMKG
(PJP Internasional) 15.783.339 12.896.282 Payable to BMKG (PJP Internasional)
Utang kepada Dephub
(PJP Internasional) 24.158.313 30.631.571
Payable to Min. of Transportation (PJP
Internasional)
39.941.652 43.527.853
Piutang Kepada BMKG - - Receivable from BMKG
Jumlah Utang (Piutang)
sebelum dikurangi dengan
piutang tidak tertagih dari
selisih tarif 51.192.224 54.361.893
Bal ance pri or to deducti on for
un-col l ecti bl es due to
di fference i n tari ff
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006
tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Departemen
Perhubungan, maka pencatatan atas sharing
pendapatan Pelayanan Jasa Penerbangan (PJP) dengan
Departemen Perhubungan dan BMKG dilaksanakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
Based on the Government Regulation No. 6 of 2006
on tariff of non-tax revenue (PNBP) applicable within
the jurisdiction of Ministry of Transportation, the
treatment of sharing of aviation services revenue
(PJP) between the Ministry and BMKG is done on the
following methods:
a. Pelayanan Jasa Penerbangan Dalam Negeri, tarif
yang dikenakan sebesar 15% dari tarif PJP Dalam
Negeri untuk Departemen Perhubungan dan
sebesar 4% untuk jasa BMKG.
a. For domestic PJP: 15% of domestic PJP tariff is
for the Ministry of Transportation and another
4% is for BMKG.
b. Pelayanan Jasa Penerbangan Luar Negeri, tarif
yang dikenakan sebesar 10% dari tarif PJP Luar
Negeri untuk Departemen Perhubungan dan
sebesar 4% untuk jasa BMKG.
b. For international PJP: 10% of international PJP is
for the Ministry of Transportation and another
4% is for BMKG.
Pencatatan PNBP sesuai PP No. 6 atas jasa PJP tersebut
mulai dilakukan pada masa jasa tanggal 16 Pebruari
2009.
The recognition of PNBP in compliance with the
Government Regulation PP No. 6 in relation to the PJP
is effective February 16, 2009.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
69
23. UTANG LANCAR LAIN-LAIN (Lanjutan) 23. OTHER CURRENT LIABI LITIES (Continued)
Tarif PJP untuk penerbangan Dalam Negeri sesuai Surat
Keputusan Direksi adalah masing-masing Rp 1.000 TMT
1 Agustus 2007 dan Penerbangan Luar Negeri (termasuk
Penerbangan Lintas) sebesar USD 0,65 per RU (Route
Unit) belum ada perubahan. Kedua tarif tersebut sudah
termasuk tarif jasa informasi cuaca untuk penerbangan
sebesar 4% yang dilaksanakan oleh BMKG. Namun
karena tidak semua operator penerbangan bersedia
membayar, Surat Edaran Direksi No.ED 05
KU.10.3.2.2007 DU-B tanggal 4 Juli 2007 telah
memberikan potongan tarif sebesar USD 0,10 dari tarif
sebesar USD 0,65 per RU yang berlaku mulai tanggal
15 September 2003 dan diperpanjang sampai dengan 30
Juni 2008. Surat Edaran Direksi tersebut diperpanjang
l a g i d e n g a n S u r a t E d a r a n
No.ED.42/KU.10.3.2/2009/DU-B TMT 1 Januari 2010 s.d
30 Juni 2010.
The PJP tariff effective August 1, 2007 is Rp 1,000 for
domestic flights and for international flights remains
unchanged, i.e. USD 0.65, per RU (Route Unit). Both
tariffs include 4% for light weather information
provided by BMKG. Since not all flight operators are
willing to pay, the Company through circular No.ED 05
KU.10.3.2.2007 DU-B dated 4 July 2007 has offered a
discount of USD 0.10 of the USD 0.65 per RU tariff,
effective 15 September 2003 and extended until 30
June 2008. It is further extended through the
C o m p a n y ' s m a n a g e m e n t c i r c u l a r
No.ED.42/KU.10.3.2/2009/DU-B effective January 1,
2010 up until June 30, 2010.
Saldo Utang kepada PT Angkasa Pura II (Persero) per 31
Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp
31.661.011 (USD 3.523.915,62) dan Rp 14.113.592
(USD 1.569.746,68) berasal dari rekonsiliasi utang-
piutang atas tagihan PJP dan Overflying, terinci sebagai
berikut (dalam USD):
The payable to PT Angkasa Pura II (Persero) of Rp
31,661,011 (USD 3,523,915.62) and Rp 14,113,592
(USD 1,569,746.68) as at December 31, 2011 and
2010 originated from the reconciliation of PJP and
Over Flying in the following details (in USD):
2011 2010
Utang Kepada PT AP II
(2011: USD 4.591.700,01)
(2010: USD 2.850.367,71) 41.637.536 25.627.656
Payable to PT AP II
(2011: USD 4,591,700.01)
(2010: USD 2,850,367.71)
Piutang Kepada PT AP II
(2011: USD 1.067.784,39)
(2010: USD 1.280.621,03) (9.976.525) (11.514.064)
Receivable from PT AP II
(2011: USD 1,067,784.39)
(2010: USD 1,975,532.19)
Jumlah Utang (Piutang)
Kepada PT AP II
31.661.011 14.113.592 Bal ance of payabl e to PT AP I I
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA
KARYAWAN
24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION
Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010,
dengan mencatat liabilitas manfaat pasca kerja
karyawan, berdasarkan SAK 24 (revisi 2004) untuk
tahun tahun sebelum tahun 2010 sebesar Rp
299.815.852 dan tahun 2010 sebesar Rp 87.708.257
yang sebelumnya tidak tercatat untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut (lihat juga catatan 45
mengenai penyajian kembali laporan keuangan tahun
2010).
The Company has restated the financial statements for
the year ended December 31, 2010, management has
recorded post-employment benefit obligation,
according to SAK 24 (revised 2004) for the years
before 2010 amounting to Rp 299,815,852 and for
year 2010 amounting to Rp 87,708,257 which had
not previously recorded at the end of the year (see
also note 45 on the restated of financial statement at
the year 2010).
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
70
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA
KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION
(Continued)
2011 2010
Disajikan Kembali/
Restated
Tunjangan hari tua (Yakkap)
409.472.448 387.524.110
The old age lumpsum benefits
Payable (Yakkap)
Tunjangan Perumahan 28.046.210 -- Housing Allowance
Penghargaan Pengabdian 9.163.204 -- Employee Appreciation
Kesehatan Pensiun 34.841.651 -- Retiree Health

Total 481.523.513 387.524.110 Total
A. Utang THT (Yakkap I) A. The ol d age benefi ts payabl e (Yakkap I)
Liabilitas manfaat pasca kerja dihitung oleh aktuaris
independen PT Katsir Imam Sapto (KIS) nomor
2110/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 ebruari 2012 untuk
tahun yang berkahir pada tanggal 31 Desember
2011 dan untuk tahun yang berakhir pada 31
desember 2010 dihitung oleh PT Pointera Aktuarial
Strategis berdasarkan laporan nomor 0111-
006/PAS/2011 tanggal 24 Januari 2011.
Post employment obligation calculated by
independent actuaries PT Katsir Imam Sapto
(KIS) no 2110/KIS/LA/02/2012 dated February
1,2012 for the year ended December 31, 2011
and for the year ended December 31, 2010 was
calculated by PT Pointera Aktuarial Strategis
based on their respective reports no 0111-
006/PAS/2011 dated on January 24, 2011.
Asumsi utama yang ditgunakan oleh aktuaris untuk
menghitung dana pensiun dan program manfaat
jangka panjang lainnya adalah sebagai berikut :
The assumptions used by actuaries to calculate
the pension fund and other long term benefits
are as follows:
2011 2010
Tingkat diskonto 7% 9,5% Discount rate
Kenaikan PhDP 3% 8% PhDP increase
Pengambilan pensiun normal 99,9% 99,9% Normal retirement benefit
Kenaikan manfaat pensiun 0% 5% Retirement age
Usia pensiun normal 56 tahun 56 tahun Increase in pension benefits
Tingkat mortalita 1% TMI99 1% TMI99 Mortality rate
(Aset) liabilitas diakui pada awat periode: (Asset) l i abi li ty are recogni zed at begi nni ng
peri od:
2011 2010
(Di saji kan kembal i
/ Restated)
(Aset) liabilitas yang diakui awal
periode 387.524.109 299.815.853
(Asset) liability that recognized at
beginning period
(Beban) pendapatan pada
periode berjalan 137.053.323 87.708.257 (Expense) income at current period
Iuran yang dibayarkan ke aset
program/ pembayaran manfaat (115.104.984) --
Contributions paid into program
assets/ benefits payment
409.472.448 387.524.110
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
71
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA
KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION
(Continued)
A. Utang THT (Yakkap I) (Lanjutan) A. The ol d age benefi ts payabl e (Yakkap I )
(Continued)
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan
ditentukan sebagai berikut :
The amounts recognized in statement of financial
position were determined as follows :
2011 2010
(Di saji kan kembal i
/ Restated)
Nilai kini liabilitas yang didanai 518.355.140 433.501.531 Present value of funded obligation
Nilai wajar aset program 175.185.079 153.383.549 Fair value of plan assets
343.170.061 280.117.982
Nilai kini liabilitas belum diakui
awal periode -- 88.184.527
unrecognized present value at
beginning of the year
Keuntungan aktuaria yang belum
diakui 66.302.387 195.590.654 Unrecognized actuarial gain
Nilai liabilitas Bersih 409.472.448 387.524.109 Funded Obl i gati on - Net
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi
komprehensif ditentukan sebagai berikut :
The amounts recognized in statement of
comprehensive income were determined as
follows:
2011 2010
(Disajikan kembali)
/Restated
Biaya jasa kini 32.685.019 32.542.952 Current service cost
Beban bunga 41.182.645 39.196.848 Interest cost
Pengakuan beban masa kerja lalu
- non vested 88.184.527 12.131.841
Amortization of unrecognized past -
service - cost non vested
(Laba) rugi aktuaria diakui
(10.427.432) 10.462.625
(Gain) loss recognized from actuarial
assumption
Dampak perubahan manfaat -- 39.993.957 The impact of benefit changes
Iuran yang dibayar ke aktiva
program -- (16.160.362) Dues paid to the plan assets
Ekspektasi hasil aset program (14.571.437) (30.459.604) Expected return on plan assets
Beban Periode Berjalan 137.053.322 87.708.257 Current year cost
B. Tunjangan Perumahan B. Housi ng Al l owance
Sesuai ketentuan perusahaan pasal 48 PKB
(perjanjian kerja bersama), bagi pegawai yang telah
bekerja secara terus menerus di perusahaan selama
20 tahun diberikan tunjangan perumahan.
Company pursuant to section 48 PKB (collective
bargaining), for employees who have worked
continuously for 20 years at the company are
given a housing allowance.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
72
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA
KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION
(Continued)
B. Tunjangan Perumahan (Lanjutan) B. Housi ng Al l owance (Conti nued)
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk tunjangan
perumahan dihitung oleh aktuaris independen PT
Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berkahir
pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan
laporan 2108/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari
2012 sedangkan tahun 2010 perusahaan tidak
melakukan perhitungan.
Post employment obligation calculated by
independent actuaries PT Sapto Imam Kathir
(KIS) for the year ended December 31, 2011
based on reports number 2108/KIS/LA/02/2012
dated February 1, 2012., and for 2011 company
do not calculated this obligation.
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan
ditentukan sebagai berikut :
The amounts recognized in statement of financial
position were determined as follows :
2011
Beban Periode berjalan 30.417.243 Current cost
Iuran yang dibayar ke aktiva program (2.371.033) Dues paid to the plan assets
Nilai liabilitas Bersih 28.046.210 Funded Obl i gati on - Net
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi
komprehensif ditentukan sebagai berikut :
The amounts recognized in statement of
comprehensive income were determined as follows:
2011
Biaya jasa kini 2.082.446 Current service cost
Beban bunga 1.802.997 Interest cost
Pengakuan beban masa kerja lalu - non
vested 25.757.104
Amortization of unrecognized past - service - cost
non vested
(Laba) rugi aktuaria diakui 774.696 (Gain) loss recognized from actuarial assumption
Dampak perubahan manfaat -- The impact of benefit changes
Iuran yang dibayar ke aktiva program -- Dues paid to the plan assets
Ekspektasi hasil aset program -- Expected return on plan assets
Beban Periode Berjalan 30.417.243 Current year cost
C. Penghargaan Pengabdian C. Servi ce pay benefi ts
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk penghargaan
pengabdian dihitung oleh aktuaris independen PT
Katsir Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan
laporan 2109/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari
2012 sedangkan untuk tahun 2010 dan tahun
tahun sebelumnya perusahaan tidak melakukan
perhitungan. Program ini dikelola sendiri oleh
perusahaan berdasarkan keputusan direksi dan
perjanjian kerja bersama dengan asosiasi dan
serikat pekerja perusahaan.
Service pay benefits obligation are calculated by
independent actuaries PT Sapto Imam Kathir
(KIS) for the year ended December 31, 2011
based on reports number 2109/KIS/LA/02/2012
dated Februari 1, 2012 anf for the last year the
company do not calculated this obligation. The
program is self managed by the company based
on the directors decision and agreement
company with associated employee.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
73
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA
KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION
(Continued)
C. Penghargaan Pengabdian (Lanjutan) C. Servi ce pay benefi ts (Continued)
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan
ditentukan sebagai berikut :
The amounts recognized in statement of financial
position were determined as follows :
2011
Beban Periode berjalan 10.272.956 Current cost
Iuran yang dibayar ke aktiva program (1.109.752) Dues paid to the plan assets
Nilai liabilitas Bersih 9.163.204 Funded Obl i gati on - Net
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi
komprehensif ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognized in statement of
comprehensive income were determined as
follows:
2011
Biaya jasa kini 670.065 Current service cost
Beban bunga 648.067 Interest cost
Pengakuan beban masa kerja lalu - non
vested --
Amortization of unrecognized past - service - cost
non vested
(Laba) rugi aktuaria diakui 2.133.068 (Gain) loss recognized from actuarial assumption
Liabilitas tidak diakui pada awal periode 6.821.755
Liabilities are not recognized at the beginning of
the period
Iuran yang dibayar ke aktiva program -- Dues paid to the plan assets
Ekspektasi hasil aset program -- Expected return on plan assets
Beban Periode Berjalan 10.272.955 Current year cost
D. Kesehatan Pensiun D. Reti ree Heal th
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk kesehatan
pensiun dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir
Imam Sapto (KIS) untuk tahun yang berkahir pada
tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan
nomor 2111/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari
2012.
Post employment obligation for retiree health are
calculated by independent actuaries PT Sapto
Imam Kathir (KIS) for the year ended December
31, 2011 based on reports number
2111/KIS/LA/02/2012 dated Februari 1,2012.
Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan
ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognized in statement of financial
position were determined as follows:
2011
Nilai kini liabilitas yang didanai 106.818.973 Present value of funded obligation
Nilai wajar aktiva program 19.345.481 Fair value of plan assets
87.473.492
Nilai kini liabilitas belum diakui awal
periode 52.289.415
unrecognized present value at beginning of the
year
Keuntungan aktuaria yang belum - diakui (342.427) Unrecognized actuarial gain
Nilai liabilitas Bersih 34.841.650 Funded Obl i gati on - Net
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
74
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA
KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION
(Continued)
D. Kesehatan Pensiun (Lanjutan) D. Reti ree Heal th (Continued)
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi
komprehensif ditentukan sebagai berikut:
The amounts recognized in statement of
comprehensive income were determined as follows:
2011
Biaya jasa kini 3.573.055 Current service cost
Beban bunga 6.934.910 Interest cost
Amortisasi Nilai kini liabilitas - non vested 3.643.862 Amortization of current liabilities - non vested
Nilai kini liabilitas awal periode -diakui
sekaligus 23.092.901 Beginning Current liabilities
Dampak perubahan manfaat -- The impact of benefit changes
Iuran yang dibayar ke aktiva program -- Dues paid to the plan assets
Ekspektasi hasil aset program (1.403.078) Expected return on plan assets
Beban Periode Berjalan 35.841.650 Current year cost
E. Program Dana pensiun E. Pensi on fund Program
Informasi berikut ini adalah program dana pensiun
karyawan PT Angkasa Pura I (Persero) dimana
sampai dengan 31 Desember 2011 pengelolaan
dana program masih dalam kondisi funded
(kelebihan pendanaan) sehingga perusahaan tidak
mempunyai liabilitas kepada Dana Pensiun.
The following information is a pension program
for PT Angkasa Pura I (Persero) which up to
December 31, 2011 management of funds is in
funded program (excess funding) that the
company did not record the excess as an liability
company to pension program.
Manfaat pasca kerja untuk program pensiun
dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam
Sapto (KIS) untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan laporan
2107/KIS/LA/02/2012 tanggal 1 Pebruari 2012
sedangkan untuk tahun 2010 dihitung oleh PT
Pointera Aktuarial Strategis dalam laporannya
tanggal 24 Januari 2011.
Post-employment benefits to the pension plan is
calculated by independent actuaries PT Katsir
Imam Sapto (KIS) for the year ended December
31, 2011 based on report number
2107/KIS/LA/02/2012 dated February 1, 2012
while for 2010 was calculated by the PT Pointera
Actuarial Strategis in its report dated January 24,
2011.
(aset) liabilitas di laporan posisi keuangan: (assets) liabilities in balance sheet:
2011 2010
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 790.025.033 233.128.132 Present value of funded obligation
Nilai wajar aset program
pendanaan (696.138.021) (720.434.084) Fair value of plan assets
Status pendanaan 93.887.012 (497.305.952) Funding status
Nilai kini liabilitas belum diakui awal
periode -- (45.873.556)
Present value of funded obligation-
beginning of the period
Akumulasi laba (rugi) aktuaria
dalam periode berjalan (155.277.508) 104.101.501
Accumulated gain (loss) actuarial in
this year
(Aset) liabilitas yang diakui di
laporan posisi keuangan (61.390.496) (347.330.895)
(Aset) Liabl i ti es recognotion i n
fi nanci al posi ti on.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
75
24. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA
KARYAWAN (Lanjutan)
24. POST RETIREMENT BENEFIT OBLI GATION
(Continued)
E. Program Dana pensiun (Lanjutan) E. Pensi on fund Program (Conti nued)
Pengakuan beban pada laporan laba (rugi): Expense Recognition in profit and loss:
2011 2010
Biaya jasa kini perusahaan 13.186.141 16.920.909 Current service cost
Beban bunga 55.243.315 20.390.184 Interest cost
Pengakuan beban masa kerja lalu
45.873.556 6.310.978
Amortization of unrecognized past -
service cost
Pengakuan (laba) rugi aktuaris (2.195.760) 5.459.200 Gain (loss) actuarial
Dampak perubahan manfaat -- --
Iuran bersih yang dibayar ke aset
program -- 20.189.859
Dues paid to the asset
program
liabilitas (aset) tidak diakui pada
laporan posisi keuangan (80.697.555) --
Liabilities (assets) are not
recognized in
statement of financial position
Ekspektasi hasil aset program 68.441.237 115.440.827 Expected results of plan assets
Beban (pendapatan) periode berjalan (37.013.540) (97.467.814) Expenses (income) for the period
Liabilitas (aset) pada awal periode
-- (341.610.192)
Liability (asset) at beginning of
period
Beban (pendapatan) periode berjalan (37.031.540) (97.467.814) Expenses (income) for the period
Iuran perusahaan yang dibayarkan ke
aset program (24.358.957) --
Dues paid to the company
asset program
Liabilitas (aset) diakui pada akhir
periode (61.390.497) (439.078.006)
Li abi l ity (asset) recogni zed
end of peri od
25. UTANG JAMINAN 25. RENT DEPOSITS RECEIVED
Utang jaminan merupakan jaminan yang diterima
Perusahaan dari para penyewa/ tenant atas fasilitas
pendukung bandara. Utang jaminan tersebut akan
dibayar kembali kepada penyewa/ tenant apabila
hubungan sewa menyewa dan pemakaian fasilitas
berakhir. Saldo jaminan tersebut terdiri dari:
Rent deposit paid by tenants for airport facilities
rented from the Company. The deposit is reimbursable
upon termination of the respective rental agreement.
Rent deposits are consist of:
2011 2010
Jaminan sewa 14.055.658 10.279.767 Rent warranty deposit
Jaminan pemakaian listrik 745.498 1.085.574 Electricity warranty deposit
Jaminan pemakaian air 18.137 26.560 Water supply warranty deposit
Jaminan pemakaian reklame 99.104 1.469.561 Advertising space warranty deposit
Jumlah 14.918.397 12.861.462 Total
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
76
26. UTANG JANGKA PANJANG LAIN-LAIN 26. OTHER LONG TERM PAYABLE
Utang jangka panjang lain-lain merupakan utang kepada
mitra kerjasama Build Transfer Operate (BTO) yang
pelunasannya akan dikompensasikan dengan
pendapatan sewa. Utang jangka panjang lain-lain untuk
tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp
105.906 dan Rp 251.701.
Other long term payable constitute payable to the
parties engaged in the Build Transfer Operate (BTO)
scheme, the settlement of which is to be made
through compensation with the related rent income.
The balance of which as at December 31, 2011 and
2010 is Rp 105,906 and Rp 251,701, respectively.
27. MODAL SAHAM 27. SHARE CAPITAL
2011 2010
Modal dasar 7.000.000.000 7.000.000.000 Capital stock
Modal belum ditempatkan (5.200.000.000) (5.200.000.000) Sub-scribed
Modal ditempatkan dan
disetor
1.800.000.000 1.800.000.000 Subscri bed and pai d i n capi tal
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir
diubah berdasarkan Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H.,
Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 Pasal 4, yang telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor 107-
08937 HT.01.04-TH.2007 tanggal 14 Agustus 2007
sebagai berikut:
The latest amendment to the Companys articles of
association was made on Augustus 9, 2007 with the
Notary deed Number 02 of the Notary Nanda Fauz
Iwan, SH, authorized by by Minister of Justice and
Human Rights with his letter Number: 107 - 08937
HT.01.04-TH2007 dated August 14, 2007 as follow:
(1) Modal Dasar Perusahaan berjumlah sebesar Rp
7.000.000.000.000 yang terbagi atas 7.000.000
(tujuh juta) saham, masing-masing bernilai nominal
Rp 1.000.000.
(1) The Company authorized capital is Rp
7,000,000,000, divided into 7 million shares of Rp
1,000 each par value.
(2) Dari Modal tersebut telah ditempatkan/ diambil
bagian dan telah disetor penuh oleh Negara
Republik Indonesia sebanyak 1.800.000 saham
atau seluruhnya sebesar Rp 1.800.000.000.000
(100%) dari nominal setiap saham yang telah
ditempatkan tersebut diatas atau seluruhnya
berjumlah Rp 1.800.000.000.000 telah disetor
penuh oleh Negara Republik Indonesia ke dalam
kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut:
(2) Of the authorized capital, 1,800,000 shares equal
Rp 1,800,000,000 are subscribed and paid in by
the Government Republic of Indonesia by way of:
(a) Sebesar Rp 925.000.000.000 telah disetor
dengan uang tunai sebagai setoran Modal
Lama.
(a) Initi al pai d-i n capi tal of Rp
925,000,000,000.
(b) Penambahan Penyertaan Modal Negara
sebesar Rp 264.109.538.326.
(b) Additional state investment of Rp
264,109,538,726.
(c) Modal Donasi sebesar Rp 2.796.336.642. (c) Donated capital of Rp 2,796,336,642.
(d) Laba yang belum dibagi sebesar Rp
98.295.982.326.
(d) Conversion of retained earnings of Rp
98,295,982,326.
(e) Cadangan sampai dengan tahun buku 2005
sebesar Rp 509.798.142.306.
(e) Conversion of accumulated reserve until the
year 2005 of Rp 509,798,142,306.
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
77
28. PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH 28. GOVERNMENT CAPITAL INVESTMENT
Merupakan penambahan penyertaan modal dari
pemerintah Republik Indonesia pada PT Angkasa Pura
I (Persero) yang berasal dari pengalihan barang milik
negara pada kementerian perhubungan yang
pengadaannya berasal dari dana anggaran pendapatan
dan belanja negara tahun anggaran 1997/ 1998 dan
1999/ 2000 yang tercantum dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Rebublik Indonesia nomor 76 Tahun
2011 tanggal 29 Desember 2011 sebesar Rp
1.388.244.029. Lihat juga Catatan 29 atas laporan
keuangan ini.
Government capital investment is the capital of the
Government of the Republic of Indonesia at PT
Angkasa Pura I (Persero) that the procurement from
the state budget revenue and expenditure 1997 / 1998
and 1999/ 2000 that listed in the Government
Regulation (PP) of the Republik of Indonesia No. 76 in
2011 dated December 29, 2011 amounting to Rp
1,388,244,029. See Note 29 to the financial
statements.
29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM
DITENTUKAN STATUSNYA
29. GOVERNMENT AID DETERMINATION IN
STATUS
2011 2010
Saldo awal tahun 4.538.814.878 4.308.829.763 Balance at beginning of year
Penerimaan selama tahun berjalan 536.095.978 229.985.115 Addition during the year
Pengurangan dalam tahun berjalan (1.681.820.049) -- Deduction during the year
Jumlah 3.393.090.807 4.538.814.878 Total
Saldo akhir tahun terdiri dari proyek: Balance at end of year, constitute projects at:
2011 2010
Bandara Ngurah Rai Bali 6.464.340 686.353.931 Ngurah Rai Airport, Bali
Bandara Juanda Surabaya 1.951.030.153 2.241.283.655 Juanda Airport, Surabaya
Bandara Sultan Hasanuddin
Makassar 644.219.845 108.791.106 Sultan Hasanuddin Airport, Makassar
Bandara Sepinggan Balikpapan 3.408.261 2.748.671 Sepinggan Airport, Balikpapan
Bandara Adisutjipto Yogyakarta 8.450.370 8.450.370 Adisutjipto Airport, Yogyakarta
Bandara Frans Kaisiepo Biak -- 483.489 Frans Kaisiepo Airport, Biak
Bandara Sam Ratulangi Manado 46.766.728 410.168.001 Sam Ratulangi Airport, Manado
Bandara Syamsudin Noor
Banjarmasin -- 4.276.283 Syamsudin Noor Airport, Banjarmasin
Bandara Achmad Yani Semarang 96.803.305 96.803.305 Achmad Yani Airport, Semarang
Bandara Selaparang Lombok -- 587.144 Selaparang Airport, Lombok
Bandara Pattimura Ambon -- 339.643.440 Pattimura Airport, Ambon
Bandara El Tari - Kupang -- 1.025.832 El Tari Airport, Kupang
Pusat Pengendali Lalu Lintas
Penerbangan - Makasar 635.947.805 638.199.650 Air Traffic Control Centre, Makasar
Jumlah 3.393.090.807 4.538.814.877 Total
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
78
29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM
DITENTUKAN STATUSNYA (Lanjutan)
29. GOVERNMENT AID DETERMINATION IN
STATUS (Conti nued)
Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan
Nomor PER-10/PB/2007 tentang Tata Cara Pelaporan
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya
(BPYBDS) dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat pada pasal 3 butir 2: Barang Milik
Negara yang digunakan oleh BUMN berdasarkan dari
pengelola barang dan prinsip substance over form
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan
dalam Laporan Posisi Keuangan BUMN sebagai ekuitas
pemerintah pada BUMN.
The regulation No.PER-10/PB/2007 on reporting of the
government aid determination in status inpreparation
of governments financial statements article 3 point 2
requires that government assets used by assets
management, based on the substance over form
principle, be reported as equity on the SOE's balance
sheet.
Saldo Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan
Statusnya (BPYBDS) untuk tahun 2011 dan 2010
sebesar Rp 3.393.090.807 dan Rp 4.538.814.878
merupakan aset Proyek Fasilitas Telnavudlis & Fasilitas
Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan yang
diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara kepada PT Angkasa Pura I (Persero).
The balance of BPYBDS of Rp 3,393,090,807 and Rp
4,538,814,878 as at December 31, 2011 and 2010
originated from the asset of Telnavudlis Facilites &
Airport facilities and Aviation Safety Project handed
over by the Directorate General of Air Transport to the
Company.
Selama tahun 2011 terdapat mutasi penambahan
terhadap BPYBDS untuk Bandara Sultan Hasanudin
Makasar sebesar Rp 535.428.739 berdasarkan berita
acara serah terima operasional hasil kegiatan satker
pengembangan bandar udara Sultan Hasanuddin
Makasar tahap 2 nomor 04/BA/MKS-HND/IX/2011,
A U / 9 5 0 6 / K E U / 8 1 5 / I X / 2 0 1 1 d a n
BA.345/TK.09.07/2011/DU tanggal 7 September 2011
dari Kementerian Perhubungan Rebublik Indonesia ke
PT Angkasa Pura I (Persero).
During the year 2011 there were addition to BPYBDS
to Sultan Hasanudin Airport Makasar as amount Rp
535,428,739 based on minutes of the operational
handover of satker pengembangan bandar udara
Sul t an Hasanuddi n Makasar Phase 2
04/BA/MKS-HND/IX/2011 stage 2 numbers, AU /
9 5 0 6 / K E U / 8 1 5 / I X / 2 0 1 1 a n d
BA.345/TK.09.07/2011/DU on September 7, 2011
from the Ministry of Transportation Rebublik Indonesia
to PT Angkasa Pura I (Persero).
Selain itu selama tahun 2011 terdapat pengurangan
BPYBDS untuk beberapa bandar udara karena adanya
pemindahan pencatatan menjadi Penyertaan Modal
Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 76 tahun 2011 tanggal 29 Desember
2011 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia ke dalam modal saham perusahaan.
Besarnya jumlah BPYBDS yang dicatat sebagai
Penyertaan Modal Pemerintan melalui Peraturan
Pemerintah tersebut adalah sebesar Rp 1.388.244.029.
(Lihat catatan 28). Penyerahan aset bandara Juanda
Surabaya kepada PT Pertamina (Persero) pada tanggal
23 Desember 2008 dengan nomor AU/6907/KU818/081
dan BA.006/F00000/2008-S.7 sebesar Rp 260.478.406.
In year 2011 there were reductions BPYBDS for some
airports due to the transfer of records to government
capital in Government Regulation of the Republic of
Indonesia number 76 year 2011 dated December 29,
2011 on the addition of Capital Investment of the
Republic of Indonesia to a company's capital. The
amount recorded as the number BPYBDS government
capital through its regulation amounted to Rp
1,388,244,029. (See Note 28). Take over of Juanda
airports assets to PT Pertamina (Persero) at dated
December 23, 2008 No.AU/6907/KU818/081 and
BA.006/F00000/2008-S.7 amounting to RP
260,478,406.
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
79
29. BANTUAN PEMERINTAH YANG BELUM
DITENTUKAN STATUSNYA (Lanjutan)
29. GOVERNMENT AID DETERMINATION IN
STATUS (Conti nued)
Selama tahun 2010 terdapat mutasi penambahan pada
s a l d o B P Y B D S a n t a r a l a i n k a r e n a
U M . 0 0 1 / 6 7 / S A T K E R / S R / I X / 1 0 ,
AU/6957.A/KU.835/IX/2010,API.3249/RT.01.05/2010/
DU-B tanggal 23 September 2010 sebesar Rp
43.298.067.918 dan pembukuan hasil pengembangan
bandara Achmad Yani Semarang sesuai BASTO
No.BA.50/hb.05/2010/DU, AU/0541A/KU.080/II/2010,
0818/SKAY/2010 sebesar Rp 47.285.234.430.
In 2010 there was an addition to the government
investment on the basis of the letters number:
U M . 0 0 1 / 6 7 / S A T K E R / S R / I X / 1 0 ,
AU/6957.A/KU.835/IX/2010,API.3249/RT.01.05/201
0/DU-B dated September 23, 2010 of Rp
43,298,067,918 and the recognition of expansion of
Achmad Yani Semarang project valued on the basis of
certificate of transfer and acceptance (BASTO)
No.BA.50/hb.05/2010/DU, AU/0541A/KU.080/II/2010,
0818/SKAY/2010 at Rp 47,285,234,430.
30. LABA (RUGI) YANG BELUM DIREALISASI ATAS
EFEK
30. UNREALIZED GAIN OR LOSS IN
SECURITIES
2011 2010
Laba yang belum direalisasi atas
obligasi yang tersedia untuk
dijual 1.536.193 270.528
Unrealized gain of available for
sale bonds
Laba yang belum direalisasi atas
reksadana 3.482.317 3.170.810 Unrealized gain of mutual fund
Jumlah 5.018.510 3.441.338 Total
31. PENGUNAAN SALDO LABA 31. USE OF RETAINED EARNINGS
Cadangan : Reserve:
2011 2010
Disajikan Kembali
/Restated
Saldo awal per 1 Januari 1.416.780.813 1.276.773.519 Balance as at January 1
Penambahan cadangan 362.909.862 140.007.293 Addition
Jumlah 1.779.690.675 1.416.780.813 Total
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
80
31. PENGUNAAN SALDO LABA (Lanjutan) 31. USE OF RETAINED EARNINGS (Continued)
Laba tahun berjalan: Current income:
2011 2010
Disajikan Kembali /
Restated
Saldo laba bersih tahun lalu 377.932.924 323.336.688 Prior year income
Laba Besih Tahun Berjalan 544.227.182 377.932.924 Current year income
Pembagian Dividen (155.299.940) (161.761.231) Dividend payment
Penyaluran Dana PKBL (17.748.560) (21.568.164) PKBL
Cadangan (270.665.620) (355.874.708) Reserve
Koreksi laba tahun lalu 65.781.195 215.867.415 Correction of prior income
Jumlah 544.227.182 377.932.924 Total
Penjelasan terhadap koreksi cadangan tahun 2010 (laba
yang telah ditentukan penggunaannya) adalah sebagai
berikut:
Explanations of reserve correction 2010 (appropriated)
are consist of :
Saldo awal 1 Januari 2010 1.276.733.519 Begi nni ng bal ance of January 1, 2010
Koreksi: Corrections:
Penyesuaian imbalan pasca kerja (PSAK
24) (299.815.853)
Adjustment of post retirement benefits (SFAS 24)

Penyesuaian pajak tangguhan (PSAK 46) 83.948.439 Adjustment of deferred tax (SFAS 46)
(215.867.414)
Pencadangan dari laba tahun 2009 355.874.708 reserve of income year 2009
Jumlah 140.007.293 Total
Saldo akhir 31 Desember 2010 (Setelah
disajikan kembali) 1.416.740.813
Endi ng bal ance of December 31, 2010 (After
restatement)
Koreksi pada tahun buku 2011: Correcti ons i n year 2011:
Koreksi aset BPYBDS Makassar 2.251.845 Correction of Makassar BPYBDS assets
Koreksi aset BPYBDS Surabaya 85.845.584 Correction of Surabaya BPYBDS assets
Koreksi aset BPYBDS Biak & Mataram 1.070.673 Correction of Biak & Mataram BPYBDS assets
Koreksi nilai BPYBDS Surabaya 11.057.335 Correction of Surabaya BPYBDS value
Koreksi atas pembayaran THT ke
YAKKAP 57.800.000 Correction of THT Payment to YAKKAP
Koreksi atas penurunan laba tahun lalu (65.781.195) Correction of decreased income in prior income
Jumlah 92.244.242 Sub total
Pencadangan dari laba tahun tahun lalu 270.665.620 Reserve of income of prior income
Jumlah 362.909.862 Total
Saldo akhir 31 Desember 2011 1.779.650.675 Endi ng bal ance of December 31, 2011
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
81
31. PENGUNAAN SALDO LABA (Lanjutan) 31. USE OF RETAINED EARNINGS (Continued)
Penjelasan terhadap koreksi laba tahun berjalan 2010
(laba yang belum ditentukan penggunaannya) adalah
sebagai berikut:
Explanations of current profit year correction 2010
(unappropriated) are consist of :
Laba tahun berjalan 2010 (Sebelum
disajikan kembali) 443.714.120
Current income i n 2010 (Before
restatement)
Koreksi: Corrections:
Penyesuaian imbalan pasca kerja (PSAK
24) (87.708.258)
Adjustment of post retirement benefits (SFAS 24)

Penyesuaian pajak tangguhan (PSAK 46) 21.927.063 Adjustment of deferred tax (SFAS 46)
Jumlah (65.781.195) Sub total
Laba tahun berjalan 2010 (Setelah
disajikan kembali) 377.932.924 Current income i n 2010 (After restatement)
Pada tanggal 24 Juni 2011 telah dilakukan Rapat Umum
Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero) melalui
keputusan Kementrian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) nomor RIS-32/D3.MBU/2011 tentang
Persetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun
Buku 2010 diputuskan hal-hal diantaranya sebagai
berikut:
On June 24, 2011 has made Shareholders meeting of
PT Angkasa Pura I (Persero) by decision of the
Ministry of BUMN RIS-32/D3.MBU/2011 numbers of
Approval and Certification of Financial Statements for
the year 2010 it was decided the following terms:
1. Pembagian Dividen sebesar Rp 155.299.940 atau
35% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.
1. Dividend payment of Rp 155,299,940 or 35% of
net income 2010.
2. Pembagian dana Program Kemitraan untuk tahun
buku 2010 ditetapkan sebesar Rp 4.437.140 atau
1% dari laba bersih yang dibagi tahun 2010.
2. Allocation payment for Partnership Program
funds for year 2010 is set at Rp 4,437,140 or
1% of net income 2010.
3. Pembagian dana Program Bina Lingkungan untuk
tahun buku 2010 ditetapkan sebesar Rp
13.311.420 atau 3% dari laba bersih yang dibagi
tahun 2010.
3. Allocation payment for Community Development
Program funds for year 2010 is set at Rp
13,311,420 or 3% of net income 2010.
4. Cadangan perusahaan tahun buku 2010 ditetapkan
sebesar Rp 270.665.620 aatu 61% dari laba bersih
yang dibagi tahun 2010.
4. The company reserves year 2010 is set at Rp
270,665,620 or 61% of net income 2010.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
82
32. INSTRUMEN KEUANGAN DALAM MATA UANG
ASING
32. FINANCIAL INSTRUMENTS DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCY
Instrumen keuangan dalam mata uang asing
Perusahaan adalah sebagai berikut:
Financial instruments denominated in foreign currency
are as follows:
2011
Mata uang
asing/
i n forei gn
currency
Setara dlm
Ribuan Rupiah/
i n Rupi ah
(000)
ASET ASSETS
Kas dan Bank AS$/USD 21.135.663 190.537.998 Cash and cash equivalent
Deposito AS$/USD 7.219.737 65.085.933 Time deposits
Piutang usaha AS$/USD 6.819.454 61.477.378 Trade receivables
Piutang lain-lain AS$/USD 1.143.624 10.309.770 Other receivables
Uang muka dan beban dibayar di muka AS$/USD 23 207 Prepayment and prepaid expenses
Pendapatan yang masih harus diterima AS$/USD 7.461.813 67.268.242 Accrued income
Beban study pengembangan AS$/USD -- -- Development study
Jumlah Aset 43.780.314 394.679.528 Total Assets
LIABILITAS LIABILITIES
Beban yang masih harus dibayar AS$/USD 149.736 1.349.871 Accrued expenses
Utang lancar lain-lain AS$/USD 10.968.133 98.877.718
Payable - procurement of assets and
inventories
Utang pajak AS$/USD 7.962 71.779 Taxes payable
Utang jaminan AS$/USD Warranty payable
Jumlah Liabilitas 11.125.831 100.299.368 Total Li abil iti es
2010
Mata uang
asing/
i n foreign
currency
Setara dlm
Ribuan Rupiah/
i n Rupi ah
(000)
ASET ASSETS
Kas dan Bank AS$/USD 521.072 46.849.613 Cash and cash equivalent
Deposito AS$/USD 890.000 800.199.000 Time deposits
Piutang usaha AS$/USD 1.487.470 133.738.473 Trade receivables
Piutang lain-lain AS$/USD 129.424 11.636.514 Other receivables
Uang muka dan beban dibayar di muka AS$/USD 220 19.815 Prepayment and prepaid expenses
Pendapatan yang masih harus diterima AS$/USD 683.601 61.462.599 Accrued income
Beban study pengembangan AS$/USD 5.065 455.354 Development study
Jumlah Aset 3.716.852 1.054.361.368 Total Assets
LIABILITAS LIABILITIES
Beban yang masih harus dibayar AS$/USD 19.750 1.775.756 Accrued expenses
Utang lancar lain-lain
AS$/USD 974.663 87.631.980
Payable - procurement of assets and
inventories
Utang pajak AS$/USD 764 68.683 Taxes payable
Utang jaminan AS$/USD 13.592 1.222.018 Warranty payable
Jumlah Liabilitas 1.008.769 90.698.437 Total Li abil iti es
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
83
33. PENDAPATAN AERONAUTIKA 33. AERONAUTICAL INCOME
2011 2010
PJP4U (Pelayanan Jasa
Pendaratan, Penempatan dan
Penyimpanan Pesawat Udara):
(Aircraft landing, placing and storing
services) PJP4U
Domestik 112.913.630 87.174.440 Domestic
Internasional 160.478.635 145.721.576 International
273.392.265 232.896.016
PJP2U (Pelayanan Jasa
Penumpang Pesawat Udara):
(Aircraft passengers handling
services) PJP2U
Domestik 697.267.950 475.425.455 Domestic
Internasional 529.879.809 481.562.861 International
1.227.147.759 956.988.316
PJP (Pelayanan Jasa
Penerbangan Pesawat Udara): (Air Navigational Services) PJP
Domestik 37.364.170 32.934.337 Domestic
Internasional 90.622.093 79.572.774 International
Penerbangan lintas 310.438.484 301.503.960 Overflying
438.424.747 414.011.071
Pendapatan Aviobridge: Aviobridge:
Domestik 18.465.210 15.960.532 Domestic
Internasional 31.665.498 30.641.855 International
50.130.708 46.602.387
Jumlah 1.989.095.480 1.650.497.790 Total
34. PENDAPATAN NON-AERONAUTIKA 34. NON-AERONAUTICAL INCOME
2011 2010
Pemakaian counter dan
conveyor:
Counter and conveyor services:
Rupiah 36.222.191 30.475.165 in Rupiah
Dolar Amerika Serikat 18.954.524 17.399.592 in US Dollar
Sub Jumlah 55.176.715 47.874.757 Sub Total
Pemakaian telepon, listrik, air,
parkir, anjungan serta pas
pelabuhan:
Telephone, electricity, water,
parking, gallery and airport pass:
Listrik 39.220.351 37.645.073 Electricity
Telepon 10.941.717 11.547.381 Telephone
Air 3.895.224 4.118.671 Water
Pemakaian ruang tunggu 17.114.268 15.952.640 Waiting room
Parkir kendaraan 49.676.708 36.610.027 Parking lots
Anjungan 1.003.757 1.032.458 Galleries
Pas pelabuhan 5.896.985 5.498.308 Airport pass
Sub Jumlah 127.749.010 112.404.558 Sub Total
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
84
34. PENDAPATAN NON-AERONAUTIKA (Lanjutan) 34. NON-AERONAUTICAL INCOME (Continued)
2011 2010
Sewa-sewa: Rentals:
Sewa ruang: Room rents:
Rupiah 136.826.258 127.827.134 in Rupiah
Dolar Amerika Serikat 105.450 89.270 in US Dollar
136.931.708 127.916.404
Sewa tanah: Land areas:
Rupiah 24.097.538 15.044.848 in Rupiah
Dolar Amerika Serikat -- -- in US Dollar
24.097.538 15.044.848
Sewa tempat: Spaces:
Rupiah 7.956.192 10.206.921 in Rupiah
Dolar Amerika Serikat -- -- in US Dollar
7.956.192 10.206.921
Sub jumlah sewa-sewa 168.985.438 153.168.173 Sub Ttotal Rents
Sewa reklame 32.286.722 36.846.851 Advertising space
Konsesi: Concessions:
Rupiah 155.364.589 130.716.573 in Rupiah
Dolar Amerika Serikat 50.124.189 37.469.667 in US Dollar
Sub jumlah 205.488.778 168.186.240 Sub Total
Warehousing: Warehousing:
Rupiah 74.366.249 56.701.845 in Rupiah
Dolar Amerika Serikat 13.053.950 8.453.180 in US Dollar
Sub jumlah 87.420.199 65.155.025 Sub Total
Jumlah 677.106.862 583.635.604 Total
35. BEBAN PEGAWAI 35. EMPLOYEE EXPENSES
2011 2010
Gaji/upah 103.097.730 104.842.771 Wages/salary
Tunjangan operasional 135.064.671 113.218.017 Operational allowance
Tunjangan pangan & beras 6.359.870 5.858.077 Food allowance
Tunjangan PPh 55.367.169 53.934.611 Income tax allowance
Pakaian dinas 12.240.620 9.676.419 Uniform clothing
Pendidikan 21.116.488 24.859.127 Education
Bonus 125.237.346 70.169.578 Bonus
Mutasi pegawai 6.388.933 5.136.416 Employees movements
Obat-obatan dan dokter 42.271.605 41.337.089 Medical and doctor
Tunjangan transport 73.298.171 69.857.408 Transport allowance
Tunjangan hari raya 26.151.334 9.704.532 Holiday allowance
Tunjangan cuti 27.257.437 22.470.250 Leave allowance
Tunjangan khusus 27.001.900 22.518.158 Special allowance
Beban imbalan pasca kerja 213.585.172 87.708.257 Post retirement benefits
Lain-lain 29.972.210 33.008.463 Others
Jumlah 904.410.656 674.299.173 Total
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
85
36. BEBAN PEMELIHARAAN 36. MAINTENANCE EXPENSES
2011 2010
Landasan, Taxiway,
Entranceway 10.861.647 10.201.127 Runways, Taxiways, Entrance Ways
Lapangan, jalan, pagar 13.286.754 10.691.132 Fields, roads, fences
Gedung-gedung 20.749.898 13.717.331 Buildings
Alat perhubungan udara 15.206.936 16.928.568 Aviation equipment
Peralatan lain-lain 48.431.438 41.373.339 Other equipment
Komputer dan administrasi 1.223.338 2.682.570 Computers and administrative
Kebersihan 49.735.455 41.465.786 Hygiene
Lain-lain aset tetap 464.255 859.107 Others
Jumlah 159.959.721 137.918.960 Total
37. ALAT TULIS DAN KEPERLUAN KANTOR 37. STATIONERY AND OFFICE SUPPLIES
Alat tulis dan keperluan kantor pada laporan keuangan
tahun 2010 dan sebelumnya disajikan dengan nama
suplai dan perlengkapan, rinciannya adalah sebagai
berikut:
Stationery and office supplies in financial statements
in 2010 and previously are presented as supplies and
equipment, the details are as follows:
2011 2010
Operasional 17.362.378 16.000.843 Operation
Kantor 6.998.093 6.408.036 Office
Obat-obatan 374.044 171.502 Medical
Kebersihan 99.204 99.548 Cleaning
BBM/pelumas 8.409.920 7.523.865 Fuel/oil
Jumlah 33.243.639 30.203.794 Total
38. BEBAN UTILITAS 38. UTILITIES EXPENSES
2011 2010
Rekening listrik 128.162.750 110.630.433 Electricity
Rekening air 4.867.208 5.058.476 Water
Rekening telepon 14.842.623 15.338.817 Telephone
Rekening saluran telekomunikasi 11.570.697 12.194.873 Telecommunication channel
Peralatan dan sewa e-auction 23.781.291 17.328.868 E-auction equipment and rent
Beban sewa tanah 157.100 77.131 Land rentals
Beban operasional kasir terpadu 2.119.304 2.082.797 Common cashier operational
Beban Operasional MUCS dan
Collection Fee PJP2U 19.792.278 13.540.455
MUCS operational expenses & PJP2U
collection fee
Beban Trollyman 1.738.458 935.062 Trolley man expenses
Beban sewa gedung 2.361.647 2.157.947 Building rents
Jumlah 209.393.356 179.344.860 Total
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
86
39. BEBAN UMUM 39. GENERAL EXPENSES
2011 2010
Administrasi bank 530.436 419.200 Banking expenses
Jasa kustodian 56.985 62.073 Custodian expenses
Reklame 9.681.273 4.118.071 Advertising
Pajak-pajak 66.553.345 55.993.616 Taxes
Pajak bumi dan bangunan 33.867.644 30.487.351 Property tax
Asuransi 15.699.638 12.886.370 Insurance
Perjalanan dinas 34.562.198 30.398.032
Olahraga 2.537.928 2.783.262
Beban direksi dan komisaris 31.843.754 20.830.043
Sewa peralatan 2.178.123 1.692.896 Equipment rents
Kelebihan jam kerja 21.284.285 19.744.930 Overtime
Outsourcing tenaga kerja 79.265.758 61.136.497 Staff outsourcing
Makanan dan minuman 27.094.703 27.386.547 Food & beverage
Tunjangan lisensi dan rating 10.568.266 10.963.497 Licensing & rating allowance
Lain-lain beban umum 87.574.097 76.007.268 Others
Jumlah 423.298.431 354.909.653 Total
40.BEBAN PENYUSUTAN ASSET TETAP 40.DEPRECIATION EXPENSE
2011 2010
Landasan, Taxiway,
Entranceway, Apron 58.703.395 51.341.460
Runways, Taxiways, Entrances,
Aprons
Lapangan, Jalan, Pagar 31.494.735 23.329.666 Fields, roads, fences
Gedung-Gedung 76.221.687 44.036.653 Buildings
Alat Perhubungan Udara 68.322.652 68.490.123 Aviation equipment
Peralatan Lain-lain 148.873.161 149.020.853 Other equipment
Komputer dan Administrasi 1.690.617 1.686.477 Computers and administrative
Sistem Suplai Bahan Bakar -- 20.602.940 Fuel supply system
Lain-lain aset tetap 15.242.255 14.762.235 Other fixed assets
Jumlah 400.548.502 373.270.407 Total
41. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI 41. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES
2011 2010
Piutang aeronautika: Aeronautical services receivables:
PJP4U Domestik 16.808.457 3.214.954 PJP4U - domestic flights
PJP4U Internasional 2.960.079 1.659.095 PJP4U - international flights
PJP Domestik 11.924.613 1.644.690 PJP - domestic flights
PJP Internasional 2.821.994 867.179 PJP - international flights
PJP Lintas Udara 13.096.229 16.419.226 PJP - over-flights
Aviobridge Domestik 2.075.315 863.154 Aviobridge - domestic flights
Aviobridge Internasional 456.672 178.089 Aviobridge - international flights
Jasa Pelayanan Ground
Handling -- 825 Ground handling services
50.143.359 24.847.212
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
87
41. PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
(Lanjutan)
41. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES
(Continued)
2011 2010
Piutang non aeronautika: Non-Aeronautical services receivables:
Sewa Ruang Rupiah 3.125.036 2.778.089 Room rents - in Rupiah
Sewa Ruang USD -- 639 Room rents - USD
Sewa Tanah Rupiah 623.310 332.179 Land rents - in Rupiah
Sewa Tempat Rupiah 68.267 176.840 Space rents - Rupiah
Konsesi Rupiah 1.739.088 3.214.633 Concessions - in Rupiah
Konsesi USD 1.047.784 584.515 Concessions - in USD
Pemakaian Listrik 559.594 72.911 Electricity
Pemakaian Tempat Reklame 892.805 109.051 Advertising spaces
Pemakaian Air 16.000 10.670 Water supply
Pemakaian PAS Pelabuhan 132 132 Airport pass
Pemakaian Telepon 47.325 57.132 Telephone
Pemakaian Counter &
Conveyor Rupiah/ USD 1.284.749 646.665
Counter & conveyor services - in
Rupiah/ USD
Pendapatan Ruang Tunggu &
Premium Lounge 435.567 38.342 Waiting room & premium lounge
Pendapatan Insidentil 43.808 123.411 Incidental income
9.883.465 8.145.209
Total penyisihan kerugian
penurunan nilai
60.026.824 32.992.421
Total al lowance for i mpai rment
l osses
42. BEBAN AMORTISASI 42. AMORTIZATION
2011 2010
Amortisasi Beban Studi
Pengembangan 1.657.364 1.847.876
Amortization of deferred study
expenses
Amortisasi Overlay -- --
Amortization of deferred overlay
expenses
Jumlah 1.657.364 1.847.876 Total
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
88
43. PENDAPATAN NON OPERASIONAL 43. NON OPERATING INCOME
2011 2010
Jasa giro 2.381.083 2.907.170 Banking fee
Bunga deposito 141.826.036 101.857.582 Deposit interest
Denda 3.326.522 1.348.134 Penalty
Selisih kurs penjualan 23.928.682 4.414.297 Exchange rate - Sales
Selisih penyesuaian kurs 62.234.781 41.938.216 Exchange rate adjustments
Insidentil 2.687.637 2.808.531 Incidental income
Lelang 2.570.480 324.800 Auction
Rumah peristirahatan 68.680 71.509 Resort houses revenue
Laba investasi pada perusahaan
asosiasi 12.298.540 12.980.038
Profit in net income of associated
company
Bunga obligasi 14.957.129 16.346.776 Bond interest
Pendapatan atas banding pajak -- 10.932.069 Tax refund
Pendapatan lain-lain 38.380.761 43.772.439 Others
Jumlah 304.660.331 239.701.561 Total
Laba investasi pada perusahaan asosiasi merupakan laba
terhadap penyertaan 672.000 lembar saham atau
31,25% ke PT Gapura Angkasa.
The associate company's investment profit comes
from the investment in 672,000 shares or equals
31.25% in PT Gapura Angkasa.
Pendapatan atas banding pajak tahun 2010 sebesar Rp
10.932.069 berasal dari:
Income which comes from tax appeal in 2010
amounting to Rp 10,932,069 with the following
breakdown:
- Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
No. 051-90023-2010 SKPIB KEP-00023/
IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 tgl 27 September
2010 sebesar Rp 6.579.278.
- I nt erest payment or der ( SPMI B)
No.051-90023-2010 SKPIB KEP-00023/I
B-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 dated September
27, 2010 of Rp 6,579,278.
- Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
No.051-90018- 2010 SKPIB KEP-00018/
IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 tgl 02 September
2010 sebesar Rp 1.484.706.
- I nt erest payment or der ( SPMI B)
No.051-90018-2010 SKPIB KEP-00018/
IB-PPN/WPJ.19/KP. 0303/2010 dated September
2,2010 of Rp 1,484,706.
- Pernyataan Lebi h Bayar (PLB) No.
00091/WPJ.19/KP.0308/2010 tanggal 27 Agustus
2010 sebesar Rp 7.507.792 setelah diperhitungkan
(dikurangi) dengan uang muka pajak PPN-DN
Desember 2006 Ketetapan 00006/207/06/05/07
sebesar Rp 4.639.707. sama dengan Rp 2.868.085.
- Note of tax excess payment (PLB) No.
00091/WPJ.19/KP.0308/2010 dated August 27,
2010 of Rp 7,507,792 net of compensation for
prepaid VAT for December 2006, note No.
00006/207/06/05/07 of Rp 4,639,707 equivalent
Rp 2,868,085.
Dalam pendapatan lain-lain 2011 terdapat diantaranya
adalah pendapatan atas investasi dalam reksadana yang
dimiliki perusahaan sebesar Rp 18.308.712, klaim
asuransi dari Jasindo Rp 2.346.300, pendapatan bunga
pinjaman dari PT Garuda Indonesia (GIA) sebesar Rp
4.837.634 dan pendapatan profit sharing asuransi KDPPU
PT Angkasa Pura 1 dengan Jasa Raharja sebesar Rp
1.034.998.
In other income 2011 which is revenue from
investments in mutual funds owned by the company
amounted to Rp 18,308,712, insurance claims from
Jasindo USD 2,346,300, interest income on loans from
PT Garuda Indonesia (GIA ) amounting to Rp
4,837,634 and profit sharing income insurance KDPPU
PT Angkasa Pura 1 with Service Raharja Rp
1,034,998.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
89
43. PENDAPATAN NON OPERASIONAL (Lanjutan) 43. NON OPERATING INCOME (Continued)
Pada tahun 2010 PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)
telah melakukan pembayaran bunga atas konversi
piutang jangka panjang sebesar Rp 7.426.372.
PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) has paid
interest in 2010 for convertion of long term
receivables amounted to Rp 7,426,372.
44. BEBAN NON OPERASIONAL 44. NON OPERATING EXPENSES
2011 2010
Sumbangan badan sosial 339.503 281.876 Donation
Ongkos angkut/bongkar 573.702 194.825 Loading / unloading
Beban wisma 283.159 321.064 Resort houses expense
Keamanan & dokter jaga 2.283.966 1.895.675 Security & doctors
Majalah & koran 450.382 456.976 Newspaper & magazines
Selisih kurs 86.223.070 89.917.592 Exchange rate
Beban lelang 1.582.462 891.292 Auction expense
Kerugian Penurunan Aset Tidak
Produktif -- 789 Impairment of non-productive assets
Penghargaan Pengabdian Akhir
Tugas & Masa Kerja 1.123.851 782.659 Past service awards
Bantuan Transport Pegawai
Yang Pensiun 117.080 93.300
Transport allowance for retired
employees
Bantuan Pensiun Pegawai
Ditugaskan -- 6.900 Pension aid for assigned employees
Incentive Kahadiran pada Hari
Raya 354.525 129.382 Incentive for on-holiday duties
Tunjangan Kematian, Bencana
Alam, dsb 544.367 562.306 Allowance for death, disaster, etc.
Beban Operasional PKBL 1.407 10.344 PKBL operational expenses
Lain-lain 28.093.967 121.508.390 Others
Jumlah 121.971.442 217.053.370 Total
Dalam beban lain-lain tahun 2010 senilai Rp
121.508.390 diantaranya pembayaran kekurangan
kontribusi perusahaan kepada YAKKAP I untuk program
THT pegawai yang pensiun sejak tanggal 1 Januari 2006
sampai dengan 31 Desember 2010 senilai Rp
57.852.705, beban penyusutan tambahan aset tetap
yang merupakan BPYBDS sebesar Rp 46.686.526 untuk
bandara udara Samratulangi Manado dan sebesar Rp
346.924 untuk bandara udara Patimura Ambon.
The miscellaneous items of Rp 121,508,390 include
the Company's contribution to YAKKAP I the old age
for retirement benefits of those retired within the
period between January 1, 2006 to December 31,
2010 of Rp 57,852,705, depreciation expense of
assets originating from the Government investment for
the years prior to 2010 of Rp 46,686,526 located at
Samratulangi airport of Manado and Rp 346,924 for
those located at Patimura airport of Ambon.
Dalam beban lain-lain tahun 2011 senilai Rp 28.093.967
diantaranya adalah kerugian penghapusan aset tetap
sebesar Rp 8.034.371.
In other expenses 2011 amounting to Rp 28,093,967
of which are loss from write off of fixed assets
amounting to Rp 8,034,371.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
90
45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL
LAPORAN POSISI KEUANGAN
45. SUBSEQUENT EVENTS BALANCE SHEET
DATE
1. Pada tanggal 6 Januari 2012 PT Angkasa Pura I
(Persero) telah mendirikan 4 anak perusahaan yang
akan membantu perusahaan dalam perluasan
usahanya. Ke empat perusahaan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. On January 6, 2012 PT Angkasa Pura I (Persero)
have established 4 (four) subsidiaries which will
assist companies in expanding their business. All
four companies are as follows:
a) PT. Angkasa Pura Logistik, didirikan dengan
akte nomor 01 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan
SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak
perusahaan ini didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
nomor 194/DK.API/2011 tanggal 15 Desember
2011. Bidang usaha anak perusahaan ini
adalah Jasa Pengurusan Transportasi (freight
forwarding) dengan Modal dasar Rp 80 Milyar
(80.000 lembar saham) dan telah disetor
penuh Rp 21 Milyar (21.000 lembar saham).
Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I
(Persero) pada perusahaan ini sebanyak
20.580 lembar senilai Rp 20,580 Milyar atau
25,75%. Pendirian perusahaan ini telah
disahkan melalui keputusan menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
nomor AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012
tanggal 18 Januari 2012.
a) PT. Angkasa Pura Logistik, established by
deed number 01 of Notary Iwan SH Fauz
Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012.
This subsidiary was established with the
approval of Board of Commissioners of PT
Angkasa Pura I (Persero) number
194/DK.API/2011 dated December 15,
2011. Line of business its subsidiary is
Transportation Services (freight forwarding)
with authorized capital of Rp 80 billion
(80,000 shares) and have been fully paid Rp
21 billion (21,000 shares). Ownership of
shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in
this company as much as 20 580 shares
with valued at USD 20,580 billion or
25.75%. This incorporation was approved
by decision of the Minister of Justice and
Human Rights Republic of Indonesia
number AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012
dated January 18, 2012.
b) PT. Angkasa Pura Properti, didirikan dengan
akte nomor 02 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan
SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak
perusahaan ini didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15 Desember
2011. Bidang usaha anak perusahaan ini
adalah Pembangunan, Perdagangan dan Jasa
dengan Modal dasar Rp 42 Milyar (42.000
lembar saham) dan telah disetor penuh
Rp10,5 Milyar (10.500 lembar saham).
Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I
(Persero) pada perusahaan ini sebanyak
10.440 lembar senilai Rp 10,440 Milyar atau
99%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan
melalui keputusan menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-
03704.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20
Januari 2012.
b) PT. Angkasa Pura Properti, established by
deed number 02 of Notary Iwan SH Fauz
Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012.
This subsidiary was established with the
approval of Board of Commissioners of PT
Angkasa Pura I (Persero) number
193/DK.API/2011 dated December 15,
2011. Line of business its subsidiary is
Development, Trading and Services with
authorized capital of Rp 42 billion (42,000
shares) and have been fully paid Rp 10.5
billion (10,500 shares). Ownership of shares
of PT Angkasa Pura I (Persero) in this
company as much as 10,440 shares with
valued at Rp 10,440 billion or 99%. This
incorporation was approved by decision of
the Minister of Justice and Human Rights
Republic of Indonesia number AHU-
03704.AH.01.01.Tahun 2012 dated January
20, 2012.
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
91
45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
45. SUBSEQUENT EVENTS BALANCE SHEET
DATE (Continued)
c) PT. Angkasa Pura Support, didirikan dengan
akte nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan
SH, M.Kn tanggal 9 Pebruari 2012. Anak
perusahaan ini didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari
2012. Bidang usaha anak perusahaan ini
adalah Bidang Jasa, Pembangunan,
Pengangkutan Darat, Perbengkel an,
Percetakan dan Perdagangan dengan Modal
dasar Rp 125 Milyar (125.000 lembar saham)
dan telah disetor penuh Rp 32 Milyar (32.000
lembar saham). Kepemilikian saham PT
Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini
sebanyak 31.520 lembar senilai Rp 31,52
Milyar atau 98,5%. Pendirian perusahaan ini
telah disahkan melalui keputusan menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia nomor AHU-08735.AH.01.01.Tahun
2012 tanggal 20 Januari 2012.
c) PT. Angkasa Pura Support, established by
deed number 03 of Notary Iwan SH Fauz
Nanda SH, M.Kn dated January 9, 2012.
This subsidiary was established with the
approval of Board of Commissioners of PT
Angkasa Pura I (Persero) number
17/DK.API/2012 dated January 13, 2012.
Line of business its subsidiary is General
S e r v i c es , Co ns t r uc t i o n , L a n d
Transportation, workshop, Printing and
Trading with authorized capital of Rp 125
billion (125,000 shares) and have been fully
paid Rp 32 billion (32,000 shares).
Ownership of shares of PT Angkasa Pura I
(Persero) in this company as much as
31,520 shares with valued at Rp 31.52
billion or 98.5%. This incorporation was
approved by decision of the Minister of
Justice and Human Rights Republic of
I n d o n e s i a n u m b e r A H U -
08735.AH.01.01.Tahun 2012 dated
January 20, 2012.
d) PT. Angkasa Pura Hotel, didirikan dengan akte
nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH,
M.Kn tanggal 6 Januari 2012. Anak
perusahaan ini didirikan atas persetujuan
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero)
nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember
2011. Bidang usaha anak perusahaan ini
adalah Penyediaan Akomodasi Pariwisata
dengan Modal dasar Rp 120 Milyar (120.000
lembar saham) dan telah disetor penuh Rp
35,5 Milyar (35.500 lembar saham).
Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I
(Persero) pada perusahaan ini sebanyak
35.460 lembar senilai Rp 35,460 Milyar atau
99%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan
melalui keputusan menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-
03688.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20
Januari 2012.
d) PT. Angkasa Pura Hotel, established by
deed number 03 of Notary Iwan SH Fauz
Nanda SH, M.Kn dated January 6, 2012.
This subsidiary was established with the
approval of Board of Commissioners of PT
Angkasa Pura I (Persero) number
192/DK.API/2011 dated December 15,
2011. Line of business its subsidiary is
Accommodation Tourism with authorized
capital of Rp 120 billion (120,000 shares)
and have been fully paid Rp 35.5 billion
(35,500 shares). Ownership of shares of PT
Angkasa Pura I (Persero) in this company
as much as 35,460 shares with valued at Rp
35.46 billion or 99%. This incorporation was
approved by decision of the Minister of
Justice and Human Rights Republic of
I n d o n e s i a n u m b e r A H U -
03688.AH.01.01.Tahun 2012 dated
January 20, 2012.
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
92
45. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
45. SUBSEQUENT EVENTS BALANCE SHEET
DATE (Continued)
2. Pada tanggal 15 Pebruari 2012 telah disepakati
Perjanjian penyelesaian kewajiban antara PT
Mandala Airlines dan PT Angkasa Pura I (Persero)
dijelaskan bahwa pihak PT Mandala Airlines akan
beroperasi kembali dan akan menyelesaikan
kewajibannya kepada PT Angkasa Pura I (Persero)
sebesar Rp 3.333.724 (kewajiban pokok).
Penyelesaian utang akan dilaksanakan dengan
pembayaran angsuran bulanan yang dimulai bulan
April 2012 selama 30 bulan dengan tingkat bunga
12% per tahun dan denda sebesar 0,033% per hari
jika ada keterlambatan pembayaran pokok dan
bunga.
2. On February 15, 2012 agreed to the debt
settlement agreement between PT Mandala
Airlines and PT Angkasa Pura I (Persero)
explained that the PT Mandala Airlines will
operate again and will complete its obligations to
the PT Angkasa Pura I (Persero) amounting to Rp
3,333,724 (principal). Debt settlement will be
pay of monthly installments starting in April 2012
for 30 months with interest rate of 12% per year
and penalty of 0.033% per day if there is delay in
payment of principal and interest.
46. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 46. RESTATEMENTS OF THE FINANCIAL
STATEMENTS
Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan
posisi 31 Desember 2010 sehubungan dengan
penyesuaian terhadap pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diterapkan secara retrospektif
yang dijelaskan sebagai berikut:
On December 31, 2010, Company restated the
financial reports, where the Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS) requires
that adjustment must be implemented
retrospectively. The adjustments are as follows:
a. Sesuai Undang-Undang (UU) No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan atau Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) antara Perusahaan dan Serikat
Pekerja dan Asosiasi karyawan PT Angkasa Pura I
(Persero) yang disusun berdasarkan UU tersebut,
Perusahaan memutuskan merevisi perhitungan
saldo Liabilitas Bersih Imbalan Kerja dan Beban
Imbalan Kerja sejak tahun 2009, yang berakibat
penyajian kembali saldo Liabilitas Bersih Imbalan
Kerja dan Beban Imbalan Kerja di tahun 2010,
sehingga penerapan perhitungan imbalan kerja
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 24.
a. According to Law (UU) No. 13 of 2003
regarding "Employment" or the Joint Working
Agreement (PKB) between the company and
employees association of PT Angkasa Pura I
(Persero) that are prepared based on the
law, the company shall decided to revise the
calculation of Net Employee Benefit Liabilities
and Expense year of 2009, which have
caused the restatement of Net Employee
Benefit Liabilities and Expense in 2010,
therefore the calculation implication of
employee benefit has appropriate with the
Statement of Financial Accounting
Standards (SFAS) No.24.
b. Penyesuaian terhadap saldo Liabilitas pajak
tangguhan dan Pendapatan (Beban) Pajak
Tangguhan sebagai akibat dari koreksi penyajian
kembali terhadap penyajian kembali saldo Liabilitas
Bersih Imbalan Kerja dan Beban Imbalan Kerja di
tahun 2010, sehingga sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46.
b. Corrections for Deferred Tax Liabilities
(Assets) and Deferred Tax Income (Expense)
related to the restatement of Net Employee
Benefit Liabilities and Expense in the year of
2010, therefore the Deferred Tax Liabilities
(Assets) and Deferred Tax Income (Expense)
balance and calculation related to point, has
been appropriate with the Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS)
No.46.
p y
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
93
46. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
(Lanjutan)
46. RESTATEMENTS OF THE FINANCIAL
STATEMENTS (Continued)
c. Koreksi atas kesalahan mendasar dalam
menghitung dan mengestimasi liabilitas pasca kerja
yang berakibat penyajian kembali saldo laba yang
belum ditentukan penggunaannya tersebut di
tahun 2010, sehingga saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya tersebut menjadi
akurat dihitung dan diestimasi dan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 25 .
c. Corrections for the fundamental accounting
errors in calculating and estimating the Post
retirement benefits which caused the
restatement of those outstanding balance
starting from the year of 2010, therefore the
outstanding balance has been accurately
calculated and estimated and appropriate
with the Statement of Financial Accounting
Standards (SFAS) No.25.
Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam
laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan kembali
sesuai dengan penerapan Standar Akuntansi Keuangan
tersebut diatas. Implikasi dari penyesuaian tersebut
dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
For comparison purposes, several accounts from
financial report for the year ended on December
31, 2010 have been restated to conform with the
implementation of the Financial Accounting
Standard above. Implication from that adjustment
in the financial report as follows:
31 Desember 2010 December 31, 2010
Seperti
Dilaporkan
sebelumnya /
As Previ ousl y
Reported
Penyajian
Kembali /
Restatements
Setelah
Disajikan
Kembali /
As restated
Akun-akun posisi laporan
keuangan: Financial posi tions:
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja -- 387.524.110 387.524.110 Post Employee Obligation
Liabilitas Pajak Tangguhan 183.033.544 (105.875.503) 77.158.041 Deffered tax liabilities
Saldo laba awal tahun (telah
ditentukan penggunaannya) 1.632.608.227 (299.815.853) 1.332.792.374 Retained Earnings (Appropriate)
Saldo laba awal tahun (belum
ditentukan penggunaannya) 443.714.120 (65.781.194) 377.932.926 Retained Earnings (Unappropriate)
Jumlah Ekuitas 8.418.578.563 (281.648.607) 8.136.929.956 Total Stockholders Equity
Akun-akun Laporan laba rugi
komprehensif: Statement of profi t and loss:
Beban pegawai 486.425.795 187.873.378 674.299.173 Employee Expenses
Beban umum 455.074.773 (100.165.120) 354.909.653 General Expenses
Beban Pajak Tangguhan (1.126.735) (21.927.064) (23.053.799) Deffered Income Tax Expense
Jumlah Pendapatan
Komprehensif 443.714.120 (65.781.194) 377.932.926 Total comprehensi ve income
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
94
47. INFORMASI PENTING LAINNYA 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION
1. Perjanjian-perjanjian dan Perikatan lainnya
dalam Pengembangan Bandara
1. Agreements and other engagement i n
Ai rport Devel opment
a). Proyek pengembangan Bandara Internasional
Lombok (PP-BIL) dalam tahap penyelesaian
yang mencakup pekerjaan-pekerjaan sebagai
berikut :
a). Lombok International Airport development
project (PP-BIL) in the stage of completion
that includes the following tasks :
Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi
dengan PT Isopan nilai kontrak Rp 1,43
Milyar
Construction Management Consultancy
Services with PT Isopan a contract value
of Rp 1.43 Billion.
Pekerjaan terminal penumpang dan
fasilitas penunjangnya dengan PT Slipi
Raya Utama nilai kontrak Rp 39,59 Milyar
dengan prestasi penyelesaian fisik 93%.
Work of the passenger terminal and
supporting facilities with PT Slipi Raya
Utama a contract value of Rp 39.59
billion with physical completion of 93%.
Pekerjaan fasilitas penunjang proyek
pembanguan (pekerjaan sipil, mekanikal
dan elektrikal) dengan PT Pembangunan
Perumahan Dirganeka nilai kontrak Rp
12,44 Milyar dengan prestasi penyelesaian
fisik 30%.
Work of Development of the project
work of supporting facilities (civil works,
mechanical and electrical) with PT
Pembangunan Perumahan Dirganeka
contract value of Rp 12.44 billion to the
achievement of physical completion of
30%.
b) Proyek pengembangan Bandara Internasional
Ngurah Rai (PP-BIB) saat ini telah terealisasi
nilai kontrak sebagai berikut :
b) Project development of Ngurah Rai
International Airport (PP-BIB) has now
realized the value of the contract as follows:
Paket I nilai kontrak Rp 214,91 Milyar
dengan kerja sama operasi (KSO) antara
PT Duta Graha dan PT Nindya Karya
dengan prestasi penyelesaian fisik 32,34%.
Paket II nilai kontrak Rp 341,30 dengan PT
Pembangunan Perumahan (PP) dengan
prestasi penyelesaian fisik 11,40%.
Paket III nilai kontrak Rp 1,17 Trilyun
dengan PT Adi Karya dan Wijaya Karya
dengan prestasi penyelesaian fisik 3,29%.
Package I contract value of Rp 214.91
billion in joint operation (KSO) between
PT Duta Graha and PT Nindya Karya
with physical completion of 32.34%.
Package II with a contract value of Rp
341.30 PT Pembangunan Perumahan
(PP) with physical completion of
11.40%.
Package III contract value of Rp 1.17
trillion by PT Adi Karya and PT Wijaya
Karya with physical completion of
3.29%.
c) Proyek pengembangan Bandara Internasional
Sepinggan Balikpapan dengan nilai kontrak
dan pekerjaan sebagai berikut :
c) Balikpapan Sepinggan International Airport
development project with a contract value
and work as follows:
Pekerjaan jasa konsultan manajemen
konstruksi nilai kontrak sebesar Rp 14,24
Milyar dengan PT Ciriajasa CM dan PT
Artefak Arkindo (KSO).
Construction management consulting
services contract value of Rp 14.24
billion with PT Ciriajasa CM and PT
Artifacts Arkindo (KSO).
Design dan Build pembangunan gedung
nilai kontrak Rp 108,08 Milyar dengan PT
Waskita Karya dengan prestasi
penyelesaian fisik 6,14%.
Design and Build construction contract
value of Rp 108.08 billion with PT
Waskita Karya with physical completion
of 6.14%.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
95
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION
(Continued)
1. Perjanjian-perjanjian dan Perikatan lainnya
dalam Pengembangan Bandara (Lanjutan)
1. Agreements and other engagement i n
Ai rport Development (Continued)
Pekerjaan gedung terminal dan fasilitas
penunjang lainnya nilai kontrak Rp 1,12 trilyun
dengan PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya dan
PT Pembangunan Perumahan (KSO) dengan
prestasi penyelesaian fisik 2,45%.
Work of terminal building and other
supporting facilities contract value of Rp
1.12 trillion by PT Wijaya Karya, PT Adhi
Karya and PT Pembangunan Perumahan
(KSO) with phisical completion of 2.45%.
Pekerjaan infrastruktur dan fasilitas penunjang
nilai kontrak Rp 252,94 Milyar dengan PT Jaya
Konstruksi dan PT Istaka Karya (KSO) dengan
prestasi penyelesaian fisik 3,09%.
Work of infrastructure and support facilities
contract value of Rp 252.94 billion with PT
Jaya and PT Istaka Works Construction
(KSO) with physical completion of 3.09%.
2. Perkara Hukum Pajak 2. Taxati on Law Cases
Perkara hukum lain yang tengah berlangsung adalah
proses pengadilan pajak atas pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Penerbangan
Internasional sebagai berikut:
Another legal case in process is the tax court
process pertaining to the Value Added Tax (VAT)
on International Flight Service as follows:
a) PPN Internasional 2003 a) 2003 International VAT
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP
BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan
bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat
kekurangan bayar pajak PPN Internasional
melalui SKPKB No. 00010/207/03/051/06
tanggal 25 Agustus 2006 sebesar Rp
70.446.533,-. PT Angkasa Pura I (Persero)
mengajukan keberatan melaui Surat
No.AP.I.3054/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 12
September 2006 dan Surat Banding Ke Majelis
P e n g a d i l a n P a j a k N o .
AP.I.3293/KU.50.7/2007/DU-B tanggal 25
September 2007. Dari Sidang Pengadilan Pajak
telah mengeluarkan Putusannya No.
Put-15578/PP/M.VIII/16/2008 tanggal 25
September 2008 yang mengabulkan seluruh
Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas
keberatan SKPKB No. 00010/207/03/051/06
tanggal 25 Agustus 2006 tersebut,-. Pihak
Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan
Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI
melalui Surat No.S-385/PJ.074/2009 dan PT
Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan
juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke
Mahkamah Agung RI melalui Surat No.
AP.I-294/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 26
Februari 2009. Sampai saat ini Peninjauan
Kembali tersebut masih dalam proses di
Mahkamah Agung RI.
Based on the results of examination by the
Tax Directorate General of state Taxation
KPP determined that PT Angkasa Pura I
(Limited) there is lack of taxes paid through
the International VAT No. SKPKB.
00010/207/03/051/06 dated August 25,
2006 amounting to Rp 70,446,533, -. PT
Angkasa Pura I (Limited) filed an objection
through No.AP.I.3054/KU.50.7/2007/DK-B
letter dated 12 September 2006 and the
Letter of Appeal to the Tax Court No.
Assembly. AP.I.3293/KU.50.7/2007/DU-B
dated 25 September 2007. Of the trial court
has issued its Decision No Tax.
Put-15578/PP/M.VIII/16/2008 on 25
September 2008 which granted the whole of
Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over
SKPKB No objection. 00010/207/03/051/06
dated August 25, 2006, the -. General Tax
Directorat parties then apply for judicial
review to the Supreme Court through a
letter No.S-385/PJ.074/2009 and PT
Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial
review is also counter-memory to the
Supreme Court through a letter No..
AP. I-294/KU. 50.7/2009/DU-B dated
February 26, 2009. To date judicial review is
still in process at the Supreme Court.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
96
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION
(Continued)
2. Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) 2. Taxati on Law Cases (Continued)
b) PPN Internasional 2005 b) 2005 International VAT
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP
BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan
bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat
kekurangan bayar pajak PPN Internasional
melalui SKPKB No. 00044/207/03/051/07
tanggal 22 Maret 2007 sebesar Rp
98.687.947,-. PT Angkasa Pura I (Persero)
mengajukan keberatan I melaui Surat
No.AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 11
April 2007 dan keberatan II melaui Surat
No.AP.I.2176/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 21
Based on the results of examination by the
Tax Directorate General of state Taxation
KPP determined that PT Angkasa Pura I
(Limited) there is lack of taxes paid through
the International VAT No. SKPKB.
00044/207/03/051/07 dated March 22, 2007
amounting to Rp 98,687,947, -. PT Angkasa
Pura I (Limited) filed an objection I
No.AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B via letter
dated 11 April 2007 and through the second
objection letter
Juni 2007 yang telah ditolak oleh Direktorat
Jendral Pajak dengan Surat No.
KEP-013/WPJ.19/BD.05/2008 tanggal 18
Januari 2008. PT Angkasa Pura I (Persero)
mengajukan Banding dengan Surat Banding Ke
Ma j e l i s P e n ga d i l a n P a j a k No .
AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 27
Januari 2008. Dari Sidang Pengadilan Pajak
telah mengeluarkan Putusannya No.
Put-18464/PP/M.VIII/16/2009 tanggal 10 Juni
2009 yang mengabulkan seluruh Banding PT
Angkasa Pura I (Persero) atas keberatan
SKPKB No. 00044/207/03/051/07 tanggal 22
Maret 2007 tersebut. Pihak Directorat Jendral
Pajak kemudian mengajuan Peninjauan
Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui Surat
No.S-8434/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura
I (Persero) telah mengajukan juga kontra
memory Peninjauan Kembali Ke Mahkamah
Agu n g RI me l a l ui S u r a t No .
AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 13
November 2009. Sampai saat ini Peninjauan
Kembali tersebut masih dalam proses di
Mahkamah Agung RI.
No.AP.I.2176/KU.50.7 / 2007/DK-B dated
June 21, 2007 which was rejected by the
Directorate General of Tax in Letter No.
KEP-013/WPJ.19/BD.05/2008 dated January
18, 2008. PT Angkasa Pura I (Limited) filed
with the Appeal Letter To Appeal Tax Court
No. Assembly. AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B
dated January 27, 2008. Of the trial court
has issued its Decision No Tax.
Put-18464/PP/M.VIII/16/2009 dated June
10, 2009 which granted the whole of
Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over
SKPKB No objection. 00044/207/03/051/07
date is March 22, 2007. General Tax
Directorat parties then apply for judicial
review to the Supreme Court through a
letter No.S-8434/PJ.074/2009 and PT
Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial
review is also counter-memory to the
Supreme Court through a letter No..
AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B dated 13
November 2009. To date judicial review is
still in process at the Supreme Court.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
97
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION
(Continued)
2. Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) 2. Taxati on Law Cases (Continued)
c) PPN Internasional Masa Bulan Desember
2006
c) nternati onal VAT Month Peri od
December 2006
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP
BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan
bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat
kekurangan bayar pajak PPN Internasional
melalui SKPKB No. 00006/207/03/051/07
tanggal 17 April 2007 sebesar Rp 4.369.707,-.
PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan
k e b e r a t a n I me l a u i S u r a t
No.AP.I.2223KU.50.7/2007/DK-B tanggal 25
Juni 2007 dan Surat Banding Ke Majelis
P e n g a d i l a n P a j a k N o .
AP.I.3013/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 26
Agustus 2008. Dari Sidang Pengadilan Pajak
telah mengeluarkan Putusannya No.
Put-22459/PP/M.VIII/16/2010 tanggal 13
Maret 2010 yang mengabulkan seluruh
Based on the results of examination by the
Tax Directorate General of state Taxation
KPP determined that PT Angkasa Pura I
(Limited) there is lack of taxes paid through
the International VAT No. SKPKB.
00006/207/03/051/07 on 17 April 2007
amounted to Rp 4,369,707, -. PT Angkasa
Pura I (Limited) filed an objection I
No.AP.I.2223KU.50.7/2007/DK-B via letter
dated June 25, 2007 and Letter of Appeal to
t he Tax Court No. Assembl y.
AP.I.3013/KU.50.7/2008/DU-B dated August
26, 2008. Of the trial court has issued its
D e c i s i o n N o T a x .
Put-22459/PP/M.VIII/16/2010 dated March
13, 2010 which granted the whole of
Banding PT Angkasa Pura I (Persero) atas
keberatan SKPKB No. 00044/207/03/051/07
tanggal 22 Maret 2007 tersebut. Pihak
Directorat Jendral Pajak kemudian mengajuan
Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI
melalui Surat No.S-9014/PJ.07/2010 dan PT
Angkasa Pura I (Persero) telah mengajukan
juga kontra memory Peninjauan Kembali Ke
Mahkamah Agung RI melalui Surat No.
AP.I-4324/KU.50.7/2010/DK-B tanggal 3
Desember 2010. Sampai saat ini Peninjauan
Kembali tersebut masih dalam proses di
Mahkamah Agung RI.
Appeals PT Angkasa Pura I (Limited) over
SKPKB No objection. 00044/207/03/051/07
date is March 22, 2007. General Tax
Directorat parties then apply for judicial
review to the Supreme Court through a
letter No.S-9014/PJ.07/2010 and PT
Angkasa Pura I (Limited) has filed a judicial
review is also counter-memory to the
Supreme Court through a letter No..
AP.I-4324/KU.50.7/2010/DK-B dated
December 3, 2010. To date judicial review is
still in process at the Supreme Court.
d) PPN Internasional Masa Januari 2006
s/d November 2006
d) The Internati onal VAT i n January 2006
s / d November 2006
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP
BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan
bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat
kekurangan bayar pajak PPN Internasional
melalui SKPKB No. 00115/207/06/051/08
tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp
100.667.387,-. PT Angkasa Pura I (Persero)
mengajukan keberatan I melaui Surat
No.AP.I.372/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 2
Februaril 2009 dan Banding dengan Surat
Banding Ke Majelis Pengadilan Pajak. Dari
Based on the results of examination by the
Tax Directorate General of state Taxation
KPP determined that PT Angkasa Pura I
(Limited) there is lack of taxes paid through
the International VAT No. SKPKB.
00115/207/06/051/08 dated December 1,
2008 amounting to Rp 100 667 387, -. PT
Angkasa Pura I (Limited) filed an objection
I No.AP.I.372/KU.50.7/2009/DK-B via letter
dated 2 Februaril 2009 and the Letter of
Appeal to Appeal Panel of the Tax Court.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
98
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION
(Continued)
2. Perkara Hukum Pajak (Lanjutan) 2. Taxati on Law Cases (Continued)
d) PPN Internasional Masa Januari 2006
s/d November 2006 (Lanjutan)
d) The Internati onal VAT i n January 2006
s / d November 2006 (Continued)
Si dang Pengadi l an Paj ak t el ah
dibacakanPutusannya namun sampai saat ini
Hasil Putusannya belum dikeluarkan oleh
Pengadilan Pajak.
Tax Court of Session has read this decision,
but to date results have not been issued by
the decision, the Tax Court.
e) PPN Internasional Masa tahun 2007 e) Internati onal VAT peri od i n 2007
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP
BUMN Direktorat Jendral Pajak ditetapkan
bahwa PT Angkasa Pura I (Persero) terdapat
kekurangan bayar pajak PPN Internasional
melalui SKPKB No. 00072/207/06/051/09
tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 131.533.450,-.
PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan
k e b e r a t a n I me l a u i S u r a t
No.AP.I.2139/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 29
Juni 2009 dan Banding dengan Surat Banding
Ke Majelis Pengadilan Pajak. Dari Sidang
Pengadilan Pajak telah dibacakanPutusannya
namun sampai saat ini Hasil Putusannya belum
dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak.
Based on the results of examination by the
Tax Directorate General of state Taxation
KPP determined that PT Angkasa Pura I
(Limited) there is lack of taxes paid through
the International VAT No. SKPKB.
00072/207/06/051/09 dated June 1, 2009
amounting to Rp 131 533 450, -. PT
Angkasa Pura I (Limited) filed an objection
I No.AP.I.2139/KU.50.7/2009/DK-B via
letter dated June 29, 2009 and Letter of
Appeal with the Tax Court of Appeals to the
Assembly. Tax Court of Session has read
this decision, but to date results have not
been issued by the decision, the Tax Court.
Pada tahun 2009, pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah Nomor: 28 Tahun 2009
tentang perlakuan PPN atas Penyerahan Jasa
Kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan
angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat
udara yang melakukan penerbangan luar negeri
mulai tahun 2009 PT Angkasa Pura I (Persero) tidak
lagi dikenakan PPN Jasa Penerbangan Internasional.
In 2009, government issued Government
Regulation No. 28/2009 of VAT Treatment on
Delivery of Certain Airport Services to Commercial
Air Transportation Company for the Operation of
Aircraft Providing Foreign Flight Services,
commencing in 2009 Angkasa Pura I was no
longer subject to VAT of International Flight
Service.
3. Permasalahan dengan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU)
3. Probl ems wi th the Busi ness Competi ti on
Supervi sory Commi ssi on (KPPU)
i) Salah satu masalah hukum yang masih
dihadapi oleh PT Angkasa Pura I (Persero)
adalah masalah dugaan praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat oleh Komisi
Pengawan Persaingan Usaha (KPPU) atas
pemberian hak pengelolaan reklame di lokasi
outdoor (gerbang tol) bandara Juanda
Surabaya.
i) one of legal issues faced by PT Angkasa
Pura I (Persero) is the case of alleged
practice of monopoly and unhealthy
business competition by Business
Competition Supervisory Commission (KPPU)
regarding the provision of advertisement
management right in outdoor locations (toll
gate) of Juanda Airport, Surabaya.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
99
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION
(Continued)
3. Permasalahan dengan Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) (Lanjutan)
3. Probl ems wi th the Busi ness Competi ti on
S u p e r v i s o r y C o mmi s s i o n ( K P P U)
(Continued)
ii) Telah dikeluarkan Relaas Pemberitahuan Isi
Putusan Mahkamah Agung RI No.
157K/Pdt.Sus/2009 tanggal 17 juni 2010, yang
pada pokoknya memutuskan menolak
permohonan kasasi dari Permohonan Kasasi
(PT AP I).
ii) Notices have been issued Relaas Fill
Supreme Court of Republ i c of.
157K/Pdt.Sus/2009 dated 17 June 2010,
which essentially decided to reject the
appeal of the Application of Cassation (PT
AP I).
iii) Menindaklanjuti Relaas Pemberitahuan
Putusan tersebut telah dikeluakan Surat
Direksi No. AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B
tanggal 9 Agustus 2010 perihal Pelaksanaan
Putusan KPPU No.02/KPPU-L/2008
iii) Following up Relaas Decision Notice has
been secreted Letter No. Directors.
AP.I.2639/HK.02/2010/DU-B dated August
9, 2010 concerning the implementation of
t h e C o mmi s s i o n ' s D e c i s i o n
No.02/KPPU-L/2008
iv) Telah dilakukan negosiasi harga dengan PT
Sidomaju Industri Estate berdasarkan surat
General Manager Bandara Juanda Surabaya
Nomor AP.I.1621/KU.07.02/2010-GM-B
iv) Price negotiations have been carried out by
PT Sidomaju Industrial Estate pursuant to
Juanda Surabaya Airport General Manager
Number AP.I.1621/KU.07.02/2010-GM-B
v) Telah disampaikan surat AP I kepada KPPU No.
AP.I.1804/HK.06.03/2011/DU-B tanggal 29
April 2011 perihal Laporan Pelaksanaan
Putusan Mahkamah Agung Terkait Toll Gate di
Bandara Juanda Surabaya.
v) AP I have delivered a letter to the Business
Competition Supervisory Commission (KPPU)
No. AP.I.1804/HK.06.03/2011/DU-B dated
29 Apri l 2011 concerni ng the
Implementation Report Related Supreme
Court Toll Gate at Juanda Airport Surabaya.
4. Gugatan Arbitrase PT Hutama Karya
(Persero)
4. Cl ass Action Arbi trati on PT Hutama Karya
i) PT Hutama Karya (Persero) selaku pemohon
mengajukan gugatan arbitrase kepada PT
Angkasa Pura I (Persero) sebagai termohon,
atas pelaksanaan pekerjaan pembuatan
runway dan fasilitas penunjangnya di Bandara
Internasional Lombok.
i) PT Hutama Karya (Persero) as appelant filed
an arbitration claim to PT Angkasa Pura I
(Persero) as (appellee) in connection with
the construction of runway and its
supporting facilities at Lombok International
Airport.
ii) AP I telah mengajukan Gugatan Pembatalan
Putusan BANI No.326/X/ARB.BANI/2009
terkait perkara antara AP I dengan PT Hutama
Karya, ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
yang terdaftar dengan Register Perkara No.
490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL tanggal 22 Juli
2010.
ii) AP I have filed a lawsuit Revocation Decision
No.326/X/ARB.BANI/2009 BANI-related
matters between the PT AP I and Hutama
Karya, to the South Jakarta District Court
Case No. is registered with the Register.
490/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL dated July 22,
2010.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
100
47. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan) 47. OTHER IMPORTANT INFORMATION
(Continued)
4. Gugatan Arbitrase PT Hutama Karya
(Persero) (Lanjutan)
4. Cl ass Action Arbi trati on PT Hutama Karya
(Continued)
iii) Terhadap pengajuan pembatalan putusan
BANI tersebut, telah dibacakan Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada
tanggal 22 November 2010, yang pada
pokoknya memutuskan menolak Gugatan
Penggugat (AP I) untuk seluruhnya.
iii) To the filing of the cancellation decision of
BANI, have read the South Jakarta District
Court decision on 22 November 2010, which
essentially decided to reject the Plaintiffs'
lawsuit (AP I) in its entirety.
iv) Sesuai persetujuan Direksi melalui disposisi
Direktur Utama tanggal 3 Desember 2010, AP
I akan mengajukan upaya hukum Banding
terhadap Putusan oerkara a quo ke Mahkamah
Agung.
iv) As approved by the Board of Directors
through the Director of disposition dated
December 3, 2010, AP I will file a legal
appeal against the verdict oerkara to the
Supreme Court a quo.
v) Telah dikeluarkan Putusan MA No.
231K/Pdt.Sus/2011 tanggal 11 April 2012 atas
Banding yang dimohonkan oleh AP I, yang
pada pokoknya memutuskan Menolak
permohonan banding dari pemohon banding.
v) No Supreme Court ruling has been issued.
231K/Pdt.Sus/2011 dated 11 April 2012 on
the Appeal filed by AP I, which in principle
decided to reject an appeal of the appellant.
5. Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan kawan-
kawan.
5. PTUN l awsui t by Sri Rejeki and others
i) Gugatan PTUN oleh Sri Rejeki dan 9 orang
lainnya selaku penggugat kepada PT Angkasa
Pura I (Persero) selaku tergugat terkait surat
keputusan direksi No. SKEP-1477/KP.07/2009
tanggal 1 Oktober 2009 perihal mutasi
pegawai.
i) PTUN claim was asserted by Sri Rejeki and
other (9 personnel) as plaintiff against PT
Angkasa Pura I (Persero) as defendant
pertaining to decision letter of directors No.
SKEP-1477/KP.07/2009 dated October 1,
2009 regarding the transfer of employees.
ii) Saat ini PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai
tergugat/ terbanding telah menyampaikan
kontra memori banding pada tanggal 10 Mei
2010 dan masih dalam proses beracara di
PTUN.
ii) PT Angkasa Pura I (Persero) as defendant
already submitted contra memory appeal on
May 10, 2010 and is still in the legal process
of PTUN.
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
101
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 48. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
i. Sifat Hubungan Berelasi i . Nature of Rel ati onshi p
Pemerintah Republik Indonesia adalah pemegang
saham utama Perusahaan.
The Government of the Republic of Indonesia is
the majority stockholder of the Company.
Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh
Pemerintah Republik Indonesia serta entitas dimana
Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh
signifikan.
All entities that are owned and controlled by the
Government of the Republic of Indonesia and
also entities where the Republic of Indonesia
have significant influence.
Komisaris dan direksi merupakan manajemen kunci. Commi s si oner s and di r ec t or s ar e key
management personnel.
ii. Transaksi dengan Pihak Berelasi i i . Transaction wi th Rel ated Parti es
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas
anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak
berelasi.
In the normal course of business, the Company
and its subsidiaries entered into certain
transactions with related parties.
Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi
(pemerintah, entitas pemerintah atau dinyatakan lain)
adalah sebagai berikut :
Details of significant accounts with related parties
(government - owned entities unless otherwise
indicated) are as follows:
2011 2010
ASET ASSETS
Kas dan setara kas (catatan 6) 2.180.945.645 1.895.923.574 Cash and cash equivalents (notes 6)
Investasi dalam efek-efek jangka
pendek (catatan 7) 100.561.387 19.981.964 Short term investments (notes 7)
Piutang usaha (catatan 8) 35.336.141 39.675.680 Trade receivables (notes 8)
Piutang lain-lain (catatan 9) 5.505.417 4.962.099 Other recivables (notes 9)
Piutang jangka panjang (catatan 14) 107.974.759 118.751.411 Long term receivable (notes 14)
Investasi jangka panjang (catatan 15) 393.327.255 346.321.580 Long term invesment (notes 15)
LIABILITAS LIABILITIES
Utang lancar lain-lain 82.853.235 68.475.485 Other current liabilities
EKUITAS EQUITY
Bantuan pemerintah yang belum
ditentukan statusnya (catatan 29)
3.393.090.807 4.538.814.878 Goverment aid pending determination
in status (notes 29)
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
102
49. INFORMASI SEGMEN OPERASI 49. OPERATING SEGMENT INFORMATION
Informasi menurut segmen untuk tahun-tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
Information concerning the segment for the year
ended at December 31, 2011 and 2010 is as
follows:
2011
Kebandarudaraan
/ Airport Kargo / Cargo Jumlah / Total
Aset Assets
Aset lancar 3.241.896.421 225.268.162 3.467.164.584 Current assets
Aset tidak lancar 6.616.533.099 52.431.277 6.668.964.377 Non current assets
Jumlah aset 9.858.429.520 277.699.439 10.136.128.960 Total assets
Liabilitas dan equitas Liabilities and equity
Liabilitas jangka pendek 697.565.329 6.692.162 704.257.491 Short term liabilities
Liabilitas jangka pendek 521.546.169 94.099 521.640.267 Long term liabilities
Ekuitas 8.888.033.626 22.197.576 8.910.231.202 Equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 10.107.145.124 28.983.837 10.136.128.960 Total li abil i ti es and equi ty
Pendapatan operasional Operating income
Aeronautika 1.989.095.480 -- 1.989.095.480 Aeronautical
Non aeronautika 630.873.992 46.232.870 677.106.862 Non aeronautical
Jumlah Pendapatan operasional 2.619.969.472 46.232.870 2.666.202.342 Operati ng income
Beban operasional 2.167.133.559 25.404.936 2.192.538.494 Operating expenses
Laba operasional 452.835.913 20.827.934 473.663.848 Operating income (loss)
Pendapatan dan (beban) operasional 180.992.263 1.696.626 182.688.889 Non operating income / (expenses)
Laba sebelum taksiran pajak
penghasilan 633.828.176 22.524.560 656.352.737 Income before tax
Taksiran pajak pengasilan 112.125.555 -- 112.125.555 Income tax
Laba tahun berjalan 521.702.621 22.524.560 544.227.182 Income for year ended
2010
Kebandarudaraan
/ Airport Kargo / Cargo Jumlah / Total
Aset Assets
Aset lancar 2.969.172.751 2.061.636 2.971.234.387 Current assets
Aset tidak lancar 6.205.266.000 20.885.760 6.226.151.760 Non current assets
Jumlah aset 9.174.438.751 22.947.396 9.197.386.148 Total assets
Liabilitas dan equitas Liabilities and equity
Liabilitas jangka pendek 578.431.821 4.229.058 582.660.879 Short term liabilities
Liabilitas jangka pendek 477.708.842 86.472 477.795.314 Long term liabilities
Ekuitas 8.118.298.088 18.631.865 8.136.929.953 Equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 9.174.438.751 22.947.395 9.197.386.148 Total l i abil i ti es and equi ty
Pendapatan operasional Operating income
Aeronautika 1.650.497.790 -- 1.650.497.790 Aeronautical
Non aeronautika 554.504.563 29.131.041 583.635.604 Non aeronautical
Jumlah Pendapatan operasional 2.205.002.353 29.131.041 2.234.133.394 Operati ng income
Beban operasional 1.767.661.196 17.125.949 1.784.787.145 Operating expenses
Laba operasional 437.341.157 12.005.092 449.346.249 Operating income (loss)
Pendapatan dan (beban) operasional 22.398.524 249.667 22.648.191 Non operating income / (expenses)
Laba sebelum taksiran pajak
penghasilan 459.739.681 12.254.759 471.994.440 Income before tax
Taksiran pajak pengasilan 94.061.516 -- 94.061.516 Income tax
Laba tahun berjalan 365.678.165 12.254.759 377.932.924 Income for year ended
For Discussion Purposes Only
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA I (PERSERO)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
December 31, 2011 and 2010
(Expressed in thousand Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
103
50. REKLASIFIKASI AKUN 50. REKLASIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 untuk tujuan perbandingan.
Several accounts in financial statements for the year
ended December 31, 2010 have been reclassified in
order to conform with the presentation of financial
statements for the year ended December 31, 2011 for
comparability purpose.
Akun-akun per 31 Desember 2010 yang telah
direklasifikasi adalah sebagai berikut:
Accounts as of December 31, 2010 that have been
reclassified are as follows:
Seperti
Dilaporkan
sebelumnya /
As Previousl y
Reported
Setelah
Direklasifikasi /
As reclassified
Piutang Usaha - Bersih:
Pihak Berelasi (catatan 8.a) 3.497.141 39.675.680
Account Receivables - net:
Related Party (note 8.a)
Pihak Ketiga (catatan 8.a) 218.675.069 117.072.710 Third Party (note 8.a)
Piutang Jangka Panjang: Long Term Receivables:
Pihak Berelasi (catatan 14) 86.845.648 118.751.411 Related Party (note 14)
Pihak Ketiga (catatan 14) -- 65.423.821 Third Party (note 14)
Beban Umum (catatan 39): General Expenses (note 39):
Pendidikan 24.859.127 -- Education
Bonus 70.169.578 -- Bonus
Mutasi Pegawai 5.136.416 -- Employees Movements
Iuran Dana Pensiun 20.225.609 -- Post Retirement Benefits Contribution
Lain-lain 39.619.346 76.007.268 Others
Beban Pegawai (catatan 35) Employees Expenses (note 35)
Pendidikan -- 24.859.127 Education
Bonus -- 70.169.578 Bonus
Mutasi Pegawai -- 5.136.416 Employees Movements
Beban Imbalan Pasca Kerja -- 87.708.257 Post Retirement Benefits
Laba Bersih Komprehensif 443.714.120 377.932.924 Comprehensive net income
51. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 51. COMPLETION OF THE FINANCIAL
STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyajian dan penyusunan laporan keuangan
Perusahaan sebagaimana diuraikan di muka yang telah
diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2012.
The management is responsible for presentation and
disclosure of the financial statements for the year
2011 which were completed on March 28, 2012.
395
2011 Annual Report
396
Laporan Tahunan 2011
PT Angkasa Pura I (Persero)
Kota Baru Bandar Kemayoran
Blok B12 Kav. No 2, Jakarta 10610
T (62-21) 654 1961
F (62-21) 654 1513/14
www. angkasapura1.co.id

Anda mungkin juga menyukai