Anda di halaman 1dari 8

KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN I

LATIHAN AMBULASI BERJALAN

Disusunoleh:
Agnes Agustina H.

22020111140111

DewiSanyati

22020111140115

MutiaraAyu H.

22020111130103

Nauvilla F.A.

22020111130084

Rossi Anita Sari

22020111130089

Rr. Tiyas Nurhayati

22020111130091

Devy Prihitaningtyas

22020111130102

A11.1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2011/2012

Mobilitas, hambatan fisik


Terapi latihan: AMBULASI Peningkatan dan bantuan saat berjalan untuk
mempertahankan atau memulihkan fungsi tubuh autonomik dan volunter selama
pengobatan dan pemulihan akibat penyakit atau cedera.
Terapi latihan: MOBILITAS SENDI Penggunaan gerakan tubuh baik secara aktif
atau pasif untuk mempertahankan atau memulihkan fleksibilitas sendi.
Pengaturan posisiMemindahkan pasien atau bagian tubuh pasien untuk memberikan
kenyamanan, mengurangi risiko kerusakan kulit, meningkatkan integritas kulit,
dan/atau meningkatkan penyembuhan.
Memulihkan Ekstremitas yang Sakit
1. Latihan : berikan latihan rentang gerakan sendi empat smpai lima kali sehari
untuk mempertahankan mobilitas dan mencegah kontraktur.
2. Amati tanda-tanda sesak napas, dada nyeri, sianosis dan peningkatan frekuensi
nadi selama periode latihan.
Persiapan untuk Ambulasi
1. Mulai lakukan suatu program rehabilitasi aktif saat kesadaran telah pulih.
2. Bantu pasien dalam belajar untuk mempertahankan keseimbangan dalam posisi
duduk sebelum belajar keseimbangan untuk posisi berdiri.
3. Mulai ajarkan pasien berjalan segera setelah keseimbangan berdiri dicapai.
4. Jaga periode pelatihan untuk ambulasi yang singkat dan sering.
Pencapaian Perawatan Diri
1. Dorong pasien untuk membantu dalam higiene personal.
2. Bantu untuk membuat tujuan yang realistis dan menambahkan tugas baru setiap
hari.
3. Beri dorongan untuk menjalankan aktivitas perawatan diri pada sisi yang tidak
sakit sebagai tahap awal penyusunan tujuan.
4. Pastikan pasien tidak melalaikan sisi tubuhnya yang sakit.
5. Perbaiki moral dengan memastikan pasien berpakaian lengkap selama aktivitas
ambulasi.

6. Bantu dalam aktivitas berpakaian, misal : pakaian dikencangkan dengan pengikat


Velcro; kenakan pakaian pada bagian yang tidak sakit terlebih dahulu.
7. Berikan dukungan emosional untuk mencegah terlampau keletihan dan tak
bersemangat.
AmbulasiBerjalan
Ambulasiadalahkegiatanberjalan (Kozier, dkk. 1995).Persiapanlatihanfisik yang
diperlukanklienhinggamemilikikemampuanambulasi, antara lain:
a) Latihanotot-otot quadriceps femorisdanotot-otot gluteal:
1. Kerutkanotot-otot

quadriceps

sambilberusahamenekandaerah

popliteal.

Seolah-olahianmenekanlututnyakebawahsampaimasukkasursementara kakikakinyanaikkeatas.

Hitungsamoaihitungankelima.

Istirahatkansampaihitungankelima. Ulangilatihanini 10-5 kali/ jam.


2. Kerutkanotot-ototbokongsampaihitungankelima.
Istirahatkansampaihitungankelima.
b) Latihanuntukmenguatkanotot-ototekstremitasatasdanlingkarbahu:
1) Bengkokkandanluruskanlenganpelanpelansambilmemegangberattraksiataubenda

yang

beratnyaberangsur-

agsurditambahdanjumlahpengulangannya.
Iniberhunauntukmenambahkekuatanekstremitasatas.
2) Latihan push up- denganposisitiarap.
3) Menekanbalonkaret. Inibergunauntukmeningkatkankekuatangenggaman.
4) Angkatkepaladanbahudaritempattidurkemudianrentangkantangansejauhmun
gkin.
5) Duduk di tempat tidur atau kursi:
a) Angkat tubuh dari kursi, tekan kan tangan kepegangan kursi.
b) Angkat tubuh dari tempat tidur, tahan selama beberapa menit.
c) LatihanBerjalan:

1) Klien dilatih untuk duduk terlebih dahulu baru dilatih untuk turun dari
tempat tidur.
2) Perhatikan waktu klien turun dari tempat tidur apakah menunjukan gejalagejala pusing, sulit bernafas, dan lain-lain. Tidak jarang klien tiba-tiba lemas
sebagai akibat hipotensiortotastik.
3) Istirahatkan sebentar, ukur denyut nadi. Bila cepat dan tidak teratur, maka
harus hati-hati.
4) Mula-mula klien digeser ketepi tempat tidur dan dibantu duduk. Bila klien
merasa enak, maka perawat menyangganya dari bawah bahu serta lutut dan
memutarnya sehingga kedua tungkai dan kakinya berada di samping tempa t
tidur. KetikamembantuklienturundaritempattidurPerawatharusberdiritepat di
depannya.

Klienmeletakkantangannya

pundakperawatdanperawatmeletakkantangannya

di

di
bawahketiakklien.

Kliendibiarkanberdirisebentaruntukmemastikanbahwaiatidakmerasapusing.
Jikaklienmemerlukanbantuan,
sebaiknyaperawatberjaandisampingnyadengantangan di lenganklien.
Cara jalanalternatif 4 titik :
1. Menggerakankruksebelahkanankedepanpadajarak yang sesuai. (Misalnya: 1015cm).
2. Menggerakantungkaikirikedepansebaiknyasejajardengankruk.
3. Menggerakankrukkirikedepan.
4. Menggerakan kaki kanankedepan.
Cara jalan 3 titik :
1. Menggerakankeduakrukdantungkai yang lemahkedepansecarabersamaan.
2. Menggerakantungkai yang kuatkedepan.
Cara jalanalternatif 2 titik :
1. Menggerakankruksebelahkiridantungkaikanankedepansecarabersamaan.
2. Menggerakankruksebelahkanandantungkaikirikedepansecarabersamaan.

Alat

bantu

berjalan

yang

digunakanpadaklien

mengalamigangguanjalandapatmenggunakanalatsepertikrukdan walker

yang
(Berman,

2009).
a. KRUK
Kruk dibedakanmenjadi 3 jenis, yaitu: krukaksila, lofstrand, dan platform.

Ketigajeniskruktersebutpadadasarnyateknikpenggunaannyasama, yaitu:
1) Pastikanpanjangkruksudahtepatuntukdigunakanolehpasien
2) Bantu
klienmengambilposisisegitigadanposisidasarberdiridenganmenggunakankruksebe
lummulaiberjalan.
3) Mintaklienuntukberdiridanmeletakkankeduaujungkruk 15 cm di depan kaki
dan15 cm kesampingluar yang tampaksepertigambarberikut:

Posisisegitigasepertiinimemberikandasartumpuan

yang

lebardanmeningkatkankeseimbangansertastabilitas.
4) Pastikanjarak
kaki
klienagakberjauhankarena

orang

yang

tinggimembutuhkandasartumpuan yang lebihbesardaripada orang yang pendek.


5) Pastikanposturtubuhkliendalamposisi
yang
tegak.
Misalnyadengancaralututdanpingguldiposisikanekstensi,
punggunglurusdankepalategaklurus.

Usahakan

agar

posisibahutidakmembungkuksehinggatidakadabeban yang bertumpupadaaksila.

Sikuhendaknyadiregangkansecukupnyasehinggamemungkinkanberatbadanbertu
mpupadatangan.
6) Perawatseharusnyaberdiriagak di belakangkliendanpadasisibagian yang lemah,
karenadenganperawatberdiri di bagianbelakangkliendansisibagianbagian yang
lemah, perawatdapatsegeramenyanggaklienjikakehilangankeseimbangan.
7) Apabilaklientidakdapatberdiridenganstabilataugoyah, pasangsabukpemindah di
pinggangklien,

danpegangsabuktersebutdariatas,

karenadenganmemegangsabukdariataslebihefektifuntukmencegahklienjatuh.
8) Kliensudahsiapberjalandengandipantauolehperawat.
Indikasi penggunaan kruk
1. Pasca amputasi kaki.
2. Fraktur pada ekstremitas bawah.
3. Terpasang gips.
4. Pasca pemasangan gips.
Kontraindikasi penggunaan kruk
1. Ada luka pada aksila.
2. Terjadi kelemahan otot pada ekstremitas atas.
b. WALKER
Pengertian
Suatualat

yang

ringan,

terbuatdaripipalogam.Walker

mudahdipindahkan,

mempunyai

setinggipinggang,

penyanggadan

kaki

yang

kokoh.Tujuanpenggunaan walker yaituuntukmenyokongekstremitasbawah yang


lemah.Cara berjalanbervariasisesuaidenganmasalahindividu (Carpenito, 2009).
Cara penggunaan walker
1) Siapkanalat yang diperlukan (tongkat, walker, sabukpemindah).
2) Periksaapakah
walker
rusakataulonggar.
Pastikanbahwaujungkaretdanbagianpegangandarikaretdalamkeadaanbagus,
tidakretakataurusak. Letakkantongkat di dekatperawat.
3) Ketikatanganklienberada di tongkatatau walker, sikuharusmembentuksudut
300.
4) Turunkantempattidurkeposisihorisontalterendah.
5) Instruksikanklienuntuk miring menghadapperawat. Beribantuanjikaperlu.

6) Letakkansatutanganperawat

di

bawahbahukliendantanganlainnya

sekelilingataslututklien.
7) Instruksikanklienuntukmenggunakanlengannyauntuktegak,
yang

sama,

danpadasaat

angkatbahukliendengantanganperawatdanpindahkan

kliendariatastempattidur.

di

Klienakanberadapadaposisiduduk

kaki
di

tepitempattidur.
8) Bantu klienuntukmemakaisepatu yang tidaklicin.
9) Pasangsabukpemindahataupengaitjikaperlu.
10) Instruksikanklienuntuksedikitcondongkedepandanmeletakkankakinyasedikit
kebelakang.
11) Berdiridi
depankliendanletakkankeduatanganperawatpadasabukpengaitdenganmengge
nggamnyamenghadapkeatas.
12) Tahan kaki kliendengan kaki perawatuntukmencegahnyatergelincir.
13) Instruksikanklienuntukmengangkatbadandenganmendorongbertolakpadatem
pattidurdengankeduatangannya.

Sementaraitu,

perawatmembantuuntukberdiri.
14) Tanganklienpadatongkatatauletakkan
depankliendalamjangkauannya.
15) Tongkatberada
di

walker

di

yang

terkuat.

sisitubuh

Klienharusmenjalankantongkatterlebihdahulusejauhkira-kira 25-45 cm yang


diikutioleh kaki yang lebihlemah, kemudian kaki yang lebihkuat.
16) Untukpenggunaan
walker,
mintaklienuntukmeletakkan

walker

terlebihdahulusejauh 25 45 cm. Kemudianklienmenggerakkan kaki yang


lebihlemahkearah

walker

yang

diikuti

kaki

yang

lebihkuat.

Jikaklienmemakaisabukpengait, perawatberdiri di sisitubuhklien yang lemah,


sedikitkebelakangdengantanganperawatberadapadasabuk.
17) Instuksikanklienmemegangpemegangtanganpadabatang
di
melangkah, memindahkan walker lebihlanjut, danmelangkahlagi.

bagianatas,

Anda mungkin juga menyukai