STEP 1
1. Refered pain: Nyeri alih ke telinga, dapat berasal dari rasa nyeri di gigi
molar atas, mulut, dasar mulut, tonsil atau tulang servikal. Karena telinga
dipersarafi saraf sensoris dari organ organ tersebut.
2. Serumen: Hasil dari kelenjar sebasea seruminosa, apokrin, yang terdapat
pada kartilago liang telinga bagian luar dan epitel kulit yang terlepas dan
partikel debu, yang berguna melicinkan dinding liang telinga, dan
protektif.
3. Furungkel: Bisa disebut bisul, suatu peradangan yang biasa terdapat pada
folikel rambut dan jaringan, biasanya ada nekrosis yang disebabkan oleh
bakteri staphylococcus aureus.
4. Tragus: Bagian dari struktur anatomi telinga berupa tonjolan yang terletak
di bagian anterior.
STEP 2
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
Fisiologi mendengar:
o Gelombang suara melalui daun telinga -> MAE ->
canalis acuticus eksterna -> membran timpani ->
getaran mengaktifkan osikel (maleus, inkus, stapes) di
telinga tengah yang berisi udara, maleus bergerak ke
belakang, stapes ke depan (suara terlalu keras,
M
S
P
SR
e
e
n
ee
rrdn
f
g
u
n
ue
m
kr
g
m
e
ro
e
e
e
n
nd
tokp
b
d
e
lra
rte
u
i
n
e
a
kn
bg
g
aa
kn
e
e
e
i
k
i j
r
n
STEP 7
14.Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi dari sistem pendengaran?
A. Telinga luar
Terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membrane timpani. 1/3 lateral
kartilago dan 2/3 medial tulang. Dilapisi kulit dan kelenjar seruminase (modifikasi
kelenjar keringat).
Struktur :
a. Auricular terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit.
e. Batas atas
c. Ossicula auditiva
Malleus
Bagian-bagian :
Caput : bersendi dengan incus
Leher (collum mallei)
Manubrium
o Tempat insertion M. tensor tympanicum
o Melekat pada membrane tympani
Processus anterior : berhubungan dengan fissure petrotympanicum
Processus lateralis : berhubungan dengan bagian atas membrane tympani
Incus
Bagian-bagian :
Corpus
: bersendi dengan caput mallei
Crus longum: bersendi dengan caput stapedii
Crus brevis : berhubungan dengan recessus epitympanicus
Stapes
Caput : bersendi dengan incus
Collum : tempat insertion M. stapedius
Crus
: menghubungkan collum dengan basis
Basis
: melekat pada fenestra ovalis
Persendian ossicula auditiva : articulation synovial
Fungsi : menghantarkan getaran suara ke telinga dalam
C. Telinga dalam
TELINGA DALAM
Berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan.
LABYRINTH OSSEA
Struktur ini letaknya di dalam pars petrosa ossis temporalis, dilapisi periosteum dan
mengandung cairan perilymphe. Didalamnya terdapat labyrinth membranaceae yang
terdiri dari 3 bagian :
Vestibulum
Letaknya diantara cochlea (depan) dan canalis semicircularis (belakang).
Isi
o Sacculus
o Utriculus
o Sebagian dari ductus endolymphaticus
Cochlea
Berfungsi dalam proses pendengaran dan keseimbangan
Berbentuk konus (seperti rumah keong)
Modiolus adalah tulang pusat, sebagai sumbu dimana cochlea melingkar
seperti spiralis
Isinya ductus cochlearis
Membrane basilaris membagi saluran didalam cochlea menjadi dua (scala
tympani dan scala vestibuli) dan saling berhubungan di apeksnya
Membrane vestibularis
Diantara membrane vestibularis dan membrane basilaris terdapat spiral organ
atau organ dari Corti.
Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfe skala
timpani dan skala vestibuli. Koklea terdiri dari:
Buku Petunjuk Praktikum Anatomi & Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga,
Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, ed 6, FKUI : 2007
Mekanisme Pendengaran
Struktur
Letak
Fungsi
Telinga luar
Pinna
telinga)
Meatus
auditorius
ekternus
telinga)
(liang temporalis
membran timpani.
ke yangmengenainya
menyebabkan
tulang
tulang-
pendengaran
Telinga tegah
Maleus,
stapes
Rangkaian
tulang
yang dapat bergerak
yang
berjalan
melintasi
rongga
telinga tegah,maleus
melekat ke membran
timpani dan stapes
melekat pada jendela
oval.
inkus, Membran tipis di pintu
masuk
koklea,memisahkan
telinga tengah dengan
skala vestibule
Memindahkan
getaran
membran
timpani
ke
cairan di koklea,dalam
prosesnya
memperkuat
energi suara.
Telinga
koklea
dalam: Kompartemen
koklea
kompartemen
koklea.
Jendela oval
Kompartemen tengah Bergetar bersama dengan
koklea.
getaran
stpes
yang
melekat
padanya.
Gerakan
jendela
oval
menyebabkan
perlimfa
koklea bergerak.
Skala vestibuli, Membentuk
lantai Mengandung
perlimfa
skala timpani
duktus koklearis.
yang dibuat bergerak oleh
gerakan jendela oval yang
didorang oleh getaran
tulang-tulang
telinga
tengah.
Duktus koklearis Terletak di bagian atas Memgandung endolimfa:
(skala media)
dan
di
sepanjang tempat
membran basilaris.
basilaris.
membran
Membran
Membran
basilaris
yang
stasioner Mengandung
tergantung
endolimfe:
di tempat
membran
tertanam
di reseptor
dalamnya.
untuk
yang
suara,
mengeluarkan
potensial
reseptor
Membran
cairan di koklea.
yang Tempat rambut
tipis
memisahkan
timpani
dari
skala reseptor
sel-sel
tertanam
di
tengah.
membentuk
potensial
bergetar
terhadap
membran
Tiga
tectorial
semisirkuler
bidang-bidang di
dalam
koklea,
di
tidak
dalam
penerimaan suara.
tulang temporalis.
Struktur
seperti Tempat
kantong
antara
sistem
sensoris
dan memberikan
kanalis semisirkularis.
yang
masukan
penting
mempertahankan
dan keseimbangan.
untuk
postur
Telinga
dalam Terletak
(aparatus
utrikulus
vestibularis)
disamping Mendeteksi:
akselarasi
(percepatan)
deselarasi
(perlambatan)
rotasional
atau angular.
Kanalis
sirkularis
semi
Mendeteksi: 1) perubahan
posisi
kepala
menjauhi
sumbu vertikal,
Utrikulus
Sakulus
2)
mengarahkan
akselarasi dan deselerasi
linear secara horizontal.
Mendeteksi: 1) perubahan
posisi kepala menjauhi
sumbu
horizontal,
2)
mengarahkan akselarasi
dan
deselerasi
linear
secara vertikal.
The normal flora of the external canal consists mainly of aerobic bacteria and includes
coagulase-negative staphylococci, Corynebacterium (diphtheroids), Micrococcus, and,
occasionally, Staphylococcus aureus, viridans streptococci, and Pseudomonas
aeruginosa. Excessive wetness (swimming, bathing, increased environmental humidity),
dryness (dry canal skin and lack of cerumen), the presence of other skin pathology
(previous infection, eczema, or other forms of dermatitis), and trauma (digital or foreign
body, cotton tip applicators [Q-tips]) make the skin of the canal vulnerable to infection
by the normal flora or exogenous bacteria.
Sumber : Robert_M._Kliegman-Nelson_Textbook_of_Pediatrics,_19th_Edition__Elsevier_Health_Sciences(2011)
16.Bagaimana mekanisme pertahanan pada sistem pendengaran?
Pada kondisi normal, telinga tengah biasanya dijaga agar tetap steril,
sekalipun terdapat mikroorganisme di nasofaring dan faring yang dapat
bermigrasi ke telinga tengah. Hal ini disebabkan silia mukosa tuba
Eustachius, enzim, dan antibodi secara fisiologis memiliki mekanisme
untuk mencegah masuknya mikroba ke dalam telinga tengah. Hal ini
juga berlaku pada saat seseorang mengalami infeksi saluran nafas
atas. Selain itu, enzim penghasil mukus, seperti muramidase, dan
antibodi juga merupakan tambahan dalam mekanisme proteksi telinga
tengah yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan bila telinga
terpapar dengan patogen pada saat menelan. Di sisi lain, telinga
tengah juga memiliki anyaman kapiler subepitel pada bagian
permukaannya yang penting karena menyediakan faktor humoral,
leukosit polimorfonuklear, dan sel fagosit lainnya. Keseluruhan sistem
proteksi ini akan dapat melindungi telinga tengah dari berbagai infeksi
jika dapat berfungsi secara optimal (Levine dkk, 1997; Donaldson,
2010). Kegagalan salah satu atau kombinasi fungsi fisiologis tersebut
mengakibatkan terjadinya kecenderungan terjadinya OMA menjadi
meningkat.
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf
17.Mengapa anak tersebut sakit pada telinga kiri dan kurang pendengaran?
Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna
akut.Edema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen,
penebalan kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama, sering
menyumbat
lumen
kanalis
dan
menyebabkan
timbulnya
tuli
konduktif.Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan
yang digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan
peredaman hantaran suara.
kulit dari liang telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan
perikondrium, sehingga edema dermis menekan serabut saraf yang
mengakibatkan rasa sakit yang hebat. 1/3 liang telinga luar bersambung dengan
kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun
telinga akan dihantarkan kekulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan
mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.
http://library.usu.ac.id/download/fk/tht-farhan.pdf
2003DigitizedbyUSUdigitallibrary
18.Apa hubungan keluhan dirasakan dua hari yang lalu dengan setelah
mengorek telinga kiri dengan cotton bud?
Telinga kita memiliki saluran luar (canal auditori eksterna) dengan bentuk sedemikian rupa
yang bisa secara otomatis membuang kotoran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan
cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa
mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk
disana. Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air
yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada
saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
Infeksi pada saluran telinga ini disebut sebagai otitis. Infeksi ini dapat menyerang seluruh
saluran (otitis eksterna generalis) atau hanya menyerang daerah tertentu sebagai bisul
(furunkel). Otitis eksterna seringkali disebut swimming ear (jawa: kopoken). Sejumlah
bakteri dan bahkan beberapa jamur, dapat menyebabkan otitis eksterna generalisata,
sedangkan bateri stafilokokus biasanya menyebabkan bisul.
Beberapa orang dalam kondisi tertentu sangat rawan terkena otitis eksterna, misalnya
penderita alergi, psoriasis, eksim atau dermatitis kulit kepala. Selain karena penumpukan
kotoran tadi, otitis eksterna juga bisa disebabkan oleh cedera atau kemasukan air atau bahan
iritan, seperti spray dan cat rambut.
Gejala-gejala dari otitis eksterna generalisata adalah gatal-gatal, nyeri dan keluarnya cairan
berbau busuk. Jika saluran telinga membengkak atau terisi oleh nanah dan sel-sel kulit yang
mati, maka bisa terjadi gangguan pendengaran. Biasanya jika daun telinga ditarik atau kulit di
depan saluran telinga ditekan, akan timbul nyeri. Sedangkan furunkel atau bisul
mengakibatkan rasa nyeri yang amat, jika bisulnya pecah akan keluar nanah dan darah dari
telinga.
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan dan dikeluarkan
dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud(pembersih kapas telinga) dapat
mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen akan
menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan
anatomis berupa lekukan pada liang telinga.
Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam liang telinga ketika
mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga
merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
Anonim. 2006. Otitis Eksterna. Available from :http://www.kalbe.co.id. Accessed : 2008,
March
Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang sel-sel kulit
yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan
cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa
mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk
disana.
Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan
air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan
lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
Infeksi oleh kuman pada kulit disepertiga luar liang telinga yang mengandung adneksa
kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen membentuk furunkel.
Stadium prainflamasi timbul bila lapisan lipid meatus akusticus eksternus terlepas
karena lembab atau trauma menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan
trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan
eksudat. Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya infeksi lalu terjadi pembengkakan
dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri.
Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa
nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan / nanah yang bisa
menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan
terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran.
Bakteri patogen yang sering menyebabkan otitis eksterna yaitu Pseudomonas (41%),
Streptokokus (22%), Stafilokokus aureus (15%) dan Bakteroides (11%) (Oghalai, 2003).
Oghalai,
J.S.
Otitis
bcm.tme.edu/oto/grand/101295.htm
Eksterna.
http://www.
OMA
Terjadi akibat terganggunya faktor pertahanan tubuh yang bertugas menjaga kesterilan
telinga tengah. Faktor penyebab utama adalah sumbatan tuba Eustachius sehingga
pencegahan invasi kuman terganggu. Pencetusnya adalah infeksi saluran napas atas.
Penyakit ini mudah terjadi pada bayi karena tuba Eustachiusnya pendek, lebar dan
letaknya agak horizontal.
Kapita Selekta Kedokteran. Editor Mansjoer Arif (et al.) Ed. III, cet. 2. Jakarta :
Media Aesculapius. 1999 dikutip dari http://www.geocities.com/kliniktehate/
Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang
tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius.
Saat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran
tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan
datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan
membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya
terbentuklah nanah dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar
saluran Eustachius menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah
terkumpul di belakang gendang telinga.
Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena
gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ
pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran
yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun cairan yang lebih
banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 45 desibel (kisaran
pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat,
cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena
tekanannya.
http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=17 yang direkam
pada 25 Agu 2007 17:51:24 GMT.
ISPA sebagai pencetus OMA mengganggu tuba peradangan
penumpukan sel radang pada anak tuba terbuka saat menelan
menguap, menghisap tuba anak lebh horizontal, pendek, lebar
Terjadi infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek
menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius. Saat bakteri melalui saluran
Eustachius, infeksi di saluran tersebut pembengkakan di sekitar saluran,
tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Selsel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka
sendiriterbentuklah nanah dalam telinga tengah.
Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius lendir yang
dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga.
Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu
karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan
organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan
pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun
cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga 45
desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri.
Dan yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek
gendang telinga karena tekanannya.
Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi keenam. editor
Dr.H.Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT
BOIES Buku Ajar Penyakit THT edisi 6 Adams , Boies , Higler
20.Mengapa saat auricula ditarik dan tragus ditekan, kepala merasa sakit
(refered pain: terdapat serumen yang menekan, infeksi), juga saat
penderita menelan?
Sensory axons in the vagus nerve arise from the skin of the
external ear, a few taste buds in the epiglottis and pharynx, and
proprioceptors in muscles of the neck and throat.
Syringing. The rather large syringe of old-fashioned appearance has changed little in the past 100 years, and
remains a simple and effective treatment for wax impaction. The pinna is pulled outwards and backwards to
straighten the meatus, and water at body temperature is irrigated along the posterior wall of the ear. The water
finds a passage past the wax, rebounds off the drum and pushes the wax outwards. Hard wax may require
the use of softening oily drops before syringing.
Syringing is not painful, therefore pain means either an error in technique or that there is an otitis
externa or a perforation. If there is a perforation, the ear should not be syringed; pain with
vertigo may occur with subsequent otitis media and otorrhea, and a past history of discharge suggests a
perforation. Coughing (from the vagal reflexthe auricular branch of the vagus supplies the drum) or
syncope may complicate syringing. Vertigo with nystagmus will occur if the water is too hot or too cold.
a. Px otoskopi
Membran timpani
Secara anatomi : 4 kuadran
Bayangan penonjolan bgn bawah maleus Umbo
Reflex cahaya gerakan serabut yang radier dan
sirkuler.
Reflek cahaya jam 7 untuk MT kiri dan jam 5 utk MT
kanan
b. Tes berbisik
Merupakan tes semikuantitatif
Tujuan : menentukan derajat ketulian secara kasar
Orang normal daat mendengar bisikan dari jarak 6-10
meter
Cara pemeriksaam:
o Ruangan cukup tenang, dengan panjang 6 meter
o Berbisik pada akhir ekspirasi
o Dimulai dari jarak 6 meter dan makin lama makin
mendekat, maju tiap satu meter sampai dapat
mengulangi tiap kata dengan benar
o Telinga yang tidak diperiksa ditutup, orang yang
diperiksa
tidak
boleh
melihat
pemeriksa
(pemeriksa berdiri di sisi telinga yang diperiksa)
Interpretasi :
- Normal : 5/6 sampai 6/6
- Tuli ringan bila suara bisik 4 meter
- Tuli sedang bila suara bisik antara 2 - 3 meter
- Tuli berat bila suara bisik antara 0 - 1 meter
c. Tes Garpu Tala
Tes Rinne
Merupakan tes kualitatif
Tujuan: membandingkan hantaran melalui
udara dan hantaran melalui tulang
Cara pemeriksaan:
o Penala digetarkan
o Dasar penala diletakan pada prosesus
mastoideus telinga yang akan diperiksa
o Penala
digetarkan
kembali
dan
diletakkan di proc.mastoideus pemeriksa
terlebih dahulu, bila sudah tidak
terdengar lagi pindahkan pada op
Interpretasi:
Normal apabila BC op = BC pemeriksa
Bila BC op < pemeriksa Schwabach memendek
telinga op yang diperiksa tuli saraf
Bila BC OP > pemeriksa Schwabach memanjang
telinga op yang diperiksa tuli konduktif
d. Tes Bing (Tes Oklusi)
Cara pemeriksaan :
o Tragus telinga yang diperiksa ditekan
(ditutup)
sehingga
terdapat
tuli
konduktif kira2 30 Db.
o Penala digetarkan, diletakkan di tengah
kepala seperti pada tes weber
Interpretasi:
o Lateralisasi ke telinga yang ditutup
telinga normal atau tuli saraf
o Tidak ada lateralisasi ke telinga yang
ditutup (yang diperiksa) telinga
tersebut tuli konduktif
e. Audiometri
Tujuan : untuk menentukan sifat kelainan
pendengaran
Merupakan
earphone
sederhana
yang
dihubungkan dengan ossilator elektronik
yang mampu memancarkan suara murni
dengan kisaran frekuensi rendahtinggi
Tingkat intensitas nol pada masing2 frekuensi
adalah kekerasan yang hampir tidak bisa
didengar oleh telinga normal
Volume
dapat
ditingkatkan,bika
harus
ditingkatkan hingga 30 desibel dari normal
OTITIS EKSTERNA
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri. Ada 2 jenis yaitu
otitis eksterna akut dan otitis eksterna kronik. Otitis eksterna akut terbagi atas 2 yaitu
banyak.
Trauma. Trauma ringan misalnya setelah mengorek telinga.
Berenang. Perubahan warna kulit liang telinga dapat terjadi setelah terkena air.
albus.
1.
Nyeri hebat. Nyeri ini tidak sesuai dengan besarnya furunkel (bisul). Nyeri
timbul saat kita menekan perikondrium karena jaringan ikat longgar tidak terkandung
dibawah kulit. Gerakan membuka mulut juga menjadi pemicu nyeri karena adanya
2.
sendi temporomandibula.
Gangguan pendengaran. Akibat furunkel (bisul) yang sudah besar dan
menyumbat liang telinga.
Terapi otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul) yang sudah membentuk abses,
yaitu :
Aspirasi. Lakukan aspirasi steril untuk mengeluarkan nanah.
Antibiotik topikal. Berikan salep antibiotik misalnya polymixin B dan bacitracin.
Antiseptik. Berikan asam asetat 2-5% dalam alkohol 2%.
Insisi. Lakukan pada furunkel (bisul) yang berdinding tebal. Pasang salir (drain)
untuk mengalirkan nanah.
Antibiotik sistemik. Biasanya kita tidak perlukan.
Obat simptomatik. Berikan analgetik dan penenang.
Otitis Eksterna Difus
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri.
Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu
Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya. Kulit liang telinga terlihat
hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas. Tidak terdapat furunkel (bisul).
Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul).
Kandang-kadang kita temukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir
(musin). Lendir (musin) merupakan sekret yang berasal dari kavum timpani dan kita
temukan
pada
kasus
otitis
media.
Alat bantu dengar (hearing aid). Penggunaan cetakan (mould) pada hearing aid.
Disorder,
hambatan
gangguan
perkembangan.
bahasa
Anak
spesifik,
yang
atau
mengalami
atau
menjelaskan
informasi
tersebut
untuk
Penatalaksanaan
Otitis Eksterna Akut
a. Otitis eksterna sirkumskripta
i.
ii.
iii.
iv.
ii.
c. Otomikosis
i.
Larutan asam asetat 2-5 % dalam alkohol yang diteteskan ke liang telinga
biasanya dapat menyembuhkan.
ii.
dengan
gentamicin,
tobramicin,
colistimethate
atau
amikacin.
c. Membersihkan
luka
(debrideman)
secara
radikal.
Tindakan