SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
Lailatul Hikmah
NIM: 11140150000025
JAKARTA
2018
ABSTRAK
Lailatul Hikmah (NIM. 11140150000025), Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi
“Pengaruh Uang Elektronik Terhadap Efisiensi Sistem Pembayaran
Transportasi di Wilayah Jabodetabek Studi Kasus Mahasiswa Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan mengetahui adakah pengaruh yang signifikan Uang
Elektronik terhadap efisiensi sistem pembayaran transportasi di wilayah Jabodetabek
pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 26.970 mahasiswa dengan jumlah sampelnya
adalah 100 mahasiswa. Sampel penelitian ini diambil dengan cara cluster random
sampling. Teknik pengumpulan data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan
angket dan wawancara. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji
linieritas, uji T Parsial, koefisien determinan, serta dilanjutkan dengan analisis regresi
linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat pengaruh Uang Elektronik
terhadap efisiensi sistem pembayaran transportasi. Dapat dilihat dimana hasil
penelitian dari uji linieritas bahwa nilai sig deviatation from linearity sebesar 0,127 >
0,05 yang mengartikan variabel Uang Elektronik bersifat linier terhadap efisiensi
sistem pembayaran transportasi. Pada hasil Uji Hipotesis t yang menunjukkan bahwa
nilai signifikansi Uang Elektronik pada tabel coefficients sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,05 dengan > (12,535 > 1,66055). Koefisien determinasi sebesar
0,616 yang berarti 61,6% perubahan efisiensi sistem pembayaran transportasi
dijelaskan oleh variabel Uang Elektronik tersebut.
i
ABSTRACT
Lailatul Hikmah (NIM. 11140150000025), Department of Social Sciences
Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. The Title of thesis is "The
Effect of Electronic Money on the Efficiency of Transportation Payment Systems
in Jabodetabek Region Case Study of Students of Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta" Thesis departement of Social Sciences Education Syarif
Hidayatullah State Islamic University,Jakarta 2018.
This research was aims to determining the significant effect of Electronic Money on
the efficiency of the transportation payment system in the Jabodetabek area of the
students Syarif Hidayatullah UIN Jakarta. This research uses a quantitative
approach.The population of this research was students of the Syarif Hidayatullah
State Islamic University in Jakarta, totaling 26.970 students with a total sample of
100. The research sample was taken by cluster random sampling. The research data
collection technique was collected using questionnaires and interviews. The collected
data were analyzed using linearity test, Partial T test, determinant coefficient, and
continued with simple linear regression analysis. Based on the results of data
analysis, there is an effect of Electronic Money on the efficiency of the transportation
payment system. It can be seen where the results of the study from the linearity test
that the sig deviation value from linearity is 0.127> 0.05 which means the Electronic
Money variable is linear to the efficiency of the transportation payment system. The
results of the Hypothesis t test show that the significance value of Electronic Money
in the coefficients table of 0,000 is smaller than 0.05 with t_count > t_table (12.535>
1.66055). The determination coefficient is 0.616 which means 61.6% changes in the
efficiency of the transportation payment system are explained by the Electronic
Money variable.
ii
KATA PENGANTAR
iii
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
iv
14. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, atas segala
dukungan, bantuan, dan do’a yang telah diberikan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
PERNYATAAN UJI REFERENSI
PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ................................................................................................................i
ABSTRACT ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
vi
c. Jenis - jenis Sistem Pembayaran ........................................16
d. Alat Pembayaran Berdasarkan Jenis Penggunaan .............18
2. Transportasi ...............................................................................19
a. Definisi Transportasi ..........................................................19
b. Klasifikasi Transportasi .....................................................19
c. Peranan Transportasi ..........................................................20
d. Fungsi Transpoertasi ..........................................................22
e. Manfaat Transportasi .........................................................22
f. Faktor Penentu Pengembangan Transportasi .....................24
3. Electronic Government .............................................................26
a. Definisi Electronic Government ........................................26
b. Jenis-jenis Electronic Government ....................................26
4. Uang Elektronik ........................................................................28
a. Definisi Uang Elektronik ...................................................28
b. Bentuk Uang ElektroniK....................................................28
c. Jenis-jenis Transaksi Uang Elektronik...............................30
d. Kemudahaan Uang Elektronik ...........................................32
e. Kemanfaatan Uang Elektronik ...........................................36
5. Efisiensi .....................................................................................39
a. Definisi Efisiensi ................................................................39
b. Dua Segi Efisiensi ..............................................................42
c. Prinsip Berlakunya Efisiensi ..............................................43
B. Hasil Penelitian Relevan ...........................................................44
C. Kerangka Berpikir .....................................................................48
D. Hipotesis Penelitian...................................................................51
vii
C. Populasi dan Sampel ....................................................................53
D. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel....................................56
E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................59
F. Teknik Pengolahan Data ..............................................................60
G. Instrumen Penelitian.....................................................................61
H. Teknik Analisis Data ....................................................................63
BAB IV PEMBAHASAN
viii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 103
UJI REFERENSI
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................93
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Uang Elektronik Berbasis Chip Dan Server ..........................29
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Septia Wulan Sari, Perkembangan dan Pemikiran Uang dari Masa ke Masa ( Jurnal An-Nisbah Vol,
03 No.1, Oktober 2016) h.6
1
2
logam. Uang logam ini sudah digunakan pada masa romawi bahan pembuatannya
pun beragam mulai dari emas , perak maupun tembaga.
Uang logam mempunyai kelebihan dalam bertransksi yaitu dapat diterima
secara umum karena berguna dan berharga, dapat disimpan lama tanpa
mengurangi nilainya, mengandung nlilai yang besar dalam kuantitas atau volume
yang kecil sehingga lebih mudah dibawa, mudah dibgai tanpa mengurangi
nilainya atau mengalami kerugian, kualitas mudah di kontrol sehingga nilainya
bisa dipastikan, tidak mudah dipalsukan, bersifat homogen (serba sama)
Dari perkembangan uang logam yang semakin pesat ini, masyarakat mulai
merasakan kesulitan terhadap uang logam yaitu bahan baku pembuatan uang
logam lebih bernilai dan banyak digunakan untuk membuat barang selain uang
sehingga semakin lama bahannya semakin langka, tidak praktis karena bahan nya
yang berat membuat orang kesulitan membawa kemana-mana atau
menyimpannya karena membutuhkan tempat yang lebih besar, apabila membeli
barang dengan nominal yang besar membuat harus menghitung lebih lama karena
dominasi barangnya kecil-kecil.
Di lansir dari laman Deutche Welle yang di terbitkan kembali oleh
m.liputan6, Senin (18/12/2017) baru-baru ini petugas bank di Jerman baru saja
selesai menghitung nilai 1,2 juta koin logam. Dalam penghitungannya petugas
bank Deutche Bundesbank ( bank sentral Jerman) cabang Oldenburg Wolfgang
Kemereit mengalami kesulitan pasalnya koin logam tersebut tidak dapat dihitung
dengan mesin penghitung uang, terlebih sudah banyak koin yang berkarat dan
lengket sehingga membutuhkan waktu enam bulan untuk menghitung secara
manual,uang ini berasal dari seorang supir truk yang hendak mewariskan uang
logam yang telah ia kumpulkan selama kurang lebih 30 tahun kepada
keluarganya. Namun uang dengan berat 2,5 ton tersebut sulit untuk dikirim ke
luar kota.
Sebelumnya hal serupa pernah terjadi pula di China pada tahun 2015 di
mana seorang warga membeli mobil dengan 4 ton koin. Seperti yang dilaporkan
3
oleh BBC seorang pria di China membayar mobil baruna menggunakan 660.000
koin logam, petugas di ruang pamer mobil butuh waktu lebih dari 1 jam untuk
mengangkut seluruh uang koin tersebut ke dalam kantor mereka. Kemudian, para
staf perusahaan mobil itu mengangkut tumpukan ratusan ribu koin logam kembali
untuk membawannya ke bank.
Maka dari itu di bentuklah uang dengan bahan yang lebih mudah dicari
dan praktis, uang tersebut dinamakan uang kertas. Mula-mula uang kertas yang
beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara
untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat
itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan
di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan
jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan
emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka
menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.2 Uang kertas adalah uang
yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat
pembayaran yang sah.
Uang kertas ini menjadi solusi yang dibutuhkan orang dalam bertransaksi
dengan mudah dan praktis. Uang kertas memiliki kelebihan yang lebih baik di
banding dengan barter dan uang logam diantaranya : biaya pembuatannya relatif
lebih murah, lebih fleksibel dan mudah dibawa untuk keperluan transaksi, dan
pengaturan jumlah uang yang beredar langsung di kontrol oleh pemerintah.
Seiring dengan kemajuan zaman maka berkembang pula sistem teknologi
dan informasi di dalam masyarakat. Hal ini semakin memudahkan manusia dalam
aktifitas kehidupan sehari-harinya. Perkembangan teknologi tersebut pun
digunakan dalam kegiatan ekonomi. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah menawarkan solusi untuk meningkatkan kinerja pelayanan
publik yang lebih berbasis pada good governance. Kesiapan sumber daya
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang 1:56 PM 6/6/2018
4
manusia, regulasi, anggaran dana, sarana dan prasarana adalah hal mutlak yang
harus disediakan dalam penyelenggaran e-government. Salah satu tujuan
implementasi e-government adalah agar lembaga pemerintah mampu
menyediakan pelayanan publik yang lebih baik.3 Istilah e-government atau
electronic government merujuk pada penggunaan teknologi informasi oleh
oerganisasi pemerintahan agar organisasi tersebut lebih efektif dan transparan
sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat lebih baik.
Saat ini banyak kegiatan ekonomi yang memanfaatkan kecanggihan
teknologi informasi untuk memudahkan masyarakat, transformasi uang sebagai
sistem pembayaranpun juga semakin berkembang sepeti jual beli online, transfer
mobile, atau juga pembayaran untuk pembelian dan tagihan melalui kartu kredit
atau debit yang dikeluarkan oleh bank.
Menurut Undang-undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia,
dalam pasal 1 poin ke 6 dijelaskan bahwa sistem pembayaran adalah suatu sistem
yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan
untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang
timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem pembayaran dalam masyarakat harus
menjamin terlaksananya perpindahan uang secara efisien dan aman sehingga
masyarakat merasa nyaman dalam melakukan setiap transaksi dalam kegiatan
ekonomi.
Perkembangan sistem pembayaran yang berbasis teknologi telah
mengubah secara signifikan arisitektur sistem pembayaran konvensional yang
mengandalkan fisik uang sebagai instrumen pembayaran. Meski fisik uang
sampai saat ini masih banyak digunakan masyarakat dunia sebagai alat
pembayaran, namun sejalan dengan perkembangan teknologi sistem pembayaran
yang pesat, pola pembayaran tunai (cash) secara berangsur beralih menuju
3
Joko Tri Nugraha, E-Government dan Pelayanan Publik (studi tentang elemen sukses pengembangan
e-government di pemerintahan kabupaten Sleman), Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, Vol 2, No
1, 2018, h.33
5
4
R. Maulana Ibrahim, Paper Seminar Internasional Toward a Less Cash Society in
Indonesia, (Jakarta: Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, 2006), h. 12
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang_elektronik 19/11/2017
6
30,000,000 21,869,964
20,000,000 14,299,726
7,914,018
10,000,000
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Sep-17
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
6
http://www.bi.go.id/id/statistik/sistempembayaran/uangelektronik/Contents
/Jumlah%20Uang%20Elekt ronik.aspx 18/11/2017
7
9
Muhammad Sofyan Abidin, Dampak Kebijakan e-money di Indonesia sebagai Alat Sistem
Pembayaran Baru, Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, 2016, h.3
9
Oleh karena itu penulis berusaha untuk membahas kajian tersebut dengan judul
tentang
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Sulit menentukan nilai barang yang akan di tukarkan pada sistem barter
2. Adanya ketidakpraktisan pada uang logam
3. Meningkatnya kemacetan di wilayah Jabodetabek
4. Adanya ketidakefisienan pada sistem pembayaran transportasi
menggunakan uang konvensional
5. Masih banyak masyarakat yang kurang paham tentang uang elektronik
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada indentifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi
permasalahan masih banyak masyarakat yang kurang paham tentang uang
elektronik sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor
11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money) dalam ketentuan
Pasal 1 Ayat 3.
Adapun secara khusus penulis batasi permasalahan yaitu :
1. Uang elektronik yang dimaksud sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic
Money) dalam ketentuan Pasal 1 Ayat 3.
2. Uang elektronik terdiri dari TapCash, Flazz, E-money, Brizzi dan Jakcard.
3. Efisiensi pembayaran transportasi terkait adalah Transjakarta dan KRL
Commuter Line.
12
A. Kajian Teori
1. Sistem Pembayaran
a. Definisi Sistem Pembayaran
Secara terminologi sistem pembayaran terdiri atas dua kata yakni
“sistem” dan “pembayaran”. Kata “ sistem” menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja
bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud.1 Atau bisa juga
diartikan sebagai cara atau metode yang teratur untuk melakukan
sesuatu.
Sedangkan kata “pembayaran” lazim diartikan sebagai
“perpindahan nilai antara dua belah pihak”. Secara sederhana, kedua
belah pihak dimaksud adalah pihak pembeli dan pihak penjual. Jadi
pada saat bersamaan terjadi perpindahan barang dan jasa. Maka dalam
setiap kegiatan ekonomi, di mana terjadi perpindahan barang atau jasa
pasti melibatkan apa yang disebut dengan proses pembayaran.
Dengan definisi per kata tersebut dapat dipahami bahwa sistem
pembayaran merupakan kerja yang teratur dari berbagai bagian dalam
rangka perpindahan nilai di antara dua belah pihak yang melakukan
transaksi.2 Sistem pembayaran dapat pula diartikan sebagai sistem yang
mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai
untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban
yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), edisi keempat, h.1320
2
Aulia Pohan, Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi di Indonesia, ( Jakarta : Rajawali Pers,
2013), h.70
14
15
3
Ibid.,72-80
16
4
Ibid, h. 81
17
2. Batch System
Sistem ini memungkinkan dilakukannya pembacaan data dari
instrumen paper-based kemudian memproses seluruh batches dari
instrumen paper-based secara elektronik. Bank atau nasabah bank
dapat menyiapkan langsung instrumen paper-based tersebut dan
menyerahkannya kepada pada clearing house melalui bank.
Pembayaran dilakukan melalui sistem ini, termasuk ke dalamnya
adalah instrumen cek dan credit remittance ( dan bentuk instrumen
paper based lainnya), electronic direct debit payment dan electronic
credit payments, standing orders, dan lain-lain.
3. Wholesale Payment
Whosale Payment Systems adalah pemrosesan transaksi khusus
yang bernilai besar dan bersifat penting yang muncul dari transaksi
treasury, dealing, trade finance dan operasi lainnya di bank-bank yang
tersentralisasi.5 Faktor utama yang membedakan sistem ini selain dari
nilai pembayarannya, adalah bahwa setiap pembayaran diproses secara
individual. Karena wholesale payment systems dapat mengurangi
tingkat systemic risk systemic risk yang mungkin timbul, Bank
Indonesia bermaksud mengembangkan dan memantau pengembangan
sistem ini.
4. Payment versus Payment (PVP)
Tujuan dari PVP ini adalah :
a. Menciptakan sistem pembayaran payment vs payment (PVP)
secara real time untuk penyelesaian transaksi FX Trading di
Perbankan Indonesia, dimana settlement IDR leg dilakukan secara
simultan dengan settlemet USD leg.
b. Menciptakan sistem pembayaran nasional yang lebih terintegrasi.
5
Ibid, h. 82
18
6
www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/di-indonesia/sekilas/Contents/Default.aspx
19
7
Maringan Masry Simbolon, Ekonomi Transportasi , ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003), h.1-2
20
8
Rustian Kamaludin, Ekonomi Transportasi Karakteristik Teori dan Kebijakan, ( Jakarta : Ghalia
Indonesia, 2003), h.18-19
21
5. Aspek Ekonomi
Dari aspek ekonomi transportasi dapat ditinjau dari sudut
ekonomi makro dan ekonomi mikro. Dari sudut ekonomi makro
transportasi merupakan salah satu prasarana yang menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional. Sedangkan dari sudut
ekonomi mikro transportasi dapat dilihat dari kepentingan dua
pihak, yaitu
a) Pada pihak perusahaan transportasi (operator)
Transportasi merupakan usaha memproduksi jasa angkutan
yang dijual kepada pemakai dengan memperoleh keuntungan.
b) Pada pihak pemakai jasa transportasi (users)
Transportasi sebagai salah satu mata rantai dari arus bahan
baku untuk produksi dan arus distribusi barang jadi yang
disalurkan ke pasar serta kebutuhan pertukaran barang di pasar.
d. Fungsi Transportasi
Transportasi berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang
pembangunan (the promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing
perkembangan ekonomi sector) bagi.
e. Manfaat Transportasi
1. Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia
dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis
kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan
mengubah letak geografis orang maupun barang. Selain itu dengan
transportasi para konsumen datang ke pasar atau tempat pelayanan
kebutuhannya seperti pasar, rumah sakit, pusat rekreasi, dan lain-
lainnya.
23
2. Manfaat Sosial
Dalam hubungan sosial transportasi membantu dalam
menyediakan berbagai kemudahan, antara lain (a) pelayanan untuk
perorangan maupun kelompok, (b) pertukaran atau penyampaian
informasi, (c) perjalanan untuk rekreasi, (d) perluasan jangkauan
perjalanan sosial, (e) pemendekan jarak antara rumah dan tempat
kerja, dan (f) bantuan dalam memperluas kota atau memancarkan
pendudukan menjadi kelompok yang lebih kecil.
3. Manfaat Politis dan keamanan
Menurut Schumer menyebutkan beberapa manfaat politis
transportasi yang dapat berlaku bagi negara mana pun yaitu sebagai
berikut :
a) Transportasi menciptakan persatuan dan kesatuan nasional yang
semakin kuat dengan meniadakan isolasi
b) Transportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat
dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap
bagian wilayah suatu negara.
c) Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak
dikehendaki mungkin sekali bergantung pada transportasi yang
efisien yang memudahkan mobilisasi segala daya (kemampuan
dan ketahanan) nasional serta memungkinkan perpindahan
pasukan perang selama masa perang.
d) Sistem transportasi yang efisien memungkinkan negara
memindahkan dan mengangkut penduduk dari daerah yang
mengalami bencana alam.
4. Manfaat Kewilayahan
Kegiatan transportasi yang terwujud menjadi lalu lintas pada
hakikatnya adalah kegiatan yang menghubungkan dua lokasi tata guna
lahan yang mungkin berbeda, tetapi mungkin pula sama. Mengangkut
24
9
Mustofa Fajar Nugraha, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Transportasi, Paper
UNSOED, 2015, h. 1
25
3. Electronic Government
a. Definisi Electronic Government
Menurut Indrajit dalam Jamal “E-Government adalah penggunaan
teknologi informasi oleh pemerintah (seperti Wide Area Network, Internet
dan Mobile Computing) yang memungkinkan pemerintah untuk
mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, dunia bisnis dan pihak
yang berkepentingan. Dalam prakteknya E-Government adalah penggunaan
internet untuk melaksanakan urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan
masyarakat. Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk
mengembangkan penyelenggraan kepemerintahan yang berbasis elektronik
dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif.10
Menurut Hartono E-Government merupakan suatu sistem pemerintahan
dengan memanfaatkan ICT (information, communication and technology)
sebagai alat untuk memberikan kemudahaan proses komunikasi dan
transaksi kepada warga masyarakat, organisasi bisnis dan lembaga
pemerintah serta stafnya. Sehingga dapat dicapai efisiensi, efektivitas,
transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakatnya.
Konsep pengembangan E-Government menentukan prioritas
pengembangan E-Government suatu lembaga pemerintah, menyangkut
hubungan Government to Government (G2G), Government to Business
(G2B), dan Government to Citizen (G2C).11
b. Jenis-Jenis E-Government12
a. G2G (Government to Governments) Di era globalisasi ini terlihat jelas
adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling berkomunikasi
secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi
10
Danang, Ma’ruf, Electronic Government Pemberdayaan Pemerintahan Dan Potensi Kelurahan,
Jurnal STMIK Pringsewu Lampung, 2017, h.471
11
Hartono, Mulyanto, Electronic Government Pemberdayaan Pemerintahan dan Potensi Desa
Berbasis Web, Jurnal Teknologi Informasi, Vol 6 No 1, 2010,h.16
12
Ibid, h. 472
27
4. Uang Elektronik
a. Definisi Uang Elektronik
Dalam Publikasi yang di keluarkan oleh Bank for International
Settlement (BIS) pada bulan Oktober 1996 mendefinisikan uang
elektronik sebagai stored-value or prepaid products in which a record
of the funds or value available to a consumer is stored on an electronic
device in the consumer’s possession.13
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/12/PBI/2009
Tentang Uang Elekronik adalah alat pembayaran yang mememuhi
unsur unsur sebagai berikut 14:
a. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor dahulu oleh
pemegang kepada penerbit
b. Nilai uan disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti
server atau chip
c. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektronik tersebut
d. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola
oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.
b. Bentuk Uang Elektronik
Uang elektronik memiliki media elektronik yang berfungsi sebagai
penyimpanan nilai uang (monetray value) yang terbagi atas dua jenis
yaitu:15
1) Berdasarkan Medianya
a) Uang elektronik yang nilai uang elektroniknya selain dicatat
pada media elektronik yang dikelola oleh penerbit juga dicatat
13
Bank For International Settelments, Implications For Cenral Bank Of The Development Of
Electronic Money, (Basel: BIS, 1996), h. 1
14
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI /2009 Tentang Uang Elektronik, h.3
15
Ibid, h. 1-2
29
Sumber www.bi.go.id
Gambar 2.1
Contoh Uang Elektronik Berbasis Chip dan Server
Tabel 2.1
Perbedaan Uang Elektronik dengan APMK Lainnya
No. Uang Elektronik APMK Lainnya
1 Nilai uang yang tercatat tersimpan dalam Tidak ada pencatatan nilai uang
instrumen media elektronik pada instrumen kartu
2 Dana sepenuhnya berada dalam kekuasaan Dana sepenuhnya berada dalam
pemegang penguasaan bank
3 Transaksi pembayaran dilakukan secara Transaksi pembayaran dilakukan
off-line ke penerbit secara on-line ke penerbit
16
Sumber: Siti Hidayati, dkk (2006)
16
Siti Hidayanti Dkk, Kajian Operasional E-money, (Jakarta : Bank Indonesia, 2006) h.4
17
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/mudah
18
Dien Ilham Genady, Pengaruh Kemudahaan, Kemanfaatan dan Promosi Uang Elektronik Terhadap
Keputusan Uang Elektronik di Masyarakat (studi kasus di Provinsi DKI Jakarta),Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2018, h. 24
33
19
Gilang Rizky Amijaya, Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahaan, Resiko dan Fitur
Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (studi pada
nasabah bank BCA,Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro, 2010, h.14
20
Didin Elok Parastiti dkk, Analisis Penggunaan Uang Elektronik Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang Studi Kasus : Uang Elektronik Brizzi,(Jurnal JESP-Vol 7, No 1 Maret
2015), hal 75
34
Sumber www.bi.go.id
Gambar 2.2
Sistem Layanan Uang Digital
Pemahaman suatu sistem atau cara kerja uang elektronik
seperti yang terlihat pada gambar 2.3 sangat diperlukan guna
mendukung penggunaan uang elektronik di masyarakat.
Masyarakat perlu mendapat pemahaman bahwa layanan uang
elektronik dapat diperoleh dari agen layanan keuangan digital
maupun akses pribadi melalui telepon genggam. Kemudian, uang
elektronik ini hanya dapat digunakan pada merchant yang
bekerjasama dengan penerbit uang elektronik tersebut. Dua hal
tersebut merupakan dasar dari pelaksanaan uang elektronik
2. Praktis dalam penggunaan
Penggunaan unag elektronik yang ditunjukan untuk
memudahkan individu tentu harus memiliki keunggulan di
antaranya nilai praktis yang selama ini digaungkan sebagai
35
21
kbbi.kemdikbud.go.id/entri/manfaat
22
Deny Rahmatsyah, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Penggunaan Produk Baru,
Thesis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, 2011, h.24-25
23
Dien,Op.Cit,. h.28
37
24
Dien Ilham Genady, Pengaruh Kemudahaan, Kemanfaatan dan Promosi Uang Elektronik Terhadap
Keputusan Uang Elektronik di Masyarakat (studi kasus di Provinsi DKI Jakarta),Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2018, h. 30-31
39
25
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), edisi keempat, h.352
26
Upaya Meningkatkan Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai Melalui Pengembangan E-money
(Tim Insiatif Bank Indonesia 2006 ) h. 1-3
40
27
Hamsinah.B, Pengaruh Produktivitas, Efisiensi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perputaran
Karyawan Bagian Marketing Lempuk Syako Makssar, Jurnal Ilmiah Ilmu Manajen, 2005, h.29
28
Mulyadi, Akuntani Biaya, (Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta, 1990) 7-8
41
29
Ibnu Syamsi, Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007) h. 4
42
uji validitas data, uji reliabilitas data, uji asumsi klasik, uji normalitas, . pada
pengujian hipotesisnya menggunakan uji t, uji f.Dan hasil menunjukkann
bahwa kemudahaan, kemanfaatan, dan promosi uang elektronik berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusaan penggunaan uang elektronik.
Penelitain Lia Handayani yang berjudul Analisis Preferensi
Penggunaan Uang Elektronik Pada Kereta Api Commuter Jabodetabek
dipublikasikan pada tahun 2015, jenis penelitian adalah jurnal ilmiah.
Memiliki kesamaan pada variabel X nya yaitu uang elektronik dan pada
transporatsi kereta api commuter. Penelitian ini memiliki perbedaan yang
lebih memfokuskan pada prefensi dari uang elektronik tersebut. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga variabel yang berpengaruh
signifikan terhadap preferensi konsumen dalam menggunakan uang elektronik
untuk membeli tiket kereta api commuter Jabodetabek yaitu harga, kualitas
produk, dan kemudahan.
Variabel pendapatan, biaya, dan informasi yang diperoleh tidak berpengaruh
signifikan terhada p preferensi konsumen untuk menggunakan uang elektronik
untuk membeli tiket kereta api commuter Jabodetabek.
Selain itu menurutnya perkembangan penggunaan uang elektronik mewakili
bahwa masyarakat semakin menerima penggunaan transaksi non tunai.
Penelitian yang di lakukan Muhammad Sofyan Abidin dengan judul
Dampak Kebijakan E-money sebagai Alat Sistem Pembayaran baru
menunjukan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap jumlah APMK
(Alat Pembayaran Menggunakan Kartu) hal ini disebabkan masyarakat yang
mulai merasakan manfaat dari uang non tunai dalam melakukan pembayaran
yang lebih efisien dan efektif.
Penelitian yang dilakukan oleh Arsita Ika Adiyanti dengan judul
Pengaruh Pendapatan, Manfaat, Kemudahan Penggunaan, Daya Tarik
Promosi, dan Kepercayaan terhadap Minat Menggunakan Layanan E-money.
Penelitian ini diterbitkan pada tahun 2015. Memiliki kesamaan pada objek
46
yang diteliti yaitu uang elektronik, serta manfaat dari uang elektronik.
Perbedaan dari penelitian ini tidak ada variabel daya tarik promosi,
kepercayaan,dan kemudahaan penggunaan. Hasil menunjukan bahwa manfaat,
kemudahan pengguunaan, daya tarik promosi dan kepercayaan berpengaruh
positif signifikan terhadap minat menngunakan layanan e-money.
Penelitian yang dilakukan oleh Setyo Ferry, Dede R dan Usep S
dengan judul Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahaan, Fitur
Layanan, dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan E-money Card
(Studi pada pengguna commuterline di Jakarta) dipublikasikan pada tahun
2009 dan penelitian ini berjenis jurnal ilmiah. Memiliki kesamaan pada objek
yang diteliti yaitu uang elektronik dan perbedaan tidak adanya variabel
kemudahan, fitur layanan, dan kepercayaan. Hasil yang ditunjukkan dari
penelitian ini adalah menunjukkan persepsi manfaat, persepsi kemudahaan,
fitur layanan, dan kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap minat
menggunakan e-money card.
47
Tabel 2.2
Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
Sistem pembayaran adalah suatu mekanisme kerja yang mencakup
seperangkat aturan atau lembaga yang dipakai untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi. Dalam setiap kegiatan ekonomi dimana terjadi perpindahan barang
atau jasa maka pasti melibatkan apa yang disebut dengan pembayaran, tidak
terkecuali pada transportasi. Transportasi adalah suatu proses pemindahan
manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan
suatu alat bantu kendaran darat, laut, maupun udara baik umum maupun
pribadi dengan menggunakan mesin atau tidak.
Perkembangan teknologi yang semakin cepat, membuat sistem
pembayaran konvensional (tunai) beralih pada sistem digital yaitu uang
elektronik. Uang elektronik adalah alat pembayaran berbasis kartu yang
terdapa chip didalamnya. dimana uang elektronik ini bersifat less money
sehingga membuat masyarakat lebih mudah menggunakannya dalam
melakukan transaksi pembayaran tanpa mengeluarkan atau membawa uang
tunai yang banyak dan mengurangi jumlah uang yang beredar. Menurut
Venkets dan Davis terdapat empat yang menjadi kemudahaan uang elektronik
yaitu uang elektronik mempunyai cara kerja yang mudah dipahami, mudah
dijangkau diberbagai tempat, mudah digunakan, dan praktis dalam pengunaan.
Salah satu bentuk uang elektronik berdasarkan jangkauan
penggunaanya ialah multi purpose. Multi purpose adalah uang elektronik yang
digunakan untuk pembayaran atas kewajiban pemegang kartu terhadap
berbagai transaksi ekonomi yang dilakukannya contohnya pengguna uang
elektronik dapat menggunakan untuk pembayaran tol, telepon umum,
berbelanja, ataupun jasa transportasi hanya dengan satu kartu.
Transportasi umum yang digalakkan oleh pemerintah pun tidak luput
dari perkembangan uang elektronik ini, seperti commuterline dan
transjakarta. Dimana pembayarannya sudah menggunakan uang elektronik.
49
Uang Elektronik
Umum Pribadi
Commuterline
Transjakarta
Kemudahan Jenis
Mudah dipahami
Mudah digunakan
Mudah dijangkau Waktu Biaya Usaha
Praktis dalam
penggunaan
Keterangan
Pengaruh Uang Elektronik Terhadap Efisiensis Sistem Pembayaran Transportasi di
Wilayah Jabodetabek Studi Kasus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.4
Kerangka Berpikir
51
D. Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula
dengan hipotesisi alternative (Ha).30
Maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
30
Singgih Sentosa, SPSS: Mengelolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PPM, 2002), cet
Ke- 2, h. 22-23.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov
1 Revisi Proposal √ - - - √ √ √
Skripsi
2 Penyusunan √
Instrumen
Penelitian
3 Pengujian √
Instrumen
Penelitian
4 Mengambil Data √
5 Mengolah Data √
6 Menyusun Bab 4 √ √
dan Bab 5
7 Melengkapi √
Lampiran
52
53
8 Sidang √
Munaqasah
9 Revisi Skripsi √
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Pada hal tersebut terdapat empat kata kunci
yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.1
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuantitatif dengan
penelitian survei. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur,
rasional, dan sistematis.2 Penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui3.
Adapun penelitian survei adalah penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah orang besar terhadap
topik atau isu-isu tertentu. Tujuan utama dari penelitian survei ini adalah
untuk mengetahui gambaran umum dari karakteristik dari populasi4.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil
pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek
atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.5 Adapun populasi yang
diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif tahun
1
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2011), h.2
2
Ibid, h.7
3
I’anatut Thoifah, Statistik Pendidikan dan Metode Penelitian Kunatitatif, ( Malang : Madani, 2015),
h.155
4
Ibid, h. 160
5
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kunatitatif. Teori dan Aplikasinya,
(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006) h.136
54
6
Data Mahasiswa Aktif tahun akademik 2018-2019 oleh Pustipanda UIN Jakarta
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 81
8
Ibid, h. 83
9
I’anatut Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian kuantitatif, (Malang: Madani, 2015) h.
18
55
Tabel 3.2
Jumlah Mahasiswa UIN Jakarta
Gambar 3.1
Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y
10
Sugiyono, Op.Cit., h. 38
11
Loc.Cit., h. 38
57
Efisiensi Sistem
Dipengaruhi Uang Elektronik
Pembayaran
(X)
Transportasi (Y)
Gambar 3.2
Variabel Y dipengaruhi Variabel X
12
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI /2009 Tentang Uang Elektronik
58
13
Hamsinah. B, Pengaruh Produktivitas, Efisiensi, Kepuasan Kerja Terhadap Perputaran Karyawan
Bagian Marketing Lempuk Syako Makassar, Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, 2005), h, 32
59
14
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015) h.55
15
Ridwan, Pengantar Statistika Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2009) h. 39
16
Danang Sunyoto, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi, (Yogyakarta : CAPS, 2011) h. 23
60
2. Codeting/Skoring
Codeting/Skoring adalah kegiatan pemberian kode atau skor tertentu
pada tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama.19
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 140
18
Syofian Siregar, Statistik Deskripstif untuk Penelitian Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan
Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 206.
19
Ibid., h. 207.
61
Tabel 3.4
Skor Alternatif Jawaban Responden
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3. Tabulasi
Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel
yang telah diberi kode atau skor sesuai dengan kebutuhan analisis.20
Kemudian data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka
selanjutnya melakukan analisis data dengan analisis kuantitatif.
Analisa yang sebelumnya telah ditentukan persentasenya dengan
menggunakan distribusi frekuensi.
G. Instrumen Penelitian
Menurut Syofian Siregar, instrumen penelitian adalah suatu alat yang
dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan
informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan
menggunakan pola ukur yang sama21. Pengukuran instrumen penelitian ini
menggunakan pengukuran Skala Likert, yaitu skala yang berisi empat tingkat
preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:22
Dalam penelitian ini instrumen penelitian dibagi menjadi dua yakni
berdasarkan pada variabel yang diteliti berupa variabel X dan Variabel Y, dan
kisi-kisi dalam penelitian ini sebagai berikut:
20
Ibid., h. 208.
21
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.
75
22
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, (Semarang: Badan
Penerbit-Undip, 2013) h. 47
62
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Intrumen Angket
Variabel Jenis Sub Variabel Butir Jumlah
Penelitian Variabel Instrumen
Uang (X) Kemudahaan 1 – 33 33
Elektronik
Efisiensi Waktu 34 – 38 5
Sistem (Y) Biaya 39 – 43 5
Pembayaran Usaha 44 – 51 8
Tabel 3.6
Instrumen Wawancara
No Variabel Sub Variabel Pertanyaan
1 Uang Kemudahaan 1. Apakah uang elektronik membantu anda dalam
Elektronik Uang beraktivitas sehari-hari terutama saat
(X) Elektronik pembayaran transportasi Commuterline dan
transjakarta?
2. Apakah uang elektronik memberikan fasilitas
yang baik dalam sistem pembayaran transportasi
Commuterline dan transjakarta?
3. Apakah uang elektronik membuat anda bergerak
lebih cepat ketika berpergian?
4. Apakah anda mendapatkan informasi yang
akurat dan lengkap tentang uang elekrronik?
2 Efisiensi Waktu Apakah dengan menggunakan uang elektronik
Sistem durasi waktu transaksi pembayaran transportasi
Pembayaran Commuterline dan tranjakarta Anda jadi lebih
Transportasi singkat ?
(Y)
Biaya Apakah biaya yang anda keluarkan ketika
menggunakan uang elektronik lebih murah atau
sebaliknya?
Usaha Apakah uang elektronik membantu Anda lebih
ringan saat melakukan pembelian/pembayaran
Commuterline dan transjakarta
63
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi (2006) yang dikutip oleh Danang Sunyoto
dalam bukunya menjelaskan tentang Validitas yang merupakan suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 147
24
Ibid, h. 147-148
64
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y
N = Jumlah subyek
X = Skor dari tiap-tiap item
Y = Jumlah dari skor item
b. Uji Reliabilias
Reliabilias sebenarnya adalah alat untuk mengukur suau kuisioner
yag merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang
25
Danang Sunyoto, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi, h. 69
65
26
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, h. 47-48
27
Agus Widarjono, Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS, AMOS, dan SMARTPLS,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015)., h. 89
28
Imam Ghozali, Op.Cit, h. 161
66
F hitung =
29
Riduwan, Pengantar Statistika Sosial, h. 156
30
Ibid, h. 158
67
√
t=
√
Keterangan:
𝑡 = Nilai uji t
𝑟 = Koefisien korelasi pearson
𝑟2 = Koefisien determinasi
= Jumlah sampel
31
R. Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer, ( Jakarta : Mitra Wacana Media,
2013) h. 207
32
Bambang Suharjo, Statistika Terapan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) h. 49
68
33
Imam Ghozali, Op.Cit, h. 97-98
69
Keterangan :
Harga 𝑏 𝑟 Harga 𝑎 𝑏
Keterangan:
𝑟 : koefisien korelasi momen produk antara variabel dengan
variabel Y
: simpangan baku variabel
: simpangan baku variabel
Bila koefiesien korelasi tinggi,harga 𝑏 juga tinggi. Sebaliknya,
bila koefisien korelasi rendah, harga 𝑏 juga rendah. Selain itu, bila
koefisien korelatif negatif, harga 𝑏 juga negatif. Sebaliknya, bila
koefisien korelasi positif, harga 𝑏 juga positif. Harga 𝑎 dan harga 𝑏
dapat dicari degan rumus berikut:
34
Riduwan, Pengantar Statistik Sosial, (Bandung :Alfabeta, 2009),h.269
70
Keterangan :
= Regresi atas
= Variabel
𝑎 = Konstanta regresi
𝑏 = Koefisien regresi
= Jumlah data
= Jumlah hasil perkalian dan
2 = Jumlah hasil perkalian skor
2 = Jumlah hasil perkalian skor
BAB IV
PEMBAHASAN
1
www.uinjkt.ac.id
2
https://kabartangsel.com/direktori-tangsel/peta-kota-tangerang-selatan/
71
72
Gambar 4.1
Peta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Profil Singkat Universitas
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini telah
berusia 60 tahun sejak terhitung dari berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu
Agama) pada tanggal 1 Juni 1957. Selama itu pula, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah, sehingga kini telah menjadi
salah satu ikon universitas Islam di Indonesia. Secara singkat, di awal
berdirinya ADIA (1957 -1960), IAIN Al- Jami’ah (1960 – 1963), IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta (1963 – 2002), dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (
2002 – sekarang)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki visi yaitu sebagai Perguruan
Tinggi yang mandiri dan unggul dalam riset integrasi keilmuan keislaman di
Asia Tenggara. Dengan misi yaitu (1) menyediakan akses pendidikan tinggi
73
3
Pedoman Akademik Program Starta 1, tahun 2017/2018, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
74
24%
Laki - Laki
Perempuan
76%
6%
5%
E-money
42% Brizzi
Flazz
34% Tapcash
Jakcard
13%
b. Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,wawancara menjadi penting
sebagai pelengkap atau penguat dari teknik pengambilan data yang utama,
yaitu angket. Wawancara ini dilakukan pada tujuh responden mahasiswa UIN
secara random. Beberapa pertanyaan pada wawancara ini terkait kemudahaan
uang elektronik, durasi waktu penggunaan uang elektronik, biaya yang
dikeluarkan saat menggunakan uang elektronik dan besarnya usaha dalam
melakukan transaksi menggunakan uang elektronik. Hal ini untuk
menguatkan dari pernyataan angket yang belum terpaparkan secara jelas.
Dari hasil wawancara tersebut didapatkan berupa 100% responden
terbantu dengan uang elektronik dalam pembayaran commuterline dan
transjakarta, sebanyak 80% responden menjawab merasa lebih cepat
berpergian menggunakan uang elektronik dalam pembayaran commueterline
83
Reliability Statistics
.924 31
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
( Sistem Pembayaran Transportasi)
Reliability Statistics
.868 18
Tabel 4.8
Hasil Analisis Statistik Deskrptif
Statistics
Efisiensi Sistem
Uang Elektronik Pembayaran
Missing 0 0
Mean 124.41 72.19
Std. Error of Mean 1.331 .740
Median 124.00 72.00
Mode 128 72
Std. Deviation 13.308 7.404
Variance 177.093 54.822
Range 56 35
Minimum 99 55
Maximum 155 90
Sum 12441 7219
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 4.58900635
Most Extreme Differences Absolute .079
Positive .079
Negative -.039
Test Statistic .079
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .128
1,175 22 70 ,298
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2018
Hasil uji homogenitas Levene pada tabel 4.10 menunjukan bahwa
Levene Statistic sebesar 1.175 pada taraf signifikansi 0,298 (p > 0,05)
berarti Ha diterima. Artinyanya, data bersifat homogen.
c. Uji Linieritas
Uji linieritas adalah uji untuk mengetahui apakah antara variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier. Uji
linieritas dilakukan dengan melihat nilai pada baris deviation from
linearity. Jika nilai sig deviatation from linearity > 0,05 maka terdapat
hubungan yang linier antara variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y). Jika nilai sig deviatation from linearity < 0,05 maka tidak terdapat
hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini :
91
Tabel 4.11
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Tabel 4.12
Hasil Uji Parsial (t-test)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Uang
.437 .035 .785 12.535 .000
Elektronik
1) Uang Elektronik
Ho = Uang elektronik tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap efisiensi sistem pembayaran transportasi
Ha = Uang elektronik berpengaruh secara signifikan terhadap
efisiensi sistem pembayaran transporatasi
Untuk menjelaskan hasil dari uji T pada tabel diatas, terlebih dahulu
menghitung t tabel. Diketahui signifikansi 0,05, dengan distribusi t derajat
kebebasan df = n – k-1= 100-1-1 = 98, kemudian liat pada t tabel dengan
taraf signifikansi 0,05 pada jumlah sampel atau n = 98, maka t tabel =
1,66055.
Variabel uang elektronik memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000
nilai ini lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hasil t hitung menunjukkan
bahwa t hitung 12,535 > 1,66055. Maka keputusan yang diambil adalah
Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uang
93
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Y = a + b. X
Keterangan :
Y : nilai prediksi variabel dependen (Efisisensi Sistem
Pembayaran Transportasi)
X : nilai prediksi variabel independen ( Uang Elektronik)
a : konstanta, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y
yang didasarkan pada variabel
b : koefisien regres
Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Uang
.437 .035 .785 12.535 .000
Elektronik
Dari hasil pengujian regresi linear sederhana diatas, maka dapat diketahui
bahwa :
4
Siti Hidayanti Dkk, Kajian Operasional E-money, (Jakarta : Bank Indonesia, 2006) h.1
98
kerja, cara penggunaan, nilai praktis dan sebagai alternatif alat bayar serta
keberadaannya yang mudah dijangkau membuat masyarakat menggunakan
uang elektronik sebagai alat pembayaran.5
Hidayanti mengungkapkan bahwa uang elektronik memiliki kelebihan
dibandingkan uang tunai diantaranya lebih cepat dan nyaman khususnya
untuk transaksi yang bernilai kecil (micro payment) disebabkan pengguna
uang elektronik tidak perlu menyediakan sejumlah uang pas untuk suatu
transaksi atau harus menyimpan uang kembalian, selanjutnya waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu transaksi dengan uang elektronik dapat
dilakukan jauh lebih singkat dibandingkan dengan uang tunai dan electronic
value dapat diisi ulang ke dalam kartu uang elektronik melalui berbagai saran
yang disediakan oleh issuer.6
Dikarenakan uang elektronik merupakan alat pembayaran modern
yang berbasis teknologi yang mana keberadaannya dapat membantu
masyarakat dalam melakukan aktivitas transaksi pembayaran secara lebih
singkat dan mudah, sehubungan dengan itu Didin Elok Parastitik
mengungkapkan bahwa electronic money merupakan alat/instrumen
pembayaran non tunai yang relatif baru dan memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan alat pembayaran lain, yaitu mengedepankan kecepatan,
kemudahaan, dan efisiensi dalam melakukan transaksi.7 Menurut
Sedarmayanti efisiensi pada prinsipnya perbandingan terbaik antara hasil yang
5
Dien Ilham Genady, Pengaruh Kemudahaan, Kemanfaatan dan Promosi Uang Elektronik Terhadap
Keputusan Uang Elektronik di Masyarakat (studi kasus di Provinsi DKI Jakarta),Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2018, h. 102
6
Siti Hidayanti,Op.Cit. , h. 11
7
Didin Elok Parastiti dkk, Analisis Penggunaan Uang Elektronik Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitan Negeri Malang Studi Kasus : Uang Elektronik Brizzi,(Jurnal JESP-Vol 7, No 1 Maret
2015), h 75
99
F. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan yang
dihadapi meskipun penelitian sudah diusahakan dan dilakukan sesuai dengan
prosedur ilmiah. Berikut keterbatasan – keterbatasan yang dihadapi oleh
peneliti selama penelitian berlangsung:
8
Hamsinah.B, Pengaruh Produktivitas, Efisiensi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perputaran
Karyawan Bagian Marketing Lempuk Syako Makssar, Jurnal Ilmiah Ilmu Manajen, 2005, h.29
9
Muhammad Sofyan Abidin, Dampak Kebijakan E-Money di Indonesia Sebagai Alat Pembayaran
Baru, Jurnal Skripsi Universitas Negeri Surabaya 2015, h. 3
10
Ikaputera Waspada, Percepatan Adopsi Sistem Trnasaksi Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan
Aksesbilitas Layanan Jasa Perbankan, (Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vo. 16 No.1 Januari, 2012)
h. 126 -127
100
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh uang elektronik terhadap efisiensi sistem pembayaran
transportasi studi kasus mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data ini
dibuktikan dengan menggunakan analisis regresi sederhana, didapatkan hasil
Y = 17,686 + 0,437 X, yang artinya efisiensi sistem pembayaran transportasi
berpengaruh positif terhadap uang elektronik sebanyak 0,437 sehingga dapat
diketahui dalam setiap peningkatan uang elektronik sebesar 1 satuan, maka
akan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran transportasi dengan asumsi
variabel independen lain nilainya tetap. Dan dengan menggunakan uji T
didapatkan hasil yaitu sebesar 12,535 dengan sebesar 1,66055. Dapat
disimpulkan bahwa lebih besar dari pada , yang artinya variabel
X (uang elektronik) secara parsial terdapat pengaruh terhadap variabel Y
(efisiensi sistem pembayaran transportasi) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga uang elektronik berpengaruh terhadap efisiensi sistem pembayaran
transportasi di wilayah Jabodetabek pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, maka implikasi
yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Uang elektronik mempengaruhi waktu, tenaga, dan biaya dalam
bertransaksi pada transportasi commuterline dan transjakarta
2. Keberadaan minimarket (indomaret dan alfamaret) mempengaruhi
jaringan merchant uang elektronik menjadi lebih luas serta
memudahkan customer dalam melakukan top up
101
102
BUKU
Agus Widarjono. 2015. Analisis Multivariat Terapan dengan Program SPSS,
AMOS, dan SMARTPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Aulia Pohan. 2013. Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi di Indonesia.
Jakarta: Rajawali Pers.
Bank For International Settelments. 1996. Implications For Cenral Bank Of The
Development Of Electronic Money. Basel: BIS.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), edisi
keempat
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Penerbit-Undip.
Hidayanti, Siti. Dkk. 2006. Kajian Operasional E-money. Jakarta : Bank
Indonesia.
Ibrahim, R. Maulana. 2006. Paper Seminar Internasional Toward a Less Cash
Society in Indonesia. Jakarta: Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran
Bank Indonesia.
Kamaludin, Rustian. 2003. Ekonomi Transportasi Karakteristik, Teori dan
Kebijakan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyadi. 1990. Akuntani Biaya. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2006. Metode Penelitian
Kunatitatif. Teori dan Aplikasinya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Ridwan. 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta. (hlm. 39)
Simbolon, Maringan Masry. 2003. Ekonomi Transportasi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Siregar, Syofian. 2011. Statistik Deskripstif untuk Penelitian Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada.
.......... 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Bumi Aksara.
Subagyo, P. Joko. 2015. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
103
104
Nugraha, Joko Tri. E-Government dan Pelayanan Publik studi tentang elemen
sukses pengembangan e-government di pemerintahan kabupaten Sleman,
(Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, Vol 2, No 1, 2018)
Nugraha, Mustofa Fajar. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Transportasi, (Paper UNSOED Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Transportasi , 2015)
105
PERATURAN
Pedoman Akademik Program Starta 1, tahun 2017/2018, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI /2009 Tentang Uang Elektronik.
INTERNET
http://www.bi.go.id/id/ statistik/sistem pembayaran
http://www.bi.go.id/id/JumlahUang Elektronik
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang Elektronik
https://kabartangsel.com
https://www.radioidola.com
www.spmb.uinjkt.ac.id
www.uinjkt.ac.id
Lampiran 1
ANGKET PENELITIAN
PETUNJUK PENGISIAN :
1. Bacalah pernyataan dengan teliti
2. Berilah tanda ceklist (√) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap dapat
mewakili situasi anda sebenarnya
3. Keterangan pilihan jawaban :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-Ragu
TS = Tidak Setuju
STS= Sangat Tidak Setuju
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden (diisi oleh peneliti) :
Nama :
Jenis Kelamin : L / P (lingkari)
Fakultas :
Apa Anda menggunakan uang elektronik : Ya / Tidak
Uang Elektronik apa yang Anda Gunakan : Brizzi/ Flazz,/ E-money/ Tapcash/Jakcard
(Lingkari)
Angket Uang Elektronik dan Efisiensi Sistem Pembayaran Transportasi
NO PERTANYAAN SS S RR TS STS
Variabel X
Variabel Y
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 31
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.868 18
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted
Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 4.58900635
Most Extreme Differences Absolute .079
Positive .079
Negative -.039
Test Statistic .079
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .128
1.795 26 59 .032
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Uang
.437 .035 .785 12.535 .000
Elektronik
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Uang
.437 .035 .785 12.535 .000
Elektronik
Transkrip Wawancara
Responden : Laili
Fakultas : FITK
P : Apakah uang elektronik membantu anda dalam beraktivitas sehari – hari terutama
saat pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta?
J : Aku kan engga bisa bawa motor, jadi kalau kemana-mana suka naik transjakarta
jelas itu harus pake e-money karena engga ribet.
P : Apakah uang elektronik memberikan fasilitas yang baik dalam sistem pembayaran
transportasi commuterline dan transjakarta?
J : Fasilitasnya lumayan sih, mempermudah banget. Petugasnya juga jadi lebih
singkat mengambil uang dari para penumpang transjakarta
P : Apakah uang elektronik membuat anda bergerak lebih cepat ketika berpergian?
J : Iyah lebih cepat, kerasa banget pas naik commuterline ketika orang-orang
mengantri untuk membeli kartu, aku hanya tinggal tap jadi tidak membuang waktu
dan tertinggal keretanya
P : Apakah anda mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang uang
elektronik?
J : Iyah cukup lengkap dan akurat informasinya
P : Apakah dengan menggunakan uang elektronik durasi waktu transaksi pembayaran
pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta anda jadi lebih singkat?
J : Iya jelas durasi waktunya lebih singkat, tidak sampai tiga detik kecuali emang
sedang bermasalah kartu e-money jadi sedikit lama karena macet
P : Apakah biaya yang anda keluarkan ketika menggunakan uang elektronik lebih
murah atau sebaliknya?
J : Sama aja kayak kalau pake uang tunai
P : Apakah uang elektronik membantu anda lebih ringan saat melakukan
pembelian/pembayaran commuterline dan transjakarta?
J : Iyah karena karena engga bawa uang tunai banyak-banyak hanya satu kartu bisa
semunya
Responden : Athaya
Fakultas : FKIK
P : Apakah uang elektronik membantu anda dalam beraktivitas sehari – hari terutama
saat pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta?
J : Sangat membantu karena saya ngekos dan engga bawa motor. Jadi kalo ingin pergi
kemana – mana saya lebih memilih naik transjakarta dan engga ribet kalo ada e-
money.
P : Apakah uang elektronik memberikan fasilitas yang baik dalam sistem pembayaran
transportasi commuterline dan transjakarta?
J : Untuk fasilitas baik karena sangat mempermudah tinggal tap sudah langsung
selesai
P : Apakah uang elektronik membuat anda bergerak lebih cepat ketika berpergian?
J : Iyah jadi engga perlu mengantri lama dan bisa top up dimana saja.
P : Apakah anda mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang uang
elektronik?
J : Lumayan lengkap sih, bisa tau saldo lebih mudah dan sekarang banyak bank yang
sudah mengeluarkan uang elektronik informasinya lebih lengkap
P : Apakah dengan menggunakan uang elektronik durasi waktu transaksi pembayaran
pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta anda jadi lebih singkat?
J : Iya lebih singkat, karena tanpa harus mengantri panjang-panjang ketika sedang
terburu-buru pergi apalagi commuterline
P : Apakah biaya yang anda keluarkan ketika menggunakan uang elektronik lebih
murah atau sebaliknya?
J : Sama aja untuk harga yang dikeluarkan tapi terkadang juga ada promo-promo
diawal-awal bulan
P : Apakah uang elektronik membantu anda lebih ringan saat melakukan
pembelian/pembayaran commuterline dan transjakarta?
J : membantu banget jadi tidak perlu membawa uang cash banyak-banyak
Responden : Septian
Fakultas : Syariah dan Hukum
P : Apakah uang elektronik membantu anda dalam beraktivitas sehari – hari terutama
saat pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta?
J : iya membantu sebelum saya membawa kendaraan pribadi ke kampus, saya sering
menggunakan transjakarta untuk berangkat dan pulang kegiatan kampus
P : Apakah uang elektronik memberikan fasilitas yang baik dalam sistem pembayaran
transportasi commuterline dan transjakarta?
J : fasilitas baik. Aman, cepat dan tidak ribet
P : Apakah uang elektronik membuat anda bergerak lebih cepat ketika berpergian?
J : iyah jelas lebih cepat, tinggal tap tanpa antri lama-lama
P : Apakah anda mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang uang
elektronik?
J : iyah informasinya lengkap dan akurat
P : Apakah dengan menggunakan uang elektronik durasi waktu transaksi pembayaran
pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta anda jadi lebih singkat?
J : untuk durasi sendiri jelas singkat ya tanpa ribet menunggu uang kembalian
P : Apakah biaya yang anda keluarkan ketika menggunakan uang elektronik lebih
murah atau sebaliknya?
J : kalau murah sih sepertinya sama aja, karena yang dikelurakan harganya segitu-gitu
juga
P : Apakah uang elektronik membantu anda lebih ringan saat melakukan
pembelian/pembayaran commuterline dan transjakarta?
J : ringan karena jadi engga bawa dompet tebal-tebal lebih terjaga dari tindak
pencurian juga
Responden : Ami
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Komunikasi
P : Apakah uang elektronik membantu anda dalam beraktivitas sehari – hari terutama
saat pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta?
J : iyah membantu sebelum ada uang elektronik saya suka bawa uang kecil buat bayar
commuterline dan transjakarta
P : Apakah uang elektronik memberikan fasilitas yang baik dalam sistem pembayaran
transportasi commuterline dan transjakarta?
J : iyah fasilitas baik
P : Apakah uang elektronik membuat anda bergerak lebih cepat ketika berpergian?
J : iyah lebih cepat dibanding dulu saya suka antri panjang dan lama untuk beli tiket
P : Apakah anda mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang uang
elektronik?
J : iyah informasinya cukup lengkap, buat orang awaw seperti saya mudah dapet
informasi tentang penggunaan uang elektronik ini dan lain sebaginya.
P : Apakah dengan menggunakan uang elektronik durasi waktu transaksi pembayaran
pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta anda jadi lebih singkat?
J : sangat jelas lebih singkat
P : Apakah biaya yang anda keluarkan ketika menggunakan uang elektronik lebih
murah atau sebaliknya?
J : menurut saya sih murah ya, kadang kalau naik transjakarta bayar pake cash suka
engga ada kembalian 500 rupiahnya jadi aku bayar 4000 yang seharusnya 3500
P : Apakah uang elektronik membantu anda lebih ringan saat melakukan
pembelian/pembayaran commuterline dan transjakarta?
J : iyah cukup satu bisa untuk bayar commuterline dan transjakarta tanpa ribet.
Responden : Eva
Fakultas : Sains dan Teknologi
P : Apakah uang elektronik membantu anda dalam beraktivitas sehari – hari terutama
saat pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta?
J : menurut saya sangat membantu dan bermanfaat terkhusus orang seperti saya
yang sering menggunakan commuterline dan transjakarta tanpa perlu mengantri
P : Apakah uang elektronik memberikan fasilitas yang baik dalam sistem pembayaran
transportasi commuterline dan transjakarta?
J : iyah baik karena fasilitas top up bisa dilakukan dibanyak tempat tidak hanya
stasiun bisa lewat m-banking juga
P : Apakah uang elektronik membuat anda bergerak lebih cepat ketika berpergian?
J : iyah jelas lebih cepat tanpa mengantri lama hanya sekali tap itu mempersingkat
waktu sekali
P : Apakah anda mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang uang
elektronik?
J : iyah lumayan lengkap sih, dari internet pun sudah banyak informasi yang beredar
P : Apakah dengan menggunakan uang elektronik durasi waktu transaksi pembayaran
pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta anda jadi lebih singkat?
J : iyah jelas lebih singkat hanya sekitar 2-3 detik di tap kita sudah bisa masuk dan
telah melakukan pembayaran
P : Apakah biaya yang anda keluarkan ketika menggunakan uang elektronik lebih
murah atau sebaliknya?
J : biasanya banyak promo jadi kadang lebih murah terus tanpa uang jaminan juga.
kalau pake tiket biasa di commuterline harus bayar uang jaminannya juga kan
lumayan bisa digunakan buat hal lain uangnya
P : Apakah uang elektronik membantu anda lebih ringan saat melakukan
pembelian/pembayaran commuterline dan transjakarta?
J : iyah lebih ringan hanya dengan satu kartu bisa digunakan untuk banyak transaksi
dan lebih safety
Responden : Rangga
Fakultas : FEB
P : Apakah uang elektronik membantu anda dalam beraktivitas sehari – hari terutama
saat pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta?
J : menurut saya pribadi membantu, tanpa perlu antri dan tidak ribet cukup satu kartu
P : Apakah uang elektronik memberikan fasilitas yang baik dalam sistem pembayaran
transportasi commuterline dan transjakarta?
J : iyah dibanding dengan tunai uang elektronik fasilitasnya lebih baik dan simpel
P : Apakah uang elektronik membuat anda bergerak lebih cepat ketika berpergian?
J : iyah lebih mempersingkat waktu tanpa antri panjang yang berdampak pada
ketepatan waktu apalagi kalu mau kerja/kuliah yang harus dateng lebih awal
P : Apakah anda mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang uang
elektronik?
J : iyah lengkap dan akurat, sekarang juga sudah ada apalikasi yang dapat mengecek
saldo lewat smartphone
P : Apakah dengan menggunakan uang elektronik durasi waktu transaksi pembayaran
pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta anda jadi lebih singkat?
J : dalam uang elekronik kan ada chip-nya dan itu hanya membutuhkan waktu 2 detik
untuk terdeteksi, otomatis sangat mempersingkat waktu pembayaran
P : Apakah biaya yang anda keluarkan ketika menggunakan uang elektronik lebih
murah atau sebaliknya?
J : untuk saya tidak ada perbedaan antara pengguna uang elektronik atau cash harga
yang dikeluarkan tetap sama.
P : Apakah uang elektronik membantu anda lebih ringan saat melakukan
pembelian/pembayaran commuterline dan transjakarta?
J : iyah tentu dari segi fisik uang elektronik lebih ringan dibanding cash yang harus
menyiapkan uang tunai untuk pembayaran
Responden : Desi
Fakultas : Ushuludin
P : Apakah uang elektronik membantu anda dalam beraktivitas sehari – hari terutama
saat pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta?
J : iyah membantu, karena aku pulang pergi dengan transjakarta kalau engga pake e
money ribett bayarnya harus bawa uang kecil
P : Apakah uang elektronik memberikan fasilitas yang baik dalam sistem pembayaran
transportasi commuterline dan transjakarta?
J : fasilitas sistem pembayarannya baik, mudah dan nyaman jadinya.
P : Apakah uang elektronik membuat anda bergerak lebih cepat ketika berpergian?
J : iyah jelas lebih cepat tanpa mengantri lama dan menunggu uang kembalian
P : Apakah anda mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap tentang uang
elektronik?
J : iyah lengkap dan akurat sih menurut aku
P : Apakah dengan menggunakan uang elektronik durasi waktu transaksi pembayaran
pembayaran transportasi commuterline dan transjakarta anda jadi lebih singkat?
J : iyah lebih cepat tinggal sekali tap kepetugas transjakarta-nya kita sudah langsung
bayar
P : Apakah biaya yang anda keluarkan ketika menggunakan uang elektronik lebih
murah atau sebaliknya?
J : sama aja sih menurut aku tidak ada perbedaan
P : Apakah uang elektronik membantu anda lebih ringan saat melakukan
pembelian/pembayaran commuterline dan transjakarta?
J : iyah lebih ringan hanya dengan satu kartu bisa digunakan untuk banyak transaksi
engga cuma transjakarta yang sering aku pake ini tapi commuterline juga
BIODATA PENULIS