KE ALAM BINATANG
(BUKU KE-3)
PENULIS : DESI
Penulis
Penyunting
Tata Letak
Ilustrasi Sampul
: Desi
: Team CSP
: - Lian Hua Johanes : - Sardi -
Dicetak oleh:
PT. TIGA RODA UTAMA
(isi diluar tanggung jawab percetakan)
menumbuhkan sifat welas asih. Agar tugas dan misi yang aku
jalankan, bisa berjalan dengan baik dan tidak tercampur oleh
niat dan perbuatan yang tidak baik, yang timbul dari hati dan
pikiranku.
Karena itu, aku menyerahkan saja semuanya kepada Guru
Sejatiku dan kepada para Dewa, biarlah Mereka yang
mengaturnya, karena aku ingin semua berjalan secara alami
saja. Dan tidak berusaha mengejar apapun di dunia ini, selain
berusaha menjalani hidup dan membina diri dengan baik. Dan
hasil dari membina diri itu telah membuatku mendapatkan
Anugrah Stempel Kaisar Langit dan Amanat melakukan
Perjalanan Astral ke Alam Binatang.
Di alam binatang itu aku sepertinya sedang ditunggu di sana,
pada awal kepergian ke alam binatang. Langit bergemuruh
panjang, seiring dengan itu ada perubahan roh dalam diriku,
dengan sendirinya menuntunku untuk duduk bermeditasi,
masuk kedalam samadhi dan pergi ke alam binatang tersebut.
Pengalaman menjalankan Amanat ini, sungguh amat sukar
aku bayangkan. Semuanya berjalan secara spontan/dengan
sendirinya, aku tidak mengharapkan pergi ke alam binatang,
tapi aku bisa pergi kesana dengan sendirinya.
Biasanya saat aku melihat binatang apapun di dunia ini, aku
hanya memandang mereka sebagai binatang saja, aku tidak
pernah memikirkan sedikitpun kenapa ada binatang yang
beraneka macam, bagaimana hidup binatang, apa lagi
mengenai sebab akibat terlahir di alam binatang. Yang kutahu
saat itu adalah, banyak dari mereka yang memang dipotong
dan dimakan. Adanya rantai makanan yang kupelajari dari
Amanat Perjalanan Astral
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan ........................................... 1
2. Daftar isi ................................................ 7
3. Terbukanya Telinga Dewa ..................... 9
4. Membelah Tubuh ................................. 17
5. Venus di Tahun 2220 ........................... 22
6. Negeri Topi Lebar ................................ 25
7. Alam Hiu ............................................... 28
8. Negeri Capung ..................................... 33
9. Alam Katak ........................................... 36
10. Negeri Duyung Laut Atlantik ............... 40
11. Alam Ular .............................................. 43
12. Alam Penyu .......................................... 48
13. Alam Bison ........................................... 50
14. Alam Harimau ....................................... 53
15. Alam Angsa .......................................... 57
16. Alam Ratu Rayap ................................. 60
17. Alam Kuda Poni ................................... 64
18. Alam Buaya .......................................... 68
19. Alam Bekicot, Siput atau Keong ......... 71
20. Alam Gorila .......................................... 74
21. Alam Burung Elang ............................. 80
22. Alam Kelelawar .................................... 83
23. Alam Laba-Laba .................................. 88
24. Hujan Berkah di Hari Waisak .............. 90
25. Bodhisattva Vasi Kara Ganda ............. 95
26. Alam Lumba-Lumba .......................... 104
27. Alam Walet ......................................... 108
28. Anak Raja Naga Laut Barat ............... 111
29. Alam Tawon ........................................ 120
124
130
133
137
140
142
146
11
13
15
Filsafat...
Banyak cinta bergelora di dunia, tapi tak ada cinta yang murni
Nafsu keinginan menutupi hati, hingga tak bisa menepis godaan
Mau menolak begitu sayang, mau menyambut takut tenggelam
Kemana harus melampiaskan, tak ada yang tahu sucinya hati.
Ajaran Buddha...
Tidak boleh berlaku sama, mencintai atau memiliki, sesuatu yang berbeda
Mencintai belum tentu memiliki, Memiliki seharusnya mencintai
itu pandangan orang awam yang diliputi oleh keterikatan tubuh fisik
tapi mencintai pasti menderita, memiliki akan lupa daratan
keduanya tak bermakna dan menyesatkan
Orang yang berani meninggalkan keduanya adalah orang yang sejati
tapi Orang yang tidak meninggalkannya tapi tidak terikat kepada keduanya
adalah Orang yang mengerti ajaran Kebenaran Tao.
16
Membelah Tubuh
MEMBELAH TUBUH
Membelah Tubuh
19
Membelah Tubuh
Membelah Tubuh
21
23
24
27
Alam Hiu
Alam Hiu
29
Alam Hiu
31
32
Alam Hiu
Negeri Capung
NEGERI CAPUNG
Negeri Capung
Negeri Capung
35
Alam Katak
ALAM KATAK
37
Alam Katak
Alam Katak
39
41
42
Alam Ular
Alam Ular
Alam Ular
45
Alam Ular
Alam Ular
47
Alam Penyu
Alam Penyu
Ya, kami hidup dalam air, tapi kami juga butuh napas di udara,
karena itu kami tinggal di sini, jika kami ingin bernapas kami
tinggal naik ke atas rumput laut dan menaikan kepala kami ke
atas.
Begitu ya, bagaimana bisa ada alam ini?
Alam ini berasal dari manusia juga, dulunya kami adalah
manusia, tapi karena saat itu kami adalah pencuri bayi, penjual
barang-barang ilegal dan memalsukan produk orang lain.
karena itu kami terlahir di alam ini. Anak-anak kami kadang
juga di curi manusia dan kadang di makan banatang buas di
darat.
Mengapa kalian mempunyai tubuh yang keras?
Karena kami selalu ketakutan segala perbuatan kami terlihat
dan diketahui orang, makanya hanya bisa bersembunyi dalam
tubuh. Penderitaan hidup di alam penyu juga menyedihkan,
kadang kami di buru dan di makan manusia, itulah nasib kami.
Berapa lama masa hidup di alam ini ?
Ratusan tahun.
Apakah kura-kura juga satu alam dengan alam penyu ?
Kesalahan manusia yang terlahir di alam kura-kura hampir
sama dengan kami, tapi hanya berbeda alam sedikit. Desi
beritahukan kepada manusia tentang hal ini, jangan menjual
barang ilegal, memalsukan barang orang lain dan menculik
serta menjual bayi dan anak kecil. Karena jika begitu mereka
akan masuk ke alam penyu.
Alam Penyu
49
Alam Bison
ALAM BISON
51
52
Alam Bison
Alam Harimau
Alam Harimau
Alam Harimau
55
Alam Harimau
Alam Harimau
57
Alam Angsa
ALAM ANGSA
Hari ini juga ada sesi meditasi di cetya, salah seorang umat
datang dan sembahyang kepada Se Ta Tien Wang, umat itu
sangat telaten dalam bersembahyang, membawa
persembahan yang lumayan banyak. Setelah membantunya
ritual sembahyang aku terpanggil untuk bermeditasi.
Aku melihat ada seorang gadis, baju yang dikenakan seperti
baju indah dengan ikat kepala bulu angsa. Gadis itu terlihat
nakal dan suka mengerjai orang yang dia temui. Dia tak pernah
diam, sampai dia dewasa tingkah lakunya ini tidak berubah,
malah semakin menjadi-jadi. Sampai-sampai mencegat mobil
orang dan membunuh orang tersebut.
Aku tidak mengerti apa maksud penglihatan ini, tapi tidak lama
kemudian, wanita nakal itu mati dibunuh orang juga, lalu
rohnya terlahir menjadi angsa. Angsa itu berkata;
Desi, aku Putri Angsa. Ini ada di alamku
Putri Angsa, aku melihat kejadian tentang kamu?
Ya, itu aku. Aku orang yang tidak berperasaan. Kadang aku
berpikir, kenapa aku wanita bisa melakukan hal itu, tapi pada
saat itu entah kenapa aku tak ada pemikiran demikian.
Mengapa kau berbuat hal itu?
Entahlah, sepertinya semacam kesenangan, karena itu aku
terlahir di alam angsa ini.
Tapi kenapa tidak dihukum di neraka?
58
59
Hari ini, seperti biasa aku pergi ke alam binatang, kali ini aku
seperti masuk ke dalam tanah dan melihat ada banyak
binatang yang bergerak-gerak, aku kira gerombolan semut,
ternyata bukan, itu adalah gerombolan rayap, bentuknya
hampir seperti jangkrik, tapi lebih kecil. Rayap-rayap itu seperti
sedang sibuk, berjalan kesana kemari.
Lalu aku menyusuri celah lubang tanah itu semakin ke dalam,
aku melihat sesuatu yang agak besar, bentuknya seperti ulat
yang gemuk, aku geli melihatnya, tapi entah kenapa aku
berhenti didepannya dan binatang yang seperti ulat gemuk itu
bicara padaku;
Desi, aku Ratu Rayap. Kau telah berada di Alamku
Kau Ratu Rayap? mengapa bentukmu aneh sekali, tidak
seperti rayap tapi seperti ulat?
Desi, aku adalah Ratu di Alam Rayap ini, kerjaku hanya
makan, tidur dan kawin saja. Tidak ada yang aku kerjakan, aku
amat menderita karena tidak bisa bergerak kemana-mana.
Kenapa begitu, bagaimana ada alam ini?
Desi, sesungguhnya aku adalah Dewi di Nirwana, tapi karena
aku menginginkan kenikmatan di dunia manusia, aku secara
diam-diam turun ke bumi menikmatinya, berubah diri menjadi
manusia dan bergaul dengan banyak laki-laki, hanya
bersenang-senang saja. Suatu kali perbuatanku diketahui oleh
Raja Langit, sehingga aku dihukum terlahir di alam rayap ini
60
61
63
mengerti.
Setelah acara pemandian rupang Buddha Sakyamuni,
mereka harus masuk dalam meditasi dan berkonsentrasi pada
hati dan pikirannya, maka mereka akan mendapat ilham nama
Buddha dengan sendirinya dari hati mereka masing-masing.
Bagaimana dengan mereka yang belum terbangkitkan roh?
Mereka akan bisa mendapatkannya juga
Lalu, bagaimana dengan yang sudah mendapatkan nama
Buddha dari Buddha Amithaba?
Dia tidak mendapat nama Buddha lagi dari Buddha
Sakyamuni, karena itu adalah sama
Lalu, bagaimana dengan mereka yang telah mendapatkan
nama sarana?
Tetap perlu mendapat nama Buddha
Pu Xian Pusa, hamba masih tidak mengerti apakah hal itu
benar-benar bisa mendapatkan nama Buddha secara
langsung dari Buddha Sakyamuni?
Desi, kau tidak perlu bingung, jalani saja petunjukku, karena
itu adalah hal yang langka dan tidak mudah. Bagi mereka yang
telah mendapatkan nama Buddha, disaat mereka bershadana
dan melatih diri harus mengunakan nama Buddhanya untuk
berkomunikasi dengan para Buddha-Bodhisattva.
Setelah berkata itu, Pu Xian Pusa yang duduk diatas seekor
Alam Kuda Poni
65
67
Alam Buaya
ALAM BUAYA
69
70
Alam Buaya
Aku bagaikan seseorang yang tahu tujuan, tapi tak tau jalan
menuju kesana. Rasanya... aku seperti sendirian.
Menjadi seorang Bodhisattva, benarkah tidak memikirkan
perasaan diri sendiri lagi? Benarkah harus rela mengorbankan
hati dan perasaannya demi kebahagiaan semua makhluk?
Saat aku sedang merenungi hal ini dalam meditasi, tanpa
kusadari aku telah masuk ke alam binatang, aku melihat
sesuatu yang berwarna hitam dengan kepala agak bulat dan
sepertinya ada sepasang antena di atas kepalanya. Binatang
itu berjalan diatas daun yang berada di dekat air. Aku
mengikutinya, lalu setelah beberapa saat binatang itu bicara
padaku;
Desi, aku Bekicot. Kau berada di Alamku
Oh... kau sama dengan Keong dan sejenisnya?
Ya, dunia kami sama, tapi sebab akibat yang membuat wujud
kami berbeda
Apa bedanya?
Dulu kami adalah manusia, karena saat menjadi manusia
kami suka mencuri, jadi kami terlahir di alam ini.
Mencuri apa?
Mencuri yang kecil-kecil, uang di saku, uang kantor tempat
kami bekerja.
Lalu bagaimana dengan Keong?
72
73
Alam Gorila
Alam Gorila
75
Alam Gorila
77
diri, tapi ternyata aku salah. Saat ini aku dibimbing untuk bisa
mandiri dan tidak hanya mengandalkan Guru Sejati dan
bantuan para Dewa.
Didalam hatiku tidak boleh ada kekotoran batin sedikit saja,
hati dan pikiran harus jernih, tetap tenang dalam menghadapi
apapun. Karena dengan begitu, aku akan bisa dengan mudah
merasakan perubahan dan tanda-tanda alam dengan cepat
dan mata batinku bisa melihat sesuatu dengan lebih jelas.
Malam hari ini, ayah mertuaku kembali masuk rumah sakit,
kira-kira pukul 12 malam mendadak dia pingsan dan tidak
sadarkan diri, tubuhnya dingin semua. Kami yang ada saat itu
berusaha untuk menyadarkannya, setelah beberapa lama dia
sadar kembali dan langsung tersenyum, sama sekali tidak
mengetahui kepanikan yang kami rasakan saat itu.
Saat itu adalah pertama kalinya aku dekat dengan orang tua
dan dalam kondisi mengkhawatirkan, sampai-sampai aku tidak
bisa berpikir harus berbuat apa untuknya. Aku hanya bisa
menahan kesedihanku melihatnya.
Beberapa waktu sebelumnya, ayah mertuaku memang sudah
diramalkan bahwa usianya tidak akan lewat dari tanggal 20
bulan 2 lunar, kakak iparku juga sudah mendapatkan petunjuk
demikian dalam meditasinya, karena itu sebelum hari ini dia
sudah berusaha menyenangkan hati ayah mertua.
Pada tanggal yang diramalkan itu, mendadak saat aku, suami,
ayah dan ibu mertua dalam perjalanan ke sebuah mall di
daerah Jakarta untuk melihat Mahaguru, mendadak mobil
yang kami kendarai mati ditengah-tengah jalan besar tepat di
78
Alam Gorila
Alam Gorila
79
81
82
Alam Kelelawar
ALAM KELELAWAR
Alam Kelelawar
85
Oh begitu.
Iya, cara tidur kami seperti ini, bergantungan dan berada di
tempat gelap. Sebenarnya karena kami semua malu atas
kesalahan kami. Karena sebelumnya kami punya kelebihan
menyusun perayaan, dengan kekuatan ilmu kami, kami bisa
terbang kesana kemari untuk memasang perlengkapan
perayaan besar di langit. Dan juga karena sebelumnya kami
melatih meditasi kaki di atas atau menggantungkan kaki
sampai ketiduran.
Loh, bukankah jika meditasi kalian sudah sampai tahap itu
seharusnya bisa menjadi Buddha?
Kami hanya suka meditasi saja dengan cara itu, tapi sama
sekali tidak mengenal Dharma Buddha, jadi hanya untuk
kekuatan ilmu, jadi mana bisa jadi Buddha.
Oh ...
Itulah kehidupan kami
Berapa lama hidup di alam ini?
Hanya beberapa tahun saja
Setelah itu?
Kembali ke langit
Menjadi Dewa pengurus perayaan lagi?
Iya
86
Alam Kelelawar
Alam Kelelawar
87
Alam Laba-laba
ALAM LABA-LABA
88
Alam Laba-laba
89
Aku tahu, saat awal aku mulai melatih diri aku masih bisa
menjalankan usaha dengan baik karena belum ada cetya, tapi
sekarang setelah berdiri cetya dan segala kegiatan berjalan,
waktu untukku berkonsentrasi usaha tidak ada sama sekali,
segala perhatian kucurahkan sebagian besar untuk rutinitas
kegiatan cetya, walaupun tetap menyempatkan untuk
berusaha.
Tapi semakin lama, apapun tidak berjalan dengan baik.
Pembinaan diriku tidak terkonsentrasi, dan usaha juga
mengalami penurunan. Pesanan pelanggan selalu saja
masuk, tapi sumber untuk membeli barang tertutup semua.
Sepertinya tidak ada jalan lagi untukku berusaha duniawi. Tapi
walaupun begitu aku tetap berusaha menjalani keduanya dan
belum mau mengikuti petunjuk Guru Sejatiku.
Di hari waisak ini, aku mengira bisa membawa pulang ayah
mertua dari rumah sakit agar bisa ikut merayakan waisak di
cetya, tapi ternyata dokter tidak mengijinkan. Rasanya aku tak
sanggup untuk mempersiapkan hari waisak ini, tapi Guru Sejati
dan Pu Xian Pusa meminta agar aku bisa mempersiapkannya
dengan baik. Memang tidak mungkin kalau aku tidak
mengadakan acara waisak karena disini adalah cetya.
Akhirnya aku mempersiapkan seadanya, banyak umat yang
membantu dari dekorasi sampai konsumsi sudah ditangani
dengan baik, acara waisak berjalan dengan sempurna dan hari
ini ada beberapa umat yang mendapatkan nama Buddha.
Hari ini dalam meditasi aku melihat 9 Naga Emas meluncur
dengan cepat seperti kereta kuda, dibelakangnya menarik
seorang Buddha yang duduk di atas teratai, Buddha itu
Hujan Berkah di Hari Waisak
91
Baiklah.
Tepat pukul 9 malam, saat aku sedang mendapat petunjuk dari
Pu Xian Pusa, hujan turun agak deras, aku merasakan
perubahan tubuh dan aura yang begitu kuat, Pu Xian Pusa
berkata kepadaku;
Desi, banyak Buddha Bodhisattva yang turun untuk
memberkati umat cetya Sukhavati Prajna di hari waisak ini.
Hari ini adalah hujan berkah. Setelah berkata Pu Xian Pusa
pergi.
Setelah aku keluar dari meditasi, umat menanyakan ada apa,
aku katakan yang sebenarnya kepada mereka kalau BuddhaBodhisattva banyak yang turun memberkati, jadi hujan yang
turun saat ini adalah hujan berkah.
Berkah Waisak
Berkah Waisak
93
94
Suasana Duka
Saat proses keluarnya roh papa dari tubuh, aku segera masuk
dalam meditasi dan roh ku keluar. Saat itu aku tidak melihat roh
papa ada di dalam kamar, dengan cepat aku segera naik ke
langit, dari kejauhan aku melihat Buddha Amithaba dan papa di
sebelah kanannya.
Tubuh dan wajah papa masih sama seperti sebelumnya, hanya
tidak lemah lagi. Dia mengunakan jubah kuning, papa melihat
kedatanganku dan mereka membalikkan badan
menyambutku, papa tersenyum tapi tidak bicara, senyuman
khasnya masih tetap sama seperti saat dia masih hidup.
Buddha Amithaba berkata;
Desi, kau datang juga untuk mengantar mertuamu?
Iya Buddha Amithaba, apakah diizinkan ?
Tentu saja, mari kita antar ayah mertuamu kealam Sukhavati.
Bodhisattva Vasi Kara Ganda
97
98
99
101
103
Alam Lumba-lumba
Alam Lumba-Lumba
Karena itu hati dan pikiran harus selalu di bina, agar secara
perlahan bisa introspeksi diri menjadi lebih baik.
Yang terlahir di Alam Ulat Kaki Seribu juga seperti itu, asalnya
juga dari alam manusia yang berbuat kesalahan, mereka suka
berbohong, berdalih dan tidak jujur. Kehidupan di alam ulat kaki
seribu hanya beberapa hari saja, setelah itu akan menjadi
manusia lagi, tubuhnya yang suka melingkar jika tersentuh
sesuatu adalah bentuk rasa malu pada diri sendiri dan takut
pada orang lain atas kesalahannya itu.
Yang terlahir di Alam Gajah, asalnya adalah manusia yang
serakah, suka menguping dan berbohong.
Yang terlahir di Alam Kepiting, asalnya dari manusia yang
suka mudah marah, emosian dan dendam pada seseorang
yang sangat dalam.
yang terlahir menjadi Ikan Paus agak berbeda, mereka
berasal dari alam Dewa yang sebelumnya adalah Prajurit di
Langit. Karena berbuat kesalahan, mementingkan diri sendiri
dan tidak memperdulikan yang lain, hingga dihukum di alam
Ikan Paus. Hidup ikan paus lebih lama, sampai ratusan tahun,
setelah mati akan terlahir menjadi manusia.
Ikan Paus yang aku datangi sangat senang, karena pada
setiap zaman jarang sekali ada orang yang bisa sampai tahap
sepertiku. Apa yang kulakukan bisa memberikan kebaikan bagi
manusia, binatang dan Dewa. Bisa memberikan pencerahan
dan juga motivasi bagi 3 alam ini. Ikan Paus itu mengatakan
kalau;
Alam Lumba-lumba
105
Alam Lumba-lumba
Alam Lumba-lumba
107
Alam Walet
ALAM WALET
109
Alam Walet
Naga berkata;
Desi, aku ingin kau melakukan sesuatu.
Apakah itu?
Disini ada putraku, dia adalah Pangeran Naga Laut Barat,
orang itu bermarga Chen, namanya adalah ......... Chen.
Oh ya, apa yang bisa saya lakukan
Aku ingin agar rupangku yang ada di altar yang saat ini sedang
digunakan sebagai Adinata, nantinya bisa diberikan
kepadanya setelah Shadana selesai, juga Sutraku. Aku ingin
memberkatinya secara khusus, setelah selesai Shadana hari
ini, wakili aku untuk memberkatinya.
Baiklah Raja Naga
Aku terkesima mendengar petunjuk Raja Naga ini, tapi ini
adalah amanat. Di akhir shadana aku menjalankan petunjuk
yang diberikan oleh Raja Naga Laut Barat.
Keesokan harinya, pukul 1 siang hujan turun perlahan seiring
dengan itu tubuhku ada perubahan, aku segera duduk
bermeditasi, setelah pergerakan roh sebentar dan melihat
perwujudan seekor Naga yang sedang melesat kesana kemari
di langit. Kemudian beberapa saat rohku keluar dari tubuh,
melesat naik kelangit, dilangit ada beberapa ekor Naga, aku
menghampiri Naga yang terlihat agak besar dan berwarna
merah. Lalu Naga tersebut berkata;
Desi, aku Raja Naga Laut Barat, aku datang memanggilmu.
112
113
pada dunia nyata kuda laut itu kecil sebesar jari tangan, kenapa
aku bisa menaikinya, apa masuk kelaut aku telah berubah
menjadi kecil ???
Kami berjalan entah kemana, sampai disuatu tempat Raja
Naga turun, lalu ada penjaga yang membuka ruangan yang
kami datangi, disaat melihat isi ruangan itu aku lebih termangu
lagi, aku melihat banyak botol-botol yang biasanya
dipersembahkan pada Raja Naga, bentuknya juga sama, aneh
sekali. Aku bertanya pada Raja Naga;
Raja Naga, ini botol-botol yang dipersembahkan kelaut
bukan?
Betul, botol-botol ini adalah persembahan yang diberikan
manusia.
Ternyata botol-botol itu benar diterima oleh Raja Naga?
Ya, jika ada rakyatku yang sakit, maka akan diberikan obat
dalam botol ini, obat-obat itu bisa menyembuhkan segala
penyakit kami,
Oh begitu.
Desi, ayo ikut aku, aku akan membawamu kesuatu tempat
lagi.
Raja Naga berjalan lagi keluar tempat itu dan kami kembali
menunggangi kuda laut pergi kesuatu tempat. Sesampainya
ditempat itu, Raja Naga Laut turun dan membuka ruang yang
dijaga prajuritnya. Aku kaget setengah mati karena isi didalam
ruangan itu adalah harta yang sangat banyak, ada intan
Anak Raja Naga Laut Barat
115
117
119
Alam Tawon
Alam Tawon
121
Alam Tawon
Alam Tawon
123
Alam Lalat
125
Tidak ada Ratu Lalat dalam alam kami, kami berdiri sendiri
dan hanya sibuk memenuhi kebutuhan kami sendiri. Walau
kelihatannya kami berkumpul, tapi kami saling tidak
memperhatikan dan perduli satu sama lainnya. Hal ini
mencerminkan diri kami saat menjadi manusia.
Seperti itu ya, tapi apakah manusia didunia banyak yang
berbuat salah seperti itu? karena aku melihat banyak sekali
lalat berkerumun ditempat sampah.
Begitulah, mungkin kau tidak mengetahuinya. Tapi banyaknya
lalat didunia, sama banyaknya dengan manusia didunia yang
berhati busuk dan tercela.
Berapa lama hidup di Alam Lalat?
Hanya beberapa hari saja.
Oh, sebentar sekali. Setelah itu apa bisa langsung terlahir
menjadi manusia lagi ?
Kami harus masuk kedalam neraka terlebih dahulu, setelah
hukuman telah selesai baru terlahir di alam lalat. Saat menjadi
lalat, karena kekenyangan makan kami bisa mati. Setelah itu
baru bisa terlahir lagi menjadi manusia.
Hukuman apa yang kalian jalani di Alam Neraka?
Kau sudah pernah ke Alam Neraka bukan, kau pasti tahu apa
hukuman yang diterima. Aku tidak bisa menceritakan
mengenai hal itu, karena tugasku hanya memberitahukan
mengenai alamku kepadamu.
126
Alam Lalat
127
Alam Lalat
Alam Lalat
129
Rupang Se Mien Fo
Saat Ulang Tahun Cetya yang Pertama
RUPANG SE MIEN FO
SAAT ULANG TAHUN CETYA YANG PERTAMA
131
132
Alam Nyamuk
Ya, dimana ada genangan air yang kotor, disitulah kami para
nyamuk tinggal. Tempat hidup kami sesuai dengan perbuatan
salah kami dulu
Apa yang kalian lakukan sehingga bisa terlahir di Alam
Nyamuk ini.
Sebelumnya kami adalah manusia yang telah berbuat
kesalahan, sebelum terlahir di alam nyamuk ini kami harus
menjalani hukuman terlebih dahulu di alam neraka. Pada
waktu kami menjadi manusia, kami suka melakukan
perselingkuhan dengan isteri orang lain atau suami orang lain,
juga ada yang melakukan perbuatan tidak baik dengan ibu
sendiri, adik sendiri, kakak sendiri, teman sendiri dan keluarga
sendiri. Kesalahan itulah yang menyebabkan kami bisa terlahir
dialam ini.
Begitu ya, apa orang yang melakukan hubungan dengan
wanita tuna susila juga akan terlahir di alam ini?
Tidak, mereka yang melakukan hal itu akan mendapatkan
hukuman di neraka, tidak terlahir di alam nyamuk tapi akan
terlahir di alam binatang yang lain.
Berapa lama hidup di alam nyamuk ini?
Ribuan tahun. setelah mati dibunuh manusia, kami akan
kembali terlahir menjadi nyamuk sampai ribuan tahun, baru
bisa terlahir lagi menjadi manusia.
Wah... lama sekali. Kenapa begitu?
Karena perbuatan kami, merupakan pelanggaran berat sila
134
Alam Nyamuk
135
136
Alam Nyamuk
Alam Merak
ALAM MERAK
Vidyarajni.
Begitukah?!! Apa kalian berbuat kesalahan hingga turun
menjadi Burung Merak?
Tidak, kami sama sekali tidak punya kesalahan, kami turun
menjadi Burung Merak untuk bisa mencapai tingkat
Bodhisattva.
Apa? untuk mencapai tingkat Bodhisattva kenapa menjadi
Burung Merak, apa terlahir menjadi binatang akan bisa
mencapai tingkat Bodhisattva?
Desi, untuk mencapai tingkat Bodhisattva banyak cara yang
bisa dilakukan, tidak semua harus meninggalkan keduniawian,
tidak juga dengan hanya berbuat kebajikan dengan berdana,
kami mencapainya dengan mengorbankan diri kami untuk
mencapai tingkat Bodhisattva. Banyak cara untuk mencapai
tingkat Bodhisattva, asalkan cara yang dilakukan tujuannya
untuk kebahagiaan semua makhluk, maka mereka akan
mencapai tingkat Bodhisattva.
Bagaimana cara kalian mencapai itu?
Dengan mengorbankan bulu-bulu kami yang indah untuk
digunakan sebagai lambang dan berkah. Alam Mahamayuri
penuh dengan kemewahan dan kemegahan, karena itu
perwujudan kami juga mencirikan alam kami sebelumnya,
maka dengan kemegahan yang kami miliki itu bisa
mendatangkan berkah bagi semua makhluk maka kami akan
mencapai tingkat Bodhisattva.
Berapa lama hidup di Alam Merak?
138
Alam Merak
Tidak lebih dari 100 hari, setelah itu kami akan mencapai
tingkat Bodhisattva
Saya baru tahu mengenai hal ini, setelah menjadi binatang
akan bisa menjadi Bodhisattva. Kalau boleh tahu dimana letak
Alam Mahamayuri?
Disebelah utara, dekat Surga para Jambhala, dimana disitu
ada kemewahan dan kemegahan, maka disitulah Alam
Mahamayuri.
Setelah keluar dari alam merak aku masih termangu tidak
percaya akan apa yang kulihat dan dengar. Memang benar,
untuk mencapat tingkat Bodhisattva dan keBuddhaan bisa
didapat dengan berbagai cara, tapi aku tidak pernah terpikir
sama sekali kalau setelah terlahir di alam binatang bisa juga
mencapai tingkatan itu.
Dan ternyata, tidak semua mereka yang terlahir di alam
binatang, adalah yang telah berbuat kesalahan saja, tapi ada
juga yang tidak berbuat kesalahan, melainkan atas keinginan
sendiri ingin terlahir di alam binatang. Sungguh membuatku
terharu.
Banyak sekali rahasia alam yang baru aku ketahui, banyak
juga manusia yang tidak menyadari hal ini. Mereka saja yang
berasal dari alam bahagia masih rela turun ke alam
penderitaan untuk kebahagian semua makhluk dan demi
tujuan yang mulia.
Alam Merak
139
141
Alam Cicak
Alam Cicak
143
orang lain, itu masih bisa dipahami, tapi yang terlahir disini
adalah mereka yang masih single atau belum berkeluarga tapi
melakukan hal itu.
Oh begitu ya, tapi saya rasa anak muda yang melakukan hal
itu pasti banyak, tapi disetiap rumah mungkin hanya ada cicak
tidak lebih dari 10 ekor saja.
Kau tidak tahu ya, usia cicak itu singkat sekali, tidak lebih dari
30 hari, kadang cicak yang kau lihat hari ini, tidak sama dengan
cicak yang kau lihat esoknya atau beberapa hari kemudian,
karena cicak yang kau lihat sebelumnya itu sudah mati dan
terlahir kembali menjadi manusia. Jadi ada banyak juga
manusia yang terlahir di sini.
Ya, saya baru tahu hal itu. saya ingin bertanya suatu mitos,
katanya kalau kita kejatuhan cicak atau kejatuhan kotoran
cicak itu tandanya ada kabar berduka atau tidak baik. Apa itu
betul?
Betul.
Lalu bagaimana kalau cicak itu merayap naik kebadan
seseorang, itu pertanda apa ?
Haha, itu karma jodoh. Cicak itu berlindung padanya, dan jika
cicak itu menyentuh orang tersebut, maka karma cicak itu akan
terhapus dan cicak tercebut bisa terlahir kembali kealam
manusia dengan cepat, dan orang yang disentuhnya itu
biasanya punya karma baik yang sangat banyak sehingga bisa
membantu mencuci karma buruk cicak tercebut.
Oh begitu, tapi bagaimana cicak bisa memberi tanda ataupun
144
Alam Cicak
Alam Cicak
145
PENUTUP
Akhirnya, buku ke-3 Perjalanan Astral ke Alam Binatang
telah selesai kukerjakan. Aku telah menulis 4 buku dalam
kurang dari 2 tahun ini, dan tidak pernah menyangka sama
sekali kalau selain bimbingan spiritual yang kudapatkan, aku
juga diarahkan untuk menulis buku-buku Dharma.
Hanya kadang aku tidak bisa mengembangkan kata-kata agar
bisa dibaca dengan lebih baik, karena memang aku tidak
pandai berkata-kata. Karena itu isi buku yang aku tulis,
mungkin kurang begitu tersusun rapi, kebanyakan katakatanya amat sederhana.
Namun aku tetap mengucap syukur atas berkah ini, sesuatu
yang tidak pernah kuduga dan kurencanakan sama sekali,
terjadi padaku. Saat ini walau aku disibukan dengan kegiatan
di cetya, memimpin pujabakti dan ritual keagamaan,
bimbingan untuk menulis buku tidak pernah berhenti. Karena
setelah buku Perjalanan Astral ke Alam Binatang ini selesai,
aku akan mendapat amanat yang berbeda lagi. Aku sudah
diberitahukan hal ini dari awal, buku apa yang akan aku tulis
dikemudian hari, aku belum bisa mengetahuinya. Karena
semua itu datangnya secara spontan dan tidak pernah kuduga.
Menjalani Dharma, begitu banyak hal yang terjadi. Kadang
timbul rasa sedih dan lelah, setelah menjalani Dharma aku
baru mengerti kesedihan dan kelelahan Buddha-Bodhisattva.
Banyak manusia jika sudah mengalami kesulitan dan
kesusahan baru mencari Buddha-Bodhisattva agar bisa keluar
dari kesulitannya, banyak manusia hanya bisanya memohon
saja agar selamat, tapi tidak pernah melakukan suatu
146
kebajikan apapun.
Jika permohonannya tidak terkabul, mereka akan marah dan
kecewa pada Buddha-Bodhisattva. Manusia tidak pernah
berpikir bahwa hidup mereka didunia ini terjadi karena adanya
karma. Mereka hanya menginginkan kesenangan saja, dan
setelah mendapatkannya tidak pernah mau mencari BuddhaBodhisattva untuk berterima kasih.
Ada juga manusia yang tidak mau rugi, mereka baru mau
berbuat kebajikan jika permohonannya terkabul dulu. Didunia
ini, manusia yang benar-benar tulus sangat jarang, karena itu
jarang sekali ada manusia yang bisa mendapatkan
pencerahan dalam hidupnya. Kebanyakan manusia
memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tujuan
mendapatkan sesuatu juga dari orang tersebut, begitu pula
kepada Buddha-Bodhisattva.
Tapi Buddha-Bodhisattva tidak pernah mundur dalam misi
penyelamatannya, walaupun moral manusia semakin merosot
saja. Buddha-Bodhisattva tidak pernah keluar dari sumpah
samaya dan ikrar agungnya menolong semua makhluk, tidak
pernah lelah menghadapi kekotoran batin manusia yang tidak
ada habisnya.
Aku bertanya pada Guru Sejatiku, mengapa BuddhaBodhisattva tidak pernah lelah menolong manusia? Guru
Sejatiku menjawab, karena seorang Buddha-Bodhisattva itu
tidak lagi memikirkan dirinya sendiri dan selalu rela berkorban
untuk semua makhluk, membantu makhluk di 6 alam samsara
agar terlepas dari belenggu rantai tumimbal lahir.
Penutup
147
Ajaran Buddha...
Baik buruknya hidup di dunia ini, tinggal tergantung ketegaran hati diri sendiri
yang memegang kendali. Hati manusia memang tak bisa diketahui dengan pasti
yang sesungguhnya. Begitu pula alam semesta, tak ada yang bisa mengetahui dengan pasti
bagaimana, apa, kapan dan dimana reaksinya.
Manusia dan Alam seperti tanah dan air
sepertinya menyatu tapi saling mengotori dan saling mendominasi
Air bagaikan alam, Tanah bagaikan manusia.
Air memberi kehidupan, Tanah merusak kejernihan air
yang manakah yang berguna dan yang manakah yang tak berperasaan,
hanyalah alam semesta yang rela mengorbankan dirinya untuk kebahagiaan manusia
tapi tak dihargai & selalu dicederai, bagaimanakah tidak bereaksi
Wahai manusia, mengertilah, sadarlah, alam tak lagi bersahabat dan
tak lagi memberi toleransi karena manusia sudah terlampau batas.
148
Penutup
DAFTAR DONATUR
PENCETAKAN BUKU DHARMA KE-3
PERJALANAN ASTRAL KE ALAM BINATANG
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Nama Donatur
Khow Chun Sua
Amin, Lily/Fang In & Keluarga
Chen Siu Ngo
Dermawan/Wen Chuang Sien
David Gho & Keluarga
Yuili & Keluarga
Stephen Khosasi
Kho Yu An & Keluarga
Kho Chun Shiang
Fang Sun Ie & Keluarga
Ho Liang Kie & Keluarga
Lie Ai Ti
Lie Kim Min & Keluarga
Lie Yung Hoy & Keluarga
Cung Fung Sien
Henny Purnama
Setiawan & Keluarga
Lie Long Hwie & Keluarga
Lie Lie Ho & Keluarga
Lie Lie Tjen / Lie
Anita & Keluarga
Lie Lie Mei & Keluarga
Chia Fei Min
Bong A Djuk
Tjoeng Tjai Hun
Tony Mariana
Sieyy
Fenny Kurniawan
Benny
Rudy Tjokroarif & Keluarga
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
Nama Donatur
Tjhin Jun Fa & Keluarga
Ng Kim Gok
Melvin
Lie Chen
Xu Wu Hang
Cai Yue Fang
Xu Chon Guan
Xu Xiu Qing
Wang Zhi Zheng /
Tze Chean
Xu Xiu Ping
Wang Zhi Xing
Wang Jia Ying
Lien Hua Shie Ling
Suk Ing / Mami Jus
Hani Setiawan Susi
Fung Njuk (Heni)
Akhim
No Name
Riskiat Tjokroarif
Susany
Evelyn Feliciana
Vincent Jevon
Gilbert Justin
Clarissa Jocelyn
Tjie Bie Seng
Ng Bie Chu
Cen Shen
Wui & Keluarga
Edy Suantonio
149
Nama Donatur
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
Juliana Japit
Gunawan
No Name
Edy Chandra
Andreas Khosasi
William Khosasi
Ellisa Tji
Stella Suantonio
Tan Gek Hang, Lay Piat Tjin
Tio Kok Hua, Bong Khi Tju
No Name
Welly Sunarja & Keluarga
Paulina
Denny Sulimin, Elda & Clea Odelia
Indra
Supardi Wijaya/Tio Pheng Khun
Tjong Kim Ik / Agek
Go Siok Tin & Keluarga
Cong Kim Sia
Lim Chia Ling
Cong Chen Tak
Cong Ai Sien
Cong Ai Yin
Lie Tek Sen & Keluarga
Lau Bak Tian / Tian
Shirley Notosudiro
Hans Ananda Liauw
Tjoi Sioe Chin & Keluarga
Tjoi Ken Tjong & Keluarga
Tan Kiau Mue / Sumiaty
Nama Donatur
86 Batrany Widjaya
87 Hiu Chai Moy
88 Phang Mung Thien /
Melly Lina Riana
89 Tan Liong / Johanes
90 Tan Tju Seng
91 Tasya Elly Saphira
92 Dicky Febriansyah
93 Marvin Ardiansyah
94 Sumarmi
95 Teddy Tjahyadi
96 Denny
97 Kasim Ong
Nama Leluhur
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama Leluhur
23
24
25
26
27
28
29
30
31
151
Proposal
Pembangunan, Perluasan Dan Renovasi
Cetya Sukhavati Prajna, Tangerang - Banten
Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i se-Dharma dan para Dermawan yang budiman.
Namo Buddhaya,
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Perkenankanlah kami untuk menginformasikan mengenai
pembangunan, perluasan dan renovasi cetya Sukhavati Prajna,
Tangerang yang rencananya akan dilakukan di Komplek Poris
Indah Blok G8 No. 22 RT.003/01 Cipondoh Tangerang, Banten.
Yang lokasinya tepat dibelakang Cetya Sukhavati Prajna saat ini.
Lokasi tersebut diatas akan kami bangun ruang 1 (satu) lantai, untuk
dijadikan perluasan ruang Dharmasala atau Altar Utama cetya
Sukhavati Prajna. Saat ini ruang Dharmasala cetya Sukhavati Prajna
sudah tidak memadai untuk para umat menjalankan aktivitas
kebaktian maupun aktivitas keagamaan lainnya.
Kami sangat terharu melihat antusiasme para umat Buddha yang
menjalani ibadahnya di cetya Sukhavati Prajna ini, karena dengan
terus bertambahnya umat yang hadir dan mengikuti kegiatan di
Cetya Sukhavati Prajna ini, sehingga kami memberanikan diri untuk
merencanakan pembangunan, perluasan dan renovasi cetya
Sukhavati Prajna, hal ini kami lakukan semata-mata demi
kenyamanan para umat se-dharma untuk berpujabakti dan leluasa
menjalankan aktivitas kerohaniannya.
Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan serta berkat
bantuan beberapa Dermawan, yang telah membantu membeli lahan
2
seluas 91 m dan menghibahkan kepada cetya Sukhavati Prajna dan
yayasan kami, untuk dibangun ruang sebagai perluasan cetya
Sukhavati Prajna. Saat ini kami sedang mengupayakan pembuatan
fondasi, pengurukan/pengerasan dan pembuatan tiang
152
Deazy
Ketua
Pembina
153
154
155
156
157
Buku I:
Mendapatkan Kontak Batin
dengan Para Dewa
Buku II:
Kelahiran Sang Juru Slamat
(Buddha Penyelamat Dunia)