Anda di halaman 1dari 100

PUSKESMAS

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


SURAT KELUAR
No. Dokumen :
01001

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Surat keluar adalah surat yang dikeluarkan oleh Puskesmas Rambah Samo I

Tujuan

Surat keluar terarsip dengan rapi

Kebijakan

Semua surat keluar harus ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas , diberi
nomor dan stempel Puskesmas Rambah Samo I

Prosedur

1. Surat dibuat rangkap 2


2. Ragkap pertama di paraf oleh ka. Urusan masing-masing bagian dan
Kasubag Tata Usaha
3. Ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas
4. Diberi nomor dan stempel Puskesmas
5. Dicatat agenda surat keluar
6. Surat rangkap pertama diarsipkan
7. Surat rangkap kedua dikirimkan ke alamat yang di tuju

Unit Terkait

Seluruh Unit di dalam maupun di luar Puskesmas

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


SURAT MASUK
No. Dokumen :
01002

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Surat masuk adalah surat yang diterima oleh Puskesmas Rambah Samo I

Tujuan

Surat masuk terarsip dengan rapi

Kebijakan

Semua surat masuk harus didisposisi terlebih dahulu oleh Kepala


Puskesmas

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.

Surat masuk diterima oleh bagian Administrsi


Diberi kertas disposisi
Dicatat di agenda surat masuk
Didisposisi oleh Kepala Puskesmas
Setelah disposisi diberikan ke unit yang dituju

Unit Terkait

Seluruh Unit di dalam maupun di luar Puskesmas

PUSKESMAS

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

INVENTARIS BARANG
No. Dokumen :
01003

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Inventaris barang adalah inventarisasi seluruh kekayaan Puskesmas


Rambah Samo I
Seluruh barang terinventarisasi dengan baik
Seluruh barang kekayaan Puskesmas Rambah Samo I harus
terinventarisasi dengan baik
1. Barang diterima oleh Puskesmas Rambah Samo I dicatat di Kartu
Inventaris Barang (KIB)
2. Penerima barang mendistribusikan ke ruangan-ruangan Puskesmas
Rambah Samo I
3. Dibuat berita acara serah terima barang, ditanda tangani oleh
penanggung jawab ruangan dengan Penerima Barang serta diketahui
oleh Kasubag Tata Usaha
4. Penerima barang mencatat inventaris ruangan di Kartu Inventaris
Ruangan ( KIR )
- Seluruh Unit di dalam maupun di luar Puskesmas

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


DISTRIBUSI BARANG CETAKAN
No. Dokumen :
01004

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Barang Cetakan adalah barang cetak kantor yang disediakan oleh


Puskesmas Rambah Samo I
Barang cetakan terdistribusi secara baik sesuai dengan kebutuhan

Kebijakan

Barang cetakan didistribusikan sesuai dengan permintaan dari ruangan

Prosedur

1. Setiap ruangan membuat permintaan barang cetakan ke bagian


Administrsi dengan mengisi form permintaan barang
2. Form permintaan barang ditanda tangani oleh penanggung jawab
ruangan
3. Bendahara barang menyiapkan dan menyerahkan barang cetakan
4. Bendahara memaraf form sebagai bukti barang cetakan telah
diserahkan

Unit Terkait

Pengertian

Seluruh Unit di dalam maupun di luar Puskesmas

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


DISTRIBUSI ATK
No. Dokumen :
01005

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

ATK adalah alat tulis kantor yang disediakan oleh Puskesmas Rambah
Samo I
ATK terdistribusi secara baik sesuai dengan kebutuhan

Kebijakan

ATK didistribusikan sesuai permintaan dari ruangan

Pengertian

Prosedur

Unit Terkait

1. Setiap ruangan membuat permintaan ATK ke bagian Administrsi


dengan mengisi form permintaan barang
2. Form permintaan barang ditanda tangani oleh penanggung jawab
ruangan
3. Bendahara barang menyiapkan dan menyerahkan ATK
4. Bendahara memaraf form sebagai bukti ATK telah diserahkan
-

Seluruh Unit di dalam maupun di luar Puskesmas

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


LEGALISIR KESEHATAN
No. Dokumen :
01006

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan

Legalisir adalah legalisasi dokumen yang telah ditanda tangani oleh


petugas yang berwenang
Untuk keabsahan bahwa dokumen tersebut benar

Kebijakan

Legalisir hanya diberikan bagi pasien yang berhubungan dengan


pemeriksaan kesehatan

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Hasil pemeriksaan difotokopi sesuai dengan kebutuhan


Diberi stempel legalisir
Diparaf oleh Ka.Bagian Administrsi
Ditanda tangani oleh Kasubag Tata Usaha
Diberi stempel Puskesmas Rambah Samo I
Dicatat di buku agenda legalisir

Unit Terkait

Kasubag Tata Usaha


Bagian Umum
Petugas Legalisir

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


KEBERSIHAN PUSKESMAS
No. Dokumen :
01007

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan

Kebersihan Puskesmas Rambah Samo I adalah kebersihan seluruh


lingkungan Puskesmas Rambah Samo I
Lingkungan Puskesmas Rambah Samo I bersih, nyaman dan asri

Kebijakan

Kebersihan di Puskesmas Rambah Samo I dilaksanakan oleh petugas


Cleaning Service

Prosedur

1. Pengawas kebersihan setiap hari setelah apel pagi melakukan


pemeriksaan kebersihan di unit-unit kerja Puskesmas Rambah Samo I
2. Bila terjadi masalah kebersihan, maka pengawas kebersihan membuat
laporan ke bagian Bagian Administrsi
3. Bagian Bagian Administrsi menindak lanjuti laporan tersebut

Unit Terkait

PUSKESMAS

Bagian Bagian Administrsi


Pengawas Kebersihan

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENYIMPAN DOKUMEN KEPEGAWAIAN


No. Dokumen :
01009

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

Menyimpan dokumen adalah mengamankan dokumen / file Kepegawaian


yang berisi data perorangan, data keluarga dan SK Kepegawaian yang
sifatnya rahasia untuk umum
Untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan dokumen pegawai
Mengupayakan agar dokumen pegawai terjaga kerahasiaan dan
keamanannya
1. Setiap dokumen pegawai harus disimpan sesuai dengan jenis pegawai
dalam almari
2. Dokumen pegawai tersebut harus dijaga kerahasiaannya dengan
mengunci almari
3. Dokumen harus terhindar dari bahaya kebakaran, kebanjiran dan
disimpan ditempat yang kering
4. Dokumen harus tersusun rapi sesuai dengan jenis pegawai masingmasing dan diberi nomor urut
5. Selain petugas dilarang membuka file dokumen
- Kasubag Tata Usaha
- Bagian Kepegawaian

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


MEMBUKA DOKUMEN KEPEGAWAIAN

No. Dokumen :
01010

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

Membuka dokumen kepegawaian adalah membuka atau mengambil data


dokumen / file sesuai kebutuhan pegawai oleh petugas
Untuk mempermudah pencarian dokumen bagi setiap pegawai Puskesmas
Rambah Samo I
Menunjuk seorang petugas / staf dokumentasi yang diberi kewenangan
untuk mengambil dan membuka dokumen
1. Setiap pegawai membutuhkan / memerlukan dokumen menghubungi
Bagian Urusan Kepegawaian
2. Bagian Urusan Kepegawaian memerintahkan kepada petugas/ staf
dokumentasi untuk mencarikan dokumen yang dibutuhkan bagi PNS
yang bersangkutan
3. Setelah selesai dokumen yang dimaksud maka dokumen tersebut
dimasukkan lagi kedalam almari dan dikunci kembali
4. Setiap dokumen yang dipinjam harus seijin Urusan Kepegawaian dan
dicatat dalam dalam buku pinjam
5. Yang berhak membuka dokumen adalah petugas yang diserahi untuk
mengurus dokumen
-

Bagian Urusan Kepegawaian


Semua Pegawai

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


ORIENTASI PEGAWAI BARU / PINDAHAN

No. Dokumen :
01011

Tanggal Terbit :

1 Febuari 2015

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
dr. Hj. TRI WINDYANI

PROSEDUR TETAP

Pengertian

No. Revisi :
0

NIP.19700701 200902 2 001

Orientasi adalah pengenalan lokasi, situasi dan kondisi lingkungan serta


system kerja
Agar pegawai baru / pindahan bisa segera adaptasi dengan pekerjaan,
teman dan lingkungan baru
Mengupayakan agar penempatan pegawai sesuai dengan kemampuan /
keterampilannya
1. Setiap pegawai baru / pindahan menghadap Bagian Urusan
Kepegawaian
2. Bagian Urusan Kepegawaian mendampingi pegawai baru / pindahan
menghadap Kasubag Tata Usaha Puskesmas Rambah Samo I
3. Bagian Urusan Kepegawaian menghadapkan pegawai baru kepada
Kasubag Tata Usaha untuk mendapatkan pengarahan tentang visi, misi,
motto, dan budaya kerja di lingkungan Puskesmas Rambah Samo I
4. Bagian Urusan Kepegawaian bersama-sama pegawai baru mengadakan
orientasi keruangan untuk diperkenalkan
5. Setelah selesai orientasi Bagian Urusan Kepegawaian menyerahkan
pegawai baru keruang/ instalasi/ bagian yang sesuai dengan keahlian
dari pegawai baru tersebut.
6. Setelah selesai orientasi diruangan-ruangan sesuai dengan SK
penempatan yang di buat, pegawai tersebut menetap untuk
melaksanakan tugasnya

Ka.Sub Bagian Tata Usaha


Ka.Urusan Kepegawaian

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


PELAKSANAAN APEL PAGI DAN SIANG

No. Dokumen :
01013

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Apel kerja yaitu apel yang dilakukan oleh semua pegawai setiap pagi
sebelum melaksanan tugas sehari-hari dan apel siang sebelum pulang
kerja
Untuk menertibkan jam kerja dan meningkatkan disiplin pegawai

Kebijakan

Pengecualian bagi yang Dinas Luar

Pengertian

Prosedur

Unit Terkait

PUSKESMAS

1. Bagian Urusan Kepegawaian menyiapkan buku daftar hadir untuk apel


kerja pagi dan siang
2. Setiap pegawai diwajibkan mengisi menuliskan dalam buku daftar
hadir antara lain jam datang/ pulang serta menandatangani apel kerja
pagi dan siang
3. Jam kerja pegawai adalah :
- Hari Senin s/d
: Pukul 07.30 s/d 14.30 WIB
- Hari Jumat
: Pukul 07.30 s/d 11.30 WIB
- Hari Sabtu
: Pukul 07.30 s/d 13.30 WIB
4. Setiap pegawai wajib mengikuti apel pagi dan apel siang sesuai jam
kerja sebagai berikut :
- Apel pagi hari Senin s/d Sabtu
: Pukul 07.30 WIB
- Apel siang hari Senin s/d Kamis
: Pukul 14.30 WIB
- Apel siang hari Jumat
: Pukul 11.30 WIB
- Apel siang hari Sabtu
: Pukul 13.30 WIB
5. Bagian Urusan Kepegawaian berkoordinasi denga Kasubag Tata Usaha
untuk menentukan/ menunjuk petugas secara bergiliran, mengatur
komandan apel dan pemimpin apel sesuai jadwal
6. Tata cara pelaksanaan apel diatur oleh Kasubag Tata Usaha
- Kasubag Tata Usaha
- Bagian Urusan Kepegawaian

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

IZIN TIDAK MASUK KERJA


No. Dokumen :
01014

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Izin adalah surat pemberitahuan bahwa pegawai yang bersangkutan tidak


dapat menjalankan tugas
Untuk mempermudah bagi pegawai yang tidak dapat melaksanakan tugas

Kebijakan

Diberikan paling lama 3 ( tiga ) hari

Prosedur

1. Pegawai yang bersangkutan mengajukan surat izin dengan mengisi


blangko izin yang telah disediakan oleh Bagian Urusan Kepegawaian
2. Surat izin tersebut diberikan kepada kepala/ unit kerja yang
bersangkutan
3. Dicatat pada absensi pegawai kemudian diberikan tanda atau
keterangan izin
4. Setiap bulan dibuat rekap absensi pegawai Puskesmas Rambah Samo I

Pengertian

Unit Terkait

PUSKESMAS

Kasubag Tata Usaha


Bagian Urusan Kepegawaian

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

IZIN SAKIT
No. Dokumen :
01015

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan

Yang dimaksud izin sakit adalah Surat Keterangan dokter yang diberikan
oleh pegawai yang bersangkutan selama 2 ( dua ) sampai 3 ( tiga ) hari
Untuk memberitahukan bahwa pegawai yang bersangkutan tidak dapat
melakukan tugas

Kebijakan

Bila lebih dari 3 ( tiga ) hari harus ada keterangan dari dokter spesialis

Prosedur

1. Pegawai yang bersangkutan harus diperiksa dokter


2. Surat keterangan dokter tersebut diberikan pada unit kerja masingmasing
3. Mencatat pada absensi ( daftar hadir ) pegawai dan kemudian
diberikan tanda / keterangan sakit

Unit Terkait

Kasubag Tata Usaha


Bagian Urusan Kepegawaian

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


PENGEMUDI
No. Dokumen :
01018

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Pengemudi adalah petugas Puskesmas Rambah Samo I yang bertugas


mengemudikan kendaraan dinas sesuai dengan perintah Kepala
Puskesmas Rambah Samo I dan memeliharanya berdasarkan tugas dan
tanggung jawab untuk kelancaran tugas dinas
Untuk meningkatkan pelayanan baik internal maupun eksternal
Untuk kelancaran tugas pengemudi dilengkapi :
1. Bahan Kerja
a. Perintah lisan atau tertulis dari atasan
b. Bahan bakar dan oli
2. Perangkat Kerja
a. Kendaraan bermotor roda 4 ( empat ) / mobil
b. Semua kunci kendaraan
c. Peralatan perbaikan mobil
d. SIM dan STNK
e. Surat Perjalanan
3. Sifat Jabatan
a. Dikerjakan dalam jam kerja biasa
b. Pengemudi ambulance/ Jenazah dilakukan 24 jam
Tugas Pengemudi
1. Membersihkan kendaraan dinas sebelum dan sesudah pemakaian
dengan menggunakan alat pembersih
2. Memeriksa keadaaan kendaraan meliputi oli, radiator, air accu, dan
bahan bakar dengan meneliti seperlunya untuk mengetahui
penambahan, penggantian dan perbaiakannya
3. Memperbaiki kerusakan kendaraan terutama kerusakan mobil dengan
peralatan yang tersedia, agar kendaraan siap pakai
4. Merawat kendaraan dengan cara memanasi mesin mobil sebelum
pemakaian
5. Mengantar pimpinan atau pegawai di lingkungan Puskesmas Rambah
Samo I sesuai denga perintah untuk melaksanak tugas dinas
6. Mengantar pasien / jenazah sesuai perintah atasan ke tugas yang dituju
7. Menjaga kendaraan dinas yang dikemudikan sewaktu yang diantarkan
menjalankan tugas untuk keamanan kendaraan
8. Melaporkan kendaraan pada atasan agar dapat diperbaiki
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
- Pejabat Struktural dan fungsional
- Pelanggan Eksternal

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


MEMBUKUKA SEMUA KEJADIAN YANG KAITANNYA
DENGAN KEUANGAN

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Dokumen :
01020

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Membuat laporan pengeluaran dan penerimaan dalam Buku Kas Umum

Tujuan

Untuk meningkatkan pengendalian dan pengawasan keuangan

Kebijakan

Setiap penerimaan dan pengeluaran harus dibukukan

Prosedur

Unit Terkait

PUSKESMAS

1. Membukukan semua penerimaan pada kolom penerimaan buku Kas


Umum
2. Membukukan semua pengeluaran pada kolom pengeluaran buku Kas
Umum
3. Membukukan penerimaan dan pengeluaran pada buku bantu
4. Memindahkan transaksi/ kejadian penerimaan dan pengeluaran dari
buku Kas Umum ke BUku pembantu perpasal sesuai dengan jenis
pengeluaran
5. Memindahkan semua penerimaan dan pengeluaran pajak-pajak ke
Buku Pembantu Pajak
6. Menutup semua pembukuan pada setiap akhir bulan
-

Kepala Puskesmas Rambah Samo I


Kasubag Tata Usaha
Bendahara

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PELAPORAN BENDAHARA GAJI


No. Dokumen :
01031

Tanggal Terbit :

1 Febuari 2015

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

PUSKESMAS

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
dr. Hj. TRI WINDYANI

PROSEDUR TETAP

Pengertian

No. Revisi :
0

NIP.19700701 200902 2 001

Pelaporan Bendahara Gaji adalah pelaporan yang dilakukan oleh


bendahara gaji untuk mempertanggung jawabkan semua pengeluaran yang
berhubungan dengan gaji karyawan Puskesmas Rambah Samo I
Untuk mempertanggung jawabkan semua pengeluaran
Agar semua pengeluaran dapat dipertanggung jawabkan dan tertib
administrasi
1. Mengisi Buku Kas Umum Bendahara gaji
2. Meneliti tanda tangan dalam daftar gaji dan daftar pembagian
tunjangan pangan ( beras )
3. Membuat daftra penerimaan pembayaran gaji, laporan pengunaan gaji
dan lain-lain serta laporan pembayaran belanja pegawai yang ditanda
tangani oleh Kepala Puskesmas Rambah Samo I
4. Membuat surat pengantr laporan gaji yang ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas Rambah Samo I
5. Penyampaian laporan tersebut kebahagiaan Keuangan Setda
Kabupaten Rokan Hulu yang dilampiri :
- Buku Kas Umum Daerah
- Daftar rekapitulasi gaji
- Daftar pembagian tunjangan pangan
- Daftar penerimaan tunjangan structural
- Daftar gaji
- Foto Copy SPP dan SPM
- Bagian Keuangan Sekda Kabupaten Rokan Hulu
- Bendahara Gaji

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PELAPORAN BENDAHARA PENERIMA


No. Dokumen :
01033

Tanggal Terbit :

PROSEDUR TETAP
1 Febuari 2015

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Pelaporan Bendahara Penerima adalah pelaporan yang dilakukan oleh


bendahara penerima terhadap semua pendapat di Puskesmas Rambah
Samo I
Untuk mempertanggungjawabkan semua pendapatan

Kebijakan

Agar terjadi tertib administrasi pelaporan

Pengertian

Prosedur

Unit Terkait

PUSKESMAS

1. Mengisi Buku Penerimaan sejenis ( Bend 16 ) sesuai dengan tanda


bukti penerimaan ( Bend 26 )
2. Membuat daftra penyetoran pendapatan Daerah ke Kas Umum
Swadana dan Kas Daerah ( Bend 17 )
3. Membuat surat pertanggungjawaban pendapatan
4. Membuat daftar penerimaan dan pengeluaran uang yang dicatat dalam
buku Tabelaris
5. Membuat daftar target dan realisasi penerimaan sesuai denagn laporan
penerimaan dan pengeluaran
6. Ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Rambah Samo I
7. Membuat daftar pengantar SPJ pendapatan yang ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
8. Dibuat rangkap 4 dilampiri Buku Kas Umum ( Bend 10 )
9. Lembar asli dan satu tembusan dikirim ke bagian keuangan Setda kab
Rokan Hulu ( bagian verifikasi ) paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya, tembusan lain dikirim ke Dipenda, Bawasda dan untuk
arsip
-

Bagian Keuangan Sekda Kabupaten Rokan Hulu


Dipenda
Bawaslu

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

LAPORAN PAJAK
No. Dokumen :
01035

No. Revisi :
0

Halaman : I/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Laporan Pajak adalah laporan yang dilakukan oleh bendahara terhadap


semua pendapat pajak dari anggaran Puskesmas Rambah Samo I
Untuk memenuhi dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam hal
perpajakan
Agar terjadi tertib laporan pajak Puskesmas Rambah Samo I
1.
2.
3.
4.
5.

Mengisi form surat pemberitahuan masa ( SPT ) PPh pasal 21


Mengisi form surat pemberitahuan masa ( SPT ) PPh pasal 22
Mengisi laporan pungutan PPN
Menandatangani form isian dan stempel Puskesmas Rambah Samo I
Menyampaikan laporan pungutan pajak denga melampirkan SSP
lembar ke 3 ke kantor pelayanan pajak Pekanbaru

Kantor Pajak

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN


No. Dokumen :
03001

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Suatu cara penerimaan pasien yang akan berobat di unit rawat jalan/
poliklinik Puskesmas Rambah Samo I yang datang atas kemauan sendiri,
maupun rujukan dari bidan

Tujuan

Agar prosedur pelayanan penerimaan pasien di unit rawat jalan dapat


terlaksana dengan baik dan mudah dalam memberikan pelayanan kepada
pasien dapat terlaksana terutama sesuai dengan standar prosedur
pelayanan Puskesmas

Kebijakan

Agar pasien maupun keluarganya mendapatkan pelayanan yang baik,


cepat dan terarah sesuai dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada di
Puskesmas Rambah Samo I
Petugas Tempat Penerimaan Pasien ( TPP ) poliklinik Puskesmas Rambah
Samo I akan menanyakan kepada setiap pasien yang datang untuk berobat
ke poliklinik, apakah pasien sudah pernah berobat di poliklinik tersebut
atau belum
1. Apabila pasien sudah pernah berobat dipoliklinik tersebut, maka
petugas pendaftaran meminta kartu identitas berobat si pasien
(peserta)dan segera mencarikan berkas rekam medisnya berdasarkan
nomor rekam medis yang tertera pada rak penyimpanan
2. Apabila pasien baru pertama kali datang berobat ke poliklinik tersebut,
maka petugas tempat penerimaan segera mencatat identitas / jati diri
sesuai denga PROTAP IDENTIFIKASI PASIEN, identitas atau jati diri
ditulis pada dokumen rekam medis poloklinik dan kartu identitas
berobat
3. Dokumen rekam medis di serahkan kepada perawat (asisten dokter)
dalam ruangan pemeriksaan
4. Pasien dipersilahkan duduk untuk menunggu giliran sesuai dengan
nomor sewaktu mendaftar, untuk pasien yang sakit berat dan gawat
darurat dapat diprioritaskan dengan meminta izin kepada pasien yang
nomor urutnya akan dilompati ( sudah menunggu lebih dahulu )
5. Pasien mendapatkan pelayanan medis
6. Setelah mendapat pelayanan medis sesuai dengan keadaan / kondisi
sakit pasien akan mendapat reserp obat

Prosedur Kerja

Unit Terkait

Petugas pendaftaran dan pasien

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENGISIAN BUKU REGISTER PENDAFTARAN


PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen :
03002

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Buku Register Pendaftran Pasien Rawat Jalan adalah : Buku yang


digunakan untuk memcatat identitas / jati diri dan tindakan pengobatan
yang diberikan oleh poliklinik terhadap pasien yang datang untuk berobat
jalan di poliklinik tersebut

Tujuan

Bagi Puskesmas Rambah Samo I :


Agar semua pasien rawat jalan di masing-masing poliklinik terdaftar
dengan lengkap dalam satu buku pendaftaran untuk setiap satu periode
waktu tertentu mempermudah pencarian kembali rekam medis
dikemudian hari
Bagi Pasien :
Merupakan bukti tertulis dari pengobatan yang pernah didapat saat
berobat di poliklinik tersebut selain dokumen rekam medisnya yang dapat
dicari kembali apabila diperlukan dikemudian hari

Kebijakan

Disediakan alat tulis untuk terlaksananya pelayanan dan rak tempat


penyimpanan arsip

Prosedur Kerja

1. Setiap pasien yang datang untuk berobat di poliklinik dan sebelum


dokter melakukan pemeriksaan serta tindakan medis lainnya,
petugas/perawat di poliklinik harus terlebih dahulu mencatat
identitas/jati diri pasien dan administratif lainnya ke dalam buku
register pasien rawat jalan, poliklinik yang bersangkutan
2. Setelah pasien selesai diperiksa dan mendapat pengobatan sesuai
dengan keadaan sakitnya, dokter pemeriksa segera melengkapi
pengisian status pasien rawat jalan tersebut khususnya kolom
anamneses/diagnose dan terapi
3. Untuk pengisian kolom-kolom lainnya secara terperinci tertuang dalam
petunjuk pelaksanaan tentang Buku Register Pasien Rawat Jalan

Unit Terkait

Petugas Tempat pendaftaran / administrasi

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENCEGAH KEKELIRUAN PEMBERIAN OBAT


No. Dokumen :
04039

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Menghindari terjadinya kesalahan dan kekeliruan dalam pemberian obat


kepada pasien

Tujuan

Tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat baik nama pasien , dosis
obat, jenis obat, cara pemberian dan waktu pemberian

Kebijakan

Pemberian obat dengan memakai prinsip 5 B (benar pasien, benar obat,


benar waktu, benar dosis, benar cara dan wasapada terhadap reaksi)

Prosedur Kerja

Kriteria :
a. Tulisan dan kode pada label / etiket harus jelas
b. Warna tulisan tidak mudah berubah
c. Label / etiket dipasang pada tempat yang mudah dibaca
d. Memasang label / etiket pada tempat obat
e. Meletakkan obat pada tempat yang telah ditentukan
Standar Alat :
a. Lemari obat khusus yang dapat dikunci 1 buah
b. Obat sesuai dengan etiket
Standar Prosedur
a. Pastikan obat sesuai dengan etiket
b. Hindari kesalahan dalam pemberian obat
Cara kerja :
a. Membaca etiket minimal 3 kali dan saksikan dengan petugas lain
b. Menyesuaikan obat dengan program dokter
c. Memperhatikan respons pasien

Unit Terkait

1. Komite Keperawatan
2. Kasubid Asuhan Keperawatan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENGHITUNG DENYUT NADI


No. Dokumen :
04041

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Menghitung denyut nadi pasien untuk mengetahui jumlah denyut nadi


dalam satu menit

Tujuan

1. Membantu menegakkan diagnose


2. Mengetahui keadaan umum pasien, khususnya pada pasien dengan
penyakit jantung

Kebijakan

Dilakukan pada :
1. Setiap pasien baru masuk
2. Pasien dirawat ( secara rutin )
3. Pasien dengan observasi khusus

Kriteria :
1. Menghitung denyut nadi selama 1 menit
2. Observasi frekwensi, irama dan volume

Prosedur Kerja

Standar alat :
1. Arloji yang ada jarum detiknya
2. Buku catatan
3. Alat tulis
Standar Persiapan Pasien
1. Pasien diberi penjelasn tentang tindakan
Standar Prosedur
1. Cuci tangan
2. Denyut nadi dihutung selama 1 menit
3. Teliti dan hati-hati
4. Cuci tangan
Cara kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Meletakkan 3 jari tengan diatas arteri tertentu
3. Menghitung jumlah denyut nadi selama 1 menit
4. Mengamati volume (keras/lemah denyutan)
5. Mengamati irama (teratur/tidak)
6. Mencatat jumlah denyut nadi ke dalam buku catatan
7. Bila perlu juga mencatat volume dan iramanya
8. Mencuci tangan
9. Membuat grafik kurve pada status pasien dengan tepat dan benar
Unit Terkait

1. Komite Keperawatan
2. Subid Asuhan Keperawatan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENGHITUNG PERNAPASAN
No. Dokumen :
04042

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Menghitung jumlah pernafasan ( inspirasi yang diikut ekspirasi ) dalam


satu menit

Tujuan

1. Membantu menegakkan diagnose


2. Mengetahui keadaan umum pasien

Kebijakan

Dilakukan pada :
1. Pasien sesak
2. Semua Pasien baru
3. Pasien dirawat ( secara rutin )

Prosedur

Kriteria
1. Mengatur posisi pasien telentang dn rileks
2. Menghitung pernafasan selama 1 menit
Standar alat :
1. Arloji yang ada jarum detiknya 1 buah
2. Buku catatan 1 lembar
3. Alat tulis 1 set
4. Kapan perlu stetoskop 1 buah
Standar Persiapan Pasien
1. Pasien dalam keadaan tenang
Standar Prosedur :
1. Cuci tangan
2. Pernafasan dihitung tanpa sepengetahuan pasien selama 1 menit
3. Cuci tangan
Cara Kerja :
1. Perawat cuci tangan
2. Meletakkan tangan seperti menghitung denyut nadi
3. Menghitung pernafasan waktu inspirasi pada dada atau perut selama 1
menit
4. Pasien tidak diajak berbicara
5. Mengamati kedalaman pernapasan
6. Mengamati irama pernapasan
7. Mencatat jumlah, kedalaman, irama dan bunyi
8. Alat-alat dibereskan, perawat cuci tangan

Unit Terkait

1. Komite Keperawatan
2. Subid Asuhan Keperawatan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENGUKUR SUHU BADAN DI KETIAK


No. Dokumen :
04043

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer, dilakukan pada ketiak


pasien

Tujuan

1. Mengetahui suhu badan pasien


2. Membantu menegakkan diagnose
3. Menentukan tindakan perawatan

Kebijakan

Dilakukan pada
1. Semua pasien baru
2. Pasien Febris / panas badan
3. Semua pasien yang dirawat (secara rutin)

Prosedur

Kriteria :
1. Kelengkapan alat
2. Waktu mengukur suhu
Standar alat :
1. Thermometer bersih dalam tempatnya 1 buah
2. Botol masing-masing berisi larutan sabun, larutan desinfektan dan air
bersih 3 buah
Standar Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan
Standar Prosedur :
1. Cuci tangan
2. Pastikan thermometer dengan air raksa dibawah angka 35
3. Jindari thermometer pecah
4. Yakinkan ketiak dalam keadaan kering
5. Tindakan dilaksanakan sesuai prosedur
6. Cuci tangan

Cara kerja :
1. Perawat cuci tangan
2. Bila perlu lengan baju pasien dibuka dan ketiaknya harus dikeringkan
lebih dahulu
3. Thermometer diperiksa apakah air raksa berada dibawah angka 35 lalu
dijepitkan denagn reservoarnya tepat ditengah ketiak dan lengan pasien
dilipatkan di dada
4. Setelah 10 menit thermometer diangkat dan langsung dibaca dengan
teliti ( thermometer setinggi mata ) kemudian hasilnya dibuat grafik
pada status

5. Thermometer dicelupkan kedalam larutan sabun, dilap dengan


potongan kertas atau tissue kemudian dimasukkan kedalam larutan
desinfektan selanjutnya dibersihkan dan dikeringkan
6. Air raksa diturunkan kembali dibawah angka 35 dan thermometer
diletakkan pada tempatnya serta siap dipakai untuk pasien berikutnya
7. Alat-alat dibereskan
8. Perawat cuci tangan
Unit Terkait

1. Komite Keperawatan
2. Subid Asuhan Keperawatan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENGUKUR TEKANAN DARAH


No. Dokumen :
04046

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Mengukur desakan darah pada dinding pembuluh darah berdasarkan


kembang kempisnya jantung untuk membantu menegakkan diagnose

Tujuan

Untuk mengetahui tekanan systole dan diastole

Kebijakan

Dilakukan pada :
1. Pasien yang baru masuk
2. Pada pasien yang harus mendapat pengamatan khusus, seperti habis
operasi, waktu hamil, comatus dll

Prosedur

Kriteria :
1. Kelengkapan alat
2. Mencatat systole dan diastole
3. Memperhatikan respons pasien
Standar alat :
1. Tensimeter 1 set
2. Stetoskop 1 buah
3. Buku catatan dan alat tulis
Standar persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan
Standar Prosedur :
1. Cuci tangan
2. Manset dipasang tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit
3. Letak tensimeter harus diatas
4. Naikkan dengan cepat sampai 20 -30 mmHg diatas nilai sitolik
5. Turunkan air raksa perlahan-lahan 2-3 mmHg perdetik
6. Baca hasil dengan menempatkan mata sejajar dengan air raksa
7. Cuci tangan

Cara kerja
1. Perawat cuci tangan
2. Menyingsingkan lengan baju pasien
3. Memasang manset 2,5 cm diatas fossa cubiti
4. Memasang gmanset tidak terlalu erat dan tidak terlalu longgar
5. Menghubungkan pipa tensimeter dengan pipa manset
6. Menutup sekrup balon karet
7. Membuka kunci reservoir
8. Letak tensimeter harus datar dan sama tinggi dengan jantung

9. Meraba A. Brachialis dengan 3 jari tengan


10. Meletakkan diafragma stetoskop tepat diatasnya ( bagian corong
tertutup )
11. Memompa balon sehingga udara masuk ke dalam manset sampai detak
arteri tidak terdengar lagi atau 30 mmHg diatas nilai sistolik
12. Membuka sekrup balon perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3 mmHg
perdertik sambil melihat skala dan mendengarkan bunyi detak pertama
( systole ) dan detak terakhir ( distole )
13. Pada waktu melihat skala mata setinggi skala tersebut
14. Bila hasilnya meragukan perlu diulang kembali ( tunggu 30 detik )
15. Menurunkan air raksa sampai dengan 0 ( nol ) dan mengunci reservoir
16. Membuka pipa penghubung
17. Melepaskan manset dan mengeluarkan udara yang masih tertinggal
didalam manset
18. Menggulung manset dan memasukkan kedalam tensi meter
19. Merapikan pasien
20. Mengembalikan alat pada tempat nya
21. Perawat cuci tangan
22. Mencatat pada lembar catatan yang ada
Unit Terkait

1. Komite Keperawatan
2. Subid Asuhan Keperawatan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

VULVA HYGIENE
No. Dokumen :
04061

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Membersihkan alat genetalia wanita bagian luar

Tujuan

Kebijakan

Dilaksanakan pada pasien :


1. Post Partum
2. Terpasang cateter
3. Pada bedrest
4. Imobilisasi
5. Penurunan kesadaran

Prosedur

Kriteria :
a. Kelengkapan alat
b. Persiapan pasien
c. Melaksanakan secara sistematis
d. Menjaga privacy pasien
e. Observasi respons pasien

Memberi rasa nyaman pada pasien


Memberikan agar vulva dan perineum tetap kering
Mencegah infeksi
Memperlancar keluarnya LOCHEA

Standar Alat :
a. Baki
1 buah
b. Kom dengan tutupnya
1 buah
c. Kapas cebok
d. Bengkok
1 buah
e. Sarung tangan steril
1 pasang
f. Pispot
1 buah
g. Pengalas
h. Larutan desinfektan
i. Sampiran
j. Pada pasien post parfum : Kasa steril dan obat luka
Standar Persiapan Pasien :
a. Penjelasan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
b. Pakai sampiran untuk menghindari rasa malu pasien
Standar Prosedur :
a. Perawat cuci tangan
b. Posisi perawat dorsal recumbent
c. Kemaluan pasien dibebaskan dari pakaian
d. Menggunakan pispot

e. Pakai sarung tangan steril


f. Gunakan kapas steril
g. Bersihkan vulva dan perineum secara sistematis satu kapas untuk satu
kali usap
h. Merapikan pasien dan membereskan alat
i. Cuci tangan
Cara kerja :
a. Perawat cuci tangan
b. Pakaian bawah pasien dibuka / dikeataskan
c. Pasien disiapkan dalam posisi dorsal recumbent
d. Pengalas dipasang
e. Pot diletakkan dibawah bokong
f. Vulva disiram dengan larutan desinfektan
g. Pasang sarung tangan
h. Tangan kiri membuka labia, tangan kanan dengan memakai kapas
cebok membersihkan vulva dari atas kebawah dimulai dari labia
minora, labia mayora, vestibulum, perineum dan anus (satu kapas
untuk satu kali usap kapas dibuang kedalam bengkok, dilakukan
sampai bersih)
i. Pot diangkat, vulva dan perineum dikeringkan
j. Khusus untuk pasien dengan luka perineum dikeringkan dengan kasa
steril kemudian diolesi anti septic
k. Celana dalam dan duk dipasang, kaki pasien diluruskan
l. Pengalas diangkat pasien dirapikan kembali
m. Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ketempatnya
n. Perawat cuci tangan
Unit Terkait

1. Komite Keperawatan
2. Subid Asuhan Keperawatan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

UNIT GAWAT DARURAT


GAWAT DARURAT DALAM PERSALINAN NORMAL DAN
TIDAK NORMAL
No. Dokumen :
05008

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Persalinan pervagina yang harus segera ditangani / diselesaikan untuk


keamanan janin dan ibunya
a. Persalinan kepala dimana kepala sudah membuka pintu
b. Persalinan sungsang dimana bokong sudah membuka pintu atau
badan janin sudah keluar

Tujuan

Untuk menyelesaikan persalinan secepat mungkin sehingga janin dapat


hidup serta dengan komplikasi yang minimal

Kebijakan

Setiap pasisn dengan persalinan normal maupun tidak normal harus dapat
ditangani, dan pada saat saat tertentu yang memerlukan penanganan
langsung dari ahli kebidanan petugas UGD dapat berkordinasi dengan
bagian kebidanan ( dokter ahli kandungan )

Prosedur

A. PADA PERSALINAN KEPALA


a. Melahirkan Anak
1. Prosedur dan tata caranya seperti pada persalinan biasa
2. Bila mungkin, kosongkan kandung kencing dengan catether
Nelaton
3. Bila dipandang perlu lakukan Episiotomi
4. Pimpin penderita mengejam pada saat ada His, kepala akan
membuka pintu
5. Setelah sub occiput berada di bawah symphysis, kepala akan
mengadakan deflrksi, sehingga lahirlah berturut-turut dahi, mata,
hidung, mulut dan dagu akan lahirlah kepala anak seluruhnya
6. Muka anak diusap dengan duk steril
7. Tangan anak dicekam dengan kedua tangan penolong, tarik sedikit
ke bawah untuk melahirkan bahu depan, kemudian keatas untuk
melahirkan bahu belakang
8. Ketiak anak dikait dengan jari-jari telunjuk, lahirkan badan anak
dengan menarik sesuai dengan arah sumbu panggul ibu
9. Sementara pembantu memberikan jalan napas dengan slym suiger,
tali pusat di klem pada dua tempat antara 5-10 cm dari pusat
kemudian dipotong diantaranya
10. Tunggul tali pusat pada anak diikat, kel dilepas anak diserahkan
kepada pembantu untuk perawatan selanjutnya
b. Melahirkan Plasenta
1. Kosongkan kandung kencing dengan catether logam
2. Tunggu sampai ada tanda tanda pelepasan plasenta dari dinding

rahim antara lain : keluarnya darahdarah dari vagina secara


mendadak, tali pusat bergerak lebih menjulur, uterus lebih bulat
dank eras pada perabaan, fundus uteri tampak lebih meninggi
3. Setelah plasenta lepas dari dinding rahim, lahirkan plasenta dengan
taringan ringan tapi mantap pada tali pusat dengan tangaan kanan,
sementara tangan kiri menahan bagian bawah uterus dari luar
4. Bila tidak berhasilletakkan tangan kiri pada dinding abdomen,
tekan ke bawah sampai teraba leher rahim, dorong keatas agar
bibir depan serviks tertarik ke atas sehingga plasenta dapat
menarik di bawahnya dan meluncur keluar dengan mudah
5. Setelah plasenta lahir beri uteroniks per injeksi ( iv / im ) dan
lakukan jahitan bila ada perlukan jalan lahir atau dilakukan
episiotomy
B. PERSALINAN SUNG SANG
a. Dengan perasaan bracht
1. Penderita disisapkan di dwarsbed, penolong berdiri di depan vulva
2. Pimpin penderita mengejan, lahirkan bokong dan perut anak
3. Setelah pusat lahir, tali pusat dikendorkan
4. Pegang bokong dan paha (yang melipat di depan perut anak)
dengan kedua tangan sedemikian rupa sehingga ibu jari berada
pada paha bagian belakang dan jari-jari yang lain menyergap
bokong/ pinggang anak ( perh. !! jangan menarik dan jangan
berusaha melahirkan kaki )
5. Jika kaki seluruhnya telah lahir maka ibu jari diletakkan pada paha
sebelah depan ( lipat paha ) jari jari yang lain menyergap bokong
6. Penderita terus disuruh mengejan
7. Setelah ujung bawah angulus scapulae lahir, badan anak dibawa
kea rah perut ibu, maka lahirlah tangan, bahu, leher dan kepala
anak
8. Tali pusat dipotong, bayi diserahkan pembantu untuk perawatan
selanjutnya
b. Dengan Manuil Aid
Indikasi :
1. Bracht gagal, telah dilakukan ektrasi bokong / kaki
2. Tangan menjungkit

Tujuan
1. Melahirkan tangan / bahu, kepala pada persalinan sung sang
Secara manual
Cara kerja :
1. Pegang panggul anak dengan keduua ibu jari berdampingan pada
sacrum
2. Kedua jari telunjuk pada Krista iliaca
3. Jari jari lain mencekam bokong dan pangkal paha anak
4. Lakukan tarikan ke bawah sampai ujung bawah scapula depan
kelihatan atau ada tahanan / sampai terasa
5. Lahirlah lengkap dengan cara sbb
Bila punggung anak disebelah kiri
- Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kiri, kemudian badan
janin dibawa ke kanan atas
- Tangan kanan menyusuri punggung janin menuju lengan belakang
sampai ke fossa cubiti
- Jari tangan di tempatkan sejajar humerus sampai fossa cubiti,
kemudian
- Lengan janin dikeluarkan dengan bimbingan jari-jari lahirlah
sudah lengan belakang, setelah itu
- Kedua kaki dipegang dengan tangan tangan, kemudian badan janin

di bawa ke bawah kiri


Tangan kiri menyusuri punggung anak, menuju lengan depan
sampai ke fosso cubiti, lengan depan di keluarkan dengan cara
seperti di atas
- Kalau punggung janin sebelah kanan, cara melahirkan lengan sama
dengan di atas hanya saja tangan kanan yang bekerja lebih dahulu
Melahirkan Kepala
1. Badan janin dengan perut disebalah bawah ( telungkup )
ditunggangkan pada lengan kiri penolong
2. Jari tengah lengan / tangan tersebut masuk ke mulut janin,
sedangkan jari-jari yang lain diletakkan pada fossa canina kanan
kiri untuk menjaga agar kepala janin tetap pada posisi fleksi
3. Tangan kanan mencekam bahu janin dari belakang dengan dua jari
masing-masing di kanan dan kiri leher
4. Janin ditarik ke bawah sampai batas rambut Nampak di bawah
symphysis
5. Bawa badan janin kea rah perut ibu, kepala janin akan lahir dengan
mudah
6. Perawatan selanjutnya seperti pada persalinan kepala
-

UGD BAGIAN KEBIDANAN


Unit Terkait

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

UNITGAWAT DARURAT
MENJAHIT LUKA ROBEK

ROKAN HULU

No. Dokumen :
050021

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Menjahit luka dengan menggunakan benang pada bagian tubuh yang


mengalami luka robek dengan kedalaman lebih dari 5mm atau kurang,
tetapi mengalami perdarahan yang tidak dapat dihentikan dengan cara lain

Tujuan

1. Menutup luka agar dapat sembuh kembali


2. Menghindari terjadinya innfeksi
3. Menghentikan pendarahan

Kebijakan

1. Menjahit luka dilakukan oleh dokter jaga IRDA


2. Apabila dokter tidak dapat melakukan tindakan menjahit karena
sesuatu hal maka dokter mendelegasikan kepada perawat jaga IRDA
dengan pengawasan dokter jaga
3. Bila keadaan luka sayat kotor atau terjadi hal lain yang direncanakan
untuk di buka kembali ( situasi ) dilakukan heacting situasi / sementara

Prosedur

1. Persiapan Alat
- 1 set alat jahit dalam keadaan steril yang ditaruh dalam bak steril
terdir dari, Nal Puder, pinset ceragis, gunting, duk lubang, spuit,
benang jahit, kaca steril, obat anasthesi, H2O2, betadin, NaC1 /
Aqua steril
2. Persiapan Pasien
- Jika pasien sadar maka diberi tahu akan dilakukan tindakan jahit
- Keluarga diberitahu tentang perlunya dilakukan tindakan menjahit
3. Pelaksanaan
- Observasi keadaan luka
- Desinfekta luka dengan betadin
- Tutup luka dengan duk lubang
- Dilakukan anasthesi local
- Luka dibersihkan dengan NaC1 / Aqua / H2O2
- Luka dijahit sesuai dengan keadaan luka, bila lebih dari 1 cm maka
dijahit lapis demi lapis untuk menghindari ruang hampa

Unit Terkait
PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

Perdarahan dirawat / dihentikan


Untuk menjahit daerah muka, bagian kulit yang terlihat
diperhatikan kosmetiknya
Setelah selesai, luka didesinfektan dengan betadin dan diolesi salf
kemicetine lalu ditutup dengan kassa steril

UGD
UNITGAWAT DARURAT
PENANGANAN PASIEN KORBAN KERACUNAN MASSAL

ROKAN HULU

No. Dokumen :
050036

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Keracunan masal adalah setiap gejala / tanda yang terjadi akibat dari
makanan dan minuman dalam jumlah yang relative banyak dalam waktu
yang bersamaan dan tempat yang sama

Tujuan

Untuk menyelamatkan korban dari kecacatan dan kematian

Kebijakan

1. Korban keracunan dengan kondisi sedang dan berat di rawt inap


2. Korban dengan kondisi ringan boleh rawat jalan setelah diobservasi
terlebih dahulu
3. Korban keracunan berat di rawat inap
4. Korban yang tidak bisa ditangani di UGD dirujuk ke rumah sakit

Prosedur

Menerima informasi dari masyarakat, pamong desa, kepolisian tentang


a. Adanya keracunan masal, lokasi kejadian, jumlah korban, transportasi
yang ada. Persiapan penerimaan korban
b. Persiapan petugas, persiapan alat-alat, persiapan obat dan cairan
c. Menerima korban dan melakukan triage
d. Melaksanakan pemeriksaan, dan tindakan medis sesuai dengan
kegawat daruratannya
e. Mengambil muntahan korban untuk pemeriksaaan / menganalisa jenis
racun

Unit Terkait

UGD, RUANG RAWAT, PETUGAS KEAMANAN, LABORATORIUM

PUSKESMAS

PENERIMAAN BARANG DI GUDANG FARMASI

No. Dokumen :
06002

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Proses serah terima perbekalan farmasi dari rekanan / distributor kepada


Tim Penerima Barang untuk selanjutnya diserahkan ke Gudang Farmasi
dalam keadaan baik

Tujuan

Untuk pemeriksaan barang yang dikirim rekanan / distributor sesuai


dengan yang diharapkan / dibutuhkan puskesmas dan mencegah selisih
jumlah barang

Kebijakan

Obat dan perbekalan farmasi diterima sesuai dengan jenis pesanan/ surat
pengantaran / tanda serah terma barang dalam kondisi baik dan jumlah
lengkap

Petugas

Penanggung jawab gudang

Prosedur

1. Obat dan perbekalan farmasi yang masuk oleh petugas gudang di cek
apakah barang :
- Barang sesuai dengan Surat Pesanan / Surat pengantaran / Faktur
( kemasan, bentuk sediaan, kekuatan, jumlah barang, dll )
- Barang sesuai dengan faktur (harga, jumlah barang, diskon,bonus
dll)
- Disertai sertifikat Analisa ( CA ) (jika diperlukan)
- Disertai sertifikat Keaslian ( CO ) (jika diperlukan)
- Disertai Material Safety Data Sheet (MSDS) (jika diperlukan)
- Cek waktu kadaluarsa
- Cek nomor batch
- Cek wadah pengiriman ( untuk sediaan termolabil )
2. Jika sesuai maka barang dapat diterima
3. Petugas Gudang menandatangani Berita Acara Serah Terima
Barang, menulis nama penerima, tanggal dan arah jam serah terima.
BAP tersebut juga ditandatangani oleh petugas yang menyerahkan
barang
4. BAP diarsipkan

Unit Terkait

1.
2.
3.
4.

Panitia Penerimaan Barang


Rekanan / Distributor
Pelaksana Kegiatan
Kepala Instalasi Farmasi

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI GUDANG
No. Dokumen :
06005

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Adalah proses pencatatan dan pengarsipan serta pelaporan yang


berhubungan dengan gudang instalasi farmasi

Tujuan

Mencatat, mengarsipkan dan melaporkan segala proses dan prosedur


administrasi gudang instalasi farmasi

Kebijakan

Terlaksananya administrasi secara tertib, benar dan bertanggung jawab

Petugas

Penanggung jawab gudang

Prosedur

1. Obat dan perbekalan farmasi yang masuk dan keluar dicatat dalam
kartu stok gudang dan dicatat kembali pada buku barang keluar dan
computer
2. Membuat laporan pemasukan dan pendistribusian obat dan
pperbekalan farmasi setiap bulan
3. Melaporkan obat dan perbekalan farmasi yang stoknya hampir atau
telah habis
4. Melaporkan obat dan perbekalan farmasi yang kadaluarsa setiap tiga
bulan
5. Merekap dan memperbaharui data sesuai dengan kebutuhan

Unit Terkait

Kepala Ruangan, Kepala Instalasi Puskesmas Rambah Samo I

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PELAYANAN OBAT DAN PERBEKALAN FARMASI RAWAT JALAN


DI APOTEK
No. Dokumen :
06007

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Pelayanan obat dan perbekalan farmasi melalui pelaksanaan distribusi


farmasi untuk pasien rawat jalan

Tujuan

Memberikan pelayanan obat dan perbekalan farmasi secara professional


bagi pasien rawat jalan

Kebijakan

Pelayanan yang professional dan bermutu bagi seluruh pasien

Petugas

Petugas apotek yang piket

Prosedur

1. Pasien rawat jalan memasukkan resep ke loket


2. Penerimaan resep di apotek dengan melengkapi karcis retribusi bagi
pasien umum, fotocopy kartu askes bagi pasien askes, atau surat
rujukan bagi pasien perusahaan
3. Petugas apotek memeriksa kelengkapan persyaratan lainnya, stempel
poliklinik, tulisan dokter pada resep, nama yang jelas tercantum di
resep harus sama dengan yang di karcis, tanggal karcis
4. Resep diberi nomor antri resep, dan nomor antri tersebut diserahkan
kepada pasien
5. Petugas apotek menyiapkan obat dan membuat etiket sesuai dengan
resep
6. Obat hanya dilayani maksimal untuk lima hari kecuali antibiotic dan
obat untuk penyakit tertentu yang memerlukan pengobatan jangka
panjang maksimal satu bulan
7. Obat yang tersedia di apotek instalasi farmasi dibuatkan salinan
resepnya
8. Obat yang telah disiapkan di cek kembali kebenarannya
9. Obat yang telah dicek, dipanggilkaan nama pasien dan nomor antrinya
kemudian obat diserahkan kepada pasien sambil diberi penjelasan
mengenai cara penggunaan obat
10. Obat yang keluar dicatat di Lembar Pemakaian Obat Harian oleh
petugas piket soreddan direkap juga penggunaan obat generic dan non
generic serta obat yang terlayani dan yang tidak terlayani
11. Resep yang telah direkap dikumpulkan untuk dibundel oleh petugas
administrasi apotek

Unit Terkait

1. Pasien/keluarga pasien
2. Petugas ruangan atau instalasi
3. Kepala Instalasi Farmasi

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ADMINISTRASI INSTALASI FARMASI


No. Dokumen :
06009

No. Revisi :
0

Halaman : 1/2

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Adalah proses Pencatatan dan Pengarsipan serta Pelaporan yang


Berhubungan dengan Instalasi Farmasi

Tujuan

Mencatat mengarsipkan dan melaporkan segala proses dan prosedur


administrasi Instalasi Farmasi

Kebijakan

Terlaksananya administrasi secara tertib, benar dan bertanggung jawab

Petugas

Penanggung jawab administrasi instalasi farmasi

Prosedur

1. Mencatat dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar yang


berhubungan dengan Instalasi Farmasi
2. Memasukkan stok obat masuk dan obat keluar apotek setiap hari pada
kartu stok apotek
3. Merakap penggunaan narkotika setiap bulan dan obat keras tertentu
setiap tiga bulan
4. Merekap penggunaan obat generic dan non generic pasien rawat inap
dan unit rawat darurat setiap hari, dan melaporkannya kepada kepala
instalasi farmasi setiap tiga bulan
5. Membundel resep, FIPO dan lembar pemakaian obat pasien setiap
akhir bulan
6. Memberikan laporan-laporan diatas paling lambat tanggal 7 setiap
bulannya
7. Mengirimkan laporan-laporan yang sudah dibuat tersebut diatas
kepada pihak-pihak yang bersangkutan

Unit Terkait

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

PUSKESMAS

Kepala Instalasi Farmasi


Bagian Humas
Bagian Yanmed
Bagian Tata Usaha
Dinas Kesehatan Kabupaten
Dinas Kesehatan Provinsi
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Unit terkait lainnya

PENGHAPUSAN ASET

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Dokumen :
07006

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Penghapusan asset bagi barang-barang yang rusak atau alat yang sudah
tidak layak pakai

Tujuan

Barang-barang yang telah rusak dan tidak dapat dipakai, tidak berdaya
guna serta berhasil guna harus dihapus dari daftar inventaris

Kebijakan

Adanya tim penghapus barang yang ditunjuk Kepala Puskesmas Rambah


Samo I

Prosedur
1. Petugas inventaris mendata barang-barang yang akan dihapus beserta
spesifikasinya ( nama barang, jenis, jumlah, merk dan tahun
pembuatan )
2. Formulir pendataan ditanda tangani oleh kepala ruangan atau kepala
instalasi dan dikirim kepada tim penghapus barang
3. Tim penghapus barang melakukan pemeriksaan barang yang akan
dihapus dengan petugas IPSRS
4. Setelah persetujuan tim, petugas inventaris mengirim barang ke
gudang
5. Kepala ruangan membuat berita acra tentang penghapusan asset
tersebut
6. Petugas inventaris mencatat ulang inventaris barang sesuai dengan
keadaan sebenarnya
Unit Terkait

Seluruh bagian

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

KONSULTASI GIZI RAWAT JALAN


No. Dokumen :
10015

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Memberikan penjelasan tentang diit pasien / keluarganya dengan bantuan


alat peraga : leaflet dan bahan makan penukar kepada pasien rawat jalan

Tujuan

1. Agar pasien dan keluarganya mengetahui secara umum penyakit yang


diderita
2. Agar pasien dan keluarganya memahami makanan yang boleh dan
tidak boleh dimakan serta bahan makanan yang dibatasi
3. Agar pasien dan keluarganya melaksanakan diit yang telah diberikan
oleh dokter dan ahli gizi

Kebijakan

Konsultasi gizi diruang rawat jalan dilakukan atas instruksi dokter ahli
gizi

Petugas

1. Konsultasi gizi dilakukan atas permintaan dokter, kiriman dari


poliklinik rawat jalan
2. Anamnesa gizi pasien
3. Menetapkan kebutuhan gizi sesuai dengaan kecukupan gizi pasien
serta penyakit yang diderita
4. Mengisi lembaran leaflet sesuai diit pasien
5. Melaksanakan konsultasi ke pasien tentang makan yang boleh, tidak
boleh serta makanan yang dibatasi
6. Mencatat di buku register pasien

Prosedur

Unit Terkait

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

1. Pasien / keluarga
2. Instalasi gizi

FORMULA UNTUK PASIEN KEP. BERAT / GIZI BURUK

ROKAN HULU

No. Dokumen :
10017

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :

PROSEDUR TETAP

1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Diit yang diberikan bagi pasien marasmus, kuarsiorkor dan marasmus


kuarsiorkor secara rinci termasuk komposisi bahan dan nilai gizi

Tujuan

Agar pasien mendapat diit sesuai dengan kebutuhannya

Kebijakan

Diit diberikan sesuai dengan KEP

Prosedur

1. Formula untuk Kep. Berat dan odem diberikan 100 kalori / kg BB / hr


a. Bahan
- Susu Skim 10 gr ( 1 sdm )
- Gula pasir 5 gr ( 1 sdt )
- Minyak 5 gr ( 1 sdt )
b. Nilai gizi
- Energi 100 kalori
- Protein 3,5 gr
- Lemak 3,5 gr
2. Formula untuk kep. Barat tanpa odem diberikan 125 kalori/ kg BB/ hr
a. Bahan
- Susu Skim 10 gr ( 1 sdm )
- Gula pasir 5 kg ( 1 sdt )
- Margarine 5 gr ( 1 sdt )
3. Bila keadaan pasien semakin membaik
Dapat ditambah makanan sesuai dengan kemampuan pencernanya
diberikan 150 kal / kg BB
a. Bahan
- Full cream 12 gr ( 1 sdm ) / susu segar 100 gr ( gls )
- Gula pasir 7,5 gr ( 1 sdt )
- Margarine 5 gr ( sdt )
b. Nilai gizi
- Energy 130 kalori Protein
- Lemak 4 gr
- Protein 3 gr
Cara memasak :
- Semua bahan dicampur dengan air agar rata kemudian dimasak
sampai dapat kosistensi yang diharapkan
- Disaring, lalu diberikansesuai kebutuhan anak

Unit Terkait
PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

1. Pasien / Keluarga
2. Instalasi gizi
3. Rawat Inap
MENERIMA PASIEN / KLIEN BARU

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Tahap tahap dalam penerimaan kunjungan Pasien baru.

Tujuan

Umum : - Memberikan Pelayanan publik dengan baik dan benar.


- Meningkatkan kepuasan publik terhadap pelayanan di
Puskesmas Rambah Samo I.
Khusus : - Meningkatkan tertib administrasi pelayanan di puskesmas
Rambah Samo I.

Petugas

Petugas loket

Prosedur

A. Persiapan :
Family folder,kartu rawat jalan
Kartu berobat pasien
Register kunjungan harian
Computer
B. Pelaksanaan
Pasien datang mengambil nomor antrian
Pemanggilan nomor antrian dan menanyakan identitas pasien
(BPJS,KK/KTP,Jamkesda).
Memasukkan data ke computer (khusus pasien BPJS )
Pemberian nomor register dan kartu berobat pada pasien baru
dan pengambilan family folder atau kartu rawat jalan /kartu Ibu /
Kartu Anak bagi pasien lama.
Pengisian identitas pada kartu rawat jalan/kartu anak/kartu ibu/
family folder sesuai identitas dan alamat pasien.
Pencatatan pada register kunjungan harian berdasarkan jenis
pelayanan ( BPJS,KK/KTP,JAMKESDA ) dengan tujuan :
POLI GIGI/UMUM/USILA/ANAK/KIA/DLL.
Penyerahan Kartu rawat jalan /family folder kepada pasien untuk
dibawa ke poli yang dituju.

Unit Terkait

PUSKESMAS

Poliklinik

POSYANDU PUSKESMAS RAMBAH SAMO I

No. Dokumen :

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Melaksanakan kegiatan posyandu 5 meja mulai dari persiapan,


pelaksanaan dan setelah pelaksanaan

Tujuan

Sebagai acuan untuk pelaksanaan posyandu

Kebijakan

Ada petugas/bidan desa yang terampil.

Prosedur

A.Satu hari sebelum Posyandu


-

Bidan desa memberitahukan kepada kader


Persiapan pembuatan PMT .
Persiapan peralatan posyandu ( termos vaksin,timbangan,dll).
Woro-woro atau pemberitahuan kepada masyarakat melalui pengeras
suara mesjid.
B.Hari pelaksanaan Posyandu
-

Melaksanakan pertemuan singkat dengan kader Posyandu.


Melaksanakan kegiatan 5 Meja.
Pendaftaran (Ibu Hamil,Bayi dan Balita) di meja 1.
Melaksanakan penimbangan di meja 2.
Pencatatan hasil penimbangan ke KMS di meja 3.
Melaksanakan penyuluhan hasil penimbangan di meja 4.
Melaksanakan pelayanan kesehatan di meja 5 ( imunisasi,ibu
hamil,bufas, KB,dll ).
- Melaksanakan konseling kesehatan.
C.Setelah Pelaksanaan Posyandu
Unit Terkait

PUSKESMAS

Membuat Rencana kerja untuk bulan depan


Membuat laporan kegiatan.
Membuat laporan masalah yang dihadapi.

Posyandu

PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN PASIEN

No. Dokumen :

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Memberikan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan pada pasien yang


berumur 16-44 tahun.

Tujuan

Sebagai acuan untuk pemeriksaan dan pengobatan pasien

Petugas

Dokter dan perawat yang bertugas di Poli Umum

Prosedur

Persiapan :
-

Unit Terkait

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

Pasien membawa kartu rawat jalan/ Family folder dari loket beserta
kartu identitas ( kartu bpjs,ktp/kk,jamkesda.
Pasien diterima dengan ramah.
Melakukan anamnesa kepada pasien.
Mencatat hasil anamnesa pada buku register kunjungan dan kartu
rawat jalan/family folder.
Dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Melakukan tindakan dan surat rujukan apabila diperlukan.
Memberikan resep obat sesuai diagnosa.

Poliklinik

PEMERIKSAAN FISIK

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Menyelenggarakan Kegiatan pemeriksaan fisik (tanda tanda vital).

Tujuan

-Umum

Petugas

Perawat Poli umum

Prosedur

:- Kelancaran kegiatan pelayanan pasien di ruang pelayanan..


- Mengetahui abnormal dari tanda vital.
- Menemukan tanda klinis suatu penyakit.
-Khusus : - Meningkatkan tertib administrasi pelayanan di puskesmas
Rambah Samo I.

A. Persiapan :
Jam Tangan
Tensimeter
Stetoskop
Alat Tulis
Termometer
Larutan disenfektan
Tissue
C. Pelaksanaan
Menjelaskan maksud dan tujuan ke pasien.
Peralatan didekatkan
Pemeriksa mencuci tangan.
Pemeriksaan tekanan darah:
1. Bebaskan lengan yang akan ditensi.
2. Letakkan manset pada lengan atas.periksa agar manset tidak
terlalu longgar.
3. Cari arteri brachialis dan letakkan stetoskop diatasnya.
4. Kunci pompa balon dan pompa sampai terdengar sisitole.
5. Buka kuncibalon perlahan sampai terdengar diastole.Catat
hasil dan peralatan dirapikan.

Pemeriksaan nadi :
1. Letakkan 3 ujung jari pada arteri yang akan diperiksa (arteri
radialis,arteri brachialis,arteri karotis,arteri poplitea,arteri
dorsalis pedis ).
2. Hitung selama 1 menit.
3. Catat hasil.
Pemeriksaan Pernafasan :
1. Lihat, dengarkan pernafasan dan pergerakan dinding dada,
pasien selama 1 menit.

2. Catat hasilnya selama 1 menit.


Pemeriksaan suhu :
1. Termometer diturunkan sampai batas yang ditentukan.
2. Letakkan thermometer pada axial tunggu 3-5 menit.
3. Baca hasil dan catat hasilnya
4. Thermometer diletakkan dalam larutan disenfektan dan dilap
tissue.
Pemeriksa mencuci tangan.
Unit terkait

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

Poliklinik

PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Memberikan tata cara pemeriksaan dan perawatan kesehatan Gigi dan


mulut dengan baik dan benar.

Tujuan

Umum :- Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan


pelayanan pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut
di Puskesmas Rambah Samo I.
-Khusus : - Meningkatkan tertib administrasi pelayanan di puskesmas
Rambah Samo I.

Petugas
Prosedur

Dokter Gigi/ Perawat Gigi


A.Persiapan :
Persiapan Alat :
Meja,kursi,Dental Unit
Alat-alat Gigi.
Bahan-bahan/obat-obatan untuk gigi.
Kompresor.
Bor Gigi.
Perlindungan diri ( Masker,sarung tangan,dll).
B.Pelaksanaan
Anamnesa (Keluhan Utama dan Riwayat kesehatan ).
Pemeriksaan ekstra oral (pipi,bibir dan kelenjar limfe ).
Pemeriksaan intra oral (gigi,lidah,mukosa pipi,dasar mulut ).
Klasifikasi diagnose.
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.
Mengatur posisi nyaman pasien.
Melakukan tindakan : konservasi (penambalan
sementara/tetap),Pencabutan (gigi tetap/gigi susu),Pengobatan
gigi,konseling dan rujukan .
Pencatatan dan pelaporan kartu rawat jalan,register rawat
jalan,sensus harian penyakit.

Unit Terkait
Poliklinik

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

ASUHAN ANTENATAL CARE/PEMERIKSAAN KEHAMILAN


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan
selama kehamilannya,mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya
pemeliharaan kesehatan selama hamil serta mendeteksi secara dini faktor
resiko dan menangani masalah tersebut secara dini.

Tujuan

Umum :- Memantau perkembangan ibu hamil dan bayinya serta


mendeteksi secara dini adanya komplikasi dalam kehamilan
- Meningkatkan kepuasan publik terhadap pelayanan di
Puskesmas Rambah Samo I.
Khusus : - 1.Memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi.
2.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan
mental serta sosial ibu.
3.Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan komplikasi
yang mungkin terjadi selam hamil termasuk riwayat penyakit
umum dan kebidanan.
4.Mempersiapkan kehamilan cukup bulan ,melahirkan dengan
selamat ibu dan bayi dengan trauma seminimal mungkin.
5.Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI Eksklusif.
6.Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

Petugas
Prosedur

BIDAN POLI KIA/KB


A.Persiapan
Meja,kursi,scerem
Tempat tidur
Timbangan BB dan TB
Tensimeter
Meteran pengukur LILA
Funduscope

Dopler
Alat cuci tangan (air,disinfektan,sabun,tissue)
Kartu pemeriksaan : Kartu Ibu,KMS BUMIL,Surat pengantar
untuk rujukan.
Pencatatan : Buku KIA,Register harian Kohort Bumil.
Persiapan pasien :
1. Pasien dipersilahkan tidur diatas tempat tidur.
2. Selimuti pasien dan pasang scerem.
3. Mempersilahkan pasien membuka bagian yang akan
diperiksa.
4. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin.
B.Pelaksanaan
Anamnesa :
1. Riwayat perkawinan
2. Riwayat penyakit ibu dan keluarga.
3. Riwayat haid,HPHT.
4. Riwayat imunisasi ibu saat ini.
5. Kebiasaan ibu.
6. Riwayat persalinan terdahulu.
7. Penentuan usia kehamilan berdasarkan HPHT.
Pemeriksaan Umum :
1. Keadaan umum bumil.
2. Ukur TB dan BB ,LILA.
3. Tanda vital : Tensi,Nadi,pernafasan.
4. Pemeriksaan fisik menyeluruh (dari kepala sampai
ekstremitas).
Pemeriksaan Khusus :
Umur Kehamilan < 20 Minggu :
1. Inspeksi:
Tinggi fundus
Hyperpigmentasi
Striae
2. Palpasi :
Tinggi fundus uteri
Keadaan perut
3. Auskultasi
Umur Kehamilan > 20 Minggu
1.Inspeksi :

Tinggi fundus uteri

Hiperpigmentasi dan striae

Keadaan dinding perut


2.Palpasi :
Lakukan pemeriksaan Leopold dan instruksi kerjanya
sebagai berikut :
a.

Leopold 1
Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak
fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus.Perhatikan agar jari tidak mendorong uterus
ke bawah.
Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang
memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap Kepala ibu.
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada
fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada

b.

c.

bagian tersebut dengan jalan menekan secara


lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan
kanan secara bergantian.
Leopold 2
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
lateral kanan dan telapak tangan kanan pada
diniding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada
ketinggian yang sama.
Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau
bersamaan telapak tangan kiri dan kanan kemudian
geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian
yang rata dan memanjang (punggung) dan bagian
yang kecil (ekstremitas).
Leopold 3
Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
menghadap kebagian kaki ibu.
Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding
lateral kiri bawah,telapak tangan kanan pada
dinding lateral kanan bawah perut ibu,tekan secara
lembut bersamaan atau bergantian untuk
menentukan bagian bawah bayi ( bagian keras,bulat
dan hamper homogeny adalah kepala,sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong.

d.
Leopold 4

Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada


dinding lateral kiri dan kanan uterus bawah,ujungujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi
atas simfisis.

Temukan kedua jari kiri dan kanan ,kemudian


rapatkan semua jari-jari tangan kanan yang meraba
dinding bawah uterus.

Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri


dan kanan (konvergen/divergen).

Pindahkan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri pada


bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala
upayakan memegang bagian kepala dekat leher dan
bila presentasi bokong upayakan memegang
pinggang bayi).

Fiksasi bagian tersebu atas panggut kearah pintu


atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan
kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa jauh bagian terbawah telah
memasuki pintu atas panggul.
3.Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin.
Pemeriksaan tambahan Laboratorium:
Gol.darah,HB,albumin,reduksi urin
Dan USG Bila diperlukan.
C.Akhir Pemeriksaan

Buat kesimpulan hasil pemeriksaan .


Buat prognosa dan rencana penatalaksanaan
Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan status pasien.
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada bumil meliputi usia
kehamilan,letak janin,posisi janin,tafsiran persalinan,resiko
yang ditemukan/adanya penyakit.
Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang.
Jelaskan rencana asuhan ANC berkaitan dengan hasil
pemeriksaan.
Jelaskan pentingnya imunisasi TT.
Jelaskan pentingnya pemberian tablet FE .
Jelaskan pentingnya KB setelah melahirkan.
Beri alasan bila pasien dirujuk ke Rumah
Sakit.

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PELAYANAN RESEP
No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Melayani resep yang dtangnya dari poliklinik atau KIA

Tujuan

Umum :- Melayani resep yang adatangnya dar.i poliklinik atau KIA


- Meningkatkan kepuasan publik terhadap pelayanan Apotek di
Puskesmas Rambah Samo I.
-Khusus : - Melayani kebutuhan klien akan obat sesuai dengan resep yang
tertulis.
Petugas Loket

Petugas

A.Persiapan :

Prosedur

Resep
Spidol
Obat
Bungkus Obat
B.Pelaksanaan
Klien datang membawa resep.
Menerima resep rawat jalan dari masing-masing tempat
pelayanan.
Apabila resep kurang jelas/obat tidak tersedia petugas apotek
melakukan konfirmasi pada penulis resep.
Resep dikerjakan sesuai protap pengerjaan resep puyer dan non
puyer.
Penulisan etiket.
Pengecekan obat sebelum diserahkan ke pasien.
Penyerahan obat kepada pasien dan menjelaskan cara minum
Obat.
Setiap akhir pelayanan resep dicatat pada buku obat.

Unit Terkait

Poliklinik

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENDISTRIBUSIAN OBAT
No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Menyediakan stok Obat/Bahan Medis di tiap unit pelayanan Puskesmas


1. Kamar Obat (Apotek)
2. Laboratorium
3. Pelayanan Penderita (P.Kebidanan,P.Gigi,KB, Kamar Tindakan)
4. PUSTU
5. PUSKEL
6. POSYANDU

Persiapan

Daftar permintaan beserta stok pemakaian obat bulan lalu unit pelayanan

Penanggung jawab

Pj Gudang

Prosedur

1.

Permintaan obat ditanda tangani PJ unit dengan diketahui Kepala


Puskesmas.
2.
Pemberian obat mempertimbangkan kuantitas pasien yang dilayani.
Mencatat pengeluaran obat dari gudang farmasi puskesmas kedalam buku
register

Acuan

Pedoman Pengendalian Obat di Puskesmas, Depkes 1995

Form yang digunakan

LPLPO Unit

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PEMERIKSAAN URINE BILIRUBIN


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Mengetahui adanya Bilirubin dalam Urine

Persiapan

1.
2.
3.

Penanggung jawab

Analis

Prosedur

1.
2.
3.
4.

Tabung Reaksi
Penjepit Tabung
Pipet tetes

Masukkan urine dalam tabung reaksi 5 ml


Lalu alirkan larutan iodium
Perhatikan apakah terbentuk cincin bewarna hijau atau biru
pelaporan
(+) Kalau terbentuk cincin berwarna biru/hijau
(-) Tidak terbentuk Cincin

Acuan

Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Depkes RI, Thn 1991

Form yang digunakan

Status Pasien

PUSKESMAS

INSTRUKSI KERJA
PENATALAKSANAAN KASUS DIARE PADA ANAK-ANAK

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Persiapan

Penanggung jawab
Prosedur

Mencegah dehidrasi
1. Timbangan
2. Stetoskop
3. Termometer
Dokter
1.
2.
3.
4.
5.

Pasien di Anamnese
Timbangan berat badan pasien
Ukur suhu pasien bila demam
Ukur derajat dehidrasi
Konsul Dokter untuk pengobatan

Derajat
Penilaian
-Keadaan Baik

A
-Baik, Sadar

-Geisah, rewal -Lesu, lunglai atau


tidak sadarkan diri.

Mata

-Normal

-Cekung

-Sangat cekung

-Air mata

-Ada

-Tidak ada

-Tidak ada

-Mulut/Lidah

-Basah

-Kering

-Sangat Kering

-Rasa Haus

-Minum
biasa,tidak
haus

- Minum
dengan lahap

-Malas minum atau


tidak bisa minum

- Kembali
lambat

-Kembali
lambat

-Periksa Turgor -Kembali


kulit
cepat
- Derajat
dehidrasi

-Tanpa
dehidrasi

sangat

-Dehidrasi
-Dehidrasi berat
ringan/sedang

- Bila pasien rawat jalan (tipe A) berikan penyuluhan diare dirumah sesuai
modul 4 konsely bayi halaman 21 s/d 25
- Bila tipe B-C rujuk untuk dirawat
Acuan

Manajemen Terpadu Balita Sakit(modul 4) Konseling Bagi Ibu, Depkes

RI 2007
Form yang digunakan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

Blangko MTBS
Status Pegawai

PENATALAKSANAAN KASUS PNEMONIA PADA ANAK-ANAK

No. Dokumen :

ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Mencegah angka kematian

Persiapan

1.Timbangan
2. Stetoskop
3. Time
4. Termometer

Penanggung jawab

Dokter

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.

Acuan

Buku Bagan,Manajemen Balita Sakit (MTBS) Depkes RI,Dirjen Penyakit


Menular & Penyehatan Lingkungan,Jakarta, 2004.

Form yang digunakan

Blangko MTBS
Status Pasien

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

Pasien dianamnese
Ukur Berat badan, suhu dan pernafasan
Tentukan klasifikasi, lihat buku bagan MTBS halaman 2
Konsul doter untuk pengobatan
Beri penyuluhan bila rawat jalan sesuai buku MTBS halaman 22-23.

PENCABUTAN GIGI SULUNG

No. Dokumen :

ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Persiapan
Penanggung jawab
Prosedur

Mengeluarkan gigi pada anak-anak dari soketnya tanpa terasa sakit,


higienes dan aman.
-

Alat Pemeriksaan standar


Bahan anastesi dan tang set pencabutan, gigi sulung.

Dokter gigi
1. Dokter gigi anamnese dan periksa intra oral
2. Perawat mengatur posisi kursi gigi sesuai dengan gigi yang akan
dicabut.
3. Perawat menyiapkan alat-alat dan bahan anastesi.
4. Perawat mengoleskan povidon Iodine untuk daerah yang akan
dianestesi dengan menggunakan kapas(untuk anestesi yang
menggunakan injeksi) atau oleskan topikal anestesi pada daerah
yang akan dicabut.
5. Dokter gigi melakukan pencabutan dengan menggunakan tang
yang sesuai dengan gigi yang akan dicabut.
6. Kompresi soket gigi
7. Berikan tampon
8. Intruksi pasca ektraksi
9. Lakukan pemberian obat jika diperlukan

Acuan

Buku standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia.

Form yang digunakan

Formulir status

PUSKESMAS

IMUNISASI TETANUS TEKSOID

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Pemberian vaksin TT pada wanita usia subur (WUS) atau ibu hamil agar
mendapatkan kekebalan aktif terhadap tetanus.

Persiapan

Penanggung jawab
Prosedur

I. A Baki atau meja suntik yang berisi alat-alat sebagai berikut :


- Spuit dan jarum steril
- Vaksin TT 1 vial
- Kapas air hangat dalam tempatnya
- Vaccine Carrier/thermos dan cool pack/cold pack
- Safety Box
- Baskom yang berisi larutan desinfektan untuk cuci tangan
- Handuk
Dokter
1.
2.
3.
4.

Menyambut pasien dengan ramah


Memeriksa kartu imunisasi /register sasaran
Menilai kontra indikasi
Memeriksa bahwa umur sasaran sesuai dengan vaksin yang
akan didapatnya
5.
Memeriksa apakah saat ini adalah saat yang tepat untuk
imunisasi
6.
Menerangkan vaksin yang akan diberikan dan cara
pemberiannya
7.
VVM masih dalam kondisi A atau B
8.
Mencuci tangan sebelum melakukan injeksi
9.
Menjaga secara keseluruhan tindakan aseptik ( jangan
memegang nald, sumbat karet vaksin)
10.
Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar
suspensi menjadi homogen
11.
Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang, tunggu hing ga
kering
12.
Suntikan vaksin sebanyak 0.5 ml secara intramuskular dengan
posisi jarum suntik 90 derajat celcius terhadap permukaan kulit
13.
Lakukan aspirasi sebelum nya untuk memastikan jarum tidak
menembus pembuluh darah
14.
Tekan seluruh jarum langsung kebawah melalui kulit sehinnga
masuk kedalam otot
15.
Suntikan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit
16.
Jangan memejat mijat tempat suntikan , jika ada perdarahan
kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti
17.
Jelaskan efek smping yang sering timbul dan cara
mengatasinya (terutama KIPI)
18.
Diskusi dengan pasien / keluarganya tentang kunjungan
berikutnya
19.
Tuliskan dengan lengkap setiap imunisasi pada kartu

Acuan

Form yang digunakan

imunisasi /register sasaran


Jangan lakukan penutupan kembali jarum suntik (Recapping)
Alat suntik bekas langsung dimasukkan kedalam kotak
pengaman ( safety box)
22.
Mencuci tangan setelah tindakan penyuntikan .
20.
21.

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Editor,Prof.dr. Abdul


Saifuddin, SPOG,MPH, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta, 2003.
Status Pasien

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

STERILISASI ALAT
No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Persiapan

Untuk menhindari atau memperkecil bahaya infeksi dari alat dengan


melakukan tindakan disinfeksi terhadap alat yang akan digunakan dalam
tindakan perawatan luka.
-

Bak instrumen stainles steel


Elemen listrik

Penanggung jawab

Dokter

Prosedur

1. Bak Instrumen diisi dengan air


2. Masukkan alat elemen listrik ke dalam air, hingga air mendidih
3. Alat-alat yang akan digunakan dimasukkan kedalam air mendidih
selama 10 menit
4. Alat yang telah disterilisasi dikeringkan dengan kain lap yang bersih
5. Alat disimpan dalam lemari penyimpanan alat

Acuan

Buku standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia.

Form yang digunakan

----

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MELAKUKAN INJECTION PADA PASIEN


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Persiapan

Penanggung jawab
Prosedur

Memasukkan/pemberian obat lewat suntikan agar mengurangi keluhan


pasien menurut indikasi penyakit yang didrianya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bak spuit tertutup steril


Spuit
kapas
Alkohol
jenis obat yang diberikan menurut indikasi
Menentukan cara memberikan injeksi IM,IV,IC,SC
Menentukan posisi tempat yang diberikan menurut cara : IM
bokoong 1/3 Iskiadika koksigis, IM paha 1/3 dari tenga pangkal
paha keluar, IC dibawah kulit, SC pertengahan deltoideus

Dokter
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Persilakan pasien untuk berbaring ditempat tidur pelayanan


Siapkan alat-alat & obat injeksi
Cuci tangan
Ambil obat yang diperlukan & masukan dalam Spuit
Ambil kkapas alkohol
Desinfektan daerah yang akan diinjection
Jelaskan pada pasien indikai obat yang akan diberikan dan daerah
yang akan diinjeksi
8. Inform konsen
9. Obat disuntikan
10. Alat dibereskan spuit bekas diletakan ditempat sampah tertutup
11. Cuci tangan
12. catat jenis injektion yangdiberikan dalam kartu dan rawat jalan

Acuan

Kapita Selekta Edisi ke III

Form yang digunakan

Status pasien

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MELAKUKAN PENJAHITAN PADA LUKA BARU


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Memberikan pertolongan tindakan pada luka baru dengan cepat dan tepat

Persiapan

Penanggung jawab
Prosedur

1. Pinset Cirugis 1 bh
2.Arteri Klem lurus 1 bh
3. Arteri Klem Bemgkok 1 bh
4. Nald Powder 1 bh
5. Nald Heting luar dalam 2 bh
6. Benang Heting luar dalam 2 bh
7. Gunting Lurus dan Gunting perban
8. Hanscoon Steril
9. Bengkok / Nierbeken
10. Bak Instrumen kecil tertutup
11. Kasa Streril
12. Kapas
13. Rivanol
14. Betadin
15. Lidocain 2 %
16. Spuit
17. TT Injection
Dokter
1. Persilakan pasien berbaring di tempat tidur pelayanan
2. Siapkan alat alat instrumen dan bahan habis pakai yang
telah steril
3. Cuci tangan
4. Lihat keadaan luka bersih / kotor, ada putus tendon /tidak,
Fraktur/tidak
5. Jelaskan pada pasien /keluarga tentang keadaan luka dan
tindakan yang akan dilaksanakan
6. Berikan Inform Konsen
7. Dekatkan alat-alat pada pasien
8. Taruh bengkok dekat pasien
9. Petugas memakai Hanscoon
10. Bersihkan darah sekitar luka dengan arah memutar /
melingkar luka dengan rivanol setelah itu dengan olesan
betadin
11. Ambil lidocain masukan kedalam spuit
12. Anastesi disekeliling luka dengan lidokain menurut
kebutuhan
13. Setelah daerah luka terasa tebal , baru luka dibersihkan
dengan rivanol dahulu baru betadin / alkohol
14. Setelah luka bersih lakukan heting sesuai dengan keadaan
luka

15. Selesai diheting luka dibersih dengan alkohol / betadin,


tutup dengan kasa steril yang ditetesii betadin /salp kulit
16. Lakukan Pembalutan
17. Daerah sekitar luka lainnya yang ada ceceran darah
dibersihkan dengan kapas basah / lap basah
18. Alat-alat dibereskan /dibersihkan
19. Cuci tanggan
20. Berikan Injecti TT cc
21. Beri Pasien HE untuk kontrol kembali setelah obat habis
untuk 3 hari dan jelaskan luka jangna kena air selama 7
hari / sampai keering hetingnya.
22. Catat jenis tindakan yang dilaksanakan pada kartu dan
register rawat jalan.
Kapita Selekta Edisi ke III
Acuan
Status pasien
Form yang digunakan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENGGANTI VERBAN / BALUTAN


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Menukar balutan/menutup luka yang sudah kotor atau luka lama dengan
menutup atau membalut luka yang baru unruk :
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Memberi rasa aman dan nyaman pada pasien.

Persiapan

I. Alat steril dalam tempatnya


1. Pinset anatomi
2. Pingset sirurgie
3. Pinset arteri
4. Kasa penekan
5. Gunting lurus
6. Kapas lial
7. Kasa steril
8. Kom kecil
II. Alat tidak steril
1. Gunting pembalut
2. Plester
3. Alkohol (dalam tempat)
4. Rivanol dalam tempatnya
5. Nerbeken
6. Baki tempat alat-alat

Penanggung jawab

Dokter

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perawat memberitahu apa yang akan dilakukan


Dekatkan alat didekat pasien
Perawat pakai hand scund sebelumnya cuci tangan.
Balutan lama dibuka dan dibuang ditempatnya (nerbeken)
Bekas plester dibersihkan dengan kasadibasahi dengan revanol.
Luka dibersihkan dengan kasa, dibasahi dengan revanol dilakukan
satu arah dari dalam keluar/atas kebawah.
7. Kasa kotor di buang dalam nerbeken.
8. Luka diberi obat yang ditentukan
9. Luka ditutupnsecukupnya dengan kain kasa steril dengan
menggunakan pinset steril.
10. Luka dibalut/diplester dengan rapi
11. Setelah selesai pat dirapikan
12. Perlatan dibersihkan dan dikembalikan ditempatnya (sterilisator)
13. Perawat cuci tangan.

Acuan

Dasar-Dasar Keperawatan, Suheri Gultom dkk, AKPER Imenda Medan,


Thn 1999

Form yang digunakan

Status Pasien

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENGOBATAN PADA PASIEN HIPERTENSI


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Terdeteksinya secara dini keadaan berlanjutnya komlikasi penyakit


hypertensi.

Persiapan

Alat medis :
1. Tensi Meter
2. Stetoskop
3. Timbangan

Penanggung jawab

Dokter Umum

Prosedur

1.
2.

Anamnese dan dicatat keluhannya distatus sebagai berikut:


Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Sulit bernafas setelah bekerja keras/mengangkat beban berat
Mudah lelah
Tungkuk terasa berat/tak nyaman
Dunia terasa berputar.
Petugas/perawat mengambil alat periksa tensi meter dan stetoskop,
pasien diberitahu untuk diperiksa tekanan darahnya.
3. Setelah hasil diketahui, dicatat di status pasien dikonsulkan ke dokter.
4. Dokter membaca hasil anamnese dan melakukan pemeriksaan fisik
selanjutnya kalau diperlukan dilakukan pengukuran berat badan dan
pemeriksaan penunjang dirujuk ke ruang laboratorium.
5. Hasil dikembalikan ke dokter dan memberikan terapi sesuai hasil dari
pemeriksaan tensi, laboratorium kalau ada kategori sebagai berikut :
Kategori
Normal
Pr Hypertensi
Hypertensi
Stadium I
Stadium II

Sistole (mmhg)
< 120
120 139
140-159
160

Diastole (mmhg)
<80
80-89
90-99
100

6. Dokter memberikan terapi sesuai kategori yang didapat.


7. Resep diberikan untuk mengambil obat ke apotek.
8. Bila pengobatan tidak ada perbaikan, terjadi komplikasi di rawat
jalan rujuk ke rumah sakit

Acuan
Form yang digunakan

1. Kapita selekta Informasi Edisi ke III Hal.518 s/d 522.


2. Hypertensi imfomasi lengkap untuk penderita dan keluarga, Vital
Health, Thn 2006.
Status Pasien

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENGOBATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Mencegah komplikasi kronis pada mata,ginjal,saraf, pembuluh darah.

Persiapan

Alat medis :
1. Tensi Meter
2. Stetoskop
3. Timbangan

Penanggung jawab

Dokter Umum

Prosedur

1.
2.

Anamnese dan dicatat distatus menurut keluhan sebagai berikut:


Kesemutan
Gatal
Mata kabur
Dllnya.
Petugas/perawat mengambil tensimeter dan stetoskop, pasien
diberitahu untuk diukur tekanan darah dan berat badannya.
3. Hasil dicatat dan pasien di koonsulkan ke dokter.
4. Dokter membaca hasil anamnese perawat dan mengirim pasien ke
laboratorium untuk pemeriksaan gula darah sewaktu dan urine
lengkap.
5. Hasil laboratorium dikembalikan ke dokter
KGD(kadar gula darah) sewaktu berbagai patokan penjaring dan
diagnostik DN (MGDL)
Kadar gula darah
sewaktu
Darah Kapiler
Urine redaksi

Bukan DM
C 90 (-)

Belum
Pasti
90-199 (-)

DM
7200(+)/(+
+)

6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik lainnya terhadap pasien.


7. Hasil periksa fisik dicatat dan terapi diberikan sesuai dari hasil
pemeriksaan, pasien dianjurkan diet rendah kalori dan untuk
kontrol ulang.
8. Resep diberikan pada pasien untuk mengambil obat diapotek.
9. Bila pengobatan tidak ada perbaikan/terjadinya komlikasi dirawat
jalan rujuk pasien ke rumah sakit.
Acuan

Form yang digunakan

1. Naskah lengkap penyakit dalam, PIT 2005, FKUI editor Siti Sitiati
dkk.
2. Kapita selekta kedokteranedisi ke tiga hal.580 s/d 583.
Formulir status

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENCUCI TANGAN DENGAN AIR MENGALIR


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir untuk
mencegah terjadinya infeksi nasokomial dan menjaga kebersihan

Persiapan

1.Air bersih yang mengalir


2.Sabun
3.Sikat lunak (K/P)
4.Handuk atau lap bersih kering

Penanggung jawab

Dokter

Prosedur

1.Bila memakai cincin atau arloji harus dilepas, lengan baju digulung

diatas siku
2.Kran dibuka, tangan dibasahi sampai siku, disabuni dan digosok dengan
jari sekurang-kurangnya 2 menit, kemudian dibilas (sabun tetap
dipegang)
3.Ambil sikat kemudian tangan disabuni lagi dan disikat mulai dari jarijari terutama kuku, sela-sela jari, punggung & telapak tangan sampai
kesiku
4.Tangan dibilas mulai dari ujung-ujung jari sampai kesiku
5.Setelah selesai sabun & sikat dikembalikan ketempatnya, tangan dibilas
dan tetap diarahkan keatas sehingga air dari kran membersihkan kedua
tangan.
Acuan

Panduan Pencegahan Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya


Terbatas, Linda Tietjen dkk, Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo,Jakarta, 2004.

Form yang digunakan

-----

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENCATATAN KUNJUNGAN BERDASARKAN PENYAKIT


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Persiapan
Penanggung jawab
Prosedur

Mengklasifikasinya jenis penyakit agar memudahkan mendapatkan data.


-

Komputer
Data sensus dari poli

Pj.Rekam Medik
Petugas
1. Petugas di Rekam medik setiap hari menerima data sensus harian
penyakit dari semua poli di Puskesmas.
2. Petugas bertanggung jawab mengentri data sensus dengan
mengkasifikan kunjungan berdasarkan penyakit dan status
kunjungan baru atau ulangan dalam form komputer yang telah
tersedia.
3. Setiap akhir bulan petugas membuat rekaman klasifikasi kunjungan
penyakit dan dikirim sebagai laporan kedinas serta membuat
duplikatnya di puskesmas.

Acuan

----

Form yang digunakan

Sensus Kunjungan Rawat Jalan

PUSKESMAS

DENGAN FASILITAS ORGET

No. Dokumen :

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan

Mengantisipasi tidak terkendalinya status pasien

Persiapan

Penanggung jawab

Pj.Rekam Medik
Petugas

Prosedur

Pengambilan Status Pasien


1. Petugas menerima pasien dengan menanyakan Baru/Lama,
jika baru buatkan nomor Indek/nomor berobat jika Ulangan
tanyakan nomor Indek pasien (kartu berobat),
2. Ambil status pasien catat data, dan data pasien di catat kembali
pada kertas orget, masukkan pada map orget dan kembalikan
pada posisi map status pasen yang diambil.
3. Petugas bertanggungjawab mengantarkan status ke poli
rujukan.
Pengembalian Status Pasien
Petugas menerima status pasien setelah jam pelayanan, kemudian
melakukan assembling, koding dan filein, ( ambil orgetnya dan
kembalikan status pasiennya.

Acuan

-----

Form yang digunakan

Status Pasien

Map Orget
Kertas untuk data pasien

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PELAYANAN SURAT SAKIT


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Persiapan

Penanggung jawab
Prosedur

Memberikan keterangan keadaan Pasien (sedang sakit) agar dapat


diberikan Istirahat oleh instansi terkait.
-

Komputer/Printer
Mesin Ketik/Formulir surat Sakit (jika listrik mati)
Kertas
Stempel Puskesmas
Alat Tulis
Register

Kepala Tata Usaha


1.
2.
3.
4.

Mencatat nomor surat ke register


Mengecek data pasien (apakah sudah Benar)
Melakukan Pengetikan.
Meminta tanda tangan kepada dokter yang memberi keterangan
terhadap pasien tersebut.
5. Memberi stempel surat\

Acuan

----

Form yang digunakan

Status Pasien
Formulir Surat Sakit

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PELAYANAN LABORATORIUM

No. Dokumen :

ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian
Tujuan

Serangkaian kegiatan Pelayanan penunjang laboratorium sederhana yang


dilakukan untuk penegakan diagnose dan kepentingan kepada pasien
-

Kebijakan

Memberikan pelayanan pemeriksaan penunjang kepada


pasien sesuai dengan standar pelayanan laboratorium sederhana
Pelayanan berjalan lancer, efektif, efisien cepat dan akurat

Untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas

Input

Prosedur

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Tenaga analis puskesmas


Alkes laboratorium
Bahan / reagen
Persyaratan pelayanan : pasien
membawa karcis yang isinya permohonan pemeriksaan laboratorium
sederhana dari poli yang memeriksa
Pasien
memasukkan
karcis
permohonan pemeriksaan laboratorium di ruang laboratorium
Tenaga analis mencatat data pasien
dalam buku register laboratorium
Tenaga analis menyiapkan alat dan
reagen yang diperlukan sesuai permintaan pemeriksaan yang diminta
oleh poli yang merujuk
Tenaga analis menggunakan alat
pelindung dari ( jas,lab dan handscoon )
Tenaga analis memanggil pasien
yang akan diperiksa sesuai nomor antrian
Pasien masuk, petugas member
salam, dan pasien dipersilahkan duduk
Tenaga analis menjelaskan prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan kepada pasien
Tenaga analis melakukan prosedur
pemeriksaan sesuai standar tindakan laboratorium yang telah
ditetapkan
Pemeriksa
selesai.
Pasien
dipersilahkan menunggu hasil di luar ruang laboratorium
Tenaga
analis
melakukan
pemeriksaan terhadap sampel yang diambil sesuai standar waktu
yang ditetapkan
Hasil diperoleh, analis mencatat
hasil dalam buku register laboratorium dan dalam kertas hasil
pemeriksaan untuk dikirim kembali ke poli yang merujuk
Analis memanggil nama pasien
untuk pengambilan hasil laboratorium dan penyelesaian administrasi
( bagi pasien umum )
Biaya tarif pelayanan :

Output
Unit terkait

Untuk pasien yang tidak memiliki kartu


berobat, dikenakan tariff sesuai perda retribusi tindakan medis
laboratorium
Untuk pasien yang memiliki kartu berobat,
tidak dikenakan biaya tariff
o. Pasien dipersilahkan kembali ke poli yang merujuk
p. Analis memberikan salam
q. Analis membersihkan semua alat kesehatan yang digunakan
-

Pelayanan

kesehatan

di

laboratorium

berjalan dengan lancer


-

Dokumentasi pelayanan tercatat dengan


lengkap dan baik

Loket,poli gigi,poli gizi,poli KB/IMS,poli KIA,poli umum/MTBS

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

MENGOBATI LUKA TUSUK PAKU


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

Pengertian

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Tata cara mengobati luka tusuk paku


Memberi rasa aman
Mencegah
komplikasi
nosokomia

dan

Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan pengobatan luka tusuk paku
Kebijakan
-

Perawat yang terampil


Alat-alat yang lengkap

Prosedur
Persiapan alat steril :
1.
Pinset anatomi
2.
Pinset chirurge
3.
Gunting
4.
Bengkok
5.
Kom kecil
6.
Kassa
7.
Kapas
8.
Hand scoen
9.
Spuit
10.
NaCl
11.
Mess
Baki / poley berisi alat non steril :
1. Gunting balutan
2. Plester
3. Verban
4. Obat desinfektan dalam tempatnya ( bethadine )
5. Tempat sampah
6. Lidokan injeksi sebagai anasthesi
Pelaksanaan
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Perawat cuci tangan
3. Mengatur posisi ( perawat memakai hand scoen )
4. Perawat membersihkan luka
5. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
6. Memberikan diclor ethil atau lidokain
7. Membuat luka tusuk paku pada luka
8. Dikeluarkan darahnya dan dibersihkan dengan betadin
9. Tutup luka dengan kassa steril
10. Mencatat kegiatan dan hasil observasi

infeksi

11. Klien dirapikan


12. Perawat cuci tangan
Unit terkait
Rawat Inap, Bp, Pustu / Polindes
PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PEMBERIAN TABLET ZAT BESI PADA IBU HAMIL


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil

Tujuan

Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil
dan anemia pada kehamilan untuk mengatasi anemia sebelum persalinan
berlangsung

Ruang lingkup

Semua ibu hamil yang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan ibu dan
rumah bersalin UPTD Puskesmas Rambah Samo I meliputi pasien baru,
ibu hamil 28 minggu dan pasien-pasien yang anemis

Petugas
Prosedur

Bidan terlatih
Dokter

Persiapan alat :
Alat tulis
Pemeriksaan laboratorium
Tablet zat besi
Pelaksanaan :
1.
Periksa
konjungtiva
pasien,
untuk
menentukan pasien anemis atau tidak
2.
Catat hasil pemeriksaan dalam kartu status
dan KMS ibu hamil
3.
Isi form pemeriksaan laboratorium
4.
Jelaskan pada pasien tujuan dari
pemeriksaan
5.
Jelaskan pada pasien, untuk membayar
biaya pemeriksaan laboratarium dikasir sebelum kelaboratorium dan
setelah selesai pemeriksaan membawa hasil pemeriksaan kembali ke
unit pelayanan kesehatan ibu
6.
Rujuk ke unit pelayanan gizi, jika hasil
pemeriksaan Hb < 11 gr %
7.
Beri tablet zat besi pada semua ibu hami,
sedikitnya 1 tablet / hari, selama 30 hari berturut-turut untuk pasien
hamil pada trimester I, sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia
diberikan tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu tablet perhari ( 3
x 1 ), hal ini sangat tergantung dengan persediaan obat yang ada
8.
Jika tablet zat besi persediaan habis, maka
akan diberikan resep luar
9.
Beri penyuluhan gizi pada semua ibu hamil

Unit terkait

disetiap kunjungan ANC, tentang perlunya minum tablet zat besi dan
vitamin C, serta menghindari minum the / kopi / susu dalam 1 jam
sebelum / sesudah makan , karena dapat mengganggu penyerapan zat
besi
Poli KIA, Laboratorium

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENGANGKATAN JAHITAN LUKA


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Mengangkat / membuka jahitan pada luka yang dijahit

Tujuan

1. Mencegah terjadinya infeksi dari benang


2. Mencegah tertinggalnya benang

Kebijakan

1. Luka jahit yang sudah waktunya diangkat jahitannya


2. Luka jahitan yang infeksi

Petugas

Perawat

Peralatan

1. Pinset anatomis : 2 buah ( steril )


2. Pinset Chirurgis : 2 buah ( steril )
3. Gunting angkat jahit : 1 buah ( steril )
4. Kassa steril
5. Mangkok kecil : 3 buah ( steril )
6. Sarung tangan steril
7. Gunting verband
8. Plester
9. Alkohol 70 % dalam tempatnya
10. Iodin povidon solution 10 % atau sejenisnya
11. NaCl 0,9 %
12. Bengkok : 2 buah, 1 berisi cairan desinfektan
13. Kain pembalut atau verband secukupnya
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien / keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Orientasi
1. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas

2. Membuka peralatan
3. Memakai sarung tangan
4. Membasahi plester dengan alcohol / wash bensin dan buka dengan
menggunakan pinset
5. Membuka balutan lapis terluar
6. Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
7. Membuka balutan lapisan dalam
8. Menekan kedua tepi luka ( sepanjang luka )
9. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl 0,9 %
10. Mendesinfeksi luka dengan Iodine Povidone
11. Meletakkan kassa steril dekat luka
12. Menarik simpul jahitan sedikit keatas secara hati-hati dengan
memakai pinset chirurgis, sehingga benang yang berada di dalam
kulit kelihatan
13. Menggunting benang dan tarik hati-hati, buang ke kassa
14. Membilas dengan menggunakan cairan NaCl 0,9 %
15. Melakukan kompres betadine pada luka / memberi obat / menutup
dengan kassa steril
16. Memasang plester pada seluruh tepi kassa ( 4 sisi )
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. mencuci tangan
5. mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Unit terkait

Dokter
Perawat Pelaksana

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENCATATAN DAN PELAPORAN PASIEN TB


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk pencatatan dan pelaporan pasien


TB yang disusun dan disajikan untuk
memantau secara kohort
Perkembangan Pengobatan Pasien TB yang dilakukan pada setiap unit
Pelayanan Kesehatan sampai ke Kementerian Kesehatan.

Tujuan

Memastikan petugas melakukan pencatatan dan pelaporan Pasien TB


sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Memantau secara kohort Perkembangan Pengobatan Pasien TB.

Prosedur

Persiapan alat
Formulir LPLPO, TB.01, kartu stok, kartu stock induk, SBBK, daftar aset.
- Formulir TB.13. Formulir Aset.

Persiapan pasien
Pelaksanaan
1. Pencatatan dan Pelaporan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Kab/Kota.
3. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Provinsi.
4. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Pusat.
Referensi
2.

Kementerian Kesehatan RI (2012). Penemuan dan Pengobatan Pasien


Tubeckulosis . Jakarta : Penerbit Buku Kementerian RI Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI (2012). Panduan Pengelolaan Logistik
Program Pengendalian Tuberkulosis . Jakarta : Penerbit Buku
Kementerian RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PROSEDUR PENGGUNAAN LOGISTIK TB


No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Penggunaan logistik merupakan pemanfaatan barang sesuai dengan fungsi


dan peruntukannya. Logistik program TB digunakan di semua jenjang
untuk mendukung operasional program dimulai dari Unit Pelayanan
Kesehatan sampai ke Kementerian Kesehatan

Tujuan

Memastikan penggunaan logistik sesuai dengan aturan yang telah


ditetapkan.

Prosedur

Persiapan alat
1. Surat Perjanjian Pemakaian Barang
2. Surat Penyerahan barang rusak/kadaluarsa
3. Berita Acara penghapusan dan pemusnaan Barang
Persiapan pasien
Pelaksanaan
a. Perawat membuat surat pemakaian barang yang meliputi pemakaian
dan sisa obat yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan OAT
b. b. Mencatat dalam kartu stok dan kartu stok induk setiap obat yang
dikeluarkan
c. Mencatat jumlah, tanggal kadaluwarsa dan tanggal penerimaan masing
masing OAT kedalam kartu stok dan kartu stok induk.

Referensi
2.

PUSKESMAS

Kementerian Kesehatan RI (2012). Penemuan dan Pengobatan Pasien


Tubeckulosis . Jakarta : Penerbit Buku Kementerian RI Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI (2012). Panduan Pengelolaan Logistik
Program Pengendalian Tuberkulosis . Jakarta : Penerbit Buku
Kementerian RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan

PENEMUAN SUSPEK TB PARU

No. Dokumen :

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Pengertian

Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan
serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan
klasifikasi penyakit dan tipe pasien

Tujuan

Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan


sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak
menularkan penyakit kepada orang lain.

Prosedur

Persiapan alat

3.
4.
5.
6.

Ruang Pengelola.
Pengelola P2 TB.
Meja, kursi dan kipas angin.
ATK dan buku register.
Buku penderita TB.05 dan TB.06
Pot dahak
Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien

Pelaksanaan
1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan
melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat penemuan
dan mengurangi keterlambatan pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti
pasien dengan HIV AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh,
keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan TB BTA
positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan
tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang
memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu
makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai
Berapa lama batuk ?
Berdahak/tidak ?
Dahak bercampur darah/tidak ?
Sesak nafas /tidak ?

Nyeri dada / tidak ?


Kurang nafsu makan/tidak ?
Berat badan menurun / tidak ?
Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan
Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan
atau lebih dari 1 bulan ?
5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06
6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan
dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental
dan purulen.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan
dilakukan disamping Puskesmas.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik
untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan
(mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya kurang,
pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya
mencukupi.
Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus
dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi
kuman TBC.
9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas
sediaan dahak sesuai dengan TB.06
10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di
rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya
dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.
11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.
12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil
pemeriksaan ke TB 06.
13. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai
protap pengobatan TB.
14. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang,
bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic
selama dua minggu.
15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax.
16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.
17. Pasien mendaftar di loket pendaftaran.
18. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang BP berdasarkan nomor urut
pendaftaran.
19. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil.
20. Penderita masuk di ruang BP.

Referensi

Kementerian Kesehatan RI (2012). Penemuan dan Pengobatan Pasien


Tubeckulosis . Jakarta : Penerbit Buku Kementerian RI Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan RI (2012). Panduan Pengelolaan Logistik
Program Pengendalian Tuberkulosis . Jakarta

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

PENANGANAN VAKSIN DALAM KEADAAN BENCANA


TINGKAT PUSKESMAS DAN PUSTU
No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Prosedur

Dapat menangani vaksin program imunisasi secara aman bila terjadi


bencana (gunung meletus, banjir, gempa bumi dsb)
a. Menggunakan lemari es kompresi dengan listrik 24 jam
Periksa suhu pada termometer di lemari es, pastikan masih
berada pada +20C s/d +80C
Upayakan jangan membuka lemari es selama listrik padam
Lemari es yang/diisi cool pack pada saat listrik padam maka
akan berfungsi menahan dingin
Hidupkan generator bila ada.
b. Menggunakan lemari es absorpsi dengan listrik 24 jam
Periksa suhu pada termometer di lemari es, pastikan masih
berada pada +20C s/d +80C
Upayakan jangan membuka lemari es selama listrik padam
Bila menggunakan Lemari es type RCW 42 EK atau RCW 50
EK pada saat listrik padam maka akan berfungsi sebagai cool
box
Lemari es yang/diisi cool pack pada saat listrik padam maka
akan berfungsi menahan dingin
Siapkan pengoperasian dengan menggunakan nyala api minyak
tanah atau Gas, pastikan tangki minyak tanah atau volume gas
pada lemari es dalam keadaan cukup
Cabut steker lemari es yang menempel pada stop kontak listrik
Ikuti petunjuk tata cara mengoparasikan lemari es dengan
menggunakan minyak tanah atau Gas.

Tahapan dari sebuah rencana tindakan untuk kejadian tak terduga/contingency plan
Pastikan seluruh petugas mengetahui peraturan penyimpanan vaksin yang aman
dalam keadaan darurat:

Vaksin-vaksin Peka Beku. Simpan vaksin pada suhu +2C sampai +8C.

Vaksin beku kering yang dikemas bersama pelarut. Simpan vaksin dan pelarut pada
suhu +2C sampai +8C.

Vaksin beku kering yang dikemas tanpa pelarut. Simpan vaksin pada suhu +2C sampai
+8C. Simpan pelarut pada suhu ruang.

Identifikasi berbagai pilihan untuk kejadian tak terduga (berikut ini 4 buah contoh:)

Pindahkan vaksin ke tempat penyimpanan dingin jasa pelayanan umum lain

Pinjam atau sewa mesin pendingin.

Pindahkan vaksin ke tempat penyimpanan dingin swasta.

Dapatkan es dari pembuat es komersial dan simpan dalam cold room atau freezer room,
dalam wadah plastik atau besi. Monitor dengan ketat suhu ruangan dan jaga agar es
tetap terisi sampai diperbaiki. Jangan pernah gunakan dry ice/es kering. Es kering dapat
menurunkan suhu ruangan dingin hingga di bawah 0C. Sebagai tambahan ketika
penguapan terjadi akan mengeluarkan gas karbondioksida. Ini akan timbul dalam cold
room dan dapat mengakibatkan siapapun yang masuk ke dalamnya mati lemas.

Persiapkan dan pertahankan sedikitnya 2 rencana tindakan untuk kejadian tak terduga
berdasarkan pilihan-pilihan di atas.

Rencana apapun yang anda pilih, pastikan rencana tersebut telah didiskusikan dan
disetujui seluruh staf anda, dan dengan seluruh bagian yang terlibat.

Pastikan bahwa rencana tersebut telah tertulis. Simpan salinan/copy rencana tersebut di
tempat penyimpanan vaksin. Pastikan seluruh staf anda mengetahui tempat
penyimpanan salinan/copy rencana tersebut.

Periksa tempat penyimpanan alternatif untuk meyakinkan tempat tersebut dalam kondisi
baik, mempunyai luas yang memadai dan dapat menjaga vaksin pada suhu yang tepat.
Tidak ada alasan memindahkan stok vaksin ke ruangan dingin/cold room lain hanya
untuk mengetahui bahwa seluruh vaksin peka beku akan terpapar suhu beku dan rusak.

Jangan menunggu sampai timbul keadaan darurat. Lakukan uji coba 1 rencana-rencana
tersebut sebelum mereka diperlukan.

Siapkan daftar nama, alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi saat keadaan
darurat dan tempelkan salinan/copy daftar tersebut di tempat penyimpanan vaksin.
Selalu perbaharui daftar tersebut.
Yakinkan bahwa daftar nama yang dapat dihubungi saat darurat dapat dipanggil pada
saat ataupun setelah jam kerja.

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PENGAMBILAN VAKSIN DAN PELARUT PROGRAM


IMUNISASI

Vaksin sebaiknya tidak dipindahkan selama uji coba, namun seluruh prosedur kunci sebaiknya disimulasikan.

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Prosedur

Alat alat yang dibutuhkan :


1. Coldbox atau vaksin carrier
2. Cool pack / kotak dingin cair
3. Alat pemantau paparan suhu beku (Freeze TagR)
4. Alat pemantau paparan suhu panas (Vaccine Cold Chain Monitor,
VCCM R)
Langkah-langkah
:
1. Lakukan perhitungan kebutuhan vaksin
2. Buat surat permintaan vaksin dengan memperhitungkan sisa stok
3. Hubungi petugas kabupaten / kota tentang rencana pengambilan
vaksin
4. Siapkan coldbox atau vaksin carrier yang dilengkapi dengan
coolpack (kotak dingin cair) agar suhu terjaga antara 2-8oC
a.
Bila yang digunakan coldbox maka dibutuhkan 12 buah
coolpack.
b.
Bila yang digunakan vaksin carrier maka dibutuhkan 4 buah
coolpack.
5. Siapkan alat transportasi yang memadai.
6. Serahkan surat permintaan vaksin kepada petugas kabupaten / kota
dan kemudian cocokkan vaksin yang diserahkan dengan permintaan.
7. Periksa kondisi VVM dan masa kadaluarsa vaksin.
8. Tukarkan coolpack yang dibawa dari puskesmas dengan coolpack
yang telah dikondisikan di kabupaten / kota.
9. Susun coolpack kedalam coldbox atau vaksin carrier.
10. Masukkan vaksin ke dalam coldbox atau vaksin carrier yang telah
terisi coolpack
11. Vaksin yang sensitif beku diletakkan pada bagian tengah coldbox
dan vaksin yang sensitif panas menempel pada dinding coldbox.
12. Letakkan alat pemantau paparan suhu beku pada bagian tengah
diantara kotak vaksin dan VCCM didekat kotak vaksin BCG
13. Tutup rapat bagian atas coldbox atau vaksin carrier.
14. Selama perjalanan ke puskesmas, lindungi vaksin dari paparan sinar
matahari langsung
15. Sesampainya di puskesmas , buka coldbox atau vaksin carrier dan
periksa kembali kondisi VVM dan alat pemantau suhu beku.
16. Isi formulir Vaccine Arrival Report (VAR).
17. Masukkan vaksin kedalam lemari es.
18. Catat vaksin tersebut (jumlah, jenis, no batch, masa kadaluarsa,
kondisi VVM ) dalam buku stok vaksin sebagai penerimaan.
Keterangan
Cara menyusun coolpack :
- Dalam coldbox : 6 buah pada bagian dasar dan 6 buah pada
bagian atas susunan vaksin
- Dalam vaksin carrier : 1 buah pada setiap sisi

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT PROGRAM


IMUNISASI

No. Dokumen :

ROKAN HULU

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I
Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015

PROSEDUR TETAP

dr. Hj. TRI WINDYANI


NIP.19700701 200902 2 001

Prosedur

Alat alat yang dibutuhkan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lemari es
Cool pack / kotak dingin cair
Alat pemantau paparan suhu beku (Freeze TagR)
Alat pemantau paparan suhu panas (Vaccine Cold Chain Monitor,
VCCM R)
Thermometer
Grafik catatan suhu
Petunjuk pembacaan VVM (poster, leaflet)

Langkah-langkah

1.

Pastikan lemari es buka atas dalam kondisi baik dengan ketentuan


sebagai berikut
a. Lemari es pada posisi datar
b. Terlindung dari sinar matahari langsung
c. Terdapat stabilisator pada setiap lemari es
d. Satu stop kontak untuk setiap lemari es
e. Jarak antara lemari es dengan dinding 15-20 cm
f. Jarak antar lemari es yang satu dengan yang lain 15-20 cm
g. Tidak terdapat bunga es yang tebal pada evaporator
2. Letakkan grafik catatan suhu pada bagian atas lemari es
3. Letakkan coolpack pada bagian dasar lemari es
4. Pastikan bahwa semua vaksin berada didalam dus vaksin
5. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Sensitif panas (BCG, Campak dan Polio) dekat evaporator
b. Sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT, DT dan Td) jauh
evaporator
6. Pelarut disimpan pada suhu ruang terlindung dari sinar matahari
langsung.
7. Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan
dibagian atas.
8. Beri jarak antar dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
9. Letakkan 1 buah thermometer pada bagian tengah diantara vaksin
10. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan beku diantara vaksin yang
sensitif beku
11. Letakkan VCCM pada tempat penyimpanan vaksin BCG
12. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sore (termasuk hari
libur) kemudian catat pada grafik suhu

JANGAN ADA BARANG LAIN SELAIN VAKSIN DIDALAM


LEMARI ES
VAKSIN YANG RUSAK ATAU KADALUARSA JANGAN
DISIMPAN DALAM LEMARI ES

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PENDISTRIBUSIAN VAKSIN KE PELAYANAN LUAR GEDUNG

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Prosedur

Alat alat yang dibutuhkan

1. Vaksin carrier
2. Coolpack (kotak dingin cair)
3. Alat pemantau paparan suhu beku (Freeze Tag R)
4. Catatan stok vaksin
Langkah-langkah
:
1. Pelarut yang akan digunakan disimpan dalam lemari es sehari
sebelumnya
2. Siapkan
vaksin dan pelarutnya sesuai kebutuhan berdasarkan
sasaran dan jadwal pelayanan
3. Pastikan kondisi VVM vaksin A atau B, dan belum melewati masa
kadaluarsa.
4. Catat vaksin dan pelarut tersebut didalam buku stok vaksin
sebagai pengeluaran.
5. Letakkan coolpack pada setiap sisi vaksin carrier
6. Masukkan vaksin dan pelarut ke dalam vaksin carrier
7. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Vaksin sensitif panas (BCG, Polio dan Campak) ditempatkan
pada bagian pinggir menempel pada coolpack
b. Vaksin sensitif beku (Hepatitis B, DPT-HB, TT,DT dan Td) serta
pelarut ditempatkan pada bagian tengah vaksin carrier.
8. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan suhu beku diantara vaksin
sensitif beku
9. Letakkan spon pada bagian atas vaksin carrier
10. Tutup rapat vaksin carrier
11. Hindari vaksin carrier dari paparan sinar matahari langsung selama
perjalanan ketempat pelayanan
12. Periksa kembali kondisi VVM dan alat pemantau paparan suhu beku
setelah sampai ditempat pelayanan

JANGAN MENGGUNAKAN COLDPACK (KOTAK


DINGIN BEKU / BATU ES ) DIDALAM VAKSIN
CARRIER

TABEL TEKNIS PEMBERIAN IMUNISASI

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

Pelayanan Imunisasi Oleh Petugas Kesehatan di


Posyandu dan Pelayanan Luar Gedung Lainnya

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Prosedur

Alat dan bahan

:
Alat transportasi dan kelengkapannya
Buku kuning/buku kohort bayi dan kohort ibu
Alat tulis
Vaccine carrier dan cool pack
ADS 0,05 ml, 0,5 ml, 5 ml dan safety box
Vaksin dan pelarut, anafilaktik kit
Sabun, kapas, kantong plastik dan air bersih

Langkah-langkahnya:
1. Sehari sebelum pelayanan, pastikan kepada kader bahwa semua
sasaran sudah mendapatkan informasi dan kesiapan pelaksanaan
posyandu.
2. 30 menit sebelum ke posyandu, pastikan semua vaksin dan
logistik (termasuk anafilaktik kit) dalam kondisi VVM A/B dan
tidak kadaluarsa, jumlah sesuai sasaran serta siap untuk dibawa.
3. Jangan lupa membawa surat tugas dan buku pencatatan hasil
imunisasi (buku kuning).
4. Pastikan kesiapan kendaraan yang akan digunakan ke posyandu.
5. Kemas semua peralatan dengan baik di kendaraan.
6. Setiba di posyandu, letakkan semua logistik ditempat yang aman
7. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapar
sinar matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik,
kapas, air hangat, format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan
safety box dan plastik sampah dibawah meja.
8. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi
9. Lakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur, riwayat
imunisasi sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat
penyakit, keadaan kesehatan saat ini.
10. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan
manfaat imunisasi yang akan diberikan saat ini.
11. Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM
A/B, tidak beku dan tidak kadaluarsa.
12. Untuk imunisasi oral, ambil alat penetes, keluarkan dari plastic
kemasan, buang kemasan kedalam plastic sampahh
13. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan
dari plastik kemasan, buang kemasan kedalam plastik sampah.
14. Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik kedalam
plastic sampah.
15. Untuk vaksin yang membutuhkan pelarutan, larutkan vaksin
sesuai dengan SOP persiapan vaksin
16. Tusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin pastikan ujung
jarum selalu berada didalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai
dengan dosis yang dibutuhkan,
17. Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis,

buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut


jarum dari botol vaksin.
18. Lepaskan alat suntik dari botol vaksin,
19. Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah, tunggu
hingga kering.
20. Berikan vaksin sesuai dengan SOP cara pemberian vaksin.
21. Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa
menutupnya (non recapping) ke dalam safety box
22. Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan
berikutnya, dan kemungkinan efek simpang yang akan dialami
oleh anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya.
23. Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit di posyandu
untuk memantau kemungkinan terjadinya efek simpang.
24. Catat hasil imunisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada
buku kohort bayi/ibu/buku kuning
25. Pastikan limbah bukan tajam dimasukkan ke dalam kantong
plastik.
26. Cuci tangan dengan sabun setiap selesai pemberian imunisasi.
27. Setelah selesai semua pelayanan, lakukan evaluasi kegiatan
bersama kader dengan tahapan:
a. Hitung jumlah sasaran yang datang untuk tiap jenis vaksin
yang diberikan
b. bandingkan dengan data target sasaran pada bulan ini,
diskusikan dengan kader kemungkinan penyebab
ketidakhadiran sasaran.
c. Susun rencana tindak lanjut termasuk bagaimana
memotivasi sasaran yang tidak hadir.
28. Bawa pulang sisa logistik yang belum digunakan dan limbah ke
puskesmas.
29. Setiba di puskesmas, simpan kembali vaksin di dalam lemari es
pada tempat yang terpisah atau diberi tanda.
30. Catatan hasil imunisasi dan pemakaian logistic diserahkan kepada
koordinator imunisasi.

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

Pelayanan Imunisasi Oleh Petugas Kesehatan di


Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan lainnya

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Prosedur

Alat dan bahan

:
Buku bantu/buku kuning/buku kohort bayi
Alat tulis
Vaccine carrier dan safety box
ADS 0,05 ml, 0,5 ml, 5 ml
Vaksin dan pelarut, anafilaktik kit
Sabun, kapas, kantong plastik dan air bersih

Langkah-langkahnya:
1. Sehari sebelum pelayanan, masukkan pelarut dan cool pack ke
dalam lemari es..
2. 30 menit sebelum pelayanan imunisasi, pastikan semua vaksin
dan logistik (termasuk anafilaktik kit) dalam kondisi VVM A/B
dan tidak kadaluarsa.
3. Siapkan buku pencatatan hasil imunisasi (buku kohort bayi/ibu).
4. Ambil vaksin dan pelarut dari lemari es sesuai dengan perkiraan
kebutuhan, dan masukkan kedalam vaksin carrier yang telah berisi
cool pack.
5. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapar
sinar matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik,
kapas, air hangat, format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan
safety box dan plastik sampah dibawah meja.
6. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi
7. Lakukan skrinning setiap sasaran meliputi umur, riwayat
imunisasi sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat
penyakit, keadaan kesehatan saat ini.
8. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan
manfaat imunisasi yang akan diberikan saat ini.
9. Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM
A/B, tidak beku dan tidak kadaluarsa, serta tulis tanggal dan
waktu pertama kali digunakan.
10. Untuk imunisasi oral, ambil alat penetes, keluarkan dari plastic
kemasan, buang kemasan kedalam plastic sampahh
11. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan
dari plastik kemasan, buang kemasan kedalam plastik sampah.
12. Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik kedalam
plastic sampah.
13. Untuk vaksin yang membutuhkan pelarutan, larutkan vaksin
sesuai dengan SOP persiapan vaksin
14. Tusukkan jarum suntik kedalam botol vaksin pastikan ujung
jarum selalu berada didalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai
dengan dosis yang dibutuhkan,
15. Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis,
buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut
jarum dari botol vaksin.

16. Lepaskan alat suntik dari botol vaksin,


17. Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah, tunggu
hingga kering.
18. Berikan vaksin sesuai dengan SOP cara pemberian vaksin.
19. Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa
menutupnya (non recapping) ke dalam safety box
20. Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan
berikutnya, dan kemungkinan efek simpang yang akan dialami
oleh anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya.
21. Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit di Puskesmas
untuk memantau kemungkinan terjadinya efek simpang.
22. Catat hasil imunisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada
buku kohort bayi/ibu/buku kuning
23. Pastikan limbah bukan tajam dimasukkan ke dalam kantong
plastik.
24. Cuci tangan dengan sabun setiap selesai pemberian imunisasi.
25. Vaksin sisa dan yang belum digunakan disimpan kembali di dalam
lemari es pada tempat yang terpisah dan diberi tanda.
26. Catatan hasil imunisasi dan pemakaian logistic diserahkan kepada
koordinator imunisasi.

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PEMELIHARAAN LEMARI ES

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Prosedur

Alat dan Bahan


kering, sabun

: Pulpen, obeng, kuas lembut/spon busa, lap

Cara melakukan pemeliharaan lemari es


1. Pemeliharaan harian
a. Lakukan
pengecekan
suhu
dengan
menggunakan
thermometer atau alat pemantau suhu digital setiap pagi dan
sore, termasuk hari libur.
b. Periksa apakah terjadi bunga es dan periksa ketebalan bunga
es?Apabila bunga es lebih dari 0,5 cm lakukan defrosting.
Sesuai dengan SOP defrosting.
c. Lakukan pencatatan langsung setelah pengecekkan suhu
pada kartu pencatatan suhu setiap pagi dan sore.
2. Pemeliharaan Mingguan
a. Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor kencangkan
baut dengan obeng.
b. Perhatikan adanya tanda tanda steker hangus dengan
melihat perubahan warna pada steker, jika itu terjadi gantilah
steker dengan yang baru.
c. Sebelum membersihkan badan lemari es cabut steker terlebih
dahulu agar tidak terjadi konsleting.
d. Bersihkan seluruh badan lemari es dengan menggunakan lap
basah, kuas yang lembut/spon busa dan sabun
e. Keringkan kembali badan lemari es dengan lap kering
f. Selama membersihkan badan lemari es, jangan membuka
pintu lemari es untuk menjaga suhu tetap 2 s/d 8 0C.
g. Colokkan kembali steker setelah selesai.
h. Catat kegiatan pemeliharaan mingguan pada kartu
pemeliharaan lemari es.
3. Pemeliharaan bulanan
a. Sehari sebelum pemeliharaan bulanan, kondisikan cool pack
(kotak dingin cair), vaksin carrier atau cold box.
b. Pindahkan vaksin kedalam vaksin carrier atau cold box yang
telah berisi cool pack (kotak dingin cair). Sesuai dengan SOP
Penyimpanan Vaksin.
c. Cabut steker untuk melakukan defrosting. Sesuai dengan
SOP defrosting
d. Lakukan pembersihan kondensor, pada model terbuka
gunakan sikat yang lembut atau dengan tekanan udara, pada
model tertutup tidak perlu dilakukan pembersihan.
e. Periksa kerapatan pintu menggunakan selembar kertas, bila
kertas sulit ditarik berarti karet pintu masih baik, sebaliknya
bila kertas mudah ditarik berarti karet sudah sudah mengeras
dan beri bedak.
f. Bila ditemukan baut kendor pada engsel pintu kencangkan
dengan menggunakan obeng.
i. Colokkan kembali steker setelah selesai.
g. setelah suhu mencapai 2 s.d 8 0C, susun kembali vaksin
kedalam lemari es. Sesuai dengan SOP Penyimpanan Vaksin
h. Catat kegiatan
pemeliharaan
bulanan
pada kartu

pemeliharaan lemari es

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PENCAIRAN BUNGA ES (DEFROSTING)

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Prosedur

Alat dan Bahan


pack

: Lap kering, vaksin carrier atau cold box, cool

Langkah langkah pencairan bunga es :


a. Pencairan Bunga Es dilakukan minimal 1 bulan sejali atau
ketika bunga es mencapai ketebalan 0,5 cm.
b. Sehari sebelum pencairan bunga es, kondisikan cool pack
(kotak dingin cair), vaksin carrier atau cold box.
c. Pindahkan vaksin kedalam vaksin carrier atau cold box
yang telah berisi cool pack (kotak dingin cair). Sesuai
dengan SOP Penyimpanan Vaksin.
d. Cabut steker untuk melakukan defrosting.
e. Biarkan bunga es mencair sendiri atau siram dengan air
hangat
f. Setelah bunga es mencair, keringkan bagian dalam lemari
es termasuk evaporator dengan lap kering
g. Pasang kembali steker dan tunggu suhu stabil 2 s.d 8 0C
tanpa merubah posisi Termostat.
h. Setelah suhu mencapai 2 s.d 8 0C, susun kembali vaksin
kedalam lemari es. Sesuai dengan SOP Penyimpanan
Vaksin
i. Catat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu
pemeliharaan lemari es.
Catatan :
1. Penyebab cepat terjadinya bunga es terjadi karena sering
buka tutup, karet sel tidak rapat, setting thermostat terlalu
rendah
2. Bunga Es dapat menghambat sistem pendinginan, boros
listrik, mengurangi masa pakai Lemari Es.

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PENANGANAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM


TINGKAT PROVINSI

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Prosedur

Dapat menangani vaksin program imunisasi secara aman bila listrik


padam
Tahapan :
I.
DENGAN MENGGUNAKAN KAMAR DINGIN ATAU
KAMAR BEKU
Saat listrik padam lakukan tindakan pengamanan sebagai berikut:
a. Periksa suhu pada termometer, pastikan suhu kamar dingin di
antara +20C s/d +80C dan suhu kamar beku di antara -150C s/d
-250C.
b. Jangan membuka pintu kamar dingin/beku.
c. Tunggu beberapa saat generator akan hidup secara otomatis
Bila generator tidak hidup secara automatis lakukan tindakan
a. Periksa accu pada generator, pastikan accu dalam kondisi baik
b. Periksa solar pada tangki generator, pastikan dalam keadaan
penuh
c. Hidupkan generator secara manual dengan memutar kunci
start.
Setelah generator berfungsi, pastikan generator dapat
mensuplai listrik ke kamar dingin atau kamar beku dengan cara
memeriksa fan pada evapor telah berputar atau melihat lampu
(light control) pada cooling unit harus menyala.
II. DENGAN MENGGUNAKAN LAMARI ES/FREEZER
a. Jangan membuka pintu lemari es/freezer yang berisi vaksin
b. Periksa suhu pada termometer, pastikan suhu lemari es di
antara +20C s/d +80C dan suhu freezer di antara -150C s/d
-250C.
c. Hidupkan generator bila ada
d. Bila tidak ada generator, siapkan kotak dingin cair/beku
secukupnya
e. Apabila suhu lemari es sudah mendekati +8 0C masukkan kotak
dingin cair ke dalam lemari es yang berisi vaksin DPT, TT,
HB, DPT-HB, DT, Campak & BCG.
f. Apabila suhu freezer sudah mendekati 00C masukkan kotak
dingin beku ke dalam freezer yang berisi vaksin polio.
g. Tindakan ini hanya berlaku selama 2 x 24 jam
h. Selanjutnya setelah 2 x 24 jam selamatkan vaksin dengan
mengirim ke Kabupaten/Kota terdekat yang dapat menampung
i. Carilah informasi berapa lama aliran listrik kembali normal.

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PENANGANAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM


TINGKAT KABUPATEN/KOTA

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Prosedur

Dapat menangani vaksin program imunisasi secara aman bila listrik


padam
Tahapan :
a. Jangan membuka pintu lemari es/freezer yang berisi vaksin
b. Periksa suhu pada termometer, pastikan suhu lemari es di antara
+20C s/d +80C dan suhu freezer di antara -150C s/d -250C.
c. Hidupkan generator bila ada
d. Bila tidak ada generator, siapkan kotak dingin cair/beku
secukupnya
e. Apabila suhu lemari es sudah mendekati +8 0C masukkan kotak
dingin cair ke dalam lemari es yang berisi vaksin DPT, TT, HB,
DT-HB, Campak & BCG
f. Apabila suhu freezer sudah mendekati 00C masukkan kotak dingin
beku ke dalam freezer yang berisi vaksin polio.
g. Tindakan ini hanya berlaku selama 2 x 24 jam
h. Selanjutnya setelah 2 x 24 jam selamatkan vaksin dengan
mengirim ke Puskesmas atau Kabupaten/Kota terdekat yang dapat
menampung
i. Carilah informasi berapa lama aliran listrik kembali normal.

PUSKESMAS
RAMBAH SAMO I

PENANGANAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM


TINGKAT PUSKESMAS DAN PUSTU

ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Tujuan
Prosedur

Dapat menangani vaksin program imunisasi secara aman bila listrik


padam
Tahapan :

a. Menggunakan lemari es kompresi dengan listrik 24 jam


Periksa suhu pada termometer di lemari es, pastikan masih
berada pada +20C s/d +80C
Upayakan jangan membuka lemari es selama listrik padam
Lemari es yang/diisi cool pack pada saat listrik padam maka
akan berfungsi menahan dingin
Hidupkan generator bila ada.
b. Menggunakan lemari es absorpsi dengan listrik 24 jam
a.Periksa suhu pada termometer di lemari es, pastikan masih
berada pada +20C s/d +80C
b.Upayakan jangan membuka lemari es selama listrik padam
c.
Bila menggunakan Lemari es type RCW 42 EK atau RCW
50 EK pada saat listrik padam maka akan berfungsi sebagai
cool box
d. Lemari es yang/diisi cool pack pada saat listrik padam maka
akan berfungsi menahan dingin
e. Siapkan pengoperasian dengan menggunakan nyala api minyak
tanah atau Gas, pastikan tangki minyak tanah atau volume gas
pada lemari es dalam keadaan cukup
f. Cabut steker lemari es yang menempel pada stop kontak listrik
g. Ikuti petunjuk tata cara mengoparasikan lemari es dengan
menggunakan minyak tanah atau Gas.

PUSKESMAS

TEKNIK PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS TAJAM

RAMBAH SAMO I
ROKAN HULU

No. Dokumen :

No. Revisi :
0

Halaman : 1/1

Ditetapkan oleh :
Kepala Puskesmas Rambah Samo I

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit :
1 Febuari 2015
dr. Hj. TRI WINDYANI
NIP.19700701 200902 2 001

Prosedur

Dengan Safety Box


1) Masukkan ADS bekas tanpa melakukan penutupan (recapping)
langsung ke dalam safety box setiap selesai satu penyuntikan
2) Setelah penuh, safety box dan isinya kirim ke sarana kesehatan
lain yang memiliki incinerator dengan suhu pembakaran minimal
1000 0C atau yang memiliki alat pemusnah Carbonizer, dapat juga
ditanam di dalam sumur galian yang kedap air (silo) atau needle
pit yang lokasinya di dalam PUSKESMAS.

Anda mungkin juga menyukai