DEPARTEMENT WEAVING
Proses penghanian dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Penghanian seksional (sectional warping)
b. Penghanian langsung (beam warping/direct warping) Creel adalah tempat atau rak
untuk meletakan gulungan benang. Creel terbuat dari rangka logam yang dilengkapi
dengan peralatan pengatur tegangan benang (yarn tension device). Pada mesin hani
yang lebih modern pengatur tegangan benang dikontrol secara otomatis dan
terprogram untuk mengatur tegangan benang yang diinginkan. Creel juga dilengkapi
dengan peralatan otomatis pendeteksi benang putus (yarn breakage
monitoring system). Jumlah creel yang digunakan pada mesin hani disesuaikan
dengan jumlah benang lusi yang akan digunakan pada proses
pertenunan. Pada umumnya jumlah creel sekitar 400 – 1200.
Mesin Hani Seksional (Sectional Warping)
Mesin hani seksi merupakan mesin hani yang proses penghaniannya dilakukan dengan
membagi benang lusi menjadi seksi-seksi. Perhitungan jumlah seksi yang digulung dengan
cara membagi antara jumlah totol benang lusi yang dipakai dengan jumlah creelnya.
Misalnya benang lusi yang harus dihani 10.000 helai dengan lebar 140 cm, maka proses
penghaniannya dilakukan dengan membagi benang-benang lusi tersebut menjadi 10 seksi
dimana setiap seksi terdiri dari 1.000 helai dengan lebar 14 cm. Kemudian dari 10 beam hani
disatukan ke dalam beam tenun dengan lebar beam tenun 140 cm menggunakan mesin
beaming. Secara umum skema dan bagian-bagian mesin hani seksi
(sectional warping)
Keterangan ;
1. Creel
2. Tensioner (Pengatur tegangan benang)
3. Central power tensioner control
4. Computer
5. Sisir silang (leasing reed)
6. Beam hani
7. Sisir ekspansi
Jika benang lusi tidak dikanji atau tidak melalui proses penganjian akibatnya benang lusi
akan sering putus ketika ditenun, maka mengurangi efisiensi mesin dan kualitas kain akan
jelek karena terdapat cacat kain yang sangat banyak akibat dari sering putusnya benang lusi.
Proses Penganjian (sizing) adalah sebuah proses untuk melapisi benang-benang lusi dengan
campuran kimia tertentu agar benang-benang tersebut dapat ditenun dengan baik sesuai
dengan hasil yang diharapkan.
Tujuan akhir dari penganjian adalah menghilangkan atau mengurangi putus benang lusi
selama proses pertenunan berlangsung. Putus lusi disebabkan oleh tegangan yang tinggi
selama proses pertenunan atau bisa juga karena kekuatan benang yang buruk atau rendah,
tegangan yang tinggi pada benang lusi disebabkan karena pembukaan mulut lusi yang besar.
Proses mesin tenun (Weaving)