ISSN1693-3591
ABSTRAK
Infeksi saluran pernafasan akut merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian
dan kesakitan pada anak-anak terutama yang berusia dibawah lima tahun. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui kesesuaian pola penggunaan antibiotika pada infeksi saluran pernafasan akut
pneumonia balita dengan standar penatalaksanaan menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Pengambilan data menggunakan metode retrospektif terhadap kartu rekam medik
pasien infeksi saluran pernafasan akut pneumonia balita di Puskesmas I Purwareja Klampok
Kabupaten Banjarnegara. Metode analisisnya menggunakan metode deskriptif non analitik,
kemudian dibandingkan dengan standar penatalaksanaan yang ada di Puskesmas I Purwareja
Klampok Kabupaten Banjarnegara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120 sampel pada
balita usia 0 59 bulan yang menderita infeksi saluran pernafasan akut pneumonia, sebanyak
55,8% anak laki-laki dan 44,2% anak perempuan. Antibiotika yang paling banyak digunakan
adalah kotrimoksazol sebanyak 86,7%, sedangkan amoksisilin sebanyak 13,3%. Penggunaan
antibiotika sudah sesuai dengan standar penatalaksanaan di Puskesmas I Purwareja Klampok
Kabupaten Banjarnegara menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kata kunci: antibiotika, infeksi saluran pernafasan akut pneumonia, balita
ABSTRACT
Acute respiratory tract infection is the primary causing of children mortality and
painfulness. The aim of research is describes the accordance of the antibiotic which had been
used in balitas pneumonia acute respiratory tract infections with the standard of Health
Departement of Republic Indonesia management. The research is a retrospective research using
patients medical record card in Puskesmas I Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. To
analyze the datas which used descriptive method is non analytic, then compared with the
management in Puskesmas I Purwareja Klampok of Regency Banjarnegara. Result of research
indicates that 120 sample balita in age 0-59 month was suffered acute respiratory tract infection
pneumonia, 55,8% is boy and 44,2% girl. Antibiotics which had been used for acute respiratory
tract infections pneumonia balita is amoksisilin and kotrimoksazol. Antibiotic which is the most
used by kotrimoksazol (86,7%). The using of antibiotic in Puskesmas I Purwareja Klampok of
49
ISSN1693-3591
PENDAHULUAN
Infeksi saluran pernafasan saat
akut
di
Kabupaten
Banjarnegara
data
infeksi
di
Departemen
pada
saluran
Indonesia
pernafasan
Kesehatan
pada
akhir
akut
Republik
tahun
menunjukkan
tahun
bahwa
2000
secara
menunjukkan
2000,
2001:42).
Artinya
pneumonia
saluran
pernafasan
merupakan
pelayananan
membantu
Berdasarkan
data
kunci
akut
kesehatan.
proses
keberhasilan
Pemberian
percepatan
prosentase
pelaporan
Puskesmas
menunjukkan
50
ISSN1693-3591
dosis,
1991:236).
penggunaan
obat
cara
pemberian,
bentuk
Akibat
tidak
pelayanan
yang
pengobatan
selain
finansial
pemborosan,
terjadi
3. Infeksi
saluran
pernafasan
akut
mempengaruhi
saluran
pernafasan
bawah
yang
Salah
karena
akan
medik puskesmas.
satu
Puskesmas
di
atas
maupun
disebabkan
oleh
kunjungan
saluran
paru-paru
pneumonia.
antibiotika
pasien
terhadap
infeksi
infeksi
(alveoli)
dinamakan
saluran
pasien,
Purwareja Klampok.
diagnosis,
pelayanan
kesehatan
pemeriksaan
lain
pada
pasien.
METODOLOGI PENELITIAN
Batasan Operasional
1. Pola penggunaan antibiotika adalah
gambaran pemberian obat antibiotika
Prosedur Penelitian
Penelitian berlangsung dalam 2
tahap, sebagai berikut:
Tahap pertama
51
ISSN1693-3591
Purwareja
Klampok
n 0,25 (1536,64)
n 384
minimum
gambaran
antibiotika
sediaan.
medik.
penggunaan
Pengambilan
dilakukan
secara
simple
yang
seharusnya
diambil
sampel
Tahap kedua
random
dan
pola
pemakaian
antibiotika
n p.q Z1/2 2
b
sehingga
diapat
gambaran
pola
penggunaan antibiotika.
Dimana
n
p
perhitungan
jumlah
sampel
(non
eksperimental)
retrospektif
terhadap
dengan
pola
52
saluran
balita
pernafasan
di
akut
Puskesmas
pneumonia
Purwareja
ISSN1693-3591
mendukung
pola
pada
penggunaan
antibiotika
infeksi
saluran
Tabel 1. Distibusi frekuensi penderita infeksi saluran pernafasan akut pneumonia berdasarkan
jenis kelamin tahun 2004
Jenis Kelamin
Laki - Laki
Perempuan
Total
Pada
distribusi
Prosentase
55,8
44,2
100
frekuensi
pertahanan
tubuh
laki-laki
Pada
berdasarkan
ini
yang
infeksi
akut
banyak
pneumonia
sesuai
dengan
saluran
yang
penelitian
pernfasan
terkena
distibusi
berbeda
umur,
frekuensi
menunjukkan
53
ISSN1693-3591
Jumlah
1
29
90
120
Prosentase
0,8
24,2
75
100
Berdasarkan
Jumlah Pasien
Prosentase
16
104
120
hasil
penelitian,
13,3
86,7
100
infeksi
saluran
Keterangan
Sesuai
Sesuai
pernafasan
sedangkan
infeksi
akut
tunggal.
habis.
saluran
digunakan
pernafasan
Jenis
antibiotika
yaitu
yang
Amoksisilin
dan
amoksisilin
akut,
merupakan
pada
Kotrimoksazol
sedangkan
(13,3%).
amoksisilin
(86,7%),
lebih
sedikit
penderita
infeksi
saluran
Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan bentuk sediaan dan dosis antibiotika untuk satu kali
minum pada penderita infeksi saluran pernafasan akut pneumonia tahun 2004
54
ISSN1693-3591
1
2-4
4-12
12-59
12-59
2-4
4-12
12-59
bln
bln
bln
bln
bln
bln
bln
0
5
0
11
0
0
0
1
22
71
0
0
2
8
Total
Jenis
antibiotika
Amoksisilin
Kotrimoksazol
Jml
Prosen
tase
16
104
120
13,3
86,7
100
pedoman
dalam
yang
(Anief, 2004:22,24)
Pernafasan
kertas
perkamen
penatalaksanaan
infeksi
Akut.
Laporan
laporan
Pernafasan
mudah,
murah,
dan
paling
kejadian
Akut
Infeksi
baik
Saluran
pneumonia
aman.
KESIMPULAN
pneumonia
Purwareja
Secara
umum
pemilihan
dan
balita
di
Puskesmas
Klampok
amoksisilin
sebesar
meliputi
13,3%
dan
kotrimoksazol
infeksi
saluran
pneumonia
balita
pernafasan
di
akut
Puskesmas
infeksi
saluran
sebesar
pernafasan
86,7%.
akut
55
pneumonia
balita
di
Puskesmas
ISSN1693-3591
penatalaksanaan
Kesehatan
dari
Republik
http://www.tempo.co.id/medika/ars
ip/092002/keg-2.htm.
Hapsari, I. 2004. ISPA penyebab
kematian tertinggi. Cempaka. 2329 Desember 2004. Hal 13.
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
56