RAWAT GABUNG
DAN BAYI
IBU
JAKARTA 2014
BAB. I
DEFINISI
Panduan Rawat Gabung Ibu dan Bayi
Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading - Jakarta 2014
1.
2.
a. Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping ibu setiap saat.
b. Bayi segera memperoleh colostrum dan airr susu ibu.
c. Bayi memperoleh strimulasi mental dini untuk tumbuh kembang anak.
d. Bayi bisa memperoleh ASI setiap saat.
e. Ibu memperoleh dukungan dari suami dan keluarga dalam permberian ASI.
f. Ibu memperoleh pengalaman dalam merawat payudara dan cara menyusui yang benar.
g. Ibu dan keluarga memperoleh pengalaman cara merawat bayu baru lahir.
h. \ibu dapat mengamati dan menjaga bayinya setiap saat.
3.
4.
Dengan rawat gabung ibu dapat memberi ASI sedini mungkin, juga lebih mudah memberikan
ASI. Adanya kontak terus menerus antara ibu dan bayinya memungkinkan ibu segera mengenali
tanda-tanda bayinya ingin minum sehingga ibu/bayi dapat menyusui/menyusui on demand. Ibu
yang melakukan rawat gabung menghasilkan ASI yang lebih banyak, lebih dini, menyusui lebih
lama, dan lebih besar kemungkinannya menyusui eksklusif dibandingkan ibu yang tidak
melakukan rawat gabung.
B. Memungkinkan Proses Bonding
Rawat gabung akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya. Makin banyak waktu ibu
bersama bayinya, makin cepat mereka saling mengenal. Ibu siap memberikan respon setiap saat.
Rawat gabung juga dapat menurunkan hormon stres pada ibu dan bayi. Bonding merupakan
dasar secure attachment bayi dikemudian hari. Pembentukan pribadi dasar (basic trust)
merupakan dasar pribadi kokoh yang tangguh pada anak, adalah hasil dari secure attachment
yang berjalan baik. Bayi/anak percaya pada lingkungan, mereka akan tumbuh menjadi pribadi
yang penuh percaya diri.
C. Peralatan Minimal
Jika dilakukan rooming in (bedding-in, bayi satu tempat tidur dengan ibu), akan mengurangi
pembelian boks bayi. Pada bedding-in, bimbingan posisi menyusui dengan posisi ibu tidur
sebaiknya dilakukan sejak di Rumah sakit yang masih mengenal kan botol untuk memberikan
minum bayi (walau isinya ASI perah) akan mempersulit bayi melekatkan mulutnya pada
payudara ibu.
D. Menurunkan Infeksi
Adanya kontak kulit dengan kulit antara bayi dan ibu memungkinkan bayi terpapar pada bakteribakteri normal pada kulit ibu, yang dapat melindungi bayi terhadap kuman-kuman berbahaya.
Kolostrum (ASI berwarna bening yang keluar di awal kelahiran dan jumlahnya sangat sedikit)
mengandung banyak antibodi, yang segera didapat bayi, juga melindungi bayi terhadap penyakit.
Dahulu, pelayanan kesehatan sering mendorong bayi ke kamar bayi bila jam besuk tiba.
Kekhawatiran bayi tertular penyakit dari pengunjung merupakan alasan utama. Ibu yang sakit flu
cukup memakai masker saja. Menyusui di kala ibu sakit memberikan paparan antibodi yang
dihasilkan pada ibu yang sakit. Antibodi terhadap penyakit tertentu tidak akan terjadi saat ibu
Panduan Rawat Gabung Ibu dan Bayi
Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading - Jakarta 2014
BAB. II
Panduan Rawat Gabung Ibu dan Bayi
Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading - Jakarta 2014
RUANG LINGKUP
1.
3.
A. Peran Institusi
1) Pimpinan mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan rawat gabung.
2) Mensosialisasikan kebijakan pada unsur terkait.
3) Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung.
4) Menyiapkan SDM yang terampil.
5) Melakukan monitoring dan evaluasi.
6) Memberikan Reward dan Punishment secara internal.
B. Peran Tenaga Kesehatan
1) Melaksanakan kebijakan dan tata tertib rawat gabung.
2) Melaksanakan perawatan ibu dan anak.
3) Merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan-kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi
dan Edukasi) kepada ibu dan keluarganya.
4) Memotivasi ibu melakukan perawatan payudara, cara menyusui, perawatan bayi, dan
perawatan nifas.
5) Mengatasi masalah laktasi.
6) Memantau keadaan ibu dan bayi terutama dapat mengidentifikasi kelainan yang timbul.
7) Melakukan pencatatan pelayanan yang diberikan.
C. Peran Ibu
1) Mempraktekkan hal-hal yang diajarkan petugas kesehatan, misalnya : merawat payudara,
kebersihan diri, menyusui dan merawat bayi.
2) Mengamati kelainan yang terjadi pada bayi atau dirinya dan melaporkan kepada petugas
D.
BAB. III
TATA LAKSANA
1.
2)
3)
4)
Tekan areola antara ibu jari dan telunjuk sehingga keluar beberapa tetes ASI. Oleskan ASI
tersebut pada putting susu dan areola sekitarnya sebelum menyusui.
5)
Bayi diletakkan di pangkuan bila ibu duduk, dan di sebelah ibu bila ibu tiduran.
6)
Ibu harus memegang payudara dengan posisi ibu jari di atas dan keempat jari lainnya di
bagian bawah payudara.
7)
8)
Setiap payudara harus disusui sampai kosong, kurang lebih 10-15 menit.
9)
Bayi menyusu pada dua payudara bergantian, setelah payudara pertama terasa kosong.
10) Bila akan melepaskan mulut bayi dari putting susu, masukkan jari kelingking antara mulut
Panduan Rawat Gabung Ibu dan Bayi
Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading - Jakarta 2014
10
11
BAB. IV
DOKUMENTASI
Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan / asuhan yang diberikan kepada ibu dan
bayi, hal-hal yang perlu ditulis/direkam pada pencatatan dan pelaporan rawat gabung adalah :
1.
Jumlah Persalinan
A. Persalinan normal.
B. Persalinan dengan tindakan.
3.
4.
12