OLEH
DESAK MADE GALIH PERTIWI
J1A 013 026
KELOMPOK XIV
HALAMAN PENGESAHAN
Praktikan,
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan
sikap
disebut
pengukuran
subjektif
atau
penilaian
indera
pencicip,
indera
pembau
dan
indera
perabaan
atau
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Mei 2015 di
Laboraturium Pengendalian Mutu Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1 Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas sloki,
piring, sendok kecil dan kertas label.
3.2.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah larutan
gula, larutan garam, roti tawar dan air mineral.
3.3 Prosedur Kerja
a.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Rasa Manis
No
Nama panelis
1
Atul
2
Ulfa
3
Fidya
4
Gita
5
Cici
6
Via
7
Jaya
8
Clara
9
Fina
10
Penina
11
Tika
12
Uki
13
Wandi
14
Dsk Made
15
Dilla
16
Aluh
17
Yuyun
18
Halil
19
Nayla
20
Made
21
Yuli
22
Mesir
Jumlah respon positif
% respon positif
0
+
1
4,5%
0,1
+
+
+
3
13,6%
0,3
0,4
0,5
0,9
1,2
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
4
8
8
13
17
18,2% 36,4% 36,4% 59,1% 77,3%
0
0
0%
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,9
1,2
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
12
14
16
19
18
21
21
54,5% 63,6% 72,7% 86,4% 81,8% 95,4% 95,4%
respon positif
panelis
1
22
x 100%
x 100%
= 4,5%
b. Konsentrasi 0,1%
% respon positif
respon positif
panelis
3
22
x 100%
x 100%
= 13,6%
c. Konsentrasi 0,2%
% respon positif
respon positif
panelis
1
22
x 100%
x 100%
= 4,5%
d. Konsentrasi 0,3%
% respon positif
respon positif
panelis
4
22
x 100%
x 100%
= 18,2%
e. Konsentrasi 0,4%
% respon positif
respon positif
panelis
8
22
= 36,4%
x 100%
x 100%
f. Konsentrasi 0,5%
% respon positif
respon positif
panelis
8
22
x 100%
x 100%
= 36,4%
g. Konsentrasi 0,9%
% respon positif
respon positif
panelis
13
22
x 100%
x 100%
= 59,1%
h. Konsentrasi 1,2%
% respon positif
respon positif
panelis
17
22
x 100%
x 100%
= 77,3%
2. Hasil Perhitungan Rasa Asin
a. Konsentrasi 0%
% respon positif
respon positif
panelis
0
22
x 100%
x 100%
= 0%
b. Konsentrasi 0,1%
% respon positif
respon positif
panelis
12
22
x 100%
x 100%
= 54,5%
c. Konsentrasi 0,2%
% respon positif
respon positif
panelis
14
22
x 100%
x 100%
= 63,6%
d. Konsentrasi 0,3%
% respon positif
respon positif
panelis
16
22
x 100%
x 100%
= 72,7%
e. Konsentrasi 0,4%
% respon positif
respon positif
panelis
19
22
= 86,4%
x 100%
x 100%
f. Konsentrasi 0,5%
% respon positif
respon positif
panelis
18
22
x 100%
x 100%
= 81,8%
g. Konsentrasi 0,9%
% respon positif
respon positif
panelis
21
22
x 100%
x 100%
= 95,4%
h. Konsentrasi 1,2%
% respon positif
respon positif
panelis
21
22
x 100%
= 95,4%
4.3. Grafik
Grafik 1.1 Respon Positif Pada Konsentrasi Gula
x 100%
% rspon positif
90
80
70
60
50
40
36.4
36.4
30
20
18.2
13.6
10 4.5
4.5
0
Grafik Uji Ambang Rangsangan Rasa Manis
77.3
59.1
80
% respon positif
72.7
95.4
95.4
81.8
0,2
0,3
0,4
0,5
0,9
1,2
BAB V
PEMBAHASAN
Uji ambang rangsangan dilakukan secara subjektif atau organoleptik
(menggunakan alat indera).Alat indera yang digunakan yaitu indera pencicip yang
berfungsi untuk sejauh mana tingkat besaran kesan panelis terhadap suatu sampel
uji. Rangsangan yang terlalu keci tidak akan dapat menghasilkan respon atau
kesan. Intensitas atau tingkat terkecil yang mulai dapat menghasilkan respon
disebut ambang rangsangan atau stimulus threshold.Prinsip pengujian ambang
rangsangan adalah menyatakan ada atau tidak ada sifat inderawi tertentu untuk
diujikan sejumlah sampel pengujian disajikan dan dinyatakan atau tidak ada
respon dari masing- masing contoh.(Muzahid, 2011).
Praktikum ini mencoba menerapkan sifat organoleptik yaitu dengan
metode pengenalan sifat inderawi. Pengenalan inderawi yang digunakan yaitu
dengan menggunakan indera pencicip atau lidah. Larutan yang digunakan adalah
larutan garam dan larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Uji
ambang rangsangan dilakukan dengan penilaian secara subyektif (menggunakan
alat indera). Untuk mengetahui kepekaan panelis yaitu melihat penilaian yang
dilakukan terhadap sampel yang disajikan yaitu sampel rasa asin dan rasa manis.
Sampel
yang
diberikan
memiliki
delapan
variasi
konsentrasi
yaitu
yang diujikan pada 22 orang panelis mendapatkan hasil ambang pengenalan pada
konsentrasi 0,34% kadar deteksi ini merupakan ambang pengenalan karena
panelis sudah mulai mengenali rasa pada larutan tersebut. Pada ambang mutlak
pada konsentrasi 0,75% kadar tersebut bisa diterima dan merupakan ambang
mutlak dari uji tersebut karena telah lbih dari setengah panelis mampu untuk
mendeteksi rasa pada larutan tersebut. Pada konsentrasi 1,16% merupakan
ambang beda yang artinya pada konsentrasi ini panelis sudah mampu
membedakan rasa pada larutan tersebut. Adanya faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi fungsi indera terutama perasa dan pembau pada panelis sebelum
melakukan pengujian, dapat berpengaruh terhadap kesan yang diperoleh dan daya
respon panelis dan juga konsentrasi panelis yang terlalu tegang membuat panelis
tidak fokus dalam pengujian.
Dari 22 orang panelis untuk pengujian rasa asin diperoleh hasil yaitu pada
konsentrasi 0 dengan daya deteksi 0%, daya deteksi tersebut dapat diterima karena
memang dada konsentrasi 0 rasa asin memang tidak ada. Ambang pengenalan
terdapat pada konsentrasi 0,05% karena pada konsentrasi tersebut sebagian besar
panelis sudah mulai merasakan ada rasa lain pada larutan tersebut. Pada ambang
mutlak konsentrasi 0,09% dan ambang beda pada konsentrasi 0,32%. Pada grafik
menunjukan hubungan kesan yang diperoleh dengan konsentrasi larutan garam
sudah berbanding lurus karena semakin tinggi konsentrasi larutan garam, semakin
tinggi pula besar kesannya namun ketidaktelitian salah satu panelis pada kadar
rasa asin 0,5% jumlah respon positif menurun namun ketika kadar konsentrasi
garam di naikkan kembali respon positif panelis meningkat. Selain adanya
pengaruh dari konsentrasi, hal lain yang berpengaruh pada rasa asin adalah suhu,
medium rasa yang dipakai, dan adaptasi. Suhu optimum untuk rasa asin adalah
18-35oc. kenaikan temperatur akan menurunkan rangsangan rasa asin dan
sebaliknya. Intensitas rasa akan besar dalam media air dari pada media yang lain.
berulang kali mencoba, bisa juga panelis belum terbiasa atau berpengalaman
sehingga kurang dapat membedakan kesan alat indera terhadap reaksi atau
rangsangan yang diterima. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan uji
threshold (ambang rangsangan) antara lain tingkat kenaikan rasa, kesan, dan
konsentrasi
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, perhitungan dan pembahasan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Uji ambang rangsangan adalah uji yang dilakukan secara subjektif atau
organoleptik dengan menggunakan indera pencicipan yang befungsi
untuk mengetahui sejauh mana tingkat besaran kesan panelis terhadap
suatu sampel uji.
2. Pada larutan gula ditemukan nilai ambang pengenalan pada konsentrasi
0,34%, ambang mutlak yaitu konsentasi gula 0,75%, ambang pembeda
pada konsentrasi 1,16%.
3. Pada larutan garam ditemukan nilai ambang pengenalan pada
konsentrasi 0,05%, ambang mutlak yaitu konsentasi gula 0,09%,
ambang pembeda pada konsentrasi 0,32%.
4. Panelis lebih sensitif pada larutan garam terbukti dari jumlah respon
positif yang di dapatkan.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan panelis adalah asal,
tingkat kenaikan rasa, kesan, dan konsentrasi
DAFTAR PUSTAKA
Chrisnanda, F.P.,2013. Penginderaan Kesan Dan Rangsangan. http:www.
chrisnanda95.blogspot.com(Diakses pada tanggal 14 Mei 2015 ).
Damar,P.,2013. Ambang Rangsangan. http://wikipedia.org(Diakses pada tanggal
14 Mei 2015).