Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PEMBAHASAN
Percobaan pada praktikum kali ini menggunakan Wetted Wall Absorption
Column, untuk mengamati terbentuknya falling film dan mengidentifikasi
perpindahan massa gas oksigen melalui peristiwa absorpsi pada seluruh bagian air
pada lapisan falling film yang terbentuk. Pada percobaan di Wetted Wall
Absorption Column, air yang awalnya mengandung gas oksigen terlarut dilucuti
terlebih dahulu dikolom deoksigenator selama 5 menit. Hal ini bertujuan agar
proses penyerapan pada kolom wetted wall dapat lebih optimal. Jika tidak
dilakukan pelucutan maka oksigen tidak akan diabsorpsi karena kondisi air sudah
jenuh. Proses pelucutan gas oksigen terlarut dilakukan dengan cara mengalirkan
air ke puncak kolom deoksigenator, kemudian air mengalir secara turbulensi ke
bawah kolom. Adanya aliran turbulensi akan menyebabkan gas oksigen yang
terlarut pada air lepas ke udara.
Air yang telah dilucuti oksigennya, kemudian dialirkan dengan pompa 2
menuju ke sensor probe 1. Hal ini bertujuan untuk mengukur kadar oksigen yang
masih terkandung pada air sebelum dilakukan absorpsi pada kolom wetted wall.
Pembacaan data kadar oksigen dilihat pada DO meter (Dissolved Oxygen Meter).
Air kemudian dialirkan ke kolom wetted wall dimana akan terbentuk lapisan tipis
(film) yang mengalir ke bawah kolom dengan memenuhi seluruh dinding.
Bersamaan dengan itu, kompresor dihidupkan sehingga udara mengalir secara
counter current dari bawah ke atas kolom.Air dan udara yang mengalir saling
berlawanan berkontak secara langsung. Kontak langsung ini menyebabkan
terjadinya peritiwa difusi dimana oksigen diserap oleh air sehingga air
mengandung sejumlah oksigen terlarut. Selain itu, air juga menguap, sehingga
udara pun mengandung sejumlah uap air.
Air yang mengalir secara falling film memiliki luas permukaan yang besar,
sehingga jumlah oksigen yang diabsorbsi oleh air pun banyak. Hal ini disebabkan
karena semakin besar luas permukaan, maka jumlah udara yang kontak langsung
dengan air akan semakin besar, sehingga jumlah oksigen yang terabsorpsi pun

semakin besar. Selain itu, absorpsi oksigen juga dipengaruhi oleh kecepatan aliran
dan lamanya waktu kontak. Air yang telah melewati wetted wall mengandung
jumlah oksigen terlarut yang sudah jenuh.
Dari hasil pengukuran, maka dapat dilihat adanya perbedaan kadar oksigen
pada air inlet dan air outlet. Ini menunjukkan bahwa terjadi penyerapan oksigen
pada kolom wetted wall dengan banyaknya jumlah oksigen yang terserap
sebanyak selisih kadar oksigen terlarut pada air inlet dan air outlet. Apabila
flowrate udara dinaikkan dan flowrate air tetap, maka proses penyerapan oksigen
juga akan bertambah besar.
Dalam percobaan ini, alatnya tidak bisa dihidupkan sehingga tidak bisa
melihat secara langsung fenomena falling film yang terjadi. Namun, dari data
pengukuran sebelumnya didapatkan bahwa kadar oksigen pada aliran inlet dan
aliran outlet berbeda, dimana kadar oksigen pada aliran keluar lebih besar
daripada kadar oksigen terlarut pada air sebelum terbentuk falling film. Didalam
alat ini, terutama dibagian bawan sensor probe terdapat kotoran berupa lumut. Hal
ini terjadi karena air yang digunakan tidak dilakukan treatment terlebih dahulu
sehingga kotoran masih ada didalamnya. Ini bisa diselesaikan dengan
menambahkan zat-zat tertentu yang dapat mencegah tumbuhnya lumut tersebut.
Penyerapan oksigen pada kolom wetted wall terjadi karena adanya lapisan
tipis pada air. Dengan adanya lapisan tipis ini maka luas permukaan air akan
semakin besar, sehingga perpindahan massa oksigen ke dalam air akan semakin
cepat. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi banyak tidaknya jumlah oksigen
yang terserap adalah lamanya waktu kontak antara udara dengan air. Tidak bisa
disimpulkan bahwa semakin lama waktu kontak maka akan semakin banyak
jumlah oksigen yang terserap, karena pada fenomena ini ada waktu optimal. Air
akan memcapai kondisi jenuh pada waktu tertentu, dimana saat jenuh tidak akan
terjadi lagi penyerapan oksigen, walaupun air masih berbentuk falling film.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
1. Pada opersai absorpsi gas terjadi perpindahan massa dari fase gas menuju
fase liquid.
2. Pada absorpsi gas, terjadi kontak langsung gas dengan liquid sehingga
terjadi perpindahan massa gas ke dalam liquid (absorbent).
3. Proses perpindahan massa gas oksigen ke dalam liquid (absorbent) terjadi
karena adanya perbedaan konsentrasi oksigen antara udara dengan
absorbent.
4. Wetted wall absorption column merupakan alat yang digunakan untuk
membuktikan terjadinya proses absorpsi oksigen oleh air yang ditandai
dengan terbentuknya lapisan film dan meningkatnya kadar oksigen outlet.
5. Proses penyerapan oksigen oleh air dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya laju alir air, laju alir udara, ketelitian alat yang digunakan
dalam percobaan, dan lain-lain.
6. Makin besar luas permukaan air yang terbentuk maka makin besar pula
oksigen yang diserap oleh air.
7. Makin besar laju alir udara maka makin besar pula oksigen yang diserap
oleh air.
VI. 2. Saran

Alat yang digunakan diharapkan dapat berfungsi sebagaimana mestinya,


untuk itu diperlukan sikap yang bertanggung jawab dari kita sebagai praktikan
dalam menggunakan alat tersebut, dalam arti bahwa kita jangan sampai berbuat
sesuka hati terhadap semua peralatan yang ada sehingga pada akhirnya dapat
menimbulkan kerusakan yang tentunya akan merugikan kita sendiri sebagai
praktikan.

Anda mungkin juga menyukai