Anda di halaman 1dari 131

PENGAR

RUH IMPL
LEMENTA
ASI CORPO
ORATE SO
OCIAL RESSPONSIBIL
LITY
TERHAD
DAP KINER
RJA KEUA
ANGAN PT
T.ANTAM TBK

PSI
SKRIP
Diaajukan Untuuk Memenu
uhi Salah Saatu Syarat
Akuntansi
Dallam Menyellesaikan Jennjang Pendid
dikan Sarjana Jurusan A
Proggram Studi Akuntansi
Padaa
F
Fakultas Ek
konomi
Univversitas San
ngga Buana
Yay
yasan Pendiidikan Keuaangan Dan Perbankan
P
Bandun
ng

Disusun oleh
o
:
A
ASEP MAH
HDAR
A
A1021271R
RT2502

FAK
KULTAS EKONOMI
E
UNIVERS
SITAS SAN
NGGA BUANA
YA
AYASAN PENDIDIK
P
KAN KEUA
ANGAN DA
AN PERBA
ANKAN
BANDU
UNG
2014
4

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Asep Mahdar

NPM

: A1021271RT502

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 5 Agustus 1985


Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:
Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja
Keuangan
Merupakan hasil karya saya sendiri dengan arahan pembimbing yaitu Bambang
Rustandi SE., Msi dan bantuan berbagai pihak. Apabila dikemudian hari
diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya maka saya bersedia menerima
seluruh sanksi yang diberikan.

Bandung, Juni 2014


Penulis

Asep Mahdar

LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL SKRIPSI

PENYUSUN
NPM
JENIS KELAMIN
PERGURUAN TINGGI
JURUSAN
TEMPAT PENELITIAN

: PENGARUH IMPLEMENTASI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PT.ANTAM TBK
: ASEP MAHDAR
: A1021271RT2502
: LAKI-LAKI
: UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP
BANDUNG
: AKUNTANSI
: PT. ANTAM (PERSERO) TBK

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan


Tertera tanggal dibawah ini
Bandung,

Juni 2014

Menyetujui
Pembimbing,

(Bambang Rustandi,SE.,M.Si)

Mengetahui,
Wakil Dekan
Bidang Akademik

(Hj.HETTI HERAWATI,SE.,M.Si)

Ketua Prodi Akuntansi


Program Pendidikan Sarjana

(Hj.TEVI LEVIANY,SE.,M.Si,Ak)

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap


Kinerja Keuangan PT. Antam Tbk
Oleh
Asep Mahdar
ABSTRAK
Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen perusahaan
berupa tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada. Corporate Social Responsibility bukan hanya sekedar kegiatan
philanthropy, memberikan sejumlah dana untuk tujuan-tujuan yang baik di akhir
tahun saat pembukuan selesai. Namun, ini merupakan tanggung jawab yang
perusahaan lakukan sepanjang tahun untuk lingkungan sekitar dimana perusahaan
itu berada, untuk komitmen perusahaan terhadap komunitas lokal dan untuk
pengakuan atas brand names perusahaan, juga pada interaksi perusahaan dengan
tenaga kerja yang dimilikinya, komunitas dan lingkungan secara kumulatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
implementasi Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan PT.
Antam Tbk. Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan ROI dan ROE.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah implementasi Corporate
Social Responsibility sebagai variabel independen dan kinerja keuangan PT.
Antam Tbk sebagai variabel dependen.
Objek dalam penelitian ini adalah PT. Antam Tbk, sedangkan sampel yang
digunakan adalah laporan keuangan dan laporan keberlanjutan PT. Antam Tbk
tahun 2008 2012. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis, dimana teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan
penelitian lapangan.
Hasil pengujian hipotesis dengan uji t berdasarkan ROI menunjukkan
bahwa variabel implementasi Corporate Social Responsibility mempunyai nilai
signifikansi sebesar 0,398, nilai ini masih lebih besar dari taraf signifikasni 5%,
maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho sehingga Ha
ditolak. Kemudian hasil pengujian hipotesis dengan uji t berdasarkan ROE
menunjukkan bahwa variabel implementasi Corporate Social Responsibility
mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,248, nilai ini mesih lebih besar dari taraf
signifikansi 5%, maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho
sehingga Ha ditolak. Jadi, berdasakan hasil pengujian pada tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa implementasi Corporate Social Responsibility
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk.
Kata Kunci: Implementasi Corporate Social Responsibility, ROI, ROE, Kinerja
Keuangan PT. Antam Tbk.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabilaalamiin, puji syukur penulis panjatkan kepada


Allah SWT, insan yang mulia Rasulullah para Ahlil baitnya yang suci, para
sahabat dan umatnya yang selalu mengikuti sunnahnya sampai akhir zaman,
atas segala karunia dan kenikmatan yang dianugrahkan pada penulis
akhirnya dengan segala keterbatasan referensi, informasi dan data yang
tersedia,

penulis

PENGARUH

dapat

menyelesaiakan

IMPLEMENTASI

Skripsi

ini

dengan

CORPORATE

judul

SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM


TBK.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
konstruktif demi perbaikan Skripsi ini.
Dalam pembuatan Skripsi ini, walaupun terdapat hambatan dan
rintangan yang ada, tetapi pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini berkat dorongan moril maupun materiil dan semangat yang
penulis terima. Semoga amal baik dari semua pihak mendapat imbalan dari
Allah SWT. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT atas limpahan berkah, rahmat serta anugerah-Nya yang tak
terhingga kepada penulis.
2. Yang tersayang orang tua penulis yang selalu mendukung penuh segala
kegiatan ananda tercinta, terima kasih atas kasih sayang yang selalu
tecurah untuk penulis.
3. Yang terhormat Bapak Bambang Rustandi, S.E., M.Si. Selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk
membimbing serta memberikan pengarahan dan nasehat kepada penulis
selama penyelesaian skripsi ini.

ii

4. Yang terhormat Bapak Dr. H. Asep Effendi, SE., M.Si, selaku Rektor
Universitas Sangga Buana YPKP Bandung.
5. Yang Terhormat Bapak Dr. H. Vip Paramartha, Drs., MM, selaku
Wakil Rektor I Universitas Sangga Buana YPKP Bandung dan Ibu
Memi Sulaksmi, SE., M.Si, selaku Wakil Rektor II Universitas Sangga
Buana YPKP Bandung.
6. Yang terhormat Bapak H. Dadang Saeful H, SE., MM, selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Ibu Hj. Heti Herawati, SE., M.Si., Ak, selaku
Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sangga
Buana YPKP Bandung.
7. Yang terhormat Ibu Hj. Tevi Leviani, SE., M.Si., Ak selaku Ketua
Program Studi Akuntansi Program Sarjana USB YPKP Bandung dan
Ibu Farida Yuliaty, SE., SH., MM, selaku Ketua Pengelola Kelas Sore
USB YPKP Bandung.
8. Yang terhornat seluruh Dosen Pengajar dan Staff Universitas Sangga
Buana YPKP Bandung yang telah membantu peneliti selama ini dalam
menuntut ilmu.
9. Fadilla Kusumawardhani, S.E yang selama ini selalu memberikan kasih
sayang,

pengertian,

perhatian

dan

banyak

membantu

dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Terima kasih buat semuanya ya.


10. Semua sahabat dan teman-teman angkatan 2012/2013 yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.
Akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pihak
lain yang membutuhkan dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua. Amien.
Bandung, July 2014
Penulis

iii

DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................viii
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................x
BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................................1

1.1

Latar Belakang Penelitian ..........................................................................1

1.2

Identifikasi Masalah ..................................................................................7

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian ..................................................................7

1.4

KegunaanPenelitian ...................................................................................8

1.5

Kerangka Pemikiran ..................................................................................8

1.6

Metode Penelitian ......................................................................................12


1.6.1

Metode Penelitian ..........................................................................12

1.6.2

Teknik Pengumpulan Data ............................................................12

1.6.3 Operasionalisasi Variabel ..............................................................13


1.6.4

Metode Analisis .............................................................................13

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................14

2.1

Corporate Social Responsibility ................................................................14


2.1.1 Pengertian Corporate Social Responsibility ..................................14
2.1.2 Perkembangan Corporate Social Responsibility ...........................15
2.1.3 Manfaat Corporate Social Responsibility ......................................19
2.1.4 Komponen Dasar ..........................................................................21
2.1.5 Program Corporate Social Responsibility .....................................22
2.1.6 Tujuan

Perusahaan

Melaksanakan

Corporate

Social

Responsibility .................................................................................25
iv

2.2

Laporan Keuangan

2.3

Analisis Laporan Keuangan.......................................................................27


2.3.1 Analisis Rasio ................................................................................27
2.3.2 Fungsi Analisis Rasio ....................................................................28
2.3.3 Klasifikasi Rasio ............................................................................28
2.3.4 Keterbatasan Analisis Rasio ..........................................................29

2.4

Kinerja Keuangan ......................................................................................30


2.4.1 Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja......................................30
2.4.2 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ..........................................31
2.4.3 Penilaian Kinerja Keuangan ..........................................................32
2.4.4 Return on Investment (ROI)...........................................................33
2.4.5 Return on Equity (ROE) ................................................................33

2.5

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap


Kinerja Keuangan Perusahaaan ................................................................34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ...............................................38


3.1

Objek Penelitian ........................................................................................38

3.2

Gambaran Umum PT. Antam Tbk ............................................................38


3.2.1 Sejarah Singkat PT. Antam Tbk ....................................................38
3.2.2 Visi dan Misi PT. Antam Tbk........................................................39
3.2.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ..........................................40
3.2.4 Tujuan dan Strategi PT. Antam Tbk ..............................................43
3.2.5 Produk PT. Antam Tbk ..................................................................45
3.2.6 Kegiatan Usaha PT. Antam Tbk ...................................................47
3.2.7 Konsumen PT. Antam Tbk ...........................................................47

3.3

Metdologi Penelitian..................................................................................48
3.3.1 Jenis Data dan Sumber Data ..........................................................48
3.3.1.1

Jenis Data .....................................................................48

3.3.1.2

Sumber Data ..................................................................49

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................49


3.3.3 Prosedur Penelitian ........................................................................50

3.3.4 Operasionalisasi Variabel ..............................................................52


3.4

Rancangan Pengujian Hipotesis ................................................................58


3.4.1

Penetapan Hipotesis .......................................................................58

3.4.2

Pemilihan uji Statistik ....................................................................58

3.4.3

Pengujian Hipotesis (Ujit) .............................................................59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................61


4.1

Hasil Penelitian ..........................................................................................61


4.1.1 Data Variabel Penelitian ................................................................61
4.1.1.1 Data Implementasi Corporate Social Responsibility PT.
Antam Tbk .......................................................................61
4.1.1.2 Data Kinerja Keuangan PT. Antam Tbk..........................67
4.1.2 Analisis Statistik ............................................................................69
4.1.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) ............................................................71

4.2

Pembahasan ...............................................................................................74
4.2.1 Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk ...74
4.2.2 Kinerja Keuangan PT. Antam Tbk ................................................80
4.2.3 Pengaruh

Implementasi

Corporate

Social

Responsibility

Terhadap Kinerja Keuangan PT. Antam Tbk ................................82


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................85

5.1

Kesimpulan ................................................................................................85

5.2

Saran ..........................................................................................................86

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................87


LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 The Triple Bottom Line of Corporate Social Responsibility ..................22
Tabel 3.1 Kuantifikasi Implementasi Corporate Social Responsibility
Perusahaan.................................................. ............................................54
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel........................... ............................................57
Tabel 4.1 Kiantifikasi Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam
Tbk Tahun 2008 2012 ............................. ............................................64
Tabel 4.2 Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam
Tbk Tahun 2008 2012 ............................ ............................................67
Tabel 4.3 Kondisi ROI dan ROE PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012 ..................68
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel CSR, ROI, dan ROE
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis (ROI) ........................................71
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis (ROE) .......................................72
Tabel 4.7 Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Pengembangan Masyarakat PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012...........75
Tabel 4.8 Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Konsumen PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012 .....................................75
Tabel 4.9 Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Praktik Kegiatan Institusi yang Sehat PT. Antam Tbk Tahun 2008
2012 ............................................................ ............................................76
Tabel 4.10 Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Lingkungan PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012 ...................................77
Table 4.11 Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Ketenagakerjaan PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012 ............................77
Tabel 4.12 Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Hak
Asasi Manusia PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012 ...............................78
Tabel 4.13 Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Organizational Governance PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012..........78

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1

Skema Kerangka Pemikiran ...............................................................11

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. Antam Tbk ...................................................41

Gambar 3.2

Prosedur Penelitian .............................................................................50

Gambar 4.1

Daerah Penerimaan dan penolakan Ho pada Uji Pengaruh


Implementasi Corporate Social Responsibility aterhadap Kinerja
Keuangan PT. Antam Tbk ..................................................................72

viii

DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1

Realisasi Biaya CSR Tahun 2008 - 2012..............................................5

Grafik 4.1

Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam


Tbk Tahun 2008 2012 ........................................................................79

Grafik 4.2

Kinerja Keuangan PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012 .......................80

Grafik 4.3

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap


Kinerja Keuangan PT. Antam Tbk tahun 2008 2012 ........................82

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Laporan Keuangan PT. Antam Tbk Tahun 2008 2012

Lampiran 2

Daftar Distribusi Tabel t

Lampiran 3

Kartu Bimbingan Skripsi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian


Dunia ekonomi dan usaha berkembang dengan sangat pesat sejak awal

tahun 1980-an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan pesat di dunia teknologi
yang memudahkan komunikasi diantara pelaku dunia usaha. Kemajuan teknologi
ini kemudian memicu semakin kompetitifnya tingkat persaingan di dalam dunia
usaha. Beberapa indikator keberhasilan perusahaan dalam memenangkan
persaingan di dalam dunia usaha adalah profit dan pertumbuhan. Peningkatan
profit ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat penjualan produk,
sedangkan pertumbuhan ditandai dengan meningkatnya nilai investasi yang
ditanamkan dalam perusahaan. Profit dan pertumbuhan merupakan indikator
keberhasilan perusahaan. Tetapi selain profit dan pertumbuhan, ada hal lain yang
tak kalah pentingnya yaitu keberlangsungan (sustainability).
Kunci utama pencapaian keberlangsungan adalah adanya penerimaan
publik akan kehadiran perusahaan. Bentuk tanggung jawab yang diinginkan
publik tidak hanya berupa keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial,
melainkan dalam bentuk suatu pengintegrasian kegiatan bisnis dan operasional
dengan aspek sosial.
Keberlangsungan dapat dicapai dengan lahirnya suatu konsep yang dikenal
sebagai Corporate Social Responsibility (CSR).Corporate Social Responsibility
merupakan suatu konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial
dengan selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan
stakeholders,

serta

dapat

mencapai

profit

maksimum

sehingga

dapat

meningkatkan harga saham.


Belakangan ini Corporate Social Responsibility menjadi isu yang banyak
dibicarakan berbagai kalangan, karena ada kesan buruk terhadap perusahaan yang
terlanjur ada dalam pikiran masyarakat dan lebih dari itu pengusaha dianggap
sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada kerusakan lingkungan.Perusahaan
sebagai pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan

perekonomian dan kesejahteraan masyarakat luas.Seiring dengan semakin


pesatnya perkembangan industri, perusahaan dapat memberikan keuntungan
kepada masyarakat dan juga memberikan kerugian berupa permasalahan sosial
kepada masyarakat yang berasal dari aktivitas perusahaan.
Perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada
single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan
dalam kondisi keuangan saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan
lingkungannya. Dasar pemikiran yang hanya semata-mata pada kesehatan
finansial tidak akan menjamin keberlangsungan (sustainability)perusahaan untuk
bisa tetap tumbuh dan berkembang. Keberlangsungan perusahaan akan terjamin
apabila perusahaan memperhatikan dimensi terkait lainnya, seperti dimensi sosial
dan lingkungannya. Perusahaan juga harus melakukan pengukuran terhadap
kinerja kemudian mengkomunikasikannya kepada para stakeholder.Bentuk
kinerja mencakup tiga aspek yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup yang
biasa disebut triple bottom line.Ketiga aspek tersebut merupakan kunci dari
konsep pembanguan berkelanjutan.
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility mempersyaratkan kesadaran
penuh bahwa setiap kegiatan pemanfaatan atau pengubahan sumber daya alam
termasuk energi menjadi output tertentu dalam rangka bisnis selalu berada dalam
interaksi konstan dan terus menerus dengan lingkungan sosial dan fisik di
sekitarnya. Kesadaran ini juga menjelaskan bahwa seluruh proses kegiatan bisnis
akan selalu berdampak baik positif maupun negatif. Karena itulah wujud output
kebijakan atau program Corporate Social Responsibility harus berkait dengan
upaya memaksimumkan dampak negatif dari suatu kegiatan atau bisnis tertentu.
Menurut Marbun dalam Sueb (2001), apabila perusahaan tidak
memperhatikan seluruh faktor yang mengelilinginya, mulai dari karyawan,
konsumen, lingkungan, dan sumber daya alam sebagai satu kesatuan yang saling
mendukung suatu sistem, maka akan mengakhiri eksistensi perusahaan itu sendiri.
Kerusakan dan gangguan yang timbul dari faktor eksternal tersebut akan
menganggu bahkan dapat menghentikan operasi perusahaan. Citra perusahaan
akan semakin baik dimata masyarakat apabila dapat menunjukkan tanggung jawab

dan kepeduliannya terhadap lingkungan eksternal, misalnya adanya alokasi dana


untuk program pengolahan limbah, pendidikan dan pelatihan, pensiun, serta
tunjangan lainnya. Corporate Social Responsibility diperlukan untuk menjaga
keharmonisan hubungan antara perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.
Akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban mempunyai fungsi sebagai
alat kendali terhadap aktivitas suatu unit usaha (Januarti dan Apriyanti, 2005).
Makin

meluasnya

tanggung

jawab

perusahaan

menyebabkan

perlunya

memasukkan unsur sosial dalam pertanggungjawaban perusahaan kedalam


akuntansi. Hal ini mendorong timbulnya suatu konsep yang biasa disebut sebagai
Social Accounting, Socio Ecnomic ataupun Social Responsibilty Accounting.
Akuntansi sosial merupakan bidang ilmu yang berusaha mengidentifikasi,
mengukur, menilai, dan melaporkan aspek-aspek social benefit dan social cost
yang ditimbulkan oleh lembaga. Akuntansi sosial dan lingkungan dikembangkan
untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan bagi
semua pihak yang berkepentingan termasuk manajemen perusahaan, pemegang
saham, karyawan, pelanggan, masyarakat umum dan pemerintah(Januarti dan
Apriyanti, 2005).
Aktivitas-aktivitas sosial perusahaan ini menjadi sangat penting untuk
diungkapkan karena kesadaran masyarakat Indonesiayang semakin meningkat.
Oleh karena itu, kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang berupa
aktivitas-aktivitas sosial perusahaan tersebut harus diungkapkan berupa laporan
tanggung jawab sosial yang membahas pencatatan setiap transaksi keuangan
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat. Biaya yang berkaitan
dengan kemasyarakatan tersebut disebut sebagai biaya sosial (Januarti dan
Apriyanti, 2005).
Disahkannya Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas pada Pasal 74 ayat 1 yang menyebutkan bahwa perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya
alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selain itu,
adanya pernyataan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2009) paragraf

sembilan secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab


akan masalah sosial. Dimana perusahaan dapat menyajikan laporan mengenai
lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya
bagi industri dimana fakor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting.
Corporate Social Responsibility pada dasarnya dapat diterapkan dalam
setiap perusahaan. Akan tetapi tantangan yang dihadapi oleh suatu perusahaan
berbeda dari tantangan yang dihadapi oleh perusahaan lainnya.Salah satu
perusahaan yang menarik untuk dicermati yaitu perusahaan pertambangan
PT. Antam Tbk.
Sebagai perusahaan pertambangan, PT. Antam Tbk menyadari bahwa
kegiatan operasi perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap
lingkungan

dan

masyarakat

sekitar.Perusahaan

menyadari

bahwa

aspek

lingkungan hidup dan khususnya pengembangan masyarakat tidak sekedar


tanggung jawab sosial tetapi merupakan bagian dari risiko perusahaan yang harus
dikelola dengan baik.Karakteristik industri pertambangan di Indonesia sebagai
industri pembuka daerah tertinggal dan terisolir juga menjadikan peran
perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam pengembangan masyarakat
sekitar. Hal ini akan berperan penting dalam menurunkan risiko adanya gangguan
terhadap operasi perusahaan. Beranjak dari konsepsi ini maka perhatian yang
mendalam terhadap upaya pelestarian lingkungan serta partisipasi secara proaktif
dalam pengembangan masyarakat merupakan salah satu kunci kesuksesan
kegiatan pertambangan.
Fenomena yang terjadi pada PT. Antam Tbk adalah pada setiap kegiatan
penambangan berpotensi memberi dampak negatif pada lingkungan sekitar lokasi
kegiatan penambangan, karena potensi itulah perusahaan melakukan pengawasan
untuk menghindari kemungkinan pencemaran lingkungan. Diantaranya dengan
melakukan reklamasi, penghijauan dan rehabilitasi. Hal tersebut dilakukan setelah
masa tutup tambang.
Berdasarkan hal tersebut, kini pergeseran orientasi pemikiran oleh para
pemegang saham atau investor untuk lebih peduli pada sektor lingkungan
membuat permintaan akan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) makin

meningkatt. Aspek penting


p
yaang ada dalam Lapo
oran Keberrlanjutan adalah
a
penjelasann tidak han
nya mengennai manajem
men, operaasional, prooduk, tetapi juga
membahass dampak lingkungan, dan juga keeterlibatan dengan
d
kom
munitas sekittar.
PT
T. Antam Tbk
T merupaakan perusaahaan yang melakukann pengembaangan
kegiatan tanggung jawab sosiial dengan
n menerapk
kan prinsipp keseimbaangan
ekonomi, lingkungan
n dan sosiial.Prinsip ini mencaakup pembiinaan hubu
ungan
dengan peemangku kepentingan
k
(stakehold
ders).Keseim
mbangan peeran inilah yang
menjadi kunci suk
kses pelakssanaan Co
orporate So
ocial Respponsibility pada
PT. Antam
m Tbk, hal ini dibuktiikan dengan
n keberhasilan PT. Anntam Tbk masuk
m
dalam kellompok 25 besar emitten terbaik yang dituaangkan dallam indeks SRIKEHATI. Indeks SR
RI-KEHATII merupakaan indeks harga
h
saham
m yang men
ngacu
pada tata caraSustain
nable and R
Responsible Investmentt (SRI). Dihharapkan kiinerja
ATI akan membawa
m
dampak
d
possitif bagi kiinerja
indeks haarga saham SRI-KEHA
perusahaaan secara keseluruhan (hhttp://www
w.antam.com
m).
Grrafik di baawah ini m
merupakan data yang
g dapat dillihat bagaiimana
PT. Antaam Tbk menggunakann dana Co
orporate So
ocial Respponsibility untuk
u
berpartisippasi terhadaap masyarakkat.
Grafik 1.1
Realisa
asi Biaya CS
SR Tahun 2008 2012 (Rp Miliaar)
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20

175
5

163

15
53

152
106
90
69

66

9
2008

86
70

54

49
29

73

23 17
2009

32

34
19

20
010

2011

Peng
gembanganM
Masyarakat

ProgramKemitraan

BinaLingkungan

LingkunganHidup

Sumber: Laporan
L
Keb
berlanjutan PT. Antam
m Tbk (2012)

2012

Grafik di atas merupakan realisasi dana untuk melaksanakan program


Corporate Social Responsibility pada PT. Antam Tbk yang terdiri dari dana
Pengembangan Masyarakat, Program Kemitraan, Bina Lingkungan, serta
Lingkungan Hidup. (Laporan Keberlanjutan PT. Antam Tbk, 2012)
Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan
usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari
bagian laba BUMN. Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba
BUMN. Dimana dana Program Kemitraan digunakan sebagai pemberdayaan
ekonomi masyarakat misalnya pinjaman lunak untuk sektor perdagangan, industri,
perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, dan jasa. Sedangkan Bina
Lingkungan digunakan sebagai pemberdayaan kondisi sosial, misalnya bantuan
bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, kesejahteraan masyarakat,
sarana ibadah, sarana umum, dan pelestarian alam (Peraturan Menteri Negara
BUMN No: PER-05/MBU/2007).
Penelitian tentang Corporate Social Responsibility sebelumnya dilakukan
oleh :
1) Asri (2009), dalam penelitiannya mengkaji mengenai pengaruh penerapan
Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan pada
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa penerapan Corporate Social Responsibility memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Asri (2009) terletak pada
variabel yang pernah diteliti yaitu Corporate Social Responsibility sebagai
variabel bebas dan kinerja keuangan perusahaan sebagai variabel terikat.
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran teori tersebut apakah
masih layak atau tidak. Kemudian perbedaannya terletak pada objek yang
diteliti dan waktu penelitian.
2) Cahyono (2011), dalam penelitiannya mengkaji mengenai pengaruh Corporate
Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility pada perusahaan


manufaktur yang diteliti tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Cahyono (2011) terletak pada variabel yang pernah diteliti kembali yaitu
Corporate Social Responsibility sebagai variabel bebas dan kinerja keuangan
perusahaan

sebagai

variabel

terikat.

Penelitian

ini

dilakukan

untuk

membuktikan kebenaran teori tersebut apakah masih layak atau tidak.


Kemudian perbedaannya terletak pada objek yang diteliti dan waktu penelitian.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul :
PENGARUH

IMPLEMENTASI

CORPORATE

SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM


TBK.

1.2

Indentifikasi Masalah
Berdasarkan hal di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang

akan diteliti dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana implementasi Corporate Social Responsibility pada PT. Antam
Tbk tahun 2008 2012.
2) Bagaimana kinerja keuangan PT. Antam Tbk tahun 2008 2012.
3) Bagaimana pengaruh implementasi Corporate Social Responsibility terhadap
kinerja keuangan PT. Antam Tbk tahun 2008 2012.

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data, mencari dan

mendapatkan informasi tentang pengaruh implementasi Corporate Social


Responsibility terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1) Mengetahui implementasi Corporate Social Responsibility pada PT. Antam
Tbk tahun 2008 2012.
2) Mengetahui kinerja keuanga PT. Antam Tbk tahun 2008 2012.

3) Mengetahui

bagaimana

pengaruh

implementasi

Corporate

Social

Responsibility terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk tahun 2008 2012.

1.4

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan informasi yang

bermanfaat sebagai berikut :


1) Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
pengenalan terhadap permasalahan mengenai Corporate Social Responsibility
dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan, sehingga penulis
bisa menerapkan teori yang selama ini diperoleh selama masa perkuliahan
dengan kondisi yangsebenarnya di lapangan.
2) Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukanbagi PT. Antam
Tbkuntuk dapat tetap melaksanakan program Corporate Social Responsibility
secara berkelanjutan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap lingkungan sekitar.
3) Bagi Civitas Akademik
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan informasi dan
bahan referensi serta sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya.

1.5

Kerangka Pemikiran
Corporate Social Responsibility(CSR) merupakan suatu konsep atau

program yang dimiliki oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab


perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Menurut Hani (2003:72)menyebutkan bahwa :
Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan
dampak sosial dan ekonomi didalam pembuatan keputusannya.
Konsep Corporate Social Responsibility menyiratkan bahwa perusahaan
dengan sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke

dalam operasi dan interaksi mereka dengan stakeholders. Sehingga secara tidak
langsung konsep ini dapat membangun citra positif bagi perusahaan.
Citra positif yang dibangun dari kegiatanCorporate Social Responsibility
merupakan salah satu hal yang menarik para investor untuk menanamkan
modalnya, karena investor lebih suka menanamkan modal pada perusahaan yang
aman dari berbagai tuntutan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Belkaoui(2004:232)
yang mengatakan :
...bahwa investor yang etis akan membentuk clientele (kelas-kelas
investor) yang akan memberi respon kepada perusahaan yang mempunyai
perhatian sosial.
Laporan keuangan merupakan media yang dipakai untuk meneliti kondisi
kesehatan

perusahaan.Laporan

keuangan

berisikan

data-data

yang

menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode


tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang
disusun dan disajikan oleh perusahaan.
Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan oleh
para pemakai laporan keuangan dalam mengukur atau menentukan sejauh mana
kualitas perusahaan.Kinerja suatu perusahaan dapatdinilai dengan menggunakan
berbagai macamindikator, salah satunya dengan menggunakan analisis laporan
keuangan melalui analisis rasio. Analisis rasio merupakan salah satu cara
pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang terdapat dalam
laporan keuangan. Oleh karena itu, kinerja keuangan perusahaan harus disajikan
dalam

bentuk

rasio

keuangan.

Seperti

yang

dikemukakan

oleh

Agnes(2004:6)sebagai berikut :
Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan
perhitungan laba rugi satu dengan lainnya, dapat memberikan gambaran
tentang kondisi perusahaan dan penilaian posisi pada saat ini. Analisis
rasio juga memungkinkan manajemen keuangan memperkirakan reaksi
para kreditor dan investor dan dapat memberikan pandangan ke dalam
tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh.

10

Citra perusahaan akan meningkat dengan dilaksanakannya Corporate


Social Responsibility, ini akan menyebabkan penjualan ikut meningkat. Para
investor pun akan menilai perusahaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut
dan akan menanamkan modalnya semakin banyak. Hal ini akan mampu
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga
perusahaan akan mengalami kemajuan.
Hubungan antara reputasi Corporate Social Responsibility dengan kinerja
keuangan, yaitu tingkat kemampuan menciptakan pendapatan melalui penjualan
dan tingkat kemampuan menciptakan laba (Belkaoui dan Karplks dalam
Sulastri,2003). Ada tiga pendapat menghubungkan CSR dengan kinerja ekonomi,
antara lain :
1) Perusahaan yang memiliki kepedulian sosial akan mendapatkan simpati dari
masyarakat dan sebagai akibatnya perusahaan tersebut akan memiliki kinerja
keuangan yang baik karena penjualannya baik.
2) Reputasi kepedulian perusahaan-perusahaan terhadap komunitasnya tidak
memiliki pengaruh terhadap tingkat kinerja penjualannya.
3) Reputasi perusahaan dalam kepedulian sosial, tidak meningkatkan bahkan
sebaliknya menurunkan tingkat penjualan.
Hubungan

antara

CSR

dan

kinerja

keuangan

perusahaan

telah

menimbulkan pertanyaan bagi banyak pihak, sehingga timbulah berbagai pokok


pikiran yang menghasilkan prediksi yang berbeda-beda. Herremans at al (1993)
menyebutkan beberapa pokok pikiran mengenai hubungan antara CSR dengan
kinerja keuangan, antara lain :
1) Pokok pikiran yang menggambarkan kebijakan konvensional; berpendapat
bahwa terdapat biaya tambahan yang signifikan dan akan menghilangkan
peluang perolehan laba untuk melaksanakan program CSR, sehingga akan
menurunkan profitabilitas.
2) Biaya tambahan khusus untuk melaksanakan CSR akan menghasilkan
dampak netral (balance) terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan tambahan
biaya yang dikeluarkan akan tertutupi oleh keuntungan efisiensi yang
ditimbulkan oleh pengeluaran biaya tersebut.

11

3) Pokok pikiran yang memprediksikan bahwa CSR berdampak positif terhadap


profitabilitas.
Adanya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk komunitas melalui
pelaksanakan kegiatan sosial mengindikasikan tanggung jawab dan kepedulian
sosial perusahaan terhadap komunitasnya. Aktivitas sosial perusahaan dapat
merubah citra perusahaan di masyarakat. Pengungkapan biaya penyelenggaran
aktivitas sosial ini diharapkan dapat menarik para calon investor dan konsumen
yang memperhatikan aktivitas sosial perusahaan sebagai wujud pelaksanaan
tanggung jawab sosialnya, sehingga hal ini dapat berimplikasi pada kinerja
keuangan yang menciptakan pendapatan (kinerja aktivitas perusahaan).
Masyarakat non konsumen yang simpati terhadap kepedulian sosial
perusahaan akan merespon aktivitas sosial perusahaan ini dengan mengkonsumsi
produk yang dihasilkan perusahaan, sehingga hal ini akan berimplikasi pada
kinerja

keuangan

penciptaan

pendapatan

perusahaan

melalui

penjualan

(Indira:2005).
Adapun skema kerangka pemikiran dari pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1
Skema Kerangka Pemikiran

Stakeholders
Perusahaan

X:
Corporate Social Responsibility
(CSR)

Y:
Kinerja Keuangan Perusahaan
Berdasarkan: ROI dan ROE

12

Berdasarkan uraian tersebut, penulis merumuskan hipotesis yang akan


dibuktikan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap kinerja keuangan
PT. Antam Tbk.

1.6

Metode Penelitian

1.6.1

Metode Penelitian yang Digunakan


Ditinjau dari sasaran yang ingin dicapai, penelitian ini termasuk dalam tipe

penelitian deskriptif-analitis, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk


mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan
gambaran yang cukup jelas mengenai suatu objek penelitian.Deskriptif analitis
selain dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang variabel-variabel
dalam penelitian, juga ingin mengkaji kaitan antar variabel, berupa hubungan
kausal atau sebab akibat, melalui pengujian hipotesis.

1.6.2

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu

penelitian dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan dalam


penelitian.Penulis memperoleh data dengan menggunakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data secara
teoritis dengan cara membaca, membahas, dan mempelajari berbagai literatur
dan sumber bacaan lainnya sebagai penunjang teori terhadap masalah yang
akan diteliti.
2) Penelitian Lapangan (FieldResearch)
Penelitian

lapangan

merupakan

penelitian

langsung

terhadap

objek

penelitian.Teknik yang penulis gunakan adalah dokumentasi (menelaah


dokumen-dokumen organisasi yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu
laporan keuangan).

13

1.6.3

Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul yang diambil yaitu pengaruh implementasi Corporate

Social Responsibility terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk, maka dalam
penelitian ini terdapat dua variabel opersional yang akan dianalisis :
1) Variabel Independen
Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel
terikat).Variabel independen penelitian ini adalah implementasi Corporate
Social Responsibility.Dalam penelitian ini, untuk mengukur implementasi
Corporate Social Responsibility penulis menggunakan alat ukur Skor
Penerapan CSR.
2) Variabel Dependen
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas).
Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja keuangan PT. Antam Tbk.
Dalam penelitian ini, untuk mengukur kinerja keuangan PT. Antam Tbk
penulis menggunakan alat ukur Return on Investment (ROI) dan Return on
Equity (ROE).

1.6.4

Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik deskripif dengan menggunakan software SPSS versi terbaru. Pengujian


hipotesis dilakukan menggunakan uji signifikansi dengan statistik t (uji t).

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian


Peneliti dalam menyusun skripsi ini melakukan penelitian dengan

pendekatan studi kasus pada PT. Antam Tbk, dimana data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website PT. Antam Tbk,
perpustakaan lokal dan perpustakaan umum.Waktu yang dibutuhkan dalam
penelitian adalah sejak bulan Februari 2014 hingga selesai.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Corporate Social Responsibility


Corporate Social Responsibility merupakan suatu konsep atau program

yang dimiliki oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan


terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

2.1.1

Pengertian Corporate Social Responsibility


Pengertian Corporate Social Responsibility menurut The World Business

Council for Sustainable Development (WBCSD) (2008:28) adalah :


Keterpanggilan dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan,
keluarga karyawan tersebut, berikut komuniti-komuniti setempat (lokal)
dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan.
Menurut Savio Wermasubun (2008:1) menyebutkan bahwa :
Istilah corporate responsibility mengacu pada tanggung jawab sektor
bisnis dalam kaitannya dengan semua pihak yang terlibat, mempengaruhi
dan terkena dampak dari sebuah kegiatan bisnis. Meski tujuan utamanya
adalah menghasilkan keuntungan, sebuah perusahaan tidak dapat
dilepaskan dari masyarakat.
Menurut Feby Indirani (2008:1) menyebutkan bahwa :
CSR adalah pilihan yang dilandasi kesadaran dari perusahaan. Dalam
berbisnis, ia tak hanya memiliki kewajiban kepada shareholders
(pemegang saham). Ia juga harus memenuhi harapan para stakeholeders
(pemangku kepentingan).
Sedangkan menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun
2007 pasal satu butir tiga (2007:2) menyatakan bahwa :
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada
umumnya.

14

15

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa


Corporate Social Responsibility adalah suatu komitmen perusahaan berupa
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan
bisnis perusahaan.

2.1.2

Perkembangan Corporate Social Responsibility


Dunia usaha pada saat ini mengalami perkembangan yang semakin pesat,

hal ini ditandai dengan munculnya berbagai perusahaan yang berskala besar dan
menyerap banyak tenaga kerja. Bidang-bidang usaha yang tersedia juga semakin
banyak sehingga semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Kemampuan yang seperti ini tentunya membawa dampak yang positif bagi
perkembangan dunia investasi dan bisnis di Indonesia. Selain itu turut berperan
serta dalam peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun,
yang disayangkan tidak jarang perusahaan-perusahaan yang ada terlalu terfokus
pada kegiatan ekonomi dan produksi yang mereka lakukan, sehingga melupakan
keadaan masyarakat di sekitar wilayah beroperasinya dan juga melupakan aspekaspek kelestarian lingkungan. Padahal, sebagaimana diamanatkan dalam
UUD 1945 pada pasal 28H ayat 1, yang berbunyi sebagai berikut :
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat menjadi semakin kritis
dan menyadari hak-hak asasinya, serta berani mengekspresikan tuntutannya
terhadap perkembangan dunia bisnis. Hal ini menuntut para pelaku bisnis untuk
menjalankan usahanya dengan semakin bertanggung jawab. Pelaku bisnis tidak
hanya dituntut untuk memperoleh keuntungan dari lapangan usahanya, melainkan
mereka juga diminta untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan
sosialnya.

16

Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat memunculkan kesadaran


baru tentang pentingnya melaksanakan Corporate Social Responsibility.
Pemahaman itu memberikan pedoman bahwa korporasi bukan lagi sebagai entitas
yang hanya mementingkan dirinya sendiri saja sehingga mengasingkan diri dari
lingkungan masyarakat di tempat mereka bekerja, melainkan suatu entitas usaha
yang wajib melakukan adaptasi kultural dengan lingkungan sosialnya. Hal yang
sama juga terjadi pada aspek lingkungan hidup, yang menuntut perusahaan untuk
lebih peduli pada lingkungan hidup tempatnya beroperasi.
Sebagaimana hasil KTT Bumi (Earth Summit) di Rio de Janerio, Brasil
pada tahun 1992, yang menegaskan mengenai konsep pembangunan berkelanjutan
(sustainability development) sebagai suatu hal yang bukan hanya menjadi
kewajiban negara, namun juga harus diperhatikan oleh kalangan korporasi.
Konsep pembangunan berkelanjutan menuntut korporasi dalam menjalankan
usahanya untuk turut memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
1) Ketersediaan dana
2) Misi lingkungan
3) Tanggung jawab sosial
4) Terimplementasi dalam kebijakan (masyarakat, korporat, dan pemerintah)
5) Mempunyai nilai keuntungan/manfaat.
Pertemuan Yohannesburg pada tahun 2002 telah memunculkan suatu
prinsip baru di dalam dunia usaha, yaitu konsep Social Responsibility yang
mengiringi

dua

konsep

sebelumnya

yaitu

Economic

dan

Environment

Sustainability. Ketiga konsep ini menjadi dasar bagi perusahaan dalam


melaksanakan tanggung jawab sosialnya (Corporate Social Responsibility).
Pada bulan September tahun 2004, International Organization for
Standarization (ISO), sebagai induk organisasi standarisasi internasional berhasil
menghasilkan panduan dan standarisasi untuk tanggung jawab sosial, yang diberi
nama ISO 26000 : Guidance Standard on Social Responsibility. ISO 26000
menjadi standar pedoman untuk penerapan Corporate Social Responsibility.
ISO 26000 menerjemahkan Corporate Social Responsibility sebagai tanggung

17

jawab suatu organisasi yang atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap
masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang :
1) Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat
2) Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder
3) Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional
4) Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik
kegiatan, produk maupun jasa.
Di dalam ISO 26000, Corporate Social Responsibility mencakup 7 (tujuh)
isu pokok, yaitu :
1) Pengembangan masyarakat
2) Konsumen
3) Praktek kegiatan institusi yang sehat
4) Lingkungan
5) Ketenagakerjaan
6) Hak Asasi Manusia
7) Organizational Governance (Organisasi Kepemerintahan).
Berdasarkan konsep ISO 26000, maka untuk penerapan Corporate Social
Responsibility hendaknya terintegrasi dalam seluruh aktivitas perusahaan yang
mencakup 7 (tujuh) isu pokok di atas. Prinsip-prinsip dasar Corporate Social
Responsibility yang menjadi dasar pelaksanaan yang menjiwai atau menjadi
informasi dalam pembuatan keputusan dan kegiatan Corporate Social
Responsibility menurut ISO 26000 meliputi :
1) Kepatuhan kepada hukum
2) Menghormati instrumen/badan-badan internasional
3) Menghormati stakeholders dan kepentingannya
4) Akuntabilitas
5) Transparansi
6) Perilaku yang beretika
7) Melakukan tindakan pencegahan
8) Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia.

18

Kemudian pertemuan penting UN Global Compact di Jenewa, Swiss pada


7 Juli 2007 yang dibuka oleh Sekjen PBB mendapatkan perhatian media dari
berbagai penjuru dunia. Pertemuan itu bertujuan meminta perusahaan untuk
menunjukan tanggung jawab dan perilaku bisnis yang sehat yang dikenal dengan
Corporat Social Responsibility.
Di Indonesia sendiri, munculnya Undang-Undang No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas menandai babak baru pengaturan Corporate Social
Responsibility. Selain itu, pengaturan tentang Corporate Social Responsibility
juga tercermin di dalam Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal.

Walaupun

sebenarnya

pembahasan

mengenai

Corporate

Social

Responsibility sudah dimulai jauh sebelum kedua undang-undang tersebut


disahkan. Salah satu pendorong perkembangan Corporate Social Responsibility
yang terjadi di Indonesia adalah pergeseran paradigma dunia usaha yang tidak
hanya semata-mata untuk mencari keuntungan saja, melainkan juga bersikap etis
dan berperan dalam penciptaan investasi sosial.
Adapun pengaturan Corporate Social Responsibility menurut UndangUndang Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut :
Pasal 74 :
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai

biaya

Perseroan

yang

pelaksanaannya

dilakukan

dengan

memperhatikan kepatutan dan kewajiban.


3) Perseroan yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sedangkan pengaturan di dalam Undang-Undang Penanaman Modal, yaitu
dalam Pasal 15 huruf b disebutkan bahwa setiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.

19

Kemudian dalam Pasal 16 huruf d Undang-Undang Penanaman Modal


disebutkan bahwa setiap penanam modal bertanggung jawab menjaga kelestarian
lingkungan hidup.

2.1.3

Manfaat Corporate Social Responsibility


Perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya memfokuskan

perhatian kepada tiga hal, yaitu :


1) Laba (profit)
2) Masyarakat (people)
3) Lingkungan (planet)
Perusahaan harus memiliki tingkat profitabilitas yang memadai sebab laba
merupakan

fondasi

bagi

perusahaan

untuk

dapat

berkembang

dan

mempertahankan eskistensinya. Perolehan laba yang memadai membuat


perusahaan dapat membagikan deviden kepada pemegang saham, memberi
imbalan yang layak kepada karyawan, mengalokasikan sebagian laba yang
diperoleh untuk pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan, membayar
pajak kepada pemerintah, dan memberikan multiplier effect yang diharapkan
kepada masyarakat.
Perusahaan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup
masyarakat dengan cara memberikan perhatian kepada masyarakat. Perhatian
terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara perusahaan melakukan
aktivitas-aktivitas serta pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan, kualitas hidup dan kompetensi masyarakat di berbagai bidang.
Perusahaan dengan memperhatikan lingkungan dapat ikut berpartisipasi
dalam usaha pelestarian lingkungan demi terpeliharanya kualitas hidup umat
manusia dalam jangka panjang. Keterlibatan perusahaan dalam pemeliharaan dan
pelestarian lingkungan berarti perusahaan berpartisipasi dalam usaha mencegah
terjadinya bencana serta meminimalkan dampak bencana yang diakibatkan oleh
kerusakan lingkungan.

20

Perusahaan dengan menjalankan tanggung jawab sosial diharapkan tidak


hanya mengejar laba jangka pendek, tetapi juga ikut berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan (terutama lingkungan
sekitar) dalam jangka panjang. Corporate Social Responsibility dapat dipandang
sebagai aset strategis dan kompetitif bagi perusahaan di tengah iklim bisnis yang
makin sarat kompetisi. Corporate Social Responsibility dapat memberi banyak
keuntungan diantaranya adalah :
1) Peningkatan profitabilitas bagi perusahaan dan kinerja keuangan yang lebih
baik.
2) Menurunkan risiko benturan dengan komunitas masyarakat sekitar, karena
sesungguhnya substansi keberadaan Corporate Social Responsibility adalah
dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri di sebuah
kawaasan, melalui pembangunan kerjasama antar stakeholder.
3) Mampu meningkatkan reputasi perusahaan yang dapat dipandang sebagai
social marketing bagi perusahaan tersebut yang juga merupakan bagian dari
pembangunan citra perusahaan (corporate image building).
Hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif terhadap volume unit
produksi yang terserap pasar yang akhirnya akan mendatangkan keuntungan yang
besar terhadap peningkatan laba perusahaan. Kegiatan Corporate Social
Responsibility yang diarahkan memperbaiki konteks korporat inilah yang
memungkinkan alignment antara manfaat sosial dan bisnis yang muaranya untuk
meraih keuntungan materi dan sosial dalam jangka panjang.
Menurut Susanto (2007:38) menyebutkan bahwa :
Dari sisi perusahaan terdapat 6 (enam) manfaat yang dapat diperoleh dari
aktivitas CSR, yaitu :
1) Mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang
diterima perusahaan. Perusahaan yang menjalankan CSR secara
konsisten akan mendapat dukungan luas dari komunitas yang
merasakan manfaat dari aktivitas yang dijalankannya. CSR akan
mengangkat citra perusahaan, yang dalam rentang waktu yang panjang
akan meningkatkan reputasi perusahaan.
2) CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan
meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis. Sebagai
contoh adalah sebuah perusahaan produsen consumer goods yang
beberapa waktu yang lalu dilanda isu adanya kandungan bahan

21

3)

4)

5)

6)

berbahaya dalam produknya. Namun karena perusahaan tersebut


dianggap konsisten dalam menjalankan CSR-nya maka masyarakat
menyikapinya dengan tenang sehingga relative tidak mempengaruhi
aktivitas dan kinerjanya.
Keterlibatan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa
bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik,
yang secara koqnsisten melakukan upaya-upaya untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan
lingkungan sekitarnya. Kebanggaan ini pada akhirnya akan
menghasilkan loyalitas sehingga mereka merasa lebih termotivasi
untuk bekerja lebih keras demi kemajuan perusahaan.
CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki
dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan para
stakeholdernya. Pelaksanaan CSR secara konsisten menunjukkan
bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap pihak-pihak yang
berkontribusi terhadap lancarnya berbagai aktivitas serta kemajuan
yang mereka raih.
Meningkatkan penjualan. Konsumen akan lebih menyukai produk
yang dihasilkan oleh perusahaan yang secara konsisten menjalankan
CSR-nya sehingga memiliki reputasi yang baik.
Insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan
khusus lainnya.

Sekali lagi untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan program


Corporate Social Responsibility, diperlukannya komitmen yang kuat, partisipasi
aktif, serta ketulusan dari semua pihak yang peduli terhadap program-program
Corporate Social Responsibility. Program Corporate Social Responsibility
menjadi begitu penting karena kewajiban manusia untuk bertanggung jawab atas
keutuhan kondisi-kondisi manusia. Perusahaan perlu bertanggung jawab bahwa di
masa mendatang tetap ada manusia di muka bumi ini untuk menjamin
keberlangsungan kehidupan dan di hari esok.

2.1.4

Komponen Dasar Corporate Social Responsibility


John Elkington (1997) yang dikutip oleh Hasibuan dan Sedyono

(2006:73) menyebutkan bahwa Corporate Social Responsibility dibagi menjadi


tiga komponen utama, yaitu: people, profit, dan planet. Ketiga komponen inilah
yang saat ini kerap dijadikan dasar perencanaan, implementasi dan evaluasi
(pelaporan) program-program Corporate Social Responsibility yang kemudian
dikenal sebagai triple bottom line.

22

Tabel 2.1
The Triple Bottom Line of Corporate Social Responsibility

Definisi

Jenis
Kegiatan

Contoh

People
Sebuah bisnis harus
bertanggung
jawab
untuk memajukan dan
mensejahterakan sosial
serta
seluruh
stakeholdernya.

Profit
Perusahaan tidak boleh
hanya
memiliki
keuntungan
bagi
organisasinya
saja
tetapi harus dapat
memberi
kemajuan
ekonomi bagi para
stakeholdernya.

Kegiatan
kedermawanan yang
dilakukan secara tulus
untuk
membangun
masyarakat
dan
sumber daya manusia.
Beasiswa Pendidikan
Pelayanan Kesehatan

Tindakana perusahaan
untuk terjun langsung
di dalam masyarakat
untuk
memperkuat
ketahanan ekonomi.

Planet
Perusahaan
harus
dapat
menggunakan
sumber daya alam
dengan
sangat
bertanggungjawab dan
menjaga
keadaan
lingkungan
serta
memperkecil jumlah
limbah produksi.
Penerapan
proses
produksi yang bersih,
aman
dan
bertanggungjawab.

Pembinaan UKM
Pengelolaan limbah
Bantuan modal dan Penanaman pohon
kredit
Kampanye
Pemberdayaan
lingkungan hidup
tenaga lokal

Sumber: Hasibuan dan Sedyono (2006:73)


Triple bottom line merupakan sinergi dari tiga elemen yang merukapan
komponen dasar dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility. Triple bottom
line sering dijadikan acuan dalam pembuatan program-program Corporate Social
Responsibility.

2.1.5

Program Corporate Social Responsibility


Corporate Social Responsibility merupakan salah satu strategi jangka

panjang bagi perusahaan untuk dapat sustainable di dalam dunia bisnis. Untuk
menjalankan strategi tersebut, perlu diterjemahkan ke dalam bentuk programprogram yang akan dijalankan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan. Menurut
Umar (2003:349) menyebutkan bahwa :
Program merupakan suatu perencanaan jangka pendek perusahaan yang
diturunkan dari perencanaan jangka menengah dan jangka panjang.

23

Ada beberapa teknik yang sudah umum dipakai dalam membentuk


program, terutama teknik yang dapat mengoptimalisasi sumber daya organisasi
yang akan digunakan. Menurut Umar (2003:350) menyebutkan bahwa :
Teknik-teknik tersebut antara lain :
Gantt Chart dan Gantt Milestone Chart.
PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan NWP (Net
Work Planning).
PKT (Pola Kerja Terpadu), yaitu teknik perencanaan yang
komprehensif agar kegiatan menjadi terarah dan terpadu.
PIP (Performance Improvement Planning), yaitu teknik perencanaan
yang mengutamakan daya analisis terhadap kekuatan-kekuatan
pendorong dan penghambat kerja.
APP (Analisis Persoalan Potensial), yaitu teknik perencanaan yang
berguna terutama untuk mengamankan suatu program agar setiap
persoalan yang muncul pada waktu pelaksanaannya dapat
diantisipasi.
Suatu perencanaan matang yang menyeluruh dan dapat dijalankan secara
sistematis perlu dibuat dalam melaksanakan Corporate Social Responsibility.
Corporate Social Responsibility merupakan suatu perencanaan jangka panjang
perusahaan dengan tujuan agar perusahaan dapat sustainable di dunia usaha.
Untuk mendukung perencanaan jangka panjang perlu dibuat program-program
yang mendukung pencapaian dari tujuan tersebut. Melaksanaan Corporate Social
Responsibility membutuhkan langkah-langkah pembentukan dan persiapan hingga
akhirnya dapat dilaksanakan. Langkah-langkah persiapan dan penerapan
Corporate Social Responsibility menurut Rahendrawan (2006:63) adalah
sebagai berikut :
1) Perencanaan Corporate Social Responsibility
(1) Mempersiapkan target dan tujuan dari pelaksanaan Corporate Social
Responsibility untuk perusahaan.
(2) Mempersiapkan perangkat alat ukur kinerja dan alat ukur status dari
Corporate Social Responsibility.
(3) Mengidentifikasi inovasi dan/atau intervensi terhadap sistem yang sedang
diterapkan.

24

(4) Mengidentifikasi masalah Corporate Social Responsibility yang relevan


dengan kegiatan operasional perusahaan.
(5) Mengidentifikasi tingkat kesiapan pelaksanaan Corporate Social
Responsibility, baik dengan unit organisiasi, dan/atau dari kematangan
Corporate Social Responsibility itu sendiri.
(6) Menentukan daerah operasi perusahaan yang akan diterapkan Corporate
Social Responsibility di dalamnya.
(7) Mengidentifikasi stakeholders perusahaan, dan melibatkan pihak-pihak
yang relevan dalam merancang Corporate Social Responsibility.
(8) Mempersiapkan program-program dari Corporate Social Responsibility.
2) Persiapan aktivitas Corporate Social Responsibility
(1) Proses pengambilan keputusan dan pengesahan program-program
Corporate Social Responsibility.
(2) Memanage perubahan dan inovasi-inovasi yang dibutuhkan.
(3) Organisasi program-program Corporate Social Responsibility, baik
internal maupun eksternal.
(4) Sumber daya internal perusahaan dari perusahaan (sumber daya manusia,
modal, dll).
3) Pengimplementasian Corporate Social Responsibility
(1) Menghubungkan program-program Corporate Social Responsibility
dengan para stakeholders, yang keterlibatannya akan ditentukan
berdasarkan kondisi, prioritas dan anggaran perusahaan.
(2) Mengimplementasikan program.
(3) Person(s) in charge, orang yang memimpin pelaksanaan program
Corporate Social Responsibility.
4) Evaluasi
(1) Metode pengawasan dan perangkatnya.
(2) Metode evaluasi dan perangkatnya.
(3) Mekanisme pengembangan terus menerus.
(4) Person(s) in charge, orang yang ditugaskan untuk memimpin jalannya
evaluasi.

25

5) Pelaporan
(1) Mekanisme dan sistem pelaporan internal dan eksternal.
(2) Komunikasi internal dan sistem koordinasi.
(3) Sistem komunikasi eksternal.
(4) Laporan verifikasi.
2.1.6

Tujuan Perusahaan Melaksanakan Corporate Social Responsibility


Menururt Chuck Williams (2001:123) menyebutkan bahwa :
Perusahaan dapat memberi manfaat yang terbaik bagi stakeholders
dengan cara memenuhi tanggung jawab ekonomi, hukum, etika dan
kebijakan,
1) Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif
utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah pondasi
perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai
prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan berkembang.
2) Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus
taat hukum. Dalam proses mencari laba, perusahaan tidak boleh
melanggar kebijakan dan hukum yang telah ditetapkan pemerintah.
3) Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk
menjalankan praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair. Normanorma masyarakat perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi
perusahaan. Kata kuncinya: be ethical.
4) Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba,
taat hukum dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat member
kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan semua. Kata
kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan pegawai yang bekerja di
perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni kepada perusahaan
dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non-fiduciary
responsibility.
Keempat jenjang tanggung jawab tersebut perlu dipahami sebagai satu

kesatuan. Walaupun demikian, kesalahan interpretasi umumnya kerap terjadi


dimana muncul argumen bahwa laba yang harus diutamakan. Tetapi kegiatan
mencari keuntungan atau laba hendaknya dikaitkan atau tidak terlepas dengan
kegiatan lainnya, seperti mengembangkan masyarakat.

26

Corporate Social Responsibility pada saat ini bukan lagi hanya sekedar
kegiatan philanthropy konvensional, memberikan sejumlah dana untuk tujuantujuan yang baik di akhir tahun saat pembukuan selesai. Namun sudah lebih luas
lagi dan ini justru dijadikan tanggung jawab yang perusahaan lakukan sepanjang
tahun untuk lingkungan di sekitar mereka, untuk kegiatan bekerja yang lebih baik,
untuk komitmen perusahaan terhadap komunitas lokal dan untuk pengakuan atas
brand names perusahaan yang tidak hanya akan bergantung pada kualitas, harga
dan keunikan yang mereka miliki, namun juga pada interaksi perusahaan dengan
tenaga kerja yang dimilikinya, komunitas dan lingkungan secara kumulatif.

2.2

Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan media yang dipakai untuk meneliti kondisi

kesehatan

perusahaan.

Laporan

keuangan

berisikan

data-data

yang

menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu


sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang
disusun dan disajikan oleh perusahaan.
Menurut Harahap (2004:105) menyebutkan bahwa :
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha
suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
Sedangkan menurut Barlian (2001:47) menyebutkan bahwa :
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari
proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihakpihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas
perusahaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan pada jangka waktu tertentu yang digunakan sebagai alat komunikasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

27

2.3

Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan menurut Harahap (2004:190) adalah :
Menguraikan pos-pos keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna
antara yang satu dengan yang lainnya baik antara data kuantitatif dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat
penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Kegiatan analisis laporan keuangan berfungsi untuk mengkonversi data

yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih
berguna, lebih mendalam dan lebih tajam. Analisis rasio merupakan teknik
analisis

laporan

keuangan

yang

digunakan

dan

memungkinkan

untuk

mengidentifikasi, mengkaji dan merangkum hubungan-hubungan dari data


keuangan perusahaan.

2.3.1 Analisis Rasio


Suatu rasio mengungkapkan hubungan antara suatu jumlah dengan jumlah
lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya. Suatu rasio akan
menjadi bermanfaat apabila rasio tersebut memperlihatkan suatu hubungan yang
mempunyai makna.
Pengertian mengenai analisis rasio menurut Dwi Prastowo dan Rifka
Julianty (2002:76) adalah sebagai berikut :
Analisis rasio merupakan analisis yang dapat menyingkap hubungan dan
sekaligus menjadi dasar perbandingan yang menunjukkan kondisi atau
kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat
komponen-komponen rasio itu sendiri.
Data pokok yang digunakan sebagai input dalam analisis rasio adalah
laporan laba rugi dan neraca perusahaan. Kedua laporan ini akan dapat ditentukan
sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini dapat digunakan untuk menilai beberapa
aspek tertentu dari operasi perusahaan.

28

2.3.2 Fungsi Analisis Rasio


Analisis rasio pada dasarnya merupakan suatu alat analisis laporan
keuangan yang umum digunakan untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di
masa lalu, saat ini, dan kemungkinan di masa depan. Hasil analisis rasio akan
memberikan pengukuran relatif dari hasil operasi perusahaan.
Fungsi analisis rasio dinyatakan oleh Dwi Prastowo dan Rifka Julianty
(2002:76) sebagai berikut :
Analisis rasio berfungsi untuk menilai efektivitas keputusan yang diambil
perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya.

2.3.3 Klasifikasi Rasio


Analisis rasio yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan
terdiri dari lima klasifikasi rasio yang berguna untuk dapat menilai efektivitas
keputusan yang telah diambil perusahaan dalam hubungannya dengan aktivitas
normal perusahaan, diantaranya sebagai berikut :
1) Rasio Likuiditas, yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. Meliputi cash ratio,
current ratio, acid test ratio atau quick ratio.
2) Rasio Leverage, yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kebutuhan
dana perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Meliputi debt to total assets ratio,
debt to equity ratio, dan time interest earned.
3) Rasio Aktivitas, yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam memanfaatkan sumber dananya. Meliputi inventory turnover,
receivable turnover, fixed asset turnover, dan other asset turnover.
4) Rasio Profitabilitas, yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam mendapatkan keuntungan. Meliputi profit margin, Return on Investment
(ROI), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), earning per share.
5) Rasio Penilaian, yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menciptakan nilai kepada para investor atau pemegang saham. Meliputi
Price Earning Ratio (PER), dan market to book value ratio.

29

2.3.4 Keterbatasan Analisis Rasio


Analisis rasio merupakan alat analisis yang sangat berguna namun dalam
penggunaannya tidak terlepas dari berbagai keterbatasan. Hal ini disebabkan
karena penyusunan rasio didasarkan pada data akuntansi yang telah dipengaruhi
penafsiran yang berbeda bahkan merupakan data yang telah dimanipulasi.
Berikut ini adalah beberapa alasan yang menyebabkan keterbatasan dalam
penggunaan analisis rasio :
1) Laporan keuangan disusun berdasarkan data historis yang berarti data sudah
lewat.
2) Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
3) Akuntansi keuangan hanya melaporkan informasi yang bersifat materil,
artinya penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu
mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang
material terhadap kewajaran laporan keuangan.
4) Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa
atau transaksi daripada bentuk hukumnya.
5) Adanya berbagai alternatif penggunaan metode akuntansi yang dapat
digunakan oleh perusahaan, misalnya perbedaan dalam metode penilaian
persediaan dan perbedaan dalam penggunaan metode penyusutan.
6) Adanya perbedaan dalam penentuan tahun buku atau periode akuntansi.
7) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikualifikasi
umumnya diabaikan.
8) Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pihak tertentu.
Disamping itu, terdapat keterbatasan lain, yaitu :
1) Analisis rasio tidak dapat digunakan untuk dapat diperbandingkan antar
perusahaan apabila periode bukunya berbeda dan metode akuntansinya
berbeda walaupun pada perusahaan sejenis.
2) Adanya fluktuasi nilai uang akan mempengaruhi total assets dan profit margin.

30

Uraian diatas memperlihatkan bahwa seorang analis harus berhati-hati


dalam menginterpretasikan dan menentukan apakah suatu rasio baik atau buruk
dalam membentuk penilaian menyeluruh dari suatu perusahaan berdasarkan
serangkaian rasio-rasio keuangan lainnya.

2.4

Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan oleh

para pemakai laporan keuangan dalam mengukur atau menentukan sejauh mana
kualitas perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan
keuangan perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut, dapat diketahui
keadaan finansial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode
tertentu.

2.4.1 Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja


Pengertian kinerja menurut Kamus Istilah Akuntansi (2003:215)
menyatakan bahwa :
Kinerja atau performance adalah suatu istilah umum yang digunakan
untuk sebagian atau seluruh tindakan aktivitas dari suatu organisasi pada
suatu periode, sering dengan referensi pada sejumlah standar seperti biayabiaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi,
pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.
Sedangkan menurut Indra Bastian (2001:329) menyebutkan bahwa :
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi
dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan, skema strategis
(strategic planning) suatu organisasi, secara umum dapat juga dikatakan
bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi
dalam periode tertentu.
Berdasarakan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah prestasi kerja atau pencapaian kerja dalam mewujudkan tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan.

31

Menurut Mulyadi (2001:415) menyebutkan bahwa :


Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional
suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengukuran maupun penilaian kinerja adalah suatu alat manajemen untuk
meningkatkan kualitas pengembalian keputusan dan akuntabilitas. Berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah suatu usaha
formal yang dilaksanakan manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil dari
aktivitas-aktivitas yang telah dilaksanakan dan dibandingkan dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya.

2.4.2 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja


Prestasi pelaksanaan program yang dapat diukur akan mendorong
pencapian prestasi. Pengukuran prestasi yang dilakukan secara berkelanjutan
memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan secara terus-menerus dan
pencapaian tujuan di masa yang akan datang.
Menurut Mulyadi (2001:416) tujuan pokok penilaian kinerja adalah :
Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan
dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat
berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran.
Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya, untuk menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui
umpan balik hasil kinerja pada wakunya serta penghargaan, baik yang bersifat
intrinsik maupun ekstrinsik. Secara formal produk akhir dari hasil pengukuran
kinerja diwujudkan dalam suatu laporan yang disebut laporan kinerja.
Menurut Mulyadi (2001:416) menyebutkan bahwa :
Penilaian kinerja mempunyai manfaat bagi manajemen yaitu :
1) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum
2) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian

32

3) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan


dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan
4) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka
5) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
2.4.3 Penilaian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan prestasi organisasi atau perusahaan yang
dinilai secara kuantitatif dalam bentuk uang yang dilihat, baik dari segi
pengelolaan, pergerakan maupun tujuannya. Kinerja keuangan perusahaan yang
tergambar dalam laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi para pemakai
laporan keuangan tersebut.
Penilaian kinerja keuangan yang dilakukan pada dasarnya untuk
melakukan evaluasi kinerja masa lalu, sehingga diperoleh posisi keuangan
perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang
akan berlanjut dan berdasarkan evolusi yang dilakukan terhadap kinerja di masamasa yang lalu, dapat dilakukan prediksi terhadap kinerja perusahaan di masa
mendatang sehingga evaluasi untuk nilai perusahaan dapat dilakukan untuk
melakukan berbagai keputusan-keputusan investasi yang harus dilakukan saat ini.
Tolak ukur laporan keuangan diperlukan dalam upaya menilai kondisi
kesehatan perusahaan melalui tingkat kinerjanya serta melihat perkembangan
suatu perusahaan. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks yang
menghubungkan data keuangan yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Robert F. Halsey (2005:41) rasio keuangan yang dapat
digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan menginterpretasikan data dalam
menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, yaitu :
1) Return on Investment (ROI)
ROI =

Laba Bersih Setelah Pajak


Rata-rata Total Aktiva

x 100%

2) Return on Equity (ROE)


ROE =

Laba Bersih Setelah Pajak


Rata-rata Ekuitas Pemegang Saham

x 100%

33

2.4.4 Return on Investment (ROI)


Return on Investment (ROI) dapat digunakan dalam menganalisis kinerja
keuangan, dimana dalam analisis laporan keuangan mempunyai arti yang penting
sebagai salah satu teknik analisis yang biasanya digunakan oleh pimpinan
perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.
Pengertian ROI menurut Munawir (2002:89) adalah :
Salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat
mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang
ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dan
untuk menghasilkan keuntungan.
Sedangkan menurut Rifka (2002:86) ROI adalah :
Suatu rasio dalam analisis laporan keuangan yang mengukur tingkat
kembalian investasi yang telah dilakukan, baik dengan menggunakan total
aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan
dana yang berasal dari pemilik modal.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa Return on Investment (ROI) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
hubungan antara laba yang diperoleh dan investasi yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut. Semakin tinggi ROI yang dicapai perusahaan, berarti
kinerja perusahaan semakin membaik dan merupakan tanda manajemen yang
efektif, karena perusahaan telah berhasil dalam memanfaatkan aktiva atau seluruh
dananya secara produktif dan efisien untuk menghasilkan laba.

2.4.5 Return on Equity (ROE)


Return on Equity (ROE) merupakan indikator yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan manajemen dalam rangka melakukan tugasnya yaitu
menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi para pemilik modal.
Pengertian ROE menurut Irawati (2006:61) adalah :
Return on Equity atau yang sering disebut dengan rate of return on net
worth, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang
digunakan oleh perusahaan tersebut.

34

Sedangkan menurut Pudjiastuti (2007:74) menyebutkan bahwa :


Return on Equity merupakan rasio untuk mengukur seberapa banyak
keuntungan (laba) yang menjadi hak pemilik modal sendiri.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa Return on Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan oleh investor untuk
melihat sejauh mana perusahaan dapat memberikan keuntungan di masa yang
akan datang. Semakin tinggi ROE, maka perusahaan memiliki peluang untuk
memberikan pendapatan yang besar bagi para pemegang saham.

2.5

Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap


Kinerja Keuangan Perusahaan
Motivasi utama perusahaan adalah profitabilitas yang tidak identik dengan

kesejahteraan masyarakat tempat berdiri dan kiprah perusahaan. Namun dalam


rangka membina hubungan yang saling menguntungkan, korporasi dapat turut
serta dalam mengambil peran dalam mengatasi keterbelakangan dan kemiskinan
masyarakat sekitar melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
Dari perspeksif biaya (cost-based approach), jika Corporate Social
Responsibility menjadi suatu kewajiban periodik sama seperti membayar pajak
maka beban perusahaan pasti akan meningkat dan berdampak pada laba bersih
yang menurun. Perusahaan yang sudah merugi pasti akan semakin merugi.
Penurunan laba atau peningkatan kerugian tentu saja merugikan pemegang saham
karena deviden yang diterima akan berkurang.
Namun, hal itu mencerminkan pelaku bisnis kita masih terbelenggu oleh
paradigma bisnis konservatif (shareholder-based approach). Paradigma ini
mengagungkan pencapaian maksimal laba dan meminimalkan biaya sebagai tolak
ukur prestasi. Dari perspektif manfaat (benefit-based approach), formalisasi
Corporate

Social

Responsibility

sebagai

suatu

kewajiban

tidak

hanya

meningkatkan beban periodik. Tetapi juga akan mendatangkan sejumlah manfaat


ekonomi atau keuntungan yang berkepanjangan (sustainable profit) bagi
perusahaan, pemegang saham dan semua stakeholder.

35

Sejumlah pakar strategic management menyebutkan ada lima keuntungan


utama

bila

perusahaan

mempraktikan

Corporate

Social

Responsibility,

diantaranya :
1) Profitabilitas akan semakin kokoh.
2) Meningkatnya akuntabilitas dan apresiasi positif dari komunitas investor,
kreditor, pemasok dan konsumen.
3) Meningkatnya komitmen, etos kerja, efisiensi dan produktivitas karyawan.
4) Menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitas sekitarnya
karena mereka diperhatikan dan dihargai perusahaan.
5) Meningkatnya reputasi dan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa jika Corporate Social
Responsibility dipraktikan secara etis dan berkelanjutan serta terintegrasi dalam
nilai-nilai kultur perusahaan, lima keuntungan tersebut bisa didapatkan
perusahaan secara terus menerus. Itu tentu akan berdampak positif pada nilai
perusahaan, nilai pemegang saham, nilai pajak, dan nilai stakeholders secara
berkelanjutan.
Dari sisi urgensinya, formalisasi Corporate Social Responsibility memang
mendesak karena kian meluasnya kemiskinan dan degradasi lingkungan. Meski
dalam beberapa tahun terakhir sebagian perusahaan membukukan kenaikan laba
dan setoran pajak yang signifikan, namun kemiskinan dan kerusakan lingkungan
justru semakin parah.
Orientasi perusahaan yang hanya mengejar laba (profit) dengan
mengeksploitasi masyarakat (people) dan lingkungan (planet) dituding sebagai
salah satu penyebabnya. Untuk mengatasinya, regulasi yang memaksa dunia usaha
menjaga keseimbangan antara profit, people, planet (triple bottom line) dalam
aktivitas ekonomi menjadi sangat mendesak. Dari tren global, formalisasi
Corporate Social Responsibility sebenarnya perlu apresiasi pelaku bisnis kita.
Alasannya, selain meningkatnya tuntutan stakeholeders, sejumlah hasil studi juga
menunjukkan bahwa sebagian besar CEO setuju dengan praktik Corporate Social
Responsibility karena berdampak positif bagi perusahaan.

36

Hasil survey Pricewaterhouse Coopers (2002) terhadap 1.200 pemimpin


bisnis menunjukan sekitar 70% CEO menilai Corporate Social Responsibility
sangat vital bagi profitabilitas perusahaan. Studi lainnya menunjukan lebih dari
2.500 perusahaan di dunia, termasuk sejumlah perusahaan di Indonesia, mulai
melaporkan secara rutin investasi dan aktivitas Corporate Social Responsibility
dalam pelaporan keuangan secara periodik.
Perusahaan dengan menjalankan tanggung jawab sosial diharapkan tidak
hanya mengejar laba jangka pendek, tetapi juga ikut berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan (terutama lingkungan
sekitar) dalam jangka panjang. Corporate Social Responsibility dapat dipandang
sebagai aset strategis dan kompetitif bagi perusahaan di tengah iklim bisnis yang
makin sarat kompetisi. Salah satu keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan
penerapan Corporate Social Responsibility adalah peningkatan profitabilitas bagi
perusahaan dan kinerja keuangan yang lebih baik, banyak perusahaan-perusahaan
besar yang mengimplementasikan program Corporate Social Responsibility
menunjukan keuntungan yang nyata terhadap peningkatan nilai saham.
Penelitian tentang Corporate Social Responsibility sebelumnya dilakukan
oleh Asri (2009), dalam penelitiannya mengkaji mengenai pengaruh penerapan
Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan pada
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa penerapan Corporate Social Responsibility memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Asri (2009) terletak pada
variabel yang pernah diteliti yaitu Corporate Social Responsibility sebagai
variabel bebas dan kinerja keuangan perusahaan sebagai variabel terikat.
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran teori tersebut apakah
masih layak atau tidak. Kemudian perbedaannya terletak pada objek yang diteliti
dan waktu penelitian.

37

Selain itu, penelitian sebelumnya dilakukan oleh Cahyono (2011), dalam


penelitiannya mengkaji mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility
terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social
Responsibility pada perusahaan manufaktur yang diteliti tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
yang dilakukan oleh Cahyono (2011) terletak pada variabel yang pernah diteliti
kembali yaitu Corporate Social Responsibility sebagai variabel bebas dan kinerja
keuangan perusahaan sebagai variabel terikat. Penelitian ini dilakukan untuk
membuktikan kebenaran teori tersebut apakah masih layak atau tidak. Kemudian
perbedaannya terletak pada objek yang diteliti dan waktu penelitian.Pengukuran
kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur
Return on Investment (ROI) dan Return on Equity (ROE).

BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh implementasi

Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk.


Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel berupa laporan keuangan dan
laporan keberlanjutan PT. Antam Tbk tahun 2008 sampai tahun 2012 untuk
kemudian dihitung mengenai variabel-variabel yang terkait yaitu implementasi
Corporate Social Responsibility dan kinerja keuangan dengan indikator-indikator
tertentu. Penelitian ini menggunakan perhitungan dengan metode statistik dari
data yang diperoleh, menganalisis hasilnya dan kemudian menarik suatu
kesimpulan.

3.2

Gambaran Umum PT. Antam Tbk

3.2.1

Sejarah Singkat PT. Antam Tbk


Antam sebagai perusahaan terkemuka yang memproses tambang dan

mineral berdiri pada tanggal 5 Juli 1968 sebagai Perusahaan Negara (PN), dengan
modal dasar Rp. 3.800 milyar. PN. Antam merupakan konsolidasi tujuh
perusahaan milik pemerintah yang bergabung untuk membentuk Antam,
mencakup: PT. Nikel Indonesia, PN. Tambang Bauksit Indonesia, PN. Logam
Mulia, BPU. Perusahaan Tambang Umum Indonesia, Proyek Pertambangan Intan
Marthapura-Kalimantan Selatan, PN. Tambang Emas Tjikotok, dan Proyek Emas
Logas Pekanbaru-Riau. Pada tanggal 21 Mei 1975, menurut Keputusan Menteri
Kehakiman status Antam diubah dari status perusahaan milik pemerintah
(Perusahaan Negara) menjadi Perusahaan Terbatas, PT. Antam (Persero).
Antam pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya pada saat pemerintah menjual 35% kepemilikan kepada
publik. Pada tahun 1999, PT. Antam Tbk mencatatkan sahamnya dengan status
Foreign-Exampt Listing di Bursa Efek Australia dan meningkatkan statusnya di
bursa ini pada tahun 2002.

38

39

3.2.2

Visi dan Misi PT. Antam Tbk


Visi merupakan ungkapan pandangan masa depan yang berisikan

keinginan atas kondisi kerja yang hendak dicapai dalam jangka panjang. Visi yang
jelas dan utuh akan membentuk suatu filosofi yang menjadi keyakinan utama,
perekat dan motivasi bagi segenap karyawan dalam pengembangan usaha.
PT. Antam Tbk mempunyai visi sebagai berikut :
"Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan
sehat dan standar kelas dunia".
Arti dari Visi PT. Antam Tbk, yaitu :
Global
Menerapkan

praktik

manajemen

bisnis

bertaraf

internasional

serta

meningkatkan skala usaha dan/atau memperluas wilayah operasi ke luar negeri


untuk menjadi pelaku bisnis kelas dunia.
Berbasis Pertambangan
Berbasis sumber daya mineral dan batubara dengan diversifikasi dan integrasi
terkait dalam bisnis pertambangan.
Pertumbuhan Sehat
Pertumbuhan berkesinambungan diatas rata-rata industri pertambangan.
Standar Kelas Dunia
Kemampuan dan budaya organisasi berkinerja tinggi dan penerapan praktikpraktik terbaik kelas dunia.
Misi adalah ungkapan mengenai maksud pendirian PT. Antam Tbk serta
alasan keberadaannya, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut.
Untuk dapat mewujudkan visi diperlukan misi yang jelas dan terarah. Hal ini akan
menuju pada peningkatan profesionalisme pengelolaan dengan berpedoman pada
prinsip-prinsip ekonomi dan tetap memperhatikan aspek sosial. Adapun misi
PT. Antam Tbk adalah sebagai berikut :

40

1) Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk


menjadikan Antam sebagai pemain global.
2) Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi
tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta
lingkungan hidup.
3) Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif.
4) Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis
pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai
pemegang saham.
5) Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan
budaya organisasi berkinerja tinggi.
6) Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar
wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

3.2.3

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas


Struktur organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang

hubungan dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Struktur


organisasi pada PT. Antam Tbk memiliki dua organ yaitu komisaris dan direksi.
Model kepengurusan ini disebut two-tiered system.

DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
DIREKTUR UTAMA
President Director

DIREKSI
Board of Directors

KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE


KOMITE AUDIT
KOMITE MANAJEMEN RESIKO
KOMITE NOMINASI, REMUNERASI DAN
PENGEMBANGAN SDM
KOMITE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY,
LINGKUNGAN DAN PASCA TAMBANG

SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS


DIREKTUR
OPERASI
Operation
Director

SVP UBP
NIKEL
SULAWESI
TENGGARA
SVP UBP
NICKEL
SOUTHEAST
SULAWESI

SVP UBP
EMAS
SVP UBP
GOLD

SVP UBP
BAUKSIT
SVP UBP
BAUXITE

VP UBPP
LOGAM
MULIA
VP UBPP
LOGAM
MULIA

VP
UNIT
GEOMIN
VP
GEOMIN
UNIT

DIREKTUR
KEUANGAN
Finance
Director

VP UBP
NIKEL
MALUKU
UTARA
VP UBP
NICKEL
NORTH
MALUKU

DIREKTUR
PENGEMBANGAN
Development
Director

SM OPERATIONS
MANAGEMENT

SM ACCOUNTING
BUDGETING

SM SUPPLY
CHAIN
MANAGEMENT

SM TREASURY
& TAX

SM ENVIRONMENT
AND MINE
CLOSURE

SM CORPORATE
FINANCE

SM
TOKYO
REPRESENTATIVE
SM MARKETING &
CUSTOMER
SUPPORT

UNIT-UNIT BISNIS
Business Units

DIREKTUR
SUMBER DAYA
MANUSIA
Human Resources
Director

SM
INFORMATION &
COMMUNICATION
TECHNOLOGY

Secretary to the Board of

DIREKTUR UMUM DAN


CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
General Affairs and
Corporate Social
Responsibility Director

SM MINERAL
RESOURCES
DEVELOPMENT
SM
TECHNOLOGY
DEVELOPMENT
PROJECT
DEVELOPMENT
GROUP
SM
CORPORATE
STRATEGIC
DEVELOPMENT

SM
ORGANIZATION
EFFECTIVENESS
& DEVELOPMENT
SM HUMAN
RESOURCES
MANAGEMENT

Commissioners

SM CORPORATE
SOCIAL
RESPONSIBILITY
SM
GENERAL
AFFAIRS &
EXTERNAL
RELATIONS

SM LEARNING &
DEVELOPMENT

KANTOR PUSAT
Head Office

Gambar 3.1
Struktur Organisasi PT. Antam Tbk

SM LEGAL &
COMPLIANCE
SM PROGRAM
MANAGEMENT
OFFICE
SM RISK
MANAGEMENT

SVP
INTERNAL
AUDIT

SVP
CORPORATE
SECRETARY

42

Berikut ini merupakan uraian tugas pada struktur organisasi PT. Antam
Tbk, yang meliputi :
1) Dewan Komisaris
(1) Mewakili pemilik atau para pemegang saham untuk melakukan
pengawasan terhadap kebijaksanaan Direksi dan pelaksanaan tugas
Direksi.
(2) Membuat persetujuan atas rencana kerja dan anggaran yang telah disusun
oleh Direksi.
(3) Membuat laporan pengawasan.
(4) Melaksanakan rapat rutin dengan Direksi untuk membahas hasil usaha
serta menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2) Direksi
(1) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perusahaan
(2) Merencanakan dan menyusun program kerja perusahaan
(3) Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan
(4) Mewakili perusahaan baik didalam dan diluar pengadilan
(5) Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk
neraca dan perhitungan laba-rugi.
3) Direktur Utama
Direktur Utama mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan semua
kegiatan Direktur Operasi, Direktur Keuangan, Direktur Pengembangan,
Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Umum dan Corporate Social
Responsibility serta melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dengan
instansi terkait.
4) Direktur Operasi
(1) Bertanggung jawab sepenuhnya pada operasi perusahaan.
(2) Membantu Direktur Utama dalam pelaksanaan kerja bidang operasi.
5) Direktur Keuangan
(1) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.
(2) Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan.

43

(3) Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta


pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
6) Direktur Pengembangan
(1) Merencanakan pengembangan ativitas perusahaan.
(2) menemukan inovasi baru atau mengkalkulasikan produk.
7) Direktur Sumber Daya Manusia
(1) Merencanakan dan mengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan
dan pengembangan SDM.
(2) Memonitor, mengukur dan melaporkan tentang permasalahan, peluang,
rencana pengembangan yang berhubungan dengan SDM.
(3) Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai
anggaran-anggaran yang disetujui.
(4) Berperan untuk evaluasi dan pengembangan strategi pengelolaan SDM
dan kinerja dalam pengimplementasian strategi tersebut.
8) Direktur Umum dan Corporate Social Responsibility
(1) Melakukan kegiatan perencanaan maupun pelaksanaan tanggung jawab
sosial.
(2) Membuat strategi, kebijakan dan program General Affairs & CSR.
(3) Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan CSR, pascatambang (post mining) dan pengamanan aset perusahaan.
(4) Membina hubungan dengan pemangku kepentingan.

3.2.4

Tujuan dan Strategi PT. Antam Tbk


Pada dasarnya tujuan PT. Antam Tbk adalah meningkatkan nilai

perusahaan melalui penurunan biaya seiring dengan usaha bertumbuh guna


menciptakan keuntungan yang berkelanjutan.
Strategi PT. Antam Tbk adalah tetap berfokus pada bisnis inti perusahaan.
Pembangunan kekuatan perusahaan menjadi dasar untuk menjamin profitabilitas
yang

bersifat

jangka

panjang.

Sedangkan

PT. Antam Tbk adalah sebagai berikut :

kunci

kesuksesan

strategi

44

1) Memanfaatkan keunggulan pengalaman dan kompetensi secara maksimal


untuk kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi dan pemasaran
komoditas nikel dan emas serta mineral lainnya.
2) Meningkatkan kegiatan eksplorasi, khususnya untuk komoditas nikel dan
emas, serta memelihara kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah
setempat dalam melaksanakan setiap kegiatan usaha pertambangan.
3) Melakukan aliansi strategis dengan perseroan-perseroan pertambangan kelas
dunia melalui kerjasama patungan, merger dan akuisisi untuk memperoleh
teknologi baru yang akan meningkadm daya saing serta mempercepat
pengembangan usaha.
4) Merestrukturisasi unit-unit bisnis dan sumber daya manusia untuk
memperbaiki akuntabilitas dan efisiensi guna meningkadm nilai perseroan.
5) Memperkuat daya saing dengan mempertahmkan keunggulan sebagai salah
satu penghasil nikel dan emas berbiaya terendah di dunia melalui peningkatan
efisiensi operasi (outsourcing, perbaikan proses, memperkecil asset),
memelihara ketersediaan informasi pasar/industri yang mutakhir, dan secara
terus menerus melakukan benchmark terhadap pesaing lainnya, serta proaktif
meningkadm citra perseroan.
6) Meningkatkan

kualitas

produk

dengan

memperhatikan

kelestarian

lingkungan, keselamatan keda, community development, dan berusaha


memuaskan pelanggan dengan pengiriman tepat waktu, serta memenuhi
tuntutan perubahan pasar yang dinamis.
7) Mengembangkan kemampuan dan kompetensi untuk meningkatkan kualitas
dan produktivitas karyawan.
8) Mengelola risiko fluktuasi harga komoditas dan pertukaran mata uang secara
hati-hati melalui penerapan strategi keuangan yang tepat.
9) Berpartisipasi dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat di sekitar daerah pertambangan.

45

3.2.5

Produk PT. Antam Tbk


Pendapatan PT. Antam Tbk diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan

penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara ekonomis, dan


penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen jangka panjang yang loyal
di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan berdiri
tahun 1968 dan akan terus melakukan kegiatan ini di masa depan.
Komoditas utama PT. Antam Tbk adalah bijih nikel kadar tinggi atau
saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit.
Jasa utama PT. Antam Tbk adalah pengolahan dan pemurian logam mulia serta
jasa geologi.
1) Bijih nikel
Bijih nikel PT. Antam Tbk terbagi atas bijih nikel saprolit dan limonit. Bijih
nikel limonit adalah bijih nikel laterit dengan kadar rendah dan mengandung
0.8% - 1.5% nikel, 25% - 35% besi dan sedikit kobalt. Limonit terletak di atas
lapisan saprolit dan lebih murah dan lebih mudah untuk ditambang. Bijih
nikel saprolit terbentuk dibawah zona limonit. Saprolit secara umum
mengandung sekitar 1,5% - 2,5% nikel dan digolongkan sebagai bijih laterit
kadar tinggi. Dengan melalui proses pirometalurgi, saprolit digunakan
sebagai bahan baku untuk produksi feronikel.
2) Feronikel
Feronikel yang merupakan salah satu produk utama PT. Antam Tbk,
diproduksi melalui pengolahan bijih nikel kadar tinggi (saprolit) melalui
proses pyrometalurgi. Feronikel Antam mengandung sekitar 20% nikel dan
sekitar 80% besi. Diproduksi dalam bentuk shots (butiran) atau ingots
(batangan) serta dengan karbon kadar tinggi atau karbon kadar rendah,
feronikel digunakan sebagai bahan baku untuk produksi baja nirkarat.
3) Emas
Logam yang berwarna kuning terang, padat, lunak, mengkilat, paling mudah
untuk dibentuk serta sangat tahan terhadap karat ini adalah logam mulia yang
selama berabad-abad digunakan sebagai uang, nilai penyimpan dan perhiasan.
Logam emas ini terdapat di alam dalam bentuk bongkahan atau butiran di

46

bebatuan, urat batu (veins) dibawah tanah ataupun endapan. Saat ini Emas
juga banyak digunakan dibidang kedokteran gigi dan elektronika.
PT. Antam Tbk memproduksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung
dengan total produksi logam emas sekitar 5 ton per tahun.
4) Perak
Perak adalah logam mulia yang lunak dan putih mengkilat yang bernilai
tinggi dan banyak digunakan sebagai perhiasan, peralatan meja makan dan
mata uang. Perak adalah konduktor listrik dan panas yang terbaik diantara
seluruh logam. Perak ditemukan sebagai logam bebas, tercampur dengan
emas atau dengan mineral-mineral lainnya. Sebagian besar perak merupakan
by-product dari pertambangan emas, tembaga, lead (timah hitam) dan zinc
(seng). PT. Antam Tbk memproduksi perak dari tambang Pongkor dan
Cibaliung sebagai produk emas.
5) Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia
Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia memurnikan bullion
yang berasal dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung serta pihak ketiga.
UBPP Logam Mulia memiliki kapasitas terpasang sebesar 60 ton emas per
tahun dan 275 ton perak per tahun. Produk emas dan perak Logam Mulia
terakreditasi London Bullion Market Association dan dijual di pasar domestik
maupun internasional.
6) Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih yang utama untuk produksi alumunium. Bauksit
mengandung 30 - 54% alumina (Al2O3) dan selebihnya terdiri dari campuran
silika, berbagai oksida besi dan titanium dioksida. PT. Antam Tbk berencana
meningkatkan nilai bauksit yang dimilikinya melalui pengembangan proyekproyek alumina.

47

3.2.6

Kegiatan Usaha PT. Antam Tbk


PT. Antam Tbk adalah perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan

terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. PT. Antam Tbk berkantor
pusat di Jakarta dengan wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan PT. Antam Tbk mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta
pemasaran dari sumber daya mineral yang dimiliki. Saat ini PT. Antam Tbk
mengolah satu tambang nikel dan tiga peleburan feronikel di Sulawesi Selatan,
tiga tambang nikel di Maluku Utara, satu tambang emas dan peleburan emas di
Jawa Barat, satu tambang bauksit di Riau, dan satu tempat penghalusan barang
tambang di Jakarta. PT. Antam Tbk mempunyai beberapa izin pertambangan
sampai 1,3 juta hektar yang tersebar di Indonesia yang didukung dengan potensi
pertambangan yang signifikan. Untuk mengembangkan potensi tersebut,
PT. Antam Tbk membutuhkan modal yang besar dan teknologi untuk
mengeksplor potensi-potensi pertambangan. Untuk mengelola dan mengeksplor
potensi tersebut PT. Antam Tbk melakukan kerjasama melalui join venture
dengan perusahaan-perusahaan tambang sebagai berikut :
1) Herald Resources Ltd.
2) Oropa Ltd.
3) Pelsart International NL.
4) Gems Diamond Ltd.
5) PT. Bumi Resources
6) Aberfoyle Pungkut Investment
7) Newcrest Australia
8) Ermet and Mitsubishi

3.2.7

Konsumen PT. Antam Tbk


Komitmen perusahaan adalah memastikan produk yang dihasilkan sesuai

dengan keinginan konsumen serta pengirimannya tepat waktu. Komitmen ini


menjadikan PT. Antam Tbk memiliki hubungan bisnis jangka panjang dengan
perusahaan-perusahaan terkemuka di Asia dan Eropa. PT. Antam Tbk memiliki

48

basis konsumen yang terdiversifikasi secara geografis dan terus berupaya untuk
menambah jumlah konsumen untuk memperluas basis pemasaran produknya.
Konsumen utama PT. Antam Tbk adalah perusahaan internasional
terkemuka yang tersebar di Eropa dan Asia. Untuk membantu hubungan
pemasaran, PT. Antam Tbk memiliki kantor perwakilan di Tokyo, Jepang untuk
melayani pasar Asia Timur Laut. PT. Antam Tbk lebih menyukai untuk memiliki
kontrak jangka panjang dengan volume penjualan tetap dan skema harga yang
mengacu pada harga pasar. Tenor kontrak penjualan perusahaan adalah antara satu
hingga sepuluh tahun. Karena bentuk produk PT. Antam Tbk berupa komoditas,
sulit untuk membedakan produk perusahaan dengan produk kompetitor lain.

3.3

Metode Penelitian
Ditinjau dari sasaran yang ingin dicapai, penelitian ini termasuk dalam tipe

penelitian deskriptif-analitis, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk


mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisis data sehingga dapat memberikan
gambaran yang cukup jelas mengenai suatu objek penelitian. Deskriptif analitis
selain dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang variabel-variabel
dalam penelitian, juga ingin mengkaji kaitan antar variabel, berupa hubungan
kausal atau sebab akibat, melalui pengujian hipotesis.

3.3.1 Jenis Data dan Sumber Data


3.3.1.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di bukubuku, majalah, jurnal, dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. Keuntungan dari penggunaan data sekunder ini adalah selain biaya
yang diperlukan untuk memperolehnya tidak semahal dengan menggunakan data
primer, waktu untuk memperoleh data sekunder lebih cepat dibandingkan
mrmperoleh data primer. Sedangkan kerugian menggunakan data sekunder adalah
informasi yang diperoleh terkadang merupakan data yang sudah usang, hal ini
dikarenakan data sekunder tidak dirancang secara spesifik untuk memenuhi

49

kebutuhan penelitian.
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
1) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.
Jenis data kualitatif ini ialah data sekunder yaitu data yang telah mengalami
proses pengolahan oleh sumbernya.
2) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka. Data ini
menunjukkan nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Sifat data
ini adalah data rentet waktu yaitu data yang merupakan hasil pengamatan
dalam suatu periode tertentu.

3.3.1.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan
keuangan dan laporan keberlanjutan pada PT. Antam Tbk. Data penelitian ini
merupakan gabungan antara deret waktu (time series) dan satu waktu untuk satu
fenomena (cross section) salama kurun waktu 2008 sampai dengan 2012.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu dari perusahaan yang
bersangkutan yaitu PT. Antam Tbk dengan pengumpulan data historis
(documentary-hystorical). Langkah-langkah yang diambil dalam pengumpulan
data yang berkaitan dan menunjang penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data secara
teoritis dengan cara membaca, membahas, dan mempelajari berbagai literatur
dan sumber bacaan lainnya sebagai penunjang teori terhadap masalah yang
akan diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data
sekunder dan untuk mengetahui indikator-indikator dari variabel yang diukur.

50

2) Penelitian Lapang
gan (Field R
Research)
Penelitian lapangan merupakkan penelitiian langsung
g terhadap oobjek penellitian.
Teknikk yang peenulis gunaakan adalah
h dokumen
ntasi (meneelaah doku
umendokum
men organisasi yang berkaitan dengan peenelitian inni yaitu lap
poran
keuanggan dan laporan keberllanjutan).

nelitian
3.3.3 Prrosedur Pen

Gambarr 3.2. Proseedur Penelitiian


Sumberr: http://rinaawssuriyani .blogspot.co
om/2013/04
4/pengertiann-metode-daanmetodologii.html.
Secara umum
m prosedur ppenelitian digambarkan
d
n dalam gaambar 3.2 diatas,
d
dari gambbar tersebut menjelaskaan bahwa penelitian seelalu beranggkat dari maasalah
atau poteensi dalam
m hal inii mengenaai implem
mentasi Coorporate Social
S
Responsibbility sebag
gai tanggunng jawab sosial peru
usahaan daan pengaru
uhnya
terhadap kinerja
k
keu
uangan PT. Antam Tb
bk lalu pen
nulis merum
muskan maasalah

51

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:


1. Bagaimana implementasi Corporate Social Responsibility pada PT. Antam
Tbk tahun 2008 2010.
2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Antam Tbk tahun 2008 2012
3. Bagaimana pengaruhn implementasi Corporate Social Responsibility terhadap
kinerja keuangan PT. Antam Tbk tahun 2008 2012.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penulis melakukan studi
literatur untuk mendukung landasan berfikir dsn penelitian lanjutan melalui text
book, skripsi peneliti sebelumnya serta internet .
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
atau tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
Penetapan hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif
(Ha) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.

Ho : Implementasi Corporate Social Responsibility (X) tidak berpengaruh


terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk (Y).

Ha : Implementasi Corporate Social Responsibility (X)

berpengaruh

terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk (Y).


Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan
keuangan dan laporan keberlanjutan pada PT. Antam Tbk. Data penelitian ini
merupakan gabungan antara deret waktu (time series) dan satu waktu untuk satu
fenomena (cross section) salama kurun waktu 2009 sampai dengan 2012. Dalam
hal inipeneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang diambil
merupakan representative dengan tingkat kesalahan 5%.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu implementasi Corporate Social
Responsibility dan Kinerja Keuangan berdasarkan ROI dan ROE. Selanjutya pada
instrument tersebut dilakukan kuantifikasi terhadap implementasi Corporate
Social responsibility sehingga dapat digunakan untuk diolah lebih lanjut. Data
yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Penulis dalam penelitian ini
menggunakan pengujian statistik deskriptif guna memberikan gambaran

52

implementasi Corporate Social Responsibility dan kinerja keuangan

Pt.

Antam

Tbk.
Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.
Penyajian data dapat menggunakan: tabel pengolahan data sekunder, table
pengolahan data menggunakan uji t dan grafik batang.
Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan,

selanjutnya dapat

disimpulkan. Kesimpulan diambil dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan


dengan parameter-parameter (r) adalah sebagai berikut :
Ho : r :5 0

tidak

terdapat

pengaruh

antara

implementasi

Corporate

Social Responsibility dengan kinerja keuangan Pt. Antam Tbk.

Ha : r > 0 = terdapat

pengaruh

antara

implementasi

Corporate Social

Responsibility dengan kinerja keuangan PT. Antam Tbk.

Uji signifikansi yang dihitung menggunakan Uji t dengan rumus sebagai


berikut:

thitung dengan ttabel dibandingkan untuk pengujian hipotesis dengan a=5%


dan derajat kebebasan df (n-2), maka :
1. Bila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh
antara implementasi Corporate Social Responsibility dengan kinerja keuangan
PT. Antam Tbk.
2. Bila thitung < ttabe], maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak terdapat
pengaruh antara implementasi Corporate Social Responsibility dengan kinerja
keuangan PT. Antam Tbk.

3.3.4 Operasionalisasi Variabel


Operasionalisasi variabel menurut Saifuddin Anwar (2003:33) adalah
sebagai berikut :
"Operasionalisasi variabel adalah menterjemahkan konsep mengenai
variabel yang bersangkutan ke dalam bentuk indikator perilaku".

53

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap variabel


yang telah diidentifikasi perlu dilakukan operasionalisasi, yaitu dengan
merumuskan definisi secara operasional, sehingga dapat diukur. Adapun variabel
yang digunakan dalam penulisan adalah implementasi Corporate Social
Responsibility dan kinerja keuangan PT. Antam Tbk. Maka dalam penelitian ini
akan menguji variabel independen yaitu implementasi Corporate Social
Responsibility,

sedangkan

variabel

dependen

(variabel

bebas)

yaitu

kinerja

keuangan

PT. Antam Tbk.


1) Variabel Independen
Variabel

independen

merupakan

variabel

yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel


dependen (variabel terikat). Variabel independen penelitian ini adalah
implementasi Corporate Social Responsibility. Dalam penelitian ini, untuk
mengukur

implementasi

Corporate

Social

Responsibility

penulis

menggunakan alat ukur skor penerapan CSR. Skor penerapan CSR dapat
diketahui dengan melakukan metode yang paling sederhana dari metode
content analysis, yaitu metode pengumpulan data melalui teknik observasi
dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen untuk menghasilkan
deskripsi yang objektif dan sistematis seperti kategori isi, telaah, pemberian
kode berdasarkan karakteristik kejadian atau transaksi yang terdapat dalam
dokumen (Nur Indriantoro dan B. Supomo, 2002). Proses kuantifikasi
menggunakan teknik indexing yes/no approach yang merupakan teknik
pengukuran dari metode content analysis. Pada teknik ini, angka 1 (satu)
diberikan apabila suatu kategori Corporate Social Responsibility diterapkan.
Sedangkan angka 0 (nol) diberikan apabila suatu kategori Corporate Social
Responsibility tidak diterapkan. Indikator-indikator variabelnya mengacu
pada instrumen yang digunakan oleh Edy Rismanda Sembiring (2005).
Model pengisian indeks implementasi Corporate Social Responsibility untuk
setiap perusahaan adalah sebagai berikut :

54

Tabel 3.1
Kuantifikasi Implementasi Corporate Social Responsibility Perusahaan
1 = diterapkan
0 = tidak diterapkan
Perusahaan :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3

Lingkungan
Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan
pengembangan untuk mengurangi polusi.
Operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi
ketentuan hukum dan peraturan polusi.
Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan
dikurangi.
Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengelolaan
sumber alam, misalnya reklamasi daratan atau reboisasi.
Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi, minyak,
air dan kertas.
Penggunaan material daur ulang
Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang
dibuat perusahaan.
Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.
Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan.
Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah.
Pengelolaan limbah.
Riset mengenai pengelolaan limbah.
Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan
perusahaan.
Perlindungan lingkungan hidup.
Energi
Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi.
Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.
Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.
Peningkatan efisiensi energi dan produk.
Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk.
Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.
Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau
mental.
Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja.
Mentaati peraturan standar kesehatan dengan keselamatan kerja.
Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja.
Menetapkan suatu komite keselamatan kerja.
Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja.
Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
Lain-lain Tentang Tenaga Kerja
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita / orang cacat.
Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja wanita / orang cacat
dalam tingkat managerial.
Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanita / orang cacat
dalam pekerjaan.

2008

2009

Tahun
2010

2011

2012

55

4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1
2
3
4

Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat.


Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja.
Memberikan bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang
pendidikan.
Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja.
Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam
proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan.
Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan.
Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi.
Pengungkapan persentase gaji untuk pensiun.
Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan.
Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan.
Mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada.
Mengungkapkan disposisi staff dimana staff ditempatkan.
Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka.
Mengungkapkan statistik tenaga kerja, misalnya penjualan per tenaga
kerja.
Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut.
Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja.
Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.
Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja
dalam meningkatkan keputusan dan motivasi kerja.
Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa
depan perusahaan.
Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah.
Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh.
Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja.
Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan.
Peningkatan kondisi kerja secara umum.
Informasi reorganisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja.
Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja.
Produk
Pengungkafan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk
pengemasan.
Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.
Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki
produk.
Pengungkapan bahwa produk memenuhi standar keselamatan.
Membuat produk lebih aman untuk konsumen.
Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan.
Pengungkapan peningkatan kebersihan/kesehatan dalam pengolahan dan
penyiapan produk.
Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan.
Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam
penerimaan penghargaan.
Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat
(misalnya, ISO 9000).
Keterlibatan Masyarakat
Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas
masyarakat, pendidikan, dan seni.
Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari
mahasiswa/pelajar.
Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat.
Membantu riset media.

56

5
6
7
8
9
1
2

Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran


seni.
Membiayai program beasiswa.
Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat.
Mensponsori kampanye nasional.
Mendukung pengembangan industri lokal.
Umum
Pengungkapan tujuan. Kebijakan perusahaan secara umum berkaitan
dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
Informasi hubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain
yang disebut di atas.
Total Skor

Sumber: Edy Rismanda Sembiring (2005)


Implementasi Corporate Social Responsibility dapat diketahui dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Skor Penerapan CSR=

Skor per tahun


Skor maksimum

x 100%

2) Variabel Dependen
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas).
Variabel dependen penelitian ini adalah kinerja keuangan PT. Antam Tbk.
Dalam penelitian ini, untuk mengukur kinerja keuangan PT. Antam Tbk
penulis menggunakan alat ukur Return on Investmet (ROI) dan Return on
Equity (ROE). ROI diukur dengan membandingkan laba bersih setelah pajak
dengan rata-rata total aktiva perusahaan, sedangkan ROE diukur dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak dengan rata-rata ekuitas pemegang
saham. ROI digunakan untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh
dan investasi yang digunakan untuk mengetahui efektivitas dari keseluruhan
operasi perusahaan, sedangkan ROE digunakan untuk mengukur keberhasilan
manajemen

dalam rangka

melakukan

tugasnya

yaitu

menghasilkan

keuntungan yang maksimal bagi para pemilik modal.


Indikator variabel, skala pengukuran, dan instrument yang digunakan baik
untuk variabel independen maupun variabel dependen dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :

57

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
No

Variabel

Konsep
Menggambarkan
ada tidaknya
Implementasi
tanggung jawab
Corporate Social sosial perusahaan
Responsibility kepada stakeholders
(X)
dalam laporan
tahunannya

Kinerja
Keuangan
PT. Antam
Tbk
(Y)

Mengukur
kemampuan
perusahaan
dengan
keseluruhan dana
yang ditanamkan
dalam aktiva yang
digunakan untuk
operasi
perusahaan dan
untuk
menghasilkan
keuntungan.
Munawir
(2002:89)

Indikator
Pedoman
penerapan
Corporate
Social
Responsibilit
y
berdasarkan
ISO 26000

Aspek
Keuangan
Perusahaan

Skala

Pengukuran
Skor Penerapan CSR :

Skor per tahun


Skor maksimum

Rasio

ROI =

Laba Setelah Pajak


Rata-rata Total Aktiva

x 100%

ROE =

Laba Setelah Pajak


Rata-rata Ekuitas
Pemegang Saham

x 100%

Rasio

Sumber: Bambang Riyanto (2001:334)

3.4

Rancangan Pengujian Hipotesis


Menurut M. Nazir (2003:155) menyebutkan bahwa :
hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang
kebenarannya harus diuji secara empiris atau hipotesis adalah pernyataan
yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana
adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta
panduan dalam verifikasi.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji ketepatan perkiraan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan


variabel dependen. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik
t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho
diterima (Ghozali, 2009).

x 100%

58

3.4.1 Penetapan Hipotesis


Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
atau tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
Penetapan hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif
(Ha) menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.

Ho : Impelemtasi Corporate Social Responsibility (X) tidak berpengaruh


terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk (Y).

Ha : Impelemtasi Corporate

Social

Responsibility

(X)

berpengaruh

terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk (Y).

3.4.2 Pemilihan Uji Statistik


Pengolahan dan analisis data tidak terlepas dari penerapan teknik dan
metode statistik tertentu, yang memberikan dasar dalam penjelasan hubungan
yang terjadi. Penulis dalam penelitian ini menggunakan pengujian statistik
deskriptif

guna

memberikan

gambaran

implementasi

Corporate

Social

Responsibility dan kinerja keuangan PT. Antam Tbk.


Statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, variance,
maksimum, minimum, kurtosis, skewnes (kemencengan distribusi). Statistik
deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan
mudah dipahami. Statistik deskriptif digunakan untuk mengembangkan profil
perusahaan yang menjadi sampel statistik deskriptif berhubungan dengan
pengumpulan dan peningkatan data, serta penyajian hasil peningkatan tersebut
(Ghozali, 2005).

3.4.3 Pengujian Hipotesis (Uji t)


Pada penelitian ini pengujian hipotesis hanya dilakukan pada dua variabel
yaitu implementasi Corporate Social Responsibility sebagai variabel independen
dan kinerja keuangan PT. Antam Tbk sebagai variabel dependen. Pengujian

59

hipotesis dilakukan dengan pengUJlan pada parameter-parameter (r) adalah


sebagai berikut :
Ho : r ~ 0 = tidak terdapatpengaruh antara implementasi Corporate Social

Responsibility dengan kinerja keuangan PT. Antam Tbk.

Ha : r > 0 = terdapat

pengaruh

antara

implementasi

Corporate

Social

Responsibilitydengan kinerja keuangan PT. Antam Tbk.

Uji signifikansi dapat dihitung menggunakan Uji t dengan rumus sebagai


berikut:
t=

r-Jn - 2

-J't- r Z

thitung dengan ttabel dibandingkan untuk pengujian hipotesis dengan 0.=5%


dan derajat kebebasan df (n-2), maka :
3. Bila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh
antara implementasi Corporate Social Responsibility dengan kinerja keuangan
PT. Antam Tbk.
4. Bila thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak terdapat
pengaruh antara implementasi Corporate Social Responsibility dengan kinerja
keuangan PT. Antam Tbk.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian
Pada bab IV ini akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan,

dilanjutkan dengan perhitungan statistik dan pengujian hipotesis untuk


mengetahui pengaruh implementasi Corporate Social Responsibility terhadap
kinerja keuangan PT. Antam Tbk. Pada bab ini pula, penulis akan menguraikan
pembahasan yang berkaitan dengan hasil penelitian yang didasarkan pada teori.
Hasil penelitian adalah berupa data yang diperoleh peneliti dari berbagai
sumber dan juga karakteristik serta informasi umum mengenai perusahaan,
kemudian diolah untuk mendapatkan hasil akhir yaitu pengambilan kesimpulan
dari hipotesis yang telah diajukan. Berikut ini adalah hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis.

4.1.1 Data Variabel Penelitian


Data kuantitatif yang diperoleh peneliti akan dipaparkan sebagai variabelvariabel yang terkait dalam penelitian berdasarkan indikator dan skala pengukuran
yang sebelumnya telah ditetapkan. Kemudian data-data tersebut akan disesuaikan
dalam bentuk tabel agar memudahkan dalam perhitungan dan pengujian hipotesis.
Adapun data yang dijadikan variabel dalam penelitian tesebut adalah sebagai
berikut.

4.1.1.1 Data Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk


Pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility adalah bentuk
komitmen PT. Antam Tbk untuk memberikan hasil maksimal bagi semua
pemangku kepentingan (stakeholders), dan menjadi bagian dari upaya menjaga
keberlanjutan operasi perusahaan, keberlanjutan pembangunan masyarakat serta
keberlanjutan kelestarian lingkungan.

60

61

Kegiatan Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk dilakukan


dengan menerapkan prinsip keseimbangan ekonomi, lingkungan dan sosial yang
dituangkan dalam program Corporate Social Responsibility. Program Corporate
Social Responsibility PT. Antam Tbk diantaranya yaitu :
1) Pengembangan Masyarakat
Pengembangan

Masyarakat

adalah

pertumbuhan,

perkembangan

dan

kemajuan masyarakat dalam aspek material dan spiritual tanpa merubah


keutuhan komunitas dalam proses perubahannya. Seperti pengembangan
bidang pendidikan, kesehatan, pembuatan fasilitas umum, dan fasilitas
keagamaan.
2) Program Kemitraan
Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha
kecil agar menjadi tangguh dan mandiri sebagai cara dalam pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Seperti pinjaman lunak untuk sektor perdagangan,
industri, perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, dan jasa.
3) Bina Lingkungan
Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat
oleh perusahaan. Seperti bantuan bencana alam, bantuan pendidikan dan
pelatihan, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian alam.
4) Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup adalah program untuk turut menjaga lingkungan disekitar
perusahaan, hal ini diwujudkan dengan membentuk suatu standar pengelolaan
dampak aktivitas perusahaan. Seperti pembuangan limbah, renovasi kawasan,
penjagaan lingkungan sekitar masyarakat, dan lain-lain.
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk diarahkan
pada partisipasi aktif dalam membantu program pemerintah untuk menuntaskan
kemiskinan, mengatasi pengangguran, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Semua tercantum dalam visi dan misi Corporate Social Responsibility
PT. Antam Tbk sebagai berikut :

62

1) Visi Corporate Social Responsiblity PT. Antam Tbk


Menjadikan perusahaan dengan tanggung jawab sosial yang terkemuka dan
terpercaya di industri pertambangan Indonesia.
2) Misi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk
Mewujudkan Corporate Social Responsibility excellent yang mengacu
pada standar internasional.
Mewujudkan Corporate Social Responsibility yang terbaik diantara
perusahaan tambang nasional.
Mewujudkan Corporate Social Responsibility yang terpercaya dengan
kemanfaatan tinggi bagi pemangku kepentingan lain.
Pengukuran implementasi Corporate Social Responsibility dilakukan
dengan menggunakan metode content analysis. Proses kuantifikasi menggunakan
teknik indexing yes/no approach yang merupakan bentuk paling sederhana dari
metode content analysis. Pada teknik ini, angka 1 (satu) diberikan apabila suatu
kategori Corporate Social Responsibility diterapkan perusahaan. Sedangkan
angka 0 (nol) diberikan apabila suatu kategori Corporate Social Responsibility
tidak diterapkan perusahaan. Sampel total skor antara 0 sampai 50. Indikator
variabelnya mengacu kepada ISO 26000 Guidance Standard on Social
Responsibility mencakup 7 (tujuh) isu pokok dalam penerapan Corporate Social
Responsibility, diantaranya yaitu :
1) Pengembangan masyarakat
Memberikan gambaran kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang
berhubungan dengan masyarakat.
2) Konsumen
Memberikan gambaran kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang
berhubungan dengan kepentingan konsumen.
3) Praktik kegiatan institusi yang sehat
Memberikan gambaran bahwa perusahaan dalam mengelola dan menjalani
operasinya taat pada prinsip korporasi yang sehat, taat dan patuh pada
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

63

4) Lingkungan
Memberikan gambaran bahwa perusahaan melaksanakan aktivitas yang
berhubungan dengan pengendalian pencemaran dan pelestarian lingkungan
hidup.
5) Ketenagakerjaan
Memberikan gambaran aktivitas untuk kepentingan karyawan sebagai sumber
daya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas di dalam suatu komunitas.
6) Hak asasi manusia
Memberikan gambaran bahwa dalam operasinya, perusahaan selalu
memperhatikan hak-hak yang patut diterima oleh para pegawai dan pekerja.
7) Organizational Governance
Memberikan gambaran bahwa perusahaan dalam mengelola dan menjalankan
aktivitas operasionalnya memeiliki tata kelola yang baik.
Data implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk tahun
2008 - 2012 dapat diketahui dari tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Kuantifikasi Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012

Perusahaan: PT. Antam Tbk


Pengembangan Masyarakat

Sumbangan tunai, produk, dan pelayanan untuk


mendukung aktivitas masyarakat, pendidikan dan seni.
Sumbangan untuk korban bencana alam.
Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat.
Pembangunan infrastruktur untuk publik.
Tenaga kerja paruh waktu (part-time employe)
dari mahasiswa / pelajar.
Menyelenggarakan pelatihan dan penyuluhan
dalam upaya memberdayakan masyarakat.
Sebagai sponsor untuk proyek / fasilitas
kesehatan masyarakat.
Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan,
seminar, atau pameran seni.

1
2
3
4
5
6
7
8

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

64

Membiayai program beasiswa.


Membangun hubungan timbal balik, dan melibatkan
10
masyarakat dalam operasi perusahaan.
11 Mendukung industri lokal.

Konsumen
Melindungi hak-hak konsumen.
Meningkatkan layanan terhadap konsumen dan
kualitas produk.
Menginformasikan pengembangan produk perusahaan.

1
2
3

Praktik Kegiatan Institusi yang Sehat


Ketaatan dalam pengelolaan perusahaan terhadap
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Memajukan etika dan transparansi kegiatan
perusahaan.
Dalam pengelolaan perusahaan taat terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perusahaan di dalam tujuan mencari laba bertanggung
jawab secara hukum dengan mentaati ketentuan
hukum yang berlaku.
Bertanggung jawab secara hukum terhadap pemegang
sahamnya (shareholders).
Mencegah dan menindak kegiatan korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Bekerjasama dan menjalin hubungan baik dengan
badan-badan internasional.

1
2
3

5
6
7

Lingkungan
Merancang fasilitas yang harmoni dengan lingkungan.
Operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau
memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi.
bekerja sama dengan lembaga pendidikan, melakukan
penelitian di bidang lingkungan.
Perlindungan lingkungan hidup, termasuk pemantauan
terhadap satwa dan satwa liar.
Pengelolaan limbah.
Pencegahan terhadap Global Warming.
Melakukan pemeliharaan dan pencegahan kerusakan

1
2
3
4
5
6
7

1
6

1
6

1
6

1
8

1
8

1
3

1
3

1
3

1
3

1
3

1
0
1

0
0
1

0
1
1

1
1
1

1
1
1

65

ekosistem dan lingkungan alam.


Respek terhadap generasi yang akan datang.
Keseimbangan pemakain dan penggunaan sumber
daya yang berkelanjutan (melaporkan cadangan
sumber daya).

8
9

Ketenagakerjaan
Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di
tempat kerja.
Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan
kesehatan fisik atau mineral.
Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam
lingkungan kerja.
Prosedur dan peralatan keselamatan dan kesejahteraan
kerja terus ditingkatkan.
Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan
kerja.
Bantuan keuangan untuk tenaga kerja dalam bidang
pendidikan.
Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh.

1
2
3
4
5
6
7

Hak Asasi Manusia


Tidak ada pemisahan ras dalam penerimaan tenaga
kerja, bantuan hidup dan fasilitas kerja.
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita /
orang cacat.
Adanya pelayanan kesehatan tenaga kerja.
Adanya employe reward.
Membantu meningkatkan motivasi dan skill pekerja.
Menghormati hak-hak pokok pekerja seperti upah
yang layak, tunjangan-tunjangan, kesehatan, serta
asuransi jiwa.
Adanya persentasi gaji untuk pensiun.
Memberikan bantuan pelayanan kesehatan bagi
pensiunan.

1
2
3
4
5
6
7
8

Organitational Governance
Komite audit mendorong terbentuknya pengendalian
internal yang efektif di seluruh divisi.

1
6

1
6

1
7

1
5

1
6

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

66

Mempunyai audit internal yang memadai.


Dalam mengemukakan informasi kepada stakeholders,
dilakukan pengungkapan secara penuh untuk setiap
informasi yang material dan dilakukan secara
konsisten.
Menetapkan visi, misi, dan tujuan serta strategi untuk
mencapainya.
Kegiatan perusahaan memanajemen risiko.

Total Skor
Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder

1
5
37

1
5
38

1
5
39

1
5
42

1
5
43

Implementasi Corporate Social Responsibility dapat dihitung dengan


menggunakan rumus sebagai berikut :
Skor Penerapan CSR =

Skor per tahun


Skor maksimum

x 100%

Hasil perhitungan Skor Penerapan CSR pada PT. Antam Tbk tahun 2008
2012 dapat diketahui dari tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2
Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012

Skor
Skor
Per Tahun
Maksimum
37
50
38
50
39
50
42
50
43
50
Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder

Skor
Penerapan CSR
74%
76%
78%
84%
86%

4.1.1.2 Data Kinerja Keuangan PT. Antam Tbk


Kinerja keuangan merupakan prestasi organisasi atau perusahaan yang
dinilai secara kuantitatif dalam bentuk uang yang dilihat, baik dari segi
pengelolaan, pergerakan maupun tujuannya. Kinerja keuangan perusahaan yang
tergambar dalam laporan keuangan menjadi perhatian utama bagi para pemakai

67

laporan keuangan. Penilaian kinerja keuangan PT. Antam Tbk dalam penelitian
ini diukur dengan menggunakan metode Return on Investment (ROI) dan Return
on Equity (ROE), dengan rumus sebagai berikut :
1.

Return on Investment (ROI)


ROI =

2.

Laba Setelah Pajak


Rata-rata Total Aktiva

x 100%

Return on Equity (ROE)


ROE =

Laba Setelah Pajak


Rata-rata Ekuitas Pemegang Saham

x 100%

Data yang digunakan penulis untuk menghitung kinerja keuangan


perusahaan diperoleh dari laporan keuangan tahunan PT. Antam Tbk tahun 2008 2012 yang telah dipublikasikan melalui media internet. Dari laporan tersebut,
tercantum besarnya laba bersih setelah pajak, total aktiva dan total ekuitas
pemegang saham.
Hasil perhitungan Return on Investment (ROI) dan Return on Equity
(ROE) pada PT. Antam Tbk tahun 2008 2012 dapat diketahui dari tabel 4.3
berikut ini :
Tabel 4.3
Kondisi ROI dan ROE PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012

Laba Bersih Setelah


Pajak
1.368.139.165.000
604.307.088.000
1.683.400.000.000
1.927.889.549.000
2.993.114.982.000

Total Aktiva
10.245.040.780.000
9.939.996.438.000
12.218.890.000.000
15.201.230.000.000
19.708.540.000.000

Total Ekuitas
Pemegang Saham

ROI

ROE

8.063.137.821.000
8.148.939.490.000
9.583.550.000.000
10.772.040.000.000
12.832.320.000.000

13%
6%
14%
13%
15%

17%
7%
18%
18%
23%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sekunder

68

4.1.2

Analisis Statistik
Pengolahan dan analisis data tidak terlepas dari penerapan teknik dan

metode statistik tertentu, yang menjadi dasar dalam memberikan penjelasan


mengenai data yang di analisis. Penulis dalam penelitian ini menggunakan
pengujian statistik deskriptif guna memberikan gambaran mengenai kondisi
implementasi Corporate Social Responsibility dan kinerja keuangan pada
PT. Antam Tbk.
Statistik Deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskriptif
suatu data. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada tabel 4.3
berikut ini akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan untuk penelitian
ini meliputi : jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai
minimum serta standar deviasi () untuk masing-masing variabel.
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Variabel CSR, ROI, dan ROE
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Imp_CSR

.74

.86

.7960

.05177

ROI

.06

.15

.1220

.03564

ROE

.07

.23

.1660

.05857

Valid N (listwise)

Sumber: Data Sekunder yang Diolah SPSS 22


Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 22 pada tabel 4.4 tersebut, terlihat
nilai rata-rata dari implementasi Corporate Social Responsibility (CSR),
Return on Investment (ROI), dan Return on Equity (ROE) pada PT. Antam Tbk.
Nilai rata-rata implementasi Corporate Social Responsibility pada PT. Antam Tbk
adalah sebesar 79,60%, implementasi Corporate Social Responsibility tertinggi
sebesar 86% dan implementasi Corporate Social Responsibility terendah sebesar
74%. Kemudian ROI pada PT. Antam Tbk memiliki nilai rata-rata sebesar
12,20%, ROI tertinggi sebesar 15% dan ROI terendah sebesar 6%. Sedangkan
ROE pada PT. Antam Tbk memiliki nilai rata-rata sebesar 16,60%, ROE tertinggi
sebesar 23% dan ROE terendah sebesar 7%.

69

Berdasarkan data dari sub bab sebelumnya, yaitu data pada tabel 4.2 dan
tabel 4.3 kemudian hasil perhitungan SPSS 22 pada tabel 4.4, dapat diketahui
untuk rata-rata implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk
dalam laporan tahunan selama tahun 2008 2012 cenderung stabil dan berada
pada tingkat 74%-86%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat
implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk selalu berada di
atas rata-rata. Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk
tahun 2008 2012 memiliki kecenderungan selalu meningkat, hal ini dibuktikan
dengan persentase implementasi Corporate Social Responsibility pada tahun 2008
yang berada pada tingkat 74% terus mengalami peningkatan sampai tahun 2012
berada pada tingkat 86%. Dari hasil tersebut, dapat diartikan bahwa PT. Antam
Tbk dipastikan dalam mengimplementasikan Corporate Social Responsibility
dilakukan secara berkelanjutan.
Kemudian selama tahun 2008 2012, hasil perhitungan kinerja keuangan
PT. Antam Tbk berdasarkan ROI menunjukkan rata-rata sebesar 12,20%. Kinerja
keungan PT. Antam Tbk tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan pada
tahun 2008, namun pada tahun 2010 sampai dengan 2012 kinerja keuangan PT.
Antam Tbk mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2008 walaupun
pada tahun 2011 mengalami penurunan 1% dibandingkan pada tahun 2010. ROI
tertinggi sebesar 15% pada tahun 2012, sedangkan ROI terendah sebesar 6% pada
tahun 2009.
Selain itu, hasil perhitungan kinerja keuangan PT. Antam Tbk berdasarkan
ROE selama tahun 2008 2012 juga memperlihatkan hasil yang tidak jauh
berbeda dengan hasil perhitungan kinerja keuangan PT. Antam Tbk berdasarkan
ROI. Hasil perhitungan kinerja keuangan PT. Antam Tbk berdasarkan ROE
menunjukkan rata-rata sebesar 16,60%. Kinerja keuangan PT. Antam Tbk tahun
2009 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2008, namun pada tahun
2010 sampai 2012 kinerja keuangan PT. Antam Tbk mengalami peningkatan.
ROE tertinggi sebesar 23% pada tahun 2012, sedangkan ROE terendah sebesar
7% pada tahun 2009.

70

4.1.3

Pengujian Hipotesis (Uji t)


Uji signifikansi dilakukan dengan statistik t (uji t) dengan membandingkan

nilai thitung dan ttabel, dengan hipotesis statistik sebagai berikut :


Ho : Implementasi Corporate Social Responsibility (X) tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk (Y).
Ha : Implementasi Corporate Social Responsibility (X) berpengaruh terhadap
kinerja keuangan PT. Antam Tbk (Y).
Kriteria Pengujian adalah :
1. Bila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
2. Bila thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis (ROI)
Coefficientsa
Model

Standardized
Unstandardized Coefficients
B

Std. Error

(Constant)

-.148

.276

Imp_CSR

.340

.346

Coefficients
Beta

.493

Sig.

-.538

.628

.982

.398

a. Dependent Variable: ROI

Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 22


Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis berdasarkan ROI pada
tabel 4.5 tersebut, dapat dilihat bahwa nilai thitung variabel implementasi Corporate
Social Responsibiliy sebesar 0,982 dengan nilai signifikansi sebesar 0,398.
Kemudian dari tabel t pada taraf signifikansi level 5% dan derajat bebas 5-2 = 3
diperoleh ttabel sebesar 3.182. Karena thitung (0,982) lebih kecil dari ttabel (3,182)
maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho sehingga Ha
ditolak. Hasil pengujian dengan nilai signifikansi juga diperoleh kesimpulan yang
sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,398 mesih lebih besar dari taraf
signifikansi 5% sehingga diputuskan untuk menerima Ho. Jadi menurut hasil
perhitungan pengujian hipotesis berdasarkan ROI, pada tingkat kepercayaan 95%
dapat disimpulkan bahwa implementasi Corporate Social Responsibility tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk.

71

Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis (ROE)
Coefficientsa
Model

Standardized
Unstandardized Coefficients
B

Coefficients

Std. Error

Beta

(Constant)

-.407

.402

Imp_CSR

-2.406

.504

Sig.

-1.014

.385

1.430

.248

.637

a. Dependent Variable: ROE

Sumber: Data Sekunder yang diolah SPSS 22


Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis berdasarkan ROE pada
tabel 4.6 tersebut, dapat dilihat bahwa nilai thitung variabel implementasi Corporate
Social Responsibiliy sebesar 1,430 dengan nilai signifikansi sebesar 0,248.
Kemudian dari tabel t pada taraf signifikansi level 5% dan derajat bebas 5-2 = 3
diperoleh ttabel sebesar 3.182. Karena thitung (1,430) lebih kecil dari ttabel (3,182)
maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menerima Ho sehingga Ha
ditolak. Hasil pengujian dengan nilai signifikansi juga diperoleh kesimpulan yang
sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,248 mesih lebih besar dari taraf
signifikansi 5% sehingga diputuskan untuk menerima Ho. Jadi menurut hasil
perhitungan pengujian hipotesis berdasarkan ROE, pada tingkat kepercayaan 95%
dapat disimpulkan bahwa implementasi Corporate Social Responsibility tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk.

ROI

Daerah
Penolakan Ho

ROE

Daerah
Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

-3,182

0,982 1,430

3,182

Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 22


Gambar 4.1
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho pada Uji Pengaruh Implementasi
Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan PT. Antam Tbk

72

Nilai positif yang didapatkan pada thitung dari hasil pengujian hipotesis
dengan uji t berdasarkan ROI (0,982) dan ROE (1,430) diakibatkan karena secara
keseluruhan kinerja keuangan PT. Antam Tbk pada tahun 2008 sampai 2012
mengalami peningkatan walaupun pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar
7% dari tahun 2008 dan tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1%
dibandingkan tahun 2010, sehingga secara keseluruhan hasil thitung pada pengujian
hipotesis dengan uji t menjadi positif. Namun hasil tersebut pada kenyataannya
tidak mengindikasikan bahwa peningkatan implementasi Corporate Social
Responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk.
Karena penurunan kinerja keuangan PT. Antam Tbk pada tahun 2009 diakibatkan
oleh faktor lain, bukan akibat atau pengaruh dari peningkatan implementasi
Corporate Social Responsibility.
Seperti yang telah diketahui pada bagian sebelumnya, bahwa pada tahun
2008 2012 kinerja keuangan PT. Antam Tbk secara keseluruhan mengalami
peningkatan dari tahun 2008 sampai 2012, walaupun pada tahun 2009 PT. Antam
Tbk mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008 dan tahun 2011
dibandingkan dengan tahun 2010. Meskipun pada saat kinerja keuangan PT.
Antam Tbk mengalami penurunan pada tahun 2009, pelaksanaan implementasi
Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk selama tahun 2008 2012 selalu
mengalami peningkatan dan tidak pernah mengalami penurunan. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa tidak ada pengaruh antara implementasi Corporate Social
Responsibility dengan kinerja keuangan PT. Antam Tbk. Penjelasan ini diperkuat
oleh pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Antam Tbk dalam Laporan
Keberlanjutan PT. Antam Tbk tahun 2009.
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Antam Tbk yang termuat
dalam Laporan Keberlanjutan PT. Antam Tbk tahun 2009 menyebutkan bahwa
peran aktif perusahaan dalam mengelola dan memelihara lingkungan alam, serta
mengembangkan masyarakat khususnya yang berada di sekitar daerah operasi,
merupakan tanggung jawab perusahaan yang tidak dapat dielakkan. Hal tersebut
sejalan dengan cara pandang kami bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak

73

hanya dilakukan pada saat kondisi perusahaan sedang baik, namun merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional, bahkan di saat kondisi
perusahaan kurang baik. Keberlanjutan dan peningkatan program tanggung jawab
sosial PT. Antam Tbk selama ini merupakan bukti komitmen tersebut. Kami
percaya bahwa implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, akan sangat mempengaruhi keberlanjutan
usaha kami.
Implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih baik
akan mempertahankan posisi perusahaan pada bisnis yang berkelanjutan dan pada
waktu yang sama juga menjaga keberlanjutan sosial dan lingkungan di sekitar
perusahaan berada. Walaupun berat untuk menghadapi dan menyelesaikan
tantangan penurunan kinerja finansial di dua tahun terakhir ini, kami tetap dapat
mempertahankan komitmen dan mengimplementasikan program tanggung jawab
sosial, serta terus menjaga berkelanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan.
Keadaan ekonomi yang kurang kondusif tidak menyurutkan kami dalam
melakukan tanggung jawab sosial perusahaan untuk mencapai keberlanjutan yang
sesungguhnya.

4.2

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

diketahui bahwa implementasi Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh


terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk tahun 2008 2012.

4.2.1 Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk


Pengolahan data sekunder berdasarkan indikator yang variabelnya
mengacu kepada ISO 26000 Guidance Standard on Social Responsibility
mencakup 7 (tujuh) isu pokok dalam penerapan Corporate Social Responsibility,
memperoleh hasil sebagai berikut :

74

1) Pengembangan masyarakat
Tabel 4.7
Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Pengembangan Masyarakat PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012

Tahun

Skor Per tahun

2008
2009
2010
2011
2012

6
6
6
8
8

Skor Maksimum

Skor Penerapan CSR

11
11
11
11
11
Sumber: Pengolahan Data Sekunder

55%
55%
55%
73%
73%

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pada tahun 2008 sampai dengan
tahun 2010 PT. Antam Tbk menerapkan implementasi Corporate Social
Responsibility terhadap pengembangan masyarakat sebesar 55% dan meningkat
pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 73%.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Antam Tbk pada
tahun 2008-2012 melakukan Implementasi Corporate Social Responsibility
terhadap pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.
2) Konsumen
Tabel 4.8
Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Konsumen
PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun

Skor Per tahun

2008
2009
2010
2011
2012

3
3
3
3
3

Skor Maksimum

3
3
3
3
3
Sumber: Pengolahan Data Sekunder

Skor Penerapan CSR


100%
100%
100%
100%
100%

75

Berdasarkan tabel 4.8 diatas terlihat bahwa selama tahun 2008 sampai
dengan 2012 PT. Antam Tbk melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
konsumen dengan skor penerapan sebesar 100% yang berarti PT. Antam Tbk
melaksanakan seluruh aspek Corporate Social Responsibility terhadap konsumen
dan mempertahankan setiap tahunnya secara berkelanjutan.
3) Praktik kegiatan institusi yang sehat
PT. Antam Tbk dalam usahanya mengelola dan menjalani operasinya taat
pada prinsip korporasi yang sehat, taat dan patuh pada peraturan dan perundangundangan yang berlaku memperoleh skor sebesar 86% pada tahun 2008 hingga
2009 dan mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi sebesar 71%.
Kemudian pada tahun 2011 dan 2012 PT. Antam Tbk kembali menunjukan
komitmennya dengan meningkatkan kembali skornya menjadi 86%. Kesimpulan
tersebut diperoleh berdasar kan Tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9
Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Praktik
Kegiatan Institusi Yang Sehat PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun

Skor Per tahun

Skor Maksimum

2008
6
2009
6
2010
5
2011
6
2012
6
Sumber: Pengolahan Data Sekunder

7
7
7
7
7

Skor Penerapan CSR


86%
86%
71%
86%
86%

4) Lingkungan
PT. Antam Tbk dalam hal melaksanakan aktivitas yang berhubungan
dengan pengendalian pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup secara
keseluruhan mengalami peningkatan, walaupun pada tahun 2009 mengalami
penunrunan menjadi 44% dibanding tahun sebelumnya sebesar 56%. Namun pada
tahun 2010 hingga tahun 2012 PT. Antam Tbk meningkatkan aktivitasnya yang
berhubungan dengan lingkungan menjadi 78% pada tahun 2010 dan 89% pada
tahun 2011 dan 2012. Hal ini menunjukan PT. Antam Tbk sadar bahwa dalam

76

kegiatan produksinya mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan sehingga


harus diimbangi dengan kesadaran yang tinggi dalam usaha melestarikan
lingkungan. Kesimpulan tersebut digambarkan pada Tabel 4.10 dibawah ini :
Tabel 4.10
Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Lingkungan
PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun

Skor Per tahun

Skor Maksimum

2008
5
2009
4
2010
7
2011
8
2012
8
Sumber: Pengolahan Data Sekunder

9
9
9
9
9

Skor Penerapan CSR


56%
44%
78%
89%
89%

5) Ketenagakerjaan
Tabel 4.11
Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Ketenagakerjaan PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun

Skor Per tahun

Skor Maksimum

2008
6
2009
6
2010
7
2011
5
2012
6
Sumber: Pengolahan Data Sekunder

7
7
7
7
7

Skor Penerapan CSR


86%
86%
100%
71%
86%

Tabel 4.11 memberikan gambaran aktivitas untuk kepentingan karyawan


sebagai sumber daya manusia bagi perusahaan maupun aktivitas di dalam suatu
komunitas. PT. Antam Tbk memperoleh nilai tertinggi sebesar 100% pada tahun
2010 dan nilai terendah sebesar 71%, nilai tersebut cukup tinggi sehingga dapat
disimpulkan bahwa PT. Antam Tbk memiliki perhatian yang tinggi terhadap
tenaga kerjanya.

77

6) Hak asasi manusia


Tabel 4.12
Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Hak Asasi
Manuasia PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun

Skor Per tahun

Skor Maksimum

2008
6
2009
8
2010
6
2011
7
2012
7
Sumber : Pengolahan Data Sekunder

8
8
8
8
8

Skor Penerapan CSR


75%
100%
75%
88%
88%

Berdasarkan Tabel diatas PT. Antam Tbk memiliki skor yang cukup tinggi
yang berarti pula dapat gambaran bahwa dalam operasinya, PT. Antam Tbk selalu
memperhatikan hak-hak yang patut diterima oleh para pegawai dan pekerja.
7) Organizational Governance
PT,

Antam

Tbk

dalam

mengelola

dan

menjalankan

aktivitas

operasionalnya memiliki tata kelola yang sangat baik. Hal ini terlihat dari skor
yang diperoleh sebesar 100% yang berarti komitmen yang tinggi PT. Antam Tbk
dalam tata kelola perusahaan dengan melaksanakan semua aktivitas yang
disyaratkan untuk menjadi perusahaan dengan tata kelola yang baik. Hal tersebut
digambarkan dalam tabel 4.13 dibawah ini:
Tabel 4.13
Kondisi Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap
Organizational Governance PT. Antam Tbk
Tahun 2008 2012
Tahun

Skor Per tahun

Skor Maksimum

2008
5
2009
5
2010
5
2011
5
2012
5
Sumber: Pengolahan Data Sekunder

5
5
5
5
5

Skor Penerapan CSR


100%
100%
100%
100%
100%

78

Berddasarkan kee tujuh inddikator yang


g penulis gunakan dappat digambarkan
pula dalam
m Grafik 4.1
1 dibawah inni:
Grafik 4.1
Kond
disi Implem
mentasi Corp
rporate Sociial Responssibility PT. A
Antam Tbk
T
Tahun 2008
8 2012
120%
1
100%

100%

10
00%

100%

0%
100

100%

100%

88%
%
75%

80%

75%

88%

%
89%

89%

78%
60%
56%
86%

40%
20%

100%

55
5%

86%
444%

100%

100%

73%

71%

55%

100%

86%

73%

100%

86%

55%
%

86%

771%

100%

86%

86%

0%
20009

2008

20111

2010

Pengem
mbanganMassyarakat

Konsum
men

PraktikKegiatanInsttitusiyangSeh
hat

Lingkungan

Ketenagakerjaan

HakAsa
asiManusia

2012

OrganittationalGoveernance

Beerdasarkan Grafik 4.1 dan hasill perhitungan secara statistik deengan


menggunaakan

meto
ode

statisttik

deskriiptif

menunjukkan

nilai

rataa-rata

implemenntasi Corporrate Social Responsibility PT. Antam Tbk sebesar 79,,60%,


implemenntasi Corporrate Social Responsibiility tertinggi sebesar 86% pada tahun
2012 dan implementtasi Corporrate Social Responsibility terenddah sebesar 74%
pada tahunn 2008. Hassil perhitunggan tersebu
ut memperlih
hatkan bahw
wa implemeentasi
Corporatee Social Ressponsibility PT. Antam
m Tbk selalu
u menunjukkkan peningk
katan,
maka

daapat

diartikan

mengimpllementasikaan

bahhwa

Corporrate

PT.
Socia
al

berkelanjuutan.

Antam

Tbk

Responssibility

dippastikan

dalam
d

dillakukan

secara
s

79

4.2.2 Kiinerja Keua


angan PT. A
Antam Tbk
k
Grafik 4.2
Kinerjaa Keuangan
n PT. Antam Tbk
Tahun 200
08 2012
25%

23%
%

20%

18%

18%

17%

15%
15%

14%

13%

13%
1

10%
7%
%
6%
5%

0%
2008

2009

20
010
ROI

2011

2012

ROE

Suumber: Peng
golahan Datta Sekunderr
Grrafik 4.2 menggambar
m
rkan kinerja keuangan
n PT. Antaam Tbk seelama
periode 20008 sampai dengan 20112.
Haasil perhitun
ngan secaraa statistik dengan
d
men
nggunakan metode staatistik
deskriptif menunjuk
kkan nilai rata-rata kinerja keeuangan PT
T. Antam Tbk
R tertinggi sebesar 15% pada tahun
berdasarkaan ROI adaalah sebesarr 12,20%, ROI
2012 dan ROI terend
dah sebesarr 6% pada tahun 2009
9. Sedangkaan nilai rata-rata
kinerja keeuangan PT.. Antam Tbbk berdasark
kan ROE ad
dalah sebesaar 16,60%, ROE
tertinggi sebesar
s
23%
% pada tahun
un 2012 dan
n ROE teren
ndah sebesaar 7% pada tahun
2009.
Tinngkat kenaaikan ROI menandak
kan kinerja keuangann yang sem
makin
membaik karena kem
mampuan peerusahaan yang tinggi dalam
d
mem
manfaatkan aktiva
a
atau selurruh danany
ya secara pproduktif dan
d efisien untuk mennghasilkan laba.
Sedangkann tingkat penurunan
p
R
ROI menan
ndakan bah
hwa kinerjaa keuangan yang
menurun karena perusahaan ttidak dapatt memanfaatkan aktivva atau seeluruh

80

dananya secara produktif dan efisien untuk menghasilkan laba.


Sedangkan Tingkat kenaikan ROE menandakan kinerja keuangan yang
semakin membaik karena perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang
maksimal bagi para pemegang saham. Sedangkan tingkat penurunan ROE
menandakan bahwa kinerja keuangan yang menurun dan perusahaan tidak dapat
menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi para pemegang saham.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa selama tahun
2008 2012 kinerja keuangan PT. Antam Tbk paling baik terjadi pada tahun
2012. Karena pada tahun 2012 PT. Antam Tbk memiliki nilai ROI dan ROE
tertinggi, yaitu sebesar 15% untuk nilai ROI dan sebesar 23% untuk nilai ROE.
Dengan nilai ROI sebesar 15%, artinya bahwa setiap Rp.1 investasi aktiva dapat
menghasilkan Rp.0,15 laba per tahun. Sedangkan nilai ROE adalah sebesar 23%,
yang artinya bahwa untuk setiap Rp.1 yang dikontribusikan oleh pemegang saham
akan menghasilkan Rp.0,23 per tahun.
Kemudian untuk kinerja keuangan PT. Antam Tbk paling rendah terjadi
pada tahun 2009. Karena pada tahun 2009 PT. Antam Tbk hanya memiliki nilai
ROI sebesar 6% dan nilai ROE sebesar 7%, yang merupakan nilai ROI dan ROE
paling rendah selama tahun 2008 2012. Dengan nilai ROI sebesar 6%, artinya
bahwa setiap Rp.1 investasi aktiva hanya mampu menghasilkan Rp.0,06 laba per
tahun. Sedangkan nilai ROE adalah sebesar 7%, yang artinya untuk setiap Rp.1
yang dikontribusikan oleh pemegang saham hanya menghasilkan Rp.0,07 per
tahun.

81

4.2.3 Peengaruh Im
mplementaasi Corpora
ate Social Responsibbility Terh
hadap
Kiinerja Keua
angan PT. A
Antam Tbk
k

Grafik 4.3
Pengaru
uh Implem
mentasi Corpporate Sociial Responsibility Terhhadap Kineerja
Keuaangan PT. Antam
A
Tbk
k
Tahun 200
08 2012

100%
90%

86
6%

84%

80%

78%

776%

74%

70%
60%
50%
40%
30%
20%

23%
13%

17%

14%

18%
1

18%
13
3%

15%

6% 7%

10%
0%
2008

20
010

2009
ROI

ROE

2011

2012

Im
mplementasiC
CSR

Sumber: Pengolahan
P
Data Sekunnder
Kinnerja keuan
ngan perusaahaan tidak selalu dipeengaruhi oleeh implemeentasi
Corporatee Social Responsibillity, tetapii banyak faktor laiin yang dapat
mempengaaruhi kinerrja keuangaan perusahaan. Sepertti modal kkerja, perpu
utaran
persediaann, dan biayaa produksi. Pada setiap tahun darri tahun 20008 sampai tahun
2012 konndisi implem
mentasi Coorporate So
ocial Respo
onsibility PPT. Antam
m Tbk
cenderungg selalu mengalami
m
ppeningkatan
n, akan tetapi tidak dengan kiinerja
keuangan PT. Antam
m Tbk. Kareena pada taahun 2009 dan 2011 kkinerja keuaangan
m Tbk meng
galami penuurunan diban
ndingkan taahun sebelum
umnya.
PT. Antam
Pennurunan kin
nerja keuanngan PT. An
ntam Tbk yaang terjadi ppada tahun 2009

82

disebabkan karena laba bersih yang diterima PT. Antam Tbk turun juga dari tahun
sebelumnya. Menurunnya laba bersih PT. Antam Tbk pada tahun 2009
diakibatkan dari masih adanya dampak dari terjadinya krisis ekonomi global pada
tahun 2008 terutama karena menurunnya harga komoditas nikel yang cukup tajam
dan produksi nikel yang juga menurun. Disamping itu, ada kenaikan biaya yang
cukup signifikan disebabkan karena perpindahan penjualan produksi utama PT.
Antam Tbk dari nikel ke emas. Perusahaan melakukan hal ini karena harga nikel
turun cukup tajam dan diantisipasi dengan kebijakan mengubah strategi penjualan.
Keadaan yang kurang menguntungkan juga masih dipengaruhi oleh krisis
ekonomi global. Namun demikian, dalam kondisi apapun PT. Antam Tbk tetap
berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility
dengan memperhatikan dasar kemanfaatan program dan efisiensi, serta
peningkatan kinerja di segala bidang. Walaupun pada tahun 2009 kondisi kinerja
keuangan PT. Antam Tbk kembali mengalami penurunan, akan tetapi tidak
mempengaruhi kegiatan Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu,
program Corporate Social Responsibility yang PT. Antam Tbk lakukan dapat
tetap berlangsung dengan baik berdasarkan azas kemanfaatan dan efisiensi.
Keadaan ekonomi yang kurang kondusif tidak menyurutkan PT. Antam Tbk
dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility untuk mencapai
keberlanjutan yang sesungguhnya.
Penurunan kembali kinerja keuangan PT. Antam Tbk terjadi pada tahun
2011 sebesar 1%. Pada dasarnya laba yang diperoleh pada tahun 2011 meningkat
dibandingkan pada tahun sebelumnya hanya saja diikuti dengan peningkatan
aktiva yang peningkatannya lebih besar. Hal ini disebabkan karena PT. Antam
Tbk kembali melakukan banyak investasi diantaranya dimulainya konstruksi
proyek chemical grade alumina dan konstruksi proyek feronikel di Halmahera
Timur serta proyek modernisasi dan optimasi pabrik Feni Pomalaa.
Hasil pengujian hipotesis (uji t) berdasarkan ROI menunjukkan bahwa
variabel implementasi Corporate Social Responsibility mempunyai nilai
signifikansi sebesar 0,398, nilai ini masil lebih besar dari taraf signifikansi 5%.
Demikian juga dengan hasil yang diperoleh dari nilai thitung yang lebih kecil dari

83

ttabel yaitu 0,982 < 3,182, yang berarti pada tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa Ho (implementasi Corporate Social Responsibility tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk) diterima.
Kemudian menurut hasil pengujian hipotesis (uji t) berdasarkan ROE juga
diperoleh kesimpulan yang tidak berbeda dengan hasil pengujian hipotesis (uji t)
berdasarkan ROI. Hasil pengujian hipotesis (uji t) berdasarkan ROE menunjukkan
bahwa variabel implementasi Corporate Social Responsibility mempunyai nilai
signifikansi sebesar 0,248, nilai ini mesih lebih besar dari taraf signifikansi 5%.
Demikian juga dengan hasil yang diperoleh dari nilai thitung yang lebih kecil dari
ttabel yaitu 1,430 < 3,182 yang berarti pada tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa Ho (implementasi Corporate Social Responsibility tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk) diterima.
Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Asri (2009) yang meneliti tentang pengaruh penerapan Corporate Social
Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Asri
(2009) menyimpulkan bahwa penerapan Corporate Social Responsibility
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Karena pada penelitian ini, penerapan
atau implementasi Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan PT. Antam Tbk.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono
(2011) yang meneliti tentang pengaruh penerapan Corporate Social Responsibility
terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaptar
di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Cahyono
(2011) menyimpulkan bahwa penerapan Corporate Social Responsibility tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

implementasi Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan


PT. Antam Tbk. Maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1) Selama tahun 2008 2012, implementasi Corporate Social Responsibility
PT.

Antam

Tbk

menunjukkan

rata-rata

sebesar

79,60%.

Besarnya

implementasi Corporate Social Responsibility mengindikasikan bahwa


perusahaan sangat memperhatikan atau peduli terhadap masalah lingkungan
dan sosial. Implementasi Corporate Social Responsibility PT. Antam Tbk
memiliki kecenderungan selalu meningkat, hal ini dapat diartikan bahwa
PT. Antam Tbk dipastikan dalam mengimplementasikan Corporate Social
Responsibility dilakukan secara berkelanjutan.
2) Selama tahun 2008 2012, kinerja keuangan PT. Antam Tbk berdasarkan
ROI menunjukkan rata-rata sebesar 12,20%, sedangkan berdasarkan ROE
menunjukkan rata-rata sebesar 16,60%. Kinerja keuangan PT. Antam Tbk dari
tahun 2010 dan 2012 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2009 dan
2011 kinerja keuangan PT. Antam Tbk mengalami penurunan yang
disebabkan oleh laba bersih PT. Antam Tbk yang mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya. Penurunan laba bersih PT. Antam Tbk pada tahun 2009
disebabkan oleh terjadinya krisis ekonomi global yang menyebabkan turunnya
ekspor Indonesia secara keseluruhan dan turunnya harga komoditas secara
signifikan, khususnya untuk komoditas nikel. Sedangkan penurunan kinerja
keuangan pada tahun 2011 disebabkan banyaknya investasi yang dilakukan
oleh PT. Antam Tbk diantaranya dimulainya konstruksi proyek chemical
grade alumina dan konstruksi proyek feronikel di Halmahera Timur serta
proyek modernisasi dan optimasi pabrik Feni Pomalaa. Hasil pengujian
hipotesis dengan uji t berdasarkan ROI menunjukkan bahwa variabel

84

85

implementasi Corporate Social Responsibility mempunyai nilai signifikansi


sebesar 0,398, nilai ini masih lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Demikian
juga dengan hasil yang diperoleh dari nilai thitung yang lebih kecil dari ttabel
yaitu 0,982 < 3,182 yang berarti pada tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa Ho (implementasi Corporate Social Responsibility tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk) diterima. Kemudian
hasil pengujian hipotesis dengan uji t berdasarkan ROE juga diperoleh
kesimpulan yang sama dengan hasil pengujian hipotesis berdasarkan ROI.
Hasil pengujian hipotesis dengan uji t berdasarkan ROE menunjukkan bahwa
variabel implementasi Corporate Social Responsibility mempunyai nilai
signifikansi sebesar 0,248, nilai ini mesih lebih besar dari taraf signifikansi
5%. Demikian juga dengan hasil yang diperoleh dari nilai thitung yang lebih
kecil dari ttabel yaitu 1,430 < 3,182 yang berarti pada tingkat kepercayaan 95%
dapat disimpulkan bahwa Ho (implementasi Corporate Social Responsibility
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan PT. Antam Tbk) diterima.

5.2

Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini

dapat ditujukan bagi pihak yang membutuhkannya.


1) Bagi Perusahaan
PT. Antam Tbk secara keseluruhan telah mengimplementasikan Corporate
Social Responsibility dengan baik dan berkelanjutan yaitu dengan skor ratarata sebesar 79,60%. Namun hasil tersebut masih dapat ditingkatkan lagi
terutama dalam 2 isu pokok dalam penerapan Corporate Social responsibility
yaitu :
1. Dalam

hal

pengembangan

Masyarakat

PT.

Antam

Tbk

dapat

meningkatkan skornya dengan selalu membangun hubungan timbal balik


dan melibatkan masyarakat dalam operasi perusahaan serta dengan
memberikan kesempatan terhadap tenaga kerja paruh waktu untuk pelajar
dan mahasiswa.

86

2. Isu pokok lainnya dalam peningkatan Corporate Social Responsibility


yang masih dapat ditingkatkan adalah isu praktik kegiatan institusi yang
sehat dalam hal bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan badan
badan internasional. Selain itu juga PT. Antam Tbk hendaknya selalu
melakukan upaya dalam mencegah dan menindak kegiatan korupsi, kolusi,
dan nepotisme secara berkelanjutan mengingat hal tersebut merupakan isu
yang sangat besar yang sedang diberantas oleh pemerintah.
2) Bagi Investor
Investor maupun calon investor sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu
mengenai profil perusahaan. Mengetahui bagaimana kinerja keuangan maupun
kinerja perusahaan secara keseluruhan sebelum melakukan investasi. Profil
perusahaan dapat diperoleh langsung dari perusahaan yang bersangkutan,
dalam hal ini yaitu PT. Antam Tbk, maupun melalui website perusahaan.
Sehingga kualitas laporan keuangan perusahaan lebih akurat dan relevan.
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel lain yang lebih
banyak dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor industri
dan memperpanjang periode penelitian. Penelitian selanjutnya juga sebaiknya
menambah variabel independen yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan. Hal ini karena kinerja keuangan perusahaan tidak selalu
dipengaruhi oleh implementasi Corporate Social Responsibility, akan tetapi
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti modal kerja dan perputaran
persediaan.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi dari Buku:


Aliminsyah dan Padji. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Cetakan Kesatu. Bandung:
CV. Yrama Widya.
Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga.
Belkaoui, Ahmed. 2004. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.
Dwi Prastowo dan Rifka Julianti. 2002. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan
Aplikasi. Cetakan Kedua (Revisi). Yogyakarta: YKPN.
Ghozali dan Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : BPFE Universitas Diponegoro.
_______________. 2009. Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS
17. Semarang : BPFE Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Manjemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Kedua. Yogjakarta: BPFE.
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi
Pertama, Cetakan Keempat. Jakarta: Grafindo Persada.
Husein, Umar. 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi. Cetakan Pertama.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: YKPN.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Irawati, Susan. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.
John J. wild, K. R. Subramanyam, Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan
Keuangan. Buku Satu, Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
M. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi
Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi


Keempat, Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: BPFE.
Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian. 2001. Manajemen Keuangan Satu. Edisi
Keempat. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Susanto, Azhar. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lingga Jaya.
Wermasubun, Savio. 2008. Peran Bank Dunia dalam Komersialisasi dan
Privatisasi Layanan. Salatiga: Widya Sari Press.
Williams, Chuck. 2001. Manajemen. Buku Satu, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba
Empat.
___. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Referensi dari Makalah / Jurnal:
Hasibuan, C. Sedyono. 2006. CSR Communication: A Challenge On Its Own,
Economics

Business

Accounting

Review.

Edisi

Ketiga.

Jakarta:

Departemen Akuntansi FEUI.


Januarti dan Apriyanti. 2005. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial dan Perusahaan
Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Maksi, Vol. 5 No. 2.
Rahendrawan. 2006. CSR: A Merecharity Cost for Company, Economics Business
Accounting Review. Edisi Ketiga.
Sembiring, Edy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial. Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Sueb, Memed. 2001. Pengaruh Biaya Sosial terhadap Kinerja Sosial dan
Keuangan Perusahaan Terbuka di Indonesia. Seminar Akuntansi Nasional
IV.
Referensi dari Internet:
http://webcache.googleusercontent.com
http://www.antam.com
http://www.iso.org
http://rinawssuriyani.blogspot.com

LAMPIRAN 1
LAPORAN KEUANGAN PT. ANTAM TBK
TAHUN 2008-2012

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)

2008

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
December 31, 2008 dan 2007
(Expressed in thousands of rupiah, except share data)

Catatan/
Notes

AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
3.314.684.425
Kas yang dibatasi penggunaannya
127.919.768
Piutang usaha - pihak ketiga
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 21.053.761 pada tahun 2008 dan
Rp892.755 pada tahun 2007)
546.081.477
Piutang lain-lain (setelah
dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar
Rp 12.323.678 pada tahun 2008 dan
Rp11.893.796 pada tahun 2007)
157.992.472
Persediaan (setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
persediaan sebesar Rp143.579.136 pada
tahun 2008 dan penyisihan persediaan
usang sebesar Rp 5.071.184 pada
tahun 2008 dan Rp4.981.241
pada tahun 2007)
1.391.471.720
Pajak dibayar di muka
117.085.965
Biaya dibayar di muka
70.000.790
Aktiva lancar lain-lain
49.251.281
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Investasi dalam saham
Aset tetap (setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 2.368.598.824 pada tahun 2008
dan Rp1.891.401.453
pada tahun 2007)
Biaya eksplorasi dan pengembangan
tangguhan (setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp94.857.723 pada tahun 2008
dan Rp75.766.406 pada tahun 2007)
Biaya tangguhan (setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp47.142.234 pada tahun 2008
dan Rp38.689.461 pada tahun 2007)
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Goodwill - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Biaya pengelolaan dan reklamasi
lingkungan hidup tangguhan
Aktiva tidak lancar lainnya
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA

2a,3
4

2f,5

2g,6
2o,14a

5.774.487.898

2007

4.743.875.109
-

ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Restricted cash

1.680.059.742

Trade receivables - third parties


(net of allowance for doubtful
accounts of Rp21,053,761 in 2008
and Rp892,755 in 2007)

81.019.366

Other receivables
(net of allowance for doubtful
accounts of Rp 12,323,678 in 2008
and Rp11,893,796 in 2007)

1.319.084.300
79.547.752
38.139.426
106.374.055

Inventories (net of allowance


for inventories impairment of
Rp143,579,136 in 2008 and allowance
for obsolescence of
Rp 5,071,184 in 2008 and
Rp4,981,241 in 2007)
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Other current assets

8.048.099.750

Total Current Assets

2.440.902
62.355.279

2.848.368
63.477.416

NON-CURRENT ASSETS
Investments in shares of stock
Property, plant and equipment
(net of accumulated
depreciation of
Rp 2,368,598,823 in 2008 and
Rp1,891,401,453 in 2007)
Deferred exploration
and development expenditures
(net of accumulated amortization
of Rp94,857,723 in 2008 and
Rp75,766,406 in 2007)
Deferred charges (net of
accumulated amortization of
Rp47,142,234 in 2008 and
Rp38,689,461 in 2007)
Estimated claims for tax refund
Goodwill - net
Deferred tax assets - net
Deferred environmental
and reclamation expenditures
Other non-current assets

4.398.687.810

3.989.817.172

Total Non-Current Assets

10.173.175.708

12.037.916.922

TOTAL ASSETS

92.608.473

2d,7

55.798.418

2.803.400.742

2h,8

3.022.621.934

687.146.061

2k,9

487.012.456

30.892.407
285.378.281
36.083.698
398.381.967

2j,11
2o,14
10
2o,14d

27.710.668
21.353.060
308.994.852

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)

2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Uang muka pelanggan yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bagian pinjaman investasi jangka
panjang yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bagian penyisihan untuk pengelolaan
dan reklamasi lingkungan hidup
yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Pinjaman investasi
Penyisihan kewajiban pengelolaan
dan reklamasi lingkungan hidup
Uang muka pelanggan
- setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Kewajiban pensiun dan imbalan
pasca-kerja lainnya
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
HAK MINORITAS

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2008 and 2007
(Expressed in thousands of rupiah, except share data)

Catatan/
Notes

2007

128.562.809

12

76.242.814

1.968.830
75.165.050
201.428.179
22.034.964

2i,12,26

3.692.363
33.126.592
452.007.002
988.002.464

13
2o,14b

14.289.750
255.500.000

15

13.028.056

2l,16

711.977.638

LIABILITIES AND
STOCKHOLDERS EQUITY
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties

12.291.795

Related parties
Other payables
Accrued expenses
Taxes payable
Current maturities of
advances from customer

219.776.667

Current maturities
of long-term investment loans

13.677.050

Current maturities of provision


for environmental
and reclamation costs

1.798.816.747

Total Current Liabilities


NON-CURRENT LIABILITIES

558.450.000

15

700.145.667

190.784.765

2l,8,16

93.250.407

28.840.555
678.571.487

643.951.191

Advances from customer


- net of current maturities
Pension and other
post-retirement obligations

1.474.300.753

Total Non-Current Liabilities

1.220.484

MINORITY INTERESTS

36.953.488
2p,2q,2r,27

1.456.646.807
45.914.446

2b

Long-term liabilities - net


of current maturities
Investment loans
Provision for environmental
and reclamation costs

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2008
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2007
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)

2008
EKUITAS
Modal saham Modal dasar 1 saham preferen seri A Dwiwarna
dan 37.999.999.999 saham biasa
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1 saham preferen seri A
Dwiwarna dan 9.538.459.749 saham
biasa dengan nilai nominal
Rp100 per saham
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Saldo laba
Yang telah ditentukan
penggunaannya
Yang belum ditentukan
penggunaannya
Dikurangi: Saham diperoleh kembali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2008
With Comparative Figures for 2007
(Expressed in thousands of rupiah, except share data)

Catatan/
Notes

953.845.975
2.526.309

17
2s,18

308.285

21.334.633

1b,2n

2007
STOCKHOLDERS EQUITY
Share capital Authorized capital 1 preferred series A Dwiwarna share
and 37,999,999,999 ordinary shares
Issued and fully paid capital 1 preferred series A Dwiwarna share
and 9,538,459,749 ordinary
shares with par value of
953.845.975
Rp100 per share
2.526.309
Additional paid-in capital - net
Difference in foreign currency
682.951
translation
Difference arising from
restructuring transactions of
21.334.633
entities under common control
Retained earnings

5.680.880.288

2.652.728.627

Appropriated

1.313.176.470
(13.435.143)

5.132.460.443
-

Unappropriated
Deduction: Treasury stock

7.958.636.817

8.763.578.938

Total Stockholders Equity

10.173.175.708

12.037.916.922

TOTAL LIABILITIES AND


STOCKHOLDERS EQUITY

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2008 dan 2007
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Catatan/
Notes

2008
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR

2m,20

12.008.202.498

NET SALES

(7.029.574.634)

2m,2p,21,26

(4.629.569.128)

COST OF GOODS SOLD

7.378.633.370

GROSS PROFIT

2.508.249.904

(610.700.155)
(150.775.271)
(130.437.687)

Jumlah Beban Usaha

(891.913.113)

PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Dividen
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan
Keuntungan (kerugian) atas transaksi
kontrak lindung nilai dan
selisih kurs
Penghasilan denda dan
klaim asuransi
Lain-lain - bersih
Penghasilan lain-lain - bersih
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN

2007

9.537.824.538

BEBAN USAHA
Umum dan administrasi
Penjualan dan pemasaran
Eksplorasi

LABA USAHA

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Years Ended December 31, 2008 dan 2007
(Expressed in thousands of rupiah, except
earnings per share)

2m,2p,22,26
(397.248.591)
(124.767.030)
(60.526.214)

1.616.336.791

178.744.352
178.533.245
(50.346.415)

(228.519.918)
15.845.655
110.676.375

(582.541.835)

Total Operating Expenses

6.796.091.535

OPERATING INCOME

139.586.863
125.907.439
(74.315.067)

2e, 25

197.950.544

23

86.323.240
30.104.085

204.933.294
1.821.270.085

OPERATING EXPENSES
General and administrative
Selling and marketing
Exploration

OTHER INCOME
(EXPENSES)
Dividend
Interest income
finance charges
Gain (loss) on hedging contract
transaction and
foreign exchange
Income from penalty and
insurance claim
Others - net

505.557.104

Other income - net

7.301.648.639

INCOME BEFORE INCOME


TAX

BEBAN (MANFAAT) PAJAK


PENGHASILAN
Periode berjalan
Tangguhan

598.770.689
(89.447.043)

2.313.647.441
(144.119.129)

BEBAN PAJAK
PENGHASILAN - BERSIH

509.323.646

2.169.528.312

INCOME TAX EXPENSE - NET

5.132.120.327

INCOME BEFORE
MINORITY INTERESTS IN
NET LOSS/INCOME OF
CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

LABA SEBELUM HAK


MINORITAS ATAS RUGI/LABA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASIKAN

2o,14c

1.311.946.439

INCOME TAX EXPENSE


(BENEFIT)
Current
Deferred

HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA)


BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASIKAN

(288.322)

134.777

MINORITY INTERESTS IN
NET LOSS (INCOME) OF
CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

KERUGIAN SEBELUM AKUISISI

1.518.353

205.339

PRE-ACQUISITION LOSS

1.313.176.470

5.132.460.443

NET INCOME

538,08

BASIC EARNINGS
PER SHARE (Full amount)

LABA BERSIH
LABA BERSIH
PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)

137,67

2t,28

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2008

AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang usaha - pihak ketiga
(setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp1.038.311 pada tahun 2009 dan
Rp4.605.628 pada tahun 2008)
Piutang lain-lain (setelah
dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar
Rp12.323.678 pada tahun 2009 dan
2008)
Persediaan (setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang
sebesar Rp5.071.183 pada
tahun 2009 dan 2008 dan
akumulasi rugi penurunan nilai
sebesar Rp143.579.136
pada tahun 2008)
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Aktiva lancar lain-lain
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Investasi dalam saham - bersih
Aset tetap (setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp2.906.728.332 pada tahun 2009
dan Rp2.371.059.584
pada tahun 2008 dan akumulasi
rugi penurunan nilai sebesar
Rp114.086.042 pada tahun 2009)
Biaya eksplorasi dan pengembangan
tangguhan (setelah dikurangi
akumulasi rugi penurunan nilai
sebesar Rp325.070.254 pada tahun
2009 dan Rp30.285.548 pada tahun
2008 dan akumulasi amortisasi
sebesar Rp116.541.187 pada tahun
2009 dan Rp96.700.445
pada tahun 2008)
Biaya tangguhan (setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp64.831.461 pada tahun 2009
dan Rp46.958.122 pada tahun 2008)
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Goodwill - bersih
Aktiva pajak tangguhan - bersih
Biaya pengelolaan dan reklamasi
lingkungan hidup tangguhan
Aktiva tidak lancar lainnya

ASSETS
2.773.582.727
123.700.783

818.097.073

2a,3
4

2f,5

212.837.602

1.170.505.411
163.372.533
44.049.314
130.701.574

2g,6
2o,14a

5.436.847.017

3.284.218.532
158.549.964

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Restricted cash

594.950.328

Trade receivables - third parties


(net of allowance for doubtful
accounts of Rp1,038,311 in 2009
and Rp4,605,628 in 2008)

131.186.741

Other receivables
(net of allowance for doubtful
accounts of Rp12,323,678 in 2009
and 2008)

1.391.471.720
129.460.830
53.425.709
76.268.120

Inventories (net of allowance for


obsolescence of Rp5,071,183
in 2009 and 2008 and
accumulated impairment loss
of Rp143,579,136 in 2008)
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Other current assets

5.819.531.944

Total Current Assets

73.506.059

2d,7

92.608.473

2.890.601.952

2h,8

2.890.477.780

NON-CURRENT ASSETS
Investments in shares of stock - net
Property, plant and equipment
(net of accumulated
depreciation of
Rp2,906,728,332 in 2009 and
Rp2,371,059,584 in 2008 and
accumulated impairment loss
of Rp114,086,042 in 2009)

2.033.435
24.559.656

2.440.902
51.672.213

Deferred exploration
and development expenditures
(net of accumulated impairment
loss of Rp325,070,254 in 2009
and Rp30,285,548 in 2008 and
accumulated amortization
of Rp116,541,187 in 2009 and
Rp96,700,445 in 2008)
Deferred charges (net of
accumulated amortization of
Rp64,831,461 in 2009 and
Rp46,958,122 in 2008)
Estimated claims for tax refund
Goodwill - net
Deferred tax assets - net
Deferred environmental
and reclamation expenditures
Other non-current assets

Jumlah Aktiva Tidak Lancar

4.503.149.421

4.425.508.836

Total Non-current Assets

JUMLAH AKTIVA

9.939.996.438

10.245.040.780

TOTAL ASSETS

780.712.101

2k,9

622.828.357

20.794.799
281.438.187
80.964.126
348.539.106

2j,11
2o,14c
2t,10
2o,14d

29.903.644
269.945.984
85.360.253
380.271.230

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2008
LIABILITIES AND
STOCKHOLDERS EQUITY

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Bagian kewajiban jangka
panjang yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Uang muka pelanggan
Pinjaman investasi
Penyisihan untuk pengelolaan
dan reklamasi lingkungan hidup
Jumlah Kewajiban Lancar

155.577.968

12

128.562.808

CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties

2.932.320
70.875.303
227.432.287
16.425.379

2i,12,27
15a
13,27
2o,14b

1.968.830
47.600.296
204.523.461
20.140.415

Related parties
Other payables
Accrued expenses
Taxes payable

16.108.164
239.700.000

15

46.874.525
255.500.000

18.479.675

2l,16

13.028.056

Current maturities
of long-term liabilities
Advances from customers
Investment loans
Provision for environmental
and reclamation costs

718.198.391

Total Current Liabilities

747.531.096

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Kewajiban jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Uang muka pelanggan
Pinjaman investasi
Penyisihan untuk pengelolaan
dan reklamasi
lingkungan hidup
Hutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Kewajiban pensiun dan imbalan
pasca-kerja lainnya
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
HAK MINORITAS

NON-CURRENT LIABILITIES

13.744.978
239.700.000

15

28.590.863
558.450.000

157.623.126

2l,16

143.915.840

34.008.915
555.519.304

37.114.469
2p,2q,2r,26

1.000.596.323
42.929.529

2b

Long-term liabilities - net


of current maturities
Advances from customers
Investment loans
Provision for environmental
and reclamation costs

644.700.731

Due to related parties


Pension and other
post-retirement obligations

1.412.771.903

Total Non-current Liabilities

50.932.665

MINORITY INTERESTS

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009
EKUITAS
Modal saham Modal dasar 1 saham preferen seri A
Dwiwarna dan 37.999.999.999
saham biasa seri B
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1 saham preferen
Dwiwarna dan 9.538.459.749
saham biasa seri B dengan
nilai nominal Rp100
(rupiah penuh) per saham
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Saldo laba
Yang telah ditentukan
penggunaannya
Yang belum ditentukan
penggunaannya
Saham diperoleh kembali

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

953.845.975
2.526.309

2008

17
2s,18

953.845.975
2.526.309

93.344.910

2b

44.072.576

21.334.633

1b,2n

21.334.633

6.487.015.718
604.307.088
(13.435.143)

2v,17

STOCKHOLDERS EQUITY
Share capital Authorized capital 1 preferred series A Dwiwarna
share and 37,999,999,999
series B ordinary shares
Issued and fully paid capital 1 preferred series A Dwiwarna
share and 9,538,459,749
series B ordinary shares
with par value of Rp100
(full amount) per share
Additional paid-in capital - net
Difference in foreign currency
translation
Difference arising from
restructuring transactions of
entities under common control
Retained earnings

5.686.654.306

Appropriated

1.368.139.165
(13.435.143)

Unappropriated
Treasury stock

Jumlah Ekuitas Bersih

8.148.939.490

8.063.137.821

Net Stockholders Equity

JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS

9.939.996.438

10.245.040.780

TOTAL LIABILITIES AND


STOCKHOLDERS EQUITY

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2009
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Years Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

2008

8.711.370.255

2m,20

9.591.981.138

(7.513.371.858)

2m,2p,21,24

(6.940.796.904)

1.197.998.397

2.651.184.234

NET SALES
COST OF GOODS SOLD
GROSS PROFIT

BEBAN USAHA
Umum dan administrasi
Penjualan dan pemasaran
Eksplorasi

(468.182.753) 2i,2m,2p,22,24
(77.877.295)
(64.417.244)

(650.963.574)
(150.775.271)
(136.149.378)

OPERATING EXPENSES
General and administrative
Selling and marketing
Exploration

Jumlah Beban Usaha

(610.477.292)

(937.888.223)

Total Operating Expenses

LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Dividen
Penghasilan bunga
Penghasilan denda dan klaim
Beban keuangan
- bersih
Beban bunga
Bagian laba (rugi) bersih
perusahaan asosiasi
Lain-lain - bersih

587.521.105

227.134.120
151.196.066
119.126.316
(287.086.019)
(47.049.683)

7
23, 31z

1.713.296.011

OPERATING INCOME

178.744.352
178.548.866
15.845.655

OTHER INCOME
(EXPENSES)
Dividend
Interest income
Income from penalty and claims

2c,2e,25

(217.635.384)
(50.346.415)

2d,7

29.931.362
67.368.591

Finance charges - net


Interest expense
Equity in net earnings (losses) of
associates
Others - net

(1.771.248)
34.947.085

Penghasilan Lain-lain - Bersih

196.496.637

202.457.027

Other Income - Net

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN

784.017.742

1.915.753.038

INCOME BEFORE INCOME


TAX

BEBAN (MANFAAT) PAJAK


PENGHASILAN
Kini
Tangguhan

157.054.718
31.732.124

612.273.475
(65.562.288)

BEBAN PAJAK
PENGHASILAN - BERSIH

188.786.842

546.711.187

INCOME TAX EXPENSE - NET

1.369.041.851

INCOME BEFORE
MINORITY INTERESTS IN
NET LOSS/INCOME OF
CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

LABA SEBELUM HAK


MINORITAS ATAS RUGI/LABA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASIKAN
HAK MINORITAS ATAS RUGI
(LABA) BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG
DIKONSOLIDASIKAN
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER
SAHAM DASAR (Rupiah penuh)

2o,14c

595.230.900

9.076.188

2b

604.307.088

63,46

2u,28

(902.686)

INCOME TAX EXPENSE


(BENEFIT)
Current
Deferred

MINORITY INTERESTS IN
NET LOSS (INCOME) OF
CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

1.368.139.165

NET INCOME

143,48

BASIC EARNINGS
PER SHARE (Full amount)

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2009

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
(setelah dikurangi cadangan
penurunan nilai sebesar
Rp13.453.274 pada tahun 2010
dan Rp1.038.311 pada tahun 2009)
Piutang lain-lain (setelah
dikurangi cadangan penurunan
nilai sebesar Rp29.434.981
pada tahun 2010 dan Rp12.323.678
pada tahun 2009)
Persediaan (setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang
sebesar Rp6.614.713 pada
tahun 2010 dan Rp5.071.183
pada tahun 2009)
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Aset lancar lain-lain
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Kas yang dibatasi penggunaannya
Investasi dalam saham - bersih
Aset tetap (setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp3.393.648.255 pada tahun 2010
dan Rp2.906.728.332
pada tahun 2009 dan akumulasi
rugi penurunan nilai sebesar
Rp91.125.100 pada tahun 2010
dan Rp114.086.042 pada tahun 2009)
Biaya eksplorasi dan pengembangan
tangguhan (setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp152.512.903 pada tahun
2010 dan Rp116.541.187 pada tahun
2009 dan akumulasi rugi penurunan
nilai sebesar Rp341.454.462 pada
tahun 2010 dan Rp325.070.254
pada tahun 2009)
Biaya tangguhan (setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp80.319.752 pada tahun 2010
dan Rp64.831.461 pada tahun 2009)
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Goodwill - bersih
Aset pajak tangguhan - bersih
Biaya pengelolaan dan reklamasi
lingkungan hidup tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET

ASSETS
4.308.242.737

1.579.883.859

2a,3

2f,4

113.433.988

1.229.283.112
211.824.795
40.205.738
110.756.197

2g,6
2o,18a
7
8

7.593.630.426

95.711.618
164.595.567

2.952.396.841

9
2d,10

2h,11

2.773.582.727

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents

818.097.073

Trade receivables - third parties


(net of allowance for impairment
of Rp13,453,274 in 2010
and Rp1,038,311 in 2009)

212.837.602

Other receivables
(net of allowance for impairment
of Rp29,434,981 in 2010
and Rp12,323,678 in 2009)

1.170.505.411
163.372.533
44.049.314
130.701.574

Inventories (net of allowance for


obsolescence of Rp6,614,713
in 2010 and Rp5,071,183 in 2009)
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Other current assets

5.313.146.234

Total Current Assets

123.700.783
73.506.059

NON-CURRENT ASSETS
Restricted cash
Investments in shares of stock - net

2.890.601.952

Property, plant and equipment


(net of accumulated depreciation of
Rp3,393,648,255 in 2010 and
Rp2,906,728,332 in 2009 and
accumulated impairment loss
of Rp91,125,100 in 2010
and Rp114,086,042 in 2009)

2.033.435
16.659.172

Deferred exploration
and development expenditures
(net of accumulated amortization
of Rp152,512,903 in 2010
and Rp116,541,187 in 2009 and
accumulated impairment loss
of Rp341,454,462 in 2010 and
Rp325,070,254 in 2009)
Deferred charges (net of
accumulated amortization of
Rp80,319,752 in 2010 and
Rp64,831,461 in 2009)
Estimated claims for tax refund
Goodwill - net
Deferred tax assets - net
Deferred environmental
and reclamation expenditures
Other non-current assets

4.717.101.673

4.626.850.204

Total Non-current Assets

12.310.732.099

9.939.996.438

TOTAL ASSETS

913.438.233

2k,12

780.712.101

31.684.644
20.006.927
89.766.189
407.752.089

2j,14
2o,18c
2t,13
2o,18d

28.695.283
281.438.187
80.964.126
348.539.106

1.625.968
40.123.597

15

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2009
LIABILITIES AND
STOCKHOLDERS EQUITY

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Biaya masih harus dibayar
Hutang pajak
Bagian kewajiban jangka
panjang yang akan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Uang muka pelanggan
Pinjaman investasi
Penyisihan untuk pengelolaan
dan reklamasi lingkungan hidup
Hutang lain-lain
Jumlah Kewajiban Lancar

247.912.405

16

155.577.968

CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties

16.744.722
420.448.898
412.061.288

2i,16,31
17,31
2o,18b

2.932.320
227.432.287
16.425.379

Related parties
Accrued expenses
Taxes payable

61.506.413
768.730.500

19

20.697.369
239.700.000

24.791.187
36.875.899

2l,11,20
19a

18.479.675
66.286.098

Current maturities
of long-term liabilities
Advances from customers
Investment loans
Provision for environmental
and reclamation costs
Other payables

747.531.096

Total Current Liabilities

1.989.071.312

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Kewajiban jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Penyisihan untuk pengelolaan
dan reklamasi
lingkungan hidup
Uang muka pelanggan
Pinjaman investasi
Hutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Kewajiban pensiun dan imbalan
pasca-kerja lainnya
Kewajiban tidak lancar
lainnya
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
HAK MINORITAS

NON-CURRENT LIABILITIES
Long-term liabilities - net
of current maturities
Provision for environmental
and reclamation costs
Advances from customers
Investment loans

200.855.561
-

2l,11,20
19

157.623.126
13.744.978
239.700.000

23.934.291

31

31.333.344

493.399.406

2p,2q,2r,30

555.519.304

Due to related parties


Pension and other
post-retirement obligations

2.636.231

2.675.571

Other non-current liabilities

720.825.489

1.000.596.323

Total Non-current Liabilities

42.929.529

MINORITY INTERESTS

20.737.073

2b

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar 1 saham preferen seri A
Dwiwarna dan 37.999.999.999
saham biasa seri B
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1 saham preferen seri A
Dwiwarna dan 9.538.459.749
saham biasa seri B dengan
nilai nominal Rp100
(rupiah penuh) per saham
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Saldo laba
Yang telah ditentukan
penggunaannya
Yang belum ditentukan
penggunaannya
Saham diperoleh kembali

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/
Notes

2009

953.845.975
2.526.309

21
2s,22

953.845.975
2.526.309

106.998.772

2b

93.344.910

21.334.633

1b,2n

21.334.633

6.825.427.687
1.683.399.992
(13.435.143)

6.487.015.718

2v,21

604.307.088
(13.435.143)

STOCKHOLDERS EQUITY
Share capital
Authorized capital 1 preferred series A Dwiwarna
share and 37,999,999,999
series B ordinary shares
Issued and fully paid capital 1 preferred series A Dwiwarna
share and 9,538,459,749
series B ordinary shares
with par value of Rp100
(full amount) per share
Additional paid-in capital - net
Difference in foreign currency
translation
Difference arising from
restructuring transactions of
entities under common control
Retained earnings
Appropriated
Unappropriated
Treasury stock

Jumlah Ekuitas Bersih

9.580.098.225

8.148.939.490

Net Stockholders Equity

JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS

12.310.732.099

9.939.996.438

TOTAL LIABILITIES AND


STOCKHOLDERS EQUITY

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2010
PENJUALAN BERSIH

BEBAN POKOK PENJUALAN


LABA KOTOR

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

2009

8.744.300.219

2m,24

8.711.370.255

(5.807.220.162)

2i,2m,2p,25,
28,30,31

(7.513.371.858)

2.937.080.057

1.197.998.397

BEBAN USAHA
(756.993.203)
(104.269.787)
(129.281.024)

Jumlah Beban Usaha

2i,2m,2p,
26,28,30,31

General and administrative


Selling and marketing
Exploration

(990.544.014)

(610.477.292)

Total Operating Expenses

1.946.536.043

587.521.105

366.026.427
58.315.889
(122.740.175)
(12.651.557)
38.893.815

Penghasilan Lain-lain - Bersih

327.844.399

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN

GROSS PROFIT

(468.182.753)
(77.877.295)
(64.417.244)

PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Dividen
Penghasilan bunga
Beban keuangan - bersih
Beban bunga
Penghasilan denda dan klaim
Lain-lain - bersih

Bagian rugi bersih


perusahaan asosiasi

COST OF GOODS SOLD

OPERATING EXPENSES

Umum dan administrasi


Penjualan dan pemasaran
Eksplorasi

LABA USAHA

NET SALES

12,35u

10
2c,2e,29
19
27,35w

(1.756.758)

227.134.120
151.196.066
(287.086.019)
(47.049.683)
119.126.316
34.947.085
198.267.885

2d,10

2.272.623.684

(1.771.248)

OPERATING INCOME
OTHER INCOME
(EXPENSES)
Dividend
Interest income
Finance charges - net
Interest expense
Income from penalty and claims
Others - net
Other Income - Net
Equity in net losses of
associates

784.017.742

INCOME BEFORE INCOME


TAX

BEBAN (MANFAAT) PAJAK


PENGHASILAN
Kini
Tangguhan

656.708.882
(59.009.609)

157.054.718
31.732.124

INCOME TAX EXPENSE


(BENEFIT)
Current
Deferred

BEBAN PAJAK
PENGHASILAN - BERSIH

597.699.273

188.786.842

INCOME TAX EXPENSE - NET

595.230.900

INCOME BEFORE
MINORITY INTERESTS IN
NET LOSS OF
CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

9.076.188

MINORITY INTERESTS IN
NET LOSS OF
CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

604.307.088

NET INCOME

63,46

BASIC EARNINGS
PER SHARE (Full amount)

LABA SEBELUM HAK


MINORITAS ATAS RUGI
BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASIKAN
HAK MINORITAS ATAS RUGI
BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG
DIKONSOLIDASIKAN
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER
SAHAM DASAR (Rupiah penuh)

2o,18c

1.674.924.411

8.475.581

2b

1.683.399.992

176,77

2u,32

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The originel consolideted financiaf statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PTANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSmON
December 31, 2011 and 2010 (Unaudfted)
(Expressed fn thousands of rupfah, unless otherwIse stated)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG lbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2011 dan 2010 (T1dak Dlaud(l)
(Dlsajlkan dalam rlbuan rupiah, kecuall dlnyalakan lain)

2011

Calalan!
Notes

2010
(Dlsajlkan kemball
Calalan 431
As restated
Note 43)

ASSETS

ASET

CURRENT ASSETS

ASETLANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
(setelah dikurangi cadangan
penurunan nilai sebesar
Rp14.072.046 pada tahun 2011
dan Rp13.453.274 pada tahun
2010)
Piutang lain-lain (setelah
dikurangi cadangan penurunan
nilai sebesar Rp29.434.981
pada tahun 2011 dan 2010)
Persediaan (selelah dikurangi
penyisihan persediaan
usang sebesar Rp6.614.713
pada lahun 2011 dan 2010)
Pajak dibayar di muka
Siaya dibayar di muka
Asellancar lain-lain

5.639.512.481

Jumlah Aset Lancar

9.102.060.804

2a,2f,2k,
4,32,38,43

4.229.101.514

Cash and cash equivalents

1.235.837.173

21,2g,5,38

1.579.883.859

100.652.919

21,6,38,43

113.378.631

2a,2h,7
2q,19a
8,43
9,43

1.229.283.112
211.824.795
39.889.906
110.150.300

Trade receivables - third


parties (net of allowance
for impairment
of Rp14,072,046 in 2011 and
and Rp13,453,274 in 2010)
Other receivables (net of
allowance for fmpairment
of Rp29,434,981 in
2011 and 2010)
Inventories (net of allowance
for obsolescence of
Rp6,614,713
in 2011 and 2010)
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Other current assets

7.513.512.117

Total Current Assets

1.683.903.976
268.501.627
55.387.065
118.265.563

Catatan atas Iaporan keuangan konsolldasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari Iaporan keuangan konsorldasian secara kesekJruhan.

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

The original consolidated Ilnaneial statements lneluded herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG lbk DAN ENT1TAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Ianjutan)
31 Desember 2011 dan 2010 (T1dak Dlaudlt)
(Dlsajlkan dalam rlbuan rupiah, kecuall dlnyatakan lain)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSmON (continued)
December 31, 2011 and 2010 (Unaudited)
(Expressed In thousands of rupiah, unless otherwise stated)

2010
(Dlsajlkan kemball
Catatan 431
As restated
Note 43)

2011

Catatan!
Notes

82.576.346

21,2k
10,32,38

95.711.618

35.668.299
173.563.786

21,11,38
2e,ll

35.668.299
128.927.268

1.047.281.380

1e,11,43

97.166.062

2.949.065.618

2i,12,43

2.822.659.548

1.141.400.704

2m,13

913.438.233

82.823.776
2.326.146
185.373.972
387.513.688

21,15,43
2q,1ge,43
2v,14,43
2q,19d

31.679.057
12.502.508
85.452.427
407.752.089

1.218.501
22.448.910

21,16,38,43

1.625.968
72.794.576

Restricted cash
Investment in avaifable-for-sale
financial asset - net
Investments in associates
Investment in jointfy
controlled entity
Property, plant and equipment
(net of accumulated
depreciation of
Rp3,929,141,096 in 2011 and
Rp3,393,066,724 in 2010,
and accumulated impairment
loss of Rp91,125,100 in
2011 and 2010)
Deferred exploration and
development expenditures
(net of accumulated
amortization of
Rp196,262,172 in 2011 and
Rp152,512,903 in 2010,
and accumulated impairment
loss of Rp341,454,462
in 2011 and 2010)
Deferred charges (net of
accumulated amortization
of Rp88,432,630 in 2011 and
Rp80,235,941 in 2010)
Estimated claims for tax refund
Goodwifl-net
Deferred tax assets net
Deferred environmental
and reclamation
expenditures
Other non-current assets

6.111.261.126

4.705.377.653

Total Non-current Assets

15.213.321.930

12.218.889.770

TOTAL ASSETS

ASETT1DAK LANCAR
Kas yang dibatasi penggunaannya
Investasi pada aset keuangan
tersedia untuk dijual - bersih
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi pada entitas
pengendalian bersama
Aset tetap (setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp3.926.870.954 pada tahun 2011 dan
Rp3.393.066.724 pada tahun 2010,
dan akumulasi rugi
penurunan nilai sebesar
Rp91.125.100 pada tahun 2011
dan 2010)
Biaya eksplorasi dan pengembangan
tangguhan (setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp196.262.172 pada
tahun 2011 dan Rp152.512.903 pada
tahun 2010, dan akumulasi
rugi penurunan nilai sebesar
Rp341.454.462 pada tahun
2011 dan 2010)
Biaya tangguhan (setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp88.432.630 pada tahun 2011 dan
Rp80.235.941 pada tahun 2010)
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Goodwifl- bersih
Aset pajak tangguhan - bersih
Biaya pengelolaan dan
reklamasi lingkungan
hidup tangguhan
Aset tidak lanear lainnya
Jumlah Aset lidak Lanear
JUMLAHASET

NONCURRENT ASSETS

The acoompanylng notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan atas laparan keuangan konsolidasian merupakan bagIan yang lidak


lerplsahkan dari Iaporan keuangan konsolldasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements Included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PT ANEKA TAM BANG Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOL1DASIAN (lanJulan)

31 Desember 2011 dan 2010 (TIdak Dlaudll)

(Dlsajlkan dalam rlbuan rupiah, kecuall dlnyalakan lain)

2011

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSmON (continued)
December 31,2011 and 2010 (Unaudited)
(Expressed In thousands of rupiah, unless otherwise stated)

Calalan!
Notes

2010
(Dfsajlkan kemball
Calalan 43/
As restated
Note 43)

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hulang usaha
Pihak keliga
Pihak-pihak berelasi
Siaya masih harus dibayar
Hulang pajak
Sagian liabililas jangka
panjang yang akan jaluh
lempo dalam waklu salu
lahun
Uang muka pelanggan
Pinjaman inveslasi
Penyisihan unluk
pengelolaan dan
reklamasi lingkungan
hidup
Hulang lain-lain
Jumlah Liabilitas Jangka
Pendek
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Liabililas jangka panjang
selelah dikurangi bagian

yang jaluh lempo

dalam satu tahun

Penyisihan untuk

pengelolaan dan
reklamasi lingkungan
hidup
Hulang obligasi
Kewajiban pensiun dan
imbalan pasca-kerja lainnya
Liabililas lidak lancar lainnya
Jumlah Liabililas Jangka
Panjang

STOCKHOLDERS' EQUITY

241.618.526
2.349.614
400.710.587
100.280.605

21,17,38
21,2k,17,
32,38
21,2k,18,
32,38,43
2q,19b,43

247.912.405
16.744.722

CURRENT LIABILmES
Trade payables
Third parties
Related parties

378.630.422
411.767.712

Accrued expenses
Taxes payable

73.662.640
8.000.000

21,20,38

61.506.413
768.730.500

Current maturities
of long-term liabilities

Advances from customers

Investment loans

21.927.741
24.871.321

2n,12,22
21,20c,38,43

24.791.187
28.364.800

Provision for environmental


and reclamation costs
Other payables

1.938.448.161

Total Current Liabifities

873.421.034

NONCURRENT LIABILITIES
Long-term liabilities - net
of current maturities

200.550.914
2.992.235.852

2n,12,22
21

200.855.561

387.519.079
2.966.758

2r,2s,2I,31
43

493.399.406
2.636.231

Provision for environmental


and reclamation costs
Bonds payable
Pension and other
post-retirement obligations
Other non-current liabilities

696.891.198

Total Non-current Liabilities

3.583.272.603

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catatan alas Isporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dan Iaporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein sre in


Indoneslsn language.

PERUSAHAANPERSEROAN(PERSERO)
PT ANEKA TAMBANG 1bk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Ianjutan)
31 Desember 2011 dan 2010 (T1dak Dlaudlt)
(Dlsajlkan dalam rlbuan rupiah, kecuall dlnyatakan lain)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STA TEMENTS OF
FINANCIAL POS1770N (continued)
December 31, 2011 and 2010 (Unaudited)
(Expressed In thousands of rupiah, unless otherwise stated)

ClItatani
Notes

2011

2010
(Dlsallkan kemball
Catatan 43/
As restated
Note 43)

EKUITAS
EKUITAS YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK
PERUSAHAAN
Modalsaham
Modal dasar
1 saham preleren
seri A Dwiwarna dan
37.999.999.999
saham biasa seri B
Modal dilempatkan dan
disetor penuh - 1 saham
preleren seri A
Dwiwarna dan 9.538.459.749
saham biasa seri B dengan
nUai nominal Rp100
(rupiah penuh) per saham
Tambahan modal disetor bersih
Komponen ekuitas lainnya:
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi
restrukturisasi ent~as
sepengendali
Salda laba
Yang telah ditentukan
penggunaannya
Yang belum ditentukan
penggunaannya
Saham diperaleh kembali
Jumlah Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada
Pemilik Perusahaan
KEPENTINGAN NON
PENGENDALI

STOCKHOLDERS' EQUITY

953.845.975
2.526.309

23
2u,24

953.845.975
2.526.309

109.715.924

43

110.443.996

21.334.633

1c,2p

21.334.633

7.768.131.683
1.914.499.501
(13.435.143)

2x,23

10.756.618.882
9.411

2b,43

EQUITY ATTRIBUTABLE
TO OWNER OF
THE PARENT
Share capital
Authorized capital
1 preferred series A
Dwiwarna share
and 37,999,999,999
series B ordinary shares
Issued and fUlly paid
capital-1 preferred
series A Dwiwarna share
and 9,538,459,749
series B ordinary shares
with par value of Rp100
(full amount) per share
Additional paid-in capital- net
Other equity components:
Difference in foreign
currency translation
Difference arising from
restructuring
transactions of entities
under common control
Retained earnings

6.825.427.687

Appropriated

1.683.399.992
(13.435.143)

Unappropriated
Treasury stock

9.583.543.449

Net Equity Attributable to


Owner of the Parent

6.962

NONCONTROLLING
INTERESTS

JUMLAH EKUITAS

10.756.628.293

9.583.550.411

TOTAL STOCKHOLDERS'
EQUITY

JUMLAH L1ABILITAS
DAN EKUITAS

15.213.321.930

12.218.889.nO

TOTAL LIABILITIES AND


STOCKHOLDERS' EQUITY

The accompanying notes fonn an integraf parr of these


consolidated financial statements.

Calalan alas laporan keuangan konsor.dasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari Iaporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The originel consolideted finenciaf statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG lbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIOASIAN
(lanMan)
Tahun yang Berakhlr pada Tanggaltanggal
31 Oesember 2011 dan 2010 (TIdak Olaudlt)
(Olsa/lkan dalam rlbuan rupiah, kecuall dlnyatakan lain)

2011
PENJUALAN BERSIH

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE
INCOME (continued)
Years Ended
December 31, 2011 and 2010 (Unaudited)
(Expressed In thousands of rupiah, unless otherwise stated)

Catatan!
Notes

2010

(Olsa/lkan kemball

Catatan 43f

As restated
Note 43)

10.337.873.067

20,26

8.744.300.219

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

7.325.061.524

2j,2k,2n,20,

2r,2s,21

27,29,31,32

5.807.220.162

COST OF GOODS SOLD

LABAKOTOR

3.012.811.543

2.937.080.057

GROSS PROFIT

BEBAN USAHA
Umum dan adminislrasi
Penjualan dan pemasaran
Eksplorasi

OPERATING EXPENSES

2j,2k,20,2r,2s,21

795.576.495 28,29,31,32,43
28
134.842.369
97.275.819
13,28,36q

734.943.190
104.269.787
129.281.024

General and administrative

Selling and marketing

Exploration

Jumlah Beban Usaha

1.027.694.683

968.494.001

Total Operating Expenses

LABAUSAHA

1.985.116.860

1.968.586.056

OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN)
LAINLAIN
Dividen
Penghasilan bunga
Beban keuangan - bersih
Bagian rugi bersih
enlilas asosiasi
dan pengendalian bersama
Beban bunga
Lain-lain bersih
Penghasilan Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN

354.577.292
73.435.984
(68.526.419)

11
43
2d,2f,30

366.026.427
58.271.223
(122.740.175)

(14.467.417)
(25.460.821 )
239.940.858

2e,11,43
20
43

(25.973.922)
(12.651.557)
41.105.632

OTHER INCOME
(EXPENSES)
Dividend
Interest income
Finance charges - net
Equity in net losses of
associates and
jointly controlled entity
Interest expense
Others net

559.499.477

304.037.628

Other Income - Net

2.544.616.337

2.272.623.684

INCOME BEFORE INCOME

TAX

BEBAN (MANFAAT) PAJAK


PENGHASILAN
Kini
Tangguhan

610.728.364
23.835.744

656.708.882
(59.009.609)

INCOME TAX EXPENSE


(BENEFIT)
Current
Deferred

BEBAN PAJAK
PENGHASILAN BERSIH

634.564.108

597.699.273

INCOME TAX EXPENSE NET

1.910.052.229

1.674.924.411

INCOME FOR THE YEAR

12.015.497

OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (EXPENSE)
Difference in foreign currency
translation

1.686.939.908

TOTAL
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN


PENOAPATAN(BEBAN)
KOMPREHENSIF LAIN
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
JUMLAH PENOAPATAN
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
LABA YANG OAPAT
OIATRIBUSIKAN KEPAOA:
Pemilik enmas induk
Kepenlingan non-pengendali

2q,19c

(728.072)

2d

1.909.324.157

1.910.049.780
2.449

1.683.399.992
(8.475.581 )

1.910.052.229

1.674.924.411

INCOME
ATTRIBUTABLE TO:
Owner of the parent
Non-contrOlling interests

The accompanying notes form an integral part of these


consolidated financial statements.

Catalan atas laporan keuangan konsondasian merupakan bagian yang llOOk


terpisahkan dan !aporan keuangan konsofidasian secara keseuruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTlTAS ANAl<
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
(Ianjulan)
Tahun yang Berakhlr pada Tanggallanggal
31 Desember 2011 dan 2010 (Tldak Dlaudll)
(Dlsajlkan dalam rlOOan rupiah, kecuall dlnyalakan lain)

2011
JUMLAH PENDAPATAN
KOMPREHENSIFYANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik enlitas induk
Kepentingan non-pengendali

LABA BERSIH PER


SAHAM DASAR (RupIah penuh)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE

INCOME (contInued)
Years Ended
December 31, 2011 and 2010 (UnaUdited)
(eJf.pressed In thousands of rupIah, unless otherwIse stated)

Calalanl
Notes

2010

(Dlsajlkan kemball

Catatan 431

As restated
Note 43)

1.909.321.708
2.449

1.695.415.489
(8.475.581)

1.909.324.157

1.6B6.939.90B

200,57

2w,33

176,77

TOTAL
COMPREHENSIVE INCOME
ATTRIBUTABLE TO:
Owner of the parent
Non-controlling interests

BASIC EARNINGS
PER SHARE (Full amount)

The accompanying notes form an integral part of Ihese


consolidated financial statements.

Catalan alas Isporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


lerpisahkan dan laporan keuangan konsofldasian secara kesehJruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
December 31, 2012 and 2011, and
January 1, 2011/December 31, 2010
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011, dan
1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2012

2011

1 Januari 2011/
31 Desember 2010
January 1, 2011/
December 31, 2010

ASET

ASSETS

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga (setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
sebesar Rp6.892.580 pada
tahun 2012, Rp14.072.046
pada tahun 2011 dan
Rp13.453.274 pada tahun 2010)

CURRENT ASSETS
2a,2d,2f,2l,4,
33,35,39,42f

2d,2f,2g,5,
35,39,42
2d,2f,2l,5,
33,35,39,42

3.868.574.769

5.639.678.574

4.229.101.514

Cash and cash equivalents


Trade receivables
Third parties (net of provision
for impairment losses of
Rp6,892,580 in 2012,
Rp14,072,046 in 2011 and
Rp13,453,274 in 2010)

1.721.967.385

1.246.689.022

1.577.633.081

458.981

653.598

2.250.778

Pihak berelasi
Piutang lain-lain (setelah
dikurangi penyisihan penurunan
nilai sebesar Rp6.630.243 pada
tahun 2012, Rp5.521.534 pada
tahun 2011 dan Rp29.434.981
2d,2f,
pada tahun 2010)
6,39,42f
Persediaan (setelah
dikurangi penyisihan persediaan
usang sebesar Rp4.367.767
pada tahun 2011 dan
Rp6.614.713 pada tahun 2010)
2h,7,21d
Pajak dibayar di muka
2r,20a
Biaya dibayar di muka
8
Aset lancar lain-lain
9

1.449.967.933
329.114.459
50.518.253
101.757.802

Jumlah Aset Lancar

7.646.851.196

124.491.614

Related parties

113.378.631

Other receivables (net of


provision for impairment losses
of Rp6,630,243 in 2012,
Rp5,521,534 in 2011 and
Rp29,434,981 in 2010)

1.687.897.283
271.282.017
55.390.665
106.350.741

1.229.283.112
211.824.795
39.889.906
110.150.300

Inventories (net of allowance for


obsolescence of Rp4,367,767
in 2011 and
Rp6,614,713 in 2010)
Prepaid taxes
Prepaid expenses
Other current assets

9.108.019.774

7.513.512.117

Total Current Assets

100.077.874

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2012 and 2011, and
January 1, 2011/December 31, 2010
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011, dan
1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2012

2011

1 Januari 2011/
31 Desember 2010
January 1, 2011/
December 31, 2010

ASET TIDAK LANCAR

NON-CURRENT ASSETS
2d,2f,
2l,10,33
35,39,42f

Kas yang dibatasi penggunaannya


Investasi pada aset keuangan
tersedia untuk dijual
2f,11,39,42f
Investasi pada entitas asosiasi bersih
2e,11,37i,37q
Investasi pada entitas
pengendalian bersama - bersih 1c,11,37f
Aset tetap (setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp4.468.591.678 pada tahun 2012,
Rp3.926.560.427 pada tahun
2011 dan Rp3.393.066.724 pada
tahun 2010, dan akumulasi
penurunan nilai sebesar
Rp60.804.376 pada tahun 2012,
Rp71.778.258 pada tahun 2011
dan Rp91.125.100
pada tahun 2010)
2i,12,21d
Properti pertambangan
(setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar
Rp259.873.108 pada tahun 2012,
Rp196.263.827 pada tahun 2011
dan Rp152.512.903 pada tahun
2010, dan akumulasi penurunan
nilai sebesar Rp137.068.092 pada
tahun 2012, Rp155.747.500 pada
tahun 2011 dan Rp188.679.105
pada tahun 2010)
2n,13
Aset eksplorasi dan evaluasi
(setelah dikurangi akumulasi
penurunan nilai sebesar
Rp137.348.715 pada tahun 2012,
Rp142.932.030 pada tahun 2011
dan Rp152.775.357 pada
tahun 2010)
2n,12,14
Biaya tangguhan (setelah
dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp93.274.960 pada
tahun 2012, Rp88.432.630
pada tahun 2011 dan
Rp80.235.941 pada tahun
2010)
2m,16
Taksiran tagihan pajak
2r,20c
Goodwill
2k,2w,15
Aset pajak tangguhan
2r,20d
Biaya pengelolaan dan
reklamasi lingkungan
hidup tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
2f,17,39,42f

74.878.179

82.576.346

95.711.618

35.668.299

35.668.299

3.956.042.901

173.259.737

128.927.268

1.154.405.032

1.035.900.790

97.166.062

4.663.449.270

666.238.614

754.404.102

Restricted cash
Investment in available-for-sale
financial asset
Investments in associates net
Investment in jointly
controlled entity - net

2.980.742.742

Property, plant and equipment


(net of accumulated depreciation
of Rp4,468,591,678 in 2012,
Rp3,926,560,427 in 2011
and Rp3,393,066,724
in 2010, and accumulated
impairment loss
of Rp60,804,376 in 2012,
Rp71,778,258 in 2011 and
2.822.659.548
Rp91,125,100 in 2010)

428.425.654

Mining properties
(net of accumulated amortization
of Rp259,873,108 in 2012,
Rp196,263,827 in 2011 and
Rp152,512,903 in 2010, and
accumulated impairment loss of
Rp137,068,092 in 2012,
Rp155,747,500 in 2011
388.475.552
and Rp188,679,105 in 2010)

713.782.922

Exploration and evaluation assets


(net of accumulated impairment
loss of Rp137,348,715 in 2012,
Rp142,932,030 in 2011 and
Rp152,775,357 in 2010)

524.962.681

31.587.451
476.176.602
185.373.972
36.211.700

47.758.925
2.362.779
185.373.972
371.457.104

31.679.057
12.502.508
85.452.427
407.752.089

1.047.905
61.874.022

1.218.501
34.687.532

1.625.968
72.794.576

Deferred charges (net of


accumulated amortization of
Rp93,274,960 in 2012,
Rp88,432,630 in 2011 and
Rp80,235,941 in 2010)
Estimated claims for tax refund
Goodwill
Deferred tax assets
Deferred environmental
and reclamation
expenditures
Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar

12.061.689.750

6.093.215.303

4.705.377.653

Total Non-current Assets

JUMLAH ASET

19.708.540.946

15.201.235.077

12.218.889.770

TOTAL ASSETS

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2012 and 2011, and
January 1, 2011/December 31, 2010
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011, dan
1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2012

1 Januari 2011/
31 Desember 2010
January 1, 2011/
December 31, 2010

2011

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
Liabilitas imbalan karyawan
jangka pendek
Utang pajak
Uang muka pelanggan
Pinjaman bank jangka pendek
Bagian liabilitas jangka
panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Pinjaman bank
Penyisihan untuk
pengelolaan dan
reklamasi lingkungan
hidup
Utang lain-lain

CURRENT LIABILITIES
Trade payables
2d,2f
18,35,39
2d,2f,2l,18
33,35,39
2d,2f
19,35,39
2p
2r,20b
2d,35
2d,2f
21,35,39

2o,12,23
2f,39

Jumlah Liabilitas Jangka


Pendek

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Penyisihan untuk
pengelolaan dan
reklamasi lingkungan
hidup
2o,12,23
Utang obligasi
2f,22,39
Kewajiban pensiun dan
imbalan pasca-kerja lainnya
2s,2t,2u,32
Liabilitas pajak tangguhan
2r,20d
Liabilitas tidak lancar lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka
Panjang

378.228.386

250.646.342

243.430.109

Third parties

38.725.066

6.948.220

21.227.018

Related parties

414.007.012

244.796.126

220.608.158

123.170.868
150.007.865
189.619.579

134.786.152
87.685.073
67.439.756

158.022.264
411.767.712
61.506.413

Accrued expenses
Short-term employee
benefits liability
Taxes payable
Advances from customers

1.663.900.000

8.000.000

Short-term bank loan

768.730.500

Current maturities
of long-term liabilities
Bank loans

45.990.788
37.756.594

22.697.741
23.447.119

24.791.187
23.997.737

Provision for environmental


and reclamation costs
Other payables

3.041.406.158

846.446.529

1.934.081.098

Total Current Liabilities

NON-CURRENT LIABILITIES
Long-term liabilities - net
of current maturities

205.728.522
2.992.843.970

199.780.915
2.992.235.852

200.855.561
-

336.835.010
296.357.929
3.053.301

387.787.231
2.941.000

497.766.469
2.636.231

Provision for environmental


and reclamation costs
Bonds payable
Pension and other
post-retirement obligations
Deferred tax liabilities
Other non-current liabilities

3.834.818.732

3.582.744.998

701.258.261

Total Non-current Liabilities

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2012 and 2011, and
January 1, 2011/December 31, 2010
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011, dan
1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2012

1 Januari 2011/
31 Desember 2010
January 1, 2011/
December 31, 2010

2011

EKUITAS
EKUITAS YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
Modal saham
Modal dasar 1 saham preferen
seri A Dwiwarna dan
37.999.999.999
saham biasa seri B
Modal ditempatkan dan
disetor penuh - 1 saham
preferen seri A
Dwiwarna dan 9.538.459.749
saham biasa seri B dengan
nilai nominal Rp100
(rupiah penuh) per saham
Tambahan modal disetor - bersih
Komponen ekuitas lainnya:
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Selisih transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba
Yang telah ditentukan
penggunaannya
Yang belum ditentukan
penggunaannya
Saham diperoleh kembali

EQUITY

24
2v,25

1c,2q

2y,24

Jumlah Ekuitas yang Dapat


Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk

EQUITY ATTRIBUTABLE
TO OWNERS OF
THE PARENT
Share capital
Authorized capital 1 preferred series A
Dwiwarna share
and 37,999,999,999
series B ordinary shares
Issued and fully paid
capital - 1 preferred
series A Dwiwarna share
and 9,538,459,749
series B ordinary shares
with par value of Rp100
(full amount) per share
Additional paid-in capital - net
Other equity components:
Difference in foreign
currency translation
Difference arising from
restructuring
transactions of entities
under common control
Retained earnings

953.845.975
8.370.273

953.845.975
2.526.309

953.845.975
2.526.309

103.200.270

107.291.412

110.443.996

21.334.633

21.334.633

21.334.633

8.751.355.353

7.768.131.683

6.825.427.687

Appropriated

2.997.564.703
(3.377.511)

1.932.339.270
(13.435.143)

1.683.399.992
(13.435.143)

Unappropriated
Treasury stock

12.832.293.696

10.772.034.139

9.583.543.449

Net Equity Attributable to


Owners of the Parent

22.360

9.411

6.962

NON-CONTROLLING
INTERESTS

JUMLAH EKUITAS

12.832.316.056

10.772.043.550

9.583.550.411

TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS

19.708.540.946

15.201.235.077

12.218.889.770

TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY

KEPENTINGAN NONPENGENDALI

2b

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2012
PENJUALAN BERSIH

10.449.885.512

Catatan/
Notes
2l,2p,27,33

2011
10.346.433.404

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

2j,2k,2l,2o,2p,
2s,2t,2u
8.427.157.554 28,30,32,33

7.318.735.238

COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR

2.022.727.958

3.027.698.166

GROSS PROFIT

BEBAN USAHA
Umum dan administrasi
Penjualan dan pemasaran
Eksplorasi
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Keuntungan atas penyesuaian
nilai wajar
Dividen
Laba (rugi)
selisih kurs - bersih
Penghasilan bunga
Bagian laba (rugi) bersih
entitas asosiasi
dan pengendalian bersama
Pemulihan atas penurunan nilai
properti pertambangan dan
aset eksplorasi dan evaluasi
Pemulihan atas penurunan nilai
aset tetap
Beban bunga
Lain-lain - bersih

OPERATING EXPENSES
2j,2k,2l,2p,2s,2t,
857.209.800 2u,29,30,32,33
179.218.327
29
90.435.775
2n,29

783.757.736
133.786.186
97.275.819

General and administrative


Selling and marketing
Exploration

1.126.863.902

1.014.819.741

Total Operating Expenses

895.864.056

2.012.878.425

OPERATING INCOME
OTHER INCOME
(EXPENSES)

2.484.007.689
375.434.214

2f,11,37u
11

354.577.292

176.306.896
166.069.157

2d,31

(64.560.639)
74.152.626

115.099.172

2e,11

(26.152.056)

24.262.724

2n,13,14

42.774.932

10.973.882
(234.500.820)
(118.021.909)

2i,12
21,22

19.346.842
(22.723.138)
178.487.101

Gain on fair value adjustment


Dividend
Gain (loss)
on foreign exchange - net
Interest income
Equity in net income (loss) of
associates and
jointly controlled entity
Recovery of impairment loss
on mining properties and
exploration and
evaluation assets
Recovery of impairment loss on
property, plant and equipment
Interest expense
Others - net

Penghasilan Lain-lain - Bersih

2.999.631.005

555.902.960

Other Income - Net

LABA SEBELUM PAJAK


PENGHASILAN

3.895.495.061

2.568.781.385

INCOME BEFORE INCOME TAX

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE
INCOME (continued)
Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)


PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
(lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

2012

2011

BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Kini
Tangguhan

270.775.997
631.603.333

604.445.009
36.444.378

INCOME TAX EXPENSE


Current
Deferred

BEBAN PAJAK
PENGHASILAN

902.379.330

640.889.387

TOTAL
INCOME TAX EXPENSE

2.993.115.731

1.927.891.998

INCOME FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN


PENDAPATAN
KOMPREHENSIF LAIN
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
JUMLAH PENDAPATAN
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
LABA TAHUN BERJALAN YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali

JUMLAH
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali

LABA BERSIH PER


SAHAM DASAR (rupiah penuh)

2r,20c

(4.091.142)

2d

(3.152.584)

OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
Difference in foreign currency
translation

1.924.739.414

TOTAL
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR

2.993.114.982
749

1.927.889.549
2.449

INCOME FOR THE YEAR


ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the parent
Non-controlling interests

2.993.115.731

1.927.891.998

2.989.024.589

2.989.023.840
749

1.924.736.965
2.449

2.989.024.589

1.924.739.414

314,06

2x,34

202,44

TOTAL
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the parent
Non-controlling interests

BASIC EARNINGS
PER SHARE (full amount)

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

LAMPIRAN 2
DAFTAR DITRIBUSI TABEL T

t Table
cum. prob

t .50

t .75

t .80

t .85

t .90

t .95

t .975

t .99

t .995

t .999

t .9995

one-tail

0.50
1.00

0.25
0.50

0.20
0.40

0.15
0.30

0.10
0.20

0.05
0.10

0.025
0.05

0.01
0.02

0.005
0.01

0.001
0.002

0.0005

0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000

1.000
0.816
0.765
0.741
0.727
0.718
0.711
0.706
0.703
0.700
0.697
0.695
0.694
0.692
0.691
0.690
0.689
0.688
0.688
0.687
0.686
0.686
0.685
0.685
0.684
0.684
0.684
0.683
0.683
0.683
0.681
0.679
0.678
0.677
0.675

1.376
1.061
0.978
0.941
0.920
0.906
0.896
0.889
0.883
0.879
0.876
0.873
0.870
0.868
0.866
0.865
0.863
0.862
0.861
0.860
0.859
0.858
0.858
0.857
0.856
0.856
0.855
0.855
0.854
0.854
0.851
0.848
0.846
0.845
0.842

1.963
1.386
1.250
1.190
1.156
1.134
1.119
1.108
1.100
1.093
1.088
1.083
1.079
1.076
1.074
1.071
1.069
1.067
1.066
1.064
1.063
1.061
1.060
1.059
1.058
1.058
1.057
1.056
1.055
1.055
1.050
1.045
1.043
1.042
1.037

3.078
1.886
1.638
1.533
1.476
1.440
1.415
1.397
1.383
1.372
1.363
1.356
1.350
1.345
1.341
1.337
1.333
1.330
1.328
1.325
1.323
1.321
1.319
1.318
1.316
1.315
1.314
1.313
1.311
1.310
1.303
1.296
1.292
1.290
1.282

6.314
2.920
2.353
2.132
2.015
1.943
1.895
1.860
1.833
1.812
1.796
1.782
1.771
1.761
1.753
1.746
1.740
1.734
1.729
1.725
1.721
1.717
1.714
1.711
1.708
1.706
1.703
1.701
1.699
1.697
1.684
1.671
1.664
1.660
1.646

12.71
4.303
3.182
2.776
2.571
2.447
2.365
2.306
2.262
2.228
2.201
2.179
2.160
2.145
2.131
2.120
2.110
2.101
2.093
2.086
2.080
2.074
2.069
2.064
2.060
2.056
2.052
2.048
2.045
2.042
2.021
2.000
1.990
1.984
1.962

31.82
6.965
4.541
3.747
3.365
3.143
2.998
2.896
2.821
2.764
2.718
2.681
2.650
2.624
2.602
2.583
2.567
2.552
2.539
2.528
2.518
2.508
2.500
2.492
2.485
2.479
2.473
2.467
2.462
2.457
2.423
2.390
2.374
2.364
2.330

63.66
9.925
5.841
4.604
4.032
3.707
3.499
3.355
3.250
3.169
3.106
3.055
3.012
2.977
2.947
2.921
2.898
2.878
2.861
2.845
2.831
2.819
2.807
2.797
2.787
2.779
2.771
2.763
2.756
2.750
2.704
2.660
2.639
2.626
2.581

318.31
22.327
10.215
7.173
5.893
5.208
4.785
4.501
4.297
4.144
4.025
3.930
3.852
3.787
3.733
3.686
3.646
3.610
3.579
3.552
3.527
3.505
3.485
3.467
3.450
3.435
3.421
3.408
3.396
3.385
3.307
3.232
3.195
3.174
3.098

636.62
31.599
12.924
8.610
6.869
5.959
5.408
5.041
4.781
4.587
4.437
4.318
4.221
4.140
4.073
4.015
3.965
3.922
3.883
3.850
3.819
3.792
3.768
3.745
3.725
3.707
3.690
3.674
3.659
3.646
3.551
3.460
3.416
3.390
3.300

0.000

0.674

0.842

1.036

1.282

1.645

1.960

2.326

2.576

3.090

3.291

0%

50%

60%

70%

80%
90%
95%
Confidence Level

98%

99%

99.8%

99.9%

two-tails
df
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
40
60
80
100
1000

t-table.xls 7/14/2007

0.001

LAMPIRAN 3
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSllLAPORAN


,.'

'!' 'a ~':f

Nomor: SK-007/S1-Aktl11/2014-' ..
Ketua Program Akuntansi I S1 menerangkan bahwa:
Nama
NPM
Alainat

.Asep Mahdar
A1021271 RT2502

Diizinkan untuk m~nulis SkripsilLaporan dengan Judul :

PENGARUH IMPLEMENTASI CORPORATE RESPONSIBILITY TERHADAP


KINERJA KEUANGAN PT.ANTAM TBK

~
..

Nama Dosen Pembimbing: 1.BAMABANG RUSTANDI, SE., M:SI

2.

'.

Jangka Wciktu pemilisan SkripsilLaporan;

Periode Ke-t (6buJan) : Tanggal 21F~.bJ1Jari s.d 21 Juli 201.4

Tanda Tangan Dosen Pembimbing: 1.

2.

Tanda Tangan Ketua Program: "--

..

..~

_.

. ..

"--~

Mahasiswa yang bersangkutan harapmemperhatikan segala ke'tentuan yang bertaku..

Bandung,21 Februari 2014

Ketua p~kuntansi

Hj.Tevi Leviany, SE., M.Si, Ak

_n.

.,.;.
':-if :.

- .c;AJf.\T~J~tKO~SVUI\Str:;i

CATATAN KONSUlTASI
PERIODE KE - I

'

. ".:.'A.

_.~

,~?; . ." ~-, ,,",

PERIODE KE - I

.:.~

- .,1 >,

TANDA TANGAN
BULAN!TAHUN 20

BULAN !TAHUN 20

URAIAN

PEMB.I
\ ?-/~ -

l4

URAIAN

PEMB.I

PEMB.II;

[f

ec:.o-\
." ;~~~

l~/"l,._(l:\

TANDA TAr

')

~l

".: i

,I'

":;"

:I}

... ;.

~-

:','

lG/-S-/JI

"-. ..:-.

::"

Kartu ini harus dibawa pada waktu konsultasi

",_"

~-

..

Kartu ini harus dibawa pada waktu konsultasi

,.

.;..~,L~~j;'-

<.1

..... , ;"0''': '"31.. '

: 1;,;;:

Anda mungkin juga menyukai