PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Microsoft word adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas X. Pada setiap
pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara tidak membagi kelompok
siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer tidak cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah
25 siswa dimana komputer yang ada berkisar 11 unit dan biasanya terjadi kemacetan pada salah
satu komputer saat sedang digunakan. Karena alasan tertentu juga pembelajaran komputer
diberikan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar sekaligus sehingga siswa
menggunakan satu unit komputer untuk 3 siswa dan terkadang komputer yang tadinya per siswa
tiba-tiba terjadi kerusakan maka ada siswa yang menggunakan satu unit komputer berempat.
Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan, pertama,
terbatasnya kesempatan untuk siswa mengembangkan kreativitasnya, kedua, karena ruang
menjadi sempit oleh meja dan komputer maka jika ada siswa yang bertanya terasa sulit untuk
dihampiri terlebih jika satu kelas masuk secara bersamaan, ketiga, hasil belajar pada setiap
pengerjaan latihan tidak tercapai tepat waktu, keempat, penyampaian materi dengan
menggunakan Liquick Crystal Display (LCD) cukup membantu guru dalam menjelaskan materi
tetapi itu juga belum maksimal karena sifat penyampaian yang berbentuk gambar-gambar
perintah yang terbatas sehingga penyampian materi kurang jelas, kelima siswa selalu lupa materi
pelajaran (teori, perintah, gambar dan cara-cara melakukan), keenam karena siswa terkadang
empat orang perunit komputer maka siswa harus mengerjakan masing-masing tugasnya artinya
setiap siswa harus mengerjakan tugasnya dan secara psikologis memberikan pengaruh kepada
siswa, ketujuh hasil pembelajaran sangat kurang memuaskan karena dari pengamatan siswa yang
benar-benar dapat mengerjakan soal-soal latihan dengan benar berkisar dibawah 20% (6 orang)
dari 25 siswa.
Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lainnya dengan melakukan inovasi
dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan media ataupun metode penyampaian sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan.
Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga
menjadi penyebab rendahnya tingkat keberhasilan belajar siswa kelas Xb SMA N 2 Ratahan,
dalam mempraktek latihan kerja siswa, yaitu kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam
menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton
dan membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan
situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan
dengan menggunakan tutor sebaya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, apakah penggunaan metode tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar Microsoft word Xb SMA N 2 Ratahan tahun pelajaran 2014-2015?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
2. Untuk mencari model pembelajaran yang efektif demi meningkatkan hasil belajar siswa dalam
belajar Microsoft Word
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
a.
Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya meningkatkan hasil belajar Microsoft
Word melalui penggunaan metode tutor sebaya bagi siswa kelas Xb SMA N 2 Ratahan.
b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a.
Meningkatkan hasil belajar Microsoft Word bagi siswa kelas Xb SMA N 2 Ratahan b. Manfaat
bagi Guru
Melatih guru dalam memodifikasi sekaligus menerapkan berbagai metode pembelajaran
sekaligus dalam pembelajaran TIK .
c.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. DESKRIPSI TEORI
a. Tutor Sebaya
Siswa yang dipilih guru adalah teman sekelas dan memiliki kemampuan lebih cepat
memahami materi yang diajarkan, selain itu memiliki kemampuan menjelaskan ulang materi
yang diajarkan pada teman-temannya. Karena siswa yang dipilih menjadi tutor ini seumur
(sebaya) dengan teman-temannya yang akan diberikan bantuan, maka tutor tersebut sering
dikenal dengan sebutan tutor sebaya.
Menurut Sudjana (1989 : 30) yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah
tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Melalui tutor sebaya, siswa bukan dijadikan
sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk
menjadi tutor atau sumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian
siswa yang menjadi tutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali materi sehingga menjadi
lebih memahaminya.
Arikunto (1986: 62) mengemukakan bahwa dalam memilih tutor perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Tutor dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapat program perbaikan sehingga siswa
tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya.
2. Tutor dapat menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa yang menerima program
perbaikan.
3. Tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.
4. Tutor mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan, yaitu dapat
menerangkan pelajaran kepada kawannya.
b.
Hasil Belajar
Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar karena prestasi itu sendiri
merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad
( 1997 : 88 ) Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman
interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku.
Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau Perubahan diri
seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru. Hasil
belajar merupakan hasil dari proses kompleks. Hal ini disebabkan banyak Faktor yang
terkandung di dalamnya baik yang berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
1. Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.
2. Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi, kemampuan kognitif.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
3. Lingkungan : alam,masyarakat/keluarga
4. Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan fasilitas.
c.
Font Size (ukuran huruf) : 10pt, 12pt, 14,pt, 16pt, dst. [ukuran normal 12pt]
Underline (garis bawah) : Single, Double, Word Only, Dotted, Dash, dll
Font Color : Warna huruf (hasil cetak hanya berefek pada printer berwarna)
Kita dapat merubah teks tertentu pada Microsoft word dan merubahnya menjadi kata lain dengan
mudah. Selain itu kita juga dapat memberikan Format tertentu pada kata yang ingin diubah,
misalnya menambahkan Garis bawah dan menambahkan efek Bold. Sebagai contoh, misalnya
anda ingin merubah teks dibawah ini yang bertuliskan PC menjadi kata Komputer serta
menambahkan efek Bold.
Untuk melakukannya, klik menu Home atau menu edit, lalu klik Replace. Atau anda dapat
menekan Ctrl + H pada keyboard. Layar dialog Find and Replace ditampilkan.
Kemudian ketikkan kata PC pada bagian Find what, lalu ketikkan kata Komputer pada
bagian Replace with. Untuk memilih dan mengatur format anda klik dahulu tombol More,
kemudian pilih tombol Format dibagian bawah dialog. Aturlah format yang anda inginkan.
Atau untuk lebih cepatnya, anda tekan saja Ctrl + B untuk membuat huruf menjadi Bold. Jika
sudah diatur, klik tombol Replace All.
Hasilnya seperti pada gambar dibawah ini :
C. Membuat header and footer).
Header merupakan teks yang selalu diulang pada bagian atas tiap halaman
sedangkan Footer adalah teks yang selalu diulang pada bagian bawah tiap
halaman. Ini berguna untuk memberikan penomoran halaman atau tulisan
lainnya.
Click menu View lalu click pada menu Header and Footer
program pengolah kata Microsoft word Xb SMA N 2 Ratahan tahun pelajaran 2014-2015
BAB III
METODE PENELITIAN
A. SETING PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada semester 2 (dua) tahun pelajaran 2014-2015
2. Lokasi Penelitian:
1) Nama Sekolah
: SMA N 2 Ratahan
2) Alamat Sekolah
: Liwutung/Pasan
3) Kelas
: Xb
3. Subyek Penelitian :
Subyek penelitian adalah Siswa Kelas Xb yang berjumlah 25 siswa (15 laki-laki dan 10
Perempuan)
B. LANGKAH-LANGKAH PTK
10
C. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) model kemmis dan
McTaggart yang prosesnya disajikan seperti pada gambar berikut;
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi dasar untuk mata pelajaran TIK Kelas X, dan mengembangkan skenario
pembelajaran.
Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan yaitu memformat
dokumen (format font, find&reflace, membuat dan menampilkan header and footer).
Mengadakan tes awal untuk menetukan kelompok yang menjadi tutor dan kelompok teman.
Membagi kelompok dan menjelaskan maksud pembagian kelompok dan rencana pembelajaran
yang akan dilakukan.
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu:
11
Kelompok yang menjadi tutor masuk ruang lab. komputer untuk mendapat materi secara langsung
dari guru pengajar selama 1 jam pelajaran, sementara kelompok teman berada di kelas dengan
diberi tugas untuk membaca materi yang akan diterangkan.
Guru menjelaskan materi memformat dokumen dengan terlebih dahulu mengadakan apersepsi.
Pada akhir satu jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari
kegiatan belajar.
Setelah satu jam pelajaran kelompok teman masuk ruangan komputer dan belajar materi
memformat dokumen dengan dibimbing oleh kelompok tutor.
3) Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya:
o Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang
menjadi tutor maupun sebagi teman.
o Menilai dokumen yang dikerjakan.
12
4) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil
pengamatan:
Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan jelas oleh kelompok tutor
ke kelompok teman?
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa. (jika hasilnya
belum mencapai 75% maka akan lakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama,
dan jika hasilnya sudah memuaskan maka pada siklus kedua akan disampaikan materi kedua)
Apakah terjadi interaksi belajar?
Hal ini terlihat dari sespon siswa sebagi tutor ataupun sebagai teman, baik itu dalam bentuk tanya
jawab, pengerjaan latihan.
Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi berdasarkan hasil
pengamatan untuk digunakan pada siklus kedua.
Siklus kedua
1) Perencanaan:
Pada tahap ini akan dilakukan:
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi dasar untuk mata pelajaran TIK Kelas X, dan mengembangkan skenario
pembelajaran.
Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan yaitu memformat
dokumen (format font, find&reflace, membuat dan menampilkan header and footer).
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu:
Kelompok yang menjadi tutor masuk ruang komputer untuk mendapat materi secara langsung dari
guru pengajar selama 1 jam pelajaran, sementara kelompok teman berada di kelas dengan diberi
tugas untuk membaca materi yang akan diterangkan.
13
Guru menjelaskan materi memformat dokumen dengan terlebih dahulu mengadakan apersepsi.
Pada akhir satu jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari
kegiatan belajar.
Setelah satu jam pelajaran kelompok teman masuk ruangan komputer dan belajar materi
memformat dokumen dengan dibimbing oleh kelompok tutor.
3) Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya:
o Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang
menjadi tutor maupun sebagi teman.
o Menilai dokumen yang dikerjakan.
4) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil
pengamatan:
Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan jelas oleh kelompok tutor
ke kelompok teman?
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa. (jika hasilnya
belum mencapai 75% maka akan lakukan perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama,
dan jika hasilnya sudah memuaskan maka pada siklus kedua akan disampaikan materi kedua)
Apakah terjadi interaksi belajar?
Hal ini terlihat dari sespon siswa sebagi tutor ataupun sebagai teman, baik itu dalam bentuk tanya
jawab, pengerjaan latihan.
Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi berdasarkan hasil
pengamatan untuk digunakan pada siklus ketiga.
Siklus Ketiga
1) Perencanaan:
Pada tahap ini akan dilakukan:
Mengidentifikasi masalah pada siklus kedua dan menyusun alternatif pemecahannya. dan
mengembangkan skenario pembelajaran.
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu:
14
Setelah satu jam pelajaran kelompok teman masuk ruangan komputer dan belajar materi
memformat dokumen dengan dibimbing oleh kelompok tutor.
3) Pengamatan
Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung (aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang
menjadi tutor maupun sebagi teman.
4) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil
pengamatan:
Apakah materi yang disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan jelas oleh kelompok tutor
ke kelompok teman?
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa.
Apakah terjadi interaksi belajar?
Hal ini terlihat dari sespon siswa sebagi tutor ataupun sebagai teman, baik itu dalam bentuk tanya
jawab, pengerjaan latihan.
Membuat laporan gabungan siklus 1 dan 2
15
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dwihandoyo,dkk (2008), tekhnologi informasi dan komunikasi 1,PT. Bumi Aksara; Jakarta
Sudjana (1989 : 30) komponen pembelajaran
Arikunto (1986: 62) penelitian tindakan kelas
Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) Hasil belajar
16