PENGENDALI MUTU
KM
KODE MA : 2.330
KENDALI MUTU
2007
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
EDISI KEDUA
Kendali Mutu
Judul Modul
: Kendali Mutu
Penyusun
Pereviu
Perevisi Kedua
Pereviu
Editor
Riri Lestari, Ak
Edisi Pertama
Tahun 2002
Tahun 2007
ISBN 979-3873-28-0
Kendali Mutu
Kendali Mutu
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................
ii
Daftar Isi............................
iii
BAB I
Pendahuluan...............................................
A.
B.
C.
D.
Metodologi Pemelajaran..............
A.
Umum..............
B.
C.
D.
15
17
18
18
A.
Umum.....................
18
B.
Kegiatan Pengawasan...............................
19
C.
20
24
35
36
Daftar Singkatan/Istilah..........................................................................................................
iii
Lampiran-lampiran..............................
37
Daftar Pustaka..........................
61
ii
BAB II
BAB III
Kendali Mutu
URAIAN
BPKP
APFP
PNS
KM
Kendali Mutu
UPKPT
PKPT
OP
Obyek Pengawasan
LHP
RMP
10
RPL
11
KKP
12
PP
Penugasan Pengawasan
13
TP
Temuan Audit
14
TP III/92
15
TL
Tindak Lanjut
16
TPL
17
AT
Anggota Tim
18
KT
Ketua Tim
19
PT
Pengendali Teknis
20
PM
Pengendali Mutu
21
JA
Jam Auditor
22
JALK
23
Juklak
Petunjuk pelaksanaan
24
Juknis
Petunjuk Teknis
25
BP
26
SP
iii
Kendali Mutu
27
DL 1
28
PL
29
DL 2
30
DL 3
31
DL 4
32
PG
33
34
Display Board
35
Inprocess Review
36
Pending Matters
37
Pre Memori
38
Review Meeting
membahas
permasalahan
pengawasan
yang
Review Sheet
40
41
Routing Slip
iv
Kendali Mutu
PENDAHULUAN
A.
B.
Kendali Mutu
C.
Pendahuluan
Bab II
Kendali mutu dalam audit yang meliputi kendali mutu laporan audit, sistem
kendali mutu unit kerja audit, dan karakteristik sistem kendali mutu.
Bab III
Formulir kendali mutu, kegiatan pengawasan, serta uraian rinci tentang formulir
kendali mutu yang digunakan dalam audit.
D.
Metodologi Pemelajaran
Metodologi pemelajaran yang digunakan dalam pelatihan ini menggunakan pendekatan
pemelajaran orang dewasa (andragogi). Dengan metode ini, peserta didorong untuk
berperan secara aktif dalam proses belajar di dalam kelas.
Metode pemelajaran ini menggunakan kombinasi proses belajar mengajar dengan cara:
pemaparan materi, tanya jawab, diskusi, dan pembahasan kasus.
Kendali Mutu
Umum
Dalam
merupakan
keberhasilan
era
bagian
suatu
informasi,
audit
penting
dari
pengambilan
pengambilan
keputusan.
Oleh
kriteria
teoritis,
serta
mengomunikasikan
hasilnya
kepada
pihak-pihak
yang
Kendali Mutu
berkepentingan.1
Secara
sederhana,
adalah
pengecekan
audit
terhadap
suatu
Independensi
yang dijumpai dalam penugasan, selalu baru dan tidak pernah dijumpai sebelumnya. Oleh
1
Puslitbang Sistem Pengawasan BPKP, Klarifikasi Istilah Teknis Auditing di Lingkungan Pengawasan
Pemerintah Edisi Pertama, 2001, halaman 21.
Kendali Mutu
karena itu bagi orang awam mengukur mutu suatu audit adalah sesuatu yang sulit untuk
dilakukan. Demikian sulitnya, bahkan para pengguna jasa audit sekalipun tetap sulit untuk
melakukan pengukuran terhadap mutu audit. Hanya orang-orang yang telah menjalani pelatihan
dan menjalankan praktek audit dengan benar yang mampu mengukur keberhasilan suatu audit.
Mutu laporan audit hanya dapat diyakinkan jika
informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk
pengambilan
keputusan.
Namun,
keberhasilan
2.
3.
4.
1.
Standar Audit
Pengukuran mutu audit sangat sulit bagi orang awam sehingga profesi auditor perlu
menerbitkan standar audit yang berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu audit, dan berkaitan
Kendali Mutu
masyarakat oleh profesi, dan sekaligus merupakan prasyarat suatu profesi, belum dapat dijamin
2
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, SA Seksi 150, halaman 150.1,
Salemba Empat, 2001.
Kendali Mutu
bahwa setiap anggota profesi akan melaksanakannya secara 100 persen. Terdapat banyak
alasan seperti persaingan dan keteledoran yang membuat anggota profesi menomor duakan
standar. Sebagai profesi, yang daya hidupnya amat tergantung dari penerimaan masyarakat
yang awam terhadap pelaksanaan jasa profesi, ketaatan terhadap standar sebagai satu-satunya
ukuran mutu adalah hal yang tidak dapat ditawar. Oleh karena itu, untuk lebih memaksakan
ketaatan pada standar, profesi auditor menerbitkan aturan perilaku (kode etik). Kode etik ini
mengatur pola hubungan antara auditor dengan pengguna jasanya dan juga koleganya,
sehingga banyak membantu menghilangkan kendala yang menghalangi kepatuhan auditor
terhadap standar.
3.
bekerja dengan supervisi yang minimum. Akan tetapi pengakuan bahwa pengalaman memegang
peran sangat penting dalam pembinaan profesi, membawa konsekuensi adanya pengakuan
Kendali Mutu
senioritas dalam audit. Oleh karena itu, fungsi supervisi dan reviu diperlukan dalam rangka
pelaksanaan standar.
Dalam
penugasan
audit,
terdapat
lapisan
yunior
dalam
suatu
bertanggung jawab untuk mematuhi setiap turunan standar audit. Turunan standar ini dapat
berbentuk pernyataan standar, interpretasi atau pedoman audit khusus. Dalam pemenuhan
tanggung jawab tersebut, institusi audit wajib mempertimbangkan integritas stafnya dalam
Kendali Mutu
menegakkan tanggung jawab profesionalnya. Harus terdapat keyakinan bahwa setiap staf
institusi audit kompeten secara profesional, objektif, dan akan menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care). Oleh karena itu, institusi
audit harus menerapkan sistem kendali mutu untuk memberikan keyakinan memadai tentang
kesesuaian penugasan profesional dengan pedoman-pedoman yang ada.
Setiap institusi audit wajib menerapkan sistem kendali mutu dan menjelaskan unsur-unsur
kendali mutu dan hal-hal yang terkait dengan implementasi secara efektif sistem tersebut.
Kendali mutu institusi audit, sebagaimana tersebut di atas, harus diterapkan pada semua jasa
audit, atestasi, akuntansi dan reviu, yang masing-masing standarnya telah ditetapkan.
Untuk memudahkan penetapan sistem kendali mutu, organisasi profesi biasanya telah
menetapkan masalah-masalah kritis yang langsung berpengaruh pada kemampuan institusi audit
dalam memenuhi ketentuan standar. AICPA, dan kemudian diadopsi juga oleh IAI, dan di
lingkungan auditor pemerintah diputuskan melalui Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: S841/K/1996, mengidentifikasi 9 unsur yang membentuk sistem kendali mutu audit. Institusi audit
wajib mempertimbangkan setiap unsur kendali mutu yang dibahas berikut ini, sejauh diterapkan
dalam praktiknya, dalam menetapkan kebijakan dan prosedur kendali mutunya.
Unsur-unsur kendali mutu berhubungan
satu sama lain, sehingga kelemahan pada
suatu unsur berpengaruh pada unsur yang
lain dan sebaliknya. Hal ini misalnya, metode
penugasan staf institusi audit memengaruhi
metode
pelatihannya.
Metode
pelatihan
Independensi
Independensi mengharuskan setiap personil yang terlibat dalam suatu penugasan agar
Kendali Mutu
diukur berdasarkan the AICPA Code of Professional Ethics. Aparat Fungsional Auditor
Pemerintah (APFP) diharuskan memberikan keyakinan yang memadai bahwa pada setiap lapis
organisasi APFP, semua personilnya mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam
Aturan Perilaku Pemeriksa BPKP Tahun 1993 dan Aturan Perilaku Pegawai BPKP Tahun 1994
serta Kode Etik Akuntan Indonesia. Secara rinci, aturan perilaku Pemeriksaan BPKP Tahun 1993
dan Aturan Perilaku Pegawai BPKP Tahun 1994, memuat contoh-contoh penerapan yang
berlaku. The Institute of Internal Auditors (the IIA) menyatakan bahwa auditor adalah independen
jika mereka dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan obyektif. Dengan independensi
auditor akan mampu memberikan pertimbangan profesional dengan tidak memihak dan tidak
bias bagi pelaksanaan audit yang tepat. Independensi ini dapat dicapai melalui status organisasi
dan obyektivitas.
Agar independen, status organisasi departemen audit internal harus cukup tinggi sehingga
memungkinkan untuk mencapai tanggung jawab auditnya. Dukungan manajemen puncak serta
tersedianya jalur komunikasi langsung dengan manajemen puncak merupakan bukti kecukupan
status
organisasi
departemen
audit
internal.
Jalur
komunikasi
diperlukan
untuk
Penugasan Personel
Harus terdapat prosedur yang dapat
memberikan
keyakinan
memadai
bahwa
10
Kendali Mutu
profesional merupakan tanggung jawab pejabat penanggung jawab audit pada institusi audit.
Pejabat ini harus meyakinkan bahwa personil yang ditugaskan dalam suatu audit secara kolektif
memiliki pengetahuan, ketrampilan dan disiplin yang diperlukan untuk melaksanakan audit
secara tepat. Harus ditetapkan suatu kriteria yang cocok terhadap pendidikan dan pengalaman
untuk setiap posisi dalam penugasan audit, sejalan dengan luas lingkup pekerjaan dan tingkatan
tanggung jawab yang diemban.
Dalam proses penugasan personil, sifat dan lingkup supervisi harus dipertimbangkan.
Umumnya, apabila personil yang ditugaskan semakin cakap dan berpengalaman, maka supervisi
secara langsung terhadap personil tersebut, semakin tidak diperlukan.
3.
Konsultasi
Jika
staf
atau
tim
audit
terdapat
prosedur
yang
Supervisi
Supervisi adalah suatu metode untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
11
Kendali Mutu
pelaksanaan penugasan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh institusi audit. Supervisi
dalam audit merupakan proses yang melekat pada seluruh tahapan audit yang dimulai dari saat
perencanaan, dan berlanjut pada keseluruhan pelaksanaan audit, evaluasi, pelaporan dan tindak
lanjut. Secara garis besar supervisi harus mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Meyakinkan bahwa auditor yang ditugaskan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam penugasan.
b. Memberikan instruksi yang tepat selama perencanaan audit dan menyetujui program audit.
c. Meyakinkan bahwa audit program yang telah disetujui dilaksanakan, terkecuali terdapat
perubahan yang telah diperiksa dan disetujui.
d. Menetapkan bahwa kertas kerja audit (KKA) dibuat sedemikian hingga cukup mendukung
temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit.
e. Meyakinkan bahwa laporan audit akurat, obyektif, jelas, langsung pada permasalahan,
bernada konstruktif dan disajikan tepat waktu.
f.
Rekrutmen (Hiring)
Rekrutmen
terkait
dengan
masalah
mempunyai
kemampuan
untuk
12
Kendali Mutu
direkrut harus melalui suatu wawancara. Persetujuan pengangkatan juga harus diberikan oleh
pejabat yang membawahi urusan personil dan pejabat yang membawahi urusan teknis dimana
personil baru tersebut akan ditempatkan.
Manajemen personalia institusi audit harus menetapkan suatu program bagi pemilihan dan
pengembangan sumber daya manusia agar tetap mampu mengatasi risiko penugasan yang
dihadapinya. Beberapa cara dapat dijalankan misalnya, dengan menetapkan program yang
meyakinkan dapat digunakan untuk:
a. Mengembangkan uraian tugas secara tertulis bagi setiap tingkatan jabatan dalam institusi
audit.
b. Memilih individual dengan kompetensi dan kualifikasi yang tepat.
c. Mengembangkan pelatihan dan menyediakan kesempatan bagi dilaksanakannya pendidikan
profesi berkelanjutan bagi setiap auditornya.
d. Menilai kinerja setiap auditor paling tidak setahun sekali.
e. Menyediakan bimbingan (counseling) bagi setiap auditor mengenai kinerja dan
pengembangan profesionalnya.
5.
Pengembangan Profesional
Auditor
bertanggung
jawab
terhadap
kelanjutan
13
Kendali Mutu
direkomendasikan oleh pejabat yang bertanggung jawab terhadap masalah personil. Untuk
mengantisipasi terbenturnya jadwal kerja auditor dan ketersediaan topik pendidikan profesi pada
suatu saat, angka 40 jam diperbolehkan untuk dilaksanakan secara kumulatif selama 3 tahun
yaitu sebanyak 120 jam.
Hasil akhir dari pengembangan profesional adalah diperolehnya keyakinan yang memadai
bahwa personil memiliki pengetahuan yang memadai sehingga memungkinkan mereka
memenuhi tanggung jawabnya.
6.
Promosi (Advancement)
Prosedur promosi di lingkungan institusi audit
karakter,
intelegensi,
pertimbangan
14
Kendali Mutu
7.
klien yang buruk. Institusi audit dapat mengembangkan, secara internal, formulir untuk
melakukan penilaian klien, menghubungi auditor sebelumnya untuk minta komentar dan
pendapat mengenai penggantian auditor.
8.
Inspeksi
Prosedur
inspeksi
digunakan
untuk
memberikan
yang disusun untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian penugasan profesional
15
Kendali Mutu
dengan pedoman-pedoman yang berlaku. Sistem kendali mutu harus komprehensif dan harus
dirancang selaras dengan tipe dan struktur organisasi institusi audit. Setiap sistem kendali mutu
memiliki keterbatasan bawaan yang dapat berpengaruh terhadap efektivitasnya. Perbedaan
kinerja antar staf dan pemahaman persyaratan profesional, dapat memengaruhi tingkat
kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur kendali mutu yang kemudian memengaruhi
efektivitas sistem tersebut.
Sifat dan lingkup kebijakan dan prosedur kendali mutu yang ditetapkan oleh suatu institusi
audit tergantung pada berbagai faktor, antara lain ukuran institusi audit, tingkat pendelegasian
kewenangan yang diberikan kepada stafnya dan unit-unit kerja di bawahnya, serta pertimbangan
biaya-manfaat. Institusi audit perlu menetapkan hubungan tanggung jawab kepada personilnya
agar kebijakan dan prosedur kendali mutunya dapat dilaksanakan secara efektif. Dalam
penetapan hubungan tanggung jawab, hal-hal yang perlu mendapatkan pertimbangan memadai
adalah kompetensi individu, penetapan wewenang, dan lingkup supervisi yang diberikan.
Institusi
audit
wajib
memberikan
keyakinan
16
Kendali Mutu
Umumnya, dokumentasi kebijakan dan prosedur kendali mutu pada institusi audit besar akan
lebih luas cakupannya dibandingkan dengan dokumentasi pada institusi audit yang kecil.
Institusi audit harus memantau efektivitas sistem kendali mutunya secara rutin dengan
mengevaluasi kebijakan dan prosedur, penetapan tanggung jawab dan komunikasinya. Ukuran,
struktur dan sifat praktik institusi audit memengaruhi keterbatasan dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh fungsi pemantauan. Tersirat dalam fungsi pemantauan adalah perubahan rutin
terhadap kebijakan dan prosedur, penetapan tanggung jawab, dan bentuk serta lingkup
komunikasi karena adanya perubahan standar audit. Inspeksi yang merupakan salah satu unsur
kendali mutu, termasuk dalam kegiatan pemantauan, namun kegiatan pemantauan tidak terbatas
pada inspeksi saja.
Latihan Soal
1. Sebutkan dan jelaskan masing-masing unsur-unsur kendali mutu laporan audit!
2. Sebutkan dan jelaskan masing-masing unsur-unsur kendali mutu pada organisasi audit!
3. Jelaskan karakteristik sistem kendali mutu!
4. Jika anda ditunjuk sebagai pejabat pengelola personil, persyaratan apa saja yang anda akan
buat untuk meyakinkan bahwa anda mendapat personil yang diinginkan?
5. Jika anda sebagai pengelola/pimpinan insititusi audit, bagaimana menciptakan suatu kendali
mutu audit yang baik?
17
Kendali Mutu
Umum
Agar kegiatan pengawasan dapat dilaksanakan dengan lancar, terarah, dan dapat diikuti
perkembangannya diperlukan suatu kendali. Hasil kegiatan kendali dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan tindakan koreksi yang akan dilakukan terhadap perencanaan
dan pelaksanaan pengawasan, baik untuk periode yang sedang berjalan maupun periode
berikutnya, dengan demikian pelaksanaan pengawasan dapat dilaksanakan dengan semakin
baik dari hari ke hari.
Salah
satu
media
kendali
18
Kendali Mutu
Auditor.
Pada bagian ini akan diuraikan kendali pengawasan dengan menggunakan formulir kendali
mutu yang digunakan pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sesuai dengan
Surat Edaran Kepala BPKP No: SE 448/K/1990 tanggal 11 September 1990 tentang Formulir
Kendali Mutu dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan, terkait dengan penggunaan istilah
pengawasan yang berkembang sampai saat ini, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19/1996 tanggal 2 Mei 1996.
B.
Kegiatan Pengawasan
Kegiatan Pengawasan meliputi sub unsur yang mencakup 44 butir kegiatan pengawasan
sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19/1996
tanggal 2 Mei 1996, tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, pasal 7 ayat (1)
dan (2). Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dikenal beberapa macam istilah, antara lain
Sub Unsur Kegiatan Pengawasan dan Obyek Pengawasan. Sub Unsur Kegiatan Pengawasan
adalah kegiatan yang mengacu kepada 44 butir kegiatan pengawasan, sedangkan Obyek
Pengawasan adalah besaran spesifik yang dilakukan dalam hubungannya dengan pelaksanaan
pengawasan.
Perbedaan antara Sub Unsur Kegiatan Pengawasan dan Obyek Pengawasan,
Pengembangan Profesi dan Tema Pengembangan Profesi dapat dilihat dalam contoh berikut:
Sub Unsur Kegiatan Pengawasan dan
Pengembangan Profesi
Kebijakan lainnya
19
Kendali Mutu
Pengembangan Profesi
Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS)
-
Auditor diharapkan untuk selalu menjaga mutu profesionalitas dalam bekerja. Untuk itu,
auditor diwajibkan melaksanakan kegiatan pengembangan profesi. Kegiatan ini sifatnya wajib,
jadi perlu direncanakan terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam rencana kegiatan tahunan.
C.
penugasan
tersebut.
Dalam
proses penugasan personil, sifat dan lingkup supervisi harus dipertimbangkan. Umumnya,
apabila personil yang ditugaskan semakin cakap dan berpengalaman, supervisi secara langsung
terhadap personil tersebut, semakin tidak diperlukan.
Institusi audit harus mempertimbangkan perumusan kebijakan untuk mencapai tujuan,
sejauh tujuan tersebut dapat diterapkan dalam praktik. Di bawah ini adalah contoh prosedur yang
dirancang untuk dapat mengimplementasikan kebijakan yang mengikuti setiap tujuan, walaupun
prosedur yang ditetapkan oleh institusi audit tidak harus mencakup semua contoh tersebut atau
juga tidak harus dibatasi hanya pada contoh tersebut.
1.
Jelaskan pendekatan yang digunakan oleh institusi audit dalam penugasan personil,
termasuk perencanaan kebutuhan untuk institusi audit secara keseluruhan, sebagaimana
dituangkan dalam KM1 dan KM2, dan ukuran yang diterapkan untuk mencapai
20
Kendali Mutu
21
Kendali Mutu
Tunjuk satu atau lebih personil yang tepat untuk bertanggung jawab dalam penugasan
personil.
a. Tuangkan hal-hal tersebut dibawah ini dalam KM 3 dan KM 4.
b. Pertimbangkan hal-hal berikut ini dalam proses penugasan personil:
(i) Kebutuhan personil dan pengaturan waktu pelaksanaan penugasan tertentu.
(ii) Evaluasi kualifikasi personil, yaitu mengenai pengalaman, posisi, latar belakang
dan keahlian khusus personil.
(iii) Supervisi terencana dan keterlibatan personal supervisor.
(iv) Proyeksi ketersediaan waktu individu yang ditugasi (KM3).
(v) Situasi yang memungkinkan terjadinya masalah independensi dan benturan
kepentingan, seperti penugasan personil ke obrik tertentu yang memiliki hubungan
keluarga tertentu dengannya.
c. Pertimbangkan, dalam penugasan personil, aspek keberlanjutan kerja dan rotasi
sehingga memungkinkan penugasan dilaksanakan seefisien
mungkin dan
memungkinkan personil lain dengan pengalaman dan latar belakang yang berbeda,
memberikan perspektif baru dalam pelaksanaan penugasan.
3.
22
Kendali Mutu
2.
Rencana Pengawasan 20. dilihat dari segi obyek pengawasan (Formulir KM2);
3.
4.
5.
Laporan Mingguan (perbandingan rencana dan realisasi pekerjaan per auditor) (Formulir
KM 5);
6.
7.
Daftar Rincian Pemakaian Hari Kerja yang disusun untuk semua auditor setiap bulan
(Formulir KM 7);
8.
9.
10.
23
Kendali Mutu
11.
12.
D.
dan mutu kerja para pejabat struktural dan pejabat fungsional auditor semakin meningkat.
Dengan demikian perlu ditegaskan kembali bahwa pengisian formulir KM tidak boleh hanya
sekedar formalitas, tetapi harus dihayati dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar
fungsinya sebagai alat kendali dapat dicapai secara optimal.
1.
penugasan
pengawasan
dan
pengembangan
berdasarkan
auditor
profesi
susunan
yang
dalam
pelaksanaannya
mungkin
tim
masih
direvisi.
Dengan
dengan
demikian
dapat
diketahui
dan
diusahakan
optimalisasi
pendayagunaan auditor.
Pada setiap awal tahun anggaran formulir KM 1 diharapkan dapat diinformasikan kepada
para auditor yang akan melaksanakan tugas pengawasan dan pengembangan profesi,
dengan demikian, masing-masing auditor yang bersangkutan dapat mengetahui rencana
kegiatan, rencana jam efektif, dan rencana perolehan angka kredit selama satu tahun
24
Kendali Mutu
2.
semua
pengawasan
pengembangan
kegiatan
termasuk
profesi,
obyek
25
Kendali Mutu
pengawasan dan tema pengembangan profesi, jam audit, jumlah LHP yang dihasilkan, dan
jadwal pelaksanaan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun
anggaran tertentu.
Perencanaan kegiatan pengawasan dan pengembangan profesi yang akan dilaksanakan
tersebut hendaknya disusun secara realistis dengan memerhatikan sumber daya yang
dimiliki masing-masing unit organisasi yang meliputi sumber daya manusia, dana, dan jam
yang tersedia. Di samping itu juga diperhatikan urutan prioritas yang digariskan oleh
pemerintah dan kebijakan pimpinan pusat organisasi. Apabila prioritas tersebut telah
dipenuhi sedangkan unit organisasi yang bersangkutan masih memiliki sumber daya maka
dapat diusulkan obyek pengawasan menurut prioritas setempat dan dituangkan dalam
Usulan Program Kerja Pengawasan Tahunan (UPKPT).
Pengisian Formulir KM 1 dan 2 harus didasarkan atas rencana stratejik (Renstra) masingmasing unit organisasi dan sebaiknya sejalan dengan renstra kantor pusat organisasi yang
bersangkutan. Berdasarkan formulir KM 1 dan formulir KM 2 yang telah diisi dengan cermat,
selanjutnya disusun UPKPT dari tahun anggaran yang bersangkutan. UPKPT yang sudah
disetujui oleh pimpinan tertinggi organisasi berubah menjadi PKPT. Apabila terdapat
perbedaan isian antara formulir KM 1 dan KM 2 dengan PKPT, maka formulir KM 1 dan KM
2 ini akan disesuaikan dengan PKPT.
Formulir KM 1 dan KM 2 ini merupakan
rencana kegiatan yang dapat diubah
sesuai kondisi pada saat kegiatan
pengawasan berjalan, namun harus
disertai
alasan
yang
dipertanggung-jawabkan.
dimaksud
bisa
dapat
Perubahan
dalam
bentuk
26
Kendali Mutu
jangka waktu pelaksanaan yang seharusnya 300 jam karena sesuatu hal tidak cukup, maka
dapat diperpanjang menjadi 400 jam.
3.
4.
27
Kendali Mutu
dan
nomor
KKA
yang
kegiatan
pengawasan
bagi
Pengendali Mutu terhadap Pengendali Teknis, Pengendali Teknis terhadap Ketua Tim, dan
Ketua Tim terhadap Anggota Tim. KM 5 merupakan pencatatan kegiatan harian dan dibuat
28
Kendali Mutu
29
Kendali Mutu
Dengan disusunnya formulir KM. 6 tersebut diharapkan audit dapat dilakukan dengan tepat
waktu serta mencapai hasil audit yang bermutu.
7.
7 dibuat untuk
pendayagunaan
hari
akan
mengetahui
30
Kendali Mutu
8.
hasil
terhadap
supervisi
pelaksanaan
Perencanaan Pendahuluan
b.
Pelaksanaan supervisi
a. Perencanaan Pendahuluan
1) Ciptakan prosedur yang jelas, agar pengendali mutu & pengendali teknis terlibat
dalam perencanaan awal dan pengarahan pekerjaan?
31
Kendali Mutu
Analisis bidang usaha/atau kegiatan atas obrik yang akan diperiksa dan kegiatan
usaha?
b)
c)
d)
e)
Pos-pos dalam laporan keuangan yang mungkin sekali memerlukan koreksi atau
penyesuaian?
f)
g)
Sifat laporan hasil audit/laporan akuntan yang akan diterbitkan, seperti laporan
akuntan atas laporan keuangan konsolidasi, laporan akuntan atas laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan ketentuan instansi,
atau
laporan
2)
3)
Masalah perpajakan?
4)
32
Kendali Mutu
9.
33
Kendali Mutu
hasil audit.
melaksanakan
tindakan
34
Kendali Mutu
yang mana dari suatu bulan, realisasi penerbitan LHP tersebut serta status konsep LHP
yang sudah diterima dari ketua tim audit.
Formulir KM 12 merupakan bahan utama bagi pengisian formulir KM 11, yaitu satu-satunya
alat kendali pimpinan unit organisasi terhadap pelaksanaan PKPT yang telah disetujui
pemerintah atau pimpinan pusat unit organisasi maupun terhadap pelaksanaan PP lainnya.
Oleh karena itu, kalau suatu satuan organisasi pengawasan tidak memiliki alat kendali lain
terhadap pelaksanaan PKPT dan formulir KM 11 ini juga tidak diselenggarakan, maka
pelaksanaan PKPT pasti tidak akan terkendalikan. Agar terdapat arus informasi berkala
mengenai realisasi PKPT, maka setiap awal triwulan atau semester, ketua tim audit
hendaknya mengisi formulir KM 12 ini dalam segi rencana mulainya PP untuk masa tiga
atau enam bulan berikutnya dan realisasinya dilaporkan secara mingguan atau periode lain
yang mungkin yang ditetapkan pimpinan unit organisasi. Hal ini juga berlaku untuk
pengendali teknis dan pengendali mutu.
Demikian pula, pengendali tTeknis hendaknya mengisi formulir KM 12 ini dalam segi
rencana akan terbitnya LHP dari setiap PP untuk masa tiga bulan atau enam bulan
berikutnya dan realisasi penerbitan LHP dilaporkan secara mingguan kepada pengendali
mutu. Hal ini juga berlaku untuk pengendali mutu. Untuk mendukung pengisian formulir KM
12 maka bagi setiap konsep LHP harus diselenggarakan routing slip agar terlihat jelas waktu
dan tanggung jawab jika terjadi kelambatan penyelesaian KM 12 ini.
E.
35
Kendali Mutu
yang melaksanakan pengisian formulir tersebut. Formulir KM-KM tersebut harus diisi
dengan jujur baik oleh anggota dan ketua tim audit, dan pengendali teknis dan mutu audit,
maupun kendali oleh pimpinan organisasi di mana pejabat fungsional tersebut berada.
Secara empiris, aplikasi formulir ini pada organisasi BPKP mempunyai banyak kelemahan
antara lain:
1.
Formulir ini tidak lagi sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban oleh BPKP
ataupun tugas pengawasan yang tercantum dalam SK MenPan.
2.
Pengisian formulir ini bagi sebagian auditor dirasakan terlalu rumit sehingga
memerlukan beberapa penyesuaian.
3.
Informasi dari formulir ini belum memadai seperti yang diinginkan sekarang ini,
misalnya pada KM 11, sebagian unit kerja pada BPKP telah melakukan penyesuaianpenyesuaian.
Latihan Soal
1. Sebutkan kegiatan pengawasan sesuai dengan Keputusan Menteri PAN No. 19/1996?
2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat jenis-jenis formulir kendali mutu sesuai dengan
Keputusan Kepala BPKP No. 448/K/1990?
3. Jika Saudara ditunjuk sebagai pengendali mutu, dan anggota tim tidak dapat melaksanakan
satu atau lebih program audit yang direncanakan, dari formulir kendali mutu mana Saudara
akan tahu dan apa yang harus Saudara lakukan?
4. Jelaskan hubungan formulir kendali mutu dengan UPKPT/PKPT?
36
Kendali Mutu
Formulir KM 1
RENCANA AUDIT TAHUN 20.
DILIHAT DARI SEGI PELAKSANA AUDIT
UNIT ORGANISASI: ..
No.
Urut
NAMA AUDITOR
(1)
(2)
BULAN
1
10
11
12
(3)
Rencana
Hari
Produktif
setahun
(4)
, 20
PIMPINAN UNIT ORGANISASI ..
( .)
NIP.
Cara Pengisian:
Kolom 1: Diisi urut nomor
Kolom 2: Diisi nama-nama auditor
dengan Daftar Urutan
(DUK) atau menggunakan
urutan lain yang
j p sesuai
g
y g Kepangkatan
j
y p g
g
masing auditor. Jumlah hari rencana pelaksanaan penugasan pemeriksaan (PP) kurang dari setengah bulan dibulatkan
menjadi setengah bulan dan jumlah hari lebih dari setengah bulan dibulatkan menjadi satu bulan. Nama mitra kerja
pengawasan dapat pula ditulis dengan kode saja atau lengkap nama mitra kerja dan kodenya. Data mitra kerja diperoleh
antara lain dari KF 1, KF 2 dan KF 3.
Kolom 4: Diisi rencana hari produktif selama setahun. Hari produktif meliputi hari produktif di kantor mitra kerja dan hari
produktif di kantor sendiri. Perhatikan selanjutnya tujuan dan petunjuk pengisian formulir KM. 7 mengenai penggunaan data
dalam kolom ini pada akhir tahun anggaran.
Kolom 5 : Diisi dengan memperhatikan ketentuan perhitungan angka kredit.
Rencana
Perolehan Angka Kredit
Bulan 1-3 Bulan 4-6 Bulan 7-9
(5)
Kendali Mutu
Formulir KM 2
UNIT ORGANISASI: ..
No.
Urut
MITRA
KERJA
SASARAN
AUDIT
JUMLAH
B U L A N
HP
(1)
(2)
(3)
LHP
(3)
10
11
(3)
, 20
PIMPINAN UNIT ORGANISASI ..
( .)
NIP.
Cara Pengisian:
Kolom 1: diisi nomor urut
Kolom 2: diisi nama mitra kerja dan pengembangan profesi
Kolom 3: diisi jenis pengawasan dan masa yang diawasi seperti audit keuangan (GA), audit operasional, audit dengan tujuan
tertentu dan pengawasan lain yang akan dilakukan.
Kolom 4: diisi lamanya hari pengawasan
Kolom 5: diisi dengan jumlah auditor (P) yang terdiri dari Ketua Tim dan Anggota Tim
Kolom 6: diisi jumlah hari auditor (HP = H x P)
Kolom 7: diisi jumlah Laporan Hasil Pengawasan (LHP) yang akan diterbitkan
Kolom 8: diisi lamanya lamanya pengawasan berupa garis lurus dengan lamanya bulan pengawasan untuk masing-masing
mitra kerja. Jumlah hari kurang dari setengah bulan dibulatkan menjadi setengah bulan dan jumlah hari lebih dari setengah
bulan dibulatkan menjadi satu bulan.
Catatan:
- Tanda panah pada awal garis menunjukkan bahwa kegiatan pengawasan sudah dimulai (RMP) tahun anggaran
- Tanda panah pada akhir garis, menunjukkan bahwa kegiatan pengawasan belum selesai pada akhir tahun anggaran/PKPT
yang bersangkutan, sehingga masih perlu ada kelanjutan pengawasan pada tahun anggaran berikutnya atau penerbitan
laporannya (RPL) baru dalam tahun anggaran/PKPT berikutnya.
12
Kendali Mutu
Formulir KM 3
UNIT ORGANISASI :
ANGGARAN WAKTU AUDIT KEUANGAN
(HP produktif)
Nama Obyek Pengawasan : ..
Nomor Kartu Penugasan : .
Persiapan Audit
dari tgl s.d. tgl ..
Pelaksanaan Audit
Dari tgl. .. s.d. tgl
I. PERSIAPAN AUDIT
- Pembicaraan pendahuluan
- Survey internal control, permanent data dsb
- Program audit
Sub Judul
II. PELAKSANAAN AUDIT
- Kas/Bank
- Investasi jangka pendek
- Piutang dan penyisihannya
- Persediaan dan penyisihannya
- Biaya dibayar dimuka/hasil yang masih harus ditagih
- Investasi jangka panjang
- Aktiva tetap dan penyusutannya
- Aktiva tak berwujud dan amortisasi
- Beban yang ditangguhkan
- Aktiva lain-lain
- Hutang Usaha
- Hutang lainnya dan biaya yang harus dibayar
- Pajak-pajak
- Hutang jangka panjang
- Modal
- Laba yang tidak dibagi
- Cadangan
- Pendapatan Usaha
- Pendapatan lain-lain
- Beban usaha
- Beban umum dan administrasi
- Beban lain-lain
- Pembicaraan temuan dengan obyek
audit
Sub Judul
III. PENYELESAIAN AUDIT
- Penelaahan kelengkapan kka
- Pembahasan Intern antara Anggota dan Ketua Tim serta Dalnis
- Penyusunan konsep LHP/Pembuatan lampiran
- Pembahasan konsep LHP dengan pimpinan auditee
Sub Jumlah
Jumlah HP yanag dianggarkan
, 20
Disetujui oleh
Pengendali Teknis
(..)
NIP. .
Sasaran Audit: ..
Penyelesaian Audit
dari tgl . s.d. tgl .
Ketua
Anggota
Jumlah
Tim
Tim
(HP)
., 20
Disusun oleh
Ketua Tim Audit
(..)
NIP. .
Cara Pengisian:
Formulir KM 3 disusun oleh Ketua Tim dan disetujui oleh Pengendali Teknis
Jumlah HP yang dimasukkan dalam anggaran waktu adalah HP produktif
Jumlah HP untuk Ketua Tim adalah jumlah hari pengawasan yang produktif untuk Ketua Tim yang bersangkutan
Jumlah HP untuk Anggota Tim adalah jumlah hari pengawasan yang produktif untuk setiap Anggota Tim
dikalikan dengan banyaknya Anggota Tim.
39
Kendali Mutu
Formulir KM 3A
UNIT ORGANISASI :
ANGGARAN WAKTU AUDIT OPERASIONAL/KHUSUS
(HP produktif)
Nama Obyek Pengawasan : ..
Nomor Kartu Penugasan : .
Sasaran Audit: ..
Nama Obyek :
..
PERSIAPAN AUDIT
dari tgl . s.d. tgl ..
Jenis-jenis Kegiatan
AUDIT
PENDAHULUAN
dari tgl .
s.d. tgl ..
Ketua
Tim
AUDIT
LANJUTAN
dari tgl .
s.d. tgl ..
Anggota
Tim
PENYELESAIAN
AUDIT
dari tgl .
s.d. tgl ..
Jumlah
(HP)
I. PERSIAPAN AUDIT
- Pengumpulan Informasi Umum
- Penyusunan Rencana Audit
- Pembicaraan pendahuluan
- Pengumpulan peraturan perundang-undangan dan
penelaahan peraturan perundang-undangan
- Penyusunan program kerja audit pendahuluan
Sub Judul
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
B. AUDIT LANJUTAN
- Pengembangan temuan hasil audit pendahuluan
- Evaluasi bukti tambahan
- Pembuatan BPAK
- Pembuatan keterangan tanggung jawab mutlak
- Penyusunan temuan hasil audit lanjutan
- Penyusunan Rekomendasi
- Pembahasan temuan dengan penanggung
jawab obyek yang diaudit
- Pembahasan komentar dari obyek yang diaudit
Sub Judul
III. PENYELESAIAN AUDIT
- Penelaahan kelengkapan KKA
- Pembahasan Intern antara Anggota Tim, Katim, Dalnis
- Penyusunan konsep LHP/Pembuatan daftar-daftar
- Hal-hal lain
Sub Jumlah
Jumlah HP yang Dianggarkan
, 20
Disetujui oleh
Pengendali Teknis
(..)
NIP.
., 20
Disusun oleh
Ketua Tim Audit
(..)
NIP. .
40
Kendali Mutu
Formulir KM.4
UNIT ORGANISASI:..
KARTU PENUGASAN
Nomor :
1. a. Nama Instansi Sasaran
b. Alamat
Nomor Telephon
: ..
: ..
: ..
: ..
3. a. Kegiatan Penugasan
b. Sasaran Penugasan
c. Tujuan Penugasan
: ..
: ..
: ..
: ..
5. a. Pengendali Mutu
: ..
b. Ketua Tim
: ..
: ..
: , Tanggal ..
: ..
: , Selesai Tanggal...
Realisasi :
1. Tanggal ..(..hari)
2. Tanggal ..(..hari)
3. Tanggal ..(..hari)
8. Anggaran waktu hari produktif Tim :
Dilaksanakan oleh
Ketua Tim
Anggota Tim
Dalnis
: ..
: ..
Anggaran Waktu
hari
hari
hari
hari
hari
HP
Realisasi
hari
hari
hari
hari
hari
HP
41
Kendali Mutu
9. Rencana Mulai Penugasan (RMP) bulan :Rencana Penerbitan Laporan Bulan (RPL)
bulan:...
Realisasi mulai Penugasan
bulan : .. Realisasi penerbitan laporan bulan :
10. Konsep laporan direncanakan selesai selambat-lambatnya pada tanggal : ..
Realisasi konsep laporan diselesaikan pada tanggal : ..
Keterangan/alas an penyimpangan :
Pimpinan Unit Organisasi
................, 20..
Pengendali Mutu
.
NIP.
..
NIP. .
Pengendali Teknis
.., 20..
Ketua Tim
.
NIP.
..
NIP. .
Cara Pengisian:
a.
Kartu Penugasan diajukan oleh Pengendali Mutu atau Pengendali Teknis kepada Pimpinan Unit Organisasi.
b.
Nomor urut diisi sesuai dengan urutan penugasan pada unit organisasi yang bersangkutan selama tahun
anggaran berjalan.
c.
Nama mitra kerja pengawasan diisikan pada nomor 1a diambil dari formulir KM 2.
d.
Alamat dan nomor telpon mitra kerja pengawasan pada nomor 1b diisi dari data yang diperoleh dari mitra
kerja dan atau permanent file.
e.
f.
Kegiatan/program/sasaran pengawasan diisi pada nomor 3a dan 3b. Tujuan pengawasan pada nomor 3c
diambil dari formulir KM 2.
g.
h.
i.
Pengisian nomor 7 disesuaikan dengan rencana kunjungan dan reviu Pengendali Teknis, demikian pula
pengisian realisasi kunjungannya.
j.
Pengisian anggaran waktu Tim diambil dari formulir KM 3 atau KM 3A, sedangkan realisasinya diambil dari
formulir KM 6 atau KM 6A.
k.
Pengisian RMP dan RPL diambil dari formulir KM 2, sedangkan realisasinya diambil dari pelaksanaan
pengawasan dan penerbitan laporannya (formulir KM 12)
42
Kendali Mutu
l.
Pengisian nomor 10 didasarkan atas kesanggupan Ketua Tim yang disesuaikan dengan formulir KM 3 atau
formulir KM 3A, sedangkan realisasinya diambil dari pelaksanaan penyelesaian penyusunan konsep laporan
(formulir KM 12 dan Routing Slip).
m. Formulir KM 4 dibuat dalam rangkap dua, asli menyertai konsep LHP sedangkan lembar kedua untuk arsip di
KKA yang bersangkutan.
43
Kendali Mutu
Formulir KM.5
UNIT ORGANISASI : ..
LAPORAN - MINGGUAN
(DISUSUN SECARA PERSEORANGAN OLEH AUDIT)
NAMA:
HARI
TP
JENIS PEKERJAAN YANG DIRENCANAKAN
TANGGAL
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
.
hari s/d minggu
yang lalu
hari s/d minggu
yang lalu
HARI
DILAKSANAKAN
DI
2) PRODUKTIF DI KANTOR :
KARTU PENUGASAN
HARI
..
.
.
. hari
. hari
TANDA TANGAN
PENGENDALI TEKNIS
TP
MINGGU KE :/TAHUN ..
No.
KKP
..
. hari
.. hari
.. hari .
..
. hari
.. hari
.. hari .
..
TANDA TANGAN
TANDA TANGAN
AUDITOR
. hari
# Setiap Ketua Tim dan Anggota Tim diwajibkan mengerjakan formulir KM5.
# Pada hari kerja pertama setiap minggu formulir KM 5 yang sudah diisi oleh Ketua Tim Audit dengan rencana pekerjaannya pada kolom "Jenis Pekerjaan Yang Direncanakan" disampaikan
kepada Pengendali Teknis untuk mendapatkan persetujuannya. Di samping itu, Anggota Tim Audit juga mengisi kolom "Jenis Pekerjaan Yang Direncanakan" yang diserahkan kepada Ketua Tim
Auditnya untuk mendapatkan persetujuan. Jenis Pekerjaan Yang Direncanakan tersebut merupakan pelaksanaan penugasan yang direncanakan setiap hari dalam minggu yang bersangkutan.
Pengisian Jenis Pekerjaan Yang Direncanakan didasarkan pada Program Audit dengan memperhatikan kemajuan audit yang sudah dilaksanakan.
# Untuk perhitungan hari bagi setiap pemeriksa dalam satu bulan, perlu dibuat dua buah formulir KM. 5, kalau pengisian formulir KM. 5 untuk awal bulan tidak jatuh pada hari Senin. Satu formulir
untuk sisa hari dari bulan berjalan dan satu formulir untuk minggu pertama dari bulan berikutnya.
# Dalam kolom "Pekerjaan Yang Dilaksanakan" dicatat realisasi audit setiap hari dalam minggu yang bersangkutan oleh Anggota Tim Audit dan Ketua Tim Audit dengan memperhatikan jenis pekerj
# Dalam mengisi penugasan pada kolom "Jenis Pekerjaan Yang Direncanakan" dan realisasi penugasan pada kolom "Pekerjaan Yang Dilaksanakan" dalam penyajiannya secara jelas harus
dipisahkan ke dalam kelompok Tahap Audit (TP) persiapan audit (I), pelaksanaan audit (II) dan penyelesaian audit (III).
# Formulir KM. 5 setelah diisi lengkap kolom "Pekerjaan Yang Dilaksanakan" wajib diserahkan kepada atasan yang bersangkutan menurut petunjuk atasan tersebut, namun selambat-lambatnya
pada hari kerja pertama setiap minggu berikutnya, atau pada kesempatan pertama. Atasan wajib menganalisis laporan mingguan tersebut dengan membandingkan rencana dengan realisasinya
dan memberi petunjuk yang perlu bila terjadi penyimpangan yang cukup berarti.
# Dalam hal Ketua Tim Audit tidak memungkinkan untuk melaksanakan tugas tersebut dalam titik 2, 3, 4 dan 5 di atas (Ketua Tim Audit membawahi beberapa auditee yang terletak berjauhan/di
luar kota), maka tugas menyetujui rencana mingguan dalam kolom "Jenis Pekerjaan Yang Direncanakan" dan menerima serta menganalisis laporan mingguan, dapat didelegasikan kepada salah
# Dalam kolom "Nomor KKA" dicatat nomor kertas kerja audit yang dikerjakan untuk mendukung penugasan yang dilaksanakan.
# KM 5 merupakan bagian dari KKA dalam kelompok Program Audit dan menjadi dasar untuk pengisian formulir KM 6/formulir KM. 6A dan menjadi dasar penghitungan kredit.
Kendali Mutu
Formulir KM.6
UNIT ORGANISASI :
Obyek Pengawasan :
..
Rencana Audit
Nomor :
Kartu Penugasan
Nomor
Realisasi waktu
Minggu ke
Audit
Bulan :
Jumlah Hari
Produktif
Hari
Pemeriksa
Produktif
Jenis-jenis Kegiatan
I. PERSIAPAN AUDIT
- Pembicaraan pendahuluan
- Survey internal control, permanent data dsb
- Program audit
Sub Judul
II. PELAKSANAAN AUDIT
- Kas/Bank
- Investasi jangka pendek
- Piutang dan penyisihannya
- Persediaan dan penyisihannya
- Investasi jangka panjang
- Aktiva tetap dan penyusutannya
- Aktiva tak berwujud dan amortisasi
- Beban yang ditangguhkan
- Aktiva lain-lain
- Hutang Usaha
- Hutang lainnya dan biaya yang harus
dibayar
Ketua Tim
Anggota Tim
Jumlah
ANGGARAN
WAKTU
s/d bln
I
II
III
IV
V bln ini lalu
s/d bln
ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
45
Kendali Mutu
Formulir KM.6
- Pajak-pajak
- Hutang jangka panjang
- Modal
.
.
.
.
.
.
- Pendapatan lain-lain
- Beban usaha
- Beban umum dan administrasi
- Beban lain-lain
.
.
.
.
.
.
-
Sub Jumlah
Jumlah
.
.
.
.
.
...
, 20
Disetujui oleh
Pengendali Teknis
.
.
., 20
Disusun Oleh
Ketua Tim audit
(..)
(..)
NIP.
NIP. .
46
Kendali Mutu
Cara Pengisian:
# Daftar ini disiapkan oleh Ketua Tim Audit dan direview oleh Pengendali Teknis/Mutu.
# Daftar ini diselesaikan setiap bulan, kemudian dilanjutkan dengan daftar berikutnya dengan masa bulan berikutnya
sampai laporan selesai.
# Untuk mengisi anggaran waktu dalam daftar ini diambil bahan dari formulir KM. 3 dan realisasinya dari formulir KM. 5
semua auditor yang terkait dengan audit ybs.
# Setelah pengisian bulanan selesai Ketua Tim Audit harus membuat catatan mengenai perbedaan-perbedaan yang
mencolok antara anggaran waktu dengan realisasinya dan hasil analisis sebab-sebabnya. Selanjutnya Pengendali
Teknis/Mutu harus mengemukakan tanggapannya terhadap catatan Ketua Tim Audit terutama catatan terhadap
masalah-masalah yang menunjukkan penyimpangan dari rencana audit dan program audit. Tanggapan Pengawas
Audit tersebut diperlukan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan audit selanjutnya atau audit yang serupa
berikutnya. Penjelasan tersebut dapat dilampirkan tersendiri apabila perlu.
# Formulir KM.6 merupakan bagian KKA dalam kelompok yang sama dengan formulir KM.8.
47
Kendali Mutu
Formulir KM.6A
UNIT ORGANISASI:
Audit
Nomor :
Bulan :
REALISASI WAKTU
Minggu Ke
I
H.P Produktif
Ketua Tim
Anggota Tim
II
III
Jumlah
ANGGARAN
WAKTU
.
.
.
.
.
Jenis-jenis Kegiatan
I. PERSIAPAN AUDIT
- Pengumpulan Informasi Umum
- Penyusunan Rencana Audit
- Pembicaraan pendahuluan
- Pengumpulan peraturan perundang
undangan dan penelaahan peraturan
perundang-undangan
- Penyusunan program kerja audit
pendahuluan
Sub Judul
II. PELAKSANAAN AUDIT
A. AUDIT PENDAHULUAN
48
Kendali Mutu
Formulir KM.6A
B. AUDIT LANJUTAN
- Pengembangan temuan hasil audit
pendahuluan
- Evaluasi bukti tambahan
- Pembuatan BPAK
- Pembuatan keterangan tanggung jawab
.
.
mutlak
- Penyusunan temuan hasil audit lanjutan
.
.
- Penyusunan Rekomendasi
- Pembahasan temuan dengan penanggung
.
.
.
.
.
.
daftar-daftar
- Hal-hal lain
.
.
.
.
diperiksa
Sub Judul
III. PENYELESAIAN AUDIT
- Penelaahan kelengkapan KKP
- Pembahasan Intern antara Anggota Tim
Sub Jumlah
Jumlah
Penjelasan singkat perbedaan antara realisasi HP
produktif dengan anggaran waktu
- Penjelasan Ketua Tim Audit : .
....
....
.
.
.
., 20
Disusun Oleh
Ketua Tim
(..)
(..)
NIP.
NIP. .
49
Kendali Mutu
Formulir KM.6B
UNIT ORGANISASI: ..
Nama Obyek :
..
Kartu Penugasan
Kegiatan
Nomor :
Bulan :
REALISASI WAKTU
Minggu Ke
I
H.P Produktif
Jenis-jenis Kegiatan
I. PERSIAPAN TUGAS
- Pembicaraan Pendahuluan
II
III
Ketua Tim
Anggota Tim
Jumlah
ANGGARAN
WAKTU
perundang-undangan
- Pembuatan ikhtisar hasil persiapan tugas
- Penyusunan proporsal
.
.
.
Sub Judul
II. PELAKSANAAN TUGAS
A. TUGAS PENDAHULUAN
- Penyiapan materi/modul
.
.
pendahuluan
- Penyusunan program kerja evaluasi lanjutan
50
Kendali Mutu
Formulir KM.6B
B. TUGAS LANJUTAN
- Pendalaman masalah evaluasi pendahuluan
- Penelaahan kepustakaan
- Evaluasi Sarana Pendukung
- Perumusan masalah dan alternatif
pemecahan
.
.
- Penyusunan Rekomendasi
- Pembahasan masalah hasil evaluasi dengan
pimpinan obyek
.
.
.
.
obyek evaluasi
- Finalisasi LHE
.
.
.
.
Sub Judul
III. PENYELESAIAN AKHIR
- Penelaahan kelengkapan KK Evaluasi
Sub Jumlah
Jumlah
.
.
.
, 20
Disetujui oleh
Pengendali Teknis
., 20
Disusun Oleh
Ketua Tim
(..)
NIP.
(..)
NIP. .
51
Kendali Mutu
Formulir KM.8
UNIT ORGANISASI: ..........................
LAPORAN SUPERVISI PELAKSANAAN TUGAS
Sasaran Penugasan
Periode Penugasan
Tanggal Kunjungan/Review
Nama Dalnis
Bidang
KEMAJUAN TUGAS
I.
II.
III.
Review Daltu :
Nama
Paraf
Tanggal:
Catatan :
:
:
52
Kendali Mutu
Cara Pengisian:
Butir I :
1. Diisi dengan nomor program audit yang telah diselesaikan. Jika sudah banyak yang
diselesaikan cukup dicatat jumlahnya saja.
2.
Cukup Jelas.
3.
Diisi dengan nomor program audit yang belum diselesaikan. Jika masih banyak yang
belum diselesaikan cukup dicatat jumlahnya saja.
4.
5.
Butir II
Diisi oleh Pengendali Teknis apabila terdapat masalah-masalah penting dalam audit termasuk
masalah kelambatan dalam pelaksanaan audit.
Butir III
Diisi oleh Pengendali Teknis berupa berbagai instruksi untuk menangani masalah penting,
termasuk kemungkinan perubahan/pengembangan program audit yang dijumpai pada waktu
mengevaluasi hasil kerja Tim Audit.
- Lembar ke 2:
Untuk Ketua Tim Audit sebagai bagian dari KKA kelompok Daftar Notisi.
53
Kendali Mutu
Formulir KM.9
UNIT ORGANISASI : ..
FORMAT PROGRAM AUDIT/EVALUASI
Nama obyek penugasan
Lokasi
Uraian Tujuan
dan Prosedur Audit
.,..20.
Mengetahui
Pengendali Teknis
(..)
NIP.
Rencana
Dilaksana
Anggaran
kan Oleh
Waktu
3
4
Realisasi
Dilaksana
Waktu
kan Oleh
5
6
REF
KKA
7
Ket
8
.,20.
Ketua Tim Audit
(..)
NIP..
Kecukupan Audit Program
Pengendali Mutu
(..)
NIP. .
1). Coret yang tidak perlu
54
Kendali Mutu
Cara Pengisian:
1. Daftar ini disiapkan Ketua Tim Audit dan direviu serta disetujui Pengendali Mutu.
2. Pengisian formulir ini cukup jelas. Prosedur-prosedur audit untuk tahap persiapan, pelaksanaan dan
penyelesaian audit dapat disusun berurutan dalam satu dokumen.
3. Formulir ini sebagai dasar pengisian formulir KM. 3 atau formulir KM. 3A.
55
Kendali Mutu
Formulir KM.10
UNIT ORGANISASI : ......................................................................
DAFTAR PENGUJIAN AKHIR
(CHECK LIST)
Untuk : Ketua Tim
Pengendali Teknis
Pengendali Mutu
Nama Obyek Audit: .........................
No.
Urut
PERTANYAAN
.............
...................
.............
...................
.............
...................
.............
...................
.............
.................
...................
...................
8. Apakah permanent
semestinya ?
data
telah
diperbaharui
dengan ..................
..................
...................
...................
.............
.................
.............
..................
.................
56
Kendali Mutu
...................
...................
...................
.............
...................
.............
......................
..................
.............
......................
..................
.............
.....................
..................
..............
Nama
Cara Pengisian:
1. Setiap Ketua Tim, Pengendali Teknis dan Pengendali Mutu Audit diwajibkan mengisi formulir
KM. 10
2. Formulir KM. 10 dikerjakan setelah Konsep Laporan Hasil Audit selesai disusun.
3. Pengisian Daftar Pengujian Akhir merupakan hasil Reviu dan Counter Review oleh atasan
langsung dalam organisasi audit.
4. Jawaban pengisian Daftar Pengujian Akhir cukup dengan "ya" atau "tidak". Kalau perlu ada
penjelasan singkat mengenai kondisi yang ada hendaknya dibuat sebagai lampiran
tersendiri.
57
Kendali Mutu
Formulir KM 11
UNIT ORGANISASI:
PENGENDALIAN RMP DAN RPL TAHUN 20
Bulan:
RMP
No.
Urut
Unit Organisasi
Minggu
1
(2)
(1)
1
2
3
4
5
6
7
Dst
Jumlah
Rincian
PKPT
Khusus
Diluar PKPT
PKPT
Khusus
Diluar PKPT
Cara Pengisian:
Kolom 1 :
Kolom 2 :
Kolom 3 :
Kolom 4:
Kolom 5:
Kolom 6:
Kolom 7:
Kolom 8:
3
(3)
RPL
Jumlah
Sebulan
Jumlah s.d.
Bulan ini
(4)
(5)
Minggu
1
3
(6)
Jumlah
Sebulan
Jumlah s.d.
Bulan ini
(7)
(8)
Ra
Re
Ra
Re
Ra
Re
Ra
Re
Ra
Re
Ra
Re
Ra
Re
Ra
Re
Ra
Re
Ra
Re
Cukup jelas.
Diisi nama Pengendali Mutu atau Pengendali Teknis Audit.
Diisi dengan jumlah PP yang akan dimulai pada minggu yang bersangkutan sebagai angka rencana dan PP yang telah dimulai pada minggu yang
bersangkutan sebagai angka realisasi berdasarkan laporan dari Pengendali Mutu dengan menggunakan formulir KM12.
Diisi dengan hasil penjumlahan masing-masing kolom minggu. Jika tidak tersedia data mingguan maka kolom ini untuk rencana diisi dengan data
menurut PKPT dan sumber lainnya dan untuk realisasi diisi data dari sumber lain yang datanya dapat dipercaya.
Diisi dengan angka kumulatif jumlah bulan ini dalam kolom (4) ditambah jumlah dalam kolom (5) laporan kendali bulan sebelumnya.
Diisi dengan jumlah LHP yang akan diterbitkan pada minggu yang bersangkutan sebagai rencana dan LHP yang telah terbit pada minggu yang
bersangkutan sebagai angka realisasi, berdasarkan laporan menggunakan formulir KM. 12 dari Pengendali Mutu/Pimpinan Unit Organisasi.
Diisi dengan hasil penjumlahan masing-masing kolom minggu. Jika tidak tersedia data mingguan maka kolom ini untuk rencana diisi dengan data
menurut PKPT dan sumber lain dan untuk realisasi diisi data dari sumber lain yang datanya dapat dipercaya.
Diisi dengan angka kumulatif jumlah bulan ini dalam kolom (7) ditambah jumlah dalam kolom (8) laporan kendali bulan sebelumnya.
Kendali Mutu
Formulir KM 12
UNIT ORGANISASI:
LAPORAN RENCANA DAN REALISASI MINGGUAN
RMP/RPL Tahun 20 ..
No.
Urut
(1)
No.
PP
Dalam
PKPT
(2)
Nama Penugasan
Audit
(3)
Bulan
menurut
Rencana
(4)
Rencana
Realisasi
Minggu
1
3
(5)
Minggu
4
3
(6)
Bulan
Realisasi
(7)
Posisi
Per Tanggal
Pelaporan
(8)
I. PKPT
Sub Jumlah
II. Audit Khusus
Sub Jumlah
III. Di luar PKPT
Sub Jumlah
Jumlah
.., 20
Ketua Tim Audit/Pengendali Teknis/Pengendali Mutu 1)
1) Coret yang tidak perlu
( ..)
NIP. .
Kendali Mutu
Cara Pengisian:
Kolom 1: Cukup jelas
Kolom 2: Diisi dengan nomor PP dalam PKPT (atau UPKPT kalau PKPT belum terbit)
Kolom 3: Diisi dengan nama PP atau uraian PP sebagaimana tercantum dalam PKPT dan nama PP untuk audit khusus dan di luar PKPT.
Diisi dengan bulan RMP atau bulan RPL sesuai yang tercantum dalam PKPT, disesuaikan dengan tujuan pelaporannya apakah pelaporan
mengenai RMP dan realisasinya oleh Ketua Tim Audit dan Pengendali Teknis ataukah pelaporan RPL dan realisasinya oleh Pengendali
Kolom 4: Teknis dan Pengendali Mutu.
Diisi dengan tanda/simbol "silang" (x) atau "kaki jalak" (v) pada kolom minggu yang direncanakan sebagai mulainya PP atau terbitnya LHP,
Kolom 5: disesuaikan dengan tujuan pelaporan.
Diisi dengan tanda/simbol "silang" (x) atau "kaki jalak" (v) pada kolom minggu realisasi mulainya PP atau realisasi terbitnya LHP,
Kolom 6: disesuaikan dengan tujuan pelaporan.
Kolom 7: Diisi dengan bulan realisasi mulainya PP atau bulan realisasi terbitnya LHP, disesuaikan dengan tujuan pelaporan.
Kolom 8: Kolom ini baru diisi kalau tuiuan pelaporan adalah melaporkan realisasi RMP. Kolom ini diisi dengan status PP pada tanggal pelaporan.
a.
BP
=
belum mulai audit.
b.
SP
=
sedang dalam pelaksanaan audit
c.
DLI
=
sedang disusun laporan oleh Ketua Tim Audit.
d.
PL
=
proses pembicaraan laporan dengan pimpinan auditee.
e.
DLII
=
konsep laporan sedang direview oleh Pengendali Teknis.
f.
DLIII
konsep laporan sedang direview oleh Pengendali Mutu Audit.
=
g.
DLIV
=
konsep laporan sudah disetujui Pengendali Mutu.
h.
PG
=
konsep laporan dalam proses penggandaan.
i.
B
=
penugasan audit dibatalkan, atau tidak sampai diterbitkan laporan.
Kendali Mutu
61
ISBN 979-3873-28-0