Anda di halaman 1dari 10

NAMING

Naming

(penamaan)

mempunyai

peranan

penting

dalam

system

komputerisasi. Naming berfungsi untuk dapat membagi sumber daya, untuk


identifikasi entitas secara unik, untuk mengetahui lokasi dan lain lain.
Dalam system terdistribusi, penggunaan system penamaan sering digunakan
pada distribusi antar banyak mesin. Dimana, system terdistribusi berperan sebagai
kunci utama untuk efisiensi dan scalability dari naming system.

1. Pengertian dan Contoh Names, Identifiers dan Adresses


Names digunakan untuk menunjukkan entitas dalam system terdistribusi.
Untuk mengakses entitas, diperlukan akses pada access point. Access points
adalah entitas-entitas yang dinamakan berdasarkan address.
a. Entitas
Contoh entitas : resources, proses, pengguna, network connections, web
pages, news group, dan lain lain.
b. Names
Bit string atau karakter digunakan untuk menunjukkan entitas
c. Access Point
Entitas untuk mengoperasikan entitas lain.
d. Address
Nama dari access point, suatu entitas memungkinkan untuk memberikan
lebih dari 1 access point. Sebagai tambahan, ada tipe nama-nama lainnya yang
khusus, seperti nama yang dugunakan untuk mengidentifikasi entitas secara unik.
true identifier mempunyai cirri sebagai berikut:
1. Satu identifier menunjuk paling banyak satu entitas.
2. Setiap entitas menunjukkan paling banyak satu identifier.
3. Satu identifier selalu menunjukkan ke entitas yang sama.
Dengan menggunakan identifier tersebut, jadi lebih mudah anda tidak akan
ambigu merujuk ke entitas.

2. Naming System
Ada 3 macam system penamaan yaitu : Flat Naming, Structured Naming
dan Attribute Based Naming, akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Flat Naming
Bagaimana untuk mengetahui lokasi entitas menggunakan identifiersnya.
Flat Names bagus untuk mesin tetapi sulit digunakan manusia. Flat Naming
menggunakan metode Broadcating & Multicasting, Forwarding Pointer, Home
Based Approach, Distributed Hash Tables, Hierarchial Approaches.
1). Broadcasting & Multicasting
Salah satu solusi sederhana untuk mengetahui lokasi entitas dengan
menggunakan metode Broadcasting dan Multicasting. Broadcast merupakan suau
metode pengiriman data, ke banyak penerima sekaligus pada suatu jaringan tanpa
memperhatikan dia layak di kirim atau tidak dan juga tanpa memperhatikan data
itu sampai atau tidak. Sedangkan Multicast merupakan suatu metode pengiriman
data, seperti Broadcast di mana data di kirimkan sekaligus tapi ini perbedaanya di
kelompokan berdasarkan group group tertentu dan akan di kirimkan ke alamat
group group nya.
Pengiriman pesan identifiers dilakukan ke semua mesin, setiap mesin
mengecek apakah ada entitas yang dimaksud, entitas yang membalas merupakan
entitas yang dimaksud. Contoh penggunaannya adalah ARP (Address Resolution
Protocol) untuk menemukan data-link dari computer dengan menggunakan IP
Address.
Memiliki kekurangan di bagian skalanya yang hanya bisa di Local Area,
Bandwidths dan Interrupt Host.

2). Forwarding Pointer


Cara kerjanya adalah : Ketika entitas berpindah dari A ke B, maka akan
meninggalkan jejak di A yang merujuk lokasi terbarunya adalah B. Untuk lebih
memahami forwarding pointer contohnya adalah pada Remote Procedure Call
(RPC) yaitu suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar
proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu komputer tanpa
terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh (remote system). Dengan

mengimplementasikan pasangan (client stub, server stub). Stub adalah kode yang
digunakan untuk mengkonversikan parameter-parameter yang dilewati selama
RPC. Berikut contohnya.

Gambar 1. Prinsip forwarding pointer menggunakan (client stub, server stub)

Gambar 2. Mengarahkan forwarding pointer dengan menyimpan jalan pintas pada


client stub.

Forwarding pointer, setiap entitas berpindah, akan meninggalkan di


belakangnya kemana entitas tersebut berpindah. Client bias melihat perpindahan
entitas dengan melihat rantai perpindahannya. Masalahnya ruang lingkup terlalu
kecil, meningkatnya keterlambatan.

3). Home Based Approach


Untuk mengatasi kecilnya skala dan ruang lingkup maka digunakan Home
Based Approach. Pada gambar dapat dilihat prosedurnya, dimana IP Address
digunakan sebagai identifier dari mobile host.
Gambarnya adalah sebagai berikut :

Gambar 3. Prinsip Mobile IP

4). Distributed Hash Tables


Cara kerjanya adalah menggunakan chord system pada Distributed Hash
Tables. Yaitu melakukan pencarian entitas dengan menggunakan hash table
(key,value). Fungsi hash banyak digunakan untuk pencarian data dalam table data
atau pembandingan data.

Gambar 4. Menyelesaikan key 26 dari simpul 1, dan key 12 dari node 28 dalam
chord system.

5). Hierarchial Approaches

Gambar 5. Organisasi hirarkis dari layanan lokasi ke dalam domain, masingmasing memiliki direktori simpul terkait.

Gambar 6. Melihat ke atas lokasi di layanan lokasi hirarki terorganisir.

Gambar 7. a) Permintaan menyisipkan diteruskan ke node pertama yang tahu


tentang entitas E.
b) Sebuah rantai forwarding pointer ke simpul daun dibuat

Gambar 8. Caching referensi ke node direktori dari tingkat terendah domain di


mana sebuah entitas akan berada sebagian besar waktu

Masalah ketika menggunakan hirarchial approaches adalah pada ukurannya


dan geografi.

b. Structured Naming
Sistem penamaan yang mudah dimengerti manusia.
1). Name spaces
Digunakan untuk mengorganisikan nama dalam system terdistribusi. Grafik
terarah dengan 2 tipe simpul, yaitu leaf dan directory. Leaf Node merupakan
entitas bernama dan menyimpan informasi tentang entitas tersebut. Sedangkan
Direcyory Node memiliki sejumlah tepi luar setiap label dengan nama,
menyimpan tabel (table direktori) di mana tepi luar adalah direpresentasikan
sebagai sepasang (edge label, node identifier).

Gambar 9. Directory node menampung leaf node. Directory ditandai dengan


persegi dan leaf ditandai dengan lingkaran.

2). Name Resolution


Prosesnya adalah :
-

Dimulai pada simpul N dari ruang penamaan

Nama label-1 melihat ke atas dalam tabel direktori

Mengembalikan identifier dari node yang label-1 mengacu

Terus mencari label

Name Linking (Alias) :


-

Hard Link : Nama diselesaikan dengan mengikuti jalur tertentu dalam


penamaan grafik dari satu node ke yang lain. Memungkinkan beberapa
nama path absolut

Simbolic Link : Memungkinkan node O mengandung nama dari node


lain. Sebuah penyimpanan simpul nama path absolut bukan mereplikasi
informasi

Memiliki name spaces yang berbeda yang ingin diakses dari setiap nama
yang diberikan (penggabungan). Maka solusinya adalah mounting. Mounting
adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada
sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai.
Untuk memasang name spaces asing dalam sistem terdistribusi dibutuhkan :
-

Nama dari protokol akses (implementasi protokol)

Nama server (alamat)

Nama titik pemasangan inthe ruang asing (identifier)

Contoh Network File System (NFS).

3). Name Space Distribution


Mendistribusikan proses resolusi nama serta ruang nama manajemen di
beberapa mesin, dengan mendistribusikan node dari grafik penamaan. 3 level
hierarchial naming graph yaitu :
-

Global Level : Aspek utama adalah bahwa node direktori ini harus
dikelola bersama oleh administrasi yang berbeda. Stabilitas (tabel
direktori jarang berubah)

Administrational Level : Node yang dapat dikelompokkan sedemikian


rupa bahwa setiap kelompok dapat ditugaskan untuk administrasi
terpisah. Relatif stabil.

Managerial Level : Dalam administrasi tunggal. Masalah utama secara


efektif memetakan direktori node ke server nama lokal. Nodes dapat
berubah secara teratur

Gambar 10. Contoh DNS Name Spaces dalam 3 level layer (Global,
Administrational dan Managerial).

Terdapat dua cara untuk mengimplementasikan name resolution pada


system terdistribusi, yaitu secara iterasi dan rekursif.

Gambar 11. Iterasi

Gambar 12. Rekursif

4). Domain Name System (DNS)


DNS adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host
ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di
dalam jaringan computer.

Gambar 13. Tabel Resource record penting dalam DNS.

c. Attribute Based Naming


Ketika

pengguna

ingin

mencari

entitas,

caranya

adalah

dengan

mendeskripsikan entitas dengan aturan (attribute, value) sehingga lebih mudah


untuk ditemukan, contohnya adalah Resource Description Framework (RDF)
yaitu framework yang mendefinisikan resource di dalam web.

Gambar 14. LDAP (Lightweight Directory Access Protocol)


LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) adalah protokol perangkat
lunak untuk memungkinkan semua orang mencari resource organisasi, perorangan
dan lainnya, seperti file atau printer di dalam jaringan baik di internet atau intranet.

Anda mungkin juga menyukai