KEHAMILAN EKTOPIK
Disusun oleh :
Kelompok
Parulian Gultom ( 120114065 )
Meggy Sumarno ( 120114073 )
Febriany cakrawedana ( 120114059 )
Janasiska Kausuhe ( 120114076 )
Kelas : A2
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MANADO
2014
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena,
berkat rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
asuhan keperawatan klien dengan kehamilan ektopik tepat pada waktunya.
Kami mengakui bahwa setiap manusia mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal, begitu juga dengan kami dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan yang kami miliki.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan berbagai kritik dan saran agar
kami dapat memperbaiki kesalahan untuk lebih baik ke depannya.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
...2
Daftar Isi
.3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
..4
1.2 Tujuan
..5
BAB II Pembahasan
2.1 Konsep Medis Kehamilan Ektopik
..6
....20
17
3.2 Saran
17
Daftar Pustaka
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
3
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana sel telur yang dibuahi
berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri. Kehamilan
ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding tuba dan peristiwa
ini disebut sebagai Kehamilan Ektopik Terganggu. Sebagian besar kehamilan
ektopik terganggu berlokasi di tuba (90%) terutama di ampula dan isthmus.
Sangat jarang terjadi di ovarium, rongga abdomen, maupun uterus. Keadaankeadaan yang memungkinkan terjadinya kehamilan ektopik adalah penyakit
radang panggul, pemakaian antibiotika pada penyakit radang panggul,
pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim IUD (Intra Uterine Device), riwayat
kehamilan ektopik sebelumnya, infertilitas, kontrasepsi yang memakai
progestin dan tindakan aborsi.
Gejala yang muncul pada kehamilan ektopik terganggu tergantung lokasi
dari implantasi. Dengan adanya implantasi dapat meningkatkan vaskularisasi
di tempat tersebut dan berpotensial menimbulkan ruptur organ, terjadi
perdarahan masif, infertilitas, dan kematian.Hal ini dapat mengakibatkan
meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas ibu jika tidak mendapatkan
penanganan secara tepat dan cepat. Insiden kehamilan ektopik terganggu
semakin meningkat pada semua wanita terutama mereka yang berumur lebih
dari 30 tahun.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kehamilan ektopik.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan
ektopik.
3. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan yang bisa diberikan pada
klien dengan kehamilan ektopik
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Medis Kehamilan Ektopik
4
1.1 Pengertian
Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata dari
bahasa Yunani, topos yang berarti tempat.Jadi istilah ektopik dapat diartikan
berada
di
luar
tempat
yang
hamil
tersebut
maka
adalah
di
luar
endometrium
jarang
lainnya
adalah
intra
ligamentum.
endosalping dan masuk kedalam otot-otot tuba dengan merusak jaringan dan
pembuluh darah. Perkembangan janin selanjutnya tergantung dari beberapa
faktor, yaitu; tempat implantasi, tebalnya dinding tuba dan banyaknya
perdarahan yang terjadi oleh invasi trofoblas.
Di bawah pengaruh hormon esterogen dan progesteron dari korpus luteum
graviditi dan tropoblas, uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat
berubah menjadi desidua. Beberapa perubahan pada endometrium yaitu; sel
epitel membesar, nukleus hipertrofi, hiperkromasi, lobuler, dan bentuknya
ireguler. Polaritas menghilang dan nukleus yang abnormal mempunyai
tendensi menempati sel luminal. Sitoplasma mengalami vakuolisasi seperti
buih dan dapat juga terkadang ditemui mitosis. Perubahan endometrium secara
keseluruhan disebut sebagai reaksi Arias-Stella. Setelah janin mati, desidua
dalam uterus mengalami degenerasi kemudian dikeluarkan secara utuh atau
berkeping-keping. Perdarahan yang dijumpai pada kehamilan ektopik
terganggu
berasal
dari
uterus
disebabkan
pelepasan
desidua
yang
degenerative.
Mengenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan.
Karena tuba bukan tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi tidak mungkin
janin tumbuh secara utuh seperti dalam uterus.Sebagian besar kehamilan tuba
terganggu pada umur kehamilan antara 6 sampai 10 minggu.
a. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi.
Ovum mati dan kemudian direasorbsi, dalam hal ini sering kali adanya
kehamilan tidak diketahui dan perdarahan dari uterus yang timbul sesudah
meninggalnya ovum dianggap sebagai haid yang datangnya agak
terlambat.
b. Abortus ke dalam lumen tuba.
Trofoblast dan villus korialisnya menembus lapisan pseudokapsularis, dan
menyebabkan timbulnya perdarahan dalam lumen tuba. Darah itu
menyebabkan pembesaran tuba (hematosalping) dan dapat pula mengalir
terus ke rongga peritoneum, berkumpul di kavum Douglasi dan
menyebabkan hematokele retrouterina.
c. Ruptur dinding tuba.
Ruptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan
biasanya pada kehamilan muda. Sebaliknya ruptur pada pars interstialis
terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut. Faktor utama yang menyebabkan
ruptur ialah penembusan villi koriales ke dalam lapisan muskularis tuba
terus ke peritoneum.
10
1.6 Komplikasi
Komplikasi kehamilan ektopik dapat terjadi sekunder akibat kesalahan
diagnosis, diagnosis yang terlambat, atau pendekatan tatalaksana. Kegagalan
penegakan diagnosis secara cepat dan tepat dapat mengakibatkan terjadinya
ruptur tuba atau uterus, tergantung lokasi kehamilan dan hal ini dapat
menyebabkan perdarahan masif, syok, DIC, dan kematian. Komplikasi yang
timbul akibat pembedahan antara lain adalah perdarahan, infeksi, kerusakan
organ sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah besar). Selain
itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi.
1.7 Pemeriksaan Diagnostik
11
12
f. Tes Oksitosin
Pemberian oksitosin dalam dosis kecil intravena dapat membuktikan
adanya kehamilan ektopik lanjut. Dengan pemeriksaan bimanual di
luar kantong janin dapat diraba suatu tumor.
g. Foto Rontgen
Tampak kerangka janin lebih tinggi letaknya dan berada dalam letak
paksa. Pada foto lateral tampak bagian- bagian janin menutupi vertebra
ibu. Memberikan gambaran kavum uteri kosong dan lebih besar dari
biasa, dengan janin diluar uterus.
1.8 Penatalaksanaan
13
tindakan
demikian
beberapa
hal
harus
diperhatikan
dan
Laktasi
Status Imunodefisiensi
Alkoholisme
Penyakit ginjal dan hepar
Diskrasia darah
Penyakit paru aktif
Ulkus peptikum
16
1.9
Pe
nc
en
ga
ha
n
Diagnosis Banding
a. Infeksi pelvik
b. Abortus iminens atau insipiens
c. Torsi kista ovarium
17
1.11
haid
terakhir
(HPHT).Untuk
menentukan
TP
Pemeriksaan fisik :
1. Inspeksi
Mulut
Payudara
:
:
Bibir pucat
Hyperpigmentasi, hipervaskularisasi,
simetris
Terdapat pembesaran abdomen.
Terdapat perdarahan pervaginam
Dingin
Abdomen
:
Genetalia
:
Ekstremitas :
2. Palpasi
Abdomen
Genetalia
3. Auskultasi
Abdomen
Reflek patella + / +
4. Perkusi
Ekstremitas
Pemeriksaan fisik umum:
1. Pasien tampak anemis dan sakit
2. Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di
daerah adneksa.
3. Kesadaran bervariasi dari baik sampai koma, tidak sadar.
4. Daerah ujung (ekstremitas) dingin
5. Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi,
pucat, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut
tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding
abdomen.
19
Pemeriksaan ginekologis:
Seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan dan kiri
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan
seseorang, sedangkan untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter
dapat melakukan:
a. Laboratorium
1. Hematokrit.Tergantung pada populasi dan derajat perdarahan
abdominal yang terjadi.
2. Sel darah putih. Sangat bervariasi dan tak jarang terlihat adanya
leukositosis.Leoukosite 15.000/mm3.
meningkat.
b. Tes kehamilan.
Pada
kehamilan
ektopik
hampir
100%
(USG).
Pemeriksaan
ini
dapat
21