Makalah BWT Ti
Makalah BWT Ti
DI SUSUN OLEH :
NAMA LENGKAP : NUR AINI IFTITAH
(201221049)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status,
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki
berbagai sel dalam
tubuh.
Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang
sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila
kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan
dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga
memerlukan istirahat dan tidur lebih dari
biasanya.
tidur
BAB II
PEMBAHASAN
B.Fisiologi Tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang
otak,yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing
Region(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus
yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus
visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir.
Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan pada saat tidur terjadi
pelepasan serum serotonin dari BSR (Tarwoto,Wartonah,2003).
Tidur ditandai dengan:
rangsangan eksternal.
Meskipun tujuan dari tidur sebenarnya tidak jelas, namun diyakini bahwa tidur
diperlukan untuk memelihara kesehatan dan menjaga keseimbangan mental
emosional.Apabila kekurangan tidur akan mengakibatkan kondisi yang dapat
merusak orang yang mengalaminya.
Fungsi dan tujuan tidur masih belum diketahui secara jelas. Meskipun
demikian, tidur diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental,
emosional, dan kesehatan. Sclain itu, stres pada paru, sistem kardiovaskuler,
endokrin, dan lain-lainnya juga menurun aktivitasnya. Energi yang tersimpan
selama dari tidur diarahkan untuk fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara
umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang
dipeerkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara
berbagai susunan saraf. Kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan
kesogaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan
aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur.
Irama Sirkadian
Kebutuhan Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia tcrgantung pada tingkat perkembangan,
Tabel 1\Kebutuhan Tidur Manusia
Umur
1. Tingkat Perkembangan
0 - 1 bulan
Bayi baru lahir Jumlah Kebutuhan tidur
14 - 18 jam/hr
2. Masa bayi
1 bulan - 18 bulan 12 - 14 jam/ hari
3. Masa anak
18 bulan - 3 tahun 11 - 12 jam/hari
4. Masa prasekolah
3 tahun - 6 tahun 11 jam/hari
5. Masa sekolah
6 tahun - 12 tahun 10 jam/ hari
6. Masa remaja
12 tahun - 18 tahun 8,5 jam/hari
7. Masa dewasa
18 - 40 tahun 7 - 8 jam/hari
kostan.
(12-18 Tahun)
Masa Remaja 8,5jam/hari 20% tidur REM.
(18-40 Tahun)
Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur
terhadap I, 50% tidur tahap II, dan 10-20% tidur tahap III dan IV.
(40-60 Tahun)
Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami
imsomnia dan sulit untuk dapat tidur.
adalah
penyakit,
lingkungan,
kelelahan,
gaya
hidup,
stress
h). Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh.
Akibatnya, perokok sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di
malam hari.
i). Medikasi.
Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang.
hipnotik dapat mengganggu tahap III dan IV tidur NREM,metabloker dapat
menyebabkan insomnia dan mimpi buruk, sedangkan narkotik (mis; meperidin
hidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan tidur REM dan menyebabkan
seringnya terjaga di malam hari.
j). Motivasi.
Bruksisme
Enuresis
HYPERSOMNIA
Gangguan ini adalah kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita
dianggap memiliki gangguan jiwa atau malas. Para penderita hypersomnia
membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak dari ukuran normal. Meskipun
penderita tidur melebihi ukuran normal, namun mereka selalu merasa letih dan
lesu sepanjang hari. Namun gangguan ini tidaklah terlalu serius dan dapat diatasi
sendiri oleh penderita dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen diri.
SLEEP APNEA
Gangguan yg dicirikan dengan kurangnya aliran udara melalui hidung
dan mulut.
2. APNEA SENTRAL
Melibatkan disfungsi pada pusat pengendalian pernafasan di otak. Impuls
untuk bernafas sementara berhenti, dan aliran udara pada hidung dan gerakan
dinding dada juga terhenti. Saturasi oksigen dalam darah juga menurun. Kondisi
ini terjadi pada klien yg mengalami cedera batang otak
3. APNEA CAMPURAN
Merupakan perpaduan antara apnea obstruktif dan apnea sentral
NARKOLEPSI
Disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur. Suatu
kondisi yang dicirikan oleh keinginan yang tidak terkendali untuk tidur.
Orang yg menderita narkolepsi boleh dikatakan dapat tidur diwaktu
sedang berdiri, tengah mengemudikan kendaraan, tidur di tengah-tengah suatu
pembicaraan atau selagi berenang
SOMNAMBULISME
Somnambulisme,berjalan-jalan dalam tidur,lebih banyak terlihat pada
anak-anak daripada di kalangan orang dewasa.
Bahaya bagi orang yang menderita somnambulisme adalah bahwa ia dapat
mendapatkan cedera,dan tindakan-tindakan membuat lingkungannya aman
merupakan suatu keharusan,umpanya memasang kunci-kunci yang benar-benar
bekerja baik pada pintu-pintu.
Jika seorang penderita yang pernah mengalami somnambulisme akan diterima
untuk dirawat di Rumah sakit atau unit perawatan kesehatan lainnya,maka
PENUTUP
KESIMPULAN
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi
oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat
berfungsi secara optimal. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang,
relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang
otak,yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing
Region(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus
yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus
visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir.
Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan pada saat tidur terjadi
pelepasan serum serotonin dari BSR
Daftar pustaka
Alimul.H.Aziz (2006) Pengantar KDM dan Proses Keperawatan, Salemba
Medika Jakarta.
Asmadi (2008) Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM,
Salemba Medika Jakarta.
Doengos.E.Maryln,dkk (2002) Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3, Salemba
Medika Jakarta.
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3, Salemba
Medika Jakarta