a. 1, 2, 3
b. 1, 3
c. 2, 4
d. 1, 2, 3, 4
7. Tn. T (56 th) dirawat di ICU dengan respiratori failure e.c acute lung edema. Pola
ventilasi on ventilator, mode PCV, Vt 500, RR 10, Pins 15, PEEP 5, FiO2 100%.
Hemodinamik; BP 110/70 mmHg, HR 80 bpm, RR 12 bpm, SpO2 99%, terpasang CVC
dengan CVP 14 cmH2O dan mendapat therapy intensif. Pada waktu baru masuk
didapatkan hasil AGDA, didapatkan: pH 7, 35, pO2 50 mmHg, pCO2 60 mmHg, HCO3
24 mmol/L, BE -2 mmol/L.
Dari kasus di atas dapat ditarik kesimpulan Tn.T mengalami:
a. Gagal nafas normoksemia hiperkarbia
b. Gagal nafas tipe I
c. Gagal nafas hipoksemia hiperkarbia
d. Gagal nafas hipoksemia normokarbi
8. Pengkajian pernafasan pada pasien dengan gagal nafas sangat penting. Hal di bawah yang
paling benar adalah:
1) Tubuh melakukan kompensasi seperti takipnea, penggunaan otot tambahan jika
individu mengalami hipoksia
2) Pengelolaan jalan nafas pada pasien sadar bisa dilakukan dengan pemasangan NPA
3) Penggunaan bagging sangat efektif untuk sementara pada pasien dengan gagal nafas
4) RR yang tinggi menandakan Work of Breath yang meningkat
a. 1, 2, 3
b. 1, 3
c. 4
d. 1, 2, 3, 4
9. Contoh dari cairan kristaloid adalah:
a. RL NS 0,9% -- Gelofusin
b. Ringerfundin RL Hemacell
c. RL NS 0,9% -- Ringerfundin
d. Gelofusin Hemacell Tetraspan
10. Hasil Analisa Gas Darah seorang pasien menunjukkan pH 7, 33, pO2 90 mmHg, pCO2
60 mmHg, HCO3 27 mmol/L, BE -2 mmol/L, SpO2 100%. Hasil interpretasinya adalah:
a. Asidosis metabolic
b. Asidosis respiratorik terkompensasi
c. Alkalosis respiratorik
d. Alkalosis metabolik