Anda di halaman 1dari 642

GATE 1

GATE 2
GATE 3
GATE 4

SECURITY CHECKPOINT

DEPARTURES

AIRLINE

13.2kg

AIRLINE

13.2kg

Development on High Performance


Airport Operator Corporation
Pengembangan Perusahaan Pengelola Bandar Udara Berkinerja Tinggi
2015

Laporan Tahunan
Annual Report
PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

GATE 1
GATE 2
GATE 3
GATE 4

SECURITY CHECKPOINT

DEPARTURES

AIRLINE

13.2kg

AIRLINE

13.2kg

Development on High Performance


Airport Operator Corporation
Pengembangan Perusahaan Pengelola Bandar Udara Berkinerja Tinggi
2015

Laporan Tahunan
Annual Report
PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Development on High Performance


Airport Operator Corporation
Pengembangan Perusahaan Pengelola Bandar Udara Berkinerja Tinggi

Sesuai dengan road map Rencana Jangka Panjang


Perusahaan (RJPP) 2014 2018, maka ditetapkan
bahwa target utama Perseroan di 2015 adalah
Pengembangan Perusahaan Bandar Udara Berkinerja
Tinggi. Sejalan dengan hal tersebut maka Perseroan
telah menerapkan strategic action diantaranya adalah
menyempurnakan penerapan service dan operation
excellence, mengoptimalkan efektifitas dan efisiensi biaya,
mengoptimalkan seluruh potensi sinergi secara internal dan
eksternal, dan mempercepat dan memperbesar penciptaan
nilai dari kemitraan strategis. Strategi-strategi tersebut
terbukti mampu meningkatkan kinerja Perseroan di 2015.

In accordance with the road map for the


Companys Long Term Plan (RJPP) from 2014 to
2018, it was determined that the main target of
the Company in 2015 was Development on High
Performance Airport Operator Company. In line
with this, the Company has implemented strategic
actions include the implementation of enhance
service and operation excellence, optimizing the
effectiveness and cost efficiency, optimize the full
potential synergies, both internally and externally,
and accelerate and increase value creation of
strategic partnerships. These strategies are proven
to improve its performance in 2015.

Perseroan mampu mendapatkan nilai Customer


Satisfaction Index (CSI) sebesar 4,27, lebih tinggi dari yang
ditargetkan sebesar 4,05 yang merupakan standar Airport
Council International (ACI). Realisasi pelaksanaan kinerja
operasional tahun 2015 dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan kepuasan para pengguna jasa, secara umum dapat
dilaksanakan dengan lancar. Realisasi total pendapatan
berada di atas target, sedangkan dari sisi total beban
berada di bawah yang direncanakan. Dengan demikian,
Perseroan telah mampu merealisasikan total laba di tahun
2015 setelah pajak berada di atas yang di targetkan.

The Company was able to get the level of Customer


Satisfaction Index (CSI) of 4.27, higher than the
target of 4.05 which is the standard of the Airport
Council International (ACI). The realization of
operational performance in 2015 in order to
meet the needs and satisfaction of the users of
services generally can be implemented smoothly.
Realization of total income is above the target,
while from the total expenses is below the target.
Accordingly, the Company has been able to realize
a total profit after tax in 2015 was above the target.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Kesinambungan Tema
Theme Correlations

2015

2014
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 12 Kav. 2
Jakarta, 10610
Telp
: 62-21 6541961
Faks
: 62-21 6541513, 6541514
Email : humas@angkasapura1.co.id
Website : www.angkasapura1.co.id

Delivering Excellent Service and Performance

GATE 1

Delivering Excellent

GATE 2
GATE 3
GATE 4

Service and Performance

Laporan Tahunan | Annual Report


DEPARTURES

AIRLINE

13.2kg

AIRLINE

13.2kg

Laporan Tahunan | Annual Report 2014

SECURITY CHECKPOINT

2014

www.angkasapura1.co.id

Development on High Performance


Airport Operator Corporation
2015

Laporan Tahunan
Annual Report

Development on High Performance


Airport Operator Corporation
Pengembangan Perusahaan Pengelola Bandar Udara Berkinerja Tinggi

Sesuai dengan road map Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2014 2018, maka
ditetapkan bahwa target utama Perseroan di 2015 adalah Pengembangan Perusahaan Bandar
Udara Berkinerja Tinggi. Sejalan dengan hal tersebut maka Perseroan telah menerapkan
strategic action diantaranya adalah menyempurnakan penerapan service dan operation
excellence, mengoptimalkan efektifitas dan efisiensi biaya, mengoptimalkan seluruh potensi
sinergi secara internal dan eksternal, dan mempercepat dan memperbesar penciptaan nilai
dari kemitraan strategis. Strategi-strategi tersebut terbukti mampu meningkatkan kinerja
Perseroan di 2015.
Perseroan mampu mendapatkan nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 4,27, lebih
tinggi dari yang ditargetkan sebesar 4,05 yang merupakan standar Airport Council International
(ACI). Realisasi pelaksanaan kinerja operasional tahun 2015 dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan kepuasan para pengguna jasa, secara umum dapat dilaksanakan dengan lancar. Realisasi
total pendapatan berada di atas target, sedangkan dari sisi total beban berada di bawah yang
direncanakan. Dengan demikian, Perseroan telah mampu merealisasikan total laba di tahun
2015 setelah pajak berada di atas yang di targetkan.
In accordance with the road map for the Companys Long Term Plan (RJPP) from 2014 to 2018,
it was determined that the main target of the Company in 2015 was Development on High
Performance Airport Operator Company. In line with this, the Company has implemented
strategic actions include the implementation of enhance service and operation excellence,
optimizing the effectiveness and cost efficiency, optimize the full potential synergies, both
internally and externally, and accelerate and increase value creation of strategic partnerships.
These strategies are proven to improve its performance in 2015.
The Company was able to get the level of Customer Satisfaction Index (CSI) of 4.27, higher than
the target of 4.05 which is the standard of the Airport Council International (ACI). The realization
of operational performance in 2015 in order to meet the needs and satisfaction of the users of
services generally can be implemented smoothly. Realization of total income is above the target,
while from the total expenses is below the target. Accordingly, the Company has been able to
realize a total profit after tax in 2015 was above the target.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Delivering Excellent
Service and
Performance

2014 menjadi tahun pembuktian Program


Transformasi Bisnis bagi Perusahaan melalui
pengembangan kapasitas, penyempurnaan
fasilitas, dan perbaikan pelayanan sebagai
upaya mengkreasikan pengalaman baru di
bandara.
For Angkasa Pura, the year of 2014 was a year
of evidence that showed the results from the
Business Transformation through the capacity
development, facility improvement and
service enhancement to create a new airport
experience.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

2013

Sumber Daya Manusia


Human Capital

2012

Laporan Keuangan
Financial Report

2011

2013

2013

LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT

Business Potential Optimalization

Business Potential Optimalization

Angkasa Pura Airports


Kota Baru Bandar Kemayoran
Blok B 12 Kav. No 2, Jakarta 10610

62 21 654 1961
62 21 654 1513/14
w.angkasapura1.co.id

T. +62 21 654 1961


F. +62 21 654 1513/14
www.angkasapura1.co.id

Laporan Tahunan
Annual
Report
Laporan
Tahunan
Annual Report

2013

Optimalisasi Potensi Bisnis

Bisnis kebandarudaraan di Indonesia berubah secara signifikan, salah satunya


adalah implementasi dari UU No. 1/2009, yang membuka kesempatan kepada
siapa saja sepanjang memenuhi syarat sebagai Badan Usaha Bandar Udara
(BUBU) untuk mengelola bandar udara. Hal penting lain sebagai dampak
penerapan undang-undang tersebut adalah pemisahan layanan air traffic
service dari bisnis Perseroan terhitung mulai Januari 2013. Perubahan ini menjadi
menjadi tantangan bagi Perseroan untuk menutupi kehilangan pendapatan
yang sangat signifikan tersebut. Dibutuhkan sebuah akselerasi bagi percepatan
pertumbuhan bisnis melalui usaha yang tidak biasa-biasa saja (extraordianry
effort) dan memperlakukan bisnis sebagai business not as ussual.

Bisnis kebandarudaraan di Indonesia berubah secara signifikan, salah satunya


adalah implementasi dari UU No. 1/2009, yang membuka kesempatan kepada
siapa saja sepanjang memenuhi syarat sebagai Badan Usaha Bandar Udara
(BUBU) untuk mengelola bandar udara. Hal penting lain sebagai dampak
penerapan undang-undang tersebut adalah pemisahan layanan air traffic
service dari bisnis Perseroan terhitung mulai Januari 2013. Perubahan ini menjadi
menjadi tantangan bagi Perseroan untuk menutupi kehilangan pendapatan
yang sangat signifikan tersebut. Dibutuhkan sebuah akselerasi bagi percepatan
pertumbuhan bisnis melalui usaha yang tidak biasa-biasa saja (extraordianry
effort) dan memperlakukan bisnis sebagai business not as ussual.

The airport business in Indonesia changed significantly. One of the change is


the implementation of Law No. 1/2009, which opens the opportunity to anyone
as long as meeting the prerequisite of Airport Enterprises (BUBU) to manage the
airport. Another important issue as the impact of the Law is the separation of air
traffic services from the Company which began effectively since January 2013,
this change becomes a challenge for the Company to cover a very significant
loss of revenue. It needs extraordinarily hard effort to accelerate the business
growth and treat the business as a unusual one.

The airport business in Indonesia changed significantly. One of the change is


the implementation of Law No. 1/2009, which opens the opportunity to anyone
as long as meeting the prerequisite of Airport Enterprises (BUBU) to manage the
airport. Another important issue as the impact of the Law is the separation of air
traffic services from the Company which began effectively since January 2013,
this change becomes a challenge for the Company to cover a very significant
loss of revenue. It needs extraordinarily hard effort to accelerate the business
growth and treat the business as a unusual one.

Langkah bisnis yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan porsi


pendapatan dari sektor non-aeronautika. Yang menggembirakan, Perseroan
berhasil menggenjot pendapatan dari sektor ini secara eksponensial sebesar
29,75% di tahun 2013, melampaui pertumbuhan penumpang yang besarnya
9,67%. Sehingga saat ini komposisi pendapatan non-aeronautika Perseroan
mencapai 32,59%. Hal ini sesuai dengan visi dan arah Perseroan untuk mencapai
pendapatan non-aeronautika sebesar 57% pada 2018 dan mensejajarkan diri
dengan pengelola bandar udara terkemuka di dunia yang rata-rata pendapatan
non-aeronautikanya minimal mencapai 40%.

Langkah bisnis yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan porsi


pendapatan dari sektor non-aeronautika. Yang menggembirakan, Perseroan
berhasil menggenjot pendapatan dari sektor ini secara eksponensial sebesar
29,75% di tahun 2013, melampaui pertumbuhan penumpang yang besarnya
9,67%. Sehingga saat ini komposisi pendapatan non-aeronautika Perseroan
mencapai 32,59%. Hal ini sesuai dengan visi dan arah Perseroan untuk mencapai
pendapatan non-aeronautika sebesar 57% pada 2018 dan mensejajarkan diri
dengan pengelola bandar udara terkemuka di dunia yang rata-rata pendapatan
non-aeronautikanya minimal mencapai 40%.

The early business step is to optimize the revenue share from non-aeronautical
sector. The valuable side is that the Company successfully boost the revenues
from this sector amounted to 29.75% exponentially in 2013, outpacing the
passenger growth at the amount of 9.67%. As a result, the composition of the
non-aeronautical revenue currently has reached 32.59%. This met the vision and
direction of the Company to achieve non-aeronautical revenue by 57% in 2018
and positioning itself in line with the worlds leading airports whose average
income of non-aeronautics at least reach 40%.

The early business step is to optimize the revenue share from non-aeronautical
sector. The valuable side is that the Company successfully boost the revenues
from this sector amounted to 29.75% exponentially in 2013, outpacing the
passenger growth at the amount of 9.67%. As a result, the composition of the
non-aeronautical revenue currently has reached 32.59%. This met the vision and
direction of the Company to achieve non-aeronautical revenue by 57% in 2018
and positioning itself in line with the worlds leading airports whose average
income of non-aeronautics at least reach 40%.

BUSINESS POTENTIAL OPTIMALIZATION

Business Potential
Optimalization

BUSINESS POTENTIAL OPTIMALIZATION

Laporan Tahunan
Annual Report

SHAPING THE FUTURE THROUGH INNOVATION

LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT

Business Potential
Business
Potential
Optimalization
Optimalization

kasa Pura Airports


Baru Bandar Kemayoran
B 12 Kav. No 2, Jakarta 10610

Optimalisasi Potensi Bisnis

Shaping the Future


Through Innovation
Laporan Tahunan 2011 Annual Report

PT Angkasa Pura I (Persero)


Kota Baru Bandar Kemayoran
Blok B12 Kav. No 2, Jkarta 10610
T (62-21) 654 1961
F (62-21) 654 1513/14
www. angkasapura1.co.id

Business Potential
Optimization

Strengthening
Business Pilars

Accelerating
The Capacity
Expansion

Perubahan bisnis kebandarudaraan di


Indonesia memberikan dampak signifikan
bagi Angkasa Pura Airports. Pengoptimalan
porsi pendapatan dari sektor non aeronautika
pun dilakukan.

Angkasa Pura Airports memiliki lima pilar


utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan
bandar udara di dunia. Lima pilar tersebut
diimplementasikan
melalui
proses
pemahaman bisnis yang baik, pembentukan
anak perusahaan, pengembangan soft
competence SDM, serta menjalin kerjasama
dengan pengelola bandara terbaik di dunia.

Kondisi bandara di bawah pengelolaan


Angkasa Pura Airports telah mengalami lack
of capacity. Oleh karena itu, manajemen
Angkasa
Pura
Airports
berkomitmen
melaksanakan percepatan pembangunan
dan pengembangan bandara.

The changes of airport business in Indonesia


has made a significant impact on Angkasa
Pura Airports. Revenue share from the non
aeronautics sector has also been optimized.

Angkasa Pura Airports are built based on five


main pillars that are the benchmark of success
for airports in the world. The five pillars are
implemented by following the processes:
good business comprehension, establishment
of new subsidiaries, enhancing the soft
competence of employees, and building good
relationships with the best airports operator
all over the world.

The airports under the management of


Angkasa Pura Airports have experienced
lack of capacity. Therefore, the management
of Angkasa Pura Airports is committed to
accelerate the development of its airports.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Jejak Langkah
Milestones

1962

1964

1965

15 November / 15 November

20 Februari / 20 February

17 Mei / 17 May

Pemerintah RI mengeluarkan PP No.33


Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan
Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran,
yang ditandatangani oleh Pejabat Presiden
RI Ir. Djuanda. Tugas pokoknya adalah
pengelolaan dan pengusahaan Bandar
Udara Kemayoran Jakarta yang saat itu
merupakan satu-satunya bandar udara
internasional yang melayani penerbangan
dari dan keluar negeri selain penerbangan
domestik.

Setelah melalui masa transisi selama dua


tahun, terhitung mulai tanggal 20 Februari
1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi
mengambil alih secara penuh aset dan
operasional
Bandara
Internasional
Kemayoran, Jakarta dari Kementerian
Perhubungan Udara. Tanggal inilah yang
kemudian ditetapkan sebagai hari jadi
Angkasa Pura Airports.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor


21 Tahun 1965 tentang Perubahan dan
Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN
Angkasa Pura Kemayoran berubah nama
menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud
untuk lebih membuka kemungkinan
mengelola bandar udara lain di wilayah
Indonesia.

Government of RI issued Government


Regulation No. 33 of 1962 concerning the
Establishment of State Corporation (PN)
Angkasa Pura Kemayoran, which was
signed by Acting President of the Republic
of Indonesia, Ir. Djuanda. The main duties
of the company were to manage and
operate the Kemayoran Airport which at
the time was the only international airport
serving inbound and outbound travel both
overseas and domestic flights.

After undergoing a two-year transitional


period, since 20 February 1964, PN Angkasa
Pura Kemayoran officially took over all
the assets and operations of Kemayoran
International Airport, Jakarta from the
Ministry of Air Transportation. This date
was then designated as the anniversary of
Angkasa Pura Airports.

2008

2011

22 September / 22 September

20 Oktober / 20 October

30 Desember / 30 December

Peresmian Bandara Sultan Hasanuddin


oleh Presiden RI.

Peresmian Bandara Internasional Lombok


(BIL) oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono.

Logo baru Angkasa Pura Airports sebagai


salah satu identitas perusahaan (corporate
identity) resmi diluncurkan.

Official opening of Lombok International


Airport by the President of the Republic of
Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

The new logo of Angkasa Pura Airports


as one of the corporate identities was
officially launched.

Official opening of the Sultan Hasanuddin


Airport by the President of the Republic of
Indonesia.

1 Desember / 1 December
Ground breaking proyek pembangunan
Terminal 2 (T2) Bandara Juanda, Surabaya.
Groundbreaking of Terminal 2 (T2)
construction project at Juanda Airport,
Surabaya.

Based on Government Regulation No. 21 of


1965 on the Amendment and Supplement
to Regulation No. 33 of 1962, PN Angkasa
Pura Kemayoran changed its name to
PN Angkasa Pura with a view to further
open up the possibility of managing other
airports in Indonesia.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

1974

Sumber Daya Manusia


Human Capital

1987

Laporan Keuangan
Financial Report

1992

24 Oktober / 24 October

19 Mei / 19 May

4 Februari / 4 February

Status badan hukum PN Angkasa Pura


berubah menjadi Perusahaan Umum
(Perum), berdasarkan PP Nomor 37 Tahun
1974.

Wilayah pengelolaan bandar udara


komersial di Indonesia di bagi dua, seiring
dengan perubahan Perum Angkasa
Pura menjadi Perum Angkasa Pura I dan
dibentuknya Perum Angkasa Pura II.
Perum Angkasa Pura I mengelola bandara
di wilayah timur Indonesia, sedangkan
Perum Angkasa Pura II mengelola bandara
di wilayah barat Indonesia.

Berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992,


bentuk Perum Angkasa Pura I diubah
menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang
sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh
Negara Republik Indonesia sehingga
namanya menjadi PT Angkasa Pura I
(Persero).

Status of legal entity PT Angkasa Pura


transformed into a Public Company
(Perum), under Regulation No. 37 Year 1974.

The commercial airport management in


Indonesia was divided into two areas,
marked by the change of Perum Angkasa
Pura into Perum Angkasa Pura I and the
establishment of Perum Angkasa Pura II.
Perum Angkasa Pura I manages airports
in the eastern part of Indonesia and Perum
Angkasa Pura II manages airports in the
western part of Indonesia.

2012

Pursuant to the Government Regulation


Number 5 of 1992, the status of the company
was changed from a Public Company
(Perum) to a Limited Liability Company
(PT), which shares are wholly owned by the
State of Republic of Indonesia, and bearing
the name of PT Angkasa Pura I (Persero).

2013

6 Januari / 6 January

20 Februari / 20 February

2 Januari / 2 January

Pembentukan Anak-anak Perusahaan,


yaitu Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura
Property dan Angkasa Pura Logistics.

Peluncuran
identitas
perusahaan
(corporate identity) berupa visi, misi, dan
nilai-nilai perusahaan baru. Turut pula dilaunching hymne dan mars serta seragam
baru perusahaan.

Implementasi Project Enterprise Resource


Planning (ERP) tahap pertama.

Establishment of Subsidiaries, those are


Angkasa Pura Hotels, Angkasa Pura
Property, and Angkasa Pura Logistics.

9 Februari / 9 February
Pembentukan Anak Perusahaan Angkasa
Pura Supports.
Establishment of subsidiary Angkasa Pura
Supports.

Launching of corporate identity in the


form of new company vision, mission, and
values. The companys hymn and march as
well as new uniform were also launched.

Implementation of the First Phase of Project


Enterprise Resource Planning (ERP).

4 Januari / 4 January
Pendirian SBU Commercial Ngurah
Rai sesuai dengan Keputusan Direksi
No.KEP.02/OM.01.01/2013.
Establishment of Ngurah Rai Commercial
SBU pursuant to the Decision of the Board
of Directors No. KEP.02/OM.01.01/2013.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

2013

2014

6 Januari / 6 January

14 Februari / 14 February

Pengalihan
tugas
pengelolaan
kenavigasian ke Perusahaan Umum
Lembaga
Penyelenggara
Pelayanan
Navigasi
Penerbangan
Indonesia
(Perum-LPPNPI) berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012.

Pengoperasian Terminal 2
Internasional Juanda Surabaya.

Re-assignment of navigation management


to the Indonesian Air Navigation Service
Provider
Institution
(Perum-LPPNPI)
pursuant to Government Regulation
Number 77 of 2012.

7 April / 7 April
Pengoperasian
kembali
Bandara
Selaparang untuk sekolah penerbangan.
Re-operation of Selaparang Airport for
flight school.

12 September / 12 September

Operation of Terminal 2 at
International Airport, Surabaya.

15 September / 15 September
Bandara

Juanda

22 Maret / 22 March
Pengoperasian Terminal Baru Bandara
Internasional Sepinggan Balikpapan.
Operation of the new terminal at Sepinggan
International Airport.

17 Juni / 17 June
Ground breaking Pengembangan Bandara
Internasional Ahmad Yani Semarang.
Groundbreaking for the development
of Ahmad Yani International Airport,
Semarang.

Pengoperasian terminal baru Bandara


Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Peresmian Bandara Internasional Sultan


Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan dan Terminal 2 Bandara
Internasional Juanda Surabaya oleh
Presiden RI.
Official opening of Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan International Airport,
Balikpapan and Terminal 2 Juanda
International Airport, Surabaya officially
opened by the President of the Republic of
Indonesia.

17 September / 17 September
Pengoperasian
Terminal
Domestik
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
Bali.
Operation of Domestic Terminal at I Gusti
Ngurah Rai International Airport, Bali.

19 Desember / 19 December
Peresmian Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai Bali oleh Menteri Perhubungan.

Operation of the new terminal at I Gusti


Ngurah Rai International Airport.

Official opening of I Gusti Ngurah Rai


International Airport by the Minister of
Transportation.

2015

18 Mei / 18 May

17 Agustus / 17 August

13 Desember / 13 December

Ground
breaking
Bandara
Syamsudin Noor Banjarmasin.

Pengoperasian Terminal B Bandara


Adisutjipto Yogyakarta.

Pengoperasian Terminal
Umroh Bandara Juanda.

Ground breaking of Syamsudin


Noor Airport, Banjarmasin.

Operation of Terminal B
Adisutjipto Airport, Yogyakarta.

Operation of Special Terminal for


Umroh at Juanda Airport.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

at

Khusus

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Keunggulan
USAHA
BUSINESS EXCELLENCE

AIRLINE

13.2kg

AIRLINE

AIRLINE

11kg

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

0kg

AIRLINE

15kg

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

WORLD CLASS ICT &


MANAGEMENT SYSTEM

Dalam upaya untuk memiliki world class ICT and


management system, master plan ICT 2014-2018
telah disahkan oleh Board of Director dan telah
di sosialisasikan di kantor pusat. Untuk penerapan
ICT system yang efektif, beberapa program kerja
IT Group 2015 telah memasuki proses pengadaan
dan pelaksanaan pekerjaan, seperti program
pengadaan aplikasi SIOPSKOM, penyempurnaan
aplikasi Human Capital Information System
(HCIS) dan pengadaan data center kantor pusat,
implementasi Document Management System,
pengadaan perangkat lunak windows server,
share point dan SQL server. Perseroan juga telah
mengimplementasikan sistem informasi keuangan
terintegrasi dengan Real Estate Management
(REM), Material Management (MM), dan Plan
Management (PM). Di samping itu Perseroan
telah melakukan penyempurnaan implementasi
ERP-SAP tahap II yaitu dari sisi Komersial, General
Affair, dan Procurement yang terintegrasi dengan
keuangan.

In its efforts to have a world class ICT and


management system, ICT Master Plan 2014-2018
has been approved by the Board of Directors and
has been socialized in the central office. For the
application of ICT systems that are effective, some
of the work program IT Group in 2015 has entered
the process of procurement and implementation
of the work, such as the procurement program
application SIOPSKOM, improved application
Human Capital Information System (HCIS) and
procurement of data center headquarters,
implementation of the Document Management
System, supplying device windows server software,
Share Point and SQL server. The Company
has also implemented an integrated financial
information system by Real Estate Management
(REM), Materials Management (MM), and Plan
Management (PM). In addition, the Company has
made improvements ERP-SAP implementation
phase II on the side of Commercial, General Affairs
and Procurement integrated with finance.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

HIGH PERFORMING
CULTURE

Dalam rangka mengembangkan high


performing culture, Perseroan telah
melaksanakan hal-hal sebagai berikut.
a. Effective Performance
Management System
Implementasi
Performance
Management System (PMS) yang
efektif sebagai upaya memastikan
agar unit kerja dan individu
dapat
bekerja
sama
secara
optimal dalam pencapaian target
perusahaan melalui perencanaan,
pengorganisasian dan evaluasi
kinerja pegawai.
b. Effective Performance-Based
Incentive System
Hasil Performance Management
System (PMS) digunakan sebagai
salah satu dasar pemberian reward
kepada pegawai berdasar kepada
kinerja masingmasing pegawai
dan kinerja kantor cabang.

10

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

In order to develop a high-performing


culture, the Company has implemented
the following matters.
a. Effective Performance Management
System
Implementation of Performance
Management System (PMS) which
is effective as a way of ensuring that
the work units and individuals can
work together optimally in achieving
the target company through
planning, organizing and evaluating
employee performance.
b. Effective
Performance-Based
Incentive System
Results
of
the
Performance
Management
System
(PMS)
are used as one of the bases of
reward to employees based on the
performance of each employee and
the performance of the branch office.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

EFFECTIVE
LEADERSHIP

Perseroan
menerapkan
strategi
Leadership Effectiveness Enhancement
dengan memastikan seluruh pemangku
jabatan struktural mampu berperan
sebagai Effective Leadership, yaitu
kemampuan yang dimiliki seorang
pemimpin untuk membangun visi
yang memberi nilai tambah bagi
lingkungan serta keberhasilan untuk
menggalang pengikut. Pemimpin yang
efektif adalah seorang pemimpin yang
mampu menciptakan dan menjalankan
visinya melalui mobilitas pengikutnya.
Perseroan
telah
mendapatkan
predikat Excellence dalam program
Indonesia Best Practices in Corporate
Transformation di tahun 2014 dan 2015
yang diselenggarakan oleh Majalah
SWA dan Win Solution.

Company adopts the strategy of


Leadership Effectiveness Enhancement
with ensuring all stakeholders able to
act as a structural position Effective
Leadership, the ability of the leader
to build a vision to add value to the
environment as well as the success to
mobilize followers. The effective leader
is a leader who is able to create and
execute his vision through his mobility.
The Company has been awarded the
Excellence in Indonesia program Best
Practices in Corporate Transformation
in 2014 and 2015 organized by SWA and
Win Solution.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

11

Laporan Manajemen
Management Report

12

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

COMPETENT
HUMAN RESOURCES

Dalam rangka mengembangkan human


resources yang kompeten, Perseroan
telah melaksanakan hal-hal sebagai
berikut.
a. Effective People Development
Program
Meningkatkan efektivitas sistem
kompetensi untuk meningkatkan
kinerja karyawan dan perusahaan.

In order to develop competent


human resources, the Company has
implemented the following matters.

b. World Class Talent Management


System
Menyiapkan SDM yang kompeten
dan produktif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan melalui
peningkatan efektivitas dan efisiensi
penyusunan program pelatihan
dan pengembangan SDM serta
memastikan koordinasi yang efektif
dengan unit-unit kerja lainnya
dalam penyediaan pelatihan.

b. World Class Talent Management


System

Setting up competent and productive
human resources according to the
needs of companies by improving
the effectiveness and efficiency
of the preparation of training and
human resources development
programs and to ensure effective
coordination with other work units in
the provision of training

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

a. Effective People Development


Program
Improving the effectiveness of the
compensation system to improve
employee
performance
and
company

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

CUSTOMER CENTRIC
ORGANIZATION

Perseroan
menerapkan
strategi
customer centric organization dengan
menerapkan
program-program
sebagai berikut.
a. Business Processes Reengineering
Merupakan langkah perusahaan
untuk menganalisis dan mendesain
work flow dan proses bisnis dalam
seluruh aspek pekerjaan dalam
organisasi.
Hal
ini
bertujuan
untuk
mendukung
efektivitas
restrukturisasi
dan
reposisi
perusahaan
dalam
mengubah
paradigma bisnis.
b. Lean and Customer Centric
Organization
Upaya perusahaan yang fokus
dalam peningkatan pelayanan
serta memberikan nilai tambah
bagi pelanggan dengan tetap
mempertahankan
struktur
organisasi yang efektif, efisien, serta
berkinerja tinggi dalam menjalankan
proses bisnis perusahaan.

Company adopts the strategy of


customer centric organization by
implementing the following programs.
a. Business Processes Reengineering
Represents company moves to
analyze and design work flow and
business processes in all aspects of
the work of the organization. It aims
to support the effectiveness of the
restructuring and repositioning of
the company in changing business
paradigm.
b. Lean and Customer Centric
Organization
Company efforts was focused on
improving services and provide
added value for customers by
effective organizational structure,
efficient, and high performance
in running the companys business
processes.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

13

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Komitmen Kami Terhadap Implementasi 3S1C


Our Commitment on the Implementation of 3S1C

Perseroan sangat berkomitmen dalam menerapkan grand


policy pemerintah yaitu Road Map to Zero Accident melalui
program Safety, Security and Service through Compliance.
Sasaran dari program tersebut adalah terselenggaranya
pelayanan yang andal dengan mengutamakan faktor
selamat, kenyamanan dan kelancaran. Program ini
menitikberatkan upaya menciptakan kepatuhan pelayanan
sesuai dengan hak dan kewajibannya. Perseroan telah
menerapkan program tersebut mulai dari pintu gerbang,
tempat parkir, dan tempat umum yang ada di bandara.
Perseroan sangat memperhatikan 5 (lima) dimensi kualitas
pelayanan yaitu dimensi bukti fisik (tangible), dimensi empati
atau kepedulian, dimensi daya tanggap, dimensi kehandalan
(reliability) dan dimensi jaminan.

14

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Company is committed to implementing government grand


policy namely the Road Map to Zero Accident through the
Safety, Security and Service through Compliance. The goal
of the program is the implementation of a reliable service
by prioritizing factors such as safety, comfortable and
smoothness. This program focuses the efforts to create
services compliance in accordance with their rights and
obligations. The Company has implemented the program
starting from the gate, parking, and public places in
the airport. The Company was very attentive to 5 (five)
dimensions of service quality that is the dimension of physical
evidence (tangible), the dimensions of empathy or concern,
the dimensions of responsiveness, the dimension of reliability
(reliability) and the dimension of assurance.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Pengembangan Usaha
Featured Projects

PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA


INTERNASIONAL AHMAD YANI, SEMARANG
(PPSRG)

DEVELOPMENT OF AHMAD YANI


INTERNATIONAL AIRPORT, SEMARANG

Nilai Investasi Rp2 Triliun

Investment Value Rp2 Trillion

Proyek pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani di


Semarang telah terealisasi sebesar 36,81% untuk lahan dan
jalan akses (Paket 1). Konstruksi Apron dan Exit Taxiway (Paket
2) telah terealisasi sebesar 26,86%. Untuk gedung terminal
dan fasilitas penunjang (Paket 3) serta gedung operasional
dan pendukung (Paket 4) masih dalam proses perencanaan.

The development projects of Ahmad Yani International Airport


in Semarang has been realized for 36.81% of land and access
roads (Stage 1). Construction Apron and Taxiway Exit (Stage
2) has been realized by 26.86%. The terminal building and
support facilities (Stage 3) as well as operational buildings and
supporting (Stage 4) is still in the planning process.

PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA


SYAMSUDIN NOOR, BANJARMASIN (PPBDJ)

DEVELOPMENT OF SYAMSUDIN NOOR


AIRPORT, BANJARMASIN

Nilai Investasi Rp2,3 Triliun

Investment Value Rp2,3 Trillion

Pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang


direncanakan memiliki luas sekitar 56.653 m2. Dengan
pengembangan ini, Bandara Internasional Ahmad Yani akan
mampu menampung 6-7 juta penumpang pertahunnya.

Development of Ahmad Yani International Airport in


Semarang has a planned area of about 56.653 m2. With this
development, Ahmad Yani International Airport will be able to
accommodate 6-7 million of passengers per year.

Pada tanggal 18 Mei 2015 telah dilakukan ground


breaking
Bandara
Syamsudin
Noor
Banjarmasin.
Luas
terminal
yang
semula
hanya
6.641
m2
dengan
kapasitas
1,3
juta
penumpang/tahun
dikembangkan menjadi 125.000 m2 sehingga mampu
menampung 10 juta penumpang/tahun.

Ground breaking Syamsudin Noor Airport, Banjarmasin has


been done on 18 May 2015. The terminal area which was initially
only 6,641 m2 with a capacity of 1.3 million passengers/year
is now expanded to 125,000 m2 to accommodate
10 million passengers/year.

Paket 1 dari proyek pengembangan Bandara Syamsuddin


Noor Banjarmasin yang berupa gedung terminal dan fasilitas
penunjang telah dievaluasi disainnya sesuai dengan arahan
President Director. Paket 2 yang berupa infrastruktur dalam
proses perencanaan. Sedangkan untuk organisasi satuan
kerja telah terbentuk secara efektif sebanyak 7 satuan kerja
dan akan segera dilengkapi pararel dengan lelang fisik.

Stage 1 of the development project Syamsudin Noor Airport


Banjarmasin that is form the terminal building and support
facilities have been evaluated in accordance with the
design direction of the President Director. Stage 2 in the
form of infrastructure is on the planning process. As for the
organization of the work force has been formed to effectively
work as much as 7 units and will soon be equipped parallel
with physical auctions.

PROYEK PENGEMBANGAN BANDARA


INTERNASIONAL YOGYAKARTA BARU

DEVELOPMENT OF NEW YOGYAKARTA


INTERNATIONAL AIRPORT

Nilai Investasi Rp5 Triliun

Investment value: Rp5 Trillion

Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)


Nomor: KEP 182/OM.01.01/2014 tanggal 31 Desember 2014
atas perubahan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor: KEP.108/OM.01.01/2014 tanggal 26 Agustus
2014 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Proyek
Persiapan Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta.
Bandara ini direncanakan menggantikan Bandara Adisutjipto
yang daya tampungnya sangat terbatas. Bandara baru ini
berkapasitas 105.500 m2 dan memiliki nilai proyek sebesar
Rp5 triliun.

In accordance with the Decision of the Board of Directors of


PT Angkasa Pura I (Persero) No: KEP 182/OM.01.01/2014, dated
31 December 2014 on amendment of the Decree of Directors
of PT Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.108/OM.01.01/2014
dated 26 August 2014, have formed the Organization and
Work Preparation Project Development with the International
Airport Yogyakarta. The airport was planned to replace the
Adisutjipto Airport that has very limited capacity. The new
airport has a capacity of 105,500 m2 and has a project value
of Rp5 trillion.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

15

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Kilas Kinerja 2015


Performance Review 2015

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

dalam jutaan Rupiah/ in million Rupiah

Keterangan

2015

2014

2013

2012

2011

Description

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION


ASET / ASSETS
Aset Lancar

3.090.122

2.636.162

1.749.278

3.200.752

3.480.617

Aset Tidak Lancar

Current Assets
Non-current Assets

Aset Pajak Tangguhan


Piutang Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang
Properti Investasi
Aset Tetap
Aset Lain-Lain
TOTAL ASET

1.413

29.409

45.271

70.678

70.678

79.917

Long- term receivables

129.660

135.759

286.258

451.663

393.328

Long- term Investments


Investments Property

149.845

160.596

162.003

100.503

103.264

11.860.714

11.208.185

7.450.026

6.148.313

5.843.122

1.490.586

1.640.923

3.259.417

2.020.071

235.885

16.722.337

15.826.893

12.977.658

12.021.387

10.136.129

Deferred Tax Assets

Fixed Assets
Other Assets
TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS

LIABILITIES

Liabilitas Jangka Pendek

2.702.303

2.841.759

2.211.948

1.833.227

704.258

Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang

2.990.984

2.473.880

1.236.346

614.970

521.640

Non-current Liabilities

TOTAL LIABILITAS

5.693.287

5.315.639

3.448.294

2.448.197

1.225.898

TOTAL LIABILITIES

EKUITAS

11.029.050

10.511.254

9.529.364

9.573.190

8.910.231

EQUITY

16.722.337

15.826.893

12.977.658

12.021.387

10.136.129

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN /


CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
PENDAPATAN OPERASIONAL / OPERATING REVENUES
Aeronautika

3.155.237

2.781.704

2.065.469

2.324.031

2.044.272

Non Aeronautika

2.094.393

1.801.832

998.437

769.505

621.930

TOTAL PENDAPATAN
OPERASIONAL

5.249.630

4.583.536

3.063.906

3.093.536

2.666.202

TOTAL OPERATING REVENUES

BEBAN OPERASIONAL

3.955.670

3.318.717

2.331.449

2.344.562

2.192.538

OPERATING EXPENSES

LABA OPERASIONAL

1.293.960

1.264.819

732.457

748.974

473.664

OPERATING INCOME

(211.217)

1.968

126.445

57.352

182.689

NON OPERATING INCOME


(EXPENSES)

1.082.742

1.266.787

858.902

806.326

656.353

INCOME BEFORE TAX

PENDAPATAN (BEBAN) NON


OPERASIONAL
LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK
PENGHASILAN
PAJAK PENGHASILAN

240.769

272.344

184.214

144.083

112.126

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN

841.973

994.443

674.688

662.243

544.227

PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN

16

Aeronautics
Non aeronautics

INCOME TAXES
NET INCOME
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME

Laba (Rugi) belum terealisasi


investasi efek

(20.816)

38.074

(54.424)

56.163

1.577

Unrealized gain (loss) on


securities investments

Keuntungan (kerugian) aktuarial


dari program imbalan paska
kerja

(98.962)

10.251

34.481

Actuarial gain (loss) from


Employee Benefit

LABA KOMPREHENSIF TAHUN


BERJALAN

722.195

1.042.768

654.745

718.406

545.804

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

COMPREHENSIVE INCOME FOR


THE YEAR

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Keterangan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

2015

2014

Sumber Daya Manusia


Human Capital

2013

2012

2011

Description

LABA DIATRIBUSIKAN KEPADA:


Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali

INCOME ATTRIBUTABLE TO:


841.543

994.136

674.308

662.243

544.227

430

307

379

LABA KOMPREHENSIF
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
(dalam Rupiah penuh)

Laporan Keuangan
Financial Report

The Owner of Parent Entity


Non-Controlling Interest
INCOME ATTRIBUTABLE TO:

722.195

1.042.768

654.745

718.406

545.804

131

285

193

208

302

The Owner of Parent Entity


Non- Controlling Interest
EARNINGS PER SHARE
(in full Rupiah)

ARUS KAS KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS


980.047

897.790

777.910

1.145.027

1.099.417

Cash Flow From Operating


Activities

(1.431.722)

(1.114.848)

(3.488.078)

(1.191.527)

(521.328)

Cash Flows From Investing


Activities

700.101

993.424

638.714

(205.923)

(140.549)

Cash Flow From Financing


Activities

Kenaikan (penurunan) kas dan


setara kas

248.426

776.366

(2.071.455)

(252.423)

437.541

Increase (decrease) of cash and


cash equivalent

Pengaruh selisih kurs

145.588

(3.934)

179.620

27.820

(3.507)

Effect of foreign exchange rate

Kas dan Setara Kas pada awal


periode

1.352.261

579.829

2.471.664

2.696.267

2.262.233

Cash and cash equivalent at the


beginning of the year

Kas dan Setara Kas Pada Akhir


Periode

1.746.273

1.352.261

579.829

2.471.664

2.696.267

Cash and cash equivalent at the


end of the year

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas
Pendanaan

RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIOS


RENTABILITAS / Rentability
Rasio Laba Operasi

23,29%

24,22%

19,87%

22,11%

18,90%

Operating Profit Ratio

Laba Terhadap Aset

5,03%

5,87%

4,97%

5,51%

5,36%

Return on Assets

Rasio Operasi

15,15%

19,10%

18,49%

19,50%

18,32%

Operating Ratio

Rasio Lancar

114,35%

92,77%

79,08%

174,60%

488,72%

Current Ratio

Rasio Kas

72,63%

60,61%

41,11%

151,56%

409,30%

Cash Ratio

Rasio Utang Terhadap Aset

17,89%

15,63%

9,53%

0,19%

0,40%

Liabilities to Assets Ratio

Rasio Utang Terhadap Modal

51,62%

50,57%

36,19%

18,26%

8,03%

Liabilities to Equity Ratio

Rasio Utang Terhadap Aset Tetap

18,72%

16,77%

11,86%

0,24%

0,44%

Liabilities to Fixed Assets Ratio

LIKUIDITAS / LIQUIDITY

SOLVABILITAS / SOLVENCY

114,35% 17,89% 51,62% 18,72%


Rasio Lancar
Current Ratio

Rasio Utang
Terhadap Aset
Liabilities to Assets Ratio

Rasio Utang
Terhadap Modal
Liabilities to Equity Ratio

Rasio Utang
Terhadap Aset Tetap
Liabilities to
Fixed Assets Ratio

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

17

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Aset

Pendapatan Operasional

Assets

Operating Revenue

15.826.893
10.136.129

16.722.337
4.583.536

12.977.658

12.021.387

2.666.202

2011

2012

2013

2014

2015

2011

3.093.536

3.063.906

2012

2013

5.249.630

2015

2014

Laba Operasional
Operating Income

748.974

732.457

2012

2013

1.264.819

1.293.960

2014

2015

473.664

2011

Ikhtisar Operasional
Operational Highlights

Uraian

Satuan
Unit

2015

2014

2013

2012

2011

Description

Produksi Aeronautika / Aeronautics Production


Pelayanan Jasa
Pendaratan,
Penempatanan dan
Penyimpanan Pesawat
Udara (PJP4U)

Ton

25.572.859

22.737.236

21.501.973

19.410.144

16.694.174

Aircraft Landing,
Parking, and Hangar
Services (PJP4U)

Pelayanan Jasa
Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U)

Pax

33.016.975

32.778.877

32.104.877

29.107.151

25.219.720

Aircraft Passenger
Services (PJP2U)

Pemakaian Aviobridge

Ton

26.445.957

21.407.355

13.886.925

158.283.777

148.685.473

Pemakaian Counter

Pax

37.555.129

33.177.155

17.316.816

15.611.056

14.286.176

Baggage Handling
System

Pax

7.088.941

5.411.902

Use of Aviobridge
Counter Usage
Baggage Handling
System

Produksi Non Aeronautika / Non- Aeronautics Production


Sewa

18

M2xBulan

6.225.618

7.611.582

7.838.598

8.295.145

7.935.691

Konsensi

Rp/000

5.821.685.310

5.100.595.342

3.251.194.578

2.708.338.298

2.288.042.965

Parkir Mobil

Lembar

22.669.408

21.693.865

22.864.848

19.910.057

14.583.495

Parkir Motor

Lembar

7.322.029

7.509.994

7.884.631

7.388.150

3.842.702

Peron dan Waving


Gallery

Lembar

402.301

347.939

291.114

375.871

382.473

Pemakaian Listrik

Kwh

29.151.481

32.494.185

54.997.371

35.683.218

33.115.706

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Rental
Concession
Car parking
Motor Parking
Peron and Waving
Gallery
Electricity

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Satuan
Unit

Uraian
Pemakaian Air

2015

M3

Pemakaian Telepon
Internet Services

2014

Sumber Daya Manusia


Human Capital

2013

2012

Laporan Keuangan
Financial Report

2011

Description

264.063

444.493

327.034

350.57

292.725

PwtxBln

16.511

20.699

23.999

25.819

25.830

Kilobyte

Water
Telephone

445.466

M2xBulan

58.24

124.109

169.400

175.555

162.064

Event Promotion

EA

1.265

Lounge

Pax

716.962

1.368.587

1.063.698

918.199

880.537

VIP Service Fee GAT

Pax

6.892

VIP Service Fee GAT

Maintenance and
Service Fee

EA

4.146

Maintenance and
Service Fee

Masuk

Kg

28.725.775

87.486.242

109.315.798

78.334.929

136.773.917

Incoming

Keluar

Kg

35.874.736

76.283.558

121.768.912

112.210.870

119.073.543

Outcoming

Sewa Tempat Reklame

Warehousing

2011

Event Promotion
Lounge

19.410.144

2012

PJP2U

22.737.236

21.501.973

2013

2014

25.572.859
25.219.720

2015

2011

29.107.151

2012

Konsensi

2013

2014

2015

22.864.848
19.910.057

21.693.865 22.669.408

14.583.495

3.251.194.578
2.708.338.298
2.288.042.965

2013

32.778.877 33.016.975

Car Parking

5.821.685.310
5.100.595.342

2012

32.104.877

Parkir Mobil

Concession

2011

Advertising

Warehousing

PJP4U

16.694.174

Internet Services

2014

2015

2011

2012

2013

2014

2015

Informasi Harga Saham dan Efek Lainya


Overview of Stocks Price and Other Securities

PT Angkasa Pura I (Persero) bukan merupakan perusahaan


publik sehingga tidak memiliki informasi mengenai harga
saham dan efek lainnya.

PT Angkasa Pura I (Persero) has no record on the summary of


stocks or any other securities, since Angkasa Pura Airports is
not yet a public company.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

19

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Peristiwa Penting
Significant Events

18 Mei / 18 May
Groundbreaking Proyek Pengembangan Bandara
Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan, oleh
Wapres RI Jusuf Kalla.
Groundbreaking of Syamsudin Noor Airport Development
Project, Banjarmasin, South Kalimantan by Jusuf Kalla, Vice
President of the Republic of Indonesia.

22 Juni / 22 June
Kementerian BUMN melakukan pergantian Direktur Utama
PT Angkasa Pura I (Persero) dari Tommy Soetomo kepada
Sulistyo Wimbo Hardjito.
Substitution President Director of PT Angkasa Pura I
(Persero) from Tommy Soetomo to Sulistyo Wimbo Hardjito,
by Ministry of State Owned Enterprises (BUMN).

17 Agustus / 17 August
Pengoperasian Terminal B Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
Operating of Terminal B Adisutjipto Airport, Yogyakarta.

20

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

29 Oktober / 29 October
Penandatanganan Maklumat Pelayanan oleh Para GM
PT Angkasa Pura I (Persero) di Kementerian Perhubungan RI.
Signing of Intimation Services by General Managers of
PT Angkasa Pura I (Persero) at Ministry of Transportation
Republic of Indonesia.

Kementerian BUMN mengangkat Andrinof Chaniago sebagai


Komisaris Utama PT Angkasa Pura I (Persero) menggantikan
Suratto Siswodihardjo.
Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) designate
Andrinof Chaniago as President Commissioner of PT Angkasa
Pura I (Persero), replacing Suratto Siswodiharjo.

9 November / 9 November
Kementerian BUMN mengangkat Wendo Asrul Rose,
Novrihandri, Adi Nugroho, dan Moch. Asrori sebagai Dewan
Direksi PT Angkasa Pura I (Persero).
Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) designate
Wendo Asrul Rose, Novrihandri, Adi Nugroho, and
Moch. Asrori as Board of Directors of PT Angkasa Pura I
(Persero).

19 Desember / 19 December
Penandatanganan Nota Kesepahaman PT Angkasa Pura I
(Persero) dengan PT KAI (Persero) tentang Penyelenggaraan
Kereta Api di Empat Bandara.
Signing Memorandum of Understanding (MoU) between PT
Angkasa Pura I (Persero) and PT KAI (Persero) regarding
Train Provisions on Four Airports.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

21

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Daftar Isi
Table of Content

Profil Pejabat Eksekutif / Profile of the Executive Officers

82

Kesinambungan Tema / Theme Correlations

Profil Karyawan / Profile of Human Capital

88

Jejak Langkah / Milestones

Komposisi Pemegang Saham / Composition of Shareholders

99

Keunggulan Usaha / Business Excellence

Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi / List of


Subsidiaries Companies and/or Associated Entities

102

Struktur Grup Perusahaan / Corporate Group Structure

110

Kronologis Pencatatan Saham / Chronology of Shares


Listing

111

Kronologis Pencatatan Efek Lainya / Chronology of Other


Securities Listing

111

Lembaga Profesi Penunjang / Professional Supporting


Institutions

111

Penghargaan dan Sertifikasi / Awards and Certifications

112

Nama dan Alamat Kantor Wilayah dan Cabang /


The Address of Regional and Branch Offices

116

Tema / Theme

Komitmen Kami Terhadap Implementasi 3S1C /


Our Commitment on the Implementation of 3S1C

14

Pengembangan Usaha / Featured Projects

15

Kilas Kinerja 2015 / Performance Review 2015

16

Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights

16

Ikhtisar Operasional / Operational Highlights

18

Informasi Harga Saham dan Efek Lainya / Overview of


Stocks Price and Other Securities

19

Peristiwa Penting / Significant Events

20

Daftar Isi / Table of Content

22

Laporan Dewan Komisaris / Report of the Board of


Commissioners

26

Laporan Direksi / Report from the Board of Directors

36

Tanggung Jawab Laporan / Responsibility of Reporting

49

Analisis dan
Pembahasan Manajemen
13.2kg

Management Discussion
and Analysis

Tinjauan Industri / Industry Overview

Profil Perusahaan
Company Profile

22

52

Identitas Perusahaan / Corporate Identity

54

Riwayat Singkat / Brief History

55

Bidang Usaha / Line of Business

59

Peta Wilayah Operasional / Operational Areas

62

Struktur Organisasi Perusahaan / Organizational Structure

64

Visi, Misi dan Budaya Perusahaan / Vision, Mission and


Corporate Culture

66

Strategi Perusahaan / Company Strategy

69

Profil Dewan Komisaris / Profile of the Board of


Commissioners

70

Profil Direksi / Profile of the Board of Directors

76

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

118
121

Perekonomian Global / Global Economy

121

Perekonomian Indonesia / Indonesian Economy

125

Perkembangan Industri Kebandarudaraan di Wilayah


Angkasa Pura Airports / Aviation industrial developments
at Angkasa Pura Airports region
Tinjauan Operasional / Operational Review

127
131

Sasaran Strategis dan Strategi Perusahaan / Strategic


Targets and Corporate Strategy

131

Fasilitas Alat Produksi / Production Equipment Facility

132

Kinerja Operasi Per Segmen Usaha / Operating


Performance Per Segment

133

Kinerja Keuangan Per Segmen Usaha / Financial


Performance Per Business Segment

141

Aspek Pemasaran / Marketing Aspect

144

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Strategi Pemasaran / Marketing Strategy

144

Prospek Usaha 2016 / Business Prospects 2016

150

Strategi dan Pengembangan Usaha / Strategy and


Business Development

154

Tinjauan Keuangan / Financial Overview

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

156

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated


Statement of Financial Position

156

Laporan Laba (Rugi) dan Penghasilan Komprehensif Lain


Konsolidasian / Consolidated Income Statement and
Other Comprehensive Income

160

Laporan Arus Kas Konsolidasian / Consolidated


Statements of Cash Flows

167

Tingkat Kesehatan Angkasa Pura Airports / Soundness


Level of Angkasa Pura Airports

168

Rasio Keuangan / Financial Ratios

170

Kemampuan Membayar Utang / Capacity to Pay Debt

170

Kolektibilitas Piutang / Collectability of Receivables

171

Sumber Daya Manusia


Human Capital

231

Manajemen Human Capital / Human Capital Management

235

Roadmap Human Capital / Roadmap of Human Capital

235
237

Struktur Modal / Capital Structure

172

Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal / Material


Bonding for Capital Expenditure

172

Organisasi Pengelola Human Capital / Human Capital


Management Organization

Perjanjian dan Perikatan / Commitments and Agreement

175

237

Liabilitas Kontinjensi / Contingent Liabilities

190

Profil Ringkas Human Capital Group Head / Brief Profile of


Human Capital Group Head

Investasi Barang Modal / Capital Expenditure

200

Fungsi Human Capital Group / Human Capital Group


Function

237

Perbandingan Target dan Realisasi / Comparison of


Target and Realization

202

Human Capital Management System / Human Capital


Management System

238

Informasi Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan


Akuntan / Material Information That Occurs After The
Date of Accountants Report

207

Organization Development dan Change Management /


Organization Development and Change Management

240

Corporate Expert / Corporate Expert

207

240

Kebijakan Dividen / Dividend Policy

Rekrutmen Human Capital / Recruitment of Human Capital

241

Program Kepemilikan Saham Oleh Manajemen dan/atau


Karyawan / Shares Ownership Program for Management
and/or Employee

207

Perencanaan Kebutuhan Human Capital / Human Capital


Requirements Planning

242

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum /


Realization of The Usage of Public Offering Proceeds

Pengembangan Karir / Career Development

207

242

Human Capital Development / Human Capital Development

243

Survei Kepuasan Karyawan / Human Capital Satisfaction


Survey

251

Performance Management / Performance Management

252

Human Capital Reward / Human Capital Reward

254

Profil Karyawan / Profile of Employees

257

Biaya Tenaga Kerja (2014 2015) / LABOR COSTS (2014 2015)

263

Tingkat Turnover Karyawan / Employees Turnover Level

263

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi,


Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi
atau Restrukturisasi Utang/Modal / Material Information
About The Investment, Expansion, Divestment, Business
Combination/Merger, Acquisition or Debt/Capital
Restructuring

208

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan


Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Berelasi /
Iinformation of Material Transaction That Which Contain
Conflict of Interest and/or Related Party Transaction

210

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang


Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan /
Regulation Changes That Have Significant Effect to The
Company

212

Perubahan Kebijakan Akuntansi / Changes In Accounting


Policies

215

Informasi Kelangsungan Usaha / Going Concern


Information

218

Kinerja Anak Perusahaan / Performance of Subsidiaries

219

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

23

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

264

Arti Penting Good Corporate Governance Bagi Angkasa


Pura Airports / The Importance of Good Corporate
Governance for Angkasa Pura Airports

266

Tujuan Penerapan Gcg / Purpose of GCG Implementation

267

Dasar Penerapan Gcg / The Foundation of GCG Implentation

267

Governance Outcome / Governance Outcome

269

Peningkatan Kualitas Gcg Secara Berkelanjutan / GCG


Sustainable Quality Improvement

269

Penetapan Standar Kualitas Implementasi Gcg /


Determination of Quality Standards GCG Implementation

270

Pelaksanaan dan Pemonitoran Implementasi Gcg / GCG


Implementation and Monitoring

270

Assessment Gcg / Assessment GCG

272

Peningkatan Kualitas dan Benchmarking / Improving


Quality and Benchmarking

273

Struktur dan Mekanisme GCG / Structure and Mechanism


of GCG

273

Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of


Shareholders

274

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

294

Direksi / Directors

237

Organ dan Komite di bawah Dewan Komisaris / Organs


and Committees under the Board of Commissioners

261

Organ di Bawah Direksi / Organs under the Board of


Directors

380

Akuntan Publik / Public Accountants

Struktur Organisasi / Organizational Structure

397

Profil Kepala / Profile of the Head

398

Tugas dan Tanggung Jawab / Duties and Responsibilities

398

Dasar Penerapan Manajemen Risiko / The Basis of Risk


Management Implementation

399

Sistem Manajemen Risiko / Risk Management System

400

Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko /


Evaluation of Risk Management System

403

Kecukupan Sistem Informasi Manajemen Risiko /


Adequacy of Risk Management Information System

404

Profil Risiko dan Upaya Pengelolaannya / Risk Profile and


Their Management Efforts

405

Pengembangan Kompetensi Bidang Manajemen Risiko /


Competence Development in Risk Management

411

Sertifikasi Manajemen Risiko / Risk Management


Certification

412

Information Technology Governance / Information


Technology Governance

412

Strategi Teknologi Informasi / Information Technology


Strategy

413

Kebijakan Teknologi Informasi / Information Technology


Policy

413

Program Kerja Information Technology Group 2015


dan Pelaksanaannya / Work Program for Information
Technology Group 2015 and Its Implementation

413

Sistem Pengendalian Internal / Internal Control System

414

Pengendalian Keuangan dan Operasional / Financial and


Operational Control

415

Kesesuaian Pengendalian Internal dengan Kerangka


Coso / Conformity with Coso Internal Control
Framework

417

Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal /


Effectiveness Evaluation of Internal Control System

418

Perkara Penting / Legal Issues

418

Perkara Hukum yang Dihadapi Angkasa Pura Airports /


Lawsuit That Faced by Angkasa Pura Airport

418

Perkara Hukum yang Dihadapi Entitas Anak / Lawsuit


Faced by Subsidiaries

421

Perkara Hukum yang Dihadapi Dewan Komisaris dan


Direksi / Legal Isssues Faced by Board of Commissioners
and Directors

421

Code of Conduct / Code of Conduct

421

Isi Code of Conduct / of Code of Conduct Contents

421
422

Kantor Akuntan Publik / Public Accountant Firms

395

Kepatuhan Terhadap Code of Conduct / Compliance with


Code of Conduct

Jasa Lain yang Diberikan Akuntan / Other Services


Provided by Accountant

396

Penyebarluasan Code of Conduct / Socialization of Code


of Conduct

422

Penerapan Fungsi Audit Eksternal / Implementation of


External Audit Function

396

Koordinasi Akuntan Publik dan Komite Audit /


Coordination Between Public Accountants and Audit
Committee

423

396

Upaya Penerapan dan Penegakan Code of Conduct


/ Implementation Effort and Enforcement of Code of
Conduct

Fungsi Manajemen Risiko / Risk Management Functions

24

395

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

397

Whistleblowing System (Wbs) / Whistleblowing


System(WBS)
Sosialisasi Whistle Blowing System / Whistleblowing
System Socialization

424
424

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Penyampaian Laporan Pelanggaran / Violation Report

425

Perlindungan Bagi Whistleblower / Protection of


Whistleblower

425

Penanganan Pengaduan / Complaint handling

426

Pihak yang Mengelola Pengaduan Whistleblowing System


/ The Complaint Whistleblowing System Managing Party

427

Laporan Whistle Blowing System 2015 / Whistleblowing


System Reports 2015

427

Perkembangan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle


Blowing System) / Developments in Violation Reporting
System (Whistleblowing System)

427

Informasi Pemegang Saham Pengendali / Controlling


Shareholder Information

428

Akses Informasi dan Data Perusahaan / Access to


Information and Company Data

428

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

446

Keselamatan Kerja / Work Safety


Corporate Sosial Responsibility Terkait Pengembangan
Sosial dan Kemasyarakatan / Corporate Social
Responsibility Related to Social and Community
Development

451

Kebijakan / Policy

451

Kegiatan / Activity

451

Corporate Sosial Responsibility Terkait Tanggung Jawab


kepada Konsumen / Corporate Social Responsibility Relates
to Responsibility to Consumers
Kebijakan / Policy

476

Kegiatan / Activity

476

Corporate Sosial Responsibility Terkait dengan Tanggung


Jawab Terhadap Negara / Corporate Social Responsibility
Related to the Responsibility to the State

483

Kebijakan / Policy

483

Kegiatan / Activity

483

Corporate Sosial Responsibility Terkait dengan Tanggung


Jawab Terhadap Pemasok / Corporate Social Responsibility
Related to Supplier

Corporate Social Responsibility

430

Dasar Penerapan Program CSR / The Basis of CSR


Implementation

434

Visi dan Misi Pkbl / Vision and Mission of PKBL

436

Struktur Organisasi Pengelola Pkbl / Organization Structure


of PKBL Management

436

Penerapan CSR Secara Holistik / Holistic CSR


Implementation

438

Corporate Sosial Responsibility Terkait dengan Lingkungan


Hidup / Corporate Social Responsibilities Related to
Environment

439

Kebijakan / Policy

439

Kegiatan / Activity

439

Sertifikasi / Certification

441

Corporate Sosial Responsibility Terkait Ketenagakerjaan,


Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Corporate Social
Corporate Social Responsibility Programs Related to Labor,
Occupational Health and Safety

484

Kebijakan / Policy

484

Kegiatan / Activity

485

Corporate Sosial Responsibility Terkait dengan Tanggung


Jawab Terhadap Kreditur / Corporate Social Responsibility
Related to Creditors

Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan

476

487

Kebijakan / Policy

487

Kegiatan / Activity

487

Referensi
Annual Report Award
ARA References

488

Laporan Keuangan
Konsolidasian
Consolidated Financial
Statements

442

Ketenagakerjaan / Labor

442

Kesehatan / Health

446

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

25

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Andrinof Chaniago
Komisaris Utama
President Commissioner

26

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas kinerja Direksi yang telah mampu
menangkap peluang usaha yang ada. Pada periode 2015, pertumbuhan industri
penerbangan global telah didorong oleh operator LCC (Low-cost carrier) yang menguasai
25% pangsa pasar dunia dan berkembang pesat di negara berkembang. Indonesia
diprediksi akan masuk 10 besar pasar penerbangan dunia pada tahun 2020 bahkan lima
besar pada tahun 2034. Pendapatan aeronautika Perseroan mengalami pertumbuhan
Rp373,53 miliar atau sebesar 13,43%, dari Rp2.781,70 miliar di 2014 menjadi Rp3.155,24
miliar di 2015. Pertumbuhan penjualan tersebut telah menyebabkan pertumbuhan aset
Perseroan mencapai Rp16.722,34 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar Rp895,44miliar
atau sebesar 5,66% dibandingkan 2014 yang mencapai Rp15.826,89 miliar. Laba
operasional di 2015 mencapai Rp1.293,96 miliar, mengalami pertumbuhan Rp29,14 miliar
atau sebesar 2,30% dari 2014 yang mencapai Rp1.264,82 miliar.
The Board of Commissioners expressed appreciation for the performance of the Board of Directors who has been
able to capture the business opportunities that exist. In the period of 2015, growth in the global aviation industry
has been driven by the operator LCC (low cost carrier) which has a 25% share of the world market and growing
rapidly in developing countries. Indonesia is expected to enter the top 10 world aviation market in 2020 even
five in the year 2034. Aeronautical Revenues experienced growth of Rp373.53 billion or 13.43%, from Rp2,781.70
billion in 2014 to Rp3,155.24 billion in 2015. The growth in sales has led to the growth of the Companys assets
reached Rp16,722.34 billion, a growth of Rp895.44 billion or by 5.66% compared to 2014 reaching Rp15,826.89
billion. Operating income in 2015 reached Rp1,293.96 billion, growth Rp29.14 billion or 2.30% from 2014, which
reached Rp1,264.82 billion.
Pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya
yang kami hormati,

Dear respected Shareholders and Stakeholders,

Sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan


peraturan perundangan yang berlaku, Dewan Komisaris
telah menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
pengarahan kepada Direksi dengan penuh tanggung jawab.
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang
saham dalam hal mengawasi dan pemberian nasihat atas
kebijakan Direksi terhadap operasional secara umum yang
mengacu kepada rencana kerja yang telah ditetapkan, serta
memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

As mandated in the Articles of Association and applicable


law, the Board of Commissioners has undertaken the task
of monitoring and providing guidance to the Board of
Directors with full responsibility. The Board of Commissioners
is responsible to the shareholders in terms of overseeing
and advising the Board of Directors operational policies in
general, refers to a work plan has been established, as well
as ensuring compliance with all regulations and legislation in
force.

Dewan Komisaris telah menjalankan perannya untuk


senantiasa berupaya memastikan bahwa Perseroan telah
dikelola sesuai kepentingan para pemangku kepentingan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Dewan Komisaris senantiasa
menjaga obyektivitas dan independensi dalam menjalankan
tugas, sehingga tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
operasional Perseroan, kecuali hal-hal yang diatur
dan ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan.

Board of Commissioners has its role to constantly strive to


ensure that the Company has been managed in the interests
of all stakeholders. In this regard, the Board continues to
maintain objectivity and independence in performing their
duties, so it is not involved in the decision-making operations
of the Company, except for matters set forth and defined in
the statutes and regulations.

Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu


oleh Komite Penunjang, yaitu Komite Audit dan Komite RIsiko
Usaha dan GCG. Tugas dan wewenang komite penunjang
Dewan Komisaris telah didefinisikan dengan jelas, sehingga
dapat berperan secara efektif dalam membantu Dewan
Komisaris.

In performing the duties, the Board of Commissioners is


assisted by the Supporting Committee, the Audit Committee
and Business Risk Committee and GCG. Duties and authority
of committees under the Board of Commissioners have been
clearly defined, so that it can function effectively in assisting
the Board of Commissioners.

Dalam laporan ini Dewan Komisaris melaporkan penilaian


kinerja Direksi, pandangan atas prospek usaha yang disusun
oleh Direksi, penilaian atas komite penunjang Dewan
Komisaris dan perubahan komposisi Dewan Komisaris.

In this report, the Board of Directors presents performance


assessment report of The Board of Directors, an outlook of the
business prospects compiled by the Board of Directors, the
assessment of the Board of Commissioners Committees and
changes in the composition of the Board.
PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

27

Laporan Manajemen
Management Report

28

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI


PENERBANGAN

MACROECONOMICS AND the aviation


industry REVIEW

Pertumbuhan Ekonomi Global pada tahun 2015 mencapai


3,1%, atau 0,3% lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun
2014 yang sebesar 3,4%.Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju
pada tahun 2015 tercatat sebesar 1,9%, lebih tinggi 0,1% bila
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 1,8% sedangkan
pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan emerging
market di 2015 tercatat sebesar 4,0% lebih rendah 0,6%
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 4,6%.

Global Economic Growth in 2015 reached 3.1%, or 0.3% lower


when compared to 2014 which amounted to 3.4%. Developed
Countries Economic growth in 2015 was recorded at 1.9%, up
0.1% when compared to 2014 by 1.8%, while economic growth
in developing countries and emerging markets in 2015 stood
at 4.0% lower 0.6% compared to 2014 by 4.6%.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan


ekonomi Indonesia di tahun 2015 juga belum menunjukkan
perbaikan secara signifikan, meskipun telah dilakukan
stimulus fiskal dan relaksasi kebijakan makroprudensial.
Perekonomian Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan
Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku
mencapai Rp11.540,8 triliun atau tumbuh sebesar 4,79%
dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut
melambat bila dibanding tahun 2014 yang sebesar 5,02%.

Along with global economic growth, the Indonesian economic


growth in 2015 has not shown significant improvement, in
spite of the fiscal stimulus and relaxation macroprudential
policy. The Indonesian economy in 2015 as measured by Gross
Domestic Product (GDP) at current prices reached Rp11.540,8
trillion or an increase of 4.79% over the previous year. The
economic growth slowed when compared to the year 2014
amounted to 5.02%.

Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi global,


kondisi Industri Penerbangan Global terus berkembang pesat
pada dekade akhir-akhir ini. Menurut IATA, diukur dari sisi
pendapatan kondisi industri penerbangan global meningkat
dua kali lipat. Sejalan dengan perkembangan industri
penerbangan global, perkembangan kondisi penerbangan
di Indonesia sangat pesat. IATA memperkirakan Indonesia
diprediksi akan masuk 10 besar pasar penerbangan dunia
pada tahun 2020 bahkan lima besar pada tahun 2034.
Rata-rata pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia
sebesar 14,9% dalam 20 tahun kedepan tercepat di antara
semua negara. Oleh sebab itu peluang industri di Indonesia
sangat berpluang besar bagi siapa saja yang siap untuk
menjalaninya.

Despite the global economic slowdown, conditions of the


Global Aviation Industry continues to grow rapidly in recent
decades. According to IATA, measured in terms of revenue
conditions of the global aviation industry has doubled. Along
with the development of the global aviation industry, the
development of flight conditions in Indonesia is very rapid.
IATA estimates that Indonesia is predicted to be in the top 10
world aviation market in 2020 even five in the year 2034. The
average growth of the aviation industry in Indonesia by 14.9%
in the next 20 years the fastest among all countries. Therefore,
opportunities berpluang industry in Indonesia is very great for
anyone which is is ready to live it.

PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI

ASSESSMENT ON THE BOARD OF DIRECTORS

Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas kinerja


Direksi yang telah mampu menangkap peluang-peluang
usaha yang ada. Pada periode 2015, pertumbuhan industri
penerbangan global telah didorong oleh operator LCC
(Low-cost carrier) yang menguasai 25% pangsa pasar dunia
dan berkembang pesat di Negara berkembang. Indonesia
diprediksi akan masuk 10 besar pasar penerbangan dunia
pada tahun 2020 bahkan lima besar pada tahun 2034.
Rata-rata pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia
sebesar 14,9% dalam 20 tahun ke depan tercepat di antara
semua negara. Oleh sebab itu peluang industri penerbangan
di Indonesia sangat berpeluang besar bagi siapa saja yang
siap untuk menjalaninya.

The Board of Commissioners expressed appreciation for


the performance of the Board of Directors who has been
able to capture the business opportunities that exist. In the
period of 2015, growth in the global aviation industry has
been driven by the operator LCC (low cost carrier) which
has a 25% share of the world market and growing rapidly in
developing countries. Indonesia is expected to enter the top
10 world aviation market in 2020 even five in the year 2034.
The average growth of the aviation industry in Indonesia is
by 14.9% in the next 20 years, the fastest among all countries.
Therefore, chances of the aviation industry in Indonesia are
great opportunity for anyone who is ready to live it.

Peluang tersebut telah ditangkap dengan baik oleh Direksi


yang terlihat dari evaluasi kinerja 2015 di bawah ini.

These opportunities have been captured well by the Board


of Directors, as seen from the performance evaluation below
2015.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Dewan Komisaris berpendapat bahwa Kinerja Direksi sudah


baik. Adapun dasar pertimbangan yang digunakan dalam
penilaian Kinerja Direksi antara lain adalah sebagai berikut:

BOC believe that the Director has a good performance. The


rationales used in performance assessment of Directors,
among others, are as follows:

KINERJA OPERASIONAL DAN KEUANGAN

OPERATIONAL AND FINANCIAL PERFORMANCE


ACHIEVEMENT

Pada 2015, seluruh pelayanan jasa Aeronautika yang meliputi


Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan
Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U), pemakaian aviobridge, pemakaian counter,
dan baggage handling system mengalami pertumbuhan.
Produksi PJP4U pada 2015 mencapai 25.572.859 ton,
mengalami pertumbuhan 2.835.623 ton atau sebesar 12,47%
dari 2014 yang mencapai 22.737.236 ton. Produksi PJP2U
mengalami pertumbuhan sebesar 238.098 pax atau sebesar
0,73%, dari 32.778.877 pax di 2014 menjadi 33.016.975
pax di 2015. Pemakaian aviobridge mencapai 26.445.957
ton, mengalami peningkatan 5.038.602 ton atau sebesar
23,54% dibandingkan 2014 yang mencapai 21.407.355 ton.
Pemakaian counter mengalami peningkatan 4.377.974 pax
atau sebesar 13,20% dari 33.177.155 pax di 2014 menjadi
37.555.129 pax di 2015. Pemakaian baggage handling sytem
mencapai 7.088.941 ton, mengalami peningkatan 1.677.039
ton atau sebesar 30,99% dibandingkan 2014 yang mencapai
5.411.902 ton.

In 2015, the entire aeronautical services covering Landing,


Placement and Storage Aircraft Services (PJP4U), Flight
Passenger Services (PJP2U), aviobridge usage, counters
usage, and baggage handling system growth. PJP4U
production in 2015 reached 25,572,859 tons, growth amounted
to 2,835,623 tons or 12.47% of 2014 reached 22,737,236 tons.
PJP2U production grew by 238 098 packs or by 0.73%, from
32.778.877 packs in 2014 to 33,016,975 in 2015. The use of
aviobridge reached 26,445,957 tons, 5,038,602 tons or an
increase of 23.54% compared to 2014 which reached 21,407,355
tons. Usage counter increased by 4,377,974 packs or packs
13.20% from 33,177,155 in 2014 to 37,555,129 in 2015. Packs
baggage handling system consumption reached 7,088,941
tons, an increase of 30.99% 1.677.039ton or compared to 2014
which reached 5,411,902 tons.

Pendapatan aeronautika Perseroan mengalami pertumbuhan


Rp373,53 miliar atau sebesar 13,43%, dari Rp2.781,70 miliar
di 2014 menjadi Rp3.155,24 miliar di 2015. Pertumbuhan
penjualan tersebut telah menyebabkan pertumbuhan
aset Perseroan mencapai Rp16.722,34 miliar, mengalami
pertumbuhan sebesar Rp895,44miliar atau sebesar 5,66%
dibandingkan 2014 yang mencapai Rp15.826,89 miliar. Laba
operasional di 2015 mencapai Rp1.293,96 miliar, mengalami
pertumbuhan Rp29,14 miliar atau sebesar 2,30% dari 2014
yang mencapai Rp1.264,82 miliar.

Aeronautical Revenues experienced growth of Rp373.53


billion or 13.43%, from Rp2,781.70 billion in 2014 to Rp3,155.24
billion in 2015. The growth in sales has led to the growth of
the Companys assets reached Rp16,722.34 billion, a growth
of Rp895.44 billion or by 5.66% compared to 2014 reaching
Rp15,826.89 billion. Operating income in 2015 reached
Rp1,293.96 billion, growth Rp29.14 billion or 2.30% from 2014,
which reached Rp1,264.82 billion.

TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN

THE SOUNDNESS OF CORPORATION

Tingkat kesehatan perusahaan dihitung berdasarkan


berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Republik Indonesia Nomor KEP.100/MBU/2002
tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Badan Usaha Milik
Negara dan Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia nomor PM 178 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara.

The soundness of corporation is calculated based on State


Owned Enterprises Ministry decision latter, Republic of
Indonesia Number KEP.100/MBU/2002 dated June 4, 2002
on the Assessment of State-Owned Enterprises and the
Regulation of the Ministry of Transportation of the Republic
of Indonesia number PM 178, 2015 on Service Standards of
Airports Services User.

Tingkat kesehatan Angkasa Pura Airports tahun 2015


digolongkan dalam kondisi SEHAT kategori AA dengan
nilai 85,50.

Angkasa Pura Airports soundness level in 2015 was categorized


in a sound or AA with a value of 85.50.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

29

Laporan Manajemen
Management Report

30

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Dewan Komisaris menyadari bahwa implementasi good


corporate governance (GCG) merupakan suatu syarat kunci
dalam mencapai kinerja Perseroan yang berkelanjutan. Oleh
karena itu implentasi GCG menjadi perhatian utama bagi
Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners realizes that the implementation


of good corporate governance (GCG) is a key requirement
in achieving sustainable performance of the Company.
Therefore the implementation of GCG is a major concern for
the BOC.

Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah


menerapkan GCG dengan baik. Pada 2015, assessment
dilakukan secara mandiri dengan menggunakan indikator/
parameter penilaian berdasarkan Keputusan Sekretaris
Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-16/S.
MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter
Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada
BUMN. Adapun hasil assessment GCG untuk periode 2015
menunjukkan capaian skor 90,46 dengan predikat Sangat
Baik dan mengalami peningkatan dibandingkan periode
sebelumnya yang menujukkan capaian skor sebesar 84,05.

BOC believes that the Board of Directors has implemented


GCG. In 2015, the assessment was done independently by the
indicators/parameters of assessment based on the decision
Secretary of the State Owned Enterprises Ministry Number:
SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 on Indicator/ Parameter
and Evaluation Assessment of the Implementation of Good
Corporate Governance (GCG) at State Owned Enterprises.
The results for the period 2015 indicates achievement scores
is 90.46 that categorized Very Good and increased compared
to the prior period with the scores is 84.05.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal penting


lainnya yang mendapatkan perhatian dari Dewan Komisaris.
CSR akan meningkatkan kepercayaan para pemangku
kepentingan sehingga terjalin hubungan yang harmonis
antara para pemangku kepentingan dengan Perseroan.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah
menjalankan kegiatan CSR dengan baik.

Corporate Social Responsibility (CSR) is other important


things that concerned by the Board of Commissioners. CSR
will increase the confidence of stakeholders so intertwined
harmonious relationship between the stakeholders with the
Company. BOC believes that the Board of Directors has been
running CSR activities properly.

Komitmen Perseroan dalam implementasi CSR dituangkan


dalam wujud Tanggung jawab Perseroan tehadap Konsumen
dengan senantiasa meningkatkan pelayanan dan keamanan
bagi konsumen, wujud tanggung jawab kepada karyawan
dengan menerapkan program ketenagakerjaaan, kesehatan
dan keselamatan kerja yang efektif, wujud tanggung jawab
kepada negara dengan melaksanakan seluruh kewajiban
kepada negara antara lain dengan pembayaran dividen
kepada negara sebagai pemegang saham dan pembayaran
Pajak yang merupakan kewajiban Perseroan kepada Negara.
Sedangkan bentuk tanggung jawab Perseroan kepada pemasok
diwujudkan dengan penerapan e-procurement dalam proses
pengadaaan barang dan jasa dan melakukan monitoring
terhadap tingkat kepuasan pemasok yang merupakan mitra
usaha Perseroan melalui survei kepuasan pemasok.

The Companys commitment in the implementation of CSR


is implemented in the form of responsibility of the Company
to Consumers with constantly improving service and safety
for consumers, in the form of responsibility to employees by
implementing a program for workforce, health and safety
that are effective, in the form of responsibility to the state
to carry out all obligations to the state among others, by the
payment of dividends to the state as shareholder and the tax
payment is the Companys obligations to the state. While the
form of the Companys responsibility to the supplier realized
with the implementation of e-procurement in the process of
providing goods and services and the monitoring of the level
of supplier satisfaction through supplier satisfaction survey.

Kegiatan CSR telah dilakukan secara holistik dengan


mengaju pada prinsip triple bottom line, yaitu people, planet,
dan profit. Angkasa Pura Airports menyadari bahwa kinerja
Perseroan tidak hanya diukur dari aspek ekonomi saja, akan
tetapi juga kinerja sosial maupun lingkungan.

CSR activities have been conducted in a holistic manner with


the institute on the principle of triple bottom line: people,
planet, and profit. Angkasa Pura Airports aware,the Company
performances are not only measured by economic aspects
alone, but also social and environmental performance.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA


PERUSAHAAN

THE VIEW OF COMPANY BUSINESS


PROSPECTS

Dewan Komisaris menilai bahwa prospek usaha perusahaan


yang telah disusun Direksi sudah baik dan realistis. Indonesia
memiliki potensi peningkatan lalu lintas angkutan udara
dilihat dari kenaikan volume angkutan udara dalam 20-30
tahun belakangan ini. Potensi yang dimiliki oleh Indonesia
saat ini adalah, Indonesia dilewati oleh 2 jalur penerbangan
Internasional (Major Air Traffic Flow) yang memberikan
peluang dalam pengembangan pangsa pasar transportasi
udara ke depan khususnya terkait dengan ASEAN Open Sky.
Dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, pasar penerbangan
Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan cepat sekitar
14,9% dan jumlah penumpang udara di Indonesia tahun 2034
akan naik menembus angka 270 juta penumpang domestik
maupun internasional.

The Board of Commissioners has concluded that the


companys business prospects have been well prepared and
realistic by Directors. Indonesia has the potential for increased
traffic seen from the increase in air freight transport volume
in 20-30 years. The potential possessed by Indonesia at this
time is, Indonesia passed by 2 International flight path (Major
Air Traffic Flow) that provide opportunities in the development
of the air transport market share ahead particularly with
respect to the ASEAN Open Sky. In a period of 20 years into
the future, the Indonesian aviation market is expected to grow
rapidly around 14.9% and the number of air passengers in
Indonesia in 2034 will rise to break the 270 million domestic
and international passengers.

Sesuai dengan kondisi industri penerbangan tersebut, maka


terlihat bahwa prospek Angkasa Pura Airports ke depan
sangatlah terbuka lebar.

In accordance with the conditions of the aviation industry, it is


seen that the prospect of Angkasa Pura Airports in the future
is wide open.

PENILAIAN KINERJA KOMITE-KOMITE DI


BAWAH DEWAN KOMISARIS

ASSESSMENT ON THE COMMITTEES


PERFORMANCE

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu


oleh Komite Penunjang yaitu Komite Audit dan Komite Risiko
Usaha dan GCG. Dewan Komisaris menilai bahwa selama
2015 komite tersebut telah menjalankan perannya dengan
baik.

In performing its duties, the Board is assisted by the


Supporting Committee, namely the Audit Committee and
Business Risk and GCG Committee. BOC assess, that during
2015, the committee has to perform its role properly.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit telah


menyelenggarakan 14 (empat belas) kali rapat selama tahun
2015. Adapun pelaksanaan tugas Komite Audit selama tahun
2015 ialah sebagai berikut.
1. Mengikuti perkembangan dan melakukan penilaian atas
efektivitas pelaksanaan audit atas laporan keuangan
Perseroan untuk tahun buku 2014 yang dilakukan oleh KAP
Hadori, Sugiarto, Adi & Rekan selaku auditor eksternal,
serta memberikan rekomendasi tentang penunjukan
kembali KAP Hadori, Sugiarto, Adi & Rekan sebagai
auditor atas laporan keuangan perusahaan untuk tahun
buku 2015;
2. Mengikuti secara selektif kegiatan audit yang
dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern pada
beberapa Bandara, dalam rangka menilai efektivitas
pelaksanaan dan hasil auditnya, sekaligus memantau
efektivitas sistem pengendalian interen yang diterapkan
oleh manajemen;
3. Melakukan pendampingan secara selektif atas kegiatan
pembinaan dan monitoring Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL);
4. Melakukan evaluasi dan memberi masukan kepada
Dewan Komisaris berupa materi yang perlu disampaikan
dalam tanggapan atas Laporan Manejemen yang
disampaikan oleh Direksi secara triwulanan;

In performing their duties, Audit Committee conducted 14


(fourteen) meetings in 2015. The implementation of the tasks
of the Audit Committee for 2015 is as follows.
1. Following the development and assess the effectiveness
of the audit of the financial statements of the Company
for the financial year 2014 conducted by KAP Hadori,
Sugiarto Adi & Partners as external auditors, as well as
provide recommendations on the reappointment of KAP
Hadori, Sugiarto Adi & Partners as auditor companys
financial statements for the fiscal year 2015;
2. Selectively following audit activities carried out by the
Internal Audit Unit on some service, in order to assess the
effectiveness of the implementation and results of the
audit, as well as monitoring the effectiveness of internal
control systems implemented by management;
3. Perform selective assistance on the development and
monitoring activities of the Partnership Program and
Community Development (CSR);
4. To evaluate and provide feedback to the Board in the form
of material that needs to be submitted in response to the
management report submitted by the Board of Directors
on a quarterly basis;

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

31

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

5. Melakukan evaluasi dan memberi masukan kepada


Dewan Komisaris berupa materi yang perlu disampaikan
dalam tanggapan atas Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Tahun 2016 yang disampaikan oleh Direksi;
6. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris berupa
pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam rangka
memberi persetujuan atau rekomendasi atas berbagai
usulan yang disampaikan oleh Direksi;
7. Melakukan pemantauan tindak lanjut yang dilakukan
oleh manajemen atas temuan hasil audit dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

5. To evaluate and provide feedback to the Board in the


form of material that needs to be submitted in response
to the Work Plan and Budget 2016 submitted by the Board
of Directors;
6. Provide input to the Board of Commissioners in the form
of considerations that need to be considered in order
to provide approval or recommendation of the various
proposals submitted by the Board of Directors;
7. To monitor the actions taken by management on audit
findings of the Supreme Audit Agency (BPK).

Sedangkan Komite Risiko Usaha dan GCG telah melaksanakan


8 (delapan) kali rapat selama tahun 2015. Pelaksanaan tugas
Komite Risiko Usaha dan GCG selama tahun 2015 juga telah
berjalan dengan baik yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Rencana kontribusi tetap dan rencana pembelian aset
Investasi Pemerintah Provinsi NTB di Bandara Lombok.
2. Penerapan Passenger Service Charge (PSC) on Ticket.

While Risk and GCG Committee Conducted 8 (eight) meetings


and 2015. Implementations of the tasks Business Risk and GCG
Committee during 2015 are as follows.

3. Evaluasi Penerapan Risk Management Semester I Tahun


2015.
4. Telaahan atas Laporan Compliance Departement
PT Angkasa Pura I Tahun Anggaran 2014.
5. Perjanjian Kerjasama antara PT Angkasa Pura I (Persero)
dengan PT Angkasa Pura Properti Tentang Bangunan
Serah (BOT) atas tanah seluas 1.200 m di Sunset Road
Bali.
6. Perjanjian Kerjasama antara PT Angkasa Pura Properti
dengan PT Wika Realty (KSO).
7. Persetujuan Kerja Sama Reklame di Bandara Internasional
Ngurah Rai Bali.
8. Penambahan Modal Disetor PT Angkasa Pura Hotel.
9.
Permohonan
Persetujuan
Kerjasama
dan
Penandatanganan Perjanjian sampai dengan 5 (Lima)
Tahun.
10. Ringkasan Permohonan Izin Prinsip Pembangunan Gerai
PT Angkasa Pura Retail Di Bandara PT Angkasa Pura I
(Persero).

32

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Fixed contribution plan and fixed investment asset


purchase plan of NTB government in Lombok Airport.
2. Implementation of Passenger Service Charge (PSC) on
the Ticket.
3. Evaluation of Risk Management Application of the first
semester of 2015.
4. Findings on Compliance Statement Department PT
Angkasa Pura I Fiscal Year 2014.
5. Cooperation Agreement between PT Angkasa Pura I
(Persero) and PT Angkasa Pura Properti about Building
Serah (BOT) over land covering 1,200 mdi Sunset Road Bali.
6. Cooperation Agreement between PT Angkasa Pura
Properti with PT Angkasa Pura. Wika Realty (KSO).
7. Cooperation Agreement Advertising at the Ngurah Rai
International Airport in Bali.
8. Addition Paid-in Capital PT Angkasa Pura Hotel.
9. Request Cooperation Agreement and Agreement Signing
up to 5 (five) years.
10. Summary License Application Development Principles
outlets PT Angkasa Pura PT Retail Di service. Angkasa
Pura I (Persero).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

11. Laporan Monitoring Pelaksanaan Operasi Angkutan


Lebaran Tahun 2015 di Bandara Ahmad Yani Semarang.
12. Telaahan atas Konsep Perjanjian Konsesi antara
Kementerian Perhubungan dengan PT Angkasa Pura I
(Persero) tentang Pelayanan Jasa Kebandarudaraan.

11. Operations Implementation Monitoring Report Lebaran


2015 at the Ahmad Yani Airport in Semarang.
12. The concept of Findings on Concession Agreement
between the Ministry of Transportation and PT Angkasa
Pura I (Persero) on Services Airport Affairs.

PERUBAHAN KOMPOSISI
DEWAN KOMISARIS

CHANGE IN THE COMPOSITION OF


THE BOARD OF COMMISSIONERS

Selama tahun 2015, terdapat perubahan komposisi Dewan


Komisaris. Perubahan susunan Dewan Komisaris perlu
dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan bisnis Perseroan.
Adapun uraian terkait komposisi Dewan Komisaris dijabarkan
dalam tabel berikut.

During 2015, there were changes in the composition of


the Board of Commissioners. The changes in the Board of
Commissioners compositions needed to meet of company
bussiness environment. The relevant descriptions compositions
of the Board of Commissioners are in the following table.

Tabel Perubahan Komposisi Dewan Komisaris /


Table of Changes in Composition of the Board of Commissioners
Nama
Name

Jabatan
Positions

Periode
Period

Dasar Pengangkatan
Base of Composition Changes

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/Komisaris
Independen
President Commissioner/
Independent Commissioner

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 / July


21, 2010 October 29, 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-133/


MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 /
Decree of the Minister of State-owned Enterprises
Number:KEP-133/MBU/2010 on July 21, 2010

Andrinof Chaniago

Komisaris Utama/Komisaris
Independen
President Commissioner/
Independent Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


October 29, 2015 present

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/


MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015 /
Decree of the Minister of State-owned Enterprises
Number: SK-210/MBU/10/2015 on October 29, 2015

Hakamuddin Djamal

Komisaris
Commissioner

8 November 2012 - 15 Maret 2015 /


November 8, 2012 March 15, 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-423/


MBU/2012, tanggal 8 November 2012 /
Decree of the Minister of State-owned Enterprises
Number: SK-423/MBU/2012 on November 8, 2012

Boy Syahril Qamar

Komisaris Independen
Independent Commissioner

7 April 2014 sekarang /


April 7, 2014 present

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/


MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015 / Decree of
the Minister of State-owned Enterprises Number:
SK-210/MBU/10/2015 on October 29, 2015

Anandy Wati

Komisaris
Commissioner

7 April 2014 - sekarang /


April 7, 2014 present

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75/


MBU/2014 tanggal 7 April 2014 /
Decree of the Minister of State-owned Enterprises
Number: SK-75/MBU/2014 on April 7, 2015

Dwi Ary Purnomo

Komisaris
Commissioner

7 April 2014 sekarang /


April 7, 2014 present

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75/


MBU/2014 tanggal 7 April 2014 /
Decree of the Minister of State-owned Enterprises
Number: SK-75/MBU/2014 on April 7, 2015

Hermanto Dwiatmoko

Komisaris
Commissioner

17 Oktober 2014 - 29 Oktober 2015 /


October 17, 2014 October 29, 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-216/


MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014
Decree of the Minister of State-owned Enterprises
Number: SK-216/MBU/10/2014 on October 17, 2014

Selby Nugraha Rahman

Komisaris
Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


October 29, 2015 present

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/


MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015 /
Decree of the Minister of State-owned Enterprises
Number: SK-210/MBU/10/2015 on October 29, 2015

Agus Santoso

Komisaris
Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


October 29, 2015 present

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/


MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015 /
Decree of the Minister of State-owned Enterprises
Number: SK-210/MBU/10/2015 on October 29, 2015

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

33

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

PENUTUP

CLOSING REMARKS

Demikian laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris


atas kinerja dan pelaksanaan usaha di tahun 2015. Dewan
Komisaris akan selalu berupaya untuk profesional dan
independen dalam menjalankan fungsi pengawasan dan
pemberian nasehat agar kinerja Perusahaan bisa selalu
meningkat di masa yang akan datang.

Thus the supervisory duties report by Board of Commissioners


on the performance and business execution in 2015. BOC will
always strive for professional and independent in exercising its
supervisory and advisory so that the Companys performance
can always be increased in the future.

Sekali lagi, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan


kepada segenap jajaran Direksi dan seluruh karyawan
Angkasa Pura Airports, berkat dedikasi dan kerja keras,
Perseroan mampu mencapai kinerja yang sangat baik di 2015.

Once again, the Board expressed appreciation to all the Board


of Directors and all employees of Angkasa Pura Airports,
thanks to the dedication and hard work, the Company is able
to achieve excellent performance in 2015.

Jakarta, Juni / June 2016


Atas nama Dewan Komisaris
On behalf of The Board of Commissioners
PT Angkasa Pura I (Persero)

Andrinof Chaniago
Komisaris Utama/Komisaris Independen
President Commissioner/Independent Commissioner

34

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Dari kiri ke Kanan / From Right to Left

1. Dwi Ary Purnomo


Komisaris
Commissioner

4. Andrinof Chaniago
Komisaris Utama/Komisaris Independen
President Commissioner/Independent Commissioner

2. Anandy Wati

5. Agus Santoso

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

3. Selby Nugraha Rahman


Komisaris
Commissioner

6. Boy Syahril Qamar


Komisaris Independen
Independent Commissioner

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

35

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Sulistyo Wimbo Hardjito


Direktur Utama
President Director

36

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Perseroan telah berhasil menangkap peluang yang ada di 2015. Hal tersebut terlihat dalam
pencapaian kinerja baik operasional maupun keuangan. Pada 2015, seluruh pelayanan jasa
Aeronautika yang meliputi Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan
Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), pemakaian
aviobridge, pemakaian counter, dan baggage handling system mengalami pertumbuhan.
Pendapatan Usaha untuk segmen operasi Kebandarudaraan meningkat sebesar Rp574,17
miliar atau 13,08%, sedangkan Pendapatan Usaha untuk segmen Non Bandara meningkat
sebesar Rp361,74 miliar atau 56,36% di 2015. Peningkatan pendapatan telah berhasil
meningkat laba operasional Perseroan. Laba operasional di 2015 mencapai Rp1.293,96
miliar, mengalami pertumbuhan Rp29,14 miliar atau sebesar 2,30% dari 2014 yang
mencapai Rp1.264,82 miliar.
The Company has managed to capture the opportunities that exist in 2015. This is evident in the achievement
of both operational and financial performance. In 2015, the entire aeronautical services covering Aircraft
Landing, Parking, and Hangar Services (PJP4U), Aircraft Passenger Services (PJP2U), aviobridge usage, counter
usage, and baggage handling system are growth. Revenue for Airport Services operating segment increased by
Rp574.17 billion or 13.08%, while Non-operating revenues for the segment increased by Rp361.74 billion service
or 56.36% in 2015. The increase in revenue has successfully increased the Companys operating profit. Operating
profit in 2015 reached Rp1.293,96 billion, growth Rp29,14 billion or 2.30% from 2014, which reached Rp1.264,82
billion.

Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, yang


kami hormati.

Honored shareholders and stakeholders,

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang melimpahkan rahmatNya yang tak terhingga
kepada kita semua. Pada kesempatan yang baik ini izinkan
kami menyampaikan Laporan Pengelolaan Perseroan
untuk Tahun buku 2015. Secara umum, pencapaian kinerja
Perseroan sangat baik. Tidak hanya pada aspek keuangan
namun juga aspek non keuangan.

Praise to God Almighty, for His abundant grace to all of


us. On this good opportunity, let us deliver the Companys
Management Report for fiscal year 2015. In general, the
achievement of the Companys performance is very good,
both financial aspects and non-financial aspects.

ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

COMPANY PERFORMANCE ANALYSIS

TINJAUAN MAKRO EKONOMI

MACROECONOMICS REVIEW

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh ketidakpastian


dalam perekonomian Global. Menurut World Economic
Outlook (WEO), Pertumbuhan Ekonomi Global pada tahun
2015 mencapai 3,1%, atau 0,3% lebih rendah bila dibandingkan
dengan tahun 2014. Meskipun terjadi perlambatan
pertumbuhan ekonomi global, kondisi industri penerbangan
global terus berkembang pesat pada dekade akhir-akhir ini.
Menurut IATA, diukur dari sisi pendapatan kondisi industri
penerbangan global meningkat dua kali lipat. Sebagian
besar pertumbuhan telah didorong oleh operator LCC (Lowcost carrier) yang menguasai 25% pangsa pasar dunia dan
berkembang pesat di Negara berkembang.

2015 was a year full of uncertainty in the global economy.


According to the World Economic Outlook (WEO), Global
Economic Growth in 2015 reached 3.1%, or 0.3% lower when
compared to 2014. Despite the slowdown in global economic
growth, the condition of the global aviation industry
continues to grow rapidly in the last decade. According to
IATA, measured in terms of revenue, conditions of the global
aviation industry have doubled. Most of the growth has been
driven by the operator LCC (low cost carrier) which has a 25%
share of the world market and growing rapidly in developing
countries.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

37

Laporan Manajemen
Management Report

38

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan


ekonomi Indonesia di tahun 2015 juga belum menunjukkan
perbaikan secara signifikan, meskipun telah dilakukan
stimulus fiskal dan relaksasi kebijakan makroprudensial.
Perekonomian Indonesia tahun 2015 tumbuh sebesar 4,79%
dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut
melambat bila dibanding tahun 2014 yang sebesar 5,02%.

In line with global economic growth, Indonesias economic


growth in 2015 has not shown significant improvement, in
spite of the fiscal stimulus and relaxation macro prudential
policy. Indonesias economy in 2015 grew by 4.79% over the
previous year. The economic growth slowed when compared
to the year 2014 amounted to 5.02%.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami


perlambatan di 2015, industri penerbangan di Indonesia
mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini sejalan
dengan perkembangan industri global yang mengalami
perkembangan pada dekade saat ini.

Despite Indonesias economic growth slowed in 2015, the


airline industry in Indonesia has made progress. This is in line
with the development of global industry experience growth in
the current decade.

IATA memperkirakan Indonesia diprediksi akan masuk 10


besar pasar penerbangan dunia pada tahun 2020 bahkan
lima besar pada tahun 2034. Rata-rata pertumbuhan industri
penerbangan di Indonesia sebesar 14,9% dalam 20 tahun
kedepan tercepat di antara semua negara. Oleh sebab itu
peluang industri di Indonesia sangat berpeluang besar bagi
siapa saja yang siap untuk menjalaninya.

IATA estimates that Indonesia is predicted to be in the top


10 world aviation market in 2020 even five in the year 2034.
The average growth of the aviation industry in Indonesia is
by 14.9% in the next 20 years the fastest among all countries.
Therefore, industrial opportunities in Indonesia are a great
opportunity for anyone who is ready to live it.

Bagi Angkasa Pura Airports sendiri, kesiapan itu dicerminkan


dari pembangunan dan pengembangan infrastruktur dan
peningkatan pelayanan yang diberikan kepada pengguna
jasa Bandar Udara. Dengan mengusung tagline No Airport
Left Behind, tidak hanya mengutamakan pengembangan
bandar udara utama namun juga bandar udara klas B dan
C. Semangat pengembangan tersebut diwujudkan dengan
pelaksanaan pembangunan Bandara I Gusti Ngurah-Rai
Bali, Sepinggan Balikpapan, T2 Juanda Surabaya yang
sudah rampung dan rencana pengembangan Bandara
Ahmad Yani, Syamsuddin Noor, dan Adi Sutjipto Yogyakarta
adalah merupakan komitmen dan kesiapan PT Angkasa
Pura I (Persero) dalam menghadapi tantangan dan peluang
Industri Penerbangan di Indonesia.

For Angkasa Pura Airports itself, it reflected the readiness


of the construction and development of infrastructure and
improvement of services provided to users of airport services.
With the tagline No Airport Left Behind, not only give priority
to the development of the main airport but also the airport
of class B and C. The spirit of development is realized with
the implementation of the construction of service-I Gusti
Ngurah Rai, Sepinggan, T2 Juanda already completed and
development plans Ahmad Yani Airport, Syamsuddin Noor, and
Adi Sutjipto Yogyakarta are the commitment and readiness
of PT Angkasa Pura I (Persero) in the face of challenges and
opportunities in the Indonesian aviation industry.

KEBIJAKAN STRATEGIS

STRATEGIC POLICY

Berdasarkan kondisi makro ekonomi dan industri


penerbangan nasional, Perseroan merumuskan berbagai
kebijakan strategis untuk meraih setiap peluang dan potensi
yang ada. Sasaran Strategi Angkasa Pura Airports yang akan
dicapai dalam periode tahun 2014-2018 ialah sebagai berikut.
1) Mencapai nilai CSI 4,60 (Standar ACI) pada tahun 2018.
2) Mencapai total pendapatan operasional Rp8,8 triliun
pada tahun 2018.
3) Mencapai proporsi pendapatan non aero terhadap
pendapatan operasional sebesar 57% pada tahun 2018.
4) Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
manajemen kelas dunia (terutama pengelolaan SDM,
ICT, operation excellence, dan service excellence) secara
holistik sebelum akhir tahun 2018.
5) Menerapkan konsep Green Corporation dan Program
CSR secara efektif.
6) Menjadi perusahaan yang siap untuk diprivatisasi
sebelum akhir tahun 2018.

Based on the macro-economic conditions and the national


aviation industry, the Company formulates various strategic
policies to seize every opportunity and potential. Angkasa
Pura Airports Strategy targets to be achieved in the period
2014-2018 are as follows.
1) Achieve a CSI score of 4.60 (Standard ACI) in 2018.
2) Achieve total operating revenue 8.8 trillion in 2018.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

3) Achieve non aero proportion of income to operating


income by 57% in 2018.
4) Develop and implement a world-class management
system (especially management of human resources, ICT,
operations excellence, and service excellence) in a holistic
manner before the end of 2018.
5) Applying the concept of Green Corporation and CSR
programs effectively.
6) Being a company that is ready to be privatized before the
end of 2018.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan


tersebut, Angkasa Pura Airports menetapkan strategi
perusahaan
melalui
peningkatan
layanan
kepada
stakeholder. Adapun Strategi Peningkatan layanan
Perusahaan kepada stakeholder dilakukan dengan cara:
1) Menyempurnakan
(excelling)
penerapan
service
excellence, operations excellence, system management
dan ICT kelas dunia.
2) Mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi biaya.
3) Mengoptimalkan seluruh potensi sinergi secara internal
dan eksternal.
4) Mempercepat dan memperbesar penciptaan nilai dari
kemitraan strategis.

To achieve the strategic objectives that have been set, the


Angkasa Pura Airports set the companys strategy through
improved services to stakeholders. As for Improvement
Strategy Company for services to stakeholder is done by:

KINERJA PERSEROAN

CORPORATE PERFORMANCES

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, Perseroan


telah berhasil menangkap peluang yang ada di 2015. Hal
tersebut terlihat dalam pencapaian kinerja baik operasional
maupun keuangan. Pada 2015, seluruh pelayanan jasa
Aeronautika yang meliputi Pelayanan Jasa Pendaratan,
Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U),
Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U),
pemakaian aviobridge, pemakaian counter, dan baggage
handling system mengalami pertumbuhan. Pendapatan
Usaha untuk segmen operasi Kebandarudaraan meningkat
sebesar Rp574,17 miliar atau 13,08%, sedangkan Pendapatan
Usaha untuk segmen Non Bandara meningkat sebesar
Rp361,74 miliar atau 56,36% di 2015. Peningkatan pendapatan
telah berhasil meningkat laba operasional Perseroan. Laba
operasional di 2015 mencapai Rp1.293,96 miliar, mengalami
pertumbuhan Rp29,14 miliar atau sebesar 2,30% dari 2014
yang mencapai Rp1.264,82 miliar.

By implementing the above strategies, the Company has


managed to capture the opportunities that exist in 2015. This is
evident in the achievement of both operational and financial
performance. In 2015, the entire aeronautical services
covering Aircraft Landing, Parking, and Hangar Services
(PJP4U), Aircraft Passenger Services (PJP2U), aviobridge
usage, counter usage, and baggage handling system are
growth. Revenue for Airport Services operating segment
increased by Rp574.17 billion or 13.08%, while Non-operating
revenues for the segment increased by Rp361.74 billion service
or 56.36% in 2015. The increase in revenue has successfully
increased the Companys operating profit. Operating profit
in 2015 reached Rp1.293,96 billion, growth Rp29,14 billion or
2.30% from 2014, which reached Rp1.264,82 billion.

Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya yang


kami hormati, Perseroan juga telah berhasil meningkatkan
total aset di 2015. Total aset Perseroan mencapai Rp16.722,34
miliar, mengalami pertumbuhan sebesar Rp895,44 miliar
atau sebesar 5,66% dibandingkan 2014 yang mencapai
Rp15.826,89 miliar. Di sisi ekuitas, pada 2015, ekuitas Perseroan
mencapai Rp10.970,76 miliar, mengalami pertumbuhan
Rp474,88 miliar atau sebesar 4,52% dibandingkan 2014 yang
mencapai Rp10.495,88 miliar.

Shareholders and other stakeholders that we respect, the


Company has also successfully increased total assets in 2015.
The Companys assets reached total Rp16.722,34 billion, a
growth of Rp895,44 billion or 5.66% compared to 2014 reached
Rp15. 826.89 billion. On the equity side, in 2015, the Companys
equity reached Rp10.970,76 billion, growth Rp474,88 billion or
4.52% compared to 2014 reaching Rp10.495,88 billion.

PENCAPAIAN TARGET 2015

TARGET ACHIEVEMENT

Secara umum, di tahun 2015 perseroan telah mampu


mencapai target yang telah ditentukan. Dari sisi produksi,
realisasi produksi sampai dengan akhir tahun 2015 secara
umum produksi aeronautika berada di atas anggaran.
Realisasi Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatanan dan
Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) sebesar 115,28%,
sedangkan realisasi Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) sebesar 104,64%.

Generally, in 2015 the company has been able to achieve


the set targets. On the production side, the realization of
production until the end of 2015 in general aeronautical
production was above budget. Realization Aircraft Landing,
Parking, and Hangar Services (PJP4U) amounted to 115.28%,
while the realization of Aircraft Passenger Services (PJP2U)
amounted to 104.64%.

1) Improving (excelling) application service excellence,


operations excellence, system management and worldclass ICT.
2) Optimize the effectiveness and cost efficiency.
3) Optimize the entire potential synergies both internally and
externally.
4) Accelerate and increase the value creation of strategic
partnerships

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

39

Laporan Manajemen
Management Report

40

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Perseroan juga telah mampu mencapai target laba setelah


pajak, realisasi laba setelah pajak tahun 2015 sebesar
119,83% yaitu Rp841,54 miliar berada di atas anggaran yang
direncanakan sebesar Rp702,29 miliar. Sedangkan untuk
realisasi arus kas, sampai dengan 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp1,75 triliun, berada di atas anggaran sebesar
Rp1,21 triliun atau 222,69% dari yang direncanakan sebesar
Rp541,16 milyar.

The Company has also been able to achieve after-tax profit


target, the realization of profit after tax in 2015 amounted
to 119.83%, which is Rp841,54 billion was above the planned
budget for Rp702,29 billion. As for the realization of cash
flows, until December 31, 2015 amounted to Rp1.75 trillion,
is above the budget of Rp1,21 trillion or 222,69% of the plan
amounted to Rp541,16 billion.

KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI

DEALING WITH CONSTRAINTS

Dalam menjalankan usahanya, selama tahun 2015 Perseroan


mengalami beberapa kendala ekternal yang bisa disajikan
sebagai berikut:
1. Adanya kecelakaan jatuhnya pesawat Air Asia QZ 7501
dan Erupsi Gunung Raung dan Barujari yang berdampak
psikologis bagi pengguna jasa penerbangan, sehingga
menunda perjalanan atau beralihnya ke moda transportasi
lainnya. Kendala ini menyebabkan tidak tercapainya
realisasi trafik penumpang dan kargo di 2015.
2. Pelambatan pertumbuhan ekonomi Nasional selama
tahun 2015 berdampak negatif pada bisnis transportasi
pada umumnya dan khususnya transportasi udara.
3. Pengembalian beberapa ruang oleh tenant di Bandara
Juanda dan Sepinggan.
4. Diberlakukannya Keputusan Menteri Perhubungan NO
129/2015, yaitu pengembalian ruang area komersial
menjadi ruang publik.

In conducting its business during 2015, the Company


experienced some external constraints that can be expressed
as follows:
1. An accidental fall of Air Asia flight QZ 7501 and the
eruption of Mount roar and Barujari the psychological
impact for users of aviation services, thus delaying trips
or shift to other modes of transport. This resulted in not
achieving the realization of passenger and cargo traffic
in 2015.
2. The slowing national economic growth during 2015 have
a negative impact on the business of transport in general
and in particular air transport.
3. Refund some space by tenants at Juanda Airport and
Sepinggan.
4. The implementation of Ministry of Transportation Decision
Letter No. 129/2015, namely the return of the commercial
area of space into public space.

Namun demikian, dengan menerapkan strategi yang tepat


kinerja perusahaan secara umum dapat melampaui target
yang direncanakan dengan perolehan Laba konsolidasi
setelah pajak sebesar Rp841,54 milyar di atas anggaran
sebesar Rp139,26 milyar atau 19,83% di atas anggaran RKAP
tahun 2015 sebesar Rp702,29 milyar.

However, by applying the right strategy in general


performance of the company may exceed the planned target
with the acquisition of a consolidated profit after tax of
Rp841,54 billion above the budget of Rp139,26 billion or 19.83%
over budget RKAP 2015 amounted Rp702,29 billion.

PROSPEK USAHA

THE COMPANY BUSINESS PROSPECTS

Prospek usaha Angkasa Pura Airports sangat terkait dengan


proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada umumnya dan
proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada khususnya.
Pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan sebesar 3,4% di
2016 dan 3,6% di 2017. Pertumbuhan negara Emerging Market
diproyeksikan akan mencapai sebesar 4,3% pada 2016 dan
4,7% pada 2017. Untuk negara-negara di Asia diproyeksikan
akan mengalami pertumbuhan sebesar 6,3% di 2016 dan 6,2%
di 2017.

The business prospect of Angkasa Pura Airports strongly


associated with projected growth of the world economy in
general and the projected economic growth of Indonesia
in particular. World economic growth is projected at 3.4% in
2016 and 3.6% in 2017. Growth in Emerging Market countries is
projected to reach 4.3% in 2016 and 4.7% in 2017. For countries
in Asia is projected to experience growth of 6.3% in 2016 and
6.2% in 2017.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut mendorong


proyeksi perekonomian domestik yang diperkirakan tumbuh
sebesar 5,8%-6,2%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015.
Terkait dengan industi kebandarudaraan, International
Air Transport Association (IATA) mencatat pertumbuhan
kapasitas penumpang di Asia-Pasifik pada tahun 2015 adalah
6% dan diperkirakan akan naik menjadi 8,4% pada tahun 2016.
Dari enam kawasan yang ada, Asia Pasifik menyumbang
satu pertiga dari total pertumbuhan trafik penumpang dunia.

Projected growth in the global economy pushed the projection


of the domestic economy is expected to grow by 5.8% - 6.2%
higher than in 2015. In relation to industry, airport affairs,
the International Air Transport Association (IATA) passenger
capacity growth in Asia-Pacific 2015 was 6% and expected
to rise to 8.4% in 2016. From the six existing regional, AsiaPacific accounted for one-third of total world passenger
traffic growth.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, pasar penerbangan


Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan cepat sekitar
14,9%. Ke depan, dengan melihat prospek pertumbuhan
ekonomi dan pertumbuhan lalu lintas kebandarudaraan
global dan Indonesia, maka Angkasa Pura Airports optimis
dapat meraih setiap peluang dan potensi yang tercipta.

In a period of 20 years into the future, the Indonesian aviation


market is expected to grow rapidly around 14.9%. Further,
with the prospects for economic growth and global growth
of airport traffic and Indonesia, the Angkasa Pura Airports
optimist to seize every opportunity and potential that is
created.

PENERAPAN GOOD CORPORATE


GOVERNANCE

IMPLEMENTING GOOD CORPORATE


GOVERNANCE

Perseroan berupaya keras untuk menyempurnakan dan


melaksanakan praktik good corporate governance (GCG),
tidak hanya selaras dengan tuntutan regulasi namun juga
sesuai dengan best practices. Bagi Perseroan, penerapan
GCG merupakan sebuah keharusan yang akan mendorong
kesuksesan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
Perseroan menerapkan GCG pada seluruh tingkatan dan
jenjang organisasi dengan berpedoman pada ketentuan dan
peraturan terkait dengan pelaksanaan GCG bagi Perseroan.

The Company strives to enhance and implement the practice


of good corporate governance (GCG), not only in tune with
the demands of regulations but also in accordance with
best practices. For the Company, GCG implementation is a
necessity that will drive success in the future. Therefore, the
Companys GCG implementation at all levels and levels of
the organization based on the rules and regulations related
to the implementation of good corporate governance for the
Company.

STRUKTUR DAN MEKANISME GCG

STRUCTURE AND MECHANISM OF GCG

Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang


Perseroan Terbatas, organ perusahaan terdiri dari Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan
Komisaris. Selama 2015, organ perusahaan telah menjalankan
fungsinya dengan baik. RUPS Tahunan diselenggarakan
dalam waktu yang tidak melewati batas yang ditentukan
yaitu pada tanggal 12 Mei 2015. RUPS Tahunan telah berjalan
dengan baik dan dihadiri oleh pemegang saham dan seluruh
anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability


Companies, organ of the company consists of General
Meeting of Shareholders (AGM), the Board of Directors and
Board of Commissioners. During 2015, the company has
organ to function properly. Annual General Meeting held in
the not pass the prescribed limit, that is on 12 May 2015. The
Annual General Meeting has been going well and attended by
the shareholders and the Board of Commissioners and Board
of Directors.

Selama 2015, Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi,


tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan
anggaran dasar dan wewenang yang diberikan oleh RUPS.
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang
saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap
operasional Perusahaan yang secara umum mengacu
kepada Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang telah
disetujui, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

During 2015, the Board has been carrying out the functions,
duties and responsibilities clearly accordance with the
statutes and the authority granted by the AGM. The Board
of Commissioners is responsible to the shareholders in terms
of supervising our Board of Directors to the Companys
operations that generally refers to the Work Plan and Budget
of the Company approved, as well as ensuring compliance
with all regulations and legislation in force.

Dewan Komisaris Perseroan senantiasa proaktif melakukan


pengawasan terhadap kinerja Direksi dan memberikan
masukan kepada Direksi. Bentuk pengawasan yang dilakukan
Dewan Komisaris tentunya mengacu pada implementasi atas
rekomendasi yang telah diberikan Dewan Komisaris terhadap
Direksi maupun melalui komite-komite yang dibentuk.

BOC always proactive monitoring the performance of the


Board of Directors and advises the Board of Directors. Form
of supervision performed by the Board of Commissioners of
course, refers to the implementation of recommendations
has been given to the Board of Directors and the Board of
Commissioners through committees were formed.

Pada periode Januari sampai dengan Desember 2015, Dewan


Komisaris melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat koordinasi
Dewan Komisaris sebanyak 14 (empat belas) kali dan
rapat koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi
sebanyak 10 (sepuluh) kali;

In the period January to December 2015, the Board of


Commissioners does things as follows.
1. The Board of Commissioners has conducted a coordination
meeting of Board of Commissioners for 14 (fourteen) times
and coordination meetings with the Board of Directors for
10 (ten) times;

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

41

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

2. Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat Komite Audit


serta Komite Risiko Usaha dan GCG;
3. Dewan Komisaris telah mengikuti RUPS sebanyak 2 (dua)
kali;
4. Dewan Komisaris telah memberikan tanggapan atas
Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2014, RJPP
Tahun 2014-2018, dan RKAP Tahun Buku 2015, serta
perkara penting lainnya yang memerlukan tanggapan/
persetujuan Dewan Komisaris;
5. Dewan Komisaris telah mengikuti program pengenalan
Dewan Komisaris baru dan program pengembangan
kompetensi Dewan Komisaris;
6. Dewan Komisaris telah melaksanakan kunjungan dan
monitoring ke bandara yang menjadi tanggung jawab
Perusahaan;
7. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap program penilaian bandara
terbaik tahun 2015;
8. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan
dan pemantauan terhadap pengembangan usaha
Perusahaan, serta permasalahan strategis yang
dihadapi;
9. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap pelaksanaan internal kontrol dan
GCG di Perusahaan.

2. The Board of Commissioners has conducted meetings


Audit Committee and Business Risk Committee and GCG;
3. The Board of Commissioners has followed the AGM of 2
(two) times;
4. The Board of Commissioners has responded to the
Companys Annual Report for Fiscal Year 2014, RJPP Year
2014-2018, and Work Plan and Budget for Fiscal Year 2015,
as well as other important matters that require feedback/
approval of the Board of Commissioners;
5. The Board of Commissioners has followed new recognition
programs BOC and BOC competence development
programs;
6. The Board of Commissioners has conducted monitoring
visits and to the airport are the responsibility of the
Company;
7. The Board of Commissioners has conducted surveillance
and monitoring of the programs best airport 2015 votes;

Direksi telah menjalankan tugas dengan melakukan


segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan dan
bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan. Pengurusan
dilaksanakan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan. Selama 2015, Direksi
telah melaksanakan tugas pengurusan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar,
antara lain:
1. Penyusunan perencanaan Perusahaan, antara lain RKAP
2016 dan revisi RKAP 2015, serta RJPP dan RJPB 2014-2018;

Directors have duty to conduct any action relating to the


maintenance and responsible for the management of the
Company. Arrangements carried out for the benefit of the
Company in accordance with the purposes and objectives of
the Company. During 2015, the Board of Directors has carried
out maintenance tasks in accordance legislation in force and
the Articles of Association, among others:

2. Pemenuhan target kinerja Perusahaan berdasarkan


aspek keuangan, operasional, dan administrasi;
3. Pengembangan usaha Perusahaan, antara lain melalui
pengembangan beberapa bandara di wilayah Kupang,
Banjarmasin, Semarang, dan Yogyakarta;
4. Pengelolaan aset dan keuangan Perusahaan, termasuk
penghapusan aset tetap tidak produktif dan serah terima
aset kenavigasian terkait dibentuknya Perum LPPNPI;
5.
Pelaksanaan
kegiatan
operasional
Perusahaan,
khususnya melalui kinerja PJP4U, PJP, PJP2U, counter dan
garbarata, baik domestik maupun internasional ;
6. Penyelenggaraan rapat Direksi, menghadiri rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham;

42

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

8. The Board of Commissioners has to supervise and monitor


the Companys business development and strategic issues
faced;
9. The Board of Commissioners has to supervise and monitor
the implementation of internal controls and GCG.

1. Preparation of planning, among others are Work Plan and


Budget 2016 and the revision of 2015, and RJPP and RJPB
2014-2018;
2. Fulfillment Company performance targets based on
aspects of financial, operational, and administrative;
3. Development of the Company businesses, including
through the development of several airports in the region
Kupang, Banjarmasin, Semarang and Yogyakarta;
4. The management and the Company financial assets,
including the elimination of unproductive fixed assets and
handover of navigation assets related to the establishment
of Perum LPPNPI;
5. Implementation of the operational activities of the
Company, particularly through performance PJP4U, PJP,
PJP2U, counters and jet bridge, both domestically and
internationally;
6. Implementation of Board of Directors meeting, attended
board meetings and the General Meeting of Shareholders;

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

7. Pengawasan dan perbaikan proses bisnis internal,


termasuk menindaklanjuti temuan Internal Audit dan
auditor eksternal;
8. Penyelesaian permasalahan Perusahaan, khususnya
permasalahan hukum yang sedang dihadapi Perusahaan;
9.
Pengawasan
kinerja
dan
permasalahan
Anak
Perusahaan; serta
10.
Pelaksanaan tugas lainnya terkait kepengurusan
perusahaan

7. Supervision and internal business process improvement,


including follow up on the findings of the internal audit
and the external auditor;
8. Resolution of the Company issues, in particular legal
issues being faced by the Company;
9. Monitoring the performance and problems of the
Subsidiary; and
10. Implementation of other tasks related to the management
of the company

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

INTERNAL CONTROL SYSTEM

Perusahaan terus mendorong upaya peningkatan sistem


pengendalian internal yang efektif. Pengendalian internal
menjadi bagian yang terintegrasi dalam sistem dan prosedur
dalam setiap kegiatan di unit kerja sehingga apabila
terjadi penyimpangan, maka dapat diketahui secara dini
dan dilakukan langkah perbaikan oleh unit kerja yang
bersangkutan. Perusahaan memiliki Unit Internal Audit yang
berperan dalam mengevaluasi kecukupan dan efektivitas
pengendalian intern yang dilakukan oleh manajemen
Perusahaan. Unit Internal Audit senantiasa melakukan
pengawasan internal dengan melakukan pendekatan
sistematis agar penerapan prinsip-prinsip GCG dapat
berjalan sesuai koridornya.

The Company continues to encourage efforts to increase the


effective internal control system. Internal control is integrated
in the system and procedures in each of the activities in the
unit so that in case of irregularities, it can be seen early and
carried out corrective measures by the unit concerned. The
Company has an Internal Audit Unit plays a role in evaluating
the adequacy and effectiveness of internal control conducted
by the management. The Internal Audit Unit continues to do
internal monitoring to take a systematic approach in order
that the application of corporate governance principles can
be run according corridors.

Sistem
Pengendalian
Internal
Perseroan
meliputi
pengendalian keuangan dan operasional. Pengendalian
keuangan merupakan upaya yang dilakukan agar investasi,
alokasi biaya, dan perolehan laba berjalan sesuai dengan
rencana Perseroan. Pengendalian keuangan adalah tahap
dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu
menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang
diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau
untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan
terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.

Internal Control Systems of the Company include financial


and operational control. Financial control is the effort made to
keep investment, cost allocation, and profit of the Companys
going according to plan. Financial control is the stages where
the financial plan is implemented, which involves feedback
and process the necessary adjustments to ensure that the
plan implemented or to change existing plans in response to
changes in the operating environment.

Sedangkan pengendalian Operasional adalah proses


penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Pengendalian operasional Perseroan
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah
ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif
pendek. Perseroan mengidentifikasi operasi-operasi dan
aktivitas yang terkait dengan aspek penting lingkungan
teridentifikasi sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasaran.

While Operational control is the process of placing that


operational activities are carried out effectively and
efficiently. Operational control of the Company is using the
procedures and rules of decision that has been predetermined
in a relatively short period of time. The Company identifies
operations and activities associated with the identified
significant environmental aspects in line with the policies,
goals and objectives.

Perseroan senantiasa melakukan evaluasi atas pelaksanaan


sistem pengendalian internal di Perusahaan. Sistem
pengendalian intern Perseroan telah sesuai dengan Internal
Control Integrated Framework yang dikembangkan oleh
The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
Commission (COSO).

Company continues to evaluate the implementation of the


internal control system in the Company. Internal control
systems of the Company are in accordance with the Internal
Control Integrated Framework developed by the Committee
of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
(COSO).

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

43

Laporan Manajemen
Management Report

44

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT

Perkembangan
industri
penerbangan
yang
pesat
menyebabkan risiko yang dihadapi Perseroan pada setiap
proses bisnisnya menjadi semakin kompleks. Risiko-risiko
pada Perseroan, baik dalam operasional sehari-hari maupun
dalam pengembangan bisnis, dipengaruhi oleh berbagai
faktor internal maupun eksternal. Untuk itu, Perseroan
mengembangkan suatu kerangka pengelolaan risiko
perusahaan yang menyeluruh, Enterprise Risk Management
(ERM), guna meminimalkan potensi kerugian dan
mengoptimalkan profitabilitas, menciptakan Nilai Perseroan
dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan,
mendorong standar praktik terbaik tata kelola Perusahaan,
serta menjadikan budaya risiko sebagai bagian dari Budaya
Perseroan.

The rapid development of the aviation industry which led to


the risks faced by the Company on every business process is
becoming increasingly complex. The risks on the Company,
both in daily operations, as well as in business development,
are influenced by various internal and external factors.
Therefore, the Company developed a risk management
framework the company overall, Enterprise Risk Management
(ERM), in order to minimize potential losses and optimize
profitability, creating value of the Company and increase
the confidence of stakeholders, encourage best practice
corporate governance, as well as to make the risk culture as
part of the culture of the Company.

Berdasarkan serangkaian evaluasi secara berkala


di lingkungan Angkasa Pura Airports terkait dengan
pengimplementasian Manajemen Risiko, dilakukan beberapa
perbaikan serta pengembangan selama Tahun 2015
diantaranya:
1. Aspek pengelolaan risiko menjadi poin dalam Key
Performance Indicator bagi 13 Kantor Cabang.
2. Dilakukannya pendampingan terhadap penyusunan
Profil Risiko pada proyek pengembangan bandar udara
maupun pembangunan Bandar Udara baru.
3. Dilakukannya pendampingan oleh Tim Kantor Pusat
kepada Kantor Cabang dalam rangka penyusunan Profil
Risiko Tahun 2016 dan penerapan RKAP berbasis risiko di
lingkungan Angkasa Pura Airports.
4. Terhadap seluruh usulan investasi yang akan diajukan,
kajian risiko menjadi salah satu dokumen pendukung
utama sebagai syarat dalam pengambilan keputusan.
5. Dilakukannya kampanye manajemen risiko secara
berkala setiap tahunnya, dengan tema pada tahun 2015
adalah himbauan kepada seluruh pemilik risiko untuk
secara aktif terus mengelola risiko pada proses bisnisnya.
6. Dilakukannya Rapat penyusunan Risk Appetitte and Risk
Tolerance bersama dengan Anggota Risk Management
Committee dan ditentukannya nilai Risk Tolerance yang
akan digunakan pada RKAP 2016.
7. Disusunnya pedoman pengukuran maritas manajemen
risiko di lingkungan Angkasa Pura Airports.
8. Membangun sistem manajemen risiko berbasis online
untuk mempermudah pengelola risiko dalam melakukan
pemanatauan secara real time.

Based on a series of regular evaluation in environmental


Angkasa Pura Airports associated with the implementation of
Risk Management, some improvement and development are
done during 2015, include:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Aspects of risk management into points in a Key


Performance Indicator for the 13 Branch Offices.
2. The conduct of assistance to preparation Risk Profile on
airport development project and the construction of the
new airport.
3. The conduct mentoring by Tim Head Office to Branch
Office in preparing the Risk Profile 2016 and the
implementation of risk-based CBP in the neighborhood
Angkasa Pura Airports.
4. Against entire investment proposals to be submitted, risk
assessment to be one of the main supporting documents
as a condition in the decision.
5. The conduct periodic risk management campaign each
year, with the theme in 2015 is a call to all risk owners
to actively continue to manage the risks in its business
processes.
6. The conduct of the Meeting preparation appetite Risk and
Risk Tolerance along with Member of Risk Management
Committee and Risk Tolerance-determined value to be
used in CBP, 2016.
7. The formulation of guidelines for environmental risk
management measurement at Angkasa Pura Airports.
8. Establish an online-based risk management system
to facilitate the management of risk in doing real time
monitoring.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

Perseroan memiliki Pedoman Etika Perusahaan (Code of


Conduct) yang diatur dalam Keputusan Direksi PT Angkasa
Pura I (Persero) Nomor: KEP.43/OM.04/2014 tentang
Pedoman Prilaku (Code of Conduct) PT Angkasa Pura I.
Pedoman prilaku Perseroan merupakan kumpulan komitmen
yang terdiri dari etika usaha dan etika kerja yang disusutan
untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan
kesesuaian perilaku sehingga tercapai hasil yang konsisten
yang sesuai dengan Budaya Perseroan dalam mencapai Visi
dan Misi. Pedoman tersebut menjadi panduan yang berlaku
bagi setiap insan Perseroan pada setiap level organisasi yang
diharapkan akan memberikan kejelasan tindakan yang harus
dilakukan dan ditaati sesuai dengan nilai-nilai korporasi yang
telah dibangun.

The Company has a Code of Corporate Ethics (Code of


Conduct) stipulated in the Decree of Directors of PT Angkasa
Pura I (Persero) No: KEP.43/OM.04/2014 of the Code of
Behavior (Code of Conduct) PT Angkasa Pura I. The Company
Guidelines is a collection of behavioral commitments
consisting of business ethics and work ethics that are
arranged to influence, establish, organize and carry out the
conformity of behavior in order to achieve consistent results
that correspond to the Culture Company in achieving its vision
and mission. These guidelines serve as a guide that applies to
every individual being at every level of the organization of the
Company are expected to provide clear actions to be taken
and adhered to in accordance with the corporate values that
have been built.

Code of conduct berlaku bagi seluruh insan Perseroan, yaitu


Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Karyawan. Seluruh
insan Perseroan mempunyai kesadaran untuk menjalankan
etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat reputasi
Perseroan. Perseroan senantiasa melakukan sosialisasi Code
of Conduct kepada seluruh insan Perseroan pada setiap
tingkatan/jenjang organisasi. Sosialisasi tersebut dilakukan
melalui program orientasi insan baru Perseroan, pembagian
buku saku, website internal, serta melalui kegiatan dan media
lainnya yang dimiliki Perseroan.

The code of conduct applies to all beings of the Company,


the Board of Commissioners, Directors, and all employees.
All individual consciousness to run the Company has good
ethics will improve and strengthen the reputation of the
Company. The Company continues to disseminate the Code
of Conduct to all beings of the Company at every level / level
of organization. Socialization is done through a new life
orientation program of the Company, distribution of booklets,
internal websites, as well as through events and other media
owned by the Company.

Setiap pelanggaran atas Code of Conduct akan dikenakan


sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pengenaan
sanksi tersebut tidak bersifat diskriminatif. Proses pengenaan
sanksi dilakukan melalui proses yang obyektif, independen
dan berjenjang. Jenis sanksi yang dikenakan disesuaikan
dengan tingkat kesalahan yang dilakukan.

Any violation of the Code of Conduct will be penalized in


accordance with applicable regulations and the imposition of
sanctions is not discriminatory. The process of the imposition
of sanctions is done through a process that is objective,
independent and tiered. Types of sanctions imposed adjusted
to the level of errors made.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

CHANGES IN THE COMPOSITION OF


DIRECTORS

Pada tahun 2015 terjadi perubahan komposisi Direksi.


Perubahan komposisi beserta SK pengangkatan Direksi
selama 2015 disajikan dalam tabel berikut.

In 2015, there are changes in the composition of the Board


of Directors. Changes in the composition of the Board of
Directors along with the appointment decree for 2015 are
presented in the following table.

Tabel Perubahan Komposisi Direksi / Table of Changes in Composition of the Board of Directors
Nama
Name

Jabatan
Positions

Periode
Period

Dasar Pengangkatan
Base of Composition Changes

Tommy Soetomo

Direktur Utama
President Director

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


July 21, 2010 June 22, 2015

Sulistyo Wimbo Hardjito

Direktur Utama
President Director

22 Juni 2015 sekarang /


June 22, 2015 present

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-138/


MBU/2010 tanggal 23 Juli 2010 /
Decree of the Minister of State Enterprises
No:KEP-138/MBU/2010 on 23 July 2010
SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-98/
MBU/06/2015 tanggal 22 Juni 2015 /
Decree of the Minister of State Enterprises No: SK98/MBU/06/2015 on 22 June 2015

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

45

Laporan Manajemen
Management Report

Nama
Name

46

Profil Perusahaan
Company Profile

Jabatan
Positions

Gunawan Agus Subrata

Direktur Keuangan dan IT


Finance and IT Director

Novrihandi

Direktur Keuangan dan IT


Finance and IT Director

Robert Daniel Waloni

Direktur Pemasaran dan


Pengembangan Bisnis
Marketing and Business
Development Director

Moch. Asrori

Direktur Pemasaran dan


Pengembangan Bisnis
Marketing and Business
Development Director

Yushan Sayuti

Direktur Operasi
Operation Director

Wendo Asrul Rose

Direktur Operasi
Operation Director

Polana Banguningsih

Direktur Teknik
Technical Director

Daan Achmad

Direktur Sumber Daya


Manusia dan Umum
Human Capital and General
Affair Director

Saptandri Widiyanto

Direktur Sumber Daya


Manusia dan Umum
Human Capital and General
Affair Director

Adi Nugroho

Direktur Sumber Daya


Manusia dan Umum
Human Capital and General
Affair Director

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Periode
Period

Dasar Pengangkatan
Base of Composition Changes

21 Juli 2010 - 9 November


2015 / July 21, 2010 November 9, 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/


MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 /
Decree of the Minister of State Enterprises No: KEP134/MBU/2010 on 21 July 2010

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-22/


9 November 2015 sekarang
MBU/11/2015 tanggal 09 November 2015 /
/ November 9, 2015
Decree of the Minister of State Enterprises No: SKpresent
22/MBU/11/2015 on 09 November 2015
21 Juli 2010 - 9 November
2015 / July 21, 2010 November 9, 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/


MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 /
Decree of the Minister of State Enterprises
No: KEP-134/MBU/2010 on 21 July 2010

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-22/


9 November 2015 sekarang MBU/11/2015 tanggal 09 November 2015 /
/ November 9,2015 present Decree of the Minister of State Enterprises
No: SK-22/MBU/11/2015 on 09 November 2015
21 Juli 2010 - 9 November
2015 / July 21, 2010 November 9, 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/


MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 /
Decree of the Minister of State Enterprises
No: KEP-134/MBU/2010 on 21 July 2010

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-22/


9 November 2015 sekarang
MBU/11/2015 tanggal 09 November 2015 /
/ November 9, 2015
Decree of the Minister of State Enterprises
present
No: SK-22/MBU/11/2015 on 09 November 2015
10 April 2013 - sekarang /
April 10, 2013 present

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-208/


MBU/2013 tanggal 10 April 2013 /
Decree of the Minister of State Enterprises
No: SK-208/MBU/2013 on 10 April 2013

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-208/


10 April 2013 15 Januari 2015
MBU/2013 tanggal 10 April 2013 /
/ April 10, 2013 January
Decree of the Minister of State Enterprises
15, 2015
No: SK-208/MBU/2013 on 10 April 2013
22 Juni 2015 9 November
2015 / June 22, 2015
November 9, 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-98/


MBU/06/2015 tanggal 22 Juni 2015 /
Decree of the Minister of State Enterprises
No: SK-98/MBU/06/2015 on 22 June 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-22/


9 November 2015 sekarang MBU/11/2015 tanggal 09 November 2015 /
/ November 9,2015 present Decree of the Minister of State Enterprises
No: SK-22/MBU/11/2015 on 09 November 2015

Pemegang Saham menilai bahwa komposisi Direksi saat ini


sudah cukup efektif dalam menjalankan tugas pengawasan
dan pemberian pengarahan kepada Direksi.

Shareholders considered that the composition of the Board of


Directors is now quite effective in carrying out oversight and
direction to the Board of Directors.

PENUTUP

CLOSING REMARKS

Demikian laporan tugas Direksi atas pelaksanaan usaha


selama tahun 2015. Direksi memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada para pelanggan dan mitra kerja
yang telah memberikan kepercayaan kepada Perusahaan.
Atas dukungan yang diberikan selama ini, Perusahaan
mampu meningkatkan kinerjanya dengan baik.

Thus the Directors report on the implementation of business


tasks for 2015. The Board of Directors provides the highest
appreciation to our customers and partners who have given
credence to the Company. For their support during this time,
the Company was able to improve its performance well.

Direksi juga memberikan penghargaan yang setinggitingginya atas komitmen dan kerja sama dari seluruh
jajaran tim manajemen, dan seluruh karyawan yang telah
menunjukkan kinerja dengan baik. Atas kerja keras dari
tim manajemen dan seluruh karyawan, Perseroan mampu
meningkatkan kinerjanya di 2015.

Directors also gave high appreciation for the commitment


and cooperation of all levels of the management team and
all employees who had performed well. The hard work of
the management team and all employees, the Company was
able to improve its performance in 2015.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Atas arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris, Direksi


memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Dewan Komisaris sehingga dapat dicapai kinerja Perseroan
dengan baik. Direksi juga mengucapkan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada pemegang saham. Atas dukungan
yang diberikan selama ini, Perseroan mampu menunjukkan
pencapaian kinerja yang baik.

On the direction given by the Board of Commissioners, Board


of Directors provides the highest appreciation to the Board
so that it can be achieved with a good performance of the
Company. Directors also expressed high appreciation to the
shareholders. For their support during this time, the Company
is able to demonstrate achievement of good performance.

Untuk kedepannya, kami tetap berkomitmen akan selalu


memberikan yang terbaik guna perbaikan pencapaian kinerja
secara berkelanjutan. Direksi berharap bahwa Perseroan
akan menjadi bagian penting dan berkontribusi dalam
meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

For the future, we remain committed to always provide


the best to the achievement of sustainable performance
improvement. Directors expect that the Company will become
an important part and contribute to improving economic
growth in Indonesia.

Jakarta, Juni / June 2016


Atas nama Direksi
On Behalf of the Board of Director
PT Angkasa Pura I (Persero)

Sulistyo Wimbo Hardjito


Direktur Utama
President Director

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

47

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Dari kiri ke Kanan / From Right to Left

1. Wendo Asrul Rose


Direktur Operasi
Operation Director

2. Polana Banguningsih Pramesti


Direktur Teknik
Technical Director

3. Adi Nugroho
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Human Capital and General Affair Director

48

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

4. Sulistyo Wimbo Hardjito


Direktur Utama
President Director

5. Mochammad Asrori
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis
Marketing and Business Development Director

6. Novrihandri
Direktur Keuangan dan IT
Finance and IT Director

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tanggung Jawab Laporan


Responsibility of Reporting

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab


Atas Laporan Tahunan PT Angkasa Pura I (Persero) Tahun 2015
Statement of the Board of Commissioners Regarding the Responsibility
for the 2015 Annual Report of PT Angkasa Pura I (Persero)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa


semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Angkasa Pura
I (Persero) Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Tahunan ini.

We, the undersigned, hereby declare that all information


in the 2015 Annual Report of PT Angkasa Pura I (Persero) is
complete and we take full responsibility for the accuracy of
the contents of this Annual Report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Hereby, this statement is true and correct.


Jakarta, 9 Juni 2016
Jakarta, June 9th, 2016

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Andrinof Chaniago
Komisaris Utama Merangkap
Komisaris Independen
President Commissioner and
Independent Commissioner

Selby Nugraha Rahman

Dwi Ary Purnomo

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

Boy Syahril Qamar

Anandy Wati

Agus Santoso

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Komisaris
Commissioner

Komisaris
Commissioner

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

49

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Tanggung Jawab Laporan


Responsibility of Reporting

Surat Pernyataan Anggota Direksi Tentang Tanggung Jawab


Atas Laporan Tahunan PT Angkasa Pura I (Persero) Tahun 2015
Statement of the Board of Directors Regarding the Responsibility
for the 2015 Annual Report of PT Angkasa Pura I (Persero)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa


semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Angkasa Pura
I (Persero) Tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
Tahunan ini.

We, the undersigned, hereby declare that all information


in the 2015 Annual Report of PT Angkasa Pura I (Persero) is
complete and we take full responsibility for the accuracy of
the contents of this Annual Report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Hereby, this statement is true and correct.


Jakarta, 9 Juni 2016
Jakarta, June 9th, 2016

Direksi / Board of Directors

Sulistyo Wimbo Hardjito


Direktur Utama
President Director

50

Novrihandri

Mochammad Asrori

Direktur Keuangan dan IT


Finance and IT Director

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis


Marketing and Business Development Director

Wendo Asrul Rose

Adi Nugroho

Polana Banguningsih Pramesti

Direktur Operasi
Operation Director

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum


Human Capital and General Affair Director

Direktur Teknik
Technical Director

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

51

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil
Perusahaan
Company Profile

PT Angkasa Pura I (Persero), yang selanjutnya


disebut Angkasa Pura Airports atau Perseroan,
merupakan pelopor pengusahaan kebandarudaraan
secara komersial di Indonesia. Angkasa Pura
Airports berawal dari Perusahaan Negara (PN)
Angkasa Pura Kemayoran, yang dibentuk pada
tanggal 20 Februari 1962 berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 1962. Tugas
pokoknya adalah mengelola dan mengusahakan
Bandar Udara Kemayoran Jakarta, yang merupakan
bandar udara internasional pertama di Indonesia.
PT Angkasa Pura I (Persero), known as Angkasa Pura Airports or
the Company, is the pioneer in commercial airport management
in Indonesia. Initially, the Company was part of PN Angkasa Pura
Kemayoran which was established on 20 February 1962 pursuant
to Government Regulation Number 33 of 1962 with the main duty
of managing the Jakarta Kemayoran Airport that was the first
international airport in Indonesia.

52

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

53

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Identitas Perusahaan
Corporate Identity

54

Nama
Name

PT Angkasa Pura I (Persero)

Alamat Kantor Pusat


Head Office

Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 12 Kav. 2


Jakarta, 10610
Telp
: 62-21 6541961
Faks
: 62-21 6541513, 6541514
Email : humas@ap1.co.id
Website : www.angkasapura1.co.id

Bidang Usaha
Line of Business

1. Pelayanan Jasa Kebandarudaraan / Airport Services


2. Pelayanan Jasa Terkait Bandara / Airport-Related Services

Status Perusahaan
Company Status

Badan Usaha Milik Negara / State Owned Company

Kepemilikan
Ownership

100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia / 100% owned by the State of
the Republic of Indonesia

Tanggal Pendirian
Date of Establishment

15 November 1962 / November 15, 1962

Dasar Hukum Pendirian


Legal Ground of Establishment

PP Nomor 5 tahun 1992 / Government Regulation Number 5 of 1992

Modal Dasar
Authorized Capital

Rp12.000.000.000.000,-

Modal Ditempatkan dan


Disetor Penuh
Subscribed and Paid-Up Capital

Rp6.414.412.000.000,-

Jumlah Karyawan
Number of Employees

3.135 orang / 3,135 personnel

Layanan Informasi
Information Service

Corporate Secretary
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 12 Kav. 2
Jakarta, 10610
Telp
: 62-21 6541961
Faks
: 62-21 6541513, 6541514
Email
: humas@ap1.co.id
Website : www.angkasapura1.co.id
Twitter : @AP_Airports
Instagram : @AP_Airports
Facebook : www.facebook.com/angkasapura.airports
Youtube : www.youtube.com/angkasapuraairports

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Riwayat Singkat
Brief History

Angkasa Pura Airports senantiasa mendukung kebijakan dan program pemerintah di


bidang ekonomi dan pembangunan, guna menghasikan keuntungan bagi Perseroan melalui
usaha jasa kebandarudaraan dalam arti yang seluas-luasnya dan kegiatan bisnis lainnya
yang relevan dengan usaha jasa kebandarudaraan.
Angkasa Pura Airports consistently supports the governments policies and programs in the economic and
development sector, which are implemented to generate profit through airport service business in its broadest
sense and other business activities relevant to airport service business.

PT Angkasa Pura I (Persero), yang selanjutnya disebut


Angkasa Pura Airports atau Perseroan, merupakan pelopor
pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di
Indonesia. Angkasa Pura Airports berawal dari Perusahaan
Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran, yang dibentuk pada
tanggal 20 Februari 1962 berdasarkan Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 33 Tahun 1962. Tugas pokoknya adalah mengelola
dan mengusahakan Bandar Udara Kemayoran Jakarta,
yang merupakan bandar udara internasional pertama di
Indonesia.

PT Angkasa Pura I (Persero), known as Angkasa Pura


Airports or the Company, is the pioneer in commercial airport
management in Indonesia. Initially, the Company was part of
PN Angkasa Pura Kemayoran which was established on 20
February 1962 pursuant to Government Regulation Number 33
of 1962 with the main duty of managing the Jakarta Kemayoran
Airport that was the first international airport in Indonesia.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

55

Laporan Manajemen
Management Report

56

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung


sejak 20 Februari 1964 PN Angkasa Pura Kemayoran resmi
mengambil alih secara penuh aset dan operasional Bandar
Udara Kemayoran Jakarta dari Pemerintah. Tanggal 20
Februari 1964 itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari
jadi Perseroan.

After undergoing a two-year transitional phase, since 20


February 1964, PN Angkasa Pura Kemayoran officially
assumed all the assets and operations of Kemayoran Airport,
Jakarta from the Government. The date 20 February 1964
was then designated as the date of establishment of the
Company.

Dalam perkembangannya, untuk lebih memperluas cakupan


kerja mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia,
berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965, PN Angkasa Pura
Kemayoran berubah nama menjadi Perusahaan Negara
(PN) Angkasa Pura sejak tanggal 17 Mei 1965. Perubahan ini
bertujuan untuk lebih membuka peluang bagi PN Angkasa
Pura dalam melakukan pengelolaan bandar udara lain
di wilayah Indonesia. Secara bertahap, PN Angkasa Pura
telah mengelola Bandar Udara Ngurah Rai Bali, Halim
Perdanakusuma Jakarta, Polonia Medan, Juanda
Surabaya, Sepinggan Balikpapan, dan Sultan Hasanuddin
Ujung Pandang.

In its development, the Company further expanded its scope


of work by managing other airports within the territory of
Indonesia, pursuant to Government Regulation Number 21
of 1965, and then PN Angkasa Pura Kemayoran changed its
name to PN Angkasa Pura on 17 May 1965, in which this change
was aimed to open more opportunities for PN Angkasa Pura
to undertake other airports in the country. Eventually, PN
Angkasa Pura undertook the management of the following
airports: Ngurah Rai Airport Bali, Halim Perdanakusuma
Jakarta, Polonia Medan, Juanda Surabaya, Sepinggan
Balikpapan, and Sultan Hasanuddin Ujung Pandang.

Kemudian berdasarkan PP Nomor 37 Tahun 1974, status


badan hukum Perseroan diubah menjadi Perusahaan Umum
(Perum). Secara umum, seluruh perubahan tersebut ditujukan
untuk lebih memperluas cakupan kerja pengelolaan bandar
udara di Indonesia. Di tahun 1985, Bandar Udara Internasional
Kemayoran dinyatakan berhenti beroperasi. Seluruh kegiatan
operasional dialihkan ke Bandar Udara Soekarno Hatta yang
pada kala itu bernama Bandar Udara Cengkareng (CGK).

Subsequently, pursuant to Government Regulation Number 37 of


1974, the Companys legal entity was changed to a Perusahaan
Umum (Perum). In general, all of the aforementioned
changes were directed to broaden the scope of work of
airport management in Indonesia. In 1985, the operations
of Kemayoran International Airport was closed down and all
operational activities were moved to Soekarno Hatta Airport,
which was then named Cengkareng Airport (CGK).

Berdasarkan PP Nomor 25 tahun 1987, Perum Angkasa Pura


berubah nama sejak tanggal 19 Mei 1987 menjadi Perum
Angkasa Pura I bersamaan dengan dibentuknya Perum
Angkasa Pura II yang khusus bertugas mengelola Bandar
Udara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma. Di
tahun 1992, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk
Perusahaan Umum (Perum) diubah menjadi Perusahaan
Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh
Negara Republik Indonesia sehingga namanya menjadi
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta Notaris Muhani
Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh
persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor:
C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor
52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor: 2914/1993. Hingga saat ini
Perseroan tidak pernah melakukan pergantian nama dan
tetap menggunakan nama PT Angkasa Pura I (Persero).

Under the Government Regulation Number 25 of 1987, Perum


Angkasa Pura changed its name on 19 May 1987 to Perum
Angkasa Pura I concurrently with the establishment of Perum
Angkasa Pura II which was assigned to manage SoekarnoHatta and Halim Perdanakusuma Airports. In 1992, based
on Government Regulation Number 5 of 1992, the Public
Company was converted to a Limited Liability Company which
shares are fully owned by the Republic of Indonesia so that
its name became PT Angkasa Pura I (Persero) based on the
Notarial deed by Notary Muhani Salim, SH dated 3 January
1993 which was approved by the Minister of Justice by virtue
of his decree Number: C2-470.HT.01.01 of 1993 dated 24 April
1993 and was announced in the State Gazette of the Republic
of Indonesia Number 52 dated 29 June 1993 and Supplement
to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number:
2914/1993. Until today, the Company has retained it name as
PT Angkasa Pura I (Persero).

Perseroan senantiasa mendukung kebijakan dan program


pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. Hal ini
dilakukan guna menghasikan keuntungan bagi Perseroan
melalui usaha jasa kebandarudaraan dalam arti yang seluasluasnya dan kegiatan bisnis lainnya yang relevan dengan
usaha jasa kebandarudaraan, baik dilaksanakan mandiri
maupun bekerja sama dengan badan lain. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), Jasa Pelayanan
Penerbangan tidak dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero)

The Company consistently supports the governments


policies and programs in the economic and development
sector, which are implemented to generate profit through
airport service business in its broadest sense and other
business activities relevant to airport service business, either
independently or in cooperation with other entities. Pursuant
to Government Regulation Number 77 of 2012 regarding
Perum LPPNPI (Indonesia Air Navigation), Air Traffic Services
are no longer managed by PT Angkasa Pura I (Persero) since
January 16, 2013 at 22.00 Western Indonesia Time (pursuant to
Memorandum of Understanding Number: HK.201/1/10/DRJU-

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

sejak tanggal 16 Januari 2013 pukul 22.00 WIB (berdasarkan


Nota Kesepahaman Nomor: HK.201/1/10/DRJU-2013; KEP.15/
OM.02.03/2013; MOU.04.07.01/00/02/2013/001; 032/DU/
II/2013 tanggal 12 Februari 2013).

2013; KEP.15/OM.02.03/2013; MOU.04.07.01/00/02/2013/001;


032/DU/II/2013 dated February 12, 2013).

Anggaran Dasar PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami


perubahan pada tanggal 15 Agustus 2012 berdasarkan akta
Pernyataan Keputusan Rapat dan Keputusan Para Pemegang
Saham yang Diambil di Luar Rapat PT Angkasa Pura I (Persero)
No. 5 pada tanggal sebagaimana disebutkan di atas oleh
Notaris Utiek R. Abdurachman, SH, MLI, MKn, mengenai
peningkatan modal dasar dan penambahan modal Negara
Republik Indonesia ke dalam modal perusahaan serta
pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris.

The Articles of Association of PT Angkasa Pura I (Persero) was


amended lastly on 15 August 2012 as stipulated in the Minutes
of Meeting and the Decision of the Shareholders that was
decided in a Meeting of PT Angkasa Pura I (Persero) No. 5 as
referred to above, notarized by Notary Utiek R. Abdurachman,
SH, MLI, MKn, regarding the increase of the base capital
and additional capital from the Republic of Indonesia for
the Company and the termination and appointment of the
members of the Board of Commisioners.

Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri


Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Nomor: AHU-46777.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 3 September
2012 yang telah dimuat dan di umumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 84 tanggal 19 Oktober 2012
dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
62059/2012.

This deed was ratified by Minister of Law and Human Rights


of the Republic of Indonesia by virtue of Decree Number AHU46777.AH.01.02 of 2012 dated 3 September 2012 which has
been published and announced in the Republic of Indonesia
News No. 84 dated October 19, 2012 by Supplement of the
Republic of Indonesia number 62059/2012.

Berdasarkan akta notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn


No. 02 tanggal 16 Januari 2013 yang telah disimpan di
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 tanggal 31 Januari 2013
dan telah dimuat dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 24 tanggal 25 Maret 2014 dengan
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 255/L
tahun 2014, menyatakan persetujuan Menteri BUMN selaku
RUPS Perseroan atas peningkatan modal disetor yang diambil
dari kapitalisasi sebagian cadangan Perseroan sampai
dengan tahun buku 2011 sejumlah 300.000 saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000 sehingga seluruhnya seharga
Rp300.000.000.000 yang seluruhnya diambil bagian oleh
Negara Republik Indonesia.

Based on the notarial deed of Notary Nanda Fauz Iwan, SH,


MKn No. 02 dated January 16, 2013 which notarial document
is archived in the database of Legal Entities Administration
System of the Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 dated January
31, 2013 and publish announced and the Republic of Indonesia
News Number 24 dated March 25, 2014 with aditional the
Republic of Indonesia News Number 255/L in 2014, the
Company agreed to increase their paid-up capital, by
capitalizing a portion of the Companys reserves accumulated
up to 2011 totalling 300,000 shares with the nominal value
of Rp1,000,000, resulting an amount of Rp300,000,000, as
a whole equity participation of the State of the Republic of
Indonesia.

Berdasarkan akta notaris Julius Purnawan, SH, MSI


No. 11 tanggal 22 September 2015 yang telah disimpan di dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum dari Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.03-0972301 tanggal 22 September 2015 yang telah
dimuat dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 95 tanggal 27 November 2015 dengan
Tambahan Berita Negara republik Indonesia Nomor 584/L
tahun 2015, menyatakan persetujuan Menteri BUMN selaku
RUPS Perseroan atas peningkatan modal disetor yang semula
modal awal 3.488.245 saham ditambahkan sebesar 2.926.167
saham diambil dari Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 dan kapitalisasi sebagian
cadangan Perseroan sampai dengan tahun buku 2014 dengan
nilai nominal Rp1.000.000 (rupiah penuh) sehingga seluruhnya
seharga Rp6.414.412.000.000 yang seluruhnya diambil bagian
oleh Negara Republik Indonesia. Setelah keluarnya akta
perubahan modal dasar dan modal disetor sebagaimana
disebut di atas maka Pasal 4 (empat) dalam Anggaran Dasar
Perseroan berubah menjadi sebagai berikut.

Based on the notarial deed of Notary Julius Purnawan, SH, MSI


No. 02 dated September 22, 2015 which notarial document
is archived in the database of Legal Entities Administration
System of the Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0972301 dated
September 22, 2015 and publish announced and the Republic
of Indonesia News Number 95 dated November 27, 2015 with
aditional the Republic of Indonesia News Number 584/L in
2015, the Company agreed to increase their paid-up capital,
with the beginning capital of 3,488,245 shares, increase by
2,926,167 shares from the capital placement as participation
of the State based on Government Regulation Number 8 of
2014 and by capitalizing a portion of the Companys reserves
accumulated up to 2014 with the nominal value to Rp1,000,000
(in rupiah), thus, as a whole, equity participation of the State of
the Republic of Indonesia is amounthed Rp6.414.412.000.000.
Upon issuance of the Amendment of the Base Capit al and
Paid-Up Capital as referred to above, therefore, Article 4
(four) in the Companys Articles of Association of the Company
is amended as follows:

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

57

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

(1) Modal Dasar Perseroan ditetapkan sebesar 12.000.000


saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000.000 (rupiah penuh) atau seluruhnya berjumlah
Rp12.000.000.000.000 (rupiah penuh).

(1) The Base Capital of the Company is equivalent to


12,000,000 shares, valuing each Rp1,000,000 or totalling
Rp12,000,000,000,000.

(2) Dari modal tersebut telah ditempatkan/diambil bagian


dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia
sebanyak 6.414.412 saham atau seluruhnya berjumlah
Rp6.414.412.000.000,- (rupiah penuh) ke dalam kas
Perseroan, dengan cara sebagai berikut.
Sebesar Rp3.488.245.000.000 (rupiah penuh) telah
disetor dengan uang tunai sebagai setoran modal
lama sebagaimana dinyatakan dalam akta nomor
02 tanggal 16 Januari 2013 oleh Nanda Fauz Iwan,
SH., MKn., notaris di Jakarta yang telah memperoleh
pengesahan Menteri Hukum dan Hak AsasI Manusia
Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.10.02672
tanggal 31 Januari 2013.
Sebesar Rp2.926.166.059.117,86 (rupiah penuh) yang
berasal dari pengalihan Barang Milik Negara pada
Kementerian Perhubungan yang pengadaannya
bersumber dari APBN TA 1991/1992, 1992/1993,
1994/1995, 1997/1998, 1998/1999, 2000, 2002,
2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, dan
2011 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014.
Sebesar Rp940.882,14 (rupiah penuh) yang berasal
dari kapitalisasi sebagian cadangan perseroan
sebagaimana tercatat dalam Laporan Keuangan
Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) Hadori Sugiharto Adi & Rekan
sebagaimana suratnya Nomor: 11/LAIAP1/SBYI/
II/2015 tanggal 20 Februari 2015.

(2) The capital placement from this capital that is fully paid by
the State of the Republic of Indonesia is 6,414,412 shares
or totaling a value of Rp6,414,412,000,000 that is placed
as cash in the Companys books through the following
method:
The amount of Rp3,488,245,000,000 is deposited
in cash as the former capital placement as stated
in the Deed Number 02 dated 16 January 2013 by
Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn in Jakarta, who
is validated by Legal Entities Administration System
of the Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 dated
January 31, 2013.
The amount of Rp2.926.166.059.117,86 from the
diversion of the state-owned asset to the Ministry
of Transportation which is procured from the State
Budget of 1991/1992, 1992/1993, 1994/1995, 1997/1998,
1998/1999, 2000, 2002, 2004, 2005, 2006, 2007,
2008, 2009, 2010, and 2011 as it is appointed on the
Government Regulation Number 8 of 2014.

Sampai dengan akhir tahun 2015, bandara yang dikelola


oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 13 bandara
dan 1 Strategic Business Unit (SBU) dan 5 Perusahaan Anak
yang terletak di kota-kota besar wilayah tengah dan timur
Indonesia, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

58

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali


Bandara Juanda Surabaya
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan
Bandara Frans Kaisiepo Biak
Bandara Sam Ratulangi Manado
Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin
Bandara Ahmad Yani Semarang
Bandara Adisutjipto Yogyakarta
Bandara Adi Soemarmo Surakarta
Bandara Internasional Lombok - Lombok Tengah
Bandara Pattimura Ambon
Bandara El Tari Kupang
Ngurah Rai Commercial SBU Bali
PT Angkasa Pura Logistik
PT Angkasa Pura Properti
PT Angkasa Pura Suport
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Retail

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

The amount of Rp940,882.14 from the capitalizing


a portion of Companys reserved as it is stated
on the Financial Report of 2014 which has been
audited by Certified Public Accountant (CPA) Hadori
Sugiharto Adi & Partner according to the statement
Number: 11/LAIAP1/SBYI/II/2015 dated February 20,
2015.


By the end of 2015, the Company operates 13 major airports,
1 Strategic Business Unit, and 5 subsidiaries companies
which are developing rapidly in the central to eastern part of
Indonesia, including:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

I Gusti Ngurah Rai Airport Denpasar


Juanda Airport Surabaya
Sultan Hasanuddin Airport Makassar
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport
Balikpapan
Frans Kaisiepo Airport Biak
Sam Ratulangi Airport Manado
Syamsudin Noor Airport Banjarmasin
Ahmad Yani Airport Semarang
Adisutjipto Airport Yogyakarta
Adi Soemarmo Airport Surakarta
Lombok International Airport Central Lombok
Pattimura Airport Ambon
El Tari Airport Kupang
Ngurah Rai Commercial SBU Bali
PT Angkasa Pura Logistik
PT Angkasa Pura Properti
PT Angkasa Pura Suport
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Retail

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Bidang Usaha
Line of Business

Tujuan dan lapangan usaha dari Perseroan adalah untuk melaksanakan dan menunjang
kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan serta untuk
memupuk keuntungan bagi Perseroan dengan menyelenggarakan usaha jasa
kebandarudaraan dalam arti seluas-luasnya dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai
hubungan dengan usaha tersebut.
The objectives and the business lines of the Company are to implement and support the policies and programs of
the government in the economic and development sector as well as to generate profit through a broad scope of
airport services and other relevant businesses.

Untuk mencapai tujuan tersebut


menjalankan usaha-usaha:

di

atas,

Perseroan

To achieve these objectives, the Company operates the


following businesses:

Kegiatan usaha yang dijalankan adalah jasa pelayanan


kebandarudaraan yang meliputi:

The Company provides airport services which covered:

1. Aeronautika
a. Penyediaan, pengusahaan, dan pengembangan
fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas
landas, parkir, dan penyimpanan pesawat udara.
b. Penyediaan fasilitas check-in counter, garbarata
(aviobridge), Baggage Handling System (BHS)/Hold
Baggage Screening (HBS).
c. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan
fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan
penumpang, kargo, dan pos.

1. Aeronautics
a. Provision, management, and development of facilities
for aircraft landing, take-off, parking, and hangar
service activities.
b. Provide check-in counter, aviobridge, Baggage
Handling System (BHS)/Hold Baggage Screening
(HBS)
c. Provision, management, and development of terminals
for passenger, cargo, and post transportation service.

2. Non Aeronautika
a. Penyediaan lahan untuk pembangunan, lapangan
dan kawasan industri serta gedung/bangunan yang
berhubungan dengan kelancaran angkutan udara.
b. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan
fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbah
buangan.
c. Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan, dan
pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan.
d. Usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya
tujuan Perseroan.

2. Non-Aeronautics
a. Provision of land for construction, fields, and
industrial zone as well as for buildings/structures
supporting air transportation.
b. Provision, management, and development of
electronics, electricity, water, and waste disposal
installation facilities.
c. Provision of airport-related consulting, education,
and training services.
d. Other businesses supporting the achievement of the
companys objectives.

Perseroan dapat pula mendirikan/menjalankan perusahaan


lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut
di atas baik sendiri-sendiri maupun bersama dengan badan
lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan
Anggaran Dasar.

The Company may also establish/operate other companies


relevant to the aforementioned businesses, both separately
as well as jointly with other entities provided that it does
not contradict the applicable laws and regulations and in
compliance with the provisions of the Articles of Association.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

59

Laporan Manajemen
Management Report

60

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012


Tentang Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI),
Jasa Pelayanan Penerbangan tidak dikelola oleh
Angkasa Pura I (Persero) sejak tanggal 16 Januari 2013
pukul 22.00 WIB (berdasarkan Nota Kesepahaman
Nomor:
HK.201/1/10/DRJU-2013;
KEP.15/OM.02.03/2013;
MOU.04.07.01/00/02/2013/001; 032/DU/II/2013 tanggal
12 Februari 2013).

In accordance to Government Regulation Number 77 year


2012 regarding Perum LPPNPI (the Indonesia Institution of Air
Navigation Service Provider), Air Traffic Services are no longer
managed by Angkasa Pura I (Persero) since January 16, 2013
at 22.00 Western Indonesia Time (pursuant to Memorandum
of Understanding Number: HK.201/1/10/DRJU-2013; KEP.15/
OM.02.03/2013; MOU.04.07.01/00/02/2013/001; 032/DU/
II/2013 dated February 12, 2013).

Produk jasa Perseroan dapat diuraikan sebagai berikut:

Service products of the Company are described as follows:

1. PJP4U (Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan


Penyimpanan Pesawat Udara)
Produk Pelayanan Jasa Pendaratan Pesawat Udara
ini adalah kegiatan pelayanan jasa pendaratan yang
diberikan terhadap pesawat udara yang mendarat di
bandar udara. Produk Pelayanan Jasa Penempatan
Pesawat Udara adalah pelayanan jasa yang diberikan
untuk penempatan pesawat udara di tempat terbuka
di bandar udara. Produk Pelayanan Jasa Penyimpanan
Pesawat Udara yaitu pelayanan jasa yang diberikan
terhadap pesawat udara di dalam hanggar.

1. PJP4U (Aircraft Landing, Parking, and Hangar Services)



Aircraft Landing Service constitutes the services that
are provided to aircrafts landing at the airport. Aircraft
Parking Service constitutes the service provided for
aircrafts parking in an open space at the airport. Aircraft
Hangar Service constitutes the service provided for
aircraft stowing in the hangar.

2. PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara)


Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara adalah
pelayanan jasa yang diberikan kepada setiap penumpang
di terminal keberangkatan atau kedatangan bandar
udara yang diusahakan oleh Angkasa Pura Airports.

2. PJP2U (Aircraft Passenger Services)


Aircraft Passenger Services are services provided to any
passenger at the departure or arrival terminals at the
airports managed by Angkasa Pura Airports.

3. Garbarata (Aviobridge)
Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Aviobridge)
adalah
pelayanan
jasa
pemakaian
garbarata
(aviobridge) yang diberikan kepada setiap badan
usaha angkutan udara/perusahaan angkutan udara/
operator pesawat udara pada saat keberangkatan atau
kedatangan penumpang.

3. Aviobridge
Aviobridge Facility Service is the facility service provided
to any air transportation business entity / airline /
aircraft operator for their passengers embarking to and
disembarking from the aircraft.

4. Check-In Counter

Pelayanan Jasa Pemakaian Check-In Counter adalah
pelayanan jasa yang diberikan kepada perusahaan
angkutan udara atau operator pesawat udara
sehubungan pemakaian fasilitas bandar udara.

4. Check-In Counter
Check-In Counter Facility Service is the service provided
to airlines or aircraft operators in using check-in counter
facilities at the airport.

5. Baggage Handling System (BHS)/Hold Baggage


Screening (HBS)
Pelayanan jasa yang diberikan kepada perusahaan
angkutan udara atau operator pesawat udara
sehubungan pemakaian fasilitas Baggage Handling
System yaitu suatu sistem conveyor yang digunakan
untuk mengangkut bagasi penumpang setelah
proses pemeriksaan dan check-in bagi penumpang
keberangkatan, selanjutnya bagasi tersebut dibawa
ke area penumpukan siap angkut (baggage make up
area) untuk diangkut ke pesawat udara, begitu juga
sebaliknya bagi penumpang kedatangan dibawa ke
area pengambilan bagasi (baggage claim). Sedangkan
pelayanan jasa yang diberikan kepada perusahaan
angkutan udara atau operator pesawat udara
sehubungan pemakaian fasilitas Hold Baggage Screening

5. Baggage Handling System (BHS)/Hold Baggage


Screening (HBS)

The BHS/HBS service is the service provided to airlines or
aircraft operators in using the Baggage Handling System
facility, that consists of the conveyor belt system for
transporting passengers baggage after the screening
and check-in process for departing passengers. The
baggage is subsequently taken to the baggage make-up
area to be carried into the aircraft, and reciprocally for
arriving passengers, in which the baggage is taken to the
baggage claim area. The service provided for airlines or
aircraft operators in using the Hold Baggage Screening
facility consists of a baggage screening system using an
x-ray machine, which is directly integrated to the BHS. The
system automatically identifies the security status of the
baggage to be distributed based on the screening results;

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

yaitu suatu sistem pemeriksaan bagasi dengan mesin


x-ray yang terintegrasi langsung dengan BHS dan secara
otomatis dapat mengetahui status keamanan bagasi
untuk disalurkan sesuai hasil pemeriksaan, pemilahan
(sortir) dan tujuan bagasi untuk diangkut ke pesawat
udara bagi penumpang keberangkatan.

the baggage is then sorted based on the destination of


the baggage to be taken to the aircraft for departing
passengers.

6. Konsesi Atas Jasa Penggunaan Fasilitas Bandar Udara


Konsesi adalah jasa yang diberikan atas hak penggunaan
fasilitas bandar udara kepada pihak ketiga terkait
kegiatan usaha yang dilakukan di bandar udara. Konsesi
ini dikenakan kepada perusahaan-perusahaan yang
berusaha di bandar udara seperti usaha Ekspedisi
Muatan Pesawat Udara (EMPU), Regulated Agent (RA),
Ground Handling, dan In-flight Catering.

6. Concession Rights for Airport Facility Service


The concession are the rights provided to a third party to
use airport facilities for business activities at the airport
such as Aircraft Cargo Expedition, Regulated Agent (RA),
Ground Handling, and In-flight Catering.

SEGMENTASI PRODUK

PRODUCT SEGMENTATION

Segmentasi pasar Angkasa Pura Airports terbagi menjadi


2 jenis, yaitu segmen produk jasa yang diberikan kepada
perusahaan (Badan Usaha Angkutan Udara dan Mitra Usaha)
dan segmen produk jasa yang diberikan langsung kepada
konsumen (penumpang pesawat udara dan pengantar/
penjemput).

The market segmentation of Angkasa Pura Airports is divided


into 2 types, namely the segment of service provided to
companies (Air Transport Business Agency and Business
Partner) and the segment of service delivered directly to
consumers (aircraft passengers).

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

61

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Peta Wilayah Operasional


Operational Areas

11

2
1

Sampai dengan akhir tahun 2015, Bandara yang dikelola


oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 13 bandara dan 1
Strategic Business Unit dan 5 Perusahaan Anak yang terletak
di kota-kota besar di sebagian wilayah barat, tengah, dan
timur Indonesia, yaitu:
1. Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS)
Bali
2. Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya (SUB) Surabaya
3. Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin (UPG) Makassar
4. Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan (BPN) - Balikpapan

62

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

By the end of 2015, the Company operates 13 major airports,


1 Strategic Business Unit, and 5 subsidiaries companies
which are developing rapidly in the central to eastern part of
Indonesia, including:
1. I Gusti Ngurah Rai (DPS) International Airport Denpasar
2. Juanda Surabaya (SUB) International Airport Surabaya
3. Sultan Hasanuddin (UPG) International Airport
Makassar
4. Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (BPN)
International Airport Balikpapan

12

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

12
3

13

5. Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo (BIK) Biak


6. Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi (MDC)
Manado
7. Bandar Udara Internasional Adisutjipto (JOG)
Yogyakarta
8. Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo (SOC)
Surakarta
9. Bandar Udara Syamsudin Noor (BDJ) - Banjarmasin
10. Bandar Udara Internasional Pattimura (AMQ) - Ambon
11. Bandar Udara Internasional Ahmad Yani (SRG)
Semarang
12. Bandar Udara Internasional Lombok (LOP) - Praya
13. Bandar Udara Internasional El Tari (KOE) - Kupang

5. Frans Kaisiepo (BIK) International Airport Biak


6. Sam Ratulangi (MDC) International Airport Manado

7. Adisutjipto (JOG) International Airport - Yogyakarta

8. Adi Soemarmo (SOC) International Airport - Surakarta

9. Syamsudin Noor (BDJ) International - Banjarmasin


10. Pattimura (AMQ) International Airport - Ambon
11. Ahmad Yani (SRG) International Airport - Semarang
12. Lombok (LOP) International Airport - Praya
13. El Tari (KOE) International Airport Kupang

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

63

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Struktur Organisasi Perusahaan


Organizational Structure

PRESIDENT DIRECTOR
Sulistyo Wimbo Hardjito

Head of Internal Audit


Eko Permadi

Head of Procurement
Herry A. Y. Sikado

OPERATION DIRECTOR
Wendo Asrul Rose

TECHNICAL DIRECTOR
Polana Banguningsih
Pramesti

MARKETING AND BUSINESS


DEVELOPMENT DIRECTOR
Mochammad Asrori

Head of Corporate Social


Responsibility
Mariyanto

General Manager Bandara


I Gusti Ngurah Rai Bali
Trikora Harjo

Airport Service
Group Head
Nugroho Jati

Airport Facilities Readiness


Group Head
Widodo

Business Development Group


Head
R. Eko Wibowo

Safety, Health & Environment


Group Head
Andiko Surya Widjaya

Airport Equipment
Readiness Group Head
Yudi Maisa

Aviation Marketing
Group Head
Moch. Asrori

Airport Security
Group Head
Donny Subardono

Project Management Office


Group Head
Dwi Tedjowati

Non Aviation Marketing


Group Head
Eppy Dhanianto

General Manager Bandara


Juanda Surabaya
Yuwono

General Manager Bandara


Syamsudin Noor Banjarmasin
Handy Heryudhitiawan

64

General Manager Bandara


Ratulangi Manado
Halendra Waworuntu

General Manager Bandara


SAMS Sepinggan Balikpapan
Pujiono

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

General Manager Bandara


Adisutjipto Yogyakarta
Agus Pandu Purnama

General Manager Bandara


Sultan Hasanuddin Makassar
Ahmad Munir

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Corporate Secretary
Farid Indra Nugraha

Head of Legal
I Wayan Sutawijaya

Head of Corporate Planning


and Performance
Yudhaprana Sugarda
FINANCE AND IT
DIRECTOR
Novrihandri

HUMAN CAPITAL AND


GENERAL AFFAIR DIRECTOR
Adi Nugroho
Head of Risk Management
and Compliance
Tommy Meilitza

Accounting
Group Head
Sulistyowati Dewi

Human Capital
Group Head
Imron Qodari

Finance
Group Head
Wisnu Darmojo

Training and Development


Group Head
Cecep Marga Sonjaya

Information Technology
Group Head
Imam Pramono

General Affair
Group Head
Sigit Herdiyanto

General Manager Bandara


Adi Soemarmo Solo
Abdullah Usman

General Manager Bandara


Ahmad Yani Semarang
Priyo Jatmiko

General Manager Bandara


Lombok Praya
I G N Ardita

General Manager Bandara


Pattimura Ambon
Merpin Butarbutar

General Manager Bandara


El Tari Kupang
I.G.Kt. Arnawa

General Manager
Commercial SBU Bali
Ramdan Pradarma

General Manager Bandara


Frans Kaisiepo Biak
Minggus ET Gandeguai

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

65

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Visi, Misi dan Budaya Perusahaan


Vision, Mission and Corporate Culture

Visi dan Misi Angkasa Pura Airports mempunyai arti dan peranan penting dalam
membantu manajemen untuk mempertajam bisnis inti (core business) maupun untuk
mengidentifikasikan apa sebenarnya kompetensi inti (core competence) Angkasa Pura
Airports dewasa ini dan apa yang akan dikembangkan di masa mendatang.
The Vision and Mission of Angkasa Pura Airports are meaningful and important in assisting the
management to sharpen its core business and to identify exactly the current core competencies of Angkasa
Pura Airports and determine the future development.

Visi / Vision

66

Menjadi salah satu dari sepuluh


perusahaan pengelola bandar udara
terbaik di Asia

To become one of the top ten airport


operator in Asia

Angkasa Pura Airports bertekad melakukan transformasi


secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun
yang telah dituangkan dalam Roadmap 2013-2017, yaitu
Percepatan Pertumbuhan Bisnis (2013), Optimalisasi
Potensi Bisnis Secara Penuh (2014), Perusahaan
Berkinerja Tinggi (High Performance Organization) (2015),
Perusahaan Kompetitif di Asia (2016), dan salah satu dari
10 Perusahaan Pengelola Bandara Terbaik di Asia (2017).

Angkasa Pura Airports is determined to run a


comprehensive and gradual transformation over the next
five years as incorporated in the 2013-2017 Roadmap,
which includes Accelerating Business Growth (2013), Fully
Optimizing Business Potential (2014), High Performance
Company (High Performance Organization) (2015), the
Competitive Company in Asia (2016), and One of The Top 10
Airport Operator in Asia (2017).

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Misi / Mission
Misi adalah tujuan jangka panjang perusahaan yang
menjadi landasan didirikannya perusahaan yang
hendaknya mencakup produk/jasa yang diusahakan,
sasaran pasar yang dituju dan upaya untuk meningkatkan
kemanfaatan kepada semua pihak terkait (stakeholders).
Adapun misi Perusahaan adalah:
1. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan;
2.
Menjadi
mitra
pemerintah
dan
pendorong
pertumbuhan ekonomi;
3. Mengusahakan jasa kebandarudaraan melalui
pelayanan prima yang memenuhi standar keamanan,
keselamatan, dan kenyamanan;
4. Meningkatkan daya saing Perusahaan melalui
kreatifitas dan inovasi;
5. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan
hidup.

The Mission of the company is the companys long -term


objectives in which the company defines the products/
services that are to be delivered, the intended target
markets and the efforts to enhance the benefit to all relevant
parties (stakeholders). The missions of the Company are:

Visi dan Misi Angkasa Pura Airports tersebut telah


ditetapkan dalam dokumen RJPP 2014-2018 dan telah
disetujui oleh Direksi beserta Dewan Komisaris.

The Vision and Mission of Angkasa Pura Airports are


incorporated in the 2014-2018 Long Term Corporate Plan
(RJPP) and has been approved by the Board of Directors
and the Board of Commissioners.

1. To enhance stakeholders value;


2. To become the partner of the government and the
driver of economic growth;
3. To provide excellent service for airport service business
by fulfilling the security, safety, and comfort standards;
4. To strengthen the Companys competitiveness through
creativity and innovation;
5. To make positive contribution to the environment.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

67

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

TATA NILAI PERUSAHAAN / CORPORATE VALUES


Untuk merealisasikan visi dan misi, Perseroan telah menyusun
dan menerapkan Nilai Perusahaan (Corporate Values) yaitu
SATU untuk mengingatkan dan memberikan inspirasi
kepada semua insan Angkasa Pura Airports untuk senantiasa
melakukan yang terbaik untuk mencapai yang terbaik.
SATU merupakan singkatan dari:

To achieve the vision and mission, the Company has developed


and applied the Corporate Values of the Company which is
SATU that guides and inspires all employees of Angkasa
Pura Airports to always endeavor for their best.
SATU stands for:

1. Sinergi
Synergy

Definisi Nilai Budaya: Cara insan


Angkasa Pura Airports menghargai
keragaman dan keunikan setiap elemen
untuk memberi nilai tambah bagi
perusahaan, pembangunan ekonomi,
dan lingkungan dimanapun insan
Angkasa Pura Airports berada.

Core Value Definition: All employees


of Angkasa Pura Airports respect
the diversity and uniqueness of
every element of the Company as an
added value for the company, for the
development of the economy and for the
environment, wherever the employee
may be.

2. Adaptif
Adaptive

Definisi Nilai Budaya: Daya, semangat


dan hasrat insan Angkasa Pura Airports
yang pantang menyerah, proaktif
merespon perubahan dan kaya akan
inovasi.

Core Value Definition: The power, spirit,


and desire of the employees of Angkasa
Pura Airports to never surrender and
responsive to changes and innovative.

3. Terpercaya
Trusted

Definisi Nilai Budaya: Karakter insan


Angkasa Pura Airports yang senantiasa
selaras antara kata dengan perbuatan,
jujur dalam menjalankan tugas serta
kewajiban, dan dapat diandalkan.

Core Value Definition: The employees


of Angkasa Pura Airports are reliable,
consistent with their words and actions
and uphold integrity in performing their
duties and responsibility.

4. Unggul
Superior

Definisi Nilai Budaya: Komitmen insan


Angkasa Pura Airports memberikan
layanan prima dengan profesional dan
bertanggung jawab untuk memuaskan
pelanggan secara berkelanjutan.

Core Value Definition: The commitment


of the employees of Angkasa Pura
Airports to deliver exelence service with
professionalism and responsibility that
is aimed to continuously satisfy their
customers.

Dewan Komisaris dan Direksi telah menyetujui dan


menetapkan Visi, Misi dan Nilai Budaya Perusahaan guna
menghadapi dinamika bisnis jasa kebandarudaraan di
dalam dan luar negeri.

The Board of Commissioners and Board of Directors have


agreed upon and stipulated the Corporate Vision, Mission and
Core Values in order to face the dynamics in airport service
business domestically and abroad.

Moto PERUSAHAAN / Company Slogan

Kemuliaan Melayani
Nobelity In Serving

68

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Strategi Perusahaan
Company Strategy

The Best 10 Airport


Operators in Asia

1. Service Excellence
2. Revenue Enhancement

3. Environment
4. Reasonable Cost
5. Sound Organization

Service Excellence

Service Excellence

Revenue Enhancement

Revenue Enhancement

1.
2.
3.
4.

Peningkatan CSI
Peremajaan alat-alat produksi
Pelaksanaan pembangunan bandara DPS,BPN,T2 SUB
Pemenuhan jumlah SDM dan fasilitas produksi

1. Optimalisasi sistem kerjasama dengan mitra/konsesioner


2. Peningkatan pendapatan Aeronautika
Aeronautika
3. Pembentukan anak perusahaan

dan

Non

Enhancement of CSI
Rejuvenation of production tools
Airport development DPS,BPN,T2 SUB
Fulfillment of human resource and production facilities

1. Optimization of the system of cooperation with partner /


concessionaire
2. Increased revenue Non Aeronautics and Aeronautics
3. The establishment of subsidiaries

Reasonable Cost

1. Efektifitas penggunaan anggaran


2. Menjaga keseimbangan peningkatan
terhadap peningkatan biaya

1.
2.
3.
4.

Reasonable Cost
pendapatan

1. The effectiveness of the use of budget


2. Maintaining the stability of the increase of revenue to the
increase of costs

Environment

Environment

Sound Organization

Sound Organization

1. Penyaluran program kemitraan


2. Pemberian dana program bina lingkungan
3. Penerapan Eco Green Airport
4. Dampak sosial dan ekonomi serta penyerapan tenaga
kerja lokal

1. Restrukturisasi organisasi
2. Workshop budaya baru perusahaan
3. Pencanangan Center For Excelent
4. Management training melalui strategic patnership
5. Penetapan Master Plan IT
6. Reaktivasi training untuk berbagai level

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Distribution of partnership program


Funding the environment development program
Implementation of Eco Green Airport
The impact of social and economic as well as local
employment

Restructure the organization


Workshop for the new corporate values
Launching of Center For Excellent
Management training through strategic partnership
Determination Master Plan IT
Reactivation of training for various level

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

69

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Dewan Komisaris


Profile of the Board of Commissioners

Andrinof Chaniago
Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen
President Commissioner and Independent Commissioner

Warga negara Indonesia, usia 54 tahun. Saat ini berdomisili di


Jakarta, lahir di Padang tanggal 3 November 1962. Menjabat
Komisaris Utama Angkasa Pura Airports sejak 29 Oktober
2015. Pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas dari tahun
2014 sampai 2015, pendiri Center for Indonesian Regional
and Urban Studies (CIRUS) pada tahun 1999, dan dari
tahun 2008 hingga saat ini menjadi Direktur Eksekutif CIRUS
Surveyors Group (CSG). Menempuh pendidikan program
S1 Sarjana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia pada tahun 1983. Lulus tahun 2014 dari
program S2 Pascasarjana Ilmu Perencanaan dan Kebijakan
Publik, Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia. Beliau
melanjutkan S3 Program Doktor Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Indonesia. Dasar pengangkatan pertama
kali adalah SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/
MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015. Beliau tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris lainnya maupun Pemegang Saham.

70

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Indonesian citizen, 54 years old. Currently lives in Jakarta,


was born in Padang, November 3, 1962. He was appointed
as President Commissioner of Angkasa Pura Airports since
October 29, 2015. He was a Minister of National Planning
Development/Head of BAPPENAS from 2014 until 2015,
founder of the Center for Indonesian Regional and Urban
Studies (CIRUS) in 1999, and since 2008 until now he is the
executive director of CIRUS Surveyors Group (CSG). He
graduated from Political Science major, Faculty of Social and
Political Science University of Indonesia in 1983. He pursued
his master degree on Planning and Public Policy, Faculty of
Economics University of Indonesia. He is pursuing his doctorate
degree on Philosophy, Faculty of Humanities University of
Indonesia. His first appointment was by virtue of Decree of the
State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-210/
MBU/10/2015, dated October 29, 2015. He has no affiliated
relationship with members of the Board of Directors nor with
other members of the Board of Commissioners, nor with the
shareholders.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Selby Nugraha Rahman


Komisaris
Commissioner

Warga negara Indonesia, usia 46 tahun. Saat ini berdomisili di


Jakarta, lahir di Jakarta tanggal 14 Desember 1970. Menjabat
Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 29 Oktober 2015.
Pernah menjabat sebagai Direktur PT Execujet Indonesia
sejak tahun 2011 sampai Juni 2015. Saat ini masih menjabat
sebagai Direktur PT Ferco Seating System Indonesia sejak
tahun 2014, Direktur Teknologi dan Informasi Experd Human
Resources Consultant sejak tahun 2010, dan Direktur Decorus
Contract sejak tahun 1994. Lulus tahun 1996 dari Program S1
Sarjana Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan. Dasar
pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara
BUMN Nomor: SK-210/MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober
2015. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya maupun
Pemegang Saham.

Indonesian citizen, 46 years old. Currently lives in Jakarta,


was born in Jakarta, December 4, 1970. He was appointed
as Commissioner of Angkasa Pura Airports since October
29, 2015. She was a former Director of PT Execujet Indonesia
from 2011 until 2015. He has become the Director of PT Ferco
Seating System Indonesia since 2014, IT Director of Experd
Human Resources Consultant since 2010, and Director of
Decorus Contract since 1994. He completed His bachelor
degree in 1996 on Economics major, Parahyangan Catholic
University. His first appointment was by virtue of Decree of the
State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-210/
MBU/10/2015, dated October 29, 2015. He has no affiliated
relationship with members of the Board of Directors nor with
other members of the Board of Commissioners, nor with the
shareholders.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

71

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Dwi Ary Purnomo


Komisaris
Commissioner

Warga negara Indonesia, usia 41 tahun. Saat ini berdomisili


di Jakarta, lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1975. Menjabat
Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014. Pernah
menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero) dari tahun 2011 sampai 2014, Kepala
Bidang Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian Negara
BUMN dari tahun 2010 sampai 2013 dan Komite Audit PT Askes
(Persero) dari tahun 2008 sampai 2010. Lulus tahun 2011 dari S2
Program Pascasarjana Fakultas Hukum Ekonomi, Universitas
Indonesia. Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK
Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75/MBU/2014 tanggal
7 April 2014 dan diperbaharui dengan SK-210/MBU/10/2015
tanggal 29 Oktober 2015 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perseroan
PT Angkasa Pura I (Persero). Beliau tidak memiliki hubungan
afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun Pemegang Saham.

72

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Indonesian citizen, 41 years old. Currently lives in Jakarta,


was born in Jakarta, December 4, 1970. He was appointed as
Commissioner of Angkasa Pura Airports since April 7, 2014.
He was the former Commissioner of PT Perkebunan Nusantara
IX from 2011 until 2014, Head of Wealth Administration Division
BUMN, State of Minister for State-Owned Entrerprises from
2010 until 2013, and Audit Committee of PT Akses from 2008
until 2010. He pursued his master degree from Faculty of
Economics Law, Univeristy of Indonesia. His first appointment
was by virtue of Decree of the State Minister of State-Owned
Enterprises Number: SK-75/MBU/2014, dated April 7, 2014
and renewed with SK-210/MBU/10/2015 on October 29, 2015
about The termination and Appointment of The Members of
the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I. He has no
affiliated relationship with members of the Board of Directors
nor with other members of the Board of Commissioners, nor
with the shareholders.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Boy Syahril Qamar


Komisaris Independen
Independent Commissioner

Warga negara Indonesia, 60 tahun. Saat ini berdomisili di


Jakarta, lahir di Cirebon pada 26 Maret 1956. Menjabat
sebagai Komisaris di Angkasa Pura Airports sejak 7 April
2014. Pernah menjabat sebagai Kasum TNI AU dan Wakasau
tahun 2013 dan Danseskaou di tahun 2010. Lulus dari
Akademi TNI Angkatan Udara tahun 1980 dan kemudian
melanjutkan pendidikan Sarjana Ekonomi pada tahun
1997. Dasar pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri
Negara BUMN Nomor: SK-75/MBU/2014 tanggal 7 April 2014
dan diperbaharui dengan SK-210/MBU/10/2015 tanggal
29 Oktober 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Angkasa
Pura I (Persero). Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
lainnya maupun Pemegang Saham.

Indonesian Citizen, 60 years old. Currently lives in Jakarta and


was born in Cirebon on March 26, 1956. He was appointed
as Commissioner of Angkasa Pura Airports on April 7, 2014.
He served as the Head of General Staff of the Indonesian
Armed Force and Deputy Chief of Staff of the Indonesian
Air Force in 2013 and Commander of Air Force Staff and
Command College in 2010. Graduated from the Air Force
Academy in 1980 and pursued an Economics Degree in
1997. His first appointment was by virtue of Decree of the
State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-75/
MBU/2014, dated April 7, 2014 and renewed with SK-210/
MBU/10/2015 on October 29, 2015 about The termination and
Appointment of The Members of the Board of Commissioners
of PT Angkasa Pura I. He has no affiliated relationship with
members of the Board of Directors nor with other members of
the Board of Commissioners, nor with the shareholders.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

73

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Anandy Wati
Komisaris
Commissioner

Warga negara Indonesia, usia 57 tahun. Saat ini berdomisili


di Jakarta, lahir di Semarang, tanggal 4 Januari 1959.
Menjabat Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014.
Pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal
Anggaran Kementerian Keuangan 2013, Direktur Sistem
Manajemen Investasi tahun 2010 dan Direktur Pelaksanaan
Anggaran di tahun 2009. Lulus tahun 1983 dari Universitas
Sebelas Maret di Surakarta dan memperoleh gelar Master
of Public Management di Amerika Serikat tahun 1991. Dasar
pengangkatan pertama kali adalah SK Menteri Negara
BUMN Nomor: SK-75/ MBU/2014 tanggal 7 April 2014
dan diperbaharui dengan SK-210/MBU/10/2015 tanggal
29 Oktober 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota Dewan Komisaris Perseroan PT Angkasa Pura I
(Persero). Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun Pemegang Saham.

74

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Indonesian Citizen, 57 years old. Currently lives in Jakarta


and was born in Semarang on January 4, 1958. She was
appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports on
7 April 2014. She served as the Secretary of Directorate
General of Budgeting, Ministry of Finance in 2013, Director
of Investment Management System in 2010 and Director
of Budget Implementation in 2009. She graduated from
Sebelas Maret University in Surakarta in 1983 and received
her Master Degree on Public Management in the United
States in 1991. Her first appointment was by virtue of Decree
of the State Minister of State-Owned Enterprises Number:
SK-75/MBU/2014 dated April 7, 2014 and it is renewed
SK-210/MBU/10/2015 onOctober 29, 2015 The termination and
Appointment of The Members of the Board of Commissioners
of PT Angkasa Pura I. She has no affiliated relationship with
members of the Board of Directors nor with other members of
the Board of Commissioners, nor with the shareholders.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Agus Santoso
Komisaris
Commissioner

Warga negara Indonesia, usia 58 tahun. Saat ini berdomisili


di Jakarta, lahir di Solo tanggal 4 Agustus 1958. Saat ini
menjabat sebagai Direktur Bandar Udara Kementerian
Perhubungan RI. Menjabat sebagai komisaris Angkasa Pura
Airports sejak 29 Oktober 2015. Selain menjadi Direktur
Bandar Udara, beliau juga pernah menjabat berbagai posisi
penting di Kementerian Perhubungan, diantaranya Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara
dari tahun 2014 sampai 2015, Kepala Bandar Udara Budiarto
Curug dari tahun 2009 sampai 2014, dan Kepala Bagian
Perencanaan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dari
tahun 2007 sampai 2009. Lulus tahun 1986 S1 Program Sarjana
Teknik Sipil Struktur Kontruksi dari Institut Teknologi Bandung,
Program S2 Pascasarjana Jurusan Teknik Sistem Transportasi
dari Institut Teknologi BandungLeeds University, dan S3
Program Doktor Jurusan Manajemen dari Universitas Negeri
Jakarta tahun 2011. Dasar pengangkatan pertama kali adalah
SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/MBU/10/2015
tanggal 29 Oktober 2015. Beliau tidak memiliki hubungan
afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris lainnya maupun Pemegang Saham.

Indonesian Citizen, 58 years old. Currently lives in Jakarta


and was born in Solo on August 4, 1958. Currently, He is an
Airport Director of the Ministry of Transportation. He was
appointed as Commissioner of Angkasa Pura Airports on
29 October 2015. He holds many important position in the
Ministry of Transportation such as the Head of Research and
Development of Civil Aviation from 2014 until 2015, Head of
Budiarto Curug Airport from 2009 until 2014, and Head of
Planning Division of Directorate General of Civil Aviation from
2007 until 2009. He completed his bachelor degree on Civil
Engineering from Institute of Technology Bandung in 1986,
master degree of Transportation System major from Institute
of Technology Bandung Leeds University, and doctorate
degree of Management from State University of Jakarta in
2011. His first appointment was by virtue of Decree of the
State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-210/
MBU/10/2015, dated October 29, 2015.He has no affiliated
relationship with members of the Board of Directors nor with
other members of the Board of Commissioners, nor with the
shareholders.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

75

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Direksi
Profile of the Board of Directors

Sulistyo Wimbo Hardjito


Direktur Utama
President Director

Warga Negara Indonesia, 60 Tahun. Saat ini berdomisili


di Jakarta. Lahir di Blitar pada tanggal 1 Desember 1955.
Menjabat
sebagai
Direktur
Utama
Perusahaan
berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-98/
MBU/06/2015 tanggal 22 Juni 2015. Beliau meraih gelar
Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi
Bandung pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Master of
Business Administration (MBA) dari Sekolah Tinggi Manajemen
Bisnis Telkom di tahun 1991. Beliau pernah menjabat berbagai
posisi penting di beberapa intitusi diantaranya sebagai
Direktur Marketing Satelindo (2002-2003), Komisaris Utama
PT SMT Indonesia (2007), Direktur Corporate Services PT
Indosat (2005-2007), Direktur Komersial PT KAI (Persero)
(2009-2014), dan Direktur Utama PT Pelni (Persero) (20142015). Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun
Pemegang Saham.

76

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Indonesian citizen, 60 years old. Currently lives in Jakarta.


He was born in Blitar, December 1, 1955. His first
appointment
as President Director was by virtue of
Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises
Number: SK-98/MBU/06/2015, dated June 22, 2015.
He completed his bachelor degree on Electrical
Engineering from Intitute of Technology Bandung in 1982
and pursued his Master of Business Administration from
Telkom School of Management in 1991. He hold several
important position in some institutions which are Marketing
Director of Satelindo (2002-2003), President Commissioner of
PT SMT Indonesia (2007), Corporate Services Director of PT
Indosat (2005-2007), Commercial Director of PT KAI (Persero)
(2009-2014), and President Director of PT Pelni (Persero)
(2014-2015). He has no affiliated relationship with members
of the Board of Directors nor with other members of the Board
of Commissioners, nor with the shareholders.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Novrihandri
Direktur Keuangan dan IT
Finance and IT Director

Warga negara Indonesia, 45 tahun. Saat ini berdomisili di


Jakarta. Lahir di Padang pada tanggal 20 November 1971.
Menjabat sebagai Finance and Information Technology
Director Perusahaan berdasarkan SK Menteri Negara
BUMN Nomor: SK-222/MBU/II/2015 tanggal 9 November
2015. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Jurusan Akuntansi, Universitas Andalas Padang tahun 1996
dan menyelesaikan studi Program Pascasarjana Magister
Manajemen di Universitas Gajah Mada di tahun 2010. Beliau
pernah menjabat berbagai posisi penting di PT Angkasa
Pura I (Persero) diantaranya Asisten Deputi Direktur Bidang
Kerjasama Non Aero Wilayah I (2007-2011), Direktur Keuangan
PT Angkasa Pura Suport (2012), Business Development Group
Head (2013), dan Human Capital Support Expert (2014). Beliau
tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi lainnya, maupun Pemegang Saham.

Indonesian citizen, 45 years old. Currently lives in Jakarta.


He was born in Padang on November 20, 1971. His first
appointment as Finance and IT Director was by virtue of
Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises
Number: SK-222/MBU/II/2015, dated November 22, 2015.
He completed his bachelor degree of Accounting from
Andalas University Padang in 1996 and pursued his master
degree on Management from Gajah Mada University in
2010. He has held some important positions in PT Angkasa
Pura I such as Assistant of Deputy Director of Relations Non
Aero Zone I (2007-2011), Finance Director of PT Angkasa
Pura Support (2012), Business Development Group Head
(2013), and Human Capital Support Expert (2014). He has no
affiliated relationship with members of the Board of Directors
nor with other members of the Board of Commissioners, nor
with the shareholders.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

77

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Mochammad Asrori
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis
Marketing and Business Development Director

Warga negara Indonesia, 51 tahun. Saat ini berdomisili


di Jakarta. Lahir di Ngawi pada tanggal 7 Agustus 1965.
Menjabat sebagai Marketing and Business Development
Director Perseroan berdasarkan SK Menteri Negara BUMN
Nomor: SK-222/MBU/II/2015 tanggal 9 November 2015.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Ekonomi Manajemen, Universitas Terbuka pada tahun
1996. Beliau meniti karirnya di PT Angkasa Pura I (Persero)
diantaranya pernah menjabat sebagai Assisten Deputi
Direktur Tarif dan Kerjasama Aero (2004), Manajer Komersial
dan Pengembangan Usaha (2008-2012), Strategic Business
Development (2012-2013), dan Aviation Marketing Group
Head (2013-2015). Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya,
maupun Pemegang Saham.

78

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Indonesian citizen, 51 years old. Currently lives in Jakarta. He


was born in Ngawi on August 7, 1965. His first appointment as
Finance and IT Director was by virtue of Decree of the State
Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-222/MBU/
II/2015, dated November 9, 2015. He completed his bachelor
degree on Management from Terbuka University in 1996.
He started his career in PT Angkasa Pura I. He has become
the Assistant of Deputy Director of Tariff and Relation Aero
(2014), Commercial and Business Development Manager
(2008-2012), Strategic Business Development (2012-2013),
and Aviation Marketing Group Head (2013-2015). He has no
affiliated relationship with members of the Board of Directors
nor with other members of the Board of Commissioners, nor
with the shareholders.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Wendo Asrul Rose


Direktur Operasi
Operation Director

Warga negara Indonesia, 46 tahun. Saat ini berdomisili di


Jakarta. Lahir di Padang pada tanggal 29 Desember 1970.
Menjabat sebagai Operation Director Perseroan berdasarkan
SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-222/MBU/II/2015
tanggal 9 November 2015. Beliau memperoleh gelar Sarjana
Teknik dari Jurusan Teknik Mesin, Institut Sains dan Teknologi
Nasional Jakarta pada tahun 1995. Beliau pernah menjabat
berbagai posisi penting di PT Angkasa Pura I (Persero),
diantaranya sebagai Kepala Dinas Mekanikal & Teknik Air
(2003-2004), Asisten Deputi Direktur (2004-2009), Deputi
Direktur Teknik Pengawasan (2009-2011), Pimpinan Proyek
Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan (20112013), dan General Manager Bandara Internasional Sultan
Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan (2013-2015).
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, maupun Pemegang
Saham.

Indonesian citizen, 46 years old. Currently lives in Jakarta.


He was born in Padang on December 29, 1965. His first
appointment as Operation Director was by virtue of
Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises
Number: SK-222/MBU/II/2015, dated November 9, 2015.
He completed his bachelor degree on Mechanical Engineering
from National Institute of Science and Technology Jakarta in
1995. He has held some important positions in PT Angkasa
Pura I such as Head of Water Mechanical & Technical (20032004), Assistant of Deputy Director (2004-2009), Technical
Supervision Deputy Director (2009-2011), Project Head of
Sepinggan International Airport (2011-2013), and General
Manager of Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan International Airport (2013-2015). He has no
affiliated relationship with members of the Board of Directors
nor with other members of the Board of Commissioners, nor
with the shareholders.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

79

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Adi Nugroho
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Human Capital and General Affair Director

Warga negara Indonesia, 47 tahun. Saat ini berdomisili di


Jakarta. Lahir di Jakarta pada tanggal 2 Mei 1969. Menjabat
sebagai Human Capital and General Affair Director Perseroan
berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-222/
MBU/II/2015 tanggal 9 November 2015. Beliau memperoleh
gelar Sarjana pada jurusan Manajemen Sumber Daya
Manusia, Universitas Pancasila Jakarta pada tahun 1993,
gelar Magister pada Jurusan Marketing, Massey University
New Zealand tahun 2000, dan program Doktor pada Jurusan
Service Management, Northern Malaysia Univerity tahun
2007. Beliau pernah menjabat berbagai posisi penting di
PT Angkasa Pura I (Persero), diantaranya sebagai Manajer
Komersial dan Pengembangan Usaha (2008-2012), Deputi
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Wilayah II
(2012-2013), Business Development Group Head (2013) dan
Project Portfolio Analyst (2013-2015). Beliau tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya, maupun Pemegang Saham.

80

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Indonesian citizen, 47 years old. Currently lives in Jakarta.


He was born in Jakarta on May 2, 1969. His first appointment
as Human Capital and General Affair Director was by virtue
of Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises
Number: SK-222/MBU/II/2015, dated November 9, 2015. He
completed his bachelor degree on Human Resources from
Pancasila University in 1993. He pursued his master degree
on Marketing, Massey University New Zealand in 2000,
and doctorate degree of Service Management, Northern
Malaysia University in 2007. He has held some important
positions in PT Angkasa Pura I which are Commercial and
Business Development Manager (2008-2012), Commercial
and Business Development Deputy Director Zone II (20122013), Business Development Group Head (2013), and
Project Portfolio Analyst (2013-2015). He has no affiliated
relationship with members of the Board of Directors nor with
other members of the Board of Commissioners, nor with the
shareholders.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Polana Banguningsih Pramesti


Direktur Teknik
Technical Director

Warga Negara Indonesia, 54 Tahun. Saat ini berdomisili


di Jakarta. Lahir di Jakarta pada tanggal 2 November 1961.
Menjabat sebagai Technical Director Perseroan berdasarkan
SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-208/MBU/2013 tanggal
10 April 2013. Meraih gelar Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Bandung pada tahun 1986. Beliau menyelesaikan studi
Program Pascasarjana bidang Transportasi, Institut Teknologi
Bandung di tahun 1992. Beliau pernah menjabat berbagai
posisi penting di Kementerian Perhubungan RI, diantaranya
sebagai Kasi Mutu Konstruksi Sipil Ditjen Hubud (19922002),
Pemimpin Proyek PFBUJ (2002), Kasi Keterpaduan Program
Bandara (20022005), Kasubdit Program Bandara (2005
2007), Kasubdit Rancang Bangun (2007-2008) dan Kasubdit
Prasarana Bandara (2008-2013). Beliau tidak memiliki
hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi lainnya, maupun Pemegang Saham.

Indonesian citizen, 54 years old. Currently lives in Jakarta.


Born in Jakarta on November 2, 1961. Her first appointment as
Technical Director of the Company by virtue of the Decree of the
State Minister of State-Owned Enterprises Number: SK-208/
MBU/2013 dated April 10, 2013. She holds a Bachelor degree
in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology in
1986. She completed her Master Program in Transportation
from the Institute of Technology Bandung in 1992. She
held various positions in the Ministry of Transportation of
Indonesia, such as the Head of Quality Construction of Civil
DGAC (1992-2002), Project Leader PFBUJ (2002), Section
Head of Integrated AirportProgram (2002-2005), the Head
of Sub Directorate of Airport Program (2005-2007), and as
the Head of Sub Directorate of Airport Infrastructure (20082013). She has no affiliated relationship with members of the
Board of Directors or with other members of the Board of
Commissioners, or with the shareholders.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

81

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Pejabat Eksekutif


Profile of the Executive Officers

Warga negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Jember pada 6 Juni 1961. Menyelesaikan
pendidikan S1 Jurusan Teknik Mesin pada Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya
tahun 1986. Menjabat sebagai Head of Internal Audit sejak 2 Februari 2015 berdasarkan
SK Direksi No. SKEP.207/KP.07.03/2015.

1. Eko Permadi

Indonesian citizen, 55 years old. He was born in Jember on June 6, 1961. He completed his
bachelor degree on Mechanical Engineering from Institute Technology of 10 November
Surabaya in 1986. He served Head of Internal Audit since February 2, 2015 by virtue of the
Decree of the Board of Directors Number: SKEP.207/KP.07.03/2015.

Head of Internal Audit

Warga Negara Indonesia. Usia 46 tahun, lahir di Balikpapan pada 12 Maret 1970.
Menyelesaikan pendidikan S1 pada Sekolah Tinggi Hukum, Bandung tahun 1993 dan
memperoleh gelar Magister Hukum dari Universitas Airlangga pada tahun 2004.
Menjabat sebagai Corporate Secretary sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi
No. SKEP.206/ KP.07.03/2013.
Indonesian citizen. Age 46 years, born in Balikpapan on March 12, 1970. Graduated
Bachelor Degree from the Bandung School of Law, in 1993 and holds a Master of Law
from Airlangga University in 2004. Served as Corporate Secretary since February 19,
2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206/KP.07.03/2013.

2. Farid Indra Nugraha


Corporate Secretary

Warga Negara Indonesia. Usia 49 tahun, lahir di Jakarta pada 23 Januari 1967.
Menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Teknik Sipil dari Universitas Katholik Parahyangan
(1991) dan gelar Mastere Spesialise en Management Aeroportuaire (MSMA) dari Ecole
Nationale de LAviation Civile (ENAC), Toulouse, Perancis (1996). Menjabat sebagai
Head of Corporate Planning and Performance sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK
Direksi No. SKEP.206/KP.07.03/2013.

3. Yudhaprana Sugarda

Head of Corporate Planning and Performance

Indonesian citizen. Age 49 years, born in Jakarta on 23 January 1967. Graduated from
Universitas Katholik Parahyangan (1991) majoring in Civil Engineering (1991) and
received his Mastere Spesialise en Management Aeroportuaire (MSMA) from the Ecole
Nationale de lAviation Civile (ENAC), Toulouse, France (1996). Appointed as Head of
Corporate Planning and Performance in 19 February 2013 by virtue of the Decree of the
Board of Directors Number: SKEP.206/KP.07.03/2013.

Warga Negara Indonesia. Usia 52 tahun, lahir di Jakarta pada 17 Mei 1964. Memperoleh
gelar Sarjana Psikologi Pendidikan Jurusan Psikologi dari Universitas Pasundan (1985)
dan Gelar Sarjana Hukum Jurusan Hukum dari Universitas I Gusti Ngurah Rai Bali
(1995). Gelar Magister Management diperoleh di Universitas Hasanuddin Makassar
pada tahun 2007. Menjabat sebagai Head of Risk Management and Compliance sejak
23 April 2015 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.702/KP.07.03/2015.
Indonesian citizen, 52 years old. He was born in Jakarta on May 17, 1964. He completed
his bachelor degree on Psychology from Pasundan University (1985) and bachelor
degree on Law from I Gusti Ngurah Rai University Bali (1995). He pursued his master
degree on Management from Hasanuddin Univesity Makassar in 2007. He served
Head of Risk Management and Compliance since April 23, 2015 by virtue of the Decree
of the Board of Directors Number: SKEP.702/KP.07.03/2015.

82

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

4. Tommy Meilitza

Head of Risk Management and Compliance

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Warga Negara Indonesia. Usia 49 tahun, lahir di Jembrana, Bali pada 4 Maret 1967.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945, Semarang
(1995) dan gelar Magister Manajemen dari STIE Mitra Indonesia, Yogyakarta (2002).
Menjabat sebagai Head of Procurement sejak 20 September 2013 berdasarkan SK
Direksi No. SKEP. 1525/KP.07.03/2013.

5. I Wayan Sutawijaya

Head of Legal

Indonesian Citizen. Age 49 years, born in Jembrana, Bali on 4 March 1967. He earned
his law degree from the 17 Agustus 1945 University in Semarang (1995) and his Master in
Management from Mitra Indonesia, Yogyakarta (2002). Served as Head of Procurement
since the 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number:
1525/KP.07.03/2013.

Warga Negara Indonesia. Usia 54 tahun, lahir di Curup pada 21 April 1962. Memperoleh
gelar Sarjana Hukum jurusan Hukum Internasional dari Universitas Padjadjaran (1987).
Menjabat sebagai Head of Corporate Social Responsibility sejak 20 September 2013
berdasarkan SK Direksi No. SKEP. 1526/KP.07.03/2013.
Indonesian citizen. 54 years old, born in Curup on 21 April 1962. Received his Bachelor
Degree in Law majoring in International Law from Padjajaran University in 1987. He
served as Head of Corporate Social Responsibility since 20 September 2013 by virtue of
the Decree of the Board of Directors Number: SKEP. 1526/KP.07.03/2013.

6. Mariyanto

Head of CSR

Warga Negara Indonesia. Usia 51 tahun, lahir di Makassar pada 7 November 2965.
Memperoleh gelar sarjana dari Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun 1990
dan Master dari Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun 2002. Menjabat
sebagai Head of Procurement sejak 23 April 2016 berdasarkan SK Direksi No SKEP.700/
KP.07.03/2015.

7. HERRY A. y. SIKADO

Head of Procurement

Indonesian citizens. Age 51, was born in Makassar on November 7, 2965. He earned a
bachelors degree from the University of Sam Ratulangi in 1990 and a Master of Sam
Ratulangi University in 2002. He served as Head of Procurement since 23 April 2016 by
virtue of the Decree of Directors No. SKEP.700 /KP.07.03/2015 .

Warga negara Indonesia. Usia 47 tahun, lahir di Magelang, 17 Januari 1969.


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Gajah Mada (1993) dan
gelar Magister Manajemen dari Universitas Airlangga (2013). Menjabat Accounting
Group Head sejak 2 Februari 2015 berdasarkan SKEP.207/KP.07.03/2015.
Indonesian Citizen. 47 years old, was born in Magelang on January 17, 1969. She holds
a Bachelor Degree in Accounting from Gajah Mada University (1993) and Master
of Management from Airlangga University (2013). She served as Accounting Group
Head since February 2, 2015 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number:
SKEP.207/KP.07.03/2015.

8. Sulistyowati Dewi

Accounting Group Head

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

83

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Yogyakarta pada 19 Juni 1966.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi-Akuntansi dari STIE Swadaya pada tahun 2006.
Menjabat sebagai Finance Group Head sejak 11 November 2013 berdasarkan SK Direksi
No. SKEP. 1644/KP.07.03/2013.

9. Wisnu Darmojo

Indonesian Citizen. 50 years old, was born in Yogyakarta on June 19, 1966. He holds a
Bachelor Degree in Accounting from STIE Swadaya in 2006. He served as Finance Group
Head since November 11, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number:
SKEP.1644/KP.07.03/2013.

Finance Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, lahir di Jakarta pada 14 Maret 1960.
Memperoleh gelar Sarjana Komputer dari STMIK Budi Luhur, Jakarta (1996) dan
gelar Magister Manajemen dari Universitas Mercu Buana (2006). Menjabat sebagai
Information Technology Group Head sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK Direksi
No. SKEP.1975/KP.07.03/2014.
Indonesian citizen. Age 56 years old, born in Jakarta on 14 March 1960. He earned his
Bachelor degree in Computer Science from STMIK Budi Luhur, Jakarta (1996) and Master
of Management from Mercu Buana University (2006). He served as the Information
Technology Group Head since 27 August, 2014 by virtue of the Decree of the Board of
Directors Number: SKEP.1975/KP.07.03/2014.

10.Imam Pramono

PTS. IT Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 39 tahun, lahir di Palembang pada 4 September 1976.
Memperoleh gelar Magister Manajemen Stratejik Universitas Mercu Buana, Jakarta
(2007). Menjabat sebagai Aviation Marketing Group Head sejak 30 November 2015
berdasarkan SK Direksi No. SKEP.2190/KP.07.03/2015.

11. M. Syaugi Shahab


Indonesian Citizen. 39 years old, was born in Palembang on September 4, 1976. He


earned his Master of Strategic Management from Mercu Buana University, Jakarta
(2007). He served as Aviation Marketing Group Head since November 30, 2015 by virtue
of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.2190/KP.07.03/2015

Aviation Marketing Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 39 tahun, lahir di Kudus, 23 Januari 1977.


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati, Denpasar (2001).
Menjabat sebagai Business Development Group Head sejak 24 April 2015 berdasarkan
SK Direksi nomor: SKEP.707/KP.07.03/2015.
Indonesian Citizen. 39 years old, was born in Kudus on January 23, 1977. He earned his
Bachelors of Economics from Mahasaraswati University, Denpasar (2001). He served
as Business Development Group Head since April 24, 2015 by virtue of the Decree of the
Board of Directors Number: SKEP.707/KP.07.03/2015.

12. R. Eko Wibowo


84

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Business Development Group Head

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Warga Negara Indonesia. Usia 38 tahun, lahir di Jakarta, 22 Oktober 1978.


Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Indonesia (2002).
Menjabat sebagai Non Aviation Marketing Group Head sejak 23 April 2015 berdasarkan
SK Direksi nomor: SKEP.701/KP.07.03/2015.

13. Eppy Dhanianto


Indonesian Citizen. 38 years old, was born in Jakarta on October 22, 1978. He earned his
Bachelors of Management from University of Indonesia (2002). He served Non-Aviation
Marketing Group since April 23, 2015 by virtue of the Decree of the Board of Directors
Number: SKEP.701/KP.07.03/2015.

Non Aviation Marketing Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 48 tahun, lahir di Pontianak pada 23 Mei 1968.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Atmajaya, Jakarta (1991)
dan Universitas Mercu Buana (2003). Menjabat sebagai Airport Equipment Readiness
Group Head sejak 19 Februari 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206/ KP.07.03/2013.
Indonesian Citizen. 48 years old, was born in Pontianak on May 23, 1968. He earned
his Bachelors Degree in Mechanical Engineering from Atmajaya University, Jakarta
(1991) and Mercu Buana University (2003). Served as Airport Equipment Readiness
Group Head since February 19, 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors
Number: SKEP.206/KP.07.03/2013.

14. Yudi Maisa


Airport Equipment Readiness Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 49 tahun, lahir di Medan pada 29 Juni 1967.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Atmajaya, Jakarta (1994).
Menjabat sebagai Airport Facilities Readiness Group Head sejak 19 Februari 2013
berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206/KP.07.03/2013.

15. Widodo

Indonesian Citizen. 49 years old, born in Medan on June 29, 1967. He earned his Civil
Engineering Degree from Atmajaya University, Jakarta (1994). Served as Airport Facilities
Readiness Group Head since February 19, 2013 by virtue of the Decree of the Board of
Directors Number: SKEP.206/KP.07.03/2013.

Airport Facilities Readiness Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 51 tahun, lahir di Palembang pada 21 Maret 1965.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Trisakti, Jakarta (1993).
Menjabat sebagai Safety, Health and Environment Group Head sejak 19 Februari 2013
berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206/KP.07.03/2013.
Indonesian Citizen. 51 years old, born in Palembang on March 21, 1965. He holds a
degree in Civil Engineering from Trisakti University, Jakarta (1993). Served as the Safety,
Health and Environment Group Head since February 19, 2013 by virtue of the Decree of
the Board of Directors Number: SKEP.206/KP.07.03/2013.

16. Andiko Surya Widjaya


Safety, Health, and Environment Group Head

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

85

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Warga Negara Indonesia. Usia 51 tahun, lahir di Yogyakarta pada 5 Maret 1965.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia, Jakarta (1990).
Menjabat sebagai Project Management Office Group Head sejak 20 September 2013
berdasarkan SK Direksi No. SKEP. 1517/KP.07.03/2013.

17. Dwi Tedjowati


Indonesian citizen. 51 years old, born in Yogyakarta on March 5, 1965. He holds a


Bachelor Degree in Civil Engineering from the University of Indonesia, Jakarta (1990).
Served as Project Management Office Group Head since September 20, 2013 by virtue
of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP. 1517/KP.07.03/2013.

Project Management Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 40 tahun, lahir di Jakarta pada 12 Juli 1976. Pernah
mengecap pendidikan FAA Aviation Security (1997), Senior Avsec (2007), dan Aviation
Security Supervisor Course (2009). Menjabat sebagai Airport Security Group Head
sejak 23 April 2015 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.702/KP.07.03/2015.
Indonesian Citizen. 40 years old, was born in Jakarta on July 12, 1977. He has studied
about FAA Aviation Security (1997), Senior Avsec (2007), and Aviation Security Supervisor
Course (2009). He served as Airport Security Group Head since April 23, 2015 by virtue of
the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.702/KP.07.03/2015.

18. Donny Subardono


Airport Security Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 43 tahun, lahir di Jakarta pada 25 Oktober 1973.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati, Mataram
(2001) dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Hasanuddin, Makassar (2011).
Menjabat sebagai Airport Services Group Head sejak 20 September 2013 berdasarkan
SK Direksi No. SKEP.1517/KP.07.03/2013.

19. Nugroho Jati


Airport Service Group Head

Indonesian Citizen. 43 years old, born in Jakarta on 25 October 1973. He earned his
Bachelor Degree in Economics from Mahasaraswati University, Mataram (2001) and a
Master in Management from Hasanuddin University, Makassar (2011). Served as Airport
Services Group Head since 20 September 2013 by virtue of the Decree of the Board of
Directors Number: SKEP.1517/KP.07.03/2013.

Warga Negara Indonesia. Usia 46 tahun, lahir di Jakarta pada 22 November


1964. Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Manajemen dari IKOPIN, Jakarta
(1994) dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Mercu Buana (2003).
Menjabat sebagai Human Capital Group Head sejak 27 Agustus 2014 berdasarkan SK
Direksi No. SKEP.206/KP.07.03/2014.
Indonesian Citizen. 46 years old, born in Jakarta on 22 November 1964. Earned a
Bachelor Degree in Management from IKOPIN, Jakarta (1994) and a Master Degree in
Management from Mercu Buana University (2003). Served as Human Capital Group
Head since 27 August 2014 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number:
SKEP.206/KP.07.03/2014.

86

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

20.Imron Qodari

Human Capital Group Head

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Warga Negara Indonesia. Usia 52 tahun, lahir di Jakarta pada 10 Januari 1964.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Swadaya pada tahun 1998 dan Magister
Manajemen dari STIE STIKUBANK, Semarang (2006). Menjabat sebagai General Affair
Group Head sejak 11 November 2013 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206/KP.07.03/2013.

21. Sigit Herdiyanto


General Affair Group Head

Indonesian Citizen. 52 years old, born in Jakarta on 10 January 1964. He holds a Bachelor
Degree in Economics from STIE Swadaya in 1998 and Master of Management from
STIE Stikubank, Semarang (2006). Appointed as General Affairs Group Head since
11 November 2013 by virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206/
KP.07.03/2013.

Warga Negara Indonesia. Usia 50 tahun, lahir di Bandung pada 3 Februari 1965.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Sarjana IT dari Universitas Mahasaraswati,
Denpasar (2000) dan Magister Manajemen dari Universitas Sahid, Jakarta (2009).
Menjabat sebagai Training and Development Group Head sejak 19 Februari 2013
berdasarkan SK Direksi No. SKEP.206/ KP.07.03/2013.
Indonesian Citizen. 50 years old, born in Bandung on February 3, 1965. He holds a
Bachelor Degree of Economics as well a Bachelor Degree in IT from the Mahasaraswati
University, Denpasar (2000) and Master of Management from Sahid University, Jakarta
(2009). Served as Training and Development Group Head since February 19, 2013 by
virtue of the Decree of the Board of Directors Number: SKEP.206/KP.07.03/2013.

22. Cecep Marga Sonjaya


Training and Development Group Head

Warga Negara Indonesia. Usia 45 tahun, lahir di Makassar pada 3 Juli 1971. Memperolah
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pancasila pada tahun 1994. Menjabat sebagai
Pimpinan Proyek ERP pada tanggal 21 Februari 2014 berdasarkan SK Direksi No.
SKEP.507/KP.07.03/2014

23. WIDYA WIDAGDO


Indonesian citizens. Age 45 years , was born in Makassar on July 3 , 1971. obtain a degree
in Economics from the University of Pancasila in 1994. Served as ERP Project Leader on
February 21, 2014 by virtue of the Decree of Directors No. SKEP.507 / KP.07.03 / 2014

Pimpinan Proyek ERP

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

87

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Karyawan
Profile of Human Capital

Bagi Perseroan, human capital merupakan aset penting


dalam keberlanjutan dan peningkatan kualitas bisnis.
Perseroan senantiasa melakukan proses rekrutmen yang
mengedepankan
asas-asas
keterbukaan,
kewajaran
dan kesetaraan berdasarkan kompetensi kebutuhan
dan kompetensi yang dimiliki oleh kandidat dengan
memperhatikan ketersediaan tenaga kerja lokal/nasional.
Kandidat yang memenuhi standar administrasi dijaring
melalui situs Perseroan serta iklan. Komposisi pegawai
Angkasa Pura Airports di tahun 2015 adalah sebagai berikut.

The Company regards human capital as an important asset to


achieve business sustainability and provide quality services.
In recruiting personnel, the Company up holds the principles
of openness, fairness and equality based on the required
competence and qualification of the candidates and the
availability of local/national man power. Candidates who
meet the administrative requirement are solicited through
the Companys website and through advertisements. The
composition of the employees of Angkasa Pura Airports in
2015 is as follows.

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN


LEVEL ORGANISASI

HUMAN RESOURCE COMPOSITION BASED


ON ORGANIZATION LEVEL

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi /


Table of Composition of Human Resources Based on Organization Level
Level Organisasi
Organization Level

Jumlah
Amount

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Amount

Perubahan / Change
Jumlah
Amount

0,03

0,06

(1)

(50,00)

0,19

0,16

20,00

39

1,24

33

1,07

18,18

0,26

0,23

14,29

47

1,50

40

1,30

17,50

108

3,44

103

3,34

4,85

32

1,02

36

1,17

(4)

(11,11)

270

8,61

247

8,01

23

9,31

128

4,08

109

3,53

19

17,43

10

125

3,99

144

4,67

(19)

(13,19)

11

661

21,08

556

18,03

105

18,88

12

714

22,78

787

25,52

(73)

(9,28)

13

471

15,02

485

15,73

(14)

(2,89)

14

155

4,94

205

6,65

(50)

(24,39)

15

358

11,42

313

10,15

45

14,38

PKWT / PKWT
Jumlah / TOTAL

88

Tahun 2015 / Year 2015

(dalam orang / in persons)

12

0,38

12

0,39

0,00

3.135

100,00

3.084

100,00

51

1,65

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

1
6
39
8
47
108
32

12
358

2015

471

3.135

2
5
33
7
40
103
36

12
313

270

155

Laporan Keuangan
Financial Report

247

205

109

128

2014

125

144

3.084

485

orang / people

orang / people

556

661
787

714

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN


TINGKAT PENDIDIKAN

HUMAN RESOURCE COMPOSITION BASED


ON EDUCATION LEVEL

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan /


Table of Human Resource Composition Based on Education Level
Tingkat Pendidikan
Education Level
S3 / Doctor

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah
Amount
2

(dalam orang / in persons)

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Total

%
0,06

Perubahan / Change
Jumlah
Amount

%
0,0

100,00

S2 / Post-Graduate (Magister)

106

3,38

91

2,95

16

16,48

Sarjana / Undergraduate (Bachelor)

848

27,05

755

24,48

93

12,32

D1 - D4 / Associates Degree

554

17,67

569

18,45

(14)

(2,46)

SD SMA / Elementary High School

1.625

51,83

1.669

54,12

(44)

(2,64)

Jumlah / TOTAL

3.135

100,00

3.084

100,00

51

1,65

2015

1.625

106

91

848

755

3.135

2014

1.669

orang / person

3.084
orang / person

554

569

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

89

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN


STATUS KEPEGAWAIAN

HUMAN RESOURCES COMPOSITION BASED


ON EMPLOYMENT STATUS

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian /


Table of Human Resource Composition Based on Employment Status
Status Kepegawaian
Employee Status
Pegawai Perusahaan / Employee

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah
Amount

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Amount

Perubahan / Change
Jumlah
Amount

2.747

87,62

2.484

80,54

267

10,75

PNS Diperbantukan /
Seconded Civil Servants

74

2,36

115

3,76

(42)

(36,21)

ABRI Ditugaskan / Assigned ABRI

10

0,32

12

0,39

(2)

(16,67)

Honorer / Honorary

12

0,38

12

0,36

(3)

(27,27)

Calon Pegawai / Prospective Employees


Jumlah / Total

292

9,31

461

14,95

(169)

(36,66)

3.135

100,00

3.084

100,00

51

1,65

292
12
10
74

461
12
12
115

2015

3.135

2.747

orang / people

90

(dalam orang / persons)

2014

3.084

2.484

orang / people

PENGEMBANGAN PEGAWAI

EMPLOYEE DEVELOPMENT

Sebagai program pengembangan karyawan, Angkasa


Pura Airports melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kebututuhan
pegawai dan pengembangan bisnis perusahaan. Seluruh
pegawai dalam level organisasi memiliki kesempatan
yang sama dalam pelaksanaan pengembangan pegawai.
Di tahun 2015, anggaran biaya diklat personil perusahaan
naik 61,67% atau mencapai sekitar Rp44,77 miliar dibanding
tahun 2014 yang mencapai Rp27,69 miliar. Jumlah pegawai
yang mengikuti pelatihan pada tahun 2015 mengalami
peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Program
pelatihan yang dilaksanakan juga sangat beragam mengikuti
kebutuhan unit-unit terkait di perusahaan. Selama tahun
2015, program diklat yang dilaksanakan Perseroan mencakup
218 jenis program.

As part of its capacity development program for employees,


Angkasa Pura Airports conducted various training programs.
Training programs are held based on the employees needs
and company business development. All employees from
organization level have same opportunities on the training
program. In 2015, the budget for personnel training and
education increased by 61.67 % or amounted to Rp44.77
billion compared to the budget of 2014 that amounted to
Rp27.69 billion. The Number of participants of 2015 increased
compared to the number of participants of 2014. The training
programs consisted of a wide range of programs relevant
to the needs of the business units in the Company. In 2014,
the education and training programs covered 218 types of
programs.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tabel Program Pelatihan Tahun 2015 / Table of Training Program 2015


No.

Nama Program
Name of Program

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

Jumlah Peserta
Number of
Participants

Diklat Orientasi Tipe A, B dan C Tahun 2015 /


Orientation Training Type A, B and C 2015

5 - 13 Nopember

PT AP I

201

Diklat Kesemaptaan/Pelatihan Dasar Calon Pegawai


PT AP I Tahun 2015 / Training Kesemaptaan / Basic
Training for Prospective employees of PT AP I 2015

6 - 15 September

TNI AL

151

Diklat Kesemaptaan/Pelatihan Dasar Calon Pegawai


PT AP I Tahun 2015 / Training Kesemaptaan / Basic
Training for Prospective employees of PT AP I 2015

16 - 25 Nopember

TNI AL

183

Manajerial Muda Angkatan XII /


Young Managerial Force XII

20 Mei - 11 Juni

PT AP I

25

Manajerial Tingkat Muda Angkatan XIII /


Managerial Level XIII Youth Force

18 Nopember - 8 Desember

PT AP I

25

Manajerial Madya Angkatan VII /


Managerial Madya Force VII

1 - 28 Oktober

PT AP I

25

Advanced Leadership Program

27 Februari - 8 April

CLDI

19

Diklat Technical Competency and Certification (TCC)


Air Condition System (ACS) / Technical Competency
Training and Certification (TCC) Air Condition System
(ACS)

19 Nopember - 4 Desember

ATKP Surabaya

20

Diklat Technical Competency (TCC) Water Pump System


(WPS) / Technical Training Competency (TCC) Water
Pump System (WPS)

7 - 22 Desember

ATKP Surabaya

20

10

Diklat Technical Competency (TCC) CCTV / Technical


Training Competency (TCC) CCTV

19 Nopember - 16 Desember

ATKP Surabaya

20

11

Diklat Technical Competency and Certification (TCC)


Airport Lighting System (ALS) / Technical Competency
Training and Certification (TCC) Airport Lighting System
(ALS)

19 Nopember - 15 Desember

ATKP Surabaya

17

12

Ujian Perpanjangan Rating ALS, TRD, GNS, CCR


Recurrent ALS, TRD, GNS, CCR Rating

14 - 16 Desember

PT AP I

21

13

Ujian Perpanjangan Rating CCR


Recurrent CCR Rating

21 - 23 Desember

PT AP I

21

14

Ujian Perpanjangan Rating X-Ray dan CCTV /


Recurrent X-Ray and CCTV Rating

14 - 17 Desember

PT AP I

30

15

Ujian Perpanjangan Rating Alat-alat Berat /


Recurrent Equipment Rating

7 - 9 Desember 2015

PT AP I

21

16

Ujian Perpanjangan Rating Genset


Recurrent Genset Rating

25 - 26 Februari

PT AP I

33

17

Ujian Perpanjangan Rating Genset


Recurrent Genset Rating

30 Nopember - 2 Desember

PT AP I

20

18

Ujian Perpanjangan Rating TQM


Recurrent TQM Rating

28 - 30 Desember

PT AP I

19

19

TCC Fasilitas Sisi Darat/Udara /


Land Side Facility / Air TCC

19 Nopember - 23 Desember
2015

ATKP Surabaya

20

20

Diklat Junior Aviation Security Angkatan I Tahun 2015 /


Junior Training Aviation Security Group I 2015

18 Mei - 4 Juni

PT AP I

20

21

Diklat Junior Aviation Security Angkatan II Tahun 2015 /


Junior Training Aviation Security Force II 2015

4 - 20 Juni

PT AP I

20

22

Diklat Senior Aviation Security Angkatan VI Tahun 2015 /


Senior Training Aviation Security Forces VI 2015

18 Mei - 9 Juni

PT AP I

20

23

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali I) /


Recurrent AVSEC License (Bali I)

5 - 7 Mei

PT AP I

21

24

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Surabaya I) /


Recurrent AVSEC License (Surabaya I)

5 - 7 Mei

PT AP I

20

25

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali II) /


Recurrent AVSEC License (Bali II)

7 - 9 Mei

PT AP I

20

26

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Surabaya II) /


Recurrent AVSEC License (Surabaya II)

7 - 9 Mei

PT AP I

20

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

91

Laporan Manajemen
Management Report

No.

Nama Program
Name of Program

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

Jumlah Peserta
Number of
Participants

27

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Surabaya III) /


Recurrent AVSEC License (Surabaya III)

11 - 13 Mei

PT AP I

20

28

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali III) /


Recurrent AVSEC License (Bali III)

12 - 14 Mei

PT AP I

19

29

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Makassar) /


Recurrent AVSEC License (Makassar)

12 - 14 Mei

PT AP I

21

30

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Balikpapan I) /


Recurrent AVSEC License (Balikpapan I)

12 - 14 Mei

PT AP I

11

31

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Balikpapan II) /


Recurrent AVSEC License (Balikpapan II)

14 - 16 Mei

PT AP I

11

32

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali IV) /


Recurrent AVSEC License (Bali IV)

19 - 21 Mei

PT AP I

16

33

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Surabaya IV) /


Recurrent AVSEC License (Surabaya IV)

19 - 21 Mei

PT AP I

17

34

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Balikpapan III) /


Recurrent AVSEC License (Balikpapan Iii)

19 - 21 Mei

PT AP I

16

35

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali V) /


Recurrent AVSEC License (Bali V)

21 - 23 Mei

PT AP I

14

36

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Balikpapan IV) /


Recurrent AVSEC License (Balikpapan IV)

21 - 23 Mei

PT AP I

16

37

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali VI) /


Recurrent AVSEC License (Bali VI)

26 - 28 Mei

PT AP I

19

38

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Solo) /


Recurrent AVSEC License (Solo)

26 - 28 Mei

PT AP I

16

39

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Biak) /


Recurrent AVSEC License (Biak)

26 - 28 Mei

PT AP I

16

40

Diklat Apron Movement Control /


Training Apron Movement Control

23 Nopember - 18 Desember

PT AP I

20

41

Diklat Basic PKP-PK Angkatan I Tahun 2015 /


Basic Training PKP-PK Group I 2015

16 September - 4 Nopember

PT AP I

24

42

Diklat Basic PKP-PK Angkatan II Tahun 2015 /


Basic Training PKP-PK Force II 2015

16 September - 4 Nopember

PT AP I

23

43

Diklat Junior PKP-PK Angkatan III Tahun 2015 /


Training Junior PKP-PK Force III 2015

18 Mei - 26 Juni

PT AP I

20

44

Diklat Basic Aviation Security Angkatan IX Tahun 2015 /


Training Basic Aviation Security Force IX 2015

16 September - 9 Oktober

PT AP I

21

45

Diklat Basic Aviation Security Angkatan X Tahun 2015 /


Training Basic Aviation Security Force X 2015

16 September - 9 Oktober

PT AP I

21

46

Diklat Basic Aviation Security Angkatan XI Tahun 2015 /


Training Basic Aviation Security Forces XI 2015

16 September - 9 Oktober

PT AP I

20

47

Diklat Salvage Angkatan II Tahun 2015 /


Salvage Training Force II 2015

1 - 16 Desember

PT AP I

20

17 - 20 Maret

PT AP I

12

48

Perpanjangan SKP PKP-PK Batch I


Recurent Airport Fire Fighting & Rescue License Batch I

25 - 28 Maret

PT AP I

19

30 Maret - 3 April

PT AP I

20

7 - 10 April

PT AP I

28 April - 1 Mei

PT AP I

17

4 - 7 Mei

PT AP I

16

12 - 15 Mei

PT AP I

14

49

50

51

92

Profil Perusahaan
Company Profile

Perpanjangan SKP PKP-PK Batch II


Recurent Airport Fire Fighting & Rescue License Batch II

Perpanjangan SKP PKP-PK Batch III


Recurent Airport Fire Fighting & Rescue License Batch III

Perpanjangan SKP PKP-PK Batch IV


Recurent Airport Fire Fighting & Rescue License Batch IV

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

20 - 23 Mei

PT AP I

27 - 30 Mei

PT AP I

5 - 8 Agustus

PT AP I

16

12 - 15 Agustus

PT AP I

14

8 - 11 September

PT AP I

11

15 - 18 September

PT AP I

11

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Nama Program
Name of Program

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Jumlah Peserta
Number of
Participants

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

23 - 26 September

PT AP I

20 - 23 Oktober

PT AP I

52

Perpanjangan SKP Salvage


Recurent Salvage License

20 - 23 Oktober

PT AP I

11

53

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(DPS) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (DPS)

11 - 12 Desember

PT AP I

19

54

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(Sub I) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (SUB I)

22 - 23 Desember

PT AP I

20

55

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(SUB II) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (SUB II)

14 - 15 Desember

PT AP I

17

56

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(UPG) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (UPG)

10 - 11 Desember

PT AP I

12

57

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(BPN) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (BPN)

15 - 16 Desember

PT AP I

17

58

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(SOC) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (SOC)

17 - 18 Desember

PT AP I

13

59

Audit Intern Tingkat Dasar I /


Internal Audit Basic Level I

9 Maret - 20 Maret

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

60

Audit Intern Tingkat Dasar II /


Basic Level II Internal Audit

23 Maret - 2 April

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

61

Audit Intern Tingkat Dasar II /


Basic Level II Internal Audit

27 Juli - 7 Agustus

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

62

Audit Intern Tingkat Lanjutan I /


Internal Audit Advanced Level I

22 Juni - 3 Juli

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

63

Public Training Internal Audit Tingkat Managerial /


Public Training Internal Audit Managerial Level

19 - 28 Januari ; 23 Februari - 4
Maret ; 9 - 18 Maret

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

15

64

Workshop Community Development Management

65

Hukum Pajak / Tax law

66

Pelatihan Tatanan Kebandarudaraan (Master Plan


Bandar Udara) / Training Kits Airport Affairs (Master
Plan for the airport)

67

Pelatihan Audit Mutu Internal Sistem Manajemen Mutu


ISO 9001:2008 / Internal Quality Audit Training Quality
Management System ISO 9001: 2008

68

Pelatihan Interpretasi dan Dokumentasi Sistem


Manajemen Mutu ISO 9001:2008 / Interpretation
Training and Documentation Quality Management
System ISO 9001: 2008

69

18 - 20 Mei

PT AP I

24

2 - 5 Februari

PT AP I

25

10 - 12 Nopember

PT AP I

25

28 - 30 April

PT AP I

20

7 - 9 April

PT AP I

20

Training Enterprise Risk Management For Department


Head

12 - 13 Maret

PT AP I

35

70

Training Enterprise Risk Management For Section Head


And Person in Charge (PIC)

9 - 10 Maret

PT AP I

35

71

Pelatihan Public ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2 - 6 Maret

CRMS Indonesia

13

72

Sertifikasi Manajemen Risiko CRMS /


CRMS Risk Management Certification

9 Mei

CRMS Indonesia

73

Workshop Certified Risk Management Officer

24 - 27 Februari

CRMS Indonesia

74

Workshop Pembentukan Tunas, Sistem dan Komite


Integritas / Shoot Formation Workshop, Systems and
Integrity Committee

3 - 4 Juni

PT AP I

24

75

Workshop Tunas Integritas Batch III /


Shoots Integrity Workshop Batch III

30 Nopember - 2 Desember

PT AP I

26

76

Diklat Sar Laut / Sea Training Sar

26 Nopember - 2 Desember

PT AP I

30

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

93

Laporan Manajemen
Management Report

Nama Program
Name of Program

No.

94

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

Jumlah Peserta
Number of
Participants

77

Workshop Dangerous Goods Awareness (SUB)

1 - 3 Juli

PT AP I

90

78

Workshop Dangerous Goods Awareness (KOE)

6 - 7 Juli

PT AP I

60

79

Workshop Dangerous Goods Awareness (UPG)

8 - 9 Juli

PT AP I

90

80

Workshop Dangerous Goods Awareness (AMQ)

6 - 7 Juli

PT AP I

60

81

Workshop Dangerous Goods Awareness (JOG)

28 - 29 Juli

PT AP I

60

82

Workshop Dangerous Goods Awareness (BDJ)

83

Jambore AVSEC

30 - 31 Juli

PT AP I

60

22 - 28 Maret

PT AP I

155

84

Public Training Workshop Penyelamatan dan First Aid


(P3K) / Public Training Workshop Rescue and First Aid
(P3K)

9 - 11 September

PT Sinergi Solusi
Indonesia

20

85
86

Airport Safety Investigation

23 - 27 Maret

PT AP I

30

Eco Airport

3 - 5 Juni 2015

PT AP I

24

87

Waste Management System

88

Pelatihan Airport Safety Management System Tahun


2015 / Airport Safety Management System Training 2015

15 - 17 Juni

PT AP I

20

16 - 20 Nopember

PT AP I

25

89

Diklat Electrical Automation PLC and Scada Training /


Training Electrical Automation PLC and Scada Training

16 - 18 Desember

Productivity and Quality


Improvement

16

90

Cisco Certified Network Associate Fast Track dan Teknisi


Jaringan / Cisco Certified Network Associate Fast Track
and Network technician

20 - 29 April

Net Campus

10

91

Public Training Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Muda


Manajemen Proyek / Public Training and Certification
Briefing Young Expert Project Management

4 - 7 Mei

IAMPI

10

92

Workshop Project and Program Management

6 - 9 April

ADW Consulting

20

93

Training Contract Management in Construction

2 - 4 September

ADW Consulting

12

25 - 30 Mei

Garuda Indonesia
Training Center

20

19 - 22 Oktober

Ikatan Akuntan
Indonesia

20

10 - 13 Nopember

PT Angkasa Pura I
bekerja sama dengan
PPAK

22

24 Agustus - 2 September

PT AP I

20

16 - 20 Nopember

EDUTRAIN

16

12 -16 Oktober

MULTIMATIC

14

2 - 4 November

EDUTRAIN

16

94

Public Training Basic Cargo Skills and Procedures

95

Workshop and Focus Group Discussion Analisa Laporan


Keuangan / Workshop Focus Group Discussion and
Analysis of Financial Statements

96

Public Training "Pelatihan Strategic Planning and


Corporate Budgeting" and Focus Group Discussion

97

Training Branch Key User SAP Modul FICO

98

Pelatihan Windows Server 2012 Virtualization / Windows


Server 2012 Virtualization Training

99

Workshop Cisco Certified Network Associate (CCNA) +


Exam

100

Pelatihan Information Technology Infrastructure Library


(ITIL) Foundation / Training Information Technology
Infrastructure Library (ITIL) Foundation

101

Training IT Project Management and Exam Batch I

28 September - 3 Oktober

INIXINDO

102

Training IT Project Management and Exam Batch II

7 - 12 September

INIXINDO

103

Training IEEE Certified Software Development


Professional

9 - 12 Nopember

INIXINDO

104

Pelatihan Goal Setting and KPI Development Batch I /


Goal Setting Training and Development KPI Batch I

18 - 19 Nopember

STELLAR HR

25

105

Workshop Evaluasi Struktur Organisasi dan Analisa


Beban Kerja / Workshop Evaluation and Analysis
Organizational Structure Workload

4 - 6 Februari

PPM Manajemen

25

106

Pelatihan Investigasi dan Kegiatan Forum Group


Discussion untuk Tim P4DP / Investigation Training and
Event Group Discussion To Tim P4DP

5 - 8 Oktober

PT Angkasa Pura I
bekerja sama dengan
PT Sinergi Solusi
Indonesia

25

107

Bahasa Inggris Kelas Elementary III Untuk Officer /


Elementary English Class III To Officer

22 Juni - September

PT AP I

20

108

Pelatihan Bahasa Inggris Kelas Conversation untuk


Officer / English Conversation Class Training For
Officer

22 Juni - September

PT AP I

18

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Nama Program
Name of Program

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

Laporan Keuangan
Financial Report

Jumlah Peserta
Number of
Participants

109

English Conversation Club Class A

Agustus - Oktober

PT AP I

14

110

English Conversation Club Class B

Agustus -Oktober

PT AP I

14

111

Diklat General Instructor Course Tahun 2015 / General


Instructor Training Course 2015

1 - 19 Desember

PT AP I

20

112

Pra Purnabakti Batch XI

20 - 23 April

PT AP I

26

113

Pra Purnabakti Batch XII

25 - 28 Mei

PT AP I

26

114

Pra Purnabakti Batch XIII

31 Agustus - 4 September

PT AP I

25

115

Pra Purnabakti Batch XIV

28 September - 2 Oktober

PT AP I

25

116

Airport Management Profesional Acreditation Program


Online Course - Airport Operations, Safety and Security

13 April - 10 Mei

ACI ICAO

117

Airport Management Profesional Acreditation Program


Elective Course - Airport Safety Course ACI/ICAO
Aerodrome Certification

25 - 29 Mei

ACI ICAO

118

Airport Management Profesional Acreditation Program


Online Course - Airport Planning, Development and
Environmental Management

14 September - 11 Oktober

ACI ICAO

119

Airport Management Profesional Acreditation Program


Elective Course - Airport Revenue Generation dan
Kegiatan Benchmarking Ke Munich International
Airport / Airport Management Profesional Acreditation
Program Elective Course - Airport Revenue Generation
and Event Benchmarking To Munich International
Airport

19 - 23 Oktober 2015 dan 26 27 Oktober

ACI ICAO

120

Focus Group Discussion Risk Diplomacy Leading The


Charge for Successful ERM

14 Januari

PT Interlink Indonesia

121

Workshop "Aspek Legal Penugasan Auditor Internal"


/ Workshop Legal Aspects of the Internal Auditor
Assignment

24 Januari

Risk Management
Internasional

122

Public Training "Create Your Own KM Initiative, Now!"

9 - 11 Pebruari

ITTC KNOCO Indonesia

123

Public Training Pelatihan "Prosedur Pengadaan


Barang dan Jasa BUMN" / Public Training Training
Procurement Procedure SOE

4 - 6 Pebruari

BEPROF

124

Public Training "Strategic Management of Training


Center and Training Division"

10 - 11 Pebruari

Indolatih Management

125

Workshop Analisis Beban Kerja dan Perencanaan


Kebutuhan SDM Perusahaan / Workshop Workload
Analysis and Planning Human Capital Needs Company

9 - 10 Pebruari

INDOTAMA

126

Workshop Tindak Lanjut "Feedback" Hasil Assessment


IQA 2014 / Follow-up Workshop Feedback IQA
Assessment Results 2014

11 Pebruari

QIA Foundation

127

Workshop Evaluasi Kinerja Examiner / Workshop on


Performance Evaluation Examiner

12 Pebruari

QIA Foundation

128

Pelatihan Managing Information Technology Risks /


Training Managing Information Technology Risks

23 - 24 Pebruari

Andalan Nusantara
Teknologi

129

Public Training Pelatihan General Affair Management /


Public Training Training General Affair Management

26 - 27 Pebruari

Bina Management
Center

130

Public Training Workshop Training Need Analysis

5 - 6 Maret

INDOTAMA

131

Seminar HR Director / HR Director Seminar

12 Maret

INTI Pesan

132

Training Interpretasi Kriteria Menggunakan "Kerangka


Kinerja Ekselen Baldrige 2015-2016" / Interpretation
Training Using the criteria excellence Baldrige
Performance Framework 2015-2016

9 - 11 Maret

IQA Foundation

133

Seminar Menuju Toilet Bersih dan Higienis /


Towards Clean and Hygienic Toilet Seminar

27 Maret

Asosiasi Toilet Indonesia

4
2

134

Workshop "Electrical and Mechanical Safety"

25 - 26 Maret

Pusat Pengembangan
Profesi Indonesia

135

Pelatihan Airport Slot and Scheduling /


Training Airport Slot and Scheduling

25 - 27 Maret

IATA

136

Seminar Jaminan Kesehatan Karyawan /


Employee Health Insurance Seminar

25 - 26 Maret

Puri Communication

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

95

Laporan Manajemen
Management Report

96

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Jumlah Peserta
Number of
Participants

No.

Nama Program
Name of Program

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

137

Workshop Compliance and Whistleblowing Governance

16 - 17 APRIL

JSM Management
Consulting

138

Training General Ground Support Equipment Operator


Familiarization

13 - 28 April

Gapura Learning Center

10

139

Seminar Nasional Internal Audit 2015 dan Wisudawan


QIA / National Seminar on Internal Audit in 2015 and
Graduates QIA

14 - 16 April

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

21

140

Training Interpretasi Kriteria Menggunakan "Kerangka


Kinerja Ekselen Baldrige 2015-2016" Batch II /
Interpretation Training Using the criteria excellence
Baldrige Performance Framework 2015-2016 Batch II

20 - 22 April

IQA Foundation

141

Public Training Seminar Indonesia Training and


Development Summit

22 - 23 April

INTI Pesan

142

Public Training Building Maintenance

15 - 17 April

EXPERTINDO

143

Public Training Designing Training Program

28 - 30 April

PT INSMART

144

Workshop Analisis Beban Kerja dan Perencanaan


Kebutuhan SDM Peusahaan / Workshop Workload
Analysis and Requirements Planning Corporate Human
Resources

27 - 28 April

INDOTAMA

145

Diklat Nasional Modus Operandi Baru dan Pola


Pengungkapan Kasus / National Training and New
Modus Operandi Disclosure Pattern Case

16 - 17 April

Lembaga Diklat Profesi


PPNS - RI

146

Pelatihan Nasional Pendekteksian Kecurangan (Fraud)


dengan Menggunakan Software Audit / The National
Training pendektesian Fraud (Fraud) Using Software
Audit

17 - 18 April

PUSPIN

147

Training Certified Data Center Professional + Exam

4 - 5 Mei

INIXINDO

148

Seminar Nasional Teknik Negosiasi dalam Perundingan


Penyelesaian Kasus Hubungan Industrial di Perusahaan
/ National Seminar on Negotiation Techniques
Negotiation Settlement In Case of Industrial Relations

25 - 26 Maret

Forum Peduli Solidaritas


Bangsa

149

Seminar "Apakah Business Judgement di Lingkungan


BUMN Dapat Dipidana Korupsikan?" / Seminar Is the
Business Judgment in Environmental SOE to Punishable
Korupsikan?

7 - 8 Mei

INTRINSICS

150

Public Training Workshop Tehnik Penyusunan dan


Penetapan Harga Perkiraan Sendiri dalam Pengadaan
Barang dan Jasa Perusahaan / Public Training
Workshop on Preparation Technique and Pricing
Estimates Alone In Procurement Company

7 - 9 Mei

INDOLATIH
Management

151

Workshop dan Dialog Nasional Pertanahan / Workshop


and the National Dialogue Land

21 - 22 Mei

Pusat Pengkajian
Informasi Nasional

152

Pelatihan Tata Cara Penghapusan Piutang BUMN /


Training Procedures for Removal of SOE Accounts

27 - 29 Mei

INTRINSICS

153

Public Training Network Security Administrator + Exam

8 - 12 Juni

INIXINDO

154

Pelatihan Change ISO 9001: 2015 /


Change Training ISO 9001: 2015

27 - 28 MEI

Global Pro Management

155

Training Examiner "Kerangka Kinerja Ekselen Baldrige


2015 - 2016" / Training Examinerexcellence Baldrige
Performance Framework 2015 - 2016

25 - 29 Mei

IQA Foundation

156

Workshop Strategic Managing Learning and


Development

28 - 29 Mei

INDOLATIH
Management

157

Public Training Basic Financial Modeling /


Public Training Basic Financial Modeling

23 Mei - 13 Juni

FE Universitas Indonesia

158

Pelatihan Financial Statement Analysis /


Financial Statement Analysis Training

9 - 10 Juni

PPM Manajemen

159

Pelatihan Practical Behavior - Based Interview /


Practical Training Behavior - Based Interview

4 - 5 Juni

PPM Manajemen

160

Jambore Media dan PR Indonesia /


Jamboree Media and PR Indonesia

10 - 11 Juni

Serikat Perusahaan
PERS

161

Kursus Intensif Aspek Penting Peraturan Bank Indonesia


No. 17/3/PBI/2015 / Intensive Course Important Aspects
of Bank Indonesia Regulation No. 17/3 / PBI / 2015

11 Juni

PT Thals Pilar Indonesia

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Jumlah Peserta
Number of
Participants

No.

Nama Program
Name of Program

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

162

Workshop Monitoring dan Evaluasi Penyusunan RKAP


dan KPI BUMN dan Anak Perusahaan / Workshop on
Monitoring and Evaluation Preparation of CBP and KPI
SOEs and Subsidiaries

12 Juni

Media Pekerja BUMN

163

Musyawarah Nasional Forum Humas BUMN /


National Congress of SOE Public Forum

24 - 26 Juni

Forum Human BUMN

164

Public Training Financial Modelling

24 - 26 Juni

MUC Consulting Group

165

Akuntansi Manajemen / Management accounting

15 Agustus - 17 Oktober

Universitas Indonesia

166

KM Summit Indonesia Tahun 2015 /


KM Summit Indonesia 2015

25 - 27 Agustus

ITTC Knoco Indonesia

167

Pelatihan ISO 31000 Standar Internasional Manajemen


Risiko Implementasi ERM / Training International
Standard ISO 31000 Risk Management ERM
Implementation

7 - 11 September

CRMS Indonesia

168

Pelatihan Metode Penyusunan Spesifikasi dan Harga


Perkiraan Sendiri / Training Method of Preparation of
Specifications And Price Estimate Alone

16 - 18 September

Mark Share People


Development

169

Seminar dan Mukernas FKSPI 2015 "Good Governance Excellent Performance" / Mukernas Fkspi and Seminar
2015 Good Governance - Excellent Performance

16 - 18 September

Panitia Seminar dan


Mukernas 205

170

Training Human Capital Management Certification


(HCMC)

25 - 28 Agustus; 21 - 23
September; 28 - 30 Oktober,
25 - 27 Nopember

PPM Manajemen

171

Workshop Penyusunan Business Plan /


Business Plan Workshop

26 Agustus

DHN Consulting

172

Pelatihan Assessor KPKU/Interpretasi KPKU /


KPKU Assessor Training / Interpretation KPKU

26 - 28 Agustus

Forum Ekselen BUMN

173

Pelatihan Assessor KPKU Lanjutan /


Continued KPKU Assessor Training

3 - 4 September

Forum Ekselen BUMN

174

Workshop Pematangan Konsep dan Panduan Sistem


Integritas (Kolaborasi Tunas Integritas Nasional II 2015)
/ Maturation Workshop Concepts and Guidance System
Integrity (Integrity Tunas National Collaboration II 2015)

24 - 27 Agustus

KPK

175

Public Training Feasibilty Study

9 - 11 September

PPM Manajemen

176

Workshop Designing Training Program

177

Certified Human Resources Professional

178

Pelatihan Assessment Center Assessor Certification /


Training Assessment Center Assessor Certification

21 - 23 September

PPM Manajemen

15 September - 20 Nopember

UNIKA Atma Jaya

9 - 13 Nopember

PPM Manajemen

7 - 8 Oktober

PPM Manajemen

15 Oktober

Universitas Andalas

19 - 31 Oktober

PT Sinergi Solusi
Indonesia

179

Workshop Evaluating Training Program

180

Seminar Nasional "Auditing and Ethics: Current Issues


and Future Treaths" / National Seminar on Auditing
and Ethics: Current Issues and Future Treaths

181

Pelatihan Sertifikasi Ahli K3 Umum / Pelatihan


Sertifikasi Ahli K3 Umum / K3 Expert Certification
Training Works

182

The 1st Asean Marketing Summit 2015

9 Oktober

Mark Plus

183

The 3rd International Seminar and Conference on


Learning Organization

4 - 5 Nopember

TELKOM

184

Public Training Digital Marketing

21 - 22 Oktober

PPM Manajemen

185

Pelatihan Assessor KPKU / Assessor Training KPKU

21 - 23 Oktober

Forum Ekselen BUMN

186

Pelatihan Interpretasi KPKU /


Interpretation Training KPKU

21 - 23 Oktober

Forum Ekselen BUMN

187

National Anti Fraud Conference 2015

20 - 22 Oktober

Associate For Certified


Fraud Examiner

188

Public Training Workshop Lelang Penghapusan Aset


Perusahaan / Public Training Workshop Removal
Auction Company Assets

22 - 23 Oktober

LIIP

189

Public Training Air Conditioning and HVAC

10 - 12 Nopember

CONVERSINDO

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

97

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Jumlah Peserta
Number of
Participants

No.

Nama Program
Name of Program

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

190

Pelatihan ISO 31000 Standar International Manajemen


Risiko ERM Fundamental dan Sertifikasi ERMAP Model
EBA / Training International Standard ISO 31000 Risk
Management ERM Fundamentals and Certification
Model ERMAP Eba

7 - 12 Desember

CRMS Indonesia

191

Public Training Building Maintenance and Facilities

25 - 27 Nopember

CONVERSINDO

192

Public Training Feasibilty Study

18 - 20 Nopember

PPM Manajemen

193

Airport Planning and Management Course

4 - 10 Nopember

PPSDM

194

Pelatihan Developing Positive Mind /


Developing Positive Mind Training

14 Nopember

MAHADIBYA

66

195

Airspace Management Course

16 - 20 Nopember

PPSDM

196

Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN)


XIX dan IQPC 2015 / Gathering Quality and Productivity
Council (TKMPN) XIX AND IQPC 2015

23 - 26 Nopember

Wahana Kendali Mutu

197

Measuring on Training Investment (ROTI)

2 - 3 Desember

PPM Manajemen

198

Pelatihan Internal Auditor SMK3 /


Internal Auditor Training SMK3

7 - 10 Nopember

SMK3

199

Seminar Nasional Mencegah Tindak Pidana Korupsi


Pengadaan Barang dan Jasa / National Seminar on
Preventing Corruption Procurement

9 Desember

KPK

200

Workshop Legal Opinion dan Legal Audit /


Workshop Legal Opinion and Legal Audit

16 - 18 Desember

INTRINSICS

201

Public Training Building Service Culture

16 - 17 Desember

PPM Manajemen

202

Seminar Reshaping, Sharpening and BUMN Outlook


2016 / Reshaping seminars, Sharpening and SOE
Outlook 2016

17 Desember

FE Universitas Indonesia

203

Public Training Interpersonal Softskill

15 - 16 Desember

PPM Manajemen

204

Aerodrome Inspection in Asean Oleh Pemerintah


Korea Selatan / Aerodrome Inspection In Asean By the
Government of South Korea

12 - 21 Mei

Incheon Airport Aviation


Academy

205

The 1st Corporate Secretary Forum

28 - 30 April

Serikat Perusahaan Pers

206

ACI Global Training - Developing A Customer Service


Culture at Airports

26 - 30 Juli

ACI

207

ASM Route Development Programme - The


Fundamentals of Route Development

19 - 20 Mei

ASM Global

208

ASM Route Development Programme - The


Fundamentals of Route Development

20 - 20 Mei

ASM Global

1
1

209

Airport Terminal Operation Course

21 - 30 Juli

Incheon Airport Aviation


Academy

210

2015 ACI Asia - Pacific HR Best Practice Seminar dan


Kegiatan Benchmarking ke Haneda International
Airport / 2015 ACI Asia - Pacific Hr Best Practice
Benchmarking Seminar and Event To Haneda
International Airport

5 - 9 Oktober

ACI

211

Ampap Gateway Course - Air Transport System

5 - 9 Oktober

ACI ICAO

212

ACI Online Learning - Certificate in Concession


Management

7 Minggu

ACI Online Learning


Center

213

ACIIA Manila Conference and On-Site Learning 2015

2 - 7 Nopember

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

214

Pelatihan Airfield Pavement Design and Evaluation


Training Course di Singapore / Training Airfield
Pavement Design and Evaluation Training Course in
Singapore

23 - 26 Nopember

Equip Global

215

INACA -IATA Dangerous Goods Workshop

216

Workshop Risk Based Internal Audit

217

ACI Online Learning - Certificate in Airport Business


Operations

218

ACI Global Training - Airport Revenue Generation


TOTAL

98

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

17 Nopember

IATA

9 - 10 Desember

Green Forest Singapore

7 Minggu

ACI

19 - 23 Oktober

ACI

2
3,523

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Komposisi Pemegang Saham


Composition of Shareholders

PT Angkasa Pura I (Persero) merupakan Badan Usaha Milik


Negara yang sahamnya 100% dimiliki oleh Negara Repulik
Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I menjadi
Perusahaan (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim,
SH, tanggal 3 Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh
persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor
C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor
52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 2914/1993.

PT Angkasa Pura I (Persero) is a State-owned Enterprise


with 100% shares owned by the Republic of Indonesia. The
Company was established by virtue of Government Regulation
Number 5 of 1992 regarding the Transformation of the Public
Company (PERUM) Angkasa Pura I to become a Limited
Liability Company (Persero) under the notarial deed by Notary
Muhani Salim, SH, dated 3 January 1993. The Notarial Deed
was approved by the Minister of Justice by virtue of Decree
Number C2-2470.HT.01.01 of 1993 dated 24 April 1993 and as
announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia
Number 52 dated 29 June 1993 and in the Supplementary
of the State Gazette of the Republic of Indonesia Number
2914/1993.

Pada tahun 1998, Anggaran Dasar Perusahaan mengalami


perubahan berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah
diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah, SH, Nomor 15
tanggal 16 April 1998 dan Akta perbaikan Nomor 30 tanggal 18
September 1998. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November
1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.

In 1998, the Articles of Association was amended based


on the General Shareholders Meeting held on 14 January
1998 and notarized by Notary Imas Fatimah, SH, Number
15 dated April 16, 1998 and Deed of amendment Number 30
dated September 18, 1998. The amendment of the Articles
of Association was ratified by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia Number C2-25829.HT.01.04 of 1998
dated 19 November 1998 and placed in the State Gazette of
the the Republic of Indonesia Number 50 dated 22 June 1999
and in the Supplementary of the State Gazette of the Republic
of Indonesia Number 3740/1999.

Anggaran Dasar PT Angkasa Pura I (Persero) mengalami


perubahan yang terakhir pada tanggal 15 Agustus 2012
berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat dan
Keputusan Para Pemegang Saham yang diambil di Luar
Rapat PT Angkasa Pura I (Persero) No. 5 pada tanggal
sebagaimana disebutkan di atas oleh Notaris Utiek R.
Abdurachman, SH, MLI, MKn, mengenai peningkatan modal
dasar dan penambahan modal Negara Republik Indonesia
ke dalam modal Perusahaan serta pemberhentian dan
pengangkatan anggota Dewan Komisaris.

The Articles of Association of PT Angkasa Pura I (Persero) was


amended lastly on 15 August 2012 as stipulated in the Minutes
of Meeting and in the Decision of the Shareholders that was
decided in a meeting separate from the meetings held by
PT Angkasa Pura I (Persero) with reference Number No. 5 as
referred to above, notarized by Notary Utiek R. Abdurachman,
SH,MLI, MKn, regarding the increase of the base capital
and additional capital from the Republic of Indonesia for
the Company and the termination and appointment of the
members of the Board of Commissioners.

Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri


Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Nomor: AHU-46777.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 3 September
2012 yang telah dimuat dan di umumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 84 tanggal 19 Oktober
2012 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 62059/2012. Selanjutnya atas pengangkatan dan
pemberhentian anggota Dewan Komisaris serta penetapan
Komisaris Independen dinyatakan dalam akta terpisah oleh
Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Nomor 5 tanggal 18
Desember 2012. Setelah keluarnya akta perubahan modal
dasar dan modal disetor sebagaimana disebut di atas maka
pasal 4 (empat) dalam Anggaran Dasar Perusahaan berubah
menjadi sebagai berikut. 1. Modal Dasar Perusahaan
ditetapkan sebesar 12.000.000 saham, masing-masing
dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000,- atau seluruhnya

This deed was ratified by Minister of Law and Human Rights


of the Republic of Indonesia by virtue of Decree Number
AHU-46777.AH.01.02 of 2012 dated 3 September 2012 that
published and announced an the Republic of Indonesian
News Number 84 dated October 19, 2012 with Additional the
Republic of Indonesia News Number 62059/2012. Furthermore
the appointment and dismissal of members of the Board of
Commissioners and the the appointment of an independent
Commissioner is stated in a separate deed notarized by
Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn Number 05 dated
18 December 2012. Upon issuance of the Amendment of the
Base Capit al and Paid-Up Capital as referred to above,
therefore, Article 4 (four) in the Companys Articles of
Association of the Company is amended as follows: 1. The Base
Capital of the Company is equivalent to 12,000,000 shares,
valuing each Rp1,000,000 or totaling Rp12,000,000,000,000.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

99

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

berjumlah Rp12.000.000.000.000,-. 2. Dari modal tersebut


telah ditempatkan/diambil bagian dan telah disetor penuh
oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 3.188.245 saham
atau seluruhnya berjumlah Rp3.188.245.000.000,- ke dalam
kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut. i. Sebesar
Rp1.800.000.000.000,- telah disetor dengan uang tunai
sebagai setoran modal lama sebagaimana dinyatakan
dalam akta Nomor 02 tanggal 09 Agustus 2007 oleh Nanda
Fauz Iwan, SH, MKn, notaris di Jakarta. ii. Penambahan
penyertaan modal negara sebesar Rp1.388.244.029.123,52
telah disetorkan ke dalam kas Perusahaan. iii. Sebesar
Rp970.876,48 telah disetor ke dalam kas Perusahaan yang
berasal dari kapitalisasi cadangan.

The capital placement from this capital that is fully paid by


the State of the Republic of Indonesia is 3,188,245 shares or
totaling a value of Rp3, 188,245,000,000 that is placed as
cash in the Companys books through the following method: i.
The amount of Rp1, 800,000,000,000 is deposited in cash as
the former capital placement as stated in the Deed Number
02 dated 09 August 2007 by Notary Nanda Fauz Iwan, SH,
MKn in Jakarta. ii. The capital placement as participation
of the State amounting to Rp1, 388,244,029,123.52 has been
deposited into the Companys cash account. iii. The amount
of Rp970,876.48 has been deposited into the Companys
account derived from the capitalization of the reserves.

Berdasarkan akta notaris Nanda Fauz lwan, SH, MKn


No. 02 tanggal 16 Januari 2013 yang telah disimpan di dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum dari Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-AH.01.10-02672 tanggal 31 Januari 2013 dan telah
dimuat dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 24 tanggal 25 Maret 2014 dengan Tambahan
Berita Negara republik Indonesia Nomor 255/L tahun 2014,
menyatakan persetujuan Menteri BUMN selaku RUPS
Perseroan atas peningkatan modal disetor yang diambil
dari kapitalisasi sebagian cadangan Perusahaan sampai
dengan tahun buku 2011 sejumlah 300.000 saham dengan
nilai nominal Rp1.000.000,- sehingga seluruhnya seharga
Rp300.000.000.000,- yang seluruhnya diambil bagian oleh
Negara Republik Indonesia. Sehingga modal ditempatkan
dan disetor menjadi sebesar Rp3.488.245.000.000,-.

Based on the notarial deed of Notary Nanda Fauz Iwan,


SH,MKn No. 02 dated January 16, 2013 which notarial
documentis archived in the database of Administration
System of Legal Entities of the Ministry of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672
dated January 31, 2013 that publised and announced the
Republic of Indonesia News Number 24 dated March 25,
2014 and additional the Republic of Indonesia News Number
255/L year 2014, the Company agreed to increase their
paid-upcapital, by capitalizing a portion of the Companys
reservesaccumulated up to 2011 totalling 300,000 shares
withthe nominal value of Rp1,000,000, resulting an amount
ofRp300,000,000,000,- as a full equity participation of
the State ofthe Republic of Indonesia. Therefore, the whole
nominal value become Rp3.488.245.000.000,-.

Berdasarkan akta notaris Julius Purnawan, SH, MSI No.


11 tanggal 22 September 2015 yang telah disimpan di
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia no. AHU-AH.01.03-0972301 tanggal 22 September
2015 yang telah dimuat dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 95 tanggal 27 November 2015
dengan Tambahan Berita Negara republik Indonesia Nomor
584/L tahun 2015, menyatakan persetujuan Menteri BUMN
selaku RUPS Perseroan atas peningkatan modal disetor yang
semula modal awal 3.488.245 saham ditambahkan sebesar
2.926.167 saham diambil dari Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 dan kapitalisasi
sebagian cadangan Perseroan sampai dengan tahun buku
2014 dengan nilai nominal Rp.1.000.000 (rupiah penuh)
sehingga seluruhnya seharga Rp.6.414.412.000.000 yang
seluruhnya diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia.
Setelah keluarnya akta perubahan modal dasar dan modal
disetor sebagaimana disebut di atas maka Pasal 4 (empat)
dalam Anggaran Dasar Perseroan berubah menjadi sebagai
berikut:

Based on the notarial deed of Notary Julius Purnawan, SH, MSI


No. 02 dated September 22, 2015 which notarial document
is archived in the database of Legal Entities Administration
System of the Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0972301 dated
September 22, 2015 that publised and announced the Republic
of Indonesia News Number 95 dated November 27, 2015 and
additional the Republic of Indonesia News Number 584/L year
2015, to increase their paid-up capital, with the beginning
capital of 3,488,245 shares, increase by 2,926,167 shares from
the capital placement as participation of the State based on
Government Regulation Number 8 of 2014 and by capitalizing
a portion of the Companys reserves accumulated up to 2014
with the nominal value to Rp1,000,000 (in rupiah) as a whole
equity participation of the State of the Republic of Indonesia.
Upon issuance of the Amendment of the Base Capital and
Paid-Up Capital as referred to above, therefore, Article 4
(four) in the Companys Articles of Association of the Company
is amended as follows:

(1) Modal Dasar Perseroan ditetapkan sebesar 12.000.000


saham, masing-masing dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000.000 (Rupiah penuh) atau seluruhnya berjumlah
Rp12.000.000.000.000 (Rupiah penuh).

(1) The Base Capital of the Company is equivalent to


12,000,000 shares, valuing each Rp1,000,000 or totalling
Rp12,000,000,000,000 (in rupiah)

100

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

(2) Dari modal tersebut telah ditempatkan/diambil bagian


dan telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia
sebanyak 6.414.412 saham atau seluruhnya berjumlah
Rp6.414.412.000.000, (Rupiah penuh) ke dalam kas
Perusahaan, dengan cara sebagai berikut.

(2) The capital placement from this capital that is fully paid by
the State of the Republic of Indonesia is 6,414,412 shares
or totaling a value of Rp6,414,412,000,000 that is placed
as cash in the Companys books through the following
method:

a) Sebesar Rp3.488.245.000.000 (Rupiah penuh) telah


disetor dengan uang tunai sebagai setoran modal
lama sebagaimana dinyatakan dalam akta nomor
02 tanggal 16 Januari 2013 oleh Nanda Fauz Iwan,
SH., MKn., notaris di Jakarta yang telah memperoleh
pengesahan Menteri Hukum dan Hak AsasI Manusia
Republik Indonesia Nomor: AHU-AH. 01.10.02672
tanggal 31 Januari 2013.

a. The amount of Rp3,488,245,000,000 is deposited


in cash as the former capital placement as stated
in the Deed Number 02 dated 16 January 2013 by
Notary Nanda Fauz Iwan, SH, MKn in Jakarta, who
is validated by Legal Entities Administration System
of the Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-02672 dated
January 31, 2013.

b) Sebesar Rp2.926.166.059.117,86 (Rupiah penuh)


yang berasal dari pengalihan Barang Milik
Negara pada Kementrian Perhubungan yang
pengadaannya bersumber dari APBN TA 1991/1992,
1992/1993, 1994/1995, 1997/1998, 1998/199, 2000,
2002, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010,
dan 2011 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014.

b. The amount of Rp2.926.166.059.117,86 from the


diversion of the state-owned asset to the Ministry
of Transportation which is procured from the State
Budget of 1991/1992, 1992/1993, 1994/1995, 1997/1998,
1998/1999, 2000, 2002, 2004, 2005, 2006, 2007,
2008, 2009, 2010, and 2011 as it is appointed on the
Government Regulation Number 8 of 2014.

c) Sebesar Rp940.882,14 (Rupiah penuh) yang berasal


dari kapitalisasi sebagian cadangan perseroan
sebagaimana tercatat dalam Laporan Keuangan
Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) Hadori Sugiharto Adi & Rekan
sebagaimana suratnya Nomor: 11/LAIAP1/SBYI/
II/2015 tanggal 20 Februari 2015.

c. The amount of Rp940,882.14 from the capitalizing


a portion of Companys reserved as it is stated
on the Financial Report of 2014 which has been
audited by Certified Public Accountant (CPA) Hadori
Sugiharto Adi & Partner according to the statement
Number: 11/LAIAP1/SBYI/II/2015 dated February 20,
2015.

KEPEMILIKAN SAHAM OLEH DEWAN


KOMISARIS DAN DIREKSI

SHARE OWNERSHIP OF THE BOARD


OF DIRECTOR AND THE BOARD OF
COMMISSIONER

Sampai dengan 31 Desember 2015, tidak terdapat kepemilikan


saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada PT Angkasa
Pura I (Persero).

Up to December 31, 2015, there were no ownership of shares


of the Board of Commissioners and Board of Directors at PT
Angkasa Pura I (Persero).

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

101

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Daftar Entitas Anak dan/atau


Entitas Asosiasi
List of Subsidiaries Companies and/or Associated Entities

Tabel Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi /


Table of the Subsidiaries Companies and Associated Entities
Kepemilikan
Saham
Shares
Ownership

Tahun Pendirian
Year of
Establishment

Status Operasi
Operational
Status

98,00%

2012

Beroperasi
Operating

Jakarta

99,97%

2012

Beroperasi
Operating

Properti / Property

Jakarta

99,96%

2012

Beroperasi
Operating

PT Angkasa Pura Suport

Jasa / Service

Jakarta

99,61%

2012

Beroperasi
Operating

PT Angkasa Pura Retail

Trading

Jakarta

97,50%

2014

Beroperasi
Operating

Ground Handling

10,00%

1998

Beroperasi
Operating

Jalan Tol /
Toll Road

8,00%

2011

Beroperasi
Operating

Dana Pensiun /
Pension Funds

100,00%

1998

Beroperasi
Operating

Yayasan
Kesejahteraan
Karyawan /
Employee Welfare
Foundation

100,00%

2003

Beroperasi
Operating

Nama
Name

Bidang Usaha
Business Field

Domisili
Location

Freight Forwarding

Jakarta

Hotel

ENTITAS ANAK / Subsidiaries Companies


PT Angkasa Pura Logistik
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Properti

ENTITAS ASOSIASI / Associated Entities


PT Gapura Angkasa
PT Jasa Marga Bali Tol
YAYASAN / Foundation
Dana Pensiun Angkasa Pura I
(DAPENRA)
Yayasan Kesejahteraan Karyawan
Angkasa Pura I (YAKKAP I)

ENTITAS ANAK

SUBSIDIARIES COMPANIES

Perseroan mendirikan 5 (lima) Anak Perusahaan yang


membantu untuk meningkatkan pendapatan bisnis non
aeronautika serta peningkatan Customer Satisfaction Index
(CSI).

The Company established 5 (five) Subsidiaries that are aimed


to generate non-aeronautical revenue sources as well as to
increase the Customer Satisfaction Index (CSI).

PT Angkasa Pura Logistik

Bidang usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Logistik


adalah jasa pengurusan transportasi (freight forwarding)
dengan modal dasar sebesar Rp80 miliar terbagi dalam
80.000 saham dengan nilai nominal persahamnya sebesar

102

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

PT Angkasa Pura Logistik is a subsidiary of the Company that


engages in transportation management services (freight
forwarding) with an initial capital of Rp80 billion divided into
80,000 shares with a nominal valueof Rp1 million per share

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Rp1 juta dan modal ditempatkan dan disetor sebesar


Rp21 miliar kepemilikian saham Angkasa Pura I pada
perusahaan ini sebanyak 20.580 saham, senilai Rp20,58
miliar atau 98%. Pendirian perusahaan telah mendapat
persetujuan dari Dewan Komisaris Angkasa Pura I Nomor:
194/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011 dan didasarkan
pada akte Pendirian perusahaan Nomor 01 oleh Notaris
Nanda Fauzwan SH, MKn tanggal 6 Januari 2012. Akta
tersebut telah disahkan melalui keputusan menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU03158.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 18 Januari 2012.

and a capital placement of paid-up capital valuing Rp21


billion Angkasa Pura I sold 20,580 shares, worth Rp20.58
billion 98% of the subsidiarys shares. The establishment of the
subsidiary company has received approval from the Board of
Commissioners of Angkasa Pura I as stipulated in the letter
Number 194/DK.API/2011 dated 15 December 2011 and based
on the certificate of establishment Number 01 notarized by
Notary Nanda Fauzwan SH, MKn6 January, 2012. The deed
has been approved by virtue of the Decree of the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number
AHU-03158.AH.01.01. 2012 dated 18 January 2012.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura


Logistik adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama
: Rusli Amrin
Komisaris
: Diding Sunardi
Komisaris
: Parlindungan Situmorang
Direktur Utama
: Irwan Garniwa
Direktur Keuangan
: E.N. Fredy Santoso
dan Administrasi
Direktur Operasional
: Satrio Witjaksono
dan Pengembangan Usaha

Board Structure of PT Angkasa Pura Logistik is as follows.


President Commissioner
Commissioner
Commissioner
President Director
Finance & Adminitration
Director
Operational & Bussiness
Development Director

:
:
:
:
:

Rusli Amrin
Diding Sukardi
Parlindungan Situmorang
Irwan Garniwa
E. N. Fredy Santoso

: Satrio Witjaksono

PT Angkasa Pura Hotel

PT Angkasa Pura Hotel bergerak di bidang usaha penyediaan


akomodasi pariwisata. PT Angkasa Pura Hotel didirikan
berdasarkan akte Nomor 03 oleh Notaris Nanda Fauz lwan
SH, MKn tanggal 6 Januari 2012. Entitas anak ini didirikan atas
persetujuan Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports Nomor
192/DK.API/2011 tanggal 15 Desember 2011. Modal dasar
Rp120 miliar terbagi dalam 120.000 lembar saham dengan
nilai nominal saham sebesar Rp1 juta dan telah disetor penuh
Rp35,50 miliar Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports
pada perusahaan ini sebanyak 35.460 saham, senilai Rp35,46
miliar atau 99,97%. Pendirian perusahaan ini telah disahkan
melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: AHU-03688. AH.01.01.Tahun 2012
tanggal 20 Januari 2012.

PT Angkasa Pura Hotel is a subsidiary that runs the hotel


business of the Company. This subsidiary was established
under the notarial deed Number 03 of Notary Nanda Fauz
lwan SH, MKn dated 6 January 2012. The Subsidiary was
established with the approval of the Board of Commissioners
of Angkasa Pura Airports Number 192/ DK.API/ 2011 dated
15 December 2011. The authorized capital amounting Rp120
billion is divided into 120,000 shares with a nominal share
value of Rp1 million and has been fully paid in the amount of
Rp35.50 billion. Angkasa Pura Airports holds 35,460 shares,
valuing Rp35.46 billion or 99.97%. This subsidiary company
was established under the Decree of the Minister of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU03688.AH.01.01. 2012 dated 20 January 2012.

Berdasarkan Surat Persetujuan Kementerian Badan


Usaha Milik Negara (BUMN) No. S-726/MBU/2012 tanggal
14 Desember 2012 tentang persetujuan penambahan setoran
modal PT Angkasa Pura I (Persero) kepada PT Angkasa Pura
Hotel (Entitas Anak), Perusahaan telah meningkatkan setoran
modalnya sebesar Rp84,405 miliar, sehingga total setoran
modal perusahaan menjadi Rp119,865 miliar. Peningkatan
setoran modal tersebut telah diaktakan berdasarkan akta
No. 01 tanggal 18 Februari 2013 dari Nanda Fauz lwan,
SH, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan
pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Based on the Letter of Approval from the Ministry of StateOwned Enterprises (BUMN) No. S-726/MBU/2012 dated
14 December, 2012 regarding the approval of additional
paid-up capital from PT Angkasa Pura I (Persero) paid to
PT Angkasa Pura Hotel (Subsidiary), the Company has
increased its capital to Rp84,405 billion (full amount), so that
the total paid up capital amounted to Rp119.865 billion (full
amount). This additional paid-up capital is notarized under
Deed No. 01 dated 18 February 2013 by Notary Nanda Fauz
lwan, SH, Notary in South Jakarta, which was approved by
the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

103

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-12360.


AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 11 Maret 2013. Dengan demikian,
modal dasar meningkat menjadi sebesar Rp400 miliar dan
setoran modal menjadi sebesar Rp119,9 miliar.

Indonesia in the Decree No. AHU-12360. AH.01.02. 2013 dated


11 March 2013. Therefore, the authorized capital has been
increased to Rp400 billion with a paid-up capital amounting
to Rp119.9 billion.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Hotel


adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama
: Farid Indra Nugraha
Komisaris
: Ruspen Saragih
Direktur Utama
: Danny Primanda
Thaharsyah
Direktur Desain Operasi
: Danny Primanda
dan Marketing Thaharsyah
Direktur Keuangan, Personalia : Israwadi
dan Administrasi

Board Structure of PT Angkasa Pura Hotel is as follows:


President Commissioner
: Farid Indra Nugraha
Commissioner
: Ruspen Saragih
President Director
: Danny Primanda
Thaharsyah
Operational Design
: Danny Primanda
and Marketing Director Thaharsyah
Personel, Finance and
: Israwadi
Adminitration Director

PT Angkasa Pura Properti

104

PT Angkasa Pura Properti bergerak di bidang usaha


pembangunan, perdagangan dan jasa khususnya real
estate, pengembangan, jasa keagenan, distribusi dan bidang
konstruksi serta bidang lainnya. PT Angkasa Pura Properti
didirikan berdasarkan akte Nomor 02 tanggal 6 Januari
2012 oleh Notaris Nanda Fauz lwan SH, MKn. Entitas anak
ini didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris Angkasa
Pura Airports Nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15 Desember
2011. Modal dasar Rp42 miliar terbagi dalam 42.000 lembar
saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp1 juta dan telah
disetor penuh Rp10,5 miliar. Kepemilikian saham Angkasa
Pura Airports pada perusahaan ini sebanyak 167.940 saham,
senilai Rp167,940 miliar atau 99,96%. Pendirian perusahaan
ini telah disahkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-03704.
AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.

PT Angkasa Pura Properti specializes in construction,


trade and services, particularly in real estate business, as
developer, as property agent, distribution and construction
and other services. PT Angkasa Pura Properti was established
under deed Number 02 dated 6 January 2012 by Notary Nanda
Fauz lwan SH, MKn. This subsidiary was established with the
approval of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports Number 193/DK.API/2011 dated 15 December 2011.
The authorized capital of Rp42 billion divided in 42,000 shares
with a nominal value of Rp1 million per share has been fully
paid in the amount of Rp10.5 billion. Angkasa Pura Airports
owns 10,440 shares of this subsidiary company, valuing
Rp10.44 billion or 99.43%. The establishment of this company
has been approved under the Decree of the Minister of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU03704.AH.01.01. of 2012 dated 20 January 2012.

Berdasarkan keputusan Pemegang Saham yang aktanya


dibuat oleh Notaris Nita SH, No. 21 tanggal 20 April 2013 telah
dilakukan penambahan modal disetor sebesar Rp31,5 miliar.
Modal disetor yang semula Rp10,5 miliar menjadi Rp42 Miliar
dengan komposisi kepemilikan saham yaitu Angkasa Pura
Airports sebesar Rp41,940 miliar dan Koperasi Karyawan
Angkasa Pura I (PUSKOKAPURA) sebesar Rp60.000.000
dengan nilai nominal per sahamnya sebesar Rp1.000.000.

Based on the Decision of the Shareholders notarized by


Notary Nita SH, No. 21 dated 20 April 2013, the Company paid
the additional paid up capital of Rp31.5 billion. The paidup capital that was initially Rp10.5 billion, was increased to
Rp42 billion with a distribution of share ownership: Angkasa
Pura Airports holding Rp41.940 billion worth of shares
and the Cooperatives of the Employees of Angkasa Pura I
(PUSKOKAPURA) owning Rp60,000,000 worth of shares with
a nominal value per share of Rp1,000,000.

Susunan Dewan Komisaris dan


Properti adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama
:
Komisaris
:
Direktur Utama
:
Direktur Keuangan
:
Direktur Pengembangan usaha :

Board Structure of PT Angkasa Pura Properti is as follows.

Direksi PT Angkasa Pura


Gunawan Agus Subrata
Imam Wibowo
Miduk Situmorang
Daniel Martin
Wiwit Nugroho

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

President Commissioner
Commissioner
President Director
Business Development Director
Finance Director

:
:
:
:
:

Gunawan Agus Subrata


Imam Wibowo
Miduk Situmorang
Daniel Martin
Wiwit Nugroho

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PT Angkasa Pura Suport

Bidang usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura


Suport adalah bidang jasa, pembangunan, pengangkutan
darat,perbengkelan, percetakan, dan perdagangan dengan
modal dasar sebesar Rp125 miliar terbagi dalam 125.000
lembar saham dengan nilai nominal per lembarnya sebesar
Rp1 juta Rupiah dan modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp125 miliar. Kepemilikian saham Angkasa Pura Airports
pada perusahaan ini sebanyak 123.125 saham, senilai
Rp123,1 miliar atau 99.61%. Pendirian Perusahaan telah
mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Angkasa Pura
Airports Nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari 2012 dan
didasarkan pada akte Perdirian Perusahaan Nomor 03 oleh
Notaris Nanda Fauz Iwan SH, MKn tanggal 9 Februari 2012.
Akta tersebut telah disahkan melalui Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-08735.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.

PT Angkasa Pura Suport engages in construction services, land


transportation, service workshop, printing, and trade with an
initial capital of Rp125 billion divided into 125,000 shares with
a nominal value of Rp1 million per share and placed paid up
capital of Rp125 billion. Angkasa Pura Airports hold 123,125
shares, worth Rp123,1 billion or 99.61%. The establishment
of this subsidiary company is approved by the Board of
Commissioners of Angkasa Pura Airports under their Decree
Number 17/DK.API/2012 dated 31 January 2012 and based
on the Articles of Association deed Number 03 notarized by
Notary Nanda Iwan Fauz SH, MKn dated 9 February, 2012.
This Article of Associations have been endorsed under the
Decision of the Minister of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia Number AHU-08735.AH.01.01. in 2012
dated 20 January 2012.

Susunan Dewan Komisaris dan


Suport adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama
:
Komisaris
:
Direktur Utama
:

Board Structure of PT Angkasa Pura Suport is as follows.

Direksi PT Angkasa Pura


Yushan Sayuti
Moch. Asrori
Edyana Paramitasari

Direktur Keuangan dan Umum : Novrihandri


Direktur Komersial dan Teknik : Putu Puja Supradnyana

President Commissioner
Commissioner
President Director
Finance and
General Affairs Director
Commercial and
Technical Director

: Yushan Sayuti
: Moch. Asrori
: Edyana Paramitasari
: Novrihandri
: Putu Pudja Supradnyana

PT Angkasa Pura Retail

PT Angkasa Pura Retail didirikan berdasarkan akta notaris


No. 11 Notaris Nanda FauzIwan, SH, MKn di Jakarta Selatan,
tertanggal 23 September 2014 dan telah mendapat
pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-26401.40.10.2014 Tahun 2014 tertanggal 24
September 2014. Modal dasar perusahaan berdasarkan
pendirian adalah sebesar Rp200 juta yang terbagi atas
200.000 saham, masing-masing saham dengan nilai
nominal sebesar Rp1 juta dan telah ditempatkan dan disetor
yaitu sebesar 50 Juta yang terbagi atas 50.000 saham
masing-masing oleh pendiri yaitu PT Angkasa Pura Airports
sebesar Rp48.750.000 dengan sebanyak 48.750 saham atau
kepemilikan saham Angkasa Pura Airports pada perusahaan
ini adalah 97,50%.

PT Angkasa Pura Retail was established under the notarial


deed Number 11 by Notary Nanda FauzIwan, SH, MKn in South
Jakarta, dated 23 September 2014 and was approved by
the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of
Indonesia under the Decree No. AHU-26401.40.10.2014 dated
24 September 2014. The initial capital of Rp200 million divided
into 200,000 shares with a nominal value of Rp1 million per
share and placed paid up capital of Rp50 billion with Angkasa
Pura Airports hold 48,750 shares, worth Rp48,750,00 or
99.61% or Angkasa Pura Airports owns 97.50% of the company.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

105

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Angkasa Pura Retail


adalah sebagai berikut.
Komisaris Utama
: Polana B Pramesti
Komisaris
: Israwadi
Direktur Utama
: Teges Prita Soraya
Direktur Keuangan dan Administrasi : Rachman Syafrie

Board Structure of PT Angkasa Pura Retail is as follows.


President Commissioner
Commissioner
President Director
Finance and Administration Director

ENTITAS ASOSIASI

ASSOCIATED COMPANIES

:
:
:
:

Polana B Pramesti
Israwadi
Teges Prita Soraya
Rachman Syafrie

PT Gapura Angkasa

106

Penyertaan pada PT Gapura Angkasa yang bergerak


dalam bidang jasa Ground Handling dilakukan sesuai
dengan persetujuan Surat Menteri Keuangan Nomor
S-546/MK.016/1997 tanggal 5 November 1997 dengan nilai
perolehan Rp67.200.000.000 (rupiah penuh). Modal dasar PT
Gapura Angkasa adalah Rp860,16 juta terbagi atas 8.601.600
saham nominal Rp100.000 per saham. Modal dasar tersebut,
sebanyak 2.150.400 saham atau senilai Rp215.040.000.000
(rupiah penuh) merupakan modal ditempatkan dan disetor.
Dari jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor oleh 3 (tiga)
Pemegang saham yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dan
PT Angkasa Pura II (Persero) masing-masing sebanyak
672.000 saham (31,25%) dan PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero) sebanyak 806.400 saham (37,50%). Pada tahun
2014 perseroan telah menjual sebagian saham miliknya
kepada pemegang saham lainnya yaitu PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk sebanyak 456.960 lembar saham atau 21,25%
dengan harga jual sebesar Rp105.000.000 yang dinyatakan
dalam Nota Kesepahaman Pembelian dan Penjualan Saham
PT Gapura Angkasa nomor SP.140.KU.20/2014/PD; Nomor
DS/PERJ/MOU/DQ-3285/2014 tanggal 30 Juni 2014. Dengan
demikian sisa penyertaan perseroan di PT Gapura Angkasa
adalah sebanyak 215.040 lembar saham atau sebesar 10%.

PT Gapura Angkasa as an ground handling provider


is listed based on the Decree of the Minisry of Finance
Number S-546/MK.016/1997 dated November 5, 1997
amounting to Rp67,200,000,000. The authorized capital of
PT Gapura Angkasa is Rp860.16 million consists of 8,601,600
shares with nominal value of Rp100,000 per share. Those
authorized capital, which is 2,150,400 shares or amounting
to Rp215,040,000,000 has been subscribed and paid. The
authorized capital has been subscribed and paid by 3 (three)
shareholders which are PT Angkasa Pura I and PT Angkasa
Pura II with each of them holds 672,000 shares (31,25%) and
PT Garuda Airlines with 806,400 shares (37,50%). In 2014, the
Company sold some of the shares to the other shareholders,
which is PT Garuda Indonesia Tbk with 456,960 shares or
21,25% amounting to Rp105,000,000 which is expressed
in the Memorandum of Purchase and Sale of Shares of
PT Gapura Angkasa numberSP.140.KU.20/2014/PD; Number
DS/onsen/MOU/DQ-3285/2014 dated June 30, 2014.
Therefore, the Balance of ownership in PT Gapura Angkasa is
as 215.040 shares or 10%

PT Gapura Angkasa didirikan pada tahun 1998 sebagai


penyedia jasa ground handling independen yang menawarkan
kompetisi yang lebih besar pada jasa ground handling.
PT Gapura Angkasa menyediakan bagi maskapai
penerbangan yang beroperasi di Indonesia dengan alternatif
pilihan dalam kualitas pelayanan, yang meliputi kargo dan
pergudangan, penumpang dan penanganan bagasi, operasi
penerbangan dan servis pesawat udara, serta kegiatan
usaha lainnya yang dapat menunjang usaha penerbangan di
wilayah kerja Perusahaan dan Angkasa Pura II. PT Gapura
Angkasa adalah perusahaan patungan yang didirikan oleh
tiga BUMN, yaitu PT Garuda Indonesia (Persero), Angkasa
Pura Airports, dan PT Angkasa Pura II (Persero), yang
senantiasa menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan
layanan serba di bidang layanan dan kinerja, personil dan
peralatan. Pendirian perusahaan telah mendapat persetujuan
Menteri Keuangan RI Nomor: S-546/MK.016/1997 tanggal
5 November 1997 tentang Pendirian Perusahaan Patungan
Ground Handling antara tiga BUMN tersebut.

PT Gapura Angkasa was founded in 1998 as an independent


ground handling service provider. PT Gapura Angkasa
provides services to airlines operating in Indonesia with a
variety of quality services, which include warehouse and
cargo, passenger and baggage handling, flight operations
and servicing of aircrafts, as well as activities that support
the airline businesses within the area of the Company and
PT Angkasa Pura II. PT Gapura Angkasa is a joint venture
company that was established by three companies, namely
PT Garuda Indonesia (Persero), Angkasa Pura Airports and
PT Angkasa Pura II (Persero) that consistently prioritize the
achievement of the best in service, personnel and equipment.
The establishment of this subsidiary company was approved
by the Ministry of Finance as stated in the Decree No: SR546/MK.016/1997 dated November 5, 1997 regarding the
Establishment of Ground Handling Joint Venture between the
three founding companies.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Bidang usaha utama perusahaan setelah perubahan akta


adalah sebagai berikut.
1. Akomodasi dan Representasi;
2. Kontrol Muatan, Komunikasi, dan Kontrol Keberangkatan;
3. Unit Perangkat Kontrol Muatan;
4. Penumpang dan Bagasi;
5. Kargo, Pergudangan, dan Surat-Menyurat;
6. Layanan Perjalanan;
7. Pelayanan Pesawat;
8. Minyak dan Bahan Bakar;
9. Pemeliharaan Pesawat;
10. Operasi Penerbangan dan Administrasi Kru;
11. Transportasi Landasan;
12. Katering dan Pelayanan;
13. Administrasi dan Pengawasan;
14. Keamanan Bandara;
15. Pergudangan dan Logistik;
16. Konsultan Penanganan Landasan;
17. Pendidikan dan Pelatihan serta Penyediaan Tenaga Ahli
Penanganan Landasan.

The types of businesses after the amendment of the deed are


as follows:
1. Accomodation and Representation;
2. Loading Control, Communication and DepartureControl;
3. Loading Control Equipment Unit;
4. Passenger and Baggage Handling;
5. Cargo, Warehousingand Mailing;
6. Traveling Services;
7. Aircraft Servicing;
8. Oil and Fueling;
9. Aircraft Maintenance;
10. Flight Operations and Crew Administrations;
11. Runway Transportations;
12. Catering and Services;
13. Administration and Monitoring;
14. Airport Security;
15. Warehouse and Logistics;
16. Runway Handling Consultants;
17.
Training and Education and Providersof skilled
runwayhandling workers.

PT Gapura Angkasa telah mengukir peran penting dalam


industri bandara setempat. Sebagai perusahaan patungan
antara maskapai nasional PT Garuda Indonesia dan dua
otoritas bandara utama milik negara, Perseroan dan
PT Angkasa Pura II (Persero), kinerja di bidang layanan,
personil,
dan
peralatan
senantiasa
mengalami
perkembangan.

PT Gapura Angkasa has established an important role


in thelocal airport industry. As a joint venture company
betweenthe national carrier PT Garuda Indonesia and two
majorstate-owned airport authorities-Angkasa Pura Airports
andPT Angkasa Pura II (Persero), this joint venture company
hasconstantly gained recognition in providing valued
services,personnel and equipment for the airport industry.

PT Jasa Marga Bali Tol

Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol


merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol
Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa di daerah Bali oleh beberapa
perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan
dari Menteri Negara BUMN dalam surat S-549/MBU/2011
tanggal 25 Oktober 2011. Sesuai akta pernyataan keputusan
rapat PT Jasa Marga Bali Tol nomor: 01. tanggal 11 Desember
2013 yang dibuat dihadapan Notaris Paulina Siti Suprimulyanti
Endah Putri, PT Angkasa Pura I (Persero) memiliki 59.635
lembar saham atau sebesar Rp59.635.000 dan tambahan
modal disetor lainnya sebesar Rp14.908.400 dengan jumlah
kepemilikan sebesar 8%. Investasi saham pada PT Jasa Marga
Bali Tol tersebut dicatat pada pembukuan perusahaan
dengan menggunakan equity method.

The Companys investment in PT Jasa Marga Bali Toll is a


consortium investment for the highway construction in Nusa
Dua - Ngurah Rai Benoa, Bali joined by several state-owned
companies. This investment was approved by the Minister
of SOEs under letter No. S-549/MBU/2011 dated October
25, 2011. In the Deed of Establishment No. 1 dated Decmber
11, 2013 by Notary Paulina Siti Suprimulyanti Endah Putri,
Angkasa Pura Airports holds 59,635 shares or amounting to
Rp59,635,000 and other additional paid-up capital amounting
to Rp14,908,400 with 8% ownership. The stock investment in
PT Jasa Marga Bali Toll is recorded in the Companys books
using the equity method.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

107

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Konsesi pengelolaan jalan tol ini diberikan selama 45


(empat puluh lima) tahun. Dalam pembangunannya,
jalan tol ini membutuhkan masa konstruksi selama 420
hari serta menyerap dana pembangunan sebanyak Rp2,4
triliun. Penyelesaian jalan tol relatif bersamaan dengan
penyelesaiaan pengembangan Bandara I Gusti Ngurah
Rai, dimana kedua fasilitas tersebut dipersiapkan untuk
pelaksanaan kegiatan APEC 2013.

This toll road concession is granted for a term of 45 (forty


five) years. The construction of this highway was completed in
420 days and absorbed Rp2.4 trillion of development funds.
The highway construction was completed almost at the same
time with the refurbishment construction of I Gusti Ngurah Rai
Airport, where both facilities were prepared for the 2013 APEC
event.

YAYASAN

FOUNDATION
Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA)

108

Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA) adalah Program


Pensiun Pegawai PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai
bentuk Imbalan Pasca Kerja, sekaligus Tanggung jawab
Sosial Perusahaan kepada pegawai. Program Pensiun
merupakan salah satu bentuk manifestasi komitmen
Perusahaan terhadap kesejahteraan pegawainya pada
masa pensiun atau pasca kerja. DAPENRA didirikan pada
tanggal 6 Oktober 1998 berdasarkan Keputusan Direksi
PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.1156/KU.60/1998 dan
disahkan operasionalnya oleh Menteri Keuangan RI dengan
Keputusan Nomor: KEP.393/KM.17/1999 tanggal 15 November
1999.

Dana Pensiun Angkasa Pura I (DANPERA) is the Pension


Program for PT Angkasa Pura I Employees as post-retirement
benefits, and Corporate Social Responsibility program for
the employee. Pension Program is one of the Corporates
commitment to support the welfare of employees in the postretirement period. DAPENRA was established on 6 October
1998 based on the Decision of the Board of Directors Angkasa
Pura Airports Number: KEP.1156/KU.60/1998 and approved by
the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by Decree
No. KEP.393/KM.17/199 dated November 15, 1999.

Susunan Dewan Pengawas Dana Pensiun Angkasa Pura I


(DAPENRA) adalah sebagai berikut.
Ketua : Gunawan Agus Subrata (Wakil dari Pemberi
Kerja)
Anggota : Saptandri Widiyanto (Wakil dari Pemberi Kerja)
Anggota : Zulkifli (Wakil dari Peserta Aktif)
Anggota : Udaya Suparno (Wakil dari Peserta Pensiunan)

The structure of Pension Funds Committee of Control is as


follows:
Chairman
: Gunawan Agus Subrata (Wakil dari Pemberi
Kerja)
Member : Saptandri Widiyanto (Wakil dari Pemberi Kerja)
Member : Zulkifli (Wakil dari Peserta Aktif)
Member : Udaya Suparno (Wakil dari Peserta Pensiunan)

Dan susunan Pengurus DAPENRA adalah sebagai berikut.


Direktur Utama
: M. Syarif Luturlean
Direktur Kepesertaan dan Keuangan : Ridwan Moeis
Direktur Investasi dan Akuntansi
: Safrizal

The organization structure of DANPERA is as follows:


President Director
: M. Syarif Luturlean
Finance and Membership Director : Ridwan Moeis
Investment and Accounting Director : Safrizal

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP I)

Yayasan Kesejahteraan Pegawai Angkasa Pura I (YAKKAP


I) adalah Yayasan di bidang sosial dan kemanusiaan
yang didirikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) untuk
meningkatkan kesejahteraan Peserta Program Tunjangan
Hari Tua, Program Bantuan Pemeliharaan Kesehatan, dan
Program Bantuan Lainnya dengan modal dasar sebesar
Rp101.117.437.230,- (seratus satu milyar seratus tujuh belas
juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu dua ratus tiga puluh
rupiah). Pendirian Yayasan didasarkan pada akte Pendirian
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I dengan
perubahan seluruh Anggaran Dasar yang terakhir yang telah
diumumkan dalam Berita Negara RI Nomor 68 tanggal 25
Agustus 2006, Tambahan Berita Negara RI Nomor 550 Tahun
2006 dan Akta tersebut telah disahkan melalui keputusan
menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: C.883.HT.01.05.TH 2006 tanggal 5 Mei 2006 dengan
Susunan Pembina, Pengawas dan Pengawas Yayasan
Kesejahteraan Pegawai Angkasa Pura I (Yakkap I) tahun 2015
adalah sebagai berikut.

Yayasan Kesejahteraan Pegawai Angkasa Pura I (YAKKAP)


I is a social and welfare foundation which established by
PT ANgkasa Pura I to increase the welfare of the member
who joined Annuity program, health care programs, and
other assistance programs with the capital amounting to
Rp101,117,437,230 (one hundred and one billion one hundred
seventeen million four hundred thirty seven thousand and two
hundred thirty Rupiah). The Foundation was established on the
Employee Welfare Foundation of Angkasa Pura I with changes
in the Articles of Association which has been announced on
the Indonesia State News Number 68 dated August 25, 2006,
additional Indonesia State News Number 550 of 2006 and
the deed has been authorized by the Ministry of Justice and
Human Rights as stipulated in the Decree No. C.883. HT.01.05
of 2006 dated May 5, 2006 with the structure of founder and
trustee of Yayasan Kesejahteraan Pegawai Angkasa Pura I
(Yakkap I) of 2015 is as follows:

Pembina
: 1. Robert D. Waloni
Pengawas
: 1. Imron Qodari
2. Rusli Amrin
3. Sulistyowati Dewi
4. Agus Widodo
Pengurus
: 1. Purwanto (Ketua)
2. Kintoron (Sekretaris)
3. Masud Efasa (Bendahara)
Kepala Bidang : 1. Sulistiani (Kepala Bidang Kepesertaan
dan Umum)

2. Lilis Sri Minarni (Kepala Bidang
Keuangan)

3.
Yunan Chairul Rachman (Kepala
Bidang Pengembangan Dana)

Founder
:
Trustee
:



Committee
:


Division Head :

1. Robert D. Waloni
1. Imron Qodari
2. Rusli Amrin
3. Sulistyowati Dewi
4. Agus Widodo
1. Purwanto (Chairperson)
2. Kintoron (Secretary)
3. Masud Efasa (Treasurer)
1. Sulistiani (Head of General Affair and
Membership)
2. Lilis Sri Minarni (Head of Finance)

3. Yunan Chairul Rachman (Head of


Funding Development)

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

109

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Struktur Grup Perusahaan


Corporate Group Structure

Negara Republik Indonesia


Goverment of the Republic
of Indonesia

100%

98,00%

99,96%

99,97%

97,50%

99,61%

100%

100%

10%

8%

110

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Kronologis Pencatatan Saham


Chronology of Shares Listing
Sampai dengan 31 Desember 2015, Angkasa Pura Airports
merupakan badan usaha non listed yang belum melakukan
pencatatan saham.

Until December 31, 2015, Angkasa Pura Airports is a non listed


business entity which has not performed share listing.

Kronologis Pencatatan Efek Lainya


Chronology of Other Securities Listing
Sampai dengan 31 Desember 2015, Angkasa Pura Airports
belum melakukan pencatatan efek lainnya.

Until December 31, 2015, Angkasa Pura Airports has not


performed other securities listing.

Lembaga Profesi Penunjang


Professionals Supporting Institutions
Kantor Akuntan Publik
Certified Public Accountant

Konsultan Hukum
Legal Consultants

KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan


Kantor Cabang Surabaya
Jalan Manyar Rejo IV/4
Surabaya 60118, Indonesia
Tel : (031) 5939787
Fax : (031) 5945616
Email : kaphadori@yahoo.co.id

Agusfian dan Partners


Jalan Tebet Barat Dalam VIII Nomor 7
Tebet Barat, Tebet
Jakarta 12810
Tel : (021) 70699943
Fax : (021) 8651226
Email : agusfian_lawyer@yahoo.com

Notaris
Notary

Hermawan Juniarto & Associates


Prudential Tower, 23rd & 28th Floor
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 79
Jakarta 12910, Indonesia
Tel : (021) 57957095
Fax : (021) 57957096
Email : mail@hermawanjuniarto.com

Nanda Fauz Iwan, SH, MKn


Royal Palace Blok C/16
Jalan Prof. DR. Soepomo No. 178 A
Jakarta Selatan
Tel : (021) 8313356/383
Fax : (021) 8313408

Prof. Oemar Seno Adji, SH & Rekan


Jalan Tulodong Bawah BI D/3
RT 002/02 Senayan, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12190
Tel : (021) 5276689
Fax : (021) 52901930
Remy and Partners
Manggala Wanabakti Building
Blok IV 8th Floor Wing B
Jalan Jenderal Gatot Subroto
Senayan Jakarta 10270, Indonesia
Tel : (021) 5746720 22
Fax : (021) 5746719
Email : info@remyandpartners.com

Assegaf Hamzah & Partners


Menara Rajawali 16th Floor
Jalan DR. Ida Anak Agung Gde Agung
Lot #5.1
Kawasan Mega Kuningan,
Jakarta 12950, Indonesia
Tel : (021) 25557800
Fax : (021) 25557899
Email : info@ahp.co.id
PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

111

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Penghargaan dan Sertifikasi


Awards and Certifications

PENGHARGAAN / AWARDS

Bronze Winner The Best State-Owned


Enterprise Inhouse Magazine Indonesia Inhouse Magazine Award
(InMA) 2015 - Majalah Angkasa Pura

112

Predikat Excellent Excellent Service


Experience Award (ESEA) 2015
Bandara Juanda Surabaya

Predikat Excellence Indonesia Best


Practice Transformation 2014
(tahun perolehan 2015) PT Angkasa Pura I (Persero)

Penyelenggara / Organizer :
Serikat Perusahaan Pers (SPS)

Penyelenggara / Organizer :
Care Center for Customer Satisfaction and
Loyalty (Carre CCSL)

Service Quality (SQ) Award 2015


Kategori Domestic Airport Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Service Quality (SQ) Award 2015


Kategori International Airport Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Service Quality (SQ) Award 2015


Kategori Domestic Airport Bandara Juanda Surabaya

Penyelenggara / Organizer :
Carre Center for Customer Satisfaction &
Loyalty (Carre CCSL)

Penyelenggara / Organizer :
Carre Center for Customer Satisfaction &
Loyalty (Carre CCSL)

Penyelenggara / Organizer :
Carre Center for Customer Satisfaction &
Loyalty (Carre CCSL)

Penyelenggara / Organizer :
Majalah SWA & Win Solution

Service Quality (SQ) Award 2015


Kategori Domestic Airport
Bandara Ahmad Yani Semarang

Peringkat IV Annual Report Award (ARA) 2014


Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed
(tahun perolehan 2015) PT Angkasa Pura I (Persero)

Penyelenggara / Organizer :
Carre Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre CCSL)

Penyelenggara / Organizer :
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Peringkat II Penghargaan Sapta


Pesona Toilet Umum Bersih di Bandara
Internasional/Nasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Bandara Terbaik Indonesia 2015


(Indonesias Airport of The Year)
Bandara Award 2015 Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Penyelenggara / Organizer :
Kementerian Pariwisata RI

Penyelenggara / Organizer :
Majalah Bandara

Sertifikasi / Certifications

Unit Kearsipan Terakreditasi untuk Penyelanggara Kearsipan


dengan Kualifikasi B (Baik)

Sertifikasi : ISO 14001: 20014 /SNI 19 14001:2005

Penerima / Receiver:
PT Angkasa Pura I (Persero)

Penerima / Receiver:
PT Angkasa Pura I (Persero)
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Sucofindo International Certification Services

Ruang Lingkup Sertifikasi / Scope:


Unit Kearsipan

Ruang Lingkup Sertifikasi / Scope:


Jasa Pengelolaan Bandara
Sector Code: 31

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015
Masa Berlaku / Validity Period:
15 September 2015 15 September 2018

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015
Masa Berlaku / Validity Period:
18 November 2015 14 September 2018

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

113

Laporan Manajemen
Management Report

114

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Sertifikat Bandar Udara

Sertifikat Bandar Udara

Sertifikat Bandar Udara

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Internasional Lombok

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara El Tari

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2011

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015

Masa Berlaku / Validity Period:


30 Septemeber 2011 30 September 2016

Masa Berlaku / Validity Period:


27 November 2015 30 Juli 2020

Masa Berlaku / Validity Period:


1 Oktober 2015 30 Juli 2020

Sertifikat Bandar Udara

Sertifikat Bandar Udara

Sertifikat Bandar Udara

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Adisutjipto

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Sultan Hasanuddin

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Juanda

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015

Masa Berlaku / Validity Period:


6 November 2015 30 Juli 2020

Masa Berlaku / Validity Period:


4 Desember 2015 7 Juli 2020

Masa Berlaku / Validity Period:


30 Desember 2015 30 Juli 2020

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Sertifikat Bandar Udara

Sertifikat Bandar Udara

Sertifikat Bandar Udara

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Sam Ratulangi

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Pattimura

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara
Tahun Perolehan / Acquisition Year:
2015
Masa Berlaku / Validity Period:
18 Desember 2015 30 Juli 2020

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara
Tahun Perolehan / Acquisition Year:
2015
Masa Berlaku / Validity Period:
30 Desember 2015 30 Juli 2020

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara
Tahun Perolehan / Acquisition Year:
2015
Masa Berlaku / Validity Period:
22 Oktober 2015 30 Juli 2020

Sertifikat Bandar Udara

Sertifikat Bandar Udara

Sertifikat Bandar Udara

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Syamsudin Noor

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Adi Soemarmo

Unit Penerima / Receiver:


Bandar Udara Internasional Ahmad Yani

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Pemberi Penghargaan / Appreciator:


Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral
Perhubungan Udara

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015

Tahun Perolehan / Acquisition Year:


2015

Masa Berlaku / Validity Period:


31 Agustus 2015 30 Juli 2020

Masa Berlaku / Validity Period:


5 Oktober 2015 30 Juli 2020

Masa Berlaku / Validity Period:


23 November 2015 2 September 2020

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

115

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Nama dan Alamat Kantor Wilayah


dan Cabang
The Address of Regional and Branch Offices

KANTOR PUSAT
Head Office
Kota Baru Bandar Kemayoran
Blok B12 Kav. 2, Jakarta Pusat
Jakarta 10610
Tel
: (021) 6541961 ext. 2116
Fax : (021) 6541514
Email : humas@ap1.co.id
www.angkasapura1.co.id

KANTOR CABANG
Branch Office
I Gusti Ngurah Rai International Airport
Gedung Wisti Sabha Lt. III
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Badung, Bali Indonesia 80362
Tel
: (0361) 9351011
Fax : (0361) 9351032
Email : humas.dps@ap1.co.id
www.bali-airport.com

Juanda International Airport

Jalan Ir. Haji Juanda


Surabaya 61253
Indonesia
Tel
: T1 (031) 2986200 T2 (031) 2986700
Fax : (031) 8667506
Email : humas.sub@ap1.co.id
www.juanda-airport.com

Sultan Hasanuddin International Airport


Jalan Raya Airport No. 1
Makassar, Sulawesi 90552
Tel
: (0411) 553183
Fax : (0411) 553183
Email : humas.upg@ap1.co.id
www.hasanuddin-airport.co.id

Achmad Yani International Airport

Jalan Puad Ahmad Yani


Semarang Indonesia 50145
Tel
: (024) 7607596
Fax : (024) 7603506
Email : humas.srg@ap1.co.id
www.achmadyani-airport.com

116

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

El Tari International Airport

Jalan Adi Sucipto Terminal B


Kupang Indonesia 85361
Tel
: (0380) 881668
Fax : (0380) 881263
Email : humas.koe@ap1.co.id
www.kupang-airport.com

Pattimura International Airport

Jalan Dr. Leimena Laha


Ambon, Maluku Indonesia 97236
Tel
: (0911) 323770, 323771,323772
Fax : (0911) 323773
Email : humas.amq@ap1.co.id
www.pattimura-airport.co.id

Adi Sumarmo International Airport

Jalan Bandara Adi Sumarmo


Surakarta Indonesia 57108
Tel
: (0271) 780715
Fax : (0271) 780715
Email : humas.soc@ap1.co.id
www.adisumarmo-airport.com

Frans Kaisiepo International Airport


Biak, Papua Indonesia
Tel
: (0981) 22555
Fax : (0981) 22106
Email : humas.bik@ap1.co.id
www.franskaisiepo-airport.co.id

Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan


International Airport
Jalan Marsma. R. Iswahyudi
Balikpapan, 76115
Kalimantan Timur Indonesia
Tel
: (0542) 766886
Fax : (0542) 766832
Email : humas.bpn@ap1.co.id
www.sepinggan-airport.com

Adisutjipto International Airport

Jalan Raya Solo KM. 9


Indonesia
Tel
: (0274) 484261
Fax : (0274) 488155
Email : humas.jog@ap1.co.id
www.adisutjipto-airport.co.id

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Lombok International Airport

Jalan By Pass Bil, Central Lombok


Indonesia
Tel
: (0370) 6157000
Fax : (0370) 6157010
Email : humas.lop@ap1.co.id
www.lombok-airport.co.id

Sam Ratulangi International Airport


Kota Manado
Provinsi Sulawesi Utara Indonesia
Tel
: (0431) 814320
Fax : (0431) 811595
Email : humas.mdc@ap1.co.id
www.samratulangi-airport.com

Syamsudin Noor International Airport


Jalan Angkasa Landasan Ulin
Banjarmasin - Indonesia 70724
Tel : 0811504640
Fax : (0511) 4705251
Email : humas.bdj@ap1.co.id
www.syamsudinnoor-airport.co.id

ANAK PERUSAHAAN
Subsidiaries Companies
PT Angkasa Pura Hotel

Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar


Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat
Tel
: (021) 65866490
Fax : (021) 65466493
Email : info@aph.co.id
www.aph.co.id

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PERUSAHAAN AFILIASI
Affiliated Companies
PT Gapura Angkasa

Gd. Dapenra Lt. 1,2 & 3


Jl. Angkasa, Blok B 12, Kav. 8
Kota Baru Bandar Kemayoran
Jakarta Indonesia 10610
Tel
: (021) 6545410
Fax : Email : marketing@gapura.co.id

PT Jasa Marga Bali Tol

Kantor Operasional:
Jalan Raya Pelabuhan Benoa No. 15
Pasanggaran, Denpasar, Bali
Tel
: (0361) 725326
Fax : (0361) 725326

Dana Pensiun Angkasa Pura I (DAPENRA)


Gedung DAPENRA Lt. VI Blok B 12
Kavling No. 8 Kotabaru Bandar Kemayoran
Tel
: (021) 65867867
Fax : (021) 65867868
Email : info@dapenra.co.id
www.dapenra.co.id

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I


(YAKKAP)

Gedung DAPENRA Lt. III Blok B 12


Kavling No. 8 Kotabaru Bandar Kemayoran
Tel
: (021) 6546642
www.yakkap.co.id

PT Angkasa Pura Logistik

Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar


Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat
Tel
: (021) 65866406
Fax : (021) 6541513/14
Email : admin@angkasapuralogistik.com
www.aplog.co

PT Angkasa Pura Properti

Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar


Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat
Tel
: (021) 65866495
Fax : (021) 6541513/14
Email : humas@approperti.co.id
www.angkasapuraproperti.co.id

PT Angkasa Pura Retail

Villa Kemayoran, Jl. Merpati 2, Kemayoran Blok C, No. 50


Kemayoran Jakarta Pusat
Tel
: (021) 65850590/65850587
Fax : (021) 65850589
Email : apr.hrlegal@gmail.com
www.angkasapuraretail.com

PT Angkasa Pura Suport

Gd. Angkasa Pura Center For Excellence Lt. Dasar


Jalan Tabing No. 16, Kemayoran Jakarta Pusat
Tel
: (021) 65866496
Fax : (021) 6541513/14
www.angkasapura-supports.com
PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

117

Laporan
Profil Perusahaan
Manajemen
Management
Company Profile
Report

Laporan
Profil Perusahaan
Manajemen
Management
Company Profile
Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
Management Discussions and Analysis

Perseroan mampu menangkap peluang yang ada


di industri penerbangan. Pada 2015 Perseroan
mampu menghasilkan kinerja yang sangat baik.
Produksi PJP4U pada 2015 mencapai 25.572.859
ton, mengalami pertumbuhan 2.835.623 ton atau
sebesar 12,47% dari 2014 yang mencapai 22.737.236
ton. Baik produksi domestik maupun produksi
internasional mengalami pertumbuhan yang positif.
Produksi PJP2U mengalami pertumbuhan sebesar
238.098 pax atau sebesar 0,73%, dari 32.778.877
pax di 2014 menjadi 33.016.975 pax di 2015.
The company is able to capture opportunities in the aviation industry. In 2015,
the company was able to produce a very good performance. The production of
PJ4U in 2015 reached 25,572,859 tons, growth 2,835,623 tons or 12.47% of 2014
reached 22,737,236 tons. Both of the production of domestic and international
production, experience positive growth. PJP2U a growth of 238,098 pax or by
0.73%, from 32,778,877pax in 2014 to 33,016,975 in 2015 pax.

118

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

119

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

ANALISIS DAN
PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis

Pada 2015, Pendapatan Usaha untuk segmen operasi Kebandarudaraan meningkat sebesar
Rp574,17 miliar atau 13,08%, sedangkan Pendapatan Usaha untuk segmen Non Bandara
meningkat sebesar Rp361,74 miliar atau 56,36%. Laba operasional di 2015 mencapai
Rp1.293,96 miliar, mengalami pertumbuhan Rp29,14 miliar atau sebesar 2,30% dari 2014
yang mencapai Rp1.264,82 miliar. Pada 2015, total aset Perseroan mencapai Rp16.722,34
miliar. Mengalami pertumbuhan sebesar Rp895,44 miliar atau sebesar 5,66% dibandingkan
2014 yang mencapai Rp15.826,89 miliar.
In 2015, revenues for the Enterprise operating segment increased by Rp574.17 billion Airport Affairs, or 13.08%, while NonOperating Revenues for the segment increased by Rp361.74 billion service, or 56.36%. Operating income in 2015 reached
Rp1,293.96 billion, growth Rp29.14 billion or 2.30% from 2014, which reached Rp1,264.82 billion. In 2015, the total assets of the
Company reached Rp16.722,34 billion. Experience a growth of Rp895.44 billion or 5.66% compared to 2014 reaching Rp15.826,89
billion.

120

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tinjauan Industri
Industry Overview

PEREKONOMIAN GLOBAL

GLOBAL ECONOMY

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh ketidakpastian


dalam perekonomian Global. Ketidakpastian ini disebabkan
oleh beberapa faktor. Pertama, masih berlanjutnya
pelemahan dan ketidakpastian perkembangan ekonomi
global. Realisasi pertumbuhan Amerika Serikat (AS) yang
belum sesuai dengan ekspektasi banyak pihak sehingga
kebijakan normalisasi suku bunga serba uncertain. Disamping
itu, kebijakan ekonomi di Jepang yang mempertahankan
kebijakan suku bunga rendah turut menambah likuiditas
global yang mengarah kepada semakin liarnya lalu lintas
dana global. Kedua, penguatan mata uang USD terhadap
hampir seluruh mata uang dunia. Membaiknya fundamental
AS, sedang pada saat yang sama terjadi pelemahan ekonomi
Tiongkok, memicu ekspektasi positif investor yang mencari risk
adjusted return yang lebih tinggi. Ketiga, semakin lemahnya
harga komoditas internasional disebabkan perlambatan
ekonomi global yang ditunjang oleh penguatan USD melalui
mahalnya harga impor.

2015 was a year of full uncertainty in the global economy. This


uncertainty is caused by several factors. First, still continued
weakness and uncertainty of global economic developments.
Realization growth United States (US) that has not been in
line with expectations of many parties so that the policy rate
normalization completely uncertain. In addition, the economic
policy in Japan that maintain low interest rate policy also adds
to global liquidity, which leads to more illegal traffic of its
global fund. Second, the strengthening of the USD against
most of the currencies of the world. The improvement in US
fundamentals, while at the same time weakening Chinese
economy, fueling positive expectations of investors seeking
risk adjusted return which is higher. Third, the weakening
international commodity prices caused by the global
economic slowdown are supported by the strengthening of
the USD over the high price of imports.

Di sisi lain, kondisi ekonomi Eropa terus mengalami pemulihan.


Hal ini didorong oleh perbaikan permintaan domestik.
Konsumsi Eropa membaik, tercermin dari meningkatnya
pengeluaran konsumsi dan tingkat penjualan ritel. Perbaikan
tersebut didukung oleh menurunnya tingkat pengangguran
dan harga BBM yang murah sehingga berdampak pada
menurunnya harga produksi dan harga barang. Selain itu,
kebijakan pelonggaran moneter yang dilakukan oleh Bank
Sentral Eropa (ECB) berhasil meningkatkan kredit dan uang
beredar yang mendukung konsumsi. Dari sisi produksi,
aktivitas manufaktur membaik di seluruh negara utama,
sejalan dengan tren investasi yang terus meningkat. Meskipun
demikian, perbaikan ekonomi Eropa tersebut belum mampu
meningkatkan inflasi yang masih rendah. (Sumber: Tinjauan
Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Januari 2016)

On the other hand, the condition of the European economy


continues to undergo restoration. This was driven by improved
domestic demand. European consumption improved,
reflected in higher consumption expenditure and retail
sales levels. The improvement was supported by declining
unemployment and fuel prices are cheap so that decrease
the production price and the price of goods. In addition,
monetary easing undertaken by the European Central Bank
(ECB) managed to increase the credit and money supply that
supports consumption. On the production side, manufacturing
activity improved in all major countries, in line with the trend of
increasing investment. Nevertheless, the economic recovery of
Europe have not been able to increase inflation remains low.
(Source: Monetary Policy of Bank Indonesia, January 2016)

Menurut World Economic Outlook (WEO), Pertumbuhan


Ekonomi Global pada tahun 2015 mencapai 3,1%, atau 0,3%
lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang
sebesar 3,4%.Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju pada tahun
2015 tercatat sebesar 1,9%, lebih tinggi 0,1% bila dibandingkan
tahun 2014 yang sebesar 1,8% sedangkan pertumbuhan
ekonomi negara berkembang dan emerging market di 2015
tercatat sebesar 4,0% lebih rendah 0,6% dibandingkan tahun
2014 yang sebesar 4,6%. Volatilitas pasar keuangan melonjak
pada bulan Agustus, diikuti dengan melemahnya mata uang,
serta koreksi tajam ekuitas di seluruh dunia. Lonjakan ini
dikaitkan dengan peristiwa negosiasi hutang yang terjadi di
negara Yunani serta penurunan pasar saham yang begitu
tajam di Tiongkok.

According to the World Economic Outlook (WEO), Global


Economic Growth in 2015 reached 3.1%, or 0.3% lower when
compared to 2014 which amounted to 3.4%. Developed
Countries Economic growth in 2015 was recorded at 1.9%, up
0.1% when compared to 2014 by 1.8%, while economic growth
in developing countries and emerging markets in 2015 stood at
4.0% lower 0, 6% compared to 2014 by 4.6%. Financial market
volatility surged in August, followed by a weakening of the
currency, as well as the sharp correction in equity worldwide.
These surges associated with events debt negotiations, which
took place in the Greek state and the decline in the stock
market is so sharp in China.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

121

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Tabel Overview of The World Economic Outlook Projections/


Table of Overview of The World Economic Outlook Projection
(dalam perubahan persentase kecuali dinyatakan lain/the percentage changes unlessotherwise stated)

Projections

Difference from
January 2016 WEO
Update1

Difference from
October
2015 WEO1

2015

2016

2017

2016

2017

2016

2017

3.1

3.2

3.5

(0.2)

(0.1)

(0.4)

(0.3)

Advanced Economies

1.9

1.9

2.0

(0.2)

(0.1)

(0.3)

(0.2)

United States

2.4

2.4

2.5

(0.2)

(0.1)

(0.4)

(0.3)

Euro Area

1.6

1.5

1.6

(0.2)

(0.1)

(0.1)

(0.1)

Germany

1.5

1.5

1.6

(0.2)

(0.1)

(0.1)

(0.1)

France

1.1

1.1

1.3

(0.2)

(0.2)

(0.4)

(0.3)

World Output

Italy

0.8

1.0

1.1

(0.3)

(0.1)

(0.3)

(0.1)

Spain

3.2

2.6

2.3

(0.1)

0.0

0.1

0.1

Japan

0.5

0.5

(0.1)

(0.5)

(0.4)

(0.5)

(0.5)

United Kingdom

2.2

1.9

2.2

(0.3)

0.0

(0.3)

0.0

Canada

1.2

1.5

1.9

(0.2)

(0.2)

(0.2)

(0.5)

Other Advanced Economies2

2.0

2.1

2.4

(0.3)

(0.4)

(0.6)

(0.5)

4.0

4.1

4.6

(0.2)

(0.1 )

(0.4)

(0.3)

Emerging Market and Developing Economies


Commonwealth of Independent States

(2.8)

(1.1)

1.3

(1.1)

(0.4)

(1.6)

(0.7)

Russia

(3.7)

(1.8)

0.8

(0.8)

(0.2)

(1.2)

(0.2)

Excluding Russia

(0.6)

0.9

2.3

(1.4)

(0.9)

(1.9)

(1.7)

6.6

6.4

6.3

0.1

0.1

0.0

0.0

Emerging and Developing Asia


China

6.9

6.5

6.2

0.2

0.2

0.2

0.2

India3

7.3

7.5

7.5

0.0

0.0

0.0

0.0

ASEAN-54

4.7

4.8

5.1

0.0

0.0

(0.1)

(0.2)

3.5

3.5

3.3

0.4

(0.1)

0.5

(0.1)

Emerging and Developing Europe


Latin America and the Caribbean
Brazil
Mexico
Middle East, North Africa, Afghanistan, and Pakistan
Saudi Arabia
Sub-Saharan Africa

(0.1)

(0.5)

1.5

(0.2)

(0.1)

(1.3)

(0.8)

(3.8)

(3.8)

0.0

(0.3)

0.0

(2.8)

(2.3)

2.5

2.4

2.6

(0.2)

(0.3)

(0.4)

(0.5)

2.5

3.1

3.5

(0.5)

(0.1)

(0.8)

(0.6)

3.4

1.2

1.9

0.0

0.0

(1.0)

(1.0)

3.4

3.0

4.0

(1.0)

(0.7)

(1.3)

(0.9)

Nigeria

2.7

2.3

3.5

(1.8)

(0.7)

(2.0)

(1.0)

South Africa

1.3

0.6

1.2

(0.1)

(0.6)

(0.7)

(0.9)

Memorandum
European Union

2.0

1.8

1.9

(0.2)

(0.1)

(0.1)

(0.1)

Low-Income Developing Countries

4.5

4.7

5.5

(0.9)

(0.4)

(1.1)

(0.6)

Middle East and North Africa

2.3

2.9

3.3

(0.6)

(0.2)

(0.9)

(0.8)

World Growth Based on Market Exchange Rates

2.4

2.5

2.9

(0.2)

(0.1)

(0.5)

(0.3)

World Trade Volume (goods and services)

2.8

3.1

3.8

(0.3)

(0.3)

(1.0)

(0.8)

Advanced Economies

4.3

3.4

4.1

(0.3)

0.0

(0.8)

(0.4)

Emerging Market and Developing Economies

0.5

3.0

3.7

(0.4)

(0.6)

(1.4)

(1.7)

Imports

Exports

122

Advanced Economies

3.4

2.5

3.5

(0.4)

(0.1)

(0.9)

(0.4)

Emerging Market and Developing Economies

1.7

3.8

3.9

0.0

(0.5)

(1.0)

(1.4)

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Difference from
January 2016 WEO
Update1

Projections

Difference from
October
2015 WEO1

2015

2016

2017

2016

2017

2016

2017

Oil5

(47.2)

(31.6)

17.9

(14.0)

3.0

(29.2)

7.8

Nonfuel (average based on world commodity export


weights)

(17.5)

(9.4)

(0.7)

0.1

(1.1)

(4.3)

(1.0)

0.3

0.7

1.5

(0.4)

(0.2)

(0.5)

(0.2)

4.7

4.5

4.2

0.2

0.1

0.2

0.0

Commodity Prices (U.S. dollars)

Consumer Prices
Advanced Economies
Emerging Market and Developing Economies

London Interbank Offered Rate (percent)


On U.S. Dollar Deposits (six month)

0.5

0.9

1.5

(0.3)

(0.7)

(0.3)

(0.7)

On Euro Deposits (three month)

0.0

(0.3)

(0.4)

0.0

(0.2)

(0.3)

(0.5)

On Japanese Yen Deposits (six month)

0.1

(0.1)

(0.3)

(0.2)

(0.4)

(0.2)

(0.5)

Note: Real effective exchange rates are assumed to remain constant at the levels prevailing during February 2March 1, 2016. Economies are listed on the basis of economic
size. The aggregated quarterly data are seasonally adjusted.
1
Difference based on rounded figures for the current, January 2016 World Economic Outlook Update, and October 2015 World Economic Outlook forecasts.
2
Excludes the G7 (Canada, France, Germany, Italy, Japan, United Kingdom, United States) and euro area countries.
3
For India, data and forecasts are presented on a fiscal year basis and GDP from 2011 onward is based on GDP at market prices with fiscal year 2011/12 as a base year.
4
Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand, Vietnam.

Di samping itu, tingkat inflasi di negara maju tercatat sebesar


0,3% di 2015, lebih rendah 1,1% dibandingkan di 2014 yang
sebesar 1,4%. Sedangkan, di negara sedang berkembang
dan emerging market, IHK pada tahun 2015 sama besarnya
dengan tahun 2014, yakni tercatat sebesar 4,7%.

In addition, the rate of inflation in developed countries stood


at 0.3% in 2015, 1.1% lower than in 2014 by 1.4%. Meanwhile, in
developing countries and emerging markets, the CPI in 2015
as much as in 2014, which stood at 4.7%.

Tabel Inflasi/Inflation Table


(dalam perubahan persentase kecuali dinyatakan lain/the percentage changes unlessotherwise stated)

Average
19982007

Projections
2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

GDP Deflators
Advanced Economies

1.8

1.9

0.8

1.0

1.3

1.2

1.3

1.3

1.1

1.0

1.4

1.8

United States

2.2

2.0

0.8

1.2

2.1

1.8

1.6

1.6

1.0

1.0

1.4

2.1

Euro Area

1.9

2.0

1.0

0.7

1.1

1.2

1.3

0.9

1.2

1.1

1.1

1.6

(1.2)

(1.3)

(0.5)

(2.2)

(1.9)

(0.9)

(0.6)

1.7

2.0

1.0

1.0

0.7

2.0

3.0

1.0

2.4

2.0

1.3

1.5

1.3

0.9

0.8

1.7

2.1

Advanced Economies

2.0

3.4

0.2

1.5

2.7

2.0

1.4

1.4

0.3

0.7

1.5

1.9

United States

2.6

3.8

(0.3)

1.6

3.1

2.1

1.5

1.6

0.1

0.8

1.5

2.2

Euro Area2

2.0

3.3

0.3

1.6

2.7

2.5

1.3

0.4

0.0

0.4

1.1

1.7

Japan
Other Advanced Economies1
Consumer Prices

Japan

(0.2)

1.4

(1.3)

(0.7)

(0.3)

0.0

0.4

2.7

0.8

(0.2)

1.2

1.2

Other Advanced Economies1

1.9

3.9

1.4

2.4

3.3

2.1

1.7

1.5

0.6

1.1

1.8

2.1

Emerging Market and Developing


Economies3

7.9

9.2

5.0

5.6

7.1

5.8

5.5

4.7

4.7

4.5

4.2

3.9

Commonwealth of Independent
States4

19.8

15.4

11.1

7.2

9.7

6.2

6.4

8.1

15.5

9.4

7.4

4.8

Emerging and Developing Asia

4.2

7.6

2.8

5.1

6.5

4.6

4.7

3.5

2.7

2.9

3.2

3.7

Regional Groups

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

123

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Average
19982007

Projections
2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

Emerging and Developing Europe

18.5

8.0

4.8

5.6

5.4

5.9

4.3

3.8

2.9

4.1

4.8

4.2

Latin America and the Caribbean

7.0

6.4

4.6

4.2

5.2

4.6

4.6

4.9

5.5

5.7

4.3

3.6

Middle East, North Africa,


Afghanistan, and Pakistan

5.8

11.8

7.3

6.6

9.2

9.8

9.1

6.8

5.7

5.2

4.8

4.0

Middle East and North Africa

5.7

11.7

6.1

6.2

8.6

9.7

9.3

6.6

5.9

5.5

4.7

3.9

10.1

13.0

9.8

8.2

9.5

9.3

6.6

6.4

7.0

9.0

8.3

6.3

European Union

2.6

3.7

1.0

2.0

3.1

2.6

1.5

0..5

0.0

0.4

1.3

1.9

Low-Income Developing Countries

9.3

14.6

8.2

9.2

11.8

9.9

8.0

7.3

7.2

8.0

7.7

6.2

12.2

12.6

7.6

6.5

8.3

7.8

7.7

6.3

8.6

7.2

5.7

4.1

6.7

8.2

4.3

5.4

6.8

5.3

4.9

4.3

3.8

3.8

3.8

3.9

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

8.7

9.3

7.0

6.6

7.5

6.8

6.2

5.7

5.4

5.4

5.3

4.6

8.9

15.2

13.6

10.1

10.1

8.2

6.9

11.4

16.0

9.8

8.7

6.1

2.1

4.1

0.9

1.9

3.2

2.6

1.3

0.7

0.1

0.7

1.4

2.0

4.9

10.3

3.7

4.2

5.4

4.6

4.0

3.3

2.9

3.2

3.4

3.1

Sub-Saharan Africa
Memorandum

Analytical Groups
By Source of Export Earnings
Fuel
Nonfuel
Of Which, Primary Products

By External Financing Source


Net Debtor Economies
Net Debtor Economies by DebtServicing Experience
Economies with Arrears and/or
Rescheduling during 201014
Memorandum
Median Inflation Rate
Advanced Economies
Emerging Market and Developing
Economies3

Excludes the United States, euro area countries, and Japan.


Based on Eurostats harmonized index of consumer prices.
3
Excludes Argentina and Venezuela. See country-specific notes for Argentina in the Country Notes section of the Statistical Appendix.
4
Georgia, Turkmenistan, and Ukraine, which are not members of the Commonwealth of Independent States, are included in this group for
reasons of geography and similarity in economic structure.
5
Data are missing because of Argentina, which accounts for more than 30 percent of the weights of the group. See country-specific notes for
Argentina in the Country Notes section of the Statistical Appendix.
1

124

KONDISI INDUSTRI PENERBANGAN GLOBAL

THE CONDITIONS OF GLOBAL AVIATION INDUSTRY

Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi global,


kondisi Industri Penerbangan Global terus berkembang pesat
pada dekade akhir-akhir ini. Menurut IATA, diukur dari sisi
pendapatan kondisi industri penerbangan global meningkat
dua kali lipat. Sebagian besar pertumbuhan telah didorong
oleh operator LCC (Low-cost carrier) yang menguasai 25%
pangsa pasar dunia dan berkembang pesat di Negara
berkembang.

Despite the global economic slowdown, conditions of the


Global Aviation Industry continues to grow rapidly in recent
decades. According to IATA, measured in terms of revenue
conditions of the global aviation industry has doubled. Most
of the growth has been driven by the operator LCC (low
cost carrier) which has a 25% share of the world market and
growing rapidly in developing countries.

Yang unik pada kondisi penerbangan global adalah pesatnya


pertumbuhan industri Penerbangan di Negara berkembang
seperti Amerika latin, Negara sedang berkembang di Asia
seperti Uni Emirate Arab, Qatar dan Saudi Arabia. Dengan
maskapai nasionalnya, Negara berkembang ini dapat
meraup pasar di Negara-Negara maju dan Negara sedang
berkembang lainnya, hal ini disinyalir dikarenakan letak
Negara mereka tepat di antara lalu lintas Eropa-Asia.

What is unique on the global flight conditions are the rapid


growth of the aviation industry in developing countries
such as Latin America, Asian developing countries such
as United Arab Emirates, Qatar and Saudi Arabia. With its
national airline, developing countries can reap the market
in developed Countries and other developing countries, it is
presumably because their country lies right in between the
Europe-Asia traffic.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Dengan kondisi yang demikian, maka dapat dilihat bahwa


kondisi Industri Penerbangan Global sangat menjanjikan
dan diperkirakan meningkat. Peningkatan tersebut akan
bertambah lagi jika operator Airlines dapat memadukan
efisiensi waktu, biaya dan memaksimalkan teknologi
sehingga utilitas yang didapat bisa maksimal.

With such conditions, it can be seen that the Global Aviation


Industry conditions are very promising and is expected
to increase. Such improvements will increase again if the
operator Airlines can integrate time efficiency, cost and
maximize the utility of technology so obtained can be
maximized.

PEREKONOMIAN INDONESIA

INDONESIAN ECONOMY

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan


ekonomi Indonesia di tahun 2015 juga belum menunjukkan
perbaikan secara signifikan, meskipun telah dilakukan
stimulus fiskal dan relaksasi kebijakan makroprudensial.
Perekonomian Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan
Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku
mencapai Rp11.540,8 triliun atau tumbuh sebesar 4,79%
dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut
melambat bila dibanding tahun 2014 yang sebesar 5,02%.

Along with global economic growth, the Indonesian economic


growth in 2015 has not shown significant improvement, in
spite of the fiscal stimulus and relaxation macroprudential
policy. The Indonesian economy in 2015 as measured by Gross
Domestic Product (GDP) at current prices reached Rp11.540,8
trillion or an increase of 4.79% over the previous year. The
economic growth slowed when compared to the year 2014
amounted to 5.02%.

Bagi Indonesia, pertumbuhan PDB yang telah melambat,


mendapat tambahan pengaruh negatif dari kondisi ekonomi
dan lingkungan yang berasal dari kebakaran dan asap
yang mengakibatkan kerugian yang diperkirakan berjumlah
sekitar 221 triliun rupiah (1.9% dari PDB) dalam kurun waktu
lima bulan. Dalam kondisi yang tidak mudah ini, pemerintah
memperlihatkan niat yang tegas untuk melaksanakan
reformasi dengan fokus pada peningkatan laju investasi,
revitalisasi industri dalam negeri dan peningkatan
perdagangan.

For Indonesia, GDP growth which has slowed, received an


additional negative effect of economic conditions and the
environment coming from the fire and smoke that resulted in
losses estimated at around 221 trillion rupiah (1.9% of GDP)
within a period of five months. In a condition that is not
easy, the government showed a firm intention to carry out
reforms with a focus on increasing the rate of investment, the
revitalization of the domestic industry and increased trade.

Salah satu indikasi akan hal tersebut adalah kenaikan belanja


modal pemerintah yang signifikan sebesar 49.8% dari tahunketahun (year on year, yoy) secara riil pada kuartal ketiga,
membalikkan tren negatif yang tercatat pada tahun 2014 dan
awal tahun 2015, serta agenda reformasi yang diprakarsai
pada bulan September melalui pengumuman tujuh paket
kebijakan untuk pengaturan dan reformasi struktural dan
stimulus fiskal.

One indication of this is the increase in government capital


expenditure significantly by 49.8% year after year in real terms
in the third quarter, reversing the negative trend recorded in
2014 and early 2015, as well as the reform agenda initiated
in September with the announcement of seven package of
measures for the regulation and structural reform and fiscal
stimulus.

Pada Indikator Ekonomi Makro tahun 2015, realisasi


pertumbuhan ekonomi tahun 2015 untuk sementara
diperkirakan mencapai sekitar 4,73%, lebih rendah dari target
pertumbuhan ekonomi dalam APBN-P 2015 yang sebesar
5,7%. Pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh konsumsi
rumah tangga dan percepatan pengeluaran pemerintah,
terutama pada semester II-2015.

In the Macro Economic Indicators 2015, the economic growth


in 2015, temporarily estimated at around 4.73%, lower than the
economic growth target in the APBN-P 2015 that amounted
to 5.7%. The economic growth was supported by domestic
consumption and government spending accelerated,
particularly in the second semester of 2015.

Selanjutnya, tingkat inflasi tahun 2015 tercatat menunjukkan


inflasi sebesar 3,35% (yoy). Inflasi tersebut lebih rendah
dari inflasi tahun sebelumnya dan berada dalam kisaran
sasaran inflasi 2015 yang ditetapkan Pemerintah sebesar
41% (yoy). Selain itu, inflasi inti juga tergolong rendah dan
tercatat sebesar 3,95% (yoy). Rendahnya inflasi inti tersebut
tidak terlepas dari peran kebijakan Bank Indonesia dalam
mengelola permintaan domestik, menjaga stabilitas nilai
tukar, dan mengarahkan ekspektasi inflasi. Selain itu,
pencapaian sasaran inflasi didukung oleh inflasi volatile
food yang cukup rendah sebesar 4,84% (yoy), seiring dengan
terjaganya kecukupan pasokan bahan pangan. Demikian
pula dengan kelompok administered prices yang juga

Furthermore, the inflation rate in 2015 was recorded shows


inflation of 3.35% (yoy). Inflation was lower than the previous
year and inflation is within the range of the inflation target
set by the Government in 2015 amounted to 4 1% (yoy).
Moreover, core inflation is low and amounted to 3.95% (yoy).
The low core inflation is closely linked to Bank Indonesia policy
role in managing domestic demand, maintaining the stability
of the exchange rate, and directs inflation expectations. In
addition, the inflation target was supported by volatile food
inflation is quite low at 4.84% (yoy), in line with the adequacy
of food supplies. Similarly, the group administered prices
also recorded low inflation, which amounted to 0.39% (yoy),
in the middle of the energy price adjustment in accordance

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

125

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

mencatat inflasi yang rendah, yakni sebesar 0,39% (yoy), di


tengah penyesuaian harga energi sesuai keekonomiannya
seiring dengan penurunan harga minyak dan gas dunia.

economical due to lower world oil and gas prices.

Dari sisi nilai tukar, pergerakan volatilitas rupiah pada


Desember 2015 mengalami peningkatan dibandingkan
dengan posisi November 2015. Peningkatan volatilitas
Rupiah terutama terjadi di saat Rupiah terapresiasi pasca
kenaikan FFR, sejalan dengan membaiknya faktor risiko dan
berlanjutnya akumulasi kepemilikan investor nonresiden
pada aset dalam negeri. Namun demikian, secara tahunan,
volatilitas Rupiah masih lebih rendah dari volatilitas Real,
Rand, Lira, Ringgit, Won, serta rata-rata volatilitas mata uang
negara kawasan.

Of the exchange rate, the movement of rupiah volatility


in December 2015 increased compared to the position of
November 2015. The increase in the volatility of the rupiah is
especially true in the current Rupiah has appreciated after
the increase FFR, in line with the improvement in risk factors
and the continued accumulation of the non-resident investor
holdings of domestic assets. However, on an annual basis, the
volatility of the rupiah is still lower than the volatility of the
Real, Rand, Lira, Ringgit, Won, and the average volatility of the
currency countries in the region.

Kondisi lemahnya permintaan global, serta masih tingginya


pasokan minyak dunia berpengaruh pada figur realisasi
rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian
Crude Price/ICP) tahun 2015 mencapai 50 dolar AS per barel,
lebih rendah dari asumsi dalam APBN-P 2015 yang sebesar
60 dolar AS per barel. Sementara, realisasi lifting minyak
mentah sepanjang periode Desember 2014 hingga November
2015 tercatat mencapai 779 ribu barel per hari, lebih rendah
dibanding target dalam APBN-P 2015 yang sebesar 825 ribu
barel per hari. Terakhir, realisasi lifting gas mencapai 1.195
ribu barel setara minyak per hari, atau di bawah target
dalam APBN-P 2015 yang sebesar 1.221 ribu barel setara
minyak per hari.

The condition of weak global demand, as well as continued


high world oil supply effect on the figure of the average
realized price of crude oil Indonesia (Indonesian Crude Price/
ICP) in 2015, reached 50 dollars per barrel, lower than the
assumptions in APBN-P 2015 that amounted to 60 US dollars
per barrel. Meanwhile, crude oil lifting realization during
the period December 2014 to November 2015 totaled 779
thousand barrels per day, lower than the target in the APBN-P
2015 that amounted to 825 thousand barrels per day. Lastly,
the realization of lifting gas reaching 1,195 thousand barrels
of oil equivalent per day, or below the target in the APBN-P
2015 that amounted to 1,221 thousand barrels of oil equivalent
per day.

Tabel Realisasi Indikator Ekonomi Makro 2015 / Table of Macro Economic Indicator 2015
Indikator Makro Ekonomi
Macro Economic Indicators

Asumsi APBNP 2015


APBNP 2015 Assumption

Realisasi Desember 2015


Realization of December 2015

Pertumbuhan Ekonomi (%)


Economic Growth (%)

5,7

4,73*

Inflasi (%)
Inflation (%)

5,0

3,35

Tingkat Bunga SPN 3 Bulan (%)


SPN Interest Rate 3 Months (%)

6,2

5,97

12.500

13.392

60

50

825.000

779.000

1,221

1,195

Nilai Tukar (Rp/US$)


Exchange Rate (Rp/US$)
Harga Minyak (US$/barel)
Oil Prices (US$/barrel)
Lifting Minyak (barel)
Oil Lifting (barrel)
Lifting Gas (juta barel setara minyak)
Gas lifting (million barrels of oil equivalent)
*sumber: kemenkeu.go.id / *source: kemenkeu.go.id

126

KONDISI INDUSTRI PENERBANGAN INDONESIA

AVIATION INDUSTRY CONDITIONS OF INDONESIA

Sejalan dengan perkembangan industri penerbangan global,


perkembangan kondisi penerbangan di Indonesia sangat
pesat. Namun demikian, industri penerbangan di Indonesia
juga menghadapi tantangan-tantangan kedepannya
yang sangat berat. Semenjak rentetan kejadian yang
menimpa industri penerbangan di Indonesia sebut saja
QZ-7501 yang telah menelan banyak korban, Pemerintah
Indonesia melalui Regulator Kementerian Perhubungan
telah melakukan pengetatan terhadap aturan-aturan

Along with the development of the global aviation industry,


the development of flight conditions in Indonesia is very rapid.
However, the aviation industry in Indonesia is also facing
challenges going forward which is very heavy. Since the
series of events that hit the aviation industry in Indonesia call
QZ-7501 which has claimed many victims, the Government of
Indonesia through the Regulator Ministry of Transportation
has been tightening the rules Flights in Indonesia, it is none
other than aiming to restore the rules that should apply and

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Penerbangan di Indonesia, hal ini tak lain bertujuan untuk


mengembalikan aturan-aturan yang seharusnya berlaku dan
memperbaiki kondisi carut marut penerbangan Indonesia
dan mengutamakan prinsip 3S1C (safety, security,service dan
compliance).

improve the condition of tangled low Indonesia and stresses


the principle 3S1C (safety, security, service and compliance).

Selain itu, tantangan industri penerbangan di Indonesia


tidak hanya pada pengetatan aturan yang diberlakukan
oleh regulator, namun juga faktor eksternal yang sangat
berpengaruh seperti, melemahnya rupiah, anjloknya harga
minyak, gangguan asap, alam yang selalu mengalami
bencana juga harus diperhitungkan oleh pelaku industri
penerbangan di Indonesia.

Furthermore, the challenges of the aviation industry in


Indonesia is not only the tightening of the rules imposed by
the regulator, but also external factors which is influence
such, the weakening of rupiah, falling oil prices, disruptions
smoke, nature always experienced disasters should also be
accounted for by the aviation industry players in Indonesia.

Disisi lain, IATA memperkirakan Indonesia diprediksi akan


masuk 10 besar pasar penerbangan dunia pada tahun 2020
bahkan lima besar pada tahun 2034. Rata-rata pertumbuhan
industri penerbangan di Indonesia sebesar 14,9% dalam 20
tahun kedepan tercepat di antara semua negara. Oleh sebab
itu peluang industri di Indonesia sangat berpluang besar bagi
siapa saja yang siap untuk menjalaninya.

On the other hand, IATA estimates that Indonesia is predicted


to be in the top 10 world aviation market in 2020 even five in
the year 2034. The average growth of the aviation industry
in Indonesia by 14.9% in the next 20 years the fastest among
all countries. Therefore, opportunities berpluang industry in
Indonesia is very great for anyone which is is ready to live it.

Bagi Angkasa Pura Airports sendiri, kesiapan itu dicerminkan


dari pembangunan dan pengembangan infrastruktur dan
peningkatan pelayanan yang diberikan kepada pengguna
jasa Bandar Udara. Dengan mengusung tagline No Airport
Left Behind, tidak hanya mengutamakan pengembangan
bandar udara utama namun juga bandar udara klas B dan
C. Semangat pengembangan tersebut diwujudkan dengan
pelaksanaan pembangunan Bandara I Gusti Ngurah-Rai
Bali, Sepinggan Balikpapan, T2 Juanda Surabaya yang
sudah rampung dan rencana pengembangan Bandara
Ahmad Yani, Syamsuddin Noor, dan Adi Sutjipto Yogyakarta
adalah merupakan komitmen dan kesiapan PT Angkasa
Pura I (Persero) dalam menghadapi tantangan dan peluang
Industri Penerbangan di Indonesia.

For Angkasa Pura Airports itself, it reflected the readiness


of the construction and development of infrastructure and
improvement of services provided to users of airport services.
With the tagline No Airport Left Behind, not only give priority
to the development of the main airport but also the airport
of class B and C. The spirit of development is realized with
the implementation of the construction of service-I Gusti
Ngurah Rai, Sepinggan, T2 Juanda already completed and
development plans Ahmad Yani Airport, Syamsuddin Noor, and
Adi Sutjipto Yogyakarta are the commitment and readiness
of PT Angkasa Pura I (Persero) in the face of challenges and
opportunities in the Indonesian aviation industry.

PERKEMBANGAN INDUSTRI
KEBANDARUDARAAN DI WILAYAH
ANGKASA PURA AIRPORTS

AVIATION INDUSTRIAL DEVELOPMENTS AT


ANGKASA PURA AIRPORTS REGION

Sejalan dengan perkembangan industri kebandarudaraan


di Indonesia, pertumbuhan industri Angkasa Pura Airports
sebagai penyedia, pengelola, dan pengusaha jasa
kebandarudaraan di kawasan tengah dan timur Indonesia
juga mengalami peningkatan. Secara keseluruhan,
pergerakan lalu lintas angkutan udara untuk jumlah pesawat
dan penumpang mengalami peningkatan dibandingkan
tahun 2014. Namun demikian, pergerakan jumlah kargo
mengalami penurunan dibandingkan 2014.

Along with the development of aviation industry in Indonesia,


growth of Angkasa Pura Airports industry as providers,
managers, and entrepreneurs of airport services in central
and eastern Indonesia also increased. Overall, the movement
of air freight traffic for the number of aircraft and passengers
have increased compared to 2014. However, the number of
cargo movements decreased compared to 2014.

Tabel Pergerakan Pesawat, Penumpang, dan Kargo / Table of Aircraft, Passengers, and Cargo Movements
Uraian
Description

Unit
Unit

2015

2014

Perubahan
Change

Pesawat / Aircraft

Rute

698.118

685.913

1,78%

Penumpang / Passenger

Pax

73.935.940

73.228.093

0,97%

Kargo / Cargo

Kg

324.839.503

348.360.957

(6,75%)

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

127

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Pergerakan Pesawat

The Aircraft Movement

Pergerakan total pesawat di 13 bandara yang dikelola oleh


Angkasa Pura Airports pada tahun 2015 sebanyak 698.118
pergerakan, meningkat sebesar 1,78% dibandingkan dengan
pergerakan total pesawat di tahun 2014 yang sebesar
685.913 pergerakan. Pergerakan pesawat domestik menjadi
pendorong utama dalam peningkatan pergerakan pesawat
di Angkasa Pura Airports. Pergerakan pesawat domestik
tahun 2015 sebanyak 563.838 pergerakan atau naik 3,59%
dibandingkan tahun 2014. Sedangkan Pergerakan pesawat
Internasional dan pesawat lokal mengalami penurunan,
pergerakan pesawat internasional menurun sebesar
0,60% dari 74.849 pergerakan di tahun 2014 menjadi
74.402 pergerakan di 2015. Pergerakan pesawat lokal juga
mengalami penurunan sebanyak 10,30% dari 66.757 di 2014
menjadi 59.878 pergerakan di 2015.

Total aircraft movement in the 13 airports managed by


Angkasa Pura Airports in 2015 as amounted
698,118
movements, increasing 1.78% compared to total aircraft
movements in 2014 which is amounted to 685,913 movements.
Domestic aircraft movements is a primary driver of the
increase in aircraft movements in Angkasa Pura Airports.
Domestic aircraft movements 2015, as amounted to 563 838
movements or 3.59% rise compared to 2014. While aircraft
movements International and local air has decreased,
international aircraft movements decreased by 0.60% from
74,849 movements in 2014 to 74,402 in 2015. The movement of
local aircraft movements also decreased by 10.30% from 66,
757 in 2014 to 59 878 movements in 2015.

Secara total, bandara dengan jumlah pergerakan pesawat


tertinggi yakni Bandar Udara Internasional Juanda
Surabaya dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak
137.051 pergerakan, kemudian disusul oleh Bandar Udara
Internasional I Gusti Ngurah RaiBali dengan jumlah
pergerakan pesawat sebanyak 126.337 pergerakan. Adapun
hal hal yang mempengaruhi peningkatan trafik pesawat
yaitu:
Penambahan rute baru Garuda BTH-SUB-BTH, KOESUB-KOE, MDC-SUB-MDC,
Penambahan rute Batik Air AMQ-SUB-AMQ, KOE-SUBKOE
Peningkatan frekuensi penerbangan berjadwal beberapa
maskapai di Bandara DPS, SUB, LOP, BPN, SOC.
Meningkatnya pergerakan pesawat TNI di bandara DPS,
SUB, SOC, dan JOG.

In total, the airports with the highest number of aircraft


movements is International Airport Juanda - Surabaya
with the number of aircraft movements as much as 137,051
movements, followed by the international airport Ngurah Rai
- Bali with the number of aircraft movements as amounted to
126,337 movements. As things that affect the increase in air
traffic, namely:



The addition of new routes Garuda BTH-SUB-BTH, KOESUB-KOE, MDC-SUB-MDC,


The addition of these Batik Air AMQ-SUB-AMQ, KOESUB-KOE
Increased frequency of scheduled flights at the airport
some airlines DPS, SUB, LOP, BPN, SOC.
Increased the movement of the military at the airport
airlines DPS, SUB, SOC, and JOG.

Pergerakan Pesawat Berdasarkan Bandara


Aircraft Movements by Airports
(dalam Rute / The Route)
150.000
100.000
50.000
0

128

DPS

SUB

UPG

BPN

BIK

MDC

JOG

SOC

BDJ

SRG

LOP

AMQ

KOE

2014

130.149

136.195

83.551

68.470

10.029

19.304

66.305

23.574

30.702

52.393

30.655

16.002

18.584

2015

126.337

137.051

88.592

70.835

8.597

21.288

68.729

25.413

29.133

57.089

27.759

16.847

20.448

Pergerakan Penumpang

Passenger Movement

Pergerakan penumpang pada 2015 terealisasi sebanyak


73.935.940 penumpang. Pergerakan tersebut mengalami
peningkatan sebesar 0,97% dibandingkan 2014 yang tercatat
sebesar 73.228.093 penumpang. Jumlah penumpang
domestik selama tahun 2015 turun 0,10% dibandingkan
periode yang sama di tahun 2014, hal ini karena terdapat
perubahan pola perilaku konsumen dalam menggunakan

Passenger movement in 2015 realized as much as 73,935,940


passengers. The movement has increased by 0.97%
compared to 2014 which amounted to 73,228,093 passengers.
The number of domestic passengers during 2015, down to
0.10% compared to the same period in 2014, this is because
there is a change in the pattern of consumer behavior in
using air transportation to land transport modes, especially

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

moda transportasi udara ke moda transportasi darat


khususnya kereta api dan moda lainnya. Di sisi lain, jumlah
penumpang internasional dan lokal mengalami peningkatan.
Jumlah penumpang internasional sampai dengan Desember
2015 meningkat 2,28% dibandingkan periode yang sama di
tahun 2014 serta jumlah penumpang transit sampai dengan
Desember 2015 juga mengalami peningkatan sebesar 13,82%
dibandingkan periode yang sama di tahun 2014, peningkatan
ini dikarenakan semakin kondusif keamanan di tanah air
dan juga dikarenakan adanya perubahan tipe pesawat dari
medium body menjadi wide body dari beberapa airline.

rail and other modes. On the other hand, the number of


international and local passengers increased. The number of
international passengers up to December 2015 increased by
2.28% compared to the same period in 2014 and the number
of passengers in transit up to December 2015 increased by
13.82% compared to the same period in 2014, the increase was
due to the increasingly conducive security ground water and
also due to changes in the types of aircraft of medium body
into a wide body of some airline.

Secara total, Jumlah pergerakan penumpang tertinggi terjadi


pada Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya yakni
sebanyak 17.143.912 penumpang, kemudian disusul oleh
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah
penumpang sebanyak 17.108.387 penumpang. Adapun hal
hal yang mempengaruhi peningkatan trafik penumpang
yaitu:
Penambahan rute baru Garuda BTH-SUB-BTH, KOESUB-KOE, MDC-SUB-MDC,
Penambahan rute Batik air AMQ-SUB-AMQ, KOE-SUBKOE
Peningkatan frekuensi penerbangan berjadwal beberapa
maskapai di Bandara DPS, SUB, LOP, BPN, SOC.
Meningkatnya pergerakan pesawatt TNI di bandara DPS,
SUB, SOC dan JOG.

In total, the highest amount of passenger movements occur


at Juanda International Airport - Surabaya that as many as
17,143,912 passengers, followed by Airport I Gusti Ngurah Rai
- Bali with the number of passengers as much as 17,108,387
passengers. As things - things that affect the increase in
passenger traffic, namely:



The addition of new routes Garuda BTH-SUB-BTH, KOESUB-KOE, MDC-SUB-MDC,


The addition of these water Batik AMQ-SUB-AMQ, KOESUB-KOE
Increased frequency of scheduled flights at the airport
some airlines DPS, SUB, LOP, BPN, SOC.
Increased the movement of the military at the airport
pesawatt DPS, SUB, SOC and JOG

Pergerakan Penumpang Berdasarkan Bandara


Passenger Movement by Airport
(dalam Ribuan pax / in thousands pax)
20.000.000
18.000.000
16.000.000
14.000.000
12.000.000
10.000.000
8.000.000
6.000.000
4.000.000
2.000.000
0

DPS

SUB

UPG

BPN

BIK

MDC

JOG

SOC

BDJ

2014

17.271.415 17.285.085 8.848.354

7.701.216

346.891

2.016.136 6.236.578

1.417.576

2015

17.108.387

7.374.517

361.410

2.113.737 6.380.336

1.525.013 3.546.554

17.143.912

9.306.184

SRG

LOP

AMQ

KOE

2.417.875

1.192.375

1.310.734

3.682.108 2.552.399

1.318.041

1.523.342

3.714.463 3.469.395

Pergerakan Kargo

Cargo Movement

Angkutan kargo selama 2015 terealisasi sebanyak


324.839.503 Kg. Pencapaian tersebut menunjukkan terjadinya
penurunan sebesar 6,75% dibandingkan dengan 2014 yang
sebanyak 348.360.957 Kg. Jumlah kargo domestik tahun
2015 terealisasi 281.375.026 Kg atau terjadi penurunan 1,84 %
dari tahun sebelumnya sebesar 286.662.425 Kg. Sedangkan
jumlah cargo internasional pada Desember 2015 terealisasi
43.464.477 Kg atau terjadi penurunan 29,55% dari tahun
sebelumnya sebesar 61.698.532 Kg.

Cargo transportation during the 2015 realized as much as


324 839 503 Kg. The attainment showed a decrease of 6.75%
compared to 2014 as many as 348 360 957 Kg. Total domestic
cargo in 2015 realized 281 375 026 Kg, or a decline of 1.84%
from the previous year amounted to 286 662 425 Kg. While
the number of international cargo in December 2015 realized
43,464,477 kg or 29.55% decrease from the previous year
amounted to 61,698,532 kg.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

129

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Adapun hal-hal yang mempengaruhi penurunan trafik kargo


tahun 2015 yaitu:
Bencana gunung meletus (Raung dan Barujari)
Jatuhnya Air Asia memberikan trauma kepada pengguna
jasa
Pembatasan ekspor Marine product
Penurunan kargo disebabkan karena adanya peralihan
moda transportasi dari udara ke transportasi darat dan
laut.
Pelambatan pertumbuhan ekonomi global mempengaruhi
pertumbuhan transportasi penerbangan.

As for the things that affect the decline in cargo traffic in 2015,
namely:
Disaster volcano erupted (roar and Barujari)
The fall of Air Asia provide trauma to service users

Peningkatan tertinggi jumlah pergerakan kargo terjadi


pada Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya yakni
sebanyak 90.645.441 kg, kemudian disusul oleh Bandar Udara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan
dengan jumlah pergerakan kargo sebanyak 54.404.102 kg.

The highest increase occurred in the number of cargo


movements International Airport Juanda - Surabaya that
as many as 90,645,441 kg, followed by airport of Sultan
Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan by the
number of total 54,404,102 kg of cargo movements.

Marine product export restrictions


The decline in cargo due to the modal shifts from air to
land and sea transport.

The slowdown in global economic growth affects the


growth of aviation transport.

Pergerakan Kargo Berdasarkan Bandara


Cargo Movement by Airport
(dalam Ton / in Ton)
120.000.000
100.000.000
80.000.000
60.000.000
40.000.000
20.000.000
0

130

LOP

AMQ

KOE

2014 50.390.957 98.451.171 53.563.352 57.686.768

DPS

SUB

UPG

BPN

951.003

BIK

12.469.353 17.676.529 4.686.330 20.784.875 13.727.130

7.821.353

4.895.151

5.256.985

2015 30.860.389 90.645.441 53.934.781 54.404.102

910.112

12.396.717

8.719.452

6.024.097

4.885.249

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

MDC

JOG
19.724.154

SOC
5.930.199

BDJ

SRG

22.051.628 14.353.182

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tinjauan Operasional
Operational Overview

Angkasa Pura Airports merupakan perusahaan yang


bergerak dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan.
Bidang jasa yang disediakan oleh Angkasa Pura Airports
meliputi jasa aeronautika, non aeronautika dan pelayanan
jasa terkait bandara. Sejak tahun 2013, jasa aeronautika
yang disediakan oleh Perusahaan hanya di bidang non Air
Traffic Services (ATS). Oleh karena itu, sejak tahun 2013,
Perusahaan sangat berkomitmen untuk mengembangkan
usaha di bidang jasa nonaeronautika dengan konsep airport
city yaitu Perubahan orientasi dan proses bisnis dengan titik
berat sektor nonaeronautika dan kepuasan pelanggan.

Angkasa Pura Airports is a company engaged in the field of


airport services. Services provided by Angkasa Pura Airports
include aeronautical services, non aeronautical and airport
related services. Since 2013, aeronautical services provided
by the Company only in the field of non Air Traffic Services
(ATS). Therefore, since 2013, the company is deeply committed
to developing business in the non-aeronautical services to the
airport city concept that changes the orientation and business
processes with emphasis on non-aeronautical sectors and
customer satisfaction.

Sampai dengan akhir tahun 2015, Bandara yang dikelola


oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 13 bandara dan 1
Strategic Business Unit dan 5 Perusahaan Anak yang terletak
di kota-kota besar wilayah tengah dan timur Indonesia, yaitu:
1. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
2. Bandara Juanda Surabaya
3. Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
4. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan
5. Bandara Frans Kaisiepo Biak
6. Bandara Sam Ratulangi Manado
7. Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin
8. Bandara Ahmad Yani Semarang
9. Bandara Adisutjipto Yogyakarta
10. Bandara Adi Soemarmo Surakarta
11. Bandara Internasional Lombok - Lombok Tengah
12. Bandara Pattimura Ambon
13. Bandara El Tari Kupang
14. Commercial Strategic Business Unit Ngurah Rai Bali
15. PT Angkasa Pura Logistik
16. PT Angkasa Pura Properti
17. PT Angkasa Pura Suport
18. PT Angkasa Pura Hotel
19. PT Angkasa Pura Retail

As of the end of 2015, which service is managed by PT Angkasa


Pura I (Persero) 13 airport and 1 Strategic Business Unit and
5 Companies child who is located in the major cities of the
central region dantimur Indonesia, namely:
1. I Gusti Ngurah Rai Airport Bali
2. Juanda Airport Surabaya
3. Sultan Hasanuddin Airport Makassar
4. Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport
Balikpapan
5. Frans Kaisiepo Airport Biak
6. Sam Ratulangi Airport Manado
7. Syamsudin Noor Airport Banjarmasin
8. Ahmad Yani Airport Semarang
9. Adisutjipto Airport Yogyakarta
10. Adi Soemarmo Airport Surakarta
11. Internasional Lombok Airport - Lombok Tengah
12. Bandara Pattimura Airport Ambon
13. El Tari Airport Kupang
14. Commercial Strategic Business Unit Ngurah Rai Bali
15. PT Angkasa Pura Logistik
16. PT Angkasa Pura Properti
17. PT Angkasa Pura Suport
18. PT Angkasa Pura Hotel
19. PT Angkasa Pura Retail

SASARAN STRATEGIS DAN STRATEGI


PERUSAHAAN

STRATEGIC OBJECTIVES AND CORPORATE


STRATEGY

Sasaran strategis Angkasa Pura Airports yang akan dicapai


dalam periode tahun 2014-2018 ialah sebagai berikut.
1) Mencapai nilai CSI 4,60 (Standar ACI) pada tahun 2018.
2) Mencapai total pendapatan operasional Rp8,8 triliun
pada tahun 2018.
3) Mencapai proporsi pendapatan non aero terhadap
pendapatan operasional sebesar 57% pada tahun 2018.
4) Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
manajemen kelas dunia (terutama pengelolaan SDM,
ICT, operation excellence, dan service excellence) secara
holistik sebelum akhir tahun 2018.
5) Menerapkan konsep Green Corporation dan Program
CSR secara efektif.

Angkasa Pura Airports Strategy targets to be achieved in the


period 2014-2018 is as follows.
1) Achieve a CSI score of 4.60 (Standard ACI) in 2018.
2) Achieve total operating revenue Rp8.8 trillion in 2018.
3) Achieve non aero proportion of income to operating
income by 57% in 2018.
4) Develop and implement a world-class management
systems (especially HRD management, ICT, operations
excellence, and service excellence) in a holistic manner
before the end of 2018.
5) Applying the concept of Green Corporation and CSR
programs effectively.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

131

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

6) Menjadi perusahaan yang siap untuk diprivatisasi


sebelum akhir tahun 2018.

6) Being a company that is ready to be privatized before the


end of 2018.

Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan


tersebut, Angkasa Pura Airports menetapkan strategi
perusahaan
melalui
peningkatan
layanan
kepada
stakeholder. Adapun Strategi Peningkatan layanan
Perusahaan kepada stakeholder dilakukan dengan cara:
1) Menyempurnakan
(excelling)
penerapan
service
excellence, operations excellence, system management
dan ICT kelas dunia.
2) Mengoptimalkan efektifitas dan efisiensi biaya.
3) Mengoptimalkan seluruh potensi sinergi secara internal
dan eksternal.
4) Mempercepat dan memperbesar penciptaan nilai dari
kemitraan strategis.

To achieve the strategic objectives which have been set, the


Angkasa Pura Airports set the companys strategy through
improved services to stakeholders. As for Improvement
Strategy Companys services to the stakeholders is done by:

FASILITAS ALAT PRODUKSI

PRODUCTION EQUIPMENT FACILITY

Dalam melakukan produksi pelayanan jasa, Angkasa


Pura Airports memiliki fasilitas alat produksi yang meliputi
landasan pacu, apron, terminal penumpang, gudang kargo,
dan tempat parkir kendaraan di seluruh bandara yang
dikelola Perusahaan. Beberapa fasilitas produksi tersebut
dijabarkan sebagai berikut.

Production os services, Angkasa Pura Airports have the


means of production facility that includes a runway, apron,
passenger terminal, cargo warehouses, and vehicle parking
at all airports managed by the company. Some production
facilities are described as follows.

1) Improving (excelling) application service excellence,


operations excellence, system management and worldclass ICT.
2) Optimize the effectiveness and cost efficiency.
3) Optimize the entire potential synergies both internally and
externally.
4) Accelerate and increase the value creation of strategic
partnerships.

Tabel Data Alat Produksi Utama Tahun 2015 / Tables of Main Production Equipment Data
Terminal / Terminal
Runway

Apron

Internasional
International

Domestik
Domestic

VIP

Kapasitas
Capacity

Kargo
Internasional
Cargo
International

Kargo
Domestik
Cargo
Domestic

MXM

(M2)

(M2)

(M2)

(M2)

(Pax/Tahun)

(M2)

(M2)

3.000 x 45

North Apron: 306.151


New North Apron: 34.056
South Apron: 65.230

121.785

67.883

4.404

Internasional
:14.327.647
Domestik: 9.697.571
GAT: 518.118

7.369,20

4.946

SUB

3.000 x 45

North Apron: 1.421 x 152


South Apron: 195 x 120
South Apron (Use for
Pushback PS A1): 34,81 x 30
West alarm Area: 223 x
81,20
East Alarm Area: 195 x 120

20.415

24.678

Terminal 1A: 2.000.000


Terminal 1B: 4.000.000
Terminal 2
- Internasional:
3.000.000
- Domestik:
3.500.000

5.109,88

6.592,5

UPG

2.500 x 45
3.100 x 45

Apron (Old): 450 x 125


Apron (New): 939 x 169
Apron (Cargo): 110 x 100

3.815,32

47.189,59

3500

Internasional: 564.620
Domestik: 7.000.000
VIP:250

4.000

4.000

BPN

2.500 x 45

Fix Wing: 709.50 x 110 dan


141,95 x 131,2
Rotary Wing: 132 x 110
General apron: 132 x 110

3.800

3.800

Internasional: 99.023
Domestik: 7.628.594

6.000

6.000

BIK

3.570 x 45

170 x 89

1.949,25

1.431,9

375

Internasional:85.000
Domestik:150.000
VIP:9500

324

324

MDC

2.650 x 45

513 x 174.316

3.465,77

13.358,23

533

Internasional:21.826
Domestik:961.407

3.706

JOG

2.200 x 45

513 x 174,316

3.465,77

13.358,23

533

Internasional:21.826
Domestik:961.407

3.706

SOC

2.600 x 45

North Apron (New):


420 x 135
South Apron (Old): 137x 83
Military Apron (Old):
102,5 x 90

3.517

9.438

Internasional: 124.39
Domestik: 1.386.871

768

768

BDJ

2.500 x 45

West Apron: 326 x 90


East Apron (New):336 x 152

6.641

Domestik: 1.300.000

972,9

Bandara
Airport

DPS

132

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Terminal / Terminal
Runway

Apron

Internasional
International

Domestik
Domestic

VIP

Kapasitas
Capacity

Kargo
Internasional
Cargo
International

Kargo
Domestik
Cargo
Domestic

MXM

(M2)

(M2)

(M2)

(M2)

(Pax/Tahun)

(M2)

(M2)

SRG

2.560 x 45

296 x 98

801

5.907

458

Internasional: 116.073
Domestik: 2.890.512
VIP: 40

99

675

LOP

2.750 x 45

382,5 x 126

8.501

21.396

Internasional: 54.138
Domestik:1.701.913

3.951

3.951

AMQ

2.500 x 45

Apron A: 235 x 65
Apron B: 90 x 151,6

1.200

7.393

670

Internasional: 100.000
Domestik:700.000

1.139

KOE

2.500 x 45

235 x 65

1.200

7.393

670

Internasional:100.000
Domestik:700.000

1.139

Bandara
Airport

KINERJA OPERASI PER SEGMEN USAHA

OPERATING PERFORMANCE PER SEGMENT

Kinerja produksi per segmen usaha dibagi berdasarkan


jasapelayanan kebandarudaraan Angkasa Pura Airports,
yakni aeronautika dan non aeronautika.

Production performance per business segment of airport


services divided by Angkasa Pura Airports, namely
aeronautical and non-aeronautical.

AERONAUTIKA

AERONAUTICS

Segmen
usaha
aeronautika
meliputi
penyediaan,
pengusahaan
dan
pengembangan
fasilitas
untuk
kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir
dan penyimpanan pesawat udara, serta penyediaan,
pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk
pelayanan angkutan penumpang, kargo dan pos. Pada 2015,
seluruh pelayanan jasa Aeronautika yang meliputi Pelayanan
Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat
Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U), pemakaian aviobridge, pemakaian counter,
Baggage Handling System mengalami pertumbuhan.

Aeronautics business segments include the provision,


exploitation and development of facilities for service activities
of landing, take-off, aircraft parking and storage, as well
as the provision, exploitation and development of terminal
facilities for passenger transport services, cargo and mail.
In 2015, the entire aeronautical services covering Landing
Services, Placement and Storage Aircraft (PJP4U), Passenger
Aircraft Services (PJP2U), aviobridge usage, counter usage,
Baggage Handling System is growing.

Tabel Kinerja Pelayanan Jasa Aeronautika / Table of Performance Aeronautical Services


Uraian
Description

Satuan
Unit

2015

2014

Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan


Pesawat Udara (PJP4U) /
Aircraft Landing, Parking and Hangar Services (PJP4U)

Ton

25.572.859

Domestik / Domestic

Ton

Internasional / International

Ton

Pertumbuhan
Growth
5=3-4

6=(3-4)/4

22.737.236

2.835.623

12,47%

20.306.738

17.965.881

2.340.857

13,03%

5.266.120

4.771.355

494.765

10,37%

Pax

33.016.975

32.778.877

238.098

0,73%

Domestik / Domestic

Pax

27.271.899

27.177.686

94.213

0,35%

Internasional / International

Pax

5.745.076

5.601.191

143.885

2,57%

Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) /


Aircraft Passenger Handling Services (PJP2U)

Pemakaian Aviobridge / Aviobridge Services

Ton

26.445.957

21.407.355

5.038.602

23,54%

Domestik / Domestic

Ton

18.459.482

14.801.688

3.657.794

24,71%

Internasional / International

Ton

7.986.475

6.605.667

1.380.808

20,90%

Pax

37.555.129

33.177.155

4.377.974

13,20%

Pax

31.903.449

27.670.837

4.232.612

15,30%

Pax

5.651.680

5.506.318

145.362

2,64%

Pax

7.088.941

5.411.902

1.677.039

30,99%

Pemakaian Counter / Counter Services


Domestik / Domestic
Internasional / International
Baggage Handling System

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

133

Laporan Manajemen
Management Report

Uraian
Description

Satuan
Unit

134

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

2015
3

2014
4

Pertumbuhan
Growth
5=3-4

6=(3-4)/4

Domestik / Domestic

Pax

2.755.232

2.190.031

565.201

25,81%

Internasional / International

Pax

4.333.709

3.221.871

1.111.838

34,51%

Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan


Dan Penyimpanan Pesawat Udara (Pjp4u)

SERVICES LANDING, PLACEMENT AND


STORAGE AIRCRAFT (PJP4U)

Produksi PJP4U pada 2015 mencapai 25.572.859 ton,


mengalami pertumbuhan 2.835.623 ton atau sebesar 12,47%
dari 2014 yang mencapai 22.737.236 ton. Baik produksi
domestik maupun produksi internasional mengalami
pertumbuhan yang positif. Produksi PJP4U domestik
mengalami peningkatan sebesar 13,03%. Pertumbuhan
tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan frekuensi
penerbangan, tambahan flight rute, dan telah di berlakukan
parking stand aktif dari parking stand 1 sampai dengan 56
yang sebelumnya hanya 1 sampai dengan 6, serta realisasi
produksi pendaratan yang mengalami deviasi positif.

PJP4U production in 2015 reached 25,572,859 tons,


experienced growth by 2.835.623 ton or by 12.47% from
2014, which reached 22,737,236 tons. Both the production of
domestic and international production experience positive
growth. PJP4U domestic production increased by 13.03%. The
growth was due to an increase in the frequency of flights, the
additional flight, and been enforced parking active stand on
the parking stand 1 through 56 which previously only 1 to 6,
and the realization of the production of landing experiencing
positive deviation.

Sedangkan produksi PJP4U internasional mengalami


peningkatan sebesar 10,37% dari 4.771.355 ton menjadi
5.266.120 ton. Pertumbuhan tersebut antara lain disebabkan
karena meningkatnya kunjungan wisatawan terutama
dari Cina dan Australia sehingga meningkatkan frekuensi
penerbangan serta adanya realisasi penerbangan
internasional umrah dan dampak dari embarkasi serta
debarkasi haji 2015 di Makassar.

While international PJP4U production increased by 10.37%


from 4,771,355 tons to 5,266,120 tons. The growth is partly
due to increased tourist arrivals, especially from China
and Australia to increase the frequency of flights as well as
international flights umrah their realization and impact of
embarkation and disembarkation Hajj 2015 in Makassar.

PELAYANAN JASA PENUMPANG PESAWAT


UDARA (PJP2U)

AIRCRAFT SERVICES PASSENGER (PJP2U)

Produksi PJP2U mengalami pertumbuhan sebesar 238.098


pax atau sebesar 0,73%, dari 32.778.877 pax di 2014 menjadi
33.016.975 pax di 2015. Produksi PJP2U domestik mengalami
peningkatan sebesar 0.35% dari 27.177.686 pax menjadi
27.271.899 pax di 2015. Peningkatan ini disebabkan oleh rute
baru, peningkatan jumlah penumpang akibat arus mudik
Natal dan Tahun Baru, juga terdapat event Lovely Toraja
Sulawesi Selatan yang berdampak pada peningkatan jumlah
turis, baik domestik maupun Internasional di tahun 2015 ini,
serta peningkatan frekuensi penerbangan dan peningkatan
realisasi load factor. Sejalan dengan pertumbuhan Produksi
PJP2U domestic, Produksi PJP2U internasional mengalami
peningkatan sebesar 2,57% dari 5.601.191 pax di 2014 menjadi
5.745.076 pax di 2015.

PJP2U production grew by 238 098 pax or by 0.73%, from


32,778,877 pax in 2014, into 33,016,975 PJP2U pax in 2015.
Domestic production increased of 0.35% from 27,177,686 pax
into 27,271,899 pax in 2015. The increase was caused by a
new route, an increase in the number of passengers due to
homecoming Christmas and new year, there are also events
Lovely South Sulawesi Toraja which increased the number
of tourists, domestic and International in 2015, as well as
increasing the frequency of flights and the realization of load
factor. Along with the growth of domestic PJP2U Production,
Production PJP2U international experience an increasing of
2.57% from 5,601,191 pax in 2014 to 5,745,076 pax in 2015.

PEMAKAIAN AVIOBRIDGE

USAGE OF AVIOBRIDGE

Pemakaian aviobridge mencapai 26.445.957 ton, mengalami


peningkatan 5.038.602 ton atau sebesar 23,54% dibandingkan
2014 yang mencapai 21.407.355 ton. Pemakaian aviobridge
domestik maupun internasional mengalami peningkatan
masing-masing sebesar 24,71% dan 20,90%. Hal ini diseabkan
oleh adanya peningkatan pemakaian aviobridge, optimalisasi
penggunaan seluruh aviobridge, penambahan rute dan
frekuensi penerbangan untuk beberapa maskapai sehingga
mempengaruhi produksi aviobridge.

Aviobridge consumption reached 26,445,957 tons, of which


5,038,602 tons or an increase of 23.54% compared to 2014,
which reached 21,407,355 tons. Aviobridge consumption
domestically and internationally have increased respectively
by 24.71% and 20.90%. This is caused by the increased use of
aviobridge, optimizing the use of all aviobridge, the addition
of routes and flight frequencies to several airline thus affecting
production aviobridge.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PEMAKAIAN COUNTER

USAGE OF COUNTER

Pemakaian counter mengalami peningkatan 4.377.974 pax


atau sebesar 13,20% dari 33.177.155 pax di 2014 menjadi
37.555.129 pax di 2015. Pemakaian counter dalam negeri
mengalami pertumbuhan sebesar 15,30%. Sedangkan,
pemakaian counter Luar Negeri mengalami pertumbuhan
sebesar 2,64%. Pertumbuhan angka pemakaian counter
tersebut sejalan dengan pertumbuhan produksi PJP2U
domestik dan luar negeri.

The use of counter increased by 4,377,974 pax or 13.20% of


3,177,155 pax in 2014 to 37,555,129 pax in 2015. The use of
domestic counters grew by 15.30%. Meanwhile, the use of
international counter grew by 2.64%. The growth is consistent
with the PJP2U production growth in both domestic and
international.

BAGGAGE HANDLING SYSTEM

BAGGAGE HANDLING SYSTEM

Fasilitas Baggage Handling System (BHS) adalah suatu


sistem conveyor yang digunakan untuk mengangkut bagasi
penumpang setelah proses pemeriksaan dan check-in bagi
penumpang keberangkatan, begitu juga sebaliknya bagi
penumpang kedatangan dibawa ke area pengambilan
bagasi (baggage claim). Fasilitas BHS tersebut terintegrasi
langsung dengan Hold Baggage Screening yaitu suatu
sistem pemeriksaan bagasi dengan mesin x-ray sehingga
secara otomatis dapat mengetahui status keamanan bagasi
untuk disalurkan sesuai hasil pemeriksaan, pemilahan/sortir
dan tujuan bagasi untuk diangkut ke pesawat udara bagi
penumpung keberangkatan.

Baggage Handling System (BHS) Facilities is a conveyor


system used to transport the luggage of passengers after the
screening and check-in for passengers to departure, and vice
versa for the arrival of passengers were taken to the baggage
claim area (baggage claim). The BHS Facilities is directly
integrated with Hold Baggage Screening, that is a baggage
inspection system with x-ray machine, so it can automatically
determine the security status of luggage to be distributed
according to the results of inspection, sorting and luggage
destination to be transported to the aircraft for passenger
departure.

Pemakaian baggage handling system mencapai 7.088.941


ton, mengalami peningkatan 1.677.039 ton atau sebesar
30,99% dibandingkan 2014 yang mencapai 5.411.902 ton.
Pemakaian baggage handling system domestik maupun
internasional mengalami peningkatan masing-masing
sebesar 25,81% dan 34,51%.

The use of baggage handling system reached 7,088,941


tons had increased 1,677,039 tons or equivalent to 30.99%
compared to 2014 reached 5,411,902 tons. The use of
baggage handling system domestically and internationally
have increased respectively by 25.81% and 34.51%

NON AERONAUTIKA

NON AERONAUTICS

Segmen usaha non aeronautika meliputi beberapa usaha,


yaitu penyediaan fasilitas ruang (ruang usaha, hanggar,
pergudangan, dan lahan), dan kawasan industri, serta
gedung-gedung/bangunan yang berhubungan dengan
kelancaran angkutan udara; penyediaan, pengusahaan dan
pengembangan utilitas, dan usaha-usaha lain yang dapat
menunjang tercapainya tujuan Perseroan.

Non-aeronautics business segment includes several


businesses, namely the provision of places (business place,
hangar, warehouse, and land) and industrial areas, as well as
buildings associated with the smooth air transport; provision,
exploitation and development of utility, and related to airport
affairs and other efforts to support the achievement of the
Company,s goals.

Pada 2015, pelayanan jasa non aeronautika tersebut


menunjukkan kinerja yang bervariasi. Produksi Non
Aeronautika secara umum mengalami penurunan, hal ini
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya tidak tercapainya
target jumlah penumpang di tahun 2015, tertundanya realisasi
Relayout Bandara Hasanuddin dan Juanda, pengembalian
beberapa ruang usaha, dan belum terealisasinya penjualan
reklame di beberapa Bandara. Adapun realisasi produksi
non aeronautika tahun 2015 seperti tertuang dalam tabel di
bawah ini.

In 2015, Non-aeronautics services showed a varied


performance. Production of Non-aeronautics generally
decreased, this is caused by several things including not
achieving the target number of passengers in 2015, the delay
in the realization relayout Hasanuddin Airport and Juanda,
the return of some space by the tenant, parking management
T2 Juanda is still managed by the Navy and not the realization
of sales advertisement in some service. As for the actual
production of Non-aeronautics 2015 as set out in the table
below.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

135

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Tabel Produksi Non Aeronautika / Table Production of Non-Aeronautical


Uraian
Description
1

136

Satuan
Unit

2015

2014

Pertumbuhan
Growth
5=3-4

6=(3-4)/4

Sewa / Rent

M2 x Bulan
M2 x Month

6.225.618

7.611.582

(1.385.964)

(18,21%)

Sewa Ruangan / Rent of Room

M2 x Bulan
M2 x Month

1.333.762

1.267.013

66.749

5,27%

Sewa Tanah / Rent of Land

M2 x Bulan
M2 x Month

4.874.190

6.344.569

(1.470.379)

(23,18%)

Sewa Tempat / Rent of Place

M2 x Bulan
M2 x Month

5.284

5.284

n/a

Sewa Tempat Antena / Rental


of Antenna Points

M2 x Bulan
M2 x Month

9.056

9.056

n/a

Sewa Cold Storage / Rent of


Cold Storage

M2 x Bulan
M2 x Month

Sewa Gedung / Rent of


Building

M2 x Bulan
M2 x Month

3.327

3.327

n/a

Penyerahan Penggunaan
Tanah / Submission of Land
Usage

M2 x Bulan
M2 x Month

Penyerahan Pengunaan
Bangunan / Submission of
Building Usage

M2 x Bulan
M2 x Month

Konsensi / Concession

Rp/000

5.821.685.310

5.100.595.342

721.089.968

14,14%

Parkir Mobil / Car park

Lembar / Sheet

22.669.408

21.693.865

975.543

4,50%

Parkir Motor / Motorcycle


Park

Lembar / Sheet

7.322.029

7.509.994

(187.965)

(2,50%)

Peron dan Waving Gallery


/ The Platform and Waving
Gallery

Lembar / Sheet

402.301

347.939

54.362

15,62%

Pemakaian Listrik / Electricity


Usage

Kwh

29.151.481

32.494.185

(3.342.704)

(10,29%)

Pemakaian Air / Water Usage

M3

264.063

444.493

(180.430)

(40,59%)

Pemakaian Telepon / Phone


Usage

PwtxBln

16.511

20.699

(4.188)

(20,23%)

Internet Services / Internet


Services

Kilobyte

445.466

445.466

n/a

Sewa Tempat Reklame /


Rental Place Advertisement

M2xBulan

58.240

124.109

(65.869)

(53,07%)

Event and Promotion / Event


and Promotion

EA

1.265

1.265

n/a

Lounge / Lounge

Pax

716.962

1.368.587

(651.625)

(47,61%)

VIP Service Fee GAT / VIP


Service Fee GAT

Pax

6.892

6.892

n/a

Maintenance and Service Fee


/ Maintenance and Service
Fee

EA

4.146

4.146

n/a

Warehousing / Warehousing

Kg

64.600.511

163.769.800

(99.169.289)

(60,55%)

Jasa Gudang Cargo Out


Domestik / Domestic Cargo
Warehouse Services

Kg

3.806.585

31.569.472

(27.762.887)

(87,94%)

Jasa Gudang Cargo Out


Internasional / Warehouse
Services Sea Cargo
International

Kg

32.068.151

44.714.086

(12.645.935)

(28,28%)

Jasa Gudang Cargo Inc


Domestik / Domestic Cargo
Warehouse Services Inc

Kg

7.293.550

62.636.253

(55.342.703)

(88,36%)

Jasa Gudang Cargo Inc


Internasional / Cargo
Warehouse Services Inc.
International

Kg

21.432.225

24.849.989

(3.417.764)

(13,75%)

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

SEWA-SEWA

RENTS

Secara umum, jasa/layanan berupa sewa-sewa mengalami


penurunan 1.385.964 m2 atau sebesar 18,21% dari 7.611.582
m2 di 2014 menjadi 6.225.618 m2 di 2015. Penurunan ini
disebabkan oleh penurunan sewa tanah pada Bandara
Hasanuddin, Bandara Sam Ratulangi, Bandara Juanda, dan
Bandar I Gusti Ngurah Rai.

In general, services in the form of rents decreased by 1,385,964


m2 or 18.21% from 7,611,582 in 2014 to 6,225,618 m2 m2 in 2015.
The decrease was caused by a decrease in the lease of land
at Hasanuddin Airport, Sam Ratulangi Airport, Juanda Airport,
and Ngurah Rai Airport.

Penurunan sewa tanah pada Bandara Hasanuddin


disebabkan oleh tidak terealisasinya penyewaan lahan PAI
sebesar 14.000 m2 yang sebelumnya direncanakan untuk
dikelola oleh anak perusahaan PT Angkasa Pura Properti
dan adanya pengembalian tanah dari Mitra Travel Express
sebesar 956,8 m2. Selain itu penyebab penurunan jasa sewa
tanah pada Bandara Sam Ratulangi disebabkan oleh belum
tertagihnya sewa tanah PT Angkasa Pura Logistik dengan
luasan sebesar 5.672 m2 serta berhentinya operasional
ground handling kokapura (300 m2 per bulan), berhentinya
operasional PT MNA (72.600 M) dan berhentinya sewa
tanah oleh PT Cijenda Indah (786 M). Penurunan jasa/
layanan sewa tanah pada Bandara Juanda diakibatkan
oleh oleh adanya pengembalian lahan untuk beberapa
perusahaan, antara lain : PT Dharma Bandar Mandala,
PT Mandiri Handalan Perdana dan PT Wina Mulia serta
adnya pengembalian Tanah oleh Imigrasi sebesar 635 m2
pada Bandara I Gusti Ngurah Rai.

The decline in land lease at Hasanuddin Airport caused by


the realization of PAI land leasing of 14,000 m2 which was
previously planned to be managed by a subsidiary of PT
Angkasa Pura Properti and the return of land from Express
Travel Partner of 956.8 m2. In addition, the causes of decline
in land rental services at the Sam Ratulangi Airport due to
its Uninvoiced land lease of PT Angkasa Pura Logistics with
an area of 5,672 m2 and the cessation of ground handling
operations kokapura (300 m2 per month), the cessation of
operations of PT MNA (72,600 M) and the cessation of the
lease of land by PT Cijenda Indah (786 M). The decline in land
services / leasing at Juanda Airport caused by the reversion of
land to several companies, among others: PT Dharma Bandar
Mandala PT Mandiri Handalan Vienna Perdana and PT Mulia
and the return of land by the Immigration of 635 m2 at I Gusti
Ngurah Rai Airport.

KONSESI

CONCESSION

Konsesi adalah jasa yang diberikan atas hak penggunaan


fasilitas Bandar Udara kepada pihak ketiga terkait kegiatan
usaha yang dilakukan di Bandar Udara. Konsesi ini dikenakan
kepada perusahaan-perusahaan yang berusaha di Bandar
Udara seperti usaha Food and Beverage, Retail, Services dan
Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), Regulated Agent
(RA), Ground Handling, dan In-flight Catering.

The concession is granted on the services that the airport


facility usage rights to third parties related to business
activities conducted at the airport. The concession is charged
to companies who do business on the airport as business
Food and Beverage, Retail, Services and Sea Cargo Aircraft
(master), Regulated Agent (RA), Ground Handling, and Inflight Catering.

Realisasi produksi konsensi selama 2015 tercatat sebesar


Rp5,82 milyar, meningkat sebesar 14,14% atau Rp721,09
juta dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,10 milyar.
Peningkatan ini berasal dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dan
Bandara Adi Sutjipto. Peningkatan konsesi pada Bandara
Bandara I Gusti Ngurah Rai disebabkan oleh beberapa
konsesi, seperti konsesi Food and Beverage, Retail dan
Services yang diambil alih SBU namun terealisasi di cabang.
Selain itu, konsesi Mac Sarana Djaya tahap II tahun 20152017 juga telah terealisasi. Disamping itu, terdapat kenaikan
tarif konsesi kargo 60% serta FTC dan Line Maintenance
dan beberapa konsesi atas nama PT Angkasa Pura Logistik,
Konsesi GAT, Konsesi JAS dan Konsesi Prathita Titian Nusantara
yang telah direalisasi. Sedangkan peningkatan konsesi pada
Bandara Adi Sutjipto disebabkan oleh adanya kenaikan
dasar MOB dan tarif untuk customer baru dan eksisting yang
melakukan perpanjangan pada tahun 2015, seperti EMPU,
Food and Beverage dan retail.

Realization of production concessions during 2015 amounted


Rp5,82 billion, an increase of 14.14% or Rp721,09 million from
the previous year of Rp5,10 billion. This increase comes from
I Gusti Ngurah Rai Airport and Adi Sutjipto Airport. Improved
concessions on service I Gusti Ngurah Rai Airport due to some
concessions, such concessions Food and Beverage, Retail and
Services repossessed SBU yet been realized in the branch.
In addition, the concession Mac Means Djaya phase II in
2015-2017 has also been realized. In addition, there is a rate
increase freight concession of 60% as well as the FTC and Line
Maintenance and some concessions on behalf of PT Angkasa
Pura logistik, GAT Concession, Concession and Concession
Prathita JAS Titian Nusantara that have been realized.
While the increase in concession at Adi Sutjipto Airport due
to an increase in basic MOB and rates for new and existing
customers who do an extension in 2015, such as EMPU, Food
and Beverage and retail.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

137

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

PARKIR, PERON DAN WAVING GALLERY, DAN


SEWA TEMPAT REKLAME

PARKING, PLATFORM, AND WAVING GALLERY,


AND RENT OF BILLBOARD

Selama 2015, jasa/layanan parkir, sewa tempat reklame


serta peron dan waving gallery, menunjukkan kinerja yang
cenderung menurun dengan penjelasan sebagai berikut.

During 2015, the service/parking service, rent billboards, as


well as the platform and waving gallery, show the performance
tends to decrease with the following explanation.

PARKIR MOBIL DAN MOTOR

CARS AND MOTORCYCLE PARKING

PERON DAN WAVING GALLERY

THE PLATFORM AND WAVING GALLERY

SEWA TEMPAT REKLAME

the rent of billboard

Penurunan produksi sewa tempat reklame pada Bandara


Sultan Hasanuddin disebabkan oleh belum teroptimalisasinya
space Ex. PT Warna-Warni, PT Billboardindo, PT Delta Indo
dan PT Aksara Trimedia Nusantara sehingga mengurangi
luas area sewa tempat reklame serta terdapat beberapa
advertising yang tidak memperpanjang kontrak mengingat
batas kontrak sampai dengan bulan Desember 2015.
(Kebijakan kantor pusat melalui Surat Direksi Nomor
AP.I.1332/KB.03/2015/MD-B perihal pemberlakuan sewa per
titik bukan per paket).

The decline in lease production where the billboard, the


Sultan Hasanuddin Airport caused by its space has not been
optimized Ex. PT Warna-Warni, PT Billboardindo, PT Delta
Indo and PT Aksara Trimedia Nusantara thus reducing the
area of the lease where the advertisement and there are
some advertising that does not extend the contract given
the limits of the contract up to the month of December 2015
(the Policy Directors headquarters through Letter Number
AP.I.1332/KB.03/2015/MD-B concerning the application of the
rent per point is not per package).

Penurunan produksi sewa tempat reklame pada Bandara


Juanda dikarenakan terdapat beberapa titik sewa reklame
yang dianggarkan di Januari 2015 tetapi belum terealisasi
sampai dengan bulan Oktober 2015, antara lain main lobby
exit door (luas 5m2 dengan tarif per bulan Rp500.000/m2),
boarding gate Garuda (luas 5 m2 dengan tarif per bulan
Rp500.000/m2), hanging banner (luas 48 m2 dengan tarif per
bulan Rp500.000/m2), waiting room T2 (luas 21 m2 dengan
tarif per bulanRp1,3juta/m2), dua titik smooking room (luas

The decline rent of billboard production lease where the


advertisement at Juanda Airport because there are several
points that budgeted billboard lease in January 2015 but has
not been realized until the month of October 2015, including
a main lobby exit door (wide 5 m2 dengan rates per month
to Rp500,000/m2), boarding gate Garuda (area of 5 m2 at
a rate per month to Rp500,000/m2), hanging banner (area
48 m2 with a rate per month to Rp500,000/m2), waiting
room T2 (area 21 m2 with rates per bulanRp1,3 juta/m2), two

Jasa/layanan parkir kendaraan baik mobil dan motor


mengalami pertumbuhan yang berbeda. Jasa/layanan parkir
mobil mengalami peningkatan sebesar 4,50%, sedangkan
parkir motor mengalami penurunan sebesar 2,50%. Penurunan
ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah pengunjung pada
Bandara Hasanuddin yang menggunakan jasa parkir motor
bandara serta dampak adanya transportasi umum dengan
tujuan langsung dari dan ke bandara Hasanuddin. Penurunan
lainnya juga disebabkan karena adanya perubahan jadwal
penerbangan Lion Air dan Garuda Indonesia dari sore ke
malam hari, sehingga menyebabkan penumpang lebih
banyak menggunakan jasa angkutan umum (Damri atau
Travel) pada Bandara Internasional Lombok.

Pemakain peron dan waving gallery mengalami penurunan


sebesar 26,63%. Hal ini disebabkan oleh menurunnya
pengguna jasa waving gallery di Bandara Adi Sutjipto
dikarenakan pelayanan peron dan waving gallery telah
ditutup terhitung mulai bulan Oktober 2015 karena akan
digunakan sebagai gedung AOCC serta sejak semester I
tahun 2015 jasa/layanan waving gallery dikelola sendiri
(swakelola) namun terhitung mulai bulan Juli jasa tersebut
telah dikelola oleh PT Sekar Ayu Lestari.

Selama tahun 2015, sewa tempat reklame mengalami


penurunan sebesar 53,07%. Hal ini disebabkan oleh tidak
terealisasinya penjualan titik reklame di beberapa Bandara
yaitu Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Juanda, Bandara
Sam Ratulangi, dan Bandara Adi Sutjipto.

138

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Vehicle parking service both cars and motorcycles grew


differently. Car parking service increased by 4.50%, while
motorcycle parking experiencing loss of 2.50%. This decrease
was caused by the reduced number of visitors at Hasanuddin
Airport who use the services of the airport motorcycle parking
and the impact of the presence of public transport with direct
destinations from and to airport Hasanuddin. The decrease
is also due to other changes in the flight schedule Lion Air
and Garuda Indonesia from afternoon to night, causing more
passengers to use public transport services (Damri or Travel)
on Lombok International Airport.

Usage of the platform and waving gallery has decreased


by 26.63%. This is caused by a decrease in service users
waving gallery at Adi Sutjipto Airport because of the service
platform and waving gallery has been closed as of the month
of October 2015 as it will be used as a building AOCC and
since the first half of 2015 services/service waving gallery
administered alone (self-managed) but counted starting July
services have been managed by PT Sekar Ayu Lestari.

During 2015, the lease where the advertisement has decreased


by 53.07%. This is caused by the realization of the sales point
of billboards in several service ie Sultan Hasanuddin Airport,
Juanda, Sam Ratulangi Airport and Adi Sutjipto Airport.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

18 m2 dengan tarif per bulan Rp500.000/m2) dikarenakan


kurangnya peminat. Sedangkan penurunan sewa reklame
yang terdapat pada terminal I disebabkan adanya beberapa
perusahaan yang mengakhiri kontrak sewa antara lain
PT Team Work dengan sewa reklame sebesar 6.300 m2 dan
PT Intan Tiara Media Tama dengan sewa reklame sebesar
1.630 m2. Di samping itu juga terdapat beberapa perusahaan
yang mengembalikan sebagian sewa reklame antara lain PT
Plasma Inti Media sebesar 2.000 m2, PT Ragtadea Advertising
sebesar 5.065 m2, PT Oxy Jaya Putra sebesar 1.440 m2 dan PT
Media Promosi Indonesia sebesar 48 m2.

point smooking room (area of 18 m2 per month at the rate


of Rp500.000/m2) due to lack of interest. While the decline
in rents billboards located on the first terminal due to some
companies that terminate the lease contract between PT
Team Work with billboard lease for 6,300 m2 and PT Intan
Tiara Media Tama with billboard lease for 1,630 m2. In
addition, there are several companies that restore some rent
billboards, among others PT Plasma Inti Media of 2,000 m2,
PT Ragtadea Advertising amounted to 5,065 m2, PT Oxy Jaya
Putra amounting to 1,440 m2 and PT Media Promosi Indonesia
amounted to 48 m2.

Pada Bandara Sam Ratulangi, penurunan sewa tempat


reklame tahun 2015 disebabkan oleh Media Promosi
Indonesia yang berhenti sewa terhitung mulai bulan Mei 2015.

At Sam Ratulangi Airport, a decrease in rent of billboard in


2015 due to the Campaign Media Indonesia who quit rent
starting May 2015.

Di sisi lain, pada Bandara Adi Sutjipto penurunan sewa


tempat reklame berasal dari belum terealisasi reklame untuk
Cipaganti Cipta Graha seluas 2 m2, mundurnya customer
Panca Reksa Utama untuk reklame seluas 60 m2, Baligen dari
15 titik dengan total 511,5 m2 hanya diperpanjang sebanyak 2
titik seluas 135 m2, MPI dari 2 titik dengan luasan 12 m2 hanya
diperpanjang sebanyak 1 titik seluas 8 m2, serta tidak ada
perpanjangan seluruh sewa tempat oleh PT Gagas dengan
luas 190,8 m2.

On the other hand, at Adi Sutjipto Airport, a decrease in rental


where the advertisement came from unrealized billboard
for Cipaganti Cipta Graha area of 2 m2, the withdrawal of
customer, Panca Reksa Utama for billboard place measuring
60 m2, Baligen of 15 points with a total of 511.5 m2 only extended
as much as 2 point measuring 135 m2, MPI of 2 points with an
area of 12 m2 only extended by 1 point measuring 8 m2, and
no extension of the entire rent by PT Gagas with an area of
190.8 m2.

PEMAKAIAN SARANA NON AERONAUTIKA


LAINNYA

The Use of Other Non Aeronautics


Facilities

Pemakaian sarana non aeronautika lainnya pada Angkasa


Pura Airports berupa pemakaian telepon, listrik, air, dan
internet service. Sarana-sarana tersebut menunjukkan
kinerja yang bervariasi dengan kecenderungan mengalami
penurunan yang dijelaskan sebagai berikut.

The use of other non-aeronautics facilities of Angkasa Pura


Airports are the use of telephone, electricity, water, and
internet service. These measures show the performance
varies with the trend decline is explained as follows.

LISTRIK

ELECTRICITY

AIR

WATER

Selama tahun 2015, pemakaian listrik Angkasa Pura Airports


mengalami penurunan sebesar 10,29% atau sebesar
3.342.704 Kwh. Penurunan ini disebabkan oleh Baligen
yang hanya disetujui sebanyak 2 titik dari 15 titik (reklame
LED), mundurnya operasional TMA B, dan penggunaan Kwh
meter prabayar yang berpengaruh terhadap hasil Kwh pada
Bandara Adi Sutjipto serta adanya pengembalian ruang
oleh beberapa tenant, pengembalian dan pengurangan
luas beberapa titik reklame, pengembalian ruangan counter
airlines sebanyak 20 counter pada Bandara Juanda.

Pemakaian air mengalami penurunan sebesar 40,59%


atau sebesar 180.430 m3. Hal ini disebabkan oleh adanya
pengembalian ruang oleh beberapa tenant yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi jumlah penggunaan
pemakain air pada Bandara Juanda, menurunnya pemakaian
listrik pada Bandara Sultan Hasanuddin yang berkolerasi
dengan menurunnya produksi sewa ruang dan pemakaian
dari para mitra serta penurunan pemakaian listrik pada
Bandara Sepinggan yang berkolerasi dengan produksi sewa
ruang yang berhenti beroperasi serta beberapa ruangan
Anak Perusahaan (PT Angkasa Pura Retail) yang belum
beroperasi.

During 2015, electricity consumption of Angkasa Pura Airports


decreased by 10.29% or 3,342,704 Kwh. This decrease was
caused by Baligen were only approved by 2 points from 15
points (billboards LED), the withdrawal of operational TMA B,
and the use of Kwh prepaid meters that affects the outcome
Kwh at Adi Sutjipto Airport as well as the return of the room
by several tenants, the return and a vast reduction some point
billboards, indoor refund counter the airlines as much as 20
counters at Juanda Airport.

Water consumption decreased by 40.59% or 180 430 m3.


This is caused by the return of the room by several tenants
who will indirectly affect the amount of use of the usage of
water at Juanda Airport, reduced electricity consumption at
Sultan Hasanuddin Airport that correlated with decreased
production leased space and use of the partners as well
as a decrease in electricity consumption at Sepinggan that
correlated with the production of rental space which ceased
operations as well as some rooms Subsidiaries (PT Angkasa
Pura Retail) has not been operated.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

139

Laporan Manajemen
Management Report

TELEPON

TELEPHONE

INTERNET SERVICE

INTERNET SERVICE

LOUNGE

LOUNGE

Pemakaian lounge atau yang biasa disebut ruang tunggu


mengalami penurunan sebesar 47,61% atau sebanyak 651.625
penumpang dari 1.368.587 penumpang di 2014 menjadi
716.962 penumpang di 2015. Hal ini disebabkan oleh adanya
perpanjangan kontrak terhitung mulai bulan Januari 2015
yang telah berubah menjadi konsesi pada Bandara Adi
Sutjipto.

The use of the lounge or commonly called the reception area


decreased by 47.61% or 651 625 passengers from 1,368,587
passengers in 2014 to 716 962 passengers in 2015. This is
caused by the extension of the contract starting in January
2015 that has turned into a concession on Adi Sutjipto Airport.

WAREHOUSING

WAREHOUSING

Produksi warehousing atau pergudangan mengalami


penurunan baik dari kargo masuk maupun kargo keluar.
Penurunan produksi pergudangan di tahun 2015 tercatat
sebesar 60,55% atau 99.169.289 kg dari 163.769.800 kg di 2014
menjadi 64.600.511 kg di 2015. Adapun uraian terkait produksi
warehousing dijabarkan sebagai berikut.

Warehousing has decreased both incoming cargo and


outgoing cargo. The production decline of warehousing in
2015 was recorded at 60.55% or 99,169,289 kg of 163.769.800
kg in 2014 to 64,600,511 kg in 2015. The production of the
relevant descriptions warehousing described as follows.

Production of domestic and international outgoing


warehousing outgoing has decreased respectively by
87.94% and 28.28%, or as much as 27,762,887 kg and
12,645,935 kg. This is caused by the restrictions on the
delivery of goods I Gusti Ngurah Rai Airport and the
restrictions on exports of marine products which are the
measures taken by the government, especially the policy
of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries. It is
enough to affect the production of outgoing international
cargo terminal ofJuanda Airport remember Sidoarjo and
surrounding area is one of the producers of marine fish
export oriented abroad and closures trucking SUB-DPS
which also contributed to the decline in the production of
outgoing international cargo terminal.

Pemakaian telepon mengalami penurunan sebesar 20,23%


atau 4.188 line. Penurunan tersebut sebagian besar
berkorelasi dengan penurunan produksi sewa ruang serta
beralihnya perilaku konsumen dengan menggunakan
sambungan tanpa kabel (nirkabel) dan disebabkan
penurunan pemakaian telepon di beberapa titik bandara
yaitu Bandara Juanda, Bandara Sepinggan, dan Bandara
Sultan Hasanuddin. Penurunan pemakaian telepon pada
Bandara Juanda berkolerasi dengan adanya pengembalian
ruang oleh beberapa tenant. Selain itu, Penurunan pada
Bandara Sepinggan dan Bandara Sultan Hasanuddin
masing-masing berkolerasi dengan produksi sewa ruang
yang berhenti beroperasi dan adanya beberapa ruangan
Anak Perusahaan (PT Angkasa Pura Retail) yang belum
beroperasi serta menurunnya sewa ruang serta adanya
pengurangan penggunaan saluran telkom karena perubahan
mode telekomunikasi ke telepon seluler.

Pemakaian internet service merupakan jasa/layanan yang


baru dikenakan di tahun 2015. Pemakaian internet service
selama tahun 2015 tercatat sebanyak 445.466 kilobyte.

a) Outgoing

140

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Produksi Pergudangan outgoing dalam negeri maupun


luar negeri mengalami penurunan masing-masing
sebesar 87,94% dan 28,28% atau sebanyak 27.762.887
kg dan 12.645.935 kg. Hal ini disebabkan oleh adanya
pembatasan pengiriman jenis barang pada Bandara I
Gusti Ngurah Rai dan adanya pembatasan ekspor hasil
laut yang merupakan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah, khususnya kebijakan dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan. Hal ini cukup berpengaruh
terhadap produksi terminal kargo outgoing internasional
Bandara Juanda mengingat daerah Sidoarjo dan
sekitarnya merupakan salah satu daerah penghasil
ikan laut yang berorientasi ekspor ke luar negeri
serta penutupan jalur trucking SUB-DPS yang juga
berkontribusi terhadap penurunan produksi terminal
kargo outgoing internasional.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Telephone usage decreased by 20.23% or 4,188 line. The


decline is largely correlated with decreased production
lease of space as well as the shift of consumer behavior
using a wireless connection (IDD) and the resulting decline
in telephone usage at some point the airport such as Juanda
Airport Sepinggan Airport, and Sultan Hasanuddin Airport.
The decline in telephone usage at Juanda Airport correlated
with the return of the room by several tenants. In addition,
the decline in Sepinggan Airport and Sultan Hasanuddin
Airport each correlated with the production lease of space
cease to operate and there are several rooms Subsidiaries
(PT Angkasa Pura Retail) is not yet operational and declining
lease space as well as a reduction in the use of line telecoms
for change telecommunications mode to mobile phone

The use of the Internet service is a service newly imposed


in 2015. The use of the internet service during 2015 totaled
445.466 kilobyte.

a) Outgoing

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

b) Incoming

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

b) Incoming
Production of domestic and international Warehousing

Produksi Pergudangan incoming dalam negeri maupun


Internasional mengalami penurunan masing-masing
sebesar 88,36% dan 13,75% atau sebanyak 55.342.703
Kg dan 3.417.764 Kg. Penurunan ini disebabkan oleh
penurunan produksi ini oleh adanya pelemahan nilai
tukar mata uang Rupiah (IDR) terhadap nilai dollar (USD)
yang mengakibatkan penurunan impor barang-barang
dari luar negeri.

has decreased respectively by 88.36% and 13.75%, or as


much as 5,342,703 kg and 3,417,764 kg. The decrease was
caused by a decrease in production by the weakening
exchange rate of the Indonesian Rupiah (IDR) to the
value of the dollar (USD), which resulted in a decrease in
imports of goods from abroad.

KINERJA KEUANGAN PER SEGMEN USAHA

FINANCIAL PERFORMANCE PER BUSINESS


SEGMENT

Berdasarkan Laporan Keuangan, segmen operasi merupakan


komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis
yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban,
termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan
transaksi dengan komponen lain entitas dengan hasil operasi
yang dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan
operasional. Informasi menurut segmen untuk tahun-tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut.

Based on the financial statements, operating segment is a


component of an entity that engages in business activities that
generate revenues and incur expenses, including revenues
and expenses relating to transactions with other components
of the entity with operating results are reviewed regularly by
the chief operating decision maker. Information by segment
for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as
follows.

Tabel Segmen Operasi Tahun 2015 / Table of Segment Operation in 2015


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

2015
Uraian
Description

Kebandaraan
Airports

Non bandara
Non-Airports

Jumlah
Total

Eliminasi
Elimination

Konsolidasian
Consolidation

4.856.436.061

393.193.695

5.249.629.756

5.249.629.756

107.526.781

610.417.301

717.944.083

(717.944.083)

4.963.962.842

1.003.610.996

5.967.573.839

(717.944.083)

5.249.629.756

Hasil segmen / Segment


results

1.238.990.320

49.404.520

1.288.394.840

5.565.025

1.293.959.865

Pendapatan keuangan /
Finance Income

306.855.985

18.299.212

325.155.196

(26.142.796)

299.012.400

Beban keuangan / Finance


Expense

506.892.986

20.546.887

527.439.873

(11.180.180)

516.259.693

6.029.906

6.029.906

6.029.906

Laba sebelum pajak / Income


before Tax

1.044.983.224

47.156.845

1.092.140.069

(31.757.951)

1.082.742.478

Beban pajak penghasilan /


Income Tax

(245.953.459)

5.183.611

(240.769.848)

(240.769.848)

Laba bersih setelah pajak / Net


Profit of the Year

799.029.765

52.340.456

851.370.221

(31.757.951)

841.972.630

Laba yang dapat diatribusikan


/ Profit attributable to

Pemilik entitas induk / Equity of


parent entity

799.029.765

52.340.456

851.370.221

(9.827.715)

841.542.507

430.123

430.123

799.029.765

52.340.456

851.370.221

(9.397.591)

841.972.630

PENDAPATAN / INCOME
Pendapatan usaha / Income
Kepada pihak ketiga dan
pihak berelasi
Third parties and related
parties
Antar segmen
Inter Segment

LABA USAHA / OPERATING PROFIT

Laba (Rugi) asosiasi /


Income Associates

Kepentingan non pengendali /


Non-controlling interest

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

141

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

2015
Uraian
Description

Kebandaraan
Airports

Non bandara
Non-Airports

Jumlah
Total

Eliminasi
Elimination

Konsolidasian
Consolidation

LAPORAN POSISI KEUANGAN / STATEMENT OF FINANCIAL POSITION


Aset segmen / Segment Assets
Investasi pada asosiasi
Investment in Associates

Liabilitas segmen

Segment Liabilities

15.886.424.236

1.098.624.861

16.985.049.097

(355.032.277)

16.630.016.820

572.237.692

1.250.000

573.487.692

(481.167.850)

92.319.842

16.458.661.928

1.099.874.861

17.558.536.790

(836.200.128)

16.722.336.662

5.487.900.960

556.288.534

6.044.189.494

(350.902.058)

5.693.287.436

During 2015, revenue for the segment of airport operations


recorded Rp4.963.962.842 higher than non airports operating
segments are recorded at Rp1.003.610.996. The net profit
after tax were successfully recorded by the segment of airport
operations totaled Rp799.029.765, while the non-operating
segment airport for Rp52.340.456.

Selama 2015, pendapatan usaha untuk segmen operasi


kebandaraan tercatat Rp4.963.962.842 lebih tinggi
dibandingkan segmen operasi non bandara yang tercatat
sebesar Rp1.003.610.996. Laba bersih setelah pajak yang
berhasil dibukukan oleh segmen operasi kebandaraan
tercatat sebesar Rp799.029.765, sedangkan segmen operasi
non bandara sebesar Rp52.340.456.

Tabel Segmen Operasi Tahun 2014 / Table of Segment Operation in 2014


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

2014
Uraian
Description

Kebandaraan
Airports

Non bandara
Non-Airports

Jumlah
Total

Eliminasi
Elimination

Konsolidasian
Consolidation

PENDAPATAN / REVENUE

Pendapatan usaha / Income

Kepada pihak ketiga dan


pihak berelasi / Thrid parties
and related parties

4.315.564.441

267.971.329

4.583.535.770

4.583.535.770

74.229.182

373.898.979

448.128.161

(448.128.161)

4.389.793.623

641.870.308

5.031.663.931

(448.128.161)

4.583.535.770

Hasil segmen / Segment


result

1.230.827.946

34.296.470

1.265.124.416

(305.600)

1.264.818.816

Pendapatan keuangan /
Finance income

251.809.368

10.182.839

261.992.207

(5.959.984)

256.032.223

Beban keuangan / Finance


expenses

235.900.749

17.569.418

253.470.167

(636.722)

252.833.445

Antar segmen / Intersegment

LABA USAHA / OPERATING INCOME

Laba (Rugi) asosiasi /


Income (loss) associates

(1.230.630)

(1.230.630)

(1.230.630)

Laba sebelum pajak / Income


before Tax

1.245.505.934

26.909.891

1.272.415.825

(6.902.306)

1.266.786.963

Beban pajak penghasilan /


Income tax

(267.006.519)

(5.337.605)

(272.344.123)

(272.344.123)

Laba bersih setelah pajak / Net


Profit of the year

978.499.416

21.572.286

1.000.071.702

(6.902.306)

994.442.840

Laba yang dapat diatribusikan


/ Profit attributable to

Pemilik entitas induk / Equity of


parent entity

978.499.416

21.572.286

1.000.071.702

(5.935.856)

994.135.846

306.996

306.996

978.499.416

21.572.286

1.000.071.702

(5.628.862)

994.442.842

Kepentingan non pengendali /


Non-controlling interest

LAPORAN POSISI KEUANGAN / STATEMENT OF FINANCIAL POSITION


Aset segmen / Inter-segment
Investasi pada asosiasi /
Associates Investments

Liabilitas segmen / Segment


liabilities

142

15.289.927.737

710.166.915

16.000.094.652

(259.149.894)

15.740.944.758

440.207.787

1.250.000

441.457.787

(355.509.789)

85.947.998

15.730.135.524

715.350.201

16.441.552.438

(614.659.682)

15.826.892.756

5.234.257.221

340.588.090

5.574.845.311

(259.206.640)

5.315.638.671

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

During 2014, revenue for the segment of airport operations


amounted Rp4.389.793.623 higher than non airports
operating segments are recorded at Rp641.870.308. The net
profit after tax were successfully recorded by the segment
of airport operations totaled Rp978.499.416, while the nonoperating segment airport for Rp21.572.286.

Selama 2014, pendapatan usaha untuk segmen operasi


kebandaraan tercatat sebesar Rp4.389.793.623 lebih tinggi
dibandingkan segmen operasi non bandara yang tercatat
sebesar Rp641.870.308. Laba bersih setelah pajak yang
berhasil dibukukan oleh segmen operasi kebandaraan
tercatat sebesar Rp978.499.416, sedangkan segmen operasi
non bandara sebesar Rp21.572.286.

Tabel Pertumbuhan Segmen Operasi / Table of Growth of Operating Segment


(dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan dalam persen) / (in thousands Rupiah, unless expressed by percent)

Pertumbuhan / Growth
Uraian
Description

Kebandaraan
Airports
Rp

Non bandara
Non-Airports

Rp

Jumlah
Total

Rp

Eliminasi
Elimination
%

Rp

Konsolidasian
Consolidation

Rp

PENDAPATAN / Revenue
Pendapatan usaha /
Income
Kepada pihak ketiga
dan pihak berelasi / To
third parties and related
parties
Antar segmen / Intersegmen

540.871.620

12,53%

125.222.366

46,73%

666.093.986

14,53%

n/a

n/a

666.093.986

14,53%

33.297.599

44,86%

236.518.322

63,26%

269.815.922

60,21%

(269.815.922)

60,21%

n/a

n/a

574.169.219

13,08%

361.740.688

56,36%

935.909.908

18,60%

(269.815.922)

60,21%

666.093.986

14,53%

8.162.374

0,66%

15.108.050

44,05%

23.270.424

1,84%

5.870.625

(1921,02%)

29.141.049

2,30%

55.046.617

21,86%

8.116.373

79,71%

63.162.989

24,11%

(20.182.812)

338,64%

42.980.177

16,79%

270.992.237

114,88%

2.977.469

16,95%

273.969.706

108,09%

(10.543.458)

1655,90%

263.426.248

104,19%

7.260.536 (589,99%)

n/a

n/a

7.260.536

(589,99%)

n/a

n/a

7.260.536

(589,99%)

20.246.954

75,24%

(180.275.756)

(14,17%)

(24.855.645)

360,11%

(184.044.485)

(14,53%)

LABA USAHA / OPERATING INCOME


Hasil segmen / Segment
result
Pendapatan keuangan /
Finance income
Beban keuangan /
Finance Expense
Laba (Rugi) asosiasi /
Income (Loss) Associates
Laba sebelum pajak /
Income before tax
Beban pajak penghasilan /
Income Tax
Laba bersih setelah pajak /
Net profit of the year
Laba yang dapat
diatribusikan / Profit
atributable to
Pemilik entitas induk /
Equity of parents entity
Kepentingan non
pengendali / Noncontrolling interest

(200.522.710)

(16,10%)

21.053.060

(7,88%)

10.521.216 (197,11%)

31.574.275

(11,59%)

n/a

n/a

31.574.275

(11,59%)

(179.469.651)

(18,34%)

30.768.170 142,63%

(148.701.481)

(14,87%)

(24.855.645)

360,11%

(152.470.210)

(15,33%)

(179.469.651)

(18,34%)

30.768.170 142,63%

(148.701.481)

(14,87%)

(3.891.859)

65,57%

(152.593.339)

(15,35%)

n/a

n/a

n/a

n/a

n/a

123.127

40,11%

123.127

40,11%

(179.469.651)

(18,34%)

30.768.170 142,63%

(148.701.481)

(14,87%)

(3.768.729)

66,95%

(152.470.212)

(15,33%)

n/a

LAPORAN POSISI KEUANGAN / STATEMENT OF FINANCIAL POSITION


Aset segmen / Segment
Asset
Investasi pada asosiasi /
Associates Investment

Liabilitas segmen /
Segment Liability

596.496.499

3,90%

388.457.946

54,70%

984.954.445

6,16%

(95.882.383)

37,00%

889.072.062

5,65%

132.029.905

29,99%

0,00%

132.029.905

29,91%

(125.658.061)

35,35%

6.371.844

7,41%

4,63% 384.524.660

53,75%

1.116.984.352

6,79% (221.540.446)

36,04%

895.443.906

5,66%

4,85%

63,33%

469.344.183

8,42%

35,38%

377.648.765

7,10%

728.526.404
253.643.739

215.700.444

Pada 2015, Pendapatan Usaha untuk segmen operasi


Kebandarudaraan meningkat sebesar Rp574.169.219 atau
13,08%, sedangkan Pendapatan Usaha untuk segmen Non
Bandara meningkat sebesar Rp361.740.688 atau 56,36%.
Namun demikian, laba bersih setelah pajak kebandarudaraan
mengalami penurunan sebesar Rp179.469.651 atau 18,34%,
meskipun untuk laba bersih setelah pajak non bandara
mengalami peningkatan sebesar Rp30.768.170 atau 142,63%.

(91.695.418)

In 2015, revenues for the Enterprise operating segment of


Airport Affairs increased by Rp574.169.219 or 13.08%, while
Non-Airport Operating Revenues for the segment increased
by Rp361.740.688 or 56.36%. However, the net profit after tax
of airport decreased by Rp179.469.651 or 18.34%, although net
profit after tax for non airports increased by Rp30.768.170 or
142.63%.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

143

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Aspek Pemasaran
Marketing Aspect

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis


yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan. Aspek pemasaran di Angkasa Pura
Airports adalah hal yang kompleks, karena Angkasa Pura
Airports mempunyai produk jasa yang diberikan bukan hanya
langsung kepada konsumen namun juga kepada Perusahaan.
Pada unit Aviation Marketing Group sendiri terbagi menjadi
2 unit yang bertugas memasarkan produk jasa yang dimiliki,
yaitu unit Route Development and Marketing dan unit Cargo
Marketing, masing-masing unit memiliki tugas dan fungsi
masing-masing dalam memasarkan produk jasanya.

Marketing is a total system of business activities designed to


plan, price, promotion and distribution of goods to satisfy the
desires and reach the target market as well as the companys
goals. Marketing aspects in Angkasa Pura Airports is complex,
because Angkasa Pura Airports has given the product and
services that not only directly to consumers but also to the
Company. Aviation Marketing Group on the unit itself is
divided into two units in charge of market products owned,
such as Route Development and Marketing unit and Cargo
Marketing unit, each unit has the duties and functions of each
product in marketing services.

STRATEGI PEMASARAN

MARKETING STRATEGY

Aktivitas pemasaran Angkasa Pura Airports dikelola oleh


Aviation Marketing Group melalui beberapa kegiatan,
baik yang bersifat nasional maupun internasional. Strategi
pemasaran dibedakan untuk tiap-tiap aspek yaitu product,
price dan promotion. Sepanjang tahun 2015 strategi
pemasaran yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Marketing activities are managed by Angkasa Pura Airports


Aviation Marketing Group through several activities, both
nationally and internationally. Differentiated marketing
strategies for every aspect such as product, price and
promotion. Throughout 2015, the marketing strategy is as
follows.

1. PRODUCT

1. PRODUCT

2. PRICE

2. PRICE

Pada 2015, guna menyokong visi menjadi salah satu dari


10 (sepuluh) pengelola Bandar Udara terbaik di Asia,
Angkasa Pura Airports telah melakukan groundbreaking
pengembangan Bandara Internasional Syamsudin
Noor Banjarmasin dan pengoperasian Terminal B
pada Bandara Internasional Adisutjipto. Melalui
pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin,
kapasitas terminal akan meningkat menjadi 10 juta
penumpang per tahun, dengan luas terminal 90.000
m2. Sedangkan Terminal B pada Bandara Internasional
Adisutjipto Yogyakarta yang resmi mulai beroperasi
pada 17 Agustus 2015, berkapasitas hingga 600 ribu
penumpang per tahun dengan luas terminal 7.000 m2.
Terminal B Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta
dioperasikan sembari menunggu realisasi pembangunan
bandara baru New Yogyakarta International Airport di
Kulonprogo.

Penentuan Harga merupakan faktor penting dalam


menerapkan strategi pemasaran. Selama tahun 2015,
Angkasa Pura Airports tidak melakukan perubahan tarif
pada layanan Aeronautika, namun terdapat kebijakan
baru terkait pemisahan biaya pelayanan jasa navigasi
penerbangan terminal (terminal navigation charges) dari
pelayanan jasa pendaratan yang semula dipungut oleh
Angkasa Pura Airports menjadi pendapatan Perusahaan
Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan

144

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

In 2015, in order to support the vision of becoming one


of the 10 locations (ten) the airport manager in Asia,
Angkasa Pura Airports has conducted groundbreaking
development International Airport Syamsudin Noor
Banjarmasin and operation of Terminal B at Adisucipto
International Airport. Through the development of
Banjarmasin Syamsudin Noor Airport, the terminals
capacity will increase to 10 million passengers per year,
with an area of 90,000 m2 terminal. While Terminal B
at Adisucipto International Airport in Yogyakarta which
officially began operations on August 17, 2015, with a
capacity of up to 600 thousand passengers per year
with an area of 7,000 m2 terminal. Terminal B Adisucipto
International Airport in Yogyakarta operated pending
realization of the construction of a new airport in New
Yogyakarta International Airport Kulonprogro

Pricing is an important factor in implementing marketing


strategies. During 2015, Angkasa Pura Airports no tariff
changes on service Aeronautic, but there is a new policy
related to splitting the cost of services of air navigation
terminal (terminal navigation charges) of services landings
were originally collected by Angkasa Pura Airports
into revenue Perusahaan Umum (Perum) Organizers
Institute of Air Navigation Services Indonesia amounting
to a percentage that has been agreed by Angkasa Pura

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Navigasi Penerbangan Indonesia sebesar presentase


yang telah disepakati oleh Angkasa Pura Airports,
PT Angkasa Pura II, dan Perum Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia sesuai
Peraturan Menteri Perhubungan Nomot PM 33 Tahun 2014
tentang Biaya Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan.
Kebijakan tersebut dituangkan ke dalam Surat Keputusan
Direksi Angkasa Pura Airports sebagai berikut.

Airports, PT Angkasa Pura II, and the Housing Institute of


Air Navigation Services Operator Indonesia pursuant to
Rule Prime Minister of Transportation No. 33 of 2014 on
Costs of Air Navigation Services. The policy was poured
into the Decree of the Board Angkasa Pura Airports as
follows.

1. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)


Nomor: KEP.110/KB.09/2015 (dalam Negeri) tentang
Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan
Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) Khusus di
General Aviation Terminal Kantor Cabang PT Angkasa
Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti
Ngurah Rai.
2. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
KEP.111/KB.09/2015 tentang Tarif Pelayanan Jasa
Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat
Udaara (PJP4U) untuk Penerbangan dalam Negeri
pada Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa
Pura I (Persero).
3. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
KEP.114/KB.09/2015 tentang Tarif Pelayanan Jasa
Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat
Udara (PJP4U) untuk Penerbangan Luar Negeri pada
Bandar Udara yang Diusahakan PT Angkasa Pura I
(Persero).

1. Decision of the Board of Directors of PT Angkasa


Pura I (Persero) No. KEP.110/ KB.09/2015 (domestic)
of the Services Landing, Placement and Storage
Aircraft (PJP4U) Especially in the General Aviation
Terminal Branch Office of PT Angkasa Pura I (Persero)
International Airport I Gusti Ngurah Rai.
2. Decision of the Board of Directors of PT Angkasa Pura
I (Persero) No. KEP.111/ KB.09/2015 on Tariff Landing
Services, Placement and Storage Aircraft Udaara
(PJP4U) for Flight of the Interior at the airport who
endeavored PT Angkasa Pura I (Persero).
3. Decision of the Board of Directors of PT Angkasa Pura
I (Persero) No. KEP.114/KB.09/2015 regarding Tariff
Landing Services, Placement and Storage Aircraft
(PJP4U) to Overseas Flights at the airport were
Endeavored PT Angkasa Pura I (Persero).

3. PROMOTION

3. PROMOTION

EVENT NASIONAL

NATIONAL EVENT

Laporan Keuangan
Financial Report

Strategi promosi Aviation Marketing Group dilakukan


dengan beberapa kegiatan, yang dilakukan selama
periode waktu tahun 2015 baik event yang bersifat
Nasional maupun Internasional. Event ini adalah
merupakan upaya kegiatan strategi promosi dan upaya
marketing yang dilakukan Angkasa Pura Airports Aviation
Marketing Group guna memasarkan produk jasanya
kepada pelanggan. Uraian terkait strategi pemasaran
Angkasa Pura Airports Aviation Marketing Group
dijabarkan sebagai berikut.

1. Collaborative Destination Development (CDD)


yang diadakan di 3 (tiga) Bandara yaitu Bandara
Sam Ratulangi-Manado, Bandara Adi SoemarmoSurakarta, Bandara International Lombok-Praya:
- CDD merupakan program kerja yang dilakukan
secara mandiri oleh Aviation Marketing Group
dan Kantor Cabang dengan mengangkat
tema keunggulan masing masing daerah yang
mempunyai potensi Pariwisata dan Bisnis dengan
tujuan untuk melakukan kolaboratif dengan
Pemerintah Daerah, Airlines, dan Stakeholders
Pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan
pariwisata dan bisnis sehingga dapat berdampak
pada peningkatan trafik dan pendapatan
Angkasa Pura Airports;
- Kegiatan CDD dikemas dengan acara Focus
Group Discussion (FGD) dan keynote Speakers

Aviation Marketing Group promotion strategy performed


with several activities undertaken during the period of
2015 both events that are national or international. This
event is an attempt activity promotion strategies and
marketing efforts undertaken by Angkasa Pura Airports
Aviation Marketing Group to market the product to the
customer services. Description of related marketing
strategies Angkasa Pura Airports Aviation Marketing
Group described as follows.

1. Collaborative Destination Development (CDD) which


held in three (3) Airport such as Sam Ratulangi Airport
in Manado, Adi Soemarmo-Surakarta-Praya Lombok
International Airport:
- CDD is a program of work that was carried out
independently by the Aviation Marketing Group
and Branch Office with the theme of excellence
each area having potential for tourism and
business for the purpose of collaboratively with
Local Government, Airlines and Stakeholders of
Tourism to promote the growth of tourism and
business so can have an impact on the increase in
traffic and revenue Angkasa Pura Airports;

- CDD activities is packed with events Focus Group


Discussion (FGD) and keynote Speakers aimed to

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

145

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

re-encourage regional governments and local


tourism stakeholders to explore their potential;

yang
bertujuan
untuk
meng-encourage
Pemerintah Daerah dan Stakeholder Pariwisata
setempat untuk menggali potensi yang dimiliki;
- Mempertemukan
stakeholder
yang
berkepentingan dalam hal pariwisata dan
bisnis, sehingga dapat menghasilkan hal-hal
yang bermanfaat untuk dapat perbaikan yang
berkelanjutan;
- Bagi Angkasa Pura Airports kegiatan ini adalah
merupakan upaya marketing untuk dapat
meningkatkan trafik baik penumpang dan
pesawat udara di Bandara yang dikelolah oleh
Perseroan.
2. Gathering bersama regulator dan Mitra Kerja
Angkasa Pura Airports di hotel Borobudur:
- Gathering merupakan sebuah event yang baik
bagi perusahaan untuk menjalin hubungan baik
dengan Regulator dan mitra-mitra strategis
Perseroan;
- Memperoleh feedback yang bermanfaat dan
membangun networking bagi mendukung
kegiatan Divisi Airlines Marketing.

EVENT INTERNASIONAL

1. Routes Asia ke IX- di Kunming China pada tanggal


13-18 Maret 2015
- Angkasa Pura Airports mengirimkan delegasi dari
Direktorat Marketing and Business Development;
- Routes Asia adalah sebuah event internasional di
taraf Asia yang mempertemukan airlines, airport
dan elemen lainya pada industri aviasi dalam
satu atap dengan sesi Strategi Summit, face to
face meetings dan eksposure destinasi, produk
dan jasa lainya dalam sebuah pameran business
to business.

146

- Bring together stakeholders with an interest in


terms of tourism and business, so as to produce
the things that are useful to be able to continuous
improvement;
- For Angkasa Pura Airports of this activity is the
marketing effort to increase both passenger
traffic and aircraft in Airport which is managed
by the Company.
2. Gathering together with regulators and Partners,
Angkasa Pura Airports in Borobudur Hotel:
- Gathering is a good event for the company to
establish a good relationship with the Regulator
and the Companys strategic partners.
- Obtaining useful feedback and build networking
for support activities Airlines Marketing Division

INTERNATIONAL EVENT

1. Routes Asia to IX- in Kunming China on 13-18 March


2015
- Angkasa Pura Airports sending a delegation from the
Directorate of Marketing and Business Development
- Routes Asia is an international event in Asia that
brings the level of airlines, airports and other
elements in the aviation industry under one roof
with Summit Strategies sessions, face to face
meetings and exposure destinations, products
and other services in a business to business
exhibition

2. World Routes ke XXI di Kwazulu Natal Durban South


Africa pada tanggal 19-22 September 2015
- Angkasa Pura Airports mengirimkan delegasi dari
Direktorat Marketing and Business Development;
- World Routes adalah sebuah event internasional
di Taraf Dunia yang mempertemukan airlines,
airport dan elemen lainya pada industri aviasi
dalam satu atap dengan sesi Strategi Summit
face to face meetings dan eksposure destinasi,
produk dan jasa lainya dalam sebuah pameran
business to business.

2. World Routes XXI - Kwazulu Natal in Durban South


Africa on 19-22 September 2015
- Angkasa Pura Airports sending a delegation from the
Directorate of Marketing and Business Development;
- World Routes is an international event that brings
the World Taraf airlines, airports and other
elements in the aviation industry under one roof
with Summit Strategies sessions face to face
meetings and exposure destinations, products
and other services in a business to business
exhibition.

3. Cargo Facts Asia 2015 Hongkong, pada tanggal 2122 April 2015
- Angkasa Pura Airports mengirimkan delegasi dari
Direktorat Marketing and Business Development
dan Direksi PT Angkasa Pura Logistik;
- Cargo Facts adalah sebuah event internasional di
Taraf Asia yang membahas secara tuntas perihal
bisnis Kargo dan Key Issues yang berkembang
pada saat itu, adapun event tersebut dikemas
dalam bentuk Seminar dengan pembicarapembicara yang ahli dalam bidang Kargo.

3. Cargo Facts Asia 2015 Hongkong, on April 21-22,


2015
- Angkasa Pura Airports sending a delegation from the
Directorate of Marketing and Business Development
and Director of PT Angkasa Pura Logistics;
- Cargo Facts is an international event in Asia Taraf
that discuss thoroughly about Cargo business and
Key isues that developed at that time, while the
event is packaged in the form of seminars with
speakers who are experts in the field of Cargo

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

4. Studi Visit Hongkong International Airport bersama


Customs dan Imigrasi, pada tanggal 11-15 Maret
2015
- Angkasa Pura Airports I Mengirimkan delegasi
dari Direktorat Marketing and Business
Development, Direktorat Operasi dan Pimpinan
INACA, Customs, dan Kantor Imigrasi Kantor
Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Juanda
Surabaya;
- Studi visit ini dilakukan bersama INACA, Custom
dan Imigrasi yang bermanfaat bagi Angkasa Pura
Airports selaku Pengelola Bandar Udara dalam
rangka sinergi antar lembaga dalam kegiatan
pelayanan Kebandarudaraan.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

4. Study Visit Hong Kong International Airport together


with Customs and Immigration, on March 11-15, 2015
- Angkasa Pura Airports I Send a delegation
from the Directorate of Marketing and
BusinnesDevelopment, Directorate of Operations
and Chief INACA, Customs and Immigration
Office Branch Office Airport I Gusti Ngurah Rai
and Juanda Surabaya
- The study was conducted together with visit
INACA, Custom and Immigration is beneficial
for Angkasa Pura Airports Airport as a business
in the context of inter-institutional synergy in the
activities of Airport Affairs ministry.

PANGSA PASAR

MARKET SHARE

Pengelolaan kebandarudaraan di Indonesia ditentukan


melalui penunjukkan berdasarkan wilayah operasional, yang
diatur melalui PP Nomor 25 Tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987.
Berdasarkan PP tersebut, Angkasa Pura Airports diberi tugas
untuk mengelola bandar udara di bagian tengah dan timur
Indonesia sedangkan PT Angkasa Pura II (Persero) diberi
tugas untuk mengelola bandar udara yang berada di wilayah
barat Indonesia. Sedangkan, untuk bandara-bandara yang
tidak dikelola oleh Angkasa Pura Airports maupun Angkasa
Pura II berada di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Perhubungan.

The airport management in Indonesia is determined through


appointment by operational area, which is regulated by
Regulation No. 25 Year 1987 on May 19, 1987. Based on the PP,
Angkasa Pura Airports was given the task to manage airports
in central and eastern Indonesia and PT Angkasa Pura II
(Persero) was given the task to manage the airports are
located in western Indonesia. Whereas, for airports that are
not managed by Angkasa Pura Airports and Angkasa Pura II is
under the management of the Technical Implementation Unit
of the Ministry of Transportation.

Analisis situasi pasar yang dihadapi Angkasa Pura Airports


dilakukan guna mencapai permintaan dan kepuasan
pelanggan yang berakibat terhadap pendapatan yang
diperoleh. Aviation Marketing Group sejauh ini dalam
melakukan analisis pasar berusaha untuk mencari tahu
kebutuhan pelanggan melalui survei yang dilakukan di
masing-masing Bandara seperti need and wants survey
dalam hal ini berupa studi kajian rute dimana survei ini
dilakukan untuk menggali informasi akan kebutuhan dan
keinginan pelanggan di masing-masing Bandara salah
satunya terkait dengan kebutuhan akan penerbangan yang
diinginkan untuk tersedia, dengan begitu Aviation Marketing
Group akan melakukan perbaikan demi perbaikan yang
ditujukan untuk kepuasan pelanggan. Selain itu Aviation
Marketing Group juga melakukan kegiatan benchmarking
ke Bandara-Bandara di dunia yang memiliki pelayanan
terbaik, hal ini dilakukan untuk dijadikan pembanding dalam
mengelola Bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports).

Analysis of the market situation facing Angkasa Pura Airports


done to achieve demand and customer satisfaction that
affect revenue earned. Aviation Marketing Group so far in
conducting market analysis seeks to find out the needs of
customers through surveiyang done in each Airport such as
the need and wants the survey in this case a review of these
studies in which the survey was conducted to explore the
information needs or desires of customers in each each Airport
one of which relate to the need for available flights to be
desired, so Aviation Marketing Group will make improvements
for improvement aimed at customer satisfaction. Additionally
Aviation Marketing Group also conducts benchmarking
activities to airports in the world that has the best service, it is
made to be used as a comparison in managing a managed
Airport Angkasa Pura Airports).

Dengan terbitnya Undang-Undang No 1 Tahun 2009 tentang


Penerbangan, maka pihak swasta diperbolehkan mengelola
Bandara di Indonesia dan telah dipisahkannya fungsi
Pelayanan Jasa Penerbangan (Air Traffic Services) yang
dikelola oleh Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia, secara tidak langsung Angkasa
Pura Airports akan bersaing dengan pihak swasta, hal
ini menjadikan suatu tantangan baru bagi Angkasa Pura
Airports Aviation Marketing Group untuk dapat memberikan
pelayanan terhadap jasa produk yang diberikan kepada

With the publication of Law No. 1 Year 2009 on Aviation, the


private sector is allowed managing Airport in Indonesia
and has been the separation of functions Services Aviation
Services (Air Traffic Services) which is managed by the
Institute Operator Navigation Services Flight Indonesia,
indirectly Angkasa Pura Airports will compete with the private
sector, it makes a new challenge for Angkasa Pura Airports
Aviation Marketing Group to be able to provide services to
product services provided to service users better, therefore,
the efforts made Angkasa Pura Airports Aviation Marketing

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

147

Laporan Manajemen
Management Report

pengguna jasa yang lebih baik lagi, oleh karena itu upaya
yang dilakukan Angkasa Pura Airports Aviation Marketing
Group adalah selalu meningkatkan pelayanan jasa produk
yang diberikan, menciptakan dan mengembangan Produk
jasa baru dan berorientasi kepada pelanggan.

Group is always improving services a given product, create


and develop new products and services oriented to the
customer.

Komposisi penumpang angkutan udara dan lalu lintas


pesawat di Indonesia berdasarkan pengelola bandar udara
tergambar melalui diagram di bawah ini.

The composition of air passengers and air traffic in Indonesia


by airport operator illustrated by the diagram below.

Pangsa Pasar Tahun 2015


Berdasarkan Pergerakan Penumpang
Market Share in 2015
by Passenger Movement

Angkasa Pura Airport

148

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Pangsa Pasar Tahun 2014


Berdasarkan Pergerakan Penumpang
Market Share in 2014
by Passenger Movement

Angkasa Pura II

UPBU

Pada 2015, pangsa pasar Angkasa Pura Airports berdasarkan


total penumpang angkutan udara mencapai sebesar 41,9%,
lebih rendah 0,2% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai
42,1%. Angkasa Pura II sebagai pengelola bandara di wilayah
barat Indonesia yang memperoleh pangsa pasar sebesar
47,8%, menurun 1,1% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai
48,9%. Di sisi lain, Unit Pelaksanaan Teknis Kementerian
Perhubungan (UPT) yang sekarang disebut dengan Unit
Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) memiliki pangsa pasar
sebesar 10,3%, meningkat sebesar 1,3% dibandingkan tahun
2014 yang sebesar 9,0%.

In 2015, the market share of Angkasa Pura Airports based


on total air passengers reached 41.9%, decreasing 0.2%
compared to 2014, which reached 42.1%. Angkasa Pura II
as an airport manager in the west region of Indonesia has
a market share of 47.8%, decreasing 1.1% compared to 2014,
which reached 48.9%. On the other hand, the Technical
Implementation Unit (UPT)Ministry of Transportation is now
known as Unit Operator Airport (UPBU) has a market share of
10.3%, an increase of 1.3% compared to 2014 by 9.0%.

Secara umum, selama tahun 2015, pangsa pasar Angkasa


Pura Airports berdasarkan total penumpang angkutan udara
sebesar 41,9% lebih rendah sebesar 5,9% dibandingkan
dengan Angkasa Pura II yang sebesar 47,8%, sedangkan
sisanya sebesar 10,3% menjadi pangsa pasar milik Unit
Penyelenggara Bandar Udara.

In general, during 2015, the market share of Angkasa Pura


Airports by total passengger of air transportation 41.9% lower
by 5.9% compared with Angkasa Pura II, which amounted
to 47.8%, while the remaining 10.3% to the share proprietary
market Airport Operator Unit.

Sedangkan, jika dilihat berdasarkan lalu lintas pesawat, di


tahun 2015 Angkasa Pura Airport memiliki pangsa pasar
sebesar 52,5%, lebih tinggi 0,4% dibandingkan dengan tahun
2014 yang mencapai 52,1%. Sedangkan pangsa pasar Angkasa
Pura II sebesar 47,5%, lebih rendah 0,4% bila dibandingkan
tahun 2014 yang sebesar 47,9%. Rincian terkait pangsa pasar
berdasarkan lalu lintas pesawat dapat dilihat pada diagram
berikut.

Whereas, if seen by air traffic, in 2015 Angkasa Pura Airport


has a market share of 52.5%, increasing 0.4% compared to
2014 reaching 52.1%. While the market share of Angkasa Pura
II amounted to 47.5%, decreasing 0.4% when compared to
2014 which amounted to 47.9%. Details relating to market
share based on aircraft traffic can be seen in the following
diagram.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Pangsa Pasar Tahun 2015


Berdasarkan Lalu Lintas Pesawat
Market Share in 2015
Based Traffic Aircraft

Angkasa Pura Airport

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Pangsa Pasar Tahun 2014


Berdasarkan Lalu Lintas Pesawat
Market Share in 2014
Based Traffic Aircraft

Angkasa Pura II

Secara keseluruhan, berdasarkan lalu lintas pesawat di tahun


2015, Angkasa Pura Airports memiliki pangsa pasar sebesar
52,5%, sedangkan sisanya 47,5% menjadi pangsa pasar
Angkasa Pura II.

Selanjutnya, untuk arah pengembangan perusahaan
disesuaikan dengan Visi Perusahaan yaitu menjadi salah satu
dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik
di Asia pada tahun 2020. Untuk menuju visi perusahaan
tersebut, Perusahaan harus mencapai Customer Satisfaction
Index (CSI) yang telah di targetkan untuk tahun 2018 yaitu
sebesar 4,60.

Overall, based on air traffic in 2015, Angkasa Pura Airports


has a market share of 52.5%, while the remaining 47.5% to the
market share of Angkasa Pura II.

Selama tahun 2015, rata-rata skor CSI yang berhasil


direalisasikan Angkasa Pura Airports sebesar 3,85.
Pengukuran CSI ini telah dilakukan di 8 (delapan) bandara
Angkasa Pura Airports dengan realisasi pelaksanaan sebagai
berikut.
a. Bandara Pattimura - AMQ (07 - 10 April 2015) dengan
skor sebesar 3,98;
b. Bandara Syamsuddin Noor - BDJ (07 - 10 April 2015)
dengan skor sebesar 3,95;
c. Bandara Adisutjipto - JOG (21 - 24 April 2015) dengan skor
sebesar 3,56;
d. Bandara Frans Keisepo BIK (21 - 24 April 2015) dengan
skor sebesar 3,51;
e. Bandara El Tari - KOE (05 - 08 Mei 2015) dengan skor
sebesar 3,81;
f. Bandara Ahmad Yani - SRG (05 - 08 Mei 2015) dengan
skor sebesar 3,88;
g. Bandara Adisoemarmo - SOC (26 - 29 Mei 2015) dengan
skor sebesar 4,00;
h. Bandara Sam Ratulangi - MDC (26 - 29 Mei 2015) dengan
skor sebesar 4,08.

During 2015, the average score of CSI are successfully realized


Angkasa Pura Airports of 3.85. Initelah CSI measurements
performed in 8 (eight) airports Angkasa Pura Airports and
realized following implementation.

Hal ini menunjukkan bahwa Angkasa Pura Airports masih


harus terus meningkatkan CSI yang sebesar 3,88 di tahun
2015, agar mampu mencapai skor yang telah ditargetkan
sebesar 4,60 di tahun 2018.

This shows that Angkasa Pura Airports will still have to improve
the CSI of 3.88 in 2015, to be able to achieve a score that has
been targeted at 4.60 in 2018.

Furthermore, for the development direction of the company


adjusted the Companys Vision is becoming one of the ten
best airports management company in Asia in 2020. To reach
the companys vision, the Company must reach the Customer
Satisfaction Index (CSI), which has been on target for 2018 is
amounting to 4.60.

a. Pattimura Airport - AMQ (7 to 10 April 2015) with a score


of 3.98;
b. Syamsuddin Noor Airport - BDJ (7 to 10 April 2015) with a
score of 3.95;
c. Airports Adisucipto - JOG (21 to 24 April 2015) with a score
of 3.56;
d. Frans service Keisepo - BIK (21 to 24 April 2015) with a
score of 3.51;
e. El Tari Airport - KOE (0.5 - May 8, 2015) with a score of
3.81;
f. Ahmad Yani Airport - SRG (0.5 - May 8, 2015) with a score
of 3.88;
g. Adisoemarmo Airport - SOC (26 - May 29, 2015) with a
score of 4.00;
h. Airports Sam Ratulangi - MDC (26 - May 29, 2015) with a
score of 4.08.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

149

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Selain itu, untuk menjadi salah satu dari 10 (sepuluh)


perusahaan pengelola bandar udara berkembang terpesat
di Asia, proporsi pendapatan non-aeronautika Angkasa
Pura Airports harus ditingkatkan dari 40% di 2015 menjadi
57% pada tahun 2018. Oleh karena itu, Angkasa Pura perlu
mengoptimalkan pelayanan dan bisnis non-aeronautika
dengan mengacu pada konsep Airport City.

In addition, to become one of 10 (ten) the management


company of the fastest growing airports in Asia, the
proportion of non-aeronautical revenues Angkasa Pura
Airports should be increased from 40% in 2015 to 57% in 2018.
Therefore, Angkasa Pura need optimize the service and nonaeronautical business with reference to the concept of Airport
City.

Posisi Perusahaan 2015 dan Target 2018 / The Companys position in 2015 and 2018 Target
Transformasi Model Bisnis / Business Model Transformation

% Non Aero Revenue


100%

2018 (CSI : 4,602)


Non Aero : 57%

CSI

2015 (CSI : 3,882)


Non Aero : 40%
0%

PROSPEK USAHA 2016

BUSINESS PROSPECTS 2016

Prospek usaha Angkasa Pura Airports sangat terkait dengan


proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada umumnya dan
proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada khususnya.
Pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan sebesar 3,4% di
2016 dan 3,6% di 2017. Pertumbuhan negara Emerging Market
diproyeksikan akan mencapai sebesar 4,3% pada 2016 dan
4,7% pada 2017. Untuk negara-negara di Asia diproyeksikan
akan mengalami pertumbuhan sebesar 6,3% di 2016 dan 6,2%
di 2017. Rincian terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia
diuraikan dalam tabel berikut.

Prospect of Angkasa Pura Airports strongly associated with


projected growth of the world economy in general and the
projected economic growth of Indonesia in particular. World
economic growth is projected at 3.4% in 2016 and 3.6% in 2017.
Growth of Emerging Market countries is projected to reach
4.3% in 2016 and 4.7% in 2017. For countries in Asia is projected
to experience growth of 6.3% in 2016 and 6.2% in 2017. details
related to the world economic growth projections outlined in
the following table.

Tabel Indikator Perekonomian Global / Table of Global Economics Indicator


(dalam persen / in persen)

Uraian
Description

150

Proyeksi / Project
2016

2017

World Output

3,4

3,6

Advanced Economies

2,1

2,1

United States

2,6

2,6

Euro Area

1,7

1,7

Germany

1,7

1,7

France

1,3

1,5

Italy

1,3

1,2

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Uraian
Description
Spain
Japan
United Kingdom

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Proyeksi / Project
2016

2017

2,7

2,3

0,3

2,2

2,2

Canada

1,7

2,1

Other Advanced Economies

2,4

2,8

4,3

4,7

1,7

(1)

Emerging Market and Developing Economies


Commonwealth of Independent States
Russia
Excluding Russia
Emerging and Developing Asia

2,3

3,2

6,3

6,2

China

6,3

India

7,5

7,5

ASEAN

4,8

4,1

Emerging and Developing Europe

3,1

3,4

Latin America and the Caribbean

(0,3)

1,6

(3,5)

Brazil
Mexico
Middle East, North Africa, Afghanistan, and Pakistan
Saudi Arabia
Sub-Saharan Africa

2,6

2,9

3,6

3,6

1,2

1,9

4,7

Nigeria

4,1

4,2

South Africa

0,7

1,8

Low-Income Developing Countries

5,6

5,9

World Growth Based on Market Exchange Rates

2,7

World Trade Volume (goods and services)

3,4

4,1

Memorandum

Imports
Advanced Economies

3,7

4,1

Emerging Market and Developing Economies

3,4

4,3

Oil

(17,6)

14,9

Non Fuel

(9,5)

0,4

1,1

1,7

5,6

5,9

Commodity Price (U.S Dollars)

Consumer Prices
Advanced Economies
Emerging Market and Developing Economies
London Interbank Offered Rate (%)
On U.S Dollar (Six Month)
On Euro Deposits (three month)
On Japanese Yen Deposits (six month)

1,2

2,2

(0,3)

(0,2)

0,1

0,1

Sumber/Source : IMF, World Economic Outlook Update, January 2016

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut mendorong


proyeksi perekonomian domestik yang diperkirakan tumbuh
sebesar 5,8%-6,2%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015.
Selain membaiknya kondisi ekonomi global, berlanjutnya
reformasi struktural di dalam negeri secara komprehensif

Projected growth in the global economy pushed the projection


of the domestic economy is expected to grow by 5.8% - 6.2%
higher than in 2015. In addition to the improvement in global
economic conditions, continued structural reforms in the
country in a comprehensive manner will also support the

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

151

Laporan Manajemen
Management Report

152

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.


Dari sisi permintaan, permintaan eksternal akan mendorong
pertumbuhan ekspor hingga mencapai 4,8%-5,2%, yang
didukung oleh membaiknya kondisi ekonomi global,
terutama di pasar ekspor utama Indonesia, seperti Amerika
Serikat. Selain itu, upaya dari sisi Indonesia untuk membuka
pasar ekspor baru, mengurangi hambatan perdagangan
di pasar tujuan ekspor, serta meningkatkan fasilitasi ekspor
juga mendorong peningkatan permintaan terhadap produk
Indonesia. Sementara itu, investasi diperkirakan tumbuh
8,6%-9,0% yang didorong oleh permintaan domestik yang
meningkat dan membaiknya investasi pada sektor yang
berorientasi ekspor. Peningkatan investasi ini pun akan
didorong oleh membaiknya iklim investasi dan berusaha
di Indonesia yang menyebabkan meningkatnya daya tarik
Indonesia sebagai tempat berinvestasi dan berusaha. Selain
itu, permintaan domestik akan ditopang oleh makin stabilnya
inflasi sehingga daya beli semakin meningkat dan mendorong
konsumsi masyarakat tumbuh 5,0%-5,2%. Sedangkan,
konsumsi pemerintah akan tumbuh 2,0%-2,5% yang didukung
oleh percepatan penyerapan anggaran pembangunan yang
diikuti dengan akuntabilitas dan transparasi yang makin baik.

growth of the domestic economy. On the demand side, external


demand will push export growth to reach 4.8% -5.2%, which
is supported by the improving global economic conditions,
particularly in Indonesias main export markets, such as the
United States. In addition, the efforts of the Indonesian side
to open up new export markets, reduce trade barriers in
export markets, as well as increase export facilitation have
also boosted demand for Indonesian products. Meanwhile,
investment is expected to grow 8.6% - 9.0%, driven by rising
domestic demand and improving investment in exportoriented sectors. This increased investment will be driven by
improved investment and business climate in Indonesia, which
led to increased interest in Indonesia as a place to invest and
seek. In addition, domestic demand will be supported by more
and more stable inflation the purchasing power to develop
and boost private consumption grew 5.0% - 5.2%. Meanwhile,
government consumption will grow by 2.0% - 2.5%, supported
by accelerated absorption followed by the development
budget accountability and transparency were the better.

Dari sisi penawaran, pertumbuhan akan ditopang


olehpertumbuhan masing-masing industri. Industri pertanian
diperkirakan tumbuh 4,2% - 4,3%, industri pertambangan dan
penggalian tumbuh 0,3% -0,4%, industri pengolahan tumbuh
5,9% -6,4%, industri listrik dan gas tumbuh 5,7% -5,9%, industri
pengadaan air tumbuh 5,8% -6,0%, danindustri konstruksi
tumbuh 7,0% -7,3%. Sedangkan, industri perdagangan
besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor
diperkirakan tumbuh 5,0% -6,3%, industri transportasi
dan pergudangan tumbuh 8,1% -8,4%,industri penyediaan
akomodasi makanan dan minuman tumbuh 6,1% -6,2%,
industri jasa keuangan tumbuh 7,5% -7,9%,jasa perusahaan
tumbuh 9,1% -9,2%, dan industri pendidikan tumbuh 8,5%
-8,7%.
(Sumber: Lampiran Perpres No. 60 Tahun 2015 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016)

From the supply side, growth will be driven by growth in


each industry. The agricultural industry is expected to grow
4.2% - 4.3%, mining and quarrying industry grew 0.3% -0.4%,
processing industry grew 5.9% -6.4%, electricity and gas
industries grew 5.7 % -5.9%, industrial water supply grew
5.8% -6.0%, and the construction industry grew by 7.0%
-7.3%. Meanwhile, industry wholesale and retail trade, and
repair of cars and motorcycles is expected to grow 5.0%
-6.3%, transport and warehousing industry grew 8.1% -8.4%,
industrial provision of accommodation food and beverages
grew 6 1% -6.2%, the financial services industry grew 7.5%
-7.9%, the companys services grew 9.1% -9.2%, and education
industries grew by 8.5% -8.7%.

Dari segi pertumbuhan lalu lintas di kawasan Asia-Pasifik,


Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International
Air Transport Association/IATA) mencatat pertumbuhan
kapasitas penumpang di Asia-Pasifik pada tahun 2015 adalah
6% dan diperkirakan akan naik menjadi 8,4% pada tahun 2016.
Dari enam kawasan yang ada, Asia Pasifik menyumbang
satu pertiga dari total pertumbuhan trafik penumpang dunia.

In terms of traffic growth in the Asia-Pacific region, the


International Air Transport Association (International Air
Transport Association/IATA) passenger capacity growth in
Asia-Pacific in 2015 was 6% and expected to rise to 8.4% in
2016. of the six existing regional, Asia-Pacific accounted for
one third of total world passenger traffic growth.

Forecast jangka panjang dalam The Current Market Outlook


2015-2034, The Boeing Company menggabungkan efek dari
kekuatan pasar pada pengembangan industri penerbangan.
Pada tahun sebelumnya, aktivitas pasar di negara
berkembang telah mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun saat ini, Boeing memiliki pandangan berbeda dari
tren sebelumnya. Selama 20 tahun ke depan, lalu lintas
penumpang diperkirakan akan meningkat sebesar 4,9% dan
lalu lintas kargo udara menjadi 4,7%. Boeing meramalkan
adanya kebutuhan pesawat sebanyak 38.050 yang setara
dengan lebih dari 5,6 miliar dolar.

Long-term Forecast in The Current Market Outlook 2015-2034,


The Boeing Company combines the effects of market forces on
the development of the aviation industry. In the previous year,
activity in emerging markets has driven economic growth. But
this time, Boeing has a different view of the previous trend.
During the next 20 years, passenger traffic is expected to
increase by 4.9% and air cargo traffic to 4.7%. Boeing aircraft
predicting their needs as much as 38 050 which is equivalent
to more than 5.6 billion dollars.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

(Source: Appendix Presidential Decree No. 60 Year 2015


concerning the Government Work Plan 2016)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Asia akan diperkirakan menjadi pasar terbesar di dunia


bagi Boeing dengan pertumbuhan setiap tahun sekitar 6,1%.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut
adalah PDB yang diperkirakan akan tumbuh hingga 4,3% per
tahun selama 20 tahun ke depan. The Boeing Company dalam
The Current Market Outlook 2015-2034 memperkirakan
pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara mencapai ratarata lebih dari 5% per tahun selama 10 tahun terakhir dan
perkiraan tersebut akan terus berkembang pada tingkat
yang sedikit lebih rendah dari 4,6% sampai 2034. Sembilan
dari sepuluh industri utama di Asia termasuk ke dalam jenis
industri yang memerlukan perjalanan udara.

Asia is expected to be the worlds largest market for Boeing


with growth of about 6.1% each year. One of the factors
that affect the growth of GDP is expected to grow by 4.3%
per year over the next 20 years. The Boeing Company in the
Current Market Outlook 2015-2034 forecast economic growth
in Southeast Asia reached an average of more than 5% per
year over the last 10 years and these estimates will continue to
grow at a rate slightly lower than 4.6% until 2034. Nine out of
ten key industries in Asia belonging to the types of industries
that require air travel.

Adaptasi dari ASEAN Single Aviation Market sangat


mendukung
efisiensi
dan
pertumbuhan
industri
penerbangan. Boeing memperkirakan bahwa wilayah ASEAN
akan membutuhkan 3.750 pesawat baru, senilai 550 miliar
dolar, dengan lebih dari tiga perempat pesawat berjenis
lorong tunggal. Ekspansi dari industri penerbangan dengan
biaya rendah (low-cost carrier) telah bertambah kuat dan
akan berlanjut merangsang pertumbuhan regional. Asia
Tenggara merupakan wilayah yang paling aktif di dunia
dalam operasional penerbangan biaya rendah dengan jarak
menengah yang merupakan model bisnis dengan potensi
pertumbuhan yang kuat.
(Sumber : The Current Market Outlook 2015-2034, The Boeing
Company)

Adaptation of the ASEAN Single Aviation Market strongly


supports the efficiency and growth of the aviation industry.
Boeing estimates that the region will need 3,750 new aircraft,
worth 550 billion dollars, with more than three quarters
of single-aisle aircraft manifold. Expansion of the aviation
industry with low cost (low-cost carrier) has been growing
stronger and will continue to stimulate regional growth.
Southeast Asia is the most active areas in the world in the
operations of low cost airlines with medium range which is a
business model with strong growth potential.

Di sisi lain, industri penerbangan di Indonesia mengalami


pertumbuhan yang signifikan dalam kurun waktu sepuluh
tahun terakhir. Dalam kurun waktu 20 tahun ke depan,
pasar penerbangan Indonesia diperkirakan akan tumbuh
dengan cepat sekitar 14,9%. Hal tersebut mengacu pada
prediksi International Air Transport Association (IATA) yang
menyebutkan industri penerbangan global saat ini telah
mempekerjakan 58 juta orang dengan nilai ekonomi mencapai
US$2,4 triliun. IATA memperkirakan jumlah penumpang udara
di Indonesia tahun 2034 akan naik menembus angka 270 juta
penumpang domestik maupun internasional.

On the other hand, the aviation industry in Indonesia has


grown significantly in the last ten years. In a period of 20 years
into the future, the Indonesian aviation market is expected to
grow rapidly around 14.9%. It refers to the prediction of the
International Air Transport Association (IATA) which mentions
the global aviation industry currently employs 58 million
people with economic value reaching US $ 2.4 trillion. IATA
estimates that the number of air passengers in Indonesia
in 2034 will rise to break the 270 million domestic and
international passengers.

Industri penerbangan Indonesia mendapatkan beberapa


tantangan dalam menghadapi kebijakan ASEAN Open Sky
sebagai salah satu langkah dalam mewujudkan ASEAN
Economic Community. Terbukanya wilayah udara antara
sesama anggota negara ASEAN menimbulkan dampak bagi
perusahaan penerbangan serta perusahaan pengelola
bandar udara. Maskapai penerbangan dari negara lain yang
menjadi anggota ASEAN dapat beroperasi di wilayah udara
Indonesia. Hal tersebut menuntut kesiapan bandar udara
untuk meningkatkan standar keamanan dan keselamatan
penerbangan melalui penyesuaian safety standard &
regulatory capability serta aviation security measure dengan
ICAO Standard untuk kedepannya.

Indonesian airline industry get some challenges facing ASEAN


Open Sky policy as one step in realizing the ASEAN Economic
Community. The opening of airspace among ASEAN member
countries have an impact for the airlines and the airport
management company. Airlines flying from other countries
that are members of ASEAN can operate in Indonesian
airspace. It requires the readiness of airports to improve
security and safety standards low through the adjustment
of safety standards and regulatory capability as well as the
ICAO aviation security measure Standard for the future.

Indonesia memiliki potensi peningkatan lalu lintas angkutan


udara dilihat dari kenaikan volume angkutan udara dalam
20-30 tahun belakangan ini. Hal ini didorong oleh kemajuan
e-commerce, perkembangan global supply chain, dan
upaya untuk menurunkan biaya inventaris yang mahal serta

Indonesia has the potential for increased traffic seen from


the increase in air freight transport volume of air in 2030 years. It is encouraged by the progress of e-commerce,
global supply chain development, and efforts to reduce the
cost of expensive inventory and shorten order cycle time.

(Source: The Current Market Outlook 2015-2034, The Boeing


Company)

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

153

Laporan Manajemen
Management Report

154

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

memperpendek order cycle time. Walaupun volume barang


yang diangkut melalui angkutan udara masih relatif kecil,
namun nilai barang yang diangkut terus meningkat dari
tahun ke tahun, baik untuk pengiriman dalam negeri maupun
luar negeri. Lebih lanjut potensi yang dimiliki oleh Indonesia
saat ini adalah, Indonesia dilewati oleh 2 jalur penerbangan
Internasional (Major Air Traffic Flow) yang memberikan
peluang dalam pengembangan pangsa pasar transportasi
udara ke depan khususnya terkait dengan ASEAN Open Sky.
(Sumber: Ringkasan Statistik Pergerakan Lalu Lintas Angkutan
Udara Angkasa Pura Airports Tahun 2015)

Although the volume of goods transported via air freight is still


relatively small, but the value of goods transported increased
from year to year, both for delivery within the country and
abroad. Further potential possessed by Indonesia at this time
is, Indonesia passed by 2 International flight path (Major Air
Traffic Flow) that provide opportunities in the development of
the air transport market share ahead particularly with respect
to the ASEAN Open Sky.

Ke depan, dengan melihat prospek pertumbuhan ekonomi


dan pertumbuhan lalu lintas kebandarudaraan global dan
Indonesia, maka Angkasa Pura Airports optimis dapat meraih
setiap peluang dan potensi yang tercipta. Hal ini diwujudkan
melalui strategi dan pengembangan usaha yang akan
diuraikan sebagai berikut.

Looking ahead, with the prospects for economic growth and


global growth of airport traffic and Indonesia, the Angkasa
Pura Airports optimistic to seize every opportunity and
potential that is created. This is realized through the strategy
and business development will be described as follows.

STRATEGI DAN PENGEMBANGAN USAHA

STRATEGY AND BUSINESS DEVELOPMENT

Angkasa Pura Airports sebagai salah satu pengelola


kebandarudaraan di Indonesia memiliki visi dan misi untuk
dapat mengangkat citra Indonesia di mata dunia dengan
menjadi salah satu pengelola bandara kelas dunia. Hal ini
juga meliputi upaya perubahan pola komersil yang baru dan
dinamis. Sejak 2013, Angkasa Pura Airports telah merubah
Paradigma Perusahaan yang semula sebagai penyedia
infrastruktur berubah menjadi penyedia jasa dengan orientasi
kepada kualitas layanan dengan konsep Airport City.

Angkasa Pura Airports as one of the managers of airport


in Indonesia has a vision and a mission to raise the image
of Indonesia in the eyes of the world to become one of the
world-class airport management. It also includes efforts to
change the pattern of new commercial and dynamic. Since
2013, Angkasa Pura Airports has changed the paradigm of the
Company originally as a provider of infrastructure turned into
a service provider in orientation to the quality of service to the
concept of Airport City.

Untuk merealisasikan Visi dan Misi, perusahaan telah


menetapkan Sasaran Strategi jangka panjang sebagaimana
tercantum dalam RJPP 2014-2018 yaitu sebagai berikut.
1. Mencapai nilai CSI 4,60 (standar ACI) pada tahun 2018;
2. Mencapai total pendapatan operasional Rp8,9 triliun
pada tahun 2018;
3. Mencapai proporsi pendapatan non aeronautika
terhadap total pendapatan operasional sebesar 58%
pada tahun 2018;
4. Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem
manajemen kelas dunia (terutama pengelolaan SDM,
ICT, operations excellence, dan service excellence) secara
holistic sebelum akhir 2018;
5. Menerapkan konsep Green Corporation dan Program
CSR secara efektif sebelum akhir 2018;
6. Menyiapkan unit bisnis (bandara) untuk siap diprivatisasi
sebelum akhir 2018.

To realize the vision and mission, the company has set a target
of a long-term strategy as contained in RJPP 2014-2018 is as
follows.
1. Achieving CSI score of 4.60 (standard ACI) in 2018;
2. Achieve total operating income of Rp8.9 trillion by 2018;

Selain itu, untuk merealisasikan sasaran strategis tersebut,


Perseroan telah menetapkan 4 (empat) Winning Strategies
untuk merealisasikan visi Menjadi salah satu dari sepuluh
perusahaan pengelola bandar udara terbaik di Asia, yang
diuraikan sebagai berikut.
1) Service Excellence
2) Revenue Enhancement
3) Cost and Risk Management
4) Socioeconomically Responsible Green Corporation.

In addition, to realize strategic objectives,The Company


has set 4 (four) Winning Strategies to realize the vision of
Becoming one of the top ten airport operator company in
Asia, which described as follows.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

(Source: Statistical Summary of the Air Transport Traffic


movement Angkasa Pura Airports 2015)

3. Achieving the proportion of non aeronautical income to


total operating income by 58% in 2018;
4. Develop and implement a world-class management
systems (especially the management of human resources,
ICT, operations excellence, and service excellence)
holistically before the end of 2018;
5. Applying the concept of Green Corporation and CSR
programs effectively before the end of 2018;
6. Setting up a business unit (the airport) to be ready to be
privatized before the end of 2018.

1)
2)
3)
4)

Service Excellence
Revenue Enhancement
Cost and Risk Management
Socioeconomically Responsible Green Corporation.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Selain keempat winning strategies tersebut, berdasarkan


Rencana Kerja Anggaran Perusahaan tahun 2016 (RKAP 2016),
perusahaan juga menerapkan strategi dengan kebijakan
sebagai berikut:
1. Program berorientasi pada sasaran.
2. Total Pendapatan lebih besar dibandingkan total Biaya.
3. Service Improvement & Revenue Enhancement.
4. Peningkatan efisiensi dan efektifitas sumber daya
perusahaan meliputi SDM, system dan organisasi serta
fasilitas.
5. Investasi secara selektif dan prudent yang diarahkan
pada pemanfaatan dana jangka pendek secara optimal,
peningkatan produktifitas kerja, efisiensi biaya dan citra
perusahaan.
6. Bandara yang masih rugi diarahkan untuk mengurangi
kerugian:
Mempertahankan Sertifikat Bandar Udara (Standar
Pelayanan Minimum)
Investasi sesuai Kebutuhan
7. Peningkatan peran anak perusahaan untuk percepatan
peningkatan kualitas pelayanan dan pendapatan non
aero.
8. Penerapan kerjasama melalui strategic partnership dalam
pengelolaan bandara dibidang investasi, komersial,
training & management (antara lain: I Gusti Ngurah Rai
Bali, Juanda Surabaya, Sepinggan Balikpapan, Sultan
Hasanuddin Makassar, Sam Ratulangi Manado, Ahmad
Yani Semarang, Syamsudin Noor Banjarmasin dan
Bandara Internasional Lombok).
9. Rencana pengambil alihan bandara yang dikelola
Direktorat Jenderal Hubungan Udara dan Pemerintah
Daerah.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

In addition to the four winning strategies, based on the


Companys Budget Plan 2016 (RKAP 2016), the company is
also implementing a strategy with the following policies:
1. The program is oriented toward the target.
2. TotalPendapatan higher than the total fee.
3. Service Improvement & Revenue Enhancement.
4. Increasing the efficiency and effectiveness of the
companys resources include human resources, systems
and organization and facilities.
5. Investment selectively and prudently directed at optimal
utilization of funds jangkapendek, increase productivity,
reduce costs and citraperusahaan.
6. The service is still geared to mitigate the loss of income:

Maintain Certificate airport (Minimum Service


Standards)
Investments according to needs
7. Increasing the role subsidiary to accelerate the
improvement of service quality and non-aero revenues.
8. Implementation of cooperation through a strategic
partnership in the management of airports in the field
of investment, commercial, training and management
(among others: I Gusti Ngurah RaiBali, Juanda Surabaya,
Balikpapan Sepinggan, Sultan Hasanuddin Makassar,
Manado Samratulangi, Ahmad Yani, Syamsudin Noor
Banjarmasin and Lombok Internasional Airport).
9. The proposed acquisition airports managed by the
Directorate General of Air Services and Local Government.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

155

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Keuangan
Financial Overview

Tinjauan keuangan yang akan diuraikan dalam bagian ini


mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan
ini. Laporan Keuangan Konsolidasian telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi dan Rekan dan
mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan konsolidasian Angkasa Pura Airports dan entitas
anak tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta hasil usaha,
perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasian untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Financial overview will be described in this section refer to


the Consolidated Financial Statements for the year ended
December 31, 2015 and 2014 are presented in this Annual
Report. Consolidated Financial Statements have been
audited by Public Accountant Hadori Sugiarto Adi and
Fellow and received opinions fairly, in all material respects,
the consolidated financial position of Angkasa Pura Airports
and its subsidiaries dated December 31, 2015 and 2014,
and operating results, changes in equity and cash flow
consolidated for the years then ended in accordance with
Financial Accounting Standards in Indonesia.

LAPORAN POSISI KEUANGAN


KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL


POSITION

Tabel Posisi Keuangan Konsolidasian / Table of Statement of Financial Position Consolidation


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

Pertumbuhan
Growth

2014

16.722.336.662

15.826.892.756

895.443.906

5,66%

3.090.121.088

2.636.161.302

453.959.786

17,22%

Aset Tidak Lancar / Non-current Assets

13.632.215.574

13.190.731.454

441.484.120

3,35%

Liabilitas / Liabilities

5.693.287.436

5.315.638.671

377.648.765

7,10%

Aset / Assets
Aset Lancar / Current Assets

4=2-3

Liabilitas Jangka Pendek / Short-term Liabilities

2.702.303.101

2.841.758.682

(139.455.581)

(4,91%)

Liabilitas Jangka Panjang / Long-term Liabilities

2.990.984.335

2.473.879.989

517.104.346

20,90%

11.029.049.226

10.511.254.085

517.795.141

4,93%

Ekuitas / Equities

Posisi Keuangan Konsolidasian


Consolidated Financial Position
(dalam Ribuan Rupiah / (in Thousands Rupiah)
18.000.000.000
16.000.000.000
14.000.000.000
12.000.000.000
10.000.000.000
8.000.000.000
6.000.000.000
4.000.000.000
2.000.000.000
0

156

5=4/3

15.826.892.756

16.722.336.662

10.511.254.085

5.315.638.671

5.693.287.436

ASET / ASSETS

LIABILITAS /LIABILITIES

2014

2015

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

11.029.049.226

EKUITAS /EQUITY

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

ASET

ASSETS

ASET LANCAR

CURRENT ASSETS

Pada 2015, aset lancar Perseroan mengalami peningkatan


Rp453,96 miliar atau sebesar 17,22% dari Rp2.636,16 miliar
di 2014 menjadi Rp3.090,12 miliar di 2015. Peningkatan aset
lancar terutama berasal dari peningkatan kas dan setara
kas, piutang usaha, piutang lain-lain, serta pendapatan
yang masih harus diterima. Kas dan setara kas mengalami
peningkatan Rp394,01 miliar atau sebesar 29,14% dari
Rp1.352,26 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.746,27 miliar di
2015. Peningkatan ini didominasi oleh peningkatan deposito,
baik dari pihak yang berelasi ataupun pihak ketiga dan juga
deposito dalam mata uang Rupiah.

In 2015, The Companys current assets increased Rp453.96


billion or 17.22% of Rp2,636.16 billion in 2014 to Rp3,090.12
billion in 2015. The increase in current assets was mainly
derived from an increase in cash and cash equivalents, trade
receivables, other receivables and accrued revenue. Cash
and cash equivalents increased Rp394.01 billion or 29.14%
of Rp1,352.26 billion in 2014 to Rp1,746.27 billion in 2015. This
increase was dominated by the increase in deposits, both
from related party or parties the third and also deposits
denominated in Rupiah.

Pada 2015, total aset Perseroan mencapai Rp16.722,34 miliar.


Mengalami pertumbuhan sebesar Rp895,44 miliar atau
sebesar 5,66% dibandingkan 2014 yang mencapai Rp15.826,89
miliar. Peningkatan tersebut berasal dari pertumbuhan aset
lancar dan aset tidak lancar.

In 2015, Companys total assets reached Rp16.722,34 billion.


A growth of Rp895,44miliar or by 5.66% compared to 2014
reaching Rp15.826,89 billion. The increase was derived from
the growth of current assets and non-current assets.

Tabel Aset Lancar / Table of Current Assets


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Kas dan Setara kas / Cash and Cash Equivalents

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3

1.746.272.845

1.352.260.123

394.012.722

29,14%

Investasi Efek / Investment Securities

216.446.783

370.094.305

(153.647.522)

(41,52%)

Piutang Usaha / Trade Receivables

571.170.786

518.164.565

53.006.221

10,23%

Piutang Lain-lain / Other Receivables

128.562.450

71.310.660

57.251.790

80,29%

Persediaan / Inventories

36.359.021

15.102.571

21.256.450

140,75%

Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka /


Prepaid Expenses

23.977.801

16.961.096

7.016.705

41,37%

Pendapatan yang Masih Harus Diterima / Accured Income


Pajak Dibayar Dimuka / Prepaid Taxes

208.419.621

50.738.906

157.680.715

310,77%

150.835.560

236.848.497

(86.012.937)

(36,32%)

Asset Lancar Lainnya / Other Current Assets


Jumlah Aset Lancar / Total Current Assets

8.076.219

4.680.579

3.395.640

72,55%

3.090.121.088

2.636.161.302

453.959.786

17,22%

ASET TIDAK LANCAR

NON-CURRENTASSET

Perseroan membukukan jumlah Aset Tidak Lancar sebesar


Rp13.632,21 miliar pada 2015, meningkat sebesar 3,35% bila
dibandingkan dengan 2014 yang tercatat sebesar Rp13.190,73
miliar. Pertumbuhan asset tidak lancar terutama berasal dari
pertumbuhan aset tetap. Aset tetap mengalami pertumbuhan
Rp652,53 miliar yang mencakup adanya penambahan aset
tetap tanah sebesar Rp44,73 miliar, Bangunan/Lapangan
sebesar Rp900.977,59 miliar, gedung-gedung sebesar
Rp1.931,92 miliar dan asset tetap dengan klasifikasi lain.
Seiring dengan penambahan aset tetap tersebut, maka terjadi
pengurangan aset dalam penyelesaian yang tereklasifikasi
menjadi aset tetap di 2015.

The Company recorded a number of Non-Current Assets


amounted Rp13.632,21 billion in 2015, an increase of 3.35%
when compared to 2014 were recorded at Rp13.190,73 billion.
Growth in non-current assets mainly comes from growth
in fixed assets. Fixed assets grew Rp652,53 billion, which
includes the addition of fixed assets amounted to Rp44.73
billion land, Building/Fields of Rp900,977.59 billion, buildings
of Rp1,931.92 billion and fixed assets with other classifications.
Along with the addition of fixed assets, there was a decline in
the completion of classified assets into fixed assets in 2015.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

157

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Tabel Aset Tidak Lancar / Table of Non- Current Assets


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Aset pajak tangguhan / Deferred tax assets

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3

1.412.424

1.412.424

N/A

Piutang jangka panjang / Long Term Receivables

45.270.604

(45.270.604)

(100,00%)

Investasi Jangka Panjang / Long Term investment

129.659.365

135.758.230

(6.098.865)

(4,49%)

Properti Investasi / Investment Property

149.844.910

160.595.003

(10.750.093)

(6,69%)

11.860.713.290

11.208.184.825

652.528.465

5,82%

1.443.376.931

1.622.207.733

(178.830.802)

(11,02%)

45.373.281

18.595.060

26.778.221

144,01%

Aset tetap / Fixed Assets


Aset dalam penyelesaian / Construction in Progress
Aset tidak berwujud / Intangible Assets
Aset tidak lancar lainnya / Other Non-current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar / Total Current Assets

1.835.371

120.000

1.715.371

1.429,48%

13.632.215.574

13.190.731.454

441.484.120

3,35%

LIABILITAS

LIABILITIES

Liabilitas Perseroan di 2015 mencapai Rp5.693,29 miliar,


mengalami pertumbuhan Rp377,65 miliar atau sebesar
7,10% dibandingkan 2014 yang mencapai Rp5.315,64 miliar.
Kenaikan liabilitas tersebut lebih didominasi oleh kenaikan
liabilitas jangka panjang yang meningkat sebesar Rp517,10
miliar atau 20,90% jika dibandingkan dengan tahun 2014.
Sementara itu untuk liabilitas jangka pendek mengalami
penurunan sebeasar Rp139,46 miliar atau 4,91% jika
dibandingkan dengan tahun 2014.

Companys liability in 2015 reached Rp5,693.29 billion,


growth Rp377.65 billion or 7.10% compared to 2014 reaching
Rp5,315.64 billion. The increase in liabilities is more dominated
by the increase in long-term liabilities that reached to Rp517.10
billion, or 20.90% when compared to 2014. Meanwhile,
short-term liabilities decreased by Rp139.46 billion or 4.91%
compared with the year 2014.

LIABILITAS JANGKA PENDEK

SHORT-TERM LIABILITIES

Perseroan mengalami penurunan Liabilitas Jangka Pendek


di 2015, yaitu sebesar 4,91%, dariRp2.841,76 miliar di 2014
menjadi Rp2.702,30 miliar di 2015. Penurunan tersebut antara
lain disebabkan oleh penurunan signifikan pada Utang usaha
yang mencapai 49,89% atau Rp733,09 miliar. Penurunan
utang usaha berasal dari utang usaha pihak ketiga.

The Company has decreased in Current Liabilities in 2015, in


amount of 4.91%, from Rp2,841.76 billion in 2014 to Rp2,702.30
billion in 2015. The decline was partly due to the significant
decrease in Accounts payable, which reached 49. 89% or
Rp733.09 billion. Decreasing in accounts payable coming
from third party business debt.

Tabel Liabilitas Jangka Pendek / Table of Short Term Liabilities


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description
1

2014
3

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3

Beban yang Masih Harus Dibayar / Accrued Expenses

599.102.598

425.495.243

173.607.355

Utang Usaha / Trade Paybles

736.443.413

1.469.530.502

(733.087.089)

(49,89%)

88.640.117

253.934.433

(165.294.316)

(65,09%)

Utang Pajak / Tax Paybles

169.635.162

222.044.836

(52.409.674)

(23,60%)

Bagian Bank dari Utang Bank Jatuh Tempo /


Current Loan Due

590.158.510

50.167.930

539.990.580

1076,37%

Utang Lancar Lain-lain / Other Current Liabilities

518.323.300

420.585.738

97.737.562

23,24%

2.702.303.101

2.841.758.682

(139.455.581)

(4,91%)

Pendapatan Diterima Dimuka / Accrued Revenue

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek / Total Short Term


Liabilities

158

2015

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

40,80%

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

LIABILITAS JANGKA PANJANG

LONG TERM LIABILITIES

Pada 2015, Liabilitas Jangka Panjang Perseroan tercatat


sebesar Rp2.990,98 miliar, meningkat 20,90% dibandingkan
2014 yaitu sebesar Rp2.473,88 miliar. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh meningkatnya Utang Bank Jangka Panjang
yang sebesar 16,14% atau Rp345,39 miliar dari Rp2.140,46
miliar di 2014 menjadi Rp2.485,85 miliar di 2015 yang berasal
dari Utang jangka panjang pada PT Bank Mandiri Tbk yang
mencapai Rp1.369,73 miliar di 2015.

In 2015,Companys Long-Term Liabilities was recorded at


Rp2,990.98 billion, increasing 20.90% compared to 2014 in
amount of Rp2,473.88 billion. An increase was caused by
the increase of Long Term Bank Debt amounted to 16.14% or
Rp345.39 billion of Rp2,140.46 billion in 2014 to Rp2,485.85
billion in 2015 which derived from long-term debt at PT Bank
Mandiri Tbk, which reached Rp1,369.73 billion in 2015.

Tabel Liabilitas Jangka Panjang / Table of Long Term Liabilities


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Utang Bank Jangka Panjang (setelah dikurangi utang jatuh

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3

2.485.846.697

2.140.455.425

345.391.272

16,14%

Utang jangka panjang lainnya / Other Long Term Liabilities

158.296.608

51.489.710

106.806.898

207,43%

Liabilitas Imbalan Paska Kerja / Employee Benefits


Liabilities

346.841.031

240.621.090

106.219.941

44,14%

41.313.764

(41.313.764)

(100%)

2.990.984.335

2.473.879.989

517.104.346

20,90%

tempo) / Long Term Bank Loan (net of current portions)

Liabilitas Pajak Tangguhan / Deffered Tax Liabilities


Jumlah Liabilitas Jangka Panjang / Total Long Term
Liabilities

EKUITAS

EQUITIES

Pada 2015, ekuitas Perseroan mencapai Rp11.029,05 miliar,


mengalami pertumbuhan Rp517,76 miliar atau sebesar
4,93% dibandingkan 2014 yang mencapai Rp10.511,25 miliar.
Pertumbuhan ekuitas terutama berasal dari penyertaan
modal saham yang mencapai 83,89% atau Rp2.926,17 miliar
dari Rp3.488,25 miliar di 2014 menjadi Rp6.414,41 miliar di 2015.

In 2015, the Companys equity reached Rp11.029,05 billion,


growth Rp517,76 billion or 4,93% compared to 2014 which
reached Rp10.511,25 billion. The equity growth came mainly
from investments in capital stock, which reached 83.89% or
Rp2,926.17 billion of Rp3,488.25 billion in 2014 to Rp6,414.41
billion in 2015.

Tabel Ekuitas / Table of Equities


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Modal Saham / Share Capital


Penyertaan Modal Negara / Government Capital
Investment
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya
(BPYBDS) / Government Contribution Pending
Determination in Status

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3

6.414.412.000

3.488.245.000

2.926.167.000

83,89%

2.926.166.059

n/a

n/a

255.096.706

255.096.706

0,00%

(269.138.292)

(269.138.292)

0,00%

408.393.524

408.393.524

0,00%

24.015.711

44.831.597

(20.815.886)

(46,43%)

Pengaruh pengalihan aset tetap kenavigasian/


Effect of navigation fixed assets transfer
Nilai buku aset tetap kenavigasian/ Book value of
fixedassets
Akumulasi penyusutan aset tetap kenavigasian dari
BPYBDS/Accumulated depreciation of navigation assets of
BPYDBS
Penghasilan komprehensif lain:/ Oher Comprehensive
Income:
Laba yang belum direalisasi atas efek/
Unrealized gain on securities

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

159

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Uraian
Description

2015

2014

Keuntungan (kerugian) aktuarial imbalan kerja/


Gains (losses) on employee benefits actuarial

(54.229.193)

Laba tahun berjalan/ Un Appropriated

5=4/3

(98.961.650)

(221,23%)

3.407.178.379

2.617.335.809

789.842.570

30,18%

841.542.506

994.135.846

(152.593.340)

(15,35%)

1.777.885

1.455.379

322.506

22,16%

11.029.049.226

10.511.254.085

517.795.141

4,93%

Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest


Jumlah Ekuitas / Total Equities

4=2-3

44.732.457

Saldo Laba / Retained Earnings


Dicadangan / In Reserve

Pertumbuhan
Growth

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN


KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED INCOME STATEMENT AND


OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Tabel Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasion /


Table of Income Statement and Consolidated Other Comprehensive Income
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3

Pendapatan Operasional / Operating Income

5.249.629.756

4.583.535.770

666.093.986

14,53%

Beban Operasional / Operating Expenses

3.955.669.891

3.318.716.954

636.952.937

19,19%

Laba Operasional / Operating Profit

1.293.959.865

1.264.818.816

29.141.049

2,30%

(211.217.387)

1.968.148

(213.185.535)

(10.831,78%)

1.082.742.477

1.266.786.964

(184.044.487)

(14,53%)

Pendapatan dan (Beban) Non Operasional / Nonoperating Income and Expenses


Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan / Profit Before
Income Tax
Total Pajak Penghasilan / Total Income Tax

240.769.848

272.344.123

(31.574.275)

(11,59%)

Laba Bersih Tahun Berjalan / Current Year Profit

841.972.630

994.442.841

(152.470.211)

(15,33%)

(119.777.536)

48.325.187

(168.102.723)

(347,86%)

722.195.094

1.042.768.028

(320.572.934)

(30,74%)

841.542.506

994.135.846

(152.593.340)

(15,35%)

430.123

306.996

123.127

40,11%

722.194.715

1.042.768.028

(320.573.313)

(30,74%)

379

379

100,00%

131

285

(154)

(54,04%)

Pendapatan Komprehensif Lain / Other Comprehensive


Income
Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Current Year
Comprehensive Profit
Laba Diatribusikan Kepada / Profit Attributable to :
Pemilik Entitas Induk / Owner Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali / Non-controlling Interests
Laba Komprehensif Diatribusikan Kepada / Comprehensive
Income Attributable to:
Pemilik Entitas Induk / Owner Parent Entity
Kepentingan Non Pengendali / Non-controlling Interests

160

Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah Penuh) /


Earnings per share (in full Rupiah)

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Laba (Rugi) Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian


Income (Loss) and Consolidated Other Comprehensive Income
(dalam Ribuan Rupiah / in Thousands Rupiah)
6.000.000.000
5.000.000.000

5.249.629.756
4.583.535.770
3.955.669.891

4.000.000.000

3.318.716.954

3.000.000.000
2.000.000.000

1.293.959.865
1.264.818.816

1.266.786.964
1.082.742.477

1.000.000.000

272.344.123
240.769.848

1.968.148

994.442.841
841.972.630

1.042.768.028
722.195.094
1.968.148
(119,777,536)

(211.217.387)

(1.000.000.000)
Pendapatan
Operasional
Operational
Revenue

Beban
Operasional
Operational
Expense

Laba
Operasional
Operational
Income

Pendapatan dan Laba sebelum


(Beban) Non
Taksiran Pajak
Operasional
Penghasilan
Non Operational Income before
Revenue and
Income Tax
Expense

2014

Total Pajak
Penghasilan
Income Tax

Laba Bersih
Tahun Berjalan
Net Income

Pendapatan
Laba
Komprehensif
Komprehensif
Lain
Tahun Berjalan
Other
Comprehensive
Comprehensive
Income
Income (Espense)

2015

PENDAPATAN OPERASIONAL

OPERATING INCOME

Pendapatan operasional Perseroan mengalami kenaikan


Rp666,09 miliar atau sebesar 14,53%, dari Rp4.583,54 miliar di
2014 menjadi Rp5.249,63 miliar di 2015. Kenaikan ini berasal
dari kenaikan pendapatan aeronautika dan pendapatan non
aeronautika.

The Companys operating income has increased Rp666.09


billion or 14.53%, of Rp4,583.54 billion in 2014 to Rp5,249.63
billion in 2015. This increase came from the increase
inaeronautical income and non aeronautical income.

Tabel Pendapatan Operasional / Table of Operating Income


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Pendapatan Aeronautika / Aeronautical Income

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3

3.155.236.901

2.781.704.247

373.532.654

13,43%

Pendapatan Non Aeronatika / Non-Aeronautical Income

2.094.392.855

1.801.831.523

292.561.332

16,24%

Jumlah Pendapatan Operasional / Total Operating Income

5.249.629.756

4.583.535.770

666.093.986

14,53%

Pendapatan Aeronautika

Pendapatan aeronautika Perseroan mengalami pertumbuhan


Rp373,53 miliar atau sebesar 13,43%, dari Rp2.781,70 miliar
di 2014 menjadi Rp3.155,24 miliar di 2015. Peningkatan ini
disebabkan oleh adanya tambahan frekuensi penerbangan di
beberapa bandara (Ngurah Rai, Juanda,Lombok, Sepinggan),
Perubahan tipe pesawat dari narrow body menjadi wide
body di beberapa bandara (Ngurah Rai dan Juanda), Selisih
kurs RKA (1 US$ = 11.900,-) terhadap Kurs Realisasi selama
Januari sampai dengan Desember 2015 (rata-rata kurs dari
Januari Desember sekitar Rp.13.795,-), Potensi hilangnya
pendapatan akibat erupsi Gunung Raung tanggal 9 s/d
22 Juli 2015 sebesar Rp.8,72 miliar, dan Potensi hilangnya
pendapatan akibat erupsi Gunung Barujari tanggal 3 s/d 13
November 2015 sebesar Rp.13,05 miliar.

Income from Aeronautical Service

The companys aeronautical income has grown Rp373.53


billion or 13.43%, of Rp2,781.70 billion in 2014 to Rp3,155.24
billion in 2015. This increase was caused by the additional
flight frequencies at some airports (Ngurah Rai, Juanda,
Lombok, Sepinggan), change the type of narrow body aircraft
into wide body at some airports (Ngurah Rai and Juanda)
exchange difference RKA (1 US $ = 11,900, -) of the exchange
Realization for January to December 2015 (an average
exchange rate from January to December around Rp.13,795.)
The potential loss of revenue due to the eruption of Mount
roar 9 s/d July 22, 2015 amounted to Rp.8.72 billion, and the
potential loss in revenue due to the eruption of Mount Barujari
dated 3 s/d 13 November 2015 amounted to Rp.13.05 billion.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

161

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Tabel Pendapatan Aeronautika / Table of Aeronautical Income


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

PJP4U (Pelayanan Jasa dan Pendaratan dan Penyimpanan


Pesawat Udara / Aircraft, Landing, Parking and Hangar
Services (PJP4U)

472.049.655

4=2-3
75.439.454

5=4/3
19,02%

Domestik / Domestic

161.260.493

152.602.617

8.657.876

5,67%

Internasional / International

310.789.162

244.007.584

66.781.578

27,37%

2.378.795.901

2.125.483.603

253.312.298

11,92%

1.377.271.019

1.210.312.702

166.958.317

13,79%

1.001.524.882

915.170.902

86.353.980

9,44%

PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) /


Aircraft Passenger Handling Services (PJP2U)
Domestik / Domestic
Internasional / International
Aviobridge

128.150.565

96.406.327

31.744.238

32,93%

Domestik / Domestic

64.441.467

50.507.898

13.933.569

27,59%

Internasional / International

63.709.098

45.898.430

17.810.668

38,80%

104.664.080

109.531.510

(4.867.430)

(4,44%)

64.183.737

75.612.511

(11.428.774)

(15,11%)

40.480.343

33.918.999

6.561.344

19,34%

71.576.700

53.672.606

17.904.094

33,36%

27.584.120

21.912.040

5.672.080

25,89%

43.992.580

31.760.566

12.232.014

38,51%

3.155.236.901

2.781.704.247

373.532.654

13,43%

Pemakaian Counter dan Conveyor / Counter and Conveyor


Usage
Domestik / Domestic
Internasional / International
Pendapatan Baggage Handling System (BHS/HBS) /
Income of Baggage Handling System
Domestik / Domestic
Internasional / International
Jumlah Pendapatan Aeronautika / Total Aeronautical
Income

Pertumbuhan pendapatan Aeronautika didominasi oleh


tingginya kenaikan pendapatan pada bidang Pelayanan Jasa
Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Kenaikan PJP2U ditahun
2015 mencapai Rp253,31 miliar atau 11,92% bila dibandingkan
dengan tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
PJP2U domestik maupun Internasional. Peningkatan PJP2U
domestik berasal dari penambahan rute baru oleh maskapai
Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Batik Air, dan Kalstar
pada Bandara Juanda Surabaya, serta penambahan Airline
Batik Air, penambahan flight Airasia, Penambahan flight Lion
Air, penambahan rute Citilink dan penambahan flight Garuda
Indonesia pada Bandara Internasional Lombok. Di sisi lain,
peningkatan PJP2U Internasional berasal dari kenaikan
frekuensi penerbangan seiring meningkatnya wisatawan dari
Cina daratan dan peningkatan load factor.

Aeronautical income growth was dominated by high revenue


growth in Aircraft Passenger Handling Services (PJP2U).
The increase PJP2U 2015 reached Rp253.31 billion or 11.92%
when compared to 2014. This was caused by an increase in
domestic and international PJP2U. Increased PJP2U domestic
comes from the addition of new routes by the airline Garuda
Indonesia, Citilink Indonesia, Batik Air, and Kalstar at Juanda
Airport - Surabaya, as well as the addition of Airline Batik
Air, Extra flight AirAsia, Addition flight Lion Air, the addition
of these Citilink and additional flight Garuda Indonesia at
Lombok International Airport. On the other hand, the increase
of international PJP2U comes from increase in flight frequency
as increasing tourists from mainland China and an increase
in load factor.

PENDAPATAN NON AERONAUTIKA

INCOME FROM NON-AERONAUTICAL SERVICE

Pendapatan non aeronautika mengalami pertumbuhan


Rp292,56 milair atau sebesar 16,24% dari Rp1.801,83 miliar
di 2014 menjadi Rp2.094,39 miliar di 2015. Pertumbuhan
pendapatan non aeronautika khususnya berasal dari
pendapatan sewa yang tumbuh Rp72,95 miliar, pendapatan
konsesi yang tumbuh Rp162,80 miliar, pendapatan
pergudangan yang tumbuh Rp42,43 miliar, Pemakaian
Telepon, Listrik, Air, Parkir, Anjungan dan Pas Pelabuhan
yang tumbuh sebesar Rp10,29 miliar, dan pemakaian ruang
tunggu yang tumbuh sebesar Rp10,76 miliar. Komponen non
aeronautika yang menyumbang angka kenaikan pendapatan
tertinggi adalah pendapatan konsesi yang mengalami
kenaikan Rp162,80 miliar atau sebesar 19,10%.

162

396.610.201

Pertumbuhan
Growth

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Non-aeronautical revenues grew Rp292.56 billion or 16.24% of


Rp1,801.83 billion in 2014 to Rp2,094.39 billion in 2015. Growth
in non-aeronautical revenues, especially derived from rental
income grew Rp72.95 billion, concession revenues growing
Rp162.80 billion, revenue grew warehousing Rp42.43 billion,
Using Phone, Electricity, Water, Parking, Pavilion and Pas
harbor grew by Rp10.29 billion, and the use of the lounge
area, which grew by Rp10.76 billion, Non-aeronautical
components that contributed the highest revenue growth
figure is the concession revenues which increased Rp162.80
billion or 19.10%.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tabel Pendapatan Non Aeronautika / Table of Non-Aeronautical Income


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Pemakaian sarana non aeronautika / Tool of non


aeronautical usage

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

240.179.078

229.893.421

Listrik / Electricity

58.149.772

63.664.826

(5.515.054)

(8,66%)

Telepon / Telephone

6.702.885

11.679.133

(4.976.248)

(42,61%)

Air / Water

10.285.657

5=4/3
4,47%

4.195.222

4.832.415

(637.193)

(13,19%)

Reklame / Reclame

35.435.890

35.808.735

(372.845)

(1,04%)

Parkir Kendaraan / Parking

125.812.948

108.346.283

17.466.665

16,12%

685.189

821.687

(136.498)

(16,61%)

Anjungan / Galleries
Layanan Data / Data Service
Pas Bandara / Airport Entrance Pass
Pendapatan Sewa / Rentals Income

5.118.108

235

4.883.108

2077,92%

4.079.064

4.505.342

(426.278)

(9,46%)

426.539.152

353.588.982

72.950.170

20,63%

Sewa Ruang / Room Rental

317.616.412

272.938.521

44.677.891

16,37%

Sewa Tanah / Land Rental

47.614.902

32.410.654

15.204.248

46,91%

Sewa Tempat / Location Rental

3.018.257

33.876.319

(30.858.062)

(91,09%)

Sewa Gedung / Building Rental

1.823.762

469.614

1.354.148

288,35%

4.711.481

6.841.403

(2.129.922)

(31,13%)

2.656.241

4.141.904

(1.485.663)

(35,87%)

45.709.477

629.623

45.079.854

7159,82%

3.388.620

2.280.944

1.107.676

48,56%

Sewa Kendaraan / Vehicle Rental


Sewa Antena / Antenna Rental
Sewa peralatan kantor / Office Equipments Rental
Sewa lainnya / Other rental
Pemakaian Ruang Tunggu / CIP Lounge
Pendapatan Konsesi / Concession Income

71.930.334

61.171.081

10.759.253

17,59%

1.015.264.412

852.460.862

162.803.550

19,10%

Domestik / Domestic

679.579.964

501.969.637

177.610.327

35,38%

Internasional / International

335.684.448

350.491.225

(14.806.777)

(4,22%)

254.947.521

212.513.592

42.433.929

19,97%

188.207.089

151.543.506

36.663.583

24,19%

66.740.433

60.970.087

5.770.346

9,46%

85.532.358

92.203.586

(6.671.228)

(7,24%)

24.339.663

20.755.975

3.583.688

17,27%

Perdagangan / Trading

3.401.030

779.27

2.621.760

336,44%

Jasa Perencanaan dan Pelaksanaan / Planning and


Executing Service

1.100.604

12.650.800

(11.550.196)

(91,30%)

Kamar dan Layanan Hotel / Room and Hotel services

20.274.792

13.045.201

7.229.591

55,42%

Jasa Lain / Other Service

36.416.269

44.972.339

(8.556.070)

(19,03%)

2.094.392.855

1.801.831.524

292.561.331

16,24%

Pergudangan / Warehousing
Domestik / Domestic
Internasional / International
Pendapatan Anak Perusahaan / Income From Subsidiary
Companies
Jasa Agen / Agency Service

Jumlah Pendapatan Non Aeronautika / Total NonAeronautical Income

BEBAN OPERASIONAL

OPERATING EXPENSES

Beban operasional mengalami pertumbuhan Rp636,95


miliar atau sebesar 19,19% dari Rp3.318.72 miliar di 2014
menjadi Rp3.955,67 miliar di 2015. Pertumbuhan beban
operasional terutama berasal dari beban langsung lainnya,
beban penyusutan asset tetap dan amortisasi,beban
pegawai, serta beban umum dan administrasi. Beban
langsung lainnya merupakan komponen beban operasional

Operating expenses grew Rp636.95 billion or 19.19% of


Rp3,318.72 billion in 2014 to Rp3,955.67 billion in 2015. The
growth in operating expenses mainly from other direct
expenses, fixed asset depreciation expense and amortization,
personnel expenses, as well as general and administrative
expenses. Other direct expenses are a component of
operating expenses that contributed of the highestincrease, it

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

163

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

yang menyumbangkan kenaikan paling tinggi yaitu beban


langsung lainnya sebesar Rp167,77 miliar atau 48,42% dari
Rp346,52 miliar di 2014 menjadi Rp514,29 miliar di 2015.

is other direct expenses amounted Rp167.77 billion, or 48.42%


of Rp346.52 billion in 2014 to Rp514.29 billion in 2015.

Tabel Beban Operasional / Table of Operating Expenses


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Beban pegawai / Employee Expenses


Pemeliharaan / Maintenance

4=2-3

5=4/3

975.800.888

848.643.375

127.157.513

14,98%

212.197.551

170.763.313

41.434.238

24,26%

38.980.094

53.687.940

(14.707.846)

(27,40%)

308.568.469

280.488.534

28.079.935

10,01%

Sewa / Leases

38.041.705

39.865.526

(1.823.821)

(4,57%)

Umum dan administrasi / General and Administration


Expenses

613.106.138

528.511.874

84.594.264

16,01%

208.864.164

179.119.982

29.744.182

16,61%

15.700.895

9.381.561

6.319.334

67,36%

8.748.490

9.112.519

(364.029)

(3,99%)

Penyusutan dan amortisasi / Depreciation of Fixed


Assets and Amortisation

707.014.950

593.927.853

113.087.097

19,04%

Imbalan paska kerja / Employee Benefits

200.087.789

138.998.418

61.089.371

43,95%

114.263.813

119.695.735

(5.431.922)

(4,54%)

514.294.945

346.520.323

167.774.622

48,42%

3.955.669.891

3.318.716.953

636.952.938

19,19%

Beban pemakaian persediaan / Inventory Usage


Utilitas / Utilities

Pajak / Taxes Expenses


Asuransi / Insurance
Low value asset / Low value assets

Beban pelayanan penumpang / Passager Service


Expenses
Beban langsung lainnya / Other Direct Expenses
Jumlah beban operasional / Total Operating Expenses

164

Pertumbuhan
Growth

LABA OPERASIONAL

OPERATING PROFIT

Laba operasional di 2015 mencapai Rp1.293,96 miliar,


mengalami pertumbuhan Rp29,14 miliar atau sebesar
2,30% dari 2014 yang mencapai Rp1.264,82 miliar. Hal ini
disebabkan peningkatan pendapatan operasional yang
diperoleh lebih besar dibandinngkan dengan peningkatan
beban operasional yang dihasilkan oleh Perusahaan.

Operating profit in 2015 reached Rp1.293,96 billion, growth


Rp29,14 billion or 2.30% from 2014, which reached Rp1.264,82
billion. This is due to the increase in operating income which
is greater than the increase in operating expenses generated
by the Company.

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

NON-OPERATING INCOME (EXPENSES)

Jumlah pendapatan (beban) non operasional mengalami


penurunan sebesar Rp213,19 juta atau sebesar 10.831,78%
dari total pendapatan (beban) non operasional positif yang
berhasil diperoleh sebesar Rp1.968,15 juta di 2014 menjadi
pendapatan (beban) non operasional negatif sebesar
Rp211.217,39 juta di 2015. Penurunan pendapatan (beban)
non operasional diakibatkan oleh peningkatan beban non
operasional.

Total income (expense) Non-operating decreased by Rp213.19


million or 10,831.78% of total income (expense) positive nonoperating which successfully obtained by Rp1,968.15 million
in 2014 to income (expense) amounted to a negative nonoperating Rp211,217.39 million in 2015. The reduction in nonoperating income (expenses) caused by increase of nonoperating expenses.

Peningkatan beban non operasional sebesar Rp271,86 miliar


atau 107,01% dari Rp254,06 miliar di 2014 menjadi Rp525,93
miliar di 2015. Peningkatan beban non operasional ini
disebabkan oleh Realisasi beban bunga sebesar Rp227,55
miliar, Beban Kerugian dari aset tetap Rp.17,09 miliar di
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang terkena proyek, akibat
koreksi penilaian aset proyek oleh BPK, Beban Cadangan

Non-operating expenses increased by Rp271.86 billion, or


107.01% of Rp254.06 billion in 2014 to Rp525.93 billion in 2015.
Non-operating expenses increased due to the realization
of this interest expense of Rp227.55 billion, Expenses Losses
of fixed assets Rp.17.09 billion in I Gusti Ngurah Rai Airport
Bali affected by the project, due to asset valuation correction
by the CPC project, Expense Reserves for impairment of

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

penurunan nilai piutang (CPNP) tahun 2015 sebesar Rp.50,73


miliar, serta Realisasi beban Rupa-rupa lainnya sebesar
Rp.95,15 miliar akibat kasasi di MA-Gugatan BNI SyariahPrestasi.

receivables (CPNP) in 2015 amounted to Rp50.73 billion, as


well as realization of miscellaneous expense is amounted as
Rp95,15 billion as a result of an appeal in the Supreme Courtsuit BNI Syariah-Achievement.

Di sisi lain, Pendapatan non operasional mengalami


peningkatan sebesar Rp58,68 miliar atau 22,92% dari
Rp256,03 miliar di 2014 menjadi Rp314,71 miliar di 2015.
Peningkatan ini berasal dari Pendapatan selisih kurs sebesar
Rp.132,96 miliar, Pendapatan instrumen keuangan Rp.18,23
miliar, Pendapatan keuntungan investasi sebesar Rp.5,38
miliar dari pendapatan asosiasi dari PT GAPURA, Pendapatan
bunga deposito Rp.46,24 miliar, dan Pendapatan atas jasa
giro sebesar Rp.16,18 miliar

On the other hand, non-operating income increased by


Rp58.68 billion, or 22.92% of Rp256.03 billion in 2014 to
Rp314.71 billion in 2015. This increase came from foreign
exchange of Revenue Rp132.96 billion, Revenue Rp18.23 billion
financial instruments, investment gains revenues amounting
Rp5.38 billion of revenue from PT GAPURA associations,
interest income on deposits Rp46.24 billion, and revenues
from current accounts amounted Rp16.18 billion.

Tabel Pendapatan dan (Beban) Non Operasional / Non Operating Income (Expenses)
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Pertumbuhan
Growth

Pendapatan Non Operasional / Non Operating Income

314.708.035

256.032.223

58.675.812

4=2-3

5=4/3
22,92%

Beban Non Operasional / Non Operating Expenses

525.925.423

254.064.075

271.861.348

107,01%

Jumlah pendapatan (beban) non operasional / Total Non


Operating Income (Expenses)

(211.217.388)

1.968.148

(213.185.536)

10.831,78%

LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN

INCOME BEFORE INCOME TAX

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan di 2015 mencapai


Rp1.082,74 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp184,04
miliaratau 14,53% dari 2014 yang mencapai Rp1.266,79 miliar.
Penurunan tersebut berasal dari pertumbuhan beban non
operasional yang meningkat di tahun 2015.

Profit before income tax in 2015reached Rp1,082.74 billion,


decreased by Rp184.04 billion or 14.53% from 2014, which
reached Rp1,266.79 billion. The reduction comes from the
growth of non operating expenses which increased in 2015.

PAJAK PENGHASILAN

INCOME TAX

Pajak penghasilan mengalami penurunan Rp31,57 miliar atau


sebesar 11,59% dari Rp272,34 miliar di 2014 menjadi Rp240,77
miliar di 2015. Penurunan pajak penghasilan disebabkan oleh
menurunnya pajak tangguhan yang sebesar Rp76,84 miliar
atau 225,24% yang mencakup pajak tangguhan perusahaan
maupun entitas anak.

Income taxes decreased Rp31.57 billion or 11.59% of Rp272.34


billion in 2014 to Rp240.77 billion in 2015. The reduction in
income tax due to the decrease of deferred tax amounted
Rp76.84 billion, or 225.24%, which includes deferred tax
companies and subsidiaries.

Tabel Pajak Penghasilan / Table of Income Tax


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3

Pajak Kini / Current Tax

283.496.037

238.228.025

45.268.012

19,00%

Pajak Tangguhan / Deffered Tax

(42.726.189)

34.116.098

(76.842.287)

(225,24%)

240.769.848

272.344.123

(31.574.275)

(11,59%)

Jumlah / Total

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

165

Laporan Manajemen
Management Report

166

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN

CURRENT YEAR NET INCOME

Laba bersih tahun berjalan di 2015 mencapai Rp841,97miliar,


menurun sebesar Rp152,47 miliar atau sebesar 15,33%
dari 2014 yang mencapai Rp994,44 miliar. Penurunan ini
disebabkan oleh meningkatnya beban non operasional dan
penurunan pendapatan komprehensif lain.

The net income of the current year in 2015 reached


Rp841.97miliar, decreased byRp152.47 billion or 15.33% from
2014,which reached Rp994.44 billion. This decrease was due
to the increasing non operating expenses and a decrease in
other comprehensive income.

Adapun laba bersih tahun berjalan tersebut terdiri dari:


Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk Rp841,54 miliar
Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non
pengendali Rp0,43 miliar.

The net income for the year comprises:


Profit attributable to owners of the parent Rp841.54
billion.
Profit attributable to non-controlling interests Rp0.43
billion.

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pendapatan komprehensif lain mengalami penurunan


Rp168,10miliar
atau
sebesar
347,86%.
Pendapatan
komprehensif lain yang di 2014 sebesar Rp48,32 miliar di 2014
menjadi merugi sebesar Rp119,78 miliar di 2015. Penurunan ini
disebabkan oleh kerugian komprehensif dari imbalan pasca
kerja.

Other comprehensive income decreased Rp168.10 billion or


347.86%. Other comprehensive income in 2014 amounted to
Rp48.32 billion in 2014 to a loss of Rp119.78 billion in 2015. This
decrease was due to a comprehensive loss of post-retirement
benefits.

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

Laba komprehensif tahun berjalan mengalami penurunan


Rp320,57 miliar atau sebesar 30,74% dari Rp1.042,77 miliar di
2014 menjadi Rp722,19 miliar di 2015. Penurunan pendapatan
komprehensif tahun berjalan ini sejalan dengan penurunan
laba bersih tahun berjalan.

Comprehensive income for the current year decreased


Rp320.57 billion or 30.74% of Rp1,042.77 billion in 2014 to
Rp722.19 billion in2015. The decline in comprehensive income
for the current year is in line with the decrease in net income
for the year.

Adapun laba komprehensif tahun berjalan tersebut terdiri


dari:
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk Rp722,19 miliar
Laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non
pengendali Rp379 juta.

The comprehensive income for the year comprises:


Income attributable to owners of the parent Rp722,19
billion
Income attributable to non-controlling interests of Rp379
million.

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

EARNINGS PER SHARE BASIC SHARE

Laba bersih per saham dasar di 2015 mencapai Rp131,


mengalami penurunan sebesar Rp154 atau 54,04% dari 2014
yang mencapai Rp285 ribu. Hal ini disebkan oleh penurunan
laba bersih yang dialami oleh Angkasa Pura Airports.

Earnings per share in 2015 reached Rp131, decreased Rp154


or 54.04% from 2014 which reached Rp285 thousand. This
is caused by a decrease in net profit that experienced by
Angkasa Pura Airports.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH


FLOWS

Tabel Arus Kas Konsolidasian / Table of Consolidated Statement of Cash Flow


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

980.046.731

897.789.705

82.257.026

(1.431.721.500)

(1.114.847.086)

(316.874.414)

700.100.163

993.423.170

(293.323.007)

248.425.394

776.365.789

(527.940.395)

145.587.328

(3.933.782)

149.521.110

Kas Dan Setara Kas Awal Tahun


Cash and Cash Equivalent at the beginning of the year

1.352.260.123

579.828.116

772.432.007

Kas Dan Setar Kas Akhir Tahun


Cash and Cash Equivalent at the end of the year

1.746.272.845

1.352.260.123

394.012.722

Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi


Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Kas dan Setara Kas
Increase (decrease) of Cash and Cash Equivalent
Pengaruh Selisih Kurs
Effect of Foreign Exchange Rate

Pertumbuhan
Growth
4=2-3

5=4/3
9,16%
(28,42%)
(29,53%)
(68,00%)
3800,95%
133,22%
29,14%

Arus Kas Konsolidasian


Consolidated Statement of Cash Flow
(dalam Ribuan Rupiah / in thousands Rupiah)
1.500.000.000
980.046.731

1.000.000.000

993.423.170

897.789.705

700.100.163

500.000.000
0
(500.000.000)
(1.000.000.000)
(1.114.847.086)

(1.500.000.000)

(1.431.721.500)

Arus Kas dari (untuk) Aktifitas Operasi


Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas dari (untuk) Aktifitas Investasi


Cash Flows from Investing Activities

2014

Arus Kas dari (untuk) Aktifitas Pendanaan


Cash Flows from Financing Activities

2015

Kas dan setara kas akhir tahun 2015 mencapai Rp1.746,27


miliar, mengalami peningkatan Rp394,01 miliar atau
sebesar 29,14% dari kas dan setara kas akhir tahun 2014
yang mencapai Rp1.352,26 miliar. Kenaikan ini disebabkan
peningkatan kas untuk aktivitas operasi dan penurunan kas
dari aktivitas investasi dan pendanaan.

Cash and cash equivalents at the end of 2015 reached


Rp1,746.27 billion, an increase Rp394.01 billion or 29.14% of the
cash and cash equivalents at the end of 2014 which reached
Rp1,352.26 billion. This increase was due to an increase in cash
for operating activities and a decrease in cash from investing
and financing activities.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami


peningkatan Rp82,26miliar atau sebesar 9,16% dari Rp897,79
miliar di 2014menjadi Rp980,05 miliar di 2015. Peningkatan
kas dari aktivitas operasi khususnya berasal dari penerimaan
dari penjualan tunai dan penjualan kredit.

Net cash provided by operating activities increased Rp82.26


billion or 9.16% of Rp897.79 billion in 2014 to Rp980.05 billion in
2015. The increase in cash from operating activities specifically
from receipts from cash sales and credit sales.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

167

Laporan Manajemen
Management Report

168

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mengalami


penurunan Rp316,87 miliar atau sebesar 9,16% dari Rp897,79
miliar di 2014 menjadi Rp1.431,72 miliar di 2015. Peningkatan
kas untuk aktivitas investasi digunakan untuk investasi jangka
panjang, investasi jangka pendek, dan penerimaan bunga
deposito dan jasa giro.

Net cash used in investing activities decreased Rp316.87 billion


or 9.16% of Rp897.79 billion in 2014 to Rp1,431.72 billion in 2015.
The increase in cash used in investing activities for long-term
investments, short-term investments and receipt of interest on
deposits and current accounts.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan


mengalami penurunan Rp293,32 miliar atau sebesar 29,53%.
Pada 2015, kas dari aktivitas pendanaan mencapai Rp700,10
miliar. Sedangkan pada 2014, kas dari aktivitas pendanaan
mencapai Rp993,42 miliar. Penurunan tersebut khususnya
disebabkan oleh penurunan pinjaman jangka panjang.

Net cash provided by financing activities decreased Rp293.32


billion or 29.53%. In 2015, cash from financing activities
reached Rp700.10 billion. Whereas in 2014, cash from
financing activities reached Rp993.42 billion. The decline was
particularly due to a decrease in long-term loans.

TINGKAT KESEHATAN ANGKASA PURA


AIRPORTS

SOUNDNESS LEVEL OF ANGKASA PURA


AIRPORTS

Penilaian tingkat kesehatan Perseroan dihitung berdasarkan


Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Republik Indonesia Nomor KEP.100/MBU/2002 tanggal 4
Juni 2002 tentang PenilaianBadanUsahaMilik Negara dan
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor
PM 178 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Pengguna
Jasa Bandar Udara. Berdasarkan surat keputusan tersebut
penilaian tingkat kesehatan BUMN digolongkan menjadi:

Rating of soundness calculated based on the Decree of


the Minister for State Owned Enterprises of the Republic of
Indonesia Number KEP.100/MBU/2002 dated June 4, 2002
about the Assessment of State-Owned Enterprises and the
Regulation of the Minister of Transport of the Republic of
Indonesia number 178 PM 2015 about Service Standards to
Service Airport user. Based on the decision letter rating of the
SOEs are classified into:

1. SEHAT

AAA Apabila total skor

AA Apabila total skor

A
Apabila total skor

TS > 95
80 <TS> 95
65 <TS> 80

1. SOUND
AAA If the total score
TS > 95
AA If the total score of 80 <TS> 95
A If the total score of 65 <TS> 80

2. KURANG SEHAT

BBB Apabila total skor

BB Apabila total skor

B
Apabila total skor

50 <TS> 65
40 <TS> 50
30 <TS> 40

2. LESS SOUND
BBB If the total score of 50 <TS> 65
BB If the total score of 40 <TS> 50
B If the total score of 30 <TS> 40

3.


20 <TS> 30
10 <TS> 20
TS <10

3. UNSOUND
CCC If the total score of 20 <TS> 30
CC If the total score of 10 <TS> 20
C If the total score of TS <10

TIDAK SEHAT
CCC Apabila total skor
CC Apabila total skor
C
Apabila total skor

Tingkat Kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian


terhadap kinerja Perusahaan untuk tahun buku 2015 meliputi
penilaian sebagai berikut.
A. Aspek Keuangan
B. Aspek Operasional
C. Aspek Administrasi

SOE Soundness Level is determined based on an assessment


of the Companys performance for fiscal year 2015 include the
following assessment.
A. Financial Aspects
B. Operational Aspects
C. Administrative Aspects

Perhitungan tingkat kesehatan Angkasa Pura Airports tahun


2015 dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Calculation of the soundness of Angkasa Pura Airports in 2015


as described in the table below.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tabel Tingkat Kesehatan Angkasa Pura Airports Tahun 2015 /


Table of the Soundness of Angkasa Pura Airports 2015
(dalam ribuan Rupiah)

Indikator
Indicator

No

A.

(in thousands Rupiah)

Bobot
Weight

SATUAN
Unit

Realisasi Tahun 2015


Realization of 2015
Nilai
Skor
Point
Score

Aspek Keuangan / Financial Aspect

1.

Imbalan kepada pemegang saham (ROE) / Return on Equity

15

9,58

10,50

2.

Imbalan Investasi (ROI) / Return on Investment

10

13,18

8,00

3.

Rasio Kas / Cash Ratio

72,63

3,00

4.

Ratio Lancar / Current Ratio

114,35

2,50

5.

Collection Period

Hari

40

4,00

6.

Perputaran Persediaan / Inventory Turnover

Hari

4,00

7.

Perputaran Total Asset / Asset Turnover

36,35

1,00

8.

Ratio Modal Sendiri / Equity ratio

65,43

4,50

Jumlah / Total

50

37,50

B. Aspek Operasional / Operational Aspect


1.

Costumer Satisfaction Index (CSI)

15

Skala likert
(1-5)

42,7

15,00

100,00

5,00

....

0,75

...

0,75

..

1,00

Tingkat Pelayanan / Service Level


a. Pemeriksaan Security di Terminal /
Security Examination at Terminal
b. Fasilitas Umum / Public Facility
2.

1. Kebersihan Toilet / The Cleanliness of Toilet


- Bandara DPS / Denpasar Airport

0,75

- Bandara SUB, UPG, BPN, MDC / SUB, UPG, BPN, MDC Airport

0,75

- Bandara BIK, JOG, SOC, BOJ, SRG, LOP, AMO, KOE /


SUB, UPG, BPN, MDC Airport

1,00

2. Tingkat Kesejukan Ruangan / The coolness of the Room

2,5

95,00

2,50

a. Pencapaian Tingkat daya serap program /


The achievement level of absorption program

71,74

4,00

b. Pencapaian fisik investasi dari program yang telah komitmen /


Achievement of physical invenstment from commited program

44,10

4,00

Bintang

Pengembangan Fasilitas dan Investasi /


Development of Facility and Investment
3.

Jumlah / Total

35

33,00

C. Aspek Administrasi / Adminitration Aspect


1.

Laporan Perhitungan Tahunan 2014 /


Calculation of Annual Report 2014

Waktu

2.

Rancangan RKAP 2017 / RKAP 2017 Framework

3.

Laporan Periodik / Periodically Report

28/05/2012

3,00

Waktu

31/10/2015

3,00

Waktu

Maks. Tgl 31

3,00

9,28

3,00

87,87

Kinerja PUKK / PUKK Performance


4.

a. Efektivitas Penyaluran Dana / Effectiveness of disbursement


b. Tingkat Kolektibilitas Penyaluran /
the achievement level of absorption program

3,00

Jumlah / Total

15

15,00

Total A + B + C

100

85,50
SKOR /SCORE

SKOR REALISASI /
SCORE REALIZATION 85,50

TINGKAT KESEHATAN/ THE SOUNDNESS : AA (SEHAT)

80 < TS 95

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

169

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

RASIO KEUANGAN

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

FINANCIAL RATIOS

Tabel Rasio Keuangan / Table of Financial Ratios


Uraian
Description

No.
1

RENTABILITAS / RENTABILITY

2015

Rasio Laba Operasi / Operating Profit Ratio

24,22%

Laba Terhadap Aset / Profit of Assets

5,03%

5,87%

Rasio Operasi / Operating Ratio

15,15%

19,10%

LIKUIDITAS / LIQUIDITY

SOLVABILITAS / SOLVABILITY

114,35%

Rasio Kas / Cash Ratio

170

23,29%

Rasio Lancar / Current Ratio

2014

92,77%

72,63%

60,61%

Rasio Hutang Terhadap Aset / Debt on Assets

17,89%

15,63%

Rasio Hutang Terhadap Modal / Debt on Equity

51,62%

50,57%

Rasio Hutang Terhadap Aset Tetap / Debt to Fixed Assets

18,72%

16,77%

a. Perkembangan kondisi Rentabilitas Perseroan selama


tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 mengalami
penurunan. Untuk rasio laba operasi tahun 2015
sebesar 23,29% mengalami penurunan sebesar 0,93%
dibandingkan dengan kondisi rentabilitas tahun 2014.
Sedangkan untuk laba terhadap aset mengalami
penurunan sebesar 0,83% dan rasio operasi mengalami
penurunan sebesar 3,95% bila dibandingkan dengan
tahun 2014.

a. Rentability developments in the Company during 2014


to 2015 has decreased. The ratio of operating profit for
2015 amounted to 23.29% decreased by 0.93% compared
with the conditions of rentability in 2014. As for the return
on assets decreased by 0.83% and the operating ratio
decreased by 3.95% when compared to year 2014.

b. Kondisi likuiditas mengalami kenaikan dan penurunan


baik rasio lancar maupun rasio kas. Pada tahun 2015
tingkat rasio lancar dan rasio kas mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun 2014 masing-masing
sebesar 21,59% dan 12,02%.

b. Liquidity is increasing and decreasing both the current


ratio and cash ratio. In 2015 the level of current ratio and
cash ratio increased compared with 2014 respectively by
21.59% and 12.02%.

c. Kondisi solvabilitas dari tahun 2014 sampai dengan


tahun 2015 mengalami penurunan. Bila dibandingkan
dengan tingkat solvabilitas tahun 2014 berarti terdapat
penurunan masing-masing sebesar 2,26% untuk rasio
utang terhadap asset, 1,05% untuk rasio utang terhadap
modal, dan sebesar 1,94% untuk rasio utang terhadap
asset tetap. Walaupun adanya kenaikan tersebut namun
secara keseluruhan Perseroan masih mampu untuk
memenuhi kewajibanya dengan aset yang dimiliki.

c. Solvability conditions of 2014 to 2015 has decreased. When


compared to the level of solvability in 2014 means that
there is an increase respectively by 2.26% for the debt on
assets ratio, 1.05% for the debt on equity ratio, and 1,94%
for the debt to fixed assets ratio. Although the decreased,
but overall the company is still able to meet its obligations
with its assets.

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG

CAPACITY TO PAY DEBT

Pengukuran kemampuan membayar utang dilakukandengan


mengukur rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Rasio likuiditas
digunakan untuk mengukur kemampuan melunasi kewajiban
jangka pendek, sedangkan rasio solvabilitas digunakan untuk
digunakan untuk mengukur kemampuan memenuhi seluruh
kewajiban. Pengukuran rasio likuiditas terdiri dari rasio kas,
rasio uji cair, dan rasio lancar. Berdasarkan hasil pengukuran,
kemampuan Perseroan dalam melunasi kewajiban jangka
pendek mengalami peningkatan dibandingkan 2014. Hal ini

Measurement of the capacity to pay the debt is done by


measuring the ratio of liquidity and solvability ratios. The
liquidity ratio is used to measure the capacity to pay off
short-term liabilities, while the solvability ratio used to be
used to measure ability to meet all obligations. Measurement
of liquidity ratio consists of the cash ratio, the ratio of liquid
test, and the current ratio. Based on the measurement results,
the Companys capacity to pay off short-term liabilities have
increased compared to 2014. This was due to an increase

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

disebabkan peningkatan aset lancar yang lebih besar dari


peningkatan liabilitas jangka pendek. Dengan demikian,
kemampuan aset lancar Perusahaan dalam menjamin
liabilitas jangka pendek masih relatif baik.

in current assets is greater than the increase in short-term


liabilities. Thus, the ability of current assets of the Company in
securing short-term liabilities is still relatively good.

RASIO LIKUIDITAS

LIQUIDITY RATIO

Tabel Rasio Likuiditas / Table of Liquidity Ratio


Uraian
Description

Pertumbuhan
Growth

2015

2014

Rasio Lancar / Current Ratio

114,35%

92,77%

21,58%

Rasio Kas / Cash Ratio

72,63%

60,61%

12,02%

Kondisi likuiditas Perseroan mengalami kenaikan dan


penurunan baik rasio lancar maupun rasio kas. Pada tahun
2015 tingkat rasio lancar dan rasio kas mengalami kenaikan
dibandingkan dengan tahun 2014 masing-masing sebesar
21,58% dan 12,02%. Dengan demikian, kemampuan membayar
utang jangka pendek Perseroan sangat baik.

The condition of the Companys liquidity has increased and


decreased both the current ratio and cash ratio. In 2015 the
level of current ratio and cash ratio has increased compared
with 2014 respectively by 21.58% and 12.02%. Thus, the capacity
to pay short-term debt of the Company is very good.

RASIO SOLVABLITAS

SOLVABILITY RATIO

Tabel Rasio Solvabilitas / Table of Solvability Ratio


Uraian
Description

2015

2014

Pertumbuhan
Growth

Rasio Utang Terhadap Aset / Debt on Assets

17,89%

15,63%

2,26%

Rasio Utang Terhadap Modal / Debt on Equity

51,62%

50,57%

1,05%

Rasio Utang Terhadap Aset Tetap / Debt to Fixed Assets

18,72%

16,77%

1,95%

Kondisi solvabilitas Perseroan dari tahun 2014 sampai dengan


tahun 2015 mengalami penurunan (peningkatan Rasio Utang
Terhadap Aset, Rasio Utang Terhadap Modal, dan Rasio
Utang Terhadap Aset Tetap). Bila dibandingkan dengan
tingkat solvabilitas tahun 2014 berarti terdapat penurunan
masing-masing sebesar 2,26% untuk rasio utang terhadap
aset, 1,05% untuk rasio utang terhadap modal, dan sebesar
1,94% untuk rasio utang terhadap aset tetap. Walaupun
adanya penurunan, namun secara keseluruhan Perseroan
masih mampu untuk memenuhi kewajibannya dengan aset
yang dimiliki.

Companys solvability conditions of 2014 to 2015 has decreased


(Increasing on Assets Ratio, Debt on Equuity Ratio and Debt to
Fixed Assets Ratio). When compared to the level of solvability
in 2014 means there is a decrease respectively by 2.26% for
the debt on assets ratio, 1.05% for the debt on equity ratio,
and 1,94% for the debt to fixed assets. Despite there is decline,
but overall the Company is able to fulfill its obligations with
its assets.

KOLEKTIBILITAS PIUTANG

COLLECTABILITY OF RECEIVABLES

Untuk mengetahui periode waktu perputaran piutang


Angkasa Pura Airports, dilakukan pengukuran tingkat
kolektibilitas piutang. Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat
kolektibilitas piutang Perseroan menunjukkan penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya. Kolektibilitas piutang di
2015 mencapai 40 hari, sedangkan di 2014 mencapai 36 hari,
mengalami perlambatan sebanyak 4 hari dalam tahun 2015.
Perlambatan tersebut dikarenakan.
1. Kurang disiplinnya pembayaran dari mitra Angkasa
Pura Airports terhadap komitmen yang terdapat dalam
kontrak yang telah disepakati.
2. Perlambatan pembuatan kontrak di tahun 2015.

To determine the period of time Angkasa Pura Airport


receivable turnover, measurement receivable collection.
Based on the measurement results, the Companys receivable
collection showed a decline compared to the previous year.
Collectibility of accounts receivable in 2015 to 40 days,
whereas in 2014 reached 36 days, slowing down as much as
4days in 2015.
The deceleration is due.
1) Lack of discipline in payments from partners Angkasa
Pura Airports against the commitments contained in the
agreed contract.
2) Slowing contracting in 2015.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

171

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

STRUKTUR MODAL

CAPITAL STRUCTURE

RINCIAN STRUKTUR MODAL

DETAILS OF CAPITAL STRUCTURE

Komposisi struktur modal di 2015 yang dimiliki oleh


Perseroan adalah 34,05% berasal dari Liabilitas dan 65,95%
berupa Ekuitas, komposisi ini mengalami perubahan jika
dibandingkan dengan 2014. Komposisi struktur modal yang
berasal dari Liabilitas mengalami peningkatan 33,59%
sedangkan Ekuitas meningkat 66,41%. Rincian Terkait struktur
modal diuraikan dalam tabel berikut.

The composition of capital structure in 2015 that owned by


the Company are the 34.05% derived from Liabilities and
65.95% from Equity. the composition is changed compared to
2014. The composition of the capital structure derived from
liabilities increased 33.59%, while equity increased 66.41%.
Related details of capital structure outlined in the following
table.

Tabel Struktur Modal / Table of Capital Structure


(dalam Ribuan Rupiah,kecuali dinyatakan dalam persen) / (in thousands Rupiah)

Uraian
Description
Liabilitas / Liability

172

2015

Presentase Total Modal


Total Capital Percentage

2014

Presentase Total Modal


Total Capital Percentage

5.693.287.436

34,05%

5.315.638.671

33,59%

Liabilitas Jangka Pendek /


Short term Liability

2.702.303.101

16,16%

2.841.758.682

17,96%

Liabilitas Jangka Panjang /


Long Term Liability

2.990.984.335

17,89%

2.473.879.989

15,63%

Ekuitas / Equity

11.029.049.226

65,95%

10.511.254.085

66,41%

Total Modal / Total Capital

16.722.336.662

100,00%

15.826.892.756

100,00%

KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL

CAPITAL STRUCTURE POLICY

Perseroan memiliki kebijakan untuk menitikberatkan


penggunaan ekuitas sebagai sumber modalnya. Hal ini
dikarenakan untuk mengurangi ketergantungan Perseroan
terhadap Utang. Sampai dengan 2015, struktur Modal
Angkasa Pura Airports masih didominasi oleh ekuitas.

The Company has a policy to use mostly equity as a source


of capital. This is due to reduce the Companys dependence
on debt. Up to 2015, the capital structure of Angkasa Pura
Airports still dominated by equity.

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI


BARANG MODAL

MATERIAL BONDING FOR CAPITAL


EXPENDITURE

ENTITAS INDUK

PARENT ENTITY

Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Mandiri


sesuai Perjanjian Transaksi Khusus Nomor CRO.KP/233/PTK/13,
Akta Nomor 1341 tonna, 26 Juli 2013 Notaris Julius Pumawan, SH.,
MSi, sebesar Rp4.400,00 miliar Pihak Angkasa Pura I sesuai
dengan Surat AP Nomor AP.I.4757/KU.24/2013/PD-B tanggal
23 Juli 2013 meminta kepada Bank Mandiri untuk melakukan
pengalihan sebagian porsi pembiayaan (sell down) atas
Fasilitas Kredit kepada BNI dan BRI.

The company has obtained a credit facility from Bank


Mandiri according Treaty Special Transaction Number CRO.
KP/233/PTK/13, tonna Act No. 1341, July 26, 2013 Notary Julius
Pumawan, SH., MSi, amounting Rp4.400,00 billion. Angkasa
Pura I in accordance with the AP No. AP.I.4757/KU.24/2013/
PD-B dated July 23, 2013 request to the Bank for diverting a
portion of the financing (sell down) on Credit Facility to BNI
and BRI.

Berdasarkan Akta Nomor 370 dan 371 Notaris Julius


Pumawan,SH., MSi tanggal 18 September 2013 Bank Mandiri,
BNI, BRI dan AP I telah menandatangani Akta Pengalihan
Porsi Pembiayaan, dimana berdasarkan akta tersebut Bank
Mandiri mengalihkan sebagian porsi pembiayaannya kepada
BNI senilai Rp1.000,00 miliar dan BRI senilai Rp1.000,00
miliar. Sehubungan dengan apa yang sudah diuraikan diatas
Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, dan API sepakat dan setuju
membuat Perjanjian Pembiayaan Bersama berdasarkan Akta
No.372 Notaris Julius Purnawan, SH., MSi., dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut.

Based on the Deed No. 370 and 371 Notary Julius Pumawan,
SH., MSi dated 18 September 2013 of Bank Mandiri, BNI,
BRI and AP I have signed the Deed of Transfer of Portion
Financing, which is based on the deed Bank Mandiri divert
a portion of the financing to BNI Rp1.000,00 billion and BRI
worth Rp1.000,00 billion. In connection with what has been
described above Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, and API
agreed and agreed to create a Joint Financing Agreement
based on Notarial Deed No.372 Julius Purnawan, SH., MSi.,
With the following terms and conditions.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Limit kredit sebesar Rp4.000,00 miliar

Limit credit amounting to Rp4,000.00 billion

Sifat dan tujuan


Fasilitas kredit bersifat Non Revolving dan digunakan
sebagai corporate financing untuk pembiayaan dan/
atau pembiayaan kembali proyek pengembangan
bandara dan atau investasi.

The nature and purpose


Non Revolving credit facilities are used as corporate
financing and for financing and/or refinancing and
airport development projects or investments.

Jangka waktu
Bunga dihitung hari demi hari secara efektif 1 (satu)
tahun sama dengan 360 hari berdasarkan Deposit
Insurance Rate dalam Rupiah untuk commercialbank
yang ditetapkan 2 (dua) Hari Kerja sebelum periode
suku bunga bulan berikutnya dan Lembaga Penjamin
Simpanan ditambah margin sebesar 2,45%.

Time period
Interest is calculated effectively day after day 1 (one)
year equals 360 days by Deposit Insurance Rate Rupiah
to Commercialbank set of 2 (two) business days prior to
the period of interest rates next month and the Deposit
Insurance Agency added a margin is 2.45%.

Provisi dan Withdrawal Fee


Bank membebani provisi kredit sebesar 0,25% yang
diperhitungkan dari limit kredit yang dibayar pada saat
pengefektifan perjanjian. Selain itu Perusahaan juga
diwajibkan membayar Withdrawal fee sebesar 0,25% dari
penarikan kredit yang dibayar pada setiap penarikan
kredit.

Fees and Withdrawal Fee


Banks weigh on credit provision that calculated at 0.25%
of the credit limit that is paid at the time improve the
effectiveness of the agreement. In addition, the Company
is obliged to pay a withdrawal fee of 0.25% of the credit
withdrawals that paid on any withdrawal of credit.

Agunan kredit
Fasilitas kredit dijamin dengan seluruh aset/harta
kekayaan Perseroan, baik berupa barang bergerak
maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada
maupun yang dikemudian hari akan ada.

Collateral loans
The credit facility is collateralized by all the assets/assets
of the Company, either in the form of moving goods or
goods not moving, either existing or which future there
will be.

Hal hal yang tidak dapat dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura


1 (Persero) diuraikan sebagai berikut.

Things that can not be carried out by PT Angkasa Pura 1


(Persero) is described as follows.

Selama seluruh hutang yang timbul dan wajib dibayar oleh


Perseroan berdasarkan perjanjian tersebut belum dinyatakan
lunas maka Perseroan tidak boleh melakukan hal hal sebagai
berikut.
a. Menjadi penjamin terhadap pihak ketiga, kecuali dalam
transaksi usaha Perseroan sehari hari.
b. Memperoleh kredit/pinjaman baru dari lembaga
keuangan atau pihak ketiga lainnya kecuali pinjaman dari
pemegang saham yang menjadi pinjaman subordinasi,
hutang usaha dalam kaitannya dengan operasional
proyek atau kegiatan usaha sehari-hari, pinjaman
dalam bentuk obligasi atau bentuk surat hutang lainnya
dimana pinjaman tersebut dipergunakan seluruhnya
untuk pembayaran sebagian atau seluruh fasilitas
kredit, dan pinjaman dari lembaga keuangan atau pihak
ketiga lainnya dalam rangka pembayaran fasilitas kredit
apabila terdapat penyesuaian suku bunga
c. Menjaminkan harta kekayaan/aset yang telah ada
maupunyang akan ada di kemudian hari kepada pihak
ketiga.
d. Mengalihkan atau menyerahkan kepada pihak lain,
sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang
timbul berkaitan dengan Fasilitas Kredit.
e. Memberikan kredit kepada pihak manapun termasuk
tetapi tidak terbatas kepada pemegang saham kecuali
pemberian pinjaman kepada pegawai dan/atau untuk
kegiatan usaha yang normal termasuk kepada anak
perusahaan.

During the entire debt incurred and payable by the Company


under the agreement have not been revealed in full, the
Company may not do things as follows.
a. Being a guarantor to third parties,except in the Companys
business daily transactions.
b. Obtaining a credit/ new loan from a financial institution
or other third parties unless the loans from shareholders
who become subordinated loan, accounts payable in
connection with the operation of projects or activities of
daily business, a loan in the form of bonds or other forms of
debt instruments other where the loan is used entirely for
the payment of part or all of the credit facility, and a loan
from a financial institution or other third party in payment
of credit facilities if there is interest rate adjustment

c. Offers wealth/assets that have been there and that will be


at a later date to a third party.
d. Transfer or leave it to other parties, partly or wholly on
the rights and obligations arising in connection with the
Credit Facility.
e. Give credit to any party, including but not limited to
shareholders except for granting loans to employees and/
or for normal business activities, including to subsidiaries.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

173

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Hal yang wajib dilakukan oleh PT Angkasa Pura 1 (Persero)

Things must be done by PT Angkasa Pura 1 (Persero)

Menjaga rasio keuangan debitur, current rasio minimal 100%,


debt service coverage minimal 100%, debt to equity ratio
(DER) maksimal 300%.

Keeping the debtors financial ratios, the current ratio of at


least 100%, debt service coverage of at least 100%, debt to
equity ratio (DER) a maximum of 300%.

ENTITAS ANAK

SUBSIDIARY ENTITY

Dalam bulan September 2013 PT Angkasa Pura Suport juga


mendapatkan kredit Investasi dari Bank Syariah Mandiri
untuk Investasi kendaraan yang akan disewakan kepada
PTAngkasa Pura I dengan limit pembiayaan sebesar
Rp15.000.000,-, Kredit investasi ini dijamin selain aset diatas
ditambah 24 units kendaraan sedan Toyota Altis,mobil SUV
merk Fortune, Alphard,Innova, 4 units Traktor Mover, dan satu
(i) unit truk merk Toyota Hino. Jangka waktu pembiayaan 48
bulan, total margin untuk 48 bulan sebesar Rp5.662.177,-.

In September 2013 PT Angkasa Pura Suport also get credit


from Bank Syariah Mandiri Investment to vehicles investment
that will be leased to PTAngkasa Pura I with a limit financing
of Rp15,000,000, -, investment loan is secured in addition to
assets above plus 24 units of vehicles sedan Toyota Altis, SUV
brands Fortune, Alphard, Innova, 4 units Tractor Mover, and
one (i) the Toyota brand truck unit Hino. 48 month financing
period, total margin for the 48 monthsamountedRp5,662,177,-.

Fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan


kepada PT Angkasa Pura Suport (entitas anak) dari PT Bank
Central Asia Tbk., berdasarkan perjanjian no. 1182516401-PK001-013 tanggal 28 Desember 2012 dengan plafon sebesar
Rp3,60 miliar. Fasilitas tersebut berjangka waktu 36 bulan
dengan tingkat 4,15% flat per tahun dan dijamin dengan aset
entitas anak yang berupa kendaraan bermotor.

Motor Vehicle Credit Facility (KKB) given to PT Angkasa Pura


Suport (subsidiaries) of PT Bank Central Asia Tbk. Under the
agreement no. 1182516401-PK-001-013 dated December 28,
2012 with a ceiling of Rp3.60 billion. Facilities have a term of
36 months at a flat rate of 4.15% per year and is secured by
assets of subsidiaries in the form of motor vehicle.

PT Angkasa Pura Suport berdasarkan Akta Perjanjian Sewa


Guna Usaha No. 19 tanggal 20 Maret 2014 Notaris Wiwiek
Widhi Astuti, SH, mendapatkan pembiayaan pembelian 5 unit
Apron Bus dari PT Danareksa Finance sebesar Rp15,62 juta
dengan tenor jangka waktu 60 bulan

PT Angkasa Pura Suport by Deed for Lease No. 19 dated March


20, 2014 Notary Wiwiek Widhi Astuti, SH, obtaining financing
Apron Bus purchase 5 units of PT Danareksa Finance for
Rp15.62 million maturing period of 60 months

PT Angkasa Pura Logistik - entitas anak memperoleh fasilitas


modal kerja pembiayaan Mudharabah Muqayyadah on
Balance Sheet (MMOB) dari PT Bank Syariah Mandiri untuk
pembiayaan sewa 3 unit gudang seluas 7.550 M2 milik CV.
Parahyangan Express sebesar Rp2,99 miliar. Jangka waktu
fasilitas 12 bulan dari 29 Desember 2014 sampai dengan 20
Desember 2015. Bagi hasil untuk pelaksana usaha ke Bank
sebesar 7% eff. pa dan Nisbah bagi hasil antara Investor
dengan Bank sebesar 85,71% untuk Investor dan 14,29%
untuk bank. Fasilitas tersebut diikat dalam Akad Pembiayaan
Mudharabah No.16/0740/001/XII/MDRB tertanggal 29
Desember 2014. Jaminan atas pembiayaan tersebut berupa
Investasi Terikat Syariah Mandiri (ITSM) sebesar Rp2,99 miliar
dan Deposito sebesar Rp157,36 juta.

PT Angkasa Pura Logistik - a subsidiary obtained working


capital facility Mudharabah financing muqayyadah on
Balance Sheet (MMOB) of PT Bank Syariah Mandiri to finance
lease three units covering 7,550 m2 warehouse owned by CV.
Parahyangan Express for Rp2.99 billion. The term of the facility
12 months from December 29, 2014 until December 20, 2015.
For results for the business executive to the Bank amounted to
7% eff. pa and profit sharing ratio between the Investor and
Bank of 85.71% to 14.29% for investors and banks. The facility
is tied in Mudaraba Agreement No.16/ 0740/001/ XII/ MDRB
dated December 29, 2014. The collateral for financing in the
form of Unrestricted Investment Syariah Mandiri (ITSM) of
Rp2.99 billion and deposits amounted to Rp157.36 million.

Dalam tahun 2013 PT Angkasa Pura Suport telah mendapatkan


kredit modal kerja dari Bank Mandiri Syariah digunakan
untuk modal kerja tenaga kerja Outsourcing dengan limit
pembiayaan sebesar Rp9,00 miliar pinjaman dijamin dengan
18 units X ray baggage,50 units walktrough merk Heimann
Smith thn 2012 - 2013 dan 4 unit mobil sedan merk Toyota
dan Camry tahun 2012 - 2013 milik PTAPS, kredit untuk
jangka waktu 12 bulan dengan twit bunga 12% per tahun, bagi
administrasi per bulan Rp90,00 juta.

174

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

In the year 2013 PT Angkasa Pura Suport have obtained


working capital loan from Bank Mandiri Syariah used for
working capital Outsourcing labor to limit financing of Rp9.00
billion, loans secured by X-ray baggage 18 units, 50 walk
troughunits brand Heimann Smith year 2012 - 2013, and 4 units
of Toyota brand cars and Camry sedan in 2012-2013 belonged
PTAPS, credit for a period of 12 months with interest twit 12%
per year, for administration per month Rp90.00 million.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PERJANJIAN DAN PERIKATAN

COMMITMENTS AND AGREEMENT

1. Perjanjian kerja sama pemanfaatan tanah milik Tentara


Nasional Indonesia Angkatan Darat di Bandara Ahmad
Yani Semarang.
Pada tanggal 17 Juni 2014 Perseroan menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Nomor PKS/21/
VI/2014 dan Nomor SP.I.111/HK.09.01/2014/PD tentang
Kerja Sama Pemanfaatan Sebagian Tanah Milik TNI
AD di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Perjanjian kerja sama ini mempunyai maksud dan tujuan
melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana
Bandar Udara International Ahmad Yani Semarang untuk
penerbangan sipil dan penerbangan militer dengan
prinsip-prinsip korporasi.

1. Cooperation agreement of utilization of land owned by


Indonesian Army in Ahmad Yani Airport.
On June 17, 2014 the Company signed a Cooperation
Agreement of Utilization of PKS/ 21/ VI/ 2014 and
No.SP.I.111/ HK.09.01/ 2014/ PD on Cooperation Utilization
of Most Owned Land Army in Ahmad Yani International
Airport. This cooperation agreement has the sole purpose
to enable the development of facilities and infrastructure
Ahmad Yani International Airport in Semarang for civil
aviation and military aviation with the principles of the
corporation.

Ruang lingkup kerjasama adalah a) pemanfaatan tanah


milik TNI AD seluas 884.500 meter persegi yang akan
digunakan pengembangan bandar udara seluas 676.089
m2 dan 208.411 m2 untuk resapan; b) Pembayaran
kontribusi kepada negara oleh AP1 adalah berupa
kontribusi tetap dan pembagian keuntungan c) Aset
yang diperoleh dari kerja sama pemanfaatan ini akan
diserahkan oleh AP1 ke TNI AD setelah perjanjian berakhir.

The scope of cooperation is a) the utilization of the


Armys land area of 885 500 square meters will be used
airport development area 676 089 m2 and 208 411 m2 to
absorption; b) Payment of contributions to the state by AP1
is in the form of regular contributions and profit sharing
c) Assets acquired from the use of this cooperation will
be submitted by the AP1 to the Army after the agreement
expires.

Besaran kontribusi tetap per tahun sebesar 0,6% dari nilai


wajar tanah yang menjadi obyek kerjasama atau 0,6% X
Rp219.471.288 = Rp1.316.828, kenaikan nilai tanah setiap
tahun sebesar 4,14%. Pembagian keuntungan sebesar
12,29% dari net cash flow dari operating dan investing
(dari laporan yang diaudit) per tahun dengan asumsi
nilai investasi sebesar Rp1.566.431.500. Jangka waktu
kerjasama Pemanfaatan ini adalah selama 30 (tiga
puluh) tahun terhitung sejak ditandatangani akad.

The annual fixed contribution of 0.6% of the fair value


of the land or 0.6% x Rp219 471 288 = Rp1.316.828, the
increase in the value of land per year of 4.14%. Distribution
of profit of 12.29% of the net cash flow from operating and
investing (from audited statements) per year, assuming
an investment of Rp1,566,431,500. Period of cooperation
is for 30 (thirty) years from the date the contract is signed.

Pada akhir masa kontrak tanah beserta bangunan dan


fasilitas yang ada diatasnya menjadi milik TNI AD yang
akan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima
Nomor:BAST/22/VI/2014; Nomor: BA.319/PL.04/2014/PD.

At the end of the contract period, the land and existing


buildings and facilities belong to the Indonesian Army
that will be included in the handover of goods Number:
BAST/22/VI/2014; Number: BA.319/PL.04/2014/PD.

2. Perjanjian kerja sama pemanfaatan tanah milik Tentara


Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) di Bandar
Udara Internasional Juanda Surabaya.

Pada tanggal 13 Februari 2014 dilakukan penandatanganan
Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Nomor:PKS/8/II/2014
dan Nomor: SP.51/HK.09.01/2014/PD tentang Kerja Sama
Pemanfaatan Tanah dan Fasilitas Milik TNI AL di Bandar
Udara Internasional Juanda Surabaya. Perjanjian kerja
samaini bertujuanuntuk melaksanakan pengembangan
sarana dan prasarana Bandar Udara Internasional
Juanda Surabaya untukkepentingan penerbangan sipil
maupun penerbangan TNI Angkatan Laut.
Objek permasalahan adalah adanya perbedaan
persepsiantara PT Angkasa Pura I (Persero) dan TNI
AL atas Luas Lahan Objek Perjanjian Kerja Sama di
area jalan dekat hanggar merpati dan lahan apron
A.10 sampai dengan A.14, pemanfaatan secara
bersama-sama landasan pacu Lanudal Bandar
Udara Internasional Juanda Surabaya beserta fasilitas
yang tersedia untuk operasional penerbangan sipil
dan militer.

2. Cooperation agreements utilization of land owned


by Indonesian Navy (AL) Juanda International Airport
inSurabaya.
February 13, 2014 the signing of a Cooperation Agreement
Utilization Number: PKS/8/II/2014 andNo. SP.51/
HK.09.01/2014/PD on Cooperation Utilization of Land and
Facilities Owned Indonesian Navy International Airport
Juanda Surabaya. This cooperation agreement intended
to carry out the development offacilities and infrastructure
of Juanda International Airport for the benefit of civil
aviation and aviation Indonesian Navy.

The problem are differences in perception between


PT Angkasa Pura I (Persero) and the Indonesian Navy
on Land Size Objects Cooperation Agreement in the
area of the road near the hangar apron Merpati
and land A.10 through A.14, the use of jointly runway
Lanudal Juanda International Airport and facilities
available for civil and military aviation operations.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

175

Laporan Manajemen
Management Report

176

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Objek perjanjian kerja sama ini adalah tanah milik


TNI AL seluas 3.143.352 m2 yang digunakan sebagai
berikut.
- Landasan pacu dan tanah disebelah utara
landasan pacu.
- Landasan Pacu Lanudal Bandar Udara
Internasional Juanda Surabaya seluas 135.000 m.
- Bidang tanah sebagai taxi way, wind shock,
drainase dan fasiltas lain seluas 1.021.129 m.
- Tanah disebelah selatan landasan pacu Lanudal
Bandar Udara Intenasional Juanda Surabaya
seluas 1.987.223 m.
- Tanah rumput kali Turen disebelah selatan
landasan pacu seluas 1.585.129 m2
- Luas tanah untuk bangunan terminal seluas
27.272 m.
- Bangunan Apron seluas 101.213 m2 dari apron
barat sampai dengan sisi utara tower Lanudal
Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya.
- Taxi way, alarm area dan fillet seluas 189.701 m.
- Lahan parkir mobil, taman dan pelataran seluas
43.618 m.
- Rumah pompa di Banjar Kemuning seluas 130 m.
- Bidang tanah dan bangunan Inner Marker seluas
40.000 m2 di Sedati, Sidoarjo.
Pembayaran kontribusi kepada Kas Umum Negara
oleh Perseroan adalah berupa kontribusi tetap dan
keuntungan atas pemanfaatan tanah yang besarnya
akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil
perhitungan tim penilai dari Kementerian Keuangan
Republik Indonesia sejak dioperasionalkan Terminal
2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Atas
pembagian keuntungan hasil pengelolaan Terminal
2 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
selambat-lambatnya tanggal 15 setiap bulannya
Aset yang diperoleh dari kerja sama pemanfaatan ini
akan diserahkan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) ke
TNI AL setelah perjanjian berakhir dan jangka waktu
kerjasama pemanfaatan ini adalah selama 30 (tiga
puluh) tahun terhitung sejak ditandatanganinya
Perjanjian ini.
Telah dilakukan Pengukuran Lahan Objek Perjanjian
Kerja Sama oleh Tim Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Kantor Wilayah Jawa Timur dengan didampingi
Perseroan dan TNI AL padatanggal 4-5 November
2015. Dengan hasil sebagai berikut:
- Para pihak sepakat bahwa batas-batas aset
milik TNI AL yang dimanfaatkan Perseroan yang
akan dilakukan pengukuran oleh Tim BPN Kantor
Wilayah Jawa Timur adalah mengikuti batasbatas patok yang ditunjukkan oleh TNI AL.
- Apabila hasil pengukuran yang dilakukan oleh
BPN tersebut berbeda dengan hasil kesepakatan
luas tanah dalam Lampiran Perjanjian Kerja
Sama sebagaimana yang telah dimohonkan oleh
Perseroan kepada BPN, maka akan dilakukan
Addendum Perjanjian Kerja Sama.
- Terhadap aset tanah TNI AL yang telah digunakan
oleh Perseroan dan tidak termasuk dalam
objek Perjanjian Kerja Sama berdasarkan

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

The object of the agreement is the land owned by


Indonesian Navy covering an area of 3,143,352 m2
which are used as follows:
- Runway and land on the north runway.
- Runway Lanudal Juanda-Surabaya International
Airport area of 135,000 m.
- Land as a taxiway, wind shock, drainage andother
facilities an area of 1,021,129 m
- Land on the south runway airfield covering an
area of 1,987,223 m.

- Turen river grass ground in the south of the


runway area of 1,585,129 m2
- Total land area of the terminal building covering
an area of 27 272 m.
- Apron buildings covering an area of 101 213 m2
on the western apron up to the north side of the
tower.
- Taxiway, alarm area and fillet area of 189 701 m
- Car parking area, garden and courtyard area of
43 618 m.
- Pump house in Banjar Kemuning area of 130 m
- Land and a building area of 40,000 m2 Inner
Marker in Sedati, Sidoarjo.
Payment of contributions to the State Treasury by
the Company is in the form of regular contributions
and advantages over the use of land which amount
will be determined later based on the calculation of
the assessment team of the Ministry of Finance of the
Republic of Indonesia since operationalized Terminal
2 Juanda International Airport in Surabaya. Profit
sharing on the management of Terminal 2 Juanda
International Airport no later than the 15th of each
month.
Assets obtained from the use of co-operation will
be handed over by PT Angkasa Pura I (Persero) to
Indonesian Navy after the agreement expires. The
utilization period of cooperation is for 30 (thirty) years
since the signing of this Agreement.
Measurements have been conducted by the
Cooperative Agreement of Land Objects Team National
Land Agency (BPN) Regional Office of East Java,
accompanied by the Company and theIndonesian
Navy on Nov. 4-5, 2015. With thefollowing results:
- The parties agreed that the limits of assets
belonging to the Indonesian Navy utilized the
Company which will be measured by Tim BPN
Regional Office of East Java is following stakes
limit indicated by the Indonesian Navy.
- If the results of the measurements made by the
BPN different with the agreement of land area in
Appendix of the Cooperation Agreement which
has been filed by the Company to the BPN, it will
be Addendum to the Agreement of Cooperation
- Land assets Indonesian Navy that has been used
by the Company and are not included in the
object of the Cooperation Agreement is based

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

hasil pengukuran tersebut, akan dimohonkan


oleh Perseroan sebagai Perjanjian Kerja Sama
Tambahan.
Berdasarkan Pokok-Pokok Hasil Pembahasan
Ekspose Pengukuran Lahan Objek Perjanjian Kerja
Sama oleh Tim BPN Kantor Wilayah Jawa Timur
dengan dihadiri oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dan
TNI AL pada tanggal 17 November 2015. Dengan hasil
sebagai berikut:
- Luas lahan berdasarkan data-data permohonan
pengukuran yang diserahkan kepada BPN adalah
3.143.352 m2 sedangkan luas lahan berdasarkan
hasil pengukuran pada tanggal 4-5 November
2015 adalah 3.188.252 m2, sehingga terdapat
selisih kelebihan luas lahan sebesar 44.900 m2.
Terhadap kelebihan tersebut akan dikeluarkan
Surat Perintah Setor (SPS)untuk tambahan biaya
pengukuran.
- Bahwa lahan apron A.10 sampai dengan A.14
berdasarkan patok yang ditunjuk oleh TNI AL
tidak termasuk dalam Lahan Objek Perjanjian
Kerja Sama.
- Bahwa terhadap hasil pengukuran di Jalan Akses
Merpati perlu dilakukan revisi karena adanya
kesalahan dalam penunjukkan batas ukur yang
seharusnya berdasarkan patok tetapi digunakan
batas pagar.
- TNI AL meminta agar dilakukan pengukuran per
bidang pada Lahan Objek Perjanjian Kerja Sama
sebagaimana tercantum pada Pasal 3 Perjanjian
Kerja Sama Nomor:SP.51/HK.09.01/2014/PD dan
Nomor: PKS/8/II/2014.TNI AL akan membuat
patok-patok batas per bidang dengan melibatkan
Perseroan.
- Terhadap hasil pengukuran BPN tanggal 4-5
November 2015 dan permintaan TNI AL agar
dilakukan pengukuran per bidang akan dibuat
Addendum Perjanjian Kerja Sama yang pada
prinsipnya mengatur dan mengubah Lampiran
Perjanjian Kerja Sama untuk disesuaikan dengan
hasilpengukuran dan luas objek perbidang pada
Pasal 3 Perjanjian Kerja Sama untuk disesuaikan
setelah adanya pengukuran selanjutnya oleh
BPN.
- Terhadap hasil pengukuran BPN tanggal 4-5
November 2015, akan disusun Perjanjian Kerja
Sama Tambahan yang pada prinsipnya mengatur
Pemanfaatan area Apron Parking Stand A.10-A.14
dan Jalan Akses Merpati oleh PT Angkasa Pura I
(Persero).
- Pada tanggal 17 Desember 2015, dilakukan
pengukuran ulang di Jalan Akses Merpati karena
adanya kesalahan dalam penunjukkan batas
ukur yang seharusnya berdasarkan patok,
tetapi digunakan batas pagar pada pengukuran
tanggal 4-5 November 2015.
- Saat ini masih menunggu ekspose dari BPN
terhadap pengukuran ulang tersebut.
Berdasarkan hasil pengukuran ulang pada tanggal
17 Desember 2015 dan permohonan pengukuran

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

on the measurement results, will be filed by the


Company as a Additional Cooperation Agreement

Based on the Principles of Exposure Measurement


Results Discussion Land Objects. Cooperation
Agreement by Tim BPN Regional Office of East
Java, attended by PT Angkasa Pura I (Persero) and
the Indonesian Navy on 17 November 2015. With the
following results:
- The land area based on data measurement
petition submitted to BPN is 3,143,352 m2 while the
area of land based on the results of measurements
on 4-5 November 2015 was 3,188,252 m2, so there
is a difference of excess land area of 44,900 m2.
Against these advantages will be issued Warrant
of Transfer for an additional cost of measurement

- Land that apron around A.10 through A.14


based stakes appointed by Indonesian Navy
are not included in the land object Cooperation
Agreement
- That the results of measurements around Merpati
should be revised because of an error in the
appointment of the limit measure that is supposed
to be based peg but used fence
- Indonesian Navy request that measurements per
field on Land Objects Cooperation Agreement as
stated in Article 3 of the Cooperation Agreement
No. SP.51/ HK.09.01/ 2014/ PD and Number: PKS/
8/ II/ 2014. Indonesian Navy will make the stakes
limit per field by involving the Company.
- BPN measurement results on 4-5 November
2015 and requests Indonesian Navy in order to
do the measurement of each field will be made
Addendum Cooperation Agreement in principle
regulate and modify Appendix Cooperation
Agreement to be adapted to the measurement
results and extensive object each field in Article 3
of the Agreement cooperation to be adjusted after
the nextmeasurement by BPN.
- Of the BPN measurement results on 4-5 November
2015, will be compiled Additional Employment
Agreement that basically the same set Utilization
Apron Parking area Stand A.10-A.14 and Jalan
Merpati Access by PT Angkasa Pura I (Persero).
- On December 17, 2015, performed repeat
measurements at road Merpati access due to an
error in the appointment of the limit measure that
should be based stakes, but used the boundary
fence on measurements on 4-5 November 2015

- At the present moment still waiting exposure of


BPN to the repeat measurements
Based on the results of repeat measurements on
December 17, 2015 and request for Apron measurement

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

177

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Apron A10 s.d. A14, maka dilaksanakan ekspose pada


tanggal 26 Januari 2016 dengan pokok-pokok sebagai
berikut.
- Hasil pengukuran objek Perjanjian Kerjasama
menjadi seluas 3.159.334 m2.
- Luas tanah TNI AL sebelah utara Hanggar Merpati
yang tidak dikerjasamakan dengan PT Angkasa
Pura I (Persero) seluas 32.228 m2.
- Luas Apron A10-A14 yang tidak dikerjasamakan
dengan PT Angkasa Pura I (Persero) seluas 35.882
m2.
- PT Angkasa Pura I (Persero) akan mengajukan
permohonan Perjanjian Kerjasama (secara
terpisah) kepada TNI AL atas tanah sebelah utara
Hanggar Merpati dan Apron A10 s.d. A14.
- Terhadap Objek Perjanjian Perjanjian Kerjasama
tahun
2014
akan
dilakukan
perubahan
(Addendum) dengan mengacu pada hasil rapat
pengukuran Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur dan
hasil pengukuran per bidang terhadap Objek
Perjanjian Kerjasama tersebut.

A10 to A14, then the exposure held on 26 January 2016,


with the main topics as follows:

3. Perjanjian pengikatan jual beli antara Pemerintah


Provinsi Kalimantan Selatan dengan PT Angkasa Pura I
(Persero).
Pada tanggal 18 Mei 2015 Perseroan menandatangani
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 026 Tahun 2015;
SP.166/HK.09.01/2015/PD tentang Penjualan Secara
Langsung Aset Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan Berupa Tanah dan Bangunan Apron,
Runway, Taxiway serta Sarana Pendukung Lainnya yang
Terletak di Kawasan Bandar Udara Syamsudin Noor
Banjarmasin. Dan Pada Tanggal 30 Juni 2015 Perseroan
menandatangani Berita Acara Serah Terima Operasional
Aset Tanah dan Bangunan Beserta Fasilitas di Atasnya
di Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin Nomor:
BA.369/PL.02.02/2015/HD.
Perjanjian
Pengikatan
Jual Beli ini mempunyai maksud dan tujuan untuk
mendukung pengembangan Bandar Udara Syamsuddin
Noor Banjarmasin menjadi Bandar Udara bertaraf
Internasional.

3. Binding agreement selling - buying the Provincial


Government of South Kalimantan to PT Angkasa Pura I
(Persero).
On May 18, 2015 the Company signed a Sale and Purchase
Agreement No. 026 In 2015; SP.166/HK.09.01/2015/PD on
the Sale Directly the Assets of Provincial Government of
South Kalimantan consists of Land and Building Apron,
Runway, Taxiway and Supporting Others are Located in
Zone Syamsudin Noor Airport Banjarmasin. And June 30,
2015 the Company signed Handover Operational Assets
Land and Buildings And Its Facilities in Syamsuddin Noor
Airport in Banjarmasin Number: BA.369/PL.02.02/2015/
HD. The Sale and Purchase Agreement has the sole
purpose to support the development Syamsuddin Noor
Airport Banjarmasin become an international airport.

178

Profil Perusahaan
Company Profile

Ruang lingkup pengikatan jual-beli adalah


a) Objek penjualan berupa Tanah dan Bangunan Apron,
Runway, Taxiway serta Sarana Pendukung Lainnya
yang terletak di Kawasan Bandar Udara Syamsuddin
Noor Seluas 188.075,19 m2 yang tercatat dari Daftar
Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan dengan Nilai sebesar Rp128.909.770.000
sesuai dengan hasil yang telah diappraisal oleh
Kantor Jasa Penilai Publik Muttaqin Bambang
Purwanto Rozak Uswatun & Rekan;
b) Tata cara pembayaran atas objek jual beli perjanjian
ini dengan pembayaran secara bertahap dalam tahun
Anggaran 2015 dan 2016 sebesar Rp128.909.770.000
diangsur sebanyak 10 kali dalam jangka waktu 10
bulan (Bulan Juni 2015 sampai dengan Maret 2016)
yang dibayarkan kepada Bank Kalsel nomor rekening
0010002003018 atas nama Kas Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

- The results of the measurement object into a


Cooperation Agreement covering 3,159,334 m2.
- Total land area Indonesian Navy north hangar
Merpati are not in cooperation with PT Angkasa Pura
I (Persero) covering an area of 32 228 m2.
- Total area Apron A10-A14 are not in cooperation
with PT Angkasa Pura I (Persero) covering an area
of 35 882 m2
- PT Angkasa Pura I (Persero) will apply for a
Cooperation Agreement (separately) to the
Indonesian Navy on land north hangar Merpati
and Apron A10 s.d. A14
- The object Cooperation Agreement in 2014 will
be a hange (Addendum) with reference to the
results of the meeting measurement BPN Regional
Office of East Java province and the results of
measurements each field to the the object of the
Cooperation Agreement

The scope of the binding sale and purchase are:


a) The sales object are consist of land and buildingApron,
Runway, Taxiway and Other Supporting arelocated
in Region Syamsuddin Noor Airport recordedan
area of 188,075.19 m2 of Regional Property List ofthe
Provincial Government of South KalimantanRated
by Rp.128.909.770 accordance with the resultsof
appraisal by the Public Appraisal Service Muttaqin
Bambang Purwanto Rozak Hanz &Partners.
b) The procedure for payment of the object of sale
andpurchase agreements with gradually in budget
years2015 and 2016 amounted to Rp.128.909.770
ininstallment 10 times over the next 10 months
(MonthJune 2015 until March 2016) paid to Kalsel
Bankaccount numbers 0010002003018 in the name of
South Kalimantan Provincial Treasury.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

c) Aset yang diperoleh dari pengikatan jual beli


ini akan diserahkan oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan ke PT Angkasa Pura I (Persero)
setelah pembayaran tahap sepuluh atau pelunasan
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima.

c) The assets acquired from the commitment of


sales purchase will be submitted by the Provincial
Government of South Kalimantan to PT Angkasa Pura
I (Persero) after the payment or repayment of the ten
stages outlined in the handover.

4. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Nusa


Tenggara Barat dengan PT Angkasa Pura I (Persero)
tentang Kerjasama Pembangunan dan Pemanfaatan
Sebagian Fasilitas Fisik Sisi Udara Bandar Udara
Internasional Lombok Baru di Kabupaten Lombok Tengah.

4. Cooperation Agreement between the Government of


West Nusa Tenggara and PT Angkasa Pura I (Persero)
on Cooperation for Development and Utilization Part of
Physical Facilities Air Side New Lombok International
Airport in Kabupaten Lombok Tengah.

Menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Gubernur


Nusa Tenggara Barat dengan Direktur Utama PT Angkasa
Pura I (Persero) Nomor 7 Tahun 2006; SP.62/TK.00.3/2006/
DU tanggal 17 Oktober 2006 tentang Pembangunan
Fasilitas Fisik Bandar Udara Internasional Lombok Baru di
Kabupaten Lombok Tengah, maka pada tanggal 11 Agustus
2009 Perseroan menandatangani Perjanjian Kerjasama
Pembangunan dan Pemanfaatan Sebagian Fasilitas Fisik
Sisi Udara Bandar Udara Internasional Lombok Baru di
Kabupaten Lombok Tengah Nomor: 415.43/001.A/2009;
05/SP/Hk.06.03/2009/PP-BIL.

Follow up a Memorandum of Understanding between


the Governor of Nusa Tenggara Barat with President
Director of PT Angkasa Pura I (Persero) No. 7 of 2006;
SP.62/TK.00.3/ 2006/ DU date October 17, 2006 on
the Development of Physical Facilities New Lombok
International Airport in Kabupaten Lombok Tengah, then
On August 11, 2009 the Company entered into a Joint
Development Agreement and Utilization Part of Physical
Facilities Air Side International Airport Lombok Baru in
Central Lombok District Number:415.43/001.A/2009;05/
SP/Hk.06.03/2009/PP-BIL.

Ruang lingkup pada Perjanjian Kerjasama tersebut pada


pokoknya sebagai berikut.
a) Pembangunan sebagian fasilitas fisik sisi udara oleh
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat diatas
tanah milik PT Angkasa Pura I (Persero) dengan
alokasi biaya sebesar Rp110.000.000.000,- yaitu
berupa Apron, Taxiway, Pelataran GSE, Inspection
Road, dan Helipad.
b) Penyiapan dan penyerahan Basic Design, spesifikasi
teknis dan detail design serta Perkiraan Rencana
Anggaran Biaya oleh PT Angkasa Pura I (Persero)
kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat diberikan sebelum pelaksanaan kegiatan
pembangunan.
c) Penyerahan hasil pembangunan Fasilitas Fisik Sisi
Udara oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat kepada PT Angkasa Pura I (Persero) untuk
dimanfaatkan dalam bentuk pengelolaan dan
pengoperasian Bandar Udara yang penyerahannya
dituangkan dalam suatu Berita Acara Serah Terima
yang ditandatangani para pihak.
d) Pemberian Kontribusi Tetap dari PT Angkasa Pura I
(Persero) kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat selama masa pengelolaan dan pengoperasian
Sebagian Fasilitas Fisik Sisi Udara tersebut (termasuk
besaran nilainya) akan ditetapkan dalam suatu
Perjanjian tersendiri.

The scope of the Cooperation Agreement are basically as


follows:
a) Construction of most of the physical facilities airside
by the Government of West Nusa Tenggara province
on land owned by PT Angkasa Pura I (Persero) with
the cost allocation of Rp110,000,000 and consists of
Apron, Taxiway, the Court of GSE, Inspection Road,
and Helipad
b) Preparation and delivery of the Basic Design, technical
specifications and detailed design and Estimated
Budget Plan by PT Angkasa Pura I (Persero) to the
Government of West Nusa Tenggara province granted
prior to the implementation of development activities.

Selanjutnya pada tanggal 8 Agustus 2011, hasil


pembangunan sebagian fasilitas fisik sisi udara di
Bandar Udara Internasional Lombok, yaitu berupa Apron,
Taxiway, Pelataran GSE, Inspection Road, dan Helipad
dengan nilai investasi sebesar Rp109.490.813.500,diserahterimakan kepada PT Angkasa Pura I (Persero)
berdasarkan Berita Acara Serah Terima Operasional
Sementara Hasil Pembangunan Sebagian Fasilitas Fisik

Then on August 8, 2011, the result of the construction of


some physical facilities airside at Lombok International
Airport, which formed Apron, Taxiway, the Court of GSE,
Inspection Road, and Helipad with an investment of
Rp.109.490.813 delivered to PT Angkasa Pura I (Persero)
based Meanwhile Operation Handover Development
Results part of Physical Facilities Lombok International
Airport implemented by the Provincial Government of

c) The delivery of Physical Facilities Air Side development


by the Government in Nusa Tenggara Barat to PT
Angkasa Pura I (Persero) to be used in the form of
airport management and operation of the delivery of
which was poured in a handover which was signed by
the parties
d) Giving Fixed Contributions of PT Angkasa Pura I
(Persero) to the Government of in Nusa Tenggara
Barat during most of the management and operation
of the Physical Facilities Air Side (including the amount
of value) will be specified in a separate Agreement.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

179

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Bandar Udara Internasional Lombok yang dilaksanakan


oleh Pemerintah Provinsi NTB No.: 050/658.A/UM/2011;
BA.313/OB.01.08/2011/DU tanggal 8 Agustus 2011.

Nusa Tenggara Barat No: 050/658.A/UM/2011; BA.313/


OB.01.08/2011/DU date August 8, 2011.

Guna menindaklanjuti Berita Acara Serah Terima


Operasional Sementara tersebut, Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat melakukan penilaian aset
dengan menunjuk DJKN wilayah Bali Nusra pada
tahun 2013, dengan hasil penilaian/appraisal sebesar
Rp114.862.255.000,-.

In order to follow up the Meanwhile Opertions Handover,


the government of Nusa Tenggara Barat perform asset
valuation by pointing DJKN Bali Nusra area in 2013, with
the results of assessment or appraisal of Rp114 862 255.

Terhadap Aset milik Pemerintah Provinsi NTB dimaksud,


PT Angkasa Pura I (Persero) berencana untuk melakukan
pembelian Aset tersebut, sebagaimana disebutkan dalam
Surat Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
AP.I.5425/HK.05.03/2014/PD-B tanggal 27 Oktober 2014
perihal Tindak Lanjut Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan
Sebagian Fasilitas Fisik di Bandara Internasional
Lombok dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat dan atas surat dimaksud, dimana Gubernur NTB
menyampaikan bahwa dapat menyetujui pembelian aset
dimaksud melalui suratnya nomor 415/33/KESDA tanggal
8 Januari 2015, namun selanjutnya Gubernur Provinsi
NTB menyampaikan surat kembali nomor 021.1/256/
UM-4/2015 tanggal 31 Agustus 2015 yang pada pokoknya
menyatakan bahwa pembahasan mengenai rencana
pembelian aset Pemerintah Provinsi NTB oleh PT AP I
baru dapat dilakukan apabila telah diselesaikannya
Perjanjian Kerjasama tentang Kontribusi Tetap, dimana
surat tersebut ditanggapi oleh PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor: AP.I.6468/HK.08/2015/PD-B tanggal
31 Desember 2015 yang pada pokoknya mengusulkan
untuk dapat tetap dilaksanakan Divestasi Aset milik
Pemprov. NTB di Bandara Internasional Lombok.

Assets belonging to the government of Nusa Tenggara


Barat province, PT Angkasa Pura I (Persero) plans to
purchase such assets, as mentioned in the letter of the
Director of PT Angkasa Pura I (Persero) No. AP.I.5425/
HK.05.03/2014/PD-B dated October 27, 2014 Follow-Up
Agreement concerning Cooperation Utilization Some
Physical Facilities in Lombok International Airport by
Government of Nusa Tenggara Barat province and on the
letter, where the Governor of West Nusa Tenggara said that
can approve the purchase of these assets corresponding
letter No.415/33/KESDA dated January 8, 2015.But then
the Governors of Nusa Tenggara Barat province sent a
letter number 021.1/256/UM4/2015 dated August 31, 2015
which essentially stated that purchase plan Government
of Nusa Tenggara Barat Province assets by PT Angkasa
Pura I (Persero) has to do if the completion of the
Cooperation Agreement on Fixed Contributions, where
the letter addressed by PT Angkasa Pura I (Persero) No.
AP.I.6468/ HK.08/2015/PD-B dated December 31, 2015,
which essentially proposes to be able to go ahead Divest
Assets to the Provincial Government of Nusa Tenggara
Barat Lombok International Airport.

Program pemberian kontribusi tetap dan rencana


pembelian aset milik Pemerintah Provinsi NTB tersebut
telah tertampung dalam RKA sebagai berikut:

Program providing regular contributions and purchasing


asset plan of the Government of West Nusa Tenggara has
been accommodated in the budget plan as follows:

No.

Uraian
Description

Anggaran
Budget

1.

Anggaran pemberian Kontribusi Tetap kepada Pemprov. NTB tahun 2011 s.d. 2015 /
Fixed Budget Award Contributions to the Government of West Nusa Tenggara
Province in 2011 to2015

Eksploitasi Tahun 2015 /


Exploitation 2015

2.

Anggaran Pembelian Aset Pemprov. NTB berupa Sebagian Fasilitas Fisik Sisi Udara
di Bandara Internasional Lombok / Budget Asset Purchase the Government of Nusa
Tenggara Barat province in the form of Air Side Part of Physical Facilities in Lombok
International Airport

Investasi Tahun 2016 /


Investments 2016

Setelah melalui beberapa kali rapat koordinasi, terakhir


telah dilaksanakan rapat koordinasi pada tanggal
27 Januari 2016 sebagai tindak lanjut pemberian
kontribusi tetap dan rencana pembelian aset milik
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dimaksud
yang dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat, DPRD Nusa Tenggara Barat, Tim
Penasihat Investasi Pemerintah Provinsi NTB di Kantor
Pusat PT Angkasa Pura I (Persero) yang pada pokoknya
menyepakati hal-hal sebagai berikut.
a) Para Pihak sepakat untuk menindaklanjuti Pemberian
Kontribusi Tetap berdasarkan Perjanjian tersendiri

180

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Nilai
Amount
2.928.987.503

120.605.367.750

After several coordination meetings, the latter has held


coordination meeting on January 27, 2016 as a followup of the fixed contributions and the planned purchase
of the assets of the Government of Nusa Tenggara Barat
province, which was attended by representatives of
the Government of Nusa Tenggara Barat Province, the
Regional Representatives Council Nusa Tenggara Barat,
Investment Advisory team of the Government of Nusa
Tenggara Barat province in PT Angkasa Pura I (Persero)
which basically agree to the following:
a) The Parties agreed to follow Giving Fixed Contributions
under the Agreement of its own (the Cooperation

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

(PKS II) yang merupakan satu kesatuan yang tidak


dapat dipisahkan dari Perjanjian Induk, sebagaimana
diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Kerjasama antara
Pemerintah Provinsi NTB dengan PT Angkasa
Pura I (Persero) No. 415.43/001.A/2009; 05/SP/
Hk.06.03/2009/PP-BIL tanggal 11 Agustus 2009 (PKS
I) dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
b) Para Pihak sepakat untuk menunjuk KPKNL yang
didampingi oleh BPKP untuk melakukan reappraisal
terhadap aset milik Pemerintah Provinsi NTB
dengan menggunakan biaya yang berasal dari PT
Angkasa Pura I (Persero), dimana hasil penilaian/
appraisal tersebut dijadikan dasar perhitungan
besaran pemberian kontribusi tetap yang selanjutnya
dituangkan dalam Berita Acara (Penunjukan
Appraisal dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB).
Surat permohonan pendampingan BPKP akan
diterbitkan/diajukan oleh Pemerintah Provinsi NTB.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

d) Selanjutnya Para Pihak sepakat bahwa proses


penyelesaian Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan
pemberian kontribusi tetap tersebut (PKS II) dapat
diselesaikan selama 1 (satu) bulan kedepan, selain
itu terkait rencana divestasi aset milik Pemprov.
NTB dimaksud, maka Para Pihak sepakat untuk
membicarakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli/Akta
Jual Beli lebih lanjut yang juga sekaligus menjadi
Perjanjian yang mengakhiri Perjanjian Induk dan
Perjanjian tambahan pemberian kontribusi tetap
(PKS I dan PKS II).

Agreement II) which is a unity that can not be


separated from the Master Agreement, as provided
for in Article 10 of the Cooperation Agreement
between the Government of Nusa Tenggara
Barat Province and PT Angkasa Pura I (Persero)
No.415.43/001.A/2009;05/SP/Hk.06.03/2009/PP-BIL
dated August 11, 2009 (Agreement of Cooperation I)
by observing the Government Regulation No. 27 Year
2014 About the Management of State or Region.
b) The Parties agree to appoint the State Property Office
and Auction which was accompanied by the BPKP to
conduct reappraisal of the assets of the Government
of Nusa Tenggara Barat Province by using the cost
coming from PT Angkasa Pura I (Persero), where
the results of the assessment or appraisal will serve
as the basis for calculating the amount of giving
regular contributions are subsequently poured in
Minutes (appointment Appraisal conducted by the
Government of Nusa Tenggara Barat Province. A
letter of request assistance Financial andDevelopment
Supervisory Board (BPKP) will be published proposed
by the Government of Nusa Tenggara Barat Province.
c) Amount of granting Fixed Contributions and
Divestment Assets of the Government of Nusa
Tenggara Barat Province agreed by the Parties
according to the results of appraisal of the State
Property Office and Auction. The parties subsequently
(calculations team) will agree on formulations
calculation regular contributions. Against a start date
in the utilization of cooperation started from Lombok
International Airport is operated by PT Angkasa Pura I
(Persero) through divestment did in 2016 (the Sale and
Purchase Agreement in March 2016).
d) Furthermore, the Parties agree that the settlement
process Cooperation Agreement Utilization granting
fixed contributions of the (Agreement of Cooperation
II) can be completed for 1 (one) months, in addition
to the planned divestment of assets owned by the
Government of Nusa Tenggara Barat, the Parties
agree to discuss the Agreement the Sale Buy or Sell
deed of purchase also became a Treaty that ended
the Master Agreement and the additional Agreement
granting regular contributions (the Cooperation
Agreement I and II partnership agreement).

Menindaklanjuti hasil rapat diatas, telah dilaksanakan


hal-hal sebagai berikut.
a.
Pemerintah
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat
telah menerbitkan surat permohonan bantuan
pendampingan penilaian Aset Pemerintah Provinsi
NTB kepada Kantor Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Nusa Tenggara No. 500/62/IV-Ekon/2016 tanggal 29
Januari 2016 dan surat permohonan appraisal ulang
aset Pemerintah Provinsi NTB kepada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Wilayah Bali
dan Nusa Tenggara No. 500/63/IV-Ekon/2016 tanggal
29 Januari 2016.
b. Dilaksanakan rapat koordinasi pembahasan rencana
appraisal aset Pemerintah Provinsi NTB di Kantor
Pemerintah Provinsi NTB pada tanggal 11 Februari
2016 yang dihadiri oleh Perwakilan PT Angkasa Pura

Follow up results of the meeting above, has implemented


the following matters:
a. The Government Nusa Tenggara Barat Province has
issue a letter requesting relief assistance appraisal
assets of Government of Nusa Tenggara Barat
Province to the Regional Office Representative
BPKP Nusa Tenggara Number 500/62/IV-Eco/2016
dated January 29, 2016 and a letter requesting the
reappraisal assets of Government of Nusa Tenggara
Barat Province to the Regional Office of Directorate
General of State Bali and Nusa Tenggara No. 500/63/
IV-Eco/2016 dated January 29, 2016
b. Coordination meeting discussion of appraisal assets
plan of the Government of Nusa Tenggara Barat
Province on February 11, 2016 which was attended
by representatives of PT Angkasa Pura I (Persero),

c) Besaran pemberian Kontribusi Tetap dan Divestasi


Aset milik Pemerintah Provinsi NTB disepakati
oleh Para Pihak sesuai hasil appraisal dari KPKNL.
Para pihak selanjutnya (tim perhitungan) akan
menyepakati formulasi perhitungan kontribusi tetap.
Terhadap tanggal mulai kerjasama pemanfaatan
di mulai sejak Bandara Internasional Lombok
dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I sampai dengan
dilakukannya divestasi pada tahun 2016 (Perjanjian
Pengikatan Jual Beli pada bulan Maret tahun 2016).

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

181

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

I (Persero), Pemerintah Provinsi NTB, Kantor KPKNL


Mataram, Kantor Wilayah BPKP Provinsi NTB, BKPM
dan PT Provinsi NTB, dan sebagainya.

c. Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) menerbitkan


surat kepada Dewan Komisaris terkait permohonan
persetujuan/tanggapan atas tindak lanjut kerjasama
pemanfaatan pemberian kontribusi tetap dan
rencana pembelian aset Pemprov NTB No. AP.I.840/
HK.09.01/2016/PD-B tanggal 11 Februari 2016,
dan surat dimaksud telah ditanggapi oleh Dewan
Komisaris melalui surat No. 08/DK.AP.I/2016 tanggal
29 Februari 2016 perihal Permohonan Persetujuan
atas Tindak Lanjut Kerjasama Pemanfaatan
Pemberian Kontribusi Tetap dan Rencana Pembelian
Aset Pemprov. NTB yang pada pokoknya meminta
kepada Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) untuk
menyampaikan informasi/data dukung meliputi:
a) Terkait dengan batasan kewenangan pemberian
persetujuan apakah melalui persetujuan Dewan
Komisaris atau Pemegang Saham diperlukan
data besaran kontribusi tetap yang sudah
disepakati antara Direksi dengan Pemerintah
Provinsi NTB.
b) Hasil penilaian kembali (reappraisal) atas nilai
aset milik Pemerintah Provinsi NTB oleh KPKNL
dan BPKP yang menjadi dasar perhitungan
besaran pemberian kontribusi tetap. Selanjutnya
disampaikan pula bahwa dengan dibelinya aset
milik Pemerintah Provinsi NTB sebagaimana yang
sudah disetujui oleh Dewan Komisaris dalam surat
No.: 23/DK.AP.I/2015 tanggal 14 April 2015, maka
pemberian kontribusi tetap kepada Pemerintah
Provinsi NTB dapat diakhiri.

182

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

the Government of Nusa Tenggara Barat Province,


the Office of the State Property Office and Auction
Mataram, the Regional Office of Financial and
Development Supervisory Board (BPKP) of the
Government of Nusa Tenggara Barat Province, BKPM
& PT of Nusa Tenggara Barat Province, and so forth.
c. Directors PT Angkasa Pura I (Persero) issue a letter
to the Commisionaire related the application for
approval/ response to the follow-up of cooperation
for joint utilization granting fixed contributions and
purchase plan of assets of Government Nusa Tenggara
Barat Province No. AP.I.840/ HK.09.01/ 2016/ PD-B
dated February 11, 2016and a letter has been referred to
by the Board of Commissioners through letter No. 08/
DK.AP.I/ 2016 dated February 29, 2016 regarding the
Request Approval of Follow-up Cooperation Utilization
Provision Contributions Fixed Asset Purchase Plan and
the provincial government. NTB is in principle asked the
Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) to
submit information/ data support includes:
a) Related to limit the authority to grant approval if
the approval of the Board of Commissioners or
the amount of data required Shareholder regular
contributions that have been agreed between the
Directors and the Provincial Government of NTB.
b) The results of the revaluation (reappraisal) on
the value of assets belonging to the Provincial
Government of NTB by KPKNL and BPKP on
which the administration calculated the amount
ofregular contributions. Further presented that
the purchased assets belonging to the Provincial
Government of NTB, as approved by the Board
of Commissioners in a letter No.: 23/DK.AP.I/2015
dated 14 April 2015, the provision of regular
contributions to the NTB provincial government
can be terminated.

5. PPN Internasional masa tahun 2005


Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN
Ditjen Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura
I (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN
Internasional melalui SKPKB No.00044/207/03/051/07
tanggal 22 Maret 2007 sebesar Rp98.687.947,-.

5. International VAT fiscal year 2005


Based on the results of examination by the Tax Directorate
General of Taxation Tax Officedetermined that PT
Angkasa Pura I (Persero) are VATunderpayment of tax
underpayment No.00044/207/03/051/07 International
through March 22, 2007 amounting to Rp98,687,947, -.

PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I


melalui suratNo. AP.I.1255/KU.50.7/2007/DK-B tanggal
11 April 2007 dan keberatan II melalui surat No.AP.I.2176/
KU.50.7/2007/DK-B tanggal 21 Juni 2007 yang telah
ditolak oleh Ditjen Pajak dengan surat No.Kep-013/
WP3.19/BD,05/ 2008 tanggal 18 Januari 2008. PT
Angkasa Pura I (Persero) mengajukan Banding dengan
Surat Banding ke Majelis Pengadilan Pajak No.AP.I.673/
KU.50.7/2008/DU-B tanggal 27 Januari 2008. Sidang
Pengadilan Pajak telah mengeluarkan Putusannya No.
Put-18464/PP.M.VIII/16/2009 tanggal 10 Juni 2009 yang
mengabulkan seluruh Banding PT Angkasa Pura (Persero)
atas keberatan SKPKB No.00044/207/03/051/07 tanggal
22 Maret 2007 tersebut.

PT Angkasa Pura 1 (Persero) I objected by letter No. AP255/


KU.50.71407/DK-B dated 11 April 2007 and the second
objection by letter dated June 21, 2007 No.AP.1.2176/
KU.50.7/2007/OK-B that has been rejected by the
Directorate Genera/ of Taxes to the letter No. Kep-013/
WP3.19/BD, 05/2008, dated January 18, 2008. PT Angkasa
Pura I (Persero) filed with the Securities Appellate Panel
of the Court of Tax Appeals to No.AP.I.673/KU50.7/2008/
DU-B dated January 27, 2008. From the Tax Court of Justice
has issued Decision No.Put-18464/PP.M. Vlll/16/2009
dated June 10, 2009 which granted the whole of Appeals
PT Angkasa Pura I (Persero) over the objections of SKPKB
No.00044/207/03/051/07 is dated March 22, 2007.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Direktorat Jendral Pajak kemudian mengajukan


Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui surat
No. S-8434/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura I (Persero)
juga telah mengajukan kontra memori Peninjauan Kembali
ke Mahkamah Agung RI melalui surat No.AP.I-3798/
KU.50.7/2009/DU-B tanggal 13 November 2009.
Berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 88/B/PK/
PJK/2012 yang diputuskan tanggal 13 Mei 2013 menyatakan
Menolak Permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali Direktur Jenderal Pajak.

Directorat General of Taxation then filed a judicial review


to the Supreme Court through a letter No. S-8434/
PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Persero) has also
filed a counter-memory of judicial review to the Supreme
Court through a letter dated 13 NovemberNo.AP.I-3798/
KU.50.7/2009/DU-B, 2009. Under the Supreme Courts
decision number 88/B/ PK/CHD/2012 which concluded
on May 13, 2013 stated Reject Request reconsideration of
Applicant Reconsideration Director General of Taxation.

Surat Keputusan Pengadilan PajakNomor: PUT.18464/PP/M.


VIII/16/2009 Tanggal 16 Juli 2009 untuk masa pajak Januari
sampai dengan Desember 2005: mengabulkan seluruhnya
permohonan banding PT Angkasa Pura I (Persero).

Tax Court Decision Letter number: PUT.18464/PP/M.


VIII/16/2009 Date of July 16, 2009 for the tax period of
January to December 2005: grant the appeal wholly PT
Angkasa Pura I (Persero).

Surat tembusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


kepada PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor: 686/P.
PTS/IX/2014/88/B/PK/PJK/2012 Tanggal 17 September
2014 Perihal Pengiriman Putusan Perkara Peninjauan
Kembali Pajak Reg No.88/B/PK/PJK/2012 menyatakan
belum diterima putusan dari Mahkamah Agung Republik
Indonesia.

Letter copy of the Supreme Court of the Republic of


Indonesia to PT Angkasa Pura I (Persero) nomot: 686/
P.PTS/ IX/ 2014/88/ B/ PK/ PJK/ 2012 Date 17 September
2014 regarding the Review Case Decision Shipping Tax
Reg No.88/ B/ PK/PJK/2012 states have not accepted the
verdict of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

6. PPN Internasional masa bulan Januari 2006 sampai


dengan November 2006.
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP
BUMN Ditjen Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa
Pura (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN
Internasional melalui SKPKB No.00115/207/06/051/08
tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp100.667.387,PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan
melalui surat No. AP I.372/KU.50.7/2009/DK-B tanggal
2 Februari 2009 dan Banding dengan Surat Banding ke
Majelis Pengadilan Pajak. Sidang Pengadilan Pajak telah
dibacakan Putusannya, namun sampai saat ini Hasil
Putusannya belum dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak.
Surat keputusan Pengadilan Pajak Nomor Put.36948/PP/
M.V/16/2012 yang mengabulkan sebagian permohonan
Banding terhadap Keputusan Dirjen Pajak atas PPN Masa
Januari sampai dengan November 2006.

6. The International VAT period January to November2006.


Based on the results of examination by KPP BUMN
ofDirectorate General of Taxation, if was determinedthat
PT Angkasa Pura I (Persero) are experiencingInternational
VAT underpayment through letterNo.00115207/06/051/08
December 1, 2008 amounting to Rp100.667.387. PT
Angkasa Pura I (Persero) submitted first objection
through its letter No. AP I. 372/KU. 50.7/2009/DK-B dated
February 2, 2009 and the Appeal Letter to the Council
Tax Court. From the Tax Court trial verdict was read,
but to date has not released the results of decision by
the Tax Court. Tax Court decision letter No. Put.36948/
PP/M.V/16/2012, which approved some requests Appeal
Decision to Tax Director General of the VAT period January
to November 2006.

Direktorat Jendral Pajak mengajukan Peninjauan Kembali


ke Mahkamah Agung RI melalui surat No. S-5568/
PJ.07/2012 dan PT Angkasa Pura I (Persero) juga telah
mengajukan kontra memori Peninjauan Kembali ke
Mahkamah Agung RI melalui surat No.AP.I-5306/
KU.50.7/2012/DU-B tanggal 26 September 2012. Sampai
saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih dalam proses
atau belum diterima putusan dari Mahkamah Agung
RepubIik Indonesia.

Directorat General of Taxation filed a judicial review to


Supreme Court through a letter No. S-5568/PJ.07/2012
and PT Angkasa Pura I (Persero) has also filed a countermemory of judicial review to Supreme Court through
a letter dated 26 September, 2012 No.AP.I- 5306/
KU.50.7/2012/DU-B. To date a judicial review is still in
process in the Supreme Court.

7. Perkara dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha


(KPPU).
Perusahaan menerima gugatan dari Komisi Pengawasan
Persaingan Usaha atas dugaan praktek monopoli PT
Angkasa Pura I (Persero) pada jasa ground handling
pesawat charter di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Tanggal 25 Maret 2015 Majelis Komisi membacakan
putusan yang pada pokoknya berisi:

7. The case with the Business Competition Supervisory


Commission.
The Company received a lawsuit from the Business
Competition Supervisory Commission based on
allegation of monopolistic practices in Ground handling
services charter flight at Ngurah Rai Airport in Bali. On
March 25,2015 Commission for Supervision of Business
Competition(KPPU) has rendered a verdict as follows:

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

183

Laporan Manajemen
Management Report

184

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

a) Menyatakan bahwa PT Angkasa Pura I dan


PT Execujet Indonesia (EJI) terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 17 UU No 5/1999;
b)
Memerintahkan PT Angkasa Pura I untuk
menghentikan hak eksklusivitas untuk EJI dan
membuka peluang usaha bagi pelaku usaha lain;
c) Menghukum PT Angkasa Pura I untuk membayar denda
apabila tidak melakukan perintah putusan tersebut.

a) Stating that PT Angkasa Pura I and PT Execujet


Indonesia (Eji) proven legally and convincingly
violatingArticle 17 of Law No. 5/1999;
b) Ordered PT Angkasa Pura I to stop the exclusivity rights
for PT Execujet Indonesia and opening opportunities
for other business actors;
c) Required PT Angkasa Pura 1 to pay penalty if it does
not do the orders of the decision.

Atas putusan KPPU pada tanggal 25 Maret 2015, PT


Angkasa Pura I telah melakukan pencadangan dana
terhadap denda yang diduga melakukan pelanggaran
dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha pada tahun
2015 sebesar Rp5.000.000.000 dan PT Execujet Indonesia
(EJI) mengajukan Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat; Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas
banding tersebut pada tanggal 1 Juli 2015 menguatkan
putusan KPPU sebelumnya; Atas putusan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat terkait Keberatan atas putusan
KPPU pada tanggal 1 Juli 2015, PT EJI mengajukan Kasasi
kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia; Tanggal
26 November 2015, Mahkamah Agung Republik Indonesia
membacakan putusan atas kasasi yang diajukan PT EJI,
yang menguatkan Putusan KPPU dan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat sebelumnya.

Based on the decision of the Commission on March


25, 2015, PT Angkasa Pura I has established a reserve
fundagainst fines for alleged violations of the Business
Competition Supervisory Commission in 2015 amounted
to Rp5,000,000,000. PT Execujet Indonesia filed appeal
tothe Central Jakarta District Court. The Central Jakarta
District Court judgment on this appeal on July 1, 2015 has
strengthened the Commissions previous decision; Based
on the decision of the Central Jakarta District Court related
objection to the decision of the Commission on July 1, 2015,
PT Execujet Indonesia filed a cassation to the Supreme
Court of the Republic of Indonesia; On November 26, 2015,
the Supreme Court of the Republic of Indonesia stated
the decision on the appeal filed by PT Execujet Indonesia,
which affirmed the Commissions and the Central Jakarta
District Courts previous decision.

8. Penyelidikan No. 24/Lid-L/VIII/2015 terkait Dugaan


Pelanggaran UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang
dilakukan oleh PT Angkasa Pura Logistik Makassar dalam
Pelayanan Jasa Kebandarudaraan di Terminal Kargo
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Telah dilakukan
pemeriksaan penyelidikan pada tanggal 19 November
2015 di Kantor Pusat KPPU, yang pada pokoknya meminta
klarifikasi tentang proses bisnis kargo di Terminal kargo
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Perwakilan
PT Angkasa Pura I (Persero) yang terdiri dari Head of
Legal, Aviation Marketing Group Head, Cargo Marketing
Department Head dan Legal Officer, mewakili Direktur
Utama PT Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan Surat
Kuasa Khusus Nomor AP.I.5759/HK.02.05/2015/PD-B
tanggal 19 November 2015, telah memenuhi Panggilan
dari KPPU untuk menghadap tim penyelidik KPPU pada
hari Kamis tanggal 19 November 2015 di Gedung KPPU.

8. Investigations No. 24/Lid-L/VIII/2015 Related Alleged


Violation of Law No. 5 of 1999 concerning Prohibition of
Monopolistic Practices and Unfair Business Competition
conducted by PT Angkasa Pura Logistik in Services Airport
Affairs, at the Cargo Terminal of Sultan Hasanuddin
Airport Makassar. The investigation examination has been
carried out on November 19, 2015 at the Commissions
head office, which is essentially seeking clarification
of the cargo business processes in cargo terminal of
Sultan Hasanuddin Airport Makassar. Representatives
of PT Angkasa Pura I (Persero) consisting of Head of
Legal, Aviation Marketing Group Head, Cargo Marketing
Department Head and Legal Officer, representing the
President Director of PT Angkasa Pura I (Persero) based on
Special Power of Attorney No.vAP.I.5759/HK.02.05/2015/
PD-B on 19 November 2015, in compliance the call to face
the KPPU investigation team on Thursday, 19 November
2015 at KPPUs Building.

9. Penyelesaian Permasalahan Tanah Milik PT Angkasa


Pura I (Persero)
1) Bandara Pattimura Ambon
a. Gugatan Ketua Persekutuan Adat Negeri Hattu
(sdr Markus Hehalatu) di Pengadilan Negeri
Ambon No. 11/Pdt.G/2010/PN.AB.
Tanah obyek sengketa: Dusun dati Waitupa
Sawane, luas 32 Ha; Dusun dati Wai Meteng, luas
65 Ha; Dusun dati Wai Wailawa, luas 45 Ha; Dusun
dati Utatetu, luas 75 Ha; Dusun dati Omiko, luas
33 Ha ( 250 Ha). Perkara telah sampai pada
tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik
Indonesia yang mana telah dikeluarkan Putusan
Kasasi Nomor: 3309 K/PDT/2012 yang amar
putusannya ialah mengabulkan permohonan

9. Settlement of Land Problems Owned PT Angkasa Pura I


(Persero)
1) Pattimura International Airport ambon
a. The lawsuit by the Chairman of the Guild of
Indigenous Affairs Hatu (Mr Markus Hehalatu) in
Ambon District Court No. 11/Pdt.G/2010/PN.AB.
The dispute land : Dusun dati Waitupa Sawane,
with area 32 Ha; Dusun dati Wai Meteng, with
area 65 Ha; Dusun dati Wai Wailawa, with area
45 Ha; Dusun dati Utatetu, with area 75 Ha;
Dusun dati Omiko, with area 33 Ha ( 250 Ha).
The case has arrived to the level of Cassation in
the Supreme Court of Republic of Indonesia which
have been issued Cassation Decision No. 3309 K/
PDT/2012 which verdict is granted the applicants

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

kasasi para pemohon kasasi dan membatalkan


Putusan Pengadilan Tinggi Ambon.

cassation appeal and cancel the Ambon High


Courts decision.

b. Gugatan Kepala Pemerintah Negeri Laha (sdr


Hi. Said Laturua) di Pengadilan Negeri Ambon
No.142/Pdt.G/2012/PN.AB.
Telah keluar Putusan Kasasi No. 1212 K/PDT/2014
tanggal 15 September 2015. Tanah obyek
sengketa: Dusun dati Waitupa Sawane, luas 32
Ha; Dusun dati Wai Meteng, luas 65 Ha; Dusun
dati Wai Wailawa, luas 45 Ha; Dusun dati Utatetu,
luas 75 Ha; Dusun dati Omiko, luas 33 Ha ( 250
Ha). Pokok putusan Membatalkan putusan PT
Maluku No. 35/PDT/2013/PTMAL tanggal 08
November 2013 yang telah memperbaiki putusan
Putusan PN Ambon No. 142/Pdt.G/2012/PN.AB
tanggal 17 Juli 2013.

b. The lawsuit by the Head of State Government


Laha (Mr Hi. Said Laturua) in Ambon District Court
No. 142/Pdt.G/2012/PN.AB.
It was issued the cassations decision no. 1212
K/PDT/2014 dated September 15, 2015. Land
disputed: Dusun dati Waitupa Sawane, an area
of 32 hectares; Dusun Dati Meteng Wai, an area
of 65 hectares; Dusun dati Wai Wailawa, area
of 45 hectares; Dusun dati Utatetu, area 75 ha;
Dusun dati Omiko, with area 33 Ha ( 250 Ha).
Principal decision was to cancel the decision of the
Maluku High Court No. 35/PDT 201/PTMAL ated
November 8, 2013 that have improved Ambon
District Courts decision No. 142/Pdt.G/2012/
PN.AB dated July 17, 2013.
c. Request Realization of compensation based on
Cassation Decision by the Supreme Court of the
Republic of Indonesia No. 2201 k/Pdt/2007 filed
by Julius Tipawael (country citizen of Hattu).
Land disputes object are land plots of 84,000
m2, which is part of the land plots in Situation
Figure No.01/1992 of 190,000 m. Has been filed
a judicial review to the Supreme Court, through
the Ambon District Court. On May 12, 2015, was
issued the judicial review Decision No. : 109 PK/
PDT/2015dated May 12, 2015 which essentially
states that Reconsideration Request submitted
by PT Angkasa Pura I (Persero) is unacceptable.
Based on that PT Angkasa Pura I (Persero) has
sent a letter to the Chairman of the General for
Civil through letter No.AP.I.1141/HK.02/2016/HD-B
dated February 26, 2016 concerning the Submission
of the Minutes of attitude on Reconsideration
Decision No. 109 PK/PDT/2015 and Head of the
Supervisory Board of the Supreme Court of the
Republic of Indonesia through letter No. AP.I.1142/
HK.02/2016/HD-B dated February 26, 2016
concerning the Real Losses report Treatise On
Reconsideration Decision No. 109 P/PDT/2015.

c. Permohonan Realisasi Ganti Rugi berdasarkan


Putusan Kasasi MA.RI No. 2201 k/Pdt/2007 yang
diajukan oleh Julius Tipawael (warga negeri
Hattu).
Tanah obyek permasalahan adalah Persil tanah
seluas 84.000 M2 yang merupakan bagian dari
persil tanah dalam Gambar Situasi No.01/1992
seluas 190.000 m. Telah disampaikan Memori
Permohonan
Peninjauan
Kembali
kepada
Mahmakah Agung RI, melalui Pengadilan Negeri
Ambon dan atas Permohonan Peninjauan
Kembali telah dikeluarkan Putusan Peninjauan
Kembali Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor : 109 PK/PDT/2015 tanggal 12 Mei 2015
yang pada pokoknya menyatakan bahwa
Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan
oleh PT Angkasa Pura I (Persero) tidak dapat
diterima. Berdasar hal tersebut PT Angkasa Pura
I (Persero) telah melayangkan surat kepada Ketua
Muda Perdata melalui surat Nomor: AP.I.1141/
HK.02/2016/HD-B tanggal 26 Februari 2016
perihal Penyampaian Sikap atas Risalah Putusan
Peninjauan Kembali Nomor: 109 PK/PDT/2015 dan
Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung
Republik Indonesia melalui surat Nomor: AP.I.1142/
HK.02/2016/HD-B tanggal 26 Februari 2016perihal
Laporan Kerugian Nyata Atas Risalah Putusan
Peninjauan Kembali Nomor: 109 PK/PDT/2015.
d. Gugatan terkait perbuatan melawan hukum
yang diajukan oleh Nicolaus Tipawael dalam
hal ini dikuasakan kepada Law Office Hatane
& Associates (selaku Penggugat) kepada PT
Angkasa pura I (Persero) (selaku Tergugat) dan
Menteri Perhubungan Cq. Dirjen Perhubungan
Udara (Turut Tergugat) berdasarkan Relaas
Panggilan Sidang Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Nomor: 421/Pdt.G/2014/PN.JKT.PST tanggal
19 September 2014. Tanah obyek permasalahan
adalah Persil tanah seluas 84.000 M2 yang
merupakan bagian dari persil tanah dalam
Gambar Situasi No.01/1992 seluas 190.000 M2

d. The lawsuit related the act against the law was


filed by Nicolaus Tipawael which was authorizes
to Hatane & Associates Law Office (as Plaintiff)
to PT Angkasa pura I (Persero) (Defendant) and
Transportation Minister cq. DGCA (Co-Defendant)
based Relaas Call Session of the Central Jakarta
District Court No. 421/Pdt.G/2014/PN.JKT.PST
September 19, 2014. Land disputes are the land
plots an area of 84,000 m2, which is part of the
land plots in Situation Figure No.01/1992 covering
190,000 M2 with the location Dati Hatuhuru
village, Village of Hattu Leihittu, District of Central
Maluku. The Jakarta District Court has issued

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

185

Laporan Manajemen
Management Report

186

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

dengan lokasi Dusun Dati Hatuhuru, Desa Hattu


Kecamatan Leihittu Kabupaten Maluku Tengah.
Pengadilan Negeri Jakarta telah mengeluarkan
putusan sela yang memutuskan bahwa
Pengadilan Negeri Jakarta tidak berwenang
mengadili Perkara tersebut.

an interim decision which decided that Jakarta


District Court was not authorized to the Case.

e. Somasi Yanuar Faisal Mewar Reff. Surat Somasi


Nomor: Somasi I; Somasi II No. 34/Somasi/
XI/2013 tanggal 18 Nopember 2013.
Atas tindakan menguasai, atau menggunakan/
memanfaatkan atau mengelola tanpa hak
terhadap sebagian atau seluruh lahan/tanah
Eigendom No.1069 atas nama Hoesin Mewar, dan
kawan-kawan. Pokok somasi antara lain Luas
tanah: 7.935 m Lokasi: Dusun Ajer Manis dan Ajer
Sakula yang masuk dalam wilayah Negeri/Desa
Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon,
yang berbatasan dengan Timur Laut: Dusun
Wayatuputi Tenggara: Dusun Dati Negori Seilale
dan Pantai Barat Laut dan Barat Daya: Tanahtanah Negeri Hatu. Terhadap hal ini AP I meminta
bukti formal atas kepemilikan sah atas obyek
tanah dan bukti formal selaku subyek hukum atas
pemilik tanah dimaksud.

e. The legal notice of Yanuar Faisal Mewar Reference


legal notice Letter No. Legal notice I; Legal notice II
No. 34/Somasi/XI/2013 dated November 18, 2013.
The actions of controlling, or using/utilizing or
manage without the right to a part or the whole
land/soil Eigendom No.1069 on behalf Hoesin
Mewar and friends. Principal legal notice include
Land area: 7,935 m Location: Ajer Manis and
Ajer Sakula who entered the territory of the
State/Village of Laha, Teluk Ambon, Ambon,
bordering with: Northeast: Wayatuputi village,
Southeast: vilagge of Dati Negori Seilale and
Beaches Northwestern and Southwestern: lands
Hatu country. Relating this case PT Angkasa
Pura I (Persero) asked for formal proof of legal
ownership of an land object and the formal proof
as legal subjects of the land owner.

Pada tanggal 26 September 2015 Lenarki Latupeirissa


& Partners selaku Kuasa Hukum Keluarga Mewar
menyampaikan surat Nomor: 01/L&P/Srt.K/IX/15
perihal Permohonan Pembayaran Pemakaian
dan Ganti Rugi Terhadap Eigendom Verponding
Nomor 1069. Menindaklanjuti hal tersebut AP1 akan
berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia mengingat proses perolehan
tanah tersebut dilakukan oleh Kementerian
Perhubungan.

On 26 September 2015 Lenarki Latupeirissa &


Partners as the Legal Counsel of the Mewar family
sent a letter No. 01/L & P/Srt.K/IX/15 concerning
the Payment Application Usage and Indemnity
Against Eigendom Verponding No. 1069. Following
this, the AP1 will coordinate with the Ministry of
Transport of the Republic of Indonesia in view of
the land acquisition process conducted by the
Ministry of Transportation

f. Permasalahan tanah Barbara Hunila.


Pokok Somasi: Realisasi ganti rugi yang belum
dibayarkan PT Angkasa Pura I (Persero). Surat
masuk dari Denden& Samuel With Partners
dengan No. 016/DS-SOMASI/Amb/2015 tanggal
7 Desember 2015, menyatakan Sdr. Barbara
Hunila memiliki tanah dati seluas 1.052 m2
yang sampai sekarang proses ganti ruginya
belum direalisasikan oleh PT Angkasa Pura
(Persero). Telah dikirim balasan atas somasi
Denden Samuel with Partners No. AP.I.1534/
HK.01/2015/GM.AMQ menyatakan Tergugat yang
dimaksud oleh Denden Samuel With Partners
bukan Merupakan PT Angkasa Pura I (Persero)
melainkan Kepala Jawatan Pelabuhan Udara;
Berdasarkan PP No. 5 Tahun 1992 PT Angkasa Pura
I (Persero) merupakan perusahaan perseroan
bukan perusahaan Jawatan sebagaimana yang
dimaksud oleh Denden Samuel With Partners;
Tanah Yang Dimaksud oleh Denden Samuel With
Partners masih dalam proses kasasi Perdata
No.
1212K/Pdt/2014;Berdasarkan
B.A.S.T.O
No. AU/4973/UM.1188/95,BA.90/HK.50 1995-

f. Land dispute of Barbara Hunila


The Principal legal notice : Realization of unpaid
compensation PT Angkasa Pura I (Persero).
Incoming mail from Denden and Samuel With
Partners with No. 016/DS-SOMASI/Amb/2015
dated December 7, 2015, stated Mr. Barbara
Hunila have dati land of 1,052 m2 that until now the
process of compensation was not realized by PT
Angkasa Pura (Persero). The company has replied
the legal notice to Samuel Denden with Partner
no.AP.I.1534/HK.01/2015/GM.AMQ, stated that
Defendants are referred by Samuel Deden With
Partners is not PT Angkasa Pura I (Persero) but
Chief of Bureau Airports; Based on Government
Regulation (PP) No. 5 1992 PT Angkasa Pura I
(Persero) is a limited liability company instead
of the service company as defined by Denden
Samuel With Partners; Land That Meant By Samuel
Denden with Partners still under the civil appeal
process No. 1212K/Pdt/2014; ased Handover
Operation No. AU/4973/UM.1188/95, BA.9/1995DU HK.50 Article 2 (d) All debts Pattimura airport
in Ambon that occurred on 20 September 1995 to

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

DU Pasal 2 (d) Semua utang-piutang Badara


Patimura Ambon yang terjadi sampai tanggal
20 September 1995 menjadi tanggung jawab
Direktorat Jendral Perhubungan Udara.

the responsibility of the Directorate General of


Civil Aviation.

g. Gugatan Yosias Tipawael & Gustaf Tipawael


(TIPAWAEL CS) Nomor:148/Pdt.G/2015/PN.Amb.
Sengketa kepemilikan tanah atas sebagian dari
Dusun Dati Hatuhuru besar alias batudiri yang
disengketakan oleh TIPAWAEL CS (penggugat)
dikarenakan sebagian dari dusun tersebut telah
dikuasai oleh (tergugat):Izak Marlissa (T1);
H. Mohamad Sade (T2); PT Angkasa Pura I
(Persero) (API)(T3); Kepala Badan Pertanahan
Nasional cq. Kepala Badan Pertanahan Nasional
Maluku Tengan (T4).
Dilakukan Mediasi tanggal 27 Agustus 2015 di PN Ambon dan majelis hakim memutuskan
menunda sampai dengan tanggal 10 September
2015 karena T1, T2 dan T4 tidak hadir; Tanggal
17 September 2015 menghadap ke persidangan
dengan agenda awal mediasi, tetapi hakim
mediator sedang tidak ada ditempat sehingga
majelis hakim memutuskan menunda mediasi
sampai tanggal 01 Oktober 2015 T2 dan TT tidak
hadir; Tanggal 10 Desember 2015 telah dilakukan
Pembuktian oleh Penggugat (Tipawael CS)
dengan alat bukti:
- Surat Ahli Waris (copy)
- Putusan PN Julius tipawael
- Putusan Kasasi Julius tipawael

g. Lawsuit Yosias Tipawael & Gustav Tipawael


(TIPAWAEL CS) No. 148/Pdt.G/2015/PN.Amb A
land ownership dispute over a portion of Village
of Dati Hatuhuru other name batudiri disputed
by TIPAWAEL CS (plaintiff) because most of the
village was occupied by (the defendant): Izak
Marlissa(T1); H. Mohamad Sade (T2); PT
Angkasa PuraI (Persero) (API) (T3); Head of
National Land Agency cq. Head of National Land
Agency cq. Head of National Land Agency Central
Maluku (T4).
The mediation process is done several times in
the Ambon District Court namely On August 27,
2015but the judge decided to postpone until the
date of September 10, 2015; On September 17,
2015 the judge decided to delay until October 1,
2015; On December 10, 2015 Verification has been
done by the Plaintiff (Tipawael CS) with evidence:

Tanggal 17 Desember 2015 dilakukan pembuktian


oleh Tergugat (PTANGKASAPURA I) dengan alat
bukti:
- Sertifikat HPL No. 1 Tahun 2000 atas nama
PT Angkasa Pura I (Persero)
- Sertifikat HPL No. 2 Tahun 2000 a.n.
PT Angkasa Pura I (PERSERO)
- Berita Acara Serah Terima Operasional
- Lampiran Bukti Bayar (copy)

On December 17, 2015 carried out verification by


the Defendant (PT Angkasa Pura I (Persero)) with
vidence:
- HPL Certificate No. 1 of 2000 on behalf of PT
Angkasa Pura I (Persero)
- HPL Certificate No. 2 Year 2000 a.n. PT
Angkasa Pura I (Persero)
- Operational minutes of hand over
- Attachment on Proof of Payment (copy)

Sampai dengan tanggal 11 Februari 2016 telah


dilaksanakan tahapan Pemeriksaan Setempat
dan Pemeriksaan Saksi di Pengadilan Negeri
Ambon dengan rincian sebagai berikut :
- Tanggal 21 Januari 2016 Pemeriksaan
Setempat atas permintaan Penggugat,
dilakukan pada sisi batas utara yaitu Cek
Dam hingga Batas Barat yaitu Bukit Badiri;
- Tanggal 4 dan 11 Februari 2016 dilaksanakan
Pemeriksaan Saksi atas nama Albertus
Hehamony dan Sefanya Salamuhu yang
diajukan oleh Penggugat.

h. Penggunaan Lahan Milik PT Angkasa Pura


I (Persero) di Bandar Udara Selaparang
Mataram oleh Pemerintah Kota Mataram untuk
Pembangunan Jalan Dakota.
Pada tahun 2013 telah dilakukan pembangunan
Jalan Dakota oleh Pemerintah Kota Mataram

-
-
-

Heirs letter (copy)


District Court Decision Julius tipawael
Verdict Cassation Julius tipawael

As of February 11, 2016 has been implemented the


stages of the Local Inspection and Examination of
Witness in Ambon District Court with the following
details:
- On January 21, 2016 Local Examination on the
request of the Plaintiff, conducted on the on
the north side of the boundary is Cekdam to
West Limit namely Bukit Badiri ;
- As of 4 and February 11, 2016 Witness
Examination conducted on behalf of Albertus
Hehamony and Sefanya Salamuhu filed by
the Plaintiff.

h. The use of land owned by PT Angkasa Pura I


(Persero) in selaparang airport - Mataram by the
City Government of Mataram for Dakota road
construction.
In 2013 the construction of the Dakota road by
the City government of Mataram without prior

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

187

Laporan Manajemen
Management Report

tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan


PT Angkasa Pura I (Persero), dimana dalam
pembangunan jalan dimaksud telah menggunakan
lahan milik PT Angkasa Pura I (Persero) seluas
502 m2 (berdasarkan hasil pengukuran Kantor
Pertanahan Kota Mataram tanggal 31 Maret
2015), yang merupakan bagian dari tanah seluas
14.800 m2 berdasarkan sertifikat Hak Pengelolaan
No. 2 tanggal 24 Desember 2008 merupakan
Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam
modal saham PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
1995 dan Surat Perjanjian Penguasaan Tanah dan
Kesediaan Penyerahan/Pelepasan Hak Atas Tanah
tanggal 26 Februari 1998.

PT Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan


upaya penyelesaian permasalahan dimaksud
kepada Pemerintah Kota Mataram sejak tahun
2013, dimana perkembangan terakhir terhadap
hal tersebut sebagai berikut.
1) Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) telah
menerbitkan
permohonan
persetujuan
kepada Dewan Komisaris No. AP.I.5161/
HK.02/2015/PD-B tanggal 7 Oktober 2015
dan telah dijawab oleh Dewan Komisaris
dengan Surat No. 72/DK.AP.I./2015 tanggal
2 November 2015 perihal Penggunaan Lahan
PT AP I di Bandara Internasional Lombok oleh
Pemerintah Daerah yang pada pokoknya
meminta direksi untuk melengkapi:
- Kajian Legal
- Kajian Ekonomis
- Dokumen pendukung lainnya seperti
Rencana Umum Tata Ruang wilayah tsb,
Bukti pemilikan HPL, Peta Lokasi, Nilai
Perolehan, Nilai Buku, Tahun Perolehan,
Kondisi aset tersebut dan dokumentasi
foto kondisi terakhir.
2) Pemerintah Kota Mataram menerbitkan
surat Nomor: 900/010/BPKAD/I/2016 tanggal
8 Januari 2016 perihal Penggunaan Lahan
Milik PT Angkasa Pura I (Persero) yang pada
pokoknya menyatakan sebagai berikut.
- Pemerintah
Kota
Mataram
akan
menindaklanjuti
proses
ganti
rugi
penggunaan lahan milik PT Angkasa Pura
I (Persero) untuk pembangunan Jalan
Dakota seluas 502 m2.
- Nilai Ganti Rugi sebesar perhitungan
oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
pada saat dilakukan pembebasan lahan,
yaitu Rp492.000,- per meter persegi,
sehingga jumlah total ganti rugi sebesar
Rp246.984.000,- Untuk proses pembayaran, PT Angkasa
Pura I (Persero) melengkapi dokumen
Sertifikat
Asli,
Akta
Perusahaan/
Pendirian, Copy KTP atas pejabat yang

188

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

coordination with the PT Angkasa Pura I (Persero),


in the construction of the road has been using land
owned by PT Angkasa Pura I (Persero) an area of
502 m2 (measurements result of Mataram Land
Office dated March 31, 2015), which is part of the
land area of 14,800 m2 based on management
right certificate No. 2 dated December 24,
2008, which is an addition of the State Capital
Investment into the share capital of PT Angkasa
Pura I (Persero) in accordance with Government
Regulation No. 38 of 1995 and the Letter of Land
Tenure Agreement and Submission/Release of
Land Rights dated February 26, 1998.

PT Angkasa Pura I (Persero) has made efforts to


resolve the problems referred to the Government
Mataram City since 2013, where the recent
developments on the issue as follows:

1) The Directors of PT Angkasa Pura I (Persero)
hasissued a application for approval to the Board
ofCommissioners No. AP.I.5161/HK.02/2015/PD-B
dated October 7, 2015 and has been answered
by the Board of Commissioners with a Letter
No.72/DK.AP.I./2015 dated 2 November 2015
concerning the utilization land of PT Angkasa
Pura I (Persero) in Lombok International Airport
by the local government, which essentially asks
to the directors to complete:
- Legal studies
- Economic assessment
- Other supporting documents such as
the General Plan on Spatial of region,
the evidence of ownership of HPL, map
location, acquisition cost, Book Value, Year
of acquisition, the assets Condition and
photo documentation of the last condition.
2) Mataram city government issued a letter
No. 900/010/BPKAD/I/2016 dated January
8, 2016 concerning the use of land owned by
PT Angkasa Pura I (Persero) which essentially
states as follows.
- Mataram City Government will follow
up the process of compensation the
use of land owned by PT Angkasa Pura
I (Persero) for the construction of the
Dakota road an area of 502 m2.
- The value of Compensation based on
the calculations by the Office of Public
Appraisal Service (KJPP) at the time of
land acquisition, namely Rp492,000, per square meter, so that the amount of
compensation of Rp246 984 000, - For payment processing, PT Angkasa
Pura I (Persero) complete the original
certificate document, the Deed of
Company/Establishment, Copy of identity

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

dikuasakan menerima pembayaran,


Surat Kuasa dan copy buku Bank/nomor
rekening.

of authorized officials to receive payment,


the Power of Attorney and a copy of the
book Bank/account number.

3) Terhadap rencana pemberian ganti rugi oleh


Pemerintah Kota Mataram tersebut, saat ini PT
Angkasa Pura I (Persero) sedang melakukan
pengkajian mekanisme alternatif pemberian
sewa atas penggunaan lahan seluas 502 m2
tersebut menggunakan pola yang serupa
rencana kerjasama PT Angkasa Pura I (Persero)
dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Timur untuk pembangunan jalan akses
NTT Fair di Kelurahan Lasiana, mengingat
dengan alternatif sewa dimaksud, maka tidak
menyebabkan beralihnya kepemilikan aset
tetap dan membutuhkan waktu yang relatif
lebih singkat dalam penyelesaiannya.

3) The plans for compensation by the City


government of Mataram, the currently PT
Angkasa Pura I (Persero) are conducting
assessments of alternative mechanisms
granting the lease for using of the land of 502
m2 with a similar pattern with cooperation
plan of PT Angkasa Pura I (Persero) with the
Government of East Nusa Tenggara province
for the construction of access roads of Nusa
Tenggara Timur Fair in the Kelurahan Lasiana,
considering the alternatives lease, it does
not cause the transfer of ownership of fixed
assets and takes a relatively shorter time in its
completion.

i. Rencana Tukar Menukar Tanah Milik PT Angkasa


Pura I (Persero) dengan Milik Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat di Bandar Udara
Internasional Lombok.

i. The land Swap by PT Angkasa Pura I (Persero) to


the Provincial Government of West Nusa Tenggara
in Lombok International Airport.

Tukar menukar/Ruislagh tanah milik PT Angkasa


Pura (Persero) dan milik Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat sebagai berikut.
a) Tanah milik Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dimanfaatkan oleh PT
Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara
Internasional Lombok seluas 74.573 m2 yang
terdiri dari 16 persil berlokasi di daerah
Airside (landasan pacu).
b) Tanah milik PT Angkasa Pura I (Persero) yang
dimanfaatkan oleh Pemprov. NTB seluas
74.000 m2 di area Bandar Udara Internasional
Lombok yang diperuntukan sebagai berikut.
- Gedung VIP dan lahan parkirnya seluas
0,58 Ha.
- Terminal Haji dan TKI seluas 1.72 Ha.
- Jalan Intersection & Saluran seluas 5.1 Ha.
Dewan Komisaris pada prinsipnya menyetujui
rencana ruislagh tanah tersebut, dengan
pertimbangan sebagai berikut.
a) Tanah-tanah yang akan diruislagh telah
diukur dan disertifikatkan.
b) Tanah-tanah yang akan diruislagh telah di
appraisal oleh lembaga yang independen
dan disepakati oleh kedua belah pihak.
c) Apabila nilai tanahnya berbeda akan
dikompensasikan.
(ref. Surat Komisaris Utama Nomor: 19/
DK.AP.I/2013 tanggal 14 Februari 2013 perihal
Usulan Ruislagh Tanah Milik Pemerintah
Provinsi NTB dengan PT Angkasa Pura I
(Persero)).
PT Angkasa Pura I (Persero) telah menyelesaikan
proses pemisahan sertifikat Hak Pengelolaan
Nomor 1 tanggal 8 Juni 2000 seluas 5.388.285


Exchanging or Ruislagh land owned by PT
Angkasa Pura (Persero) and the Government of
West Nusa Tenggara as follows.
a) Land owned by the Provincial Government of
West Nusa Tenggara utilized by PT Angkasa
Pura I (Persero) in Lombok International
Airport with area of 74 573 m2 which consists
of 16 plots are located in the Airside (runway).
b) Land owned by PT Angkasa Pura I (Persero),
which is utilized by the Provincial Government
of West Nusa Tenggara with area of 74,000
m2 in area Lombok International Airport was
allocated as follows.
- VIP building and parking area of 0.58 Ha.
- The Hajj Terminal and TKI area of 1.72 Ha.
- Roads Intersection and Channel area of
5.1 ha
Board of Commissioners basically approved
the plan exchange (ruislag) the land, with the
following considerations:
a) The land that will be exchanged ( ruislag) has
been measured and certified.
b) The land will be exchanged (ruislagh) has
been appraised by an independent institution
and agreed by both parties.
c) If the value of different land will be
compensated.
(Ref. The Main Commissioner letter No. 19/
DK.AP.I/2013 dated February 14, 2013 regarding
the proposal of land Ruislagh Belongs to the
Provincial Government of West Nusa Tenggara
and PT Angkasa Pura I (Persero)).
PT Angkasa Pura I (Persero) has completed the
process of management right certificate separation
No. 1 dated 8 June 2000 with area of 5,388,285 m2

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

189

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

m2 atas tanah yang akan diruislagh dengan


Pemprov. NTB dengan terbitnya sertifikat sebagai
berikut.
Sertifikat HPL No. 101 tanggal 31 Maret 2015
untuk tanah seluas 5.800 m2.
Sertifikat HPL No. 102 tanggal 31 Maret 2015
untuk tanah seluas 17.200 m2.
Sertifikat HPL No. 103 tanggal 31 Maret 2015
untuk tanah seluas 51.000 m2.
Berdasarkan hasil rapat pembahasan antara
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Pemerintah
Provinsi NTB pada tanggal 27 Januari 2016 dan
tanggal 11 Februari 2016 disepakati bahwa
Pemerintah Provinsi NTB akan melakukan
percepatan penyelesaian proses sertifikasi
terhadap 16 persil tanah milik Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat, dimana Badan Pengelola
Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi NTB
menyatakan bahwa terdapat 14 persil tanah yang
selesai sertifikasinya/bersertifikat clean and clear
dan 2 persil tanah masih dalam proses sertifikasi.

Based on the results of the meeting between PT


Angkasa Pura I (Persero) with the Government of
Nusa Tenggara Barat Province on January 27, 2016
and dated February 11, 2016 it was agreed that the
Provincial Government of West Nusa Tenggara
will accelerate the completion of the certification
process of the 16 plots of land owned by the
Government of Nusa Tenggara Barat Province,
where the Financial Management Boardof
Public asset West Nusa Tenggara province stated
that there are 14 plots of land were completed
certification or clean and clear certified and two
plots of land are still in the certification process.

LIABILITAS KONTINJENSI

CONTINGENT LIABILITIES

1. Gugatan dari PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI


Syariah) kepada PT Angkasa Pura I (Persero) atas tidak
dilaksanakannya Pembayaran sesuai dengan Standing
Instruction.

1. The lawsuit from PT Bank Negara Indonesia Syariah


(BNI Syariah) to PTAngkasa Pura I (Persero) for nonrealization of payments in accordance with the Standing
Instruction.

On December 5, 2013, PT Bank BNI Syariah filed a lawsuit
in the District Court of Central Jakarta related to nonperformance of Standing Instruction by PT Angkasa Pura 1
(Persero) (Company) concerning the payment terms V to
billings X to the account of PT Bank BNI Syariah Passenger
Terminal Building Works and supporting facilities in
Lombok International Airport under the Agreement
Chartering No. 03/SPP/PL.10/2008/DU dated March 5,
2008 between PT Angkasa Pura 1 with PT Slipi Raya Utama.
Standing Instruction signed by PT Slipi Raya Utama, PT
Angkasa Pura I (Persero) and BNI Syariah contain terms
that payments transferred by PT Angkasa Pura I (Persero)
PT Slipi Raya Utama through an account in the name of
PT BNI Syariah. Slipi Raya Utama, payments can not be
transferred and Standing Instruction can not be canceled
unless the written consent of BNI Syariah.

Pada tanggal 5 Desember 2013, PT Bank BNI Syariah


mengajukan
gugatan
perdata
di
Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat terkait tidak dilaksanakannya
Standing Instruction oleh PT Angkasa Pura 1 (Persero)
(Perusahaan) mengenai pembayaran termin V
sampai termin X ke rekening PT Bank BNI Syariah
untuk Pekerjaan Pembangunan Terminal Penumpang
dan Fasilitas Penunjangnya di Bandara Internasional
Lombok berdasarkan Perjanjian Pemborongan No. 03/
SPP/PL.10/2008/DU tanggal 5 Maret 2008 antar PT
Angkasa Pura 1 dengan PT Slipi Raya Utama. Standing
Instruction yang ditandatangani oleh PT Slipi Raya
Utama, PT Angkasa Pura I (Persero) dan BNI Syariah
berisi bahwa seluruh pembayaran termin ditransfer oleh
PT Angkasa Pura I (Persero) kepada PT Slipi Raya Utama
melalui rekening BNI Syariah atas nama PT Slipi Raya
Utama, pembayaran tidak dapat dialihkan dan Standing
Instruction tidak dapat dibatalkan kecuali persetujuan
tertulis dari BNI Syariah.
Dalam pelaksanaannya, PT Angkasa Pura I (Persero)
telah melakukan Termin Pembayaran I sampai Termin
IV dengan total sebesar Rp44.743.693 melalui rekening
BNI Syariah sesuai dengan permohonan pembayaran
dari PT Slipi Raya Utama. Pada tanggal 23 September
2009 dibuat Surat Pernyataan dari PT Slipi Raya Utama
terkait dengan Perubahan rekening pembayaran dari BNI
Syariah ke Bank Syariah Mandiri dimana apabila ada
pihak yang berkeberatan maka PT Slipi Raya Utama akan
bertanggung jawab sepenuhnya.

190

of land which will be exchanged (ruislagh) with the


Provincial Government of West Nusa Tenggara with
the issuance of certificates as follows.
Right to manage Certificate No. 101 dated
March 31, 2015 for a land area of 5,800 m2.
Right to manage Certificate No. 102 dated
March 31, 2015 for a land area of 17,200 m2.
Right to manage Certificate No. 103 dated
March 31, 2015 for a land area of 51,000 m2.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

In the implementation, PT Angkasa Pura I (Persero)


has conducted Term Installment Payments I to IV with a
total of BNI Syariah Rp44.743.693 through accounts in
accordance with a request for payment of PT Slipi Raya
Utama. On September 23, 2009 made a Statement of PT
Slipi Raya Utama associated with the payment account
changes of BNI Syariah Bank Syariah Mandiri to where if
there are parties who objected to the PT Slipi Raya Utama
will take full responsibility.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Berdasarkan permohonan pembayaran setiap Termin


dari PT Slipi Raya Utama dan Surat Pernyataan tersebut,
PT Angkasa Pura I (Persero) telah membayarkan
pembayaran Termin V sampai Termin X dengan total
sebesar Rp85.334.938 melalui rekening yang ditunjuk
oleh PT Slipi Raya Utama (rekening tidak sesuai dengan
Standing Instruction).

Based on a request for payment of each Term of PT


Slipi Raya Utama and the Statement of the PT Angkasa
Pura I (Persero) has paid payment Termin Termin V to X,
totaling Rp85.334.938 through an account designated by
PT Slipi Raya Utama (accounts not in accordance with the
Standing Instruction).

Dalam pelaksanaannya, PT Angkasa Pura I (Persero)


telah melakukan Termin Pembayaran I sampai Termin
IV dengan total sebesar Rp44.743.693 melalui rekening
BNI Syariah sesuai dengan permohonan pembayaran
dari PT Slipi Raya Utama. Pada tanggal 23 September
2009 dibuat Surat Pernyataan dari PT Slipi Raya Utama
terkait dengan Perubahan rekening pembayaran dari
BNI Syariah ke Bank Syariah Mandiri dimana apabila
ada pihak yang berkeberatan maka PT Slipi Raya Utama
akan bertanggung jawab sepenuhnya. Pemenuhan
pembayaran termin V sampai X telah dilaksanakan oleh
Perusahaan sesuai surat permohanan pembayaran
tanggal 23 September 2009 PT Slipi Raya Utama untuk
dibayarkan ke rekening Bank Mandiri dan Bank Syariah
Mandiri.

In the implementation, PT Angkasa Pura I (Persero)


has conducted Term Installment Payments I to IV with a
total of BNI Syariah Rp44.743.693 through accounts in
accordance with a request for payment of PT Slipi Raya
Utama. On September 23, 2009 made a Statement of PT
Slipi Raya Utama associated with the payment account
changes of BNI Syariah Bank Syariah Mandiri to where
if there are parties who objected to the PT Slipi Raya
Utama will take full responsibility. Fulfillment of payment
terms V to X have been implemented by the Company in
accordance with the payment of the request letter dated
September 23, 2009 PT Slipi Raya Utama to be paid to the
account of Bank Mandiri and Bank Syariah Mandiri.

Pembayaran oleh PT Angkasa Pura I (Persero) yang


tidak melalui rekening BNI Syariah inilah yang dijadikan
dasar oleh BNI Syariah dalam menggugat PT Angkasa
Pura I (Persero). PT Angkasa Pura I (Persero) dianggap
wanprestasi karena tidak melaksanakan kewajiban
pembayaran Termin V sampai Termin X sesuai dengan
Standing Instruction. Bahwa perkara BNI Syariah
(sebagai Penggugat) dengan PT Angkasa Pura I (Persero)
(sebagai Tergugat) dan PT Slipi Raya Utama (sebagai
Turut Tergugat) ini telah mendapatkan Putusan dari
Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi dengan Nomor
Putusan: 315/PDT/2015/PTDKI.jo.No.556 /PDT.G/2013/
PN.JKT.PST. Adapun amar putusan adalah sebagai
berikut.

Payment by PT Angkasa Pura I (Persero) is not through


accounts BNI Syariah is used as a base by suing PT BNI
Syariah. Angkasa Pura I (Persero). PT Angkasa Pura I
(Persero) is considered in default because it does not
perform the obligation of payment Termin Termin V to X in
accordance with the Standing Instruction. That case BNI
Syariah (as Plaintiff) with PT Angkasa Pura I (Persero) (as
Defendant) and PT Slipi Raya Utama (as Co-Defendant)
has obtained the Decision of the District Court and the
High Court with Decision Number: 315/PDT/2015/PTDKI.
jo.No.556/PDT.G/2013/PN.JKT.PST. The verdict is as
follows.

- Menyatakan Standing Instruction merupakan


kesepakatan yang mengikat antara BNI Syariah, PT
Angkasa Pura I (Persero) dan PT Slipi Raya Utama
dan sah menurut hukum.
- Menyatakan PT Angkasa Pura I (Persero) wanprestasi
karena tidak melakukan pembayaran Termin V
sampai Termin X sesuai dengan Standing Instruction.
- Menghukum PT Angkasa Pura I (Persero) untuk
melaksanakan prestasi sebesar Rp2.491.889.841,(rupiah penuh).

- Stating Standing Instruction is a binding agreement


between BNI Syariah, PT Angkasa Pura I (Persero)
and PT Slipi Raya Utama and lawful.

Pada tanggal 13 Januari 2016, Perusahaan menerima


Surat Pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta
No.315/PDT/2015/PTDKI tanggal 21 September 2015 yang
menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di
atas.

On January 13, 2016, the Company received a Notice of


Jakarta High Court Decision 315/PDT/2015/PTDKI dated
21 September 2015 which amplifies the Central Jakarta
District Court above.

Pada tanggal 6 Februari 2016, Perusahaan telah


mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik
Indonesia dan sampai saat sekarang kasasi ini masih
dalam proses dan Perusahaan sedang menunggu
keputusan Mahkamah Agung.

On February 6, 2016, the Company has filed an appeal


to the Supreme Court of the Republic of Indonesia and to
the present appeal is still in process and the Company is
awaiting the Supreme Court decision.

- Stating PT Angkasa Pura I (Persero) in default for not


making payments Termin Termin V to X in accordance
with the Standing Instruction
- Punish PT Angkasa Pura I (Persero) to implement the
achievements of Rp2.491.889.841, - (full rupiah).

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

191

Laporan Manajemen
Management Report

192

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

PT Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan


pencadangan pada tahun 2015 terhadap potensi
biaya sebesar Rp85.334.938.562,- (rupiah penuh) dan
Rp2.491.889.841,- (rupiah penuh).

PT Angkasa Pura I (Persero) has been backing up in 2015


against the potential cost of Rp85.334.938.562, - (full
rupiah) and Rp2.491.889.841, - (full rupiah).

2. Perkara hukum pajak yang sedang berlangsung


adalah proses pengadilan pajak atas pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) Jasa Penerbangan Intemasional
sebagai berikut.

2. Lawsuit ongoing tax is a tax court proceedings on the


imposition of Value Added Tax (VAT) Aviation Services
International as follows.

a) PPN Internasional masa tahun 2005 Berdasarkan


Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN Ditjen
Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I (Persero)
terdapat kekurangan bayar pajak PPN Intemasional
melalui SKPKB No.00044/207/03/051/07 tanggal 22
Maret 2007 sebesar Rp98.687.947,-.

a) International VAT period in 2005 Based on the results


of tax inspection by the Tax Office Directorate
General of Taxation stipulated that PT Angkasa Pura
I (Persero) there underpayment of VAT Intemasional
through SKPKB No.00044/207/03/051/07 dated
March 22, 2007 amounted to Rp98.687.947, -.

PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan


I melalui surat No.AP I.1255/KU.50.7/2007/DK-B
tanggal 11 April 2007 dan keberatan II melalui surat
No.AP.I.2176/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 21 Juni 2007
yang telah ditolak oleh Ditjen Pajak dengan surat
No.Kep-013/WP3.19/BD,05/ 2008 tanggal 18 Januari
2008. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan
Banding dengan Surat Banding ke Majelis Pengadilan
Pajak No.AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 27
Januari 2008. Dan Sidang Pengadilan Pajak telah
mengeluarkan Putusannya No. Put-18464/PP.M.VIII/16/
2009 tanggal 10 Juni 2009 yang mengabulkan seluruh
Banding PT Angkasa Pura (Persero) atas keberatan
SKPKB No.00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret
2007 tersebut.

PT Angkasa Pura I (Persero) appealed I. By letter


No.AP I.1255/KU.50.7/2007/DK-B on 11 April 2007
and the second objection by letter No.AP.I.2176/
KU.50.7/2007/DK-B dated June 21, 2007 which was
rejected by the Directorate General of Taxation by
letter Kep-013/WP3.19/BD, 05/2008 dated January
18, 2008. PT Angkasa Pura I (Persero) filed a Letter of
Appeal with the Tax Court of Appeal to the Assembly
No.AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B on January 27, 2008.
And the Council Tax Court has issued Decision No. Put18 464/PP.M.VIII/16/2009 dated June 10, 2009, which
approved the entire Appeal PT Angkasa Pura (Persero)
over the objections SKPKB No.00044/207/03/051/07
dated March 22, 2007.

Direktorat Jendral Pajak kemudian mengajukan


Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui
surat No. S 8434/PJ.074/2009 dan PT Angkasa
Pura I (Persero) juga telah mengajukan kontra
memori Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung
RI melalui surat No.AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B
tanggal 13 November 2009. Berdasarkan putusan
MahkamahAgung nomor 88/B/PK/PJK/2012 yang
diputuskan tanggal 13 Mei 2013 menyatakan Menolak
Permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali Direktur Jenderal Pajak.

The tax authorities then filed a judicial review to


the Supreme Court through a letter No. S 8434/
PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Persero) has
also filed a contra-appeal judicial review to the
Supreme Court through a letter No.AP.I-3798/
KU.50.7/2009/DU-B November 13, 2009. Based on the
Supreme Courts decision number 88/B/PK/PJK/2012
dated May 13, 2013 decided stated Reject Request
reconsideration of the Petitioners reconsideration
Director General of Taxation.

Surat Keputusan Pengadilan Pajak nomor: PUT.18464/


PP/M.VIII/16/2009 Tanggal 16 Juli 2009 untuk masa
pajak Januari sampai dengan Desember 2005:
mengabulkan seluruhnya permohonan banding
PT Angkasa Pura I (Persero).

Tax Court Decision Letter number: PUT.18464/PP/M.


VIII/16/2009 Date of July 16, 2009 for the tax period of
January to December 2005: grant the appeal wholly
PT Angkasa Pura I (Persero).

Surat tembusan Mahkamah Agung Republik


Indonesia kepada PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
686/P.PTS/IX/2014/88/B/PK/PJK/2012
Tanggal
17 September 2014 Perihal Pengiriman Putusan
Perkara Peninjauan Kembali Pajak Reg No.88/B/PK/
PJK/2012 menyatakan belum diterima putusan dari
Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Letter copy of the Supreme Court of the Republic of


Indonesia to PT Angkasa Pura I (Persero) Number:
686/P.PTS/IX/2014/88/B/PK/PJK/2012
Date
17
September 2014 regarding the Review Case Decision
Shipping Tax Reg No.88/B/PK/PJK/2012 states have
not accepted the verdict of the Supreme Court of the
Republic of Indonesia.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

b) PPN Internaslonal Masa bulan Januari 2006 sampai c.


dengan November 2006

b) VAT Internaslonal period January 2006 to c. by


November 2006

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP


BUMN Ditjen Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa
Pura (Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN
Internasional melalui SKPKB No.00115/207/06/051/08
tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp100.667.387,- PT
Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I
melalui surat No.API.372/KU.50.7/2009/DK-B tanggal
2 Februari 2009 dan Banding dengan Surat Banding
ke Majelis Pengadilan Pajak. Sidang Pengadilan
Pajak telah dibacakan Putusannya, namun sampai
saat ini Hasil Putusannya belum dikeluarkan oleh
Pengadilan Pajak.

Based on the results of tax inspection by the Tax Office


Directorate General of Taxation stipulated that PT
Angkasa Pura (Persero) there underpayment of VAT
International through SKPKB No.00115/207/06/051/08
dated December 1 2008 amounting Rp100.667.387,
- PT Angkasa Pura I (Persero) appealed against
the first by mail No.API.372/KU.50.7/2009/DK-B
dated February 2, 2009 and the Appeal Letter to
the Assembly of the Tax Court of Appeal. Tax Court
hearing has been read the Judgment, but until now
the results of its Decision has not been issued by the
Tax Court.

Direktorat Jendral Pajak mengajukan Peninjauan


Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui surat No. S5568/PJ.07/2012 dan PT Angkasa Pura I (Persero) juga
telah mengajukan kontra memori Peninjauan Kembali
ke Mahkamah Agung RI melalui surat No.AP.I- 5306/
KU.50.7/2012/DU-B tanggal 26 September 2012.
Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih
dalam proses di Mahkamah Agung RI.

The Directorate General of Taxation filed a judicial


review to the Supreme Court through a letter No. S5568/PJ.07/2012 and PT Angkasa Pura I (Persero)
has also filed a contra-appeal judicial review to
the Supreme Court through a letter No.AP.I- 5306/
KU.50.7/2012/DU-B on 26 September 2012. To date
the Review is still in progress in the Supreme Court.

Pada tahun 2009, pemerintah mengeluarkan


Peraturan Pemerintah Nomor: 28 Tahun 2009
tentang perlakuan PPN atas Penyerahan Jasa
Kebandarudaraan tertentu kepada perusahaan
angkutan udara niaga untuk pengoperasian pesawat
udara yang melakukan penerbangan luar negeri
mulai tahun 2009 PT Angkasa Pura I (Persero) tidak
lagi dikenakan PPN Jasa Penerbangan Intemasional.

In 2009, the government issued Government


Regulation No. 28 Year 2009 on the treatment of
VAT on certain Airport Affairs Service Delivery to
the company for a commercial air transport aircraft
operations that conduct overseas flights began in
2009 PT Angkasa Pura I (Persero) is no longer subject
to VAT Intemasional Aviation Services.

3. Perkara dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha


(KPPU)
Perusahaan menerima gugatan dari Komisi Pengawasan
Persaingan Usaha atas dugaan praktek monopoli
PT Angkasa Pura I (Persero) pada jasa Ground handling
pesawat charter di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Pada
Tanggal 25 Maret 2015 KPPU telah memberikan putusan
atas perkara ini dengan putusan sebagai berikut.

3. Case with the Business Competition Supervisory


Commission (KPPU)
The Company received a lawsuit from the Business
Competition Supervisory Commission for alleged
monopolistic practices PT Angkasa Pura I (Persero) on
Ground handling services charter flight at Ngurah Rai
Airport in Bali. As of March 25, 2015 the Commission has
given a decision on this matter with the following decision.

a. Menyatakan bahwa PT Angkasa Pura I dan


PT Execujet Indonesia (EJI) terbukti secara sah dan
meyakinkan melanggar Pasal 17 Undang-Undang No
5/1999;
b.
Memerintahkan PT Angkasa Pura I untuk
menghentikan hak eksklusivitas untuk PT Execujet
Indonesia dan membuka peluang usaha bagi pelaku
usaha lain;
c. Menghukum PT Angkasa Pura I untuk membayar
denda apabila tidak melakukan perintah putusan
tersebut.

a. Stating that PT Angkasa Pura I and PT Execujet


Indonesia (Eji) proven legally and convincingly
violating Article 17 of Law No. 5/1999;

Atas putusan KPPU pada tanggal 25 Maret 2015,


PT Angkasa Pura I telah melakukan pencadangan dana
terhadap denda yang diduga melakukan pelanggaran
dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha pada tahun

Against the decision of the Commission on March 25,


2015, PT Angkasa Pura Ive done a fine reserve fund
against which the alleged infringer with the Business
Competition Supervisory Commission in 2015 amounted

b. Ordered PT Angkasa Pura I to stop the exclusivity rights


for PT Execujet Indonesia and opening opportunities
for other business actors;
c. Punish PT Angkasa Pura I to pay a penalty if it does not
do the orders of the decision.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

193

Laporan Manajemen
Management Report

194

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

2015 sebesar Rp5.000.000.000 dan PT Execujet Indonesia


mengajukan Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas banding
tersebut pada tanggal 1 Juli 2015 menguatkan putusan
KPPU sebelumnya;

to Rp5,000,000,000 and PT Execujet Indonesia filed


appeal to the District Court of Central Jakarta; Central
Jakarta District Court judgment on this appeal on July 1,
2015 upheld the verdict before the Commission;

Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait


Keberatan atas putusan KPPU pada tanggal 1 Juli 2015,
PT Execujet Indonesia mengajukan Kasasi kepada
Mahkamah Agung Republik Indonesia; Tanggal 26
November 2015, Mahkamah Agung Republik Indonesia
membacakan putusan atas kasasi yang diajukan PT
Execujet Indonesia, yang menguatkan Putusan KPPU dan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebelumnya.

Against the decision of the Central Jakarta District Court


related objection to the decision of KPPU on July 1, 2015,
PT Execujet Indonesia filed a cassation to the Supreme
Court of the Republic of Indonesia; November 26, 2015, the
Indonesian Supreme Court announced a decision on the
appeal filed by PT Execujet Indonesia, which strengthen
the Commissions Decision and Central Jakarta District
Court before.

4. Penyelidikan No. 24/Lid-L/VIII/2015 terkait Dugaan


Pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat yang dilakukan oleh PT Angkasa
Pura Logistik Makassar dalam Pelayanan Jasa
Kebandarudaraan di Terminal Kargo Bandara Sultan
Hasanuddin Makassar. Telah dilakukan pemeriksaan
penyelidikan pada tanggal 19 November 2015 di Kantor
Pusat KPPU, yang pada pokoknya meminta klarifikasi
tentang proses bisnis kargo di Terminal kargo Bandara
Sultan Hasanuddin Makassar. Perwakilan PT Angkasa
Pura I (Persero) yang terdiri dari Head of Legal, Aviation
Marketing Group Head, Cargo Marketing Department
Head dan Legal Officer, mewakili Direktur Utama PT
Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Nomor AP.I.5759/HK.02.05/2015/PD-B tanggal
19 November 2015, telah memenuhi Panggilan dari KPPU
untuk menghadap tim penyelidik KPPU pada hari Kamis
tanggal 19 November 2015 di Gedung KPPU.

4. Investigations No. 24/Lid-L/VIII/2015 Related Alleged


Violation of Law No. 5 of 1999 concerning Prohibition of
Monopolistic Practices and Unfair Business Competition
conducted by PT Angkasa Pura in Makassar Logistik
Services Cargo Terminal Airport Affairs at Sultan
Hasanuddin Airport. Investigation had been inspected on
19 November 2015 at the Headquarters of the Commission,
which is essentially seeking clarification of the business
processes of cargo in cargo terminal Sultan Hasanuddin
airport in Makassar. Representative PT Angkasa Pura I
(Persero) consisting of Head of Legal,Aviation Marketing
Group Head,Cargo Marketing Department Head and
Legal Officer, representing the President Director of
PT Angkasa Pura I (Persero) based on Special Power
of Attorney No.AP.I.5759/HK.02.05/2015/PD-B on 19
November 2015, in compliance with the call of the
Commission for overlooking the KPPU investigation team
on Thursday, 19 November 2015 at the House KPPU.

5. Penyelesaian Permasalahan Tanah Milik PT Angkasa


Pura I (Persero).
1. Bandara Internasional Pattimura Ambon
a. Ketua Persekutuan Adat Negeri Hattu (sdr. Markus
Hehalatu) di Pengadilan Negeri Ambon No. 11/
Pdt.G/2010/PN.AB.
Tanah obyek sengketa: Dusun dati Waitupa
Sawane, luas 32 Ha; Dusun dati Wai Meteng,
luas 65 Ha; Dusun dati Wai Wailawa, luas 45 Ha;
Dusun dati Utatetu, luas 75 Ha; Dusun dati Omiko,
luas 33 Ha (250 Ha). Perkara telah sampai pada
tingkat Kasasi di Mahkamah Agung Republik
Indonesia yang mana telah dikeluarkan Putusan
Kasasi Nomor: 3309 K/PDT/2012 yang amar
putusannya ialah mengabulkan permohonan
kasasi para pemohon kasasi dan membatalkan
Putusan Pengadilan Tinggi Ambon.

5. Settlement of Land Problems Owned by PTAngkasa Pura


I (Persero).
1. Ambon Pattimura International Airport
a. Chairman of the State Indigenous Fellowship
Hattu (Br Mark Hehalatu) in Ambon District Court
No. 11/Pdt.G/2010/PN.AB.
Soil disputed: Hamlet dati Waitupa Sawane, an
area of 32 hectares; Hamlet dati meteng Wai, an
area of 65 hectares; Hamlet dati Wai Wailawa,
area of 45 hectares; Hamlet dati Utatetu, area
75 ha; Hamlet dati Omiko, spacious 33 hectares
( 250 ha). Case has arrived at the Supreme
Court of Cassation in Indonesia which have been
issued Cassation Decision No. 3309K/PDT/2012
which verdict is granted the applicants cassation
appeal and cancel the High Court Ambon.

b. Gugatan Kepala Pemerintah Negeri Laha (sdr


Hi. Said Laturua) di Pengadilan Negeri Ambon
No.142/Pdt.G/2012/PN.AB. Telah keluar Putusan
Kasasi No. 1212 K/PDT/2014 tanggal 15 September
2015. Tanah obyek sengketa: Dusun dati Waitupa
Sawane, luas 32 Ha; Dusun dati Wai Meteng, luas
65 Ha; Dusun dati Wai Wailawa, luas 45 Ha; Dusun

b. Lawsuit Heads of State Government Laha (Br Hi. Said


Laturua) in Ambon District Court 142/Pdt.G/2012/
PN.AB. Has come out Cassation Decision No. 1212K/
PDT/2014 dated September 15, 2015. Soil disputed:
Hamlet dati Waitupa Sawane, an area of 32 hectares;
Hamlet dati meteng Wai, an area of 65 hectares;
Hamlet dati Wai Wailawa, area of 45 hectares;

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

dati Utatetu, luas 75 Ha; Dusun dati Omiko, luas


33 Ha ( 250 Ha). Pokok putusan Membatalkan
putusan
PT
Maluku
No.
35/PDT/2013/
PTMAL tanggal 08 November 2013 yang telah
memperbaiki putusan Putusan PN Ambon
No. 142/Pdt.G/2012/PN.AB tanggal 17 Juli 2013.

Hamlet dati Utatetu, area 75 ha; Hamlet dati Omiko,


spacious 33 hectares ( 250 Ha). Pokok decision
verdict Cancels PT Maluku No. 35/PDT/2013/PTMAL
dated November 8, 2013 that have improved decision
Ambon District Court Decision No. 142/Pdt.G/2012/
PN.AB dated July 17, 2013.

c. Permohonan Realisasi Ganti Rugi berdasarkan


Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 2201 k/Pdt/2007 yang diajukan oleh
Julius Tipawael (warga negeri Hattu). Tanah obyek
permasalahan adalah Persil tanah seluas 84.000
M2 yang merupakan bagian dari persil tanah
dalam Gambar Situasi No.01/1992 seluas 190.000
m. Telah disampaikan Memori Permohonan
Peninjauan
Kembali
kepada
Mahmakah
Agung RI, melalui Pengadilan Negeri Ambon.
Pada tanggal 12Mei 2015 telah dikeluarkan
putusan peninjauankembali, Nomor : 109 PK/
PDT/2015 tanggal 12 Mei 2015 yang memutuskan
menolak permohonan peninjauan kembali PT
Angkasa Pura I (Persero). Berdasar hal tersebut
PT Angkasa Pura I (Persero) akan melayangkan
surat keoada Ketua Muda Perdata dan Badan
Pengawas Mahkamah Agung Republik Indonesia
untuk meminta penjelasan dan melaporkan
perihal legal standing dalam kaitannya dalam
perkara a quo.

c. Request Actual Indemnity Cassation Decision by


the Supreme Court of the Republic of Indonesia
No. 2201 k/Pdt/2007 filed by Julius Tipawael
(domestic residents Hattu). Land of the subject
matter is Persil land area of 84,000 M2, which
is part of the land parcel in Figure Situation
No.01/1992 covering 190,000 m. Memory has
been submitted for Reconsideration Request to
Mahmakah Attorney General, through the Ambon
District Court. On 12Mei 2015 has already issued
verdict reconsideration, No. 109 PK/PDT 2015
dated May 12, 2015 which decided to reject the
request for reconsideration PT Angkasa Pura
I (Persero). Based on that PT Angkasa Pura I
(Persero) will be sent a letter keoada Chairman
of the Supervisory Board for Civil and Supreme
Court of the Republic of Indonesia to ask for an
explanation and report on the legal standing in
relation to the case a quo.

d. Gugatan terkait perbuatan melawan hukum


yang diajukan oleh Nicolaus Tipawael dalam
hal ini dikuasakan kepada Law Office Hatane
& Associates (selaku Penggugat) kepada
PT Angkasa pura I (Persero) (selaku Tergugat) dan
Menteri Perhubungan Cq. Dirjen Perhubungan
Udara (Turut Tergugat) berdasarkan Relaas
Panggilan Sidang Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Nomor: 421/Pdt.G/2014/PN.JKT.PST tanggal
19 September 2014.

d. The lawsuit related to tort filed by Nicolaus


Tipawael in this case authorized to Hatane &
Associates Law Office (as Plaintiff) to PT Angkasa
pura I (Persero) (as Defendant) and Transportation
Minister cq. DGCA (Co-Defendant) based Relaas
Call Session of the Central Jakarta District Court
No. 421/Pdt.G/2014/PN.JKT.PST September 19,
2014.

Tanah obyek permasalahan adalah Persil tanah


seluas 84.000 M2 yang merupakan bagian dari
persil tanah dalam Gambar Situasi No.01/1992
seluas 190.000 M2 dengan lokasi Dusun Dati
Hatuhuru, Desa Hattu Kecamatan Leihittu
Kabupaten Maluku Tengah. Pengadilan Negeri
Jakarta telah mengeluarkan putusan sela yang
memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta
tidak berwenang mengadili Perkara tersebut.

e. Somasi Yanuar Faisal Mewar Refferensi Surat


Somasi.
Nomor: Somasi I; Somasi II No. 34/Somasi/
XI/2013 tanggal 18 Nopember 2013.
Atas tindakan menguasai, atau menggunakan/
memanfaatkan atau mengelola tanpa hak
terhadap sebagian atau seluruh lahan/tanah
Eigendom No.1069 atas nama Hoesin Mewar dan
kawan-kawan. Pokok somasi antara lain Luas
tanah: 7.935 m Lokasi: Dusun Ajer Manis dan


Land of the subject matter is Persil land area of
84,000 M2, which is part of the land parcel in
Figure Situation No.01/1992 covering 190,000 M2
with the location Dati Hatuhuru Hamlet, Village
Hattu Leihittu District of Central Maluku district.
Jakarta District Court has issued an interim
decision which decided that Jakarta District Court
was not authorized to the Case.

e. Yanuar subpoena Faisal Mewar refferensi Letter


subpoena.
Number: Somasi I; Somasi II No.34/Somasi/
XI/2013 dated November 18, 2013.
The actions of the master, or use/exploit or
manage without the right to a part or the whole
land/soil Eigendom No.1069 on behalf Hoesin
Mewar and comrades. Principal subpoena
include Land area: 7,935 m Location: Hamlet Ajer
Sweet and Ajer Sakula who entered the territory

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

195

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Ajer Sakula yang masuk dalam wilayah Negeri/


Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota
Ambon, yang berbatasan dengan Timur Laut :
Dusun Wayatuputi Tenggara: Dusun Dati Negori
Seilale dan Pantai Barat Laut dan Barat Daya:
Tanah-tanah Negeri Hatu. Terhadap hal ini PT
Angkasa Pura I (Persero) meminta bukti formal
atas kepemilikan sah atas obyek tanah dan bukti
formal selaku subyek hokum atas pemilik tanah
dimaksud.

of the State/Village Laha, Teluk Ambon, Ambon


City, bordering the Northeast: Hamlet Wayatuputi
Southeast: Hamlet Dati Negori Seilale and the
West Coast sea and Southwestern: State lands
Hatu. Against this PT Angkasa Pura I (Persero)
require formal proof of legal ownership of an
object on the ground and formal proof as subjects
of law on the landowner in question.

f. Permasalahan tanah Barbara Hunila.


Pokok Somasi: Realisasi ganti rugi yang belum
dibayarkan PT Angkasa Pura I (Persero). Surat
masuk dari Denden& Samuel With Partners
dengan No. 016/DS-SOMASI/Amb/2015 tanggal
7 Desember 2015, menyatakan Sdr. Barbara
Hunila memiliki tanah dati seluas 1.052 m2 yang
sampai sekarang proses ganti ruginya belum
direalisasikan oleh PT Angkasa Pura (Persero).
Perusahaan telah mengirim balasan atas somasi
Denden Samuel with Partners No. AP.I.1534/
HK.01/2015/GM.AMQ menyatakan Tergugat yang
dimaksud oleh Denden Samuel With Partners
bukan Merupakan PT Angkasa Pura I (Persero)
melainkan Kepala Jawatan Pelabuhan Udara;

f. Barbara Hunila land problems.


Principal Somasi: Realization of unpaid
compensation PT Angkasa Pura I (Persero).
Incoming mail from Denden and Samuel With
Partners with No. 016/DS-SOMASI/Amb/2015
dated December 7, 2015, stated Br. Barbara
Hunila have dati land area of 1,052 m2 that
until now the process of compensation is yet to
be realized by PT Angkasa Pura (Persero). The
company has sent a reply to a subpoena Denden
Samuel with Partners No. AP.I.1534/HK.01/2015/
GM.AMQ stated Defendant is meant by Denden
Samuel Partners With Is not PT Angkasa Pura I
(Persero) but Chief of Bureau Airports;

Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
(PP)
No. 5 Tahun 1992 PT Angkasa Pura I (Persero)
merupakan perusahaan perseroan bukan
perusahaan
Jawatan
sebagaimana
yang
dimaksud oleh Denden Samuel With Partners;
Tanah Yang Dimaksud Oleh Denden Samuel With
Partners masih dalam proses kasasi Perdata
No. 1212 K/Pdt/2014; berdasarkan B.A.S.T.O
No. AU/4973/UM.1188/95,BA.90/HK.50 1995DU Pasal 2 (d) Semua utang-piutang Badara
Patimura Ambon yang terjadi sampai tanggal
20 September 1995 menjadi tanggung jawab
Direktorat Jendral Perhubungan Udara.

g. Gugatan Yosias Tipawael & Gustaf Tipawael


(TIPAWAEL CS) Nomor:148/Pdt.G/2015/PN.Amb.
Sengketa kepemilikan tanah atas sebagian dari
Dusun Dati Hatuhuru besar alias batudiri yang
disengketakan oleh TIPAWAEL CS (penggugat)
dikarenakan sebagian dari dusun tersebut telah
dikuasai oleh (tergugat): Izak Marlissa (T1);
H. Mohamad Sade (T2); PT Angkasa Pura I
(Persero) (API)(T3); Kepala Badan Pertanahan
Nasional cq. Kepala Badan Pertanahan Nasional
Maluku Tengan (T4).
Proses mediasi beberapakali dilakukan di Pengadilan
Negeri Ambon yaitu Pada tanggal 27 Agustus 2015
tetapi majelis hakim memutuskan menunda sampai
dengan tanggal 10 September 2015; Tanggal
17 September 2015 majelis hakim memutuskan
menunda sampai tanggal 01 Oktober 2015; Pada
tanggal 10 Desember 2015 Telah dilakukan

196

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Based on Government Regulation (PP) No. 5 1992


PT Angkasa Pura I (Persero) is a limited liability
company instead of the company as defined by
the Bureau of Samuel Denden With Partners;
Land that meant By Samuel Denden With Partners
still under appeal the Civil No. 1212 K/Pdt/2014;
by B.A.S.T.O No. AU/4973/UM.1188/95, BA.90/
HK.50 1995-DU Article 2 (d) All debts-receivables
of Pattimura Airport in Ambon that occurred until
20 September 1995 become the responsibility of
theGeneral Directorate of Civil Aviation.

g. Lawsuit from Yosias Tipawael & Gustaf Tipawael


(TIPAWAEL CS) No. 148/Pdt.G/2015/PN.Amb.
A land ownership dispute over a portion of
Hamlet Dati Hatuhuru alias batudiri disputed
by TIPAWAEL CS (plaintiff) because most of the
village was occupied by (the defendant): Izak
Marlissa (D1); H. Mohamad Sade (D2); PT
Angkasa Pura I (Persero) (API) (D3); Head of
National Land Agency cq. Head of National Land
Agency of the Middle Maluku (D4).

Mediation process was conducted several times in


Ambon District Court namely On August 27, 2015
but the judge decided to postpone until the date
of 10 September 2015; on 17 September 2015 the
judge decided to postpone until October 1, 2015; On
December 10, 2015 has been made

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

-
-
-
-

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Surat Ahli Waris (copy)


Putusan Pengadilan Negeri Julius tipawael
Putusan Kasasi Julius tipawael
Pada tanggal 17 Desember 2015 dilakukan

Laporan Keuangan
Financial Report

- Heirs letter (copy)


- District Court Julius Tipawael
- Verdict Cassation Julius Tipawael
- On December 17, 2015

Pembuktian oleh Tergugat (PT Angkasa Pura I


(Persero)) dengan alat bukti:
- Sertifikat HPL No. 1 Tahun 2000 atas nama
PT Angkasa Pura I (Persero)
- Sertifikat HPL No. 2 Tahun 2000 a.n. PT Angkasa
Pura I (Persero)
- Berita Acara Serah Terima Operasional
- Lampiran Bukti Bayar (copy)

The defendant (PT Angkasa Pura I (Persero))


conducted a verification, with some evidences:
- HPL Certificate No. 1 of 2000 on behalf of PT
Angkasa Pura I (Persero)
- HPL Certificate No. 2 Year 2000 on behalf of PT
Angkasa Pura I (Persero)
- The Report of Handover Operations
- Proof of Payment, Appendix (copy)

Sampai dengan tanggal 11 Februari 2016 telah


dilaksanakan tahapan Pemeriksaan Setempat dan
Pemeriksaan Saksi di Pengadilan Negeri Ambon
dengan rincian sebagai berikut :
- Pada tanggal 21 Januari 2016 Pemeriksaan
Setempat atas permintaan Penggugat, dilakukan
pada sisi batas utara yaitu Cek Dam hingga Batas
Barat yaitu Bukit Badiri;
- Tanggal 4 dan 11 Februari 2016 dilaksanakan
Pemeriksaan Saksi atas nama Albertus Hehamony
dan Sefanya Salamuhu yang diajukan oleh
Penggugat.

As of the date of February 11, 2016 has been


implemented in stages of the Local Inspection and
Examination of Witness in Ambon District Court with
the following details:
- On January 21, 2016 at the request of the Plaintiff,
local examination was conducted on the northern
boundary of which is Western Dam until the
western boundary namely Bukit Badiri;
- February4th and 11th, 2016 Witness Examination
was conducted on Albertus Hehamony and
Sefanya Salamuhu filed by the Plaintiff.

2. Bandara Internasional Selaparang Penggunaan


Lahan Milik PT Angkasa Pura I (Persero) di Bandar
Udara Selaparang - Mataram oleh Pemerintah Kota
Mataram untuk Pembangunan Jalan Dakota.
Pada tahun 2013 telah dilakukan pembangunan
Jalan Dakota oleh Pemerintah Kota Mataram tanpa
berkoordinasi terlebih dahulu dengan PT Angkasa
Pura I (Persero), dimana dalam pembangunan jalan
dimaksud telah menggunakan lahan milik PT Angkasa
Pura I (Persero) seluas 502 m2 (hasil pengukuran
Kantor Pertanahan Kota Mataram tanggal 31 Maret
2015), yang merupakan bagian dari tanah seluas
14.800 m2 berdasarkan sertifikat Hak Pengelolaan
No. 2 tanggal 24 Desember 2008 merupakan
Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam
modal saham PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
1995 dan Surat Perjanjian Penguasaan Tanah dan
Kesediaan Penyerahan/Pelepasan Hak Atas Tanah
tanggal 26 Februari 1998.

2. Selaparang International Airport Use Land Owned by


PT Angkasa Pura I (Persero) in Airports Selaparang
- Mataram by the City Government of Mataram for
Construction of Dakota Street.
In 2013 the Dakota Street was constructed by the
City of Mataram without prior coordination with
the PT Angkasa Pura I (Persero), which in the
construction of roads, have been using land owned
by PT Angkasa Pura I (Persero) covering an area of
502 m2 (measurement results from Mataram Land
Office dated March 31, 2015), which is part of the
land area of 14,800 m2 based on Management Right
certificate No. 2 dated December 24, 2008 is the
addition of the State Capital Investment into the share
capital of PT Angkasa Pura I (Persero) in accordance
with Government Regulation No. 38 of 1995 and the
Letter of Agreement of Land Tenure and Willingness
to Deliver/Release of Land Rights dated February 26,
1998.

PT Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan upaya


penyelesaian permasalahan dimaksud kepada
Pemerintah Kota Mataram sejak tahun 2013, dimana
perkembangan terakhir terhadap hal tersebut
sebagai berikut:
a. Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) telah
menerbitkan permohonan persetujuan kepada
Dewan Komisaris No. AP.I.5161/HK.02/2015/
PD-B tanggal 7 Oktober 2015 dan telah dijawab
oleh Dewan Komisaris dengan Surat No. 72/
DK.AP.I./2015 tanggal 2 November 2015 perihal
Penggunaan Lahan PT Angkasa Pura I (Persero) di

PT Angkasa Pura I (Persero) has made efforts to settle


matters referred to the Government of Mataram City
since 2013, where the latest developments on the issue
are as follows:
a. Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) has
issued a request for approval to the Board of
Commissioners No. AP.I.5161/HK.02/2015/PD-B
dated October 7, 2015 and has been answered
by the Board of Commissioners with letter No. 72/
DK.AP.I./2015 dated 2 November 2015 concerning
the use of land of PT Angkasa Pura I (Persero)

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

197

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Bandara Internasional Lombok oleh Pemerintah


Daerah yang pada pokoknya meminta direksi
untuk melengkapi:
- Kajian Legal
- Kajian Ekonomis
- Dokumen pendukung lainnya seperti Rencana
Umum Tata Ruang wilayah tersebut, Bukti
pemilikan HPL, Peta Lokasi, Nilai Perolehan,
Nilai Buku, Tahun Perolehan, Kondisi asset
tersebut dan dokumentasi foto kondisi
terakhir.

in Lombok International Airport by the local


government, which essentially asks directors to
complete:
- Legal studies
- Economic assessment
- Other supporting documents such as the
General Spatial Plan of The Region, evidence
of ownership of HPL, map location, Cost, Book
Value, Year of Acquisitions, asset condition
and photographic documentation of the latest
condition.

b. Pemerintah Kota Mataram menerbitkan surat


Nomor: 900/010/BPKAD/I/2016 tanggal 8
Januari 2016 perihal Penggunaan Lahan Milik
PT Angkasa Pura I (Persero) yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut.
-
Pemerintah
Kota
Mataram
akan
menindaklanjuti
proses
ganti
rugi
penggunaan lahan milik PT Angkasa Pura I
(Persero) untuk pembangunan Jalan Dakota
seluas 502 m2.
- Nilai Ganti Rugi sebesar perhitungan
oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
pada saat dilakukan pembebasan lahan,
yaitu Rp492.000,- per meter persegi,
sehingga jumlah total ganti rugi sebesar
Rp246.984.000,- Untuk proses pembayaran, PT Angkasa Pura
I (Persero) melengkapi dokumen Sertifikat
Asli, Akta Perusahaan/Pendirian, Copy KTP
atas pejabat yang dikuasakan menerima
pembayaran, Surat Kuasa dan copy buku
Bank/nomor rekening.

b. Government of Mataram city issued a letter No.


900/010/BPKAD/I/2016 dated January 8, 2016
concerning the use of land owned by PT Angkasa
Pura I (Persero) which essentially states as follows.

c. Terhadap rencana pemberian ganti rugi oleh


Pemerintah Kota Mataram tersebut, saat ini
PT Angkasa Pura I (Persero) sedang melakukan
pengkajian mekanisme alternatif pemberian
sewa atas penggunaan lahan seluas 502 m2
tersebut menggunakan pola yang serupa
rencana kerjasama PT Angkasa Pura I (Persero)
dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Timur untuk pembangunan jalan akses Nusa
Tenggara Timur Fair di Kelurahan Lasiana,
mengingat dengan alternatif sewa dimaksud,
maka tidak menyebabkan beralihnya kepemilikan
aset tetap dan membutuhkan waktu yang relatif
lebih singkat dalam penyelesaiannya.
3. Bandara Internasional Lombok Praya
Rencana Tukar Menukar Tanah Milik PT Angkasa
Pura I (Persero) dengan Milik Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat di Bandar Udara Internasional
Lombok. Tukar menukar atau Ruislagh tanah milik PT
Angkasa Pura (Persero) dan milik Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat sebagai berikut.
a. Tanah milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat dimanfaatkan oleh PT Angkasa Pura I
(Persero) di Bandar Udara Internasional Lombok

198

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

- Government of Mataram city will follow up


the process of compensation the use of land
owned by PT Angkasa Pura I (Persero) for the
construction of the Dakota Street, area of 502
m2.
- Value of Compensation as the calculations
by the Office of Public Appraisal Service
(KJPP) at the time of land acquisition,
namely Rp492.000, - per square meter, so
that the total amount of compensation is
Rp246,984,000,- For the process of payment, PT Angkasa
Pura I (Persero) completing the First
Certificate document, the Deed of Company/
Establishment, Copy of Identity Card of
top officials who are authorized to receive
payment, the Power of Attorney and a copy of
the Bank book/account number.
c. Against indemnity for landby the Government of
Mataram City, PT Angkasa Pura I (Persero) are
currently conducting assessments of alternative
mechanisms of granting lease for the use of
land area of 502 m2, using a similar pattern of
cooperation plan PT Angkasa Pura I (Persero) with
the East Nusa Tenggara provincial government
for the construction of access roads in East Nusa
TenggaraFair in theLasiana Village, considering
the alternatives of lease in question, it does not
cause the transfer of ownership of fixed assets
and takes a relatively shorter in its completion.

3. Praya Lombok International Airport


Plan of exchanging landowned by PT Angkasa Pura
I (Persero) with that of the Provincial Government of
West Nusa Tenggara at Lombok International Airport.
Exchanging or Ruislagh land owned by PT Angkasa
Pura (Persero) and the Government of West Nusa
Tenggara as follows.
a. Land owned by the Provincial Government of West
Nusa Tenggara is utilized by PT Angkasa Pura I
(Persero) at Lombok International Airport, area of

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

seluas 74.573 m2 yang terdiri dari 16 persil


berlokasi di daerah Airside (landasan pacu).

74,573 m2 which consists of 16 parcels are located


in the Airside (runway).

b. Tanah milik PT Angkasa Pura I (Persero) yang


dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat seluas 74.000 m2 di area Bandar
Udara Internasional Lombok yang diperuntukan
sebagai berikut.
- Gedung VIP dan lahan parkirnya seluas 0,58
Ha.
- Terminal Haji dan TKI seluas 1.72 Ha.
- Jalan Intersection dan Saluran seluas 5.1 Ha.

b. Land owned by PT Angkasa Pura I (Persero) which


is utilized by the Provincial Government of West
Nusa Tenggara, area of 74,000 m2, at Lombok
International Airport is designated as follows.

Dewan Komisaris pada prinsipnya menyetujui rencana


ruislagh tanah tersebut, dengan pertimbangan
sebagai berikut:
- Tanah-tanah yang akan diruislagh telah diukur
dan disertifikatkan.
- Tanah-tanah yang akan diruislagh telah di
appraisal oleh lembaga yang independen dan
disepakati oleh kedua belah pihak.
- Apabila
nilai
tanahnya
berbeda
akan
dikompensasikan.

-
-
-

VIP building and parking area of 0.58 hectares


of land.
The Hajj Terminal and TKI area of 1.72 Ha.
Roads Intersection and channels covering 5.1 Ha.

BOC in principle approved the ruislagh planof the


land, with the following considerations:
-
-

Lands which will be ruislagh have been measured


and certified.
Lands which will be ruislagh have been appraised
by an independent institution and agreed upon by
both parties.
The difference value of land will be compensated.

(ref. Surat Komisaris Utama Nomor: 19/DK.AP.I/2013


tanggal 14 Februari 2013 perihal Usulan Ruislagh
Tanah Milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
dengan PT Angkasa Pura I (Persero) ).

(Ref. Commissioner Letter No. 19/DK.AP.I/2013 dated


February 14, 2013 regarding the proposal of Ruislagh
Land Belongs to the Provincial Government of West
Nusa Tenggara and PT Angkasa Pura I (Persero)).

PT Angkasa Pura I (Persero) telah menyelesaikan


proses pemisahan sertifikat Hak Pengelolaan Nomor
1 tanggal 8 juni 2000 seluas 5.388.285 m2 atas tanah
yang akan diruislagh dengan Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat dengan terbitnya sertifikat
sebagai berikut.
- Sertifikat HPL No. 101 tanggal 31 Maret 2015 untuk
tanah seluas 5.800 m2.
- Sertifikat HPL No. 102 tanggal 31 Maret 2015 untuk
tanah seluas 17.200 m2.
- Sertifikat HPL No. 103 tanggal 31 Maret 2015 untuk
tanah seluas 51.000 m2.

PT Angkasa Pura I (Persero) has completed the


separation process of management right certificate
No. 1 dated 8 June 2000 covering an area of 5,388,285
m2 of land which will be ruislagh by the Provincial
Government of West Nusa Tenggara, with the issuance
of certificates as follows.
- HPL Certificate No. 101 dated March 31, 2015 for a
land area of 5,800 m2.
- HPL Certificate No. 102 dated March 31, 2015 for a
land area of 17,200 m2.
- HPL Certificate No. 103 dated March 31, 2015 for a
land area of 51,000 m2.

Berdasarkan hasil rapat pembahasan antara


PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 27
Januari 2016 dan tanggal 11 Februari 2016 disepakati
bahwa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
akan melakukan percepatan penyelesaian proses
sertifikasi terhadap 16 persil tanah milik Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana Badan
Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi
Nusa Tenggara Barat menyatakan bahwa terdapat
14 persil tanah yang selesai sertifikasinya atau
bersertifikat clean and clear dan 2 persil tanah masih
dalam proses sertifikasi.

Based on the results of the discussion between PT Angkasa


Pura I (Persero) with the Government of West Nusa Tenggara
Province on January 27, 2016 and dated February 11, 2016 it was
agreed that the Government of West Nusa Tenggara province
will accelerate the completion of the certification process of
the 16 plots of land owned by the Government of West Nusa
Tenggara province, where the Financial Management Board
of Regional Assets (BPKAD) West Nusa Tenggara province
stated that there are 14 plots of land were completely/clearly
certified and the other two parcels of land are still in the
certification process.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

199

Laporan Manajemen
Management Report

200

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

INVESTASI BARANG MODAL

CAPITAL EXPENDITURE

Beberapa program investasi barang modal yang


direalisasikan oleh Perseroan pada tahun buku 2015 diuraikan
sebagai berikut.
Program
Investasi
pendukung
Keselamatan
Penerbangan/Keamanan.
1) Pengadaan Kendaraan Runway Sweeper 1 Unit di
Bandar Udara Ngurah Rai Bali senilai Rp3,82 miliar.
2) Pengadaan Dan Pemasangan Lampu Threshold Edge
Runway 09 Dan 27 di Bandar Udara Ngurah Rai - Bali
senilai Rp1,4 miliar.
3) Pengadaan dan Pemasangan Flood Light di Apron di
Bandar Udara Ngurah Rai Bali senilai Rp11,98 miliar.
4) Pengadaan Portable Explosive Detector di Bandar
Udara Ngurah Rai Bali senilai Rp2,4 miliar.
5) Pembuatan Konstruksi Apron Selatan di Bandar
Udara Juanda Surabaya senilai Rp15,6 miliar.
6) Pekerjaan Overlay Taxiway Tahap II serta Pemasangan
Sistem Subdrain (termasuk jasa konsultan) di Bandar
Udara Juanda - Surabaya senilai Rp14,02 miliar.
7) Pengadaan dan Pemasangan Panel Distribusi TM
20 KV pada ring system di Bandar Udara Juanda
-Surabaya Rp9,5 miliar.
8) Pembuatan Saluran Tertutup (Box Culvert) pada
Taxiway N5 di Bandar Udara Juanda Surabaya
senilai Rp4,0 miliar.
9) Pengadaan Crash Car untuk T2 di Bandar Udara
Juanda - Surabaya senilai Rp12,24 miliar.
10) Pekerjaan Overlay 03-21 di Bandara Sultan
Hasanuddin Makassar senilai Rp50,8 miliar.
11) Overlay Taxiway dan Paved Shoulder serta Jasa Lab dan
Konsultan Pengawas di Bandara Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan Balikpapan senilai Rp40,5 miliar.
12) Pengadaan 1 unit crash car di Bandara Frans Kaisiepo
Biak senilai Rp11,2 miliar.
13)
Pembuatan pagar pengamanan perimeter di
Bandara Sultan Hasanuddin-Makassar senilai Rp2,4
miliar.

Some capital goods investment program that is realized by


the Company in fiscal year 2015 are outlined below.

Program Pelayanan
1) Pembenahan Terminal di Bandar Udara Sam
Ratulangi Manado senilai Rp11,7 miliar.
2) Pengadaan Kursi Terminal di Bandar Udara Sam
Ratulangi Manado senilai Rp3,9 miliar.
3) Perluasan Apron Sisi Barat Dengan Rigid Pavement
di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta senilai Rp12,7
miliar.
4) Pengadaan Kursi Terminal di Bandar Udara
Syamsuddin Noor Banjarmasin senilai Rp981 juta.
5) Pembuatan Gedung Maintenance di Bandar Udara El
Tari Kupang senilai Rp872 juta.
6) Pembenahan Interior terminal Bandara Sultan
Hasanuddin di Bandar Udara Sultan Hasanuddin
Makassar senilai Rp14,5 miliar.
7) Pembuatan Incenerator di Bandar Udara Ngurah Rai
Bali Rp4 miliar.
8) Pengadaan dan Pemasangan Garbarata Type B2
sebanyak 7 unit di Bandar Udara Ngurah Rai Bali
Rp28,9 miliar.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Investment program for back-up Flight Safety/Security.


1) Vehicle Procurement Runway Sweeper 1 Unit at airport
Ngurah Rai - Bali worth Rp3,82 billion.
2) Procurement and Installation Threshold Lights
Runway Edge 09 and 27 in Bandar UdaraNgurah Rai
- Bali Rp1.4 billion.
3) Procurement and installation Flood Light Apron on
airport Ngurah Rai - Bali senilaiRp11,98 billion.
4) Procurement Eksplosive Portable Detector at Ngurah
Rai Airport - Bali, worth Rp2.4 billion.
5) Making the South Apron Construction at Juanda Surabaya worth Rp15,6 billion.
6) Overlay Works Taxiway Phase II and Subdrain System
Installation (including jasakonsultan) at Juanda Surabaya worth Rp14,02 billion.
7) Procurement and installation of 20 KV Distribution
Panels TM on ring system in Bandar UdaraJuanda
-Surabaya 9.5 billion.
8) Closed Channel creation (Box Culvert) on a taxiway
N5 at Juanda -Surabaya worth Rp4,0 billion.
9) Car Crash procurement for T2 in Juanda - Surabaya
worth Rp12,24 billion.
10) Overlay Works 03-21 at Sultan Hasanuddin Airport Makassar worth Rp50.8 billion.
11) Overlay Taxiway and Paved Shoulder and Lab Services
and Supervisor in Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Airport - Balikpapan worth Rp40,5 billion.
12) Procurement of 1 unit of car crashes in the service
Frans Kaisiepo - Biak worth Rp11.2 billion.
13) Perimeter security fencing in Sultan Hasanuddin
Airport in Makassar worth Rp2.4 billion.

Services program
1) Settling Terminal at the airport Sam Ratulangi worth
Rp11.7 billion.
2) Terminal Procurement Chair Sam Ratulangi Airport in
Manado worth Rp3.9 billion.
3) West Side Apron Expansion With Rigid Pavement in
Yogyakarta Adisucipto Airport worth Rp12.7 billion.
4) Procurement Chair Terminal Syamsuddin Noor Airport
in Banjarmasin worth Rp981 million.
5) Making Building Maintenance El Tari Airport in
Kupang worth Rp872 million.
6) Interior improvements terminal Sultan Hasanuddin
Airport in Makassar Sultan Hasanuddin Airport
IDR14.5 billion worth.
7) Making Incenerator at Ngurah Rai Airport - Bali Rp4
billion.
8) Procurement and installation garbarata Type B2 7
units at airport Ngurah Rai - Bali Rp28,9 billion.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

9) Rekondisi Terminal Keberangkatan Temporary


Domestik Menjadi Kedatangan Internasional di
Bandar Udara Ngurah Rai Bali senilai Rp12,6 miliar.
10) Pengadaan Kursi Terminal di Bandar Udara Ngurah
Rai Bali senilai Rp7,6 miliar.
11)
Pengadaan 1 set Salvage Lengkap berikut
kelengkapannya di Bandar udara Juanda Surabaya
Rp21,9 miliar.
12) Pengadaan dan Pemasangan Panel Tegangan
Menengah Lengkap Dengan Jaringan Sistem Kontrol
Di MPH 2 di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali
Rp17,6 miliar.
13) Pengadaan dan penggantian DC Power Supply
System di Bandar Udara Aji Muhamad Sulaiman
Sepinggan-Balikpapan senilai Rp2,8 miliar.
14) Pengadaan dan pemasangan garbarata tipe B2
sebanyak 7 (tujuh) unit di Bandar Udara I Gusti
Ngurah Rai - Bali senilai Rp28,9 miliar.

Laporan Keuangan
Financial Report

9) Reconditioning Temporary Domestic Departures


Terminal Being KedatanganInternasional at Ngurah
Rai Airport - Bali worth Rp12,6 billion.
10) Procurement Chair Terminal at Ngurah Rai Airport Bali, worth Rp7.6 billion.
11) Procurement 1 Complete the following set Salvage
apparatus at airport Juanda - Surabaya Rp21,9 billion.
12) Procurement and Installation of Medium Voltage
Panels Complete With Network SistemKontrol In MPH
2 in the Airport I Gusti Ngurah Rai - Bali Rp17.6 billion.
13)
Procurement and replacement of DC Power
Supply System at Airport Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan-Balikpapan worth Rp2.8 billion.
14) Supply and installation type 7(seven) unit B2 garbarata
in the Airport I Gusti Ngurah Rai - Bali worth Rp28,9
billion.

Program Peningkatan Pendapatan


1) Pengadaan Peralatan Dispenser Parking System
Manless di Bandar Udara Ngurah Rai Bali senilai
Rp1,7 miliar dan Bandar Udara Hasanuddin Makasar
senilai Rp1,3 miliar.
2) Perbaikan Struktur Bangunan Terminal di Bandar
Udara Hasanuddin Makassar senilai Rp4,1 miliar.
3) Perluasan dan Perkerasan Parkir GSE di Bandar
Udara Sam Ratulangi Manado senilai Rp648,2 juta.
4) Pengadaan dan Pemasangan Capacitor Bank di
Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin senilai
Rp644,4 miliar.

Revenue Improvement Program


1) Procurement of Equipment Dispenser Parking System
MANLESS at Ngurah Rai Airport - Bali Rp1.7 billion and
Hasanuddin Airport, Makassar Rp1.3 billion.

Program Produktifitas Kerja


1) Implementasi ERP (Enterprise Resource Planning)
kantor pusat dan seluruh kantor cabang Tahap II
senilai Rp33,8 miliar.
2) Pengadaan Data Center di Kantor pusat senilai Rp1,6
miliar.
3) Pembuatan Gedung Serbaguna dan Ruang Arsip
beserta Fasilitas Penunjangnya di Bandar Udara
Juanda Surabaya senilai Rp7,7 miliar.
4) Pengadaan Gedung Civil Technician and Elban di
Bandar Udara El Tari Kupang senilai Rp893,8 juta.
5) Pengadaan Tangga Hidrolik Tipe Z di Bandar Udara I
Gusti Ngurah Rai Bali Rp1,4 miliar.
6) Pengadaan Nurse Tender Multipurpose Kapasitas
5000 Liter di Bandar Udara Adisutjipto - Yogyakarta
Rp496,8 juta.

Work Productivity Program


1) ERP implementation. (Enterprise Resource Planning)
headquarters and the entire office cabangTahap II
worth Rp33,8 billion.
2) Procurement Data Center at headquarters is valued
at 1.6 billion.
3) Making the Multipurpose Building and Space Archives
along with supporting facilities in BandarUdara
Juanda worth Rp7.7 billion.
4) Procurement Civil Building TechnicianandElban at El
Tari Airport - Kupang worth Rp893,8 million.
5) Procurement of Domestic Hydraulic Type Z in the
Airport I Gusti Ngurah Rai - Bali 1.4 billion.
6) Procurement Tender Nurse Multipurposecapacity of
5000 liters in Adisutjipto Airport - Yogyakarta Rp496,8
million.

Program Citra Perusahaan


1) Pembuatan Water Fountain set beserta instalasinya di
Bandar Udara Juanda Surabaya senilai Rp4,9 miliar.
2) Pembebasan Lahan seluas 60 Ha di Bandara
Hasanuddin senilai Rp521 miliar.
3) Penggantian Interior (Wallpaper) Gedung Kantor
Pusat dan kelengkapannya senilai Rp993 juta.
4) Pengadaan dan Pemasangan Karpet lantai Gedung
Kantor Pusat senilai Rp939 juta.
5) Pembelian Tanah asset PEMDA di Bandara Syamsudin
Noor-Banjarmasin seluas +/-5.074 Ha yang terdapat

Corporate Image Program


1) Making Water Fountain set along with its installation
at Juanda Airport in Surabaya worth Rp4.9 billion.
2) 60 Ha of Land Acquisition at Hasanuddin Airport
valued at Rp521 billion.
3) Replacement Interior (Wallpaper) Office Building and
completeness worth Rp993 million.
4) Procurement and Installation of Office Building floor
carpet worth Rp939 million.
5) Land purchase assets LGs Syamsudin NoorBanjarmasin Airport area of +/- 5,074 Ha located

2) Structural improvements in the Airport Terminal


Building Hasanuddin Makassar worth Rp4.1 billion.
3) Expansion and Pavement parking GSE Sam Ratulangi
Airport in Manado worth Rp648,2 million.
4) Procurement and Installation of Capacitor Bank
Syamsuddin Noor Airport in Banjarmasin worth
Rp644,4 billion.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

201

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

apron di atasnya di Bandar Udara Syamsuddin Noor


Banjarmasin senilai Rp128,9 miliar.

above the apron at the airport Syamsudin Noor Banjarmasin worth Rp128,9 billion.

PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI

COMPARISON OF TARGET AND REALIZATION

PENCAPAIAN TARGET 2015

TARGET ACHIEVEMENT 2015

Kinerja Angkasa Pura Airports pada 2014 menunjukkan variasi


pencapaian. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian
target yang telah ditetapkan sebagai berikut.

Angkasa Pura Airports performance in 2014 shows some


variation of achievement. It can be seen from the achievement
of targeted as follows.

Dari sisi produksi, realisasi produksi sampai dengan akhir


tahun 2015 secara umum produksi aeronautika berada di
atas anggaran dan produksi non aeronautika masih di bawah
RKAP 2015, hal ini antara lain dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti :
Tidak tercapainya realisasi trafik penumpang, pesawat
dan kargo dikarenakan:
- Kecelakaan jatuhnya pesawat Air Asia QZ 7501
yang berdampak psikologis para pengguna jasa
penerbangan dengan menunda perjalan atau
beralihnya ke moda transportasi lainnya
- Erupsi Gunung Raung dan Barujari
Pelambatan pertumbuhan ekonomi Nasional selama
tahun 2015 hanya tumbuh 4,7% dari yang diasumsikan
pada RKAP 2015 sebesar 6,5% berdampak negatif
pada bisnis transportasi padaumumnya dan khususnya
transportasi udara.
Pengembalian beberapa ruang oleh tenant di Bandara
Juanda dan Sepinggan.
Diberlakukannya KM Perhubungan NO 129/2015, yaitu
pengembalian ruang area komersial menjadi ruang
publik.

On the production side, the realization of production until the


end of 2015 in general aeronautical production are above
budget and production of non-aeronautical still under RKAP
2015, its affected by several things such as:

Not achieving the realization of passenger traffic, aircraft


and cargo due to:
- Air Asia accidental fall ofQZ 7501 impacting
psychologically on users of flight service, by delaying
the journey or shifting to other types of transport
- Eruption of Mount Raung and Barujari
National economic growth slowed during 2015 grew
only 4.7% of assumed on RKAP 2015 amounted to 6.5%.
Negatively affect transportation business, especially air
transport.
Returned some space by tenants at Juanda Airport and
Sepinggan.
Enacment of KM of Transportation NO 129/2015, namely
the return of commercial space becomes area of public
space.

Tabel Pencapaian target kinerja Pelayanan Jasa Aeronautika /


Table Achievement of Aeronautical Services Performance Targets
Uraian
Description

Satuan
Unit

Realisasi 2015
Realization 2015

RKAP 2015

Pencapaian
Achievement

5=3/4

Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatanan dan Penyimpanan


Pesawat Udara (PJP4U) / Services Landing, Placement and
Storage Aircraft (PJP4U)

Ton

25.572.859

22.182.607

115,28%

Domestik / Domestic

Ton

20.306.738

17.509.689

115,97%

Internasional / International

Ton

5.266.120

4.672.918

112,69%

Pax

33.016.975

31.553.264

104,64%

Domestik / Domestic

Pax

27.271.899

25.784.720

105,77%

Internasional / International

Pax

5.745.076

5.768.544

99,59%

Ton

26.445.957

21.719.558

121,76%

Ton

18.459.482

14.547.640

126,89%

Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) /


Passengers Services (PJP2U)

Pemakaian Aviobridge / Aviobridge Usage


Domestik / Domestic
Internasional / International

Ton

7.986.475

7.171.918

111,36%

Pax

37.555.129

31.476.815

119,31%

Domestik / Domestic

Pax

31.903.449

25.784.720

123,73%

Internasional / International

Pax

5.651.680

5.692.096

99,29%

Pemakaian Counter / Counter Usage

202

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Uraian
Description

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Satuan
Unit

Realisasi 2015
Realization 2015

Baggage Handling System

Pax

7.088.941

7.433.466

95,37%

Domestik / Domestic

Pax

2.755.232

3.079.730

89,46%

Internasional / International

Pax

4.333.709

4.353.736

99,54%

RKAP 2015

Pencapaian
Achievement

Tabel Pencapaian Target Kinerja Pelayanan Jasa Non-Aeronautika /


Table of Achievement Non-Aeronautical Services Performance Targets
Uraian
Description
1

Satuan
Unit

Realisasi 2015
Realization 2015

RKAP 2015

Pencapaian
Achievement

5=3/4

Sewa / Rental

M2 x Bulan
M2 x Month

6.225.618

8.967.638

69,42%

Sewa Ruangan / Renting room

M2 x Bulan
M2 x Month

1.333.762

1.508.187

88,43%

Sewa Tanah / Renting land

M2 x Bulan
M2 x Month

4.874.190

5.813.063

83,85%

Sewa Tempat / Renting place

M2 x Bulan
M2 x Month

5.284

91.699

5,76%

Sewa Tempat Antena / Renting Antenna Placed

M2 x Bulan
M2 x Month

9.056

4.097

221,04%

Sewa Cold Storage / Renting Cold Storage

M2 x Bulan
M2 x Month

Sewa Gedung / Renting Building

M2 x Bulan
M2 x Month

3.327

N/A

Penyerahan Penggunaan Tanah / Submission of


Land Used

M2 x Bulan
M2 x Month

1.550.592

N/A

Penyerahan Pengunaan Bangunan / Submission


of Buildings Used

M2 x Bulan
M2 x Month

5.821.685.310

5.338.806.587

109,04%

Konsesi / Concessions

Rp/000

Parkir Mobil / Car parking

Lembar / Sheet

22.669.408

25.233.173

89,84%

Parkir Motor / Motorcycle parking

Lembar / Sheet

7.322.029

8.002.586

91,50%

Peron dan Waving Gallery / Peron and Waving


Gallery

Lembar / Sheet

402.301

483.237

120,12%

Pemakaian Listrik / Electricity usage

Kwh

29.151.481

29.322.773

99,42%

Pemakaian Air / Water usage

M3

264.063

319.377

82,68%

Pemakaian Telepon / Telephone usage

PwtxBln

16.511

21.243

77,72%

Internet Services / Internet Services

Kilobyte

445.466

N/A

Sewa Tempat Reklame / Renting advertisement

58.240

183.664

31,71%

Event and Promotion / Event Promotion

M2xBulan
EA

1.265

95

1331,58%

Lounge / Lounge

Pax

716.962

898.037

79,84%

VIP Service Fee GAT / VIP Service Fee GAT

Pax

6.892

N/A

Maintenance and Service Fee / Maintenance and


Service Fee

EA

4.146

3.105

133,53%

Warehousing / Warehousing

Kg

64.600.511

76.052.493

84,94%

Jasa Gudang Cargo Out Domestik / Domestic


Cargo Out Warehouse Service

Kg

3.806.585

3.884.642

97,99%

Jasa Gudang Cargo Out Internasional /


International Cargo out Warehouse Service

Kg

32.068.151

43.352.070

73,97%

Jasa Gudang Cargo Inc Domestik / Domestic


Cargo Inc Warehouse Service

Kg

7.293.550

7.223.794

100,97%

Jasa Gudang Cargo Inc Internasional /


International Cargo Inc Warehouse Service

Kg

21.432.225

21.591.988

99,26%

Dari sisi kinerja keuangan yang mencakup posisi keuangan


dan laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain. Secara
umum realisasi Total Aset posisi per 31 Desember 2015 sebesar

In terms of financial performance include the financial


position and net income (loss) and other comprehensive
income. In general, the realization of Total Assets position as

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

203

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Rp16,72 triliun di bawah anggaran sebesar Rp1,92 triliun atau


10,29% dari yang direncanakan sebesar Rp18,64 triliun antara
lain disebabkan
a. Meningkatnya aset lancar berupa Kas dan setara kas
(posisi kas sebesar Rp1,74 triliun).
b. Posisi aset tidak lancar dibawah RKAP dikarenakan
tertundanya penyelesaian beberapa program investasi
dan berdampak pada meningkatnya Aset dalam
penyelesaian menjadi sebesar Rp1,44 triliun.
c. Posisi utang jangka pendek diatas RKAP sebesar
Rp376,63 miliar atau 16% dikarenakan banyakvendor
yang melakukan tagihan diakhir tahun 2015.
d. Utang jangka panjang dibawah RKAP sebesar Rp2,52
triliun atau 46% berkorelasi dengan tertundanya
pelaksanaan
beberapa
pekerjaan
Investasi
pengembangan Bandara di tahun 2015.
e. Meningkatnya ekuitas dikarenakan meningkatnya laba
tahun berjalan yang berada Rp229 miliar atau 2% berada
di atas anggarannya.

at December 31, 2015 amounted to Rp16,72 trillion under the


budget of Rp1,92 trillion, or 10,29% of the planned for Rp18,64
trillion partly due to
a. Increased current assets such as cash and cash
equivalents (cash position amounted to Rp1.74 trillion).
b. The position of non-current assets under RKAP due to
delays in the completion of several investment programs
and the impact on the increased Construction in progress
amounted Rp1,44 trillion.
c. Short-term debt position above RKAP of Rp376,63 billion
or 16% due to many vendors who bill at the end of 2015.

Di sisi lain, realisasi laba (rugi) setelah pajak tahun 2015


sebesar Rp841,97 miliar berada di atas anggaran sebesar
Rp139,26 miliar atau 19,83% dari yang direncanakan sebesar
Rp702,29 miliar

On the other hand, realized gain (loss) after tax in 2015


amounted to Rp841,97 billion were above budget of Rp139,26
billion, or 19.83% of the planned for Rp702,29 billion

d. RKAP under long-term debt amounted to Rp2.52 trillion,


or 46% correlated with postponed execution of some work
service development investments in 2015.
e. Increase in equity due to increased profit for the year was
Rp229 billion, or 2% are above budget.

Tabel Pencapaian Target Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2015 /


Table Achievement Target Company Financial Performance in 2015
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

Realisasi 2015
Realization 2015

RKAP 2015

Pencapaian
Achievement

4=2/3

Aset / Assets

16.722.336.662

18.640.963.195

89,71%

3.090.121.088

2.010.843.102

53,67%

Aset Tidak Lancar / Non Current Assets

13.632.215.574

16.630.120.093

81,97%

Liabilitas / Liabilities

5.693.287.436

7.840.956.174

104,85%

Aset Lancar / Current Assets

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities


Liabilitas Jangka Panjang / Non Current Liabilities
Ekuitas / Equity

2.702.303.101

2.325.670.993

116,19%

2.990.984.335

2.990.984.335

54,23%

11.029.049.226

10.800.007.021

102,12%

Pendapatan Operasional / Operational Revenue

5.249.629.756

5.420.198.555

96,85%

Beban Operasional / Operational Expenses

3.955.669.891

4.315.226.440

91,67%

1.293.959.865

1.104.972.115

117,10%

(211.217.387)

(174.292.582)

121,19%

1.082.742.477

930.679.533

116,34%

Pajak Penghasilan / Income Tax

240.769.848

228.392.701

105,42%

Laba Bersih Tahun Berjalan / Income after Tax/Net Income

841.972.630

702.286.832

119,83%

Laba Operasional / Operational Income


Laba Non Operasional /
Non Operational Income
Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan /
Income before Tax

204

PROYEKSI TAHUN 2016

PROJECTION FOR 2016

Untuk mendukung pencapaian Rencana Jangka Panjang


Perusahaan, sesuai arahan dari pemegang saham melalui
surat Nomor: S-485/MBU/08/2015 tanggal 27 Agustus 2015
perihal Penyampaian Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik
Modal untuk Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Tahun 2016.

In order to support the achievement of the Companys Long


Term Plan, according to the direction of the shareholders
through letter No. S-485/MBU/08/2015 dated August 27, 2015
concerning the Submission Shareholders Aspirations for the
Preparation of Work Plan and Company Budget year 2016.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Penyusunan RKAP 2016 dilakukan dengan mempertimbangkan


beberapa asumsi dasar makro ekonomi sebagai berikut.
1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5%.
2. Tingkat inflasi sebesar 4,7%.
3. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar sebesar Rp13.400,-/
USD.
4. Suku Bunga, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3
bulanan sebesar 5,5%

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Preparation of RKAP year 2016 carried out by considering


some basic macroeconomic assumptions as follows.
1. Economic growth of 5.5%.
2. The inflation rate of 4.7%.
3. Value of the rupiah against the US Dollar Rp.13.400,-/
USD.
4. Interest Rates, Treasury Bills (T-Bills) 3-month by 5.5%

Tabel Proyeksi Kinerja Pelayanan Jasa Aeronautika / Table Projected Performance of Aeronautical Services
Uraian
Description

Satuan
Unit

Realisasi 2015
Realization 2015

Proyeksi 2016
Projection of 2016

Ton

25.572.859

24.245.774

Domestik / Domestic

Ton

20.306.738

19.369.551

Internasional / International

Ton

5.266.120

4.876.223

Pax

33.016.975

33.773.426

Domestik / Domestic

Pax

27.271.899

27.438.715

Internasional / International

Pax

5.745.076

6.334.771

Ton

26.445.957

24.948.355

Ton

18.459.482

17.260.556

Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatanan dan Penyimpanan Pesawat


Udara (PJP4U) / Services of Landing, Placement and Storage Aircraft
(PJP4U)

Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) /


Passengers Services (PJP2U)

Pemakaian Aviobridge / Aviobridge Usage


Domestik / Domestic
Internasional / International

Ton

7.986.475

7.687.799

Pax

37.555.129

33.701.931

Domestik / Domestic

Pax

31.903.449

27.439.474

Internasional / International

Pax

5.651.680

6.262.457

Baggage Handling System

Pax

7.088.941

7.793.067

Domestik / Domestic

Pax

2.755.232

2.840.445

Internasional / International

Pax

4.333.709

4.952.622

Pemakaian Counter / Counter Usage

Tabel Proyeksi Kinerja Pelayanan Jasa Non-Aeronautika /


Table Projected Performance of Non-Aeronautical Services
Uraian
Description
1

Satuan
Unit

Realisasi 2015
Realization 2015

Proyeksi 2016
Projection of 2016

Sewa / Rent

M2 x Bulan
M2 x Month

6.225.618

5.951.720

Sewa Ruangan / Renting Room

M2 x Bulan
M2 x Month

1.333.762

1.470.583

Sewa Tanah / Renting Land

M2 x Bulan
M2 x Month

4.874.190

2.460.230

Sewa Tempat / Renting Place

M2 x Bulan
M2 x Month

5.284

448.599

Sewa Tempat Antena / Renting Antenna Placed

M2 x Bulan
M2 x Month

9.056

21.716

Sewa Cold Storage / Renting Cold Storage

M2 x Bulan
M2 x Month

Sewa Gedung / Renting Building

M2 x Bulan
M2 x Month

3.327

Penyerahan Penggunaan Tanah / Submission of Land Used

M2 x Bulan
M2 x Month

1.550.592

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

205

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Uraian
Description
1
Penyerahan Pengunaan Bangunan / Submission of Buildings Used
Konsensi / Concessions

Satuan
Unit

Realisasi 2015
Realization 2015

Proyeksi 2016
Projection of 2016

M2 x Bulan
M2 x Month
Rp/000

5.821.685.310

6.718.709.458

Parkir Mobil / Car parking

Lembar / Sheet

22.669.408

23.303.046

Parkir Motor / Motorcycle parking

Lembar / Sheet

7.322.029

9.329.493

Peron dan Waving Gallery / Peron and Waving Gallery

Lembar / Sheet

402.301

436.956

Pemakaian Listrik / Electricity usage

Kwh

29.151.481

34.747.650

Pemakaian Air / Water usage

M3

264.063

329.424

Pemakaian Telepon / Telephone usage

PwtxBln

16.511

24.134

Internet Services / Internet Services

Kilobyte

445.466

12.336

Sewa Tempat Reklame / Renting advertisement

58.240

97.649

Event and Promotion / Event Promotion

M2xBulan
EA

1.265

182

Lounge / Lounge

Pax

716.962

206.626

VIP Service Fee GAT / VIP Service Fee GAT

Pax

6.892

Maintenance and Service Fee / Maintenance and Service Fee

EA

4.146

1.392

Warehousing / Warehousing

Kg

64.600.511

78.832.277

Jasa Gudang Cargo Out Domestik / Domestic Cargo Out Warehouse


Service

Kg

3.806.585

7.635.990

Jasa Gudang Cargo Out Internasiona / International Cargo out


Warehouse Service

Kg

32.068.151

34.189.128

Jasa Gudang Cargo Inc Domestik / Domestic Cargo Inc Warehouse


Service

Kg

7.293.550

16.373.947

Jasa Gudang Cargo Inc Internasional / International Cargo Inc


Warehouse Service

Kg

21.432.225

20.633.212

Tabel Proyeksi Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2015 /


Table Projected Company Financial Performance of the Year 2015
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

Realisasi 2015
Realization 2015

Proyeksi 2016
Projection of 2016

Aset / Assets

16.722.336.662

21.338.989.465

3.090.121.088

2.760.893.874

Aset Tidak Lancar / Non Current Assets

13.632.215.574

18.578.095.592

Liabilitas / Liabilities

5.693.287.436

9.740.957.176

Aset Lancar / Current Assets

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities


Liabilitas Jangka Panjang / Non Current Liabilities
Ekuitas / Equity
Pendapatan Operasional / Operational Revenue
Beban Operasional / Operational Expenses
Laba Operasional / Operational Income
Pendapatan dan (Beban) Non Operasional / Non Operational Revenue and (Expenses)
Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan / Income before Tax

206

2.702.303.101

1.857.247.955

2.990.984.335

7.883.709.221

11.029.049.226

11.598.032.290

5.249.629.756

5.975.933.172

3.955.669.891

4.820.869.989

1.293.959.865

1.501.594.005

(211.217.387)

(346.530.823)

1.082.742.477

1.155.063.182

Pajak Penghasilan / Income Tax

240.769.848

297.976.000

Laba Bersih Tahun Berjalan / Income after Tax/Net Income

841.972.630

857.087.182

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

INFORMASI MATERIAL YANG TERJADI


SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

MATERIAL INFORMATION THAT OCCURS


AFTER THE DATE OF ACCOUNTANTS
REPORT

Tidak ada transaksi setelah tanggal neraca yang mempunyai


pengaruh signifkan terhadap laporan keuangan yang perlu
diungkapkan.

There are no transactions after the balance sheet date which


have significantly effect on the financial statements that need
to be disclosed.

KEBIJAKAN DIVIDEN

DIVIDEND POLICY

Perseroan senantiasa melakukan pembayaran dividen setiap


tahun berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Pembayaran dividen dilakukan paling lambat
1 bulan setelah RUPS dalam Rapat Pertanggungjawaban
Manajemen tahun berjalan. Kebijakan pembagian
dividen yang diterapkan Perseroan adalah dengan
mempertimbangkan ekspansi usaha. Laba disisihkan sesuai
dengan kebutuhan pengembangan usaha Perseroan.

Company continuously paying dividends every year based


on the decision of the General Meeting of Shareholders
(GMS). Dividends are paid no later than 1 month after the
GMS in Management Accountability meeting of current
year. Dividend policy applied by the Company is considering
business expansion. Income is set aside in accordance with
the Companys business development needs.

Pada
2015,
Angkasa
Pura
Airports
melakukan
pembayaran dividen untuk periode tahun buku 2014
sebesar Rp185.720.304.000 berdasarkan Risalah RUPS
Nomor: AP.I.2608/TU.03.04/2014. Sedangkan, pada 2014
dilakukan pembayaran dividen untuk periode tahun buku
2013 sebesar Rp257.915.821.000 berdasarkan Risalah RUPS
Nomor: AP.I.1348/KU.01.04/2014.

In 2015, Angkasa Pura Airports paying dividends for the period


of the fiscal year 2014 based on the Articles of the GMS Number:
AP.I.2608/TU.03.04/2014, amounted Rp185.720.304.000.
Meanwhile, in 2014 the payment of dividends made for the
period of the fiscal year 2013 by Rp257.915.821.000 based on
the Articles of the GMS No. AP.I.1348/KU.01.04/2014.

Jumlah Dividen kas per saham untuk tahun buku 2014 sebesar
Rp63,47, sedangkan untuk tahun buku 2013 adalah sebesar
Rp73,94. Dividen Payout Ratio untuk tahun buku2014 sebesar
18,68% sedangkan untuk tahun buku 2013 sebesar 38,25%.

Total cash dividends per share for the financial year 2014
amounted Rp63,47, whereas for the financial year 2013
amounted Rp73,94. Dividend Payout Ratio for fiscal year
2014 amounted to 18.68% while for fiscal year 2013 amounted
38.25%.

Tahun Buku
Fiscal Year

Pembagian Dividen
(Dalam Juta Rupiah)
Distribution of Dividend
(In Million Rupiah)

Laba Usaha
Net Income

Dividen Per
Lembar Saham
Dividend per
Share

Dividen
Payout Ratio
Dividend
Payout Ratio

Dasar Pembagian Dividen


Basis of Dividend Distribution

2013

257.916

674.308

Rp73,94

38,25%

Risalah RUPS no. AP.I.1348/KU.01.04/2014

2014

185.720

994.136

Rp63,47

18,68%

Risalah RUPS no. AP.I.2608/TU.03.04/2014

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH


MANAJEMEN DAN/ATAU KARYAWAN

SHARE OWNERSHIP PROGRAM FOR


MANAGEMENT AND/OR EMPLOYEE

Angkasa Pura Airports merupakan badan usaha non listed


sehingga Angkasa Pura Airports tidak memiliki program
kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen
(ESOP/MSOP).

Angkasa Pura Airports is a non-listed entity, thus Angkasa


Pura Airports do not have share ownership program for
employees and/or management (ESOP/MSOP).

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL


PENAWARAN UMUM

REALIZATION OF THE USAGE OF PUBLIC


OFFERING PROCEEDS

Angkasa Pura Airports merupakan badan usaha non listed


yang belum melakukan penawaran umum sehingga tidak
memiliki realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Angkasa Pura Airports is a non-listed entity that has not made


any public offering, there is no actual use of proceeds from
the public offering.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

207

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

INFORMASI MATERIAL MENGENAI


INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI,
PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA,
AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/
MODAL

MATERIAL INFORMATION ABOUT THE


INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT,
BUSINESS COMBINATION/MERGER,
ACQUISITION OR DEBT/CAPITAL
RESTRUCTURING

INVESTASI

INVESTMENT

Pada tahun 2015 Perusahaan melakukan investasi jangka


panjang dalam bentuk sebagai berikut.

In 2015, the Company made long-term investments in the


following forms.

Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


(Held To Maturity)

Held to Maturity Bond


(Held to Maturity)

RDPT BUMN FUND III

RDPT BUMN FUND III

Penyertaan pada PT Gapura Angkasa


(Perusahaan Asosiasi).

Participatio n in PT Gapura Angkasa


(Associated Companies).

Pada tahun 2014 perseroan telah menjual sebagian saham


miliknya kepada pemegang saham lainnya yaitu PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 456.960 lembar saham
atau 21,25% dengan harga jual sebesar Rp105.000.000
yang dinyatakan dalam Nota Kesepahaman Pembelian

In 2014 the company has sold some of his shares to the other
shareholders, namely PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk as
many as 456 960 shares or 21.25% with a selling price of Rp105
million stated in the Memorandum of Purchase and Sale of
Shares of PT Gapura Angkasa No. SP.140.KU.20/2014/PD;

Pembelian Obligasi setelah tahun 2004, Nilai Perolehan


Obligasi dikelompokan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Held
to Maturity) sedangkan pembelian obligasi dalam tahun
2003 dan tahun 2004 pencatatan obligasi disesuaikan
dari kelompok tersedia untuk dijual (avalaible for sale)
menjadi kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Obligasi
yang diperoleh setelah tahun 2004 dicatat berdasarkan
nilai perolehan dikurangi dengan amortisasi diskonto atau
premium sedangkan obligasi yang diperoleh pada tahun
2003 dan 2004 dicatat berdasarkan harga pasar pada
tanggal 31 Desember 2004 dikurangi dengan amortisasi
diskonto atau premium.

RDPT BUMN FUND III diterbitkan pada tanggal 25 Februari


2014 dan merupakan underlying MTN Perum Damri yang
digunakan sebagai modal kerja dalam bentuk pembelian
kendaraan dan tanah. Jangka waktu reksadana adalah
48 bulan dengan imbal hasil 10% p.a. nett. Pengembalian
pokok berdasarkan Partial Payment sesuai dengan jadwal
amortisasi MTN, yaitu pada tanggal yang ditentukan pada
perjanjian MTN berturut-turut dengan proporsi 30% pada
bulan ke 15, pada bulan ke 24 proporsi sebesar 30%, pada
bulan ke 36 proporsi 20% dan pada bulan ke 48 proporsi 20%.
Metode valuasi aset adalah Hold to Maturity (HTM).

Penyertaan pada PT Gapura Angkasa yang bergerak dalam


bidang jasa Ground Handling dilakukan sesuai dengan
persetujuan Surat Menteri Keuangan Nomor S- 546/
MK.016/1997 tanggal 5 November 1997 dengan nilai perolehan
Rp67.200.000.000 (rupiah penuh). Modal dasar PT Gapura
Angkasa adalah Rp860,16 miliar terbagi atas 8.601.600
saham nominal Rp100.000 per saham. Modal dasar tersebut,
sebanyak 2.150.400 saham atau senilai Rp215.040.000.000
(rupiah penuh) merupakan modal ditempatkan dan disetor.
Dari jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor oleh 3 (tiga)
Pemegang saham yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT
Angkasa Pura II (Persero) masing-masing sebanyak 672.000
saham (31,25%) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)
sebanyak 806.400 saham (37,50%).

208

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Purchase of bonds after 2004, the cost of Bonds is classified


as Held to Maturity (Held to Maturity) while the purchase
of bonds in 2003 and 2004 is recorded and adjusted from
available for sale (avalaible for sale) to be classified as held
to maturity. Bonds acquired after 2004 are accounted for
the acquisition value reduced by amortization of discount or
premium while the bonds which were acquired in 2003 and
2004 were accounted based on market prices on December
31, 2004 reduced by amortization of discount or premium.

RDPT BUMN FUND III issued on February 25, 2014 and is the
underlying MTN Perum Damri used as working capital in
the form of the purchase of the vehicle and the ground. The
term of mutual funds is 48 months with a yield of 10% p.a.
nett. Payback based Partial Payment in accordance with the
amortization schedule MTN, ie on the date specified in the
agreement MTN row with the proportion of 30% at month 15
month to 24, the proportion of 30%, in month 36 the proportion
of 20% and in to 48 the proportion of 20%. Asset valuation
method is Hold to Maturity (HTM).

Participation in PT Angkasa gate which is engaged in Ground


Handling carried out in accordance with the approval
of the Minister of Finance Letter No. S-546/MK.016/1997
dated November 5, 1997 with the acquisition value
Rp67.200.000.000 (full rupiah). The authorized capital of PT
Space is Rp860,16 billion archway consisting of 8.6016 million
shares to Rp100,000 per saham.Modal that basis, a total of
2.1504 million shares worth Rp215.040.000.000 (full rupiah)
is issued and paid-up capital. Of the total issued and paid-up
by three (3) shareholders are PT Angkasa Pura I (Persero) and
PT Angkasa Pura II (Persero) respectively of 672,000 shares
(31.25%) and PT Airlines Garuda Indonesia (Persero) as many
as 806 400 shares (37.50%).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

dan Penjualan Saham PT Gapura Angkasa Nomor SP.140.


KU.20/2014/PD;
Nomor
DS/PERJ/MOU/DQ-3285/2014
tanggal 30 Juni 2014.

Number DS/PERJ/MOU/DQ-3285/2014 dated June 30, 2014.

Dengan demikian sisa penyertaan perseroan di PT Gapura


Angkasa adalah sebanyak 215.040 lembar saham atau
sebesar 10%.

Thus the rest of the companys participation in PT Gapura


Angkasa is as much as 215,040 shares or 10%.

Perubahan ekuitas pada entitas asosiasi sebesar Rp13.787.257


adalah penyesuaian ekuitas yang disebabkan penerapan
PSAK 24 (Revisi 2010) atas perhitungan kewajiban imbalan
paska kerja.

Changes in equity in associates amounted Rp13.787.257


is equity adjustments resulting adoption of SFAS No. 24
(Revised 2010) on the calculation of post-employment benefit
obligations.

Penyertaan saham pada PT Jasa Marga Bali Tol

The Investment in PT Jasa Marga Bali Tol

EKSPANSI

EXPANSION

Kegiatan ekspansi Angkasa Pura Airports selama tahun


2015 diwujudkan melalui program pengembangan 3 (tiga)
Bandara yaitu Bandara Syamsuddin Noor - Banjarmasin,
Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Yogyakarta
Baru.

Angkasa Pura Airports expansion activities during 2015


is realized through development of three (3) service is
Syamsuddin Noor Airport - Banjarmasin, Ahmad Yani Airport
- Semarang and Yogyakarta Airport Baru.

Dalam rangka pengembangan bandar udara tersebut,


Direksi menerbitkan keputusan untuk membentuk organisasi
dan tata kerja sebagai berikut.
1) Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor: KEP.176/OM.01.01/2014 tanggal 15
Desember 2014 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja
Proyek Pengembangan Bandar Udara Syamsudin NoorBanjarmasin.
2) Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor: KEP.107/OM.01.01/2014 tanggal 26
Agustus 2014 telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja
Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani
Semarang.
3) Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor: KEP.182/OM.01.01/2014 tanggal 30
Desember 2014 atas perubahan Keputusan Direksi PT
Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.108/OM.01.01/2014
tanggal 26 Agustus 2014 telah dibentuk Organisasi dan
Tata Kerja Proyek Persiapan Pembangunan Bandar
Udara Internasional Yogyakarta.

In the framework of the airport development, the Board of


Directors issued a decree to establish the organizational and
work as follows.
1) In accordance with the Decision of the Board of Directors
of PT Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.176/OM.01.01/2014
dated December 15, 2014 has been established
Organization and Work System Development ProjectSyamsudin Noor Airport Banjarmasin.
2) In accordance with the Decision of the Board of Directors
of PT Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.107/OM.01.01/2014
dated August 26, 2014 has been established the
Organization and Development Project Work Ahmad Yani
Airport - Semarang.
3) In accordance with the Decision of the Board of
Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.182/
OM.01.01/2014 dated December 30, 2014 on amendment
of the Decree of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero)
No. KEP.108/OM.01.01/2014 dated August 26, 2014 has
been established the Organization and Work Preparation
Project Development International Airport Yogyakarta.

Pada tahun 2015, Angkasa Pura Airports telah melakukan


groundbreaking pengembangan Bandara Internasional
Syamsudin Noor Banjarmasin dan pengoperasian Terminal
B Bandara Internasional Adisutjipto. Melalui pengembangan
Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin
kapasitas terminal akan meningkat menjadi 10 juta
penumpang per tahun, dengan luas terminal penumpang
90.000 m2. Sedangkan Terminal B Bandara Internasional
Adisutjipto Yogyakarta yang resmi mulai beroperasi pada 17

In 2015, Angkasa Pura Airports has conducted groundbreaking


for the development of International Airport Syamsudin
Noor Banjarmasin and operation of Terminal B Adisucipto
International Airport. Through the development of Syamsudin
Noor Banjarmasin International Airport terminal capacity will
increase to 10 million passengers per year, with an area of
90,000 m2 passenger terminal. While Terminal B Adisucipto
International Airport in Yogyakarta which officially began
operations on August 17, 2015, with a capacity of up to 600

Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol


merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol
Nusa Dua Ngurah Rai - Benoa di daerah Bali oleh beberapa
perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan
dan Menteri Negara BUMN dalam surat Nomor S - 549/
MBU/2011 tanggal 25 Oktober 2011. Investasi pada PTJasa
Marga Bali Tol sebesar Rp51.980.803 dan Rp59.344.232
masing-masing pada tahun 2015 dan 2014.

Investments in shares in PT Jasa Marga Bali Toll is an


investment consortium highway construction Nusa Dua Ngurah Rai - Benoa in Bali by several state-owned companies.
This investment has been approved and the Minister of State
Enterprises in letter No. S - 549/MBU/2011 dated October 25,
2011. Investment in PT Jasa Marga Bali Toll of Rp51.980.803
and Rp59.344.232 respectively in 2015 and 2014.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

209

Laporan Manajemen
Management Report

210

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Agustus 2015, berkapasitas hingga 600 ribu penumpang per


tahun dengan luas terminal 7.000 m2. Terminal B Bandara
Internasional Adisutjipto Yogyakarta dioperasikan sambil
menunggu realisasi pembangunan bandara baru New
Yogyakarta International Airport di Kulonprogo.

thousand passengers per year with an area of 7,000 m


2 terminal. Terminal B Adisucipto International Airport in
Yogyakarta operated pending realization of the construction
of a new airport in New Yogyakarta International Airport
Kulonprogro.

DIVESTASI

DIVESTMENT

Selama tahun 2015, Perseroan tidak memiliki informasi atau


tidak terdapat kegiatan terkait dengan divestasi perusahaan.

During 2015, the Company has no information or there are no


activities related to the divestiture of the company.

AKUISISI

ACQUISITION

Selama tahun 2015, Perseroan tidak memiliki informasi atau


tidak terdapat kegiatan terkait dengan akuisisi perusahaan.

During 2015, the Company has no information or there are no


activities related to the acquisition of the company.

RESTRUKTURISASI UTANG DAN/ATAU


RESTRUKTURISASI MODAL

DEBT RESTRUCTURING AND/OR


RESTRUCTURING OF CAPITAL

Pada 2015, Angkasa Pura Airports tidak melakukan


restrukturisasi utang maupun modal, sehingga tidak terdapat
informasi yang bersifat material mengenai restrukturisasi
utang maupun modal.

In 2015, Angkasa Pura Airports do not restructure the debt or


capital, so that there are no material information concerning
the restructuring of debt and equity.

INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG


MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK
BERELASI

iINFORMATION OF MATERIAL
TRANSACTION THAT WHICH CONTAIN
CONFLICT OF INTEREST AND/OR RELATED
PARTY TRANSACTION

Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak


yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK
No.7 (Revisi 2010) mengenai Pengungkapan Pihak-pihak
berelasi dimana dari definisi pihak-pihak berelasi sesuai
PSAK No. 7 (Revisi 2010) adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya
(dalam pernyataan ini dirujuk sebagai entitas pelapor).
Definisi pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut.

The Company entered into transactions with several related


parties, in accordance with IAS 7 (Revised 2010) regarding
Disclosures Related parties where the definition of related
parties in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) is the
person or entity related to the entity that is preparing its
financial statements (in this Standard referred to as the
reporting entity). The definition of related parties are as
follows.

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi


dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama
atasentitas pelapor
b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
c. Personil manajemen kunci entitas pelapor

The person or members family is related to a reporting entity


if that person:
a. Has control or joint control of the reporting atasentitas

Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi


salah satu hal berikut:
a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok
usaha yang sama (artinya entitas induk entitas anak, dan
entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari of
the same third party; pihak ketiga yang sama;
d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga
dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga;

An entity is related to a reporting entity if it meets one of the


following:
a) The entity and the reporting entity are members of the
same group (meaning the parent subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others);
b) One entity is an associate or joint venture of the other
entity (or an associate or joint venture of a member of a
group, which the other entity is a member);

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

b. Has significant influence over the reporting entity; or


c. Key management personnel of the reporting entity

c) Both entities are joint ventures of a third party of the


same; the same third party;
d) One entity is a joint venture of a third entity and the other
entity is an associate of the third entity;

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja


untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor;
f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama
oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a ; atau
g) Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) (a) memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen
kunci entitas (atau entitas induk dari entitas)

e) The entity is a post-employment benefit plan for the


benefit of employees of either the reporting entity or an
entity related to the reporting entity. If the reporting entity
is itself such a plan, the sponsoring employers are also
related to the reporting entity;

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak


yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan
dengan persyaratan dan kondisi yang normal sebagaimana
dilakukan dengan pihak ketiga, ataupun tidak, diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions with parties related, whether


conducted by the normal terms and conditions as those done
with third parties, or may not, be disclosed in the notes to the
financial statements.

SIFAT HUBUNGAN BERELASI

NATURE OF RELATIONSHIP WITH RELATED

Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak erelasi


adalah sebagai berikut.

The nature of the relationship and the type of transactions


with related party are as follows.

Jenis Hubungan
Relationship type
Pemerintah Republik Indonesia adalah
pemegang saham utama Perusahaan /
The Government of Republic Indonesia is a
main Shareholder

Seluruh entitas yang dimiliki dan


dikendalikan oleh Kementerian Keuangan
Repubik Indonesia serta entitas dimana
Kementerian Keuangan Pemerintah
Republik Indonesia mempunyai pengaruh
signifikan / All entities owned and
controlled by Finance Ministry of Repubik
Indonesia and entities which the Finance
Ministry of Republik Indonesia has a
significant effect.

Entitas / Entity

Entitas asosiasi / Associated Entity


Entitas program imbalan kerja /
Entities for employee benefits program

f) Entities controlled or jointly controlled by a person


identified in item a; or
g) The person identified in subparagraph (1) (a) has
significant influence over the entity or key management
personnel of the entity (or the parent of the entity)

Pihak Pihak Berelasi


Parties - Related Parties

Unsur Transaksi Pihak Berelasi


Related Parties

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Penempatan giro, penempatan deposito,


fasilitas kredit modal kerja dan kredit investasi /
Placements of demand deposits, time deposits,
credit facilities working capital and investment
loans

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Penempatan giro, penempatan deposito,


fasilitas kredit modal kerja dan kredit investasi /
Placements of demand deposits, time deposits,
credit facilities working capital and investment
loans

PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk.

Penempatan giro, penempatan deposito,


fasilitas kredit modal kerja dan kredit investasi /
Placements of demand deposits, time deposits,
credit facilities working capital and investment
loans

PT Garuda Indonesia

Pelanggan / Customer

Perusahaan Umum (Perum) Lembaga


Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia (LPPNPI)

Pelanggan / Customer

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Penyedia listrik / Electricity providers

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Penyedia jasa telekomunikasi /


Telecommunications service provider

PT Angkasa Pura Support

Pelanggan / Customer

PT Angkasa Pura Retail

Pelanggan / Customer

PT Angkasa Pura Hotel

Pelanggan / Customer

PT Angkasa Pura Logistik

Pelanggan / Customer

PT Angkasa Pura Properti

Pelanggan / Customer

PT Jasa Marga Bali

Penyertaan saham / Investments in shares

PT Gapura Angkasa

Penyertaan saham / Investments in shares

Dana Pensiun Angkasa Pura (Dapenra)

Pembayaran dana pensiun karyawan manfaat


pasti / Payment of employee defined benefit
pension fund

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

211

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

RELATED PARTY TRANSACTIONS

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas


anakmelakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi.
Adapun uraian terkait transaksi dengan pihak-pihak berelasi
diuraikan sebagai berikut.

In the normal course of business, the Company and


subsidiaries did certain transactions with related parties.
Description of transactions with related parties are described
as follows.

Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi / Table Transactions with Related Parties
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014

Aset / Assets
Kas dan setara kas / Cash and Cash Equivalent

1.143.713.805

735.777.278

61.878.088

Piutang usaha / Account Receivables

115.373.935

192.769.961

Piutang lain lain / Other Receivables

Investasi dalam efek jangka pendek / Short term Investment on shares

118.518.984

69.549.599

Piutang jangka panjang / Long term Receivables

45.270.604

Investasi jangka panjang / Long term Investment

129.659.365

33.772.585

186.712.573

282.855.324

255.096.706

255.096.706

Liabilitas / Liabilities
Utang lancar lain lain / Other Current Liabilities
Ekuitas / Equity
Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya /
Government donation which hasnt been classified

212

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERPENGARUH


SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN

REGULATION CHANGES THAT HAVE


SIGNIFICANT EFFECT TO THE COMPANY

Adapun uraian terkait perubahan Peraturan PerundangUndangan serta dampaknya yang berpengaruh signifikan
terhadap PT Angkasa Pura I (Persero) diuraikan dalam tabel
berikut.

The description regarding changes to Regulation Legislation


and the impact that a significant effect on the PT Angkasa
Pura I (Persero) are outlined in the following table.

1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia


Nomor PM.129 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement)
dalam Pemberian Layanan kepada Pengguna Jasa
Bandar Udara.
Peraturan ini berisi tentang ketentuan terkait Pedoman
Penyusunan Perjanjian Tingkat Layanan (Service
Level Agreement) dalam Pemberian Layanan Kepada
Pengguna Jasa Bandar Udara yang memuat bahwa
Bandar Udara wajib menyediakan fasilitas untuk

1. Regulation of the Minister of Transport of the Republic of


Indonesia Number PM.129 2015 Guideline of the Service
Level Agreement (Service Level Agreement) in Providing
Services to Service Users airport.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

This regulation contains provisions about the Guidelines


of Preparation of a Service Level Agreement (Service
Level Agreement) in Providing Services To Service User
airport containing that airport shall provide facilities
for operational services at least 70% and the facilities

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

pelayanan operasional paling sedikit 70% dan fasilitas


untuk pelayanan komersial paling banyak 30% dari total
luas terminal penumpang dikurangi ruang sirkulasi dan
utilitas bangunan sebesar 20%.

for commercial service at most 30% of the total area


passenger terminal reduced circulation space and utility
buildings by 20%.

Dampak dari diberlakukannya peraturan ini terhadap


financial Angkasa Pura Airport ialah menurunnya
pendapatan atas sewa tenant pada 13 (tiga belas)
Bandar udara Angkasa Pura Airports.

The impact of the implementation of this regulation to the


financial Angkasa Pura Airport is the decrease in income
on rent tenants in the 13 (thirteen) airports Angkasa Pura
Airports.

Rincian terkait dampak finansial terhadap Bandar Udara


yang dimiliki Angkasa Pura Airports diuraikan sebagai
berikut.

Details relating to the financial impact of the airport


owned Angkasa Pura Airports are described as follows.

Tabel Dampak Keuangan/Table of Financial Impact


No.

Bandara
Airports

Potential Income 2016


Potential Income 2016

Relocation & Compensation


Relocation & compensation

Total
Total

DPS

36.155.712.915

36.155.712.915

SUB

5.621.927.989

5.621.927.989

UPG

7.222.544.600

7.222.544.600

BPN

JOG

3.719.225.598

2.938.135.000

6.657.360.598

SRG

3.909.810.850

3.675.443.375

7.585.254.225

SOC

50.600.400

63.000.000

113.600.400

BDJ

8.022.698.102

8.022.698.102

MDC

1.835.857.200

1.835.857.200

10

LOP

593.253.600

593.253.600

11

KOE

278.004.000

278.004.000

111.285.600

111.285.600

67.520.920.853

6.676.578.375

74.197.499.228

12

AMQ

13

BIK

TOTAL

2. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia


Nomor PM. 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan
Penerbangan Nasional
Adapun tujuan dari diberlakukannya peraturan ini antara
lain:
Untuk melindungi keselamatan, keteraturan dan
efisiensi penerbangan di Indonesia melalui pemberian
regulasi, standar dan prosedur serta perlindungan
yang diperlukan bagi penumpang, awak pesawat
udara, personel di darat dan masyarakat dari
tindakan melawan hukum;
Untuk mempertahankan tingkat keamanan bandar
udara dan angkutan udara yang memberikan
pelayanan penerbangan di Indonesia;
Untuk melindungi operasional penerbangan domestik
dari tindakan melawan hukum yang dilakukan
berdasarkan penilaian resiko keamanan; dan
Memenuhi standar dan rekomendasi praktis
Internasional yang dimuat dalam Annex 17 dari
Konvensi Chicago (1994) dan yang terkait dengan
keamanan penerbangan dalam ICAO Annex lainnya.

2. Regulation of the Minister of Transport of the Republic


of Indonesia Number PM. 127 Year 2015 on the National
Aviation Security Program
The purpose of the enactment of this legislation include:

To protect the safety, regularity and efficiency


of flights in Indonesia by conducting regulations,
standards and procedures as well as the necessary
protection for passengers, air crew, ground personnel
and the public from unlawful conduct;

To maintain the level of security of airports and


air transport which provides aviation services in
Indonesia;
To protect domestic flight operations from unlawful
conduct committed by security risk assessments; and

Meet International standards and practical


recommendations contained in Annex 17 of the
Chicago Convention (1994) and related to aviation
security in ICAO Annex others.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

213

Laporan Manajemen
Management Report

Dampak dari diberlakukannya peraturan ini antara lain:



214

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Perubahan Pengendalian Penumpang Transit dan


Transfer
Penumpang transit dan transfer dapat langsung
memasuki daerah steril (ruang tunggu) tanpa melalui
pemeriksaan keamanan, apabila Badan Usaha
Angkutan Udara atau Perusahaan Angkutan Udara
Asing:
a. Telah melakukan proses validasi, yaitu melakukan
penilaian resiko keamanan (security risk
assessment) secara berkelanjutan di bandar
udara keberangkatan (origin of airport) dengan
persyaratan:
1. memenuhi standar/ketentuan keamanan
penerbangan.
2. menjamin bahwa penumpang dan bagasi
kabinnya tidak disusupi barang dilarang
(prohibited item).
b. Mencantumkan nama bandar udara yang telah
mendapatkan validasi dalam Program Keamanan
Angkutan Udara.
c. Menginformasikan hasil validasi sebagaimana
dimaksud pada huruf b kepada bandar udara
transit dan transfer.

The impact of the enactment of the regulation are as


follow:
Change Control Passenger Transit and Transfer

Transit and transfer passengers can directly enter
the sterile area (waiting room) without going through
the security check, if the Air Transport Enterprises or
Foreign Air Transport Company:
a. Has conducted the validation process, namely
assessing the security risks (security risk
assessment) on an ongoing basis at the airport of
departure (origin of the airport) with the following
requirements:
1. meet the standards/regulations aviation
security.
2. ensure that passengers and cabin baggage
are not compromised prohibited goods
(prohibited items).
b. Including the name for airports that have earned
validation in Air Transport Security Program.
c. Informing the validation results referred to in
point b to the airports of transit and transfer.

Penambahan
Ketentuan
Mengenai
Fasilitas
Keamanan Penerbangan
a. Fasilitas Keamanan pendeteksi bahan organik dan
non organik untuk pemeriksaan bagasi tercatat
pada bandar udara internasional menggunakan:
1. Teknologi multi view dan automatic threat
detection, atau
2. Teknologi yang memiliki kemampuan sistem
pendeteksi bahan peledak secara otomatis
(automatic explosive detection system).
b. Fasilitas keamanan penerbangan pendeteksi
metal dan/atau non metal untuk pemeriksaan
penumpang yang akan naik ke pesawat
udara pada bandar udara internasional harus
dapat mendeteksi metal dan non-metal yang
menggunakan teknologi milimeter wave (body
inspection machine).
c.
Ketentuan
mengenai
fasilitas
keamanan
penerbangan yang dimaksud diatas mulai
berlaku pada tanggal 17 Agustus 2016.

Pelatihan Penanggulangan Keadaan Darurat


Keamanan.
a. Setiap Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan
Usaha Bandar Udara wajib melaksanakan latihan
keadaan darurat keamanan (contigency exercise)
skala besar (full scale) paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 2 (dua) tahun dan skala kecil (table top)
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun,
dalam rangka menjaga dan meningkatkan kinerja
fasilitas, prosedur dan personel keamanan.
b. Setiap anggota komite nasional keamanan
penerbangan dan anggota komite keamanan
bandar udara harus hadir dalam kegiatan
latihan.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Provisions Regarding the addition of Aviation Security


Facility
a. Security Facility detecting organic and non
organic materials for checked baggage checks at
international airports using:
1. Technology multi-view and automatic threat
detection, or
2. The technology has the ability explosives
detection system automatically (automatic
explosive detection system).
b. Amenities aviation security metal detector an/or
non-metal to checks on passengers who will rise
to the aircraft at international airports should be
able to detect metal and non-metal technology
that uses millimeter wave (body inspection
machine).
c. Provisions concerning aviation security facilities
mentioned above came into force on August 17,
2016.
Emergency Security Response Exercises.
a. Each Unit Operator Airport, Enterprises airport
shall carry out the exercise emergency security
(contingency exercise) large scale (full scale) at
least 1 (one) time in 2 (two) years and a small-scale
(table top) at least one ( one) time in 1 (one) year,
in order to maintain and improve the performance
of facilities, procedures and personnel security.
b. Each member of the national committee of
aviation security and airport security committee
members must be present in an exercise activity.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

3. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM. 193 Tahun


2015 tentang Konsesi dan Bentuk Kerjasama Lainnya
antara Pemerintah dengan Badan Usaha Bandar Udara
untuk Pelayanan Jasa ke Bandarudaraan
Terdapat konsesi dengan besaran 2,5% dari pendapatan
atas pelayanan jasa kebandarudaraan yaitu:
1. Jasa pendaratan pesawat udara.
2. Jasa penempatan pesawat udara.
3. Jasa penyimpanan pesawat udara.
4. Jasa penumpang pesawat udara.
5. Jasa kargo dan pos pesawat udara.
6.
Jasa
pemakaian
tempat
pelaporan
dan
keberangkatan (check-in counter).
7. Jasa pemakaian garbarata (aviobridge).

3. Regulation of the Minister of Transport of the Republic


of Indonesia Number. PM. 193 Year 2015 on Concession
and Other Cooperation between Goverment and Airport
Company for Airport Services

There is a concession to the amount of 2.5% of revenue for
its services of airport are:
1. Aircraft landing services.
2. Services of aircraft.
3. Aircraft storage services.
4. Services of air passengers.
5. Cargo and mail services of aircraft.
6. Service usage reporting and place of departure
(check-in counter).
7. Garbarata user services ( aviobridge).

Besaran konsesi tersebut adalah batas minimum


sebagaimana ditetapkan dalam PM. 43 Tahun 2015 yang
akan dievaluasi setiap 5 (lima) tahun.
a. Jangka waktu konsesi adalah 30 tahun diperpanjang
sesuai kesepakatan.
b. Tidak ada penyerahan atas aset PT Angkasa Pura I
(Persero) kepada Pemerintah.
c. Pengenaan konsesi akan dimulai pada pendapatan
tahun 2016 dan akan dibayarkan pertama kali oleh PT
Angkasa Pura I (Persero) pada bulan April 2017.

The magnitude of these concessions is the minimum limits


as set out in the PM. 43 Year 2015 which will be evaluated
every five (5) years.
a. The term of the concession is 30 years extended
according to the agreement.
b. There is no transfer of the assets of PT Angkasa Pura I
(Persero) to the Government.
c. The imposition of the concession will begin in revenue
in 2016 and will be paid first by PT Angkasa Pura I
(Persero) in April 2017.

PT Angkasa Pura I (Persero) telah menandatangani


Perjanjian
Konsesi
antara
Direktorat
Jenderal
Perhubungan Udara dengan PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor HK.201/2/8/DRJU.kum-2015, SP.333/
HK.06.03/2015/DU tanggal 15 Desember 2015 tentang
Pelayanan Jasa Kebandarudaraan.

PT Angkasa Pura I (Persero) has signed a Concession


Agreement between the DGCA with PT Angkasa Pura
I (Persero) No. HK.201/2/8/DRJU.kum-2015, SP.333/
HK.06.03/2015/DU dated December 15, 2015 on Services
Airport Affairs.

4. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor


KP 12 Tahun 2015 tentang Pembayaran Passenger Service
Charge (PSC) disatukan dengan Tiket Penumpang
Pesawat Udara.
Dengan adanya pemungutan PSC yang disatukan
dengan tiket penumpang udara ini berarti pendapatan
tidak masuk langsung ke kas PT Angkasa Pura I (Persero).
Adanya kesepakatan antara PT Angkasa Pura I (Persero)
dengan airlines dimana PT Angkasa Pura I (Persero)
membayar collecting fee atas kegiatan pemungutan PSC
kepada airlines.

4. Director General of Civil Aviation Regulation No. 12 Year


2015 KP Payments Passenger Service Charge (PSC)
together with Passengers tickets.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES

Standar Keuangan yang telah diterbitkan dan berlaku 1


Januari 2015 adalah sebagai berikut.

Financial standards that have been issued and is valid January


1, 2015 are as follows.

PSAK 1 (revisi 2013) Penyajian laporan keuangan.


PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam
Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

IAS 1 (revised 2013) Presentation of financial statements.


This SFAS change the presentation of items in the group of
Other Comprehensive Income. Items that will be reclassified
to profit or loss is presented separately from items that will not
be reclassified to profit or loss.

With the PSC collection that incorporates the air


passenger tickets means of income does not go directly
to the cash PT Angkasa Pura I (Persero). The existence
of an agreement between PT Angkasa Pura I (Persero)
with the airlines which PT Angkasa Pura I (Persero) pay a
collecting fee on collecting the PSC to the airlines.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

215

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

PSAK 4 (revisi 2013) Laporan keuangan tersendiri.


PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas
induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai
informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan
keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.

SFAS 4 (revised 2013) separate financial statements.


SFAS only regulates the accounting requirements when the
parent entity presents separate financial statements for
additional information. Accounting arrangements for the
consolidated financial statements in SFAS No. No. 65.

PSAK No. 15 (Revisi 2013) Investasi pada Entitas Asosiasi dan


Ventura Bersama.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi
ventura bersama dan juga entitas asosiasi.

SFAS No.15 (Revised 2013) Investments in Associates and


Joint Ventures.
This SFAS regulate the application of the equity method
investment joint venture and associates.

PSAK 24 (revisi 2013) Imbalan kerja.


PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan
pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi dan
mensyaratkan klarifikasi dan pengungkapan yang sederhana.

IAS 24 (revised 2013) Employee benefits.


SFAS this, among other things, removing the corridor
mechanism and the disclosure of contingent liabilities and the
information requires clarification and disclosure are simple.

PSAK 46 (revisi 2013) Pajak penghasilan.


PSAK ini memberikan tambahan panduan untuk aset atau
liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang
tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model
revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang
diukur dengan menggunakan model nilai wajar.

IAS 46 (revised 2013) Income Taxes.


SFAS provide additional guidance for deferred tax assets or
liabilities are derived from assets that are not depreciated as
measured using the revaluation model, and that comes from
investment property measured using the fair value model.

PSAK 48 (revisi 2013) Penurunan nilai


PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan
untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit
penghasil kas yang kerugian penurunan nilai telah diakui
atau dibalik selama periode.

216

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

IAS 48 (revised 2013) Impairment


This SFAS provide additional disclosure requirements for each
individual assets (including goodwill ) or cash-generating unit
that an impairment loss has been recognized or reversed
during the period.

PSAK 50 (revisi 2013) Instrumen Keuangan.


PSAK ini memberikan tambahan panduan atas kriteria
mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hokum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan
untuk menyelesaikan secara neto.

IAS 50 (revised 2013) Financial Instruments.


This SFAS provide additional guidance on the criteria on the
rights that can be enforced by law to offset the recognized
amounts and to settle on a net basis.

PSAK 60(revisi 2013) Instrumen Keuangan.


PSAK ini memberikan tambahan panduan atas kriteria
instrumen lindung nilai yang dianggap telah kadaluarsa atau
telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen
keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal
setelah pengakuan awal.

SFAS 60 (revised 2013) Financial Instruments .


This SFAS provide additional guidance on the criteria that
are considered hedging instrument has expired or been
terminated, as well as provisions for financial instruments
recorded on the measurement date and the date subsequent
to initial recognition.

PSAK 26 (revisi 2013) Penilaian ulang derivatif melekat.


PSAK ini memberikan tambahan panduan atas pengungkapan
saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta
pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.

IAS 26 (revised 2013) Reassessment of embedded derivatives.


This SFAS provide additional guidance on the disclosure of
offsetting with quantitative and qualitative information, as well
as disclosures regarding the transfer of financial instruments.

PSAK 65 Laporan keuangan konsolidasian.


PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang
mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan
konsolidasian dan menetapkan prinsip penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas
mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

IAS 65 Consolidated Financial Statements.


It supersedes SFAS SFAS No. servings 4 (Revised 2009),
regarding the accounting arrangements for the consolidated
financial statements and establishes the principle of the
preparation and presentation of consolidated financial
statements when an entity controls one or more other entities.

PSAK 66 Pengaturan bersama.


PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (Revisi 2009) dan ISAK
No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi
proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.

SFAS 66 joint arrangement.


SFAS supersedes SFAS No.12 (Revised 2009) and ISAK SFAS 12.
This removes the option proportionate consolidation method
to record part of a joint venture.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PSAK 67 Pengungkapan kepentingan dalam entitas.


PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur
sebelumnya dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), PSAK No. 12
(Revisi 2009) dan PSAK No. 15 (Revisi 2009). Pengungkapan
ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas
lain.

IAS 67 Disclosure of interests in entities.


SFAS include all disclosures outlined in SFAS No. 4 (Revised
2009), SFAS No. 12 (Revised 2009) and SFAS No. 15 (Revised
2009). This disclosure related entities in the interest of other
entities.

PSAK 68 Pengukuran nilai wajar.


PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana
pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau
diizinkan.

IAS 68 Fair value measurement.


SFAS provides guidance on how to measure fair value when
the fair value is required or permitted.

Penyajian Kembali
Efektif tanggal 1 Januari 2015 perusahaan menerapkan
perubahan PSAK 24 (revisi 2013) tentang imbalan kerja
secara retrospektif. Beberapa perubahan mendasar PSAK 24
(Revisi 2013) adalah sebagai berikut.
- Penghapusan metode koridor untuk pengakuan
keuntungan/kerugian aktuarial atas perubahan nilai kini
kewajiban imbalan pasti.
- Pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria sebagai
Penghasilan Komprehensif Lain.

Restatement
Effective January 1, 2015 the company implemented changes
to IAS 24 (revised 2013) regarding employee benefits
retrospectively. Some fundamental changes to IAS 24
(Revised 2013) are as follows.
- Elimination of the corridor method for recognition of
actuarial gains/losses on changes in the present value of
the defined benefit obligation.
- Recognition of gains/losses are as Other Comprehensive
Income.

Dampak dari perubahan tersebut adalah sebagai berikut.

The impact of these changes are as follows.

Pada tanggal 31 Desember 2014 / On December 31, 2014


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

31 Desember 2014
(Dilaporkan sebelumnya)
December 31,2014
(as previously reported)

Penyesuaian
Adjustment

31 Desember 2014
(Dilaporkan Kembali)
December 31, 2014
(Restatement)

ASET / Assets
Aset pajak tangguhan / Deffered tax-assets

3.933.286

3.933.286

13.562.603

(31.684.447)

45.247.050

382.784.867

142.163.777

240.621.090

44.732.457)

44.732.457

3.545.724.782

(65.746.873)

3.611.471.655

3.178.632.646

1.085.890

3.179.718.536

227.463.409

(88.464.991)

138.998.418

12.271.322

21.844.776

34.116.098

10.251.236

10.251.236

LIABILITAS JANGKA PANJANG / Non Current Liabilities


Liabilitas Pajak tangguhan / Deffered tax-liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja / Liabilities of employee benefit
EKUITAS / Equity
Penghasilan komprehensif Lain / Other Comprehensive
Income
Saldo laba / Retained Earnings
LABA RUGI / Income Statement
Beban Usaha / Operating Expenses
Beban Operasional / Operating Expenses
Beban Imbalan kerja / Salaries Expenses
Pajak Tangguhan / Deffered tax
Pendapatan komprehesif lain / Other comprehensive
income
Keuntungan (kerugian) aktuaria atas imbalan kerja
/ Aktuaria Gain (loss) on employee benefit

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

217

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Pada tanggal 1 Januari 2014 / On January 1, 2014


(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

31 Desember 2013 /
1 Januari 2014
(Dilaporkan sebelumnya)
December 31, 2013/
January 1, 2014
(as previously reported)

Penyesuaian
Adjustment

31 Desember 2013/
1 Januari 2014
(Dilaporkan Kembali)
December 31, 2013/
January 1, 2014
(Restatement)

ASET / Assets
Aset pajak tangguhan / Deffered tax-assets

4.151.450

4.151.450

LIABILITAS JANGKA PANJANG / Non Curren Liabilities


Liabilitas Pajak tangguhan / Deffered tax-liabilities

1.509.445

(9.839.673)

11.349.118

389.121.377

69.539.885

319.581.492

(34.481.221)

34.481.221

2.875.039.083

(25.218.990)

2.900.258.073

Liabilitas Imbalan Kerja / Employee benefit-liabilities


EKUITAS / Equity
Penghasilan Komprehensif lain / Other Comprehensive
Income
Saldo Laba / Retained Earnings

218

INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA

GOING CONCERN INFORMATION

HAL HAL YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN


TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA

SIGNIFICANT INFLUENCE ON GOING CONCERN

Perseroan tidak sedang menghadapi hal-hal yang


berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha.

The Company is not facing things that significantly influence


business continuity.

ASSESSMENT MANAJEMEN ATAS HAL-HAL


YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP
KELANGSUNGAN USAHA

ASSESSMENT MANAGEMENT OF THE THINGS


THAT HAVE SIGNIFICANT INFLUENCE ON GOING
CONCERN

Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas


kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan
usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memilki
sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa
mendatang. Selain itu, manajemen Perusahaan tidak melihat
adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan
keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan
untuk melanjutkan usahanya.

The Companys management has assessed the Companys


ability to continue its business continuity and believes that the
Company have the resources to continue their business in the
future. In addition, the Companys management does not see
any material uncertainties that may cause significant doubt
on the ability of the Company to continue its efforts.

ASUMSI YANG DIGUNAKAN MANAJEMEN


DALAM MELAKUKAN ASSESSMENT

ASSUMPTIONS USED BY THE MANAGEMENT


WHEN DOING ASSESSMENT

Beberapa Faktor yang menjadi pertimbangan manajemen


dalam melakukan assessment terhadap kelangsungan usaha
adalah sebagai berikut.
- Kinerja Keuangan
- Likuiditas
- Solvabilitas
- Masalah Internal
- Perkara Hukum

Some of the factors to be considered in conducting the


management assessment to business continuity is as follows.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

- Financial performance
- Liquidity
- Solvency
- Internal issues
- Lawsuit

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

KINERJA ANAK PERUSAHAAN

PERFORMANCE OF SUBSIDIARIES

PT ANGKASA PURA SUPORT

PT ANGKASA PURA SUPPORT

PROFIL

PROFILE

Adapun Visi dan Misi Angkasa Pura Suport dijabarkan


sebagai berikut.

Vision and Mission of Angkasa Pura Suport described as


follows.

Visi:
Menjadi perusahaan pendukung berstandar internasional
yang bergerak dalam industri kebandarudaraan dan
infrastruktur lainnya.

vision:
Being a firm supporter of international standard which is
engaged in the industry of airport and other infrastructure.

Misi:
1. Menyediakan produk/jasa yang unggul, berstandar
internasional untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
2.
Meningkatkan
kapasitas
dan
kapabilitas
SDM
untuk
mendorong
pertumbuhan
bisnis
secara
berkesinambungan.
3.
Memaksimalkan
nilai
perusahaan
secara
berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan
pemegang saham, karyawan dan pemangku kepentingan
lainnya.
4. Membina hubungan sinergis dengan mitra usaha.
5. Memberikan nilai tambah dan manfaat bagi komunitas di
sekitar lingkungan usaha.

Mission:
1. Provide products/services are superior, an international
standard for improving customer satisfaction.
2. Improving human resource capacity and capability to
drive sustainable business growth.

Bidang usaha yang dijalankan Angkasa Pura Suport terdiri


dari:
1. Services
2. Equipment
3. Information Communication Technology (ICT)

The business sectors that run Angkasa Pura Suport consists of:

Adapun pengurus Angkasa Pura Suport diuraikan pada tabel


sebagai berikut.

The board of Angkasa Pura Suport described in the table


below

Angkasa Pura Suport didirikan untuk mendukung langkah


reposisi dan restrukturisasi serta peningkatan nonaeronautical revenues PT Angkasa Pura I (Persero) melalui
konsep Airport City.

Angkasa Pura Suport is established to support the repositioning


and restructuring measures as well as an increase in nonaeronautical revenues PT Angkasa Pura I (Persero) through
the concept of Airport City.

3. Maximizing the value of the company on an ongoing basis


to improve the welfare of shareholders, employees and
other stakeholders.
4. Fostering a synergistic relationship with business partners.
5. Added value and benefits to the community around the
business environment.

1. Services
2. equipment
3. Information Communication Technology (ICT)

Tabel Kepengurusan Angkasa Pura Suport / Table of The Management of Angkasa Pura Suport
Nama
Name

No.

Jabatan
Position

Status
Status

DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS


1.

Yushan Sayuti

Komisaris Utama / President Commissioner

Independen / Independent

2.

M. Asrori

Komisaris / Commissioner

AP I Marketing & Business Development Director /


AP I - Marketing & Business Development Director

Edyana Paramitasari

Direktur Utama / President Director

Profesional / Professional

2.

Putu Pudja Supradnyana

Direktur Komersial & Teknik /


Director Commercial & Engineering

AP I - Jabatan Diperbantukan /
AP I - Position seconded

3.

Novrihandri*

Direktur Keuangan & Umum /


Director of Finance & General

AP I - Jabatan Diperbantukan /
AP I - Position seconded

DIREKSI / DIRECTORS
1.

*s.d Bulan November 2015 / *until November 2015

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

219

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Adapun komposisi kepemilikan saham Angkasa Pura Suport


digambarkan dalam tabel berikut.

As for the composition of ownership Angkasa Pura Suport


illustrated in the following table.

Tabel Komposisi Kepemilikan Saham / Table Composition of Shareholders


Pemegang Saham
Shareholders

Penyertaan Modal
Equity Capital

Lembar Saham
Shares

Prosentase
Percentage

PT Angkasa Pura I (Persero)

Rp

123.125.000.000,-

123.125

99,61 %

Pusat Koperasi Karyawan API

Rp

480.000.000,-

480

0,39 %

KINERJA

PERFORMANCE

Sedangkan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif


lain Angkasa Pura Suport menunjukan pertumbuhan pada laba
setelah pajak sebesar Rp40,98 miliar atau meningkat sebesar
54,97% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun
rincian realisasi laba (rugi) untuk periode yang berakhir
sampai dengan Desember 2015 adalah sebagai berikut.

While the statement of income and other comprehensive


income Angkasa Pura Suport showed growth in profit after
tax of Rp40,98 billion, an increase of 54.97% compared with
the previous year. Details realized gain (loss) for the period
ended until December 2015 is as following.

Pada tahun 2015, kinerja Angkasa Pura Suport menunjukkan


hasil yang bervariasi. Laporan Posisi Keuangan Angkasa
Pura Suport menunjukkan kinerja yang baik. Aset meningkat
Rp113,21 miliar atau sebesar 42,58%, Liabilitas meningkat
Rp76,11 miliar atau sebesar 69,92%, dan begitu pula dengan
ekuitas yang meningkat Rp37,08 miliar atau 23,61%.

In 2015, the performance of Angkasa Pura Suport show varying


results. Statement of Financial Position Angkasa Pura Suport
showed a good performance. Assets increased Rp113,21 billion
or 42.58%, liabilities increased Rp76,11 billion or 69.92%, and as
well as increased equity Rp37,08 billion, or 23.61%.

Tabel Kinerja Keuangan Utama PT Angkasa Pura Suport /


Table Main Financial Performance of PT Angkasa Pura Support
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description
1

2015
2

Aset / Assets

379.133.324

265.918.113

Liabilitas / Liabilities

184.976.210
194.137.114

Pendapatan operasional / Operating Revenue

607.229.391

Beban Operasional / Operating Expenses

Pertumbuhan
Growth
4= (2-3)

5= (4/3)

113.215.211

42,58%

108.863.257

76.112.953

69,92%

157.054.856

37.082.258

23,61%

381.804.000

225.425.391

59,04%

547.815.094

343.134.000

204.681.094

59,65%

59.414.297

38.670.000

20.744.297

53,64%

Pendapatan Non Operasional /


Non-Operating Revenue

3.845.629

443.000

3.402.629

768,09%

Beban Non Operasional / Non-operating Expenses

15.611.664

7.282.000

8.329.664

114,39%

Ekuitas / Equity

Laba Operasional / Operating Income

Laba Non Operasional / Non-operating Income

(11.766.035)

(6.839.000)

(4.927.035)

72,04%

Total Pendapatan / Total Revenue

611.075.020

382.247.000

228.828.020

59,86%

563.426.758

350.416.000

213.010.758

60,79%

47.648.262

31.831.000

15.817.262

49,69%

6.671.351

5.389.000

1.282.351

23,80%

40.976.911

26.442.000

14.534.911

54,97%

Total beban / Total Expenses


Laba Sebelum Pajak / Income before Tax
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan / Income Tax
Laba (Rugi) Setelah Pajak / Income (Loss) after Tax

Berdasarkan rasio keuangan, Angkasa Pura Suport


menunjukkan hasil pengukuran kemampuan dalam melunasi
kewajiban jangka pendek yang bervariasi dibandingkan
2014. Current ratio mengalami peningkatan sebesar 0,99%
dari 167,64% di tahun 2014 menjadi 168,63% di tahun 2015.
Sedangkan untuk cash ratio dan test acid ratio mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang masingmasing sebesar 12,57% dan 1,32%. Hal ini disebabkan

220

2014

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Based on the financial ratios, Angkasa Pura Suport shows


the measurement results in the ability to repay short-term
obligations that vary compared to 2014. The current ratio
increased by 0.99% from 167.64% in 2014 to 168.63% in 2015.
As for cash ratio and test acid ratio decreased compared to
the previous year respectively by 12.57% and 1.32%. This is due
to an increase in short-term liabilities were greater than the
increase in current assets. Nevertheless, the company still has

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

peningkatan liabilitas jangka pendek yang lebih besar dari


peningkatan aset lancar. Meski demikian, perusahaan masih
memiliki kemampuan aset lancar dalam menjamin liabilitas
jangka pendek.

the ability of current assets to guarantee short-term liabilities.

Selain itu, untuk return on asset dan return on equity


Angkasa Pura Suport mengalami peningkatan dibanding
tahun sebelumnya. Return on asset mengalami peningkatan
sebanyak 0,87% dari 9,94% di tahun 2014 menjadi 10,81% di
tahun 2015 sedangkan peningkatan return on equity mencapai
4,27% dari 16,84% di tahun 2014 menjadi 21,11% di tahun 2015.
Hal ini sejalan dengan peningkatan laba yag diperoleh oleh
Angkasa Pura Suport.

Moreover, to return on assets and return on equity Angkasa


Pura Suport experienced peningkatandibanding previous
year. Return on assets has increased as much as 0.87% from
9.94% in 2014 to 10.81% in 2015, while the increase in return
on equity reached 4.27% from 16.84% in 2014 to 21.11% in 2015.
This is in line with the increase in income earned by Angkasa
Pura Suport.

Tabel Rasio Keuangan Utama Angkasa Pura Supports / Table Main Financial Ratio of Angkasa Pura Supports
Uraian
Description
1
Cash Ratio

2015

2014

15,53%

28,10%

Current Ratio

168,63%

167,64%

Test Acid Ratio

157,50%

158,82%

Return On Asset

10,81%

9,94%

Return On Equity

21,11%

16,84%

PT ANGKASA PURA LOGISTIK

PT ANGKASA PURA LOGISTIK

PROFIL

PROFILE

Adapaun Visi dan Misi Angkasa Pura Logistik dijabarkan


sebagai berikut.

Vision and Mission of Angkasa Pura Logistik described as


follows.

Visi:
Menjadi perusahaan jasa logistik Nasional terpadu dan
terpercaya di Indonesia.

Vision:
Being a Logistik service national company and trusted in
Indonesia.

Misi:
1. Menyediakan layanan logistik yang terintegrasi secara
profesional dan inovatif untuk memenuhi kepuasan
pelanggan.
2. Meningkatkan kapabilitas, membangun kapasistas dan
kesejahteraan karyawan.
3. Mengembangkan sinergi usaha di antara rekanan bisnis.
4. Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya.
5. Memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat
dan lingkungan.

Mission:
1. Provide integrated Logistik services in a professional and
innovative ways to meet customer satisfaction.

Beberapa produk/jasa yang disediakan Angkasa Pura


Logistik diuraikan sebagai berikut.

Some of the products/services provided Angkasa Pura


Logistik desribed as follows.

1. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pengurusan


transportasi (freight forwarding) yang ditujukan
mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi
terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang

1. Working in the field of transportation management


services (freight forwarding) aimed at taking care of all
the activities necessary for the implementation of the
delivery and receipt of goods through transportation by

Angkasa Pura Logistik merupakan anak perusahaan Angkasa


Pura Airports yang menjalankan usaha jasa pengurusan
transportasi (freight forwarding).

Angkasa Pura Logistik is a subsidiary of Angkasa Pura Airports


who operates a transportation management services ( freight
forwarding ).

2. Increase the capability, capacity building and welfare of


employees.
3. Developing synergy between business partners.
4. Maximizing the value for shareholders and other
stakeholders.
5. Making a positive contribution to society and the
environment.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

221

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

melalui trasportasi darat, laut dan udara yang mencakup


kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi termasuk
pemeriksaan kualitas dan kuantitas barang/kargo,
pengepakan, pengukuran, penimbangan, pengurusan
penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan,
perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi dan
lainnya yang berhubungan dengan pengiriman barangbarang tersebut sampai diterimanya oleh yang berhak
menerimanya.
2. Menjalankan pemeriksaan keamanan dan keselamatan
kargo dan pos yang diangkut pesawat udara.
3. Selaku Agen Penjualan Umum (General Sales Agent)
Perusahaan Angkutan Udara Asing.

land, sea and air which covers the activities of receiving,


storing, sorting, including checking the quality and
quantity of goods/cargo, packing, measuring, weighing,
processing of settlement documents, the issuance of
transport documents, calculation of transportation costs,
insurance and other claims relating to the delivery of the
goods until the receipt by those who deserve it.

2. Running security checks and safety of cargo and mail


transported aircraft.
3. As General Sales Agent (General Sales Agent) Foreign Air
Transport Company.

Adapun pengurus Angkasa Pura Logistik diuraikan pada


tabel sebagai berikut.

The board of Angkasa Pura Logistik outlined in the table


below.

Tabel Kepengurusan Angkasa Pura Logistik / Table Management of Angkasa Pura Logistik
Nama
Name

No

Jabatan
Position

Status
Status

DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS


1

Rusli Amrin

Komisaris Utama / President Commissioner

AP I - Corporate Expert Level II /


Corporate Level II

Diding Sunardi

Komisaris / Commissioner

Kementerian Perhubungan /
Ministry of Transportation

Parlindungan Situmorang

Komisaris / Commissioner

Kementerian BUMN /
Ministry of Stated Owned Enterprise

DIREKSI / DIRECTORS
AP I - Jabatan Diperbantukan / AP I - Position
seconded

Irwan Garniwa

E.N. Fredy Santosa

Finance and Administration Director / Finance and AP I - Jabatan Diperbantukan / AP I - Position


Administration Director
seconded

Satrio Witjaksono

Operation and Business Development Director / Profesional / Professional


Operation and Business Development Director

Direktur Utama / President Director

Adapun komposisi kepemilikan saham Angkasa Pura Logistik


digambarkan dalam tabel berikut.

As for the composition of ownership Angkasa Pura Logistik is


described in the following table.

Tabel Komposisi Kepemilikan Saham / Table Composition of Shareholders


Pemegang Saham
Shareholders

Penyertaan Modal
Equity Capital

PT Angkasa Pura I (Persero)

Rp 20.580.000.000,-

Pusat Koperasi Karyawan API

Rp

420.000.000,-

Persentase
Percentage

20.580

98,00 %

420

2,00 %

KINERJA

PERFORMANCE

Pada tahun 2015, realisasi Laba Rugi Angkasa Pura Logistik


menunjukan pertumbuhan pada laba setelah pajak yang
meningkat sebesar 26,89% dari Rp10,56 miliar di tahun 2014
menjadi Rp13,39 miliar di tahun 2015. Peningkatan ini sejalan
dengan peningkatan laba operasional sebesar Rp7,65 miliar
atau 87,77% dari Rp8,71 miliar di tahun 2014 menjadi Rp16,36
miliar di tahun 2015. Secara singkat kinerja keuangan utama
Angkasa Pura Logistik dapat dilihat pada tabel berikut.

In 2015, the realization of Angkasa Pura Logistik showed


Income growth in profit after tax increased by 26.89% from
Rp10,56 billion in 2014 to Rp13,39 billion in 2015. This increase
is in line with the increase in profit operasionalsebesar Rp7,65
billion or 87.77% of Rp8,71 billion in 2014 to Rp16,36 billion in
2015. in short, the main financial performance Angkasa Pura
Logistik can be seen in the following table.

Secara umum, kinerja Angkasa Pura Logistik menunjukkan


kinerja yang baik. Aset meningkat Rp8,37 miliar atau sebesar
9,37%, liabilitas meningkat Rp525,08 juta atau sebesar 1,21%,
dan ekuitas meningkat Rp7,84 miliar atau 17,14%.

222

Lembar Saham
Shares

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

In general, the performance of Angkasa Pura Logistik showed


a good performance. Assets increased Rp8,37 billion or 9.37%,
liabilities increased Rp525,08 million, or 1.21%, and equity
increased Rp7,84 billion, or 17.14%.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tabel Kinerja Keuangan Utama Angkasa Pura Logistik /


Table Main Financial Performance of Angkasa Pura Logistics
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Descriptions

2015

2014

Pertumbuhan
Growth

Aset / Assets

97.673.855

89.305.494

4= (2-3)

Liabilitas / Liabilities

44.073.582

43.548.501

525.081

1,21%

Ekuitas / Equity

53.600.273

45.756.993

7.843.280

17,14%

8.368.361

5= (4/3)
9,37%

Pendapatan Operasional / Operating Revenue

237.606.569

192.603.061

45.003.508

23,37%

Beban Operasional / Operating Expenses

221.244.262

183.888.857

37.355.405

20,31%

16.362.307

8.714.204

7.648.103

87,77%

Pendapatan Non Operasional / Non-operating Revenue

4.173.433

6.630.047

(2.456.614)

(37,05%)

Beban Non Operasional / Non-operating Expenses

1.932.142

1.239.882

692.260

55,83%

Laba Operasional / Operating Income

Laba Non Operasional / Non-operating Income

2.241.291

5.390.165

(3.148.874)

(58,42%)

Total Pendapatan / Toal Revenue

241.780.002

199.233.108

42.546.894

21,36%

Total beban / Total Expenses

223.176.404

185.128.739

38.047.665

20,55%

Laba Sebelum Pajak / Income before Tax

18.603.598

14.104.369

4.499.229

31,90%

Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan / Income Tax


Laba (Rugi) Setelah Pajak / Income (Loss) after Tax

5.208.304

3.547.375

1.660.929

46,82%

13.395.294

10.556.994

2.838.300

26,89%

Rasio keuangan Angkasa Pura Logistik yang mencakup


cash ratio, current ratio, dan test acid ratio menunjukan
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan
untuk masing-masing ratio tersebut tercatat sebesar
11,15%, 20,26%, dan 20,00%. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan Angkasa Pura Logistik dalam
melunasi kewajiban jangka pendeknya. Selain itu, return
on asset dan return on equity Angkasa Pura Logistik juga
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan return on asset sebesar 1,89% dari 11,82% di tahun
2014 menjadi 13,71% di tahun 2015 sedangkan peningkatan
return on equity sebesar 1,92% dari 23,07% di tahun 2014
menjadi 24,99% di tahun 2015. Peningkatan ini sejalan dengan
peningkatan laba yang diperoleh oleh Angkasa Pura Logistik.
Rincian terkait rasio keuangan Angkasa Pura Logistik dapat
dilihat pada tabel berikut.

Financial ratios Angkasa Pura Logistik which includes cash


ratio, current ratio, and test acid ratio showed an increase
over the previous year. Enhancements to the respective ratio
stood at 11.15%, 20.26% and 20.00%. This shows an increase
Angkasa Pura Logistik ability to repay short-term liabilities.
Additionally, returnon assets and return on equity Angkasa
Pura Logistik also increasing over the previous year. Increased
return on assets by 1.89% from 11.82% in 2014 to 13.71% in 2015,
while the increase in return on equity amounted to 1.92% from
23.07% in 2014 to 24.99% in 2015. The increase is in line with the
increase in profits derived by Angkasa Pura Logistik. Details
related financial ratios Angkasa Pura Logistik can be seen in
the following table.

Tabel Rasio Keuangan Utama Angkasa Pura Logistik / Table of Main Financial Ratio of Angkasa Pura Logistik

Cash Ratio

Uraian
Description

2015

2014

110,07%

98,92%

Current Ratio

175,10%

154,84%

Test Acid Ratio

174,00%

154,00%

Return On Asset

13,71%

11,82%

Return On Equity

24,99%

23,07%

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

223

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

PT ANGKASA PURA PROPERTI

PTANGKASAPURA PROPERTY

PROFIL

PROFILE

Angkasa Pura Properti memiliki visi dan misi yang diuraikan


sebagai berikut.

Angkasa Pura Propertys vision and mission are outlined


below.

Visi
Menjadi perusahaan pengembang properti yang terpercaya
untuk kawasan bandara dan sekitarnya di Indonesia.

Vision
Become a trusted property developer for the airport and the
surrounding region in Indonesia.

Misi :
1. Menyediakan produk properti di kawasan bandara
dan sekitarnya yang inovatif dan bernilai tambah bagi
konsumen.
2. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan karyawan
secara berkesinambungan.
3. Memaksimalkan nilai tambah kepada pemegang saham.
4. Mengembangkan hubungan sinergis dengan mitra,
perusahaan afiliasi, dan instansi lain.
5. Memberi kontribusi positif terhadap lingkungan,
masyarakat dan pemangku kepentingan lain.

Mission:
1. Providing property products in the area of the airport and
surrounding innovative and added value for consumers.

Beberapa produk/jasa yang Angkasa Pura Properti sebagai


berikut.
1. Menjalankan usaha-usaha pembangunan, bertindak
sebagai pengembang, pemborongan pada umumnya,
pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan,
bandara, dermaga dan lainnya.
2. Bidang Perdagangan antara lain: Distributor, agen dan
sebagai perwakilan dari badan-badan Perusahaan,
perdagangan yang berhubungan dengan usaha real
estate dan properti, eksport-import dan lainnya.
3. Bidang Jasa antara lain: konsultasi bidang teknik
engineering, jasa pengelolaan dan penyewaan gedung,
perkantoran, taman hiburan/rekreasi dan kawasan
berikat, konsultasi bidang studi perencanaan, jasa agen
properti dan lainnya.

Some of the products/services that Angkasa Pura Property as


follows.
1. Conducting business development, acting as a developer,
in general contracting, construction of buildings, bridges,
roads, airports, docks and more.

Adapun kepengurusan Angkasa Pura Properti diuraikan pada


tabel sebagai berikut.

As for the management of Angkasa Pura Property described


in the table below.

Angkasa Pura Properti merupakan anak perusahaan Angkasa


Pura Airports yang bergerak di Bidang usaha pembangunan,
perdagangan dan jasa.

Angkasa Pura Property is a subsidiary of Angkasa Pura


Airports operating in the fields of business development,
trade and services.

2. Improving the quality and welfare of employees on an


ongoing basis.
3. Maximize the added value to shareholders.
4. Develop a synergistic relationship with partners, affiliated
companies, and other institutions.
5. Making a positive contribution to the environment,
communities and other stakeholders.

2. Trade Sector include: distributors, agents and


representative bodies of the Company, trading related
to the business of real estate and property, and other
export-import.
3.
Services
include:
consulting
engineering
field
engineering, management services and rental buildings,
offices, amusement parks/recreation and bonded area,
consultancy, planning studies, property agents and other
services.

Tabel Kepengurusan Angkasa Pura Properti / Table Management of Angkasa Pura Property
No.

Nama
Name

Jabatan
Position

Status
Status

DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS


1.

Gunawan Agus Subrata

Komisaris Utama / President Commissioner

Independen / Independent

2.

Imam Wibowo

Komisaris / Commissioner

Independen / Independent

DIREKSI / Directors

224

1.

Miduk Situmorang

Direktur Utama / President Director

AP I - Jabatan Diperbantukan /
AP I - Position seconded

2.

Wiwit Nugroho

Direktur Pengembangan Usaha / Director of Business


Development

Profesional / Professional

3.

Daniel Martin

Direktur Keuangan dan Administrasi / Finance and AP I - Jabatan Diperbantukan /


AP I - Position seconded
Administration Director

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Adapun komposisi kepemilikan saham Angkasa Pura Properti


digambarkan dalam tabel berikut.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

As for the composition of ownership Angkasa Pura property is


described in the following table.

Tabel Komposisi Kepemilikan Saham / Table Composition of Shareholders


Pemegang Saham
Shareholders

Penyertaan Modal
Equity Capital

Lembar Saham
Shares

Persentase
Percentage

PT Angkasa Pura I (Persero)

Rp

167.940.000.000,-

167.940

99,96 %

Pusat Koperasi Karyawan API

Rp

60.000.000,-

60

0,04 %

KINERJA

PERFORMANCE

Dari sisi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif


lain, realisasi laba bersih tahun berjalan Angkasa Pura
Properti mengalami peningkatan sebesar 376,47% atau
sebesar Rp7,38 miliar dari kondisi merugi di tahun 2014 yang
sebesar Rp1,96 miliar meningkat menjadi laba di tahun 2015
yang sebesar Rp5,42 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan
peningkatan laba operasional, laba non operasional dan
laba sebelum pajak. Adapun rincian terkait kinerja keuangan
Angkasa Pura Properti diuraikan pada tabel berikut.

From the statements of income and other comprehensive


income, net income of the current year realization of Angkasa
Pura Property increased by 376.47% or Rp7,38 billion of
adverse conditions in 2014 which amounted to Rp1,96 billion
increase to earnings in 2015 amounting to Rp5.42 billion. This
increase is in line with the increase in operating income, nonoperating profit and profit before tax. The details related
to the financial performance Angkasa Pura property is
described in the following table.

Pada tahun 2015, kinerja Angkasa Pura Properti menunjukkan


hasil yang baik. Laporan Posisi Keuangan Angkasa Pura
Properti menunjukkan peningkatan aset sebesar Rp154,90
miliar atau 284,07%, peningkatan liabilitas sebesar Rp23,45
miliar atau 109,76%, dan peningkatan ekuitas sebesar
Rp131,44 miliar atau 396,39%.

In 2015, the performance of Angkasa Pura property is showing


good results. Statement of Financial Position Angkasa Pura
property showed increased asetsebesar Rp154,90 billion, or
284.07%, an increase in liabilities of Rp23,45 billion, or 109.76%,
and an increase in equity sebesarRp131,44 billion, or 396.39%.

Tabel Kinerja Keuangan Utama Angkasa Pura Properti /


Table Main Financial Performance of Angkasa Pura Property
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Descriptions

2015

1
Aset / Assets
Liabilitas / Liabilities

2014

Pertumbuhan
Growth

4= (2-3)

5= (4/3)

209.426.002

54.528.215

154.897.787

284,07%

44.822.708

21.368.127

23.454.581

109,76%

164.603.294

33.160.088

131.443.206

396,39%

Pendaptan operasional / Operating Revenue

70.517.866

17.773.303

52.744.563

296,76%

Beban Operasional / Operating Expenses

68.262.081

24.089.321

44.172.760

183,37%

Laba Operasional / Operating Income

2.255.785

(6.316.018)

8.571.803

135,72%

2.815.068

651.292

2.163.776

332,23%

484.605

30.468

454.137

1490,54%

Ekuitas / Equity

Pendapatan Non Operasional / Non-operating Revenue


Beban Non Operasional / Non-operating Expenses
Laba Non Operasional / Non-operating Income

2.330.463

620.824

1.709.639

275,38%

Total Pendapatan / Toal Revenue

73.332.933

18.424.595

54.908.338

298,02%

Total beban / Total Expenses

68.746.685

24.119.788

44.626.897

185,02%

Laba Sebelum Pajak / Income before Tax

4.586.248

(5.695.193)

10.281.441

180,53%

(830.211)

3.736.025

(4.566.236)

(122,22%)

5.416.459

(1.959.168)

7.375.627

376,47%

Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan / Income Tax


Laba (Rugi) Setelah Pajak / Income (Loss) after Tax

Rasio keuangan Angkasa Pura Properti di tahun 2015


menunjukan hasil yang baik. Cash ratio, current ratio, dan
test acid ratio mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya. Cash ratio meningkat sebesar 169,57% dari

Financial ratios Angkasa Pura Property in 2015 showed good


results. Cash ratio, current ratio, and test acid ratio increased
compared to the previous year. Cash ratio increase amounted
to 169.57% from 35.38% in 2014 to 204.95% in 2015. the current

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

225

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

35,38% di tahun 2014 menjadi 204,95% di tahun 2015. Current


ratio meningkat sebesar 201,07% dari 111,32% di tahun 2014
menjadi 312,39% di tahun 2015 dan test acid ratio meningkat
sebesar 201,00% dari 111,00% di 2014 menjadi 312,00% di
2015. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
Angkasa Pura Properti dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya. Sedangkan untuk return on asset dan return
on equity perusahaan sudah tidak lagi menunjukkan nilai
negatif seperti tahun sebelumnya. Return on asset dan return
on equity Angkasa Pura Properti tercatat masing-masing
sebesar 2,58% dan 3,28%.

ratio increased by 201.07% from 111.32% in 2014 to 312.39% in


2015 and test acid ratio increased by 201.00% from 111.00%
in 2014 to 312.00% in 2015. this represents an increase of
Angkasa Pura Property ability to repay short-term liabilities.
As for the return on assets and return on equity the company
was no longer show negative values as the previous year.
Return on assets and return on equity Angkasa Pura property
is recorded respectively by 2.58% and 3.28%.

Rasio Keuangan Utama Angkasa Pura Properti / Main Financal Ratio of Angkasa Pura Property
Uraian
Descriptions

2015

2014

Cash Ratio

204,95%

35,38%

Current Ratio

312,39%

111,32%

Tes Acid Ratio

312,00%

111,00%

Return On Asset

2,58%

(3,67%)

Return On Equity

3,28%

(6,02%)

PT ANGKASA PURA HOTEL

PT ANGKASA PURA HOTEL

PROFIL

PROFILE

Angkasa Pura Hotel memiliki visi dan misi yang diuraikan


sebagai berikut.

Angkasa Pura Hotel has a vision and mission are outlined


below.

Visi:
Menjadi penyedia jasa akomodasi berbasis Airport dan
operator Food and Beverage terbaik di Indonesia

Vision:
Being a service provider and operator of accommodationbased Airport Food and Beverage best in Indonesia

Misi:
1. Menyediakan jasa akomodasi dan Food and Beverage
terintegrasi untuk kepuasan pelanggan
2. Meningkatkan profesionalisme staf dan mengembangkan
karakter hospitality
3. Memaksimalkan nilai pemegang saham dan mendukung
peningkatan layanan kebandarudaraan
4. Mengoptimalkan sinergi dengan mitra usaha, perusahaan
terafiliasi, dan pemerintah
5. Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan
mengembangkan konsep green airport

Mission:
1. Provide accommodation and Food and Beverage
integrated for customer satisfaction
2. Improving the professionalism of staff and develop the
character of hospitality
3. Maximize shareholder value and supports the
improvement of airport services
4. Optimising synergies with business partners, affiliated
companies, and government
5. Making a positive contribution to society and develop the
concept of green airport

Beberapa produk/jasa yang disediakan Angkasa Pura


Hotel yaitu perusahaan melaksanakan kegiatan perhotelan
dengan menyelenggarakan penyediaan kamar tempat
menginap, penyediaan ruangan/tempat konvensi, kongres
dan pameran, termasuk pelayanan makan dan minum,
pelayanan cucian dan kegiatan lain yang terkait dengan
usaha perhotelan. Angkasa Pura Hotel juga memiliki anak

Some of the products/services provided Angkasa Pura Hotel


which are companies conducting hospitality by organizing
the provision of rooms to stay, providing the room/space
convention, congress and exhibition, including eating and
drinking services, laundry services and other activities related
to the business of hospitality. Angkasa Pura Hotel also has a
subsidiary company named Kulinair formed since 25 October

Angkasa Pura Hotel merupakan anak perusahaan Angkasa


Pura Airports yang menjalankan usaha penyediaan
akomodasi pariwisata.

226

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Angkasa Pura Hotel is a subsidiary of Angkasa Pura Airports


running a business supplying travel accomodation.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

perusahaan bernama Kulinair yang dibentuk sejak 25


Oktober 2013. Kulinair bergerak di bidang pelayanan jasa
katering penerbangan (inflight catering services).

2013. Kulinair engaged in flight catering services (inflight


catering services).

Adapun pengurus Angkasa Pura Hotel diuraikan pada tabel


sebagai berikut.

The board of Angkasa Pura Hotel are described in the table


below.

Tabel Kepengurusan Angkasa Pura Hotel / Table Management of Angkasa Pura Hotel
Nama
Name

No.

Jabatan
Position

Status
Status

DEWAN KOMISARIS / Board of Commissioner


1

Farid Indra Nugraha

Komisaris Utama / President Commissioner

AP I

Ruspen Saragih

Komisaris / Commissioner

Kementerian BUMN / Ministry of SOEs

Danny Thaharsyah

Direktur Utama / President Director

Profesional / Professional

Israwadi

Direktur Keuangan, SDM, dan Administrasi /


Director of Finance, Human Resources, and
Administration

AP1 Status diperbantukan / AP1 - seconded


Status

DIREKSI / DIRECTORS
1
2

Adapun komposisi kepemilikan saham Angkasa Pura Hotel


digambarkan dalam tabel berikut.

As for the composition of ownership Angkasa Pura Hotel is


described in the following table.

Tabel Komposisi Kepemilikan Saham / Table Composition of Shareholders


Pemegang Saham
Shareholders

Penyertaan Modal
Equity Capital

PT Angkasa Pura I (Persero)

Lembar Saham
Shares

Rp 119.864.788.732,-

Pusat Koperasi Karyawan API

Rp

40.000.000,-

Persentase
Percentage

119.865

99,97%

40

0,03%

KINERJA

PERFORMANCE

Realisasi laba rugi bersih tahun berjalan Angkasa Pura Hotel


mengalami peningkatan sebesar Rp15,55 miliar atau 128,66%.
Peningkatan ini berasal dari pendapatan yang mengalami
peningkatan sebesar Rp23,74 miliar atau 47,63% dari Rp49,85
miliar di tahun 2014 menjadi Rp73,60 miliar di tahun 2015.
Rincian terkait kinerja keuangan Angkasa Pura Hotel disajikan
pada tabel berikut.

Realized net income for the year Angkasa Pura Hotel


increased by Rp15,55 billion, or 128.66%. This increase comes
from revenue which increased Rp23,74 billion, or 47.63%
of Rp49,85 billion in 2014 to Rp73.60 billion in 2015. Details
related to the financial performance Angkasa Pura Hotel are
presented in the following table.

Pada tahun 2015, kinerja Angkasa Pura Hotel menunjukkan hasil


yang Baik. Pada Laporan Posisi Keuangan Angkasa Pura Hotel
tercatat peningkatan aset sebesar Rp138,41 miliar atau 54,06%,
peningkatan liabilitas sebesar Rp134,98 miliar atau 79,50%, dan
peningkatan ekuitas sebesar Rp3,44 miliar atau 3,99%.

In 2015, the performance of Angkasa Pura Hotel show results


Good. In Statement of Financial Position, Angkasa Pura Hotel
recorded increase assets by Rp138,41 billion, or 54.06%, an
increase in liabilities of Rp134,98 billion, or 79.50%, and an
increase in equity of Rp3,44 billion, or 3.99%.

Tabel Kinerja Keuangan Utama Angkasa Pura Hotel /


Table of Main Financial Performance of Angkasa Pura Hotel
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian

Descriptions
1
Aset / Assets
Liabilitas / Liabilities
Ekuitas / Equity
Pendapatan operasional / Operating Revenue

2015
2

2014

Pertumbuhan
Growth

4= (2-3)

394.438.117

256.024.260

138.413.857

5= (4/3)
54,06%

304.763.744

169.788.437

134.975.307

79,50%

89.674.373

86.235.823

3.438.550

3,99%

70.211.284

48.868.952

21.342.332

43,67%

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

227

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Uraian

Descriptions

2015

Pertumbuhan

2014

Growth

Beban Operasional / Operating Expenses

79.849.345

61.537.589

18.311.756

Laba Operasional / Operating Income

(9.638.061)

(12.668.637)

3.030.576

23,92%

Pendapatan Non Operasional / Non-operating Revenue

3.384.962

982.780

2.402.182

244,43%

Beban Non Operasional / Non-operating Expenses

1.642.735

69.233

1.573.502

2272,76%

Laba Non Operasional / Non-operating Income

1.742.227

913.546

828.681

90,71%

Total Pendapatan / Toal Revenue

73.596.246

49.851.731

23.744.515

47,63%

Total beban / Total Expenses

81.492.080

61.606.822

19.885.258

32,28%

Laba Sebelum Pajak / Income before Tax

(7.895.834)

(11.755.091)

3.859.257

32,83%

Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan / Income Tax

(11.360.680)

334.866

(11.695.546)

(3492,60%)

3.464.845

(12.089.957)

15.554.802

128,66%

Laba (Rugi) Setelah Pajak / Income (Loss) after Tax

Berdasarkan rasio keuangan yaitu cash ratio, current ratio,


dan test acid ratio, hasil pengukuran kemampuan Angkasa
Pura Hotel dalam melunasi kewajiban jangka pendek
mengalami peningkatan dibandingkan 2014. Cash ratio
meningkat sebesar 3,30% dari 12,95% di tahun 2014 menjadi
16,25% di tahun 2015. Current ratio meningkat sebesar 2,11%
dari 26,61% di tahun 2014 menjadi 28,72% di tahun 2015
dan test acid ratio meningkat sebesar 2,01% dari 25,70% di
2014 menjadi 27,71% di 2015. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan Angkasa Pura Hotel dalam
melunasi kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan untuk
return on asset dan return on equity perusahaan sudah tidak
lagi menunjukkan nilai negatif seperti tahun sebelumnya.
Return on asset dan return on equity Angkasa Pura Hotel
tercatat masing-masing sebesar 0,87% dan 3,83%.

Based on the financial ratios that cash ratio, current ratio,


and test acid ratio, the measurement results in capability
of Angkasa Pura Hotel to pay off current liabilities have
increased compared to 2014. Cash ratio increased by 3.30%
from 12.95% in 2014 to 16.25% in 2015. the current ratio
increased by 2.11% from 26.61% in 2014 to 28.72% in 2015 and
test acid ratio increased by 2.01% from 25.70% in 2014 to 27.71%
in 2015. this indicates an increased ability Angkasa Pura Hotel
to repay short-term liabilities. As for the return on assets and
return on equity the company was no longer show negative
values as the previous year. Return on assets and return on
equity Angkasa Pura Hotel recorded respectively by 0.87%
and 3.83%.

Rasio Keuangan Utama Angkasa Pura Hotel / Main Financial Ratio of Angkasa Pura Hotel
Uraian

Descriptions

228

29,76%

2015

2014

Cash Ratio

16,25%

12,95%

Current Ratio

28,72%

26,61%

Test Acid Ratio

27,71%

25,70%

Return On Asset

0,87%

(4,72%)

Return On Equity

3,83%

(14,02%)

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PT ANGKASA PURA RETAIL

PT Angkasa Pura Retail

PROFIL

PROFILE

Angkasa Pura Retail memilki visi dan misi yang diuraikan


sebagai berikut.

Angkasa Pura Retail has the vision and mission are outlined
below.

Visi:
Menjadi travel retailer Indonesia terbesar yang memberikan
kualitas tinggi untuk partner kerja dan pelanggan.

Vision:
Being a travel retailer largest Indonesian providing high
quality for partners, and customers.

Misi:
1. Menjadikan tingkat kepuasan pelanggan sebagai
benchmark untuk terus melakukan pelayanan yang
terbaik.
2. Mengelola 15% area komersial PT Angkasa Pura I (Persero)
dengan berbagai macam diversifikasi usaha.
3. Memiliki brand mandiri dalam waktu 2 (dua) tahun.
4. Memberikan value added setinggi-tingginya kepada
stakeholder baik dari segi pendapatan dan kualitas
pelayanan.
5. Menjadi perusahaan travel retail bertaraf internasional
dan mendapatkan pengakuan secara regional.

Mission:
1. To make the level of customer satisfaction as a benchmark
to continue to do the best service.

Bidang usaha yang dijalankan Angkasa Pura Retail adalah


sebagai berikut.
1. Perdagangan Retail
2. Perdagangan Food and Beverage
3. Service dan Sewa-sewa

The business sectors that run Angkasa Pura Retail is as follows.

Adapun pengurus Angkasa Pura Retail diuraikan pada tabel


sebagai berikut.

The board of Angkasa Pura Retail outlined in the table below.

Angkasa Pura Retail merupakan anak perusahaan Angkasa


Pura Airports yang bergerak dalam bidang ritel (duty paid
and duty free), Food and Beverage, marketing communication
service, dan commercial marketing.

Angkasa Pura Retail is a subsidiary of Angkasa Pura Airports


engaged in retail (duty paid and duty free), Food and
Beverage, marketing communication service, and commercial
marketing.

2. Manage 15% of the commercial area of PT Angkasa Pura I


(Persero) with a wide range of business diversification.
3. Having an independent brand within 2 (two) years.
4. Provides the highest value added to the stakeholders in
terms of both revenue and service quality.
5. Being an international retail travel companies and gain
recognition on a regional basis.

1. Retail trade
2. Trade Food and Beverage
3. Service and Rent-lease

Tabel Kepengurusan Angkasa Pura Retail / Table Management of Angkasa Pura Retail
Nama
Name

No.

Jabatan
Position

Status
Status

DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS


1

Polana B. Pramesti

Komisaris Utama / President Commisioner

AP I Technical Director / AP I - Technical Director

Israwadi

Komisaris / Commissioner

APH Direktur Keuangan SDM dan Administrasi


/ APH - Finance Director Human Resources and
Administration

Teges Prita Soraya

Direktur Utama / President Director

Profesional / Professional

Rachman Syafrie

Finance, HC and ADM Director / Finance, HC


and ADM Director

AP I - Jabatan Diperbantukan / AP I - Position


seconded

DIREKSI / DIRECTORS
1
2

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

229

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Profil Perusahaan
Company Profile

Adapun komposisi kepemilikan saham Angkasa Pura Retail


digambarkan dalam tabel berikut.

As for the composition of ownership Angkasa Pura Retail


illustrated in the following table.

Tabel Komposisi Kepemilikan Saham / Table Composition of Shareholding


Pemegang Saham
Shareholders

Penyertaan Modal
Equity Capital

Lembar Saham
Shares

PT Angkasa Pura I (Persero)

Rp 48.750.000.000,-

Pusat Koperasi Karyawan API

Rp

1.250.000.000,-

Persentase
Percentage

48.750

97,50 %

1.250

2,5 %

KINERJA

PERFORMANCE

Pada tahun 2015, Angkasa Pura Retail berhasil membukukan


pendapatan sebesar Rp18,04 miliar. Penjualan Angkasa Pura
Retail dihasilkan dari penjualan beberapa gerai pop-up,
retail yang telah beroperasi dan juga dari beberapa aktivitas
marketing services, serta Pendapatan Keuangan Bunga
Bank/Jasa Giro.

In 2015, Angkasa Pura Retail booked revenue of Rp18,04


billion. Angkasa Pura Retail sales generated from the sale of
some stores pop-ups, which has been operating retail and
also of some of the activities of marketing services, as well as
Financial Income Interest Bank/Giro Services.

Sedangkan total biaya, termasuk beban pokok, beban umum


dan administrasi, dan pendapatan (beban) lain-lain sejumlah
Rp37,03 miliar. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu Harga Pokok
Penjualan sebesar Rp9,56 miliar Beban Operasional, Umum
dan Administrasi sebesar Rp27,22 miliar dan juga Pendapatan
lain-lain sebesar Rp5,57 miliar. Dengan demikian, Angkasa
Pura Retail mencatatkan rugi bersih tahun 2015 sebesar
Rp10,91 miliar.

While the total cost, including the cost of goods sold, general
and administrative expenses, and income (expense) other
number Rp37,03 billion. Costs incurred by the company is
divided into three (3) major groups, namely the cost of goods
sold amounted to Rp9,56 billion Operating Expenses, General
and Administrative amounted Rp27,22 billion and Other
revenues amounted Rp5,57 billion. Thus, Angkasa Pura Retail
posted a net loss in 2015 amounted to Rp10,91 billion.

Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Angkasa Pura Retail


terutama merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
menunjang penjualan, pengadaan aset awal, Research
and Development, dan persiapan konsep brand, persiapan
pembangunan gerai pada tahun 2015 dan biaya operasional
lainnya. Secara umum kinerja keuangan Angkasa Pura Retail
dapat dijelaskan sebagai berikut.

The costs incurred by Angkasa Pura Retail primarily represent


costs incurred to support sales, procurement of initial assets,
Research and Development, and the preparation of the
concept of brand, construction preparation outlets in 2015 and
other operational costs. In general, financial performance
Angkasa Pura Retail can be explained as follows.

Secara umum, kinerja Angkasa Pura Retail menunjukkan


hasil yang bervariasi. Laporan Posisi Keuangan Angkasa
Pura Retail menunjukkan kinerja yang baik. Aset meningkat
sebesar Rp8,39 miliar atau 16,92, liabilitas meningkat sebesar
Rp19,30 miliar, sedangkan ekuitas menurun sebesar Rp10,91
miliar atau 22,45%.

In general, the performance of Angkasa Pura Retail show


varying results. Statement of Financial Position Angkasa
Pura Retail showed a good performance. Assets increased
by Rp8,39 billion or 16.92, liabilities has increased by Rp19,30
billion, while equity decreased by Rp10,91 billion, or 22.45%.

Tabel Kinerja Keuangan Utama Angkasa Pura Retail / Table Main Financial Performance of Angkasa Pura Retails
(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

2015

2014*

Aset / Assets

57.962.946

49.574.118

8.388.828

16,92%

Liabilitas / Liabilities

20.254.934

953.053

19.301.881

2025,27%

Ekuitas / Equity

37.708.012

48.621.065

(10.913.053)

(22,45%)

Pendapatan operasional / Operating Revenue

18.045.886

820.688

17.225.198

2098,87%

Beban Operasional / Operating Expenses


Laba Operasional / Operating Income
Pendapatan Non Operasional / Non-operating Revenue
Beban Non Operasional / Non-operating Expenses

230

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Pertumbuhan
Growth
4= (2-3)

5= (4/3)

37.035.694

2.493.704

34.541.990

1385,17%

(18.989.807)

(1.673.016)

(17.316.791)

1035,06%

4.080.120

294.079

3.786.041

1287,42%

875.741

875.741

n/a

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan
Financial Report

Laba Non Operasional / Non-operating Income

3.204.380

Total Pendapatan / Total Revenue

22.126.007

1.114.767

21.011.240

1884,81%

Total beban / Total Expenses

37.911.434

2.493.704

35.417.730

1420,29%

Laba Sebelum Pajak / Income before Tax

294.079

2.910.301

989,63%

(15.785.428)

(1.378.937)

(14.406.491)

(1044,75%)

Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan / Income Tax

(4.872.376)

(4.872.376)

n/a

Laba (Rugi) Setelah Pajak / Income (Loss) after Tax

(10.913.052)

(1.378.937)

(9.534.115)

691,41%

* Pada tahun 2014 pencatatan pembukuan


Sumber Daya Manusia


Human Capital

hanya untuk bulan November-Desember

For year 2014 the accounting record


is just for November-Desember

Secara umum, rasio keuangan Angkasa Pura Retail


menujukkan hasil pengukuran kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban jangka pendek yang mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2014. Rasio keuangan
yang berupa cash ratio, current ratio, dan test acid ratio
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal
ini disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek yang
lebih besar dari peningkatan aset lancar. Meski demikian,
perusahaan masih memiliki kemampuan aset lancar dalam
menjamin liabilitas jangka pendek.

In general, financial ratios Angkasa Pura Retail shows the


results of measuring the companys ability to pay off shortterm liabilities were decreased compared to 2014. Financial
ratios such as cash ratio, current ratio, and test acid ratio
decreased compared to the previous year. This is caused by
the increase in short-term liabilities were greater than the
increase in current assets. Nevertheless, the company still has
the ability of current assets to guarantee short-term liabilities.

Sedangkan untuk return on asset dan return on equity


perusahaan masih menunjukkan nilai negatif di tahun 2015
yang masing masing tercatat sebesar 18,83% dan 28,94%.
Hal ini disebabkan oleh kondisi Angkasa Pura Retail yang
mengalami kerugian di tahun 2015.

As for the return on assets and return on equity of companies


are still showing a negative value in 2015 were respectively
recorded at 18.83% and 28.94%. This is caused by the condition
of Angkasa Pura Retail which suffered losses in 2015.

Rasio Keuangan Utama Angkasa Pura Retail / Main Financial Ratio of Angkasa Pura Retails
Uraian
Descriptions

2015

2014

Cash Ratio

112,41%

4.857,47%

Current Ratio

226,32%

5.162,43%

Test Acid Ratio

168,40%

5.157,83%

Return On Asset

(18,83%)

(2,78%)

Return On Equity

(28,94%)

(2,84%)

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

231

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Sumber Daya
Manusia
Human Capital

Angkasa Pura Airports telah mengembangkan


Human Capital Perseroan dengan model
pendekatan Human Capital Management System
(HCMS). Tema peningkatan kualitas Human
Capital di tahun 2015 adalah Sustainable High
Performance Human Capital yaitu menjaga dan
meningkatkan kinerja Human Capital Management
System yang efektif untuk menghasilkan pegawai
berkinerja tinggi secara berkelanjutan/terus
menerus.
Angkasa Pura Airports has developed the Companys Human
Capital using Human Capital Management System approach model
(HCMS). The theme of improvement human capital quality in 2015 is
Sustainable High Performance Human Capital as maintaining and
improving the performance of Human Capital Management System
to be effective in order to produce sustainable/continuous high
performance human capital

232

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

233

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Human capital
HUMAN CAPITAL

Angkasa Pura Airports berpandangan bahwa pengembangan human capital yang konsisten dan
berkelanjutan berdampak signifikan dalam membentuk karakter setiap individu menjadi kreatif dan
dinamis. Pertumbuhan dunia penerbangan yang tinggi dan kompetisi yang ketat menuntut Perseroan
harus mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumennya. Oleh karena itu Perseroan
benar-benar menerapkan strategi pengelolaan human capital yang tepat. Pada tahun 2015 Perseroan
mengeluarkan Biaya Tenaga Kerja sebesar Rp975.800.888 ribu, meningkat sebesar 14,98% atau
sebesar Rp127.157.513 ribu jika dibandingkan dengan Biaya Tenaga Kerja tahun 2014 yang sebesar
Rp848.643.375 ribu. Tingkat turnover karyawan di Angkasa Pura Airports mengalami penurunan dari
sebesar 5,74% di 2014 menjadi 4,85% di 2015. Di tahun 2015, anggaran biaya diklat personil Perseroan
naik 61,67% atau mencapai sekitar Rp44,77 miliar dibanding tahun 2014 yang mencapai Rp27,69 miliar.
Angkasa Pura Airports has a view that the consistency and sustainabibility of human capital development, has a significant
impact in shaping the character of each individual to be creative and dynamic. High growth of flight industry and intense
competition require the Company must be able to provide superior service to its customers. Therefore, the Company actually
implement human capital management strategies appropriately. In 2015, the Company spent a Labor costs amounted
Rp975,800,888 thousand, an increase of 14.98% or Rp127,157,513 thousand compared with Labor costs in 2014 amounted
Rp848,643,375 thousand. Employee turnover rates in Angkasa Pura Airports decreased from 5.74% in 2014 to 4.85% in 2015. In
2015, the Company budget for personnel training rose 61.67% or approximately Rp44.77 billion compared to the year 2014 that
reached Rp27.69 billion.

234

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Manajemen Human Capital


Human Capital Management

Angkasa Pura Airports berpandangan bahwa pengembangan


human capital yang konsisten dan berkelanjutan berdampak
signifikan dalam membentuk karakter setiap individu menjadi
kreatif dan dinamis. Pertumbuhan dunia penerbangan yang
tinggi dan kompetisi yang ketat menuntut Perseroan harus
mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada
konsumennya. Perseroan menyadari bahwa 73,9 juta
penumpang pesawat yang dilayani tahun 2015 merupakan
stakeholders bandara yang memiliki posisi strategis bagi
masa depan Perseroan yang harus dilayani dengan baik.

Angkasa Pura Airports has a view that the consistency and


sustainability of human capital development, has a significant
impact in shaping the character of each individual to be
creative and dynamic. High growth of flight industry and
intense competition require the Company must be able to
provide superior service to its customers. The Company
realizes that 73.9 million passengers served in 2015 are
the stakeholders that have a strategic advantages for the
Companys future who have to be served well.

Perseroan memiliki kebijakan perlakuan yang sama


bagi seluruh pegawai. Perseroan membuka kesempatan
yang sama bagi seluruh pegawai dalam meningkatkan
kompetensi, pengembangan karir dan melaksanakan tugas
secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, gender dan kondisi fisik sesuai dengan potensi,
kemampuan dan keterampilan yang dipersyaratkan.

The Company has a policy of equal treatment for all


employees. The Company opened equal opportunity for all
employees in improving competency, career development
and working professionally regardless of tribes, religion, race,
class, gender and physical condition in accordance with the
potential, skills and abilities which required.

Hasil Survei Kepuasan Pegawai mencapai skor 4,05


yang menunjukkan bahwa pegawai telah Puas dengan
pengelolaan Human Capital, meskipun pada beberapa aspek
masih ada yang harus diperbaiki. Survei kepuasan pegawai
dilaksanakan pada seluruh kantor cabang dengan bekerja
sama dengan pihak ketiga yang bertujuan untuk menjaga
independensi.

Employee Satisfaction Survey results achieved a score of


4.05 which indicates that the employee had been satisfied
with the management of Human Capital, although in some
aspects still to be improved. Employee satisfaction survey
conducted in all branches by working with a third party in
order to preserve independency.

Perseroan senantiasa merujuk pada hasil yang dapat diukur


melalui KPI dalam membentuk pola manajemen kinerja.
Dalam upaya meningkatkan kapabilitas dan kompetensi
HC, perlu segera dibangun, dibenahi dan dipelihara sistem
database kepegawaian; sistem dan prosedur kerja, pola karir
yang mendorong motivasi pegawai untuk bekerja; sistem
kepangkatan dan remunerasi yang fair dan transparan; sistem
dan mekanisme pendidikan dan latihan yang menunjang dan
memacu kemampuan teknis dan manajerial human capital
sehingga tercipta iklim kerja yang semakin kondusif.

Company continuously refer to the results that can be measured


by the KPI in shaping the management performance. In effort
to increase the capabilities and competence of HC, need
to be built, improved and maintained personnel database
system; systems and operational procedures, that encourage
employee motivation to work; fair and transparent rank system
and remuneration are; education systems and mechanisms
along with training that support and boost the technical and
managerial skills as of creating a more conducive working
environment.

ROADMAP HUMAN CAPITAL

ROADMAP OF HUMAN CAPITAL

Rencana Kerja Pengembangan human capital adalah


langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam periode
tahun 2011-2015 yang dijabarkan pada setiap tahun dan
untuk mencapai sasaran pada setiap akhir tahunnya. Di
dalam program peningkatan kualitas human capital Angkasa
Pura Airports, disusun berdasarkan tema-tema tahunan,
sebagai berikut.

Development of human capital plan are the steps that will be


implemented in the period 2011-2015 that described in each
year and to reach the objective at the end of each year. In the
Angkasa Pura Airports improvement of human capital quality
program, compiled based on annual themes, as follows.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

235

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Diagram Peningkatan Kualitas Karyawan Angkasa Pura Airports /


Diagram of Angkasa Pura Airport Employee Quality Improvement
World class
airport
company
Sustainable
High
Performance
Human Capital

High
Performance
Human Capital
Transition
System
Establishment

Acceleration

Re Positioning &
Re Structuring

HC
Quality
2011

236

2012

2013

2014

2015

Tema dan rencana peningkatan kualitas Human Capital


setiap tahunnya dijabarkan sebagai berikut.

Themes and Human Capital quality improvement plans


annually elaborated: as follows.

2011: RE-POSITIONING AND RE-STRUCTURING


Perseroan melakukan restrukturisasi organisasi serta
mendefinisikan kembali sistem pengelolaan/pembinaan
pegawai dan nilai-nilai Perseroan selaras dengan arah
reposisi dan restrukturisasi bisnis Perseroan.

2011: RE-POSITIONING AND RE-STRUCTURING


The Company restructured the organization and redefine the
employees management/coaching system and companys
values aligned with the direction of the Companys business
repositioning and restructuring.

2012: TRANSITION/SYSTEM ESTABLISHMENT


Perseroan melakukan migrasi dari Merit System ke Human
Capital Management System yang telah dirumuskan di tahun
2011.

2012: TRANSITION / ESTABLISHMENT SYSTEM


Company migrating from Merit System to Human Capital
Management System which has been formulated in the year
2011.

2013: ACCELERATION
Perseroan melakukan percepatan peningkatan kinerja
pegawai sesuai Human Capital Management System.

2013: ACCELERATION
Company accelerates the improvement of employee performance
in accordance with Human Capital Management System.

2014: HIGH PERFORMANCE HUMAN CAPITAL


Terwujudnya pegawai berkinerja tinggi yang memiliki 5 (lima)
kompetensi wajib personil Angkasa Pura Airports sebagai
pilar utama pengelola world class airport company, yakni:
a. Understanding of Airport Business;
b. Ability to Manage Change;
c. Ability to Manage Culture;
d. Personnel Credibility;
e. Delivery of HR Best Practice.

2014: HIGH PERFORMANCE HUMAN CAPITAL


The realization of high performing employees who have the five
(5) Angkasa Pura Airports personnels compulsory competencies
as the main pillars of world class airport company, namely:
a. Understanding of Airport Business;
b. Ability to Manage Change;
c. Ability to Manage Culture;
d. Personnel Credibility;
e. Delivery of HR Best Practice.

2015: SUSTAINABLE HIGH PERFORMANCE HUMAN CAPITAL


Menjaga dan meningkatkan kinerja Human Capital
Management System yang efektif untuk menghasilkan
pegawai berkinerja tinggi secara berkelanjutan/terus
menerus.

2015: SUSTAINABLE HIGH PERFORMANCE of HUMAN CAPITAL


Maintaining and improving an effective performance of
Human Capital Management System in order to produce a
high-performing employees in a sustainable/continuous way.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

ORGANISASI PENGELOLA HUMAN CAPITAL


Pengelolaan human capital Angkasa Pura Airports dijalankan
oleh human capital Group yang dipimpin oleh Imron
Qodari sebagai human capital Group Head dan berada di
bawah tanggung jawab Human Capital and General Affair
Directorate. Tanggung jawab utama human capital Group
adalah melakukan kegiatan pengelolaan human capital di
Angkasa Pura Airports.

Laporan Keuangan
Financial Report

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT


ORGANIZATION

Management of Angkasa Pura Airports human capital is run


by the Human Capital Group, led by Imron Qodari as the
head of human capital Group and is under the responsibility
of Human Capital and General Affairs Directorate. The
main responsibility Human Capital Group is conducting the
management of human capital in Angkasa Pura Airports.

Human Capital and


General Affair Director
Adi Nugroho

Human Capital Group


Imron Qodari

Org. Development and Change


Management Department
Cahyadi

Career and Talent


Management Department
I Ketut Putra Gusnantha

Compensation and
Industrial Relation Department
Andarias Bakker

PROFIL RINGKAS HUMAN CAPITAL GROUP


HEAD

BRIEF PROFILE OF HUMAN CAPITAL


GROUP HEAD

Adapun profil ringkas Human Capital Group Head, Imron


Qodari, dapat dilihat pada Profil Pejabat Eksekutif.

The brief profile of Human Capital Group Head, Imron Qodari,


can be seen in profile executive officer.

FUNGSI HUMAN CAPITAL GROUP

HUMAN CAPITAL GROUP FUNCTION

Human Capital Group terdiri dari:


a. Organization Development and Change Management
Department
Departemen yang bertanggung jawab memastikan
tercapainya efektivitas organisasi dan terciptanya
Budaya Perseroan yang solid melalui pengelolaan
kegiatan Organization Development, Performance
Management and Change Management yang efektif
guna mendukung tercapainya kepuasan pegawai atas
pelayanan human capital.

Human Capital Group consists of:


a. Organization Development and Change Management
Department
Department is responsible for ensuring the achievement
of the organizations effectiveness and creating a solid
company culture through an effective management
activities of Organization Development, Performance
Management and Change Management to support the
achievement of employee satisfaction with the services of
human capital.

b. Career and Talent Management Department


Departemen yang bertanggung jawab memastikan
terimplementasinya kebijakan Career and Talent
Management melalui pengelolaan kegiatan Career
and Talent Management, Recruitment, Individual
Assesment and Human Capital Information System (HCIS)
Administration yang efektif guna mendukung tercapainya
kepuasan pegawai atas pelayanan Human Capital.

b. Career and Talent Management Department


Department is responsible for ensuring the implementation
of Career and Talent Management policies through an
effective activities such as Career and Talent Management,
Recruitment, Individual Assessment and Human Capital
Information System (HCIS) Administration in order to
support the achievement of employee satisfaction with
the services of Human Capital.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

237

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

c. Compensation and Industrial Relation Department


Departemen yang bertanggung jawab memastikan
tercapainya indeks kepuasan karyawan terhadap aspek
kompensasi dan hubungan industrial melalui pengelolaan
kegiatan Compensation and Benefit, Industrial Relation,
Corporate Doctor, Paramedic dan Panitia Pembinaan
dan Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin Pegawai (P4DP)
yang efektif guna mendukung tercapainya kepuasan
karyawan atas pelayanan human capital.

c. Compensation and Industrial Relations Department


Department is responsible for ensuring the achievement
index of employee satisfaction on compensation aspects
and industrial relations through an effective activities such
Compensation And Benefit, Industrial Relations, Corporate
Doctor, Paramedic and the Development Committee and
Inspection of Employee Discipline Violations (P4DP) which
support the achievement of employee satisfaction on the
human capital service.

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT SYSTEM

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT SYSTEM

Angkasa Pura Airports telah melakukan pengembangan


Human Capital Management System (HCMS). Hal ini
bertujuan untuk memilih kualitas sumber daya manusia yang
terbaik, mendapatkan sumber daya manusia yang tepat dan
di posisi yang tepat, memastikan karyawan berkembang dan
mendapatkan penghargaan dari performancenya.

Angkasa Pura Airports has made the development of Human


Capital Management System (HCMS). It aims to choose the
best human resources quality, to get the right human resources
and in the right position, to make sure the employees are
developing and getting appreciation from their performance.

Komponen yang terdapat dalam HCMS yaitu Organization


Management, Distinct Job Profile (DJP), Competency
Management,
Performance
Management,
Reward
Management,
Talent
Management,
and
Learning
Management.

Components contained in HCMS are Organization


Management, Distinct Job Profile (DJP), Competency
Management,
Performance
Management,
Reward
Management,
Talent
Management,
and
Learning
Management.

Gambar Konsep Human Capital Management System /


Image of Human Capital Management System Concept

REWARD
MANAGEMENT

COMPETENCY
MANAGEMENT

Distinct Job Profile


Dokumen yang menyediakan informasi yang komprehensif
dan relevan tentang jabatan (job) di dalam organisasi,
sebagai hasil dari proses analisa jabatan.

238

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

PE
R
MA FORM
NA
GE ANC
ME E
NT

LEARNING
MANAGEMENT

N
TIO T
IZA EN
AN EM
G
ORGANA
M

DISTINCT
JOB
PROFILE

TALENT
MANAGEMENT

Distinct Job Profile


Document provide comprehensive information and relevant
about position (job) in the organization, as a result of the job
analysis process.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Organization Management
Proses perencanaan, pengkoordinasian dan pengontrolan
sumber daya dalam suatu entitas untuk mencapai sasaran
bersama secara efektif dan efisien sesuai dengan misi, visi
dan strategi.

Organization Management
The process of planning, coordinating and controlling
resources within an entity in order to achieve common goals
effectively and efficiently in accordance with the mission,
vision and strategy.

Performance Management
Merupakan sub sistem penting didalam HCMS yang digunakan
oleh organisasi untuk merencanakan, mengorganisasikan,
mendorong dan mengevaluasi kinerja karyawannya.

Performance Management
is critical Sub-system in the HCMS which used by the
organization to plan, organize, encourage and evaluate the
employees performance.

Competency Management
Proses pengelolaan kompetensi untuk pengembangan
human capital yang bertujuan untuk membantu manajemen
mengeksekusi strategi pengelolaan sumber daya manusia
berbasis kompetensi.

Competency Management
Competency management process for the human capital
development aimed to help management executing the human
resource management strategy based on competencies.

Talent Management
Merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi para
karyawan Perseroan yang memiliki kapabilitas untuk menjadi
future leaders/senior managers yang didasarkan pada 2
elemen kunci, yakni aspek kompetensi dan aspek kinerja
(performance).

Talent Management
Is a process to identify the Companys employees who have
the capability to become future leaders/senior managers
based on two key elements, the competence aspects and
performance aspects.

Untuk mencapai sasaran dan target dalam pengembangan


human capital, manajemen memandang perlu menetapkan
beberapa kebijakan yang akan dipergunakan dalam
pelaksanaan pengembangan human capital. Kebijakan
tersebut meliputi:
a. Rekrutmen dan seleksi berbasis kompetensi;
b. Pengembangan personil dan karir berdasarkan
kompetensi dan kinerja;
c. Penilaian kinerja secara terukur dan terkait antara KPI
individu, unit kerja dan korporat;
d. Otomatisasi fungsi-fungsi administrasi personil;
e. Reward berdasarkan kinerja;

Achieving the objective and targets in the human capital


development, management consider to establish some
policies that will be used in the implementation of human
capital development. The policy includes:
a. Recruitment and selection based on competency;
b. Development of personnel and career based on
competence and performance;
c. Assessment of perfomance are measured and related to
the individual KPI, work unit and corporate;
d. Automation of administrative personnel functions;
e. Reward based on performance;

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

239

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

f. Pemberhentian karyawan (pensiun normal, MPP, atas


permintaan/tidak atas permintaan sendiri);
g. Harmonisasi hubungan industrial;
h. Revitalisasi Budaya Perusahaan dan penyempurnaan
organisasi;
i. Penerapan role model kepemimpinan.

f. Employee terminations (normal retirement, MPP, upon


request / not his own request);
g. Harmonization of industrial relations;
h. Corporate Culture Revitalization and improvement of the
organization;
i. The application of leadership role models.

ORGANIZATION DEVELOPMENT DAN


CHANGE MANAGEMENT

ORGANIZATION DEVELOPMENT AND


CHANGE MANAGEMENT

Perseroan senantiasa menyesuaikan dengan dinamika dan


perkembangan bisnis. Dari sisi organisasi, dinamika bisnis ini
dilakukan penyelarasan-penyelarasan Struktur Organisasi
dan Distinct Job Profile (DJP). Implementasi perubahanperubahan struktur dilakukan sebagai penyelarasan untuk
mendukung tujuan Perseroan, yang dilaksanakan dengan
memperhatikan kaidah-kaidah perubahan yang terukur dan
terkendali.

Company continuously adjust to the dynamics and business


development. In terms of organization, business changes are
performed as organizational structure alignment and Distinct
Job Profile (DJP). In other hand, human capital supports
the implementation of companys value fully on companys
employee, to create a good and competitive culture, in order
to achieve companys goals.

Selain itu HCMS mendukung terimplementasinya nilai-nilai


Perseroan secara menyeluruh kepada karyawan Perseroan,
untuk terciptanya budaya kerja yang baik dan kompetitif
untuk mendukung tercapainya tujuan Perseroan.

Beside that, HCMS supports the implementation of corporate


value to all employees for the creation of good and competitive
corporate culture in acheaving corporate goals.

CORPORATE EXPERT

CORPORATE EXPERT

Untuk menyempurnakan pengelolaan human capital di


Angkasa Pura Airports, telah dikembangkan Corporate
Expert di tahun 2014. Corporate Expert merupakan salah
satu bentuk dari jabatan fungsional. Jabatan Fungsional
merupakan kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang karyawan yang
tidak tercantum dalam struktur organisasi namun sangat
diperlukan dalam tugas-tugas pokok Perseroan yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri, yang tugas
dan tanggung jawabnya diatur dalam Keputusan Direksi
Nomor: KEP.122/OM.01.01/2014 tentang Jabatan Fungsional
PT Angkasa Pura I (Persero).

Enhancing human capital management at Angkasa Pura


Airports, Corporate Expert has been developed in 2014.
Corporate Expert is a form of functional positions. Functional
positions are positions that point out the duties, responsibilities,
authority and rights of an employee who is not listed in the
organizational structure but it is necessary in the companys
main duties in the execution of their duties based on expertise
and/or specific skills and independency, which their duties
and responsibilities stipulated in the Decree of Directors
Number: KEP.122/OM.01.01/2014 on Functional of PT Angkasa
Pura I (Persero).

Jabatan fungsional disusun dengan menggunakan perpaduan


pendekatan antara jabatan dan bidang ilmu pengetahuan
yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas
dan fungsi jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas
Perseroan. Susunan jabatan fungsional dan kriteria kelasnya
terdiri atas:

Functional positions prepared by using a combination


approach between the positions and the field of science which
used as a base to carry out the duties and position functions
in order to implement companys duties. The composition of
functional positions and class criteria consist of:

Nama Jabatan
Positions Name

240

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Kelas Jabatan
Class of Position

Corporate Expert Level I

12

Corporate Expert Level II

34

Corporate Expert Level III

56

Corporate Expert Level IV

78

Corporate Doctor

Auditor

78

P4DP Analyst

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Jabatan Fungsional merupakan bagian dari pola karir dan


penempatannya menjadi kewenangan Direksi Perseroan,
dengan persyaratan:
1. Kualifikasi profesional dengan pendidikan serendahrendahnya berijazah Sarjana (Strata-1);
2. Tidak sedang dijatuhi/menjalani hukuman disiplin;
3. Pernah menduduki jabatan struktural; atau Telah
mengikuti dan dinyatakan lulus assesment bagi karyawan
yang belum pernah menduduki jabatan struktural.

Functional positions are a part of the career patterns and their


placement under the authority of the Board of Directors, the
following requirements:
1. Professionals with educational qualifications as low as
certified Bachelor (Strata-1);
2. Not being sentenced/undergo discipline;
3. Had occupied structural positions; or Have complied and
passed the assessment for employees who have not been
on any structural positions.

REKRUTMEN HUMAN CAPITAL

RECRUITMENT OF HUMAN CAPITAL

Dalam rangka memenuhi standar formasi jabatan seiring


dengan pertumbuhan Perseroan, pada 2015 Angkasa Pura
Airports telah melaksanakan proses rekrutmen dan seleksi
guna mengisi formasi karyawan. Proses rekrutmen karyawan
yang dilakukan terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Pengumuman melalui website, media cetak nasional dan
papan pengumuman di kantor cabang;
b. Seleksi administrasi;
c. Tes kemampuan umum;
d. Psikotest (paper and pencil test);
e. Wawancara psikolog;
f. Wawancara oleh manajemen;
g. Tes Kesehatan yang meliputi cek laboratorium dan cek
fisik;
h. Pengumuman hasil akhir.

In order to fulfill the standards of the positions formation


along with the Companys growth, in 2015 Angkasa Pura
Airports has conducted recruitment and selection process
for filling employees formation. The staff recruitment process
consists of the stages as follows:
a. Announcement through official website, national print
media and the notice board at the branch office;
b. Administrative Selection;
c. The general ability tests;
d. Psikotest (paper and pencil test);
e. Psychologic interview;
f. Interview by management;
g. Health Tests which include laboratory checks and physical
checks;
h. Announcement of the final results.

Rekrutmen juga dilakukan bekerjasama dengan perguruan


tinggi terkemuka. Proses rekrutmen melalui tahapan yang
sama dengan rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan.

Recruitment is also carried out in collaboration with reputable


universities. The recruitment process is similar with recruitment
process conducted by the company.

Gambar Skema Rekrutmen Karyawan /


Figure of Employee Recruitment Scheme

PENGUMUMAN
ANNOUNCEMENT

HASIL AKHIR
FINAL RESULT

SELEKSI
ADMINISTRASI
ADMINISTRATION
SELECTION

TEST KESEHATAN
MEDICAL TEST
1. LABORATORY CHECK
2. PHYSICAL CHECK

Di tahun 2015, telah dilakukan rekruitmen karyawan


dengan hasil 216 orang yang terdiri dari 68 orang karyawan
administrasi, 52 orang karyawan airport security dan 96
orang karyawan operasional.

TES KEMAMPUAN
UMUM
GENERAL ABILITY
TEST

WAWANCARA OLEH
MANAGEMENT
INTERVIEW WITH
MANAGEMENT

4 (PAPERPSIKOTEST
& PENCIL TEST)

WAWANCARA
(PSIKOLOGI)
INTERVIEW
(PSYCHOLOGICAL)

In 2015, employee recruitment has been done with the results


of 216 people consisting of 68 administrative employees, 52
employees of airport security and 96 operational employees.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

241

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

PERENCANAAN KEBUTUHAN HUMAN


CAPITAL

HUMAN CAPITAL REQUIREMENTS


PLANNING

Perencanaan kebutuhan karyawan Angkasa Pura Airports


selalu disesuaikan dengan kebutuhan riil dari setiap unit kerja
untuk tiap tahunnya. Sesuai dengan yang telah dicantumkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, untuk tahun
2016 Human Capital Group menetapkan kebutuhan karyawan
sebesar 3.401 karyawan.

Planning of Angkasa Puras employee needs always be


adapted with the real needs of each unit for each year. In
accordance with those have been set in the Work Plan and
Budget Company, for the 2016 Human Capital Group defines
the employees needs amounted 3,401 employees.

Pegawai Organik
(Orang)
Organic employee
(Employee)

Uraian
Description
Kantor Pusat / Headquarters

529

156

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali / I Gusti Ngurah Rai Airport - Bali

610

993

Bandara Juanda Surabaya / Juanda Airport - Surabaya

442

964

Bandara Sultan Hasanuddin Makassar / Sultan Hasanuddin Airport - Makassar

229

652

Bandara Sepinggan - Balikpapan / Sepinggan Airport - Balikpapan

293

780

Bandara Frans Kaisiepo Biak / Frans service Kaisiepo Airport - Biak

85

98

Bandara Sam Ratulangi Manado / Sam Ratulangi Airport - Manado

148

267

Bandara Adisutjipto Yogyakarta / Adisutjipto Airport - Yogyakarta

181

282

Bandara Adisumarmo Solo / Adisumarmo Airport - Solo

114

192

Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin / Syamsudin Noor Airport - Banjarmasin

128

200

Bandara Achmad Yani Semarang / Achmad Yani Airport - Semarang

153

151

Bandara Internasional Lombok Lombok Tengah /


Lombok International Airport - Central Lombok

179

205

Bandara Pattimura Ambon / Pattimura Airport - Ambon

100

172

Bandara El Tari Kupang / El Tari Airport - Kupang

98

98

SBU Komersial Bali / SBU Commercial Bali

59

251

Proyek pengembangan Bandara Internasional Bali (PP-BIB) /


Bali International Airport Development Project (PP-BIB)

Proyek Pengembangan Bnadra Internasional Juanda (PP-BIJ) /


Juanda International Bnadra Development Project (PP-BIJ)

Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan (PP-BIS) /


Sepinggan International Airport Development Project (PP-BIS)

Proyek Pengembangan Bandara Internasional Syamsudin Noor /


International Airport Development Project Syamsudin Noor

22

Proyek Pengembangan Bandara Internasional Achmad Yani /


Project Development Achmad Yani International Airport

20

11

3.401

5.461

Proyek Pengembangan Bandara Internasional Adisutjipto /


Adisucipto International Airport Development Project
JUMLAH KARYAWAN / NUMBER OF EMPLOYEES

242

Pegawai Outsourcing
(Orang)
Outsourcing Employee
(Employee)

PENGEMBANGAN KARIR

CAREER DEVELOPMENT

Seperti dalam pelaksanaan rekrutmen, seluruh Human


Capital Perseroan, berkesempatan untuk memperoleh
jabatan dan karir tertinggi berdasarkan kompetensi dan
skill yang dimiliki. Setiap karyawan memiliki kesempatan
yang setara dalam mengembangkan karir hingga jabatan
tertinggi berdasarkan kemampuannya. Perseroan mengatur
persamaan hak karyawan, antara lain dalam hal sistem
remunerasi, hak pelatihan dan pengembangan karir.
Pengembangan karir yang dilakukan Perseroan, berbasis
kompetensi dan diterapkan dengan melaksanakan asesmen
kompetensi karyawan.

As in the implementation of recruitment, the entire Companys


Human Capital has an opportunity to obtain high positions
and career based on competence and their skill. Each
employee has an equal opportunity in developing a career
until the highest positions by his ability. The Company set
the rights equal of employees, among others in terms of
the remuneration system, the right training and career
development. The company conducted career development
based on competency and applied using assessment of
employee competency.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan
Financial Report

Angkasa Pura Airports juga telah melakukan pengembangan


karir dan kebutuhan operasional Perseroan dengan
merealisasikan program penataan dan optimalisasi
karyawan berdasarkan perhitungan analisa beban kerja
untuk menentukan formasi karyawan di suatu unit.

Angkasa Pura Airports also have done career development


and operational needs of the Company to realize the program
of restructuring and the optimization of employees based on
the calculation of a workload analysis to determine formation
of employees.

HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT

HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT

Sebagai program pengembangan karyawan, Angkasa


Pura Airports melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kebututuhan
karyawan dan pengembangan bisnis Perseroan. Seluruh
karyawan dalam level organisasi memiliki kesempatan yang
sama dalam pelaksanaan pengembangan diri. Di tahun 2015,
anggaran biaya diklat personil Perseroan naik 61,67% atau
mencapai sekitar Rp44,77 miliar dibanding tahun 2014 yang
mencapai Rp27,69 miliar. Jumlah karyawan yang mengikuti
pelatihan pada tahun 2015 mengalami peningkatan
dibanding tahun sebelumnya. Program pelatihan yang
dilaksanakan juga sangat beragam mengikuti kebutuhan
unit-unit terkait di Perseroan. Selama tahun 2015, program
diklat yang dilaksanakan Perseroan mencakup 218 jenis
program.

As an employee development program, Angkasa Pura


Airports implements various training activities. The training
activities carried out based on the needs of the employees
and the business development of the Company. All employees
in the organizational level have a same chance in the
implementation of self development. In 2015, the personnel
companys training reached 61.67% or approximately Rp44.77
billion compared to 2014, which reached Rp27.69 billion. The
number of employees who attend training in 2015 increased
compared to the previous year. The training programs were
conducted is very diverse that followed by requirements
related units in the Company. During 2015, the Company
implemented training program that includes 218 types of
programs.

Tabel Program Pelatihan Tahun 2015 / Table of Training Program 2015


No.

Nama Program
Name of Program

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

Jumlah Peserta
Number of
Participants

Diklat Orientasi Tipe A, B dan C Tahun 2015 /


Orientation Training Type A, B and C 2015

5 - 13 Nopember

PT AP I

201

Diklat Kesemaptaan/Pelatihan Dasar Calon Pegawai


PT AP I Tahun 2015 / Training Kesemaptaan / Basic
Training for Prospective employees of PT AP I 2015

6 - 15 September

TNI AL

151

Diklat Kesemaptaan/Pelatihan Dasar Calon Pegawai


PT AP I Tahun 2015 / Training Kesemaptaan / Basic
Training for Prospective employees of PT AP I 2015

16 - 25 Nopember

TNI AL

183

Manajerial Muda Angkatan XII /


Young Managerial Force XII

20 Mei - 11 Juni

PT AP I

25

Manajerial Tingkat Muda Angkatan XIII /


Managerial Level XIII Youth Force

18 Nopember - 8 Desember

PT AP I

25

Manajerial Madya Angkatan VII /


Managerial Madya Force VII

1 - 28 Oktober

PT AP I

25

Advanced Leadership Program

27 Februari - 8 April

CLDI

19

Diklat Technical Competency and Certification (TCC)


Air Condition System (ACS) / Technical Competency
Training and Certification (TCC) Air Condition System
(ACS)

19 Nopember - 4 Desember

ATKP Surabaya

20

Diklat Technical Competency (TCC) Water Pump System


(WPS) / Technical Training Competency (TCC) Water
Pump System (WPS)

7 - 22 Desember

ATKP Surabaya

20

10

Diklat Technical Competency (TCC) CCTV / Technical


Training Competency (TCC) CCTV

19 Nopember - 16 Desember

ATKP Surabaya

20

11

Diklat Technical Competency and Certification (TCC)


Airport Lighting System (ALS) / Technical Competency
Training and Certification (TCC) Airport Lighting System
(ALS)

19 Nopember - 15 Desember

ATKP Surabaya

17

12

Ujian Perpanjangan Rating ALS, TRD, GNS, CCR


Recurrent ALS, TRD, GNS, CCR Rating

14 - 16 Desember

PT AP I

21

13

Ujian Perpanjangan Rating CCR


Recurrent CCR Rating

21 - 23 Desember

PT AP I

21

14

Ujian Perpanjangan Rating X-Ray dan CCTV /


Recurrent X-Ray and CCTV Rating

14 - 17 Desember

PT AP I

30

15

Ujian Perpanjangan Rating Alat-alat Berat /


Recurrent Equipment Rating

7 - 9 Desember 2015

PT AP I

21

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

243

Laporan Manajemen
Management Report

No.

244

Profil Perusahaan
Company Profile

Nama Program
Name of Program

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

Jumlah Peserta
Number of
Participants

16

Ujian Perpanjangan Rating Genset


Recurrent Genset Rating

25 - 26 Februari

PT AP I

33

17

Ujian Perpanjangan Rating Genset


Recurrent Genset Rating

30 Nopember - 2 Desember

PT AP I

20

18

Ujian Perpanjangan Rating TQM


Recurrent TQM Rating

28 - 30 Desember

PT AP I

19

19

TCC Fasilitas Sisi Darat/Udara /


Land Side Facility / Air TCC

19 Nopember - 23 Desember
2015

ATKP Surabaya

20

20

Diklat Junior Aviation Security Angkatan I Tahun 2015 /


Junior Training Aviation Security Group I 2015

18 Mei - 4 Juni

PT AP I

20

21

Diklat Junior Aviation Security Angkatan II Tahun 2015 /


Junior Training Aviation Security Force II 2015

4 - 20 Juni

PT AP I

20

22

Diklat Senior Aviation Security Angkatan VI Tahun 2015 /


Senior Training Aviation Security Forces VI 2015

18 Mei - 9 Juni

PT AP I

20

23

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali I) /


Recurrent AVSEC License (Bali I)

5 - 7 Mei

PT AP I

21

24

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Surabaya I) /


Recurrent AVSEC License (Surabaya I)

5 - 7 Mei

PT AP I

20

25

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali II) /


Recurrent AVSEC License (Bali II)

7 - 9 Mei

PT AP I

20

26

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Surabaya II) /


Recurrent AVSEC License (Surabaya II)

7 - 9 Mei

PT AP I

20

27

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Surabaya III) /


Recurrent AVSEC License (Surabaya III)

11 - 13 Mei

PT AP I

20

28

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali III) /


Recurrent AVSEC License (Bali III)

12 - 14 Mei

PT AP I

19

29

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Makassar) /


Recurrent AVSEC License (Makassar)

12 - 14 Mei

PT AP I

21

30

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Balikpapan I) /


Recurrent AVSEC License (Balikpapan I)

12 - 14 Mei

PT AP I

11

31

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Balikpapan II) /


Recurrent AVSEC License (Balikpapan II)

14 - 16 Mei

PT AP I

11

32

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali IV) /


Recurrent AVSEC License (Bali IV)

19 - 21 Mei

PT AP I

16

33

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Surabaya IV) /


Recurrent AVSEC License (Surabaya IV)

19 - 21 Mei

PT AP I

17

34

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Balikpapan III) /


Recurrent AVSEC License (Balikpapan Iii)

19 - 21 Mei

PT AP I

16

35

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali V) /


Recurrent AVSEC License (Bali V)

21 - 23 Mei

PT AP I

14

36

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Balikpapan IV) /


Recurrent AVSEC License (Balikpapan IV)

21 - 23 Mei

PT AP I

16

37

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Bali VI) /


Recurrent AVSEC License (Bali VI)

26 - 28 Mei

PT AP I

19

38

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Solo) /


Recurrent AVSEC License (Solo)

26 - 28 Mei

PT AP I

16

39

Ujian Perpanjangan Lisensi AVSEC (Biak) /


Recurrent AVSEC License (Biak)

26 - 28 Mei

PT AP I

16

40

Diklat Apron Movement Control /


Training Apron Movement Control

23 Nopember - 18 Desember

PT AP I

20

41

Diklat Basic PKP-PK Angkatan I Tahun 2015 /


Basic Training PKP-PK Group I 2015

16 September - 4 Nopember

PT AP I

24

42

Diklat Basic PKP-PK Angkatan II Tahun 2015 /


Basic Training PKP-PK Force II 2015

16 September - 4 Nopember

PT AP I

23

43

Diklat Junior PKP-PK Angkatan III Tahun 2015 /


Training Junior PKP-PK Force III 2015

18 Mei - 26 Juni

PT AP I

20

44

Diklat Basic Aviation Security Angkatan IX Tahun 2015 /


Training Basic Aviation Security Force IX 2015

16 September - 9 Oktober

PT AP I

21

45

Diklat Basic Aviation Security Angkatan X Tahun 2015 /


Training Basic Aviation Security Force X 2015

16 September - 9 Oktober

PT AP I

21

46

Diklat Basic Aviation Security Angkatan XI Tahun 2015 /


Training Basic Aviation Security Forces XI 2015

16 September - 9 Oktober

PT AP I

20

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.

Nama Program
Name of Program

47

Diklat Salvage Angkatan II Tahun 2015 /


Salvage Training Force II 2015

48

Perpanjangan SKP PKP-PK Batch I


Recurent Airport Fire Fighting & Rescue License Batch I

49

50

51

52

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Perpanjangan SKP PKP-PK Batch II


Recurent Airport Fire Fighting & Rescue License Batch II

Perpanjangan SKP PKP-PK Batch III


Recurent Airport Fire Fighting & Rescue License Batch III

Perpanjangan SKP PKP-PK Batch IV


Recurent Airport Fire Fighting & Rescue License Batch IV

Perpanjangan SKP Salvage


Recurent Salvage License

Laporan Keuangan
Financial Report

Jumlah Peserta
Number of
Participants

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

1 - 16 Desember

PT AP I

20

17 - 20 Maret

PT AP I

12

25 - 28 Maret

PT AP I

19

30 Maret - 3 April

PT AP I

20

7 - 10 April

PT AP I

28 April - 1 Mei

PT AP I

17

4 - 7 Mei

PT AP I

16

12 - 15 Mei

PT AP I

14

20 - 23 Mei

PT AP I

27 - 30 Mei

PT AP I

5 - 8 Agustus

PT AP I

16

12 - 15 Agustus

PT AP I

14

8 - 11 September

PT AP I

11

15 - 18 September

PT AP I

11

23 - 26 September

PT AP I

20 - 23 Oktober

PT AP I

20 - 23 Oktober

PT AP I

11

53

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(DPS) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (DPS)

11 - 12 Desember

PT AP I

19

54

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(Sub I) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (SUB I)

22 - 23 Desember

PT AP I

20

55

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(SUB II) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (SUB II)

14 - 15 Desember

PT AP I

17

56

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(UPG) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (UPG)

10 - 11 Desember

PT AP I

12

57

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(BPN) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (BPN)

15 - 16 Desember

PT AP I

17

58

Perpanjangan SKP Aviobridge, Marshaller dan AMC


(SOC) / Recurent Aviobridge, marshaller and AMC
License (SOC)

17 - 18 Desember

PT AP I

13

59

Audit Intern Tingkat Dasar I /


Internal Audit Basic Level I

9 Maret - 20 Maret

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

60

Audit Intern Tingkat Dasar II /


Basic Level II Internal Audit

23 Maret - 2 April

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

61

Audit Intern Tingkat Dasar II /


Basic Level II Internal Audit

27 Juli - 7 Agustus

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

62

Audit Intern Tingkat Lanjutan I /


Internal Audit Advanced Level I

22 Juni - 3 Juli

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

63

Public Training Internal Audit Tingkat Managerial /


Public Training Internal Audit Managerial Level

19 - 28 Januari ; 23 Februari - 4
Maret ; 9 - 18 Maret

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

15

64

Workshop Community Development Management

18 - 20 Mei

PT AP I

24

65

Hukum Pajak / Tax law

2 - 5 Februari

PT AP I

25

66

Pelatihan Tatanan Kebandarudaraan (Master Plan


Bandar Udara) / Training Kits Airport Affairs (Master
Plan for the airport)

10 - 12 Nopember

PT AP I

25

67

Pelatihan Audit Mutu Internal Sistem Manajemen Mutu


ISO 9001:2008 / Internal Quality Audit Training Quality
Management System ISO 9001: 2008

28 - 30 April

PT AP I

20

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

245

Laporan Manajemen
Management Report

Nama Program
Name of Program

No.

246

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Jumlah Peserta
Number of
Participants

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

7 - 9 April

PT AP I

20

68

Pelatihan Interpretasi dan Dokumentasi Sistem


Manajemen Mutu ISO 9001:2008 / Interpretation
Training and Documentation Quality Management
System ISO 9001: 2008

69

Training Enterprise Risk Management For Department


Head

12 - 13 Maret

PT AP I

35

70

Training Enterprise Risk Management For Section Head


And Person in Charge (PIC)

9 - 10 Maret

PT AP I

35

71

Pelatihan Public ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2 - 6 Maret

CRMS Indonesia

13

72

Sertifikasi Manajemen Risiko CRMS /


CRMS Risk Management Certification

9 Mei

CRMS Indonesia

73

Workshop Certified Risk Management Officer

24 - 27 Februari

CRMS Indonesia

74

Workshop Pembentukan Tunas, Sistem dan Komite


Integritas / Shoot Formation Workshop, Systems and
Integrity Committee

3 - 4 Juni

PT AP I

24

75

Workshop Tunas Integritas Batch III /


Shoots Integrity Workshop Batch III

30 Nopember - 2 Desember

PT AP I

26

76

Diklat Sar Laut / Sea Training Sar

26 Nopember - 2 Desember

PT AP I

30

77

Workshop Dangerous Goods Awareness (SUB)

1 - 3 Juli

PT AP I

90

78

Workshop Dangerous Goods Awareness (KOE)

6 - 7 Juli

PT AP I

60

79

Workshop Dangerous Goods Awareness (UPG)

8 - 9 Juli

PT AP I

90

80

Workshop Dangerous Goods Awareness (AMQ)

6 - 7 Juli

PT AP I

60

81

Workshop Dangerous Goods Awareness (JOG)

28 - 29 Juli

PT AP I

60

82

Workshop Dangerous Goods Awareness (BDJ)

30 - 31 Juli

PT AP I

60

83

Jambore AVSEC

22 - 28 Maret

PT AP I

155

84

Public Training Workshop Penyelamatan dan First Aid


(P3K) / Public Training Workshop Rescue and First Aid
(P3K)

9 - 11 September

PT Sinergi Solusi
Indonesia

20

85

Airport Safety Investigation

23 - 27 Maret

PT AP I

30

86

Eco Airport

3 - 5 Juni 2015

PT AP I

24

87

Waste Management System

15 - 17 Juni

PT AP I

20

88

Pelatihan Airport Safety Management System Tahun


2015 / Airport Safety Management System Training 2015

16 - 20 Nopember

PT AP I

25

89

Diklat Electrical Automation PLC and Scada Training /


Training Electrical Automation PLC and Scada Training

16 - 18 Desember

Productivity and Quality


Improvement

16

90

Cisco Certified Network Associate Fast Track dan Teknisi


Jaringan / Cisco Certified Network Associate Fast Track
and Network technician

20 - 29 April

Net Campus

10

91

Public Training Pembekalan dan Sertifikasi Ahli Muda


Manajemen Proyek / Public Training and Certification
Briefing Young Expert Project Management

4 - 7 Mei

IAMPI

10

92

Workshop Project and Program Management

93

Training Contract Management in Construction

94

Public Training Basic Cargo Skills and Procedures

95

Workshop and Focus Group Discussion Analisa Laporan


Keuangan / Workshop Focus Group Discussion and
Analysis of Financial Statements

96

Public Training "Pelatihan Strategic Planning and


Corporate Budgeting" and Focus Group Discussion

97

Training Branch Key User SAP Modul FICO

98

Pelatihan Windows Server 2012 Virtualization / Windows


Server 2012 Virtualization Training

99

Workshop Cisco Certified Network Associate (CCNA) +


Exam

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

6 - 9 April

ADW Consulting

20

2 - 4 September

ADW Consulting

12

25 - 30 Mei

Garuda Indonesia
Training Center

20

19 - 22 Oktober

Ikatan Akuntan
Indonesia

20

10 - 13 Nopember

PT Angkasa Pura I
bekerja sama dengan
PPAK

22

24 Agustus - 2 September

PT AP I

20

16 - 20 Nopember

EDUTRAIN

16

12 -16 Oktober

MULTIMATIC

14

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan
Financial Report

Jumlah Peserta
Number of
Participants

No.

Nama Program
Name of Program

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

100

Pelatihan Information Technology Infrastructure Library


(ITIL) Foundation / Training Information Technology
Infrastructure Library (ITIL) Foundation

2 - 4 November

EDUTRAIN

16

101

Training IT Project Management and Exam Batch I

28 September - 3 Oktober

INIXINDO

102

Training IT Project Management and Exam Batch II

7 - 12 September

INIXINDO

103

Training IEEE Certified Software Development


Professional

9 - 12 Nopember

INIXINDO

104

Pelatihan Goal Setting and KPI Development Batch I /


Goal Setting Training and Development KPI Batch I

18 - 19 Nopember

STELLAR HR

25

105

Workshop Evaluasi Struktur Organisasi dan Analisa


Beban Kerja / Workshop Evaluation and Analysis
Organizational Structure Workload

4 - 6 Februari

PPM Manajemen

25

106

Pelatihan Investigasi dan Kegiatan Forum Group


Discussion untuk Tim P4DP / Investigation Training and
Event Group Discussion To Tim P4DP

5 - 8 Oktober

PT Angkasa Pura I
bekerja sama dengan
PT Sinergi Solusi
Indonesia

25

107

Bahasa Inggris Kelas Elementary III Untuk Officer /


Elementary English Class III To Officer

22 Juni - September

PT AP I

20

108

Pelatihan Bahasa Inggris Kelas Conversation untuk


Officer / English Conversation Class Training For
Officer

22 Juni - September

PT AP I

18

109

English Conversation Club Class A

Agustus - Oktober

PT AP I

14

110

English Conversation Club Class B

Agustus -Oktober

PT AP I

14

111

Diklat General Instructor Course Tahun 2015 / General


Instructor Training Course 2015

1 - 19 Desember

PT AP I

20

112

Pra Purnabakti Batch XI

20 - 23 April

PT AP I

26

113

Pra Purnabakti Batch XII

25 - 28 Mei

PT AP I

26

114

Pra Purnabakti Batch XIII

31 Agustus - 4 September

PT AP I

25

115

Pra Purnabakti Batch XIV

28 September - 2 Oktober

PT AP I

25

116

Airport Management Profesional Acreditation Program


Online Course - Airport Operations, Safety and Security

13 April - 10 Mei

ACI ICAO

117

Airport Management Profesional Acreditation Program


Elective Course - Airport Safety Course ACI/ICAO
Aerodrome Certification

25 - 29 Mei

ACI ICAO

118

Airport Management Profesional Acreditation Program


Online Course - Airport Planning, Development and
Environmental Management

14 September - 11 Oktober

ACI ICAO

119

Airport Management Profesional Acreditation Program


Elective Course - Airport Revenue Generation dan
Kegiatan Benchmarking Ke Munich International
Airport / Airport Management Profesional Acreditation
Program Elective Course - Airport Revenue Generation
and Event Benchmarking To Munich International
Airport

19 - 23 Oktober 2015 dan 26 27 Oktober

ACI ICAO

120

Focus Group Discussion Risk Diplomacy Leading The


Charge for Successful ERM

14 Januari

PT Interlink Indonesia

121

Workshop "Aspek Legal Penugasan Auditor Internal"


/ Workshop Legal Aspects of the Internal Auditor
Assignment

24 Januari

Risk Management
Internasional

122

Public Training "Create Your Own KM Initiative, Now!"

9 - 11 Pebruari

ITTC KNOCO Indonesia

123

Public Training Pelatihan "Prosedur Pengadaan


Barang dan Jasa BUMN" / Public Training Training
Procurement Procedure SOE

4 - 6 Pebruari

BEPROF

124

Public Training "Strategic Management of Training


Center and Training Division"

10 - 11 Pebruari

Indolatih Management

125

Workshop Analisis Beban Kerja dan Perencanaan


Kebutuhan SDM Perusahaan / Workshop Workload
Analysis and Planning Human Capital Needs Company

9 - 10 Pebruari

INDOTAMA

126

Workshop Tindak Lanjut "Feedback" Hasil Assessment


IQA 2014 / Follow-up Workshop Feedback IQA
Assessment Results 2014

11 Pebruari

QIA Foundation

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

247

Laporan Manajemen
Management Report

No.

248

Profil Perusahaan
Company Profile

Nama Program
Name of Program

127

Workshop Evaluasi Kinerja Examiner / Workshop on


Performance Evaluation Examiner

128

Pelatihan Managing Information Technology Risks /


Training Managing Information Technology Risks

129

Public Training Pelatihan General Affair Management /


Public Training Training General Affair Management

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

Jumlah Peserta
Number of
Participants

12 Pebruari

QIA Foundation

23 - 24 Pebruari

Andalan Nusantara
Teknologi

26 - 27 Pebruari

Bina Management
Center

5 - 6 Maret

INDOTAMA

12 Maret

INTI Pesan

9 - 11 Maret

IQA Foundation

27 Maret

Asosiasi Toilet Indonesia

130

Public Training Workshop Training Need Analysis

131

Seminar HR Director / HR Director Seminar

132

Training Interpretasi Kriteria Menggunakan "Kerangka


Kinerja Ekselen Baldrige 2015-2016" / Interpretation
Training Using the criteria excellence Baldrige
Performance Framework 2015-2016

133

Seminar Menuju Toilet Bersih dan Higienis /


Towards Clean and Hygienic Toilet Seminar

134

Workshop "Electrical and Mechanical Safety"

25 - 26 Maret

Pusat Pengembangan
Profesi Indonesia

135

Pelatihan Airport Slot and Scheduling /


Training Airport Slot and Scheduling

25 - 27 Maret

IATA

136

Seminar Jaminan Kesehatan Karyawan /


Employee Health Insurance Seminar

25 - 26 Maret

Puri Communication

137

Workshop Compliance and Whistleblowing Governance

16 - 17 APRIL

JSM Management
Consulting

138

Training General Ground Support Equipment Operator


Familiarization

13 - 28 April

Gapura Learning Center

10

139

Seminar Nasional Internal Audit 2015 dan Wisudawan


QIA / National Seminar on Internal Audit in 2015 and
Graduates QIA

14 - 16 April

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

21

140

Training Interpretasi Kriteria Menggunakan "Kerangka


Kinerja Ekselen Baldrige 2015-2016" Batch II /
Interpretation Training Using the criteria excellence
Baldrige Performance Framework 2015-2016 Batch II

20 - 22 April

IQA Foundation

141

Public Training Seminar Indonesia Training and


Development Summit

22 - 23 April

INTI Pesan

142

Public Training Building Maintenance

15 - 17 April

EXPERTINDO

143

Public Training Designing Training Program

28 - 30 April

PT INSMART

144

Workshop Analisis Beban Kerja dan Perencanaan


Kebutuhan SDM Peusahaan / Workshop Workload
Analysis and Requirements Planning Corporate Human
Resources

27 - 28 April

INDOTAMA

145

Diklat Nasional Modus Operandi Baru dan Pola


Pengungkapan Kasus / National Training and New
Modus Operandi Disclosure Pattern Case

16 - 17 April

Lembaga Diklat Profesi


PPNS - RI

146

Pelatihan Nasional Pendekteksian Kecurangan (Fraud)


dengan Menggunakan Software Audit / The National
Training pendektesian Fraud (Fraud) Using Software
Audit

17 - 18 April

PUSPIN

147

Training Certified Data Center Professional + Exam

4 - 5 Mei

INIXINDO

148

Seminar Nasional Teknik Negosiasi dalam Perundingan


Penyelesaian Kasus Hubungan Industrial di Perusahaan
/ National Seminar on Negotiation Techniques
Negotiation Settlement In Case of Industrial Relations

25 - 26 Maret

Forum Peduli Solidaritas


Bangsa

149

Seminar "Apakah Business Judgement di Lingkungan


BUMN Dapat Dipidana Korupsikan?" / Seminar Is the
Business Judgment in Environmental SOE to Punishable
Korupsikan?

7 - 8 Mei

INTRINSICS

150

Public Training Workshop Tehnik Penyusunan dan


Penetapan Harga Perkiraan Sendiri dalam Pengadaan
Barang dan Jasa Perusahaan / Public Training
Workshop on Preparation Technique and Pricing
Estimates Alone In Procurement Company

7 - 9 Mei

INDOLATIH
Management

151

Workshop dan Dialog Nasional Pertanahan / Workshop


and the National Dialogue Land

21 - 22 Mei

Pusat Pengkajian
Informasi Nasional

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Nama Program
Name of Program

Laporan Keuangan
Financial Report

Jumlah Peserta
Number of
Participants

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

27 - 29 Mei

INTRINSICS

152

Pelatihan Tata Cara Penghapusan Piutang BUMN /


Training Procedures for Removal of SOE Accounts

153

Public Training Network Security Administrator + Exam

8 - 12 Juni

INIXINDO

154

Pelatihan Change ISO 9001 : 2015 /


Change Training ISO 9001: 2015

27 - 28 MEI

Global Pro Management

155

Training Examiner "Kerangka Kinerja Ekselen Baldrige


2015 - 2016" / Training Examinerexcellence Baldrige
Performance Framework 2015 - 2016

25 - 29 Mei

IQA Foundation

156

Workshop Strategic Managing Learning and


Development

28 - 29 Mei

INDOLATIH
Management

157

Public Training Basic Financial Modeling /


Public Training Basic Financial Modeling

23 Mei - 13 Juni

FE Universitas Indonesia

158

Pelatihan Financial Statement Analysis /


Financial Statement Analysis Training

9 - 10 Juni

PPM Manajemen

159

Pelatihan Practical Behavior - Based Interview /


Practical Training Behavior - Based Interview

4 - 5 Juni

PPM Manajemen

160

Jambore Media dan PR Indonesia /


Jamboree Media and PR Indonesia

10 - 11 Juni

Serikat Perusahaan
PERS

161

Kursus Intensif Aspek Penting Peraturan Bank Indonesia


No. 17/3/PBI/2015 / Intensive Course Important Aspects
of Bank Indonesia Regulation No. 17/3 / PBI / 2015

11 Juni

PT Thals Pilar Indonesia

162

Workshop Monitoring dan Evaluasi Penyusunan RKAP


dan KPI BUMN dan Anak Perusahaan / Workshop on
Monitoring and Evaluation Preparation of CBP and KPI
SOEs and Subsidiaries

12 Juni

Media Pekerja BUMN

163

Musyawarah Nasional Forum Humas BUMN /


National Congress of SOE Public Forum

24 - 26 Juni

Forum Human BUMN

164

Public Training Financial Modelling

24 - 26 Juni

MUC Consulting Group

165

Akuntansi Manajemen / Management accounting

15 Agustus - 17 Oktober

Universitas Indonesia

166

KM Summit Indonesia Tahun 2015 /


KM Summit Indonesia 2015

25 - 27 Agustus

ITTC Knoco Indonesia

167

Pelatihan ISO 31000 Standar Internasional Manajemen


Risiko Implementasi ERM / Training International
Standard ISO 31000 Risk Management ERM
Implementation

7 - 11 September

CRMS Indonesia

168

Pelatihan Metode Penyusunan Spesifikasi dan Harga


Perkiraan Sendiri / Training Method of Preparation of
Specifications And Price Estimate Alone

16 - 18 September

Mark Share People


Development

169

Seminar dan Mukernas FKSPI 2015 "Good Governance Excellent Performance" / Mukernas Fkspi and Seminar
2015 Good Governance - Excellent Performance

16 - 18 September

Panitia Seminar dan


Mukernas 205

170

Training Human Capital Management Certification


(HCMC)

25 - 28 Agustus; 21 - 23
September; 28 - 30 Oktober,
25 - 27 Nopember

PPM Manajemen

171

Workshop Penyusunan Business Plan /


Business Plan Workshop

26 Agustus

DHN Consulting

172

Pelatihan Assessor KPKU/Interpretasi KPKU /


KPKU Assessor Training / Interpretation KPKU

26 - 28 Agustus

Forum Ekselen BUMN

173

Pelatihan Assessor KPKU Lanjutan /


Continued KPKU Assessor Training

3 - 4 September

Forum Ekselen BUMN

174

Workshop Pematangan Konsep dan Panduan Sistem


Integritas (Kolaborasi Tunas Integritas Nasional II 2015)
/ Maturation Workshop Concepts and Guidance System
Integrity (Integrity Tunas National Collaboration II 2015)

24 - 27 Agustus

KPK

175

Public Training Feasibilty Study

9 - 11 September

PPM Manajemen

176

Workshop Designing Training Program

177

Certified Human Resources Professional

178

Pelatihan Assessment Center Assessor Certification /


Training Assessment Center Assessor Certification

179

Workshop Evaluating Training Program

21 - 23 September

PPM Manajemen

15 September - 20 Nopember

UNIKA Atma Jaya

9 - 13 Nopember

PPM Manajemen

7 - 8 Oktober

PPM Manajemen

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

249

Laporan Manajemen
Management Report

Nama Program
Name of Program

No.

250

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Jumlah Peserta
Number of
Participants

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

15 Oktober

Universitas Andalas

19 - 31 Oktober

PT Sinergi Solusi
Indonesia

9 Oktober

Mark Plus

4 - 5 Nopember

TELKOM

180

Seminar Nasional "Auditing and Ethics : Current Issues


and Future Treaths" / National Seminar on Auditing
and Ethics: Current Issues and Future Treaths

181

Pelatihan Sertifikasi Ahli K3 Umum / Pelatihan


Sertifikasi Ahli K3 Umum / K3 Expert Certification
Training Works

182

The 1st Asean Marketing Summit 2015

183

The 3 International Seminar and Conference on


Learning Organization

184

Public Training Digital Marketing

21 - 22 Oktober

PPM Manajemen

185

Pelatihan Assessor KPKU / Assessor Training KPKU

21 - 23 Oktober

Forum Ekselen BUMN

186

Pelatihan Interpretasi KPKU /


Interpretation Training KPKU

21 - 23 Oktober

Forum Ekselen BUMN

187

National Anti Fraud Conference 2015

20 - 22 Oktober

Associate For Certified


Fraud Examiner

188

Public Training Workshop Lelang Penghapusan Aset


Perusahaan / Public Training Workshop Removal
Auction Company Assets

22 - 23 Oktober

LIIP

189

Public Training Air Conditioning and HVAC

10 - 12 Nopember

CONVERSINDO

190

Pelatihan ISO 31000 Standar International Manajemen


Risiko ERM Fundamental dan Sertifikasi ERMAP Model
EBA / Training International Standard ISO 31000 Risk
Management ERM Fundamentals and Certification
Model ERMAP Eba

7 - 12 Desember

CRMS Indonesia

rd

191

Public Training Building Maintenance and Facilities

25 - 27 Nopember

CONVERSINDO

192

Public Training Feasibilty Study

18 - 20 Nopember

PPM Manajemen

193

Airport Planning and Management Course

4 - 10 Nopember

PPSDM

194

Pelatihan Developing Positive Mind /


Developing Positive Mind Training

14 Nopember

MAHADIBYA

66

195

Airspace Management Course

16 - 20 Nopember

PPSDM

196

Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN)


XIX dan IQPC 2015 / Gathering Quality and Productivity
Council (TKMPN) XIX AND IQPC 2015

23 - 26 Nopember

Wahana Kendali Mutu

197

Measuring on Training Investment (ROTI)

2 - 3 Desember

PPM Manajemen

198

Pelatihan Internal Auditor SMK3 /


Internal Auditor Training SMK3

7 - 10 Nopember

SMK3

199

Seminar Nasional Mencegah Tindak Pidana Korupsi


Pengadaan Barang dan Jasa / National Seminar on
Preventing Corruption Procurement

9 Desember

KPK

200

Workshop Legal Opinion dan Legal Audit /


Workshop Legal Opinion and Legal Audit

16 - 18 Desember

INTRINSICS

201

Public Training Building Service Culture

16 - 17 Desember

PPM Manajemen

202

Seminar Reshaping, Sharpening and BUMN Outlook


2016 / Reshaping seminars, Sharpening and SOE
Outlook 2016

17 Desember

FE Universitas Indonesia

203

Public Training Interpersonal Softskill

15 - 16 Desember

PPM Manajemen

204

Aerodrome Inspection in Asean Oleh Pemerintah


Korea Selatan / Aerodrome Inspection In Asean By the
Government of South Korea

12 - 21 Mei

Incheon Airport Aviation


Academy

205

The 1st Corporate Secretary Forum

28 - 30 April

Serikat Perusahaan Pers

206

ACI Global Training - Developing A Customer Service


Culture at Airports

26 - 30 Juli

ACI

207

ASM Route Development Programme - The


Fundamentals of Route Development

19 - 20 Mei

ASM Global

208

ASM Route Development Programme - The


Fundamentals of Route Development

20 - 20 Mei

ASM Global

209

Airport Terminal Operation Course

21 - 30 Juli

Incheon Airport Aviation


Academy

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Jumlah Peserta
Number of
Participants

Waktu
Time

Penyelenggara
Organizers

210

2015 ACI Asia - Pacific HR Best Practice Seminar dan


Kegiatan Benchmarking ke Haneda International
Airport / 2015 ACI Asia - Pacific Hr Best Practice
Benchmarking Seminar and Event To Haneda
International Airport

5 - 9 Oktober

ACI

211

Ampap Gateway Course - Air Transport System

5 - 9 Oktober

ACI ICAO

212

ACI Online Learning - Certificate in Concession


Management

7 Minggu

ACI Online Learning


Center

213

ACIIA Manila Conference and On-Site Learning 2015

2 - 7 Nopember

Yayasan Pendidikan
Internal Audit

214

Pelatihan Airfield Pavement Design and Evaluation


Training Course di Singapore / Training Airfield
Pavement Design and Evaluation Training Course in
Singapore

23 - 26 Nopember

Equip Global

No.

Nama Program
Name of Program

Laporan Keuangan
Financial Report

215

INACA -IATA Dangerous Goods Workshop

216

Workshop Risk Based Internal Audit

217

ACI Online Learning - Certificate in Airport Business


Operations

218

ACI Global Training - Airport Revenue Generation

17 Nopember

IATA

9 - 10 Desember

Green Forest Singapore

7 Minggu

ACI

19 - 23 Oktober

ACI

TOTAL

2
3,523

SURVEI KEPUASAN KARYAWAN

HUMAN CAPITAL SATISFACTION SURVEY

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk


memastikan bahwa karyawannya, terutama mereka yang
memiliki kompetensi dan kinerja tinggi, memiliki kepuasan
kerja yang tinggi, Perseroan telah melaksanakan survei
Kepuasan Karyawan pada tahun 2015. Pada survei tersebut
dilakukan penilaian terhadap 10 dimensi yang diukur, yaitu:

The efforts made by the Company to ensure that their


employees, especially those who have the competence and
high performance, has a high satisfaction, the Company has
conducted employee satisfaction surveys in 2015. In the survey
carried out an assessment of the 10 dimensions that measured
by:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Peran Karyawan
Penghargaan, Sanksi dan Keamanan Kerja
Lingkungan Kerja
Penilaian Kinerja
Pendidikan dan pelatihan
Manajemen, Komunikasi dan Perencanaan
Rekrutmen dan Pola Karir
Penghasilan, Jaminan Kesehatan, THT dan Pensiun
Keterikatan Tenaga Kerja
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan

Survei dilakukan dengan membandingkan tingkat harapan


(importance) karyawan dan kenyataan (performance)
berdasarkan penilaian dari karyawan. Dari 10 dimensi yang
dinilai berdasarkan hasil survei, secara overall rata-rata
harapan karyawan berada pada angka 4,54 sedangkan
kenyataan (performance) yang ada berada pada angka 4,05
sehingga terdapat gap antara harapan dan performance.
Namun demikian, gap antara kenyataan dan harapan tidak
signifikan. Berikut ini adalah hasil survei kepuasan karyawan
secara keseluruhan (overall):

Role of Employees
The Awards, Sanctions and Safety
Work Environment
Assessment of Performance
Education and Training
Management, Communications and Planning
Recruitment and Career Patterns
Income, Health Insurance, ENT and Retirement
Engagement of Labor
Vision, Mission and Companys Values

The survey was conducted by comparing the level of


expectation (importance) of employees and reality
(performance) based on an assessment of the employee.
From 10 dimensions that assessed based on the results of the
survey, as overall average expectations of employees stood at
4.54 while the reality (performance) is stands at 4.05 so there
is a gap between expectations and performance. The gap
betwen the important and performance was not significant.
Here are the results of employee satisfaction surveys as a
whole (overall):

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

251

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tabel Indeks Kepuasan Karyawan Tahun 2015 / Tabel of Employee Satisfaction Index Year 2015

252

Harapan
Importance

Dimensi
Dimension

No.

Kenyataan
Performance

Beda
Gap

1.

Peran Pegawai / Employee Role

4.53

4.16

0.37

2.

Penghargaan, Sanksi dan Keamanan Kerja / Reward, Sanction and Job


Security

4.51

4.05

0.46

3.

Lingkungan Kerja / Work Environment

4.51

3.94

0.58

4.

Penilaian Kinerja / Performance Measurement

4.53

4.03

0.50

5.

Pendidikan dan Pelatihan / Education and Training

4.58

4.04

0.55

6.

Manajemen, Komunikasi dan Perencanaan / Management, Communication,


and Planning

4.53

4.11

0.42

7.

Rekrutmen dan Pola Karir / Recruitment and Career Path

4.45

3.82

0.63

8.

Penghasilan, Jaminan Kesehatan, THT dan Pensiun / Income, Healthy


Assurance, THT and Pension

4.63

4.02

0.62

9.

Keterikatan Tenaga Kerja / Employee Engagement

4.53

4.04

0.49

10.

Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan / Vision, Mission, and Corporate Value

4.60

4.26

0.35

Rerata / Average

4.54

4.05

0.50

PERFORMANCE MANAGEMENT

PERFORMANCE MANAGEMENT

Perseroan menerapkan Performance Management System


(PMS) berdasarkan Keputusan Direksi No. KEP 70/OM.
02.05/2013 tanggal 1 Juli 2013. Performance Management
System (PMS) adalah sistem pengelolaan kinerja individu
dalam jangka waktu tertentu sebagai upaya memastikan agar
unit kerja dan individu dapat bekerjasama secara optimal
dalam pencapaian target Perseroan melalui perencanaan,
pengorganisasian dan evaluasi kinerja karyawan.

The Company implements Performance Management System


(PMS) by Decree No. KEP 70/OM. 02:05/2013 dated July 1,
2013. Performance Management System (PMS) is a system
of individual performance management in a given period of
time, it is an effort to ensure that work units and individuals
can work together optimally in the achieving the companys
goals through planning, organizing and evaluating employee
performance.

Performance Management System (PMS) dilaksanakan


setiap 6 (enam) bulan sekali atau per semester. Dalam setiap
siklus terdapat 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu:
a. Perencanaan kinerja (Planning)
Tahapan untuk membuat kesepakatan antara pejabat
penilai dengan karyawan yang dinilai dalam menetapkan
sasaran kinerja individu yang merupakan penjabaran/
turunan (cascading) dari rencana kinerja Perseroan,
rencana kinerja unit kerja (achievement goal) dan
rencana pengembangan diri karyawan. Perseroan
telah menetapkan strategi jangka panjang ke dalam
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), kemudian
pelaksanaannya dijabarkan dalam program-program
kerja perusahaan (RKAP) serta diimplementasikan dalam
Kontrak Manajemen di setiap direktorat.

Performance Management System (PMS) is conducted every


six (6) months or once per semester. In every cycle there are
three (3) phases of activities:
a. Planning
Stages to make a deal between appraiser of placeman
and employees that assessed in setting individual
performance goals which is a translation/derivative
(cascading) of the Companys performance plan, plan of
work unit performance (achievement goal) and employee
self-improvement plan. The Company has set a long-term
strategy on the Companys Long Term Plan (RJPP), then
the implementation was described in the companys work
programs (CBP) and implemented in the Management
Contract in every directorate.

b. Monitoring dan Konseling (Tracking and Coaching)


Proses pemantauan dan pencatatan atas perkembangan
pencapaian kinerja dari proses planning, yang
berlangsung secara terus menerus selama satu siklus
sehingga terpantau dan menjamin tersedianya dokumen
pendukung pencapaian kinerja. Hal ini berguna bagi
bagi atasan dalam melakukan pembinaan kepada
bawahannya untuk mencapai sasaran kinerja baik unit
kerja maupun individu yang telah disepakati pada tahap
perencanaan.

b. Tracking and Coaching


Process of monitoring and recording on the development
of performance achievement from planning process,
which occured continuously for one cycle so that observed
and ensure the availability of supporting documents of the
performance achievement. It is useful for the superiors
to provide guidance to their subordinates in order to
achieve the performance targets both of work units and
individuals that have been agreed at the planning stage.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

c. Evaluasi (Evaluation)
Tahapan penilaian individu dalam 1 (satu) siklus
dengan cara membandingkan pencapaian sasaran
kinerja individu dengan rencana kinerja individu yang
telah disepakati pada saat perencanaan dalam satu
siklus. Penilaian dilakukan oleh atasan, rekan kerja dan
bawahan (untuk pejabat).

Laporan Keuangan
Financial Report

c. Evaluation
Stages of individual assessments within 1 (one) cycle by
comparing the achievement of individual performance
goals with individual performance plan that has been
agreed at the time of planning in one cycle. Assessment
done by superiors, co-worker and subordinates (for
placeman).

Gambar Siklus Performance Management System /


Performance Management System Cycle

Monitoring
(Tracking and
Coaching)

Perencanaan
Kinerja
(PlaNning)

Komponen dan bobot dalam sistem manajemen kinerja


karyawan adalah sebagai berikut:

Evaluasi
(Evaluation)

Components and weightings within employees performance


management system are as follows:

Komponen
Component
Goal (Target)

Perilaku (Behaviour)

Bobot
Percentage

Achievement Goal (Pencapaian Hasil Kinerja)

55%

Learning Goal (Kompetensi Teknis)

20%

Behavioral Competency (Kompetensi Perilaku)

15%

Corporate Value Commitment (Nilai Perusahaan)

10%

Achievement Goal adalah target pencapaian hasil kerja yang


merupakan penjabaran dari Key Performance Indicator (KPI)
korporat dan unit kerja yang memuat perencanaan kinerja
yang akan diukur dan kriteria rating yang akan digunakan
untuk melakukan penilaian kinerja. Sistem penilaian untuk
komponen Achievement Goal adalah single rater yaitu
penilaian berasal dari atasan langsung.

Achievement Goal is the target of work result achievement


which is a translation of the corporates Key Performance
Indicator (KPI) and business unit that includes performance
planning that will be measured and rating criteria that
will be used to assess performance. The scoring system
for Achievement Goal component is the single rater which
assessment comes from the direct supervisor.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

253

Laporan Manajemen
Management Report

254

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Learning Goal adalah target pencapaian pengembangan


kompetensi teknis karyawan. Sistem penilaian untuk
komponen Learning Goal adalah single rater yaitu penilaian
berasal dari atasan langsung dengan memperhatikan hasil
assessment terakhir.

Learning Goal is the target of competence developing


achievement of technical employees. The scoring system for
component of Learning Goal is a single rater that derived
from the direct superior by taking into the results of the last
assessment.

Behavioral Goal adalah target pencapaian pengembangan


kompetensi perilaku karyawan. Sistem penilaian untuk
komponen Learning Goal adalah multi rater yaitu penilaian
berasal dari atasan langsung, rekan kerja 1 level dan
bawahan (khusus pejabat struktural) dengan memperhatikan
hasil asessment terakhir.

Behavioral Goal is the target of competence developing


achievement of employees behavior. The scoring system for
component of Learning Goal is multi rater that assessment
comes from their direct superiors, colleagues and subordinates
level 1 (special structural placeman) by taking into the results
of the last assessment.

Pencapaian target learning goal dan behavioral goal diukur


dari usaha perbaikan yang dilakukan oleh karyawan yang
dinilai. Sumber kebutuhan pengembangan kompetensi teknis
dan perilaku dapat berasal dari hasil asessment kompetensi
yaitu dari gap atau selisih antara level kompetensi teknis yang
dipersyaratkan dalam model kompetensi suatu pemangku
jabatan dengan level kompetensi teknis yang dimiliki
oleh karyawan yang dinilai, atau bersumber dari laporan
permasalahan unit kerja, visi, misi, nilai-nilai dan strategi
Perseroan, implementasi sistem, job description, penilaian
kinerja, dan catatan karyawan.

The achievement of learning goals and behavioral goals


measured by improving business that made by employees who
assessed. Needs source of technical competency developing
and behavior can be derived from the results of competence
assessment, from the gap, or the difference between the level
of technical competency that required in the competency
model of placeman holders with their own level of technical
competence by the employees that assessed, or sourced of the
problem of working unit reports, vision , mission, values and
strategy of the Company, implementation of the system, job
descriptions, performance appraisals, and employee records.

Corporate Value Commitment adalah tingkat komitmen


karyawan dalam menjalankan perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai Perseroan yaitu Sinergi, Adaptif, Terpercaya dan
Unggul (SATU). Sistem penilaian untuk komponen Corporate
Value Commitment adalah multi rater yaitu penilaian berasal
dari atasan langsung, rekan kerja 1 level dan bawahan
(khusus pejabat struktural) dengan memperhatikan hasil
assessment terakhir.

Corporate Value Commitment is the level of employees


commitment in the running behavior based on the Companys
values such as Synergy, Adaptive, Reliable and Excellence
(ONE). The scoring system for a component of Corporate
Value Commitment is a multi-rater that assessment derived
from their direct superiors, colleagues and subordinates level
1 (special structural placeman) by taking into the results of the
last assessment.

HUMAN CAPITAL REWARD

HUMAN CAPITAL REWARD

Reward diberikan kepada pegawai berdasar kepada kinerja


masing-masing karyawan dan kinerja kantor cabang.
Indikator kinerja masing-masing karyawan disebut dengan
Performance Index (PI) yang diperoleh dari hasil pelaksanaan
Performance Management System serta pencapaian Key
Performance Indicator (KPI) kantor cabang.

Reward is given to employees based on the performance


of each employee and branch offices performance. The
performance indicators of each employee is called the
Performance Index (PI) that obtained from the implementation
result of the Performance Management System and the
achievement of Key Performance Indicator (KPI) branches.

REMUNERASI

REMUNERATION

Angkasa Pura Airports memberikan paket remunerasi yang


kompetitif sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan
dari pemberian remunerasi adalah untuk mempertahankan
keberadaan karyawan dalam jangka panjang dan
tercapainya tujuan Perseroan. Remunerasi karyawan Angkasa
Pura Airports secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu
kesejahteraan karyawan di masa aktif dan masa pensiun.

Angkasa Pura Airports provide a competitive remuneration


package in accordance with applicable regulations. The
purpose of the remuneration is to maintain the presence of
employees in the long term and in order to achieve companys
objectives. Remuneration of Angkasa Pura Airports employees
broadly divided into two, such as the welfare of employees in
active period and retirement.

KESEJAHTERAAN KARYAWAN DI MASA AKTIF

EMPLOYEE WELFARE IN ACTIVE PERIOD

Selama masa aktif kerja, human capital Angkasa Pura


Airports menerima beberapa jenis kesejahteraan sebagai
berikut:

During the active period of employment, Angkasa Pura


Airports human capital receive some type of welfare as
follows:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Jenis Kesejahteraan
Types of Welfare

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan
Financial Report

Komposisi
Composition

Penghasilan Bulanan
Monthly Income

Gaji pokok, tunjangan istri/suami, tunjangan anak,


tunjangan perusahaan, tunjangan pangan, insentif
prestasi, tunjangan kemahalan, tunjangan transport/
mobilitas, tunjangan jabatan.

Basic salary, allowances wife/husband, child support,


alimony company, food allowance, achievement incentive,
expensiveness allowance, transport/mobility allowance,
potition allowance.

Penghasilan Tahunan
Annual Income

Bantuan sewa rumah, tunjangan cuti tahunan, tunjangan


pendidikan anak sekolah, tunjangan hari raya, bonus,
seragam dinas.

Home rental assistance, annual leave allowance,


education allowance schoolchildren, holiday allowance,
bonus, service uniform.

Pemeliharaan
Kesehatan
Health Care

Jaminan pemeliharaan kesehatan secara mandiri dari


PT Angkasa Pura I (Persero) untuk rawat jalan, rawat
inap, serta pelayanan khusus yang meliputi:
alat bantu baca, pengobatan dan perawatan gigi, alat
bantu dengar, prothesa anggota gerak, prothesa mata,
serta dimulainya keikutsertaan karyawan pada program
BPJS Kesehatan.

Health care benefits independently from PT Angkasa Pura


I (Persero) for outpatient, inpatient, and special services
which include:reading tools, medical and dental care,
hearing aids, prostheses of limbs, eye prostheses, as well
as the commencement of the employee participation in
the program BPJS.

Housing allowance, granted to employees who have


worked continuously at the company for 20 years or
resign;

Dedication award for employees who have worked


continuously in the Company for 25 years and who
ended his term or be honorably discharged because
of the retirement age;

Meal allowance, given to each day is paid according


to the attendance of employees;
Help to perform religious services, given to
employees who have worked at least 10 years are
eligible and conditions set forth the Company;



Penghasilan Sesuai
Kondisi dan Waktu
Tertentu
According Income and
Condition Specific Time

Tunjangan perumahan, diberikan kepada karyawan


yang karyawan yang telah bekerja secara terus
menerus di perusahaan selama 20 tahun atau
berhenti bekerja;
Penghargaan pengabdian bagi karyawan yang telah
bekerja secara terus menerus di Perseroan selama
25 tahun dan yang mengakhiri masa tugas atau
diberhentikan dengan hormat karena batas usia
pensiun;
Bantuan uang makan, diberikan untuk setiap hari
yang dibayarkan menurut daftar hadir karyawan;
Bantuan untuk menunaikan ibadah keagamaan,
diberikan kepada karyawan yang telah bekerja
minimal 10 tahun yang memenuhi syarat dan
ketentuan yang ditetapkan Perseroan;
Tunjangan pelaksana tugas sementara, diberikan
untuk pegawai yang ditunjuk sebagai pelaksana
tugas sementara (PTS) dalam jabatan struktural atau
fungsional sekurang-kurangnya 10 hari kerja secara
terus menerus;
Tunjangan PPh 21, diberikan sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku;
Sumbangan kelahiran, diberikan bagi persalinan ke-1
dan ke-2;
Sumbangan kematian dan bencana alam;
Bantuan kepada karyawan yang mengalami
musibah, diberikan untuk karyawan yang mengalami
musibah karena istri/suami, orang tua, mertua, anak
atau karyawan yang bersangkutan meninggal dunia;
Insentif kehadiran di hari raya, diberikan kepada
karyawan yang bekerja pada saat hari raya
keagamaan karyawan yang bersangkutan;
Insentif pendidikan dan pelatihan;
Tunjangan telepon genggam, diberikan kepada
pejabat struktural sebagai uang pengganti
pesawat telepon genggam yang besarannya diatur
berdasarkan jabatan;
Tunjangan pulsa telepon genggam, diberikan
kepada pejabat struktural yang besarannya diatur
berdasarkan jabatan. selain kepada pejabat
struktural, tunjangan pulsa telepon genggam juga
diberikan kepada protokoler perusahaan;
Tunjangan pulsa rumah, diberikan kepada pejabat
struktural sebagai uang pengganti pulsa telepon
rumah yang besarannya diatur berdasarkan jabatan;
Tunjangan lisensi dan rating, diberikan kepada
karyawan teknik dan operasional yang memiliki
lisensi yang masih berlaku dan masa aktif bekerja
sesuai dengan lisensi yang dimiliki; serta
Premi lembur karyawan, diberikan kepada karyawan
yang melaksanakan lembur yang besarannya diatur
berdasarkan kelas per jam.

Allowance of implementing temporary assignment,


given to employees appointed as acting interim
(PTS) in a structural or functional positions at least 10
continuous working days;

Article 21 of the Income Tax allowances, granted in


accordance with tax regulations;
Birth donation, given for the 1st and 2nd birth;

Donations of death and natural disasters;


Assistance to employees of the unfortunate, given to
employees who are unfortunate because the wife /
husband, parents, mother/father in-laws, children, or
employees concerned dies;
Incentives attendance at the feast, given to
employees who worked during the religious holidays
of employees concerned;
Incentives education and training;
Cell phone allowances, given to officials as a money
substitute for structural use of mobile phones whose
amount is set by the position;
Mobile phone credit allowance, given to the
structural officials whose amount is set based on the
positions. in addition to the structural officials, mobile
phone credit allowance is also given to the protocol
of the company;
Home phone credit allowance, given to the structural
officials as a money substitute home phone bills
whose amount is set based on title;
Allowances of license and rating, given to the
technical and operational employees who have a
valid license and active period of work in accordance
with the license held; and
Employee overtime premiums, given to employees
who carry out overtime, which amount is set by grade
per hour.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

255

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

KESEJAHTERAAN KARYAWAN DI MASA PENSIUN

EMPLOYEE WELFARE IN RETIREMENT PERIOD

Setelah memasuki masa pensiun, human capital Angkasa


Pura Airports menerima beberapa jenis kesejahteraan
sebagai berikut.

After retirement, Angkasa Pura Airports human capital


receive some type of welfare as follows.

Jenis Kesejahteraan
Types of Welfare

Keterangan
Explanation

Manfaat Pensiun
Retirement Benefits

Bagi karyawan yang masuk sebelum 1 Januari 2011,


Perseroan memberikan manfaat pensiun melalui
DAPENRA (Dana Pensiun Angkasa Pura I) dengan
Program yang bernama Program Pensiun Manfaat
Pasti (PPMP);
Bagi karyawan yang masuk setelah 1 Januari 2011,
Perseroan memberikan manfaat pensiun melalui
DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) BNI
dengan program yang bernama Program Pensiun
Iuran Pasti.

For employees who entered before January 1, 2011,


the Company provides pension benefits through
DAPENRA (Pension Fund Angkasa Pura I) with
a program called Defined Benefit Pension Plan
(PPMP);
For employees who entered after January 1, 2011,
the Company provides pension benefits through the
Pension Fund (Pension Fund) BNI is a program called
defined contribution pension plan.

Manfaat Tunjangan
Hari Tua
Benefits of Annuities

Diberikan oleh Perseroan saat karyawan memasuki usia


pensiun yang pengelolaannya dilaksanakan oleh YAKKAP
I (Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I)
sesuai masa kerja karyawan, gaji pokok, dan jumlah
keluarga sebagaimana yang tercantum pada SK Pensiun.

Given by the Company when employees retire that its


management is carried out by YAKKAP I (Employee
Welfare Foundation Angkasa Pura I) according to the
employees basic salary, and the number of families as it
appears on SK Retirement.

Pemeliharaan
Kesehatan Pensiun
Health Care Retirement

Diberikan kepada Pensiunan beserta keluarga yang


tercantum pada SK dan dikelola oleh YAKKAP I, berupa
BPJS Kesehatan dan pemberian tambahan biaya rawat
inap per orang per tahun sesuai dengan ketentuan
perusahaan.

Given to retiree and their families who are listed in the


decree and managed by YAKKAP I, in the form of BPJS
Health and provision of additional hospitalization costs
per person per year in accordance with the provisions of
the company.

Dikelola oleh PT BPJS Ketenagakerjaan, yang berupa:


Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian, dan Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK).

Managed by PT BPJS Employment, which include: the Old


Age Security (JHT), Life Insurance and Accident Insurance
(JKK).

Manfaat Jaminan Hari


Tua
Old Age Security
benefits

256

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

INDUSTRIAL RELATION

INDUSTRIAL RELATION

1) Perjanjian Kerja Bersama (PKB)


Merupakan wujud Perseroan menciptakan hubungan
industrial yang harmonis, guna mendukung suasana kerja
yang kondusif dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
dimuat hak-hak, serta kewajiban yang harus dipenuhi
Boards of Director dan serikat pegawai. Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) yang berlaku saat ini ialah Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) tahun 20142016.

1) Collective Labour Agreement (CLA)


Is The Companys form of creating harmonious industrial
relations, in order to support a conducive working
atmosphere for improving the efficiency and productivity.
In the Collective Labour Agreement (CLA) loaded the
rights and obligations that must be fulfilled by Boards
of Director and united of employees. Collective Labour
Agreement (CLA) which prevailing today is Collective
Labour Agreement (CLA) in 2014-2016.

2) Kebebasan Berserikat
Di lingkungan kerja Perseroan, terdapat 2 serikat pegawai
yaitu Serikat Pekerja Angkasa Pura I (SP) dan Asosiasi
Karyawan Angkasa Pura I (AKA) yang menjadi mitra kerja
Perseroan. Serikat pegawai senantiasa menunjukkan
peran positif dalam penyelesaian masalah-masalah
ketenagakerjaan. Para pihak saling berkomunikasi
dan berkonsultasi mengenai ketenagakerjaan untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan
pekerja.

2) Freedom of Association
In the Companys working environment, there are two
employee unions, such as Unions of Angkasa Pura I (SP)
and the Association of Angkasa Pura Is Employees (AKA)
that became companys partners. States employees
always show a positive role in the completion of labor
issues. The parties communicate and consult regarding
employment for increasing labor productivity and the
welfare of workers.

Di tahun 2010, Perseroan telah menandatangani Pakta


Normalisasi antara manajemen Perseroan dengan
Serikat Pekerja Angkasa Pura I (SP) dan Asosiasi
Karyawan Angkasa Pura I (AKA) yang ditunjukan untuk
meningkatkan harmonisasi hubungan seluruh karyawan
dengan Perseroan. Pakta Normalisasi tersebut telah
didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja RI dan telah

In 2010, the Company has signed the normalization pact


between the Companys management with labor unions
of Angkasa Pura I (SP) and the Association of Angkasa
Pura Is Employees (AKA) that shown fot increasing the
harmonious employees relations with the Company.
Normalization Pact were registered with the Ministry of
Manpower and have been registered pursuant to Decree

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

terdaftar sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal


Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/2010.

Laporan Keuangan
Financial Report

of the Director General of Industrial Relations and Labor


Social Security No. KEP.157/PHIJSK-PKKAD/PKB/XI/ 2010.

PROFIL KARYAWAN

PROFILE OF EMPLOYEES

Bagi Perseroan, karyawan merupakan aset penting dalam


keberlanjutan bisnis dan peningkatan kualitas bisnis.
Perseroan senantiasa melakukan proses rekrutmen yang
mengedepankan
asas-asas
keterbukaan,
kewajaran
dan kesetaraan berdasarkan kompetensi kebutuhan
dan kompetensi yang dimiliki oleh kandidat dengan
memperhatikan ketersediaan tenaga kerja lokal/nasional.
Kandidat yang memenuhi standar administrasi dijaring
melalui situs Perseroan serta iklan.

For the Company, employees is an important asset in business


sustainability and improvement business quality. Company
continuously implement the recruitment process which
emphasizes the principles of openness, fairness and equality
based on competence needs and competency of candidates
by taking into the availability of local/national manpower.
Candidates who complied the administrative standards which
captured via the Companys website and advertisements.

Di tahun 2015, jumlah karyawan Perseroan adalah sebanyak


3.135 karyawan meningkat dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yang tercatat sebanyak 3.084 karyawan.

In 2015, the amount of Companys employees are 3,135


employees which increased comparing with the previous
year, there were 3,084 employees.

Tabel Perbandingan Jumlah Karyawan Tahun 2014 dan 2015 /


Table of Comparison of Total Employees Years 2014 and 2015
Tahun / Year

Uraian
Analysis

2015

2014

KANTOR PUSAT / HEAD OFFICE

468

450

Bandara Ngurah Rai - Bali / Ngurah Rai Airport - Bali

586

588

Bandara Juanda - Surabaya / Juanda Airport - Surabaya

383

375

Bandara Sultan Hasanuddin - Makassar / Sultan Hasanuddin Airport - Makassar

242

234

Bandara Sepinggan - Balikpapan / Sepinggan Airport - Balikpapan

274

288

Bandara Frans Kaisiepo - Biak / Frans Kaisiepo Airport - Biak

86

91

Bandara Sam Ratulangi - Manado / Sam Ratulangi Airport - Manado

139

136

Bandara Adisutjipto - Yogyakarta / Adisutjipto Airport - Yogyakarta

163

160

Bandara Adisumarmo - Solo / Adisumarmo Airport - Solo

113

109

Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin / Syamsudin Noor Airport - Banjarmasin

122

120

Bandara Ahmad Yani - Semarang / Ahmad Yani Airport - Semarang

134

143

Bandara Lombok Praya / Lombok Airport Praya

175

175

Bandara Pattimura Ambon / Pattimura Airport Ambon

99

94

Bandara El Tari - Kupang / El Tari Airport - Kupang

94

90

SBU Komersial Bali / SBU Commercial Bali

24

12

Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani /


Development Project of Ahmad Yani International Airport

15

14

Proyek Pengembangan Bandara Internasional Adisucipto /


Development Projectof AdisuciptoInternational Airport

Proyek Pengembangan Bandara Internasional Syamsudin Noor /


Development Project of International Airport Syamsudin Noor

3.135

3.084

TOTAL

Sebagai bagian integral struktur organisasi, Human Capital


wajib memiliki komposisi yang proporsional dan sejalan
dengan kebutuhan bisnis Perseroan. Pada tahun 2015,
jumlah karyawan Angkasa Pura Aiports mencapai 3.135
orang, meningkat sebesar 1,65% atau sebanyak 51 orang
dibandingkan dengan jumlah karyawan di 2014 yang
mencapai 3.084 orang.

As an integral part of organizational structure, the Human


Capital is required to have a proportional composition and
consistent with the Company s business needs. In the 2015, the
amount of Angkasa Pura Aiports employees reached 3,135
people, an increase amounted 1.65% or 51 people compared
to amount of employees in 2014 that reached 3,084 people.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

257

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Uraian tentang karyawan Angkasa Pura Airports di tahun


2015 adalah sebagai berikut.

The description of the Angkasa Pura Airports employees of in


2015 are as follows.

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN


STATUS KEPEGAWAIAN

COMPOSITION OF EMPLOYEE BY
EMPLOYEE STATUS

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian /


Table of Employee Composition by Employee Status
Status Kepegawaian
Employment Status
Pegawai Perusahaan / Employee

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah
Total

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Total

Perubahan / Change
Jumlah
Total

2.747

87,62

2.484

80,54

267

10,75

PNS Diperbantukan /
Seconded Civil Servants

74

2,36

115

3,76

(42)

(36,21)

ABRI Ditugaskan / Assigned ABRI

10

0,32

12

0,39

(2)

(16,67)

Honorer / Honorary
Calon Pegawai / Prospective Employees
Jumlah / Total

12

0,38

12

0,36

(3)

(27,27)

292

9,31

461

14,95

(169)

(36,66)

3.135

100,00

3.084

100,00

51

1,65

292
12
10
74

461
12
12
115

2015

3.135

2.747

orang / person

258

(dalam orang / in person)

2014

3.084

2.484

orang / person

Untuk mendukung pertumbuhan Angkasa Pura Airports yang


berkelanjutan, saat ini Perseroan berusaha mengoptimalkan
pendayagunaan karyawan yang ada. Komposisi karyawan
berdasarkan Status Kepegawaian didominasi oleh karyawan
dengan status karyawan Perseroan, yaitu sebanyak 2.747
orang atau 87,62%, selanjutnya diikuti oleh karyawan dengan
Status Calon karyawan sebanyak 292 orang atau 9,31%,
PNS Diperbantukan sebanyak 74 orang atau 2,36%, ABRI
Ditugaskan sebanyak 10 orang atau 0,32% dan karyawan
honorer sebanyak 12 orang atau 0,38%.

Supporting the sustainable growth of Angkasa Pura Airports,


the Company currently trying to optimize the utilization
of existing employees. Composition of employees by
Employment Status is dominated by employees with the status
of the Companys employees, amounted 2,747 people or
87.62%, then followed by employees with Status: Prospective
employees are 292 people or 9.31%, seconded civil servants
amounted 74 people or 2.36%, ABRI Assigned amounted 10
people or 0.32% and honorary employee amounted 12 people
or 0.38%.

Jumlah karyawan dengan status karyawan Perseroan pada


tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 267 orang atau
sebesar 10,75% dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah
2.484 orang.

The amount of employees with the status of the Companys


employees in 2015 increased amounted 267 people or 10.75%
compared to 2014, amounting 2,484 people.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN


LEVEL ORGANISASI

Laporan Keuangan
Financial Report

COMPOSITION OF EMPLOYEES BY LEVEL


ORGANIZATION

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi /


Table of Employees Level Composition Based on Organizations
Level Organisasi
Organization Level
1

Jumlah
Total

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Total

0,03

Perubahan / Change
Jumlah
Total

0,06

(1)

(50,00)

0,19

0,16

20,00

39

1,24

33

1,07

18,18

0,26

0,23

14,29

47

1,50

40

1,30

17,50

108

3,44

103

3,34

4,85

32

1,02

36

1,17

(4)

(11,11)

270

8,61

247

8,01

23

9,31

128

4,08

109

3,53

19

17,43

10

125

3,99

144

4,67

(19)

(13,19)

11

661

21,08

556

18,03

105

18,88

12

714

22,78

787

25,52

(73)

(9,28)

13

471

15,02

485

15,73

(14)

(2,89)

14

155

4,94

205

6,65

(50)

(24,39)

15

358

11,42

313

10,15

45

14,38

PKWT / Contract-based Workers


Jumlah / Total

12

0,38

12

0,39

0,00

3.135

100,00

3.084

100,00

51

1,65

1
6
39
8
47
108
32

12
358

270

155

471

Tahun 2015 / Year 2015

(dalam orang / in person)

2015

3.135

2
5
33
7
40
103
36

12
313

247

205

128

109

2014

125
485

orang / person

3.084
orang / person

661
714

Komposisi karyawan Angkasa Pura Airports tahun 2015


dilihat dari level organisasi di dominasi oleh karyawan pada
level organisasi 12 yaitu sebesar 22,78% atau sebanyak 714
orang. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun
sebelumnya yang tercatat sebesar 25,52% atau sebanyak
787 orang. Selanjutnya komposisi karyawan terbanyak diikuti
oleh jumlah karyawan pada level organisasi 11 yaitu sebesar
21,08%, karyawan pada level organisasi 13 sebanyak 15,02%
dan karyawan pada level organisasi 15 sebanyak 11,42%.

144

556

787

The composition of Angkasa Pura Airports employees in


2015 that observed from the level of the organization was
dominated by employees at the organizational level 12
amounted 22.78% or 714 people. The amount is not much
different from the previous year that recorded amounting
25.52% or 787 people. Furthermore, the most composition
of the employees are followed by the employees at the
organizational level 11 amounted 21.08%, the employees at the
organizational level 13 amounted 15.02% and the employees
at the organizational level 15 amounted 11.42%.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

259

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN


LEVEL PENDIDIKAN

COMPOSITION OF EMPLOYEES BASED ON


LEVEL OF EDUCATION

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Pendidikan /


Table of Employees Composition by Organization Level
Tingkat Pendidikan
Level of Education
S3 / Doctor

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah
Total
2

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Total

%
0,06

Perubahan / Change
Jumlah
Total

%
0,0

100,00

S2 / Post-Graduate (Magister)

106

3,38

91

2,95

16

16,48

Sarjana / Undergraduate (Bachelor)

848

27,05

755

24,48

93

12,32

D1 - D4 / Associates Degree

554

17,67

569

18,45

(14)

(2,46)

SD SMA / Elementary High School

1.625

51,83

1.669

54,12

(44)

(2,64)

Jumlah / Total

3.135

100,00

3.084

100,00

51

1,65

106

2015

1.625

91

848

3.135

2014

1.669

orang / person

755

3.084
orang / person

554

Berdasarkan Jenjang Pendidikan, komposisi karyawan


Angkasa Pura Airports pada 2015 didominasi oleh lulusan
SD-SLTA sebesar 51,83%, diikuti oleh lulusan Strata 1 sebesar
27,05%, kemudian lulusan D1D4 sebesar 17,67%, dan Strata 2
sebesar 3,38% dan Strata 3 sebesar 0,06%. Pada 2015, jumlah
karyawan dengan jenjang pendidikan SD-SLTA menurun
sebesar 2,64%, dari 1.669 orang di 2014 menjadi 1.625 orang di
2015. Sedangkan untuk karyawan dengan jenjang pendidikan
Diploma 1 hingga Diploma 4 mengalami penurunan sebesar
2,46% Jumlah karyawan dengan tingkat pendidikan Strata
2 di tahun 2015 meningkat sebesar 16,48% dibandingkan
tahun sebelumnya, demikian juga untuk karyawan dengan
tingkat pendidikan sarjana, meningkat sebesar 12,32%. Selain
itu pada tahun 2015 terdapat 2 karyawan dengan tingkat
pendidikan Strata 3.

260

(dalam orang / in person)

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

569

Based on the Education, the composition of the Angkasa Pura


Airports employees in 2015 was dominated by graduates of
elementary-high school amounted 51.83%, bachelor degree
amounted 27.05%, then Diploma 1-4 Degree amounted 17.67%,
and the Post-Graduate amounted 3,38% and Doctor 3 amounted
0.06%. In 2015, the amount of employees with elementaryhigh school education decreased amounted 2.64%, from 1,669
people in 2014 to 1,625 people in 2015. While the employees with
Diploma 1-4 educational background decreased amounted
2.46%, amount of employees Post-Graduate education level
in 2015 increased amounted 16.48% compared to the previous
year,as well for employees with bachelor degree increased too
amounted 12.32%. Apart that in 2015 there were two employees
with level Strata education 3.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN USIA

Laporan Keuangan
Financial Report

COMPOSITION OF EMPLOYEES BASED ON AGE

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia /


Table of Composition of Employees Based on Age
Kelompok Usia
Age
>56
51 - 56

(dalam orang / in person)

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah
Total

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Total

Perubahan / Change
Jumlah
Total

0,22

0,19

16,67

555

17,70

644

20,88

(89)

(13,82)

46 - 50

338

10,78

344

11,15

(6)

(1,74)

41 - 45

330

10,53

313

10,15

17

5,43

36 - 40

362

11,55

380

12,32

(18)

(4,74)

31 - 35

431

13,75

388

12,58

43

11,08

26 - 30

651

20,77

590

19,13

61

10,34

21 - 25

445

14,19

415

13,46

30

7,23

16

0,51

0,13

12

300,00

3.135

100,00

3.084

100,00

51

1,65

<20
Jumlah / Total

16

445

4
415

555

651

2015

3.135
orang / person

338

644

590

2014

3.084

344

orang / person

330

313
388

431
362

Komposisi karyawan Angkasa Pura Airports tahun 2015 dilihat


dari segi usia, didominasi oleh para karyawan dengan usia
produktif yaitu 26-30 tahun yaitu sebanyak 20,77% kemudian
diikuti oleh kelompok usia 51-56 tahun yaitu para karyawan
yang akan memasuki usia pensiun sebanyak 17,70% yang
menjadi role model atau contoh dalam melakukan transfer
knowledge mereka ke generasi selanjutnya. Sedangkan
karyawan usia diatas 56 tahun sebanyak 7 orang atau
sebesar 0,22% yang menduduki jabatan direksi dan komisaris.

380

The composition of Angkasa Pura Airports employees based


on ages, was dominated by those productive age of employees
such as 26-30 years or amounted 20.77%, then the 51-56 years
of group amounted 17.70%. While the employees who reached
the retirement age (above 56 years). amounting 7 people or
0.22% would be a role model or example in transferring their
knowledge to the next generation. Meanwhile, employees
with the age above 56 years old are 7 persons or 0.22% that
have position as Director and Commissioner.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

261

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN


MASA KERJA

COMPOSITION EMPLOYEE BY WORKING YEARS


OF WORK

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja /


Table of Composition By Employee Working Years of Work
Masa Kerja (Tahun)
Working Years of Work (Years)

(dalam orang / in person)

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah
Total

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Total

%
9,89

375

Perubahan / Change
Jumlah
Total

(65)

(17,33)

>30

310

12,16

26 30

257

8,20

195

6,32

62

31,79

21 25

351

11,20

418

13,55

(67)

(16,03)

16 20

500

15,95

491

15,92

1,83

11 15

59

1,88

150

4,86

(91)

(60.67)

6 10

663

21,15

628

20,36

35

5,57

05
Jumlah / Total

995

31,74

827

26,82

168

20,31

3.135

100,00

3.084

100,00

51

1,65

310

375

257

995

2015

195

827

2014

351

3.135

3.084

orang / person

418

orang / person

500

663

491

628

59

150

Jika dilihat berdasarkan lamanya masa kerja, komposisi


karyawan Angkasa Pura Airports tahun 2015 didominasi
oleh kelompok masa kerja 0-5 tahun sebesar 31,74%, diikuti
kelompok masa kerja 6-10 tahun sebesar 21,15% dan kelompok
masa kerja 16-20 tahun sebesar 15,95%. Jumlah karyawan
dengan masa kerja di atas 30 tahun menurun dibanding
tahun 2014, yaitu dari 375 orang di tahun 2014 menjadi 310
orang di tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
jumlah karyawan yang memasuki usia pensiun/mengajukan
pensiun di tahun 2015.

If it is seen by length of employment, the Angkasa Pura


Airports employee composition in 2015 was dominated by
a working period group of 0-5 years of amounted 31.74%,
followed by the 6-10 years of working period amounted 21.15%
and 16-20 years of work period group amounted 15.95%.
The amount of employees with 30 years of working period
declined comparing to 2014, the amount of employee were
375 in 2014 to 310 in 2015. This is due to the large number of
employees who reached retirement age/filed pension in 2015

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN


GENDER

COMPOSITION OF EMPLOYEES BASED ON


GENDER

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Gender /


Table of Composition of Employees Based on Gender
Gender
Laki-Laki / Male
Perempuan / Female
Jumlah / Total

262

(dalam orang / in person)

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah
Total

Tahun 2014 / Year 2014


Jumlah
Total

Perubahan / Change
Jumlah
Total

2.424

77,32

2.415

78,31

17,65

711

22,68

669

21,69

42

82,35

3.135

100,00

3.084

100,00

51

100,00

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

711

Laporan Keuangan
Financial Report

669

2015

2014

3.135

3.084

2.424

orang / person

2.415

orang / person

Angkasa Pura Airport memberikan kesempatan yang sama


baik laki-laki maupun perempuan dalam proses penerimaan
karyawan, namun berdasarkan jenis pekerjaan yang ada
di perusahaan maka lebih banyak karyawan laki-laki yang
bergabung dengan perusahaan. Komposisi karyawan
berdasarkan gender pada tahun 2015 didominasi oleh
karyawan laki-laki, yaitu sebanyak 2.424 orang atau sebesar
77,32%, sedangkan jumlah karyawan perempuan sebanyak
711 orang atau sebesar 22,68%.

Angkasa Pura Airport provide equal opportunities both males


and females in the recruitment process, but based on the type
of work in the company, most of the male employees who rely
on the company. Composition of employees by gender in 2015
was dominated by male employees, amounted 2,424 people
or 77.32%, while the number of female employees amounted
711 people or 22.68%.

BIAYA TENAGA KERJA (2014 2015)

LABOR COSTS (2014 - 2015)

Pada tahun 2015 Perseroan mengeluarkan Biaya Tenaga Kerja


sebesar Rp975.800.888 ribu, meningkat sebesar 14,98% atau
sebesar Rp127.157.513 ribu jika dibandingkan dengan Biaya
Tenaga Kerja tahun 2014 yang sebesar Rp848.643.375 ribu.

In 2015, the Company issued a Labor costs amounted


Rp975,800,888 thousand, increasing amounted 14.98% or
Rp127,157,513 thousand compared with Labor costs in 2014
amounted Rp848,643,375 thousand.

TINGKAT TURNOVER KARYAWAN

EMPLOYEE TURNOVER RATE

Tingkat turnover karyawan di Angkasa Pura Airports dapat


disebabkan oleh beberapa alasan antara lain: pensiun,
meninggal dunia, mengundurkan diri, dan lain-lain. Pada
tahun 2015, tingkat turnover karyawan di Angkasa Pura
Airports mencapai 4,85%, menurun dibandingkan tingkat
turnover karyawan tahun 2014 sebesar 5,74%. Besarnya
tingkat turnover karyawan khususnya disebabkan oleh
banyaknya jumlah karyawan yang memasuki masa pensiun.

Employee turnover rates in Angkasa Pura Airports can be


caused by several reasons, including: retirement, death,
resignation, and others. In 2015, the turnover rate of employees
in Angkasa Pura Airports reached 4.85%, lower than the level
of turnover in 2014 amounted 5.74%. The amount of employee
turnover, especially due to the large number of employees
who retire.

Tabel Tingkat Turnover Karyawan / Table of Employee Turnover Rate


Keterangan
Explanation
Pensiun / Retired

2015

2014

136

171

Resign

Meninggal / Passed Away

Lain-lain / Other
Jumlah Karyawan Keluar / The number of employees quit
Jumlah Karyawan / Total Employee
Tingkat Turnover / Turnover Rate

152

177

3.135

3.084

4,85%

5,74%

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

263

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tata Kelola
Perusahaan
Good Corporate Governance

Komitmen penerapan praktik Good Corporate


Governance (GCG) merupakan hal yang mutlak
bagi Angkasa Pura Airports. Tidak hanya sekedar
memenuhi
kepatuhan
terhadap
peraturan
perundang-undangan, Penerapan GCG juga
dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang
dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan
sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas
pelaksanaan GCG. Upaya tersebut membuahkan
hasil yang sangat memuaskan, hal ini ditunjukkan
dari sisi kinerja operasional maupun keuangan. Dari
sisi operasional Perseroan, adanya peningkatan
yang cukup signifikan selama 5 (lima) tahun
terakhir pada Produksi Aeronautika yaitu Pelayanan
Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan
Pesawat Udara (PJP4U) dan Pelayanan Jasa
Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Peningkatan
PJP4U dari tahun 2011 sebesar 16.694.174 ton
menjadi 25.572.859 ton pada tahun 2015. Begitu
pula peningkatan yang terjadi pada PJP2U dari
25.219.720 pax pada tahun 2011 menjadi 33.016.975
pax pada tahun 2015.
Commitment for implementing best practices of good corporate governance
(GCG) is an absolute must for Angkasa Pura Airports. Not merely meet the
regulatory compliance legislation, GCG also be done through strengthening the
infrastructure owned and sustainably Improving the systems and procedures
to support the effective implementation of GCG. That effort resulted in a very
satisfactory results, it is shown in terms of operational and financial performance.
From the Company operational side, the existence of a significant increase
during the five (5) years in the production of Aeronautical Services namely
Landing Services, Placement and Storage of Aircraft (PJP4U) and Passenger
Aircraft Services (PJP2U). The increase of PJP4U from year 2011 amounted from
16,694,174 tons to 25,572,859 tons in 2015. Similarly, the improvement also
occurred in PJP2U of 25,219,720 pax in 2011 to 33,016,975 in 2015 pax.

264

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

265

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

266

ARTI PENTING GOOD CORPORATE


GOVERNANCE BAGI ANGKASA PURA
AIRPORTS

THE IMPORTANCE OF GOOD CORPORATE


GOVERNANCE FOR ANGKASA PURA
AIRPORTS

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada saat ini


menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh setiap perusahaan
untuk menjalankan roda bisnisnya guna dapat bersaing
dalam persaingan global. Dengan adanya GCG perusahaan
dapat membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan
sustainable.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at this


time is a must do by any company to run its business in order
to be able to compete in the global competition. With the
GCG, companies can establish a condition for the company to
be tough and sustainable.

GCG bagi Angkasa Pura Airports merupakan sebuah


kebutuhan. Perseroan sangat merasakan manfaat dari
implementasi GCG. Dengan menerapkan GCG maka
keselarasan tujuan Perusahaan dengan tujuan para
stakeholdersnya akan terjalin dengan baik. Dengan adanya
keselarasan tujuan maka akan tercipta iklim bisnis yang
kondusif dan selanjutnya akan mendorong peningkatan
kinerja.

GCG for Angkasa Pura Airports is a necessity. The Company


greatly benefit from the implementation of GCG. By applying
GCG, the alignment of the company along with the aim
of stakeholders can be established. With the alignment of
interest within the company, it will create a conducive business
climate and will further boost performance.

Dalam rangka mematuhi Peraturan Menteri Badan Usaha


Milik Negara NOMOR: PER01/MBU/2011 mengenai Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Goverance)
dan perubahannya Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 yang bertujuan untuk
mengoptimalkan nilai perusahaan, mendorong pengelolaan
BUMN secara profesional dan pada akhirnya dapat
membuat BUMN dapat bersaing secara global. Angkasa
Pura Airports selalu menjalankan prinsip-prinsip GCG
meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban,
Kemandirian dan juga Kewajaran. Pada penerapannya,
Perseroan telah membuat komitmen yang telah disepakati
oleh Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan untuk
menerapkan GCG guna menjamin dicapainya pertumbuhan
Perseroan yang berkelanjutan.

In order to comply with the Regulation of the Minister for State


Owned Enterprises NUMBER: PER-01/MBU/2011 regarding
Corporate Governance (Good Corporate Goverance) and
amendments Regulation of the Minister of State Owned
Enterprise No. PER-09/MBU/2012 dated July 6, 2012 which
aims to optimize the value of the company, pushing BUMN
management to be professional and ultimately make the
BUMNs to compete globally. Angkasa Pura Airports always
follow the corporate governance principles including
Transparency, Accountability, Responsibility, Independence
and Fairness. In its application, the Company has made
a commitment that has been agreed by the Board of
Commissioners, Directors and all employees to apply GCG to
ensure the achievement of the Companys sustainable growth.

Tuntutan atas terwujudnya lalu lintas udara yang aman


dan lancar di sebagian wilayah udara Republik Indonesia
melalui penyelenggaraan kebandarudaraan yang mampu
menjadi bandar udara tujuan dan transit pilihan bagi
maskapai penerbangan domestik dan internasional yang
semakin meningkat. Hal tersebut membuat Angkasa Pura
Airports harus memberikan pelayanan di bidang pelayanan
kebandarudaraan yang aman, teratur, nyaman, ramah,
efisien, cepat, dan efektif di semua bandar udara yang
dikelola Perseroan.

Demands for the realization of air traffic safety and


smoothness in most airspace of the Republic of Indonesia
through the implementation of airport that is capable of
being a transit destination airport and the airline of choice
for domestic and international flights is increasing. It makes
Angkasa Pura Airports obliged to provide services in the
field of airport services that are safe, orderly systematic,
comfortable, friendly, efficient, fast, and effective in all the
airports managed by the Company.

Angkasa Pura Airports menyadari bahwa penyelenggaraan


kinerja operasi kebandarudaraan yang baik akan membawa
pada peningkatan kinerja keuangan bagi Pemegang Saham
secara berkesinambungan serta peningkatan citra Perseroan
di mata masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan Perseroan

Angkasa Pura Airports realize that the implementation of


good performance of airport operations will lead to improved
financial performance for shareholders on an ongoing basis
as well as improving the company image in the eyes of
society. Therefore, the Companys management based on

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

berdasarkan prinsip-prinsip GCG sudah menjadi kewajiban


bagi manajemen Perseroan dalam meningkatkan kinerja
jangka panjang.

the principles of good corporate governance has become


a liability for the Companys management in improving the
long-term performance.

Dengan komitmen dan kepatuhan pada penerapan GCG


tersebut, Perseroan telah merasakan manfaatnya antara lain
melalui adanya peningkatan kepercayaan Pemegang Saham
dan stakeholders lainnya, antara lain karyawan, pelanggan,
pemasok, masyarakat dan lainnya sehingga tercipta
pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.

With commitment and compliance to GCG implementation,


the Company has already receive and get the benefit, for
example through their increasing confidence in shareholders
and other stakeholders, including employees, customers,
suppliers, the society and others so as to create sustainable
long-term growth.

TUJUAN PENERAPAN GCG

PURPOSE OF GCG IMPLEMENTATION

Penerapan GCG di Angkasa Pura Airports ditujukan untuk:


1. Memaksimalkan
Nilai
Perseroan
dengan
cara
meningkatan
prinsip
transparansi,
akuntabilitas,
tanggung jawab, independensi, dan keadilan agar
Perseroan memiliki daya saing yang kuat, baik secara
nasional maupun internasional;
2. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional,
transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan
kemandirian pengelola Perseroan;
3. Mendorong agar pengelola Perseroan dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi dengan moral
yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya
tanggung jawab sosial Perseroan terhadap stakeholders
maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan;
4. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian
nasional;
5. Meningkatkan iklim investasi nasional.

Implementation of GCG in Angkasa Pura Airports are meant to:


1. Maximizing the Value of the Company by improving the
principles of transparency, accountability, responsibility,
independence and fairness so that the company has strong
competitiveness, both nationally and internationally;

DASAR PENERAPAN GCG

THE FOUNDATION OF GCG IMPLENTATION

Penerapan GCG di Angkasa Pura Airports mengacu kepada


beberapa ketentuan yang belaku, yaitu:
1. Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN;
2. Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 tahun
2001 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan
(Persero);
4. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/
MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan
perubahannya Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012;
5. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik
Negara Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012

Implementation of GCG in Angkasa Pura Airports refers to


several provisions in force, namely:
1. UU No. 19 of 2003 on State Enterprises;
2. UU No. 40 of 2007 on Limited Company;

2. Promote the management of the Company in a professional,


transparent and efficient way, and empowering the
function and independence of the management company;
3. Encourage the manager of the Company in making
decisions and perform actions based on the high moral
and compliance with the legislation in force, as well as an
awareness of the social responsibility of the Companys
stakeholders and preserve the environment in the
Company;
4. Increase the companys contribution to the national
economy;
5. Increase the national investment climate.

3. Indonesian Government Regulation No. 45 of 2001 on


amendments to the Government Regulation No. 12 of of
1998 on Limited Company (Persero);
4. Regulation of the Minister of State Owned Enterprise No.
PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on Implementation
of Good Corporate Governance in SOEs and State
Enterprises Minister amendments Regulation No. PER-09/
MBU/2012 dated July 6, 2012;
5. Decree of the Secretary of the Ministry of State-Owned
Enterprises Number: SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

267

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas


Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada BUMN; serta
6. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

on indicators/parameters Assessment and Evaluation


of the Implementation of Good Corporate Governance
(GCG) in SOEs; and
6. Indonesia GCG Guidelines developed by the National
Committee on Governance (NCG).

Selain itu, untuk lebih mengefektifkan implementasi GCG,


Perseroan juga melakukan penelaahan terhadap praktikpraktik bisnis terbaik yang meliputi antara lain:
1. Prinsip-prinsip Corporate Governance untuk Stated
Owned Company yang dikembangkan oleh Organization
for Economic Co-operation and Development (OECD); dan
2. ASEAN Corporate Governance Scorecard.

Additionally, to further streamline of the implementation of


GCG, the Company also conducted a review of best business
practices that include, among others:
1. Principles of Corporate Governance for Stated Owned
Company that was developed by the Organization for
Economic Co-operation and Development (OECD); and
2. ASEAN Corporate Governance Scorecard.

Internalisasi dari berbagai peraturan perundang-undangan


dan pedoman tersebut ke dalam kebijakan internal
Perseroan merupakan komitmen dari Dewan Komisaris dan
Direksi beserta seluruh human capital Perseroan. Komitmen
terhadap penerapan GCG tersebut ditunjukkan sebagai
berikut.

Internalization of various regulations and guidelines into


the internal policy of the Company is the commitment of the
Board and the Board of Directors and all of the Companys
human capital. This commitment to the application of GCG is
shown as follows.

GOOD CORPORATE
SUSTAINABILITY
PROSES GCG / GCG Process
Komitmen terhadap penerapan tata kelola
perusahaan yang baik secara berkelanjutan
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
Dewan Komisaris
Direksi
Pengungkapan informasi dan transparansi

Regulasi
Regulation

Commitment towards GCG excellent


implementation in asustainable way
Stakeholders
Board of Commissioners
Board of Directors
Disclosure and transparency

Praktek Terbaik
Best practice

Infrastruktur
Infrastucture

ORGAN UTAMA
MAIN ORGAN

ORGAN PENDUKUNG
SUPPORTING ORGAN
ORGAN PENDUKUNG DEWAN
KOMISARIS / Supporting Organ
Board of Commissioners
Sekretaris Dewan Komisaris,
Komite Audit dan Komite Resiko
Usaha dan GCG / Secretary Board
of Commissioners, Audit Committee
and Business risks and GCG
Committee

STRUKTUR GCG
GCG STRUCTURE

RUPS /General Meeting of


Shareholders
Dewan Komisaris / Board of

ORGAN PENDUKUNG DIREKSI /


Supporting Organ Board of
Directors

Commissioners
Direksi / Board of Directors

Sekretaris Perusahaan, Unit Internal


Audit, Risk Management and
Compliance, Satuan Kerja Lainnya
/ Corporate Secretary, Internal
Audit Unit, Risk Management and
Compliance, Other Work Units

PRINSIP GCG / GCG PRINCIPLE


Transparency

Accountability

Responsibility

Responsibility

Independency

KOMITMEN GCG / GCG COMMITMENT


Visi
Vision

Komitmen Angkasa Pura Airports dalam menerapkan GCG


ditunjukkan dari Visi, Misi dan Nilai Budaya Perseroan. Visi
Perseroan untuk menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan
pengelola bandar udara terbaik di Asia diwujudkan dalam
Misi Perseroan dengan didasarkan pada nilai Budaya
Perseroan. Dalam mewujudkan Visi dan menjalankan Misi,

268

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Misi
Mission

Nilai Budaya Perusahaan Vision


Corporate Culture Value

Commitment of Angkasa Pura Airports in implementing GCG


indicated from the Vision, Mission and Culture Values of the
Company. The Companys vision to become one of the ten
best airports management company in Asia realized in the
Companys mission is based on the value of the Company
Culture. In realizing the vision and run the mission, the

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Perseroan senantiasa berpegang pada asas-asas GCG, yaitu


transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan
fairness.

Company always adhered to the principles of good corporate


governance, which are transparency, accountability,
responsibility, independence and fairness.

Berdasarkan asas-asas GCG, Perseroan mengembangkan


struktur GCG yang meliputi organ utama dan organ
pendukung guna menjalankan mekanisme GCG sesuai
peraturan perundang-undangan serta best practices
yang ada. Dengan mendasarkan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip-prinsip GCG, diharapkan akan tercipta
kesinambungan usaha dalam jangka panjang.

Based on the principles of good corporate governance, the


Company developed a corporate governance structure that
includes the major organs and organ support in order to
run the GCG mechanisms appropriate legislation and best
practices that exist. By basing its business activities to the
principles of good corporate governance, it is expected that it
will create sustainability in the long term.

GOVERNANCE OUTCOME

GOVERNANCE OUTCOME

Tata kelola perusahaan atau corporate governance adalah


suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN
untuk mewujudkan nilai perusahaan dalam jangka panjang
dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder
lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan
nilai-nilai etika.

Corporate governance is a process and structure used by the


organs of state enterprises to realize the companys value
in the long term by taking into account the interests of other
stakeholders, based on the laws and ethical values.

Komitmen penerapan praktik Good Corporate Governance


(GCG) merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura
Airports. Tidak hanya sekedar memenuhi kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, Penerapan
GCG juga dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang
dimiliki dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem
dan prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan
GCG. Upaya tersebut membuahkan hasil yang sangat
memuaskan, hal ini ditunjukkan dari sisi kinerja operasional
maupun keuangan. Dari sisi operasional Perseroan, adanya
peningkatan yang cukup signifikan selama 5 (lima) tahun
terakhir pada Produksi Aeronautika yaitu Pelayanan Jasa
Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara
(PJP4U) dan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara
(PJP2U). Peningkatan PJP4U dari tahun 2011 sebesar 16.694.174
ton menjadi 25.572.859 ton pada tahun 2015. Begitu pula
peningkatan yang terjadi pada PJP2U dari 25.219.720 pax
pada tahun 2011 menjadi 33.016.975 pax pada tahun 2015.

Commitment applying best practices of good corporate


governance (GCG) is an absolute must for Angkasa Pura
Airports. Not merely meet the regulatory compliance
legislation, GCG also be done through strengthening the
infrastructure owned and sustainably Improving the systems
and procedures to support the effective implementation of
GCG. That effort resulted in a very satisfactory results, it is
shown in terms of operational and financial performance.
From the Company operational side, the existence of
a significant increase during the five (5) years in the
production of Aeronautical Services namely Landing Services,
Placement and Storage of Aircraft (PJP4U) and Passenger
Aircraft Services (PJP2U). The increase of PJP4U from year
2011 amounted from 16,694,174 tons to 25,572,859 tons in
2015. Similarly, the improvement also occurred in PJP2U of
25,219,720 pax in 2011 to 33,016,975 in 2015 pax.

Adanya peningkatan kinerja operasional Perseroan yang


menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan berdampak
pada kinerja keuangan Perseroan. Total Pendapatan yang
diperoleh Angkasa Pura Airports selama 5 (lima) tahun
terakhir menunjukkan peningkatan, hal ini terlihat pada
pendapatan yang diperoleh Perseroan pada tahun 2011
sebesar Rp2,67 triliun menjadi Rp5,25 triliun pada tahun 2015.
Sejalan dengan meningkatnya pendapatan Angkasa Pura
Airports selama 5 (lima) tahun terakhir berdampak pada
peningkatan laba operasional Perseroan. Laba operasional
Perseroan pada tahun 2011 sebesar Rp473,66 miliar menjadi
Rp1,29 triliun pada tahun 2015.

The increase in the Companys operating performance


showed a significant increase in impact on the Companys
financial performance. Total income generated by Angkasa
Pura Airports for 5 (five) last year showed an increase, as seen
in the income of the Company in 2011 amounted from Rp2,67
trillion to Rp5,25 trillion by 2015. In line with the increase in
revenue during the Angkasa Pura Airports 5 (five) years have
an impact on the increase in operating profit of the Company.
The Companys operating profit in 2011 amounted from
Rp473,66 billion to Rp1.29 trillion in 2015.

PENINGKATAN KUALITAS GCG SECARA


BERKELANJUTAN

GCG CONTINUOUS QUALITY


IMPROVEMENT

Pada prinsipnya pelaksanaan penerapan GCG di Angkasa


Pura Airports berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh
Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh human capital pada

In principle, the implementation of GCG implementation at


Angkasa Pura Airports is running well and being implemented
by the Board of Commissioners, Board of Directors, and the

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

269

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

setiap kegiatan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan


Perseroan, Shareholders dan stakeholders. Mekanisme
pelaksanaan implementasi GCG digambarkan dalam siklus
implementasi berikut.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

entire human capital in any activity with the aim to protect the
interests of the Company, shareholders and stakeholders. The
implementation mechanism of the implementation of GCG
implementation cycle described in the following.

Standar Kualitas
Implementasi GCG
GCG Implementation
of Quality Standards

Peningkatan Kualitas
Implementasi GCG
dan Benchmarking
GCG Implementation
of Quality
Improvement and
Benchmarking

Assessment GCG
GCG Assessment

270

Implementasi GCG
GCG Implementation

Monitoring
Implementasi GCG
Monitoring the
Implementation GCG

PENETAPAN STANDAR KUALITAS


IMPLEMENTASI GCG

DETERMINATION OF QUALITY STANDARDS GCG


IMPLEMENTATION

Standar implementasi GCG dibutuhkan sebagai acuan


dasar dalam rangka mewujudkan Visi dan menjalankan
Misi Perseroan. Acuan dasar tersebut meliputi kriteria
yang akan dicapai dari berbagai aspek yang terkait
dengan implementasi GCG. Standar implementasi juga
dimaksudkan untuk memacu Perseroan untuk meningkatkan
kualitas implementasi GCG. Standar tersebut dirumuskan
berdasarkan peraturan terkait, masukan dari stakeholders,
hasil assessment dan benchmarking.

GCG implementation standards are needed as a basic


reference in order to realize the vision and run the Companys
mission. Baseline include criteria that would be achieved on
the various aspects related to the implementation of GCG.
Standards implementation is also meant to spur the Company
to improve the quality of GCG implementation. The standards
are formulated from the relevant regulations, feedback from
stakeholders, the assessment and benchmarking.

Standar implementasi GCG di Perusahaan khususnya


mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan Keputusan
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor:
SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada BUMN.

Standard implementation of GCG in company particularly


refers to the Minister of State Owned Enterprise No. PER-09/
MBU/2012 dated July 6, 2012 on the Implementation of Good
Corporate Governance in State-OwnedEnterprises and June
6, 2012 on indicators / parameters Assessment and Evaluation
of the Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
in SOEs.

PELAKSANAAN DAN PEMONITORAN


IMPLEMENTASI GCG

GCG IMPLEMENTATION AND MONITORING

Pelaksanaan dan pemonitoran implementasi GCG memerlukan


pembentukan dan penguatan GCG infrastructure dan
softstructure Perseroan. GCG infrastructure dapat didefinisikan
sebagai suatu cara bagaimana aktivitas organisasi
Perusahaan dibagi, diorganisir dan dikoordinasikan. Melalui
pembentukan dan penguatan GCG infrastructure, maka peran
dan fungsi masing-masing organ akan menjadi jelas dan tegas.

The practice and monitoring of the implementation of GCG


requires the establishment and strengthening of infrastructure
and softstructure Company. GCG infrastructure can be
defined as a way of figuring how the organizations activities
are divided, organized and coordinated. GCG through the
establishment and strengthening of infrastructure, the role
and functions of each organ will be clear and unequivocal.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Sedangkan, GCG softstructure adalah seperangkat aturan dan


kebijakan yang dimiliki Perseroan dalam menjalankan aktivitas
usaha. Untuk menjamin bahwa standar yang telah ditetapkan
dilaksanakan, dipenuhi, dievaluasi, dan ditingkatkan, maka
Perseroan melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
implementasi GCG.

Meanwhile, softstructure GCG is a set of rules and policies


of the Company in conducting business activities. To ensure
that established standards are implemented, met, evaluated
and improved, the Company monitors and evaluates the
implementation of GCG implementation.

Monitoring dari pelaksanaan implementasi GCG dilakukan


oleh Corporate Administration Department yang berada di
bawah Corporate Secretary. Adapun Program kerja yang
dilakukan oleh Corporate Administration Department dalam
monitoring pelaksanaan implementasi GCG di Angkasa Pura
Airports sebagai berikut.
1. Melakukan Assessment GCG.
2. Memantau dan menganalisa setiap kebijakan terbaru
maupun best practice terkait penerapan GCG.
3. Melakukan review document GCG yang sesuai dengan
perkembangan bisnis Perseroan.
4. Melakukan Survey BUMN Bersih sesuai SE.05/
MBU/2013 tentang roadmap menuju BUMN Bersih,
untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG secara
administrasi maupun substantif serta mewujudkan BUMN
yang tangguh, profesional, unggul dan bermartabat
(bersih dari segala bentuk penyimpangan dan korupsi).
5. Monitoring atas Laporan harta kekayaan pejabat Negara
(LHKPN) sesuai KEP.90/OM.07/2014 tentang pedoman
pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara di
lingkungan PT Angkasa Pura Airports I dalam mendukung
program KPK mewujudkan transparansi penyelenggara
Negara, aplikasi dalam penerapan GCG, serta Mendukung
kegiatan BUMN Bersih dari kementerian Negara BUMN.
6. Melakukan pendampingan dan pengenalan Dewan
Komisaris dan Direksi baru ke unit kerja pusat dan kantor
Cabang.

The Monitoring process of the implementation of GCG is


done by the Corporate Administration Department under
the Corporate Secretary. The work program is carried out
by the Corporate Administration Department in monitoring
the implementation of GCG implementation at Angkasa Pura
Airports as follows.
1. Assessment of GCG.
2. Monitoring and analyzing all the latest policy and best
practice related to the implementation of GCG.
3. Reviewing document of GCG in accordance with the
Companys business development.
4. Survey of SOEs Net in accordance with SE.05/MBU/2013
on the roadmap towards SOEs Net, to improve the quality
of GCG implementation in administrative and substantive
as well as realizinga state that are strong, professional,
superior and dignified (net of all forms of fraud and
corruption).
5. Monitoring the Statements of wealth State officials
(LHKPN) according KEP.90/OM.07/2014 on reporting
guidelines wealth of state officials at PT Angkasa Pura
Airports I in favor of the Commission program to bring
transparency State administrators, application in GCG
implementation, and supports the activities of SOEs Net of
ministries of State Enterprises.
6. Providing assistance and the introduction of a new Board
of Commissioners and Board of Directors to the central
unit and branch offices.

Selain itu, monitoring dari pelaksanaan implementasi GCG


dilakukan oleh Komite Risiko Usaha dan GCG. Program kerja
yang dilakukan Komite Risiko Usaha dan GCG terkait dengan
pemonitoran pelaksanaan GCG, yaitu:
1. Mengevaluasi kebijakan tentang GCG dan Standar Etika
serta tindak lanjut hasil assessment yang dilakukan oleh
eksternal konsultan.
2. Melakukan penyelidikan dan verifikasi berdasarkan hasil
temuan di lapangan berkaitan dengan pelanggaran etika
dan pelanggaran praktik GCG yang terjadi di Perseroan.
3. Mengevaluasi dan melakukan penyempurnaan terhadap
pedoman-pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan
GCG sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali atau
disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan.
4. Memberikan nasehat, masukan, dan rekomendasi
kepada Direksi mengenai standar-standar praktik terbaik
penerapan GCG di Perseroan.
5. Membantu tugas Direksi dalam pembinaan dan
pengawasan efektifitas penerapan praktik GCG di
Perseroan sebagai upaya meningkatkan nilai Pemegang
Saham, termasuk sosialisasi dan internalisasi.

In addition, monitoring of the implementation of GCG


implementation is done by the Business Risk Committee and GCG.
The work program of the Committee Business Risk and GCG
associated with monitoring the implementation of GCG, namely:
1. Evaluate policies on GCG and Ethical Standards as well
as the follow-up results of assessments carried out by
external consultants.
2. Conduct investigation and verification based on the findings in
the field related to ethics violations and violations of corporate
governance practices that occurred in the Company.
3. Evaluate and make improvements to the guidelines
relating to GCG implementation of at least 1 (one) year or
adjusted to the needs of the Company.

6. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas penerapan


GCG oleh Organ Utama dan Organ Pendukung serta
memberikan masukan penyempurnaan serta upayaupaya pemantapannya.

4. Provide counsel, advice and recommendations to the


Board of Directors about standards implementation of
best practices in the Companys GCG.
5. To assist the Board of Directors duties in coaching and
monitoring the effectiveness of the implementation of the
Companys corporate governance practices in an effort to
increase the value of shareholders, including socialization
and internalization.
6. To evaluate the effectiveness of the implementation of
GCG by Major Organ and Organ Support and provide
advice completion and efforts pemantapannya.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

271

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

7. Menyusun mekanisme reward and punishment secara


konsisten terkait penerapan praktik GCG di Perseroan.

7. Prepare a reward and punishment mechanism is


consistently related to the implementation of GCG
practices in the Company.

ASSESSMENT GCG

ASSESSMENT GCG

Assessment GCG merupakan upaya sistematik untuk


menghimpun dan mengolah data (fakta dan informasi)
yang handal dan sahih sehingga dapat disimpulkan
kenyataan yang dapat digunakan sebagai landasan tindakan
manajemen agar pelaksanaan GCG dapat dilakukan secara
efektif. Assessment menjadi bagian dari mekanisme check
and balances. Dengan assessment, maka capaian kegiatan
dapat diketahui dengan pasti dan tindakan lebih lanjut untuk
memperbaiki kinerja suatu kegiatan dapat ditetapkan.

GCG Assessment is a systematic effort to collect and process


data (facts and information) that are reliable and valid so
that we can conclude the fact that it can be used as the basis
for management measures for the implementation of GCG
so it can be done effectively. Assessment is to be part of the
mechanism of checks and balances. With the assessment, the
outcomes of activities can be known with certainty and further
measures to improve the performance of an activity can be
determined.

Angkasa Pura Airports secara berkala melakukan pengukuran


implementasi GCG (assessment GCG) di Perseroan sejak
tahun 2007. Hal ini dilakukan untuk memperoleh penilaian
yang objektif mengenai implementasi GCG di perusahaan.
Assessment GCG di Perseroan dapat dilakukan secara mandiri
oleh internal Perseroan (self assessment) ataupun dengan
menggunakan jasa pihak independen (evaluasi eksternal).

Angkasa Pura Airports periodically measuring the


implementation of GCG (GCG assessment) at the Company
in 2007. This was done toobtain an objective assessment of
the implementation of GCG in company. GCG Assessment
in the Company can be carried out independently by the
Companys internal (self assessment) or by using the services
of an independent party (external evaluation).

Adapun pencapaian hasil assessment GCG Angkasa Pura


Airports dalam 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut.

The achievement of GCG assessment results Angkasa Pura


Airports within 5 (five) years as follows.

Tabel Assessment GCG / Table GCG assessment


Tahun Pelaksanaan
Assessment GCG
Year of GCG Assessment
implementation

Skor Assessment GCG


GCG assessment score

Kategori
Category

2015

90,46

Sangat Baik /
Very Good

2014

84,05

Baik /
Good

2013

74,24

Cukup Baik /
Passable

2012*

Review dokumen GCG


GCG Document Review

2011

81,16

Pelaksana
Assessor
PT Bumi Pertiwi Mandiri Consultant
Self assessment dengan didampingi Pusat
Pengembangan Akuntansi dan Keuangan /
Self assessment accompanied by Accounting and
Finance Development Centre
BPKP DKI Jakarta

Memperbaiki Skor / Pihak Internal dan BPKP DKI Jakarta / The Internal
Fixing Score
Parties and BPKP DKI Jakarta
Baik /
Good

BPKP DKI Jakarta

*Review hasil assessment GCG tahun sebelumnya (berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011) dengan melakukan penyempurnaan dokumen
terkait GCG dengan bantuan BPKP DKI Jakarta. / * Review GCG assessment results of the previous year (based on the Minister of State Owned Enterprise No. PER-01 / MBU
/ 2011) by making improvements on documents related with GCGand with help from BPKP DKI Jakarta.

Pada tahun 2015, Angkasa Pura Airports telah melakukan


assessment GCG yang dilaksanakan oleh konsultan eksternal
PT Bumi Pertiwi Mandiri. Pelaksanaan assessment GCG
tersebut berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian
Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian
dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. Indikator
yang digunakan dalam assessment GCG tersebut meliputi:
1. Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan
yang baik secara berkelanjutan;
2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal;
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas;

272

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

In 2015, Angkasa Pura Airports have done GCG assessment


carried out by an external consultant PT Mother Earth
Mandiri. The GCG implementation assessment by Decision
of the Secretary of the Ministry of State-Owned Enterprises
Number : SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 on indicators/
parameters Assessment and Evaluation of the Implementation
of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs. Indicators
used in the GCG assessment include:
1. Commitment to the implementation of good corporate
governance in a sustainable manner;
2. Shareholders and the AGM/Own Capital;
3. The Board of Commissioners/Board of Trustees;

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

4. Direksi;
5. Pengungkapan informasi dan transparansi; serta
6. Aspek lainnya.

4. Board of Directors;
5. Disclosure of information and transparency; and
6. Other aspects .

Hasil assessment GCG Angkasa Pura Airports pada 2015


sebagai berikut.

GCG assessment results Angkasa Pura Airports in 2015 as


follows.

Tabel Hasil Assessment GCG / Table GCG assessment results


Kriteria
Criteria

No.

Bobot
Value

Skor
Score

Capaian
Achievement

1.

Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara


Berkelanjutan / Commitment to Implementation of Good Corporate Governance
Sustainable

7,00

5,26

75,18%

2.

Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal /


Shareholders and the AGM / Own Capital

9,00

7,12

79,21%

3.

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

35,00

32,27

92,20%

4.

Direksi / Board of Directors

35,00

32,76

93,62%

5.

Pengungkapan Informasi dan Transparansi / Information disclosure and Transparency

9,00

8,03

89,27%

100,00

90,46

90,46 %

Skor Keseluruhan / Overall Score


Kualitas Penerapan GCG / GCG implementation quality

SANGAT BAIK / VERY GOOD

PENINGKATAN KUALITAS DAN BENCHMARKING

IMPROVING QUALITY and benchmarking

Hasil dari evaluasi internal maupun eksternal serta ditambah


dengan masukan dari seluruh stakeholders digunakan
sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan
kualitas implementasi GCG. Ada dua macam peningkatan
kualitas yaitu peningkatan kualitas untuk mencapai standar
kualitas yang ditetapkan dan peningkatan kualitas dalam
konteks peningkatan standar kualitas yang telah dicapai
melalui benchmarking.

The results of the evaluation of internal and external, and


coupled with the advices of all stakeholders is used as
consideration in improving the quality of GCG implementation.
There are two kinds of improvement of quality which are
quality improvement to achieve the specified quality standards
and improved quality in the context of improving the quality
standards that have been achieved through benchmarking.

STRUKTUR DAN MEKANISME GCG

STRUCTURE AND MECHANISM OF GCG

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun


2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), Organ Perseroan
terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris dan Direksi. Sistem kepengurusan menganut sistem
dua badan (two tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi,
yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas
sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan
dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab
untuk memelihara kesinambungan usaha Perseroan dalam
jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi
harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan
nilai-nilai Perseroan.

Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007


on Limited Liability Company (Company Law), Company
Organ consists of a General Meeting of Shareholders
(AGM), the Board of Commissioners and Board of Directors.
Management system adopts two bodies system (two-tier
system), the Board of Commissioners and Board of Directors,
which has the authority and responsibility are clearly
appropriate their respective functions as mandated by the
statute and regulations. However, they have a responsibility to
maintain the continuity of the Companys business in the long
term. Therefore, the Board of Commissioners and the Board
of Directors shall have the same perception of vision, mission,
and values of the Company.

Dalam melaksanakan kepengurusan Angkasa Pura Airports,


Direksi didukung oleh struktur manajemen yang efektif.
Adapun dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan
kepenasehatan, Dewan Komisaris didukung oleh organ
penunjang seperti Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit,
Komite Risiko Usaha dan GCG.

In carrying out the management of Angkasa Pura Airports, the


Board of Directors is supported by an effective management
structure. As in carrying out oversight functions and advisory,
the BoC is supported by the supporting organs such as
the Secretary of the Board of Commissioners, the Audit
Committee, Business Risk Committee and GCG.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

273

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Struktur organ Perseroan Angkasa Pura Airports adalah


sebagai berikut.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

The structure of the Company organs Angkasa Pura Airports


are as follows.

Rapat Umum Pemegang Saham


General meeting of stakeholders

274

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Direksi
Board of Directors

Organ Pendukung
Supporting Organ

Jajaran Manajemen
Management Line

Dalam pelaksanaannya, Angkasa Pura Airports memiliki


berbagai kebijakan/pedoman dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya yang disebut dengan infrastruktur GCG. Tujuan
membangun infrastruktur GCG antara lain sebagai berikut.
Melengkapi kebijakan pendukung dalam penerapan
GCG.
Menjadi pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari sesuai dengan budaya (corporate
culture) yang diharapkan.
Merupakan bentuk komitmen tertulis bagi seluruh jajaran dan
tingkatan organisasi Perseroan dalam rangka meningkatkan
disiplin dan tanggung jawab organ perusahaan dalam
rangka menjaga kepentingan stakeholders sesuai dengan
tanggung jawab masing-masing.

In practice, Angkasa Pura Airports have different policies/


guidelines in carrying out the functions and duties referred to
GCG infrastructure. The purpose of building the infrastructure
GCG as follows.
Completing the supporting policies in the implementation
of GCG.
A guidelines for the Company in carrying out daily
activities in accordance with the culture (corporate
culture) is expected.
a form of a written commitment for all levels and the level
of organization of the Company in order to improve the
discipline and responsibility of the companys organs
in order to preserve the interests of stakeholders in
accordance with their respective responsibilities.

Infrastruktur GCG yang telah dimiliki oleh Angkasa Pura


Airports antara lain adalah:
1. Pedoman Corporate Governance (Code of Corporate
Governance);
2. Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conduct);
3. Board Manual;
4. Piagam Komite Audit;
5. Piagam Internal Audit;
6. Perjanjian Kerja Bersama 2014-2016;
7. Pedoman Pengendalian Gratifikasi; serta
8. Kebijakan-kebijakan Perseroan dan Standard Operating
Procedure (SOP).

GCG infrastructure which has been owned by Angkasa Pura


Airports include:
1. Code of Corporate Governance (the Code of Corporate
Governance);
2. The Companys Code of Ethics (Code of Conduct);
3. Board Manual;
4. The Audit Committee Charter;
5. Internal Audit Charter;
6. Collective Labour Agreement 2014-2016;
7. Control Guidelines Gratuities; and
8. The Companys policies and Standard Operating
Procedure (SOP).

Pedoman dan kebijakan tersebut telah disosialisasikan


kepada seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan human
capital Perseroan, serta telah menjadi landasan kegiatan
operasional Perseroan. Perseroan senantiasa melakukan
pemantauan dan evaluasi penerapannya secara kontinyu.

Guidelines and the policy has been disseminated to the


entire Board of Commissioners, Board of Directors and the
Companys human capital, and has been the cornerstone of
the Companys operational activities. Company continuously
monitors and evaluates the implementation continuously.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah Organ


Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang
ditentukan dalam Undang-undang dan/atau Anggaran
Dasar. RUPS memiliki wewenang mengangkat dan
memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi
kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan
perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas
Laporan Tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba,

General Meeting of Shareholders (AGM) is the organ of


the Company that has authority not granted to the Board
of Directors or Board of Commissioners within the limits
prescribed in the Act and/or the Statutes. GMS has the
authority to appoint and dismiss the Board of Commissioners
and Board of Directors, evaluating the performance of the
Board of Commissioners and Board of Directors, ratify the
amendments, approved the Annual Report, establishes the
allocations of profit, appoint a public accountant, as well as

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis


kompensasi dan fasilitas Dewan Komisaris dan Direksi.

set the amount and type of compensation and facilities of the


Board of Commissioners and Board of Directors ,

Pelaksanaan RUPS melalui proses pengumuman dan


pemanggilan RUPS yang dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku. Bahan informasi yang diperlukan terkait pelaksanaan
RUPS disampaikan bersamaan dengan pemanggilan
RUPS. Namun jika hal tersebut belum tersedia pada saat
pemanggilan RUPS, maka bahan informasi tersebut akan
disampaikan pada saat RUPS diselenggarakan.

Implementation of the GMS through the process and the


announcement of the GMS conducted according to applicable
regulations. Information Materials needed related to the
implementation of the GMS submitted along with the GMS.
But if it is not available at the time of the GMS, the information
materials will be submitted at the time of the AGM is held.

RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS
Tahunan dilakukan Perseroan setiap tahun, yang meliputi
RUPS Tahunan tentang Laporan Tahunan Perseroan dan
RUPS Tahunan tentang Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RUPS RKAP), sedangan RUPS Luar Biasa
dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan
untuk kepentingan Perseroan. Pelaksanaan RUPS didahului
dengan pemanggilan RUPS yang dilakukan sesuai ketentuan
yang berlaku. Namun demikian, di tahun 2015 Angkasa Pura
Airports tidak menghadapi kondisi yang memerlukan untuk
menyelenggarakan RUPSLB.

GMS consists of the Annual General Meeting and Extraordinary


General Meeting. Annual General Meeting of the Company
performed every year, which includes the Annual General
Meeting of the Companys Annual Report and the Annual
General Meeting of the Work Plan and Budget (GMS CBP),
sedangkan Extraordinary General Meeting can be held at
any time based on the needs for the benefit of the Company.
Implementation of the AGM was preceded by the GMS
conducted according to applicable regulations. However,
in 2015 Angkasa Pura Airports are not faced conditions that
require to hold a EGM.

PELAKSANAAN RUPS RKAP TAHUN 2015

IMPLEMENTATION OF CBP AGM 2015

PENYELENGGARAAN RUPS RKAP TAHUN 2015

OPERATION OF CBP AGM 2015

Sesuai dengan surat undangan Direksi Nomor: AP.I.318/


KU.01/2015/PD-B
tanggal
14
Januari
2015,
telah
diselenggarakan RUPS Angkasa Pura Airports pada:
Hari, tanggal
: Jumat, 16 Januari 2015
Waktu
: 08.30 WIB sampai selesai
Tempat
: Kantor Kementerian BUMN
Ruang Rapat Lt. 9, Jalan Medan
Merdeka Selatan No. 13

Jakarta Pusat

In accordance with the letter of invitation Directors Number:


AP.I.318/KU.01/2015/PD-B dated January 14, 2015, has been
held at the AGM Angkasa Pura Airports:
Day, date
: Friday, January 16, 2015
Time
: 8:30 pm until finished
Place
: Office of the Ministry of SOEs
Meeting Room Floor 9, Jalan Medan
South Merdeka No. 13

Central Jakarta

AGENDA RUPS RKAP TAHUN 2015

CBP AGM AGENDA 2015

Angkasa Pura Airports telah menyelenggarakan RUPS


Tahunan 2015 dengan agenda sebagai berikut.
1. Persetujuan/pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Program
kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2015.
2. Pengesahan Key Performance Indicators (KPI) Direksi dan
Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) Tahun 2015.
3.
Penetapan
Indikator
Aspek
Operasional
untuk
perhitungan Tingkat Kesehatan PT Angkasa Pura I
(Persero) Tahun 2015.
4. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris,
untuk melakukan persetujuan apabila terdapat tindakantindakan yang mengakibatkan terjadinya perubahan
alokasi anggaran investasi maksimal 10% dari plafon
anggaran investasi tahun 2015.

Angkasa Pura Airports has organized the Annual General


Meeting 2015 on the following agenda.
1. Approval/endorsement Work Plan and Budget and Work
Plan and Budget Program partnerships and Community
Development (CSR) in 2015.
2. Approval of Key Performance Indicators (KPI) Board of
Directors and Board of Commissioners of PT Angkasa
Pura I (Persero) in 2015.
3. Determination of Operational Aspects Indicators for the
calculation of Soundness PT Angkasa Pura I (Persero) in 2015.
4. Give authority to the Board of Commissioners, to make
agreements if there are actions that resulted in a change
investment budget allocation up to 10 % of the investment
budget ceiling in 2015 .

REKAP KEHADIRAN PADA RUPS RKAP TAHUN 2015

ATTENDANCE RECAPITULATION OF CBP AGM YEAR


2015

RUPS Tahunan 2015 dihadiri oleh Komisaris Utama dan


seluruh anggota Dewan Komisaris, termasuk Ketua dan
anggota Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris, serta
Direktur Utama dan seluruh jajaran Direksi.

2015 Annual General Meeting was attended by the Commissioner


and the Board of Commissioners, including the Chairman and
members of the Committee under the Board of Commissioners,
as well as the Director and the entire Board of Directors.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

275

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tabel Kehadiran Pada RUPS RKAP Tahun 2015 / Table of Attendance at the AGM CBP 2015
Nama
Name

No.

Periode
Period

Hadir
Attendance

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/Komisaris Independen /


President Commissioner/ Independent
Commissioner

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 /


21 Juli 2010 - 29 October 2015

H. Hakamuddin Djamal

Komisaris / Commissioner

8 November 2012 - 15 Maret 2015 /


8 November 2012 - 15 March 2015

Hermanto Dwiatmoko

Komisaris / Commissioner

17 Oktober 2014 - 29 Oktober 2015 /


17 October 2014 - 29 October 2015

Dwi Ary Purnomo

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Boy Syahril Qamar

Komisaris Independen /
Independent Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Anandy Wati

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Tommy Soetomo

Direktur Utama / President Director

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

Gunawan Agus Subrata

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

Robert Daniel Waloni

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

10

Yushan Sayuti

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

Direktur / Director

10 April 2013 sekarang /


10 April 2013 now

11

276

Jabatan
Position

Polana Banguningsih Pramesti

KEPUTUSAN RUPS RKAP TAHUN 2015

CBP AGM DECISION YEAR 2015

Pada tanggal 16 Januari 2015, Angkasa Pura Airports telah


menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
dengan keputusan sebagai berikut.
1. Menyetujui/mengesahkan RKAP Tahun 2015 dan RKA
PKBL tahun 2015, dengan pokok-pokok sebagai berikut.
- Proyeksi Laba-Rugi
Perhitungan laba bersih setelah pajak diproyeksikan
sebesar Rp692.104 juta.
- Proyeksi Posisi Keuangan
Posisi keuangan konsolidasian per 31 Desember 2015
diproyeksikan ditutup dengan Total Aset sebesar
Rp18.337.261 juta.
- Investasi dianggarkan sebesar Rp4.066.215 juta.
- Program kemitraan dan bina lingkungan
Saldo akhir Program kemitraan sebesar Rp827 juta
dan saldo akhir Program Bina Lingkungan sebesar
Rp1.979 juta.
- Rencana Dewan Komisaris
Rencana kerja dan anggaran Dewan Komisaris
termasuk Key Performance Indicators (KPI) Dewan
Komisaris tahun 2015 yang merupakan bagian dari
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun
2015. RUPS menetapkan Key Performance Indicators
(KPI) Dewan Komisaris tahun 2015.
2. Menetapkan/mengesahkan Key Performance Indicators
(KPI) yang disusun sesuai dengan Kriteria Penilaian Kinerja
Unggul (KPKU) dan tertuang dalam Kontrak Manajemen
Tahun 2015 antara Pemegang Saham, Direksi dan Dewan
Komisaris.
3. Menetapkan indikator aspek operasional yang digunakan
untuk perhitungan tingkat kesehatan PT Angkasa Pura I
(Persero) tahun 2015, sebagai berikut.

On January 16, 2015, Angkasa Pura Airports has organized the


General Meeting of Shareholders with the following decisions.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. To approve/ratify CBP 2015 and the RKA PKBL 2015, with


the following points.
- Profit and Loss Projection
Calculation of net profit after tax is projected at
Rp692.104 million.
- Projected Financial Position
The consolidated financial position per December
31, 2015 is projected to be closed with total assets
amounting to Rp18.337.261 million.
- Investment budgeted at Rp4.066.215 million.
- Partnership and community development program
End balances amounted to Rp827 million partnership
program and the final balance of the Community
Development Program of Rp1,979 million.
- BOC Plan
The work plan and budget of the Board of
Commissioners, including Key Performance Indicators
(KPI) of the Board of Commissioners in 2015, which is
part of the Work Plan and Budget 2015. The AGM set
the Key Performance Indicators (KPI) of the Board of
Commissioners in 2015.
2. Establish/certify the Key Performance Indicators (KPI)
which prepared in accordance with Superior Performance
Assessment Criteria (KPKU) and contained in the
Management Contract 2015 between the shareholders,
the Board of Directors and Board of Commissioners.
3. Establish operational aspects indicators used to calculate
the level of Health PT Angkasa Pura I (Persero) in 2015, as
follows.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Indikator

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Indicator

Laporan Keuangan
Financial Report

Bobot
Score

1.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Customer Satisfaction Index (CSI)

15

2.

Tingkat pelayanan Terminal


- Pemeriksaan security di terminal
- Fasilitas umum

Level of terminal service


- Examination of security at the terminal
- Public facilities

10
5
5

3.

Pengembangan fasilitas dan investasi


- Fisik
- Program

Facilities development and investment


- Physic
- Program

10
5
5

Total / Total

35

4. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris


untuk memberikan persetujuan realokasi anggaran antar
program/kegiatan investasi dengan nilai maksimum 10%
(sepuluh persen) dari total nilai investasi tahun 2015 tanpa
melakukan perubahan dan/atau penambahan program/
kegiatan investasi.

4. To delegate authority to the Board of Commissioners


to approve budget reallocation between programs/
activities of the investment with a maximum value of
10% (ten percent) of the total value of investments in
2015 without making changes and / or additions to the
program/investment activities.

ARAHAN RUPS RKAP TAHUN 2015

DIRECTIONS OF CBP AGM 2015

Dalam RUPS RKAP Tahun 2015 Pemegang Saham memberikan


arahan sebagai berikut.
1. Terhadap usulan persetujuan Kontrak Kerjasama
pekerjaan Solar Farm Project sebesar 3-5 megawatt
dengan investasi senilai Rp100 miliar untuk mendukung
Green Airport di Bali yang dilaksanakan oleh PT Angkasa
Pura Suport dengan Partner yang kompeten dengan
konsekuensi akan menyewa lokasi-lokasi tersebut (atap
dan lahan parkir) selama 25 tahun, Direksi diminta
mengajukan secara tersebndiri sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku serta dilengkapi
data dan dokumen pendukung yang diperlukan.
2. Terhadap usulan persetujuan pengalihan hutang
PT Angkasa Pura Hotel kepada PT Angkasa Pura I sebesar
Rp143,5 miliar dan bunganya menjadi penambahan
setoran modal, sebagai bagian dari pendanaan
pembangunan hotel di Bandara Ngurah Rai Bali Direksi
diminta mengajukan secara tersendiri sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku serta dilengkapi
data dan dokumen pendukung yang diperlukan.
3. Terhadap usulan persetujuan penambahan modal disetor
sebesar Rp136,5 miliar kepada PT Angkasa Pura Hotel,
sebagai bagian dari pendanaan pembagunan Hotel
di Bandara Ngurah Rai Bali dan memperkuat struktur
permodalan untuk pinjaman. Direksi diminta mengajukan
secara tersendiri sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku serta dilengkapi data dan dokumen
pendukung yang diperlukan.
4. Terhadap usulan pendayagunaan aset tetap berupa
bangunan dan peralatan in-flight kitchen di Bandara
Ngurah Rai Bali oleh Angkasa Pura Hotel dalam rangka
pemindahtanganan
dengan
bentuk
penyertaan
modal. Direksi diminta mengajukan secara tersendiri
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku
serta dilengkapi data dan dokumen pendukung yang
diperlukan.
5. Terhadap usulan persetujuan perubahan izin prinsip
Menteri BUMN, atas:

In RKAP AGM 2015 Shares Interns provide guidance as follows.


1. Against the proposed approval of the Cooperation
Agreement jobs Solar Farm Project at 3-5 MW with an
investment of Rp100 billion to support Green Airport
in Bali conducted by PT Angkasa Pura Suport with a
competent partner with the consequence would rent these
locations (roofs and parking lots) for 25 years, the Board
of Directors requested to separately file in accordance
with applicable legislation and dilengkai data and the
necessary supporting documents.
2. Against the approval of the proposed transfer of the
debt of PT Angkasa Pura Hotel to PT Angkasa Pura I is
Rp143,5 billion and its interests become additional capital
injection, as part of financing the construction of hotels
in Bali Ngurah Rai Airport Board of Directors requested
to submit separately in accordance with the legislation in
force and include the data and the necessary supporting
documents.
3. With respect to the proposed approval of additional paid
up capital amounting Rp136,5 billion to PT Angkasa Pura
Hotel, as part of the funding construction of Hotel in Bali
Ngurah Rai Airport and strengthening the capital structure
for the loan. Directors are asked to submit separately in
accordance with the legislation in force and include the
data and the necessary supporting documents.
4. With regard to the proposed utilization of fixed assets
such as buildings and equipment in-flight kitchen at
Ngurah Rai Airport in Bali by Angkasa Pura Hotel in order
alienation with equity participation. Directors asked to
submit separately in accordance with the legislation in
force and include the data and the necessary supporting
documents.
5. With regard to the proposed changes to the permission
principle approval Minister of State, on:

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

277

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

a. Surat nomor S-464/MBU/2013 tanggal 16 Juli 2013


perihal Persetujuan Kerjasama Pembangunan
dan Pengusahaan Hotel di Bandara Ngurah Rai
Bali dengan PT Angkasa Pura Hotel, yang semula
kerjasama BOT selama 20 tahun menjadi kerja sama
usaha (KSU) selama 30 tahun.
b. Surat nomor S-231/MBU/2013 tanggal 16 Juli 2013
perihal Persetujuan kerjasama pembangunan
dan pengoperasian Airporultant Hotel di Bandara
Juanda-Surabaya dan St Hasanuddin-Maros dengan
PT Angkasa Pura Hotel, yang semula kerjasama BOT
selama 15 tahun menjadi kerjasama (KSU) selama 30
tahun.
Atas kedua usulan ini, Direksi diminta mengajukan
secara tersendiri sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku serta dilengkapi data dan
dokumen pendukung yang diperlukan.
6. Terhadap usulan persetujuan jangka waktu kerjasama
pengoperasian Terminal Kargo dan regulated Agent
dalam jangka waktu minimal 10 (sepuluh) tahun antara
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Angkasa Pura
Logistik. Direksi diminta mengajukan secara tersendiri
sesuai ketentuan perundang-undangan yang belaku serta
dilengkapi data dan dokumen pendukung yang diperlukan.
7. RKAP yang disahkan ini merupakan pedoman bagi
Direksi dalam menjalankan kegiatan usaha tahun 2015,
dan Dewan Komisaris diminta untuk melakukan evaluasi
dan pengawasan atas pelaksanaan RKAP dengan
selalu berpegang pada prinsip disiplin anggaran dan
melaporkannya secara berkala kepada Pemegang
Saham.
8. RKAP agar dirinci di dalam Rencana Kegiatan Operasional
(RKO) bulanan untuk dijadikan pedoman pengamanan
target RKAP serta disosialisasikan kepada seluruh
jajaran Perusahaan. Target-target di bidang produksi
dan pendapatan merupakan target minimal, sedangkan
biaya adalah target maksimal Perusahaan.
9. Direksi agar mengupayakan yang terbaik (best effort)
dalam mencapai target-target RKAP dengan mengacu
pada prinsip-prinsip GCG dan profesionalisme serta
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Terkait dengan hal tersebut, Direksi diminta
memiliki rencana serta langkah (contingency plan)
sehingga apabila terjadi perubahan asumsi dan kondisi
bisnis, target RKAP tetap dapat tercapai.
10. Direksi agar selalu berupaya untuk meningkatkan aspek
keselamatan dan kepuasan pelanggan, antara lain
melalui perbaikan fasilitas umum (toilet, musholla, dan
lain-lain), serta perbaikan kualitas terminal penumpang.
11. Direksi agar meningkatkan monitoring dan pembinaan
terhadap kinerja anak Perusahaan. Anak Perusahaan
tersebut pada dasarnya harus meningkatkan nilai BUMN
serta kegiatan bisnisnya menunjang kinerja induk dan
tidak menjadi beban induk.

278

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

a. Letter No. S-464/MBU/2013 dated July 16, 2013,


concerning the Agreement on Development
Cooperation and Operation Hotel in Balis airport PT
Angkasa Pura Hotel, which was originally co BOT for
20 years as a cooperative effort (KSU) for 30 years.
b. Letter No. S-231/MBU/2013 dated July 16, 2013
regarding the Approval joint development and
operation of the Airport Hotel at Juanda Airport,
Surabaya and St Hasanuddin Maros- with PT Angkasa
Pura Hotel, which was originally co BOT for 15 years as
a cooperative (KSU) for 30 years.

For this two proposal, the Board of Directors requested


filed separately in accordance with the legislation
in force and include the data and the necessary
supporting documents.
6. With regard to the proposed approval of the operating
period of cooperation between Cargo Terminal and
regulated Agent within a minimum period of 10 (ten) years
between PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa
Pura Logistics. Directors asked to submit separately in
accordance with the legislation in force and include the
data and the necessary supporting documents.
7. CBP that has been legalized is adopted as a guideline
for the Board of Directors in conducting business
activities in 2015, and the Board of Commissioners are
required to conduct the evaluation and supervision of
the implementation of the CBP by always adhering to the
principle of budgetary discipline and report periodically
to Shareholders.
8. CBP that are detailed in the Plan of Operations (RKO)
monthly to guide security CBP targets and disseminated
to all employees of the company. Targets in the field of
production and income is the minimum target, while the
cost is the maximum target company.
9. The Board of Directors in are recommended to make
the best (best effort) in achieving the targets of CBP with
reference to the principles GCG and professionalism
and in accordance with the provisions of the legislation.
Related to the above, the Directors are required to have
a plan and measures (contingency plan) so that in case
of changes in assumptions and business conditions, CBP
targets can still be reached.
10. Board of Directors to always strive to improve the aspects
of safety and customer satisfaction, among others,
through the improvement of public facilities (toilets,
mosque, etc.), as well as the improvement of the quality of
the passenger terminal.
11. The Board of Directors in order to improve the monitoring
and supervision on the performance of the subsidiary.
Subsidiary basically have to increase the value of stateowned enterprises as well as business activities support
the performance of the parent and the parent is not a
burden.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

12. Direksi agar meningkatkan penerapan Teknologi Informasi


pada seluruh kegiatan dan unit kerja perusahaan, antara
lain melalui optimalisasi sistem ERP (Enterprise Resouce
Planning) untuk kegiatan produksi dan pelaporan
keuangan, serta penerapan e-procurement untuk
kegiatan pengadaan barang/jasa.
13. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan pembinaan
BUMN secara lebih efektif dan efisien, BUMN diminta
untuk melakukan penyampaian data, laporan dan
dokumen kepada Kementerian BUMN secara elektronik,
tepat waktu dan konsisten serta memenuhi seluruh tugas
dan tanggung jawab lainnya sesuai Peraturan Menteri
BUMN Nomor PER-18/MBU/10/2014 tanggal 16 Oktober
2014.
14. Untuk dapat meningkatkan kinerja dan daya saing
perusahaan melalui implementasi teknologi informasi
yang efektif dan efisien agar pemanfaatan dan
pengembangan teknologi informasi BUMN dilakukan
berdasarkan tata kelola TI sebagai bagian dari
Enterprise
Governance
dengan
memperhatikan
Panduan Penyusunan Pengelolaan TI BUMN sesuai
Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02/MBU/2013
dan melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas
pelaksanaan master plan TI secara berkala dalam
Laporan Manajemen BUMN.
15. Dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal
kepada masyrakat pengguna jasa transportasi udara,
Direksi minta untuk; 1) menyelesaikan kewajiban terhadap
hubungan kerjasama penggunaan lahan/bangunan milik
instansi lain, 2) mengutamakan pelayanan penumpang
dan barang yang seimbang dengan penyediaan fasilitas
komersial yang bersinggungan dengan pelayanan, dan
3) melakukan pengelolaan keamanan bagi penumpang
dan barang sesuai standar keamanan yang ditetapkan,
4) serta mengelola parkir dan kendaraan umum yang
menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang di
area bandar udara.
16. Direksi agar memperhatikan dengan sungguh-sungguh
pemenuhan kewajiban perpajakan dan ketentuan
ketenagakerjaan termasuk menyelesaikan permasalah
tenaga kerja outsourcing di perusahaan, sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
17. Direksi agar mengupayakan penyampaian laporan
keuangan tahun buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik kepada Pemegang Saham selambatlambatnya pada akhir Bulan Februari.
18. Direksi diminta untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan
secara tuntas terhadap temuan, catatan dan saran/
rekomendasi KAP dan BPK-RI, termasuk temuan dan
rekomendasi yang belum selesai ditindaklanjuti. Progres
tindak lanjuti atas temuan tersebut agar dibahas
bersama Dewan Komisaris dan disampaikan kepada
Menteri BUMN secara berkala.
19. Sebagai tindak lanjut Kontrak Manajemen yang di
dalamnya terdapat Key Performance Indicator (KPI) dan
telah disepakati, agar disusuk KPI secara berjenjang
untuk setiap level manajemen dan anak perusahaan.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

12. Board of Directors to increase penerapat information


technology in all activities and work units, among other
things through the optimization of ERP (Enterprise Resouce
Planning) for production activities and financial reporting,
as well as the implementation of e-procurement for the
procurement of goods/services.
13. In the framework of the implementation of the supervision
and oversight of state-owned enterprises more effectively
and efficiently, SOEs are required to carry out the delivery
of data, reports and documents electronically to the
minister, in a timely and consistent and fulfill all other
duties and responsibilities in accordance SOE Minister
Regulation No. PER 18/MBU/10/2014 dated October 16,
2014.
14. In order to improve the performance and competitiveness
of enterprises through the implementation of effective
and efficient that the utilization and information
technology development SOE is based IT governance as
part of the Enterprise Governance with regard Guidelines
for Developing Managed IT SOE accordance with the
Regulation of the Minister of SOE No. PER-02/MBU/2013
and report the results of monitoring and evaluation of the
implementation of the master plan for IT regularly in the
Management Report SOE.
15. In order to provide optimal service to the community users
of air transport services, the Board of Directors asked for;
1) settle obligations to the cooperative relationship of land
use/building promiscuous other agencies, 2) prioritizing
the services oenumpang and goods balance with the
provision of commercial facilities in contact with services,
and 3) do pengelilaan security for passengers and goods
in accordance with the security standards set, 4 ) as well
as manage parkin and commercial vehicles that ensure
the safety and comfort of passengers in the airport area.

16. Board of Directors to pay attention to the earnest fulfillment


of tax obligations and conditions of employment including
labor outsourcing resolve the problem in the enterprise,
age legislation in force.
17. The Board of Directors in order to pursue the delivery of
fiscal year 2014 financial statements audited by Public
Accounting Firm to the Shareholders no later than the end
of February.
18.
Directors are required to follow up and resolve
completely against the findings, notes and suggestions/
recommendations KAP and BPK-RI, including the findings
and recommendations that have not completed followup. Progress follow up on these findings in order to be
discussed with the Board of Commissioners and submitted
to the minister on a regular basis.
19. As a follow up to the Management Contract in which there
is a Key Performance Indicator (KPI) and has agreed,
in order to gradually accepted KPI for each level of
management and subsidiaries.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

279

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

20. Saran dan arahan Dewan Komisaris yang disampaikan


pada saat RUPS dan melalui surat Nomor: 104/
DK.API/2014 tanggal 1 Desember 2014, agar mendapat
perhatian dan ditindaklanjuti oleh Direksi.
21. Buku RKAP, RKA PKBL, dan Key Performance Indicator (KPI)
yang tertuang dalam Kontrak Manajemen merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah RUPS.
22. Dalam hal terjadi penyimpangan signifikan atas asumsiasumsi yang digunakan dalam penyusunan RKAP tahun
2015, Direksi dan Dewan Komisaris dapat mengajukan
permohonan revisi paling lambat akhir Triwulan II tahun 2015.
23. Dalam rangka program kemitraan BUMN dengan usaha
kecil dan bina lingkungan (PKBL), maka perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut.
a. Direksi agar menyampaikan laporan berkala
(Triwulan I sampai dengan IV) secara tepat waktu
sesuai batasan waktu yang ditentukan dalam
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/
MBU/2007 tentang PKBL sebagaimana telah direvisi,
terakhir kali melalui Peraturan Menteri BUMN Nomor:
PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat PER05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
b. Membantu program pemerintah untuk mengentaskan
kemiskinan pada desa-desa tertinggal dengan
penyaluran pinjaman Program kemitraan dan
Program Bina Lingkungan terhadap desa-desa
yang
mempunyai
keunggulan/potensi
untuk
dikembangkan dalam bentuk Desa Binaan. Dengan
demikian, dampak yang diterima oleh masyarakat
lebih efektif dan terukur.
c. Melakukan sinergi antar BUMN Pembina PKBL dan
berkoordinasi dengan BUMN wilayah sehingga
penyaluran lebih fokus dan terarah, dalam rangka
pelaksanaan pembentukan Desa/Kota Binaan tersebut
dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.
d. Penyaluran dana Program Bina Lingkungan, agar
difokuskan untuk kegiatan-kegiatan yang mampu
meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat
suatu wilayah tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa
pembangunan sarana prasarana umum, bantuan
kebutuhan pokok/dasar masyarakat yang dapt
berdampak langsung bagi pengentasan kemiskinan.
e. Direksi diminta untuk menyusun Standar Operasi
Prosedur (SOP) sebagai dasar internal pelaksanaan
kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Dalam SOP tersebut agar diakomodir pula mengenai
prosedur tanggap darurat penanganan bencana
yang menggunakan dana Program Bina Lingkungan.
f. Untuk pendanaan Program kemitraan dan Bina
Lingkungan yang bersumber dari pembebanan biaya
Perusahaan agar dicatat secara terpisah dari kegiatan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebelumnya
dan dimasukkan dalam rekening tersendiri.

280

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

20.
Advice and directed by the Board of Commissioners
delivered at the AGM and through letter No. 104/
DK.API/2014 dated December 1, 2014, to gain the attention
and acted upon by the Board of Directors.
21. CBP Books, RKA Partnership, and Key Performance
Indicator (KPI) set out in the Contract Management is an
integral part of the Minutes of the AGM.
22. In the event of a significant deviation on the assumptions
used in the preparation of CBP in 2015, the Board of
Directors and Board of Commissioners may apply for
revision by the end of the second quarter 2015.
23. In the framework of the partnership program with the stateowned enterprises and small enterprises for environmental
development (CSR), it is necessary to note the following.
a. Board of Directors to submit periodic reports (Quarter
I through IV) in a timely manner appropriate time limit
specified in the Minister of State Enterprises number:
PER-05/MBU/2007 concerning the Partnership as
revised, last time through SOE Minister Regulation
No. PER 08/MBU/2013 concerning the Fourth PER05/MBU/2007 on Programs SOE partnership with
the Small Business and Community Development
Program.
b. Assist government programs to reduce poverty in
poor villages with lending program partnerships and
Community Development Program of the villages
which have advantages/potential to be developed
in the form of village Patronage. Thus, the impact
received by the community more effective and
measurable.
c. Synergy among SOEs Pembina Partnership and
coordinate with state-owned distribution area so that
a more focused and directed, in order to implement
the establishment of the Village/Town Patronage can
be more effective and targeted.
d. The distribution of Community Development Program
funds, in order to focus on activities that can improve
socio-economic conditions of a particular region.
Such activities may include the development of public
infrastructure, basic needs assistance/public basic
dapt direct impact for poverty reduction.
e.

Directors are required to prepare Standard


Operating Procedures (SOP) as the basis for the
internal implementation of the Partnership and
Community Development Program. In the SOP to be
accommodated as well as to emergency response
procedures in disaster response using Community
Development Program funds.
f. For
funding
partnerships
and
Community
Development Program sourced from the charging
of the Company to be recorded separately from the
activities of the Partnership Program and Community
Development earlier and put in a separate account.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PELAKSANAAN RUPS LAPORAN TAHUNAN


TAHUN BUKU 2014

EXECUTION ANNUAL REPORT AGM FOR THE


FINANCIAL YEAR 2014

PENYELENGGARAAN RUPS LAPORAN TAHUNAN


TAHUN BUKU 2014

GMS OF ANNUAL REPORT FOR THE FINANCIAL YEAR


2014

Sesuai dengan surat undangan Direksi Nomor: AP.I.2567/


KU.16/2015/PD-B tanggal 11 Mei 2015, telah diselenggarakan
RUPS Angkasa Pura Airports pada:
Hari, tanggal
: Selasa, 12 Mei 2015
Waktu
: 10.30 WIB sampai selesai
Tempat
: Kantor Kementerian BUMN

Ruang Rapat Lt. 9,

Jalan Medan Merderka Selatan No. 13

Jakarta Pusat

In accordance with the letter of invitation Directors Number:


AP.I.2567/KU.16/2015/PD-B dated May 11, 2015, has held the
AGM of Angkasa Pura Airports at:
Day, date
: Tuesday, May 12, 2015
Time
: 10:30 pm until finished
Place
: Office of the Ministry of SOEs

Meeting Room Floor 9,

Jalan Medan South Merderka No. 13

Central Jakarta

AGENDA RUPS LAPORAN TAHUNAN TAHUN BUKU


2014

ANNUAL REPORT AGM AGENDA FOR 2014 FINANCIAL


YEAR

Adapun agenda RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2014,


sebagai berikut.
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku
2014 mengenai Kegiatan Perseroan dan Pelaksanaan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, Pengesahan
Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku
yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta
Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan untuk tahun buku 2014.
2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk
Tahun Buku 2014.
3. Penetapan tantiem Tahun Buku 2015, Gaji, Honorarium
dan Tunjangan serta Fasilitas lainnya bagi Anggota
Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015.

The agenda of the AGM Annual Report for Fiscal Year 2014,
as follows.
1. Approval of the Annual Report for the Financial Year
2014 of the Companys Activities and Implementation
Supervisory Board of Commissioners, Ratification of the
Companys Financial Statements for the Fiscal Year Ended
December 31, 2014 and Approval of the Annual Report of
Partnership Program and Community Development for
the financial year 2014.
2. Determination Use of Company Net Profit for Fiscal Year
2014.
3. Determination of the bonus for financial year 2015,
salaries, honoraria and allowances as well as other
facilities for Members of the Board of Directors and the
Board of Commissioners for 2015.
4. Determination of Public Accountant (KAP) Hadori Sugiarto
Adi & Partners for 2015.

4. Penetapan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Hadori


Sugiarto Adi & Rekan untuk Tahun 2015.

REKAP KEHADIRAN PADA RUPS LAPORAN TAHUNAN


TAHUN BUKU 2014

RECAP OF ATTENDANCE AT THE AGM ANNUAL


REPORT FOR THE FINANCIAL YEAR 2014

RUPS Tahunan 2015 dihadiri oleh Komisaris Utama dan


seluruh anggota Dewan Komisaris, termasuk Ketua dan
anggota Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris, serta
Direktur Utama dan seluruh jajaran Direksi.

Annual General Meeting year 2015 was attended by the


Commissioner and the Board of Commissioners, including the
Chairman and members of the Committee under the Board of
Commissioners, as well as the Director and the entire Board
of Directors.

Tabel Kehadiran Pada RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2014 /


Table Attendance at the AGM Annual Report 2014
Nama
Name

No.

Jabatan
Position

Periode
Period

Hadir
Attendance

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/ Komisaris Independen/


President Commissioner/ Independent
Commissioner

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 /


21 July 2010 - 29 October 2015

Hermanto Dwiatmoko

Komisaris / Commissioner

17 Oktober 2014 - 29 Oktober 2015 /


17 October 2014 - 29 October 2015

Dwi Ary Purnomo

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Boy Syahril Qamar

Komisaris Independen /
Independent Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Anandy Wati

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

281

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Nama
Name

No.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Jabatan
Position

Periode
Period

Hadir
Attendance

Tommy Soetomo

Direktur Utama / President Director

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

Gunawan Agus Subrata

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

Robert Daniel Waloni

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

Yushan Sayuti

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

10

Polana Banguningsih Pramesti

Direktur / Director

10 April 2013 sekarang /


10 April 2013 now

KEPUTUSAN RUPS LAPORAN TAHUNAN TAHUN BUKU


2014

DECISION OF ANNUAL REPORT AGM FOR FINANCIAL


YEAR 2014

Pada tanggal 12 Mei 2015, Angkasa Pura Airports telah


menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
dengan keputusan sebagai berikut.
1. a. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan
Direksi mengenai keadaan jalannya Perseroan selama
Tahun Buku 2014 termasuk laporan Pelaksanaan
Tugas Pengwasan Dewan Komisaris selama Tahun
Buku 2014.
b. Mengesahkan laporan Keuangan Perseroan untuk
Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) Hadori Sugiarto Adi & Rekan sebagaimana
dimuat dalam laporannya Nomor: 11/LAI-API/SBY 1/
II/2015 tanggal 20 Februari 2015 dengan pendapat
wajar dalam semua hal yang material, sekaligus
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang
telah dijalankan selama Tahun Buku 2014, sepanjang
tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana
atau tidak melanggar ketentuan dan peraturan
hukum yang berlaku dan tercermin di dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan, dengan
pokok-pokok sebagai berikut.
1) Laporan Posisi Keuangan

On May 12, 2015, Angkasa Pura Airports has organized the


General Meeting of Shareholders with the following decisions.

(dalam ribuan Rupiah)

1. a. Approve the Annual Report submitted by Directors


regarding the state of the course of the Company for
FY 2014 including statements pengwasan BOC Duties
during the Fiscal Year 2014.
b. To ratify the financial statements of the Company for
the year ended December 31, 2014 audited by Public
Accounting Firm (KAP) Hadori Sugiarto Adi & Partners
as contained in its report No. 11/LAI-API/SBY 1/II/2015
dated February 20 2015 with the reasonable opinion
in all material respects, while providing a release
and discharge full responsibility (volledig acquit et
de charge) to the Board of Directors and Board of
Commissioners for the actions of management and
supervision have been implemented for FY 2014, all the
action is not an action criminal or not in violation of the
rules and regulations applicable laws and reflected
in the Annual Report and Financial Statements of the
Company, with the main topics as follows.

1) Statement of Financial Position


(in thousands Rupiah)

Uraian
Descriptions

31 Desember 2014
December 31, 2014

ASET / ASSETS
Aset lancar / Current assets

2.636.161.302

Aset Tidak lancar / Non current assets


- Piutang Jangka Panjang / Long term debt

45.270.604

- Investasi Jangka Panjang / Long term investment

135.758.230

- Aset Pajak Tangguhan / Deferred tax assets


- Properti Investasi-Bersih / Property Investment Net
- Aset Tetap-Bersih / Fixed Asset
- Aset Dalam Penyelesaian / Construction In Progress
- Aset Tidak Lancar Lainnya / Other NCA

282

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

3.933.286
160.595.003
11.208.184.825
1.622.207.733
18.715.060

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Uraian
Descriptions

Laporan Keuangan
Financial Report

31 Desember 2014
December 31, 2014

JUMLAH ASET / Total Asset

15.830.826.042

LIABILITAS / LIABILITY
Liabilitas Jangka Pendek / Short term liability

2.841.758.681

Liabilitas Jangka Panjang / Long term liability

2.588.292.605

EKUITAS / EQUITY
- Modal Saham / Capital Stock

3.488.245.000

- Cadangan Lainnya / Other Provisions

2.617.123.262

- Penyertaan Modal Negara / State Capital Investment

2.926.166.059

- BPYBDS

255.096.706

- Nilai Buku Aset Tetap Kenavigasian / Fixed Asset Book Value Navigation

139.255.232

- L/R yang belum direalisasikan atas efek / unrealized profit or loss on securities
- saldo laba belum Ditentukan Penggunaanya /
retained earnings has not been determined for its use

928.601.520

- Kepentingan Non Pengendali / Non Controling Interest

1.455.379

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS / Total Liability and Equity

2) Laporan Laba Rugi Komprehensif

44.831.597

15.830.826.042

2) Comprehensive Profit or Loss Report

(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

31 Desember 2014
December 31, 2014

Pendapatan Operasional / Operational Income

4.583.535.770

Beban Operasional / Operational Expense

3.406.096.055

Laba (Rugi) Operasional / Operational Profit (Loss)

1.177.439.715

Pendapatan Non Operasional / Non operational income

256.032.223

Beban Non Operasional / Non operational expense

254.064.075

Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Profit before income tax

1.179.407.863

Pajak Penghasilan / Income tax

250.499.347

Kepentingan Non Pengendali / Non Controling Interest

306.996

Laba Bersih Tahun Berjalan Entitas Induk / Current Year Net Profit Parent Entity

c. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan


dan Bina Lingkungan Tahun Buku yang berakhir pada
tanggal 3 Desember 2014 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Hadori Sugiarto Adi & Rekan
sebagaimana dimuat dalam laporannya Nomor:
11D/LAI-PKBL/API/SBY 1/II/15 tanggal 20 Februari
2015, dengan pendapat wajar dalam semua hal
yang material, sekaligus memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas
tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL yang
telah dijalankan selama Tahun Buku 31 Desember
2014, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan
tindak pidana atau tidak melanggar ketentuan dan
peraturan hukum yang berlaku dan tercermin di
dalam Laporan Tahunan Perseroan, dengan pokokpokok sebagai berikut.

928.601.520

c. Ratified the Annual Report of Partnership Program


and Community Development Financial Year ended
on December 3, 2014 audited by Public Accounting
Firm Hadori Sugiarto Adi & Partners as contained
in its report No. 11D/LAI-CSR/API/SBY 1/II/15 dated
February 20, 2015, in the fair opinion in all material
respects, while providing a release and discharge of
responsibility (acquit et de charge) to the Board of
Directors and Board of Commissioners for the actions
of management and supervision Partnership which
has been run during the Financial Year December
31, 2014, epanjang action is not a criminal offense or
violate the rules and regulations applicable laws and
reflected in the Companys Annual Report, with the
main topics as follows.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

283

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Description

31 Desember 2014
December 31, 2014

Total aktiva/Pasiva / Total activa/passiva

Rp45.485.649.179

Pendapatan / Revenue

Rp15.628.653.995

Jumlah beban / Total expense

Rp23.017.758.160

Piutang Pinjaman Mitra Binaan Bersih / Partnership Program Receivable

Rp33.010.662.497

Penyaluran pinjaman kemitraan / Distribution of Partnership Loan

Rp21.077.000.000

Dana Pembinaan Kemitraan/hibah / Grant

Rp2.722.048.827

Tingkat Efektivitas Penyaluran Dana / Effectiveness of Fund Distribution

% 94.60

Tingkat Kolektibilitas Pinjaman / Partnership Receivable Collection

% 84.24

Penyaluran Bina Lingkungan Dana Laba BL BUMN Pembina /


Distribution of Partnership Loan - Fund from Net Income

Rp1.783.504.652

Penyaluran Bina Lingkungan- Dana BL Pembina /


Distrubution of Partnership Loan from PKBL Pund

284

Rp14.034.803.684

2. Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perseroan


yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar
Rp928.601.520.000,00 dengan alokasi untuk:
a. Sebesar 20% dari laba bersih atau sejumlah
Rp185.720.304.000,00 dibagikan sebagai dividen.
b. Sebesar 80% dari laba bersih atau sejumlah
Rp742.881.216.000,00 untuk cadangan.

2. Approved the use of net profit attributable to the parent


entity of Rp928.601.520.000,00 allocations for:

RUPS memberi wewenang kepada Direksi Perseroan


untuk melaksanakan pembayaran dividen sesuai
ketentuan dan peraturan perundangan.
3. Tantiem Tahun Buku 2014, Gaji, Honorarium dan
Tunjangan serta Fasilitas Lainnya bagi anggota Direksi
dan Dewan Komisaris untuk Tahun 2015 akan ditetapkan
dalam keputusan sendiri.
4. Menyetujui pendapatan kembali Kantor Akuntan Publik
(KAP) Hadori Sugiarto Adi & Rekan untuk melakukan audit
atas Laporan Keuangan PT Angkasa Pura I (Persero) untuk
Tahun Buku yang akan berakhir pada 31 Desember 2015
dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) PT Angkasa Pura I (Persero) untuk
Tahun Buku yang akan berakhir pada 31 Desember 2015.

ARAHAN RUPS LAPORAN TAHUNAN TAHUN BUKU


2014

DIRECTION OF ANNUAL REPORT AGM FOR


FINANCIAL YEAR 2014

Hasil RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2014 menghasilkan


keputusan yang ditetapkan oleh Pemegang Saham, selain
membuat keputusan Pemegang Saham juga mengeluarkan
arahan RUPS yang menjadi perhatian penting bagi Dewan
Komisaris dan Direksi. Direksi dengan pengawasan Dewan
Komisaris agar:
1. Menindaklanjuti dan menyelesaikan secara tuntas
temuan, catatan, saran dan rekomendasi baik auditor
eksternal (BPK RI dan/atau KAP) maupun auditor internal
(SPI) tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya. Tindak
lanjut penyelesaian temuan/saran auditor agar dibahas
secara komprehensif dengan Dewan Komisaris dan
dilaporkan secara tertulis kepada Pemegang Saham.

Results of AGM Annual Report 2014 resulted in the decision set


forth by the shareholders, in addition to making a decision,
Shareholders also issued directives AGM is an important
concern for the Board of Commissioners and Board of
Directors. Directors with the supervision of the Board of
Commissioners in order to:
1. Follow up and resolve completely the findings, notes, good
advice and recommendations of the external auditor
(BPK RI and/or KAP) and internal auditors (SPI) in 2014
and in previous years. Follow-up completion findings/
suggestions to be discussed comprehensively auditor with
BOC and reported in writing to Shareholders.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

a. 20% of the net income Rp185.720.304.000,00 amount


distributed as dividends.
b. 80% of the net profit or some Rp742.881.216.000,00 to
spare.
AGM authorized the Board of Directors to implement
the payment of dividends corresponding rules and
regulations.
3. Bonus for Fiscal Year 2014, Salaries, Wages and Benefits
and Other Facilities Board of Directors and the Board of
Commissioners for the Year 2015 will be determined in the
decision itself.
4. To approve the revenue back Public Accounting Firm
(KAP) Hadori Sugiarto Adi & Colleagues to audit the
financial statement of PT Angkasa Pura 1 (Persero) for the
year will end on December 31, 2015 and Financial Report
of Partnership and Community Development (CSR) PT
Angkasa Pura I (Persero) for the year that will end on 31
December 2015.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

2. Mengupayakan efisiensi biaya Perusahaan khususnya


terhadap biaya-biaya operasional yang tidak berkaitan
langsung peningkatan layanan, keamanan dan
pemeliharaan.
3. Menyelesaikan proses penerimaan aset Bantuan
Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)
yang telah dicatat dalam laporan keuangan PT Angkasa
Pura I (Persero) dengan mendefinitifkan Berita Acara
Serah Terima (BAST).
4. Menyampaikan laporan secara tepat waktu melalui portal
kementerian BUMN dan senantiasa memperbaharui
data informasi di portal tersebut yang terdiri dari portal
Financial Information System, Portal Aset, Portal SDM,
Portal PKBL dan Portal Publik serta melaporkannya
kepada unit pengelola portal.
5. Menyampaikan data, laporan dan dokumen kepada
Kementrian BUMN secara elektronik secara tepat
waktu dan konsisten serta memenuhi seluruh tugas dan
tanggung jawab lainnya sesuai Peraturan Menteri BUMN
Nomor PER-18/MBU/10/2014.

2. Promote the cost efficiency of the Company in particular


to operational costs not directly related service
enhancement, security and maintenance.

PELAKSANAAN RUPS RKAP TAHUN 2014

IMPLEMENTATION OF CBP AGM 2014

Sesuai dengan surat undangan Direksi Perseroan (Persero)


PT Angkasa Pura I Nomor AP.I.7251/KU.01/2013/PD-B tanggal
23 Desember 2013, telah diselenggarakan RUPS PT Angkasa
Pura I (Persero) pada:
Hari/Tanggal
: Selasa, 24 Desember 2013
Pukul
: 10.00 11.00 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Lantai 12A,

Gedung Kementerian BUMN

Jl. Medan Merdeka Selatan 13,

Jakarta Pusat

In accordance with the letter of invitation Directors of the


Company (Persero) PT Angkasa Pura I Number AP.I.7251/
KU.01/2013/PD-B dated December 23, 2013, has held the
AGM PT Angkasa Pura I (Persero) on:
Day / Date
: Tuesday, December 24, 2013
Time
: 10:00 to 11:00 pm
Venue
: Meeting Room Floor 12A,

SOE Ministry Building

Jl. Medan Merdeka Selatan 13,

Central Jakarta

Agenda dan Keputusan RUPS RKAP tahun 2014 adalah


sebagai berikut.

CBP AGM Agenda and Decisions 2014 is as follows.

AGENDA RUPS RKAP TAHUN 2014

CBP in AGM AGENDA 2014

Adapun agenda yang dibahas pada RUPS RKAP Tahun 2014


sebagai berikut.
1. Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
Tahun 2014 serta Rencana Kerja dan Anggaran program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2014;
2. Persetujuan Key Performance Indicators (KPI) yang
tertuang dalam Kontrak Manajemen Tahun 2014 antara
Direksi dan Dewan Komisaris dengan pemegang Saham.

The agenda discussed at the AGM CBP 2014 as follows.

KEPUTUSAN RUPS RKAP TAHUN 2014

DECISION of CBP in AGM 2014

Adapun keputusan RUPS atas RKAP dan RKA PKBL Angkasa


Pura Airports tahun 2014, maka RUPS memutuskan hal-hal
sebagai berikut.
1. Menyetujui RKAP dan RKA PKBL tahun 2014, dengan
pokok-pokok sebagai berikut.
a. Asumsi-asumsi Pokok
- Pertumbuhan ekonomi 6,0%, tingkat inflasi 5,5%.
- Kurs Valuta Asing US $ 1 = Rp10.500,00

As for the decision of the AGM on CBP and RKA Partnership


Angkasa Pura Airports 2014 , the AGM resolved as follows.

3. Complete the process of acceptance of the Governments


assets Aid Unspecified status (BPYBDS) were recorded in
the financial statements of PT Angkasa Pura I (Persero)
with mendefinitifkan Handover (BAST).
4. Delivering a report in a timely manner through the
portal and the ministry of state enterprises continue to
update information data in the portal consisting of portal
Financial Information System, Asset Portal, Portal HR, CSR
Portal and Portal Public and report it to the management
unit of the portal.
5. Delivering the data, reports and documents to the Ministry
of SOEs electronically in a timely and consistent and fulfill
all other duties and responsibilities in accordance SOE
Minister Regulation No. PER-18/MBU/10/2014.

1. Approval of the Work Plan and Budget 2014 and Plans


Work and Budget Partnership Program and Community
Development 2014 ;
2. Approval of Key Performance Indicators (KPI) that is contained
in the Management Contract of 2014 between the Board of
Directors and the Board of Commissioners with shareholders.

1. Approve CBP and RKA Partnership in 2014 , with the


following points.
a. Assumptions Principal
- Economic growth of 6.0 % , inflation rate of 5.5 % .
- Valutas Foreign Exchange Rate US $ 1 =
Rp10.500,00

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

285

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

b. Target Pendapatan Operasional

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

b. Operating Income Target

(dalam ribuan Rupiah)

(in thousands Rupiah)

Uraian
Descriptions

Nilai
Score

Pendapatan Aeronatika / Aeronathic Income


PJP4U

349.149

PJP2U

2.211.575

Pemakaian Aviobridge / Aviobridge Usage

108.228

Pendapatan Non Aeronautika / Non Aeronautic Income


Pemakaian Counter / Counter usage

136.567

Baggage Handling System

31.596

Pamakaian Listrik / Electricity usage

56.372

Pemakaian Telepon / Telephone usage

13.137

Pemakaian Air / Water usage

5.354

Pemakaian Ruang Tunggu / Waiting room usage

101.102

Parkir Kendaraan / Vehicle parking

28.663

Anjungan/Peron / Platform

733

Pas Bandara / Airport pass

4.410

Konsesi / Consession

703.230

Warehousing

97.759

Pendapatan operasional anak perusahaan / Operational income subsidiary


Jumlah / Total

c. Laporan laba-rugi konsolidasian


Laba setelah pajak konsolidasi tahun 2014 ditargetkan
sebesar Rp602.130 juta, dengan rincian sebagai
berikut.
(dalam ribuan Rupiah)

5.144.970

c . Consolidated income statement



The consolidated profit after tax in 2014 is targeted at
Rp602.130 million, with details as follows.

(in thousands Rupiah)

Pendapatan Operasional / Operational revenue

5.144.970

Beban Operasional / Operational expense

4.249.964

Laba Operasional / Operational Income


Pendapatan Lain-lain / Other income
Beban Lain-lain / Other expense
Laba Sebelum Pajak / Income before tax
Pajak Penghasilan Badan / corporate income tax
Laba (rugi) Bersih / Net profit (loss)

286

713.439

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

895.006
83.914
217.996
760.924
(158.794)
602.130

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

d. Laporan posisi keuangan konsolidasian


Laporan
posisi
keuangan
konsolidasian per
31 Desember 2014 dianggarkan ditutup dengan jumlah
aset dan liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar
Rp17.053.511 juta, dengan rincian sebagai berikut.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

d . The consolidated financial statements


The consolidated financial statements per December
31, 2014 closed with a budgeted amount of assets and
liabilities and equity respectively Rp17.053.511 million,
with details as follows.

Aset / Assets
(dalam juta Rupiah)

Aset Lancar / Current Assets

(in million Rupiah)

1.723.120

Aset Tidak Lancar / Non Current Assets

15.330.391

Jumlah Aset / Total Assets

17.053.511

Liabilitas dan Ekuitas / Liabilities and Equity


(dalam juta Rupiah)

Liabilitas Jangka Pendek / Short-term liabilities


Liabilitas Jangka Panjang / Long-Term Liabilities

(in million Rupiah)

1.780.138
5.012.585

Ekuitas / Equity

10.260.788

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas / Total Liabilities and Equity

17.053.511

e. Investasi
Investasi tahun 2014 dianggarkan Rp5.894.505 juta,
dengan rincian sebagai berikut.

e . Investment
Investments in 2014 are budgeted Rp5.894.505
million, with details as follows.

(dalam juta Rupiah)

Rutin non ATS / Routine non ATS

(in million Rupiah)

2.621.162

Non Rutin / Non Routine

3.273.343

Jumlah Investasi / Total investments

5.894.505

f. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan


Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2014
sebagaimana Risalah Rapat Pembinaan Penyusunan
RKA PKBL PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor RIS-83/
D5.MBU/RKA PKBL 2012 tanggal 18 Desember 2013,
dengan pokok-pokok sebagai berikut.
- Program Kemitraan

f. Partnership and Community Development Program


Approved the Work Plan and Budget Partnership
and Community Development Program of 2014 as
the Minutes of Meeting Formulation Development
Partnership RKA PT Angkasa Pura I (Persero) No. RIS83/D5.MBU/RKA Partnership 2012 dated 18 December
2013 , with the following points .
- Partnership Program

(dalam juta Rupiah)

Saldo Awal / Beginning Balance

4.276

Penerimaan / Receipts

26.953

Pengeluaran / Expenditure

29.862

Saldo Akhir / Ending Balance

(in million Rupiah)

Program Bina Lingkungan

1.367

- Community Development Program

(dalam juta Rupiah)

Saldo Awal / Beginning Balance

(in million Rupiah)

966

Penerimaan / Receipts

18.196

Pengeluaran / expenditure

18.206

Saldo Akhir / Ending Balance

956

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

287

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Pada tahun 2014, PT Angkasa Pura I (Persero)


juga dianggarkan dana CSR (Corporate Social
Responsibility) sebesar Rp2.000 juta.

In 2014, PT Angkasa Pura I (Persero) also budgeted


funds CSR (Corporate Social Responsibility) Rp2.000
million.

g. Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris


Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Dewan
Komisaris PT Angkasa Pura I (Persero) tahun 2014
sebagai bagian dari RKAP.

g. Work Plan and Budget of BOC


Approving the Work Plan and Budget of Board of
Commissioners of PT Angkasa Pura I ( Persero ) in
2014 as part of the CBP .

2. Menyetujui Key Performance Indicators (KPI) yang


disusun dengan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)
dan tertuang dalam Kontrak Manajemen Tahun 2014
antara Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris
PT Angkasa Pura I (Persero).

2. Approving the Key Performance Indicators (KPI) which


arranged with Superior Performance Assessment Criteria
(KPKU) and contained in the Management Contract of
2014 between the shareholders, the Board of Directors and
Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero).

KEHADIRAN RUPS RKAP TAHUN 2014

ATTENDANCE OF CBP AGM YEAR 2014

Dewan Komisaris dan Direksi yang mengikuti RUPS RKAP


Tahun 2014 adalah sebagai berikut.

Board of Commissioners and the Board of Directors attending


the CBP AGM 2014 is as follows.

Tabel Kehadiran Pada RUPS RKAP Tahun 2014 / Attendance table in CBP AGM year 2014
Nama
Name

No.

288

Jabatan
Position

1.

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/Komisaris
Independen / President
Commissioner/ Independent
Commissioner

2.

Hakamuddin Djamal

3.

Askolani

Periode
Period

Hadir Tidak Hadir


Present Not Present

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 /


21 July 2010 - 29 October 2015

Komisaris / Commissioner

8 November 2012 - 15 Maret


2015 / 8 November 2012 - 15
March 2015

Komisaris / Commissioner

2 Juli 2013 - 7 April 2014 /


2 July 2013 7 April 2014

26 November 2012 - 7 April


2014 / 26 November 2012 7
April 2014

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

Keterangan
Information

4.

B. Didik Prasetyo

Komisaris / Commissioner

5.

Tommy Soetomo

Direktur Utama /
President Director

6.

Gunawan Agus Subrata Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015


/ 21 July 2010 - 9 November
2015

7.

Daan Achmad

Direktur / Director

10 April 2013 15 Januari 2015 /


10 April 2013 15 January 2015

Dinas Luar Negeri /


On Foreign Duty

8.

Robert Daniel Waloni

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015


/ 21 Juli 2010 - 9 November
2015

Cuti / Off Work

9.

Yushan Sayuti

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015


/ 21 July 2010 - 9 November
2015

10.

Polana Banguningsih
Pramesti

Direktur / Director

10 April 2013 sekarang /


10 April 2013 sekarang

ARAHAN RUPS RKAP TAHUN 2014 DAN REALISASINYA

DIRECTIONS OF CBP AGM 2014 AND REALIZATION

Pada RUPS RKAP Tahun 2014, Pemegang Saham memberikan


arahan yang menjadi perhatian bagi para Dewan Komisaris
dan Direksi. Adapun arahan RUPS RKAP Tahun 2014 dan
realisasinya sebagai berikut.

At CBP AGM 2014, the Shareholders give directives concern


to the Board of Commissioners and Board of Directors. As for
the direction of GMS CBP 2014 and its realization as follows.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tabel Arahan RUPS RKAP Tahun 2014 dan Realisasinya / Table Tutorial GMS CBP 2014 and Realization
Arahan RUPS
Tutorial GMS

Realisasi
Realization

Terhadap rencana penambahan modal disetor


anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Properti
sebesar Rp126 miliar, Direksi agar mengajukan
usulan secara tersendiri yang dilengkapi dengan
data dan dokumen pendukung yang diperlukan,
antara lain kajian kelayakan, tanggapan Dewan
Komisaris, Pakta Integritas, dll.

Against the plan to increase the paid up capital


of the subsidiary, PT Angkasa Pura Properti of
Rp126 billion, the Board of Directors in order to
propose individually equipped with data and
the necessary supporting documents, including
feasibility studies, the response of the Board of
Commissioners, the Integrity Pact, etc.

Telah terealisasi /Has been realized

Dalam rangka kelancaran proses serah


terima aset kenavigasian PT Angkasa Pura I
(Persero) kepada Perum LPPNPI, Direksi agar
berkoordinasi secara intensif dengan instansi
terkait, termasuk dalam penentuan nilai definitif
aset yang dialihkan. Laporan perkembangan
atas pelaksanaan hal tersebut agar disampaikan
secara periodik kepada kementerian BUMN.

In order to smooth the process of transferring


assets kenavigasian PT Angkasa Pura I (Persero)
to Perum LPPNPI, the Board of Directors to
coordinate closely with the relevant agencies,
including the determination of the definitive value
of the assets transferred. a progress report on
the implementation of this order to be submitted
periodically to the ministry of state enterprises.

Telah terealisasi / Has been realized

Direksi agar meningkatkan kontribusi pendapatan


non aeronautika dan fokus untuk meningkatkan
kinerja bandara yang masih merugi. Direksi
agar meningkatkan monitoring dan pembinaan
terhadap kinerja anak perusahaan, khususnya
yang saat ini dalam kondisi merugi. Anak
perusahaan tersebut pada dasarnya harus
meningkatkan nilai BUMN serta kegiatan
bisnisnya menunjang kinerja induk sehingga tidak
menjadi beban induk.

Board of Directors to increase the contribution


of non-aeronautical revenues and a focus on
improving the performance of the airport is still
losing money. The Board of Directors in order to
improve the monitoring and supervision on the
performance of subsidiaries, particularly those
currently in adverse conditions. Subsidiaries are
basically should increase the value of state-owned
enterprises as well as business activities support
the performance of the parent so that the parent
is not a burden.

Telah terealisasi / Has been realized

Direksi diminta meningkatkan pengaturan


dan penataan slot penerbangan sehingga
trafik bandara dapat lebih optimal, khususnya
terhadap bandara-bandara yang sudah sangat
padat. Direksi agar melakukan koordinasi dengan
maskapai penerbangan dalam rangka promosi
destinasi ke kota-kota tertentu yang memiliki
prospek pengembangan wisata.

Directors asked menbingkatkan setting and


arrangement of airport flight slots so that traffic
can be optimized, particularly to airports that
have been very solid. The Board of Directors in
order to coordinate with the airline in order to
promote the destination to certain cities that have
tourist development prospects.

Direksi agar menyampaikan laporan keuangan


tahun buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik selambat-lambatnya pada akhir
bulan Februari 2014.

Board of Directors to submit the financial


statements of fiscal year 2013 that have been
audited by Public Accountant Office no later than
the end of February 2014.

Telah terealisasi / Has been realized

Untuk
mendukung
pelaksanaan
tugas
kementerian BUMN serta meningkatkan kualitas
pengawasan dan pembinaan BUMN, Direksi
agar melakukan monitoring dan updating data
pada 5 (lima) portal BUMN, yakni Portal Financial
Information System, Portal Aser, Portal SDM,
Portal PKBL, dan Portal Publik.

To facilitate the task ministry of state enterprises


and to improve the quality of supervision and
oversight of SOEs, the Board of Directors in order
to carry out monitoring and updating of data on
the five (5) portal SOEs, namely the Financial
Information System Portal, Portal Aser, HR Portal,
Portal Partnership, and Public Portal.

Telah terealisasi / Has been realized

Kondisi ekonomi dan bisnis pada tahun 2014 akan


banyak dipengaruhi oleh dinamika perpolitikan
dalam negeri terkait dengan Pemilu serta adanya
fluktuasi kurs Rupiah terhadap US Dolar yang
cukup tinggi. Oleh sebab itu, Direksi perlu memiliki
rencana serta langkah antisipasi (contigency
plan) sehingga apabila terjadi perubahan asumsi
dan kondisi bisnis, target RKAP 2014 tetap dapat
tercapai.

Economic and business conditions in 2014 will be


heavily influenced by the dynamics of domestic
politics in election-related as well as exchange
rate fluctuations rupiah against the US dollar
is quite high. Therefore, the Board of Directors
need to have a plan as well as the anticipation
(contingency plan) so that in case of changes in
assumptions and business conditions, the target
RKAP 2014 can still be achieved.

Telah terealisasi / Has been realized

Sebagai tindak lanjut Kontrak Manajemen yang


di dalamnya terdapat Key performance Indicators
(KPI) dan telah disepakati, agar disusun KPI
secara berjenjang untuk setiap level manajemen
dan anak perusahaan.

As a follow up to the Management Contract in


which there are Key Performance Indicators
(KPI) and has been agreed upon, so that KPIs are
arranged in stages to every level of management
and subsidiaries.

Telah terealisasi / Has been realized

KPI untuk level manajemen sudah


terealisasi, namun untuk KPI anak
perusahaan belum terealisasi secara
keseluruhan, karena untuk KPI anak
perusahaan masih dalam penyusunan.
/ KPIs for management level has been
realized, but for KPI subsidiaries have
not been realized as a whole, due to the
subsidiary of KPI is still in preparation.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

289

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Arahan RUPS
Tutorial GMS
RKAP yang disahkan ini merupakan pedoman
bagi Direksi dalam menjalankan kegiatan usaha
tahun 2014, dan Dewan Komisaris diminta untuk
melakukan evaluasi dan pengawasan atas
pelaksanaan RKAP dengan selalu berpegang pada
prinsip disiplin anggaran dan melaporkannya
secara berkala kepada Pemegang Saham.

CBP adopted a perdoman Directors in conducting


business activities in 2014, and the Board of
Commissioners are required to conduct the
evaluation and supervision of the implementation
of the CBP by always adhering to the principle of
budgetary discipline and report periodically to
Shareholders.

Buku RKAP, RKA, PKBL, tanggapan tertulis Dewan


Komisaris, Key Performance Indocators (KPI) yang
tertuang dalam Kontrak Manajemen dan KPI
Dewan Komisaris merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Risalah RUPS ini.

CBP book, RKA, CSR, written responses BOC,


Key Performance Indocators (KPI) set out in the
Contract Management and KPI BOC is an integral
part of the Minutes of this AGM.

Telah terealisasi / Has been realized

Telah terealisasi / Has been realized

PELAKSANAAN RUPS LAPORAN TAHUNAN 2014


UNTUK TAHUN BUKU 2013

EXECUTION OF ANNUAL REPORT AGM 2014 FOR


FINANCIAL YEAR 2013

Pelaksanaan RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2013


dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Senin, 24 Maret 2014
Waktu
: 10.00 11.00 WIB
Tempat

: Ruang Rapat Lantai 12A

Kantor Kementerian BUMN

Jalan Medan Merdeka Selatan No.13

Jakarta Pusat

Implementation GMS Annual Report 2013 held on:

AGENDA RUPS LAPORAN TAHUNAN 2014 UNTUK


TAHUN BUKU 2013

AGENDA OF ANNUAL REPORT AGM 2014 FOR


FINANCIAL YEAR 2013

Adapun agenda yang dibahas pada RUPS Laporan Tahunan


Tahun Buku 2013 sebagai berikut.
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan tahun
buku 2013, termasuk persetujuan atas Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan dan pengesahan
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013.
2. Penetapan penggunaan laba/rugi Perseroan untuk tahun
buku 2013 .
3. Penunjukkan Akuntan Publik yang akan mengaudit
buku Perseroan untuk tahun buku 2014 dan penetapan
honorarium Akuntan Publik tersebut serta persyaratan
penunjukkan lainnya.
4. Perubahan susunan Pengurus Perseroan.
5. Penetapan besarnya gaji dan tunjangan lain bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

The agenda discussed at the AGM Annual Report Agenda for


the Financial Year 2013 as follows.
1. Approval of the Annual Report for the fiscal year 2013,
including the approval of the Supervisory Report of the
Board of Commissioners and its Financial Report for the
financial year 2013.
2. Determination of the use of profit/loss for the financial
year 2013.
3. Appointment of Public Accountant to audit the books of the
Company for the financial year 2014 and determination of
the honorarium of the Public Accountants as well as the
requirements of other appointment.
4. Changes in the composition of the Board of the Company.
5. Determination of the amount of salary and other benefits
for members of the Board of Commissioners and Board of
Directors.
6. Others:
Report of the members of the Audit Committee, Risk
Monitoring Committee and Remuneration and Nomination
Committee of the Company.

6. Lain-lain:

Laporan susunan anggota Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan.

290

Realisasi
Realization

Day/Date
:
Time
:
Venue
:


Monday, March 24, 2014


10:00 to 11:00 pm
the Meeting Room, on 12th Floor,
Office of the Ministry of SOEs
Jl. Medan Merdeka Selatan No.13
Central Jakarta

KEPUTUSAN RUPS LAPORAN TAHUNAN 2014 UNTUK


TAHUN BUKU 2013

DECISION OF ANNUAL REPORT AGM 2014 FOR


FINANCIAL YEAR 2013

Pada pelaksanaan RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2013


Pemegang Saham memberikan keputusan sebagai berikut.

In the implementation of the GMS Annual Report 2013


Shareholder provides the following decisions.

1. Menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan


dan jalannya Perusahaan termasuk Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2013.

1. To approve the Annual Report about the conditions


and operations of the Company including the Board of
Commissioners Supervisory Report for the financial year 2013.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun


Buku 2013 yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang,
Sulistiyanto, Dadang & Ali dan sesuai laporannya
Nomor: R.3.1/117/02/14 tanggal 25 Februari 2014 dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada
Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun
buku 2013, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada
Laporan Keuangan Perusahaan dan tidak bertentangan
dengan ketentuan dan peraturan perundangan.
3. Mengesahkan Laporan Tahunan PKBL Tahun Buku
2013 yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang,
Sulistiyanto, Dadang & Ali dan sesuai laporannya
Nomor: R.3.1/121/02/14 tanggal 25 Februari 2014 dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang material, serta
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada
Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan
dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun
buku 2013, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada
Laporan Tahunan PKBL serta tidak bertentangan dengan
ketentuan dan peraturan perundangan.
4. Menetapkan penggunaan laba bersih (laba bersih tahun
berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk)
Perusahaan tahun buku 2013 sebesar Rp644.789.404.727,5. Menetapkan pemberian tantiem atas kinerja tahun 2013
untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan sebesar
Rp16.000.000.000,- yang dibagi untuk Direktur Utama,
Direktur, Komisaris Utama, Komisaris mengikuti faktor
jabatan yang berlaku dalam tahun 2013; gaji Direktur
Utama Perusahaan Tahun 2014 ditetapkan sebesar
Rp93.000.000,- per bulan, sedangkan gaji Direktur dan
honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan;
tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris
Perusahaan Tahun 2014 mengacu kepada ketentuan
dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/
MBU/2014; serta pajak atas gaji/honorarium Direksi
dan Dewan Komisaris ditanggung dan menjadi beban
Perusahaan.
6.
Menyetujui
penambahan
modal
ditempatkan/
disetor sebesar Rp2.926.167.000.000,- yang berasal
dari Penyertaan Modal Negara (PMN) berdasarkan
Peraturan pemerintah Nomor 8 tahun 2014 sebesar
Rp2.926.166.059.117,86 dan dari cadangan sebesar
Rp940.882,14.
7. Memutuskan agar Dewan Komisaris mengajukan secara
tersendiri kepada Pemegang Saham mengenai KAP yang
diusulkan untuk melakukan audit umum atas Laporan
Keuangan Perusahaan dan Laporan Keuangan PKBL
Tahun Buku 2014 sesuai ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

2. To approve the Companys Financial Statements for Fiscal


Year 2013 audited by KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto,
Dada & Ali and the corresponding report No. R.3.1/
117/02/14 dated February 25, 2014 with the opinion of
reasonable in all material respects, as well as provide
release and discharge full responsibility (volledig acquit
et decharge) to the Board of Directors and Board
Commissioner for the actions of management and
supervision has been carried out during the fiscal year
2013, all the action is recorded in the Financial Statements
of the Company and does not conflict with the rules and
regulations.
3. To approve the Annual Report of Partnership for Fiscal Year
2013 audited by KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada
& Ali and the corresponding report No. R.3.1/121/02/14
dated February 25, 2014 with the opinion of reasonable
in all material respects , as well as provide release and
discharge full responsibility (volledig acquit et decharge)
to the Board of Directors and the Board of Commissioners
for the actions of management and supervision has been
carried out during the fiscal year 2013, all the action is
recorded in the Annual Report on CSR and do not conflict
with the rules and regulations.

KEHADIRAN RUPS LAPORAN TAHUNAN 2014 UNTUK


TAHUN BUKU 2013

ATTENDANCE OF ANNUAL REPORT AGM 2014 FOR


FINANCIAL YEAR 2013

Dewan Komisaris dan Direksi yang mengikuti RUPS Laporan


Tahunan Tahun Buku 2013 adalah sebagai berikut.

Board of Commissioners and the Board of Directors attending


the AGM for Annual Report 2013 is as follows.

4. Establish the net profit (net profit for the year attributable
to the parent entity) Companys fiscal year 2013 by
Rp644,789,404,727,-.
5. Establish the awarding of annual bonus based on
performance in 2013 to the Board of Directors and
Board of Commissioners of Rp16,000,000,000,- which
is divided to the Director, Director, Chief Commissioner,
Commissioner following the post of factors prevailing
in the year 2013; salary Director of Company of the
Year 2014, by Rp93,000,000,- per month, while salaries
and emoluments Director BOC comply; allowances
and facilities for the Board of Directors and Board
of Commissioners of 2014 refers to the provisions of
Regulation of the Minister of SOE No. PER-04/MBU/ 2014;
and the tax on salaries/honorarium of Directors and
the Board of Commissioners and a burden borne by the
Company.
6.
To
approve
the
addition
of
issued/paid-for
Rp2,926,167,000,000,- which comes from the State
Capital (PMN) based on Government Regulation No. 8
of 2014 amounted Rp2.926.166.059.117,86 and reserves
amounted Rp940.882,14.
7. Decides that the Board of Commissioners submitted
separately to the Shareholders regarding a proposed
accounting firm to conduct general audit of the Companys
Financial Statements and Financial Statements for Fiscal
Year 2014 CSR accordance with the provisions set out in
the Constitution and legislation.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

291

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tabel Kehadiran Pada RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 /


Table Attendance At the AGM Annual Report 2013
Nama
Name

No.

Jabatan
Position

Periode
Period

Hadir Tidak Hadir


Present Not Present

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 /


21 July 2010 - 29 October 2015

1.

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner/
Independent
Commissioner

2.

Hakamuddin Djamal

Komisaris /
Commissioner

8 November 2012 - 15 Maret 2015 /


8 November 2012 - 15 March 2015

3.

Askolani

Komisaris /
Commissioner

2 Juli 2013 7 April 2014 /


2 July 2013 7 April 2014

4.

B. Didik Prasetyo

Komisaris /
Commissioner

26 November 2012 - 7 April 2014 /


26 November 2012 7 April 2014

5.

Tundjung Inderawan

Komisaris /
Commissioner

24 November 2011 - 17 Oktober


2014 / 24 November 2011 17
October 2014

6.

Eddy Mulyadi Soepardi

Komisaris /
Commissioner

26 November 2012 - 7 April 2014 /


26 November 2012 7 April 2014

7.

Tommy Soetomo

Direktur Utama /
President Director

21 Juli 2010 - 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

8.

Gunawan Agus Subrata

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

9.

Daan Achmad

Direktur / Director

10 April 2013 15 Januari 2015 /


10 April 2013 15 January 2015

10.

Robert Daniel Waloni

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

11.

Yushan Sayuti

Direktur / Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

12.

Polana Banguningsih
Pramesti

Direktur / Director

10 April 2013 - sekarang /


10 April 2013 - now

Keterangan
Information

Alasan Keluarga /
Family Affair

Cuti / Work Off

ARAHAN RUPS LAPORAN TAHUNAN 2014 UNTUK


TAHUN BUKU 2013 DAN REALISASINYA

DIRECTION OF ANNUAL REPORT AGM 2014 FOR


FINANCIAL YEAR 2013 AND THE REALIZATION

Adapun arahan RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 dan


realisasinya adalah sebagai berikut.

As for the direction of GMS Annual Report 2013 and its


realization is as follows.

Tabel Arahan RUPS Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 dan Realisasinya /
Tabel of Direction of Annual Report AGM 2014 For Financial Year 2013 and The Realization
Arahan RUPS
Tutorial GMS

292

Realisasi
Realization

1.

Direksi diminta untuk menindaklanjuti dan


menyelesaikan secara tuntas terhadap temuan,
catatan dan saran/rekomendasi KAP dan BPKRI pada tahun buku 2013, termasuk tahun-tahun
sebelumnya yang belum selesai ditindaklanjuti.
Progres tindak lanjut atas temuan tersebut
agar dibahas bersama Dewan Komisaris dan
disampaikan kepada Pemegang Saham secara
berkala.

Board of Directors are required to follow up and


resolve completely against the findings, notes and
suggestions/recommendations and BPK-RI KAP
in fiscal year 2013, including previous years that
have not completed follow-up. Progress follow- Telah terealisasi / Has been realized
up on these findings in order to be discussed with
the Board of Commissioners and submitted to
shareholders at regular intervals.

2.

Direksi diminta terus meningkatkan kontribusi


pendapatan non aeronautika dalam rangka
mengurangi
ketergantungan
terhadap
pendapatan aeronautika yang relatif terbatas
potensi pengembangannya.

The Board of Directors asked to continue to


improve the non aeronautical revenue in order
to reduce dependence on aeronautical revenues Telah terealisasi / Has been realized
were relatively limited potential for development.

3.

Dalam rangka mendukung cash flow operasional


Perusahaan, Direksi diminta untuk menjaga
collection periode piutang pada level yang
lebih optimal serta melakukan penyempurnaan
terhadap sistem dan prosedur penagihan
piutang.

In order to support the Companys operating


cash flow, the Board of Directors are required to
maintain accounts receivable collection period
Telah terealisasi / Has been realized
at a more optimal level and make improvements
to the systems and procedures for collection of
accounts receivable.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Arahan RUPS
Tutorial GMS

Laporan Keuangan
Financial Report

Realisasi
Realization

4. Direksi agar meningkatkan kontribusi pendapatan


non aeronautika dan fokus untuk meningkatkan
kinerja bandara yang masih merugi. Direksi
agar meningkatkan monitoring dan pembinaan
terhadap kinerja Anak Perusahaan, khususnya
yang saat ini dalam kondisi merugi.

Board of Directors to increase the contribution


of non-aeronautical revenues and a focus on
improving the performance of the airport is still
losing money. The Board of Directors in order to Telah terealisasi / Has been realized
improve the monitoring and supervision on the
performance of subsidiaries, particularly those
currently in adverse conditions.

5.

Untuk menyelesaikan permasalahan pengalihan


aset dan human capital PT Angkasa Pura
I (Persero) kepada LPPNPI, Direksi agar
berkoordinasi secara intensif dengan instansi
terkait. Laporan perkembangan atas pelaksanaan
hal tersebut agar disampaikan secara periodik
kepada Kementerian BUMN.

To resolve the problem of transfer of assets and


human capital of PT Angkasa Pura I (Persero)
to LPPNPI, the Board of Directors in order to
coordinate intensively with related agencies. Telah terealisasi / Has been realized
Progress report on the implementation of this
order to be submitted periodically to the minister.

6.

Direksi agar mengupayakan penyampaian


Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik selambatlambatnya pada minggu pertama bulan Februari
2015.

The Board of Directors in order to pursue the


submission of Financial Statements for Fiscal Year
2014 audited by Public Accountant Office no later Telah terealisasi / Has been realized
than the first week of February 2015.

7.

Dalam rangka penyelesaian permasalahan


tenaga kerja outsourcing di masing-masing
perusahaan sebagaimana Surat Edaran Menteri
BUMN Nomor: SE-06/MBU/2013 tanggal 22
November 2013, dengan ini diminta agar Direksi:
a. Mempelajari dan mencermati maslaah
tenaga kerja outsourcing dengan teliti dan
hati-hati sesuai dengan peraturan di bidang
ketenagakerjaan;
b. Menyelesaikan permasalahan tenaga kerja
outsourcing dan PHK di masing-masing
BUMN, dan diproses melalui mekanisme
korporasi dengan memperhatikan aspek
governance dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Untuk efektivitas
penyelesaian permasalahan tersebut, Direksi
agar berkonsultasi dan berkoordinasi dengan
Dinas Ketenagakerjaan setempat;
c. Mengkaji sistem dan pola pengelolaan
tenaga kerja outsourcing yang memberikan
kepastian hidup yang layak bagi tenaga
kerja tersebut, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan
tetap memperhatikan kebutuhan dan
kemampuan Perusahaan jangka panjang;
d. Membentuk tim pengawasan penanganan
masalah tenaga kerja outsourcing di masingmasing BUMN dengan melibatkan Serikat
Pekerja di BUMN yang bersangkutan;
e.
Melaporkan
kepada
Menteri
BUMN
terkait praktik, sistem dan pengelolaan
kesejahteraan tenaga kerja outsourcing,
termasuk skema dan proses penyelesaian
tenaga kerja outsourcing yang sudah
dilakukan di masing-masing BUMN.

In order to settle matters outsourced workers in


each company as SOE Minister Circular No. SE06/MBU/2013 dated 22 November 2013, is hereby
requested that the Board of Directors:
a. Studying and looking at outsourcing labor
maslaah thoroughly and carefully in
accordance with the regulations in the field
of employment;
b. Resolving the problems of labor outsourcing
and layoffs at each SOE, and processed
through the corporation with the aspect
of governance and legislation in force. For
the effectiveness of the settlement of these
problems, the Board of Directors in order
to consult and coordinate with the local
Manpower Department;
c. Reviewing the system and patterns of
workforce management outsourcing that
provides certainty of living adequate for the
work force, in accordance with the legislation
in force with regard to the needs and the
long-term ability of the Company;

Telah terealisasi / Has been realized

d. Surveillance team outsourcing the handling


of labor issues in each SOE to involve trade
unions in the state concerned;
e. Report to the minister related practices,
management systems and labor welfare
outsourcing, including schematics and
settlement process outsourcing labor has
been done in each SOE.

8.

Membudayakan perilaku non cash payment Cultivate the behavior of non-cash payment (no
(pembayaran tidak tunai) dalam setiap transaksi cash payments) in every transaction made SOEs. Telah terealisasi / Has been realized
yang dilakukan BUMN.

9.

Menghilangkan honorarium rapat bagi Direksi


dan Dewan Komisaris, baik dalam rapat internal
Direksi, rapat internal Dewan Komisaris, maupun
rapat gabungan antara Direksi dan Dewan
Komisaris.

Eliminate the meeting honorarium for the Board


of Directors and the Board of Commissioners, the
Board of Directors either in internal meetings,
Telah terealisasi / Has been realized
internal meetings of the Board of Commissioners,
as well as joint meetings between the Board of
Directors and Board of Commissioners.

10. Senantiasa mendorong pelaksanaan pengadaan Always encourage the procurement of goods and
Telah terealisasi / Has been realized
barang dan jasa melalui e-Procurement.
services through e-Procurement.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

293

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Arahan RUPS
Tutorial GMS
11. Mengutamakan penggunaan produksi dalam
negeri, rancang bangun dan perekayasaan
nasional serta perluasan kesempatan bagi usaha
kecil, sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya
dapat dipertanggungjawabkan.

Realisasi
Realization

Stresses the use of domestic production, design


and engineering to the national as well as the
expansion of opportunities for small businesses, Telah terealisasi / Has been realized
as long as quality, price, and the goal can be
accounted for.

12. Memperhatikan
dengan
sungguh-sungguh Noting the earnest fulfillment of tax obligations in
pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai accordance with prevailing regulations.
Telah terealisasi / Has been realized
ketentuan yang berlaku.
13. Mematuhi ketentuan mengenai kewajiban
pendaftaran dan pelaporan peserta program
jaminan sosial pada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS).

Comply with the provisions concerning the


registration and reporting obligations of the
Telah terealisasi / Has been realized
social security program participants at the Social
Security Agency (BPJS).

14. Untuk
mendukung
pelaksanaan
tugas
kementerian BUMN serta meningkatkan kualitas
pengawasan dan pembinaan BUMN, Direksi
agar melakukan monitoring dan updating data
pada 5 (lima) portal BUMN, yakni Portal Financial
Information System, Portal Aset, Portal SDM,
Portal PKBL, dan Portal Publik secara berkala dan
kontinyu.

To support the implementation of the ministerial


task of SOEs and improve the quality of supervision
and oversight of SOEs, the Board of Directors in
order to carry out monitoring and updating of
Telah terealisasi / Has been realized
data on the five (5) portal SOEs, namely Portal
Financial Information System, Asset Portal, Portal
HR, CSR Portal, and Portal to the Public periodic
and continuous.

15. Direksi diminta untuk menindaklanjuti saran dan Directors are required to follow the advice and
arahan Dewan Komisaris sebagaimana yang guidance of the Board of Commissioners as Telah terealisasi / Has been realized
disampaikan dalam RUPS ini.
presented in this AGM.
16. Buku laporan tahunan, laporan auditor, dan Books annual report, the auditors report, and
laporan tahunan PKBL merupakan bagian yang the annual report CSR is an integral part of the Telah terealisasi / Has been realized
tidak terpisahkan dari risalah RUPS ini.
minutes of this AGM.

294

DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas


untuk melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus
sesuai dengan Anggaran Dasar, memberikan nasihat kepada
Direksi, serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan
prinsip-prinsip GCG. Dewan Komisaris bertanggung jawab
kepada Pemegang Saham dalam hal mengawasi kebijakan
Direksi terhadap operasional Perseroan secara umum
yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui
Dewan Komisaris dan pemegang saham, serta memastikan
kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundangundangan yang berlaku.

Board of Commissioners is companys organs which tasked


to conduct surveillance in general and/or special accordance
with the Statutes, advising the Board of Directors, as well
as ensuring that the Company implement good corporate
governance principles. The Board of Commissioners is
responsible to shareholders in terms of supervising our Board
of Directors to the Companys operations in general, which
refers to a business plan that has been approved Board
of Commissioners and shareholders, as well as ensuring
compliance with all regulations and legislation in force.

Setiap anggota Dewan Komisaris harus memiliki integritas


yang tinggi, pengetahuan, kemampuan dan komitmen untuk
menyediakan waktu dalam menjalankan tugasnya. Dengan
demikian, peran Dewan Komisaris sangat strategis. Oleh
karena itu, komposisi Dewan Komisaris Perseroan harus
memungkinkan pengambil keputusan yang efektif, tepat dan
cepat. Selain itu, Dewan Komisaris juga dituntut untuk dapat
bertindak secara independen, dalam arti tidak mempunyai
benturan kepentingan (conflict of interest) yang dapat
menganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas
secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama
lain maupun hubungan terhadap Direksi.

Each member of the Board of Commissioners must have


high integrity, knowledge, ability and commitment to provide
time in their duties. Thus, the strategic role of the Board of
Commissioners. Therefore, the composition of the Board
of Commissioners must enable effective decision making,
precise and fast. In addition, the Board is also required to be
able to act independently, in the sense of a conflict of interest
(conflict of interest) that may interfere with their ability to
perform tasks independently and critically, both in relation to
each other and the relationship of the board of directors.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


DEWAN KOMISARIS

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD


OF COMMISSIONERS

Dewan Komisaris memiliki fungsi, tugas dan tanggung


jawab yang jelas sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor: Per-01/MBU/2011 serta Anggaran Dasar dan
wewenang yang diberikan oleh RUPS, yang tertuang dalam
Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris. Dewan
Komisaris bertanggung jawab Perseroan yang bertanggung
jawab dan berwenang mengawasi Direksi dalam menjalankan
kepengurusan Perseroan dan memberikan nasihat kepada
Direksi, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

BOC has clear functions, duties and responsibilities in


accordance with Regulation of the Minister of State
Enterprises No. PER 01/MBU/2011 and Articles of Association
and authorization given by the AGM, as stipulated in the
Working Procedure of the Board of Directors and Board
of Commissioners. BoC is responsible for the Company is
responsible and authorized to supervise the BoD in the
management of the Company and advises the Board of
Directors, as well as ensuring compliance with all regulations
and legislation in force.

Secara garis besar, tugas pokok Dewan Komisaris mencakup


hal-hal sebagai berikut.
1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan
serta
prinsip-prinsip
profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran.
2. Dengan itikad baik, kehati-hatian dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan
Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perusahaan.
3. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan
Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan
Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta memberikan nasihat kepada Direksi.
4. Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan
pengurusan Perseroan.
5. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan
tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
laporan tersebut.
6. Menetapkan kebijakan/mekanisme mengenai pemberian
persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan Komisaris
terhadap rancangan RJPP dan RKAP.
7. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai
Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja
dan Anggaran Perseroan mengenai alasan Dewan
Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP.
8. Menetapkan kebijakan Dewan Komisaris untuk memantau
kepatuhan Direksi dalam menjalankan pengurusan
perusahaan terhadap RKAP dan/atau RJPP.
9. Menyusun rencana untuk melakukan evaluasi atas
kepatuhan Direksi menjalankan pengurusan perusahaan
sesuai dengan RKAP dan/atau RJPP, dan memasukannya
kedalam Rencana Kerja Tahunan Dewan Komisaris.
10. Mengawasi pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Perusahaan serta menyampaikan hasil penilaian
serta pendapatnya kepada RUPS.
11.
Menetapkan kebijakan yang mengatur tentang
pembahasan gejala menurunnya kinerja perusahaan,
pemberian saran kepada Direksi untuk memperbaiki
permasalahan yang berdampak pada penurunan kinerja

Broadly speaking, the principal task of the Board of


Commissioners include the following.
1. Comply with the Constitution and legislation as well as the
principles of professionalism, efficiency, transparency,
independence, accountability, responsibility, and fairness.
2. With a good faith, prudence and responsible in carrying
out monitoring and providing advice to the Board for
the benefit of the Company and in accordance with the
objectives and purposes.
3. To supervise the policy of management of the Company
and the Companys business is conducted by the Board of
Directors including the supervision of the implementation
of the Companys Long Term Plan, Work Plan and Budget
as well as the Companys Articles of Association and the
General Meeting of Shareholders, as well as laws and
regulations that apply, for the benefit Company and
in accordance with the purposes and objectives of the
Company and to provide advice to the Board of Directors.
4. Provide advice to the Board of Directors in carrying out
the management of the Company.
5. Researching and examine periodic reports and the annual
report prepared by the Directors and signed the report.
6. Establish a policy/mechanism regarding approval/
feedback/opinion on the draft RJPP BOC and CBP.
7. To advise the General Meeting of Shareholders on the
Companys Long Term Plan and Work Plan and Budget of
the Company regarding the reasons BOC signed RJPP and
CBP.
8. Establish policies to monitor compliance BoC BoD in the
management of the company to CBP and / or RJPP.
9. Develop a plan to evaluate the compliance of the
Board of Directors to run the companys management
in accordance with CBP and/or RJPP, and put it into the
Annual Work Plan of the Board of Commissioners.
10. Oversee the implementation of the Work Plan and Annual
Budget of the Company and present the results of the
assessment and opinion to the AGM.
11. Establish policies governing the discussion of symptoms of
declining performance of the company, giving advice to
the Board of Directors to fix the problems that impact on
the companys performance, and reporting to the GMS in

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

295

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

perusahaan, dan pelaporan kepada RUPS jika terjadi


gejala menurunnya kinerja perusahaan.
12.
Mengikuti
perkembangan
kegiatan
Perseroan,
memberikan pendapat dan saran kepada RUPS
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
pengurusan Perseroan, serta melaporkan dengan segera
kepada RUPS apabila terjadi gejala penurunan kinerja
Perseroan.
13. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS
mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap
penting bagi pengurusan Perseroan.
14.
Menetapkan kebijakan/pedoman yang mengatur
Komisaris untuk melakukan pengawasan atas kepatuhan
Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar, serta perjanjian dan komitmen yang
dibuat oleh perusahaan dengan pihak ketiga.
15. Menyusun rencana kerja Dewan Komisaris yang
membahas kepatuhan Direksi terhadap peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar, serta perjanjian
dan komitmen yang dibuat oleh perusahaan dengan
pihak ketiga serta memasukan ke dalam Rencana Kerja
Tahunan Dewan Komisaris.
16.
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka
pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
17. Menetapkan kebijakan dan pedoman untuk memantau
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
18. Menyusun rencana penelaahan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan memasukan dalam Rencana
Kerja Tahunan Dewan Komisaris.
19. Memantau dan memastikan efektivitas praktik Good
Corporate Governance yang diterapkan Perseroan.
20. Menetapkan kebijakan mengenai penyusunan rencana
kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang
memadai, dan menyusun rencana kerja Dewan Komisaris
untuk periode tahun berikutnya.
21.
Menetapkan secara tertulis kebijakan mengenai
pengukuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan
Komisaris, mengevaluasi atas capaian kinerja Dewan
Komisaris dan dituangkan dalam risalah Rapat Dewan
Komisaris dan melaporkan penilaian kinerja tersebut
dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan
Komisaris.
Untuk mengefektifkan peran Dewan Komisaris, dilakukan
pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris
dengan mempertimbangkan pembagian tugas Direksi.
Pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris
ditujukan agar pelaksanaan tugas masing-masing anggota
Dewan Komisaris secara teknis pada aspek yang dibidangi
dapat berjalan lancar, efektif dan efisien, sesuai tanggung
jawab dan wewenang masing-masing sehingga terdapat
kejelasan tentang peran anggota Dewan Komisaris, baik
secara kolektif maupun individual.

296

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

case symptoms of declining performance of the company.


12. Following the development of the Companys activities,
provide opinions and advice to the AGM on any matter
of importance to the management of the Company, and
report immediately to the AGM in case symptoms of
decline in performance of the Company.
13. To advise the General Meeting regarding any other issues
deemed important for the management of the Company.
14. Establish policies/guidelines governing the Commissioner
to exercise supervision over compliance with the
legislation, Articles of Association, as well as the
agreements and commitments made by the company
with third parties.
15. Develop a work plan that addresses compliance BOC
Board of Directors of the legislation, the Articles of
Association, as well as the agreements and commitments
made by the company with third parties as well as to enter
into the Annual Work Plan of the Board of Commissioners.
16.
Carry out other obligations in the framework of
monitoring and providing advice, this does not contradict
the legislation, Statutes, and/or the decision of the AGM.
17. Establish policies and guidelines to monitor the application
of the principles of Good Corporate Governance.
18. Develop plans a review of the principles of Good
Corporate Governance and incorporate in the Annual
Work Plan of the Board of Commissioners.
19. Monitor and ensure the effectiveness of the Good
Corporate Governance practices applied to the Company.
20.
Establish policies regarding work plans and annual
budgets adequate BOC and BOC prepare a work plan for
the period of the next year.
21. Establish a written policy regarding the measurement
and assessment of the performance of the Board of
Commissioners, evaluated on the gains of the Board
of Commissioners and noted in the minutes Board
Meeting and report on the performance assessment in
the Report Implementation of the Supervisory Board of
Commissioners.
To make the role of the Board of Commissioners effective,
the distribution of tasks among members of the Board
of Commissioners to consider the division of the Board
of Directors. The division of tasks between the members
of the Board of Commissioners is intended to allow the
implementation of the duties of each member of the Board
of Commissioners technical aspects were dibidangi can
run smoothly, effectively and efficiently, in accordance
responsibilities and authorities of each so that there is clarity
about the role of members of the Board of Commissioners,
collectively and individually.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Adapun pembagian fungsi, tugas dan tanggung jawab


Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports sebagai berikut.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

The division of functions, duties and responsibilities of the


Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports as follows.

Tabel Pembidangan Tugas Dewan Komisaris / Table job descriptions of Task BOC
Dewan Komisaris
Board of Commissioner

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner /
Independent Commissioner

Periode
Period

21 Juli 2010 - 29 Oktober


2015 / 21 July 2010 - 29
October 2015

Nama
Name

Suratto Siswodihardjo

Bidang Tugas
Segment of Duty
Melakukan fungsi koordinasi atas fungsi pengawasan dan
penasehatan oleh semua bidang yang ada pada Dewan
Komisaris terhadap kebijakan dan jalannya pengurusan
Perseroan maupun usaha Perseroan. / Performs functions
of supervision and coordination of functions advisory by
all the existing fields on the Board of Commissioners on
the policy and the course of management of the Company
or the Companys business.

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner /
Independent Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang


Andrinof Chaniago
/ 29 October 2015 now

Melakukan fungsi koordinasi atas fungsi pengawasan


dan penasehatan oleh semua bidang yang ada pada
Dewan Komisaris terhadap kebijakan dan jalannya
pengurusan Perusahaan maupun usaha Perusahaan.
/ Performs functions of supervision and coordination of
functions advisory by all the existing fields on the Board
of Commissioners on the policy and the course of the
management of the Company or the Companys business.

Komisaris / Commissioner

8 November 2012 - 15 Maret


2015 / 8 November 2012 - 15 Hakamuddin Djamal
March 2015

Bidang human capital dan umum, hukum, organisasi,


remunerasi dan nominasi. / And the general field of
human capital, legal, organizational,
remuneration and nomination.

17 Oktober 2014 - 29
Oktober 2015 / 17 October
2014 - 29 October 2015

Hermanto Dwiatmoko

Membidangi pengawasan dan pemberian nasehat


segala aspek yang berkaitan dengan bidang teknik
kebandarudaraan. Dalam melaksanakan tugasnya
tersebut berkoordiansi dengan Technical Director. /
Supervisory and advisory overseeing all aspects related
to the field of airport engineering. In performing these
duties coordinated with the Technical Director.

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen /
Independent Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Boy Syahril Qamar

Membidangi pengawasan dan pemberian nasehat


segala aspek yang berkaitan dengan bidang SDM dan
Umum, Hukum, Organisasi, Remunerasi, dan Nominasi
serta pengadaan barang dan jasa. Dalam melaksanakan
tugasnya berkoordinasi dengan Human Capital dan
General Affair Director. / Supervisory and advisory
overseeing all aspects related to the field of Human
Resources and General Affairs, Legal, Organizational,
Remuneration and Nomination Committee as well as
the procurement of goods and services. In performing
its duties in coordination with the Human Capital and
General Affairs Director.

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 - sekarang /


7 April 2014 now

Anandy wati

Bidang komersial dan pengembangan usaha, serta


merangkap Ketua Komite Risiko Usaha dan GCG. / The
field of commercial and business development, as well as
also Chairman of the Business Risk Committee and GCG.

Dwi Ary Purnomo

Membidangi pengawasan dan pemberian nasehat


segala aspek yang berkaitan dengan bidang akuntansi,
keuangan, dan teknologi informasi dan PKBL merangkap
Ketua Komite Audit. Dalam melaksanakan tugasnya
berkoordinasi dengan Finance Director dan IT Director.
/ Supervisory and advisory overseeing all aspects related
to accounting, finance, and information technology and
CSR also Chairman of the Audit Committee. In performing
its duties in coordination with the Finance Director and IT
Director.

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 - now

Komisaris / Commissioner

Membidangi pengawasan dan pemberian nasehat


segala aspek yang berkaitan dengan bidang teknik
kebandarudaraan. Dalam melaksanakan tugasnya
29 Oktober 2015 sekarang
Selby Nugraha Rahman tersebut berkoordiansi dengan Technical Director. /
/ 29 October 2015 now
Supervisory and advisory overseeing all aspects related
to the field of airport engineering. In performing these
duties coordinated with the Technical Director.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

297

Laporan Manajemen
Management Report

Dewan Komisaris
Board of Commissioner

Komisaris / Commisioner

Profil Perusahaan
Company Profile

Periode
Period

Nama
Name

29 Oktober 2015 sekarang


Agus Santoso
/ 29 October 2015 now

Uraian tentang tugas masing-masing Dewan Komisaris


sebagai berikut.
1. Bidang Human Capital dan Umum, Hukum, Organisasi,
Remunerasi dan Nominasi
- Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang
berkaitan dengan pengawasan sistem dan prosedur
penyiapan human capital;
- Memantau
dan
mengawasi
kebijakan
dan
implementasi strategi dan kebijakan Direktur
bidang human capital /personalia dan umum, mulai
dari sistem rekrutmen, penegakan disiplin, sistem
penggajian dan pemberian insentif, diklat pegawai,
organisasi perusahaan dan aspek hukum, serta
legalitas lainnya;
- Melakukan pengawasan terhadap kinerja pegawai
dan harmonisasi hubungan antar pegawai dengan
kegiatan pertemuan dengan Direksi dan pejabat kunci
secara periodik (bulanan) dalam rangka identifikasi
pegawai-pegawai dengan kinerja bagus dan kurang
bagus, terjadinya diharmonisasi hubungan antar
pegawai, serta rapat internal Dewan Komisaris untuk
memecahkan permasalahan yang ada.
2. Bidang Teknik
- Bertanggung jawab terhadap segala aspek teknis
termasuk master plan dan sistem operasional
kebandarudaraan;
- Memantau dan mengawasi kebijakan Direktur
Teknis terkait airport facilities readiness dan airport
equipment readiness;
- Bertanggung jawab terhadap aspek teknis yang
berhubungan dengan mutu pelayanan dan fasilitas
keselamatan penerbangan;
-
Melakukan
pengawasan
terhadap
usaha
peningkatan CSI, pengembangan customer loyalty
programme dan penerapan konsep eco airport
dengan kegiatan pertemuan dan kunjungan
secara periodik untuk melihat upaya-upaya yang
telah dilakukan oleh Direktur Teknik dalam rangka
meningkatkan pelayanan yang diberikan penumpang
dan mitra usaha, serta melakukan penilaian dan
reward bandara terbaik;
- Melakukan pengawasan terhadap utilitas alat
produksi sesuai dengan standar dan kesinambungan
dengan kegiatan observasi secara periodik ke
bandara untuk melihat optimalisasi pemanfaatan
alat produksi tersebut.
3. Bidang Operasi
- Bertanggung jawab terhadap segala aspek operasi
termasuk master plan dan sistem operasional
kebandarudaraan;

298

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Bidang Tugas
Segment of Duty
Membidangi pengawasan dan pemberian nasehat
segala aspek yang berkaitan dengan bidang operasional
bandara. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut
berkoordinasi dengan Operation Director. / Supervisory
and advisory overseeing all aspects related to the field
of airport operations. In performing these duties in
coordination with Operation Director.

A description of duties of each of the Board of Commissioners


as follows.
1. Field of Human Capital and General Affairs, Legal,
Organizational, Remuneration and Nomination
- Responsible for all aspects related to surveillance
systems and procedures for the preparation of human
capital;
- Monitor and supervise the implementation of policies
and strategies and policy director of the field of
human capital/personnel and the public, from the
system of recruitment, discipline, remuneration
and incentive systems, training of employees, the
companys organizational and legal aspects, as well
as other legality;
- To supervise the performance of employees and
the harmonization of relations among employees
with the activities of the meeting with the Board of
Directors and key officials periodically (monthly) in
order to identify employees with good performance
and less good, the harmonized relations among
employees, as well as internal meeting of the Board of
Commissioners to solve the existing problems.
2. Field of Engineering
- Responsible for all technical aspects including the
master plan and the system of airport operations;
- Monitor and supervise policies related Technical
Director readiness airport facilities and airport
equipment readiness;
- Responsible for the technical aspects relating to
quality of service and flight safety facilities;
- To supervise the CSI improvement efforts, development
of customer loyalty program and the application of
the concept of eco airport with meeting activities and
visits periodically to see yan efforts have been made
by the Technical Director in order to improve services
provided by passengers and business partners, as
well as to assess and reward the best airports;

- To supervise the production of utility tool in


accordance with the standards and continuity with
observation activities periodically to the airport to
look at optimizing the utilization of the production
equipment.
3. Field of Operations
- Responsible for all aspects of operation including a
master plan and a system of airport operations;

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

- Memantau dan mengawasi kebijakan Direktur


Operasi terkait airport operation, safety environment,
dan aviation security (penambahan/pengembangan);
-

Bertanggung jawab terhadap aspek operasi bandara


yang berhubungan mutu pelayanan dan fasilitas
keselamatan penerbangan;
- Melakukan pengawasan terhadap usaha peningkatan
CSI, pengembangan customer loyalty programme
dan penerapan konsep eco airport dengan kegiatan
pertemuan dan kunjungan secara periodik untuk
meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada
penumpang dan mitra usaha serta melakukan
penilaian dan reward bandara terbaik;
-
Melakukan
pengawasan
terhadap
standar
operasional prosedur dan kesinambungan dengan
kegiatan observasi secara periodik ke bandara untuk
melihat optimalisasi kegiatan operasional bandara.
4. Bidang Komersial dan Pengembangan Usaha GCG
- Bertanggung jawab terhadap aspek yang berkaitan
dengan sistem dan prosedur pemasaran dan
pengembangan usaha, perencanaan strategis
Perusahaan, serta pemantauan maupun evaluasi
atas penerapan GCG terhadap peningkatan nilai
atau skor GCG;
- Memantau dan mengawasi kebijakan peningkatan
pendapatan non aeronautika;
- Memantau dan mengawasi penetapan dan
implementasi kebijakan di bidang pemasaran dan
pengembangan usaha untuk mendukung pencapaian
Visi dan Misi berdasarkan RJPP dan RKAP;
- Memantau dan mengawasi kebijakan dan proses
bisnis agar berlangsung melalui proses manajemen
risiko;
- Melakukan pengawasan dan penasehatan terhadap
pengendalian risiko;
- Mengawasi kebijakan Perusahaan agar sesuai
dengan prinsip GCG;
- Mengkoordinir kegiatan Komite Risiko Usaha dan
GCG sebagai Ketua Komite Risiko Usaha dan GCG;
- Mengevaluasi pencapaian KPI Perusahaan.
5. Bidang Akuntansi, Pengadaan Barang dan Jasa,
Keuangan dan Teknologi Informasi
- Melakukan pengawasan terhadap program PKBL
dan dilaporkan kepada Pemegang Saham dengan
kegiatan kunjungan ke bandara secara periodik
untuk memastikan bahwa penyaluran dana PKBL
telah memenuhi asas tepat jumlah, tepat waktu dan
tepat sasaran, serta pengembalian pinjaman tidak
macet;
- Melakukan evaluasi KAP yang akan mengaudit
Laporan Keuangan Perusahaan;
- Melakukan pengawasan dan memantau serta
melakukan monitoring atas segala aspek yang
berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa;
- Mengkoordinir kegiatan Komite Audit sebagai Ketua
Komite Audit;
- Melakukan pengawasan terhadap sistem dan
prosedur
bidang
akuntansi
keuangan
dan

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

- Monitor and supervise the policies of the Director


of Operations related to airport operations, safety
of environment and aviation security (addition/
development);
- Responsible for the operation of the airport-related
aspects of quality of service and flight safety facilities;
- To supervise the CSI improvement efforts, customer
loyalty program development and implementation of
the concept of eco airport with meeting activities and
visits periodically to improve the services provided to
passengers and business partners as well as to assess
and reward the best airports;
- To supervise the standard operating procedures and
continuity with observation activities periodically to
the airport to see the optimization of the operations of
the airport.
4. Field of Commercial and Business Development GCG
- Responsible for the aspects related to the systems and
procedures of marketing and business development,
strategic planning of the Company, as well as
monitoring and evaluating the implementation of
GCG to increase the value or score GCG;
- Monitor and supervise the policies of non-aeronautical
revenue increase;
- Monitor and supervise the establishment and
implementation of policies in the field of marketing
and business development to support the achievement
of the Vision and Mission based RJPP and CBP;
- Monitor and oversee policies and business processes
that take place through the risk management process;
- Supervising and counseling on risk control;
- Oversee the Companys policy to comply with the
principles of good corporate governance;
- To coordinate the activities of the Business Risk
Committee and GCG as Chairman of the Business Risk
Committee and GCG;
- Evaluate the achievement of KPI Company.
5. Accounting, Procurement, Finance and Information
Technology
- To supervise the CSR program and reported to the
Shareholders with a visit to the airport activities
periodically to ensure that funds PKBL already meet
the principle of the right amount, on time and on
target, as well as the loan repayment is not jammed;

- Evaluating the firm that will audit the financial


statements of the Company;
- Supervising and monitoring, and monitoring of all
aspects related to the procurement of goods and
services;
- To coordinate the activities of the Audit Committee as
Chairman of the Audit Committee;
- To supervise the system and procedures for
financial accounting and ERP-SAP implementation

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

299

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

penyempurnaan implementasi ERP-SAP dengan


kegiatan pertemuan secara periodik dalam rangka
inventarisasi permasalahan dalam implementasi
ERP-SAP dan solusi pemecahannya, serta obeservasi
secara periodik untuk memastikan implementasi
ERP-SAP telah valid;
- Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang
berkaitan dengan sistem prosedur pembuatan
rencana kerja dan anggaran (RJPP dan RKAP),
termasuk anggaran eksploitasi, investasi, pengadaan
barang dan jasa, pertanggungjawaban serta
pelaporan keuangan;
- Memantau dan mengawasi penetapan dan
implementasi kebijakan dan strategi bidang
keuangan dan teknologi informasi.

300

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

improvements with periodic meetings and activities


in the framework of an inventory of the problems
in the implementation of ERP-SAP solutions and
solutions, as well as periodic observation to ensure the
implementation of ERP-SAP was valid;
- Responsible for all aspects relating to systemmaking procedures work plan and budget (RJPP
and CBP), including budget exploitation, investment,
procurement, accountability and financial reporting;

-
Monitor
and
oversee
establishment
and
implementation of policies and strategies in finance
and information technology.

KRITERIA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

CRITERIA OF BOARD OF COMMISSIONERS

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi kriteria


yang ditentukan. Berdasarkan Board Manual, kriteria
anggota Dewan Komisaris meliputi:
a. Kriteria formal, yaitu:
- Cakap melakukan perbuatan hukum;
- Tidak pernah dinyatakan pailit, tidak pernah
menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit, dan tidak pernah dihukum karena
melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sebelum
pengangkatannya;
- Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah
atau hubungan karena perkawinan sampai dengan
derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis
ke samping atau hubungan semenda (menantu atau
ipar) dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi lain;
- Tidak memangku jabatan rangkap sebagai
anggota Direksi pada BUMN, BUMD, BUMS, dan
jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, pengurus partai politik dan/
atau calon/anggota legislatif dan/atau calon/
anggota Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, serta
jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan;
- Memiliki komitmen untuk menyediakan waktu yang
memadai dalam rangka menjalankan fungsinya;
b. Kriteria material, yaitu:
- Memiliki integritas, yaitu tidak pernah secara
langsung
maupun
tidak
langsung
terlibat
dalam perbuatan rekayasa dan praktik-praktik
menyimpang, cedera janji, serta perbuatan lain yang
merugikan perusahaan di mana yang bersangkutan
bekerja atau pernah bekerja;
-
Memahami
masalah-masalah
manajemen
Perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi
manajemen;
- Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang
usaha Perusahaan.

All members of the Board of Commissioners has met the


specified criteria. Based on the Board Manual, criteria for
members of the Board of Commissioners include:
a. Formal criteria, namely:
- Proficient take legal actions;
- Not been declared bankrupt, was never a member
of the Board of Directors or Board of Commissioners
found responsible for causing a company to go
bankrupt, and have never been convicted of a crime
that state loss in the period of 5 (five) years prior to his
appointment;

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

- Not having a family relationship or relationship by


marriage up to the third degree, either vertically or
horizontally to the side or relationship by marriage
(or son-in-law) with members of the Board of
Commissioners and / or other members of the Board
of Directors;
- Do not hold another position as member of the
Board of Directors on the state, enterprises, private
enterprises, and other positions in accordance with
the provisions of the legislation, organizers of political
party and / or candidate / member of the legislature
and / or candidate / member of the Regional Head /
Deputy Head of the Region, as well as position which
may give rise to a conflict of interest;
- Commitment to provide sufficient time in order to
perform its functions;
b. Material criteria, namely:
- Have integrity, that has never been directly or
indirectly involved in the perpetration of engineering
and abusive practices, injury appointments, as well as
other actions that hurt the company in which you were
working or had worked;
- Understand the issues relating to the management
of the Company that one of the functions of
management;
- Have adequate knowledge in the field of operations.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN

FIT AND PROPER TEST

Seluruh anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports telah


memenuhi kriteria dan ketentuan yang dipersyaratkan dalam
uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) berdasarkan
Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar
Perusahaan, peraturan terkait tata kelola perusahaan yang
baik, serta peraturan dan ketentuan lain yang terkait, termasuk
ketentuan tentang Komisaris Independen. Seluruh anggota
Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi
yang memadai. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya
persetujuan lulus fit and proper test sebagai berikut.

All members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura


Airports have met the criteria and qualifications required
under the fit and proper test (fit and proper test) pursuant
to Company Law, Articles of Association, the regulations
related to corporate governance, as well as the rules and
other provisions concerned, including the provision of an
independent commissioner. All members of the Board of
Commissioners has the integrity, competence and reputation
were adequate. This is evidenced by obtaining the approval
passed the fit and proper test as follows.

Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan / Table of Fit and Proper Test
Nama
Name

Jabatan
Position

Periode
Period

Pelaksana
Executor

Hasil
Results

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner /
Independent Commissioner

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 /


21 July 2010 - 29 October 2015

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

Andrinof Chaniago

Komisaris Utama/Komisaris
Independen / President
Commissioner / Independent
Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 October 2015 now

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

Hakamuddin Djamal

Komisaris / Commissioner

8 November 2012 - 15 Maret 2015 /


8 November 2012 - 15 March 2015

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

Hermanto Dwiatmoko

Komisaris / Commissioner

17 Oktober 2014 - 29 Oktober 2015/


17 October 2014 - 29 October 2015

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

Boy Syahril Qamar

Komisaris Independen /
Independent Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

Anandy Wati

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

Dwi Ary Purnomo

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

Selby Nugraha Rahman

Komisaris / Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 Oktober 2015 now

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

Agus Santoso

Komisaris / Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 Oktober 2015 now

Kementrian BUMN /
SOEs Ministry

Lulus / Pass

DASAR PENGANGKATAN DEWAN KOMISARIS


Anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan akta
persetujuan rapat RUPS. Dasar pengangkatan tiap-tiap
anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.

APPOINTMENT BASIS FOR BOARD OF


COMMISSIONERS

Members of the Board of Commissioners are appointed by


deed approval of the AGM meeting. Basis of appointment of
each member of the Board of Directors are as follows.

Tabel Dasar Pengangkatan Dewan Komisaris/Table Appointment Basis of Commissioners


Nama
Name

Jabatan
Position

Periode
Period

Dasar Pengangkatan
Appointment Basis

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/Komisaris
Independen / President
Commissioner / Independent
Commissioner

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 /


21 July 2010 - 29 October 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-133/


MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 / SK Minister of
State Owned Enterprises No. KEP-133 / MBU /
2010 dated July 21, 2010

Andrinof Chaniago

Komisaris Utama/Komisaris
Independen / President
Commissioner / Independent
Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 October 2015 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/


MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015 / SK
Minister of State Enterprises Number: SK-210 /
MBU / 10/2015 dated October 29, 2015

Hakamuddin Djamal

Komisaris / Commissioner

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-423/


8 November 2012 - 15 Maret 2015 / MBU/2012, tanggal 8 November 2012 / SK
8 November 2012 - 15 March 2015 Minister of State Enterprises Number: SK-423 /
MBU / 2012, dated November 8, 2012

Hermanto Dwiatmoko

Komisaris / Commissioner

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-216/


17 Oktober 2014 - 29 Oktober 2015
MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014 / SK
/17 October 2014 - 29 October
Minister of State Enterprises Number: SK-216 /
2015
MBU / 10/2014 dated October 17, 2014
PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

301

Laporan Manajemen
Management Report

Nama
Name

Profil Perusahaan
Company Profile

Jabatan
Position

Periode
Period

Dasar Pengangkatan
Appointment Basis

Boy Syahril Qamar

Komisaris Independen /
Independent Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75/


MBU/2014 tanggal 7 April 2014 / SK Minister
of State Enterprises Number: SK-75/MBU/2014
dated 7 April 2014

Anandy Wati

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75/


MBU/2014 tanggal 7 April 2014 / SK Minister of
State Enterprises Number: SK-75 / MBU / 2014
dated 7 April 2014

Dwi Ary Purnomo

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-75/


MBU/2014 tanggal 7 April 2014 / SK Minister of
State Enterprises Number: SK-75 / MBU / 2014
dated 7 April 2014

Selby Nugraha Rahman

Komisaris / Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 October 2015 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/


MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015 / SK
Minister of State Enterprises Number: SK-210 /
MBU / 10/2015 dated October 29, 2015

Komisaris / Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 October 2015 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-210/


MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015 / SK
Minister of State Enterprises Number: SK-210 /
MBU / 10/2015 dated October 29, 2015

Agus Santoso

BOARD MANUAL DEWAN KOMISARIS


Secara lebih rinci, Pedoman dan tata tertib kerja Dewan
Komisaris diatur dalam Board Manual yang mengatur
tentang Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris
antara lain berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan
Komisaris menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan
konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai
visi dan misi Perseroan. Dengan adanya Board Manual,
diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras
dengan prinsip-prinsip GCG.

302

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

BOARD MANUAL FOR BOARD OF


COMMISIONER

In more details, guidelines and work rules of the Board of


Commissioners is set in the Board Manual which regulates
the Procedure of Employment of Directors and the Board of
Commissioners, among others, contain instructions on how
to practice and the Board of Commissioners of the phases of
activity in a structured, systematic, easy to understand and
can be run with a consistent , may be a reference to the Board
in carrying out their respective duties to achieve the vision and
mission of the Company. With the Board Manual, expected
to be achieved tinggim working standards in line with good
corporate governance principles.

Adapun isi dari Board Manual antara lain mengatur hal-hal


sebagai berikut.
I : Pendahuluan
II : Dasar Hukum
III : Istilah yang Digunakan
IV : Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dengan
Direksi
V : Dewan Komisaris
VI : Direksi
VII : Prosedur-Prosedur Terkait Dengan Tugas Dan
Kewajiban Direksi

The contents of the Board Manual among others, the following


matters.
I : Introduction
II : The Basic Law
III : Terms Used
IV : Working Relationship between Commissioners,
Directors
V : Board of Commissioner
VI : Board of Directors
VII : Procedures Related Duties and Liabilities of Directors

Beberapa pokok pedoman kerja Dewan Komisaris yang


diatur dalam Board Manual dijabarkan sebagai berikut.

Some basic guidelines set out in the Board of Commissioners


Board Manual described as follows.

WEWENANG DEWAN KOMISARIS

AUTHORITY BOARD OF COMMISSIONERS

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berwenang


untuk:
1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen
lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan
lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan
Perusahaan;

In performing its duties, the Board is authorized to:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Looking at the books, letters, and other documents, to


examine the cash for verification purposes and other
securities, and the Companys assets;

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang


dipergunakan oleh Perusahaan;
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat
lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perusahaan;
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah
dan akan dijalankan oleh Direksi;
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
rapat Dewan Komisaris;
6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan
Komisaris, jika dianggap perlu;
7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar;
8. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika
dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan
Perusahaan;
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan, jika
dianggap perlu;
10. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar;
11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
12.
Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

2. Entering the grounds, buildings, and offices used by the


Company;
3. Ask for an explanation from the Board of Directors and/or
other officials on all issues related to the management of
the Company;
4. Knowing all the policies and actions that have been and
will be run by a Board of Directors;
5. Request Board of Directors and/or other officials under the
Board of Directors with the knowledge of the Board of Directors
to attend the meetings of the Board of Commissioners;
6. To appoint and dismiss the Secretary of the Board of
Commissioners, if deemed necessary;
7. Lay off while members of the Board of Directors
in accordance with the provisions of the Articles of
Association;
8. Establish committees other than the Audit Committee, if
deemed necessary by taking into account the ability of the
Company;
9. Using experts for certain things and in a certain period at
the expense of the Company, if necessary;
10. Take action management of the Company in certain
circumstances for a certain period of time in accordance
with the provisions of the Articles of Association;
11. Attending the meeting the Board of Directors and provide
opinions on the matters discussed;
12. Carry out other surveillance authority is not contrary to
the legislation, Statutes, and/or the General Meeting of
Shareholders.

HAK DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS RIGHTS

Adapun hak-hak Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.


1. Memperoleh akses atas informasi Perseroan secara tepat
waktu, terukur dan lengkap.
2. Para Anggota Dewan Komisaris berhak meminta
penjelasan kepada Direksi dan/atau pejabat lainnya
mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perseroan. dan Direksi dan/atau pejabat
lainnya wajib memberikan penjelasan.
3. Meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan
tugasnya untuk jangka waktu tertentu atas beban
Perseroan, atau membentuk komite-komite sesuai
kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
4. Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan
Komisaris dapat mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris
atas beban Perseroan.
5. Menerima honorium dan tunjangan/fasilitas termasuk
santunan purna jabatan yang jenis dan jumlahnya
ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Mendapatkan fasilitas dari Perseroan sesuai dengan
hasil penetapan RUPS.
7. Menerima Tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS
apabila Perseroan mencapai tingkat keuntungan atau
mengalami peningkatan kinerja.

As for the rights of the Board of Commissioners is as follows.


1. Gaining access to information, the Company timely,
scalable and complete.
2. Members of the Board of Commissioners reserves the
right to ask for clarification to the Board of Directors and/
or other officials on all issues related to the management
of the Company. and the Board of Directors and/or other
officials are required to provide an explanation.
3. Ask for expert assistance in performing their duties for a
certain period at the expense of the Company, or forming
committees according to the needs and capabilities of the
Company.
4. To assist in the implementation of its duties, the Board
may appoint the Secretary of Board of Commissioners at
the expense of the Company.
5. Receiving honoraium and benefits/facilities including
compensation for after-office types and amount
determined by the AGM to the provisions of law - laws
and regulations.
6. Getting the facilities of the Company in accordance with
the result of the determination of the AGM.
7. Receive Bonus as determined by the General Meeting
if the Company reaches the level of profits or increased
performance.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

303

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

ETIKA JABATAN DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS ETHICS

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dewan Komisaris


harus selalu melandasi diri dengan etika jabatan. Etika
jabatan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
1. Anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan tindakan
yang mempunyai benturan kepentingan (conflict of
interest) dan mengambil keuntungan pribadi, dari
pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan
Perseroan, selain penghasilan yang sah.
2. Anggota Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada
Sekretaris Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya
dan atau keluarganya pada Perusahaan tersebut dan
Perusahaan lain termasuk setiap perubahannya.
3.
Anggota
Dewan
Komisaris
wajib
melakukan
pengungkapan dalam hal terjadi benturan kepentingan,
dan Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan
tidak boleh melibatkan diri dalam proses pengambilan
keputusan Dewan Komisaris yang berkaitan dengan hal
tersebut.
4. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap
anggota Dewan Komisaris harus:
a.
Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan
serta
prinsip-prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran
b. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan
Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perusahaan.
c. Melampirkan Pakta Integritas dalam usulan Direksi
yang harus mendapat rekomendasi dari Dewan
Komisaris dan persetujuan Pemegang saham.

In carrying out the duties and functions of the Board of


Commissioners must always underlie themselves with the ethics
office. Ethics office of the Board of Commissioners is as follows.
1. Members of the Board of Commissioners is prohibited
from having a conflict of interest (conflict of interest) and
take personal advantage, of decision-making and / or
implementation of the activities of the Company, other
than the legitimate income.
2. Members of the Board of Commissioners shall report to
the Secretary of the Company regarding its ownership
and or family on the Company and any other company,
including any amendments thereto.
3. Members of the Board of Commissioners shall make
disclosure in the event of a conflict of interest, and Member
of the Board of Commissioners in question should not be
involved in the decision making process of the Board of
Commissioners relating thereto.

d. Memperbaharui surat pernyataan tidak memiliki


benturan kepentingan secara berkala/pada setiap
awal tahun.

304

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

4. In carrying out its duties and functions, each member of


the Board of Commissioners should:
a. Comply with the Statutes and regulations as well as the
principles of professionalism, efficiency, transparency,
independence, accountability, responsibility, and fairness
b. Acting in good faith, prudent and responsible in
carrying out the task of monitoring and providing
advice to the Board for the benefit of the Company
and in accordance with the objectives and purposes.

c. Attach the Integrity Pact in the proposed Board


of Directors must have a recommendation from
the Board of Commissioners and the approval of
shareholders.
d. Renewing the affidavit does not have a conflict of
interest on a regular basis/at the beginning of each
year.

KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI


DEWAN KOMISARIS

DIVERSITY COMPOSITION POLICY OF THE


BOARD OF COMMISSIONERS

Kebijakan keberagaman komposisi Dewan Komisaris


pada Angkasa Pura Airports diatur dalam Board Manual
Perseroan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor: PER-02/MBU/02/2015 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. Berdasarkan
peraturan tersebut, anggota Dewan Komisaris antara lain
harus memenuhi persyaratan materiil sebagai berikut.

Diversity policy on the composition of Board of Commissioners


of Angkasa Pura Airports set in manual board of the Company
in accordance with Regulation of the Minister of State
Owned Enterprise No. PER-02/MBU/02/2015 on the Terms
and Procedure for Appointment and Dismissal of Members
of Board of Commissioners and Board of Trustees of SOEs.
Under the regulation, the Board of Commissioners, among
others, must meet the requirements of the material as follows.

Anggota Dewan Komisaris harus memiliki:


a. Integritas;
b. Dedikasi;
c. Memahami masalah-masalah manajemen Perusahaan
yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen;
d. Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha
Persero/Perum dimana yang bersangkutan dicalonkan;
serta
e. Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya.

Members of the Board of Commissioners should have:


a. Integrity;
b. Dedication;
c. Understanding the problems related to the management
of the Company that one of the functions of management;
d. Have adequate knowledge in the field of Persero/Perum
which the concerned nominated; and

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

e. Can provide sufficient time to perform their duties.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Perseroan juga senantiasa berupaya agar komposisi Dewan


Komisaris memiliki keberagaman dalam usia, jenis kelamin,
pendidikan, pengalaman kerja dan keahlian.

The Company also strives to be the composition of the board


of directors has a diversity in age, gender, education, work
experience and expertise.

Pada periode 2015, keberagaman komposisi Dewan Komisaris


yang tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia
dan jenis kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di
bawah ini:

In the 2015 period, the diversity of the composition of the


Board of Commissioners that is reflected in the education,
work experience, age and gender, as can be seen in the table
below:

Tabel Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris /


Table of Composition Principle in Board of Commissioner
Nama / Name

Suratto Siswodihardjo

Jabatan / Position

Komisaris Utama/Komisaris Independen / President Commissioner/Independent Commissioner

Periode / Period

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 / 21 July 2010 - 29 October 2015

Usia / Age

68 tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Laki-laki / Male

Pendidikan / Qualification

Lulus dari Akademi TNI Angkatan Udara di Yogyakarta pada tahun 1969. Kemudian melanjutkan pendidikan
di Universitas Jakarta untuk program Studi Business Administration pada tahun 1992. / Graduated from the
military academy Air Force in Yogyakarta in 1969. Then, continuing education at the University of Jakartas
Studies program Business Administration in 1992.

Pengalaman kerja /
Working experience

Komisaris Bank Bukopin dan PT Sweet Indo Lampung. / Commissioner of PT Bank Bukopin and Sweet
Indolampung.

Keahlian / Expertise

Business Administration, Kebandarudaraan. / Business Administration, Airport Affairs.

Nama / Name

Andrinof Chaniago

Jabatan / Position

Komisaris Utama/Komisaris Independen / President Commissioner/Independent Commissioner

Periode / Period

29 Oktober 2015 sekarang / 29 October 2015 now

Usia / Age

54 tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Laki-laki / Male

Pendidikan / Qualification

S1 Sarjana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 1983. Lulus
tahun 2014 dari program S2 Pasca Sarjana Ilmu Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi di
Universitas Indonesia. Dan melanjutkan S3 Program DoktorIlmu Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Indonesia. / S1 degree in Political Science, Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia in
1983. Graduated in 2014 from the Graduate S2 program of Planning and Public Policy, Faculty of Economics
at the University of Indonesia. And continue S3 DoktorIlmu Program Philosophy, Faculty of Humanities,
University of Indonesia.

Pengalaman kerja /
Working experience

Pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas dari tahun
2014 sampai 2015, pendiri Center for Indonesian Regional and Urban Studies (CIRUS) pada tahun 1999, dan
dari tahun 2008 hingga saat ini menjadi Direktur Eksekutif CIRUS Surveyors Group (CSG). / He served as
Minister of National Development Planning (PPN) / Head Bappenas from 2014 to 2015, founder of the Center
for Indonesian Regional and Urban Studies (CIRUS) in 1999, and from 2008 until now the Executive Director
CIRUS Surveyors Group (CSG).

Keahlian / Expertise

Ilmu Sosial dan Politik / Social and Political Sciences

Nama / Name

Hakamuddin Djamal

Jabatan / Position

Komisaris / Commissioner

Periode / Period

8 November 2012 - 15 Maret 2015 / 8 November 2012 - 15 March 2015

Usia / Age

71 tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Laki-laki / Male

Pendidikan / Qualification

Tahun 1970 dari Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta dan di tahun 2002 beliau berhasil lulus dari program
masternya. / / In 1970 from Institute of Public Administration (IIP) Jakarta and in 2002 he successfully
graduated from master program.

Pengalaman kerja /
Working experience

Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Provinsi Sulawesi Selatan, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri dan
Gubernur Provinsi Banten. / Regional Secretary (Sekwilda) South Sulawesi, Staff Advisor to the Minister of
the Interior and the Governor Banten Province.

Keahlian / Expertise

Ilmu Sosial dan Politik / Human Capitaldanhukum / Human Capital and the law

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

305

Laporan Manajemen
Management Report

306

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Nama / Name

Hermanto Dwiatmoko

Jabatan / Position

Komisaris / Commissioner

Periode / Period

7 Oktober 2014 29 Oktober 2015 / 17 October 2014 - 29 October 2015

Usia / Age

60 tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Laki-laki / Male

Pendidikan / Qualification

Saat ini dalam proses pendidikan Program Doktoral Ekonomi Terapan di Universitas Padjajaran Bandung /
Currently in the process Education Doctoral Program Economics Applied at the University of Padjadjaran
Bandung

Pengalaman kerja /
Working experience

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dari 2010 sampai 2014, Direktur
Keselamatan dan Teknik Sarana Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dari 2009 sampai 2010, Direktur Teknik
Prasarana Ditjen KA Kemenhub dari 2005 sampai 2009. Lulus tahun 1991 dari Program Master bidang
Transportasi Institut Teknologi Bandung. / Safety Director Railways DGR Ministry of Transportation from 2010
to 2014, Director of Safety and Technical Support DGR Ministry of Transport from 2009 until 2010, the Director
of Technical Infrastructure DGR Ministry of Transportation from 2005 to 2009. Graduated in 1991 from
Program Master in Transportation Institute Technology Bandung.

Keahlian / Expertise

Teknik kebandarudaraan / techniques of airport

Nama / Name

Boy Syahril Qamar

Jabatan / Position

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Periode / Period

7 April 2014 sekarang / 7 April 2014 now

Usia / Age

60 Tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Laki-laki / Male

Pendidikan / Qualification

Lulusan Akademi TNI Angkatan Udara dan pendidikan Sarjana Ekonomi / Air Force Academy graduate and
Bachelor of Economics

Pengalaman kerja /
Working experience

Pernah menjabat sebagai Kasum TNI AU dan Wakasau tahun 2013 dan Danseskaou di tahun 2010 / served
as the Air Force and the Chief of General Staff in 2013 and Danseskaou Wakasau in 2010

Keahlian / Expertise

Ekonomi, Human capital dan hukum / Economy, Human capital and legal

Nama / Name

Anandy Wati

Jabatan / Position

Komisaris / Commissioner

Periode / Period

7 April 2014 sekarang / 7 April 2014 - now

Usia / Age

58 Tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Perempuan / Female

Pendidikan / Qualification

Master of Public Management di Amerika Serikat / Master of Public Management in United States

Pengalaman kerja /
Working experience

Pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan 2013, Direktur
Sistem Manajemen Investasi tahun 2010 dan Direktur Pelaksanaan Anggaran di tahun 2009. / She served
as Secretary of the Directorate General of Budget, Ministry of Finance, 2013, the Director of the Investment
Management System in 2010 and Director of Budget Execution in 2009

Keahlian / Expertise

Bidang komersial dan pengembangan usaha / The field of commercial and business development

Nama / Name

Dwi Ary Purnomo

Jabatan / Position

Komisaris / Commissioner

Periode / Period

7 April 2014 sekarang / 7 April 2014 now

Usia / Age

41 tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Laki-laki / Male

Pendidikan / Qualification

Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Ekonomi, Universitas Indonesia. / Graduate Program in Law Faculty
of Economics, University of Indonesia.

Pengalaman kerja /
Working experience

Pernah menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX dari tahun 2011 sampai
2014, Kepala Bidang Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian Negara BUMN dari tahun 2010 sampai 2013
dan Komite Audit PT Askes (Persero) dari tahun 2008 sampai 2010. / He served as a member of the Board
of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara IX from 2011 to 2014, Head of SOE Property Administration,
Ministry of State Enterprises from 2010 to 2013, and the Audit Committee of PT Askes (Persero) from 2008 to
2010.

Keahlian / Expertise

Bidang akuntansi, keuangan, dan teknologi informasi. / Accounting, finance, and information technology

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Nama / Name

Selby Nugraha Rahman

Jabatan / Position

Komisaris / Commissioner

Periode / Period

29 Oktober 2015 sekarang / 29 October 2015 now

Usia / Age

46 tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Laki-laki / Male

Pendidikan / Qualification

S1 Sarjana Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan dan Pasca Sarjana Jurusan Hukum Universitas
Indonesia / S1 Bachelor of Economics, Parahyangan Catholic University and the Graduate School of Law,
University of Indonesia

Pengalaman kerja /
Working experience

Saat ini masih menjabat sebagai Direktur PT Execujet Indonesia sejak tahun 2011, Direktur PT Ferco Seating
System Indonesia sejak tahun 2014, Direktur Tekhnologi dan Informasi Experd Human Resources Consultant
sejak tahun 2010, dan Direktur Decorus Contract sejak tahun 1994. / Today still serves as Director of PT
Execujet Indonesia since 2011, Director of PT FERCO Seating System Indonesia since 2014, Director of
Information Technology and Human Resources Consultant Experd since 2010, and Director of Contract
Decorus since 1994.

Keahlian / Expertise

Teknik kebandarudaraan / techniques of airport

Nama / Name

Agus Santoso

Jabatan / Position

Komisaris / Commissioner

Periode / Period

29 Oktober 2015 sekarang / 29 October 2015 now

Usia / Age

58 tahun / years

Jenis Kelamin / Gender

Laki-laki / Male

Pendidikan / Qualification

S1 Program Sarjana Teknik Sipil Struktur Kontruksi dari Institut Tekhnologi Bandung, program S2 pasca
Sarjana jurusan Teknik System Transportasi dari Institut Tekhnologi Bandung-Leeds University, dan S3
Program Doktor Jurusan Manajemen dari Universitas Negeri Jakarta tahun 2011. / S1 Degree Programme in
Civil Engineering Structures Construction of the Technological Institute of Bandung, post-Bachelor program
S2 Transportation System Engineering Department of Institute of Technology Bandung-Leeds University, and
S3 Doctoral Program Management Department of the State University of Jakarta in 2011.

Pengalaman kerja /
Working experience

Saat ini manjabat sebagai Direktur Bandar Udara Direktorat Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 29
Oktober 2015. Beliau menjabat berbagai posisi penting di Kementerian Perhubungan diantaranya saat ini
menjabat sebagai Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sejak 20 Maret 2015.
Pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara dari tahun
2014 sampai 2015, Kepala Bandar Udara Budiarto Curug dari tahun 2009 sampai 2014 dan Kepala Bagian
Perencanaan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dari tahun 2007 sampai 2009. / Currently serves as
Director of the Directorate of Airport Commissioners of Angkasa Pura Airports since October 29, 2015. He held
various key positions in the Ministry of Transportation of which currently serves as Director of Airport DGCA
since March 20, 2015. He served as the Head of Research and Development Air Transportation from 2014
to 2015, Chief Budiarto Curug Airport from 2009 to 2014 and Head of Planning Directorate General of Civil
Aviation from 2007 to 2009.

Keahlian / Expertise

Bidang Operasional bandara / Operational field airport

JUMLAH DAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

NUMBER AND COMPOSITION OF THE BOARD


OF COMMISSIONERS

Berdasarkan Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentangan


BUMN dan Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/
MBU/2011 komposisi Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports
harus memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif,
tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen
dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan.

Based on Law No. 19 of 2003 opposition SOE and Minister


of State-Owned Enterprises No. Per-01/MBU/2011 the
composition of the Board of Commissioners of Angkasa Pura
Airports should allow decisions which effective, precise, fast
and able to act independently in the sense of a conflict of
interest.

Per 31 Desember 2015 Dewan Komisaris berjumlah 6 (enam)


orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama yang
merangkap sebagai Komisaris Independen, 1 (satu) orang
Komisaris Independen dan 4 (empat) orang Komisaris.
Adapun komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2015
adalah sebagai berikut.

As of December 31, 2015 the Board of Commissioners of 6 (six)


persons consisting of 1 (one) of the Commissioner who doubles
as an Independent Commissioner, 1 (one) Independent
Commissioner and four (4) Commissioners. The composition
of the Board of Commissioners per December 31, 2015 is as
follows.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

307

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tabel Komposisi Dewan Komisaris / Table Composition of the Board of Commissioners


Nama
Name

308

Jabatan
Position

Domisili
Domicile

Tanggal Pengangkatan
Date of Appointment

Tanggal Efektif
Effective Date

Andrinof Chaniago

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner/
Independent Commissioner

Indonesia

29 Oktober 2015 /
29 October 2015

29 Oktober 2015 /
29 October 2015

Boy Syahril Qamar

Komisaris Independen /
Independent Commissioner

Indonesia

7 April 2014 /
7 April 2014

7 April 2014 /
7 April 2014

Anandy Wati

Komisaris / Commissioner

Indonesia

7 April 2014 /
7 April 2014

7 April 2014 /
7 April 2014

Dwi Ary Purnomo

Komisaris / Commissioner

Indonesia

7 April 2014 /
7 April 2014

7 April 2014 /
7 April 2014

Selby Nugraha Rahman

Komisaris / Commissioner

Indonesia

29 Oktober 2015 /
29 October 2015

29 Oktober 2015 /
29 October 2015

Agus Santoso

Komisaris / Commissioner

Indonesia

29 Oktober 2015 /
29 October 2015

29 Oktober 2015 /
29 October 2015

KOMISARIS INDEPENDEN

INDEPENDENT COMMISSIONER

Anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports telah


memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi
sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-01/
MBU/2011 paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari anggota
Dewan Komisaris harus merupakan Komisaris Independen.
Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan saat ini adalah
6 (enam) orang, yang 2 (dua) orang diantaranya atau sama
dengan 33% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris
Independen. Dengan demikian, komposisi tersebut juga telah
memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian
BUMN mengenai Komisaris Independen.

Members of the Board of Commissioners of Angkasa Pura


Airports have fulfilled the amount, composition, criteria
and independence in accordance with the Regulation of
the Minister of State Enterprises No. Per-01/MBU/2011, at
least 20% (twenty percent) of the members of the Board of
Commissioners shall be an independent commissioner. The
number of members of the Board of Commissioners today
is six (6) members, two (2) of whom or equal to 33% of the
members of the Board of Commissioners are Independent
Commissioners. Thus, the composition also has to comply
with rules set by the Ministry of SOEs on the Independent
Commissioner.

KRITERIA KOMISARIS INDEPENDEN

CRITERIA FOR INDEPENDENT COMMISSIONER

Sesuai Kriteria Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per01/MBU/2011, Peraturan Komisaris Independen Perseroan
telah memenuhi kriteria yang ditetapkan, yaitu tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau Pemegang
Saham Pengendali atau hubungan dengan BUMN yang
bersangkutan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen. Selain itu, Komisaris Independen
harus memenuhi ketentuan:
a. Tidak menjabat sebagai Direksi di perusahaan yang
terafiliasi dengan Perusahaan;
b. Tidak bekerja pada pemerintah termasuk departemen,
lembaga dan kemiliteran dalam kurun waktu 3 (tiga)
tahun terakhir;
c. Tidak bekerja di Perusahaan atau afiliasinya dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun terakhir;
d. Tidak mempunyai keterkaitan finansial, baik langsung
maupun tidak langsung, dengan Perusahaan atau
perusahaan yang menyediakan jasa dan produk kepada
Perusahaan dan afiliasinya;
e. Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan
lain yang dapat menghalangi atau mengganggu
kemampuan Dewan Komisaris untuk bertindak atau
berpikir secara bebas di lingkup Perusahaan.

Criteria according Minister of State-Owned Enterprises No.


Per-01/MBU/2011, Regulation of Independent Commissioner
has met the criteria set, which does not have the financial,
management, share ownership and/or family relationship
with members of the Board of Commissioners, Board of
Directors and/or Controlling Shareholders or relationship
with SOE is concerned, which may affect its ability to act
independently. In addition, the Independent Commissioner
should meet the following conditions:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

a. Not serve on the Board of Directors in companies affiliated


with the Company;
b. Does not work for the government, including departments,
agencies and the military in the period of 3 (three) years;
c. Not working in the Company or its affiliates in the period
of 3 (three) years;
d. Do not have a financial relationship, either directly or
indirectly, by the Company or a company that provides
services and products to the Company and its affiliates;
e. Free of interest and business activity or other relationship
that could hinder or interfere with the ability of the Board
of Commissioners to act or think independently in the
scope of the Company.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PERNYATAAN KOMISARIS INDEPENDEN

STATEMENT OF INDEPENDENT COMMISSIONER

SURAT PERNYATAAN (LETTER OF UNDERTAKING)


KOMISARIS INDEPENDEN PT ANGKASA PURA I (PERSERO)

STATEMENT LETTER (LETTER OF UNDERTAKING)


INDEPENDENT COMMISSIONER PT ANGKASA PURA I
(PERSERO)

Dalam rangka pengangkatan kami sebagai Komisaris


Independen Perusahaan perseroan (Persero) PT Angkasa
Pura I, Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

In the framework of our appointment as the companys


independent directors Company (Persero) PT Angkasa Pura I,
we the undersigned below:

Nama :
Keterangan tentang identitas :
Alamat tetap
:

Name :
information about the identity :
Permanent Address
:

Dengan kesadaran penuh sebagai insan yang bertanggung


jawab, atas kehendak sendiri yang bebas dari pengaruh
maupun tekanan dari pihak maupun, dengan ini menyatakan
kesanggupan dan kesediaan kami untuk terikat pada hal-hal
yang dinyatakan dalam surat pernyataan ini sebagai berikut.

With full awareness as a human being who is responsible,


at its sole option that is free from influence or pressure from
the well, hereby declare our readiness and willingness to be
bound by the things stated in an affidavit is as follows.

1. Kami sanggup menjalankan tugas serta amanat sebagai


Komisaris Independen yang diberikan oleh pemegang
saham dan negara sesuai dengan peraturan perundangundangan dan anggaran dasar Perusahaan.
2. Selama menjabat sebagai Komisaris independen
menyatakan dengan sebenarnya bahwa kami tidak
dalam posisi yang memiliki benturan kepentingan dengan
tujuan Perusahaan.
3. Selama menjabat sebagai Komisaris Independen, tidak
akan memanfaatkan posisi kami pada Perusahaan ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
kepentingan pribadi, keluarga dan kerabat, maupun
golongan tertentu.
4. Akan menerima keputusan sehubungan dengan
pemberhentian kami sebagai Komisaris independen,
sewaktu-waktu dan tidak akan menggugat atau
mengajukan proses hukum sehubungan dengan
pemberhentian tersebut.

1. We are able to carry out their duties and mandate as


Independent Commissioner given by shareholders and
the state in accordance with legislation and the articles of
association of the company.
2. During his tenure as an independent commissioner certify
that we are not in a position to have a conflict of interest
with the companys goals.

Demikian pernyataan dan kesanggupan ini kami buat


dengan sebenarnya, atas kesadaran penuh sebagai insan
yang bertanggung jawab.

This statement and this ability we make with actual, on full


awareness as individuals responsible.

HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS

AFFILIATE RELATIONS OF BOARD OF


COMMISSIONERS

Kriteria hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan


Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali meliputi:
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan
anggota Direksi lainnya.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan
Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
dengan anggota Komisaris lainnya; dan

3. During an Independent Commissioner, will not take


advantage of our position in this company, either directly
or indirectly to personal, family and relatives, as well as
certain groups.
4. Will receive our decision with respect to the dismissal as
an independent commissioner, at any time and will not
sue or file a legal process with respect to the dismissal.

Criteria affiliate relationship between the members of


the Board of Directors, Board of Commissioners, and the
Controlling Shareholders include:
- The relationship between the members of the Board of
Directors affiliated with members of the Board of Directors.
- The relationship between the members of the Board
of Directors affiliates and members of the Board of
Commissioners.
- The relationship between the members of the Board
of Directors affiliated with Major Shareholder and/or
controllers.
- The relationship between the members of the Board
of Commissioners affiliation with members of other
Commissioners; and

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

309

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris


dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.

- The relationship between the members of the Board of


Commissioners affiliation with Major Shareholder and/or
controllers.

Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan


Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali, dapat dilihat
sebagaimana tabel di bawah ini:

Affiliate relationship between the members of the Board


of Directors, Board of Commissioners, and the Controlling
Shareholders, can be seen as the table below:

Tabel Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris / Table of Affiliate Relations Board of Commissioners
Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Komisaris / Financial, Family and Stewardship Relationship of Commissioner
Hubungan Keuangan Dengan
Financial Relationship with
Nama
Komisaris
Commissioner
Name

Jabatan
Position

Periode
Period

Dewan
Komisaris
Board of
Commissioner
Ya
Yes

310

Tidak
No

Pemegang
Dewan
Saham
Komisaris
Pengendali
Board of
Controlling Commissioner
shareholders

Direksi
Board of
Director
Ya
Yes

Hubungan Keluarga Dengan


Family Relationship with

Tidak
No

Ya
Yes

Tidak
No

Ya
Yes

Tidak
No

Direksi
Board of
Director
Ya
Yes

Tidak
No

Pemegang
Saham
Pengendali
Controlling
shareholders
Ya
Yes

Hubungan
Kepengurusan
Stewardship
Relationships

Tidak
No

Ya
Yes

Tidak
No

Suratto
Siswodihardjo

Komisaris Utama/
Komisaris
Independen /
President
Commissioner
/ Independent
Commissione

21 Juli 2010 - 29
Oktober 2015 /
21 July 2010 29 October 2015

Andrinof
Chaniago

Komisaris Utama/
Komisaris
Independen /
President
Commissioner
/ Independent
Commissione

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015
now

Hakamuddin
Djamal

Komisaris /
Commissioner

8 November 2012 15 Maret 2015 /


8 November 2012 15 March 2015

Hermanto
Dwiatmoko

Komisaris /
Commissioner

17 Oktober 2014 29 Oktober 2015 /


17 October 2014 29 October 2015

Boy Syahril
Qamar

Komisaris
Independen /
Independent
Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Anandy Wati

Komisaris /
Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Dwi Ary
Purnomo

Komisaris /
Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Selby Nugraha
Rahman

Komisaris /
Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015
now

Agus Santoso

Komisaris /
Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015
now

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS

SHARE OWNERSHIP OF THE BOARD OF


COMMISSIONERS

Angkasa Pura Airports menyelenggarakan Daftar Khusus bagi


seluruh anggota Dewan Komisaris sebagai salah satu bentuk
komitmen dalam menghindari aktivitas yang berpotensi
menimbulkan benturan kepentingan. Daftar Khusus tersebut
berisi informasi kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
dan keluarga di Perusahaan dan perusahaan lain. Rincian
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris disajikan dalam tabel
berikut.

Angkasa Pura Airports Special Register held for all members


of the Board of Commissioners as a form of commitment
to avoid any activity that potential conflict of interest. The
Special Register contains information ownership and family
members of the Board of Commissioners of the Company and
other companies. Details of Shareholdings Commissioner is
presented in the following table.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tabel Kepemilikan Saham Dewan Komisaris / Table Shareholdings Board of Commissioners

Nama
Name

Jabatan
Position

Periode
Period

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner/
Independent
Commissioner

Kepemilikan Saham (dalam lembar)


Shares ownership (in sheets)
Angkasa Pura Airports
Angkasa Pura Airports

Perusahaan Lain
Other Company

21 Juli 2010 - 29 Oktober 2015 /


21 July 2010 - 29 October 2015

Nihil / None

Nihil / None

Andrinof Chaniago

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner/
Independent
Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 October 2015 now

Nihil / None

Nihil / None

Hakamuddin Djamal

Komisaris / Commissioner

8 November 2012 - 15 Maret


2015 /
8 November 2012 - 15 March 2015

Nihil / None

Nihil / None

Hermanto Dwiatmoko

Komisaris / Commissioner

17 Oktober 2014 - 29 Oktober


2015 /
17 October 2014 - 29 October 2015

Nihil / None

Nihil / None

Boy Syahril Qamar

Komisaris Independen /
Independent
Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Nihil / None

Nihil / None

Anandy Wati

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Nihil / None

Nihil / None

Dwi Ary Purnomo

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

Nihil / None

Nihil / None

Selby Nugraha Rahman

Komisaris / Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 October 2015 now

Nihil / None

Nihil / None

Agus Santoso

Komisaris / Commissioner

29 Oktober 2015 sekarang /


29 October 2015 now

Nihil / None

Nihil / None

RANGKAP JABATAN DAN BENTURAN


KEPENTINGAN DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS DUAL POSITION


AND CONFLICTS OF INTEREST

Selain menjabat sebagai Dewan Komisaris Angkasa


Pura Airports, beberapa anggota Dewan Komisaris juga
merangkap jabatan pada Perseroan atau instansi lainnya
dalam lingkup yang diperbolehkan sesuai peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang terkait.
Dewan Komisaris telah mengungkapkan jabatan rangkap
yang dimilikinya. Jabatan rangkap Dewan Komisaris dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

In addition to serving as the Board of Commissioners of


Angkasa Pura Airports, several members of the Board of
Commissioners also holds positions in the Company or
other agencies within the scope of permissible appropriate
legislation and other related provisions. BOC has revealed
another position he had. BOC duplicate position can be seen
in the table below.

Tabel Rangkap Jabatan Dewan Komisaris / Table of Dual Position Board of Commissioners
Nama
Name

Jabatan pada Perusahaan/


Instansi Lain
Position on Other Company /
Institution

Nama Perusahaan/
Instansi Lain
Name of Other Company /
Institution

Jabatan
Position

Periode
Period

Suratto Siswodihardjo

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner/
Independent
Commissioner

21 Juli 2010 - 29
Oktober 2015 /
21 July 2010 - 29
October 2015

Andrinof Chaniago

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner/
Independent
Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015
now

Direktur Eksekutif /
Executive Director

CIRUS Surveyors Group (CSG)

Hakamuddin Djamal

Komisaris /
Commissioner

8 November 2012 15 Maret 2015 /


8 November 2012 15 March 2015

1. Bank Bukopin
1. Komite Audit / Audit Committee
2. PT Prosys Engineers
2. Komisaris / Commissioner
International

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

311

Laporan Manajemen
Management Report

Nama
Name

312

Profil Perusahaan
Company Profile

Jabatan
Position

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Periode
Period

Jabatan pada Perusahaan/


Instansi Lain
Position on Other Company /
Institution

Nama Perusahaan/
Instansi Lain
Name of Other Company /
Institution

Hermanto Dwiatmoko

Komisaris /
Commissioner

17 Oktober 2014 29 Oktober 2015 /


17 October 2014 29 October 2015

Direktur Jenderal Perkeretaapian /


General Director of Railways

Kementerian Perhubungan RI
/ Ministry of Transportation of
Republic of Indonesia

Boy Syahril Qamar

Komisaris Independen /
Independent
Commissioner

7 April 2014
sekarang /
7 April 2014 now

Anandy Wati

Komisaris /
Commissioner

7 April 2014
sekarang /
7 April 2014 now

Dwi Ary Purnomo

Komisaris /
Commissioner

7 April 2014
sekarang /
7 April 2014 now

Selby Nugraha Rahman

Komisaris /
Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015
now

1. Direktur / Director
2. Direktur Teknologi dan
Informasi / Information and
Technology Director
3. Direktur / Director

1. PT Ferco Seating System


Indonesia.
2. Experd Human Resources
Consultant
3. Decorus Contract

Agus Santoso

Komisaris /
Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015
now

Direktur Bandar Udara / Airport


Director

Direktorat Jenderal
Perhubungan / Directorate
General of Civil Aviation

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS

DECISION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung


jawabnya, Dewan Komisaris terus mendorong pelaksanaan
keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin
efektif. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris mengeluarkan
10 (sepuluh) keputusan yang dituangkan dalam Surat
Keputusan Dewan Komisaris. Keputusan tersebut antara lain
mengatur tentang kebijakan/pedoman Dewan Komisaris
terkait pemenuhan GCG, pembagian fungsi, tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris, pemberhentian dan
pengangkatan anggota Komite Audit serta Komite Risiko
Usaha dan GCG, pemberhentian dan pengangkatan staf
sekretariat Dewan Komisaris, serta pembentukan tim penilai
bandar udara yang keempat.

As part of the implementation of tasks and responsibilities, the


Board continues to encourage the implementation of decisions
and advisory oversight increasingly effective. During 2015, the
Board issued a 10 (ten) decision as outlined in the Decree of
the Board of Commissioners. Such decisions include a set of
policies/guidelines BOC affecting the fulfillment of GCG, the
division of functions, duties and responsibilities of the Board
of Commissioners, the dismissal and the appointment of
members of the Audit Committee and Business Risk Committee
and GCG, dismissal and appointment of staff secretariat of
the Board of Commissioners, as well as the establishment of
the assessment team airports fourth.

REKOMENDASI/PELAKSANAAN TUGAS
DEWAN KOMISARIS

RECOMMENDATIONS/IMPLEMENTATION
DUTIES OF BOARD OF COMMISSIONERS

Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan


tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut.
1. Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat koordinasi
Dewan Komisaris sebanyak 14 (empat belas) kali dan
rapat koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi
sebanyak 10 (sepuluh) kali;
2. Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat Komite Audit
serta Komite Risiko Usaha dan GCG;
3. Dewan Komisaris telah mengikuti RUPS sebanyak 2 (dua)
kali;
4. Dewan Komisaris telah memberikan tanggapan atas
Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2014, RJPP
Tahun 2014-2018, dan RKAP Tahun Buku 2015, serta
perkara penting lainnya yang memerlukan tanggapan/
persetujuan Dewan Komisaris;
5. Dewan Komisaris telah mengikuti program pengenalan
Dewan Komisaris baru dan program pengembangan
kompetensi Dewan Komisaris;

During 2015, the Board has carried out its duties and
responsibilities as follows.
1. The Board of Commissioners has conducted a
coordination meeting BoC is 14 (fourteen) times and
coordination meetings Commissioners, Directors of 10
(ten) times;
2. The Board of Commissioners has conducted meetings
Audit Committee and Business Risk Committee and GCG;
3. The Board of Commissioners has followed the AGM of 2
(two) times;
4. The Board of Commissioners has responded to the
Companys Annual Report for Fiscal Year 2014, RJPP Year
2014-2018, and Work Plan and Budget for Fiscal Year 2015,
as well as other important matters that require feedback/
approval of the Board of Commissioners;
5. The Board of Commissioners has followed new recognition
programs BOC and BOC competence development
programs;

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

6. Dewan Komisaris telah melaksanakan kunjungan dan


monitoring ke bandara yang menjadi tanggung jawab
Perseroan;
7. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap program penilaian bandara
terbaik tahun 2015;
8. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap pengembangan usaha Perseroan,
serta permasalahan strategis yang dihadapi;
9. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap pelaksanaan internal kontrol dan
GCG di Perseroan.

6. The Board of Commissioners has conducted monitoring


visits and to the airport are the responsibility of the
Company;
7. The Board of Commissioners has conducted surveillance
and monitoring of the programs best airport 2015 votes;

RAPAT DEWAN KOMISARIS

MEETING OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan


Menteri Negara BUMN No. Per-01/MBU/2011 serta SK-16/S.
MBU/2012 Rapat Dewan Komisaris Angkasa Pura Airports
dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan.
Rapat Dewan Komisaris tersebut dapat berupa rapat
internal Dewan Komisaris, maupun Dewan Komisaris yang
mengundang Direksi.

Referring to the Articles of Association, Minister of StateOwned Enterprises No. Per-01/MBU/2011 and SK-16/S.
MBU/2012 Meeting BOC Angkasa Pura Airports conducted at
least once a month. Meetings of the Board of Commissioners
may be either an internal meeting of the Board of
Commissioners, and BOC inviting the Board of Directors.

FREKUENSI DAN KEHADIRAN RAPAT

FREQUENCY AND ATTENDANCE OF MEETING

Rapat Internal Dewan Komisaris selama 2015 dilaksanakan


sebanyak 13 kali. Sedangkan, Rapat Gabungan Dewan
Komisaris dan Direksi selama 2015 dilaksanakan sebanyak
9 kali. Adapun Daftar Kehadiran Rapat Internal Dewan dan
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi sebagai
berikut.

Internal Meeting of Board of Commissioners during 2015


carried out 13 times. Meanwhile, the Joint Meeting of the
Board of Commissioners and Board of Directors for 2015
held as many as nine times. The Internal Meeting Attendance
Board and Joint Meeting with the Board of Commissioners
Board of Directors as follows.

8. The Board of Commissioners has to supervise and monitor


the Companys business development and strategic issues
faced;
9. The Board of Commissioners has to supervise and monitor
the implementation of internal controls and GCG.

Tabel Rapat Dewan Komisaris / Table Meetings of the Board of Commissioners

Nama
Name

Jabatan
Position

Rapat Dewan Komisaris


BOC meeting

Rapat Gabungan Dewan


Komisaris dengan Direksi
Joint Meeting of Commissioners,
Directors

Kehadiran
Attendance

Kehadiran
Attendance

Periode
Period
Jumlah
Rapat
Total
meeting

Jumlah
Kehadiran
Total
attendance

Jumlah
Rapat
Total
meeting

Jumlah
Kehadiran
Total
attendance

Suratto
Siswodihardjo

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner/
Independent
Commissioner

21 Juli 2010 - 29 Oktober


2015 /
21 July 2010 - 29 October
2015

66,67

85,71

Andrinof
Chaniago

Komisaris Utama/
Komisaris Independen /
President Commissioner/
Independent
Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015 now

100

100

Hakamuddin
Djamal

Komisaris / Commissioner

8 November 2012 - 15
Maret 2015 /
8 November 2012 - 15
March 2015

50

33,33

Hermanto
Dwiatmoko

Komisaris / Commissioner

17 Oktober 2014 - 29
Oktober 2015 /
17 October 2014 - 29
October 2015

44,44

28,57

Boy Syahril
Qamar

Komisaris Independen
/ Independent
Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

13

12

92,31

88,89

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

313

Laporan Manajemen
Management Report

Nama
Name

Profil Perusahaan
Company Profile

Jabatan
Position

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Rapat Dewan Komisaris


BOC meeting

Rapat Gabungan Dewan


Komisaris dengan Direksi
Joint Meeting of Commissioners,
Directors

Kehadiran
Attendance

Kehadiran
Attendance

Periode
Period
Jumlah
Rapat
Total
meeting

Jumlah
Kehadiran
Total
attendance

Jumlah
Rapat
Total
meeting

Jumlah
Kehadiran
Total
attendance

Anandy Wati

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

13

69,23

77,78

Dwi Ary
Purnomo

Komisaris / Commissioner

7 April 2014 sekarang /


7 April 2014 now

13

12

92,31

66,67

Selby Nugraha
Rahman

Komisaris / Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015 now

100

100

Agus Santoso

Komisaris / Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015 now

75

100

AGENDA, TANGGAL DAN PESERTA RAPAT


DEWAN KOMISARIS

AGENDA, DATE AND PARTICIPANT OF MEETING OF


THE BOARD OF COMMISSIONERS

Rapat Internal Dewan Komisaris


Sepanjang tahun 2015, agenda, tanggal dan peserta Rapat
Internal Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.

Internal meetings of the Board of Commissioners


Throughout 2015, agenda, dates and participants Internal
BOC Meeting is as follows.

Tabel Rapat Internal Dewan Komisaris / Table of BOC Internal Meeting


No.

314

Tanggal
Date

1.

6 Januari 2015 /
6 January 2015

2.

Agenda Rapat
Meeting Agenda

Peserta Rapat
Meeting Participant

Pembahasan tindak lanjut keputusan


RUPS tahun buku 2014.

Discussion on the follow-up decision of


the AGM the financial year 2014.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Suratto Siswodihardjo
Hakamuddin Djamal
Hermanto Dwiatmoko
Boy Syahril Qamar
Anandy Wati
Dwi Ary Purnomo

4 Februari 2015 /
4 February 2015

Pembahasan anggaran investasi tahun


2015.

2015 investment budget deliberations.

1.
2.
3.
4.
5.

Suratto Siswodihardjo
Hermanto Dwiatmoko
Boy Syahril Qamar
Anandy Wati
Dwi Ary Purnomo

3.

25 Maret 2015 /
25 March 2015

Usulan calon Direksi PT Angkasa Pura I.

Proposed candidates for the Board of


Directors of PT Angkasa Pura I.

1.
2.
3.
4.
5.

Suratto Siswodihardjo
Hermanto Dwiatmoko
Boy Syahril Qamar
Anandy Wati
Dwi Ary Purnomo

4.

29 April 2015 /
29 April 2015

1. Pembahasan perubahan anggaran


pembebasan lahan di Makassar.
2. Penambahan modal disetor PT
Angkasa Pura Hotel dan revisi
anggaran investasi tahun 2015.

1. Discussion of changes in land


acquisition budget in Makassar.
2. The addition of paid up capital of PT
Angkasa Pura Hotel and revision of the
2015 investment budget.

1.
2.
3.
4.
5.

Suratto Siswodihardjo
Hermanto Dwiatmoko
Boy Syahril Qamar
Anandy Wati
Dwi Ary Purnomo

5.

22 Juni 2015 /
22 June 2015

Pembahasan surat masuk Direksi.

Discussion Directors Inbox.

1.
2.
3.
4.

Suratto Siswodihardjo
Boy Syahril Qamar
Anandy Wati
Dwi Ary Purnomo

6.

13 Agustus 2015 /
13 August 2015

Pembahasan penghapusan aset tetap


tidak produktif eks PT Air Paradise dan
penambahan modal ditempatkan dan
disetor APL.

Discussion on the elimination of


unproductive fixed assets ex PT Air
Paradise and the capital increase
subscribed and paid APL.

1.
2.
3.
4.

Suratto Siswodihardjo
Boy Syahril Qamar
Anandy Wati
Dwi Ary Purnomo

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.
7.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Tanggal
Date

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Agenda Rapat
Meeting Agenda

9 September 2015 / 1. Pembahasan paparan Sumber Daya


9 September 2015
Manusia dari Narasumber.
2. Usulan penghapusan aset tetap tidak
produktif umur ekonomis sampai
dengan 5 tahun Kantor Pusat
PT Angkasa Pura I.

Peserta Rapat
Meeting Participant

1. Discussion of exposure to Human


Resources from Sources.
2. Proposed abolition of fixed assets are
not productive economic life of up to 5
years Office PT Angkasa Pura I.

1. Boy Syahril Qamar


2. Anandy Wati
3. Dwi Ary Purnomo

8.

8 Oktober 2015 /
8 October 2015

1. Pembahasan pendayagunaan aset


tetap atas lahan PT Angkasa Pura di
bandara Sepinggan Balikpapan.
2. Usulan calon Anggota Komisaris Anak
Perusahaan.
3. Program penilaian Bandara tahun
2015.

1. Discussion of utilization of fixed assets 1. Boy Syahril Qamar


to land at the airport PT Angkasa Pura 2. Dwi Ary Purnomo
Sepinggan - Balikpapan.
2. Proposed candidates for Commissioner
Subsidiary.
3. Program ratings service in 2015.

9.

28 Oktober 2015 /
28 October 2015

1. Pembahasan RKAP 2016 PT Angkasa


Pura I.
2. Penggunaan lahan PT Angkasa Pura I
di Bandara Internasional Lombok.

1. Discussion CBP 2016 PT Angkasa Pura I.


2. Land use PT Angkasa Pura I in Lombok
International Airport.

1. Boy Syahril Qamar


2. Dwi Ary Purnomo

10.

2 November 2015 /
2 November 2015

Pembahasan usulan RKAP 2016


PT Angkasa Pura I.

Discussion on the proposed 2016 CBP PT


Angkasa Pura I.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Andrinof Chaniago
Boy Syahril Qamar
Anandy Wati
Dwi Ary Purnomo
Selby Nugraha Rahman
Agus Santoso

11.

11 November 2015 / Pembahasan surat-surat Direksi.


11 November 2015

Discussion papers of Directors.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Andrinof Chaniago
Boy Syahril Qamar
Anandy Wati
Dwi Ary Purnomo
Selby Nugraha Rahman
Agus Santoso

12.

27 November
2015 /
27 November 2015

Pembahasan usulan draft RKAP 2016


PT Angkasa Pura I.

Discussion on the proposed draft CBP


2016 PT Angkasa Pura I.

1.
2.
3.
4.

Andrinof Chaniago
Boy Syahril Qamar
Selby Nugraha Rahman
Agus Santoso

13.

29 Desember
2015 /
29 December 2015

1. Agenda persiapan RUPS RKAP 2016


PT Angkasa Pura I.
2. Pembahasan rekomendasi
penandatanganan perjanjian konsesi.

1. Agenda of the AGM preparation CBP


2016 PT Angkasa Pura I.
2. Discussion on the signing of the
concession agreement.

1. Andrinof Chaniago
2. Dwi Ary Purnomo
3. Selby Nugraha Rahman

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi


Sepanjang tahun 2015, agenda, tanggal dan peserta Rapat
Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi adalah sebagai
berikut.

Joint Meeting of Commissioner and Director


Throughout 2015, agenda, dates and participants of the Joint
Meeting of Commissioners, Directors are as follows.

Tabel Rapat Gabungan Dewan Komisaris / Table Joint Meeting of the Board of Commissioners

No.

Tanggal Rapat
Meeting Date

Agenda Rapat
Meeting Agenda

Peserta Rapat Dewan Komisaris


Meeting Participant
BOC
1. Suratto Siswodihardjo
2. Hakamuddin Djamal
3. Hermanto Dwiatmoko
4. Boy Syahril Qamar
5. Anandy Wati
6. Dwi Ary Purnomo

Peserta Rapat Direksi


Meeting Participant
BOD

1.

6 Januari 2015 / 6
January 2015

Agenda persiapan RUPS


RKAP 2015.

Agenda for the AGM


preparation CBP 2015.

2.

10 Februari 2015 /
10 February 2015

Rapat pembahasan realokasi investasi dan teknis


pelaksanaan perbaikan
runway bandara Juanda.

Discussion meeting about


1. Suratto Siswodihardjo
re-allocation of investment
2. Boy Syahril Qamar
and technical implementation 3. Anandy Wati
Juanda airport runway
repairs.

1. Yushan Sayuti
2. Polana B.

3.

6 Maret 2015 /
6 March 2015

Pembahasan laporan
manajemen audited 2014.

Discussion of management
reports audited 2014.

Gunawan Agus Subarata

1. Suratto Siswodihardjo
2. Boy Syahril Qamar
3. Dwi Ary Purnomo

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus
4. Subarata
5. Yushan Sayuti
6. Polana B. Pramesti
7. Daan Achmad

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

315

Laporan Manajemen
Management Report

No.

316

Profil Perusahaan
Company Profile

Tanggal Rapat
Meeting Date

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Peserta Rapat Dewan Komisaris


Meeting Participant
BOC

Agenda Rapat
Meeting Agenda

Peserta Rapat Direksi


Meeting Participant
BOD

4.

8 April 2015 /
8 April 2015

Usulan Direksi mengenai


realokasi anggaran investasi
tahun 2015.

Proposed Board of Directors


1. Suratto Siswodihardjo
regarding the reallocation of 2. Boy Syahril Qamar
the investment budget in 2015. 3. Anandy Wati
4. Dwi Ary Purnomo

1. Tommy Soetomo
2. Polana B. Pramesti

5.

29 Mei 2015 /
29 May 2015

Pembahasan laporan
manajemen PT Angkasa Pura
I semester I tahun 2014.

Discussion of the
management report of PT
Angkasa Pura I, the first half
of 2014.

1. Suratto Siswodihardjo
2. Boy Syahril Qamar
3. Anandy Wati
4. Dwi Ary Purnomo

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni

6.

1 Juli 2015 /
1 July 2015

1. Pembahasan perkenalan
Direksi baru dengan
Dewan Komisaris.
2. Pembahasan realokasi
anggaran investasi tahun
2015.

1. Discussion of the
introduction of new
Directors to the Board of
Commissioners.
2. Discussion of budget
reallocation of investment
in 2015.

1. Suratto Siswodihardjo
2. Hermanto Dwiatmoko
3. Boy Syahril Qamar
4. Anandy Wati
5. Dwi Ary Purnomo

1. Sulistyo Wimbo
Hardjito
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus
4. Subarata
5. Yushan Sayuti
6. Polana B. Pramesti
7. Saptandri Widiyanto

7.

19 Oktober 2015 /
19 October 2015

Pembahasan usulan calon


Anggota Komisaris Anak
Perusahaan.

Discussion on the proposed


candidates for Commissioner
Subsidiary.

1. Boy Syahril Qamar


2. Anandy Wati
3. Dwi Ary Purnomo

1. Sulistyo Wimbo
Hardjito
2. Saptandri Widiyanto

8.

5 November
2015 /
5 November 2015

1. Perkenalan Dewan
Komisaris yang baru.
2. Paparan Direksi mengenai
profil kegiatan usaha
Perseroan, profil cabang
bandara dan anak-anak
perusahaan.

1. Introduction of the new


Board of Commissioners.
2. Exposure to the Board
of Directors regarding
the Companys business
activity profile, the profile
of the airport branch and
subsidiaries.

1. Andrinof Chaniago
2. Boy Syahril Qamar
3. Selby Nugraha
Rahman
4. Agus Santoso

1. Sulistyo Wimbo
Hardjito
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus
Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti

9.

30 November
Pembahasan usulan draft
2015 /
RKAP 2016 PT Angkasa Pura I.
30 November 2015

Discussion on the proposed


draft CBP 2016 PT Angkasa
Pura I.

1. Andrinof Chaniago
2. Boy Syahril Qamar
3. Anandy Wati
4. Selby Nugraha
Rahman
5. Agus Santoso

1. Sulistyo Wimbo
Hardjito
2. Moch. Asrori
3. Novrihandri
4. Polana B. Pramesti
5. Adi Nugroho

PENGEMBANGAN KOMPETENSI
DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONER COMPETENCE


DEVELOPMENT

Selama tahun 2015, program pengembangan kompetensi


untuk Dewan Komisaris sebagian besar dilaksanakan dalam
bentuk sharing session secara inhouse training dengan
mengundang pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya.
Di samping itu, pengembangan kompetensi dilakukan dalam
bentuk mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh pihak
eksternal.

During 2015, a competence development program for BOC


largely implemented in the form of sharing in-house training
sessions with invited speakers who are experts in their field.
In addition, competence development is done in the form of a
seminar organized by external parties.

Kegiatan pengembangan kompetensi Dewan Komisaris yang


diselenggarakan selama tahun 2015 sebagai berikut.

BOC competency development activities held during the year


2015 as follows.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris / Table Competence Development Board of Commissioners

Komisaris
Commissioners

Suratto
Siswodihardjo

Jabatan
Position

Komisaris Utama/
Komisaris
Independen /
President
Commissioner
/ Independent
Commissioner

Periode
Period

21 Juli 2010 29 Oktober 2015 /


21 July 2010 29 October 2015

Materi Pengembangan
Kompetensi /Pelatihan
Material Development
for Competency /
Training
1. Gambaran mengenai
kondisi konstruksi runway
bandara
PT Angkasa Pura I. /
A description of the
condition of the airport
runway construction PT
Angkasa Pura I.

2. Analisa laporan kinerja


Perusahaan. / Analysis
of the Companys
performance report.

Andrinof
Chaniago

Komisaris Utama/
Komisaris
Independen /
President
Commissioner
/ Independent
Commissioner

29 Oktober 2015
sekarang /
29 October 2015
now

Menjadi Komisaris
Profesional. / Being a
professional Commissioner.

1. Gambaran mengenai
kondisi konstruksi runway
bandara
PT Angkasa Pura I. /
A description of the
condition of the airport
runway construction PT
Angkasa Pura I.

Boy Syahril
Qamar

Komisaris
Independen /
Independent
Commissioner

7 April 2014
sekarang /
7 April 2014
now

2. Analisa laporan kinerja


Perusahaan. / Analysis
of the Companys
performance report.

3. Permasalahan SDM. /
HR Issues.

Waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
Date and Place

10 Februari 2015 /
10 February 2015

8 April 2015 /
8 April 2015

Jenis Pelatihan dan


Penyelenggara
Type of Training and
Organizaer
1. Sharing session dengan
mengundang Sdr. Wahyudi
Nugroho (Kasi Bimtek
Pengelolaan Prasarana
Bandar Udara, Kementrian
Perhubungan). / Sharing
session with Dr. Wahyudi
Nugroho (Section Head
of Technical Assistance
of Infrastructure Airport
Management, Ministry of
Transportation).
2. Sharing session dengan
mengundang Sdr. Agus
Nur Rohmat (Tim Pengajar
Mandiri University). / Sharing
session with Agus Nor Rohmat
(Mandiry University Lecturer)

Seminar yang diselenggarakan


10-11 November
oleh Intipesan. / Seminar
2015 /
organanied by Intipesan
10-11 November 2015

10 Februari 2015 /
10 February 2015

1. Sharing session dengan


mengundang Sdr. Wahyudi
Nugroho (Kasi Bimtek
Pengelolaan Prasarana
Bandar Udara, Kementrian
Perhubungan). / Sharing
session with Dr. Wahyudi
Nugroho (Section Head
of Technical Assistance
of Infrastructure Airport
Management, Ministry of
Transportation).

8 April 2015 /
8 April 2015

2. Sharing session dengan


mengundang Sdr. Agus
Nur Rohmat (Tim Pengajar
Mandiri University). / Sharing
session with Agus Nor Rohmat
(Mandiry University Lecturer)

9 September 2015 /
9 September 2015

3. Sharing session dengan


mengundang Sdr. Sunarsip
(Chief Economist The Indonesi
Economic Inteligence).
/ Sharing session with
Sunarsip (Chief Economist
The Indonesia Economic
Inteligence)

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

317

Laporan Manajemen
Management Report

Komisaris
Commissioners

Jabatan
Position

Profil Perusahaan
Company Profile

Periode
Period

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Materi Pengembangan
Kompetensi /Pelatihan
Material Development
for Competency /
Training

1. Gambaran mengenai
kondisi konstruksi runway
bandara
PT Angkasa Pura I. /
A description of the
condition of the airport
runway construction PT
Angkasa Pura I.

Anandy Wati

Komisaris /
Commissioner

7 April 2014 sekarang /


2. Analisa laporan kinerja
7 April 2014 - now
Perusahaan. / Analysis
of the Companys
performance report.

3. Permasalahan SDM. /
HR Issues.

1. Analisa laporan kinerja


Perusahaan. / Analysis
of the Companys
performance report.
Dwi Ary
Purnomo

Komisaris /
Commissioner

10 Februari 2015 /
10 February 2015

8 April 2015 /
8 April 2015

9 September 2015 /
9 September 2015

8 April 2015 /
8 April 2015

7 April 2014
sekarang /
7 April 2014
now
2. Permasalahan SDM. /
Problems HR.

318

Waktu dan
Tempat
Pelaksanaan
Date and Place

9 September 2015 /
9 September 2015

Jenis Pelatihan dan


Penyelenggara
Type of Training and
Organizaer
1. Sharing session dengan
mengundang Sdr. Wahyudi
Nugroho (Kasi Bimtek
Pengelolaan Prasarana
Bandar Udara, Kementrian
Perhubungan). / Sharing
session with Dr. Wahyudi
Nugroho (Section Head
of Technical Assistance
of Infrastructure Airport
Management, Ministry of
Transportation).
2. Sharing session dengan
mengundang Sdr. Agus
Nur Rohmat (Tim Pengajar
Mandiri University). / Sharing
session with Agus Nor Rohmat
(Mandiry University Lecturer)
3. Sharing session dengan
mengundang Sdr. Sunarsip
(Chief Economist The Indonesi
Economic Inteligence).
/ Sharing session with
Sunarsip (Chief Economist
The Indonesia Economic
Inteligence)
1. Sharing session dengan
mengundang Sdr. Agus
Nur Rohmat (Tim Pengajar
Mandiri Universit. / Sharing
session with Agus Nor Rohmat
(Mandiry University Lecturer)
2. Sharing session dengan
mengundang Sdr. Sunarsip
(Chief Economist The Indonesi
Economic Inteligence).
/ Sharing session with
Sunarsip (Chief Economist
The Indonesia Economic
Inteligence)

PROGRAM ORIENTASI DEWAN KOMISARIS


BARU

ORIENTATION PROGRAM FOR NEW BOARD OF


COMMISSIONERS

Program Orientasi Dewan Komisaris Baru Angkasa Pura


Airports mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN
No. Per-01/MBU/2011 serta SK-16/S.MBU/2012 yang
dituangkan dalam board manual. Program orientasi
dimaksudkan agar Dewan Komisaris yang berasal dari
berbagai latar belakang dan pengalaman dapat mengenal
dan memahami kegiatan dan kondisi Perseroan. Tanggung
jawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut
berada pada Sekretaris Perusahaan atau siapapun yang
menjalankan fungsi sebagai Sekretaris Perusahaan.

New Orientation Program BOC Angkasa Pura Airports


refers to the Minister of State Enterprises No. Per-01/
MBU/2011 and SK-16/S.MBU/2012 as outlined in the board
manual. An orientation program is intended to BOC from
different backgrounds and experience can recognize and
understand the activities and condition of the Company. The
responsibility for the introduction program to be held at the
Company Secretary or whoever is carrying out the functions
as Corporate Secretary.

Materi program orientasi setidaknya memuat:


1. Prinsip-prinsip GCG
2. Gambaran umum perusahaan
3. Kewenangan yang didelegasikan
4. Tugas dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris.

Orientation program material at least contain:


1. Principles of Good Corporate Governance
2. Overview of Companies
3. The authority delegated
4. The duties and responsibilities of directors
commissioners

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

and

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Prosedur program orientasi, yaitu:


1. Sekretaris Perusahaan menyiapkan bahan-bahan yang
akan diserahkan kepada Anggota Dewan Komisaris yang
baru ditunjuk, sebagai bagian dari program pengenalan
sebagai anggota Dewan Komisaris. Bahan-bahan yang
akan diserahkan meliputi:
a. Laporan Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate
governance oleh Perseroan
b. Gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan
tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan
dan operasi, strategi, rencana usaha jangka
pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, serta
gambaran tentang risiko dan masalah-masalah
strategis lainnya.
c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang
didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem
dan kebijakan pengendalian internal, termasuk
Komite Audit.
d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab
anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Anggaran
Dasar.
2. Sekretaris Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan
menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan
program pengenalan seperti:
a. Jadwal pertemuan dengan Direksi Perseroan
b. Materi Presentasi oleh Dewan Komisaris Utama
c. Materi Presentasi oleh Direktur Utama
3. Sekretaris Dewan Komisaris memberitahukan kepada
Dewan Komisaris bahwa program pengenalan siap untuk
dilaksanakan.
4. Sekretaris Perusahaan menyiapkan dan menyampaikan
undangan yang dilengkapi dengan bahan-bahan
program pengenalan Anggota Dewan Komisaris yang
baru ditunjuk.
5. Anggota Dewan Komisaris yang baru ditunjuk
mempelajari bahan-bahan yang diterima.
6. Dewan Komisaris dan Direksi melaksanakan program
pengenalan Anggota Dewan Komisaris yang baru
ditunjuk berupa:
a. Presentasi oleh Komisaris Utama
b. Presentasi oleh Direktur Utama
c. Perkenalan dengan Pejabat-pejabat Perseroan
d. Presentasi ringkas dari Pejabat Perseroan sesuai
bidang tugasnya
7. Anggota Dewan Komisaris yang baru ditunjuk dapat
mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada Pejabat
Perseroan untuk mendapatkan penjelasan.
8. Sekretaris Dewan Komisaris mengatur kunjungan ke unit
kerja/kantor cabang/proyek Perseroan.

The procedure orientation programs, namely:

Program orientasi Dewan Komisaris baru tahun 2015


dilaksanakan untuk 3 (tiga) orang anggota Komisaris yang
baru yaitu Bapak Andrinof Chaniago, Bapak Agus Santoso,
dan Bapak Selby Nugraha Rahman dalam rapat Dewan
Komisaris dan Direksi pada hari Kamis, tanggal 5 November
2015.

Program orientation of the Board of Commissioners in 2015


carried out for 3 (three) members of the new Commissioner,
Mr Andrinof Chaniago, Mr. Agus Santoso, and Mr. Selby
Nugraha Rahman in a meeting of the Board of Commissioners
and Directors on Thursday, November 5, 2015.

1. Company Secretary to prepare materials that will be


submitted to the Board of Commissioners that newly
appointed, as part of the introduction of the program as a
member of the Board of Commissioners. The materials to
be submitted include:
a. Report of the principles of good corporate governance
by the Company
b. A description of the Company related to the purpose,
nature, and scope of activities, financial performance
and operations, strategy, business plans short-term
and long-term, competitive position, as well as an
overview of the risks and other strategic issues.
c. Description relates to a delegation of authority,
internal and external audits, internal control systems
and policies, including the Audit Committee.
d. Description of the tasks and responsibilities of the
members of the Board of Commissioners and Board
of Directors as well as the Articles of Association.
2. The Secretary of the Board of Commissioners and the
Secretary of the Company to prepare the things needed
to perform recognition programs such as:
a. Schedule a meeting with the Board of Directors
b. Material Presentation by the Board of Commissioner
c. Material Presentation by the Managing Director
3. The Secretary of the Board of Commissioners notify the
Board of Commissioners that the introduction program is
ready to be implemented.
4. The Company Secretary to prepare and submit an
invitation that comes with the introduction of program
materials Members newly appointed Board of
Commissioners.
5. Members of the newly appointed Board of Commissioners
studied the materials received.
6. The Board of Commissioners and Board of Directors to
implement recognition programs Members of the Board
of Commissioners appointed the new form:
a. Presentation by Commissioner
b. Presentation by Director
c. Settling with officials of the Company
d. A brief presentation from the Acting Company in
accordance field of duty
7. Members of the Board of Commissioners newly appointed
may submit questions in writing to the Officer of the
Company for an explanation.
8. The Secretary of the Board of Commissioners to arrange
visits to work units/branches/projects of the Company.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

319

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS

PERFORMANCE ASSESSMENT FOR THE BOARD


OF COMMISSIONERS

Dewan
Komisaris
berkomitmen
untuk
senantiasa
meningkatkan pencapaian kinerjanya. Untuk mendukung hal
tersebut, telah dilakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris
melalui Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris
tahun 2015 yang telah disahkan oleh Pemegang Saham
melalui kontrak manajemen tanggal 16 Januari 2015 dan
assessment.

BOC is committed to continuously improve its performance


achievement. To support this, we conducted performance
assessment BOC through Key Performance Indicator (KPI)
of the Board of Commissioners in 2015 which was approved
by the shareholders through a management contract dated
January 16, 2015 and assessment.

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


BERDASARKAN KPI

BOARD OF COMMISSIONERS PERFORMANCE


EVALUATION BASED ON KPI

Penilaian kinerja Dewan Komisaris melalui Key Performance


Indicator (KPI) tahun 2015 yang telah disahkan oleh Pemegang
Saham melalui kontrak manajemen tanggal 16 Januari 2015.

Rate the performance of the Board of Commissioners


through the Key Performance Indicator (KPI) in 2015 which
was approved by the shareholders through a management
contract dated January 16, 2015.

PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA


DEWAN KOMISARIS

PERFORMANCE ASSESSMENT PROCEDURE FOR


IMPLEMENTATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Penilaian kinerja Dewan Komisaris melalui KPI dilakukan


oleh Pemegang Saham melalui mekanisme Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan.

Rate the performance of the Board of Commissioners through


KPI conducted by the shareholders through the mechanism of
General Meeting of Shareholders.

KRITERIA PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS

PERFORMANCE EVALUATION CRITERIA FOR BOARD OF


COMMISSIONERS

Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris meliputi:


1. Melakukan pengawasan program penilaian bandara
2. Rapat Dewan Komisaris
3. Respon terhadap usulan Direksi
4. Penyampaian laporan evaluasi kinerja Perseroan kepada
Pemegang Saham
5. Pencapaian skor GCG Dewan Komisaris

BOC performance assessment criteria include:


1. Supervising the airport assessment program
2. Meetings of the Board of Commissioners
3. Response to the proposal of the Board of Directors
4. Submission of the Companys performance evaluation
reports to shareholders
5. Achieving a score of GCG BOC

PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA


DEWAN KOMISARIS

PARTY WHO PERFORM ASSESSMENT TOWARDS BOARD OF


COMMISSIONERS

Pihak yang melakukan Penilaian kinerja Dewan Komisaris


adalah Pemegang Saham dalam RUPS berdasarkan
kewajiban yang tercantum dalam Perundang-undangan yang
berlaku dan Anggaran Dasar maupun amanat Pemegang
Saham. Dewan Komisaris akan mempertanggungjawabkan
kinerja mereka pada periode 2015 dalam RUPS yang akan
diselenggarakan pada tahun 2016.

Parties that do Assessment of BOC performance is the


Shareholders at the AGM based on the obligations set forth
in the applicable legislation and the Articles of Association
as well as the mandate of the Shareholders. BOC will be
accountable for their performance in the period 2015 the AGM
to be held in 2016.

HASIL PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS

PERFORMANCE ASSESSMENT RESULTS BOARD OF


COMMISSIONERS

Pencapaian KPI Dewan Komisaris tahun 2015 sebagai berikut.

KPI Achievement Board of Commissioners in 2015 as follows.

Tabel Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris / Table Performance Assessment Results Board of Commissioners
No.

320

Indikator
Indicator

1.

Melakukan pengawasan program penilaian bandara /


To supervise the assessment programs airport

2.

Rapat Dewan Komisaris / Meetings of the Board of Commissioners

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Satuan
Denomination

Rencana
Plan

Realisasi
Realization

Hasil Penilaian /
Assessment Results

1 Kali / 1 time

1 Kali / 1 time

Kali / Times

12 Kali / 12 times

14 Kali / 14 times

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Indikator
Indicator

3.

Respon terhadap usulan Direksi /


The response to the proposal of the Board of Directors

4.

Penyampaian laporan evaluasi kinerja Perseroan kepada Pemegang


Saham / Submitting the report of evaluation of performance of the
Company to the Shareholders

5.

Pencapaian skor GCG Dewan Komisaris / Achievement score GCG BOC

Laporan Keuangan
Financial Report

Satuan
Denomination

Rencana
Plan

Realisasi
Realization

Surat / Letters

Maksimum 14 hari /
maximum 14 days

Kurang dari 14 hari


/ Less than 14 days

Laporan / Report

6 Laporan /
6 reports

6 Laporan /
6 reports

Hasil Penilaian /
Assessment Results

80

92

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


BERDASARKAN ASSESSMENT GCG

BOARD OF COMMISIONER PERFORMANCE


ASSESSMENT BASED ON GCG ASSESSMENT

Dewan
Komisaris
berkomitmen
untuk
senantiasa
meningkatkan pencapaian kinerjanya. Untuk mendukung
hal tersebut, dilakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris
melalui assessment GCG. Penilaian kinerja Dewan Komisaris
melalui Assessment yang telah dilakukan pada tahun 2015
adalah sebagai berikut.

BOC is committed to continuously improve its performance


achievement. To support this, an assessment of the
performance of the Board of Commissioners through the
assessment of GCG. Commissioners through the performance
appraisal Assessment has been carried out in 2015 are as
follows.

PROSEDUR PELAKSANAAN ASSESSMENT KINERJA


DEWAN KOMISARIS

THE BOARD OF COMMISSIONERS PERFORMANCE


ASSESSMENT PROCEDURE

Prosedur Pelaksanaan Assessment GCG terkait Kinerja Dewan


Komisaris adalah, sebagai berikut.
1. Direksi menugaskan tim assessment GCG dalam
melaksanakan Self Assessment.
2. Tim Assessment mengkoordinir seluruh unit kerja terkait
termasuk berkoordinasi dengan Dewan Komisaris dalam
rangka melaksanakan Assessment GCG.
3. Tim Assessment memberikan nilai komposit termasuk
faktor positif dan negatif untuk disampaikan kepada
Direksi dan kemudian dimintakan persetujuan Dewan
Komisaris.
4. Pelaksanaan Assessment GCG ini dilaksanakan secara
periodik setiap tahun.

Assessment Procedures of GCG Related with Performance on


The Board of Commissioners is as follows.
1. The Board of Directors commissioned the assessment
team in implementing GCG Self Assessment.
2. Assessment Team coordinate all units related work
includes coordinating with the Board in order to implement
the GCG Assessment.
3. Assessment Team provides a composite score including
positive and negative factors to be submitted to the
Board of Directors and then seek approval of the Board
of Commissioners.
4. Implementation of GCG Assessment is carried out
periodically every year.

KRITERIA PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS

PERFORMANCE EVALUATION CRITERIA FOR BOARD OF


COMMISSIONERS

Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris tersebut meliputi:


1. Pelaksanaan program pelatihan/pembelajaran Dewan
Komisaris;
2. Pembagian tugas dan penetapan faktor-faktor yang
dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris;
3. Pemberian persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP
yang disampaikan oleh Direksi;
4. Pemberian arahan kepada Direksi atas implementasi
rencana dan kebijakan perusahaan;
5. Pelaksanaan pengawasan terhadap Direksi atas
implementasi rencana dan kebijakan perusahaan;

BOC performance assessment criteria include:


1. Conducting training programs / learning BOC;

6. Pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan


kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan
patungan;
7. Peran dalam pencalonan anggota Direksi, penilaian
kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan pengusulan
tantiem/insentif kinerja Direksi;

2. The division of duties and the determination of the factors


required to support the implementation of the duties of
the Board of Commissioners;
3. Approval of the design RJPP and CBP submitted by the
Board of Directors;
4. Giving directives to the Board on the implementation of
plans and policies of the company;
5. Implementation of the supervision of the Board of
Directors on the implementation of plans and policies of
the company;
6. Implementation of supervising the implementation of the
management policy of subsidiaries/joint ventures;
7. The role in the nomination of members of the Board of
Directors, the Board of Directors performance assessment
(individual and collegial) and the nomination of the
bonus/incentive performance of the Board of Directors;

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

321

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

8. Pelaksanaan tindakan terhadap potensi benturan


kepentingan yang menyangkut Dewan Komisaris;
9. Pemantauan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik;
10. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dan tingkat
kehadirannya dalam rapat tersebut;
11.
Terdapatnya Sekretaris Dewan Komisaris yang
mendukung pelaksanaan tugas kesekretariatan Dewan
Komisaris;
12. Terdapatnya Komite Dewan Komisaris yang efektif.

8. Implementation of measures against potential conflicts of


interest concerning the Board of Commissioners;
9. Monitoring implementation of the principles of Good
Corporate Governance;
10. Implementation of board meetings and level of attendance
at the meeting;
11. The presence of the Secretary of the Board of
Commissioners to support the provision of secretarial
duties of the Board of Commissioners;
12. The presence of an effective Committee of the Board of
Commissioners.

PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA


DEWAN KOMISARIS

PARTY WHO PERFORMANCE ASSESSMENT BOARD OF


COMMISSIONERS

Pihak yang melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris


terdiri dari tim assessment dari PT Bumi Pertiwi Mandiri
Consultant.

Parties that to assess the performance of the Board of


Commissioners consists of the assessment team is from PT
Bumi Pertiwi Independent Consultant.

HASIL PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS

PERFORMANCE ASSESSMENT RESULTS BOARD OF


COMMISSIONERS

Pada 2015, hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris mencapai


skor 32,27 dengan capaian 92,20% dan predikat Sangat Baik.

In 2015, the results of the performance assessment BOC


achieved a score of 32.27 to the achievement of 92.20% and a
predicate Very Good.

KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

REMUNERATION POLICY BOARD OF


COMMISSIONERS

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan


Komisaris mendapat sejumlah remunerasi dan fasilitas
lainnya. Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas
lainnya bagi Dewan Komisaris didasarkan pada Keputusan
Pemegang Saham Perseroan yang mengacu kepada
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-04/MBU/2014
tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

In carrying out its duties and responsibilities, the Board


received a remuneration and other facilities. Remuneration
policy and other facilities for the BoC is based on Decision of
Shareholders, which refers to the Regulation of the Minister of
State Owned Enterprise No. PER-04/MBU/2014 on Guidelines
for Determination of Directors, Board of Commissioners and
Board of Trustees of State Owned Enterprises.

PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI

PROCEDURE FOR DETERMINATION OF


REMUNERATION

Perseroan menetapkan remunerasi bagi Dewan Komisaris


mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara. Sesuai Peraturan Menteri tersebut, besaran
penghasilan Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).

Company sets the remuneration for the Board of


Commissioners refer to the provisions of the Regulation of
the Minister of State-Owned Enterprises. According to the
corresponding regulation, the amount of income of the BOC
set by the General Meeting of Shareholders (AGM).

STRUKTUR PENETAPAN REMUNERASI

STRUCTURE DETERMINATION OF REMUNERATION

Adapun struktur penetapan remunerasi Dewan Komisaris


sebagai berikut.

The structure of the remuneration of the Board of


Commissioners as follows.

Tabel Struktur Penetapan Remunerasi / Table Structure of Determination of Remuneration


No.

322

Jenis Penghasilan
Type of income

Honorarium / honoraria

Keputusan
Decision
Rp44.775.000,00/bulan (45% dari Direktur Utama)
/ 44,775,000.00 rupiah / month (45% of the Board
of Director

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Keterangan
Information
a. Komisaris Utama: 100%
b. Komisaris: 90% dari Komisaris Utama
a. President of Commissioner: 100%
b. Commissioner: 90% of President Commissioner

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Jenis Penghasilan
Type of income

No.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Keputusan
Decision

Laporan Keuangan
Financial Report

Keterangan
Information

Tunjangan / allowance

Tunjangan Hari Raya /


allowance for Hari Raya

Diberikan sebesar 1 (satu) bulan Honorarium /


given by 1 month honoraria

Tunjangan Transportasi /
allowance for transport

Diberikan Sebesar 20% dari Honorarium / as much

as 20% of honoraria

Asuransi Purna Jabatan /


allowance for completing
position

Premi Asuransi paling banyak 25% dari


Honorarium / Insurance premiums maximum 25%
of honoraria

Fasilitas / Facility

Fasilitas Kesehatan /
Health facility

Asuransi Kesehatan / Health insurance

Sesuai PER-04/MBU/2014 / In accordance PER04/MBU/2014

Fasilitas Bantuan Hukum /


Law assistance facility

Untuk pembiayaan jasa kantor pengacara/


konsultan hukum yang meliputi proses
pemeriksaan sebagai saksi, tersangka, dan
terdakwa di lembaga peradilan / To finance
office services attorney / consultant who covers
the inspection process as witnesses, suspects and
defendants in the judiciary

Sesuai PER-04/MBU/2014 / In accordance PER04/MBU/2014

Tantiem/Insentif Kinerja /
performance incentives

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Tantiem/Insentif Kinerja /
performance incentives

Memberikan tantiem sebesar Rp16.000 juta untuk


Direksi dan Dewan Komisaris / Giving the bonus
of Rp16,000 million for the Board of Directors and
Board of Commissioners

Long Term Incentive

Tidak diberikan / not given

Pada tahun 2015, secara lebih rinci remunerasi masingmasing anggota Dewan Komisaris yang telah terealisasi
dapat disampaikan, sebagai berikut.

Komisaris Utama: 45% dari tantiem Direktur


Utama Komisaris: 40,5% dari tantiem Direktur
Utama. Dibagikan secara proposional sesuai
masa kerja aktif yang bersangkutan.
Pajak atas tantiem ditanggung pribadi bukan
perusahaan.
Main Commissioner: 45% of tantiem Director
Commissioner: 40.5% of tantiem Director.
Distributed proportionally according active
working life is concerned.
Taxes on profits share borne by private rather
than the company.

In 2015, in more detail the remuneration of each member of


the Board of Commissioners that has been realized can be
delivered, as follows.

Tabel Struktur Remunerasi Dewan Komisaris / Table Structure of Remuneration of the Board of Commissioners

Nama
Name

Jabatan
Position

Periode
Period

Honor
(Rp)
Honor
(Rp)

Premi
Tunjangan
Tunjangan
Asuransi
Komunikasi
Mobilitas
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Insurance Communication Mobility
Premium
Allowance
Insurance
(Rp)
(Rp)
(Rp)

Tantiem
(setelah pajak)
(Rp)
Bonus after tax
(Rp)

Total per
Tahun
(Rp)
Total per
year
(Rp)

21 Juli 2010 Suratto


29 Oktober 2015
Siswodihardjo / 21 July 2010 29 October 2015

Komisaris Utama/
Komisaris Independen
/ President
44.775.000
Commissioner/
Independent
Commissioner

11.193.750

2.238.750

8.955.000

811.000.000

1.527.400.000

Andrinof
Chaniago

29 Oktober 2015
- sekarang /
29 October 2015
now

Komisaris Utama/
Komisaris Independen
/ President
44.775.000
Commissioner/
Independent
Commissioner

11.193.750

2.238.750

8.955.000

134.325.000

Hakamuddin
Djamal

8 November
2012 - 15
Maret 2015 / 8
November 2012
- 15 March

Komisaris /
Commissioner

40.297.500 10.074.375

2.014.875

8.059.500

735.400.00

916.738.750

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

323

Laporan Manajemen
Management Report

Nama
Name

Profil Perusahaan
Company Profile

Jabatan
Position

Hermanto
Dwiatmoko

17 Oktober 2014
- 29 Oktober
2015 /
17 October 2014
- 29 October
2015

Boy Syahril
Qamar

Honor
(Rp)
Honor
(Rp)

Periode
Period

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Premi
Tunjangan
Tunjangan
Asuransi
Komunikasi
Mobilitas
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Insurance Communication Mobility
Premium
Allowance
Insurance
(Rp)
(Rp)
(Rp)

Tantiem
(setelah pajak)
(Rp)
Bonus after tax
(Rp)

Total per
Tahun
(Rp)
Total per
year
(Rp)

Komisaris /
Commissioner

40.297.500 10.074.375

2.014.875

8.059.500

142.700.000

787.460.000

7 April 2014
sekarang /
7 April 2014
now

Komisaris Independen
/ Independent
Commissioner

40.297.500 10.074.375

2.014.875

8.059.500

552.070.000

1.317.722.500

Anandy Wati

7 April 2014
sekarang /
7 April 2014
now

Komisaris /
Commissioner

40.297.500 10.074.375

2.014.875

8.059.500

552.070.000

1.317.722.500

Dwi Ary
Purnomo

7 April 2014
sekarang /
7 April 2014
now

Komisaris /
Commissioner

40.297.500 10.074.375

2.014.875

8.059.500

552.070.000

1.317.722.500

Selby
Nugraha
Rahman

29 Oktober 2015
sekarang /
Komisaris /
29 October 2015 Commissioner
now

40.297.500 10.074.375

2.014.875

8.059.500

120.892.500

Agus Santoso

29 Oktober 2015
sekarang /
Komisaris /
29 October 2015 Commissioner
now

40.297.500 10.074.375

2.014.875

8.059.500

120.892.500

Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran


tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.

Remuneration grouped in one year in the range of income


levels is as follows.

Tabel Kelompok Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris / Table Group Total Remuneration of the Board of
Commissioners
Jumlah Remunerasi
Remuneration Amount

324

Jumlah Komisaris
Commissioner Amount

Di atas Rp2 Milyar / Above Rp2 billion

Di atas Rp1 Milyar - Rp2 Milyar / Above Rp1 billion Rp2 billion

Di atas Rp500 juta - Rp1 Milyar / Above Rp500 million Rp1 billion

Rp500 juta ke bawah / Less than Rp500 million

MEKANISME PENGUNDURAN DIRI DAN


PEMBERHENTIAN DEWAN KOMISARIS

MECHANISM OF RESIGNATION AND DISMISSAL


OF BOARD OF COMMISSIONERS

Alasan dan tata cara pemberhentian Dewan Komisaris di


Angkasa Pura Airports dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Menteri Negara BUMN Nomor: PER-02/MBU/02/2015
tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas BUMN. Berdasarkan peraturan tersebut, alasan
pemberhentian Anggota Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut.
1. Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan sewaktuwaktu berdasarkan Keputusan Menteri atau RUPS
dengan menyebutkan alasannya.
2. Pemberhentian sewaktu-waktu, dilakukan apabila
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan:

The grounds and procedures for dismissal of the Board of


Commissioners in Angkasa Pura Airports implemented based
on the Minister of State Owned Enterprise No. PER-02/
MBU/02/2015 on the Terms and Procedure for Appointment
and Dismissal of Members of Board of Commissioners and
Board of Trustees of SOEs. Under the regulation, the reasons
for termination of Board of Commissioners is as follows.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Members of the Board of Commissioners may be


dismissed at any time by the Minister or the AGM by
stating the reasons.
2. Termination at any time, be done if members of the Board
of Commissioners concerned:

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

- Tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik;


- Melanggar ketentuan anggaran dasar dan/atau
peraturan perundang-undangan;
- Terlibat dalam tindakan yang merugikan BUMN dan/
atau negara;
- Melakukan tindakan yang melanggar etika dan/
atau kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai
anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas
BUMN;
- Dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
atau
- Mengundurkan diri.
3. Di samping alasan pemberhentian anggota Dewan
Komisaris, anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan
oleh Menteri atau RUPS berdasarkan alasan lainnya yang
dinilai tepat oleh Menteri atau RUPS demi kepentingan
dan tujuan BUMN, misalnya, tetapi tidak terbatas pada:
- Dalam rangka restrukturisasi perusahaan;
- Memasuki masa usia pensiun dan Aparatur Sipil
Negara, bagi anggota Dewan Komisaris merupakan
penugasan dari Kementerian Teknis atau Instansi
Pemerintah lain.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-02/MBU/02/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris
dan Dewan Pengawas BUMN, tata cara pemberhentian
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
1. Deputi Teknis berkoordinasi dengan Sekretaris untuk
melakukan evaluasi terhadap anggota Dewan Komisaris
yang akan diberhentikan.
2. Berdasarkan hasil evaluasi, Deputi Teknis bersama
dengan Sekretaris menyampaikan usulan pemberhentian
anggota Dewan Komisaris kepada Menteri guna
mendapatkan penetapan.
3. Penyampaian usulan pemberhentian, disertai dengan:
- penjelasan mengenai alasan pemberhentian;
- konsep surat keputusan Menteri atau keputusan
seluruh pemegang saham secara sirkuler tentang
pemberhentian, atau surat kuasa untuk menghadiri
dan mengambil keputusan dalam RUPS mengenai
pemberhentian, atau surat kuasa untuk melakukan
pemanggilan/penerimaan pembelaan diri dalam hal
pemberhentian akan dilakukan di luar RUPS.
4. Menteri dapat memberhentikan anggota Dewan
Komisaris berdasarkan hasil evaluasi Menteri sendiri
selain yang diusulkan oleh Deputi Teknis dan Sekretaris.
5. Dalam proses pemberhentian, Menteri dapat meminta
pertimbangan Deputi Teknis, Sekretaris dan/atau Deputi.
6. Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris
sebelum berakhir masa jabatannya, wajib diberitahukan
terlebih dahulu kepada anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan secara lisan atau tertulis oleh Menteri.
7. Dalam hal Menteri tidak melakukan pemberitahuan,
Menteri memberi kuasa kepada Deputi Teknis untuk
melakukan pemberitahuan dimaksud.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

- Unable to carry out their duties properly;


- Violating the provisions of statutes and / or regulations;
- Engage in actions that harm owned companies and /
or countries;
- Perform actions that violate the ethical and / or
propriety that should be honored as a member of
the Board of Commissioners and Board of Trustees of
SOEs;
- Declared guilty by a court decision which has had
permanent legal force; or
- Resign.
3. In addition to the reason for dismissing members of
the Board of Commissioners, members of the Board
of Commissioners can be dismissed by the Minister or
the AGM based on other reasons which considered
appropriately by the Minister or the GMS in the interests
and objectives of SOEs, for example, but not limited to:
- In the framework of the restructuring of the company;
- Entering the retirement age and Apparatus Civil
State, for the Board of Commissioners the assignment
of Ministries or other Government Agencies.

Based on Minister of State Owned Enterprise No. PER-02/


MBU/02/2015 on the Terms and Procedure for Appointment
and Dismissal of Members of Board of Commissioners and
Board of Trustees of SOEs, the procedures for dismissal of the
Board of Commissioners is as follows.
1. Technical coordination with the Deputy Secretary to
conduct an evaluation of the members of the Board of
Commissioners to be dismissed.
2. Based on the evaluation, together with the Technical
Deputy Secretary submit a proposal dismissal of the
Board of Commissioners to the Minister in order to get a
confirmation.
3. Submission of proposals dismissal, along with:
- Explanation of the reasons for termination;
- Draft letter of decision of the Minister or the decision
of all shareholders circularly about the dismissal, or
power of attorney to attend and take decisions at the
AGM regarding the dismissal, or power of attorney for
melakukanp emanggilan/acceptance of self-defense
in the case of dismissal will be conducted outside the
AGM.
4. The Minister may dismiss members of the Board of
Commissioners based on the evaluation of the Minister
himself other than those proposed by the Technical
Deputy and Secretary.
5. In the process of dismissal, the Minister may request the
Technical Deputy, Secretary and/or Deputy.
6. Plan for dismissal of members of the Board of Commissioners
before the end of his tenure, shall be notified in advance
to the members of the Board of Commissioners concerned
orally or in writing by the Minister.
7. In the event that the Minister did notice, the Minister
authorizes the Deputy Technical to perform the
notification.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

325

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

8. Menteri dapat pula menugaskan Sekretaris dan/atau


Deputi berdasarkan surat kuasa khusus untuk melakukan
pemberitahuan.
9. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana
dimaksud diambil setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri.
10. Dalam hal pemberitahuan dilakukan di luar forum
RUPS, maka Pembelaan diri sebagaimana dimaksud
pada angka 9 disampaikan secara tertulis kepada RUPS
untuk Persero atau Menteri untuk Perum paling lambat
14 (empat belas) hari terhitung sejak anggota Dewan
Komisaris yang bersangkutan.
11. Pembelaan diri dapat diberikan langsung pada
saat pemberitahuan oleh Menteri/pejabat yang
memberitahukan.
12. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan
telah melakukan pembelaan diri atau menyatakan
keberatan atau tidak berkeberatan atas rencana
pemberhentiannya pada saat diberitahukan, maka
ketentuan waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana
dimaksud pada angka 10 dianggap telah terpenuhi.
13. Dalam hal pemberitahuan dan pembelaan diri secara
lisan, maka dilakukan secara tatap muka dan dibuktikan
dengan notulen atau berita acara yang ditandatangani
oleh anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dan
Menteri/pejabat yang memberitahukan.
14. Apabila anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan
tidak bersedia menandatangani notulen atau berita
acara, maka disebutkan alasannya dalam notulen atau
berita acara tersebut.
15. Dalam hal pemberitahuan dilakukan dalam forum RUPS,
maka pembelaan diri dilakukan dalam RUPS tersebut
sesuai dengan ketentuan Pasal 119 Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
16. Semua dokumen hukum yang berkaitan dengan proses
pemberitahuan dan pembelaan diri, disiapkan oleh
Deputi Teknis dengan berkoordinasi dengan pejabat
Eselon II yang bertanggung jawab di bidang hukum, yang
selanjutnya seluruh dokumen terkait disampaikan kepada
Deputi untuk diadministrasikan.
17. Penetapan pemberhentian anggota Dewan Komisaris
dilakukan dengan Keputusan Menteri.
18. Penetapan pemberhentian anggota Dewan Komisaris
dapat dilakukan dengan keputusan Menteri selaku RUPS,
keputusan RUPS, dan keputusan seluruh pemegang
saham secara sirkuler.
19. Dalam hal penetapan pemberhentian anggota Dewan
Komisaris dilakukan dengan Keputusan Menteri atau
keputusan seluruh pemegang saham secara sirkuler,
maka Deputi Teknis dan Sekretaris memproses rancangan
Keputusan Menteri atau keputusan seluruh pemegang
saham secara sirkuler.
20. Dalam hal penetapan pemberhentian anggota Dewan
Komisaris dilakukan dalam RUPS secara fisik, dan apabila
Menteri tidak dapat menghadiri sendiri RUPS, maka
Menteri memberi kuasa kepada Deputi Teknis untuk
menghadiri dan mengambil keputusan dalam RUPS.
21. Menteri dapat pula memberi kuasa kepada Deputi
dan/atau Sekretaris untuk menghadiri dan mengambil
keputusan dalam RUPS.

326

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

8. The Minister may also assign the Secretary and/or Deputy


by a special power of attorney to do the notification.
9. Decision of dismissal for reasons referred taken after the
relevant given the opportunity to defend themselves.
10. In the event that a notification is done outside the forum
AGM, then the self-defense as referred to in point 9
submitted in writing to the AGM for the Minister for
Housing Limited or no later than 14 (fourteen) days from
the Board of Commissioners concerned.
11. Self-defense can be given immediately upon notification
by the Ministers/officials inform.
12. In the case of the dismissed members of the BOC has
conducted self-defense or an objection or no objection
to the plan at the time of her dismiss informed, then the
provisions of 14 (fourteen) days referred to in item 10
deemed to have been met.
13. In the event of notifications and verbal self-defense,
it is done face to face and is evidenced by the minutes
or the minutes signed by the members of the Board of
Commissioners concerned and Ministers/officials inform.
14. If the members of the Board of Commissioners concerned
are not willing to sign the minutes or the minutes, then the
reasons mentioned in the minutes or the minutes.
15. In the event that a notification is done in a forum AGM,
the defense made in the AGM in accordance with the
provisions of Article 119 of Law Number 40 Year 2007
regarding Limited Liability Company.
16. All legal documents relating to the notification process and
self-defense, prepared by Deputy Technical coordination
with Echelon II officials responsible in the legal field,
which in turn all the documents submitted to the Deputy
related to being administered.
17. Determination of the dismissal of members of the Board
of Commissioners conducted by Ministerial Decree.
18. Determination of the dismissal of members of the Board
of Commissioners to do with the decision of the Minister
as the GMS, GMS, and the decision of all shareholders
circularly.
19. As regards the determination dismissal of members of
the Board of Commissioners conducted by the Minister
or the decision all shareholders circularly, then Deputy
Secretary and Technical processing the draft Decree or
decision of the shareholders circularly.
20. As regards the determination dismissal of members of
the Board of Commissioners in the GMS physically, and
if the Minister could not attend his own AGM, the Minister
authorizes the Deputy Technical to attend and take
decisions in the GMS.
21. The Minister may also authorize the Deputy and/or the
Secretary to attend and take decisions in the GMS.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

22. Selama pemberhentian masih dalam proses, maka


anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan wajib
tetap melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya.
23. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris dapat diproses
bersamaan dengan proses pengangkatan anggota
Dewan Komisaris pada BUMN yang bersangkutan.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

24. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris berlaku efektif


terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam keputusan
Menteri/RUPS/seluruh pemegang saham secara sirkuler.

22. During the stops are still in the process, the members of
the Board of Commissioners concerned shall continue to
perform their duties properly.
23. Dismissal of members of the Board of Commissioners
can be processed simultaneously with the process of
appointing members of the Board of Commissioners on
SOE concerned.
24. Dismissal of members of the Board of Commissioners shall
be effective as of the date specified in the decision of the
Minister/AGM/ all shareholders circularly.

DIREKSI

DIRECTORS

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan


bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif
dalam mengelola Perseroan agar dapat menghasilkan nilai
tambah dan memastikan kesinambungan usaha.

Board of Directors is authorizedCompanysOrgan, and are


fully responsible for management of the Company for the
benefit of the Company, in accordance with the purposes and
objectives of the Company and represent the Company, both
in and out of court in accordance with the provisions of the
articles of association. Directors in charge and is collectively
responsible to manage the Company in order to produce
added value and ensure business continuity.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD


OF DIRECTORS

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi


bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan RUPS.
Secara umum, Direksi bertugas dan bertanggung jawab
untuk:
1. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan
penuh tanggung jawab melaksanakan tugas untuk
kepentingan dan usaha Perusahaan;
2. Memastikan seluruh aktivitas Perusahaan telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar
dan keputusan RUPS
3. Mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan pengelolaan hubungan baik dengan Pemegang
Saham dan pemangku kepentingan;
4. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan
pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan;
5. Mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar
pengadilan;
6. Menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan;
7. Menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Khusus sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. Bertanggung jawab secara pribadi atas kesalahan dan
kelalaiannya dalam menjalankan tugas;
9. Menyusun daftar calon manajemen satu tingkat di bawah
Direksi untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris, jika
diperlukan;
10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang antara lain
meliputi:
-
Mengorganisasikan,
melaksanakan
dan
mengevaluasi hubungan dengan Pemegang Saham
dan pemangku kepentingan;
-
Mengorganisasikan,
melaksanakan
dan
mengevaluasi strategi dan rencana kerja Perusahaan;

In carrying out its duties and responsibilities, the Board of


Directors is responsible to the Board of Commissioners and
the AGM. In general, the Board of Directors in charge and
responsible for:
1. Each member of the Board of Directors shall in good faith
and responsibly carry out tasks for the benefit and the
Companys business;
2. Ensure that all the Companys activities have been
carried out in accordance with the rules and regulations
applicable law, the Articles of Association and decisions of
the AGM
3.
Organizing,
implementing
and
evaluating
the
management of relationships with shareholders and
stakeholders;
4. Performs actions relating to the management of the
Company for the benefit of the Company and in accordance
with the purposes and objectives of the Company;
5. Representing the Company, both in and out of court;
6. Applying GCG consistently and sustainably;
7. Organize and store the Special Register in accordance
with laws and regulations;
8. Take personal responsibility for errors and negligence in
performing their duties;
9. Compile a list of candidates for management reporting
to the Board of Directors to be submitted to the Board of
Commissioners, if required;
10. Carry out other duties of which include:
- Organize, implement and evaluate relationships with
shareholders and stakeholders;
- Organize, implement and evaluate strategies and
action plans of the Company;

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

327

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi


manajemen risiko, sistem pengendalian internal,
sistem akuntansi dan pembukuan, serta keterbukaan
dan kerahasiaan informasi;
- Melaksanakan etika berusaha dan budaya anti
korupsi.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

- Organizing, implementing and evaluating risk


management, internal control systems, accounting
and bookkeeping system, as well as disclosure and
confidentiality of information;
- Implement business ethics and anti-corruption
culture.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN TANGGUNG JAWAB


MASING-MASING ANGGOTA DIREKSI

SCOPE OF WORK AND RESPONSIBILITIES OF EACH


MEMBER OF THE BOARD OF DIRECTORS

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi dibagi atas bidang


tugas sebagai berikut.

In performing its duties, the Board of Directors is divided into


areas of the following tasks.

Tabel Pembagian Bidang Tugas Direksi / Table Division Task Directors


Jabatan
Position

328

Bidang Tugas
Segment of Duty

President Director

Melakukan koordinasi kegiatan dan pelaksanaan tugas To coordinate the activities and execution of tasks across
seluruh Direktur dalam merencanakan, mengembangkan
the Director in planning, developing and establishing
dan menetapkan kebijakan umum Perusahaan
the Companys general policy is based on principles of
berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas dan sejalan
efficiency, effectiveness and in line with the vision, mission
dengan visi, misi dan tujuan Perusahaan;
and objectives of the Company;
Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan Directing, develop and establish the strategy management
strategi pengelolaan Perusahaan secara menyeluruh,
of the Company as a whole, control and evaluate all
mengendalikan dan mengevaluasi seluruh kegiatan
activities of the Companys business, preparing and
bisnis Perusahaan, menyiapkan dan menyampaikan
delivering the Long Term Plan which was signed together
Rencana Jangka Panjang yang telah ditandatangani
with the Board of Commissioners to GMS authority for
bersama dengan Dewan Komisaris kepada RUPS untuk
approval, prepare a Work Plan and Corporate Budget is
mendapat pengesahan, menyiapkan Rencana Kerja Dan
an annual details of the Companys Long Term plan, and
Anggaran Perusahaan yang merupakan penjabaran
to submit the Annual Report to the General Meeting of
tahunan dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan, serta
Shareholders to obtain approval within 6 months after the
menyampaikan Laporan Tahunan kepada RUPS untuk
fiscal year the Company closed;
memperoleh pengesahan dalam waktu 6 bulan setelah
tahun buku Perusahaan ditutup;
Menyiapkan kebijakan umum satuan pengendalian Setting up a common policy unit internal control, pay
internal, memperhatikan dan mengambil langkahattention and take the steps necessary for everything
langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang
that is expressed in every examination report prepared
dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan
by Internal Audit, lead activities that are strategic in the
yang dibuat oleh Internal Audit, memimpin kegiatan yang
development of the Company, as well as carrying out
bersifat strategis dalam pengembangan Perusahaan,
other tasks assigned by the GMS.
serta melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan
oleh RUPS.

Finance and IT
Director

Direksi yang membidangi keuangan dan teknologi informasi Directors in charge of finance and information technology
dengan tugas serta tanggung jawab:
with the duties and responsibilities:
Merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan Formulate
policies,
development,
implementation
pengendalian kegiatan Perusahaan di bidang akuntansi,
and control of its activities in the areas of accounting,
perbendaharaan, anggaran dan program kemitraan dan
treasury, budget and program partnerships and
bina lingkungan, perpajakan, pengelolaan dana sesuai
community development, taxation, management of funds
dengan ketentuan dan kebijakan Perusahaan;
in accordance with the provisions and policies of the
Company;
Merencanakan, mencari dan memastikan penyediaan Plan, locate and ensure the provision of funds by
dana pengembangan Perusahaan sesuai dengan rencana
the Companys development in accordance with the
strategis Perusahaan, menyusun Rencana Jangka Panjang
Companys strategic plans, preparing the Companys
Perusahaan dan memastikan ketersediaan informasi
Long Term Plan and ensure the availability of information
yang terkait dengan keuangan untuk disampaikan
related to finance to be submitted to the Board of
kepada Dewan Komisaris.
Commissioners.

Marketing
and Business
Development
Director

Direksi yang membidangi Komersial dan Pengembangan


Usaha dengan tugas serta tanggung jawab:
Merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan Perusahaan di bidang bisnis
aviasi dan tarif, pemasaran, kegiatan komersial dan
pengembangan usaha sesuai dengan ketentuan dan
kebijakan Perusahaan;
Menyusun perencanaan jangka panjang dan jangka
pendek yang berkaitan dengan pengembangan bisnis
Perusahaan.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

The Board of Directors is in charge of Commercial and


Business Development with duties and responsibilities:
Formulate policies, development, implementation and
control of its activities in the field of business aviation and
tariffs, marketing, commercial and business development
activities in accordance with the provisions and policies of
the Company;
Develop long-term planning and short-term with regard
to the Companys business development.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Jabatan
Position

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Bidang Tugas
Segment of Duty

Operation Director

Direksi yang membidangi operasional dengan tugas serta Directors in charge of operations with the duties and
tanggung jawab:
responsibilities:
Merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan Formulate policies, development, implementation and
pengendalian kegiatan bisnis Perusahaan di bidang
control of the Companys business activities in the field of
operasi pelayanan lalu lintas penerbangan, serta
air traffic service operations, as well as the operation of
pelayanan operasi kebandarudaraan.
airport services.

Technical Director

Direksi yang membidangi teknik dengan tugas serta


tanggung jawab:
Merencanakan sarana dan prasarana, teknik pengawasan
dan jaminan kualitas, serta sarana dan prasarana lainnya
pada Perusahaan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan
Perusahaan;
Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek
yang berkaitan dengan ketersediaan dan kehandalan
fasilitas dan peningkatan pelayanan.

The Board of Directors is in charge of engineering with the


duties and responsibilities:
Planning for facilities and infrastructure, engineering
supervision and quality assurance, as well as other
facilities in accordance with the provisions of the Company
and the Companys policies;
Develop long-term plans and short-term with regard
to the availability and reliability of facilities and service
improvement.

Human Capital
and General Affair
Director

Direksi yang membidangi personalia dan umum dengan


tugas serta tanggung jawab:
Merumuskan kebijakan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan Perusahaan di bidang administrasi
personalia, perencanaan dan pengembangan human
capital dan organisasi, tata kerja dan umum sesuai
dengan ketentuan dan kebijakan Perusahaan;
Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek
yang berkaitan dengan human capital dan umum.

The Board of Directors is in charge of personnel and the


general duties and responsibilities:
Formulate
policies,
development,
implementation
and control of its activities in the field of personnel
administration, planning and development of human
capital and organization, management and the public in
accordance with the rules and policies of the Company;
Develop long-term plans and short-term with regard to
human capital and public.

KRITERIA DIREKSI

CRITERIA OF DIRECTORS

Seluruh anggota Direksi telah memenuhi kriteria yang


ditentukan. Berdasarkan Board Manual, kriteria anggota
Direksi meliputi:
a. Kriteria formal, yaitu:
- Cakap melakukan perbuatan hukum;
- Tidak pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan;
- Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Dewan
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan pailit dan tidak pernah
dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara dalam jangka waktu 5
(lima) tahun sebelum pengangkatannya;
- Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah
atau hubungan karena perkawinan sampai dengan
derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis
ke samping atau hubungan semenda (menantu atau
ipar) dengan anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi lain;
- Tidak memangku jabatan rangkap sebagai anggota
Direksi pada BUMN, BUMD, BUMS, dan jabatan
lain sebagai pejabat dalam jabatan struktural dan
fungsional pada instansi/lembaga pemerintah pusat
dan/atau daerah, serta jabatan lain yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan secara langsung
atau tidak langsung dengan Perusahaan dan/atau
yang bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. Kriteria material, yaitu:
- Memiliki integritas dan moral, bahwasanya yang
bersangkutan berperilaku baik, yaitu tidak pernah
terlibat dalam perbuatan rekayasa dan praktikpraktik menyimpang, cedera janji, serta perbuatan

All members of the Board of Directors has met the specified


criteria. Based on the Board Manual, criteria for members of
the Board of Directors include:
a. Formal criteria, namely:
- Proficient to take legal actions;
- Not been declared bankrupt by the court;
- There had been a member of the Board of Directors
or Board of Commissioners found responsible for
causing a company to go bankrupt and have never
been convicted of a crime that state loss in the period
of 5 (five) years prior to his appointment;
- Not having a family relationship or relationship by
marriage up to the third degree, either vertically or
horizontally to the side or relationship by marriage
(or son-in-law) with members of the Board of
Commissioners and/or other members of the Board
of Directors;
- Do not hold another position as member of the
Board of Directors on the state, enterprises, private
enterprises, and other positions as an officer in the
structural and functional positions at the agency/
agencies of the central government and/or regional
level, as well as other positions that may pose a conflict
of interest directly or indirectly with companies and/or
contrary to the provisions of the legislation in force;
b. Material criteria, namely:
- Have integrity and moral, that is concerned behaved,
ie never engage in conduct engineering and abusive
practices, injury appointments, as well as other
acts that may constitute provide personal gain and

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

329

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

lain yang dapat dikategorikan memberikan


keuntungan pribadi dan pelanggaran terhadap
ketentuan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip
pengurusan Perusahaan yang sehat;
- Memiliki kompetensi teknis/keahlian, bahwasanya
yang
bersangkutan
memiliki
pengetahuan,
pengalaman dan keahlian yang memadai di bidang
usaha Perusahaan, memiliki kemampuan untuk
melakukan pengelolaan strategis dalam rangka
pengembangan Perusahaan, memahami masalahmasalah manajemen Perusahaan yang berkaitan
dengan salah satu fungsi manajemen, serta memiliki
dedikasi dan menyediakan waktu sepenuhnya untuk
melakukan tugasnya;
- Memiliki psikologis yang baik, bahwasanya yang
bersangkutan memiliki tingkat intelegensia dan
tingkat emosional yang memadai untuk melaksanakan
tugasnya sebagai anggota Direksi Perusahaan.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

violation of the provisions relating to the principles of


management of the Company that healthy;

- Have technical competence/expertise, that the


party concerned has the knowledge, experience
and adequate expertise in the areas of operations
of the Company, has the ability to perform strategic
management within the framework of the Companys
development, understanding the problems of
management of the Company with regard to one
of the functions of management, as well as having
dedication and provide their time to perform their
duties;
- Have a good psychological, that is concerned have
a level of intelligence and emotional level that is
sufficient to carry out their duties as members of the
Board of Directors of the Company

PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN


DIREKSI

FIT AND PROPER TEST OF DIRECTORS

Seluruh anggota Direksi Angkasa Pura Airports telah


memenuhi kriteria dan ketentuan yang dipersyaratkan dalam
uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) berdasarkan
Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar
Perusahaan, peraturan terkait tata kelola perusahaan yang
baik, serta peraturan dan ketentuan lain yang terkait. Seluruh
anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi
yang memadai. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya
persetujuan lulus fit and proper test sebagai berikut.

All members of the Board of Directors of Angkasa Pura


Airports have met the criteria and qualifications required
under the fit and proper test (fit and proper test) pursuant to
Company Law, Articles of Association, the regulations related
to corporate governance, as well as regulatory and other
relevant provisions , All members of the Board of Directors
has the integrity, competence and reputation were adequate.
This is evidenced by obtaining the approval passed the fit and
proper test as follows.

Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Direksi / Table Fit and Proper Test of Directors
Nama
Name

330

Jabatan
Position

Periode
Period

Pelaksana
Organizer

Hasil
Result

Tommy Soetomo

President Director

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Sulistyo Wimbo Hardjito

President Director

22 Juni 2015 sekarang /


22 June 2015 now

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Gunawan Agus Subrata

Finance and IT
Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Robert Daniel Waloni

Marketing
and Business
Development
Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Yushan Sayuti

Operation Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Polana Banguningsih

Technical Director

10 April 2013 - sekarang /


10 April 2013 - now

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Daan Achmad

Human Capital
and General Affair
Director

10 April 2013 15 Januari 2015 /


10 April 2013 15 January 2015

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Saptandri Widiyanto

Human Capital
and General Affair
Director

22 Juni 2015 9 November 2015 / 22


June 2015 9 November 2015

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Adi Nugroho

Human Capital and


General Affair Director

9 November 2015 sekarang /


9 November 2015 now

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Wendo Asrul Rose

Operation Director

9 November 2015 sekarang /


9 November 2015 now

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Moch. Asrori

Marketing and Business


Development Director

9 November 2015 sekarang /


9 November 2015 now

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Novrihandri

Finance and IT Director

9 November 2015 sekarang /


9 November 2015 now

Kementerian BUMN /
Ministry of SOEs

Lulus / Pass

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

DASAR PENGANGKATAN ANGGOTA DIREKSI

APPOINMENT BASIS FOR BOARD OF


DIRECTORS

Anggota Direksi diangkat berdasarkan akta persetujuan


rapat RUPS. Dasar pengangkatan tiap-tiap anggota Direksi
adalah sebagai berikut.

Member Board of Directors appointed by deed approval of


the AGM meeting. Basis of appointment of each member of
the Board of Directors is as follows.

Tabel Dasar Pengangkatan Direksi / Table Appointment Basis of Directors


Nama
Name

Jabatan
Position

Periode
Period

Dasar Pengangkatan
Appoinment Basis

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-138/


MBU/2010 tanggal 23 Juli 2010 / SK Minister of
State Owned Enterprises No. KEP-138 / MBU /
2010 dated July 23, 2010

Tommy Soetomo

President Director

Sulistyo Wimbo Hardjito

President Director

Gunawan Agus Subrata

Finance and IT
Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/


MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 / SK Minister of
State Owned Enterprises No. KEP-134 / MBU /
2010 dated July 21, 2010

Robert Daniel Waloni

Marketing
and Business
Development
Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/


MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 / SK Minister of
State Owned Enterprises No. KEP-134 / MBU /
2010 dated July 21, 2010

Yushan Sayuti

Operation Director

21 Juli 2010 - 9 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-134/


MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 / SK Minister of
State Owned Enterprises No. KEP-134 / MBU /
2010 dated July 21, 2010

Polana Banguningsih

Technical Director

10 April 2013 - sekarang /


10 April 2013 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-208/


MBU/2013 tanggal 10 April 2013 / SK Minister of
State Enterprises Number: SK-208 / MBU / 2013
dated 10 April 2013

Daan Achmad

Human Capital
and General Affair
Director

10 April 2013 15 Januari 2015 /


10 April 2013 15 January 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-208/


MBU/2013 tanggal 10 April 2013 / SK Minister of
State Enterprises Number: SK-208 / MBU / 2013
dated 10 April 2013

Saptandri Widiyanto

Human Capital
and General Affair
Director

Adi Nugroho

Human Capital and General


Affair Director

9 November 2015 sekarang /


9 November 2015 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-22/


MBU/11/2015 tanggal 09 November 2015 / SK
Minister of State Enterprises Number: SK-22 /
MBU / 11/2015 dated November 9, 2015

Wendo Asrul Rose

Operation Director

9 November 2015 sekarang /


9 November 2015 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-22/


MBU/11/2015 tanggal 09 November 2015 / SK
Minister of State Enterprises Number: SK-22 /
MBU / 11/2015 dated November 9, 2015

Moch. Asrori

Marketing and Business


Development Director

9 November 2015 sekarang /


9 November 2015 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-22/


MBU/11/2015 tanggal 09 November 2015 / SK
Minister of State Enterprises Number: SK-22 /
MBU / 11/2015 dated November 9, 2015

Novrihandri

Finance and IT Director

9 November 2015 sekarang /


9 November 2015 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-22/


MBU/11/2015 tanggal 09 November 2015 / SK
Minister of State Enterprises Number: SK-22 /
MBU / 11/2015 dated November 9, 2015

22 Juni 2015 sekarang /


22 June 2015 now

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-98/


MBU/06/2015 tanggal 22 Juni 2015 / SK Minister
of State Enterprises Number: SK-98 / MBU /
06/2015 dated June 22, 2015

SK Menteri Negara BUMN Nomor: SK-98/


22 Juni 2015 9 November 2015 / MBU/06/2015 tanggal 22 Juni 2015 / SK Minister
22 June 2015 9 November 2015 of State Enterprises Number: SK-98 / MBU /
06/2015 dated June 22, 2015

BOARD MANUAL DIREKSI

DIRECTORS BOARD MANUAL

Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris diatur


dalam Board Manual yang mengatur tentang Tata Laksana
Kerja Direksi dan Dewan Komisaris antara lain berisi tentang
petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris menjelaskan
tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah
dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat
menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas
masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perseroan.

Guidelines and work rules of the Board of Commissioners is


set in the Board Manual which regulates the Procedure of
Employment of Directors and the Board of Commissioners,
among others, contain instructions on how to practice and
the Board of Commissioners of the phases of activity in a
structured, systematic, easy to understand and can be run
with a consistent, can be a reference Directors in carrying
out their respective duties to achieve the vision and mission

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

331

Laporan Manajemen
Management Report

332

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Dengan adanya Board Manual, diharapkan akan tercapai


standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip
GCG.

of the company. With the Board Manual, hope to achieve a


high standard of work that is in harmony with the principles of
corporate governance.

Adapun isi dari Board Manual antara lain mengatur hal-hal


sebagai berikut.
I : Pendahuluan
II : Dasar Hukum
III : Istilah yang Digunakan
IV : Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dengan
Direksi
V : Dewan Komisaris
VI : Direksi
VII : Prosedur-Prosedur Terkait Dengan Tugas Dan
Kewajiban Direksi

The contents of the Board Manual among others, the following


matters.
I : Introduction
II : The Basic Law
III : Terms Used
IV : Working Relationship between Commissioners,
Directors
V : Board of Commissioners
VI : Board of DIrectors
VII : Procedures Related Duties and Liabilities of Directors

Beberapa pokok pedoman kerja Direksi yang diatur dalam


Board Manual dijabarkan sebagai berikut.

Some basic guidelines set out in the Board of Directors


Manual described as follows.

WEWENANG DIREKSI

POWERS OF DIRECTORS

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk:


1. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan;
2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang
atau beberapa orang anggota Direksi atau kepada
seorang atau beberapa orang pekerja Perusahaan untuk
mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili
Perusahaan di dalam atau di luar pengadilan;
3. Menetapkan pedoman pengadaan barang/jasa oleh
Perusahaan yang menguntungkan bagi Perusahaan, baik
harga maupun kualitas barang/jasa tersebut;
4. Menetapkan ketentuan-ketentuan dan melakukan
pengaturan tentang kepegawaian Perusahaan;
5. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan
berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
6. Menetapkan target kinerja dan pedoman/sistem
penilaian kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi
yang ditetapkan secara obyektif dan transparan;
7. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian
kinerja untuk jabatan/unit di bawah Direksi dan tingkat
Perusahaan;
8.
Mengangkat
dan
memberhentikan
Sekretaris
Perusahaan;
9. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
mengenai pengurusan dan pemilikan kekayaan
Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak
lain, serta mewakili Perusahaan di dalam dan di luar
pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian,
dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran
Dasar, dan Keputusan RUPS;
10.
Kewenangan lainnya dengan persetujuan Dewan
Komisaris dan/atau RUPS.

In performing its duties, the Board of Directors is authorized to:


1. Establish the management policy of the Company;
2. Set the handover of Directors to one or several people
member of the Board of Directors or to one or several
company workers to take decisions on behalf of the Board
of Directors or to represent the Company in or out of court;

HAK-HAK DIREKSI

RIGHTS OF DIRECTORS

Adapun hak-hak Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.


1. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan.
2. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan.

As for the rights of the Board of Commissioners is as follows.


1. Represent the Company in and out of court.
2. Establish the management policy of the Company.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

3. Establish guidelines for the procurement of goods/services


by the Company that are beneficial to the Company, both
price and quality of goods/services;
4. Establish provisions and make arrangements about the
staffing of the Company;
5. To appoint and dismiss Company workers by employment
regulations of the Company and the legislation in force;
6.
Establish
performance
targets
and
guidelines/
performance appraisal system for units and positions within
the organization are defined objectively and transparently;
7. Conduct the analysis and evaluation of the gains for the
office/unit under the Board of Directors and Company
level;
8. To appoint and dismiss the Secretary of the Company;
9. Perform any measures and other actions regarding the
management and ownership of assets of the Company,
bind the Company by other parties, and to represent the
Company in and out of court on all matters and events,
with restrictions as set forth in the legislation, Budget
basic, and the decisions of Shareholders;

10. Other powers with the approval of the Board of


Commissioners and/or AGM.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian


Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau
jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai
Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun
atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai
yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan
perundang-undangan, harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari RUPS.
4. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan
berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada
seseorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk
mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan.
6. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada
seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada
orang lain, untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar
pengadilan.
7. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
mengenai pengurusan dan pemilikan kekayaan
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain
dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili
Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
Keputusan RUPS.
8. Menerima gaji dan tunjangan/fasilitas lainnya, termasuk
santunan purna jabatan yang jenis dan jumlahnya
ditetapkan oleh RUPS.

3. Set the provisions of the employment of the Company,


including determination of salaries, pensions or
retirement benefits and other income for the employees
of the Company pursuant to the legislation in force, with
the provisions of the determination of salaries, pensions or
retirement benefits and other income for employees who
exceed obligations stipulated laws and regulations, must
be approved in advance of the AGM.

ETIKA JABATAN DIREKSI

BOARD OF DIRECTOR ETHICS

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direksi harus


selalu melandasi diri dengan etika jabatan berikut.

In carrying out its duties and functions, the Board of Directors


must always underlie themselves with ethics following
positions.
1. Members of the Board of Directors is prohibited from
having a conflict of interest and take personal advantage,
either directly or indirectly from the decision-making
and activities of the Company, other than the legitimate
income;
2. Members of the Board of Directors shall fill in the Special
Register which contains its share ownership and/or family
in other companies.

1. Anggota Direksi dilarang melakukan tindakan yang


mempunyai benturan kepentingan dan mengambil
keuntungan pribadi, baik secara langsung maupun tidak
langsung dari pengambilan keputusan dan kegiatan
Perusahaan, selain penghasilan yang sah;
2. Anggota Direksi wajib mengisi Daftar Khusus yang
berisikan kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya
pada perusahaan lain.

4. To appoint and dismiss employees of the Company


pursuant to the Companys employment regulations and
legislation in force.
5. Set the handover of Directors to someone or some
members of the Board of Directors to take decisions
on behalf of the Board of Directors or to represent the
Company in and out of court.
6. Set the handover of Directors to one or several workers of
the Company either alone or together or to other persons,
to represent the Company in and out of court.

7. Perform any measures and other actions regarding the


management and ownership of the Companys assets,
bind the Company by other parties and / or other parties
with the Company, as well as represent the Company in
and out of Court on all matters and events, with restrictions
as set forth in the legislation, Articles of Association and/
or decisions of Shareholders.

8.

Receiving salaries and allowances/other facilities,


including compensation for after-office types and amount
determined by the General Meeting of Shareholders.

KEBIJAKAN KEBERAGAMAN KOMPOSISI DIREKSI

BOARD OF DIRECTOR COMPOSITION


DIVERSITY POLICY

Kebijakan keberagaman komposisi Direksi pada Angkasa Pura


Airports dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor: PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota
Direksi BUMN. Berdasarkan peraturan tersebut, anggota
Direksi harus memenuhi persyaratan materiil sebagai berikut.
a. Pengalaman, dalam arti yang bersangkutan memiliki
rekam jejak (track record) yang menunjukkan keberhasilan
dalam pengurusan BUMN/perusahaan/lembaga tempat
yang bersangkutan bekerja sebelum pencalonan.

Diversity policy on the composition of the Board of Directors


Angkasa Pura Airports done based on the Minister of State
Owned Enterprise No. PER-01/MBU/2012 on Terms and
Procedures for Appointment and Termination of Directors of
SOEs. Under the regulation, members of the Board of Directors
must meet the requirements of the material as follows.
a. The experience, in the sense that the relevant track
records (track record) showing efficacy in maintenance
of state/company/institution where you were working
before the nomination.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

333

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

b. Keahlian, dalam arti yang bersangkutan memiliki:


- Pengetahuan yang memadai di bidang usaha BUMN
yang bersangkutan;
- Pemahaman terhadap manajemen dan tata kelola
perusahaan;
- Kemampuan untuk merumuskan dan melaksanakan
kebijakan strategis dalam rangka pengembangan
BUMN.
c. Integritas, dalam arti yang bersangkutan tidak pernah
terlibat:
- Perbuatan rekayasa dan praktik-praktik menyimpang,
dalam pengurusan BUMN/perusahaan/lembaga
tempat yang bersangkutan bekerja sebelum
pencalonan (berbuat tidak jujur);
- Perbuatan cidera janji yang dapat dikategorikan
tidak memenuhi komitmen yang telah disepakati
dengan
BUMN/perusahaan/lembaga
tempat
yang bersangkutan bekerja sebelum pencalonan
(berperilaku tidak baik);
- Perbuatan yang dikategorikan dapat memberikan
keuntungan secara melawan hukum kepada pribadi
calon anggota Direksi, pegawai BUMN/perusahan/
lembaga tempat yang bersangkutan bekerja, atau
golongan tertentu sebelum pencalonan (berperilaku
tidak baik);
- Perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai
pelanggaran terhadap ketentuan yang berkaitan
dengan prinsip-prinsip pengurusan perusahaan yang
sehat (perilaku tidak baik).
d. Kepemimpinan, dalam arti yang bersangkutan memiliki
kemampuan untuk:
- Memformulasikan dan mengartikulasikan Visi
Perusahaan;
- Mengarahkan pejabat dan karyawan Perusahaan
agar mampu melakukan sesuatu untuk mewujudkan
tujuan Perusahaan;
- Membangkitkan semangat (memberi energi baru)
dan memberikan motivasi kepada pejabat dan
karyawan Perusahaan untuk mampu mewujudkan
tujuan Perusahaan;
e. Memiliki kemauan yang kuat (antusias) dan dedikasi yang
tinggi untuk memajukan dan mengembangkan BUMN
yang bersangkutan.

b. Expertise in the sense that the party concerned has:


- Adequate knowledge in the field of state-owned
enterprises concerned;
- Understanding of the management and corporate
governance;
- Ability to formulate and implement strategic policies
for the development of SOEs.

Pada periode 2015, keberagaman komposisi Direksi yang


tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja dan usia,
dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:

In the 2015 period, the diversity of the composition of the Board


of Directors which is reflected in education, work experience
and age, as can be seen in the table below:

c. Integrity, in the sense that never in question involved:


- Deeds engineering and abusive practices in the
management of state/company/institution where you
were working before the nomination (dishonest);
- The act of breach of contract which can be
categorized not fulfill commitments made by state/
company/institution where you were working before
the nomination (misbehaving);
- Acts that fall can give you an advantage against the
law to private candidates for the Board, employees of
state/company/institution where you were working, or
a certain group before the nomination (misbehaving);

- Acts that can be categorized as a violation of


the provisions relating to the principles of sound
management of the company (good behavior).
d. Leadership, in the sense in question has the ability to:
- Formulating and articulating the companys vision;
- Directing the officials and employees of the Company
to be able to do something to realize the objectives of
the Company;
- Generating spirit (to give new energy) and provide
motivation to officials and employees of the Company
to be able to realize the objectives of the Company;
e. Having a strong will (enthusiastic) and high dedication to
promoting and developing the SOE concerned.

Tabel Keberagaman Komposisi Direksi / Table of Diversity Composition of the Board of Directors

334

Nama / Name

Tommy Soetomo

Jabatan / Position

President Director / President Director

Periode / Period

21 Juli 2010 22 Juni 2015 / 21 July 2010 22 June 2015

Usia / Age

56 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Sarjana Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung / Bachelor of Accounting from the University of
Padjadjaran Bandung

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Pengalaman kerja / Working


experience

Mengawali karir di industri perbankan, Bank Bukopin pada tahun 1987 dan menjabat posisi President Treasury
pada tahun 1993. Direktur Keuangan dan Wakil Direktur Utama di Induk KUD (19941995), Direktur Treasury
dan Luar Negeri Bank Muamalat Indonesia (1996), Direktur Kredit Bank Intan (1996), Direktur Keuangan dan
Wakil Direktur Utama PT Abdi Bangsa Tbk (19992002), Staf Khusus Menteri Negara BUMN (2006), dan Direktur
Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) 2006. / He began his career in the industry banking, Bank Bukopin in
1987 and held the position of President, Treasury in 1993. Finance Director and Deputy Director The main Parent
KUD (1994-1995), Director Treasury and Foreign Bank Muamalat Indonesia (1996), Director of Credit Bank Intan
(1996), Director of Finance and Deputy President Director of PT Abdi Bangsa Tbk (1999-2002), the Special Staff
of the Minister of State Enterprises(2006), and the Finance Director of PT Angkasa Pura II (Persero), 2006.

Keahlian / Expertise

Akuntansi, Finance dan Treasury. / Accounting, Finance, and Treasury

Nama / Name

Sulistyo Wimbo Hardjito

Jabatan / Position

President Director

Periode / Period

22 Juni 2015 sekarang / 22 June 2015 now

Usia / Age

60 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Master of Business Administration (MBA) dari Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom / Master of Business
Administration (MBA) from the School of Business Management Telkom

Pengalaman kerja /
Working experience

Direktur Marketing Satelindo (2002-2003), Komisaris Utama PT SMT Indonesia (2007), Direktur Corporate
Services PT Indosat (2005-2007), Direktur Komersial PT KAI (Persero) (2009-2014), dan Direktur Utama PT PELNI
(Persero) (2014-2015). / Director of Marketing Satelindo (2002-2003), Commissioner of PT SMT Indonesia (2007),
Director of Corporate Services PT Indosat (2005-2007), the Commercial Director of PT KAI (Persero) (20092014), and President Director of PT Pelni (Persero) (2014-2015).

Keahlian / Expertise

Business Administration / Business Administration

Nama / Name

Gunawan Agus Subrata

Jabatan / Position

Finance and IT Director / Finance and IT Director

Periode / Period

21 Juli 2010 - 9 November 2015 / 21 July 2010 - 9 November 2015

Usia / Age

60 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Sarjana Ekonomi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Magister
Manajemen pada Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi UGM / Bachelor of Economics in the Department of
Accounting Faculty of Economics, University Gadjah Mada and the Master of Management inGraduate Program
in the Faculty of Economics UGM

Pengalaman kerja /
Working experience

Mulai bergabung di Angkasa Pura Airports pada tahun 1983 sebagai staf Dinas Keuangan Kantor Pusat dan
menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Keuangan mulai tahun 1990 sampai dengan 1994. Beliau menjabat
sebagai Staf Khusus Direksi di tahun 2004. Pada tahun 20052008, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan
PT Gapura Angkasa dan pada tahun 2008 - 2010 menjabat sebagai Direktur Utama Dapenra. / Began to join
in Angkasa Pura Airports in 1983 as a staff of the Department of Finance Office and served as Deputy Director
of Finance from 1990 until 1994. He served as Special Staff to the Board of Directors in 2004. In 2005-2008, he
served as Director of Finance Gapura PT Angkasa and in the year 2008 - 2010 served as Director of Dapenra.

Keahlian / Expertise

Akuntansi, Finance dan teknologi informasi. / Accounting, Finance, and Information Technology

Nama / Name

Robert Daniel Waloni

Jabatan / Position

Marketing and Business Development Director / Marketing and Business Development Director

Periode / Period

21 Juli 2010 - 9 November 2015 / 21 July 2010 - 9 November 2015

Usia / Age

61 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Bachelor of Science dari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi / Bachelor of Science
from the Department of Management, Faculty of Economics, University of Sam Ratulang

Pengalaman kerja /
Working experience

Pegawai PT Garuda Indonesia pada tahun 1975, Assistant Regional Director Europe di Amsterdam (1986),
General Manager Spanyol (19871990), General Manager UK dan Ireland (19901993), Regional Director
Japan/Korea, China (19931996), Vice President (VP) The Americas and Australia (1997), VP Marketing and
Alliances (1997), dan VP Production (19971998). PT Gapura Angkasa sebagai Direktur Niaga (1998 2000),
Direktur Produksi dan Niaga (20002004), dan Direktur Utama (20042008). Kemudian, pada tahun 2008
beliau ditunjuk sebagai Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) dan
menjabat hingga tahun 2010. / Employees of PT Garuda Indonesia in 1975, Assistant Regional Director Europe
in Amsterdam (1986), General Manager of Spain (1987-1990), General Manager UK and Ireland (1990-1993),
Regional Director of Japan / Korea, China (1993-1996) , Vice President (VP) The Americas and Australia (1997),
VP Marketing and Alliances (1997), and VP Production (1997-1998). Gapura PT Angkasa as Commercial Director
(1998- 2000), Director of Production and Commerce (2000-2004), and Director (2004-2008). Then, in 2008 he
was appointed as Director of Commercial and Business Development of PT Angkasa Pura II (Persero) and served
until 2010.

Keahlian / Expertise

Marketing dan business development / Marketing and business development

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

335

Laporan Manajemen
Management Report

336

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Nama / Name

Yushan Sayuti

Jabatan / Position

Operation Director / Operation Director

Periode / Period

21 Juli 2010 - 9 November 2015 / 21 July 2010 - 9 November 2015

Usia / Age

64 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Udara pada tahun 1976 dan Sekolah Penerbang TNIAU pada tahun 1980. Di tahun 1995, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka, Seskogab di tahun
1997, dan Lemhanas RIKSA 14. / Armed Forces Academy Indonesia (Armed Forces Academy) Air in 1976 and the
Air Force Flight School in 1980. In 1995, earned a BA in Economics from the Open University, Seskogab in 1997,
and Defense Interrogation 14.

Pengalaman kerja /
Working experience

Skuadron Udara 4 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang (1992-2005), Komandan Pangkalan Udara
Abdulrachman Saleh (2005-2007), dan Panglima Komando Operasi TNI-AU II (20072010). Pada tanggal 1 April
2010, beliau memasuki masa pensiun dengan pangkat terakhir Marsekal Muda. / Experience as Commander of
the Air Squadron 4 at the Air Base Abdul Rachman Saleh Malang (1992-2005), Commander of the Air Base Abdul
Rachman Saleh (2005-2007), and the Commander of the Air Force Operations II (2007-2010). On April 1, 2010, he
retired with the rank of Air Vice-Marshal.

Keahlian / Expertise

Operasional kebandarudaraan / Airport Operational

Nama / Name

Polana Banguningsih

Jabatan / Position

Technical Director / Technical Director

Periode / Period

10 April 2013 - sekarang / 10 April 2013 - now

Usia / Age

54 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung serta
Program Pasca Sarjana bidang Transportasi, Institut Teknologi Bandung / Bachelor of Engineering Department
of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bandung Institute of Technology and Graduate
Program in Transportation, Bandung Institute of Technology

Pengalaman kerja /
Working experience

Kasi Mutu Konstruksi Sipil Ditjen Hubud (19922002), Pemimpin Proyek PFBUJ (2002), Kasi Keterpaduan Program
Bandara (20022005), Kasubdit Program Bandara (20052007), dan Kasubdit Prasarana Bandara (2008). /
Head of Civil Construction Quality DGAC (1992-2002), Project Leader PFBUJ (2002), Head of Program Integrity
service (2002-2005), Head Airport Program (2005-2007), and Sub Director of Airport Infrastructure (2008).

Keahlian / Expertise

Bidang teknik / Technical Department

Nama / Name

Daan Achmad

Jabatan / Position

Human Capital and General Affair Director / Human Capital and General Affair Director

Periode / Period

10 April 2013 15 Januari 2015 / 10 April 2013 15 January 2015

Usia / Age

57 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Sarjana Ekonomi di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta dan Master
Manajemen Transportasi Udara, Joint Program MIT di Massachussets Institut of Technology dan Universitas
Indonesia / Bachelor of Economics in the Department of Management, Faculty of Economics, Islamic University
of Indonesia, Yogyakarta, and Master of the Air Traffic Management, MIT Joint Program at the Massachusetts
Institute of Technology and the University of Indonesia

Pengalaman kerja /
Working experience

Beliau pernah berkarir di PT Garuda Indonesia dan menduduki berbagai posisi penting, diantaranya sebagai
Vice President (VP) Budget and Management Information System (19982000), VP InformationTechnology
(20002002), VP Human Resources and Development (20032005), dan Corporate Expert (20052013). Beliau
juga menjabat sebagai Vice Chairman di The President Airplane Team of The Republic of Indonesia mulai tahun
2010 sampai saat ini. / He had a career in PT Garuda Indonesia and held various positions important, including
as Vice President (VP) Budget and Management Information System (1998-2000), VP informationtechnology
(2000-2002), VP Human Resources and Development (2003-2005), and Corporate Expert (2005-2013). He also
serves as Vice Chairman of The President Airplane Team of The Republic of Indonesia from 2010 until today.

Keahlian / Expertise

Human capital, manajemen transportasi udara. / Human Capital, Air Transportation Management

Nama / Name

Saptandri Widiyanto

Jabatan / Position

Human Capital and General Affair Director / Human Capital and General Affair Director

Periode / Period

22 Juni 2015 9 November 2015 / 22 June 2015 9 November 2015

Usia / Age

50 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

S2 IFURTA (Hukum Udara) dan S3 IFURTA (Manajemen Transportasi Udara) / Magister at IFURTA (Air Law) and
S3 IFURTA (Air Transport Management)

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Pengalaman kerja /
Working experience

Kasubbag TU Sesitjen (2006-2008), Sekretaris KNKT (2008-2011), Kepala Bagian Peraturan Transportasi darat
dan Perkeretaapian (2011-2014), dan Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri (2014-sekarang). / TU Head Sesitjen
(2006-2008), Secretary of the NTSC (2008-2011), Head of Land Transportation Regulation and Railways (20112014), and Head of International Cooperation (2014-present).

Keahlian / Expertise

Human capital, Manajemen transportasi udara. / Human Capital, Air Transportation Management

Nama / Name

Adi Nugroho

Jabatan / Position

Human Capital and General Affair Director / Human Capital and General Affair Director

Periode / Period

9 November 2015 - sekarang / 9 November 2015 - now

Usia / Age

47 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Sajana pada jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Pancasila Jakarta, Magister pada Jurusan
Marketing, Massey University New Zealand dan program Doktor pada Jurusan Service Management, Northern
Malaysia University / Bachelor majoring in Human Resource Management, University of Pancasila Jakarta,
Masters in Marketing Department, Massey University New Zealand and Doctoral programs in the area of Service
Management, Northern Malaysia University

Pengalaman kerja /
Working experience

Beliau pernah menjabat berbagai posisi penting di Angkasa Pura Airports, diantaranya sebagai Manager
Komersial dan Pengembangan Usaha (2008-2012), Deputi Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Wilayah II (2012-2013), Business Development Group Head (2013) dan Project Portfolio Analyst (2013-2015). /
He has held various key positions at Angkasa Pura Airports, such as the Manager of Commercial and Business
Development (2008-2012), Deputy Director of Commercial and Business Development of Region II (2012-2013),
the Business Development Group Head (2013) and Project Portfolio Analyst (2013-2015)

Keahlian / Expertise

Human capital / Human capital

Nama / Name

Wendo Asrul Rose

Jabatan / Position

Operation Director / Operation Director

Periode / Period

9 November 2015 sekarang / 9 November 2015 now

Usia / Age

46 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Mesin, Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta / Bachelor of Engineering
from the Department of Mechanical Engineering, Institute of Science and Technology National Jakarta

Pengalaman kerja /
Working experience

Beliau pernah menjabat berbagai posisi penting di Angkasa Pura Airports, diantaranya sebagai Kepala Dinas
Mekanikal dan Teknik Air (2003-2004), Asisten Deputi Direktur (2004-2009), Deputi Direktur Teknik Pengawasan
(2009-2011), Pimpinan Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan (2011-2013), dan General
Manager Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikapapan (2013-2015). / He has
held various key positions at Angkasa Pura Airports, including as Head of Department of Mechanical and Water
Engineering (2003-2004), Assistant Deputy Director (2004-2009), Deputy Director of Technical Supervision
(2009-2011), Project Manager Sepinggan International Airport development (2011-2013), and General Manager
International Airport Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikapapan (2013-2015).

Keahlian / Expertise

Teknik mesin dan operasional kebandarudaraan. / Mechanical Engineering and Airport Operational

Nama / Name

Moch. Asrori

Jabatan / Position

Marketing and Business Development Director / Marketing and Business Development Director

Periode / Period

9 November 2015 sekarang / 9 November 2015 now

Usia / Age

46 tahun / year

Pendidikan / Qualifications

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Manajemen, Universitas Terbuka / Bachelor of Economics at the
Department of Economics, The Open University

Pengalaman kerja /
Working experience

Asisten Deputi Direktur Tarif dan Kerjasama Aero (2004), Manager Komersial dan Pengembangan Usaha (20082012), Strategic Business Development (2012-2013), dan Aviation Marketing Group Head (2013-2015). / Deputy
Assistant Director of Rates and Cooperation Aero (2004), Manager of Commercial and Business Development
(2008-2012), Strategic Business Development (2012-2013), and the Aviation Marketing Group Head (2013-2015).

Keahlian / Expertise

Marketing dan business development / Marketing and business development

Nama / Name

Novrihandri

Jabatan / Position

Finance and IT Director / Finance and IT Director

Periode / Period

9 November 2015 - sekarang / 9 November 2015 now

Usia / Age

45 tahun / year

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

337

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Pendidikan / Qualifications

Sajana Ekonomi dari Jurusan Akuntansi, Universitas Andalas Padang serta studi program pasca sarjana di
Universitas Gajah Mada / Bachelor of Economics from the Department of Accounting, University of Andalas
Padang as well as post-graduate studies program at the University of Gajah Mada

Pengalaman kerja /
Working experience

Asisten Deputi Direktur Bidang Kerjasama Non Aero Wilayah I (2007-2011), Direktur Keuangan PT Angkasa Pura
Suport (2012), Business Development Group Head (2013), dan Human Capital Support Expert (2014). / Assistant
Deputy Director of Cooperation Non Aero Region I (2007-2011), Finance Director of PT Angkasa Pura Suport
(2012), Business Development Group Head (2013), and Human Capital Support Expert (2014).

Keahlian / Expertise

Akuntansi, finance dan teknologi informasi / Accounting, Finance and Information Technology

JUMLAH DAN KOMPOSISI DIREKSI

NUMBER AND COMPOSITION OF THE BOARD


OF DIRECTORS

Komposisi Direksi Angkasa Pura Airports harus sedemikian


rupa disesuaikan dengan besarnya kegiatan Perseroan
sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif,
tepat dan cepat dalam segala bidang usaha Angkasa Pura
Airports serta dapat bertindak secara independen, dalam
arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu
kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri
dan kritis.

Composition of the Board of Directors Angkasa Pura Airports


should be such as adjusted by the amount of the companys
activities so as to enable a decision shall be effective, precise
and fast in all areas of business Angkasa Pura Airports and
can act independently, in the sense of not having interests that
may interfere with their ability to perform tasks independently
and critical.

Tabel Jumlah dan Komposisi Direksi / Table Number and Composition of the Board of Directors
Jabatan
Position

President Director

Technical Director

Human Capital and


General Affair Director

Nama
Name

Periode
Period

Domisili
Domicile

Tanggal
pengangkatan
Appoinmnet Date

Efektif
Effective from

Tommy Soetomo

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

Indonesia

21 Juli 2010 /
21 July 2010

21 Juli 2010 /
21 July 2010

Sulistyo Wimbo
Hardjito

22 Juni 2015 sekarang /


22 June 2015 now

Indonesia

22 Juni 2015 /
22 June 2015

22 Juni 2015 /
22 June 2015

Polana
Banguningsih

10 April 2013 sekarang /


10 April 2013 now

Indonesia

10 April 2013 /
10 April 2013

10 April 2013 /
10 April 2013

Daan Achmad

10 April 2013 15 Januari 2015 /


10 April 2013 15 January 2015

Indonesia

10 April 2013 /
10 April 2013

10 April 2013 /
10 April 2013

Saptandri
Widiyanto

22 Juni 2015 9 November 2015 /


22 June 2015 9 November 2015

Indonesia

22 Juni 2015 /
22 June 2015

22 Juni 2015 /
22 June 2015

Adi Nugroho

09 November 2015 - sekarang /


09 November 2015 now

Indonesia

09 November 2015 /
09 November 2015

09 November 2015 /
09 November 2015

Yushan Sayuti

21 Juli 2010 - 09 November 2015 /


21 July 2010 - 09 November 2015

Indonesia

21 Juli 2010 /
21 July 2010

21 Juli 2010 /
21 July 2010

Wendo Asrul Rose

09 November 2015 sekarang /


09 November 2015 now

Indonesia

09 November 2015 /
09 November 2015

09 November 2015 /
09 November 2015

21 Juli 2010 - 09 November 2015 /


21 July 2010 - 9 November 2015

Indonesia

21 Juli 2010 /
21 July 2010

21 Juli 2010 /
21 July 2010

09 November 2015 sekarang /


09 November 2015 now

Indonesia

09 November 2015 /
09 November 2015

09 November 2015 /
09 November 2015

Gunawan Agus
Subrata

21 Juli 2010 - 09 November 2015 /


21 Juli 2010 - 09 November 2015

Indonesia

21 Juli 2010 /
21 July 2010

21 Juli 2010 /
21 July 2010

Novrihandri

09 November 2015 sekarang /


09 November 2015 now

Indonesia

09 November 2015 /
09 November 2015

09 November 2015 /
09 November 2015

Operation Director
Robert Daniel
Marketing and Business Waloni
Development Director
Moch. Asrori

Finance and IT Director

338

Dengan demikian per 31 Desember 2015 jumlah Direksi


Angkasa Pura Airports sebanyak 6 (enam) orang. Hal ini
sesuai dengan pembidangan tugas yang sudah disesuaikan
sebelumnya.

Thus per December 31, 2015 the number of directors Angkasa


Pura Airports 6 (six) people. This is in accordance with the job
descriptions of the tasks that have been adapted previously.

HUBUNGAN AFILIASI DIREKSI

BOARD OF DIRECTOR AFFILIATE RELATION

Direksi senantiasa bertindak independen, dalam arti tidak


mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu

Directors always act independently, in the sense of a conflict


of interest that could interfere with their ability to perform

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri


dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun
hubungan terhadap Dewan Komisaris.

tasks independently and critically, both in relation to each


other and the relationship of the BOC.

Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan


kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
Perusahaan lainnya, sehingga, dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya secara independen.

Directors do not have a financial relationship, relationship


management, share ownership and/or family relationship
with members of the Board of Commissioners, Board of
Directors and/or Controlling Shareholders or relationship
with the another company, so as to carry out duties and
responsibilities independently.

Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur


Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik Negara,
Daerah dan Swasta atau jabatan lain yang berhubungan
dengan pengelolaan Perseroan, maupun jabatan struktural,
dan jabatan fungsional lainnya pada instansi/lembaga
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta jabatan
lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan
dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

Directors do not hold another position as the Managing


Director or other Directors on the State-Owned Enterprises,
Regional and Private or another position relating to the
management of the Company, as well as structural position
and functional position other institutions/agencies of the
central government and local governments, as well as other
positions in accordance with the provisions of the Articles of
Association and other legislation in force.

Keterangan hubungan afiliasi antara anggota Direksi,


Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau
pengendali, meliputi:
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan
anggota Direksi lainnya.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris.

Description of affiliation between the members of the


Board of Directors, Board of Commissioners, and the Main
Shareholders and/or controllers, include:
- The relationship between the members of the Board of
Directors affiliated with members of the Board of Directors.
- The relationship between the members of the Board
of Directors affiliates and members of the Board of
Commissioners.
- The relationship between the members of the Board
of Directors affiliated with Major Shareholder and/or
controllers.
- The relationship between the members of the Board
of Commissioners affiliation with members of other
Commissioners; and
- The relationship between the members of the Board of
Commissioners affiliation with Major Shareholder and/or
controllers.

- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan


Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
dengan anggota Komisaris lainnya; dan
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris
dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.

Tabel Hubungan Afiliasi Direksi / Table Affiliate Relations Board


Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Komisaris / Financial, Family and ManagementRelations of the Board of Directors
Hubungan Keuangan Dengan
Financial Relation with
Nama Komisaris
Name

Jabatan
Position

Periode
Period

Dewan
Komisaris
Commissioner
Ya
Yes

Tidak
No

Direksi
Director
Ya
Yes

Tidak
No

Hubungan Keluarga Dengan


Family Relation with

Pemegang
Dewan
Saham
Komisaris
Pengendali
Commissioner
Controlling
shareholders
Ya
Yes

Tidak
No

Ya
Yes

Tidak
No

Direksi
Director
Ya
Yes

Tidak
No

Pemegang
Saham
Pengendali
Controlling
shareholders

Hubungan
Kepengurusan
Dengan
Perusahaan
Lain
Management
relation with
other company

Ya
Yes

Ya
Yes

Tidak
No

Tidak
No

Tommy Soetomo

President
Director

21 Juli 2010 22 Juni


2015 / 21 July 2010
22 June 2015

Sulistyo Wimbo
Hardjito

President
Director

22 Juni 2015
sekarang /
22 June 2015 now

Gunawan Agus
Subrata

Finance and IT
Director

21 Juli 2010 9 November 2015 /


21 July 2010 9 November

Robert Daniel
Waloni

Marketing
and Business
Development
Director

21 Juli 2010 9 November 2015 /


21 July 2010 9 November

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

339

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Komisaris / Financial, Family and ManagementRelations of the Board of Directors
Hubungan Keuangan Dengan
Financial Relation with
Nama Komisaris
Name

Jabatan
Position

Dewan
Komisaris
Commissioner

Periode
Period

Ya
Yes

Tidak
No

Direksi
Director
Ya
Yes

Tidak
No

Hubungan Keluarga Dengan


Family Relation with

Pemegang
Dewan
Saham
Komisaris
Pengendali
Commissioner
Controlling
shareholders
Ya
Yes

Tidak
No

Ya
Yes

Tidak
No

Direksi
Director
Ya
Yes

Tidak
No

Pemegang
Saham
Pengendali
Controlling
shareholders

Hubungan
Kepengurusan
Dengan
Perusahaan
Lain
Management
relation with
other company

Ya
Yes

Ya
Yes

Tidak
No

Tidak
No

Yushan Sayuti

Operation
Director

21 Juli 2010 9 November 2015 /


21 July 2010 9 November 2015

Polana
Banguningsih

Technical
Director

10 April 2013 sekarang /


10 April 2013 now

Daan Achmad

Human Capital
and General
Affair
Director

10 April 2013
15 Januari 2015 / 10
April 2013
15 January 2015

Saptandri
Widiyanto

Human Capital
and General
Affair
Director

22 Juni 2015
9 November 2015 /
22 June 2015
9 November 2015

Adi Nugroho

Human Capital
and General
Affair Director

9 November 2015
sekarang /
9 November 2015
now

Wendo Asrul
Rose

Operation
Director

9 November 2015
sekarang /
9 November 2015
now

Moch. Asrori

Marketing
and Business
Development
Director

9 November 2015
sekarang /
9 November 2015
now

Novrihandri

Finance and IT
Director

9 November 2015
sekarang /
9 November 2015
now

KEPEMILIKAN SAHAM DIREKSI

SHARE OWNERSHIP OF DIRECTORS

Direksi tidak ada yang memiliki saham, baik di Angkasa Pura


Airports maupun di Perusahaan lainnya. Kepemilikan saham
Direksi sebagai berikut.

Directors have no shares, either in Angkasa Pura Airports


as well as in other Company. Shareholding of Directors as
follows.

Tabel Kepemilikan Saham Direksi / Table Shareholdings of Directors

Nama
Name

340

Jabatan
Position

Periode
Period

Kepemilikan Saham
Direksi Pada
Directors Share Ownership
in

Kepemilikan Saham
Keluarga Direksi Pada
Directors Family Share
Ownership in

Angkasa
Pura Airports
Angkasa
Pura Airports

Perusahaan
Lain
Other
company

Angkasa
Pura Airports
Angkasa
Pura Airports

Perusahaan
Lain
Other
company

Tommy Soetomo

President Director

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Sulistyo Wimbo
Hardjito

President Director

22 Juni 2015 sekarang /


22 June 2015 now

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Gunawan Agus
Subrata

Finance and IT Director

21 Juli 2010 - 9 November


2015 / 21 July 2010 9 November 2015

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Robert Daniel
Waloni

Marketing
and Business
Development Director

21 Juli 2010 - 9 November


2015 / 21 July 2010 9 November 2015

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Yushan Sayuti

Operation Director

21 Juli 2010 - 9 November


2015 / 21 July 2010 9 November 2015

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Nama
Name

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Jabatan
Position

Periode
Period

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Kepemilikan Saham
Direksi Pada
Directors Share Ownership
in

Laporan Keuangan
Financial Report

Kepemilikan Saham
Keluarga Direksi Pada
Directors Family Share
Ownership in

Angkasa
Pura Airports
Angkasa
Pura Airports

Perusahaan
Lain
Other
company

Angkasa
Pura Airports
Angkasa
Pura Airports

Perusahaan
Lain
Other
company

Polana
Banguningsih

Technical Director

10 April 2013 - sekarang /


10 April 2013 - now

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Daan Achmad

Human Capital
and General Affair
Director

10 April 2013 15 Januari


2015 / 10 April 2013
15 January 2015

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Saptandri
Widiyanto

Human Capital and


General Affair
Director

22 Juni 2015 9 November


2015 / 22 June 2015 9
November 2015

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Adi Nugroho

Human Capital and


General Affair Director

9 November 2015 sekarang / 9 November


2015 - now

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Wendo Asrul
Rose

Operation Director

9 November 2015 sekarang / 9 November


2015 - now

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Moch. Asrori

Marketing and Business


Development Director

9 November 2015 sekarang / 9 November


2015 - now

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Novrihandri

Finance and IT Director

9 November 2015 sekarang / 9 November


2015 - now

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

Nihil / None

RANGKAP JABATAN DAN BENTURAN


KEPENTINGAN DIREKSI

DIRECTORS DUAL POSITION AND CONFLICTS


OF INTEREST

Selain menjabat sebagai Direksi Angkasa Pura Airports,


beberapa anggota Direksi juga merangkap jabatan pada
perusahaan atau instansi lainnya dalam lingkup yang
diperbolehkan sesuai peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lainnya yang terkait, antara lain Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota
Direksi BUMN. Rangkap jabatan anggota Direksi Angkasa
Pura Airports sebagai berikut.

In addition to serving as Director of Angkasa Pura Airports,


several members of the Board of Directors also holds
positions in companies or other institutions within the scope
of permissible appropriate legislation and other provisions
relating, among others, Minister of State Owned Enterprises
No. PER-01/MBU/2012 Terms and Procedure for Appointment
and Termination of Directors of SOEs. Dual position Angkasa
Pura Airports member of the Board of Directors as follows.

Tabel Rangkap Jabatan Direksi / Table Dual Positions of Directors


Nama
Name

Jabatan di Angkasa
Pura Airports
Position in Angkasa
Pura Airports

Periode
Period

Jabatan pada Perusahaan/


Perusahaan/Instansi Lain
Instansi Lain
Other Company/
Position in Other Company/
Institution
Institution

President Director

21 Juli 2010 22 Juni 2015 /


21 July 2010 22 June 2015

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Sulistyo Wimbo Hardjito President Director

22 Juni 2015 sekarang /


22 June 2015 now

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Tommy Soetomo

Gunawan Agus Subrata

Finance and IT
Director

21 July 2010 - 9 November


2015 / 21 Jule 2010 9 November 2015

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Robert Daniel Waloni

Marketing
and Business
Development
Director

21 July 2010 - 9 November


2015 / 21 Jule 2010 9 November 2015

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Yushan Sayuti

Operation Director

21 July 2010 - 9 November


2015 / 21 Jule 2010 9 November 2015

Tidak ada / None

Tidak ada / None

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

341

Laporan Manajemen
Management Report

Nama
Name

Profil Perusahaan
Company Profile

Jabatan di Angkasa
Pura Airports
Position in Angkasa
Pura Airports

Jabatan pada Perusahaan/


Perusahaan/Instansi Lain
Instansi Lain
Other Company/
Position in Other Company/
Institution
Institution

Periode
Period

Komisaris Utama / Main


Commissioner

PT Angkasa Pura Retail (Anak


Perusahaan PT Angkasa Pura
I) / PT Angkasa Pura Retail
(PT Angkasa Pura I (Persero)
Subsidiary)

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Polana Banguningsih

Technical Director

10 April 2013 sekarang /


10 April 2013 now

Daan Achmad

Human Capital
and General Affair
Director

10 April 2013 15 Januari


2015 / 10 April 2013
15 January 2015

Saptandri Widiyanto

Human Capital
and General Affair
Director

22 Juni 2015 9 November


2015 / 22 Juni 2015
9 November 2015

Adi Nugroho

Human Capital and


General Affair Director

9 November 2015
sekarang / 9 November
2015 now

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Wendo Asrul Rose

Operation Director

9 November 2015
sekarang / 9 November
2015 now

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Moch. Asrori

Marketing and
Business Development
Director

9 November 2015
sekarang / 9 November
2015 now

Tidak ada / None

Tidak ada / None

Novrihandri

Finance and IT
Director

9 November 2015
sekarang / 9 November
2015 now

Tidak ada / None

Tidak ada / None

PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


DIREKSI 2015

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD


OF DIRECTORS 2015

Selama tahun 2105, Direksi telah melaksanakan tugas dan


tanggung jawabnya sebagai berikut.
1. Penyusunan perencanaan Perseroan, antara lain RKAP
2016 dan revisi RKAP 2015, serta RJPP dan RJPB 2014-2018;
2. Pemenuhan target kinerja Perseroan berdasarkan aspek
keuangan, operasional, dan administrasi;
3. Pengembangan usaha Perseroan, antara lain melalui
pengembangan beberapa bandara di wilayah Kupang,
Banjarmasin, Semarang, dan Yogyakarta;
4. Pengelolaan aset dan keuangan Perseroan, termasuk
penghapusan aset tetap tidak produktif dan serah terima
aset kenavigasian terkait dibentuknya Perum LPPNPI;

During the year 2015, the Board of Directors has duties and
responsibilities as follows.
1. Preparation of planning, among others CBP CBP 2016 and
the revision of 2015, and RJPP and RJPB 2014-2018;
2. Fulfillment Company performance targets based on
aspects of financial, operational, and administrative;
3. Development of the Companys business, including
through the development of several airports in the region
Kupang, Banjarmasin, Semarang and Yogyakarta;
4. The management and the Companys financial assets,
including the elimination of unproductive fixed assets and
handover of assets related to the establishment of Perum
LPPNPI kenavigasian;
5. Implementation of the operational activities of the
Company, particularly through performance PJP4U, PJP,
PJP2U, counters and garbarata, both domestically and
internationally;
6. Implementation of Board of Directors meeting, attended
board meetings and the General Meeting of Shareholders;
7. Supervision and internal business process improvement,
including follow up on the findings of the internal audit
and the external auditor;
8. Resolution of the Company issues, in particular legal
issues being faced by the Company;
9. Monitoring the performance and problems of the
Subsidiary; and
10. Implementation of other tasks related to the management
of the company.

5. Pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan, khususnya


melalui kinerja PJP4U, PJP, PJP2U, counter dan garbarata,
baik domestik maupun internasional;
6. Penyelenggaraan rapat Direksi, menghadiri rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham;
7. Pengawasan dan perbaikan proses bisnis internal,
termasuk menindaklanjuti temuan Internal Audit dan
auditor eksternal;
8. Penyelesaian permasalahan Perseroan, khususnya
permasalahan hukum yang sedang dihadapi Perseroan;
9. Pengawasan kinerja dan permasalahan Anak Perseroan;
serta
10.
Pelaksanaan tugas lainnya terkait kepengurusan
Perseroan.

342

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

RAPAT DIREKSI

MEETING OF DIRECTORS

Direksi Angkasa Pura Airports melaksanakan rapat rutin


internal Direksi setiap minggu, yaitu setiap hari Selasa dan
mengadakan Rapat Pimpinan (Rapim) setiap satu bulan
sekali dengan para General Manager, Group Head dan
Direksi anak Perusahaan. Selain itu, Direksi juga menghadiri
rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi. Selama
tahun 2015, terdapat 32 (tiga puluh dua) kali rapat internal
Direksi, 8 (delapan) kali Rapim dan 10 (sepuluh) kali rapat
gabungan Dewan Komisaris yang mengundang Direksi.
Tingkat kehadiran Direksi dalam rapat tersebut sebagai
berikut.

Directors Angkasa Pura Airports internal Board of Directors


hold a routine meeting every week, ie every Tuesday and
held a leadership meeting (The meeting) every month by the
General Manager, Group Head and the Board of Directors of
subsidiaries. In addition, the Board of Directors also attend
board meetings inviting the Board of Directors. During 2015,
there were 32 (thirty-two) internal meetings of Directors, eight
(8) times Rapim and 10 (ten) joint meetings of the Board of
Commissioners are inviting the Board of Directors. BODs
attendance at the meeting as follows.

FREKUENSI DAN KEHADIRAN RAPAT DIREKSI

FREQUENCY AND ATTENDANCE OF DIRECTORS


MEETING

Sepanjang tahun 2015, Direksi Angkasa Pura Airports telah


menyelenggarakan Rapat Direksi sebanyak 32 kali. Adapun
tabel kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat
disajikan pada tabel berikut.

Throughout 2015, the Board of Directors Angkasa Pura


Airports has held meetings with the Board of Directors 32
times. The tables attendance of each member of the Board of
Directors in the meeting are presented in the following table.

Tabel Frekuensi dan Kehadiran Rapat Direksi / Table Frequency and Attendance Board of Directors Meeting

Rapat Internal Direksi


Internal Directors Meeting
No.

Nama
Name

Jabatan
Position

President
Director

Periode
Period

Jumlah
Tingkat
Rapat Kehadiran
Direksi
Rapat
Total
Meeting
Director Attendance
Meeting
rate

Rapat Gabungan Direksi


dengan Dewan Komisaris
Joint Meetings of the Board
of Directors and the Board
of Commissioners

Rapim
Leadership Meeting
Tingkat
Jumlah Kehadiran
Rapat
Rapat
Times of Meeting
Meeting attendance
rate

Tingkat
Jumlah Kehadiran
Rapat
Rapat
Times of Meeting
Meeting attendance
rate

21 Juli 2010 22
Juni 2015 / 21 July
2010 22 June
2015

11

11

100

60

1.

Tommy
Soetomo

2.

Sulistyo Wimbo President


Hardjito
Director

22 Juni 2015
sekarang /
22 June 2015
now

21

21

100

100

100

Gunawan
Agus Subrata

Finance and IT
Director

21 Juli 2010 - 9
November 2015
/ 21 July 2010 9 November
2015

25

23

92

100

50

4.

Robert Daniel
Waloni

Marketing
and Business
Development
Director

21 Juli 2010 - 9
November 2015
/ 21 July 2010 9 November
2015

25

21

84

100

50

5.

Yushan Sayuti

Operation
Director

21 Juli 2010 - 9
November 2015
/ 21 July 2010 9 November
2015

25

22

88

100

50

6.

Polana
Banguningsih

Technical
Director

10 April 2013 sekarang /


10 April 2013 now

32

29

90,62

100

66,67

7.

Daan Achmad

Human Capital
and General
Affair Director

100

100

10 April 2013 15
Januari 2015 /
10 April 2013
15 January 2015

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

343

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Rapat Internal Direksi


Internal Directors Meeting
No.

Nama
Name

Jabatan
Position

Periode
Period

Jumlah
Tingkat
Rapat Kehadiran
Direksi
Rapat
Total
Meeting
Director Attendance
Meeting
rate

Rapim
Leadership Meeting
Tingkat
Jumlah Kehadiran
Rapat
Rapat
Times of Meeting
Meeting attendance
rate

Rapat Gabungan Direksi


dengan Dewan Komisaris
Joint Meetings of the Board
of Directors and the Board
of Commissioners
Tingkat
Jumlah Kehadiran
Rapat
Rapat
Times of Meeting
Meeting attendance
rate

8.

Saptandri
Widiyanto

Human Capital
and General
Affair
Director

22 Juni 2015 9
November 2015
/ 22 June 2015
9 November
2015

14

11

78,57

100

33,33

9.

Adi Nugroho

9 November
Human Capital
2015 sekarang
and General
/ 9 November
Affair Director
2015 now

100

100

100

10.

Wendo Asrul
Rose

Operation
Director

9 November
2015 sekarang
/ 9 November
2015 now

100

100

11.

Moch. Asrori

Marketing
and Business
Development
Director

9 November
2015 sekarang
/ 9 November
2015 now

100

100

100

12

Novrihandri

Finance and IT
Director

9 November
2015 sekarang
/ 9 November
2015 now

100

100

100

AGENDA, TANGGAL DAN PESERTA RAPAT DIREKSI

AGENDA, DATE AND PARTICIPANTS OF DIRECTORS


MEETING

Sepanjang tahun 2015, agenda, tanggal dan peserta Rapat


Internal Direksi adalah sebagai berikut.

Throughout 2015, agenda, dates and participants Internal


Meetings of Directors is as follows.

Tabel Agenda, Tanggal dan Peserta Rapat Direksi / Table Agenda, Date and Participants of Directors Meeting
No. Tanggal Rapat
Date of
Meeting

344

Agenda Rapat
Meeting Agenda

Peserta Rapat
Meeting Participant

1.

6 Januari 2015 /
6 January 2015

1. Hasil Preliminary Report BPK


2. Laporan Realisasi Laba Rugi Konsolidasi
tahun 2014 (Sementara)
3. Laporan Perkembangan Perkara KPPU
NO.13/KPPU 1/2014 (GAT Bali Case) oleh
Assegaf Hamzah & Partners
4. Rencana menjadikan Solo sebagai
Embarkasi Umroh
5. Proses Mutasi Pejabat dan Assessment
untuk Pejabat setinggi GH dan Direktur
Anak Perusahaan
6. Lain-lain

1. Results of Preliminary Report CPC


2.
Realization of Consolidated Income
Statement 2014 (Provisional)
3.
Report of the Commissions strong
growth Case NO.13 / KPPU 1/2014 (GAT
Bali Case) by Assegaf Hamzah & Partners
4. Plan make Solo as embarkation Umroh
5. The process of mutation and Assessment
Officer for officials as high as GH and
Director of Subsidiary

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Daan Achmad

2.

20 Januari 2015 /
20 January 2015

1. Informasi dan Arahan PD (Kerusakan


1. Information and Referral PD (Damage R
R/W Surabaya)
/ W Surabaya)
2. Pengajuan Tambahan PMN (Penyertaan 2. Additional Filing PMN (State Capital)
Modal Negara)
3.
Presentation of the Master Plan
3. Presentasi Master Plan Rencana
Development
Plan
Makassar
by
Pengembangan Makassar oleh
Miyakawa of MITSUBISHI HEAVY
Miyakawa dari MITSUBISHI HEAVY
INDUSTRIES, LTD.
INDUSTRIES, LTD.

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti (sebagai
Direktur Operasi dan
PTS. Direktur Personalia
& Umum)
5. Polana B. Pramesti

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting
3.

24 Februari 2015
/ 24 February
2015

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Agenda Rapat
Meeting Agenda
1. Arahan dan Informasi PD.
- Laporan Keuangan Audited.
- Surat Jetstar.
- Arahan Meneg BUMN terkait
Pengembangan Bandara Bandara.
- Pengajuan PMN (Penambahan Modal
Negara).
- Persiapan Rapat Kerja Anggaran
Tahun 2014.
- Review Arahan RUPS.
- Status Bapak Daan Achmad di Anak
Perusahaan.
- Jawaban Surat ke KSAL.
- Permohonan Dana dari Makassar.
- Pembangunan Bandara Banjarmasin.
2. Laporan FD Terkait PSC on Ticket.
3. Loket Tiket Sales.
4. Laporan MD.
- Kondisi Tenant di Surabaya.
- Lokasi untuk UMKM di Bandara Bali.
5. Laporan OD.
- Hasil Kunjungan Kerja Komisi V di
Bandara Internasional Lombok.
- Hasil Pra-verifikasi di Bandara Yogya.

Laporan Keuangan
Financial Report

Peserta Rapat
Meeting Participant
1. Tomy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti (sebagai
Direktur Operasi dan
PTS. Direktur Personalia
& Umum) / (as an
Operation Director and
General and Personnel
Director)
5. Polana B. Pramesti

- Surat dari Otorita Bandara perihal


Field Office.
6. Lain-lain.
- Program Join Marketing bersama
Garuda.
- MD izin berangkat ke Bali, hari Jumat
27 Februari 2015.
- Pembukaan Diklat Advanced
Learning Program.
- Penggunaan Pakaian adat Bali bagi
Petugas Sales.
- Jadwal Pertemuan dengan KSAU.

1. Referral and Information PD.


- Audited Financial Statements
- Letter Jetstar.
- Tutorial related State Minister for
State Development Airports Airport.
- Submission of PMN (State Capital
Increase).
- Preparation of the Budget Working
Meeting 2014.
- Review Referral AGM.
- Status Daan Achmad pack in
Subsidiary.
- Answers Letters to the Navy Chief.
- Request Funds from Makassar.
- Construction of Banjarmasin Airport.
2. Related FD PSC report on Ticket.
3. Ticket Sales Counters.
4. Reports MD.
- Conditions Tenant in Surabaya.
- Location for SMEs at Bali Airport.
5. Reports OD.
- Results of Working Visit of Commission
V in Lombok International Airport.
- Results of Pre-verification in Yogya
Airport.
- Letter from the Airports Authority
regarding Field Office.
6. Others.
- Join Marketing Program with Garuda.
- MD permission to leave for Bali, on
Friday, February 27, 2015.
- Opening of Training Advanced
Learning Program.
- The use of traditional clothes Bali for
Sales Officer.
- Schedule Meeting with Air Force
Chief.

4.

3 Maret 2015 /
3 March 2015

1. Arahan dan Informasi PD.


2. Surat Tanggapan atas Surat Komandan
Puspenerbal No: B/232/II/2015, tanggal
18 Pebruari 2015 perihal Samosi ke 1.
3. Lain-lain.

1. Referral and Information PD.


2. Response Letter on Letter of Commander
Puspenerbal No: B/232/II/2015, dated 18
February 2015 regarding Samosi to 1.
3. Others.

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti (sebagai
Direktur Operasi dan
PTS. Direktur Personalia
& Umum) / (as an
Operation Director and
General and Personnel
Director)
5. Polana B. Pramesti

5.

10 Maret 2015 /
10 March 2015

1. Arahan dan Informasi PD.


- Program Marketing ke Cina.
- Aroma Tidak sedap di Terminal
Domestik.
2. Laporan Evaluasi Pelaksanaan PSC on
Ticket.
3. Pra RUPS Angkasa Pura I.
4. Permohonan Tenant untuk Penyesuaian
Sewa dan MGRS.
5. Laporan OD.
- Imigrasi Surabaya.
- Perbaikan R/W Juanda Surabaya.
- Persiapan Ruang Customer Service
Juanda Surabaya.
- Peresmian Rumah Dinas Bandara
Internasional Lombok.
6. Pejabat yang menjalankan MPP.
7. Lain-lain.
- RUPS Anak Perusahaan.
- Kiunjungan Kerja Komisi VI ke
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
- Komisaris AP Logistik.

1. Referral and Information PD.


- Marketing Program to China.
- Aroma Not pleasant in the Domestic
Terminal.
2. Evaluation Report on the Implementation
of PSC Ticket.
3. Pre GMS Angkasa Pura I.
4. Application for Adjustment Tenant Lease
and MGRS.
5. Reports OD.
- Immigration Surabaya.
- Repair R/W Juanda Surabaya.
- Preparation Customer Service Space
Juanda.
- Inauguration of the Home Office in
Lombok International Airport.
6. Officials who run MPP.
7. Others.
- GMS Subsidiary.
- Kiunjungan Working Commission VI to
South Sulawesi and North Sulawesi.
- Commissioner AP Logistics.

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti (sebagai
Direktur Operasi dan
PTS. Direktur Personalia
& Umum) / as an
Operation Director and
General and Personnel
Director

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

345

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting

346

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Agenda Rapat
Meeting Agenda

Peserta Rapat
Meeting Participant

6.

7 April 2015 /
7 April 2015

1. Arahan dan Informasi PD.


2. Presentasi dari GVK oleh Mr. Karthi
Gajedran.
3. Presentasi Transformasi dan Master
Plan IT oleh AJENDA, Bpk. Bambang
Winarso.
4. Lain-lain.

1. Referral and Information PD.


1. Tommy Soetomo
2.
Presentation of GVK by Mr. Karthi 2. Gunawan Agus Subarata
Gajedran.
3. Yushan Sayuti (sebagai
3.
Presentation Transformation and IT
Direktur Operasi dan
Master Plan olrh AJENDA, Mr. Bambang
PTS. Direktur Personalia
Winarso.
dan Umum) / (as an
4. Others.
Operation Director and
General and Personnel
Director)
4. Polana B. Pramesti

7.

14 April 2015 /
14 April 2015

1. Arahan dan Informasi PD .


- Surat ke Menko Kemaritiman.
- PP No.11 Tahun 2015 Tentang Jenis
dan Tarif Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) pada Kementerian
Perhubungan.
- Penghapusan Biaya BHS dan HBS.
- Tembusan surat dari TNI AU kepada
Panglima TNI perihal Penyelesaian.
- Permasalahan Aset Tanah TNI AU
Lanud Syamsuddin Noor.
2. Laporan TD.
- Area Lahan Parkir Bandara A. Yani
Semarang.
3. Laporan FD.
- Proses Pembebasan Lahan
Yogyakarta Baru.
4. Laporan MD.
5. Hasil Keputusan KPPU.
6. Lain-lain.

1. Referral and Information PD.


- Letter to the Coordinating Minister for
maritime.
- PP No.11 Year 2015 About the Type and
Rate Non Tax Revenue (non-tax) in
the Ministry of Transportation.
- Removal Cost BHS and HBS.
- A copy of the letter to the TNI chief Air
Force Issues regarding the Settlement
Assets Land Air Force air base
Syamsuddin Noor.
2. Reports TD.
- Land Area A. Yani Airport Parking.
3. Reports FD.
- New Yogyakarta Land Acquisition
Process.
4. Reports MD.
- Decision of the Commission.
- Etc.

8.

28 April 2015 /
28 April 2015

1. Permasalahan Duty Free Juanda .


2. SBU Advertising Selection Process
Approval.
3. Lain-lain.

1. Problems Duty Free Juanda.


2.
SBU Advertising Selection
approval.
3. Others.

9.

26 Mei 2015 /
26 May 2015

1. Informasi dan Arahan PD.


- Reverse Osmosis.
- Penambahan Modal AP Hotel.
- Suplay Listrik untuk Bandara.
- Reklame Ragta Dea.
- Kondisi AP Logistik.
2. Jasa Konsultasi Spin-off Bandara SAMS
Balikpapan.
3. Laporan MD.
4. Masalah Pembenahan Airport Charges
oleh PT Angkasa Pura I (Persero).
5. Surat Permohonan Jet Star terkait
kontribusi atas PSC.
6. Pegawai yang Masuk Masa Persiapan
Pensiun (MPP).
7. Laporan TD.
- Permasalahan Bandar Udara Yogya.
- Jadwal Pembebasan Lahan Yogya
Baru.
8. Presentasi Penggabungan Yayasan.
9. Lain-lain.
- Tanggapan atas Pemberitaan di
Media.
- Bonus Karyawan.
- Laporan Hasil Pekerjaan Sesuai PKS
Surabaya.
- Lain-lain.

1. Information and Referral PD.


- Reverse Osmosis.
- Capital Increase AP Hotel.
- Supply of electricity to service.
- Advertising Ragta Dea.
- Conditions AP Logistics.
2.
Consulting Services Spin-off SAMS
Balikpapan Airport.
3. Report MD.
4. Problems Settling Airport Charges by PT
Angkasa Pura I (Persero).
5.
Application for Jet Star related
contributions on PSC.
6. Employees Sign Retirement Preparation
Period (MPP).
7. Report TD.
- Problems Yogya airport.
- Schedule Yogya New Land Acquisition.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Polana B. Pramesti

1. Tommy Soetomo
Process 2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti (sebagai
Direktur Operasi dan
PTS. Direktur Personalia
& Umum) / (as an
Operation Director and
General and Personnel
Director)
5. Polana B. Pramesti

8. Presentation Foundation Merger.


9. Miscellaneous.
- Comments on News Media.
- Employee Bonus.
- Report of the Works In accordance
MCC Surabaya.
- Etc.

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Yushan Sayuti (sebagai
Direktur Operasi dan
PTS. Direktur Personalia
& Umum) / (as an
Operation Director and
General and Personnel
Director)
4. Polana B. Pramesti

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting
10.

3 Juni 2015 /
3 June 2015

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Agenda Rapat
Meeting Agenda
1. Informasi dan Arahan PD.
- Laporan Rencana Pembelian Tanah
LOP.
- Laporan Rencana Pembelian Tanah
BDJ.
- Keluhan dari Teknik dan Komersial
yang tidak dapat input ke system.

Laporan Keuangan
Financial Report

Peserta Rapat
Meeting Participant

1. Information and Referral PD.


- Land Purchase Plan Report LOP.

2. Piutang Merpati.
3. Permasalahan BHS/HBS.
4. Penunjukan Konsultan Appraisal Kulon
Progo.
5. Laporan TD.
- Eks Bangunan Terminal Banjarmasin
dan Lahan di Bandara I Ngusti
Ngurah Rai.
- Permasalahan Lahan di Kulon Progo.
- Rencana Induk Pengembangan
Bandara Makassar.
6. Lain-lain.
- Pending Matters SBU.
- Persetujuan Pembayaran Deviden.
- Penjualan Pesawat Batavia.
- Persiapan PKD Makassar.
- Green Energy.
- Presentasi Formulasi Bonus.
- Penyelesaian Sertifikat terkait Parkir
Bali (PSB).
- Lain-lain.

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
- Report of the Land Purchase Plan BDJ. 4. Yushan Sayuti (sebagai
Direktur Operasi dan
- Complaints from the Engineering and
PTS. Direktur Personalia
Commercial that can not be input to
& Umum)
the system.
5. Polana B. Pramesti
2. Receivables Pigeons.
3. Problems BHS / HBS.
4. Appointment of Appraisal Consultants
Kulon Progo.
5. Reports TD.
- Former Terminal Building and Land
in Banjarmasin I Ngusti Ngurah Rai
Airport.
- Land Problems in Kulon Progo.
- Makassar Airport Development
Master Plan.
6. Others.
- Pending Matters SBU.
- Approval of Dividend Payment.
- Aircraft Sales Batavia.
- Preparation of PKD Makassar.
- Green Energy.
- Presentation Formulation Bonus.
- Completion Certificate related Bali
Parking (PSB).
- Etc.
1. Matters Pending GVK.
2. Presentation by Mr. GVK Peding Matters
Karthi Gajendran.
3. Presentation of SBU Commercial Bali UP
Date to BOD by Mr. Kanneth.
4. Others.

1. Tommy Soetomo
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti (sebagai
Direktur Operasi dan
PTS. Direktur Personalia
& Umum)
5. Polana B. Pramesti

11.

4 Juni 2015 /
4 June 2015

1. Pending Matters GVK.


2. Presentasi Peding Matters GVK oleh Mr.
Karthi Gajendran.
3. Presentasi SBU Commercial Bali UP
Date to BOD oleh Mr. Kanneth.
4. Lain-lain.

12

28 Juli 2015 /
28 July 2015

1. Penyampaian hasil verifikasi terminal B


Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta.

1. Submission of verification results


of terminal B Adi Sutjipto Airport in
Yogyakarta.
2. Waste their CSR Program Management
2. Unit Pengelola Program CSR NYIA.
Unit.
3. Payment Compensation XV stage of
3. Pembayaran Ganti Kerugian tahap XV
land acquisition at Sultan Hasanuddin
pengadaan tanah di Bandar Udara
Airport +/- 6705 M2.
Sultan Hasanuddin +/- 6.705 M2.
4. Tanggapan atas surat Project Manager 4. The response to the letter Pathways
Proyek Persiapan Pembangunan
Project Manager Project Development
bandara Internasional Yogyakarta.
International airport of Yogyakarta.
5. Laporan Bidang Pengelolaan dana
5. Report of Management of funds the
periode 1 Januari sampai dengan Juni 2015.
period 1 January to June 2015.
6. Hasil Kunjungan Lapangan Dewan
6. Results of Field Visit BOC.
Komisaris.
7. Asset Purchase administration Kalsel.
7. Pembelian Aset Pemprov Kalsel.
8. Advanced Plan for the area of land
8. Rencana lanjutan proses pembebasan
acquisition KKOP.
tanah untuk kawasan KKOP.
9. Explanation of some investment from FD.
9. Penjelasan beberapa investasi dari FD. 10. Procurement PIC ground.
10. PIC Pengadaan tanah.
11. TOR Strategic Partner.
11. TOR Mitra Strategis.
12. Organization of technical personnel
12. Organisasi tenaga teknis shift operasi.
shift operation.
13. Juknis Crisis center OD.
13. Juknis Crisis Center - OD.
14. Laporan MD.
14. Reports MD.
15. Laporan OD.
15. Report of OD.
16. Lain-lain.
16. Miscellaneous.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

13

29 Juli 2015 /
29 July 2015

1. Laporan Posko Lebaran Tahun 2015.


2. YAKKAP
3. Lain-lain.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

1. Report Post Lebaran 2015.


2. YAKKAP
3. Others.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

347

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting
14.

4 Agustus 2015 /
4 August 2015

Agenda Rapat
Meeting Agenda
1. Permasalah Tenaga Asing di SBU
Komersial dengan PT GVK.
2. Kajian Usia Pensiun 58 th.
3. ICAO di Kanada.
4. Pengoperasian Terminal B Yogyakarta.
5. Pemerataan Slot di Yogyakarta.
6. Protokoler Penjeputan Direksi di Kantor
Cabang.
7. Piutang Sesuai Hasil Temuan BPK.
8. EDM Ekspert dan Formasi SDM.
9. Arahan Deputi BUMN dan SesMen.
10. Hasil Rapat dengan Meneg. BUMN
terkait Ultah RI 70.
11. Perbaikan dan Pembenahan Bandara.
12. Review rencana pengembangan
Bandara.
13. Rencana dan Agenda Pembahasan
RKAP 2016.
14. Lain-lain.
- Penyediaan alat X-Ray.
- Pembenahan dan Perbaikan Public
Space dan Runway.
- Piutang Lion Air.
- AOCS (Airport Operation Control
System).
- Posisi IT Group Head.
- Kontrak Kerjasama.
- Lain-lain.

348

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

1. Paparan Program Kerja MD tahun 2016.


2. Evaluasi Radir Tanggal 4 Agustus 2016.
3. Piutang Lion.
4. Paparan Program Kerja OD tahun 2016.
5. Paparan Program Kerja TD tahun 2016.
6. Paparan Program Kerja HD tahun 2016.
7. Paparan Program Kerja FD tahun 2016.
8. Lain-lain.
- Ijin Prinsip AP Retail.
- Ijin Perjalanan ke Luar Negeri.
- Inventarisir dan surat Perjanjian
Rumah Dinas.
- Penugasan SBU komersial Bali.
- Pemindahan Pesawat yang
unserviceable.
- Kebijakan Pengembangan Terminal
Yogyakarta Eksistiang.
- Lain-lain.

1. Problems of Foreign Workers in


Commercial SBU with PT GVK.
2. Studies Retirement Age 58 th.
3. ICAO in Canada.
4. Operation of Terminal B Yogyakarta.
5. Equity Slot in Yogyakarta.
6. Protocol Penjeputan Directors at the
Branch Office.
7. Receivables Under CPC Findings.
8. EDM Ekspert and HR Formation.
9. Tutorial Deputy SOE and SesMen.
10. The results of the Meeting with the
Minister of State. Birthday related State
RI 70.
11. Repair and housekeeping service.
12. Review of Airport development plan.

Peserta Rapat
Meeting Participant
1. Sulistyo Wimbo Hardjito
2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

13. Plan and Agenda Discussion CBP 2016.


14. Other.
- Provision of X-Ray.
- Improvement and Public Space
Improvement and Runway.
- Receivables Lion Air.
- AOCS (Airport Operation Control
System).
- Outstanding IT Group Head.
- Cooperative contract.
- Etc.

15.

11 Agustus 2015 /
11 August 2015

1. Exposure MD Work Programme 2016.


2. Evaluation Radir On August 4, 2016.
3. Receivables Lion.
4. Exposure OD Work Programme 2016.
5. Exposure TD Work Programme 2016.
6. Exposure Work Programme HD 2016.
7. Exposure FD Work Programme 2016.
8. Miscellaneous.
- Permit Principle AP Retail.
- Permission to Travel Abroad.
- Inventory and Home Office letter of
Agreement.
- Assignment of commercial SBU Bali.
- Removal of the unserviceable aircraft.
- Terminal Development Policy
Yogyakarta Eksistiang.
- Etc

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

16.

20 Agustus 2015 / 1. Evaluasi dan Tindak Lanjut Radir


1. Evaluation and Follow-up Radir Date
20 August 2015
Tanggal 11 Agustus 2015.
August 11, 2015.
2. Keikutsertaan Delegasi Indonesia dalam 2. Participation The Indonesian delegation
simposium dan eksebisi ICAO di Kanada.
in ICAO symposium and exhibition in
Canada.
3. Pengoperasian Terminal B Yogyakarta.
3. Operation Terminal B Yogyakarta.
4. Pemetaan Slot di Yogyakarta.
4. Mapping of Slot in Yogyakarta.
5. Protokoler Penjemputan Direksi di
5. Protocol pickup Directors at the Branch
Kantor Cabang.
Office.
6. Piutang sesuai hasil Temuan BPK.
6. Receivables according to the results of
BPK findings.
7. SDM Ekspert dan Formasi SDM.
7. Expert SDM and SDM Formation.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Gunawan Agus Subarata
3. Yushan Sayuti
4. Saptandri Widiyanto

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting
17.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Agenda Rapat
Meeting Agenda

25 Agustus 2015 / 1. Evaluasi dan Tindak Lanjut Radir


25 August 2015
tanggal 20 Agustus 2015.
2. Informasi dan Arahan PD.
- DLKR Kupang dan Surabaya.
- Call Center 172.
- Water Tab.
- Sinergi BUMN (moda terpadu dengan
DAMRI).
3. Program PKD 84 Kupang, tanggal 3
September 2015.
4. Training Area di Bandara Selaparang.
5. Pembebasan Lahan di Banjaramasin.
- Rencana Penyelesaian.
- Batas waktu sampai dengan Akhir
Tahun.
- Kebutuhan Biaya Penyelesaian.
6. Pembebasan Lahan New Yogyakarta
International Airport (NYIA).
- Ref. Koord. Dengan KSP dan Pemprov
terkait Penyelesaian MA.
- CSR, apakah tidak sebaiknya keluar
dari scope Project. Hal ini diakibatkan
koefisien nilai ganti rugi sudah
mencakup hal tersebut.
- Usulan JPN mengawal dalam
pelaksanaan proyek sejak dari proses
pembebasan lahan (ctt. Sudah ada
MOU antara Cabang dengan Kejati).

7. Tindak Lanjut hasil Pelelangan relayout


TI-Surabaya.
8. Laporan FD.
- Outstanding Saldo Piutang
PT Merpati Nusantara.
- Piutang PT Garuda Indonesia atas
Jasa BHS/HBS.
- Tunggakan antara lain:
a. Sepinggan Sarana Utama.
b. CV. Christly Jaya.
c. PT Surya Sukses Makmur.
d. PT Delta Indo.
e. CV. Meditama Balikpapan.
- Lain lain
18.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

2 September 2015 1. Evaluasi dan Tindak Lanjut Radir


/ 2 September
tanggal 25 Agustus 2015.
2015
2. Informasi dan Arahan PD.
- Fasilitas Lounge untuk Mitra Kerja
Angkasa Pura I.
- Tema CSR AP I.
- Lomba Lari Airport 10 K.
3. Laporan FD perihal hasil pertemuan
dengan BPK.
4. Laporan HD.
- Program Latihan Dasar bagi Avsec di
Surabaya.
- Formasi Capeg.
- Persoalan Sdr. Hanifa.
5. Laporan MD.
- Perihal Rencana Pengembangan
Kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai
Bali.
6. Lain-lain.
- PTS Corporate Secretary.
- Jadwal Pertemuan dengan Bina
Marga.
- Penyelesaian Permasalahan Lahan
Proyek NYIA.
- Lain-lain.

Laporan Keuangan
Financial Report

Peserta Rapat
Meeting Participant

1. Evaluation and Follow-up Radir dated


August 20, 2015.
2. Information and Referral PD.
- DLKR Kupang and Surabaya.
- Call Center 172.
- Water Tab.
- SOE Synergy (integrated mode with
DAMRI).
3. Program PKD 84 Kupang, dated 3
September 2015.
4. Training Area in Selaparang.
5. Land Acquisition in Banjaramasin.
- Completion Plan.
- Deadline until the End of the Year.
- Requirement Settlement Costs.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

6. Land Acquisition New Yogyakarta


International Airport (waste their).
- Ref. Coordinator. KSP and
administration associated with the
Settlement MA.
- CSR, does not want to sign out of
scope Project. This is due to the
coefficient of the compensation
already includes it.
- Proposed JPN oversee the
implementation of the project since
the land acquisition process (ctt.
Already there MOU between Branch
with Attorney).
7. Follow up the results of auctions relayout
TI-Surabaya.
8. Reports FD.
- Outstanding Balance Receivable PT
Merpati Nusantara.
- Receivables PT Garuda Indonesia on
Services BHS/HBS.
- Arrears among others:
a. Sepinggan Sarana Utama.
b. CV. Christly Jaya.
c. PT Surya Sukses Makmur.
d. PT Delta Indo.
e. CV. Meditama Balikpapan.
- Etc
1. Evaluation and Follow-up Radir dated
August 25, 2015.
2. Information and Referral PD.
- Facilities for Partner Lounge Angkasa
Pura I.
- CSR themes AP I.
- Competition Run Airport 10 K.
3. FD reports regarding the results of the
meeting with CPC.
4. Report HD.
- Basic Training Programme for AVSEC
in Surabaya.
- Formation Capeg.
- The issue of Br. Hanifa.
5. Reports MD.
- About Plan Capacity service I Gusti
Ngurah Rai Bali.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

6. Others.
- PTS Corporate Secretary.
- Schedule meeting with Highways.
- Completion of Project Land Problems
waste their.
- Etc

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

349

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting
19.

20.

9 September
2015 /
9 September
2015

15 September
2015 /
15 September
2015

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Agenda Rapat
Meeting Agenda
1. Evaluasi dan tindak lanjut Radir tanggal
2 September 2015.
2. Informasi dan Arahan PD.
- Rakor dengan para GM bersama
dengan seluruh GH dan Manajemen
Anak Perusahaan.
- Permohonan perpanjangan Sewa
Tanah APP.
- Kontak Center 172.
- Penugasan APS Perihal Pemeliharaan
Taman di Airport.
- Fast Track APP.
- Pergantian GM Surabaya.
- Kontrak Pak Bien Subiantoro.
3. Laporan TD.
- Laporan Hasil survey penambahan
fasilitas penghubung TA dan TB
Bandara Adisucipto Yogyakarta.
- Permenhub PM 43 Tahun 2015
tentang: Konsesi dan Bentuk
Kerjasama Lainnya Antara
Pemerintah Dengan Badan Usaha
Bandar Udara untuk Pelayanan Jasa
Kebandarudaraan.
- Pemanfaatan Aset AP I oleh Airnav.
4. Laporan HD Evaluasi Usia Pensiun 58
tahun.
5. Laporan OD.
- OS APS untuk kantor Cabang
Surabaya, Denpasar dan kantor
Pusat akan berakhir bulan Desember
2015.
- AOCS (Airport Operation Control
System).
6. Laporan MD.
- Program Kerja Direktorat Marketing.
- Shareholder Aspiration Anak
Perusahaan.
7. Workshop Procurement (Terkait KEP
yang akan berlaku 2016).

1.
Evaluation
and
follow-up
Radir
September 2nd, 2015.
2. Information and Referral PD.
- The coordination meeting with the
GM along with the rest of GH and
Management Subsidiary.
- Request an extension of Land Rent
APP.
- Contact Center 172.
- Assignment Concerning APS
Maintenance Park at Airport.
- Fast Track APP.
- Substitution GM Surabaya.
- Contracts Mr. Bien Subiantoro.
3. The TD report.
- Reports survey results liaison
additional facility TA and TB
Yogyakarta Adisucipto Airport.
- Permenhub PM 43 Year 2015
concerning: Concessions and Other
Forms of Cooperation Between the
Government and Enterprises Airport
to Airport Affairs Services.

1. Evaluasi dan tindak lanjut Radir tanggal


9 September 2015.
2. Informasi dan Arahan PD.
- Hasil Rakor antara Induk dan Anak
Perusahaan.
- Jadwal Pertemuan dengan Airnav
- Program Benchmarking.
- Pembangunan Bandara El Tari
Kupang.
- CSR di NTT (Kupang).
3. Laporan MD (Penugasan kepada Anak
Perusahaan).
4. Laporan FD.
- Permasalahan Pembebasan Tanah
untuk New Yogya Internasional
Airport (NYIA).
- Up-dating RJPP.
- Struktur dan SDM di IT Group.

1. Evaluation and follow-up Radir dated 9


September 2015.
2. Information and Referral PD.
- The results of meetings held between
Parent and Subsidiary.
- Schedule Meeting with Airnav.
- Benchmarking Program.
- Construction of El Tari Kupang Airport.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

- Asset Utilization AP I by Airnav.


4. HD Evaluation Reports Retirement Age
58 years.
5. Reports OD.
- OS APS for branch offices Surabaya,
Denpasar and the central office will
expire in December 2015.
- AOCS (Airport Operation Control
System).
6. Report MD.
- Work Program Directorate of
Marketing.
- Aspiration Shareholder Subsidiaries.
7.
Procurement Workshop (Related PEM
that will apply in 2016).

- CSR at NTT (Kupang).


3. Report MD (Assignment to the Subsidiary).
4. Reports FD.
- Problems Land Acquisition for New
Yogya International Airport (waste
their).
- Up-dating RJPP.
- The structure and human resources in
the IT Group.
- Financing Structure in AP I.
5. Report HD (Assessment and Evaluation
Retirement Age 58 years).
6. Report OD (Land AP I which is used by the
Air Force Balikpapan).
7. Report of TD (increase airport capacity).

- Struktur Pembiayaan di AP I.
5. Laporan HD (Kajian dan Evaluasi Usia
Pensiun 58 tahun).
6. Laporan OD (Lahan AP I yang
dimanfaatkan oleh TNI AU Balikpapan).
7. Laporan TD (peningkatan kapasitas
bandara).
8. Lain-lain.
8. Others.
- Petugas Avsec.
- Officer AVSEC.
- Teguran Pak Pontas (Buangan limbah
- Strike Pak Pontas (sewage effluent at
di Bandara Adisucipto Yogyakarta).
Yogyakartas Adisucipto Airport).
- Komisaris Anak Perusahaan.
- Commissioner Subsidiary.
- Lain-lain.
- Etc

350

Peserta Rapat
Meeting Participant

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Agenda Rapat
Meeting Agenda

Laporan Keuangan
Financial Report

Peserta Rapat
Meeting Participant

21

23 September
2015 /
23 September
2015

1. Informasi dan Arahan PD.


- Fungsi Elban dan IT.
- PSC
- Jadwal Usulan RKA tahun 2016.
- Jadwal Kunjungan Kerja ke Lombok.
2. Laporan MD.
3. Laporan HD.
4. Laporan FD.
5. Lain-lain.

1. Information and Referral PD.


- Functions Elban and IT.
- PSC
- Proposed Schedule RKA 2016.
- Schedule working visit to Lombok.
2. Reports MD.
3. Report HD.
4. Reports FD.
5. Others.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

22.

29 September
2015 /
29 September
2015

1. Informasi dan Arahan PD


- Surat PD ke GM Kupang
- Pembahasan Usulan RKA tahun 2016
- Audit Bandara oleh Dirhubud
- Kunker Komisi V (Panja Konektivitas
Laut)
- Pemilihan Mitra Strategis
- Tugas-tugas yang belum selesai dari
Direksi yang akan berakhir masa
tugasnya
- Utang Piutang
2. Evaluasi Radir tanggal 23 September
2015.
- Fungsi Elban dan IT.
- PSC
- Jadwal Usulan RKA tahun 2016.
- Jadwal Kunjungan Kerja ke Lombok.
3. Laporan MD.
- Komisaris Anak Perusahaan.
- Rearrangement SDM SBU.
4. Laporan OD.
- Penataan Ulang Tenan di Yogyakarta.
- CSR Adisucipto.
- Pembinaan Para GM.
5. Presentasi APS (Terkait persiapan lomba
lari dalam rangka HUT PT Angkasa Pura I
(Persero) ke 52).
6. Laporan FD.
- Progress Penyusunan RKA 2016.
- PSC Air Crew.
7. Laporan HD.
8. Laporan TD.
9. Lain-lain.

1. Information and Referral PD.


- Letter to GM PD Kupang.
- Discussion of Proposed RKA 2016.
- Audit service by Dirhubud.
- Kunker Commission V (Panja
Connectivity Sea).
- Selection of Strategic Partners.
- The tasks unfinished business from
the Board of Directors that will end
their mandate.
- Debts.
2. Evaluation Radir dated 23 September
2015.
- Functions Elban and IT.
- PSC
- Proposed Schedule RKA 2016.
- Schedule working visit to Lombok.
3. Report MD.
- Commissioner Subsidiary.
- Rearrangement HR SBU.
4. Reports OD.
- Restructuring Tenan in Yogyakarta.
- CSR Adisucipto.
- Development of GMs.
5. Presentation of APS (Related preparatory
race in celebrating PT Angkasa Pura I
(Persero) to 52).
6. Reports FD.
- Progress Preparation of RKA 2016.
- PSC Air Crew.
7. Report HD.
8. Reports TD.
9. Other.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

23.

6 Oktober 2015 /
6 October 2015

1. Informasi dan Arahan PD.


- Jadwal Kegiatan Direksi minggu ini.
- Perlambatan Ekonomi Nasional.
2. Evaluasi Radir Tanggal 29 September
2015.
3. Evaluasi Hasil Rapat Usulan RKA 2016.
4. Laporan OD (Pekerjaan Pemagaran di
BIK).
5. Aset Gedung CFE dan Rencana
Pembelian Tanah Gapura.
6. Laporan TD (Pengadaan Tanah NYIA
sesuai KEP.182 tahun 2014).
7. Lain-lain.
- Undangan ke Semarang.
- Workshop dengan GVK.
- Menterjemahkan Dokumen ICAO.
- Ijin Perjalanan Dinas ke Barcelona.
- Struktur Organisasi ERP.
- Lain-lain.

1. Information and Referral PD.


- Schedule of Directors this week.
- National Economic Slowdown.
2.
Evaluation Radir Date 29 September
2015.
3.
Evaluation of Proposed RKA Meeting
2016.
4. Report of OD (Works Fencing in BIK).
5. Asset CFE Building and Land Purchase
Plan Gapura.
6. Report of TD (the Land Acquisition waste
their corresponding KEP.182 2014).
7. Others.
- Invitation to Semarang.
- Workshop with GVK.
- Translating Documents ICAO.
- Permit Official Travel to Barcelona.
- Organization Structure ERP.
- Etc

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Gunawan Agus Subarata
3. Yushan Sayuti
4. Polana B. Pramesti

24.

13 Oktober 2015 / 1. Presentasi oleh Perdana Consulting


1. Presentation by Prime Consulting About
13 October 2015
Perihal Pekerjaan SAP PT Angkasa Pura I
Jobs SAP PT Angkasa Pura I (Persero).
(Persero).
- Kesipan RDP DPR Komisi VI.
- RDP Kesipan House of
Representatives Commission VI.
- Presentasi PCP terkait TOR Pemilihan
- Presentation PCP related TOR
Mitra Strategis.
Strategic Partner Selection.
- Laporan HD (Proses Penerimaan
- HD Reports (Process Recruitment).
Pegawai).
- Presentasi Konsultan funding finance.
- Presentation Consultant finance
funding.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Saptandri Widiyanto

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

351

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting
25.

26.

27.

Agenda Rapat
Meeting Agenda

9 November
Pemberhentian dan Pengangkatan
2015 /
Anggota-Anggota Direksi PT Angkasa
9 November 2015 Pura I (Persero) serta Pembahasan Tugas,
Tanggung Jawab dan Kewenangan Direksi
terkait adanya Keputusan Menteri Badan
Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum
Pemegang Saham PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor: SK-222/MBU/11/2015
tanggal 9 Nopember 2015.
10 November
2015 /
10 November
2015

1. Informasi dan Arahan PD.


- Pembinaan SDM Sekretaris Direksi.

17 November
2015 /
17 November
2015

1. Pemanfaatan Lahan Bandara oleh TNI


AU.
2. Rencana Kedatangan RI-1 ke
Balikpapan.
3. Surat Permohonan bertemu BOD dari
Pimpro Yogya.
4. Lain-lain.
- Acara Pisah Sambut.
- Konsep Pemilihan Mitra Strategis.

- RKAP
- Jadwal Kegiatan BOD.
- Pembina/Supervisi Fungsi Leher.
- TOR Strategic Partner.
- Klaim Asuransi Lion Air.
- ID Card Pegawai.
2. Penambahan Tugas dan Fungsi
Pelayanan pada OD.
3. Lain-lain.
- Risalah Rapat Pembagian Tugas,
Tanggungjawab dan Kewenangan
BOD.
- Delegasi pada acara ICAO di
Montreal Canada.

- RUPS Anak Perusahaan.


- Penetapan X-Ray sebelum check-in.

352

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Peserta Rapat
Meeting Participant

Dismissal and Appointment of Members


of the Board of Directors of PT Angkasa
Pura I (Persero) and Discussion Tasks,
Responsibilities and Authority of the Board
of Directors related to the Decree of the
Minister for State Owned Enterprises as the
General Meeting Peamegang Shares of PT
Angkasa Pura I (Persero) Number: SK-222/
MBU/11/2015 dated November 9, 2015.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Moch. Asrori
3. Novrihandri
4. Wendo Asrul Rose
5. Polana B. Pramesti
6. Adi Nugroho

1. Information and Referral PD.


- Human Resource Development
Secretary Directors.
- CBP
- Schedule BOD.
- Pembina/Supervision Function Neck.
- TOR Strategic Partner.
- Insurance Claim Lion Air.
- ID Card Employee.
2. Addition of Job and Function Services at
OD.
3. Others.
- Minutes of the Meeting of Division of
Tasks, Responsibilities and Authority
BOD.
- Delegation at the ICAO in Montreal
Canada.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Moch. Asrori
3. Novrihandri
4. Wendo Asrul Rose
5. Polana B. Pramesti
6. Adi Nugroho

1. Land use by the Air Force service.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Moch. Asrori
2. Plan Arrival RI-1 to Balikpapan.
3. Novrihandri
4. Wendo Asrul Rose
3. Application for BOD meeting of Pimpro 5. Polana B. Pramesti
Yogya.
6. Adi Nugroho
4. Others.
- Split Welcomes Events.
- Concept Selection of Strategic
Partners.
- GMS Subsidiary.
- Determination of X-Ray before checkin.

28.

19 November
2015 /
19 November
2015

1. Pembahasan Materi FGD Road Map


BUMN.
2. Presentasi Pimpro NYIA.
3. Lain-lain.

1. Discussion Materials FGD Road Map 1. Sulistyo Wimbo Hardjito


SOE.
2. Moch. Asrori
2. Presentation waste their Pimpro.
3. Novrihandri
3. Others.
4. Wendo Asrul Rose
5. Polana B. Pramesti
6. Adi Nugroho

29.

24 November
2015 /
24 November
2015

1. Informasi dan Arahan PD.


2. Pembahasan Realisasi RKA 2015 dan
RKAP 2016.
3. Lain-lain.

1. Information and Referral PD.


2. Discussion Realization RKA CBP 2015 and
2016.
3. Others.

30.

1 Desember
2015 /
1 December 2015

1. Paparan RJPP 2014 2018 (Revisi).


2. Paparan Proyek Semarang dan Proyek
Banjarmasin.

1. Exposure RJPP 2014-2018 (Revised).


1. Sulistyo Wimbo Hardjito
2. Exposure Project Project Semarang and 2. Moch. Asrori
Banjarmasin.
3. Novrihandri
4. Wendo Asrul Rose
5. Polana B. Pramesti
6. Adi Nugroho

31.

8 Desember
1. Informasi dan Arahan PD.
2015 /
2. Handling eksekutif private jet di Bali.
8 December 2015 3. Lain-lain.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Information and Referral PD.


2. Handling private executive jet in Bali.
3. Others.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Moch. Asrori
3. Novrihandri
4. Wendo Asrul Rose
5. Polana B. Pramesti
6. Adi Nugroho

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Moch. Asrori
3. Novrihandri
4. Wendo Asrul Rose
5. Polana B. Pramesti
6. Adi Nugroho

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

No. Tanggal Rapat


Date of
Meeting
32.

30 Desember
2015 /
30 December
2015

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Agenda Rapat
Meeting Agenda
1. Tindak lanjut hasil Keputusan
Pengadilan KPPU.
2. GAT dan Offshore Marketing.
3. Pengelolaan Lounge di Banjarmasin dan
Yogya.
4. Re-design Terminal (Sub dan Upg).
5. Pembuatan ID Card Pegawai.
6. Masalah Tanah di Bandara Lombok dan
Perjanjiannya.
7. Laporan FD (Terkait dengan Airnav dan
Airline).
8. Laporan OD (CCTV untuk Airside).
9. Lain-lain.
- Pembangunan Kantor.
- Puncak HUT AP I tahun 2016 di
Kupang.
- Rapim tanggal 21 s.d. 22 Januari 2016
di Kantor Pusat Jakarta.
- Penutupan Posko Nataru 2015/2016
- Tambahan Modal Gapura.

Sepanjang tahun 2015, agenda, tanggal dan peserta Rapim


adalah sebagai berikut.

Peserta Rapat
Meeting Participant

1. Follow-up results of the Commissions


Order of the Court.
2. GAT and Offshore Marketing.
3. Management Lounge, Banjarmasin and
Yogyakarta.
4. Re-design Terminal (Sub and UPG).
5. Making ID Card Employee.
6. Problems Land in Lombok Airport and its
Agreement.
7.
Report FD (Related with Airnav and
Airline).
8. Reports OD (CCTV to Airside).
9. Other.
- Development Office.
- The highlight of the anniversary of AP
I in 2016 in Kupang.
- The meeting on 21 s.d. January 22,
2016 at the Head Office in Jakarta.
- Closure of Post Nataru 2015/2016.
- Additional Capital Gate.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Moch. Asrori
3. Novrihandri
4. Wendo Asrul Rose
5. Polana B. Pramesti
6. Adi Nugroho

Throughout 2015, agenda, dates and participants of the


Meeting are as follows.

Tabel Agenda, Tanggal dan Peserta Rapim / Table Agenda, date and participants of the Meeting of Leaders
No.

Tanggal Rapat
Date of Meeing

1.

13, 14 Agustus 2015 /


13, 14 August 2015

2.

10, 11 September
2015 /
10, 11 September
2015

3.

2, 3 Oktober 2015 /
2, 3 October 2015

Agenda Rapat
Meeting Agenda
1. Pertanggungjawaban Realisasi RKAP
Semester I dan Bulan Juli tahun 2015.
2. Arahan Direksi.
3. Lain-lain.

1.
Accountability
Realization
Semester I and July 2015.
2. Referral Board of Directors.
3. Others.

1. Paparan Anak Perusahaan, Para


Pimpro, Para GH yang mewakili
Direktorat dan Para General
Manager.
2. Arahan Direksi.

1. Exposure to the Subsidiary, the project 1. Sulistyo Wimbo Hardjito


leader, the GH representing the 2. Robert D. Waloni
Directorate and the General Manager. 3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
2. Referral Board of Directors.
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

1. Paparan Anak Perusahaan, Para


General Manager dan Para Pimpro.

1.
Exposure to the Subsidiary, the
General Manager and the Project
Manager.
2. Tutorial Board of Directors.
3. Others.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

1. Presentation General Manager.


2. Presentation of the Board of Directors
of the Subsidiary.
3. Presentation Group Head.
4. Referral Board of Directors.

1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Moch. Asrori
3. Novrihandri
4. Wendo Asrul Rose
5. Polana B. Pramesti
6. Adi Nugroho

2. Arahan Direksi.
3. Lain-lain.
4.

Peserta Rapat
Meeting Participant

16, 17 Desember
1. Presentasi General Manager.
2015 /
2. Presentasi Direksi Anak Perusahaan.
16, 17 December 2015
3. Presentasi Group Head.
4. Arahan Direksi.

CBP 1. Sulistyo Wimbo Hardjito


2. Robert D. Waloni
3. Gunawan Agus Subarata
4. Yushan Sayuti
5. Polana B. Pramesti
6. Saptandri Widiyanto

Agenda, tanggal dan peserta rapat gabungan Direksi dan


Dewan Komisaris telah dijabarkan pada bagian agenda,
tanggal dan peserta rapat gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi dalam laporan tahunan ini.

Agenda, dates and participants of a joint meeting of the Board


of Directors and Board of Commissioners have been outlined
on the agenda, date and participants of the joint meeting of
the Board of Commissioners and Board of Directors in this
annual report.

PROGRAM ORIENTASI BAGI DIREKSI BARU

ORIENTATION PROGRAM FOR NEW DIRECTORS

Program pengenalan dimaksudkan agar Direksi yang berasal


dari berbagai latar belakang dapat saling mengenal dan
memahami Perseroan.

Recognition programs intended to Board of Directors from


different backgrounds can know and understand each
company.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

353

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Program Pengenalan meliputi hal-hal sebagai berikut.


1. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk
mengadakan program pengenalan yang materinya
meliputi:
a. Pelaksanaan
prinsip-prinsip
good
corporate
governance oleh Perseroan
b. Gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan
tujuan, sifat, lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan
operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan
jangka panjang, posisi kompetitif, tingkat risiko dan
berbagai masalah strategis lainnya.
c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang
didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem
dan kebijakan pengendalian internal, termasuk
Komite Audit.
d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab
Direksi dan hubungan kerja dengan Dewan Komisaris
serta hal-hal yang tidak diperbolehkan dilakukan
oleh seorang anggota Direksi.
2. Sekretaris Perusahaan menyiapkan hal-hal yang
diperlukan untuk melakukan program pengenalan seperti:
a. Jadwal pertemuan dengan Dewan Komisaris dan
Pejabat Perseroan
b. Materi Presentasi oleh Komisaris Utama
c. Materi Presentasi oleh Direktur Utama
3. Sekretaris Perusahaan memberitahukan Direktur Utama
atau penggantinya bahwa program pengenalan siap
untuk dilaksanakan.
4. Sekretaris Perusahaan menyiapkan dan menyampaikan
undangan yang dilengkapi dengan bahan-bahan
program pengenalan Anggota Direksi yang baru.
5. Anggota Direksi yang baru ditunjuk mempelajari bahanbahan yang diterima.
6. Dewan Komisaris dan Direksi mengikuti program
pengenalan Anggota Direksi yang baru ditunjuk berupa:

The introduction of the program include the following.


1. The Company Secretary is responsible for the introduction
of the material entered the program include:

Presentasi oleh Komisaris Utama


Presentasi oleh Direktur Utama
Perkenalan dengan Pejabat-pejabat Perseroan
Presentasi ringkas dari Pejabat Perseroan mengenai
bidang yang menjadi kewenangan masing-masing.
7. Bila masih terdapat hal-hal yang perlu ditanyakan oleh
Anggota Direksi yang baru ditunjuk, maka pertanyaan
dapat diajukan baik secara tertulis maupun lisan kepada
pihak-pihak yang terkait.
8. Apabila diperlukan, Sekretaris Perusahaan mengatur
kunjungan Direksi ke unit kerja/kantor cabang/proyek
Perseroan.
9. Sekretaris Perusahaan mendokumentasikan daftar hadir
atas pelaksanaan program pengenalan.

a. Implementation of the principles of good corporate


governance by the Company
b. A description of the Company related to the objectives,
nature, scope of activities, financial performance and
operations, strategy, business plans short-term and
long-term, competitive position, risk levels and a
variety of other strategic issues.
c. Description related to delegated authority, audit
internal and external, internal control systems and
policies, including the Audit Committee.
d. Description of the tasks and responsibilities of the
Board of Directors and working relationships with
the Board of Commissioners and the things that are
not allowed to be done by a member of the Board of
Directors.
2. Company Secretary to prepare the things needed to
perform recognition programs such as:
a. Schedule a meeting with the Board of Commissioners
and Officers of the Company
b. Material Presentation by Commissioner
c. Material Presentation by the Managing Director
3. The Secretary of the Company informed the President or
his successor that the introduction of the program is ready
to be implemented.
4. The Company Secretary to prepare and submit an
invitation that comes with the introduction of program
material new Board Member.
5. Members of the Board of Directors which newly appointed
learn the materials received.
6. The Board of Commissioners and Board of Directors
following the introduction of the program new Board
Members appointed include:
a. Presentation by Commissioner
b. Presentation by Director
c. Settling with officials of the Company
d. A brief presentation of the Officer of the Company
regarding the field of the authorities of each
7. If there are things that need to be asked by newly
appointed Member of the Board of Directors, then the
question can be submitted either in writing or orally to the
parties concerned.
8. If necessary, the Board of Directors Corporate Secretary
arrange visits to work units / branches / projects of the
Company.
9. Corporate Secretary documenting attendance list for the
implementation of recognition programs.

Selama tahun 2015 telah diangkat Direksi Baru di Angkasa


Pura Airports yaitu: Sulistyo Wimbo Hardjito, Saptandri
Widiyanto sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK98/MBU/06/2015 tanggal 22 Juni 2015 dan pengangkatan
yaitu: Wendo Asrul Rose, Moch. Asrori, Novrihandri dan Adi
Nugroho sesuai Keputusan Kementerian BUMN Nomor:
SK-222/MBU/11/2015 tanggal 9 November 2015, program
orientasi/pengenalan Direksi baru di Angkasa Pura Airports
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pedoman kerja Direksi

During the year 2015 has been appointed New Board of


Directors at Angkasa Pura Airports, namely: Sulistyo Wimbo
Hardjito, Saptandri Widiyanto according to Decree of the
Minister of BUMN Number: SK-98/MBU/06/2015 dated June
22, 2015 and the appointment are: Wendo Asrul Rose, Moch.
Asrori, Novrihandri and Adi Nugroho accordance with the
Decision SOE Ministry Number: SK-222/MBU/11/2015 dated
9 November 2015, the program orientation/introduction
of new directors at Angkasa Pura Airports is carried out in

a.
b.
c.
d.

354

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

(Board Manual), Direksi baru telah mengikuti orientasi yang


dilaksanakan dalam Rapim yaitu paparan oleh para General
Manager, Group Head, Pimpro dan Direksi Anak Perusahaan,
dan dengan melaksanakan peninjauan langsung ke bandarabandara.

accordance with the guidelines of Directors (Board Manual),


a new Board of Directors has followed the orientations held in
Rapim that exposure by the General Manager, Group Head,
Project Manager and the Board of Directors of subsidiaries,
and by carrying out a review of langsuang to airports.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIREKSI

DIRECTOR COMPETENCE DEVELOPMENT

Sepanjang tahun 2015, anggota Direksi Perseroan telah


mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa
pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel
berikut.

Throughout 2015, members of the Board of Directors The


Company has participated in various programs to increase the
competence in the form of training, workshops, conferences,
seminars, as the following table.

Tabel Pelatihan Direksi / Table of Directors Training


Direksi
Director

Sulistyo Wimbo
Hardjito

Saptandri
Widiyanto

Periode
Period

Materi Pengembangan
Kompetensi /Pelatihan
Competency Improvement
/ Training Material

President
Director

22 Juni 2015
sekarang /
22 June 2015
now

- 1st ASEAN Marketing


Summit 2015
- Seminar dan FGD
Pelayanan Fiskal dan
Tata Kelola Pembangunan
Infrastruktur.

Human Capital
and General
Affair
Director

22 Juni 2015
9 November
2015 /
22 June 2015
9 November
2015

- 5 - 9 Oktober 2015, Jepang.


- 2015 ACI Asia - Pacific HR
- 15 September - 20
Best Practice Seminar dan
November 2015, Jakarta.
Kegiatan Benchmarking
Ke Haneda International
- 5 - 9 October 2015, Japan.
Airport Jepang
- 15 September - 20
- Certified Human Resources
November 2015, Jakarta.
Professional

Jabatan
Position

PENILAIAN KINERJA DIREKSI


Direksi berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan
pencapaian kinerjanya. Untuk mendukung hal tersebut, telah
dilakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris melalui Key
Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris tahun 2015
yang telah disahkan oleh Pemegang Saham melalui kontrak
manajemen dan assessment.

Waktu dan Tempat


Pelaksanaan
Date and Place

Jenis Pelatihan dan


Penyelenggara
Type of Training and
The Organizer

- 9 Oktober 2015, Jakarta.


- 22 Oktober 2015, Jakarta.

- Markplus Inc
- Kementerian
Keuangan

- 9 October 2015, Jakarta.


- 22 October 2015, Jakarta.

- Markplus Inc
- Ministry of Finance
- Airport Council
International
- Unika Atmajaya
- Airport Council
International
- Atmajaya Christian
University

BOARD OF DIRECTOR PERFORMANCE


ASSESSMENT

The Board of Directors is committed to continuously improve


its performance achievement. To support this, we conducted
performance assessment BOC through Key Performance
Indicator (KPI) of the Board of Commissioners in 2015 which
was approved by the shareholders through management
contracts and assessment.

PENILAIAN KINERJA DIREKSI BERDASARKAN KPI

PERFORMANCE EVALUATION OF DIRECTORS BASED


ON KPI

Penilaian kinerja Direksi melalui Key Performance Indicator


(KPI) tahun 2015 yang telah disahkan oleh Pemegang Saham
melalui kontrak manajemen.

Performance assessment of the Board of Directors through


the Key Performance Indicator (KPI) 2015 was approved by
the shareholders through management contracts.

PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DIREKSI

PERFORMANCE ASSESSMENT PROCEDURE OF


DIRECTORS

Penilaian kinerja Direksi melalui KPI dilakukan oleh Pemegang


Saham melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan.

KPI performance assessment conducted by the Board of


Directors through the Shareholders through the mechanism
of General Meeting of Shareholders.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

355

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

KRITERIA PENILAIAN KINERJA DIREKSI

PERFORMANCE EVALUATION CRITERIA OF DIRECTORS

Kriteria penilaian kinerja Direksi meliputi:

The evaluation criteria for the performance of the Board of


Directors include:
1. Finance and Markets
2. Customer Focus
3. Product and Process Effectiveness
4. The focus of Manpower
5. Leadership, Governance and Social Responsibility

1. Keuangan dan Pasar


2. Fokus Pelanggan
3. Efektivitas Produk dan Proses
4. Fokus Tenaga Kerja
5. Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab
Kemasyarakatan
PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA DIREKSI

PARTY WHO PERFORMANCE ASSESSMENT BOARD

Pihak yang melakukan Penilaian kinerja Direksi adalah


Pemegang Saham dalam RUPS berdasarkan kewajiban yang
tercantum dalam Perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar maupun amanat Pemegang Saham. Direksi
akan mempertanggungjawabkan kinerja mereka pada
periode 2015 dalam RUPS yang akan diselenggarakan pada
tahun 2016.

Parties undertake assessment of performance of Directors are


Shareholders at the AGM based on the obligations set forth
in the applicable legislation and the Articles of Association
as well as the mandate of the Shareholders. The Board of
Directors will be accountable for their performance in the
period 2015 the AGM to be held in 2016.

HASIL PENILAIAN KINERJA DIREKSI

PERFORMANCE ASSESSMENT RESULTS OF DIRECTORS

Pencapaian KPI Direksi tahun 2015 sebagai berikut.

KPI Achievement Board of Directors in 2015 as follows.

Tabel Hasil Penilaian Kinerja Direksi / Tabel of Results of Performance Assessment of Directors
Indikator
Indicator

No.

Nilai
Score

1.

Keuangan dan Pasar / Finance and Market

20

18,44

2.

Fokus Pelanggan / Customer Focus

24

24,41

3.

Efektivitas Produk dan Proses / Product and Process effectivity

18

16,12

4.

Fokus Tenaga Kerja / Labor Focus

20

21,00

5.

Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan / Leadership, Governance and Social
Responsibility

18

18,32

100,00

98,28

Total / Total

356

Bobot
Value

PENILAIAN KINERJA DIREKSI BERDASARKAN


ASSESSMENT GCG

BOAR OF DIRECTOR PERFORMANCE ASSESSMENT


BASED ON GCG ASSESSMENT

Direksi berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan


pencapaian kinerjanya. Untuk mendukung hal tersebut,
dilakukan penilaian kinerja Direksi melalui Assessment GCG.
Penilaian kinerja Direksi melalui Assessment yang telah
dilakukan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut.

The Board of Directors is committed to continuously improve


its performance achievement. To support this, an assessment
of the performance of the Board of Directors through the
Assessment GCG. Performance assessment of the Board of
Directors through the Assessment has been carried out in 2015
are as follows.

PROSEDUR PELAKSANAAN ASSESSMENT KINERJA DIREKSI

PERFORMANCE ASSESSMENT PROCEDURE FOR


IMPLEMENTATION OF DIRECTORS

Prosedur Pelaksanaan Assessment GCG terkait Kinerja Direksi


adalah, sebagai berikut.
1. Direksi menugaskan tim assessment GCG dalam
melaksanakan Self Assessment.
2. Tim Assessment mengkoordinir seluruh unit kerja terkait
termasuk berkoordinasi dengan Dewan Komisaris dalam
rangka melaksanakan Assessment GCG.

Implementation Procedures Related GCG Performance


Assessment The Board of Directors is as follows.
1. The Board of Directors commissioned the assessment
team in implementing GCG Self Assessment.
2. Assessment Team coordinates all related units including
coordination with BOC in order to implement GCG
Assessment.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

3. Tim Assessment memberikan nilai komposit termasuk


faktor positif dan negatif untuk disampaikan kepada
Direksi dan kemudian dimintakan persetujuan Dewan
Komisaris.
4. Pelaksanaan Assessment GCG ini dilaksanakan secara
periodik setiap tahun.

3. Assessment Team provides a composite score including


positive and negative factors to be submitted to the
Board of Directors and then seek approval of the Board
of Commissioners.
4. Implementation of GCG Assessment is carried out
periodically every year.

KRITERIA PENILAIAN KINERJA DIREKSI

PERFORMANCE EVALUATION CRITERIA OF DIRECTORS

Kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja Direksi


tersebut meliputi:
1. Pelaksanaan program pelatihan/pembelajaran Direksi;
2. Pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung
jawab Direksi yang jelas;
3. Penyusunan perencanaan perusahaan;
4. Pemenuhan target kinerja perusahaan;
5. Pelaksanaan pengendalian operasional dan keuangan
terhadap implementasi rencana dan kebijakan
perusahaan;
6. Pelaksanaan pengurusan perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar;
7. Pelaksanaan hubungan yang bernilai tambah bagi
perusahaan dan pemangku kepentingan;
8. Memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan
anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi;

Criteria used in the assessment of the performance of the


Board of Directors include:
1. Conducting training programs/learning of Directors;
2.
The division of duties/functions, powers and
responsibilities are clear;
3. Preparation of corporate planning;
4. Meeting the performance targets of the company;
5. Implementation of operational and financial control over
the implementation of plans and policies of the company;

9. Pelaksanaan keterbukaan informasi dan komunikasi,


serta penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris
dan Pemegang Saham secara tepat waktu;
10. Penyelenggaraan rapat Direksi dan kehadiran pada
rapat Dewan Komisaris;
11. Penyelenggaraan pengawasan intern yang berkualitas
dan efektif;
12. Penyelenggaraan fungsi Sekretaris Perusahaan yang
berkualitas dan efektif;
13. Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya
sesuai peraturan perundang-undangan.
PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA DIREKSI
Pihak yang melakukan penilaian kinerja Direksi terdiri dari
tim assessment dari PT Bumi Pertiwi Mandiri Consultant.

6. Implementation of the companys management in


accordance with the legislation in force and the Articles
of Association;
7. The implementation of value-added relationships for
companies and stakeholders;
8. Monitor and manage potential conflicts of interest of
members of the Board of Directors and management
under the Board of Directors;
9. Implementation of transparency of information and
communication, as well as the delivery of information to
the Board and shareholders in a timely manner;
10. Implementation of Board of Directors meetings and
attendance at meetings of the Board of Commissioners;
11. Implementation of internal control quality and effective;
12. Implementation of Corporate Secretary quality and effect
13. Implementation of the Annual General Meeting and other
GMS appropriate legislation.
PARTY WHO CONDUCT DIRECTOR PERFORMANCE
ASSESSMENT
Parties assess the performance of the Board of Directors
consists of the assessment team from PT Bumi Pertiwi
Independent Consultant.

HASIL PENILAIAN KINERJA DIREKSI

PERFORMANCE ASSESSMENT RESULTS OF DIRECTORS

Pada 2015, hasil penilaian kinerja Direksi mencapai skor 32,76


dengan capaian 93,62% dan predikat Sangat Baik.

In 2015, the results of the performance assessment of Directors


reached a score of 32.76 to the achievement of 93.62% and a
predicate Very Good.

KEBIJAKAN REMUNERASI DIREKSI

BOARD OF DIRECTOR REMUNERATION POLICY

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi


mendapat sejumlah remunerasi dan fasilitas lainnya.
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lainnya bagi
Direksi didasarkan pada Keputusan Pemegang Saham
Perusahaan yang mengacu kepada Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor: PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

In carrying out its duties and responsibilities, the Board


of Directors received a remuneration and other facilities.
Remuneration policy and other facilities for the Board of
Directors based on the Companys Stockholders Decision
refers to the Regulation of the Minister of State Owned
Enterprise No. PER-04/MBU/2014 on Guidelines for
Determination of Directors, Board of Commissioners and
Board of Trustees of State Owned Enterprises.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

357

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI

PROCEDURE FOR DETERMINATION OF REMUNERATION

Perseroan menetapkan remunerasi bagi Direksi mengacu


pada ketentuan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara. Sesuai Peraturan Menteri tersebut, besaran
penghasilan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).

Company sets the remuneration of the Board of Directors


refers to the provisions of the Regulation of the Minister of
State-Owned Enterprises. The corresponding regulation,
the amount of revenue set by the Board of Directors of the
General Meeting of Shareholders (AGM).

STRUKTUR REMUNERASI DIREKSI

REMUNERATION STRUCTURE DIRECTORS

Adapun struktur penetapan remunerasi Direksi sebagai


berikut.

The structure of the remuneration of Directors as follows.

Tabel Struktur Penetapan Remunerasi / Table Structure Determination of Remuneration


No.

Jenis Penghasilan
Type of income

Keputusan RUPS
Decision Agm

Keterangan
Information
a. Direktur Utama: 100%
b. Direktur: 90% dari Direktur Utama

Gaji / Honoraria

Rp. 99.500.000,00/bulan / month

Tunjangan / Allowance

Tunjangan Hari Raya / Allowance


for Hari Raya

1 (satu) kali gaji. / 1 (time) honor

Sesuai PER-04/MBU/2014 / In accordance


PER-04 / MBU / 2014

Rp. 27.500.000,- per bulan / month

Sesuai PER-04/MBU/2014, apabila


perusahaan telah menyediakan rumah
jabatan maka wajib dipergunakan sampai
masa jabatan Direksi berakhir dan yang
bersangkutan tidak diberikan Tunjangan
Perumahan / In accordance PER-04 / MBU
/ 2014, if the company has provided a home
office it shall be used until the term of office
of the Board of Directors expires and is
concerned not givenhousing allowance

Tunjangan Perumahan / Housing


Allowance

a. Main Director:100%
b. Director:90% of Main Director

Premi yang ditanggung oleh perusahaan sebesar 25%


Asuransi Purna Jabatan / Allowance dari Gaji dalam 1 tahun. / The premiums paid by the
Sesuai PER-04/MBU/2014 / In accordance
for Completing Duty Period
Company amounted to 25% of the salary in the first
PER-04 / MBU / 2014
year.
Fasilitas / Facility

Kendaraan Dinas / Service Vehicle

1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan


biaya operasional, dengan memperhatikan
kondisi keuangan perusahaan / 1 (one) unit and its
maintenance costs and operating costs, considerating
the companys financial condition

Spesifikasi dan jenis kendaraan diatur


oleh Dewan Komisaris dengan batas
maksimal 3.500 cc. / Specifications and
types of vehicles is governed by the Board
of Commissioners with a maximum limit of
3,500 cc.

Kesehatan / Health

Dalam bentuk Asuransi Kesehatan atau penggantian


biaya pengobatan (at cost) / In the form of health
insurance or medical reimbursements (at cost)

Sesuai PER-04/MBU/2014 / In accordance


PER-04 / MBU / 2014

Bantuan Hukum / Law Assistance

Sebesar pemakaian (at cost) / Amounting to use (at


cost)

Sesuai PER-04/MBU/2014 / In accordance


PER-04 / MBU / 2014

Tantiem/Insentif Kinerja / Bonus /


Performance incentives

Tantiem/Insentif Kinerja / Bonus/


Performance Incentives

Memberikan tantiem sebesar Rp19.140 juta untuk


Direksi dan Dewan Komisaris / Tantiem provide Rp.
19 140 million for the Board of Directors and Board of
Commissioners

Direktur Utama: 100% Direktur: 90% dari


tantiem Direktur Utama Dibagikan secara
proposional sesuai masa kerja aktif
yang bersangkutan. Pajak atas tantiem
ditanggung pribadi bukan perusahaan.
/ Director: 100% Directors: 90% of the
bonus Director of Shared proportionally
corresponding period of active employment
are concerned. Taxes on profits share borne
by private rather than the company.

Long Term Incentive

Tidak diberikan / not given

358

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Pada tahun 2015, secara lebih rinci remunerasi masingmasing anggota Direksi yang telah terealisasi dapat
disampaikan, sebagai berikut.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

In 2015, in more detail the remuneration of each member


of the Board of Directors that has been realized can be
delivered, as follows.

Tabel Struktur Remunerasi Direksi / Table Remuneration Structure Directors


Tunjangan
(Rp)
Allowance
(Rp)

Fasilitas
(Rp)
Facilities
(Rp)

Tantiem
(Setelah
Pajak) (Rp)
Bonus (after
tax)
(Rp)

Total per Tahun


(Rp)
per year
(Rp)

Jabatan
Position

Periode
Period

Honor
(Rp)
Honor
(Rp)

Tommy Soetomo

President Director

21 Juli 2010 22
Juni 2015 / 21 July
2010 22 June
2015

99.500.000

27.500.000

24.875.000

1.680.000.000

2.690.750.000

Sulistyo Wimbo
Hardjito

President Director

22 Juni 2015
sekarang / 22
June 2015 now

99.500.000

27.500.000

24.875.000

1.063.125.000

Gunawan Agus
Subrata

Finance and IT
Director

21 Juli 2010 - 9
November 2015
/ 21 July 2010 - 9
November 2015

89.550.000

27.500.000

22.387.500

1.512.000.000

3.135.362.500

Robert Daniel
Waloni

Marketing
and Business
Development
Director

21 Juli 2010 - 9
November 2015
/ 21 July 2010 - 9
November 2015

89.550.000

27.500.000

22.387.500

1.512.000.000

3.045.812.500

Yushan Sayuti

Operation
Director

21 Juli 2010 - 9
November 2015
/ 21 July 2010 - 9
November 2015

89.550.000

27.500.000

22.387.500

1.512.000.000

3.135.362.500

Polana
Banguningsih

Technical Director

10 April 2013 sekarang / 10


April 2013 now

89.550.000

27.500.000

22.387.500

1.512.000.000

3.274.800.000

Daan Achmad

Human Capital
and General
Affair
Director

10 April 2013 15
Januari 2015 / 10
April 2013 15
January 2015

89.550.000

27.500.000

22.387.500

1.567.000.000

1.706.437.500

Saptandri
Widiyanto

Human Capital
and General
Affair
Director

22 Juni 2015 9
November 2015 /
22 June 2015 9
November 2015

89.550.000

27.500.000

22.387.500

786.737.500

Adi Nugroho

Human Capital
and General
Affair Director

9 November 2015
- sekarang / 9
November 2015
now

89.550.000

27.500.000

22.387.500

278.875.000

Wendo Asrul Rose

Operation
Director

9 November 2015
sekarang / 9
November 2015
now

89.550.000

27.500.000

22.387.500

278.875.000

Moch. Asrori

Marketing
and Business
Development
Director

9 November 2015
sekarang / 9
November 2015
now

89.550.000

27.500.000

22.387.500

278.875.000

Novrihandri

Finance and IT
Director

9 November 2015
- sekarang / 9
November 2015
now

89.550.000

27.500.000

22.387.500

278.875.000

Nama
Name

Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran


tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.

Remuneration grouped in one year in the range of income


levels is as follows.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

359

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tabel Kelompok Jumlah Remunerasi Direksi / Table Group Total Remuneration of Directors
Jumlah Remunerasi
Remuneration Amount

360

Jumlah Direksi
Amount of Director

Di atas Rp2 Milyar / Above Rp2 Billion

Di atas Rp1 Milyar - Rp2 Milyar / Above Rp1 Billion - Rp2 Billion

Di atas Rp500 juta - Rp1 Milyar / Above Rp500 million - Rp1 Billion

Rp500 juta ke bawah / Less than Rp500 million

MEKANISME PENGUNDURAN DIRI DAN


PEMBERHENTIAN DIREKSI

RESIGNATION AND DISMISSAL MECHANISM OF


DIRECTORS

Alasan dan tata cara pengunduran diri dan pemberhentian


Direksi di Angkasa Pura Airports diatur dalam Board Manual
Perseroan, sebagai berikut.
1. Masa jabatan anggota Direksi 5 (lima) tahun dengan
tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.
2. Setelah masa jabatannya berakhir, anggota Direksi
dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali
masa jabatan.
3. Jabatan anggota Direksi akan berakhir, jika:
a. Masa jabatan berakhir
b. Mengundurkan diri sesuai ketentuan yang berlaku
c. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Meninggal dunia
e. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS
4. RUPS dapat memberhentikan jabatan anggota Direksi
sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir
dengan menyebutkan alasan pemberhentiannya.
5. Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk
sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi,
jikalau mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran
Dasar atau melalaikan kewajibannya atau terdapat
alasan yang mendesak bagi Perseroan.
6. Pemberhentian sementara tersebut harus diberitahukan
secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan
yang menyebabkan tindakan tersebut.
7. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian
sementara tersebut, Dewan Komisaris diwajibkan untuk
memanggil Rapat Umum Pemegang Saham yang akan
memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan
akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada
kedudukannya, dengan terlebih dahulu memberikan
kesempatan pada anggota Direksi tersebut untuk
membela diri.
8. Jika RUPS tidak diselenggarakan dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari, maka pemberhentian sementara
tersebut dinyatakan batal dan anggota Direksi yang
diberhentikan kembali menjalankan tugas dengan kuasa
dan kewenangan yang sama.
9. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari
jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis
mengenai maksudnya tersebut kepada Perusahaan
dengan tembusan kepada Pemegang Saham, Dewan
Komisaris dan anggota Direksi lainnya paling lambat

The grounds and procedure for resignation and dismissal of


the Board of Directors at Angkasa Pura Airports set in Manual
Board of the Company, as follows.
1. The term of office of members of the Board of Directors
5 (five) years without prejudice to the right of the GMS to
dismiss at any time.
2. After the term expires, members of the Board of Directors
may be reappointed by the AGM for 1 (one) term.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

3. Members of the Boards will end, if:


a. The term of office ends
b. Resigned accordance with applicable provisions
c. No longer meets the requirements of the legislation in
force.
d. Deceased
e. Dismissed by the GMS
4. GMS office can dismiss members of the Board of Directors
at any time before his term ends stating the reasons for
dismissal.
5. The Board of Commissioners reserves the right to
temporarily lay off one or more members of the Board of
Directors, if they act contrary to the Articles of Association
or neglect its obligations or there are compelling reasons
for the Company.
6. Suspension shall be notified in writing to the person
concerned and the reasons which led to such action.
7. Within 30 (thirty) days after the temporary dismissal, the
Board is obliged to call a General Meeting of Shareholders
which will decide whether the members of the Board of
Directors is concerned to be dismissed so or returned to
its position by first providing an opportunity for members
of the Board of Directors self-defense.

8. If the AGM is not held within 30 (thirty) days, then the


temporary dismissal shall be canceled and the Board
members are laid back stints with the same power and
authority.
9. The Board of Directors is entitled to resign by giving written
notification of its intention to the Company with a copy
to the Shareholders, the Board of Commissioners and
Directors more than 30 (thirty) days before the date of his
resignation and is valid from the date of his resignation is

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran


dirinya dan berlaku sejak tanggal disetujui permohonan
pengunduran dirinya oleh Rapat Umum Pemegang
Saham; namun jika tidak ada keputusan dari RUPS maka
anggota Direksi tersebut berhenti pada tanggal yang
diminta atau dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal surat permohonan pengunduran diri
diterima tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
10. Anggota Direksi yang mengundurkan diri tersebut wajib
menyampaikan pertanggungjawaban atas tindakantindakannya yang belum diterima pertanggungjawbannya
oleh RUPS.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

approved by the General Meeting of Shareholders; but if


there is no decision of the AGM, the members of the Board
of Directors of the stops on the date requested or the
lapse of 30 (thirty) days from the date of his resignation is
accepted without requiring the approval of the AGM.

10. The Board of Directors Members who resign shall


render accountability for actions that have not received
pertanggungjawbannya by the GMS.

ORGAN DAN KOMITE DI BAWAH


DEWAN KOMISARIS

ORGAN AND COMMITTEE UNDER THE BOARD


OF COMMISSIONERS

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu


oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Penunjang, yaitu
Komite Audit serta Komite Risiko Usaha dan GCG. Dewan
Komisaris tidak memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi,
namun memiliki fungsi yang melaksanakan tugas di bidang
nominasi dan remunerasi. Organ dan Komite di bawah
Dewan Komisaris tersebut diuraikan sebagai berikut.

In performing its duties, the Board is assisted by the Secretary


of the Board of Commissioners and the Supporting Committee,
the Audit Committee and Business Risk Committee and
GCG. BoC does not have a Nomination and Remuneration
Committee, but it has a function that carry out tasks in the field
of the nomination and remuneration. Organ and Committees
under the Board of Commissioners is described as follows.

SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS

SECRETARY OF THE BOARD OF


COMMISSIONERS

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, Dewan


Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Sekretaris
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Dewan
Komisaris sehingga Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung
jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris dalam
melaporkan pelaksanaan tugasnya.

To support the implementation of the tasks, the Board is


assisted by the Secretary to the Board of Commissioners.
Secretary of the Board of Commissioners are appointed and
dismissed by the Board of Commissioners so that the Secretary
of the Board of Commissioners is responsible directly to BOC
in reporting the performance of its duties.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS


DEWAN KOMISARIS

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE SECRETARY


OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Sekretaris Dewan Komisaris menjalankan tugas administrasi


dan kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan
Dewan Komisaris, yaitu:
- Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat Dewan
Komisaris
- Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai
Anggaran Dasar Perusahaan;
- Mengadministrasikaan dokumen Dewan Komisaris, baik
surat masuk maupun surat keluar, serta risalah rapat
maupun dokumen lainnya;
- Menyusun rancangan rencana kerja dan anggaran
Dewan Komisaris;
- Menyusun rancangan laporan-laporan Dewan Komisaris;
- Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi
peraturan perundang-undangan serta menerapkan
prinsip-prinsip GCG;
- Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan
Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu
apablia diminta;
- Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan,
dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris;
- Mengumpulkan data-data teknis yang berasal dari
Komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris dan
tenaga ahli Dewan Komisaris untuk kepentingan Dewan
Komisaris;

Secretary to the Board of Commissioners administrative and


secretarial duties pertaining to all activities of the Board of
Commissioners, namely:
- Preparing for the meeting, including meeting materials
BOC
- Make the minutes of board meetings in accordance
Articles of Association of the Company;
- Mengadministrasikaan document BOC, both incoming
mail and outgoing mail, as well as the minutes of meetings
and other documents;
- Prepare draft work plan and budget of the Board of
Commissioners;
- Prepare draft reports of the Board of Commissioners;
- Ensuring that the Board of Commissioners comply
with legislation and implement the principles of good
corporate governance;
- Provide information required by the Board of
Commissioners periodically and / or at any time apablia
requested;
- Coordinate the members of the Committee, if necessary, in
order to facilitate the task of the Board of Commissioners;
- Collecting technical data derived from the Committees of
the Board of Commissioners and Board of Commissioners
experts for the benefit of the Board of Commissioners;

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

361

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

- Sebagai penghubung (liason officer) Dewan Komisaris


dengan pihak lain;
- Melaksanakan tugas lain Dewan Komisaris.

- As a liaison (liaison officer) BOC with other parties;

PROFIL SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS

PROFILE OF THE SECRETARY OF THE BOARD OF


COMMISSIONERS

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.


14/DK.AP.I/2013 tanggal 25 Nopember 2013, Sekretaris Dewan
Komisaris Angkasa Pura Airports dijabat oleh Faturohman.

Based on the Decree of the Board of Commissioners: KEP. 14/


DK.AP.I/2013 dated 25 November 2013, the Secretary of the
Board of Commissioners of Angkasa Pura Airports chaired by
Faturohman.

- Carry out other duties of the Board of Commissioners.

Warga Negara Indonesia, umur 38 tahun, lahir di Jakarta pada tanggal 26 Juni 1976.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2001.
Pernah menjabat sebagai Sekretarsi Dewan Komisaris PT Kertas Kraft Aceh (2002-2007),
Sekretaris Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara V (2008-2012), dan Sekretaris Dewan
Komisaris PT Pupuk Kaltim (2012). Menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan
sejak 2013.

Faturohman

Indonesian citizen, aged 38 years, was born in Jakarta on June 26, 1976. He earned a Bachelor
of Economics from the University of Indonesia, Jakarta in 2001. He served as Secretary of
the Board of Commissioners of PT Kertas Kraft Aceh (2002-2007), Secretary of the Board of
Commissioners of PT Perkebunan Nusantara V (2008-2012), and Secretary to the Board of
Commissioners of PT Pupuk Kaltim (2012). Served as Secretary of the Board of Commissioners
since 2013.

Sekretaris Dewan Komisaris


Secretary of the Board of
Commissioners

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEKRETARIS


DEWAN KOMISARIS
Tanggal Kegiatan
Date of Activities

Jenis Kegiatan
Type of Activities

Pelaksana
Organizer

5-9 November 2015 /


5-9 November 2015

kegiatan peningkatan kapasitas unit account officer (AO)


BUMN / capacity building unit of account officer (AO) SOE

Mandiri University

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS


DEWAN KOMISARIS TAHUN 2015

EXECUTION OF DUTIES OF BOARD OF


COMMISSIONERS SECRETARY 2015

Adapun pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris di


tahun 2015, sebagai berikut.
1. Mempersiapkan 13 rapat internal dan materi rapat
internal Dewan Komisaris.
2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai
Anggaran Dasar Perusahaan.
3.
Mengadministrasikan
dokumen-dokumen
Dewan
Komisaris, antara lain surat masuk maupun surat keluar,
serta risalah rapat maupun dokumen lainnya.
4. Menyusun program rencana kerja dan anggaran Dewan
Komisaris tahun 2015.
5. Manyusun laporan-laporan Dewan Komisaris tahun 2015.

The execution of duties of the tasks the Secretary of the Board


of Commissioners in 2015, as follows.
1. Prepare 13 internal meetings and meeting materials
internal BOC.
2. Make the minutes of board meetings in accordance
Articles of Association of the Company.
3. Administer documents BOC, among other incoming mail
or outgoing mail, as well as the minutes of meetings and
other documents.
4. Prepare the program work plan and budget of the Board
of Commissioners in 2015.
5. Manyusun the reports of the Board of Commissioners in
2015.
6. Ensure that the BoC comply with legislation and apply the
principles of corporate governance.

6. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi


peraturan perundang-undangan serta menerapkan
prinsip GCG.

362

COMPETENCE DEVELOPMENT OF SECRETARY OF


THE BOARD OF COMMISSIONERS

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

7. Menjadwalkan kerja Dewan Komisaris ke cabangcabang Perusahaan.


8.
Menyiapkan, mengendalikan, mengkoordinir dan
melaporkan kegiatan para Komite.

7. Scheduling work BOC to the branches of the Company.

KOMITE AUDIT

AUDIT COMMITTEE

Komite Audit merupakan perangkat Dewan Komisaris yang


berfungsi membantu Dewan Komsiaris dalam melaksanakan
tugasnya, yaitu mengawasi Direksi dalam menjalankan
kepengurusan Persero serta memberikan nasihat kepada
Direksi. Komite Audit Angkasa Pura Airports terdiri dari
seorang Ketua berasal dari salah seorang anggota Dewan
Komisaris, dan 2 (dua) orang anggota, berasal dari luar
Perseroan yang tidak mempunyai kaitan dengan manajemen,
kaitan kepemilikan saham dan/atau kaitan dengan kegiatan
usaha Perseroan. Anggota Komite Audit diangkat dan
diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada
RUPS.

Audit Committee Board of Commissioners is a device that


helps Board of Commissioner in carrying out its duties, the
Board of Directors oversees the management in running
Persero well as advising the Board of Directors. Angkasa Pura
Airports Audit Committee consists of a Chairman comes from
one of the members of the Board of Commissioners, and two
(2) members, come from outside the company who are not
related to the management, stock ownership association and
/ or connection with the Companys business activities. Audit
Committee members are appointed and dismissed by the
Board of Commissioners and reported to the AGM.

DASAR PEMBENTUKAN KOMITE AUDIT

BASIS OF FORMATION OF THE AUDIT COMMITTEE

Dasar pembentukan Komite Audit Angkasa Pura Airports,


antara lain:
a. Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN;
b. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/
MBU/2006 tentang Komite Audit pada BUMN;
c. Peraturan Bapepam Nomor: IX.I.5 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;
d. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-09/
MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik pada BUMN;
e. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/
MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris.

Establishing the Audit Committee Angkasa Pura Airports,


among others:
a. Law No. 19 of 2003 on State Enterprises;
b. Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER05/MBU/2006 regarding the Audit Committee on State
Enterprises;
c. Bapepam Rule Number: IX.I.5 on the Establishment and
Implementation Guidance of the Audit Committee;
d. Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER09/MBU/2012 on Implementation of Good Corporate
Governance in SOEs;
e. Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-12/
MBU/2012 on Organ Supporting BOC.

PIAGAM KOMITE AUDIT

AUDIT COMMITTEE CHARTER

Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Komite


Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit PT Angkasa
Pura I (Persero) yang telah disahkan oleh Dewan Komisaris.
Piagam tersebut memuat ketentuan yang harus dipatuhi
pembentukan dan pelaksanaan kegiatan Komite Audit
agar dapat bekerja secara independen, obyektif, mandiri,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Piagam
tersebut ditata dalam bentuk Bab sebagai berikut.

In carrying out the duties and responsibilities, the Audit


Committee based on the Charter of the Audit Committee of
PT Angkasa Pura I (Persero) which has been approved by
the Board of Commissioners. The Charter contains provisions
that must be complied establishment and implementation of
the activities of the Audit Committee in order to be able to
work independently, objectively, independent, transparent,
and accountable. The Charter is organized in a Chapter as
berikut.

Bagian I

Section I Introduction

Contains a description of the background,
vision and mission, as well as the purposes and
objectives.
Part II
Establishment and Membership of the Audit
Committee Loading explain the meaning, the
structure of the Audit Committee, the membership,
the establishment and appointment of members,
membership requirements, as well as tours of duty
members of the Audit Committee.
Section III Functions, Duties, Authorities and Responsibilities

Contains a description of the functions, duties,
authority, and responsibility.

Pendahuluan
Memuat penjelasan tentang latar belakang, visi
dan misi, serta maksud dan tujuan.

Bagian II Pembentukan dan Keanggotaan Komite Audit



Memuat penjelasan tentang pengertian, struktur
Komite Audit, keanggotaan, pembentukan
dan pengangkatan anggota, persyaratan
keanggotaan, serta masa tugas anggota Komite
Audit.
Bagian III Fungsi, Tugas, Kewenangan dan Tanggung Jawab

Memuat penjelasan tentang fungsi, tugas,
kewenangan, dan tanggung jawab.

8. Setting up, controlling, coordinating and reporting on the


activities of the Committee.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

363

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Bagian IV Lingkup Pekerjaan



Memuat penjelasan tentang laporan keuangan,
pengendalian internal, ketaatan pada peraturan,
serta tugas khusus dari Komisaris.
Bagian V Kode Etik dan Mekanisme Rapat

Memuat penjelasan tentang kode etik, rapat
Komite Audit, serta pendanaan.
Bagian VI Penutup

Section IV Scope of Work



Contains a description of the financial statements,
internal control, adherence to regulations, as well
as the special task of the Commissioner.
Part V
of the Code and Mechanism Meeting

Contains an explanation of the code of conduct,
the Audit Committee meeting, as well as funding.
Section VI Closing

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE AUDIT


COMMITTEE

Komite Audit bertugas untuk:


1. Membantu Komisaris dalam memastikan efektivitas
sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan
tugas eksternal auditor dan internal auditor;

The Audit Committee:


1. Assist the Commissioner in ensuring the effectiveness
of internal control systems and the effectiveness of the
implementation of the tasks of external auditors and the
internal auditor;
2. Assess the implementation of activities and the results
of audits conducted by the Internal Audit and external
auditors;
3. To provide recommendations on improvement of
management control systems and their implementation;
4. Ensure there has been a satisfactory review procedures
for any information released by the Company;

2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang


dilaksanakan oleh Internal Audit maupun eksternal
auditor;
3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;
4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang
memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan
Perusahaan;
5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Komisaris serta tugas-tugas Komisaris lainnya.

364

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

5. To identify matters that require the attention of the


Commissioner and other Commissioners tasks.

Tanggung jawab Komite Audit yaitu:


1. Komite Audit bertanggung jawab kepada Komisaris.
2. Pertanggungjawaban Komite Audit kepada Komisaris
disampaikan dalam laporan triwulanan dan tahunan
pelaksanaan tugas Komite Audit, serta dalam laporan
pelaksanaan tugas khusus Komite Audit.
3. Komite Audit bertanggung jawab menjaga kerahasiaan
dokumen, data dan informasi Perusahaan.

Audit Committees responsibilities are:


1. The Audit Committee is responsible to the Commissioner.
2. Accountability Audit Committee to the Commissioner
submitted in quarterly reports and the annual
implementation of the tasks of the Audit Committee, as well
as in the report of the special task of the Audit Committee.
3. The Audit Committee is responsible or maintaining the
confidentiality of documents, data and information.

WEWENANG KOMITE AUDIT

POWERS OF THE AUDIT COMMITTEE

Adapun wewenang Komite Audit sebagai berikut.


1. Komite Audit berwenang untuk mendapatkan informasi
secara penuh dan bebas tentang karyawan, dana, aset,
serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya.
2. Dalam melaksanakan kewenangan tersebut, Komite Audit
wajib bekerja sama dengan Internal Audit.
3. Apabila diperlukan, dengan persetujuan tertulis
Komisaris, Komite Audit dapat meminta bantuan tenaga
ahli dan/atau konsultan untuk membantu Komite Audit.

The authority of the Audit Committee as follows.


1. The Audit Committee is authorized to obtain full and free
information about employees, funds, assets, and other
Company resources relating to performance of its duties.

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT

STRUCTURE AND MEMBERSHIP OF THE AUDIT


COMMITTEE

Per 31 Desember 2015, struktur dan keanggotaan Komite Audit


sebagai berikut.

As of December 31, 2015, the structure and membership of the


Audit Committee as follows.

2. In exercising this authority, the Audit Committee shall


cooperate with the Internal Audit.
3. If necessary, with the approval Written Commissioners, the
Audit Committee may request the assistance of experts
and / or consultants to assist the Audit Committee.

Jabatan
Position

Nama
Name

Keterangan
Information

Ketua / Chief

Dwi Ary Purnomo

Komisaris / Commissioner

Anggota / Member

Syaiful

Pihak Independen / Independentparty

Anggota / Member

Agus Waluyo

Pihak Independen / Independentparty

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PROFIL KOMITE AUDIT

PROFILE OF THE AUDIT COMMITTEE

Komite Audit Angkasa Pura Airports dipimpin oleh seorang


Ketua yang berasal dari salah seorang anggota Dewan
Komisaris dan memiliki 2 (dua) orang anggota Komite, yang
masing-masing memiliki kualifikasi pendidikan dan keahlian
di bidang audit. Hal ini dapat dilihat dari profil Komite Audit
sebagai berikut.

Angkasa Pura Airports Audit Committee is headed by a


chairman who comes from one of the members of the Board
of Commissioners and has two (2) members of the Committee,
which each have educational qualifications and expertise in
the field of auditing. It can be seen from the profile of the
Audit Committee as follows.

Warga Negara Indonesia, usia 41 tahun. Saat ini berdomisili di Jakarta, Lahir di Jakarta
tanggal 26 Februari 1975. Menjabat Komisaris Angkasa Pura Airports sejak 7 April 2014.
Pernah menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX dari tahun
2011 sampai 2014, Kepala Bidang Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian Negara BUMN
dari tahun 2010 sampai 2013 dan Komite Audit PT Askes (Persero) dari tahun 2008 sampai
2010. Lulus tahun 2011 dari S2 Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Ekonomi, Universitas
Indonesia. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 8 April 2014 berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-04/DK.API/2014.

Dwi Ary
Purnomo

Indonesian citizen, 41 years of age. Currently residing in Jakarta, was born in Jakarta on
February 26, 1975. Appointed Commissioner of Angkasa Pura Airports since 7 April 2014 had
served as a member of the Board of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara IX from
2011 to 2014, Head of SOE Property Administration, Ministry of State Enterprises of in 2010
through 2013, and the Audit Committee of PT Askes (Persero) from 2008 to 2010. Graduated in
2011 from S2 Graduate Program in Law Faculty of Economics, University of Indonesia. He has
served as Chairman of the Audit Committee since 8 April 2014 by the Board of Commissioners
Decree No. KEP-04 / DK.API / 2014.

Warga Negara Indonesia, umur 58 tahun, lahir di Pariaman, pada tanggal 15 Agustus 1958.
Menyelesaikan pendidikan profesi D-3 dengan gelar Ajun Akuntan pada tahun 1981 dan D-4
dengan gelar Akuntan tahun 1989 pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta. Mengawali
karir sebagai auditor pada Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) sejak 1981
sampai dengan tahun 2000. Pada periode 2001-2003 bekerja pada Kantor Akuntan Publik
Dani Sudarsono dan Rekan. Kemudian sejak tahun 2002 menjadi konsultan bidang Akuntansi
dan Keuangan pada beberapa instansi Pemerintah, terutama yang menerapkan PPK-BLU,
termasuk Rumah Sakit, serta menjadi Anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko
pada berbagai BUMN, meliputi PTPN VII Lampung, PTPN XI Surabaya, Perum Jamkrindo, dan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Sejak September 2015 diangkat sebagai Anggota Komite Audit
pada PT Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
KEP.05/DK.AP.I/2015 tanggal 15 September 2015.

Syaiful

Indonesian citizen, aged 58 years, was born in Pariaman, on August 15, 1958. Graduated
profession D-3 with the title Assistant Accountant in 1981 and D-4 Accountant with a degree in
1989 at the College of Accountancy, Jakarta. He began his career as an auditor at the Financial
Supervisory Agency (BPKP) from 1981 to 2000. In the period from 2001 to 2003 worked at the
Office of Public Accountant and Fellow Dani Sudarsono. Then since 2002 as a consultant in
Accounting and Finance in several Government agencies, especially those applying PPK-BLU,
including hospitals, as well as a Member of the Audit and Risk Management Committee on
a variety of enterprises, covering PTPN VII Lampung, PTPN XI Surabaya, Perum Jamkrindo
and PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Since September 2015 was appointed as a Member of
the Audit Committee at PT Angkasa Pura I (Persero) based on the Decree of the Board of
Commissioners Number: KEP.05 / DK.AP.I / 2015 dated September 15, 2015.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

365

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Warga Negara Indonesia, umur 42 tahun, lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada tanggal 23
Agustus 1973. Memperoleh gelar Diploma III Akuntansi pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Jakarta pada tahun 1994 dan Sarjana Ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
Wiwaha, Yogyakarta pada tahun 2009. Mengawali karir tahun 1994 di Badan Pengawasan
Keuangan Pembangunan (BPKP) sebagai Auditor pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumsel,
kemudian pada BPKP Perwakilan DIY (1999-2011) dan BPKP Perwakilan NTT (2011-2015).
Terakhir diperbantukan sebagai Auditor Muda pada Inspektorat Kementerian BUMN (per
1 Mei 2015 sampai sekarang). Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Angkasa Pura
I (Persero) sejak 28 Oktober 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
KEP.08/DK.AP.I/2015.

agus waluyo

Indonesian citizen, aged 42 years, was born in Cilacap, Central Java on August 23, 1973.
He earned a Diploma in Accounting at State College of Accountancy in Jakarta in 1994 and
a Bachelor of Economics at the School of Economics Widya Wiwaha, Yogyakarta in 2009.
He began his career in 1994 at the Financial Supervisory Agency (BPKP) as an Auditor at
BPKP Representative of South Sumatra Province, then the DIY BPKP Representative (19992011) and the BPKP Representative NTT (2011-2015). Last seconded as Junior Auditor at the
Inspectorate of the Ministry of SOEs (per May 1, 2015 to present). Served as a member of the
Audit Committee of PT Angkasa Pura I (Persero) since October 28, 2015 by the Decree of the
Board of Commissioners Number: KEP.08/DK.AP.I/2015.

KUALIFIKASI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA


KOMITE AUDIT

EDUCATION QUALIFICATIONS AND WORK


EXPERIENCE OF THE AUDIT COMMITTEE

Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan


Anggota Komite Audit selama tahun 2015 adalah sebagai
berikut.

Educational qualifications and work experience Chairman


and Member of the Audit Committee for 2015 is as follows.

Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit / Table Qualifications Education and
Experience of the Audit Committee
Nama
Name

Dwi Ary
Purnomo

Ilham
Budiono

Ida Bagus
Sudarsana

366

Periode
Period

Pendidikan
Qualification
Program Pasca Sarjana
Fakultas Hukum Ekonomi,
Universitas Indonesia.

8 April 2014 Sekarang /


8 April 2014 now
Graduate Program in
Law Faculty of Economics,
University of Indonesia.

9 November 2010
28 Oktober 2015 /
9 November 2010
28 October 2015

20 November 2012
12 Maret 2015 /
20 November 2012
12 March 2015

Memperoleh gelar Sarjana


Ilmu Keuangan dari
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta dan Master
Manajemen dari STIE IPWI.

Pengalaman Kerja
Working Experience
Pernah menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan
Nusantara IX dari tahun 2011 sampai 2014, Kepala Bidang Administrasi
Kekayaan BUMN, Kementerian Negara BUMN dari tahun 2010 sampai
2013 dan Komite Audit PT Askes (Persero) dari tahun 2008 sampai 2010.
He served as a member of the Board of Commissioners of PT
Perkebunan Nusantara IX from 2011 to 2014, Head of SOE Property
Administration, Ministry of State Enterprises from 2010 to 2013, and the
Audit Committee of PT Askes (Persero) from 2008 to 2010.

Mengawali karir tahun 1980 di Badan Pengawasan Keuangan


Pembangunan (BPKP) sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai
Pengendali Mutu Audit.

Earned a Bachelor
of Finance from the
University of Gadjah Mada,
Yogyakarta and a Master
of Management from STIE
IPWI.

He began his career in 1980 at the Financial Supervisory Agency (BPKP)


as an auditor with his last position as the Audit Quality Control.

Sarjana Ekonomi bidang


Akuntansi dari Universitas
Airlangga, dan Master
Akuntansi dari STIE IPWI

Mengawali karir tahun 1981 di Badan Pengawasan Keuangan


Pembangunan (BPKP) sebagai auditor dengan jabatan terakhir sebagai
Pengendali Mutu Bidang Pengawasan Pengeluaran.

Bachelor of Economics in
Accounting from Airlangga
University, and a Master of
Accounting from STIE IPWI

He began his career in 1981 at the Financial Supervisory Agency (BPKP)


as an auditor with his last position as Controller of Quality Supervision
expenditures.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Nama
Name

Syaiful

Agus
Waluyo

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Periode
Period

Pendidikan
Qualification

Laporan Keuangan
Financial Report

Pengalaman Kerja
Working Experience

Pendidikan profesi D-3


dengan gelar Ajun Akuntan,
dan D-4 dengan gelar
Akuntan pada Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara.

15 September 2015
Sekarang /
15 September 2015 now D-3 professional education
with a degree Sr. Accountant,
and D-4 with an accountant
at the State College of
Accountancy.

28 Oktober 2015
Sekarang /
28 October 2015 now

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Mengawali karir sebagai auditor pada Badan Pengawasan Keuangan


Pembangunan (BPKP) sejak 1981 sampai dengan tahun 2000.
Pada periode 2001-2003 bekerja pada Kantor Akuntan Publik Dani
Sudarsono dan Rekan. Kemudian sejak tahun 2002 menjadi konsultan
bidang Akuntansi dan Keuangan pada beberapa instansi Pemerintah,
terutama yang menerapkan PPK-BLU, termasuk Rumah Sakit, serta
menjadi Anggota Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko pada
berbagai BUMN, meliputi PTPN VII Lampung, PTPN XI Surabaya, Perum
Jamkrindo, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
He began his career as an auditor at the Financial Supervisory Agency
(BPKP) from 1981 to 2000. In the period from 2001 to 2003 worked at
the Office of Public Accountant and Fellow Dani Sudarsono. Then since
2002 as a consultant in Accounting and Finance in several Government
agencies, especially those applying PPK-BLU, including hospitals, as well
as a Member of the Audit and Risk Management Committee on a variety
of enterprises, covering PTPN VII Lampung, PTPN XI Surabaya, Perum
Jamkrindo and PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Gelar Diploma III Akuntansi


pada Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara Jakarta
dan Sarjana Ekonomi pada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Widya Wiwaha.

Mengawali karir tahun 1994 di Badan Pengawasan Keuangan


Pembangunan (BPKP) sebagai Auditor pada Perwakilan BPKP Provinsi
Sumsel, kemudian pada BPKP Perwakilan DIY (1999-2011) dan BPKP
Perwakilan NTT (2011-2015). Terakhir diperbantukan sebagai Auditor
Muda pada Inspektorat Kementerian BUMN (per 1 Mei 2015 sampai
sekarang).

Diploma Degree in
Accounting at the Jakarta
State College of Accountancy
and Bachelor of Economics
at the School of Economics
Widya Wiwaha.

He began his career in 1994 at the Financial Supervisory Agency (BPKP)


as an Auditor at BPKP Representative of South Sumatra Province, then
the DIY BPKP Representative (1999-2011) and the BPKP Representative
NTT (2011-2015). Last seconded as Junior Auditor at the Inspectorate of
the Ministry of SOEs (per May 1, 2015 to present).

INDEPENDENSI KOMITE AUDIT

INDEPENDENCE OF THE AUDIT COMMITTEE

Komite Audit menjalankan peran secara obyektif berdasarkan


pertimbangan keahliannya secara profesional. Dalam rangka
menjaga obyektifitas tersebut, Komite Audit harus berasal
dari pihak yang independen, yaitu pihak yang tidak memiliki
hubungan/keterkaitan yang dapat menimbulkan dampak
negatif atau benturan kepentingan (conflict of interest) baik
dengan Pemegang Saham dan Pengurus (Dewan Komisaris
dan Direksi) maupun dengan Perseroan.

The Audit Committee operates under consideration in an


objective role in a professional expertise. In order to maintain
the objectivity of the Audit Committee must originate
from independent parties, ie parties who do not have a
relationship/linkages that may have adverse impacts or
conflicts of interest (conflict of interest) well with shareholders
and the Board (the Board of Commissioners and Board of
Directors) and with Company.

Independensi Komite Audit ditunjukkan oleh hal-hal sebagai


berikut

Independence of the Audit Committee is shown by the


following

Tabel Independensi Komite Audit / Table Audit Committee Independence


Aspek Independensi
Independency Aspects

Dwi Ary
Purnomo

Ilham Budiono

Ida Bagus
Sudarsana

Syaiful

Agus Waluyo

Tidak memiliki hubungan keuangan


dengan Dewan Komisaris dan Direksi /
Do not have a financial relationship with
the Board of Commissioners and Board of
Directors

Tidak memiliki hubungan kepengurusan


di Perusahaan, Anak Perusahaan,
maupun perusahaan afiliasi / No
relationship management in the Company,
subsidiaries, and affiliated companies

Tidak memiliki hubungan kepemilikan


saham di Perusahaan / Has no relation
shareholdings in the Company

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

367

Laporan Manajemen
Management Report

368

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Aspek Independensi
Independency Aspects

Dwi Ary
Purnomo

Ilham Budiono

Ida Bagus
Sudarsana

Syaiful

Agus Waluyo

Tidak memiliki hubungan keluarga


dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/
atau sesama anggota Komite Audit / Does
not have any family relationship with the
Board of Commissioners, Directors, and /
or fellow members of the Audit Committee

Tidak menjabat sebagai pengurus partai


politik, pejabat dan pemerintah / Not
serve on the board of political parties,
government officials and government

LAPORAN PELAKSANAAN (REALISASI) KEGIATAN


KOMITE AUDIT

IMPLEMENTATION REPORT (REALIZATION) OF THE


AUDIT COMMITTEE

Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan tugas


antara lain:

During 2015, the Audit Committee duties include:

1. Mengikuti perkembangan dan melakukan penilaian atas


efektivitas pelaksanaan audit atas laporan keuangan
Perseroan untuk tahun buku 2014 yang dilakukan oleh KAP
Hadori, Sugiarto, Adi & Rekan selaku auditor eksternal,
serta memberikan rekomendasi tentang penunjukan
kembali KAP Hadori, Sugiarto, Adi & Rekan sebagai
auditor atas laporan keuangan perusahaan untuk tahun
buku 2015;
2. Mengikuti secara selektif kegiatan audit yang
dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern pada
beberapa Bandara, dalam rangka menilai efektivitas
pelaksanaan dan hasil auditnya, sekaligus memantau
efektivitas sistem pengendalian interen yang diterapkan
oleh manajemen;
3. Melakukan pendampingan secara selektif atas kegiatan
pembinaan dan monitoring Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL);
4. Melakukan evaluasi dan memberi masukan kepada
Dewan Komisaris berupa materi yang perlu disampaikan
dalam tanggapan atas Laporan Manejemen yang
disampaikan oleh Direksi secara triwulanan;
5. Melakukan evaluasi dan memberi masukan kepada
Dewan Komisaris berupa materi yang perlu disampaikan
dalam tanggapan atas Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Tahun 2016 yang disampaikan oleh Direksi;
6. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris berupa
pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam rangka
memberi persetujuan atau rekomendasi atas berbagai
usulan yang disampaikan oleh Direksi;
7. Melakukan pemantauan tindak lanjut yang dilakukan
oleh manajemen atas temuan hasil audit dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

1. Following the development and assess the effectiveness


of the audit of the financial statements of the Company
for the financial year 2014 conducted by KAP Hadori,
Sugiarto Adi & Partners as external auditors, as well as
provide recommendations on the reappointment of KAP
Hadori, Sugiarto Adi & Partners as auditor companys
financial statements for the fiscal year 2015;

RAPAT KOMITE AUDIT

AUDIT COMMITTEE MEETING

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit mengadakan


pertemuan secara berkala, baik rapat internal maupun
bersama dengan Internal Audit untuk membahas hal-hal
yang berkaitan dengan rencana kerja dan pelaksanaannya,
perkembangan Perseroan, pengendalian internal, tindak
lanjut temuan hasil audit, dan sebagainya, dalam rangka
memperoleh informasi yang cukup dan relevan, sebagai

In performing its duties, the Committee held meetings


regularly, both internal meetings and together with Internal
Audit to discuss matters relating to the work plan and its
implementation, development of the Company, internal
control, follow-up audit findings, and so on, in order to acquire
sufficient and relevant information, as a material to provide
input on matters that should receive the attention of the Board

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

2. Following selective audit activities carried out by the


Internal Audit Unit on some service, in order to assess the
effectiveness of the implementation and results of the
audit, as well as monitoring the effectiveness of internal
control systems implemented by management;
3. Perform selective assistance on the development and
monitoring activities of the Partnership Program and
Community Development (PPCD);
4. To evaluate and provide feedback to the Board in the form
of material that needs to be submitted in response to the
management report submitted by the Board of Directors
on a quarterly basis;
5. To evaluate and provide feedback to the Board in the
form of material that needs to be submitted in response
to the Work Plan and Budget 2016 submitted by the Board
of Directors;
6. Provide input to the Board of Commissioners in the form
of considerations that need to be considered in order
to provide approval or recommendation of the various
proposals submitted by the Board of Directors;
7. To monitor the actions taken by management on audit
findings of the Supreme Audit Agency (BPK) Republic of
Indonesia.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

bahan untuk memberi masukan tentang hal-hal yang harus


mendapat perhatian Dewan Komisaris dalam pelaksanaan
tugas pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi.

in the implementation of the supervisory duties and to advise


the Board of Directors.

FREKUENSI DAN TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE AUDIT

FREQUENCY AND LEVEL OF AUDIT COMMITTEE MEETING


ATTENDANCE

Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite Audit


menyelenggarakan rapat sebanyak 14 Kali selama tahun
2015.

In accordance with its Charter, the Audit Committee meeting


held as many as 14 times during 2015.

Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit/ Table Attendance of Audit Committee Meeting

Nama
Name

Jabatan
Position

Jumlah dan Frekuensi (%) Kehadiran Rapat Komite Audit


Total and Frequency (%) of Attendance

Periode
Period

Jumlah Rapat
Times of
Meeting

Jumlah Kehadiran
Total attendance

Tingkat Kehadiran (%)


Attendance rate (%)

Ketua /
Chief

8 April 2014 Sekarang /


8 April 2014 now

14

13

92,86

Ilham Budiono

Anggota /
member

9 November 2010 28 Oktober 2015


/ 9 November 2010 28 October
2015

11

10

90,90

Ida Bagus Sudarsana

Anggota /
member

20 November 2012 12 Maret 2015 /


20 November 2012 12 March 2015

Syaiful

Anggota /
member

15 September 2015 Sekarang /


15 September 2015 now

85,71

Agus Waluyo

Anggota /
member

28 Oktober 2015 Sekarang /


28 October 2015 now

100

Dwi Ary Purnomo

Adapun agenda rapat Komite Audit sebagai berikut.

The agenda of the meeting of the Audit Committee as follows.

Tabel Agenda Rapat Komite Audit / Table of Audit Committee Meeting Agenda
Tanggal Rapat
Date of Meeting
11 Mei 2015 / 11 May2015
12 Juni 2015 /
12 June 2015
9 Juli 2015 / 9 July 2015

Peserta Rapat
Meeting
Participant

Agenda Rapat
Meeting agenda
Kajian atas KSO antara antara PT Angkasa
Pura Properti dengan PT Wika Realty.

Study on KSO between between PT Angkasa


1. Dwi Ary
Pura Properti with PT Angkasa Pura. Wika Realty. 2. Ilham

Pembahasan Tanggapan atas Laporan


Manajemen Triwulan I/2015.

Discussion Comments on Quarterly


Management Report I / 2015.

Hasil Pengawasan Audit SPI Tw.2/2015 dan


Rencana Kegiatan Audit Tw3/2015.

Results of Audit Supervision; SPI Tw.2 / 2015 and 1. Dwi Ary


Activity Plan Audit TW3 / 2015.
2. Ilham

22 Juli 2015 / 22 July 2015 Pembahasan Permohonan Hutang.

1. Dwi Ary
2. Ilham

Discussion on Application Debt.

1. Dwi Ary
2. Ilham

14 Agustus 2015 /
14 August 2015

Finalisasi TOR Audit.

Finalize TOR Audit.

1. Dwi Ary
2. Ilham

20 Agustus 2015 /
20 August 2015

Pembahasan Usulan Penghapus bukuan Aset


Tetap Tidak Produktif Milik PT Angkasa Pura I
(Persero) di Bandara Adisumarmo Surakarta.

Discussion of Proposed Removal of the books


ofUnproductive Fixed Assets Owned by PT
Angkasa Pura I (Persero) in Adisumarmo
Airport - Surakarta.

1. Dwi Ary
2. Ilham

26 Agustus 2015 /
26 August 2015

Pembahasan Tanggapan atas Laporan


Manajemen Semester I/2015.

Discussion Comments on the Management


Report Semester I/2015.

1. Dwi Ary
2. Ilham

22 September 2015 /
22 September 2015

Program Pengenalan dan Arahan dari Ketua


Komite Audit.

Introduction and Tutorial Program of the


Chairman of the Audit Committee.

1. Dwi Ary
2. Ilham
3. Syaiful

29 September 2015 /
29 September 2015

Koordinasi dengan SPI.

Coordination with SPI.

1. Dwi Ary
2. Ilham
3. Syaiful

13 Oktober 2015 /
13 October 2015

Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Audit SPI.

Discussion Follow-Up Audit SPI.

Ilham

23 Oktober 2015 /
23 October 2015

Pebahasan Tanggapan Laporan Triwulan


III/2015.

Discussion Responses Quarterly Report III/2015.

1. Dwi Ary
2. Syaiful
3. Agus W

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

369

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tanggal Rapat
Date of Meeting

370

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Agenda Rapat
Meeting agenda

Peserta Rapat
Meeting
Participant

06 November 2015 /
06 November 2015

Pembahasan Tanggapan Laporan Triwulan


III/2015.

Discussion Responses Quarterly Report III/2015.

1. Dwi Ary
2. Syaiful
3. Agus W

13 November 2015 /
13 November 2015

Pembahasan RKAP 2016.

Discussion CBP 2016.

1. Dwi Ary
2. Syaiful
3. Agus W

14 Desember 2015 /
14 December 2015

Program Pengenalan dan Arahan dari Ketua


Komite Audit.

Introduction and Tutorial Program of the


Chairman of the Audit Committee.

1. Dwi Ary
2. Syaiful
3. Agus W

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE AUDIT

COMPETENCE DEVELOPMENT OF AUDIT COMMITTEE

Untuk menunjang pelaksanaan tugas, Komite Audit memiliki


kesempatan untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam
berbagai pelatihan dan seminar untuk mengembangkan
kompetensi. Pada tahun 2015, Anggota Komite Audit Angkasa
Pura Airports tidak mengikuti program pengembangan
kompetensi
melalui
penugasan
Perseroan,
tetapi
secara individual, masing-masing anggota Komite Audit
meningkatkan kompetensinya melalui aktivitas di institusinya
masing-masing.

To support the implementation of the task, the Audit


Committee had the opportunity to attend and participate in
various trainings and seminars to develop competence. In
2015, the Audit Committee members Angkasa Pura Airports do
not follow a competence development program through the
assignment of the Company, but individually, each member
of the Audit Committee to improve their competence through
activities at their respective institutions.

Kegiatan pegembangan kompetensi yang diikuti secara


pribadi tersebut antara lain berupa Diklat Penyusunan dan
penyajian laporan keuangan sesuai PSAK 1, PSAK 3, PSAK 25,
dan ISAK 17 berlaku efektif per 1 Januari 2015, tanggal 24-25
November 2015 di Kantor IAI Pusat.

Activity pegembangan personally followed competence in


form of the Training Preparation and presentation of financial
statements in accordance with IAS 1, IAS 3, IAS 25, and ISAK 17
shall be effective by January 1, 2015, on 24-25 November 2015
in the Office of Central IAI.

KOMITE RISIKO USAHA DAN GCG

BUSINESS RISK AND GCG COMMITTEE

Komite Risiko Usaha dan GCG merupakan organ pendukung


yang dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris terkait
permasalahan kebijakan Direksi yang berkaitan dengan
pengelolaan risiko (risk management) dan kemungkinan
terjadinya risiko usaha, serta pengelolaan perusahaan yang
baik (GCG). Komite Risiko Usaha dan GCG diketuai oleh
seorang anggota Dewan Komisaris. Komite Risiko Usaha
dan GCG diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris
dengan dilaporkan kepada RUPS.

Business Risk and GCG Committee is an organ support


intended to assist the Board of Directors related to policy
issues relating to risk management (risk management) and
the possibility of business risks, as well as good corporate
governance (GCG). Business Risk and GCG Committee is
chaired by a member of the Board of Commissioners. Business
Risk and GCG Committee are appointed and dismissed by the
Board of Commissioners to be reported to the AGM.

DASAR PEMBENTUKAN KOMITE RISIKO USAHA DAN


GCG

BASIS OF FORMATION OF BUSINESS RISK AND GCG


COMMITTEE

Komite Risiko Usaha dan GCG dibentuk berdasarkan:


a. Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN;
b. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-09/
MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik pada BUMN;
c. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/
MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris.

Business Risk and GCG Committee is formed by:


a. Law No. 19 of 2003 on State Enterprises;
b. Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER09/MBU/2012 on Implementation of Good Corporate
Governance in SOEs;
c. Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-12/
MBU/2012 on Organ Supporting BOC.

PIAGAM KOMITE RISIKO USAHA DAN GCG

BUSINESS RISK AND GCG COMMITTEE CHARTER

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite


Risiko Usaha dan GCG berpedoman pada Piagam Komite
Risiko Usaha dan Good Corporate Governance (GCG). Piagam
tersebut merupakan pedoman agar Komite Risiko Usaha dan
GCG dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

In carrying out its duties and responsibilities, the Business Risk


Committee and GCG guided by the Charter of the Business
Risk Committee and Good Corporate Governance (GCG).
The Charter is a guideline that the Business Risk Committee
and GCG can carry out their duties and responsibilities in an

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen,


dan dapat dipertanggungjawabkan, serta sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Muatan
dari Piagam Komite Risiko Usaha dan GCG tersebut sebagai
berikut.

efficient, effective, transparent, competent, independent, and


accountable manner, and in accordance with the legislation
in force. Charge of the Business Risk Committee Charter and
GCG as follows.

Bab I

Pendahuluan
Memuat latar belakang, visi dan misi, serta
maksud dan tujuan.
Pembentukan, Organisasi dan Masa Kerja
Memuat tentang pembentukan dan organisasi.
Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan
Memuat tugas dan tanggung jawab, wewenang
dan mekanisme kerja, kode etik kerahasiaan,
serta pertanggungjawaban.
Rapat, Pelaporan, dan Anggaran
Memuat rapat Komite, pelaporan, serta
anggaran.
Penutup

Chapter I Introduction

Loading background, vision and mission, as well
as the purposes and objectives.
Chapter II Establishment, Organization and Work Period

Loading of the establishment and organization.
Chapter III Duties, Responsibilities and Authority Loading
duties and responsibilities, authority and working
mechanism, the code of ethics of confidentiality,
and accountability.
Chapter IV Meetings, Reporting and Budget

Contain Committee meeting, reporting, and
budget.
Chapter V Conclusion

Beberapa pokok pedoman kerja Komite Risiko Usaha dan


GCG yang diatur dalam Piagam Komite Risiko Usaha dan
GCG dijabarkan sebagai berikut.

Some basic guidelines Business Risk Committee and GCG set


out in the Charter of the Business Risk Committee and GCG
described as follows.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE RISIKO


USAHA DAN GCG

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BUSINESS RISK


COMMITTEE AND GCG

TUGAS POKOK BERKAITAN RISIKO USAHA

MAIN TASKS RELATED BUSINESS RISKS

Tugas pokok Komite Risiko Usaha dan GCG yang berkaitan


dengan risiko usaha, yaitu:
1. Melakukan review dan memberikan rekomendasi atas
efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan
yang dilakukan oleh Unit Risk Management and
Compliance, melalui pertemuan secara berkala maupun
cara lainnya untuk membahas progress dari tahapantahapan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan oleh
Risk Management and Compliance Group;
2. Melakukan review atas penilaian risiko oleh Risk
Management and Compliance Group terhadap rencana
investasi Perusahaan yang material;
3. Melakukan pengawasan atas kegiatan Risk Management
and Compliance group dalam memantau pelaksanaan
mitigasi resiko oleh unit-unit kerja terkait;
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan rekomendasi
Komite Risiko Usaha oleh Risk Management and
Compliance Group;
5. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan RKAP dan
review tahunan atas RJPP yang diajukan oleh Direksi;

The key task of the Business Risk Committee and GCG related
business risks, namely:
1. To review and provide recommendations on the
effectiveness of the implementation of the Companys
risk management is performed by the Risk Management
and Compliance Unit, through regular meetings or other
means to discuss the progress of the stages of the duties
and responsibilities carried out by the Risk Management
and Compliance Group;
2. Conduct a review of the risk assessment by the Risk
Management and Compliance Group to the Companys
investment plans are material;
3. To supervise the activities of the Risk Management and
Compliance group in monitoring the implementation of
risk mitigation by related work units;
4.
supervision
over
the
implementation
of
the
recommendations of the Business Risk Committee by the
Risk Management and Compliance Group;
5. Conduct an analysis and evaluation of the proposed CBP
and annual reviews on RJPP proposed by the Board of
Directors;
6. Review of the risk information and risk management in the
Companys reports will be publicized through the process:

Bab II

Bab III

Bab IV

Bab V

6. Melakukan penelaahan atas informasi risiko dan


manajemen risiko Perusahaan dalam laporan-laporan
yang akan dipublikasikan, melalui proses:
- Diskusi bersama dengan manajemen;
- Review atas draft dari laporan yang akan
dipublikasikan;
7. Melakukan pembahasan atas risiko-risiko penting pada
unit-unit di lingkungan Perusahaan, sesuai kebutuhan.

- Discussions with management;


- Review of the draft of a report to be published;
7. Conducting discussions on significant risks in the units of
the Company, as needed.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

371

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

8. Dalam hal Direksi menganggap perlu menggunakan


konsultan manajemen risiko independen untuk melakukan
penelaahan kembali atas proses manajemen risiko yang
telah diterapkan Perusahaan, maka tugas Komite Risiko
Usaha dan GCG adalah:
- Memberikan masukan tentang kriteria dan
kompetensi konsultan;
- Melakukan monitoring pekerjaan konsultan melalui
Risk Management and Compliance Group.

8. In the event the Board of Directors considers it necessary


to use an independent risk management consultant to
conduct a review of return on a risk management process
that has been applied to the Company, then the task of
the Business Risk Committee and corporate governance
are:
- Providing input on the criteria and competence of
consultants;
- To monitor the work the consultant through the Risk
Management and Compliance Group.

TUGAS POKOK BERKAITAN GCG

MAIN TASKS RELATING GCG

Adapun tugas Komite Risiko Usaha dan GCG berkaitan


dengan GCG, sebagai berikut.
1. Memastikan kelengkapan dan validitas dari Corporate
Governance Policy (CGP), Management Policy (MP) dan
Standard Operating Procedure (SOP) sesuai dengan
kegiatan Perseroan;
2. Memastikan manajemen melaksanakan kegiatan usaha
mengikuti ketentuan dalam CGP, MP dan SOP;
3. Memastikan pengawasan telah dilakukan terhadap
penerapan CGP, MP dan SOP;
4. Mengevaluasi kebijakan tentang GCG dan Standar Etika
serta tindak lanjut hasil assessment yang dilakukan oleh
eksternal konsultan;
5. Melakukan penyelidikan dan verifikasi berdasarkan hasil
temuan di lapangan berkaitan dengan pelanggaran etika
dan pelanggaran praktik GCG yang terjadi di Perseroan;

The task of the Business Risk Committee and GCG associated


with GCG, as follows.
1. To ensure the completeness and validity of Corporate
Governance Policy (CGP), Management Policy (MP) and
Standard Operating Procedure (SOP) in accordance with
the Companys activities;
2. Ensure management implement business activities subject
to the CGP, MP and SOP;
3. Ensure supervision has been conducted on the application
of CGP, MP and SOP;
4. Evaluate policies on GCG and Ethical Standards as well
as the follow-up results of assessments carried out by
external consultants;
5. Conduct an investigation and verification based on
the findings in the field relating to ethics violations
and violations of corporate governance practices that
occurred in the Company;
6. Evaluate and make improvements to the guidelines
relating to the implementation of GCG at least 1 (one) year
or adjusted to the needs of the Company;

6. Mengevaluasi dan melakukan penyempurnaan terhadap


pedoman-pedoman yang berkaitan dengan pelaksanaan
GCG sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali atau
disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan;
7. Memberikan nasehat, masukan, dan rekomendasi
kepada Direksi mengenai standar-standar praktik terbaik
penerapan GCG di Perseroan;
8. Membantu Direksi dalam merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi
dan
mengembangkan
secara
berkesinambungan penerapan Etika Kerja dan Bisnis
serta praktik GCG di seluruh wilayah kerja Perseroan;
9. Membantu tugas Direksi dalam pembinaan dan
pengawasan efektifitas penerapan praktik GCG
di Perusahaan sebagai upaya meningkatkan nilai
Pemegang Saham, termasuk sosialisasi dan internalisasi;
10. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas penerapan
GCG oleh Organ Utama dan Organ Pendukung serta
memberikan masukan penyempurnaan serta upayaupaya pemantapannya;
11. Menyusun mekanisme reward and punishment secara
konsisten terkait penerapan praktik GCG di Perseroan.

372

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

7. Provide advice, input and recommendations to the Board


of Directors about standards of GCG implementation best
practices in the Company;
8. To assist the Board of Directors to plan, implement,
evaluate and improve continuously the implementation
of Work and Business Ethics and corporate governance
practices in all areas of the Company;
9. Assist in coaching assignment and supervision of the Board
of Directors effective implementation of GCG practices in
an effort to increase the value of shareholders, including
socialization and internalization;
10. To evaluate the effectiveness of the implementation of
GCG by Major Organ and Organ Support and provide
input completion and efforts pemantapannya;
11. Develop mechanisms of reward and punishment is
consistently related to the implementation of GCG
practices in the Company.

PELAKSANAAN TUGAS KHUSUS

IMPLEMENTATION OF SPECIAL TASK

Komite Risiko Usaha dan GCG juga mempunyai pelaksanaan


tugas khusus. Adapun pelaksanaan tugas khusus Komite
Risiko Usaha dan GCG adalah:
1. Pemberian tugas khusus kepada Komite Risiko Usaha dan
GCG oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui perintah
tertulis yang antara lain menerangkan:

Business Risk Committee and GCG also has a special task


implementation. The implementation of the special task of the
Business Risk Committee and corporate governance are:
1. Giving a special duty to the Business Risk Committee and
GCG by BOC conducted through written orders, among
others, explains:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

- Nama anggota Komite Risiko Usaha dan GCG yang


diberi tugas;
- Sifat dan lingkup pekerjaan;
- Tujuan dan sasaran pekerjaan;
- Waktu penugasan; serta
- Hal-hal administratif yang berkaitan dengan tugas
khusus dimaksud.
2. Tugas khusus dapat mencakup tetapi tidak terbatas pada
pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam
keputusan rapat Direksi atau adanya penyimpangan
dalam pelaksanaan dari suatu hasil keputusan rapat
Direksi dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
3. Komite Risiko Usaha dan GCG harus menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas khusus dengan tingkat
kerahasiaan maksimal terbatas pada anggota Komite
Risiko Usaha dan GCG dan anggota Dewan Komisaris.

- The members of the Business Risk Committee and


GCG assigned;
- The nature and scope of work;
- Goals and objectives of the work;
- Time of assignment; and
- Administrative matters relating to specific tasks in
question.
2. Specific duties may include but is not limited to an
examination of the allegations of error in the decision
of the Board of Directors meeting or irregularities in the
implementation of the decisions of a Board of Directors
Meeting in relation to duties and responsibilities.

Melakukan Self Assesment Pelaksanaan Tugas


Komite Risiko Usaha dan GCG

Perform Duties Self Assessment Business Risk and


GCGCommittee

Komite Risiko Usaha dan GCG melakukan self assessment


terhadap
efektivitas
pelaksanaan
tugasnya,
dan
memutakhirkan secara periodik pedoman kerjanya (Piagam
Komite Risiko Usaha dan GCG).

Business Risk Committee and GCG do a self assessment of


the effectiveness of its operation, and periodically update its
guidelines (Business Risk Committee Charter and GCG).

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE RISIKO


USAHA DAN GCG

STRUCTURE AND MEMBERSHIP OF BUSINESS RISK


AND GCG COMMITTEE

Per 31 Desember 2015, struktur dan keanggotaan Komite


Risiko Usaha dan GCG sebagai berikut.

As of December 31, 2015, the structure and membership of the


Business Risk and GCG Committee as follows.

3. Business Risk and GCGCommittee shall prepare the


implementation of special tasks with a maximum degree
of confidentiality is limited to members of the Business
Risk and GCGCommittee and members of the Board of
Commissioners.

Tabel Struktur dan Keanggotaan Komite Risiko Usaha dan GCG / Table Structure and Membership of the
Business Risk Committee and GCG
Nama
Name

Jabatan
Position

Keterangan
Information

Anandy Wati

Ketua Komite / Committee Chief

Komisaris / Commissioner

Joko Subagyo

Anggota / member

Pihak Independen / Independent party

Amnu Fuadiy

Anggota / member

Pihak Independen / Independent party

PROFIL KOMITE RISIKO USAHA DAN GCGC

PROFILE OF Business Risk Committee and GCG

Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports diketuai


oleh seorang anggota Dewan Komisaris dan memiliki 2 (dua)
orang anggota Komite. Masing-masing anggota Komite
Risiko Usaha dan GCG memiliki kualifikasi pendidikan dan
keahlian yang sesuai. Hal ini dapat dilihat dari profil Komite
Risiko Usaha dan GCG sebagai berikut.

Business Risk and GCG Committee of Angkasa Pura Airports


chaired by a member of the Board of Commissioners and
has two (2) members of the Committee. Each member of the
Business Risk Committee and GCG educational qualifications
and expertise as appropriate. It can be seen from the profile
of the Business Risk Committee and GCG as follows.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

373

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Warga Negara Indonesia, umur 58 tahun, lahir di Semarang pada tanggal 3 Januari 1958.
Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta pada tahun
1983 dan Master Of Public Management, Carniege Mellon University, USA pada tahun 1997.
Mengawali karir tahun 1983 di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, pernah
menduduki, sebagai Direktur Pelaksanaan Anggaran DJPBN, Direktur berbagai jabatan
strategis di Ditjen Anggaran dan Ditjen Perbendaharaan, yaitu sebagai Kepala Kanwil DJPBN
Propinsi Bangka Belitung Sistem Manajemen Investasi DJPBN, sebagai Sekretaris Dijtjen
Anggaran dan saat ini menjabat sebagai Direktur PNBP, Direktorat Jendaral Anggaran
Kementerian Keuangan dengan Pangkat Pembina Utama Madya Gol. IV/D. Menjabat sebagai
Ketua Komite Risiko Usaha dan GCG sejak 20 April 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris Nomor: KEP-06/DK.API/2014. Menjabat sebagai Ketua Komite Risiko Usaha dan
GCG sejak 20 April 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-06/
DK.API/2014.

anandy wati

Indonesian citizen, aged 58 years, was born in Semarang on January 3, 1958. He earned a
Bachelor of State University of March, Surakarta in 1983 and a Master of Public Management,
Carnegie Mellon University, USA in 1997. He began his career in 1983 in The Directorate
General of Budget, Ministry of Finance, has held, as the Director of Budget Implementation
DJPBN, Director of various strategic positions in DG Budget and DG Treasury, ie as the Head
office of DJPBN Bangka Belitung Management System Investment DJPBN, as Secretary Dijtjen
Budget and currently serves as the Director PNBP Directorate general of Budget, Ministry
of Finance with the rank of Pembina Utama Madya Gol. IV/D. Served as Chairman of the
Business Risk Committee and GCG since 20 April 2014 by the Board of Commissioners Decree
No. KEP-06 / DK.API / 2014. Served as Chairman of the Business Risk Committee and GCG
since 20 April 2014 by the Board of Commissioners Decree No. KEP-06/DK.API/2014.

Warga Negara Indonesia, umur 58 tahun, lahir di Klaten pada tanggal 19 Desember 1956.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia pada tahun 1981 dan
Master Manajemen dari Universitas Mercu Buana pada tahun 2002. Pernah menjabat
sebagai Kepala Seksi Pengaturan dan OTL Perusahaan (1993-2008) dan Pengawas Bidang
PUM Satuan Pengawas Internal (SPI) Perusahaan (2008-2012). Menjabat sebagai anggota
Komite Risiko Usaha dan GCG Perseroan sejak 25 Februari 2013 berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris Nomor KEP.03/DK.API/2013 dan diangkat kembali pada 25 Februari 2014
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-02/DK.API/2014.

Joko Subagyo

374

Indonesian citizen, aged 58 years, was born in Klaten on December 19, 1956. He earned a
law degree from the Islamic University of Indonesia in 1981 and a Master of Management
from Mercu Buana University in 2002. He served as Head of Regulation and OTL Company
(1993 -2008) and the Supervision Sector PUM Internal Audit Unit (IAU) of the Company (20082012). He has served as a member of the Business Risk Committee and GCG Company since
February 25, 2013 by Decree No. BOC KEP.03/DK.API/2013 and reappointed on February 25,
2014 by the Decree of the Board of Commissioners No. KEP-02/DK.API/2014.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Warga Negara Indonesia, umur 47 tahun, lahir di Pekalongan pada tanggal 9 September
1969. Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun
1993 dan Master of Art di bidang Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Internasional
dari Kyung Hee University, South Korea pada tahun 2007. Mengawali karir tahun 1997 di
Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, aktif di berbagai Forum Kerjasama
Internasional, Kajian dengan Perguruan Tinggi maupun Lembaga Keuangan Internasional,
saat ini menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Data dan Dukungan Teknis, Direktorat
PNBP, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan dengan Pangkat Pembina Tk.
I Gol IV/B. Menjabat sebagai anggota Komite Risiko Usaha dan GCG Perseroan sejak 1 April
2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.02/DK.AP.I/2015.

Amnu Fuadiy

Indonesian citizen, aged 47 years, was born in Pekalongan on September 9, 1969. He earned a
Bachelor of Diponegoro University in 1993 and Master of Art in the field of International Trade
and Economic Cooperation of Kyung Hee University, South Korea in 2007. He began his career
in 1997 at the Directorate General of Budget, Ministry of Finance, is active in a variety of Forum
for International Cooperation, Studies of Higher Education and the International Finance
Corporation, currently serves as Deputy Director of Data and Technical Support, Directorate
PNBP, Directorate general of Budget, Ministry of Finance with the rank of Trustees Tk. I Goal
IV/B. He has served as a member of the Business Risk Committee and the Companys GCG
since 1 April 2015 under Decree No. BOC: KEP.02/DK.AP.I/2015.

KUALIFIKASI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA


KOMITE RISIKO USAHA DAN GCG
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan
Anggota Komite Risiko Usaha dan GCG selama tahun 2015
adalah sebagai berikut.

EDUCATION QUALIFICATIONS AND WORK


EXPERIENCE OF BUSINESS RISK AND GCG
COMMITTEE

Educational qualifications and work experience Chairman


and Members of the Business Risk Committee and GCG for
2015 are as follows.

Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja / Table Qualifications Education and Work Experience
Nama / Name

Anandy Wati

Periode / Period

20 April 2014 Sekarang / 20 April 2014 now

Pendidikan / Qualifications

Master of Public Management, Carniege Mellon University, USA

Pengalaman kerja / Working


experience

Mengawali karir tahun 1983 di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, pernah menduduki,
sebagai Direktur Pelaksanaan Anggaran DJPBN, Direktur berbagai jabatan strategis di Ditjen Anggaran dan
Ditjen Perbendaharaan, yaitu sebagai Kepala Kanwil DJPBN Propinsi Bangka Belitung Sistem Manajemen
Investasi DJPBN, sebagai Sekretaris Dijtjen Anggaran dan saat ini menjabat sebagai Direktur PNBP, Direktorat
Jendaral Anggaran Kementerian Keuangan dengan Pangkat Pembina Utama Madya Gol. IV/D. /
He began his career in 1983 at the Directorate General of Budget, Ministry of Finance, has held, as the Director
of Budget Implementation DJPBN, Director of various strategic positions in DG Budget and DG Treasury, ie as the
Head Office of DJPBN Bangka Belitung Management System Investment DJPBN, as Secretary Dijtjen Budget and
time this served as Director of the non-tax revenues, the Directorate general of Budget, Ministry of Finance with
the rank of Pembina Utama Madya Gol. IV/D.

Nama / Name

Joko Subagyo

Periode / Period

25 Februari 2013 Sekarang / 25 February 2013 now

Pendidikan / Qualifications

Sarjana Hukum dari Universitas Islam Indonesia dan Master Manajemen dari Universitas Mercu Buana. /
Law degree from the Islamic University of Indonesia and a Master of Management from the University of Mercu
Buana.

Pengalaman kerja / Working


experience

Pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pengaturan dan OTL Perusahaan (1993-2008) dan Pengawas Bidang
PUM Satuan Pengawas Internal (SPI) Perusahaan (2008-2012). / He served as Section Head OTL Settings and
Company (1993-2008) and the Supervision Sector PUM Internal Audit Unit (IAU) of the Company (2008-2012).

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

375

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Nama / Name

Ishak Soebekti

Periode / Period

1 Oktober 2014 1 April 2015 / 1 October 2014 1 April 2015

Pendidikan / Qualifications

Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Diponegoro dan Master Akuntansi dari Universitas
Diponegoro. / Bachelor of Economics in Accounting from Diponegoro University and a Master of Accounting
from the University of Diponegoro.

Pengalaman kerja / Working


experience

Mengawali karir tahun 1985 di Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) sebagai auditor dengan
jabatan terakhir sebagai Auditor Ahli Madya Gol IV/C. / He began his career in 1985 at the Financial Supervisory
Agency (BPKP) as an auditor with his last position as Associate Expert Auditor Goal IV/C.

Nama / Name

Amnu Fuadiy

Periode / Period

1 April 2015 - Sekarang / 1 April 2015 now

Pendidikan / Qualifications

Master of Art di bidang Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Internasional dari Kyung Hee University, South
Korea. / Master of Art in the field of International Trade and Economic Cooperation of Kyung Hee University,
South Korea.

Pengalaman kerja / Working


experience

Mengawali karir tahun 1997 di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, aktif di berbagai
Kerjasama Kajian dengan Perguruan Tinggi maupun Lembaga Keuangan Internasional, saat ini menjabat
sebagai Kepala Sub Direktorat Data dan Dukungan Teknis, Direktorat PNBP, Direktorat Jendaral Anggaran
Kementerian Keuangan dengan Pangkat Pembina Tk. I Gol IV/B. / He began his career in 1997 at the Directorate
General of Budget, Ministry of Finance, is active in various Cooperation Studies of Higher Education and the
International Finance Corporation, currently serves as Deputy Director of Data and Technical Support, PNBP
Directorate, Directorate general of Budget, Ministry of Finance with the rank of Trustees of Tk. I Goal IV/B.

INDEPENDENSI KOMITE RISIKO USAHA DAN GCG

INDEPENDENCE OF BUSINESS RISK AND GCG


COMMITTEE

Komite Risiko Usaha dan GCG menjalankan peran secara


profesional dan independen, serta tidak menerima/
melakukan intervensi dari/kepada pihak lainnya. Komite
Risiko Usaha dan GCG tidak memiliki kaitan dengan
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, maupun Direksi.
Komite Risiko Usaha dan GCG tidak memiliki kepentingan/
keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak
negatif dan benturan kepentingan (conflict of interest)
dengan Perseroan. Ketua Komite Risiko Usaha dan GCG tidak
dapat merangkap jabatan sebagai ketua pada Komite lain,
demikian pula anggotanya tidak dapat merangkap jabatan
sebagai anggota pada Komite lain.

Business Risk and GCG Committee role in a professional and


independent, and does not accept / doing intervention from/
to other party. Business Risk Committee and GCG has no
connection with the Shareholders, Board of Commissioners
and Board of Directors. Business Risk Committee and GCG
has no interest / private linkages that may cause negative
impacts and conflicts of interest (conflict of interest) with the
Company. Chairman of the Business Risk Committee and GCG
shall be concurrent position as chairman of the Committee
on the other, as well as its members can not be concurrent
positions as members of the other committees.

Independensi Komite Risiko Usaha dan GCG sebagai berikut

The independence of the Business Risk Committee and GCG


as follows.

Tabel Independensi Komite Risiko Usaha dan GCG / Table Independence of Business Risk and GCG Committee
Aspek Indepensi
Independency Aspect

376

Anandy
Wati

Joko
Subagyo

Fahrul
Ismaeni

Ishak
Soebekti

Amnu
Fuadiy

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan


Direksi / Do not have a financial relationship with the Board of
Commissioners and Board of Directors

Tidak memiliki hubungan kepengurusan di Perusahaan, Anak


Perusahaan, maupun perusahaan afiliasi / No relationship
management in the Company, subsidiaries, and affiliated companies

Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di Perusahaan / Has no


relation shareholdings in the Company

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi,


dan/atau sesama anggota Komite Audit / Does not have any family
relationship with the Board of Commissioners, Directors, and / or
fellow members of the Audit Committee

Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan


pemerintah / Not serve on the board of political parties, government
officials and government

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

LAPORAN PELAKSANAAN (REALISASI)


KEGIATAN KOMITE RISIKO USAHA DAN GCG

EXECUTION OF DUTIES REPORT (REALIZATION) OF


BUSINESS RISK COMMITTEE AND GCG COMMITTEE

Selama tahun 2015, Komite Risiko Usaha dan GCG telah


melaksanakan tugas dengan melakukan analisis dan kajian/
telaahan atas surat-surat yang disampaikan Dewan Direksi
kepada Dewan Komisaris, antara lain:
1. Rencana kontribusi tetap dan rencana pembelian aset
Investasi Pemerintah Provinsi NTB di Bandara Lombok.
2. Penerapan Passenger Service Charge (PSC) on Ticket.

During 2015, the Business Risk Committee and GCG has


undertaken the task to carry out analyzes and studies/
research paper on the letters submitted to the Board of
Commissioners of the Board of Directors, among other things:
1. Plan and the contribution of fixed asset purchase plan
NTB provincial government investment in Lombok Airport.
2. Implementation of Passenger Service Charge (PSC) on
the Ticket.
3. Evaluation of Risk Management Application of the first
semester of 2015.
4. Findings on Compliance Statement Department PT
Angkasa Pura Fiscal Year 2014.
5. Cooperation Agreement between PT Angkasa Pura I
(Persero) and PT Angkasa Pura Properti About Building
Serah (BOT) over land covering 1,200 mdi Sunset Road Bali.
6. Cooperation Agreement between PT Angkasa Pura
Properti with PT Angkasa Pura. Wika Realty (KSO).
7. Cooperation Agreement Advertising at the Ngurah Rai
International Airport in Bali.
8. Addition Paid-in Capital PT Angkasa Pura Hotel.
9. Request Cooperation Agreement and Agreement Signing
up to 5 (five) years.

3. Evaluasi Penerapan Risk Management Semester I Tahun


2015.
4. Telaahan atas Laporan Compliance Departement
PT Angkasa Pura Tahun Anggaran 2014.
5. Perjanjian Kerjasama antara PT Angkasa Pura I (Persero)
dengan PT Angkasa Pura Properti Tentang Bangunan
Serah (BOT) atas tanah seluas 1.200 m di Sunset Road
Bali.
6. Perjanjian Kerjasama antara PT Angkasa Pura Properti
dengan PT Wika Realty (KSO).
7. Persetujuan Kerja Sama Reklame di Bandara Internasional
Ngurah Rai Bali.
8. Penambahan Modal Disetor PT Angkasa Pura Hotel.
9.
Permohonan
Persetujuan
Kerjasama
dan
Penandatanganan Perjanjian sampai dengan 5 (Lima)
Tahun.
10. Ringkasan Permohonan Izin Prinsip Pembangunan Gerai
PT Angkasa Pura Retail Di Bandara PT Angkasa Pura I
(Persero).
11. Laporan Monitoring Pelaksanaan Operasi Angkutan
Lebaran Tahun 2015 di Bandara Ahmad Yani Semarang.
12. Telaahan atas Konsep Perjanjian Konsesi antara
Kementerian Perhubungan dengan PT Angkasa Pura I
(Persero) tentang Pelayanan Jasa Kebandarudaraan.

10. Summary License Application Development Principles


outlets PT Angkasa Pura PT Retail Di service. Angkasa
Pura I (Persero).
11. Operations Implementation Monitoring Report Lebaran
2015 at the Ahmad Yani Airport in Semarang.
12. The concept of Findings on Concession Agreement
between the Ministry of Transportation and PT Angkasa
Pura I (Persero) on Services Airport Affairs.

RAPAT KOMITE RISIKO USAHA DAN GCG

MEETING OF BUSINESS RISKS AND GCG COMMITTEE

Dalam melaksanakan tugas, Komite Risiko Usaha dan


GCG mengadakan pertemuan secara berkala dan bekerja
sama dengan Unit Risk Management and Compliance dan
Corporate Secretary untuk menjamin kesiapan, ketersediaan
data dan informasi, sehingga kondisi Perseroan dapat
diketahui dengan baik oleh Dewan Komisaris. Selama tahun
2015, Komite Risiko Usaha dan GCG telah melaksanakan
beberapa kali pertemuan, baik yang bersifat formal secara
secara periodik maupun diskusi informal dengan pihak-pihak
terkait sesuai dengan kebutuhan.

In performing its duties, the Business Risk and GCG Committee


meet periodically and in collaboration with the Risk
Management and Compliance Unit and Corporate Secretary
to ensure readiness, availability of data and information,
so that the Companys performance can be seen well by
the Board of Commissioners. During 2015, the Business Risk
Committee and GCG has conducted several meetings, both
formal periodical and informal discussions with the relevant
parties in accordance with the needs.

FREKUENSI DAN TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE


RISIKO USAHA DAN GCG

FREQUENCY AND LEVEL OF ATTENDANCE OF


BUSINESS RISK AND GCG COMMITTEE MEETING

Dalam melaksanakan tugas, Komite Risiko Usaha dan


GCG mengadakan pertemuan secara berkala dan bekerja
sama dengan Unit Risk Management and Compliance dan
Corporate Secretary untuk menjamin kesiapan, ketersediaan
data dan informasi, sehingga kondisi Perusahaan dapat
diketahui dengan baik oleh Dewan Komisaris. Selama tahun
2015, Komite Risiko Usaha dan GCG telah melaksanakan
beberapa kali pertemuan, baik yang bersifat formal secara

In performing its duties, the Business Risk and GCG Committee


meet periodically and in collaboration with the Risk
Management and Compliance Unit and Corporate Secretary
to ensure readiness, availability of data and information, so
the conditions can be determined by either the Company by
the Board of Commissioners. During 2015, the Business Risk
Committee and GCG has conducted several meetings, both
formal periodical and informal discussions with the relevant

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

377

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

secara periodik maupun diskusi informal dengan pihakpihak terkait sesuai dengan kebutuhan. Untuk rapat-rapat
formal telah dilakukan sebanyak 8 kali rapat dengan Unit
Risk Management, PT Angkasa Pura Retail, dan Corporate
Secretary sebagai berikut.

parties in accordance with the needs. For formal meetings


has been held 8 meetings with the Risk Management Unit, PT
Angkasa Pura Retail, and Corporate Secretary as follows.

Tabel Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Risiko Usaha dan GCG /
Table of Frequency and Attendance Meetings Business Risk Committee and GCG

Nama
Name

Jabatan
Position

Jumlah dan Frekuensi (%) Tingkat Kehadiran Rapat Komite


Risiko Usaha dan GCG
Total and Frequency (%) of Business Risk and GCG Committee
Meeting Attendance

Periode
Period

Jumlah Rapat

Jumlah Kehadiran

Tingkat Kehadiran (%)

Times of Meeting

Total attendance

Attendance rate (%)

Anandy Wati

Ketua Komite /
Committee Chief

20 April 2014 Sekarang /


20 April 2014 now

100

Joko Subagyo

Anggota /
member

25 Februari 2013 Sekarang /


25 February 2013 now

100

Ishak Soebekti

Anggota /
member

1 Oktober 2014 1 April 2015 /


1 October 2014 1 April 2015

100

Amnu Fuadiy

Anggota /
member

1 April 2015 Sekarang /


1 April 2015 now

100

Adapun agenda rapat Komite Risiko Usaha dan GCG sebagai


berikut.

The meeting agenda Business Risk Committee and GCG as


follows.

Tabel Agenda Rapat Komite Risiko Usaha dan GCG / Table Agenda of Business Risk and GCG Committee
Tanggal Rapat
Date of Meeting

378

Agenda Rapat
Meeting Agenda

Peserta
Participant

Senin, 26 Januari 2015 /


Monday, 26 January 2015

1. Rencana Pelaksanaan RKAP Tahun 2015.


2. Evaluasi pelaksanaan tugas tahun 2014
Risk Management and Compliance Group.

1. CBP Implementation Plan for 2015.


2. Evaluation of the implementation of tasks
in 2014 Risk Management and Compliance
Group.

1. Anandy Wati
2. Joko Subagyo
3. Ishak Soebekti

Senin, 2 Februari 2015 /


Monday, 2 February 2015

1. Hasil Self Assessment GCG Tahun 2013.


2. Rencana Assessmenet GCG Tahun 2014.

1. Results of Self Assessment GCG in 2013.


2. Plan Assessmenet GCG 2014.

1. Anandy Wati
2. Joko Subagyo
3. Ishak Soebekti

Selasa, 17 Maret 2015 /


Tuesday, 17 March 2015

Pemantauan penerapan Risk Management


tahun 2014 pada unit kerja.

Monitoring the implementation of Risk


Management in 2014 on a work unit.

1. Anandy Wati
2. Joko Subagyo
3. Ishak Soebekti

Kamis, 23 April 2015 /


Thursday, 23 April 2015

1. Pemaparan program kerja GCG dan


realisasi tahun 2015.
2. Tanya Jawab dan Diskusi.

1. Exposing the work program and the


realization of the 2015 GCG.
2. Questioning and Discussion.

1. Anandy Wati
2. Joko Subagyo
3. Amnu Fuadiy

Rabu, 13 Mei 2015 /


Wednesday, 13 May 2015

1. Paparan Posisi SDM PT Angkasa Pura I


saat ini dan Analisis Beban Kerja (ABK).
2. Realisasi Program Triwulan I dan Progress
Triwulan II.

1. Exposure Position HR PT Angkasa Pura I at


this time and Workload Analysis (ABK).
2. Realization Program and Progress Quarter
Quarter.

1. Anandy Wati
2. Joko Subagyo
3. Amnu Fuadiy

Rabu, 27 Mei 2015 /


Wednesday, 27 May 2015

Kerja sama dengan PT Angkasa Pura Retail.

Cooperation with PT Angkasa Pura Retail

1. Anandy Wati
2. Joko Subagyo
3. Amnu Fuady

Selasa, 18 Agustus 2015 /


Tuesday, 18 August 2015

1. Paparan Pelaksanaan dan Realisasi


Program Semester I.
2. Progress pelaksanaan sampai dengan
Triwulan III.

1. Exposure Program Implementation and


Realization of Semester I.
2. Progress of implementation up to the third
quarter.

1. Anandy Wati
2. Joko Subagyo
3. Amnu Fuadiy

Selasa, 27 Oktober 2015 /


Tuesday, 27 October 2015

1. Paparan Pelaksanaan dan Realisasi


Program Triwulan III.
2. Progress pelaksanaan sampai dengan
Triwulan IV.

1. Exposure Program Implementation and


realization of the third quarter.
2. Progress implementation until the fourth
quarter.

1. Anandy Wati
2. Joko Subagyo
3. Amnu Fuadiy

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE RISIKO


USAHA DAN GCG

COMPETENCE DEVELOPMENT OF BUSINESS RISK


AND GCG COMMITTEE

Untuk menunjang pelaksanaan tugas, Komite Risiko Usaha


dan GCG memiliki kesempatan untuk mengikuti dan
berpartisipasi dalam berbagai pelatihan dan seminar untuk
mengembangkan kompetensi. Pada tahun 2015, Anggota
Komite Risiko Usaha dan GCG Angkasa Pura Airports tidak
mengikuti program pengembangan kompetensi melalui
penugasan Perseroan. Akan tetapi, secara individual
untuk menunjang kinerja Komite Manajemen Risiko dan
Good Corporate Governance, pada tahun 2015 masingmasing anggota telah mengikuti kegiatan capacity building
maupun training yang dilakukan oleh berbagai pihak yang
berkompeten.

To support the implementation of the tasks, the Business


Risk Committee and GCG have the opportunity to attend
and participate in various trainings and seminars to develop
competence. By 2015, Business Risk Committee members
and GCG Angkasa Pura Airports do not follow a competence
development program through the assignment of the
Company. However, on an individual basis to support the
performance of the Risk Management Committee and Good
Corporate Govenance, in 2015 each member has attended
capacity building and training activities undertaken by all
competent parties.

FUNGSI NOMINASI DAN REMUNERASI

THE NOMINATION AND REMUNERATION


FUNCTION

Angkasa Pura Airports tidak memiliki Komite Nominasi dan


Remunerasi. Namun, Dewan Komisaris secara kolegial
memiliki fungsi terkait nominasi dan remunerasi. Berdasarkan
Pedoman Kerja Dewan Komisaris (Board Manual), fungsi
nominasi dan remunerasi Dewan Komisaris dijabarkan
sebagai berikut.

Angkasa Pura Airports do not have a Nomination and


Remuneration Committee. However, the Board has a collegial
functions related to the nomination and remuneration. Based
Work Guidelines BOC (Board Manual), the function of the
nomination and remuneration of the Board of Commissioners
are as follows.

NAMA, JABATAN, RIWAYAT HIDUP DAN


INDEPENDENSI FUNGSI NOMINASI DAN
REMUNERASI

NAME, POSITION, CURRICULUM VITAE


AND INDEPENDENCY OF NOMINATION AND
REMUNERATION FUNCTION

Oleh karena fungsi nominasi dan remunerasi dilaksanakan


secara kolegial oleh Dewan Komisaris, maka informasi Nama,
Jabatan, Riwayat Hidup Fungsi Nominasi dan Remunerasi
telah disampaikan pada bagian Dewan Komisaris dalam
Laporan ini.

Because the function of nomination and remuneration


conducted by Board of Commissioner as a Board, thus
the information of the name, position, curriculum vitae of
Nomination and Remuneration Function already mentioned
at Board of Commissioner Section of this Report

TUGAS DALAM NOMINASI DIREKSI

TASKS IN THE NOMINATION OF DIRECTORS

Tugas Dewan Komisaris terkait nominasi Direksi, yaitu:


1. Menetapkan kebijakan dan kriteria seleksi bagi calon
Direksi;
2. Melakukan telaah dan/atau penilaian/pemeriksaan
terhadap calon-calon Direksi yang diusulkan oleh Direksi
sebelum disampaikan ke Pemegang Saham;
3. Mengusulkan calon-calon anggota Direksi yang baru
kepada RUPS.

The task of the Board in relation nominationof Directors, namely:


1. Establish policies and selection criteria for candidates for
the Board of Directors;
2. To review and/or assessment/examination of the
candidates for the Board of Directors proposed by the Board
of Directors before it is submitted to the Shareholders;
3. Propose candidates for the new Board of Directors to the
AGM.

TUGAS DALAM REMUNERASI DEWAN


KOMISARIS DAN DIREKSI

TASKS IN THE REMUNERATION OF THE BOARD


OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS

Tugas Dewan Komisaris terkait remunerasi Dewan Komisaris


dan Direksi, yaitu:
1. Menetapkan kebijakan Dewan Komisaris mengenai
pengusulan remunerasi Direksi;
2. Menyusun rencana Dewan Komisaris melakukan
penelaahan atas pengusulan remunerasi Direksi;
3. Dewan Komisaris dapat mengusulkan kepada RUPS
mengenai sistem pemberian uang jasa dan tunjangan
purna jabatan bagi Dewan Komisaris;
4. Memberikan penjelasan lengkap kepada RUPS mengenai
sistem pemberian uang jasa dan tunjangan bagi Dewan
Komisaris, serta rincian uang jasa dan tunjangan purna

The task of the Board in relation remuneration of the Board of


Commissioners and Board of Directors, namely:
1. Establish policies regarding the proposal for remuneration
of the Board of Commissioners Board of Directors;
2. Develop a plan of the Board of Commissioners reviewing
the proposal for remuneration of the Board of Directors;
3. The Board of Commissioners may propose to the AGM
regarding the system of fees and retirement benefit office
for the Board of Commissioners;
4. Provide a full explanation to the AGM regarding the system
of fees and allowances for the Board of Commissioners,
as well as details of fees and retirement benefit received

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

379

Laporan Manajemen
Management Report

380

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

jabatan yang diterima oleh Dewan Komisaris yang


sedang menjabat;
5. Dewan Komisaris dapat mengusulkan kepada RUPS
mengenai sistem penggajian, fasilitas, dan/atau
pemberian tunjangan bagi Direksi;
6. Memberikan penjelasan lengkap kepada RUPS mengenai
sistem penggajian, fasilitas, dan/atau pemberian
tunjangan bagi Direksi, serta rincian gaji, fasilitas, dan/
atau tunjangan yang diterima oleh Direksi yang sedang
menjabat;
7. Dewan Komisaris dapat merekomendasikan kepada
RUPS mengenai sistem kompensasi serta manfaat lainnya
dalam hal pengurangan karyawan.

by the office of the incumbent Board of Commissioners;


5. The Board of Commissioners may propose to the AGM
regarding payroll systems, facilities, and/or allowances
for the Board of Directors;
6. Provide a full explanation to the AGM regarding payroll
systems, facilities, and/or allowance for the Board of
Directors, as well as salary details, facilities, and/or
allowances received by the Board of Directors of the
incumbent;
7. The Board of Commissioners may recommend to the AGM
regarding the system of compensation and other benefits
in terms of reduction of employees.

PELAKSANAAN FUNGSI NOMINASI DAN


REMUNERASI

FUNCTIONS OF THE NOMINATION AND


REMUNERATION

Selama tahun 2015, Dewan Komisaris tidak melaksanakan


fungsi nominasi. Hal ini disebabkan belum adanya rencana
pergantian Direksi di tahun tersebut. Sedangkan, fungsi
remunerasi dilaksanakan dengan aktif melakukan telaah
dan memberikan tanggapan atas usulan remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi pada tahun bersangkutan sebelum
diajukan ke RUPS untuk persetujuan.

During 2015, the Board did not exercise the functions of the
nomination. This is due to the existence of the plan to replace
the Board of Directors for the year. Meanwhile, the function
of remuneration implemented by actively review and provide
feedback on the proposed remuneration of the Board of
Commissioners and Board of Directors in the year in question
before it is submitted to the AGM for approval.

KEBIJAKAN SUKSESI DIREKSI

DIRECTOR SUCCSESSION POLICY

Kebijakan suksesi Direksi Angkasa Pura Airports dilakukan


berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN
yang mengatur sebagai berikut.
1. Persyaratan Calon anggota Direksi harus memenuhi
persyaratan formal dan materiil, serta persyaratan lain
yang ditetapkan.
2. Persiapan UKK dan Evaluasi
- Penyusunan daftar anggota Direksi yang habis masa
jabatannya;
- Penjaringan bakal calon anggota Direksi;

Directors succession policy Angkasa Pura Airports done based


on the Minister of State Owned Enterprise No. PER-01/MBU/
2012 on Terms and Procedures for Appointment and Dismissal
of Directors state that set as follows.

- Pembentukan tim untuk melakukan UKK dan evaluasi.


3. Proses UKK dan Evaluasi
- UKK dilakukan oleh tim dan/atau lembaga
profesional;
- Hasil UKK dievaluasi oleh tim dan disampaikan
kepada Menteri untuk mendapat keputusan.
4. Pengangkatan anggota Direksi
- Menteri dapat melakukan wawancara terhadap hasil
UKK dan evaluasi yang dilakukan oleh tim dan/atau
lembaga profesional;
- Menteri mengangkat calon anggota Direksi terpilih
berdasarkan Keputusan Menteri/RUPS.

1. Requirements for Candidates for the Board of Directors


must meet the requirements of the formal and material,
as well as other requirements specified.
2. Preparation and Evaluation UKK
- Preparation of a list of members of the outgoing
Board of Directors;
- Networking candidate members of the Board of
Directors;
- Establishment of a team to UKK and evaluation.
3. Process and Evaluation UKK
- UKK done by the team and/or professional
organizations;
- Results UKK evaluated by the team and submitted to
the Minister for a decision.
4. Appointment of members of the Board of Directors
- The Minister may conduct interviews with UKK results
and evaluations conducted by the team and/or
professional organizations;
- Minister aapoint the candidates for the Board elected
by the Decree of the Minister/GMS.

ORGAN DI BAWAH DIREKSI

ORGAN UNDER THE BOARD OF DIRECTORS

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi dibantu oleh


Corporate Secretary dan organ pendukung lainnya. Uraian
mengenai organ di bawah Direksi sebagai berikut.

In performing its duties, the Board of Directors is assisted


by the Corporate Secretary and other supporting organs.
A description of the organ under the Board of Directors as
follows.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Corporate Secretary

Corporate Secretary merupakan organ pendukung


Direksi yang memiliki peranan penting dalam memastikan
penerapan aspek keterbukaan di Perusahaan. Corporate
Secretary berfungsi dalam komunikasi internal dan
eksternal, hubungan investor, serta kesekretariatan pimpinan
Perseroan. Corporate Secretary berada di bawah President
Director dan bertanggung jawab secara langsung kepada
President Director.

Corporate Secretary is the organ supporting the Board of


Directors who have an important role in ensuring that the
implementation aspects of the disclosure in the Company.
Corporate Secretary function in internal and external
communications, investor relations, as well as the secretariat
of the leadership of the Company. Corporate Secretary is
under President Director and responsible directly to the
President Director.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


SEKRETARIS PERUSAHAAN

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF Corporate


Secretary

Corporate Secretary memiliki tugas pokok untuk:


1. Memastikan tercapainya peningkatan citra Perusahaan
melalui pengelolaan komunikasi Perusahaan dengan
pihak internal dan eksternal;
2. Mengadministrasikan dokumen Perusahaan;
3. Membina hubungan antar lembaga;
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
hukum korporasi;
5. Menjamin ketersediaan informasi kepada stakeholders.

Corporate Secretary has a fundamental duty to:


1. Ensure the achievement of improvements in the Companys
image through the management of the Companys
communications with internal and external parties;
2. Administer Company documents;
3. Fostering inter-institutional relations;
4. Resolving issues related to corporate law;

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN

PROFILE OF CORPORATE SECRETARY

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: SKEP.206/


KP.07.03/2013 tanggal 19 Februari 2013, Corporate Secretary
Angkasa Pura Airports dijabat oleh Farid Indra Nugraha.

Based on Directors Decree Number: SKEP.206/KP.07.03/2013


dated February 19, 2013, the Corporate Secretary of Angkasa
Pura Airports chaired by Farid Indra Nugraha.

Profil Corporate Secretary sebagai berikut.

Profile of Corporate Secretary as follows.

5. To ensure the availability of information to stakeholders.

Warga Negara Indonesia, umur 45 tahun, lahir di Balikpapan pada tanggal 12 Maret 1970.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum bidang Perdata dari Sekolah Tinggi Hukum (STH), Bandung
pada tahun 1993 dan Master Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun
2004. Pernah menjabat sebagai Manajer Personalia dan Umum Bandara Juanda, Surabaya
(2000-2008) dan Kepala Biro Hukum Perusahaan (2008-2013). Menjabat sebagai Sekretaris
Corporate Secretary Perusahaan sejak 2013.
Indonesian citizen, aged 45 years, was born in London on March 12, 1970. He earned a
Bachelor in Civil Law from the College of Law (STH), Bandung in 1993 and a Master of Science
in Law from Airlangga University, Surabaya in 2004. He served as Manager of Personnel and
General Juanda Airport, Surabaya (2000-2008) and Head of Corporate Law (2008-2013).
Served as Secretary Corporate Secretary of the Company since 2013.

Farid Indra
Nugraha

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

381

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI


SEKRETARIS PERUSAHAAN

COMPETENCY IMPROVEMENT PROGRAM


OF CORPORATE SECRETARY

Pada 2015, Corporate Secretary telah mengikuti program


pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan
tugasnya. Pengembangan kompetensi yang diikuti Corporate
Secretary sebagai berikut.

In 2015, Corporate Secretary has followed a competency


improvement program to support the execution of their duties.
Competency improvement followed Corporate Secretary as
follows.

Nama
Name

Program Pengembangan Kompetensi


Competency Improvement Program

Farid Indra Nugraha

Corporate Secretary Leadership Forum di Bangkok (28-30 April 2015) / Corporate Secretary Leadership
Forum in Bangkok (28-30 April 2015)

STRUKTUR SEKRETARIS PERUSAHAAN

STRUCTURE OF CORPORATE SECRETARY

Corporate Secretary berada di bawah President Director


dan bertanggung jawab secara langsung kepada President
Director. Corporate Secretary memiliki 2 departemen yang
berfungsi untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, yaitu
Corporate Administration Department dan Corporate
Communication Department.

Corporate Secretary is under President Director and


responsible directly to the President Director.Corporate
Secretary has two departments that serve to support the
execution of their duties, the Corporate Administration
Department and Corporate Communication Department.

Struktur Corporate Secretary Angkasa Pura Airports sebagai


berikut.

The structure of the Corporate Secretary of Angkasa Pura


Airports as follows.

President Director

Corporate Secretary

382

Corporate Administration
Department Head

Corporate Communication
Department Head

Corporate Administration
Officer

Corporate Communication
Officer

PELAKSANAAN TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN


2015

EXECUTION OF DUTIES FOR CORPORATE SECRETARY


2015

Selama tahun 2015, Corporate Secretary telah melaksanakan


tugas antara lain:
1. Aktif memperkenalkan Perseroan melalui wadah forum
internasional seperti Airports Council International (ACI)
dan Southeast Asia Airport Upgrading and Expansion
Summit;

During 2015, the Corporate Secretary has undertaken the


duty, among others:
1. Actively introduce the Company through the container
international forums such as the Airports Council
International (ACI) and Southeast Asia Airport Upgrading
and Expansion Summit;

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

2. Menyelenggarakan event yang berkaitan dengan


sosialisasi program Perseroan serta brand activity seperti:
- Pameran Indonesia Hebat di Parkir Timur Senayan;
- Pameran Airport Aviation Indonesia di Jakarta
Convention Center;
- Pameran Anti Gratifikasi oleh KPK di Sabuga
Bandung;
- Menjadi partisipan dalam pameran foto BUMN Hadir
Untuk Negeri di Grand Indonesia;
- Penyelenggaraan HUT 70 RI di NTT sekaligus
mensukseskan program Kementerian BUMN;
- BUMN Hadir Untuk Negeri dan bekerjasama dengan
PT Danareksa;
- Penyelenggaraan
Program
Siswa
Mengenal
Nusantara untuk mendukung program Kementerian
BUMN dengan mengirimkan 17 siswa dan 1 guru
teladan dari NTT ke Provinsi Banten dengan bekerja
sama dengan PT Pindad;
- Penyelenggaraan event Airport Running Series di
Solo;
3. Melaksanakan media relation melalui:
- Press conference terkait kegiatan Airport Running
Series Solo;
- Media gathering mengenai Air Asia QZ8501,
persoalan
hukum
perusahaan,
pelaksanaan
Peraturan Menteri Perhubungan No. 129 tahun 2015
dan Laporan Keuangan Semester I tahun 2015;
- Press release kepada media massa mengenai
kegiatan Perseroan;
- Pendampingan wartawan dalam:
1. Peliputan dan press conference acara latihan
Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di
Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara
Ahmad Yani Semarang, Bandara Lombok Praya,
Bandara El Tari Kupang, dan Bandara Sam
Ratulangi Manado;
2. Peliputan
seremoni
Groundbreaking
Pengembangan Proyek Bandara Syamsudin Noor
Banjarmasin;
3. Peliputan haji dan umrah di Bandara Sepinggan
Balikpapan dan Bandara Syamsudin Noor
Banjarmasin;
4. Peliputan Natal dan Tahun Baru di Bandara I
Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Sam Ratulangi
Manado;
- Menjawab pertanyaan wartawan nasional maupun
internasional yang disampaikan melalui email bidang
humas dan sebagainya;
4. Menjalin hubungan kerjasama dengan GVK Airport India
dan Incheon Airport Korea Selatan melalui pendampingan
direksi dan tamu VVIP;
5. Menyusun Laporan Tahunan Tahun 2014;
6.
Sosialisasi
pelayanan
kebandarudaraan
kepada
masyarakat pengguna jasa melalui media elektronika,
spanduk, standing banner, dan media cetak;
7. Pembuatan Majalah Internal Angkasa Pura sebanyak 3
edisi;
8. Pengelolaan komplain pelanggan yang disampaikan
melalui e-mail humas dan media sosial;

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

2. Organizing an event related to the socialization program


as well as the companys brand activity such as:
- Indonesia Great Exhibition in Senayan East Parking;
- Exhibition of Airport Aviation Indonesia at the Jakarta
Convention Center;
- Exhibition of Anti Gratification by the Commission in
Sabuga Bandung;
- Being a participant in the photo exhibition SOE
Present To State in Grand Indonesia;
- Implementation of 70th Anniversary of RI in NTT same
time succeeding program of the Ministry of SOEs;
- SOE Present To State and in cooperation with PT
Danareksa;
- Implementation Program Students Know archipelago
to support the program of the Ministry of SOEs by
sending 17 students and 1 teacher role models from
NTT to Banten province in cooperation with PT Pindad;
- Implementation of Airport Running Series event in
Solo;
3. Implement media relations through:
- Press conference related activities Airport Running
Series Solo;
- Media gathering on Air Asia QZ8501, corporate legal
issues, the implementation of the Regulation Liaison
No. 129 2015 and Financial Report First Half 2015;
- Press release to the media about the activities of the
Company;
- Assistance reporters in:
1. Coverage of the press conference and training
events Emergency Countermeasures (PKD)
in Sepinggan Airport, Ahmad Yani Airport in
Semarang, Lombok Airport Praya, El Tari Kupang
Airport, and Sam Ratulangi Airport;
2. Coverage of Project Development Groundbreaking
ceremony Syamsudin Noor Airport Banjarmasin;
3. Coverage of Hajj and Umrah in the service
Sepinggan and Syamsudin Noor Airport
Banjarmasin;
4. Coverage of Christmas and New Year I Gusti
Ngurah Rai Airport Bali and Manado Sam
Ratulangi Airport;
- Answering questions of national and international
journalists delivered via email field of public relations,
and so on;
4. Develop a working relationship with GVK Airport Incheon
Airport India and South Korea through the facilitation of
directors and VVIP guests;
5. Prepare the Annual Report 2014;
6. Dissemination of airport services to the user community
services through electronic media, banners, standing
banners, and print media;
7. Making Internal magazine Angkasa Pura as many as
three editions;
8. Management of customer complaints submitted via
e-mail public relations and social media;

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

383

Laporan Manajemen
Management Report

384

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

9. Pelatihan tenaga humas Kantor Cabang dan Kantor


Pusat;
10.
Mengkoordinasikan perjanjian kerjasama dengan
Pemerintah
Daerah
terkait
dengan
rencana
Pengembangan Bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin)
dan Proyek New Yogyakarta International Airport;
11. Menyusun dan melakukan sosialisasi terhadap Code of
Corporate Governance, Code of Conduct dan sosialisasi
Board of Manual di Kantor Pusat dan Kantor Cabang
(sampling beberapa bandara);
12. Melaksanakan dan memantau pelaksanaan assessment
GCG;
13. Membuat Pakta Integritas bagi Dewan Komisaris
dan Direksi dengan Pemegang Saham, bagi General
Manager dan pejabat setingkat di bawah Direksi, serta
bagi Direksi Anak Perusahaan;
14.
Mengkoordinasikan penyampaian Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN);
15. Melakukan benchmark untuk whistleblowing system;
16. Melakukan penilaian dan pemusnahan arsip tahun 2014;
17. Melakukan asistensitakah dan arsip untuk proyek
bandara;
18. Melakukan pembahasan dan penyusunan rancangan
peraturan perundang-undangan, antara lain tentang
BUMN, pertanahan, perhubungan, dan tata cara
penghapus buku andan pemindahtanganan aset tetap
BUMN;
19. Melakukan pembahasan dan penyusunan Keputusan
Direksi;
20.
Mengkoordinasikan
perubahan
Anggaran
Dasar
Perusahaan;

9. Training personnel and public relations Branch Office


Central Office;
10. Coordinate with the cooperation agreement related to
the proposed Local Government Development Syamsudin
Noor Airport (Banjarmasin) and Project New Yogyakarta
International Airport;
11. Develop and disseminate the Code of Corporate
Governance, Code of Conduct and socialization Board of
Manual at Headquarters and Branch Offices (sampling
some airports);
12. Implement and monitor the implementation of GCG
assessment;
13. Make Integrity Pact for the Board of Commissioners and
the Board of Directors by the Shareholders, for General
Manager and lower-level officials in the Board of
Directors, and the Board of Directors of the Subsidiary;
14. Coordinate the submission of the State Wealth Report
(LHKPN);
15. Perform benchmark for whistleblowing system;
16. Assessing and destruction of records in 2014;
17. Perform asistensitakah and archives for the airport
project;
18.
Conducting discussions and drafting of legislation,
among other enterprises, land, transportation, and eraser
ordinances andan book alienation of fixed assets of SOEs;

UNIT INTERNAL AUDIT

INTERNAL AUDIT UNIT

Unit Internal Audit adalah bagian dari pengendalian internal,


yang secara garis besar bertujuan membantu manajemen
merealisasikan objektif/sasarannya melalui pemeriksaan
kecukupan dan pelaksanaan proses pengendalian internal,
manajemen risiko dan tata kelola perusahaan.

The Internal Audit Unit is part of internal control, which


is broadly aimed at helping management to realize the
objective/target through examination of the adequacy
and implementation of internal control processes, risk
management and corporate governance.

Angkasa Pura Airports memiliki Unit Internal Audit yang


berfungsi untuk membantu President Director dalam
menjalankan fungsi pengawasan terhadap efektivitas sistem
pengendalian internal dan pelaksanaan GCG di Perseroan.
Berdasarkan Keputusan Direksi Angkasa Pura Airports
Nomor: KEP.59/OM.01.01/2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Pusat, kedudukan Unit Internal Audit
berkedudukan langsung di bawah President Director. Unit
Internal Audit dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit
yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
atas persetujuan Dewan Komisaris. Head of Internal Audit
bertanggung jawab langsung kepada President Director.
Dalam menjalankan tugasnya, Unit Internal Audit bersinergi
dengan Komite Audit dan Komite Risiko Usaha dan GCG.

Angkasa Pura Airports has the Internal Audit Unit which


serves to assist the President Director in performing oversight
of the effectiveness of the internal control system and the
implementation of GCG in the Company. Based on the
Decision of the Board Angkasa Pura Airports Number: KEP.59/
OM.01.01/2013 on Organization and Work Procedure of the
Central Office, the position of Internal Audit Unit located
directly under the President Director. The Internal Audit Unit
is led by a Head of Internal Audit is appointed and dismissed
by the Managing Director with the approval of the Board of
Commissioners. Head of Internal Audit reports directly to the
President Director. In performing its duties, the Internal Audit
Unit together with the Audit Committee and Business Risk
Committee and GCG.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

19. Conducting discussions and preparation of the Decision


of the Board;
20. Coordinate the amendment of the Company;

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

STRUKTUR ORGANISASI UNIT INTERNAL AUDIT

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF INTERNAL AUDIT


UNIT

President Director

Head of Internal Audit

Finance Audit
Department Head

Operational Audit
Department Head

Auditor

Auditor

Enginering Audit
Department Head

Marketing
and Business
Development Audit
Department Head

Auditor

Human Capital
and General Affair
Audit Department
Head

Auditor

Auditor

PROFIL KEPALA UNIT INTERNAL AUDIT

PROFILE OF INTERNAL AUDIT UNIT HEAD

Eko Permadi Boedi S.


Warga negara Indonesia. Usia 55 tahun, lahir di Jember pada
6 Juni 1961. Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Teknik Mesin
pada Institut Tekhnologi 10 Nopember Surabaya tahun 1986.
Menjabat sebagai Head of Internal Audit sejak 2 Februari
2015 berdasarkan SK Direksi No. SKEP.207/KP.07.03/2015.

Eko Permadi Boedi S.


Indonesian citizens. 55 years old, born in Jember on June 6, 1961.
Graduated from the Mechanical Engineering Department
Strata One on 10 November Surabaya Institute of Technology
in 1986. He has served as Head of Internal Audit since
February 2, 2015 by the Decree of Directors No. SKEP.207/
KP.07.03/2015.

PIHAK YANG MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN


KETUA UNIT INTERNAL AUDIT

THE PARTY THAT APPOINT AND DISMISS HEAD OF


INTERNAL AUDIT UNIT

Ketua Unit Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh


Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.

Head of Internal Audit Unit is appointed and dismissed by


the President Director with the approval of the Board of
Commissioners.

KOMPOSISI PERSONIL UNIT INTERNAL AUDIT

COMPOSITION OF INTERNAL AUDIT UNIT PERSONNEL

Per 31 Desember 2015, jumlah pegawai Unit Internal Audit


adalah 20 orang, dengan rincian, sebagai berikut.

As of December 31, 2015, the number of employees of the


Internal Audit Unit is 20 people, with details as follows.

Tabel Komposisi Personil Unit Internal Audit / Table Composition of Personnel Unit of Internal Audit
Nama
Name

No.
1.

Eko Permadi

2.

Tavip Wibowo

3.

Toni Alam

4.

Siti Chadijah O

5.

Ukemri

6.

Tris Gunarso

Jabatan
Position
Head of Internal Audit
Operational Auditor Dept. Head
Engineering Auditor Dept. Head
Marketing and Business Development Auditor Dept. Head
Finance Auditor Dept. Head
Human Capital and General Affair Auditor Dept. Head

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

385

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Nama
Name

No.

Jabatan
Position

7.

Rini Asriningsih

Corporate Expert Level II

8.

Erni Suharnilah

Auditor

9.

Restu Suryaningsih

Auditor

10.

Sulistyaningsih

Auditor

11.

Hendri Don Charles S

Auditor

12.

Dyah Dwisupi O

Auditor

13.

Jon Hendri

Auditor

14.

I Nyoman Sudarta

Auditor

15.

Nila Darmawati

Auditor

16.

Adi Hartoyo

Auditor

17.

Azmieti Kurnia Sinta

Auditor

18.

Suriganata

Auditor

19.

Haryono Hendro K

20.

Wiewit Juwariah

Auditor
Auditor Administration Officer

SERTIFIKASI PROFESI UNIT INTERNAL AUDIT

INTERNAL AUDIT PROFESSIONAL CERTIFICATION

Untuk memastikan pelaksanaan tugas audit yang berkualitas,


Unit Internal Audit Perseroan didukung tenaga audit
profesional yang sebagian telah bersertifikat nasional
maupun internasional sebagai berikut.

To ensure the implementation of quality audit tasks, the


Internal Audit Unit support of most professional audits have
been certified nationally and internationally as follows.

Tabel Sertifikasi Profesi Unit Internal Audit / Table of Internal Audit Professional Certification Unit
Nama
Name

No.

386

Jabatan
Position

Sertifikasi
Certification

1.

Eko Permadi

Head of Internal Audit

Sertifikasi QIA / QIA Certification

2.

Tavip Wibowo

Operational Auditor Dept. Head

Sertifikasi QIA / QIA Certification

3.

Toni Alam

Engineering Auditor Dept. Head

Audit Internal Lanjut I / Advanced


Internal Audit I

4.

Siti Chadijah O

Marketing and Business Development Auditor Dept. Head

Sertifikasi CIA, QIA / CIA, QIA


Certification

5.

Ukemri

6.

Tris Gunarso

7.

Rini Asriningsih

Finance Auditor Dept. Head

Sertifikasi QIA / QIA Certification

Human Capital and General Affair Auditor Dept. Head

Audit Internal Dasar II / Basic Internal


Audit II

Corporate Expert Level II

Sertifikasi QIA / QIA Certification

8.

Erni Suharnilah

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

9.

Restu Suryaningsih

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

10.

Sulistyaningsih

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

11.

Hendri Don Charles S

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

12.

Dyah Dwisupi O

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

13.

Jon Hendri

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

14.

I Nyoman Sudarta

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

15.

Nila Darmawati

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

16.

Adi Hartoyo

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

17.

Azmieti Kurnia Sinta

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

18.

Suriganata

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

19.

Haryono Hendro K

Auditor

Sertifikasi QIA / QIA Certification

20.

Wiewit Juwariah

Auditor Administration Officer

Sertifikasi QIA / QIA Certification

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT INTERNAL


AUDIT

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDIT


UNIT

Tugas dan tanggung jawab Unit Internal Audit meliputi:


1. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran serta Program
Kerja Tahunan Internal Audit;
2. Menyusun program audit untuk menjamin mutu kegiatan
Internal Audit;
3. Melaksanakan pengumpulan informasi dan pemeriksaan
berbasis risiko, pengawasan kepatuhan terhadap
peraturan dan ketentuan, penilaian, penyajian, saran
perbaikan, serta kegiatan assurance dan konsultasi
untuk efisiensi dan efektivitas unit kerja sesuai dengan
bidang tanggung jawabnya, yaitu: operation, technical,
marketing and business development, finance and
information technology, human capital and general affair,
corporate secretary, risk management and compliance,
project management office, procurement, corporate
planning and performance;
4. Melaksanakan evaluasi atas efektivitas perencanaan
dan pelaksanaan pengendalian internal, penerapan
manajemen risiko dan tata kelola perusahaan dalam
proses bisnis sesuai dengan peraturan perundangundangan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, serta
prinsip GCG;
5.
Menyusun
laporan
hasil
pemeriksaan
dan
merekomendasikan
perbaikan
terhadap
penyelenggaraan perusahaan serta melaporkan kepada
President Director dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris;
6. Bertindak sebagai counterpart dengan pihak eksternal
auditor dan Komite Audit dalam kegiatan pemeriksaan di
Perusahaan;
7. Melakukan pemeriksaan khusus dalam lingkup
pengendalian intern yang ditugaskan President Director;
8. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan
tindak lanjut oleh unit kerja atas saran-saran perbaikan
yang telah diberikan kepada President Director;
9. Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan
profesionalisme internal auditor dalam Internal Audit
dengan sertifikasi dan pelatihan lainnya dibidang internal
audit.

Duties and responsibilities of the Internal Audit Unit include:


1. Prepare Work Plan and Budget and Annual Work Program
Internal Audit;
2. Assembles audit program to ensure the quality of the
internal audit activity;
3. Implement information gathering and risk-based
inspection, monitoring compliance with rules and
regulations, assessment, presentation, suggestion repair,
as well as the activities of assurance and consulting for
the efficiency and effectiveness of the work units in
accordance with its responsibilities, namely: operation,
technical, marketing and business development, finance
and information technology, human capital and general
affairs, corporate secretary, risk management and
compliance, project office management, procurement,
corporate planning and performance;
4. Carry out an evaluation of the effectiveness of the
planning and implementation of internal control, risk
management and corporate governance in the business
process in accordance with legislation and company
policies that apply, as well as the principles of good
corporate governance;
5. Prepare reports on the examination results and
recommend improvements to the operation of the
company and report to the President Director with a copy
to the Board of Commissioners;

PEDOMAN UNIT INTERNAL AUDIT

INTERNAL AUDIT CHARTER

Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Internal Audit Angkasa


Pura Airports telah dilengkapi Pedoman Kerja yang disebut
dengan Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) yang
disetujui dan disahkan oleh Dewan Komisaris pada Januari
2014. Selain sebagai pedoman kerja, Internal Audit Charter
juga berperan dalam penguatan peran dan tanggung jawab
serta dasar keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas
pengawasan bagi Internal Audit. Oleh karena itu, Piagam
Internal Audit disebarluaskan agar diketahui oleh seluruh
karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga terjalin saling
pengertian dan kerja sama yang baik dalam mewujudkan
Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan.

In performing its duties, the Internal Audit Unit has been


equipped with Angkasa Pura Airports Work Guidelines
called Internal Audit Charter (Internal Audit Charter) which
approved and authorized by the Board of Commissioners in
January 2014. In addition to working as a guide, the Internal
Audit Charter also play a role in strengthening the roles and
responsibilities, and the basic existence and implementation
of supervisory duties for Internal Audit. Therefore, the Internal
Audit Charter disseminated in order to be known by all
employees and other related parties so intertwined mutual
understanding and good cooperation in realizing the Vision,
Mission and Objectives of the Company.

Isi dari Internal Audit Charter :


a. Pendahuluan: berisi latar belakang serta visi dan misi
Internal Audit.

The content of the Internal Audit Charter:


a. Introduction: background and vision and mission of
Internal Audit.

6. Acting as a counterpart to the external auditor and the


Audit Committee examination activities in the Company;
7. Conducting special inspections within the scope of internal
control are assigned President Director;
8. Monitor, analyze and report the implementation by the
unit on suggestions for improvement that have been given
to the President Director;
9. Increase the knowledge, expertise and professionalism of
internal auditors in the Internal Audit with certificationand
other training related to internal audit field.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

387

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

b. Internal Audit: berisi pengertian, struktur dan kedudukan,


fungsi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, ruang
lingkup, akuntabilitas serta standar profesi dan kode etik.

388

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

c. Pola Hubungan: berisi hubungan internal auditor dengan


auditee, eksternal auditor, serta dengan Komite Audit dan
Komite Risiko Usaha dan GCG.
d. Peningkatan Kualitas Internal Auditor
e. Jaminan Mutu
f. Penutup

b. Internal Audit: contains the definition, structure and


position, functions, duties and responsibilities, authority,
scope, accountability and professional standards and
code of ethics.
c. Relationship Patterns: contain internal auditor relations
with auditees, the external auditor, and the Audit
Committee and Business Risk Committee and GCG.
d. Increasing Internal Quality Auditor
e. Quality Assurance
f. Cover

STANDAR PROFESI UNIT INTERNAL AUDIT

INTERNAL AUDIT PROFESIONAL STANDARD

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Internal Auditor


mengacu pada Standar Profesi Audit Internal (SPAI) dari
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dan Code of
Ethic dari The Institute of Internal Auditors.

In performing its duties, the Internal Auditor refers to the


Professional Standards Internal Audit (SPAI) of the Consortium
of Professional Associations and the Internal Audit Code of
Ethics of The Institute of Internal Auditors.

KODE ETIK UNIT INTERNAL AUDIT

INTERNAL AUDIT CODE OF ETHICS

Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi


Code of Conduct yang berlaku secara umum, Unit Internal
Audit juga memiliki Kode Etik Auditor. Kode Etik Auditor
Perseroan sebagai berikut.

In implementing their functions and duties, in addition to


adhere to the Code of Conduct applicable in general, Internal
Audit Unit also has a Code Ethics Auditor. Code of Ethics for
Auditor of the Company as follows.

PRINSIP

PRINCIPLE

Auditor internal diharapkan untuk menerapkan dan


menegakkan prinsip-prinsip berikut.
a. Integritas
Integritas auditor internal membentuk keyakinan dan
oleh karenanya menjadi dasar kepercayaan terhadap
pertimbangan auditor internal.
b. Objektivitas
Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional
pada level tertinggi dalam memperoleh, mengevaluasi
dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas
atau proses yang diuji. Auditor internal melakukan
penilaian yang seimbang atas segala hal yang relevan
dan tidak terpengaruh secara tidak semestinya oleh
kepentingan pribadi atau pihak lain dalam memberikan
pertimbangan.
c. Kerahasiaan
Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan
informasi yang diterimanya dan tidak mengungkap
informasi tersebut tanpa kewenangan yang sah, kecuali
diharuskan oleh hukum atau profesi.
d. Kompetensi
Auditor internal menerapkan pengetahuan, kecakapan
dan pengalaman yang diperlukan dalam memberikan
jasa audit internal.

Internal auditors are expected to apply and uphold the


following principles.
a. Integrity
Integrity of internal auditors establish confidence and
therefore the basis of confidence in the internal auditors
judgment.
b. Objectivity
Internal auditors show professional objectivity at the
highest level in acquiring, evaluating and communicating
information about the activity or process being tested.
Internal auditors conduct a balanced assessment of all
relevant factors and is not unduly influenced by personal
interests or any other party in consideration.

ATURAN PERILAKU

RULES OF CONDUCT

1. Integritas
Auditor internal:
- Harus melaksanakan pekerjaannya secara jujur, hatihati dan bertanggung jawab.
- Harus mematuhi hukum dan membuat pengungkapan
sebagaimana diharuskan oleh hukum atau profesi.

1. Integrity

Internal Auditor:
- Need to carry out its work in an honest, cautious and
responsible.
- Must comply with the law and make disclosures as
required by law or profession.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

c. Secrecy
Internal auditors respect the value and ownership
of information they receive and do not disclose such
information without lawful authority, unless required by
law or profession.
d. Competence
Internal auditors apply the knowledge, skills and
experience necessary to provide internal audit services.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

- Tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan


ilegal, atau melakukan kegiatan yang dapat
mendiskreditkan profesi audit internal atau
organisasi.
- Harus menghormati dan mendukung tujuan
organisasi yang sah dan etis.
2. Objektivitas
Auditor internal:
- Tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan atau
hubungan apapun yang dapat, atau patut diduga
dapat, menghalangi penilaian auditor internal yang
adil. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan atau
hubungan apapun yang mengakibatkan timbulnya
pertentangan kepentingan dengan organisasi.
- Tidak boleh menerima apapun yang dapat, atau
patut diduga dapat, mengganggu pertimbangan
profesionalnya.
- Harus mengungkapkan semua fakta material yang
diketahuinya, yang apabila tidak diungkapkan, dapat
mendistorsi laporan atas kegiatan yang direviu.
3. Kerahasiaan
Auditor internal:
- Harus berhati-hati dalam menggunakan dan menjaga
informasi yang diperoleh selama melaksanakan
tugasnya.
- Tidak boleh menggunakan informasi untuk
memperoleh keuntungan pribadi, atau dalam cara
apapun, yang bertentangan dengan hukum atau
merugikan tujuan organisasi yang sah dan etis.
4. Kompetensi
Auditor internal:
- Hanya terlibat dalam pemberian jasa yang
memerlukan
pengetahuan,
kecakapan
dan
pengalaman yang dimilikinya.
- Harus memberikan jasa audit internal sesuai dengan
Standar Internasional Praktik Profesional Audit
Internal (Standar).
- Harus senantiasa meningkatkan keahlian, keefektifan
dan kualitas jasanya secara berkelanjutan.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

- Must not knowingly engage in illegal activities, or


perform activities that may discredit the profession of
internal auditing or organization.
- Must respect and support the organizations goals are
legitimate and ethical.
2. Objectivity
Internal Auditor:
- Must not participate in activities or relationships that
might, or reasonably suspected to be, obstruct fair
assessment of internal auditors. Included in this is an
activity or any relationship that gives rise to a conflict
of interest with the organization.
- Must not accept anything that may be, or reasonably
suspected to be, interfere with professional judgment.
- Must disclose all known material facts, which, if not
disclosed, may distort the reporting of activities
reviewed.
3. Confidentiality
Internal Auditor:
- Must be careful in using and maintaining the
information obtained during the performance of their
duties.
- Can not use the information for personal gain, or in
any way contrary to the law or detrimental to the
organizations goals are legitimate and ethical.
4. Competence
Internal Auditor:
- Only get involved in the provision of services that
require knowledge, skills and experience they have.
- Must provide internal audit services in accordance
with the International Standards for the Professional
Practice of Internal Auditing (Standards).
- Had to constantly improve the skills, effectiveness and
quality of services in a sustainable manner.

LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT


INTERNAL AUDIT 2015

BRIEF REPORT OF INTERNAL AUDIT UNIT ACTIVITY


2015

PROGRAM KERJA UNIT INTERNAL AUDIT

INTERNAL AUDIT UNIT PROGRAMME

Program Kerja Unit Internal Audit tahun 2015 dibuat


berdasarkan program kerja tahun sebelumnya, dan mengacu
pada RKAP 2015 serta memperhatikan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan 5 tahun ke depan. Adapun penjelasan
program kerja Unit Internal Audit Tahun 2015 adalah sebagai
berikut.
1. Audit terhadap 13 (tiga belas) Kantor Cabang dan Kantor
Pusat serta Strategic Business Unit (SBU).
Audit terhadap 13 Kantor Cabang dan Kantor Pusat serta
SBU merupakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan
tahun 2015 yang disusun berdasarkan perputaran
transaksi satu tahun sejak dilaksanakan pemeriksaan
tahun sebelumnya untuk Bandara Ngurah Rai, Bandara
Juanda dan Bandara Hasanuddin yang dikarenakan
program kerja serta struktur organisasinya yang lebih
kompleks akan dilaksanakan audit 2 kali dalam setahun.
Adapun detail rincian sebagai berikut.

Work Program Internal Audit Unit in 2015 was made by the


previous years work program, and refers to RKAP2015 and
with regard to the Companys Long Term Plan for the next 5
years. The explanation Internal Audit work program 2015 are
as follows.
1. The audit of 13 (thirteen) Branch Office and the Central
Office and Strategic Business Unit (SBU).
The audit of 13 branch offices and head office as well as
SBU is a Work Programme Annual Inspection 2015 were
prepared based on the velocity of transactions a year
since conducted examination previous years in which to
Ngurah Rai Airport, Juanda and Hasanuddin airport due
to a work program and its organizational structure more
complex audit will be

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

389

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Lokasi/Obyek/Bandara
Location/Object/Airport

No.
1.

Keterangan
Information

Ahmad Yani Semarang

TW I

2.

Adisutjipto Yogyakarta

TW I

3.

Pattimura Ambon

TW II

4.

Syamsuddin Noor Banjarmasin

TW II

5.

Frans Kaisiepo Biak

TW II

6.

Sultan Hasanuddin Makassar

7.

El Tari Kupang

8.

Adisumarmo Solo

TW II

9.

Strategic Business Unit (SBU)

TW III

10.

Juanda Surabaya

11.

Lombok Praya Lombok

TW III

12.

Sam Ratulangi Manado

TW III

13.

Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang /


Development Project of Ahmad Yani Airport - Semarang

TW III

14.

Ngurah Rai Denpasar

TW II & TW IV

15.

Kantor Pusat Jakarta

TW IV

No

TW II & TW IV
TW II

TW II & TW III


2. Supervisi Pengendalian Proyek Pengembangan Bandara
Program supervisi pengendalian proyek pengembangan
Bandara di lingkungan Angkasa Pura Airports Tahun
2015 oleh Unit Internal Audit di beberapa lokasi proyek
pengembangan, yaitu Evaluasi awal atas Proyek
Semarang.
3. Pendampingan Auditor Eksternal atas Audit Laporan
Keuangan dan Key Performance Indicator (KPI).
Program pendampingan Auditor Eksternal atas Audit
Laporan Keuangan Angkasa Pura Airports Tahun 2015
dan penyusunan Key Performance Indicator Angkasa
Pura Airports Tahun 2015 dilakukan oleh Internal Auditor
ke beberapa bandara secara sampling. Rincian kegiatan
pendampingan sebagaimana pada tabel berikut.
Uraian
Information

2. Supervision Control of Airport Development Project


Program supervision project control development
environment service Angkasa Pura Airports in 2015 by the
Internal Audit in some project sites development, namely
the initial evaluation on the Project Semarang
3. Assistance External Auditor on the Audit of Financial
Statements and Key Performance Indicator (KPI)
Mentoring programs External Auditor on the Audit of
Financial Statements Angkasa Pura Airports 2015 and
preparation of the Key Performance Indicator Angkasa
Pura Airports 2015 conducted by the Internal Auditor to
several airports in sampling. Details of the mentoring
activities as in the following table.
Lokasi Bandara
Airport Locations

Renc. Jadwal Pendampingan


Mentoring Schedule Planning

1.

Penyusunan Laporan Keuangan Audited Tahun 2015 oleh KAP DPS, SUB, UPG, BPN, MDC, JOG

TW. III, TW IV,

2.

Penyusunan KPI oleh KAP

TW II, TW III

4. Program Pelaksanaan Audit Khusus


Program Audit Khusus Angkasa Pura Airports tahun 2015
merupakan audit dengan ruang lingkup pemeriksaan
hanya terhadap pemenuhan kewajiban audit tertentu.
Dengan kata lain, audit hanya dilakukan terhadap
transaksi atau beberapa transaksi tertentu saja. Audit
ini umumnya tidak direncanakan dalam daftar obyek
audit sebelumnya, Program audit khusus tahun 2015
dilakukan untuk mendalami hasil audit operasional
yang telah dilakukan sebelumnya. Program audit
khusus ini juga dapat dilakukan untuk membuktikan
kebenaran berdasarkan pengaduan atau informasi dari

390

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Semua Cabang / All Branches

4. Special Audit Implementation Program


Special Audit Program in Angkasa Pura Airports 2015 is
an audit with the scope of the investigation only on the
fulfillment of certain audit obligations. In other words,
an audit conducted only on transactions or certain
transactions only. These audits are generally not planned
in the list of objects of the previous audit, special audit
program in 2015 carried out analyzing the results of
operational audits that have been done before. Special
audit program may also be possible to prove the truth
based on complaints or information from the public
submitted to the Internal Auditor or management then

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

masyarakat yang disampaikan kepada Internal Auditor


atau Manajemen yang kemudian President Director
memerintahkan Internal Auditor untuk melakukan Audit
Khusus.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

President Director ordered the Internal Auditor to conduct


Special Audits.

METODE AUDIT

METHOD OF AUDIT

Dalam melaksanakan tugas, Internal Auditor menggunakan


pendekatan:
1. Pendekatan perencanaan
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab Internal
Audit maka perlu disusun perencanaan kegiatan yang
konsisten dari peran Internal Audit dengan berlandaskan
program dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan
dalam RKAP 2015 dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut.
- Rencana strategis Perusahaan
- Profil risiko Perseroan
- Evaluasi rencana dan pelaksanaaan audit tahun
sebelumnya
- Masukan dari Direktur Utama dan Komite Audit

In performing its duties, the Internal Auditor approach:

2. Pembuatan rencana kerja



Rencana kerja disusun dalam sebuah tabel yang memuat
urutan objek audit yang akan diaudit dalam tahun berjalan
serta pekerjaan non rutin yang akan dilaksanakan dalam
tahun tersebut. Kemudian dilakukan pengalokasian
waktu pelaksanaan dan personil pelaksana dengan
mempertimbangkan aspek-aspek yang ada dalam
perencanaan diatas.
3. Objektif Audit
Objektif audit adalah upaya mendapatkan gambaran
situasi dan kondisi yang sebenarnya dari objek audit yang
terkait dengan:
- Kepatuhan pada standar dan ketentuan yang berlaku.
- Risiko Perseroan.
- Efektivitas fungsi-fungsi kerja Perseroan.
-
-
-
-

Kebutuhan khusus Direksi.


Issue dari pihak ketiga (whistleblower).
Monitoring tindak lanjut hasil.
Dukungan terhadap pencapaian sasaran perusahaan
peninjauan terhadap upaya objek audit dalam
rangka mendukung pencapaian sasaran Perseroan.
- Perbaikan berkesinambungan.
- Fraud atas Penyimpangan lainnya yang terjadi.
4. Area Audit (Audit Universe)
Area audit ditentukan berdasarkan analisa terhadap
objektif audit, dengan melakukan:
- Pengkajian terhadap hasil identifikasi risiko objektif
audit.
- Penerjemahan terhadap permintaan khusus dari
Direksi dan para Group Head.
- Pengkajian terhadap informasi dari whistleblower.
- Penetapan proses bisnis yang utama/kritikal pada
objek audit.
- Evaluasi terhadap tindak lanjut hasil audit sebelumnya
serta hasil audit eksternal auditor.

1. Approach planning
To carry out the duties and responsibilities of Internal
Audit is necessary planning activities consistent with the
role of Internal Audit based programs and objectives set
out in CBP 2015 consider the following.

- The Companys strategic plan


- The risk profile of the Company
- Evaluation of the plan and the execution of the
previous years audit
- Suggestion from President Director and Audit
Committe
2. Preparation of the work plan
The work plan compiled in a table containing the object
sequence of the audit are to be audited in the current
year as well as non-routine work to be carried out during
the year. Then do the implementation time and personnel
allocation by considering implementing aspects contained
in the planning above.
3. Audit Objective

The objective of the audit is an attempt to get an overview
of the situation and the actual condition of the object of
the audit related to:
- Compliance with the standards and regulations
- Corporate Risk
- Effectiveness of the functions of the Companys
working
- Special Needs Board of Directors
- Issue of a third party (whistleblower)
- Monitoring follow-up results
- Support for the achievement of the company objects
audit review of efforts in order to support the
achievement of corporate objectives
- Continual improvement
- Fraud on the other deviations that occurred
4. Audit Area (Audit Universe)
Audit Area determined based on an objective analysis of
the audit, by doing:
- Assessment of the results of the audit objective risk
identification.
- Translating the specific request of the Board of
Directors and the Group Head.
- Assessment of information from whistleblower.
- Determination of the main business processes/
objects critical to the audit.
- Evaluation of the follow-up results of previous audits
and the results of the external audit auditor.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

391

Laporan Manajemen
Management Report

392

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tahapan kegiatan dalam melaksanakan audit sesuai konsep


yang berlaku umum sebagai berikut.
1. Perencanaan audit
2. Melakukan survei pendahuluan (desk audit)
3. Membuat audit program
4. Pelaksanaan audit
5. Membuat kertas kerja dan laporan
6. Monitoring tindak lanjut

Stages in conducting audit activities in accordance with


generally accepted concept as follows.
1. Planning the audit
2. Conduct a preliminary survey (desk audit)
3. Make a program audit
4. The audit
5. Make working papers and reports
6. Monitoring follow-up

PELAKSANAAN AUDIT

IMPLEMENTATION OF AUDIT

Pelaksanaan Audit yang telah dilakukan oleh Unit Internal


Audit Angkasa Pura Airports, sebagai berikut.
1. Pendampingan eksternal Auditor.
- Pendampingan BPK pada pemeriksaaan Bandara
Ngurah Rai dan Proyek Pengembangan Bandara
InternasionaI Bali (PPBIB).
- Pendampingan KAP dalam pelaksanaan General
Audit atas laporan keuangan tahun 2014.
2. Monitoring tindak lanjut atas temuan BPK-RI.
3. Pelaksanaan Audit Khusus:
- Bandara Ahmad Yani-Semarang
- Bandara Juanda-Surabaya
- Safety Audit dilaksanakan di Bandara Juanda, I
Gusti Ngurah Rai, Sultan Hasanuddin, dan Sultan Aji
Muhammad Sulaiman - Sepinggan
- Evaluasi yayasan Perwara
4. Peningkatan Kompetensi Auditor
- Tingkat Dasar
: 1 orang
- Tingkat Lanjut
: 1 orang
- Tingkat Manajerial : 15 orang
5. Proses pengesahan Pedoman Audit Berbasis Risiko.
6. Pelaksanaan PKPT tahun 2015.

Audit conducted by the Internal Audit Unit Angkasa Pura


Airports, as follows.
1. Assistance External Auditor.
- Assistance in the CPC examination Ngurah Rai Airport
and Airport Development Project InternasionaIBali
(PPBIB).
- Assistance KAP in the implementation of the General
Audit of financial statements 2014.
2. Monitoring follow-up on the findings of BPK-RI.
3. Implementation of the Special Audit:
- Ahmad Yani Airport in Semarang - Juanda Surabaya Airport
- Execution of Safety Audit at Juanda, I Gusti Ngurah
Rai, Sultan Hasanuddin, and Sutan Aji Muhammad
Sulaiman - Sepinggan Airports
- Evaluation of Yayasan Perwara
4. Increasing Competence Auditor
- Basic Level
: 1 person
- Advance
: 1 person
- Managerial Level
: 15 persons
5. The ratification process Risk-Based Audit Guidelines.
6. Implement PKPT 2015.

EFEKTIVITAS DAN CAKUPAN PELAKSANAAN UNIT


INTERNAL AUDIT

EFFECTIVENESS AND SCOPE OF INTERNAL AUDIT


UNIT

Sejalan dengan visi dan misi Perseroan dengan Road Map


yang dilakukan Perseroan maka peranan Unit Internal
Audit dituntut untuk dapat mengawal jalannya transformasi
sesuai dengan sasaran Perseroan yang ditetapkan dalam
Reposisi dan Restrukturisasi Perseroan. Peranan Unit
Internal Audit diharapkan dapat memastikan tercapainya
efektifitas pelaksanaan pengendalian internal dan proses
tata kelola Perseroan melalui pemeriksaan, penilaian dan
evaluasi atas efisiensi dan efektivitas di bidang operation,
technical, marketing and business development, finance and
information technology, human capital and general affair
agar dapat memastikan tercapainya kinerja tinggi Perseroan.

In line with the vision and mission of the Company with the
Road Map which is conducted by the Company, the role of
the Internal Audit Unit are required to oversee the course
of the transformation of the Company in accordance with
the objectives set out in Repositioning and Restructuring
of the Company. The role of Internal Audit Unit is expected
to ensure the achievement of the effectiveness operation,
technical, marketing and business development, finance and
information technology, human capital and general affair in
order to ensure the achievement of high performance of the
Company.

Cakupan audit tahun 2015 meliputi Audit Umum terhadap 13


(tiga belas) Kantor Cabang dan Kantor Pusat serta Strategic
Business Unit (SBU) dan audit khusus yang ruang lingkup
pemeriksaan hanya terhadap pemenuhan kewajiban audit
tertentu.

Audit coverage in 2015 include the General Audit of the


13 (thirteen) Branch Office and the Central Office and
Strategic Business Unit (SBU) and the special audit scope
of the investigation only on the fulfillment of certain audit
obligations.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PENGEMBANGAN KOMPETENSI UNIT INTERNAL


AUDIT

COMPETENCE DEVELOPMENT OF INTERNAL AUDIT


UNIT

Dalam rangka memberikan tambahan wawasan bagi para


auditor dan untuk mempertahankan sertifikasi Qualifield
Internal Audit yang dimilikI serta sertifikasi bagi 2 (dua) orang
Auditor Departement Head yang baru bergabung, maka
telah dilaksanakan pelatihan kompetensi dalam workshop,
Diklat dan Rapat Kordinasi sebagai berikut.

In order to provide additional insights for auditors and to


maintain certification Qualified Internal Audit owned and
certification for 2 (two) Department Head Auditor who recently
joined, it has been implemented a competency training in
workshops, Training and Coordination Meeting as follows.

Tabel Pengembangan Kompetensi Unit Internal Audit / Table of Internal Audit Unit Competence Development
No.

Nama
Name

Kegiatan
Activity

Tanggal Pelaksanaan
Date of Implementation

Tempat
Place

1.

Iswahyudianto Nopa
Tavip Wibowo

Workshop Aspek Legal Penugasan Auditor Internal /


Workshop on Legal Aspects of the Internal Auditor
Assignment

24 Januari 2015 /
24 January 2015

Bandung

2.

Tommy Meilitza
Adi Hartoyo
I Nyoman Sudarta
Erni Suharlinah
Sulistyaningsih
Azmieti Kurnia Sinta

Training Internal Audit Tingkat Manajerial / Training


Internal Audit at Managerial Level

19 28 Januari 2015 /
19 28 January 2015

Jakarta

3.

Iswahyudianto Nopa
Nila Darmawati
Jon Hendri
Restu Suryaningsih
Dyah Dwisupi Oktaviani
Hendri Don Charles

23 Februari 24 Maret 2015 /


23 February 24 March 2015

Jakarta

4.

I Nyoman Sudarta

Pelatihan Managing Information Technology Risksi /


Training Managing Information Technology Risk

23 24 Februari 2015 /
23 24 February 2015

Jakarta

5.

Eko Permadi

Pelatihan Advanced Leadership Program Session One /


Advanced Leadership Program Training Session One

27 Februari 17 Maret 2015 /


27 February 17 March 2015

Bogor

6.

Ukemri
Haryono Hendro
Wiewit Juwariah

Training Internal Audit Tingkat Manajerial /


Training Internal Audit Managerial Level

9 18 Maret 2015 /
9 18 March 2015

Jakarta

7.

Sulistyaningsih

Training Enterprise Risk Management for Section Head


and PIC / Training for Enterprise Risk Management
Section Head and PIC

9 10 Maret 2015 /
9 10 March 2015

Jakarta

8.

Azmieti Kurnia Sinta


Nila Darmawati
Dyah Dwisupi Oktaviani

Training Enterprise Risk Management for Dept. Head. /


Training Enterprise Risk Management for Dept. Head.

12 13 Maret 2015 /
12 13 March 2015

Jakarta

9.

Eko Permadi
Tavip Wibowo
Siti Chadijak
Suriganata
Rini Asriningsih
Ukemri
Iswahyudianto Nopa
Tommy Meilitza
Nila Darmawanti
Dyah Dwisupi O.
Restu Suryaningsih
Erni Suharlinah
Adi Hartoyo
I Nyoman Sudarta
Jon Hendri
Hendri Don Charles
Azmieti Kurnia Sinta
Sulistyaningsih
Haryono Hendro K.

Seminar Nasional Internal Audit 2015 dan Wisudawan


QIA. / National Seminar on Internal Audit in 2015 and
Graduates from QIA.

14 16 April 2014 /
14 16 April 2014

Solo

10.

Toni Alam

Diklat Audit Intern Tingkat Dasar II. / Internal Audit


Training Basic Level II.

23 Maret 2 April 2015 /


23 March 2 April 2015

Jakarta

11.

Eko Permadi

Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integ. / Workshop


Tunas, and the Committee System Integ.

3 4 Juni 2015 /
3 4 June 2015

Semarang

12.

Toni Alam

Pelatihan Audit Intern Tingkat Lanjut I. / Internal Audit


Training Advanced I.

22 Juni 3 Juli 2015 /


22 June 3 July 2015

Jakarta

Training Internal Audit Tingkat Manajerial / Training


Internal Audit at Managerial Level

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

393

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Nama
Name

No.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Kegiatan
Activity

Tanggal Pelaksanaan
Date of Implementation

Tempat
Place

Tris Gunarso

Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar II. / Internal Audit


Training Advanced II.

27 Juli 7 Agustus 2015 /


27 July 7 August 2015

Jakarta

14.

Toni Alam
Haryono Hendro K.

Seminar dan Mukernas FKSPI 2015 Good Governance


Excellent Performance. / Seminars and Mukernas
FKSPI 2015 Good Governance Excellent Performance.

16 18 September 2015 /
16 18 September 2015

Batam

15.

Tris Gunarso

Seminar Nasional Anti Fraud Conference 2015. /


National Seminar on Anti-Fraud Conference 2015.

20 22 Oktober 2015 /
20 22 October 2015

Bali

16.

Ukemri

Seminar Nasional Auditing and Ethics: Current Issues


and Futur Treaths. / National Seminar on Auditing and
Ethics: Current Issues and Futur Treaths.

15 Oktober 2015 /
15 October 2015

Padang

17.

Tris Gunarso

Rapat Kerja Human Capital Group. / Human Capital


Working Group Meeting.

28 Oktober 1 Desember 2015 /


28 October 1 December 2015

Surabaya

18.

Ukemri
Suriganata

Workshop Risk Based Internal Audit. / Workshop Risk


Based Internal Audit.

9 10 Desember 2015 /
9 10 December 2015

Dubai

19.

Tris Gunarso

Rapat Kerja Teknis Procurement Group. / Procurement


Technical Working Group Meeting.

1 2 Desember 2015 /
1 2 December 2015

Surabaya

20.

Eko Permadi
Siti Chadijah O.

Rapat Kerja Annual Marketing Meeting 2015. / Working


Meeting 2015 about Annual Marketing Meeting.

3 5 Desember 2015 /
3 5 December 2015

Surabaya

13.

TEMUAN DAN TINDAK LANJUT HASIL AUDIT

FINDINGS AND FOLLOW UP OF AUDIT

Rekapitulasi tindak lanjut temuan Internal Audit tahun 2015,


sebagaimana pada tabel berikut.

Recapitulation follow up the findings of the Internal Audit in


2015, appears as the following table.

Tabel Temuan dan Tindak Lanjut Hasil Audit / Table Findings and Follow-up Audit

No.

Uraian
Airport Description

Pemeriksaan
Examination
Temuan
Findings

Rekomendasi
Recommendation

Temuan
Findings

Saldo Temuan
Balance findings

Rekomendasi
Recommendation

Temuan
Findings

Rekomendasi
Recommendation

1.

Bandara I Gusti Ngurah Rai /


I Gusti Ngurah Rai Airport

36

78

14

37

22

41

2.

Bandara Juanda /
Juanda Airport

27

60

10

17

51

3.

Bandara Sultan Hasanuddin /


Sultan Hasanuddin Airport

33

84

12

24

21

60

4.

Bandara SAMS (Sepinggan) /


SAMS (Sepinggan) Airport

27

86

15

54

12

32

5.

Bandara Adisutjipto /
Adisutjipto Airport

20

55

13

37

18

6.

Bandara Adi Sumarmo /


Adi Sumarmo Airport

21

62

19

58

7.

Bandara Ahmad Yani /


Ahmad Yani Airport

12

8.

Bandara Internasional Lombok


/ Lombok Internasional Airport

21

51

18

43

9.

Bandara Pattimura /
Pattimura Airport

16

48

13

43

10.

Bandara Syamsudin Noor /


Syamsudin Noor Airport

19

67

11

19

56

11.

Bandara El Tari / El Tari Airport

18

67

22

17

45

12.

Bandara Sam Ratulangi /


Sam Ratulangi Airport

29

68

29

68

Jumlah / Total

274

738

78

220

196

518

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa selama


pemeriksaan tahun 2015 jumlah temuan sebanyak 274
dengan rekomendasi sebanyak 738. Temuan yang telah
ditindaklanjuti sebanyak 78 temuan (28%) dan rekomendasi
yang telah ditindaklanjuti sebanyak 220 (30%).

394

Tindak Lanjut
Follow up

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

From the table above can be explained that during the


inspection in 2015 the number of findings are 274 with
recommendations as much as 738. The findings were followed
up as much as 78 findings (28%) and recommendations have
been followed up as many as 220 (30%).

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

AKUNTAN PUBLIK

PUBLIC ACCOUNTANTS

Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan


Perseroan dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan
Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP). Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan
Angkasa Pura Airports tahun buku 2014 ditetapkan melalui
RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan
Komisaris dan Komite Audit. Proses pemilihannya dilakukan
sesuai dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang
berlaku. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil
pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh
memiliki benturan kepentingan dengan Perseroan.

The function of independent oversight of the financial aspects


of the Company is done by carrying out External Audit
conducted by Public Accounting Firm (KAP). External auditors
who audit the financial reports Angkasa Pura Airports fiscal
year 2014 established by the Annual General Meeting on the
recommendation of the Board and the Audit Committee.
Pemilihanya process carried out in accordance with the
mechanism of procurement regulations. To guarantee the
independence and quality of the examination, the appointed
external auditor should not have conflict of interest with the
Company.

Dalam penggunaan Auditor Eksternal, Angkasa Pura Airports


mengacu pada ketentuan dari Peraturan Menteri Keuangan
No. 17/PMK.01/2008 tanggal 5 Februari 2008 pasal 3 ayat 1
yang menyebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas
laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP
paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan
oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun
buku berturut-turut.

In the use of the External Auditor, Angkasa Pura Airports


refer to the provisions of the Regulation of the Minister of
Finance No. 17/PMK.01/2008 dated February 5, 2008 article
3, paragraph 1, which states that the provision of services of
general audit of the financial statements of an entity carried
out by KAP longest to 6 (six) consecutive fiscal year and by a
Public Accountant at the latest to three (3) consecutive fiscal
year.

Angkasa Pura Airports selalu berupaya meningkatkan


komunikasi antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan
Manajemen untuk dapat meminimalisir kendala-kendala
yang terjadi selama proses audit berlangsung. Agar
proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan
serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah
ditetapkan dan selesai sesuai dengan target waktu yang telah
ditetapkan, secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan
yang membahas beberapa permasalahan penting yang
signifikan.

Angkasa Pura Airports are always working to improve


communication between the Office of Public Accounting,
Audit Committee and Management to be able to minimize the
obstacles that occur during the audit process. In order for the
audit process in accordance with the Accountant Professional
Standards as well as the working agreement and the scope of
the audit has been established and completed in accordance
with the target time has been set, regularly conducted
meetings to discuss some important issues are significant.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

PUBLIC ACCOUNTING FIRM

Adapun Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan Publik, Fee


dan Izin KAP yang mengaudit Laporan Keuangan selama 5
tahun terakhir dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

The Public Accountants Firm, Public Accountants Name, Fee


and Licence of Public Accountant Firm that conducted the
audit of financial statements for the last 5 years can be seen
through the table below.

Tabel Kantor Akuntan Publik / Table Public Accounting Firm


Nama Akuntan (Partner
PenanggungJawab)
Accountants name
(responsible partner)

Tahun
year

Kantor Akuntan Publik


Certified Public Accountant

2015

KAP Hadori Sugiarto Adi dan


Rekan / Hadori Sugiarto Adi and
Partners Public Accountant Firm

Wijadi, Ak, CPA

2014

KAP Hadori Sugiarto Adi dan


Rekan / Hadori Sugiarto Adi and
Partners Public Accountant Firm

Wijadi, Ak, CPA

2013

KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto,


Dadang dan Ali / Doli,
Bambang, Sulistiyanto, Dadang
dan Ali Public Accountant Firm

Drs. Bambang
Sulistiyanto, Ak, MBA,
CPA

2012

KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto,


Dadang dan Ali / Doli,
Bambang, Sulistiyanto, Dadang
dan Ali Public Accountant Firm

Drs. Bambang
Sulistiyanto, Ak, MBA,
CPA

2011

KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto,


Dadang dan Ali / Doli,
Bambang, Sulistiyanto, Dadang,
dan Ali Public Accountant Firm

Doli Diapary Siregar,


CPA

Periode
Period

2 Tahun /
years

3 Tahun /
years

Fee
Fee

Izin KAP
license of CPA

Rp1.455.281.100,-

KEP-444/KM.1/2009

Rp1.427.000.000,-

KEP-444/KM.1/2009

Rp1.034.990.000,-

KEP-295/KM.5/2005

Rp907.764.000,-

KEP-794/KM.1/2013

Rp740.000.000,-

KEP-794/KM.1/2013

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

395

Laporan Manajemen
Management Report

396

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

JASA LAIN YANG DIBERIKAN AKUNTAN

OTHER SERVICES PROVIDED BY ACCOUNTANT

Selain memberikan jasa audit atas laporan keuangan, auditor


eksternal juga memberikan audit atas laporan keuangan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) serta audit/
asersi Key Performance Indicator (KPI).

In addition to providing audit services to the financial


statements, the auditor also provide external audit of
financial statements of Partnership Program and Community
Development (CSR) as well as the audit/assertions of Key
Performance Indicator (KPI).

PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERNAL

IMPLEMENTATION OF EXTERNAL AUDIT


FUNCTION

Setiap tahunnya, Perseroan memiliki kontrak perjanjian


kerjasama dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) selaku
auditor eksternal yang independen, dalam melaksanakan
audit kinerja laporan keuangan (termasuk di dalamnya audit
Key Performance Indicators (KPI)). Di samping itu, sebagai
perusahaan milik negara Angkasa Pura Airports diaudit
berkala tahunan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
dan BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan),
termasuk kinerja Unit Internal Audit pun turut dilakukan audit/
asersi.

Each year, the Company has a contractual agreement with


the Public Accounting Firm (KAP) as external auditor which
is independent, in implementing the performance audit of
financial statements (including audit of key performance
indicators (KPI)). In addition, as a state-owned company
Angkasa Pura Airports periodically audited annually by BPK
(Supreme audit Agency) and the BPKP (State audit Agency
and Development), including performance audits also
participated in internal audit/assertions.

KOORDINASI AKUNTAN PUBLIK DAN KOMITE


AUDIT

COORDINATION BETWEEN PUBLIC


ACCOUNTANTS AND AUDIT COMMITTEE

Tidak ada koordinasi secara langsung antara Komite Audit


dengan Auditor Eksternal. Tugastugas Komite Audit dalam
hubungannya dengan auditor eksternal adalah melakukan
penelaahan terhadap ruang lingkup tindak lanjut dari hasil
pemeriksaan auditor eksternal, yang menyangkut:
1. Meyakini bahwa semua temuan atau rekomendasi
dari auditor telah ditanggapi dan ditindaklanjuti oleh
manajemen dengan persetujuan/pemberitahuan kepada
auditor.
2. Melakukan penelaahan dan pengujian bersama-sama
dengan auditor terhadap hasil pemeriksaan.
3. Melakukan penelaahan terhadap audit program auditor
eksternal.
4. Membahas ruang lingkup pemeriksaan setelah
berkonsultasi dengan auditor.
5. Melakukan penelaahan atas efektivitas dari auditor
eksternal.

There is no direct coordination between the Audit Committee


with the External Auditor. The duties of the Audit Committee
in conjunction with the external auditor is to conduct a review
of the scope of the follow-up of the results of external audit
procedures, which involves:
1. Believing that all findings or recommendations from the
auditors have been addressed and acted upon by the
management with the consent/notification to the auditor.

Wewenang dan tanggung jawab Komite Audit kepada Unit


Internal Audit adalah sebagai referensi kepada auditor
eksternal dalam hal melakukan penelaahan dan pengujian
terhadap perencanaan dan mengadakan koordinasi antara
auditor eksternal dan auditor internal untuk memberikan
pelayanan yang efektif. Kaitan secara tidak langsung antara
Komite Audit dengan Auditor dari Kantor Akuntan Publik
(KAP) adalah adanya tanggung jawab Komite Audit terhadap
Laporan Keuangan, yang mana Laporan Keuangan tersebut
diaudit dan dibuat final oleh KAP. Tanggung jawab Komite
Audit dimaksud adalah:
1. Melihat dan mengamati pembuatan laporan tahunan
gabungan dan akun-akun terkait serta memberikan
rekomendasi yang diperlukan.

The powers and responsibilities of the Audit Committee


Internal Audit Unit is a reference to the external auditor in
terms of doing the review and testing of the planning and
coordination between the external auditors and internal
auditors to provide effective services. Indirect connection
between the Audit Committee with the Auditor of Public
Accounting Firm (KAP) is the responsibility of the Audit
Committee of the Financial Report, which is audited Financial
Statements and made final by KAP. The Audit Committees
responsibilities are:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

2. To review and testing together with the auditors


examination results.
3. To review the external auditor to the audit program.
4. Discussing the scope of the investigation after consultation
with the auditors.
5. Reviewing the effectiveness of the external auditor.

1. View and observe the making of a combined annual


report and the accounts concerned and give necessary
recommendations.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

2. Melakukan penelaahan tengah tahunan terhadap ikhtisar


keuangan termasuk juga perspektus Perseroan sebelum
diserahkan kepada Dewan Komisaris dan sebagai dasar
untuk persetujuan.
3. Mengadakan diskusi dengan auditor dan manajemen
tentang dasar atau kebijaksanaan akuntansi yang
diterapkan, kebijakan dan aplikasi dalam penyiapan
akun serta menyajikan angka yang sebenarnya ikhtisar
keuangan disertai dengan semua rincian yang diperlukan
secara lengkap.
4. Mengadakan penelaahan terhadap kemungkinan
adanya perubahan perlakuan akuntansi di masa yang
akan datang dan yang sedang terjadi serta pengaruhnya
terhadap hukum perusahaan dan melaporkannya
kepada Dewan Komisaris.

2. To review the annual financial overview including


perspektus Company prior to submission to the Board and
as a basis for approval.

FUNGSI MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT FUNCTION

Perkembangan industri penerbangan yang semakin pesat


menyebabkan risiko yang dihadapi Angkasa Pura Airports
pada setiap proses bisnisnya menjadi semakin kompleks.
Risiko-risiko pada Angkasa Pura Airports, baik dalam kegiatan
operasional sehari-hari maupun dalam pengembangan
bisnis, dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun
eksternal. Untuk itu, Angkasa Pura Airports mengembangkan
suatu kerangka pengelolaan risiko Perseroan yang
menyeluruh, Enterprise Risk Management (ERM), guna
meminimalkan potensi kerugian dan mengoptimalkan
profitabilitas, menciptakan nilai Perseroan dan meningkatkan
kepercayaan pemangku kepentingan, mendorong standar
praktik terbaik Tata Kelola Perseroan, serta menjadikan
budaya risiko sebagai bagian dari budaya Perseroan.

The development of the aviation industry, which grew rapidly


cause risks facing Angkasa Pura Airports in each of its business
processes become increasingly complex. Risks at Angkasa
Pura Airports, both in daily operational activities as well as
in business development, influenced by various internal and
external factors. To that end, Angkasa Pura Airports develop
a risk management framework of the Company overall,
Enterprise Risk Management (ERM), in order to minimize
potential losses and optimize profitability, creating value for
the company and increase the confidence of stakeholders,
encouraging best practice standards Corporate Governance,
and to make culture risk as part of the corporate culture.

STRUKTUR ORGANISASI

ORGANIZATIONAL STRUCTURE

3. Hold a discussion with the auditors and management


of basic or applied accounting wisdom, policies and
applications in account setup and present the actual
figures financial highlights along with all the necessary
details in full.
4. Conduct a review of possible changes in the accounting
treatment in the future and that is happening and the
effect on corporate law and report to the Board of
Commissioners.

President Director

Risk Management and


Compliance

Risk Management
Departement Head

Compliance Departement
Head

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

397

Laporan Manajemen
Management Report

398

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

PROFIL KEPALA

PROFILE OF THE HEAD

Tommy Meilitza
Warga Negara Indonesia. Usia 52 tahun,lahir di Jakarta
pada 17 Mei 1964. Memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Pendidikan Jurusan Psikologi dari Universitas Pasundan pada
Tahun 1985 dan Gelar Sarjana Hukum Jurusan Hukum dari
Universitas I Gusti Ngurah RaiBali pada Tahun 1995. Gelar
Magister Management diperoleh di Universitas Hasanuddin
Makassar pada Tahun 2007. Menjabat sebagai Head of
Risk Management and Compliance sejak 23 April 2015
berdasarkan SK Direksi No. SKEP.702/KP.07.03/2015

Tommy Meilitza
Indonesian citizens. At 52 years old, born in Jakarta on May
17, 1964. He earned a Bachelor of Educational Psychology
Department of Psychology of the University of Pasundan in
1985 and a Bachelor of Laws from the Law Department of the
University of I Gusti Ngurah Rai-Bali in 1995. Management
Master degree obtained at the University of HasanuddinMakassar in 2007. Appointed as Head of Risk Management
and Compliance since 23 April 2015 by the Decree of Directors
No. SKEP.702/KP.07.03/2015

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

Fungsi Manajemen Risiko di Kantor Pusat berada di unit


Risk Management and Compliance sedangkan di Kantor
Cabang berada pada Section yang membidangi Fungsi Risk
Management. Tugas dan tanggung jawab fungsi Manajemen
risiko di Kantor Pusat adalah sebagai berikut.
1. Menjadi fasilitator bagi Pemilik Risiko (Risk Owner) di
Kantor Pusat dalam penyusunan Profil Risiko (Risk Profile).
2. Menindaklanjuti Laporan Profil Risiko Kantor Cabang
untuk diteruskan kepada Risk Management Committee.
3. Menindaklanjuti Laporan Penerapan Manajemen
Risiko Kantor Cabang untuk diteruskan kepada Risk
Management Committee.
4.
Menyusun
Laporan
Profil
Risiko
Perusahaan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun dan
menyampaikannya kepada Risk Management Commitee
untuk diteruskan kepada President Director.
5. Menyusun Laporan Penerapan Manajemen Risiko
Perusahaan
sekurang-kurangnya
2
(dua)
kali
dalam setahun dan menyampaikannya kepada Risk
Management Committee untuk diteruskan kepada
President Director.
6. Mengevaluasi Aktivitas atau Transaksi Usaha yang
memerlukan persetujuan President Director, antara lain
Aktifitas atau Transaksi Usaha yang telah melampaui
kewenangan pejabat Perusahaan satu tingkat dibawah
President Director, sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang berlaku.
7. Memantau posisi Risiko (Risk) Perusahaan secara
keseluruhan, per jenis Risiko (Risk), dan Risiko (Risk) per
Aktivitas fungsional yang antara lain dapat dinyatakan
dalam bentuk matriks Pemetaan Risiko (Risk Mapping/
Risk Matrix) dan memberikan rekomendasi kepada Risk
Management Committee.
8. Memberikan masukan kepada Risk Management
Committee mengenai besaran atau Eksposur (Exposure)
maksimum Risiko (Risk) untuk dimasukkan ke dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
9. Melakukan pengkajian terhadap usulan Aktivitas atau
Transaksi Usaha tertentu apabila dipandang perlu oleh
President Director dan Risk Management Committee.
10. Melakukan dokumentasi yang memadai untuk keperluan
Pengendalian Internal (Internal Control).
11. Mengkaji sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
setahun kecukupan dan kelayakan dari kebijakan,

The risk management function at the Head Office is located


in Risk Management and Compliance unit while at branch
offices that are in charge of Section Risk Management
function. Duties and responsibilities of risk management
functions at Headquarters are as follows.
1. Being a facilitator for the Own Risk (Risk Owner) at the Head
Office in the preparation of the Risk Profile (Risk Profile).
2. Follow-up Report Risk Profile of Branch Office to be
forwarded to the Risk Management Committee.
3. Follow-up Report Risk Management of Branch Office to
be forwarded to the Risk Management Committee.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

4. Prepare the Corporate Risk Profile Report at least


1 (one) time in one year and submit it to the Risk
ManagementCommittee to be forwarded to the President
Director.
5. Generating Reports Risk Management Company at least
two (2) times a year and submit it to the Risk Management
Committee to be forwarded to the President Director.

6. Evaluate Business Activities or transactions which require


the approval of President Director, among other activities
or transactions that have exceeded their authority
Enterprises Company officials below the level of the
President Director, in accordance with the applicable
policies and procedures.
7. Monitor the position of Risk (Risk) Company as a whole, per
type of risk (Risk), and Risk (Risk) per functional activities
which among others can be expressed in matrix form
Mapping Risk (Risk Mapping/Risk Matrix) and provide
recommendations to the Risk Management Committee.
8. Provide input to the Risk Management Committee
regarding the amount or Exposure (Exposure) Maximum
Risk (Risk) to be included in the Work Plan and Budget
(CBP).
9. Undertake an assessment of the proposed activity or
certain business transactions as deemed appropriate by
the President Director and Risk Management Committee.
10. Perform adequate documentation for the purposes of
internal control (Internal Control).
11. Assess at least 1 (one) times a year the adequacy and
appropriateness of policies, guidelines, and strategies for

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

pedoman, dan strategi penerapan Manajemen Risiko


(Risk Management), serta menyampaikan rekomendasi
perubahan kepada Risk Management Committee.
12. Memantau pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko
yang telah ditetapkan oleh President Director.

implementation of Risk Management (Risk Management),


and submit recommendations for changes to the Risk
Management Committee.
12. Monitor the implementation of risk management policy
that has been set by the President Director.

Tugas dan tanggung jawab fungsi Manajemen Risiko yang


berada di Kantor Cabang antara lain:
1. Menjadi fasilitator bagi Section di Kantor Cabang dalam
penyusunan Profil Risiko (Risk Profile).
2. Menyusun Laporan Profil Risiko Kantor Cabang
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun
dan menyampaikannya kepada Department Head
dan General Manager untuk diteruskan kepada Risk
Management and Compliance.
3. Menyusun Laporan Penerapan Manajemen Risiko Kantor
Cabang secara berkala minimal 2 (dua) kali dalam
setahun dan menyampaikannya kepada Department
Head dan General Manager untuk diteruskan kepada
Risk Management and Compliance.
4. Mengevaluasi Aktivitas atau Transaksi Usaha yang
memerlukan persetujuan General Manager, antara lain
Aktivitas atau Transaksi Usaha yang telah melampaui
kewenangan pejabat Perusahaan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang berlaku.
5. Memantau posisi Risiko Kantor Cabang secara
keseluruhan, per jenis Risiko, dan Risiko per Aktivitas
fungsional yang antara lain dapat dituangkan dalam
bentuk matriks Pemetaan Risiko (Risk Mapping/Risk
Matrix) dan memberikan rekomendasi kepada General
Manager untuk diserahkan kepada Risk Management
and Compliance.
6. Memberikan masukan kepada General Manager untuk
diteruskan kepada Risk Management and Compliance
mengenai besaran atau Eksposur maksimum Risiko di
Kantor Cabang.
7. Melakukan dokumentasi yang memadai untuk keperluan
Pengendalian Internal (Internal Control).
8. Mengkaji sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun
kecukupan dan kelayakan dari kebijakan, pedoman
dan strategi penerapan Manajemen Risiko di Kantor
Cabang, serta menyampaikan rekomendasi perubahan
kepada General Manager untuk diteruskan kepada Risk
Management and Compliance.
9. Memantau pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko
di Kantor Cabang yang telah ditetapkan oleh Risk
Management Committee.

Duties and responsibilities of the Risk Management function is


in the Branch Office, among others:
1. Being a facilitator for the Section in the Branch Office in
the preparation of the Risk Profile (Risk Profile).
2. Develop Risk Profile Report Branch Office at least 1
(one) times a year and submit it to the Department
Head and General Manager to be forwarded to the Risk
Management and Compliance.

DASAR PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

THE BASIS OF RISK MANAGEMENT


IMPLEMENTATION

Pengelolaan risiko di lingkungan Perusahaan mengacu pada


Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara dan Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/MBU/2002
tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance
(GCG) pada Badan usaha Milik Negara.

3. Prepare Report Risk Management Branch Office on a


regular basis a minimum of two (2) times a year and submit
it to the Department Head and General Manager to be
forwarded to the Risk Management and Compliance.
4. Evaluate Business Activities or transactions which require
the approval of the General Manager, among other
activities or transactions effort has exceeded the authority
of officers of the Company in accordance with the policies
and procedures that apply.
5. Monitor the risk position of Branch Office as a whole,
per type of risk, and the risk per functional activities
which among others can be contained in a matrix form
Mapping Risk (Risk Mapping/Risk Matrix) and provide
recommendations to the General Manager to be
submitted to the Risk Management and Compliance
6. Provide feedback to the General Manager to be
forwarded to the Risk Management and Compliance the
amount or maximum exposure risks in the Branch Office
7. documentation adequate for the purposes of internal
control (Internal Control)
8. Assess at least 1 (one) times a year the adequacy and
appropriateness of policies, guidelines and strategies
for the implementation of risk management at branch
offices, and to submit recommendations for changes
to the General Manager to be forwarded to the Risk
Management and Compliance
9. Monitor the implementation of risk management policy at
branch offices that have been set by the Risk Management
Committee

Risk management in the Company refers to the Minister for


State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 dated August
1, 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance
(GCG) in State-Owned Enterprises and the Minister for
State Owned Enterprises No. KEP-117/MBU/2002 on the
Implementation Practice of Good Corporate Governance
(GCG) at the Agency for State-owned enterprises.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

399

Laporan Manajemen
Management Report

400

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

SISTEM MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT SYSTEM

Perkembangan
industri
penerbangan
yang
pesat
menyebabkan risiko yang dihadapi Perseroan pada setiap
proses bisnisnya menjadi semakin kompleks. Risiko-risiko
pada Perseroan, baik dalam operasional sehari-hari maupun
dalam pengembangan bisnis, dipengaruhi oleh berbagai
faktor internal maupun eksternal. Untuk itu, Perseroan
mengembangkan suatu kerangka pengelolaan risiko
perusahaan yang menyeluruh, Enterprise Risk Management
(ERM), guna meminimalkan potensi kerugian dan
mengoptimalkan profitabilitas, menciptakan Nilai Perseroan
dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan,
mendorong standar praktik terbaik tata kelola Perusahaan,
serta menjadikan budaya risiko sebagai bagian dari Budaya
Perseroan.

The rapid development of the aviation industry which led to


the risks faced by the Company on every business process is
becoming increasingly complex. The risks to the Company,
both in daily operations as well as in business development,
influenced by various internal and external factors. Therefore,
the Company developed a risk management framework the
company overall, Enterprise Risk Management (ERM), in
order to minimize potential losses and optimize profitability,
creating value of the Company and increase the confidence of
stakeholders, encourage best practice corporate governance,
as well as to make the risk culture as part of the culture of the
Company.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT

Kebijakan dan strategi penerapan Manajemen Risiko


Perseroan di tingkat korporasi dilaksanakan oleh Risk
Management Committee yang terdiri atas Board of
Directors serta didukung oleh jajaran pejabat satu tingkat
dibawah Direksi sebagai anggota. Secara umum Fungsi
Manajemen Risiko Kantor Pusat bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan melakukan tindak lanjut terhadap
laporan manajemen risiko, melakukan pemantauan profil
risiko Perseroan termasuk rencana penanganannya,
memberikan rekomendasi kepada Risk Management
Committee, mengevaluasi kebijakan strategis, memantau
pelaksanaan manajemen risiko, serta bersama-sama
dengan pengelola risiko di lingkungan Kantor Pusat untuk
melaksanakan proses Manajemen Risiko.

Policies and strategies for the implementation of Risk


Management of the Company at the corporate level carried
out by the Risk Management Committee consisting of the
Board of Directors and supported by official ranks one level
below the Board of Directors as a member. In general the
Risk Management Function Head Office is responsible for
developing and follow up on reports of risk management,
monitoring the risk profile, including a plan to handle, provide
recommendations to the Risk Management Committee, to
evaluate strategic policy, monitor the implementation of risk
management, as well as together with risk manager in the
Central Office to implement the risk Management process.

Pada tingkat Kantor Cabang juga terdapat fungsi Manajemen


Risiko yang bersama-sama dengan Pemilik Risiko (Risk
Owner) Kantor Cabang melaksanakan proses Manajemen
Risiko dengan tahapan melaksanakan identifikasi, analisis,
evaluasi, menentukan penanganan risiko serta melakukan
monitoring terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi.

At the Branch Offices there is also a function of Risk


Management together with Own Risk (Risk Owner) Branch
implement the Risk Management process with stages
of implementing the identification, evaluation, analysis,
determine the risk management and monitoring of the risks
that have been identified.

Berdasarkan serangkaian evaluasi secara berkala


di lingkungan Angkasa Pura Airports terkait dengan
pengimplementasian Manajemen Risiko, dilakukan beberapa
perbaikan serta pengembangan selama Tahun 2015
diantaranya:
1. Aspek pengelolaan risiko menjadi poin dalam Key
Performance Indicator bagi 13 Kantor Cabang.
2. Dilakukannya pendampingan terhadap penyusunan
Profil Risiko pada proyek pengembangan bandar udara
maupun pembangunan Bandar Udara baru.
3. Dilakukannya pendampingan oleh Tim Kantor Pusat
kepada Kantor Cabang dalam rangka penyusunan Profil
Risiko Tahun 2016 dan penerapan RKAP berbasis risiko di
lingkungan Angkasa Pura Airports.
4. Terhadap seluruh usulan investasi yang akan diajukan,
kajian risiko menjadi salah satu dokumen pendukung
utama sebagai syarat dalam pengambilan keputusan.
5. Dilakukannya kampanye manajemen risiko secara
berkala setiap tahunnya, dengan tema pada tahun 2015

Based on a series of regular evaluation in environmental


Angkasa Pura Airports associated with the implementation of
Risk Management, do some improvement and development
during 2015 include:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Aspects of risk management into points in a Key


Performance Indicator for the 13 Branch Offices.
2. The conduct of assistance to preparation of Risk Profile on
airport development project and the construction of the
new airport.
3. The conduct mentoring by Tim Head Office to Branch
Office in preparing the Risk Profile 2016 and the
implementation of risk-based CBP in the neighborhood
Angkasa Pura Airports.
4. Against entire investment proposals to be submitted, risk
assessment to be one of the main supporting documents
as a condition in the decision.
5. The conduct of periodic risk management campaign each
year, with the theme in 2015 is a call to all risk owners

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

8. Membangun sistem manajemen risiko berbasis online


untuk mempermudah pengelola risiko dalam melakukan
pemantauan secara real time.

to actively continue to manage the risks in its business


processes.
6. The conduct of the Meeting preparation appetitte Risk and
Risk Tolerance along with Member of Risk Management
Committee and Risk Tolerance-determined value to be
used in CBP, 2016.
7. The formulation of guidelines for measurement maturitas
environmental risk management at Angkasa Pura
Airports.
8. Establish an online-based risk management system to
facilitate the management of risk in doing observation in
real time.

STRATEGI PENGELOLAAN RISIKO

RISK MANAGEMENT STRATEGY

Dalam penerapan Manajemen Risiko, Angkasa Pura


Airports menggunakan acuan International Organization
for Standardization (ISO) 31000 Risk Management Standard
yang telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Standardisasi
Nasional (BSN) Pada Tahun 2011 Proses pengelolaan risiko
Perseroan dijabarkan pada diagram berikut.

In the application of Risk Management, Angkasa Pura Airports


referring the International Organization for Standardization
(ISO) 31000 Risk Management Standard which has been
certified by the National Standardization Agency (BSN) In 2011
the Companys risk management process is described in the
following diagram

adalah himbauan kepada seluruh pemilik risiko untuk


secara aktif terus mengelola risiko pada proses bisnisnya.
6. Dilakukannya Rapat penyusunan Risk Appetitte and Risk
Tolerance bersama dengan Anggota Risk Management
Committee dan ditentukannya nilai Risk Tolerance yang
akan digunakan pada RKAP 2016.
7. Disusunnya pedoman pengukuran maturitas manajemen
risiko di lingkungan Angkasa Pura Airports.

Menentukan Konteks
Establishing the Context

Risk
Assessment

Identifikasi Resiko
Risk Identification

Analisa Resiko
Risk Analysis

Evaluasi Resiko
Risk Evaluation

Pemantauan dan Kaji Ulang


Monitoring and Review

Konsultasi dan Komunikasi


Communication and Consultation

Penaksiran
Resiko

Penanganan Resiko
Risk Treatment

Berdasarkan diagram tersebut, proses manajemen risiko


meliputi 5 (lima) tahapan kegiatan sebagai berikut.

Based on the diagram, the risk management process includes


five (5) stages the following activities.

A. Komunikasi dan Konsultasi


Merupakan proses interaktif berupa tukar menukar
informasi dan pendapat mengenai risiko (risk) dan
pengelolaannya, serta komunikasi antara Perseroan
dengan para pemangku kepentingan (stakeholder)
mengenai isu tertentu yang terkait dengan pengambilan
keputusan atau penentuan langkah tertentu dalam
menangani risiko (risk).

A. Communication and Consultation


An interactive process in the form of exchange of
information and opinions concerning risk (risk) and
management, as well as communication between the
Company and the stakeholders (stakeholders) regarding
certain issues related to the decision or determination
certain steps in dealing with risk (risk).

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

401

Laporan Manajemen
Management Report

402

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

B. Menentukan Konteks
Dilakukan dengan menetapkan parameter-parameter
yang relevan dengan Perseroan, baik internal maupun
eksternal yang digunakan dalam pengelolaan risiko (risk),
terutama dalam rangka menetapkan ruang lingkup dan
kriteria risiko (risk criteria).

B. Determine Context
Done by setting parameters that are relevant to
the Company, both internal and external use in risk
management (risk), especially in order to define the scope
and criteria of risk (risk criteria).

C. Penilaian Risiko (Risk Assessment)


1. Identifikasi Risiko (Risk Identification)
Identifikasi dilakukan secara teliti sehingga semua
risiko (risk) yang relevan termasuk risiko-risiko (risk)
yang berada di luar kendali Perusahaan, dapat
dipastikan telah teridentifikasi.
2. Analisis Risiko (Risk Analysis)
Analisis risiko (risk analysis) meliputi penentuan
besaran kemungkinan terjadinya risiko (risk), besaran
dampak kerugian, dengan memperhatikan sumber
dan penyebab risiko (risk agent/ risk source) serta
pengendalian risiko (risk) yang sudah ada saat ini dan
efektivitasnya.
3. Evaluasi Risiko (Risk Evaluation)
Evaluasi risiko (risk evaluation) dilakukan untuk
menetapkan
risiko
(risk) yang
memerlukan
penanganan risiko (risk treatment) berdasarkan skala
prioritas.

C. Risk Assessment (Risk Assessment)


1. Identification of Risk (Risk Identification)
Identification is done carefully so that all risks (risk)
Relevant including risks (risks) that are beyond
the Companys control, could certainly have been
identified.
2. Risk Analysis (Risk Analysis)
Risk analysis (risk analysis) includes determining
the magnitude of the possibility of risk (risk), the
magnitude of losses, with attention to the sources and
causes of risk (risk agent / risk source) and the control
of risk (risk) that already exist today and effectiveness.

D. Penanganan Risiko (Risk Treatment)


Penanganan risiko (risk treatment) dilakukan untuk
menyeleksi satu atau lebih alternatif metode atau
pendekatan yang digunakan untuk mengurangi eksposur
(exposure). Pemilihan alternatif penanganan risiko
(risk treatment) harus didasarkan atas analisis biaya
penanganan risiko (risk treatment cost/cost of risk)
dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh pada
berbagai aspek terkait.

D. Risk Management (Risk Treatment)


Handling of risk (risk treatment) is performed to select
one or more alternative methods or approaches used to
reduce exposure (exposure). Selection of alternative risk
management (risk treatment) should be based on a cost
analysis of risk management (risk treatment cost / cost of
risk) compared with benefits on various related aspects.

Alternatif atau pilihan penanganan risiko (risk treatment)


adalah:
1. Menghindari risiko (risk avoiding) dengan tidak
melakukan aktivitas atau transaksi usaha tertentu;
2. Mitigasi risiko (risk mitigation), misalnya dengan
peningkatan keselamatan kerja, pemeliharaan,
peningkatan kompetensi sumber daya manusia,
pemutakhiran sistem, dan prosedur;
3. Pembagian risiko (risk transfer/risk sharing) dengan
pihak lain, misalnya asuransi, hedging, kerja sama
dengan bentuk joint venture/ partnership. Pembagian
risiko (risk transfer/risk sharing) ini dapat dilakukan
untuk eksposur (exposure) yang melampaui toleransi
risiko (risk tolerance) Perusahaan;
4. Menerima
risiko
(risk
acceptance)
dengan
melaksanakan aktivitas atau transaksi usaha tertentu
dengan tanpa usaha untuk mengurangi, membagi
ataupun memindahkan risiko (risk transfer);
5. Kombinasi antara beberapa alternatif sebagaimana
tersebut pada angka 1 sampai dengan angka 4 di
atas.

Alternative or selection of risk management (risk


treatment) are:
1. Avoid the risk (risk avoiding) with no activity or certain
business transactions;
2. Mitigation of risk (risk mitigation), for instance with
improved safety, maintenance, improvement of
human resources competencies, system updates, and
procedures;
3. Distribution of risk (risk transfer/risk sharing) with
other parties, such as insurance, hedging, working
with a joint venture/partnership. Pembagian risk
(risk transfer / risk sharing) can be done for exposure
(exposure) that go beyond the risk tolerance (risk
tolerance) of the Company;
4. Accept the risk (risk acceptance) to carry out certain
business activities or transactions with no effort to
reduce, share or transfer the risk (risk transfer);

E. Pemantauan (Monitoring) dan Kaji Ulang (Review)


Pelaksanaan
pemantauan
meliputi
pemantauan

E. Monitoring (Monitoring) and the Review (Review)


Implementation of monitoring includes monitoring

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

3. Evaluation of Risk (Risk Evaluation)



Evaluation of risk (risk evaluation) is done to establish
the risk (risk) that require the handling of risk (risk
treatment) is based on the priority scale.

5. The combination of several alternatives as mentioned


in item 1 through 4 above.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

(monitoring) secara berkelanjutan oleh para pemilik risiko


(risk owner). Pengawasan pemantauan dilakukan oleh
pimpinan pemilik risiko yang dilaksanakan secara berkala
dan pihak ketiga melalui audit internal maupun eksternal
yang dilaksanakan secara periodik. Sedangkan, kaji
ulang merupakan peninjauan secara berkala terhadap
efektivitas sistem manajemen risiko yang diberlakukan
dan efektivitas pelaksanaan penanganan risiko untuk
disempurnakan secara berkesinambungan.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

(monitoring) on an ongoing basis by the owners risk


(risk owner). Surveillance monitoring conducted by the
leadership of the owner of the risk carried out regularly
and a third party through internal and external audits
are conducted periodically sec fig. While, the review
is a periodic review of the effectiveness of the risk
management systems put in place and the effectiveness
of risk management for enhanced implementation on an
ongoing basis.

EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN


RISIKO

EVALUATION OF RISK MANAGEMENT SYSTEM

Sebagai upaya memastikan keberlanjutan pelaksanaan


manajemen risiko di lingkungan Angkasa Pura Airports, maka
secara berkala mulai tahun 2014 dilakukan evaluasi tahunan
terhadap penerapan manajemen risiko melalui pengukuran
maturitas manajemen risiko. Pengukuran ini bertujuan
untuk mengetahui dan memetakan sejauh mana efektifitas
penerapan manajemen risiko yang ada di lingkungan
Perseroan, selain itu melalui serangkaian proses pengukuran
maturitas manajemen risiko, dapat diketahui pula kualitas
penerapan manajemen risiko yang ada di lingkungan
Perseroan sehingga dapat digunakan sebagai bahan
oleh manajemen dalam menyusun strategi dan programprogram pengembangan manajemen risiko Perseroan di
masa mendatang.

In an effort to ensure the sustainability of environmental risk


management at Angkasa Pura Airports, then regularly from
2014 conducted an annual evaluation of the application
of risk management through risk management maturity
measurement. This measurement aims to identify and
map the extent of effectiveness of risk management in the
environment of the Company, other than that through a
series of measurement process maturity of risk management,
it can be seen also the quality of risk management in the
environment of the Company so that it can be used as an
ingredient by management in preparing strategy and risk
management development programs of the Company in the
future.

Dalam melakukan evaluasi penerapan manajemen risiko,


digunakan model pengukuran maturitas dengan 5 (lima)
tingkatan (awal, pemula, kompeten, mahir sampai dengan
pemimpin pada tingkatan teratas) yang merepresentasikan
tingkat kemampuan (kapabilitas) dan/atau Perseroan
sebagai entitas untuk mengelola risiko dalam mencapai
tujuan/sasaran yang dicanangkan. Adapun aspek terukur
yang digunakan dalam pengukuran tersebut terdiri dari 6
(enam) atribut diantaranya Budaya, Pengalaman, Proses,
Aplikasi, Kepemimpinan, dan Prinsip.

In evaluating the application of risk management used


measurement model of maturity with 5 (five) levels (beginning,
beginner, competent, proficient up with the leader at the level
of the top), which represents the level of ability (capability)
and/or the Company as an entity to manage the risks in
achieving goals/objectives proclaimed. The measurable
aspects that are used in those measurements consisted
of 6 (six) attributes including culture, experience, Process,
Application, Leadership and Principles.

Secara umum berdasarkan serangkaian proses pengukuran


maturitas manajemen risiko yang dilakukan pada Tahun
2015, Tingkat Maturitas Manajemen Risiko untuk Angkasa
Pura Airports berada pada tingkat KOMPETEN dengan
nilai 3.53 (tiga koma lima tiga). Hal ini merepresentasikan
bahwa di lingkungan Angkasa Pura Airports saat ini telah
terdapat pemahaman terhadap prinsip manajemen risiko,
dan masingmasing individu pegawai memiliki pengalaman
risiko yang memadai. Lebih lanjut ditinjau dari atribut
kepemimpinan dan budaya hasil tersebut menggambarkan
bahwa saat ini gaya kepemimpinan dari pemimpin telah
dijadikan sebagai role model dalam pengaplikasian
manajemen risiko secara konsisten disetiap lini organisasi
dan adanya dukungan aktif yang berasal dari manajemen
senior dalam penerapan manajemen risiko. Secara terperinci,
hasil pengukuran maturitas manajemen risiko Tahun 2015 di
lingkungan Angkasa Pura Airports dijabarkan pada tabel
dibawah ini:

In general, based on a series of risk management maturity


measurement process conducted in 2015, the Risk
Management Maturity Levels for Angkasa Pura Airports are
at the level of the value COMPETENT 3:53 (three point five
three). It represents that in the environment Angkasa Pura
Airports there is already an understanding of risk management
principles, and each individual employee has adequate risk
experience. Further terms of leadership and cultural attributes
these results illustrate that the current leadership style of
leadership has been used as a role model in the application of
risk management consistently in every line of the organization
and their active support from the senior management in the
implementation of risk management. In detail, the results of
measurements of risk management maturity in 2015 in the
neighborhood Angkasa Pura Airports outlined in this table:

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

403

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tabel Hasil Pengukuran Maturitas Manajemen Risiko Tahun 2015 /


Results of Measurement of Risk Management Maturity 2015
Unit Kerja
Work Unit

2015

Bandar Udara Frans Kaisepo (BIK) / Frans Kaisepo Airport (BIK)

3.79

MAHIR / Adept

Level 4

Bandar Udara Adisutjipto (JOG) / Adisutjipto Airport (JOG)

3.23

KOMPETEN /
Competent

Level 3

Bandar Udara Sam Ratulangi (MDC) / Sam Ratulangi Airport (MDC)

4.20

MAHIR / Adept

Level 4

Bandar Udara Adi Soemarmo (SOC) / Adi Soemarmo Airport (SOC)

3.47

KOMPETEN /
Competent

Level 3

Bandar Udara Ahmad Yani-(SRG) / Ahmad Yani Airport (SRG)

4.07

MAHIR / Adept

Level 4

Bandar Udara Pattimura (AMQ) / Pattimura Airport (AMQ)

4.08

MAHIR / Adept

Level 4

Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai (DPS) / I Gusti Ngurah Rai Airport (DPS)

3.51

KOMPETEN /
Competent

Level 3

Bandar Udara Internasional Lombok Praya (LOP) / Lombok Praya Airport


Internasional (LOP)

3.43

KOMPETEN /
Competent

Level 3

Bandar Udara Juanda (SUB) / Juanda Airport (SUB)

3.96

MAHIR / Adept

Level 4

Bandar Udara El-Tari (KOE) / El-Tari Airport (KOE)

3.67

KOMPETEN /
Competent

Level 3

Bandar Udara Syamsudin Noor (BDJ) / Syamsudin Noor Airport (BDJ)

3.96

MAHIR / Adept

Level 4

Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (BPN) / Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport (BPN)

3.53

KOMPETEN /
Competent

Level 3

Bandar Udara Sultan Hasanuddin (UPG) / Sultan Hasanuddin Airport (UPG)

3.16

KOMPETEN /
Competent

Level 3

KANTOR PUSAT / Head Office

3.24

KOMPETEN /
Competent

Level 3

3.53

KOMPETEN /
Competent

Level 3

ANGKASA PURA I

404

Keterangan
Information

KECUKUPAN SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN RISIKO

ADEQUACY OF RISK MANAGEMENT


INFORMATION SYSTEM

Seiring dengan perkembangan bisnis Perseroan dan


perubahan iklim bisnis yang semakin dinamis, serta didukung
oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih, diperlukan
pengembangan terhadap sistem penyediaan data informasi
risiko yang dimiliki oleh Perseroan. Berdasarkan latar
belakang tersebut dan menjawab kebutuhan Perseroan akan
penyediaan data risiko secara real time dan dapat diakses
melalui berbagai media (komputer, tablet, handphone),
maka pada awal tahun 2015 dilakukan pengembangan
terhadap sistem manajemen risiko berbasis web.

Along with the development of the Companys business and


climate change increasingly dynamic business, and supported
by increasingly sophisticated technological advances, the
development of the system providing risk information data
owned by the Company. Based on this background and will
answer the needs of the company will be the provision of risk
data in real time and can be accessed through a variety of
media (computer, tablet, phone), then in early 2015 made the
development of the web-based risk management system.

Sistem ini bertujuan untuk mempermudah pengelola risiko


di Lingkungan Angkasa Pura Airports dalam melakukan
pemantauan dan pembaharuan data informasi terkait dengan
risiko yang dimiliki oleh unit kerjanya secara real time dan
terdokumentasi, kapanpun dan dimanapun. Lebih lanjut,
dengan adanya pengembangan sistem informasi manajemen
risiko berbasis online ini, Direksi dapat ikut serta berperan aktif
dalam proses pemantauan risiko di lingkungan Perseroan dan
memperoleh informasi terkini terkait dengan risiko yang dihadapi
oleh perusahaan selama tahun berjalan serta penentuan
tindakan prioritas untuk menangulangi risiko tersebut.

This system aims to simplify the management of risk in the


Environment Angkasa Pura Airports in monitoring and
updating information data associated with a risk that is
owned by its units and documented in real time, anytime and
anywhere. Furthermore, with their development of online
system based risk management information, the Board of
Directors may participate actively involved in monitoring risks
in the Company and obtain the latest information related to
the risks faced by the company during the year as well as the
determination of priority measures for tackling these risks.

Terhadap sistem manajemen risiko berbasis website yang


sedang dibangun oleh Risk Management and Compliance
saat ini sedang dilakukan tahap persiapan akhir sebelum
dilakukan go-live yang direncanakan pada pertengahan
Tahun 2016.

Against the web-based risk management system that is being


built by the Risk Management and Compliance are currently
being carried out the final preparation stage prior to go-live
planned for mid-2016.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PROFIL RISIKO DAN UPAYA PENGELOLAANNYA

RISK PROFILE AND management efforts

Risiko-risiko pada Angkasa Pura Airports dikelompokkan


dalam 4 (empat) kategori, dengan rincian sebagai berikut.
1. Strategy and Planning Risk yang meliputi corporate
responsibility and sustainability, external factors,
planning, project, dan strategy.
2. Financial Risk yang meliputi accounting, credit, liquidity
and finance intelligence, financial market, planning and
budgeting.
3. Operation/Infrastructure Risk yang meliputi corporate
assets, human resources, information technology,
external events, legal, process management, product
development dan sales marketing and communications.
4. Hazard Risk yang meliputi health, safety and environment,
force majeur dan natural disaster.

Risks at Angkasa Pura Airports are grouped into four (4)


categories, as follows.
1. Strategy and Planning Risk covering corporate
responsibility and sustainability, external factors,
planning, project, dan strategy.
2. Financial Risk yang meliputi accounting, credit, liquidity
and finance intelligence, financial market, planning and
budgeting.
3. Operation/Infrastructure Risk yang meliputi corporate
assets, human resources, information technology,
external events, legal, process management, product
development dan sales marketing and communications.
4. Hazard Risk yangmeliputi health, safety and environment,
force majeur dannatural disaster.

Berdasarkan serangkaian kegiatan pengelolaan risiko


pada tahun 2015, pada akhir tahun Angkasa Pura Airports
terdapat 1.618 (seribu enam ratus delapan belas) risiko, yang
mencakup risiko di lingkungan Kantor Pusat, 13 (tiga belas)
Kantor Cabang, dan 4 (empat) anak perusahaan serta 1
(satu) Strategic Business Unit (SBU) Bali . Rekapitulasi atas
risiko-risiko tersebut dapat dilihat pada figur dibawah.

Based on a series of activities risk management in 2015, at


the end of Angkasa Pura Airports are 1,618 (one thousand six
hundred and eighteen) risks, which include risks in Central
Office, 13 (thirteen) Branch, and four (4) subsidiaries and
1 (one) strategic business unit (SBU) Bali. Recapitulation of
these risks can be seen in the figure below.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

405

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Rekapitulasi Hasil Pemantauan Risiko


PT Angkasa Pura I (Persero) Triwulan IV
Tahun 2015
Recapitulation Risk Monitoring Results
PT Angkasa Pura I (Persero) Fourth Quarter2015
102 Risiko / Risk
(6%)
356 Risiko / Risk
(22%)

Extreme High

2015

1.618

High Risk

536 Risiko / Risk


(22%)

Medium Risk
Low Risk

risiko / risk

624 Risiko / Risk


(39%)

Tabel Profil Risiko dan Pengelolaannya / Table for Risk Profiles and its Managements
No.
1

Risiko
Risk
Turunnya Tingkat
Kepuasan Pengguna
Jasa Bandara
The Satisfaction
fall of the User of
AirportsServices

Penyebab
Cause
1. Layanan Bandara belum
optimal
2. Kurangnya kapasitas
bandara
3. Struktur Organisasi
belum berorientasi pada
konsumen
4. Kualitas infrastruktur dan
fasilitas bandara belum
optimal
1. Airport service is not
optimal
2. The lack of airport
capacity
3. Organizational Structure
is not consumer oriented
4. The quality of the
infrastructure and airport
facilities is not optimal

Kegagalan Mencapai
Target Pendapatan
Aero
Failure to Achieve
Revenue Target Aero

1. Tidak optimalnya
program dan strategi
pemasaran
2. Kondisi Perekonomian
Dunia dan Nasional yang
tidak mendukung
1. Program and marketing
strategy not optimal
2. World and National
Economic Conditions that
do not support

406

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Dampak
Impact
1. Komplain pengguna jasa
bandara
2. Terganggunya reputasi
Perseroan
3. Tidak tercapainya sasaran
strategis Perseroan
1. Complaints from airport
service users
2. Disruption of the
Companys reputation
3. Not achieving the
strategic objectives of the
Company

Target Pendapatan
Operasional Rp8,8 Triliun
pada tahun 2018 tidak
tercapai
Operating Income Target
Rp8.8 Trillion in 2018 not
achieved

Pengelolaan Risiko
Risk Management
1. Peningkatan Service Level
2. Pengembangan program Customer Loyalty
3. Peningkatan supervisi bandara
4. Optimisasi Manajemen Slot Time
5. Ekspansi kapasitas bandara
6. Implementasi Lean and Customer-Centric
Organization
7. Penggantian dan perbaikan fasilitas
infrastruktur bandara
1. Increased Service Level
2. Development of Customer Loyalty programs
3. Increased supervision airports
4. Time Slot Management Optimization
5. The expansion of airport capacity
6. Implementation of Lean and Customer-Centric
Organization
7. Replacement and repair of airport
infrastructure facilities
1. Pemantauan yang ketat terhadap
pelaksanaan program dan strategi
pemasaran untuk pendapatan Aero
2. Mempersiapkan Rencana Kontijensi untuk
mengantisipasi perubahan Perekonomian
1. Close monitoring of the implementation
programs and marketing strategies for
revenue Aero
2. Prepare contingency plans to anticipate
changes in the Economy

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.

Risiko
Risk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Penyebab
Cause

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Dampak
Impact

Laporan Keuangan
Financial Report

Pengelolaan Risiko
Risk Management

Kegagalan Mencapai
1. Tidak tercapainya target
Target Pendapatan Non
kinerja anak perusahaan
Aero
2. Terhambatnya
pengembangan bisnis
Failure to Achieve
baru
Target Revenue Non
Aero
1. Not achieving the
performance targets
subsidiaries
2. Inhibition of new business
development

1. Tidak tercapainya target


1. Program Peningkatan laba anak perusahaan
pendapatan operasional
2. Program Penerapan Parenting model yang
2. Tidak tercapainya sasaran
efektif
strategis Perseroan
3. Pengembangan Parenting Policy
4. Pengembangan sistem holding company
1. Shortfall operating
5. Optimalisasi Pengembangan bisnis baru dan
income
pendirian anak perusahaan baru
2. Not achieving the target
6. Melakukan Kaji ulang positioning bandara
the Companys strategic
1. Improvement Program earnings subsidiaries
2. Implementation Program Parenting effective
model
3. Development of Parenting Policy
4. Development of a holding company system
5. Optimizing Development of new business and
the establishment of new subsidiary
6. Review the positioning airports

Rendahnya Sinergi
dengan Instansi Terkait

1. Pendapatan non-aero
1. Optimalisasi kerjasama strategis saat ini
tidak optimal
(eksisting)
2. Tidak tercapainya sasaran 2. Peningkatan nilai kerjasama strategis baru
strategis Perseroan
3. Peningkatan komunikasi dengan pihak
eksternal
1. The non-aero revenues
4. Peningkatan efektivitas international affairs
are not optimal
2. Not achieving the
1. Optimization of strategic cooperation today
strategic objectives of the
(existing)
Company
2. Increasing the value of a new strategic
partnership
3. Improved communication with external parties
4. Increasing the effectiveness of international
affairs

Low Synergies with


Related Agencies

1. Kerjasama strategis
sinergis dengan instansi
terkait terhambat
2. Belum efektifnya strategi
komunikasi eksternal
1. synergistic strategic
partnership with agencies
Related hampered
2. The ineffectiveness of
external communications
strategy

Ketidakcukupan Dana
untuk Pengembangan
Kapasitas, Infrastuktur
dan Usaha

1. Likuiditas perusahaan
belum optimal
2. Biaya operasi belum
efektif dan efisien

Insufficiency of
funds for Capacity,
Infrastructure
and Business

1. Liquidity of companies is
1. The non-aero revenues
not optimal
are not optimal
2. The cost of the operation
2. Not achieving the
has not been effective and
strategic objectives of the
efficient
Company

Terhambatnya
Pencapaian Operation
Excellence

1. Manajemen perawatan
fasilitas infrastruktur
bandara belum dilakukan
secara efektif dan efisien
2. Implementasi CMMS
belum efektif
3. Implementasi program
SHE belum optimal
4. Sistem dan prosedur
bandara belum optimal

Inhibition of
Achievement
Operational Excellence

1. Maintenance
management of
infrastructure facilities of
the airport has not been
done effectively and
efficiently
2. Implementation of CMMS
is yet effective
3. Implementation of SHE
program is not optimal
4. Systems and procedures
in airport have not been
optimal

1. Pendapatan non-aero
tidak optimal
2. Tidak tercapainya sasaran
strategis Perseroan

1. Komplain pengguna jasa


bandara
2. Terganggunya reputasi
Perseroan
3. Tidak tercapainya sasaran
strategis Perseroan

1. Optimalisasi likuiditas keuangan perusahaan


2. Penerapan strategi pendanaan yang tepat
3. Optimalisasi struktur modal
4. Peningkatan efisiensi dan efektivitas biaya
5. Peningkatan efektivitas manajemen budget
1. Optimization of the companys financial
liquidity
2. Application of appropriate funding strategy
3. Optimizing capital structure
4. Increasing the efficiency and costeffectiveness
5. Increasing the effectiveness of budget
management
1. Peningkatan efektivitas dan efisiensi
Manajemen Perawatan
2. Peningkatan Efektivitas implementasi CMMS
(Computer Maintenance Management System)
3. Peningkatan implementasi Program SHE
4. Peningkatan Sistem dan Prosedur bandara
(Berbasis ISO)

1. Complaints airport service


users
1. Enhancing the effectiveness and efficiency of
2. Disruption of the
Care Management
Companys reputation
2. Improving the Effectiveness of the
3. Not achieving the
implementation of CMMS (Computer
strategic objectives of the
Maintenance Management System)
Company
3. Improvement of the implementation of the SHE
4. Improvement Systems and Procedures airport
(Based on ISO)

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

407

Laporan Manajemen
Management Report

No.
7

Risiko
Risk

Profil Perusahaan
Company Profile

Penyebab
Cause

Dampak
Impact

Implementasi Best
Practice Sistem
dan Prosedur
Keuangan Belum
Optimal

1. Standarisasi dan integrasi laporan keuangan


2. Implementasi Sistem laporan keuangan online
secara efektif

Terhambatnya
Pengembangan dan
Implementasi Sistem
Manajemen Kelas
Dunia

1. Implementasi konsep Airport city


2. Peningkatan proses perencanaan strategis
3. Peningkatan efektivitas Riset Industri
4. Peningkatan efektivitas sistem audit internal
5. Pengawasan kepatuhan terhadap regulasi
bandara
6. Peningkatan meturitas penerapan manajemen
risiko

1. Perencanaan strategis
dan tahunan perusahaan
belum optimal
2. Belum efektifnya
implementasi good
corporate governance
3. Belum efektifnya
Manajemen risiko
4. Hambatan dalam budaya
organisasi

1. Implementation of High
Performing Culture is not
optimal
2. The performance
management system has
not been effective
3. The performance-based
incentive system is not
effective
4. Not optimal on
implementation of change
management
Terhambatnya
Komunikasi internal
Inhibition of Internal
Communications

1. Kesalahan pengambilan
keputusan strategis
2. Tidak tercapainya sasaran
strategis Perseroan
1. Faulty decision strategic
2. Not achieving strategic
goals Company

1. Belum efektifnya strategi


komunikasi internal
2. Belum efektifnya Sistem
ICT
1. The ineffectiveness of
internal communication
strategy
2. The ineffectiveness of ICT
Systems

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Standardisation and integration of financial


statements
2. Implementation of online financial reports
effectively

1. Implementation of the concept of Airport city


2. To increase the strategic planning process
3. Increasing the effectiveness of Research
Industry
4. Increasing the effectiveness of the internal
audit system
5. Monitoring compliance with airport
regulations
6. Improved risk management maturity

1. Strategic planning and the


companys annual is not
optimal
2. The ineffectiveness of the
implementation of good
corporate governance
3. The ineffectiveness of risk
management
4. Barriers in organizational
culture

Kendala Budaya dalam 1. Implementasi High


Pencapaian Organisasi
Performing Culture belum
Berkinerja Tinggi
optimal
2. Sistem performance
Constraints in Achieving
management belum
Organizational Culture
efektif
with High Performance 3. Sistem insentif berbasis
kinerja belum efektif
4. Belum optimalnya
pelaksanaan change
management

10

Pengelolaan Risiko
Risk Management

1. Sistem keuangan
1. Keterlambatan
belum terstandardisasi,
penyusunan laporan
terintegrasi
keuangan
2. Sistem pelaporan
2. Tidak tercapainya sasaran
keuangan belum
strategis Perseroan
dimplementasikan dengan
Best Practice
efektif
1. Delays in the preparation
Implementation System
of reports finance
and Financial
1. The financial system has
2. Not achieving strategic
Procedures Not Optimal
not been standardized,
goals of company
nor it is integrated
2. The financial reporting
system has not been
implemented effectively

Inhibition of
Development and
World-Class
Management System
Implementation

408

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Tidak tercapainya sasaran


strategis Perseroan
Not achieving the strategic
goals Company

1. Optimalisasi Implementasi High Performing


Culture
2. Peningkatan efektivitas sistem performance
management
3. Peningkatan efektivitas sistem insentif berbasis
kinerja
4. Peningkatan efektivitas change management
1. Optimizing the Implementation of High
Performing Culture
2. Increasing the effectiveness of performance
management system
3. Increasing the effectiveness of performancebased incentive system
4. Increasing the effectiveness of change
management

1. Terganggunya
1. Peningkatan komunikasi dan koordinasi
operasional Perseroan
internal
2. Tidak tercapainya sasaran 2. Optimisasi sinergi antar-divisi atau unit
strategis Perseroan
3. Peningkatan Service Level Agreement Internal
4. Peningkatan efektivitas sistem ICT
1. Disruption of operations of
the Company
1. Improved communication and internal
2. Not achieving the
coordination
strategic objectives of the 2. Optimization of synergies between divisions or
Company
units
3. Improved Internal Service Level Agreement
4. Increasing the effectiveness of ICT systems

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.
11

Risiko
Risk

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Penyebab
Cause

Terhambatnya
Kegiatan Pengadaan

Efektivitas manajemen
supplier belum optimal

Inhibition of
Procurement Activity

The effectiveness of supplier


management is not optimal

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Dampak
Impact

Pengelolaan Risiko
Risk Management

1. Terganggunya
operasional Perseroan
2. Mundurnya proyek
investasi Perseroan
3. Tidak tercapainya sasaran
strategis Perseroan
1. Disruption of operations of
the Company
2. The withdrawal of the
Companys investment
projects
3. Not achieving the strategic
objectives of the Company

12

Rendahnya Kapabilitas
dan Kapasitas SDM
Low Capability and
Human Resource
Capacity

13

Efektivitas Fungsi GA
Belum Optimal
Function Effectiveness
of GA Not Optimal

14

Rendahnya Respon
terhadap Deregulasi
dan Socioeconomically
Responsible Green
Corporation
The low response to
deregulation and
Socioeconomically
Responsible Green
Corporation

Laporan Keuangan
Financial Report

1. Minimnya kualitas pekerja


2. Minimnya kuantitas
pekerja
3. Komitmen dari pekerja
kurang
4. Best practice HR
Management belum
diterapkan dengan baik

1. Tidak tercapainya sasaran


strategis Perseroan
2. Terganggunya
operasional Perseroan
3. Terganggunya
pencapaian KPI

1. Efektivitas manajemen
aset belum optimal
2. Proses Pembebasan
tanah lamban

1. Tidak tercapainya sasaran


strategis Perseroan
2. Terkendalanya proyek
investasi
3. Temuan audit atas aset
Perseroan

1. Peningkatan efektivitas implementasi ERP


2. Peningkatan efektifitas sistem pengadaan
1. Increasing the effectiveness of ERP
implementation
2. Increasing the effectiveness of the
procurement system

1. Pelaksanaan People Development Program


2. Peningkatkan Efektivitas Kepemimpinan
3. Peningkatan efektivitas Perencanaan Man
Power dan Sistem Rekrutmen
4. Peningkatan Sense of Ownership Pekerja
5. Peningkatan efektivitas career management
system
1. Not achieving strategic
6. Implementasi Talent Management System
goals Company
Kelas Dunia
1. The lack of quality workers 2. Disruption of the
7. Peningkatan efektivitas Knowledge
2. The lack of quantity of
Companys operations
Management System
workers
3. Disruption achievement of 8. Penerapan industrial Relationship
3. Commitment of workers ill
KPI
management
4. Best practice HR
Management has not
1. Implementation of People Development
been implemented
Program
properly
2. Increasing Leadership Effectiveness
3. Increasing the effectiveness of Man Power
Planning and Recruitment System
4. Improved Sense of Ownership Workers
5. Increasing the effectiveness of career
management system
6. Implementation of the World Class Talent
Management System
7. Increasing the effectiveness of Knowledge
Management System
8. Implementation of industrial Relationship
Management

1. The effectiveness of
asset management is not
optimal
1. Not achieving strategic
2. Land acquisition process is
goals Company
slow
2. Terkendalanya investment
projects
3. The findings of an audit of
the Companys assets
Terhambatnya pelaksanaan
strategi dan program kerja
respon terhadap deregulasi
dan socioeconomically
responsible green
corporation

1. Peningkatan efektivitas manajemen aset


2. Percepatan proses pembebasan tanah
1. Increasing the effectiveness of asset
management
2. Accelerating the process of land acquisition

1. Tidak tercapainya sasaran 1. Peningkatan efektivitas kerjasama dan


strategis Perseroan
program PKBL
2. Mendapat teguran dari
2. Implementasi konsep Green Corporation
regulator
3. Implementasi sistem Eco-Airport

1. Not achieving the


strategic objectives of the
Delays in the implementation
Company
of the strategy and work
2. Got a warning from the
program in response
regulator
to deregulation and
socioeconomically green
responsible corporation

1. Increasing the effectiveness of co-operation


and Partnership program
2. Implementation of the concept of Green
Corporation
3. Implementation of the system Eco-Airport

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

409

Laporan Manajemen
Management Report

410

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN

FINANCIAL MANAGEMENT RISK

Perseroan mempunyai aktivitas usaha utama dalam bidang


pengelolaan kebandarudaraan juga terpengaruh terhadap
risiko manajemen keuangan, antara lain risiko bunga, risiko
kredit, dan risiko likuiditas. Manajemen mengidentifikasi,
menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko
sebagai berikut.
1. Risiko suku bunga
Risiko suku bunga atas arus kas merupakan suatu
risiko dimana instrumen keuangan dari arus kas masa
mendatang akan berfluktuasi akibat perubahan suku
bunga pasar. Kebijakan yang diambil oleh manajemen
dalam mengantisipasi risiko suku bunga yaitu dengan
mengevaluasi secara periodik perbandingan suku bunga
tetap terhadap suku bunga mengambang sejalan dengan
perubahan suku bunga yang relevan di pasar.

The Company has major business activities in the field of


airport management is also affected by the risk of financial
management, among others, interest risk, credit risk, and
liquidity risk. Management identify, examine and approve the
management policy risks as follows.

Manajemen juga melakukan survei di perbankan untuk


mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga yang
relevan. Risiko nilai tukar mata uang Risiko nilai tukar
mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus
kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai
tukar terutama terkait dengan kas dan setara kas,
piutang usaha, utang usaha, dan utang bank. Perseroan
dan entitas anak mempunyai saldo kas dan piutang
dalam mata uang asing. Risiko adanya kenaikan atau
penurunan yang disebabkan perubahan nilai mata uang
asing setidaknya juga mempunyai pengaruh terhadap
kegiatan perusahaan. Perseroan dan entitas anak tidak
memliliki utang atau kontrak dengan pihak ketiga dalam
mata uang asing dalam jumlah yang signifikan dan oleh
karenanya manajemen perusahaan memutuskan untuk
tidak melakukan lindung nilai atas transaksi dalam mata
uang asing tersebut, setidaknya untuk saat ini.

1. Interest rate risk


Interest rate risk on cash flow is a risk that the financial
instruments of the future cash flows will fluctuate because
of changes in market interest rates. The measures taken
by management in anticipation of interest rate risk is to
evaluate periodically ratio fixed rate to a floating interest
rate in line with the change in relevant interest rates in the
market.

Management also conducted a survey on banks to


obtain estimates of the relevant interest rates. Currency
exchange rate risk of currency exchange rate risk is the
risk that the fair value or future contractual cash flows
of a financial instrument will fluctuate due to changes
in exchange rates primarily related to cash and cash
equivalents, accounts receivable, accounts payable, and
bank debt. The Company and its subsidiaries had cash
balances and receivables in foreign currency. Their risk
increases or decreases due to changes in foreign currency
exchange rate at least also have an influence on the
companys activities. The Company and its subsidiaries
do not memliliki debt or contract with third parties in
foreign currency in a significant amount and therefore
the companys management decided not to hedge the
transaction in foreign currency, at least for now.

2. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi
Perseroan dan anak perusahaan sebagai akibat dari
pihak ketiga yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual
mereka. Pihak ketiga yang utama adalah perusahaan
airline dalam dan luar negeri. Perseroan mengelola risiko
kredit sebagai berikut.
- Melakukan pemantauan atas jumlah dan umur
piutang
- untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih
- Meningkatkan kinerja bagian penagihan.

Perseroan dan anak perusahaan meminimalkan risiko
kredit aset keuangan seperti kas setara kas dengan
mempertahankan saldo kas minimum dan memilih bank
yang berkualitas untuk penempatan dana.

2. Credit Risk

Credit risk is the risk of loss faced by the Company and its
subsidiaries as a result of a third party who fails fulfill their
contractual obligations. The third party is the main airline
companies at home and abroad. The Company manages
credit risk as follows.

3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan
mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk
memenuhi komitmen jangka pendek terkait dengan
instrumen keuangan. Perseroan mengelola risiko likuiditas
dengan mempertahankan kas dan setara kas yang

3. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk that an entity will encounter
difficulty in obtaining funds to meet short-term
commitments associated with financial instruments. The
Company manages liquidity risk by maintaining cash and
cash equivalents are sufficient to enable the Company

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

- To monitor the number and age of receivables


- To reduce the risk of bad debts
- Improve the performance of billing section.

The Company and its subsidiaries minimize the risk of


financial assets such as cash credit cash equivalents to
maintain a minimum cash balance and bank selecting
qualified for the placement of funds.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

mencukupi untuk memungkinkan Perseroan memenuhi


komitmen jangka pendek dan operasi normal. Selain
itu Perseroan juga melakukan pengawasan terhadap
proyeksi arus kas secara aktual dengan melakukan
evaluasi terhadap aset dan liabilitas keuangan jatuh
tempo.

Laporan Keuangan
Financial Report

meet short-term commitments and normal operation. The


Company also supervise the actual cash flow projections
by evaluating the financial assets and liabilities maturing.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI BIDANG


MANAJEMEN RISIKO

COMPETENCE DEVELOPMENT IN RISK


MANAGEMENT

Dalam rangka peningkatan kualitas mananjemen risiko


di lingkungan Angkasa Pura Airports dan pengembangan
kompetensi personil yang membidangi manajemen risiko
baik di lingkungan Kantor Pusat maupun Kantor Cabang,
telah dilakukan program pelatihan berupa public training
yang diselenggarakan oleh lembaga professional maupun
in house training yang bekerjasama dengan narasumber
dan pelatih berpengalaman di dalam Manajemen Risiko.
Program pengembangan kompetensi pegawai dan pejabat
secara detail, dijabarkan pada tabel dibawah ini:

In order to improve the quality of risk in the neighborhood


mananjemen Angkasa Pura Airports and development
competence of personnel in charge of risk management in
both the Head Office and Branch Office has conducted a
training program in the form of public training organized by
professional agencies and in-house training in cooperation
with resource persons and trainers experienced in Risk
Management. Competence development program employees
and officials in detail, described in the table below:

Tabel Pengembangan Kompetensi Bidang Manajemen Risiko /


Table of Competence Development in Risk Management
Nama
Name
Tommy Meilitza

Jabatan
Position
Head of Risk Management and
Compliance (Kantor Pusat-Jakarta)
/ Head of Risk Management and
Compliance (Head Office-Jakarta)

Program Pengembangan Kompetensi


Competency Development Program
1. Pelatihan ISO 31000 Standart International
Manajemen Risiko ERM Fundamental
2. ERMA Bali International Seminar on Enterprise Risk
Management 2015
1. Training of the International Standards ISO 31000
Risk Management ERM Fundamental
2. ERMA Bali International Seminar on Enterprise Risk
Management in 2015

Masjuki

Risk Management Department


Head (Kantor Pusat-Jakarta) / Risk
Management Department Head
(Head Office - Jakarta)

1. Workshop Three Lines of Defense by Risk


Management International
2. Pelatihan ISO 31000 Standart International
Manajemen Risiko Implementasi ERM)
1. Workshop Three Lines of Defense by Risk
Management International
2. Training of the International Standards ISO 31000
Fundamentals of Risk Management ERM

Waktu Pelaksanaan
Date of
implementation
1. 7-12 Desember 2015
2. 10-11 Desember 2015)
1. 7-12 December 2015
2. 10-11 December 2015)

1. 9-10 Juli 2015


2. 7-11 September 2015
1. 9-10 July 2015
2. 7-11 September 2015

Rinawan Wijaya

Risk Management Analyst (Kantor


Pusat-Jakarta) / Risk Management
Analyst (Head Office - Jakarta)

Pelatihan IT Managing Risk / IT Training Managing Risk

23-24 Februari 2015 /


23-24 February 2015

Novia Febriani

Risk Management Officer (Kantor


Pusat-Jakarta) / Risk Management
Officer (Head Office - Jakarta)

Workshop Certified Risk Management Officer /


Workshop Certified Risk Management Officer

24-27 Februari 2015 /


24-27 February 2015

Christy Joytivan
Sajendra

Risk Management Officer (Kantor


Pusat-Jakarta) / Risk Management
Officer (Head Office - Jakarta)

Workshop Certified Risk Management Officer /


Workshop Certified Risk Management Officer

24-27 Februari 2015 /


24-27 February 2015

Endah Nuruljanah
Wulandari

Quality Management Officer


(I Gusti Ngurah Rai- Bali)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

Syarif Tumenggung

Quality Management Section Head


(Juanda-Surabaya)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

Arief Walibuana

Quality Management Officer


(Juanda-Surabaya)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

Novaline
Marathana

Quality Management Section Head


(Sultan Hasanuddin-Makassar) /
Quality Management Section Head
(Sultan Hasanuddin - Makassar)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

411

Laporan Manajemen
Management Report

Nama
Name

Jabatan
Position

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Program Pengembangan Kompetensi


Competency Development Program

Waktu Pelaksanaan
Date of
implementation

Ady Rano Massie

Quality Management Officer (Sam


Ratulangi Manado)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

Ranny Wahyu
Ningrat

Quality Management Officer


(Kantor Pusat-Jakarta)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

Vini Apriani
Pasadena

Quality Management Officer


(Adisutjipto-Yogyakarta)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

Quality Management Section Head


(Adi Soemarmo-Solo)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

Quality Management Officer


(Pattimura-Ambon)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

MCS. Rini Sri


Rahayu
Graceby George
Malelak

Profil Perusahaan
Company Profile

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015
2-6 Maret 2015 /
2-6 March 2015

Happy Prasetya
Utama

Quality Management Section Head Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /
(Bandara Internasional LombokPublic Training ISO 31000 ERM Fundamental
Praya) / Quality Management
Section Head (Lombok International
Airport - Praya)

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

Hari Tugas Purwono

Quality Management Section Head


(El-Tari-Kupang)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

Rahmat Taufik
Hidayah

Quality Management Section Head


(Frans Kaiseipo-Biak)

Pelatihan Publik ISO 31000 ERM Fundamental /


Public Training ISO 31000 ERM Fundamental

2-6 Maret 2015 /


2-6 March 2015

SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT CERTIFICATION

Selama kurun waktu Tahun 2015, sertifikasi manajemen risiko


yang telah diikuti oleh Risk Management and Compliance
diantaranya:

During the period of 2015, the risk management certification


has been followed by the Risk Management and Compliance
include:

Tabel Sertifikasi Manajemen Risiko / Table Risk Management Certification


Nama
Name
Rinawan Wijaya
Novia Febriani
Christy Joytivan Sajendra

412

Jabatan
Position

Tipe Sertifikat
Certificate Type

Risk Management Analyst

Managing IT Risk

Risk Management Officer

Certified Risk Management Officer

Risk Management Officer

Certified Risk Management Officer

Nomor Sertifikat
Certificate Number
GRC-ITGOV-150
CRMO/0170/B-14/03/2015
CRMO/0168/B-14/03/2015

INFORMATION TECHNOLOGY
GOVERNANCE

INFORMATION TECHNOLOGY
GOVERNANCE

Angkasa Pura Airports sebagai pengelola 13 bandara dan


1 Strategic Business Unit di Indonesia menyadari bahwa IT
governance menjadi sebuah keharusan bagi Perseroan.
Perseroan senantiasa melakukan pengembangan teknologi
informasi sesuai arahan, kebutuhan dan rencana yang
ditetapkan dengan memperhatikan penerapan best practices
bagi industri kebandarudaraan.

Angkasa Pura Airports as manager of 13 airports and one


Strategic Business Unit in Indonesia realize that IT governance
is a must for the Company. The Company continues to develop
according to the direction of information technology, needs
and plans are set regarding to the application of the best
practices of airport industry.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI

INFORMATION TECHNOLOGY STRATEGY

Dengan adanya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara


Nomor: PER-02/MBU/2013 perihal Panduan Penyusunan
Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara,
Angkasa Pura Airports sebagai Badan Usaha Milik Negara
mengadopsi panduan yang telah disusun dalam dokumen
tersebut dengan mengacu kepada framework COBIT 4.1.

With the Regulation of the Minister for State Owned


Enterprises No. PER-02/MBU/2013 regarding Guidelines for
Developing Management Information Technology StateOwned Enterprises, Angkasa Pura Airports as the State
Owned Enterprises adopt guidelines that have been compiled
in the document with reference to the framework COBIT 4.1.

KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

INFORMATION TECHNOLOGY POLICY

Untuk menciptakan kualitas information technology


(IT) yang terbaik, Perseroan memiliki Kebijakan Tata
Kelola Teknologi Informasi. Kebijakan tersebut menjadi
pedoman untuk menyelenggarakan IT secara konsisten
dan berkesinambungan. Kebijakan tersebut juga menjadi
pedoman bagi terwujudnya pola standardisasi kerangka
pelaksanaan pengembangan, penerapan dan operasi
TI, serta tersedianya mekanisme bagi Perseroan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis,
produktivitas dan tersedianya Informasi yang lengkap,
komprehensif, akurat dan tepat waktu. Kebijakan Tata Kelola
IT Angkasa Pura Airports diatur dalam Keputusan Direksi PT
Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.112/TI.01/2012 tentang
Tata Kelola Teknologi Informasi PT Angkasa Pura I (Persero)
dengan perubahan yang diatur dalam KEP.101/TI.01/2015
tentang Perubahan Atas Keputusam Direksi PT Angkasa Pura
I (Persero) Nomor KEP.112/TI.02/2012 tentang Tata Kelola
Teknologi Informasi PT Angkasa Pura I (Persero).

To create the best quality information technology (IT), the


Companys implement Information Technology Governance
Policy. The policy is a guideline for organizing IT consistently
and continuously. The policy also serve as guidelines for the
establishment of a pattern of standardization framework
for implementing the development, implementation and
operation of IT, as well as the availability of a mechanism
for the Company to improve the effectiveness and efficiency
of business processes, productivity and availability of
information is a complete, comprehensive, accurate and
timely. IT Governance Policy Angkasa Pura Airports stipulated
in the Decree of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) No.
KEP.112/TI.01/2012 on Information Technology Governance PT
Angkasa Pura I (Persero) with the changes set out in KEP.101/
IT. 01/2015 on the Amendment of Keputusam Directors
of PT Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.112/TI.02/2012 on
Information Technology Governance PT Angkasa Pura I
(Persero).

Dengan demikian, IT dapat mendukung proses pengambilan


keputusan menajemen, dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelanggan, meningkatkan kinerja dan pertumbuhan
Perseroan, serta memenangkan persaingan bisnis.

Thus, IT can support management decision-making process,


in order to meet customer needs, improve performance
and growth of the Company, as well as winning business
competition.

PROGRAM KERJA INFORMATION TECHNOLOGY


GROUP 2015 DAN PELAKSANAANNYA

WORK PROGRAM FOR INFORMATION


TECHNOLOGY GROUP 2015 AND ITS
IMPLEMENTATION

Program kerja IT Group dan pelaksanaannya tahun 2015


untuk mendukung visi dan misi Perseroan yaitu:

IT Groups work program and its implementation in 2015 to


support the vision and mission of the Company, namely:

Tabel Program Kerja IT Group dan Pelaksanaannya / Table IT Group Work Programme and Implementation
No
1.

Program Kerja
Work Program

Pelaksanaan
Implementation

Implementasi ERP Tahap II di Kantor Pusat dan Seluruh Kantor Cabang


untuk revenue safeguarding dan pengelolaan aset dan peralatan
pendukung operasional perusahaan. / ERP Implementation Phase II in
the Central Office and the entire branch office for safeguarding revenue
and asset management and operational support equipment companies.

Angkasa Pura Airports telah mengimplementasikan SAP modul


REM (Real Estate Management) untuk mendukung proses
bisnis sisi Komersial, PM (Plant Maintenance) untuk mendukung
proses bisnis di sisi Teknik, MM (Material Management) untuk
mendukung proses bisnis di sisi umum dan procurement berupa
integrasi sistem e-procurement ke SAP. / Angkasa Pura Airports
has implemented SAP modules REM (Real Estate Management)
to support the business process side of Commercial, PM (Plant
Maintenance) to support business processes in the Engineering,
MM (Materials Management) to support business processes in
the public and procurement in the form of system integration
e-procurement to SAP.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

413

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Program Kerja
Work Program

Pelaksanaan
Implementation

2.

Perencanaan pengembangan sistem SIOPSKOM untuk revenue safe


guarding dari sisi pengelolaan pendapatan aeornautika. / SIOPSKOM
development planning system for safe guarding revenue from the
management of revenues aeronautica.

SIOPSKOM telah diimplementasikan ke 10 Kantor Cabang


Bandar Udara PT Angkasa Pura I (Persero) yaitu BPN, BDJ, MDC,
JOG, SOC, SRG, LOP, KOE, AMQ, BIK. / SIOPSKOM has been
implemented to 10 Airport Branch Office of PT Angkasa Pura I
(Persero) which are BPN, BDJ, MDC, JOG, SOC, SRG, LOP, KOE,
AMQ, BIK.

3.

Perencanaan pengembangan Human Capital Information System


(HCIS) sebagai alat bantu peningkatan kinerja dari sisi Human Capital.
/ Planning the development of Human Capital Information System (HCIS)
as a tool for improving the performance of the Human Capital.

HCIS telah diimplementasikan di Angkasa Pura Airports sebagai


bagian dari program implementasi Strategic Human Capital
Angkasa Pura Airports. / HCIS has been implemented in Angkasa
Pura Airports as part of the implementation of the Strategic
Human Capital Angkasa Pura Airports.

4.

Pengembangan dan pembangunan Data Center sebagai sarana yang Angkasa Pura Airports telah membangun data center untuk
mendukung Business Continuity. / Development and construction of Data memberikan jaminan keamanan data dan pengelolaan data
Center as a tool to support Business Continuity.
yang terpusat. / Angkasa Pura Airports has built a data center
to provide security of data and centralized data management.

5.

Penyediaan hardware untuk mendukung peningkatan kinerja dan


availabilitas sistem di Angkasa Pura Airports. / Provision of software to
support increased system performance and availability in Angkasa Pura
Airports.

Pengadaan perangkat server untuk ERP, penggantian server


untuk sistem legacy, server gateway Kantor Cabang / Supplying
device server for ERP, legacy system replacement for the server,
gateway server Branch Office.

6.

Penyediaan software untuk mendukung peningkatan kinerja dan


availabilitas sistem di Angkasa Pura Airports. / Provision of software to
support increased system performance and availability in Angkasa Pura
Airports

Aplikasi Network Security, system wireless management,


Windows server, share point dan SQL Server. / Applications
Network Security, the wireless system management, Windows
server, SharePoint and SQL Server.

7.

Perencanaan pengembangan Airport Operation Control System (AOCS) Pilot project pembangunan AOCS akan dilakukan di Bandara I
sebagai untuk mewujudkan Airport Collaborative Decision Making Gusti Ngurah Rai Bali. / The pilot project will be conducted in
(ACDM). / Planning the development of Airport Operation Control System the AOCS development I Gusti Ngurah Rai Airport - Bali.
(AOCS) as to realize Airport Collaborative Decision Making (ACDM).

No

414

Profil Perusahaan
Company Profile

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

INTERNAL CONTROL SYSTEM

Sistem pengendalian internal merupakan aspek penting


dalam manajemen Perseroan yang sehat dan aman. Sistem
pengendalian internal dibangun untuk memenuhi beberapa
tujuan, antara lain menjamin semua kegiatan usaha Perseroan
sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Selain itu, sistem pengendalian internal yang efektif
dapat membantu Perseroan menjaga aset yang dimiliki,
menjamin tersedianya pelaporan keuangan yang akurat,
meningkatkan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan
yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian,
penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.

Internal control system is an important aspect in the


management of the Company that is healthy and safe. Internal
control system is built to meet several objectives, among
others, ensuring all business activities of the Companys rules
and regulations in force. In addition, the internal control
system can effectively help the Company maintain its assets,
ensure the availability of accurate financial reporting, improve
the Companys compliance with applicable regulations, as
well as reduce the risk of loss, irregularities and violations of
prudential aspects.

Penerapan sistem pengendalian internal pada tingkat Dewan


Komisaris adalah dengan melakukan pengawasan dan
pemberian nasehat terkait kecukupan dan kewajaran dalam
penyusunan laporan keuangan, serta pengelolaan risiko
dengan dibantu oleh Komite-komite yang dimiliki Dewan
Komisaris. Sedangkan, penerapan sistem pengendalian
internal pada tingkat Direksi adalah dengan menerapkan
kebijakan dan prosedur Perseroan secara konsisten dan
memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Penerapan tersebut antara lain terkait dengan kegiatan
operasional, manajemen risiko, rencana strategis, pembagian
tugas, pendelegasian wewenang, serta kebijakan akuntansi
yang memadai.

Implementation of the internal control system at the Board


of Commissioners is to perform its supervisory and advisory
related to the adequacy and fairness of the financial
statements, as well as risk management, assisted by the
Committees owned BOC. Meanwhile, the implementation
of the internal control system at the level of the Board
of Directors is to implement the Companys policies and
procedures consistently and meet compliance with applicable
regulations. The application of, among others, related to the
operations, risk management, strategic planning, division
of duties, delegation of authority, as well as adequate
accounting policies.

Selain itu, seluruh karyawan Perseroan menjadi bagian


tak terpisahkan dari sistem pengendalian internal dan
dalam tugas fungsionalnya sehari-hari wajib mempelajari
dan memahami kebijakan sistem pengendalian internal di

In addition, all employees become an integral part of the


internal control system and in the day to day-functional
task understanding of the policy, will create a common
understanding and perception in its implementation, and

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Perseroan. Dengan pemahaman yang baik atas kebijakan


tersebut, akan menciptakan kesamaan pemahaman
dan persepsi dalam implementasinya, serta tercapai
keseimbangan yang baik antara kualitas layanan dengan
tidak mengabaikan kualitas administrasi, terutama kegiatan
yang mengandung risiko.

achieved a good balance between quality of service by not


ignoring the quality of administration, especially activities that
involve risk.

Dengan demikian, pengendalian internal menjadi bagian yang


terintegrasi dalam sistem dan prosedur pada setiap kegiatan
di unit kerja sehingga setiap penyimpangan dapat diketahui
secara dini sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan
oleh unit kerja yang bersangkutan. Perseroan memiliki Unit
Internal Audit yang berperan dalam mengevaluasi kecukupan
dan efektivitas pengendalian internal yang dilakukan oleh
manajemen Perseroan. Unit Internal Audit senantiasa
melakukan pengawasan internal dengan melakukan
pendekatan sistematis agar penerapan prinsip-prinsip GCG
dapat berjalan sesuai secara baik dan benar.

Thus, internal control becomes an integrated part in the


system and procedures for each activity in the work unit so
that any deviation can be known early on so that corrective
measures can be carried out by the unit concerned. The
Company has an Internal Audit role in evaluating the
adequacy and effectiveness of internal controls performed
by the Companys management. Internal Audit continues to
do internal monitoring to take a systematic approach in order
that the application of corporate governance principles will
be implemented as well and correctly.

Pada pemeriksaan (audit) yang dilakukan oleh Unit


Internal Audit, dilakukan penilaian dan pemantauan
atas pengendalian intern yang melekat pada lingkungan
pengendalian. Pemeriksaan (audit) itu sendiri merupakan
salah satu mata rantai dari pengendalian intern sebagai
layer ketiga (third layer of defence) untuk memastikan
bahwa pengendalian internal telah berjalan dengan baik,
sehingga hasil audit (materi temuan) dikelompokkan ke
dalam berbagai kelompok, salah satunya adalah Kelompok
Pengendalian Internal yang masih lemah.

On examination (audit) carried out by the Internal Audit,


assessment and monitoring of internal control that is attached
to the control environment. Examination (audit) itself is one
of a chain of internal control as a third layer (third layer of
defense) to ensure that internal controls have been going well,
so that the results of the audit (material findings) are grouped
into different groups, one of which is the group Internal
control is still weak.

PENGENDALIAN KEUANGAN DAN OPERASIONAL

FINANCIAL AND OPERATIONAL CONTROL

Pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan


agar investasi, alokasi biaya, dan perolehan laba berjalan
sesuai dengan rencana Perseroan. Pengendalian keuangan
adalah tahap rencana keuangan diimplementasikan, yaitu
menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang
diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau
untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan
terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.

Financial control is the effort made to keep investment, cost


allocation, and profit of the Companys going according to
plan. Financial control is the stage where the financial plan
is implemented, which involves feedback and process the
necessary adjustments to ensure that the plan implemented
or to change existing plans in response to changes in the
operating environment.

Sedangkan pengendalian Operasional adalah proses


penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Pengendalian operasional Perseroan
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah
ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif
pendek. Perseroan mengidentifikasi operasi-operasi dan
aktivitas yang terkait dengan aspek penting lingkungan
teridentifikasi sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasaran.

While Operational control is the process of placing that


operational activities are carried out effectively and
efficiently. Operational control of the Company using the
procedures and rules of decision that has been predetermined
in a relatively short period of time. The Company identifies
operations and activities associated with the identified
significant environmental aspects in line with the policies,
goals and objectives.

Adapun
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
dalam
meningkatkan sistem pengendalian internal pada Angkasa
Pura Airports adalah sebagai berikut.

The activities undertaken to improve the internal control


system at Angkasa Pura Airports are as follows.

PENGAWASAN OLEH MANAJEMEN DAN


KULTUR PENGENDALIAN

SUPERVISION BY MANAGEMENT AND CONTROL


CULTURE

Hasil pemeriksaan (audit) dilaporkan kepada President


Director sebagai pucuk pimpinan (Manajemen). Melalui Unit
Internal Audit, Manajemen dapat melakukan pengawasan

The results of the examination (audit) was reported to the


President Director as the helm (Management). Through
the Internal Audit, Management can provide oversight and

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

415

Laporan Manajemen
Management Report

416

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

dan penilaian atas seberapa baik pengendalian internal telah


berlangsung, seberapa baik mitigasi risiko dilaksanakan dan
seberapa baik prinsip-prinsip Good Corporate Governance
diterapkan. Hasil itu kemudian digunakan sebagai bahan
perbaikan dan peningkatan dalam perencanaan arah
kebijakan di tahun mendatang. Bila hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa RCG (Risk, Control and Good Corporate
Governance) telah diimplementasikan dan risiko telah
dimitigasi dengan baik secara konsisten, maka kultur
pengendalian yang terbangun dalam proses tersebut akan
semakin baik.

assessment of how well the internal control has taken place,


how well risk mitigation is implemented and how well the
principles of good corporate governance are applied. Results
were then used as repair materials and increase in planning
policy direction in the Upcoming Year. When the results of the
examination showed that the RCG (Risk, Control and Good
Corporate Governance) has been implemented and the risk
has been mitigated by the consistently excellent, the culture of
control that is built into the process, the better.

KEGIATAN PENGENDALIAN DAN PEMISAHAN


FUNGSI OPERASIONAL

OPERATIONAL CONTROL AND SEPARATION OF


FUNCTIONS ACTIVITIES

Kegiatan pengendalian dan pemisahan Fungsi Operasional


telah tertampung oleh Struktur Organisasi Angkasa
Pura Airports, sebagai contoh: antara fungsi pencatatan
(accounting) dengan fungsi pembayaran (kasir), fungsi
anggaran (budgeting) dan fungsi penagihan (account
receivable) dilakukan oleh dedicated person dan/atau unit
yang terpisah. Demikian pula dengan fungsi operasional
kebandarudaraan dengan fungsi pengawasan kepatuhan
aturan (compliance) serta fungsi pengawasan implementasi
aturan keselamatan (safety) dilakukan oleh dedicated person
dan/atau unit yang terpisah. Pengendalian internal dilakukan
oleh lingkungan pengendalian masing-masing dan diaudit
oleh Unit Internal Audit serta auditor eksternal.

Control activities and separation of Operational Function


have been accommodated by the Organizational Structure of
Angkasa Pura Airports, for example: between the function of
registration (accounting) with a payment function (cashier),
budget function (budgeting) and billing functions (accounts
receivable) is performed by a dedicated person and/or a
separate unit. Similarly, the operational functions of airport
with the oversight function of compliance rules (compliance)
as well as the function of the implementation of safety
rules (safety) is performed by a dedicated person and/or a
separate unit. Internal control conducted by the each control
environment and audited by the Internal Audit and the
external auditors.

KEGIATAN PENGENDALIAN INTERNAL

INTERNAL CONTROL ACTIVITIES

Kegiatan
pengendalian
dimulai
dari
lingkungan
pengendalian sebagai layer pertama, melalui budaya SATU
(Sinergi, Adaptif, Terpercaya dan Unggul), pemberlakuan
GCG (Good Corporate Governance) yang diatur dalam
buku saku code of conduct yang telah disosialisasikan dan
dibagikan kepada seluruh karyawan Angkasa Pura Airports
yang disertai dengan penandatanganan Pakta Integritas,
maka lingkungan pengendalian yang sudah ada dan sesuai
dengan kerangka COSO. Layer Kedua adalah management
risiko, yaitu risiko dipetakan dan dimitigasi. Pada Layer Ketiga
adalah pemantauan/pemeriksaan melalui audit internal
yang dilakukan oleh Unit Internal Audit, yang berbasis risiko
(risk based audit).

Event starts control of the control environment as the first


layer, through a culture of ONE (Synergy, Adaptive, Trusted
and Superior), the implementation of good corporate
governance (GCG), which is set in the pocket book code of
conduct that has been disseminated and distributed to all
employees of Angkasa Pura Airports accompanied by the
signing of Integrity Pact, the existing control environment and
in accordance with the COSO framework. The second layer is
the management of risk, where risk is mapped and mitigated.
In the Third Layer is monitoring/inspection through internal
audits conducted by the internal audit unit, based on risk (risk
based audit).

PERBAIKAN KUALITAS AUDIT

AUDIT QUALITY IMPROVEMENT

Perbaikan kualitas audit melalui kepesertaan dalam berbagai


seminar, raker, forum Round Table Discussion Group yang
diadakan oleh Ikatan Profesi Internal Audit Indonesia dan
pengembangan kompetensi SDM. Saat ini seluruh auditor
telah memiliki sertifikasi internal auditor dari Yayasan
Pendidikan Internal Audit (YPIA) dengan gelar QIA (Qualified
Internal Auditor). Untuk 2 (dua) orang Department Head yang
mutasi ke Unit Internal Audit masih dalam tahap pendidikan.

Improvement of audit quality through participation in


seminars, working meeting, Round Table Discussion Group
forum organized by the Institute of Internal Audit Profession
Indonesia and competency development of human resources.
Currently, all auditors have been certified internal auditor of
Internal Audit Education Foundation (YPIA) with a degree QIA
(Qualified Internal Auditor). For two (2) persons who transfer
to the Department Head of Internal Audit Unit is still in the
stage of education.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL


DENGAN KERANGKA COSO

CONFORMITY WITH COSO INTERNAL CONTROL


FRAMEWORK

Angkasa Pura Airports telah menerapkan sistem pengendalian


internal yang sesuai dengan Internal Control-Integrated
Framework yang dikembangkan oleh The Committee of
Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO)
di tahun 2013. Tujuan pengendalian internal menurut COSO
meliputi tujuan operasional, tujuan pelaporan dan tujuan
kepatuhan. Hal ini sesuai dengan tujuan sistem pengendalian
internal Angkasa Pura Airports yang telah diuraikan di atas.
Tujuan operasional berkaitan dengan efektivitas efisiensi
operasi. Tujuan pelaporan berkaitan dengan kepentingan
pelaporan keuangan yang memenuhi kriteria andal, tepat
waktu, transparan dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh
regulator maupun Perseroan. Sedangkan, tujuan kepatuhan
berkaitan dengan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

Angkasa Pura Airports has implemented a system of internal


controls in accordance with the Internal Control-Integrated
Framework developed by the Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO) in
2013. The purpose of internal control in accordance with
COSO which includes operational purposes, the purpose of
reporting and compliance purposes. This is consistent with the
objectives of internal control systems Angkasa Pura Airports
which have been described above. Operational objectives
with regard to the effectiveness of operating efficiency.
Reporting purposes in the interests of financial reporting that
meets the criteria of reliable, timely, transparent and other
requirements set by the regulator or the Company. Whereas,
the purpose of compliance with regard to compliance with the
legislation and regulations.

Menurut COSO, unsur-unsur pengendalian internal meliputi


komponen-komponen sebagai berikut.
1. Lingkungan pengendalian;
2. Penilaian risiko;
3. Kegiatan pengendalian;
4. Informasi dan Komunikasi;
5. Kegiatan pemonitoran.

According to COSO, the elements of internal control includes


the following components.
1. EnvironmentControl;
2. Assessment of risk;
3. Activity of control;
4. Information and Communication;
5. Monitoring activities.

Kelima unsur pengendalian internal menurut COSO tersebut,


juga telah sesuai dengan penerapan sistem pengendalian
internal yang dilakukan di Angkasa Pura Airports.

The five elements of internal control by the COSO, also in


accordance with the implementation of the internal control
system carried in Angkasa Pura Airports.

Pengendalian Internal yang dilaksanakan pada Angkasa


Pura Airports telah sesuai dengan kerangka pengendalian
internal COSO, yang terdiri atas 5 (lima) komponen yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian : melalui budaya SATU
(Sinergi, Adaptif, Terpercaya dan Unggul), pemberlakuan
GCG (Good Corporate Governance) yang diatur dalam
buku saku code of conduct yang telah disosialisasikan
dan dibagikan kepada seluruh karyawan Angkasa Pura
Airports yang disertai dengan penandatanganan Pakta
Integritas, maka lingkungan pengendalian yang sudah
ada telah sesuai dengan kerangka COSO.
2. Penilaian Risiko : pada Angkasa Pura Airports telah
tersedia unit khusus yang menangani penilaian risiko,
profiling risiko dan management risiko. Semua risiko
diregister oleh risk owner dan direncanakan mitigasi
risikonya, sebagaimana tercantum dalam risk profile.
Risk Profile dijadikan bahan oleh Internal Audit untuk
melakukan risk based audit. Rencana mitigasi yang
memerlukan biaya dan diusulkan dalam Rencana Kerja
Anggaran (RKA) didasari oleh risiko apa yang mendasari.
Hal ini telah sesuai dengan prinsip COSO.
3. Aktivitas pengendalian : pada Angkasa Pura Airports
telah dilakukan sesuai dengan prinsip COSO, yaitu telah
dilakukan pemisahan tugas yang memadai, otorisasi yang
sesuai atas transaksi dan aktivitas, dokumen dan catatan
yang memadai sebagaimana dalam Laporan Keuangan
Audited Tahunan, telah dilakukan pengendalian fisik
atas aktiva dan catatan, serta dilakukan pemeriksaan
kinerja secara independen, oleh Internal Audit maupun

Internal control is carried out at Angkasa Pura Airports


accordance with COSO internal control framework, which
consists of five (5) components:
1. Control Environment: through cultural SARS (Synergy,
Adaptive, Reliable and Superior), the implementation of
good corporate governance (GCG), which is set in the
pocket book code of conduct that has been disseminated
and distributed to all employees of Angkasa Pura Airports
existing controls in accordance with COSO framework.

2. Risk Assessment: at Angkasa Pura Airports has provided


a special unit that handles risk assessment, risk profiling
and risk management. All risk registered by the risk owner
and planned mitigation of risks, as detailed in the risk
profile. Risk Profile of materials used by Internal Audit to
conduct risk based audits. Mitigation plans that require
a fee and proposed in the budget plan (RKA) is based on
what the underlying risk. This is in accordance with the
principles of COSO.
3. Control activities: at Angkasa Pura Airports has been
conducted in accordance with the principles of COSO,
which has done an adequate separation of duties,
proper authorization of transactions and activities,
documents and records adequate as the Audited Annual
Financial Statements, has been carried out physical
control over assets and notes, as well as the examination
of performance independently, by Internal Audit and

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

417

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

eksternal Audit (Kantor Akuntan Publik, Badan Pemeriksa


Keuangan/BPK, Badan Pemeriksa Keuangan dan
Pembangunan/BPKP).
4. Informasi dan Komunikasi : pada Angkasa Pura Airports
telah sesuai dengan prinsip COSO ini melalui raker, rakor,
sosialisasi, email corporate, web corporate, intranet, HCIS
(Human Capital Information System), electronic library,
dan media lain yang telah disediakan. Pada saat audit
oleh Unit Internal Audit pun, dilakukan tahapan informasi
dan komunikasi antara auditor dan auditee.

5. Pemantauan : prinsip COSO yang ini dilakukan melalui


performance check oleh Pembina Teknis, Audit Internal
oleh Unit Internal Audit dan Audit oleh eksternal (BPK,
BPKP, KAP).

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

external Audit (Public Accounting Office, the Supreme


Audit Agency/CPC, the State Finance and Development/
BPKP).
4. Information and Communication: at Angkasa Pura
Airports accordance with COSO principles through the
working meeting, coordination meetings, socializing,
corporate email, corporate web, intranet, HCIS (Human
Capital Information System), electronic libraries, and
other media that have been provided. At the time of
the audit by Internal Audit was conducted tahapanan
information and communication between the auditor and
the auditee.
5. Monitoring: COSO principles that is done through the
performance check by the Technical Pembina, Internal by
Internal Audit and External Audit by (BPK, BPKP, KAP).

EVALUASI EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN


INTERNAL

EFFECTIVENESS EVALUATION OF INTERNAL


CONTROL SYSTEM

Evaluasi efektivitas sistem pengendalian dilaksanakan melalui


audit, baik secara internal oleh Unit Internal Audit, maupun
secara eksternal oleh eksternal Auditor yaitu BPK, BPKP dan
KAP. Semua evaluasi efektivitas secara rutin dilaksanakan
setiap tahun dan dilaporkan kepada Manajemen sebagai
bahan perbaikan.

Evaluation of the effectiveness of the control system is carried


out through an audit, either internally by the Internal Audit
Unit, and externally by an external auditor that BPK, BPKP
and KAP. All the evaluation of the effectiveness of routinely
conducted every year and reported to management as
remedial materials.

PERKARA PENTING

LEGAL ISSUES

PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI ANGKASA


PURA AIRPORTS

LAWSUIT THAT FACED BY ANGKASA PURA


AIRPORT

Beberapa perkara hukum yang dihadapi Angkasa Pura


Airports selama tahun 2015, sebagai berikut.

Several lawsuits faced by Angkasa Pura Airports during 2015,


as follows.

Tabel Perkara Hukum yang Dihadapi Angkasa Pura Airports /


Table of Lawsuit that Faced by Angkasa Pura Airports
No.
1.

Pokok Perkara
Main Problem
Gugatan dari PT BNI Syariah (BNI Syariah)
kepada PT Angkasa Pura I Persero atas tidak
dilaksanakannya Pembayaran sesuai dengan
Standing Instruction. / The lawsuit from PT
BNI Syariah (BNI Syariah) to PT Angkasa Pura
I Limited for non-performance in accordance
with Standing Payment Instruction.

Status Penyelesaian
Completion Status
1. Menyampaikan kontra
memori kasasi ke Mahkamah
Agung lewat Pengadilan
Tinggi Jakarta. / Delivering
counter against the cassation
to the Supreme Court through
the Jakarta High Court.

Pengaruh terhadap
Perusahaan
Influence for company

Sanksi Administrasi
Administrations
sanctions

Belum berdampak karena Belum ada / None at the


masih dalam proses
moment
hukum. / Not to have an
impact because it is still in
the process of law.

2. Melakukan mediasi dengan


BNI syariah. / Intervening
with BNI sharia.
2.

418

Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN


Ditjen Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa
Pura I (Persero) terdapat kekurangan bayar
pajak PPN Intenasional melalui SKPKB
No.00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret
2007 sebesar Rp98.687.947,-. / Examination
of Tax by Tax Office Directorate General
of Taxation stipulated that PT Angkasa
Pura I (Persero) there underpayment of
VAT Intenasional through SKPKB No.00044
/ 207/03/051/07 dated March 22, 2007
amounting to Rp98,687,947, -.

Dalam proses pengajuan


banding pajak. / In the process
of filing tax appeals.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tidak ada / None

Tidak ada sanksi, hanya


berupa Peringatan. /
There are no sanctions,
only a warning.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

No.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Pokok Perkara
Main Problem

3.

Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN


Ditjen Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa
Pura (Persero) terdapat kekurangan bayar
pajak PPN Internasional melalui SKPKB
No.00115/207/06/051/08 tanggal 1 Desember
2008 sebesar Rp100.667.387,-. / Examination
of Tax by Tax Office Directorate General
of Taxation stipulated that PT Angkasa
Pura (Persero) there underpayment of VAT
International through SKPKB No.00115 /
207/06/051/08 dated December 1, 2008
amounted to USD 100 667 387, -

4.

Status Penyelesaian
Completion Status
Dalam proses pengajuan
banding pajak. / In the process
of filing tax appeals.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Pengaruh terhadap
Perusahaan
Influence for company

Laporan Keuangan
Financial Report

Sanksi Administrasi
Administrations
sanctions

Tidak ada / None

Tidak ada sanksi, hanya


berupa Peringatan. /
There are no sanctions,
only a warning.

Angkasa Pura Airports menerima gugatan dari Sudah putus di Mahkamah


Komisi Pengawasan Persaingan Usaha atas
Agung. / Have broken up in the
dugaan praktek monopoli PT Angkasa Pura I
Supreme Court.
(Persero) pada jasa Ground handling pesawat
charter di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
/ Angkasa Pura Airports received a lawsuit
from the Business Competition Supervisory
Commission for alleged monopolistic practices
PT Angkasa Pura I (Persero) on Ground
handling services charter flight at Ngurah Rai
Airport in Bali.

1. Akan melakukan
addendum kontrak.
/ Will perform the
contract addendum.

Apabila tidak
menghentikan hak
eksklusivitas untuk EJI dan
membuka peluang usaha
bagi pelaku usaha lain,
maka dikenakan denda
sebesar Rp5.000.000.000.
/ If it does not stop the
exclusivity rights to Eji and
opening opportunities
for other businesses,
it imposed a fine of
Rp5,000,000,000.

5.

Angkasa Pura Airports menerima gugatan


perdata perbuatan melawan hukum
dari PT Aneka Glass Abadi. Dalam hal ini
Angkasa Pura Airports sebagai tergugat
1 dan PT Makassar Indah Graha Sarana
sebagai tergugat 2. Pokok perkara terkait
dengan pembayaran pekerjaan proyek
pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin
Makassar. / Angkasa Pura Airports receive
lawsuit civil tort from PT Aneka Glass Abadi.
In this case Angkasa Pura Airports as a
defendant 1 and PT Graha Sarana Indah
Makassar as a defendant 2. Subject matters
related with payment of project work Sultan
Hasanuddin Makassar Airport development.

Sudah mendapat putusan dari


Mahkamah Agung. / Have got
the verdict from the Supreme
Court

Perseroan mengalami
kerugian. / The Company
experienced loss.

Membayar hutang
kepada PT Aneka
Glass Abadi sebesar
Rp773.686.500 dan ganti
rugi immaterial sebesar
Rp100.000.000 yang
ditanggung renteng
dengan PT Makassar
Indah Graha Sarana. /
Company pay debts to
PT Aneka Glass Abadi
amounting USD 773 686
500 and pay immaterial
loss of Rp100,000,000 that
borne in equal parts by
PT Makassar Indah Graha
Sarana.

6.

Penyelesaian Permasalahan Tanah Milik


PT Angkasa Pura I (Persero). / Settlement of
Land Problems Owned by PT Angkasa Pura I
(Persero)
a. Gugatan Ketua Persekutuan Adat Negeri
Hattu (sdr Markus Hehalatu) di Pengadilan
Negeri Ambon No. 11/Pdt.G/2010/PN.AB. /
Lawsuit Chairman Guild Hattu Indigenous
Affairs (Br Mark Hehalatu) in Ambon District
Court No. 11 / Pdt.G / 2010 / PN.AB.

Sudah mendapatkan putusan


hukum yang tetap dari
Mahkamah Agung. / Already
get a verdict that remained of
the Supreme Court

Angkasa Pura Airports


sebagai tergugat 9 tidak
berdampak langsung
terhadap kasus tersebut.
/ Angkasa Pura Airports
as defendant 9 does not
have a direct impact on
the case.

Tidak ada / None

b. Gugatan Kepala Pemerintah Negeri Laha


(sdr Hi. Said Laturua) di Pengadilan Negeri
Ambon No.142/Pdt.G/2012/PN.AB. / Lawsuit
Heads of State Government Laha (Br Hi.
Said Laturua) in Ambon District Court 142 /
Pdt.G / 2012 / PN.AB.

Sudah mendapatkan putusan


hukum yang tetap dari
Mahkamah Agung. / Already
get a verdict that remained of
the Supreme Court

Angkasa Pura Airports


sebagai tergugat 9 tidak
berdampak langsung
terhadap kasus tersebut.
/ Angkasa Pura Airports
as defendant 9 does not
have a direct impact on
the case.

Tidak ada / None

2. Membuka peluang
usaha baru untuk
jasa ground handling.
/ Opening a new
business opportunity
for ground handling
services.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

419

Laporan Manajemen
Management Report

No.

Profil Perusahaan
Company Profile

Pokok Perkara
Main Problem
c. Permohonan Realisasi Ganti Rugi
berdasarkan Putusan Kasasi MA.RI
No. 2201 k/Pdt/2007 yang diajukan oleh
Julius Tipawael (warga negeri Hattu). /
Request Realization Indemnification based
MA.RI Cassation Decision No. 2201 k / Pdt
/ 2007 filed by Julius Tipawael (domestic
residents Hattu).

420

Status Penyelesaian
Completion Status

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

Pengaruh terhadap
Perusahaan
Influence for company

Angkasa pura Airports sedang


Melakukan Pembayaran
dalam peninjauan kembali II,
kembali. / Making
yang pertama bukan ditolak tapi payments back.
gugur. / Angkasa Pura Airports
pretend that its in retrospect II,
who first rejected but not fall.

Sanksi Administrasi
Administrations
sanctions
Tidak ada / None

d. Gugatan terkait perbuatan melawan hukum Gugatan ditolak / The lawsuit


yang diajukan oleh Nicolaus Tipawael. /
was rejected
The lawsuit related to tort filed by Nicolaus
Tipawael

Tidak berdampak / No
Impact

e. Somasi Yanuar Faisal Mewar Reff. Surat


Somasi Nomor: Somasi I; Somasi II No.
34/Somasi/XI/2013 tanggal 18 Nopember
2013. Atas tindakan menguasai, atau
menggunakan/memanfaatkan atau
mengelola tanpa hak terhadap sebagian
atau seluruh lahan/tanah Eigendom
No.1069 atas nama Hoesin Mewar,dkk /
Yanuar subpoena Faisal Mewar Reff. Letter
Somasi Number: Somasi I; Somasi II No.
34 / Somasi / XI / 2013 dated November
18, 2013. Upon the action master, or use
/ exploit or manage without the right to
a part or the whole land / soil Eigendom
No.1069 on behalf Hoesin Mewar, et al

Angkasa Pura Airports


Belum / Not yet
masih mencari latar
belakang yang
Permasalahan yang di
somasi. / Angkasa Pura
Airports are still looking
for background on the
Problems in the subpoena.

Dalam proses koordinasi


dengan direktorat jendral
perhubungan udara / In the
process of coordination with
the directorate general of civil
aviation

Tidak ada / None

f. Permasalahan tanah Barbara Hunila / Land Telah dijawab somasinya / Has


issues Barbara Hunila
been answered

Tidak berdampak secara


lagsung / Not directly
impact

Tidak ada / None

g. Gugatan Yosias Tipawael dan Gustaf


Tipawael (TIPAWAEL CS) Nomor:148/
Pdt.G/2015/PN.Amb. Sengketa kepemilikan
tanah atas sebagian dari Dusun Dati
Hatuhuru Besar / Lawsuit Yosias Tipawael
& Gustaf Tipawael ( TIPAWAEL CS) No. 148
/ Pdt.G / 2015 / PN.Amb. A land ownership
dispute over a portion of Hamlet Dati
Hatuhuru Large

Masih dalam Proses hukum /


Still in the process of law

Gangguan terhadap
operasional karena
masyarakat Dusun Dati
Hatuhuru Besar sering
melakukan demo. / The
disruption to operations
because of the Dusun
community Hatuhuru Dati
often do a demo.

Tidak ada / None

h. Penggunaan Lahan Milik PT Angkasa Pura


I (Persero) di Bandar Udara Selaparang
Mataram oleh Pemerintah Kota Mataram
untuk Pembangunan Jalan Dakota. / Owned
Land Use PT Angkasa Pura I (Persero) in
selaparang airport - Mataram by the City of
Mataram Road Building Dakota.

Dalam proses kajian sewa oleh


pemerintah mataram (tidak
beralih kepemilikan aset) / In
the lease review process by
the government mataram (not
switch the ownership of the
asset)

Ada pendapatan lain-lain. Tidak ada / None


/ There is other income
available

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI ENTITAS


ANAK

LAWSUIT FACED BY SUBSIDIARIES

Selama 2015, Perkara hukum yang dihadapi entitas anak


sebagai berikut.

During 2015, the lawsuit faced the following subsidiaries.

Tabel Perkara Hukum yang Dihadapi Entitas Anak / Table of Lawsuit Faced by Subsidiaries
Pokok Perkara
Main Problem

No.
1.

Penyelidikan No. 24/Lid-L/VIII/2015 terkait


Dugaan Pelanggaran UU Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat yang dilakukan
oleh PT Angkasa Pura Logistik Makassar dalam
Pelayanan Jasa Kebandarudaraan di Terminal
Kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
/ Investigations No. 24 / Lid-L / VIII / 2015
Related Alleged Violation of Law No. 5 of 1999 on
Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair
Business Competition conducted by PT Angkasa
Pura in Makassar Logistics Services Cargo
Terminal Airport Affairs at Sultan Hasanuddin
Airport.

Status Penyelesaian
Completion Status

Pengaruh terhadap
Perusahaan
Influence for Company

Dalam proses klarifikasi dan


konfirmasi dengan KPPU.
/ In Process of clarification
and confirmation with KPPU

Berdampak pada bisnis jasa


terkait Perseroan. / mpact
towards services business
related with company

Sanksi Administrasi
Administration
Sanctions
Belum ada /
None at the moment

PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI DEWAN


KOMISARIS DAN DIREKSI

LEGAL ISSSUES FACED BY BOARD OF


COMMISSIONERS AND DIRECTORS

Selama 2015, tidak ada perkara hukum yang dihadapi Dewan


Komisaris dan Direksi.

During 2015, no lawsuits facing the Board of Commissioners


and Board of Directors.

CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT

Perseroan memiliki Pedoman Etika Perusahaan (Code of


Conduct) yang diatur dalam Keputusan Direksi PT Angkasa
Pura I (Persero) Nomor: KEP.43/OM.04/2014 tentang
Pedoman Prilaku (Code of Conduct) PT Angkasa Pura I.
Pedoman prilaku Perseroan merupakan kumpulan komitmen
yang terdiri dari etika usaha dan etika kerja yang disusutan
untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan
kesesuaian perilaku sehingga tercapai hasil yang konsisten
yang sesuai dengan Budaya Perseroan dalam mencapai Visi
dan Misi. Pedoman tersebut menjadi panduan yang berlaku
bagi setiap insan Perseroan pada setiap level organisasi yang
diharapkan akan memberikan kejelasan tindakan yang harus
dilakukan dan ditaati sesuai dengan nilai-nilai korporasi yang
telah dibangun.

The Company has a Code of Corporate Ethics (Code of


Conduct) stipulated in the Decree of Directors of PT Angkasa
Pura I (Persero) No. KEP.43/OM.04/2014 of the Code of
Behaviour (Code of Conduct) PT Angkasa Pura I. Guidelines
The Company is a collection of behavioral commitments
consisting of business ethics and work ethics disusutan to
influence, establish, organize and carry out the conformity of
behavior in order to achieve consistent results that correspond
to the Culture Company in achieving its vision and mission.
These guidelines serve as a guide that applies to every human
being at every level of the organization of the Company are
expected to provide clear actions to be taken and adhered to
in accordance with the corporate values that have been built.

ISI CODE OF CONDUCT

CODE OF CONDUCT CONTENT

Adapun muatan dari Code of Conduct Angkasa Pura Airports


sebagai berikut.

The payload of the Code of Conduct Angkasa Pura Airports


as follows.

Bab I

Chapter I Introduction

Loading rationale; Ethical Guidelines objectives
of the Company; Corporate Ethics Guidelines
objectives, responsibilities employees of the
Company on the implementation of Code of
Ethics of the Company; and the responsibility of

Pendahuluan
Memuat dasar pemikiran; sasaran Pedoman Etika
Perusahaan; tujuan Pedoman Etika Perusahaan,
tanggung jawab pegawai Perusahaan terhadap
implementasi Pedoman Etika Perusahaan; dan
tanggung jawab para pimpinan Perusahaan

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

421

Laporan Manajemen
Management Report

Bab II

Bab III

Bab IV

Bab V

Bab VI

422

Profil Perusahaan
Company Profile

terhadap
implementasi
Pedoman
Etika
Perusahaan.
Visi, Misi, Komitmen dan Budaya Kerja Perusahaan
Memuat Visi; Misi; komitmen Perusahaan; dan
budaya kerja Perusahaan.
Pedoman Etika Kerja
Memuat etika dan perilaku Komisaris, Direksi,
dan pegawai; keselamatan, kesehatan serta
lingkungan kerja; hak kekayaan intelektual; sistem
teknologi informasi dan komunikasi; penyimpanan
dokumen; pencatatan dan pelaporan keuangan;
pengamanan aktiva Perusahaan; kerahasiaan
informasi; reputasi dan citra Perusahaan;
benturan kepentingan; suap dan KKN; donasi,
jamuan dan hadiah; biaya perjalanan dinas; dan
kontribusi aktivitas politik.
Pedoman Etika Usaha
Memuat kepatuhan terhadap hukum, peraturan
dan kebijakan; hubungan Perusahaan dengan
pelanggan, pemerintah, mitra kerja, pemasok,
kreditur/investor,
dan
Anak
Perusahaan/
perusahaan patungan/perusahaan afiliasi; dan
tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Penerapan Pedoman Perilaku
Memuat sosialisi pedoman perilaku, arahan
ringkas pelaksanaan pernyataan kepatuhan
insan Perusahaan, saluran pengaduan masalah;
dan sanksi terhadap pelanggaran pedoman
perilaku.
Penutup

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

the Company led to the implementation of Code


of Ethics of the Company.
Chapter II Vision, Mission, Commitment and Corporate
Work Culture Loading vision; Mission; Company
commitments; and the Companys working culture.
Chapter III Guidelines Work Ethics Loading ethics and conduct
of Commissioners, Directors and employees; safety,
health and the working environment; intellectual
property rights; information and communication
technology systems; document storage; financial
recording and reporting; safeguards the
Companys assets; confidential information;
reputation and image of the Company; conflicts
of interest; bribery and corruption; donations,
meals and gifts; official travel expenses; and the
contribution of political activity.
Chapter IV Code of Business Ethics

Loading compliance with laws, regulations
and policies; the Companys relationship with
customers, governments, partners, suppliers,
creditors/investors
and
subsidiaries/joint
ventures/affiliated companies; and social
responsibility to the community.
Chapter V Implementation of the Code of Conduct

Loading sosialisi code of conduct, landing quick
implementation of the declaration of compliance
insan Company, complaint channels problem;
and sanctions against violations of the code of
conduct.
Chapter VI Closing

KEPATUHAN TERHADAP CODE OF CONDUCT

COMPLIANCE WITH CODE OF CONDUCT

Code of conduct adalah komitmen Angkasa Pura Airports


untuk patuh pada ketentuan hukum dan standar etika
tertinggi di mana saja Angkasa Pura Airports melakukan
kegiatan bisnis/operasionalnya. Pengelolaan Perseroan
selain harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang
berlaku juga harus menjunjung tinggi norma dan nilai etika.

The Code of Conduct is Angkasa Pura Airports commitment to


comply with the provisions of the law and the highest ethical
standards anywhere Angkasa Pura Airports doing business/
operations. Management of the Company in addition to the
rules applicable legislation also must uphold the norms and
ethical values.

Code of conduct berlaku bagi seluruh insan Perseroan, yaitu


Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Karyawan. Seluruh
insan Perseroan mempunyai kesadaran untuk menjalankan
etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat reputasi
Perseroan.

The code of conduct applies to all beings of the Company,


the Board of Commissioners, Directors, and all employees.
All human consciousness to run the Company has good ethics
will improve and strengthen the reputation of the Company.

PENYEBARLUASAN CODE OF CONDUCT

SOCIALIZATION OF CODE OF CONDUCT

Perseroan senantiasa melakukan sosialisasi Code of Conduct


kepada seluruh insan Perseroan pada setiap tingkatan/
jenjang organisasi. Sosialisasi tersebut dilakukan melalui
program orientasi insan baru Perseroan, pembagian buku
saku, website internal, serta melalui kegiatan dan media
lainnya yang dimiliki Perseroan.

The Company continues to disseminate the Code of Conduct to


all beings of the Company at every level/level of organization.
Socialization is done through a new life orientation program
of the Company, distribution of booklets, internal website,
as well as through events and other media owned by the
Company.

Pada Tahun 2015 sosialisasi code of conduct dilaksanakan 1


(satu) kali pada kegiatan orientasi calon pegawai Angkasa
Pura Airports. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada tanggal
02 sampai dengan 15 November 2015 di Administration and
Opeartion Building (AOB) PT Angkasa Pura I Kantor Cabang
Bandara Juanda Surabaya.

In 2015 the socialization code of conduct implemented 1 (once)


on a prospective employee orientation activities Angkasa
Pura Airports. The socialization was held on 02 to Nov. 15,
2015 and opeartion Administration Building (AOB) PT Angkasa
Pura I Juanda Airport in Surabaya Branch Office.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

UPAYA PENERAPAN DAN PENEGAKAN CODE OF


CONDUCT

IMPLEMENTATION EFFORT AND ENFORCEMENT


OF CODE OF CONDUCT

Setiap insan Perseroan berkewajiban untuk melaporkan


kecurigaan maupun pelanggaran terhadap Code of Conduct
kepada Direksi/Dewan Komisaris/pimpinan unit kerja yang
membidangi masalah personalia. Perseroan juga memiliki
Badan Pertimbangan Kepegawaian (BPK) dan Panitia
Pembinaan dan Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin Pegawai
(P4DP) yang berfungsi untuk melakukan pemeriksaan
terhadap pelanggaran disiplin human capital Perseroan.
Perseroan melindungi dan menjamin kerahasiaan pelapor.

Every human being is obliged to report suspicions of the


Company as well as a violation of the Code of Conduct for
Directors/BOC/unit leader in charge of personnel matters.
The company also has a Personnel Advisory Board (BPK)
and the Development Committee and Employee Discipline
Inspection Violations (P4DP) whose function is to conduct
an examination of discipline violations of human capital
company. Company to protect and ensure the confidentiality
of the complainant.

Setiap pelanggaran atas Code of Conduct akan dikenakan


sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pengenaan
sanksi tersebut tidak bersifat diskriminatif. Proses pengenaan
sanksi dilakukan melalui proses yang obyektif, independen
dan berjenjang. Jenis sanksi yang dikenakan disesuaikan
dengan tingkat kesalahan yang dilakukan.

Any violation of the Code of Conduct will be penalized in


accordance with applicable regulations and the imposition of
sanctions is not discriminatory. The process of the imposition
of sanctions is done through a process that an objective,
independent and tiered. Types of sanctions imposed adjusted
to the level of errors made.

JENIS SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK

CODE OF CONDUCT VIOLATION SANCTION

Adapan jenis sanksi atas pelanggaran kode etik pada


Angkasa Pura Airports adalah sebagai berikut.

The presence of sanctions for violations of the code of conduct


on Angkasa Pura Airports are as follows.

Tabel Jenis Sanksi Pelanggaran Kode Etik / Table Type Sanctions Violations of the Code of Conduct
Tingkat Sanksi
Sanctions Level
Disiplin Ringan / Light Discipline

Disiplin Sedang
Discipline

Jenis Sanksi
Type of Sanctions
-
-
-
-

Peringatan/teguran lisan
Peringatan/teguran tertulis
Pernyataan tidak puas tertulis
Penundaan kenaikan gaji berkala

-
-
-
-

Warning / verbal reprimand


Warning / written warning
A written statement not satisfied
Delays periodic salary increases

Moderate - Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji - Decrease in salaries by one periodic salary
berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.
increases to a maximum of 1 (one) year.
- Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat - Demotion in rank setingak lower for longer than 1
lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun.
(one) year.
- Penurunan kelas jabatan pada kelas jabatan - Decrease in class positions in a lower grade level
setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu)
rank to a maximum of 1 (one) year.
tahun.

Disiplin Berat / Heavy Discipline

- Pembebasan dari jabatan struktural dan tidak


ditempatkan di jabatan strukturan lainnya.
- Penurunan pangkat pada pangkat 2 (dua) tingkat
lebih rendah atau lebih.
- Penurunan kelas jabatan pada kelas jabatan 2
(dua) tingkat atau lebih.
- Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai Pegawai.
- Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai
Pegawai.

- Exemption from structural position and not placed


in positions other structural position.
- Demotion to the rank of 2 (two) level higher or lower.
- Decrease in class positions in class positions two (2)
levels or more.
- Dismissal with respect not his own request as an
employee.
- Dismissal with respect as clerks.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

423

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

JUMLAH PELANGGARAN KODE ETIK

NUMBER OF VIOLATIONS OF THE CODE OF


ETHICS

Selama tahun 2015, Perseroan telah memberikan sanksi


atas pelanggaran Code of Conduct dengan rincian sebagai
berikut.

During 2015, the Company has provided sanctions for


violations of the Code of Conduct as detailed below.

Tabel Jumlah Pelanggaran Kode Etik / Table Number of Code Violations


Kategori Pelanggaran
Violation Category
Disiplin Ringan / Light

Disiplin Sedang / Moderate

Disiplin Berat / Heavy

Jumlah / Total

424

Sanksi yang Diberikan


Sanction

16

WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)

Whistleblowing SYSTEM (WBS)

Dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan GCG,


manajemen Perseroan berkomitmen menjalankan Perseroan
secara profesional dengan berlandaskan pada perilaku
Perseroan yang sesuai dengan Code of Conduct dan budaya
kerja, guna mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.
Oleh karena itu, Perseroan telah membangun WBS. Di tahun
2015 Angkasa Pura Airports belum memiliki sistem WBS
secara formal, namun implementasi WBS diterapkan dengan
melakukan kebijakan pengendalian gratifikasi, pelanggaran
kepegawaian dan pelanggaran dari eksternal.

In order to increase the effectiveness of GCG, the Companys


management is committed to run the company in a
professional manner on the basis of corporate conduct in
accordance with the Code of Conduct and the work culture,
in order to achieve good corporate governance. Therefore,
the Company has built WBS. In 2015 Angkasa Pura Airports
have not developed a formal WBS, but the implementation
WBS control policy implemented by gratuities, violations and
violations of external personnel.

SOSIALISASI WHISTLEBLOWING SYSTEM

WHISTLEBLOWING SYSTEM SOCIALIZATION

Sosialisai WBS melalui program pengendalian gratifikasi


dilakukan dengan melaksanakan beberapa program
pengendalian gratifikasi. Adapun pelaksanaan program
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut.
a. Training of Trainers Pengendalian Gratifikasi
Pada tahun 2015 dilakukan Training of Trainers
Pengendalian
Gratifikasi
Angkatan
III
yang
diselenggarakan pada tanggal 30 November 2
Desember 2015 di Makassar. Peserta pada Training of
Trainers tersebut diharapkan menjadi agent of change
(Tunas Integritas) pelaksanaan Pengendalian Gratifikasi
di Perseroan .
b. Kampanye anti gratifikasi

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya sadar
gratifikasi pada insan Angkasa Pura Airports. Program
yang dilakukan dalam kampanye anti gratifikasi:
1) Pengadaan lemari display gratifikasi
Dalam lemari display gratifikasi ditampilkan
komitmen gratifikasi antara Direksi, Dewan Komisaris
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan juga
komitmen General Manager 13 Kantor Cabang. Selain
itu juga ditampilkan barang-barang penerimaan
gratifikasi.
2) Lomba logo dan tagline pengendalian gratifikasi
Lomba logo dan tagline pengendalian gratifikasi
diikuti oleh 56 peserta dengan jumlah desain logo
dan tagline sebanyak 138 buah.

WBS socialization through gratuities control program was


conducted through several control ofgratification programs.
The implementation of the program in 2015 are as follows.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

a. Training of Trainers Control Gratification


In 2015 conducted a Training of Trainers Gratuity Control
Force III held on 30 November to 2 December 2015
in Makassar. Participants in the training of trainers is
expected to become agents of change (Tunas Integrity)
Gratuity Control implementation in the Company.

b. Anti-graft campaign
This activity aims to foster a culture of conscious human
gratification at Angkasa Pura Airports. The program is
carried out in the campaign against graft:
1) Procurement of display cabinets gratuities
In a display cabinet gratification gratification shown
commitment between the Board of Directors, Board
of Commissioners with the Corruption Eradication
Commission and also the commitment of General
Manager 13 Branch Offices. It also displayed the
goods gratification.
2) Contest logo and tagline control gratuities

Contest logo and tagline control gratification followed
by 56 participants by the number of logo design and
tagline as many as 138 pieces.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Logo
dan
tagline
Pengendalian
PT Angkasa Pura I (Persero)

Gratifikasi

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Logo and tagline Gratuity Control PT Angkasa Pura I


(Persero)

3) Pemasangan banner pada 13 Kantor Cabang.


c. Keikutsertaan Integrity Expo

Angkasa Pura Airports ikut serta dalam kegiatan Integrity
Expo pada tanggal 10 11 Desember 2015 di Bandung.

3) Installation of banners in 13 branch offices.


c. Opt Integrity Expo
Angkasa Pura Airports participating in the activities of
Integrity Expo on 10 to 11 December 2015 Bandung.

Sosialisasi untuk pelanggaran dari eksternal dilakukan


melalui website Perseroan. Sedangkan untuk pelanggaran
kepegawaian sosialisais dilakukan bersama dengan
sosialisasi code of conduct Perseroan.

Socialization for violations of external carried out through the


Companys website. As for employment violations sosialisais
done in conjunction with the Companys code of conduct
socialization.

PENYAMPAIAN LAPORAN PELANGGARAN

VIOLATION REPORT

Angkasa Pura Airports telah memiliki sistem pelaporan


pelanggaran yang melekat pada unit-unit yang terkait dengan
pelanggaran. Pelaporan pelanggaran internal Perseroan
dapat disampaikan kepada Internal Audit dan/atau President
Director. Pelaporan pelanggaran yang terkait gratifikasi
dapat disampaikan kepada Unit Pengendali Gratifikasi
(UPG). Pelaporan atas pelanggaran kepegawaian dapat
disampaikan kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian
(BPK) dan/atau Panitia Pembinaan dan Pemeriksaan
Pelanggaran Disiplin Pegawai (P4DP). Sedangkan, pelaporan
pelanggaran dari eksternal dapat disampaikan kepada
Corporate Secretary melalui email humas@ap1.co.id atau
Kantor Cabang terkait. Atas setiap pelaporan yang diterima,
Perseroan melindungi dan menjamin kerahasiaan pelapor.

Angkasa Pura Airports already have breach reporting system


attached to the units associated with the violation. The
Companys internal reporting of violations can be submitted
to the Internal Audit and / or the President Director. Reporting
violations associated gratification can be submitted to
Gratification Control Unit (UPG). Reporting on violations of
employment can submitted to the Personnel Advisory Board
(BPK) and / or the Committee for Development and Employee
Discipline Inspection Violations (P4DP). Meanwhile, external
reporting of violations can be delivered to the Corporate
Secretary by email humas@ap1.co.id or related branch
office. On each reporting received, the Company to protect
and ensure the confidentiality of the complainant.

PERLINDUNGAN BAGI WHISTLEBLOWER

PROTECTION OF WHISTLEBLOWERS

Atas setiap pelaporan yang diterima, Perseroan melindungi


dan menjamin kerahasiaan pelapor.

On each reporting received, the Company to protect and


ensure the confidentiality of the complainant.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

425

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

PENANGANAN PENGADUAN

COMPLAINTS HANDLING

Sesuai dengan Pedoman Pengendalian Gratifikasi,


Compliance Department sebagai Unit Pengendalian Gratifitasi
(UPG) Angkasa Pura Airports, menerima dan meneruskan
pelaporan penerimaan dan pemberian Gratifikasi kepada
Komite Pemberantas Korupsi (KPK). Adapun mekanisme
penanganan pelaporan dan pengendalian gratifikasi
Angkasa Pura Airports adalah sebagai berikut.

In accordance with the Guidelines Gratuity Control,


Compliance Department as Gratifitasi Control Unit (UPG)
Angkasa Pura Airports, receive and forward the acceptance
and granting Gratification reporting to the Commission.
The mechanism of handling reporting and control gratuities
Angkasa Pura Airports are as follows.

Mekanisme Penanganan Pelaporan dan Pengendalian


Gratifikasi

Handling Mechanism Reporting and Control Gratification

Terkait Kedinasan
Related to the duties

Hadiah /
Fasilitas
Gift/Facilities

Pelapor
Reporter

Analisa oleh
UPG
Analysis by GCU

Review oleh Unit


Pengendali (UPG)
Gratifikasi
Review by
Gratification Control
Unit (GCU)

Milik Pelapor
Belong to
Reporter

Penetapan
Kepemilikan
Deciding the
Owner
Milik Instansi
Belong to the
Company
Analisa oleh
KPK
Analysis by KPK
Milik Negara
Belong to the
State

Terkait Jabatan
Related to the Position

Rekapitulasi
Laporan
Gratifikasi
Recapitulation
Gratification
Report

Analisa
Penetapan
Status
Analysis
of Status
determination

Milik Pelapor
Belong to
Reporter

Data Base KPK


KPK Database

Untuk mekanisme penanganan pelaporan atas pelanggaran


kepegawaian Angkasa Pura Airports adalah sebagai berikut.

Laporan
Report

Diproses oleh BPK dan atau P4DP


Review by BPK or P4DP

Sedangkan untuk mekanisme penanganan pelaporan


pelanggaran dari eksternal adalah sebagai berikut.

Laporan
Report

426

For handling mechanism of reporting on violations of staffing


Angkasa Pura Airports are as follows.

Diproses oleh Corporate Secretary


Review by Corporate Secretary

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

As for the mechanism for addressing violations of the external


reporting is as follows.

Diserahkan ke Unit atau Cabang terkait


Send to the Related Unit or Branch

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

PIHAK YANG MENGELOLA PENGADUAN


WHISTLEBLOWING SYSTEM

THE COMPLAINT WHISTLEBLOWING SYSTEM


MANAGING PARTY

Pelaporan pelanggaran yang terkait gratifikasi dapat


disampaikan kepada Unit Pengendali Gratifikasi (UPG).
Pelaporan atas pelanggaran kepegawaian dapat disampaikan
kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian (BPK) dan/atau
Panitia Pembinaan dan Pemeriksaan Pelanggaran Disiplin
Pegawai (P4DP). Sedangkan, pelaporan pelanggaran dari
eksternal dapat disampaikan kepada Corporate Secretary
melalui email humas@ap1.co.id atau Kantor Cabang terkait.

Reporting violations associated with gratification can be


submitted to Gratification Control Unit (UPG). Reporting
on violations of employment may be submitted to the
Personnel Advisory Board (BPK) and / or the Committee for
Development and Employee Discipline Inspection Violations
(P4DP). Meanwhile, external reporting of violations can be
delivered to the Corporate Secretary by email humas@ap1.
co.id or related branch office.

LAPORAN WHISTLEBLOWING SYSTEM 2015

WHISTLEBLOWING SYSTEM REPORT 2015

Pada tahun 2015 terdapat laporan pelanggaran yang


terdiri dari 17 (tujuh belas) laporan penerimaan gratifikasi
dan pelanggaran bidang kepegawaian sebanyak 16 (enam
belas) laporan. Selain itu, terdapat laporan pelanggaran dari
pihak eksternal sebanyak 53 (lima puluh tiga) Laporan. Atas
laporan tersebut telah ditindaklanjuti sepenuhnya. Laporan
mengenai pelaporan pelanggaran juga telah disampaikan
kepada pihak-pihak yang terkait.

In 2015 there were reports of violations that consist of 17


(seventeen) reports gratification and violations of field
personnel by 16 (sixteen) report. In addition, there are reports
of violations from external parties as many as 53 (fifty three)
reports. On the report had been followed up completely.
Reports of reporting violations have also been submitted to
the parties concerned.

PERKEMBANGAN SISTEM PELAPORAN


PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM)

DEVELOPMENTS IN VIOLATION REPORTING


SYSTEM (WHISTLEBLOWING SYSTEM)

Angkasa Pura Airports pada tahun 2015 sedang melakukan


pengembangan Sistem Pelaporan Pelanggaran berbasis
website. Adapun kegiatan pengembangan Sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing System) pada tahun 2015
antara lain sebagai berikut.
a. Pembentukan Tim Pembangunan Sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing System)
Dalam pembangunan Sistem Pelaporan Pelanggaran
(WhistleBlowing System) dibentuk Tim yang bertanggung
jawab untuk pembuatan pedoman dan aplikasi sesuai
dengan Surat Keputusan Direksi PT Angkasa Pura
I (Persero) Nomor: SKEP.80/HK.01.02/2015 tentang
Pembentukan Tim Pembangunan Sistem Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing System) PT Angkasa
Pura I (Persero). Kemudian sehubungan dengan
adanya beberapa pekerjaan Tim yang masih perlu
diselesaikan maka dilakukan perpanjangan masa tugas
Tim Pembangunan Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System) sesuai dengan Surat Keputusan
Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor : SKEP.156/
HK.01.02/2015 tentang Perpanjangan Masa Tugas
Tim Pembangunan Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System) PT Angkasa Pura I (Persero).
b. Rapat koordinasi Tim Pembangunan Sistem Pelaporan
Pelanggaran
Dalam pembangunan Sistem Pelaporan Pelanggaran
telah dilakukan 5 kali rapat koordinasi, dalam rapat
koordinasi dilakukan pembahasan terkait mekanisme
Whistleblowing System, pembahasan Pedoman maupun
aplikasi Whistleblowing System.
c. Pembuatan Pedoman Whistleblowing System
Dalam Pedoman Whistleblowing System terdapat
5 (lima) substansi pembahasan yaitu Kebijakan
Umum, Prinsip Dasar Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System), Mekanisme Whistleblowing
System, Perlindungan dan Sanksi bagi Pelapor.

Angkasa Pura Airports in 2015 is developing a web-based


Violation Reporting System. The development activities
Violation Reporting System (Whistleblowing System) in 2015
are as follows.

a. Establishment of System Development Team


Reporting Violations (Whistleblowing System)

In the construction of Violation Reporting System


(Whistleblowing System) a Team was formed, which
is responsible for the manufacture and application
guidelines in accordance with the Decree of the
Board of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) No.
SKEP.80/HK.01.02/2015 on the Establishment of System
Development Team Reporting Violations (Whistleblowing
System) PT Angkasa Pura I (Persero). Then, due to multiple
work teams that still need to be resolved then to extend
the term of office Reporting System Development Team
Violations (Whistleblowing System) in accordance with
the Decree of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I
(Persero) No. SKEP.156 / HK.01.02 / 2015 on the extension
of System Development Team Work Period Reporting
Violations (Whistleblowing System) PT Angkasa Pura I
(Persero)

b. The coordination meeting Abuse Reporting System


Development Team

In the construction of Violation Reporting System has


conducted five meetings coordination, in the coordination
meeting discussions were held related to the mechanism
of Whistleblowing System, discussion and application
guidelines Whistleblowing System.

c. Making Guidelines Whistleblowing System

In the Whistleblowing System Guidelines are five


(5) substance, namely, Public Policy, Systems Basic
Principles Reporting Violations (Whistleblowing System),
Whistleblowing Mechanism System, Protection and
Sanctions for Reporting
PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

427

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

d. Pembuatan Aplikasi Whistleblowing System Berbasis


Web
Aplikasi Whistleblowing System PT Angkasa Pura I
(Persero) memfasilitasi pelapor internal maupun eksternal
Perusahaan dan Pelapor dalam hal pembuatan laporan
pengaduan tidak perlu mencantumkan identitas (anonim)
sehingga kerahasiaan Pelapor dapat terjaga.
Pada tahun 2016 direncanakan akan dilakukan launching aplikasi
web based dan pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran
(Whistleblowing System), lebih lanjut juga akan dilakukan
sosialisasi di seluruh lingkungan Angkasa Pura Airports baik
internal maupun stakeholder Angkasa Pura Airports.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and Analysis

d. Whistleblowing System Application Development


Web Based

AplikasiWhistleblowing System PT Angkasa Pura I


(Persero) facilitate internal and external complainants
and Reporting Company in terms of making a complaint
report need not include the identity (anonymous) so that
confidentiality can be maintained Rapporteur.
In 2016 is planned to be carried out launching webbased
application and guidelines Abuse Reporting System
(Whistleblowing System), more will be disseminated
throughout the environment Angkasa Pura Airports, both
internal and stakeholder Angkasa Pura Airports.

INFORMASI PEMEGANG SAHAM


PENGENDALI

CONTROLLING SHAREHOLDER
INFORMATION

Pemegang Saham utama Perseroan adalah Pemerintah


Republik Indonesia yang memiliki 100% saham Perseroan.
dengan demikian perusahaan tidak mempunyai jenis
pemegang saham pengendali utama.

Shareholders of the Company is the Government of the


Republic of Indonesia which owns 100% of shares of the
Company. thus the company does not have any kind of major
controlling shareholders.

Pemerintah
Republik Indonesia

PT Angkasa Pura I (Persero)

428

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN

ACCESS TO INFORMATION AND COMPANY


DATA

Angkasa Pura Airports telah menyediakan informasi


kepada stakeholders yang memungkinkan stakeholders
menggunakan haknya. Penyebaran informasi Perseroan
antara lain dilakukan melalui media sebagai berikut.

Angkasa Pura Airports have been providing information


to the stakeholders that enable stakeholders exercise their
rights. Company information dissemination among others by
media as follows.

a. Media elektronik, seperti website Perseroan (www.


angkasapura1.co.id) untuk menyampaikan informasi
yang relevan, termasuk Laporan Keuangan dan Laporan
Tahunan. Dalam situs tersebut juga telah disediakan
berbagai laporan dan publikasi lainnya yang dengan
mudah dapat diunduh oleh stakeholders. Informasiinformasi yang disajikan dalam website senantiasa
diperbaharui secara berkala. Perseroan juga memberikan
informasi kepada stakeholders melalui Twitter @AP_
airports, Instagram @AP_airports, Facebook Angkasa
Pura Airports, dan melalui Youtube Angkasa Pura Airports

Selain itu, penyampaian informasi dapat dilakukan melalui
email Perseroan (humas@ap1.co.id). Stakeholders yang
ingin mendapatkan informasi Perseroan secara berkala
melalui email tersebut dapat mendaftarkan identitas dan
alamat email pada mailing list melalui situs Perseroan
tersebut.
b. Informasi melalui media lainnya, antara lain majalah/
buletin internal, poster dan banner.

a. Electronic media, such as the Companys website (www.


angkasapura1.co.id) to convey relevant information,
including the Financial Statements and the Annual Report.
In these sites also have supplied a variety of reports and
other publications that can easily be downloaded by
stakeholders. The information presented in the website
is always updated regularly. The Company also provides
information to stakeholders The Company periodically
receive information via e-mail can register the identity
and e-mail address on the mailing list through the
Companys website.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

b. Information through other media, such as magazines/


internal newsletters, posters and banners.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

c. Press release kepada media massa. Berikut daftar press


release Angkasa Pura Airports selama tahun 2015.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

c. Press release to the media. Heres a list of press release


Angkasa Pura Airports during 2015.

Tabel Daftar Press Realease / Table of Press Release List


Tanggal
Date

Judul
Title

10 Januari 2015 /
10 January 2015

Angkasa Pura I Lakukan Pembenahan. / Conduct improvement activities.

29 Januari 2015 /
29 January 2015

Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan Adakan Latihan Penanggulangan
Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharka Ke 80 Tahun 2015 One Day Exercise. / International Airport Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Holds Emergency Countermeasures Exercise (PKD) Aerospace Raharka Ke - 80
2015 One Day Exercise.

13 Februari 2015 /
13 February 2015

Angkasa Pura I Raih Penghargaan Indonesias Best Practices in Corporate Transformation 2015. / Angkasa Pura I
Achieves Indonesias Best Practices in Corporate Transformation 2015.

27 Februari 2015 /
27 February 2015

Angkasa Pura I Siap Terapkan PSC on Ticket. / Angkasa Pura I Ready to Apply PSC on Ticket.

17 Maret 2015 /
17 March 2015

Jawaban Angkasa Pura I terhadap Somasi Puspenerbal TNI AL terkait Pemanfaatan Tanah dan Fasilitas TNI AL untuk
Bandara Juanda Surabaya. / Answer Angkasa Pura I to subpoena related Puspenerbal Navy Utilization of Land and
Facilities Navys Juanda Airport in Surabaya.

24 April 2015 /
24 April 2015

Layanan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Terbaik ke-7 Dunia. / Service of I Gusti Ngurah Rai Airport Bali Best-7 in the
World.

27 April 2015 /
27 April 2015

Lima Bandara Angkasa Pura I Resmi Dipimpin GM Baru. / Five Airport of Angkasa Pura I Led by Official New GM.

12 Mei 2015 /
12 May 2015

Angkasa Pura I Tutup Tahun 2014 dengan Pencapaian Memuaskan. / Angkasa Pura I close 2014 with Outstanding
Achievement.

18 Mei 2015 /
18 May 2015

Angkasa Pura I Lakukan Groundbreaking Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. / Angkasa Pura I Perform
Groundbreaking Syamsudin Noor Airport Banjarmasin.

26 Mei 2015 /
26 May 2015

Angkasa Pura I Berikan Kesempatan sebagai Regulated Agent di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. / Angkasa
Pura I Give opportunities as a Regulated Agent at Sultan Hasanuddin Airport in Makassar.

1 Juni 2015 /
1 June 2015

Airport Selfie 2015: Kontes Foto Selfie Berhadiah GoPro. / Airport Selfie 2015: Photo Contest Selfie Prize GoPro.

5 Juni 2015 /
5 June 2015

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Kini Terbaik Ke-3 di Dunia. / I Gusti Ngurah Rai Airport Bali now 3rd Best in the
World.

10 Juni 2015 /
10 June 2015

Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo Optimalkan Pelayanan Jelang Pernikahan Putra Presiden RI Jokowi. / Solo
International Airport Adi Soemarmo Optimize Services Ahead of Marriage Putra President Jokowi.

22 Juni 2015 /
22 June 2015

Kementerian BUMN Lakukan Pergantian Direktur Utama Angkasa Pura I. / Substitution Perform SOE Ministry Director
of Angkasa Pura I.

28 Juli 2015 /
28 July 2015

Akibat Erupsi Gunung Raung, Angkasa Pura Kehilangan Pendapatan Rp8,4 Miliar. / As a result of the eruption of Mount
roar, Angkasa Pura 8.4 Billion Revenue Loss.

30 Oktober 2015 /
30 October 2015

Angkasa Pura I Berikan Insentif untuk Dukung Perusahaan Penerbangan. / Angkasa Pura I Give Incentives to Support
Airline.

2 Desember 2015 /
2 December 2015

Desember 2015, Bandara Balikpapan Perdana Layani Penerbangan Umrah. / December 2015, Prime Balikpapan
Airport Flight Serve Umrah.

7 Desember 2015 /
7 December 2015

Angkasa Pura I Laksanakan Serah Terah Terima Siswa Mengenal Nusantara. / Angkasa Pura I Carry Serah Terah
Thank Students Know Nusantara.

18 Desember 2015 /
18 December 2015

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Raih Sertifikat ISO 14001:2004. / I Gusti Ngurah Rai Airport Bali Achieves ISO 14001:
2004.

20 Desember 2015 /
20 December 2015

Seribu Pelari Ramaikan Lomba Lari di Area Bandara Adi Soemarmo. / Thousand RunnersEnliven Race Running
Around Adi Soemarmo.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Angkasa


Pura Airports, dapat menghubungi:

To get more information on Angkasa Pura Airports, please


contact:

SEKRETARIS PERUSAHAAN

COMPANY SECRETARY

Farid Indra Nugraha


Kota Baru Bandar Kemayoran
Blok B12 Kavling Nomor 2
Jakarta, 10610
Telp (62-21) 654 1961
Fax (62-21) 654 1513/14
Email humas@ap1.co.id
Website www.angkasapura1.co.id
Twitter @ap_Airports
Instagram @ ap_Airports
Facebook Angkasa Pura Airports
Youtube Angkasa Pura Airports

Farid Indra Nugraha


Kota Baru Bandar Kemayoran
Block B12 Plot No. 2
Jakarta, 10610
Tel (62-21) 654 1961
Fax (62-21) 654 1513/14
email humas@ap1.co.id
website www.angkasapura1.co.id
Twitter @ap_Airports
Instagram @ ap_Airports
Facebook Angkasa Pura Airports
Youtube Angkasa Pura Airports
PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

429

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Tanggung
Jawab Sosial
Perusahaan
Corporate Social Responsibility

Bagi PT Angkasa Pura I (Persero), tujuan Perseroan


tidak hanya semata-mata memenuhi kepentingan
pemegang saham, akan tetapi juga memberikan
kontribusi nilai bagi para pemangku kepentingan
lainnya yang meliputi, karyawan, pelanggan, pemasok,
dan pihak lainnya.
For PT Angkasa Pura I (Persero), the Companys objective has not merely
served the interests of the shareholders, but also to contribute value to
other stakeholders, including employees, customers, suppliers, and other
parties.

430

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

431

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility

Di samping kegiatan CSR berupa PKBL, penerapan CSR di Angkasa Pura Airport dikelola
secara holistik dalam rangka memenuhi tanggung jawab perusahaan kepada semua
pemangku kepentingan. Kegiatan CSR diimplementasikan pada setiap hubungan antara
Perusahaan dan para pemangku kepentingan. Selama tahun 2015, nilai penyaluran pinjaman
kemitraan mencapai Rp30.778.500.000 kepada 823 Usaha Kecil dan Menengah. Sedangkan
pada tahun 2014, nilai penyaluran pinjaman kemitraan hanya sebesar Rp21.077.000.000
kepada 633 Mitra Binaan. Untuk program Bina lingkungan, penyaluran dana sampai tahun
2015 sebesar Rp188.761.025.602.
In addition to the CSR activities such as PKBL, CSR implementation of Angkasa Pura Airport is managed
holistically in order to meet the corporate responsibility to all stakeholders. CSR activities are implemented on
any relationship between the Company and its stakeholders. During 2015, the value of the partnership reached
Rp30.778.500.000 lending to 823 small and medium enterprises. Whereas in 2014, the value of loan lent to the
partnerships amounted to only Rp21.077.000.000 to 633 Partners. Binas environmental program, the distribution
of funds in 2015, amounted at Rp188.761.025.602.

432

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen bahwa tanggung


jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/
CSR) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
operasional Perseroan. Perseroan menyadari bahwa kinerja
Perseroan tidak hanya diukur dari aspek ekonomi saja, akan
tetapi juga kinerja sosial maupun lingkungan. Kesadaran
ini didasarkan bahwa keberlanjutan Perseroan (corporate
sustainability) tercermin dalam konsep triple bottom line yaitu
people, profit, dan planet.

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

PT Angkasa Pura I (Persero) ensure that corporate social


responsibility (CSR) is an integral part of the operational
activities of the Company. The Company realizes that the
Companys performance is not only measured by the economic
aspects alone, but also by the social and environmental
performance. This realization is based on the sustainability
of the Company (corporate sustainability) is reflected in the
concept of the triple bottom line, namely people, profit and
planet.

CORPORATE SUSTAINABILITY

Economy (Profit)

Social (People)

Environment (Planet)

Bagi PT Angkasa Pura I (Persero), tujuan Perseroan tidak


hanya semata-mata memenuhi kepentingan pemegang
saham, akan tetapi juga memberikan kontribusi nilai
bagi para pemangku kepentingan lainnya yang meliputi,
karyawan, pelanggan, pemasok, dan pihak lainnya. Tujuan
tersebut tertanam dalam setiap aktivitas Perseroan termasuk
dalam hal ini adalah komitmen PT Angkasa Pura I (Persero)
dalam melestarikan lingkungan yang tercermin dalam
berbagai kebijakan Perseroan.

For PT Angkasa Pura I (Persero), the Companys objective is


not merely serving the interests of the shareholders, but also to
contribute value to other stakeholders, including employees,
customers, suppliers, and other parties. The purpose is
embedded in every activity of the Company included in the
commitment of PT Angkasa Pura I (Persero) in preserving the
environment is reflected in the policies of the Company.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

433

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Dasar Penerapan CSR


The Basis of CSR Implementation

Program CSR PT Angkasa Pura I (Persero) dilaksanakan


dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL). Program kemitraan diberikan dalam bentuk
pemberian pinjaman, pemagangan, promosi, serta pelatihan
dan pendidikan bagi mitra binaan. Sedangkan, program
bina lingkungan dilaksanakan dengan memberikan bantuan
untuk 7 sektor yang telah ditetapkan, yaitu Sektor Bencana
Alam, Sektor Pendidikan, Sektor Kesehatan, Sektor Prasarana
dan Sarana Umum, Sektor Ibadah, Sektor Sektor Pelestarian
Alam, dan Sektor Sosial Pengentasan Kemiskinan.

The CSR program of PT Angkasa Pura I (Persero) is conducted


in the form of the Partnership Program and Community
Development (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/
PKBL). The partnership program is given in the form of loans,
apprenticeships, promotion, and training and education for
the partners. Meanwhile, an environmental development
program implemented by providing assistance to 7 sectors
that has been assigned, namely the Natural Disaster Sector,
Education Sector, Health Sector, Infrastructure Sector Public
Sector Worship, Nature Conservation Sectors, and Social
Poverty Alleviation Sector.

Dasar penerapan dilaksanakannya tanggung jawab sosial


perusahaan di Angkasa Pura Airports adalah:

The bases for the implementation of corporate social


responsibility in Angkasa Pura Airports are:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116);
2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Usaha
Kecil (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 74);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 tentang
Pengalihan bentuk Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa
Pura I menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 1);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1998 tentang
Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara
Tahun 1998 Nomor 15) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2001 (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 68);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2001 tentang
Pengalihan Kedudukan Tugas dan Kewenangan Menteri
Keuangan Pada Perusahaan Perseroan (PERSERO)
kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 117);
6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007
tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN
dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan;

1. Law No. 25 of 1992 concerning Cooperatives (State


Gazette of 1992 No. 116);
2. Law Number 9 of 1992 concerning Small Enterprises (State
Gazette 1995 No. 74);
3. Government Regulation No. 5 of 1992 on Transfer form
Public Corporation (Perusahaan Umum/Perum) Angkasa
Pura I became a Limited Liability Company (Perusahaan
Perseroan/Persero) (State Gazette 1992 No. 1);
4. Government Regulation No. 2 of 1998 on Limited Liability
Company (Persero) (State Gazette 1998 No. 15) as
amended by Government Regulation No. 45 Year 2001
(State Gazette 2001 No. 68);

7. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:


KEP.42/KU.13/2010 tanggal 11 Juni 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan;
8. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor : PER-05/MBU/2013 tanggal 1 Mei 2013 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2007
tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program
Bina Lingkungan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: PER-20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012;

434

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

5. Government Regulation No. 64 of 2001 on the Status


Transfer of Duties and Authority of the Ministry of Finance
in Company (Persero) to the State Minister for State
Owned Enterprises (State Gazette 2001 No. 117);
6. Regulation of the Minister of State Enterprises
No. PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding
SOE Partnership Program with Small Business and
Community Development Program;
7. Decision of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I
(Persero) No. KEP.42/KU.13/2010 dated June 11, 2010 on
Implementation Guidelines Partnership Program and
Community Development;
8. Regulation of the State Minister for State Owned
Enterprises number: PER-05/MBU/2013 dated 1 May
2013 on the Second Amendment to the Regulation of the
State Minister for State Owned Enterprises No. PER-05/
MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding the Agency
Partnership Program with State-Owned Small Business
and Community Development Program, as amended
by Regulation of the State Minister for State Owned
Enterprises No. PER-20/MBU/2012 dated 27 December
2012;

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

9. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara


Nomor: PER-07/MBU/2013 tanggal 27 Juni 2013 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/MBU/2007 tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan
Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor PER-20/MBU/2012 tanggal 27
Desember 2012 dan Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2013 tanggal 1 Mei
2013;
10. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-08/MBU/2013
tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat
atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara Nomor: PER-05/MBU/2007 tentang Program
Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan;
11. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
KEP.22/KU.13/2015 tanggal 17 Februari 2015 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero);
12. Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) nomor:
KEP.23/KU.13/2015 tanggal 17 Februari 2015 perihal
Pedoman Program Pelayanan Kesehatan Keliling
PT Angkasa Pura I (Persero);
13. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER.07/MBU/2015
tanggal 22 Mei 2015 tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program
Bina Lingkungan (PKBL);
14. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-09/MBU/07/2015
tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan
Program Bina Lingkungan BUMN.

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

9. Regulation of the State Minister for State Owned


Enterprises No. PER-07/MBU/2013 dated 27 June 2013
on the Third Amendment to the Regulation of the State
Minister for State Owned Enterprises No. PER-05/
MBU/2007 on Partnership Program With State-Owned
Enterprises Small Business and Community Development
Program, as amended by Regulation of the Minister of
State Owned Enterprises No. PER-20/MBU/2012 dated
December 27, 2012 and the Regulation of the Minister for
State Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2013 dated
1 May 2013;
10.
Regulation of the Minister of State Enterprises
No. PER-08/MBU/2013 dated 10 September 2013
concerning the Fourth Amendment to the Regulation
of the State Minister for State Owned Enterprises
No. PER-05/MBU/2007 on SOE Partnership Program with
Small Business and Community Development Program;
11. Decision of the Board of Directors of PT Angkasa Pura
I (Persero) No. KEP.22/KU.13/2015 dated 17 February
2015 On Implementation Guidelines for Partnership and
Community Development Program of PT Angkasa Pura I
(Persero);
12. Decision of the Board of Directors of PT Angkasa Pura I
(Persero) No. KEP.23/KU.13/2015 dated 17 February 2015
regarding Guidelines for Mobile Health Care Program
PT Angkasa Pura I (Persero);
13. Regulation of the Minister of SOE No. PER.07/MBU/2015
dated 22 May 2015 about the Partnership Program
for State Owned Enterprises with Small Business and
Community Development Program (Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan/PKBL);
14. Regulation of the Minister of SOE No. PER-09/
MBU/07/2015 dated 3 July 2015 on the Partnership
Program and Community Development Program SOE.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

435

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Visi dan Misi PKBL


Vision and Mission of PKBL

VISI

VISION

Menjadi penyelenggara PKBL yang mampu mendorong


pertumbuhan usaha kecil menjadi usaha tangguh dan
mandiri, serta mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Hosted a Partnership that encourages the growth of small


business into strong and independent businesses, and
improve the welfare of society.

MISI

MISSION

1. Meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi


tangguh dan mandiri.
2. Menciptakan sinergi pengembangan usaha melalui
pembentukan cluster.
3. Meningkatkan kualitas lingkungan sosial masyarakat di
sekitar wilayah kerja Perseroan.

1. Improving the ability of small businesses to be strong and


independent.
2. Create synergy of business development through the
formation of clusters.
3. Improving the quality of the social environment around
the working area of the Company.

Struktur Organisasi Pengelola PKBL


Organization Structure of PKBL Management

436

Organisasi pengelolaan dana Kemitraan dan Bina


Lingkungan yang dilaksanakan telah ditetapkan dalam
Surat Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
KEP.146/OM.01.01/2012 tanggal 18 Desember 2012, yang telah
diperbaharui dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor: KEP.59/OM.01.01/2013 tanggal 19 Juni 2013.

Fund management of PKBL organization implemented


stipulated in the Decree of the Board of Directors of PT
Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.146/OM.01.01/2012 dated 18
December 2012, which was amended by Decision of the Board
of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero ) Number: KEP.59/
OM.01.01/2013 dated 19 June 2013.

Berdasarkan Keputusan Direksi tersebut, organisasi


pengelola dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) berubah dari unit PKBL menjadi unit Corporate Social
Responsibility (CSR) dan berada di bawah President Director
dimana dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada President Director, dan sesuai Surat Keputusan
Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.149/
OM.02.01/2014 Tanggal 17 Nopember 2014 perihal Perubahan
atas Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor:
KEP.30/OM.02.01/2013 Tentang Tata Tertib dan Tata Cara
Menjalankan Pekerjaan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
menyatakan bahwa untuk fungsi dan tugas Head of
Corporate Social Responsibility supervisinya dilakukan oleh
Direktur yang membidangi Personalia dan Umum (Human
Capital and General Affair Director).

Based on the Directors resolution, fund management


organization Partnership Program and Community
Development (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/
PKBL) change of unit PKBL into the unit Corporate Social
Responsibility (CSR) and is under the President Director,
wherein in performing their duties is responsible to the
President Director, and the corresponding Decree of
the Board of PT, Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.149/
OM.02.01/2014 Tanggal 17 November 2014 concerning the
Amendment to the Decision of the Board of Directors of
PT Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.30/OM.02.01/2013 About
the Rules of Conduct and Procedures Running Works Directors
PT Angkasa Pura I (Persero) stated that for the functions and
duties of Head of Corporate Social Responsibility supervision
is made by the Director in charge of Personnel and General
(Human Capital and General Affairs Director).

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Untuk pelaksanaan dan pengelolaan dana Program


Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di Kantor Pusat
berada di bawah tanggung jawab Head Of Corporate Social
Responsibility dan dalam pelaksanaannya dibantu langsung
oleh Corporate Social Responsibility Cooperation Department
Head dan Corporate Social Environment Department Head.

For the implementation and management of funds of


the Partnership and Community Development (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL) at the Head Office
is under the responsibility of Head Of Corporate Social
Responsibility and the implementation directly assisted by
the Corporate Social Responsibility Cooperation Department
Head and Corporate Social Environment Department Head.

Untuk Kantor Cabang yang masuk kategori Bandara besar,


pengelolaan dana PKBL dilaksanakan oleh CSR Section Head
di bawah tangung jawab Finance and IT Department Head,
sedangkan untuk Kantor Cabang lainnya dilaksanakan oleh
Finance and IT Section Head dibawah tanggung jawab Sales
and Shared Services Department Head.

For a Branch Office in the category of major airports, PKBL


fund management conducted by CSR Section Head under the
responsibility of the Finance and IT Department Head, while
the other branch offices held by the Finance and IT Section
Head under the responsibility of Sales and Shared Services
Department Head.

Susunan Pengurus PKBL Angkasa Pura I / Angkasa Pura I PKBL Management

President Director
Sulistyo Wimbo Hardjito
Human Capital and General
Affair Director
Adi Nugroho
Head of
Corporate Social Responsibility
Mariyanto

Corporate Social Responsibility


Cooperation Department Head
Yudhi Ahdiat Ridwan

Corporate Social Environment


Department Head
Indah Kartikasari

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

437

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Penerapan CSR secara Holistik


Holistic CSR Implementation

Di samping kegiatan CSR berupa PKBL, penerapan CSR di


Angkasa Pura Airport dikelola secara holistik dalam rangka
memenuhi tanggung jawab perusahaan kepada semua
pemangku kepentingan. Kegiatan CSR diimplementasikan
pada setiap hubungan antara Perusahaan dan para
pemangku kepentingan.

In addition to the CSR activities such as CSR, CSR


implementationof Angkasa Pura Airport is managed
holistically in order to meet the corporate responsibility to
all stakeholders. CSR activities are implemented on any
relationship between the Company and its stakeholders.

Negara
Country
Pemegang
Saham
Shareholders

Masyarakat
Citizen

Perusahaan
Company

Kreditor
Creditors

Lingkungan
Hidup
Environment

Karyawan
Employees

Pemasok
Suppliers
Konsumen
Customers

Hal-hal lain yang menjadi komitmen Perseroan dalam


implementasi CSR adalah wujud Tanggung jawab Perseroan
tehadap Konsumen dengan senantiasa meningkatkan
pelayanan dan keamanan bagi konsumen, wujud tanggung
jawab kepada karyawan dengan menerapkan program
ketenagakerjaaan, kesehatan dan keselamatan kerja yang
efektif, wujud tanggung jawab kepada negara dengan
melaksanakan seluruh kewajiban kepada negara antara
lain dengan pembayaran dividen kepada negara sebagai
pemegang saham dan pembayaran Pajak yang merupakan
kewajiban Perseroan kepada Negara. Sedangkan bentuk
tanggung jawab Perseroan kepada pemasok diwujudkan
dengan
penerapan
e-procurement
dalam
proses
pengadaaan barang dan jasa dan melakukan monitoring
terhadap tingkat kepuasan pemasok yang merupakan mitra
usaha Perseroan melalui survei kepuasan pemasok.

438

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

The other things that became the commitment of the Company


in the implementation of CSR is a form of responsibility of the
Company to Consumers by constantly improving service and
safety for consumers, the form of responsibility to employees
is by implementing a program of labor, health and safety
that are effective, form of responsibility to the state carry
out all obligations to the state, among others, the payment
of dividends to the state as shareholder and the tax payment
is the Company's obligations to the state. While the form of
the Company's liability to the supplier embodied with the
implementation of e-procurement in the process of providing
goods and services and monitoring the suppliers level of
satisfaction which is the supplier of the Company's business
partners through supplier satisfaction survey.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Corporate Sosial Responsibility Terkait dengan


Lingkungan Hidup
Corporate Social Responsibilities Related to Environment

KEBIJAKAN

POLICY

Angkasa Pura Airports senantiasa mempertimbangkan


faktor lingkungan alam sekitar dalam pengelolaan usaha
kebandarudaraan sebagaimana diatur dalam Keputusan
Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.22/KU.13/2015
tanggal 17 Februari 2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Program Kemitraan. Perseroan melalui kebijakan manajemen
berkomitmen terhadap pemenuhan semua peraturan
perundang-undangan terkait dengan lingkungan. Perseroan
juga berperan aktif dalam upaya melakukan penghijauan
dan pembuatan bandar udara yang ramah lingkungan
(green airport).

Angkasa Pura Airports continuously considers factors


surrounding natural environment in the management of
airport businesses as stipulated in the Decree of the Board
of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) Number: KEP.22/
KU.13/2015 dated 17 February 2015 On the Implementation
Guidelines Partnership Program. The Company through
management policies is committed to compliance with all laws
and regulations related to the environment. The company also
plays an active role in efforts to reforest and manufacture
airports environmentally friendly (green airport).

KEGIATAN

ACTIVITY

Perusahaan menetapkan Kebijakan terhadap upaya


pelestarian dan pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan
Visi dan Misi yang telah ditetapkan untuk mewujudkan
Perusahaan yang berwawasan lingkungan yaitu sebagai
berikut.

The company set a policy on the conservation and


environmental management based on the vision and mission
that has been set to achieve environmentally sound company
is as follows.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

439

Profil Perusahaan
Company Profile

440

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

a. Perusahaan tanggap terhadap kebutuhan dan harapan


pemangku kepentingan (stakeholders) dengan cara
menghasilkan layanan yang ramah lingkungan
serta mematuhi semua peraturan perundangan dan
persyaratan lain terkait dengan lingkungan.
b. Menciptakan keteladanan, kedisiplinan melalui perilaku
peduli lingkungan dan mengembangkan ide ide yang
kreatif terkait perlindungan terhadap lingkungan.
c.
Melakukan
pencegahan
pencemaran
terhadap
lingkungan dan upaya upaya peningkatan kinerja
lingkungan secara berkelanjutan melalui program Green
Building, Green Procurement, Green Processes dan 3R
(Reduce, Reuse, Recycle) untuk menuju Bandar Udara
yang Ramah Lingkungan (Eco Airport).
d.
Pembinaan
terhadap
masyarakat
sekitar
dan
perlindungan terhadap ekosistem di sekitar Bandar
Udara.
e. Kebijakan Lingkungan ini wajib dipahami, dijalankan dan
dipelihara oleh personil yang bekerja untuk dan atas
nama Perusahaan, serta tersedia bagi pihak pihak
terkait.
f. Mendorong peningkatan kompetensi dan kepedulian
setiap personil Perusahaan dalam bidang Lingkungan
Hidup dan pengelolaannya.

a. Companies responsive to the needs and expectations of


stakeholders in a way to produce environmentally friendly
services as well as comply with all laws and regulations
and other requirements related to the environment.

PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


TAHUN 2015

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PROGRAM 2015

1. Penerapan dan Sertifikasi ISO 14001 Sistem Manajemen


Lingkungan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Sertifikat
berlaku mulai tanggal 18 November 2015 dan merupakan
Bandara pertama di Indonesia yang bersertifikat ISO
14001.
2. Pembentukan Eco Airport Council di kantor cabang sesuai
dengan Peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/124/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan
Bandar Udara Ramah Lingkungan (Eco Airport).
3. Pelaksanaan Safety, Health and Environment Assessment
di seluruh kantor cabang.
4. Kegiatan Uji Emisi Kendaraan di kantor pusat dan kantor
cabang.
5. Kegiatan Penanaman Pohon dan Pembuatan Lubang
Resapan Biopori di kantor cabang.
6. Pembuatan Lubang Resapan Biopori sebanyak 100
(seratus) titik di kawasan kantor pusat.
7. Laporan rutin Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
setiap semester.

1. Application and Certification ISO 14001 Environmental


Management System at Airport I Gusti Ngurah Rai - Bali.
Certificate is valid from November 18, 2015 and it is the
first service in Indonesia, which is ISO 14001.

b.
Creating
an
exemplary,
self-discipline through
environmentally conscious behavior and develop creative
ideas related to environmental protection.
c. Prevention of pollution of the environment and efforts to
improve environmental performance through the Green
Building, Green Procurement, Green Processes and 3R
(Reduce, Reuse, Recycle) to get to the airport Environment
Friendly (Eco Airport).
d. Guidance on surrounding communities and the protection
of ecosystems around the airport.
e. This Environmental Policy shall be understood,
implemented and maintained by personnel working for
and on behalf of the Company, as well as provided for the
party - related parties.
f. Encourage increased competence and concern every
company personnel in the field of Environment and
management.

8. Pelatihan Eco Airport and Waste Management System.


9. Penyediaan Tempat Sampah Terpilah di kantor pusat dan
kantor cabang.
10. Penyediaan Tempat Penampungan Sampah Sementara
(TPS) terpilah dan Rumah Limbah B3 (untuk limbah
bahan berbahaya dan beracun).

2. Establishment of Eco Airport Council at the branch office


in accordance with Rule DGCA Number: SKEP/124/
VI/2009 on Guidelines for Sustainable Airport (Eco
Airport).
3. Implementation of the Safety, Health and Environment
Assessment in all branches.
4. Activity Vehicle Emissions Testing at headquarters and
branch offices.
5. Tree Planting Activity and Making Holes Infiltration Biopori
in the branch office.
6. Hole Making Biopori Infiltration of 100 (one hundred)
points at district headquarters.
7. Routine reports Environmental Management Plan
(Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup/RKL) and
Environmental Monitoring Plan (Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup/RPL) each semester.
8. Training Eco Airport and Waste Management System.
9. Provision of Trash Disaggregated at headquarters and
branch offices.
10.
Provision of Waste Temporary Shelter (Tempat
Penampungan Sampah/TPS) disaggregated and Home
B3 (for hazardous and toxic waste).

Angkasa Pura Airports berkomitmen menjadikan lingkungan


sekitar Bandara menjadi lebih hijau sejalan dengan misi
Perseroan dalam mengembangkan bandara yang ramah
lingkungan. Selain penghijauan di area sekitar Bandara dan

Angkasa Pura Airports are dedicated to making the


environment around the airport to be greener in line with
the Companys mission to develop environmentally friendly
airport. In addition to reforestation in the area around the

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

dilingkungan masyarakat sekitar wilayah usaha, Perseroan


juga berperan aktif dalam pelestarian alam di daerahdaerah penyangga lainnya serta menjadi koordinator
BUMN Peduli Penghijauan untuk Wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Sampai dengan tahun 2015, Perseroan telah
berpartisipasi dalam bidang pelestarian alam dengan nilai
total mencapai Rp4.436.411.209,-. Sedangkan selama tahun
2015 dana yang telah disalurkan untuk bidang ini adalah
sebesar Rp177.560.000,-. Hal-hal yang telah dilaksanakan
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut.

airport and the surrounding community environment business


areas, the Company is also active in nature conservation in
areas other buffer as well as the coordinator of BUMN Peduli
Penghijauan for the province of Nusa Tenggara. Until 2015, the
Company has participated in the field of nature conservation
with the total value reaching Rp4.436.411.209,-. While during
2015 the funds have been channeled to this field amounted
Rp177.560.000,-. The things that have been implemented
during 2015 are as follows.

- Pemeliharaan tanaman BUMN Peduli di Nusa Tenggara


Timur yang merupakan kelanjutan dari program
penghijauan BUMN Peduli tahun 2012 yang dilaksanakan
di 2 tempat yaitu di Kotamadya Kupang dan Kabupaten
Timor Tengah Selatan, program ini bekerjasama dengan
beberapa BUMN dan juga Perum Perhutani dimana
dari awal pelaksanakan sampai dengan Oktober 2014
pekerjaan diserahkan kepada Perum Perhutani, namun
pada bulan November tahun 2014 pekerjaan untuk
pemeliharaan diserahkan ke PT Angkasa Pura I (Persero).
Jenis tanaman yang ditanam adalah:
Kotamadya Kupang : Pohon Cendana, Jambu Mete
dan Kemiri;
Kabupaten Timor Tengah Selatan : Pohon Cendana,
Jambu Mete dan Kemiri.
- Pemeliharaan tanaman Taman Hutan Raya Sultan Adam
Banjarmasin yang merupakan kelanjutan program
penanaman pohon tahun 2014, sehingga pada tahun
2015 masih dibutuhkan dana untuk pemeliharaan dari
tanaman tersebut;
- Penangkaran kupu-kupu di SMPN 3 biak yang bertujuan
untuk program pembelajaran bagi siswa siswi di sekolah
tersebut;
- Penanaman bibit pohon Sengon dan Pule sebanyak
11.000 bibit untuk desa bobung Yogyakarta.

SERTIFIKASI

CERTIFICATION

Sertifikasi yang telah diperoleh Perseroan terkait dengan


lingkungan hidup adalah Sertifikasi ISO 14001 Sistem
Manajemen Lingkungan di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Bali. Sertifikat berlaku mulai tanggal 18 November 2015 dan
merupakan Bandara pertama di Indonesia yang bersertifikat
ISO 14001.

Certification has been obtained by the Company related to


the e
nvironment is ISO 14001 Environmental Management
System at Airport I Gusti Ngurah Rai - Bali. Certificate is valid
from November 18, 2015 and is the first service in Indonesia,
which is ISO 14001.

Maintenance of plants BUMN Peduli in East Nusa Tenggara


which is a continuation of the greening program BUMN
Peduli in 2012 were carried out in two places, namely in
the Municipality of Kupang and Timor Tengah Selatan, the
program is in collaboration with some of the companies
and also Perum Perhutani which from the beginning
of full implementation until October 2014 submitted to
the work of Perum Perhutani, but in November 2014 for
maintenance work transferred to PT Angkasa Pura I
(Persero). Types of crops grown are:

Municipalities Kupang : Sandalwood Tree, Cashew


and Pecan;
Central South Timor District : Sandalwood Tree,
Cashew and Pecan.
Plant maintenance Sultan Adam Forest Park Banjarmasin
which is a continuation of a tree planting program in 2014,
so in 2015 they needed funds for the maintenance of the
plant;

- Breeding butterflies in SMPN 3 breeding aimed at learning


program for students in the school;
- Planting trees and Pule Sengon 11,000 seedlings to the
village Bobung Yogyakarta.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

441

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Corporate Sosial Responsibility Terkait


Ketenagakerjaan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Corporate Social Responsibility Programs Related to Labor,
Occupational Health and Safety

KETENAGAKERJAAN

Labor

KEBIJAKAN

Policy

Angkasa Pura Airports memandang Sumber Daya Manusia


(Human Capital) sebagai aset yang harus dikembangkan.
Konsep pengembangan human capital pada Perseroan
menggunakan Human Capital Management System (HCMS)
untuk memastikan agar setiap individu dapat berkembang
dan mendukung tercapainya Visi dan Misi Perusahaan.

Angkasa Pura Airports regards the Human Resources (Human


Capital) of the Company as assets that must be nurtured.The
Company applies the Human Capital Management System
(HCMS) in developing the human capital to ensure that
every individual has the opportunity to grow and support the
achievement of the Vision and Mission of the Company.

Dua sasaran utama Angkasa Pura Airports yang menjadi


pedoman arah pelaksanaan program pengelolaan human
capital, yaitu penyelarasan dan perbaikan perencanaan
human capital serta pemeliharaan tenaga kerja yang
kompeten dan efektif melalui pelatihan dan pengembangan
pegawai yang terarah.

The two main objectives that guide Angkasa Pura Airports


in managing their human capital, are the alignment and
improvement of the human capital planning and retaining
competent and effective workforce by providing focused staff
training and staff development opportunities.

442

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Strategi pengelolaan Human Capital Perseroan menekankan


pada hal-hal berikut.
1. Penyelarasan dan perbaikan perencanaan human
capital.
a. Penyelarasan strategis (strategic alignment),
melalui integrasi perencanaan tenaga kerja dengan
perencanaan tahunan perusahaan;
b. Akuntabilitas (accountability), melalui penilaian
efektivitas manajemen human capital setiap tahun.
2. Pemeliharaan tenaga kerja yang kompeten dan efektif
melalui pelatihan dan pengembangan pegawai yang
terarah.
a. Kepemimpinan dan manajemen pengetahuan
(leadership and knowledge management) dengan
memastikan setiap tenaga kerja mempunyai akses
untuk pelatihan dan kesempatan pengembangan
berkelanjutan;
b. Budaya kinerja berorientasi hasil (result oriented
performance
culture)
dengan
memperkuat
penggunaan sistem manajemen kinerja atau PMS
untuk mencapai tujuan perusahaan dan selaras
antara reward dengan kinerja;
c. Manajemen talenta (talent management) melalui
penggunaan berbagai program human capital
untuk melakukan rekrutmen dan mempertahankan
berbagai tenaga kerja yang mempunyai keahlian
tinggi.

The strategy in managing Human Capital emphasizes on the


following:
1. Alignment and improvement of human capital planning.

Perseroan memiliki kebijakan perlakuan yang sama


bagi seluruh pegawai. Perseroan membuka kesempatan
yang sama bagi seluruh pegawai dalam meningkatkan
kompetensi, pengembangan karir dan melaksanakan tugas
secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, gender dan kondisi fisik sesuai dengan potensi,
kemampuan dan keterampilan yang dipersyaratkan.

The Company has a policy of equal treatment for all


employees. The Company openedan equal opportunityfor
all employees in improving competency, career development
and professional performance of their duties regardless of
tribe, religion, race, class, gender and physical condition in
accordance with the potential, skills and abilities required.

KEGIATAN

ACTIVITY

Beberapa program tanggung jawab Perseroan terhadap


ketenagakerjaan dijelaskan sebagai berikut.

Some programson employmentresponsibility of the


Companyare describedas follows.

KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA

GENDER EQUALITY AND CAREER


OPPORTUNITIES

Dalam melakukan rekrutmen, Angkasa Pura Airports


membuka kesempatan kerja yang sama untuk laki-laki dan
perempuan. Kesetaraan gender juga diberlakukan dalam
kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan, serta
promosi jabatan. Tidak ada perbedaan kesempatan dan
kesejahteraan antara pegawai laki-laki dan perempuan.

In recruitment, Angkasa Pura Airports opening equal career


opportunities for men and women. Gender equality also
applied in the opportunity of education and training, and
promotion. There is no difference between opportunity and
welfare of employees male and female.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

DEVELOPMENT OF COMPETENCE

Untuk mengoptimalkan pengembangan kompetensi pegawai,


di tahun 2015, Angkasa Pura Airports telah melaksanakan 218
program diklat dengan biaya Rp44,77 miliar. Pada tahun
2015, jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan sebanyak
3.218 orang, meningkat 2,98% dibandingkan tahun 2014.

To optimize the development of employee competencies,


in 2015, Angkasa Pura Airports has conducted 218 training
programs at a cost Rp44.77 billion. By 2015, the number of
employees who attend training is as many as 3,218 people, an
increase of 2.98% compared to 2014.

a. Strategic Alignment by integrating the workforce


plan and the company annual plan;
b. Accountability, by assessing the effectiveness of
human capital management every year;
2. Retaining competent and effective workforce by providing
focused staff training and development programs.
a. Leadership and knowledge management by ensuring
every employee has access to training and continuous
development opportunities.

b. Result oriented culture by strengthening the


performance management system or PMS to achieve
the companys goals and by linking the system to the
reward and performance scheme.
c. Talent management by applying various human
capital programs in recruiting and maintaining a host
of high-skilled workforce.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

443

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

REMUNERASI KARYAWAN

EMPLOYEE REMUNERATION

Selama masa aktif kerja, karyawan Angkasa Pura Airports


menerima remunerasi sebagai berikut.

During their tenure, the employees of Angkasa Pura Airports


receive the following remuneration:

1. Penghasilan Bulanan, mencakup gaji pokok, tunjangan


istri/suami, tunjangan anak, tunjangan pangan, insentif
prestasi, tunjangan kemahalan, tunjangan transport,
tunjangan jabatan, dan tunjangan mobilitas.
2. Penghasilan Tahunan, mencakup bantuan sewa rumah,
tunjangan cuti tahunan, tunjangan pendidikan anak
sekolah, tunjangan hari raya, bonus, dan seragam dinas.
3. Pemeliharaan Kesehatan, mencakup rawat jalan, rawat
inap, dan pelayanan khusus.
4. Penghasilan Sesuai Kondisi dan Waktu Tertentu, dijelaskan
lebih lanjut dalam bab SDM.

1.

Perusahaan memberikan remunerasi secara adil berdasarkan


hasil evaluasi kualitas dan kesesuaian proses kerja yang
telah dilakukan sesuai dengan persyaratan utama. Tingkat
keadilan remunerasi yang diberikan pada setiap bulannya
sebagai berikut.

The Company provides fair remuneration based on the


evaluation of the quality and work performance of the
employees in accordance with the standard requirements.
The ratio of the remuneration fairness is presented as follows.

Monthly Income, including basic salary, spouse allowance,


annual leave, child support, food allowance, performance
incentive, transportation allowance, functional allowance,
and mobility allowance.
2. Annual Income, including housing allowance, annual
leave allowance, child education allowance, holiday
allowance, and uniforms.
3. Healthcare includes out-patient, in-patient, and special
services.
4. Other income subject to certain Condition and Period,
which is further explained in HR Section.

Tabel Perbandingan Gaji Tertinggi dan Terendah /


Table of the Comparison Between the Highest and Lowest Salary
Pihak Tekait
Relevant Party

444

Nilai Tertinggi (Rp)


Highest Value (Rp)

Nilai Terendah (Rp)


Lowest Value (Rp)

Perbandingan
Comparison

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

44.775.000

40.297.500

1,11 : 1

Direksi / Board of Directors

99.500.000

89.550.000

1,11 : 1

Karyawan / Employee

49.058.342

4.809.404

10,20 : 1

Level I / Level I

49.058.342

31.793.010

1,54 : 1

Level II / Level II

26.960.904

24.224.281

1,11 : 1

Level III / Level III

18.855.888

15.108.628

1,25 : 1

Level IV / Level IV

10.246.141

4.809.404

2,13 : 1

PROGRAM PENSIUN

RETIREMENT PROGRAM

Sebelum memasuki masa pensiun, karyawan Angkasa


Pura Airports diberikan pembekalan keterampilan dengan
Program Pelatihan Pra Purna Bhakti yang bertujuan untuk
mempersiapkan masa pensiun karyawan PT Angkasa Pura I
(Persero), dalam mengembangkan potensi diri dan mampu
mengelola permasalahannya sehingga siap secara mental
dan spiritual dalam menghadapi serta menjalani masa
pensiun dengan tetap nyaman, sehat, bugar dan produktif.

Before retirement, employees of Angkasa Pura Airports given


debriefing skills with Pre Purna Bhakti Training Program which
aims to prepare for retirement employees of PT Angkasa Pura
I (Persero), to develop self-potential and capable manage
the problem so prepared mentally and spiritual in the face
of pension period with stay comfortable, healthy, fit and
productive.

Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, pengetahuan dan


wawasan yang diberikan meliputi hal-hal berikut ini:

In meeting these needs, knowledge and insight that given


include the following:

1. Spiritual Emotion Power


2. Kiat Menghadapi Status Purnabakti
3. Healty Secret
4. Enterpreneurship
5. Menciptakan Keluarga Harmonis Pasca Purnabakti

1. Spiritual Emotion Power


2. Strategy to face Pension
3. Healty Secret
4. Enterpreneurship
5. Creating Happy Family after Pension

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

6. Kunjungan Usaha
7. Resolusi/Personal Action Plan (rencana aksi) bersama
Yakkap.

6. Business Visit
7. Resolution/Personal Action Plan with Yakkap

Dengan demikian, diharapkan peserta yang mengikuti


diklat ini akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman
langsung yang dapat diterapkan dalam menjalani masa
purnabakti.

Thus, the participants that follow this training are expected


to gain knowledge and experience that directly applicable in
a pension period.

Setelah memasuki masa pensiun, karyawan Angkasa Pura


Airports menerima kesejahteraan sebagai berikut.
1. Manfaat Pensiun, melalui Dana Pensiun Angkasa Pura
I (DAPENRA) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK).
2. Manfaat Tunjangan Hari Tua, yang pengelolaanya
dilakukan oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan
Angkasa Pura I (YAKKAP I).
3. Pemeliharaan Kesehatan Pensiun, yang dilakukan oleh
YAKKAP I.
4. Manfaat Jaminan Hari Tua, oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Upon retirement, the employees of Angkasa Pura Airports


receive the following benefits:
1. Retirement benefits, through the Angkasa Pura Airports
I Pension Fund (DAPENRA) and Pension Fund Financial
Institution.
2. Old Age Allowance Benefit, managed by the Angkasa
Pura I Employee Welfare Foundation (YAKKAP I).

INDUSTRIAL RELATIONS

INDUSTRIAL RELATIONS

Sebagai wujud kebebasan berserikat, Angkasa Pura Airports


memiliki 2 organisasi serikat pekerja, yaitu Serikat Pekerja
Angkasa Pura I (SP) dan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura
I (AKA). Baik dari SP maupun AKA mewakili kepentingan
karyawan dalam ketenagakerjaan, termasuk perundingan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan pihak manajemen.
Saat ini, PKB yang berlaku adalah PKB Periode 2014-2016
dengan Nomor: SP.137/HK.06/2014-DU, SP.AP.I.01/PKB/
VI/2014, dan 012/DPP-AKA/VI/2014. Selain itu, pada tahun
2015, Perusahaan mengadakan kegiatan family gathering
dalam rangka Hari Ulang Tahun Angkasa Pura Airports untuk
menjaga soliditas pegawai.

As a form of freedom of association, Angkasa Pura Airports


have two trade union organizations, ie Unions Angkasa Pura
I (SP) and the Space PuraI Employees Association (AKA).
Both of SP and AKA represents the interests of employees
in employment, including negotiating the Collective Labor
Agreement (CLA) with management. Currently, the prevailing
CLA is CLA period 2014-2016 with Number: SP.137/HK.06/2014DU, SP.AP.I.01/PKB/VI/2014 and 012/DPP-AKA/VI/2014. In
addition, in 2015, the Company held family gatherings in the
framework of the Birthday of Angkasa Pura Airports to keep
human capital solidity.

3. Retirees Health Care, provided by YAKKAP I.


4. Old Age Security Benefit, provided by the BPJS for
Employment Services.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

445

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

KESEHATAN

HEALTH

KEBIJAKAN

POLICY

PT Angkasa Pura I (Persero) memberikan jaminan


pemeliharaan kesehatan secara mandiri untuk Pegawai
meliputi rawat jalan, rawat inap, serta pelayanan khusus.
Jaminan fasilitas kesehatan kepada karyawan diyakini
dapat memberikan ketenangan dan meningkatkan kinerja
karyawan. Pemberian fasilitas kesehatan diatur dalam
Keputusan Direksi Nomor: KEP.121/KP.30/2004 tanggal
9 Desember 2004, tentang Fasilitas Para Pejabat, Perjalanan
Dinas dan Pemeliharaan Kesehatan Pegawai PT (Persero)
Angkasa Pura I.

PT Angkasa Pura I (Persero) provides health care insurance


for the employee independently, include outpatient, inpatient,
and special services. Guarantee of health facilities to the
employees are believed to provide peace and improve
employee performance. The provision of health facilities
stipulated in the Decree of Directors Number: KEP.121/
KP.30/2004 dated 9 December 2004, about amenities
Officials, Official Travel and Health Care Employees PT
(Persero) Angkasa Pura I.

KEGIATAN

ACTIVITY

FASILITAS KESEHATAN

HEALTH FACILITY

Angkasa Pura Airports menyediakan fasilitas kesehatan bagi


pegawai dalam masa aktif kerja dan keluarganya yang
menjadi tanggungan Perusahaan, yaitu:
- Rawat jalan, bagi pegawai yang berobat ke dokter
diluar dokter Perseroan seluruh biayanya mendapatkan
penggantian dari Perseroan.
- Rawat inap, bagi pegawai dan keluarganya diberikan
fasilitas rawat inap sesuai dengan kelas kamar yang telah
ditentukan untuk masing-masing kelas jabatan.

AngkasaPuraAirportsprovides
medical
facilities
for
employees
in
active
periodof
workandfamilydependentsCompany,namely:
- Outpatient,for employeeswhowent to the doctor
outsidethe Company, all coststo getreimbursementfrom
the Company.
- Hospitalization,for employeesand their familiesare
givenin-patient facilitiesin accordancewith the class
ofroomsthat have been determinedforeachclass of
positions.
- SpecialServices,which includesreadingtools,medical
and dental care, hearing aids,prothesesof
limbsandeyeprotheses.

- Pelayanan khusus, yang meliputi alat bantu baca,


pengobatan dan perawatan gigi, alat bantu dengar,
prothesa anggota gerak, dan prothesa mata.

446

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Pada Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Angkasa


Pura Airports juga disediakan fasilitas klinik yang dapat
dimanfaatkan oleh pegawai.

At the Head Office and Branch Office Angkasa Pura Airports


also provided clinical facilities that can be used by employees.

Selain itu, bagi pegawai dalam masa pensiun mendapatkan


fasilitas kesehatan bagi dirinya beserta keluarga sesuai yang
tercantum pada Surat Keputusan. Fasilitas kesehatan bagi
pegawai pensiun dikelola oleh YAKKAP I, yaitu berupa biaya
rawat inap per orang per tahun sesuai dengan ketentuan
perusahaan.

In addition, for employees in retirement getting health facilities


for themselves and their families as stated in the Decree.
Healthcare facilities for employee pensions are managed by
YAKKAP I, in the form of hospitalization cost per person per
year in accordance with the provisions of the company.

KESELAMATAN KERJA

WORK SAFETY

KEBIJAKAN

POLICY

Kebijakan terkait kesehatan dan keselamatan kerja


PT Angkasa Pura I (Persero) tercantum dalam Keputusan
Direksi Nomor: KEP.143/KP.10.43/2012 tanggal 13 Desember
2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja PT Angkasa Pura I (Persero).

Policy related to occupational health and safety PT Angkasa


Pura I (Persero) contained in the Decree of Directors
Number: KEP.143/KP.10.43/2012 dated 13 December 2012 on
the Safety Management System and Occupational Health
PT Angkasa Pura I (Persero).

Perusahaan memiliki komitmen terhadap Keselamatan Kerja


dengan memastikan bahwa potensi bahaya dan risiko K3

The Company has a commitment to Safety to ensure that


the potential hazards and risks in the Companys activities

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

dalam kegiatan Perseroan dikendalikan dengan tujuan untuk


melindungi setiap orang, aset Perseroan dan lingkungan
sekitar dari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

K3 are controlled in order to protect everyone, the Company


assets and the environment from possible accidents and
occupational diseases.

KEGIATAN

ACTIVITY

1. Untuk mewujudkan Kebijakan Keselamatan Kerja


sebagaimana dimaksud, maka seluruh Jajaran
Manajemen Perusahaan dan Pegawai berupaya untuk:
a. Menciptakan lingkungan tempat kerja yang sehat,
aman dan nyaman bagi pegawai, pelanggan, mitra
kerja, maupun pihak lain yang berada di lingkungan
Perseroan untuk mendukung tercapainya Visi dan
Misi Perseroan.
b. Secara berkesinambungan melakukan pembinaan,
penerapan, dan pemeliharaan K3 di lingkungan
Perseroan.
c. Memenuhi sumber daya guna mendukung
terlaksananya program program K3.
d. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan K3 guna
terciptanya peningkatan K3 secara berkelanjutan dan
kondisi K3 yang kondusif.

1. To embody Safety Policy as intended, then the entire


Board of Management of the Company and Employees
seeks to:
a. Creating a workplace environment that is healthy,
safe and convenient for employees, customers,
partners, and other parties that are in the Company
to support the achievement of the Vision and Mission
of the Company.
b. In continuous development, implementation, and
maintenance of K3 in the Company.

2. Kebijakan K3 sebagaimana dimaksud dikomunikasikan


kepada seluruh Pegawai, pelanggan dan mitra kerja
Perseroan agar dipatuhi serta ditinjau secara berkala
oleh Direksi.

2. Policies K3 referred communicated to all Employees,


customers and business partners of the Company to be
adhered to and reviewed periodically by the Board of
Directors.

c. Meets resources to support the implementation of the


program - K3 program.
d. Evaluating the implementation of K3 K3 improvement
to create an ongoing basis and conditions conducive
K3.

Jumlah Kecelakaan Kerja Pegawai PT Angkasa Pura I (Persero) / Number of Work Accidents of Employees
Tahun
Year

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Total
Total

2011

2012

2013

2014

2015

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

447

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Grafik Statistik Kecelakaan Kerja Tahun 2011 - 2015


Statistical Graph of Work Accident Year 2011 - 2015

1.2
1

0.8
0.6
0.4
0.2
0

Kecelakaan Kerja /
Work Accident

2011

2012

2013

2014

2015

PENGELOLA K3

MANAGEMENT OF SHE

Unit pengelola K3 di Kantor Pusat yaitu Safety, Health and


Environment (SHE) Group yang dibentuk tahun 2013. Safety,
Health and Environment Group memiliki 2 (dua) department
yang melakukan pengelolaan K3 sesuai fungsinya, yaitu:
a. Safety, Health and Environment (SHE) Department yang
fokus pada pengelolaan K3 dan Lingkungan; dan
b. Safety Management System (SMS) yang fokus kepada
keselamatan penerbangan.

K3 management unit at the Central Office, namely the Safety,


Health and Environment (SHE) Group which was formed
in 2013. Safety, Health and Environment Group has two (2)
departments that manages K3 according to its function,
namely:
a. Safety, Health and Environment (SHE) Department that
focuses on the management of K3 and Environment; and
b. Safety Management System (SMS) that focus on flight
safety.

Struktur organisasi pengelola K3 di Kantor Pusat sebagi


berikut:

K3 management organization structure in the central office


as a follows:

Struktur Kantor Pusat / Structure of The Head Office

President Director

Operation Director

Safety, Health, and


Environment Group Head

448

Safety Management System


Dept. Head

Safety, Health, and


Environment Dept. Head

Sedangkan, struktur organisasi pengelola K3 di Kantor


Cabang dibagi menjadi 2 (dua) berdasarkan ukuran Kantor
Cabang, yaitu:
a. Bandara kelas besar dan menengah;
b. Bandara kecil. (bagan nomor 3)

Meanwhile, management organization structure SHE in a


Branch Office is divided into two (2) based on the size of the
Branch Office, namely:
a. Large and medium-class airport;
b. Small airport. (Chart number 3)

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Struktur Kantor Cabang Bandara Besar dan Menengah /


Structure Branch Office of Large and Medium Airport

General Manager

SMS, QM, and CS Dept. Head

Safety, Health, and


Environment Section Head

Struktur Kantor Cabang Bandara Kecil /


Structure Branch of Office Small Airport

General Manager

Operation Dept. Head

SMS and HE Section Head

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

449

Profil Perusahaan
Company Profile

450

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

KEGIATAN KESELAMATAN KERJA

SAFETY ACTIVITY

Kegiatan keselamatan kerja yang telah dilakukan di 2015


meliputi:
1. Pelaksanaan Safety, Health and Environment Assessment
di seluruh kantor cabang.
2. Optimalisasi pemasangan safety sign di kantor pusat dan
kantor cabang.
3. Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) di kantor pusat dan kantor
cabang sesuai dengan Undang Undang No. 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja.
4. Sertifikasi Ahli K3 Umum.
5. Sertifikasi Petugas P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan).
6. Peringatan Bulan K3 Nasional di kantor pusat dan kantor
cabang.
7. Pelaksanaan Emergency Response Exercise di Kantor
Pusat.
8. Pelaksanaan Latihan Penggunaan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) dan Hydrant di Kantor Pusat.
9. Pelatihan P3K dan Latihan Penggunaan APAR di kantor
cabang.
10. Penyusunan dan Pengembangan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan
PP No. 50 Tahun 2012 dan OHSAS 18001: 2007 di Bandara
Ahmad Yani Semarang (sebagai pilot project).
11. Pemeriksaan kesehatan Pegawai sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No. Per.02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja, yang terdiri dari:
a. Pemeriksaan kesehatan pra kerja. Pemeriksaan ini
bertujuan agar kondisi kesehatan pegawai sesuai
dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan (fit to
work).
b. Pemeriksaan kesehatan berkala/rutin. Perusahaan
telah melaksanakan Medical Check Up rutin
setiap 1 (satu) tahun sekali. Salah satu pemeriksaan
yang dilaksanakan adalah pemeriksaan ketajaman
penglihatan, pemeriksaan buta warna, dan
pemeriksaan Audiometri/test pendengaran untuk
pegawai operasional.
12. Pemeriksaan fasilitas pencegahan dan proteksi bahaya
kebakaran serta jalur evakuasi di kantor cabang.
13. Inspeksi rutin K3 terhadap area kerja.

Safety activities have been conducted in 2015 include:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

1. Implementation of the Safety, Health and Environment


Assessment in all branches.
2. Optimizing the installation of safety signs at the
headquarters and branch offices.
3. Establishment Committee of Occupational Safety and
Health (P2K3) at its headquarters and offices Branches
in accordance with the Law - Law No. 1 Year 1970 on Work
Safety.
4. Certification Expert General SHE.
5. Certification Officer P3K (First Aid).
6. Celebrate National SHE Month at headquarters and
branch offices.
7. Implementation of the Emergency Response Exercise at
Headquarters.
8. Implementation Exercise Using small fire extinguisher
(APAR) and Hydrant at Headquarters.
9. P3K Training and Exercise of Use APAR in the branch
office.
10. Preparation and Development of Occupational Safety
and Health Management System (SMK3) under PP 50
Year 2012 and OHSAS 18001: 2007 in the Ahmad Yani
Airport - Semarang (as a pilot project).
11. Employee health checks in accordance with Regulation of
the Minister of Manpower and Transmigration No. Per.02/
MEN/1980 on the Health Workforce in the Implementation
of Safety, consisting of:
a.
Pre-employment
medical
examination.
This
examination is intended that the health condition
of employees in accordance with the type of work
performed (fit to work).
b. Regular health checks/routine. The Company has
implemented Medical Check - Up routine every 1 (one)
year. One of the checks carried out is the examination
of visual acuity, color blindness examination and
audiometry examination/test hearing for operational
personnel.
12. Examination of prevention and protection facilities fire
hazard and evacuation paths in the branch office.
13. The SHE routine inspection of the work area.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Corporate Sosial Responsibility Terkait


Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Corporate Social Responsibility Related to Social and Community Development

KEBIJAKAN

POLICY

Program pengembangan sosial kemasyarakatan di Angkasa


Pura Airports dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri
Negara BUMN Nomor: PER-08/MBU/2013 tanggal 10
September 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05/
MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha
Kecil dan Program Bina Lingkungan serta Keputusan Direksi
PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.42/KU.13/2010
tanggal 11 Juni 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Program development of civil society in Angkasa Pura Airports


implemented based on the Minister of State Owned Enterprise
No. PER-08/MBU/2013 dated 10 September 2013 concerning
the Fourth Amendment to the Regulation of the State Minister
for State Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007 on
Partnership Program SOE with Small Business and Community
Development Program as well as the Decision of the Board
of Directors of PT Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.42/
KU.13/2010 dated 11 June 2010 on Implementation Guidelines
Partnership Program and Community Development.

KEGIATAN

ACTIVITY

PROGRAM KEMITRAAN

PARTNERSHIP PROGRAM

Program Kemitraan adalah program pemberdayaan dan


peningkatan ekonomi masyarakat, melalui pemberian
pinjaman kemitraan untuk modal kerja dan investasi. Program
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha

The Partnership Program is a program of economic


empowerment and improvement of the people, through
lending partnerships for working capital and investment. The
program aims to improve the ability of small businesses run

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

451

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

kecil yang dijalankan oleh masyarakat, sehingga menjadi


pengusaha yang tangguh dan mandiri. Setiap usaha kecil
yang mengikuti Program Kemitraan ini diharapkan dapat
berkembang dan menyerap tenaga kerja dari masyarakat
lokal sehingga masyarakat disekitarnya mendapatkan
penghasilan yang cukup. Dengan demikian akan
menggerakkan roda perekonomian di masyarakat sehingga
masyarakat yang tidak dapat bekerja di lingkungan bandar
udara, tetap merasakan manfaat kehadiran bandar udarabandar udara yang dikelola oleh Angkasa Pura Airports

by the community, so that the entrepreneurs can become


strong and independent. Every small business that follows
Partnership Program is expected to evolve and absorb labor
from the local community so that the people around him
get adequate income. Thus, it will drive the economy in the
community so that people who cannot work in the airport
environment, still feeling the benefits of the presence of
airports managed by Angkasa Pura Airports.

PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN

FUND
DISTRIBUTION
PROGRAM

Program Kemitraan yang diberikan Angkasa Pura Airports


bersifat non komersial. Mekanisme penyalurannya dilakukan
berdasarkan evaluasi atas persyaratan dan angsuran yang
disesuaikan dengan kemampuan usaha, serta kebutuhan
pembinaan yang diperlukan oleh para usaha kecil.
Secara umum, efektivitas kinerja Program Kemitraan tahun
2015 mengalami peningkatan sebesar 46,03% dibandingkan
tahun sebelumnya. Selama tahun 2015, nilai penyaluran
pinjaman kemitraan mencapai Rp30.778.500.000 kepada
823 Usaha Kecil dan Menengah. Sedangkan pada tahun
2014, nilai penyaluran pinjaman kemitraan hanya sebesar
Rp21.077.000.000 kepada 633 Mitra Binaan. Adapun Usaha
Kecil dan Menengah yang menerima pinjaman dana
Program Kemitraan (yang selanjutnya disebut Mitra Binaan)
dikelompokkan dalam 8 (delapan) sektor usaha, yaitu:
1. Industri;
2. Perdagangan;
3. Pertanian;
4. Peternakan;
5. Perkebunan;
6. Perikanan;
7. Jasa;
8. Sektor Lainnya.

452

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

OF

PARTNERSHIP

The Partnership Program provided by Angkasa Pura Airports


is non commercial. The delivery mechanism is based on an
evaluation of the terms and installments, which are adjusted
to the ability of businesses, as well as training needs required
by small businesses.
In general, the effectiveness of the performance of the
Partnership Program in 2015 increased by 46.03% compared
to the previous year. During 2015, the value of the partnership
reached Rp30.778.500.000 lending to 823 small and medium
enterprises. Whereas in 2014, the value of the loan portfolio
amounted to only Rp21.077.000.000, partnership to 633
Partners. The Small and Medium Enterprises that receive
loan funds Partnership Program (hereinafter referred to as
Partners) are grouped into eight (8) business sectors, namely:
1. Industry;
2. Trade;
3. Agriculture;
4. Livestock;
5. Plantation;
6. Fisheries;
7. Services;
8. Other sectors.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Tabel Penyaluran Dana Kemitraan Berdasarkan Sektor Usaha tahun 2014 - 2015 /
Table Partnership Fund Disbursement by Sector Year 2014 2015
Tahun 2015 / Year 2015
No.

Sektor Usaha Mitra Binaan


Business Sector of Trained Partners

Jumlah Mitra
Number of
Partners

Tahun 2014 / Year 2014

Nilai Pinjaman
(Rp000)
Value of Loan
(Rp000)

Jumlah Mitra
Number of
Partners

Nilai Pinjaman
(Rp000)
Value of Loan
(Rp000)

1.

Industri / Industry

186

6.967.500

138

4.832.000

2.

Perdagangan / Trading

433

16.266.000

336

11.189.000

3.

Pertanian / Agricultural

212.500

147.500

4.

Peternakan / Livestock

28

1.005.000

19

552.000

5.

Perkebunan / Plantation

50.000

5.000

6.

Perikanan / Fisheries

325.000

13

316.500

7.

Jasa / Service

157

5.832.500

115

3.882.000

8.

Lainnya / Others
Jumlah / Total

120.000

153.000

823

30.778.500

633

21.077.000

Tabel Penyaluran Dana Kemitraan Berdasarkan Wilayah Tahun 2015 /


Table of Partnership Fund Distribution by Region in 2015
Propinsi/Wilayah
Provinces/Territories

No.
1

Bali

Jawa Timur / East Java

Sulawesi Selatan / South Sulawesi

Kalimantan Timur / East Kalimantan

Papua

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah Mitra
Total Partners

Nilai Pinjaman (Rp000)


Value of Loan (Rp000)

100

4.000.000

83

3.645.000

136

3.620.000

63

2.950.000

11

360.000

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

453

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Propinsi/Wilayah
Provinces/Territories

No.
6

Sulawesi Utara / North Sulawesi

Tahun 2015 / Year 2015


Jumlah Mitra
Total Partners

Nilai Pinjaman (Rp000)


Value of Loan (Rp000)

44

2.120.000

Yogyakarta

81

3.430.000

Jawa Tengah (Solo) / Central Java (Solo)

45

2.150.000

Kalimantan Selatan / South Kalimantan

87

2.482.500

10

Jawa Tengah (Semarang) / Central Java (Semarang)

45

2.090.000

11

Nusa Tenggara Barat

79

2.655.000

12

Maluku

17

306.000

13

Nusa Tenggara Timur


Jumlah / Total

454

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

32

970.000

823

30.778.500

PROGRAM BINA LINGKUNGAN

COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM

Komitmen Perseroan dalam meningkatkan kualitas


lingkungan sosial masyarakat terkait pelaksanaan tanggung
jawab sosial adalah dengan pelaksanaan Program Bina
Lingkungan, yakni program pemberdayaan kondisi sosial
masyarakat dan peningkatan kualitas hidup. Sesuai dengan
Peraturan Menteri BUMN nomor: PER-09/MBU/07/2015
tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program
Bina Lingkungan BUMN pemberian hibah pembinaan
merupakan kegiatan Program Bina Lingkungan, sehingga
terhitung mulai bulan Juli kegiatan hibah merupakan
kegiatan Program Bina Lingkungan. Sedangkan pemberian
hibah dari periode Januari 2015 sampai dengan Juni 2015
masih termasuk dalam Program Kemitraan dan dana yang
telah disalurkan untuk kegiatan hibah dalam periode tersebut
sebesar Rp737.586.900,-.

The commitment of improving the quality of the communitys


social environment related with the implementation of social
responsibility is within the implementation of Environmental
Development Program, which is a citizens social condition
empowerment and increasing their quality of life. According
to BUMN Minister Regulation number: PER-09/MBU/07/2015
on 3 July 2015 about Partnership Program and Environmental
Development Program BUMN giving a grant for development
is an activity of Environmental Development Program,
therefore ever since July granting activities are part of
Environmental Development Program. Meanwhile giving
grant within the period of January 2015 until June 2015 is still
counted as Partnership Program and the fund given for the
grant activites within that period is as big as Rp737.586.900,-.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Pelaksanaan program ini meliputi pemberian bantuan yang


terdiri atas beberapa sektor yaitu:
a. Bantuan korban bencana alam;
b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan;
c. Bantuan peningkatan kesehatan masyarakat;
d. Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum;
e. Bantuan sarana ibadah;
f. Pelestarian alam;
g. Bantuan Sosial;
h. Hibah Pembinaan.

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

The implementation of this program includes giving aid and


assistance that consist of several sectors, which are:
a. Aid for natural disaster victims;
b. Assistance for Education and/or training ;
c. Assistance for Improvement of Public health;
d. Assistance for developing public infrastructure and
facilities;
e. Assistance for building Worship facilities ;
f. Nature conservation;
g. Social Aid;
h. Coaching grants.

Pelaksanaan Program Bina Lingkungan telah dilaksanakan


oleh Perseroan sejak Tahun 2000. Kegiatan yang dilaksanakan
dalam kurun waktu tersebut mencakup kegiatan-kegiatan
yang dapat dikategorikan dalam program strategis dan
program responsive.

The Company has implemented the Community Development


Program since 2000. The activities carried out in this period
include activities that can be categorized under the strategic
program and responsive program.

BANTUAN KORBAN BENCANA ALAM

Aid for Natural Disaster Victims

Bencana alam terjadi diluar kekuasaan manusia dengan


demikian untuk meringankan beban masyarakat yang
tertimpa bencana alam tersebut dan bencana alam
merupakan faktor yang tidak dapat diprediksi, namun
demikian Perseroan tetap tanggap dan siaga untuk
membantu meringankan penderitaan para korban bencana
alam. PT Angkasa Pura I (Persero) tidak tinggal diam namun
memberikan bantuan tanggap darurat untuk korban bencana
alam seperti bantuan untuk korban bencana kebakaran,
banjir, dan erupsi gunung, tanah longsor, dan lain-lain. Total
bantuan kepada korban bencana alam yang telah disalurkan
sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar Rp5.981.489.496.
Sedangkan untuk tahun 2015 bantuan untuk sektor bencana
alam yang telah disalurkan adalah sebesar Rp83.774.054.

Natural disasters occur beyond the power of man thus to


ease the burden of those suffering from natural disasters
and natural disasters are factors that can not be predicted,
however the Company remains responsive and alert to help
alleviate the suffering of the victims of natural disasters.
PT Angkasapura I (Persero) do not remain silent but provides
emergency assistance to victims of natural disasters such as
aid for victims of catastrophic fires, floods and eruptions,
landslides, etc. Total aid to victims of natural disasters that
have been distributed up to 2015 amounted Rp5.981.489.496.
As for the 2015 natural disaster relief to the sector that has
been distributed is Rp83,774,054.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

455

Profil Perusahaan
Company Profile

456

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Selama periode 2015 Perseroan telah memberikan bantuan


kepada para korban bencana alam yang melanda sebagian
wilayah di Indonesia antara lain kepada:
1. Bantuan berupa paket sembako sebanyak 250 paket
untuk korban banjir di daerah Gunung Sahari Selatan;
2. Bantuan Tanggap Darurat Kebakaran berupa bantuan
sembako di Pondok Pesantren Al Khairaat Manado;
3. Bantuan 1.500 masker yang berkerjasama dengan BNN
untuk para korban kabut asap tahun 2015.

During the period of 2015 the Company has been providing


assistance to victims of natural disasters that hit some regions
in Indonesia, among others to:
1. Aid in the form of food packages of 250 packages to flood
victims in the Gunung Sahari South;
2. Fire Emergency Response Assistance in the form of food
assistance in Pondok Pesantren Al Khairaat Manado;
3. Help 1,500 masks in collaboration with BNN to victims of
smog in 2015.

BANTUAN BIDANG PENDIDIKAN

Assistance for Education

Pendidikan merupakan salah satu kunci penting dalam


rangka mewujudkan generasi penerus bangsa yang
berkualitas, tangguh dan berdedikasi. Angkasa Pura Airports
juga memberikan perhatian lebih dalam pembinaan
generasi bangsa untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu dan berkwalitas. Di samping hal tersebut, Perseroan
juga memberikan fasilitas pendidikan dan pelatihan
bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan wawasannya sehingga dapat langsung
diimplementasikan untuk menjadi wirausaha baru.

Education is one of the important keys to generate quality,


resilient and ethical young generation in the future. Therefore,
Angkasa Pura Airports also pays high attention in promoting
the nations young generation by providing opportunities
for better education. The Company also provides education
and training facilities for the community to enhance their
knowledge, skills and their understanding so that they can
emerge as new entrepreneurs.

Sampai dengan tahun 2015, PT Angkasa Pura I (Persero) telah


menyalurkan dana untuk bantuan bidang pendidikan dan
pelatihan sebesar Rp25.312.024.266. Sedangkan untuk tahun
2015 bantuan pada sektor pendidikan yang telah diberikan
sebesar Rp2.262.991.000.

Until 2015, PT Angkasa Pura I (Persero) has distributed funds to


help the field of education and training for Rp25.312.024.266.
As for the 2015, Rp2.262.991.000 has given assistance to the
education sector.

Beberapa bantuan program bina lingkungan bidang


pendidikan pada periode 2015 antara lain:
a. Bantuan berupa beasiswa selama 3 tahun pendidikan
bagi 12 siswa siswi berprestasi untuk dapat bersekolah
di Yayasan ASBI Sampoerna dimana pada tahun 2015
merupakan tahun terakhir bagi 12 siswa siswi tersebut
bersekolah disana;

Some aid program environmental development of education


in the period of 2015 include:
a. Aid in the form of scholarships for 3 years of education
for 12 students achievement to be able to attend ASBI
Sampoerna Foundation, which in 2015 was the last year
for 12 students of the school there;

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

b. Bantuan pembangunan gedung untuk Lab Komputer


beserta 10 komputer untuk SD Negeri 1 Dibali;
c. Bantuan beasiswa untuk siswa siswi yang bersekolah
disekitar wilayah kerja bandara yang telah dilaksanakan
di berbagai Kantor Cabang.

b. Help for the Computer Lab building along with 10


computers for the SD Negeri 1 dibali;
c. Scholarship assistance to students who go to school
around the working area of the airport that has been
implemented in various branch offices.

BANTUAN BIDANG KESEHATAN

Assistance for Health Care

PT Angkasa Pura I (Persero) peduli terhadap bidang


kesehatan secara penuh. Dimana sejak tahun 2012, Perseroan
mencanangkan Program Pelayanan Kesehatan Keliling
dengan motto Ibu dan Anak Sehat, Bangsa Kuat. Program
Pelayanan Kesehatan ini memberikan bantuan kendaraan
yang dilengkapi dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang
fokus terhadap kesehatan ibu dan balita.

PT Angkasa Pura I (Persero) care for the health sector in full.


Since 2012, the Company launched the Mobile Health Service
Program with the motto Healthy Mother and Child, Strong
Nation. This Health Service Program has donated a fully
equipped health service vehicle that focuses on the health of
mothers and their infants.

Program ini dilaksanakan untuk membantu pencapaian


Tujuan Pembangunan Milenium atau yang lebih dikenal
dengan Millennium Development Goals (MDGS), khususnya
dalam rangka mencapai tujuan ke-4 Menurunkan Angka
Kematian Anak dan tujuan ke-5, Meningkatkan Kesehatan Ibu
hamil dan menyusui. Selain program Pelayanan Kesehatan,
Perseroan juga memberikan bantuan dalam bentuk lain yang
masih dalam lingkup sektor kesehatan.

This program is aimed to help achieve the Millennium


Development Goals or known as MDGs, particularly in order
to achieve the 4th goal, namely to Reduce Infant Mortality, and
the 5th goal, which is to Improve Maternal Health. In addition
to Moving Health Care Program, the Company also provides
assistance in other form that are still in the scope of the health
sector.

Sampai dengan tahun 2015 dana yang telah disalurkan untuk


sektor adalah sebesar Rp14.133.625.598, sedangkan untuk
tahun 2015 dana bantuan yang telah disalurkan untuk sektor
ini adalah sebesar Rp3.365.369.907,-. Beberapa bantuan
yang telah disalurkan dalam bidang kesehatan antara lain:
1. Pelayanan Kesehatan keliling yang sampai dengan tahun
2015 telah dilaksanakan di 12 Kantor Cabang, kantor
cabang yang tidak melaksanakan program ini adalah
Kantor Cabang Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Balikpapan.

Up to 2015 the funds that have been disbursed for the sector
amounted Rp14.133.625.598, while for 2015 funds have been
disbursed to this sector amounted Rp3.365.369.907,-. Some
aid has been channeled into the health sector, among others:
1. Health Care roving until 2015 have been implemented in
12 branch offices, branch offices that do not implement
this program is a branch office of Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Airport Sepinggan.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

457

Profil Perusahaan
Company Profile

458

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Hal tersebut dikarenakan warga disekitar Bandara


tersebut telah memiliki taraf hidup yang cukup baik.
Pelayanan yang diberikan dalam program ini antara
lain penyuluhan untuk balita dan ibu hamil, pengobatan
gratis bagi warga disekitar Bandara, dan pemberian
makanan tambahan dan juga vitamin bagi para pasien
yang datang dalam program ini;
2. Fogging demam berdarah yang dilaksanakan di wilayah
sekitar Kantor Cabang Bandara Sam Ratulangi Manado
untuk menghindari perkembanganbiakan nyamuk
demam berdarah dan malaria;
3. Bantuan berupa sunatan massal bagi warga kurang
mampu di sekitar wilayah Kerja Bandara El Tari Kupang.

BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA DAN


PRASARANA UMUM

Assistance for Developing Public


Infrastructure and Facilities

Perhatian Perseroan terhadap peningkatan sarana dan


prasara umum juga menjadi bagian dari kegiatankegiatan
dalam Program Bina Lingkungan. Program ini dilaksanakan
dalam rangka mendukung program Kementerian BUMN
dalam membangun desa. Sampai dengan tahun 2015
bantuan untuk sektor ini adalah sebesar Rp25.201.404.936,-,
sedangkan untuk tahun 2015 bantuan yang telah disalurkan
adalah senilai Rp1.467.475.906,-. Bantuan program bina
lingkungan bidang pengembangan sarana dan prasarana
umum selama tahun 2015 antara lain berupa:
1. Pembangunan instlasi pipa air bersih di desa Hative
Ambon, instalasi tersebut dibangun untuk menyalurkan air
bersih langsung ke rumah warga sehingga memudahkan
warga desa untuk mengambil air bersih tanpa harus
mendatangi sumber air bersih yang jaraknya cukup jauh
dari pemukiman warga;
2. Pembangunan Bale Gede Banjar Segara Kuta yang
digunakan warga sebagai tempat pertemuan warga;
3. Dan pemberian bantuan 4 (empat) motor sampah untuk
Desa Adat Tuban dan kelurahan Tuban masing masing
sebanyak 2 motor sampah.

The companys attention to the improvement of public


facilities and infrastructures are also part of the activities
under the Community Development Program. The program
was implemented in order to support the Ministry of SOEs in
building the village. Up to 2015 aid to this sector amounted
Rp25.201.404.936,-, while for 2015 aid has been distributed
is worth Rp1.467.475.906,-. Environmental development
program aid the development of public facilities and
infrastructure during 2015 which include:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

That is because the residents around the airport have


had a fairly good living standard. The services provided
under this program include counseling for children
under five and pregnant women, free medical treatment
for residents around the airport, and the provision of
supplementary food and vitamins for patients who come
into the program;
2. Fogging dengue fever are carried out in the region
around the Branch Office Manados Sam Ratulangi
Airport perkembanganbiakan avoid dengue mosquito
and malaria;
3. Aid in the form of a mass circumcision for needy people in
the area around El Tari Kupang Airport Work.

1. Construction of the plant water pipes in the village Hative


Ambon, the installation was built to channel water directly
to homes making it easier for villagers to fetch clean
water without having to visit the source of clean water a
short distance from residential areas;
2. Development of Bale Gede Banjar Segara Kuta are used
by people as a community meeting;
3. And the provision of four (4) motors garbage to the Village
People and villages Tuban Tuban each - each as much as
2 motors garbage.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

BANTUAN SARANA IBADAH

Assistance for Worship Facilities

Dalam rangka meningkatkan spiritual masyarakat,


salah satu upaya yang telah dilakukan PT Angkasa Pura
I (Persero) adalah dengan membantu pembangunan
sarana ibadah dan memperbaiki sarana ibadah yang telah
ada. Mengingat pentingnya hal ini, sampai dengan 2015
Perseroan telah memberikan bantuan sarana peribadatan
sebesar Rp22.712.154.567, sedangkan untuk tahun 2015
dana yang telah disalurkan untuk sektor ini adalah sebesar
Rp1.366.711.500. Bantuan yang diberikan untuk berbagai
bentuk perbaikan dan pembangunan sarana ibadah di
seluruh wilayah kerja PT Angkasa Pura I (Persero). Beberapa
bantuan program bidang sarana ibadah selama tahun 2015
antara lain berupa:
a. Renovasi Langgar Assuadda Balikpapan;
b. Bantuan sarana ibadah untuk Desa Adat Kapal Bali;

To strengthen the spiritual aspect of the local community,


one of the programs of PT Angkasa Pura I (Persero) provides
aid to build worship facilities and rehabilitate the existing
facilities. Considering the importance of this matter, up
to 2015 the Company has provided assistance amounting
Rp22.712.154.567 worship facilities, while for 2015 the funds
have been disbursed to this sector amounted Rp1.366.711.500.
The assistance given to various forms of repair and
construction of places of worship in the working area of
PT Angkasa Pura I (Persero). Some of the aid program for the
field of religious facilities in 2015, which include:

c. Perbaikan atap gedung Gereja Kristus Salvator Mundi


Waiheru dan juga pemberian perlengkapan ibadah;
d. Bantuan renovasi dan peningkatan pembangunan sarana
ibadah di sekitar wilayah kerja antara lain di Kantor Pusat
maupun Kantor Cabang.

a. Violating renovation Assaadda Balikpapan;


b. Help means of worship for the Traditional Village Boat
Bali;
c. Repair roof of the Church of Christ Salvator Mundi
Waiheru and provisioning of worship.
d. Help the renovation and improvement of the construction
of places of worship around the working area, among
others at the Head Office and Branch Office.

BANTUAN SOSIAL

Social Aid

Untuk membantu meringankan beban masyarakat di sekitar


wilayah usaha, sampai dengan tahun 2015 PT Angkasa
Pura I (Persero) telah memberikan bantuan sosial ini senilai
Rp4.152.675.478. Sedangkan selama tahun 2015 dana
bantuan dalam bidang sosial pengentasan kemiskinan
adalah sebesar Rp1.225.232.553.

To help ease the burden in the area around the business,


until 2015 PT Angkasa Pura I (Persero) has provided social
assistance is worth Rp4.152.675.478. While during 2015 in
the field of social aid fund poverty reduction amounted
Rp1.225.232.553.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

459

Profil Perusahaan
Company Profile

460

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Beberapa bantuan program Bina Lingkungan bidang sosial


selama 2015 antara lain:
a. Pelaksanaan Pasar murah yang dilaksanakan di
Kelurahan Gunung Sahari Jakarta Pusat.
Kegiatan ini merupakan program dari Kementerian
BUMN yang wajib untuk dilaksanakan oleh semua BUMN,
dan PT Angkasa Pura I (Persero) menjual sebanyak 250
paket sembako;
b. Program bantuan sembako yang dilaksanakan di seluruh
Kantor Cabang dan Kantor Pusat dalam rangka untuk
menyambut Idul Fitri tahun 1436 Hijriah, jumlah paket
yang diberikan adalah sejumlah 7.021 paket.

Some aid program Community Development selama2015


social fields, among others:
a. Implementation bazaar held in the village of Gunung
Sahari, Central Jakarta.
This activity is a program of the Ministry of SOEs
are required to be implemented by all state-owned
enterprises, and PT Angkasa Pura I (Persero) to sell a total
of 250 food packages;
b. Food assistance programs are implemented in all
Branches and Head Office in order to welcome Idul Fitri
1436 Hijri, the number of packets are given a number of
7,021 packages.

PROGRAM HIBAH PEMBINAAN

GUIDANCE GRANT PROGRAM

Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN nomor: PER-09/


MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan BUMN pemberian hibah
pembinaan merupakan kegiatan Program Bina Lingkungan,
sehinga terhitung mulai bulan Juli kegiatan hibah merupakan
kegiatan Program Bina Lingkungan.

In accordance with the Regulation of the Minister of BUMN


number: PER-09/MBU/07/2015 dated 3 July 2015 on
the Partnership Program and Community Development
Program BUMN grants coaching is an activity Environmental
Development Program, so that starting from July of grant
activity is an activity of the Community Development Program.

PROGRAM PELATIHAN DAN PEMAGANGAN


MITRA BINAAN

TRAINING AND INTERNSHIP PROGRAM FOR


SMALL BUSINESS

Untuk menjadikan usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri


maka dilakukan pembinaan kepada mitra binaan secara
berkelanjutan dan berkesinambungan. Pembinaan diberikan
dalam bentuk hibah pendidikan, pelatihan, pemagangan,
pemasaran, promosi dan hal lainnya yang menyangkut
peningkatan produktivitas mitra binaan.

To make the small business into a strong and independent then


be developed to foster partners sustainable and continuous
manner. Guidance is given in the form of educational grants,
training, apprenticeship, marketing, promotion and other
matters concerning the improvement of the productivity of
established partners.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Program pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada


mitra binaan dilaksanakan bekerjasama baik dengan
perguruan tinggi maupun lembaga lain yang memiliki
kompetensi dalam hal mengembangkan ilmu kewirausahaan
dan motivasi berwirausaha.

Education and training programs provided to both the


partners carried out in collaboration with universities and
other institutions that have competence in developing the
science of entrepreneurship and entrepreneurship motivation.

Beberapa program pendidikan dan pelatihan serta


pemagangan bagi mitra binaan antara lain:
a. Pelatihan manajerial dan kewirausahaan untuk para
mitra binaan terutama di peruntukan bagi mitra binaan
baru di setiap Kantor Cabang PT Angkasa Pura I
(Persero);
b. Pelatihan perencanaan dan pengembangan usaha
seperti Indonesia Culture Experience di Surabaya;
c. Pelatihan untuk para mitra binaan di Kantor Cabang
Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta dan Bandara Sam
Ratulangi Manado;
d. Pemagangan yang dilaksanakan oleh Mitra binaan
Kantor Cabang Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan Balikpapan, Bandara Sam Ratulangi Manado
dan Bandara Ahmad Yani Semarang;

Some education and training programs and apprenticeships


for the partners include:
a. Managerial and entrepreneurial training for the partners,
especially the designation for a newly established partners
in each Branch Office PT Angkasa Pura I (Persero);

PROGRAM PROMOSI

PROMOTION PROGRAM

Bantuan pembinaan berupa promosi dan pemasaran


dilakukan dengan mengikutsertakan mitra binaan dalam
berbagai kegiatan pameran berskala regional dan nasional.
Kegiatan pameran yang diikuti mitra binaan selama periode
2011-2015 antara lain Balikpapan Fair, Inacraft, Batam Expo,
Batik Bordir, Celebes Craft, Pasar Malam Indonesia Den
Haag Belanda, Pameran UMKM di Aman Yordania, CISMEF
China, Lifestyle Malaysia, Sanur Kretif Expo, Mataram Expo,
Import Shop Berlin, Pameran Batam Expo, Pameran Batik
Bordir, Pameran Indogreen Manado dan Pameran NTB Expo
Adapun dana hibah yang telah disalurkan untuk program
promosi/pameran mitra binaan selama periode dimaksud
sebesar Rp9.883.354.844,-.

Coaching support in the form of promotions and marketing


done by involving the partners in the various activities of
regional and national exhibitions. The exhibition followed by
the partners during the period 2011-2015 include Balikpapan
Fair, Inacraft, Batam Expo, Batik Embroidery, Craft Celebes,
Indonesia Night Market Den Haag, Netherlands, Exhibition
MSMEs in Aman Jordan, CISMEF China, Malaysia Lifestyle,
Sanur kretif Expo, Mataram Expo, Import Shop Berlin, Batam
Expo exhibition, Batik Embroidery exhibition, exhibition and
Fair Indogreen Manado NTB Expo the grant funds have been
disbursed for program promotion/trade fairs trained partners
during the period in question amounted to Rp9.883.354.844,-.

Selain mengikuti kegiatan pameran-pameran, Angkasa


Pura Airports juga membantu promosi produk mitra
binaan dengan membuka ruang pamer (display product)
di terminal bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura
Airports. Ruang pamer tersebut dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan promosi maupun eksebisi mitra binaan. Perseroan
juga melakukan kegiatan pemagangan dan studi banding
untuk para mitra binaan. Melalui kegiatan ini mitra binaan
dapat saling menukar pengalaman dalam menjalankan
usahanya, menumbuhkan ide-ide baru untuk dikembangkan
serta menambah pengetahuan yang pada akhirnya akan
meningkatkan usaha mereka.

In addition to the following activities of exhibitions, Angkasa


Pura Airports also assist in the promotion of products the
partners by opening showrooms display (product) in the
terminal airports managed by Angkasa Pura Airports. The
exhibition space can be used for promotional activities and
exhibitions trained partners. The Company is also conducting
apprenticeship and study visits to the trained partners.
Through this activity, the partners can exchange experience
in running the business, cultivate new ideas to be developed
as well as gain knowledge that will ultimately improve their
businesses.

Adapun total dana hibah yang disalurkan telah oleh Angkasa


Pura Airports untuk kegiatan pembinaan mitra binaan
sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp45.317.042.009.
Dimana sebanyak Rp45.077.156.809 masih masuk dalam
Program Kemitraan dan sebanyak Rp239.885.200,- masuk
dalam Program Bina Lingkungan.

The total grant has been disbursed by Angkasa Pura


Airports trained partners for development activities until
2015 amounted Rp45.317.042.009. Where as many as
Rp45.077.156.809 still included in the Partnership Program
and as much Rp239.885.200,- entry in the Community
Development Program.

b. Training and development planning efforts such as the


Indonesia Culture Experience in Surabaya;
c. The training for the partners in the Branch Office Adi
Sutjipto Airport in Yogyakarta and Sam Ratulangi Airport;
d. Apprenticeship carried out by trained partners Branch
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Sam
Ratulangi Airport in Manado and Ahmad Yani Airport in
Semarang;

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

461

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Penyaluran Hibah Pembinaan Mitra Binaan Sampai Dengan Juni 2015 (Masih Masuk Program Kemitraan) /
Distribution of Small Business Guidance Grant until June 2015 (Included to Partnership Program)
No.

Jenis Pembinaan
Types of Guidance

1.

Pendidikan/Pelatihan / Education/Training

2.

Pemagangan / Internship

3.

Promosi, Pameran & Pemasaran Lainnya / Promotion, Exhibition


and Other Advertisement

4.

Penelitian dan Pengembangan / Research and Development


Jumlah / Total

462

Hibah Pembinaan (Rp) / Grant (Rp)


s.d. Tahun 2014
until year 2014

Tahun 2015
Year 2015

s.d. Tahun 2015


until 2015

13.966.590.792

99.159.000

14.065.749.792

923.533.040

923.533.040

29.413.229.435

638.427.900

30.051.657.335

36.216.642

36.216.642

44.339.569.909

737.586.900

45.077.156.809

PROGRAM BIDANG PELESTARIAN ALAM

PROGRAM OF NATURAL CONSERVATION

Disamping mendukung Program Pemerintah di Bidang


Pelestarian Alam, PT Angkasa Pura I juga berkomitmen
menjadikan lingkungan sekitar Bandara menjadi lebih hijau
sejalan dengan misi Perseroan dalam mengembangkan
bandara yang ramah lingkungan. Selain penghijauan di area
sekitar Bandara dan dilingkungan masyarakat sekitar wilayah
usaha, Perseroan juga berperan aktif dalam pelestarian
alam di daerah-daerah penyangga lainnya serta menjadi
koordinator BUMN Peduli Penghijauan untuk Wilayah Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Sampai dengan tahun 2015, Perseroan
telah berpartisipasi dalam bidang pelestarian alam dengan
nilai total mencapai Rp4.436.411.209. Sedangkan selama
tahun 2015 dana yang telah disalurkan untuk bidang ini adalah
sebesar Rp177.560.000. Hal-hal yang telah dilaksanakan
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut.

Besides supporting the Government Program in the Field of


Conservation of Nature, PT Angkasa Pura I is also dedicated
to making the environment around the airport to be more
green in line with the Companys mission to develop
environmentally friendly airport. In addition to reforestation in
the area around the airport and the surrounding community
environment business areas, the Company is also actively
involved in nature conservation in areas other buffer as well
as the coordinator of BUMN Peduli Penghijauan for Region
East Nusa Tenggara Province. Until 2015, the Company has
participated in the field of nature conservation with the total
value reaching Rp4.436.411.209. While during 2015 the funds
have been channeled to this field amounted Rp177.560.000.
The things that have been implemented during 2015 are as
follows.

- Pemeliharaan tanaman BUMN Peduli di Nusa Tenggara


Timur yang merupakan kelanjutan dari program
penghijauan BUMN Peduli tahun 2012 yang dilaksanakan
di 2 tempat yaitu di Kotamadya Kupang dan Kabupaten
Timor Tengah Selatan, program ini bekerjasama dengan
beberapa BUMN dan juga Perum Perhutani dimana
dari awal pelaksanakan sampai dengan Oktober 2014
pekerjaan diserahkan kepada Perum Perhutani, namun
pada bulan November tahun 2014 pekerjaan untuk
pemeliharaan diserahkan ke PT Angkasa Pura I (Persero).
Jenis tanaman yang ditanam adalah:
Kotamadya Kupang : Pohon Cendana, Jambu Mete
dan Kemiri;
Kabupaten Timor Tengah Selatan : Pohon Cendana,
Jambu Mete dan Kemiri.
- Pemeliharaan tanaman Taman Hutan Raya Sultan Adam
Banjarmasin yang merupakan kelanjutan program
penanaman pohon tahun 2014, sehingga pada tahun
2015 masih dibutuhkan dana untuk pemeliharaan dari
tanaman tersebut;
- Penangkaran kupu-kupu di SMPN 3 biak yang bertujuan
untuk program pembelajaran bagi siswa siswi di sekolah
tersebut;
- Penanaman bibit pohon Sengon dan Pule sebanyak
11.000 bibit untuk desa bobung Yogyakarta.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Maintenance of plants BUMN Care in East Nusa Tenggara


which is a continuation of the greening program BUMN
Peduli in 2012 were carried out in two places, namely in
the Municipality of Kupang and Timor Tengah Selatan, the
program is in collaboration with some of the companies
and also Perum Perhutani which from the beginning
of full implementation until October 2014 submitted to
the work of Perum Perhutani, but in November 2014 for
maintenance work transferred to PT Angkasa Pura I
(Persero). Types of crops grown are:

From Kupang: Sandalwood Tree, Cashew and Pecan;

Central South Timor District: Sandalwood Tree,


Cashew and Pecan.
Plant maintenance Sultan Adam Forest Park Banjarmasin
which is a continuation of a tree planting program in 2014,
so in 2015 they needed funds for the maintenance of the
plant;

- Breeding butterflies in SMPN 3 breeding aimed at learning


program for students in the school;
- Planting trees and Pule Sengon 11,000 seedlings to the
village Bobung Yogyakarta.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN

DISTRIBUTION OF COMMUNITY DEVELOPMENT


FUND

Secara garis besar, penyaluran dana bina lingkungan sampai


dengan tahun 2015 tampak dalam tabel di bawah ini:

Broadly speaking, the distribution of funds for community


development up to tahun 2015 appear in the table below:

Penyaluran Dana Bina Lingkungan sampai dengan Tahun 2015 (dalam rupiah) /
Distribution of Community Development Fund until the year 2015 (in rupiah)
Jenis Bantuan
Types of Assistance

No.
1.

Bencana Alam / Natural Disaster

2.

Pendidikan & Pelatihan / Education & Training

3.

Peningkatan Kesehatan / Health Enhancement

4.

Sarana Umum / Public Facilities

5.

Sarana Ibadah / Place of Worship

6.

Pelestarian Alam / Nature Conservative

7.

Bantuan Sosial / Social Aid

8.

Hibah Pembinaan / Coaching Grants

9.

BUMN Peduli
Jumlah / Total

s.d. Tahun 2014


until Year 2014

Tahun 2015
Year 2015

s.d. Tahun 2015


until Year 2015

5.981.489.496

83.774.054

10.378.440.528

25.551.909.466

2.262.991.000

45.416.297.024

14.133.625.598

3.365.369.907

22.528.212.051

25.201.404.936

1.467.475.906

45.742.780.046

22.712.154.567

1.366.711.500

40.960.994.924

4.436.411.209

177.560.000

7.811.068.918

4.152.675.478

1.225.232.553

5.494.239.553

239.885.200

10.428.992.558

102.169.670.750

10.189.000.120

188.761.025.602

Realisasi Dana Bina Lingkungan 2011 2015 /


Realization of Community Development Fund 2011 2015
Uraian
Description
A.

Realisasi 2015
Realization 2015

DANA TERSEDIA /FUNDS AVAILABLE


a

Saldo Dana Awal / Balance of Funding

6,636

3,861

Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina / Profit Allocation of BUMN Trustees

9,286

21,789

Alokasi Dana BL dari BUMN Pembina / Allocation of funds BL from BUMN Trustees

Jasa Giro dan Bunga Deposito / Current Accounts and Deposits

Pendapatan Lain-lain / Other Incomes


Jumlah A / Total A

B.

161

47

580

16,663

25,697

PENGGUNAAN DANA / USE OF FUNDS


a

Penyaluran Bina Lingkungan / Distribution of Community Development


> BUMN Peduli

> BUMN Pembina

10,189

21,147

Subtotal / Subtotal

10,189

21,147

Beban Operasional / Operationg Expenses

Biaya Dibayar di Muka, Biaya YMH Dibayar / Prepaid Expenses, YMH fees paid
JUMLAH B / Total B

C.

RKA 2016

SALDO AKHIR (A-B) / ENDING BALANCE (A-B)

170

3,410

13,769

21,147

2,894

4,549

DESA BINAAN

GUIDED VILLAGE

Selama kurun waktu 2011-2015 Angkasa Pura Airports telah


mengembangkan beberapa desa binaan diantaranya
Desa Bobung di Jogjakarta, Desa Winetin di Manado, Desa

During the period 2011-2015 Angkasa Pura Airports has


developed several guided village including the village of
Bobung in Jogjakarta, Winetin Village in Manado, Penujak

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

463

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Penujak, Tanak Awu, dan Ketara di Lombok serta Desa


Baumata utara di Kupang, dan yang telah diresmikan oleh
Kementerian BUMN adalah Desa Bobung di DI Yogyakarta.

Village, Tanak Awu, and striking in Lombok also North


Baumata Village in Kupang, which was inaugurated by the
Ministry of BUMN, is Bobung Village in Yogyakarta.

1. DUSUN BOBUNG KECAMATAN PATUK KABUPATEN


GUNUNGKIDUL

1. BOBUNG VILLAGE PATUK SUB-DISTRICT


GUNUNGKIDUL REGENCY

Dusun Bobung termasuk ke dalam wilayah Desa Putat,


Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Saat ini Dusun Bobung dikembangkan oleh pemerintah
setempat menjadi desa wisata karena memiliki potensi
wisata yang bisa dijual kepada wisatawan baik domestik
maupun mancanegara.

464

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Bobung Village included in Putat Village area, Patuk


District, Gunung Kidul Regency, Yogyakarta. Currently
Hamlet Bobung developed by the local government into a
tourist village because it has tourism potential that can be
sold to tourists both domestic and foreign.

Ke-khas-an yang dimiliki Dusun Bobung yaitu hampir


semua warganya bermata pencaharian pokok sebagai
perajin topeng dan batik kayu, selain bertani dan
beternak hewan. Sehingga sejak tahun 2001 Pemda Kab.
Gunungkidul mencanangkan dusun ini sebagai desa
wisata kerajinan topeng dan batik kayu.

The uniqueness owned by Bobung Village is that almost


its citizens entire principal livelihood is as masks and
batik artisans of wood, in addition to farming and raising
animals. So since 2001 the local government district of
Gunungkidul declared this village as a tourist village craft
wooden masks and batik.

Dusun Bobung dipilih oleh PT Angkasa Pura I (Persero)


Bandara Adisutjipto Yogyakarta sebagai Dusun Binaan,
dikarenakan sebagai tindak lanjut pengembangan
Program Cluster yang telah digaungkan oleh
Kementerian BUMN dua tahun terakhir ini, dan dikaitkan
dengan Program Membangun Desa yang dicanangkan
Kementerian BUMN pada tahun 2012.

Bobung Vilage was selected by PT Angkasa Pura I


(Persero) Adisucipto Airport in Yogyakarta as Hamlet
Patronage, because as a follow-up development Program
Cluster that has been echoed by the Ministry of BUMNs
last two years, and is associated with the Program Village
Building, announced the Ministry of BUMNs in 2012.

Saat ini pengrajin batik kayu tidak hanya terpusat di Dusun


Bobung saja, tetapi juga berkembang di dusun sekitarnya
meliputi dusun Batur dan Gumawang. Sehingga wilayah
pembinaan desa binaan saat ini menjadi Desa Putat dan
sekitarnya.

Currently wooden batik is not only centered in the Bobung


Village alone, but also thrive in the surrounding hamlets
include Batur village and Gumawang village. So that the
region is currently coaching village built into Putat village
and its surroundings.

Perjalanan PKBL Angkasa Pura I Adisutjipto

Journey of PKBL Angkasa Pura I Adisutjipto

Pada awalnya Angkasa Pura I Adisutjipto masuk ke


Dusun Bobung melalui Program Kemitraan untuk
mengembangkan usaha pengrajin batik kayu. Seiring
dengan perkembangan, bantuan yang diberikan tidak
hanya di wilayah dusun Bobung tapi juga dusun-dusun
sekitarnya dalam bentuk Pinjaman Kemitraan, baik
untuk pengrajin batik kayu maupun pengusaha lain, dan
Bantuan Bina Lingkungan.

At first Angkasa Pura I Adisutjipto to Dusun Bobung


Partnership Program to develop the business of wooden
batik craftsmen. Along with the development, the
assistance provided not only in the region but also the
hamlet Bobung surrounding hamlets in the form of the
Partnership Loan, good for wood batik craftsmen and
other entrepreneurs, and the Community Development
Assistance.

Sampai dengan tahun 2015, terdapat 70 Mitra


Binaan dari Dusun Bobung dan sekitarnya yang telah
mendapat pinjaman dan bantuan pembinaan, dimana
17 diantaranya merupakan MB lanjutan. Sebagian besar
dari mereka yaitu sebanyak 46 pengrajin bergerak
di bidang industri, yaitu batik kayu, namun terdapat
beberapa MB yang berusaha di bidang jasa, peternakan,
perikanan dan perdagangan. Total pinjaman kemitraan
yang telah disalurkan mencapai Rp2.210.000.000,-.

Up to 2015, there were 70 Partners of Hamlet Bobung


and surrounding areas that have received loans and
development aid, of which 17 MB of which is advanced.
Most of them are as much as 46 craftsmen engaged in
the industry, namely batik wood, but there are some who
are trying MB in services, livestock, fisheries and trade.
Total lending partnerships that have been disbursed
Rp2.210.000.000,-.

Bantuan Bina Lingkungan diberikan dalam bentuk


pembangunan sarana/fasilitas umum, sarana kesehatan
dan sarana ibadah, serta bantuan dalam bidang
pendidikan dan pelestarian alam. Sampai dengan tahun
2014 bantuan Bina Lingkungan yang telah diberikan
mencapai Rp1,087 miliar.

Community Development Assistance is given in the form


of construction of infrastructure/public facilities, health
facilities and places of worship, as well as assistance in
the field of education and nature conservation. Until
2014 the Community Development assistance has been
granted reached Rp1,087 billion.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Program Kemitraan untuk Pengrajin Batik Kayu

Partnership Program for Artisans Batik Wood

Tahun 2005
PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adisutjipto
Yogyakarta mulai berkenalan dengan Desa Bobung
sejak tahun 2005 dengan menggelontorkan Pinjaman
Kemitraan pada 1 mitra binaan dengan nilai Pinjaman
yang disalurkan sebesar Rp40 juta.

Year 2005
PT Angkasa Pura I (Persero) Yogyakarta Adisucipto Airport
started to get acquainted with the Village Bobung since
2005 with the Partnership Loan poured on 1 the partners
to the value of loans disbursed Rp40 million.

Tahun 2006
Di tahun tersebut terdapat 1 mitra binaan yang mendapat
pinjaman kemitraan senilai Rp30 juta.

Year 2006
In that year there were 1 partner who received loans worth
Rp30 million partnerships.

Tahun 2009
1 Mitra Binaan yang mendapat pinjaman pada tahun
2005, merupakan Mitra Binaan yang mempunyai
kredibilitas baik sehingga pada tahun 2009 kembali
mendapat pinjaman sebesar Rp60 juta. Pada tahun 2009,
Mitra Binaan dari Dusun Bobung meningkat menjadi
3 Mitra Binaan dengan total pinjaman Rp110 juta. Pada
tahun ini diberikan kesempatan pemagangan kepada
1 pengrajin ke Bali dan Lombok.

Year 2009
1 Partners who got loans in 2005, the Partners who have
credibility so well that in 2009 again received a loan
of Rp60 million. In 2009, Partners of Hamlet Bobung
increased to 3 Partners with total loans of Rp110 million. In
this year, given the chance apprenticeship to 1 artisans to
Bali and Lombok.

Tahun 2010
Pada tahun 2010, PT Angkasa Pura I (Persero) kembali
menyalurkan pinjaman kepada 2 Mitra Binaan sebesar
Rp40 juta.

Year 2010
In 2010, PT Angkasa Pura I (Persero) back lending to 2
Partners Rp40 million.

Tahun 2011
Tahun 2011 disalurkan pinjaman kepada 6 Mitra Binaan
sebesar Rp110 juta.

Year 2011
In 2011 disbursed loans to 6 Partners of Rp110 million.

Tahun 2012
Pada tahun 2012, disalurkan Pinjaman Kemitraan
kepada 3 mitra binaan dengan nilai Pinjaman Kemitraan
sebesar Rp90 Juta. Pada tahun tersebut Angkasa Pura
mengikutkan salah satu mitra binaan dari Dusun Bobung
untuk memamerkan produk kerajinan topeng dan batik
kayu nya pada pameran CraftIna di JCC pada Bulan
Desember 2012.

Year 2012
In 2012, the Partnership Loans channeled to the three
established partners with a value amounting to Rp90
Million Loan Partnership. In that year Angkasa Pura
include one of the partners of Hamlet Bobung to showcase
products and wooden batik handicraft mask his exhibition
at JCC CraftIna in December 2012.

Tahun 2013
Pada tahun 2013, disalurkan Pinjaman Kemitraan kepada
8 mitra binaan dengan nilai Pinjaman Kemitraan sebesar
Rp205 Juta, dan mengikut sertakan satu pengrajin batik
kayu dalam pameran Batam Expo.

Year 2013
In 2013, the Partnership distributed loans to 8 trained
partners with a value amounting to Rp205 Million Loan
Partnership, and includes a wooden batik craftsman in
Batam Expo exhibition.

Tahun 2014
Tahun 2014 disalurkan pinjaman kemitraan sebesar Rp395
juta kepada 10 mitra binaan. Selain itu mitra binaan
kerajinan batik kayu diberikan kesempatan mengikuti
pemagangan di Bali.

Year 2014
2014 disbursed loans amounting to Rp395 million
partnerships to 10 trained partners. In addition the
partners of wooden batik handicraft gave the opportunity
to follow an apprenticeship in Bali.

Tahun 2015
Tahun 2015 disalurkan pinjaman kemitraan Rp110 juta
kepada 4 mitra binaan. Selain itu 1 mitra binaan kerajinan
batik kayu diberikan kesempatan mengikuti Pameran
Batam Expo. Pembinaan dalam bentuk pelatihan
manajemen dasar diberikan setiap tahunnya kepada
seluruh mitra binaan, khususnya mitra binaan tahap
pertama.

Year 2015
2015 partnership loans disbursed Rp110 million to 4
trained partners. Additionally 1 wood batik craft trained
partners are given the opportunity to follow Batam Expo
Exhibition. Guidance in the form of basic management
training is given annually to all the partners, in particular
the partners first stage.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

465

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Penyaluran Program Kemitraan Desa Binaan Putat Patuk Gunung Kidul /


Distribution of Partnership Program Guided Village Putat Patuk Gunung Kidul
No.

Sektor
Sector

1.

Sektor Industri / Industry Sector

2.

Sektor Jasa / Service Sector

3.

Sektor Perdagangan / Trading Sector

4.

Sektor Perikanan / Fisheries Sector

5.

Sektor Peternakan / Livestock Sector


Jumlah / Total

466

Jumlah (Rp)
Amount(Rp)

MB
MB

MB Lanjutan
Mb Continuation

1.550.000.000

50

11

40.000.000

435.000.000

12

75.000.000

110.000.000

2.210.000.000

70

17

Program Bina Lingkungan

Community Development Program

Tahun 2010
PT Angkasa Pura I (Persero) mulai memberikan bantuan
Bina Lingkungan kepada Dusun Bobung antara
lain pembangunan balai serba guna dengan nilai
Rp200.000.000,- yang selain berfungsi sebagai tempat
pertemuan/berkumpulnya warga juga sebagai tempat
display produk mitra binaan pada acara-acara tertentu.

Year 2010
PT Angkasa Pura I (Persero) began providing assistance
to the village Community Development Bobung among
others the construction of multipurpose hall with
Rp200,000,000 value, - which functions as a meeting/
gathering of citizens as well as a product display trained
partners on certain occasions.

Untuk melengkapi keberadaan balai tersebut diberikan


bantuan senilai Rp60.000.000,- untuk pembangunan
kamar mandi dan toilet.

To complement the hall were given assistance worth


Rp60.000.000, - for the construction of bathrooms and
toilets.

Tahun 2011
PT Angkasa Pura I (Persero) kembali memberikan
bantuan senilai Rp75.000.000,- untuk pembangunan
gapura menuju jalan masuk Dusun Bobung berikut
pengaspalan jalan.

Year 2011
PT Angkasa Pura I (Persero) provide assistance amounting
to Rp75,000,000,- for the construction of the entrance
gate to the village following Bobung road paving.

Tahun 2012
Mengingat kebutuhan akan pelayanan kesehatan juga
diperlukan di Dusun Bobung khususnya dan Desa Putat
pada umumnya, maka pada tahun 2012 PT Angkasa Pura
I kembali memberikan bantuan senilai Rp230.978.000,untuk pembangunan Poskesdes dan pembuatan talud air.

Year 2012
Given the need for health services are also needed in
Village of Putat Bobung particular and in general, then
in 2012 PT Angkasa Pura I provide assistance worth
Rp230.978.000,- for the development and manufacture
talud Poskesdes water.

Sedangkan untuk melengkapi fasilitas sarana ibadah


di dusun tersebut akan disalurkan bantuan senilai
Rp25.000.000,- untuk pembangunan Sarana Ibadah.

Meanwhile, to complete the infrastructure facilities


in the hamlet of worship will be disbursed aid worth
25,000,000,- for the construction of religious facilities.

Tahun 2013
Untuk membantu para pengrajin batik kayu mendapatkan
bahan baku kayu, serta untuk menjaga kelestarian alam di
wilayah Desa Putat, diberikan bantuan 16.200 bibit pohon
sengon dan pule senilai Rp106,9 juta. Selain itu untuk
meningkatkan kenyamaan pengguna dan pengunjung
balai serbaguna, diberikan bantuan untuk pembuatan
instalasi air bersih senilai Rp33,9 juta. Bantuan untuk
pendidikan diberikan kepada PAUD senilai Rp20 juta.

Year 2013
To help the wood batik craftsmen in obtaining raw
material, as well as to the preservation of nature in Putat
Village, assistance sengon 16,200 tree seedlings and
bark worth Rp106,9 million. In addition to improving the
convenience of users and visitors banquet hall, assistance
for the installation of clean water worth Rp33,9 million.
Assistance to be given to early childhood education
amounted Rp20 million.

Tahun 2014
Bantuan untuk penyelesaian talud penahan bangunan
gedung serbaguna kembali diberikan berikut dengan
pembangunan gerai bagi pengrajin di sekitar lahan
gedung serbaguna senilai Rp336 juta.

Year 2014
Assistance for the completion of the retaining
embankments multipurpose building was again granted
following the construction of outlets for artisans around
the multipurpose building land worth Rp336 million.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Tahun 2015
Selama Tahun 2015 CSR Angkasa Pura I Yogyakarta
telah menyalurkan dana Program Bina Lingkungan
Kepada Desa Binaan Putat Patuk, Gunungkidul sebesar
Rp50.598.000 untuk Pemberian Bibit Pule dan Sengon
dengan rincian sebagai berikut.
- Bibit Pule 5.500 Batang
- Bibit Sengon 5.500 Batang

Laporan Keuangan
FInancial Report

Year 2015
During the 2015 CSR Angkasa Pura I Yogyakarta has
disbursed Community Development Program Patronage
To Putat Patuk Village, Gunung by Rp50.598.000 for
Giving Seed Pule and Sengon with details as follows.
-
-

Seed Pule 5500 Batang


Seed Sengon 5500 Batang

Penyaluran Program Kemitraan Desa Binaan Putat Patuk Gunung Kidul /


Distribution of Community Development Village Built of Putat Patuk Gunung Kidul
No.

Sektor
Sector

1.

Pendidikan /
Education

2.

Sarana
Umum /
Public
Facilities

3.

Sarana
Ibadah /
Place of
Worship

4.

Kesehatan /
Health

5.

2010
Juml.
Amount

260,00

Ket.
Desc.

Pemb. balai
pertemuan,
kamar mandi
dan toilet /
Construction
of meeting
hall, bathroom
and toilet

2011
Juml.
Tot.

75,00

Ket.
Desc.

2012
Juml.
Amount

2013
Ket.
Desc.

Perbaikan
jalan dan
gapura /
Repair of
roads and
archway

25,00

230,98

20,00

Bantuan
sarana
belajar
mengajar
PAUD/ Help
learning
facilities
ECD

33,95

Pengadaan
instalasi air
bersih/
Procurement
and
installation of
clean water

75,00

Juml.
Amount

Ket.
Desc.

2015
Juml.
Amount

Ket.
Desc.

Total
Amount

20,00

336,00

Pemb. talud
jalan /
Construction
of road
embankments

368,95

25,00

Balai
pengobatan/
Clinic

230,98

106,92

260,00

2014
Ket.
Desc.

Perbaikan
sarana
ibadah/
Repair
facilities of
worship

Pelestarian
Alam /
Nature
Conservation

Jumlah / Total

Juml.
Amount

255,98

2. DESA BINAAN PENUJAK, TANAK AWU, DAN KETARA


Selayang Pandang Desa Penujak, Tanak Awu, dan
Ketara

Bantuan
16.200 bobot
kayu pule
dan sengon/
16,200 aid
weight pule
wood and
sengon

160,87

50,60

336,00

50,60

Bantuan
11.000 bibit
Pohon Sule
dan Pohon
Sengon/
Help
11,000
saplings
of Pule
Trees and
Sengon
Tree

157,52

802,44

2. THE VILLAGE GUIDANCE OF, TANAK AWI, AND

KETARA

Overview of Penujak Village, Tanak Awu, and Ketara

Desa Penujak, Tanak Awu, dan Ketara masuk dalam


wilayah Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan 3 (tiga) desa
yang terletak berdekatan dengan Bandara Internasional
Lombok Praya. Mata pencaharian warga 3 (tiga) desa
tersebut yaitu sebagai petani karena sebagian besar
wilayahnya masih merupakan lahan pertanian. Selain
petani, banyak juga warga bermata pencaharian
sebagai tenaga kerja luar negeri, pedagang kelontong,
peternak, pengrajin gerabah, dan lain sebagainya.

Penujak village, Tanak Awu, and Ketara include in the


District of Pujut Central Lombok West Nusa Tenggara
province, is three (3) villages located adjacent to Praya
Lombok International Airport. The livelihoods of the
residents of 3 (three) the village is a farmer for most of its
territory is still an agricultural land. In addition to farmers,
many residents livelihood as overseas labor, grocer,
farmer, artisan pottery, and so forth.

Desa Penujak, Tanak Awu, dan Ketara dipilih PT Angkasa


Pura I (Persero) Bandara Internasional Lombok Praya
sebagai Desa Binaan sebagai tindak lanjut Program

Penujak village, Tanak Awu, and striking selected PT


Angkasa Pura I (Persero) Praya Lombok International
Airport as the Village Patronage as follow-up programs

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

467

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Membangun Desa


yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN pada tahun
2012. Selain hal tersebut, pemilihan juga berdasarkan
kepada letak 3 (tiga) desa tersebut yang berdekatan
dengan Bandara Internasional Lombok Praya.

of State Owned Enterprises (SOEs) Village Building staged


by the Ministry of SOEs in 2012. In addition to this, the
selection is also based on the location of the three (3)
villages adjacent to Praya Lombok International Airport.

Perjalanan PKBL Angkasa Pura I Lombok Praya

Angkasa Pura I PKBL Journey Lombok Praya

Sejak tahun 2012 PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara


Internasional Lombok Praya telah memberikan
pembinaan dan bantuan kepada penduduk di Desa
Penujak, Tanak Awu, dan Ketara melalui Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan yang di lakukan oleh PT
Angkasa Pura I (Persero) meliputi pemberian pinjaman
dengan jasa administrasi rendah sebesar 6% pertahun
bagi masyarakat dengan usaha kecil. Program Bina
Lingkungan yang telah dilakukan antara lain memberikan
bantuan melalui program pembangunan sarana ibadah,
sarana dan prasarana umum, peningkatan kesehatan,
peningkatan pendidikan, pelestarian alam dan bantuan
sosial bagi masyarakat 3 (tiga) desa lingkar Bandar
Udara Internasional Lombok praya.

Since 2012 PT Angkasa Pura I (Persero) Praya Lombok


International Airport has provided guidance and
assistance to the population in the village Penujak, Tanak
Awu, and striking through the Partnership Program
and Community Development (PKBL). PT Angkasa Pura
will undertake partnership Program and Community
Development (PKBL) I (Persero) includes providing loans
with low administrative services at 6% per year for people
with small businesses. Community Development Program
that has been carried out, among others, provides
assistance through development programs of religious
facilities, public facilities and infrastructure, improving
health, improving education, environmental protection
and social assistance to the community three (3) villages
around Lombok International Airport praya.

Pemberian bantuan bagi masyarakat lingkar bandara


dalam pembangunan sarana ibadah antara lain
pembangunan atau renovasi masjid dan mushola.
Pemberian dana untuk sarana dan prasarana umum
meliputi membangunan jembatan, pembangunan fasilitas
umum bagi masyarakat sekitar dan pembangunan
sarana dan prasarana desa. Pemberian bantuan dalam
peningkatan kesehatan meliputi program puskesmas
keliling, pembangunan poskesdes dan pembangunan
STBM bagi masyarakat lingkar bandara. Pemberian
bantuan dalam peningkatan pendidikan yaitu pemberian
beasiswa bagi siswa kurang mampu. Pemberian bantuan
sosial meliputi program pemberian sembako gratis bagi
masyarakat kurang mampu saat mendekati hari raya.

Providing assistance to communities around the airport


in the construction of places of worship include the
construction or renovation of mosques and prayer.
Provision of funds for public facilities and infrastructure
include building bridges, construction of public facilities
for the local community and infrastructure development
for the village. Provision of assistance in health
improvement programs includes mobile health clinics,
construction and development of village health posts
(post kesehatan desa/poskesdes), development of STBM
for communities around the airport. Providing assistance
in the improvement of education namely providing
scholarships for underprivileged students. Provision of
social assistance includes a program providing free food
for the poor when approaching feast.

Program Kemitraan di Desa Tanak, Awu, Ketara


dan Penujak

Partnership Program in the Village of Tanak, Awu,


Ketara and Penujak

Tahun 2012
PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Lombok Praya
menyalurkan Pinjaman Kemitraan pada 25 mitra binaan
dengan nilai Pinjaman yang disalurkan sebesar Rp572,5
juta. Sebagian Mitra Binaan bergerak dalam sektor jasa,
peternakan, perikanan dan perdagangan.

Year 2012
PT Angkasa Pura I (Persero) Praya Lombok Airport
Partnership Loan channel at 25 the partners to the value of
loans disbursed amounted Rp572,5 million. Most Partners
engage in the services, farming, fishing and trade sectors.

Penyaluran Program Kemitraan Desa Ketara, Tanak Awu, Penunjak Tahun 2012 /
Channeling Partnership Program Ketare Village, Tanak Awu, Penujak Year 2012
No.

468

Sektor
Sector

1.

Industri / Industries

2.

Perdagangan / Trade

3.

Pertanian / Farming

Ketara
Jumlah
Amount
125.000.000

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tanak Awu
MB
MB
5

Penujak

Jumlah
Amount

MB
MB

Jumlah
Amount

MB
MB

60.000.000

40.000.000

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

No.

Ketara

Sektor
Sector

4.

Peternakan / Livestock

5.

Perkebunan / Plantation

6.

Perikanan / Fisheries

7.

Jasa / Service

8.

Lainnya / Others

Jumlah
Amount

Jumlah / Total

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Tanak Awu
MB
MB

Penujak

Jumlah
Amount

MB
MB

Jumlah
Amount

MB
MB

245.000.000

25.000.000

7.500.000

30.000.000

30.000.000

10.000.000

400.000.000

14

115.000.000

57.500.000

Penyaluran Program Bina Lingkungan Desa Ketara, Tanak Awu, Penunjak Tahun 2012 /
The Distribution of the Community Development Program Ketare Village, Tanak Awu, Penujak Year 2012
Sektor
Sector

No.
1.

Bencana Alam / Natural Disaster

2.

Pendidikan / Education

3.

Kesehatan / Health

4.

Prasarana dan Sarana Umum / Public Infrastructure and


Facilities

5.

Sarana Ibadah / Place of Worship

6.

Pelestarian Alam / Nature Conservative

7.

Sosial Pengentasan Kemiskinan / Social Poverty

8.

Lainnya / Others

Ketara

Tanak Awu

Penujak

Jumlah
Amount

Jumlah
Amount

Jumlah
Amount

107.500.000

50.000.000

94.500.000

60.000.000

55.000.000

240.000.000

50.000.000

Jumlah / Total

66.200.000

397.500.000

Tahun 2013
Pada tahun 2013 PT Angkasa Pura I (persero) Bandara
Internasional Lombok Praya menyalurkan pinjaman
kemitraan kepada 16 Mitra Binaan dengan nilai pinjaman
yang disalurkan sebesar Rp400 juta. Sebagian mitra
binaan bergerak di bidang perdagangan, peternakan
dan jasa.

110.000.000

215.700.000

Year 2013
In 2013 PT Angkasa Pura I (Persero) Praya Lombok
International Airport lending partnership to 16 Partners
with the value of loans disbursed Rp400 million. Most of
the partners engaged in trading, farming and services.

Penyaluran Program Kemitraan Desa Ketara, Tanak Awu, Penunjak Tahun 2013 /
Channeling Partnership Program of Ketare Village, Tanak Awu, Penujak Year 2013
No.

Sektor
Sector

1.

Industri / Industries

2.

Perdagangan / Trade

3.

Pertanian / Farming

4.

Peternakan / Livestock

5.

Perkebunan / Plantation

Ketara
Jumlah
Amount

Tanak Awu
MB
MB

Jumlah
Amount

Penujak
MB
MB

Jumlah
Amount

MB
MB

75.000.000

222.500.000

10

57.500.000

25.000.000

20.000.000

6.

Perikanan / Fisheries

7.

Jasa / Service

8.

Lainnya / Others

100.000.000

222.500.000

10

77.500.000

Jumlah / Total

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

469

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Penyaluran Program Bina Lingkungan Desa Ketara, Tanak Awu, Penunjak Tahun 2013 /
The Distribution of the Community Development Program of Ketare Village, Tanak Awu, Penujak Year 2013
Sektor
Sector

No.

Ketara

Tanak Awu

Penujak

Jumlah
Amount

Jumlah
Amount

Jumlah
Amount

1.

Bencana Alam / Natural Disaster

2.

Pendidikan / Education

3.

Kesehatan / Health

4.

Prasarana dan Sarana Umum / Public Infrastructure and


Facilities

175.236.600

201.830.200

17.827.700

5.

Sarana Ibadah / Place of Worship

45.000.000

40.000.000

60.000.000

6.

Pelestarian Alam / Nature Conservative

7.

Sosial Pengentasan Kemiskinan / Social Poverty

8.

Lainnya / Others
220.236.600

241.830.200

77.827.700

Jumlah / Total

Tahun 2014
Pada tahun 2014 PT Angkasa Pura I (persero) Bandara
Internasional Lombok Praya menyalurkan pinjaman
kemitraan kepada 9 Mitra Binaan dengan nilai pinjaman
yang disalurkan sebesar Rp180 juta. Sebagian mitra
binaan bergerak di bidang perdagangan, peternakan
dan jasa.

Year 2014
In 2014 PT Angkasa Pura I (Persero) Praya Lombok
International Airport lending partnership to 9 Partners
with the value of outstanding loans amounting to Rp180
million. Most of the partners engaged in trading, farming
and services.

Pembinaan dalam bentuk pelatihan manajemen dasar


diberikan setiap tahunnya kepada seluruh mitra binaan,
khususnya mitra binaan tahap pertama.

Guidance in the form of basic management training


is given annually to all the partners, in particular the
partners first stage.

Penyaluran Program Kemitraan Desa Ketara, Tanak Awu, Penunjak Tahun 2014 /
Channeling Partnership Program of Ketara Villagee, Tanak Awu, Penujak Year 2014

No.
1.

Sektor
Sector
Industri / Industries

Jumlah
Amount
-

Tanak Awu

Penujak

MB
MB

Jumlah
Amount

MB
MB

Jumlah
Amount

MB
MB

25.000.000

2.

Perdagangan / Trade

60.000.000

40.000.000

3.

Pertanian / Farming

4.

Peternakan / Livestock

30.000.000

5.

Perkebunan / Plantation

6.

Perikanan / Fisheries

7.

Jasa / Service

25.000.000

8.

Lainnya / Others

30.000.000

110.000.000

40.000.000

Jumlah / Total

470

Ketara

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Penyaluran Program Bina Lingkungan Desa Ketara, Tanak Awu, Penunjak Tahun 2014 /
The Distribution of the Community Development Program of Ketare Village, Tanak Awu, Penujak Year 2014
Sektor
Sector

No.

Ketara

Tanak Awu

Penujak

Jumlah
Amount

Jumlah
Amount

Jumlah
Amount

1.

Bencana Alam / Natural Disaster

2.

Pendidikan / Education

3.

Kesehatan / Health

4.

Prasarana dan Sarana Umum / Public Infrastructure and


Facilities

10.000.000

115.000.000

10.000.000

5.

Sarana Ibadah / Place of Worship

25.000.000

47.500.000

50.000.000

6.

Pelestarian Alam / Nature Conservative

7.

Sosial Pengentasan Kemiskinan / Social Poverty

42.500.000

10.000.000

60.000.000

183.020.000

59.924.800

Jumlah / Total

77.500.000

415.444.800

120.000.000

Tahun 2015
Pada tahun 2015 PT Angkasa Pura I (persero) Bandara
Internasional Lombok Praya menyalurkan pinjaman
kemitraan kepada 9 Mitra Binaan dengan nilai pinjaman
yang disalurkan sebesar Rp180 juta. Sebagian mitra
binaan bergerak di bidang perdagangan, peternakan
dan jasa.

Year 2015
In 2015, PT Angkasa Pura I (Persero) Praya Lombok
International Airport lending partnership to 9 Partners
with the value of outstanding loans amounting to Rp180
million. Most of the partners engaged in trading, farming
and services.

Pembinaan dalam bentuk pelatihan manajemen dasar


diberikan setiap tahunnya kepada seluruh mitra binaan,
khususnya mitra binaan tahap pertama.

Guidance in the form of basic management training


is given annually to all the partners, in particular the
partners first stage.

Penyaluran Program Kemitraan Desa Ketara, Tanak Awu, Penunjak Tahun 2015 /
Channeling Partnership Program Striking Village, Tanak Awu, Penunjak Year 2015
No.

Sektor
Sector

1.

Industri / Industries

2.

Perdagangan / Trade

Ketara
Jumlah
Amount

Tanak Awu
MB
MB

Jumlah
Amount

Penujak
MB
MB

Jumlah
Amount

MB
MB

35.000.000

20.000.000

15.000.000

3.

Pertanian / Farming

4.

Peternakan / Livestock

5.

Perkebunan / Plantation

6.

Perikanan / Fisheries

7.

Jasa / Service

8.

Lainnya / Others
Jumlah / Total

25.000.000

60.000.000

20.000.000

15.000.000

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

471

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Penyaluran Program Bina Lingkungan Desa Ketara, Tanak Awu, Penunjak Tahun 2015 /
The Distribution of the Community Development Program of Ketara Village, Tanak Awu, Penujak Year 2015
Sektor
Sector

No.
1.

Bencana Alam / Natural Disaster

2.

Pendidikan / Education

3.

Kesehatan / Health

4.

Prasarana dan Sarana Umum / Public Infrastructure and


Facilities

5.

Sarana Ibadah / Place of Worship

6.

Pelestarian Alam / Nature Conservative

7.

Sosial Pengentasan Kemiskinan / Social Poverty


Jumlah / Total

3. DESA WUSA, WINETIN, PATOKAAN, KIMA BAJO

472

Ketara

Tanak Awu

Penujak

Jumlah
Amount

Jumlah
Amount

Jumlah
Amount

8.467.746

18.467.746

8.064.520

10.000.000

10.000.000

48.001.020

38.001.020

47.863.020

56.468.766

66.468.766

65.927.540

3. WUSA, WINETIN, PATKAAN, KIMA BAJO VILLAGE

Program BUMN Membangun Desa yang yang


dilaksanakan oleh Bandara Sam Ratulangi Manado
dimulai pada tahun 2011, dengan memfasilitasi 1 (satu)
unit bangunan MCK yang terdiri dari 2 (dua) bilik mandi,
dan 2 (dua) bilik kakus di wilayah Desa Kima Bajo,
Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.

BUMN Program Building Village which is implemented


by the Sam Ratulangi Airport in Manado started in 2011,
by facilitating the one (1) unit building MCK consisting
of 2 (two) shower cubicle, and two (2) cubicle latrines in
the village of Kima Bajo, District Wori, North Minahasa
regency.

Pada saat itu pembangunan MCK di Desa Kima Bajo,


Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, didasarkan
atas permohonan warga dengan pertimbangan bahwa
wilayah Desa Kima Bajo merupakan daerah pesisir
pantai, yang warganya banyak yang belum memiliki
fasilitas jamban keluarga. Disamping itu wilayah udara
Desa Kima Bajo pada saat itu merupakan jalur pesawat
yang akan mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado.

At that time the construction of public toilets in the village


of Kima Bajo, Wori District, North Minahasa Regency,
based on the request of citizens on the basis that the
Village area Kima Bajo is a coastal area, which many
citizens who do not have family toilet facilities. Besides,
airspace Desa Kima Bajo at that time the aircraft will land
lines at Sam Ratulangi Airport.

Pada tahun 2012, difasilitasi oleh PT Askes (Persero) selaku


Koordinator BUMN Pembina PKBL di wilayah Propinsi
Sulawesi Utara, diadakan Rapat Koordinasi Program
BUMN Membangun Desa, yang mengharuskan seluruh
BUMN yang ada di wilayah koordinasinya melaksanakan
Program tersebut. Hasil Rapat Koordinasi diputuskan
setiap BUMN melaksanakan Program membangun Desa
di sekitar wilayah kerjanya.

In 2012, facilitated by PT Askes (Persero) as the Coordinator


of SOE Pembina Partnership in North Sulawesi province,
held a Coordination Meeting SOE Village Building
Program, which requires all state-owned enterprises in
the region to implement the coordination of the program.
The results of each SOE Coordination Meeting decided
to implement programs to build the village around work
areas.

PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi


Manado, yang berlokasi di sebagian wilayah Kecamatan
Mapanget, Kota Manado dan sebagian wilayah
Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara
mendapatkan lokasi untuk Program BUMN Membangun
Desa di dua Desa, yaitu:
1. Desa Winetin, Kecamatan Talawaan, Kota Manado;
2. Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Kota Manado.

PT Angkasa Pura I (Persero) Sam Ratulangi Airport


in Manado, which are located in most of the District of
Mapanget, Manado City and most of the District of
Talawaan, North Minahasa regency obtain the location
for the Village Building Program SOEs in two Villages,
namely:
1. Winetin Village, District Talawaan, Manado City;
2. WUSA Village, District Talawaan, Manado.

Landasan pacu pesawat Bandara Sam Ratulangi


Manado, sebagian terletak di wilayah Desa Wusa dan
Desa Winetin, sehingga penetapan Desa Wusa dan Desa
Winetin sebagai Desa Binaan PT Angkasa Pura I (Persero)
Bandara Sam Ratulangi Manado tepat sasaran.

Runway Sam Ratulangi Airport in Manado, mostly located


in the village area of the WUSA and Winetin village, so that
the determination of the WUSA and Village Winetin village
as village Patronage PT Angkasa Pura I (Persero) Sam
Ratulangi Airport in Manado on target.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Tahun 2012
Tahun 2012, kegiatan yang dilaksanakan oleh Bandara
Sam Ratulangi Manado dalam rangka Program BUMN
Membangun Desa, yaitu:
1. Desa Winetin,
Pembangunan Rumah Gilingan Padi beserta fasilitas
mesin giling padi serta kelengkapannya. Hal ini
dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa sebagian
besar mata pencaharian warga Desa Winetin adalah
petani.
2. Desa Wusa,
Pembangunan
Drainage/Saluran
Air,
untuk
mengatasi pembuangan air warga dan musim
penghujan yang selalu menyebabkan air tergenang
di jalan-jalan.

Year 2012
In 2012, the activities carried out by the Sam Ratulangi
Airport in Manado in order SOE Village Building Program,
namely:
1. Village Winetin,
Rice mill house construction and facilities as well as
the completeness of rice milling machines. This is
done with the consideration that the majority of the
village residents Winetin livelihoods are farmers.

Selain di Desa Winetin dan Wusa, Bandara Sam Ratulangi


Manado melihat kebutuhan warga di Desa Patokaan,
Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara
akan kebutuhan MCK penting sekali mengingat sanitasi
warga di Desa Patokaan kurang memadai. Sehingga
Bandara Sam Ratulangi Manado pada tahun yang sama
memberikan bantuan pembangunan MCK sebanyak 4
(empat) unit di Desa Patokaan tersebut. Masing-masing
MCK terdiri dari 2 (dua) bilik mandi dan 2 (dua) bilik kakus.

In addition to the village Winetin and WUSA, Sam Ratulangi


Airport in Manado look at the needs of residents in the
village Patokaan, District Talawaan, North Minahasa
regency will need MCK it is important to remember
sanitation residents in the village Patokaan inadequate.
So the Sam Ratulangi Airport in the same year provides
development assistance MCK four (4) units in the Patokaan
village. Each toilet consists of 2 (two) shower cubicle and 2
(two) toilet cubicle.

Tahun 2013
Tahun 2013, sebagai kelanjutan Program BUMN
Membangun Desa, di Desa Winetin dan Desa Wusa,
Bandara Sam Ratulangi Manado memberikan bantuan
berupa:
1. Desa Winetin,
Pemagaran sekeliling Gedung Penggilingan Padi,
yang pembangunannya gedung nya dilaksanakan
pada tahun 2012. Tujuan Pemagaran ini untuk
membatasi wilayah jemur padi/lantai jemur
dari binatang-binatang yang masuk yang akan
menyebabkan kotornya lantai jemur tersebut.

Year 2013
In 2013, as a continuation of BUMNs Village Building
Program, in the Village and Village Winetin WUSA, Sam
Ratulangi Airport in Manado donated:

Selain
melaksanakan
Pemagaran
Gedung
Penggilingan Padi, pada tahun yang sama Bandara
Sam Ratulangi merealisasikan Drainage/Saluran
air di Desa Winetin. Saluran Drainage yang dibuat
menghubungkan drainage warga di sekitar desa
dengan drainage induk Bandar Udara, sehingga
air dapat mengalir dari Desa Winetin ke saluran
drainage bandara sehingga tidak terjadi genangan
air di Desa Winetin.
2. Desa Wusa,
Melaksanakan renovasi Balai Pertemuan Warga
di Desa Wusa, berupa pengerasan lantai dengan
keramik, mengingat Balai Pertemuan Warga di
Desa Wusa masih berlantai tanah. Balai Pertemuan
Warga tersebut digunakan oleh warga untuk kegiatan
Posyandu, Pernikahan, Ibadah dan lain sebagainya.

In addition to implementing Fencing Rice Milling


Building, on the same year Sam Ratulangi Airport
realizing Drainage in the village Winetin. Drainage
channels made connecting drainage residents around
the village with mains drainage airport, so the water
can flow from the village Winetin drainage channel to
the airport so there is no stagnant water in the village
Winetin.

2. Village WUSA,
Construction of Drainage to overcome water disposal
residents and the rainy season, which always leads to
stagnant water in the streets.

1. Village Winetin,
Rice Milling fencing around the building, on which
construction of his house was carried out in 2012.
The aim of this fencing is to limit the scope of paddy
drying/drying floor of the animals that enter that will
lead to the drying floor dirty.

2. Village WUSA,
Residents carrying out renovations at the Village Hall
on WUSA, such as hardening of the floor with ceramic,
given Residents in the Village Hall on WUSA was still
a dirt floor. Residents meeting hall was used by the
residents for Posyandu activities, marriage, worship
and so forth.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

473

Profil Perusahaan
Company Profile

474

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Tahun 2014
Tahun 2014, Bandara Sam Ratulangi Manado melanjutkan
Program BUMN Membangun Desa, sebagai berikut.
1. Desa Winetin,
Melakukan Renovasi Poskesdes yang selama ini tidak
digunakan dikarenakan tidak terawat dan rusak.
Renovasi yang dilaksanakan terdiri dari pemasangan
paving blok di halaman depan, pengecatan ulang,
perbaikan atap-atap yang bocor, penggantian
plafon, pemasangan listrik, serta fasilitas air bersih.

Year 2014
In 2014, Sam Ratulangi Airport in Manado continues
BUMN Village Building Program, as follows.
1. Village Winetin,
Doing renovation Poskesdes that have not been used
due to poorly maintained and damaged. Renovations
were carried out consisted of the installation of paving
blocks in the front yard, repainting, repairing leaky
roofs, replacement of ceiling, electrical installation, as
well as clean water facilities.

Dengan dilaksanakannya renovasi Poskesdes ini,


maka kegiatan Posyandu yang selama ini dilakukan di
rumah salah satu warga, dialihkan pelaksanaannya
di Poskesdes. Selain itu hal ini menunjang kegiatan
Program Pelayanan Kesehatan Keliling PT Angkasa
Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi Manado
untuk meningkatkan kesehatan warga khususnya Ibu,
bayi dan balita.
2. Desa Wusa,
Sebagai kelanjutan pemasangan Keramik di Balai
Pertemuan Warga di Desa Wusa, dilaksanakan
renovasi lanjutan berupa pengerasan dinding dan
pengecatannya serta pembuatan fasilitas air bersih
untuk Balai Pertemuan Warga tersebut sehingga
dapat mendukung acara-acara warga dengan lebih
sempurna.

With the implementation of this Poskesdes renovation,


the Posyandu activities that have been carried out in
the house of one resident, shifted its implementation
in Poskesdes. In addition, it is supporting the activities
of Mobile Health Care Program PT Angkasa Pura
I (Persero) Sam Ratulangi Airport in Manado to
improve the health of particularly mothers, babies
and toddlers.
2. Village WUSA,
As a continuation of the installation Ceramics Hall
on Village Residents in the WUSA, implemented
an advanced form of hardening of the renovation
and painting, also the manufacture of clean water
facilities to the citizens meeting hall that can support
events with more perfect citizens.

Tahun 2015
Tahun 2015, Bandara Sam Ratulangi Manado melanjutkan
Program BUMN Membangun Desa, dengan memberikan
bantuan sebagai berikut.
1. Desa Winetin,
Fasilitas Posyandu berupa 5 (lima) meja pelayanan
warga dan 50 (lima puluh) kursi warga untuk
mendukung Program Pelayanan Kesehatan Keliling,
serta 2 (dua) buah tenda sebagai tempat warga
untuk menunggu pada saat kegiatan Posyandu
dilaksanakan.
2. Desa Wusa,
Fasilitas Posyandu berupa 5 (lima) meja pelayanan
warga dan 50 (lima puluh) kursi warga untuk
mendukung Program Pelayanan Kesehatan Keliling.

Year 2015
In 2015, Sam Ratulangi Airport in Manado continues
BUMN Village Building Program, to provide assistance as
follows.
1. Village Winetin,
IHC facilities in the form of five (5) resident service
desk and 50 (fifty) seats citizens to support the Mobile
Health Care Program, as well as two (2) pieces of
tents as a citizen to wait during Posyandu activities
implemented.

Program BUMN Membangun Desa yang dilaksanakan


Bandara Sam Ratulangi Manado, disamping Program
Pembangunan Fisik dan Fasilitas seperti tersebut diatas,
diberikan juga bantuan-bantuan untuk masing-masing
Desa Binaan sebagai berikut.
1. Paket Ramadhan Karim, berupa paket bahan pokok
gratis yang terdiri dari beras, minyak goreng dalam
kemasan, gula pasir, dan bahan pelengkap lainnya
sejak tahun 2013 sampai dengan 2015;
2. Paket Berbagi Kasih, berupa paket bahan pokok
gratis yang terdiri dari beras, minyak goreng dalam
kemasan, gula pasir, dan bahan pelengkap lainnya
pada tahun 2013.
3. Bantuan Peralatan Sekolah berupa tas, buku-buku
dan alat-alat tulis, kaos dan celana serta sepatu olah
raga sejak tahun 2014 sampai dengan 2015.

Village Building BUMN Program implemented by Sam


Ratulangi Airport in Manado, in addition to Physical
Development Program and facilities as mentioned above,
are also given assistance to each village Patronage as
follows.
1. Package Ramadan Karim, a package of free
basic material which consists of rice, cooking oil in
containers, sugar, and supplementary material eat it
since the year 2013 to 2015;
2. Package Sharing Love, a package of free basic
material, which consists of rice, cooking oil in
containers, sugar, and supplementary material, eat it
in 2013.
3. Educational Equipment Assistance in the form of bags,
books and stationeries, shirts and pants and sports
shoes since 2014 up to 2015.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

2. Village Wusa,
IHC facilitate in the form of five (5) resident service
desk and 50 (fifty) seats citizens to support the Mobile
Health Care Program.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

4. Program Pelayanan Kesehatan Keliling di masingmasing Posyandu sejak bulan Juni 2015.

4. DESA BAUMATA UTARA KUPANG

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

4. Mobile Health Services Program in each Posyandu


since June 2015.

4. VILLAGE OF NORTH BAUTAMA KUPANG

Desa Baumata Utara merupakan salah satu desa binaan


PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara El Tari Kupang yang
sampai saat ini masih terus dikembangkan. Sebagai salah
satu desa binaan yang sudah digarap oleh PT Angkasa
Pura I (Persero) sejak tahun 2013 beragam program
binaan sudah dilaksanakan di desa ini diantaranya, di
bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, dan sarana
prasarana umum.

North Baumata village is one of the village built PT


Angkasa Pura I (Persero) El Tari Kupang Airport which is
still being developed. As one of the partner villages that
have been produced by PT Angkasa Pura I (Persero) since
2013 diverse target program already implemented in this
village of which, in the fields of education, social welfare,
and public infrastructure.

Manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk


masyarakat terus diberikan apalagi, Desa Baumata Utara
masuk dalam wilayah operasi perusahaan dan lokasinya
berbatasan langsung dengan daerah lingkungan kerja
bandara, sehingga menjadi salah satu daerah sasaran
program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
PT Angkasa Pura I (Persero). Salah satu bentuk komitmen
dari PT Angkasa Pura I (Persero) yakni:

The benefits of social, economic, and environment


continues to be given to the public especially, the village
of North Baumata included in the companys operations
and its location directly adjacent to the working area
airports, making it one of the targets of the program of
corporate social responsibility (CSR) PT Angkasa Pura I
(Persero). One of the commitments of PT Angkasa Pura I
(Persero), namely:

Tahun 2013
Tahun 2013 disalurkan bantuan paket sembako Natal
senilai Rp48.300.000,-.

Year 2013
In 2013 an aid worth Rp48.300.000 was disbursed in a
form of Christmas food packages.

Tahun 2014
Tahun 2014 disalurkan bantuan berupa pembangunan
sarana dan prasarana umum berupa menara tampungan
air dan saluran irigasi senilai Rp398.681.819,-. Bantuan
tersebut diberikan dengan harapan daerah persawahan
yang ada di desa tersebut mendapat irigasi yang baik
sehingga masa tanam yang tadinya hanya satu tahun
sekali dapat meningkat menjadi dua kali dalam satu
tahun.

Year 2014
In the year of 2014 channeled aid of public facilities and
infrastructure development are in the form of tower water
storage and irrigation channels worth Rp398.681.819,-.
The assistance is given with the expectation that the
rice fields in the village got a good irrigation so that
the planting season that had only once a year can be
increased to twice a year.

Selain bantuan saluran irigasi, PT Angkasa Pura I


(Persero) pada tahun 2014 juga menyalurkan bantuan
sektor pengentasan kemiskinan berupa pembangunan
kandang dan pembesaran sapi senilai Rp57.092.714,-.

In addition to the help of irrigation channels, PT Angkasa


Pura I (Persero) in 2014 also distributing aid poverty
reduction sectors such as construction and enlargement
cow stables worth Rp57.092.714, -,

Tahun 2015
Tahun 2015 bantuan yang telah diberikan antara lain
untuk sektor sosial pengentasan kemiskinan berupa
pembagian paket sembako Ramadhan Karim senilai
Rp28.680.000,- serta bantuan sektor pendidikan berupa
pembagian perlengkapan sekolah senilai Rp13.500.000,-.

Year 2015
In 2015 aid that has been given among others to the social
sector in the form of poverty alleviation Ramadan Karim
distribution of food packages worth Rp28.680.000, - and
support the education sector in the form of distribution of
school supplies worth Rp13.500.000, -.

Untuk rencana di tahun 2016 PT Angkasa Pura I


(Persero) berencana akan memberikan bantuan berupa
penampungan air bagi warga dan pelayanan kesehatan
keliling dengan harapan dapat meningkatkan kualitas
ekonomi dan sosial di Desa Baumata Utara.

To plan in 2016 PT Angkasa Pura I (Persero) plan to provide


assistance in the form of water storage for residents and
mobile health services with the hope of improving the
quality of economic and social in the village of North
Baumata.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

475

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Corporate Sosial Responsibility Terkait


Tanggung Jawab Kepada Konsumen
Corporate Social Responsibility Relates to Responsibility to Consumers

476

KEBIJAKAN

POLICY

PT Angkasa Pura I (Persero) berkomitmen untuk memberikan


kinerja dan pelayanan terbaik dengan mengurangi risiko
yang berdampak terhadap safety (keselamatan), lingkungan,
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja yang terkait pada
penurunan kinerja. Angkasa Pura Airports selalu berusaha
menempatkan keselamatan operasi penerbangan pada
prioritas tertinggi, menjalankan seluruh proses bisnis dengan
mempertimbangkan segala aspek safety, lingkungan dan
kesehatan kerja sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Angkasa Pura Airports harus dapat memastikan bahwa
risiko terhadap keselamatan penerbangan, keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan dapat diturunkan dan
dipertahankan pada tingkatan yang dapat diterima
(acceptable level).

PT Angkasa Pura I (Persero) is committed to provide the


best services with the performance and reduce the risk of
affecting the safety (safety), environmental, occupational
accidents, occupational diseases related to a decrease in
performance. Angkasa Pura Airports are always trying to
put the safety of flight operations at the highest priority, to
run the entire business process to consider all aspects of
safety, environmental and occupational health in accordance
with applicable regulations. Angkasa Pura Airports must
ensure that the risk to flight safety, work safety, health and
the environment can be reduced and maintained at an
acceptable level (acceptable level).

KEGIATAN

ACTIVITY

SAFETY, HEALTH AND ENVIRONMENT UNTUK


KEBANDARUDARAAN

SAFETY, HEALTH AND ENVIRONMENT FOR


AIRPORT AFFAIRS

Untuk dapat memastikan bahwa risiko terhadap keselamatan


penerbangan, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan

In order to ensure that risks to flight safety, work safety, health


and the environment can be reduced and maintained at an

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

dapat diturunkan dan dipertahankan pada tingkatan yang


dapat diterima (acceptable level), maka telah dibentuk
Safety, Health and Environment Group.

acceptable level (acceptable level), it has established the


Safety, Health and Environment Group.

VISI
Visi Safety, Health and Environment Group adalah: Menjadi
Unit yang memberikan Pelayanan SHE secara efektif dalam
seluruh aktifitas dan proses bisnis Bandara.

VISION
Vision of Safety, Health and Environment Group is: "Being a
unit that provides services SHE effectively in all activities and
business process service".

MISI
Misi yang dilakuan untuk mencapai visi diatas antara lain:

MISSION
The mission that was done in order to achieve the above
vision, among others:
1. Ensure that aspect SHE is the responsibility of all entities in
the Airport as an individual or group/unit.

1. Memastikan Bahwa Aspek SHE merupakan tanggung


jawab seluruh entitas Bandara Udara sebagai individu
maupun kelompok/unit.
2. Memastikan Angkasa Pura Airports memenuhi
seluruh standar dan peraturan yang berlaku dengan
menerapkan metode dan prosedur yang sistematis
untuk menungkatkan kualitas manajemen SHE secara
berkesinambungan.
3. Mengikutsertakan SHE dalam seluruh proses pengambilan
keputusan perusahaan sejajar dengan aspek strategis
lainya.
4. Memastikan seluruh entitas bisnis di Bandara memenuhi
kriteria manajemen SHE yang ditetapkan.
5. Menerapkan penggunaan material dan konstruksi secara
efisien sesuai kaidah kaidah SHE.
6. Menetapkan target-target pencapaian manajemen
SHE dan secara terus menerus melakukan review untuk
meningkatkan kinerja manajemen SHE.
7. Mengikutsertakan Perseroan dalam berbagai sertifikasi
SHE berskala nasional maupun internasional.
Seluruh aktivitas dan proses bisnis bandar udara baik yang
dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) maupun pihak
lainya perlu mendapatkan pembinaan dalam hal kebijakan
SHE Perseroan sehingga pekerjaan dapat berjalan sesuai
standar yang berlaku, untuk itu dilaksanakan programprogram pelatihan untuk meningkatkan kualitas personil
terkait kebujakan SHE Perusahaan, program training yang
dijalankan dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Training SHE
2. Training AMDAL
3. Training Safety Management System
4. Training Accident/Incident Reporting
5. Training Human Factor
6. Training Accident/Incident Investigation
7. Training Integrated Safety Management System
8. Training Safety Audit
9. Training Aerodrome Inspector
10. Training Aerodrome Work Safety
11. Training Safety Officer
12. Training Risk Management
13. Training Safety Assessment
14. Sertifikasi SHE
15. Sertifikasi AMDAL

2. Ensure Angkasa Pura Airports meet all applicable


standards and regulations by applying systematic
methods and procedures for quality management
menungkatkan SHE continuously.
3. Involve SHE in all decision-making processes of companies
aligned with other strategic aspects.
4. Ensure that all business entities in the service meets the
criteria specified SHE management.
5. Apply the use of materials and efficient construction
according to the rules the rules of SHE.
6. Establish targets achievement SHE management and
continuously conducting a review to improve management
of SHE.
7. Involve the Company in a variety of certification SHE
national and international scale.
All activities and business processes airports either carried
out by PT Angkasa Pura I (Persero) and the other needs to
get guidance in terms of policy SHE Company so that jobs
can be run according to prevailing standards, for it carried
out training programs to improve the quality of personnel
associated SHE companys policy, run training programs can
be described as follows.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Training SHE
Training EIA
Training Safety Management System
Training Accident/Incident Reporting
Training Human Factor
Training Accident/Incident Investigation
Training Integrated Safety Management System
Training Safety Audit
Training Aerodrome Inspector
Work Aerodrome Safety Training
Training Safety Officer
Risk Management Training
Training Safety Assessment
SHE Certification
AMDAL Certification

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

477

Profil Perusahaan
Company Profile

478

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN


KESELAMATAN (SAFETY MANAGEMENT
SYSTEM/SMS)

IMPLEMENTATION OF SAFETY MANAGEMENT


SYSTEM (SMS)

PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai salah satu pengelola


bandar udara di Indonesia telah membentuk Kebijakan
Keselamatan Bandar Udara untuk diterapkan di seluruh
bandar udara di bawah pengawasan PT Angkasa Pura I
(Persero).

PT Angkasa Pura I (Persero) as one of the managers of


airports in Indonesia has established the Airport Safety Policy
to be implemented in all airports under the supervision of PT
Angkasa Pura I (Persero).

Pembentukan dan persiapan kebijakan keselamatan bandar


udara telah memenuhi peraturan-peraturan nasional dan
standar-standar internasional. Hal ini bertujuan untuk
memastikan kepada pengguna jasa bandar udara tentang
penyediaan pelayanan keselamatan dengan kualitas
tertinggi di setiap bandar udara.

Formation and preparation of aerodrome safety policies


are in compliance with the national laws and international
standards. It aims to ensure the airport service users about
the provision of safety services with the highest quality in
every airport.

PT Angkasa Pura I (Persero) menyatakan secara resmi


Kebijakan Keselamatan Operasi Bandara Udara sebagai
berikut :
a. Mengembangkan standar Keselamatan Bandar Udara
dan Manajemen yang sejalan dengan perkembangan
industri perhubungan udara sesuai dengan standar dan
rekomendasi ICAO.
b. Mendorong semua staf di bandar udara untuk menyadari
akan tanggung jawab dan akuntabilitas mereka
sehubungan dengan segala kegiatan Keselamatan
Bandar Udara dan bekerjasama penuh untuk hal terkait
dengan keselamatan.
c. Memastikan seluruh Pejabat memiliki tugas untuk
mengawasi pelaksanaan Keselamatan Bandar Udara
agar sesuai dengan peraturan dan standar keselamatan
yang berlaku.
d. Memastikan ketersediaan sumber daya yang terdidik
dan terlatih untuk melaksanakan kebijakan dan strategi
keselamatan.
e. Mempromosikan budaya keselamatan guna mendorong
semua pihak yang terkait agar selalu memenuhi
peraturan dan standar Keselamatan Bandar Udara dan
juga menerapkannya ke dalam budaya perusahaan.
f. Mengawasi dan mengevaluasi secara konsisten seluruh
kebijakan agar dapat diterapkan dan berkembang
secara berkelanjutan.

PT Angkasa Pura I (Persero) officially declared the Airport


Operations Safety Policy as follows:

Sasaran Keselamatan
Adapun yang menjadi sasaran keselamatan PT Angkasa Pura
I (Persero) adalah :
1. Meminimalkan risiko keselamatan serendah mungkin
sesuai tingkat risiko yang secara wajar dapat diterima.
2. Mencapai tingkat standar dan kinerja keselamatan yang
telah ditetapkan.
3. Menerapkan secara jelas komitmen keselamatan kepada
semua tingkat manajemen.
4. Menciptakan budaya keselamatan bagi seluruh personel
bandar udara dan pihak-pihak yang beraktivitas di
bandar udara.
5. Menjaga dan meningkatkan tingkat standar dan kinerja
keselamatan di bandar udara secara sistematis, proaktif,
terbuka dan berkesinambungan.
6. Meletakan keselamatan di bandar udara sebagai garda
terdepan operasional bandar udara dan pengembangan
usaha jasa kebandarudaraan.

Safety Goals
The safety goals PT Angkasa Pura I (Persero) are:

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

a. Develop standards and airport safety management in


line with the development of the air transport industry in
accordance with ICAO standards and recommendations.
b. Encourage all staff at the airport to be aware of their
responsibility and accountability with respect to all
activities of Airport Safety and cooperate fully on matters
related to safety.
c. Ensure that all officials have the duty to supervise
the implementation of airport safety to conform with
regulations and safety standards and regulations.
d. Ensuring the availability of resources are trained and
equipped to implement the policy and safety strategy.
e. Promoting a culture of safety in order to encourage all
parties concerned to always comply with the regulations
and safety standards also apply to the airport and into the
corporate culture.
f. Consistently monitor and evaluate all policies that can be
implemented and develop in a sustainable manner.

1. Minimize safety risks as low as possible according to the


level of risk that may reasonably be accepted.
2. Achieving the level of safety and performance standards
that have been set.
3. Apply a clear commitment to safety to all levels of
management.
4. Create a culture of safety for all personnel airports and
parties active in airports.
5. Maintain and improve the level of safety and performance
standards at airports in a systematic, proactive, open and
continuous.
6. Put the safety at the airport as the frontline airport
operations and business development of airport services.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

7. Menjamin keselamatan personel bandar udara,


pengguna jasa bandar udara, dan pihak-pihak lain yang
beraktivitas di bandar udara.

7. Ensure the safety of personnel of airports, airport service


users, and other parties active in airports.

Untuk mencapai sasaran keselamatan tersebut, kami


melaksanakan:
1. Sistem pelaporan yang bersifat Non Punitive.
2. Identifikasi hazard dan manajemen resiko.
3. Pendidikan dan pelatihan personil
4. Komunikasi informasi keselamatan dengan cara dan alat
yang sesuai.

To achieve the safety goals, we implement:

Dengan
diimplementasikannya
sistem
manajemen
keselamatan telah berhasil menurunkan tingkat kecelakaan
yang terjadi di wilayah operasi PT Angkasa Pura I (Persero)
selama tahun 2015.

With the implementation of the safety management system it


has been successfully reduced accidents that occurred in the
area of operations of PT Angkasa Pura I (Persero) during 2015.

1. The reporting system is non Punitiv.


2. Identify the hazard and risk management.
3. Education and training of personnel
4. Communication and safety information in a manner
appropriate tool.

Grafik Incident & Accident di Wilayah Operasi


PT Angkasa Pura 1 (Persero) Tahun 2015

Incident and Accident Chart di PT Angkasa Pura I (Persero)


Territory in 2015
5
4
3
2
1

Jumlah Kejadian /
Total of Incident

0
Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Des

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN

CUSTOMER SATISFACTION SURVEY

Dalam upaya untuk terus menjaga dan meningkatkan


pelayanan kepada konsumen, PT Angkasa Pura I telah
mengikuti dan melaksanakan survei kepuasan pelanggan
sebagai berikut:
1. Survei Needs and Wants Customer
Telah dilakukan survei Needs and Wants Customer di
5 (lima bandara) PT Angkasa Pura I (Persero) dengan
realisasi pelaksanaan sebagai berikut:
a. Bandara Syamsuddin Noor - BDJ: 21-23 Desember
2015.
b. Bandara Adisutjipto - JOG: 21-23 Desember 2015.
c. Bandara Sultan Hasanuddin - UPG: 21-23 Desember
2015.
d. Bandara Internasional Lombok - LOP: 28-30
Desember 2015.
e. Bandara Ahmad Yani - SRG: 29-31 Desember 2015.

In an effort to continue to maintain and improve service to


consumers, PT Angkasa Pura I has followed and implement a
customer satisfaction survey as follows:
1. Survey of Customer Needs and Wants
Has conducted a survey on Customer Needs and Wants
of 5 (five airports) PT Angkasa Pura I (Persero) with the
following realization:
a. Syamsuddin Noor Airport - BDJ: 21-23 December 2015.
b. Adisutjipto Airport- JOG: 21-23 December 2015.
c. Sultan Hasanuddin Airports - UPG: 21-23 December
2015.
d. Lombok International Airport - LOP: 28-30 December
2015.
e. Ahmad Yani Airport - SRG: 29-31 December 2015.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

479

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

2. Survei tingkat pelayanan CIP Lounge


a. Telah dilaksanakan rangkaian program dengan mitra
kerja CIP Lounge yang diantaranya: Aspiration and
Sharing Knowledge di Jakarta pada tanggal 14-15
Desember 2015.
b. Akan dilaksanakan benchmark pola bisnis CIP Lounge
oleh PT AP Solusi (Anak Perusahaan PT Angkasa Pura
II Persero) pada Januari 2016 yang akan dilanjutkan
benchmark ke Bandara Kualanamu Medan.
c. Telah dilakukan survei Tingkat Pelayanan CIP Lounge
di 5 (lima bandara) PT Angkasa Pura I (Persero)
dengan realisasi pelaksanaan sebagai berikut:
1) Bandara Adisutjipto - JOG: 21-23 Desember 2015.
2) Bandara Syamsuddin Noor - BDJ: 21-23 Desember
2015.
3) Bandara
Sultan
Hasanuddin-UPG:
21-23
Desember 2015.
4) Bandara Juanda - SUB: 21-23 Desember 2015.
5) Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan - BPN: 28-30 Desember 2015.

480

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

2. Survey the level of service CIP Lounge


a. A series of programs have been implemented with
CIP Lounge partners, which include: Aspiration and
Sharing Knowledge in Jakarta on 14 to 15 December
2015.
b. Will be held benchmark business patterns CIP Lounge
by PT AP Solutions (Subsidiary PT Angkasa Pura
II - Limited) in January 2016, which will be followed
benchmark to Kualanamu Medan.
c. A survey was conducted Loungedi CIP Service Level
5 (five airports) PT Angkasa Pura I (Persero) with the
following realization:
1) Adisutjipto Airport- JOG: 21-23 Desember 2015.
2) Syamsuddin Noor Airport - BDJ: 21-23 Desember
2015.
3) Sultan Hasanuddin - UPG: 21-23 Desember 2015.
4) Juanda Airport - SUB: 21-23 Desember 2015.
5) Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-BPN:
28-30 December 2015.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

3. Survei CSI
a. Telah dilakukan pengukuran CSI di 8 (delapan
bandara) PT Angkasa Pura I (Persero) dengan
realisasi pelaksanaan sebagai berikut:
1) Bandara Pattimura - AMQ : 07-10 April 2015
2) Bandara Syamsuddin Noor - BDJ : 07-10 April 15
3) Bandara Adisutjipto - JOG : 21-24 April 2015
4) Bandara Frans Keisepo : 21-24 April 2015
5) Bandara El Tari - KOE : 05-08 Mei 2015
6) Bandara Ahmad Yani - SRG : 05-08 Mei 2015
7) Bandara Adisoemarmo - SOC : 26-29 Mei 2015
8) Bandara Sam Ratulangi - MDC : 26-29 Mei 2015

3. CSI Survey
a. CSI measurements have been carried out in 8 (eight
airports) PT Angkasa Pura I (Persero) with the
following realization:
1) Pattimura Airport - AMQ: 07-10 April 2015
2) Syamsuddin Noor Airport - BDJ: 07-10 April 15
3) Adisutjipto Airport - JOG: 21-24 April 2015
4) Service Frans Keisepo: 21-24 April 2015
5) El Tari Airport - KOE 05-08 May 2015
6) Ahmad Yani Airport - SRG 05-08 May 2015
7) Adisoemarmo Airport - SOC: 26-29 May 2015
8) Sam Ratulangi Airport - MDC: 26-29 May 2015

b. Telah dilaksanakan pembahasan finalisasi report


hasil pengukuran CSI 8 (delapan) Bandara Tahun
2015 di Lombok pada tanggal 11 - 13 Juni 2015 dengan
hasil sebagai berikut:
1) Bandara Pattimura - AMQ : 3,98
2) Bandara Syamsuddin Noor - BDJ : 3,95
3) Bandara Adisutjipto - JOG : 3,56
4) Bandara Frans Keisepo - BIK : 3,51
5) Bandara El Tari - KOE : 3,81
6) Bandara Ahmad Yani - SRG : 3,88
7) Bandara Adisoemarmo - SOC : 4,00
8) Bandara Sam Ratulangi - MDC : 4,08

b. The finalization of the report has been implemented


discussion CSI measurement results of 8 (eight)
Airport in Lombok 2015 dated 11 to 13 June 2015 with
the following results:
1) Pattimura Airport - AMQ: 3.98
2) Syamsuddin Noor Airport - BDJ: 3.95
3) Adisutjipto Airport - JOG: 3.56
4) Service Keisepo Frans - BIK: 3.51
5) El Tari Airport - KOE: 3.81
6) Ahmad Yani Airport - SRG: 3.88
7) Adisoemarmo Airport - SOC: 4.00
8) Sam Ratulangi Airport - MDC: 4.08

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

481

Profil Perusahaan
Company Profile

482

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

4. Survei ASQ
Telah dilaksanakan Airport Service Quality (ASQ) Survey
Tahun 2015 di 5 (lima) Bandara, dengan hasil sebagai
berikut:
a. Bandara I Gusti Ngurah Rai - DPS: 4,74
b. Bandara Juanda SUB: 4,38
c. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
BPN: 4,31
d. Bandara Sultan Hasanuddin - UPG: 3,65
e. Bandara Internasional Lombok - LOP: 3,22

4. ASQ Survey
Airport Service Quality (ASQ) Survey year 2015 has been
implemented in five (5) services, with the following results:

PEMBENTUKAN CONTACT CENTER 172

FORMATION OF CONTACT CENTER 172

Merupakan pusat layanan dengan system terintegrasi


yang dapat diakses oleh pelanggan untuk mendapatkan
informasi, melakukan permintaan, menyampaikan keluhan
dan solusinya terkait produk atau jasa yang mereka gunakan
atau dapatkan dari Perseroan/organisasi tertentu.

A service center with an integrated system that can be


accessed by the customer to obtain information, make
requests, grievances and solutions related to the products or
services they use, or get from the company/organization.

Pelayanan yang diberikan melalui Contact Center Nomor Telp


172:
Menerima keluhan dari seluruh pengguna jasa yang
disediakan oleh Bandara.
Memberikan informasi terkait dengan seluruh fasilitas
Bandara.
Menerima saran dan masukan dari seluruh stakeholder.
Pusat data base pengguna jasa Kebandaraan.

Services provided through Contac Center Phone Number 172:

Pelayanan
konsumen
melalui
diimplementasikan awal tahun 2016.

Customer service through the contact center is implemented


beginning in 2016.

contact

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

center

a. I Gusti Ngurah Rai Airport - DPS: 4.74


b. Juanda Airport - SUB: 4.38
c. Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BPN: 4.31
d. Sultan Hasanuddin Airport - UPG: 3.65
e. Lombok International Airport - LOP: 3.22

Receiving complaints from all users of the services


provided by service.
Provide information relevant to all service facilities of
Airport.
Accept suggestions and feedback from all stakeholders.
Central database of service users treasury.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Corporate Sosial Responsibility Terkait dengan


Tanggung Jawab Kepada Negara
Corporate Social Responsibility Related to the Responsibility to the State

KEBIJAKAN

POLICY

PT Angkasa Pura I berkomitmen untuk mendukung


pembangunan Negeri dengan melaksanakan seluruh
kewajiban kepada Negara. Kewajiban-kewajiban Perseroan
kepada negara berupa pembayaran pajak dan dividen yang
telah dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

PT Angkasa Pura I is committed to supporting the development


of the State to carry out all obligations to the State. The
Companys obligations to the state are in the form of tax
payments and dividends that have been implemented on time
and in accordance with applicable regulations.

KEGIATAN

ACTIVITY

Pembayaran Dividen

Dividend Payment

Sesuai dengan Keputusan RUPS Tahunan yang dilaksanakan


pada tahun 2015 yang tertuang dalam Risalah Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Angkasa Pura I tentang Persetujuan atas Laporan Tahunan
dan Pengesahan Atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2014,
telah ditetapkan penggunaan laba bersih perusahaan
sebesar 20% atau Rp185.720.304.000 dibayarkan sebagai
dividen.

In accordance with the Decision of the Annual General Meeting


held in 2015 as stated in the Minutes of the General Meeting
of Shareholders the Company (Persero) PT Angkasa Pura I
of Approval of the Annual Report and Approval of Financial
Statements Financial Year 2014, has been set to use net profit
of $ 20 % or Rp185.720.304.000 paid out as dividends.

Perseroan telah melakukan pembayaran dividen sesuai


dengan jadwal yang ditetapkan berdasarkan surat dari
Kementrian Keuangan No: S-70/MK.2/2015 tanggal 27 Mei
2015 yaitu sebagai berikut:

The Company has been paying dividends in accordance


with the schedule set by the letter of the Ministry of Finance
No: S-70/MK.2/2015 dated May 27, 2015 is as follows:

Jadwal Pembayaran Dividen Tahun 2015 / DividendPayment Schedule2015


Tahap
Level

Jumlah Dividen (Rupiah)


Amount of Dividends (Rupiah)

46.430.076.000

Jadwal Pemabayaran/Jatuh Tempo


Payment Schedule/Due Date
12 Juni 2015 / 12 June 2015

II

34.822.557.000

10 Juli 2015 / 10 July 2015

III

34.822.557.000

12 Agustus 2015 / 12 August 2015

IV

34.822.557.000

11 September 2015 / 11 September 2015

34.822.557.000

12 Oktober 2015 / 12 October 2015

JUMLAH / Total

185.720.304.000

Pembayaran Pajak

Payment of taxes

Sebagai wujud tanggung jawab kepada Negara PT Angkasa


Pura I senantiasa melaksanakan kewajiban pembayaran
pajak. Total pajak yang dibayarkan Pada tahun 2015 sebesar
Rp863.989 juta, mengalami penurunan sebesar 3,74% atau
sebesar Rp33.613 juta dibandingkan total pemayaran pajak
tahun 2014 yang sebesar Rp897.602 juta.

As a form of responsibility to the State of PT Angkasa Pura I


always perform the obligation to pay taxes. Total taxes paid
2015 amounted to Rp863.989 million, decreased by 3.74%
or amounting to Rp33.613 million versus total tax imaging in
2014, which amounted to Rp897.602 million.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

483

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Berikut ini adalah tabel daftar pembayaran pajak pada


tahun 2014 dan 2015 yang telah dibayarkan.

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Below is a table listing tax payments in 2014 and 2015 have


been paid.

Jadwal Pembayaran Dividen Tahun 2015 / Table Payment of Tax Year 2014 - 2015 (In Million Rupiah)
Jenis Pajak
Type of Taxes

2015

2014

Kenaikan
Increase

Tunjangan Pajak Penghasilan / Income Tax Benefits

101.771

71.952

29.819

41,44

PPH Pasal 23 / PPH Article 23

16.290

20.266

(3.976)

(19,62)

PPH Pasal 4 ayat 2 / PPH Article 4 No. 2

24.706

39.014

(14.308)

(36,67)

240.802

229.437

11.365

4,95

Pajak Pertambahan Nilai / Value-Added Tax

377.921

401.526

(23.605)

(5,88)

SWPD3D/BNN dan Lain-lain / SWPD3D/BNN and Others

97.394

89.818

7.576

8,43

5.105

45.589

(40.484)

(88,80)

863.989

897.602

(33.613)

(3,74)

PPH Badan / PPH Body

Pajak Bumi dan Bangunan / Property Tax


JUMLAH / Total

Corporate Sosial Responsibility Terkait dengan


Tanggung Jawab Kepada Pemasok
Corporate Social Responsibility Related to Supplier

484

KEBIJAKAN

POLICY

PT Angkasa Pura I berkomitmen untuk melaksanakan


perubahan tata kerja sekaligus meningkatkan kinerja
pengadaan. Perseroan memanfaatkan teknologi Informasi
(IT) dalam pelaksanaan proses pengadaan yang telah terbukti
berhasil meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan
pengadaan. Alat bantu IT terbukti dapat mempercepat proses
menghilangkan proses berulang (redundancy), mengurangi
dokumen hardcopy, menata serta menyimpan dokumen yang
lebih baik. Pemanfatan teknologi IT ini juga berdampak pada
pengurangan biaya administrasi, meningkatkan transparansi
proses (Good Corporate Governance), dan Perseroan bisa
mendapatkan harga barang dan atau jasa yang lebih
kompetitif atau lebih rendah dari harga pasar.

PT Angkasa Pura I committed to implementing changes in


work procedures and improve procurement performance.
The Company utilizes information technology (IT) in the
implementation of the procurement process that has proven
successful in increasing the performance in achieving the
objectives of procurement. IT tools are proven to speed up the
process of eliminating the repetitive process (redundancy),
reducing hardcopy documents, organize and store documents
better. Utilization of IT technologies have also resulted in the
reduction of administrative costs, improve the transparency
of the process (GCG), and the Company can get the price
of goods and services more competitive or lower than the
market price.

Selain memperbaiki proses pengadaan, Perseroan juga


berupaya untuk melakukan monitor terhadap tingkat
kepuasan pemasok sebagai mitra kerja. Sesuai Keputusan
Direksi Nomor: KEP.001/PL.02/2014 tanggal 2 Januari 2014
tentang Pedoman Pengadaan Barang dan atau Jasa di
Lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero), pada tahun 2014
diberlakukan keputusan dan system yang baru, sehingga
PT Angkasa Pura I (Persero) selalu berupaya optimal untuk
melaksanakan survei kepuasan supplier terhadap proses
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

In addition to improve the procurement process, the Company


also seeks to monitor the level of satisfaction of suppliers as
partners. Decision of the Board of Directors in accordance
Number: KEP.001/PL.02/2014 dated 2 January 2014 on
Guidelines for Procurement of Goods and Services in the
Environment PT Angkasa Pura I (Persero), enacted in 2014 and
the decision of the new system, so PT Angkasa Pura I (Persero)
is always working optimally to conduct supplier satisfaction
survey on the implementation process of the procurement of
goods and services.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

KEGIATAN

ACTIVITY

PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA


MENGGUNAKAN SISTEM E-PROCUREMENT

PROCUREMENT PROCESS OF GOODS AND


SERVICES USING E-PROCUREMENT

Dalam rangka melaksanakan Transformasi Pengadaan


Barang dan atau Jasa di lingkungan
PT Angkasa Pura
I menggunakan e-Procurement Tools. Pelaksanaan
e-Procurement dengan proses bisnis Procure to Pay terdiri
dari: Vendor Management System, e-Tender, e-Catalog,
e-Auction, e-Contract Management dan e-Payment.

In order to implement Transforming Procurement of Goods


and Services at PT Angkasa Pura I use the e-Procurement
Tools. Implementation of e-Procurement business process
Procure to Pay consist of: Vendor Management System,
e-Tender, e-Catalog, e-Auction, e-Contract Management
and e-Payment.

Penggunaan sistem e-Procurement telah meningkatkan


transparansi seluruh proses pengadaan dengan terekamnya
seluruh aktivitas pengadaan dalam sistem dan juga
mempermudah para pihak (User, Pejabat yang Berwenang,
Unit ST, Panitia dan Penyedia) melakukan proses pengadaaan,
mulai dari perencanaan, permintaan pengadaan barang
dan atau jasa, pengumuman, proses lelang, pengumuman
pemenang, memonitor pengiriman barang dan atau jasa
(manajemen kontrak) dan pembayaran dengan cara online.

The use of e-Procurement system has improved transparency


throughout the procurement process by being recorded
throughout the procurement activities in the system and
also simplify the parties (User, Acting Authority, Unit ST,
organizers and providers) make the process of providing,
from planning, demand for procurement of goods or services,
the announcement, the auction process, the announcement
of the winners, to monitor the delivery of goods or services
(management contract) and payment by online.

SURVEI KEPUASAN SUPPLIER

SUPPLIER SATISFACTION SURVEY

Kepuasan supplier dapat berpengaruh terhadap strategi


manajemen operasi yang dijalankan PT Angkasa Pura
I (Persero) dalam rangka mencapai kualitas produksi
secara maksimal. Supplier sebagai salah satu stakeholder
PT Angkasa Pura I (Persero) mempunyai peranan yang
penting
dalam
mewujudkan
pelayanan
Jasa
Kebandarudaraan yang maksimal.

Satisfaction supplier management strategy can affect the


operation being run by PT Angkasa Pura I (Persero) in order
to achieve maximal production quality. Supplier as one of the
stakeholders of PT Angkasa Pura I (Persero) have an important
role in realizing the maximum service Services Airport Affairs.

Hubungan kerjasama yang baik antara Perseroan dan


supplier sangat penting bagi kelangsungan hidup dan
pertumbuhan jangka panjang perusahaan karena
ketergantungannya dalam hal keuangan, layanan, bahan
baku dan peralatan. Keberhasilan kerjasama dapat dilihat
dari kinerja yang diukur dari tingkat kepuasan. Sejak tahun
2011 PT Angkasa Pura I telah melaksanakan survei tingkat
kepuasan supplier.
Pada tahun 2015 PT Angkasa Pura I melaksanakan survei
tingkat kepuasan supplier yang dilaksanakan bekerjasama
dengan PT Sigma Research Indonesia. Survei dilakukan di
wilayah kerja Kantor Pusat 13 Bandar Udara di lingkungan
PT Angksa Pura I (Persero) dan SBU (Strategic Business
Unit) di Bali. Survei dilaksanakan pada 313 Responden yang
terdiri dari Supplier yang pernah melaksanakan proyek di
Angkasa Pura I dan Supplier yang terdaftar di VMS (Vendor
Management System).

The good cooperation relations between the Company


and suppliers is essential to the survival and growth of the
companys long-term because of its dependence in terms of
finance, services, raw materials and equipment. The success
of cooperation can be seen from the measured performance
of the level of satisfaction. Since 2011 PT Angkasa Pura I has
conducted surveys supplier satisfaction levels.

In 2015, PT Angkasa Pura I undertake the level of supplier


satisfaction conducted in cooperation with PT Sigma
Research Indonesia. The survey was conducted in the Office
area 13 Airport Center in PT Angksa Pura I (Persero) and SBU
(Strategic Business Unit) in Bali. The survey was conducted
on 313 respondents consisting of Supplier ever implement
projects in Angkasa Pura I and Supplier listed in VMS (Vendor
Management System).

Goals and Objectives the Survey is as follows.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

485

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Manajemen
Management Report

Analisis & Pembahasan Manajemen


Management Analysis & Discussions

Sasaran dan Tujuan Survei adalah sebagai berikut.

TUJUAN SURVEI
PURPOSE OF SURVEY

PT Angkasa Pura I ( Persero) bisa memperoleh umpan balik (feedback)


berupa tuntuan dan harapan sehingga mutu proses pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa di PT Angkasa Pura I (Persero) lebih
berkualitas.

Indeks Kepuasan Supplier


Supplier Satisfaction Index

1. Diperolehnya presentasi tingkat kepuasan supplier yang wajar


atas penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa di lingkungan
PT Angkasa Pura I (Persero).
2. Diperolehnya hasil pekerjaan berupa laporan dari pihak konsultan
sebagai rekomendasi/acuan atas kegiatan pengukuran kepuasan
supplier.
3. Diperoleh kedekatan hubungan perusahaan dengan para
pemasok, sehingga dapat terjamin kesediaan bahan atau produk
yang dibutuhkan oleh pelanggan.

Evaluasi kualitas proses pengadaan


Evaluation of the quality
of the procurement process
Peningkatan kualitas proses pengadaan
dan hubungan kerjasama
Improve the quality of procurement processes
and partnerships

PT Angkasa Pura I (Persero) can obtain feedback (feedback) in


the form of demands and expectations so that the quality of the
implementation process of the procurement of goods and services in
PT Angkasa Pura I (Persero) better quality.

Proses pengadaan dan jalinan hubungan


kerjasama yang berkualitas
The procurement process
and quality new partnership

1. Obtaining presentation reasonable level of supplier satisfaction


over the implementation of the procurement of goods and services
within the PT Angkasa Pura I (Persero).
2. Obtaining the results of the work in the form of a report from
the consultant as a recommendation/reference on supplier
satisfaction measurement activities.
3. Provided the proximity of the companys relationships with
suppliers, so it can be assured the willingness of materials or
products required by the customer.

Hasil survei kepuasan supplier tahun 2011 sampai dengan


2015 secara overall adalah sebagai berikut.

Mewujudkan kualitas pelayanan


kebandarudaraan yang maksimal
Realize the maximum quality
of airport services

Supplier satisfaction survey results for the year 2011 to 2015 the
overall basis is as follows.

Skala Likert 1-5

Skala 100

Skala Likert 1-5

5.00

+0.02

4.25

Skala 100

100.00

-0.07

4.27

4.27

4.00

4.20

50.00

2.00

25.00

Survei
Survey

Survei
Survey

Survei
Survey

Survei
Survey

2011

2012

2014

2015

-1.20

85.40

Survei
Survey

Survei
Survey

Survei
Survey

Survei
Survey

2011

2012

2014

2015

84.09

75.00

3.00

1.00

+0.36

85.40

85.06

0.00

* Survei tahun 2013 tidak dilaksanakan / Survey had not been conducted

Indeks Kepuasan Supplier PT Angkasa Pura I (Persero)


tahun 2015 menurun 0.06 (Skala 5) atau 1.20 (Skala 100)
dibandingkan Indeks tahun 2014 yakni sebesar 4.20 (Skala 5)
atau 84.20 (Skala 100). Walaupun mengalami penurunan dari
hasil survei tahun 2014, namun secara umum supplier masih
memberikan nilai pada kategori cukup memuaskan. Perseron
berkomitmen untuk selalu berupaya memperbaiki hubungan
dengan supplier kedepannya, sehingga keberlanjutan
kerjasama yang saling menguntungkan akan selalu terbina
dengan baik.

486

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Supplier Satisfaction Index PT Angkasa Pura I (Persero) in


2015 decreased 0:06 (Scale 5) or 1:20 (Scale 100) than the
index in 2014, amounting 4:20 (Scale 5) or 84.20 (Scale 100).
Despite the decline of the results of the 2014 survey, but in
general the supplier is still providing value to the category
is quite satisfactory. Perseron committed to always seek
to improve relations with suppliers in the future, so that the
sustainability of mutually beneficial cooperation will always
be nurtured well.

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Laporan Keuangan
FInancial Report

Corporate Sosial Responsibility Terkait dengan


Tanggung Jawab Kepada Kreditur
Corporate Social Responsibility Related to Creditors

KEBIJAKAN

POLICY

PT Angkasa Pura I bersama dengan para Kreditur senantiasa


menciptakan hubungan bisnis yang profesional dan saling
menguntungkan. Kreditur mendukung perkembangan bisnis
Perseroan dengan memberikan bantuan investasi atau
pinjaman sedangkan PT Angkasa Pura memanfaatkannya
sebagai dukungan perkembangan bisnis Perseroan.

PT Angkasa Pura I, together with creditors always create


a professional business relationship and mutual benefit.
Creditors support the development of our business by
providing investment aid or loans, while PT Angkasa Pura use
it as support for business development of the Company.

KEGIATAN

ACTIVITY

PEMBAYARAN KEWAJIBAN KEPADA KREDITUR


SESUAI JADWAL

PAYMENT LIABILITY TO CREDITORS


ACCORDING TO SCHEDULE

Sebagai wujud tanggung jawab PT Angkasa Pura kepada


Kreditur, sampai dengan saat ini Perseroan senentiasa
memenuhi pembayaran kewajibaran kepada para Kreditur.
Kewajiban yang dibayarkan berupa angsuran pokok dan
angsuran bungan dibayarkan secara tepat waktu, hal
ini terlihat bahwa seluruh pinjaman Bank berada pada
kolektibilitas lancar.

As our responsibility to the Creditor PT Angkasa Pura, to date


the Company senentiasa kewajibaran meet payments to its
creditors. The obligation is paid in the form of principal and
relationship installments paid in a timely manner, it is seen
that all loans are in the Banks current collectibility.

RASIO KEUANGAN TERKAIT TINGKAT


SOLVABILITAS YANG TERJAGA

FINANCIAL RATIOS RELATED TO SOLVENCY ARE


MAINTAINED

Dari sisi rasio keuangan dapat dilihat bahwa Perseroan


memiliki tingkat Rasio Solvabilitas yang sangat baik. Pada
Tahun 2015 Rasio Hutang Terhadap Aset sebesar 17,89%,
Rasio Hutang Terhadap Modal sebesar 51,62% dan Rasio
Hutang Terhadap Aset Tetap 18,72%. Hal ini menunjukkan
kemampuan pembayaran hutang yang sangat baik pada
PT Angkasa Pura I.

In terms of financial ratios can be seen that the Company has


a level of solvability ratio was very good. In 2015 Debt to Assets
Ratio of 17.89%, Debt to Capital Ratio of 51.62% and the ratio
of Debt to Assets 18.72% Fixed. This demonstrates the ability of
repayment is very good at PT Angkasa Pura I.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

487

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Referensi Silang Peraturan X.K.6 dan


Kriteria Annual Report Awards (ARA) 2015
Cross Reference for X.K.6 Regulations and ARA Criteria for the Year 2015

Kriteria
Criteria

No.

Data yang dibutuhkan


Data needed

Umum / General

1.

Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa


Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan
menyajikan juga dalam bahasa Inggris

Annual Report is presented in good and correct


Indonesian, it is recommended to present the report
also in English
2.

Halaman
Page

Laporan Tahunan dicetak dengan kualitas yang


baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf
yang mudah dibaca

Annual Report is printed on light-colored paper so


that the text is clear and easy to read
3.

Laporan
Tahunan
mencantumkan
perusahaan dengan jelas

identitas Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:


1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman.

Annual Report should state clearly the identity of the The Companys name and Annual Reports period is exhibited at:
Company
1. Front Cover;
2. Side;
3. Back Cover; and
4. Every page.
4.

Laporan Tahunan
perusahaan

ditampilkan

di

website Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun


terakhir.

The Annual Report is presented at the Companys Including reports for the most recent year and at least four previous
website
years
II

Ikhtisar Data Keuangan Penting / Summary of Financial Highlights

1.

Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk Informasi memuat antara lain:
perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau 1. Penjualan/pendapatan usaha;
sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut 2. Laba (rugi);
menjalankan kegiatan usahanya selama kurang
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
dari 3 (tiga) tahun
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
3. Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain:
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
4. Laba (rugi) per saham.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak,
perusahaan menyajikan laba (rugi) serta laba (rugi) dan penghasilan
komprehensif lain secara total.

16-18

Information on operational income of the Company The information includes:


in comparative form over a period of 3 fiscal years 1. Sales/income from business;
or since the commencement of business if the 2. Gross profit (loss);
Company has been running its business activities
a. Attributable to owners of the parent entity, and
for less than 3 years
b. Attributable to noncontrolling interest
3. Business profit (loss) and other comprehensive income;
a. Attributable to owners of the parent entity, and
b. Attributable to noncontrolling interest
4. Profit (loss) per share.
Note: if there are no subsidiaries, the comprehensive income (loss)
and other comprehensive income (loss) must be provided in total
2.

488

Informasi posisi keuangan perusahaan dalam


bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku
atau sejak memulai usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama
kurang dari 3 (tiga) tahun

Informasi memuat antara lain:


1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
2. Jumlah aset;
3. Jumlah liabilitas; dan
4. Jumlah ekuitas.

Information of financial position in comparative


form over a period of 3 fiscal year or since the
commencement of business if the Company has
been running its business activities for less than 3
years

The information includes:


1. Amount of investments;
2. Total assets;
3. Total liabilities; and
4. Total equity.

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

16-18

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

3.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai dengan industri perusahaan
usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga)
tahun

17

Financial ratio in comparative form over a period of Information on 5 (five) financial ratios that are commonly used and
3 fiscal year or since the commencement of business relevant to the business of the Company
if the Company has been running its business
activities for less than 3 years
4.

Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan 1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
grafik*
a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d. Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga
penutupan dan volume perdagangan saham untuk setiap masa
triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.

19

The information in tabulated and graphical format* 1. Information in tabulated format must include:
a. Number of shares listed;
b. Market capitalization;
c. Highest, lowest, and closing prices;
d. Volume of shares traded.
2. Information in graphical format that at least contains closing price
and trading volume for each quarter in the last 2 (two) fiscal years.
5.

Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi Informasi memuat:


konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun 1.
Jumlah
obligasi/sukuk/obligasi
buku terakhir*
(outstanding);
2. Tingkat bunga/imbalan;
3. Tanggal jatuh tempo;
4. Peringkat obligasi/sukuk .

konversi

yang

beredar

19

Information on bonds, sukuk, or convertible bonds in The information must include:


circulation within the last 2 (two) fiscal years*
1. Value of outstanding bonds/sukuk/convertible bonds
2. Interest/payout rate
3. Maturity date
4. Bonds/sukuk rating
III

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Report of the Board of Commissioners and Board of Directors

1.

Laporan Dewan Komisaris

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan
dan dasar penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh
Direksi dan dasar pertimbangannya;
3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah
Dewan Komisaris; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan
perubahannya.

The Board of Commissioners Report

Must include the following:


1. Assessment on the performance of the Board of Directors in
managing the Company
2. View on the prospects of the Companys business as established by
the Board of Directors
3. Assessment on the performance of the committees under the
Board of Commissioners
4. Changes in the composition of the Board of Commissioners and
the reason for such change (if any)

Laporan Direksi

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain
kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan;
2. Analisis tentang prospek usaha;
3. Penerapan tata kelola perusahaan;
4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah
Direksi (jika ada); dan
5. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan
perubahannya.

The Board of Directors Report

Must include the following:


1. Analysis on the Companys performance, covering among others
strategic policy, comparison of targets against achievements, and
issues faced by the Company
2. Overview of business prospects
3. Committees under the Board of Commissioners
4. Evaluation of the performance of committees under the Board of
Directors (if any)
5. Changes in the composition of the Board of Directors and the
reason for such change (if any)

2.

26-34

36-47

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

489

Laporan Manajemen
Management Report

3.

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan Memuat hal-hal sebagai berikut:
anggota Direksi
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan
dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota
Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau
penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang
lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang
bersangkutan.
The Board of Commissioners and The Board of Must include the following:
Directors signatures
1. Signatures made on a separate sheet;
2. A statement that the Board of Commissioners and Board of
Directors are fully responsible for the accuracy of the Annual
Report content;
3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board
of Directors by stating their name and position; and
4. A written explanation in a separate letter from the person
concerned in the event of a member of the Board of Commissioners
or Board of Directors does not sign the Annual Report, or a written
explanation in a separate letter from the other members in case
there is no written explanation from the person concerned.

IV

Profil Perusahaan / Company Profile

1.

Nama dan alamat lengkap perusahaan

Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp,
no. Fax, email, dan website.

The Companys full name and address

The information includes the Companys name, address, ZIP code,


telephone, facsimile, email and website.

Riwayat singkat perusahaan

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan


perubahan nama perusahaan (jika ada).
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan
nama, agar diungkapkan

Brief history of the Company

Includes among others: date/year of establishment, name and


change in the Companys name (if any)
Notes: if the Companys has not change its name, it should be disclosed

Bidang usaha

Uraian mengenai antara lain:


1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.

Line of Business

The line of business description includes:


1. The line of business as stated in the last Articles of Association;
2. The business activities; and
3. Type of products and/or services produced.

Struktur Organisasi

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang


sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi

Organization Structure

In the form of a chart, at least until one level below the Board of
Directors, along with the names and titles

Visi dan Misi Perusahaan

Mencakup:
1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan;
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh
Direksi/Dewan Komisaris; dan
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture)
yang dimiliki perusahaan.

The Companys Vision and Mission

The description includes:


1. The Companys Vision;
2. The Companys Mission;
3. Explanation about the approval of Vision and Mission by the Board
of Directors/ Commissioners; and
4. Statement of corporate culture

2.

3.

4.

5.

6.

Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Informasi memuat antara lain:
Komisaris
1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain);
3. Umur;
4. Domisili;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di
Perusahaan.
The Board of Commissioners identity and brief The description includes:
resume
1. Name;
2. Position (including position on another company or institution);
3. Age;
4. Domicile
5. Education background (Major and Institution)
6. Work experience (Title, Company, and Tenure); and
7. Appointment history as a member of the Board of Commissioners
in another Company

490

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

49-50

54

55-58

59-61

64-65

66-67

70-75

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

7.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan
Financial Report

Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Informasi memuat antara lain:
1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga
lain);
3. Umur;
4. Domisili;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat);
dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.
The Board of Directors identity and brief resume

8.

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan Informasi memuat antara lain:


deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;
3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang
telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan
kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah
dikeluarkan.
Number of employee (2 years comparison) and The information includes:
description of their competency development (i.e. 1. Number of employee for each organization level;
employee education and training programs)
2. Number of employee for each educational level;
3. Number of employee based on employee status;
4. Employee competency development data and description that
has been done while reflecting the equality of opportunity to all
organizations level; and
5. Employee competency development expenses spent by the
Company

9.

10.

11.

12.

76-81

The description includes:


1. Name;
2. Position (including position on another company or institution);
3. Age;
4. Domicile
5. Education background (Major and Institution)
6. Work experience (Title, Company, and Tenure); and
7. Appointment history as a member of the Board of Commissioners
in another Company

Komposisi Pemegang saham

Mencakup antara lain:


1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang
saham terbesar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya
meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham;
b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan
c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan
saham masing-masing kurang dari 5%.

The Shareholders composition

The description includes:


1. The shareholders name detail which cover 20 biggest
shareholders and the ownership percentage;
2. The shareholders detail and ownership percentage which
includes:
a. The shareholders name who owns 5% (five) or more shares;
b. The Commissioner and Directors name who own shares; and
c. Group of public shareholders which have less than 5% of the
shares.

Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi

Informasi memuat antara lain:


1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2. Persentase kepemilikan saham;
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas
asosiasi; dan
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi
(telah beroperasi atau belum beroperasi).

List of the subsidiary and/or associated entities

The information includes:


1. Name of the subsidiary and/or associated entities;
2. Percentage of share ownership;
3. Information on the subsidiary and/or associated entities line of
business; and
4. Information of subsidiary entities and/or associated entities
operational status (has operated or has not operated yet)

Struktur grup perusahaan

Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang


menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan
special purpose vehicle (SPV)

The Companys group structure

The Companys group structure should be in form of chart describing


the subsidiary, associated entities, joint venture, and special purpose
vehicle (SPV) companies

Kronologis pencatatan saham*

Mencakup antara lain:


1. Kronologis pencatatan saham;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan
akhir tahun buku; dan
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.

88-98

99-101

102-109

110

111

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

491

Laporan Manajemen
Management Report

13.

14.

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Share listing chronology*

The description includes:


1. Share listing chronology;
2. Corporate actions affecting changes in the total number of
shares;
3. Change in the total number of shares from initial listing until the
end of the financial year; and
4. Name of the exchange(s) where the shares are listed.

Kronologis pencatatan efek lainnya*

Mencakup antara lain:


1. Kronologis pencatatan efek lainnya;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah efek lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai
dengan akhir tahun buku;
4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan
5. Peringkat efek.

Chronology of other securities listing*

The description includes:


1. Chronology of other securities listing;
2. Corporate actions affecting changes in the total number of
shares;
3. Changes in the total number of other securities from initial listing
to the end of the fiscal year;
4. Name of exchange(s) where the other securities are listed; and
5. Securities rating.

Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi Informasi memuat antara lain:
penunjang pasar modal*
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham
perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
Names and addresses of capital market agencies The information includes:
and professionals*
1. Name and address of the Registrar/parties who administer the
Companys shares;
2. The Public Accounting Firms name and address; and
3. The securities rating companys name and address.

15.

Penghargaan yang diterima dalam tahun buku


terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku
dalam tahun buku terakhir baik yang berskala
nasional maupun internasional

Informasi memuat antara lain:


1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat;
2. Tahun perolehan;
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).

Awards received and/or certification still valid The information includes:


during the last fiscal year at both national and 1. Names of awards and/or certificates;
international levels
2. Year awarded;
3. Awarding or certifying authority or institution; and
4. Validity (for certificates).
16.

111

111

112-115

Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor Memuat informasi antara lain:
cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/
perwakilan, agar diungkapkan
The subsidiary and/or branch or representatives The information includes:
offices name and address (if any)
1. The subsidiarys name and address; and
2. The branch/representatives offices name and address.

116-117

Notes: if the Company does not have any subsidiary/branch/


representative office, it should be disclosed
17.

492

Informasi pada Website Perusahaan

Meliputi paling kurang:


1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir
individu;
2. Struktur grup perusahaan (jika ada);
3. Analisis kinerja keuangan;
4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.

Information on the Companys website

Should include at the very least:


1. Information on shareholders up to the individual ultimate
shareholders
2. Group structure of the Company (if any)
3. Financial performance analysis
4. Annual financial statements (for the last five years)
5. Profiles of the Commissioners and the Directors

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Analisa dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan /


Management Discussion and Analysis on the Companys Performance

1.

Tinjauan operasi per segmen usaha

Memuat uraian mengenai:


1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a. Produksi;
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
d. Profitabilitas.

Operation review per business segments

The description includes:


1. The explanation on every business segments.
2. Performance of every business segments, includes:
a. Production;
b. Production capacity increment/decrement;
c. Revenues/sales; and
d. Profitability

Uraian atas kinerja keuangan perusahaan

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara


kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun
sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk
narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total
liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan
komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan
5. Arus kas.

2.

Description
on
performance

3.

the

Companys

financial Analysis of the Companys financial performance that includes


comparison of the financial performance for the current year with
the previous years and the causes for the variance (increase/
decrease) in narrative and tabulated format, including on:
1. Current asset, non-current asset, and total asset;
2. Short term liabilities, long term liabilities, and total liabilities;
3. Equity;
4. Operating revenues/sales, expenses, income (losses), other
comprehensive income, and total comprehensive income (loss);
and
5. Cash flow

Bahasan dan analisis tentang kemampuan Penjelasan tentang


membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun
perusahaan, dengan menyajikan perhitungan
jangka panjang; dan
rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
perusahaan

131-143

156-168

170-171

Discussion and analysis on the ability to pay debts Explanation on:


and the Companys receivable collectability by 1. The ability to pay debts, both short-term and long-term; and
presenting relevant calculation ratio in respect to 2. Receivable collectability level.
the Companys industry
4.

Bahasan tentang struktur modal (capital structure) Penjelasan atas:


dan kebijakan manajemen atas struktur modal 1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang
(capital structure policy)
berbasis bunga dan ekuitas; dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure
policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.
Discussion on the capital structure and the capital Explanation of:
structure policy
1. The details of capital structure, consisting of interest-bearing
debt and equity
2. The capital structure policy and the consideration basis of the
policy.

5.

172

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk Penjelasan tentang:


investasi barang modal pada tahun buku terakhir
1. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait
investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan

172-174

Discussion of material commitments for capital Explanation of:


expenditure for the last fiscal year
1. The purpose of the commitments;
2. Expected sources of funds to honor the commitment;
3. Currency; and
4. The Companys planned actions to hedge against foreign
currency risks.
Note: if the Company has no commitment for capital expenditure for
the last fiscal year, it should be disclosed

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

493

Laporan Manajemen
Management Report

6.

Profil Perusahaan
Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Bahasan mengenai investasi barang modal yang Penjelasan tentang:


direalisasikan pada tahun buku terakhir
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku
terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal,
agar diungkapkan

200-202

Discussion on realized capital investments in the last Explanation about:


fiscal year
1. Type of capital investments;
2. The purpose of capital investments; and
3. The value of capital investments incurred in the last fiscal year.
Note: if there is no realization of capital investments, it should to be
disclosed
7.

Informasi perbandingan antara target pada awal Informasi memuat antara lain:
tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil
dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk
yang dicapai (realisasi); dan
satu tahun mendatang mengenai pendapatan, 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun
laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi
mendatang.
perusahaan

202-206

Comparison between targets at the initial of The description includes:


financial year with the realization, and targets 1. Comparison between targets at the initial of financial year with
or projections want to achieve for the next year
the realization; and
regarding the revenues, profit, and others are 2. Targets or projections want to achieve for the next year.
considered important for the Company
8.

Informasi dan fakta material yang terjadi setelah Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk
tanggal laporan akuntan
dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal
laporan akuntan, agar diungkapkan
Material information and facts subsequent to the Description of significant events after the accountant reports date,
accountant reports date
including the impact on the Companys future performance and
business risk

207

Note: if there were no significant events subsequent to the


accountant reports date, it should be disclosed
9.

10.

11.

Uraian tentang prospek usaha perusahaan

Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri


dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari
sumber data yang layak dipercaya.

Description on the Companys business prospect

Description of the Companys prospects in relation to the industry


and the economy in general, with supporting quantitative data from
reliable sources.

Uraian tentang aspek pemasaran

Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa


perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.

Description of the marketing aspects

Description on the marketing aspects of the Companys products


and/or services, among others the marketing strategy and market
share.

Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah


dividen kas per saham dan jumlah dividen per
tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2
(dua) tahun buku terakhir

Memuat uraian mengenai:


1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan;
3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk
masing-masing tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan
alasannya

150-154

144-150

207

Description on the dividend policy and the total Includes the description of:
dividend per share, and total dividend per year 1. The dividend payment policy;
declared or paid for the last 2 (two) years
2. Total dividend paid;
3. Total cash dividend per share;
4. Payout ratio; and
5. The cash dividend announcement and payment date for each
year.
Note: if no dividend was paid, the reason must be disclosed
12.

Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/ Memuat uraian mengenai:


atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
(ESOP/MSOP)
2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
4. Harga exercise.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar
diungkapkan
Employee and/or management stock ownership Contains a description of:
program executed by the Company (ESOP/MSOP) 1. The number of shares for ESOP/MSOP and the realization;
2. Duration;
3. The requirements of eligible employees and/or management;
and
4. The exercise price.
Note: if the Company does not have such programs, it should be
disclosed

494

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

207

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

13.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran


umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan
menyampaikan laporan realisasi penggunaan
dana)*

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Memuat uraian mengenai:


1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana;
3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan
dana (jika ada).

The realization of the proceeds from the public Contains a description of:
offering (in the case the Company still obliged to 1. The total proceeds;
report the realization of proceed usage)*
2. Plan the proceed usage;
3. Details of the proceed usage;
4. The balance of the proceed; and
5. Date of AGMS/Bondholders approval on the change of the
proceed usage (if any).
14.

207

Informasi transaksi material yang mengandung Memuat uraian mengenai:


benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
pihak afiliasi
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas
transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar
diungkapkan
Material transaction information regarding conflict Contains a description of:
of interest and/or transaction with related parties
1. The name of the parties and the nature of affiliation;
2. Description of the fairness of the transaction;
3. Reasons for the transaction;
4. The transactions realization during the last fiscal year;
5. The Companys policy related to the review mechanism of the
transaction; and
6. Compliance to reelvant regulations and provisions.

210-212

Note: if the Company does not have the mentioned transaction, it


should be disclosed
15.

Uraian mengenai perubahan peraturan perundang- Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap undangan dan dampaknya terhadap perusahaan.
perusahaan
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Description on the regulations changes that Description includes: changes in the regulations and their impact on
significantly affect the Company
the Company

212-215

Note: if there are no changes in rules and regulations that have a


significant impact, it should be disclosed
16.

Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan
yang diterapkan perusahaan pada tahun buku dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
terakhir
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi,
agar diungkapkan
Description of the accounting policy changes Description includes: changes in the accounting policy, reasons and
implemented by the Company on the last fiscal year its impact on the financial statements

215-218

Note: if there are no changes in the Companys accounting policy, it


should be disclosed
17.

Informasi kelangsungan usaha

Pengungkapan informasi mengenai:


1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan
assessment.
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi
berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan
pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang
mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat halhal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha perusahaan pada tahun buku.

Information on business continuity

The disclosure should include:


1. Issues that may significantly affect the business continuity of the
Company in the last fiscal year
2. Managements assessment on the issues stated in point 1
3. Assumptions used by the management in conductin the
assessment

218

Note: Should there are no issues that may significantly affect the
business continuity of the Company in the last fiscal year, then the
assumptions used by the management leading the conclusion and
conviction that there are no issues that may significantly affect the
business continuity of the Company in the last fiscal year should be
stated.

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

495

Laporan Manajemen
Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

VI

Good Corporate Governance / Good Corporate Governance

1.

Uraian Dewan Komisaris

Uraian memuat antara lain:


1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru;
dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata
tertib kerja Dewan Komisaris).

The description of the Board of Commissioners

2.

3.

Description includes:
1. Description of the Board of Commissioners responsibility;
2. Training program to improve the Board of Commissioners
competency or orientation program for the new Commissioner;
and
3. The disclosure of the Board Charter (The Board of
Commissioners work guidance and rules)

Informasi mengenai Komisaris Independen

Meliputi antara lain:


1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris
Independen.

Information on the Independent Commissioners

Include among others:


1. Criteria for determining the Independent Commissioner; and
2. Statement of independence from every Independent
Commissioner.

Uraian Direksi

Uraian memuat antara lain:


1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi
Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata
tertib kerja Direksi).

The description of the Board of Directors

4.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Description includes:
1. Scope and responsibility of each member of the Board of Directors;
2. Training program to improve the Board of Directors competency
or orientation program for the new Director; and
3. The disclosure of the Board Charter (The Board of Directors work
guidance and rules)

Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Mencakup antara lain:


1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi;
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas
kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan
3. Pihak yang melakukan assessment.
Assessment on the Board of Commissioners and the Includes among others:
Board of Directors
1. The assessment implementation procedure on the Board of
Commissioners and Board of Directors performance;
2. Criteria used in the execution of the assessment on the Board of
Commissioners and Board of Directors performance; and
3. The Parties undertake the assessment.

5.

Uraian mengenai kebijakan


Dewan Komisaris dan Direksi

remunerasi

bagi Mencakup antara lain:


1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan
Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan
jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya
untuk setiap anggota Dewan Komisaris;;
4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan
jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya
untuk setiap anggota Direksi; dan
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.

Description on the remuneration policy for the Include, among others:


Board of Commissioners and Board of Directors
1. Disclosure on the procedures of determining remuneration for the
Board of Commissioners;
2. Disclosure on the procedures of determining remuneration for the
Board of Directors;
3. The remuneration structure that indicates the type and amount of
short-term benefits, post-employment, and/or other long-term
benefit for each member of the Board of Commissioners;
4. The remuneration structure that indicates the type and amount of
short-term benefits, post-employment, and/or other long-term
benefit for each member of the Board of Directors; and
5. Disclosure of indicators in determining the Directors remuneration.
6.

Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Informasi memuat antara lain:
Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan 1. Tanggal Rapat;
Dewan Komisaris dengan Direksi
2. Peserta Rapat; dan
3. Agenda Rapat.
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat
gabungan.
Frequency and attendance in the meetings of the
Board of Commissioners, the Board of Directors,
and joint meetings of the Board of Commissioners
and the Board of Directors

496

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Information should include:


1. Meeting dates;
2. Meeting participants; and
3. Meeting agendas;
for each of the meetings of the Board of Commissioners, Board of
Directors, and joint meetings

295-300 ;
316-319;
302-304

308-309

327-329 ;
353-355;
331-333

320-322;
355-357

322-324;
357-360;

313-316;
343-353

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

7.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Informasi mengenai pemegang saham utama dan Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang
pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.
sampai kepada pemilik individu

428

Information on major and controlling shareholders, In the schematic or diagram form, except for state-owned
directly or indirectly, to the individual owners
companies which owned entirely by the Government.
8.

Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Mencakup antara lain:


Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota
Utama dan/atau pengendali
Direksi lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang
Saham Utama dan/atau pengendali;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan
anggota Komisaris lainnya; dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan
Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud,
agar diungkapkan
Disclosure of affiliate relationships between Include, among others:
members of the Board of Directors, Board of 1. Affiliate relationships between members of the Board of Directors
Commissioners, and the Main Shareholders and/or
with other Directors;
controlling entity
2. Affiliate relationships between members of the Board of Directors
and the Board of Commissioners;
3. Affiliate relationship between the members of the Board of
Directors with Major Shareholder and/or controlling entity;
4. Affiliate relationship between members of the Board of
Commissioners with other Commissioners; and
5. Affiliate relationship between the members of the Board of
Commissioners with Major Shareholder and/or controlling entity.

309-310
338-340;

Note: if there is no affiliated relationship in question, it should be


disclosed
9.

10.

Komite Audit

Mencakup antara lain:


1. Nama dan jabatan anggota Komite Audit;
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota Komite
Audit;
3. Independensi anggota Komite Audit;
4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit; dan
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit.

The Audit Committee

Include, among others:


1. Name and position of the Audit Committee members;
2. The educational qualifications and work experience of the Audit
Committee members;
3. The Audit Committee members independence;
4. Description of the tasks and responsibilities;
5. Brief report the implementation of the Audit Committees
activities; and
6. Frequency of meetings and attendance rate of the Audit
Committee.

Komite/Fungsi Nominasi dan/atau Remunerasi

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/
fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau
remunerasi;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi
nominasi dan/atau remunerasi;
6. Pernyataan adanya pedoman komite/fungsi nominasi dan/atau
remunerasi; dan
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.

The Nomination and/or Remuneration Committee/ Include, among others:


Function
1. Name, position, and a brief resume of the Nominations and/or
Remuneration Committee/Function members;
2. Independence of the Nominations and/or Remuneration
Committee/Function ;
3. Description of the tasks and responsibilities;
4. Description of the Nominations and/or Remuneration Committee/
Functions activity implementation;
5. Frequency of meetings and attendance rate of the Nominations
and/or Remuneration Committee/Function ;
6. Statement on the existence of guidelines for the nomination and/
or remuneration function/committee.
7. Policy on the Board of Directors succession.
11.

Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris Mencakup antara lain:


yang dimiliki oleh perusahaan
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
2. Independensi komite lain;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.

363-370

379-380

370-379

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

497

Laporan Manajemen
Management Report

Other Committees
Commissioners

12.

Profil Perusahaan
Company Profile

under

the

Board

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

of Include, among others:


1. Name, position, and a brief resume of the other Committee
members;
2. The independence of the other Committees;
3. Description of the tasks and responsibilities;
4. Description of the activities implementation of the other
Committees; and
5. Frequency of meetings and attendance rate of the other
Committee.

Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan

Mencakup antara lain:


1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris
perusahaan;
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi
sekretaris perusahaan.

Description of duties and function of the Corporate The description includes:


Secretary
1. Name, domicilie and brief position history of the Corporate
Secretary;
2. Description of the Corporate Secretary tasks; and
3. Training program to improve the Corporate Secretarys
competency.
13.

Informasi mengenai Rapat Umum Pemegang Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:
Saham (RUPS) tahun sebelumnya
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum
direalisasikan.
Information on previous year Annual General In the form of tables include:
Meeting of Shareholders (AGMS)
1. Previous year AGMS decisions;
2. Realization of previous year AGMS in this fiscal year; and
3. The reason in the event of any AGMS decision has not been
realized.

14.

15.

Uraian mengenai unit audit internal

Mencakup antara lain:


1. Nama ketua unit audit internal;
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal;
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit
internal.

Description of the Internal Audit unit

Include, among others:


1. Name of the Head of the Internal Audit unit;
2. The number of employees (internal auditor) on the Internal Audit
unit;
3. Internal Audit Certification;
4. The position of the Internal Audit unit in the Companys structure;
5. Brief report of the Internal Audit unit activities; and
6. Authorized people who appoint/dismiss the Head of the Internal
Audit unit.

Akuntan Publik

Informasi memuat antara lain:


1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan
keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit
laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan
oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan
4. Jasa lain yang diberikan Akuntan Publik selain jasa audit laporan
keuangan tahunan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan

16.

Public Accountant

The information shall include:


1. Name and years of the public accountant that has audited the
Companys annual financial statements for the last five years
2. Name and years of the public accounting firm that has audited
the Companys annual financial statements for the last five years
3. The fee for each type of services provided by a Public
Accountant; and
4. Other services provided by the Public Accountant in addition to
the annual financial statement audit services.
Note: if there are no other services referred to, it should be disclosed

Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan

Mencakup antara lain:


1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan
perusahaan;
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem manajemen risiko;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

Description on the Companys risk management

498

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Include, among others:


1. A description of the risk management system applied by the
Company;
2. A description of the evaluation done on the risk management
system effectiveness;
3. A description of the risks faced by the Company; and
4. Efforts to mitigate these risks.

381-384

281-294

384-394

395-397

397-412

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

17.

18.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

Uraian mengenai sistem pengendalian intern

Mencakup antara lain:


1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara
lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan
kerangka yang diakui secara internasional (COSO internal
control framework); dan
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas
sistem pengendalian intern.

Description of the Internal Control System

Include, among others:


1. A brief description of the internal control system, among others
include financial and operational control;
2. Explanation on the suitability of internal control systems with
internationally recognized framework (COSO - internal control
framework); and
3. A description of the evaluation done on the internal control
systems effectiveness.

Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang:
yang terkait dengan lingkungan hidup
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan; dan
terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material
dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem
pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan
dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
Description on the corporate social responsibility Include, among others, information about:
related to the environment
1. The policies set by the Management;
2. Activities undertaken; and
related to the environmental programs with regards to the
Companys operations, such as the use of environmentally friendly
materials and energy and can be recycled, the Companys waste
treatment systems, consideration of environmental aspects in the
provision of credit to customers, and others.
3. Certification in the environmental field.

19.

Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang:
yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
dan keselamatan kerja
2. Kegiatan yang dilakukan; dan
terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja,
seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan
keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan
kerja, dan lain-lain.
Description on the corporate social responsibility Include, among others, information about:
related to employment, health, and work safety
1. The policies set by the Management; and
2. Activities undertaken; and
related to employment, health and work safety practices, such
as gender equality and employment opportunities, working
infrastructure and safety, employee turnover rates, the level of
occupational accidents, and others.

20.

Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang:
yang terkait dengan pengembangan sosial dan 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
kemasyarakatan
2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. Biaya yang dikeluarkan.
terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti
penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar
perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi
lainnya, dan lain-lain.

414-418

439-441

442-450

451-475

Description on the corporate social responsibility Include, among others, information about:
related to social and community development
1. The policies set by the Management;
2. Activities undertaken; and
3. Costs incurred.
related to social and community development, such as the use
of local labor, community empowerment around the Company,
improvement of social infrastructure, donations, and others.
21.

Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain:


yang terkait dengan tanggung jawab kepada 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
konsumen
2. Kegiatan yang dilakukan.
terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan
konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan
atas pengaduan konsumen dan lain-lain

476-482

Description on the corporate social responsibility Include, among others:


related to responsibility to the consumer
1. The policies set by the Management; and
2. The activities related to product liability, such as consumers
health and safety , product information, facilities, number and
countermeasures on consumer complaints, and others

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

499

Laporan Manajemen
Management Report

22.

Profil Perusahaan
Company Profile

Perkara penting yang sedang dihadapi oleh


perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan
Komisaris dan/atau anggota Direksi yang menjabat
pada periode laporan tahunan

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Mencakup antara lain:


1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait
(pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir
(atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi
administrasi).
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan

Important cases being faced by the Companies,


subsidiaries, members of the Board of
Commissioners and/or Board of Directors at the
annual reporting period

Include, among others:


1. Subject matter/lawsuit;
2. The disputes/claims settlement status;
3. The impact to the Company; and
4. An administrative sanction imposed on the Company, members
of the Board of Commissioners and Board of Directors, by the
relevant authorities (capital markets, banking and others) in the
last financial year (or statements that there are no administrative
sanctions).

418-421

Note: in the absence of litigation, it should be disclosed


23.

24.

Akses informasi dan data perusahaan

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan


kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan
dengan analis, dan sebagainya.

Access to the Companys information and data

A description on the availability of the Companys information and


data access for the public, for example through the website (in
Indonesian and English), mass media, mailing lists, newsletters,
meetings with analysts, and so on.

Bahasan mengenai kode etik

Memuat uraian antara lain:


1. Isi kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level
organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik;
4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan
pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun
buku terakhir, agar diungkapkan

Discussion regarding the Companys Code of Contain a description, among others:


Conduct
1. The content of the Code of Conduct;
2. Disclosure that the Code of Conduct applies to all levels of the
organization;
3. Dissemination of the Code of Conduct;
4. Type of sanction for each violation of the code of conduct; and
5. Number of violations of the code of conduct and the sanctions
given in the current year

428-429

421-424

Note: should there be no violations to the code of conduct in the last


fiscal year, it should be stated.
25.

Pengungkapan mengenai whistleblowing system

Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara


lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku
terakhir serta tindak lanjutnya
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada
tahun buku terakhir, agar diungkapkan

Disclosure on the whistleblowing system

Contains a description of the whistleblowing systems mechanisms,


among others:
1. Submission of reports on the violations;
2. Protection for the whistleblowers;
3. Handling of complaints;
4. Parties which manages the complaint; and
5. The number of complaints received and processed in the last
financial year as well as its follow-up

424-428

Note: when there were no complaints filed in the last fiscal year, it
should be stated.
26.

Kebijakan mengenai keberagaman


Dewan Komisaris dan Direksi

Komposisi Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi


Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi),
pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan
alasan dan pertimbangannya

Diversity in the composition of the Board of Description of the Companys policy on the diversity of the Board
Commissioners and the Board of Directors.
of Commissioners and Board of Directors composition in education
(field of study), work experience, age, and gender.
Note: if there is no defined policy, the reasons and considerations
should be disclosed

500

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

304-305;
333-334

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

VII

Informasi Keuangan / Financial Information

1.

Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas
Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Laporan Keuangan.
Keuangan*
Statement Letter from the Board of Directors and/ Compliance with related regulation regarding the responsibility of
or the Board of Commissioners regarding the the Financial Statements
responsibility to the Financial Statements*

2.

Opini auditor independen atas laporan keuangan


v

Opinion of Independent Auditor of Financial


Statements
3.

4.

5.

6.

7.

ii

Deskripsi Auditor Independen di Opini

Deskripsi memuat tentang:


1. Nama dan tanda tangan;
2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.

Description of the Independent Auditors opinion

The description includes:


1. Name and signature;
2. Audit Report date; and
3. License number of the Public Accounting Firm and license number
of the Public Accountant

Laporan keuangan yang lengkap

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:


1. Laporan posisi keuangan (neraca);
2. Laporan laba rugi komprehensif;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan;
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya
ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara
retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya (jika relevan).

Full Financial Statements

Includes all elements of the Financial Statements:


1. Balance sheet;
2. Comprehensive income statement;
3. Report on changes in equity;
4. Cash flow statement;
5. Notes to the financial statement;
6. Comparative information for the previous periods;
7. Report on the financial position at the beginning of the
comparative period presented when the entity applies a new
accounting policy retrospectively or restates certain items in the
financial statements, or reclassifies certain items in the financial
statements (if relevant).

Perbandingan tingkat profitabilitas

Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun


sebelumnya.

Comparison of profitability ratio

Comparison of profit (loss) in the current and previous years

Laporan Arus Kas

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi,
dan pendanaan;
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau
pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam
catatan atas laporan keuangan.

Statement of Cash flow

Should fulfill the following provisions:


1. Classification of activities into three categories: operating,
investment and financing;
2. Use of the direct method to report cash flow from operating
activities;
3. Separate presentation of cash receipt and/or disbursement in the
current year from operating, investing and financing activities
4. Disclosure of non-cash activities in the notes to the Financial
Statement.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
3. Pajak penghasilan;
4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan.

Summary of the Accounting Policy

Includes at least the following:


1. Statement of compliance with SAK;
2. Basis of measurement and presentation of the financial
statement;
3. Income tax;
4. Work compensation; and
5. Financial instruments.

iii - v

1-55

28-55

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

501

Laporan Manajemen
Management Report

8.

9.

Profil Perusahaan
Company Profile

Pengungkapan transaksi pihak berelasi

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:


1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak
berelasi;
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan
dan beban terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau
liabilitas.

Disclosure of related party transactions

Items that must be disclosed:


1. Name(s) of related parties and nature of relationship with related
parties;
2. Value of transactions and the percentage to total related income
and expense; and
3. Balance and its percentage to total assets or liabilities.

Pengungkapan
perpajakan

yang

berhubungan

dengan Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan
laba akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi
dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada
laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari
jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Disclosures related to Taxation

10.

11.

Items that must be disclosed:


1. Reconciliation between fiscal and current tax assessment;
2. Explanation of the relationship between tax expense (income)
and accounting profit;
3. Statement that the reconciled taxable profit is the basis for the
annual Corporate income Tax Return;
4. Breakdown of deferred tax assets and liabilities recognized in
the balance sheet for each period presented, and total deferred
tax expense (income) recognized in the income statement if such
amount is not shown in total assets or deferred tax expenses
recognized in the financial statement
5. Disclosure of whether or not there are any tax disputes

31;
95-96

52;
62-66

Pengungkapan yang berhubungan dengan aset Hal-hal yang harus diungkapkan:


tetap
1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model
revaluasi dan model biaya;
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam
mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau
pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan:
penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.

45-47;

Disclosure of Fixed Assets

70-72

Items that must be disclosed:


1. Depreciation method used;
2. Explanation of whether fair value model or cost model have been
adopted as the accounting policy;
3. Method and significant assumptions used in estimating the fair
value of fixed assets (revaluation model) or disclosing the fair
value of fixed assets (cost model); and
4. Reconciliation of recorded gross amount and cumulative
depreciation of fixed assets at the beginning and end of the
period by showing addition, reduction and reclassification.

Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen Hal-hal yang harus diungkapkan:


operasi*
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan
untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang
dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen
yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur
material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas;
dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi
tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan
utama.
Disclosure of Operation Segments*

502

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussions and analysis

Laporan Tahunan 2015 | PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Items that must be disclosed:


1. General information that includes factors that are used to identify
reportable segment;
2. Information on income statement, assets, and liabilities of the
reportable segment;
3. Reconciliation of total segment revenues, reported segment profit
or loss, segment assets, segment liabilities, and material elements
of other segments to the corresponding number in the entity; and
4. Disclosure at the entity level, which includes information
about products and/or services, geographic areas and major
customers.

96-97

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

12.

13.

Pengungkapan yang
Instrumen Keuangan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

berhubungan

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Laporan Keuangan
Financial Report

dengan Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan
klasifikasinya;
2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen
keuangan;
3. Kebijakan manajemen risiko;
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko
pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara
kuantitatif.

Disclosure related to the Financial Instrument

Items that must be disclosed:


1. Detail of financial instruments based on its classification;
2. Fair value and their hierarchy for each group of financial
instruments;
3. The risk managements policy;
4. Explanation of the risks related to the financial instruments:
market risk, credit risk and liquidity risk; and
5. Risk analysis related to quantitative financial instrument.

Penerbitan laporan keuangan

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:


1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan
keuangan.

Publication of the Financial Statements

Items to be disclosed include:


1. The authorization date for the publication of the Financial
Statements; and
2. Party responsible for authorizing the Financial Statements.

33-41

iii - v

PT Angkasa Pura I (PERSERO) | 2015 Annual Report

503

1
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi Efek
Piutang usaha
(setelah dikurangi penurunan nilai sebesar 162.940.786,
179.363.364 dan 139.687.928 pada tahun 2015, 2014 dan
tahun 2013)

5g,6
5h,5i,7

Pihak berelasi
Pihak ketiga
Persediaan
Uang muka dan biaya dibayar di muka
Pendapatan yang masih harus diterima
Pajak dibayar dimuka
Aset lancar lainnya

1.746.272.845
216.446.783

115.373.935
455.796.851

31 Desember / *)
December 31,
2014

January 1, 2014

ASSETS

1.352.260.123
370.094.305

579.828.116
329.433.688

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Investment in securities
Trade receivables

1 Januari 2014 *)

192.769.961
325.394.604

125.087.739
232.574.797

5k,10
11
12
5w,13a
14

Jumlah Aset Lancar


ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan
Piutang jangka panjang
Investasi Jangka Panjang
Properti Investasi

31 Desember /
December 31,
2015

5j,8

Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain

(setelah dikurangi penurunan nilai sebesar 3.006.197 tahun 2015


dan 2.931.686 tahun 2014 dan 2013)

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/December 31, 2013
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5w,13e
15
5i,16

118.518.984
10.043.466
36.359.021
23.977.801
208.419.621
150.835.560
8.076.219

69.549.599
1.761.061
15.102.571
16.961.096
50.738.906
236.848.497
4.680.579

641.414
268.661
8.465.902
10.286.285
103.969.850
354.284.121
4.436.799

3.090.121.088

2.636.161.302

1.749.277.372

1.412.424
0
129.659.365

45.270.604
135.758.230

70.677.575
286.257.711

(setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 35.695.966,


29.617.111 dan 23.538.259 untuk tahun 2015, 2014 dan 2013)

5m,17

149.844.910

160.595.003

162.002.620

Aset tetap
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp
4,121.015.376, 3.539.269.478,- dan Rp 2.973.832.031,- untuk
tahun 2015, 2014 dan 2013)

Aset dalam penyelesaian


Aset tidak berwujud
Aset tidak lancar lainnya
Jumlah aset Tidak Lancar

Net allowance for impairment losses of


162.940.786 179.363.364,- and 139.687.928,- in
2015, 2014 and 2013

Related parties
Third parties
Other receivables

Net allowance for impairment losses of


3.006.197 in 2015 and 2.931.686,- in 2014 and
2013

Related parties
Third parties
Inventories
Prepaid expense
Accrued income
Prepid taxes
Other current assets

Total Current Assets


NON-CURRENT ASSETS
Deferred Tax Assets
Long term receivables
Long Term Investments
Investment properties
(Net
of
accumulated
depreciation
of
35.695.966, 29.617.111,- and 23.538.259,- in 2015,
0214 and 2013)

Fixed Assets

5n,18
19
20

JUMLAH ASET
*)disajikan kembali (lihat Catatan 5.zb)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

(Net
of
accumulated
depreciation
4.1121.015.376,
3.539.269.478,2.973.832.031,- in 2015, 2014 and 2013)

of
and

11.860.713.290

11.208.184.825

7.450.025.929

1.443.376.931

1.622.207.733

3.245.283.496

Construction in progress

45.373.281
1.835.371
13.632.215.574

18.595.060
120.000
13.190.731.454

13.558.281
575.000
11.228.380.612

Intangible assets
Other Assets
Total of Non Current Assets

16.722.336.662

15.826.892.756

12.977.657.984

TOTAL ASSETS

as restated (see Note 5.zb.) (*


See accompanying notes to the Financial Statements
as an integral part of these financial statements.

1.1.
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan /
Notes

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/December 31, 2013
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember /
December 31,
2015

31 Desember / *)
December 31,
2014

1 Januari 2014 *)
January 1, 2014

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Biaya yang masih harus dibayar
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Pendapatan diterima dimuka
Utang pajak
Bagian lancar dari utang bank
jatuh tempo
Utang lancar lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang bank jangka panjang
(setelah dikurangi utang jatuh tempo)
Utang jangka panjang lainnya
Liabilitas imbalan paska kerja
Liabilitas pajak tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

LIABILITIES AND EQUITY


599.102.598

425.495.243

284.554.120

679.403.387
57.040.026
88.640.117
169.635.162
590.158.510

1.408.720.013
60.810.489
253.934.433
222.044.836
50.167.930

1.045.814.670
6.827.127
227.696.331
195.356.311
13.152.020

24

518.323.300
2.702.303.101

420.585.738
2.841.758.682

438.547.794
2.211.948.373

5h,25

2.485.846.697

2.140.455.425

882.993.115

27
5s,26
5w,13

158.296.608
346.841.031
2.990.984.335

51.489.710
240.621.090
41.313.764
2.473.879.989

26.573.305
319.581.492
7.197.668
1.236.345.580

5.693.287.436

5.315.638.671

3.448.293.953

21
22

23
5w,13b,d
5h,25

Total Liabilitas

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal Saham
Modal dasar 12.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp1000.000 per saham.
Modal ditempatkan dan disetor 6.414.412 lembar
tahun 2015 dan 3.488.245 lembar saham tahun 2014
.
Penyertaan Modal Negara
Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya
(BPYBDS)
Pengaruh pengalihan aset tetap
kenavigasian
- Nilai buku aset tetap kenavigasian
- Akumulasi penyusutan aset tetap kenavigasian
dari BPYBDS
Penghasilan komprehensif lain :
Laba yang belum direalisasi atas efek
Keuntungan (kerugian) aktuarial imbalan kerja

Other current liabilities


Total Current Liabilities

NON CURRENT LIABILITIES


Long term bank loan
(net of current portions)
Warranty payable
Employee benefits liabilities
Deffered tax liability
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilities

EQUITY
Equity attributable to equity holders of the
parent entity
Share capital
Authorized capital 12.000.000 shares with
par value of Rp 1,000,000 per share
The issued and paid-up capital 6.414.412 in
2015 and 3.488.245 shares in 2014

6.414.412.000

3.488.245.000

3.488.245.000

2.926.166.059

30

255.096.706

255.096.706

31

(269.138.292)

(269.138.292)

31

408.393.524

408.393.524

32

24.015.711
(54.229.193)

44.831.597
44.732.457

Government capital investement


Government
contribution
pending
2.960.795.675 determination in status (BPYDBS)
Effect of navigation
fixed assets transfer
(270.831.524)
Book value of fixedassets
Accumulated depreciation of navigation
408.393.524 assets of BPYDBS
Oher Comprehensive Income
6.757.646
Unrealized gain on securities
34.481.221
Gains (losses) on employee benefits
actuarial
Retained earnings
2.225.949.653
Appropiated 674.308.420
Un Appropriated 9.528.099.615
1.264.416
Non controlling interest
9.529.364.031
Total equity

28
5t,29

Saldo laba
- Dicadangkan
- Laba tahun berjalan
Kepentingan non pengendali
Jumlah ekuitas

CURRENT LIABILITIES
Accrued expenses
Trade payables
Third parties
Related parties
Accrued revenue
Tax payables
Current maturities of bank loan

33

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

*) disajikan kembali (lihat Catatan 5.zb)


Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

3.407.178.379
841.542.506
11.027.271.341
1.777.885
11.029.049.226

2.617.335.809
994.135.846
10.509.798.706
1.455.379
10.511.254.085

16.722.336.662

15.826.892.756

12.977.657.984

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

as restated (see Note 5.zb.) (*


See accompanying notes to the Financial Statements
as an integral part of these financial statements.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED INCOME STATEMENTS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember /
December 31,
2015
PENDAPATAN OPERASIONAL
Aeronautika
- Jasa
pendaratan,
penempatan
penyimpanan pesawat udara (PJP4U)

Catatan /
Notes

31 Desember / *)
December 31,
2014

5v,34
dan

Jasa penumpang pesawat udara (PJP2U)


Pemakaian aviobridge
Pemakaian counter
Pemakaian BHS/HBS
Pendapatan aeronautika
Non aeronautika
- Pemakaian telepon, listrik, air, parkir,
anjungan dan kartu pas
- Sewa - sewa
- Konsesi
- Event & Promosi
- Pemakaian ruang tunggu
- Pergudangan
- Jasa pemeliharaan dan Perbaikan
- Jasa regulasi agen
- Perdagangan
- Jasa perencanaan dan pelaksanaan
- Kamar dan layanan hotel
- Jasa lain
Pendapatan non aeronautika
-

472.049.655

396.610.201

2.378.795.901
128.150.565
104.664.080
71.576.700
3.155.236.901

2.125.483.603
96.406.327
109.531.510
53.672.606
2.781.704.247

5v, 35

240.179.078
426.539.152
977.646.173
37.618.240
71.930.334
254.947.521
3.039.427
24.339.663
3.401.030
1.100.604
20.274.792
33.376.842
2.094.392.855

229.893.421
353.588.982
852.460.862
61.171.081
212.513.592
338.845
20.755.975
779.270
12.650.800
13.045.201
44.633.494
1.801.831.523

Jumlah pendapatan
BEBAN OPERASIONAL
Beban pegawai
Pemeliharaan
Beban pemakaian persediaan
Utilitas
Sewa
Umum dan administrasi
Pajak
Asuransi
Low value aset
Penyusutan dan amortisasi
Imbalan paska kerja
Beban pelayanan penumpang
Beban langsung lainnya
Jumlah beban opersional

5.249.629.756

4.583.535.770

Laba operasional
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional
Beban non operasional
Jumlah pendapatan (beban) opersional

1.293.959.865

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan


TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Pajak tangguhan
Total pajak penghasilan

1.082.742.477

Laba bersih tahun berjalan


PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Laba (rugi) belum terealisasi investasi efek
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program
imbalan paska kerja
Jumlah laba komprehensif lain
Laba Komprehensif tahun berjalan
LABA DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
LABA KOMPREHENSIF DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali

975.800.888
212.197.551
38.980.094
308.568.469
38.041.705
613.106.138
208.864.164
15.700.895
8.748.490
707.014.950
200.087.789
114.263.813
514.294.945
3.955.669.891

314.708.035
525.925.423
(211.217.387)

283.496.037
(42.726.189)
240.769.848

5v, 36
5v, 37
5v, 38
5v, 39
5v, 40
5v, 41
5v, 42
5v, 43
5v, 44
5v, 45
5v, 46
5v, 47

1.264.818.816
48
49

5w, 13d
5w, 13e

238.228.025
34.116.098
272.344.123
994.442.841

32

(98.961.650)
(119.777.536)

38.073.951
10.251.236
48.325.187

722.195.094
841.542.506
430.123
841.972.630

256.032.223
254.064.075
1.968.148
1.266.786.964

841.972.630
(20.815.886)

848.643.375
170.763.313
53.687.940
280.488.534
39.865.526
528.511.874
179.119.982
9.381.561
9.112.519
593.927.853
138.998.418
119.695.735
346.520.323
3.318.716.954

1.042.768.028

33

994.135.846
306.996
994.442.841

722.194.715
379
722.195.094

1.042.768.028
1.042.768.028

131

285

Laba bersih per saham dasar

*) disajikan kembali (lihat Catatan 5.zb)


Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

OPERATING INCOME
Aeronautika
Aircraft landing, placingand storing services
(PJP4U)
Aircraft passenger ghandling services (PJP2U)
Aviobridge services
Counter services
BHS/HBS services
Income of aeronautika
Non aeronautika
Telephone, electricity, water, packing,galleries and
entrance pass
Rentals
Concenssions
Event & Promotion
CIP Lounge
Warehousing
Maintenance & Service Fee
Regulated agent services
Trading
Planning and ececuting services
Hotels services
Other services
Income of aeronautika
Total Income

OPERATING EXPENSES
Employee expenses
Maintenance
Inventory usage
Utilities
Leases
General and administration expenses
Taxes expenses
Insurance
Low value assets
Depreciation and amortizations
Employee benefit
Passenger services expenes
Other direct expenses
Total operating expenses
Operating income
NON OPERATING INCOME (EXPENSES)
Non operating income
Non operating expenses
Total non operating income (expenses)
Income before tax

Total income taxes

Current tax
Deffered tax

Net income
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Unrealized gain (loss) on securities investment
Remeasurement gaints (losses) on post
employment benefits liability
Total other comprehensive income
Comprehensive income for the year
INCOME ATTRIBUTABLE TO :
The Owner of Parent Entity
Non Controlling Interest
COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO :
The Owner of Parent Entity
Non Controlling Interest
Basic earnings per share

as restated (see Note 5.zb.)

(*

See accompanying notes to the Financial Statements


as an integral part of these financial statements.

6.414.412.000

(2.926.166.059)

2.926.166.059

3.488.245.000

2.926.167.000

2.926.166.059

3.488.245.000
-

*) disajikan kembali (lihat Catatan 5.zb)


Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Saldo per 31 Desember 2015

Deviden
PKBL / PUKK
Cadangan
Penyertaan modal Pemerintah
Pengaruh pengalihan aset tetap
kenavigasian
BPYBDS
Penyesuaian Laba tahun lalu
Laba bersih tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lain
Kepentingan Non Pengendali Deviden anak perusahaan

Saldo per 31 Desember 2014 *)

Saldo 1 Januari 2014 *)


Deviden
Cadangan
Penyesuaian Laba tahun lalu
Penyertaan modal Pemerintah
Pengaruh pengalihan aset tetap
kenavigasian
BPYBDS
Laba bersih tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lain
Kepentingan Non Pengendali Deviden anak perusahaan

Keterangan

Modal saham /
Capital Stocks

Penyertaan
modal
Pemerintah/
Government
capital
investement

255.096.706

255.096.706

220.467.090
-

(2.926.166.059)

2.960.795.675
-

139.255.232

139.255.232

1.693.232
-

137.562.000
-

24.015.711

(20.815.886)

44.831.597

38.073.951

6.757.646
-

(54.229.193)

(98.961.650)

44.732.457

10.251.236

34.481.221

Keuntungan
(kerugian)
Pengaruh
Laba (rugi) belum
BPYBDS /
aktuarial
pengalihan aset
direaliasi atas
Government
imbalan kerja
kenavigasian /
pemilikan
contribution
Effect of the
efek/Unrealized
pending
Gain (loss)
transfer of
gain (loss) on
determination in
actuarial post
navigation fixed
marketable
status
retirement
assets
securities
benefits

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3.407.178.379

65.534.326
-

(18.572.030)
742.881.216
(941)

2.617.335.809

2.225.949.653
(64.479.000)
451.352.584
4.512.572
-

841.542.507

(65.534.326)
841.542.506

(185.720.304)
(742.881.216)
-

994.135.846

994.135.846
-

674.308.420
(193.436.821)
(451.352.584)
(29.519.015)
-

Belum
Telah ditentukan
ditentukan
penggunaannya
penggunaannya/
/ Appropriated
Un Appropriated

Saldo Laba / Retained Earnings

841.542.506
(119.777.536)
11.027.271.345

(185.720.304)
(18.572.030)
-

10.509.798.706

222.160.322
994.135.846
48.325.187

9.528.099.615
(257.915.821)
(25.006.443)
-

Jumlah / Total

1.777.886

430.123
(107.616)

(116.033)
1.455.379

306.996
-

1.264.416
-

Balance as of December 31, 2015

Non controlling interest - subsidiaries


divident

Transfer of fixed assets - BPYBDS


Retained earnings adjustment
Net income for the year
Other comprehensive income

Appropriated
Government capital investement
Effect of navigation fixed assets transfer

Dividend

Non controlling interest - subsidiaries


divident
(* Balance as of December 31, 2014

Net income for the year


Other comprehensive income

Effect of navigation fixed assets transfer


Transfer of fixed assets - BPYBDS

Dividend
Appropriated
Retained earnings adjustment
Government capital investement

(* Balance as of January 1, 2014

Description

as restated (see Note 5.zb.) (*


See accompanying notes to the Financial Statements
as an integral part of these financial statements.

841.542.506
(119.777.536)
430.123
(107.616)
11.029.049.226

(185.720.304)
(18.572.030)
-

(116.033)
10.511.254.085

222.160.322
994.442.842
48.325.187

9.529.364.031
(257.915.821)
(25.006.443)
-

Kepentingan
non pengendali
Jumlah ekuitas /
/ Non
Total equity
controlling
interest

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

4
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember /
December 31,
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari penjualan tunai
Penerimaan dari penjualan kredit
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi
Pembayaran pajak

2.575.090.519
2.809.916.346
(3.916.379.340)
1.468.627.525
(488.580.794)

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)


aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pengeluaran (pengeluaran) untuk investasi
jangka pendek
Penerimaan dari (pengeluaran untuk)investasi
jangka panjang
Penambahan aset tetap
Penambahan aset lain lain
Penerimaan bunga deposito dan jasa giro
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi

980.046.731

31 Desember /
December 31,
2014
2.319.518.309
2.364.766.769
(3.365.751.123)
1.318.533.955
(420.744.250)

897.789.705

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES


Cash received from cash sales
Cash received from non cash sales customers
Cash payment to suppliers and employees
Net cash from receipt and payment
Tax payment

Net cash provided (by) from operating activities


CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

134.531.592

47.904.065

Cash payment to short term inventments

(113.735.911)
(1.616.652.813)
108.788.927
55.346.704

60.812.500
(1.446.748.752)
180.142.896
43.042.205

Received from (payment for) long term investemnts


Addition in fixed assets
Addition in other assets
Interest from deposits and checking accounts

(1.431.721.500)

(1.114.847.086)

Net cash provided (by) from investing activities

902.781.847
(185.720.304)
(16.961.380)

1.261.923.929
(257.915.821)
(10.584.938)

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES


Proceed on long term loan
Dividend payment
Loan bank payment

700.100.163

993.423.170

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan pinjaman jangka panjang
Pembayaran deviden
Pembayaran PKBL
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas
Pengaruh selisih kurs
Kas dan Setara Kas pada awal periode

248.425.394
145.587.328
1.352.260.123

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE

1.746.272.845

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

776.365.789
(3.933.782)
579.828.116
1.352.260.123

Net cash provided (by) from financing activities


Increase (decrease) of cash and cash equivalent
Effect of foreign exchange rate
Cash and cash equivalent at the beginning of the year
CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF THE YEAR
See accompanying notes to the Financial Statements
as an integral part of these financial statements.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian
PT Angkasa Pura I (Persero), selanjutnya disebut
Perusahaan, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 5 Tahun 1992 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Umum (PERUM) Angkasa Pura I menjadi Perusahaan
(Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H.,
tanggal 3 Januari 1993. Akta tersebut telah memperoleh
persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor
C2-2470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor
52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 2914/1993.

a. Establishment
PT Angkasa Pura I (Persero), herein after referred to as the
Company, was established under the Government
Regulation Number 5, year 1992 concerning the change in
legal status from Perusahaan Umum (PERUM) to
Perusahaan (Persero), in notarial deed dated January 3,
1993 by the notary Muhani Salim, SH, and was approved
by the Minister of Justice with his letter No. C22470.HT.01.01 Year 1993 dated April 24, 1993 and was
published in the state gazette the Republic of Indonesia
No. 52 dated June 29, 1993 with the supplement there to
No.2914/1993.

Pada tahun 1998, anggaran Dasar Perusahaan mengalami


perubahan berdasarkan keputusan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah
diaktakan dengan akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor 30
tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia Nomor C2- 25829.HT.01.04 Tahun 1998
tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999
dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor
3740/1999.
Berdasarkan akta notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn no. 11
tanggal 22 September 2015 yang telah disimpan di dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia no. AHU-AH.01.03-0972301 tanggal 22 September
2015, Perseroan menyetujui peningkatan modal disetor
yang semula modal awal 3.488.245 saham ditambahkan
sebesar 2.926.167 saham diambil dari Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 dan
kapitalisasi sebagian cadangan Perseroan sampai dengan
tahun buku 2014 dengan nilai nominal Rp.1.000.000 (rupiah
penuh) sehingga seluruhnya seharga Rp.6.414.412.000 yang
seluruhnya diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia.
Setelah keluarnya akta perubahan modal dasar dan
modal disetor sebagaimana disebut di atas maka pasal 4
(empat) dalam Anggaran Dasar Perseroan berubah menjadi
sebagai berikut :
(1) Modal
Dasar
Perseroan
ditetapkan
sebesar
12.000.000 saham, masing-masing dengan nilai
nominal sebesar Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) atau
seluruhnya berjumlah Rp. 12.000.000.000.000 (Rupiah
penuh).

In year 1998, an amendment to the Company's articles of


association was made on January 14, 1998, based on
the decision made in general shareholders' meeting.
The amendment was covered in the notarial deed No. 30
dated September 18, 1998 of the notary Imas Fatimah, SH
and was approved by the Minister of Justice in his
letter No.C2- 25829.HT.01.04 of 1998 dated and was
published in the state gazette No. 50 dated June 22, 1999
and the supplement there to No. 3740/1999.

Based on notarial deed Fauz Nanda Iwan, SH, M.Kn no. 11


date September 22, 2015 which had been stored in the
database of Legal Entity Administration System of the
Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of
Indonesia no. AHU-AH.01.03-0972301 date September 22,
2015, the Company approved an increase in paid-up
capital which was originally an initial capital of 3,488,245
shares amounting to 2,926,167 shares added taken from
the Investment of the Republic of Indonesia based the
Indonesian Government Regulation No. 8 of 2014 and the
capitalization of the majority the Company reserves until
the financial year 2014 with a nominal value of
Rp.1.000.000 (full rupiah) so entirely for Rp.6.414.412.000
entirely subscribed by the Republic of Indonesia. After the
release deed of amendment of the authorized capital and
paid up capital as referred to above, section 4 (four) in the
Articles of Association of the Company changed as follows:
1)

The Company's authorized capital is 12.000.000


shares, par value of Rp 1.000.000 (full Rupiah amount)
per share or amounted to Rp. 12.000.000.000.000
(full Rupiah amount).

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

(2) Dari modal tersebut telah ditempatkan / diambil bagian


dan telah disetor penuh oleh Negara Republik
Indonesia sebanyak 6.414.412 saham atau seluruhnya
berjumlah Rp 6.414.412.000.000,- (Rupiah penuh) ke
dalam kas Perusahaan, dengan cara sebagai berikut :

2) Of the authorized capital, 6.414.412 shares equivalent


to Rp 6.414.412.000.000 (full Rupiah amount) were
subscribed and paid in by the Government of the
Republic of Indonesia by the following methods:

(i) Sebesar Rp 3.488.245.000.000 (Rupiah penuh)


telah disetor dengan uang tunai sebagai setoran
modal lama sebagaimana dinyatakan dalam akta
nomor 02 tanggal 16 Januari 2013 oleh Nanda Fauz
Iwan, SH., MKn., notaris di Jakarta yang telah
memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak
AsasI Manusia Republik Indonesia Nomor : AHUAH.01.10.02672 tanggal 31 Januari 2013.

(i) Initial paid-in capital of Rp 3.488.245.000.000 (full


rupiah) had been paid in cash as a deposit of old
capital, as stated in the deed number 02 dated
January 16, 2013 by Nanda Fauz Iwan, SH., MKn.,
Notary in Jakarta, which has been approved by the
Minister of Justice and Human Rights of the Republic
of Indonesia Number: AHU-AH.01.10.02672 date
January 31, 2013 .

(ii) Sebesar Rp 2.926.166.059.117,86 (Rupiah penuh)


yang berasal dari pengalihan Barang Milik Negara
pada Kementrian Perhubungan yang pengadaannya
bersumber dari APBN TA 1991/1992, 1992/1993,
1994/1995, 1997/1998, 1998/199, 2000, 2002,
2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, dan
2011 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2014.
(iii) Sebesar Rp 940.882,14 (Rupiah penuh) yang
berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan
perseroan sebagaimana tercatat dalam Laporan
Keuangan Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) Hadori Sugiharto Adi
& Rekan sebagaimana suratnya Nomor : 11/LAIAP1/II/2015 tanggal 20 Februari 2015

(ii) Amount Rp 2.926.166.059.117.86 (full amount)


derived from the transfer of State at the Ministry of
Transportation that procured from the State Budget
FY 1991/1992, 1992/1993, 1994/1995, 1997/1998,
1998/199, 2000 2002, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008,
2009, 2010, and 2011 as set out in the Indonesian
Government Regulation No. 8 of 2014.

Tujuan dan lapangan usaha dari Perusahaan adalah


untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan serta untuk memupuk keuntungan bagi
perusahaan dengan memupuk keuntungan bagi
perusahaan dengan menyelenggarakan usaha jasa
kebandarudaraan dalam arti seluas-luasnya dan usahausaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan
usaha tersebut.

(iii) Amount Rp 940,882.14 (full amount) through


capitalization of reserves most of the company as
recorded in the financial statements for financial
year 2014 have been audited by Public Accounting
Firm (KAP) Hadori Sugiharto Adi & Partners as its
letter No. 11 / LAI-AP1 / II / 2015 date February 20,
2015
The objective and line of business of the Company is
to implement the Government's economic and
development programs and to earn profit for the benefit
of the Company by carrying out business in airport
services and other airport related business activities.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas perusahaan


menjalankan usaha-usaha:
a. Jasa Pelayanan kebandarudaraan
1) Aeronautika Non ATS
a) Penyediaan,
pengusahaan
dan
pengembangan fasilitas untuk kegiatan
pelayanan pendaratan, lepas landas,
parkir dan penyimpanan pesawat udara.

Toward those aims the Company undertakes the


following business activities:
a. Airport services
1) Non ATS Aeronautic
a) Providing, maintaining, and developing
facilities for aircraft landing, takeoff,
parking, and stationing.

b) Penyediaan,
pengusahaan
dan
pengembangan fasilitas terminal untuk
pelayanan angkutan penumpang, kargo
dan pos.
2) Non Aeronautika
a) Penyediaan lahan untuk pembangunan,
lapangan dan kawasan industri serta
gedung - gedung/ bangunan yang
berhubungan dengan kelancaran angkutan
udara.
b) Penyediaan,
pengusahaan
dan
pengembangan
fasilitas
elektronika,
navigasi, listrik, air dan instalasi limbah
buangan.
c) Penyediaan jasa konsultasi, pendidikan
dan pelatihan yang berkaitan dengan
kebandarudaraan.
d) Usaha-usaha lain yang dapat menunjang
tercapainya tujuan perusahaan.

b) Providing, maintaining, and developing


terminal facilities for passengers, cargo,
and postal services.
2)

Non Aeronautical
a) Providing land for development, field and
industrial areas as well as buildings related
to the smooth of air freight.

b) Providing, utilization and development of


electronic facilities, navigation, electricity,
water and waste disposal installations.
c) Providing consultancy services, education
and training related to the airport services.
d) Other efforts to support the achievement
of Companys goals.

Perusahaan dapat pula mendirikan/ menjalankan


perusahaan lainnya yang mempunyai hubungan dengan
usaha tersebut di atas baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan badan lain sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan dalam
anggaran dasar.

The Company may also establish other entities or


undertake other ventures related to those business
activities either individually or in partnership with other
parties provided that those are permissible under the
prevailing laws and regulations and the Company's
articles of association.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun


2012 Tentang
Perusahaan Umum
Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
Indonesia (LPPNPI), Jasa Pelayanan Penerbangan tidak
dikelola oleh Angkasa Pura I (Persero) sejak tanggal
16 Januari 2013 pukul 22.00 WIB (berdasarkan Nota
Kesepahaman
nomor
HK.201/1/10/DRJU-2013;
KEP.15/OM.02.03/2013;
MOU.04.07.01/00/02/2013/001;
032/DU/II/2013
tanggal 12 Februari 2013).

Based on Government Regulation No. 77 Year 2012 on


Indonesian Public Company of Organizer Air Navigation
Services Organization (LPPNPI), Services Aviation
Services is not managed by Angkasa Pura I (Persero)
since January 16, 2013 at 22:00 pm (based on a
Memorandum of Understanding numbers HK.201 / 1 / 10
/ DRJU-2013; KEP.15 / OM.02.03 / 2013; MOU.04.07.01 /
00/02/2013/001; 032 / DU / II / 2013 date February 12,
2013).

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

Sampai dengan akhir tahun 2015, Bandara yang dikelola


oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 13 bandara
dan 1 Strategic Business Unit dan 5 Perusahaan Anak
yang terletak di kota-kota besar wilayah tengah dan
timur Indonesia, yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)

Bandara / Airport I Gusti Ngurah Rai (DPS) - Bali


Bandara / Airport Juanda Surabaya (SUB) - Surabaya
Bandara / Airport Sultan Hasanuddin (UPG) - Makasar
Bandara / Airport Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (BPN) - Balikpapan
Bandara / Airport Frans Kaisiepo (BIK) - Biak
Bandara / Airport Sam Ratulangi - Manado
Bandara / Airport Adisucipto (JOG) - Yogyakarta
Bandara / Airport Adisoemarno (SOC) - Surakarta
Bandara / Airport Syamuddin Noor (BDJ) - Banjarmasin
Bandara / Airport Pattimura (AMQ) - Ambon
Bandara / Airport Ahmad Yani (SRG) - Semarang
Bandara / Airport Lombok (LOP) - Praya
Bandara / Airport El Tari (KOE) - Kupang
Strategic Unit Bussines Unit Komersial - Bali
PT Angkasa Pura Logistic
PT Angkasa Pura Property
PT Angkasa Pura Suport
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Retail

Dalam rangka pengembangan bandar udara Direksi


menerbitkan keputusan untuk membentuk organisasi
dan tata kerja sebagai berikut :
a Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor : KEP.176/OM.01.01/2014 tanggal
15 Desember 2014 telah dibentuk Organisasi dan
Tata Kerja Proyek Pengembangan Bandar Udara
Syamsudin Noor-Banjarmasin.
b Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I
(Persero) Nomor : KEP.107/OM.01.01/2014 tanggal
26 Agustus 2014 telah dibentuk Organisasi dan Tata
Kerja Proyek Pengembangan Bandar Udara
Ahmad Yani - Semarang
c

As of the year end of 2015, the airport is managed by PT


Angkasa Pura I (Persero) as many as 13 airports and
Strategic Business Units 1 and 5 subsidiaries located in
major cities of central and eastern regions of Indonesia,
ie:

Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I


(Persero) Nomor : KEP 182/OM.01.01/2014 tanggal
31 Desember 2014 atas perubahan Keputusan
Direksi PT Angkasa Pura 1 (Persero) nomor
KEP.108/OM.01.01/2014 tanggal 26 Agustus 2014
telah dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Proyek
Persiapan
Pembangunan
Bandar
Udara
Internasioal Yogyakarta.

In the development of airports of Directors issued a


decree to establish the organization and working
procedures as follows:
a. In accordance with the Decision of Directors of PT
Angkasa Pura I (Persero) Number: KEP.176 /
OM.01.01 / 2014 dated December 15, 2014 was
formed the Organization and Operating Procedure
Development Project Syamsudin Noor AirportBanjarmasin.
b. In accordance with the Decision of Directors of PT
Angkasa Pura I (Persero) Number: KEP.107 /
OM.01.01 / 2014 dated August 26, 2014 was formed
the Organization and Operating Procedure
Development Project Ahmad Yani - Semarang.
c. In accordance with the Decision of Directors of PT
Angkasa
Pura
I
(Persero)
Number:
KEP.182/OM.01.01/2014 dated December 2014
change of Decision of Director PT Agkasa Pura 1
(Persero) number : KEP.108 / OM.01.01 / 2014 dated
August 26, 2014 was formed the Organization and
Operating Procedure of Preparation Project
Development with the International Airport
Yogyakarta.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

b. Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan


b. Vision, Mission, and Company Values.
Visi
Vision
Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola
To become one of the top ten best airport
Bandar Udara terbaik di Asia.
management company in Asia.
1. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan.
1. To increase stakeholder value.
2. Menjadi
mitra
pemerintah
dan
pendorong
2. To become government partners and driving
pertumbuhan
economic growth.
3. Mengusahakan
jasa
kebandarudaraan
melalui
3. To working out of airport services through excellent
pelayanan prima yang memenuhi standar keamanan,
service that meets the standards of security,
keselamatan dan kenyamanan.
safety and convenience.
4. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas
4. To improve competitiveness through creativity
dan inovasi.
and innovation.
5 Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan
5 To make a positive contribution to the environment.
hidup.
Tata Nilai Perusahaan
Company Values
Untuk merealisasikan visi dan misi, PT. Angkasa Pura I
To realize the vision and mission, PT. Angkasa Pura I
(Persero) telah menyusun dan menerapkan Nilai
(Persero) has developed and is implementing Corporate
Perusahaan yaitu "SATU" :
Value "SATU":
1) Sinergis,/ Sinergy
2) Adaptif / Adaptive
3) Terpercaya / Reliable
4) Unggul / Excellent
c. Manajemen Perusahaan

c.

The Company's Management

Dewan Komisaris

Board of Commissioners
Tanggal 29 Oktober 2014
sampai sekarang
Dated October 29, 2015
Up to now

Tanggal 17 Oktober 2014


sampai 29 October 2015
Dated October 17, 2014
up to October 29, 2015

Tanggal 7 April sampai dengan


tanggal 17 Oktober 2014
Dated April 7 up to
October 17, 2014

Samppai dengan
tanggal 31 Desember 2014
up to
December 31, 2014

Komisaris Utama / Boards


of Commisioners
Komisaris / Commisioner

Andrinov Chaniago

Drs Suratto Siswodihardjo

Drs Suratto Siswodihardjo

Drs Suratto Siswodihardjo

Selby Nugraha Rachman

Boy Syahrir Qamar

Boy Syahrir Qamar

Prof Dr. Eddy Mulyadi Soepardi

Komisaris / Commisioner

Agus Santoso

Dwi Ary Purnomo

Dwi Ary Purnomo

Bernadus Didik Prasetyo

Komisaris / Commisioner

Boy Syahrir Qamar

Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si.

Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si.

Drs. Hakamuddin Djamal, M.Si.

Komisaris / Commisioner

Anandiwati

Anandiwati

Anandiwati

Askolani, SE, MA

Komisaris / Commisioner

Dwi Ary Purnomo

Hermanto Dwiatmojo

Ir. Tunjung Inderawan M.si.

Ir. Tunjung Inderawan M.si.

KEP-304/MBU/2014 tanggal 2 Juli 2014 tentang


Pemberhentian, Pengangkatan anggota-anggota Dewan
Komisaris dan Penetapan Komisaris Independen Perusahaan
Perseroan PT Angkasa Pura I(Persero);
SK-75/MBU/2015 tanggal 7 April 2015 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan
Komisaris Perusahaan Perseroan PT AngkasaPura I (Persero);

The composition of the Board of Commissioner dated July 2,


2014 According to SK-304/MBU/10/2014 on of Dismissal and
Appointment of Members of the Board of Commissioners.

Sesuai SK-216/MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014


tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan
Komisaris

According to SK-216/MBU/10/2014 dated October 17, 2014


on of Dismissal and Appointment of Members of the Board of
Commissioners.

Period April 7, 2014 According to SK-75/MBU/4/2014 on of


Dismissal and Appointment of Members of the Board of
Commissioners.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

SK-210/MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015 tentang


Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan
Komisaris Perusahaan Perseroan PT Angkasa Pura I (Persero)

SK-210 / MBU / 10/2015 dated October 29, 2015 on the


Dismissal and Appointment of Members of the Company's
Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero)

Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris tentang


Pengalihan tugas Boy Syahril Qomar dari semula anggota
Dewan Komisaris menjadi Komisaris Independen adalah
Sesuai SK-210/MBU/10/2015 tanggal 29 Oktober 2015
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggotaanggota Dewan Komisaris;
KEP.09/DKAP.AP.I/2015 tanggal 2 November 2015 tentang
Pembagian Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Angkasa Pura
I.

Changes in the Board of Commissioners on Transfer of duty


Boy Syahril Qomar of the original members of the Board of
Commissioners as Independent Commissioner is In line SK-210 /
MBU / 10/2015 dated October 29, 2015 on Dismissal and
Appointment of Members of the Board of Commissioners;

Dewan Direksi
Susunan Direksi Perseroan ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri Negara BUMN RI adalah

Board of Directors
Composition of the Board of Directors established by the
Decree of the Minister of State Enterprises of the Republic of
Indonesia are as follows :

KEP.09 / DKP.AP.II / 2015 dated 2 November 2015 concerning


the Distribution Functions, Duties and Responsibilities of the
Board of Commissioners of the Company (Persero) PT. Angkasa
Pura I.

Tanggal 9 November Tanggal 22 Juni 2015 Tanggal 15 Januari 2015 Tanggal 7 Oktober
sampai dengan
sampai dengan
2015 sampai sekarang
2014 sampai dengan
/ Dated November 9, tanggal 9 November tanggal 21 Juni 2015 /
14 Januari 2015 /
2015 up to now
2015 / Dated June 22 Dated January 15, 2015 Dated October 7, 2014
up to November 9,
up to June 21, 2015
up to January 14, 2015
2015
Dewan Direksi / Boards of Directors
Direktur Utama / President Director
Direktur Keuangan dan IT /
Finance and IT Director
Direktur Operasi / Operation Director
Direktur Pemasaran dan Pengembangan
Bisnis
/ Marketing
and Business
Development Director
Direktur Sumber Daya Manusia dan
Umum / Human Capital And General
Affair Director
Direktur Teknik / Technical Director

Sulistyo Wimbo
Novrihandri
Wendo Asrul Rose
M Asrori
Adi Nugroho
Polana Banguningsih
Pramesti

Susunan Direksi Perseroan ditetapkan dengan Surat


Keputusan
Menteri
Negara
BUMN
RI
Nomor
KEP.208/MBU/2014 tanggal 10 April 2014
Perubahan susunan anggota Direksi adalah Sesuai SK09/MBU/01/2015 tanggal 15 Januari 2015 tentang
Pemberhentian Anggota Direksi
Perubahan direksi selama tahun 2015 adalah Sesuai SK98/MBU/06/2015 tanggal 22 Juni 2015 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi
dan SK-121/MBU/07/2015 tanggal 22 Juli 2015 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi

10

Sulistyo Wimbo
Gunawan Agus
Subrata
Yushan Sayuti

Sulistyo Wimbo
Tommy Soetomo
Gunawan Agus Subrata Gunawan Agus Subrata
Yushan Sayuti

Yushan Sayuti

Robert Daniel Waloni

Robert Daniel Waloni

Robert Daniel Waloni

Saptandri Widiyanto
Polana Banguningsih
Pramesti

-Polana Banguningsih
Pramesti

Daan Achmad
Polana Banguningsih
Pramesti

Composition of the Board of Directors established by the


Decree of the Minister of State Enterprises of the Republic of
Indonesia number KEP.208/MBU/2014 dated April 2014:
hanges in the composition of the Board of Directors In
accordance SK-09 / MBU / 01/2015 dated January 15, 2015
Dismissal of Directors
Changes in the board of directors for 2015 was in accordance
SK-98 / MBU / 06/2015 dated June 22, 2015 on Dismissal and
Appointment of Members of the Board of Directors and SK-121
/ MBU / 07/2015 dated July 22, 2015 on Dismissal and
Appointment of Members of the Board of Directors

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

Perubahan direksi terakhir SK-222/MBU/11/2015 tanggal 9


November 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota-anggota Direksi

Last Changes in the board of directors SK-222 / MBU /


11/2015 dated 9 November 2015 on Dismissal and
Appointment of Members of the Board of Directors

Komite Audit

Audit Comitte

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2015 dan 2014


diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No: KEP4/DK.API/2015 tahun 2015, KEP-05/DK.API/2015 September
2015, KEP-08/DK.API/2015 tanggal 28 Oktober 2015 tentang
Pengangkatan anggota komite audit PT Angkasa Pura I
(Persero) dengan susunan sebagai berikut

The composition of the Audit Committee as of December 31,


2015 and 2014 was appointed by the Board of Commissioners
Decision No: KEP-4/DK.AP1/2015 2015, KEP-05/DK.API/2015
dated
September, 2015,
KEP-08/DK.AP.I/2015 dated
October 28, 2015 on the appointment of members of the
audit committee of PT Angkasa Pura I (Persero) with the
following composition:

31 Desember 2015

31 Desember 2014

December 31, 2015

December 31, 2014

Dwi Ary Purnomo

Dwi Ary Purnomo

Anggota

Agus Waluyo

Ilham Budiono

Anggota

Syaiful

Komite Audit
Ketua

Ida Bagus Sudarsana

Susunan Komite Risiko Usaha dan Good Corporate


Governance per 31 Desember 2015 dan 2014 diangkat
berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No: KEP01/DK.API/2015 tanggal 25 Februari 2015, KEP02/DK.API/2015 tanggal 1 April 2015, KEP-04/DK.API/2014
tanggal 8 April 2014, tentang Pengangkatan anggota komite
risiko usaha dan good corporate governance PT Angkasa
Pura I (Persero) dengan susunan sebagai berikut :

Ketua
Anggota
Anggota

31 Desember 2015

31 Desember 2014
December 31, 2014
Anandiwati
Joko Subagyo
Ishak Subekti

Komite Nominasi dan Remunerasi belum dimilik oleh PT


Angkasa Pura 1 (Persero), namun fungsi tersebut berada
pada

11

Member
Member

The composition of the Committee on Business Risks and good


corporate governance by December 31, 2015 and 2014 was
appointed by the Board of Commissioners Decision No: KEP01/DK.API/2015 dated February 25, 2015, KEP-02/DK.API/2015
dated April 1, 2015, KEP -04/DK.API/2015 dated April 8, 2015,
on the appointment of committee members and the business
risk and good corporate governance PT Angkasa Pura I
(Persero) with the following composition:

December 31, 2015


Anandiwati
Joko Subagyo
Ambu Fuady

Audit Committee
Chairman

Chairman
Member
Member

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

d. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia PT Angkasa Pura I (Persero) per
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sejumlah 3.135
dan 3.084 orang (tidak diaudit), di luar Direksi dan Komisaris
dengan perincian sebagai berikut:

Pegawai Perusahaan
PNS Diperbantukan
PNS Ditugaskan
ABRI Ditugaskan
Honorer
Capeg

31 Desember 2015
December 31, 2015

31 Desember 2014
December 31, 2014

2.751
74
0
10
8
292
3.135

2.484
116
0
12
11
461
3.084

e Entitas Anak
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Perusahaan
mengkonsolidasikan entitas anak dengan kepemilikan
langsung dan dikendalikan dengan kepemilikan mayoritas
berikut ini :
Nama entitas anak / Names of
subsidiaries
PT Angkasa Pura Logistik
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Properti
PT Angkasa Pura Suport
PT Angkasa Pura Retail

d. Human resource
The number of the Company's employees as of December
31, 2015 and 2014 are 3.135 and 3.084 respectively
(unaudited), not included the directors and
commissioners, in the following positions:

Kegiatan usaha /
Principal activity
Transportasi
Hotel
Properti
Jasa
Trading

Permannent Employees
Second civil servants
Assigned Civil Servants
Assigned Military Personnel
Part timers
Candidate

e. Subsidiaries
As of December 31, 2015 and 2014 the Company
consolidates subsidiaries under direct ownership and
controlled by the majority ownership as follows:

Domisili /
Domicile

Pendirian /
Year of
establishment

Kepemilikan /
Percentages of
Ownership

Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta

2012
2012
2012
2012
2014

98,00%
99,97%
99,85%
99,61%
97,50%

PT Angkasa Pura Logistik


Bidang usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Logistik
adalah jasa pengurusan transportasi (freight forwarding)
dengan modal dasar sebesar Rp 80 milyar (Rupiah penuh)
terbagi dalam 80.000 saham dengan nilai nominal per
sahamnya sebesar Rp 1 juta dan modal di tempatkan dan
disetor sebesar Rp 21 milyar (Rupiah penuh). Kepemilikian
saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini
sebanyak 20.580 saham, senilai Rp 20.580 milyar (Rupiah
penuh) atau 98%. Pendirian Perusahaan telah mendapat
persetujuan dari Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I
(Persero) nomor 194/DK.API/2011 tanggal 15 Desember
2011 dan didasarkan pada akte Perdirian perusahaan nomor
01 oleh Notaris Nanda Fauz wan SH, M.Kn tanggal 6 Januari
2012. Akta tersebut telah disahkan melalui keputusan
menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
nomor AHU-03158.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 18 Januari
2012.

12

Jumlah Aset
2015 / Total
Assets 2015
97.673.856
394.438.117
209.426.002
379.113.324
57.962.947

Jumlah Aset
2014/ Total
Assets 2014
89.305.495
256.024.260
54.528.215
265.918.113
49.574.118

PT Angkasa Pura Logistik


Field of business carried on by PT Angkasa Pura Logistics is a
transportation services (freight forwarding) with an initial
capital of Rp 80 billion (full Rupiah amount), consists of
80.000 shares with a nominal value per of Rp 1 million and
placed and paid up capital of Rp 21 billion (full Rupiah
amount). Ownership of shares of PT Angkasa Pura I (Persero)
in the company is amounting to 20.580 shares, in the value
of Rp. 20.580 billion (full Rupiah amount) or 98%.
Establishment of the Company has obtained the approval
from the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I
(Persero) No. 194/DK.API/2011 dated December 15, 2011
and also based on notarial deed No. 01 by Nanda Fauz lwan
SH, M.Kn dated January 6, 2012. The deed was approved by
Minister of Justice and Human Rights of the Republic of
Indonesia in his letter No. AHU-03158.AH.01.01. Year 2012
dated January 18, 2012.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

PT Angkasa Pura Properti


PT Angkasa Pura Properti bergerak di bidang usaha
pembangunan, perdagangan dan jasa khususnya real estate,
pengembang, jasa keagenan, distribusi dan bidang konstruksi
serta bidang lainnya. PT. Angkasa Pura Properti didirikan
berdasarkan akte nomor 02 tanggal 6 Januari 2012 oleh
Notaris Nanda Fauz lwan SH, M.Kn. Entitas anak ini didirikan
atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I
(Persero) nomor 193/DK.API/2011 tanggal 15 Desember
2011. Modal dasar Rp 42 milyar (Rupiah penuh) terbagi
dalam 42.000 lembar saham dengan nilai nominal saham
sebesar Rp 1 juta dan telah disetor penuh Rp10,5 milyar
(Rupiah penuh). Kepemilikan saham PT Angkasa Pura I
(Persero) pada perusahaan ini sebanyak 167.940 saham,
senilai Rp 167,940 milyar (Rupiah penuh) atau 99,96%.
Pendirian perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan
menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
nomor AHU-03704.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari
2012.

PT Angkasa Pura Properti


PT Angkasa Pura Properties is engaged in the construction,
trade and services, especially real estate, developers, agency
services, distribution and construction field and other fields.
PT. Angkasa Pura property is established by deed number 02
dated January 6, 2012 by Notary Nanda Fauz lwan SH, M.Kn.
These subsidiaries are established upon approval of the
Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I (Persero)
number 193 / DK.API / 2011 dated December 15, 2011. The
authorized capital of Rp 42 billion (full amount) divided into
42,000 shares with a nominal share value of Rp 1 million and
has been fully paid Rp10.5 billion (full amount). Shares of PT
Angkasa Pura I (Persero) in this company as much as 167 940
shares, worth Rp 167.940 billion (full amount) or 99.96%.
Establishment of the company was approved by decision of
the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of
Indonesia number 03704.AH.01.01.Tahun AHU-2012 dated
January 20, 2012.

PT Angkasa Pura Hotel


PT Angkasa Pura Hotel bergerak di bidang usaha
penyediaan akomodasi pariwisata. PT. Angkasa Pura
Hotel didirikan berdasarkan akte nomor 03 oleh Notaris
Nanda Fauz lwan SH, M.Kn tanggal 6 Januari 2012 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 32,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
10796) dan telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akta
Nomor 04 tanggal September 2015. Entitas anak ini
didirikan atas persetujuan Dewan Komisaris PT Angkasa
Pura I (Persero) nomor 192/DK.API/2011 tanggal 15
Desember 2011. Modal dasar Rp 120 Milyar (Rupiah penuh)
terbagi dalam 120.000 lembar saham dengan nilai nominal
saham sebesar Rp 1 juta dan telah disetor penuh Rp 119,9
milyar. Kepemilikian saham PT Angkasa Pura I (Persero)
pada perusahaan ini sebanyak 119.865 saham, senilai Rp
119,8 milyar (Rupiah penuh) atau 99,97%. Pendirian
perusahaan ini telah disahkan melalui keputusan menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
AHU-03688.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 20 Januari 2012.

PT Angkasa Pura Hotel


PT Angkasa Pura Hotel is engaged in the provision of tourism
accommodation. PT. Angkasa Pura Hotel was established by
deed of Notary Public number 03 by Nanda Fauz lwan SH,
M.Kn dated January 6, 2012 (Official Gazette of the Republic
of Indonesia Year 2013 Number 32, Supplement to the State
Gazette of the Republic of Indonesia Number 10796) and
amended several times, most recently by Deed No. 04 dated
September 2015. the Subsidiary was established upon
approval of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura I
(Persero) number 192 / DK.API / 2011 dated December 15,
2011. the authorized capital of Rp 120 billion (full amount)
divided into 120,000 shares with a nominal value of shares
Rp 1 million and has been fully paid Rp 119.9 billion.
Ownership of the shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in
this company as much as 119 865 shares, worth Rp 119.8
billion (full amount) or 99.97%. Establishment of the
company was approved by decision of the Minister of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia number
03688.AH.01.01.Tahun AHU-2012 dated January 20, 2012.

13

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

PT Angkasa Pura Suport


Bidang usaha yang dijalankan oleh PT Angkasa Pura Suport
adalah bidang jasa, pembangunan, pengangkutan darat,
perbengkelan, percetakan, dan perdagangan dengan modal
dasar sebesar Rp 125 milyar (Rupiah penuh) terbagi dalam
125.000 lembar saham dengan nilai nominal per lembamya
sebesar Rp 1 juta Rupiah dan modal di tempatkan dan
disetor sebesar Rp 125 milyar (Rupiah penuh). Kepemilikian
saham PT Angkasa Pura I (Persero) pada perusahaan ini
sebanyak 123.125 saham, senilai Rp 123,1 milyar (Rupiah
penuh) atau 99,61%. Pendirian Perusahaan telah mendapat
persetujuan dari Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I
(Persero) nomor 17/DK.API/2012 tanggal 31 Januari 2012
dan didasarkan pada akte Perdirian perusahaan nomor 03
oleh Notaris Nanda Fauz Iwan SH, M.Kn tanggal 9 Pebruari
2012 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akta
Nomor: 11 tanggal April 2014. Akta tersebut telah disahkan
melalui keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia nomor AHU-08735.AH.01.01.Tahun
2012 tanggal 20 Januari 2012.

PT Angkasa Pura Suport


The business sectors that are run by PT Angkasa Pura Suport
is in services, construction, land transportation, workshop,
printing, and trade with an initial capital of Rp 125 billion
(full amount) divided into 125,000 shares with a nominal
value per lembamya Rp 1 million Rupiah and capital in place
and paid Rp 125 billion (full amount). Ownership of the
shares of PT Angkasa Pura I (Persero) in this company as
much as 123 125 shares, worth Rp 123.1 billion (full amount)
or 99.61%. Establishment of the Company has received
approval from the Board of Commissioners of PT Angkasa
Pura I (Persero) number 17 / DK.API / 2012 dated January 31,
2012 and based on the company's certificate number 03
Perdirian Notary Fauz Nanda Iwan SH, M.Kn dated February
9, 2012 amended several times, most recently by Deed No.
11 dated April 2014. these amendments have been approved
by decision of the minister of Justice and Human Rights of
the Republic of Indonesia number 08735.AH.01.01.Tahun
AHU-2012 dated January 20, 2012.

PT Angkasa Pura Retail


PT. Angkasa Pura Retail didirikan berdasarkan akta notaris
No. 11 Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H, M.Kn di Jakarta
Selatan, tertanggal 23 September 2014 dan telah mendapat
pengesahan badan hukum dari Kementrian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-26401.40.10.2014 Tahun 2014 tertanggal 24
September
2014.
Perusahaan
beralamat
dan
berkedudukan di Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B 16
Kaveling No.2 Kemayoran Jakarta Pusat. Modal Dasar
Perusahaan berdasarkan akta pendirian adalah sebesar Rp
200.000.000 yang terbagi atas 200.000 saham, masingmasing saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000,(rupiah penuh). Dari Modal Dasar tersebut telah
ditempatkan dan disetor yaitu sebesar Rp50.000.000 yang
terbagi atas 50.000 saham masing-masing oleh pendiri yaitu
PT Angkasa Pura I (Persero) sebesar Rp. 48.750.000 dengan
sebanyak 48.750 saham atau 97,50%.

PT Angkasa Pura Retail


PT. Angkasa Pura Retail was established based on notarial
deed No. 11 Notary Fauz Nanda Iwan, S.H, M.Kn in South
Jakarta, dated September 23, 2014 and was approved by the
legal entity of the Ministry of Law and Human Rights
Republic of Indonesia with Decree No. AHU26401.40.10.2014 2014 dated September 24, 2014. The
company is located and based in Kota Baru Bandar
Kemayoran Blok B 16, Plot 2 Kemayoran. Capital of the
Company is based on the deed is Rp 200,000,000 divided into
200,000 shares, each share with a nominal value of Rp
1.000.000, - (full rupiah) , Of the authorized capital has been
subscribed and paid in the amount Rp50.000.000 shares
each by the founder, PT Angkasa Pura I (Persero) amounting
to Rp. 48.75 billion, - with as many as 48 750 (forty eight
thousand seven hundred and fifty) shares or 97.50%.

14

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan)
f

1. GENERAL (continued)

Entitas Asosiasi
PT Gapura Angkasa .
Penyertaan pada PT Gapura Angkasa yang bergerak dalam
bidang jasa Ground Handling dilakukan sesuai dengan
persetujuan Surat Menteri Keuangan Nomor S546/MK.016/1997 tanggal 5 November 1997 dengan nilai
perolehan Rp 67.200.000.000 (rupiah penuh). Modal dasar
PT Gapura Angkasa adalah Rp 860,16 juta terbagi atas
8.601.600 saham nominal Rp 100.000 per saham. Dan modal
dasar tersebut, sebanyak 2.150.400 saham atau senilai
Rp 215.040.000.000 (rupiah penuh) merupakan modal
ditempatkan dan disetor. Dari jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor oleh 3 (tiga) Pemegang saham yaitu PT Angkasa
Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) masingmasing sebanyak 672.000 saham (31,25%) dan PT Garuda
Indonesia Airlines (Persero) sebanyak 806.400 saham
(37,50%).
Pada tahun 2014 perseroan telah menjual sebagian saham
miliknya kepada pemegang saham lainnya yaitu PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 456.960 lembar saham
atau 22,25% dengan harga jual sebesar Rp 105.000.000 yang
dinyatakan dalam Nota Kesepahaman Pembelian dan
Penjualan
Saham
PT
Gapura
Angkasa
nomor
SP.140.KU.20/2014/PD;
Nomor
DS/PERJ/MOU/DQ3285/2014 tanggal 30 Juni 2014.
Dengan demikian sisa penyertaan perseroan di PT Gapura
Angkasa adalah sebanyak 215.040 lembar saham atau
sebesar 10%

f. Associate entity
PT Gapura Angkasa
The investment in PT Gapura Angkasa which engage
business in ground handling was made based on the
approval from Minister of Finance in his letter No. S-546
MK.016/1997 dated November 5, 1997 in the amount of Rp
67.200.000.000 (full amount). The authorized capital of PT
Gapura Angkasa is Rp 860, 16 million consists of 8.601.600
shares par value of Rp 100.000 per share. Of the authorized
capital, in the number of 2.150.400 shares equal to Rp
215.040.000.000 (full amount) were subscribed and paid in.
The other shareholders are PT Angkasa Pura II (Persero)
which subscribed 672.000 shares (31,25%) and PT Garuda
Indonesia which subscribed 806.400 shares (37,50%).

PT Jasa Marga Bali Tol


Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol
merupakan konsorsium investasi pembangunan jalan tol
Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa di daerah Bali oleh beberapa
perusahaan BUMN. Investasi ini telah mendapat persetujuan
dari Menteri Negara BUMN dalam surat S - 549/MBU/2011
tanggal 25 Oktober 2011. Sesuai akta pernyataan keputusan
rapat PT. Jasa Marga Bali Tol nomor : 01. tanggal 11
Desember 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Paulina Siti
Suprimulyanti Endah Putri, PT. Angkasa Pura I (Persero)
memiliki 59.635 lembar saham atau sebesar Rp. 59.635.000
dan tambahan modal disetor lainnya sebesar Rp. 14.908.400
dengan jumlah kepemilikan sebesar 8%. Investasi saham
pada PT Jasa Marga Bali Tol tersebut dicatat pada
pembukuan perusahaan dengan menggunakan equity
method

PT Jasa Marga Bali Tol


nvestments in shares in PT Jasa Marga Bali Toll is an
investment consortium highway construction Nusa Dua Ngurah Rai - Benoa in Bali by several state-owned
companies. This investment has been approved by the
Minister of State Enterprises in the letter S - 549 / MBU /
2011 dated October 25, 2011. In accordance the deed of
statementthe decision meeting PT. Jasa Marga Bali Toll
number: 01. date December 11, 2013 before a Notary
Paulina Putri Siti Suprimulyanti Endah, PT. Angkasa Pura I
(Persero) has 59 635 shares or Rp. 59.635.000 and additional
paid-in capital amounting to Rp. 14.908.400 with ownership
of 8%. Investments in shares in PT Jasa Marga Bali Toll is
recorded on equity method

15

In 2014 the company has sold some of his shares to the other
shareholders are PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk as many
as 456 960 shares or 22.25% with a selling price of Rp
105,000,000 which is expressed in the Memorandum of
Purchase and Sale of Shares of PT Gapura Angkasa number
SP.140.KU.20 / 2014 / PD; Number DS / onsen / MOU / DQ3285/2014 dated June 30, 2014.
Balance of ownership in PT Gapura Angkasa is as
shares or 10%

215.040

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2 KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN

2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS

Pengusahaan bandara di Indonesia pada umumnya dan yang


dikelola oleh Perusahaan pada khususnya tunduk pada
ketentuan-ketentuan
yang
ditetapkan
oleh
Menteri
Perhubungan. Beberapa ketentuan penting yang berkaitan
dengan Perusahaan adalah ketentuan mengenai tarif jasa
kebandarudaraan khususnya jasa aeronautika dan nonaeronautika tertentu adalah sebagai berikut :

The airports throughout the country in general and the airports


managed by the Company in particular are subject to
regulations promulgated by the Minister of Transportation.
The following are significant regulations specifying airport
service tariffs, particularly those related to certain aeronautical
and non-aeronautical services:

a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang


Penerbangan, sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.

a. Law No.15 year 1992 on Aviation; as was amended by the


Law No.1 of 2009 on Aviation.

b. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2015 Tentang Jenis dan


Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang
Berlaku Pada Kementerian Perhubungan
c. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan.
d. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.129 Tahun
2015 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Tingkat
Layanan (Service Level Agreement ) dalam pemberian
layanan kepada pengguna jasa bandar udara.

Government Regulation No. 11 Year 2015 About the Type


and Tariff for Non-Tax Revenues Applicable within the
Ministry of Transportation
c. Government Regulation No. 70 of 2001 on Airports.

Minister of Transportation Decree No. KM.129 2015


Guideline of the Service Level Agreement in the provision of
services to users of airport services

e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 36 Tahun 2014


Tentang tata Cara dan Prosedur Pengenaan Tarif Jasa
Kebandarudaraan.
f. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.48 Tahun
2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum.

e. Regulation of the Minister of Transportation Number: PM


36 2014 On governance Ways and Procedures Tariff
Imposition of Airport Affairs.
f. The Minister of Transportation's Decree No. KM.48 of 2002
on Administration of Public Airports.

g. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor


SKEP/47/III/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Usaha
Kegiatan Penunjang Bandar Udara.
h. SK Dirjen Hubud Nomor SKEP.284/X/1999, tentang
Standart Kinerja Operasional Bandara terkait dengan Tingkat
Pelayanan (Level of Service).

g. Decision of the Director General of Civil Aviation Directive


No. SKEP/47/III/2007 about Enterprise Implementation
Support Activities Airport.
h. Decrees No. Hubud SKEP.284/X/1999, on Airport
Operational Performance Standards related to Service
Level (Level of Service).

Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah serta


Surat Keputusan Menteri Perhubungan di atas, Direksi
Perusahaan menjabarkan dan menetapkan tarif jasa
kebandarudaraan yang berlaku untuk bandara yang
diusahakan. Tahun 2015 dan 2014 Surat Keputusan Direksi yang
berlaku tentang tarif dan perubahan tarif yang tertuang dalam
Keputusan Direksi dengan nomor :

Under those laws, government regulations, decrees, and


guidelines, the Company's management elaborate and set
upairport tariffs applicable to all airports under its jurisdiction.
In 2013 and 2012, it has been issued the Directors' Decree
regardingtariffs and its changes covered in the following
Directors' Decree:

16

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2 KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (lanjutan)

2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS (Continued)


1) Cargo Services and Aircraft Postal Services (PJKP2U)

1) Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U)


a. KEP.80/KU.06.02/2012 tanggal 7 Juni 2012 tentang
Perubahan Lampiran sebagaimana dalam pasal1
Keputusan Direksi PT Angkasa Pura 1 (Persero) Nomor
KEP.33/KU.07/2010 Tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo
dan Pos Pesawat Udara (PJKP2U) di Kantor Cabang
Bandara Sam Ratulangi - Manado.
b. KEP.14/KB.07/2011 tanggal 16 Februari 2011 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara
(PJKP2U) di Kantor Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero)
Bandar Udara Ngurah Rai - Denpasar.

a. KEP.80 / KU.06.02 / 2012 dated June 7, 2012 on the


Amendment to Article 1 Attachment as the Decision of
the Board of PT Angkasa Pura 1 (Persero) No. KEP.33 /
KU.07 / 2010 About Rates OF cARGO Services Aircraft
Postal Service (PJKP2U) Branch Office Sam Ratulangi
Airport - Manado
b. KEP.14/KB.07/2011 dated February 16, 2011 on Rates
Postal Services and Cargo Services Aircraft (PJKP2U)
Branch Office PT.Angkasa Pura I (Persero) Airport
Ngurah Rai - Denpasar

c. KEP.20/KB.06.02/2011 tanggal 16 Februari 2011


tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
Udara (PJKP2U) di Kantor Cabang PT.Angkasa Pura I
(Persero) Strategic Business Unit (SBU) Bandar Udara
Sepinggan - Balikpapan.
d. KEP.06/KB.03.03/2013 tanggal 21 Januari 2013
tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
Udara (PJKP2U) Domestik di Kantor Cabang PT.Angkasa
Pura I (Persero) Bandar Udara Adi Sutjipto- Yogyakarta.

b.

c.

KEP.06/KB.03.03/2013 dated January 21, 2013 on


Rates Postal Services and Cargo Services Aircraft
(PJKP2U) Domestic Branch Office PT.Angkasa Pura I
(Persero) Airport Adi Sutjipto Yogyakarta.

d. KEP.12/KU.07/2012 tanggal 27 Januari 2012 tentang


Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara
(PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Patimura - Ambon.

d.

KEP.12/KU.07/2012 dated January 27, 2012 on Rates


Postal Services and Cargo Services Aircraft (PJKP2U)
Airport Pattimura - Ambon.

e. KEP.181/KB.03/2012 tanggal 27 Desember 2012


tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
Udara (PJKP2U) Domestik Bandar Udara International
Praya - Lombok.

e.

KEP.181/KB.03/2012 dated December 27, 2012 on


Rates Postal Services and Cargo Services Aircraft
(PJKP2U) Domestic International Airport Praya Lombok.

f.

f.

KEP.83/KU.06.02/2013 dated August 21, 2013 on Rates


Postal Services and Cargo Services Aircraft (PJKP2U) in
domestic offices PT.Angkaa Pura I (Persero) Airport
Adi Soemarmo Surakarta.

KEP.83/KU.06.02/2013 tanggal 21 Agustus 2013 tentang


Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
Udara(PJKP2U) domestik di kantor PT.Angkasa Pura I
(Persero) Bandar Udara Adi Soemarmo- Surakarta.

KEP.20 / KB.06.02 / 2011 dated February 16, 2011 on


Tariffs and Postal Services Cargo Aircraft (PJKP2U) at
branch offices PT.Angkasa Pura I (Persero) Strategic
Business Unit (SBU) Sepinggan Airport - Balikpapan.

g. KEP.84/KU.06/2013 tanggal 21 Agustus 2013 tentang


Tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
Udara(PJKP2U) domestik di Kantor Cabang PT.Angkasa
Pura I(Persero) Bandar Udara EL Tari - Kupang.

g. KEP.84/KU.06/2013 dated August 21, 2013 on About


Rates Services and Postal Services Cargo Aircraft
(PJKP2U) Branch Office PT.Angkasa domestic Pura I
(Persero) EL Tari Airport - Kupang.

h. KEP.179/KB.09/2014 tanggal 23 Desember 2014 tentang


Tarif pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara
(PJKP2U) SBU Terminal Kargo Sultan Hasanudin
Makassar.

h. KEP.179/KB.09/2014 dated December 23, 2014.


regarding tariffs of cargo services and aircraft postal
services (PJKP2U) at SBU Cargo Terminal Sultan
Hasanuddin - Makassar.

17

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2 KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (lanjutan)

2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS (Continued)

KEP.157/KB.09/2014 tanggal 20 Nopember 2014 tentang


Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara
(PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Frans Kasiepo Biak.

i.

KEP.121/KB.09/2015 tanggal 7 September 2015 tentang


Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat Udara
(PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Ahmad Yani
Semarang.
k. KEP.140/KB.09/2015 (PJKP2U) tanggal 26 Oktober 2015
tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Juanda
Surabaya

j.

l.

i.

j.

KEP.24/KB.09/2015 (PJKP2U) tanggal 24 Februari 2015


tentang Tarif Pelayanan Jasa Kargo dan Pos Pesawat
Udara (PJKP2U) Domestik di Bandar Udara Syamsuddin
Noor - Banjarmasin
2) Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan
Pesawat Udara (PJP4U)
a KEP.111/KB.09/2015 tanggal 14 Agustus 2015 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan
Penyimpanan
Pesawat
Udara
(PJP4U)
untuk
Penerbangan Dalam Negeri pada Bandar Udara
(Bandara) yang diusahakan PT. Angkasa Pura I (Persero).

KEP.157/KB.09/2014 dated Nopember 20, 2014.


regarding domestic tariffs of cargo services and
aircraft postal services (PJKP2U) at Frans Kasiepo
Airport - Biak.
KEP.121/KB.09/2015 dated September 7, 2015
regarding domistic tariffs of cargo services and aircraft
postal services (PJKP2U) at Ahmad Yani Airport
Semarang.
KEP.140/KB.09/2015 dated October 26, 2015
regarding domistic tariffs of cargo services and aircraft
postal services (PJKP2U) at Juanda Airport Surabaya.

KEP.24/KB.09/2015 dated February 24, 2015


regarding domistic tariffs of cargo services and aircraft
postal services (PJKP2U) at Syamsuddin Noor Airport Banjarmasin.
2. Landing, Placement and Storage Aircraft Services (PJP4U)
a. KEP.111 / KB.09 / 2015 dated August 14, 2015
regarding tariff of Services Landing, Placement and
Storage Aircraft (PJP4U) for Domestic Flight at the
airport which endeavored PT. Angkasa Pura I
(Persero).

KEP.144/KB.09/2015 tanggal 3 November 2015 tentang


Tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan
Penyimpanan
Pesawat
Udara
(PJP4U)
untuk
Penerbangan Luar Negeri pada Bandara Udara yang
Diusahakan PT. Angkasa Pura I (Persero).

b. KEP.144 / KB.09 / 2015 dated 3 November 2015


regarding Tariff Landing Services, Placement and
Storage Aircraft (PJP4U) to Overseas Flights at the
Airport which endeavored PT. Angkasa Pura I
(Persero).

3) Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U)


a Domestik
KEP.90/KU.06.02/2010 tanggal 9 November 2010
tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) untuk angkutan Dalam Negeri pada
Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Adi
Sutjipto Jogyakarta, Adi Sumarmo Solo, Ahmad Yani
Semarang, Pattimura Ambon, Syamsudin Noor, Frans
Kaisiepo Biak, dan El Tari Kupang
KEP.29/KB.02.04/2014 tanggal 26Maret 2014 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara
(PJP2U) untuk angkutan Dalam Negeri pada Bandara
International I Gusti Ngurah Rai Bali - Juanda Surabaya;
Sepinggan Balikpapan; Sultan Hasanudin Makasar dan
Lombok Praya.

3) Flight Passengers Services (PJP2U)


a Domestic
KEP.90/KU.06.02/2010 dated November 9, 2010
regarding tariff of flight passengers services (PJP2U)
for domestic flight at International Airport Sam
Ratulangi Manado, Adi Sutjipto Jogyakarta, Adi
Sumarmo Solo, Ahmad Yani Semarang, Pattimura
Ambon, Syamsudin Noor, Frans Kaisiepo Biak, dan El
Tari Kupang
KEP.29/KB.02.04/2014 dated March 26, 2014
regarding tariff of flight passengers services (PJP2U)
for domestic flight at International Airport I Gusti
Ngurah Rai Bali; Juanda Surabaya; Sepinggan
Balikpapan; Sultan Hasanudin Makasar and Lombok
Praya.

18

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2 KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (lanjutan)

2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS (Continued)

b. Internasional
KEP.83/KU.10.2.2/2007 tanggal 26 Oktober 2007
tentang Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat
Udara (PJP2U) untuk angkutan Luar Negeri pada
Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Adi
Sutjipto Jogyakarta, Adi Sumarmo Solo, Ahmad Yani
Semarang, Pattimura Ambon, Syamsudin Noor, Frans
Kaisiepo Biak, dan El Tari Kupang.
KEP.28/KB.02.04/2014 tanggal 26 Maret 2014 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara
(PJP2U)untuk angkutan Luar Negeri pada Bandara
International I Gusti Ngurah Rai Bali - Juanda Surabaya;
Sepinggan Balikpapan; Sultan Hasanudin Makasar dan
Lombok Praya.

b. International
KEP.83/KU.10.2.2/2007 dated October 26, 2007
regarding tariff of flight passengers services (PJP2U)
for international flight at International Airport Sam
Ratulangi Manado, Adi Sutjipto Jogyakarta, Adi
Sumarmo Solo, Ahmad Yani Semarang, Pattimura
Ambon, Syamsudin Noor, Frans Kaisiepo Biak, dan El
Tari Kupang
KEP.28/KB.02.04/2014 dated March 26, 2014
regarding tariff of flight passengers services (PJP2U)
for international flight at International Airport I Gusti
Ngurah Rai Bali; Juanda Surabaya; Sepinggan
Balikpapan; Sultan Hasanudin Makasar and Lombok
Praya.

KEP.144/KB.09/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang


Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara
(PJP2U)untuk angkutan Luar Negeri Haji pada Bandara
International Bandara Udara Internasional Juanda
Surabaya, Adi Soemarmo Surakarta, Syamsudin Noor
Banjarmasin, Sultan Hasanuddin Makassar, Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dan
Lombok Praya.

KEP.144 / KB.09 / 2008 dated December 30, 2008 on


Tariff Passenger Aircraft Services (PJP2U) for the
transport of Foreign Affairs Haji at International
Airports Juanda International Airport in Surabaya, Adi
Soemarmo Surakarta, Syamsudin Noor Banjarmasin,
Sultan Hasanuddin Makassar, Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan, and Lombok Praya.

4) Aviobridge
a KEP.913/KU.20.1.8/1998 tanggal 14 Agustus 1998
tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata
(Aviobridge) untuk penerbangan luar negeri pada
Bandar Udara yang diusahakan PT. Angkasa Pura I
(Persero) sampai dengan 2015 peraturan ini masih
diberlakukan.
a KEP.180/KB.03/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarata (Aviobridge)
untuk penerbangan dalam negeri pada Bandar Udara
yang diusahakan PT. Angkasa Pura I (Persero) sampai
dengan 2015 peraturan ini masih diberlakukan.

4) Aviobridge
a KEP.913/KU.20.8/1998 dated August 14, 1998 on
Tariffs Service Usage Garbarata Services (Aviobridge)
for domestic flights at the airport were cultivated
PT. Angkasa Pura I (Persero). In 2015 those
regulatian was enforced.

5) Counter
a KEP.912/KU.20.2.11/1998 tanggal 14 Agustus 1998
tentang Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Konter
Pelaporan (Check in Counter) luar negeri untuk
Penerbangan Dalam Negeri pada Bandara yang
Diusahakan PT. Angkasa Pura I (Persero).
b KEP.179/KB.03/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang
Tarif Pelayanan Jasa Pemakaian Konter Pelaporan
(Check in Counter) dalam negeri untuk Penerbangan
Dalam Negeri pada Bandara yang Diusahakan PT.
Angkasa Pura I (Persero).

5) Counter
a. KEP.912 / KU.20.2.11 / 1998 dated August 14, 1998 on
Rates Services Counter Usage Reporting (Check-in
counters) abroad for Domestic Flight at the airport
were Cultivated PT. Angkasa Pura I (Persero).

19

KEP.180/KB.03/2012 dated December 27, 2012 on


Tariffs Service Usage Garbarata Services (Aviobridge)
for domestic flights at the airport were cultivated
PT. Angkasa Pura I (Persero). In 2015 those
regulatian was enforced.

b. KEP.179 / KB.03 / 2012 dated December 27, 2012 on


Rates Services Counter Usage Reporting (Check-in
counters) in the country for Domestic Flight at the
airport were Cultivated PT. Angkasa Pura I (Persero).

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2 KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (lanjutan)

2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS (Continued)

6) Baggage Handling System (BHS) dan Holding Baggage


Screening (HBS)
KEP.137/KB.09/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang
Tarif Pemakaian Jasa Baggage Handling System (BHS) dan
Holding Baggage Screening (HBS) di Kantor Cabang
PT.Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandar Udara Sepinggan -Balikpapan

6) Baggage Handling System (BHS) and Holding Baggage


Screening (HBS)
KEP.137/KB.09/2013 dated December 27, 2013 On
Usage Rates Services Baggage Handling System (BHS) and
Holding Baggage Screening (HBS) in the Branch Office
PT.Angkasa Pura I (Persero) Airport I Gusti Ngurah Rai Bali and Sepinggan-Balikpapan Airport.

7) Lainnya
a KEP.03/KU.20.6/2007 tanggal 26 Januari 2007 Tentang
Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Kantor
Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara
AdiSutjipto Yogyakarta

7) Others
a KEP.03 / KU.20.6 / 2007 dated January 26, 2007 About
Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch Office
PT.Angkasa Pura I (Persero) at Adisutjipto Airport Yogyakarta

KEP.63/KU.20.06/2008 tanggal 12 Juni 2008 Tentang


Tarif / Biaya Masuk Pelataran Terminal atau Parkir untuk
Kendaraan Bermotor di Kantor Cabang PT.Angkasa Pura
I (Persero) di Bandar Udara EL Tari - Kupang.

KEP.63 / KU.20.06 / 2008 dated June 12, 2008 About


Rates / Fees Sign Court of terminal or parking for the
Motor Vehicle Branch Office PT.Angkasa Pura I
(Persero) in the EL Tari Airport - Kupang

KEP.143/KB.03.05/2008 tanggal 30 Desember 2008


Tentang Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di
Kantor Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar
Udara Sepinggan Balikpapan.

KEP.143 / KB.03.05 / 2008 dated December 30, 2008


About Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch
Office PT.Angkasa Pura I (Persero) in Sepinggan Airport
- Balikpapan.

KEP.50/KU.07.06/2009 tanggal 27 Mei 2009 Tentang


Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Kantor
Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara
Ngurah Rai Bali.

KEP.50 / KP.07.06 / 2009 dated May 27, 2009 About


Rates / Fees Parking Motor Vehicle at Branch Office
PT.Angkasa Pura I (Persero) of Ngurah Rai Airport Bali.

KEP.119/KU.07.06/2009 tanggal 31 Desember 2009


Tentang Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di
Kantor Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar
Udara Sam Ratulangi Manado.

KEP.119 / KEU.07.06 / 2009 dated December 31, 2009


About Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch
Office PT.Angkasa Pura I (Persero) at the Sam
Ratulangi Airport - Manado.

KEP.23/KU.07.06/2011 tanggal 7 Maret 2011 Tentang


Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Kantor
Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara
Frans Kaisiepo Biak.

KEP.23 / KU.07.06 / 2011 dated March 7, 2011 About


Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch Office
PT.Angkasa Pura I (Persero) on airport Frans Kaisiepo Biak.

KEP.28/KU.07.06/2011 tanggal 21 Maret 2011 Tentang


Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Kantor
Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara
Selaparang Lombok.

KEP.28 / KP.07.06 / 2011 dated March 21, 2011 About


Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch Office
PT.Angkasa Pura I (Persero) in selaparang airport Lombok

KEP.48/KU.07.06/2011 tanggal 24 Mei 2011 Tentang


Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Kantor
Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara
Juanda - Surabaya.

KEP.48 / KU.07.06 / 2011 dated May 24, 2011 About


Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch Office
PT.Angkasa Pura I (Persero) in Juanda - Surabaya.

KEP.70/KU.07.06/2011 tanggal 11 Juli 2011 Tentang


Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Kantor
Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara
Sultan Hasanuddin Makassar.

KEP.70 / KN.07.06 / 2011 dated July 11, 2011 About


Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch Office
PT.Angkasa Pura I (Persero) at Sultan Hasanuddin
Airport - Makassar.

20

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

2 KETENTUAN DAN TARIF JASA KEBANDARUDARAAN (lanjutan)

2. AIRPORT REGULATION AND SERVICE TARIFFS (Continued)

KEP.108/KU.07.06/2011 tanggal 25 Oktober 2011


Tentang Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di
Kantor Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar
Udara Sultan Pattimura Ambon.

KEP.108/KU.07.06/2011 tanggal 25 Oktober 2011


Tentang Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di
Kantor Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar
Udara Sultan Pattimura Ambon.

KEP.186/KB.03.05/2011 tanggal 31 Desember 2014


Tentang Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di
Kantor Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar
Udara Sultan Syamsudin Noor Banjarmasin.

KEP.186 / KB.03.05 / 2011 dated December 31, 2014


About Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch
Office PT.Angkasa Pura I (Persero) in Sultan Syamsudin
Noor Airport - Banjarmasin.

KEP.16/KU.07.06/2015 tanggal 5 Februari 2015 Tentang


Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Kantor
Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara
Ahmad Yani Semarang.

KEP.16/KU.07.06/2015 tanggal 5 Februari 2015


Tentang Tarif / Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di
Kantor Cabang PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar
Udara Ahmad Yani Semarang.

m KEP.82/KB.03/2015 tanggal 15 Juni 2015 Tentang Tarif /


Biaya Parkir Kendaraan Bermotor di Kantor Cabang
PT.Angkasa Pura I (Persero) di Bandar Udara Adi
Soemarmo Surakarta.

m KEP.82 / KN.03 / 2015 dated June 15, 2015 About


Rates / Fees Parking Motor Vehicle Branch Office
PT.Angkasa Pura I (Persero) at the airport Adi
Soemarmo - Surakarta.

n. KEP.71/KB.03/2013 tanggal 9 Juli 2013 tentang


Perubahan atas Keputusan Direksi PT.Angkasa Pura I
(Persero) Nomor KEP.88/KB.03/2011 Tentang Kegiatan
Komersial dan Pengembangan Usaha di Lingkungan
PT. Angkasa Pura I (Persero) Khusus di Bandar Udara
Juanda- Surabaya, Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandar Udara Sepinggan- Balikpapan.

n. KEP.71/KB.03/2013 dated July 9, 2013 on Amendments


to the Decision of the Board of Directors PT.Angkasa
Pura I (Persero) Number KEP.88/KB.03/2011 About
Commercial and Business Development Activities in the
Environment PT.Angkasa Pura I (Persero) Lodging
Surabaya-Juanda Airport, Sultan Hasanuddin Airport
Makassar and Balikpapan-Sepinggan.

21

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

3. KEGIATAN PERUSAHAAN

3. COMPANY ACTIVITIES

Kegiatan utama perusahaan dalam pengelolaan jasa


kebandarudaraan selama tahun 2015 dan 2014 (sebagai
perbandingan) dapat diuraikan sebagai berikut:

The company's priority activities in airport management


during 2015 and 2014 (for comparison) can be described as
follows:

a Pergerakan pesawat
Pergerakan trafik pesawat udara pada tahun 2015 dan
2014 untuk masing-masing bandara sebagai berikut :

a. Aircraft movement
Movement of aircraft traffic in 2015 and 2014 in the
following airports :

Bandara / Airport

Satuan / Unit
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t
Pesawat / Aircraf t

I Gusti Ngurah Rai


Juanda
Sultan Hasanuddin
S.A.M.S Sepinggan
Frans Kasiepo
Sam Ratulangi
Adisutjipto
Adisoemarmo
Syamsudin Noor
Ahmad Yani
Lombok-Praya
Pattimura
El Tari
Jumlah

2015

2014

126.337
137.051
88.592
70.835
8.597
21.288
68.729
25.413
29.133
57.089
27.759
16.847
20.448

130.149
136.195
83.551
68.470
10.029
19.304
66.305
23.574
30.702
52.393
30.655
16.002
18.584
685.913

698.118

b Pergerakan penumpang
Pergerakan penumpang pada tahun 2015 dan 2014 untuk
masing-masing bandara sebagai berikut :

Bandara / Airport
I Gusti Ngurah Rai
Juanda
Sultan Hasanuddin
S.A.M.S Sepinggan
Frans Kasiepo
Sam Ratulangi
Adisutjipto
Adisoemarmo
Syamsudin Noor
Ahmad Yani
Lombok-Praya
Pattimura
El Tari

Satuan / Unit

2015

Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person
Orang / Person

17.108.387
17.143.912
9.306.184
7.374.517
361.410
2.113.737
6.380.336
1.525.013
3.546.554
3.682.108
2.552.399
1.318.041
1.523.342
73.935.940

22

Kenaikan (Penurunan) % Perbandingan


/ Increase / (Decrease) Terhadap 2014 /
Compared to
(3.812)
-2,93%
856
0,63%
5.041
6,03%
2.365
3,45%
(1.432)
-14,28%
1.984
10,28%
2.424
3,66%
1.839
7,80%
(1.569)
-5,11%
4.696
8,96%
-9,45%
(2.896)
845
5,28%
1.864
10,03%
12.205
1,78%

b. Passengers movement
Passenger movements in 2015 and 2014 in the following
airports :

2014
17.271.415
17.285.085
8.848.354
7.701.216
346.891
2.016.136
6.236.578
1.417.576
3.714.463
3.469.395
2.417.875
1.192.375
1.310.734
73.228.093

Kenaikan (Penurunan)
/ Increase / (Decrease)

(163.028)
(141.173)
457.830
(326.699)
14.519
97.601
143.758
107.437
(167.909)
212.713
134.524
125.666
212.608
707.847

% Perbandingan
Terhadap 2014 /
Compared to 2014
-0,94%
-0,82%
5,17%
-4,24%
4,19%
4,84%
2,31%
7,58%
-4,52%
6,13%
5,56%
10,54%
16,22%
0,97%

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

3. KEGIATAN PERUSAHAAN (lanjutan)

3. COMPANY ACTIVITIES (continued)

c Pergerakan Angkutan Kargo


Angkutan cargo selama tahun 2015 dan 2014 untuk masingmasing bandara sebagai berikut :

Bandara / Airport

I Gusti Ngurah Rai


Juanda
Sultan Hasanuddin
S.A.M.S Sepinggan
Frans Kasiepo
Sam Ratulangi
Adisutjipto
Adisoemarmo
Syamsudin Noor
Ahmad Yani
Lombok-Praya
Pattimura
El Tari

Satuan / Unit

Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton

c. Movement of cargo Transport


Cargo freight realized during the year 2015 and 2014 in
the following airports :

2015

2014

30.860
90.645
53.935
54.404
910
12.397
19.724
5.930
22.052
14.353
8.719
6.024
4.885
324.840

50.391
98.451
53.563
57.687
951
12.469
17.677
4.686
20.785
13.727
7.821
4.895
5.257
348.361

4 KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

Kenaikan
(Penurunan) /
Increase /
(Decrease)
(19.531)
(7.806)
372
(3.283)
(41)
(72)
2.047
1.244
1.267
626
898
1.129
(372)
(23.523)

%
Perbandingan
Terhadap 2014
/ Compared to
2014
-38,76%
-7,93%
0,69%
-5,69%
-4,31%
-0,58%
11,58%
26,55%
6,10%
4,56%
11,48%
23,06%
-7,08%
-6,75%

4. RISK MANAGEMENT POLICY

a. Fungsi manajemen Risiko


Perkembangan
industri
penerbangan
yang
pesat
menyebabkan risiko yang dihadapi Perusahaan pada setiap
proses bisnisnya menjadi semakin kompleks. Risiko-risiko
pada Perusahaan, baik dalam operasional sehari-hari
maupun dalam pengembangan bisnis, dipengaruhi oleh
berbagai faktor internal maupun eksternal. Untuk itu,
Perusahaan mengembangkan suatu kerangka pengelolaan
risiko perusahaan yang menyeluruh, Enterprise Risk
Management (ERM), guna meminimalkan potensi kerugian
dan mengoptimalkan profitabilitas, menciptakan Nilai
Perusahaan dan meningkatkan kepercayaan pemangku
kepentingan, mendorong standar praktik terbaik tata kelola
Perusahaan, serta menjadikan budaya risiko sebagai bagian
dari Budaya Perusahaan.

23

a. The risk management function


The rapid development of the aviation industry led to the
risks faced by the Company on every business process is
becoming increasingly complex. The risks to the Company,
both in daily operations as well as in business
development, influenced by various internal and external
factors. To that end, the Company developed a risk
management framework the company overall, Enterprise
Risk Management (ERM), in order to minimize potential
losses and optimize profitability, creating value of the
Company and increase the confidence of stakeholders,
encourage best practice corporate governance, as well as
to make the risk culture as part of the corporate culture.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

4 KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

4. RISK MANAGEMENT POLICY (continued)

b. Dasar penerapan manajemen risiko.


Pengelolaan risiko Perusahaan mengacu pada Peraturan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP117/MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate
Governance (GCG) pada Badan usaha Milik Negara.

b. Basic application of risk management.


Risk management refers to the Minister for State Owned
Enterprises No. PER-01 / MBU / 2011 dated August 1, 2011
on the Implementation of Good Corporate Governance
(GCG) in State-Owned Enterprises and the Minister for
State Owned Enterprises No. KEP-117 / MBU / 2002 on the
Implementation Practice of Good Corporate Governance
(GCG) at the Agency for State-owned enterprises.

c. Penerapan manajemen risiko


Penerapan manajemen risiko di Angkasa Pura Airports
dilakukan pada tingkat korporat serta Kantor Pusat dan
Kantor Cabang. Pada tingkat korporat, penerapan
manajemen risiko dilaksanakan oleh Risk Management
Committee yang diketuai oleh Marketing and Business
Development Director, dan beranggotakan Finance and IT
Director, Operation Director, Technical Director, Human
Capital and General Affair Director, Corporate Secretary,
Head of Internal Audit, Head of Procurement, Head of
Corporate Planning and Performance, Head of Risk
Management and Compliance, Head of Corporate Social
Responsibility, serta seluruh Group Head

c. Implementation of risk managemen


Implementation of risk management at Angkasa Pura
Airports done at the corporate level as well as the Head
Office and Branch Office. At the corporate level, risk
management practices implemented by the Risk
Management Committee, chaired by Marketing and
Business Development Director, and composed of Finance
and IT Director, Operations Director, Technical Director,
Human Capital and General Affairs Director, Corporate
Secretary, Head of Internal Audit, Head of Procurement,
Head of Corporate Planning and Performance, Head of Risk
Management and Compliance, Head of Corporate Social
Responsibility, as well as the entire Group Head

Pada tingkat Kantor Pusat, fungsi manajemen risiko dari Unit


Risk Management and Compliance bertanggung jawab untuk
mengembangkan laporan manajemen risiko, memantau
profil risiko Perusahaan, memberi rekomendasi kepada Risk
Management Committee, mengevaluasi kebijakan strategis,
memantau pelaksanaan manajemen risiko, serta bersamasama dengan pemilik risiko (risk owner) Kantor Pusat
melaksanakan proses manajemen risiko. Sedangkan pada
tingkat Kantor Cabang, fungsi manajemen risiko yang
bersama-sama dengan pemilik risiko (risk owner) Kantor
Cabang melaksanakan proses manajemen risiko dengan
tahapan melaksanakan identifikasi, evaluasi, analisa,
penanganan risiko serta melakukan monitoring terhadap
risiko-risiko yang telah teridentifikasi.

At the level of the Central Office, the risk management


function of the Unit for Risk Management and Compliance
is responsible for developing reports risk management,
monitoring the Company's risk profile, make
recommendations to the Risk Management Committee, to
evaluate strategic policy, monitor the implementation of
risk management, as well as together with the
Headquarters risk owner implement risk management
processes. While at the Branch Offices, the risk
management function together with the Branch's risk
owner implementing risk management processes to the
stages of implementing the identification, evaluation,
analysis, risk management and monitoring of the risks that
have been identified.

24

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

Angkasa Pura Airport telah melakukan beberapa upaya


dalam pengelolaan manajemen risiko di Perusahaan, antara
lain sebagai berikut :
1) Perubahan Pedoman Umum Manajemen Risiko yang
sebelumnya tertuang pada Keputusan Direksi Nomor :
KEP.114/PG.01/2011 menjadi Keputusan Direksi Nomor:
KEP.77/PG.01/2014. Hal ini sejalan dengan perubahan
standar manajemen risiko Perusahaan dari COSO
menjadi ISO 31000
2) Risiko bersifat dinamis sehingga pemilik risiko (risk
owner) didorong untuk secara berkesinambungan
memperbaharui profil risiko. Berdasarkan Pedoman
Umum Manajemen Risiko, pelaporan updating profil
risiko secara resmi dilakukan minimal setiap semester (6
bulan sekali).
3) Mulai tahun 2014, aspek pengelolaan risiko telah
diturunkan (cascade) sampai kepada Key Performance
Indicator seluruh Kantor Cabang.
4) Diwajibkannya kajian risiko pada setiap usulan investasi
sehingga menjadi salah satu materi pertimbangan dalam
pengambilan keputusan
5) Pelaksanaan
assessment
risiko
pada
Proyek
Pengembangan Bandara di lingkungan Angkasa Pura
Airports.
6) Pembangunan aplikasi Manajemen Risiko Berbasis Web.
7) Pembangunan kerangka
berbasis risiko.

kerja

penyusunan

RKAP

25

Angkasa Pura Airport has made some efforts in risk


management in the Company, are as follows:
1) Changes in Risk Management General Guidelines that
were previously contained in the Decision of the Board
Number: KEP.114 / PG.01 / 2011 to the Board of
Directors Decision No. KEP.77 / PG.01 / 2014. This is in
accordance with the changing standards of COSO
enterprise risk management to ISO 31000
2) Risk is dynamic so the risk owner are encouraged to
continuously update the risk profile. Based on the
General Guidelines for Risk Management, reporting
formally updating the risk profile conducted at least
every semester (six months).
3) Starting in 2014, aspects of risk management has been
cascade through the Key Performance Indicator all
Branch Offices.
4) Mandatory risk assessment on each proposed
investment to become one of the materials considered
in the decision
5) Implementation of a risk assessment on Airport
Development Project in the Angkasa Pura Airports.
6) Development of Web-Based Risk Management
application.
7) Development framework of Work Plan and Budget
preparation of the Company based on risk.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

4 KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

4. RISK MANAGEMENT POLICY (continued)

d Proses pengelolaan risiko


Dalam penerapan Manajemen Risiko, Angkasa Pura Airports
menerapkan International Organization for Standardization
(ISO) 31000 Risk Management Standard yang telah
mendapatkan sertifikasi dari Badan Standardisasi Nasional
(BSN) Indonesia pada tahun 2011. Proses pengelolaan risiko
Angkasa Pura Airports meliputi 5 (lima) tahapan kegiatan
sebagai berikut :
1) Komunikasi dan Konsultasi
Merupakan proses interaktif berupa tukar menukar
informasi dan pendapat mengenai risiko (risk) dan
pengelolaannya, serta komunikasi antara Perusahaan
dengan para pemangku kepentingan (stakeholder)
mengenai isu tertentu yang terkait dengan pengambilan
keputusan atau penentuan langkah tertentu dalam
menangani risiko (risk).
2) Menentukan Konteks
Dilakukan dengan menetapkan parameter-parameter
yang relevan dengan Perusahaan, baik internal maupun
eksternal yang digunakan dalam pengelolaan risiko
(risk), terutama dalam rangka menetapkan ruang lingkup
dan kriteria risiko (risk criteria).
3) Penilaian Risiko (Risk Assessment)
a) Identifikasi Risiko (Risk Identification)
b) Analisis Risiko (Risk Analysis)
c) Evaluasi Risiko (Risk Evaluation)
4) Penanganan Risiko (Risk Treatment)
Penanganan risiko (risk treatment) dilakukan untuk
menyeleksi satu atau lebih alternatif metode atau
pendekatan yang digunakan untuk mengurangi eksposur
(exposure). Pemilihan alternatif penanganan risiko (risk
treatment) harus didasarkan atas analisis biaya
penanganan risiko (risk treatment cost/cost of risk)
dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh pada
berbagai aspek terkait
Alternatif atau pilihan penanganan risiko (risk treatment)
adalah
a) Menghindari risiko (risk avoiding) dengan tidak
melakukan aktivitas atau transaksi usaha tertentu;
b) Mitigasi risiko (risk mitigation), misalnya dengan
peningkatan keselamatan kerja, pemeliharaan,
peningkatan kompetensi sumber daya manusia,
pemutakhiran sistem, dan prosedur

26

d. The process of risk management


In the application of Risk Management, Angkasa Pura
Airports implementing the International Organization for
Standardization (ISO) 31000 Risk Management Standard
which has been certified by the National Standardization
Agency (BSN) Indonesia in 2011. The risk management
process Angkasa Pura Airports includes five (5) stages of
activity as following :
1) Comunication and consultation
An interactive process in the form of exchange of
information and opinions concerning risk and its
management, as well as communication between the
Company and the stakeholders regarding certain
issues related to the decision or determination of a
specific step in dealing with risk.
2) Determining Context
Accomplished by specifying the parameters relevant to
the Company, both internal and external use in risk
management, especially in order to define the scope
and risk criteria.
3) Risk Assesmet
a. Risk identification
b. Risk anaysis
c. Risk evaluation
4) Risk Treatment
Risk treatment is performed to select one or more
alternative methods or approaches used to reduce
exposure. Selection of alternative risk treatment
should be based on a analysis of risk treatment cost
(cost of risk) compared to the benefits obtained on
various aspects related

Alternative or selection of risk treatment is :


a) Avoiding risk with no activity or certain business
transactions;
b) Risk mitigation, for example with improved safety,
maintenance, improvement of human resources
competencies, updating systems and procedures

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

4 KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

4. RISK MANAGEMENT POLICY (continued)

c) Pembagian risiko (risk transfer/risk sharing) dengan


pihak lain, misalnya asuransi, hedging, kerjasama
dengan bentuk joint venture/ partnership.
Pembagian risiko (risk transfer/risk sharing) ini dapat
dilakukan untuk eksposur (exposure) yang
melampaui toleransi risiko (risk tolerance)
Perusahaan;
d) Menerima risiko (risk acceptance) dengan
melaksanakan aktivitas atau transaksi usaha tertentu
dengan tanpa usaha untuk mengurangi, membagi
ataupun memindahkan risiko (risk transfer);

c) The risk transfer / risk sharing with other parties,


such as insurance, hedging, in cooperation with the
form of joint venture / partnership. The risk
transfer / risk sharing can be done for exposure
that exceed the risk tolerance of the Company;

e) Kombinasi antara beberapa alternatif sebagaimana


tersebut pada angka 1 sampai dengan angka 4 di atas

e) The combination of several alternatives as


mentioned in item 1 through 4 above

5) Pemantauan dan Kaji Ulang


Pelaksanaan pemantauan meliputi pemantauan secara
berkelanjutan oleh para pemilik risiko. Pengawasan
pemantauan dilakukan oleh pimpinan pemilik risiko yang
dilaksanakan secara berkala dan pihak ketiga melalui
audit internal maupun eksternal yang dilaksanakan
secara periodik. Sedangkan, kaji ulang merupakan
peninjauan secara berkala terhadap efektivitas sistem
manajemen risiko yang diberlakukan dan efektivitas
pelaksanaan penanganan risiko untuk disempurnakan
secara berkesinambungan.

5) Monitoring and the Review


Implementation of monitoring includes continuous
monitoring by the owner's risk. Supervision of
monitoring conducted by the leadership of the owner
of the risk executed regularly and a third party through
internal and external audits are conducted periodically.
Whereas, the periodic reviews of the effectiveness of
risk management systems put in place and the
effectiveness of risk management for enhanced
implementation continuously

e Kategori risiko
Risiko-risiko pada Angkasa Pura Airports dikelompokkan
dalam 4 (empat) kategori dengan rincian sebagai berikut
1) Strategy and Planning Risk yang meliputi corporate
responsibility and sustainability, external factors,
planning, project, dan strategy
2) Financial Risk yang meliputi accounting, credit, liquidity
and finance intelligence, financial market, planning and
budgeting
3) Operation/Infrastructure Risk yang meliputi corporate
assets, human resources, information technology,
external events, legal, process management, product
development dan sales marketing and communication

e. Category risk
The risks at Angkasa Pura Airports are grouped into four
(4) categories as follows
1) Strategy and Planning Risk covering corporate
responsibility and sustainability, external factors,
planning, project and strategy
2) Financial Risk which includes accounting, credit,
liquidity and financial intelligence, financial market,
planning and budgeting
3) Operational/Infrastructure Risk which includes
corporate assets, human resources, information
technology,
external
events,
legal,
process
management, product development and sales
marketing and communication
4) Hazard Risk which includes health, safety and
environment, force majeure and natural disaster.

4) Hazard Risk yang meliputi health, safety


environment, force majeur dan natural disaster.

and

27

d) Accept the risk (risk acceptance) by conducting


certain business activities or transactions with no
effort to reduce, divide or risk transfer;

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)


5. SUMMARY OF SIGNIFICANT - ACCOUNTING POLICIES

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI


a. Pernyataan ketaatan terhadap standar - standar akuntansi
keuangan
Laporan keuangan konsolidasian PT Angkasa Pura I (Persero)
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 telah disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.

a. Statement of compliance with - financial accounting


standards
The consolidated financial statement of PT Angkasa Pura
I (Persero) for the years ended December 31, 2015 and
2014 has present accordance with Indonesian Accounting
Financial Standard in Indonesia.

b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasian terlampir, kecuali laporan
arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual
dan berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali beberapa
akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain
selain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing- masing akun tersebut.

b. Basis for financial statements preparation


The consolidated financial statements, except for
the consolidated statements of cash flows, are prepared
using the acrual basis and based on historical cost, except
for certain acccounts which are measured on the bases
described in the related accounting policies for those
accounts.
5. SUMMARY OF SIGNIFICANT - ACCOUNTING POLICIES

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI


Laporan arus kas konsolidasian, disajikan dengan
menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are presented


using the direct method by classifying the receipts and
disbursements of cash and cash equivalents into operating,
investing and financing activities.

Periode akuntansi meliputi 1 Januari sampai dengan 31


Desember tahun yang bersangkutan.
Angka pada laporan keuangan dibulatkan dan dinyatakan
dalam ribuan Rupiah.

The accounting period is from January 1 through December


31 of the related year.
The financial statements are stated in rupiah and rounded
to thousand of rupiah.

Prinsip-prinsip konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan
keuangan perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh
perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada
apabila perusahaan mempunyai hak untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk
memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

Principles of consolidation
The consolidated financial statements incorporate the
financial statements of the company and entities
controlled by the company (its subsidiaries). Control is
achieved where the company has the power to govern the
financial and operating policies of an entity so as to obtain
benefits from its activities.

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama


tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan
pendapatan komprehensif lain konsolidasian sejak tanggal
efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during


the year are included in the consolidated income
statements and other comprehensive income from the
effective date of acquisition and up to the effective date of
disposal , as appropriate.
Adjustments are made to the financial statements of
the subsidiaries to bring the accounting policies used in line
with those used by the company.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan


entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai
dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh
perusahaan.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan
dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

28

All intra group transactions, balances, income and


expenses are eliminated on consolidation.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

Kepentingan non pengendali pada entitas anak


diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas.
Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar
akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan non
pengendali adalah jumlah kepentingan non pengendali
pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi
kepentingan non pengendali atas perubahan selanjutnya
dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif
diatribusikan pada kepentingan non pengendali bahkan jika
hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali
mempunyai saldo defisit.
c. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)


Non-controlling interests in subsidiaries are identified
separately and presented within equity. Subsequent to
acquisition, the carrying amount of non-controlling
interests is the amount of those interests at initial
recognition plus non- controlling interests share of
subsequent changes in equity. Total comprehensive
income is attributed to non-controlling interests even if
this results in the non-controlling interests having a deficit
balance.

c. Changes to Statements of Financial Accounting Standards


and Interpretations.

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam


Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Effective for periods beginning on or after January 1, 2015


is
PSAK 1 (revised 2013) Presentation of financial
statements
This PSAK changed the grouping of items presented in
Other Comprehensive Income. Items that can be
reclassified to profit or loss are to be presented
separately from items that will never be reclassified.

PSAK 4 (revisi 2013) Laporan keuangan tersendiri


PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika
entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri
sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi
untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam
PSAK No. 65.

PSAK 4 (revised 2013) Separate financial statements"


This PSAK prescribes only the accounting requirements
when a parent entity prepares separate financial
statements as additional information. Accounting for
consolidated financial statements is determined in
PSAK No. 65.

PSAK 15 (revisi 2013) Investasi pada entitas


asosiasi dan ventura bersama
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada
investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi

PSAK 15 (revised 2013) Investment in associates and joint


ventures
This PSAK describes the application of the equity method
to investments in joint ventures in addition to associates

PSAK 24 (revisi 2013) Imbalan kerja


PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor
dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi
dan mensyaratkan klarifikasi dan pengungkapan yang
sederhana
PSAK 46 (revisi 2013) "Pajak penghasilan"
PSAK ini memberikan tambahan panduan untuk aset atau
liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang
tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan
model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi
yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar

PSAK 24 (revised 2013) Employee benefits


This PSAK removed the corridor mechanism and
contingent liability disclosures and requires only
simple clarifications and disclosures

Standar Keuangan yang telah diterbitkan dan berlaku 1


Januari 2015 adalah :
PSAK 1 (revisi 2013) Penyajian laporan keuangan

29

PSAK 46 (revised 2013) "Income taxes"


This PSAK now provides additional provision for
deferred tax asset or deferred tax liability arises from
a non-depreciable asset measured using the
revaluation model, and those arises from investment
property that is measured using the fair value model

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

PSAK 48 (revisi 2013) "Penurunan nilai"


PSAK
ini
memberikan
tambahan persyaratan
pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk
goodwill) atau unit penghasil kas yang kerugian
penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode

PSAK 48 (revised 2013) "Impairment"


This PSAK provides additional disclosure terms for each
individual asset (including goodwill) or a cash-generating
unit, for which an impairment loss has been
recognized or reversed during the period

PSAK 50 (revisi 2013) "Instrumen keuangan"


PSAK ini memberikan tambahan panduan atas kriteria
mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan untuk menyelesaikan
secara neto
PSAK 60"(revisi 2013) "Instrumen keuangan"
PSAK ini memberikan tambahan panduan atas kriteria
instrumen lindung nilai yang dianggap telah kadaluarsa
atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat
instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan
pada tanggal setelah pengakuan awal

PSAK 50 (revised 2013) "Financial instrument"


This PSAK provides more guidance on the criteria of
legally enforceable right to set off the recognized
amounts and criterion to settle on a net basis

ISAK 26 (revisi 2013) "Penilaian ulang derivatif melekat


PSAK ini memberikan tambahan panduan atas
pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif
dan
kualitatif,
serta pengungkapan
mengenai
pengalihan instrumen keuangan

ISAK 26 (revised 2013) Revaluation of embedded


This PSAK provides additional guidance on offsetting
disclosures with quantitative and
qualitative
information, and disclosures on
transfers of
financial instruments from one classification to
another.
PSAK 65 Consolidated financial statements
This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (Revised
2009) that addresses the accounting for consolidated
financial statements and establishes principles for the
presentation
and
preparation
of consolidated
financial statements when an entity controls one or
more other entities
PSAK 66 Joint arrangements
This PSAK replaces PSAK No. 12 (Revised 2009) and
ISAK No. 12. This PSAK removes the option to account for
jointly controlled entities using proportionate
consolidation

PSAK 65 Laporan keuangan konsolidasian


PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang
mengenai pengaturan akuntansi
untuk
laporan
keuangan konsolidasian dan menetapkan prinsip
penyusunan
dan
penyajian
laporan keuangan
konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau
lebih entitas lain
PSAK 66 Pengaturan bersama
PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (Revisi 2009) dan
ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode
konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian
ventura bersama
PSAK 67 Pengungkapan kepentingan dalam entitas
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur
sebelumnya dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), PSAK No. 12
(Revisi 2009) dan PSAK No. 15 (Revisi 2009).
Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas
dalam entitas-entitas lain
PSAK 68 Pengukuran nilai wajar
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana
pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau
diizinkan.

30

PSAK 60 (revised 2013) "Financial instrument:


This PSAK provides additional provision for the criteria
of non-expiration or termination of the hedging
instrument, and accounting for financial instruments at
the measurement date and after initial recognition

PSAK 67 Disclosure of interests in other entities


This PSAK includes all of the disclosures that were
previously required in PSAK No. 4 (Revised 2009), PSAK
No. 12 (Revised 2009) and PSAK No. 15
(Revised 2009). These disclosures relate to an entitys
interests in other entities
PSAK 68 Fair value measurement
This PSAK provides guidance on how to measure fair
value when fair value is required or permitted

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

d. Transaksi dengan pihak berelasi


Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak
yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan PSAK
No.7 (Revisi 2010) mengenai "Pengungkapan Pihak-pihak
berelasi" dimana dari definisi pihak-pihak berelasi sesuai
PSAK No. 7 (Revisi 2010) adalah orang atau entitas yang
terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk sebagai entitas
pelapor). Definisi pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:

d.Transactions with related parties


The Company and its subsidiaries have transactions with
related parties. The definition of related parties is in
accordance with Statement of Financial Accounting
Standards (PSAK) No. 7 (Revised 2010), Related Party
Disclosures. who have a related party relationship. The
definition used of related party relationship appropriate
with PSAK No. 7 (Revised 2010), regarding Related Party
Disclosures. Related parties are defined as follows:

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi


dengan entitas pelapor jika orang tersebut
a Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas
entitas pelapor
b Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

A person or a close member of that persons family is


related to the reporting entity if that person :
a. Has control or int control over the reporting entity ;

c Personil manajemen kunci entitas pelapor


Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi
salah satu hal berikut:
a Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari
kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk entitas
anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas
lain);
b Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura
bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya);
c Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari
pihak ketiga yang sama;
d Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga
dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga;
e Entitas tersebut adalah suatu program imbalan
pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
Jika
entitas
pelapor
adalah
entitas
yang
menyelenggarakan program tersebut, maka entitas
sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

c. Key management personnel of the reporting entity


An entity is related to a reporting entity if any of the
following conditions applies:
a. The entity and the reporting entity are members of the
same group (which means that each parent, subsidiary
and fellow subsidiary is related to the others);

The entity is a post-employment defined benefit plan


for the benefit of employees of either the reporting
entity or an entity related to the reporting entity. If the
reporting entity is itself such a plan, the sponsoring
employers are also related to the reporting entity;

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama


oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a ; atau

f.

The entity is controlled or intly controlled by a person


identified in (a) ; or

Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (1) (a) memiliki


pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas)

A person identified in (1)(a) has significant influence


over the entity or is a member of the key management
personnel of the entity (or of a parent of the entity).

31

Has significant influence over the reporting entity; or

b. One entity is an associate or joint venture of the other


entity (or an associate or joint venture of a member of
a group of which the other entity is a member);

c. Both entities are joint ventures of the same third party;


d. One entity is a joint venture of a third entity and the
other entity is an associate of the third entity;

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang


mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan
persyaratan dan kondisi yang normal sebagaimana dilakukan
dengan pihak ketiga, ataupun tidak, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions with related parties that have a


special relationship, whether performed the normal terms
and conditions as performed with a third party, or not, are
disclosed in the notes to financial statements.

e. Penggunaan estimasl
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi
jumlah
instrumen
keuangan
dan
pengungkapan instrumen keuangan kontinjen pada tanggal
laporan keuangan serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang
sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

e.Use of estimate
In preparing the financial statements in compliance with
the generally accepted accounting principles in Indonesia,
the management is required to use estimates and
assumptions affecting assets and liabilities amounts and
to disclose contingent assets and liabilities on the date of
the financial statements as well as the income and
expenses for the current period. The actual results may
differ from the estimated amounts.

f. Penjabaran mata Uang Asing


f. Foreign currency transactions and balances
1) Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam satuan
1) The accounting of the Company is maintained in rupiah
Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat
denomination. Transactions in foreign currencies
berdasarkan kurs tetap yang ditetapkan pada setiap
are recorded at the exchange rate prevailing at the
awal bulan.
beginning of the month.
2) Pada tanggal laporan posisi keuangan, instrumen
2) At the balance sheet date, assets and liabilities
keuangan moneter dalam mata uang asing dijabarkan
denominated in foreign currencies are translated
sesuai dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut,
into rupiah at the rates prevailing at that date, on the
yang didasarkan pada kurs tengah mata uang kertas
basis of middle rate of exchange issued by Bank
asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia.
Indonesia. Gains or losses resulting from the
Keuntungan atau kerugian yang timbuI, dikreditkan
translation is charged to income of the related period.
atau dibebankan dalam laporan laba (rugi)
periode berjalan.
3) Kurs mata uang asing utama yang digunakan pada
3) The following exchange rate are used on December 31,
tanggal 31 Desember 2014 dan 2014 adalah sebagai
2014 and 2014 :
berikut :
(Dalam Rupiah penuh / in full Rupiah)
2015
13.795

2014
12.440

g. Kas dan Setara Kas


Kas adalah kas dan atau rekening bank yang dimiliki untuk
memenuhi komitmen jangka pendek bukan untuk investasi
atau tujuan lain. Setara kas yang dimaksud adalah deposito
dan investasi jangka pendek yang dapat segera diubah dan
jatuh tempo dalam waktu tiga bukan atau kurang dari
tanggal perolehan dan menjadi kas dalam jumlah yang telah
diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan yang
signifikan.

32

g. Cash and cash equivalent


Cash on hand or in banks are those funds kept for
fulfillment of short term commitments and not intended for
investments. Cash equivalent includes cash on hand, in
banks and deposits which due within three months or less
effective of their inceptions and which may be converted
into cash at defined amount without any significant risk of
fluctuation.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

h. Instrumen Keuangan
Perusahaan telah menerapkan sepenuhnya PSAK No. 50
(Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan
PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK
No. 55 (Revisi 2014), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan
Aktivitas Lindung Nilai". PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan PSAK
No. 55 (Revisi 2014) tersebut berlaku secara prospektif.

PSAK No. 50 (Revisi 2014) berisi persyaratan penyajian dari


instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi
yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut
berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari
perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas
keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang
terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan
keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan
liabilitas keuangan harus saling hapus. PSAK ini
mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan
tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang
terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan
akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)


h.Financial Instruments
The Company has fully adopted the accounting standard
PSAK No.50 (Revised 2014) on Financial Instruments:
Presentation and Disclosure, and PSAK No.55 (Revised
2014) on Financial Instruments: Recognition and
Measurement, in replacement of PSAK No.50 on
Accounting for Investment in Specific Securities and PSAK
No.55 (Revised 2014) Accounting for Derivative
Instruments and Hedging Activities. The PSAK 50 (Revised
2014) and PSAK 55 (Revised 2014) are effective
prospectively.
The PSAK 50 (Revised 2010) include requirements for
presentation of financial instruments and identifies
information to be disclosed. It applies to the classification
of financial instrument-, from the perspective of the issuer,
into financial assets, financial liabilities and equity
instruments; the classification of related interest,
dividends, losses and gains; and the circumstances in which
financial assets and financial liabilities should be offset.
The PSAK requires disclosure of information about factors
that affect the amount, timing and certainty of an entity's
future cash flows relating to financial instruments and the
accounting policies applied to those instruments.

PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur prinsip-prinsip dasar


pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas
keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau
penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain,
menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori
instrumen keuangan, pengakuan
dan pengukuran,
akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung
nilai.

The PSAK 55 (Revised 2014) specifies basic principles for


recognition and measurement of financial instruments,
financial liabilities, and some buy or sell contract of nonfinancial instrument. The PSAK provides some
definition and characteristic of derivatives, financial
instrument categories, recognition and measurement.

Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014)
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi , pinjaman yang diberikan
dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset
keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset
tersebut pada setiap akhir periode keuangan.

Financial Assets
Initial Recognition
Within the scope of PSAK 55 (Revised 2014) financial assets
are classified as financial assets measured at fair value
through profit or loss, loans and receivables, investments
held for maturity, or financial assets available for sale,
whichever is appropriate. An entity determines the
classification of the financial assets at initial recognition,
and when permitted and necessary, re-evaluate the
classification at end of penods.

33

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas,


piutang usaha, piutang lain-lain, investasi jangka panjang.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :
- Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugl dan penghasilan komprehensif lain
termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan
aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan
awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)


Financial assets of the Company include cash and cash
equivalent, trade receivables, other receivables, and long
term investments.
Measurement subsequent to initial recognition
Measurement of financial assets subsequent to initial
recognition depending on their classification :
- Financial assets measured at fair value through
income statements and other comprehensive income
The financial assets measured at fair value through
profit and loss include financial assets held for trading
and fnancial assets designated at initial recognition to
be measured at fair value through income
statements and other comprehensive income.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok


diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset
derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
komprehensif disajikan dalam laporan posisi keuangan
pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.

Financial assets are classified as held for trading when


they are acquired for sale and buy back in near future.
Derivative assets are also classified as held for trading
except for derivatives which are designated as effective
hedging instruments. Financial assets measured at fair
value through profit and loss are presented in the
balance sheet at fair value and gain or loss arising
from changes in fair value are recognized through.

Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat


sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan
risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama,
dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai
wajar.

Derivalltelvnbedded in a main contract are recognized


as starid-alone derivatives when their economic risks
and characteristics of the embedded derivative are not
closely related to those of the host contract.

Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan


laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar
diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Penilaian kembali hanya terjadi jika
terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan
mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak.

The embedded derivatives are measured at fair value


with the profit or loss resulting from changes in the
fair value are recognized in the income statement.
Revaluation can only happen when there is a change
in the contract which significantly change the cash
flow as required in the contract.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset


keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau teiah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di
pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat pinjaman dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, maupun pada saat proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial


assets, their settlements are at fixed amounts or
designated at fixed amounts, and not quoted in active
market. The ifnancial assets are recognized at cost and
amortized using effective interest rates. Profit or loss is
recognized in statements of comprehensive income at
the loan or receivabic derecognized or at the time
of their impairment or through amortization.

34

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang jangka


panjang termasuk dalam kategori ini.
Aset keuangan non - derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki maksud
dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.

Trade receivable, other receivable and long term


receivable include in this categories.
Held-to-maturity investments are non - derivative
financial assets with fixed or determinable payments
that the Company intends and is able to hold to
maturity. Subsequent to their initial recognition, they
are measured at amortised cost using effective interest
rates.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo


Metode ini menggunakan suku bunga efektif
untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa
datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke
nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan
kerugian diakuidalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat investasi tersebut
dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Investment held to maturity


The method uses effective interest rates to discount the
future estimated cash receivable over the lives of the
financial assets to their net carrying amount. Profit or
loss in statements of comprehensive income is
recognized in the income statement at the time they
are derecognized or at their impairment or through
amortization.

Aset keuangan tersedia untuk dijual


Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam
tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal,
aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang
belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai
investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada
saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direkiasifikasi
ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Financial assets available for sale


Available-for-sale financial assets are any nonderivative financial assets designated on initial
recognition as available for sale or any other
instruments that are not classified in the three previous
categories. Subsequent to initial recognition, they are
recognized at fair value and the resulting unrealized
profit or loss recognized through equity until they are
derecognized. The cumulative gain or loss that was
recognised in equity have to reclassified to statement
of comprehensive income as reclassification
adjustment.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan


tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
- Investasi pada instrumen ekuitas yang tidak tersedia
nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari
20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat
pada biaya perolehannya.

The investments that are classified as available for sale


of financial assets are as follows:
- Investments in equity instrument for which no fair
values and realiable with ownership of less than
20% and other !Ong term investments recognized
at cost.

35

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

- Investasi dalam instrumen ekuitas yang tersedia


nilai wajamya dengan kepemilikan kurang dari
20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan
tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.
Perusahaan mempunyai reksadana tersedia untuk
dijual yang termasuk dalam kategori ini.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)


-

Investments in equity instrument for which fair


values are available with ownership of less than
20% and classified as available for sale are
recognized at fair value.

The Company does not have any investment in mutual


fund of this category.

Liabilitas Keuangan
Pengakuan Awal
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011)
dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif,
pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung yang efektif, mana
yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial Assets
Initial Recognition
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised
2011) items which may fall into financial measured at fair
value through statements of comprehensive income,
loans and payables or derivatives designated as
effective hedging instruments, whoever is more
appropriate. The Company determines the classification of
financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar


dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

At initial recognition, financial liabilities are recognized at


fair value; with respect of loans and payables, cost of
transactions directly attributable are included.

Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi beban yang masih


harus dibayar, utang pembelian aset tetap, persediaan,
utang lancar lain-lain, utang jaminan dan utang jangka
panjang lainnya.

The Company's financial liabilities include accrued


expenses, assets procurement payables, other current
liabilities, warranties payable, and other long term loans.

Pengukuran setelah pangakuan awal


Pengukuran
liabilitas
keuangan
tergantung
pada
klasifikasinya sebagai berikut:
- Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat
pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Measurement subsequent to initial recognition


Depending on their classifications financial liabilities are
measured at:
- Financial liabilities measured at fair value through
statements of comprehesive income
Financial liabilities at fair value through profit or loss
and other comprehensive income include financial
liabilities held for trading and financial liabilities
designated upon initial recognition as at fair value
through profit or loss and other comprehensive income.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok


diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

A financial instruments are classified as held for


trading when they are acquired for sale or buy back in
near future.

Keuntungan atau kerugian atas Liabilitas yang dimiliki


untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.

Profit or loss of these financial instruments is


recognized in income statement and other
comprehensive income.

36

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang


diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.

As at December 31, 2015 and 2014, the Company does


not have any of these type of financial liability.

- Pinjaman dan Hutang


Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang
yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain pada saat
liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasi.

- Loans and Payable


Subsequent to initial recognition, interest bearing
loans and payables are measured at amortized cost
using effective interest rates.

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

Profit or loss is recognized in income statement and


other comprehensive income at derecognition as well
as through the amortization process.
5. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continued)

Beban yang masih harus dibayar, utang pembelian aset


tetap dan persediaan, utang lancar lain-lain, dan utang
jangka panjang lainnya termasuk dalam kategori ini.

Accrued expenses, fixed assets and inventory


procurement payables, and other long term liabilities
are within this category.

- Saling Hapus dari Instrumen Keuangan


Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan
nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan jika, dan hanya jika, memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara bersih (netto), atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan.
- Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan
secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar
aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode
pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak
memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian
tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi
pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan
berkeinginan; referensi atas nilai wajar terkini dan
instrumen lain yang secara substansial sama; analisa
arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

- Offseting financial instruments


Financial assets and financial liabilities shall be offset
only to the extent that they legally qualify for offset
and that there is an intention for net settlement or to
settle the assets and liabilities at the same time.

37

Fair value of financial instruments


Fair value of financial instruments traded in organized
active market are measured at price quotation at
closing of business at end of reporting period. If a
market for a financial instrument is not active, an
entity establishes fair value by using a valuation
technique that makes maximum use of market inputs
and includes recent arm's length market transactions,
reference to the current fair value of another
instrument that is substantially the
same,
discounted cash flow analysis, and option pricing
models.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

- Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan

Amortized cost of financial instrumets

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan


menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran
atau pengurangan pokok. Perhitungan
tersebut
memperhitungkan premium atau diskonto pada saat
akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dan suku bunga
efektif.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
- Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan
menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti
obyektif bahwa terjadi penurunan nilai secara
individual aset keuangan yang signifikan secara
individu. Penurunan nilai ditentukan berdasarkan
bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual.

Amortization is estimated using effective interest rate


less allowance for impairment and repayment or
deduction to principal. Premium or discount at
acquisition is taken into account in the estimate and
included therein transaction
expenses which are integral part of the effective
interest rate.
An entity is required to assess at each balance sheet
date whether there is any objective evidence of
impairment.
- Financial instrument recognized at amortized cost
For loans and receivables recognized at amortized cost,
the Company initially assesses whether there is
objective evidence of significant impairment in
individual financial asset. Impairment is based on
available individual
objective evidence.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan


nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk
ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum
terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut. Jika pinjaman dan piutang
yang diberikan memiliki suku bunga variabel, tingkat
diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai
adalah suku bunga efektif terkini.

If there is objective evidence that an impairment loss


has occurred, the amount of the loss is measured as
the difference between the asset's carrying amount
and the present value of estimated future cash flows.
The present value of the estimated future cash flows is
discounted at the financial asset's original effective
interest rate. For loans and receivables which have a
variable interest, the discount rate used for measuring
loss of impairment is the most current effective
interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui


penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai
tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat
suku bunga efektif awal dari aset tersebut.

The carrying amount of the asset is decreased by


providing allowance and the resulting loss is
recognized in income statement. Subsequently, interest
is calculated on the basis of decreased amount, at the
financial asset's original effective interest rate.

38

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan


penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik
dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan
kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun
penyisihan Jika di masa mendatang penghapusan
tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan
tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.

Loans and payable together with the related


allowance, are derecognized when there is no realistic
probability of future recovery and all benefits and risks
have been transferred to the Company. When in
subsequent period the estimate loss of impairment
increase or decrease due to an event occurring after
the an impairment has been recognized, the
previously recognised impairment loss is added or
deducted by adjusting the allowance. When in future
the write off is recovered, the recovered amount is
recognized in the income statement and other
comprehensive income.

- Aset keuangan yang tersedia untuk dijual


Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti
obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk
penurunan yang signifikan atau penurunan jangka
panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya
perolehannya.
Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan
dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan
nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi.
Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak
boleh
dipulihkan melalui laporan laba rugi
komprehensif; kenaikan nilai wajar setelah penurunan
nilai diakui dalam ekuitas.

- Financial Asset Available for Sale


For financial assets classified as available for sale the
objective evidence for impairment include significant
decrease in value or long term decrease in fair value
below their costs.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai


aset keuangan yang tersedia untuk dijual, penurunan
nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama
dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa
datang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan
nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang
digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang
untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai.

When liability instruments are classified as financial


assets available for sale, their decrease in value are
assessed by the same criteria applicable to financial
assets recognised at amortised cost. The future interest
income is based on the decreased value and recognised
at interest rate used to discount future cash flows
for measuring loss of impairment.

39

If there is evidence in impairment, the accumulated


loss, measured at the difference between cost and
current fair value, less previously recognised loss of
impairment in the income statement, is reclassified
from equity to income statement. Loss of impairment
of equity investment may not be recovered through
income statement, increase in fair value is recognised
in equity.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dart akun


"Pendapatan Bunga" dalam laporan laba rugi dan
pendapatan komprehensif lain. Jika pada periode
berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan
peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan
dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan
kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi dan
pendapatan komprehensif lain, maka kerugian
penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui
laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain.

The accrual is recognised in interest income account in


the income statement and other comprehensive
income. When in subsequent period the fair value of
the instrument increase and the increase is objectively
attributable to an event occurring subsequent to
recognition of impairment loss in the income statement
and other comprehensive income, the impairment loss
is to be recovered through income statement and other
comprehensive income.

- Penghentlan pengakuan instrumen keuangan


Aset Keuangan
Aset keuangan (atau lebih tepatnya dapat
diklasifikasikan sebagai bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya pada saat:
(1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan
telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan
atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang
diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan
kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through ;
dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau
(b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer
atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu
aset, namun telah mentransfer kendali atas aset
tersebut.

- Derecognition of Financial Assets and Liabilities


Financial Assets
Financial assets (or rather can be classified as a part of
a financial asset or a part of group of similar financial
assets) are derecognised when:

Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada
saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau
telah kadaluwarsa.

Financial Liabilities
Financial liabilities are derecognized when the liability
is terminated or cancelled or expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh


liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang
sama dengan persyaratan yang berbeda secara
substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi
secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas
yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas
awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara
nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam

When an existing financial liability is replaced by


another ifnancial liability of the same lender but with
substantially different provision, or when a
substantially modification has been made to the
existing agreement, the change or modification is
recognised as termination to the initial liability and
recognition of new liability, and the difference in
carrying amount between the two is recognised in the
income statement.

40

(1) the contractual rights of cash flow arising from the


contract has expired; or (2) the Company has
transferred its contractual rights to receive cash flow
arising from the financial asset or is liable to wholly
pay, without any significant postponement, the cash
flow received to a third party in a pass through
agreement; and either (a) the Company has
substantially transferred all risks and benefits of the
assets, or (b) the Company substantially does not
ransfer or does not own all risks and benefits of an
asset, but has transferred control over the asset.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Instrumen keuangan derivatif


Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki
nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila
memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama
periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan
sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Derivative Financial Instruments


Derivatives are recognised as financial assets when
they have positive fair value and as financial liabilities
when they have negative fair value. Profit or loss
arising from changes in derivative fair value during the
current period which do not meet the criteria of
hedging derivative is recognised directly in the income
statement.

Instrumen keuangan derivatif disajikan masingmasing sebagai instrumen keuangan lancar. Derivatif
melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya
pada laporan posisi keuangan yang mencerminkan
penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa
datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.

Derivative assets and liabilities are presented as


current assets and current liabilities. Embedded
derivatives arte presented together with their main
contracts to reflect a proper presentation of all future
cash flows arising from the instruments as a whole.

i. Efek-efek untuk tujuan investasi


Efek-efek terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Reksadana
BUMN maupun perusahaan swasta lainnya.
Efek-efek untuk tujuan investasi pada awalnya diukur pada
nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan
awal, efek-efek untuk tujuan investasi dicatat sesuai dengan
klasifikasinya masing-masing sebagai dimiliki hingga jatuh
tempo atau tersedia untuk dijual.

i. Investment securities
Investment securities consist of Goverment bonds and
BUMN/corporate Mutual funds.
Investment securities initially measured at fair value plus
transaction costs and subsequently accounted for
depending on their classification as either held-to-maturity
or available-for-sale.

1 DimilikI hingga jatuh tempo


Investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh
tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi
penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih
dari jumlah yang tidak signifikan dan investasi pada
efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
yang belum mendekati tanggal
jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua
investasi pada efek-efek yang hingga jatuh tempo ke
dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank
tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan investasi
pada efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo
untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun
mendatang.

1. Held to maturity
Held-to-maturity investment securities is carried at

41

amortized cost using the effective interest method. Any


sale or reclassification of a more than insignificant
amount of held to maturity investment securities not
close to their maturity would result in the reclassification
of all held-to- maturity investment securities as availablefor-sale,

and prevent the Bank from classifying

investment securities as held-to-maturity for the current


and the following two financial years.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

2 Tersedia untuk dijual


Investasi pada efek-efek yang tersedia untuk
dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif menggunakan metode suku bunga
efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek
hutang yang tersedia untuk dijual diakui pada
laporan laba rugi komprehensif.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung
dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi
tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana
keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui klaim pendapatan komprehensif lain harus diakui
pada laporan laba rugi komprehensif berdasarkan
metode rata-rata tertimbang.

2. Available for sale


Available-for-sale investment securities is carried at their
fair value.
Interest income is recognized in the comprehensive
statements of income using the effective interest
method. Foreign exchange gains or losses on available
for sale debt securities investments are recognized in
the comprehensive statements of income.
Other fair value changes are recognized directly in other
comprehensive income until the investment is sold or
impaired, where upon the cumulative gains and losses
previously recognized in other comprehensive income are
reclassified to the consolidated statements of
incomebased on a weighted average method.

j. Piutang Usaha
1) Piutang Usaha
a. Penyajian piutang usaha sebesar Jumlah Bruto Tagihan
dikurangi dengan Penurunan Nilai Wajar Piutang.
Jumlah Bruto Piutang tetap disajikan pada
laporan posisi keuangan diikuti dengan Penurunan
Nilai Wajar Piutang.
b. Pengakuan Piutang Usaha pada saat faktur tagihan
diterbitkan.
c. Pengelompokan Piutang Usaha berdasarkan jenis
debitur:
Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak yang dianggap berelasi bila satu pihak
mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak
lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak
lain dalam mengambil keputusan keuangan dan
operasional. Antara lain: PT Gapura Angkasa,
Koperasi Angkasa Pura I, Periskapura I, PT Garuda
Indonesia Airlines (Persero), BUMN lain dan pihak
lainnya.

j. Trade Receivables
1) Trade Receivables
a. Trade receivables are presented at gross less
impairment in fair value. The trade receivables are
presented at gross in the balance sheet followed by their
impairment in fair value.

Piutang Pihak Ketiga


Debitur yang tidak dapat dikelompokkan sebagai
pihak berelasi, dikategorikan pada piutang pihak
ketiga. Antara lain: Airline Dalam Negeri, Airline Luar
Negeri, Perusahaan Swasta dan lain-lain.

Third Parties
Debtors which do not qualify as related parties are
classified as third parties. They are domestic airlines,
international airlines, private entities and such others.

42

b.Trade receivable is recognised when invoice is issued.


c Trade receivables are classified on the basis of their
debtors:
Related Parties
Parties are related when one of the parties has the
ability to control or has significant influence over the
other in making financial or operational decision.
The

related parties

are

PT.

Gapura

Angkasa,

Koperasi Angkasa Pura I, Periskapura PT. Garuda


Indonesia (Persero), other SOEs, and others.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

2) Pencatatan Penurunan Nilai Wajar Piutang


Kerugian penurunan nilai piutang pada tahun 2014
dihitung dengan
metode
Individual
dengan
memperhitungkan diskonto dari arus kas masa depan.
Tingkat diskonto Penurunan Nilai Piutang akhir tahun
2015 sebesar 10,56% dan tahun 2014 sebesar 10,75 %.

2) Trade Receivables
Impairment losses on receivables in 2014 is calculated
by taking into account the Individual method of
discounted future cash flows. Impairment of
Receivables discount rate end of 2015 amounted to
10.56% and by 10,75% in 2014.

k. Persediaan
1) Persediaan
merupakan
barang-barang
yang
mempunyai masa manfaat paling lama 1 (satu) tahun
yang antara lain berupa suku cadang (peralatan,
telekomunikasi, navigasi dan listrik), alat-alat kantor dan
lain-lain.
2) Persediaan dicatat sebesar harga perolehannya. Pada
tanggal
laporan posisi
keuangan
persediaan
disajikan sebesar harga perolehan atau nilai bersih
yang dapat direalisasi mana yang lebih rendah.
Pembebanan
biaya
pemakaiannya
dilakukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

k. Inventories
1) Inventories comprised of goods having useful lives of
more than one year, which include: spare parts
of telecommunication, navigational equipment, and
electrical apparatus, and office supplies.

l. Penyertaan

l. Investments

1) Penyertaan kurang dari 20% dengan metode biaya


(cost method).
2) Penyertaan 20% sampai dengan 50% disajikan
dengan metode ekuitas (equity method).
3) Penyertaan lebih dari 50% dilakukan konsolidasi laporan
keuangan.
m. Properti Investasi
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan prasarana dan
instalasi, yang dikuasai Perusahaan untuk disewakan atau
untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai atau
kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif
atau dijual dalam kegiatan usaha normal. Properti
investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk
pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
perolehan properti
investasi.
Selanjutnya, properti investasi diukur berdasarkan
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali
tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai.
Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian properti
investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria
pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian
penggunaan properti investasi. Nilai wajar properti
investasi ditentukan berdasarkan acuan harga pasar untuk
properti sejenis.

43

2) Inventories are recognized at cost. At the balance sheet


date, inventories are presented at cost or realizable
value, whichever is lower. The inventory costing
method is weighted average.

Investment of less than 20% is presented in cost


method.
2) Investment of 20% or more but less than 50% is
presented on equity method.
1)

3) Investment of more than 50% is consolidated in the


financial statements.
i. Investment Properties
Investment property consists of land, buildings,
improvements and installations, which are held by the
Group to eam rentals or for capital appreciation or both,
rather than for use in the production or supply of goods or
services or for administrative purposes or sale in the
ordinary course of business. Investment properly is stated
at cost including expenditure that is directly attributable to
acquisition of the investment property.

Subsequently, it is measured at cost less accumulated


depreciation (except for land which is not depreciated) and
impairment losses. The carrying amount includes the cost
of replacing part of an existing investment property at the
time that cost is incurred if the recognition criteria are
met; and excludes the costs of day to day servicing of an
investment property. Fair value of the investment property
is determined with reference to market value for the same
type of property.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan)


dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada saat
pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak
digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat
ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat
pelepasannya. Laba atau rugi ang timbul dari penghentian
atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun
terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

The investment property shall be eliminated from the


consolidated statements of financial
position on
disposal or when the investment property is permanently
withdrawn from use and no future economic benefits are
expected when withdrawn Gains or losses from
investment property withdrawals or disposals are
recorded in the consolidated statements of comprehensive
income when incurred.

Penyusutan bangunan, prasarana dan instalasi dihitung


dengan menggunakan metode garis lurus selama umur
manfaat aset antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua
puluh) tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan)
dari laporan keuangan pada saat pelepasan atau ketika
properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara
permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan atau
pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain dalam tahun terjadinya
penghentian atau pelepasan tersebut.

Depreciation of buildings, improvements and installations


are computed using the straight-line method based on
the estimated useful lives of the assets between four to 20
years.
Investment property is derecognised (exluded) of financial
statement when either it has been disposed of or when the
investment property is permanently withdrawn from use
and no future benefit is expected from its disposal. Any
gains or losses on the derecognition or disposal of an
investment property are recognised in the Income
Satement and Other Comprehensive Income in the year of
derecognition or disposal.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika,


terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan
dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya
sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan
atau pengembangan. Transfer dari properti investasi
dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya
penggunaan
oleh
pemilik
atau
dimulainya
pengembangan untuk dijual.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset yang digunakan
dalam operasi, Perusahaan menggunakan metode biaya
pada tanggal perubahan penggunaan. Jika aset yang
digunakan Perusahaan menjadi properti investasi,
Perusahaan mencatat aset tersebut sesuai dengan
kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir
perubahan penggunaannya,

Transfers to investment property are made when, and only


when, there is a change in use, evidenced by the end of
owner occupation, commencement of an operating lease
to another party or completion of construction or
development. Transfers from investment property are
made when, and only when, there is a change in use,
evidenced by commencement of owner occupation or
commencement of development with a
view to sale.
For a transfer from investment property to an asset used in
perations, the Group uses the cost method at the date of
change in use. If the asset used by the Group becomes an
investment property, the Group account for such asset in
accordance with the policy stated under property and
equipment up to the date of change in use.

44

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

n. Aset Tetap

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)


n Fixed Assets
1) Fixed assets are recognized at costs.

1) Aset tetap Perusahaan dinyatakan berdasarkan harga


perolehan.
2) Aset tetap yang berasal dari bantuan Pemerintah,
kompensasi dari penyewa atau pihak lain dinyatakan
sebesar nilai bantuan atau kompensasi ditambah semua
pengeluaran yang dapat diidentifikasikan langsung
dengan Aset tetap tersebut sehingga slap untuk
digunakan.
3) Pada tanggal laporan posisi keuangan aset tetap
disajikan sebesar nilai bukunya yaitu harga perolehan
dikurangidengan akumulasi penyusutan.

2) Fixed assets originating from the Government aid or


compensation from tenant are recognized at their
value added with all identifiable expenses required to
get those assets ready for their intended use.

3) At the balance sheet date the fixed assets are


presented at their net book value, that is cost less
accumulated
depreciation.
4) Excepting for lands, which are not depreciated, fixed
assets are depreciated on straight-line method on their
respective useful lives with no residual value, effective
of their readiness for intended use :

4) Kecuali tanah, aset tetap disusutkan berdasarkan


metode garis lurus dengan tarif penyusutan yang sesuai
dengan taksiran masa manfaat ekonomis sejak tanggal
aset tersebut slap digunakan sebagai berikut :

Golongan
- Bangunan lapangan :
- Bangunan landasan, dam landasan,
tetrapode landasan, taxiway, entranceway dan apron
- Overlay
- Khusus untuk selokan air, taman, pagar,
dan lain-lain bangunan lapangan
- Bangunan Gedung
- Khusus gedung-gedung lain
- Alat perhubungan udara
- Khusus rambu-rambu udara
- Alat pengangkutan
- Peralatan kantor
- Instalasi listrik
- Instalasi air
- Instalasi AC
- Instalasi telepon
- Sistem informasi publik
- Peralatan perbengkelan
- Peralatan mekanik
- Detektor
- Lain-lain aset tetap

Umur Ekonomi / Useful Life


(Tahun / Years)

40
5 s/d 7
20
40
20
10
15
5 & 10
5
10,15 & 20
5 & 10
5 & 10
5 & 10
10, 15 & 20
5
10 & 15
5 & 10
5

45

Group of Assets
Field structures :
Runways, runway dams, runway
tetrapode, taxiways, entrance ways
and aprons,
Overlay
Specifically for ditches, gardens, fences
and other field structures
Buildings
Others building
Navigation equipment
Specifically for flight navigational signs
Vehicles
Equipents
Electrical system
Water system
Air-conditioning system
Telephone system
Public information system
Repair shop system
Mechanical equipment
Detectors
Other fixed assets

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

5) Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan


pada perhitungan laba (rugi) pada saat terjadinya.
Pemugaran yang
menambah masa manfaat,
meningkatkan kapasitas atau mutu produksi, serta
menghemat biaya operasi, suatu aset
tetap
dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tingkat
penyusutan aset yang bersangkutan.

5) Routine maintenance and repair are charge to income


as incurred. Repair which adds to useful life,
increases capacity or production quality, and increase
operating economy of the related asset is
capitalized
and depreciated on the rate of
depreciation of the related asset.

6) Perseroan menetapkan batas minimum pengeluaran


untuk pengadaan aset tetap yang dapat dikapitalisasi
masing-masing sebesar Rp. 10.000.000 (rupiah penuh)
untuk unit Kantor Pusat, Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda - Surabaya, Bandara Sultan
Hasanuddin - Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan - Balikpapan, Bandara Frans
Kaisiepo - Biak, Bandara Sam Ratulangi - Manado,
Bandara Adisutjipto - Yogyakarta, Bandara Adisoemarmo
- Surakarta, Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin,
Bandara Ahmad Yani - Semarang, Bandara Lombok Praya , Bandara Pattimura - Ambon, Bandara El Tari Kupang dan Strategic Business Unit Komersial -Bali.

6) Company sets minimum spending on acquisitions that


can be capitalized amounting to Rp. 10.000.000 (full
rupiah) for the Headquarters unit, I Gusti Ngurah Rai
Airport - Denpasar, Juanda Airport - Surabaya, Sultan
Hasanuddin Airport - Makassar,
Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport - Balikpapan,
Frans Kaisiepo Airport - Biak, Sam Ratulangi Airport Manado,
Adisutjipto
Airport
Yogyakarta,
Adisoemarmo Airport - Surakarta, Syamsudin Noor
Airport - Banjarmasin, Ahmad Yani Airport Semarang, Lombok Airport - Praya , Pattimura Airport Ambon, El Tari Airport - Kupang dan Strategic
Business Unit Commercial - Bali.

7) Penyusutan aset tetap dibebankan setiap bulan


sampai berakhirnya
umur
ekonomis
dengan
pengakuan awal perolehan aset tetap sebelum atau
sama dengan tanggal 15 bulan bersangkutan maka
beban penyusutannya dihitung dan diakui sebulan
penuh, apabila tanggal perolehannya setelah tanggal
15 bulan bersangkutan maka beban penyusutannya
mulai dihitung dan diakui pada bulan berikutnya.

7) The depreciation of fixed assets is calculated each


month over their useful lives effective of the date of
their recognition; when the asset is recognized before
or on the fifteenth of a month the depreciation is
calculated effective of the next month.

8) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya


pada saat dilepas atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
9) Pada saat akhir periode buku, nilai residu, umur manfaat
dan periode penyusutan aset tetapdi review dan
disesuaikan secara
prospektif jika
diperlukan
penyesuaian sesuai keadaan.
10) Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk
Biaya pinjaman yang
terjadi
selama
masa
Pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan
untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya
perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset
tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap
digunakan.

8) An item of property, plant and equipment is


derecognized upon disposal or when no future
economics benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising on derecognition of
9) The residual value, useful lives and methods of
depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted
propectively, if appropriate, at each financial period
end.
10 Construction in progress is stated at cost which
includes borrowing costs during construction on debts
incurred to finance the construction. Construction in
progress is transferred to the respective property
and equipment account when complete and ready to
use.

46

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Pinjaman yang tidak spesifik digunakan untuk perolehan


aset tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi
tertentu terhadap jumlah pengeluaran untuk perolehan
aset tersebut. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata
tertimbang dari biaya pinjaman terhadap saldo
pinjaman terkait selama periode tersebut, tidak
termasuk jumlah pinjaman yang spesifik digunakan
untuk perolehan aset tertentu lainnya.

The borrowings that are not specific to the acquisition


of a qualifying asset, the amount capitalized is
determined by applying a capitalization rate to the
expenditures on qualifing asset. The capitalization
rate is the weighted average of the borrowing costs
applicable to the total borrowings outstanding during
the period, excluding borrowings directly attributable
to financing other qualifying assets.

o. Aset Tidak Produktif


1) Aset tidak produktif merupakan nilai buku aset tetap dan
persediaan peralatan (suku cadang) yang tidak
dimanfaatkan
dalam
menunjang
operasional
perusahaan.
2) Untuk aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan
sedang diusulkan kepada Dewan Komisaris atau
pemegang saham untuk dihapuskan dibentuk cadangan
penurunan nilai dan dibebankan sebagai beban non
operasional tahun berjalan.
p. Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian
kepada
Aset tetap dalam proses penyelesaian pengembalian kepada
pemerintah
adalah
aset
tetap
yang
telah
diserahterimakan sementara oleh PT Angkasa Pura I
(Persero) ke instansi pemerintah sampai dengan
diterbitkannya Peraturan Pemerintah atas status aset tetap
tersebut.

o.Non productive fixed assets


1) Non-productive fixed assets are those assets and
inventories of tools and spare parts not used in the
Company's operations; they are presented at their net
book value.
2) For un-useable assets, pending the shareholders' or
Commissioners' approval for write off, allowance
for impairment is made and is charged to current
non-operating income.

q. Beban ditangguhkan
Beban yang ditangguhkan adalah beban yang telah
dikeluarkan pada tahun buku/ periode yang bersangkutan,
akan tetapi tidak dilaporkan seluruhnya sebagai beban
pada periode tahun berjalan karena memberi manfaat
bagi periode-periode selanjutnya. Nilai akun adalah
netto, setelah dikurangi amortisasi.

q.Deferred charges
Deferred charges are charges incurred during the current
year which are made to increase an asset's capacity or to
bring them back to initial capacity. The value in the
account is net of amortization.

r. Beban penelittan dan studi pengembangan


Beban penelitian dan studi pengembangan yang mempunyai
manfaat untuk kegiatan penelitian dan pengembangan
periode berikutnya dicatat dengan harga perolehan dan
dikurangi dengan amortisasi yang dihitung berdasarkan
persentase tetap (metode garis lurus) selama 5 tahun dan
disajikan dalam kelompok beban amortisasi studi
pengembangan.

R.Research and development cost


Cost of research and development having benefit for
subsequent research and development activities is
recognized at cost less amortization on straight line
method over 5 years, and classified as amortization of
research and development cost.

47

p.Fixed assets in settlement process to be transferred


back to the goverment
Fixed asset in settlement process to be transferred back ID
the Government are fixed assets which had been
temporarily handed-over by PT Angkasa Pura I
(Persero) to the government institutions until a
government regulation is issued for their final status.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

s. Imbalan kerja
Imbalan kerja jangka pendek
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja jangka
pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan
atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas
bulan setelah jasa tersebut diberikan.

s. Employee benefits
Short-term employee benefits
The
Company
recognizes
short-term employee
benefits liability when services are rendered and the
compensation for such services is to be paid within
twelve months after rendering such services

Imbalan pascakerja
Sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor
13/2003
tanggal 25
Maret 2003,
Perusahaan
diwajibkan memberikan manfaat pasca kerja kepada
seluruh karyawan tetapnya. Manfaat yang meliputi uang
pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja,
serta kompensasi tersebut diberikan apabila karyawan
mengakhiri masa kerjanya baik karena pensiun maupun
meninggal dunia.
Perusahaan mempunyai dua program untuk memenuhi
liabilitas di atas, yaitu: (1) Progam Dana Pensiun Manfaat
Pasti, dan (2) Program Tunjangan Hari Tua (THT). Selain itu
juga perusahaan memberikan Tunjangan kepada pegawai
perusahaan yang telah memenuhi persyaratan ketentuan
perusahaan yaitu Tunjangan Perumahan, Penghargaan
Pengabdian dan Jaminan Kesehatan kepada pensiunan
perusahaan.
Perusahaan wajib menanggung dan membukukan
kekurangan biaya apabila manfaat yang diberikan kedua
program tersebut tidak mencukupi melalui pembentukan
penyisihan. Penyisihan tersebut telah dibebankan pada
periode berjalan.
Beban imbalan kerja dihitung menggunakan metode
projected-unit-credit dengan menerapkan asumsi atas
tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun
yang diharapkan dan tingkat kenaikan kompensasi.

Post-employment benefits
In accordance with the Labor Law No.13/2003 dated
March 25, 2003, the Company is required to provide post
retirement benefits for the entire permanent employees.
The benefits include compensation for job termination and
past service pay benefits; those benefits are given on an
employee job termination, either because of retirement or
death.

Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari


penyesuaian dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial
diakui seluruhnya dalam penghasilan komprehensif lain.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi,
kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut
mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama
periode waktu tertentu.

All actuarial gains and losses arising from djustment


and
changes
in
actuarial assumption
are
recognized as other comprehensive income. All past
service costs are recognized immediately in the profit or
loss, unless the changes to the pension plan are conditional
on the employees remaining in service for a specified
period of time

Biaya bunga dan imbal hasil yang diharapan atas program


pada PSAK No. 24 versi sebelumnya digantikan dengan
komponen bunga neto, yang dihitung dengan menghitung
tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti
neto pada setiap awal periode pelaporan.

The interest cost and expected return on plan assets


used in the previous version of PSAK No. 24 are replaced
with a net-interest amount, which is calculated by applying
the discount rate to the net defined benefit liability or asset
at the start of each annual reporting period

48

The Company provides two programs to meet the


provisions of the Law: (1) defined benefit pension plan; and
(2) old age lumpsum benefit (THT program). In addition
company provides program other long term benefits,
service pay benefits, housing benefits and helth insurance
for pension.

The Company is responsible for any shortage in the event


the benefits provided by the two programs are not met. In
such case the Company is to make an allowance and to be
charged to current income.
Pension costs are determined using the projectedunit-credit method and applying the assumptions on
discount rate, expected return on plan assets and annual
rate of increase in compensation

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

Program Dana Pensiun Manfaat Pasti


Program pensiun ini menyediakan manfaat pensiun untuk
karyawan dan keluarganya pada saat mencapai usia
pensiun dan diberikan bagi Pegawai Perusahaan TMT
sebelum 1 Januari 2011. Berdasarkan Keputusan Direksi PT.
Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.13/KP.15.01/2015
tanggal 5 Februari 2015 tentang Peraturan Dana Pensiun dari
Dana Pensiun Angkasa Pura I yang telah mendapatkan
pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui Keputusan
dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan Nomor : KEP551/NB.1/2015 tanggal 29 September 2015 dan sesuai
dengan hasil Valuasi Aktuaria per 1 Januari 2015 dalam
rangka Perubahan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Angkasa
Pura I, jumlah iuran adalah sebesar 5% (beban Pegawai) dan
27.64% (beban Perusahaan) dari nilai Penghasilan Dana
Pensiun (PhDP).

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)


Defined Benefits Pension Plan
Pesion programs provide retirement benefits for employees
and their families upon reaching retirement age and are
provided for Employees TMT Company prior to January 1,
2011. Based on the Board of Directors of PT. Angkasa Pura
I (Persero) No. KEP.13 / KP.15.01 / 2015 dated February 5,
2015 on the Rules of the Pension Fund of the Pension Fund
of Angkasa Pura I, which was approved by the Financial
Services Authority through a decision of the Commissioner
Financial Services Authority Number: KEP 551 / NB.1 / 2015
dated September 29, 2015 and in accordance with the
results of Actuarial Valuation per January 1, 2015 in order
to change the pension Fund of the pension Fund of
Angkasa Pura I, the amount of contribution is 5% (expenses
Employees) and 27.64% (by the Company) of the value of
Retirement Income Fund (PhDP).

Progam pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun


Angkasa Pura (DAPENRA), Lembaga keuangan yang telah
disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI
No. KEP.39/KM.17/1999 tanggal 15 November 1999. luran
untuk program pensiun dibebankan dan dibayar selama
masa kerja. Jumlah iuran Perusahaan kepada program
pensiun diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut
dibayar atau terutang. Biaya jasa kini diakui sebagai beban
periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria, dan
dampak perubahan asumsi aktuaria bagi karyawan yang
masih aktif diakui sebagai beban atau pendapatan selama
sisa masa kerja rata-rata para karyawan tersebut sesuai
dengan saran dari aktuaris independen.

The pension program is managed by the Pension Fund


Angkasa Pura (DAPENRA), financial institutions that have
been approved by the Ministry of Finance Decree No.
KEP.39 / KM.17 / 1999 November 15, 1999. The
contribution to the pension plan are charged and paid
during the work period. The amount of the Company's
contribution to the pension plan are recognized as an
expense at the time the contribution is paid or payable.
Current service cost is recognized as an expense in the
current period. Past service cost, actuarial correction, and
the effect of changes in actuarial assumptions for active
employees is recognized as an expense or income over the
average remaining average these employees in accordance
with the advice of an independent actuary.

Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)


Berdasarkan keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
Nomor 96/KP.15.01/2012 tanggal 23 Juli 2012 berkaitan
dengan keputusan Direksi Nomor Kep.130.KP.15.01.2012
tanggal 22 Oktober 2012 tentang Peraturan Program
Pensiun Iuran Pasti Bagi Pegawai PT Angkasa Pura I (Persero)
I Yang Masuk Terhitung Mulai 1 Januari 2011. Peraturan
tersebut mengatur tentang pegawai PT Angkasa Pura 1
(Persero) yang telah diangkat sebagai calon pegawai mulai
tanggal 1 Januari 2011 diikutkan kepesertaan dana pensiun
pada Program Pensiun Iuran Pasti. Besarnya iuran pemberi
kerja adalah maksimal 25% dari Paket Gaji Peserta, sedang
porsi karyawan yang dipotong dari peserta adalah sebesar
5% dari Paket Gaji Peserta.

Defined Contribution Pension Plan (PPIP)


Based on the decision of Directors of PT Angkasa Pura I
(Persero) No. 96 / KP.15.01 / 2012 dated July 23, 2012
relating to the Board's decision Kep.130.KP.15.01.2012
Number 22 October 2012 on the Regulation of Defined
Contribution Pension Plan For Employees PT Angkasa Pura
I (Persero) 1 which Entrance Starting From January 1,
2011. The regulation of employees of PT Angkasa Pura 1
(Persero) that have been raised as a potential employee
starting on January 1, 2011 included the participation of
pension funds in defined contribution pension plan. The
amount of employer contribution is a maximum of 25% of
salary , is being withheld from the employee portion of
participants is 5% of the participants.

49

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Progam pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun


Angkasa Pura (DAPENRA), Lembaga keuangan yang telah
disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI
No. KEP.39/KM.17/1999 tanggal 15 November 1999.

The pension program is managed by the Dana Pensiun


Angkasa Pura (DAPENRA), financial institution that has
been approved by the Decree of the Minister of Finance
No. KEP.39 / KM.17 / 1999 dated 15 November 1999.

Program THT
Program THT menyediakan manfaat pembayaran
sekaligus dengan ketentuan nilai iuran adalah sebesar 5%
(beban Pegawai Perusahaan), 3% (beban Pegawai
Diperbantukan), 1% (beban Pegawai Ditugaskan) dari nilai
Penghasilan Dasar Tunjangan Hari Tua (PhDTHT) dan iuran
Perusahaan yang telah mendapat persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) yang dibayarkan secara sekaligus
pada awal tahun berjalan. luran untuk program THT
dibebankan dan dibayar selama masa kerja berdasarkan
Keputusan Direksi Nomor Kep.115/KP.10.22/2015 Tentang
Pedoman Pemberian Program Tunjangan Hari Tua Pegawai
PT. Angkasa Pura I (Persero). Jumlah iuran Perusahaan
kepada program THT diakui sebagai beban pada saat iuran
tersebut dibayar atau terutang.

Old Age Lumpsum Benefits Program (Program THT)


THT program provides benefit payments once the
determination of value contribution is 5% (expenses
Employee Company), 3% (expense Employees seconded),
1% (load Employees Assigned) of the basic income
Annuities (PhDTHT) and the Company's contribution which
has been approved by the General Meeting of
Shareholders (AGM) has been paid in a lump sum at the
beginning of the current year. The contribution to the
program THT charged and paid during the period of
employment by the Board of Directors Decision No.
Kep.115 / KP.10.22 / 2015 on Guidelines for Granting
Annuities Program Officer PT. Angkasa Pura I (Persero).
The amount of the Company's contribution to the program
THT recognized as an expense at the time the contribution
is paid or payable.
Current service cost is recognized as an expense in the
current period. Past service cost, actuarial correction, and
the effect of changes in actuarial assumptions for active
employees are recognized at once.
Implementation of the old age lumpsum benefit program
stipulated in the Joint Decree of Directors Perum Angkasa
Pura I and Angkasa Pura II Perum No. KEP.305 / KP.30.7.1 /
1988 and KEP.165A / PAP.I / X / 1988 dated October 1,
1988 in conjunction with the Employment Agreement joint
period 2003-2005 between PT. (Persero) Angkasa Pura I
with Unions P. (Persero) Angkasa Pura I # SP.06 / HK.10 /
2003-DU, No. SP.AP.I.01 / PKB / 2003, hereinafter
commencing on May 6, 2003 Employee Welfare
Foundation is managed by Angkasa Pura I (YAKKAP I)
established pursuant to the Deed of Establishment No. 2 in
2003 and the Deed of Amendment No. 2 of 2003 made in
Notary Milly Karmila Cereals, SH, as approved by the
Ministry of Justice and human rights in its decision No. C 116.HT.01.02.TH.2003 on 19 September 2003 and
published in the State Gazette No. 89, dated October 14,
2003, the Official Gazette No. 112 was amended by deed of
Notary H. Yunardi, SH, No. 17 dated February 14, 2006 as
has been corrected by the same notary deed No. 7 dated
March 9, 2006, and was published in the State Gazette of
the Republic of Indonesia No. 68 dated August 25, 2006

Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya


jasa lalu, koreksi aktuaria, dan dampak perubahan asumsi
aktuaria bagi karyawan yang masih aktif diakui sekaligus.
Penyelenggaraan program tunjangan hari tua diatur dalam
Keputusan Bersama Direksi Perum Angkasa Pura I dan
Perum Angkasa Pura II Nomor KEP.305/KP.30.7.1/1988
dan KEP.165A/PAP.I/X/1988 tanggal 1 Oktober 1988 jo
Perjanjian Kerja Bersama Periode 2003-2005 antara PT.
(Persero) Angkasa Pura I dengan Serikat Pekerja P. (Persero)
Angkasa Pura I No. SP.06/HK.10/2003-DU, No.
SP.AP.I.01/PKB/2003 yang selanjutnya terhitung tanggal 6
Mei 2003 dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan
Angkasa Pura I (YAKKAP I) yang didirikan sesuai dengan Akta
Pendirian nomor 2 tahun 2003 dan Akta Perubahan nomor 2
tahun 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Milly Karmila
Sereal, S.H., sebagaimana telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan HAM dalam keputusannya No. C 116.HT.01.02.TH.2003 tanggal 19 September 2003 dan
diumumkan dalam Berita Negara Nomor 89, tanggal 14
Oktober 2003, Tambahan Berita Negara Nomor 112
kemudian diubah dengan akta Notaris H. Yunardi, S.H.,
Nomor 17 tanggal 14 Februari 2006 sebagaimana telah
diperbaiki dengan akta notaris yang sama nomor 7 tanggal
9 Maret 2006, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2006

50

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Jumlah iuran yang ditanggung karyawan adalah 5,00% dari


gaji pokok ditambah tunjangan keluarga dan perusahaan,
dan yang ditanggung Perusahaan 37,74%. luran untuk
program THT dibebankan dan dibayar selama masa kerja.
Jumlah iuran Perusahaan kepada program THT diakui
sebagai beban pada saat iuran tersebut dibayar atau
terutang.
Program THT menyediakan manfaat pembayaran
sekaligus yang diatur dalam Keputusan Bersama Direksi
Perum Angkasa Pura dan Perum Angkasa Pura II Nomor
KEP.305/KP.30.7.1/1998
dan
KEP.165A/PAP.I/X/1998
tanggal 1 Oktober 1998 jo Perjanjian Kerja Bersama antara
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Asosiasi Karyawan
Angkasa Pura I dan Serikat Pekerja Angkasa Pura I priode
2010 - 2012 dengan pemjajian No.SP.91/ HK.06/2010-DU,
No. 099/DPP-AKA/X/2010, No SP. AP.I.01/ PKB/X/2010
tanggal 15 Oktober 2010.

The contribution to the program payable by the employees


is 5,00% of their basic salary plus family allowance;
whereas that payable by the Company is 37,74%. The
Company's contribution to the program is recognized as
expense when it is paid, or becomes payable.

Progam THT tersebut terhitung tanggal 6 Mei 2003 dikelola


oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I
(YAKKAP I) yang didirikan sesuai dengan Akta Pendirian
nomor 2 tahun 2003 dan Akta Perubahan nomor 2 tahun
2003 yang dibuat di hadapan Notaris Milly Karmila Sereal,
S.H., sebagaimana telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
dan HAM dalam keputusannya No. C -116.HT.01.02.TH.2003
tanggal 19 September 2003 dan diumumkan dalam Berita
Negara Nomor 89, tanggal 14 Oktober 2003, Tambahan
Berita Negara Nomor 112 kemudian diubah dengan akta
Notaris H. Yunardi, S.H., Nomor 17 tanggal 14 Februari 2006
sebagaimana telah diperbaiki dengan akta notaris yang
sama nomor 7 tanggal 9 Maret 2006, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68
tanggal 25 Agustus 2006.

Effective Mei 6, 2003 the old age lumpsum benefit


program managed by Yayasan Kesejahteraan Karyawan
Angkasa Pura I (YAKKAP I) in accordance with the
article of association No.2 of 2003 and amendment No. 2
of 2003 made in the presence of the notary Milly Karmila
Sereal, SH as was approved by the Minister of Justice and
Human Rights in his letter No. C - 116.HT.01.02.TH.2003
dated September 19, 2003 and published in the state
gazette 89, dated October 14, 2003, supplement thereto
No. 112/AD. It was subsequently amended by the notarial
deed No. 17 dated February 14, 2006 of the notary H.
Yunardi, SH. Subsequent amendment was made by the
same notary with his deed No. 7 dated March 9, 2006,
published in the state gazette No 68 dated August 25,
2006.

t. Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya


(BPYBDS)
BPYDBS merupakan eks proyek bantuan pemerintah yang
telah diserahterimakan kepada Perusahaan tetapi belum
ditentukan statusnya oleh pemerintah. Apabila bantuan
tersebut telah ditetapkan serta ditentukan statusnya
melalui Peraturan Pemerintah, maka bantuan pemerintah
tersebut dipindahkan pengelompokannya sesuai dengan
keputusan tersebut.

51

The old age lumpsum benefits program provides a onetime-whole payment as specified in the common decisions
of the Managements of the Company (Perum Angkasa
Pura I) and Perum Angkasa Pura II in their respective
letters
No.
KEP.305/KP.30.7.1/1998
and
KEP.165A/PAP.I/X/1998 dated October 1, 1998 and in
reference to the Mutual Agreement for the period 2010 2012 between the Company and the Labor Union No.
SP.91/HK.062010 - DU; No.099/DPP/AKA/X/2010 and
SP.AP.I.01/PKB/2010 dated October 15, 2010.

t. Government aid pending determination in status


The BPYDBS originated from Government assisted projects
which were handed over to the Company but the status of
which were not yet defined by the Government, Once the
status the projects are clarified through a government
regulation, the BPYDBS will be reclassified accordingly.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

u. Penyertaan modal pemerintah


Penyertaan Modal Pemerintah merupakan tambahan modal
dari pemerintah yang berasal dari proyek-proyek pemerintah
yang statusnya telah ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.

u. The government capital investment


The PMP constitutes an additional capital investment from
the Government originating from the Government's
projects, the status of which has been determined through
a government regulation.

o. Pendapatan dan beban


1) Pendapatan dari penjualan jasa kebandarudaraan
diakui sesuai dengan penyelesaian penyerahan jasa dan
dibuatkan nota tagihannya.
2) Pendapatan sewa, bunga dan lainnya diakui dengan
akrual.
3) Beban diakui dengan menggunakan akrual.
4) Perusahaan menerapkan PSAK 23 (revisi 2010) tentang
Pendapatan.
PSAK
revisi
ini
mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan sehingga
pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakukan
akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi
dan kejadian tertentu serta memberikan panduan
praktis dalam penerapan
kriteria
mengenai
pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar
kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh
Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima.

o.Income and expenses


1) Income from sales of airport services is recognized
upon completion of the services and their billings.

w. Perpajakan
1) Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat
instrumen keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya
telah diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode
liabilitas (liability) Pajak tangguhan diukur dengan tarif
pajak yang berlaku saat ini.
2) Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba kena pajak
yaitu laba komersial yang disesuaikan dengan
perbedaan
temporer
permanen.
3) Saldo
rugi fiskal
yang dan
dapat
dikompensasi diakui sebagai
aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa
jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai
untuk dikompensasi.
4) Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat
surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan, pada saat keputusan atas keberatan
tersebut telah ditetapkan.

w. Taxation
1) All temporary differences between the carrying
amounts of assets and liabilities and their basis for tax
are recognized as deferred tax on liability method The
deferred tax is calculated on the basis of current tax
rates.
2) Income tax calculated on the basis of taxable profit.

52

2) Income from rents, interest and other sources is


recognized on accrual method.
3) Expenses are recognized on accrual method.
4) The company adopted SFAS 23 (revised 2010) Revenue.
This revised SFAS identifies the circumstances in which
the criteria on revenue recognition will be met and,
therefore, revenue may be recognized, and prescribes
the accounting treatment of revenue arising from
certain types of transactions and events, and also
provides practical guidance on the application of the
criteria on revenue recognition. Revenue is
recognized to the extend that it is probable that the
economic benefits will flow the company and the
revenue can be reliably measured. Revenue is
measured at the fair value of the consideration
received.

3) Fiscal loss allowable for compensation is recognized as


deferred tax asset provided future fiscal profit is
sufficient for compensation.
4) Tax adjustments are recognized when the amount of
tax payable has been determined by the tax authority;
or in the event of submission of a tax appeal, at the
time the appeal is resolved.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

x. Kepentingan Non-Pengendall
Bagian kepemilikan dari pemegang saham non-pengendali
atas ekuitas dan Entitas Anak disajikan sebagai
"Kepentingan Non- Pengendali" dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian. Apabila akumulasi kerugian yang
dibebankan kepada kepentingan Non-Pengendali melebihi
bagian pemegang saham non-pengendali dalam ekuitas
Entitas Anak, kelebihan dari beban tersebut akan
dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dan tidak
dicatat sebagai aset, kecuali apabila pemegang saham
non-pengendali mempunyai liabilitas yang mengikat untuk
menanggung beban tersebut dan pemegang saham nonpengendall mempunyai kemampuan untuk menanggung
beban tersebut. Keuntungan yang diperoleh Entitas Anak
setelahnya harus dialokasikan terlebih dahulu kepada
pemegang saham mayoritas sampai dengan sama dengan
beban kepentingan non-pengendali yang ditanggung oleh
pemegang saham mayoritas.

x. Non Controlling Interests


The interest of minority shareholders in the equity of
Subsidiaries is presented as "Non Controlling Interest" in
the consolidated statement of financial position. "Then
cumulative loss attributable to Non Controlling interest
exceeds the Non Controlling interest in the equity of
Subsidiaries, the excess of expenses will be borne by the
majority shareholders and is not recorded as an asset,
unless the minority shareholders have a binding obligation
to bear the expenses and the minority shareholders have
the ability to bear the expenses. Income generated by the
Subsidiaries in subsequent period shall be first allocated to
the majority shareholders until being equal to the expenses
of the non controlling interests borne by the majority
shareholders.

y. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian
sewa, atau perjanjian yang
mengandung
sewa,
didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal
sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada
penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut.
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset,
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Dalam sewa
pembiayaan Kelompok Usaha (Lesse) mengakui aset dan
liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada
awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewa
pembiayaan, atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

Y.Lease
The determination of whether an arrangement is, or
contains, a lease is based on the substance of the
arrangement at inception date and whether the
fulfillment of the arrangement is dependent on the use
of a specific asset and the arrangement conveys a
right to use the asset.

Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama


masa sewa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa dan
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.

The finance charges are allocated to each period during


the lease term, so as to achieve a constant rate of interest
on the remaining balance of the liability and recognized in
the consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income.

Aset sewa pembiayaan disusutkan konsisten dengan metode


yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki
sendiri

A finance lease asset is depreciated consistently using


the same method used with that for depreciable assets
that are directly owned

53

A lease that transfers substantially to the lessee all the


risks and rewards incidental to ownership of the leased
asset is classified as a finance lease. Under a finance lease,
the Group (lessee) recognizes an asset and liability in
the consolidated statement of financial position at
the commencement of the lease term at an amount
equal to the fair value of the finance lease property or, if
lower, the present value of the minimum lease payments.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial


seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran
sewa dalam sewa operasi diakui
sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dengan dasar garis lurus
(straight-line method) selama masa sewa.
Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan
sewa kembali (sale-and-leaseback) yang
merupakan
sewa pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi selama
masa sewa

Leases which do not transfer substantially all the risks and


rewards incidental to ownership are classified as operating
leases. Operating lease payments are recognized as an
expense in the consolidated statement of profit or loss and
other comprehensive income on a straight-line method
over the lease term.

z. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman dibebankan pada saat terjadinya. Biaya
pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung
dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi
dari aset tertentu (qualifying assets). Kapitalisasi biaya
pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan
pembangunan aset untuk dipergunakan atau dijual sesuai
tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta biaya
pinjaman sedang terjadi. Biaya pinjaman dikapitalisasi
sampai dengan aset tersebut siap digunakan sesuai
tujuannya. apabila nilai tercatat dad aset tersebut melebihi
jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan, maka rugi
penurunan nilai diakui.

z. Borrowing Cost
Borrowing costs are generally expensed as incurred.
Borrowing costs are capitalized if they are directly
attributable to the acquisition, construction or production
of a qualifying asset. Capitalization of borrowing costs
comences when the activities to prepare the asset for its
intended use or sale are in progress and expenditures and
borrowing costs are being incurred. Borrowing cost are
capitalized until the asset are ready for their intended use.
If the resulting carrying amount of the asset exceeds its
recoverable amount, an impairment loss is recognized.

za. Laba per Saham


Laba per saham dasar, dihitung dengan membagi laba bersih
dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan.

za. Earnings per Share


Basic earnings per share is computed by dividing net
income by the weighted average number of shares
outstanding during the year.

zb. Penyajian kembali


Efektif tanggal 1 Januari 2015 perusahaan menerapkan
perubahan PSAK 24 (revisi 2013) tentang imbalan kerja
secara retrospektif.
Beberapa perubahan mendasar PSAK 24 (Revisi 2013) adalah
sebagai berikut :
- Penghapusan metode koridor untuk pengakuan
keuntungan/kerugian aktuarial atas perubahan nilai kini
kewajiban imbalan pasti.
- Pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria sebagai
"Penghasilan Komprehensif Lain".

zb. Restatements
Effective January 1, 2015, the Company has
retrospectively adopted PSAK No. 24 (Revised 2013),
Employee Benefits.
The following are the changes of PSAK No. 24
(Revised 2013):
- Elimination of the corridor method for the recognition
of gains or losses on in the present value of the defined
benefit obligation.
- Recognize the remeasurement gains or losses in other
comprehensive income.

54

Gain or loss on sale-and-leaseback transactions


resulting from a finance lease, is deferred and amortized
over the lease term.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

5 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

5.

SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (continues)

Dampak dari perubahan tersebut adalah sebagai berikut :

The impact of the restatement is as follows:

As of December 31, 2014

Pada tanggal 31 Desember 2014


31 Desember 2014 /
December 31, 2014
(dilaporkan
sebelumnya)
(Previously
Reported)
ASET
Aset pajak tangguhan
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas Pajak tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja
EKUITAS
Penghasilan komprehensif Lain
Saldo laba
LABA RUGI
Beban Usaha
Beban operasional
Beban Imbalan kerja
Pajak Tangguhan
Pendapatan komprehesif lain
Keuntugan (kerugian) aktuaria
atas imbalan kerja

Penyesuaian
Adjustments

13.562.603
382.784.867

(31.684.447)
142.163.777

45.247.050
240.621.090

ASSETS
Differed Tax Assets
LONGTERM LIABILITIES
Differed Tax Liabilities
Employee Benefit Liabilities

3.545.724.782

(44.732.457)
(65.746.873)

44.732.457
3.611.471.655

EQUITY
Other Comprehensive Income
Retained earnings
INCOME STATETMENTS
Operating Expense
Operating expenses
Employee benefit

3.933.286

EKUITAS
Penghasilan komprehensif Lain
Saldo laba

3.933.286

3.178.632.646
227.463.409

1.085.890
(88.464.991)

3.179.718.536
138.998.418

12.271.322

21.844.776

34.116.098

10.251.236

10.251.236

As of January 1, 2014

Pada tanggal 1 Januari 2014

ASET
Aset pajak tangguhan
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas Pajak tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja

31 Desember 2014 /
December 31, 2014
(Dilaporkan
kembali)
Restated

31 Desember 2013 /
1 Januari 2014
December 31,2013 /
January 1, 2014
(dilaporkan
sebelumnya)
(Previously
Reported)

Penyesuaian
Adjustments

4.151.450

(9.839.673)
69.539.885
(34.481.221)
(25.218.990)

1.509.445
389.121.377
2.875.039.083

55

Deffered tax
Other comprehensive income
Remeasurement losses on
post employment benefits
liability

31 Desember 2013/ 1
Januari 2014
December 31,2013 /
January 1, 2014
(Dilaporkan
kembali)
Restated
4.151.450
11.349.118
319.581.492
34.481.221
2.900.258.073

ASSETS
Differed Tax Assets
LONGTERM LIABILITIES
Differed Tax Liabilities
Employee Benefit Liabilities
EQUITY
Other Comprehensive Income

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

6. KAS DAN SETARA KAS

6. CASH AND CASH EQUIVALENTS


2015

Kas
Rupiah
US Dollar
Sub Jumlah
Bank
Dalam Rupiah
Pihak Berelasi:
PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan Daerah
Jabar dan Banten
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur
Sub Jumlah Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
PT Bank International Indonesia, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri, Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
PT Bank Permata, Tbk.
PT Bank Mega, Tbk.
Bank Danamon
PT Bank Bukopin, Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Bank Syariah Victoria
Sub Jumlah Pihak Ketiga
Jumlah Dalam Rupiah

2014

2.087.930
3.773
2.091.703

1.640.020
1.990
1.642.010

104.410.233
69.046.487

64.706.893
31.812.217

9.675.571

9.036.025

100.054.687

639.121

249.305

275.676

816

936

169.570

167.000

4.157.272
287.763.943

4.391.557
111.029.425

4.370
4.117.291
7.927.632
694.348
102.704.265
46.316
2.281
19.383.827
708.202
81
135.588.613
423.352.556

2.862
4.191.899
2.910.919
69.715
349.639
177.703
4.821
12.902.583
660.575
296.627
21.567.344
132.596.769

56

Cash
Rupiah
US Dollar
Sub total
Bank
In rupiahs
Related party :
PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
PT Bank Pembangunan Daerah
Jabar dan Banten
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Tengah
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur
Sub Total Related Parties
Third Parties:
PT Bank International Indonesia, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri, Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
PT Bank Permata, Tbk.
PT Bank Mega, Tbk.
Bank Danamon
PT Bank Bukopin, Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
PT bank Central Asia, Tbk.
Sub Total Third Parties
Total in Rupiah

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

6. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


2015

2014

Bank
Dalam mata uang asing
Pihak Berelasi:
PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk.
(2015: USD 3,471,407.76
2014: USD 5,733,052.41)

47.947.649

71.319.172

(2015: USD 15,204,575.81


2014: USD 5,680,172.43)

209.760.125

70.661.344

16.956.245
274.664.019

3.997.337
145.977.853

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

PT BankRakyat Indonesia
(Persero), Tbk
(2015: USD 1,226,172.03
2014: USD 321,329.32)
Sub Jumlah Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
PT Bank Permata, Tbk.
(2015: USD 307,940.71
2014: USD 213,513.52)
PT Bank Central Asia, Tbk.
(2015: USD 143,730.50
2014: USD 63,576.50)
PT Bank Muamalat
(2015: USD 108,627.65
2014: USD 0)
PT Bank CimbNiaga Tbk.
(2015: USD 143,730.50
2014: USD 0)
Citibank N.A.
(2015: USD 213,911.73
2014: USD 918,529.22)
Sub Jumlah Pihak Ketiga
Jumlah Dalam Mata Uang asing
Jumlah Bank

4.248.042

2.656.096

1.982.762

790.892

1.498.518

1.424.610

2.950.912
12.104.845
286.768.863

11.426.503
14.873.492
160.851.345

710.121.420

293.448.114

57

Bank
In Foreign Curencies
Related Parties
PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk.
(2015: USD 3,471,407.76
2014: USD 5,733,052.41)
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
(2015: USD 15,204,575.81
2014: USD 5,680,172.43)
PT BankRakyat Indonesia
(Persero), Tbk
(2015: USD 1,226,172.03
2014: USD 321,329.32)
Sub Total Related Parties
Third Parties:
PT Bank Permata, Tbk.
(2015: USD 307,940.71
2014: USD 213,513.52)
PT Bank Central Asia, Tbk.
(2015: USD 143,730.50
2014: USD 63,576.50)
PT Bank Muamalat Tbk.
(2015: USD 108,627.65
2014: USD 0)
PT Bank CimbNiaga Tbk.
(2015: USD 108,627.65
2014: USD 0)
Citibank N.A.
(2015: USD 213,911.73
2014: USD 918,529.22)
Sub Total Third Parties
Total in Foreign Curencies
Total bank

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

6. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Deposito
Dalam Rupiah
Pihak Berelasi
PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk.
PT Bank Mandiri
(Persero), Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
Sub Jumlah Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Mega, Tbk.
PT Bank Bukopin, Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
PT Bank Permata, Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Sub Jumlah Pihak Ketiga
Jumlah Dalam rupiah

6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


2015

2014

189.000.000

50.600.000

154.885.844

216.000.000

184.000.000

204.600.000

50.600.000

2.800.000
581.285.844

7.570.000
478.770.000

Time Deposit
in Rupiah
Related Parties
PT Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk.
PT Bank Mandirii
(Persero), Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk.
PT Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk.
PT Bank Pembangunan Daerah
Sumatera Utara
Sub Total Related Parties

5.400.000
75.607.728
87.400.000
100.000.000
5.031.151
273.438.879
854.724.723

2.000.000
28.100.000
78.500.000
133.760.000
131.000.000
6.000.000
379.360.000
858.130.000

Third Parties:
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Mega, Tbk.
PT Bank Bukopin, Tbk.
PT bank Muamalat Indonesia, Tbk.
PT bank Permata, Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Sub Total Third Parties
Total in Rupiah
In Foreign Curencies
Third Parties:
PT Bank Permata, Tbk.

Dalam mata uang asing


Pihak Ketiga
PT Bank Permata, Tbk.
(USD 5.696.906 tahun 2015 dan USD
6,000,000,000 tahun 2014

78.588.824

76.099.828

122.940.172

PT Bank Mega
(USD 0 tahun 2015 dan
USD 10,000,000 tahun 2014)

PT Bank Mega
(USD 0 in 2015 and USD
10,000,000 in 2014)

PT Bank Muamalat Tbk.

PT Bank Muamalat Tbk.

(USD 7,303,094 tahun 2015 dan


USD 0 tahun 2014

(USD 5,623,529,45 in 2015 and USD


6,000,000,000 in 2014)

(USD 7,303,094 tahun 2015 dan


USD 0 tahun 2014

100.746.176
179.335.000
179.335.000

199.040.000
199.040.000

Jumlah deposito

1.034.059.723

1.057.170.000

Total time deposit

Jumlah kas dan setara kas

1.746.272.845

1.352.260.124

Total cash and cash equivalents

Deposito Berjangka - Rupiah


Deposito Berjangka - Dollar AS

2015
5,20% - 10,0%
1,00% - 2,5%

2014
5,00% - 10,5%
2,75% - 3,5%

Rupiah - Time Deposits


US Dollar - Time Deposits

Sub Jumlah Pihak Ketiga


Jumlah Dalam Mata Uang Asing

58

Sub Total Third Parties


Total in Foreign Currencies

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

7. INVESTASI DALAM EFEK JANGKA PENDEK

Pihak Berelasi
Deposito berjangka > 3bulan
Obligasi - tersedia untuk dijual
Unit Penyertaan reksadana
Jumlah

7. SHORT TERM INVESTMENTS


2015

2014

257.358
15.730.938
200.458.488
216.446.783

357.358
77.306.055
292.430.892
370.094.305

31 Desember 2015
December 31, 2015

31 Desember 2014
December 31, 2014

Nilai Nominal /

Nilai Tercatat /

Nilai Nominal /

Nilai Tercatat /

Nominal Value

Currying Value

Nominal Value

Currying Value

Held to maturity -

Dimiliki hingga jatuh tempo


(setelah
dikurangi
dengan
premi/diskonto
yang
belum
diamortisasi)
Obligasi :
Pihak Berelasi:
PLN (USD)
Pihak ketiga :
SUN Seri FR0027-2005 (HTM)
lnvestasi Terikat Syariah Mandiri
Jumlah
Reksadana (Rupiah)
Tersedia Untuk Dijual
Pihak Berelasi:
RDPT Danareksa Sinergi BUMN II
RDPT Danareksa Dana Strategis
Pihak Ketiga
Tim Kapital Plus
Panin Dana Prima
Panin Dana Maksima
Panin Dana Unggulan
Panin Dana Bersama Plus
Syailendra Equity
Danamas Stabil
Simas Satu
Reksadana (Dollar Amerika)
Pihak Berelasi:
RD Melati Premium
Jumlah

Related Parties
Time Deposit > 3 mounths
Bonds - Available for sale
Unit of Investment in mutual fund
Total

(net of unamortized -premium /


discount)

12.440.000

15.730.938

12.440.000

14.424.365

60.000.000

59.891.890

12.440.000

15.730.938

72.440.000

2.989.800
77.306.055

10.000.000

10.000.000

50.000.000

50.173.204

50.000.000

50.173.204

20.000.000
10.000.000
19.975.062
10.000.000
20.000.000
10.000.000
26.000.000
10.005.130
175.980.192

22.064.430
13.652.040
24.005.622
10.837.860
22.833.878
10.398.641
34.907.713
11.585.100
200.458.488

20.000.000
10.000.000
19.975.062
10.000.000
20.000.000
10.000.000
26.000.000
10.005.130
185.980.192

29.083.485
16.457.956
28.143.491
12.492.303
26.582.593
12.832.912
32.537.646
12.249.214
230.552.804

60.956.000
60.956.000

61.878.088
61.878.088

175.980.192

200.458.488

246.936.192

292.430.892

Manajemen berkeyakinan bahwa investasi dalam efek-efek tidak


terdapat adanya indikasi penurunan nilai, sehingga tidak dibentuk
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

59

Bonds :
Related Parties
PLN (USD)
Third Parties:
SUN Seri FR0027-2005 (HTM)
lnvestasi Terikat
Syariah Mandiri (ITSM)
Total
Reksadana (Rupiah)
Available for sale
Related parties :
RDPT Danareksa Sinergi BUMN II
RDPT Danareksa Dana Strategis
Third Parties:
Tim Kapital Plus
Panin Dana Prima
Panin Dana Maksima
Panin Dana Unggulan
Panin Dana Bersama Plus
Syailendra Equity
Danamas Stabil
Simas Satu
Mutual Funds (USD)
Related Parties:
RD Melati Premium
Total

Based on the review of the status of the short term


investment in marketable securities, management believed
no indication for impairment, thus there is no allowance for
decline in value.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

8. PIUTANG USAHA

8. TRADE RECEIVABLES

Piutang usaha merupakan piutang dari jasa pelayanan yang telah


diberikan perusahaan yang pelunasannya diterima oleh
perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan rincian sebagai
berikut :
2015

Accounts receivable is a receivable from services rendered by


the Company, which will be received in a specified period as
follows :
2014
a. As Per Debtors

a. Penyajian Menurut Debitur


Pihak Berelasi:
PT Gapura Angkasa
PT Garuda Indonesia
Airlines (Persero), Tbk.
PT Merpati Nusantara Airlines
Yakkap I
Airlines lain
Dapenra
Kokapura
Pariskapura I
Jasa Angkutan Semesta
BUMN Lain
Instansi Pemerintah
Koperasi Angkatan Bersenjata
Jumlah Pihak Berelasi
Pihak Ketiga:
Airlines Dalam Negeri
Airlines Luar negeri
Airlines Luar negeri - Overflying
Perusahaan Swasta
Penyesuaian Valas
Jumlah Pihak Ketiga
Jumlah Piutang
Penyisihan Penurunan Nilai
Jumlah Piutang Bersih
b. Piutang berdasarkan mata uang :
Rupiah
US Dollar
Sub Jumlah

12.577.001

7.401.764

50.764.128
45.209.509
17.467
8.902
3.529.287
31.268
52.017.203
471.543
1.357.135
165.983.443

59.232.576
46.275.766
2.708
8.902
422.243
3.765.049
28.600
127.380.891
5.060.865
761.787
250.341.151

Related parties :
PT Gapura Angkasa
PT Garuda Indonesia
Airlines (Persero), Tbk.
PT Merpati Nusantara Airlines
Yakkap 1
Other airlines
Dapenra
Kokapura
Pariskapura I
Jasa Angkutan Semesta
BUMN Lain
Instansi Pemerintah
Koperasi Angkatan Bersenjata
Total related Parties

94.049.360
110.595.836
0
347.459.893
16.023.040
568.128.129

84.613.495
120.252.392
733.978
229.677.334
11.909.579
447.186.778

Third Parties:
Domestic Airlines
Foredign Airlines
Foreign Airlines - Overflying
Private Companies
Currency Adjustment
Total Third Parties:

734.111.572
(162.940.786)

697.527.929
(179.363.364)

Total
Allowance for Impairment Losses

571.170.786

518.164.565

Trade Receivables - Net Total

469.842.640
101.328.146
571.170.786

345.697.174
172.467.391
518.164.565

b. By currency
Rupiah
US Dollar
Sub total

Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing


masing pelanggan pada akhir periode/tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai
telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas
tidak tertagihnya piutang usaha.

60

Based on the review of the status of the individual receivable


accounts at the end of the period/ year, management
believes that the allowance for impairment is sufficient to
cover possible losses on uncollectible trade receivables

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

9. PIUTANG LAIN-LAIN

9. OTHER RECEIVABLES

2015
Pihak Berelasi:
Piutang Pegawai
2.117.253
Piutang lain lain
116.476.241
Pihak Ketiga:
Lain-lain
12.975.153
Jumlah
131.568.647
Cadangan penurunan nilai
(3.006.197)
Jumlah
128.562.450
Piutang pegawai per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar
Rp 2.117.253 dan Rp 1.933.160 merupakan pinjaman karyawan
kepada perusahaan yang akan dilunasi oleh pegawai melalui
pemotongan penghasilan.
Piutang lain lain diantaranya sebesar Rp 74.257.993 merupakan
titipan dana di Pengadilan Negeri Banjarbaru untuk proses
pembebasan lahan dalam rangka perluasan bandara Syamsudin
Noor Banjarmasin.
10. PERSEDIAAN

2014

13.059.394
23.299.627
36.359.021

11. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

2.917.012
12.185.558
15.102.571

Parts For maintenance


Supplies and equipment
Total

11. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES


2015

Asuransi
Lain-lain
Jumlah

Related parties
Employee receivables
Other related parties
Third parties :
3.370.887
Others
74.242.346
Total
(2.931.686)
Allowance for impairment
71.310.659
Total
Receivables from employees as of December 31, 2015 and
2014 amounted to Rp 2.117.253 and Rp 1.993.160 consist
of the employees' loan to the Company and will be settled
by employees through payroll deduction.
Other receivables amounting to Rp 74.257.993 was
deposited funds in Banjarbaru District Court for the land
acquisition process in order expansion of the airport
Syamsudin Noor Banjarmasin.
1.933.901
68.937.557

10. INVENTORIES
2015

Suku Cadang Untuk pemeliharaan


Supplies dan perlengkapan
Jumlah

2014

2014

5.595.318
18.382.483
23.977.801

Uang muka lain-lain terdiri dari pemakaian persediaan, sewa,


beban umum, dan lainnya.
Asuransi dibayar di muka merupakan penutupan polis-polis
asuransi kendaraan dan kerugian (gedung, gempa bumiTsunami dan teroris) untuk masa satu tahun kedepan.

61

2.830.835
14.130.261
16.961.096

Insurance
Miscellaneous
Total

Others advances consist of the use of supplies, rent, general


expenses, and others.
Insurance paid in advance consists of vehicle insurance
policies and loss (buildings, earthquake-tsunami and
terrorists) .

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

Pendapatan aeronautika
Pendapatan non aeronautika
Pendapatan RE-FX
Lainnya
Jumlah

12. ACCRUED INCOME


2015

2014

125.064.077
81.039.572
249.463
2.066.509
208.419.621

16.543.856
30.487.838
0
3.707.212
50.738.906

Aeronautical
Non aeronautical
RE-FX
Others
Total

Pendapatan yang masih harus diterima untuk Aeronautika


mencakup
pendapatan-pendapatan atas
Jasa Layanan
Penumpang, PJP4U, Jasa Aviobridge dan Jasa Extended Fee.

Accrued income consists of Aeronautical revenues on Air


Services, Passenger Services, PJP4U, Aviobridge Services and
Extended fee services.

Pendapatan yang masih harus diterima untuk Non Aeronautika


mencakup pendapatan-pendapatan atas Jasa Sewa ruang,
Pemakaian Jasa Gudang, Sewa Tanah, Konsesi, Parkir, Pemakaian
Listrik/Telepon/Air,
Pemakaian
Counter,
Pemakaian
Premium Lounge dan jasa lainnya.

Accrued income for Non-Aeronautical revenues include


revenues for space rental services, use of warehouse,
land rental, concessions, parking, electricity/ telephone/
water, the use of counters, the use of premium lounges and
other services.

13. PERPAJAKAN

13. TAX PAYABLE

a. Pajak Dibayar Dimuka

Perusahaan
PPN Masukan
PPh Pasal 21
Entitas Anak
PPh Pasal 25
PPh Pasal 22
PPh Pasal 23
PPh Pasal 28A
PPN Masukan
Jumlah

a. Prepaid Tax
2015

2014

117.146.634
86.823

227.085.416
278.911

3.423.893
882.877
2.542.551
26.752.783
150.835.560

227.270
4.767.703
4.489.197
236.848.497

Uang muka pajak PPh pasal 28A sebesar Rp 2.542.551 tahun


2015 dan Rp 4.767.703 tahun 2014 merupakan kelebihan
bayar pajak badan PT Angkasa Pura Logistik (entitas anak).

62

Corporate
Credible VAT
Income Tax article 21
Subsidiaries
Income Tax article 25
Income Tax article 22
Income Tax article 23
Income Tax article 28A
Credible VAT
Total

Prepaid Income tax article 28A amounted to Rp 2.542.551 in


2015 and Rp 4.767.703 in 2014 are over payment of income
corporate tax of PT Angkasa Pura Logistics (subsidiary).

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

13. TAX PAYABLE (continued)

b. Utang Pajak
Perusahaan
PPh Pasal 23
PPh Pasal 4 ayat 2
PPh Pasal 21
PPN Masukan
PPN Keluaran
PPh Pasal 29
Entitas Anak
PPh Pasal 25
PPh Pasal 23
PPh Pasal 4 ayat 2
PPh Pasal 21
PPN Keluaran
PPh Pasal 29
Pajak lainnya
Jumlah

2015

b. Tax Payable
2014

2.303.776
2.051.385
3.056.872
18.487.010
129.294.692
257.044

461.330
(455.104)
705.986
19.145.789
193.094.089
1.807.057

269.694
1.060.817
320.747
848.563
9.220.204
1.664.275
800.084
169.635.162

1.373.536
1.259.377
1.558.745
2.728.755
124.893
240.383
222.044.836

Saldo minus (debet) utang Pajak Penghasilan pasal 4(2)


tahun 2014 adalah kelebihan pembayaran pajak dan telah
dikompensasi dengan pembayaran pajak lainnya pada
tanggal 2 Februari 2015 sesuai Bukti Pemindahbukuan PBK00108/II/WPJ.19/KP/0403/2015 dari Kantor Pelayanan Pajak
Wajib Pajak Besar Empat.
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan
Pajak Kini
Perusahaan
Entitas Anak
Pajak Tangguhan
Perusahaan
Entitas Anak
Jumlah
Jumlah Konsolidasian

Corporate
Income Tax Article 23
Income Tax Article 4 (2)
Income Tax Article 21
VAT - in
VAT - out
Income Tax Article 29
Subsidiaries
Income Tax Article 25
Income Tax Article 23
Income Tax Article 4 (2)
Income Tax Article 21
VAT - out
Income Tax Article 29
Other Tax
Total

The negative balance of Income Tax payable Article 4 (2) in


2014 is the overpayment of the tax and the company has
compensate to other tax payments on February 2, 2015
accordance with transfer evidence number PBK-00108/ II /
WPJ.19/KP/0403/2015 of the Kantor Pelayanan Pajak Wajib
Besar Empat.

2015

c. Income Tax expense (benefit)


2014

270.421.864
13.074.173
283.496.037

229.437.076
8.790.950
238.228.025

(24.468.405)
(18.257.784)
(42.726.189)
240.769.848

37.569.443
(3.453.345)
34.116.098
272.344.124

63

Current Tax
Company
Subsidiaries
Deferred Tax
Company
Subsidiaries
Total
Consolidated Total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

13. TAX PAYABLE (continued)

d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dalam


laporan laba rugl komprehensif dengan taksiran penghasilan
kena pajak:
Pajak Kini
2015
Laba konsolidasian sebelum pajak
DikurangI:
Laba sebelum pajak - entitas anak
Faktor eliminasi
Laba sebelum pajak induk
Koreksi Positif
Beda Tetap:
Kenikmatan Karyawan
Olah raga dan Rekreasi
PPh Final
Beban reklame
Beban Sumbangan
Beban majalah
Beban Keamanan
Penghapusan Persediaan
Rugi (Laba) Penghapusan Aset tetap
Penghapusan Piutang
Beban terkait dengan Pendapatan
yang dikenakan pajak final
Beban lain-lain

Beda Waktu:
Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai
Penyusutan (Selisih Fiskal)
Imbalan Pasca Kerja
Jumlah Koreksi Positif
Koreksi Negatif
Beda Tetap:
Penghasilan Bunga Deposito
Pendapatan sewa Ruang dan tanah
Pendapatan Bunga Obligasi
Laba Perusahaan Asosiasi
Pendapatan Dividen
Selisih Kurs Unrealized

d. A reconciliation between income before income taxes in


the statement of comprehensive income and estimated
taxable income:
2014

1.082.742.477

1.266.786.964

(47.156.087)
9.396.834
1.044.983.224

(26.966.638)
5.685.607
1.245.505.933

Consolidated income before tax


deduct :
Income before income tax-subsidiaries
Elimination
Profit before income tax - the company

52.510.781
18.610.610
60.056.854
87.009.461
875.867
789.854
2.428.648
75.300
11.442.061
-

43.217.886
17.997.124
59.279.096
70.918.882
935.166
690.322
3.014.941
386.845
4.075.212
3.060

Positive adjustments
Permanent difference :
Employees welfare
Sports and recreation
Final tax
Advertising
Donation
Magazine
Security
Inventory write off
Gain (losses) on sale of fixed assets
Inventory write off

41.083.112
144.740.435
419.622.983

63.550.592
264.069.127

Loss (profit) stopped operation


Others

Temporary Difference:
49.705.477
13.792.311
198.757.884
262.255.672
681.878.655

56.646.446
410.561.020
6.332.127
6.029.906
9.396.834
(8.173.962)
480.792.371

64

48.715.616
(102.414.945)
139.598.166
85.898.837
349.967.964

54.131.345
372.955.880
9.340.778
(1.230.630)
6.351.617
441.548.989

Allowance for impairment losses


Depreciation
Post retirement benefits
Total positif adjustments
Negative Adjustments
Permanenet difference :
Deposit interest income
Space and lands rent income
Bond interest income
Profit of associated companes
Devidend revenue
Unrealized from forex

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

13. TAX PAYABLE (continued)

Beda Waktu:
Imbalan Pasca Kerja
Jumlah Koreksi Negatif
Laba Kena Pajak
25% x laba kena pajak
Jumlah beban pajak kini
Dikurangi:
Pajak Dibayar dimuka
PPh Pasal 23
PPh Pasal 25
Jumlah
Utang Pajak

2015

2014

164.382.053
164.382.053
645.174.424

236.176.607
236.176.607
677.725.596

1.081.687.455

917.748.303

Taxable income

270.421.864
270.421.864

229.437.076
229.437.076

150.949.960
119.214.860
270.164.820

133.022.261
94.607.758
227.630.019

25% x Taxable income


Total current tax
Deducted :
Prepaid taxes
Income tax article 23
Income tax article 25
Total

257.044

1.807.057

Tax Payable

Teporary difference
Post retirement benefits
Total negative adjustments

e. Pajak Tangguhan

Deferred Tax
2015

Aset Pajak Tangguhan


Entitas Induk
Entitas anak
Sub jumlah
Kewajiban Pajak Tangguhan
Entitas Induk
Entitas anak
Sub jumlah
Aset (Liabilitas)
(netto)

Pajak

2014

Deferred tax Assets


Company
Subsidiaries

24.468.405
21.200.697
45.669.102

3.933.285
3.933.285

Sub total

43.257.665
999.013
44.256.677

43.257.664
1.989.386
45.247.050

Sub total

tangguhan
1.412.424

(41.313.765)

e.

Deferred tax Liabilities


Company
Subsidiaries

Deffered tax asset (Liabilities)

Perbedaan temporer dan kewajiban diestimasi yang Temporary differences and estimated liabilities which led to
menyebabkan terjadinya perbedaan laba (rugi) fiskal dengan differences in income (loss) tax and commercial profit as hinted
komersil sebagaimana diisyaratkan PSAK 46 menimbulkan PSAK 46 gave rise to deferred tax :
adanya pajak tangguhan.
2015
2014
Laba sebelum pajak

1.044.983.224

1.245.505.933

Profit Before Tax

Tarif Pajak
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Penghasilan yang tidak kena pajak
Pajak penghasilan - perusahaan
Pajak penghasilan - entitas anak
Pajak penghasilan konsolidasian
Beban pajak menurut fiskal
Beban pajak tangguhan

261.245.806
104.905.746
(120.198.093)
245.953.459
(5.183.611)
240.769.848
283.496.037
(42.726.189)

311.376.483
66.017.282
(110.387.247)
267.006.518
5.337.605
272.344.124
238.228.025
34.116.098

Tax rate
Non deductible expenses
Non taxable income
Income tax expense - the company
Income tax expense - subsidiaries
Consolidated income tax expense
Fiscal income tax
Deffered tax expense

65

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

13. TAX PAYABLE (continued)

Perbedaan temporer dan kewajiban diestimasi yang Temporary differences and estimated liabilities that make up a
membentuk bagian signifikan dari Aset dan kewajiban pajak significant portion of the deferred tax assets and liabilities as of
tangguhan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai December 31, 2015 and 2014 are as follows:
berikut :
2015
Beban(manfaat)
Saldo awal
pajak tangguhan
1/1/2015
Gain and loss
Beginning baance
Januari 1, 2015
Diferret taxes

Aset (Liabilitas) pajak tangguhan


diperoleh dari :
Cadangan penurunan nilai
piutang usaha
Cadangan penurunan nilai
piutang bukan usaha
Akumulasi penyusutan aset
tetap dan properti investasi
Imbalan paska kerja
Jumlah aset (liabilitas)
pajak tangguhan induk
Aset (liabilitas) pajak tangguhan (anak)
Saldo akhir

Koreksi
Reklasifikasi
Adjustment
Reclasification

Saldo akhir
31 - 12 - 2015
End Year
Dec 31, 2015
Deferred tax assets (liabilities) :

34.921.982

5.555.026

732.922

18.627

(138.807.991)
59.895.422

(7.920.084)
26.814.836

(146.728.075)
86.710.258

Impairment of receivable
Impairment of
Other receivable
of fixed assets and
property investment
Employee benefits

(43.257.665)

24.468.405

(18.789.260)

Asset (liability) of
parent's deffered tax

1.943.901
(41.313.764)

18.257.783

20.201.684
1.412.424

Total deffered tax assets


Ending balance

751.549

2014 - disajikan kembali /restated

Saldo awal
Manfaat(beban)
1 Januari 2014 pajak tangguhan
Beginning baance
Gain and loss
Januari 1, 2014
Diferret taxes
Aset (Liabilitas) pajak tangguhan
diperoleh dari :
Cadangan penurunan nilai
piutang usaha
Cadangan penurunan nilai
piutang bukan usaha
Pemulihan piutang
Akumulasi penyusutan aset
tetap dan properti investasi
Aset tidak produktif
Penurunan aset
Laba penjualan aset
Imbalan paska kerja
Penyesuaian pajak tangguhan
Jumlah aset (liabilitas)
pajak tangguhan induk
(Liabilitas) pajak tangguhan anak
(Liabilitas) pajak tangguhan
Aset pajak tangguhan (anak)
Saldo akhir

40.477.008

Koreksi
Reklasifikasi
Adjustment
Reclasification

Saldo akhir
31 - 12 - 2014
End Year
Dec 31, 2014
Deferred tax assets (liabilities) :

98.031.824

12.178.904

(75.288.746)

34.921.982

(40.199.899)

732.922
40.199.899

732.922
-

56.410.665
(34.537.419)
(790.516)
(4.092.051)
17.007.925
357.321

(138.807.991)
59.895.422
-

(181.969.024)
34.537.419
790.516
4.092.051
79.386.211
(357.321)

(13.249.632)
(36.498.714)
-

(5.688.223)

(37.569.442)

(43.257.665)

(1.509.445)
(7.197.668)
(7.197.668)

(479.940)
(38.049.382)
3.933.286

(1.989.385)
(45.247.050)
3.933.286
(41.313.764)

66

Impairment of receivable
Impairment of
Other receivable
Recovery of receivable
Accumulated depreciation
of fixed assets and
property investment
Non productive assets
Impairment assets
Gain on sale of assets
Employee benefits
Adjustment of deffered tax
Asset (liability) of
parent's deffered tax
Asset (liability) of
subsidiaries deffered tax
Total deffered tax liability
Total deffered tax assets
Ending balance

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

14. ASET LANCAR LAINNYA

14. OTHER CURRENT ASSETS

Aset lancar lainnya terdiri dari uang muka kontrak, proyek, uang
jaminan, dan aset lancar lainnya sebesar Rp. 8.076.219 dan Rp.
4.680.579 pada tahun 2015 dan 2014.
15. PIUTANG JANGKA PANJANG

15. OTHER CURRENT ASSETS


2015

Pihak Berelasi:
PT Garuda Indonesia Airlines (Persero), Tbk

2014
0

PT Garuda Indonesia Airlines (Persero), Tbk.


Piutang kepada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)
adalah konversi piutang macet PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero) sebesar USD 8.813.020 dan dikonversikan menjadi Rp
92.388.988 dengan kurs USD 1 = Rp 9.068,- . Kurs tersebut
diambil dari rata-rata kurs tengah Bank Indonesia dalam
transkasi 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum tanggal
perjanjian (tahun 2009).
Konversi
tersebut dilakukan
berdasarkan
perjanjian
konversi piutang menjadi pinjaman pemegang saham dengan
nomor SP.51/KU.19/2009/DU dan DS/PERJ/DZ-3119/2009
antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Garuda Indonesia
Airlines (Persero) tanggal 27 Mei 2009.
Piutang tersebut akan diangsur selama 7 (tujuh) tahun,
dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2009 1%, 2010 5%, 2011 7,5%, 2012 10%, 2013
12,5%, 2014: 15% dan 2015 : 49%
Piutang tersebut juga dikenakan bunga dengan tarif Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) berjangka 3 bulan ditambah 0,9%.

16. INVESTASI JANGKA PANJANG

Penyertaan:

PT Gapura Angkasa Pura


PT Jasa Marga Bali Tol
Red & White (APR)

Jumlah
PT Gapura Angkasa Pura
PT Jasa Marga Bali Tol

45.270.604

Related party :
PT Garuda Indonesia Airlines (Persero), Tbk

PT Garuda Indonesia Airlines (Persero), Tbk.


The long term receivable from PT Garuda Indonesia Airlines
(Persero) is conversion of long outstanding receivable from
PT Garuda Indonesia (Persero) of USD 8.813.020 and
converted into Rp 92.388.988 - at the rate of USD 1 = Rp
9.068,-. The exchange rate was derived from average
exchange rates of Bank Indonesia for the last 12 month prior
to signing of loan agreement.
The conversion was made based on the conversion of
receivable into shareholders loans agreement No. SP.51/
KU.19/2009/DU nd DS/PERJ/DZ-3119/2009 dated May 27,
2009 between the Company and PT Garuda Indonesia
(Persero).
The receivables will be installed within 7 years with the
following percentage.
In 2009: 1%, 2010: 5%, 2011 : 7,5%, 2012: 10%, 2013:
12,5%, 2014: 15% dan 2015: 49%
These receivables is beared interest at the rate equals to
Bank Indonesia Certificate of three months period plus 0,9%.

16. LONG TERM INVESTMENT


Nilai Nominal /
Nominal Value

Pihak Berelasi:
Obligasi:
RDPT BUMN FUND III
FR0028 (tahun 2005)

Other current assets consist of advance contracts, projects,


security deposits, and other current assets of Rp. 8.076.219
and Rp. 4.680.219 in 2015 and 2014.

2015
Nilai Tercatat /
Carrying Value

7.454.629
30.000.000
37.454.629

7.454.629
29.884.895
37.339.523

2014
Nilai Nominal / Nilai Tercatat /
Nominal Value Carrying Value

20.000.000
30.000.000
50.000.000

20.000.000
29.810.232
49.810.232

21.504.000
74.543.400
341.938
96.389.338

39.997.101
51.980.803
341.938
92.319.842

21.504.000
74.543.400
96.047.400

26.603.765
59.344.232
85.947.997

133.843.967

129.659.365

146.047.400

135.758.229

10,00 %
8,00 %

10,00 %
8,00 %

67

Related Parties:
Bonds:
RDPT BUMN FUND
FR0028 (tahun
Invesments
PT Gapura Angkasa Pura
PT Jasa Marga Bali Tol
Red & White (APR)
Total
PT Gapura Angkasa Pura
PT Jasa Marga Bali Tol

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

16. INVESTASI JANGKA PANJANG

16. LONG TERM INVESTMENT

Obligasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Held To Maturity)


Pembelian Obligasi setelah tahun 2004, Nilai Perolehan Obligasi
dikelompokan "Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Held to Maturity)"
sedangkan pembelian obligasi dalam tahun 2003 dan tahun
2004 pencatatan obligasi disesuaikan dari kelompok tersedia
untuk dijual (avalaible for sale) menjadi kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo. Obligasi yang diperoleh setelah tahun 2004
dicatat berdasarkan nilai perolehan dikurangi dengan amortisasi
diskonto atau premium sedangkan obligasi yang diperoleh pada
tahun 2003 dan 2004 dicatat berdasarkan harga pasar pada
tanggal 31 Desember 2004 dikurangi dengan amortisasi
diskonto atau premium.

Purchase of bonds after 2004, Value Acquisition of Bonds


classified "Held to Maturity (Held to Maturity)" while the
purchase of bonds in 2003 and 2004 recording of bonds
adjusted from available for sale (avalaible for sale) be
classified as held to maturity. Bonds acquired after 2004 are
accounted for under the acquisition cost less the
amortization of discount or premium while the bonds were
acquired in 2003 and 2004 were determined based on
market prices on December 31, 2004 less the amortization of
discount or premium.

RDPT BUMN FUND III


RDPT BUMN FUND III diterbitkan pada tanggal 25 Februari 2014
dan merupakan underlying MTN Perum Damri yang digunakan
sebagai modal kerja dalam bentuk pembelian kendaraan dan
tanah. Jangka waktu reksadana adalah 48 bulan dengan imbal
hasil 10% p.a. nett. Pengembalian pokok berdasarkan Partial
Payment sesuai dengan jadwal amortisasi MTN, yaitu pada
tanggal yang ditentukan pada perjanjian MTN berturut-turut
dengan proporsi 30% pada bulan ke 15, pada bulan ke 24
proporsi sebesar 30%, pada bulan ke 36 proporsi 20% dan pada
bulan ke 48 proporsi 20%. Metode valuasi aset adalah Hold to
Maturity (HTM).

RDPT BUMN FUND III


State Enterprises RDPT FUND III issued on February 25, 2014
and is the underlying MTN Perum Damri used as working
capital in the form of the purchase of the vehicle and the
Lands. The term of mutual funds is 48 months with a yield of
10% P.A. nett. Payback based Partial Payment in accordance
with the amortization schedule MTN, which is on the date
specified in the MTN agreement which is the proportion of
30% in the month to 15, the proportion of 30% in the month
to 24, the proportion of 20% at month 36 and the proportion
of 20% in 48. The asset valuation method is Hold to Maturity
(HTM).
Investment in PT. Gapura Angkasa
(associated Company)

Penyertaan pada PT Gapura Angkasa


(Perusahaan Asosiasi)
Penyertaan pada PT Gapura Angkasa yang bergerak dalam
bidang jasa Ground Handling dilakukan sesuai dengan
persetujuan
Surat
Menteri
Keuangan
Nomor
S546/MK.016/1997 tanggal 5 November 1997 dengan nilai
perolehan Rp 67.200.000.000 (rupiah penuh). Modal dasar PT
Gapura Angkasa adalah Rp 860,16 milyar terbagi atas 8.601.600
saham nominal Rp 100.000 per saham. Dan modal dasar
tersebut, sebanyak 2.150.400 saham atau senilai Rp
215.040.000.000 (rupiah penuh) merupakan modal ditempatkan
dan disetor. Dari jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor oleh 3
(tiga) Pemegang saham yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dan
PT Angkasa Pura II (Persero) masing-masing sebanyak 672.000
saham (31,25%) dan PT Garuda Indonesia Airlines (Persero)
sebanyak 806.400 saham (37,50%).

68

The investment in PT Gapura Angkasa which engage


business in ground handling was made based on the
approval from Minister of Finance in his letter No. S-546
MK.016/1997 dated November 5, 1997 in the amount of Rp
67.200.000.000 (full amount). The authorized capital of PT
Gapura Angkasa is Rp 860, 16 billion consists of 8.601.600
shares par value of Rp 100.000 per share. Of the authorized
capital, in the number of 2.150.400 shares equal to Rp
215.040.000.000 (full amount) were subscribed and paid in.
The other shareholders are PT Angkasa Pura II (Persero)
which subscribed 672.000 shares (31,25%) and PT Garuda
Indonesia which subscribed 806.400 shares (37,50%).

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

16. INVESTASI JANGKA PANJANG (lanjutan)

16. LONG TERM INVESTMENT (contonued)

Pada tahun 2014 perseroan telah menjual sebagian saham


miliknya kepada pemegang saham lainnya yaitu PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 456.960 lembar saham atau
22,25% dengan harga jual sebesar Rp 105.000.000 yang
dinyatakan dalam Nota Kesepahaman Pembelian dan Penjualan
Saham PT Gapura Angkasa nomor SP.140.KU.20/2014/PD;
Nomor DS/PERJ/MOU/DQ-3285/2014 tanggal 30 Juni 2014.

In 2014 the company has sold some of his shares to the other
shareholders are PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk as many
as 456 960 shares or 22.25% with a selling price of Rp
105,000,000 which is expressed in the Memorandum of
Purchase and Sale of Shares of PT Gapura Angkasa number
SP.140.KU.20 / 2014 / PD; Number DS / onsen / MOU / DQ3285/2014 dated June 30, 2014.

Dengan demikian sisa penyertaan perseroan di PT Gapura


Angkasa adalah sebanyak 215.040 lembar saham atau sebesar
10%

Balance of ownership in PT Gapura Angkasa is as


215.040 shares or 10%
The following is the calculation of the
investment in PT Gapura Angkasa :

Perhitungan penyertaan pada PT Gapura


Angkasa :
2015

2014

5.379.590
39.997.101
Perubahan ekuitas pada entitas asosiasi sebesar Rp 13.787.257
adalah penyesuaian ekuitas yang disebabkan penerapan PSAK
24 (Revisi 2010) atas perhitungan kewajiban imbalan paska
kerja.

128.514.748
Balance at beginning of year
(4.687.500)
Dividends
(13.787.257)
Changes ini equity
(84.202.529)
Sales
766.303
Equity in net income
26.603.765
Changes in equity in associated companies amounted to Rp
13,787,257 is due to the application of the equity adjustment
of PSAK 24 (Revised 2010) initial calculation of postemployment benefit obligations

Penyertaan saham pada PT Jasa Marga Bali Tol


Investasi dalam saham pada PT Jasa Marga Bali Tol merupakan
konsorsium investasi pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah
Rai - Benoa di daerah Bali oleh beberapa perusahaan BUMN.
Investasi ini telah mendapat persetujuan dan Menteri Negara
BUMN dalam surat nomor S - 549/MBU/2011 tanggal 25 Oktober
2011. Investasi pada PT Jasa Marga Bali Tol sebesar Rp.
51.980.803 dan Rp. 59.344.232 masing-masing pada tahun 2015
dan 2014,

Investment in PT Jasa Marga Bali Tol


Investments in shares in PT Jasa Marga Bali Tol is a
consortium of investment for the toll highway construction
Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa in Bali area by several stateowned enterprises. This investment has been approved by
the Minister of SOE in its letter No. S - 549/MBU/2011 dated
October 25, 2011. Investment in PT Jasa Marga Bali Tol
amounting to Rp. 51.980.803 and Rp. 59.344.232 in 2015
and 2014 respectively.

Saldo awal tahun


Dividen
Perubahan ekuitas entitas asosiasi
Pelepasan saham
Bagian Laba Bersih

26.603.765
8.013.746

2015
Nilai perolehan awal
Bagian Laba Bersih awal
Bagian Rugi Bersih tahun berjalan
Jumlah

2014

59.344.232
(7.363.429)
51.980.803

69

38.000.000
30.351.092
(9.006.860)
59.344.232

Initial recognition
Equity in net income
Equity in net income the year
Total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

17. PROPERTI INVESTASI

17. INVESTMENT PROPERTIES


Saldo awal /
Beginning balance

Harga Perolehan Tanah


Bangunan / Lapangan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan / lapangan
Nilai buku

Akumulasi Penyusutan
Bangunan / lapangan
Nilai buku

(0)

4.671.238

10.293.286
175.247.590

190.212.114

(0)

4.671.238

185.540.876

29.617.111
29.617.111
160.595.003

6.137.245
6.137.245

58.390
58.390

35.695.966
35.695.966
149.844.910

2014
Penambahan /
Pengurangan /
Addition
Deduction
4.671.238

10.293.286
179.918.828

185.540.876

4.671.238

190.212.114

23.538.256
23.538.256
162.002.621

6.078.855
6.078.855

29.617.111
29.617.111
160.595.003

Nilai buku

Accumulated depreciations
Structure / Fields
Book value

Acquisitions Cost lands


Structure / Fields

Accumulated depreciations
Structure / Fields
Book value

18. FIXED ASSETS

Saldo awal /
Beginning Balance

Akumulasi penyusutan
Bangunan / Lapangan
Gedung - gedung
Alat perhubungan Udara
Kendaraan
Instalasi
Peralatan

Acquisitions Cost lands


Structure / Fields

Saldo akhir /
Ending balance

10.293.286
175.247.590

18. ASET TETAP

Harga Perolehan
Tanah
Bangunan / Lapangan
Gedung - gedung
Alat perhubungan Udara
Kendaraan
Instalasi
Peralatan

Saldo akhir /
Ending balance

10.293.286
179.918.828

Saldo awal /
Beginning balance
Harga Perolehan Tanah
Bangunan / Lapangan

2015
Penambahan /
Pengurangan /
Addition
Deduction

31 Desember 2015
December 31, 2015
Penambahan /
Pengurangan /
Addition
Deduction

564.466.064
4.425.020.501
4.605.828.783
28.952.605
335.693.229
940.402.494
3.847.090.627
14.747.454.304

140.692.363
445.383.073
468.259.420
220.867.079
64.498.499
272.750.626
1.612.451.060

963.915.210
488.115.383
25.718.910
181.191.291
339.093.061
1.541.235.624
3.539.269.480
11.208.184.824

184.417.146
142.872.458
717.670
152.848.286
54.233.637
217.691.127
752.780.324

70

41.087.125
84.280.133
33.507.610
173.364.467
1.200.283
44.737.079
378.176.697
5.642.548
3.896.624
126.034.981
1.526.200
33.934.074
171.034.427

Saldo Akhir /
Ending Balance
664.071.302
4.786.123.441
5.040.580.594
28.952.605
383.195.841
1.003.700.710
4.075.104.173
15.981.728.667
1.142.689.808
627.091.217
26.436.580
208.004.596
391.800.498
1.724.992.677
4.121.015.376
11.860.713.290

Acqusitions Cost
Lands
Structure / Fields
Buildings
Aviation Equipment
Vehicles
Instalations
Equipment
Accumulated Depreciation
Structure / Fields
Buildings
Aviation Equipment
Vehicles
Instalations
Equipment
Book value

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

18. ASET TETAP (lanjutan)

18. FIXED ASSETS (continued)

Saldo awal /
Beginning Balance
Harga Perolehan
Tanah
Bangunan / Lapangan
Gedung - gedung
Alat perhubungan Udara
Kendaraan
Instalasi
Peralatan
Akumulasi penyusutan
Bangunan / Lapangan
Gedung - gedung
Alat perhubungan Udara
Kendaraan
Instalasi
Peralatan
Nilai buku

31 Desember 2014
December 31, 2014
Penambahan /
Pengurangan /
Addition
Deduction

Saldo Akhir /
Ending Balance

532.678.239
3.627.008.897
2.763.705.657
132.103.668
322.095.870
492.040.906
2.553.909.557
10.423.542.794

44.729.185
900.977.594
1.931.918.053
3.838.126
79.340.509
460.939.305
1.462.930.736
4.884.673.509

12.941.360
102.965.990
89.794.927
106.989.189
65.743.150
12.577.717
169.749.666
560.761.999

564.466.064
4.425.020.501
4.605.828.783
28.952.605
335.693.229
940.402.494
3.847.090.627
14.747.454.304

800.075.255
378.686.055
24.984.502
166.474.741
278.812.968
1.324.483.346
2.973.516.868
7.450.025.926

179.419.530
124.890.249
734.408
23.592.637
68.865.178
272.467.475
669.969.477

15.579.575
15.460.921
8.876.087
8.585.085
55.715.197
104.216.865

963.915.210
488.115.383
25.718.910
181.191.291
339.093.061
1.541.235.624
3.539.269.479
11.208.184.825

Tanah seluas 10.000 m2 yang berlokasi di daerah Ungasan Nusa


Dua Bali yang diperoleh berdasarkan Penyertaan Modal
Pemerintah atas pembangunan bandara Intemasional Ngurah Rai
Fase II, saat ini di atas tanah tersebut berdiri bangunan rumah
tinggal yang dimiliki dan di tempati oleh Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah IV Bali.
Aset Tanah pada areal Bandara Juanda yang telah dicatat oleh PT
Angkasa Pura I (Persero) Cabang Juanda Surabaya berdasarkan
Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pertahanan
Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata, Menteri Perhubungan
dan
Menteri
Keuangan
Nomor:
KEP-23/X/1981;
661/KMK.011/1981; KM.217/AU.106/Pbb.81 tanggal 28 Oktober
1981 tentang Pengalihan Pengelolaan Penerbangan Sipil di
Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda dari Departemen
Pertahanan dan Keamanan kepada Departemen Perhubungan
dan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1984 tanggal
19 September 1984 dimana kekayaan negara pada Bandara
Internasional Juanda telah dipisahkan dan menjadi tambahan
modal pemerintah pada Perusahaan Umum Angkasa Pura I
(Persero). Seluas 339 Ha diantaranya masih dalam proses
penyelesaian dengan TNI AL, dari jumlah tersebut seluas
3.706.685 m2 telah disertifikatkan oleh TNI AL pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 16 September
1991.

71

Acqusitions Cost
Lands
Structure / Fields
Buildings
Aviation Equipment
Vehicles
Instalations
Equipment
Accumulated Depreciation
Structure / Fields
Buildings
Aviation Equipment
Vehicles
Instalations
Equipment
Book value

Land of 10,000 m2 located in the area of Nusa Dua Bali


Ungasan acquired by the Government for the construction
Equity Ngurah Rai International Airport Phase II, currently on
the land standing residential buildings owned and occupied
by the Airport Authority Office Region IV Bali .
Land assets in the area of Juanda Airport which has been
noted by PT Angkasa Pura I (Persero) Branch Juanda by the
Joint Decree (SKB) The Minister of Defense and Security /
Commander of the Armed Forces, Minister of Transportation
and Minister of Finance No. KEP-23 / X / 1981; 661 /
KMK.011 / 1981; KM.217 / AU.106 / Pbb.81 date October 28,
1981 on the Transfer of Management of Civil Aviation in the
Navy Air Base Juanda from the Department of Public Safety
to the Department of Transportation and as the Government
Regulation No. 30 of 1984 date 19 September 1984 in which
the country's wealth at Juanda International Airport has
been separated and become additional government capital
in the Public Company Angkasa Pura I (Persero). Covering an
area of 339 ha of which are still in the process of settlement
of the Navy, of the total area of 3,706,685 m2 that has been
certified by the Navy in Sidoarjo District Land Office on 16
September 1991.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

18. ASET TETAP (lanjutan)

18. FIXED ASSETS (continued)

Aset tetap perusahaan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman


bank (lihat catatan 26).

Additions of fixed assets during the year 2014 of which


originated from the addition of BPYBDS (Government aids
has not been determined its status) amounted to Rp.
220.467.089. (see note 31)
Fixed assets of the company used as collateral for bank loans
(see note 26).

Pada tanggal 10 April 2015 aset terminal dan aset


penunjangnya yang terdiri gedung terminal penumpang,
gedung operasi bandara dan navigasi penerbangan berikut
fasilitas penunjangnya dan fasilitas penunjang yang terdiri
peralatan mekanik, instaslasi listrik, instalasi air, genset,
peralatan navigasi, peralatan elektronik dan lainnya yang
berada di 13 wilayah bandara yang dikelola PT Angkasa Pura 1
(persero) diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) untuk Property all risk insurance, gempa bumi, letusan
gunung berapi, tsunami, machinery breakdown dan electonic
equipment insurance.

On 10 April 2015 the terminal assets and supporting assets


consisting passenger terminal building, operations airport
building and flight navigation following supporting facilities
and support facilities which consist of mechanical equipment,
electrical installations, water installations, generators,
navigation equipment, electronic equipment and other
located in 13 territories airport managed by PT Angkasa Pura
1 (Persero) insured with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
for Property all risk insurance, earthquakes, volcanic
eruptions, tsunamis, machinery breakdown and electonic
equipment insurance.

Aset tersebut diasuransikan dengan premi yang dibayarkan


sebesar Rp 10.935.338 untuk masa 12 bulan sampai dengan 10
April 2016.

These assets are insured by premiums paid Rp 10,935,338


for the period of 12 months until 10 April 2016.

Penambahan aset tetap selama Tahun 2014 diantaranya berasal


dari penambahan BPYBDS (Bantuan Pemerintah yang Belum
Ditentukan Statusnya) sebesar Rp. 220.467.089. (lihat catatan 31)

19. ASET DALAM PENYELESAIAN

19. ASSETS UNDER CONSTRUCTION


2015

Landasan, Apron
Lapangan, jalan dan pagar
Gedung-gedung
Alat perhubungan udara
Public Information System
Instalasi Listrik dan telpon
Peralatan mekanik
Tanah
Komputer dan flight data processing system
Peralatan kantor
Lain-lain aset tetap
Jumlah

2014

216.155.688
23.062.428
494.802.938
1.448.587
18.118
5.245.433
103.941
635.817.236

288.540.255
11.069.513
1.157.015.145
12.633.208
7.204.010
22.224.818
94.212.943

336.458
3.039.344
63.346.760
1.443.376.931

5.109.285
24.198.556
1.622.207.733

Aset dalam pelaksanaan tahun 2015 sebesar Rp1.141.787.576


adalah pembangunan pengembangan bandara diantaranya
Bandara Hasanudin - Makasar, Syamsudin Noor - Banjarmasin,
Bandara Kulon Progo - Yogyakarta, dan Ahmad Yani - Semarang
serta pembangunan warehouse di Bali oleh AP Properti sebesar
Rp. 38.603.871 dan pembangunan hotel di Bali oleh AP Hotel
sebesar Rp. 262.985.484.

72

Runways, apron
Field, roads, frences
Buildings
Aviation equipment
Public Information System
Electrical & Telephone system
Mechanical equipment
Land
Computers & flight data processings system
Office equipment
Other fields assets
Total

Assets
under
constructions
of
2015 amounted
Rp1.141.787.576 is the construction of the airport
development including Hasanuddin Airport - Makassar,
Syamsudin Noor - Banjarmasin, Kulon Progo - Yogyakarta,
and Ahmad Yani - Semarang and warehouse development in
Bali by PT Angkasa Pura Properties Rp. 38,603,871 and hotel
construction in Bali by PT Angkasa Pura Hotel Rp. 262 985
484.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

20. ASET TIDAK BERWUJUD

20. INTANGIBLE ASSETS


2015

Nilai Perolehan
Perangkat lunak
Perusahaan
Entitas anak
Jumlah
Akumulasi Amortisasi
Perangkat lunak
Perusahaan
Entitas anak
Jumlah
Nilai Buku

2014

55.396.122
2.071.503
57.467.625

22.767.609
1.429.694
24.197.303

11.798.230
296.114
12.094.344
45.373.281

5.602.243
5.602.243
18.595.060

Acquisitions cost
Software
Corporate
Subsidiaries
Total
Accumulated amortization
Software
Corporate
Subsidiaries
Total
Book Value

Aset tak berwujud perseroan adalah pengeluaran dalam rangka


pembuatan aplikasi sistem ERP yang dilakukan bekerjasama
dengan :
a. PT Abeam Consulting Indonesia sesuai dengan kontrak
nomor 41/SPP/PL.02/2012/DU tanggal 3 Juli 2012 untuk
modul keuangan dan integrasi pendapatan yang meliputi
jasa penyediaan produk atau software, implementasi ERP
dan pengadaan infrastruktur dan hardware ERP (server).

Intangible assets of the company is spending in order to


manufacture the ERP system applications conducted in
cooperation with:
a PT Abeam Consulting Indonesia in accordance with the
. contract number 41 / SPP / PL.02 / 2012 / DU dated July
3, 2012 for the financial module and integration services
revenue includes the provision of a product or software,
ERP implementation and procurement of hardware and
ERP infrastructure (servers).

b. PT
Sansaine
Exindo
sesuai
kontrak
nomor
62/SPP/PL.02/2014/PD tanggal 14 Juli 2014 - modul Real
Estate Management (REM) - Pengadaan Lisensi yang
meliputi jasa pengadaan lisensi SAP ERP.

b
.

c PT. Konsulindo Informatika Perdana sesuai dengan kontrak


nomor SPK/74/SPP/2014/PD tanggal 25 Agustus 2014 untuk
modul material management (MM), plant maintenance
(PM), dan real estate (RE).
21. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

PT. Konsulindo Informatika Perdana accordance with


contract number SPK / 74 / SPP / 2014 / PD dated August
25, 2014 for material management module (MM), plant
maintenance (PM), and real estate (RE).
21. ACCRUED EXPENSES

2015
Beban pegawai
Beban pemeliharaan
Beban persediaan
Beban utility
Beban sewa
Beban umum
Beban pelayanan penumpang
Beban pajak
Beban umum lain lain
Beban lain lain diluar usaha
Jumlah

PT Sansaine Exindo under the contract number 62 / SPP /


PL.02 / 2014 / PD dated July 14, 2014 - Real Estate
Management module (REM) - Procurement License
which includes SAP ERP procurement services license.

2014

234.960.673
4.894.982
6.888.411
17.598.355
4.733.308
224.886.694
16.821.400
27.930.686
57.330.489
3.057.600
599.102.598

73

207.008.657
19.597.501
2.525.782
20.948.184
12.366.819
103.363.835
19.640.769
19.194.506
17.728.255
3.120.935
425.495.243

Employee expenses
Maintenance expenses
Inventory expenses
Utilities expenses
rental operational expenses
General expenses
Training expenses
Tax expenses
Other general expenses
Other non-operating expenses
Sub total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

21. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR (lanjutan)

21. ACCRUED EXPENSES (continued)

Beban pemeliharaan yang masih harus dibayar mencakup biaya


pegawai, biaya pemeliharaan landasan, entrance way, apron,
saluran air, aman, parkir kendaaraan, gedung terminal, kantor
dan gedung lainnya, alat-alat telekomunikasi, rambu-rambu
udara, kendaraan operasional, alat-alat angkut, alat pembangkit
dan instalasi listrik dan air, Alat pendingin udara dan lain
sebagainya

The maintenance accrued expenses include maintenance of the


taxiway, entranceway, apron, drainage, parks,car parking
terminal
buildings,
offices
and
other
buildings,
telecommunications equipment, air signs, vehicle operation,
transportation equipment, tools power and electricity and
water installations, air conditioning equipment and others

Beban utilitas yang masih harus dibayar mencakup beban sewa


listrik, air, telepon, saluran telekomunikasi, sewa peralatan
operasional dan trolleyman

Utility accrued expenses include rent expense electric utility,


water, telephone, telecommunications lines, equipment
rental operations and trolleyman.

22. UTANG USAHA

22. ACCOUNT PAYABLE

Utang usaha
Utang usaha entitas berelasi
Utang non usaha
Utang non usaha entitas berelasi
Jumlah

2015
665.594.918
17.077.411
13.808.469
39.962.615
736.443.413

23. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

Pendapatan domestik
Pendapatan International
Jumlah

2015
83.723.040
4.917.077
88.640.117

Jumlah

2014
222.912.978
31.021.455
253.934.433

Domestic revenue
International revenue
Total

24. OTHERCURRENT LIABILITIES


2015

Pihak ketiga :
Jaminan customer
Jaminan vendor
Utang tantiem dan iuran
Titipan/utang lain lain

Account payable
Account payable - related parties
Other payable
Other payable - related parties
Total

23. ACCRUED REVENUE

24. UTANG LANCAR LAIN LAIN

Pihak berelasi
PJP Domestik

2014
1.267.463.116
60.810.488
141.256.898
1.469.530.501

2014

375.170.297
12.156.103
26.948.218
104.048.682
518.323.300

315.022.096
11.000.719
22.002.463
72.560.460
420.585.738

518.323.300

420.585.738

74

Related parties
PJP Domestic
Third Parties
Costumer warranty
Vendor Warranty
Bonus payable
Others

Total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

25. UTANG BANK

25. BANK LOAN


2015

2014

Utang bank terdiri dari :


Bagian utang bank jatuh tempo
Bagian jangka panjang
Jumlah utang bank
Bagian utang bank jatuh tempo
Bank Mandiri Tbk.
Bank Negara Indonesia 1946, Tbk.
Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Bank Negara Indonesia 1946, Tbk.
Bank Syariah Mandiri
Bank Victoria Syariah
Bank BCA
Danareksa Finance
Bagian jangka panjang
Bank Mandiri Tbk.
Bank Negara Indonesia 1946, Tbk.
Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Bank Syariah Mandiri
Danareksa Finance
Rincian utang bank :
Entitas induk
Pinjaman pada PT Bank Mandiri Tbk,
PT Bank Negara Indonesia 1946 Tbk.
dan Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Bagian utang bank jatuh tempo
Bagian jangka panjang
Sub jumlah
Entitas anak :
Bagian utang bank jatuh tempo
Bagian jangka panjang
Sub jumlah

590.158.510
2.485.846.697
3.076.005.207

50.167.930
2.140.455.425
2.190.623.355

273.946.846
136.721.095
102.085.085
33.768.862
43.500.000
136.622
590.158.510

46.020.158
349.440
1.187.404
2.610.927
50.167.929

1.369.734.228
519.540.163
554.176.174
31.134.103
11.262.030
2.485.846.698

1.157.081.073
482.117.114
482.117.114
7.878.094
11.262.030
2.140.455.425

512.753.026
2.443.450.564
2.956.203.590

2.121.315.301
2.121.315.301

77.405.484
42.396.133
119.801.617

50.167.930
19.140.124
69.308.054

Jumlah
3.076.005.207
Entitas induk
Perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Mandiri
sesuai
Perjanjian
Transaksi
Khusus
Nomor
CRO.KP/233/PTK/13, Akta Nomor 1341 tonna, 26 Juli 2013
Notaris Julius Pumawan, SH., Msi, sebesar Rp. 4.400.000.000,-.
Pihak Angkasa Pura I sesuai dengan Surat AP Nomor
AP.I.4757/KU.24/2013/PD-B tanggal 23 Juli 2013 meminta
kepada Bank Mandiri untuk melakukan pengalihan
sebagian porsi pembiayaan (sell down ) atas Fasilitas Kredit
kepada BNI dan BRI

75

2.190.623.355

Part of which is due within one year


Long term bank loan
Sub total
Part of which is due within one year
PT Bank Mandiri, Tbk
PT Bank Negara Indonesia 1946, Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
PT Bank Negara Indonesia 1946, Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
Bank Victoria Syariah
PT Bank Central Asia, Tbk
Danareksa Finance

PT Bank Mandiri, Tbk


PT Bank Negara Indonesia 1946, Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
Danareksa Finance
Detail of bank loan :
Parent company
PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara
Indonesia, Tbk and PT Bank Rakyat
Indonesia, Tbk.
Part of which is due within one year
Long term bank loan
Sub total
Subsidiaries
Part of which is due within one year
Long term bank loan
Sub total
Total

Parent company
The company has obtained a credit facility from Bank Mandiri
appropriate number CRO.KP/233/F'TK/13 Special Transaction
Agreement, Deed No. 1341 July 26, 2013 Notary Pumawan
Julius, SH., Msi, amounting Rp. 4.400.000.000, Angkasa Pura I
Parties
in
accordance
with
the
AP
No.
AP.I.4757/KU.24/2013/PD-B dated July 23, 2013 requested the
Bank to finance a portion of the transfer (sell down) over the
BNI Credit Facility and BRI

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

25. UTANG BANK (lanjutan)

25. BANK LOAN (continued)

Berdasarkan Akta Nomor 370 dan 371 Notaris Julius


Pumawan,SH., Msi tanggal 18 September 2013 Bank Mandiri,
BNI, BRI dan AP I telah menandatangani Akta Pengalihan
Porsi Pembiayaan, dimana berdasarkan akta tersebut Bank
Mandiri mengalihkan sebagian porsi pembiayaannya kepada
BNI senilai Rp. 1.000.000.000,-, dan BRI senilai RP.
1.000.000.000,-.

Based on Deed No. 370 and 371 Notary Pumawan Julius, SH.,
Msi dated 18 September 2013, Bank Mandiri, BNI, BRI and AP I
have signed the Deed of Transfer of Portions Financing, which
is based on the deed transferring a portion of the bank
financing to BNI worth Rp. 1.000.000.000,- and BM worth RP.
1.000.000.000,

Sehubungan dengan apa yang sudah diuraikan diatas Bank


In connection with what has been described above, Bank
Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, dan API sepakat dan setuju
Mandiri, BNI, BR1, and AP I agreed and agreed to make the
membuat Perjanjian Pembiayaan Bersama berdasarkan Akta
Joint Financing Agreement by Julius Pumawan Notarial Deed
No.372 Notaris Julius Purnawan, SH., Msi., dengan syarat dan
No. 372, SH., MSi., With the followiny terms and conditions:
ketentuan sebagai berikut :
Limit kredit
Rp 4.000.000.000
Plafonds
Sifat dan tujuan
Disposition and purpose
Fasilitas kredit bersifat Non Revolving dan digunakan sebagai
Non-revolving credit facility is used as a corporate and
corporate financing untuk pembiayaan dan/ atau
financing for financing and / or refinancing of airport
pembiayaan kembali proyek pengembangan bandara dan/ atau
development projects and / or investments
investasi
Jangka waktu
Periods
Jangka waktu fasilitas terhitung 7 (tujuh) tahun sejak
Accounting facility period of 7 (seven) years from the date of
tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit Bank Mandiri yaitu
signing of the Bank Credit Agreement which is dated July 26,
tanggal 26 Juli 2013 sampai dengan tanggal 25 Juli 2020
2013 until the date of July 25, 2020 including the period of
termasuk masa grace period dan masa Penarikan Kredit selama
grace period and Credit Withdrawal period for 2 (two) years
2 (dua) tahun sejak tanggal penandatanganan kredit tanggal 26
from the date of signing of the loan until the date of July 26,
Juli 2013 sampai dengan 25 Juli 2015.
2013 by July 25,2015.
Tingkat bunga
Bunga dihitung hari demi hari secara efektif 1 (satu) tahun sama
dengan 360 hari berdasarkan Deposit Insurance Rate dalam
Rupiah untuk commercial bank yang ditetapkan 2 (dua) Hari
Kerja sebelum periode suku bunga bulan berikutnya dan
Lembaga Penjamin Simpanan ditambah margin sebesar 2,45%.

Interest
Interest is calculated day by day effectively by Deposit
Insurance Rate in Rupiah for commercial banks set 2 (two)
Business Days prior period interest rates next month from the
Deposit Insurance Agency plus a margin of 2.45%.

Provisi dan Withdrawal Fee


Bank membebani provisi kredit sebesar 0,25% yang
diperhitungkan dari limit kredit yang dibayar pada saat
pengefektifan perjanjian. Selain itu Perusahaan juga diwajibkan
membayar Withdrawal fee sebesar 0,25% dari penarikan kredit
yang dibayar pada setiap penarikan kredit.

Provision and Withdrawal Fee


Bank add the credit provision of 0.25% pa respectively of the
credit limit as well as witdrawl fee of 0,25% of the amount of
funding approved

Agunan kredit
Fasilitas kredit dijamin dengan seluruh aset / harta kekayaan
Perseroan, baik berupa barang bergerak maupun barang tidak
bergerak, baik yang telah ada maupun yang dikemudian hari
akan ada.

Collateral
The credit facility is secured by all assets / assets of the
Company, either in the form of movable property or immovable
property, both existing and in the future there will be.

76

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

25. UTANG BANK (lanjutan)

25. BANK LOAN (continued)

Hal hal yang tidak dapat dilaksnakan oleh PT Angkasa Pura 1


(Persero) :
Selama seluruh hutang yang timbul dan wajib dibayar oleh
Perseroan berdasarkan perjanjian tersebut belum dinyatakan
lunas maka Perseroan tidak boleh melakukan hal hal sebagai
berikut :
a. Menjadi penjamin terhadap pihak ketiga, kecuali dalam
transaksi usaha Perseroan sehari hari.
b. Memperoleh kredit / pinjaman baru dari lembaga keuangan
atau pihak ketiga lainnya kecuali pinjaman dari
pemegang saham yang menjadi pinjaman subordinasi,
hutang usaha dalam kaitannya dengan operasional proyek
atau kegiatan usaha sehari-hari, pinjaman dalam bentuk
obligasi atau bentuk surat hutang lainnya dimana pinjaman
tersebut dipergunakan seluruhnya untuk pembayaran
sebagian atau seluruh fasilitas kredit, dan pinjaman dari
lembaga keuangan atau pihak ketiga lainnya dalam rangka
pembayaran fasilitas kredit apabila terdapat penyesuaian
suku bunga

Activities which can not be implemented by PT Angkasa Pura 1


(Persero) :
During the entire debt incurred and must be paid by the
Company under the agreement have not been revealed in full,
the Company shall not do the following things:

c. Menjaminkan harta kekayaan/aset yang telah ada maupun


yang akan ada di kemudian hari kepada pihak ketiga.

c. Ensure a wealth / asset that has been existing and will


exist in the future to a third party

d. Mengalihkan atau menyerahkan kepada pihak lain, sebagian


atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang timbul
berkaitan dengan Fasilitas Kredit
e. Memberikan kredit kepada pihak manapun termasuk tetapi
tidak terbatas kepada pemegang saham kecuali pemberian
pinjaman kepada pegawai dan / atau untuk kegiatan usaha
yang normal termasuk kepada anak perusahaan.
Hal yang wajib dilakukan oleh PT Angkasa Pura 1 (Persero)
Menjaga rasio keuangan debitur, current rasio minimal 100%,
debt service coverage minimal 100%, debt to equity ratio (DER)
maksimal 300%.

d. Transfer or deliver to another party, in part or in full of the


rights and obligations associated with the Credit Facility.

Entitas anak
Dalam tahun 2013 PT Angkasa Pura Suport telah mendapatkan
kredit modal kerja dari Bank Mandiri Syariah digunakan untuk
modal kerja tenaga kerja Outsourcing dengan limit
pembiayaan sebesar Rp. 9.000.000,-, pinjaman dijamin dengan
18 units X ray baggage,50 units walktrough merk Heimann
Smith thn 2012 - 2013 dan 4 unit mobil sedan merk Toyota
dan Camry tahun 2012 - 2013 milik PT.APS, kredit untuk jangka
waktu 12 bulan dengan twit bunga 12% per tahun, bagi
administrasi per bulan Rp. 90.000,-.

Subsidiaries
In the year 2013 have earned PT ANgkasa Pura Suport working
capital loan from Bank Mandiri Syariah used for working
capital Outsourcing labor to limit financing of Rp. 9.000.000, -,
loans secured by X-ray baggage 18 units, 50 units walktrough
brands Heimann Smith year 2012 - 2013 and 4 units of sedan
car brand Toyota Camry 2012 - 2013 and belongs PT.APS,
manner of credit for a period of 12 months with 12% interest
rate per year, per month for the administration of Rp. 90.000,

77

a. Being a guarantee to third parties, except in the


Company's
b. Getting a credit / new loan from a financial institution or
other third parties unless the loans from shareholders who
become subordinated loan, accounts payable in connection
with the operation of projects or activities of daily business,
a loan in the form of bonds or other forms of debt
instruments other that the borrowings are applied for the
payment of part or all of the credit facility, and a loan from
a financial institution or other third party in payment of
credit facilities if there is interest rate adjustment

e. Give credit to any party including but not limited to the


shareholders unless the provision of loans to employees
and / or for the normal course of business, including to
subsidiaries
Things must be done by PT Angkasa Pura 1 (Persero)
Maintain debtor's financial ratio, current ratio of at least
100%, debt service coverage ratio of at least 100%, debt to
equity ratio (DER) maximum of 300%

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

25. UTANG BANK (lanjutan)

25. BANK LOAN (continued)

Dalam bulan September 2013 PT Angkasa Pura Suport juga


mendapatkan kredit Investasi dari Bank Syariah Mandiri untuk
Investasi kendaraan yang akan disewakan kepada PT.Angkasa
Pura I dengan limit pembiayaan sebesar Rp. 15.000.000,-, Kredit
investasi ini dijamin selain aset diatas ditambah 24 units
kendaraan sedan toyota Altis,mobil SUV merk Fortune,
Alphard,Innova, 4 units Traktor Mover, dan satu (i) unit truk
merk Toyota Hino. Jangka waktu pembiayaan 48 bulan, total
margin untuk 48 bulan sebesar Rp. 5.662.177,-.

In the month of September 2013 PT Angkasa Pura Suport also


get credit from Bank Syariah Mandiri investments for
investment vehicles to be leased to PT.Angkasa Pura I to limit
funding amounting to Rp15. 000.000, -, in addition to
investment loan is secured over the assets plus 24 units Toyota
Altis, SUV brand Fortune, Corolla, Innova, 4 Mover Tractor
units, and one (i) a truck unit Hino Toyota brand. Financing
period of 48 months, the total margin for the 48 months
amounted to Rp 5.662.177,

Fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan


kepada PT Angkasa Pura Suport (entitas anak) dari PT Bank
Central Asia Tbk., berdasarkan perjanjian no. 1182516401-PK001-013 tanggal 28 Desember 2012 dengan plafon sebesar Rp
3.600.000. Fasilitas tersebut berjangka waktu 36 bulan dengan
tingkat 4,15% flat per tahun dan dijamin dengan aset entitas
anak yang berupa kendaraan bermotor.

This account is a credit facility of Motor Vehicles (CLA) provided


to PT Angkasa Pura Suport (subsidiaries) from PT Bank Central
Asia Tbk., based on the agreement No. 1182516401-PK-001013 dated December 28, 2012 with a ceiling of Rp 3.600.000.
Facilities have a term of 36 months with a flat rate of 4,15%
per annum and is secured by assets of subsidiaries in the form
of motor vehicles.

PT Angkasa Pura Suport berdasarkan Akta Perjanjian Sewa Guna


Usaha No. 19 tanggal 20 Maret 2014 Notaris Wiwiek Widhi
Astuti, SH, mendapatkan pembiayaan pembelian 5 unit Apron
Bus dari PT Danareksa Finance sebesar Rp. 15.620.000 dengan
tenor jangka waktu 60 bulan

Based on the Deed of Lease Agreement No. 19 dated March


20, 2014 Notary Wiwiek Widhi Astuti, SH, the Company
obtained financing the purchase of 5 units Apron Bus from
Danareksa Finance Rp. 15.620.000 with a tenor of 60 months
period

PT Angkasa Pura Logistik - entitas anak memperoleh fasilitas


modal kerja pembiayaan Mudharabah Muqayyadah On Balance
Sheet (MMOB) dari PT Bank Syariah Mandiri untuk pembiayaan
sewa 3 unit gudang seluas 7.550 M2 milik CV. Parahyangan
Express sebesar Rp 2.989.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan
dari 29 Desember 2014 sampai dengan 20 Desember 2015. Bagi
hasil untuk pelaksana usaha ke Bank sebesar 7% eff. pa dan
Nisbah bagi hasil antara Investor dengan Bank sebesar 85,71%
untuk Investor dan 14,29% untuk bank. Fasilitas tersebut diikat
dalam
Akad
Pembiayaan
Mudharabah
No.
16/0740/001/XII/MDRB tertanggal 29 Desember 2014. Jaminan
atas pembiayaan tersebut berupa Investasi Terikat Syariah
Mandiri (ITSM) sebesar Rp 2.989.800 dan Deposito sebesar Rp
157.358.

PT Angkasa Pura Logistik - subsidiaries obtain working capital


facility Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet (MMOB)
from PT Bank Syariah Mandiri to finance lease 3 units covering
7,550 m2 warehouse owned by CV. Parahyangan Express Rp
2.989.000. The loan period of 12 months from December 29,
2014 to December 20, 2015. The profit sharing for the
business executive to the Bank amounted to 7% effective. pa
and profit sharing ratio between the Investor and Bank of
85.71% to 14.29% for investors and banks. The loans are tied
up in the Mudaraba Agreement No. 16/0740/001 / XII / MDRB
dated 29 December 2014. The collateral for the financing of
such Unrestricted Investment Syariah Mandiri (ITSM) Rp
2.989.800 and the deposit of Rp 157.358

78

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

26. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN


Tunjangan hari tua (Yakkap)
Tunjangan Perumahan
Penghargaan Pengabdian
Kesehatan Pensiun
Dana pensiun
Entitas anak
Jumlah

26. POST RETIREMENT BENEFIT OBLIGATION


2015
102.670.368
16.562.829
9.393.527
23.110.276
193.015.913
2.088.118
346.841.031

Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris untuk


menghitung dana pensiun dan program manfaat jangka
panjang lainnya adalah sebagai berikut :
2015
Tingkat diskonto
Kenaikan PhDP
Kenaikan PhDTHT
Beban pajak
Usia pensiun normal
Tingkat mortalita

9,10%
6%
3%
0%, 4%, 5%
56
1 % TMI III 2011

a. Tunjangan hari tua (YAKKAP I)


a.
Liabilitas manfaat pasca kerja tahun 2015, 2014 dan 2013
dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto
Sejahtera Aktuaria (KIS) no. 3205/KIS/LA/01/2016 tanggal
25 Januari 2016.
2015
(Aset) Liabilitis THT
Niai kini kewajiban awal periode
Beban (pendapatan) pada periode
berjalan
Iuran yang dibayarkan ke aset
program/pembayaran manfaat
Keuntungan
(kerugian)
kewajiban
aktuaria
yang
diakui
sebagai
Pendapatan komprehensif lain
(Aset) Liabilitis pada akhir periode

2014
143.363.799
21.946.203
7.896.516
66.375.171
1.039.401
240.621.090

The assumptions used by actuaries to calculate the pension


fund and other long term benefits are as follows
2014
8%
6%
3%
56
1% TMI III 2011

143.363.798

149.332.516

32.117.564

44.320.726

(71.243.631)

(71.947.686)

(1.567.363)
102.670.368

21.658.242
143.363.798

79

Discount rate
PhDP increase
Normal retirement benefit
Increase in pension benefits
Retirement age
Mortalita rate

Old age allowance


Post employment obligation year 2015, 2014 and 2013
calculated by independent actuaries PT Katsir Imam Sapto
Sejahtera Aktuaria (KIS) No. 3205/KIS/LA/01/2016 dated
January 25, 2016
2014

Jumlah yang diakui di laporan keuangan ditentukan sebagai


berikut :
2015
Nilai kini liabilitas yang didanai
405.477.255
Nilai wajar aset program
302.806.887
Nilai liabilitas bersih
102.670.368

Old age allowance


Housing Allowance
Employee Appreciation
Retiree Health
Pension Fund
Subsidiaries
Total

(Asset) liability of old age allowance


(Asset) liability at beginning period
(Expenses) Income at current period
Contribution paid into program assets / benefit payment
Re-measurement gains (losses) in other
comprehensive income
(Asset) liability at ending period

The amounts regocnized in statement of financial position were


determined as follows :
2014
486.996.791
Present value of funded obligation
343.632.992
Fair value of plant assets
143.363.799
Funding status

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

26. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (lanjutan)

26. POST RETIREMENT BENEFIT OBLIGATION (continued)

Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain ditentukan sebagai berikut :
2015
Biaya jasa kini
19.200.487
Biaya bunga
38.959.743
Ekspektasi hasil aset program
(26.042.666)
Beban tahun berjalan
32.117.564
Pendapatan Komprehensif Lain :
Awal periode
Tahun berjalan :
Laba (rugi) pada kewajiban
Laba (rugi) pada aset program
Pendapatan komprehensif lain akhir
periode

The amounts recognized in statement of


comprehensive
2014
28.144.605
40.849.046
(24.672.925)
44.320.726

119.041.902

140.700.144

32.236.813
(30.669.450)

(28.340.955)
6.682.713

120.609.265

119.041.902

b. Tunjangan perumahan
b.
Sesuai ketentuan perusahaan dalam PKB (perjanjian kerja
bersama) pasal 48, bagi pegawai yang telah bekerja
secara terus menerus di perusahaan selama 20 tahun
diberikan tunjangan perumahan.
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk tunjangan
perumahan dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir
Imam Sapto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015, 2014 dan 2013 berdasarkan laporan
No.3204/KIS/LA/01/2016 tanggal 25 Januari 2016.

Current service cost


Interest cost
Current year cost
Other comprehensive income :
Beginning period
Current year :
Gain (loss) on liabiities
Gain (loss) on asset program
Other comprehensive income ending periods

Housing allowance
Company pursuant to section 48 in PKB (collective bargaining)
for employees who have worked continuously for 20 years the
company are given a housing allowance.
Post employment obligation calculated by independent
actuaries PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria (KIS) for the
year ended December 31, 2015, 2014 and 2013 based on No.
reports No. 3204/KIS/LA/01/2016 dated January 25, 2016.

2015
21.946.203
3.056.553
(4.349.000)
(4.090.927)
16.562.829

The amounts regocnized in statement of financial position


were determined as follows :
2014
22.765.080
Liability (assets) at beginning
3.718.663
Current cost
(3.451.650)
Dues paid to te plan assets
(1.085.890)
21.946.203
Funded obligation - net

Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain ditentukan sebagai berikut
2015
Biaya jasa kini
1.300.856
Beban bunga
1.755.696
Beban tahun berjalan
3.056.552

The amounts recognized in statement of comprehensive


income were determined as follows
2014
1.669.806
Current service cost
2.048.857
Interest expense
3.718.663
Current year cost

Jumlah yang diakui di


ditentukan sebagai berikut :

laporan

Liabilitas (aset) diakui awal periode


Beban periode berjalan
Iuran yang dibayar ke aset program
Pendapatan komprehensif lain
Liabilitas (aset) diakui akhir periode

posisi

keuangan

80

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

26. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (lanjutan)


Pendapatan Komprehensif Lain :
Awal periode
Tahun berjalan :
Laba (rugi) pada kewajiban
Laba (rugi) pada aset program
Pendapatan komprehensif lain akhir
periode

26. POST RETIREMENT BENEFIT OBLIGATION (continued)

4.775.506

3.689.616

4.090.927
-

1.085.890
-

8.866.433

4.775.506

c. Penghargaan pengabdian
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk penghargaan
pengabdian dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir
Imam Sapto Sejahtera Aktuaria (KIS) untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013
berdasarkan laporan no. 3203/KIS/LA/01/2016 tanggal 25
Januari 2016. Program ini dikelola sendiri oleh perusahaan
berdasarkan keputusan direksi dan perjanjian kerja
bersama dengan asosiasi dan serikat pekerja perusahaan.

Other comprehensive income :


Beginning period
Current year :
Gain (loss) on liabiities
Gain (loss) on asset program
Other comprehensive income ending periods

c. Employee apreciation
Service pay benefits obligation are calculated by
independent actuaries PT Katsir Imam Sapto Sejahtera
Aktuaris (KIS) for the year ended December 31, 2015, 2014
and 2013 based on reports No. 3203/KIS/LA/01/2016
dated January 25, 2016. The program are managed by the
Company based on the Directors' decision and agreement
company with associated employee.

2015
7.896.516
1.296.982
(1.766.258)
1.966.287
9.393.527

The amounts regocnized in statement of financial position


were determined as follows :
2014
10.622.472
Liability (assets) at beginning
1.523.570
Current cost
(2.373.026)
Dues paid to the plan assets
(1.876.500)
7.896.516
Funded obligation - net

Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain ditentukan sebagai berikut
2015
Biaya jasa kini
665.261
Beban bunga
631.721
Beban tahun berjalan
1.296.982

The amounts recognized in statement of comprehensive


income were determined as follows
2014
567.548
Current service cost
956.022
Interest expenses
1.523.570
Current year cost

Jumlah yang diakui di


ditentukan sebagai berikut :

laporan

Liabilitas (aset) diakui awal periode


Beban periode berjalan
Iuran yang dibayar ke aset program
Pendapatan komprehensif lain
Nilai liabilitas bersih

Pendapatan Komprehensif Lain :


Awal periode
Tahun berjalan :
Laba (rugi) pada kewajiban
Laba (rugi) pada aset program
Pendapatan komprehensif lain akhir
periode

posisi

keuangan

2.617.270

740.770

(1.966.287)
-

1.876.500
-

650.983

2.617.270

81

Other comprehensive income :


Beginning period
Current year :
Gain (loss) on liabiities
Gain (loss) on asset program
Other comprehensive income ending periods

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

26. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (lanjutan)

26. POST RETIREMENT BENEFIT OBLIGATION (continued)

d. Kesehatan pensiun
Liabilitas manfaat pasca kerja untuk kesehatan pensiun
dihitung oleh aktuaris independen PT Katsir Imam Sapto
Sejahtera Aktuaria (KIS) untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 berdasarkan
laporan no. 3202/KIS/LA/01/2016 tanggal 25 Januari 2016.

d. Retiree health
Post employment obligation for retiree health are calculated
by independent actuaries PT Katsir Imam Sapto Sejahtera
Aktuaria (KIS) for the year ended December 31, 2015, 2014
and 2013 based on reports No. 3202/KIS/LA/01/2016
dated January 25, 2016.

Jumlah yang diakui di laporan posisi keuangan


ditentukan sebagai berikut :
Jumlah yang diakui di laooran keuangan ditentukan sebagai
berikut :
2015
Nilai kini liabilitas yang didanai
257.563.381
Nilai wajar aset program
234.453.105
23.110.276
Nilai kini liabilitas yang belum diakui
awal periode
66.375.171
Beban pada periode berjalan
88.534.688
Iuran Perusahaan yang dibayarkan ke
Aktiva Program
(70.144.571)
Pendapatan Komprehensif Lain
(61.655.012)
Nilai liabilitas bersih
23.110.276

The amounts recognized in statement of financial position


were determined as follows :
The amounts regocnized in statement of financial position
were
2014
218.609.387
Present value of funded obligation
152.234.216
Fair value of plant assets
66.375.171
Funding status
Unrecognizedpresent value at beginning of
the year
9.231.780
67.153.011
Expenses in current peroid
Unrecognized actuarial gain funded
obligation
(85.645.392)
75.635.772
66.375.171
Net of Funded obligatin

Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain ditentukan sebagai berikut :
2015
Biaya jasa kini
4.673.838
Biaya bunga
17.488.751
Dampak perubahan manfaat
81.387.908
Ekspektasi hasil aset program
(15.015.809)
Beban tahun berjalan
88.534.688

The amounts recognized in statement of comprehensive income


were determined as follows :
2014
4.927.806
Current service cost
7.910.715
Interest cost
60.968.419
The impact of changes in benefits
(6.653.929)
Expectations asset program results
67.153.011
Current year cost

Pendapatan Komprehensif Lain :


Awal periode
Tahun berjalan :
Laba (rugi) pada kewajiban
Laba (rugi) pada aset program
Pendapatan komprehensif lain akhir
periode

(29.220.468)

46.415.304

65.378.715
(3.723.703)

(58.532.895)
(17.102.877)

32.434.544

(29.220.468)

82

Other comprehensive income :


Beginning period
Current year :
Gain (loss) on liabiities
Gain (loss) on asset program
Other comprehensive income ending periods

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

26. LIABILITAS MANFAAT PASCA KERJA KARYAWAN (lanjutan)

26. POST RETIREMENT BENEFIT OBLIGATION (continued)

e. Program dana pensiun


Manfaat pasca kerja untuk program pensiun dihitung
oleh aktuaris independen PT. Katsir Imam Sapto (KIS) untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014
dan 2013 Aktuaria (KIS) berdasarkan laporan no.
3201/KIS/LA/01/2016 tanggal 25 Januari 2016.

e. Pension fund Program


Post-employment benefits to the pension plan is calculated
by Post-employment benefits to the pension plan is
calculated by independen actuaries PT Katsir Imam Sapto for
the year ended December 31, 2015, 2014 and 2013 banded
on report No.3201/KIS/LA/01/2016.
(Assets) liabilities in balance sheet :

(Aset) liabilitas di laporan posisi keuangan :


2015
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Nilai wajar aset program pendanaan
Status pendanaan
Kewajiban/(Asset) tidak diakui pada
awal periode
Liabilitas (aset) pada akhir periode

2014

941.743.221
748.727.307
193.015.914

924.516.898
952.760.384
(28.243.486)

193.015.914

28.243.486
-

Ekspektasi hasil aset program


Beban tahun berjalan
Pendapatan Komprehensif Lain :
Awal periode
Tahun berjalan :
Laba (rugi) pada kewajiban
Laba (rugi) pada aset program
Pendapatan komprehensif lain akhir
periode

2015
10.648.453
73.961.352
72.766.540
(83.624.247)
73.752.098

2014
12.322.063
76.483.109
(65.922.977)
22.882.195

(52.481.753)

(157.064.613)

78.067.262
(240.453.156)

(40.895.794)
145.478.654

(214.867.647)

(52.481.753)

27. UTANG JANGKA PANJANG LAINNYA

Current service cost


Interest expense
in financial position statement
Expected results of plan assets
Current year cost
Other comprehensive income :
Beginning period
Current year :
Gain (loss) on liabiities
Gain (loss) on asset program
Other comprehensive income ending periods

27. OTHER LONG TERM LIABILITIES


2015

Jaminan usaha customer jangka panjang


Pendapatan diterima dimuka sewa
Jaminan usaha vendor jangka panjang
Jumlah

Fair value of plant assets


Funding status
Present value of funded obligation beginning
of the period
Liability (asset) - recognized end of period
The amounts regocnized in statement of
comprehensive income were determined as
follows :

Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain ditentukan sebagai berikut :

Biaya jasa kini


Biaya bunga

Present value of the defined benefit liabilities

2014

34.418.012
121.215.216
2.663.380
158.296.608

Utang jaminan merupakan jaminan yang diterima Perusahaan


dari para penyewa/ tenan atas fasilitas pendukung bandara.
Utang jaminan tersebut akan dibayar kembali kepada penyewa/
tenan apabila hubungan sewa menyewa dan pemakaian fasilitas
berakhir.

83

48.903.805
2.585.905
51.489.710

Guarantee of long term Customer


Guarantee of long term Customer
Guarantee of long term Vendor
Total

Debt guarantee is an assurance that the Company received


from the tenant on the airport support facilities. The collateral
debt will be paid back to the tenant when the lease
relationship and the use of the facility expires

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

27. UTANG JANGKA PANJANG LAINNYA (lanjutan)

27. OTHER LONG TERM LIABILITIES (continued)

Pendapatan diterima dimuka jangka panjang berasal dari


penyerahan penggunaan tanah dengan hak pengelolaan yang
dikuasai oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) seluas lebih kurang
129.216 M2 yang terletak di Jalan Pramukasari, Kelurahan
Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih - Jakarta Pusat kepada PT.
Duta Paramindo Sejahtera yang akan digunakan untuk
pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami)
berdasarkan perjanjian nomor 29 tanggal 21 Oktober 2009 yang
dibuat dihadapan notaris Petrus Suandi Halim untuk jangka
waktu 30 (tiga puluh) tahun dan dapat diperpanjang untuk
jangka waktu tambahan selama 20 (dua puluh) tahun. PT. Duta
Paramindo Sejahtera telah memberikan uang penggantian atas
penyerahan penggunaan tanah sebesar Rp. 173.407.872.000,(+PPN 10%)

28. MODAL SAHAM

28. SHARE CAPITAL


2015

Modal dasar
Modal belum ditempatkan
Tambahan setoran modal
Modal ditempatkan dan disetor

Long-term unearned income is derived from the delivery of


land use rights management controlled by PT. Angkasa Pura I
(Persero) with an area of approximately 129 216 m2, located in
Jalan Pramukasari Kelurahan Rawasari, District Cempaka Putih
- Central Jakarta. The land lease with PT. Ambassador
Paramindo Sejahtera which will be used for the construction of
simple flats belonging (rusunami) under agreement number 29
dated October 21, 2009 made before a notary Peter Suandi
Halim for a period of 30 (thirty) years and may be extended for
an additional 20 (two twenty) years. PT. Paramindo Duta
Sejahtera has provided reimbursement for the submission of
land use Rp. 173 407 872 000, - (+ VAT 10%)

2014

12.000.000.000
(8.511.755.000)
2.926.167.000
6.414.412.000

12.000.000.000
(8.511.755.000)
3.488.245.000

Capital stock
Unsubscribed capital
Additional paid in capital
Subscribed and paid in capital

Perubahan Anggaran dasar berdasarkan akta Pernyataan


Keputusan Rapat dan Keputusan Para Pemegang Saham yang
diambil Di luar Rapat PT Angkasa Pura I (Persero) no. 5 dengan
Notaris Utiek R. Abdulrachman, SH., MLI., MKn mengenai
diantaranya peningkatan modal dasar dan penambahan
modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal
Perusahaan. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan no. AHU46777.AH.01.02 Tahun 2012 pada tanggal 3 September 2012,
dengan rincian sebagai berikut :

The last amendment to the Articles of Association were based


on the deed of Meeting Resolution and Shareholders Meeting
taken outside the meeting of PT Angkasa Pura I (Persero) No. 5
on the date mentioned above by the notary of Utiek R.
Abdulrachman, SH., MLI.MKn. regarding the capital increases
and additional capital of the Republic of Indonesia to the
capital of the Company. The deed of amendment had been
approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia with his letter No. AHU-46777.AH.01.02
Tahun 2012 dated September 3, 2012, which details are as
follows:

a. Modal Dasar Perusahaan adalah sebesar Rp.12.000.000.000


yang terbagi atas 12.000.000 saham, dengan nilai nominal
Rp1.000.000 (rupiah penuh) per saham

The authorized capital amounting to Rp. 12.000.000 consists


of 12.000.000 shares with par value of Rp. 1.000.000 (full
rupiah amount) per share.

b. Modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar


Rp3.188.245.000 atau sebanyak 3.188.245 saham, dengan
cara penambahan penyertaan modal negara Republik
Indonesia sebesar Rp. 1.388.244.029 sesuai Peraturan
Pemerintah (PP) No. 76 Tahun 2011 dan dari cadangan
modal sebesar Rp. 971.

Issued and fully paid amounted to Rp. 3.188.245.000 or


3.188.245 shares, by additional paid in capital of the
govemment of the Republic of Indonesia amounted to
Rp1.388.244.029 based on the Government Regulation No. 76
Year 2011 and from reserved capital of Rp. 971.

84

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

28. MODAL SAHAM

28. SHARE CAPITAL

Berdasarkan akta notaris Aanda Fauz lwan, SH, M.Kn no. 02


tanggal 16 Januari 2013 yang telah disimpan di dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum dari Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia no. AHU-AH.01.1002672 tanggal 31 Januari 2013, Perseroan menyetujui
peningkatan modal disetor yang diambil dari kapitalisasi
sebagian cadangan Perseroan sampai dengan tahun buku 2011
sejumlah 300.000 saham dengan nilai nominal Rp.1.000.000
(rupiah penuh) sehingga seluruhnya seharga Rp.300.000.000
yang seluruhnya diambil bagian oleh Negara Republik
Indonesia. Sehingga Modal ditempatkan dan disetor menjadi
sebesar Rp. 3.488.245.000

Based on notarial deed Nanda Fauz lwan, SH, M.Kn no. 02


dated January 16, 2013 which has been stored in the Legal
Entity Administration System database of the Ministry of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia no. AHUAH.01. 10-02672 dated January 31, 2013, the Company
approved the increase in paid-up capital of capitalization
partially taken up by the Company reserves the fiscal year
2011 amounted to 300,000 shares with a nominal value of
Rp.1.000.000 (full rupiah) so entirely for the whole
Rp.300.000.000 taken from the Republic of Indonesia. The
issued and paid-up so to Rp. 3.488.245.000

Pada tanggal 22 September 2015 terjadi perubahan Anggaran


Dasar Perseroan yang dinyatakan dalam Akta Notaris Julius
Purnawan, SH, MSi nomor 11 Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham PT. Angkasa Pura I (Persero)
tentang Penambahan Modal Disetor dan Perubahan Anggaran
Dasar PT Angkasa Pura I (Persero). Akta perubahan anggaran
dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan no.
AHU-AH.01.03-0972301 pada tanggal 15 Oktober 2015. Modal
Dasar Perusahaan sebesar Rp. 12.000.000.000 yang terbagi atas
12.000.000 saham, dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 (rupiah
penuh) per saham, Modal ditempatkan dan disetor menjadi
sebesar Rp. 6.414.412.000 atau sebanyak 6.414.412 saham,
dengan cara penambahan penyertaan modal negara Republik
Indonesia sebesar Rp. 2.926.166.059 sesuai Peraturan
Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 2014 dan dari cadangan modal
sebesar Rp. 940.

On September 22, 2015 the amendments to the Articles of


Association of the Company stated in Notarial Deed Julius
Purnawan, SH, MSi number 11 Statement of General Meeting
of Shareholders of PT. Angkasa Pura I (Persero) on Paid up
Capital Additions and amendments of PT Angkasa Pura I
(Persero). This amendment was approved by the Ministry of
Law and Human Rights Republic of Indonesia with no. AHUAH.01.03-0972301 on October 15, 2015. The authorized capital
of Rp. 12.000.000.000 divided into 12.000.000 shares, with a
nominal value of Rp 1.000.000 (full rupiah) per share, issued
and paid up capital to Rp. 6.414.412.000 or as much as
6.414.412 shares, by way of increase in capital of the Republic
of Indonesia Rp 2.926.166.059 as the Government Regulation
(PP) No. 8 Year 2014 and from capital reserves amounting to
Rp. 940.

29. PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH

29. GOVERNMENT CAPITAL INVESTMENT

Pada tahun 2014 terdapat penambahan Penyertaan Modal


Pemerintah yang berasal dari BPYBDS untuk beberapa bandar
udara yang dipindahkan pencatatan menjadi Penyertaan
Modal Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 8 tahun 2014 tanggal 12 February 2014
tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia ke dalam modal saham perusahaan. Besarnya jumlah
BPYBDS
yang
dicatat
sebagai
Penyertaan
Modal
Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah tersebut adalah
sebesar Rp 2.926.166.059,-. Dan pada tahun 2015 Penyertaan
Modal Pemerintah tersebut dinyatakan sebagai Tambahan
Setoran Modal Pemerintah. Lihat catatan 28.

85

An investment from the Government of Indonesia on 2014


there were reductions of BPYBDS for several airports due to
reclassifiactions to become Government Equity Participation
through the Indonesian Government Regulation No. 8 year
2014 dated February 12, 2014 regarding Investment Addition
of the Republic of Indonesia in the share capital of the
Company. The amount of BPYBDS recorded as Government
Equity through government regulation amounted to Rp
2.926.166.059,-.And in 2015 the Government Equity Capital is
expressed as the Additional Amount Government. See note 28.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


30. BANTUAN PEMERINTAH
STATUSNYA (BPYBDS)

YANG

Saldo awal tahun


Penerimaan selama tahun berjalan
Pengurangan dalam tahun berjalan
Jumlah
Saldo akhir tahun terdiri dari proyek :
Bandara Ngurah Rai Bali
Bandara Juanda Surabaya
Bandara Sultan Hasanudin Makasar
Sam Ratulangi Manado
Bandara Achmad Yani Semarang
Jumlah

BELUM

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

DITENTUKAN 30. GOVERNMENT CONTRIBUTION PENDING DETERMINATION IN


STATUS
2015
255.096.706
255.096.706

2014
2.960.795.675
220.467.090
(2.926.166.059)
255.096.706

2.157.151
8.386.491
1.535.867
52.447.887
190.569.309
255.096.705

2.157.151
8.386.491
1.535.867
52.447.887
190.569.309
255.096.705

Beginning balance
Addition during the year
Deduction during the year
Total
Constitute project at the end are :
Ngurah Rai Airport
Juanda Airport
Sultan Hasanudin Airport
Sam Ratulangi - Manado
Achmad Yani Airport
Total

Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan Nomor


PER-10/PB/2007 tentang Tata Cara Pelaporan Bantuan
Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) dalam
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat pada pasal 3
butir 2: Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN
berdasarkan dari pengelola barang dan prinsip substance over
form sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan
dalam Laporan Posisi Keuangan BUMN sebagai ekuitas
pemerintah pada BUMN.

According to the Director General of Treasury Regulations, No.


PER-10/PE3/2007 regarding the reporting procedures the
Government Contribution Pending Determination In Status
(BPYBDS) in the Preparation of Central Government Financial
Statements in article 3 paragraph 2: State Property that is used
by the state owned enterprise ased on of management of
goods and the substance over form principle as described in
paragraph (1) shall be reported in the Statement of Financial
Position of state owned-enterprise as equity in state-owned
enterprise

Saldo Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya


(BPYBDS) untuk tahun 2015 dan 2014 sebesar
Rp.
255.096.706 merupakan aset Proyek Fasilitas Telnavudlis &
Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan Penerbangan yang
diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara kepada PT Angkasa Pura I (Persero).

The balance of Government Contribution Pending


Determination In Status (BPYBDS) for the years 2015 and 2014
amounted to Rp. 255.096.706 respectively, represents asset of
Telnavudlis Facilities Projects & Airport and Aviation Safety
Facilities were handed over from the Directorate General of
Civil Aviation to PT Angkasa Pura I (Persero).

Mutasi penambahan untuk BPYBDS pada tahun 2014 adalah


bandara Ngurah Rai sebesar Rp. 12.079.510 dan Bandara
Ahmad Yani Semarang sebesar Rp. 190.569.309 sesuai Berita
Acara Rekonsiliasi Data dengan Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Direktorat Jendral Kekayaan Negara Direktorat
Kekayaan
Negara
Dipisahkan
No.
BA05/KN.3/REKON.BPYBDS/2015 tanggal 16 Februari 2015.
Mutasi penarikan kembali peralatan navigasi terdiri dari:
bandara Juanda Surabaya sebesar Rp. 69.306.329 sesuai Berita
Acara No. 75/0P.01.06/2013/PD, bandara Hasanuddin Makasar
sebesar
Rp.
26.009.312
sesuai
Berita
Acara
No.7610P.01.06/2013/PD, bandara Adi Sutjipto Yogya sebesar
Rp. 17.826 berdasarkan hasil Reviu BPKP LR-126/PW09/4/2013,
kemudian MATSC Makassar sebesar Rp. 635.947.805
berdasarkan Berita Acara No. 166/PL.07/2013/PD

Mutations addition to BPYBDS in 2014 was Ngurah Rai airport


Rp. 12.079.510 and Ahmad Yani Airport Semarang Rp.
190.569.309
corresponding
Minutes.
No.
BA.05/KN.3/REKON.BPYDS/2015
dated
February
15,
2015/BA/OKP/IX/2012 with Directorate General Government
Assets of Finance Ministry.

86

Mutations recall navigation equipment consists of: Juanda


airport Surabaya for Rp. 69.306.329 according Minutes.
no.75/0P.01.06/2013/PD, Hasanuddin airport Makassar
Rp26,009,312 according Minutes. 76/0P.01.06/2013/PD, Adi
Sutjipto Yogya airport is Rp. 17.826 based on the results of the
review BPK LR-126/PW09/4/2013, then MATSC Makassar
Rp. 635.947.805 based on the Minutes No.166/PL.07/2013/PD.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


30. BANTUAN PEMERINTAH YANG
STATUSNYA (BPYBDS) (lanjutan)

BELUM

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

DITENTUKAN 30. GOVERNMENT CONTRIBUTION PENDING DETERMINATION IN


STATUS (continued)

Pada tahun 2014 terdapat pengurangan BPYBDS untuk


beberapa bandar udara yang dipindahkan pencatatan
menjadi Penyertaan Modal Pemerintah melalui Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 8 tahun 2014 tanggal
12 February 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal
Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham
perusahaan. Besarnya jumlah BPYBDS yang dicatat sebagai
Penyertaan Modal Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah
tersebut adalah sebesar Rp. 2.926.166.059.
31. PENGARUH PENGALIHAN ASET TETAP KENAVIGASIAN

31. EFFECT OF TRANSFER OF NAVIGATION FIXED ASSETS

2015
Nilai buku aset tetap kenavigasian
Koreksi penyerahan aset
Akumulasi penyusutan aset tetap
kenavigasian
Nilai bersih pengalihan aset navigasi

In 2014 there were reductions of BPYBDS for several airports


due to reclassifiactions to become Government Equity
Participation
through
the
Indonesian Government
Regulation No. 8 year 2014 dated February 12, 2014 regarding
Investment Addition of the Republic of Indonesia in the share
capital of the Company. The amount of BPYBDS recorded as
Government Equity through government regulation amounted
to Rp. 2.926.166.059.

2014

(270.831.524)
1.693.232
(269.138.292)

(270.831.524)
1.693.232
(269.138.292)

408.393.524
139.255.232

408.393.524
139.255.232

Book value of navigation fixed assets


Corrections
Accumulated depreciations of
navoigation fixed assets
Net navigation transferred

Pengaruh atas pengalihan aset tetap kenavigasian kepada


Effect of navigations fixed assets transferred to Perum Airnav are :
Perum LPPNPI, adalah sebagai berikut :
a. Aset tetap kenavigasian yang telah dijadikan PMN pada a. Navigation fixed assets that have been used as PMN in the
perusahaan diserahkan kembali sebesar nilai bukunya yaitu
company submitted back at book value of Rp. 270.831.524, in
Rp. 270.831.524,-, sesuai dengan surat Perusahaan
accordance
with
the
Company's
letter
No.
No.AP.1.6724/PL.07/2013/PD-B tanggal 28 November 2013
AP.1.6724/PL.07/2013/PD-B dated 28 November 2013
perihal revisi usulan pengalihan aset tetap kenavigasian
regarding the proposed revisions to the transfer of navigation
kepada Perum LPPNPI, serta berdasarkan Berita Acara
fixed assets to Perum LPPNPI, and based on the Minutes of the
Perubahan Nilai Aset yang Diserahterimakan No. BA.
Asset Value Change No. handed. BA. 656/KU.21/2013/PD-B
656/KU.21/2013/PD-B tanggal 30 Desember 2013
dated December 30,2013
b. BPYBDS berupa aset tetap kenavigasian yang diserahkan b. BPYBDS in the form of navigation fixed assets that are handed
kembali kepada pemerintah adalah sebesar nilai perolehan
back to the govemment is at cost of
Rp.
Rp. 731.281.272,- dengan akumulasi penyusutan sebesar
731.281.272,- with accumulated depreciation of
Rp.
Rp. 408.393.524,- yang terdiri dari Bandara Juanda
408.393.524,-, consisting of Juanda Airport in Surabaya for
Surabaya sebesar Rp. 69.306.329,- Bandara Hasanuddin
Rp. 69.306.329,-, Hasanuddin Airport Makassar Rp.
Makassar Rp. 26.009.312,- Bandara Adi Sutjipto Yogya Rp.
26.009.312,-, Adi Sutjipto Airport Yogya Rp. 17.826,- and
17.826,- dan MATSC Makassar Rp. 635.947.805,MATSC Makassar Rp. 635.947.805,c. Penyesuaian atas aset kenavigasian yang diserahkan adalah
hasil rapat klarifikasi terkait daftar aset hasil penilaian
Direktorat Jendral Kekayaan Negara yang diselenggarakan
pada tanggal 17 Oktober 2014. Adapun aset yang dikoreksi
dari daftar penyerahan adalah Tanah di Surabaya sebesar Rp
93.955,-, tanah di Kupang Rp 377.625,- dan MATSC Makasar
sebesar Rp 1.221.652,-.

87

Adjustments for assets transferred kenavigasian is the result of


a clarification meeting related assets assessment results list
Directorate General of State Assets held on October 17, 2014.
The assets of the list submission is corrected in Surabaya Land
of Rp 93.955,-, land in Kupang Rp 377.625,- and MATSC of
Rp1.221.652,-.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

32. LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN

32. OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Terdiri dari :
2015
Laba (Rugi) belum terealisasi atas efek :
- Laba (rugi) yang belum direalisasi atas
efek awal periode
- Laba belum terealisasi atas reksadana
tahun berjalan
Sisa laba belum terealisasi
Laba (rugi) komprehensif dari
paska kerja
- Laba (rugi) selisih kewajiban
awal periode
- Laba (rugi) selisih kewajiban
tahun berjalan
Laba (rugi) selisih kewajiban
akhir periode

2014

44.831.597

6.757.646

(20.815.886)

38.073.951

24.015.711

44.831.597

aktuaria
aktuaria

Jumlah laba komprehensif

Unrealized gain of mutual funds


Ending balance of unrealized gain (loss) of
bonds

44.732.457

34.481.221

(98.961.650)

10.251.236

(54.229.193)

44.732.457

Other comprehensive income of employee


benefits
Gain (loss) on actuarial obligation at
beginning of period
Gain (loss) on actuarial obligation at current
period
Gain (loss) on actuarial obligation at ending
of period

(30.213.482)

89.564.054

Total other comprehensive income

imbalan
aktuaria

Gain (loss) not realized of bonds


Beginnig balance of unrealized gain (loss) of
bonds

33. KEPENTINGAN NON PENGENDALI


33. NON CONTROLLING INTEREST
Rincian
kepentingan
non-pengendali
(kepemilikan
Details of non-controlling interests (Puskokapura portion) in
Puskokapura) atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih
the equity and net results of consolidated subsidiaries are as
follows
entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut
31 Desember/December 31, 2015
Kepemilikan
Nilai tercatat
Ownership
Carrying amount
%
Rp

PT Angkasa Pura Logistik


PT Angkasa Pura Properti
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Support
PT Angkasa Pura Retail

2,00
0,04
0,03
0,39
0,001

931.630
53.287
31.935
761.032
1.777.885

31 Desember/December 31, 2014


Kepemilikan Nilai tercatat
Ownership Carrying amount
%
Rp

2,00
0,14
0,03
0,39
0,001

758.193
51.353
30.779
615.054
1.455.379

PT Angkasa Pura Logistik


PT Angkasa Pura Properti
PT Angkasa Pura Hotel
PT Angkasa Pura Support
PT Angkasa Pura Retail

Pada tahun 2015 perusahaan mempunyai 5 (lima) anak In 2015 the company has 5 (five) the consolidated subsidiaries. All
perusahaan yang dikonsolidasi. Seluruh entitas anak subsidiaries domiciled in Jakarta as their head offices.
berkedudukan di Jakarta sebagai kantor pusatnya.

88

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

34. PENDAPATAN AERONAUTIKA

34. AERONAUTICAL INCOME


2015

PJP4U (Pelayanan Jasa dan Pendaratan dan


Penyimpanan Pesawat Udara)
- Domestik
- Internasional
Sub jumlah
PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang
Pesawat Udara)
- Domestik
- Internasional
Sub jumlah
Aviobridge :
- Domestik
- Internasional
Pemakaian counter dan conveyor
- Domestik
- Internasional
Sub jumlah
Pendapatan Baggage Handling System
(BHS/HBS)
- Domestik
- Internasional
Sub jumlah
Jumlah

2014

161.260.493
310.789.162
472.049.655

152.602.617
244.007.584
396.610.201

1.377.271.019
1.001.524.882
2.378.795.901

1.210.312.702
915.170.902
2.125.483.603

64.441.467
63.709.098
128.150.565

50.507.898
45.898.430
96.406.327

64.183.737
40.480.343
104.664.080

75.612.511
33.918.999
109.531.510

Use counters and conveyor


Domestic
International
Sub total

27.584.120
43.992.580
71.576.700

21.912.040
31.760.566
53.672.606

Baggage Handling System (BHS/HBS)


Domestic
International
Sub total

3.155.236.901

2.781.704.247

35. PENDAPATAN NON AERONAUTIKA

Total

35. NON AERONAUTICAL INCOME


2015

Pemakaian sarana non aeronautika


- Listrik
- Telepon
- Air
- Reklame
- Parkir kendaraan
- Anjungan
- Layanan data
- Pas bandara
Sub jumlah
Pendapatan sewa
- Sewa ruang
- Sewa tanah
- Sewa tempat
- Sewa gedung
- Sewa kendaraan
- Sewa Antena
- Sewa peralatan kantor
- Sewa lainnya
Sub jumlah

PJP4U (Aircraft landing,


placing and storing services)
Domestic
International
Sub total
PJP2U (Aircraft passenger,
handling services)
Domestic
International
Sub total
Aviobridge
Domestic
International

2014

58.149.772
6.702.885
4.195.222
35.435.890
125.812.948
685.189
5.118.108
4.079.064
240.179.078

63.664.826
11.679.133
4.832.415
35.808.735
108.346.283
821.687
235.000
4.505.342
229.893.421

317.616.412
47.614.902
3.018.257
1.823.762
4.711.481
2.656.241
45.709.477
3.388.620
426.539.152

272.938.521
32.410.654
33.876.319
469.614
6.841.403
4.141.904
629.623
2.280.944
353.588.982

89

Usage non-aeronautical facilities


Electricity
Telephone
Water
Advertising
Parkir lots
Galleries
Data Services
Airport pass
Sub total
Rentals
Room rents
Lands
Spaces
Building
Car
Antenna
Office equipments
Others
Sub total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

35. PENDAPATAN NON AERONAUTIKA (lanjutan)

Pemakaian ruang tunggu


Pendapatan konsesi
- Domestik
- Internasional
Sub jumlah
Pergudangan
- Domestik
- Internasional
Sub jumlah
Pendapatan anak perusahaan
- Jasa agen regulasi
- Perdagangan
- Jasa perencanaan dan pelaksanaan
- Kamar dan layanan hotel
- Jasa lainnya
Sub jumlah
Jumlah pendapatan Non Aeronautika

35. NON AERONAUTICAL INCOME (continued)


2015

2014

71.930.334

61.171.081

679.579.964
335.684.448
1.015.264.412

501.969.637
350.491.225
852.460.862

Sub total

188.207.089
66.740.433
254.947.521

151.543.506
60.970.087
212.513.592

Sub total

24.339.663
3.401.030
1.100.604
20.274.792
36.416.269
85.532.358

20.755.975
779.270
12.650.800
13.045.201
44.972.339
92.203.586

2.094.392.855

1.801.831.524

36. BEBAN PEGAWAI

Warehousing
Domestic
International
Subsidiaries
Regulated agent services
Trading
Planning and executing services
Hotel services
Other services
Sub total
Total non aeronautical income

36. EMPLOYEE EXPENSES


2015

Gaji / upah
Tunjangan operasional
Tunjangan pangan dan beras
Tunjangan PPh
Pakaian dinas
Tunjangan pendidikan anak
Bonus
Mutasi pegawai
Obat-obatan dan dokter
Tunjangan transport
Tunjangan hari raya
Tunjangan cuti
Lain lain
Jumlah

CIP Lounge
Concessions
Domestic
International

2014

105.542.181
270.628.173
5.197.271
95.214.074
13.035.795
32.838.340
219.422.590
5.204.522
39.328.512
111.619.913
36.366.231
33.792.276
7.611.010
975.800.888

90

100.535.267
217.786.491
5.396.999
75.157.523
12.786.533
28.227.232
172.295.216
3.954.130
37.333.258
103.192.898
34.302.219
29.615.252
28.060.355
848.643.375

Wages / salary
Operasional allowance
Food allowance
Income tax allowance
Uniform clothing
Educationallowance
Bonus
Employees movement
Medical and doctor
Transport allowance
Holidayallowance
Leave allowance
Others
Total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

37. BEBAN PEMELIHARAAN

37. MAINTENANCE EXPENSES


2015

Landasan, taxiway, entranceaway


Lapangan, jalan, pagar
Gedung gedung
Alat mekanik/elektronik
Peralatan lain lain
Lain lain aset tetap
Jumlah

2014

39.189.290
27.118.154
34.158.372
100.105.045
8.052.249
3.574.441
212.197.551

38. BEBAN PEMAKAIAN PERSEDIAAN

Operasional
Kantor
Obat-obatan
Kebersihan
BBM/pelumas
Lain lain
Jumlah

2015

2014

13.046.863
12.216.312
193.715
154.540
13.281.459
87.204
38.980.094

16.831.568
19.351.473
180.376
161.632
17.048.973
113.918
53.687.940

Total

Operational
Office
Medical
Cleaning
Fuel /Oil
Others

39. UTILILTIES EXPENSES


2015

2014

278.864.874
12.792.133
16.406.003
505.459
308.568.469

40. BEBAN SEWA

Saluran telekomunikasi
Peralatan dan sewa caution
Beban sewa tanah
Beban sewa gedung
Beban sewa kendaraa
Beban sewa lain
Jumlah

Runway, taxiway, entrance ways


Fields, roads, fences
Buildings
Aviation equipment
Otherequipment
Others fixed assets
Total

38. INVENTORY USAGE

39. BEBAN UTILITAS

Rekening listrik
Rekening air
Rekening telepon
Utilitas anak
Jumlah

29.252.628
21.367.382
35.352.215
70.827.650
13.963.438
170.763.313

260.341.273
8.239.937
11.907.324
280.488.534

Electricity
Water
Telephone
subsidiaries utiliety
Total

40. LEASE EXPENSES


2015

2014

12.935.516
10.400.970
1.548.439
9.280.934
2.930.520
945.326
38.041.705

9.324.996
22.853.597
2.284.888
4.670.099
725.823
6.122
39.865.526

91

Telecomunications chanel
E-auction equipment and rent
Land rentals
Building lease
Vehicle rent
Others
Total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

41. BEBAN UMUM ADMINSITRASI

41. GENERALEXPENSES
2014

2015
Beban audit
Beban pemasaran
Beban perjalann dinas
Beban pendidikan
Beban konsultan
Beban CSR
Olahraga
Outsurching tenaga kerja
Makanan dan minuman
Beban pejabat non pegawai
Beban rapat, kegiatan organisasi
Beban keperluan operasional
Lain lain
Jumlah

1.749.741
88.866.809
55.139.773
39.420.374
178.878.762
3.020.530
5.186.463
39.900.377
18.803.725
84.307.027
39.772.134
32.779.800
25.280.624
613.106.138

42. BEBAN PAJAK

40.773.430
67.610.914
43.859.497
56.620.324
208.864.164

43. BEBAN ASURANSI

11.104.763
3.230.000
704.684
661.448
15.700.895

44. BEBAN PEYUSUTAN ASET TETAP

District retribution
Land and buildings tax (PBB)
Income tax 4(2)
Other tax
Total

7.900.907
1.276.580
204.074
9.381.561

Assets insurance
Liabilities insurance
Passenger insurance
Other insurance
Total

44. DEPRECIATION EXPENSES


2015

Properti investasi
Lapangan, Jalan, Pagar
Gedung gedung
Alat Perhubungan Udara
Peralatan lain lain
Kendaraan
Instalasi
Amortisasi
Jumlah

38.147.783
45.662.816
39.145.741
56.163.642
179.119.982
43. INSURANCE
2014

2015
Asuransi aset
Asuransi liabilitas
Asuransi penumpang
Asuransi lain lain
Jumlah

Audit expenses
Marketing
Business travel
Education
Consultant
CSR
Exercise
Staff outsourching
Food & beverage
Non employee officers expenses
Meeting expenses
Operational others
Others
Total

42. TAX EXPENSES


2014

2015
Pajak Daerah
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
PPh pasal 4(2)
Pajak lainnya
Jumlah

2.211.878
70.586.234
47.056.584
30.923.483
153.970.703
11.230.454
5.105.650
34.970.229
17.109.003
72.031.469
34.190.154
27.551.658
21.574.373
528.511.874

2014

6.137.245
178.774.598
135.248.432
717.670
272.499.147
21.787.461
85.345.864
6.504.532
707.014.950

92

6.078.855
166.483.761
116.350.575
734.408
214.327.301
18.730.123
66.845.179
4.377.652
593.927.853

Investment properties
Field, Roads, Fences
Buildigs
Aviation equipment
Other equipment
Car
Instalation
Amortization
Total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

45. BEBAN IMBALAN KERJA

45. EMPLOYEE BENEFITS


2014

2015
Dana pensiun
Tunjangan hari tua
Kesehatan paska kerja
Penghargaan pengabdian
Jumlah

77.427.235
32.119.779
88.534.688
2.006.087
200.087.789

46. BEBAN PELAYANAN PENUMPANG


38.133.092
13.241.339
2.973.567
23.142.187
36.773.628
114.263.813

47. BEBAN LANGSUNG LAINNYA


15.023.374
95.694.712
353.339.825
887.776
30.331.885
18.090
970.246
18.029.036
514.294.945

48. PENDAPATAN NON OPERASIONAL

Operational expense
Cleaning expense
Trolleyman
CIP Lounge
Other
Total

205.212
43.159.615
267.823.563
13.979.905
21.324.456
22.095
5.477
346.520.323

Trading
Vehicle and equipments
Services
Planning and executions
Food and beverage
Laundry
Shop and others
Shop and others
Total

48. NON OPERATING INCOME


2015

Jasa giro
Bunga deposito
Denda
Selisih kurs operasional
Selisih penyesuaian kurs
Penjualan reksadana
Insidentil
Lelang
Rumah peristirahatan
Asosiasi
Bunga obligasi
Pendapatan lain lain
Jumlah

31.110.700
33.717.164
3.728.127
25.969.728
25.170.016
119.695.735
47. OTHER DIRECT COST
2014

2015
Harga pokok trading
Harga pokok kendaraan dan peralatan
Service
Harga pokok perencanaan dan pelaksanaan
Harga pokok makanan dan minuman
Harga pokok laundry
Harga pokok sewaa, Shop dan lainnya
Harga pokok Retail
Jumlah

Pension fund
The old agelumpsum benefits
Retiree health
Employee apriciation
Total

46. PASSENGER SERVICE EXPENSE


2014

2015
Beban operasional
Beban kebersihan
Beban trolleyman
Beban pengelolaan CIP Lounge
Lain lain
Jumlah

25.076.320
44.328.811
67.284.314
2.308.973
138.998.418

2014

16.184.717
46.239.880
8.666.250
69.024.064
63.943.986
2.143.999
1.868.587
3.525.774
110.467
15.695.635
16.094.309
71.210.367
314.708.035

93

6.452.686
46.741.552
3.107.848
73.342.781
49.733.923
6.030.285
6.727.540
107.377
24.166.228
39.622.003
256.032.223

Banking fee
Deposit interest
Penalty
Exchange rate - operational
Exchange rate - adjustment
Incidental
Incidental
Auction
Resort house revenue
Associated company
Bond interest
Others
Total

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

49. BEBAN NON OPERASIONAL

49. NON OPERATING EXPENSES


2015

Sumbangan badan sosial


Ongkos angkut/bongkar
Beban bunga
Beban administrasi
Jasa kustodian
Beban wisma
Keamanan dan dokter jaga
Majalah dan koran
Selisih kurs
Beban lelang
Beban PPh 23
Kerugian penurunan piutang
Asosiasi
Lain lain
Jumlah

2014

1.550.019
783.154
227.551.297
1.878.318
32.739
833.332
2.429.584
842.771
102.844.466
1.377.707
13.069.897
50.738.449
9.665.730
112.327.959
525.925.423

50. INSTRUMEN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING

Mata uang
asing/
foreign
currency

Donation
Loading/unloading
Interest expenses
Adminstration
Custodian
Resort houses
Security & doctors
Newspaper & magazine
Exchange rate
Auction expenses
Non productive ssets
Allowance for impairment losses
Allowance for impairment losses
Others
Total

1.484.836
980.761
65.553.061
1.295.263
43.183
761.351
3.018.475
743.998
90.313.959
5.340.912
20.567.000
48.718.676
15.242.600
254.064.075
50. FINANCIAL INSTRUMENTS
CURRENCY

DENOMINATED

IN

FOREIGN

2015
2014
Setara dalam Mata
uang Setara
dalam
ribuan rupiah / asing/
ribuan rupiah /
In rupiah
foreign
In rupiah
currency
Rp

Rp

ASET

ASSETS

Kas dan setara kas


Piutang usaha
Uang muka dan biaya dimuka

Cash & cash equivalent

20.787,88

286.768.863

12.930,17

160.851.344

7.911,45

109.138.449

14.298,43

177.872.494

Trade receivable

Prepayment and prepaid expense


Accrued income

Pendapatan yang masih harus


diterima

5.307,90

73.222.448

391,00

4.864.028

Jumlah

34.007,23

469.129.760

27.620

343.587.866

Total

LIABILITAS

LIABILITIES

Beban yang masih harus dibayar

Accrued expenses

Utang lancar lain lain

Other current liabilities

Utang pajak

Tax liabilities

Total

27.620

343.587.866

Jumlah
Aset moneter bersih

34.007,23

469129760,4

94

Net monetary assets

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

51. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI


a. Sifat hubungan berelasi

51. TRANSACTION WITH RELATED PARTY


a. Nature of relationship

The nature of relationships and transactions with related parties


are as follows

Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak erelasi adalah


sebagai berikut :

1. Pemerintah Republik Indonesia adalah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

pemegang saham utama Perusahaan /


The government of The Republic of
Indonesia Is the majority stockholder of
the company

Seluruh
entitas
yang
dimiliki
dandikendalikan
oleh
Kementerian
Keuangan Repubik Indonesia serta
entitas dimana Kementerian Keuangan
Pemerintah
Republik
Indonesia
mempunyai pengaruh signifikan. / All
entities that are owned and controlled by
the Ministry of Finance of the Republic of
Indonesiaincluding entities where the
Ministry of Finance Republic of Indonesia
have significant influence.

Placement of current accounts, Placement of time


deposits, Working capital loans facility, Investment
credit facility
PT Bank Rakyat
(Persero) Tbk.

Indonesia

PT Bank Negara Indonesia 1946


(Persero) Tbk.

Penyedia listrik/
Electricity supplier

PT Telekomunikasi
(Persero) Tbk

Penyedia jasa telekomunikasi/


Telecommunication services provider

Indonesia

PT Angkasapura Support
PT Angkasapura Retail
PT Angkasapura Hotel
PT Angkasapura Logistik
PT Angkasapura Properti

PT Jasa Marga Bali


PT Gapura Angkasa

4. Entitas program imbalan kerja /

Post-employment benefit program

Pelanggan
Customers
Pelanggan
Customers

PT Perusahaan Listrik Negara


(Persero)

Subsidiaries

Associates

Penempatan giro, penempatan deposito, fasilitas kredit


modal kerja dan kredit investasi
Placement of current accounts, Placement of time
deposits, Working capital loans facility, Investment
credit facility

Perusahaan
Umum
(Perum)
Lembaga
Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan
Indonesia (LPPNPI)

3. Entitas asosiasi /

Penempatan giro, penempatan deposito, fasilitas kredit


modal kerja dan kredit investasi
Placement of current accounts, Placement of time
deposits, Working capital loans facility, Investment
credit facility

PT Garuda Indonesia

2. Entitas anak /

Penempatan giro, penempatan deposito, fasilitas kredit


modal kerja dan kredit investasi

Dana Pensiun Angkasa Pura


(Dapenra)

95

Pelanggan
Customers
Pelanggan
Customers
Pelanggan
Customers
Pelanggan
Customers
Pelanggan
Customers

Penyertaan saham
Investment in shares of stocks
Penyertaan saham
Investment in shares of stocks
Pembayaran dana pensiun karyawan manfaat pasti
Contribution payments of defined benefits pension
program

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)


b. Transaction with related parties
In the normal course of business, the Company and its
subsidiaries entered into certain transactions with
related
Details of significant accounts with related parties
government- owned entities unless otherwise indicated)
are as follows:
2014
Assets
735.777.278
Cash and cashequivalents
61.878.088
Short term Investments
192.769.961
Trade receivables
69.549.599
Other receivables
45.270.604
Long term Investments
33.772.585
Long term Investments
Liability
282.855.324
Other current liabilities
Equity
Government
and
pendingdetermintionin status
255.096.706

b. Transaksi dengan pihak berelasi


Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak
melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi
Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi
(pemerintah, entitas pemerintah atau dinyatakan lain)
adalah sebagai berikut :
2015
Aset
Kas dan setara kas
1.143.713.805
Investasi dalam efek jangka pendek
Piutang usaha
115.373.935
Piutang lain lain
118.518.984
Piutang jangka panjang
Investasi jangka panjang
129.659.365
Liabilitas
Utang lancar lain lain
186.712.573
Ekuitas
Bantuan Pemerintah yang belum
ditentukan statusnya
255.096.706
52. INFORMASI SEGMEN USAHA

52. BUSINESS SEGMENT INFORMATION


Information concerning the segment for the year ended
December 31, 2015 and 2014 is as follows :

Informasi menurut segmen untuk tahun-tahun yang berakhir


pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2015
Kebandaraan

Non bandara

Jumlah

Eliminasi

Konsolidasian

Airport

Non airport

Total

Elimination

Consolidated

PENDAPATAN

REVENUE
Income

Pendapatan usaha

Third parties and

Kepada pihak ketiga dan


pihak berelasi
Antar segmen

4.856.436.061

393.193.695

5.249.629.756

5.249.629.756

related parties

107.526.781

610.417.301

717.944.083

(717.944.083)

Inter segment

4.963.962.842

1.003.610.996

5.967.573.839

(717.944.083)

5.249.629.756

LABA USAHA

Total income
OPERATING INCOME

1.238.990.320

49.404.520

1.288.394.840

5.565.025

1.293.959.865

Segment result

Pendapatan keuangan

306.855.985

18.299.212

325.155.196

(26.142.796)

299.012.400

Finance income

Beban keuangan

(11.180.180)

516.259.693

Finance expense

6.029.906

Income associates

1.082.742.478

Income before tax

Hasil segmen

506.892.986

20.546.887

527.439.873

Laba (Rugi) asosiasi

6.029.906

6.029.906

Laba sebelum pajak

1.044.983.224

47.156.845

1.092.140.069

Beban pajak penghasilan

(245.953.459)

5.183.611

(240.769.848)

Laba bersih setelah pajak

799.029.765

52.340.456

851.370.221

799.029.765

52.340.456

851.370.221

(31.757.951)

(240.769.848)

Income tax

(31.757.951)

841.972.630

Net profit the year

(9.827.715)

841.542.507

Equity of parent entity


Non-controlling interest

Profit attributable to

Laba yang dapat diatribusikan


Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali

430.123

430.123

799.029.765

52.340.456

851.370.221

(9.397.591)

841.972.630
Statement of financial

96

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

52. INFORMASI SEGMEN USAHA

52. BUSINESS SEGMENT INFORMATION


Kebandaraan

Non bandara

Jumlah

Eliminasi

Konsolidasian

Airport

Non airport

Total

Elimination

Consolidated

1.098.624.861

16.985.049.097

(355.032.277)

positions

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Aset segmen
Investasi pada asosiasi

Liabilitas segmen

15.886.424.236

16.630.016.820

572.237.692

1.250.000

573.487.692

(481.167.850)

92.319.842

16.458.661.928

1.099.874.861

17.558.536.790

(836.200.128)

16.722.336.662

5.487.900.960

556.288.534

6.044.189.494

(350.902.058)

5.693.287.436

Segment assets
Associate investment

Segment liabilities

2014
Kebandaraan

Non bandara

Jumlah

Eliminasi

Konsolidasian

Airport

Non airport

Total

Elimination

Consolidated

PENDAPATAN

REVENUE
Income

Pendapatan usaha

Third parties and

Kepada pihak ketiga dan


pihak berelasi
Antar segmen

4.315.564.441

267.971.329

4.583.535.770

4.583.535.770

related parties

74.229.182

373.898.979

448.128.161

(448.128.161)

Inter segment

4.389.793.623

641.870.308

5.031.663.931

(448.128.161)

4.583.535.770

LABA USAHA

Total income
OPERATING INCOME

1.230.827.946

34.296.470

1.265.124.416

(305.600)

1.264.818.816

Segment result

Pendapatan keuangan

251.809.368

10.182.839

261.992.207

(5.959.984)

256.032.223

Finance income

Beban keuangan

(636.722)

252.833.445

Finance expense

(1.230.630)

Income associates

1.266.786.963

Income before tax

(272.344.123)

Income tax

Hasil segmen

235.900.749

17.569.418

253.470.167

Laba (Rugi) asosiasi

(1.230.630)

(1.230.630)

Laba sebelum pajak

1.245.505.934

26.909.891

1.272.415.825

Beban pajak penghasilan

(267.006.519)

(5.337.605)

(272.344.123)

(6.902.306)

Laba bersih setelah pajak

978.499.416

21.572.286

1.000.071.702

(6.902.306)

994.442.840

Net profit the year

978.499.416

21.572.286

1.000.071.702

(5.935.856)

994.135.846

Equity of parent entity


Non-controlling interest

Profit attributable to

Laba yang dapat diatribusikan


Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali

306.996

306.996

978.499.416

21.572.286

1.000.071.702

(5.628.862)

994.442.842
Statement of financial
positions

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Aset segmen
Investasi pada asosiasi

Liabilitas segmen

15.289.927.737

710.166.915

16.000.094.652

(259.149.894)

15.740.944.758

440.207.787

1.250.000

441.457.787

(355.509.789)

85.947.998

15.730.135.524

715.350.201

16.441.552.438

(614.659.682)

15.826.892.756

5.234.257.221

340.588.090

5.574.845.311

(259.206.640)

5.315.638.671

97

Segment assets
Associate investment

Segment liabilities

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT

1. Perjanjian kerja sama pemanfaatan tanah milik Tentara


Nasional Indonesia Angkatan Darat di Bandara Ahmad Yani

1. Cooperation agreements utilization of land owned by


Indonesian Army in Ahmad Yani Airport

Pada tanggal 17 Juni 2014 Perseroan menandatangani


Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Nomor PKS/21/VI/2014
dan Nomor SP.I.111/HK.09.01/2014/PD tentang Kerja Sama
Pemanfaatan Sebagian Tanah Milik TNI AD di Bandara
International Ahmad Yani Semarang. Perjanjian kerja sama
ini mempunyai maksud dan tujuan melaksanakan
pengembangan sarana dan prasarana Bandar Udara
International Ahmad Yani Semarang untukpenerbangan sipil
dan penerbangan militer dengan prinsip prinsip korporasi.

On June 17, 2014 the Company signed a Cooperation


Agreement Utilization of PKS / 21 / VI / 2014 and No.
SP.I.111 / HK.09.01 / 2014 / PD on Cooperation
Utilization of Most Owned Land Army in Ahmad Yani
International Airport. This cooperation agreement has
the sole purpose to enable the development of facilities
and infrastructure Ahmad Yani International Airport in
Semarang for civil aviation and military aviation with the
principles of the corporation.

Ruang lingkup kerjasama adalah a) pemanfaatan tanah milik


TNI AD seluas 885.500 meter persegi yang akan digunakan
pengembangan bandar udara seluas 676.089 m2 dan
208.411 m2 untuk resapan; b) Pembayaran kontribusi
kepada negara oleh AP1 adalah berupa kontribusi tetap dan
pembagian keuntungan c) Aset yang diperoleh dari kerja
sama pemanfaan ini akan diserahkan oleh AP1 ke TNI AD
setelah perjanjian berakhir.

The scope of cooperation is a) the utilization of the


Army's land area of 885 500 square meters will be used
airport development area 676 089 m2 and 208 411 m2 to
absorption; b) Payment of contributions to the state by
AP1 is in the form of regular contributions and profit
sharing c) Assets acquired from the use of this
cooperation will be submitted by the AP1 to the Army
after the agreement expires.

Besaran kontribusi tetap per tahun sebesar 0,6% dari nilai


wajar tanah yang menjadi obyek kerjasama atau 0,6% X Rp
219.471.288 = Rp1.316.828, kenaikan nilai tanah setiap
tahun sebesar 4,14%. Pembagian keuntungan sebesar 12,29
% dari net cash flow dari operating dan investing (dari
laporan yang diaudit) per tahun dengan asumsi nilai investasi
sebesar Rp 1.566.431.500.

The annual fixed contribution of 0.6% of the fair value of


the land or 0.6% x Rp 219 471 288 = Rp1.316.828, the
increase in the value of land per year of 4.14%.
Distribution of profit of 12.29% of the net cash flow from
operating and investing (from audited statements) per
year, assuming an investment of Rp 1,566,431,500.

Jangka waktu kerjasama Pemanfaatan ini adalah selama 30


(tigapuluh) tahun terhitung sejak ditandatangani akad.

Period of cooperation is for 30 (thirty) years from the


date the contract is signed.

Pada akhir masa kontrak tanah beserta bangunan dan


fasilitas yang ada diatasnya menjadi milik Tentara Nasional
Indonesian Angkatan Darat yang akan dituangkan dalam
Berita Acara Serah Terima Barang.

At the end of the contract period, the land and existing


buildings and facilities belong to the Indonesian Army
that will be included in the handover of goods.

98

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

2. Perjanjian kerja sama pemanfaatan tanah milik Tentara


Nasional Indonesia Angkatan Laut (AL) di Bandar Udara
Internasional Juanda Surabaya.
Pada tanggal 13 Februari 2014 dilakukan penandatanganan
Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Nomor : PKS/8/II/2014
dan Nomor : SP.51/HK.09.01/2014/PD tentang Kerja Sama
Pemanfaatan Tanah dan Fasilitas Milik Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut di Bandar Udara Internasional
Juanda Surabaya. Perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk
melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana Bandar
Udara Internasional Juanda Surabaya untuk kepentingan
penerbangan sipil maupun penerbangan Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut.

2. Cooperation agreements utilization of land owned by


Indonesian Navy (AL) Juanda International Airport in
Surabaya
n February 13, 2014 the signing of a Cooperation
Agreement Utilization Number: PKS / 8 / II / 2014 and
No. SP.51 / HK.09.01 / 2014 / PD on Cooperation
Utilization of Land and Facilities Owned Indonesian Navy
International Airport Juanda Surabaya. This cooperation
agreement intended to carry out the development of
facilities and infrastructure Juanda International Airport
for the benefit of civil aviation and aviation Indonesian
Navy.

a. Objek Permasalahan adanya perbedaan persepsi antara


PT. Angkasa Pura I (Persero) dan Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut atas Luas Lahan Objek
Perjanjian Kerja Sama di area jalan dekat hanggar
merpati dan lahan apron A.10 sampai dengan A.14,
pemanfaatan secara bersama-sama landasan pacu
Lanudal Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
beserta fasilitas yang tersedia untuk operasional
penerbangan sipil dan militer.

a. The problem are differences in perception between


PT. Angkasa Pura I (Persero) and the Indonesian
Navy on Land Size Objects Cooperation Agreement in
the area of the road near the hangar apron Merpati
and land A.10 through A.14, the use of jointly
runway Lanudal Juanda International Airport and
facilities available for civil and military aviation
operations.

b. Objek perjanjian kerja sama ini adalah tanah milik


Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut seluas
3.143.352 m2 yang digunakan sebagai berikut :
- Landasan pacu dan tanah di sebelah utara Landasan
pacu.
- Landasan Pacu Lanudal Bandar Udara Internasional
Juanda Surabaya seluas 135.000 m
- Bidang tanah sebagai taxi way, wind shock, drainase
dan fasiltas lain seluas 1.021.129 m.
- Tanah di sebelah selatan landasan pacu seluas
1.987.223 m.
- Tanah rumput kali Turen disebelah selatan landasan
pacu seluas 1.585.129 m2
- Luas tanah untuk bangunan terminal seluas 27.272
m.
- Bangunan Apron seluas 101.213 m2 dari apron barat
sampai dengan sisi utara tower.

b. The object of the agreement is the land owned by


Indonesian Navy covering an area of 3,143,352 m2
which are used as follows:
- Runway and land on the north runway .
-

Taxi way, alarm area dan fillet seluas 189.701 m.

Lahan parkir mobil, taman dan pelataran seluas


43.618 m.
Rumah pompa di Banjar Kemuning seluas 130 m

Bidang tanah dan bangunan Inner Marker seluas


40.000 m2 di Sedati, Sidoarjo.

99

Runway Lanudal Juanda International Airport


area of 135,000 m.
Land as a taxiway, wind shock, drainage and
other facilities an area of 1,021,129 m
Land on the south runway airfield covering an
area of 1,987,223 m.
Turen river grass ground in the south of the
runway area of 1,585,129 m2
Total land area of the terminal building covering
an area of 27 272 m.
Apron buildings covering an area of 101 213 m2
on the western apron up to the north side of the
tower.
Taxiway, alarm area and fillet area of 189 701
m
Car parking area, garden and courtyard area of
43 618 m.
Pump house in Banjar Kemuning area of 130 m
Land and a building area of 40,000 m2 Inner
Marker in Sedati, Sidoarjo.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

c. Pembayaran kontribusi kepada Kas Umum Negara oleh


Perseroan adalah berupa kontribusi tetap dan
keuntungan atas pemanfaatan tanah yang besarnya
akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil
perhitungan tim penilai dari Kementerian Keuangan
Republik Indonesia sejak dioperasionalkan Terminal 2
Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Atas
pembagian keuntungan hasil pengelolaan Terminal 2
Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya selambatlambatnya tanggal 15 setiap bulannya.

c. Payment of contributions to the State Treasury by


the Company is in the form of regular contributions
and advantages over the use of land which amount
will be determined later based on the calculation of
the assessment team of the Ministry of Finance of
the Republic of Indonesia since operationalized
Terminal 2 Juanda International Airport in Surabaya.
Profit sharing on the management of Terminal 2
Juanda International Airport no later than the 15th
of each month.

d. Aset yang diperoleh dari kerja sama pemanfaatan ini


akan diserahkan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) ke
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut setelah
perjanjian berakhir dan jangka waktu kerjasama
pemanfaatan ini adalah selama 30 (tiga puluh) tahun
terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian ini.

d. Assets obtained from the use of co-operation will be


handed over by PT. Angkasa Pura I (Persero) to
Indonesian Navy after the agreement expires. The
utilization period of cooperation is for 30 (thirty)
years since the signing of this Agreement.

e. Telah dilakukan Pengukuran Lahan Objek Perjanjian


Kerja Sama oleh Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Kantor Wilayah Jawa Timur dengan didampingi
Perseroan dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Laut pada tanggal 4-5 November 2015. Dengan hasil
sebagai berikut :
- Para pihak sepakat bahwa batas-batas aset milik
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut yang
dimanfaatkan Perseroan yang akan dilakukan
pengukuran oleh Tim BPN Kantor Wilayah Jawa
Timur adalah mengikuti batas-batas patok yang
ditunjukkan oleh Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Laut.
- Apabila hasil pengukuran yang dilakukan oleh BPN
tersebut berbeda dengan hasil kesepakatan luas
tanah dalam Lampiran Perjanjian Kerja Sama
sebagaimana yang telah dimohonkan oleh Perseroan
kepada BPN, maka akan dilakukan Addendum
Perjanjian Kerja Sama
- Terhadap aset tanah Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Laut yang telah digunakan oleh Perseroan
dan tidak termasuk dalam objek Perjanjian Kerja
Sama berdasarkan hasil pengukuran tersebut, akan
dimohonkan oleh Perseroan sebagai Perjanjian Kerja
Sama Tambahan

e. Measurements have been conducted by the


Cooperative Agreement of Land Objects Team
National Land Agency (BPN) Regional Office of East
Java, accompanied by the Company and the
Indonesian Navy on Nov. 4-5, 2015. With the
following results:
- The parties agreed that the limits of assets
belonging to the Indonesian Navy utilized the
Company which will be measured by Tim BPN
Regional Office of East Java is following stakes
limit indicated by the Indonesian Navy.

100

If the results of the measurements made by the


BPN different with the agreement of land area in
Appendix of the Cooperation Agreement which
has been filed by the Company to the BPN, it will
be Addendum to the Agreement of Cooperation

Land assets Indonesian Navy that has been used


by the Company and are not included in the
object of the Cooperation Agreement is based on
the measurement results, will be filed by the
Company as a Additional Cooperation Agreement

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)


f

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

Berdasarkan Pokok-Pokok Hasil Pembahasan Ekspose


Pengukuran Lahan Objek.
Perjanjian Kerja Sama oleh Tim BPN Kantor Wilayah
Jawa Timur dengan dihadiri oleh PT. Angkasa Pura I
(Persero) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
pada tanggal 17 November 2015. Dengan hasil sebagai
berikut :
- Luas lahan berdasarkan data-data permohonan
pengukuran yang diserahkan kepada BPN adalah
3.143.352 m2 sedangkan luas lahan berdasarkan
hasil pengukuran pada tanggal 4-5 November 2015
adalah 3.188.252 m2, sehingga terdapat selisih
kelebihan luas lahan sebesar 44.900 m2. Terhadap
kelebihan tersebut akan dikeluarkan Surat Perintah
Setor (SPS) untuk tambahan biaya pengukuran.

Based on the Principles of Exposure Measurement


Results Discussion Land Objects.
Cooperation Agreement by Tim BPN Regional Office
of East Java, attended by PT. Angkasa Pura I
(Persero) and the Indonesian Navy on 17 November
2015. With the following results:

f.

- The land area based on data measurement petition


submitted to BPN is 3,143,352 m2 while the area of
land based on the results of measurements on 4-5
November 2015 was 3,188,252 m2, so there is a
difference of excess land area of 44,900 m2.
Against these advantages will be issued Warrant of
Transfer for an additional cost of measurement.

Bahwa lahan apron A.10 sampai dengan A.14


berdasarkan patok yang ditunjuk oleh Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Laut tidak termasuk
dalam Lahan Objek Perjanjian Kerja Sama

Land that apron around A.10 through A.14 based


stakes appointed by Indonesian Navy are not
included in the land object Cooperation Agreement

Bahwa terhadap hasil pengukuran di Jalan Akses


Merpati perlu dilakukan revisi karena adanya
kesalahan dalam penunjukkan batas ukur yang
seharusnya berdasarkan patok tetapi digunakan
batas pagar.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut meminta
agar dilakukan pengukuran per bidang pada Lahan
Objek Perjanjian Kerja Sama sebagaimana tercantum
pada Pasal 3 Perjanjian Kerja Sama Nomor :
SP.51/HK.09.01/2014/PD
dan
Nomor
:
PKS/8/II/2014. Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Laut akan membuat patok-patok batas per bidang
dengan melibatkan Perseroan.

That the results of measurements around Merpati


should be revised because of an error in the
appointment of the limit measure that is supposed
to be based peg but used fence

Indonesian Navy request that measurements per


field on Land Objects Cooperation Agreement as
stated in Article 3 of the Cooperation Agreement
No. SP.51 / HK.09.01 / 2014 / PD and Number: PKS
/ 8 / II / 2014. Indonesian Navy will make the
stakes limit per field by involving the Company.

Terhadap hasil pengukuran BPN tanggal 4-5


November 2015 dan permintaan Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut agar dilakukan pengukuran
per bidang akan dibuat Addendum Perjanjian Kerja
Sama yang pada prinsipnya mengatur dan mengubah
Lampiran Perjanjian Kerja Sama untuk disesuaikan
dengan hasil pengukuran dan luas objek per bidang
pada Pasal 3 Perjanjian Kerja Sama untuk disesuaikan
setelah adanya pengukuran selanjutnya oleh BPN.

BPN measurement results on 4-5 November 2015


and requests Indonesian Navy in order to do the
measurement of each field will be made Addendum
Cooperation Agreement in principle regulate and
modify Appendix Cooperation Agreement to be
adapted to the measurement results and extensive
object each field in Article 3 of the Agreement
cooperation to be adjusted after the next
measurement by BPN.

101

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

Pada tanggal 17 Desember 2015, dilakukan


pengukuran ulang di Jalan Akses Merpati karena
adanya kesalahan dalam penunjukkan batas ukur
yang seharusnya berdasarkan patok, tetapi
digunakan batas pagar pada pengukuran tanggal 4-5
November 2015

On December 17, 2015, performed repeat


measurements at road Merpati access due to an
error in the appointment of the limit measure that
should be based stakes, but used the boundary
fence on measurements on 4-5 November 2015

Saat ini masih menunggu ekspose dari BPN terhadap


pengukuran ulang tersebut.

At the present moment still waiting exposure of


BPN to the repeat measurements

Berdasarkan hasil pengukuran ulang pada tanggal 17


Desember 2015 dan permohonan pengukuran Apron
A10 s.d. A14, maka dilaksanakan ekspose pada tanggal
26 januari 2016 dengan pokok-pokok sebagai berikut:

Based on the results of repeat measurements on


December 17, 2015 and request for Apron
measurement A10 to A14, then the exposure held on
26 January 2016, with the main topics as follows:

Hasil pengukuran objek Perjanjian Kerjasama


menjadi seluas 3.159.334 m2
Luas tanah Tentara Nasional Indonesia Angkatan
Laut sebelah utara Hanggar Merpati yang tidak
dikerjasamakan dengan PT. Angkasa Pura I (Persero)
seluas 32.228 m2.
Luas Apron A10-A14 yang tidak dikerjasamakan
dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) seluas 35.882
m2.

The results of the measurement object into a


Cooperation Agreement covering 3,159,334 m2
Total land area Indonesian Navy north hangar
Merpati are not in cooperation with PT. Angkasa
Pura I (Persero) covering an area of 32 228 m2.

Total area Apron A10-A14 are not in cooperation


with PT. Angkasa Pura I (Persero) covering an area
of 35 882 m2

PT. Angkasa Pura I (Persero) akan mengajukan


permohonan Perjanjian Kerjasama (secara terpisah)
kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
atas tanah sebelah utara Hanggar Merpati dan Apron
A10 s.d. A14

PT. Angkasa Pura I (Persero) will apply for a


Cooperation Agreement (separately) to the
Indonesian Navy on land north hangar Merpati
and Apron A10 s.d. A14

Terhadap Objek Perjanjian Kerjasama tahun 2014


akan dilakukan perubahan (Addendum) dengan
mengacu pada hasil rapat pengukuran Kanwil BPN
Provinsi Jawa Timur dan hasil pengukuran per bidang
terhadap Objek Perjanjian Kerjasama tersebut

The object Cooperation Agreement in 2014 will be


a change (Addendum) with reference to the results
of the meeting measurement BPN Regional Office
of East Java province and the results of
measurements each field to the the object of the
Cooperation Agreement

102

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

3 Perjanjian pengikatan jual beli antara Pemerintah Provinsi


Kalimantan Selatan dengan PT. Angkasa Pura I (Persero).
Pada tanggal 18 Mei 2015 Perseroan menandatangani
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Nomor 026 Tahun 2015;
SP.166/HK.09.01/2015/PD tentang Penjualan Secara
Langsung Aset Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan Berupa Tanah dan Bangunan Apron,
Runway, Taxiway serta Sarana Pendukung Lainnya yang
Terletak di Kawasan Bandar Udara Syamsudin Noor
Banjarmasin. Dan Pada Tanggal 30 Juni 2015 Perseroan
menandatangani Beita Acara Serah Terima Operasional Aset
Tanah dan Bangunan Beserta Fasilitas di Atasnya di Bandar
Udara
Syamsuddin
Noor
Banjarmasin
Nomor:
BA.369/PL.02.02/2015/HD. Perjanjian Pengikatan Jual Beli
ini mempunyai maksud dan tujuan untuk mendukung
pengembangan Bandar Udara Syamsuddin Noor Banjarmasin
menjadi Bandar Udara bertaraf Internasional. Ruang lingkup
pengikatan jual-beli adalah :

3. Binding agreement selling - buying the Provincial


Government of South Kalimantan to PT. Angkasa Pura I
(Persero).
On May 18, 2015 the Company signed a Sale and
Purchase Agreement No. 026 In 2015; SP.166 / HK.09.01
/ 2015 / PD on the Sale Directly the Assets of Provincial
Government of South Kalimantan consists of Land and
Building Apron, Runway, Taxiway and Supporting Others
are Located in Zone Syamsudin Noor Airport
Banjarmasin. And June 30, 2015 the Company signed
Handover Operational Assets Land and Buildings And Its
Facilities in Syamsuddin Noor Airport in Banjarmasin
Number: BA.369 / PL.02.02 / 2015 / HD. The Sale and
Purchase Agreement has the sole purpose to support the
development Syamsuddin Noor Airport Banjarmasin
become an international airport. The scope of the
binding sale and purchase are:

Objek penjualan berupa Tanah dan Bangunan Apron,


Runway, Taxiway serta Sarana Pendukung Lainnya yang
terletak di Kawasan Bandar Udara Syamsuddin Noor
Seluas 188.075,19 m2 yang tercatat dari Daftar Barang
Milik Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
dengan Nilai sebesar Rp.128.909.770 sesuai dengan hasil
yang telah diappraisal oleh Kantor Jasa Penilai Publik
Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun & Rekan

a. The sales object are consist of land and building


Apron, Runway, Taxiway and Other Supporting are
located in Region Syamsuddin Noor Airport recorded
an area of 188,075.19 m2 of Regional Property List of
the Provincial Government of South Kalimantan
Rated by Rp.128.909.770 accordance with the results
of appraisal by the Public Appraisal Service Muttaqin
Bambang Purwanto Rozak Hanz & Partners

Tata cara pembayaran atas objek jual beli perjanjian ini


dengan pembayaran secara bertahap dalam tahun
Anggaran 2015 dan 2016 sebesar Rp.128.909.770.000
diangsur sebanyak 10 kali dalam jangka waktu 10 bulan
(Bulan Juni 2015 sampai dengan Maret 2016) yang
dibayarkan kepada Bank Kalsel nomor rekening
0010002003018 atas nama Kas Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan
Aset yang diperoleh dari pengikatan jual beli ini akan
diserahkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
ke PT. Angkasa Pura I (Persero) setelah pembayaran
tahap sepuluh atau pelunasan dituangkan dalam Berita
Acara Serah Terima

b. The procedure for payment of the object of sale and


purchase agreements with gradually in budget years
2015 and 2016 amounted to Rp.128.909.770 in
installment 10 times over the next 10 months (Month
June 2015 until March 2016) paid to Kalsel Bank
account numbers 0010002003018 in the name of
South Kalimantan Provincial Treasury

103

c. The assets acquired from the commitment of salespurchase will be submitted by the Provincial
Government of South Kalimantan to PT. Angkasa
Pura I (Persero) after the payment or repayment of
the ten stages outlined in the handover.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

4. Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Nusa


Tenggara Barat dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) tentang
Kerjasama Pembangunan dan Pemanfaatan Sebagian
Fasilitas Fisik Sisi Udara Bandar Udara Internasional Lombok
Baru di Kabupaten Lombok Tengah

4.Cooperation Agreement between the Government of West


Nusa Tenggara and PT. Angkasa Pura I (Persero) on
Cooperation for Development and Utilization Part of
Physical Facilities Air Side New Lombok International
Airport in Kabupaten Lombok Tengah

Menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Gubernur Nusa


Tenggara Barat dengan Direktur Utama PT. Angkasa Pura I
(Persero) Nomor 7 Tahun 2006; SP.62/TK.00.3/2006/DU
tanggal 17 Oktober 2006 tentang Pembangunan Fasilitas
Fisik Bandar Udara Internasional Lombok Baru di Kabupaten
Lombok Tengah, maka Pada tanggal 11 Agustus 2009
Perseroan
menandatangani
Perjanjian
Kerjasama
Pembangunan dan Pemanfaatan Sebagian Fasilitas Fisik Sisi
Udara Bandar Udara Internasional Lombok Baru di
Kabupaten Lombok Tengah Nomor: 415.43/001.A/2009;
05/SP/Hk.06.03/2009/PP-BIL. Ruang lingkup pada Perjanjian
Kerjasama tersebut pada pokoknya sebagai berikut:

Follow up a Memorandum of Understanding between the


Governor of Nusa Tenggara Barat with President Director
of PT. Angkasa Pura I (Persero) No. 7 of 2006; SP.62 /
TK.00.3 / 2006 / DU date October 17, 2006 on the
Development of Physical Facilities New Lombok
International Airport in Kabupaten Lombok Tengah, then
On August 11, 2009 the Company entered into a Joint
Development Agreement and Utilization Part of Physical
Facilities Air Side International Airport Lombok Baru in
Central Lombok District Number: 415.43 / 001.A / 2009; 05
/ SP / Hk.06.03 / 2009 / PP-BIL. The scope of the
Cooperation Agreement are basically as follows:

Pembangunan sebagian fasilitas fisik sisi udara oleh


Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat diatas tanah
milik PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan alokasi biaya
sebesar Rp. 110.000.000.000,- yaitu berupa Apron,
Taxiway, Pelataran GSE, Inspection Road, dan Helipad

Penyiapan dan penyerahan Basic Design, spesifikasi


teknis dan detail design serta Perkiraan Rencana
Anggaran Biaya oleh PT Angkasa Pura I (Persero) kepada
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat diberikan
sebelum pelaksanaan kegiatan pembangunan.

a. Construction of most of the physical facilities airside by


the Government of West Nusa Tenggara province on
land owned by PT. Angkasa Pura I (Persero) with the
cost allocation of Rp. 110,000,000 and consists of
Apron, Taxiway, the Court of GSE, Inspection Road, and
Helipad
b. Preparation and delivery of the Basic Design, technical
specifications and detailed design and Estimated
Budget Plan by PT Angkasa Pura I (Persero) to the
Government of West Nusa Tenggara province granted
prior to the implementation of development activities.

Penyerahan hasil pembangunan Fasilitas Fisik Sisi Udara


oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada
PT. Angkasa Pura I (Persero) untuk dimanfaatkan dalam
bentuk pengelolaan dan pengoperasian Bandar Udara
yang penyerahannya dituangkan dalam suatu Berita
Acara Serah Terima yang ditandatangani para pihak

c. The delivery of Physical Facilities Air Side development


by the Government in Nusa Tenggara Barat to PT.
Angkasa Pura I (Persero) to be used in the form of
airport management and operation of the delivery of
which was poured in a handover which was signed by
the parties

Pemberian Kontribusi Tetap dari PT. Angkasa Pura I


(Persero) kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat selama masa pengelolaan dan pengoperasian
Sebagian Fasilitas Fisik Sisi Udara tersebut (termasuk
besaran nilainya) akan ditetapkan dalam suatu
Perjanjian tersendiri.

d. Giving Fixed Contributions of PT. Angkasa Pura I


(Persero) to the Government of in Nusa Tenggara
Barat during most of the management and operation
of the Physical Facilities Air Side (including the amount
of value) will be specified in a separate Agreement.

104

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

Selanjutnya pada tanggal 8 Agustus 2011, hasil


pembangunan sebagian fasilitas fisik sisi udara di Bandar
Udara Internasional Lombok, yaitu berupa Apron, Taxiway,
Pelataran GSE, Inspection Road, dan Helipad dengan nilai
investasi sebesar Rp.109.490.813 diserahterimakan kepada
PT. Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Operasional Sementara Hasil Pembangunan
Sebagian Fasilitas Fisik Bandar Udara Internasional Lombok
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat No.: 050/658.A/UM/2011; BA.313/OB.01.08/2011/DU
tanggal 8 Agustus 2011.

Then on August 8, 2011, the result of the construction of


some physical facilities airside at Lombok International
Airport, which formed Apron, Taxiway, the Court of GSE,
Inspection Road, and Helipad with an investment of
Rp.109.490.813 delivered to PT. Angkasa Pura I (Persero)
based Meanwhile Operation Handover Development
Results part of Physical Facilities Lombok International
Airport implemented by the Provincial Government of Nusa
Tenggara Barat No .: 050 / 658.A / UM / 2011; BA.313 /
OB.01.08 / 2011 / DU date August 8, 2011.

Guna menindaklanjuti Berita Acara Serah Terima


Operasional Sementara tersebut, Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat melakukan penilaian aset dengan menunjuk
DJKN wilayah Bali Nusra pada tahun 2013, dengan hasil
penilaian atau appraisal sebesar Rp. 114.862.255.

In order to follow up the Meanwhile Opertions Handover,


the government of Nusa Tenggara Barat perform asset
valuation by pointing DJKN Bali Nusra area in 2013, with
the results of assessment or appraisal of Rp. 114 862 255.

Terhadap Aset milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara


Barat dimaksud, PT. Angkasa Pura I (Persero) berencana
untuk melakukan pembelian Aset tersebut, sebagaimana
disebutkan dalam Surat Direktur Utama PT. Angkasa Pura I
(Persero) Nomor: AP.I.5425/HK.05.03/2014/PD-B tanggal 27
Oktober 2014 perihal Tindak Lanjut Perjanjian Kerjasama
Pemanfaatan Sebagian Fasilitas Fisik di Bandara
Internasional Lombok dengan Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat dan atas surat dimaksud, dimana Gubernur
Nusa Tenggara Barat menyampaikan bahwa dapat
menyetujui pembelian aset dimaksud melalui suratnya
nomor 415/33/KESDA tanggal 8 Januari 2015.

Assets belonging to the government of Nusa Tenggara


Barat province, PT. Angkasa Pura I (Persero) plans to
purchase such assets, as mentioned in the letter of the
Director of PT. Angkasa Pura I (Persero) No. AP.I.5425 /
HK.05.03 / 2014 / PD-B dated October 27, 2014 Follow-Up
Agreement concerning Cooperation Utilization Some
Physical Facilities in Lombok International Airport by
Government of Nusa Tenggara Barat province and on the
letter , where the Governor of West Nusa Tenggara said
that can approve the purchase of these assets
corresponding letter No. 415/33 / KESDA dated January 8,
2015.

Namun selanjutnya Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat


menyampaikan surat kembali nomor 021.1/256/UM-4/2015
tanggal 31 Agustus 2015 yang pada pokoknya menyatakan
bahwa pembahasan mengenai rencana pembelian aset
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat oleh PT Angkasa
Pura I (Persero) baru dapat dilakukan apabila telah
diselesaikannya Perjanjian Kerjasama tentang Kontribusi
Tetap, dimana surat tersebut ditanggapi oleh PT. Angkasa
Pura I (Persero) Nomor : AP.I.6468/HK.08/2015/PD-B
tanggal 31 Desember 2015 yang pada pokoknya
mengusulkan untuk dapat tetap dilaksanakan Divestasi Aset
milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat di Bandara
Internasional Lombok.

But then the Governors of Nusa Tenggara Barat province


sent a letter number 021.1 / 256 / UM-4/2015 dated
August 31, 2015 which essentially stated that purchase
plan Government of Nusa Tenggara Barat Province assets
by PT Angkasa Pura I (Persero) has to do if the completion
of the Cooperation Agreement on Fixed Contributions,
where the letter addressed by PT. Angkasa Pura I (Persero)
No. AP.I.6468 / HK.08 / 2015 / PD-B dated December 31,
2015, which essentially proposes to be able to go ahead
Divest Assets to the Provincial Government of Nusa
Tenggara Barat Lombok International Airport.

105

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

Program pemberian kontribusi tetap dan rencana pembelian


aset milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut
telah tertampung dalam Rencana Kerja Anggaran sebagai
berikut:

Program providing regular contributions and purchasing


asset plan of the Government of West Nusa Tenggara has
been accommodated in the budget plan as follows:

Anggaran pemberian
Eksploitasi Tahun
2.928.987.503,- Exploitation 2015
Fixed Budget Award
1.
Kontribusi Tetap kepada
2015
Contributions to the
Pemerintah Provinsi Nusa
Government of West Nusa
Tenggara Barat tahun
Tenggara Province in 2011 to
2011 s.d. 2015
2015
2 Anggaran Pembelian Aset
Investasi Tahun
120.605.367.750 Investments 2016
2.
Budget Asset Purchase the
Pemerintah Provinsi Nusa
2016
Government of Nusa
Tenggara Barat berupa
Tenggara Barat province in
Sebagian Fasilitas Fisik Sisi
the form of Air Side Part of
Udara
di
Physical Facilities in Lombok
Bandara Internasional
International Airport
Lombok
Setelah melalui beberapa kali rapat koordinasi, terakhir telah
After several coordination meetings, the latter has held a
dilaksanakan rapat koordinasi pada tanggal 27 Januari 2016
coordination meeting on January 27, 2016 as a follow-up
sebagai tindak lanjut pemberian kontribusi tetap dan
of the fixed contributions and the planned purchase of the
rencana pembelian aset milik Pemerintah Provinsi Nusa
assets of the Government of Nusa Tenggara Barat
Tenggara Barat dimaksud yang dihadiri oleh perwakilan
province , which was attended by representatives of the
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dewan
Government of Nusa Tenggara Barat Province, the
Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat, Tim
Regional Representatives Council Nusa Tenggara Barat,
Penasihat Investasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Investment Advisory team of the Government of Nusa
Barat di Kantor Pusat PT. Angkasa Pura I (Persero) yang pada
Tenggara Barat province in PT. Angkasa Pura I (Persero)
pokoknya menyepakati hal-hal sebagai berikut:
which basically agree to the following:

Para Pihak sepakat untuk menindaklanjuti Pemberian


Kontribusi Tetap berdasarkan Perjanjian tersendiri
(Perjanjian Kerja Sama II) yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Induk,
sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Kerjasama
antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan
PT Angkasa Pura I (Persero) No. 415.43/001.A/2009;
05/SP/Hk.06.03/2009/PP-BIL tanggal 11 Agustus 2009
(Perjanjian Kerja Sama I) dengan memperhatikan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah.

106

The Parties agreed to follow Giving Fixed Contributions


under the Agreement of its own (the Cooperation
Agreement II) which is a unity that can not be separated
from the Master Agreement, as provided for in Article 10 of
the Cooperation Agreement between the Government of
Nusa Tenggara Barat Province and PT Angkasa Pura I
(Persero) No. 415.43 / 001.A / 2009; 05 / SP / Hk.06.03 /
2009 / PP-BIL dated August 11, 2009 (Agreement of
Cooperation I) by observing the Government Regulation
No. 27 Year 2014 About the Management of State or
Region.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

Para Pihak sepakat untuk menunjuk Kantor Pelayanan


Kekayaan Negara dan Lelang yang didampingi oleh BPKP
untuk melakukan reappraisal terhadap aset milik
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan
menggunakan biaya yang berasal dari PT Angkasa Pura I
(Persero), dimana hasil penilaian atau appraisal tersebut
dijadikan dasar perhitungan besaran pemberian
kontribusi tetap yang selanjutnya dituangkan dalam
Berita Acara (Penunjukan Appraisal dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Surat
permohonan pendampingan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan akan diterbitkan diajukan
oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat

The Parties agree to appoint the State Property Office and


Auction which was accompanied by the BPKP to conduct
reappraisal of the assets of the Government of Nusa
Tenggara Barat Province by using the cost coming from PT
Angkasa Pura I (Persero), where the results of the
assessment or appraisal will serve as the basis for
calculating the amount of giving regular contributions are
subsequently poured in Minutes (appointment Appraisal
conducted by the Government of Nusa Tenggara Barat
Province. A letter of request assistance Financial and
Development Supervisory Board (BPKP) will be published
proposed by the Government of Nusa Tenggara Barat
Province.

Besaran pemberian Kontribusi Tetap dan Divestasi Aset


milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
disepakati oleh Para Pihak sesuai hasil appraisal dari
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang. Para
pihak selanjutnya (tim perhitungan) akan menyepakati
formulasi perhitungan kontribusi tetap. Terhadap
tanggal mulai kerjasama pemanfaatan di mulai sejak
Bandara Internasional Lombok dioperasikan oleh PT
Angkasa Pura I (Persero) sampai dengan dilakukannya
divestasi pada tahun 2016 (Perjanjian Pengikatan Jual
Beli pada bulan Maret tahun 2016).

Amount of granting Fixed Contributions and Divestment


Assets of the Government of Nusa Tenggara Barat
Province agreed by the Parties according to the results of
appraisal of the State Property Office and Auction. The
parties subsequently (calculations team) will agree on
formulations calculation regular contributions. Against a
start date in the utilization of cooperation started from
Lombok International Airport is operated by PT Angkasa
Pura I (Persero) through divestment did in 2016 (the Sale
and Purchase Agreement in March 2016).

Selanjutnya Para Pihak sepakat bahwa proses


penyelesaian Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan
pemberian kontribusi tetap tersebut (Perjanjian Kerja
Sama II) dapat diselesaikan selama 1 (satu) bulan
kedepan, selain itu terkait rencana divestasi aset milik
Pemerintah Nusa Tenggara Barat dimaksud, maka Para
Pihak sepakat untuk membicarakan Perjanjian
Pengikatan Jual Beli atau Akta Jual beli lebih lanjut yang
juga sekaligus menjadi Perjanjian yang mengakhiri
Perjanjian Induk dan Perjanjian tambahan pemberian
kontribusi tetap (Perjanjian Kerja Sama I dan Perjanjian
Kerja Sama II).

Furthermore, the Parties agree that the settlement process


Cooperation Agreement Utilization granting fixed
contributions of the (Agreement of Cooperation II) can be
completed for 1 (one) months, in addition to the planned
divestment of assets owned by the Government of Nusa
Tenggara Barat, the Parties agree to discuss the
Agreement the Sale Buy or Sell deed of purchase also
became a Treaty that ended the Master Agreement and
the additional Agreement granting regular contributions
(the Cooperation Agreement I and II partnership
agreement).

107

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

53. PERJANJIAN DAN PERIKATAN (lanjutan)

53. COMMITMENTS AND AGREEMENT (lanjutan)

Menindaklanjuti hasil rapat di atas, telah dilaksanakan halhal sebagai berikut:


- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah
menerbitkan surat permohonan bantuan pendampingan
penilaian Aset Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
kepada Kantor Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Nusa
Tenggara No. 500/62/IV-Ekon/2016 tanggal 29 Januari
2016 dan surat permohonan appraisal ulang aset
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Wilayah
Bali dan Nusa Tenggara No. 500/63/IV-Ekon/2016
tanggal 29 Januari 2016

Follow up results of the meeting above, has implemented the


following matters:
- The Government Nusa Tenggara Barat Province has issue a
letter requesting relief assistance appraisal assets of
Government of Nusa Tenggara Barat Province to the
Regional Office Representative BPKP Nusa Tenggara
Number 500/62 / IV-Econ / 2016 dated January 29, 2016
and a letter requesting the reappraisal assets of
Government of Nusa Tenggara Barat Province to the
Regional Office of Directorate General of State Bali and
Nusa Tenggara No. 500/63 / IV-Econ / 2016 dated January
29, 2016

Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) menerbitkan surat


kepada Dewan Komisaris terkait permohonan
persetujuan/tanggapan atas tindak lanjut kerjasama
pemanfaatan pemberian kontribusi tetap dan rencana
pembelian aset Pemprov Nusa Tenggara Barat No.
AP.I.840/HK.09.01/2016/PD-B tanggal 11 Februari 2016.

Directors PT. Angkasa Pura I (Persero) issue a letter to the


Commisionaire related the application for approval /
response to the follow-up of cooperation for joint
utilization granting fixed contributions and purchase plan
of assets of Government Nusa Tenggara Barat Province
No. AP.I.840 / HK.09.01 / 2016 / PD-B dated February 11,
2016.

Dilaksanakan rapat koordinasi pembahasan rencana


appraisal aset Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
di Kantor Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada
tanggal 11 Februari 2016 yang dihadiri oleh Perwakilan
PT. Angkasa Pura I (Persero), Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Kantor Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang Mataram, Kantor Wilayah Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat, BKPM & PT Provinsi Nusa
Tenggara Barat, dan sebagainya.

Coordination meeting discussion of appraisal assets plan


of the Government of Nusa Tenggara Barat Province on
February 11, 2016 which was attended by representatives
of PT. Angkasa Pura I (Persero), the Government of Nusa
Tenggara Barat Province, the Office of the State Property
Office and Auction Mataram, the Regional Office of
Financial and Development Supervisory Board (BPKP) of
the Government of Nusa Tenggara Barat Province, BKPM
& PT of Nusa Tenggara Barat Province, and so forth.

108

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI

54. CONTINGENCIES

1. Gugatan dari PT. Bank Negara Indonesia Syariah (BNI


Syariah) kepada PT. Angkasa Pura I (Persero) atas tidak
dilaksanakannya Pembayaran sesuai dengan Standing
Instruction.
Pada tanggal 5 Desember 2013 , PT Bank BNI Syariah
mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat terkait tidak dilaksanakannya Standing Instruction
oleh PT Angkasa Pura 1 (Persero) ("Perusahaan")
mengenai pembayaran termin V sampai termin X ke
rekening PT Bank BNI Syariah untuk Pekerjaan
Pembangunan Terminal Penumpang dan Fasilitas
Penunjangnya di Bandara Internasional Lombok
berdasarkan
Perjanjian
Pemborongan
No.
03/SPP/PL.10/2008/DU tanggal 5 Maret 2008 antar PT
Angkasa Pura 1 dengan PT Slipi Raya Utama. Standing
Instruction yang ditandatangani oleh PT. Slipi Raya Utama,
PT. Angkasa Pura I (Persero) dan BNI Syariah berisi bahwa
seluruh pembayaran termin ditransfer oleh PT. Angkasa
Pura I (Persero) kepada PT. Slipi Raya Utama melalui
rekening BNI Syariah atas nama PT. Slipi Raya Utama,
pembayaran tidak dapat dialihkan dan Standing
Instruction tidak dapat dibatalkan kecuali persetujuan
tertulis dari BNI Syariah.

1. The lawsuit from PT. Bank Negara Indonesia Syariah (BNI


Syariah) to PT. Angkasa Pura I (Persero) for nonperformance in accordance payment with Standing
Instruction.
On December 5, 2013, PT Bank BNI Syariah filed a lawsuit
in the District Court of Central Jakarta related to nonperformance of Standing Instruction by PT Angkasa Pura 1
(Persero) ("Company") concerning the payment terms V to
billings X to the account of PT Bank BNI Syariah Passenger
Terminal Building Works and supporting facilities in
Lombok International Airport under the Agreement
Chartering No. 03 / SPP / PL.10 / 2008 / DU dated March 5,
2008 between PT Angkasa Pura 1 with PT Slipi Raya
Utama. Standing Instruction signed by PT. Slipi Raya
Utama, PT. Angkasa Pura I (Persero) and BNI Syariah
contain terms that payments transferred by PT. Angkasa
Pura I (Persero) PT. Slipi Raya Utama through an account
in the name of PT BNI Syariah. Slipi Raya Utama, payments
can not be transferred and Standing Instruction can not be
canceled unless the written consent of BNI Syariah.

Dalam pelaksanaannya, PT. Angkasa Pura I (Persero) telah


melakukan Termin Pembayaran I sampai Termin IV dengan
total sebesar Rp. 44.743.693 melalui rekening BNI Syariah
sesuai dengan permohonan pembayaran dari PT. Slipi
Raya Utama. Pada tanggal 23 September 2009 dibuat
Surat Pernyataan dari PT. Slipi Raya Utama terkait dengan
Perubahan rekening pembayaran dari BNI Syariah ke Bank
Syariah Mandiri dimana apabila ada pihak yang
berkeberatan maka PT. Slipi Raya Utama akan
bertanggung jawab sepenuhnya.

In the implementation, PT. Angkasa Pura I (Persero) has


conducted Term Payments I to IV with a total of Rp.
44.743.693 through BNI Syariah accounts in accordance
with a request for payment of PT. Slipi Raya Utama. On
September 23, 2009 made a Statement of PT. Slipi Raya
Utama associated with the payment account changes of
BNI Syariah Bank Syariah Mandiri to where if there are
parties who objected to the PT. Slipi Raya Utama will take
full responsibility.
Google

Berdasarkan permohonan pembayaran setiap Termin dari


PT. Slipi Raya Utama dan Surat Pernyataan tersebut, PT.
Angkasa Pura I (Persero) telah membayarkan pembayaran
Termin V sampai Termin X dengan total sebesar Rp.
85.334.938 melalui rekening yang ditunjuk oleh PT. Slipi
Raya Utama (rekening tidak sesuai dengan Standing
Instruction).

Based on a request for payment of each Term of PT. Slipi


Raya Utama and the Statement of the PT. Angkasa Pura I
(Persero) has paid the payment Termin Termin X V up to a
total of Rp. 85,334,938 through an account appointed by
PT. Slipi Raya Utama (accounts not in accordance with the
Standing Instruction).

109

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)

Dalam pelaksanaannya, PT. Angkasa Pura I (Persero) telah


melakukan Termin Pembayaran I sampai Termin IV dengan
total sebesar Rp. 44.743.693 melalui rekening BNI Syariah
sesuai dengan permohonan pembayaran dari PT. Slipi
Raya Utama. Pada tanggal 23 September 2009 dibuat
Surat Pernyataan dari PT. Slipi Raya Utama terkait dengan
Perubahan rekening pembayaran dari BNI Syariah ke Bank
Syariah Mandiri dimana apabila ada pihak yang
berkeberatan maka PT. Slipi Raya Utama akan
bertanggung jawab sepenuhnya. Pemenuhan pembayaran
termin V sampai X telah dilaksanakan oleh Perusahaan
sesuai surat permohanan pembayaran tanggal 23
September 2009 PT Slipi Raya Utama untuk dibayarkan
ke rekening Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri.

In the implementation, PT. Angkasa Pura I (Persero) has


conducted Term Payments I to IV with a total of Rp.
44,743,693 through the accounts BNI Syariah in
accordance with a request for payment of PT. Slipi Raya
Utama. On September 23, 2009 made a Statement of PT.
Slipi Raya Utama associated with the payment account
changes of BNI Syariah Bank Syariah Mandiri to where if
there are parties who objected to the PT. Slipi Raya Utama
will take full responsibility. Fulfillment of payment terms V
to X have been implemented by the Company in
accordance with the payment of the request letter dated
September 23, 2009 PT Slipi Raya Utama to be paid to the
account of Bank Mandiri and Bank Syariah Mandiri.

Pembayaran oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) yang tidak


melalui rekening BNI Syariah inilah yang dijadikan dasar
oleh BNI Syariah dalam menggugat PT. Angkasa Pura I
(Persero). PT. Angkasa Pura I (Persero) dianggap
wanprestasi karena tidak melaksanakan kewajiban
pembayaran Termin V sampai Termin X sesuai dengan
Standing Instruction. Bahwa perkara BNI Syariah (sebagai
Penggugat) dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) (sebagai
Tergugat) dan PT. Slipi Raya Utama (sebagai Turut
Tergugat) ini telah mendapatkan Putusan dari Pengadilan
Negeri dan Pengadilan Tinggi dengan Nomor Putusan:
315/PDT/2015/PT.DKI.jo.No.556
/PDT.G/2013/PN.JKT.PST. Adapun amar putusan adalah
sebagai berikut :
- Menyatakan
Standing
Instruction
merupakan
kesepakatan yang mengikat antara BNI Syariah, PT.
Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Slipi Raya Utama dan
sah menurut hukum
- Menyatakan PT. Angkasa Pura I (Persero) wanprestasi
karena tidak melakukan pembayaran Termin V sampai
Termin X sesuai dengan Standing Instruction

Payment by PT. Angkasa Pura I (Persero) is not through


accounts BNI Syariah is used as a base by suing PT BNI
Syariah. Angkasa Pura I (Persero). PT. Angkasa Pura I
(Persero) is considered in default because it does not
perform the obligation of payment Termin Termin V to X in
accordance with the Standing Instruction. That case BNI
Syariah (as Plaintiff) with PT. Angkasa Pura I (Persero) (as
Defendant) and PT. Slipi Raya Utama (as Co-Defendant)
has obtained the Decision of the District Court and the High
Court with Decision Number: 315 / PDT / 2015 /
PT.DKI.jo.No.556 / PDT.G / 2013 / PN.JKT.PST. The verdict
is as follows:

Menghukum PT. Angkasa Pura I (Persero) untuk


melaksanakan prestasi sebesar Rp. 2.491.889.841,(rupiah penuh).

110

Stating Standing Instruction is a binding agreement


between BNI Syariah, PT. Angkasa Pura I (Persero) and
PT. Slipi Raya Utama and lawful

Stating PT. Angkasa Pura I (Persero) in default for not


making a payment installment billings V to X in
accordance with the Standing Instruction
Punish PT. Angkasa Pura I (Persero) to implement the
achievement of Rp. 2.491.889.841, - (full rupiah).

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)

Pada tanggal 13 Januari 2016, Perusahaan menerima Surat


Pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta
No.315/PDT/2015/PT.DKI tanggal 21 September 2015
yang menguatkan Putusan Pengadilan negeri Jakarta Pusat
di atas.
Pada tanggal 6 Februari 2016, Perusahaan telah
mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik
Indonesia dan sampai saat sekarang kasasi ini masih dalam
proses dan Perusahaan sedang menunggu keputusan
Mahkamah Agung
PT Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan pencadangan
pada tahun 2015 terhadap potensi biaya sebesar Rp.
85.334.938.562,- (rupiah penuh) dan Rp. 2.491.889.841,(rupiah penuh).

On January 13, 2016, the Company received a Notice of


Jakarta High Court Decision 315 / PDT / 2015 / PT.DKI
dated 21 September 2015 which strengthen the Central
Jakarta District Court Decision.

2. Perkara hukum pajak yang sedang berlangsung adalah


proses pengadilan pajak atas pengenaan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) Jasa Penerbangan Intemasional
sebagai berikut:
a) PPN Internasional masa tahun 2005
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP BUMN
Ditjen Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura I
(Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN
Intemasional melalui SKPKB No.00044/207/03/051/07
tanggal 22 Maret 2007 sebesar Rp 98.687.947,-.

2. Tax legal case in process is the tax court process


pertaining to the Value Added Tax (VAT) on International
Flight Service as follows

PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan keberatan I


melalui surat No.AP I.1255/KU.50.7/2007/DK-B tanggal
11 April 2007 dan keberatan II melalui surat
No.AP.I.2176/KU.50.7/2007/DK-B tanggal 21 Juni 2007
yang telah ditolak oleh Ditjen Pajak dengan surat
No.Kep-013/WP3.19/BD,05/ 2008 tanggal 18 Januari
2008. PT Angkasa Pura I (Persero) mengajukan Banding
dengan Surat Banding ke Majelis Pengadilan Pajak
No.AP.I.673/KU.50.7/2008/DU-B tanggal 27 Januari
2008. Dan Sidang Pengadilan Pajak telah mengeluarkan
Putusannya No. Put-18464/PP.M.VIII/16/ 2009 tanggal
10 Juni 2009 yang mengabulkan seluruh Banding PT
Angkasa Pura (Persero) atas keberatan SKPKB
No.00044/207/03/051/07 tanggal 22 Maret 2007
tersebut.

111

On February 6, 2016, the Company has filed an appeal to


the Supreme Court of the Republic of Indonesia and to the
present appeal is still in process and the Company is
awaiting the Supreme Court decision
PT Angkasa Pura I (Persero) has made a provision in 2015
to the potential cost of Rp. 85,334,938,562, - (full
rupiah)and Rp. 2,491,889,841, - (full rupiah).

a) International VAT fiscal year 2005


Based on the results of examination by the Tax
Directorate General of Taxation Tax Office
determined that PT Angkasa Pura I (Persero) are VAT
underpayment
of
tax
underpayment
No.00044/207/03/051/07
International through
March 22, 2007 amounting to Rp 98,687,947, - .
PT Angkasa Pura 1 (Persero) I objected by letter No.
AP255/KU.50.71407/DK-B dated 11 April 2007 and
the second objection by letter dated June 21, 2007
No.AP.1.2176/KU.50.7/2007/OK-B that has been
rejected by the Directorate Genera/ of Taxes to the
letter No. .Kep-013/WP3.19/BD, 05/2008, dated
January 18, 2008. PT Angkasa Pura I (Persero) filed
with the Securities Appellate Panel of the Court of
Tax Appeals to No.AP.I.673/KU50.7/2008/DU-B dated
January 27, 2008. From the Tax Court of Justice has
issued Decision No.Put-18464/PP.M. Vlll/16 / 2009
dated June 10, 2009 which granted the whole of
Appeals PT Angkasa Pura I (Persero) over the
objections of SKPKB No.00044/207/03/051/07 is dated
March 22, 2007.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)

Direktorat Jendral Pajak kemudian mengajukan


Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui
surat No. S-8434/PJ.074/2009 dan PT Angkasa Pura I
(Persero) juga telah mengajukan kontra memori
Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui
surat No.AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B tanggal 13
November 2009. Berdasarkan putusan Mahkamah
Agung nomor 88/B/PK/PJK/2012 yang diputuskan
tanggal 13 Mei 2013 menyatakan Menolak Permohonan
peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali
Direktur Jenderal Pajak.

Directorat General of Taxation then filed a judicial


review to the Supreme Court through a letter No. S8434/PJ.074/2009 and PT Angkasa Pura I (Persero) has
also filed a counter-memory of judicial review to the
Supreme Court through a letter dated 13 November
No.AP.I-3798/KU.50.7/2009/DU-B , 2009. Under the
Supreme Court's decision number 88 / B / PK / CHD /
2012 which concluded on May 13, 2013 stated Reject
Request reconsideration of Applicant Reconsideration
Director General of Taxation.

Surat
Keputusan
Pengadilan
Pajak
nomor:
PUT.18464/PP/M.VIII/16/2009 Tanggal 16 Juli 2009
untuk masa pajak Januari sampai dengan Desember
2005: mengabulkan seluruhnya permohonan banding
PT. Angkasa Pura I (Persero).
Surat tembusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
kepada PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomot:
686/P.PTS/IX/2014/88/B/PK/PJK/2012
Tanggal
17
September 2014 Perihal Pengiriman Putusan Perkara
Peninjauan Kembali Pajak Reg No.88/B/PK/PJK/2012
menyatakan belum diterima putusan dari Mahkamah
Agung Republik Indonesia.
c. PPN Internaslonal Masa bulan Januari 2006 sampai
dengan November 2006
Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Pajak oleh KPP
BUMN Ditjen Pajak ditetapkan bahwa PT Angkasa Pura
(Persero) terdapat kekurangan bayar pajak PPN
Internasional melalui SKPKB No.00115/207/06/051/08
tanggal 1 Desember 2008
sebesar Rp 100.667.387,- PT Angkasa Pura I (Persero)
mengajukan keberatan I melalui surat No.AP
I.372/KU.50.7/2009/DK-B tanggal 2 Februari 2009
dan Banding dengan Surat Banding ke Majelis
Pengadilan Pajak. Dad Sidang Pengadilan Pajak telah
dibacakan Putusannya, namun sampai saat ini Hasil
Putusannya belum dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak.

Tax Court Decision Letter number: PUT.18464 / PP /


M.VIII / 16/2009 Date of July 16, 2009 for the tax period
of January to December 2005: grant the appeal wholly
PT. Angkasa Pura I (Persero).

Direktorat Jendral Pajak mengajukan Peninjauan


Kembali ke Mahkamah Agung RI melalui surat No. S5568/PJ.07/2012 dan PT Angkasa Pura I (Persero) juga
telah mengajukan kontra memori Peninjauan Kembali ke
Mahkamah Agung RI melalui surat No.AP.I5306/KU.50.7/2012/DU-B tanggal 26 September 2012.
Sampai saat ini Peninjauan Kembali tersebut masih
dalam proses di Mahkamah Agung RI.

112

Letter copy of the Supreme Court of the Republic of


Indonesia to PT. Angkasa Pura I (Persero) nomot: 686 /
P.PTS / IX / 2014/88 / B / PK / PJK / 2012 Date 17
September 2014 regarding the Review Case Decision
Shipping Tax Reg No.88 / B / PK / PJK / 2012 states have
not accepted the verdict of the Supreme Court of the
Republic of Indonesia.
c. The International VAT period January to November
2006
Based on the results of examination by KPP BUMN of
Directorate General of Taxation, if was determined
that PT Angkasa Pura I (Persero) are experiencing
International VAT underpayment through letter
No.00115207/06/051/08 December 1, 2008 amounting
to Rp 100.667.387. PT Angkasa Pura I (Persero)
submitted first objection through its letter No. AP I.
372/KU. 50.7/2009/DK-B dated February 2, 2009 and
the Appeal Letter to the Council Tax Court. From the
Tax Court trial verdict was read, but to date has not
released the results of decision by the Tax Court

Directorat General of Taxation filed a judicial review to


Supreme Court through a letter No. S-5568/PJ.07/2012
and PT Angkasa Pura I (Persero) has also filed a
counter-memory of judicial review to Supreme Court
through a letter dated 26 September, 2012 No.AP.I5306/KU.50.7/2012/DU-B. To date a judicial review is
still in process in the Supreme Court.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)


In 2009, government issued Government Regulation No.
28/2009 of VAT Treatment on Deliver,/ of Certain Airport
Services to Commercial Air Transportation Company for the
Operation of Aircraft which providing foreign flight
services, commencing in 2009 PT Angkasa Pura I (Persero)
was no longer subject to VAT of International Flight Service

Pada tahun 2009, pemerintah mengeluarkan Peraturan


Pemerintah Nomor: 28 Tahun 2009 tentang perlakuan PPN
atas Penyerahan Jasa Kebandarudaraan tertentu kepada
perusahaan angkutan udara niaga untuk pengoperasian
pesawat udara yang melakukan penerbangan luar negeri
mulai tahun 2009 PT Angkasa Pura I (Persero) tidak lagi
dikenakan PPN Jasa Penerbangan Intemasional.
3. Perkara dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
Perusahaan menerima gugatan dari Komisi Pengawasan
Persaingan Usaha atas dugaan praktek monopoli PT.
Angkasa Pura I (Persero) pada jasa Ground handling pesawat
charter di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Pada Tanggal 25
Maret 2015 KPPU telah memberikan putusan atas perkara
ini dengan putusan sebagai berikut :

The case with the Business Competition Supervisory


Commission.
The Company received a lawsuit from the Business
Competition Supervisory Commission based on allegation
of monopolistic practices in Ground handling services
charter flight at Ngurah Rai Airport in Bali. On March 25,
2015 Commission for Supervision of Business Competition
(KPPU) has rendered a verdict as follows :

Menyatakan bahwa PT. Angkasa Pura I dan PT. Execujet


Indonesia (EJI) terbukti secara sah dan meyakinkan
melanggar Pasal 17 Undang-Undang No 5/1999;

Stating that PT. Angkasa Pura I and PT. Execujet


Indonesia (Eji) proven legally and convincingly violating
Article 17 of Law No. 5/1999;

Memerintahkan PT. Angkasa Pura I untuk menghentikan


hak eksklusivitas untuk PT. Execujet Indonesia dan
membuka peluang usaha bagi pelaku usaha lain;

Ordered PT. Angkasa Pura I to stop the exclusivity


rights for PT. Execujet Indonesia and opening
opportunities for other business actors;

Menghukum PT. Angkasa Pura I untuk membayar denda


apabila tidak melakukan perintah putusan tersebut.
Atas putusan KPPU pada tanggal 25 Maret 2015, PT Angkasa
Pura I telah melakukan pencadangan dana terhadap denda
yang diduga melakukan pelanggaran dengan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha pada tahun 2015 sebesar Rp.
5.000.000.000 dan PT. Execujet Indonesia mengajukan
Banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; Putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas banding tersebut pada
tanggal 1 Juli 2015 menguatkan putusan KPPU sebelumnya;

Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait


Keberatan atas putusan KPPU pada tanggal 1 Juli 2015, PT.
Execujet Indonesia mengajukan Kasasi kepada Mahkamah
Agung Republik Indonesia; Tanggal 26 November 2015,
Mahkamah Agung Republik Indonesia membacakan putusan
atas kasasi yang diajukan PT. Execujet Indonesia, yang
menguatkan Putusan KPPU dan Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat sebelumnya.

Based on the decision of the Central Jakarta District Court


related objection to the decision of the Commission on July
1, 2015, PT. Execujet Indonesia filed a cassation to the
Supreme Court of the Republic of Indonesia; On November
26, 2015, the Supreme Court of the Republic of Indonesia
stated the decision on the appeal filed by PT. Execujet
Indonesia, which affirmed the Commission's and the
Central Jakarta District Court's previous decision.

113

Required PT Angkasa Pura 1 to pay penalty if it does


not do the orders of the decision.
Based on the decision of the Commission on March 25,
2015, PT Angkasa Pura I has established a reserve fund
against fines for alleged violations of the Business
Competition Supervisory Commission in 2015 amounted to
Rp. 5,000,000,000. PT. Execujet Indonesia filed appeal to
the Central Jakarta District Court. The Central Jakarta
District Court judgment on this appeal on July 1, 2015 has
strengthened the Commission's previous decision;

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)

4. Penyelidikan No. 24/Lid-L/VIII/2015 terkait Dugaan


Pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura Logistik
Makassar dalam Pelayanan Jasa Kebandarudaraan di
Terminal Kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Telah
dilakukan pemeriksaan penyelidikan pada tanggal 19
November 2015 di Kantor Pusat KPPU, yang pada pokoknya
meminta klarifikasi tentang proses bisnis kargo di Terminal
kargo Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Perwakilan PT
Angkasa Pura I (Persero) yang terdiri dari Head of Legal,
Aviation Marketing Group Head, Cargo Marketing
Department Head dan Legal Officer, mewakili Direktur
Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Nomor AP.I.5759/HK.02.05/2015/PD-B tanggal 19
November 2015, telah memenuhi Panggilan dari KPPU untuk
menghadap tim penyelidik KPPU pada hari Kamis tanggal 19
November 2015 di Gedung KPPU.

4. Investigations No. 24 / Lid-L / VIII / 2015 Related Alleged


Violation of Law No. 5 of 1999 concerning Prohibition of
Monopolistic Practices and Unfair Business Competition
conducted by PT. Angkasa Pura Logistik in Services Airport
Affairs, at the Cargo Terminal of Sultan Hasanuddin Airport
Makassar. The investigation examination has been carried
out on November 19, 2015 at the Commission's head
office, which is essentially seeking clarification of the cargo
business processes in cargo terminal of Sultan Hasanuddin
Airport Makassar. Representatives of PT Angkasa Pura I
(Persero) consisting of Head of Legal, Aviation Marketing
Group Head, Cargo Marketing Department Head and Legal
Officer, representing the President Director of PT. Angkasa
Pura I (Persero) based on Special Power of Attorney No.
AP.I.5759 / HK.02.05 / 2015 / PD-B on 19 November 2015,
in compliance the call to face the KPPU investigation team
on Thursday, 19 November 2015 at KPPU's Building.

5. Penyelesaian Permasalahan Tanah Milik PT. Angkasa Pura I


(Persero)
1 Bandara Internasional Pattimura Ambon
a Gugatan Ketua Persekutuan Adat Negeri Hattu (sdr
Markus Hehalatu) di Pengadilan Negeri Ambon No.
11/Pdt.G/2010/PN.AB.
Tanah obyek sengketa :Dusun dati Waitupa Sawane,
luas 32 Ha; Dusun dati Wai Meteng, luas 65 Ha;
Dusun dati Wai Wailawa, luas 45 Ha; Dusun dati
Utatetu, luas 75 Ha; Dusun dati Omiko, luas 33 Ha (
250 Ha). Perkara telah sampai pada tingkat Kasasi di
Mahkamah Agung Republik Indonesia yang mana
telah dikeluarkan Putusan Kasasi Nomor : 3309
K/PDT/2012
yang amar
putusannya ialah
mengabulkan permohonan kasasi para pemohon
kasasi dan membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi
Ambon.

114

Settlement of Land Problems Owned PT. Angkasa Pura I


(Persero)
1. Pattimura International Airport ambon
a The lawsuit by the Chairman of the Guild of
Indigenous Affairs Hatu (Mr Markus Hehalatu) in
Ambon District Court No. 11 / Pdt.G / 2010 /
PN.AB. The dispute land : Dusun dati Waitupa
Sawane, with area 32 Ha; Dusun dati Wai Meteng ,
with area 65 Ha; Dusun dati Wai Wailawa, with
area 45 Ha; Dusun dati Utatetu, with area 75 Ha;
Dusun dati Omiko, with area 33 Ha ( 250 Ha). The
case has arrived to the level of Cassation in the
Supreme Court of Republic of Indonesia which have
been issued Cassation Decision No. 3309 K / PDT /
2012 which verdict is granted the applicant's
cassation appeal and cancel the Ambon High
Court's decision.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)

b Gugatan Kepala Pemerintah Negeri Laha (sdr Hi. Said


Laturua)
di
Pengadilan
Negeri
Ambon
No.142/Pdt.G/2012/PN.AB.
Telah keluar Putusan Kasasi no. 1212 K/PDT/2014
tanggal 15 September 2015. Tanah obyek sengketa
:Dusun dati Waitupa Sawane, luas 32 Ha; Dusun dati
Wai Meteng, luas 65 Ha; Dusun dati Wai Wailawa,
luas 45 Ha; Dusun dati Utatetu, luas 75 Ha; Dusun
dati Omiko, luas 33 Ha( 250 Ha).Pokok putusan
Membatalkan
putusan
PT.
Maluku
No.
35/PDT/2013/PT.MAL tanggal 08 November 2013
yang telah memperbaiki putusan Putusan PN Ambon
No. 142/Pdt.G/2012/PN.AB tanggal 17 Juli 2013.

The lawsuit by the Head of State Government Laha


(Mr Hi. Said Laturua) in Ambon District Court No.
142
/
Pdt.G
/
2012
/
PN.AB.
It was issued the cassation's decision no. 1212 K /
PDT / 2014 dated September 15, 2015. Land
disputed: Dusun dati Waitupa Sawane, an area of
32 hectares; Dusun Dati Meteng Wai, an area of 65
hectares; Dusun dati Wai Wailawa, area of 45
hectares; Dusun dati Utatetu, area 75 ha; Dusun
dati Omiko, with area 33 Ha ( 250 Ha). Principal
decision was to cancel the decision of the Maluku
High Court No. 35 / PDT / 2013 / PT.MAL dated
November 8, 2013 that have improved Ambon
District Court's decision No. 142 / Pdt.G / 2012 /
PN.AB dated July 17, 2013.

Permohonan Realisasi Ganti Rugi berdasarkan


Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia
No. 2201 k/Pdt/2007 yang diajukan oleh Julius
Tipawael (warga negeri Hattu).
Tanah obyek permasalahan adalah Persil tanah
seluas 84.000 M2 yang merupakan bagian dari persil
tanah dalam Gambar Situasi No.01/1992 seluas
190.000 m. Telah disampaikan Memori Permohonan
Peninjauan Kembali kepada Mahmakah Agung RI,
melalui Pengadilan Negeri Ambon. Pada tanggal 12
Mei 2015 telah dikeluarkan putusan peninjauan
kembali, nomor : 109 PK/PDT/2015 tanggal 12 Mei
2015 yang memutuskan menolak permohonan
peninjauan kembali PT. Angkasa Pura I (Persero).
Berdasar hal tersebut PT. Angkasa Pura I (Persero)
akan melayangkan surat keoada Ketua Muda Perdata
dan Badan Pengawas Mahkamah Agung Republik
Indonesia untuk meminta penjelasan dan
melaporkan perihal legal standing dalam kaitannya
dalam perkara a quo.

Request Realization of compensation based on


Cassation Decision by the Supreme Court of the
Republic of Indonesia No. 2201 k / Pdt / 2007 filed
by Julius Tipawael (country citizen of Hattu).
Land disputes object are land plots of 84,000 m2,
which is part of the land plots in Situation Figure
No.01 / 1992 of 190,000 m. Has been filed a
judicial review to the Supreme Court, through the
Ambon District Court. On May 12, 2015, was issued
the judicial review Decision No. : 109 PK/PDT/2015
under which the judicial review from the PT
Angkasa Pura 1 (Persero) was rejected. Based on
the decision, PT. Angkasa Pura I (Persero) will be
written to the Chairman of the Civil and
Supervisory Board of Supreme Court of the
Republic of Indonesia to ask for an explanation and
report on the legal standing in relation to the case
a quo.

d Gugatan terkait perbuatan melawan hukum yang


diajukan oleh Nicolaus Tipawael dalam hal ini
dikuasakan kepada Law Office Hatane & Associates
(selaku Penggugat) kepada PT. Angkasa pura I
(Persero)
(selaku
Tergugat)
dan
Menteri
Perhubungan Cq. Dirjen Perhubungan Udara (Turut
Tergugat) berdasarkan Relaas Panggilan Sidang
Pengadilan
Negeri
Jakarta
Pusat
Nomor:
421/Pdt.G/2014/PN.JKT.PST tanggal 19 September
2014.

The lawsuit related the act against the law was


filed by Nicolaus Tipawael which was authorizes to
Hatane & Associates Law Office (as Plaintiff) to PT.
Angkasa pura I (Persero) (Defendant) and
Transportation Minister cq. DGCA (Co-Defendant)
based Relaas Call Session of the Central Jakarta
District Court No. 421 / Pdt.G / 2014 / PN.JKT.PST
September 19, 2014.

115

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)


Land disputes are the land plots an area of 84,000
m2, which is part of the land plots in Situation
Figure No.01 / 1992 covering 190,000 M2 with the
location Dati Hatuhuru village, Village of Hattu
Leihittu, District of Central Maluku. The Jakarta
District Court has issued an interim decision which
decided that Jakarta District Court was not
authorized to the Case.

Tanah obyek permasalahan adalah Persil tanah


seluas 84.000 M2 yang merupakan bagian dari persil
tanah dalam Gambar Situasi No.01/1992 seluas
190.000 M2 dengan lokasi Dusun Dati Hatuhuru,
Desa Hattu Kecamatan Leihittu Kabupaten Maluku
Tengah.
Pengadilan
Negeri
Jakarta
telah
mengeluarkan putusan sela yang memutuskan
bahwa Pengadilan Negeri Jakarta tidak berwenang
mengadili Perkara tersebut.
e

Somasi Yanuar Faisal Mewar Refferensi Surat Somasi


Nomor : Somasi I; Somasi II No. 34/Somasi/XI/2013
tanggal 18 Nopember 2013.
Atas
tindakan
menguasai,
atau
menggunakan/memanfaatkan atau mengelola tanpa
hak terhadap sebagian atau seluruh lahan/tanah
Eigendom No.1069 atas nama Hoesin Mewar dan
kawan-kawan. Pokok somasi antara lain Luas tanah :
7.935 m Lokasi : Dusun Ajer Manis dan Ajer Sakula
yang masuk dalam wilayah Negeri/Desa Laha,
Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, yang
berbatasan dengan :Timur Laut : Dusun Wayatuputi
Tenggara : Dusun Dati Negori Seilale dan Pantai Barat
Laut dan Barat Daya : Tanah-tanah Negeri Hatu.
Terhadap hal ini PT Angkasa Pura I (Persero)
meminta bukti formal atas kepemilikan sah atas
obyek tanah dan bukti formal selaku subyek hukum
atas pemilik tanah dimaksud.

The legal notice of Yanuar Faisal Mewar


Reference legal notice Letter No. Legal notice I;
Legal notice II No. 34 / Somasi / XI / 2013 dated
November 18, 2013.
The actions of controlling, or using / utilizing or
manage without the right to a part or the whole
land / soil Eigendom No.1069 on behalf Hoesin
Mewar and friends. Principal legal notice include
Land area: 7,935 m Location: Ajer Manis and Ajer
Sakula who entered the territory of the State /
Village of Laha, Teluk Ambon, Ambon, bordering
with: Northeast: Wayatuputi village, Southeast:
vilagge of Dati Negori Seilale and Beaches
Northwestern and Southwestern: lands Hatu
country. Relating this case PT Angkasa Pura I
(Persero) asked for formal proof of legal ownership
of an land object and the formal proof as legal
subjects of the land owner.

Permasalahan tanah Barbara Hunila


Pokok Somasi: Realisasi ganti rugi yang belum
dibayarkan PT. Angkasa Pura I (Persero). Surat masuk
dari Denden & Samuel With Partners dengan no.
016/DS-SOMASI/Amb/2015 tanggal 7 Desember
2015, menyatakan Sdr. Barbara Hunila memiliki
tanah dati seluas 1.052 m2 yang sampai sekarang
proses ganti ruginya belum direalisasikan oleh PT.
Angkasa Pura (Persero). Perusahaan telah mengirim
balasan atas somasi Denden Samuel with Partners
no. AP.I.1534/HK.01/2015/GM.AMQ menyatakan
Tergugat yang dimaksud oleh Denden Samuel With
Partners bukan Merupakan PT. Angkasa Pura I
(Persero) melainkan Kepala Jawatan Pelabuhan
Udara;

Land dispute of Barbara Hunila


The Principal legal notice : Realization of unpaid
compensation PT. Angkasa Pura I (Persero).
Incoming mail from Denden and Samuel With
Partners with no. 016 / DS-SOMASI / Amb / 2015
dated December 7, 2015, stated Mr. Barbara
Hunila have dati land of 1,052 m2 that until now
the process of compensation was not realized by
PT. Angkasa Pura (Persero). The company has
replied the legal notice to Samuel Denden with
Partner no. AP.I.1534 / HK.01 / 2015 / GM.AMQ,
stated that Defendants are referred by Samuel
Deden With Partners is not PT. Angkasa Pura I
(Persero) but Chief of Bureau Airports;

116

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)


Based on Government Regulation (PP) No. 5 1992
PT. Angkasa Pura I (Persero) is a limited liability
company instead of the service company as defined
by Denden Samuel With Partners; Land That
Meant By Samuel Denden with Partners still under
the civil appeal process No. 1212 K / Pdt / 2014;
ased Handover Operation No. AU / 4973 /
UM.1188 / 95, BA.90 / 1995-DU HK.50 Article 2 (d)
All debts Pattimura airport in Ambon that occurred
on 20 September 1995 to the responsibility of the
Directorate General of Civil Aviation.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 5 Tahun


1992 PT. Angkasa Pura I (Persero) merupakan
perusahaan perseroan bukan perusahaan Jawatan
sebagaimana yang dimaksud oleh Denden Samuel
With Partners; Tanah Yang Dimaksud Oleh Denden
Samuel With Partners masih dalam proses kasasi
Perdata No. 1212 K/Pdt/2014;Berdasarkan B.A.S.T.O
No. AU/4973/UM.1188/95,BA.90/HK.50 1995-DU
Pasal 2 (d) Semua utang-piutang Badara Patimura
Ambon yang terjadi sampai tanggal 20 September
1995 menjadi tanggung jawab Direktorat Jendral
Perhubungan Udara.

g Gugatan Yosias Tipawael & Gustaf Tipawael


(TIPAWAEL CS) Nomor:148/Pdt.G/2015/PN.Amb
Sengketa kepemilikan tanah atas sebagian dari
Dusun Dati Hatuhuru besar alias batudiri yang
disengketakan oleh TIPAWAEL CS (penggugat)
dikarenakan sebagian dari dusun tersebut telah
dikuasai oleh (tergugat) : Izak Marlissa ("T1"); H.
Mohamad Sade ("T2"); PT. Angkasa Pura I (Persero)
("API")(T3); Kepala Badan Pertanahan Nasional cq.
Kepala Badan Pertanahan Nasional Maluku Tengan
("T4").
Proses mediasi beberapakali dilakukan di Pengadilan
Negeri Ambon yaitu Pada tanggal 27 Agustus 2015
tetapi majelis hakim memutuskan menunda sampai
dengan tanggal 10 September 2015 ; Tanggal 17
September 2015 majelis hakim memutuskan
menunda sampai tanggal 01 Oktober 2015; Pada
tanggal 10 Desember 2015 Telah dilakukan
- Surat Ahli Waris (copy)
- Putusan Pengadilan Negeri Julius tipawael
- Putusan Kasasi Julius tipawael
Pada tanggal 17 Desember 2015 dilakukan
pembuktian oleh Tergugat ( PT. Angkasa Pura I
(Persero)) dengan alat bukti :
- Sertifikat HPL No. 1 Tahun 2000 atas nama PT.
Angkasa Pura I (Persero)
- Sertifikat HPL No. 2 Tahun 2000 a.n. PT. Angkasa
Pura I (Persero)
- Berita Acara Serah Terima Operasional
- Lampiran Bukti Bayar (copy)

117

Lawsuit Yosias Tipawael & Gustav Tipawael


("TIPAWAEL CS") No. 148 / Pdt.G / 2015 / PN.Amb
A land ownership dispute over a portion of Village
of Dati Hatuhuru other name batudiri disputed by
TIPAWAEL CS (plaintiff) because most of the village
was occupied by (the defendant): Izak Marlissa
("T1"); H. Mohamad Sade ("T2"); PT. Angkasa Pura
I (Persero) ("API") (T3); Head of National Land
Agency cq. Head of National Land Agency cq. Head
of National Land Agency Central Maluku ("T4").
The mediation process is done several times in the
Ambon District Court namely On August 27, 2015
but the judge decided to postpone until the date of
September 10, 2015; On September 17, 2015 the
judge decided to delay until October 1, 2015; On
December 10, 2015 Verification has been done by
the Plaintiff (Tipawael CS) with evidence:
- Heirs letter (copy)
- District Court Decision Julius tipawael
- Verdict Cassation Julius tipawael
On December 17, 2015 carried out verification by
the Defendant (PT. Angkasa Pura I (Persero)) with
evidence:
- HPL Certificate No. 1 of 2000 on behalf of PT.
Angkasa Pura I (Persero)
- HPL Certificate No. 2 Year 2000 a.n. PT. Angkasa
Pura I (Persero)
- Operational minutes of hand over
- Attachment on Proof of Payment (copy)

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)


As of February 11, 2016 has been implemented
the stages of the Local Inspection and Examination
of Witness in Ambon District Court with the
following details:
- On January 21, 2016 Local Examination on the
request of the Plaintiff, conducted on the on
the north side of the boundary is Cekdam to
West Limit namely Bukit Badiri ;
- As of 4 and February 11, 2016 Witness
Examination conducted on behalf of Albertus
Hehamony and Sefanya Salamuhu filed by the
Plaintiff.

Sampai dengan tanggal 11 Februari 2016 telah


dilaksanakan tahapan Pemeriksaan Setempat dan
Pemeriksaan Saksi di Pengadilan Negeri Ambon
dengan rincian sebagai berikut :
- Pada tanggal 21 Januari 2016 Pemeriksaan
Setempat atas permintaan Penggugat, dilakukan
pada sisi batas utara yaitu Cek Dam hingga Batas
Barat yaitu Bukit Badiri;
- Tanggal 4 dan 11 Februari 2016 dilaksanakan
Pemeriksaan Saksi atas nama Albertus Hehamony
dan Sefanya Salamuhu yang diajukan oleh
Penggugat.
2

Bandara Internasional Selaparang


Penggunaan Lahan Milik PT. Angkasa Pura I (Persero) di
Bandar Udara Selaparang - Mataram oleh Pemerintah
Kota Mataram untuk Pembangunan Jalan Dakota.
Pada tahun 2013 telah dilakukan pembangunan Jalan
Dakota oleh Pemerintah Kota Mataram tanpa
berkoordinasi terlebih dahulu dengan PT. Angkasa Pura I
(Persero), dimana dalam pembangunan jalan dimaksud
telah menggunakan lahan milik PT. Angkasa Pura I
(Persero) seluas 502 m2 (hasil pengukuran Kantor
Pertanahan Kota Mataram tanggal 31 Maret 2015), yang
merupakan bagian dari tanah seluas 14.800 m2
berdasarkan sertifikat Hak Pengelolaan No. 2 tanggal 24
Desember 2008 merupakan Penambahan Penyertaan
Modal Negara ke dalam modal saham PT. Angkasa Pura I
(Persero) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 1995 dan Surat Perjanjian Penguasaan Tanah
dan Kesediaan Penyerahan/Pelepasan Hak Atas Tanah
tanggal 26 Februari 1998.
PT. Angkasa Pura I (Persero) telah melakukan upaya
penyelesaian
permasalahan
dimaksud
kepada
Pemerintah Kota Mataram sejak tahun 2013, dimana
perkembangan terakhir terhadap hal tersebut sebagai
berikut:
a Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) telah
menerbitkan permohonan persetujuan kepada
Dewan Komisaris No. AP.I.5161/HK.02/2015/PD-B
tanggal 7 Oktober 2015 dan telah dijawab oleh
Dewan Komisaris dengan Surat No. 72/DK.AP.I./2015
tanggal 2 November 2015 perihal Penggunaan Lahan
PT Angkasa Pura I (Persero) di Bandara Internasional
Lombok oleh Pemerintah Daerah yang pada
pokoknya meminta direksi untuk melengkapi:

118

Selaparang International Airport


The use of land owned by PT. Angkasa Pura I
(Persero) in selaparang airport - Mataram by the City
Government of Mataram for Dakota road
construction.
In 2013 the construction of the Dakota road by the City
government of Mataram without prior coordination
with the PT. Angkasa Pura I (Persero), in the
construction of the road has been using land owned by
PT. Angkasa Pura I (Persero) an area of 502 m2
(measurements result of Mataram Land Office dated
March 31, 2015), which is part of the land area of
14,800 m2 based on management right certificate No.
2 dated December 24, 2008, which is an addition of
the State Capital Investment into the share capital of
PT. Angkasa Pura I (Persero) in accordance with
Government Regulation No. 38 of 1995 and the Letter
of Land Tenure Agreement and Submission / Release of
Land Rights dated February 26, 1998.
PT. Angkasa Pura I (Persero) has made efforts to
resolve the problems referred to the Government
Mataram City since 2013, where the recent
developments on the issue as follows:
a

The Directors of PT. Angkasa Pura I (Persero) has


issued a application for approval to the Board of
Commissioners No. AP.I.5161 / HK.02 / 2015 / PD-B
dated October 7, 2015 and has been answered by
the Board of Commissioners with a Letter No. 72 /
DK.AP.I. / 2015 dated 2 November 2015 concerning
the utilization land of PT Angkasa Pura I (Persero)
in Lombok International Airport by the local
government, which essentially asks to the directors
to complete:

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)

- Kajian Legal
- Kajian Ekonomis
- Dokumen pendukung lainnya seperti Rencana
Umum Tata Ruang wilayah tersebut, Bukti
pemilikan HPL, Peta Lokasi, Nilai Perolehan,
Nilai Buku, Tahun Perolehan, Kondisi aset
tersebut dan dokumentasi foto kondisi
terakhir.
b Pemerintah Kota Mataram menerbitkan surat Nomor
: 900/010/BPKAD/I/2016 tanggal 8 Januari 2016
perihal Penggunaan Lahan Milik PT Angkasa Pura I
(Persero) yang pada pokoknya menyatakan sebagai
berikut:
- Pemerintah Kota Mataram akan menindaklanjuti
proses ganti rugi penggunaan lahan milik PT.
Angkasa Pura I (Persero) untuk pembangunan
Jalan Dakota seluas 502 m2.

Nilai Ganti Rugi sebesar perhitungan oleh Kantor


Jasa Penilai Publik (KJPP) pada saat dilakukan
pembebasan lahan, yaitu Rp. 492.000,- per meter
persegi, sehingga jumlah total ganti rugi sebesar
Rp. 246.984.000,-

Untuk proses pembayaran, PT Angkasa Pura I


(Persero) melengkapi dokumen Sertifikat Asli,
Akta Perusahaan/Pendirian, Copy KTP atas
pejabat yang dikuasakan menerima pembayaran,
Surat Kuasa dan copy buku Bank/nomor
rekening.

Terhadap rencana pemberian ganti rugi oleh


Pemerintah Kota Mataram tersebut, saat ini PT.
Angkasa Pura I (Persero) sedang melakukan
pengkajian mekanisme alternatif pemberian sewa
atas penggunaan lahan seluas 502 m2 tersebut
menggunakan pola yang serupa rencana kerjasama
PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk pembangunan
jalan akses Nusa Tenggara Timur Fair di Kelurahan
Lasiana, mengingat dengan alternatif sewa
dimaksud, maka tidak menyebabkan beralihnya
kepemilikan aset tetap dan membutuhkan waktu
yang relatif lebih singkat dalam penyelesaiannya.

119

- Legal studies
- Economic assessment
- Other supporting documents such as the General
Plan on Spatial of region, the evidence of
ownership of HPL, map location, acquisition cost,
Book Value, Year of acquisition, the assets
Condition and photo documentation of the last
condition.
Mataram city government issued a letter No.
900/010 / BPKAD / I / 2016 dated January 8, 2016
concerning the use of land owned by PT Angkasa
Pura I (Persero) which essentially states as follows
- Mataram City Government will follow up the
process of compensation the use of land owned
by PT. Angkasa Pura I (Persero) for the
construction of the Dakota road an area of 502
m2.
- The value of Compensation based on the
calculations by the Office of Public Appraisal
Service (KJPP) at the time of land acquisition,
namely Rp. 492,000, - per square meter, so that
the amount of compensation of Rp. 246 984
000, - For payment processing, PT Angkasa Pura I
(Persero) complete the original certificate
document, the Deed of Company /
Establishment, Copy of identity of authorized
officials to receive payment, the Power of
Attorney and a copy of the book Bank / account
number
The plans for compensation by the City
government of Mataram, the currently PT.
Angkasa Pura I (Persero) are conducting
assessments of alternative mechanisms granting
the lease for using of the land of 502 m2 with a
similar pattern with cooperation plan of PT
Angkasa Pura I (Persero) with the Government of
East Nusa Tenggara province for the construction
of access roads of Nusa Tenggara Timur Fair in the
Kelurahan Lasiana , considering the alternatives
lease, it does not cause the transfer of ownership
of fixed assets and takes a relatively shorter time in
its completion.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)


3

54. CONTINGENCIES (continued)

Bandara Internasional Lombok Praya


Rencana Tukar Menukar Tanah Milik PT. Angkasa Pura I
(Persero) dengan Milik Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat di Bandar Udara Internasional Lombok.
Tukar menukar atau Ruislagh tanah milik PT. Angkasa
Pura (Persero) dan milik Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat sebagai berikut :

Bandara Internasional Lombok Praya


The land Swap by PT. Angkasa Pura I (Persero) to the
Provincial Government of West Nusa Tenggara in
Lombok International Airport. Exchanging or Ruislagh
land owned by PT. Angkasa Pura (Persero) and the
Government of West Nusa Tenggara as follows:

a Tanah milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara


Barat dimanfaatkan oleh PT Angkasa Pura I (Persero)
di Bandar Udara Internasional Lombok seluas 74.573
m2 yang terdiri dari 16 persil berlokasi di daerah
Airside (landasan pacu).

Land owned by the Provincial Government of West


Nusa Tenggara utilized by PT Angkasa Pura I
(Persero) in Lombok International Airport with area
of 74 573 m2 which consists of 16 plots are located
in the Airside (runway).

b Tanah milik PT. Angkasa Pura I (Persero) yang


dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat seluas 74.000 m2 di area Bandar
Udara Internasional Lombok yang diperuntukan
sebagai berikut:

Land owned by PT. Angkasa Pura I (Persero),


which is utilized by the Provincial Government of
West Nusa Tenggara with area of 74,000 m2 in
area Lombok International Airport was allocated as
follows:

- VIP building and parking area of 0.58 Ha.


- The Hajj Terminal & TKI area of 1.72 Ha.
- Roads Intersection & Channel area of 5.1 ha

Gedung VIP dan lahan parkirnya seluas 0,58 Ha.


Terminal Haji & TKI seluas 1.72 Ha.
Jalan Intersection & Saluran seluas 5.1 Ha.

Dewan Komisaris pada prinsipnya menyetujui


rencana
ruislagh
tanah
tersebut,
dengan
pertimbangan sebagai berikut:
- Tanah-tanah yang akan diruislagh telah diukur
dan disertifikatkan.
Tanah-tanah yang akan diruislagh telah di
appraisal oleh lembaga yang independen dan
disepakati oleh kedua belah pihak.
- Apabila
nilai
tanahnya
berbeda
akan
dikompensasikan.
(ref.
Surat
Komisaris
Utama
Nomor:
19/DK.AP.I/2013 tanggal 14 Februari 2013 perihal
Usulan Ruislagh Tanah Milik Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat dengan PT Angkasa Pura I
(Persero) ).

Board of Commissioners basically approved the


plan exchange (ruislag) the land, with the following
considerations:
- The land that will be exchanged ( ruislag) has
been measured and certified.
- The land will be exchanged (ruislagh) has been
appraised by an independent institution and
agreed by both parties.
- If the value of different land will be
compensated.
(Ref. The Main Commissioner letter No. 19 /
DK.AP.I / 2013 dated February 14, 2013 regarding
the proposal of land Ruislagh Belongs to the
Provincial Government of West Nusa Tenggara and
PT Angkasa Pura I (Persero)).

PT. Angkasa Pura I (Persero) telah menyelesaikan


proses pemisahan sertifikat Hak Pengelolaan Nomor
1 tanggal 8 juni 2000 seluas 5.388.285 m2 atas tanah
yang akan diruislagh dengan Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat dengan terbitnya sertifikat
sebagai berikut:

PT. Angkasa Pura I (Persero) has completed the


process of management right certificate separation
No. 1 dated 8 June 2000 with area of 5,388,285 m2
of land which will be exchanged (ruislagh) with the
Provincial Government of West Nusa Tenggara
with the issuance of certificates as follows:

120

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


54.

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

LIABILITAS KONTINJENSI (lanjutan)

54. CONTINGENCIES (continued)

Sertifikat HPL No. 101 tanggal 31 Maret 2015


untuk tanah seluas 5.800 m2.
- Sertifikat HPL No. 102 tanggal 31 Maret 2015
untuk tanah seluas 17.200 m2.
- Sertifikat HPL No. 103 tanggal 31 Maret 2015
untuk tanah seluas 51.000 m2.
Berdasarkan hasil rapat pembahasan antara PT.
Angkasa Pura I (Persero) dengan Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Barat pada tanggal 27 Januari 2016
dan tanggal 11 Februari 2016 disepakati bahwa
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan
melakukan
percepatan
penyelesaian
proses
sertifikasi terhadap 16 persil tanah milik Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana Badan
Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi
Nusa Tenggara Barat menyatakan bahwa terdapat 14
persil tanah yang selesai sertifikasinya atau
bersertifikat clean and clear dan 2 persil tanah masih
dalam proses sertifikasi.

55. INFORMASI PENTING LAINNYA

Right to manage Certificate No. 101 dated


March 31, 2015 for a land area of 5,800 m2.
Right to manage Certificate No. 102 dated
March 31, 2015 for a land area of 17,200 m2.
Rigt to manage Certificate No. 103 dated
March 31, 2015 for a land area of 51,000 m2.

Based on the results of the meeting between PT.


Angkasa Pura I (Persero) with the Government of
Nusa Tenggara Barat Province on January 27, 2016
and dated February 11, 2016 it was agreed that
the Provincial Government of West Nusa Tenggara
will accelerate the completion of the certification
process of the 16 plots of land owned by the
Government of Nusa Tenggara Barat Province,
where the Financial Management Boardof Public
asset West Nusa Tenggara province stated that
there are 14 plots of land were completed
certification or clean and clear certified and two
plots of land are still in the certification process.

55. OTHER IMPORTANT INFORMATION

1. Penilaian Kembali sebagian aset tetap


Pada tanggal 30 Desember 2015 perusahaan mengajukan
permohonan penilaian kembali aktia tetap kepada
Direktorat Jenderal Pajak melalui Kepala Kantor Wilayah DJP
Wajib Pajak Besar Jakarta Pusat nomor AP.1.
6444/KU.10/2015/FD.
Perhitungan sementara selisih nilai wajar dengan nilai buku
aset yang rencana akan dilakukan penilaian kembali pada
tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 224.960.286.
Dan pajak final yang telah dibayar perusahaan adalah Rp
6.748.808.589,- (rupiah penuh).

1. Revaluation Assets
On December 30, 2015 the company applied for
revaluation to the Directorate General of Taxes through
the Head of Regional Office DJP Jakarta AP.1 numbers.
6444 / KU.10 / 2015 / FD.

Pelaksanaan dan penyesuaian nilai aset sesuai penilaian


kembali akan dilakukan tahun 2016.

Implementation and adjustment of asset values in


accordance revaluation will be conducted in 2016.

2. Asuransi kecelakaan
Untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa
kebandarudaraan terutama dari risiko kecelakaan,
perusahaan telah mempertanggungkan risiko kecelekaan
tersebut dalam dua jenis asuransi
a Jasa pertanggungan atau asuransi kecelakaan diri
penumpang pesawat udara dalam negeri & luar negeri di
area bandara untuk bandara udara di lingkungan PT
Angkasa Pura 1 (Persero) dan

2. Accident Insurance
To improve service to users of airport services, especially
from the risk of accidents, the company has underwrite
the risk of such accidents in the two types of insurance

121

The difference in the calculation of fair value and book


value of assets to be revalued at the date of December
31, 2015 amounted to Rp 224 960 286. And the final tax
that has been paid by the company is Rp 6.748.808.589, (full rupiah).

a. Insured or personal accident insurance in domestic


and international passenger aircraft at the airport
area for airports of PT Angkasa Pura 1 (Persero) and

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

55. INFORMASI PENTING LAINNYA

55. OTHER IMPORTANT INFORMATION

Jasa pertanggungan atas penutupan asuransi tanggung


jawab ganti rugi kerugian terhadap pengguna jasa
bandar udara/pihak ketiga akibat pengoperasian bandar
udara (Airport Liability Insurance ) PT Angkasa Pura 1
(Persero).
Kedua risiko tersebut dipertanggungkan dalam satu premi
asuransi pertanggungan kepada PT Asuransi Jasa Raharja
Putra y dengan premi sebesar Rp 4.190.000 yang terbagi
dari Rp 960.000 untuk kecelakaan diri penumpang dan Rp
3.230.000 untuk ganti rugi kerugian pengguna jasa bandar
udara/pihak ketiga. Jangka waktu premi adalah 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2015.

b. Airport liability insurance coverage for compensation


of loss to airport service users / third parties as a
result of airport operations PT Angkasa Pura 1
(Persero).
Both of these risks are insured in the insurance premiums
to PT Asuransi Jasa Raharja Putra with premium of Rp
4.190.000 divided Rp 960.000 for personal accident
passengers and Rp 3.230.000 for compensation
damages airport service users / third parties. The term of
the premium is from January 1 to December 31, 2015.

3. Terdapat kepemilikan tanah antara PT Angkasa Pura I


(Persero) Cabang Juanda Surabaya dan TNI Angkatan Laut
yang masing-masing saling mengklaim bahwa seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti yang
memadai.

3. A land ownership dispute between PT Angkasa Pura I


(Persero) Branch Juanda Surabaya and Indonesian
National Army-Navy which are each claiming that all the
land were acquired legally and supported by sufficient
evidence.

PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda Surabaya


mencatat aset tanah sesuai dengan Surat Keputusan
Bersama (SKB) Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima
Angkatan Bersenjata, Menteri Perhubungan dan Menteri
Keuangan Nomor: KEP-23/X/1981; 661/KMK.011/1981;
KM.217/AU.106/Pbb.81 tanggal 28 Oktober 1981 tentang
Pengalihan Pengelolaan Penerbangan Sipil di Pangkalan
Udara TNI Angkatan Laut Juanda dari Departemen
Pertahanan
dan
Keamanan
kepada
Departemen
Perhubungan dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
1984 tanggal 19 September 1984 dimana kekayaan negara
pada Bandara Internasional Juanda telah dipisahkan dan
menjadi tambahan modal pemerintah pada Perusahaan
Umum Angkasa Pura I.

PT. Angkasa Pura I (Persero) Airport Juanda - Surabaya


noted land assets in accordance with the Joint Decree
(SKB) The Minister of Defence Security / Commander of
the Armed Forces, Minister of Transportation and
Minister of Finance No. KEP-23 / X / 1981; 661 / KMK.011
/ 1981; KM.217 / AU.106 / Pbb.81 dated October 28,
1981 regarding the Transfer of Management of Civil
Aviation in the Navy Air Base Juanda from the
Department of Defense and Security to the Department
of Transportation and Government Regulation No. 30 of
1984 dated 19 September 1984 in which the wealth of
the country in Juanda International Airport has been
separated and become additional government capital in
the Public Company Angkasa Pura I ..

Tanah pada areal Bandara Juanda yang dikuasai oleh PT


Angkasa Pura I (Persero) Cabang Juanda Surabaya telah
disertifikatkan Oleh TNI AL pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Sidoarjo.

A land in the area of Juanda Airport were controlled by


PT Angkasa Pura I (Persero) Branch Juanda was certified
by the Indonesian National Army - Navy in Land Office
Sidoarjo.

122

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

55. INFORMASI PENTING LAINNYA

55. OTHER IMPORTANT INFORMATION


Based on the Land Registration Certificate issued by the
Head of the District Land Sidoarjo, respectively dated 16
September 1991, registered on behalf of the Department
of Defense and Security RI cq. Indonesian National ArmyNavy (TNI-AL), land certificates as follows

Berdasarkan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah yang


dikeluarkan oleh Kepala Pertanahan Kabupaten Sidoarjo,
masing masing tertanggal 16 September 1991, tercatat atas
nama Departemen Pertahanan dan Keamanan RI Cq. Tentara
Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI-AL), dengan rincian
sertifikat tanah sebagai berikut :
Nomor Hak pakai /
Use rights number

Desa / Village

1
1
1
3
1
4
1
1

Pabean
Semampir
Peranti
Banjar Kemining
Cemandi
Sedati Agung
Pulungan
Sedati Gede

3.622
775.819
1.078.273
962.656
199.695
192.486
255.485
238.649
The effort of settlement process of double recording
between PT Angkasa Pura 1 and the Indonesian National
Army - Navy was arranged several times, however these
still failed to settle the land dispute.

Upaya proses penyelesaian pencatatan ganda aset tanah


antara PT Angkasa Pura 1 dan TNI angkatan Laut telah
beberapa kali dilakukan namun hal tersebut masih gagal utk
menyelesaikan sengkata tanah tersebut.

56. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN

Luas / Area
M2

56. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES

Perseroan dan anak perusahaan yang mempunyai aktivitas


usaha utama dalam bidang pengelolaan kebandarudaraan,
terpengaruh terhadap risiko bunga, risiko kredit, dan risiko
likuiditas. Manajemen mengidentifikasi, menelaah dan
menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana
dirangkum di bawah ini.
a. Risiko suku bunga
Risiko suku bunga atas arus kas merupakan suatu risiko
dimana instrumen keuangan dari arus kas masa mendatang
akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
Eksposur yang ada saat ini terutama berasal dari utang
jangka panjang atas pinjaman bank Mandiri, Bank BRI dan
Bank BNI untuk keperluan modal kerja dan pengembangan
bandara dalam mata uang rupiah dengan suku bunga
mengambang yaitu suku bunga LPS ditambah dengan 2,45%.
Pinjaman dengan suku bunga mengambang menimbulkan
risiko arus kas kepada perusahaan dan anak perusahaan.
Tidak terdapat pinjaman Perseroan dan anak perusahaan
yang dikenakan suku bunga tetap.

123

The Company and its subsidiaries that have a primary


activity in producing sugar, hospitals and tobacco while
activity of its subsidiary business in plastic processing,
affected to market risk, credit risk and liquidity risk.
Management to identify, examine and approve the policy as
managing risks are summarized below.
a. Cash flows interest rate risk
Cash flows interest rate risk is a risk that the future cash
flows of a financial instrument will fluctuate because of
changes in market interest rates. Current exposure
related to this risk mainly arises from the rupiah
denominated long term Mandiri Bank, BRI Bank and BNI
Bank loans for or working capital purposes and the
development of airports in the rupiah currency with
floating interest rates that LPS interest rate plus 2.45%.
Loans with floating interest rates pose a risk of cash flow
to the company and its subsidiaries. There is no loans of
the Company and its subsidiaries are subject to a fixed
rate.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

56. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN 56. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
(lanjutan)
(continues)
Perseroan dan anak perusahaan tidak mempunyai kebijakan
khusus untuk memperkecil risiko perubahan suku bunga
dalam bentuk lindung nilai (hedging). Kebijakan yang diambil
oleh manajemen dalam mengantisipasi risiko suku bunga
yaitu dengan mengevaluasi secara periodik perbandingan
suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang sejalan
dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar.
Manajemen juga melakukan survey di perbankan untuk
mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga yang relevan.

The Company and its subsidiaries do not have specific


policies to minimize the risk of interest rate changes in
the form of hedging. Measures taken by management in
anticipation of interest rate risk is to evaluate
periodically comparing fixed rates to floating interest
rates in line with relevant changes in interest rates in the
market. Management also conducted a survey on banks
to obtain an estimate of the relevant interest rate.

b. Risiko nilai tukar mata uang


Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar
atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar
terutama terkait dengan kas dan setara kas, piutang usaha,
utang usaha, dan utang bank.

b. Currency exchange rate risk


Currency exchange rate risk is the risk that the fair value
or future contractual cash flows of a financial instrument
will fluctuate due to changes in exchange rates primarily
related to cash and cash equivalents, accounts
receivable, accounts payable, and bank debt.

Perusahaan dan entitas anak mempunyai saldo kas dan


piutang dalam mata uang asing. Risiko adanya kenaikan atau
penurunan yang disebabkan perubahan nilai mata uang
asing setidaknya juga mempunyai pengaruh terhadap
kegiatan perusahaan. Perusahaan dan entirtas anak tidak
memliliki utang atau kontrak dengan pihak ketiga dalam
mata uang asing dalam jumlah yang signifikan dan oleh
karenanya manajemen perusahaan memutuskan untuk tidak
melakukan lindung nilai atas transaksi dalam mata uang
asing tersebut, setidaknya untuk saat ini.

The Company and its subsidiaries had cash balances and


receivables in foreign currency. The risk of an increase or
decrease due to changes in foreign currency exchange
rate at least also have an influence on the company's
activities. Companies and entirtas child memliliki no debt
or contract with third parties in foreign currency in a
significant amount and therefore the company's
management decided not to hedge the transaction in
foreign currency, at least for now.

c. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi Perseroan
dan anak perusahaan sebagai akibat dari pihak ketiga yang
gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Pihak ketiga
yang utama adalah perusahaan airline dalam dan luar negeri.
Perseroan mengelola risiko kredit sebagai berikut :
- Melakukan pemantauan atas jumlah dan umur piutang
untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih
- Meningkatkan kinerja bagian penagihan.
Perseroan dan anak perusahaan meminimalkan risiko kredit
aset keuangan seperti kas setara kas dengan
mempertahankan saldo kas minimum dan memilih bank
yang berkualitas untuk penempatan dana.

124

Credit Risk
Credit risk is the risk of losses faced by the Company and its
subsidiaries as a result of a third party that failed to
discharge contractual obligations. The third party is the
Airline's company.
The Company manages credit risk as follows :
- Monitor the amount and age of accounts receivable to
reduce the risk of doubtful account
- Improve the performance of the collection.
The Company and its subsidiaries minimized the credit risk of
financial assets such as cash equivalents to maintain a
minimum cash balance and choosing a quality bank for the
placement of funds.

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) AND SUBSIDIARIES


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
For The Years Ended
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

56. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN 56. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
(lanjutan)
(continues)
d Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami
kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi
komitmen jangka pendek terkait dengan instrumen
keuangan.
Mengingat bahwa Perseroan pada saat ini sedang melakukan
pengembangan bandara, peningkatan kapasitas dan
pelayanan serta fasilitas kebandarudaraan kearah bandara
bertaraf International. Kegiatan Perseroan tersebut
membutuhkan sumber dana arus kas masa depan yang
cukup signifikan, maka dalam mengelola likuiditas Perseroan
selalu memantau arus kas dan setara kas agar memadai
untuk membiayai operasional rutin.

d Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk that the entity will have difficulty in
obtaining funds to meet short-term commitments associated
with financial instruments.

Perseroan
mengelola
risiko
likuiditas
dengan
mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk
memungkinkan Perseroan memenuhi komitmen jangka
pendek dan operasi normal. Selain itu Perseroan juga
melakukan pengawasan terhadap proyeksi arus kas secara
aktual dengan melakukan evaluasi terhadap aset dan
liabilitas keuangan jatuh tempo.

The Company manages liquidity risk by maintaining


sufficient cash and cash equivalents to allow the Company
fulfill short term commitments and normal operation. The
Company is also supervise the cash flow projections actually
to evaluate the assets and financial liabilities maturing.

57. KEJADIAN LUAR BIASA

Currently the Company conducting business development by


establishing airport, increase the capacity of airport facilities
and services as well as to the international standard airport .
The Company's activities require funding of future cash flows
are quite significant, then to manage the liquidity of the
Company constantly monitors the flow of cash and cash
equivalents to be sufficient to finance routine operations.

57. EXTRAORDINARY EVENT


No extraordinary events during 2015 that have a significant
impact on the financial statements that need to be disclosed.

Tidak ada kejadian luar biasa selama tahun 2015 yang


mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan yang
perlu diungkapkan.
58. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN

58. SUBSEQUENT EVENT BALANCE SHEET DATE


There are no transactions after the balance sheet date that
have a significant effect on the financial statements need to
be disclosed

Tidak ada transaksi setelah tanggal neraca yang mempunyai


pengaruh signifkan terhadap laporan keuangan yang perlu
diungkapkan
59. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

59. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyajian dan


penyusunan laporan keuangan Perusahaan sebagaimana
diuraikan di muka yang telah diselesaikan pada tanggal 22
Februari 2016

125

The management is responsible for presentation and


disclosure of the financial statements which were completed
on February 22, 2016.

Lampiran/Attachment 1
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - ENTITAS INDUK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi Efek
Piutang usaha
setelah dikurangi penurunan nilai sebesar Rp
161.908.034 dan Rp 179.363.364 pada tahun 2015
dan tahun 2014

Pihak berelasi
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka dan biaya dibayar di muka
Pendapatan yang masih harus diterima
Pajak dibayar dimuka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan
Piutang jangka panjang
Investasi Jangka Panjang
Properti Investasi

(setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar


35.695.966, 29.617.111 dan 23.538.259 untuk tahun
2015, 2014 dan 2013)

31 Desember /
December 31,
2015
1.537.900.677
216.189.425

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - PARENTS ENTITY


CONSOLIDATEDSTATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember /
December 31,
2014
1.209.659.874
366.747.147

1 Januari 2014 /
January 1, 2014

475.064.108
329.433.688

117.654.591
397.603.396
396.819.062
6.810.677
5.864.374
122.012.942
117.233.457

209.353.649
301.514.911
218.652.627
5.137.578
2.969.648
21.030.828
227.364.327

427.363.145
225.539.647
28.031.858
7.836.410
3.322.305
70.988.873
342.927.099

2.918.088.602

2.562.430.588

1.910.507.133

609.577.216

45.270.604
490.018.019

70.677.575
591.767.500

149.844.910

160.595.003

162.002.620

Net allowance for impairment losses of Rp


161.908.034 and Rp 179.363.364 in 2015 and
2014

Related parties
Third parties
Other receivables
Inventories
Prepaid expense
Accrued income
Prepid taxes

Total Current Assets


NON-CURRENT ASSETS
Deferred Tax Assets
Long term receivables
Long Term Investments
Investment properties
(Net of accumulated depreciation of 35.695.966,
29.617.111 and Rp 23.538.259 in 2015, 2014 and
2013)

Fixed Assets

Aset tetap
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
4.031.826.668, 3.496.349.708,- dan 2.957.216.443,untuk tahun 2015, 2014 dan 2013)

ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Investment in securities
Trade receivables

(Net of accumulated depreciation of


4.031.826.668, 3.496.349.708,- and
2.957.216.443,- in 2015, 2014 and 2013)

Aset dalam penyelesaian

11.594.359.657
1.143.193.652

10.963.078.616
1.491.577.326

7.317.670.220
3.172.565.861

Aset tidak berwujud


Aset tidak lancar lainnya
Jumlah Sset Tidak Lancar

43.597.892
13.540.573.327

17.165.366
13.167.704.935

13.303.169
11.327.986.945

Intangible assets
Other Assets
Total of Non Current Assets

16.458.661.928

15.730.135.523

13.238.494.078

TOTAL ASSETS

JUMLAH ASET

Construction in progress

Lampiran/Attachment 1/1
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - ENTITAS INDUK
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember /
December 31,
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Biaya yang masih harus dibayar
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Pendapatan diterima dimuka
Utang pajak
Utang Bank Jangka Panjang - Bagian yang
Jatuh Tempo
Liabilitas jangka pendek lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang bank jangka panjang
(setelah dikurangi utang jatuh tempo)
Utang jaminan
Liabilitas imbalan paska kerja
Kewajiban pajak tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal Saham
Modal dasar 12.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 1.000.000 per saham.
Modal ditempatkan dan disetor 6.414.412
lembar saham
Penyertaan Modal Negara
Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan
statusnya (BPYBDS)
Penghasilan komprehensif lain
- Laba yang belum direalisasi atas efek
- Keuntungan (kerugian) aktuarial imbalan
paska kerja
Pengaruh pengalihan aset tetap kenavigasian
- Nilai buku aset tetap kenavigasian
- Akumulasi penyusutan aset tetap
kenavigasian dari BPYBDS
Saldo laba
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
Jumlah ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - PARENTS ENTITY


STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember /
December 31,
2014
Restated

1 Januari 2014 /
January 1, 2014
Restated

523.789.214

440.396.116

285.988.604

703.479.289
33.243.903
86.508.506
155.360.069

1.382.976.769
81.110.289
251.256.918
214.759.147

1.065.410.711
289.005.453
226.301.018
188.026.066

512.753.026
506.876.614

408.109.500

431.600.747

2.522.010.619

2.778.608.738

2.486.332.599

2.443.450.564

2.121.315.301

870.502.817

158.897.604
344.752.913
18.789.260
2.965.890.341

51.493.828
239.581.688
43.257.665
2.455.648.483

26.573.304
319.581.492
5.688.223
1.222.345.836

5.487.900.960

5.234.257.221

3.708.678.435

LIABILITIES AND EQUITY


CURRENT LIABILITIES
Accrued expenses
Trade payables
Third parties
Related parties
Accrued revenue
Tax payables
Current maturities of bank loan
Other current liabilities
Total Current Liabilities

NON CURRENT LIABILITIES


Long term bank loan
(net of current portions)
Warranty payable
Employee benefits liabilities
Deffered tax liability
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilities

EQUITY
Equity attributable to equity holders of the
parent entity
Share capital
Authorized capital 12.000.000 shares with
par value of Rp 1.000.000 per share
6.414.412.000
0

3.488.245.000
2.926.166.059

3.488.245.000

255.096.706

255.096.706

2.960.795.675

24.015.711

44.831.597

6.757.646

(54.306.422)

44.732.457

34.481.221

(269.138.292)

(269.138.292)

(270.831.524)

408.393.524

408.393.524

408.393.524

3.393.257.976
799.029.765
10.970.760.968

2.619.051.836
978.499.416
10.495.878.303

2.228.246.556
673.727.545
9.529.815.643

16.458.661.928

15.730.135.524

13.238.494.078

The issued and paid-up capital 6.414.412


shares
Government capital investement
Government contribution pending
determination in status (BPYDBS)
Oher Comprehensive Income
Unrealized gain on securities Gains (losses) on employee benefits actuarial
Effect of navigation fixed assets transfer
Book value of navigation fixed assets
Accumulated depreciation of navigation
assets of BPYDBS
Retained earnings
Appropiated Un Appropriated Total equity

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lampiran/Attachment 2
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - ENTITAS INDUK

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - PARENTS ENTITY

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


31 DESEMBER 2015 DAN 2014

INCOME STATEMENTS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME


AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember /
December 31,
2015
PENDAPATAN OPERASIONAL
Aeronautika
Jasa
pendaratan,
penempatan
dan
penyimpanan pesawat udara (PJP4U)
Jasa penumpang pesawat udara (PJP2U)
Jasa penerbangan
Pemakaian aviobridge
Pemakaian counter
Pemakaian BHS/HBS
Pendapatan aeronautika
Non aeronautika
Pemakaian telepon, listrik, air, parkir,
anjungan dan kartu pas
Sewa - sewa
Konsesi
Event & Promotion
Pemakaian ruang tunggu
Pergudangan
Jasa perbaikan
Pendapatan non aeronautika

31 Desember /
December 31,
2014
OPERATING INCOME
Aeronautika

472.049.655
2.378.795.901
128.150.565
104.664.080
71.576.700
3.155.236.901

396.610.201
2.125.483.603
96.406.327
109.531.510
53.672.606
2.781.704.247

251.185.690
410.561.020
1.028.797.637
39.391.546
28.255.060
47.468.687
3.066.301
1.808.725.941

234.886.590
372.955.880
890.998.572
61.171.081
47.731.994
345.261
1.608.089.377

Jumlah pendapatan
BEBAN OPERASIONAL
Beban pegawai
Pemeliharaan
Beban pemakaian persediaan
Utilitas
Sewa
Umum dan administrasi
Pajak
Asuransi
Low value aset
Penyusutan dan amortisasi
Imbalan paska kerja
Beban pelayanan penumpang
Jumkah beban opersional

4.963.962.842

4.389.793.624

893.376.535
234.170.747
34.851.930
307.903.710
119.009.651
587.491.049
207.669.691
14.775.206
7.290.337
692.416.977
198.691.817
427.324.874
3.724.972.523

792.752.099
177.133.992
48.827.135
282.098.874
88.272.637
513.006.309
175.836.852
9.177.487
6.710.756
581.505.509
138.073.628
345.570.400
3.158.965.678

Laba operasional
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional
Beban non operasional
Jumlah pendapatan (beban) opersional

1.238.990.320

1.230.827.946

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan


TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Manfaat/beban pajak tangguhan
Total pajak penghasilan

1.044.983.224

Laba bersih tahun berjalan


PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Laba (rugi) belum terealisasi investasi efek
Keuntungan (kerugian) aktuaria dari program
imbalan paska kerja
Jumlah pendapatan komprehensif lain
Laba komprehensif tahun berjalan

322.551.620
516.558.716
(194.007.096)

251.809.368
237.131.380
14.677.988

Aircraft landing, placingand storing services (PJP4U)


Aircraft passenger ghandling services (PJP2U)
Air navigation services
Aviobridge services
Counter services
BHS/HBS services
Income of aeronautika
Non aeronautika
Telephone, electricity, water, packing,galleries and
entrance pass
Rentals
Concenssions
Event & Promotion
CIP Lounge
Warehousing
Maintenance & Services Fee
Income of aeronautika
Operating income

OPERATING EXPENSES
Employee expenses
Maintenance
Inventory usage
Utilities
Leases
General and administration expenses
Taxes expenses
Insurance
Low value aset
Depreciation and amortizations
Employee benefit
Passenger services expenes
Total operating exenses
Operating income
NON OPERATING INCOME (EXPENSES)
Non operating income
Non operating expenses
Total non operating income (expenses)

1.245.505.934

Income before tax

270.421.864
(24.468.405)
245.953.459

229.437.076
37.569.442
267.006.519

Current tax
Deffered tax
Total income taxes

799.029.765

978.499.416

(20.815.886)

38.073.952

(99.038.879)
(119.854.765)

10.251.236
48.325.188

679.175.000

1.026.824.604

Net income
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Unrealized gain (loss) on securities investment
Remeasurement gaints (losses) on post
employment benefits liability
Total other comprehensive income
Comprehensive income for the year

2.926.166.059
0
2.926.166.059
-

0
0

3.488.245.000
-

Deviden

PKBL / PUKK
Cadangan

Saldo per 31 Desember 2015

Pendapatan komprehensif lain


Laba (rugi) belum direalisasi atas
pemilikan efek

Penyertaan modal Pemerintah


Pengaruh pengalihan aset tetap
kenavigasian
BPYBDS
Penyesuaian Laba tahun lalu
Laba bersih tahun berjalan

Laba bersih tahun berjalan


Pendapatan komprehensif lain
Laba (rugi) belum direalisasi atas
pemilikan efek
Saldo per 31 Desember 2014

Penyertaan modal Pemerintah


Pengaruh pengalihan aset tetap
kenavigasian
BPYBDS

6.414.412.000

(2.926.166.059)

2.926.167.000

Modal saham /
Capital Stocks

3.488.245.000
-

Deviden
Cadangan
Penyesuaian laba tahun lalu

Saldo 1 Januari 2014

Keterangan

Penyertaan
modal
Pemerintah /
Government
capital
investement

255.096.706

255.096.706

220.467.089
0

(2.926.166.059)

2.960.795.676
-

BPYBDS /
Government
contribution
pending
determination
in status

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - ENTITAS INDUK


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24.015.711

(20.815.886)

44.831.597

38.073.951

6.757.646
-

(54.306.422)

(99.038.879)

44.732.457

10.251.236

34.481.221
-

139.255.232

139.255.232

1.693.232
0
0

137.562.000
-

3.393.257.977

49.897.896

(941)

(18.572.030)
742.881.216

2.619.051.836

2.228.246.556
(64.479.000)
451.352.584
3.931.696

799.029.765

799.029.765
-

(49.897.896)

(742.881.216)

(185.720.304)

978.499.416

978.499.416
0

673.727.545
(193.436.821)
(451.352.584)
(28.938.140)

Laba (rugi) belum


Pengaruh
Laba (rugi)
Saldo Laba / Retained Earnings
direaliasi atas
pengalihan aset
aktuaria imbaan
pemilikan
kenavigasian /
kerja / Gain (loss)
efek/Unrealized
Effect of the
actuarial post
gain (loss) on
transfer of
retirement
navigation fixed Telah ditentukan Belum ditentukan
marketable
benefits
penggunaannya / penggunaannya/
assets
securities
Appropriated Un Appropriated

0
0
10.970.760.968

799.029.765
0
(119.854.765)

0
0
0

0
0

(185.720.304)
(18.572.030)
0

1.693.232
220.467.089
978.499.416
0
48.325.187
0
10.495.878.303

9.529.815.644
(257.915.821)
0
(25.006.444)
0
0

Jumlah / Total

Balance as of December 31, 2015

Net income for the year


Other comprehensive income
Unrealized gain (loss) securities
investment

Government capital investement


Effect of navigation fixed assets
transfer
Transfer of fixed assets - BPYBDS
Retained earnings adjustment

Dividend
PKBL / PUKK
Appropriated

Net income for the year


Other comprehensive income
Unrealized gain (loss) securities
investment
Balance as of December 31, 2014

Government capital investement


Effect of navigation fixed assets
transfer
Transfer of fixed assets - BPYBDS

Dividend
Appropriated
Retained earnings adjustment

Balance as of January 1, 2014

Description

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - PARENTS ENTITY


STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

Lampiran/Attachment 3

Lampiran / Attachement 4
PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - ENTITAS INDUK

PT ANGKASA PURA I (PERSERO) - PARENTS ENTITY

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF


31 DESEMBER 2015 DAN 2014

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION


AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Expressed in thousands Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember /
December 31,
2015

31 Desember /
December 31,
2014

2.287.231.399
2.170.018.995
(3.253.884.140)

2.170.657.718
2.069.619.797
(3.162.195.991)

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES


Cash received from cash sales
Cash received from customers
Cash payment to suppliers and employees

1.203.366.254
(452.559.996)

1.078.081.524
(411.580.227)

Net cash from receipt and payment


Tax payment

750.806.258

666.501.296

Net cash provided (by) from operating activities

135.301.886

48.056.191

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES


Cash payment to short term inventments

(113.454.661)
(1.392.953.039)
110.095.077
46.348.422

60.937.500
(1.198.260.549)
114.986.043
-

Received from (payment for) long term investemnts


Addition in fixed assets
Addition in other assets
Interest from deposits and checking accounts

(1.214.662.315)

(974.280.815)

Net cash provided (by) from investing activities

849.191.216
(185.720.304)
(16.961.380)

1.250.812.484
(193.436.821)
(11.066.597)

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES


Proceed on long term loan
Dividend payment
Loan bank payment

646.509.532

1.046.309.066

Net cash provided (by) from financing activities

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas


Pengaruh selisih kurs
Kas dan Setara Kas pada awal periode

182.653.475
145.587.328
1.209.659.874

738.529.547
(3.933.781)
475.064.108

Increase (decrease) of cash and cash equivalent


Effect of foreign exchange rate
Cash and cash equivalent at the beginning of the year

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE

1.537.900.677

1.209.659.874

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari penjualan tunai
Penerimaan dari penjualan kredit
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi
Pembayaran pajak
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pengeluaran untuk investasi jangka pendek
Penerimaan dari (pengeluaran untuk)investasi
jangka panjang
Penambahan aset tetap
Penambahan aset lain lain
Penerimaan bunga deposito dan jasa giro
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman jangka panjang
Pembayaran deviden
Pembayaran PKBL
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan

CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF THE YEAR

Development on High Performance Airport Operator Corporation

Pengembangan Perusahaan Pengelola Bandar Udara Berkinerja Tinggi

GATE 2
GATE 3
GATE 4

SECURITY CHECKPOINT

DEPARTURES

AIRLINE

13.2kg

AIRLINE

13.2kg

Development on High Performance


Airport Operator Corporation

2015

Laporan Tahunan
Annual Report

PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Kota Baru Bandar Kemayoran


Blok B 12 Kav. 2
Jakarta, 10610
Telp : 62-21 6541961
Faks : 62-21 6541513, 6541514
Email : humas@angkasapura1.co.id
Website : www.angkasapura1.co.id

GATE 1

Pengembangan Perusahaan Pengelola Bandar Udara Berkinerja Tinggi


2015

Laporan Tahunan
Annual Report
PT Angkasa Pura I (PERSERO)

Anda mungkin juga menyukai