Anda di halaman 1dari 11

USULAN PENELITIAN

OPTIMASI LAMA PENYULINGAN DAN BERAT BAHAN


TERHADAP RENDEMEN MINYAK CENGKEH
DENGAN METODE PERMUKAAN RESPON (RESPONSE SURFACE
METHODOLOGY) RANCANGAN KOMPOSIT TERPUSAT

OLEH ;
KAHARUDDIN
P4700215002

PROGRAM MAGISTER TEKNIK


AGROINDUSTRI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Minyak cengkeh telah sejak lama digunakan untuk tujuan pengobatan dan gigi,
dan telah diketahui dengan baik di negara-negara barat sebagai bahan anestesi gigi.
Minyak cengkeh (di indonesia) secara tradisional diproduksi melalui proses destilasi
bunga, tangkai bunga, dan daun-daun pohon cengkeh (Euginia aromatica).
Komponen yang paling dominan adalah (70-90%) dan merupakan bahan aktif adalah
fenol eugenol (Tamaru, et al., 1998 dalam Siti Nurhasanah, dkk., 2002).
Penyulingan cengkeh dapat dilakukan dengan cara penyulingan air dan
penyulingan dengan uap.

Menurut Guenther (1990) dalam Siti Nurhasanah, dkk.,

2002, penyulingan dengan air dapat menghasilkan minyak cengkeh dengan


kandungan eugenol 80-85% dan cukup baik sebagai bahan baku parfum atau flavor,
sedangkan penyulingan dengan uap, dapat menghasilkan minyak cengkeh strong oil
dengan kandungan eugenol yang tinggi yaitu 91-95% volume.

Lama penyulingan

berkisar antara 8-24 jam tergantung ukuran, sistem isolasi, volume uap dari alat
penyulingan, sifat alami dan kondisi cengkeh, dan sebagainya.
Menurut Sumarni, dkk., (2008), jumlah bahan memberikan pengaruh terhadap
rendemen minyak atsiri, semakin banyak bahan, semakin banyak senyawa minyak
atsiri yang dihasilkan,

sampai pada batas tertentu menemukan titik optimalnya,

sehingga perlu dilakukan penelitan dengan pendekatan teknik optimasi pada faktor
berat bahan terhadap rendemen minyak cengkeh.
Lama waktu penyulingan menghasilkan minyak yang semakin banyak, menurut
Rusli & Anggraeni (1999) dalam Tutuarima (2009) mengatakan bahwa rendemen
minyak akar wangi lebih tinggi pada penyulingan yang lebih lama yaitu 2,07% selama
12 jam, dibandingkan dengan penyulingan 8 jam yang hanya 1,78%.

Namun

perpanjangan waktu penyulingan berdampak pada besarnya biaya bahan bakar.

B. Tujuan

Tujuan Penelitian adalah untuk menemukan titik optimum faktor berat bahan dan
lama penyulingan pada proses penyulingan minyak cengkeh dengan bahan baku
gagang cengkeh dengan menggunakan Metode Permukaan Respon
Rancangan Komposit Terpusat .

II.

TINJAUAN PUSTAKA

(RMS)

A. Penyulingan Gagang Cengkeh


Gagang cengkeh adalah gagang yang menempel pada bunga cengkeh. Karena
menempel pada bunga, maka kadar eugenol yang terkandung didalamnya lebih besar
dari yang terkandung dialam daun (Martsiano, 2015). Hal inilah yang menyebabkan
gagang cengkeh lebih menguntungkan untuk disuling dibandingkan dengan daun
cengkeh.
Menurut Rusli (1979) dalam Perdana dkk., (2015) bahwa semakin lama waktu
penyulingan, minyak yang dihasilkan akan semakin naik karena panas yang diterima
semakin banyak dan proses difusi akan meningkat sehingga proses penyulingan
semakin dipercepat.
B. Metode Respon Permukaan (Response Surfaces Methodology)
Metode permukaan respon adalah merupakan sekumpulan teknik matematika dan
statistika yang berguna untuk menganalisis permasalahan dimana beberapa variable
independen mempengaruhi variable respon dan tujuan akhirnya adalah untuk
mengoptimalkan respon. Ide dasar metode ini adalah untuk memanfaatkan desain
eksperimen berbantuan statistika untuk mencari nilai optimal dari

suatu respon.

Metode ini pertama kali diajukan sejak tahun 1951 dan sampai saat ini telah banyak
dimanfaatkan baik dalam dunia penelitian maupun aplikasi industri (Nurhayati dan
Salimy, 2008).
Menurut Peterson (1985) dalam

Rahmawaty dan Tri Sutanto (2011) bahwa

eksperimen dengan menggunakan metode permukaan respon bertujuan :


a. Mencari fungsi respon sebagai model yang menunjukkan hubungan antara
variable-variabel bebas dan variabel-variabel respon.
b. Menentukan nilai stasioner yaitu nilai dari variable bebas yang menghasilkan
respon yang optimal.
III. METODE PENELITIAN
A.

Tempat dan Waktu


Penelitian ini dilakukan di U.D

Reso Pammase Desa Komba Kecamatan

Larompong Kabupaten Luwu, sebagai salah satu industri pengolahan minyak


cengkeh. Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2016 sampai dengan Maret
2017

B.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah seperangkat alat penyulingan yang terdiri dari
Tungku Ketel, Kondensator, Separator, Jerigen Penampung minyak, dan pompa air.
Sedangkan alat ukur yang digunakan adalah timbangan, stopwatch, dan termometer.
Bahan yang digunakan adalah gagang cengkeh, air, kayu dan ampas suling
sebagai bahan bakar tungku.

C.

Prosedur Kerja
1. Studi literatur untuk memperoleh rentang nilai penggunaan berat bahan dan lama
penyulingan.
2. Rentang nilai yang diperoleh diolah dengan menggunakan software matlab 2015
untuk mendapatkan titik optimasi.
3. Niai optimasi yang diperoleh selanjutnya menjadi acuan untuk melakukan
perlakuan dalam bentuk nyata (validasi)
4. Memasuki tahap validasi, mula-mula gagang cengkeh ditimbang seberat nilai
optimasi yang diperoleh pada analisa software.
5. Gagang cengkeh kemudian dimasukkan ke dalam ketel
6. Air sebagai sebagai pembentuk uap juga dimaksukkan ke bagaian bawah ketel.
7. Ketel ditutup dan dipastikan dalam keadaan rapat sehingga tidak ada celah udara
yang dapat masuk ke dalam ketel.
8. Bahan bakar dalam tungku dipersiapkan
9. Tungku dinyalakan untuk memulai proses pemasakan
10. Dilakukan proses pemasakan, sambil diperhatikan awal menetesnya kondensat
sebagai titik awal pengamatan lama penyulingan.
11. Dilakukan penampungan kondensat selama waktu yang diperoleh sebagai lama
penyulingan yang optimal hasil perhitungan software.
12. Kondensat yang diperoeh dilakukan pemisahan antara air dan minyak cengkeh.
13. Minyak cengkeh ditimbang untuk menghitung nilai rendemennya.

D.

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dilakuan pada skala pabrik dengan kapasitas ketel 1.200 Kg
bahan/proses
2. Gagang cengkeh didapatkan dari petani disekitar Kecamatan Larompong, tidak
ada varietas tertentu karena gagang cengkeh yang dibeli ditampung terlebih
dahulu secara bercampur di gudang.
3. Suhu ketel diasumsikan mencapai suhu penguapan, yang didasarkan pada
ketrampilan pemasak mengatur pengapian pada tungku.

4. Penyulingan dilakukan dengan metode uap langsung.

E.

Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan metode permukaan respon dengan rancangan komposit
terpusat dengan 2 faktor yaitu berat bahan dan lama penyulingan. Sesuai dengan
metode permukaan respon 2 faktor maka pengulangan dilakukan pada titik tengah
(X=0) sebanyak 5 kali (Gasperz, 1992). Tahapan untuk menentukan level dari
masing-masing faktor dalam percobaan dijelaskan sebagai berikut :
1. Ditentukan rancangan faktorial 22 (pengaruh dari 2 faktor) sebagai percobaan
ordo pertama dan ditetapkan level-level yang akan diteliti sebagai berikut :
a. Faktor berat bahan (M) dengan level faktor :
- Berat bahan 1.000 Kg (Kode X1 = -1)
- Berat bahan 1.300 Kg (Kode X1 = 1)
b. Faktor lama penyulingan (T) dengan level faktor :
- Lama Penyulingan 480 menit (Kode X2 = -1)
- Lama Penyulingan 600 menit (Kode X2 = 1)
2. Setelah ditetapkan level-level faktor yang sesuai dengan rancangan faktorial 2 2,
maka

ditetapkan

level-level

faktor

yang

sesuai

dengan

titik

pusat

X1 = 0 dan X2 = 0. Pada faktor berat bahan diketahui levelnya berturut-turut


yaitu 1.000 Kg (X1=-1), 1.150 Kg (X1 = 0), dan 1.300 (X1=1), jarak antara level
faktor adalah 150 Kg, sehingga hubungan antara variabel X1 dengan variabel asli
dapat dinyatakan sebagai berikut :
X1

M 1.150
150

M=150X1 + 1.150

(1)
Pada faktor lama penyulingan hubungan antara variabel X2 dengan variabel X1
dapat diketahui dengan cara yang sama.

Pada faktor lama penyulingan

diketahui levelnya berturut-turut adalah 480 menit (X 2=-1), 540 menit (X2=0), dan
600 menit (X2=1), sehingga hubungan antara variabel X2 dengan variabel asli
dapat dinyatakan :

X2

T 540
60

, T=60X2 + 540 . (2)

3. Ditentukan level-level faktor yang bersesuaian dengan nilai - = -1,414 dan


= 1,414 dengan perhitungan melalui hubungan variabel X1 dan X2 dengan
variabel asli dalam persamaan (1) dan (2). Dari persamaan (1) diketahui bahwa :
untuk X1 = -1,414, maka M = 150(-1,414) + 1.150 = 937,90, untuk X1 = 1,414,
maka M = 150(1,414) + 1.150 = 1.362,10. Dari persamaan (2) diketahui bahwa :
untuk X2 = -1,414, maka T = 60(-1,414) + 540 = 455,16, untuk X 2 = 1,414,
maka T=60(1,414) + 540 = 624,84
Tabel 1. Rancangan Percobaan Komposit Terpusat :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Variabel Asli
M=Berat Bahan (Kg)
T=Waktu (menit)
1.000
480
1.300
600
1.000
480
1.300
600
937,90
540
1.362,10
540
1.150
455,16
1.150
624,84
1.150
540
1.150
540
1.150
540
1.150
540
1.150
540

DAFTAR PUSTAKA
Sumarni, Nunung Bayu Aji, dan Solekan, 2008. Pengaruh Volume Air dan Berat Bahan
pada Penyulingan Minyak Atsiri. Jurnal Teknologi Vol. 1, No.1, 2008 : 83-88.
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains&Teknologi
AKPRIND Yogyakarta, Yogyakarta.
Sitti Nurhasanah, Efri Mardawati, Marleen Herudiyanto, 2002. Pemisahan Eugenol dari
Minyak Cengkeh dengan cara Destilasi Fraksinasi. Jurusan Teknologi Industri
Pangan, Unpad.
Nurhayati, Salimy, Djati H., (2008). Metode Permukaan Respon dan Aplikasinya pada
Optimasi Eksperimen kimia. Risalah Lokakarya komputasi dan Sains dan Teknologi
Nuklir : 6-7 Agustus 2008 (373-391).
Perdana, Litapuspita Rizka, Luthfi, Musthofa, Hendrawan, Yusuf, 2015. Uji Performansi
Unit Penyulingan Uap Daun Cengkeh Skala Laboratorium dengan Pretreatment
Pencacahan Daun. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol.3 No.3.
Oktober 2015. Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya. Malang.
Tutuarima, Tuti., 2009. Rekayasa Proses Penyulingan Minyak Akar Wangi dengan
Peningkatan Tekanan dan Laju Aliran Uap Bertahap. P
rogram
Kerjasama
Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) Tahun 2007.
Martsiano 2015. Minyak Atsiri Cengkeh. http://ano.web.id/minyak-atsiri-cengkeh/

Rahmawaty, fitry, Tri Sutanto, hery, 2011. Penerapan Metode Permukaan Respon
untuk Optimalisasi Proses Sealing pada Pengemasan Produk Makanan
Jelly. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Surabaya, Surabaya.

DOKUMENTASI RENCANA TEMPAT PENELITIAN

Gambar 1. Bahan Baku Gagang Cengkeh

Gambar 2. Tungku dan Ketel

Gambar 3. Bagian Atas Ketel

Gambar 4. Kondensator Kolam

Gambar 5. Pengujian Hasil

Gambar 6. Drum Penampungan Minyak Cengkeh

Anda mungkin juga menyukai