BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Otitis media supuratif kronik ialah infeksi kronik di telinga tengah lebih dari
2 bulan dengan adanya perforasi membran timpani, sekret yang keluar dari telinga
tengah dapat terus menerus atau hilang timbul. Sekret bisa encer atau kental, bening
atau berupa nanah. Otitis media supuratif kronik (OMSK) di dalam masyarakat
Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau telinga berair. Kebanyakan
penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang biasa yang
nantinya akan sembuh sendiri. Penyakit ini pada umumnya tidak memberikan rasa
sakit kecuali apabila sudah terjadi komplikasi. Biasanya komplikasi didapatkan pada
penderita OMSK tipe maligna seperti labirinitis, meningitis, abses otak yang dapat
menyebabkan kematian. Kadangkala suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang virulen
pada OMSK tipe bening pun dapat menyebabkan suatu komplikasi. Otitis media
terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media non supuratif. Masing-masing
mempunyai bentuk akut dan kronis. Pada beberapa penelitian, diperkirakan
terjadinya otitis mediasupuratif kronik yaitu 25% pada anak-anak. Infeksi umumnya
terjadi dua tahun pertama kehidupan dan puncaknya pada tahun pertama masa
sekolah.
Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis pada telinga
tengah dengan perforasi membran tympani dan sekret keluar dari telinga terus
menerus atau hilang timbul,. sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa
nanah. Jenis otitis media supuratif kronis dapat terbagi 2 jenis, yaitu OMSK tipe
benigna dan OMSK tipe maligna.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan otitis media akut menjadi otitis
media kronis yaitu terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi
kuman yang tinggi, daya tahan tubuh yang rendah (gizi buruk) atau hygiene buruk.
Gejala otitis media supuratif kronis antara lain otorrhoe yang bersifat purulen atau
mokoid, terjadi gangguan pendengaran, otalgia, tinitus, rasa penuh di telinga dan
vertigo. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menganalisis jurnal dengan judul
Impact of Educational Program on the Management of Chronic Suppurative Otitis
Media among Children
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisis jurnal penelitian keperawatan anak yaitu Impact of Educational
Program on the Management of Chronic Suppurative Otitis Media among
Children
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan analisis jurnal internasional hasil penelitian yang telah dilakukan
peneliti.
b. Memberikan saran terkait dengan penerapan hasil jurnal penelitian yang dapat
diaplikasikan di Indonesia
3. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada makalah ini terdiri dari BAB I Pendahuluan,
BAB II Resume Jurnal Penelitian, BAB III Analisis Jurnal Penelitian dan
Pembahasan, serta BAB IV Penutup.
BAB II
RESUME JURNAL PENELITIAN
Judul : Impact of Educational Program on the Management of Chronic Suppurative
Otitis Media among Children
bulan. Persentase penyembuhan secara statistik signifikan lebih tinggi di antara anakanak dengan kepatuhan lengkap dengan program pendidikan pada kedua kelompok
dibandingkan dengan kepatuhan tidak lengkap (P = 0,000 untuk keduanya).
Kesimpulan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak-anak dengan OMSK
memiliki satu atau lebih faktor risiko terjadinya penyakit; program pendidikan yang
efektif untuk pengelolaan OMSK (apakah obat atau penyembuhan lengkap); semakin
tinggi kepatuhan ibu dengan program maka tingkat respon kesembuhan lebih tinggi
pula.
BAB III
ANALISIS JURNAL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Jurnal Penelitian
No
1.
Kekuatan konsep
kerangka
Kreativitas
kelayakan
konsep teori
Pertanyaan
fenomena
2.
Dimensi metodologi
Desain
Peneliti
menggunakan
desain
penelitian
studi
eksperimental
Anak anak dibagi menjadi 3 kelompok, terdiri dari
1. Kelompok I: Intervensi dengan program
pendidikan yang dirancang
2. Kelompok control: dengan perawatan OMSK
secara tradisional
3. Kelompok II: kelompok control yang gagal
sembuh
setelah
bulan,
kemudian
menggunakan
desain
penelitian
studi
eksperimental
Anak anak dibagi menjadi 3 kelompok, terdiri dari
1. Kelompok I: Intervensi dengan program
pendidikan yang dirancang
2. Kelompok control: dengan perawatan OMSK
secara tradisional
3. Kelompok II: kelompok control yang gagal
sembuh
setelah
bulan,
kemudian
Analisis statistik
Instrumen
Dimensi Etik
Subjek penelitian
Dilema etik
etik
Dimensi Interpretasi
Pembahasan
Simpulan
pendidikan
yang
dirancang
pada
semakin
melaksanakan
tinggi
kepatuhan
ibu
dalam
program
pendidikan
manajemen
Penyusunan baik
metode,
hasil,
pembahasan
dan
Gaya tulisan
kesimpulan.
Gaya tulisan dalam jurnal ini sudah baik dan
Indikasi bias
Akurat,
tulisan
meyakinkan
meyakinkan
serta
dapat
dipertanggungjawabkan
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Otitis media supuratif kronik adalah radang kronik telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga (otorea) lebih
dari 2 bulan, terus-menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental,
bening atau berupa nanah. Diberikan batasan 2 bulan karena kemungkinan sudah
terjadi kelainan patologik yang ireversibel setelahnya. Penyakit ini biasanya dimulai
pada masa kanak-kanak sebagai perforasi timpani spontan karena infeksi akut pada
telinga tengah, yang dikenal sebagai otitis media akut (AOM), atau sebagai sekuel
dari bentuk yang kurang parah otitis media (misalnya, sekresi OM). Infeksi dapat
terjadi selama 6 tahun pertama kehidupan anak, dengan puncaknya sekitar 2 tahun.
Oleh karena itu tindakan keperawtan yang tepat untuk kesembuhan anak dengan
kasus tersebut harus diberikan dengan manajemen yang baik salah satunya yaitu
dengan pengelolaan perawatan anak dengan OMSK sesuai dengan prosedur yang
dijelaskan dalam penelitian ini.
B. Saran
1. Dukungan keluarga sangat mempengaruhi perkembangan pasien. Oleh karena itu
diharapkan perawat memberikan motivasi pada orang tua untuk melakukan
tindakan pengelolaan perawatan OMSK pada anaknya secara teratur. Hal ini
dilakukan agar kesembuhan anak semakin meningkat.
11
2. Hasil dari jurnal ini masih banyak kelemahan sehingga disarankan untuk
penelitian lebih lanjut dengan memperhatikan skala hasil ukur fungsi pendengaran
setelah diberikan intervensi berikut pencegahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fung, K., 2004, Otitis Media Chronic Pada Anak, http://www.medline.com diakses pada
tanggal 10 Mei 2015
Mansjoer, Arif. dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.
Yousef, et al. 2015.Impact of Educational Program on the Management of Chronic
Suppurative Otitis Media among Children. International Journal of Otolaryngology
Volume 201: Hindawi Publishing Corporation http://www.hindawi.com.