Oleh
YULITA ARFIANA
NIM:105082002689
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syaratsyarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
YULITA ARFIANA
NIM:105082002689
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
Hari ini Kamis, Tanggal 19 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan
Ujian Skripsi atas nama Yulita Arfiana NIM: 105082002689 dengan judul Skripsi
KORELASI EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DENGAN
KINERJA KANTOR PELAYANAN
Telepon/ Hp
E-mail
Yulita Arfiana
Perempuan
Jakarta, 11 Juli 1986
Islam
Jl. Nurul Huda No. 30 RT/RW
001/04 Kampung Utan
Kelurahan Cempaka Putih
Kecamatan Ciputat Tangerang
(021) 7425930/ (021) 99225957
iul_wonderwoman@yahoo.com
TK Melati Ciputat
SD Negeri Kampung Utan 1 Ciputat
SMP Negeri 2 Ciputat
SMA Negeri 108 Jakarta
S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Akuntansi
PENGALAMAN ORGANISASI
1.
BEM FEIS
3.
4.
5.
6.
ANGGOTA DIVISI
KESENIAN DAN OLAH
RAGA (KESORGA)
Sekretaris
2004-2005
2005-2006
2006-2007
2005-2006
2006
The purpose of this research is to know how big correlation of the effective
of application information of technology in modern tax administration system with
KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan ability performance.
The variable used in this research effective of application information of
technology in modern tax administration system (X) as an independent variable
and KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan ability performance (Y) as a
dependent variable.
The research has been done by means of filling out questionnaires by tax
employees and to used to secondary data too. The responders are tax employees
in KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan, the samples included are 70
responders. For analyzing the data researcher usage SPSS version 12.
The result of this research shows that the correlation between the effective
of application information of technology in modern tax administration system with
KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan ability performance have a value
coefficients correlation 0,734 which means coefficients correlation between the
effective of application information of technology in modern tax administration
system with KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan ability performance is
significant positive.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Kedua orang tua tercinta, hartaku yang paling berharga atas kesejukan cinta
dan kasih sayang yang selalu di berikan di setiap hembusan nafasnya, serta
limpahan doa yang slalu dipanjatkan di setiap untaian kalimatnya. Senyum
serta semangat dari papa dan mama yang memotivasi penulis untuk selalu
mejadi anak yang lebih baik. Terima kasih ya Ma., Pa.
2.
Kakakku Maya Evasari, Syaiful Anwar (alm) dan Jamilah yang sekaligus
menjadi guru, sahabat serta pelindung bagiku. Kasih sayang, semangat, serta
tawa canda kalian yang membuat penulis menjadi adik bungsu paling
beruntung di dunia. I love You all. Teruntuk Abangku, yang selalu memberi
semangat dan memotivasi penulis hingga akhir hayatnya serta cita-cita
terakhir beliau agar penulis dapat menyelesaikan kuliah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, terima kasih BangWe miss you so much
3.
Bapak DR. Yahya Hamja MM, selaku pembimbing I yang telah memberikan
perhatian dan waktunya dengan segala profesionalitas dan kesabaran, semoga
segala kebaikan yang Bapak berikan menjadi amal jariah.
4.
Ibu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si, selaku pembimbing II atas segala motivasi dan
waktu yang telah diberikan, semoga ilmu yang Ibu berikan menjadi ilmu
yang bermanfaat.
5.
Bapak Drs. Moh. Faisal Badroen, MBA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial.
iv
6.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Pudek bidang akademik.
7.
Bapak Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak, MBA selaku ketua jurusan akuntansi.
8.
9.
10. Staf Akademik FEIS atas pelayanan yang diberikan, sukses untuk kalian.
11. Tempat penelitian yaitu KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan dan KPP
Pratama Jakarta Cempaka Putih yang telah memberikan izin penelitian
terutama kepada Bu Kewa, Mba Lila, Pak Zaini, Pak Dedi, Pak Joko, Bu
Tuti, Mas Utsin, Bu Rini serta para aparat pajak yang menyediakan waktunya
dalam mengisi kuesioner.
12. Keponakanku tersayang (my little angels) Firyal Naifa Mayendra dan Khansa
Syahirah yang selalu membuat hari-hari penulis menjadi lebih ceria, hope all
can be a better person in the future. Serta kakak iparku Bang Hend dan Da
Andi terima kasih untuk semangat, doa, serta perhatian yang diberikan.
13. Spesial untuk yang terindah Satrioku, yang selalu setia mendoakan,
mendampingi dan memberi semangat kepada penulis. Kiranya Tuhan
memberikan rencana yang indah untuk kita.
14. Sahabat-sahabatku tersayang, serta rekan sejawat Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tetap semangat untuk
kalian.
Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini masih belum mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya skripsi ini.
Yulita Arfiana
DAFTAR ISI
ABSTRACT..
ii
ABSTRAK....
iii
KATA PENGANTAR.....
iv
DAFTAR ISI....
vi
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR .
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian...
B. Perumusan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Administrasi Perpajakan Modern
10
1. Pengertian Administrasi.
10
2. Administrasi Perpajakan
11
13
16
21
27
1. Struktur Organisasi.....
28
31
34
35
35
BAB III
BAB IV
Filing) ...
36
36
E. Kinerja.
38
1. Pengertian Kinerja..
38
2. Standar Kinerja...
39
3. Aspek-Aspek Kinerja.....
40
43
G. Kerangka Pemikiran....
46
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian...
47
47
48
1. Data Primer
48
2. Data Sekunder
49
50
1. Metode Analisis..
50
51
3. Uji Hipotesis...
53
54
54
54
60
60
61
3. Wilayah Kerja....
62
vii
63
BAB V
Grogol Petamburan.
66
67
67
72
E. Hasil Pembahasan...
75
1. Deskripsi Data
75
78
119
120
PENUTUP
A. Kesimpulan.....
121
B. Implikasi.
121
C. Saran...
123
viii
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner............................................................................................. 128
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Uji Validitas dan Reliabilitas Data Pasca Try Out .............................. 143
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
x
i
i
BAB
I
PENDAHULUA
N
pemerintah
selalu memberlakukan
dilihat
pajak
dari
zaman
kepada
warga
ke
zaman
negaranya
umumnya
untuk
dana
suatu
reformasi perpajakan
sistem
dalam
perpajakan
baru
pemungutan
meningkatkan
dengan
pajak
pelayanan
guna
dan
Pajak
terhadap
administrasi
perpajakan
serta
meningkatkan
administrasi
perpajakan
modern
yang
dilakukan
dengan
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan
masalah yang dapat penulis rumuskan yaitu untuk membuktikan seberapa
besar korelasi efektifitas penerapan teknologi informasi dalam sistem
administrasi perpajakan modern dengan kinerja Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Grogol Petamburan?
diantaranya adalah:
a. Bagi Penulis
1) Untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada
program studi akuntansi.
2) Sebagai langkah penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dibangku kuliah yang berupa teori-teori dengan kenyataan yang
terjadi dilapangan, sehingga teori yang diperoleh dapat digunakan
pada kondisi yang sesungguhnya.
3) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis
berkaitan dengan korelasi efektifitas penerapan teknologi informasi
dalam sistem administrasi perpajakan modern dengan kinerja
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan.
b. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan, yaitu
dapat
meningkatkan
memaksimalkan
kinerja
aparat
penerapan teknologi
pajak
khususnya
dalam
informasi dalam
sistem
Kantor
Pelayanan
Pajak
Pratama
Jakarta
Grogol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengatur
berkas,
membuat laporan
administratif,
dan
10
10
2. Administrasi Perpajakan
Menurut Ensiklopedi perpajakan yang ditulis oleh Harahap (2004:94),
administrasi perpajakan (Tax Administration) ialah cara-cara atau
prosedur pengenaan dan pemungutan pajak. Mengenai peran administrasi
perpajakan, Jantscher (1997) seperti dikutip Gunadi, menekankan peran
penting administrasi perpajakan dengan menuju pada kondisi terkini, dan
pengalaman di berbagai negara berkembang, kebijakan perpajakan (tax
policy) yang dianggap baik (adil dan efisien) dapat saja kurang sukses
menghasilkan penerimaan
administrasi
atau
mencapai
sasaran
lainnya
karena
melaksanakannya.
(http://www.infopajak.com/berita/170504bil.htm).
Administrasi perpajakan memerlukan sistem informasi yang efektif
untuk menghindari ketimpangan, dan sistem administrasi perpajakan
berdasarkan undang-undang perpajakan Indonesia menurut Harahap
(2004:96) meliputi:
a. Identifikasi dan registrasi (pendaftaran) Wajib Pajak;
b. Perhitungan pajak yang terhutang;
c. Pemungutan pajak dari Wajib Pajak;
d. Penegakan hukum;
e. Pencatatan dan pemeriksaan;
f. Pelaporan yang dilakukan dengan Surat Pemberitahuan (SPT).
Menurut Silvani (1992) seperti dikutip Gunadi, administrasi pajak
dikatakan efektif bila mampu mengatasi masalah-masalah:
11
Wajib
Pajak
yang
sudah
terdaftar
tetapi
tidak
sepenuhnya
untuk
12
Apabila kebijakan perpajakan yang ada mampu mengatasi masalahmasalah di atas secara efektif, maka administrasi perpajakannya sudah
dapat dikatakan baik sehingga tax ratio akan meningkat. Dasar bagi
terwujudnya suatu administrasi pajak yang baik adalah diterapkannya
prinsip-prinsip manajemen modern yaitu Planning, Organizing, Actuating
dan Controlling, terdapatnya kebijakan perpajakan yang jelas dan
sederhana sehingga memudahkan Wajib Pajak untuk melaksanakan
kewajibannya, tersedianya pegawai pajak yang berkualitas dan jujur serta
pelaksanaan
penegakan
hukum
yang
tegas
dan
konsisten.
(http://www.infopajak.com/berita/170504bil.htm).
13
14
administrasi
perpajakan.
Dalam
meningkatkan
efektifitas
digunakan ukuran:
a. Kepatuhan pajak sukarela.
b. Prinsip-prinsip self assessment.
c. Menyediakan informasi kepada Wajib Pajak.
d. Kecepatan dalam menemukan masalah-masalah yang berhubungan
dengan Surat Pemberitahuan (SPT) dan pembayaran.
e. Peningkatan dalam kontrol dan supervisi.
f. Sanksi yang tepat.
Peningkatan efisiensi administrasi perpajakan dapat distimulasi
dengan:
a. Penyediaan unit-unit khusus untuk perusahaan besar.
b. Peningkatan perpajakan khusus untuk Wajib Pajak kecil.
c.
15
organisasi
berkaitan
dengan
proses
komunikasi,
perilaku
anggota-anggotanya.
Budaya
organisasi
16
sumber
daya
untuk
kepentingan
praktis.
Dalam
17
18
meliputi
menerima,
menyimpan,
processing,
output,
dan
mengirimkan informasi.
2. Proses informasi: mendukung peran manusia dalam menjalankan proses
informasi, misalnya mendukung alur proses pengambilan keputusan,
komunikasi dan implementasi.
3. Proses transformasi: membuat ICT baru untuk menjalankan proses
informasi. Contohnya adalah membuat metode baru dalam pelayanan
publik.
19
luas karena
sistem
ciri-ciri
administrasi
berikut
perpajakan
modern
(http//:www.taxone-
info.com/modernisasi_pajak.ppt):
1. Seluruh Wajib Pajak diwajibkan membayar melalui kantor penerima
pembayaran online.
2. Seluruh
Wajib
Pajak
diwajibkan
untuk
melaporkan
kewajiban
20
modern
adalah
sebagai
berikut
(http//:www.taxone-
info.com/modernisasi_pajak.ppt):
1. Penerimaan pembayaran pajak dapat dimonitor lebih cepat dan akurat.
2. E-SPT akan mengurangi cost of compliance Wajib Pajak, menghilangkan
kegiatan perekaman SPT, dan mempercepat ketersediaan data Wajib Pajak
pada administrasi perpajakan.
3. Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) akan mempercepat
pengolahan data, memelihara akurasi data administrasi perpajakan, serta
meningkatkan efektifitas pengawasan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
4. Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) akan menciptakan
tambahan alat pengawasan internal yang lebih efektif dan meningkatkan
produktivitas serta ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan.
21
22
23
perpajakan,
pemeriksaan
dan
penagihan,
24
langkah-langkah
reformasi
dan
modernisasi
administrasi
25
pemungutan pajak.
5. Pegawai pajak dianggap sebagai karyawan yang bermotivasi tinggi,
kompeten, dan profesional.
6. Peningkatan produktivitas yang berkesinambungan.
26
27
1. Struktur Organisasi
a. Pembentukan organisasi berdasarkan fungsi menurut Pakpahan
(2004:53).
Sebagai wujud pembenahan fungsi pelayanan, pengawasan dan
pemeriksaan, struktur organisasi yang berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 443/KMK.01/2001 disusun menurut jenis pajak, di
mana Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Tidak Langsung Lainnya (PPN/PTLL) dilayani di Kantor Pelayanan
Pajak, sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dilayani Kantor Pelayanan
Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB), dengan diterapkannya sistem
administrasi perpajakan modern struktur organisasi dirancang dengan
paradigma berdasarkan fungsi dengan pemisahan fungsi yang jelas
antara Kanwil dan Kantor Pelayanan Pajak, di mana Kantor Pelayanan
Pajak
bertanggung
jawab
pengawasan, penagihan,
dan
melaksanakan
pemeriksaan,
fungsi
pelayanan,
sedangkan
Kanwil
28
29
kasus
(case
management
system)
dalam
sistem
30
standar
kinerja
dan
pelayanan
perpajakan,
31
permohonan restitusi.
5) Meninjau kembali kewajiban pemeriksaan atas setiap Surat
Pemberitahuan Lebih Bayar (SPT LB) dan mempercepat restitusi
Surat Pemberitahuan Lebih Bayar (SPT LB) yang berisiko rendah.
6) Pemusatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
32
workflow
menghindari
duplikasi data,
kesalahan
penagihan pajak
melalui Sistem
Administrasi
33
e-
(e-Payment)
34
(e-Registration) menurut
35
dimuat (upload) sistem dan data base yang ada di Kantor Pelayanan Pajak.
6. Pengiriman atau penyampaian Surat Pemberitahuan (e-Filing) menurut
Purnomo dalam Subiyantoro dan Riphat (2004:218);
E-Filing adalah sebuah layanan yang disediakan di kantor pusat
Direktorat Jenderal Pajak agar Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat
Pemberitahuan (SPT) beserta lampirannya secara elektronik melalui
sistem online dan real time melaui aplikasi penerimaan
Surat
dengan
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor
36
37
E. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Menurut Ilyas (2002:7) kinerja adalah hasil karya personel baik
kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat
merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel.
Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang mengaku
jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan
jajaran personel di dalam organisasi.
Pendapat lain dikemukakan oleh Tiffin dan Mc Cormick (1979) dalam
Wicaksono (2002:25) bahwa individu yang berbeda akan menghasilkan
kinerja yang berbeda pula. Hal ini disebabkan kinerja individu
berhubungan dengan individual variable dan situational variable.
Individual variable adalah variabel yang berasal dari dalam diri individu
yang bersangkutan, misalnya: kemampuan, kepentingan dan kebutuhankebutuhan tertentu. Sedangkan situational variable adalah variabel yang
bersumber dari situasi pekerjaan yang lebih luas (lingkungan organisasi)
misalnya: pelaksanaan, supervisi, iklim organisasi, hubungan dengan
rekan kerja dan sistem pemberian imbalan atau kompensasi.
38
2. Standar Kinerja
Menurut Suprihanto (1987) dikutip oleh Wicaksono (2002:26) standar
kinerja adalah suatu alat ukur terhadap suatu perbandingan antara apa yang
diharapkan atau ditargetkan dengan apa yang telah dilakukan sesuai
dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan oleh seseorang.
Standar kinerja dapat pula dijadikan sebagai alat pertanggung jawaban
terhadap apa yang telah dikerjakan atau yang telah dilakukan.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun
1979 tentang Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai
Negeri Sipil (PNS) seperti dikutip Suprihanto (1987) dalam Wicaksono
(2002:26) standar yang digunakan untuk mengukur kinerja seorang
pegawai negeri sipil adalah:
a. Kesetiaan, yang meliputi unsur kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian
kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, negara dan pemerintah.
b. Prestasi kerja, adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai
negeri sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
c. Tanggung jawab, adalah kesanggupan seorang pegawai negeri sipil
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaikbaiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul risiko atas
keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.
d. Ketaatan, adalah kesanggupan seorang pegawai negeri sipil untuk
menaati
segala
peraturan
perundang-undangan
dan
peraturan
39
terkait
dengan
unsur-unsur
tindakan
pegawai
40
b. Kualitas
Kualitas tidak dapat dikorbankan demi kecepatan. Kualitas pekerjaan
pegawai dapat dilihat dari beberpa unsur seperti: pegawai bangga
terhadap pekerjaannya, pegawai melakukan pekerjaannya dengan
benar sejak awal dan pegawai mencari cara-cara untuk memperbaiki
kualitas pekerjaannya.
c. Pelayanan
Aspek pelayanan dapat dilihat melalui hal-hal berikut: tindakan
pegawai mengindikasikan pemahaman mengenai pentingnya melayani
para pelanggan, pegawai menunjukkan keinginan untuk melayani
orang lain dengan baik, pegawai merespon pelanggan dengan tepat
waktu dan pegawai memberikan sesuatu lebih daripada yang diminta
oleh pelanggan.
d. Nilai
Pemahaman mengenai nilai
41
yang
dapat
diterapkan dan
kemampuan
menerapkan
42
i. Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan berkomunikasi pegawai meliputi: penampilan gagasan
logis dalam bahasa yang mudah dipahami, kemampuan menyatakan
ketidaksetujuan
tanpa
menciptakan
konflik,
menulis
dengan
43
berbeda,
dalam
mendapatkan
orang-orang
dengan
pengetahuan,
44
keterampilan, dan sikap yang bermuara kepada lahirya kinerja yang baik.
Terlebih kompetensi karyawan yang bekerja di sebuah instansi pemerintah
seperti Direktorat Jenderal Pajak yang mengurusi dan mengatur income
negara. (http://www.sinarharapan.co.id).
Organisasi harus mendorong semangat pegawai dalam memanfaatkan
keahlian dan kemampuan individu serta mengembangkannya karena hal ini
tidak dapat diingkari bahwa sumber daya manusia adalah aset perusahaan
yang harus dipelihara dan dikembangkan, hal tersebut perlu dipahami bahwa
kedudukan sumber daya manusia
dilakukan, dari
45
G. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis
menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Reformasi Administrasi
Perpajakan
Korelasi
Efektifitas Penerapan TI
dalam Sistem Administrasi
Perpajakan Modern (X)
Hipotesis:
H0 : tidak terdapat hubungan signifikan
Ha : terdapat hubungan signifikan
Gambar. 2.1
Kerangka Pemikiran
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
47
47
sumber
data,
operasional
instrumen
dan
melaksanakan
48
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer
yang digunakan dalam penelitian ini:
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan langsung kepada responden, yaitu aparat Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Agar dapat memperoleh
data yang relevan.
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara penelitian lapangan langsung
terhadap obyek yang sedang diteliti yaitu Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Grogol Petamburan untuk mengadakan pengamatan
dan pengambilan data objek penelitian.
c. Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melakukan tanya jawab dengan pimpinan dan pegawai Kantor
Pelayanan
Pajak
Pratama
Jakarta
Grogol
Petamburan
yang
49
a. Riset kepustakaan
Kepustakaan (library research) adalah penelitian yang datanya diambil
terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel,
jurnal, laporan, internet dan lain sebagainya).
b. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi yang dilakukan adalah dengan megumpulkan data
dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga
(instansi) terkait, yang berhubungan dengan penelitian yang penulis
lakukan.
X'. Y
(X1.Y)
Keterangan:
Y = Kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan
X = Efektifitas penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi
perpajakan modern
50
51
(k-1)
b
t
Keterangan:
r
= reliabilitas
= banyaknya pertanyaan
t
= varians total
0,200
0,399
0,599
0,799
1,00
=
=
=
=
=
52
3. Uji Hipotesis
a. Analisis koefisien korelasi sederhana
Analisis koefisien korelasi adalah suatu analisis yang digunakan untuk
mengetahui seberapa kuat hubungan antara dua variabel yaitu variabel
bebas dan terikat, yang dirumuskan sebagai berikut:
X'. Y
(X1.Y)
Keterangan:
Y = Kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol
Petamburan
X = Efektifitas penerapan teknologi informasi dalam sistem
administrasi perpajakan modern
r
benar-benar
signifikan
atau
dapat
digunakan
untuk
53
54
Tabel.3.2.
Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Efektifitas
penerapan
teknologi
informasi
dalam sistem
administrasi
perpajakan
modern.
(variabel X)
Subvariabel
1. Optimalisasi
penerimaan
pajak.
Indikator
a. Peningkatan penerimaan pajak.
Skala
Interval
2. Peningkatan
kepatuhan
sukarela yaitu
melalui
pemberian
pelayanan
prima dan
penegakan
hukum yang
konsisten.
Interval
55
3. Terbentuknya
citra yang baik
dan
kepercayaan
masyarakat
yang tinggi
yaitu:
a. SDM
profesional.
Interval
b. Budaya
organisasi.
c. Good
governance
4. Penerapan
sistem dan
administrasi
yang handal
dan
pemanfaatan
teknologi tepat
guna.
Interval
5. Optimalisasi
pencegahan
penggelapan
pajak.
Interval
56
1. Pengetahuan.
Interval
57
2. Keterampilan.
Interval
58
3. Sikap.
Interval
59
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
60
60
61
62
Pajak
Pratama
Jakarta
Grogol
Petamburan
merupakan
Kantor
Pelayanan Pajak
Kantor Pelayanan
Pajak Bumi dan
Bangunan
Kantor Pemeriksaan
dan Penyidikan Pajak
Kepala Kantor
Subbagian
Umum
Seksi
Ekstensifika
si Perpajakan
Seksi
PDI
Seksi
Pelayanan
Seksi
Pengawasan
dan
Konsultasi
I - IV
Seksi
Pemerik
saan
Seksi
Penagi
han
Kelompok Jabatan
Fungsional
Gambar.4.1.
Bagan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan
Sumber: Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
63
1. Kepala Kantor
Kepala Kantor Pelayanan pajak yang berhubungan secara langsung dengan
kepala subbagian umum yang membawahi tiga koordinator pelaksana
yaitu koordinator pelaksana tata usaha dan kepegawaian, koordinator
pelaksana keuangan dan kordinator pelaksana rumah tangga.
2. Kasubbag Umum
Subbagian umum mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, tata usaha, dan rumah tangga.
3. Seksi Pelayanan Data dan Informasi (PDI)
Seksi pengolahan data dan informasi mempunyai tugas melakukan
pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi
perpajakan,
perekaman dokumen
perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi eSPT dan e-filing, serta penyiapan laporan kinerja.
4. Seksi Pelayanan
Seksi pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan
produk hukum perpajakan pengadministrasian dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta
penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi
Wajib Pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan.
5. Seksi Pemeriksaan
Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan
64
penyaluran
surat
perintah
pemeriksaan
pajak
serta
administrasi
65
adalah
komposisi
sumber
daya
manusia
berdasarkan
Jumlah
1 Orang
1 Orang
8 Orang
5 Orang
26 Orang
15 Orang
15 Orang
10 Orang
2 Orang
10 Orang
Tingkat
Pendidikan
SLTP
SMA Sederajat
D1
D3
S1
S2
Jumlah
Jabatan
Jumlah
1 Orang
33 Orang
14 Orang
20 Orang
18 Orang
7 Orang
Kepala KPP
Kasubag
Kepala Seksi
AR
Fungsional
Pemeriksa
Pelaksana
1 Orang
1 Orang
9 Orang
17 Orang
5 Orang
60 Orang
menu alternatif, transaksi derivatif, sosialisasi perubahan KUP ke-3 Undangundang Nomor 28 Tahun 2007, bedah Wajib Pajak, dan lain-lain.
Guna meningkatkan moral, etika, dan integritas pegawai pajak, secara
berkala diselenggarakan siraman rohani dengan mengundang pembicara dari
pihak luar, untuk meningkatkan disiplin pegawai pajak Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan selain melakukan pembinaan secara
berkala juga menggunakan sistem absensi secara elektronik yang dikenalkan
dengan finger print device.
67
Nilai r tabel
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
kriteria
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
68
Nilai r hitung
0,868
0,812
0,112
0,911
-0,497
0,896
0,386
0,521
-0,503
0,794
0,789
0,650
0,786
0,818
0,105
0,918
0,951
0,729
0,749
0,787
0,761
0,630
0,809
0,731
0,114
0,601
Nilai r tabel
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
0,345
kriteria
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
69
27
0,795
28
0,659
29
0,781
30
0,795
Sumber: Data primer yang diolah
0,345
0,345
0,345
0,345
Valid
Valid
Valid
Valid
70
Tabel.4.4.
Uji Reliabilitas Instrumen Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi
Dalam Sistem Administrasi Perpajakan Modern
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.941
N of Items
28
N of Items
30
variabel,
maka
peneliti
memutuskan
untuk
71
Nilai r hitung
0,479
0,440
0,593
0,623
0,614
0,313
0,546
Nilai r tabel
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
kriteria
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
72
8
0,498
9
0,653
10
0,503
11
0,570
12
0,392
13
0,420
14
0,324
15
0,393
16
0,361
17
0,664
18
0,630
19
0,528
20
0,444
21
0,787
22
0,696
23
0,534
24
0,591
25
0,546
Sumber: Data primer yang diolah
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Nilai r hitung
0,659
0,455
0,724
0,645
0,550
0432
0,632
0,536
0,685
0,678
0,693
0,710
Nilai r tabel
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
kriteria
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
73
13
0,589
14
0,599
15
0,462
16
0,603
17
0,725
18
0,753
19
0,538
20
0,382
21
0,420
22
0,713
23
0,733
24
0,617
25
0,655
Sumber: Data primer yang diolah
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
0,284
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
N of Items
25
N of Items
25
74
E. Hasil Pembahasan
1. Deskripsi Data
Penelitian yang dilakukan dengan populasi Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Grogol Petamburan sebanyak 93 orang aparat pajak, maka
sampel yang didapat sebanyak 70 aparat pajak.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel frekuensi dibawah ini:
Tabel.4.10.
Deskripsi responden berdasarkan
Jenis Kelamin
Valid
Pria
Wanita
Total
Frequency
50
Percent
71.4
Valid Percent
71.4
20
70
28.6
100.0
28.6
100.0
Cumulative
Percent
71.4
100.0
75
Valid
< 25 Tahun
26-35 Tahun
> 36 Tahun
Total
Frequency
9
Percent
12.9
Valid Percent
12.9
27
34
70
38.6
48.6
100.0
38.6
48.6
100.0
Cumulative
Percent
12.9
51.4
100.0
Valid
Frequency
2
Percent
2.9
Valid Percent
2.9
Cumulative
Percent
2.9
2-3 Tahun
> 3 Tahun
11
57
15.7
81.4
15.7
81.4
18.6
100.0
Total
70
100.0
100.0
0 < 1 Tahun
76
Valid
SMA Sederajat
D1
D3
S1
S2
Total
Frequency
18
12
Percent
25.7
17.1
Valid Percent
25.7
17.1
Cumulative
Percent
25.7
42.9
16
19
5
22.9
27.1
7.1
22.9
27.1
7.1
65.7
92.9
100.0
70
100.0
100.0
77
Tabel.4.14.
Deskripsi Responden Berdasarkan
Posisi
Valid
Frequency
5
Percent
7.1
Valid Percent
7.1
Cumulative
Percent
7.1
Seksi Pengolahan
Data dan Informasi
13
18.6
18.6
25.7
Seksi Pelayanan
Subbagian Umum
10
14.3
14.3
40.0
Seksi Pemeriksaan
4.3
4.3
44.3
Seksi Penagihan
8.6
8.6
52.9
Seksi Ekstensifikasi
Perpajakan
12.9
12.9
65.7
Seksi Pengawasan
dan Konsultasi
20
28.6
28.6
94.3
5.7
5.7
100.0
70
100.0
100.0
Kelompok Jabatan
Fungsional
Total
78
wawancara yang diberikan adalah bagian dari setiap butir pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner.
Jumlah sampel pegawai pajak yang dapat menjadi instrumen penelitian
berjumlah 70 responden yaitu 75,27% dari populasi. Tidak terdapat
kuesioner yang penulis nyatakan tidak valid karena responden mengisi
seluruh butir pertanyaan dengan lengkap, hal itu dikarenakan penulis
melakukan penyebaran kuesioner secara langsung tanpa perantara dan
penulis ikut mendampingi responden dalam pengisian kuesioner tersebut.
Penyebaran kuesioner dilakukan selama tiga hari, tanggal 16, 17, 18
April 2008 dan kuesioner yang telah diisi lengkap oleh responden dapat
langsung penulis terima. Reponden akan mengisi kolom jawaban dengan
bobot penilaian, (sangat tidak setuju=1, tidak setuju=2, netral=3, setuju=4,
sangat setuju=5). Wawancara dilakukan pada tanggal 23 April 2008
kepada empat aparat pajak yakni, kepala seksi dan staf pengolahan data
dan informasi, staf seksi penagihan, serta staf seksi pelayanan hal itu
dilakukan sebagai bahan pendukung dari pembahasan hasil output
kuesioner yang akan dijelaskan.
Terdapat beberapa faktor yang mempunyai hubungan efektifitas
penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi perpajakan
modern dengan kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol
Petamburan. Berikut ini hasil dari output kuesioner yang diberikan
responden tentang penilaiannya terhadap efektifitas penerapan teknik
79
profesional,
budaya
organisasi,
Good
Governance),
Valid
Frequency
1
3
14
35
17
Percent
1.4
4.3
20.0
50.0
24.3
Valid Percent
1.4
4.3
20.0
50.0
24.3
70
100.0
100.0
Cumulative
Percent
1.4
5.7
25.7
75.7
100.0
80
bahwa
penerapan
sistem
administrasi
perpajakan
modern
Valid
Frequency
4
Percent
5.7
Valid Percent
5.7
Cumulative
Percent
5.7
11.4
11.4
17.1
Netral
24
34.3
34.3
51.4
Setuju
29
41.4
41.4
92.9
7.1
7.1
100.0
70
100.0
100.0
Sangat setuju
Total
81
Tabel.4.17.
Penerapan SAPM meningkatkan kepatuhan dalam pembayaran pajak
Valid
Frequency
2
Tidak setuju
Percent
2.9
Valid Percent
2.9
Cumulative
Percent
2.9
2.9
2.9
5.7
Netral
11
15.7
15.7
21.4
Setuju
45
64.3
64.3
85.7
Sangat setuju
10
14.3
14.3
100.0
Total
70
100.0
100.0
penerapan
sistem
administrasi
perpajakan
modern
Account
Valid
Frequency
2
2
Percent
2.9
2.9
Valid Percent
2.9
2.9
Cumulative
Percent
2.9
5.7
20
28.6
28.6
34.3
40
6
57.1
8.6
57.1
8.6
91.4
100.0
70
100.0
100.0
82
menyatakan
sangat setuju.
penerapan
sistem
administrasi
perpajakan
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Frequency
3
21
Percent
4.3
30.0
Valid Percent
4.3
30.0
Cumulative
Percent
4.3
34.3
34
48.6
48.6
82.9
Sangat setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
perekaman data
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
1
1
43
25
70
Percent
1.4
1.4
61.4
35.7
100.0
Valid Percent
1.4
1.4
61.4
35.7
100.0
Cumulative
Percent
1.4
2.9
64.3
100.0
dipercaya dan
84
Tabel.4.21.
Penerapan SAPM mendukung kecepatan administrasi pemenuhan kewajiban
perpajakan
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
4
Percent
5.7
Valid Percent
5.7
Cumulative
Percent
5.7
9
40
12.9
57.1
12.9
57.1
18.6
75.7
100.0
17
24.3
24.3
70
100.0
100.0
Valid
Frequency
1
Percent
1.4
Valid Percent
1.4
Cumulative
Percent
1.4
Netral
12.9
12.9
14.3
Setuju
39
55.7
55.7
70.0
Sangat setuju
21
30.0
30.0
100.0
Total
70
100.0
100.0
Tidak setuju
85
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
2
3
Percent
2.9
4.3
Valid Percent
2.9
4.3
Cumulative
Percent
2.9
7.1
48
17
68.6
24.3
68.6
24.3
75.7
100.0
70
100.0
100.0
86
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
3
Percent
4.3
Valid Percent
4.3
Cumulative
Percent
4.3
11
44
15.7
62.9
15.7
62.9
20.0
82.9
100.0
12
17.1
17.1
70
100.0
100.0
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
3
23
Percent
4.3
32.9
Valid Percent
4.3
32.9
37
7
70
52.9
10.0
100.0
52.9
10.0
100.0
Cumulative
Percent
4.3
37.1
90.0
100.0
88
Valid
Frequency
1
9
Percent
1.4
12.9
Valid Percent
1.4
12.9
41
19
70
58.6
27.1
100.0
58.6
27.1
100.0
Cumulative
Percent
1.4
14.3
72.9
100.0
89
Tabel.4.27.
Menurut saya, budaya kerja yang optimal dapat memberikan pelayanan yang
maksimal
Valid
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
6
37
27
Percent
8.6
52.9
38.6
Valid Percent
8.6
52.9
38.6
70
100.0
100.0
Cumulative
Percent
8.6
61.4
100.0
Valid
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Fr equency
2
28
Percent
2.9
40.0
Valid Percent
2.9
40.0
Cumulative
Percent
2.9
42.9
100.0
40
57.1
57.1
70
100.0
100.0
90
Valid
Netral
Frequency
4
Percent
5.7
Valid Percent
5.7
Cumulative
Percent
5.7
Setuju
39
55.7
55.7
61.4
Sangat setuju
27
38.6
38.6
100.0
Total
70
100.0
100.0
menyatakan setuju
bahwa
Valid
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
5
40
25
70
Percent
7.1
57.1
35.7
100.0
Valid Percent
7.1
57.1
35.7
100.0
Cumulative
Percent
7.1
64.3
100.0
menyatakan setuju
bahwa
Valid
Frequency
1
1
11
41
Percent
1.4
1.4
15.7
58.6
Valid Percent
1.4
1.4
15.7
58.6
16
70
22.9
100.0
22.9
100.0
Cumulative
Percent
1.4
2.9
18.6
77.1
100.0
Valid
Tidak setuju
Netral
Frequency
1
Percent
1.4
Valid Percent
1.4
Cumulative
Percent
1.4
15.7
10
14.3
14.3
Setuju
Sangat setuju
42
60.0
60.0
75.7
17
24.3
24.3
100.0
Total
70
100.0
100.0
93
Tabel.4.33.
Penerapan SAPM dapat menurunkan cost of compliance
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
3
Percent
4.3
Valid Percent
4.3
Cumulative
Percent
4.3
25
37
5
35.7
52.9
7.1
35.7
52.9
7.1
40.0
92.9
100.0
70
100.0
100.0
Valid
Frequency
2
4
Percent
2.9
5.7
Valid Percent
2.9
5.7
Cumulative
Percent
2.9
8.6
Netral
23
32.9
32.9
41.4
Setuju
36
5
51.4
7.1
51.4
7.1
92.9
100.0
70
100.0
100.0
Sangat setuju
Total
94
menyatakan
sangat
setuju. Dari
tabel tersebut
perlu
melalui
proses
yang
berbelit-belit
dalam
menyelesaikan perpajakannya.
Tabel.4.35.
Penerapan SAPM menghasilkan informasi perpajakan yang akurat
Valid
Frequency
Tidak setuju
3
Netral
13
Setuju
44
Sangat setuju
10
Total
70
Cumulative
Percent
4.3
22.9
85.7
100.0
Valid
Frequency
2
Percent
2.9
Valid Percent
2.9
Cumulative
Percent
2.9
Netral
12.9
12.9
15.7
Setuju
39
55.7
55.7
71.4
Sangat setuju
20
28.6
28.6
100.0
Total
70
100.0
100.0
96
Tabel.4.37.
Dengan adanya teknologi informasi perpajakan memungkinkan tidak terjadinya KKN
Valid
Frequency
3
4
24
31
8
Percent
4.3
5.7
34.3
44.3
11.4
Valid Percent
4.3
5.7
34.3
44.3
11.4
70
100.0
100.0
Cumulative
Percent
4.3
10.0
44.3
88.6
100.0
menyatakan
sangat setuju.
Dari
tabel tersebut
97
Tabel.4.38.
Dengan adanya teknologi informasi perpajakan mencegah terjadinya
penyalahgunaan kekuasaan
Valid
Frequency
3
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Percent
4.3
Valid Percent
4.3
Cumulative
Percent
4.3
2.9
2.9
7.1
16
42
22.9
60.0
22.9
60.0
30.0
90.0
100.0
10.0
10.0
70
100.0
100.0
menyatakan
sangat setuju.
Dari
tabel tersebut
98
Tabel.4.39.
Penerapan SAPM menghindarkan terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh aparat
perpajakan
Valid
Frequency
4
Percent
5.7
Valid Percent
5.7
Cumulative
Percent
5.7
2.9
2.9
8.6
Netral
12
17.1
17.1
25.7
Setuju
45
64.3
64.3
90.0
10.0
10.0
100.0
70
100.0
100.0
Sangat setuju
Total
menyatakan
sangat setuju.
penerapan
sistem
administrasi
perpajakan
mengunakan
indikator:
Jakarta Grogol
pengetahuan aparat
pajak
99
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
1
6
48
15
70
Percent
1.4
8.6
68.6
21.4
100.0
Valid Percent
1.4
8.6
68.6
21.4
100.0
Cumulative
Percent
1.4
10.0
78.6
100.0
Valid
Frequency
1
Percent
1.4
Valid Percent
1.4
Cumulative
Percent
1.4
Setuju
19
41
27.1
58.6
27.1
58.6
28.6
87.1
Sangat setuju
Total
9
70
12.9
100.0
12.9
100.0
100.0
Tidak setuju
Netral
administrasi
perpajakan
dan pada
gilirannya
akan
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
2
6
48
14
70
Percent
2.9
8.6
68.6
20.0
100.0
Valid Percent
2.9
8.6
68.6
20.0
100.0
Cumulative
Percent
2.9
11.4
80.0
100.0
Valid
Frequency
3
Percent
4.3
Valid Percent
4.3
Cumulative
Percent
4.3
Netral
16
22.9
22.9
27.1
Setuju
39
55.7
55.7
82.9
Sangat setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
Tidak setuju
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
3
Percent
4.3
Valid Percent
4.3
Cumulative
Percent
4.3
38
54.3
54.3
58.6
26
37.1
37.1
95.7
4.3
4.3
100.0
70
100.0
100.0
Valid
Netral
Frequency
4
Percent
5.7
Valid Percent
5.7
Cumulative
Percent
5.7
Setuju
37
52.9
52.9
58.6
Sangat setuju
29
41.4
41.4
100.0
Total
70
100.0
100.0
Valid
Cumulative
Percent
8.6
Netral
Frequency
6
Percent
8.6
Valid Percent
8.6
Setuju
45
64.3
64.3
72.9
Sangat setuju
Total
19
70
27.1
100.0
27.1
100.0
100.0
menyatakan setuju
bahwa
104
perpajakan
modern
harus
disosialisasikan
guna
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
1
7
45
17
70
Percent
1.4
10.0
64.3
24.3
100.0
Valid Percent
1.4
10.0
64.3
24.3
100.0
Cumulative
Percent
1.4
11.4
75.7
100.0
sistem administrasi
perpajakan
yaitu
menjadi
model
pelayanan
masyarakat
yang
105
Tabel.4.48.
Menurut saya, penerapan SAPM mempermudah pekerjaan aparat pajak
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
2
13
45
10
70
Percent
2.9
18.6
64.3
14.3
100.0
Valid Percent
2.9
18.6
64.3
14.3
100.0
Cumulative
Percent
2.9
21.4
85.7
100.0
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
3
14
39
14
Percent
4.3
20.0
55.7
20.0
Valid Percent
4.3
20.0
55.7
20.0
70
100.0
100.0
Cumulative
Percent
4.3
24.3
80.0
100.0
106
internal
yang
mampu menciptakan
yang
lebih
efektif
tambahan
dan
alat
meningkatkan
Valid
Tidak setuju
Netral
Frequency
2
15
Percent
2.9
21.4
Valid Percent
2.9
21.4
Cumulative
Percent
2.9
24.3
Setuju
42
60.0
60.0
84.3
Sangat setuju
11
15.7
15.7
100.0
Total
70
100.0
100.0
yang meliputi,
Valid
Frequency
2
Percent
2.9
Valid Percent
2.9
Cumulative
Percent
2.9
Netral
10.0
10.0
12.9
Setuju
44
62.9
62.9
75.7
Sangat setuju
17
24.3
24.3
100.0
Total
70
100.0
100.0
Tidak setuju
108
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
3
9
36
22
70
Percent
4.3
12.9
51.4
31.4
100.0
Valid Percent
4.3
12.9
51.4
31.4
100.0
Cumulative
Percent
4.3
17.1
68.6
100.0
Kecanggihan
peralatan akan dapat memberi manfaat yang besar bila aparat pajak
yang
mengoperasikannya
juga
mempunyai
kemampuan
dan
109
Tabel.4.53.
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
3
12
42
13
70
Percent
4.3
17.1
60.0
18.6
100.0
Valid Percent
4.3
17.1
60.0
18.6
100.0
Cumulative
Percent
4.3
21.4
81.4
100.0
Valid
Tidak setuju
Frequency
2
Percent
2.9
Valid Percent
2.9
Cumulative
Percent
2.9
Netral
4.3
4.3
7.1
Setuju
40
57.1
57.1
64.3
Sangat setuju
25
35.7
35.7
100.0
Total
70
100.0
100.0
110
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
1
16
44
9
70
Percent
1.4
22.9
62.9
12.9
100.0
Valid Percent
1.4
22.9
62.9
12.9
100.0
Cumulative
Percent
1.4
24.3
87.1
100.0
Tabel.4.56.
Penerapan SAPM meningkatkan kecepatan dalam penyelesaian pekerjaan
aparat pajak
Valid
Frequency
2
Percent
2.9
Valid Percent
2.9
Cumulative
Percent
2.9
Netral
15
21.4
21.4
24.3
Setuju
42
60.0
60.0
84.3
Sangat setuju
Total
11
15.7
15.7
100.0
70
100.0
100.0
Tidak setuju
Valid
Frequency
2
Percent
2.9
Valid Percent
2.9
Cumulative
Percent
2.9
Netral
16
22.9
22.9
25.7
Setuju
41
58.6
58.6
84.3
Sangat setuju
11
15.7
15.7
100.0
Total
70
100.0
100.0
Tidak setuju
112
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
3
23
41
3
70
Percent
4.3
32.9
58.6
4.3
100.0
Valid Percent
4.3
32.9
58.6
4.3
100.0
Cumulative
Percent
4.3
37.1
95.7
100.0
113
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
2
21
39
8
70
Percent
2.9
30.0
55.7
11.4
100.0
Valid Percent
2.9
30.0
55.7
11.4
100.0
Cumulative
Percent
2.9
32.9
88.6
100.0
modern
meminimalisir
adanya
kecurangan
dalam
perpajakan.
Penunjukkan Account Representative yang bertanggung jawab
secara khusus melayani dan mengawasi Wajib Pajak dengan
mengembangkan konsep pelayanan satu pintu sehingga mengurangi
114
Valid
Netral
Setuju
Sangat setuju
Total
Frequency
5
44
21
70
Percent
7.1
62.9
30.0
100.0
Valid Percent
7.1
62.9
30.0
100.0
Cumulative
Percent
7.1
70.0
100.0
sopan,
Valid
Frequency
3
Percent
4.3
Valid Percent
4.3
Cumulative
Percent
4.3
Netral
14
20.0
20.0
24.3
Setuju
41
58.6
58.6
82.9
Sangat setuju
12
17.1
17.1
100.0
Total
70
100.0
100.0
Tidak setuju
Menurut saya, penerapan SAPM melahirkan organisasi yang lebih terbuka dan
transparan
Valid
Frequency
2
Percent
2.9
Valid Percent
2.9
Cumulative
Percent
2.9
Netral
14
20.0
20.0
22.9
Setuju
42
12
60.0
17.1
60.0
17.1
82.9
100.0
70
100.0
100.0
Tidak setuju
Sangat setuju
Total
116
Valid
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Frequency
1
10
Percent
1.4
14.3
Valid Percent
1.4
14.3
46
13
70
65.7
18.6
100.0
65.7
18.6
100.0
Total
Cumulative
Percent
1.4
15.7
81.4
100.0
efektifitas
117
Valid
Frequency
3
Percent
4.3
Valid Percent
4.3
Cumulative
Percent
4.3
Netral
15
21.4
21.4
25.7
Setuju
43
61.4
61.4
87.1
12.9
12.9
100.0
70
100.0
100.0
Tidak setuju
Sangat setuju
Total
menciptakan
118
Efektifitas
Penerapan TI
Dalam SAPM
Efektifitas Penerapan
TI Dalam SAPM
Kinerja KPP Pratam a
Jakarta Grogol
Petam buran
Sig. (2-tailed)
N
Kinerja KPP
Pratam a
Jakarta
Grogol
Petam buran
.734**
.000
70
.734**
Sig. (2-tailed)
.000
70
70
70
1
0,200
0,399
0,599
0,799
1,00
=
=
=
=
=
120
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil uji korelasi pearson menunjukkan hubungan yang positif dan kuat
antara variabel independen dengan variabel dependen. Hal ini dibuktikan
dengan nilai pearson correlation 0,734 dengan tingkat signifikan pada level
0,01. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 dinyatakan ditolak dan
menerima Ha, yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara
efektifitas penerapan teknologi informasi dalam
sistem administrasi
B. Implikasi
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa koefisien korelasi adalah kuat,
yang mempunyai pemahaman
121
121
Jenderal Pajak jangka menengah sejak tahun 2001, guna meningkatkan citra
Direktorat Jenderal Pajak serta penerapan prinsip Good Governance. Adanya
penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi perpajakan modern
mampu mendorong kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol
Petamburan kearah yang lebih baik dilihat dengan adanya pemisahan fungsi
yang jelas antara fungsi pelayanan, pengawasan, pemeriksaan, keberatan dan
pembinaan.
Penerapan modernisasi strategi organisasi yang berkaitan dengan program
peningkatan mutu sarana dan prasarana kerja, pemanfaatan teknologi terkini,
penyusunan kebijakan baru manajemen sumber daya manusia mampu
meningkatkan motivasi serta semangat kerja bagi aparat pajak dan penerapan
prinsip Good Governance Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol
Petamburan, ini terlihat dari adanya moral, kode etik dan integritas aparat
pajak sebagai standar perilaku dan pelaksanaan tugas. Pengawasan
pelaksanaan kode etik ini secara langsung oleh Komite Kode Etik.
Konsolidasi internal yang meliputi pembinaan mental dan attitude, in-house
training, reward and punishment system.
Pengembangan Sistem Informasi Perpajakan (SIP) dengan pendekatan
fungsi menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) yang
dikendalikan oleh manajemen kasus (case management system) dalam sistem
pemantauan proses administrasi perpajakan dengan sistem alur kerja
(workflow system) mampu menciptakan kemudahan, kecepatan serta ketepatan
kegiatan administrasi serta meningkatkan produktifitas aparat pajak. Selain itu
122
C. Saran
Perlu diadakan pelatihan intensif bagi aparat pajak mengingat bahwa
lingkungan bisnis selalu berubah sehingga kebutuhan organisasi berubah.
Perubahan ini menuntut kebutuhan sumber daya manusia dengan kemampuan
dan keahlian yang telah dimiliki oleh aparat pajak, karena untuk melayani
123
semua Wajib Pajak, aparat harus bekerja dan bertanggung jawab sesuai
dengan pekerjaannya masing-masing.
Adanya pelatihan diharapkan mampu menghasilkan aparat pajak
yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan lebih baik
dari pada sebelumnya sehingga dapat meningkatkan kinerja aparat pajak,
dengan kinerja yang meningkat akan menghasilkan pekerjaan yang dapat
diselesaikan dengan baik
sehingga
tujuan
Kantor
Pelayanan
Pajak
penerapan
teknologi informasi
dalam
sistem
administrasi
sedangkan
server tersebut
hanya
berada
di
kantor
pusat