Bab Iii Tinjauan Khusus
Bab Iii Tinjauan Khusus
3.1 Pendahuluan
3.1.1 Latar Belakang
Mesin Somet Thema 11 merupakan mesin tenun yang dibuat di Italia pada tahun
1991. Mesin tersebut mampu menghasilkan kain lebih lebar daripada umumnya.
Mesin itu tergolong dalam mesin tenun rapier karena media peluncuran benang
pakannya menggunakan gripper. Uniknya lagi mesin tersebut pada pembukaan
mulut lusi (shedding motion) menggunakan cam atau dobby.
Pada bulan Juni memproses kain sesuai permintaan PT Indah Jaya. Kain
tersebut yang diproses yakni sort Monaco. Sort tersebut mempunyai kerapatan
total end yang sangat banyak sebesar 16640 helai lusi. Dengan begitu
kemungkinan putus benang lusi juga sangat tinggi.
Untuk dari itu, tindakan yang nyata ialah melakukan penyetingan di pembukaan
mulut lusi tepatnya pada tinggi kamran. Penyetingan tersebut diharapkan mampu
mengurangi putus lusi. Sehingga nanti prosuksi sort Monaco kualitasnya
meningkat.
Dari uraian di atas, penulis tertarik membuat karya tulis dengan judul Pengaruh
Tinggi Kamran terhadap Putus Lusi pada Sort Monaco di Mesin Somet
Thema 11.
3.1.2 Identifikasi Masalah
Mesin Somet Thema 11 buatan Italia pada tahun 1991 sudah tidak dalam kondisi
standart, maka diperlukan usaha penyesuaian settingan. Salah satunya tinggi
kamran di bagian pembukaan mulut lusi (shedding motion). Agar menjaga
kelancaran produksi dan meningkatkan kualitas produksi kain.
Sesuai pernyataan di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu: Adakah
pengaruh tinggi kamran terhadap putus lusi pada sort Monaco di mesin Somet
Thema 11 ?
3.1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh tinggi kamran terhadap putus lusi pada sort Monaco
di mesi Somet Thema 1.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pembahasan Mesin Tenun Rapier
Mesin tenun rapier Somet Thema 11 adalah mesin tenun buatan Italia dengan
peluncuran pakan menggunakan rapier dan merupakan mesin tenun double
beam.
Dalam prosesnya mesin tenun rapier juga memiliki 5 gerakan pokok, sama
dengan mesin tenun yang lain. Adapun gerakannya adalah sebagai berikut :
1. Penguluran benang lusi (Let off motion )
Pada mesin Somet Thema 11, penguluran benang lusi menggunakan
motor Let off yang diatur melalui Elecronic Warp Control ( EWC ). Pada
bagian ini terdapat loadcell (terpasang pada backroll) yang akan memberi
data tension benang yang ditarik take up ke EWC, dan EWC memberikan
signal tegangan ke Let off Motor, unuk menyesuaikan antara penarikan
dengan penguluran.
2. Pembukaan mulut lusi (Shedding motion )
Pada mein tenun Somet Thema 11, dalam menggerakkan naik turun
Kamran sebagian mesin menggunakan cam dan sebagian mesin lainnya
menggunakan dobby. Mesin Somet memiliki 2 jenis cam yang terpasang,
yaitu cam A dan cam B,cara penyetelannya sama, yang membedakan
adalah letaknya, jika cam A terletak di atas sedangkan cam B terletak di
bawah dan kedua jenis cam ini harus saling berkaitan tergantung
konstruksi yang diproses. Sedangkan untuk dobby, menggunakan kartu
dobby, dan pada mesin Somet yang menggunakan dobby kamran yang
bisa digunakan mencapai 20 kamran.
3. Peluncuran pakan (Weft insertion )
Pada mesin Somet Thema 11, proses peluncuran pakan dengan
menggunakan media rapier ( gripper ). Benang pakan yang meluncur dari
accumulator menuju sensor Eltex sebagai sensor putus pakan kemudian
melewati selector dan diberikan ke gripper kiri untuk selanjutnya dikirim
ke gripper kanan untuk diteruskan selebar kain. Pada saat gripper kiri
akan mengambil benang pakan ke selector, gripper kiri pada posisi
650mesin dan pada saat gripper bertermu dengan gripper kanan pada
1. Mekanisme motif (corak), yang selalu ada pada setiap mesin. Mekanisme ini
mengoperasikan gerak bolakbalik satu atau dua bar batang baja yang disebut
pisau (knives).
2. Mekanisme
pengontrolan
transmisi
gerakan
dari
mekanisme
motif
ke
mekanisme
pengangkatan kamran.
3. Mekanisme pengontrolan kamran, terdiri dari hook dan yang menyangga pisau
(abdul Latif salam:474-475).
Tenun bingkai Heald adalah salah satu komponen yang paling penting dari alat
tenun. Hal ini membantu dalam pengolahan benang di tenun tenun dengan
bantuan mekanisme shedding.
Sebagian besar modern tenun memiliki aksesoris bingkai Heald yang
memisahkan dan meningkatkan beberapa benang lusi di atas orang lain. Proses
pemisahan atau pemisahan pada dasarnya dikenal sebagai shedding dan
memungkinkan pesawat ulang-alik untuk melewati menenun menumpahkan
bersama dengan benang pakan. Gerakan shuttle selalu dalam arah tegak lurus
terhadap benang lusi sehingga pakan dapat dengan mudah interlaced menjadi
benang tersebut dan kain dapat ditenun cepat. Namun posisi benang lusi dan
benang pakan yang diubah setelah pergerakan pesawat ulang-alik setiap kali.
Ketika datang ke struktur, bingkai heald berbentuk persegi panjang dan didukung
dengan baik oleh satu set kabel tipis yang dikenal sebagai healds atau heddles.
heddles ini tetap melekat ke frame heddle secara vertikal dan benang bergerak
melalui lubang mata mereka untuk memulai menenun kain. Tenun gaya atau pola
yang memutuskan bingkai akan mengontrol berapa banyak benang dan di mana
bagian. Selain itu jumlah dan fungsi frame Heald atau memanfaatkan bergantung
pada kompleksitas atau kesederhanaan proses tenun. Dua metode yang
digunakan secara luas bergerak frame Heald adalah 7 rangka polinomial dan
harmonik sederhana. Namun yang pertama adalah pilihan yang lebih baik
daripada yang kedua untuk pergerakan frame heddle di tenun speedy alat tenun.
Heddle frame sekarang tersedia di finish logam dan dapat digunakan untuk
menenun di Airjet alat tenun, Rapier alat tenun, antar-jemput alat tenun, waterjet
alat tenun, alat tenun shuttleless dan proyektil alat tenun. panjangnya bervariasi
100-800 mm dan pengukur dari 16 ke 32. Mereka juga tersedia dalam berbagai
bentuk termasuk dimasukkan, memutar, memutar dan dimasukkan dengan
semua pilihan ukuran lubang mata. Selain ini, bingkai heald diperkuat dengan
nikel atau plating timah untuk memberikan dukungan yang kuat untuk menuntut
tugas tenun. Ini terbuat dari bahan ringan dan memastikan daya tahan sepanjang
waktu.
(https://healdindiablog.wordpress.com/2013/07/18/what-is-a-weaving-heald3.2.3
akurat
Setting mesin sesuai dengan settingan untuk sort yang akan diamati
Wawancara dan diskusi, dilakukan dengan pembimbing;l serta pihakpihak yang berkaitan langsung dengan obyek yang diamati. Bimbingan ini
tentu merujuk pada manual book Somet Thema 11.
No
Topik
Narasumber
Waktu Wawancara
Konsultasi judul
Pak Sobihin
12 Juni 2016
tugas akhir
Penyetingan
Pak Sardi
13 Juni 2016
Pak Suhartoto
22 Juni 2016
Pak Widiyono
28 Juli 2016
Tinggi Kamran
3
Pembukaan Mulut
Lusi
Standard Setting
Merk
: Somet
Tipe
: Somet Thema 11
Negara pembuat
: Italia
Tahun dibuat
: 1991
: Dobby
No beam proses
: 0031 653
: 116 inchi
Kecepatan
: 220 Rpm
Benang lusi
: CVCM40
Benang pakan
: CVCM40
Tetal lusi
:114
Tetal pakan
: 96
Lebar kain
: 116 inchi
Motif
: Satin Stripe
Gb.Konstruksi Monaco
3. Untuk standart setting pada sort Monaco sebagai berikut:
-
Race block
: 3030 mm
Stroke gripper
: RH = 650 LH = 3000
Filling cutter
: 700
Tredle lever
1 = 50
8 = 105
2 = 60
9 = 110
3 = 70
10= 113
4 = 80
11= 116
5 = 90
12= 119
Tinggi Kamran
= 95
13= 122
7 = 100
14= 125
1 = 14
8 = 14
2 = 14
9= 14
3 = 14
10= 14
4 = 14
11=14
5 = 14
12=14
6 = 14
13=14
7 = 14
14=14
Crossing
: 300-3100
Selvedge binding
Back roll
: +2 dan 2
Dropper box
Spring easing
: A = 25 dan B = 40
Lever easing
:2
Tension
: 327 +5
pengamatan.
Persiapan alat kerja L 5 dan mistar.
penjepit
No
Setting Tinggi
Kamran
1
2
3
14
14,5
15
Lokasi putus
dropper
1
1
-
Total
Gun
sisi
Putus
5
2
4
r
1
1
Lusi
6
4
5
6
5
4 f(x) = 2.5x^2 - 10.5x + 13
R = 1
3
2
l 1
u
0
s
14
14,5
15
i
Setting Tinggi Kamran (cm)
Series 3
Polynomial (Series 3)
Column1
5
4
Polynomial (Column1)
Series 3
3
2
1
0
14
14,5
15
3.2.5 Diskusi
Dari hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan didapatkan bahwa setting tinggi
kamran pada ukuran 14,5 cm lebih baik ditimbang ukuran 14 dan 15. Itu
dibuktikan bahwa pada ukuran tersebut mampu meminimalkan putus lusi di
kamran .