SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Oleh
Eko Mandala Putra
NIM E1C 008 016
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA
INDONESIA, DAN DAERAH
2012
1
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM
Judul Skripsi
Juli 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia dan Daerah
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISI PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM
CERAMAH Y.M. BHIKKHU UTTAMO
Oleh
Eko Mandala Putra
NIM E1C008016
Skripsi ini telah dipertahankan di depan dosen penguji dan dinyatakan lulus pada
tanggal 26 Juli 2012.
Dosen Penguji
Ketua,
Anggota,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mataram
Moto:
Jangan terlena dalam kelengahan.
Jangan terikat pada kesenangan-kesenangan indera
Selalu waspada dan terus berusaha.
Dan percaya bahwa pada akhirnya kebahagiaan pasti akan datang.
Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk:
Bapak dan Ibuku tersayang (Suartadi dan Kartini) yang tiada henti selalu
menyayangi kami anak-anaknya serta tiada tara selalu berjuang demi
kami. Terima kasih atas doa yang selalu engkau panjatkan. Atas usaha
yang bapak ibu lakukan serta dukungan yang selalu engkau berikan
semoga keluarga kita selalu berbahagia.
Kepada saudara-saudaraku tercinta, adikku David dan Ade. Aku sayang
sama kalian semua, terima kasih atas motivasi dan dukungan yang kalian
berikan. Teruslah berjuang dan bahagiakanlah kedua orang tua kita. Buat
mereka selali tersenyum.
Dosen pembimbing saya dalam penulisan skripsi ini (Bapak I Nyoman
Sudika, M.Hum. dan Bapak Ahmad Sirulhaq, M.A.) yang selalu bersabar
dalam membimbing saya hingga terselesainya sekripsi ini. Terima kasih
atas bimbingan dan transfer ilmu yang bapak berikan.
Teman-teman susah dan senang di HIKMAHBUDHI (Adit, Ume, Lia,
Gatya, fitri, dan yang lainya) berjuanglah kawan, mari kita raih mimpimimpi kita dan buatlah orang tua kita selalu bangga. Appamadena
Sampadetha.
Temen-temen PPL ku (Sri, Abduh, Dina, dan Atiek) dan temen-temen
KKN ku (Dani, Opie, Ayu, Ariz, Irma, Ani, Desi, Dewi, Imam, dan
Galang) kalian tidak akan aku lupakan, kalian teman susah dan senang.
Hadapilah hidup ini dengan senyuman kawan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang
Tiratana (Buddha, Dhamma, dan Sangha), karena berkat rahmat dan karma baik
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis
Penggunaan Campur Kode dalam Ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo sesuai dengan
rencana.
Bantuan dan dukungan tidak pernah lepas dalam pelaksanaan, baik dalam
penulisan ataupun dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Ir. H. Sunarpi, Ph. D. selaku rektor Universitas Mataram.
2. Bapak Prof. Dr. H. Mahsun, M.S. selaku Dekan FKIP UNRAM.
3. Bapak Drs. Kamaluddin, M.A., Ph.D. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Seni.
4. Bapak Drs. Mari, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa,
Sastra Indonesia dan Daerah.
5. Bapak Drs. I Nyoman Sudika, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I
6. Bapak Ahmad Sirulhaq, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing II
7. Bapak Drs. Kaharuddin, M.Hum. selaku dosen penetral.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam proses penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini sangat sederhana dan
masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun dari uraiannya. Hal ini
disebabkan keterbatasan akan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan-masukan berupa kritik dan saran
yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaannya dimasa-masa yang akan
datang. Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Mataram, Juli 2012
Penulis
6
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan kajian tentang peristiwa campur kode bahasa yang
terdapat dalam ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk-bentuk, jenis, fungsi, serta faktor penyebab campur kode
dalam ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah metode simak, kemudian dilanjutkan dengan teknik
sadap, teknik rekam, dan teknik catat. Metode yang digunakan untuk menganalisis
data adalah metode deskriftif kualitatif.
Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) bentuk-bentuk campur
kode yang terdapat dalam ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo ada tiga yaitu:
penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, penyisipan unsur-unsur yang
berwujud frase dan penyisipan unsur-unsur yang berwujud bentuk klausa. (2)
Jenis campur kode dalam ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo merupakan campur
kode keluar (outer code-mixing), karena bahasa yang dicampurkan merupakan
bahasa asing yakni bahasa Pali dan bahasa Inggris. (3) Fungsi campur kode dalam
ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo yaitu: sebagai perulangan, sebagai penyisip
kalimat, dan sebagai kutipan. Adapun (4) faktor penyebab terjadinya campur kode
dalam ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo yaitu: faktor penutur sendiri dan faktor
kebiasaan.
Kata kunci: campur kode, ceramah
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
1.5 Definisi Operasional .......................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 8
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8
2.2 Landasan Teori .................................................................................. 13
2.2.1 Kedwibahasaan ......................................................................... 15
2.2.2 Campur Kode ........................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 30
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 30
3.2 Data Penelitian dan Sumber Data ...................................................... 31
3.3 Instrumen Penelitian .......................................................................... 31
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 31
3.5 Metode Analisis Data ........................................................................ 32
3.6 Metode Penyajian Data ..................................................................... 34
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 35
4.1 Bentuk Campur Kode ........................................................................ 35
BAB I
PENDAHULUAN
10
menarik atau analogi yang tepat akan menimbulkan perhatian atau daya tarik
untuk orang lain.
11
12
(retorik). Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
namanya terkenal dan banyak disegani oleh kalangan umat Buddha.
13
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
acuan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya
serta masyarakat secara keseluruhan. Tulisan ini juga sebagai bukti
bahwa aspek kebahasan berupa campur kode masih relevan dengan
14
1.4.2
Manfaat Praktis
Secara
praktis,
tulisan
ini
diharapkan
dapat
memberi
15
2. Ceramah
Ceramah atau pidato merupakan salah satu bentuk dari
keterampilan berbicara. Antara ceramah dan pidato sesungguhnya
memiliki makna yang sama, yakni menyampaikan gagasan di depan
orang banyak. Hanya saja yang membedakan keduanya adalah,
bahwa ceramah lebih identik mengenai persoalan keagaamaan,
sedangkan berpidato sifatnya lebih umum.
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) dinyatakan
bahwa kata ceramah memiliki makna pidato yang disampaikan
oleh pembicara di depan audiens (banyak orang). Jadi dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ceramah adalah
penyampaian gagasan atau pikiran pembicara di depan audiens
(orang banyak) yang isinya lebih ke arah masalah keagamaan.
Kaitannya dengan penelitian ini, ceramah dijadikan sebagai
sumber data atau objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang
dimaksudkan adalah ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo. Sehingga isi
ceramahnya pun berisi persoalan tentang agama. Khususnya
mengenai agama Buddha.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian yang relevan tentang peristiwa campur kode ini antara lain
dilakukan oleh Anwar (2006) dalam skripsinya yang mengkaji mengenai
Bentuk Peristiwa Campur Kode Pemakaian Bahasa Indonesia pada
Pengajian Tuan Guru Bajang (H.M. Zainul Majdi, M.A.). Penelitian yang
dilakukan oleh Anwar (2006) meneliti tentang peristiwa campur kode yang
dilakukan oleh Tuan Guru Bajang (H.M. Zainul Majdi, M.A.) dalam
memberikan pengajian yang menggunakan dua bahasa. Penelitian tersebut
menguaraikan bentuk campur kode yang dilakukan yaitu mencampur bahasa
Indonesia dengan Bahasa Sasak karena jamaah pengajian pada umumnya
berbahasa ibu bahasa Sasak.
17
FKIP Unram. Tentu saja komunikasi lisan yang diamati dalam penelitian
tersebut tidak terlepas dari individu yang bilingual. Selain itu, penelitian juga
dilakukan oleh Rosalia (2006) tentang Pijinitasi dalam Masyarakat Etnis
Sasak di Kelurahan Ampenan Tengah. Dalam penelitian ini Rosalia (2006)
meneliti bagaimana peristiwa pijinisasi itu terjadi di wilayah Ampenan
Tengah tersebut sehingga mempengaruhi masyarakat etnis Sasak yang berada
disana. Istilah Pijin berarti bahasa yang tumbuh sebagai akibat hubungan
antara berbagai bangsa, biasanya terbentuk pencampuran bahasa-bahasa
(Alwasih, 1985: 74). Peristiwa Pijinasi yang terjadi di wilayah Ampenan
Tengah tersebut merupakan perpaduan antara bahasa Indonesia, Bahasa Sasak,
bahasa Arab dan bahasa Cina.
Bahasa
Indonesia
oleh
Dosen-Dosen
FKIP
Universitas
18
19
peristiwa kebahasaan tentang alih kode dan campur kode yang terjadi pada
guru SD dalam proses belajar mengajar. Karena peneliti menemukan beberapa
kode yang dipakai oleh guru tersebut dalam mengajar. Oleh karena itu dalam
penelitian ini ada beberapa permasalahan yang dibahas yakni mengenai jenis
dan faktor penyebab alih kode dan campur kode yang terdapat pada guru SD
Sumberejo II Rengen Tuban dalam pembelajaran. Lalu kedudukan dan
20
21
Buddha). Tidak hanya dengan bahasa Pali tetapi juga ditemukan campur kode
dengan bahasa Inggris. Penelitian ini juga akan mengkaji mengenai bentuk,
jenis, fungsi, serta faktor penyebab terjadinya campur kode dalam ceramah
Y.M. Bhikkhu Uttamo. Inilah yang membedakan penelitian-penelitian
sebelumnya dengan penelitian ini. Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian kali
ini merupakan penelitian lanjutan atau perkembangan dari penelitianpenelitian sebelumnya.
Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan lazimnya dibagi atas bidangbidang bawahan atau cabang. Demikian pula ilmu linguistik juga lazimnya
dibagi menjadi bidang bawahan yang bermacam-macam. Misalnya saja, ada
linguistik antropologis, yaitu cara menyelidiki linguistik yang dimanfaatkan
oleh para ahli antropologi budaya; ada juga linguistik sosiologis, atau (lebih
lazim) sosiolinguistik, untuk meneliti bagaimanakah dalam bahasa itu
dicerminkan hal-hal sosial dalam golongan penutur tertentu. Akan tetapi,
bidang-bidang bawahan tadi semuanya mengandaikan adanya pengetahuan
linguistik yang mendasarinya. Adapun bidang-bidang dalam ilmu lingustik
yakni struktur kata yang disebut morfologi, struktur antar kata dalam kalimat
22
yang disebut sintaksis dan masalah makna yang disebut dengan semantik
(Verhaar, 2004: 9).
Alih kode dan campur kode adalah salah satu kajian dalam
sosiolinguistik. Lebih lanjut Apple (dalam Chaer dan Agustina, 2010:107)
mengatakan, alih kode yaitu gejala peralihan pemakaian bahasa karena
berubahnya situasi. Sedangkan Thealander (dalam Chaer
dan Agustina,
Alih kode biasanya digunakan secara sengaja atau secara sadar. Hal ini
dikarenakan alih kode sebagian besar digunakan untuk menghormati lawan
bicara dan ingin membuat percakapan tersebut menjadi lebih mendalam.
Berbeda halnya dengan campur kode. Sebagian besar peristiwa campur kode
23
dilakukan seseorang secara tidak sengaja atau tidak sadar. Hal ini dikarenakan
sikap kemultibahasaan orang tersebut yang membuat ia mencampur beberapa
frase bahasa asing ke bahasa asli. Walaupun begitu, peristiwa campur kode
juga dapat dilakukan dengan sengaja, yakni karena alasan akademis,
keterbatasan istilah dalam bahasa asli dan sebagainya.
2.2.1
Kedwibahasaan
Istilah kedwibahasaan oleh para ahli bahasa, dianggap
mengandung pengertian yang relatif, oleh karena batasan seseorang
untuk dapat disebut dwibahasawan itu bersifat arbitrer dan hampir
tidak dapat ditentukan secara pasti. (Anwar, 2006 : 11).
24
25
41).
Batas
terendah
untuk
menyebutkan
seseorang
26
penguasaannya, sebaliknya, makin sedikit penguasaan terhadap unsurunsur itu, makin rendah pula tingkat kedwibahasaannya.
27
satu kode saja. Akan tetapi, pada kenyataanya banyak orang yang
menguasai banyak bahasa atau minimal dua bahasa (bilingual). Jadi,
masyarakat yang multi bahasa muncul karena masyarakat tutur
tersebut mempunyai atau menguasai lebih dari satu variasi bahasa
yang berbeda-beda sehingga mereka dapat menggunakan pilihan
bahasa tersebut dalam kegiatan berkomunikasi. Dengan demikian,
orang harus menentukan untuk memilih, beralih atau bercampur kode
ketika berinteraksi dengan orang lain. Termasuk ketika seseorang
berpidato atau ceramah.
2.2.2
Campur Kode
a. Pengertian Campur Kode
Suatu keadaan berbahasa lain ialah bilamana orang
mencampur dua (atau lebih) bahasa atau ragam bahasa (speech act
atau discourse) tanpa ada sesuatu yang menuntut pencampuran
bahasa itu, disebut campur kode (Nababan, 1984 : 32). Campur
kode terjadi karena ketergantungan penutur terhadap pemakaian
bahasa. Lebih lanjut, Nababan juga menjelaskan ciri yang
menonjol dalam campur kode ini adalah kesantaian atau situasi
informal. Dalam situasi berbahasa yang formal, peristiwa campur
kode
28
ingin
memamerkan
keterpelajarannya
atau
kedudukannya.
bahasa
(language
dependency)
di
dalam
Alih
Kode
(code
swithcing).
29
30
bahasa
Indonesia,
tetapi
di
sela-sela
Fasold
(dalam
Chaer
dan
Agustina,
2010:
115)
31
alih kode. Kalau seseorang menggunakan satu kata atau frase dari
suatu bahasa, berarti ia telah melakukan campur kode.
32
adjektiva atau kata sifat, (4) adverbia atau kata keterangan (Alwi
dkk, 2003: 36). Frasa adalah kelompok kata yang merupakan
bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang (Verhaar, 2004:
291). Sedangkan menurut Alwi (2003: 312) frase adalah satuan
sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak
mengandung unsur predikasi. Selanjutnya terdapat bentuk klausa
yang merupakan satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata atau
lebih, yang mengandung unsur predikasi (Alwi dkk, 2003: 312).
Selanjutnya Alwi (2003 : 39) juga menjelaskan istilah klausa
dipakai untuk merujuk pada deretan kata yang paling tidak
memiliki subjek dan predikat, tetapi belum memiliki intonasi atau
tanda baca tertentu.
tujuan
tertentu,
Soepomo
(1996 : 13).
33
http://anaksastra.blogspot.com/2009
34
Perulangan
berfungsi
untuk
memberikan
35
3) Sebagai Kutipan
Dalam
banyak
hal,
campur
kode
dapat
kadang-kadang
menggunakan
kode
lain
dari
campur
kode
adalah
yang
artinya
memiliki
kemampuan
untuk
36
belakang
keterbatasan
bahasa,
sehingga
ada
alasan
faktor
37
2) Lawan Tutur
Setiap penutur pada umumnya ingin mengimbangi
bahasa yang dipergunakan oleh lawan tuturnya. Di dalam
masyarakat multilingual, itu berarti bahwa seorang penutur,
mungkin beralih kode sebanyak kali lawan tutur yang
dihadapinya. Dalam hal ini, lawan tutur dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu (a) Yang berlatar belakang
kebahasaan yang sama dengan penutur (b) Yang berlatar
belakang kebahasaanya berlainan dengan penutur.
3) Situasi
Ciri yang menonjol dalam campur kode adalah
kesantaian atau situasi informal. Dalam situasi formal
peristiwa campur kode kurang mendominasi.
4) Kebiasaan
Oleh karena seringnya dalam berceramah selalu
menggunakan atau mencampurkan bahasa Pali atau lainya.
Hal ini menyebabkan kebiasaan pada Y.M. Bhikkhu Uttamo
untuk bercampur kode dalam setiap ceramahnya.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
39
40
41
data
pada
konteksnya
masing-masing
dan
sering
kali
42
43
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai permasalahanpermasalahan yang telah dirumuskan pada rumusan masalah penelitian ini, yakni
mendeskripsikan tentang bentuk campur kode, jenis campur kode, fungsi campur
kode dan faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam pemakaian
bahasa Indonesia sebagai bahasa utama yang terdapat dalam ceramah Y.M.
Bhikkhu Uttamo. Keempat permasalahan tersebut akan dibahasa secara lebih
rinci di bawah ini :
44
4.1.1
Data
Campur
Kode
Saudara-saudara,
sesungguhnya
kehidupan
sebagai umat awam paling tidak harus berusaha
menjalankan lima sila dalam kehidupan seharihari, karena dengan merawat sila akan timbul
kebahagiaan baik dalam kehidupan saat ini
maupun kehidupan berikutnya.
........Sila.......
Pembahasan :
Pada tabel 1 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode yang dilakukan dengan penyisipan berwujud kata
berbahasa Pali yakni berupa kata dasar sila yang artinya adalah
moralitas. Sedangkan kata-kata yang lainnya merupakan
bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada kutipan
ceramah di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni
pencampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Pali.
45
Data
Campur
Kode
........caga.
Pembahasan :
Pada tabel 2 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode (code mixing) dengan penyisipan berwujud kata
berbahasa Pali yakni berupa kata dasar caga yang artinya
adalah dermawan. Sedangkan kata-kata yang lainnya
merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada
kutipan ceramah di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni
pencampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Pali.
3. Kata muditta /muditta/ artinya simpati
Tabel 3
No.
Data
Campur
Kode
......muditta.....
Pembahasan :
Pada tabel 3 data di atas, terlihat terjadinya proses
pembentukan campur kode yang dilakukan dengan penyisipan
46
Data
Campur
Kode
........dukkha....
..
&
........sukha......
Pembahasan :
Pada data tabel 4 di atas, terlihat terjadinya proses
pembentukan campur kode (code mixing) dengan ditandai
adanya penyisipan berwujud kata berbahasa Pali yakni berupa
kata dukkha yang artinya adalah penderitaan dan kata sukha
yang berarti kebahagiaan. Sedangkan kata-kata yang lainnya
merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada
kutipan ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo di atas terdapat
peristiwa campur kode, yakni pencampuran dua bahasa antara
bahasa Indonesia dengan bahasa Pali.
47
No.
Data
........mohanya.
.....
Pembahasan :
Pada data yang terdapat pada tabel 5 di atas, terlihat
terjadinya proses pembentukan campur kode (code mixing)
dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa
Pali yakni berupa kata moha yang artinya adalah kebodohan.
Sedangkan yang lainnya merupakan kata-kata berbahasa
Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada kutipan ceramah
di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni pencampuran
dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan bahasa Pali.
6. Kata tanha /tanha/ artinya nafsu keinginan
Tabel 6
No.
6
Data
Penyebab dari penderitaan
keinginan, tanha itu sendiri .
adalah
nafsu
Campur
Kode
........tanha......
Pembahasan :
Pada data yang terdapat pada tabel 6 di atas, terlihat
terjadinya proses pembentukan campur kode (code mixing)
dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa
Pali yakni berupa kata tanha yang artinya adalah nafsu
48
No.
Data
........avijja......
Pembahasan :
Pada tabel 7 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode yang dilakukan dengan penyisipan sebuah kata
berbahasa Pali yakni berupa kata avijja yang artinya adalah
kebodohan
batin.
Sedangkan
kata-kata
yang
lainnya
Data
Jadi anda boleh sukses, anda boleh kaya, tidak
ada problem wajar sekali bekerja mencari
kekayaan adalah wajar.
Campur Kode
........problem....
..
49
Pembahasan :
Pada tabel 8 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode yang dilakukan dengan penyisipan berwujud kata
berbahasa Inggris yakni berupa kata dasar problem yang
artinya adalah masalah. Sedangkan kata-kata yang lainnya
merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada
kutipan ceramah di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni
pencampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Inggris.
9. Kata action /aeksyen/ artinya gaya atau aksi
Tabel 9
No.
Data
Di dalam mobil disetel musik kemudian
langsung begini (Bhikkhu Uttamo memeragakan
sebuah ekspresi tertentu) itu juga lemah mental
kita, cuma gayanya yang kuat, tidak perlulah
action di dalam mobil.
Campur Kode
........action......
Pembahasan :
Pada tabel 9 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode (code mixing) dengan penyisipan berwujud kata
berbahasa Inggris yakni berupa kata dasar action yang artinya
adalah gaya. Sedangkan kata-kata yang lainnya merupakan
bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada kutipan
ceramah di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni
pencampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Inggris.
50
20
Data
Karena memang jadi Bhikkhu kan pelayanan
sosial, orang yang stress sama mertua. yah cerita
mertua yang stress sama menantu, yah cerita
anak stress sama orang tua, yah cerita orang tua
stress punya anak juga cerita, nah endingnya
jadi bhikkhu khan mencoba memberi solusi.
Campur Kode
........ending......
Pembahasan :
Pada tabel 10 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode yang dilakukan dengan penyisipan berwujud kata
berbahasa Inggris yakni berupa kata dasar ending yang artinya
adalah akhir. Sedangkan kata-kata yang lainnya merupakan
bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada kutipan
ceramah di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni
pencampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Inggris.
B. Kata Kerja (Verba)
1. Kata namaskara /namaskara/ artinya sujud
Tabel 11
No.
11
Data
Seandainya ada dalam agama Buddha yang
mengatakan sebelum kamu bernamaskara
atau bersujud di depan patung Buddha kamu
belum umat Buddha, nanti ga saya kasih
pelajaran agama Buddha, saya malah ga ikut
agama Buddha. Tapi justru seninya di agama
Buddha ini adalah walaupun kita ga ngerti
patung Buddha, walaupun kita ga ngerti
upacara dhamma, tapi apabila kita mau
melaksanakan dan mau berubah itu sebetulnya
kita sudah Buddhis dan ini yang membuat
bagi saya agama Buddha memang layak untuk
menjadi jalan hidup kita.
Campur Kode
...bernamaskara
...
51
Pembahasan :
Pada data tabel 11 di atas, terlihat terjadinya proses
pembentukan campur kode (code mixing) dengan ditandai
adanya penyisipan berwujud kata berbahasa Pali yakni berupa
kata
berimbuhan
bernamaskara
yang
artinya
adalah
12
Data
Sebagai contoh praktek dana akan mengikis
kencedrungan kita terhadap keserakahan. Oleh
karena itu, belajarlah untuk terbiasa melepas
atau memberi kepada orang lain, pada
lingkungan kita.
Campur Kode
........dana......
Pembahasan :
Pada data yang terdapat pada tabel 12 di atas, terlihat
terjadinya proses pembentukan campur kode (code mixing)
dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa
Pali yakni berupa kata dana yang artinya adalah memberi.
Sedangkan
kata-kata
yang
lainnya
merupakan
bahasa
52
Data
Hidup tanpa katannu adalah hidup tanpa
keceriaan.
13
Campur Kode
........katannu......
Pembahasan :
Pada data yang terdapat pada tabel 13 di atas, terlihat
terjadinya proses pembentukan campur kode (code mixing) dengan
ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa Pali yakni
berupa kata katannu yang artinya adalah bersyukur. Sedangkan
kata-kata yang lainnya merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat
dikatakan bahwa pada kutipan ceramah di atas terdapat peristiwa
campur kode, yakni pencampuran dua bahasa antara bahasa
Indonesia dengan bahasa Pali.
Data
Campur
Kode
14
..........lobha
53
Pembahasan :
Pada data tabel 14 di atas, terlihat terjadinya proses
pembentukan campur kode (code mixing) dengan ditandai
adanya penyisipan berwujud kata berbahasa Pali yakni berupa
kata lobha yang artinya adalah serakah. Sedangkan kata-kata
yang lainnya merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat
dikatakan bahwa pada kutipan ceramah di atas terdapat
peristiwa campur kode, yakni pencampuran dua bahasa antara
bahasa Indonesia dengan bahasa Pali.
2. Kata hiri /hiri/ artinya malu
Arti yang dipahami oleh komunitas Buddhis adalah malu
berbuat jahat.
Tabel 15
No.
15
Data
Tanamkan dalam diri masing-masing rasa Hiri
itu saudara, rasa malu berbuat jahat. Mengapa
kalau nonton berita TV sudah menjadi
kebiasaan mendengar berita ada pembunuhan,
ada pencurian, dan sebainya. Banyak korupsi
dan lain-lain. Itu semua karena sudah tidak rasa
malu berbuat jahat tersebut. Inilah harta batin
yang pertama.
Campur Kode
........hiri......
Pembahasan :
Pada data yang terdapat pada tabel 15 di atas, terlihat
terjadinya proses pembentukan campur kode (code mixing)
dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa
Pali yakni berupa kata hiri yang artinya adalah malu. Tetapi
arti yang dipahami oleh umat Buddha adalah malu berbuat
54
16
Data
Mereka yang mempunyai mental dewa,
walaupun fisiknya sebagai manusia. Merasa
malu berbuat jahat, takut akan akibat perbuatan
jahatnya, mengembangkan metta kepada semua
mahluk, mengharapkan semuanya berbahagia.
Campur Kode
........metta......
Pembahasan :
Pada data yang terdapat pada tabel 16 di atas, terlihat
terjadinya proses pembentukan campur kode (code mixing)
dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa
Pali yakni berupa kata metta yang artinya adalah cinta kasih.
Sedangkan
kata-kata
yang
lainnya
merupakan
bahasa
55
Tabel 17
No.
Data
17
Campur Kode
........otappa......
Pembahasan :
Pada data yang terdapat pada tabel 17 di atas, terlihat
terjadinya proses pembentukan campur kode (code mixing)
dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa
Pali yakni berupa kata otappa yang artinya adalah takut.
Tetapi kalangan umat Buddha memahami makna kata tersebut
menjadi rasa takut akan perbuatan jahat. Sedangkan katakata yang lainnya merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat
dikatakan bahwa pada kutipan ceramah di atas terdapat
peristiwa campur kode, yakni pencampuran dua bahasa antara
bahasa Indonesia dengan bahasa Pali.
18
Data
Terkadang kita
harus
menggunakan
kebijaksanaan dalam menentukan mana
yang menjadi keinginan dan mana yang
menjadi kebutuhan. Sehingga akhirnya
menganggap kebutuhan sebagai kebutuhan.
Bukan kebutuhan dijadikan keinginan. Dan
menganggap keinginan sebagai keinginan.
Dan tahu kebutuhanlah yang harus dipenuhi
Campur Kode
........paa......
56
Pembahasan :
Pada data yang terdapat pada tabel 18 di atas, terlihat
terjadinya proses pembentukan campur kode (code mixing)
dengan ditandai adanya penyisipan berwujud kata berbahasa
Pali
yakni
berupa
kata
paa
yang
artinya
adalah
19
Data
Saudara-saudara,,,Anda tahu bahwa segala
sesuatu yang terkondisi itu bersifat anicca,
makanya janganlah terlelalu melekat dengan
apa yang anda miliki karena pasti semua itu
akan berubah.
Campur Kode
........anicca......
Pembahasan :
Pada tabel 19 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode yang dilakukan dengan penyisipan berwujud kata
berbahasa Pali yakni berupa kata dasar anicca yang artinya
adalah tidak kekal. Sedangkan kata-kata yang lainnya
57
Data
Bhikkhu kontrak aja ga bisa. Tapi khan
hidupnya happy, karena ini yang disebut
cukup dalam Dhamma.
Campur Kode
........happy......
Pembahasan :
Pada tabel 20 data di atas terdapat proses pembentukan
campur kode dilakukan dengan menyisipkan sebuah kata
berbahasa Inggris. Campur kode tersebut berupa kata happy
yang artinya bahagia. Sedangkan kata-kata yang lainnya
merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada
kutipan ceramah di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni
pencampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Inggris.
8. Kata enjoy /Enjoi/ artinya menikmati
Tabel 21
No.
21
Data
Menggunakan kesadaran itulah kita bermeditasi,
tidak hanya enjoy dengan keheningan,
kenyamana, ketenangan.
Campur Kode
........enjoy......
58
Pembahasan :
Pada tabel 21 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode yang dilakukan dengan penyisipan berwujud kata
berbahasa Inggris yakni berupa kata dasar enjoy yang artinya
adalah menikmati. Sedangkan kata-kata yang lainnya
merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada
kutipan ceramah di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni
pencampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Inggris.
9. Kata wisdom /wisdem/ artinya kebijaksanaan
Tabel 22
No.
22
Data
Dengan wisdom kita menyadari bahwa pusing
ada sebabnya, sesuatu apakah karena ada
pikiran, kurang tdur, kecapekan, maka barulah
rasa pusing bisa diatasi.
Campur Kode
........wisdom....
..
Pembahasan :
Pada tabel 22 data di atas, terdapat proses pembentukan
campur kode yang dilakukan dengan penyisipan berwujud kata
berbahasa Inggris yakni berupa kata dasar wisdom yang artinya
adalah kebijaksanaan. Sedangkan kata-kata yang lainnya
merupakan bahasa Indonesia. Jadi dapat dikatakan bahwa pada
kutipan ceramah di atas terdapat peristiwa campur kode, yakni
pencampuran dua bahasa antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Inggris.
59
4.1.2
Data
Ada
yang
memang
bertujuan
untuk
mendengarkan atau menikuti dhamma sakacca
dengan baik.
Campur Kode
........dhamma
sakacca......
Pembahasan :
Pada tabel 23 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa Pali
yakni frasa dhamma sakacca yang berarti diskusi dhamma.
Dikatakan ke dalam proses penyisipan yang berwujud frasa
60
Data
Ada juga yang datang ke tempat ini dengan
tujuan ya ikut dhamma savana lah, tetapi ada
juga yang bertujuan hanya datang numpang Ac
di hotel ini, misalnya begitu.
Campur Kode
........dhamma
savana......
Pembahasan :
Pada tabel 24 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa Pali
yakni frasa dhamma savana yang berarti dengar dhamma.
Dikatakan ke dalam proses penyisipan yang berwujud frasa
karena yang disisipkan merupakan kelompok kata yang terdiri
dari dua kata, yaitu kata dhamma dan savana ke dalam struktur
bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia.
Data
Di dalam dhamma akibat dari perbuatan itu
disebut kamma vipaka entah itu berakibat baik
atau buruk, semua itu akibat dari perbuatan kita.
Campur Kode
........kamma
vipaka......
61
Pembahasan :
Pada tabel 25 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa Pali
yakni frasa kamma vipaka yang berarti akibat perbuatan.
Dikatakan ke dalam proses penyisipan yang berwujud frasa
karena yang disisipkan merupakan kelompok kata yang terdiri
dari dua kata, yaitu kata kamma dan vipaka ke dalam struktur
bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia.
4. Kalyana mitta /kalyana mitta/ artinya sahabat sejati
Tabel 26
No.
26
Data
Teman itu banyak tipenya, sahabat itu banya
jenisnya tetapi yang namanya teman sejati
adalah teman yang selalu senang tiasa di
samping kita dikala kita bahagia ataupun susah
nah ini yang namanya kalyana mitta itu saudara.
Campur Kode
........kalyana
mitta......
Pembahasan :
Pada tabel 26 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa Pali
yakni frasa kalyana mitta yang berarti sahabat sejati. Dikatakan
ke dalam proses penyisipan yang berwujud frasa karena yang
disisipkan merupakan kelompok kata yang terdiri dari dua kata,
yaitu kata kalyana dan mitta ke dalam struktur bahasa pertama
yaitu bahasa Indonesia.
62
Data
Sering kali orang bertanya apakah yang
dimaksud dengan pandangan keliru atau
miccha ditthi di dalam ajaran agama Buddha.
Campur Kode
........miccha
ditthi......
Pembahasan :
Pada tabel 27 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa Pali
yakni frasa miccha ditthi yang berarti pandangan keliru.
Dikatakan ke dalam proses penyisipan yang berwujud frasa
karena yang disisipkan merupakan kelompok kata yang terdiri
dari dua kata, yaitu kata miccha dan ditthi ke dalam struktur
bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia.
6. Panca sila /panca sila/ artinya lima sila
Tabel 28
No.
28
Data
Hari Minggu menjalankan panca sila
Buddhis, hari lain marilah kita banayakbanyak pesan kepiting rebus karena ini bukan
hari kebaktian, jadi langsung tunjuk kepiting
berangkat. Dengan saya tunjuk siapa tahu
kepiting lahir di surga, siapa tahu. Sayangnya
ga ada yang tahu dan endingnya kepiting
malah masuk neraka ini khan kamma buruk.
Campur Kode
........panca
sila......
Pembahasan :
Pada tabel 28 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa Pali
63
Data
Tapi dengan sebulan penghayatan dhamma ini,
anda tidak melakukan itu, apalagi dalam atta
sila. Atta sila itu delapan sila lho jadi jangan
nontol tukul dan sebaginya.
Campur Kode
........atta
sila......
Pembahasan :
Pada tabel 29 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa Pali
yakni frasa atta sila yang berarti delapan sila. Dikatakan ke
dalam proses penyisipan yang berwujud frasa karena yang
disisipkan merupakan kelompok kata yang terdiri dari dua kata,
yaitu kata atta dan sila ke dalam struktur bahasa pertama yaitu
bahasa Indonesia.
8. Self promotion /self promsyen/ artinya promosi diri
Tabel 30
No.
30
Data
Banyak cewek mengatakan lho bhante saya
sudah nunggu pacar saya, koq ga bisa datangdatang juga? Nunggunya di kamar teruss
bagaimana? Khan harus ada self promotion
donk, promosi diri.
Campur Kode
........ self
promotion......
64
Pembahasan :
Pada tabel 30 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa
Inggris yakni frasa self promotion yang berarti promosi diri.
Dikatakan ke dalam proses penyisipan yang berwujud frasa
karena yang disisipkan merupakan kelompok kata yang terdiri
dari dua kata, yaitu kata self dan promotion ke dalam struktur
bahasa pertama yaitu bahasa Indonesia.
9. All size /ol siz/ artinya semua ukuran
All Sex /ol seks/ artinya semua jenis kelamin
Tabel 31
No.
31
Data
Nah ini yang lebih saya tekankan, kenapa kita
memilih agama Buddha? Karena agama
Buddha bisa digunakan oleh siapapun juga, itu
kalau pakaian yang all size, all sex lah. Siapa
aja bisa pakai.
Campur Kode
........ all size
Dan
All sex......
Pembahasan :
Pada tabel 31 data di atas termasuk ke dalam proses
pembentukan campur kode yang berbentuk frasa. Campur kode
yang terdapat pada kalimat di atas yaitu dalam frasa bahasa
Inggris yakni frasa all size yang berarti semua ukuran dan frasa
all sex yang berarti semua jenis kelamin. Dikatakan ke dalam
proses penyisipan yang berwujud frasa karena yang disisipkan
merupakan kelompok kata yang terdiri dari dua kata, yaitu kata
65
all dan size kemudian kata all dan sex ke dalam struktur bahasa
pertama yaitu bahasa Indonesia.
4.1.3
Data
Kalau di dalam tuntunan sila itu akan
disebut silena bhogasampada, ya kecukupan
di dalam kehidupan sehari-hari.
Campur Kode
........ silena
bhogasampada......
66
Pembahasan :
Pada tabel 32 data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam bahasa Pali yakni silena bhogasampada yang artinya
mendapatkan kekayaan lahir dan batin di dunia. Klausa tersebut
merupakan klausa keterangan, yakni klausa yang menjadi bagian
luar inti, yang berfungsi meluaskan atau mematasi makna subjek
atau makna predikat. Jadi campur kode pada tabel data diatas
merupakan campur kode berbentuk klausa.
2. Silena sugati yanti /silena sugati yanti/ artinya tercapai alam
bahagia.
Tabel 33
No.
33
Data
Kalau di dalam tradisi Buddhis kita ini, kita
bisa selalu mengikuti tujuan yang kedua
memberikan yang terbaik, maka kita akan
tercapai tujuan yang kedua silena sugati
yanti. Tercapailah alam kebahagiaan kerena di
alam surga setelah kehidupan ini bukan di
capai dengan mendapat tetapi dengan
memberi.
Campur Kode
........ silena
sugati
yanti......
Pemahasan :
Pada tabel 33 data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam bahasa Pali yakni silena sugati yanti yang artinya
tercapai alam bahagia. Klausa tersebut merupakan klausa
67
Data
Setelah tujuan yang pertama dan kedua tercapai
maka selanjutnya tujuan yang ketiga yakni
silena nibuti yanti.
Campur Kode
........ silena
nibuti yanti
Pembahasan :
Pada tabel 34 data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam bahasa Pali yakni silena nibuti yanti yang artinya
tercapai padamnya kekotoran batin. Klausa tersebut merupakan
klausa keterangan, yakni klausa yang menjadi bagian luar inti,
yang berfungsi meluaskan atau membatasi makna subjek atau
makna predikat. Jadi campur kode pada tabel data diatas
merupakan campur kode berbentuk klausa.
68
Tabel 35
No.
Data
Semoga dengan tiga tujuan ini, anda sekarang
bisa jadi jelas arah kemana dhamma dalam
kehidupan anda. Semoga anda berbahagia di
dalam dhamma, semoga semua mahluk baik
yang tampak maupun tidak tampak memperoleh
kebaikan dan kebahagian sesuai dengan kondisi
kammanya masing-masing, sabbe satta
bhavantu sukkhitatta.
35
Campur Kode
........ sabbe
satta bhavantu
sukhitatta.
Pembahasan :
Pada tabel 35 data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam bahasa Pali yakni sabbe satta bhavantu sukhitatta yang
artinya semoga semua mahluk hidup berbahagia. Jadi campur
kode pada tabel data diatas merupakan campur kode berbentuk
klausa.
5. Kiccho
manussapatilabho
/kiccho
manussapatilabo/
artinya
36
Data
Hidup itu di dalam persaingan. Coba anda
lahir, jadi bayi. Itu anda sudah memenangkan
persaingan, melawan beberapa ratus juta, dua
ratus juta. Sperma itu disemprotkan sekali
semprot dua ratus juta sperma yang bergerak
mencari satu sel telur. Itu sudah ndak
gampang. Saudara atau calon dalam tanda
petik calon saudara kembar anda yang 200
juta itu anda sikuti semua untuk anda bisa
lahir. Ndak gampang ini, karena itu di dalam
dhamma dikatakan kiccho manussapatilabho,
lahir sebagai manusia susah.
Campur Kode
........ kiccho
manussapatilabho
......
69
Pembahasan :
Pada tabel (36) data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam bahasa Pali yakni kiccho manussapatilabho yang artinya
sungguh sulit dapat terlahir sebagai manusia. Jadi campur kode
pada tabel data diatas merupakan campur kode berbentuk klausa.
6. Kiccha maccana jivita /kiccha maccana jiwita/ artinya
sungguh sulit hidup sebagai manusia
Tabel 37
No.
37
Data
Tetapi dunia tidak seperti itu, bukan hanya
mencapai tujuan hidup ini yang harus melalui
banya penderitaan tetapi hidup sebagai manusia
juga susah, dan di dalam dhamma dikatakan
kiccha maccana jivita.
Campur Kode
........ kiccha
maccana jivita
Penjelasan :
Pada tabel (37) data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam bahasa Pali yakni kiccha maccana jivita yang artinya
sungguh sulit hidup sebagai manusia. Jadi campur kode pada tabel
data diatas merupakan campur kode berbentuk klausa.
7. Kiccha
saddhammasavana
/kiccha
saddhammasawana/
70
Tabel 38
No.
38
Data
Lahirnya
susah,
harus
memenangkan
persaingan, hidup sebagai manusia juga susah.
Tapi untungnya dalam dhamma ada kiccha
saddhammasavana. Sulit juga mendengar
dhamma tapi anda sudah mulai dengar dikitdikit.
Campur Kode
........ kiccha
saddhammasavan
a
Pembahasan :
Pada tabel (38) data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam bahasa Pali yakni kiccha saddhammasavana yang
artinya sungguh sulit untuk dapat mendengarkan ajaran benar. Jadi
campur kode pada tabel data diatas merupakan campur kode
berbentuk klausa.
8. Kiccho buddhanauppado /kiccho buddhanauppado/ artinya
sungguh sulit munculnya buddha
Tabel 39
No.
39
Data
Nah...kiccho
buddhanauppado,
lahir
seorang buddha juga susah. Kita sekarang
sudah melewati empat hal ini, sudah terlahir
sebagai manusia, sudah hidup sebagai
manusia, sudah mendengar dhamma, sudah
mengenal sang Buddha. Nah tinggal kita
jalani di dalam kehidupan.
Campur Kode
........ kiccho
buddhanauppado.
........
Pembahasan :
Pada tabel (39) data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
71
40
Data
Kekayaan batin dan kekayaan materi bisa
anda dapatkan, bahkah ini akan
mendukung apa yang kita baca di dalam
manggala sutta yakni Anakula ca
kammanta
ettamagalamuttama,
bekerja dengan sungguh-sungguh adalah
berkah utama.
Campur Kode
........ Anakula ca
kammanta
ettamagalamuttam
a.........
Pembahasan :
Pada tabel (40) data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam
bahasa
Pali
yakni
Anakula
ca
kammanta
ettamagalamuttama yang artinya bekerja dengan sungguhsungguh itulah berkah utama. Jadi campur kode pada tabel data
diatas merupakan campur kode berbentuk klausa.
10. Say hello /sai helou/ artinya katakan halo
Tabel 41
No.
41
Data
Ya..kalau ketemu ya say hello aja. Jadi
ketemu muka sama ketemu muka, selesai.
Tapi aku sibuk, selesai.
Campur Kode
........ say hello........
72
Pembahasan :
Pada tabel (41) data di atas termasuk pembentukan campur
kode dengan memasukkan bagian kalimat yang lebih kompleks
yaitu berupa klausa. Klausa pada tabel di atas merupakan klausa
dalam bahasa Inggris yakni say hello yang artinya katakan halo.
Klausa tersebut merupakan klausa keterangan, yakni klausa yang
menjadi bagian luar inti, yang berfungsi meluaskan atau mematasi
makna subjek atau makna predikat. Jadi campur kode pada tabel
data diatas merupakan campur kode berbentuk klausa.
Dari contoh klausa di atas, dapat dilihat peristiwa campur
kode yang terjadi dalam ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo yang
berbentuk klausa.
73
74
sebagai bahasa utama dengan bahasa asing, yakni bahasa Pali dan
bahasa Inggris.
4.2.2
75
tidak rasa malu berbuat jahat tersebut. Inilah harta batin yang
pertama.
Hiri artinya malu berbuat jahat
3) Penyebab dari penderitaan adalah nafsu keinginan, tanha itu
sendiri .
Tanha artinya nafsu keinginan
4) Banyak cewek mengatakan lho bhante saya sudah nunggu pacar
saya, koq ga bisa datang-datang juga? Nunggunya di kamar teruss
bagaimana? Khan harus ada self promotion donk, promosi diri.
Self promotion artinya promosi diri
5) Teman itu banyak tipenya, sahabat itu banya jenisnya tetapi yang
namanya teman sejati adalah teman yang selalu senang tiasa di
samping kita dikala kita bahagia ataupun susah nah ini yang
namanya kalyana mitta itu saudara.
Kalyana mitta artinya sahabat sejati
6) Kalau di dalam tradisi Buddhis kita ini, kita bisa selalu mengikuti
tujuan yang kedua memberikan yang terbaik, maka kita akan
tercapai tujuan yang kedua silena sugati yanti. Tercapailah alam
kebahagiaan kerena di alam surga setelah kehidupan ini bukan di
capai dengan mendapat tetapi dengan memberi.
Silena sugati yanti artinya tercapai alam bahagia
Dari beberapa contoh di atas terdapat fungsi campur kode
sebaggai perulangan, yaitu pada kutipan (1) pengulangan terjadi pada
makna kata dermawan oleh bentuk yang dicampur kode yaitu kata caga
yang juga berarti dermawan. Pada kutipan (2) penguangan yang
terjadi pada makna kata malu oleh bentuk yang dicampur kode yaitu
kata hiri yang juga berarti malu. Akan tetapi dalam hal ini komunitas
buddhis mengartikan kata hiri tersebut menjadi malu berbuat jahat.
76
77
78
79
Dari contoh di atas, dapat dilihat jenis peristiwa tutur yang terjadi
dalam ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo merupakan campur kode. Karena
Y.M. Bhikkhu Uttamo sebagai penutur, ia senantiasa mencampurcampur kode bahasa Indonesia dengan bahasa Pali dan bahasa Inggris
dengan kesadarannya sendiri.
b. Kebiasaan
Oleh karena seringnya Y.M. Bhikkhu Uttamo mencampurkan
bahasa Indonesia dengan bahasa Pali dan bahasa Inggris, menyebabkan
terjadinya kebiasaan pada beliau dalam berkomunikasi sehingga
kebiasaan ini berpengaruh dalam berceramah yang dilakukan oleh Y.M.
Bhikkhu Uttamo.
Contoh :
1) Saudara-saudara kadang-kadang Anda juga melihat di dalam
Dhamma atau melihat orang-orang
80
4) Semoga dengan tiga tujuan ini, anda sekarang bisa jadi jelas arah
kemana dhamma dalam kehidupan anda. Semoga anda berbahagia
di dalam dhamma, semoga semua mahluk baik yang tampak
maupun tidak tampak memperoleh kebaikan dan kebahagian sesuai
dengan kondisi kammanya masing-masing, sabbe satta bhavantu
sukkhitatta.
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa penutur dalam hal ini
Y.M. Bhikkhu Uttamo merupakan penutur yang biasa menggunakan
campur kode antara bahasa Indonesia dengan bahasa Pali maupun
bahasa Inggris dalam setiap ceramahnya.
81
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian mengenai penggunaan
campur kode (code mixing) dalam ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo, penulis
dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bentuk campur kode (code mixing) dalam ceramah Y.M. Bhikkhu
Uttamo yakni berupa kata, frasa serta klausa.
2. Jenis campur kode (code mixing) yang terdapat dalam ceramah
Y.M. Bhikkhu Uttamo merupakan campur kode ke luar (outer
code-mixing),
karena
bahasa
yangg
dicampurkan
dalam
82
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo,
kepada Y.M. Bhikkhu Uttamo ataupun pembaca, penulis menyetujui
diterapkannya campur kode bahasa Pali ataupun bahasa Inggris ke dalam
bahasa Indonesia dalam ceramahnya. Para pendengar dapat memperkaya
kosakata dalam bahasa Pali ataupun bahasa Inggris. Akan tetapi pemakaian
bahasa Indonesia jangan sampai diabaikan, apabila terdapat padanan kata
yang tepat dalam bahasa Indonesia, penulis menyarankan lebih baik
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi untuk
penelitian selanjutnya. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya
untuk meneliti tentang campur kode dilihat dari sudut pandang yang lain dari
penelitian ini.
83
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta : Balai Pustaka.
Al Idrus, Hadijah. 2009. Campur Kode dalam Pemakaian Bahasa Indonesia di
Lingkungan Telaga Mas Ampenan Utara. Skripsi- FKIP: Universitas
Mataram.
Anwar, Kasyaful. 2006. Campur Kode Pemakaian Bahasa Indonesia pada
Pengajian Tuan Guru Bajang (H.M. Zainul Majdi, M.A.). Skripsi-FKIP:
Universitas Mataram.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Aslinda dan Syafyahya, Leni. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika
Aditama.
Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie.2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Fadli Afandi, Muhammad. 2009. Campur Kode Bahasa Arab dalam Pemakaian
Bahasa Indonesia Aktivis Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Majelis
TaklimAl-Khafi FKIP Unram. Skripsi- FKIP: Universitas Mataram.
http://anaksastra.blogspot.com/2009/02/alih-kode-dan-campur-kode.html
Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan
Tekniknya (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong, Loxy L..2012. Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
84
85
LAMPIRAN
KARTU DATA PENELITIAN
Kutipan Ceramah Y.M. Bhikkhu Uttamo
NO.
1
JUDUL CERAMAH
Tujuan Hidup Dalam Agama
Buddha
yang
memang
bertujuan
untuk
kadang-kadang
Anda
juga
yang
mungkin
kurang
mempelajari
dalam
skema
Buddhis
untuk
86
namanya lobha
Kalau di dalam tuntunan sila itu akan disebut
silena bhogasampada. Ya kecukupan di dalam
kehidupan sehari-hari.
Saudara-saudara kalau di dalam pemberian sila
para
bhikkhu
bhogasampada,
itu
biasanya
menjual
ada
surga
silena
dulu,
tidak
kepengin.
Okeylah
silena
87
juga?
Nunggunya
di
kamar
bayi.
Itu
anda
sudah
memenangkan
Kiccho
Manussapatilabho.
Lahir
88
Mengembangkan Kekayaan
Spiritual
satta
Tabrakkk....begitu
bhavantu
dipanggil
sukhitatat.
polisi
untuk
89
dalam
mobil
disetel
musik
kemudian
yang
mempunyai
mental
dewa,
tahu
bahwa
segala
kehidupan
temukan
kasus
sehari-hari
ketiga
ada
banyak
kita
orang
lain
malah
tertawa
melihat
tetangganya
sebagai
sifat
pribadi
yang
Mendapatkan Kekayaan
90
Sesuai Dhamma
tahu
bagaimana
carannya
mencari
hanya
enjoy
dengan
keheningan,
kenyamana, ketenangan.
Teman itu banyak tipenya, sahabat itu banyak
jenisnya tetapi yang namanya teman sejati adalah
teman yang selalu senang tiasa di samping kita
dikala kita bahagia ataupun susah. Nah ini yang
namanya Kalyana Mitta itu saudara.
91
Lapar Mental
92
Kebutuhan VS Keinginan
masyarakat,
kadang-kadang
karena
kita
kurang
memiliki
berbagai
macam
problem
itu
separah,
tidak
seberat,
yang
kita
bayangkan.
Di Bondowoso, nah ini koq mendadakan ketemu
orang Bondowoso koq di sini ya, membuat saya
bercerita jadi agak terganggu ini. Tapi tidak
terganggu saya malah merasa happy karena ini
ada satu bukti nyata. Saudara di Bondowoso ada
yang terkenal dengan namanya tape.
Nah...Orang sibuk sebulan dalam dhamma, nah
dia pusingnya kursi tamu belum kebeli. Ssya
93
Wah..Bhikkhu-Bhikkhu
langsung
94
dari
penderitaan
adalah
nafsu
kita
harus
menggunakan
Sehingga
akhirnya
menganggap
95
permasalahan-permasalahan
96
jadi
bhikkhu
kan
mencoba
memberikan solusi.
97