Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GAS


LPG (ELPIJI) PADA PT. HJ. JAHARIA SAGE

ANALYSIS OF THE EFFECTIVENESS OF INFORMATION SYSTEMS PN


LPG (ELPIJI) MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS
AT PT. JAHARIA SAGE

YUSDIAN SUTANTI RAIS


1824042039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................8
A. Kajian Teori........................................................................................................8
B. Penelitian Relevan...............................................................................................8
C. Kerangka Pikir..................................................................................................10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................11
A. Jenis Penelitian..................................................................................................11
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................................11
C. Prosedur Penelitian...........................................................................................11
D. Subjek Penelitian...............................................................................................12
E. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha

Esa, karena rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Proposal Penelitian dengan judul

“Analisis Efektivitas Manajemen Gas LPG (Elpiji) Pada PT. Hj. Jaharia Sage”

dapat terselesaikan. Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah

untuk mempelajari cara pembuatan skripsi dan diajukan untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi di Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

Tidaklah mudah untuk dapat menyelesaikan proposal penelitian ini,

penulis menyadari bahwa banyak hambatan dan rintangan. Namun, berkat usaha

serta bantuan, motivasi dan doa dari berbagai pihak semua ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih pada semua pihak

yang turut membantu selama proses penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

penulis sampaikan terutama pada kedua orang tua Ayahanda H. Muhammad Rais

(Almarhum), Ayah sambung Saya Syarifuddin dan Ibunda Sutrayanti Bachtiar,

saudaraku dan segenap keluarga yang dengan penuh perjuangan dan kasih sayang

membesarkan, mendidik serta memberikan dorongan dan motivasi.

Pada kesempatan penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Dr. H. Husain Syam, M.Tp., IPU., ASEAN Eng. Rektor

Universitas Negeri Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Yahya, M.Kes.,M.Eng. IPU., ASEAN

Eng. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

iii
3. Bapak Dr. H. Ruslan, M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Teknik Universitas Negeri Makassar.

4. Bapak Dr. Muhammad Yusuf Mappeasse, M.Pd., Ketua Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Makassar.

5. Bapak Ir. Hasrul Bakri, S.Pd.,M.T., Sekertaris Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro.

6. Bapak Edi Suhardi Rahman, S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Teknik

Elektro Universitas Negeri Makassar.

7. Bapak Fathahillah, S.P.d., M.Eng. sebagai Pembimbing I yang telah

memberikan dukungan, motivasi dan saran.

8. Bapak Dr. H. Alimuddin Sa’ban Miru, M.Pd. sebagai Pembimbing II yang

telah memberikan dukungan, motivasi dan saran.

9. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNM

terima kasih atas segala bantuannya.

10. Teman-teman mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Negeri Makassar Angkatan 2018 yang telah membantu

dalam penyusunan proposal penelitian ini yang tidak sempat disebutkan

Namanya satu per satu.

11. Orang yang berperan penting dalam hidup saya yang juga selalu

menyemangati moral saya untuk segera menyelesaikan proposal penelitian

ini Nenek saya biasa dipanggil Ibu Hj, Gustiah Mahmud, Tante saya

Alfhira Sain, Tante Ismania Sain dan Om saya Muhammad Sage Sain,

terima kasih.

iv
12. Teman karib saya Nur. Astrindah Dwi Utami yang selalu jadi garda

terdepan telah memberikan dukungan dan motivasi.

13. Kepada member BTS, Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung

Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook secara tidak langsung

telah menjadi penyemangat penulis dalam menyelesaikan penyusunan

proposal penelitian ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas menjadi

amalan yang bermanfaat dan mendapat balasan dari Allah SWT.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini penulis menyadari bahwa proposal

penelitian ini sangat banyak kekuranganya. Oleh karena itu, segala kritik dan

saran sangat penulis harapkan agar penulis dapat memperbaiki kesalahan-

kesalahan tersebut.

Wa’alaikumsala Warahmatullahi Wabarakatullah

Makassar, September 2022

Yusdian Sutanti Rais

v
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sudah

berkembang dengan sangat pesat, Terlebih lagi dengan adanya komputer dimana

informasi akan lebih cepat diperoleh hal tersebut semakin meningkatkan kualitas

dalam bekerja. Begitu juga dengan berkembangannya kegiatan ekonomi sekarang ini,

diantara kegiatan ekonomi tersebut adalah kegiatan bisnis dibidang penjualan gas

elpiji. Kebutuhan gas elpiji sangat besar pada penduduk indonesia, ini disebabkan

oleh diberhentikannya subsidi pemerintah pada minyak tanah sehingga

mengakibatkan melonjaknya harga minyak tanah.

Otomatis semua orang berpindah dari minyak tanah karena gas lebih murah.

Dengan demikian bisnis penjualan gas elpiji menjadi peluang bisnis yang bagus. Agen

merupakan sebuah perusahaan yang menyalurkan sebuah barang yang kemudian

dipasarkan ke berbagai tempat pangkalan yang menjual gas elpiji didaerahnya ada

beberapa kendala yang dihadapi pada Pangkalan ini seperti lamanya proses

penginputan data serta pembuatan laporan yang dihasilkan cukup memakan waktu.

Pangkalan tersebut memerlukan sistem informasi manajemen untuk

mempermudah pembuatan laporan pelanggan, penjualan, pembelian. Dengan adanya

sistem informasi manajemen pimpinan pangkalan bisa mengetahui laporan-laporan

tersebut dengan cepat dan akurat.

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan perusahaan

harus menghadapi persaingan yang ketat, termasuk pada usaha dibidang penjualan

Elpiji. Dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan konsumen saat ini, produsen

dituntut mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar tetap survive.
2

Diterima tidaknya produk yang dijual tergantung pada persepsi konsumen atas produk

tersebut. Jika konsumen merasa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginannya pasti konsumen akan membeli produk tersebut. Di Indonesia, kegiatan

usaha minyak dan gas bumi saat ini mempunyai peranan penting dalam perekonomian

nasional. Setelah pemerintah meluncurkan program pengalihan minyak tanah ke Elpiji

mulai tahun 2007 dalam rangka mengurangi subsidi BBM yang selama ini jumlahnya

cukup besar, kegiatan usaha dibidang minyak dan gas bumi tersebut kian menjanjikan

sejalan dengan banyaknya pengguna minyak tanah yang beralih ke Elpiji. Program

konversi minyak tanah ke Elpiji tersebut telah dilaksanakan di seluruh wilayah di

Indonesia, termasuk juga di Kabupaten Jeneponto, salah satunya adalah Agen Elpiji

PT. Jaharia Sage yang berada di Jalan Pahlawan No. 20 Kelurahan Empoang,

Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

PT. HJ. Jaharia Sage adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan gas elpiji 3 kg yang didirikan di Jeneponto pada tanggal 15 September

2007. Sebelum menjadi Agen Elpiji dahulu PT. HJ. Jaharia Sage menjual minyak

tanah akan tetapi semenjak digulirkannya program pemerintah konversi minyak tanah

ke gas elpiji, secara tidak langsung konsumen akan mulai beralih ke gas Elpiji.

Berawal dari penguasaan segmen pasar usaha kecil dan menengah, PT. HJ. Jaharia

Sage terus berkembang dan merambah sektor-sektor industri pendukung seperti

rumah makan, hotel dan restauran di Kabupaten Jeneponto.

Begitu juga dengan perkembangan dunia informasi yang semakin maju, yang

dapat mengantisipasi banyaknya kebutuhan atau system informasi yang akurat dan

dapat memberi kemudahan terhadap penggunanya secara online, sehingga dapat

dilakukan dengan cepat, efektif dan efisien. Hal ini juga berdampak terhadap

perkembangan perusahaan yang dinilai agak lambat. oleh karena itu perlu adanya
3

kajian terhadap kondisi perusahaan untuk mengembangkan sistem dari segi informasi

dan pelayanan penjualan terhadap customers.

Dengan menyediakan media sistem informasi penjualan berbasis web untuk

meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan meningkatkan pelayanan bagi

customers, meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat

meningkat. LPG singkatan dari Liquefied Petrolium Gas merupakan salah satu produk

sektor minyak dan gas bumi yang dikelola oleh PT. Pertamina (Persero). Pertama kali

LPG dikenalkan oleh PT. Pertamina dalam bentuk tabung berukuran 12 Kg – 50 Kg

yang tidak disubsidi oleh pemerintah.

Pada awal tahun 2007, Pemerintah membuat kebijakan konversi minyak tanah

ke gas LPG dengan dasar Undang- Undang No. 22 Tahun 2001. Walaupun terjadi pro

dan kontra dimasyarakat, namun kebijakan ini tetap dijalankan. Kebijakan konversi

minyak tanah ke gas LPG ini dilakukan untuk menghemat subsidi dan saat ini stok

minyak bumi di Indonesia sudah semakin menipis. Maka dari itu PT. Pertamina

(Persero) mengeluarkan tabung gas LPG berukuran 3 Kg dan disubsidi olah

pemerintah sehingga masyarakat dapat beralih dari minyak tanah ke LPG.

Dalam pendistribusian gas LPG 3 Kg ini, dibutuhkan pengawasan karena gas

LPG ini barang yang disubsidi oleh pemerintah, Oleh sebab itu pemerintah

menerbitkan peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007

mengenai penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga LPG 3 Kg. Proses

pendistribusian gas LPG 3 Kg ini tidak disalurkan secara langsung oleh PT. Pertamina

(Persero) kepada masyarakat, Tetapi disalurkan terlebih dahulu kepada agen gas LPG

3 Kg yang sudah terdaftar resmi dan sudah berbadan hukum.

PT. Hj. Jaharia Sage merupakan suatu perusahaan agen gas LPG PSO ( Public

Service Obligation ) yang menjalankan kegiatan pendistribusian LPG bersubsidi yaitu


4

LPG 3 Kg. Perusahaan ini berada di Jl. Pahlawan No 20 Kelurahan Empoang,

Kecamatan Binamu Kab. Jeneponto, proses distribusi yang dilakukan PT. Hj. Jaharia

Sage yaitu distribusi tidak langsung. PT. Hj. Jaharia Sage tidak menyalurkan langsung

kepada masyarakat melainkan harus melalui pangkalan terlebih dahulu sesuai aturan

dari pemerintah dan PT. Pertamina (Persero). PT. Hj. Jaharia Sage mempunyai 13

pangkalan binaan untuk mendistribusikan gas LPG 3 Kg di Kota Jeneponto setiap

harinya ( 13 pangkalan LPG PSO ) dan mempunyai jatah atau alokasi sekitar 23520

tabung per bulan.

Dalam melakukan operasional, PT. Hj. Jaharia Sage memiliki beberapa

kegiatan seperti membuat membuat rencana pengiriman ke pangkalan, kontrol tabung

seperti menghitung jumlah tabung baik tabung isi maupun tabung kosong dan tabung

masuk atau tabung keluar, membuat laporan pengiriman dari agen ke pangkalan,

merekap laporan penjualan selama satu bulan yang disalurkan oleh pangkalan ke

masyarakat, dan lain-lain. Namun sebelum melakukan operasional itu semua, pada

akhir bulan PT. Hj. Jaharia Sage menerima jadwal perjanjian atau SA (Scheduling

Agreement) dari PT. Pertamina (Persero) untuk mengetahui berapa jatah gas LPG 3

Kg yang diterima selama satu bulan penuh untuk bulan depan. Namun dalam sistem

yang berjalan tersebut peneliti mendapati beberapa masalah seperti dalam pembuatan

rencana pengiriman, dalam mengontrol tabung, dalam membuat laporan

pendistribusian, dan dalam melakukan rekap laporan penjualan dari pangkalan. Oleh

karena itu peneliti akan menguraikan permasalahan yang terjadi pada PT. Hj. Jaharia

Sage.

Penjadwalan gas LPG 3 Kg di PT. Hj. Jaharia Sage ini mencangkup jadwal

pengambilan gas LPG 3 Kg ke SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk

Elpiji) dan jadwal pengiriman dari agen kepada pangkalan. Pengambilan gas LPG 3
5

Kg ke SPPBE ini dilakukan oleh petugas operasional lalu diserahkan kepada petugas

gudang untuk dibuatkan jadwal pengiriman kepada pangkalan.

Tabel 1.1. Scheduling Agreement

SA BULAN APRIL 2019

Sold To Ship To SA Tipe 1 2 3

Jml Jml Jml

747889 768460 693014 Normal 560 560

747889 768460 691082 Fakultatif 560

Berdasarkan tabel diatas, berikut adalah jadwal perjanjian atau SA yang diterima oleh

PT. Hj. Jaharia Sage untuk bulan april 2019. Sold To merupakan kode agen yaitu agen PT.

Hj. Jaharia Sage sedangkan Ship To merupakan kode alamat agen yang beralamatkan di Jl.

Pahlawan No 20 Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu Kab. Jeneponto, SA merupakan

nomor Scheduling Agremeent untuk membedakan mana yang normal atau fakultatif, tipe

normal merupakan jatah atau bagian yang wajib diambil oleh agen, sedangkan tipe fakultatif

merupakan jatah atau bagian yang boleh diambil atau tidak oleh agen tergantung ketersediaan

barang di gudang atau di pangkalan, jika stock gas masih banyak maka fakultatif boleh untuk

diambil. Lalu pada bagian tanggal dan jumlah merupakan jadwal pengambilan gas ke SPPBE,

berapa jumlah tabung yang disediakan dan berapa kah perjalanan truk mengambil gas

tersebut karena untuk satu truk di PT. Hj. Jaharia Sage hanya dapat memuat 560 tabung,

maka dibutuhkan berapa kali perjalanan.

Permasalahan yang sering terjadi yaitu masih kurangnya pengetahuan admin, terkait

penggunaan WEB Simelon Pertamina masih sering terjadi kesalahan pembagian sehingga
6

sering kali petugas harus menghitung ulang sebelum diberikan kepada pangkalan. Selain itu,

masalah yang biasa terjadi masih kurangnya pemahaman direktur dan masih kurang

efektifnya penggunaan WEB Simelon saat digunakan. Berdasarkan uraian permasalahan,

maka peneliti perlu melakukan analisis peengembangan sistem terhadap efektivitas system

informasi penggunaan WEB Simelon Pertamina dalam penerapannya di Kabupaten

Jeneponto dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM). Oleh sebab

itu penelitian ini penulis beri judul “Analisis Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Gas

LPG (Elpiji) Pada PT. Hj. Jaharia Sage” di Kabupaten Jeneponto menggunakan Technology

Acceptance Model (TAM).

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Efektivitas WEB Simelon Pada Sistem Informasi Manajemen Gas

LPG (Elpij) menggnakan Technology Acceptance Model (TAM) ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hasil Analisis Efektivitas Penggunaan WEB Simelon Pada Sistem

Informasi Manajemen Gas LPG (Elpiji) menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

di Kabupaten Jeneponto.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sistem informasi

yang dibangun dapat membantu dan mengelola setiap operasional yang berjalan di PT. Hj.

Jaharia Sage seperti pengadaan barang, pembuatan laporan, penghitungan tabung, dan

laporan pendistribusian.

2. Bagi Peneliti
7

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti sendiri khusunya

dalam menambah wawasan, pengalaman, dan ilmu pengetahuan secara teori dan praktek.

3. Bagi Akademik

Bahan referensi yang dapat di pergunakan untuk perbandingan dan kerangka acuan

untuk persoalan yang sejenis, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Bagi Pihak Lain

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang bagaimana cara

membuat Sistem Penjualan berbasis web menggunakan Pertamina Simelon.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Analisis

Analisis berasal dari Bahasa Yunani Kuno “analusis” yang berbentuk dari dua

suku kata yakni “ana” yang berarti Kembali dan “luein” yang artinya melepas. Jika

digabungkan, arti kata “analusis” adalah melepas Kembali atau menguraikan. Kata ini

kemudian diserap kedalam Bahasa Indonesia menjadi “analisis”. Secara umum,

analisis adala aktivitas dalam mengamati sesuatu objek dengan menguraikan

komponen pembentuknya dan Menyusun Kembali komponennya agar bisa dikaji

secari detail.

Istilah analisis seringkali dikaitkan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan

seperti ilmu sosial, ilmu alam (sains), ilmu ekonomi, ilmu Bahasa dan ilmu lainnya.

Menurut Robert J. Schreiter analisis diibaratkan seperti “membaca” teks dengan

menempatkan berbagai tanda dalam interaksi yang dinamis dan pesan-pesan yang

disampaikan melalui proses. Menurut Husein Umar pengertian analisis adalah suatu

proses tahapan pekerjaan yang dilakukan sebelum riset dan didokumentasikan dalam

tahapan bentuk laporan. Menurut Dwi Prastowo Darminto berpendapat bahwa analisis

diartikan sebagai bentuk penguraian suatu pokok atad berbagai bagiannya dan

penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperolehh

pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara keseuruhan.

2. Efektivitas

Pengertian efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat

keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas, dan
9

waktu sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Ada juga menjelaskan arti

efektivitas adalah suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh seseorang atau

organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan

kata lain, semakin banyak rencana yang berhasil dicapai maka suatu kegiatan

dianggap semakin efektif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , efektivitas adalah daya

guna, keaktifan, serta adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan anatar seseorang yang

melaksanakan tugas dengan tujuan yang ingin dicapai. Menurut Ravianto (2014:11) ,

pengertian efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana

orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yag diharapkan. Artinya, apabila suatu

pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya,

maupun mutunya maka dapat diaktakan efektif.

3. System

Sistem informasi meliputi masukan (input) yang kemudian diolah dalam

pemprosesan lalu menjadi input kembali sehingga membentuk siklus informasi.

Sistem merupakan sebuah siklus dimana aturan dan kaidah-kaidah yang dipakai

dalam sebuah sistem menjadi siklus yang tetap dan mutlak.

Pengertian system menurut para ahli konsep dasar system :

a) Menurut fat pengertian sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata

atau abstrak ( a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-

komponen yang saling berkaitan, berhubungan, bertergantungan, saling

mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu keseluruhan (Unity)

untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

b) Pengertian system menurut Indrajit mengemukakan bahwa system

mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur


10

keterkaitan antara suatu dengan lainnya.

c) Sistem menurut penulis adalah sebuah suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan yang berkumpul bersama- sama untuk

melakukan aktivitas sehingga terwujudnya tujuan sistem tersebut.

Karakteristik system agar system dikatakana sistem yang baik memiliki

karakteristik yaitu :

a) Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang

saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu

kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem

atau bagian-bagian dari sistem.

b) Batasan system (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

Batasan suatu sistem menujukan ruang lingkup (scope) dari sistem

tersebut.

c) Lingkungan luar system (Evirontment)

Lingkungan luar sistem adalah diluar batas sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat

menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus

dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem.

d) Penghubung system (interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini


11

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem

lain. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input)

untuk subsistem lain melalui penghubung.

e) Masukan system (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang

dapat berupa perawatan (Maintenance Input), dan masukan sinyal (Signal

Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat

beroprasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance

input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f) Keluaran sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil energi yang diolah dan

diklasifikasikan manjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

Contoh komputer menghasilkan panas merupakan sisa pembuangan,

sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

4. Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimannya. Sumber informasi adalah data. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian-kejadian pada saat tertentu. Menurut

Gordon B . Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk

yang penting bagi penerima informasi dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat

dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang.

Informasi menurut penulis adalah hasil dari sebuah pengolahan data yang di olah

sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.


12

5. Fungsi informasi

Fungsi utama dari informasi adalah menambang pengetahuan atau

mengurangi mengurangi ketidak pastian informasi, karena informasi berguna

memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambilan

keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan

standard, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.

Kegunaan Informasi tergantung pada :

1. Tujuan penerima

Bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka informasi itu harus membantu

penerima informasi dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya.

2. Ketelitian penyimpana dan pengolahan data

Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus

dipertahankan.

3. Waktu

Informasi sejadinnya harus up to date, sehingga apa kualitas dari informasi

tersebut bisa terjaga.

4. Rumah atau tempat

Apakah infrormasi itu tersedia dalam ruang atau tempat yang tempat ?

5. Bentuk

Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu

menunjukan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yang

memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah itu menekankan situasi- situasi

yang ada hubungannya.


13

6. Semantik

Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah

ada kemungkinan salah tafsir?

Siklus informasi

Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model

proses yang tertentu. Misalkan suhu adalah Fahrenheit di ubah ke celcius. Dalam

hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajt Fahhreheit

menjadi satuann derajat celcius. Data yang diolah menjadi suatu model menjai

informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti

menghasilkan keputusann dan melakukan tindakan yang lain akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan di tangkap sebagai input, diproses

kembali melewati suatu model dan seterusnya, ini yang disebut siklus informasi.

Nilai informasi

Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

6. System Informasi Distribusi

Pengertian Distribusi

Distribusi dapat diartikan sebagai proses yang menunjukkan penyaluran barang

dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Distribusi merupakan kegiatan

ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi.

Dalam mengelola distribusi,, ada dua alur distribusi yang berbeda yaitu :

a) Paradigma lama (Old Paradigm), yaitu menjelaskan penentuan target penjualan

untuk setiap jalur distribusi lebih berorentasi kepada produsen. Dalam paradigma

ini, pihak produsen (Principal) memiliki otoritas dalam menjalankan dan menyusun
14

permitaan dari mitra berserta timnya dalam pendistirbusian. Kunci keberhasilan

distribusi adalah SCP (Spreading, Coverage, Dan Penetration)

b) Paradigma baru (New Paradigm), yaitu penentuan permintaan dan penjualan produk

atau jasa berasal dari kebutuhan pelanggan atau (user). Pihak produsen hanya

sebagai sarana untuk pemenuhan sejumlah produk atau jasa sesuai permintaan

pelanggan. Pihak produsen hanya mengatu logistiknya. Keberhasilan logistic adalah

DIFOFET (Delivery In Full On Time Error Free).

Berikut ini penjelasan alur distribusi dalam bentuk gambar :

Gambar 2.1 Alur Distribusi

ada beberapa factor yang membatasi penyaluran distribusi yaitu sebagai berikut :

a) Geographical GAP

Perbedaan jarak geografis yang disebabkan oleh perbedaan tempat


15

produksi dan lokasi konsumen yang tersebar luas. Semakin jauh jaraknya

akan menimbulkan peranan mitra menjadi sangat penting dan

menimbulkan nilai guna tempat (Place Utility).

b) Time GAP

Perbedaan jarak waktu yang disebabkan perbedaan waktu produksi dengan

kebutuhan konsumsi dalam jumlah besar dan menimbulkan nilai guna waktu

(Time Utility).

c) Quantity GAP

Perbedaan dalam jumlah produksi yang lebih besar akaln lebih efisien biaya

biaya per-unitnya dibandingkan produksi lebih kecil. Dan dapat terjadi

variety gap dimana pihak produsen memproduksi sebuah variasi produk

tertentu dalam jumlah besar tetapi kenyataannya kebutuhan konsumen lebih

kecil jumlahnnya. Quantity gap dan variety gap ini menimbulkan form

utility.

d) Communication and Information GAP

Perbedaan informasi dan komunikasi yang berbeda dimana produsen tidak

mengetahui produk yang dibutuhkan dan sipa konsumen potensial. Hal ini

menimbulkan nilai guna milik (Possession Utility).

System Informasi Distribusi

Sistem informasi distribusi adalah sebuah sistem informasi yang

menyajikan tentang peredaran barang, yang memanfaatkan teknologi informasi

sebagai pendukung dalam mempercepat proses seluruh aktivitas distribusi.

Distribusi Gas LPG (Elpiji)

Dalam distribusi gas lpg pengelolaannya menggunakan paradigma baru,


16

yaitu permintaan dan penjualan tergantung pada permintaan konsumen, karena gas

LPG merupakan kebutuhan primer masyarakat

System Informasi Distribusi Gas LPG (Elpiji)

Dalam sistem informasi distribusi gas lpg mencakup aktivitas pemesanan,

pembelian, penjualan dan laporan bulanan.

7. Technology Acceptance (TAM).

a. Konsep Model Penerimaan Teknologi

Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu model untuk menganalisis

perilaku pemakai teknologi. Sehingga dengan menggunakan model TAM, dapat

diperkirakan factor-faktor yang mempengaruhi diterimanya suatu teknologi oleh

pengguna (Ardiyanto & Kusumadewi , 2019).

Penelitian mengenai sistem informasi telah menguji perilaku

pengguna dan penerimaan sitem dari berbagai perspektif. Dari berbagai

model yang telah diteliti, Technology Acceptance Model (TAM) yang

diadopsi dari Theory Of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Davis

(1989) memberikan landasan untuk memperoleh pemahaman yang lebih

baik mengenai perilaku pemakai dalam penerimaan dan penggunaan

sistem informasi. Tujuan utama TAM adalah untuk dapat menjelaskan

faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap

kepercayaan, sikap, dan tujuan teknologi informasi itu sendiri. (Fatmawati,

2018).

Teori TAM menurut Venkatesh and Davis (Cholil, 2018)

menunjukkan bahwa keinginan perilaku individual untuk menggunakan

suatu sistem ditentukan oleh dua keyakinan, yaitu pertama, perceived

usefulness yang didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang yakin bahwa


17

menggunakan sistem akan meningkatkan kinerjanya. Kedua, perceived

ease of use yang didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang yakin

bahwa penggunaan sistem adalah mudah.

b. Konstruk-Konstruk di TAM

Iqbal, Arisman (2018) menjelaskan bahwa tingkat penerimaan

pengguna teknologi informasi (information technologi acceptance)

ditentukan oleh 5 konstruk utama, yaitu:

1) Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)

(Santi, dkk 2021) menjelaskan bahwa persepsi kemudahan

penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai sejauh mana

seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari

usaha.

Dari definisinya, diketahui bahwa konstruk persepsi kemudahan

penggunaan (perceived ease of use) ini juga merupakan suatu kepecayaan

(belief) tentang proses pengambilan keputusan. Apabila seseorang percaya

bahwa teknologi mudah digunakan maka seseorang tersebut akan

menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang percaya bahwa teknologi

tidak mudah digunakan maka seseorang tersebut tidak akan

menggunakannya (Santi, dkk, 2021). Konstruk ini mempengaruhi

konstruk kegunaan, sikap, niat dan penggunaan teknologi sesungguhnya.

Namun yang yang paling signifikan adalah pengaruh ke konstruk

kegunaan, sementara terhadap konstruk lain pengaruhnya tidak signifikan.

Untuk mengukur konstruk kemudahan penggunaan menggunakan


18

enam indikator, yaitu kemudahan system untuk dipelajari (easy of learn) ,

kemudahan system untuk dikontrol (controllable), interaksi dengan

system yang jelas dan mudah dimengerti (clear and understandable) ,

fleksibilitasi interaksi (flexibility), mudah untuk terampil menggunakan

system (easy to become skillful),dan mudah untuk digunakan (easy to use)

(Satrio dkk, 2019).


19

2) Persepsi kegunaan (perceived usefulness)

Kegunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa

menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (Santi,

dkk 2021).

Dari definisinya, diketahui bahwa kegunaan persepsian (perceived

usefulness) merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan

keputusan. Dengan demikian jika seseorang merasa percaya bahwa sistem

informasi berguna maka seseorang tersebut akan menggunakannya. Sebaliknya

jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka

seseorang tersebut tidak akan menggunakanya (Santi, dkk 2021). Konstruk ini

dipengaruhi oleh konstruk kemudahan penggunaan. Penelitian terdahulu

menunjukkan bahwa kegunaan merupakan konstruk yang paling banyak dan

penting yang mempengaruhi sikap, niat dan perilaku.

Terdapat 6 indikator untuk mengukur konstruk kegunaan yaitu pekerjaan

lebih cepat selesai (work more quickly), meningkatkan kinerja (job performance),

meningkatkan produktivitas (increase productivity), meningkatkan efektivitas

kerja (effectiveness), memudahkan pekerjaan (makes job easier) dan berguna

(useful) (Pratama, dkk, 2022).

3) Sikap menggunakan teknologi (attitude toward using technology)

Menurut Davis (1989) keyakinan mempengaruhi penggunaan teknologi

dimediasi oleh sikap. Sikap terhadap penggunaan (attitude) didefinisikan sebagai

suatu tingkat penilaian yang dirasakan (negatif atau positif) yang dialami sebagai

dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi untuk menyelesaikan

pekerjaannya (Pratama, dkk, 2022.

Dalam TAM, sikap terhadap penggunaan disebut sebagai efek evaluatif perasaan

positif atau negatif individu dalam melakukan perilaku tertentu. Variabel ini digunakan

untuk melihat pengaruh antara kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease
20

of use) terhadap sikap penggunaan (attitude). Indikator variabel Sikap Terhadap penggunaan

(ATU) yaitu: (1) Sikap terhadap penggunaan teknologi, (2) Senang untuk menggunakan

teknologi, (3) Kenyamanan dalam menggunakan teknologi (Ika, dkk, 2020).

4) Niat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use)

Behavioral Intention to Use (BI) adalah kecenderungan perilaku untuk tetap

menggunakan suatu teknologi (Santi, dkk, 2021). Minat pengguna dapat dilihat dari tingkat

penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang sehingga dapat diprediksi dari

sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah

peralatan pendukung (peripheral), motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk

memotivasi pengguna lain.

Indikator variabel niat perilaku yaitu: (1) Keinginan untuk tetap menggunakan di masa

datang, (2) Tetap menggunakan secara intensif (3) Memotivasi ke pengguna lain untuk

menggunakan komputer (Ika, dkk, 2020).

5) Penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use)

Dalam TAM, penggunaan teknologi sesungguhnya setara dengan istilah perilaku

(behavior). Perilaku (behavior) adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang (Santi, dkk,

2021).

Konstruk ini dipengaruhi langsung oleh niat dan kegunaan. Terdapat 3 indikator

pengukuran konstruk penggunaan teknologi yaitu : (1) Penggunaan sesungguhnya, (2)

Frekuensi penggunaan, (3) Kepuasan pengguna (Permana, 2018).

8. Simelon Pertamina

Sime3lon merupakan system informasi berbasis WEB untuk memudahkan Pangkalan,

Agen, Region, dan Pertamina Pusat dalam melakukan verifikasi bulanan dan triwulan, serta

pelaporan stok gas LPG (Elpiji) 3kg di Indonesia. Sistem ini berguna untuk memudahkan

pemesanan dan pembayaran LPG 3Kg dari Pangkalan kepada Agen Pertamina . Kata kunci:

sim3lon, simelon, pertamina, lpg, Phalcon, php, mysql, jquery, html.

PT. Pertamina (Persero) meluncurkan Sistem LPG (Elpiji) 3 Kg Online atau Sim3lon.
21

Untuk menciptakan transaksi tanpa uang fisik alias cashless. System ini berguna untuk

memudahkan pemesanan dan pembayaran LPG (Elpiji) 3 Kg dari pangkalan keapada agen

Pertamina. Sim3lon merupakan system berbasis WEB dan SMS yang dapat membantu cara

pemesanan dan pembayaran LPG dari Pangkalan ke Agen LPG Pertamina secara praktis, efektif

dan efisien. Transaksi dilakukan secara cashless dan real time bisnis dalam satu aplikasi.

Menurut Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan skema baru

transaksi ini pertama kali dilakukan dan nantinya bisa meningkatkan system pengawasan

penyaluran LPG (Elpiji) bersubsidi. Penerapan system ini baru dilakukan di wilayah Marketing

Operation Region (MOR) III. Sim3lon merupakan system berbasis WEB dan SMS yang dapat

membantu cara pemesanan dan pembayaran LPG (Elpiji) dari pangkalan ke agen LPG (Elpiji)

Pertamina secara praktis, efektif dan Efisien. Transaksi dilakukan secaea cashless dan real time

bisnis dalam satu aplikasi. Selain itu, keunggulan Sim3lon juga dapat membantu mengontrol

kuota subsidi LPG (Elpiji) yang telah ditetapkan, sekaligus mencatat seluruh transaksinya, serta

memantau pengiriman barang hingga ke pangkalan secara system. Hingga saat ini, transaksi

pemesanan dan pembayaran LPG 3 Kg yang disalurkan melalui sim3lon sebanyak 30 juta tabung

dengan nilai transaksi sebesar Rp. 431,75 Miliar. Dalam cashless payment elpiji ini, Pertamina

bekerja sama dengan empat bank yaiut Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank

Negara Indonesia (BNI), dan Bank Central Asia (BCA).

Cashless payment system kini semakin diterapkan untuk transaksi non tunai pada

agen dan pangkalan LPG (Elpiji). System ini bermanfaat bagi konsumen karena

meningkatkan kehandalan stok elpiji hingga tingkat pangkalan. Menurut Roby Hervindo,

Unit manager communication dan CSR MOR I Cashless payment system LPG (Elpiji) adalah

system untuk pangkalan melakukan transaksi pemesanan maupun pembayaran elpiji kepada

agen secara non tunai. lewat system ini, kehandalan stok elpiji di pangkalan meningkat.

Kehandalan stok elpii di pangkalan meningkat akibat adanya verifikasicjumlah

tabung elpiji yang dibeli sesuai dengan harga tabung yang dibayarkan. Sehingga konsumen

dipastikan membeli elpiji 3Kg di pangkkalan resmi Pertamina sesuai dengan Harga Eceran
22

Tertinggi (HET). Keuntungan lainnya adalah agen elpiji dapat melakukan pencatatan

transaksi, secara waktu nyata (real time) dan otomatis sehingga lebih akurat. Selain itu,

dengan pembayaran non tunai juag meningkatkan sisi keamanan. Karena pangkalan tidak

perlu mengumpulkan uang tunai untuk pembayaran.

Cara mengakses WEB Sim3lon Pertamina :

1. Buka link : https://apps.pertamina.com/simelon_v2/login

2. Log in system SIMELON dengan User masing-maing Agen.

Paduan Pengisian Laporan Verifikasi Bulanan Periode 2022

1. Pastikan Agen sudah menginput Laporan Penyaluran Pangkalan Harian.

a) Klik Penyaluran dan Klik Input


23

b) Input Laporan Penyaluran Harian yang belum terisi (Terutama pangkalan Tipe

Pembayaran Cash, Untuk Cashles laporan terisi sesuai Transaksi Bank).

c) Cek di fitur rekapitulasi untuk melihat hasil pengisian laporan penyaluran Harian

ke Pangkalan.

2. Menu Verifikasi Bulanan


24

a) Log In ke system SIMELON dengan User masing-masing Agen

b) Klik menu Verifikasi Bulanan

c) Klik input Tabung

3. Pengisian Laporan Penyaluran Agen dan Pangkalan BULANAN (1)

a) Agen Cek Angka Penerimaan Pangkalan apakah sudah sesuai dengan laporan

penyaluran harian agen, Jika berbeda dapat di edit langsung.

b) Agen Input angka penyaluran Pangkalan sesuai dengan logbook pangkalan/

laporan bulanan Pangkalan.

Keterangan :

- Stok Awal Agen dan Stok Awal Pangkalan sesuai dengan Stok Akhir Bulan Lalu.

- Stok Akhir Agen dan Srok Akhir Pangkalan otomatis terisi sesuai pengisian

volume penyaluran.
25

4. Pengisian Laporan Penyaluran Agen dan Pangkalan BULANAN (2)

Angka Rekapitulasi Laporan Volume Penyaluran Harian Pangkalan otomatis terisi ke

laporan verifikasi Bulanan Penerimaan Pangkalan.

Contoh : Pangkalan a.n ABD. Rasyid Lau Total Laporan 1.800 tabung, dan di

Laporan Verifikasi Bulanan Volume Penerimaan juga langsung terinput 1.800

Tabung.

5. Submit Laporan Verifikasi.


26

B. Penelitian Relevan

1. Jenis gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) ukuran 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat

miskin dan pelaku UKM, tetapi jenis gas ini juga dinikmati oleh masyarakat yang mampu

dan pelaku industry. Hal ini terjadi karena tidak adanya sistem pengawasan yang

terkomputerisasi mengenai pendistribusian gas LPG 3 kg yang dilakukan oleh agen dan

pangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pendistribusian

gas LPG 3 kg di PT.P(Persero) Gorontalo berbasis web. Metode pengembangan sistem yang

digunakan adalah model Prototype. Penelitian ini menghasilkan sistem aplikasi yang

memberikan hak akses bagi admin untuk dapat menginputkan data yang dibutuhkan seperti

data pelanggan, data pangkalan, data distribusi ke pangkalan dan data distribusi ke

pelanggan. Sistem ini juga dapat mempermudah pihak agen dalam proses pendistribusian gas

LPG 3 kg dan membantu PT.P(Persero) Gorontalo dalam proses pengawasan.

2. Sistem Penjualan yang berjalan saat ini pada PT. Trical Langgeng Jaya masih manual dan

belum terprogram. Maka dalam melaksanakan kegiatan penjualan customer memesan gas

dengan telephone atau harus datang langsung ke agen sehingga transaksi pemesanan

memakan banyak waktu. Begitu juga pembuatan nota pembayaran yang sering kali terjadi

kesulitan dan kesalahan. Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini membutuhkan sistem

yang terbaru dalam dunia perdagangan yaitu sistem penjualan berbasis web, customer tidak

perlu lagi datang langsung ke agen untuk memesan gas yang di inginkan sehingga transaksi

penjualan bisa di lakukan dimanapun dan kapanpun. Berdasarkan uraian tersebut tujuan dari

penelitian ini yaitu terciptanya sistem penjualan berbasis web. Sehingga mempermudah suatu

proses penjualan dengan menggunakan teknologi computer. Metode pengembangan sistem

ini dibangun meggunakan model Waterfall dengan perancangan sistemnya menggunakan

Unified Modeling Language (UML). Sistem akan dibangun menggunakan PHP dan database

yang digunakan yaitu MySQL. Diharapkan sistem ini bisa mengatasi masalah yang ada di

perusahaan.
27

3. PT Rukun adalah perusahaan penjual gas lpg 3kg yang berperan peting dalam

pendistribusian gas lpg 3kg dikota bandung, namun perusahaan sebesar ini masih

mempunyai masalah dalam pengolahan data dikarenakan belum memanfaatkan kemajuan

teknologi informasi. Maka dari itu penulis mempunyai tujuan membangun sistem informasi

pendistribusian gas lpg 3kg menggunakan metode pendekatan Object Oriented Analysis and

Design (OOAD) dan juga menggukan metode pengembangan Prototype agar pengembang

dan pelanggan dapat bersinergi untuk memecahkan masalah yang ada. Penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa membangun sistem informasi pendistribusian gas lpg 3kg di

PT Rukun dapat menjawab permasalaha pengolahan data seperti penjadwalan, validasi

pembayaran, pendistribusian, pembuatan laporan yang dilakukan secara komputerisasi agar

meminimalisir kesalahan perhitungan dan juga mempercepat pengerjaan.

C. Kerangka Pikir

Skema kerangka piker penelitian yang akan dilaksanakan ini dapat dilihat sebagai

berikut :

Analisis Efektivitas Sistem Informasi


Manajemen Gas LPG (Elpiji) Pada PT. Hj.
Jaharia Sage

Masalah
Masih kurangnya pengetahuan admin, terkait
penggunaan sim3lon pertamina.
Masih kurangnya pemahaman direktur agen.
Masih kurang efektifnya penggunaan WEB
Sim3lon saat digunakan.

System Informasi Manajemen Gas LPG (Elpiji)


Pada PT. Hj. Jaharia Sage Menggunakan WEB
Lebih Efektif Saat Digunakan.

28
Hasil dan Kesimpulan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian deskriptif. Jenis penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan penerapan

Manajemen Gas LPG (Elpiji) di Kabupaten Jeneponto.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Oktober sampai November

2022. Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jeneponto.

C. Prosedur Penelitian

Tahapan Penelitian agar lebih terarah, penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan: Tahap

perencanaan dan persiapan; Tahap pelaksanaan penelitian; dan Tahap pembuktian hasil

penelitian.

1. Tahap Perencanaan dan Persiapan

Pada tahap awal yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan penelitian dengan

membaca buku-buku, artikel-artikel dan tulisan-tulisan lainnya yang berkaitan langsung

maupun tidak langsung dengan “Analisis Efektivitas Manajemen Gas LPG (Elpiji) Pada PT.

Hj. Jaharia Sage” Kemudian peneliti membuat desain penelitian., instrumen data dan

penyajian instrumen terlebih dahulu sebelum terjun kelapangan, kemudian mempersiapkan

hal-hal yang bersifat teknik.


29

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti langsung terjun ke lapangan yaitu ke PT. Hj. Jaharia Sage

sebagai penelitian perdana (pra-survei) yang sudah direncanakan dan dipersiapkan sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan. Penelitian perdana ini dilakukan untuk memperoleh

data-data akurat yang akan dipresentasikan dalam landasan teori sebagai dasar validitas dan

reabilitas penelitian.

3. Tahap Pembuktian Hasil Penelitian

Tahap ini merupakan akhir dari penelitian, meliputi proses penulisan dan penyusunan

laporan hasil penelitian dalam bentuk proposal penelitian. Peneliti mengintensifkan

kehadiran di PT Hj. Jaharia Sage melalui observasi yang mendalam dengan menggunakan

beberapa instrumen penelitian, seperti : dokumentasi, wawancara, observasi.

D. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Hj. Jaharia Sage sebagai perusahaan agen gas LPG 3 Kg

yang beralamat di Kabupaten Jeneponto.

E. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur ini sangat penting dalam penelitian agar data yang akan didapatkan berbentuk

data yang utuh, sehingga menghasilkan kesimpulan yang valid. (Riduwan, 2010) Teknik

pengumpulan data merupakan salah satu metode yang ada di dalam pengumpulan data

dengan menggunakan  teknik atau cara yang digunakan oleh para peneliti untuk

mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam

penelitian untuk mendapatkan informasi dan mengumpulkan data sehingga menghasilkan

sebuah kesimpulan yang valid. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan

data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti dalam penyusunan Propasal penelitian ini yaitu :

1. Wawancara

Wawancara, untuk mencari dan mengumpulkan data secara langsung dengan Bapak

Ardiansyah (Branch Manager) Aksi Cepat Tanggap Sumatera Selatan guna memperoleh data
30

yang tepat sehingga perancangan sistem informasi sesuai dengan tujuan semula. Data yang

didapat dari hasil wawancara tersebut yaitu data tentang informasi mengenai Aksi Cepat

Tanggap, data karyawan.

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu

kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi

atau orang yang di wawancarai (interviewer) melalui komunikasi langsung (yusuf, 2014).

Metode wawancara/interview juga merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

responden/ orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara. Dalam wawancara tersebut biasa dilakukan secara individu maupun dalam

bentuk kelompok, sehingga di dapat data informatik yang orientik.

2. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi

berarti mengumpulkan data langsung dari lapangan (Semiawan, 2010). Sedangkan menurut

Zainal Arifin dalam buku (Kristanto, 2018) observasi adalah suatu proses yang didahului

dengan pengamatan kemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif, dan

rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang sebenarnya, maupun situasi

buatan.

Adapun salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki

tingkah laku nonverbal yakni dengan menggunakan teknik observasi. Metode observasi atau

pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indera mata

dan dibantu dengan panca indera lainya. Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik

pengumpulan data sangat banyak ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat melihat,

mendengar, mencium, atau mendengarkan suatu onjek penelitian dan kemudian ia

menyimpulkan dari apa yang ia amati itu. Pengamat adalah kunci keberhasilan dan ketepatan

hasil penelitian (yusuf, 2014).


31

Dalam penelitian ini pengamatan dan observasi digunakan untuk memperoleh data

dari subjek secara langsung terkait proses pelaksanaan pengelolaan Manajemen Gas LPG

(Elpiji) Pada PT. Hj. Jaharia Sage.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meneliti dan mempelajari

catatan-catatan tentang sesuatu hal yang sudah ada baik berupa catatan, buku, agenda dan

sebagainya. Metode ini digunakam sebagai pendukung dalam melakukan penelitian yaitu

memperoleh data analisis efektivitas Manajemen Gas LPG Pada PT. Hj. Jaharia Sage di

Jeneponto.

DAFTAR PUSTAKA
32

H. A. Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2007.


Agatha Septiana (2011). Konversi Minyak Tanah Ke Gas Elpiji
https://palembang.tribunnews.com/25/04/2011/serba--serbi-konversi-minyak-tanah-ke-
gas-elpiji
https://kemitraan.pertamina.com/dashboard/info/keagenan-lpg-pso.html
Pengertian Analisis (2020)
https://www.nesabamedia.com/pengertian-analisis/#Pengertian_Analisis_Menurut_Para
_Ahli
M. Prawir Pengertian Efektivitas (2018)
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-efektivitas.html
Dusep Malik, Fikri Halim (2016) Pertamina Terapkan Sistem Online Untuk Agen LPG
Pangkalan. https://www.viva.co.id/arsip/859555-pertamina-terapkan-sistem-online-untuk-
agen-lpg-pangkalan
Riana (2019) Pertamina Terapkan Sistem Non Tunai Bagi Agen dan Pangkalan Elpiji.
https://pontas.id/2019/08/02/pertamina-terapkan-sistem-non-tunai-bagi-agen-dan-
pangkalan-elpiji/
Arif Gunawan ( 2019) Pertamina MOR I Terapkan Sistem Non Tunai.
https://sumatra.bisnis.com/read/20190802/533/1132060/pertamina-mor-i-terapkan-
sistem-non-tunai-bagi-agen-dan-pangkalan-elpiji
J. Hartono, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi, 2009.
Pertamina, “https://www.pertamina.com,” [Online]. Available:
https://www.pertamina.com/id/LPG.

Anda mungkin juga menyukai