Skripsi Lengkap
Skripsi Lengkap
SKRIPSI
OLEH
MUIZZUDIN FELIAWAN
NPM. 09.431.124
SKRIPSI
Diajukan kepada IKIP PGRI Madiun untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata 1
Pendidikan Biologi
Oleh
MUIZZUDIN FELIAWAN
NPM. 09.431.124
Skripsi oleh Muizzudin Feliawan ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Skripsi oleh Muizzudin Feliawan ini telah dipertahankan di depan panitia penguji
pada hari Selasa tanggal 4 Februari 2014.
Panitia Penguji
Ketua
Sekretaris
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Mengetahui,
Dekan FMIPA,
Mengesahkan,
Kaprodi Pendidikan Biologi,
: Muizzudin Feliawan
NPM
: 09.431.124
Program Studi
: Pendidikan Biologi
Fakultas
Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini plagiat, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Muizzudin Feliawan
NPM. 09.431.124
MOTTO:
Sesungguhnya di antara ilmu itu ada yang laksana mutiara tersembunyi, ia
tidak diketahui kecuali hanya oleh orang-orang yang mengenal Allah
(Nabi Muhammad SAW)
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena
persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan
(Collin Powell)
Manusia tidak dirancang untuk gagal, tapi manusialah yang gagal untuk
merancang
(William J. Siegel)
Jangan pernah menyerah dengan keadaan yang ada. Kelak, keadaan yang
akan menyerah dengan kegigihan kita.
(Muizzudin Feliawan)
Bapak dan ibuku terkasih, terimakasih atas bimbingan, kesabaran, kasih sayang,
serta dukungan moril maupun materi yang diberikan,
Kakak dan adikku, terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan,
Semangatku, Susanti Pratiwi, yang selama ini mampu memahami setiap
perbedaan yang ada,
Teman-teman di Resimen Mahasiswa Sat 853 IKIP PGRI Madiun, terimakasih
atas dukungan dan kebersamaan yang telah terjalin selama ini,
Fans Club Barcelona Madiun, bravo untuk semuanya,
Sahabat-sahabat terbaik, Petung, Henry, Kukuh, Huda, Trias, Ayik, Aris, Sugeng,
Bagus, serta anggota Kontrakan Belakang Akper, terimakasih atas kebersamaan
kita selama ini,
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah menganugerahkan rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: Identifikasi Hama Ulat Pada
Tanaman Kubis (Brassica oleracea L) di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan
Sebagai Sumber Belajar Biologi dengan Bentuk Poster. Penulisan skripsi ini
ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi di
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi
Pendidikan Biologi, IKIP PGRI Madiun.
Terima kasih yang tidak terhingga, penulis sampaikan kepada berbagai
pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi, terutama kepada:
1. Dr. H. Parji, M.Pd., Rektor IKIP PGRI Madiun.
2. Ir. Ani Sulistyarsi, M.M., M.Si., Dekan Fakultas Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, IKIP PGRI Madiun sekaligus Dosen Pembimbing I
yang telah banyak membimbing penulis selama ini.
3. Sri Utami, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, IKIP PGRI
Madiun.
4. Marheny Lukitasari, SP., S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing II yang juga telah
banyak membimbing penulis selama ini.
5. Semua dosen dan segenap civitas akademika IKIP PGRI Madiun Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................
ii
iii
iv
vi
viii
xi
xii
ABSTRAK ..................................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................
B. Batasan Masalah.....................................................................
E. Kegunaan Penelitian...............................................................
10
10
11
21
22
25
27
27
27
28
29
E. Prosedur Penelitian.................................................................
30
31
32
35
35
37
46
48
53
A. Simpulan ................................................................................
53
B. Saran .......................................................................................
53
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................
57
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
3.1. Tabel untuk Keperluan Identifikasi Hama Tanaman Kubis ..............
28
31
36
46
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1. Tanaman Kubis (Brassica oleracea var. capitata L) .........................
10
14
15
17
18
19
21
34
38
38
40
40
42
42
44
44
47
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Muizzudin Feliawan. 2013. Identifikasi Hama Ulat Pada Tanaman Kubis
(Brassica oleracea L) di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Sebagai
Sumber Belajar Biologi dengan Bentuk Poster. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi, FPMIPA IKIP PGRI Madiun. Pembimbing (I) Ir. Ani
Sulistyarsi, M.M., (II) Marheny Lukitasari, SP., S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci:
Berbagai jenis hama ulat pada tanaman kubis dapat menjadi sumber
belajar Biologi berupa media poster untuk pembelajaran siswa sekolah menengah
pertama (SMP). Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis
hama ulat pada tanaman kubis di perkebunan di Plaosan Kabupaten Magetan serta
memanfaatkan sebagian hasil penelitian tentang jenis hama ulat pada tanaman
kubis hasil identifikasi di perkebunan di Plaosan Kabupaten Magetan sebagai
sumber belajar berbasis lokal materi hama dan penyakit pada tumbuhan.
Penelitian dengan pengambilan data dilaksanakan di 3 kebun yang berada
di tiga desa Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, yaitu Desa Ngancar, Desa
Dadi, dan Desa Simolangu. Identifikasi hama yang ditemukan dilakukan di
Laboratorium Biologi Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI
Madiun. Penelitian ini akan dilaksanakan mulai awal bulan September 2013
sampai dengan Februari 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif,
menggunakan metode eksplorasi. Data yang digunakan berupa data primer, yaitu
data-data hasil pengamatan tentang identifikasi hama ulat pada tanaman kubis
Brassica oleracea L serta data sekunder dengan buku kunci determinasi serangga.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik observasi,
analisis data dilakukan dengan data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification.
Hasil penelitian identifikasi hama ulat tanaman kubis (Brassica oleracea
L) di tiga desa Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, yaitu Desa Dadi, Desa
Simolangu, dan Desa Ngancar. Plaosan Magetan telah ditemukan beberapa
spesies hama ulat tanaman kubis (Brassica oleracea L), yaitu ulat tritip (Plutella
xylostella L), ulat krop (Crocidolomia binotalis), ulat krop bergaris (Hellula
undalis F), dan ulat grayak (Spodoptera litura F.). Poster Biologi yang berisi hasil
identifikasi hama ulat pada tanaman kubis dicetak ke dalam kertas foto ukuran A3
dengan teknik digital printing dengan ukuran 50 x 100 cm dengan didesain dan
penampilan yang menarik. Poster yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat
dijadikan sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Biologi bagi siswa kelas
VIII semester 2.
BAB I
PENDAHULUAN
tumbuhan, terdapat beberapa hama penting pada tanaman kubis, yaitu ulat daun
atau diamond back moth (Plutella xylostella L.), ulat krop kubis atau large
cabbage heart caterpillar (Crocidololia binotalis Zell), ulat krop bergaris atau
striped cabbage heart caterpillar (Hellula undalis F), kumbang anjing atau leaf
beetle (Phyllotreta vittata F), ulat grayak atau army worm (Spodoptera litura F.),
ulat jengkal atau green semilooper (Chrysodeixis chalcites Esp.), penggerek
tongkol jagung atau corn earworm (Helicoverpa armigera Hubn), kutu daun
persik atau tobacco aphid (Myzus persicae (Sulz), dan thrips bawang atau oni on
Thrips (Thrins tabaci Lind) yang merusak daun kubis. Sedangkan hama yang
merusak batang kubis adalah ulat tanah atau black cutworm (Agrotis ipsilon
Hufn).
Penelitian lainnya dilakukan Ni Wayan Asriani, dkk. (2013: 158) tentang
komunitas hama-hama pada pertanaman kubis dikelompokkan ke dalam fitofag
atau serangga pemakan tanaman kubis komunitas hama-hama pada pertanaman
kubis. Serangga fitofag yang banyak ditemukan pada pertanaman kubis adalah
anggota dari Famili Aphidoidae (Aphis brassicae), Pyralidae (Crocidolomia
binotalis), Plutellidae (Plutella xylostella), dan Noctuidae (Spodoptera litura,
Helicoverpa armigera, dan Chrysodeixis orichalcea). Selain itu, penelitian
Widiana dan Zewita (2012) menemukan bahwa hama yang potensial pada
tanaman kubis adalah hama ulat krop (Crocidolomia binotalis).
Hasil pengamatan awal terhadap tanaman kubis di salah satu kebun di
Kecamatan Plaosan
Kabupaten Magetan
pada minggu ke tujuh pada masa tanam, kemudian kepadatan larva meningkat
sejalan dengan umur tanaman kubis. Masa tanam hingga panen tanaman kubis
sendiri adalah berkisar antara 60 90 hari.
Berkaitan dengan keberadaan tanaman kubis di kebun-kebun Kecamatan
Plaosan Kabupaten Magetan sebagai kekayaan lokal daerah setempat serta adanya
hasil penelitian tentang sepuluh jenis hama pada tanaman kubis, dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran Biologi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Rustaman (2005: 4) yang menyatakan bahwa penelitian Biologi
diupayakan yang bermanfaat bagi pendidikan. Penelitian pendidikan Biologi tidak
terbatas pada penelitian di dalam kelas. Banyak aspek lain yang dapat diangkat
menjadi penelitian pendidikan Biologi. Misalnya, kekayaaan daerah dan
lingkungan alam setempat yang digunakan sebagai materi pembelajaran
mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Tanaman kubis dan berbagai jenis hama ulat tanaman tersebut dapat menjadi
sumber belajar Biologi berupa media poster untuk pembelajaran siswa sekolah
menengah pertama (SMP), yaitu kelas VIII semester 2 dengan kompetensi 2.4.
Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Poster yang disusun berisi jenis hama ulat pada tanaman
kubis yang ditemukan di kebun-kebun di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan
dan cara identifikasinya akan dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa.
Sumber belajar berbentuk poster yang dapat merangsang siswa mempelajari lebih
jauh tentang jenis-jenis hama ulat pada tanaman kubis melalui gambar-gambar
informatif yang lebih mudah dipahami siswa. Gambar dan penggunaan warna
yang cerah pada poster dapat menarik perhatian siswa. Berdasarkan uraian di atas
maka perlu diadakan penelitian tentang Identifikasi Hama Ulat Pada Tanaman
Kubis (Brassica oleracea L) di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Sebagai
Sumber Belajar Biologi dengan Bentuk Poster.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah yang ditetapkan dalam penelitian dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Permasalahan yang akan dibahas adalah identifikasi hama ulat tanaman kubis
(Brassica oleracea L) di kebun Plaosan Kabupaten Magetan. Lokasi ini
berada di ketinggian 1287 - 2000 meter dpl, dengan suhu udara antara 10 25
derajat Celcius. Kebun kubis sebagai lokasi pengamatan meliputi 3 kebun
yang tersebar di tiga desa Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, yaitu Desa
Ngancar, Desa Dadi, dan Desa Simolangu.
2. Identifikasi hama dan penyakit dibatasi dengan hanya melakukan identifikasi
terhadap berbagai jenis hama ulat yang menyerang tanaman kubis, sedangkan
hama yang bukan ulat dan penyakit yang menyerang tanaman ini tidak
diidentifikasi.
3. Mengingat banyaknya lokasi perkebunan di Plaosan Kabupaten Magetan,
maka tidak semua lahan perkebunan dijadikan lokasi penelitian, namun
diambil sampel dari masing-masing kebun secara acak. Hasil pengumpulan
sampel diidentifikasi dan dianalisis untuk diketahui keberagaman jenisnya.
Identifikasi dilakukan di laboratorium.
4. Identifikasi hama ulat dibatasi pada jenis hama, ciri-ciri dan klasifikasinya
berdasarkan bagian tubuh yang bisa diamati.
5. Sumber belajar Biologi pada penelitian ini berupa poster dengan materi hama
ulat pada tanaman kubis.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah:
1. Jenis hama ulat apa saja yang ditemukan pada tanaman kubis di perkebunan di
Plaosan Kabupaten Magetan?
2. Bagaimanakah sebagian hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
belajar berbasis lokal pada materi hama dan penyakit pada tumbuhan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian
ini untuk:
1. Mengklasifikasikan jenis-jenis hama ulat pada tanaman kubis di perkebunan di
Plaosan Kabupaten Magetan.
2. Memanfaatkan sebagian hasil penelitian tentang jenis hama ulat pada tanaman
kubis hasil identifikasi di perkebunan di Plaosan Kabupaten Magetan sebagai
sumber belajar berbasis lokal materi hama dan penyakit pada tumbuhan.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai
berikut.
1. Teoritis/ilmu pengetahuan
Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan sebagai wacana ilmiah dalam
pengembangan pendidikan. Media poster sebagai sumber belajar yang dihasilkan
dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan media pembelajaran
dalam bidang biologi.
2. Praktis
a. Bagi guru
Hasil penelitian dapat dijadikan sumber belajar pembelajaran Biologi materi
hama dan penyakit pada tumbuhan berbentuk poster. Kelebihan poster sebagai
sumber belajar Biologi adalah memuat informasi yang lebih mudah diipahami
siswa karena gambar dan warna yang cerah dapat menarik perhatian siswa.
Penggunaan poster yang berukuran besar dapat dilihat langsung tanpa dibalik
karena terdapat satu halaman besar yang dapat memuat keseluruhan materi
sehingga membantu siswa dalam memahami materi.
b. Bagi siswa
Media poster tentang jenis-jenis hama ulat pada tanaman kubis hasil
identifikasi yang dikembangkan membuat siswa mengetahui berbagai jenis hama
ulat pada tanaman kubis yang ada di daerahnya. Penelitian ini juga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan siswa tentang proses identifikasi hama dan
penyakit pada tumbuhan kubis lokal yang ada serta sebagai sarana untuk meneliti
lingkungan dengan mengenal secara langsung berbagai jenis hama ulat pada
tanaman kubis.
c. Bagi peneliti
Sebagai masukan dan acuan dalam pengembangan penelitian mendatang,
seperti tentang penyakit pada tanaman kubis serta cara perawatan tanaman
budidaya. Penelitian juga dapat menjadi referensi sebagai calon pendidik dalam
menyampaikan materi tentang hama dan penyakit pada tumbuhan.
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian dapat digunakan untuk pengembangan pembelajaran biologi
di sekolah, khususnya sebagai sumber belajar mata pelajaran Biologi materi hama
dan penyakit pada tumbuhan.
F. Definisi Istilah
Definisi istilah dipergunakan untuk menyamakan pandangan mengenai
beberapa istilah utama yang digunakan. Adapun batasan istilah yang digunakan
adalah:
1. Identifikasi hama
Langkah-langkah dalam identifikasi yaitu dengan melakukan pengamatan
langsung terhadap hama yang telah ditemukan berdasarkan ciri-ciri morfologi,
seperti panjang tubuh, bentuk tubuh, dan warna tubuh (Christina, dkk., 2012).
Hasil identifikasi hama berupa ciri-ciri morfologi digunakan untuk mengetahui
taksonomi atau klasifikasi hama, yang dilakukan berdasarkan buku kunci
determinasi dan buku hama dan penyakit tanaman.
2. Kubis (Brassica oleracea L.)
Kubis (Brassica oleracea L.) yang ditanam di perkebunan di Plaosan
Kabupaten Magetan memiliki daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, lebar
dan berwarna hijau. Daun-daun atas pada fase generatif akan saling menutupi satu
sama lain membentuk krop. Bentuk krop bervariasi, bulat telur, gepeng dan
kerucut. Tanaman kubis yang dibudidayakan umumnya berhabitus perdu dan
tumbuh semusim (annual) ataupun dwi musim (biennual). Sistem perakaran
relatif dangkal (20-30 cm), dengan batang pendek dan banyak mengandung air
(herbaceous).
3. Hama pada tanaman kubis
Hama pada tanaman kubis adalah semua hewan yang hidup dan ditemukan
pada tanaman kubis yang memakan atau merusak organ kubis, baik akar, batang,
daun, dan bunga. Pada penelitian ini, hama pada tanaman kubis dibatasi pada jenis
ulat yang ditangkap menggunakan sarung tangan atau penangkapan langsung
dengan tangan.
4. Poster
Poster merupakan informasi yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar
yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran 50 x 100 cm, bertujuan untuk
menarik perhatian, memotivasi atau memperlihatkan pada gagasan pokok, fakta
tertentu. Poster dalam penelitian ini berisi gambar-gambar berbagai jenis ulat yang
ditemukan pada tanaman kubis serta penjelasannya sebagai hasil identifikasi yang
dilakukan dari kebun-kebun di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Spermatophyta
Sub Divisi :
Angiospermae
Kelas
Dicotyledonae
Famili
Cruciferae
Genus
Brassica
Spesies
Brassica oleracea
penelitian sebelumnya, berikut ini deskripsi beberapa jenis ulat yang terdapat
pada tanaman kubis.
menyerupai genteng rumah, berwarna jernih. Diameter telur berkisar antara 1-2
mm. Stadium telur berlangsung selama 3 hari (Rina dan Armein, 2012: 2).
Larva C. binotalis muda bergerombol pada permukaan bawah daun kubis
dan meninggalkan bercak putih pada daun yang dimakan. Larva inster ke-3
sampai ke-5 memencar dan menyerang pucuk tanaman kubis, sehingga
menghancurkan titik tumbuh. Akibatnya, tanaman mati atau batang kubis
membentuk cabang dan beberapa krop berukuran kecil. Serangan hama C.
binotalis pada tanaman kubis yang sudah membentuk krop akan menghancurkan
krop atau menurunkan kualitas krop, sehingga kubis tidak laku dijual
(Sastrosiswojo, dkk., 2005: 13-14).
Larva A. ipsilon memotong pangkal tanaman dan berada tidak jauh dari
tanaman yang dipotong. Bila dikorek-korek, biasanya ditemukan larva tersebut
dekat dengan tanaman yang diserangnya. Ulat tanah (Agritis ipsilon) menyerang
pangkal batang tanaman kubis. Gejala serangan aktif pada malam hari, menggigit
pangkal batang kubis. Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati.
Larva yang baru menetas, sehari kemudian juga dapat mengigit permukaan daun
(Nenet, dkk., 2005: 32).
posisi tubuh larva sering melingkar. Ulat tanah dapat berpindah-pindah sampai
sejauh 20 m. Masa larva lamanya 18 hari, dengan larva tua bersifat kanibalistik
(saling membunuh). Daur hidup A. ipsilon dari telur sampai dewasa sekitar 36-42
hari. Lamanya daur hidup A. ipsilon tergantung pada tinggi rendahnya suhu udara,
semakin rendah suhu udara semakin lama daur hidupnya dan sebaliknya
(Kalshoven dalam Sastrosiswojo, dkk., 2005: 6).
menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
Untuk istilah identifikasi sering juga digunakan istilah determinasi (yang diambil
dari bahasa Belanda: determinate= penentuan).
Dasar pemberian nama sebuah organisme menurut Nugroho (2011: 2)
dapat dilakukan dengan dua dasar, yaitu:
1. Dasar ciri tubuh (morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku)
2. Molekuler (genetika).
Dasar ciri tubuh menjadi dasar yang paling disukai karena lebih murah,
meskipun tidak selalu lebih mudah, dibandingkan dasar molekuler (menggunakan
sidik DNA). Langkah-langkah dalam identifikasi yaitu dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap hama yang telah ditemukan berdasarkan ciri-ciri
morfologi, seperti panjang tubuh, bentuk tubuh, dan warna tubuh (Christina, dkk.,
2012). Hasil identifikasi hama berupa ciri-ciri morfologi digunakan untuk
mengetahui taksonomi atau klasifikasi hama, yang dilakukan berdasarkan buku
kunci determinasi serangga karangan Christina, dkk. (2006) dan buku hama dan
penyakit tanaman karangan Pracaya (2011).
(4) slogannya ringkas dan jitu, (5) tulisannya jelas, (6) motif dan disain bervariasi.
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng, dan semacamnya.
Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan, dan di majalah.
Ukurannya bermacam-macam, bergantung kebutuhan. Poster berupa gambar yang
menyampaikan suatu pesan atau ide tertentu, dan dibuat dalam ukuran besar,
menggunakan kata-kata efektif, sugestif, dan mudah diingat, menggunakan variasi
bentuk huruf dan variasi warna yang menarik, dan sederhana, akan mempunyai
daya tarik dan daya guna yang maksimal.
Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan menarik
perhatian. Beberapa kegunaan poster menurut Nana Sudjana dan Rivai (2011: 56)
antara lain: (1) sebagai motivasi; (2) sebagai peringatan; (3) sebagai pengalaman
yang kreatif. Di pihak lain poster dapat merangsang anak untuk mempelajari lebih
jauh dan atau ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang disampaikan melalui poster
tersebut. Pesan melalui poster yang tepat, akan membantu menyadarkan siswa,
sehingga diharapkan bisa mengubah perilakunya dalam praktik sehari-hari,
sehingga menjadi kebiasaan. Sebagai alat bantu mengajar poster memberi
kemungkinan belajar kreatif dan partisipasi. Dengan kata lain, poster memberikan
pengalaman baru sehingga menumbuhkan kreativitas siswa dalam cara belajarnya.
Dari beberapa kegunaan poster yang telah dikemukakan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa poster sebagai sumber belajar Biologi memiliki kegunaan
untuk merangsang siswa mempelajari lebih jauh dan atau ingin lebih tahu hakikat
dari jenis-jenis hama ulat pada tanaman kubis melalui poster. Poster yang disusun
berisi jenis hama ulat pada tanaman kubis yang ditemukan di kebun-kebun di
E. Kerangka Berpikir
Hama adalah semua organisme hidup, seperti serangga, hewan, dan tanaman
yang menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya, misalnya tanaman kubis.
Penanggulangan hama salah satunya adalah dengan melakukan tindakan
identifikasi agar mengetahui jenis hama yang menyerang dan tingkat serangannya,
sehingga ditemukan metode penanggulangan dan pengendaliannya. Salah satu
hama yang menyerang tanaman kubis adalah ulat.
Langkah-langkah identifikasi terhadap hama ulat pada tanaman kubis adalah
dengan melakukan pengamatan langsung terhadap hama yang telah ditemukan
berdasarkan ciri-ciri morfologi, seperti panjang tubuh, bentuk tubuh, dan warna
tubuh. Hasil identifikasi hama berupa ciri-ciri morfologi digunakan untuk
mengetahui taksonomi atau klasifikasi hama, yang dilakukan berdasarkan buku
kunci determinasi dan buku hama dan penyakit tanaman.
Tanaman kubis dan berbagai jenis hama tanaman tersebut dapat menjadi
sumber belajar Biologi berupa media poster untuk pembelajaran siswa sekolah
menengah pertama (SMP), yaitu kelas VIII semester 2 dengan kompetensi 2.4.
Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Identifikasi hama pada tanaman kubis dilakukan untuk
mengetahui tingkat keanekaragaman jenis hama tanaman kubis yang ada pada
kebun di Kecamatan Plaosan Kabupaten Kabupaten Magetan. Artinya, hasil
identifikasi hama pada tanaman kubis dapat digunakan sebagai sumber belajar
Biologi materi Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sumber belajar yang dapat digunakan
dalam pembelajaran Biologi tersebut adalah media poster yang menjelaskan
tentang berbagai jenis hama pada tanaman kubis. Hasil identifikasi hama yang
ditampilkan dalam bentuk poster dapat digunakan sebagai sumber belajar yang
lengkap dan bermanfaat dalam pembelajaran Biologi di sekolah.
Media poster tentang jenis-jenis hama ulat pada tanaman kubis hasil
identifikasi pada kebun di Plaosan Kabupaten Magetan yang dikembangkan dalam
penelitian ini dapat digunakan siswa untuk mengetahui berbagai jenis hama pada
tanaman kubis. Penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
siswa tentang proses identifikasi hama dan penyakit pada tumbuhan kubis lokal
yang ada serta sebagai sarana untuk meneliti lingkungan dengan mengenal secara
langsung berbagai jenis hama pada tanaman kubis.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan September 2013 sampai
dengan Februari 2014.
Phylum
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
C. Sumber Data
Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
dalam penelitian ini berupa data-data hasil pengamatan tentang identifikasi hama
ulat pada tanaman kubis Brassica oleracea L. Data tersebut berupa data ciri-ciri
morfologi, meliputi bentuk, ukuran, dan warna tubuh. Data sekunder merupakan
data yang sudah diarsipkan, peneliti tinggal mengakses. Dalam penelitian ini, data
sekunder yang digunakan adalah buku kunci determinasi serangga yang
digunakan untuk mengidentifikasi klasifikasi dan kunci determinasi hama ulat
yang ditemukan. Sumber-sumber data yang digunakan dalam penelitian meliputi
hama ulat pada tanaman kubis Brassica oleracea L. Data tersebut berupa data ciriciri morfologi, yang meliputi bentuk, ukuran, dan warna tubuh serta klasifikasinya
dan dibandingkan dengan buku-buku referensi kunci determinasi karangan
Christina, dkk. (2012) dan Pracaya (2011).
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara bertahap untuk mendapatkan hama ulat pada
tanaman kubis yang dilakukan dengan alat-alat sebagai berikut:
a. Sarung tangan: untuk menjaga kebersihan telapak tangan dan melindungi
tangan dari infeksi hama ulat yang diteliti.
b. Buku: untuk mencatat hasil penemuan dalam penelitian.
c. Bolpoin: alat untuk menulis hasil dari penelitian hama.
d. Kamera: untuk dokumentasi hasil penemuan yang didapatkan di lapangan.
e. Toples: untuk wadah penemuan hama ulat dalam penelitian, agar dapat diteliti
lebih lanjut.
f. Plastik: untuk wadah penemuan hama ulat sebelum diletakkan dalam toples.
g. Pinset: untuk mengambil hama yang ditemukan.
Cara kerja identifikasi hama pada tanaman kubis (Brassica oleracea var.
capitata L) adalah sebagai berikut: hama ulat ditangkap langsung menggunakan
tangan dengan sarung tangan. Hama ulat yang ditemukan diletakkan dalam
kantong plastik, dan dimasukkan dalam toples. Hama ulat yang akan diidentifikasi
diambil dari dalam toples dengan menggunakan pinset, kemudian dari identifikasi
dicatat sesuai tabel hama ulat tanaman kubis yang ditemukan di lapangan.
Tabel 3.2. Prosedur Pengambilan Data
Pengamatan
Ke...
1
2
...
K1
(Kebun 1)
K1-1
K1-2
K1-...
K2
(Kebun 2)
K2-1
K2-2
K2-...
K3
(Kebun 3)
K3-1
K3-2
K3-...
Jumlah
Keterangan:
K1
: Kebun kubis di Desa Dadi
K2
: Kebun kubis di Desa Simolangu
K3
: Kebun kubis di Desa Ngancar
(Ketiga desa tersebut berada di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan)
Dilakukan
dengan
penentuan
masalah,
memasuki
lapangan,
3.
Conclusion Drawing/verification
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh data-data yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Hasil analisis data tentang jenis-jenis hama ulat pada tanaman kubis yang
diteliti selanjutnya ditampilkan dalam poster. Adapun susunan poster pada
penelitian ini meliputi:
1. Hama ulat, yang dideskripsikan dalam bentuk foto dengan ukuran kertas A4
dan ditempel pada kertas manila dengan warna background hijau muda.
2. Ilustrasi gambar dan keterangan bagian-bagian tubuh ulat
3. Keterangan-keterangan yang berisi ciri-ciri morfologi ulat, kunci determinasi,
serta klasifikasi hama ulat.
Poster Biologi yang berisi hasil identifikasi hama ulat pada tanaman kubis
selanjutnya
didesain
dengan
penampilan
yang
menarik.
Poster
yang
dikembangkan dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi
siswa kelas VIII semester 2 pada pelajaran Biologi dengan kompetensi 2.4.
Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut ini dideskripsikan desain poster yang akan disusun
dalam penelitian ini.
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data
Penelitian dilakukan di kebun-kebun yang berada di tiga desa Kecamatan
Plaosan Kabupaten Magetan, yaitu Desa Ngancar, Desa Dadi, dan Desa
Simolangu. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa di
Desa Ngancar, Desa Dadi, dan Desa Simolangu Kecamatan Plaosan Kabupaten
Magetan banyak ditemukan kebun kubis dengan karakteristik lingkungan yang
berbeda, yaitu tingkat ketinggian yang berbeda dengan suhu yang berbeda serta
lingkungan sekitar kebun yang berbeda pula. Hal ini dilakukan agar dapat
dilakukan pembandingan jenis-jenis hama ulat yang ditemukan pada tanaman
kubis di kebun dengan karakteristik yang berbeda. Ketiga kebun tersebut
dibedakan berdasarkan ketinggian, suhu udara, dan kondisi geografis. Kebun
pertama berada di Desa Ngancar dengan letak ketinggian sekitar 1500 meter dpl,
suhu udara 10 20 derajat Celcius. Sedangkan pada kebun di Desa Dadi berada di
ketinggian 1287 meter dpl, suhu udara 18 25 derajat Celcius, serta Desa
Simolangu berada di ketinggian 1122 meter dpl dengan suhu udara 20 25 derajat
Celcius.
Berikut adalah tabel hasil pengamatan identifikasi hama ulat pada tanaman
kubis (Brassica oleracea L) di kebun-kebun yang ada di Desa Ngancar, Desa
Dadi, dan Desa Simolangu Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan.
Tabel 4.1 Beberapa Jenis Hama Tanaman Kubis (Brassica oleracea L) yang
Ditemukan di Kebun Sarangan Kecamatan Plaosan Kabupaten
Magetan
Lokasi
No.
Penemuan
Hama
1. Desa Ngancar
2.
Desa Dadi
3.
Desa
Simolangu
Jumlah
Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks (dada), dan
abdomen (perut).
2.
Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya
tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3.
Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di
daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak
memiliki sayap.
4.
Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup
sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta
bersimbiosis dengan organisme lain.
5.
6.
Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian
posterior saluran pencernaan.
7.
8.
Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta betina
terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9.
B. Temuan Penelitian
Hasil identifikasi hama tanaman kubis (Brassica oleracea L) di Desa
Ngancar, Desa Dadi, dan Desa Simolangu Kecamatan Plaosan Kabupaten
Magetan, adalah sebagai berikut.
3
4
5
A
dari larva betina karena memiliki sepasang calon testis yang berwarna
kuning.
c. Rata-rata lamanya stadium larva instar kesatu 3,7 hari, larva instar kedua
2,1 hari, larva instar ketiga 2,7 hari, dan larva instar keempat 3,7 hari.
d. Ngengat P. xylostella tidak kuat terbang jauh dan mudah terbawa oleh
angin.
Berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan, kunci determinasi yang sesuai
dengan ulat tritip (Plutella xylostella L) dapat dilihat dari ngengat P. xylostella
dengan ciri-ciri 1(a) ada sayap (pada ngengat), 5(a) Vena anal-3 sayap
belakang tidak ada, antenna berbulu, 4(b) kaki depan normal, 7(a) sayap depan
berbentuk segitiga, sayap belakang dengan vena humeral yang memanjang ke
depan atau membengkok, sel diskal atau membuka atau menutup dengan vena
tipis (termasuk ordo Lepidoptera).
Klasifikasi ulat tritip (Plutella xylostella L):
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
:
:
:
:
:
:
:
Animalia
Arthropoda
Insecta
Lepidoptera
Plutellidae
Plutella
Plutella xylostella
(Sumber: Christina, dkk. 2010).
P. xylostella merupakan hama utama tanaman kubis putih dan jenis kubis
lainnya seperti kubis merah, petsai, kubis bunga, kaelan, selada air, sawi
jabung, radis, turnip, dan lain-lain. Selain itu, gulma kubis-kubisan yang juga
dapat menjadi inang P. xylostella adalah Capsella bursapastoris (rumput
4
3
2
1
C.
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Family
Genus
Species
:
:
:
:
:
:
:
Animalia
Arthropoda
Insecta
Lepidoptera
Pyralidae
Crocidolomia
Crocidolomia binotalis
(Sumber: Christina, dkk. 2010)
Gejala: Larva muda bergerombol pada permukaan bawah daun kubis dan
meninggalkan bercak putih pada daun yang dimakan. Larva inster ke-3 sampai
ke-5
memencar
dan
menyerang
pucuk
tanaman
kubis,
sehingga
Gambar 4.3. A. Ulat Krop Bergaris (Hellula undalis F.) Sumber: hasil
observasi, 2013)
B. Sketsa anatomi ulat krop bergaris (Hellula undalis F.)
Ciri-ciri:
a. Berwarna kuning kecoklatan dengan kepala hitam dan pada badannya
terdapat enam garis yang memanjang berwarna coklat.
b. Pupanya di tanah terbungkus kokon, tertutup oleh partikel tanah.
c. Daur hidupnya 23-25 hari.
Berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan, kunci determinasi yang sesuai
dengan ulat krop bergaris (Hellula undalis F.) dapat dilihat dari ngengat
Crocidolomia binotalis dengan ciri-ciri 1(a) ada sayap (pada ngengat), 2(b)
antenna dengan beragam bentuk, tetapi biasanya tidak dengan ujung yang
berbentuk bongol, apabila antena berbentuk bongol biasanya dapat ditemukan
frenulum, 5(a) vena anal tiga sayap belakang tidak ada, 4(b kaki depan
normal), a) sayap depan berbentuk segitiga, dan 22 (a) antenna seperti tali dan
menebal atau berbentuk bongol pada puncaknya, tidak mempunyai duri pada
sayap belakang (frnulum) tidak ada okeli (kupu-kupu dan skippers (famili
Pyralidae).
Klasifikasi ulat krop bergaris (Hellula undalis F.):
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Family
:
:
:
:
:
Animalia
Arthropoda
Insecta
Lepidoptera
Pyralidae
Genus
Species
: Hellula
: Hellula undalis
(Sumber: Christina, dkk. 2010)
2
3
Gambar 4.4. A. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Sumber: hasil observasi,
2013)
B. Sketsa anatomi ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Keterangan gambar sketsa:
1 : Mulut
2 : Kepala
3 : Abdomen
Ciri-ciri:
4
5
: Kaki
: Anus
b. Ulat yang baru menetas berwarna hijau muda, bagian sisi coklat tua atau hitam
kecoklatan dan hidup berkelompok. Beberapa hari kemudian tergantung
ketersediaan makanan, larva menyebar dengan menggunakan benang sutera
dari mulutnya. Siang hari bersembunyi dalam tanah (tempat yang lembab) dan
menyerang tanaman pada malam hari.
:
:
:
:
:
:
:
Animalia
Arthropoda
Insecta
Lepidotera
Noctuidae
Spodoptera
Spodoptera litura
(Sumber: Christina, dkk. 2010)
Gejala: Larva yang masih kecil merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa
epidermis bagian atas/transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Larva
Phylum
Kelas
1.
2.
Arthopoda
Arthopoda
Ordo
Family
Insecta Lepidoptera Plutellidae
Insecta Lepidoptera Pyralidae
3.
4.
Arthopoda
Arthopoda
Genus
Spesies
Plutella
Plutella xylostella
Crocidolomia Crocidolomia
binotalis
Hellula
Hellula undalis
Spodoptera
Spodoptera litura
Menurut tabel 4.2. hama ulat tanaman kubis yang ditemukan di kebun
kubis Desa Ngancar, Desa Dadi, dan Desa Simolangu Kecamatan Plaosan
Magetan adalah ulat tritip (Plutella xylostella L), ulat krop (Crocidolomia
binotalis), ulat krop bergaris (Hellula undalis F), dan ulat grayak (Spodoptera
litura F.).
C. Media Poster
Hasil analisis data tentang jenis-jenis hama ulat pada tanaman kubis yang
diteliti selanjutnya ditampilkan dalam poster. Adapun susunan poster pada
penelitian ini meliputi:
4. Hama ulat, yang dideskripsikan dalam bentuk foto dan ilustrasi gambar
bagian-bagian tubuh hama ulat dengan format poster berukuran A3 dalam
kertas foto dengan teknik digital printing.
5. Keterangan-keterangan yang berisi ciri-ciri morfologi ulat, kunci determinasi,
serta klasifikasi hama ulat.
Berikut deskripsi media poster yang dihasilkan dari penelitian ini, dengan
menampilkan jenis-jenis hama ulat tanaman kubis yang ditemukan di kebun kubis
Desa Ngancar, Desa Dadi, dan Desa Simolangu Kecamatan Plaosan Magetan.
Gambar 4.5. Ilustrasi Media Pembelajaran Poster tentang Hama Ulat pada
Tanaman Kubis di Kebun Kubis Desa Ngancar, Desa Dadi, dan Desa
Simolangu Kecamatan Plaosan Magetan (Gambar Poster pada
Lampiran 3)
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kebun kubis yang berada
di tiga desa Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, yaitu Desa Dadi, Desa
Simolangu, dan Desa Ngancar, Plaosan Magetan telah ditemukan beberapa
spesies hama ulat tanaman kubis (Brassica oleracea L), yaitu ulat tritip (Plutella
xylostella L), ulat krop (Crocidolomia binotalis), ulat krop bergaris (Hellula
undalis F), dan ulat grayak (Spodoptera litura F.).
Susunan poster pada penelitian ini meliputi: gambar jenis hama ulat,
ilustrasi gambar dan keterangan bagian-bagian tubuh ulat, serta keteranganketerangan yang berisi ciri-ciri morfologi ulat, kunci determinasi, serta klasifikasi
hama ulat. Poster Biologi yang berisi hasil identifikasi hama ulat pada tanaman
kubis dicetak ke dalam kertas foto ukuran A3 dengan teknik digital printing
dengan ukuran 50 x 100 cm dengan didesain dan penampilan yang menarik.
Poster yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
belajar pada mata pelajaran Biologi bagi siswa kelas VIII semester 2.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disampaikan beberapa
saran sebagai berikut.
1.
penyakit pada tumbuhan kubis lokal yang ada serta sebagai sarana untuk
meneliti lingkungan dengan mengenal secara langsung berbagai jenis hama
ulat pada tanaman kubis..
2.
3.
Bagi peneliti lain, sebaiknya ada penelitian lanjutan dari penelitian ini dengan
pengembangan media poster pada materi pelajaran lain selain materi
identifikasi hama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Hasil penelitian ini perlu divalidasi oleh ahli, yaitu ahli pembelajaran Biologi,
ahli bahasa, dan ahli desain agar poster yang dihasilkan dapat benar-benar
layak sebagai salah satu penunjang dalam pembelajaran Biologi.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian Rusdy. 2009. Efektivitas Ekstrak Nimba dalam Pengendalian Ulat Grayak
(Spodoptera litura F) Pada Tanaman Selada. Jurnal Floratek. 4: 41-54.
Arief S. Sadiman, dkk. 2010. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Christina Lilies S, Subyanto, Achmad Sulthoni, dan Sri Suharni Siswi. 2012.
Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta: Kanisius.
Dantje T. Sembel. 2012. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta:
ANDI.
Departemen Pertanian. 2012. Budidaya Tanaman Kubis. Jakarta: Deptan RI.
Ellya Husnul Salamah, dkk. 2011. Hama-Hama Penting Tanaman Sayuran Famili
Brassicaceae dan Cucurbitaceae. www.LifeToAdventureScience:
phytopathology adventure.com. Diakses September 2013.
Hutabarat dan Evans. 1986. Kunci Identifikasi Plankton. Jakarta: UI.
Lahmuddin Lubis. 2004. Pengendalian Hama Terpadu Pada Tanaman Kubis
(Brassica oleracca) dan Kentang (Solanum tuberosum). Jurnal Biologi.
Vol. 1. Nomor 1. hal. 1-5. www.USU.digitallibrary. Diakses September
2013.
Liliek Mulyaningsih. 2010. Aplikasi Agensia Hayati atau Insektisida dalam
Pengendalian Hama Plutella xylostella Linn dan Crocidolomia binotalis
Zell Untuk Peningkatan Produksi Kubis (Brassica oleracea L.). Media
Soerjo. Vol. 7. No. 2. Oktober 2010: 91-111.
Mulyasa, Enco. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nana Sudjana dan Achmad Rivai. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Nenet Susniahti, Sumeno, dan Sudarjat. 2005. Bahan Ajar Ilmu Tumbuhan.
Bandung: Universitas Padjajaran.
Ni Wayan Asriani, I Gusti Ngurah Bagus dan Ni Nengah Darmiati. 2013.
Keragaman dan Kepadatan Populasi Predator yang Berasosiasi dengan
Hama Penting pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea L.). E-Jurnal
Agroekoteknologi Tropika. Vol. 2. No.3. Juli 2013: 155-164.
http://ojs.unud.ac.id. Diakses Oktober 2013.
Lampiran 1
Data Hasil Inventarisasi Hama Tanaman kubis (Brassica oleracea L) di Desa Dadi, Desa Simolangu, dan Desa Ngancar Kecamatan Plaosan
Kabupaten Magetan
Genus
Spesies
No
Dokumentasi Foto
Phylum
Kelas
Ordo
Family
Deskripsi Singkat
Ulat daun/ulat tritip (Plutella
xylostella L) Tubuh berbentuk
silindris, berwarna hijau muda,
relatif tidak berbulu,
mempunyai lima pasang proleg.
Terdiri atas empat instar.
Panjang larva dewasa (instar ke3 dan 4) kira-kira 1 cm. Larva
lincah dan jika tersentuh akan
menjatuhkan diri serta
Plutella
Arthopoda Insecta Lepidoptera Plutellidae
Plutella
menggantungkan diri dengan
1
xylostella
benang halus. Larva jantan
dapat dibedakan dari larva
betina karena memiliki
sepasang calon testis yang
berwarna kuning. Rata-rata
lamanya stadium larva instar
kesatu 3,7 hari, larva instar
kedua 2,1 hari, larva instar
ketiga 2,7 hari, dan larva instar
keempat 3,7 hari.
No
2.
Dokumentasi Foto
Phylum
Arthopoda
Kelas
Ordo
Insecta Lepidoptera
Family
Genus
Spesies
Pyralidae
Crocidolomia
Crocidolomia
binotalis
Deskripsi Singkat
Ulat krop (Crocidolomia
binotalis). Larva berwarna
hijau muda kecoklatan dan
terdiri atas lima instar.
Pada bagian sisi dan bagian
atas tubuh larva terdapat
garis-garis putih sepanjang
tubuhnya.
Larva muda bergerombol
pada permukaan bawah
daun kubis. Larva tua
(instar ke-4 dan ke-5)
panjangnya kira-kira 2 cm,
bersifat malas, dan selalu
menghindari
cahaya
matahari.
Sering menyerang titik
tumbuh sehingga disebut
sebagai ulat jantung kubis.
Ulatnya kecil berwarna
hijau lebih besar dari ulat
tritip, jika sudah besar garisgaris coklat. Jika diganggu
agak malas untuk bergerak.
No
3.
4.
Dokumentasi Foto
Phylum
Arthopoda
Arthopoda
Kelas
Ordo
Insecta Lepidoptera
Insecta Lepidoptera
Family
Genus
Spesies
Pyralidae
Hellula
Hellula
undalis
Noctuidae
Spodoptera
Spodoptera
litura
Deskripsi Singkat
Ulat Krop Bergaris (Hellula
undalis F.). Berwarna kuning
kecoklatan dengan kepala hitam
dan pada badannya terdapat
enam garis yang memanjang
berwarna coklat.
Pupanya di tanah terbungkus
kokon, tertutup oleh partikel
tanah. Daur hidupnya 23-25
hari
Ulat grayak (Spodoptera litura
F.). Larva mempunyai warna
yang bervariasi, mempunyai
kalung/bulan sabit berwarna
hitam pada segmen abdomen
yang keempat dan kesepuluh.
Pada sisi lateral dorsal terdapat
garis kuning. Ulat yang baru
menetas berwarna hijau muda,
bagian sisi coklat tua atau hitam
kecoklatan
dan
hidup
berkelompok. Umur 2 minggu
panjang ulat sekitar 5 cm.
Lampiran 2
Nama
NPM
Prodi
Judul
Jenis
Penelitian
Deskriptif
Kualitatif
:
:
:
:
Outline Penelitian
Muizzudin Feliawan
09.431.124
Pendidikan Biologi
Identifikasi Hama Ulat Pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea L) di Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan Berbentuk
Poster sebagai Sumber Belajar Biologi Siswa SMP
Instrumen Data
yang diamati
Variabel Terikat:
Hama ulat tanaman
Hama Tanaman
Kubis kubis
(Brassica oleracea L)
(Brassica
oleracea L) yang
Variabel Bebas:
tertangkap
pada
Tanaman kubis
masing-masing
(Brassica oleracea L)
kebun
sampel
penelitian dibawa ke
laboratorium untuk
diidentifikasi
Variabel
Perolehan Data
Analisis Data
Out put
Analisis
data
kualitatif
berlangsung selama proses
pengumpulan data. Peneliti
akan mengambil kesimpulan
data yang diperoleh melalui
pemikiran peneliti, kemudian
dilanjutkan pada data yang
telah
terkumpul
dideskripsikan,
disusun,
dikatagorikan
secara
sistematik,
ditafsirkan
berdasarkan pengalaman dan
persepsi
penelitian
tanpa
prasangka dan kecenderungankecenderungan tertentu pada
bahasa verbal dan mudah di
pahami.
Hama tanaman
kubis (Brassica
oleracea L)
Jenis
Penelitian
Variabel
Instrumen Data
yang diamati
Perolehan Data
Analisis Data
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I
Mengetahui,
Dosen Pembimbing II
Out put
Lampiran 3
Poster Biologi Hama Ulat Pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea L)
57
Lampiran 4
Dokumentasi Penelitian
Gambar 1.
Pengambilan Sampel Penelitian
Gambar 2.
Pengukuran Sampel yang Ditemukan
58
Gambar 3.
Pengamatan Sampel Penelitian di Laboratorium
Gambar 4.
Peralatan Kerja
59