PENGKAJIAN
A.
Nama
: WK
KN
Umur
: 60 tahun
50 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
Hindu
: Hindu
Pekerjaan :
Wiraswasta
Pendidikan
Status
: Sudah menikah
Alamat
: Singapadu
Laki-laki
SMA
Sudah menikah
Diagnosa Medis
Sumber biaya
Penanggung
: PPOK
Identitas Pasien
Penanggung
Nama
: AK
WS
Umur
: 72 tahun
44 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Laki-laki
Agama
: Hindu
Hindu
Pekerjaan
: Petani
Wiraswasta
Pendidikan
:-
SMA
Status
: Sudah menikah
Sudah menikah
Alamat
Diagnosa medis
: PPOK
Sumber biaya
: JKBM
: Keluarga(anak)
B. Alasan Dirawat
1. Keluhan Utama
2. Kronologi Keluhan
Pasien mulai sesak nafas dan batuk sejak 3 minggu sebelum MRS, sebelumnya
pasien sudah sempat dibawa ke dokter tapi belum juga sembuh. Pada tanggal 2
Januari 2013 pasien di bawa ke UGD RSUD Sanjiwani Gianyar oleh keluarganya
pada pkl 13.00 WITA. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dan batuk
sejak 3 minggu yang lalu dan tampak lemah. Di UGD pasien langsung diperiksa
dengan hasil TD:110/70mmHg, suhu: 360C, nadi; 80x/mnt dan RR: 25x/mnt.
Dokter memutuskan pasien harus di rawat inap di ruang nakula dengan terapi
IVFD D5%+1/2 amp aminophilin 20tpm, cefotaxime 2x1gr, metil prednisolon
2x1/2vial, pranza 1x1vial dan nebul combivent 3x1hari.
Riwayat di rawat di RS
Pasien sebelumnya pernah tidak dirawat di RS. Dan ini pertam kalinya
pasien di rawat di RS.
Riwayat Alergi
alergi
debu
yang
terkadang
C. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Bernafas
Saat pengkajian pasien mengatakan badannya lemah, masih merasa sesak nafas
dan batuk berdahak, serta saat bernafas pasien menggunakan otot bantu nafas
2. Makan dan Minum
3. Eliminas
BAB : Saat pengkajian pasien mengatakan tadi pagi sudah BAB 1 kali
dengan konsistensi padat, warna kuning, dan tidak ada darah dan lender
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan pasien hanya di lap saja sejak MRS.
Sebelum MRS pasien mandi 2 kali sehari
7. Pengaturan Suhu Tubuh
Pasien mengatakan suhu tubuhnya
tubuhnya normal 360C
8. Rasa Aman
Saat pengkajian pasien mengatakan merasa cemas dan takut karena penyakitnya
9. Rasa Nyaman
Saat pengkajian pasien mengatakan kakinya merasa kesemutan dan kurang
nyaman karena kakinya bengkak (edema)
10. Sosialisasi dan Komunikasi
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik, baik dengan keluarga, perawat
maupun pengunjung dan pasien lainnya.
11. Rekreasi
Pasien mengatakan saat di RS ia mengisi waktu luang dengan mengobrol dengan
penunggu pasien maupun keluarganya
12. Bekerja
Saat pengkajian pasien mengatakan sudah tidak bekerja lagi
13. Belajar/Pengetahuan
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengetahui banyak tenteng
penyakitnya
14. Spiritual
Pasien beragama hindu, pasien mengatakan saat di RS pasien tetap berdoa
D. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Kesan Umum
: Baik
Postur Tubuh
: Tegak
Warna Kulit
: Sawo Matang
Turgor Kulit
: Sedang
2. Gejala Kardinal
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 360C
Respirasi
: 24x/menit
3. Keadaan Fisik
Kepala
: Bentuk bulat simetris, nyeri tekan(-), lesi(-),
benjolan/massa(-), warna rambut sebagian putih dan tersebar merata,
kebersihan terjaga
Mata
: Bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva pucat,
bengkak(-), refleks pupil baik
Hidung
: Bentuk simetris, sekret(-), pendarahan(-), cuping
hidung(-), nyeri(-), lesi(-)
Telinga
lesi(-)
Mulut
: Bentuk simetris, mukosa bibir kering, gigi bersih
namun tidak lengkap.
Leher
: pembesaran vena jugularis(-), pembesaran kelenjar
tiroid(-), nyeri(-), lesi(-)
Thorax
: bentuk dada simetris, nyeri tekan(-), lesi(-), adanya
penggunaan otot bantu nafas
Abdomen
Ekstermitas
tanagn kiri
:-
Genetalia
E. Pemeriksaan Penunjang
DATA
HASIL
NILAI NORMAL
pH
7,44
7,35-7,45
pCO2
36
35-45 mmHg
PO2
119
80-100 mmHg
cHCO3
24
23-33 mmol/L
ABE
(-2)-(+2) mmol
SBC
25
22-26 mmol/L
sO2
99
95-99%
DATA
HASIL
SATUAN
NILAI NORMAL
WBC
12,46
[ 10A3/uL]
3,00-15,0
RBC
4,99
[ 10A6/uL]
2,50-5,50
II.
HBG
12,1
[g/dL]
8,00-17,0
HTC
43,5
[%]
26,0-50,0
MCV
87,2
[fL]
86,0-110
MCH
30,1
[pg]
26,0-38,0
MCHC
34,5
[g/dL]
31,0-37,0
PLT
279
[ 10A3/uL]
150-400
RDW SD
44,8
[fL]
37,0-54,0
RDW CV
14,3
[%]
11,0-16,0
PDW
10,8
[fL]
9,00-17,0
MPV
9,7
[fL]
9,00-13,0
P-LCR
23,2
[%]
13,0-43,0
PCT
0,27
[%]
0,17-0,35
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
NO
1.
DATA FOKUS
DS : saya merasa sesak
dan batuk berdahak
DATA STANDAR
-
Pasien tampak
rileks dan dapat
bernafas dengan
normal
MASALAH KEPERAWATAN
-
Ketidakefektifan
Bersihan jalan Nafas
B. Analisa Masalah
1. P : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
E : Peningkatan produksi sekret, sekresi tertahan tebal, dan sekresi kental
S : Pasien sesak dan batuk berdahak, pasien juga tampak lemas dan saat bernafas
menggunakan otot bantu nafas
Proses Terjadinya
Adanya gangguan pernafasan yang mennjadi suatu ancaman potensial pada status
pernafasan sehubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk secara efektif
sehingga mampu mengeluarkan sekresi sekret yang menggangu jalan nafas
pasien
C. Rumusan Diagnosa
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan Peningkatan produksi
sekret, sekresi tertahan tebal, dan sekresi kental ditandai dengan pasien sesak,
batuk berdahak dan saat bernafas menggunakan otot bantu nafas
III.
PERENCANAAN
A. Dianosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d Peningkatan produksi sekret, sekresi
tertahan tebal, dan sekresi kental d/d pasien sesak, batuk berdahak dan saat bernafas
menggunakan otot bantu nafas
B. Intervensi
No.
Hari,tgl,
jam
No.
Dx
7
Desemb
er 2013
Pkl
10.00
Tujuan
Setelah
diberikan
asuhan keperawatan
selama
2x24jam,
diharapkan bersihan
jalan nafas menjadi
efektif
dengan
Kkriteria :
-
Pasien tidak
sesak
dan
batuk
berdahaknya
hilang
Pasien
terlihat
rileks dan
dapat
bernafas
secara
normal
Inervensi
1. Bantu
pasien
latihan
nafas
abdomen/bibir
2. Instruksikan
pasien
untuk
melakukan
metode
batuk
terkontrol yang
tepat
3. Kaji
pasien
untuk
posisi
yang
nyaman
(peninggian
kepala tempat
tidur,
duduk
pada sandaran
tempat tidur)
Rasional
1. Memberikan
pasien
beberapa cara
untuk
mengatasi
sesak
2. Membantu
pasien
untuk
mengontrol
batuknya
3. peninggian
kepala tempat
tidur
mempermudah
fungsi
pernafasan
pasien
4. Melakukan
kleping
5. Lakukan nebul
combivent
setiap 8 jam
6. Melakukan HE
tentang
pola
pernafasan
IV.
4. Agar
pasien
lebih
mudah
mengeluarkan
dahak
5. Untuk
mengurangi
sesak pasien
6. Agar
pasien
memiliki
pengetahuan
mengenai
penyakitnya
IMPLEMENTASI
No.
Hari,tgl,jam
No.
Dx
Implementasi
Evaluasi Formatif
Paraf
1.
7 Desember 1
2013
Pkl 08.00
Melakukan nebulizer
combivent setiap 8
jam
Tindakan nebul
sudah dilakukan
Reaksi alergi(-)
Pkl 11.00
-
TD:110/70mmHg
N :80x/mnt
S :360C
RR:24x/mnt
Pkl 12.00
1
Pkl 13.00
Pasien
hanya
makan
5-6
sendok
dan
minum 2 gelas air
putih
Keluarga pasien
dan pasien dapat
menerapkannya
Pasien
dan
keluarga belum
terlalu mengerti
dan
bisa
menerapkannya
Tindakan
2.
7 Desember
2013
Pkl 15.00
Mengatur
posisi
fowler yang nyaman
untuk pasien
Memberi HE(health
Education)
tentang
pola pernafasan
nebul
Pkl 16.00
sudah dilakukan
1
Pkl 17.00
Pkl 18.00
Melakukan
nebul
combivent setiap 8
jam
Reaksi alergi(-)
Pasien
mengikuti
instruksi
Pasien
hanya
makan
5-6
sendok
dan
minum 2 gelas air
putih
Pasien
hanya
mengeluarkan
sedikit dahak
Pasien
dapat
melakukannya
Instruksikan
pasien
untuk
melakukan
metode
batuk
terkontrol yang tepat
Memberikan
dan minum
makan
Pkl 19.00
1
Melakukan kleping
Mengatur
posisi
fowler yang nyaman
untuk pasien
Pkl 20.00
1
3.
7 Desember
2013
mau
Pkl 08.00
TD:120/80mmHg
N :84x/mnt
S :36,30C
RR:25x/mnt
Melakukan
combivent
nebul
Tindakan nebul
sudah dilakukan
Reaksi alergi(-)
Pkl. 10.00
Instruksikan
pasien
untuk
melakukan
metode
batuk
terkontrol yang tepat
Melakukan kleping
Pasien
mengikuti
instruksi
Pasien
hanya
mengeluarkan
sedikit dahak
Pasien
hanya
makan
5-6
sendok
dan
minum 2-3 gelas
air putih
Pasien
dan
keluarga belum
terlalu mengerti
dan
bisa
menerapkannya
Pasien
dapat
melakukannya
Pkl 11.00
1
Pkl 12.00
Memberi HE(health
Education)
tentang
pola pernafasan
mau
Pkl 13.00
Mengatur
posisi
fowler yang nyaman
untuk pasien
V.
EVALUASI
No
1.
No.
Dx
Evaluasi Sumatif
7 desember 1
2013
Pkl 13.00
Paraf