Earth Tester
Earth Tester
November 2nd, 2010 Buku Sekolah Gratis Teknik distribusi tenaga listrik 2 No
comments - Tags: Alat Ukur dan Pemeliharaan Tahanan Pembumian, Definisi-Definisi
Sistem Pembumian, Elektrode Bumi (Earth Electrode), Gangguan Bumi (Earth Fault),
Pemasangan dan Susunan Elektrode Bumi, Pemeliharaan Tahanan Pembumian,
Penghantar pembumian (Earthing Conductor) adalah :, Perencanaan pemasangan
peralatan, Tahanan Jenis Tanah, Tujuan Pembumian Peralatan
4-3-1 Definisi-Definisi Sistem Pembumian
Sesuai dengan PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000) terdapat beberapa
definisi yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Bumi (Earth) adalah massa konduktif bumi yang potensial listriknya di setiap titik
manapun menurut konvensi, sama dengan nol.
- Elektrode Bumi (Earth Electrode) adalah bagian konduktif atau kelompok bagian
konduktif yang membuat kontak langsung dan memberikan hubungan listrik dengan
bumi.
- Gangguan Bumi (Earth Fault) merupakan :
1). Kegagalan isolasi antara penghantar dan bumi atau kerangka.
Gangguan yang disebabkan oleh penghantar yang terhubung ke bumi atau karena
resistansi isolasi ke bumi menjadi lebih kecil dari pada nilai tertentu.
- Isolasi (Insulation) adalah :
1). (Sebagai bahan) merupakan segala jenis bahan yang dipakai untuk menyekat
sesuatu.
2). (Pada kabel) merupakan bahan yang dipakai untuk menyekat penghantar dari
penghantar lain dan dari selubungnya, jika ada,
- Elektrode Batang adalah elektrode dari pipa logam, baja profil atau batang logam
lainnya yang dipancangkan ke bumi.
- Pembumian (Earthing) adalah penghubung suatu titik sirkit listrik atau suatu
penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik dengan bumi menurut cara tertentu.
- Penghantar pembumian (Earthing Conductor) adalah :
1). Penghantar berimpedasi rendah yang dihubungkan ke bumi.
2). Penghantar proteksi yang menghubungkan terminal pembumian utama atau batang
ke elektrode bumi.
Untuk tahanan jenis pembumian yang lain (rho), maka besar tahanan pembumiannya
merupakan perkalian nilai dalam tabel dengan : Rho / rho 1 atau Rho / 100
4-3-5 Perencanaan pemasangan peralatan
4-3-5-1 Tujuan Pembumian Peralatan
Pembumian peralatan adalah pembumian bagian dari peralatan yang pada kerja
normal, tidak dilalui arus.
Tujuan pembumian peralatan adalah :
a). Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak dilalui arus
dan antara bagian-bagian ini dengan bumi sampai pada suatu harga yang aman (tidak
membahayakan) untuk semua kondisi operasi normal.
b). Untuk memperoleh impedansi yang kecil/rendah dari jalan balik arus hubung singkat
ke tanah.
Kecelakaan pada personil, timbul pada saat hubung singkat ke tanah terjadi. Jadi bila
arus hubung singkat ke tanah itu dipaksanakan mengalir melalui impedansi tanah yang
tinggi, akan menimbulkan perbedaan potensial yang besar dan berbahaya. Juga
impedansi yang besar pada sambungan-sambungan pada rangkaian pembumian dapat
menimbulkan busur listrik dan pemanasan yang besarnya cukup menyalakan material
yang mudah terbakar.
4-3-5-2 Pemasangan dan Susunan Elektrode Bumi
Untuk memilih macam elektrode bumi yang akan dipakai, harus diperhatikan terlebih
dahulu kondisi setempat, sifat tanah dan tahanan pembumian yang diijinkan.
Permukaan elektrode bumi harus berhubungan baik dengan tanah sekitarnya. Batu dan
kerikil yanglangsung mengenai elektrode bumi, akan memperbesar tahanan
pembumian. Elektrode batang, dimasukkan tegak lurus ke dalam tanah dan panjang
disesuaikan dengan tahanan pembumian yang diperlukan.
Tahanan pembumian sebagian besar tergantung pada panjangnya dan sedikit
bergantung pada ukuran penampangnya. Jika beberapa elektrode diperlukan untuk
memperoleh tahanan pembumian yang rendah, maka jarak antara elektrode tersebut
minimum harus dua kali panjangnya. Jika elektrode tersebut tidak bekerja efektif pada
seluruh panjangnya, maka jarak minimum antara elektrode, harus dua kali panjang
efektifnya. Penghantar bumi harus dipasang sambungan yang dapat dilepas untuk
keperluan pengujian tahanan pembumian, pada tempat yang mudah dicapai dan
sedapat mungkin memanfaatkan sambungan yang karena susunan instalasinya
memang harus ada. Sambungan penghantar bumi elektrode bumi, harus kuat secara
mekanis dan menjamin hubungan listrik dengan baik, misalnya dengan menggunakan
las, klem atau baut kunci yang tidak mudah lepas. Klem pada elektrode pipa, harus
menggunakan baut dengan diameter minimal 10 mm.
4-3-5-3 Alat Ukur dan Pemeliharaan Tahanan Pembumian
a) Alat Ukur Tahanan Pembumian
Untuk mengukur nilai tahanan pembumian dengan cara :
1). Memakai model empat terminal (Motode Wenner) dengan generator putar tangan
(DC).
E (elektrode tanah) yang akan diukur dan elektrode bantu P serta elektrode bantu R
diletakkan pada satu garis lurus dengan elektrode E. Volt meter akan menunjuk pada
potensial E P. Menurut hukum Ohm, beda potensial akan berbanding langsung
dengan tahanan pembumian.
Terlihat bahwa tahanan membesar dengan kedudukan P semakin jauh dari E, dan
kenaikan tersebut dengan cepat berkurang dan bahkan pada jarak tertentu dari E,
kenaikan dapat diabaikan karena sangat kecil.
Persyaratan yang harus diperhatikan adalah :
a). Elektrode R harus cukup jauh dari elektrode E, sehingga daerah tahanan tidak
saling menutup (over lap).
b). Elektrode P harus ditempatkan di luar dua daerah tahanan, dalam hal ini
ditempatkan pada daerah datar dari kurva.
c). Elektrode P harus terletak diantara elektrode-elektrode R dan E, pada garis
penghubungnya.
Suhadi dan Wrahatnolo, Tri, 2008, Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 2 untuk SMK,
Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 130 144.
Pengukuran Tahanan Pentanahan (Earth Tester)
November 27th, 2010 Buku Sekolah Gratis Teknik pemanfaatan tenaga listrik 1 No
comments
Ada berbagai macam instrument pengukur tanahan pentanahan, salah satu contohnya
adalah Earth Hi Tester. Pada instrument cara pengukuran ada 2 macam yaitu :
???? Pengukuran normal (metoda 3 kutub), dan
???? Pengukuran praktis (metoda 2 kutub)
2.12.1.1 Pengukuran Normal (Metoda 3 Kutub)
Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal pada 3a, selanjutnya :
1. Cek tegangan baterai ! (Range saklar : BATT, aktifkan saklar / ON). Jarum harus
dalam range BATT.
2. Cek tegangan pentanahan (Range saklar : ~ V, matikan saklar / OFF)
3. Cek tanahan pentanahan bantu (Range saklar : C & P, matikan saklar / OFF). jarum
harus dalam range P/C (lebih baik posisi jarum berada saklar 0).
4. Ukurlah tahanan pentanahan (Range saklar : x1???? ke x100????) dengan menekan
tombol pengukuran dan memutar selektor, hingga diperoleh jarum pada galvanometer
seimbang / menunjuk angka nol. hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada
selektor dikalikan dengan posisi range saklar (x1????) atau (x100????).
Perhatikan !
Jika jalur pentanahan digunakan sebagai titik referensi pengukuran bersama, maka
semua sambungan yang terhubung dengan pentanahan itu selalu terhubung dengan
tanah. Jika terjadi bunyi bip, maka putuskan dan cek lagi.
1. Cek tegangan baterai dan cek tegangan pentanahan
Caranya hampir sama dengan metoda pengukuran normal, hanya pengecekan tekanan
tahanan bantu tidak diperlukan.
2. Ukur tahanan pentanahan (Range saklar : x10???? atau x100????). Hasil
pengukuran = Rx + Ro
Dalam pengukuran yang menggunakan alat ukur tahanan pentanahan, tidak dilakukan
pengukuran satu per satu seperti di atas, namun alat ukur telah dilengkapi dengan
sistem internal yang memungkinkan pembacaan secara langsung dan mudah.
Sumber :
Sumardjati, Prih dkk, 2008, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1 untuk SMK,
Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 174 176.
Earth Tester PENGUKURAN TAHANAN TANAH Besarnya tahanan tanah sangat
penting untuk diketahui sebelum dilakukan pentanahan dalam sistem pengaman dalam
instalasi listrik. Untuk mengetahui besar tahanan tanah pada suatu area digunakan alat
ukur dengan penampil analog. Hasil pengukuran secara analog sering terjadi kesalahan
dalam pembacaan hasil pengukurannya. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut,maka dirancanglah suatu alat ukur tahanan tanah digital yang memiliki
kemudahan dalam pembacaan nilai tahanan yang diukur. Alat ukur ini penampilnya
menggunakan digital.
Posisi Elektroda Bantu Dalam Pengukuran
November 27th, 2010 Buku Sekolah Gratis Teknik pemanfaatan tenaga listrik 1 No
comments
Dalam setiap pengukuran diinginkan hasil pengukuran yang presisi. Apa artinya sebuah
data bila tidak mendekati kebenaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketelitian
dalam pengukuran tahanan pentanahan ini adalah letak elektroda bantu yang
digunakan dalam pengukuran. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang presisi
adalah dengan meletakkan elektroda bantu-arus Z cukup jauh dari elektroda yang
diukur tahanannya, X, sehingga elektroda bantu-tegangan Y berada di luar daerah yang
disebut daerah resistansi efektif dari kedua elektroda (elektroda pentanahan dan
elektroda bantuarus). Apa sebenarnya yang dimaksud dengan daerah resistansi efektif
ini, dapat diperhatikan Gambar 2.118.
Bila arus diinjeksikan kedalam tanah melalui elektroda Z ke elektroda X, pada kedua
elektroda tersebut akan membangkitkan fluks magnet yang arahnya melingkari batangbatang elektroda. Daerah yang dilingkupi oleh fluks magnet dari masingmasing
elektroda disebut daerah resistansi efektif. Gambar 2.118 menggambarkan daerah
resistansi efektif yang tumpang tindih dari kedua elektroda. Peletakan elektroda Y harus
di luar daerah tersebut agar penunjukan alat ukur presisi. Cara mudah untuk
mengetahui apakah elektroda Y berada di luar daerah resistansi efektif adalah dengan
melakukan pengukuran beberapa kali dengan mengubah posisi elektroda Y di antara X
dan Z, yaitu, misalnya pertama pada Y, kemudian dipindah ke arah X, yaitu ke Y dan
kemudian ke arah Z ke Y. Perlu digambarkan kurva resistansi (tahanan) sebagai fungsi
jarak antara X & Z untuk mengetahui ini.
Bila penunjukan-penunjukan alat ukur tersebut menghasilkan harga resistansi (tahanan)
yang berubah secara signifikan, menunjukkan bahwa elektroda Y ada di dalam daerah
resistansi efektif yang berarti hasil pengukuran tidak presisi. Sebaliknya, bila diperoleh
hasil pengukuran yang relatif sama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.119, maka
elektroda Y berada di luar daerah resistansi efektif dan hasilnya presisi. Dalam gambar
ditunjukkan grafik resistansi sebagai fungsi posisi Y. Bila diperoleh perbedaan yang
besar (Gambar 2.118) menunjukkan ketidakpresisian hasil pengukuran, sebaliknya jika
perbedaan pembacaan kecil diperoleh hasil pengukuran yang presisi (Gambar 2.119)
dalam arti bahwa inilah tahanan elektroda X yang paling tepat.
Sumber :
Sumardjati, Prih dkk, 2008, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1 untuk SMK,
Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 176 178.
Tahanan Jenis Tanah
November 27th, 2010 Buku Sekolah Gratis Teknik pemanfaatan tenaga listrik 1 No
comments
Tahanan jenis tanah sangat menentukan tahanan pentanahan dari elektrodaelektroda
pentanahan. Tahanan jenis tanah diberikan dalam satuan Ohm-meter. Dalam bahasan
di sini menggunakan satuan Ohm-meter, yang merepresentasikan tahanan tanah yang
diukur dari tanah yang berbentuk kubus yang bersisi 1 meter. Yang menentukan
tahanan jenis tanah ini tidak hanya tergantung pada jenis tanah saja melainkan
dipengaruhi oleh kandungan moistur, kandungan mineral yang dimiliki dan suhu (suhu
tidak berpengaruh bila di atas titik beku air). Oleh karena itu, tahanan jenis tanah bisa
berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat yang lain tergantung dari sifat-sifat yang
dimilikinya. Sebagai pedoman kasar, tabel berikut ini berisikan tahanan jenis tanah yang
ada di Indonesia.
Pengetahuan ini sangat penting khususnya bagi para perancang sistem pentanahan.
Sebelum melakukan tindakan lain, yang pertama untuk diketahui terlebih dahulu adalah
sifat-sifat tanah di mana akan dipasang elektroda pentanahan untuk mengetahui
tahanan jenis pentanahan. Apabila perlu dilakukan pengukuran tahanan tanah. Namun
perlu diketahui bahwa sifat-sifat tanah bisa jadi berubah-ubah antara musim yang satu
dan musim yang lain. Hal ini harus betul-betul dipertimbangkan dalam perancangan
sistem pentanahan. Bila terjadi hal semacam ini, maka yang bisa digunakan sebagai
patokan adalah kondisi kapan tahanan jenis pentanahan yang tertinggi. Ini sebagai
antisipasi agar tahanan pentanahan tetap memenuhi syaratpada musim kapan tahanan
jenis pentanahan tinggi, misalnya ketika musim kemarau.
Sumber :
Sumardjati, Prih dkk, 2008, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1 untuk SMK,
Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 170.
Pengukuran Tahanan Pentanahan (Earth Tester)
November 27th, 2010 Buku Sekolah Gratis Teknik pemanfaatan tenaga listrik 1 No
comments
Ada berbagai macam instrument pengukur tanahan pentanahan, salah satu contohnya
adalah Earth Hi Tester. Pada instrument cara pengukuran ada 2 macam yaitu :
???? Pengukuran normal (metoda 3 kutub), dan
???? Pengukuran praktis (metoda 2 kutub)
2.12.1.1 Pengukuran Normal (Metoda 3 Kutub)
Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal pada 3a, selanjutnya :
1. Cek tegangan baterai ! (Range saklar : BATT, aktifkan saklar / ON). Jarum harus
dalam range BATT.
2. Cek tegangan pentanahan (Range saklar : ~ V, matikan saklar / OFF)
3. Cek tanahan pentanahan bantu (Range saklar : C & P, matikan saklar / OFF). jarum
harus dalam range P/C (lebih baik posisi jarum berada saklar 0).
4. Ukurlah tahanan pentanahan (Range saklar : x1???? ke x100????) dengan menekan
tombol pengukuran dan memutar selektor, hingga diperoleh jarum pada galvanometer
seimbang / menunjuk angka nol. hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada
selektor dikalikan dengan posisi range saklar (x1????) atau (x100????).
Dalam pengukuran yang menggunakan alat ukur tahanan pentanahan, tidak dilakukan
pengukuran satu per satu seperti di atas, namun alat ukur telah dilengkapi dengan
sistem internal yang memungkinkan pembacaan secara langsung dan mudah.
Sumber :
Sumardjati, Prih dkk, 2008, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1 untuk SMK,
Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 174 176.
vii
RINGKASAN
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik
maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi
arus searah, yang diputar oleh tangan.
Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Megger
2.1.1 Apa itu Megger
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik
maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi
arus searah, yang diputar oleh tangan.
Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah: 500, 1.000, 2.000 atau 5.000
volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter ohm dan 5
sampai 5.000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan sumber tegangan dari megger
tersebut.
Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja (sistem
tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji isolasinya.
Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi,
yang didapatkannya dari baterai sebesar 8 12 volt (megger dengan sistem elektronis).
Megger dengan bateri umumnya membangkitkan tegangan tinggi yang jauh lebih stabil
dibanding megger dengan generator yang diputar dengan tangan. Gambar rangkaian
dasar megger adalah seperti gambar 2.1.
Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi
antara lain untuk:
1. Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan
2. Kabel tegangan rendah
3. Kabel tegangan tinggi
4. Transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya.
arus listrik terjadi jika ada perbedaan potensial diantara 2 (dua) buah titik (node). Arus
listrik selalu mengalir dari titik yang mempunyai energi potensial (Ep) yang lebih tinggi
ke titik yang mempunyai energi potensial lebih rendah. Hal ini terjadi sebaliknya dengan
arah aliran elektron yang mengalir dari titik dengan Ep yang lebih rendah ke titik yang
mempunyai Ep yang lebih tinggi, mengapa dapat terjadi demikian?, ilmu elektronika
yang akan menjawabnya, yakni suatu cabang ilmu fisika yang secara khusus
mempelajari aliran elektron.
Energi listrik atau biasa disebut dengan daya listrik (P) yang notabene
adalah merupakan hasil perkalian antara tegangan listrik (V) dengan arus listrik (I)
Jadi usahakanlah tantangan atau hambatan diantara kedua titik yang berbeda
potensinya agar menjadi sekecil mungkin (mendekati nilai nol) untuk menghindari
terjadinya arus listrik diantara kedua titik tersebut, karena semua penghantar
mempunyai tahanan masing-masing atau disebut dengan tahanan jenis, maka untuk
membuat tahanan yang benar-benar bernilai nol diantara kedua titik tersebut, yakni
hanya dengan menghubungkannya ke bumi atau tanah yang akan menyebabkan
tahanan atau hambatan diantara kedua titik tersebut menjadi nol sehingga tidak ada
perpindahan daya listrik yang terjadi diantara keduanya.
2.2.2 Tujuan Pentanahan
Adapun tujuan dari sistem pentanahan tersebut adalah untuk membatasi
tegangan pada bagian-bagian peralatan yang tidak seharusnya dialiri arus mis:
body/casing, hingga tercapai suatu nilai yang aman untuk semua kondisi operasi, baik
kondisi normal maupun saat terjadi gangguan, memberikan jaminan keselamatan dari
bahaya kejut listrik, baik perlindungan dari sentuh langsung
Jika terjadi gangguan/kondisi yang tidak diinginkan, baik langsung atau tidak
langsung (induksi), diupayakan agar gangguan tersebut dialirkan ke tempat yg aman,
misal, ke tanah.
Grounding
yang baik tergantung kondisi tanah (komposisi dan
kelembaban), semakin basah tanah maka resistansinya semakin kecil sehingga
semakin mudah mengalirkan arus/tegangan buangan. Jadi simpelnya, usahakan
grounding mencapai permukaan air dan menggunakan kabel khususgrounding
(penghantar) yang baik. cukup ideal jika disambungkan dengan pipa instalasi
pompa/mesin air.
Tambahan, berikut dari salah satu sumber tentang jenis-jenis gangguan
listrik yang sering terjadi yaitu : Blackouts, Blackouts, Line Noise, Sags, Surges,
Spike/Lightning.
2.2.3 Karakteristik Pentanahan yang Efektif
Karakteristik sistem pentanahan yang efektif antara lain adalah:
1. Terencana dengan baik, semua koneksi yang terdapat pada data center harus
merupakan koneksi yang sudah direncanakan sebelumnya dengan kaidahkaidah tertentu.
2. Verifikasi secara visual dapat dilakukan.
3. Sesuai dengan ukuran, TIA-942 menyediakan guideline untuk setiap
komponen pada data center.
4. Menghindarkan gangguan yang terjadi pada arus listrik dari perangkat.
doc
false
false
bumi menggunakan
resistansi bumi
tahanan untuk
mengukur resistansi
arus bocor
konduktor
data
Elektroda Pentanahan dan Tahanan Pentanahan
November 27th, 2010 Buku Sekolah Gratis Teknik pemanfaatan tenaga listrik 1 No
comments
Tahanan pentanahan harus sekecil mungkin untuk menghindari bahaya-bahaya yang
ditimbulkan oleh adanya arus gangguan tanah. Hantaran netral harus diketanahkan di
dekat sumber listrik atau transformator, pada saluran udara setiap 200 m dan di setiap
konsumen. Tahanan pentanahan satu elektroda di dekat sumber listrik, transformator
atau jaringan saluran udara dengan jarak 200 m maksimum adalah 10 Ohm dan
tahanan pentanahan dalam suatu sistem tidak boleh lebih dari 5 Ohm. Seperti yang
telah disampaikan di atas bahwa tahanan pentanahan diharapkan bisa sekecil mungkin.
Namun dalam prakteknya tidaklah selalu mudah untuk mendapatkannya karena banyak
faktor yang mempengaruhi tahanan pentanahan.
4 Votes
Untuk merencanakan suatu sistem pentanahan ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, antara lain Tahanan Jenis Tanah, Struktur tanah, keadaan lingkungan,
biaya, ukuran dan bentuk sistemnya.
Biasanya tahanan pentanahan yang lebih rendah sangat efektif, tetapi biaya menjadi
besar. Untuk itu perlu dipertimbangkan efek fungsi dan ekonomisnya. Oleh karena itu
perlu kiranya bagi kita untuk dapat merencanakan dan membuat sistem pentanahan
yang sesuai dengan keperluannya.
SYARAT SYARAT SISTEM PENTANAHAN YANG EFEKTIF
1. Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang di inginkan untuk suatu
keperluan pemakaian
2. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
o Bahan Konduktor yang baik
o Tahan Korosi
o Cukup Kuat
3. Jangan sebagai sumber arus galvanis
4. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya.
5. Tahanan pentanahan harus baik untuk berbagai musim dalam setahun.
6. Biaya pemasangan serendah mungkin.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TAHANAN PENTANAHAN
Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung pada tiga faktor :
1. Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke
peralatan yang ditanahkan.
2. Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
3. Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan tetapi
tahanan kawat penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai
impedansi yang tinggi terhadap impuls frekuensi tinggi seperti misal pada saat terjadi
No
.
JENIS TANAH
TAHANAN JENIS
TANAH( ohm.meter
)
56
30
100
Tanah liat
4.
5.
6.
7.
200
Pasir Basah
Batu-batu kerikil basah
Pasir dan
kering
batu
krikil
500
1000
3000
Batu
KOMPOSISI ZAT ZAT KIMIA DALAM TANAH
Kandungan zat zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat organik maupun
anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan pula.
Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya mempunyai tahanan
jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut.
Pada daerah yang demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang efektif yaitu
dengan menanam elektroda pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam
masih terdapat.
KANDUNGAN AIR TANAH
Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah ( )
terutama kandungan air tanah sampai dengan 20%.
Dalam salah satu test laboratorium untuk tanah merah penurunan kandungan air tanah
dari 20% ke 10% menyebabkan tahanan jenis tanah naik samapai 30 kali.Kenaikan
kandungan air tanah diatas 20% pengaruhnya sedikit sekali.
TEMPERATUR TANAH
Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya stabil terhadap perubahan
temperatur permukaan.
Bagi Indonesia daerah tropic perbedaan temperatur selama setahun tidak banyak,
sehingga faktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
ELEKTRODA PENTANAHAN
Jenis Elektroda pentanahan
Pada dasarnya ada 3 (tiga) jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan
yaitu :
1. Elektroda Batang
2. Elektroda Pelat
3. Elektroda Pita
Elektroda elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun multiple dan juga
secara gabungan dari ketiga jenis dalam suatu sistem.
ELEKTRODA BATANG
Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang
di
tanam
vertikal
di
dalam
tanah.
Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu
diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang
dapat
menyebabkan
korosi.
Ukuran
Elektroda
:
diameter 5/8
- 3/4
Panjang
4
feet
8
feet
Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk
pemakaian pentanahan yang lain.
ELEKTRODA PELAT
kekeringan.
Hal ini cocok untuk daerah daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah
makin tinggi dengan kedalaman.
PENGKONDISIAN TANAH
Bagi daerah daerah yang mempunyai struktur tanah dengan tahanan jenis tanah yang
tinggi untuk memperoleh tahanan pentanahan yang diinginkan seringkali sukar
diperoleh. Ada tiga cara untuk mengkondisikan tanah agar pada lokasi elektroda
ditanam tahanan jenis tanah menjadi rendah, yaitu :
1. Dengan membuat lubang penanaman elektroda yang lebar dan dimasukkan
mengelilingi elektroda tersebut bahan bahan seperti tanah liat atau cokas.
2. Mengelilingi elektroda pada statu jarak tertentu diberi zat-zat nimia yang mana
akan memperkecil tahanan jenis tanah di sekitarnya. Zat-zat nimia yang biasa di
pakai adalah sodium chloride, calsium chloride, magnesium sulfat, dan coper
sulfat.
3. Dengan
Bentonite.
Bubuk bentonita bersifat mengabsorb air, karena itu dengan mencampur bubuk
bentonite, garam dapur dan air maka campuran bentonite tersebut dapat
menghasilkan tahanan jenis tanah yang rendah. Dengan menanamkan
campuran bentonite tersebut disekeliling elektroda maka tahanan
pentanahandapat
diperkecil
1/10
1/15 kali.
Komposisi campuran bentonite menurut perbandingan :Bentonite : garam dapur :
air = 1 : 0,2 : 2
Free